Raja Naga 7 Bintang 6
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung Bagian 6
membuatku benar-benar bingung," kata Yuan Bao sambil
tertawa pahit. "Tolong katakan padaku, bagaimana sebenarnya masalah ini?"
"Hal ini sebenarnya tidaklah rumit, hanya kau sendiri saja yang
membuatnya menjadi rumit."
"oh?"
"setiap orang pasti memiliki orang tua dan orang tua bukanlah
satu orang saja."
Yuan Bao akhirnya mengerti, tetapi tetap saja belum bisa
percaya. "Apakah Li Jiang Jun adalah ibunya?"
"Benar."
"Kalau begitu, Li Jiang jun adalah seorang wanita?"
"Benar."
Yuan Bao lagi-lagi terpaku.
san Xiao Jin Hun Li Jiang Jun yang terkenal di seluruh dunia
ternyata adalah seorang wanita, hal ini benar-benar hal yang
mengagetkan orang.
Meskipun belum ada orang yang melihat dengan mata kepala
sendiri seperti apa tampang Li Jiang Jun, juga tidak ada yang tahu
dia itu sebenarnya laki-laki atau perempuan, tetapi di dalam hati
semua orang, siapa pun tidak akan ada yang menyangka bahwa dia
adalah seorang wanita.
Di pikiran semua pendekar di dunia persilatan, perempuan
selamanya adalah makhluk yang lemah, selamanya tidak akan bisa
melebihi laki-laki.
"Li Jiang Jun adalah ibunya, lalu kau adalah ayahnya," kata Yuan
Bao sambil menghela nafas.
"setidaknya aku juga jadi mengerti sedikit hal ini."
"Hal apa lagi yang belum kau mengerti?"
"Kau." Yuan Bao berkata,
"Aku semakin lama semakin tidak mengerti siapa sebenarnya kau
ini?" "Laki-laki yang bisa bersanding dengan Li Jiang Jun tentu saja
tidak mungkin orang yang biasa-biasa saja. Ilmu silatmu,
kepandaianmu, pengetahuanmu, kharismamu, seumur hidupku aku
belum pernah menemukan orang kedua yang bisa menandingimu."
Yuan Bao berkata dengan serius,
"Jika kau adalah Li Jiang Jun, tentu saja hal ini tidak aneh karena
dalam pikiranku Li Jiang Jun memang seharusnya orang yang seperti
itu." Yuan Bao lagi-lagi menhela nafas. "Tetapi kau bukan Li Jiang Jun,
jadi aku semakin lama semakin tidak mengerti"
"Tidak mengerti apa?"
"Jika kau bukan Li Jiang Jun, lalu siapa sebenarnya dirimu?" Yuan
Bao berkata, "Aku sudah berpikir dari tadi, di dunia persilatan tidak mungkin
ada orang yang seperti dirimu, orang seperti dirimu memang
seharusnya tidak mungkin ada."
"Apa yang kau katakan itu benar, aku memang tidak seharusnya
ada." orang ini diam dan tertawa.
"Karena aku memang sudah mati dari dulu."
"siapa kau sebenarnya?"
"Aku adalah Guo Di Mie." orang ini berkata,
"Aku adalah Guo Di Mie yang seharusnya sudah mati 17 tahun
yang lalu."
Guo Di Mie dan Gao Tian Jue adalah sepasang suami istri yang
ilmu jilatnya paling hebat di dunia persilatan. Mereka dan Li Jiang
Jun memang seharusnya sudah mati.
Tian Jue Di Mie sangat terkenal dalam menangkap dan
memberantas penjahat, sudah tidak terhitung berapa banyak
penjahat yang berilmu tinggi yang mati di tangan sepasang suami
istri ini. Sewaktu San Xiao Jin Hun Li Jiang Jun masih merajai dunia
persilatan, dia merupakan lawan dari sepasang suami istri ini.
semua orang tahu bahwa Tian Jue Di Mie tidak akan melepaskan
dia, jika tidak bisa mengalahkan pencuri ulung seperti dia adalah
penyesalan sepasang suami istri ini.
Karena itu orang dunia persilatan sedang menunggu untuk
melihat pertempuran antara naga dan macan ini.
Pertarungan ini siapa yang menang dan siapa yang kalah, tidak
ada yang bisa memastikan. Kemudian, perkumpulan Tian Jue Di Mie
tiba-tiba menghilang, Guo Di Mie tiba-tiba menghilang dari dunia
persilatan, semua orang menyangka dia telah mati, bahkan pasti
mati di tangan Li Jiang Jun.
Karena itu semua orang menyangka munculnya kembali Gao Tian
Jue kali ini pasti disebabkan karena Li Jiang Jun, untuk membalaskan
kematian suaminya. Tidak peduli seberapa kejam dan jahatnya cara
yang digunakan Gao Tian Jue, orang-orang tidak akan merasa heran.
Tidak disangka Li Jiang Jun yang ingin dikalahkannya bukanlah Li
Jiang Jun yang asli, melainkan suaminya sendiri Guo Di Mie. Tentu
saja dia tahu orang ini bukanlah Li Jiang Jun melainkan Guo Di Mie,
meskipun semua orang di dunia ini tidak ada yang tahu, Gao Tian
Jue pasti tahu.
Mengapa dia mengganggap suaminya sendiri sebagai musuhnya"
Mengapa Guo Di Mie belum mati" Mengapa bisa memiliki anak
dengan musuh bubuyutan Tian Jue Di Mie, Li Jiang Jun"
Ketua perkumpulan pengemis yang sebelumnya, Ketua Pen, yang
mengasuh Xiao Jun, mengapa mengatakanpada Xiao Jun kalau yang
membunuh ibunya adalah Li Jiang Jun"
sewaktu Guo Di Mie dikejar dan diburu oleh orang-orang di
dunia persilatan, mengapa dia mau mengakui dirinya sebagai Li
Jiang Jun" siapa yang memaksakan keadaan seperti ini kepada Guo
Di Mie" selama 17 tahun ini, belum pernah ada orang yang bisa
menemukan dia, tetapi mengapa hanya dalam waktu satu malam
saja semua orang datang ke kota Ji Nan untuk mencarinya" siapa
yang bisa menjelaskan hal ini"
ooo)o(ooo BAB XXII SEBUAH CERITA
Tanggal 19 bulan 4, malam.........
Udara di dalam kabin kosong itu bertiup pelan karena perahu
sekarang sudah berada di atas danau.
Tapi Yuan bergembira bukan karena angin di dalam kabin kosong
ini melainkan orang yang bernama Guo Di Mie ini.
Jika ingin tahu semua masalah yang dimiliki oleh orang ini tentu
saja sesuatu yang tidak mungkin bakal terjadi, juga tentu saja tidak
akan ada orang yang mengerti. Tapi Yuan Bao justru tidak bisa
menerimanya. Dia selalu berpikir untuk mencari jawaban dari kejadian ini,
berpikir sampai kepalanya sendiri pusing sekalipun tetap saja tidak
menemukan jawabannya.
"Kalian tidak memperhatikan kepalaku." Tiba-tiba dia bertanya
kepada Guo Di Mie,
"Apakah kau bisa melihat bahwa dia sudah berubah?"
"Aku tidak bisa melihatnya."
"Tapi aku tahu dia sudah berubah menjadi tiga kali lipat lebih
besar dari biasanya," kata Yuan Bao sambil tertawa pahit.
"Meskipun kepalaku memang tidak kecil, tetapi sekarang besar
kepalaku ini sebesar tiga buah kepala, besarnya bukan main."
Dia lagi-lagi bertanya kepada Guo Di Mie, "Apakah kau tahu
mengapa kepala seseorang bisa dengan tiba-tiba berubah menjadi
besar?" "Mengapa?"
"Karena aku sama sekali tidak habis pikir," akhirnya Yuan Bao
mengaku. "Aku ingin tahu urusan kalian antara suami istri dan antara ayah
dan anak tetapi aku sama sekali tidak mengerti."
Dia menggaruk-garuk kepalanya. "Tadinya aku masih mengira
diriku adalah yang paling pintar.sekiranya tidak ada hal di dunia ini
yang tidak kumengerti. Tetapi begitu memikirkan masalah kalian,
kepalaku langsung membengkak menjadi besar dan berat, bahkan
saking beratnya sampai-sampai leherku serasa mau putus saja."
"Memang pada dasarnya kau tidak perlu memikirkannya," kata
Guo Di Mie. "Masalah ini seharusnya adalah rahasia yang tersimpan rapat,
selain kami bertiga, tidak ada orang lain yang boleh
mengetahuinya."
"Mengapa?"
"Karena rahasia ini seperti sebuah golok pembunuh yang bisa
melukai orang," kata Guo Di Mie.
"Jika ada orang yang memaksa untuk membongkarnya, maka
bukan hanya kami saja yang terluka tetapi dirinya sendiri pun akan
ikut terluka."
"Yang kau maksud dengan kami bertiga itu siapa" "Yuan Bao lagilagi
bertanya. "Apakah Li Jiang Jun, Gao Tian Jue, dan kau sendiri?"
"Betul."
"Tetapi sekarang kau seharusnya membiarkan dua orang yang
lainnya untuk mengetahuinya," kata Yuan Bao.
"Karena kedua orang ini berhak tahu."
Dia sepertinya takut Guo Di Mie salah mengerti.
"Yang kumaksud dua orang itu tentu saja aku dan anakmu ini,"
kata Yuan Bao. "setiap orang berhak mengetahui rahasia asal-usul dirinya
sendiri." "Lalu kau?" Guo Di Mie bertanya pada Yuan Bao. "Mengapa kau
juga berhak untuk tahu rahasia orang lain?"
"Karena sekarang aku sudah tidak bisa tidak mengetahuinya,"
kata Yuan Bao. "Jika kau tidak memberitahuku maka dirimu sendiri akan merasa
sangat menderita."
Dia sebenarnya sama sekali tidak memiliki alasan untuk berkata
seperti itu, tetapi dia justru kelihatannya seperti yang memiliki 100
macam alasan, bahkan mengatakannya dengan penuh semangat.
"Bahkan walaupun di tanganku ini ada sebuah golok pembunuh
sekalipun, aku tidak akan menggunakannya untuk melukai orang
lain." Yuan Bao berkata dengan gembira, "walaupun benar itu adalah
sebuah golok pembunuh, begitu sampai di tanganku maka akan
berubah menjadi golok pembawa keberuntungan."
Guo Di Mie menatapnya, kemudian menatap Xiao Jun yang
berdiri seperti sepotong kayu di sana, lalu tiba-tiba menghela nafas
panjang. "Baiklah, aku akan memberitahukannya padamu." Guo Di Mie
berkata terhadap Yuan Bao,
"Memang pada dasarnya tidak ada satu rahasia pun di muka
bumi ini yang bisa disimpan selamanya, dan sekarang sepertinya
sudah tiba waktunya bagiku untuk mengatakan rahasia ini."
Yuan Bao juga sedang menatapnya, pembawaannya tiba-tiba
berubah menjadi sangat serius.
"Bicaralah, aku menjamin kau tidak akan menyesal."
Mereka saling mendukung, hati mereka sepertinya ada semacam
perasaan yang hanya bisa dimengerti oleh mereka.
Mereka mengerti bahwa lawan bicara mereka sudah dapat
mengerti apa yang dipikirkannya. Lalu Guo Di Mie menceritakan
kisahnya. "Beberapa tahun yang lalu, ada seorang anak laki-laki yang nakal
dan tidak bisa diam tersesat ketika sedang bermain ke tengah
gunung. orang yang tersesat di dalam gunung itu, jika tidak
dijadikan santapan harimau, pasti mati kelaparan secara perlahanlahan
karena tidak pernah ada orang yang keluar hidup,hidup dari
sana. Nasib anak ini sangatlah bagus, di saat kebingungan seperti itu
dla masuk ke sebuah lembah yang misterius dan bertemu dengan
sepasang anak perempuan kakak-adik yang sangat cantik bagaikan
bidadari yang umurnya kurang lebih sebaya dtngan dirinya. Mereka
tidak hanya menolongnya, bahkan membawanya pulang ke rumah
mereka. Anak laki-laki ini tentu saja adalah anak yang sangat pintar dan
sangat manis, bahkan bisa membuat orang yang melihatnya
langsung menyukainya. Ini berkat pengalaman hidupnya yang keras.
sebenarnya dia adalah anak yatim piatu yang bernasib malang,
tetapi sejak saat itu nasibnya telah berubah.
Karena ayah sepasang kakak-adik itu adalah seorang persilat
tangguh yang hidup mengasingkan diri, ilmu silatnya sangatlah
tinggi, tetapi karena ditinggal mati oleh istri tercintanya maka dia
meninggalkan nama besarnya dan mengasingkan diri ke dalam
gunung ini. "
Bersambung-12 Jilid-12 Dia menerima anak ini. Dia bisa melihat bahwa kedua anaknya
menyukai anak ini, juga bisa melihat bahwa anak ini sangat cerdas
dan pintar. Meskipun kedua kakak- adik ini sama cantiknya tetapi
perangainya sangatlah berbeda, sang kakak lembut dan tenang,
sedangkan sang adik kuat dan liar bahkan ada kalanya berperangai
jelek, Meskipun usia anak laki-laki ini masih kecil, tetapi dia sudah tahu
bagaimana caranya untuk menyenangkan hati kedua kakak-adik ini.
Jika ingin bertahan hidup di dunia yang keras dan penuh
penderitaan, setiap orang pasti berusaha untuk belajar caranya,
apalagi pada saat itu dia hanyalah anak yang baru berusia belasan
tahun. Setiap anak pasti ada waktunya untuk menjadi dewasa, mereka
pun tanpa disadari telah tumbuh menjadi dewasa. Walaupun tidak
ada orang yang mengajarkan pada mereka, tetapi mereka sudah
mengerti tentang hubungan antara pria dan wanita. Banyak hal di
dunia ini yang tidak memerlukan ajaran orang lain.
Usia ayah mereka sudah tua, dia sudah bersiap-siap untuk
menjadikan anak laki-laki yang sudah dewasa ini menjadi mantunya.
Anak ini juga mengerti akan hal itu.
Meskipun dia selalu sabar dan mengalah pada sifat sang adik,
tetapi sang kakaklah yang menjadi pujaan hatinya. Sang kakak saat
itu sudah menjadi seorang wanita yang matang sehingga tentu saja
dia juga bisa merasakannya. Karena itu sepasang muda mudi yang
belum melakukan pernikahan secara sah ini, kedua tubuh dan hati
mereka sudah menyatu di suatu malam di musim panas.
sebetulnya ini adalah sebuah cerita yang sangat indah, seindah
kata-kata mutiara. Tetapi perubahan yang terjadi kemudian justru
membuat mereka bertiga menderita dan menyesal seumur hidup."
Mendengar kisah ini, Yuan Bao tidak bisa menahan dirinya untuk
bertanya kepada Guo Di Mie,
"Anak laki-laki itu adalah kau?"
"Benar."
"Lalu sang kakak?"
"Apakah dia Li Jiang Jun?"
"Benar."
"sang kakak adalah Jiang Jun, maka sang adik pastilah Gao Tian
Jue, kakak beradik sekandung mengapa akhirnya bisa berubah
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menjadi musuh"
Mengapa sang kakak yang lembut dan tenang bisa berubah
menjadi seorang pencuri besar yang merajalela di dunia persilatan,
Li Jiang Jun?"
Yuan Bao tentu saja tidak bisa menahan diri untuk bertanya,
"selanjutnya bagaimana?" Dia bertanya pada Guo Di Mie,
"Apa yang terjadi kemudian?"
"Kemudian sang ayah perlahan-lahan menjadi tua, sepertinya
jauh lebih tua dari umur yang sebenarnya. Karena hidupnya terlalu
sepi dan membosankan, terlalu banyak mengenang akan masa lalu.
Hal ini adalah hal yang paling cepat membuat orang menjadi tua
dan lemah. Di suatu malam yang penuh dengan angin dan hujan, tepat di
hari peringatan kematian istrinya, dia meminum sedikit lebih
banyak dari biasanya arak yang terbuat dari buah gunung.
Malam itu dia jatuh pingsan.
setiap orang pasti akan menjadi tua, sakit lalu mati, apalagi orang
yang memang sudah sejak lama tidak peduli akan nyawanya.
Pada saat dia sekarat, dia masih sempat mengutarakan harapan,
harapan terakhirnya dan permintaan terakhirnya pada anak laki-laki
itu. Dia ingin agar anak ini menikahi anak perempuannya yang
kedua, dan ingin agar anak ini berjanji akan selamanya menjaganya
seumur hidupnya.
Ini bukan karena hatinya berubah, tetapi ini karena dia sangat
mengerti akan kedua anak perempuannya itu.
Dia berbuat demikian karena dia tahu walaupun sang adik dari
luar kelihatannya lebih kuat daripada kakaknya, tetapi sebenarnya
hatinya sangat lemah, tidak kuat menerima siksaan dan tekanan jika
tidak ada laki-laki yang mempunyai kemampuan dan kekuatan
untuk melindungi dirinya, dia akan sangat mudah berubah menjadi
tak terkendali.
Anak ini adalah calon yang sangat tepat, lagipula dia selalu
lembut dan perhatian terhadap putri keduanya dan saling
menyayangi. Karena itu dia merasa bahwa keputusannya itu adalah keputusan
yang benar dan tepat, tetapi dia tidak menyadari bahwa
keputusannya ini bakal membuat hidup kedua putrinya menderita
sepanjang hidupnya.
seorang orang tua yang kesepian, bagaimana mungkin bisa
mengerti akan isi hati anak muda"
Anak laki-laki ini dibesarkan oleh orang tua itu, bagaimana
mungkin dia tega menolak permohonan terakhir menjelang ajalnya"
sang kakak juga tidak berkata apa-apa.
Ayahnya sama sekali tidak salah menilai dirinya, selama ini dia
memang seorang yang lembut dan pengertian, derita dan tekanan
macam apa pun bisa dia terima, apa pun derita yang diterimanya,
dia tidak akan pernah mengatakannya.
Karena itu pada hari kedua seteiah kematian orang tua itu, dia
pergi dengan diam-diam meninggaikan satu-satunya keluarganya
dan satu-satunya orang yang dikasihinya.
Dia tidak pernah mengatakan pada siapa pun bahwa saat itu dia
sudah mengandung. Karena itu sebelum bayi ini dilahirkan, dia
sudah digariskan dalam suratan takdir untuk tidak mempunyai
ayah." Yuan Bao belum melihat bagaimana raut wajah Xiao Jun
sekarang. Dia tidak tega juga tidak ingin melihatnya, meskipun dia
ingin melihatnya juga belum tentu dapat melihatnya dengan jelas.
Karena pandangan matanya sendiri saat ini sedang kabur, air
matanya sepertinya bisa mengalir setiap saat. Dia bersimpati
kepada Guo Di Mie.
Dia juga bersimpati kepada sang kakak yang lembut dan tegar
itu Dia tidak berani membantah keinginan terakhir ayahnya, dia
juga tidak berani merusak kebahagian adiknya.
Dia juga tidak ingin orang yang dikasihinya susah dan menderita.
selain pergi, apa lagi yang bisa dilakukannya"
Yuan Bao bisa menebaknya, "ketika dia pergi pasti hatinya
sangatlah hancur." Yuan Bao jauh lebih simpati kepada anaknya.
"Tetapi dia juga menyadari bahwa sang adik sama sekali tidak
bersalah karena dia sama sekali tidak tahu menahu.
Dia tentu saja tidak akan membantah keinginan terakhir
ayahnya, karena sudah sejak semula dia sudah memberikan seluruh
hidupnya untuk Guo Di Mie.
Bagaimana mungkin seorang wanita tanpa alasan tiba-tiba
menolak menikah dengan orang yang dicintainya" orang tua itu
tidak salah menilai.
seorang ayah menjelang ajalnya sudah menetapkan pasangan
untuk membahagiakan putrinya, siapa yang bisa mengatakan bahwa
apa yang dilakukannya itu salah" Mereka semua tidak salah, lalu
yang salah siapa?"
Yuan Bao juga tidak bisa menjawabnya, "masalah ini memang
masalah yang sukar untuk dipecahkan oleh siapa pun."
Karena itu Yuan Bao hanya bisa berkata,
"Lalu?" Dia bertanya pada Guo Di Mie,
"Apa yang terjadi kemudian?"
"Kemudian Tian Jue Di Mie muncul di dunia persilatan, tiba-tiba
muncul begitu saja. saat itu belum ada yang tahu bahwa mereka
adalah sepasang suami istri, juga tidak ada yang tahu bahwa Gao
Tian Jue adalah seorang wanita karena dia juga tidak membiarkan
orang lain mengetahuinya.
Karena dia berpendapat bahwa wanita di dunia persilatan selalu
diremehkan, banyak pendekar tangguh di dunia persilatan yang
mengalah tiga langkah terhadap wanita, bahkan ada sebagian yang
tidak ingin beradu ilmu dengan wanita.
Dia tidak mau orang lain mengalah padanya, dia ingin orang lain
takut padanya. Nama besar Tian Jue Di Mie menjadi panutan di dunia persilatan,
pahlawan pemberantas kejahatan, sudah tidak terhitung berapa
banyak yang sudah jatuh ke tangan mereka, jika mereka ingin
menangkap seseorang, tidak ada seorang pun yang bisa lolos dari
cengkeraman mereka."
Hanya ada satu pengecualian.
orang ini adalah orang yang muncul pada saat nama mereka
sedang melambung, yaitu san Xiao Jin Hun Li Jiang Jun.
Demi menangkap Li Jiang Jun, Tian Jue Di Mie menggunakan
berbagai cara, mengerahkan seluruh kekuatannya dan
kemampuannya serta anggotanya, bahkan sampai menunggu 6
bulan lamanya. Tetapi mereka tetap saja gagal. semua taktik mereka sepertinya
sudah terbaca sebelumnya oleh Li Jiang Jun.
Mereka belum pernah bertemu dengan Li Jiang Jun, tetapi Li
Jiang Jun sepertinya sangat memahami kehidupan mereka, malah
sepertinya sangat memahami cara berpikir dan kebiasaan mereka.
Di langit dan di bumi ini, hanya ada satu orang yang benar-benar
bisa mengerti mereka.
Hanya satu orang."
Udara di dalam kabin itu semakin sedikit, Guo Di Mie semakin
sulit bernafas. Lukanya sudah sangat parah tapi dia masih kuat
untuk melanjutkannya.
"Pada saat itu kami baru terpikir, Da Xiao Jiang Jun ini
kemungkinan besar adalah Gao Tian sha."
Gao Tian sha, ini adalah pertama kalinya Yuan Bao mendengar
nama asli dari Li Jiang Jun, juga pertama kalinya bagi Xiao Jun
mendengar nama ibunya.
Pembawaan Guo Di Mie menjadi kaku.
"Kami bertiga sudah hidup bersama selama bertahun-tahun.
selain dia, tidak akan ada lagi yang bisa demikian mengerti kami."
Dia berkata, "Tetapi sampai saat itu, Gao Tian Jue masih tidak mengerti
mengapa kakaknya ingin melawan kami."
"Mengapa tidak kau katakan padanya?"
"Ada satu orang yang sakit hati sudah lebih dari cukup, mengapa
aku juga harus membuatnya sakit hati?" Guo Di Mie menghela nafas
dalam-dalam. "Lagi pula masalah ini memang tidak seharusnya diketahui oleh
orang luar, dikatakan pun tidak akan ada gunanya."
"Aku tidak menyalahkanmu, karena kau adalah orang yang
terjepit di lengah-lengah." Yuan Bao juga menghela nafas.
"Menjadi orang tengah memang setidaknya harus mengerti
aturan." Dia berkata lagi,
"Tapi aku juga tidak mengerti, waktu itu dia sudah pergi dengan
diam-diam, dia sudah bersedia menerima amanat ayahnya dan
merestui kalian, lalu mengapa kemudian malah berbuat seperti
itu?" "Waktu itu aku juga tidak mengerti karena saat itu aku tidak tahu
kalau dia sudah punya anak dariku," kata Guo Di Mie.
"Ada jawaban yang semakin dicari semakin mati, semakin tidak
bisa berpikir. Ada beberapa hal yang juga sama, semakin dipikir
semakin tidak bisa berpikir Jika seorang wanita sudah melahirkan
anaki maka cara berpikir pun akan berubah."
"Memang tidak ada seorang pria pun yang bisa memahami
seluruhnya isi hati wanita."
Guo Di Mie berkata, "Karena itu pada saat itu aku ingin pergi
mencarinya dan berbicara empat mata dengannya."
"Kau menemukannya?"
"Aku menemukannya."
"Kalian mengutus begitu banyak orang tetap saja tidak dapat
menemukannya, mengapa sewaktu kau mencarinya sendirian justru
bisa menemukannya?"
"Karena saat itu aku sudah tahu siapa dirinya." Guo Di Mie
berkata, "Kami juga sama-sama mengerti cara dia berpikir serta
kebiasaannya."
Yuan Bao tiba-tiba menghembuskan nafasnya.
"Celakalah kalau begitu."
"Mengapa?"
"Kalian bertiga tumbuh bersama-sama, jika kau bisa
menemukannya maka Gao Tian Jue pun pasti bisa menemukannya."
Yuan Bao berkata,
"Pada saat kau menemukannya, Gao Tian Jue pasti sudah berada
di sekitarmu." Yuan Bao tertawa pahit.
"sayangnya waktu itu kau bukan hanya dalam keadaan terjepit,
juga tidak sepintar diriku, sehingga tidak bisa berpikir sedikit pun
dan pastinya langsung tertangkap basah oleh Gao Tian Jue di
tempat itu."
Guo Di Mie tidak menjawab karena dia sudah semakin sulit
bernafas sehingga sudah tidak bisa berkata-kata lagi.
sebenarnya masih banyak pertanyaan yang hendak ditanyakan
Yuan Bao. Cara yang seperti apa yang dilakukan Gao Tian Jue untuk
menyelesaikan masalah ini setelah mengetahui hubungan geiap
antara suaminya dan kakak perempuannya" Bagaimana caranya
lengan Gao Tian Jue bisa putus" siapa yang memotongnya" Li Jiang
Jun mengapa tiba-tiba mundur" Dengan diam-diam pergi dengan
membawa anak laki- lakinya dan meninggal sambil membawa
kebencian, dan sebelum meninggal mengapa dia memberikan
anaknya pada perkumpulan pengemis"
Mengapa saat itu Guo Di Mie langsung memutuskan hubungan
dengan istri dan kekasihnya" Mengapa di hadapan semua pendekar
yang memburunya dia mengaku sebagai Li Jiang Jun"
Xiao Jun sekarang sudah mengerti banyak hal. Dia sudah
mengerti mengapa Gao Tian Jue memotong sebelah lengannya. Dia
juga sudah mengerti mengapa pada saat dia mendengar suara Gao
Tian Jue, dia merasa begitu kenal dan dekat. Dia juga sudah
mengerti mengapa Ketua Ren berkata bahwa ibunya mati dibunuh
oleh Li Jiang Jun.
Jika bukan disebabkan oleh cinta dan dendam yang tak bisa
diuraikan, bagaimana mungkin ibunya mengubah dirinya menjadi Li
Jiang Jun Jika orang yang bernama Li Jiang Jun ini tidak pernah
muncul, bagaimana mungkin ibunya mati dengan begitu menderita"
Dia juga tentu saja sudah mengerti mengapa Gao Tian Jue
bersikeras agar Guo Di Mie mati ditangannya.
Kisah yang begitu menyedihkan im akhirnya bisa dimengerti oleh
Xiao Jun, tetapi apa yang masih tidak dimengerti Yuan Bao juga
sama tidak dimengerti oleh Xiao Jun. Dia juga ingin
menanyakannya dengan sejelas-jelasnya sama seperti Yuan Bao.
Tetapi sekarang mereka sudah tidak bisa bertanya lagi.
saat ini masalah itu bukanlah masalah yang paling penting,
masalah yang paling penting saat ini adalah bagaimana caranya agar
mereka bisa meninggalkan tempat ini.
Karena jika mereka tidak segera meninggalkan tempat ini, ada
kemungkinan akan mati karena sesak nafas.
Pada saat itu mereka tidak menyadari bahwa udara di dalam
kekurangan oksigen, sehingga setinggi apa pun ilmu yang dimiliki
seseorang pasti akan merasa lemah, letih, dan tidak bertenaga, lalu
kemudian tidak bisa bangkit lagi. Tapi jika seseorang tidak bisa
bernafas maka pasti akan mati sesak nafas, semua orang pasti
mengetahui akan hal ini.
Yuan Bao tiba-tiba berkata,
"Hanya ada satu cara." Dia berkata, "Aku sudah berpikir
semenjak tadi dan hanya ada satu cara."
"Cara apa?"
"Lubangi dinding papan yang ada pada perahu ini agar air danau
dapat masuk kemari, setelah itu baralah kita bisa keluar dari sini."
Yuan Bao menghela nafas. "sayangnya, cara ini tidaklah mudah."
"Tentu saja cara ini tidak mudah."
Karena perahu ini adalah perahu yang dibuat khusus, semua
papan yang ada pada perahu ini semuanya sudah melewati proses
seleksi bagi kayu terbaik, bahkan siapa pun bisa melihatnya bahwa
papan kayu ini jauh lebih tebal dibandingkan yang lainnya.
