Legenda Kematian 5
Legenda Kematian Karya Gu Long Bagian 5
melewati kereta Guan Ning. Penunggang kuda itu
mengenakan baju ketat yang mewah dan wajahnya
penuh dengan cambang. Mereka terlihat lincah
juga sehat, semua seperti keadaan 2 orang tadi,
mereka seperti keluar dari satu cetakan.
Walaupun Guan Ning sedikit mabuk, tapi
keadaan seperti ini segera membuatnya agak
tersadar, dia segera berjalan agak cepat dan sejajar
lagi dengan Wu Bu Yun lalu berkata, "Kakak Wu,
apakah kau melihat keenam penunggang kuda tadi
Dewi KZ http://kangzusi.com/
terlihat sedikit mencurigakan" Mereka datang
bersama, mengapa harus terbagi menjadi 3
kelompok. Dari baju mereka terlihat kalau mereka
bukan orang baik...."
Dia terus bicara. Guan Ning mengira pengalamannya di dunia persilatan tidak seperti
dulu lagi, sekali melihat dia langsung tahu ada
sesuatu yang mencurigakan.
Baru saja dia selesai bicara, terdengar Wu Bu
Yun berkata lagi, "Jangan ikut campur urusan
orang lain. Apakah
Tuan tidak mendengar
perkataanku tadi?"
Dia tetap menarik topinya hingga menutupi
wajahnya. Enam ekor kuda yang baru melewati
mereka, tidak dilihatnya sama sekali, orang lain
yang marah-marah kepada mereka, seperti tidak
didengar. Sekarang dia berkata lagi kepada Guan Ning,
nadanya seperti tidak tenang. Guan Ning merasa
sedih juga marah, dia terpaku, tapi dia tetap
mendengarkan Wu Bu Yun berkata pada dirinya
sendiri, "Mengapa hanya ada 6 ekor kuda....
seharusnya masih ada dua ekor lagi.... heehhh...."
Suara roda kereta yang berderit membuat kata-
katanya tidak terdengar, tapi gerakannya begitu
aneh, membuat Guan Ning merasa aneh. Dalam
hati dia bertanya-tanya, "Apakah dia tahu
mengenai identitas keenam penunggang kuda tadi"
Apakah dia tidak ingin bertemu dengan mereka"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Apakah keenam penunggang kuda itu adalah
musuhnya" Tapi.... apa maksud kata- katanya
tadi?" Dia terus berpikir tapi tidak menemukan
jawabannya. Dia berpikir lagi, "Aku baru mengenal
orang ini, untuk apa aku harus tahu urusannya"
Hal yang kutemui sudah cukup menyita perhatianku, tapi.... identitas orang-orang tadi
benar-benar aneh. Aku merasa, di antara kami
pasti ada masalah yang sulit untuk diselesaikan."
Hanya dalam waktu sekejap kereta mereka
memasuki kota. Di sebuah jalan yang tersusun
dari batu hijau, hari belum begitu gelap, tapi para
pedagang di sana sudah menutup tokonya dan
pejalan kaki yang lewat juga terlihat sedikit. Hanya
terlihat sebuah rumah makan yang masih buka
dan bau harum daging serta arak tercium hingga
ke luar. Terdengar suara tawa dan gurauan para
tamu rumah makan itu sehingga membuat kota itu
terlihat sedikit ramai.
Mereka masing-masing menyimpan ganjalan
mereka di dalam hati. Kereta hampir tiba di ujung
jalan. Wu Bu Yun berkata, "Hari ini tampaknya
kita tidak bisa tiba di Gunung Miao Feng.
Sekalipun bisa memaksa...."
Tiba-tiba dia tidak melanjutkan lagi, digantikan
dengan desah nafasnya. Dia berkata, "Lebih baik
kita beristirahat semalam di sini!" Suaranya
sekarang terdengar tenang kambali. Sekarang dia
tidak memanggil Guan Ning dengan sebutan 'tuan'
Dewi KZ http://kangzusi.com/
atau kakak' tapi keadaan ini malah terasa lebih
akrab. "Aku akan mendengar pendapatmu."kata Guan
Ning Wu Bu Yun menghentikan kudanya lalu
turun dari kereta. Dia bertanya kepada orang yang
lalu lalang di sana kemudian naik lagi ke atas
keretanya dan berkata, "Kota ini hanya memiliki
sebuah penginapan, penginapan itu tidak jauh dari
sini." Guan Ning baru tahu bahwa kota ini bernama
Wang Pin Gou. "Setelah sampai di Wang Pin Gou, Miao Feng
Shan sudah tidak jauh lagi." Dia tampak kembali
bersemangat. Di kelokan jalan di sebuah dinding
tertulis, "Penginapan Gong Pin."
Terlihat cahaya lampu dari penginapan itu....
tapi pintu utama penginapan itu sudah ditutup,
hari masih begitu siang tapi pintu penginapan
sudah ditutup, untuk pertama kalinya Guan Ning
melihat hal seperti ini. Dia mengerutkan dahinya,
lalu turun dari kereta dan berkata, "Kita ketuk saja
pintunya."
Wu Bu Yun terlihat masih ragu, tapi Guan Ning
sudah mengetuk pintu. Kali ini kembalinya dia ke
dunia persilatan, dalam hati dia sudah bertekad
jika dia tidak bisa membereskankan semua
permasalahan yang sedang terjadi, dia tidak akan
pulang dulu. Karena itu perasaannya sangat
bergejolak, dia ingin melakukan sesuatu yang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
berguna di dunia persilatan, hal ini berbeda
dengan saat dia pertama kali keluar untuk
berjalan-jalan dan berpesiar.
Dia mengetuk pintu dengan keras, tapi tidak ada
orang yang menyahut. Guan Ning berpikir,
"Apakah telah terjadi sesuatu di penginapan ini?"
Karena selama beberapa waktu ini hal-hal yang
dia temukan selalu tidak masuk akal, maka
sekarang diapun mulai berpikir yang tidak-tidak.
Tiba-tiba.... Seorang pelayan keluar sambil mengucek matanya, seperti baru bangun dari tidur dan
dengan malas membuka pintu. Dia terus mengomel, "Tuan, hari sudah malam, di luar
sangat dingin! Cepat bawa kereta Tuan ke dalam!"
Pelayan yang baru terbangun itu berkata seperti
itu membuat hati Guan Ning yang tadinya tidak
tenang menjadi tenang, dia menertawakan kelakuannya yang dibuat-buat, dia membawa
keretanya masuk ke dalam penginapan. Tapi Wu
Bu Yun masih berdiri di luar pintu, dia seperti
sedang memikirkan sesuatu.
Akhirnya Wu Bu Yun ikut memasukkan kereta
ke dalam penginapan, pelayan itu cemberut dan
berkata, "Di luar begitu dingin, kalau di dalam
kereta Tuan-Tuan ada penumpangnya, lebih baik
turun saja, kalau ada barang bawaan sebaiknya
juga dibawa turun juga, kamar di penginapan kami
cukup besar, jika Tuan-Tuan ingin...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Wu Bu Yun berkata, "Bawa kami terlebih dulu
untuk melihat-lihat kamar, di dalam kereta kami
tidak ada penumpang juga tidak ada barang."
Pelayan segera menjawab, "Ohl".
"Dia lebih teliti dibandingkan denganku," pikir
Guan Ning. Mereka mengikuti pelayan berputar-putar melihat setiap kamar di penginapan itu, setiap
jendela atau pintu tertutup rapat dan tidak ada
cahaya lampu, apakah di dalam kamar itu memang
tidak ada orang atau para tamu sudah tertidur
semua" Tapi Wu Bu Yun siap memasang kuda-
kuda dan mengikuti pelayan berputar- putar
hingga kamar yang terakhir. Guan Ning ingin
tertawa melihat kelakuan Wu Bu Yun.
"Ternyata Wu Bu Yun seperti diriku yang selalu
berhati-hati, penginapan seperti itu apakah harus
diwaspadai juga?"
Begitu masuk ke halaman, kamar-kamar yang
ada di depan halaman penginapan tampak sangat
terang, lampu-lampu menyinari pekarangan yang
gelap. Mereka menaiki tangga lalu masuk ke dalam
kamar. Guan Ning membersikan salju yang
menempel di tubuhnya tapi Wu Bu Yun tidak
peduli dengan keadaan bajunya langsung masuk.
Guan Ning melihat pelayan yang terkantuk-kantuk
tadi sekarang tertawa dengan licik melihatnya, dia
merasa pelayan itu sengaja mendorong dari
Dewi KZ http://kangzusi.com/
belakang dan berkata, "Kawan, kaupun harus
masuk ke dalam."
Guan Ning kaget, dia merasa kalau hari ini dia
akan menemukan peristiwa aneh lagi. Dengan
miring dia masuk ke dalam kamar itu. Terdengar
suara serak yang berkata, "Baik, baik sekali,
ternyata datang lagi 2 ekor kambing gemuk."
Guan Ning melihat keadaan kamar, di dalam
kamar itu ada sebuah meja, di atas meja terpasang
3 lilin, ada beberapa bilah pedang dan pisau.
Senjata ini terkena cahaya lampu dan mengeluarkan cahaya yang berkilau.
Di sisi meja ada 5 laki-laki berbadan tegap, yang
tadi bicara berasal dari salah satu kelima laki-laki
yang wajahnya ada bekas luka sabetan pisau.
Begitu Guan Ning melihatnya, dia sadar bahwa ini
adalah suatu perampokan.
Terlihat Wu Bu Yun masih menundukkan
kepala, diam berdiri di sisi pintu kamar, berdiri 2
orang laki-laki membawa golok tajam, mereka
melihat Guan Ning, di kursi di dalam kamar itu
tampak ada 3 orang pedagang yang berperawakan
gemuk. Wajah mereka terlihat kaget, tubuh mereka
terlihat gemetar. Getaran tubuh mereka membuat
kursi yang mereka duduki terus berbunyi.
Di sisi ketiga pedagang gemuk itu ada seorang
laki-laki berperawakan kurus berdiri di sisi para
pedagang. Orang itu sangat kurus. Guan Ning
belum pernah melihat orang yang kurus seperti
Dewi KZ http://kangzusi.com/
orang itu, ditambah lagi dia memakai baju sutra
berwarna hitam. Sekali melihatpun dapat diketahui
bahwa orang itu sangat mesum, dia duduk di
sebuah kursi lainnya, begitu melihat Guan Ning
masuk, dia segera menundukkan kepala. Seperti
seekor kambing hitam yang menunggu seseorang
untuk memenggal lehernya.
Pandangan Guan Ning beralih dari orang kurus
itu. Matanya tampak bercahaya karena di seberang
tempat duduk orang kurus itu duduk seorang
perempuan. Model rambutnya adalah model Mo
She Man dan ditata sangat rapih. Rambutnya
terbagi menjadi 3 susun. Susunan paling bawah
tipis seperti sayap tonggeret, menempel dengan
rapi di lehernya yang putih, susunan kedua ada
anting mutiara, susunan ketiga berada di atas
susunan kedua membentuk lingkaran seperti
sayap seekor serangga yang memiliki 4 sayap.
Guan Ning berdiri di depan gadis itu, Guan Ning
merasa gadis itu sangat cantik ditambah lagi batu
giok serta mutiara yang menghiasi rambutnya.
Matanya terlihat indah, alisnya melengkung, dia
benar-benar seorang perempuan cantik.
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Guan Ning tidak menyangka dia bisa bertemu
dengan seorang gadis seperti itu di tempat ini. Dia
terus menatap gadis itu tetapi mata perempuan itu
tidak melihat Guan Ning dia hanya menundukkan
kepala, hati Guan Ning mulai merasa panas, dia
merasa perempuan ini memiliki perasaan sesuatu,
karena itu pandangannya segera bergeser lagi.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sanggulnya berada di bagian belakang, Guan Ning
tidak berani melihatnya lebih lanjut.
Di sudut dinding duduk 2 orang pak tua berbaju
mewah, tangan mereka memegang pipa rokok, alat
itu terbuat dari giok karena berwarna hijau, wajah
kedua orang tua itu tidak berekspresi sama sekali,
mereka duduk dengan diam di kursinya, sehingga
orang lain tidak bisa menebak apa yang sedang
mereka pikirkan.
Di sisi pak tua itu ada seorang biksu. Dia
memakai baju biksu berwarna abu dan tampak
sudah usang. Kedua telapak tangannya dikatupkan. Dia duduk dan menundukkan kepalanya. Semua orang yang berada di dalam
kamar ini terlihat ketakutan hanya biksu itu tidak
tampak takut dan juga paling tenang, karena
hanya dialah yang tidak membawa benda berharga
apapun. Guan Ning melihat lagi ke dalam kamar,
walaupun dia menggeser sorot mata dengan sangat
pelan, tapi juga membutuhkan waktu.
Laki-laki tegap itu dengan sorot mata tajam
terus melihat Guan Ning, kemudian dia berkata,
"Kambing adalah kambing, tapi kambing ini tidak
gemuk, kalian hanya mengganggu waktu kami."
Dia menggebrak meja kemudian berdiri.
Sejak tadi Guan Ning merasa kalau orang itu
tinggi. Begitu dia berdiri Guan Ning terkejut karena
orang ini benar-benar tinggi dan besar, di antara
Dewi KZ http://kangzusi.com/
teman-temannya, Guan Ning selalu dijuluki si
tinggi, tapi begitu melihat orang itu, dia terlihat
pendek, walaupun pukulan itu keras tapi tidak
mengagetkan orang-orang yang ada di sana.
Diam-diam dia melihat ke arah Wu Bu Yun, dia
melihat kepala Wu Bu Yun tertunduk lebih dalam,
sedikitpun tidak terlihat kalau dia akan melawan
mereka, Guan Ning merasa aneh, dia berpikir,
"Apakah kami akan dihina begitu saja oleh para
perampok ini?"
Dia sudah tidak bisa menahan diri lagi, dia ingin
dengan kemampuan ilmu silatnya mengusir dan
melawan para perampok itu, dan menolong orang-
orang yang disebut kambing gemuk oleh para
perampok itu, apalagi setelah dia melihat gadis
yang rambutnya dipenuhi dengan perhiasan dan
cantik itu, keinginannya untuk menolong lebih
kuat lagi. Walaupun kemampuan ilmu silatnya
tudak sehebat dan sekuat para perampok itu,
setidaknya dia ingin mencobanya terlebih dulu.
Tapi sikap Wu Bu Yun seperti itu membuat
Guan Ning menjadi curiga, di tengah- tengah
keraguan Guan Ning, terdengar laki-laki tegap itu
berkata, "Malam-malam begini, aku menyuruh
teman-teman ke sini, untuk apa coba- "Hei, hei
setelah dipikir-pikir teman-teman di sini seperti
dalam pepatah yang berbunyi : orang buta makan
pangsit, tapi pangsit masuk ke dalam perut entah
apa rasanya."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia mengatakan kata-kata yang dianggapnya
hebat dan dia merasa sangat senang, lalu diapun
tertawa terbahak-bahak, dan laki-laki yang ada di
sisinyapun ikut tertawa. Laki-laki tinggi besar itu
berkata, "Sekali aku melihat kalian, aku langsung
tahu kalau kalian bukan orang miskin"Hei, hei,
kalian tidak miskin, malah sangat kaya, karena itu
sangat berbahaya bagi kalian masuk ke kota Pin
Gou ini. Hei, hei.... Aku tahu orang-orang seperti
kalian adalah orang kaya, kalian begitu kaya
mengapa malam ini harus menginap di penginapan
yang tua seperti kuil ini" Tuhan benar-benar telah
membantuku, aku, Tie Jin Gang ingin seperti Tie
Jin Gang yang kaya, mana mungkin aku menolak
rejeki yang telah diberikan oleh Tuhan?"