Jika Guo Di Mie tidak terluka, bagi dirinya ini hanya cukup
dengan menggunakan satu tangan saja.
Tetapi dia tidak hanya terluka, bahkan lukanya sangatlah parah.
Tapi Yuan Bao masih memiliki 10.000 harapan, karena itu dia
bertanya pada Guo Di Mie,
"Bagaimana dengan lukamu" Apakah sudah sedikit membaik?"
orang dunia persilatan yang sudah hidup bersama dengan golok,
tak bisa dihindari pastilah ada masanya untuk terluka sehingga
mereka sudah mempersiapkan diri dengan membawa obat-obat
luka dari perguruan mereka masing-masing di tubuh mereka.
Tetapi Guo Di Mie bukanlah orang lain, karena itu Yuan Bao
segera menghapus pikirannya itu.
"Tentu saja kau tidak memiliki obat luka." Yuan Bao hanya bisa
menghela nafas panjang.
"Jika ilmu silatku sehebat dirimu dan sudah merasa bahwa di
dunia ini tidak akan ada orang yang bisa melukaimu seujung rambut
pun, aku juga tidak akan membawa obat luka."
Guo Di Mie sudah tidak bereaksi.
Dia tiba-tiba merasa sangat letih, sangat. ..sangat. ..letih, seumur
hidupnya belum pernah dia merasa demikian letihnya.
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Meskipun dia masih bisa mendengar perkataan Yuan Bao, tetapi
dia sudah tidak mempunyai tenaga untuk membalasnya.
sama seperti Yuan Bao dan Xiao Jun, meskipun mereka masih
bisa berpikir, tetapi cara berpikir mereka sudah jauh lebih lambat
dari biasanya. Mereka tiba-tiba juga merasa setengah sadar.
sampai mereka mendengar suara tembok dipukul ting ting dong
dong, baru mereka agak sedikit lebih sadar. suara itu berasal dari
luar papan kayu yang tadinya hendak mereka hancurkan.
Mereka tadinya ingin membuat sebuah lubang pada dinding
papan kayu itu tetapi mereka sudah tidak bertenaga lagi.
Ternyata di luar sudah ada orang yang menggantikan mereka
untuk memukulnya, bahkan sepertinya dengan cepat akan tercipta
sebuah lubang. siapa orang yang di luar itu"
Kabin kosong ini merupakan bagian perahu yang paling bawah
dan sudah berada di dalam air.
Begitu terdengar suara tong, dinding papan kayu segera terbuka
sebuah lubang, tetapi sama sekali tidak ada air danau yang masuk
dari luar. Bahkan setetes air pun tidak ada, yang ada hanyalah angin. Yuan
Bao segera tersadar dan sebera bangkit berdiri
Dia memang seorang yang sangat pintar dan cerdas, tapi dia
juga sama sekali tidak mengerti mengapa di luar sama sekali tidak
ada air melainkan hanya ada angin"
ooo)o(ooo BAB XXIII TEPUK TANGAN
Tanggal 19 bulan 4, tengah malam......
semua orang yang melewati pinggiran danauMing sebelah kiri
pada malam ini pasti akan merasa sangat aneh, sangat.... sangat...
aneh. Karena mereka melihat sebuah perahu.
Melihat sebuah perahu sebenarnya bukanlah suatu hal yang
aneh, walaupun melihat puluhan bahkan ratusan perahu pun tidak
bisa dibilang aneh.
Yang aneh adalah mereka jelas-jelas melihat perahu itu tadi
berada di atas air lalu tiba-tiba perahu itu berjalan ke atas tepian
danau. Bagaimana mungkin sebuah perahu bisa berjalan di atas
tanah" Ada sebagian orang yang menyangka ada masalah pada indera
penglihatan mereka dan sebera berlari pulang dan tidur. Ada
sebagian lagi yang pulang ke rumah untuk memberitahu istrinya dan
langsung menerima tamparan di pipi dan mengatakan bahwa
mereka pasti minum-minum bersama wanita lain di luaran,
kemudian pulang dengan mengatakan hal seperti itu untuk
membohongi orang. Kejadian ini memang seharusnya tidak mungkin
terjadi. Ada beberapa orang yang keberaniannya lebih besar dan rasa
penasaran di hati yang lebih berat, menetapkan hati untuk melihat
yang sebenarnya.
Mereka malah melihat di bawah perahu itu terdapat berpasangpasang
kaki. sebuah perahu tidak mungkin bisa mengeluarkan kaki,
kaki-kaki ini tentu saja kaki manusia.
Perahu ini tentu saja tidak berjalan sendiri ke daratan, tetapi
diangkat ke atas oleh banyak orang, orang-orang yang bertenaga
kuat. Apakah orang-orang ini gila" Mengapa mau bersusah payah
mengangkat sebuah perahu dari dalam danau ke daratan"
Di bawah air tentu saja tidak mungkin ada angin, lalu dari mana
datangnya angin" Yuan Bao melihat pada papan kayu itu tiba-tiba
terdapat sebuah lubang, lalu tiba-tiba dia tertawa.
Lentera yang dibawa Xiao Jun sudah padam semenjak tadi dan
di luar semuanya gelap. tidak terlihat apa pun dan tentu saja
terlebih lagi tidak bisa melihat orang. Yuan Bao tiba-tiba
mengajukan pertanyaan yang membuat orang lain terheran- heran.
"Coba kau tebak siapa?" tanya Yuan Bao pada Xiao Jun.
"Gao Tian Jue atau Tian Ji Zi?"
Xiao Jun sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan ini karena
dia sama sekali tidak mengerti apa maksud Yuan Bao.
Yuan Bao menjelaskan "Jika perahu ini masih ada di atas air,
kabin kosong ini pasti berada di dalam air." Dia berkata,
"Tapi di dalam air tidak mungkin ada angin."
"Kalau begitu apakah perahu ini sudah tidak berada di atas air?"
"sepertinya tidak," kata Yuan Bao.
"Tetapi sebuah perahu tidak mungkin berjalan di daratan."
"Apakah menurutmu sudah ada orang yang membawa perahu ini
ke atas daratan?"
Yuan Bao menganggukkan kepalanya.
"Karena itu aku bertanya padamu, apakah menurutmu Gao Tian
Jue yang menyuruh orang untuk melakukannya" Ataukah Tian Ji Zi?"
"Mengapa pasti harus kedua orang ini?"
"Jika ingin membawa perahu yang sebesar ini ke daratan, harus
ada 17-18 orang yang berilmu lumayan baru bisa mengangkatnya,"
kata Yuan Bao. "
selain mereka berdua, siapa lagi yang bisa memerintahkan begitu
banyak jagoan untuk melakukan hal ini?"
"Masalah ini memang demikian adanya, dalam pandangan orang
lain, orang yang bisa melakukan hal ini kalau tidak idiot, pastinya
juga gila. Mengapa mereka melakukan hal seperti ini?"
"Karena mereka sudah menebak dengan cermat bahwa kita pasti
akan bersembunyi di dalam kabin kosong ini." Yuan Bao menghela
nafas. "Kau tentu bisa melihatnya juga, walaupun Gao Tian Jue dan
Tian Ji Zi sedikit lebih bodoh daripada aku, tapi tetap jauh lebih
pandai daripada orang lain."
Tidak ada orang yang bisa menyangkalnya karena Gao Tian Jue
dan Tian Ji Zi adalah orang-orang yang memang berbakat di dunia
dunia persilatan.
"Kita bertiga adalah orang yang selalu ingin mereka tangkap.
bahkan dalam keadaan masih bernyawa," kata Yuan Bao.
"Mereka juga pasti terpikirkan bahwa ada kemungkinan kita
akan membuat sebuah lubang pada dinding papan kayu perahu dan
kabur melalui air."
Yuan Bao berkata, "Di bawah air, hanya ada sedikit perbedaan
antara manusia dengan ikan. Di bawah air, tidak ada seorang pun
yang benar-benar bisa mengendalikannya, jadi ilmu silat mereka di
bawah air pastinya juga tidak begitu hebat."
Xiao Jun juga berpikir demikian.
"Ketua perkumpulan pengemis terdahulu selalu berenang di
danau Ming dan dia yang sebatang kara ini selalu mengikutinya.
Ilmu silatnya di bawah air tidak lebih jelek dari ilmu silatnya di atas
air. Hal ini diketahui juga oleh semua orang di dunia persilatan,
karena itu tidak ada yang berani menantangnya bertarung di dalam
air. Tapi kalau di daratan tentu saja berbeda," kata Yuan Bao.
"Mereka tentu sudah tahu kalau Guo Di Mie sedang terluka parah."
"Begitu sampai di daratan, mereka tidak akan memandang
sebelah mata pada kita," kata Yuan Bao.
"Bagi mereka, membawa sebuah perahu ke atas daratan
bukanlah suatu hal yang sulit, juga tidak perlu membuang tenaga
dalam mereka secara sia-sia."
Yuan Bao lagi-lagi menghela nafasnya.
"Jadi tidak peduli Gao Tian Jue atau Tian Ji Zi, demi keamanan,
mereka terpaksa berbuat begitu." Yuan Bao berkata lagi,
"Aku sendiri juga akan berbuat begitu."
Akhirnya terdengar suara dari luar, suara tepukan tangan.
Yuan Bao tertawa sambil membungkukkan tubuhnya sama
seperti seseorang yang menerima penghormatan setelah selesai
mementaskan suatu pertunjukkan saja.
Kemudian dia berkata dengan suara yang gembira,
"Dapat membuat tuan Tian kagum padaku benar-benar suatu hal
yang tidak mudah, jika di sini ada arak maka aku akan
menyulangimu sebanyak tiga cangkir."
suara tepukan tangan di luar terhenti, kemudian terdengar suara
dari luar yang bertanya, "Bagaimana kau tahu ini aku?"
Yuan Bao menjawabnya dengan sangat mudah,
"Karena Gao Tian Jue tidak mungkin bertepuk tangan. orang
yang hanya memiliki sebelah tangan saja, bagaimana mungkin bisa
bertepuk tangan?"
orang yang berada di luar itu tertawa keras.
suara tawa itu benar-benar suara tawa milik Tian Ji Zi, tapi dia
sama sekali tidak masuk ke dalam dan yang terlihat di luar lubang
pada dinding perahu itu hanyalah kegelapan, ada sawah (Tian) juga
tidak terlihat ada sawah (Tian), ada ayam (Ji) juga tidak terlihat ada
ayam (Ji), ada manusia juga tidak terlihat ada manusia.
Karena itu Yuan Bao tidak dapat menahan diri untuk bertanya,
"Tuan Tian." Dia bertanya pada Tian Ji Zi,
"Apakah kau yang akan masuk atau aku yang keluar?"
"Coba kau tebak apakah aku akan membiarkanmu keluar?"
"Kau tidak akan." Yuan Bao menghela nafas.
"Aku hanya berharap pada saat kau masuk bawalah sedikit
barang ke mari."
"Apa yang kau ingin aku bawa?"
"Menurutmu?"
"Bagaimana kalau sedikit arak?" tanya Tian Ji Zi.
"selain itu bawa sedikit sayuran sebagai peneman arak."
"Tidak bagus."
"Tidak bagus?" suara Tian Ji Zi terkandung suara yang terheranheran.
"Mengapa tidak bagus?"
"Karena kau terlalu pelit," kata Yuan Bao
"Jika kau ingin membawakan arak maka hanya membawakannya
sedikit, penyakit ku adalah sama sekali tidak bisa menerima hanya
sedikit arak, sedikit sayuran, dan sedikit orang."
"Apa maksudnya dengan sedikit orang?"
"sewaktu kau masuk, kau tidak seluruhnya masuk tapi hanya
masuk sedikit." Yuan Bao berkata,
"Misalnya kau hanya memasukkan sedikit tangan, sedikit kaki,
dan membiarkan sebagian besar lainnya di luar, coba kau katakan
apakah aku bisa menerimanya?"
Tian ji Zi tertawa lagi.
"Aku berani jamin bahwa aku pasti masuk semua, bahkan aku
akan membawa serta seluruh harta kekayaanku masuk."
"sekarang ini seluruh kekayaanmu ada berapa banyak?" Yuan
Bao menghembuskan nafas.
"Aku tahu bahwa selama ini harta kekayaanmu tidaklah terlalu
banyak." "Tetapi sekarang berbeda," kata Tian Ji Zi.
"Aku berani jamin, sewaktu kau melihatnya pasti akan sangat
terkejut."
Lentera, lentera yang terang, sebuah..... dua buah... tiga buah...
.empat buah.... lima buah....
Terdapat banyak sekali lentera yang sangat terang. Benda-benda
inilah yang pertama-tama dilihat Yuan Bao. Kemudian dia melihat
gadis-gadis yang sedang membawa lentera.
Gadis-gadis cantik itu mengenakan pakaian yang terbuat dari
sutra bermotif sulaman bunga. Mata Yuan Bao semakin membesar.
Karena semua tampang gadis-gadis yang membawa lentera itu
membuat orang terpana, kulitnya putih bercahaya seperti bulan dan
mulus. Delapan orang gadis cantik yang ada di luar lubang perahu itu
membungkukkan badan memberi hormat dan kemudian memasuk,
perahu itu. Mereka berpencar ke dua arah, masing-masing terdiri dari empat
orang gadis yang berdiri dan tidak bergerak sedikit pun.
sebuah suara yang lantang dan datang dari jauh tiba-tiba
terdengar. "Ni Er Hong yang berusia 20 tahun"
Empat orang gadis yang sama cantiknya, dua di depan dan dua di
belakang membawa dua buah tongkat kayu yang di tengahnya
terdapat selembar kulit macan tutul dan di tengahnya terdapat
sebuah Guci arak,
Mereka memasuk, kabin perahu itu dan tersenyum pada Yuan
Bao serta menaruh Guoi arak itu dengan perlahan-lahan ke
hadapannya, setelah itu mereka mengundurkan diri keluar.
suara yang datang dari kejauhan itu terdengar lagi.
"Gui Zhou Mao Tai yang berusia 20 tahun"
empat orang gadis tadi bergerak bersamaan, menaruh arak Gui
Zhou Mao Tai di hadapan Yuan Bao.
"Kemudian arak Lian Hua Bai, Zhu Ye Qing, Bo Li Pu TaoJiu......."
Lalu kemudian tiba-tiba masuklah seseorang yang ternyata
bukanlah seorang gadis cantik, melainkan seorang yang
berperawakan tinggi yang telanjang dada.
orang ini tidak mengeluarkan suara sedikit pun, dia mengukurngukur
tepi lubang itu, kemudian dia mengeluarkan tangannya dan
menghancurkan tepian lubang itu menjadi berbentuk kotak.
Kemudian dia memasukkan sebuah meja kayu yang berwarna
hitam dan terang ke lengah kabin perahu itu, lalu mundur keluar.
Lalu terdengar lagi suara lantang dari kejauhan.
"Baso mutiara"
Yuan Bao menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata,
"Baso mutiara juga termasuk nama semacam masakan?"
Di atas meja tadi memang ditaruh sebuah keranjang yang berisi
baso mutiara yang baru dibawa masuk, harumnya bisa tercium
sampai jauh. Xiao Jun melihat masakan ini, ekspresi di wajahnya ternyata jauh
lebih heran daripada Yuan Bao dan ekspresi orang lainpun tidak
akan jauh berbeda.
Karena ini adalah baso mutiara yang sangat mahal, di mana di
atas setiap baso itu terdapat sebuah mutiara yang ditaruh di
atasnya. Mutiara yang bulat dan putih bersinar Yuan Bao benarbenar
terkejut. "sekarang kau pasti percaya padaku kan?" suara Tian Ji Zi tibatiba
terdengar dari luar lubang itu.
Kemudian dia sengaja memperdengarkan suara tawanya.
Yuan Bao menahan nafas. "Tidak disangka Ji Zi (ayam) juga ada
waktunya untuk tumbuh"
"Ji Zi memang pada dasarnya pasti tumbuh." Tian Ji Zi berkata
dengan gembira,
"Apakah kau tidak pernah melihat bahwa semua mahkota ayam
jantan itu sangat indah?"
"Kau memang ayam jantan yang bisa bertelur" kata Yuan Bao.
"Bukan hanya melakukan sesuatu dengan indah, juga bisa
mengubah uang."
"Betul, betul sekali."
Tian Ji Zi sepertinya belum berubah banyak, masih bertampang
orang dari golongan kaya, jika bisa duduk maka dia tidak akan
bersedia berdiri. Tetapi dia sekarang sudah tidak lagi duduk di atas
kursi yang ada rodanya dan tidak perlu menggunakan tangan sendiri
untuk mendorongnya.
Dia duduk dengan nyaman di atas sebuah dipan empuk yang
disulam emas yang diangkut besar ke dalam oleh empat orang gadis
yang tinggi besar, sehat dan cantik, dan setiap gadis itu memiliki
sepasang kaki yang mulus dan indah.
Yuan Bao ternyata mengenali salah seorang dari gadis itu,
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sepasang kaki yang paling panjang, paling mulus, dan yang paling
enak dipandang. Dia tentu saja tidak akan pernah melupakan gadis
ini, walaupun dia tidak memiliki perasaan apa-apa tetapi dia
bukanlah orang yang tidak tahu membalas budi.
Gadis ini pernah menolong dia tanpa memikirkan
keselamatannya, tentu saja gadis ini pun tidak lupa padanya.
Tetapi sekarang sewaktu melihat Yuan Bao, dia seperti yang
tidak melihatnya.
Karena itu Yuan Bao juga berpura-pura tidak pernah melihatnya,
tidak peduli apa alasannya mengapa dia tidak bebas bergerak di
dunia persilatan, dan tidak peduli apa alasannya mengapa sekarang
dia tidak mau mengakui pernah mengenal Yuan Bao, Yuan Bao juga
tidak ingin membocorkan rahasianya.
Kabin kosong itu sudah tidak kosong lagi, Tian Ji Zi juga sudah
bukan Tian Ji Zi yang dulu lagi.
Yuan Bao melihatnya lama dari atas sampai bawah, baru setelah
itu bertanya padanya,
"Tadi bukankah kau mengatakan bahwa apa yang aku katakan
adalah benar?"
"sepertinya begitu."
"sebenarnya salah, sama sekali salah," kata Yuan Bao.
"sebenarnya kata-kataku tadi hanyalah kentut belaka."
"Kentut?" Tian Ji Zi lagi-lagi tertawa.
"Memangnya mulutmu bisa mengeluarkan kentut?"
"Bukan hanya bisa, tetapi bisa mengeluarkan gas yang tak
terkalahkan."
"oh."
"Ayam jantan tidak mungkin bisa bertelur, tidak peduli ayam
jantan besar atau pun ayam jantan kecil, sama-sama tidak akan bisa
bertelur," kata Yuan Bao.
"Uang perak juga tidak mungkin keluar dengan begitu saja."
"oh?"
"Cara tuan besar Tian mengajar anaknya sangatlah terkenal,
walaupun punya uang pasti tidak akan diberikannya padamu." Yuan
Bao berkata, "Meskipun diberikan sedikit padamu, dia juga tidak akan
membiarkan kau menghambur-hamburkannya."
Tian Ji Zi menghela nafasnya.
"sesungguhnya, uang yang aku dapatkan setiap bulannya jauh
lebih sedikit dibandingkan nenek tua yang menjual bunga di depan
pintu Da san Yuan."
"Lalu bagaimana caranya kau bisa tiba-tiba menjadi makmur
seperti ini?"
"Menurutmu?"
"Jika aku tidak bisa menebaknya, kau pasti mengira aku adalah
seorang yang sangat bodoh." Yuan Bao berkata "Jika aku bisa
menebaknya, kau juga tidak akan mengakuinya."
"Belum tentu," kata Tian Ji Zi "jika benar kau bisa menebaknya,
mungkin saja aku akan mengakuinya ."
"Kau benar-benar ingin aku mengatakannya?"
Tian Ji Zi menghela nafasnya. "Walaupun sekarang aku tidak
ingin kau mengatakannya juga tidak bisa."
Yuan Bao tertawa terbahak-bahak. "Kau benar-benar orang yang
pintar, kurang lebih hampir sama pintarnya dengan diriku, aku
seharusnya menghormatimu dengan beberapa cangkir arak,"
Dia malah seperti seorang tuan rumah yang ramah terhadap
tamunya, dia bertanya pada Tian Ji Zi,
"Kau ingin minum apa" Apakah Ni Er Hong yang berusia 20
tahun" Ataukah Zhu Yo Qing" Kau mau minum apa, minumlah
Jangan sungkan-sungkan."
Tian Ji Zi juga tertawa. "sebenarnya tuan rumahnya itu aku atau
kau?" Yuan Bao menjawabnya dengan kata-kata aneh yang biasa
diucapkannya, yang membuat orang terheran- heran.
"Dua-duanya bukan." Yuan Bao berkata,
"Tuan rumahnya bukan kau, juga bukan aku."
"Kalau begitu, menurutmu siapa yang menjadi tuan rumahnya?"
"Li Jiang Jun." Yuan Bao berkata dengan sungguh-sungguh,
"San Kiao Jin Hun Li Jiang Jun."
Tian Ji Zi menatapnya lama, barulah berkata dengan terpatahpatah,
"Bagaimana mungkin tuan rumahnya adalah Li Jiang Jun?"
Yuan Bao tidak menjawab pertanyaan ini, malah berkata dengan
perlahan-lahan.
"Li Jiang Jun datang tanpa terlihat bayangannya, pergi tanpa
terlihat jejaknya. Tidak ada seorang pun di dunia persilatan yang
pernah melihat wajahnya yang sesungguhnya, keberadaannya lebih
tidak diketahui lagi." Yuan Bao berkata,
"Tetapi dalam beberapa bulan ini, tiba-tiba semua orang menjadi
tahu." Dia bertanya pada Tian Ji Zi, "Apakah kau mengerti apa
maksudnya ini?"
Tian Ji Zi juga tidak menjawab malah balik bertanya, "Apakah kau
sendiri sudah mengerti?"
"sebenarnya semua orang pada prinsipnya pasti bisa mengerti,"
kata Yuan Bao. "orang yang lebih bodoh 10 kali lipat dari aku pun pasti bisa
mengetahuinya."
Yuan Bao memberitahukan pada Tian Ji Zi dengan serius.
"Banyak orang di dunia persilatan yang tiba-tiba mengetahui
kabar tentang Li Jiang Jun, karena ada orang yang sengaja
menyebarkan kabar ini keluar. semua orang sebenarnya pasti bisa
terpikirkan akan hal ini, tetapi hanya sedikit orang yang berpikir
seperti itu. Karena di dalamnya masih terdapat teka-teki yang besar yang
belum dimengerti oleh orang-orang."
"siapa orangnya yang menyebarkan kabar ini" Bagaimana dia
sampai mengetahui gerak gerik Li Jiang Jun" Mengapa mau
memberitahukan kabar yang begitu penting pada orang lain?" Yuan
Bao menjelaskan pertanyaan yang terakhir terlebih dahulu.
"Dia sengaja menyebarkan kabar yang begitu penting agar
semua musuh Li Jiang Jun berbondong-bondong datang ke kota Ji
Nan. setelah semua saling bertempur dan saling membunuhi dia
baru memancing ikan di air yang keruh"
Yuan Bao berkata "Jika semua orang sudah mati, tentu saja lebih
baik," "Masuk di akal," kata Tian Ji Zi sambil tertawa.
"Kata-katamu sedikit banyak memang masuk di akal. "
Dia bertanya pada Yuan Bao, "Tetapi bagaimana orang ini bisa
tahu kalau Li Jiang Jun ada di kota Ji Nan" Mengapa orang lain tidak
ada yang tahu, hanya dia yang tahu?"
"sebenarnya dia sendiri belum tentu mengetahuinya."
"Apa artinya ini?"
"Arti dari kata-kata ini adalah dia sendiri tidak bisa memastikan
bahwa bos besar Sun adalah Li Jiang Jun," kata Yuan Bao.
"Karena itu dia menunggu sampai 10 tahun lamanya tanpa
berani bergerak sedikit pun."
"oh?"
"sebenarnya dia sudah lama bersembunyi di dalam kota Ji Nan,
bahkan salah satu pendekar yang berilmu tinggi, apa pun yang
terjadi di dalam kota Ji Nan jangan harap terlepas dari mata dan
telinganya."
"oh?"
"Belakangan ini dia menyadari ada gerakan yang tidak benar di
muka bumi ini."
Yuan Bao berkata, "Tiba-tiba banyak orang asing yang
mencurigakan datang ke kota Ji Nan, anak buah di bawah Qiu Bu
Dao tiba-tiba bermunculan wajah-wajah baru, setiap orangnya
seperti yang tiba-tiba muncul dari bawah tanah saja."
Yuan Bao menghela nafas. "Tentu saja hal ini tidak luput dari
pandangannya."
Tian Ji Zi juga sependapat dengannya. "Aku rasa memang tidak
luput darinya."
"Karena itu dia segera menyadari bahwa sudah ada orang yang
hendak menyerang bos besar sun. Ada kemungkinan."
"Melihat orang-orang asing yang belum pernah muncul di dunia
persilatan sebelumnya itu, ada kemungkinan dia segera menyadari
bahwa orang-orang asing itu adalah pembunuh bayaran yang diutus
oleh Gao Tian Jue."
"Masuk di akal," kata Tian Ji Zi. "Bos besar sun sendiri pasti
menyadarinya juga."
"Semua orang juga tahu kalau Gao Tian Jue tidak mudah untuk
dihadapi, orang ini tentu saja mengetahuinya juga."
Tian Ji Zi menghela nafas panjang.
"Tian Jue Di Mie, Memberantas sampai tuntas. Kalau sampai
jatuh ke tangan mereka, tidak hanya tidak akan ada jalan keluar,
semua harta kekayaan yang mereka dapatkan dengan susah payah
akan dijadikan sebagai barang bukti."
Yuan Bao juga menghela nafas.
"Hendak membuat dipan seperti itu memang harus
mengeluarkan banyak uang."
"Aku mengerti."
"Tapi orang ini tidak terima jika hasil jerih payahnya terhadap
bos besar sun selama bertahun-tahun direbut begitu saja oleh Gao
Tian Jue. Jika aku, aku pasti tidak bisa terima."
"Tapi dia sendiri tidak punya keyakinan bisa mengalahkan Gao
Tian Jue."
Tian Ji Zi lagi-lagi menghela nafas .
"Jika orang itu aku, aku juga tidak menjamin bisa
mengalahkannya."
"Karena itu dia sengaja mengundang semua orang untuk datang
ke kota Ji Nan, agar semua menjadi kacau," kata Yuan Bao.
"Tunggu sampai semua orang sudah kehabisan tenaga, yang mati
ya mati, yang luka ya luka, barulah dia bisa menang dengan mudah."
Tian Ji Zi tertawa.
"orang yang kau maksud ini, sepertinya orang yang pintar,
bahkan sangat pintar sekali."
"Memang benar." Yuan Bao menghembuskan nafasnya.
"Aku sendiri pun sangat jarang menjumpai orang sepintar itu."
"Bagaimana menurutmu kalau kau dibandingkan dengan
dirinya?" "Tentu saja masih kurang pintar sedikit dariku." Yuan Bao tibatiba
bertanya pada Tian Ji Zi,
"Bagaimana menurutmu kalau dibandingkan dengan dirimu?"
"Dia tidak bisa dibandingkan dengan diriku."
"Mengapa?"
"Karena aku adalah dia, dia adalah aku."
sampai di sini, sebenarnya semua orang sudah bisa menebak
siapa orang yang dibicarakan oleh Yuan Bao itu.
Tetapi perkataan ini keluar dari mulut Tian Ji Zi sendiri, tidak
pelak lagi membuat orang terkejut.
Yuan Bao lagi-lagi menghela nafas,
"Mengapa kau harus mengatakannya sendiri" Karena kau
mengatakannya sendiri, semuanya jadi tidak menyenangkan lagi."
"Kau ingin aku bagaimana?" tanya Tian Ji Zi sambil tersenyum.
"Apakah menunggu sampai pisaumu menancap di
tenggorokkanku dan memaksaku untuk mengatakannya, barulah
terasa menyenangkan?"
"Begitu juga tidak menyenangkan," kata Yuan Bao.
"sebenarnya dari pertama aku sudah merasa masalah ini tidak
menyenangkan."
"Mengapa?"
"Karena orang yang mati sudah terlalu banyak," kata Yuan Bao.
"Yang paling tidak menyenangkan adalah orang yang tidak
seharusnya mati juga mati."
"oh."
"Niu San Gua selama ini selalu bersembunyi di daerah Dong Hai
dan pastinya pernah melihat diriku sehingga ingin menangkapku
untuk memaksa keluargaku, demi menolongku, membantunya
menghadapi Li Jiang Jun."
"Karena itu mereka mati," kata Tian Ji Zi.
"Tadinya aku kira kematian mereka sama sekali tidak adil."
Dia berkata lagi, "Qiu Bu Dao mati pun tidak adil, kematian
orang-orang bawahan Gao Tian Jue lebih tidak adil lagi."
Yuan Bao tiba-tiba memotong pembicaraannya dan bertanya
padanya dengan nada yang keras,
"Kalau Liu Jin Niang Kematian Liu Jin Niang adil atau tidak adil?"