Semakin bicara nadanya terdengar semakin
senang, tiba-tiba dia menggebrak meja lagi dan
tertawa, kali ini laki-laki yang berdiri di dekat pintu
dan empat orang yang sedang duduk di kursinya
masing-masing ikut tertawa terbahak-bahak.
Semua dilihat oleh Guan Ning, dia menjadi
marah tapi juga ingin tertawa, sikunya dengan
pelan menyenggol Wu Bu Yun, tapi sepertinya Wu
Bu Yun tidak merasakan senggolan Guan Ning, dia
tetap menundukkan kepalanya dan berdiri dengan
diam. Laki-laki tegap yang mengaku sebagai Tie Jin
Gang benar-benar seperti Tie Jin Gang (Tie=besi,
jin=emas, gang=keras), dia tertawa terbahak-bahak
lalu berkata, "Jumlah orang yang berkumpul di
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sini ada 10 orang lebih, saudara-saudara kita yang
datangpun jumlahnya ada 10 orang lebih. Tapi di
dalam kamar ini hanya ada 6 orang, Tie Jin Gang
ternama di daerah Chang Jiang dan Huang He,
mungkin kalian tidak tahu, kalau saja kalian tahu,
maka kalian akan...."
Tiba-tiba telinga Guan Ning mendengar suara
bisikan Wu Bu Yun, "Jangan sembarangan
bertindak, semua di sini...."
Wu Bu Yun segera terdiam, dia tetap menundukkan kepalanya dan berdiri tidak bergerak. Guan Ning merasa lebih kaget lagi, dia terpaku.
Terdengar Tie Jin Gang berkata lagi, "Karena itu
aku akan memperlihatkan sesuatu untuk kalian,
walaupun kalian akan kehilangan harta, tapi
kalian tidak akan menjadi penasaran- "Hei, hei!"
Pekerjaanku selalu bagus, walaupun sekarang
baru mulai bergerak, tapi.... ha, ha, ha, aku tetap
akan membuat kalian merasa nyaman."
Tiba-tiba dia mengambil sebuah golok, pergelangan tangannya digerakkan dan tiga batang
lilin yang ada di atas meja ditebas oleh pisau itu,
kemudian gerakan golok itupun berhenti di depan
tenggorokan salah satu laki- laki, dan jaraknya
hanya tinggal beberapa inchi lagi dari lehernya.
Golok masih tampak bergetar.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning dengan diam berpikir, "Laki- laki ini
memang kasar tapi ilmu goloknya benar- benar
bagus." Orang-orang yang ada di dalam ruangan itu ada
yang tampak gemetar ketakutan ada yang memejamkan mata, ada juga yang mengatupkan
telapak tangannya, tapi tidak ada seorangpun yang
berani bergerak, Tie Jin Gang tertawa terbahak-
bahak dan berkata, "Kalian adalah orang kaya,
mungkin tidak tahu apa gunanya golok ini, tapi...."
Dia berputar untuk melihat para lelaki yang ada
di sisinya lalu bertanya, "Saudaraku, apakah
kalian tahu apa gunanya golok ini?"
Para laki-laki itu segera menjawab, "Tentu saja
kami tahu."
Seorang laki-laki berdiri, dengan telunjuk dan
jari tengah, dia menjepit lilin itu"
Lilin itupun terputus menjadi dua.
Tie Jin Gang tertawa, laki-laki itu mengambil
lilin yang sudah patah menjadi dua lalu dia
menyambungkannya
kembali dengan api, kemudian dia berkata, "Lilin ini tertebas oleh golok,
hal ini tidak begitu sulit, akupun bisa melakukannya, tapi saat sekali ditebas, api lilin
tidak padam dan lilin tidak jatuh, ini baru sulit,
aku Ma Lao Er berlatih selama 20 tahun ke
depanpun belum tentu bisa melakukannya."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sambil menggoyangkan kepalanya dia memuji,
benar-benar membuat Guan Ning ingin tertawa.
Tapi diam-diam dia berpikir lagi, "Ilmu Tie Jin
Gang memang hebat, belum tentu aku bisa
mengalahkannya."
Guan Ning tidak tahu bagaimana sebenarnya
kemampuan ilmu silatnya dan berapa tinggi
ilmunya, karena itu dia berpikir seperti itu, terlihat
pergelangan Tie Jin Gang berputar lagi. Golok yang
dipegangnya terlepas dan melayang ke atas, lalu
dengan tepat menancap di langit-langit.
Tie Jin Gang tertawa lagi, segera Ma Lao Er
berkata, "Dengan kemampuan ilmu silat seperti
kakakku, bila kalian mengeluarkan sedikit uang
saja, sepertinya ini memang sangat pantas."
Sikap orang yang ada di dalam ruangan itu tidak
terubah, tapi ketiga pedagapg itu, tampak gemetar
lebih hebat lagi.
"Udara begitu dingin, kami berharap kalian bisa
memberikan uang kalian dan sesudah itu kalian
boleh kembali tidur," Tie Jin Gang tertawa, dia
melihat perempuan itu, nadanya berubah. "Nyonya
ini begitu cantk dan lembut, jika sampai kedinginan"Ha, ha, ha! Aku, Tie Jin Gang benar-
benar tidak bisa menangungnya."
Perempuan itu memejamkan matanya sambil
menunduk antingnya juga tidak bergoyang, pelayan yang berada di belakangnya walaupun
alisnya terangkat tapi melihat situasi seperti ini,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dia juga menundukkan kepala dan berdiri diam di
sisi majikannya.
Perubahan ini terlihat oleh Guan Ning, hatinya
tergerak. Terlihat Tie Jin Gang berjalan ke arahnya
dan berkata, "Kalian adalah orang kaya dan juga
orang baik, malam ini aku tidak ada pekerjaan
lain, kalau tidak segera mengambil inisiatif,
rasanya benar-benar tidak pantas."
Setelah habis bicara dia berjalan ke hadapan 3
orang pedagang gemuk itu.
Ketiga pedagang itu yang tadinya gemetaran,
sekarang bertambah gemetar dan sangat dikasihani, dengan takut-takut mereka duduk di
kursi masing-masing. Tie Jin Gang yang tinggi
besar terlihat seperti sebuah patung galak yang
sedang melihat
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
3 ekor binatang yang dipersembahkan kepadanya.
Tie Jin Gang berkata,"Kalian jauh-jauh datang
ke sini untuk berdagang, kalian begitu gemuk pasti
jualan kalian sangat sukses."
Karena ketakutan ketiga pedagang itu tidak bisa
menjawab. Tiba-tiba wajah Tie Jin Gang berubah, tubuhnya
dipenuhi dengan hawa membunuh. Dengan pelan
dia berkata, "Kalian membawa tiga kopor dan
isinya adalah baju, kalian pasti menyimpan uang
di balik tubuh kalian."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ketiga pedagang itu masih menunduk, tiba-tiba
Tie Jin Gang menarik salah satu dari mereka,
dengan cepat dia memeriksa tubuhnya kemudian
dia tertawa senang. Pedagang yang masih tampak
gemetaran itu tidak bisa berbuat apa-apa ketika
Tie Jin Gang mengambil ikat pinggangnya yang
terbuat dari kulit, "Ternyata memang ada di sini."
Begitu ikat pinggang kulit ini dibuka, ternyata di
dalam ikat pinggang itu berisi uang cek yang
bertumpuk. Pedagang itu terlihat lemas dan duduk
kembali di kursinya. Ma Lao Er segera menghampiri Tie Jin Gang dan mengambil ikat
pinggang kulit itu lalu diletakkannya di atas meja.
Tie Jin Gang dengan dingin berkata, "Sekarang
giliran kalian berdua, apakah harus aku sendiri
yang mengambil uang kalian?"
Guan Ning diam berdiri di depan pintu, hatinya
tidak tenang. Kata-kata Wu Bu
Yun tadi membuatnya hanya bisa diam.
Tapi sebenarnya dia merasa sangat cemas
sekaligus terkejut. Dia berpikir, "Walaupun Wu Bu
Yun masih muda tapi dia bukan seorang penakut,
dia diam terus, apa maksudnya" Tie Jin Gang
begitu jahat dan sombong. Aku akan bertindak jika
dia berbuat tidak sopan kepada perempuan itu,
bagaimana aku sekarang" Apalagi aku masih
menyimpan catatan rahasia di bajuku, jika mereka
mengambilnya bagaimana nasibku?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Semakin dipikir dia merasa semakin tidak
tenang, dia melihat Wu Bu Yun yang berada di
sudut dekat pintu, kepalanya masih menunduk.
Tie Jin Gang mengambil kantong uang dari
kedua pedagang lainnya dan kantong itu diletakkan di atas meja, dia berjalan ke arah laki-
laki kurus dan berbaju hitam, meraba bajunya dan
berkata, "Bahan bajumu sangat bagus, aku belum
pernah memakai baju seperti ini...."
"Tapi sayang, benar-benar sayang, baju ini
terlalu kecil...."
Dia berkata lagi, "Dari semua barang bawaanmu,
aku melihat ada uang dengan jumlah lumayan
banyak, di tubuhmu pasti masih banyak benda
berharga lainnya?"
Laki-kaki kurus ini berdiri, dia melihat ke
sekelilingnya, dari sudut mulut muncul senyum
sinis. Dia berjalan ke arah meja itu, dari balik
dadanya, dia mengeluarkan beberapa lembar cek,
uang emas, dan alat penghisap rokok yang terbuat
dari giok, kemudian kembali lagi ke tempatnya dan
duduk memejamkan mata seperti ingin beristirahat. Melihat sikapnya seperti itu, Tie Jin Gang sedikit
terkejut dan terpaku, dia mengambil alat penghisap rokok, kemudian memuji, "Benar- benar
barang bagus, harganya pasti ribuan tail perak."
Kemudian dia tertawa, "Saudara-saudara, sejak
awal aku sudah tahu bahwa bisnis ini pasti
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sukses, kalian saksikan sendiri barang-barang
berharga ternyata masih ada."
Dia berjalan ke depan perempuan itu"
Perempuan itu sedikit mundur, tusuk kondenya
tampak bergetar, perempuan cantik dan anggun
itu hanya bergerak sedikit, gerakannya sangat
luwes, benar-benar enak dilihat.
Guan Ning sudah bertekad, dia tidak ingin
perempuan yang begitu cantik dan anggun itu
dihina begitu saja oleh laki-laki kasar itu.
Alis Guan Ning mulai berkerut, dia siap
menyerang, tapi tiba-tiba dia merasa baju belakangnya ditarik, terdengar Wu Bu Yun
berbisik, "Jangan bergerak!"
Kaki Guan Ning bergeser lagi, akhirnya dia diam,
mata perempuan itu seperti melihat ke arah Guan
Ning, wajah Guan Ning menjadi merah, dia merasa
sikapnya bukan sikap seorang laki-laki, karena itu
dia merasa malu, pelan-pelan dia menundukkan
kepalanya. Tiba-tiba.... Terdengar suara manis dan manja, dengan pelan
berkata, "Kau mau apa?"
Guan Ning kaget dan melihat perempuan itu,
ternyata perempuan ini telah mengangkat kepalanya, dia melihat perempuan itu sedang
berhadapan dengan raksasa Tie Jin Gang dan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
berkata, "Apa yang akan kau lakukan terhadapku?"
Dia bertanya dua kali berturut-turut, membuat
Tie Jin Gang tidak bisa menjawab, hanya sebentar
dia tertawa lagi dan berkata, "Nyonya, aku akan
melakukan apa terhadapmu, masa kau tidak
tahu?" Ma Lao Er bertepuk tangan, dia berjalan ke arah
mereka dan tertawa, "Kakak kami akan melakukan
apa" Apakah Nyonya tidak tahu" Tapi"ha, ha, ha!
Kalau Nyonya mau.... kalau Nyonya mau.... kakak
kami tidak menginginkan hartamu, mungkin
malah akan memberikan hartanya kepadamu.
Kakak kami sangat royal, jika Nyonya tidak
percaya, Nyonya boleh bertanya kepada Xiao Jun
Tai yang tinggal di Bei Jing, dia sangat mengenal
kakakku." Kata-kata Ma Lao Er yang kasar membuat Guan
Ning benar-benar merasa marah, tapi perempuan
itu terlihat mengangkat kepalanya, wajahnya yang
cantik dan tawanya tidak berubah, dengan
tangannya yang putih dia membereskan rambutnya lalu berkata, "Kata- katamu tadi
apakah benar atau sekedar berbohong?"
Tie Jin Gang terpaku, tapi segera dia tertawa dan
menjawab, "Tentu saja benar, siapa yang berniat
membohongi Nyonya?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Perempuan itu tertawa sambil menutup mulut,
tusuk kondenya yang panjang tampak bergerak-
gerak. Tawanya belum selesai, dia berkata lagi, "Aku
mentertawakan dirimu!"
Perempuan itu cantik seperti dewi, ditambah
dengan tawanya yang manis, benar- benar
membuat orang menjadi terpesona. Tie Jin Gang
adalah orang kasar, kapan dia pernah melihat
perempuan begitu cantik" Kapan dia bisa mendengar tawanya yang manis" Dia benar- benar
terpaku, sikapnya yang galak dan kasar tadi,
sekarang sudah tidak terlihat, matanya terus
menatap perempuan itu. Pelan-pelan dia berkata
lagi, "Kau mentertawakan aku, apa yang bisa
ditertawakan?"
Guan Ning melihat sikap Tie Jin Gang, dia
benar-benar tidak tahu harus marah atau tertawa.
Guan Ning melihat orang-orang yang ada di dalam
kamar, kecuali laki-laki tegap yang terus melihat
ke arah perempuan itu, yang lain tetap tidak
bergerak seperti tadi. Guan Ning merasa aneh, dia
sadar hari ini dia akan menemukan peristijva aneh
lagi. Tawa perempuan ini berhenti, pelan-pelan dia
menurunkan tangannya, dengan suara manja dia
berkata, "Aku mentertawakanmu, karena kau
benar-benar bodoh, menginginkan uang juga
menginginkanku. Apakah kau sadar, paling lama
kau hanya bisa hidup satu jam lagi. Dengarkan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kata-kataku, kepada semua orang yang ada di
ruangan ini kau harus memberi hormat sebanyak 3
kali, kemudian kau harus merangkak keluar dari
ruangan ini, mungkin dengan semua itu nyawamu
masih bisa diselamatkan. Kalau tidak...."
Dia tertawa manja dan sudah berhenti berkata,
wajah Tie Jin Gang berubah, tanpa terasa dia
mundur beberapa langkah kemudian membentak,
"Apa maksudmu!"
Hati Guan Ning mulai bergerak tapi perempuan
itu terlihat menundukan kepala lagi. Dia tidak
melihat ke arah Tie Jin Gang, tapi mata Tie Jin
Gang seperti mata harimau terus menatapnya,
sepasang tangannya yang besar tampak membuka
lalu menutup lagi, sendi-sendi jarinya terus
berderak. Tie Jin Gang yang besar dan tinggi, setelah
mendengar kata-kata perempuan itu, hanya berdiri
seperti orang bodoh tapi kemudian dia tertawa
sekeras-kerasnya dan berkata, "Baiklah, baiklah!
Aku ingin melihat kenyataan dari perkataan
Nyonya, aku, Tie Jin Gang bila hari ini mati dengan
cara apapun aku rela. Tetapi sebelum aku mati,
aku tetap ingin menelanmu ke dalam perutku."
Tangannya yang besar mencengkram perempuan
itu. Guan Ning kaget.
Tapi perempuan itu tetap tidak mengangkat
kepalanya, dia malah tertawa. Pelan-pelan dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
berkata, "Kalau kau masih tidak mau membantu
kepadaku, menjadi seorang perempuan yang
terhina, aku akan marah."
Guan Ning terkejut lagi.
"Apakah orang dimaksudnya adalah aku?"
Hatinya bergejolak, terlihat Tie Jin Gang
berteriak seperti harimau mengaum. Matanya
berputar, "Siapa yang kau maksud" Siapa" Apakah
di sini ada pesilat tangguh?"
Dia berjalan ke arah orang kurus dan berbaju
hitam lalu membentak, "Apakah kau yang
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dimaksud olehnya?" kemudian dia meludahi kaki si
baju hitam dan berkata, "Apakah kau pantas
sebagai seorang pendekar?"
Laki-laki berbaju hitam itu tetap memejamkan
matanya seperti sedang beristirahat, seperti tidak
mendengar kata-kata Tie Jin Gang.
Tie Jin Gang meloncat ke hadapan dua orang
pak tua berbaju mewah, dia melihat mereka dari
atas ke bawah lalu membentak, "Apakah kau yang
dimaksud?"
Kedua orang pak tua itu malah menundukkan
kepala, mereka seperti tidak mendengar kata-
katanya. Tie Jin Gang meludah lagi dan marah,
"Dasar tua bangkai"
Dia berputar berjalan ke hadapan ketiga
pedagang itu dan berteriak, "Huh tiga ekor babi!"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia meludah ke salah satu pedagang itu
kemudian meloncat ke depan Guan Ning, sorot
matanya seperti gunting dengan tajam melihat
Guan Ning. Tiba-tiba dia menarik baju Guan Ning
dan marah, "Apakah kau anak kelinci" Orang
sepertimu mana mungkin bisa membunuhku, Tie
Jin Gang. Ha, ha, ha...."
Guan Ning sudah tidak tahan lagi, dia ingin
membalas penghinaan ini.
Tapi"terdengar perempuan itu tertawa dan
berkata, "Aku akan berhitung dari angka satu
sampai sepuluh, jika kau tidak mati, apapun yang
kau perbuat terhadapku, terserah padamu."
Tie Jin Gang marah dan membentak, dia
melepaskan tangan yang mencengkram Guan Ning,
seperti orang gila dia berlari ke hadapan
perempuan itu dan berkata, "Coba kau mulai
berhitung!"
Perempuan itu tertawa dan berkata, "Aku akan
mulai berhitung. Satu, dua...." Dia membereskan
rambutnya, "Tiga." Dia menurunkan tangannya
"untuk membereskan baju.
Suaranya tetap terdengar manis, manja tapi
ketika terdengar di telinga Guan Ning, dia
merinding. Wajah Tie Jin Gang pucat, dia terus mundur
sampai ke pinggir Guan Ning. Perempuan itu
melanjutkan, "Empat."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tie Jin Gang tiba-tiba berteriak. Golok panjang
yang ada di atas meja disambarnya. Dia berteriak,
"Hitung sampai sepuluhpun aku tidak akan mati,
aku akan membunuh semua orang yang ada di
sini!" Perempuan itu tertawa dengan manja, "Kalau
kau duduk dengan tenang duduk di kursimu dan
pada saat aku berhitung sampai sepuluhpun,
mungkin kau masih bisa sedikit bernafas. Tapi
kalau kau berkelakuan seperti orang gila, marah-
marah dan meloncat-loncat, aku tidak perlu
berhitung sampai sepuluh juga, kau sudah roboh."
Suaranya tetap terdengar begitu manja dan
manis. Tie Jin Gang marah dan berkata, "Sekali
lagi kau bicara, aku akan membunuhmu dulu.
jangan salahkan aku karena tidak menaruh
kasihan kepada perempuan...."
Perempuan itu tetap tertawa, "Coba kau buka
bajumu dan lihat...."
Dia tertawa lagi sambil mulai berhitung, "Lima."
Wajah Tie Jin Gang berubah, satu tangannya
memegang pedang, tangan yang lainnya membuka
baju. Di bawah sinar lampu, terlihat badan Tie Jin
Gang yang berotot dan kuat, terlihat seperti besi
dan tembaga, bagian perutnya terlihat ada tanda
sangat rapi. Satu besar, satu kecil, satu dalam,
satu dangkal, satu hitam, satu ungu. Guan Ning
benar-benar terkejut melihat tubuh Tie Jin Gang,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tanpa terasa dia berteriak, dia tidak bisa
membayangkan entah sejak kapan ada 2 telapak
tangan tercetak di sana.
Dia melihat Wu Bu Yun yang masih menundukkan, dia tidak bergerak juga tidak
tertarik untuk melihat, sepertinya semua yang
sedang terjadi di sini sudah berada dalam
perhitungannya.
Pedagang gemuk, laki-laki berbaju hitam, pak
tua berbaju mewah, biksu kurus, wajah mereka
tetap datar, tapi para lelaki tegap itu tampak pucat.
Tie Jin Gang melihat gambar telapak tangan yang
ada di badannya, dia merasa terkejut seperti
disambar geledek.
Desah nafasnya yang berat terdengar jelas di
kamar itu. Perempuan itu tertawa dan berkata lagi, "Enam!"
Terdengar TANG, pedang yang dipegang oleh Tie
Jin Gang terjatuh, tubuhnya yang seperti besi
mulai bergoyang-goyang, mulutnya terus bicara,
"Hei Sha Shou.... Hei Shao Shou.... Zi Shou Yin...."
(Pembunuh tangan hitam).... (Telapak jari ungu).
Perempuan itu tetap tertawa melihat Tie Jin
Gang yang hampir roboh. Dia tetap berkata,
"Tujuh!"
Satu tangannya memegang sisi meja, sedang
tangan yang lainnya memegang perut, wajah Tie
Jin Gang benar-benar pucat, di bawah siraman
Dewi KZ http://kangzusi.com/
cahaya lilin yang terus bergoyang- goyang, dia
terlihat sangat jelek. Dia membentak, "Siapa" Siapa
yang melakukan ini" Aku, Tie Jin Gang mempunyai mata tapi tidak bisa mengenali pesilat
itu...." Dia berjalan ke depan Guan Ning, suaranya
terdengar seperti burung yang sering berteriak di
malam hati. Dia berteriak, "Apakah kau yang
dimaksud" Apakah kau...."
Tubuhnya yang besar seperti sebuah gunung
besar terjatuh di depan Guan Ning.
Walaupun Guan Ning tidak menyukai Tie Jin
Gang, tapi sekarang dia tetap merasa kaget melihat
Tie Jin Gang yang terjatuh, dia sampai tidak bisa
bicara. Terdengar perempuan itu berkata, "Kau
tidak perlu bertanya siapa orang itu, yang
terpenting orang itu berada di dalam ruangan ini,
siapa saja bisa dengan mudah membunuhmu."
Dia melihat pedagang gemuk, laki-laki berbaju
hitam, pak tua berbaju mewah, biksu kurus, Guan
Ning, dan Wu Bu Yun. Dan tertawa, "Apakah benar
perkataanmu itu?"
Guan Ning merasa jantungnya berdetak lebih
kencang, terlihat wajah para lelaki tegap itu
sekarang menjadi pucat, mereka hanya berdiri
terpaku melihat Tie Jin Gang yang sudah terkapar
di bawah dan masih mengeluarkan suara rintihan,
melihat kekejaman perempuan ini, Guan Ning
tidak menyukainya. Dia tidak menyangka kalau
Dewi KZ http://kangzusi.com/
perempuan yang begitu cantik dan anggun
mempunyai hati seperti besi.
Tiba-tiba ada yang membaca, "A Mi Ta Bal"
kemudian terasa ada angin berhembus membuat
cahaya lilin bergoyang-goyang. Perempuan itu,
tertawa, "Tidak disangka dulu dengan satu jari dia
bisa membunuh 8 orang penjahat, dengan satu
telapak tangan dia bisa membunuh siluman. Biksu
Sakti Shao Lin, Guru Wu Zhu berhati lemah,
sampai orang mati juga tidak berani melihatnya!"
Tie Jin Gang yang terkapar di bawah masih
merintih, tiba-tiba dia berdiri dan pelan-pelan
merangkak sambil berkata, "Di mana.... Di mana
Guru Wu Zhu?"
Kedua pak tua yang memakai baju mewah itu,
sekarang tampak mereka memegang pipa rokok,
mereka duduk dengan diam. Biksu kurus yang
berada di sisi mengikuti arah angin bertiup dan
lilin yang bergoyang-goyang. Jendela berbunyi
karena angin memukul-mukul, dia keluar dari
ruangan yang sarat dengan bau darah.
Telapak tangan Guan Ning tanpa terasa sudah
mengepal, sekali lagi dia telah mengalami peristiwa
aneh, dia mengalami semua ini sekali lagi, dia
merasa malu dan kaget. Sekarang dia baru
mengerti kenapa Wu Bu
Yun melarangnya membantu mereka, karena sekarang dia tahu
kalau orang yang disangkanya lemah dan tidak
bisa memberontak, ternyata berilmu silat tinggi.
Tapi yang membuat dia merasa aneh adalah
Dewi KZ http://kangzusi.com/
mengapa semua pesilat tangguh itu bisa berkumpul disini" Sepertinya mereka mempunyai
rencana besar" Wu Bu Yun seperti kenal dengan
mereka, tapi mengapa dia terus menundukkan
kepala dan tidak banyak bicara?"
Guan Ning terus berpikir, terlihat Tie Jin Gang
merangkak lagi dengan pelan, tapi hanya sebentar
dia sudah jatuh lagi, mengeluarkan suara rintihan
lemah, kemudian kedua kaki sudah menjadi lurus
dan diapun tidak bersuara lagi.
Para lelaki tegap itu berteriak, ekspresi mereka
seperti setan jelek.
Perempuan itu masih menghitung, "Delapan!"
Angin dan salju masuk melalui jendela di mana
tadi Guru Wu Zhu muncul.
Api lilin terus bergoyang-goyang, lilin yang
berada di paling kiri akhirnya padam.
Kamar itu dipenuhi dengan hawa yang menyeramkan. Guan Ning merasa gemetar, dia
mundur ke sisi. Tiba-tiba perempuan itu berdiri
sambil membereskan rambutnya, dia berjalan ke
depan meja dan mengambil tali pinggang yang
terbuat dari kulit yang diisi dengan tumpukan cek.
Dia tertawa, "Tiga pendekar bermarga Chu, apakah
kalian tidak membutuhkan uang ini lagi?"
Begitu mendengar marga Chu disebut, Guan
Ning kaget, apakah ketiga pedagang gemuk itu
adalah para pendekar terkenal di dunia persilatan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
itu" Mereka benar-benar pandai
menyamar, mereka tadi terlihat gemetar ketakutan, semua
orang mengira mereka benar- benar ketakutan.
Guan Ning terus berpikir, tapi terdengar Wu Bu
Yun berbisik kepadanya, "Besok sebelum jam 12,
kita bertemu di Miao Feng Shan di sebuah toko tua
milik keluarga Mao."
Guan Ning terkejut, dia melihat Wu Bu Yun yang
masih menundukkan kepalanya tidak mau melihat
ke arahnya. Guan Ning tidak mengerti apa maksud perkataan Wu Bu Yun, tapi Guan Ning sudah bisa
menebak di sini pasti ada orang yang Wu Bu Yun
tidak ingin temui, maka dia selalu menundukkan
kepala. "Tapi siapakah orang itu" Membuat pemuda
yang begitu kuat merasa ketakutan?" Ruangan di
penginapan itu tidak begitu besar tapi setiap saat
bisa terjadi perubahan, tampak ketiga pedagang
gemuk itu saling memandang. Tiba-tiba mereka
bersama-sama berdiri dan memberi hormat kepada
perempuan itu. Salah satu dari ketiga
pedagang dengan
perawakan tinggi dan juga paling gemuk, memakai
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
baju berwarna ungu, di bajunya masih terlihat sisa
ludahan Tie Jin Gang. Dengan takut dia berkata,
"Nyonya mungkin salah
lihat, kami bukan
bermarga Chu juga bukan 3 pendekar. Uang ini
kami dapatkan dari hasil berdagang, setelah
Dewi KZ http://kangzusi.com/
berdagang selama beberapa tahun baru bisa
mendapatkan uang ini. Untung Nyonya sudah
membunuh perampok itu, harap Nyonya bisa
mengembalikannya kepada kami, kami akan
merasa sangat berterima kasih."
Guan Ning melihat tubuh mereka yang gemuk,
kata-kata yang mereka ucapkan tidak lancar dan
sikap mereka tampak ketakutan. Guan Ning
berpikir, "Sepertinya nyonya ini sudah salah
melihat." Perempuan itu hanya menjawab Oh panjang. Dia
berkata lagi, "Jadi kalian bukan 3 pendekar
bermarga Chu?"
Dia melihat kepada laki-laki berbaju hitam dan
tertawa, "Hitung-hitung aku sudah salah melihat."
Ketiga pedagang gemuk itu dengan ketakutan
memberi hormat, jika bukan karena perut mereka
yang buncit mungkin kepala mereka akan
mengenai tanah. Perempuan itu tertawa dan dia
melempar ikat pinggang yang terbuat dari kulit itu
ke depan mereka bertiga dan berkata, "Tapi aku
harus menjelaskan, bahwa Tie Jin Gang bukan aku
yang membunuhnya, dia terkena 2 telapak
beracun. Yang satu adalah Zhong Nan Pai Hei
Shan Shou. Sedangkan yang satu lagi adalah Tai
Hang Shan Zi Bian Bu Chuan Zi Mi. (Rahasia ilmu
pecut ungu yang tidak diturunkan dari Tai Hang
Shan), Zi Shou Yin (Telapak jari ungu). Jika nanti
Tie Jin Gang berubah menjadi setan, dia tidak
akan mencariku."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ketiga pedagang gemuk itu memungut ikat
pinggang mereka yang berisi tumpukan cek, sambil
terus mengucapkan terima kasih, "Terima kasih
atas kebaikan Nyonya, kami pamit."
Ketiga orang itu segera membalikkan badan
ingin berlalu dari sana.
Tapi laki-laki berbaju hitam yang sejak tadi
memejamkan mata seperti beristirahat, telah
berkata dengan dingin, "Jangan pergi dulu!"
Wajah tiga orang itu tampak berubah dan
langkah mereka berhenti. Pelan-pelan mereka
membalikkan badan dan dengan ketakutan bertanya, "Apa yang Tuan inginkan?"
Laki-laki berbaju hitam itu menjawab, "Selama
10 tahun kalian sudah menjadi orang gemuk.
Kata-kata Tie Jin Gang tadi tidak salah, bisnis
kalian pasti sudah sukses. Tapi apakah kalian
sudah melupakan musuh kalian 10 tahun yang
lalu" Walaupun kalian bertambah gemuk satu kali
lipat dan kumis kalian dicukur hingga bersih, tapi
aku tetap mengenali kalian."