Tian Ji Zi mendadak membungkam mulutnya, tidak berkata-kata
lagi. "Kau pastinya punya mata-mata di dalam kediaman bos besar
sun dan mata-matamu adalah Liu Jin Niang."
Yuan Bao berkata, "Dia sangat mengenal bentuk tubuh, struktur
tulang, ukuran tubuh bos besar sun lebih dari siapa pun. Dia sudah
bisa melihat dari semula bahwa bos besar sun bukanlah pedagang
biasa, malah seorang yang memiliki tubuh yang terlatih dan ilmu
silat yang tinggi. Hal ini tidak mungkin bisa menipu matanya."
Tian Ji Zi masih tetap membungkam mulutnya.
Yuan Bao berkata lagi, "Dia juga adalah seorang manusia,
bahkan seorang wanita yang sangat kesepian. Bertemu dengan pria
seperti dirimu, dia hanya bisa menyerah."
"Uang bos besar sun terlalu banyak, masalah juga terlalu
banyak, sehingga dia tidak bisa terlalu mengurusi kehidupan orangorang
di sekelilingnya.
Jika seorang pria mengganggap bahwa hanya dengan
melambaikan tangan lalu wanita akan mengikutinya seumur hidup,
bahkan akan menunggunya seumur hidup untuk melambaikan
tangannya untuk kedua kalinya, maka pria ini tidak bisa dihindari
pasti akan bertemu hal yang tidak menyenangkan.
Aku rasa kau pastinya sudah berhubungan dengan Liu Jin Niang
cukup lama," kata Yuan Bao pada Tian Ji Zi.
"Walaupun tuan besar Tian dari luar kelihatannya tidak peduli,
tetapi sebenarnya tidak ada hal yang luput dari pengetahuannya."
Yuan Bao menarik nafas dalam-dalam.
"Dia tidak menghalangi hubungan kalian karena jika anak lakilakinya
sedikit liar, sebagai seorang ayah umumnya tidak akan
melarang, balikan sebagai seorang ibu sekali pun tidak akan
melarang. orang tua umumnya hanya melarang anak
perempuannya bergaul di luar rumah."
Yuan Bao berkata
"Justru karena tuan besar Tian mengetahui hubungan antara kau
dan Liu Jin Niang maka dia tidak percaya kalau Liu Jin Niang mati
karena cinta, karena itu dia terus menyelidiki kasus ini."
"Masuk di akal," kata Tian Ji Zi sambil tertawa pahit.
"Mengapa perkataan yang kau keluarkan, sialnya selalu saja
masuk di akal?"
"sekarang orang-orang yang turut campur dalam urusan ini
hampir mati semuanya," kata Yuan Bao.
"Pengurus toko-toko dagang milik sun Ji Cheng pasti sebagian
besar adalah anak buahmu, jika kau bisa membunuh Li Jiang Jun,
maka otomatis seluruh bisnisnya akan jatuh ke dalam tanganmu."
"Masuk di akal."
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Yang tidak masuk akal pun berubah menjadi masuk akal." Yuan
Bao berkata, "Harta kekayaan Li Jiang Jun pada dasarnya adalah harta karun.
setelah kau bunuh Li Jiang Jun, siapa yang berani menyelidiki lebih
lanjut di mana harta karun itu berada" Meskipun ada yang dalam
hatinya berpikir demikian, juga tidak akan ada yang berani
mengusik partai Panji Bunga."
Yuan Bao berkata, "Pada saat itu semua pahlawan di dunia ini
akan mengacungkan jempol dan berkata bahwa tuan muda Tian
benar-benar hebat."
Tian Ji Zi tertawa keras. "sebenarnya kau hanya perlu
menGucapkan satu kalimat saja sudah cukup."
"Lalu Xiao Jun?"
"Tetua Xiao Jun tentu saja berjasa dalam membunuh Li Jiang
Jun." Tian Ji Zi berkata sambil tertawa,
"Tetapi semenjak dia memasuk, perkumpulan pengemis, tentu
saja dia tidak akan memandang sebelah mata pada harta karun
tersebut."
"Lalu Gao Tian Jue?" tanya Yuan Bao lagi.
"Kau tidak takut pada Gao Tian Jue?"
"Awalnya aku takut, sangat takut," sahut Tian Ji Zi.
"Tetapi untungnya sekarang sudah ada orang yang
menggantikan aku menyelesaikan masalah ini."
"siapa?"
"suami istri petir dan halilintar dan bos besar Tang." Tian Ji Zi
sengaja menghela nafas.
"Mereka tidak terluka di kedua belah pihak, melainkan terluka di
empat belah pihak. Meskipun luka mereka tidak terlalu berat tapi
pasti tidak akan ringan."
Raut wajah Yuan Bao langsung berubah.
Tian Ji Zi tertawa semakin senang.
"Tetapi kau tidak perlu cemas sedikit pun. Karena kita adalah
teman dan memandang mukamu, aku tidak akan berbuat tidak
sopan pada mereka."
"Kau bermaksud hendak bagaimana memperlakukan kami?"
"Aku bermaksud mengeluarkan 5000 liang uang perak untuk
membantumu menyiapkan dua ekor kuda terbaik dan satu buah
kereta terbaik untuk membawa kalian sekaligus kembali ke Dong
Hai." Nada Tian Ji Zi berubah menjadi keras dan kejam. "Bahkan aku
juga tahu kau tidak akan memperlakukanku macam-macam, karena
apa yang kulakukan bukanlah sesuatu yang jelek, Aku hanya
menangkap seorang perampok besar Jika ada orang yang berkata
bahwa aku mewakilkan langit untuk menghukum agar semua
penjahat di muka bumi ini tahu, wajahku juga tidak akan berubah
menjadi merah."
Yuan Bao tertawa pahit.
"Walaupun di kemudian hari ada orang yang mengangkatmu
menjadi seorang pendekar, wajahmu juga tidak akan menjadi
merah." Wajah Tian Ji Zi benar-benar tidak memerah.
"suatu hari nanti kau juga akan menjadi seorang pendekar, pada
saat itu tetua Xiao mungkin sudah menjadi ketua perkumpulan
pengemis, kita bertiga bisa saling bekerja sama dan dunia akan
menjadi milik kita bertiga."
semakin berkata dia semakin senang, bahkan tertawanya pun
sepertinya sampai mulut tidak bisa ditutup lagi.
Yuan bao juga menemaninya tertawa, tertawanya juga gembira
sekali. "Karena itu sekarang kalian berdua harus mengijinkan aku untuk
membawa pergi Li Jiang Jun," kata Tian Ji Zi.
"Aku tidak akan melupakan bud baik kalian seumur hidupku."
"Kau bersikeras ingin membawa pergi Li Jiang Jun?"
"Tepat sekali."
"Kalau begitu kau pergi saja." Yuan Bao tiba-tiba tidak tertawa
lagi dan menahan nafas sambil berkata,
"Tapi jalan ini sangatlah sulit dilalui, bahkan sekali pergi maka
selamanya tidak akan bisa kembali."
"Yang kau katakan itu jalan apa?"
"Tentu saja harus pergi ke Huang Quan Lu (jalan akhirat)."
"Huang Quan Lu?" tanya Tian Ji Zi.
"Mengapa aku harus melalui Huang Quan Lu?"
"Karena Li Jiang Jun sudah mati sejak lama," kata Yuan Bao.
"Kalau kau ingin mencarinya, jika tidak melewati jalan itu
bagaimana kau bisa menemukannya?"
Tian Ji Zi langsung berubah, menatap lama Yuan Bao, lalu
memperlihatkan senyumannya.
"Walaupun Li Jiang Jun terluka parah, tapi aku berani jamin
dalam satu per empat jam ke depan dia masih belum akan mati."
"Kalau begitu di mana orangnya?"
"Ada di sana."
Bersambung -13 Jilid-13 "Di sana?" tanya Yuan Bao pada Tian Ji Zi. "Mengapa aku tidak
melihatnya?"
Dia membelalakkan biji matanya sampai akhirnya pandangan
matanya sampai ke tempat di mana Guo Di Mie berada.
"Apakah yang kau maksud itu dia?"
"selain dia siapa lagi?"
"Apakah kau mengira bahwa dia adalah San Xiao Jin Hun Li Jiang
Jun?" "Apakah dia bukan?"
Yuan Bao tiba-tiba tertawa terbahak-bahak sampai
membungkukkan badannya, dia tertawa sampai kehabisan nafas.
Dia seperti yang seumur hidupnya belum pernah mendengar hal
yang demikian lucunya.
"Jika dia adalah Li Jiang Jun, maka aku adalah si pendekar harum
chu." Jempolnya menunjuk pada hidungnya.
"Kau lihat, apakah aku mirip dengan pendekar harum chu?"
Tian Ji Zi ternyata masih bisa menahan amarahnya, menunggu
sampai Yuan Bao selesai tertawanya baru bertanya,
"Dia bukan Li Jiang Jun?"
"Tentu saja bukan."
"Lalu siapa dia?"
Guo Di Mie duduk di sana semenjak tadi, wajahnya
menampakkan seberkas senyuman sambil memandangi mereka
seperti yang sedang menonton sebuah pertunjukkan saja, baru
sekarang ini dia membuka suara,
"Margaku Guo, namaku adalah Guo Di Mie."
Tian Ji Zi terpaku, ekspresi wajahnya sama seperti ketika Yuan
Bao pertama kali mendengar nama itu. siapa pun pada waktu
mendengar hal ini pasti akan berekspresi seperti itu.
Tapi Tian Ji Zi berbeda dengan orang kebanyakan, wajahnya
langsung berubah mengeluarkan senyuman.
"Tidak disangka, benar-benar tidak disangka." Dia berkata sambil
tersenyum, "Pendekar Guo yang sudah belasan tahun menghilang dari dunia
persilatan, tidak disangka muncul di tempat ini, ini adalah hal yang
sangat menggembirakan."
"Kau tidak percaya?" Yuan Bao mewakilkan Guo Di Mie bertanya.
"sewaktu Tian Jue Di Mie merajai dunia persilatan, aku masih
memakai popok dan berjalan merangkak selangkah demi selangkah,
bagaimana mungkin pernah melihat wajah asli dari pendekar besar
dunia ini?" Tian Ji Zi berkata,
"Karena aku belum pernah melihat wajah asli dari Guo Di Mie,
jadi bagaimana mungkin aku tidak percaya kalau orang ini adalah
pendekar besar Guo?"
Dia menghela nafasnya. "Aku hanya merasa ada sedikit hal yang
tidak benar."
"Hal apa yang tidak benar?"
"Nyonya Gao dan pendekar Guo sudah lama berpisah dan tidak
bertemu, seharusnya merasa senangnya bukan main," kata Tian Ji
Zi. "Tetapi nyonya Gao bukan hanya tidak merasa bukan main
senangnya, malah sepertimya ingin sekali mencabut nyawa
pendekar Guo."
Dia bertanya pada Yuan Bao, "Kau adalah seorang jenius dan
lebih pintar dariku, bisakah kau memberitahuku apa yang
sebenarnya terjadi?"
Yuan Bao tidak dapat memberitahukannya karena ini adalah
rahasia antara mereka sua mi- istri serta ayah-anak. bagaimana
mungkin dia memberitahukannya pada orang lain.
Guo Di Mie malah menjawab dengan tiba-tiba,
"Karena bukan hanya karena aku telah merusak hidupnya, aku
juga membuatnya cacat seumur hidup,Dia sengaja membangkitkan
kembali Tian Jue Di Mie dikarenakan ingin membunuhku sebagai
alasannya. Tidak peduli cara apa yang digunakannya, itu semua
memang sudah selayaknya dan aku tidak akan menyalahkannya ."
Tian Ji Zi menatapnya dengan terkejut dan lama.
"Mengapa kau melakukan hal itu?"
Guo Di Mie juga terdiam lama, barulah setelah itu berkata
sepatah drmi sepatah,
"Demi Li Jiang Jun."
Tian Ji Zi semakin terkejut,
"Katamu kalian suami-istri saling membenci dikarenakan Li Jiang
Jun" Karena itu kau memutuskan sebelah tangannya sehingga dia
begitu ingin membunuhmu?"
"Kejadiannya kurang lebih seperti itu."
Tian Ji Zi tidak tertawa lagi.
"Aku tidak percaya juga tidak mengerti, cerita yang kau ceritakan
ini sama sekali tidak enak didengar."
Tentu saja Tian Ji Zi tidak mengerti karena dia sama sekali tidak
mengetahui hubungan di antara ketiga orang itu. Yuan Bao justru
sudah mengerti.
Pada waktu Guo Di Mie bertemu dengan Li Jiang Jun saat itu,
Gao Tian Jue yang datang menyusul kemudian tentu saja sangat
benci dan cemburu. Kakak adik yang saling membenci, tentu saja
tidak bisa dihindari saling bertarung.
Ilmu silat Li Jiang Jun mungkin memang sedikit dibawah Gao Tian
Jue, mungkin karena di dalam hatinya sedikit banyak ada rasa benci
dan menderita, jadi kemudian bisa saja dia mati di tangan adiknya.
Guo Di Mie tentu saja tidak akan membiarkan dia mati, mungkin
turun tangan membantunya, mungkin menggantikan dirinya
menghadang serangan Gao Tian Jue. orang yang berilmu hebat
turun tangan, balikan satu jurus pun tidak sampai, karena itu tangan
Gao Tian Jue bisa putus. Yuan Bao yakin kejadiannya pasti seperti
itu. Walaupun ini adalah tebakan sebagian besar kejadian, Yuan Bao
tetap saja masih belum tahu bagian terpenting dari kejadian itu Dia
juga tidak ingin tahu.
Karena bagian terpenting itu sudah merupakan rahasia pribadi
dari orang yang bersangkutan sepenuhnya, jika orang tersebut tidak
mengatakannya, dia juga tidak akan menanyakannya .
Dia sedikit banyak hanya masih merasa sedikit penasaran akan
beberapa hal saja saja.
Mengapa Li Jiang Jun pergi begitu saja dan bersembunyi untuk
mengasuh serta membesarkan anak mereka sendirian" Kemudian
mati begitu saja dengan membawa kebencian"
Mengapa Guo Di Mie bersembunyi di Kota Ji Nan dan menyamar
menjadi saudagar yang paling kaya dan berkuasa, sun Ji Cheng"
Hal ini tentu saja pasti ada alasannya, Tian Ji Zi tentu saja lebih
tidak tahu lagi.
"Tidak peduli cerita yang kau katakan itu enak didengar atau
tidak. ada orang yang bisa membuat cerita bohong seperti itu tidak
bisa disebut mudah, aku sangat kagum padamu."
Wajah Tian Ji Zi lagi-lagi dipenuhi oleh senyuman. "Karena itu
asalkan ada orang yang bisa membuktikan bahwa kau benar-benar
adalah Guo Di Mie, maka aku akan percaya dengan cerita yang kau
ceritakan tadi."
Dia melihat pada Yuan Bao.
"Kau tentu saja tidak bisa membuktikannya. saat ini
kemungkinan besar aku tidak akan mempercayai apa pun yang kau
katakan." Pikiran Xiao Jun sedang berada jauh di masa lalu, di sebelah
sebuah tempat tidur dari selembar papan kayu di dalam sebuah
gubuk tua, menemani seorang perempuan tua yang sepanjang hari
terus menerus batuk. yang kondisi tubuhnya semakin lama semakin
lemah dan akhirnya meninggal dengan membawa penderitaan, luka
hati, kebencian dan penyesalan bersamanya.
Dia tidak pernah memberitahu siapa sebenarnya ayahnya, tetapi
dia juga tidak pernah menjelek-jelekkan ayahnya. Yang dia sesali
adalah dirinya sendiri, yang dia benci juga dirinya sendiri.
Dengan perlahan Xiao Jun memajukan badannya berhadapan
dengan Tian Ji Zi, pada wajahnya yang putih pucat itu terlihat sedikit
warna merah. Tian Ji Zi belum pernah takut dilihati oleh orang lain, orang lain
melihatnya bukan hanya membuktikan bahwa dia adalah orang
yang terkenal tapi juga karena dia menarik, karena itu tidak peduli
siapa pun yang melihatnya pasti akan membuatnya merasa sangat
senang. Tetapi sekarang dia sedikit pun tidak merasa senang, karena dia
sudah menyadari dalam sorot mata Xiao Jun terdapat sinar yang
kejam dan bengis. Xiao Jun tiba-tiba bertanya dengan dingin
padanya, "Apakah aku boleh membuktikannya?"
"Kau?" Tian Ji Zi tertawa yang kedengarannya seperti yang
sedikit dipaksakan.
"Apa yang hendak kau buktikan" Apakah kau bisa membuktikan
bahwa apa yang dikatakannya semuanya adalah benar adanya?"
"Aku tidak bisa."
Tian Ji Zi tertawa tetapi tidak panjang karena Xiao Jun sudah
berkata lebih lanjut.
"Aku tidak bisa membuktikan apa pun, juga tidak perlu
membuktikan apa pun."
Xiao Jun berkata dengan dingin, "Karena aku tidak akan
membiarkan kau pergi dari sini hidup,hidup,"
"Apakah kau akan membunuhku?" Tian Ji Zi sangat terkejut.
"selama ini kita tidak mempunyai utang ataupun dendam,
bahkan selama ini kita selalu berteman baik.Jika kau ada masalah,
aku selalu berdiri di sampingmu Jika kau mencariku, aku selalu
membantumu. Tetapi sekarang kau malah mau membunuhku?"
Tentu saja dia mengerti apa alasannya, dia menarik nafasnya.
"Bisakah kau memberitahuku, aku telah menyinggungmu di
mana?" "Kau tidak menyinggung ku"
"Kalau begitu apa alasannya?"
"Tidak ada alasan"
"Kau ingin membunuhku tanpa alasan?" Tian Ji Zi semakin
terheran- heran.
"Apakah kau tiba-tiba diracuni oleh orang ini" Apakah tiba-tiba
gila?"
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Xiao Jun tidak menjawab pertanyaan ini, dari luar tiba-tiba ada
orang yang menggantikan dia menjawabnya.
"Dia tidak gila," kata seseorang dengan suara yang tenang.
"Hanya saja masih ada hal yang tidak kau mengerti dan dia juga
tidak bisa mengatakannya."
ooo)o(ooo BAB XXIV SEBAB DAN AKIBAT
Tanggal 19 bulan 4, sebelum subuh........
Jika tidak ada lentera dan tidak ada api, waktu sebelum subuh
adalah waktu yang paling dingin dan gelap.Jika lentera ada api,
maka waktu yang singkat ini tidak ada bedanya dengan waktu mana
pun dalam satu hari.
Ada sebagian orang yang seperti api di waktu menjelang subuh,
sebuah masalah yang tidak ada ujungnya, tiba-tiba ada seseorang
yang muncul dan semua masalah menjadi jelas.
Dalam masalah ini juga terdapat orang seperti itu. orang ini
sekarang sudah datang. Zheng Nan Yuan perlahan-lahan masuk ke
dalam. Tidak ada yang tahu apakah kedua kakinya benar-benar terkena
rematik atau dulunya pernah terluka sehingga dia sering kali harus
duduk di kursi beroda itu, karena dia tidak pernah mengijinkan
orang lain melihatnya berjalan di atas kedua kakinya. Dia selalu
merasa kalau gaya berjalannya sangatlah menggelikan dan aneh.
sekarang malah tidak ada orang yang merasa menggelikan,
meskipun saat ini dia merangkak masuk sekalipun, tidak akan ada
orang yang merasa dia menggelikan.
orang ini bukanlah orang biasa, juga bukan pengurus kedai arak
biasa. Dia bergerak di bidang itu hanya karena dia hanya ingin
menutupi jati dirinya yang sebenarnya saja.
Pastilah ada suatu rahasia yang tidak bisa dikemukakan pada
orang lain pada hubungan antara dirinya dengan sun Ji cheng Jati
dirinya yang sebenarnya serta ilmu silatnya bukanlah sesuatu yang
bisa dibayangkan oleh orang lain.
Semua ini pada dasarnya adalah rahasia pribadinya, tetapi
sekarang rahasia-rahasia ini sudah bukan rahasia lagi.
Yang paling senang melihat dia masuk adalah Yuan Bao.
"Aku sudah tahu cepat atau lambat kau pasti muncul," kata Yuan
Bao. "Ternyata kau benar-benar datang."
Walaupun Tian Ji Zi tidak terlalu terkejut, tetapi tetap saja tidak
bisa menahan diri untuk bertanya,
"Di malam yang dingin seperti ini, kedua kaki kepala pengurus
kedai tidaklah leluasa, untuk apa bersusah payah datang ke tempat
ini?" Dia mengistirahatkan kakinya dan menghela nafasnya.
"sebenarnya aku tidak ingin datang, tetapi tidak bisa tidak
datang." "Mengapa?"
Zheng Nan Yuan balik bertanya
"Jika Yuan Bao bisa membuktikan bahwa orang ini adalah Guo Di
Mie, kau percaya atau tidak?"
"Aku tidak percaya."
"Jika tetua Xiao yang mengatakannya?"
"Aku juga tidak akan percaya," jawab Tian Ji Zi.
"sewaktu pendekar Guo menghilang dari dunia persilatan, kedua
orang itu yang satu masih belum lahir dan yang satu masih seorang
bocah ingusan, lalu apa yang bisa mereka buktikan?"
"Untungnya saat itu aku sudah bukan lagi bocah yang masih
ingusan, sudah belajar untuk menGucurkan darah."
"MenGucurkan darah pun harus belajar?"
"Tentu saja harus," kata Zheng Nan Yuan. "Kapan harus
mengucurkan darah" Mengapa darah mengucur" Bagaimana
caranya agar dapat membuat darah yang mengucur paling sedikit"
Belajar sampai bisa hal-hal ini tidaklah mudah, paling sedikit harus
belajar sekitar dua puluh-tiga puluh tahun. Jadi saat itu usiamu
sudah tidak kecil lagi."
"saat itu usiaku sudah kepala tiga puluh." Zheng Nan Yuan
berkata, "Karena itu hari ini aku tidak bisa tidak muncul."
"Untuk membuktikan kalau dia benar-benar adalah Guo Di Mie?"
"Benar," kata Zheng Nan Yuan. "Dari semua orang yang ada di
dalam ruangan ini, kemungkinan besar hanya aku yang layak
membuktikannya. "
"Mengapa?"
"Karena saat itu aku juga berada di sana."
Kata-kata ini benar-benar tidak ada ujung pangkalnya, tentu saja
Tian Ji Zi tidak mengerti.
"Kapan dan di mana?"
Zheng Nan Yuan tidak menjawab dulu, malah membalikkan
kepalanya melihat Guo Di Mie. Kedua orang ini saling menghormat
dan didalam mata keduanya terdapat rasa terima kasih yang tak
terucapkan. Lewat beberapa lama, barulah Guo Di Mie menganggukkan
kepalanya dan Zheng Nan Yuan barulah menjawab,
"Hari itu juga sama tanggal lima belas bulan empat, hanya saja
tanggal lima belas bulan empat yang itu sudah tujuh belas tahun
yang lalu. Tanggal lima belas bulan empat adalah hari di mana sun Ji
Cheng menghilang dari muka bumi ini,juga hari yang sama di mana
Guo Di Mie dan Li Jiang Jun menghilang dari muka bumi ini tujuh
belas tahun yang lalu."
Zheng Nan Yuan berkata, "Hari itu adalah hari di mana Guo Di
Mie bertemu dengan Li Jiang Jun dan nyonya Gao segera
menyusulnya. Ketiga orang itu saling bertarung dan akhirnya nyonya
Gao terluka dan lengannya putus, kemudian pergi begitu saja
dengan membawa dendam. Tetapi Guo Di Mie dan Li Jiang Jun juga
terluka. Li Jiang Jun terluka terkena pukulan nyonya Gao sehingga
lukanya lebih parah."
Dia juga tidak berkata dengan jelas karena masalah mi memang
seharusnya diketahui oleh orang luar.
Tetapi justru dia mengatakan hal yang penting yang tidak
dimengerti oleh Yuan Bao maupun Xiao Jun.
"Kejadian ini sudah berlalu bertahun-tahun yang lalu,
sebenarnya aku sudah tidak ingin mengingatnya."
Zheng Nan Yuan berkata, "Tetapi di dalamnya terdapat hal yang
penting yang membuatku tidak bisa tidak mengatakannya."
Dia tahu setiap orang pasti mendengarkannya berkata lebih
lanjut, karena itu dia membuka sebuah Guoi arak terlebih dahulu
dan meminumnya seteguk besar, barulah melanjutkan bicaranya.
"Pada waktu itu, sewaktu mereka hendak bertemu, mereka sama
sekali tidak membawa pengawal karena mereka bertiga
menganggap ini merupakan rahasia pribadi yang tidak boleh
diketahui oleh orang luar dan tidak akan diketahui oleh orang luar."
Zheng Nan Yuan berkata, "Tetapi mereka tidak menyadari bahwa
demi masalah ini kami juga sudah mempersiapkan rencana selama
bertahun-tahun, ketika mereka saling bertarung, kami sudah
mengepung tempat itu."
Yuan Bao tidak dapat lagi menahan dirinya untuk bertanya,
"Kalian?" Dia bertanya pada Zheng Nan Yuan, "Kalian itu siapa?"
"Kami hanya terdiri dari delapan orang," kata Zheng Nan Yuan.
"Karena kami tahu bahwa Tian Jue Di Mie dan Li Jiang Jun adalah
jagoan nomor satu di dunia persilatan dan karena takut membuat
mereka menjadi waspada maka kami juga tidak membawa bawahan
satu orang pun."
"siapa saja delapan orang itu?"
"salah satu pengawal istana terhebat, Yi Jian chen Ba Liu (pedang
sekali tusuk delapan melayang) Tie Chang chun. Ketua perkumpulan
pengemis (GaiBang) tuan Ren. Ketua perguruan Dian Cang, wu Xue
Yan. Biksu Fa Hua dari biara Xiao Lin selatan. Penguasa tiga puluh
enam desa sepanjang sungai Chang Jiang, Yu lao da (kepala
gangster) jagoan nomor satu dari kediaman pejabat kerajaan Nao
Dong, pengurus Feng. Ketua gabungan tujuh biro perjalanan dari
selatan, enam dari utara, dan dari tiga belas propinsi, si Ping Ba Wei,
Wang Zhong Ping. Dalam sekali tarikan nafas," Zheng Nan Yuan
langsung menyebutkan nama ke-tujuh orang itu.
Tujuh belas tahun yang lalu, orang yang pernah menginjakkan
kakinya sehari saja di dunia persilatan, begitu mendengar nama
orang-orang ini, wajahnya pasti langsung berubah menjadi pucat.
sampai tujuh belas tahun kemudian juga sama. Bahkan Yuan Bao
saja pernah mendengar nama-nama mereka.
"Kau bilang hanya delapan orang, sepertinya hitunganmu terlalu
sedikit." Yuan Bao tertawa pahit.
"Kekuatan delapan orang ini, setiap orangnya setara dengan
delapan ratus orang."
Zheng Nan Yuan sama sekali tidak menyangkalnya.
"Kasus yang dilakukan Li Jiang Jun sudah terlalu banyak.
orangnya terlalu berani, siapa pun berani menyentuhnya."
Dia berkata, "Tindak tanduk Tian Jue Di Mie terlalu kejam dan
sadis, karena itu barulah kedelapan orang ini turun tangan."
"Tapi kau hanya menyebutkan tujuh buah nama saja. " Yuan Bao
bertanya pada Zheng Nan Yuan, "Yang satu lagi siapa?"
"Yang satu lagi hanyalah seorang penangkap penjahat biasa."
"Kalau hanya seorang penangkap penjahat biasa tentu saja tidak
ada hebatnya," kata Yuan Bao.
"Di dunia ini tidak ada yang tahu ada berapa ratus ribu
penangkap penjahat, tetapi yang hebat pun hanya ada satu orang
saja." "oh."
"Aku sendiri juga hanya pernah mendengarnya dari orang lain,
penangkap penjahat yang hebat ini sepertinya juga bermarga
Zheng." "sepertinya begitu."
"Apakah kau juga pernah mendengar tentang orang ini?" Yuan
Bao bertanya lagi pada Zheng Nan Yuan.
"Kalau tidak salah namanya adalah Zheng Po, kalau tidak salah
julukannya adalah Zheng Mei You (tidak ada)?"
"sepertinya begitu."
"Arti dari Zheng Mei You tentu saja bukan berarti dia tidak
memiliki apa pun," kata Yuan Bao.
"Melainkan tidak peduli kasus seperti apa, begitu sampai di
tangannya, maka tidak ada yang tidak bisa terpecahkan."
Dia menatap Zheng Nan Yuan. "Kau pasti Zheng MeiYou"
Ini sebenarnya sesuatu yang tidak perlu ditanya lagi, tapi Zheng
Nan Yuan malah menggelengkan kepalanya.
"Bukan," kata Zheng Nan Yuan sambil tersenyum. "Anak jenius
sepertimu kali ini akhirnya salah tebak."
"Kau bukan Zheng Mei You?" tanya Yuan Bao dengan kecewa.
"Lalu siapa kau?"