Suaranya berhenti, perempuan itu sudah berkata, "Ternyata aku tidak salah melihat kalian."
Ketiga pedagang gemuk ini secara bersamaan
berkata, "Mungkin Tuan salah melihat dan
mengenali kami!"
Laki-laki kurus itu tertawa terbahak- bahak,
"Kalau bukan karena kalian bertiga, aku tidak
Dewi KZ http://kangzusi.com/
akan datang ke penginapan ini dan juga tidak akan
menemukan peristiwa seperti tadi. Apakah kalian
kira aku sudah tua dan pikun" Apakah mataku
sudah tidak awas dan tidak bisa mengenali kalian
bertiga lagi" Hanya Tie Jin Gang yang kasar itu
tidak mengenal kalian kalau kalian adalah Huang
He Shan Jiao (Tiga naga dari Huang He) dia telah
menghina kalian bertiga. Tapi kalian masih bisa
menahan penghinaannya."
Kemudian dia tertawa terbahak-bahak, "Tadi,
orang yang melihat kalian begitu gemetar, pasti
mengira kalau kalian takut kepada orang kasar itu,
tapi hanya aku saja yang tahu bahwa kalian
bertiga gemetar karena takut kepadaku, apakah
betul ucapanku?"
Wajahnya tersenyum dan dia tertawa terbahak-
bahak, membuat hati Guan Ning merasa merinding, sekarang dia baru mengerti bahwa
sejak pertama mereka melihat laki-laki berbaju
hitam itu duduk di sisi mereka, kepada laki-laki itu
maka mereka baru bisa gemetar seperti tadi.
"Jika bukan aku sendiri yang melihatnya,
mungkin aku tidak akan percaya kalau 3 orang
gemuk itu adalah orang terkenal di dunia
persilatan."
Tiba-tiba dia teringat pada kata-kata perempuan
tadi, dia ingin tertawa, sepertinya julukan mereka
sebagai Huang He San Jiao harus diganti menjadi
Huang He San Zhu ( tiga babi dari Huang He ). Itu
lebih pantas. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Melihat keadaan menjadi seperti itu, teringat
pada julukan yang baru itu, terpikir oleh. Guan
Ning, dia ingin tertawa dan benar-benar mengeluarkan suara tanpa sadar, segera ada sorot
mata seperti kilat menghujam ke tubuhnya. Tiga
pendekar bermarga Chu itu menegakkan dadanya
dan berkata, "Tidak disangka, hari begitu cepat
berlalu, dalam waktu singkat ini tanpa terasa 10
tahun sudah berlalu, tapi mata si kurus masih bisa
melihat jelas dan mulutnya masih tajam, di antara
kita masih ada hutang yang belum dilunasi.
Sekarang apa yang ingin kalian lakukan terhadap
kami" Sebutkan saja syaratmu."
DUlu Huang He San Jiao adalah orang terkuat
dari Huang He, hanya dalam waktu singkat
penampilan mereka yang tadinya seperti pedagang,
begitu dada mereka ditegakkan, mereka segera
terlihat jahat seperti dulu. Mereka masih terus
tertawa, tawa mereka membuat telinga Guan Ning
berdenging. Wajah Shou E Tan Qing berubah, tawa Huang
He San Jiao belum habis, mereka bertiga
menyerang kepada satu-satunya adik seperguruan
Wu San Du Xing, Shou E Tan Qing di bagian dada.
Guan Ning hanya mendengar deru angin telapak
yang terus berbunyi dan bayangan mereka terlihat
terbang di ruangan itu. Tiba-tiba dia merasa pintu
di belakangnya terbuka, Guan Ning menengok.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pemuda yang sejak tadi berdiri di depan pintu
yang bernama Wu Bu Yun sekarang sudah
menghilang entah ke mana.
Guan Ning kaget, dia keluar, di luar tampak
hujan salju dan hari sudah gelap. Tapi Guan Ning
seperti melihat ada bayangan seseorang di atap
rumah di kejauhan, hanya dalam sekelebat
bayangan itu sudah tidak terlihat, dia bergerak
sangat cepat. Sampai sekarang dia tidak mengerti mengapa
Wu Bu Yun yang biasanya selalu melakukan
perbuatan aneh malah berkelakuan seperti itu.
Melihat malam begitu gelap Guan Ning terpaku.
Tiba-tiba di belakangnya terdengar suara keras
seperti guntur. Suara ini berkata, "Termanmu yang
pergi tanpa pamit itu, sekarang di mana?"
Guan Ning membalikkan badannya untuk
melihat siapa yang bicara. Ternyata itu adalah 2
orang pak tua yang memakai baju mewah, yang
dari tadi tidak bersuara, sekarang mereka sedang
berdiri di belakangnya. Dua pasang mata yang
tampak bersinar itu sedang melihat padanya. Guan
Ning dengan gugup bertanya, "Apakah kata-kata
yang diucapkan tadi adalah suara pak tua?"
Karena suara tadi membuat gendang telinga
Guan Ning menjadi sakit. Kedua pak tua yang
tubuhnya tampak kurus kering. Guan Ning tidak
percaya kalau orang kurus seperti itu bisa
mengeluarkan suara begitu keras.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pak tua itu sepertinya kaget mendengar
pertanyaan Guan Ning tapi sambil tertawa dia
menjawab, "Itu adalah suara kami, apakah di sini
masih terlihat ada orang lain?"
Sikapnya dingin, wajahnya tenang, tawanya
membuat orang merasakan kalau dia adalah
seorang yang ramah dan juga hangat.
Semenjak Guan Ning berkelana, orang yang
ditemuinya pasti orang aneh dan misterius, kalau
tidak orang itu pasti sombong dan kejam, sekarang
dia melihat tawa mereka begitu hangat. Guan Ning
segera merasakan kalau kedua pak tua ini adalah
orang baik, dia mengangguk dan menjawab, "Dia
pergi tanpa pamit. Akupun tidak mengerti, dia
pergi ke manapun, aku tidak tahu."
Perawakan kedua pak tua ini, yang satu tinggi,
sedangkan yang satu lagi agak pendek. Pak tua
yang tinggi itu tawanya terlihat ramah. Pak tua
yang lebih pendek terlihat lincah, dahinya tinggi,
hidung sedikit berbentuk betet, dan sedikit licik,
tapi kelicikan ini tidak terlalu kentara.
Sekarang dahinya tampak mengerut dan bertanya, "Apakah kalian bersama-sama datang ke
sini?" Guan Ning merasa ragu menjawab, tapi dia tetap
menjawab, "Ya."
Pak tua ini bertanya lagi, "Apa marganya" siapa
namanya"apa tujuan kalian pergi ke utara" Kau
pasti tahu alasannya."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia berturut-turut mengajukan 3 pertanyaan,
hati Guan Ning segera bergerak dan berpikir,
"Orang ini begitu teliti menanyakan tentang Wu Bu
Yun. Apakah di antara mereka pernah ada
perselisihan besar?"
Dia teringat kepada sikap Wu Bu Yun tadi. Dia
segera menjawab, "Walaupun sepanjang perjalanan
kami bersamaan, tapi kami bukan teman yang
sudah kenal lama. Aku hanya tahu kalau namanya
adalah Wu Bu Yun, yang lainnya aku tidak tahu."
Walaupun dia dan Wu Bu Yun bukan teman
lama tapi selama setengah hari bersamanya,
mereka menjadi akrab karena itu Guan Ning
menutupi keadaan bahwa Wu Bu Yun datang
bersama dengan Gong Sun Zuo Zu dengan tujuan
berobat. Tampak kedua pak tua itu komat kamit sambil
mengucapkan, "Wu Bu Yun...."
Pak tua yang pendek tampak bertepuk tangan
dan berkata, "Dari tadi aku sudah yakin kalau
pemuda itu memang dia, tapi kau tidak percaya,
sekarang kata-kataku tidak salah lagi!"
Pak tua yang tinggi itu terdengar menarik nafas,
"Anak itu...."
Tiba-tiba lengan bajunya tampak dilambaikan,
angin kuat dikibaskan ke belakang, punggung
mereka menghadap pintu. Di antara mereka masih
ada jarak sekitar 30-40 centimeter. Sekarang
terlihat ada bayangan seseorang yang ingin keluar
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dari jarak itu. Mereka tidak membalikkan kepala,
juga tidak perlu melihat, hanya mengibaskan
lengan baju saja mereka bisa menghentikan
gerakan bayangan gemuk yang ingin keluar itu.
Hanya dalam waktu sekejap terdengar suara
teriakan kemudian terdengar suara tawa manja.
Perempuan bersuara manis itu berkata, "Aku
menyuruhmu jangan menyenggolku, kau tidak
percaya kepadaku."
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kemudian terdengar suara teriakan lagi. Perempuan ini tertawa lagi dan berkata, "Zhong
Nan Hei Sha Shou benar-benar mengejutkan
orang. Tuan Tan, kau yang membunuh keempat
orang ini, cepat cari akal dan bawa mereka pergi."
Guan Ning kaget. Dia berpikir, "Apakah hanya
dalam waktu singkat tadi Huang He San Jiao
sudah mati?"
Karena itu dia menarik lehernya lebih panjang
untuk melihat keadaan di dalam, tampak meja
yang ada di kamar itu sudah terguling, lilin yang
terpasang di meja itu berada di tangan pelayan
perempuan itu. Keenam laki- laki tegap itu tampak
ketakutan dan mereka berdiri di sudut ruangan.
Perempuan itu dan Tan Qing yang berbaju hitam
berdiri berhadapan, di bawah kaki mereka terkapar
mayat Huang He San Jiao dan Tie Jin Gang.
Angin menghembus punggung Guan Ning, dia
merasa udara semakin dingin, dia mundur
Dewi KZ http://kangzusi.com/
selangkah, tapi di depannya terlihat telapak tangan
kurus menyerang ke arahnya.
Walaupun serangan ini di luar dugaannya, tapi
serangan itu datang sangat lamban.
Dia merasa kaget, dia mencoba menahan dengan
tangannya, dia melihat serangan ini datang dari
pak tua yang berbadan pendek.
Dia membentak, "Tuan, ada apa ini?"
Terlihat pak tua ini tersenyum, begitu telapak
yang tadi dikeluarkan ditarik kembali, tapi telapak
ini sudah melewati telapak Guan Ning dan
menyerang ke tubuh Guan Ning. Guan Ning
merasa kaget, dengan cepat tangannya mencoba
menahan. Tapi pak tua itu tiba-tiba tertawa terbahak-
bahak, dengan cepat telapak tangannya mencengkram pergelangan Guan Ning dan bertanya, "Siapa kau sebenarnya" Kau murid
siapa" Kelihatannya kau pemuda yang kaya,
mengapa menyamar menjadi seorang kusir dan
orang rendahan?"
Pak tua itu memang lihai, hanya dalam waktu
sebentar dia bisa tahu identitas Guan Ning.
Guan Ning merasa marah dan berkata, "Aku
siapa dan berasal dari mana, apakah semua ini
ada hubungannya denganmu?"
Kata-katanya baru selesai, dia merasa pergelangan tangannya panas seperti ada bara api,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tangannya yang memegang pak tua itu tiba- tiba
seperti penjepit besi yang baru dikeluarkan dari
bara api. Dia berusaha menahan rasa sakit yang sangat
tidak mengenakkan ini, diam-diam dia mengatur
tenaga dalamnya. Terdengar pak tua itu berkata,
"Memang kita tidak ada hubungannya, tapi
temanmu dan aku ada hubungan erat. Apa
rencana kalian" Dan dia sekarang pergi ke
mana...." Dengan dingin dia berkata, kemudian dia
berhenti bicara, sorot matanya berubah. Dia
melihat Guan Ning dan berkata, "Kakak, walaupun
ilmu silatnya tidak terlalu
tinggi, tapi dia mempunyai kekuatan menyedot tenaga. Tenaga
telapakku tersedot banyak. Kakak, apakah kau
tahu, di dunia persilatan ini perkumpulan mana
yang mempunyai ilmu silat semacam itu?"
Ilmu silat Guan Ning memang seperti yang
dikatakan pak tua itu. ilmu silatnya tidak tinggi
tapi tenaga dalam yang dipelajarinya adalah ilmu
tenaga dalam yang sudah lama menghilang.
Apalagi dia masih muda. Jika pak tua itu
bertarung dengan Guan Ning, maka Guan Ning
sudah pasti bukan lawannya, hanya dalam
beberapa jurus dia pasti akan kalah, tapi jika pak
tua mengadu tenaga dalam dengan Guan Ning
belum tentu pak tua itu bisa menang.
Kedua pak tua itu tidak lain adalah tetua Tai
Hang Shan, aliran Ci Xie (sepatu ungu). Mereka
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sangat terkenal, mereka dijuluki Tai Hang Shuang
Lao (sepasang jago tua dari Tai Hang). Yang satu
bernama Le Shan (gunung) yang satu bernama Le
Shui (air). Di dunia persilatan mereka sangat
dihormati, sekarang mereka sedang beradu tenaga
dalam dengan seorang pemuda yang terlihat lemah,
peristiwa ini benar-benar jarang terjadi. Tentu
kelakuannya membuat orang terkenal seperti Le
Shui kaget. Pak tua yang agak tinggi dan bernama Le Shan
bertanya ragu, "Apakah benar?"
Pelan-pelan dia mengerakkan telapak tangannya
dan memegang pergelangan Guan Ning, tidak
disangka Guan Ning membalas kemudian pergelangan tangannya diputar. Dia terlepas dari
cengkraman pak tua Le Shui. Tai Hang Shuang Lao
benar-benar terkejut dan mereka membentak.
(Oo-dwkz-lav-oO)
Dewi KZ http://kangzusi.com/
BAB 8 : Tamu aneh yang meminta nyawa
Di belakang Tai Hang Shuang Lao terdengar
tawa seseorang. Perempuan itu tertawa dan
berkata, "Tidak disangka anak ini mempunyai ilmu
sebagus ini, membuat Tai Hang Shuang Lao tidak
bisa mencengkram, ini benar- benar bagus."
Karena Guan Ning sudah mengeluarkan tenaga
besar, sekarang dia merasa darah di dalam
tubuhnya terus bergejolak. Dia beristirahat sebentar, setelah itu baru membuka matanya,
terlihat wajah kedua pak tua itu sangat marah.
Tapi perempuan itu tertawa sambil lewat dari sisi
pak tua itu dia melihat Guan Ning lalu berkata,
"Hei! Anak muda, mengapa kau membuat kedua
orang ini menyerangmu?"
Dia bertanya kepada Guan Ning, tapi sebenarnya
menertawakan Tai Hang Shuang Lao, dengan
kedudukan seperti Tai Hang Shuang Lao tidak ada
alasan mereka untuk bisa menyerang pemuda
lemah ini, jika kabar ini tersebar ke dunia
persilatan, muka mereka akan ditaruh di mana.
Guan Ning sangat pintar, dia mengerti apa
maksud perkataan perempuan itu, diam-diam dia
merasa sangat berterima kasih kepadanya. Tadi dia
tidak suka dengan kekejamannya, sekarang perasaan itu sudah berkurang.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Betul saja, Tai Hang Shuang Lao benar- benar
merasa marah, sorot mata mereka menjadi tajam
seperti pisau pada saat melihat perempuan ini
tetapi perempuan itu hanya tertawa dan berkata
lagi kepada Guari Ning, "Mengapa kau tidak bicara
sama sekali" Aku tahu kau sudah bersalah kepada
kedua pak tua ini! Anak muda, mengapa kau
begitu kasar" Cepat minta maaf kepada kedua
orang tua ini!"