"Zheng Nan Yuan dan sun Ji Cheng adalah nama samaran yang
kami buat, aku sebenarnya sama sekali bukan bermarga Zheng."
"Lalu margamu yang sebenarnya apa?"
"Margaku Tie."
Yuan Bao terkejut sekali. "Kau adalah yang pada waktu itu
terkenal sebagai salah satu dari empat jagoan pedang jagoan nomor
satu dari dalam istana, Yi Jian chen Ba Liu, Tie Chang chun?"
"Benar-" kata Zheng Nan Yuan. "Akulah Tie Chang chun."
Yuan Bao terpana, setelah lewat waktu yang lama barulah
menghembuskan nafasnya panjang-panjang.
"Tie Chang Chun, Yi Jian chen Ba Liu Tie Chang chun, bahkan
kakak ipar ketigaku yang selalu menempatkan matanya di atas
kepalanya itu sangatlah kagum pada keahlian pedangmu."
Yuan Bao tertawa pahit sambil berkata
"Jika kukatakan padanya bahwa beberapa tahun ini kau menjadi
seorang pengurus kedai arak. walaupun dipukuli sampai mati pun
dia tidak akan percaya."
"Lalu kau?" Tie Chang Chun bertanya pada Yuan Bao. "Kau
percaya atau tidak?"
"Aku percaya," kata Yuan Bao.
"Tetapi aku tidak mengerti."
"Tidak mengerti?"
"Kau sudah tahu sejak semula bahwa sun Ji Cheng adalah Guo Di
Mie. balikan tahu hubungannya dengan Li Jiang Jun, lalu mengapa
kau malah menemaninya bersembunyi di tempat ini selama belasan
tahun ini" Bahkan menemaninya minum arak setiap hari?" tanya
Yuan Bao. "Mengapa orang-orang seperti WuXue Yan, Biksu Fa Hua. dan
wang Zhong Ping juga tidak peduli pada kalian?"
"Karena kami terikat janji."
"Janji?" Yuan Bao bertanya lagi."Janji apa?"
Tie Chang chun menghela nafas. "Masalah ini harus diceritakan
dari awal."
"Katakanlah, aku akan mendengarkannya."
"Pada waktu itu, Li Jiang Jun dan Guo Di Mie terluka parah,
bahkan terkepung oleh kami," kata Tie Chang Chun.
"siapa pun yang kami kepung di bawah langit ini, jangan harap
bisa lolos. Hal ini tentu saja mereka juga mengerti."
"Hal itu aku juga mengerti," kata Yuan Bao.
"Kami tidak ada maksud untuk mempersulit mereka sedikitpun.
Tetapi kedua orang itu sudah membulatkan tekad, mati pun harus
mati bersama, bagaimana pun juga hendak bertempur mati-matian
dengan kami."
Yuan Bao mengacungkan ibu jarinya sambil berkata dengan
keras, "Bagus Li Jiang Jun dan Guo Di Mie benar-benar hebat."
"Tapi sayangnya pertempuran ini sama sekali tidak boleh
dilakukan."
"Mengapa?" tanya Yuan Bao. "Apakah kalian 8 jagoan justru
takut terhadap mereka berdua?"
Tie Chang chun tertawa pahit. "Takut sih tidak. hanya saja tidak
mungkin kan kami membiarkan mereka mati di tempat itu?"
"Mengapa?"
"Karena harta benda milik istana berada di tangan mereka," kata
Tie Chang chun.
"Meskipun wuXue Yan, Ketua Ren, Biksu Fa Hua sama sekali tidak
peduli akan hal ini, pengurus Feng, kepala biro Wang, Zheng bu tou (
polisi jaman dulu yang tugasnya menangkapi penjahat) dan aku
justru sangat peduli. Yu lao da adalah ipar dari Wang Zhong Ping,
tentu saja dia tidak mungkin membiarkan adik perempuan satusatunya
menjadi pelacur."
Tie Chang chun berkata, "Kami juga tentu saja tahu sama sekali
tidak gunanya jika kami bekerja sama menghadapi Li Jiang Jun dan
Guo Di Mie, karena itu kami hanya mengadakan tawar menawar
dengan mereka."
"Tawar menawar seperti apa?"
"Kedua belah pihak menunjukkan wakil masing-masing untuk
saling mengadu jurus." Tie Chang chun berkata,"jika mereka kalah
maka mereka harus menyerahkan harta benda istana kepada kami.
" "Jika kalian yang kalah?"
"Walaupun demikian mereka tetap harus menyerahkan harta
benda milik istana pada kami, tetapi kami juga harus menerima dua
persyaratan dari mereka," kata Tie Chang chun.
"Tawar menawar ini bisa berhasil juga disebabkan karena
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
persyaratan yang mereka ajukan tidak hanya adil, juga membuat
kami memberikan perhatian pada kepentingan dunia persilatan,
sehingga orang seperti Biksu Fa Hua sekalipun tidak menolaknya."
"Persyaratan apa yang mereka keluarkan?"
"Persyaratan yang pertama adalah menjamin keselamatan Li
Jiang Jun, tidak boleh menyakitinya seujung rambut pun, juga tidak
boleh menangkapnya untuk diadili," kata Tie Chang chun.
"syarat ini mulanya WuXue Yan dan Biksu Fa Hua tidak mau
menerimanya."
"Kemudian?"
"setelah Guo Di Mie mengemukakan suatu hal, Biksu Fa Hua
baru bisa menerimanya."
"Hal apa?"
"Dia berkata, meskipun Li Jiang Jun telah melakukan kejahatan
yang tidak terhitung banyaknya, perhiasan dan uang yang sudah
dicurinya entah berapa puluh ribu, tapi dia sendiri tidak pernah
menyentuhnya. sewaktu tidak melakukan kejahatan, dia tinggal di
sebuah rumah gubuk yang reot dan menjalani kehidupan yang
bersih dan sederhana, serta beramal dengan membantu orang yang
tidak mampu."
Tie Chang chun menghela nafas panjang. "Tindak tanduk Li Jiang
Jun membuat orang sangat kagum."
"Dunia persilatan selalu kehilangan jejak Li Jiang Jun mungkin
dikarenakan tidak ada yang menyangka Li Jiang Jun yang tersohor
itu akan menjalani hidup yang seperti itu."
Tetapi siapa pun dapat mengerti, apa yang telah dilakukannya
bukanlah untuk menyenangkan hati orang lain, tapi untuk
menunjukkan bahwa kedua ibu dan anak itu tidak bersalah dan
ingin agar anaknya hidup sebagai orang baik-baik.
Walaupun Xiao Jun sudah seperti orang yang mati rasa, tetapi
kedua matanya penuh dengan emosi.
sebuah rumah gubuk tua, sebuah dipan kayu yang sudah reot,
seorang wanita yang batuk-batuk sepanjang hari.
Hidup yang begitu penuh derita dan kepahitan, justru begitu
dikagumi oleh banyak orang.
Kedua mata Yuan Bao juga memerah, tiba-tiba berkata dengan
suara keras, "Li Jiang Jun, aku sangat kagum padamu, jika kau masih hidup
maka aku akan sujud menyembahmu sebanyak tiga ribu enam ratus
kali." Tie Chang chun menghembuskan nafasnya sambil berkata,
"Karena itu pada saat itu aku langsung mengambil keputusan,
meskipun pertarungan itu kumenangkan, aku juga tidak akan
menyentuh Li Jiang Jun sedikit pun."
Dia berkata lagi, "Meskipun pada saat itu kami tidak melihat
dengan mata kepala sendiri, tetapi perkataan yang dikeluarkan Guo
Di Mie, di bawah langit ini siapa yang tidak mempercayainya?"
Yuan Bao membusungkan dadanya dan berkata dengan suara
keras, "Dia memang pada dasarnya adalah seorang pahlawan dan
juga temanku."
Yuan Bao berkata, "Dia mau menganggap bocah cilik seperti
sebagai teman, aku merasa sangat terhormat seumur hidupku."
"Karena itu walaupun aku kalah di tangannya pada pertarungan
itu, meskipun sampai sekarang sewaktu berjalan masih terlihat
seperti badut kecil, tetapi aku juga merasa sangat tersanjung," kata
Tie Chang chun.
"Bisa mengalah dalam satu pertarungan pada pahlawan dan
jagoan seperti dia adalah hal yang paling membanggakan dalam
hidupku." "Apa persyaratannya yang kedua?"
"Walaupun harta benda milik istana memang harus
dikembalikan, tetapi sebagian dari hasil curian dari Li Jiang Jun
adalah harta benda yang tidak halal." Tie Chang chun berkata, "Li
Jiang Jun mencuri benda-benda ini untuk digunakan untuk hal-hal
yang berarti, dan kami tidak diperbolehkan untuk memberikannya
pada orang yang tidak benar dan tidak berhak."
"Ide yang bagus."
"Barang sudah tidak dapat dikembalikan karena Zheng Po tidak
bisa menyelidiki milik siapa saja barang itu sehingga dia juga tidak
menolaknya," kata Tie Chang chun.
"Karena itu di hari kedua dia langsung mengundurkan diri dan
pulang ke kampung halamannya untuk menggarap sawah."
Yuan Bao lagi-lagi berteriak. "Bagus Ternyata Zheng Mei You juga
seorang yang pemberani, jika aku bisa bertemu dengannya, aku juga
pasti akan memberikan hormat padanya."
"Tetapi jumlah harta benda itu tidak terhitung banyaknya,
sehingga tidak bisa diberikan kepada orang begitu saja."
"Karena itu kalian menunjuk seseorang sebagai wakil untuk
mengurusi harta benda ini," kata Yuan Bao.
"Tetapi kalian juga tidak bisa membiarkan orang lain tahu dari
mana datangnya harta benda ini, karena itu kalian hanya bisa
menggunakan cara berdagang untuk menutupi mata dan telinga
orang lain, lalu barulah secara diam-diam menggunakan harta
ini untuk berbuat baik."
"sebenarnya ini juga adalah ide Li Jiang Jun."
"Tetapi dia sendiri tidak bisa dan tidak ingin muncul di muka
umum, karena itu dia menyerahkan beban yang berat ini kepada
kakak Guo."
Yuan Bao berkata, "saat itu kedua kakimu memang sudah
mengganggumu, sudah tidak bisa lagi bekerja pada pemerintah, jadi
kaulah yang menemaninya memikul beban berat ini."
Tie Chang chun menghela nafasnya lagi, "Kau benar-benar
seorang jenius, bahkan aku sendiri pun sangat kagum padamu."
"Kota Ji Nan adalah pusat perdagangan dan tempat di mana
banyak terdapat orang yang kaya, karena itu kalian memilih kota
ini," kata Yuan Bao.
"Di kota ini, asalkan seseorang memiliki uang yang banyak. maka
tidak akan ada seorang pun yang ingin tahu dari mana asal mereka."
Yuan Bao berkata, "Apalagi kalian masih mempunyai ketua
perkumpulan pengemis, dua ketua dari dua perguruan Dian cang
dan Xiao Lin, penguasa sungai Chang Jiang, kepala biro gabungan,
dan pengurus kediaman pejabat kerajaan, yang membantu
menutupi identitas kalian sehingga selama belasan tahun ini tidak
ada seorang pun yang merasa curiga akan identitas kalian yang
sebenarnya."
"Tetapi dalam belasan tahun ini kamijuga banyak melakukan
berbagai hal," kata Tie Chang chun. "Kami sudah secara diam-diam
mengeluarkan sebanyak uang 38.925.643 liang" katanya.
"Walaupun jumlahnya tidak sedikit, tetapi sudah menolong
banyak orang. Aku berani jamin bahwa setiap uang yang kami
keluarkan digunakan dengan seharusnya dan tentu saja tanpa ada
sedikit pun penyesalan."
"Aku percaya," kata Yuan Bao, "Hanya orang brengsek yang tidak
percaya." Tie Chang chun menarik nafas panjang-panjang.
"Hanya satu yang disesalkan yaitu Li Jiang Jun sudah tidak bisa
melihat semua ini."
Dia berkata dengan perlahan, "Kematiannya benar-benar terlalu
cepat." Kabin perahu itu tiba-tiba menjadi sunyi, semua orang
menundukkan kepalanya, para gadis yang membawakan arak dan
lentera pun ikut menundukkan kepala, bahkan Tian Ji Zi pun ikut
menundukkan kepalanya.
Di dalam hatinya mereka semua mengerti, sesudah
menyampaikan semua hal itu, Li Jiang Jun pasti tidak mungkin bisa
hidup lebih lama.
Perbuatan yang salah sudah dilakukan, hati sudah terbebas dari
beban penderitaan, kebencian, danpenyesalan, yang harus
dilakukan sudah dilakukan, semua harapan di hati boleh dikatakan
sudah terpenuhi.
Walaupun lukanya tidak parah, dia sendiri sudah tidak ingin
hidup lagi. Yuan Bao bertanya sendiri di dalam hatinya, 'Dia itu pendekar
dari dunia persilatan atau hanyalah seorang wanita yang patut
dikasihani"' Tetapi Guo Di Mie harus tetap hidup.
Demi mewujudkan harapan Li Jiang Jun, demi orang-orang yang
membutuhkan bantuannya.
Dia tidak hanya harus hidup tetapi juga harus menjalani hidup
sebagai seorang saudagar kaya. Hidup sampai kapan" Hidup sampai
Gao Tian Jue muncul.
Dia tahu Gao Tian Jue suatu saat pasti menemukannya, dia juga
tahu betapa dalamnya penderitaan dan dendam yang ada di hati
Gao Tian Jue. Dia hanya bisa pergi.
Yuan Bao bertanya lagi di dalam hati, Perbuatannya itu
sebenarnya benar atau salah" Jika salah, harus bagaimana baru bisa
benar" siapakah yang bisa menjawab pertanyaan ini" siapa pula yang
bisa mengatakan bahwa jawabannya itu adalah jawaban yang
benar" ooo)o(ooo
BAB XXV BINTANG YANG KETIGA, KEEMPAT KELIMA,
KEENAM, DAN KETUJUH
Tanggal dua puluh bulan empat, dini hari.......
Walaupun di luar hari sudah mulai terang, tetapi di dalam kabin
perahu itu sama sekali tidak terpengaruh Jika di luar agak lebih
terang sedikit, di dalam kabin perahu itu justru jauh lebih gelap.
Karena sinar lentera hanya bisa memperlihatkan terangnya di
dalam kegelapan, jika di siang nan maka tidak akan ada gunanya.
Ada banyak hal di dunia ini yang seperti itu.
Tian Ji Zi berdiri dari kursi yang didudukinya dan menepuk-nepuk
baju barunya yang mahal dan terlihat mewah.
"Akhirnya sekarang aku dapat mengerti semuanya," katanya.
"Untunglah saat ini bisa dikatakan belum terlambat."
"oh?"
"Untung saja pakaian ini masih belum rusak. masih bisa diberikan
kepada orang lain. Untung saja baso mutiara ini masih belum
tersentuh, arak pun untungnya hanya terbuka satu Guci saja,
masalah boleh dikatakan masih belum terlalu besar."
Tian Ji Zi berkata, "Jika tidak habislah sudah."
"Mengapa?"
"Karena Li Jiang Jun ternyata bukanlah Li Jiang Jun, Tian Ji Zi
tentu saja tetap si miskin yang masih sama seperti dulu."
Dia berkata, "semua barang-barang ini belum dibayar. Jika baju
ini rusak. semua arak sudah diminum habis, baso mutiara pun sudah
masuk ke dalam perut, kapan aku bisa melunasi semua ini?"
Dia masih tetap tersenyum sambil memerintah orang-orang yang
membawa barang-barang itu,
"Tolong kalian bantu aku, cepatlah bawa semua barang-barang
itu, gaji kalian pun hanya bisa dihitung satu hari dan kelak aku pasti
akan mencari akal agar bisa memberikannya pada kalian, aku tidak
akan menghindar dan hutang."
Bagaimana pun juga, Tian Ji Zi orangnya tidaklah buruk. karena
mereka pergi begitu saja tanpa berkata apa-apa.
Yuan Bao sebenarnya ingin bertanya gadis yang berkaki panjang
dan berkepang itu, apakah dia datang ke tempat ini karena dibawa
oleh Tian Ji Zi atau karena ada maksud yang lain.
Gadis berkepang itu sepertinya takut Yuan Bao menanyakan hal
itu padanya, karena dia langsung melenggang ke luar dan setelah
berada di luar barulah perlahan-lahan membalikkan kepalanya dan
mengedipkan matanya pada Yuan Bao. Yuan Bao akhirnya hanya
bisa menutup mulutnya.
Bagaimana pun juga, gadis ini memperlakukan Yuan Bao cukup
baik. Meskipun mereka saling menutupi identitas mereka dan
datang ke tempat ini dengan maksud untuk melakukan sesuatu yang
tidak boleh diketahui oleh orang lain, Yuan Bao juga tidak ingin
membongkar rahasianya.
Dia percaya suatu saat pasti akan berjumpa kembali dengannya
karena mereka masih muda dan umur mereka masih panjang.
Masalah ini dia tanyakan nanti pun masih belum terlambat.
Lentera sudah padam dan untungnya di luar sudah sangat
terang, sudah tidak perlu menggunakan lentera lagi.
Tian Ji Zi merenggangkan pinggangnya dengan malas dan
menghembuskan nafas panjang-panjang, lalu wajahnya
menampilkan senyum yang paling manis dan kemudian
mengeluarkan perkataan yang tidak disangka orang akan
dikatakannya. "selamat tinggal," katanya, "selamat tinggal semuanya."
"selamat tinggal?" Yuan Bao membelalakkan matanya lebarlebar
menatapnya. "Apa maksudnya dengan selamat tinggal?"
"selamat tinggal artinya adalah aku sudah ingin pergi."
"Jadi kau ingin pergi begitu saja?"
"Pertunjukkan sudah selesai, paling tidak bagianku sudah selesai,
untuk apalagi aku berada di sini?"
Tian Ji Zi masih tetap tertawa dengan sangat gembira.
"Apakah kalian masih ingin menahanku di sini untuk
mentraktirku minum arak?"
Yuan Bao lagi-lagi menatapnya tajam dengan lama, lalu
menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa pahit.
"Ternyata kulit wajahmu jauh lebih tebal daripada diriku. setelah
melakukan semuanya ini, kau masih bisa bersikap tidak peduli."
"Apa yang telah kulakukan?" Tian Ji Zi berkata sambil tertawa
terbahak-bahak,
"Aku sama sekali tidak mencuri, juga tidak merampok. terlebih
lagi tidak mencelakai orang. Aku hanyalah ingin seperti pendekar
Guo dulu, hanya ingin menangkap perampok yang tidak pernah bisa
ditangkap oleh orang lain. Jika memang tidak bisa menangkapnya,
ya sudahlah."
Dia tertawa terbahak-bahak sambil melihat mereka.
"saudara sekalian, apa yang hendak kalian lakukan pada orang
yang anggun seperti aku ini?"
Yuan Bao memejamkan matanya, yang lain pun tidak bisa
berkata-kata. Tetapi dari luar justru ada seseorang yang berbicara.
"Mereka memang tidak bisa berbuat apa-apa terhadapmu, tetapi
untungnya aku bisa."
orang ini berkata, "Aku tidak hanya akan memukuli pantatmu,
juga akan memotong kedua kaki anjingmu itu."
Begitu mendengar suara orang ini, raut wajah Tian Ji Zi langsung
berubah, seperti yang ingin menghindar dari tempat itu. Tetapi dia
sudah tidak bisa menghindar lagi.
Tuan besar Tian sudah berada di hadapannya, Tian Ji Zi hanya
bisa menundukkan kepalanya dan tubuhnya memberi hormat.
"Apa kabar tuan besar" "
"Aku sama sekali tidak baik," sahut tuan besar Tian sambil
membalikkan kepalanya.
"Aku sudah hampir mati karena marah oleh ulahmu, bagaimana
mungkin bisa baik-baik saja."
"Kalau begitu sebaiknya aku segera pulang ke rumah dan
berbaring di lantai, menunggu tuan besar pulang untuk memukulku
dengan sebatang papan keras-keras, supaya kemarahan tuan besar
bisa reda."
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Yuan Bao sebenarnya tidak ingin tertawa, tetapi tidak bisa
menahan diri untuk tidak tertawa. Begitu dia tertawa, suasana
sepertinya terasa jauh lebih nyaman. Tuan besar Tian memberikan
tamparan pada Tian Ji Zi sebanyak dua kali.
"Keluar dari sini segera pulang ke rumah dan berbaring di sana
jika kabur, maka aku akan benar-benar memukulmu sampai mati."
"Aku keluar," kata Tian Ji Zi sambil memeluk kepalanya. "Aku
segera keluar."
Perkataan ini belum selesai diucapkan, bayangannya sudah tidak
terlihat lagi, tetapi suaranya masih bisa terdengar.
semua orang hanya mendengar suara tawanya dan kata-katanya,
"Untung sekali aku adalah manusia dan bukan anjing, juga tidak
punya kaki anjing. Untungnya yang hendak dipotong oleh tuan
besar adalah kaki anjing dan bukan kaki manusia."
Yuan Bao tiba-tiba menyahut dengan suara keras,
"Tetapi sebaiknya lain kali kau lebih berhati-hati, hati-hati aku
akan memakan kaki ayammu."
Tuan besar Tian tidak datang sendirian, dia masuk belum lama,
dari belakang ada dua orang lain yang mengikutinya masuk.
Dua orang wanita yang amat sangat menarik. yang satu
wajahnya merah dan menundukkan kepalanya, yang ternyata
adalah bos besar Tang, Tang Lan Fang. Yang satunya lagi sepertinya
lebih tua sedikit dibandingkan dengan Tang Lan Fang, tetapi masih
berparas sangat cantik, tidak ada kata yang bisa melukiskan
kecantikannya. Tidak peduli siapa pun yang melihat wanita seperti
itu pasti akan ingin terus menatapnya.
Tetapi begitu Yuan Bao yang tidak pernah takut apa pun ini
melihatnya, ternyata sama seperti ketika Tian Ji Zi melihat tuan
besar Tian, ingin segera kabur dan menghindar.
Tetapi dia juga sama seperti Tian Ji Zi, ingin kabur tidak bisa
kabur, ingin menghindar tidak bisa menghindar, hanya bisa
menyapa dengan menundukkan kepalanya memberi hormat sambil
tertawa, "Kakak ketiga, apa kabar?"
Gadis yang berpenampilan menarik ini hanya berkata dengan
tenang, "Adik kesembilan, kau berdiri saja di sana, jangan bergerak
sedikitpun."
Ternyata Yuan Bao benar-benar tidak berani bergerak.
semua orang tadinya merasa aneh, mengapa bocah yang tidak
akan mengejapkan mata sedikitpun terhadap bumi dan langit ini
bisa takut seperti itu, sekarang semua baru mengerti yang
sebenarnya. Adik laki-laki yang nakal selalu takut pada kakak perempuannya,
jika kakak memukul pasti jauh lebih sakit dibandingkan dengan
pukulan ayah atau ibu.
Tie Chang chun tiba-tiba menghela nafasnya, seperti yang telah
melepaskan beban yang beratnya ribuan kg.
"Terima kasih Tuhan, sekarang semua masalah sudah selesai."
Dia berkata, "Karena nona ketiga Long (naga) sudah datang, tidak
ada masalah yang tidak bisa diselesaikan."
Walaupun masih ada orang di dunia persilatan yang tidak kagum
pada nona ketiga Long, tetapi ada suatu benda yang tidak dapat
tidak dikagumi oleh semua orang di dunia ini.
semua orang tahu bahwa anggota keluarga Long pasti selalu
membawa benda ini di tubuhnya. Benda itu bukanlah berbentuk
pedang atau golok pusaka, juga bukan senjata rahasia beracun,
tetapi hanya sebuah panji kecil saja.
sebuah panji yang memiliki sebuah gambar naga dan tujuh buah
bintang di atasnya. sebuah panji Naga dan Tujuh Bintang.
Walaupun tuan besar Tian dari perguruan panji Bunga sudah
tersohor sejak dulu, tetapi terhadap nona ketiga Long tetap hormat
seperti yang lainnya. Biarpun panji Naga belum dikeluarkan, tetapi
pengaruh kekuatannya sudah begitu besar.
"Pendekar Guo, lukamu sangat parah. Aku sudah menyiapkan
sebuah kereta kuda untuk membawamu ke suatu tempat untuk
diobati," kata nona ketiga Long. "Aku harap tetua Xiao bisa
mengantarmu."
Dia tertawa kecil sambil melanjutkan perkataannya,
"Luka yang ada pada wajah nyonya bisa disembuhkan, tetapi
hanya kau yang bisa menyembuhkan luka di hatinya. Di sana kau
mungkin akan menjumpainya, aku hanya berharap kau bisa
menyembuhkan luka hatinya."
senyumnya sangat lembut, nada suaranya jauh lebih lembut,
tetapi tidak pernah ada orang yang pernah menolak perkataannya.
orang seperti dia tidak perlu berkata dengan menggunakan suara
yang keras. "Pendekar Tie sebaiknya tetap berada di tempat ini bersama
dengan tuan besar Tian untuk mewujudkan keinginan Li Jiang Jun,"
kata nona ketiga Long dengan lembut.
"Ini adalah pekerjaan yang mulia, kelak kalian pasti akan makmur
dan panjang umur."
Yuan Bao menunggu sampai semua orang sudah pergi baru
berkata, "Lalu aku?"
Nona ketiga Long membalikkan kepala menatapnya lama lalu
barulah menghela nafas perlahan-lahan.
"Kau itu, aku sendiri tidak tahu apa yang harus kulakukan atas
dirimu." Dia menarik tangan Tang Lan Fang. "Kelihatannya aku sebaiknya
memberikannya padamu untuk kau atur."
Wajah Tang La n Fang memerah. "Aku.......bagaimana mungkin
aku bisa mengaturnya?"
Nona ketiga Long berkata, "setiap orang pasti memiliki seseorang
yang bisa mengaturnya. Mungkin kau adalah satu-satunya orang
yang bisa mengatur dirinya."
Tawanya semakin lebar, "Aku akan memberikan waktu satu
tahun untuk mengaturnya, jika kau benar-benar bisa mengaturnya,
maka aku harus memanggilmu dengan sebutan adik ipar."
Lalu sengaja membalikkan wajahnya dan berkata dengan
dingin,"jika kau sendiri juga tidak menghendaki dirinya, maka aku
akan segera mengirimnya pulang sekarang juga."
Kepala Tang Lan Fang menunduk semakin dalam, tapi tidak dapat
menahan diri untuk menatap mata Yuan Bao secara sembunyisembunyi.
Mata Yuan Bao juga sedang menatapnya secara diam-diam dan
membenturkan kepalanya dengan kepala Tang Lan Fang.
Tentu saja bukan benar-benar membenturkan kepalanya,
melainkan menggunakan kedua ibu jarinya sebagai pengganti
kepala. Tetapi itu sudah lebih dari cukup, Langit yang penuh
bintang. Dibawah sinar bintang yang terang, ada dua orang yang sedang
membicarakan sesuatu yang sepertinya tidak akan pernah ada
habisnya. Ada sebagian perkataan yang tidak boleh dan tidak akan
terdengar oleh orang lain, ada sebagian lagi yang wajib didengar.
"Aku tahu perguruan Panji Naga dan Tujuh Bintang kalian sangat
terkenal di dunia persilatan, aku juga tahu kalau tuan besar sangat
menyayangimu anak laki-laki satu-satunya sehingga memberikan
ketujuh bintang itu padamu."
"Aku pernah melihat bintang yang bisa mengubah besi menjadi
emas itu."
"oh?"
"Bintang kecil bersinar terang, itu adalah benda yang diberikan
kepada Li Jiang Jun kepada pendekar Guo bertahun-tahun yang lalu
dan benda itu pernah diminta kembali dari pendekar Guo. Ada satu
kali Li Jiang Jun terluka dan tidak sengaja ditolong oleh kakak
perempuan pertamamu, lalu dia memberikan bintang ini kepada
kakakmu sebagai tanda terima kasih dan juga berkata pada
kakakmu bahwa siapa pun yang membawa bintang ini maka orang
itu berarti penolongnya, apapun yang terjadi dia akan sekuat tenaga
membantunya."
"oh?"
"Kakakmu pasti tahu kalau kau orangnya suka berbuat sesuka
hatimu sehingga takut kau dipermainkan oleh orang lain, karena itu
dia memberikan bintang ini padamu."
"Ng."
"Apakah kau bisa memperlihatkan kelima bintang lainnya
padaku?" "Tidak bisa."
"Mengapa?"
"Ada begitu banyak bintang di langit, kau tidak mau melihatnya.
Lalu mengapa justru ingin melihat bintang milikku?"
"Aku justru ingin melihatnya."
"Aku justru tidak ingin memperlihatkannya padamu, bahkan
sekarang bintang yang ada di langit pun tidak akan kuperlihatkan
padamu." "Kau sebenarnya akan memperbolehkan aku melihatnya atau
tidak?" "Suatu hari nanti aku akan memperlihatkannya padamu, pada
saat itu kau tidak ingin melihatnya pun tidak bisa."
Tamat Pendekar Kelana 4 Pukulan Naga Sakti Karya Khu Lung Pendekar Kembar 12
membuatku benar-benar bingung," kata Yuan Bao sambil
tertawa pahit. "Tolong katakan padaku, bagaimana sebenarnya masalah ini?"
"Hal ini sebenarnya tidaklah rumit, hanya kau sendiri saja yang
membuatnya menjadi rumit."
"oh?"
"setiap orang pasti memiliki orang tua dan orang tua bukanlah
satu orang saja."
Yuan Bao akhirnya mengerti, tetapi tetap saja belum bisa
percaya. "Apakah Li Jiang Jun adalah ibunya?"
"Benar."
"Kalau begitu, Li Jiang jun adalah seorang wanita?"
"Benar."
Yuan Bao lagi-lagi terpaku.
san Xiao Jin Hun Li Jiang Jun yang terkenal di seluruh dunia
ternyata adalah seorang wanita, hal ini benar-benar hal yang
mengagetkan orang.
Meskipun belum ada orang yang melihat dengan mata kepala
sendiri seperti apa tampang Li Jiang Jun, juga tidak ada yang tahu
dia itu sebenarnya laki-laki atau perempuan, tetapi di dalam hati
semua orang, siapa pun tidak akan ada yang menyangka bahwa dia
adalah seorang wanita.
Di pikiran semua pendekar di dunia persilatan, perempuan
selamanya adalah makhluk yang lemah, selamanya tidak akan bisa
melebihi laki-laki.
"Li Jiang Jun adalah ibunya, lalu kau adalah ayahnya," kata Yuan
Bao sambil menghela nafas.
"setidaknya aku juga jadi mengerti sedikit hal ini."
"Hal apa lagi yang belum kau mengerti?"
"Kau." Yuan Bao berkata,
"Aku semakin lama semakin tidak mengerti siapa sebenarnya kau
ini?" "Laki-laki yang bisa bersanding dengan Li Jiang Jun tentu saja
tidak mungkin orang yang biasa-biasa saja. Ilmu silatmu,
kepandaianmu, pengetahuanmu, kharismamu, seumur hidupku aku
belum pernah menemukan orang kedua yang bisa menandingimu."
Yuan Bao berkata dengan serius,
"Jika kau adalah Li Jiang Jun, tentu saja hal ini tidak aneh karena
dalam pikiranku Li Jiang Jun memang seharusnya orang yang seperti
itu." Yuan Bao lagi-lagi menhela nafas. "Tetapi kau bukan Li Jiang Jun,
jadi aku semakin lama semakin tidak mengerti"
"Tidak mengerti apa?"
"Jika kau bukan Li Jiang Jun, lalu siapa sebenarnya dirimu?" Yuan
Bao berkata, "Aku sudah berpikir dari tadi, di dunia persilatan tidak mungkin
ada orang yang seperti dirimu, orang seperti dirimu memang
seharusnya tidak mungkin ada."
"Apa yang kau katakan itu benar, aku memang tidak seharusnya
ada." orang ini diam dan tertawa.
"Karena aku memang sudah mati dari dulu."
"siapa kau sebenarnya?"
"Aku adalah Guo Di Mie." orang ini berkata,
"Aku adalah Guo Di Mie yang seharusnya sudah mati 17 tahun
yang lalu."
Guo Di Mie dan Gao Tian Jue adalah sepasang suami istri yang
ilmu jilatnya paling hebat di dunia persilatan. Mereka dan Li Jiang
Jun memang seharusnya sudah mati.
Tian Jue Di Mie sangat terkenal dalam menangkap dan
memberantas penjahat, sudah tidak terhitung berapa banyak
penjahat yang berilmu tinggi yang mati di tangan sepasang suami
istri ini. Sewaktu San Xiao Jin Hun Li Jiang Jun masih merajai dunia
persilatan, dia merupakan lawan dari sepasang suami istri ini.
semua orang tahu bahwa Tian Jue Di Mie tidak akan melepaskan
dia, jika tidak bisa mengalahkan pencuri ulung seperti dia adalah
penyesalan sepasang suami istri ini.
Karena itu orang dunia persilatan sedang menunggu untuk
melihat pertempuran antara naga dan macan ini.
Pertarungan ini siapa yang menang dan siapa yang kalah, tidak
ada yang bisa memastikan. Kemudian, perkumpulan Tian Jue Di Mie
tiba-tiba menghilang, Guo Di Mie tiba-tiba menghilang dari dunia
persilatan, semua orang menyangka dia telah mati, bahkan pasti
mati di tangan Li Jiang Jun.
Karena itu semua orang menyangka munculnya kembali Gao Tian
Jue kali ini pasti disebabkan karena Li Jiang Jun, untuk membalaskan
kematian suaminya. Tidak peduli seberapa kejam dan jahatnya cara
yang digunakan Gao Tian Jue, orang-orang tidak akan merasa heran.
Tidak disangka Li Jiang Jun yang ingin dikalahkannya bukanlah Li
Jiang Jun yang asli, melainkan suaminya sendiri Guo Di Mie. Tentu
saja dia tahu orang ini bukanlah Li Jiang Jun melainkan Guo Di Mie,
meskipun semua orang di dunia ini tidak ada yang tahu, Gao Tian
Jue pasti tahu.
Mengapa dia mengganggap suaminya sendiri sebagai musuhnya"
Mengapa Guo Di Mie belum mati" Mengapa bisa memiliki anak
dengan musuh bubuyutan Tian Jue Di Mie, Li Jiang Jun"
Ketua perkumpulan pengemis yang sebelumnya, Ketua Pen, yang
mengasuh Xiao Jun, mengapa mengatakanpada Xiao Jun kalau yang
membunuh ibunya adalah Li Jiang Jun"
sewaktu Guo Di Mie dikejar dan diburu oleh orang-orang di
dunia persilatan, mengapa dia mau mengakui dirinya sebagai Li
Jiang Jun" siapa yang memaksakan keadaan seperti ini kepada Guo
Di Mie" selama 17 tahun ini, belum pernah ada orang yang bisa
menemukan dia, tetapi mengapa hanya dalam waktu satu malam
saja semua orang datang ke kota Ji Nan untuk mencarinya" siapa
yang bisa menjelaskan hal ini"
ooo)o(ooo BAB XXII SEBUAH CERITA
Tanggal 19 bulan 4, malam.........
Udara di dalam kabin kosong itu bertiup pelan karena perahu
sekarang sudah berada di atas danau.
Tapi Yuan bergembira bukan karena angin di dalam kabin kosong
ini melainkan orang yang bernama Guo Di Mie ini.
Jika ingin tahu semua masalah yang dimiliki oleh orang ini tentu
saja sesuatu yang tidak mungkin bakal terjadi, juga tentu saja tidak
akan ada orang yang mengerti. Tapi Yuan Bao justru tidak bisa
menerimanya. Dia selalu berpikir untuk mencari jawaban dari kejadian ini,
berpikir sampai kepalanya sendiri pusing sekalipun tetap saja tidak
menemukan jawabannya.
"Kalian tidak memperhatikan kepalaku." Tiba-tiba dia bertanya
kepada Guo Di Mie,
"Apakah kau bisa melihat bahwa dia sudah berubah?"
"Aku tidak bisa melihatnya."
"Tapi aku tahu dia sudah berubah menjadi tiga kali lipat lebih
besar dari biasanya," kata Yuan Bao sambil tertawa pahit.
"Meskipun kepalaku memang tidak kecil, tetapi sekarang besar
kepalaku ini sebesar tiga buah kepala, besarnya bukan main."
Dia lagi-lagi bertanya kepada Guo Di Mie, "Apakah kau tahu
mengapa kepala seseorang bisa dengan tiba-tiba berubah menjadi
besar?" "Mengapa?"
"Karena aku sama sekali tidak habis pikir," akhirnya Yuan Bao
mengaku. "Aku ingin tahu urusan kalian antara suami istri dan antara ayah
dan anak tetapi aku sama sekali tidak mengerti."
Dia menggaruk-garuk kepalanya. "Tadinya aku masih mengira
diriku adalah yang paling pintar.sekiranya tidak ada hal di dunia ini
yang tidak kumengerti. Tetapi begitu memikirkan masalah kalian,
kepalaku langsung membengkak menjadi besar dan berat, bahkan
saking beratnya sampai-sampai leherku serasa mau putus saja."
"Memang pada dasarnya kau tidak perlu memikirkannya," kata
Guo Di Mie. "Masalah ini seharusnya adalah rahasia yang tersimpan rapat,
selain kami bertiga, tidak ada orang lain yang boleh
mengetahuinya."
"Mengapa?"
"Karena rahasia ini seperti sebuah golok pembunuh yang bisa
melukai orang," kata Guo Di Mie.
"Jika ada orang yang memaksa untuk membongkarnya, maka
bukan hanya kami saja yang terluka tetapi dirinya sendiri pun akan
ikut terluka."
"Yang kau maksud dengan kami bertiga itu siapa" "Yuan Bao lagilagi
bertanya. "Apakah Li Jiang Jun, Gao Tian Jue, dan kau sendiri?"
"Betul."
"Tetapi sekarang kau seharusnya membiarkan dua orang yang
lainnya untuk mengetahuinya," kata Yuan Bao.
"Karena kedua orang ini berhak tahu."
Dia sepertinya takut Guo Di Mie salah mengerti.
"Yang kumaksud dua orang itu tentu saja aku dan anakmu ini,"
kata Yuan Bao. "setiap orang berhak mengetahui rahasia asal-usul dirinya
sendiri." "Lalu kau?" Guo Di Mie bertanya pada Yuan Bao. "Mengapa kau
juga berhak untuk tahu rahasia orang lain?"
"Karena sekarang aku sudah tidak bisa tidak mengetahuinya,"
kata Yuan Bao. "Jika kau tidak memberitahuku maka dirimu sendiri akan merasa
sangat menderita."
Dia sebenarnya sama sekali tidak memiliki alasan untuk berkata
seperti itu, tetapi dia justru kelihatannya seperti yang memiliki 100
macam alasan, bahkan mengatakannya dengan penuh semangat.
"Bahkan walaupun di tanganku ini ada sebuah golok pembunuh
sekalipun, aku tidak akan menggunakannya untuk melukai orang
lain." Yuan Bao berkata dengan gembira, "walaupun benar itu adalah
sebuah golok pembunuh, begitu sampai di tanganku maka akan
berubah menjadi golok pembawa keberuntungan."
Guo Di Mie menatapnya, kemudian menatap Xiao Jun yang
berdiri seperti sepotong kayu di sana, lalu tiba-tiba menghela nafas
panjang. "Baiklah, aku akan memberitahukannya padamu." Guo Di Mie
berkata terhadap Yuan Bao,
"Memang pada dasarnya tidak ada satu rahasia pun di muka
bumi ini yang bisa disimpan selamanya, dan sekarang sepertinya
sudah tiba waktunya bagiku untuk mengatakan rahasia ini."
Yuan Bao juga sedang menatapnya, pembawaannya tiba-tiba
berubah menjadi sangat serius.
"Bicaralah, aku menjamin kau tidak akan menyesal."
Mereka saling mendukung, hati mereka sepertinya ada semacam
perasaan yang hanya bisa dimengerti oleh mereka.
Mereka mengerti bahwa lawan bicara mereka sudah dapat
mengerti apa yang dipikirkannya. Lalu Guo Di Mie menceritakan
kisahnya. "Beberapa tahun yang lalu, ada seorang anak laki-laki yang nakal
dan tidak bisa diam tersesat ketika sedang bermain ke tengah
gunung. orang yang tersesat di dalam gunung itu, jika tidak
dijadikan santapan harimau, pasti mati kelaparan secara perlahanlahan
karena tidak pernah ada orang yang keluar hidup,hidup dari
sana. Nasib anak ini sangatlah bagus, di saat kebingungan seperti itu
dla masuk ke sebuah lembah yang misterius dan bertemu dengan
sepasang anak perempuan kakak-adik yang sangat cantik bagaikan
bidadari yang umurnya kurang lebih sebaya dtngan dirinya. Mereka
tidak hanya menolongnya, bahkan membawanya pulang ke rumah
mereka. Anak laki-laki ini tentu saja adalah anak yang sangat pintar dan
sangat manis, bahkan bisa membuat orang yang melihatnya
langsung menyukainya. Ini berkat pengalaman hidupnya yang keras.
sebenarnya dia adalah anak yatim piatu yang bernasib malang,
tetapi sejak saat itu nasibnya telah berubah.
Karena ayah sepasang kakak-adik itu adalah seorang persilat
tangguh yang hidup mengasingkan diri, ilmu silatnya sangatlah
tinggi, tetapi karena ditinggal mati oleh istri tercintanya maka dia
meninggalkan nama besarnya dan mengasingkan diri ke dalam
gunung ini. "
Bersambung-12 Jilid-12 Dia menerima anak ini. Dia bisa melihat bahwa kedua anaknya
menyukai anak ini, juga bisa melihat bahwa anak ini sangat cerdas
dan pintar. Meskipun kedua kakak- adik ini sama cantiknya tetapi
perangainya sangatlah berbeda, sang kakak lembut dan tenang,
sedangkan sang adik kuat dan liar bahkan ada kalanya berperangai
jelek, Meskipun usia anak laki-laki ini masih kecil, tetapi dia sudah tahu
bagaimana caranya untuk menyenangkan hati kedua kakak-adik ini.
Jika ingin bertahan hidup di dunia yang keras dan penuh
penderitaan, setiap orang pasti berusaha untuk belajar caranya,
apalagi pada saat itu dia hanyalah anak yang baru berusia belasan
tahun. Setiap anak pasti ada waktunya untuk menjadi dewasa, mereka
pun tanpa disadari telah tumbuh menjadi dewasa. Walaupun tidak
ada orang yang mengajarkan pada mereka, tetapi mereka sudah
mengerti tentang hubungan antara pria dan wanita. Banyak hal di
dunia ini yang tidak memerlukan ajaran orang lain.
Usia ayah mereka sudah tua, dia sudah bersiap-siap untuk
menjadikan anak laki-laki yang sudah dewasa ini menjadi mantunya.
Anak ini juga mengerti akan hal itu.
Meskipun dia selalu sabar dan mengalah pada sifat sang adik,
tetapi sang kakaklah yang menjadi pujaan hatinya. Sang kakak saat
itu sudah menjadi seorang wanita yang matang sehingga tentu saja
dia juga bisa merasakannya. Karena itu sepasang muda mudi yang
belum melakukan pernikahan secara sah ini, kedua tubuh dan hati
mereka sudah menyatu di suatu malam di musim panas.
sebetulnya ini adalah sebuah cerita yang sangat indah, seindah
kata-kata mutiara. Tetapi perubahan yang terjadi kemudian justru
membuat mereka bertiga menderita dan menyesal seumur hidup."
Mendengar kisah ini, Yuan Bao tidak bisa menahan dirinya untuk
bertanya kepada Guo Di Mie,
"Anak laki-laki itu adalah kau?"
"Benar."
"Lalu sang kakak?"
"Apakah dia Li Jiang Jun?"
"Benar."
"sang kakak adalah Jiang Jun, maka sang adik pastilah Gao Tian
Jue, kakak beradik sekandung mengapa akhirnya bisa berubah
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menjadi musuh"
Mengapa sang kakak yang lembut dan tenang bisa berubah
menjadi seorang pencuri besar yang merajalela di dunia persilatan,
Li Jiang Jun?"
Yuan Bao tentu saja tidak bisa menahan diri untuk bertanya,
"selanjutnya bagaimana?" Dia bertanya pada Guo Di Mie,
"Apa yang terjadi kemudian?"
"Kemudian sang ayah perlahan-lahan menjadi tua, sepertinya
jauh lebih tua dari umur yang sebenarnya. Karena hidupnya terlalu
sepi dan membosankan, terlalu banyak mengenang akan masa lalu.
Hal ini adalah hal yang paling cepat membuat orang menjadi tua
dan lemah. Di suatu malam yang penuh dengan angin dan hujan, tepat di
hari peringatan kematian istrinya, dia meminum sedikit lebih
banyak dari biasanya arak yang terbuat dari buah gunung.
Malam itu dia jatuh pingsan.
setiap orang pasti akan menjadi tua, sakit lalu mati, apalagi orang
yang memang sudah sejak lama tidak peduli akan nyawanya.
Pada saat dia sekarat, dia masih sempat mengutarakan harapan,
harapan terakhirnya dan permintaan terakhirnya pada anak laki-laki
itu. Dia ingin agar anak ini menikahi anak perempuannya yang
kedua, dan ingin agar anak ini berjanji akan selamanya menjaganya
seumur hidupnya.
Ini bukan karena hatinya berubah, tetapi ini karena dia sangat
mengerti akan kedua anak perempuannya itu.
Dia berbuat demikian karena dia tahu walaupun sang adik dari
luar kelihatannya lebih kuat daripada kakaknya, tetapi sebenarnya
hatinya sangat lemah, tidak kuat menerima siksaan dan tekanan jika
tidak ada laki-laki yang mempunyai kemampuan dan kekuatan
untuk melindungi dirinya, dia akan sangat mudah berubah menjadi
tak terkendali.
Anak ini adalah calon yang sangat tepat, lagipula dia selalu
lembut dan perhatian terhadap putri keduanya dan saling
menyayangi. Karena itu dia merasa bahwa keputusannya itu adalah keputusan
yang benar dan tepat, tetapi dia tidak menyadari bahwa
keputusannya ini bakal membuat hidup kedua putrinya menderita
sepanjang hidupnya.
seorang orang tua yang kesepian, bagaimana mungkin bisa
mengerti akan isi hati anak muda"
Anak laki-laki ini dibesarkan oleh orang tua itu, bagaimana
mungkin dia tega menolak permohonan terakhir menjelang ajalnya"
sang kakak juga tidak berkata apa-apa.
Ayahnya sama sekali tidak salah menilai dirinya, selama ini dia
memang seorang yang lembut dan pengertian, derita dan tekanan
macam apa pun bisa dia terima, apa pun derita yang diterimanya,
dia tidak akan pernah mengatakannya.
Karena itu pada hari kedua seteiah kematian orang tua itu, dia
pergi dengan diam-diam meninggaikan satu-satunya keluarganya
dan satu-satunya orang yang dikasihinya.
Dia tidak pernah mengatakan pada siapa pun bahwa saat itu dia
sudah mengandung. Karena itu sebelum bayi ini dilahirkan, dia
sudah digariskan dalam suratan takdir untuk tidak mempunyai
ayah." Yuan Bao belum melihat bagaimana raut wajah Xiao Jun
sekarang. Dia tidak tega juga tidak ingin melihatnya, meskipun dia
ingin melihatnya juga belum tentu dapat melihatnya dengan jelas.
Karena pandangan matanya sendiri saat ini sedang kabur, air
matanya sepertinya bisa mengalir setiap saat. Dia bersimpati
kepada Guo Di Mie.
Dia juga bersimpati kepada sang kakak yang lembut dan tegar
itu Dia tidak berani membantah keinginan terakhir ayahnya, dia
juga tidak berani merusak kebahagian adiknya.
Dia juga tidak ingin orang yang dikasihinya susah dan menderita.
selain pergi, apa lagi yang bisa dilakukannya"
Yuan Bao bisa menebaknya, "ketika dia pergi pasti hatinya
sangatlah hancur." Yuan Bao jauh lebih simpati kepada anaknya.
"Tetapi dia juga menyadari bahwa sang adik sama sekali tidak
bersalah karena dia sama sekali tidak tahu menahu.
Dia tentu saja tidak akan membantah keinginan terakhir
ayahnya, karena sudah sejak semula dia sudah memberikan seluruh
hidupnya untuk Guo Di Mie.
Bagaimana mungkin seorang wanita tanpa alasan tiba-tiba
menolak menikah dengan orang yang dicintainya" orang tua itu
tidak salah menilai.
seorang ayah menjelang ajalnya sudah menetapkan pasangan
untuk membahagiakan putrinya, siapa yang bisa mengatakan bahwa
apa yang dilakukannya itu salah" Mereka semua tidak salah, lalu
yang salah siapa?"
Yuan Bao juga tidak bisa menjawabnya, "masalah ini memang
masalah yang sukar untuk dipecahkan oleh siapa pun."
Karena itu Yuan Bao hanya bisa berkata,
"Lalu?" Dia bertanya pada Guo Di Mie,
"Apa yang terjadi kemudian?"
"Kemudian Tian Jue Di Mie muncul di dunia persilatan, tiba-tiba
muncul begitu saja. saat itu belum ada yang tahu bahwa mereka
adalah sepasang suami istri, juga tidak ada yang tahu bahwa Gao
Tian Jue adalah seorang wanita karena dia juga tidak membiarkan
orang lain mengetahuinya.
Karena dia berpendapat bahwa wanita di dunia persilatan selalu
diremehkan, banyak pendekar tangguh di dunia persilatan yang
mengalah tiga langkah terhadap wanita, bahkan ada sebagian yang
tidak ingin beradu ilmu dengan wanita.
Dia tidak mau orang lain mengalah padanya, dia ingin orang lain
takut padanya. Nama besar Tian Jue Di Mie menjadi panutan di dunia persilatan,
pahlawan pemberantas kejahatan, sudah tidak terhitung berapa
banyak yang sudah jatuh ke tangan mereka, jika mereka ingin
menangkap seseorang, tidak ada seorang pun yang bisa lolos dari
cengkeraman mereka."
Hanya ada satu pengecualian.
orang ini adalah orang yang muncul pada saat nama mereka
sedang melambung, yaitu san Xiao Jin Hun Li Jiang Jun.
Demi menangkap Li Jiang Jun, Tian Jue Di Mie menggunakan
berbagai cara, mengerahkan seluruh kekuatannya dan
kemampuannya serta anggotanya, bahkan sampai menunggu 6
bulan lamanya. Tetapi mereka tetap saja gagal. semua taktik mereka sepertinya
sudah terbaca sebelumnya oleh Li Jiang Jun.
Mereka belum pernah bertemu dengan Li Jiang Jun, tetapi Li
Jiang Jun sepertinya sangat memahami kehidupan mereka, malah
sepertinya sangat memahami cara berpikir dan kebiasaan mereka.
Di langit dan di bumi ini, hanya ada satu orang yang benar-benar
bisa mengerti mereka.
Hanya satu orang."
Udara di dalam kabin itu semakin sedikit, Guo Di Mie semakin
sulit bernafas. Lukanya sudah sangat parah tapi dia masih kuat
untuk melanjutkannya.
"Pada saat itu kami baru terpikir, Da Xiao Jiang Jun ini
kemungkinan besar adalah Gao Tian sha."
Gao Tian sha, ini adalah pertama kalinya Yuan Bao mendengar
nama asli dari Li Jiang Jun, juga pertama kalinya bagi Xiao Jun
mendengar nama ibunya.
Pembawaan Guo Di Mie menjadi kaku.
"Kami bertiga sudah hidup bersama selama bertahun-tahun.
selain dia, tidak akan ada lagi yang bisa demikian mengerti kami."
Dia berkata, "Tetapi sampai saat itu, Gao Tian Jue masih tidak mengerti
mengapa kakaknya ingin melawan kami."
"Mengapa tidak kau katakan padanya?"
"Ada satu orang yang sakit hati sudah lebih dari cukup, mengapa
aku juga harus membuatnya sakit hati?" Guo Di Mie menghela nafas
dalam-dalam. "Lagi pula masalah ini memang tidak seharusnya diketahui oleh
orang luar, dikatakan pun tidak akan ada gunanya."
"Aku tidak menyalahkanmu, karena kau adalah orang yang
terjepit di lengah-lengah." Yuan Bao juga menghela nafas.
"Menjadi orang tengah memang setidaknya harus mengerti
aturan." Dia berkata lagi,
"Tapi aku juga tidak mengerti, waktu itu dia sudah pergi dengan
diam-diam, dia sudah bersedia menerima amanat ayahnya dan
merestui kalian, lalu mengapa kemudian malah berbuat seperti
itu?" "Waktu itu aku juga tidak mengerti karena saat itu aku tidak tahu
kalau dia sudah punya anak dariku," kata Guo Di Mie.
"Ada jawaban yang semakin dicari semakin mati, semakin tidak
bisa berpikir. Ada beberapa hal yang juga sama, semakin dipikir
semakin tidak bisa berpikir Jika seorang wanita sudah melahirkan
anaki maka cara berpikir pun akan berubah."
"Memang tidak ada seorang pria pun yang bisa memahami
seluruhnya isi hati wanita."
Guo Di Mie berkata, "Karena itu pada saat itu aku ingin pergi
mencarinya dan berbicara empat mata dengannya."
"Kau menemukannya?"
"Aku menemukannya."
"Kalian mengutus begitu banyak orang tetap saja tidak dapat
menemukannya, mengapa sewaktu kau mencarinya sendirian justru
bisa menemukannya?"
"Karena saat itu aku sudah tahu siapa dirinya." Guo Di Mie
berkata, "Kami juga sama-sama mengerti cara dia berpikir serta
kebiasaannya."
Yuan Bao tiba-tiba menghembuskan nafasnya.
"Celakalah kalau begitu."
"Mengapa?"
"Kalian bertiga tumbuh bersama-sama, jika kau bisa
menemukannya maka Gao Tian Jue pun pasti bisa menemukannya."
Yuan Bao berkata,
"Pada saat kau menemukannya, Gao Tian Jue pasti sudah berada
di sekitarmu." Yuan Bao tertawa pahit.
"sayangnya waktu itu kau bukan hanya dalam keadaan terjepit,
juga tidak sepintar diriku, sehingga tidak bisa berpikir sedikit pun
dan pastinya langsung tertangkap basah oleh Gao Tian Jue di
tempat itu."
Guo Di Mie tidak menjawab karena dia sudah semakin sulit
bernafas sehingga sudah tidak bisa berkata-kata lagi.
sebenarnya masih banyak pertanyaan yang hendak ditanyakan
Yuan Bao. Cara yang seperti apa yang dilakukan Gao Tian Jue untuk
menyelesaikan masalah ini setelah mengetahui hubungan geiap
antara suaminya dan kakak perempuannya" Bagaimana caranya
lengan Gao Tian Jue bisa putus" siapa yang memotongnya" Li Jiang
Jun mengapa tiba-tiba mundur" Dengan diam-diam pergi dengan
membawa anak laki- lakinya dan meninggal sambil membawa
kebencian, dan sebelum meninggal mengapa dia memberikan
anaknya pada perkumpulan pengemis"
Mengapa saat itu Guo Di Mie langsung memutuskan hubungan
dengan istri dan kekasihnya" Mengapa di hadapan semua pendekar
yang memburunya dia mengaku sebagai Li Jiang Jun"
Xiao Jun sekarang sudah mengerti banyak hal. Dia sudah
mengerti mengapa Gao Tian Jue memotong sebelah lengannya. Dia
juga sudah mengerti mengapa pada saat dia mendengar suara Gao
Tian Jue, dia merasa begitu kenal dan dekat. Dia juga sudah
mengerti mengapa Ketua Ren berkata bahwa ibunya mati dibunuh
oleh Li Jiang Jun.
Jika bukan disebabkan oleh cinta dan dendam yang tak bisa
diuraikan, bagaimana mungkin ibunya mengubah dirinya menjadi Li
Jiang Jun Jika orang yang bernama Li Jiang Jun ini tidak pernah
muncul, bagaimana mungkin ibunya mati dengan begitu menderita"
Dia juga tentu saja sudah mengerti mengapa Gao Tian Jue
bersikeras agar Guo Di Mie mati ditangannya.
Kisah yang begitu menyedihkan im akhirnya bisa dimengerti oleh
Xiao Jun, tetapi apa yang masih tidak dimengerti Yuan Bao juga
sama tidak dimengerti oleh Xiao Jun. Dia juga ingin
menanyakannya dengan sejelas-jelasnya sama seperti Yuan Bao.
Tetapi sekarang mereka sudah tidak bisa bertanya lagi.
saat ini masalah itu bukanlah masalah yang paling penting,
masalah yang paling penting saat ini adalah bagaimana caranya agar
mereka bisa meninggalkan tempat ini.
Karena jika mereka tidak segera meninggalkan tempat ini, ada
kemungkinan akan mati karena sesak nafas.
Pada saat itu mereka tidak menyadari bahwa udara di dalam
kekurangan oksigen, sehingga setinggi apa pun ilmu yang dimiliki
seseorang pasti akan merasa lemah, letih, dan tidak bertenaga, lalu
kemudian tidak bisa bangkit lagi. Tapi jika seseorang tidak bisa
bernafas maka pasti akan mati sesak nafas, semua orang pasti
mengetahui akan hal ini.
Yuan Bao tiba-tiba berkata,
"Hanya ada satu cara." Dia berkata, "Aku sudah berpikir
semenjak tadi dan hanya ada satu cara."
"Cara apa?"
"Lubangi dinding papan yang ada pada perahu ini agar air danau
dapat masuk kemari, setelah itu baralah kita bisa keluar dari sini."
Yuan Bao menghela nafas. "sayangnya, cara ini tidaklah mudah."
"Tentu saja cara ini tidak mudah."
Karena perahu ini adalah perahu yang dibuat khusus, semua
papan yang ada pada perahu ini semuanya sudah melewati proses
seleksi bagi kayu terbaik, bahkan siapa pun bisa melihatnya bahwa
papan kayu ini jauh lebih tebal dibandingkan yang lainnya.