Wajah Tai Hang Shuang Lao tampak bertambah
pucat. Api yang terlihat di mata mereka seakan-
akan siap keluar dari tempatnya. Guan Ning
terkejut, "Mengapa kedua pak tua ini seperti
membenci perempuan ini" Mengapa mereka tidak
menjawab dan juga tidak berani menyerang
perempuan ini?"
Terlihat kedua pak tua itu dengan sorot mata
benci melihat perempuan ini. Akhirnya mereka
berkata, "Kami sudah tua sedangkan kau masih
muda, jika kau berbuat seperti ini, pada saat
pelindungmu roboh, kau.... apakah kau tidak takut
kalau orang dunia persilatan akan membunuhmu?"
Karena marah perkataan pak tua itu tidak begitu
lancar, perempuan ini segera terdiam dan tawanya
seperti ditarik kembali, dari sudut matanya terlihat
hawa membunuh. Dengan pelan perempuan itu berkata.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Aku lihat kau sudah tidak muda, maka aku
menyebutmu dengan pak tua, seharusnya kau
tahu diri, apa itu yang disebut pelindung, apakah
aku Shen San Niang harus terus mengandalkan
dia?" Wajah Tai Hang Shuang Lao terlihat lebih marah
lagi, dari pantulan cahaya lilin yang dipegang
pelayan itu, terlihat kedua wajah pak tua itu
sangat pucat. Kemudian pak tua yang bernama Le
Shan berlari keluar, dalam sekilas dia sudah
menghilang di dalam kegelapan yang tanahnya
dipenuhi dengan salju. Perempuan itu berbalik dan
melihat Guan Ning lalu berkata, "Anak muda,
jangan terus berdiri di bawah salju."
Suaranya penuh dengan kelembutan tidak ada
seorangpun yang menyangka kalau perempuan itu
mempunyai kemampuan membuat Tai Hang
Shuang Lao pergi dari sini.
Wajah Guan Ning menjadi merah. Dia maju
sedikit dan berkata, "Terima kasih karena Nyonya
sudah membantuku."
Sekarang baru terlihat dipergelangan tangannya
ternyata ada bekas telapak tangan berwarna ungu.
Bekas itu belum menghilang sampai sekarang.
Guan Ning berpikir, "Tenaga telapak Pak Tua Le
Shui benar-benar hebat."
Guan Ning tidak tahu jika dia tidak berlatih
tenaga seperti yang diajarkan dalam saputangan,
mungkin sekarang pergelangannya telah patah.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Perempuan itu seperti tidak mendengar kata-
kata Guan Ning pada saat mengucapkan terima
kasih. Dia berkata sendiri, "Suasananya benar-
benar membuat orang kesal."
Dia menolehkan kepalanya dan berkata, "Anak
Hong, apakah kau tahu dari sini ke kota Bei Jing
harus berapa jauh lagi" Apakah besok kita bisa
sampai di sana" Kalau tidak bisa, kita benar-benar
akan terlambat."
Kemudian dia mengeluarkan telapak kanannya
untuk dilihat. Terlihat tangannya kecil dan
terpasang sebuah cincin emas. Cincin itu berbentuk manusia karena sinar lampu redup,
maka Guan Ning tidak bisa melihat dengan jelas.
Guan Ning ingin bertanya kepada perempuan itu,
tapi tiba-tiba terdengar ada suara dingin yang
berkata, "Walaupun hari ini nyonya bisa sampai ke
sana, tapi tetap terlambat."
Suaranya dingin dan tidak berperasaan. Nada
bicaranya seperti mengejek, wajah perempuan itu
berubah, mata yang tadinya terlihat ramah dan
lembut tiba-tiba berubah menjadi dingin dan
tajam, dengan dingin diapun bertanya, "Apa yang
kau maksudkan?"
Wajah
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Shou E (Shou=kurus, E=semacam sebutan) Tan Qing terlihat sinis. Dia membereskan
kumisnya sambil melihat salju yang masih terus
turun, "Walaupun Nyonya berangkat hari ini, aku
sangsi"heehhl"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning sudah berada di luar, setelah
mendengar kata-kata mereka, hatinya tergerak.
Tapi karena dia berjalan semakin menjauh dari
tempat itu, kata-kata mereka berikutnya tidak
terdengar jelas.
Guan Ning merasa sangat kacau, malam ini
semua orang yang ditemuinya di penginapan itu
mempunyai identitas yang
sangat misterius.
Semua ini tidak ada hubungan dengannya, hanya
saja hubungan antara kedua orang pak tua itu
dengan Wu Bu Yun membuatnya merasa aneh.
Mengapa Wu Bu Yun pergi tanpa pamit" Dan
mengapa dia pergi begitu tergesa-gesa, benar-benar
membuat Guan Ning bingung.
Begitu dia melewati kamar sepanjang penginapan, ternyata kamar-kamar itu
tidak berpenghuni. Dia ingin tertawa, perampok seperti
Tie Jin Gang benar-benar bernasib buruk. Pilih
punya pilih, sasarannya ternyata pesilat-pesilat
tangguh. Di pekarangan depan, keretanya dan kereta Wu
Bu Yun masih ada di sana. Kedua kudanya sudah
seharian berlari, ditambah lagi sekarang sudah
malam dan udara terasa dingin. Tapi kuda-
kudanya masih tampak sangat bersemangat, sama
sekali tidak terlihat lelah. Dibandingkan dengan
kuda-kuda lain jelas terlihat berbeda. Guan Ning
adalah anak dari orang kaya, kali ini dia berkelana
pergi ke tempat jauh, pasti dia akan memilih kuda
Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang bagus, tapi kuda milik Wu Bu Yun juga
bukan kuda biasa.
Malam semakin larut, angin dan salju sudah
berhenti. Guan Ning membereskan letak bajunya,
dengan langkah besar dia berjalan ke arah
keretanya. Tiba-tiba terdengar suara rintihan.
Guan Ning terkejut, segera dia berlari ke arah
keretanya untuk melihat"ternyata pintu kereta
kuda Guan Ning setengah terbuka. Di dekat pintu
terlihat ada seorang laki-laki tegap terbaring di
bawah, di sisi laki-laki itu terlihat ada pelayan yang
membuka pintu untuk mereka tadi, mereka
terbaring di sana, mereka terus merintih.
Guan Ning sangat terkejut, dia melihat dengan
bantuan sinar bulan, Laki-laki yang mengenakan
baju putih yang terbuat dari kulit kambing sudah
dipenuhi dengan darah. Orang yang tadi menyamar
sebagai pelayan, punggungnya penuh dengan
darah, di sisi tempat mereka berbaring ada tulisan
yang terukir dengan pedang.
"Berbuat ceroboh, harus dihukum!"
Salju yang baru turun menutupi ukiran huruf
tersebut. Guan Ning melihat huruf yang tertulis di
bawah, dia merasa malu dan menyesal, dia hanya
bisa bengong sambil berdiri.
Guan Ning tahu kalau kedua orang itu pada
waktu dia dan Wu Bu Yun masuk ke ruangan itu,
diam-diam mereka keluar dan melihat isi kereta,
mereka ingin tahu barang apa yang dibawa Guan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ning, begitu mereka melihat hanya ada seorang
pasien yang sedang terluka pasti mereka sangat
kecewa, mungkin mereka tadinya berniat membunuh orang yang ada di dalam kereta. Waktu
itu tentu ada seseorang di belakang mereka,
karena mereka terluka di bagian punggung,
membuktikan bahwa mereka dilukai dari belakang.
Orang yang diam-diam telah menolong Gong Sun
Zuo Zu dan pelajar berbaju putih ini pasti tidak
suka dengan kecerobohan Guan Ning dan Wu Bu
Yun, karenanya tulisan yang terukir di tanah
dipenuhi dengan salju, memberi peringatan kepada
mereka. "Siapakah orang itu?"
Guan Ning berdiri dengan terpaku di bawah
tiupan angin dingin. Diam-diam dia bertanya pada
dirinya sendiri. Dia teringat 3 hari yang lalu di
perpustakaannya, tiba-tiba melayang dua pedang
satu golok ke dalam perpustakaan, dan kemarin
pagi di atas meja ada kiriman telinga manusia yang
terbungkus kertas. Diam- diam dia berpikir,
"Semua tentu dilakukan oleh satu orang, dia
melindungiku, tapi mengapa tidak mau bertemu
muka denganku?"
Guan Ning terus berpikir, tidak terpikir olehnya
siapa kenalan yang mempunyai ilmu silat tinggi
dan terus berada di belakangnya, dan orang itu
selalu melakukan hal-hal misterius.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Ling Ying?" Dia berkata sendiri, "Apakah ini
adalah perbuatan Ling Ying" Kau.... kau....
mengapa kau tidak mau bertemu denganku?"
Kuda terlonjak kaget lalu meringkik.
Segera Guan Ning tersadar, dengan cepat dia
membuka pintu kereta. Pelajar berbaju putih itu
masih tertidur tidak sadarkan diri. Gong Sun Zuo
Zu pun masih tertidur nyenyak. Guan Ning merasa
pesilat tangguh yang sedang terluka parah ini
masih bisa tertidur, mereka benar- benar bernasib
baik. Dia tidak tahu bahwa Gong Sun Zuo Zu bisa
tertidur lelap karena sudah ditotok oleh Wu Bu
Yun pada nadi tidurnya.
Guan Ning melihat kedua pesilat tangguh itu
dalam keadaan aman dan tidak terganggu, baru
dia berani menarik nafas lega. Tiba-tiba dia merasa
bumi dan langit begitu sepi. Suara ringkikan kuda
dan suara rintihan sudah berhenti, kecuali suara
angin, tidak terdengar suara lainnya.
Malam musim dingin begitu dingin dan malam
begitu sepi, tiba-tiba dia merasa rasa sepi adalah
suatu hal yang menakutkan.
Sekelilingnya terasa begitu sepi, sewaktu menuntun kereta kedua, tampak bayangan seseorang berwarna hijau terbang dengan lincah
dan duduk ke depan kereta.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kemudian bayangan kedua berlari ke arahnya.
Bayangan kedua datang lebih cepat dari bayangan
pertama. Guan Ning masih bengong karena takut melihat
bayangan pertama, telinganya hanya mendengar
suara ring yang berbunyi. Kereta berhenti di
halaman dan keluar dari penginapan. Terdengar
suara manja setengah berteriak, "Aku pinjam
keretamu sebentar...."
Kata-kata berikutnya tertutup oleh suara ringkikan kuda dan suara roda yang berderit.
Perubahan tiba-tiba dari awal sampai akhir
terjadi begitu cepat.
Guan Ning yang berada dalam keadaan terkejut
tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah dia merasa
agak tenang, baru dia berteriak, "Jangan pergi!"
Begitu dia keluar dari pintu penginapan,
ternyata kereta sudah menjauh, hanya terlihat
bayangan kereta yang samar-samar, sekarang dia
belum bisa memikirkan apa-apa. Dia tahu orang
yang membawa kereta adalah perempuan itu dan
pelayannya, jangankan membawa satu kereta, 10
kereta dibawapun Guan Ning tidak akan sakit hati.
Tapi"dia teringat pasien yang ada di dalam
kereta, dia mulai merasa semua berbahaya, karena
itu dia merasa kakinya mulai lemas, jika seseorang
pernah merasakan hantaman yang tiba-tiba terjadi,
pasti tahu bagaimana perasaan yang dialami Guan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ning. Karena tidak bisa mengungkapkan ataupun
melukiskannya. Bumi dan langit berubah.
Dengan cepat Guan Ning berlari ke kereta satu
lagi. Dia membuka pintu, pelajar berbaju putih
tampak dengan tenang tertidur dan ditutupi oleh
selimut mewah. Guan Ning menarik nafas panjang.
Tapi.... Nafasnya belum stabil, nafasnya seperti membeku. Karena dia teringat kepada Gong Sun Zuo Zu
yang sedang terluka parah, dia dibawa ke sini
dengan tujuan mencari tabib dan mengobati
lukanya. Segera dia berlari ke depan tapi bayangan kuda
dan kereta sudah tidak terlihat.
Malam begitu gelap, angin terasa begitu dingin,
suasana gelap seperti batu yang terus menimpa
kepalanya. Guan Ning sudah tidak kuat menahan
hantaman ini. Badannya oleng, dengan lemas dia
menyandar ke pintu kereta. Malam menghilang,
anginpun menghilang. Dia tidak bisa merasakan
apa-apa lagi. Bumi dan langit seperti kosong.
Apa yang terjadi selanjutnya, dia tidak berani
memikirkannya lagi juga tidak bisa menggantikan
apa yang telah berlalu, dia mengepal tangannya
dan memukul dadanya, dia merasa sangat marah,
marah dan marah, mengapa dia bisa berbuat
Dewi KZ http://kangzusi.com/
begitu bodoh" Dia tidak tahu mengapa kedua
kereta itu dikeluarkan, kalau saja dia menggendong Gong Sun Zuo Zu dan memasukkannya ke dalam kereta yang sama
dengan pelajar berbaju putih, pasti tidak akan
terjadi apa-apa"
Kedua kereta dikeluarkan, apakah mungkin dia
bisa membawa kedua kereta itu berbarengan"
Dia memukul lagi dadanya.
Sewaktu dia sedang merasa menyesal dan marah
kepada dirinya sendiri, dari dalam kegelapan
muncul bayangan seseorang. Dia sedang tertawa
dingin kepadanya, tawanya terdengar oleh Guan
Ning. Guan Ning mencari- cari sumber suara itu,
terlihat Shou E Tan Qing berada di sisinya.
Walaupun Guan Ning sudah melihat ada
bayangan orang tapi hatinya terasa kosong. Shou E
Tan Qing dengan pandangan aneh melihatnya.
Pesilat pedang yang dari Zhong Nan itu tahu bahwa
kakak-kakak seperguruannya yaitu Wu Yi Du Xing
terbunuh di Wisma Si Ming. Maka diapun segera
berangkat ke utara, dia pergi ke kota Bei Jing
untuk mengunjungi pemuda kaya yang membawa
pulang pembunuh itu. Tapi dia tidak tahu bahwa
pemuda yang berada di depannya adalah orang
yang dicarinya selama ini.
Tidak sengaja dia bertemu dengan musuh yang
beberapa tahun lalu hampir membuatnya mati di
Huang He karena dia tidak bisa berenang dan dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membalaskan dendamnya yang sudah lama tersimpan. Dengan segala macam perkataan sinis
dia berhasil membuat perempuan itu pergi
walaupun masih turun salju. Dalam waktu satu
malam dia berhasil melakukan perbuatan yang
dianggapnya menyenangkan. Karena
itu dia merasa hatinya sangat gembira, dia ingin mencari
seseorang untuk berbagi kesenangannya.
Dia berhenti di depan Guan Ning dan berkata,
"Orang hidup di dunia hanya beberapa tahun,
sewaktu kita lahir kita tidak membawa apa-apa,
matipun tidak membawa apa-apa. Kau hanya
kehilangan satu kereta kuda, tidak perlu sedih
sampai seperti itu."
Dia melihat pemuda ini masih terus melihatnya,
seperti tidak mendengar apa yang dikatakannya
tadi. Dia mengerutkan dahi dan berkata, "Anak
muda, apakah kau mendengar kata-kataku tadi?"