Jika Guo Di Mie tidak terluka, bagi dirinya ini hanya cukup
dengan menggunakan satu tangan saja.
Tetapi dia tidak hanya terluka, bahkan lukanya sangatlah parah.
Tapi Yuan Bao masih memiliki 10.000 harapan, karena itu dia
bertanya pada Guo Di Mie,
"Bagaimana dengan lukamu" Apakah sudah sedikit membaik?"
orang dunia persilatan yang sudah hidup bersama dengan golok,
tak bisa dihindari pastilah ada masanya untuk terluka sehingga
mereka sudah mempersiapkan diri dengan membawa obat-obat
luka dari perguruan mereka masing-masing di tubuh mereka.
Tetapi Guo Di Mie bukanlah orang lain, karena itu Yuan Bao
segera menghapus pikirannya itu.
"Tentu saja kau tidak memiliki obat luka." Yuan Bao hanya bisa
menghela nafas panjang.
"Jika ilmu silatku sehebat dirimu dan sudah merasa bahwa di
dunia ini tidak akan ada orang yang bisa melukaimu seujung rambut
pun, aku juga tidak akan membawa obat luka."
Guo Di Mie sudah tidak bereaksi.
Dia tiba-tiba merasa sangat letih, sangat. ..sangat. ..letih, seumur
hidupnya belum pernah dia merasa demikian letihnya.
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Meskipun dia masih bisa mendengar perkataan Yuan Bao, tetapi
dia sudah tidak mempunyai tenaga untuk membalasnya.
sama seperti Yuan Bao dan Xiao Jun, meskipun mereka masih
bisa berpikir, tetapi cara berpikir mereka sudah jauh lebih lambat
dari biasanya. Mereka tiba-tiba juga merasa setengah sadar.
sampai mereka mendengar suara tembok dipukul ting ting dong
dong, baru mereka agak sedikit lebih sadar. suara itu berasal dari
luar papan kayu yang tadinya hendak mereka hancurkan.
Mereka tadinya ingin membuat sebuah lubang pada dinding
papan kayu itu tetapi mereka sudah tidak bertenaga lagi.
Ternyata di luar sudah ada orang yang menggantikan mereka
untuk memukulnya, bahkan sepertinya dengan cepat akan tercipta
sebuah lubang. siapa orang yang di luar itu"
Kabin kosong ini merupakan bagian perahu yang paling bawah
dan sudah berada di dalam air.
Begitu terdengar suara tong, dinding papan kayu segera terbuka
sebuah lubang, tetapi sama sekali tidak ada air danau yang masuk
dari luar. Bahkan setetes air pun tidak ada, yang ada hanyalah angin. Yuan
Bao segera tersadar dan sebera bangkit berdiri
Dia memang seorang yang sangat pintar dan cerdas, tapi dia
juga sama sekali tidak mengerti mengapa di luar sama sekali tidak
ada air melainkan hanya ada angin"
ooo)o(ooo BAB XXIII TEPUK TANGAN
Tanggal 19 bulan 4, tengah malam......
semua orang yang melewati pinggiran danauMing sebelah kiri
pada malam ini pasti akan merasa sangat aneh, sangat.... sangat...
aneh. Karena mereka melihat sebuah perahu.
Melihat sebuah perahu sebenarnya bukanlah suatu hal yang
aneh, walaupun melihat puluhan bahkan ratusan perahu pun tidak
bisa dibilang aneh.
Yang aneh adalah mereka jelas-jelas melihat perahu itu tadi
berada di atas air lalu tiba-tiba perahu itu berjalan ke atas tepian
danau. Bagaimana mungkin sebuah perahu bisa berjalan di atas
tanah" Ada sebagian orang yang menyangka ada masalah pada indera
penglihatan mereka dan sebera berlari pulang dan tidur. Ada
sebagian lagi yang pulang ke rumah untuk memberitahu istrinya dan
langsung menerima tamparan di pipi dan mengatakan bahwa
mereka pasti minum-minum bersama wanita lain di luaran,
kemudian pulang dengan mengatakan hal seperti itu untuk
membohongi orang. Kejadian ini memang seharusnya tidak mungkin
terjadi. Ada beberapa orang yang keberaniannya lebih besar dan rasa
penasaran di hati yang lebih berat, menetapkan hati untuk melihat
yang sebenarnya.
Mereka malah melihat di bawah perahu itu terdapat berpasangpasang
kaki. sebuah perahu tidak mungkin bisa mengeluarkan kaki,
kaki-kaki ini tentu saja kaki manusia.
Perahu ini tentu saja tidak berjalan sendiri ke daratan, tetapi
diangkat ke atas oleh banyak orang, orang-orang yang bertenaga
kuat. Apakah orang-orang ini gila" Mengapa mau bersusah payah
mengangkat sebuah perahu dari dalam danau ke daratan"
Di bawah air tentu saja tidak mungkin ada angin, lalu dari mana
datangnya angin" Yuan Bao melihat pada papan kayu itu tiba-tiba
terdapat sebuah lubang, lalu tiba-tiba dia tertawa.
Lentera yang dibawa Xiao Jun sudah padam semenjak tadi dan
di luar semuanya gelap. tidak terlihat apa pun dan tentu saja
terlebih lagi tidak bisa melihat orang. Yuan Bao tiba-tiba
mengajukan pertanyaan yang membuat orang lain terheran- heran.
"Coba kau tebak siapa?" tanya Yuan Bao pada Xiao Jun.
"Gao Tian Jue atau Tian Ji Zi?"
Xiao Jun sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan ini karena
dia sama sekali tidak mengerti apa maksud Yuan Bao.
Yuan Bao menjelaskan "Jika perahu ini masih ada di atas air,
kabin kosong ini pasti berada di dalam air." Dia berkata,
"Tapi di dalam air tidak mungkin ada angin."
"Kalau begitu apakah perahu ini sudah tidak berada di atas air?"
"sepertinya tidak," kata Yuan Bao.
"Tetapi sebuah perahu tidak mungkin berjalan di daratan."
"Apakah menurutmu sudah ada orang yang membawa perahu ini
ke atas daratan?"
Yuan Bao menganggukkan kepalanya.
"Karena itu aku bertanya padamu, apakah menurutmu Gao Tian
Jue yang menyuruh orang untuk melakukannya" Ataukah Tian Ji Zi?"
"Mengapa pasti harus kedua orang ini?"
"Jika ingin membawa perahu yang sebesar ini ke daratan, harus
ada 17-18 orang yang berilmu lumayan baru bisa mengangkatnya,"
kata Yuan Bao. "
selain mereka berdua, siapa lagi yang bisa memerintahkan begitu
banyak jagoan untuk melakukan hal ini?"
"Masalah ini memang demikian adanya, dalam pandangan orang
lain, orang yang bisa melakukan hal ini kalau tidak idiot, pastinya
juga gila. Mengapa mereka melakukan hal seperti ini?"
"Karena mereka sudah menebak dengan cermat bahwa kita pasti
akan bersembunyi di dalam kabin kosong ini." Yuan Bao menghela
nafas. "Kau tentu bisa melihatnya juga, walaupun Gao Tian Jue dan
Tian Ji Zi sedikit lebih bodoh daripada aku, tapi tetap jauh lebih
pandai daripada orang lain."
Tidak ada orang yang bisa menyangkalnya karena Gao Tian Jue
dan Tian Ji Zi adalah orang-orang yang memang berbakat di dunia
dunia persilatan.
"Kita bertiga adalah orang yang selalu ingin mereka tangkap.
bahkan dalam keadaan masih bernyawa," kata Yuan Bao.
"Mereka juga pasti terpikirkan bahwa ada kemungkinan kita
akan membuat sebuah lubang pada dinding papan kayu perahu dan
kabur melalui air."
Yuan Bao berkata, "Di bawah air, hanya ada sedikit perbedaan
antara manusia dengan ikan. Di bawah air, tidak ada seorang pun
yang benar-benar bisa mengendalikannya, jadi ilmu silat mereka di
bawah air pastinya juga tidak begitu hebat."
Xiao Jun juga berpikir demikian.
"Ketua perkumpulan pengemis terdahulu selalu berenang di
danau Ming dan dia yang sebatang kara ini selalu mengikutinya.
Ilmu silatnya di bawah air tidak lebih jelek dari ilmu silatnya di atas
air. Hal ini diketahui juga oleh semua orang di dunia persilatan,
karena itu tidak ada yang berani menantangnya bertarung di dalam
air. Tapi kalau di daratan tentu saja berbeda," kata Yuan Bao.
"Mereka tentu sudah tahu kalau Guo Di Mie sedang terluka parah."
"Begitu sampai di daratan, mereka tidak akan memandang
sebelah mata pada kita," kata Yuan Bao.
"Bagi mereka, membawa sebuah perahu ke atas daratan
bukanlah suatu hal yang sulit, juga tidak perlu membuang tenaga
dalam mereka secara sia-sia."
Yuan Bao lagi-lagi menghela nafasnya.
"Jadi tidak peduli Gao Tian Jue atau Tian Ji Zi, demi keamanan,
mereka terpaksa berbuat begitu." Yuan Bao berkata lagi,
"Aku sendiri juga akan berbuat begitu."
Akhirnya terdengar suara dari luar, suara tepukan tangan.
Yuan Bao tertawa sambil membungkukkan tubuhnya sama
seperti seseorang yang menerima penghormatan setelah selesai
mementaskan suatu pertunjukkan saja.
Kemudian dia berkata dengan suara yang gembira,
"Dapat membuat tuan Tian kagum padaku benar-benar suatu hal
yang tidak mudah, jika di sini ada arak maka aku akan
menyulangimu sebanyak tiga cangkir."
suara tepukan tangan di luar terhenti, kemudian terdengar suara
dari luar yang bertanya, "Bagaimana kau tahu ini aku?"
Yuan Bao menjawabnya dengan sangat mudah,
"Karena Gao Tian Jue tidak mungkin bertepuk tangan. orang
yang hanya memiliki sebelah tangan saja, bagaimana mungkin bisa
bertepuk tangan?"
orang yang berada di luar itu tertawa keras.
suara tawa itu benar-benar suara tawa milik Tian Ji Zi, tapi dia
sama sekali tidak masuk ke dalam dan yang terlihat di luar lubang
pada dinding perahu itu hanyalah kegelapan, ada sawah (Tian) juga
tidak terlihat ada sawah (Tian), ada ayam (Ji) juga tidak terlihat ada
ayam (Ji), ada manusia juga tidak terlihat ada manusia.
Karena itu Yuan Bao tidak dapat menahan diri untuk bertanya,
"Tuan Tian." Dia bertanya pada Tian Ji Zi,
"Apakah kau yang akan masuk atau aku yang keluar?"
"Coba kau tebak apakah aku akan membiarkanmu keluar?"
"Kau tidak akan." Yuan Bao menghela nafas.
"Aku hanya berharap pada saat kau masuk bawalah sedikit
barang ke mari."
"Apa yang kau ingin aku bawa?"
"Menurutmu?"
"Bagaimana kalau sedikit arak?" tanya Tian Ji Zi.
"selain itu bawa sedikit sayuran sebagai peneman arak."
"Tidak bagus."
"Tidak bagus?" suara Tian Ji Zi terkandung suara yang terheranheran.
"Mengapa tidak bagus?"
"Karena kau terlalu pelit," kata Yuan Bao
"Jika kau ingin membawakan arak maka hanya membawakannya
sedikit, penyakit ku adalah sama sekali tidak bisa menerima hanya
sedikit arak, sedikit sayuran, dan sedikit orang."
"Apa maksudnya dengan sedikit orang?"
"sewaktu kau masuk, kau tidak seluruhnya masuk tapi hanya
masuk sedikit." Yuan Bao berkata,
"Misalnya kau hanya memasukkan sedikit tangan, sedikit kaki,
dan membiarkan sebagian besar lainnya di luar, coba kau katakan
apakah aku bisa menerimanya?"
Tian ji Zi tertawa lagi.
"Aku berani jamin bahwa aku pasti masuk semua, bahkan aku
akan membawa serta seluruh harta kekayaanku masuk."
"sekarang ini seluruh kekayaanmu ada berapa banyak?" Yuan
Bao menghembuskan nafas.
"Aku tahu bahwa selama ini harta kekayaanmu tidaklah terlalu
banyak." "Tetapi sekarang berbeda," kata Tian Ji Zi.
"Aku berani jamin, sewaktu kau melihatnya pasti akan sangat
terkejut."
Lentera, lentera yang terang, sebuah..... dua buah... tiga buah...
.empat buah.... lima buah....
Terdapat banyak sekali lentera yang sangat terang. Benda-benda
inilah yang pertama-tama dilihat Yuan Bao. Kemudian dia melihat
gadis-gadis yang sedang membawa lentera.
Gadis-gadis cantik itu mengenakan pakaian yang terbuat dari
sutra bermotif sulaman bunga. Mata Yuan Bao semakin membesar.
Karena semua tampang gadis-gadis yang membawa lentera itu
membuat orang terpana, kulitnya putih bercahaya seperti bulan dan
mulus. Delapan orang gadis cantik yang ada di luar lubang perahu itu
membungkukkan badan memberi hormat dan kemudian memasuk,
perahu itu. Mereka berpencar ke dua arah, masing-masing terdiri dari empat
orang gadis yang berdiri dan tidak bergerak sedikit pun.
sebuah suara yang lantang dan datang dari jauh tiba-tiba
terdengar. "Ni Er Hong yang berusia 20 tahun"
Empat orang gadis yang sama cantiknya, dua di depan dan dua di
belakang membawa dua buah tongkat kayu yang di tengahnya
terdapat selembar kulit macan tutul dan di tengahnya terdapat
sebuah Guci arak,
Mereka memasuk, kabin perahu itu dan tersenyum pada Yuan
Bao serta menaruh Guoi arak itu dengan perlahan-lahan ke
hadapannya, setelah itu mereka mengundurkan diri keluar.
suara yang datang dari kejauhan itu terdengar lagi.
"Gui Zhou Mao Tai yang berusia 20 tahun"
empat orang gadis tadi bergerak bersamaan, menaruh arak Gui
Zhou Mao Tai di hadapan Yuan Bao.
"Kemudian arak Lian Hua Bai, Zhu Ye Qing, Bo Li Pu TaoJiu......."
Lalu kemudian tiba-tiba masuklah seseorang yang ternyata
bukanlah seorang gadis cantik, melainkan seorang yang
berperawakan tinggi yang telanjang dada.
orang ini tidak mengeluarkan suara sedikit pun, dia mengukurngukur
tepi lubang itu, kemudian dia mengeluarkan tangannya dan
menghancurkan tepian lubang itu menjadi berbentuk kotak.
Kemudian dia memasukkan sebuah meja kayu yang berwarna
hitam dan terang ke lengah kabin perahu itu, lalu mundur keluar.
Lalu terdengar lagi suara lantang dari kejauhan.
"Baso mutiara"
Yuan Bao menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata,
"Baso mutiara juga termasuk nama semacam masakan?"
Di atas meja tadi memang ditaruh sebuah keranjang yang berisi
baso mutiara yang baru dibawa masuk, harumnya bisa tercium
sampai jauh. Xiao Jun melihat masakan ini, ekspresi di wajahnya ternyata jauh
lebih heran daripada Yuan Bao dan ekspresi orang lainpun tidak
akan jauh berbeda.
Karena ini adalah baso mutiara yang sangat mahal, di mana di
atas setiap baso itu terdapat sebuah mutiara yang ditaruh di
atasnya. Mutiara yang bulat dan putih bersinar Yuan Bao benarbenar
terkejut. "sekarang kau pasti percaya padaku kan?" suara Tian Ji Zi tibatiba
terdengar dari luar lubang itu.
Kemudian dia sengaja memperdengarkan suara tawanya.
Yuan Bao menahan nafas. "Tidak disangka Ji Zi (ayam) juga ada
waktunya untuk tumbuh"
"Ji Zi memang pada dasarnya pasti tumbuh." Tian Ji Zi berkata
dengan gembira,
"Apakah kau tidak pernah melihat bahwa semua mahkota ayam
jantan itu sangat indah?"
"Kau memang ayam jantan yang bisa bertelur" kata Yuan Bao.
"Bukan hanya melakukan sesuatu dengan indah, juga bisa
mengubah uang."
"Betul, betul sekali."
Tian Ji Zi sepertinya belum berubah banyak, masih bertampang
orang dari golongan kaya, jika bisa duduk maka dia tidak akan
bersedia berdiri. Tetapi dia sekarang sudah tidak lagi duduk di atas
kursi yang ada rodanya dan tidak perlu menggunakan tangan sendiri
untuk mendorongnya.
Dia duduk dengan nyaman di atas sebuah dipan empuk yang
disulam emas yang diangkut besar ke dalam oleh empat orang gadis
yang tinggi besar, sehat dan cantik, dan setiap gadis itu memiliki
sepasang kaki yang mulus dan indah.
Yuan Bao ternyata mengenali salah seorang dari gadis itu,
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sepasang kaki yang paling panjang, paling mulus, dan yang paling
enak dipandang. Dia tentu saja tidak akan pernah melupakan gadis
ini, walaupun dia tidak memiliki perasaan apa-apa tetapi dia
bukanlah orang yang tidak tahu membalas budi.
Gadis ini pernah menolong dia tanpa memikirkan
keselamatannya, tentu saja gadis ini pun tidak lupa padanya.
Tetapi sekarang sewaktu melihat Yuan Bao, dia seperti yang
tidak melihatnya.
Karena itu Yuan Bao juga berpura-pura tidak pernah melihatnya,
tidak peduli apa alasannya mengapa dia tidak bebas bergerak di
dunia persilatan, dan tidak peduli apa alasannya mengapa sekarang
dia tidak mau mengakui pernah mengenal Yuan Bao, Yuan Bao juga
tidak ingin membocorkan rahasianya.
Kabin kosong itu sudah tidak kosong lagi, Tian Ji Zi juga sudah
bukan Tian Ji Zi yang dulu lagi.
Yuan Bao melihatnya lama dari atas sampai bawah, baru setelah
itu bertanya padanya,
"Tadi bukankah kau mengatakan bahwa apa yang aku katakan
adalah benar?"
"sepertinya begitu."
"sebenarnya salah, sama sekali salah," kata Yuan Bao.
"sebenarnya kata-kataku tadi hanyalah kentut belaka."
"Kentut?" Tian Ji Zi lagi-lagi tertawa.
"Memangnya mulutmu bisa mengeluarkan kentut?"
"Bukan hanya bisa, tetapi bisa mengeluarkan gas yang tak
terkalahkan."
"oh."
"Ayam jantan tidak mungkin bisa bertelur, tidak peduli ayam
jantan besar atau pun ayam jantan kecil, sama-sama tidak akan bisa
bertelur," kata Yuan Bao.
"Uang perak juga tidak mungkin keluar dengan begitu saja."
"oh?"
"Cara tuan besar Tian mengajar anaknya sangatlah terkenal,
walaupun punya uang pasti tidak akan diberikannya padamu." Yuan
Bao berkata, "Meskipun diberikan sedikit padamu, dia juga tidak akan
membiarkan kau menghambur-hamburkannya."
Tian Ji Zi menghela nafasnya.
"sesungguhnya, uang yang aku dapatkan setiap bulannya jauh
lebih sedikit dibandingkan nenek tua yang menjual bunga di depan
pintu Da san Yuan."
"Lalu bagaimana caranya kau bisa tiba-tiba menjadi makmur
seperti ini?"
"Menurutmu?"
"Jika aku tidak bisa menebaknya, kau pasti mengira aku adalah
seorang yang sangat bodoh." Yuan Bao berkata "Jika aku bisa
menebaknya, kau juga tidak akan mengakuinya."
"Belum tentu," kata Tian Ji Zi "jika benar kau bisa menebaknya,
mungkin saja aku akan mengakuinya ."
"Kau benar-benar ingin aku mengatakannya?"
Tian Ji Zi menghela nafasnya. "Walaupun sekarang aku tidak
ingin kau mengatakannya juga tidak bisa."
Yuan Bao tertawa terbahak-bahak. "Kau benar-benar orang yang
pintar, kurang lebih hampir sama pintarnya dengan diriku, aku
seharusnya menghormatimu dengan beberapa cangkir arak,"
Dia malah seperti seorang tuan rumah yang ramah terhadap
tamunya, dia bertanya pada Tian Ji Zi,
"Kau ingin minum apa" Apakah Ni Er Hong yang berusia 20
tahun" Ataukah Zhu Yo Qing" Kau mau minum apa, minumlah
Jangan sungkan-sungkan."
Tian Ji Zi juga tertawa. "sebenarnya tuan rumahnya itu aku atau
kau?" Yuan Bao menjawabnya dengan kata-kata aneh yang biasa
diucapkannya, yang membuat orang terheran- heran.
"Dua-duanya bukan." Yuan Bao berkata,
"Tuan rumahnya bukan kau, juga bukan aku."
"Kalau begitu, menurutmu siapa yang menjadi tuan rumahnya?"
"Li Jiang Jun." Yuan Bao berkata dengan sungguh-sungguh,
"San Kiao Jin Hun Li Jiang Jun."
Tian Ji Zi menatapnya lama, barulah berkata dengan terpatahpatah,
"Bagaimana mungkin tuan rumahnya adalah Li Jiang Jun?"
Yuan Bao tidak menjawab pertanyaan ini, malah berkata dengan
perlahan-lahan.
"Li Jiang Jun datang tanpa terlihat bayangannya, pergi tanpa
terlihat jejaknya. Tidak ada seorang pun di dunia persilatan yang
pernah melihat wajahnya yang sesungguhnya, keberadaannya lebih
tidak diketahui lagi." Yuan Bao berkata,
"Tetapi dalam beberapa bulan ini, tiba-tiba semua orang menjadi
tahu." Dia bertanya pada Tian Ji Zi, "Apakah kau mengerti apa
maksudnya ini?"
Tian Ji Zi juga tidak menjawab malah balik bertanya, "Apakah kau
sendiri sudah mengerti?"
"sebenarnya semua orang pada prinsipnya pasti bisa mengerti,"
kata Yuan Bao. "orang yang lebih bodoh 10 kali lipat dari aku pun pasti bisa
mengetahuinya."
Yuan Bao memberitahukan pada Tian Ji Zi dengan serius.
"Banyak orang di dunia persilatan yang tiba-tiba mengetahui
kabar tentang Li Jiang Jun, karena ada orang yang sengaja
menyebarkan kabar ini keluar. semua orang sebenarnya pasti bisa
terpikirkan akan hal ini, tetapi hanya sedikit orang yang berpikir
seperti itu. Karena di dalamnya masih terdapat teka-teki yang besar yang
belum dimengerti oleh orang-orang."
"siapa orangnya yang menyebarkan kabar ini" Bagaimana dia
sampai mengetahui gerak gerik Li Jiang Jun" Mengapa mau
memberitahukan kabar yang begitu penting pada orang lain?" Yuan
Bao menjelaskan pertanyaan yang terakhir terlebih dahulu.
"Dia sengaja menyebarkan kabar yang begitu penting agar
semua musuh Li Jiang Jun berbondong-bondong datang ke kota Ji
Nan. setelah semua saling bertempur dan saling membunuhi dia
baru memancing ikan di air yang keruh"
Yuan Bao berkata "Jika semua orang sudah mati, tentu saja lebih
baik," "Masuk di akal," kata Tian Ji Zi sambil tertawa.
"Kata-katamu sedikit banyak memang masuk di akal. "
Dia bertanya pada Yuan Bao, "Tetapi bagaimana orang ini bisa
tahu kalau Li Jiang Jun ada di kota Ji Nan" Mengapa orang lain tidak
ada yang tahu, hanya dia yang tahu?"
"sebenarnya dia sendiri belum tentu mengetahuinya."
"Apa artinya ini?"
"Arti dari kata-kata ini adalah dia sendiri tidak bisa memastikan
bahwa bos besar Sun adalah Li Jiang Jun," kata Yuan Bao.
"Karena itu dia menunggu sampai 10 tahun lamanya tanpa
berani bergerak sedikit pun."
"oh?"
"sebenarnya dia sudah lama bersembunyi di dalam kota Ji Nan,
bahkan salah satu pendekar yang berilmu tinggi, apa pun yang
terjadi di dalam kota Ji Nan jangan harap terlepas dari mata dan
telinganya."
"oh?"
"Belakangan ini dia menyadari ada gerakan yang tidak benar di
muka bumi ini."
Yuan Bao berkata, "Tiba-tiba banyak orang asing yang
mencurigakan datang ke kota Ji Nan, anak buah di bawah Qiu Bu
Dao tiba-tiba bermunculan wajah-wajah baru, setiap orangnya
seperti yang tiba-tiba muncul dari bawah tanah saja."
Yuan Bao menghela nafas. "Tentu saja hal ini tidak luput dari
pandangannya."
Tian Ji Zi juga sependapat dengannya. "Aku rasa memang tidak
luput darinya."
"Karena itu dia segera menyadari bahwa sudah ada orang yang
hendak menyerang bos besar sun. Ada kemungkinan."
"Melihat orang-orang asing yang belum pernah muncul di dunia
persilatan sebelumnya itu, ada kemungkinan dia segera menyadari
bahwa orang-orang asing itu adalah pembunuh bayaran yang diutus
oleh Gao Tian Jue."
"Masuk di akal," kata Tian Ji Zi. "Bos besar sun sendiri pasti
menyadarinya juga."
"Semua orang juga tahu kalau Gao Tian Jue tidak mudah untuk
dihadapi, orang ini tentu saja mengetahuinya juga."
Tian Ji Zi menghela nafas panjang.
"Tian Jue Di Mie, Memberantas sampai tuntas. Kalau sampai
jatuh ke tangan mereka, tidak hanya tidak akan ada jalan keluar,
semua harta kekayaan yang mereka dapatkan dengan susah payah
akan dijadikan sebagai barang bukti."
Yuan Bao juga menghela nafas.
"Hendak membuat dipan seperti itu memang harus
mengeluarkan banyak uang."
"Aku mengerti."
"Tapi orang ini tidak terima jika hasil jerih payahnya terhadap
bos besar sun selama bertahun-tahun direbut begitu saja oleh Gao
Tian Jue. Jika aku, aku pasti tidak bisa terima."
"Tapi dia sendiri tidak punya keyakinan bisa mengalahkan Gao
Tian Jue."
Tian Ji Zi lagi-lagi menghela nafas .
"Jika orang itu aku, aku juga tidak menjamin bisa
mengalahkannya."
"Karena itu dia sengaja mengundang semua orang untuk datang
ke kota Ji Nan, agar semua menjadi kacau," kata Yuan Bao.
"Tunggu sampai semua orang sudah kehabisan tenaga, yang mati
ya mati, yang luka ya luka, barulah dia bisa menang dengan mudah."
Tian Ji Zi tertawa.
"orang yang kau maksud ini, sepertinya orang yang pintar,
bahkan sangat pintar sekali."
"Memang benar." Yuan Bao menghembuskan nafasnya.
"Aku sendiri pun sangat jarang menjumpai orang sepintar itu."
"Bagaimana menurutmu kalau kau dibandingkan dengan
dirinya?" "Tentu saja masih kurang pintar sedikit dariku." Yuan Bao tibatiba
bertanya pada Tian Ji Zi,
"Bagaimana menurutmu kalau dibandingkan dengan dirimu?"
"Dia tidak bisa dibandingkan dengan diriku."
"Mengapa?"
"Karena aku adalah dia, dia adalah aku."
sampai di sini, sebenarnya semua orang sudah bisa menebak
siapa orang yang dibicarakan oleh Yuan Bao itu.
Tetapi perkataan ini keluar dari mulut Tian Ji Zi sendiri, tidak
pelak lagi membuat orang terkejut.
Yuan Bao lagi-lagi menghela nafas,
"Mengapa kau harus mengatakannya sendiri" Karena kau
mengatakannya sendiri, semuanya jadi tidak menyenangkan lagi."
"Kau ingin aku bagaimana?" tanya Tian Ji Zi sambil tersenyum.
"Apakah menunggu sampai pisaumu menancap di
tenggorokkanku dan memaksaku untuk mengatakannya, barulah
terasa menyenangkan?"
"Begitu juga tidak menyenangkan," kata Yuan Bao.
"sebenarnya dari pertama aku sudah merasa masalah ini tidak
menyenangkan."
"Mengapa?"
"Karena orang yang mati sudah terlalu banyak," kata Yuan Bao.
"Yang paling tidak menyenangkan adalah orang yang tidak
seharusnya mati juga mati."
"oh."
"Niu San Gua selama ini selalu bersembunyi di daerah Dong Hai
dan pastinya pernah melihat diriku sehingga ingin menangkapku
untuk memaksa keluargaku, demi menolongku, membantunya
menghadapi Li Jiang Jun."
"Karena itu mereka mati," kata Tian Ji Zi.
"Tadinya aku kira kematian mereka sama sekali tidak adil."
Dia berkata lagi, "Qiu Bu Dao mati pun tidak adil, kematian
orang-orang bawahan Gao Tian Jue lebih tidak adil lagi."
Yuan Bao tiba-tiba memotong pembicaraannya dan bertanya
padanya dengan nada yang keras,
"Kalau Liu Jin Niang Kematian Liu Jin Niang adil atau tidak adil?"