Guan Ning menundukkan kepala dan berkata
dengan suara kecil, "Sekarang aku harus bagaimana?" Dia benar-benar bingung. Dia ingat
besok dia berjanji dengan Wu Bu Yun. Saat itu
bagaimana harus berkata pada Wu Bu Yun" Dia
tidak mendengar Shou E Tan Qing bicara apa
kepadanya. Guan Ning terus berkata pada dirinya
sendiri, "Aku pantas mati, pantas mati...."
Shou E Tang Qing mengerutkan dahi kemudian
tertawa, dari balik
baju bagian dada, dia
mengeluarkan uang emas yang tadinya diambil
oleh Tie Jin Gang lalu berkata, "Aku tidak
Dewi KZ http://kangzusi.com/
menyangka kau masih begitu muda tapi begitu
tidak bisa berpikir dengan luas, ambillah ini!
Sekeping uang emas cukup untuk membeli sebuah
kereta kuda lagi." Suara tawanya membuat Guan
Ning sadar. Dia melihat Shou E Tan Qing kemudian
menggoyang kepalanya dan berkata, "Aku tidak
kenal Tuan, mengapa Tuan memberiku uang?"
Shou E Tan Qing tertawa terbahak-bahak.
"Memang betul aku tidak kenal denganmu. Aku
juga tidak mencuri kereta kudamu, tapi uang emas
ini kau ambil saja!" Dia tertawa lagi dan berkata,
"Kalau bukan karena aku telah membuat Shen San
Niang pergi dari sini, dia tidak akan pergi begitu
terburu-buru. Apakah kau tahu semua karena
apa?"ha, ha, ha! Dia takut dia akan terlambat tiba
di sana dan orang itu akan terbunuh! Ha, ha, ha!"
" Dia sengaja menghembus nafas, "Salju turun
begitu lebat, seorang perempuan bila berjalan di
malam hari,, benar-benar akan sulit."
Guan Ning melihatnya. Guan
Ning tidak mengerti apa yang dibicarakan orang itu. Dia
bertanya, "Apa yang tuan maksud" Aku sangat
bodoh, tidak mengerti sama sekali, apalagi dengan
uang emas ini, aku tidak boleh mengambilnya
begitu saja...."
Tawa Shou E Tan Qing berhenti. Dia memotong
kata-kata Guan Ning dan berkata, "Ambil saja uang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
ini. Kereta kudamu dibawa pergi oleh perempuan
itu, walau bagaimanapun tidak bisa diambil
kembali." Guan Ning dengan terkejut bertanya, "Apakah
benar?" Shou E Tan Qing mengangguk, "Mengapa aku
harus berbohong kepadamu?" Dengan senang dia
berkata, "Apakah kau tahu siapa perempuan yang
telah mengambil keretamu?"
Guan Ning menggelengkan kepalanya. Shou E
Tan Qing berkata lagi, "Perempuan itu dijuluki Jue
Wang Fu Ren (Nyonya putus harapan), Shen San
Niang! Di dunia persilatan ini jika bertemu dengan
orang lain mungkin masih ada sedikit harapan.
Tapi jika bertemu dengan dia"Hei, hei, hei! Semua
harus mendengarkan aturannya, kita tidak mempunyai tenaga untuk melawannya karena itu
orang- orang dunia persilatan memberi julukan
Nyonya Putus Harapan kepadanya."
"Putus harapan...." Guan Ning berpikir dengan
seksama. Dia gemetar, persoalan yang paling
ditakuti adalah putus harapan.
Perempuan anggun dan lembut itu bernama
Nyonya Putus Harapan. Namanya sangat dingin.
Shou E Tan Qing tertawa lagi dan berkata, "Ilmu
silat dan ilmu rahasia Shen San Niang lebih tinggi
dari siapapun, dia sangat pintar dan lincah. Yang
membuat orang terkejut adalah apa yang sedang
kau pikirkan, dia hampir bisa menebak semuanya
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan tepat, apa yang ingin kau katakan dia bisa
membantumu mengungkapkannya, dia mempunyai
seorang pelindung kuat. Orang itu bernama Xi Men
Yi Bai. Dia adalah orang yang paling sadis dan
paling dingin di dunia persilatan."
Begitu mendengar nama Xi Men Yi Bai, Guan
Ning terpaku, dia seperti pernah mendengar nama
ini tapi juga seperti tidak mengenalnya. Shou E
Tan Qing berkata lagi, "Selama beberapa tahun
tidak pernah ada seorangpun yang bisa mengambil
keuntungan dari Jue Wang FU Ren. Hei, hei"
dengan beberapa kata aku berhasil membuatnya
terkejut hingga wajahnya pucat hingga dia tega
merampok kereta milik orang lain."
Dia tertawa senang mengakhiri percakapannya
dengan Guan Ning dan uang emas itupun
diberikannya kepada Guan Ning. Sewaktu seseorang sedang merasa sangat gembira, dia pasti
ingin membagikan kegembiraannya dengan orang
lagin. Pak tua sombong itupun melakukan hal
seperti itu. Tapi dia tidak tahu hati Guan Ning tidak akan
ikut senang karena diberi uang emas itu.
Pemuda ini merasa kesal dan menyesal, hatinya
terasa sangat kacau, dia tampak berpikir sebentar,
tiba-tiba dia teringat pada nama Xi Men Yi Bai,
yang tidak lain adalah nama pelajar berbaju putih
itu, kecuali namanya, Guan Ning tidak mengetahui
identitasnya yang lain.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia teringat setiap orang yang Guan Ning temui
di dunia persilatan selalu mengatakan kalau Xi
Men Yi Bai adalah orang yang dingin, kejam, juga
tidak berperasaan.
Sekarang dia bisa menebak, kepergian Jue Wang
Fu Ren Shen San Niang begitu tergesa- gesa ke Bei
Jing karena dia mengkhawatirkan keselamatan Xi
Men Yi Bai, dia juga takut Xi Men Yi Bai akan
dicelakai oleh musuh-musuhnya. Guan Ning
teringat pada 2 pedang 1 golok, dan dua telinga
manusia. "Apakah semua ini adalah perbuatan musuh
yang ingin membunuh Xi Men Yi Bai?"
Dia bertanya pada dirinya, "Siapa yang mengusir
mereka?" Sekarang jika dengan kepala dingin dia bisa
tepat melihat masalah, dia akan disebut pintar oleh
orang lain. Tapi Guan Ning sekarang mempunyai masalah
yang sangat banyak, walaupun dia orang pintar
tapi sekarang dia bingung.
Dia melihat tangannya yang sedang memegang
satu tail uang emas, entah sejak kapan Shou E Tan
Qing memasukkan uang itu ke dalam tangannya,
dia tidak tahu.
Sekarang dia tidak mendengar tawa seperti
orang gila lagi, semua tampak sepi dan sunyi.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pesilat pedang Zhong Nan yang kurus itu entah
sudah pergi ke mana.
Salju mulai turun. Pundak Guan Ning dipenuhi
dengan salju yang baru saja turun. Tapi Guan Ning
tidak berniat untuk membersihkannya, siapa yang
bisa tahu bagaimana perasaan
Guan Ning sekarang. Shou E Ta Qing sudah terkenal selama puluhan
tahun di dunia persilatan, dia hanya pernah gagal
satu kali, kejadiannya adalah ketika di suatu
tempat di dekat Huang He dan karena dia tidak
bisa berenang, bertahun-tahun dia selalu teringat
pada penghinaan ini, dia tidak pernah melupakannya walau hanya sehari.
Hari ini dia berhasil membalaskan dendamnya,
apalagi dia juga telah menertawakan Nyonya Putus
Harapan yang sedang sial, hatinya merasa gembira,
setelah memberikan uang kepada Guan Ning,
diapun langsung pergi.
Kota Wang Pin Gou walaupun letaknya dekat
dengan kota Bei Jing, tapi tidak banyak orang yang
lewat ke kota itu, karena itu kota ini tidak begitu
makmur, apalagi sekarang sudah malam, di
jalanan tidak tampak seorangpun, lampu sudah
dipadamkan. Penginapan itu terletak di ujung
jalan, Shou E Ta Qing keluar dari pintu utama dan
terus berjalan keluar kota itu.
Di malam musim dingin, dijalan yang sepi, jika
bukan karena dia sudah terbiasa berkelana di
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dunia persilatan dan tidak mempunyai ilmu silat
tinggi, siapapun tidak akan ada yang berani
berjalan sendiri di tempat terpencil seperti ini.
Diam-diam dia tertawa sendiri kemudian dengan
langkah besar dia berjalan. Walaupun tidak
menggunakan ilmu meringankan tubuh, tapi
kecepatan larinya bisa mengagetkan orang. Apalagi
sekarang hatinya mulai merasa senang dan tenang,
langkahnya seperti berjalan di atas awan.
Hanya dalam waktu sekejap dia sudah berjalan
sejauh 1 kilometer lebih, tapi langkahnya semakin
melambat, walaupun dia seorang pesilat tangguh,
tapi berjalan di malam hari seperti itu bukan hal
yang mudah. "Aku berjalan begini tergesa-gesa, untuk apa aku
berjalan seperti itu?"
Diam-diam dia menertawakan dirinya sendiri,
karena itu langkahnya mulai melambat. Tiba-tiba
dia melihat ada sebuah rumah di kejauhan setelah
dia melihat kedua tangannya digerakkan, dia
secepat kilat berlari ke arah rumah itu.
Setelah beberapa kali dia berjalan turun dan
naik, dia sudah masuk ke dalam hutan, rumah itu
tidak begitu besar tapi terlihat cukup mewah dan
indah. Shou E Ta Qing tertawa, dia berpikir, "Perkiraanku tidak meleset, ternyata sebuah kuil."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Karena itu dia tidak berpikir panjang lagi dia
segera meloncat masuk dari tembok yang sudah
ambruk, dia juga mengeluarkan sebatang korek api
dan kemudian terlihat cahaya redup.
Tapi.... Terlihat ada sedikit cahaya lain dari sudut
dinding
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
terdengar 2 suara orang yang mendatanginya, terdengar suara orang tua mengikuti suara langkah, dengan nada malas-
malasan dia berkata, "Sudah jam 2 dini hari,
mengapa langit tampak masih gelap, Heehh"
malam musim dingin, langit terang selalu lama!"
(Oo-dwkz-lav-oO)
Guan Ning yang masih memegang uang dan
terpaku melihat salju yang terus turun, tiba- tiba
terdengar suara gembreng penjaga malam, mendengar suara itu dia merasa terkejut, dia ingin
bersembunyi ke dalam ruangan tadi tapi dia sudah
mendengar penjaga malam membentak, "Siapa"
Mengapa malam-malam berdiri di tempat seperti
ini?" Guan Ning menghela nafas. Dia tahu dia akan
menemui masalah lagi. Dia takut penjaga malam
akan melihat ada 2 mayat di keretanya. Perlu
diketahui bahwa Guan Ning lahir dari keluarga
kaya, dia tidak berani melakukan perbuatan yang
melanggar hukum. Walaupun bukan dia yang
membunuh kedua orang itu, tapi dia takut dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
akan dicurigai. Perasannya memang berbeda
dengan orang-orang dunia persilatan, jika Guan
Ning adalah Tie Jin Gang, mungkin penjaga malam
itu sudah dibunuhnya.
Begitu ada orang yang menyahut dan keluar, dia
mengerutkan badannya dia mengenakan mantel
tebal dan sudah usang, tangannya memegang
lampion, dia adalah seorang penjaga malam yang
sudah tua, dengan mata tuanya dia melihat Guan
Ning lalu bertanya, "Anak muda, malam-malam
begini kau sedang melakukan apa" Kau sudah
berjanji dengan siapa" Heehh"kelakuan anak
muda memang seperti kucing malam. Apakah kau
sama seperti diriku takut tidak bisa hidup lama
sehingga pada malam hari tidak berani tidur?"
Kata-kata orang tua itu terdengar hangat dan
sikapnya tampak bersahabat, Guan Ning merasa
ada orang yang begitu baik dan bersahabat kepada
orang lain. Melihat dia yang bersikap seperti itu,
Guan Ning menjadi tidak curiga pada orang tua itu.
Dia tertawa seakan- akan berterimakasih, dia
segera teringat sesuatu dan diapun bertanya, "Pak
tua, ada seorang teman yang tiba-tiba mendapatkan penyakit, dia ingin pergi ke Miao
Feng Shan untuk berobat. Apakah Anda tahu jalan
mana yang harus ditempuh menuju Miao Feng
Shan?" Penjaga malam tua itu menyahut, "Oh!" Dia
menyinari kereta dengan lampionnya, hati Guan
Ning berdebar-debar, dia takut sinar lampion itu
Dewi KZ http://kangzusi.com/
akan menyinari kedua mayat yang ada di bawah
kereta. Guan Ning tidak tahu kalau mata orang tua ini
sudah tidak bisa melihat jauh lagi. Di malam hari
yang begitu gelap, menyuruhnya melihat sejauh 2-
3 meter, ditambah dengan 2-3 lampion juga belum
tentu dia bisa melihat ke dalam kereta kuda yang
gelap. Terlihat pak tua ini terus menyinari lampionnya
ke dalam kandang kereta kuda kemudian dia
berkata, "Apakah di dalam sana ada sebuah kereta
kuda" Hehhh"Kudanya masih terpasang di kereta,
ternyata malam- malam begini kau masih ingin
pergi ke Miao Feng Shan. Miao Feng Shan sudah
tidak jaUh dari sini, keluarlah dari kota ini lalu
ambil jalan ke sebelah barat, kira-kira sejauh 1
kilometer dari sana kau harus berbalik ke utara.
Sebelum pagi tiba kau pasti sudah sampai di Miao
Feng Shan. Tapi.... mengapa aku tidak pernah tahu
kalau di Miao Feng Shan ada seorang tabib?"
Kemudian gembreng itu dipukulnya lagi. Pak tua
itu tampak menggelengkan kepala, dengan terseok-
seok dia pergi dari sana. Sambil menggelengkan
kepala dia mengeluh, "Masih muda tubuh pastinya
lebih sehat dariku, meskipun malam dan gelap, dia
masih berniat akan pergi...."
Guan Ning melihat bayangan pak tua yang pergi
dari sana, dia melihat kehidupan pak tua yang
begitu biasa, dia merasa kasihan. Tapi dia berpikir
lagi, walaupun kehidupan pak tua itu sangat biasa
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tapi dia merasa senang dan mantap melangkahkan
kakinya, dia tidak membenci orang-orang juga
tidak merasa malu kepada Tuhan, karena dia
merasa bertanggung jawab atas hidupnya sendiri.
"Tapi, sekarang aku harus bagaimana", dia
menunduk dan berjalan ke halaman, dia berjalan
ke arah keretanya, sekarang dia lebih menginginkan kalau perempuan tadi yang membawa kereta ini, sekarang dia mulai merasa
bersalah kepada orang-orang yang ada di dunia ini.
Dia naik ke atas kereta, pecut dibunyikan. Kuda
meringkik, rodapun mulai berputar....
Kereta berjalan dengan cepat, dia keluar dari
kuil itu dan memasuki jalan yang tampak gelap,
suara roda berputar memecah kesunyian malam.
Guan Ning menegakkan dadanya, menarik nafas
panjang, angin dan salju berjatuhan menimpa
wajahnya, rasa dingin yang menusuk mengembalikan pikirannya yang sempat tenggelam, karena itu keretapun berjalan lebih
kencang. Dia terus memperhatikan jalanan di sana,
tangan kirinya memegang tali kekang kuda, tangan
kanan memegang pecut, dengan tangannya dia
menahan terpaan salju yang terus turun, karena
salju-salju itu menghalangi penglihatannya, malam
begitu gelap ingin mengenali arah jalan adalah hal
yang sulit. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tiba-tiba.... ada bayangan dengan tergesa- gesa
keluar dari jalan itu, tangannya melambai,
sepertinya dia ingin menghentikan kereta itu.
Kedua alis Guan Ning tampak bertaut sedikit
ragu, keretanya berjalan melewati orang itu dia
merasa ragu apakah dia berhenti atau meneruskan
keretanya, akhirnya dia memutuskan untuk
menghentikan kereta, begitu kereta berhenti
terdengar orang itu terus merintih.
Guan Ning membalikkan badannya untuk
melihat, orang itu berusaha berjalan tapi akhirnya
roboh, di dalam kegelapan Guan Ning sempat
melihat bentuk orang itu. Dia benar- benar
terkejut"orang itu terluka parah dan tak lain
adalah pak tua kurus tadi, Shou E Tan Qing.
Dengan kaget Guan Ning segera turun dari
kudanya, mereka bukan teman, tapi sifat Guan
Ning memang seperti itu, begitu melihat ada orang
yang terkena musibah, walaupun mereka tidak
saling kenal, tapi dia pasti akan segera menolong
orang itu. Apakah dia akan mengalami bahaya
atau tidak, Guan Ning tidak pernah mau berpikir
jauh. Shou E Tan Qing merintih kemudian dia
berusaha mengangkat kepalanya, sekarang terlihat
dengan jelas orang yang berdiri di hadapannya
adalah pemuda yang terus bengong tadi.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning sudah memapah pak tua itu. Dengan
cemas dia bertanya, "Tetua, Anda terluka! Dimana
Anda terluka di mana?"
Shou E Tan Qing menghembus nafas panjang,
dia bersandar di tubuh Guan Ning. Apa yang Guan
Ning tanyakan, dia hanya menjawab dengan
gelengan lemah, sampai sekarang Guan Ning
belum tahu tetua itu terluka karena apa"
Guan Ning terpaksa menggendongnya masuk ke
dalam kereta dan meletakkannya di sisi Xi Men Yi
Bai, jika mata Shou E Tan Qing masih bisa melihat
dengan jernih dan otak masih bisa berpikir dengan
jelas, dia pasti bisa mengenali wajah orang yang
ada di sisinya, malah mungkin akan meloncat
bangun. Tapi sekarang dia merasa tubuhnya sudah lemas
dan rasa itu terus menyerang ke arah jantungnya,
nasib orang memang seperti itu, aneh dan kejam,
nasib bisa membuatmu mencari orang yang ingin
kau cari, tapi dia juga membuatmu bertemu
dengan orang yang tidak ingin kau temui.
Dari luar kereta itu terlihat sangat biasa, tapi di
dalam sangat bagus, empat sudut kereta terpasang
lampu kecil, Karena Guan Ning merasa bingung
maka lampu belum sempat dinyalakan.
Kali ini dia keluar rumah, bertekad akan
berkelana di dunia persilatan, maka dia mempersiapkan segala keperluannya dengan sangat sempurna, sekarang dia mengeluarkan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sebatang korek api, menyalakan keempat lampu
kecil yang terletak di sudut kereta, kereta terlihat
sangat terang. Karena sinar terang membuat Shou E Tan Qing
yang matanya masih terbuka sedikit langsung
dipejamkan. Guan Ning melihat baju orang tua ini masih rapi,
tidak ada bekas darah, hanya saja wajahnya
terlihat pucat, nafasnya terdengar lemah, hatinya
bergejolak, "Apakah diapun sudah terkena racun?"
Dia melihat wajah pak tua ini seperti keram,
kemudian wajahnya yang pucat berubah menjadi
hijau, sinar lampu yang redup menyinari wajahnya
yang terlihat begitu menakutkan. Hati Guan Ning
menjadi dingin, terdengar pak tua itu berteriak
kesakitan. Tiba-tiba dia menepuk dadanya kemudian mencengkram mantelnya. Kedua tangannya tampak melayang, terdengar suara CES,
dia merobek mantel kulitnya menjadi 2 bagian.
Angin masuk melalui celah pintu kereta dan
meniup kapas yang keluar dari mantel. Kulit rubah
berwarna krem, di dadanya yang kurus terlihat ada
5 titik bekas darah yang tidak begitu jelas.
Guan Ning merasa kaget, dia melihat kelima titik
noda darah yang tidak begitu jelas itu, muncul 5
titik jarum berwarna hitam, ujung jarum yang
sangat tajam. Jarum sangat kecil, lebih kecil dari
jarum sulam, tapi jarum sekecil itu bisa menembus
Dewi KZ http://kangzusi.com/
mantel dan menancap di permukaan kulit. Benar-
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
benar membuat Guan Ning tidak mengerti.
Guan Ning dengan bengong melihat kelima titik
itu, dia teringat sewaktu di jembatan Si Ming,
senjata rahasia yang dilihat pada saat menyerangnya, dia teringat pada kata-kata Pendeta
Wu Dang berbaju biru, ".... menurut tebakan
pendeta berbaju biru, pada saat di jembatan Si
Ming ada senjata rahasia yang menyerangnya dan
itu adalah senjata rahasia terkenal milik E Mei Bao
Nang. Di dalam kantong milik E Mei Bao Nang
terdapat 7 senjata rahasia yang paling ganas
racunnya, dan salah satunya adalah Luo Hou Shen
Zhen...." Guan Ning berteriak, "Apakah semua ini karena
Luo Hou Shen Zhen?"
Tubuh Shou E Tan Qing bergetar, entah datang
tenaga dari mana, tiba-tiba dia memberontak
bangun dan dengan kaget berkata, "Benar aku
adalah Shou E Tan Qing.... aku tidak menyangka
di dalam kuil ada 2 orang bersaudara itu...."
Dia mengerutkan dahinya dan berkata, "Aneh,
mdngapa 2 bersaudara itu bisa datang ke sini dan
bersembunyi di dalam kuil...."
Kata-katanya berhenti, sorot matanya mengeluarkan sedikit cahaya berkilau.
Guan Ning bertanya, "Di mana Tetua telah
bertemu dengan mereka" Mengapa Tetua bisa
terkena senjata rahasia mereka?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Karena Guan Ning selalu menganggap orang
yang patut dicurigai dalam persitiwa di Wisma Si
Ming adalah 2 bersaudara E Mei Bao Nang maka
begitu mendengar nama mereka, dia terus
bertanya. Shou E Tan Qing berbaring lagi dan berkata,
"Aku tidak tahu itu mereka, mungkin mereka juga
tidak tahu kalau yang datang ke kuil itu adalah
aku...." Ternyata.... Baru saja dia masuk melalui dinding yang
ambruk itu dan menyalakan sebatang korek api. Di
dalam kuil yang gelap terdengar ada yang tertawa
dingin. Walaupun Shou E Tan Qing sudah lama
berkelana di dunia persilatan, tapi begitu mendengar suara tawa itu dia bergidik karena
kaget lalu berhenti melangkah.
Tawa itu berhenti. Tapi di dalam deru angin
masih terdengar sisa tawa seram itu.
Pergelangan Shou E Tan Qing bergetar. Korek
api langsung dilemparnya, korek api jatuh melewati
jendela kuil dan masuk ke dalam kuil itu.
Tubuhnya yang kurus ikut masuk ke dalam.
Tiba-tiba di dalam ruangan terdengar suara
dingin seseorang yang berkata, "Teman, jangan
khawatir, aku tidak akan mati."
Shou E Tan Qing masuk melalui jendela, dia
mengumpulkan semua tenaga dalamnya. Waktu
Dewi KZ http://kangzusi.com/
itu dari dalam kegelapan muncul benda tajam tapi
lembut yang terbawa oleh suara angin. Shou E Tan
Qing membentak, sebelah tangannya memegang
kusen jendela, lalu dia mundur ke dekat jendela,
gerak refleksnya sangat cepat.
Begitu kakinya menapak tanah, dia merasa
dadanya dingin dan ada sesuatu yang lain, dia
mundur lagi untuk mengambil nafas, ternyata
dadanya mulai terasa kaku.
Dia membentak, "Aku tidak ada dendam
denganmu, mengapa kau melukaiku dengan
senjata rahasia?"
Karena marah dan tergesa-gesa, suaranya
terdengar serak, dari dalam kegelapan terdengar
ada yang berkata lagi, "Apa" Senjata rahasia
hingga melukaimu.... Aku ingin kau merasakan
bagaimana dengan cara licik kau dilukai orang."
Shou E Tan Qing tahu ini merupakan sebuah
kesalah-pahaman, dia merasa aneh mengapa orang
yang membokongnya tidak mau menampakkan
diri, maka dia keluar lagi melalui jendela, baru saja
dia bergerak, dia langsung mundur karena sewaktu
dia sedang mencoba mengambil nafas, dia merasa
dadanya kaku, hanya dalam waktu sekejap rasa itu
sudah menyebar ke seluruh badannya.
Sudah lama dia berkelana di dunia persilatan,
senjata rahasia yang begitu ganas baru pertama
kali dilihatnya, karena itu perasaannya menjadi
dingin, dia takut orang itu akan terus Dewi KZ http://kangzusi.com/
mengikutinya dari belakang. Semenjak nama Shou
E Tan Qing terkenal, ini adalah pertama kalinya dia
kalah dengan begitu menyedihkan, sampai-sampai
bayangan orang itu tidak bisa dilihatnya, bahkan
dia tidak tahu apa alasan orang itu melepaskan
senjata rahasia kepadanya.
Di tempat begitu gelap dia telah bertemu dengan
musuh yang sosoknya seperti setan, dia terkena
senjata rahasia yang belum pernah didengar dan
dilihatnya, walaupun selama ini dia sangat
sombong, tapi sekarang dia hanya merasa hatinya
dingin, dia hanya bisa berharap sebelum racun itu
menyebar, dia bisa mendapatkan cara untuk
menyelamatkan dirinya.
Begitu sampai di sisi jalan, ilmu meringankan
tubuh yang dimilikinya sudah tidak bisa dia
kerahkan lagi. Dengan terengah-engah dia mencoba duduk, dia
marah juga kaget, dia ingin orang yang bersembunyi di dalam kuil keluar, supaya dia bisa
melihat siapa orang yang telah melukainya dan
menanyakan kepadanya secara langsung mengapa
orang itu tanpa sebab menyerangnya dengan
senjata rahasia, walaupun dia akan mati, tapi dia
tidak akan mati penasaran.
Waktu itu Guan Ning sedang lewat di sana,
karena mendengar ada suara kereta, timbul
harapan hidup dalam hatinya, karena itu dengan
sekuat tenaga dia berusaha meloncat keluar untuk
menghentikan kereta, sekarang setelah melihat
Dewi KZ http://kangzusi.com/
luka di dadanya, harapan hidupnya lebih besar
lagi. Perkumpulan Zhong Nan dan Si Zhuan Tang
Men tidak mempunyai dendam apapun dengannya,
malah hubungan mereka cukup baik, karena itu
dia yakin semua ini pasti telah terjadi kesalah-
pahaman. "Jika dua bersaudara itu tahu bahwa
aku adalah Shou E Tan Qing mungkin mereka
akan memberikan obat penawarnya."
Karena itu dia menghembus nafas berusaha
untuk duduk dan berkata, "Di sisi jalan sana ada
sebuah kuil, harap Saudara bisa mengantarkanku
ke sana"Maaf, aku merepotkan Saudara, ini
benar-benar terpaksa kulakukan, harap Saudara
bisa membantuku, kelak aku pasti akan membalas
budi Saudara."
Demi bertahan hidup, pak tua yang sombong
dan dingin ini menganggap pemuda yang asing
yang ada di depannya sebagai saudara dan
mengeluarkan kata-kata memohon.
Mata Guan Ning terus menatap pak tua ini,
barusan dia masih terlihat begitu cerita, sekarang
dia hanya seorang tua yang hampir mati, hati
Guan Ning benar-benar sedih.
Hari belum terang, tapi sebentar lagi akan
terlihat terang. Perjanjiannya dengan Wu Bu Yun
untuk bertemu di Miao Feng Shan mengharuskan
dia segera pergi ke Mao Jia Lao Dian, tapi dia tidak
tega menolak permintaan orang tua ini.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Apalagi. dia sebenarnya ingin bertemu dengan E
Mei Bao Nang, karena itu dia segera mengangguk
setuju dan berkata, Tetua, Anda tenang saja, aku
bukan orang yang tidak akan menolong Tetua.
Tapi"apakah E Mei Bao Nang bila telah melukai
orang masih akan tetap berada di kuil itu?"
Shou E Tan Qing diam ,tidak bisa menjawab. Si
Zhuan Tang Men sangat terkenal di dunia
persilatan dengan andalan senjata rahasia mereka
yang khusus, kecuali obat penawar yang diwariskan secara turun menurun tidak ada orang
yang bisa menawarkan racun mereka, dalam waktu
1 jam racun itu akan menyebar ke seluruh tubuh
dan akan segera mati.
Jika Shou E Tan Qing tidak bertemu dengan 2
bersaudara Tang di sana maka dia akan mati.
Dia diam kemudian menghembus nafas lalu
berkata lagi, "Kita akan berusaha, apakah ini akan
berhasi atau tidak, semua tergantung pada
Tuhan.... aku harus mengadu nasib."
Guan Ning dengan teliti memeriksa keadaan
Shou E Tan Qing. Dia melihat ada sebuah jalan
kecil untuk memasuki hutan itu dan j alam ini
penuh dengan rumput liar.
Karena itu dengan pelan Guan Ning membawa
keretanya, tidak lama terlihat ada sebuah rumah di
depan. Diam-diam dia mengulangi kata-kata yang
diajarkan Shou E Tan Qing. Kemudian dengan
langkah besar dia berjalan menuju pintu yang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
terlihat akan runtuh itu. Dia berkata, "Tadi Zhong
Nan Shou E Tan Qing tidak tahu bahwa kedua
pendekar ada di sini karena itu dia langsung
masuk dan langsung terkena Luo Hou Shen Zhen
yang dmiliki kedua pendekar. Harap Anda bisa
mengingat kembali hubungan kalian. Berikanlah
obat penawarnya untuk menyelamatkan nyawa
Tetua Shou E Tan Qing."
Karena dia sudah mempelajari tenaga dalam dan
sudah berada pada tingkat lumayan maka
suaranya bisa menembus hingga ke tempat jauh.
Tapi"di dalam kuil yang gelap itu tidak
terdengar suara apapun. Guan Ning mengerutkan
dahi. Dia berteriak, "Aku adalah teman Zhong Nan
Shou E Tan Qing, harap kalian bisa memenuhi
permintaanku. Sekarang Pendekar Tan terluka
sangat parah, jika terpaksa, aku akan masuk."
Dengan langkah besar dia masuk ke dalam kuil
itu, dia merasakan ada daun-daun dan ranting-
ranting yang terinjak olehnya dan hanya terdengar
suara salju yang turun menerpa atap kuil, setiap
langkahnya membawa suara.
Suara injakan daun dan suara angin bercampur
menjadi satu, membuat perasaan siapapun akan
menjadi takut, tapi Guan Ning tetap menegakkan
dadanya dan terus berjalan masuk, di tangga
masuk ke sebuah ruangan, dia menyalakan korek
api yang dibawanya lalu terlihat tirai dan papan
nama jatuh tidak teratur dan keadaan di sana
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sangat kotor, usang, dan tidak terurus. Ada 2 buah
patung Budha yang catnya sudah terkelupas.