Tian Ji Zi mendadak membungkam mulutnya, tidak berkata-kata
lagi. "Kau pastinya punya mata-mata di dalam kediaman bos besar
sun dan mata-matamu adalah Liu Jin Niang."
Yuan Bao berkata, "Dia sangat mengenal bentuk tubuh, struktur
tulang, ukuran tubuh bos besar sun lebih dari siapa pun. Dia sudah
bisa melihat dari semula bahwa bos besar sun bukanlah pedagang
biasa, malah seorang yang memiliki tubuh yang terlatih dan ilmu
silat yang tinggi. Hal ini tidak mungkin bisa menipu matanya."
Tian Ji Zi masih tetap membungkam mulutnya.
Yuan Bao berkata lagi, "Dia juga adalah seorang manusia,
bahkan seorang wanita yang sangat kesepian. Bertemu dengan pria
seperti dirimu, dia hanya bisa menyerah."
"Uang bos besar sun terlalu banyak, masalah juga terlalu
banyak, sehingga dia tidak bisa terlalu mengurusi kehidupan orangorang
di sekelilingnya.
Jika seorang pria mengganggap bahwa hanya dengan
melambaikan tangan lalu wanita akan mengikutinya seumur hidup,
bahkan akan menunggunya seumur hidup untuk melambaikan
tangannya untuk kedua kalinya, maka pria ini tidak bisa dihindari
pasti akan bertemu hal yang tidak menyenangkan.
Aku rasa kau pastinya sudah berhubungan dengan Liu Jin Niang
cukup lama," kata Yuan Bao pada Tian Ji Zi.
"Walaupun tuan besar Tian dari luar kelihatannya tidak peduli,
tetapi sebenarnya tidak ada hal yang luput dari pengetahuannya."
Yuan Bao menarik nafas dalam-dalam.
"Dia tidak menghalangi hubungan kalian karena jika anak lakilakinya
sedikit liar, sebagai seorang ayah umumnya tidak akan
melarang, balikan sebagai seorang ibu sekali pun tidak akan
melarang. orang tua umumnya hanya melarang anak
perempuannya bergaul di luar rumah."
Yuan Bao berkata
"Justru karena tuan besar Tian mengetahui hubungan antara kau
dan Liu Jin Niang maka dia tidak percaya kalau Liu Jin Niang mati
karena cinta, karena itu dia terus menyelidiki kasus ini."
"Masuk di akal," kata Tian Ji Zi sambil tertawa pahit.
"Mengapa perkataan yang kau keluarkan, sialnya selalu saja
masuk di akal?"
"sekarang orang-orang yang turut campur dalam urusan ini
hampir mati semuanya," kata Yuan Bao.
"Pengurus toko-toko dagang milik sun Ji Cheng pasti sebagian
besar adalah anak buahmu, jika kau bisa membunuh Li Jiang Jun,
maka otomatis seluruh bisnisnya akan jatuh ke dalam tanganmu."
"Masuk di akal."
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Yang tidak masuk akal pun berubah menjadi masuk akal." Yuan
Bao berkata, "Harta kekayaan Li Jiang Jun pada dasarnya adalah harta karun.
setelah kau bunuh Li Jiang Jun, siapa yang berani menyelidiki lebih
lanjut di mana harta karun itu berada" Meskipun ada yang dalam
hatinya berpikir demikian, juga tidak akan ada yang berani
mengusik partai Panji Bunga."
Yuan Bao berkata, "Pada saat itu semua pahlawan di dunia ini
akan mengacungkan jempol dan berkata bahwa tuan muda Tian
benar-benar hebat."
Tian Ji Zi tertawa keras. "sebenarnya kau hanya perlu
menGucapkan satu kalimat saja sudah cukup."
"Lalu Xiao Jun?"
"Tetua Xiao Jun tentu saja berjasa dalam membunuh Li Jiang
Jun." Tian Ji Zi berkata sambil tertawa,
"Tetapi semenjak dia memasuk, perkumpulan pengemis, tentu
saja dia tidak akan memandang sebelah mata pada harta karun
tersebut."
"Lalu Gao Tian Jue?" tanya Yuan Bao lagi.
"Kau tidak takut pada Gao Tian Jue?"
"Awalnya aku takut, sangat takut," sahut Tian Ji Zi.
"Tetapi untungnya sekarang sudah ada orang yang
menggantikan aku menyelesaikan masalah ini."
"siapa?"
"suami istri petir dan halilintar dan bos besar Tang." Tian Ji Zi
sengaja menghela nafas.
"Mereka tidak terluka di kedua belah pihak, melainkan terluka di
empat belah pihak. Meskipun luka mereka tidak terlalu berat tapi
pasti tidak akan ringan."
Raut wajah Yuan Bao langsung berubah.
Tian Ji Zi tertawa semakin senang.
"Tetapi kau tidak perlu cemas sedikit pun. Karena kita adalah
teman dan memandang mukamu, aku tidak akan berbuat tidak
sopan pada mereka."
"Kau bermaksud hendak bagaimana memperlakukan kami?"
"Aku bermaksud mengeluarkan 5000 liang uang perak untuk
membantumu menyiapkan dua ekor kuda terbaik dan satu buah
kereta terbaik untuk membawa kalian sekaligus kembali ke Dong
Hai." Nada Tian Ji Zi berubah menjadi keras dan kejam. "Bahkan aku
juga tahu kau tidak akan memperlakukanku macam-macam, karena
apa yang kulakukan bukanlah sesuatu yang jelek, Aku hanya
menangkap seorang perampok besar Jika ada orang yang berkata
bahwa aku mewakilkan langit untuk menghukum agar semua
penjahat di muka bumi ini tahu, wajahku juga tidak akan berubah
menjadi merah."
Yuan Bao tertawa pahit.
"Walaupun di kemudian hari ada orang yang mengangkatmu
menjadi seorang pendekar, wajahmu juga tidak akan menjadi
merah." Wajah Tian Ji Zi benar-benar tidak memerah.
"suatu hari nanti kau juga akan menjadi seorang pendekar, pada
saat itu tetua Xiao mungkin sudah menjadi ketua perkumpulan
pengemis, kita bertiga bisa saling bekerja sama dan dunia akan
menjadi milik kita bertiga."
semakin berkata dia semakin senang, bahkan tertawanya pun
sepertinya sampai mulut tidak bisa ditutup lagi.
Yuan bao juga menemaninya tertawa, tertawanya juga gembira
sekali. "Karena itu sekarang kalian berdua harus mengijinkan aku untuk
membawa pergi Li Jiang Jun," kata Tian Ji Zi.
"Aku tidak akan melupakan bud baik kalian seumur hidupku."
"Kau bersikeras ingin membawa pergi Li Jiang Jun?"
"Tepat sekali."
"Kalau begitu kau pergi saja." Yuan Bao tiba-tiba tidak tertawa
lagi dan menahan nafas sambil berkata,
"Tapi jalan ini sangatlah sulit dilalui, bahkan sekali pergi maka
selamanya tidak akan bisa kembali."
"Yang kau katakan itu jalan apa?"
"Tentu saja harus pergi ke Huang Quan Lu (jalan akhirat)."
"Huang Quan Lu?" tanya Tian Ji Zi.
"Mengapa aku harus melalui Huang Quan Lu?"
"Karena Li Jiang Jun sudah mati sejak lama," kata Yuan Bao.
"Kalau kau ingin mencarinya, jika tidak melewati jalan itu
bagaimana kau bisa menemukannya?"
Tian Ji Zi langsung berubah, menatap lama Yuan Bao, lalu
memperlihatkan senyumannya.
"Walaupun Li Jiang Jun terluka parah, tapi aku berani jamin
dalam satu per empat jam ke depan dia masih belum akan mati."
"Kalau begitu di mana orangnya?"
"Ada di sana."
Bersambung -13 Jilid-13 "Di sana?" tanya Yuan Bao pada Tian Ji Zi. "Mengapa aku tidak
melihatnya?"
Dia membelalakkan biji matanya sampai akhirnya pandangan
matanya sampai ke tempat di mana Guo Di Mie berada.
"Apakah yang kau maksud itu dia?"
"selain dia siapa lagi?"
"Apakah kau mengira bahwa dia adalah San Xiao Jin Hun Li Jiang
Jun?" "Apakah dia bukan?"
Yuan Bao tiba-tiba tertawa terbahak-bahak sampai
membungkukkan badannya, dia tertawa sampai kehabisan nafas.
Dia seperti yang seumur hidupnya belum pernah mendengar hal
yang demikian lucunya.
"Jika dia adalah Li Jiang Jun, maka aku adalah si pendekar harum
chu." Jempolnya menunjuk pada hidungnya.
"Kau lihat, apakah aku mirip dengan pendekar harum chu?"
Tian Ji Zi ternyata masih bisa menahan amarahnya, menunggu
sampai Yuan Bao selesai tertawanya baru bertanya,
"Dia bukan Li Jiang Jun?"
"Tentu saja bukan."
"Lalu siapa dia?"
Guo Di Mie duduk di sana semenjak tadi, wajahnya
menampakkan seberkas senyuman sambil memandangi mereka
seperti yang sedang menonton sebuah pertunjukkan saja, baru
sekarang ini dia membuka suara,
"Margaku Guo, namaku adalah Guo Di Mie."
Tian Ji Zi terpaku, ekspresi wajahnya sama seperti ketika Yuan
Bao pertama kali mendengar nama itu. siapa pun pada waktu
mendengar hal ini pasti akan berekspresi seperti itu.
Tapi Tian Ji Zi berbeda dengan orang kebanyakan, wajahnya
langsung berubah mengeluarkan senyuman.
"Tidak disangka, benar-benar tidak disangka." Dia berkata sambil
tersenyum, "Pendekar Guo yang sudah belasan tahun menghilang dari dunia
persilatan, tidak disangka muncul di tempat ini, ini adalah hal yang
sangat menggembirakan."
"Kau tidak percaya?" Yuan Bao mewakilkan Guo Di Mie bertanya.
"sewaktu Tian Jue Di Mie merajai dunia persilatan, aku masih
memakai popok dan berjalan merangkak selangkah demi selangkah,
bagaimana mungkin pernah melihat wajah asli dari pendekar besar
dunia ini?" Tian Ji Zi berkata,
"Karena aku belum pernah melihat wajah asli dari Guo Di Mie,
jadi bagaimana mungkin aku tidak percaya kalau orang ini adalah
pendekar besar Guo?"
Dia menghela nafasnya. "Aku hanya merasa ada sedikit hal yang
tidak benar."
"Hal apa yang tidak benar?"
"Nyonya Gao dan pendekar Guo sudah lama berpisah dan tidak
bertemu, seharusnya merasa senangnya bukan main," kata Tian Ji
Zi. "Tetapi nyonya Gao bukan hanya tidak merasa bukan main
senangnya, malah sepertimya ingin sekali mencabut nyawa
pendekar Guo."
Dia bertanya pada Yuan Bao, "Kau adalah seorang jenius dan
lebih pintar dariku, bisakah kau memberitahuku apa yang
sebenarnya terjadi?"
Yuan Bao tidak dapat memberitahukannya karena ini adalah
rahasia antara mereka sua mi- istri serta ayah-anak. bagaimana
mungkin dia memberitahukannya pada orang lain.
Guo Di Mie malah menjawab dengan tiba-tiba,
"Karena bukan hanya karena aku telah merusak hidupnya, aku
juga membuatnya cacat seumur hidup,Dia sengaja membangkitkan
kembali Tian Jue Di Mie dikarenakan ingin membunuhku sebagai
alasannya. Tidak peduli cara apa yang digunakannya, itu semua
memang sudah selayaknya dan aku tidak akan menyalahkannya ."
Tian Ji Zi menatapnya dengan terkejut dan lama.
"Mengapa kau melakukan hal itu?"
Guo Di Mie juga terdiam lama, barulah setelah itu berkata
sepatah drmi sepatah,
"Demi Li Jiang Jun."
Tian Ji Zi semakin terkejut,
"Katamu kalian suami-istri saling membenci dikarenakan Li Jiang
Jun" Karena itu kau memutuskan sebelah tangannya sehingga dia
begitu ingin membunuhmu?"
"Kejadiannya kurang lebih seperti itu."
Tian Ji Zi tidak tertawa lagi.
"Aku tidak percaya juga tidak mengerti, cerita yang kau ceritakan
ini sama sekali tidak enak didengar."
Tentu saja Tian Ji Zi tidak mengerti karena dia sama sekali tidak
mengetahui hubungan di antara ketiga orang itu. Yuan Bao justru
sudah mengerti.
Pada waktu Guo Di Mie bertemu dengan Li Jiang Jun saat itu,
Gao Tian Jue yang datang menyusul kemudian tentu saja sangat
benci dan cemburu. Kakak adik yang saling membenci, tentu saja
tidak bisa dihindari saling bertarung.
Ilmu silat Li Jiang Jun mungkin memang sedikit dibawah Gao Tian
Jue, mungkin karena di dalam hatinya sedikit banyak ada rasa benci
dan menderita, jadi kemudian bisa saja dia mati di tangan adiknya.
Guo Di Mie tentu saja tidak akan membiarkan dia mati, mungkin
turun tangan membantunya, mungkin menggantikan dirinya
menghadang serangan Gao Tian Jue. orang yang berilmu hebat
turun tangan, balikan satu jurus pun tidak sampai, karena itu tangan
Gao Tian Jue bisa putus. Yuan Bao yakin kejadiannya pasti seperti
itu. Walaupun ini adalah tebakan sebagian besar kejadian, Yuan Bao
tetap saja masih belum tahu bagian terpenting dari kejadian itu Dia
juga tidak ingin tahu.
Karena bagian terpenting itu sudah merupakan rahasia pribadi
dari orang yang bersangkutan sepenuhnya, jika orang tersebut tidak
mengatakannya, dia juga tidak akan menanyakannya .
Dia sedikit banyak hanya masih merasa sedikit penasaran akan
beberapa hal saja saja.
Mengapa Li Jiang Jun pergi begitu saja dan bersembunyi untuk
mengasuh serta membesarkan anak mereka sendirian" Kemudian
mati begitu saja dengan membawa kebencian"
Mengapa Guo Di Mie bersembunyi di Kota Ji Nan dan menyamar
menjadi saudagar yang paling kaya dan berkuasa, sun Ji Cheng"
Hal ini tentu saja pasti ada alasannya, Tian Ji Zi tentu saja lebih
tidak tahu lagi.
"Tidak peduli cerita yang kau katakan itu enak didengar atau
tidak. ada orang yang bisa membuat cerita bohong seperti itu tidak
bisa disebut mudah, aku sangat kagum padamu."
Wajah Tian Ji Zi lagi-lagi dipenuhi oleh senyuman. "Karena itu
asalkan ada orang yang bisa membuktikan bahwa kau benar-benar
adalah Guo Di Mie, maka aku akan percaya dengan cerita yang kau
ceritakan tadi."
Dia melihat pada Yuan Bao.
"Kau tentu saja tidak bisa membuktikannya. saat ini
kemungkinan besar aku tidak akan mempercayai apa pun yang kau
katakan." Pikiran Xiao Jun sedang berada jauh di masa lalu, di sebelah
sebuah tempat tidur dari selembar papan kayu di dalam sebuah
gubuk tua, menemani seorang perempuan tua yang sepanjang hari
terus menerus batuk. yang kondisi tubuhnya semakin lama semakin
lemah dan akhirnya meninggal dengan membawa penderitaan, luka
hati, kebencian dan penyesalan bersamanya.
Dia tidak pernah memberitahu siapa sebenarnya ayahnya, tetapi
dia juga tidak pernah menjelek-jelekkan ayahnya. Yang dia sesali
adalah dirinya sendiri, yang dia benci juga dirinya sendiri.
Dengan perlahan Xiao Jun memajukan badannya berhadapan
dengan Tian Ji Zi, pada wajahnya yang putih pucat itu terlihat sedikit
warna merah. Tian Ji Zi belum pernah takut dilihati oleh orang lain, orang lain
melihatnya bukan hanya membuktikan bahwa dia adalah orang
yang terkenal tapi juga karena dia menarik, karena itu tidak peduli
siapa pun yang melihatnya pasti akan membuatnya merasa sangat
senang. Tetapi sekarang dia sedikit pun tidak merasa senang, karena dia
sudah menyadari dalam sorot mata Xiao Jun terdapat sinar yang
kejam dan bengis. Xiao Jun tiba-tiba bertanya dengan dingin
padanya, "Apakah aku boleh membuktikannya?"
"Kau?" Tian Ji Zi tertawa yang kedengarannya seperti yang
sedikit dipaksakan.
"Apa yang hendak kau buktikan" Apakah kau bisa membuktikan
bahwa apa yang dikatakannya semuanya adalah benar adanya?"
"Aku tidak bisa."
Tian Ji Zi tertawa tetapi tidak panjang karena Xiao Jun sudah
berkata lebih lanjut.
"Aku tidak bisa membuktikan apa pun, juga tidak perlu
membuktikan apa pun."
Xiao Jun berkata dengan dingin, "Karena aku tidak akan
membiarkan kau pergi dari sini hidup,hidup,"
"Apakah kau akan membunuhku?" Tian Ji Zi sangat terkejut.
"selama ini kita tidak mempunyai utang ataupun dendam,
bahkan selama ini kita selalu berteman baik.Jika kau ada masalah,
aku selalu berdiri di sampingmu Jika kau mencariku, aku selalu
membantumu. Tetapi sekarang kau malah mau membunuhku?"
Tentu saja dia mengerti apa alasannya, dia menarik nafasnya.
"Bisakah kau memberitahuku, aku telah menyinggungmu di
mana?" "Kau tidak menyinggung ku"
"Kalau begitu apa alasannya?"
"Tidak ada alasan"
"Kau ingin membunuhku tanpa alasan?" Tian Ji Zi semakin
terheran- heran.
"Apakah kau tiba-tiba diracuni oleh orang ini" Apakah tiba-tiba
gila?"
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Xiao Jun tidak menjawab pertanyaan ini, dari luar tiba-tiba ada
orang yang menggantikan dia menjawabnya.
"Dia tidak gila," kata seseorang dengan suara yang tenang.
"Hanya saja masih ada hal yang tidak kau mengerti dan dia juga
tidak bisa mengatakannya."
ooo)o(ooo BAB XXIV SEBAB DAN AKIBAT
Tanggal 19 bulan 4, sebelum subuh........
Jika tidak ada lentera dan tidak ada api, waktu sebelum subuh
adalah waktu yang paling dingin dan gelap.Jika lentera ada api,
maka waktu yang singkat ini tidak ada bedanya dengan waktu mana
pun dalam satu hari.
Ada sebagian orang yang seperti api di waktu menjelang subuh,
sebuah masalah yang tidak ada ujungnya, tiba-tiba ada seseorang
yang muncul dan semua masalah menjadi jelas.
Dalam masalah ini juga terdapat orang seperti itu. orang ini
sekarang sudah datang. Zheng Nan Yuan perlahan-lahan masuk ke
dalam. Tidak ada yang tahu apakah kedua kakinya benar-benar terkena
rematik atau dulunya pernah terluka sehingga dia sering kali harus
duduk di kursi beroda itu, karena dia tidak pernah mengijinkan
orang lain melihatnya berjalan di atas kedua kakinya. Dia selalu
merasa kalau gaya berjalannya sangatlah menggelikan dan aneh.
sekarang malah tidak ada orang yang merasa menggelikan,
meskipun saat ini dia merangkak masuk sekalipun, tidak akan ada
orang yang merasa dia menggelikan.
orang ini bukanlah orang biasa, juga bukan pengurus kedai arak
biasa. Dia bergerak di bidang itu hanya karena dia hanya ingin
menutupi jati dirinya yang sebenarnya saja.
Pastilah ada suatu rahasia yang tidak bisa dikemukakan pada
orang lain pada hubungan antara dirinya dengan sun Ji cheng Jati
dirinya yang sebenarnya serta ilmu silatnya bukanlah sesuatu yang
bisa dibayangkan oleh orang lain.
Semua ini pada dasarnya adalah rahasia pribadinya, tetapi
sekarang rahasia-rahasia ini sudah bukan rahasia lagi.
Yang paling senang melihat dia masuk adalah Yuan Bao.
"Aku sudah tahu cepat atau lambat kau pasti muncul," kata Yuan
Bao. "Ternyata kau benar-benar datang."
Walaupun Tian Ji Zi tidak terlalu terkejut, tetapi tetap saja tidak
bisa menahan diri untuk bertanya,
"Di malam yang dingin seperti ini, kedua kaki kepala pengurus
kedai tidaklah leluasa, untuk apa bersusah payah datang ke tempat
ini?" Dia mengistirahatkan kakinya dan menghela nafasnya.
"sebenarnya aku tidak ingin datang, tetapi tidak bisa tidak
datang." "Mengapa?"
Zheng Nan Yuan balik bertanya
"Jika Yuan Bao bisa membuktikan bahwa orang ini adalah Guo Di
Mie, kau percaya atau tidak?"
"Aku tidak percaya."
"Jika tetua Xiao yang mengatakannya?"
"Aku juga tidak akan percaya," jawab Tian Ji Zi.
"sewaktu pendekar Guo menghilang dari dunia persilatan, kedua
orang itu yang satu masih belum lahir dan yang satu masih seorang
bocah ingusan, lalu apa yang bisa mereka buktikan?"
"Untungnya saat itu aku sudah bukan lagi bocah yang masih
ingusan, sudah belajar untuk menGucurkan darah."
"MenGucurkan darah pun harus belajar?"
"Tentu saja harus," kata Zheng Nan Yuan. "Kapan harus
mengucurkan darah" Mengapa darah mengucur" Bagaimana
caranya agar dapat membuat darah yang mengucur paling sedikit"
Belajar sampai bisa hal-hal ini tidaklah mudah, paling sedikit harus
belajar sekitar dua puluh-tiga puluh tahun. Jadi saat itu usiamu
sudah tidak kecil lagi."
"saat itu usiaku sudah kepala tiga puluh." Zheng Nan Yuan
berkata, "Karena itu hari ini aku tidak bisa tidak muncul."
"Untuk membuktikan kalau dia benar-benar adalah Guo Di Mie?"
"Benar," kata Zheng Nan Yuan. "Dari semua orang yang ada di
dalam ruangan ini, kemungkinan besar hanya aku yang layak
membuktikannya. "
"Mengapa?"
"Karena saat itu aku juga berada di sana."
Kata-kata ini benar-benar tidak ada ujung pangkalnya, tentu saja
Tian Ji Zi tidak mengerti.
"Kapan dan di mana?"
Zheng Nan Yuan tidak menjawab dulu, malah membalikkan
kepalanya melihat Guo Di Mie. Kedua orang ini saling menghormat
dan didalam mata keduanya terdapat rasa terima kasih yang tak
terucapkan. Lewat beberapa lama, barulah Guo Di Mie menganggukkan
kepalanya dan Zheng Nan Yuan barulah menjawab,
"Hari itu juga sama tanggal lima belas bulan empat, hanya saja
tanggal lima belas bulan empat yang itu sudah tujuh belas tahun
yang lalu. Tanggal lima belas bulan empat adalah hari di mana sun Ji
Cheng menghilang dari muka bumi ini,juga hari yang sama di mana
Guo Di Mie dan Li Jiang Jun menghilang dari muka bumi ini tujuh
belas tahun yang lalu."
Zheng Nan Yuan berkata, "Hari itu adalah hari di mana Guo Di
Mie bertemu dengan Li Jiang Jun dan nyonya Gao segera
menyusulnya. Ketiga orang itu saling bertarung dan akhirnya nyonya
Gao terluka dan lengannya putus, kemudian pergi begitu saja
dengan membawa dendam. Tetapi Guo Di Mie dan Li Jiang Jun juga
terluka. Li Jiang Jun terluka terkena pukulan nyonya Gao sehingga
lukanya lebih parah."
Dia juga tidak berkata dengan jelas karena masalah mi memang
seharusnya diketahui oleh orang luar.
Tetapi justru dia mengatakan hal yang penting yang tidak
dimengerti oleh Yuan Bao maupun Xiao Jun.
"Kejadian ini sudah berlalu bertahun-tahun yang lalu,
sebenarnya aku sudah tidak ingin mengingatnya."
Zheng Nan Yuan berkata, "Tetapi di dalamnya terdapat hal yang
penting yang membuatku tidak bisa tidak mengatakannya."
Dia tahu setiap orang pasti mendengarkannya berkata lebih
lanjut, karena itu dia membuka sebuah Guoi arak terlebih dahulu
dan meminumnya seteguk besar, barulah melanjutkan bicaranya.
"Pada waktu itu, sewaktu mereka hendak bertemu, mereka sama
sekali tidak membawa pengawal karena mereka bertiga
menganggap ini merupakan rahasia pribadi yang tidak boleh
diketahui oleh orang luar dan tidak akan diketahui oleh orang luar."
Zheng Nan Yuan berkata, "Tetapi mereka tidak menyadari bahwa
demi masalah ini kami juga sudah mempersiapkan rencana selama
bertahun-tahun, ketika mereka saling bertarung, kami sudah
mengepung tempat itu."
Yuan Bao tidak dapat lagi menahan dirinya untuk bertanya,
"Kalian?" Dia bertanya pada Zheng Nan Yuan, "Kalian itu siapa?"
"Kami hanya terdiri dari delapan orang," kata Zheng Nan Yuan.
"Karena kami tahu bahwa Tian Jue Di Mie dan Li Jiang Jun adalah
jagoan nomor satu di dunia persilatan dan karena takut membuat
mereka menjadi waspada maka kami juga tidak membawa bawahan
satu orang pun."
"siapa saja delapan orang itu?"
"salah satu pengawal istana terhebat, Yi Jian chen Ba Liu (pedang
sekali tusuk delapan melayang) Tie Chang chun. Ketua perkumpulan
pengemis (GaiBang) tuan Ren. Ketua perguruan Dian Cang, wu Xue
Yan. Biksu Fa Hua dari biara Xiao Lin selatan. Penguasa tiga puluh
enam desa sepanjang sungai Chang Jiang, Yu lao da (kepala
gangster) jagoan nomor satu dari kediaman pejabat kerajaan Nao
Dong, pengurus Feng. Ketua gabungan tujuh biro perjalanan dari
selatan, enam dari utara, dan dari tiga belas propinsi, si Ping Ba Wei,
Wang Zhong Ping. Dalam sekali tarikan nafas," Zheng Nan Yuan
langsung menyebutkan nama ke-tujuh orang itu.
Tujuh belas tahun yang lalu, orang yang pernah menginjakkan
kakinya sehari saja di dunia persilatan, begitu mendengar nama
orang-orang ini, wajahnya pasti langsung berubah menjadi pucat.
sampai tujuh belas tahun kemudian juga sama. Bahkan Yuan Bao
saja pernah mendengar nama-nama mereka.
"Kau bilang hanya delapan orang, sepertinya hitunganmu terlalu
sedikit." Yuan Bao tertawa pahit.
"Kekuatan delapan orang ini, setiap orangnya setara dengan
delapan ratus orang."
Zheng Nan Yuan sama sekali tidak menyangkalnya.
"Kasus yang dilakukan Li Jiang Jun sudah terlalu banyak.
orangnya terlalu berani, siapa pun berani menyentuhnya."
Dia berkata, "Tindak tanduk Tian Jue Di Mie terlalu kejam dan
sadis, karena itu barulah kedelapan orang ini turun tangan."
"Tapi kau hanya menyebutkan tujuh buah nama saja. " Yuan Bao
bertanya pada Zheng Nan Yuan, "Yang satu lagi siapa?"
"Yang satu lagi hanyalah seorang penangkap penjahat biasa."
"Kalau hanya seorang penangkap penjahat biasa tentu saja tidak
ada hebatnya," kata Yuan Bao.
"Di dunia ini tidak ada yang tahu ada berapa ratus ribu
penangkap penjahat, tetapi yang hebat pun hanya ada satu orang
saja." "oh."
"Aku sendiri juga hanya pernah mendengarnya dari orang lain,
penangkap penjahat yang hebat ini sepertinya juga bermarga
Zheng." "sepertinya begitu."
"Apakah kau juga pernah mendengar tentang orang ini?" Yuan
Bao bertanya lagi pada Zheng Nan Yuan.
"Kalau tidak salah namanya adalah Zheng Po, kalau tidak salah
julukannya adalah Zheng Mei You (tidak ada)?"
"sepertinya begitu."
"Arti dari Zheng Mei You tentu saja bukan berarti dia tidak
memiliki apa pun," kata Yuan Bao.
"Melainkan tidak peduli kasus seperti apa, begitu sampai di
tangannya, maka tidak ada yang tidak bisa terpecahkan."
Dia menatap Zheng Nan Yuan. "Kau pasti Zheng MeiYou"
Ini sebenarnya sesuatu yang tidak perlu ditanya lagi, tapi Zheng
Nan Yuan malah menggelengkan kepalanya.
"Bukan," kata Zheng Nan Yuan sambil tersenyum. "Anak jenius
sepertimu kali ini akhirnya salah tebak."
"Kau bukan Zheng Mei You?" tanya Yuan Bao dengan kecewa.
"Lalu siapa kau?"
"Zheng Nan Yuan dan sun Ji Cheng adalah nama samaran yang
kami buat, aku sebenarnya sama sekali bukan bermarga Zheng."
"Lalu margamu yang sebenarnya apa?"
"Margaku Tie."
Yuan Bao terkejut sekali. "Kau adalah yang pada waktu itu
terkenal sebagai salah satu dari empat jagoan pedang jagoan nomor
satu dari dalam istana, Yi Jian chen Ba Liu, Tie Chang chun?"
"Benar-" kata Zheng Nan Yuan. "Akulah Tie Chang chun."
Yuan Bao terpana, setelah lewat waktu yang lama barulah
menghembuskan nafasnya panjang-panjang.
"Tie Chang Chun, Yi Jian chen Ba Liu Tie Chang chun, bahkan
kakak ipar ketigaku yang selalu menempatkan matanya di atas
kepalanya itu sangatlah kagum pada keahlian pedangmu."
Yuan Bao tertawa pahit sambil berkata
"Jika kukatakan padanya bahwa beberapa tahun ini kau menjadi
seorang pengurus kedai arak. walaupun dipukuli sampai mati pun
dia tidak akan percaya."
"Lalu kau?" Tie Chang Chun bertanya pada Yuan Bao. "Kau
percaya atau tidak?"
"Aku percaya," kata Yuan Bao.
"Tetapi aku tidak mengerti."
"Tidak mengerti?"
"Kau sudah tahu sejak semula bahwa sun Ji Cheng adalah Guo Di
Mie. balikan tahu hubungannya dengan Li Jiang Jun, lalu mengapa
kau malah menemaninya bersembunyi di tempat ini selama belasan
tahun ini" Bahkan menemaninya minum arak setiap hari?" tanya
Yuan Bao. "Mengapa orang-orang seperti WuXue Yan, Biksu Fa Hua. dan
wang Zhong Ping juga tidak peduli pada kalian?"
"Karena kami terikat janji."
"Janji?" Yuan Bao bertanya lagi."Janji apa?"
Tie Chang chun menghela nafas. "Masalah ini harus diceritakan
dari awal."
"Katakanlah, aku akan mendengarkannya."
"Pada waktu itu, Li Jiang Jun dan Guo Di Mie terluka parah,
bahkan terkepung oleh kami," kata Tie Chang Chun.
"siapa pun yang kami kepung di bawah langit ini, jangan harap
bisa lolos. Hal ini tentu saja mereka juga mengerti."
"Hal itu aku juga mengerti," kata Yuan Bao.
"Kami tidak ada maksud untuk mempersulit mereka sedikitpun.
Tetapi kedua orang itu sudah membulatkan tekad, mati pun harus
mati bersama, bagaimana pun juga hendak bertempur mati-matian
dengan kami."
Yuan Bao mengacungkan ibu jarinya sambil berkata dengan
keras, "Bagus Li Jiang Jun dan Guo Di Mie benar-benar hebat."
"Tapi sayangnya pertempuran ini sama sekali tidak boleh
dilakukan."
"Mengapa?" tanya Yuan Bao. "Apakah kalian 8 jagoan justru
takut terhadap mereka berdua?"
Tie Chang chun tertawa pahit. "Takut sih tidak. hanya saja tidak
mungkin kan kami membiarkan mereka mati di tempat itu?"
"Mengapa?"
"Karena harta benda milik istana berada di tangan mereka," kata
Tie Chang chun.
"Meskipun wuXue Yan, Ketua Ren, Biksu Fa Hua sama sekali tidak
peduli akan hal ini, pengurus Feng, kepala biro Wang, Zheng bu tou (
polisi jaman dulu yang tugasnya menangkapi penjahat) dan aku
justru sangat peduli. Yu lao da adalah ipar dari Wang Zhong Ping,
tentu saja dia tidak mungkin membiarkan adik perempuan satusatunya
menjadi pelacur."
Tie Chang chun berkata, "Kami juga tentu saja tahu sama sekali
tidak gunanya jika kami bekerja sama menghadapi Li Jiang Jun dan
Guo Di Mie, karena itu kami hanya mengadakan tawar menawar
dengan mereka."
"Tawar menawar seperti apa?"
"Kedua belah pihak menunjukkan wakil masing-masing untuk
saling mengadu jurus." Tie Chang chun berkata,"jika mereka kalah
maka mereka harus menyerahkan harta benda istana kepada kami.
" "Jika kalian yang kalah?"
"Walaupun demikian mereka tetap harus menyerahkan harta
benda milik istana pada kami, tetapi kami juga harus menerima dua
persyaratan dari mereka," kata Tie Chang chun.
"Tawar menawar ini bisa berhasil juga disebabkan karena
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
persyaratan yang mereka ajukan tidak hanya adil, juga membuat
kami memberikan perhatian pada kepentingan dunia persilatan,
sehingga orang seperti Biksu Fa Hua sekalipun tidak menolaknya."
"Persyaratan apa yang mereka keluarkan?"
"Persyaratan yang pertama adalah menjamin keselamatan Li
Jiang Jun, tidak boleh menyakitinya seujung rambut pun, juga tidak
boleh menangkapnya untuk diadili," kata Tie Chang chun.
"syarat ini mulanya WuXue Yan dan Biksu Fa Hua tidak mau
menerimanya."
"Kemudian?"
"setelah Guo Di Mie mengemukakan suatu hal, Biksu Fa Hua
baru bisa menerimanya."
"Hal apa?"
"Dia berkata, meskipun Li Jiang Jun telah melakukan kejahatan
yang tidak terhitung banyaknya, perhiasan dan uang yang sudah
dicurinya entah berapa puluh ribu, tapi dia sendiri tidak pernah
menyentuhnya. sewaktu tidak melakukan kejahatan, dia tinggal di
sebuah rumah gubuk yang reot dan menjalani kehidupan yang
bersih dan sederhana, serta beramal dengan membantu orang yang
tidak mampu."
Tie Chang chun menghela nafas panjang. "Tindak tanduk Li Jiang
Jun membuat orang sangat kagum."
"Dunia persilatan selalu kehilangan jejak Li Jiang Jun mungkin
dikarenakan tidak ada yang menyangka Li Jiang Jun yang tersohor
itu akan menjalani hidup yang seperti itu."
Tetapi siapa pun dapat mengerti, apa yang telah dilakukannya
bukanlah untuk menyenangkan hati orang lain, tapi untuk
menunjukkan bahwa kedua ibu dan anak itu tidak bersalah dan
ingin agar anaknya hidup sebagai orang baik-baik.
Walaupun Xiao Jun sudah seperti orang yang mati rasa, tetapi
kedua matanya penuh dengan emosi.
sebuah rumah gubuk tua, sebuah dipan kayu yang sudah reot,
seorang wanita yang batuk-batuk sepanjang hari.
Hidup yang begitu penuh derita dan kepahitan, justru begitu
dikagumi oleh banyak orang.
Kedua mata Yuan Bao juga memerah, tiba-tiba berkata dengan
suara keras, "Li Jiang Jun, aku sangat kagum padamu, jika kau masih hidup
maka aku akan sujud menyembahmu sebanyak tiga ribu enam ratus
kali." Tie Chang chun menghembuskan nafasnya sambil berkata,
"Karena itu pada saat itu aku langsung mengambil keputusan,
meskipun pertarungan itu kumenangkan, aku juga tidak akan
menyentuh Li Jiang Jun sedikit pun."
Dia berkata lagi, "Meskipun pada saat itu kami tidak melihat
dengan mata kepala sendiri, tetapi perkataan yang dikeluarkan Guo
Di Mie, di bawah langit ini siapa yang tidak mempercayainya?"
Yuan Bao membusungkan dadanya dan berkata dengan suara
keras, "Dia memang pada dasarnya adalah seorang pahlawan dan
juga temanku."
Yuan Bao berkata, "Dia mau menganggap bocah cilik seperti
sebagai teman, aku merasa sangat terhormat seumur hidupku."
"Karena itu walaupun aku kalah di tangannya pada pertarungan
itu, meskipun sampai sekarang sewaktu berjalan masih terlihat
seperti badut kecil, tetapi aku juga merasa sangat tersanjung," kata
Tie Chang chun.
"Bisa mengalah dalam satu pertarungan pada pahlawan dan
jagoan seperti dia adalah hal yang paling membanggakan dalam
hidupku." "Apa persyaratannya yang kedua?"
"Walaupun harta benda milik istana memang harus
dikembalikan, tetapi sebagian dari hasil curian dari Li Jiang Jun
adalah harta benda yang tidak halal." Tie Chang chun berkata, "Li
Jiang Jun mencuri benda-benda ini untuk digunakan untuk hal-hal
yang berarti, dan kami tidak diperbolehkan untuk memberikannya
pada orang yang tidak benar dan tidak berhak."
"Ide yang bagus."
"Barang sudah tidak dapat dikembalikan karena Zheng Po tidak
bisa menyelidiki milik siapa saja barang itu sehingga dia juga tidak
menolaknya," kata Tie Chang chun.
"Karena itu di hari kedua dia langsung mengundurkan diri dan
pulang ke kampung halamannya untuk menggarap sawah."
Yuan Bao lagi-lagi berteriak. "Bagus Ternyata Zheng Mei You juga
seorang yang pemberani, jika aku bisa bertemu dengannya, aku juga
pasti akan memberikan hormat padanya."
"Tetapi jumlah harta benda itu tidak terhitung banyaknya,
sehingga tidak bisa diberikan kepada orang begitu saja."
"Karena itu kalian menunjuk seseorang sebagai wakil untuk
mengurusi harta benda ini," kata Yuan Bao.
"Tetapi kalian juga tidak bisa membiarkan orang lain tahu dari
mana datangnya harta benda ini, karena itu kalian hanya bisa
menggunakan cara berdagang untuk menutupi mata dan telinga
orang lain, lalu barulah secara diam-diam menggunakan harta
ini untuk berbuat baik."
"sebenarnya ini juga adalah ide Li Jiang Jun."
"Tetapi dia sendiri tidak bisa dan tidak ingin muncul di muka
umum, karena itu dia menyerahkan beban yang berat ini kepada
kakak Guo."
Yuan Bao berkata, "saat itu kedua kakimu memang sudah
mengganggumu, sudah tidak bisa lagi bekerja pada pemerintah, jadi
kaulah yang menemaninya memikul beban berat ini."
Tie Chang chun menghela nafasnya lagi, "Kau benar-benar
seorang jenius, bahkan aku sendiri pun sangat kagum padamu."
"Kota Ji Nan adalah pusat perdagangan dan tempat di mana
banyak terdapat orang yang kaya, karena itu kalian memilih kota
ini," kata Yuan Bao.
"Di kota ini, asalkan seseorang memiliki uang yang banyak. maka
tidak akan ada seorang pun yang ingin tahu dari mana asal mereka."
Yuan Bao berkata, "Apalagi kalian masih mempunyai ketua
perkumpulan pengemis, dua ketua dari dua perguruan Dian cang
dan Xiao Lin, penguasa sungai Chang Jiang, kepala biro gabungan,
dan pengurus kediaman pejabat kerajaan, yang membantu
menutupi identitas kalian sehingga selama belasan tahun ini tidak
ada seorang pun yang merasa curiga akan identitas kalian yang
sebenarnya."
"Tetapi dalam belasan tahun ini kamijuga banyak melakukan
berbagai hal," kata Tie Chang chun. "Kami sudah secara diam-diam
mengeluarkan sebanyak uang 38.925.643 liang" katanya.
"Walaupun jumlahnya tidak sedikit, tetapi sudah menolong
banyak orang. Aku berani jamin bahwa setiap uang yang kami
keluarkan digunakan dengan seharusnya dan tentu saja tanpa ada
sedikit pun penyesalan."
"Aku percaya," kata Yuan Bao, "Hanya orang brengsek yang tidak
percaya." Tie Chang chun menarik nafas panjang-panjang.
"Hanya satu yang disesalkan yaitu Li Jiang Jun sudah tidak bisa
melihat semua ini."
Dia berkata dengan perlahan, "Kematiannya benar-benar terlalu
cepat." Kabin perahu itu tiba-tiba menjadi sunyi, semua orang
menundukkan kepalanya, para gadis yang membawakan arak dan
lentera pun ikut menundukkan kepala, bahkan Tian Ji Zi pun ikut
menundukkan kepalanya.
Di dalam hatinya mereka semua mengerti, sesudah
menyampaikan semua hal itu, Li Jiang Jun pasti tidak mungkin bisa
hidup lebih lama.
Perbuatan yang salah sudah dilakukan, hati sudah terbebas dari
beban penderitaan, kebencian, danpenyesalan, yang harus
dilakukan sudah dilakukan, semua harapan di hati boleh dikatakan
sudah terpenuhi.
Walaupun lukanya tidak parah, dia sendiri sudah tidak ingin
hidup lagi. Yuan Bao bertanya sendiri di dalam hatinya, 'Dia itu pendekar
dari dunia persilatan atau hanyalah seorang wanita yang patut
dikasihani"' Tetapi Guo Di Mie harus tetap hidup.
Demi mewujudkan harapan Li Jiang Jun, demi orang-orang yang
membutuhkan bantuannya.
Dia tidak hanya harus hidup tetapi juga harus menjalani hidup
sebagai seorang saudagar kaya. Hidup sampai kapan" Hidup sampai
Gao Tian Jue muncul.
Dia tahu Gao Tian Jue suatu saat pasti menemukannya, dia juga
tahu betapa dalamnya penderitaan dan dendam yang ada di hati
Gao Tian Jue. Dia hanya bisa pergi.
Yuan Bao bertanya lagi di dalam hati, Perbuatannya itu
sebenarnya benar atau salah" Jika salah, harus bagaimana baru bisa
benar" siapakah yang bisa menjawab pertanyaan ini" siapa pula yang
bisa mengatakan bahwa jawabannya itu adalah jawaban yang
benar" ooo)o(ooo
BAB XXV BINTANG YANG KETIGA, KEEMPAT KELIMA,
KEENAM, DAN KETUJUH
Tanggal dua puluh bulan empat, dini hari.......
Walaupun di luar hari sudah mulai terang, tetapi di dalam kabin
perahu itu sama sekali tidak terpengaruh Jika di luar agak lebih
terang sedikit, di dalam kabin perahu itu justru jauh lebih gelap.
Karena sinar lentera hanya bisa memperlihatkan terangnya di
dalam kegelapan, jika di siang nan maka tidak akan ada gunanya.
Ada banyak hal di dunia ini yang seperti itu.
Tian Ji Zi berdiri dari kursi yang didudukinya dan menepuk-nepuk
baju barunya yang mahal dan terlihat mewah.
"Akhirnya sekarang aku dapat mengerti semuanya," katanya.
"Untunglah saat ini bisa dikatakan belum terlambat."
"oh?"
"Untung saja pakaian ini masih belum rusak. masih bisa diberikan
kepada orang lain. Untung saja baso mutiara ini masih belum
tersentuh, arak pun untungnya hanya terbuka satu Guci saja,
masalah boleh dikatakan masih belum terlalu besar."
Tian Ji Zi berkata, "Jika tidak habislah sudah."
"Mengapa?"
"Karena Li Jiang Jun ternyata bukanlah Li Jiang Jun, Tian Ji Zi
tentu saja tetap si miskin yang masih sama seperti dulu."
Dia berkata, "semua barang-barang ini belum dibayar. Jika baju
ini rusak. semua arak sudah diminum habis, baso mutiara pun sudah
masuk ke dalam perut, kapan aku bisa melunasi semua ini?"
Dia masih tetap tersenyum sambil memerintah orang-orang yang
membawa barang-barang itu,
"Tolong kalian bantu aku, cepatlah bawa semua barang-barang
itu, gaji kalian pun hanya bisa dihitung satu hari dan kelak aku pasti
akan mencari akal agar bisa memberikannya pada kalian, aku tidak
akan menghindar dan hutang."
Bagaimana pun juga, Tian Ji Zi orangnya tidaklah buruk. karena
mereka pergi begitu saja tanpa berkata apa-apa.
Yuan Bao sebenarnya ingin bertanya gadis yang berkaki panjang
dan berkepang itu, apakah dia datang ke tempat ini karena dibawa
oleh Tian Ji Zi atau karena ada maksud yang lain.
Gadis berkepang itu sepertinya takut Yuan Bao menanyakan hal
itu padanya, karena dia langsung melenggang ke luar dan setelah
berada di luar barulah perlahan-lahan membalikkan kepalanya dan
mengedipkan matanya pada Yuan Bao. Yuan Bao akhirnya hanya
bisa menutup mulutnya.
Bagaimana pun juga, gadis ini memperlakukan Yuan Bao cukup
baik. Meskipun mereka saling menutupi identitas mereka dan
datang ke tempat ini dengan maksud untuk melakukan sesuatu yang
tidak boleh diketahui oleh orang lain, Yuan Bao juga tidak ingin
membongkar rahasianya.
Dia percaya suatu saat pasti akan berjumpa kembali dengannya
karena mereka masih muda dan umur mereka masih panjang.
Masalah ini dia tanyakan nanti pun masih belum terlambat.
Lentera sudah padam dan untungnya di luar sudah sangat
terang, sudah tidak perlu menggunakan lentera lagi.
Tian Ji Zi merenggangkan pinggangnya dengan malas dan
menghembuskan nafas panjang-panjang, lalu wajahnya
menampilkan senyum yang paling manis dan kemudian
mengeluarkan perkataan yang tidak disangka orang akan
dikatakannya. "selamat tinggal," katanya, "selamat tinggal semuanya."
"selamat tinggal?" Yuan Bao membelalakkan matanya lebarlebar
menatapnya. "Apa maksudnya dengan selamat tinggal?"
"selamat tinggal artinya adalah aku sudah ingin pergi."
"Jadi kau ingin pergi begitu saja?"
"Pertunjukkan sudah selesai, paling tidak bagianku sudah selesai,
untuk apalagi aku berada di sini?"
Tian Ji Zi masih tetap tertawa dengan sangat gembira.
"Apakah kalian masih ingin menahanku di sini untuk
mentraktirku minum arak?"
Yuan Bao lagi-lagi menatapnya tajam dengan lama, lalu
menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa pahit.
"Ternyata kulit wajahmu jauh lebih tebal daripada diriku. setelah
melakukan semuanya ini, kau masih bisa bersikap tidak peduli."
"Apa yang telah kulakukan?" Tian Ji Zi berkata sambil tertawa
terbahak-bahak,
"Aku sama sekali tidak mencuri, juga tidak merampok. terlebih
lagi tidak mencelakai orang. Aku hanyalah ingin seperti pendekar
Guo dulu, hanya ingin menangkap perampok yang tidak pernah bisa
ditangkap oleh orang lain. Jika memang tidak bisa menangkapnya,
ya sudahlah."
Dia tertawa terbahak-bahak sambil melihat mereka.
"saudara sekalian, apa yang hendak kalian lakukan pada orang
yang anggun seperti aku ini?"
Yuan Bao memejamkan matanya, yang lain pun tidak bisa
berkata-kata. Tetapi dari luar justru ada seseorang yang berbicara.
"Mereka memang tidak bisa berbuat apa-apa terhadapmu, tetapi
untungnya aku bisa."
orang ini berkata, "Aku tidak hanya akan memukuli pantatmu,
juga akan memotong kedua kaki anjingmu itu."
Begitu mendengar suara orang ini, raut wajah Tian Ji Zi langsung
berubah, seperti yang ingin menghindar dari tempat itu. Tetapi dia
sudah tidak bisa menghindar lagi.
Tuan besar Tian sudah berada di hadapannya, Tian Ji Zi hanya
bisa menundukkan kepalanya dan tubuhnya memberi hormat.
"Apa kabar tuan besar" "
"Aku sama sekali tidak baik," sahut tuan besar Tian sambil
membalikkan kepalanya.
"Aku sudah hampir mati karena marah oleh ulahmu, bagaimana
mungkin bisa baik-baik saja."
"Kalau begitu sebaiknya aku segera pulang ke rumah dan
berbaring di lantai, menunggu tuan besar pulang untuk memukulku
dengan sebatang papan keras-keras, supaya kemarahan tuan besar
bisa reda."
Raja Naga 7 Bintang Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Yuan Bao sebenarnya tidak ingin tertawa, tetapi tidak bisa
menahan diri untuk tidak tertawa. Begitu dia tertawa, suasana
sepertinya terasa jauh lebih nyaman. Tuan besar Tian memberikan
tamparan pada Tian Ji Zi sebanyak dua kali.
"Keluar dari sini segera pulang ke rumah dan berbaring di sana
jika kabur, maka aku akan benar-benar memukulmu sampai mati."
"Aku keluar," kata Tian Ji Zi sambil memeluk kepalanya. "Aku
segera keluar."
Perkataan ini belum selesai diucapkan, bayangannya sudah tidak
terlihat lagi, tetapi suaranya masih bisa terdengar.
semua orang hanya mendengar suara tawanya dan kata-katanya,
"Untung sekali aku adalah manusia dan bukan anjing, juga tidak
punya kaki anjing. Untungnya yang hendak dipotong oleh tuan
besar adalah kaki anjing dan bukan kaki manusia."
Yuan Bao tiba-tiba menyahut dengan suara keras,
"Tetapi sebaiknya lain kali kau lebih berhati-hati, hati-hati aku
akan memakan kaki ayammu."
Tuan besar Tian tidak datang sendirian, dia masuk belum lama,
dari belakang ada dua orang lain yang mengikutinya masuk.
Dua orang wanita yang amat sangat menarik. yang satu
wajahnya merah dan menundukkan kepalanya, yang ternyata
adalah bos besar Tang, Tang Lan Fang. Yang satunya lagi sepertinya
lebih tua sedikit dibandingkan dengan Tang Lan Fang, tetapi masih
berparas sangat cantik, tidak ada kata yang bisa melukiskan
kecantikannya. Tidak peduli siapa pun yang melihat wanita seperti
itu pasti akan ingin terus menatapnya.
Tetapi begitu Yuan Bao yang tidak pernah takut apa pun ini
melihatnya, ternyata sama seperti ketika Tian Ji Zi melihat tuan
besar Tian, ingin segera kabur dan menghindar.
Tetapi dia juga sama seperti Tian Ji Zi, ingin kabur tidak bisa
kabur, ingin menghindar tidak bisa menghindar, hanya bisa
menyapa dengan menundukkan kepalanya memberi hormat sambil
tertawa, "Kakak ketiga, apa kabar?"
Gadis yang berpenampilan menarik ini hanya berkata dengan
tenang, "Adik kesembilan, kau berdiri saja di sana, jangan bergerak
sedikitpun."
Ternyata Yuan Bao benar-benar tidak berani bergerak.
semua orang tadinya merasa aneh, mengapa bocah yang tidak
akan mengejapkan mata sedikitpun terhadap bumi dan langit ini
bisa takut seperti itu, sekarang semua baru mengerti yang
sebenarnya. Adik laki-laki yang nakal selalu takut pada kakak perempuannya,
jika kakak memukul pasti jauh lebih sakit dibandingkan dengan
pukulan ayah atau ibu.
Tie Chang chun tiba-tiba menghela nafasnya, seperti yang telah
melepaskan beban yang beratnya ribuan kg.
"Terima kasih Tuhan, sekarang semua masalah sudah selesai."
Dia berkata, "Karena nona ketiga Long (naga) sudah datang, tidak
ada masalah yang tidak bisa diselesaikan."
Walaupun masih ada orang di dunia persilatan yang tidak kagum
pada nona ketiga Long, tetapi ada suatu benda yang tidak dapat
tidak dikagumi oleh semua orang di dunia ini.
semua orang tahu bahwa anggota keluarga Long pasti selalu
membawa benda ini di tubuhnya. Benda itu bukanlah berbentuk
pedang atau golok pusaka, juga bukan senjata rahasia beracun,
tetapi hanya sebuah panji kecil saja.
sebuah panji yang memiliki sebuah gambar naga dan tujuh buah
bintang di atasnya. sebuah panji Naga dan Tujuh Bintang.
Walaupun tuan besar Tian dari perguruan panji Bunga sudah
tersohor sejak dulu, tetapi terhadap nona ketiga Long tetap hormat
seperti yang lainnya. Biarpun panji Naga belum dikeluarkan, tetapi
pengaruh kekuatannya sudah begitu besar.
"Pendekar Guo, lukamu sangat parah. Aku sudah menyiapkan
sebuah kereta kuda untuk membawamu ke suatu tempat untuk
diobati," kata nona ketiga Long. "Aku harap tetua Xiao bisa
mengantarmu."
Dia tertawa kecil sambil melanjutkan perkataannya,
"Luka yang ada pada wajah nyonya bisa disembuhkan, tetapi
hanya kau yang bisa menyembuhkan luka di hatinya. Di sana kau
mungkin akan menjumpainya, aku hanya berharap kau bisa
menyembuhkan luka hatinya."
senyumnya sangat lembut, nada suaranya jauh lebih lembut,
tetapi tidak pernah ada orang yang pernah menolak perkataannya.
orang seperti dia tidak perlu berkata dengan menggunakan suara
yang keras. "Pendekar Tie sebaiknya tetap berada di tempat ini bersama
dengan tuan besar Tian untuk mewujudkan keinginan Li Jiang Jun,"
kata nona ketiga Long dengan lembut.
"Ini adalah pekerjaan yang mulia, kelak kalian pasti akan makmur
dan panjang umur."
Yuan Bao menunggu sampai semua orang sudah pergi baru
berkata, "Lalu aku?"
Nona ketiga Long membalikkan kepala menatapnya lama lalu
barulah menghela nafas perlahan-lahan.
"Kau itu, aku sendiri tidak tahu apa yang harus kulakukan atas
dirimu." Dia menarik tangan Tang Lan Fang. "Kelihatannya aku sebaiknya
memberikannya padamu untuk kau atur."
Wajah Tang La n Fang memerah. "Aku.......bagaimana mungkin
aku bisa mengaturnya?"
Nona ketiga Long berkata, "setiap orang pasti memiliki seseorang
yang bisa mengaturnya. Mungkin kau adalah satu-satunya orang
yang bisa mengatur dirinya."
Tawanya semakin lebar, "Aku akan memberikan waktu satu
tahun untuk mengaturnya, jika kau benar-benar bisa mengaturnya,
maka aku harus memanggilmu dengan sebutan adik ipar."
Lalu sengaja membalikkan wajahnya dan berkata dengan
dingin,"jika kau sendiri juga tidak menghendaki dirinya, maka aku
akan segera mengirimnya pulang sekarang juga."
Kepala Tang Lan Fang menunduk semakin dalam, tapi tidak dapat
menahan diri untuk menatap mata Yuan Bao secara sembunyisembunyi.
Mata Yuan Bao juga sedang menatapnya secara diam-diam dan
membenturkan kepalanya dengan kepala Tang Lan Fang.
Tentu saja bukan benar-benar membenturkan kepalanya,
melainkan menggunakan kedua ibu jarinya sebagai pengganti
kepala. Tetapi itu sudah lebih dari cukup, Langit yang penuh
bintang. Dibawah sinar bintang yang terang, ada dua orang yang sedang
membicarakan sesuatu yang sepertinya tidak akan pernah ada
habisnya. Ada sebagian perkataan yang tidak boleh dan tidak akan
terdengar oleh orang lain, ada sebagian lagi yang wajib didengar.
"Aku tahu perguruan Panji Naga dan Tujuh Bintang kalian sangat
terkenal di dunia persilatan, aku juga tahu kalau tuan besar sangat
menyayangimu anak laki-laki satu-satunya sehingga memberikan
ketujuh bintang itu padamu."
"Aku pernah melihat bintang yang bisa mengubah besi menjadi
emas itu."
"oh?"
"Bintang kecil bersinar terang, itu adalah benda yang diberikan
kepada Li Jiang Jun kepada pendekar Guo bertahun-tahun yang lalu
dan benda itu pernah diminta kembali dari pendekar Guo. Ada satu
kali Li Jiang Jun terluka dan tidak sengaja ditolong oleh kakak
perempuan pertamamu, lalu dia memberikan bintang ini kepada
kakakmu sebagai tanda terima kasih dan juga berkata pada
kakakmu bahwa siapa pun yang membawa bintang ini maka orang
itu berarti penolongnya, apapun yang terjadi dia akan sekuat tenaga
membantunya."
"oh?"
"Kakakmu pasti tahu kalau kau orangnya suka berbuat sesuka
hatimu sehingga takut kau dipermainkan oleh orang lain, karena itu
dia memberikan bintang ini padamu."
"Ng."
"Apakah kau bisa memperlihatkan kelima bintang lainnya
padaku?" "Tidak bisa."
"Mengapa?"
"Ada begitu banyak bintang di langit, kau tidak mau melihatnya.
Lalu mengapa justru ingin melihat bintang milikku?"
"Aku justru ingin melihatnya."
"Aku justru tidak ingin memperlihatkannya padamu, bahkan
sekarang bintang yang ada di langit pun tidak akan kuperlihatkan
padamu." "Kau sebenarnya akan memperbolehkan aku melihatnya atau
tidak?" "Suatu hari nanti aku akan memperlihatkannya padamu, pada
saat itu kau tidak ingin melihatnya pun tidak bisa."
Tamat Pendekar Kelana 4 Pukulan Naga Sakti Karya Khu Lung Pendekar Kembar 12