Guan Ning merasa putus asa dan tanpa terasa
dia menghembuskan nafas, ternyata Tang bersaudara telah pergi dari sini, diapun ingin
segera meninggalkan
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tempat ini, dia siap membalikkan badan ingin pergi dari sana. Tiba-
tiba.... Dari dalam ruangan terdengar suara seram dan
dingin yang membentaknya, "Tetap berdiri di sana!"
Guaii Ning terkejut, dia merasa ada hawa dingin
menusuk hingga ke tulang-tulang di seluruh
tubuhnya, hanya dalam waktu singkat rasa itu
sudah sampai di punggungnya, sekali lagi dia
menolehkan kepala untuk melihat, dari balik tirai
usang muncul seseorang dengan perlahan.
Orang itu sangat tinggi tapi kurus, badannya
seperti tulang belulang. Rambutnya berantakan
tapi dia memakai baju berwarna ungu yang
mewah. Pinggang terikat tali pinggang sutra, tapi di
pinggang sebelah kiri terlihat ada bekas darah.
Karena bajunya berwarna ungu jika tidak memperhatikan dengan seksama maka tidak akan
terlihat jelas.
Di sini Guan Ning telah bertemu dengan orang
yang terlihat begitu misterius. Jika dalam waktu
setengah tahun dia tidak sering bertemu dengan
berbagai macam orang yang selalu membuatnya
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kaget, mungkin sekarang ini dia akan lebih terkejut
sehingga tidak bisa berjalan.
Guan Ning berdiri tidak bisa bergerak, tampak
tangan orang itu memegang tirai usang, sedang
tangan yang lainnya memegang pinggangnya yang
terluka, dengan perlahan dia keluar dari sana,
langkahnya begitu berat. Wajahnya pucat seputih
kertas, hanya terlihat sepasang matanya mengeluarkan cahaya berkilau, tapi disinari oleh
lampu redup membuat siapapun yang melihatnya
akan merasa takut.
JDia melihat Guan Ning dari atas ke bawah. Dari
kepala sampai ujung kaki, akhirnya pandangan
mereka bertemu. Hati Guan Ning segera bergetar,
karena dia seperti pernah melihat orang itu. Tapi
setelah dilihat lebih teliti lagi sepertinya dia tidak
kenal. Dia mencoba untuk mengingatnya, akhirnya
terpikir juga olehnya, ternyata orang itu adalah
mirip orang yang tiba-tiba keluar dari pondok yang
ada di Wisma Si Ming dan orang yang telah
membunuh Nang Er, dia sangat mirip dengan
orang aneh itu.
Dia masih terus berpikir. Orang aneh ini telah
melihatnya dan berkata, "Masuklah!"
Guan Ning mengikuti perintahnya, terlihat sorot
mata orang itu mengikuti gerakan Guan Ning, sorot
matanya seperti mengandung hawa dingin yang
membuat orang ketakutan, membuat orang tidak
berani melihatnya secara langsung. Guan Ning
sedang bertanya-tanya dalam hati, orang aneh ini
Dewi KZ http://kangzusi.com/
pelan-pelan duduk, tirai usang dan tipis mengikuti
gerakan tubuhnya menjadi tersobek dan terjatuh
ke bawah. Kemudian Guan Ning melihat di balik tirai di
dekat meja sembahyang terlihat pak tua yang
mengenakan baju berwarna ungu dan dia sedang
duduk bersila. Tinggi badan mereka tidak jelas tapi
orang yang duduk di bawah melihat dia lebih tinggi
dari orang biasa, kira-kira lebih satu kepala.
Berarti dia adalah orang yang sangat tinggi. Segera
Guan Ning menebak kalau mereka adalah E Mei
Bao Nang. ?Tapi mengapa pak tua yang pertama muncul,
pinggangnya kosong tidak membawa apapun?"
Guan Ning teringat pada perkataan Kun Lun
Huang Guan, Pendeta Qi Tian, segera dia terpikir,
"Dua bersaudara E Mei Bao Nang pasti pernah
pergi ke Wisma Si Ming, barang mereka hilang dan
orang-orang yang datang ke pesta di Wisma Si
Ming kehilangan nyawa, hanya mereka yang masih
hidup, jika mereka bukan pembunuhnya, apa yang
harus dijelaskan?"
Guan Ning terus berpikir, "Orang aneh yang
tiba-tiba keluar dari pondol itu sekilas memang
mirip dengan kedua orang ini. Tapi setelah melihat
mereka denga Bentrok Rimba Persilatan 18 Pendekar Satu Jurus Karya Gan K L Jodoh Rajawali 21
melewati kereta Guan Ning. Penunggang kuda itu
mengenakan baju ketat yang mewah dan wajahnya
penuh dengan cambang. Mereka terlihat lincah
juga sehat, semua seperti keadaan 2 orang tadi,
mereka seperti keluar dari satu cetakan.
Walaupun Guan Ning sedikit mabuk, tapi
keadaan seperti ini segera membuatnya agak
tersadar, dia segera berjalan agak cepat dan sejajar
lagi dengan Wu Bu Yun lalu berkata, "Kakak Wu,
apakah kau melihat keenam penunggang kuda tadi
Dewi KZ http://kangzusi.com/
terlihat sedikit mencurigakan" Mereka datang
bersama, mengapa harus terbagi menjadi 3
kelompok. Dari baju mereka terlihat kalau mereka
bukan orang baik...."
Dia terus bicara. Guan Ning mengira pengalamannya di dunia persilatan tidak seperti
dulu lagi, sekali melihat dia langsung tahu ada
sesuatu yang mencurigakan.
Baru saja dia selesai bicara, terdengar Wu Bu
Yun berkata lagi, "Jangan ikut campur urusan
orang lain. Apakah
Tuan tidak mendengar
perkataanku tadi?"
Dia tetap menarik topinya hingga menutupi
wajahnya. Enam ekor kuda yang baru melewati
mereka, tidak dilihatnya sama sekali, orang lain
yang marah-marah kepada mereka, seperti tidak
didengar. Sekarang dia berkata lagi kepada Guan Ning,
nadanya seperti tidak tenang. Guan Ning merasa
sedih juga marah, dia terpaku, tapi dia tetap
mendengarkan Wu Bu Yun berkata pada dirinya
sendiri, "Mengapa hanya ada 6 ekor kuda....
seharusnya masih ada dua ekor lagi.... heehhh...."
Suara roda kereta yang berderit membuat kata-
katanya tidak terdengar, tapi gerakannya begitu
aneh, membuat Guan Ning merasa aneh. Dalam
hati dia bertanya-tanya, "Apakah dia tahu
mengenai identitas keenam penunggang kuda tadi"
Apakah dia tidak ingin bertemu dengan mereka"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Apakah keenam penunggang kuda itu adalah
musuhnya" Tapi.... apa maksud kata- katanya
tadi?" Dia terus berpikir tapi tidak menemukan
jawabannya. Dia berpikir lagi, "Aku baru mengenal
orang ini, untuk apa aku harus tahu urusannya"
Hal yang kutemui sudah cukup menyita perhatianku, tapi.... identitas orang-orang tadi
benar-benar aneh. Aku merasa, di antara kami
pasti ada masalah yang sulit untuk diselesaikan."
Hanya dalam waktu sekejap kereta mereka
memasuki kota. Di sebuah jalan yang tersusun
dari batu hijau, hari belum begitu gelap, tapi para
pedagang di sana sudah menutup tokonya dan
pejalan kaki yang lewat juga terlihat sedikit. Hanya
terlihat sebuah rumah makan yang masih buka
dan bau harum daging serta arak tercium hingga
ke luar. Terdengar suara tawa dan gurauan para
tamu rumah makan itu sehingga membuat kota itu
terlihat sedikit ramai.
Mereka masing-masing menyimpan ganjalan
mereka di dalam hati. Kereta hampir tiba di ujung
jalan. Wu Bu Yun berkata, "Hari ini tampaknya
kita tidak bisa tiba di Gunung Miao Feng.
Sekalipun bisa memaksa...."
Tiba-tiba dia tidak melanjutkan lagi, digantikan
dengan desah nafasnya. Dia berkata, "Lebih baik
kita beristirahat semalam di sini!" Suaranya
sekarang terdengar tenang kambali. Sekarang dia
tidak memanggil Guan Ning dengan sebutan 'tuan'
Dewi KZ http://kangzusi.com/
atau kakak' tapi keadaan ini malah terasa lebih
akrab. "Aku akan mendengar pendapatmu."kata Guan
Ning Wu Bu Yun menghentikan kudanya lalu
turun dari kereta. Dia bertanya kepada orang yang
lalu lalang di sana kemudian naik lagi ke atas
keretanya dan berkata, "Kota ini hanya memiliki
sebuah penginapan, penginapan itu tidak jauh dari
sini." Guan Ning baru tahu bahwa kota ini bernama
Wang Pin Gou. "Setelah sampai di Wang Pin Gou, Miao Feng
Shan sudah tidak jauh lagi." Dia tampak kembali
bersemangat. Di kelokan jalan di sebuah dinding
tertulis, "Penginapan Gong Pin."
Terlihat cahaya lampu dari penginapan itu....
tapi pintu utama penginapan itu sudah ditutup,
hari masih begitu siang tapi pintu penginapan
sudah ditutup, untuk pertama kalinya Guan Ning
melihat hal seperti ini. Dia mengerutkan dahinya,
lalu turun dari kereta dan berkata, "Kita ketuk saja
pintunya."
Wu Bu Yun terlihat masih ragu, tapi Guan Ning
sudah mengetuk pintu. Kali ini kembalinya dia ke
dunia persilatan, dalam hati dia sudah bertekad
jika dia tidak bisa membereskankan semua
permasalahan yang sedang terjadi, dia tidak akan
pulang dulu. Karena itu perasaannya sangat
bergejolak, dia ingin melakukan sesuatu yang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
berguna di dunia persilatan, hal ini berbeda
dengan saat dia pertama kali keluar untuk
berjalan-jalan dan berpesiar.
Dia mengetuk pintu dengan keras, tapi tidak ada
orang yang menyahut. Guan Ning berpikir,
"Apakah telah terjadi sesuatu di penginapan ini?"
Karena selama beberapa waktu ini hal-hal yang
dia temukan selalu tidak masuk akal, maka
sekarang diapun mulai berpikir yang tidak-tidak.
Tiba-tiba.... Seorang pelayan keluar sambil mengucek matanya, seperti baru bangun dari tidur dan
dengan malas membuka pintu. Dia terus mengomel, "Tuan, hari sudah malam, di luar
sangat dingin! Cepat bawa kereta Tuan ke dalam!"
Pelayan yang baru terbangun itu berkata seperti
itu membuat hati Guan Ning yang tadinya tidak
tenang menjadi tenang, dia menertawakan kelakuannya yang dibuat-buat, dia membawa
keretanya masuk ke dalam penginapan. Tapi Wu
Bu Yun masih berdiri di luar pintu, dia seperti
sedang memikirkan sesuatu.
Akhirnya Wu Bu Yun ikut memasukkan kereta
ke dalam penginapan, pelayan itu cemberut dan
berkata, "Di luar begitu dingin, kalau di dalam
kereta Tuan-Tuan ada penumpangnya, lebih baik
turun saja, kalau ada barang bawaan sebaiknya
juga dibawa turun juga, kamar di penginapan kami
cukup besar, jika Tuan-Tuan ingin...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Wu Bu Yun berkata, "Bawa kami terlebih dulu
untuk melihat-lihat kamar, di dalam kereta kami
tidak ada penumpang juga tidak ada barang."
Pelayan segera menjawab, "Ohl".
"Dia lebih teliti dibandingkan denganku," pikir
Guan Ning. Mereka mengikuti pelayan berputar-putar melihat setiap kamar di penginapan itu, setiap
jendela atau pintu tertutup rapat dan tidak ada
cahaya lampu, apakah di dalam kamar itu memang
tidak ada orang atau para tamu sudah tertidur
semua" Tapi Wu Bu Yun siap memasang kuda-
kuda dan mengikuti pelayan berputar- putar
hingga kamar yang terakhir. Guan Ning ingin
tertawa melihat kelakuan Wu Bu Yun.
"Ternyata Wu Bu Yun seperti diriku yang selalu
berhati-hati, penginapan seperti itu apakah harus
diwaspadai juga?"
Begitu masuk ke halaman, kamar-kamar yang
ada di depan halaman penginapan tampak sangat
terang, lampu-lampu menyinari pekarangan yang
gelap. Mereka menaiki tangga lalu masuk ke dalam
kamar. Guan Ning membersikan salju yang
menempel di tubuhnya tapi Wu Bu Yun tidak
peduli dengan keadaan bajunya langsung masuk.
Guan Ning melihat pelayan yang terkantuk-kantuk
tadi sekarang tertawa dengan licik melihatnya, dia
merasa pelayan itu sengaja mendorong dari
Dewi KZ http://kangzusi.com/
belakang dan berkata, "Kawan, kaupun harus
masuk ke dalam."
Guan Ning kaget, dia merasa kalau hari ini dia
akan menemukan peristiwa aneh lagi. Dengan
miring dia masuk ke dalam kamar itu. Terdengar
suara serak yang berkata, "Baik, baik sekali,
ternyata datang lagi 2 ekor kambing gemuk."
Guan Ning melihat keadaan kamar, di dalam
kamar itu ada sebuah meja, di atas meja terpasang
3 lilin, ada beberapa bilah pedang dan pisau.
Senjata ini terkena cahaya lampu dan mengeluarkan cahaya yang berkilau.
Di sisi meja ada 5 laki-laki berbadan tegap, yang
tadi bicara berasal dari salah satu kelima laki-laki
yang wajahnya ada bekas luka sabetan pisau.
Begitu Guan Ning melihatnya, dia sadar bahwa ini
adalah suatu perampokan.
Terlihat Wu Bu Yun masih menundukkan
kepala, diam berdiri di sisi pintu kamar, berdiri 2
orang laki-laki membawa golok tajam, mereka
melihat Guan Ning, di kursi di dalam kamar itu
tampak ada 3 orang pedagang yang berperawakan
gemuk. Wajah mereka terlihat kaget, tubuh mereka
terlihat gemetar. Getaran tubuh mereka membuat
kursi yang mereka duduki terus berbunyi.
Di sisi ketiga pedagang gemuk itu ada seorang
laki-laki berperawakan kurus berdiri di sisi para
pedagang. Orang itu sangat kurus. Guan Ning
belum pernah melihat orang yang kurus seperti
Dewi KZ http://kangzusi.com/
orang itu, ditambah lagi dia memakai baju sutra
berwarna hitam. Sekali melihatpun dapat diketahui
bahwa orang itu sangat mesum, dia duduk di
sebuah kursi lainnya, begitu melihat Guan Ning
masuk, dia segera menundukkan kepala. Seperti
seekor kambing hitam yang menunggu seseorang
untuk memenggal lehernya.
Pandangan Guan Ning beralih dari orang kurus
itu. Matanya tampak bercahaya karena di seberang
tempat duduk orang kurus itu duduk seorang
perempuan. Model rambutnya adalah model Mo
She Man dan ditata sangat rapih. Rambutnya
terbagi menjadi 3 susun. Susunan paling bawah
tipis seperti sayap tonggeret, menempel dengan
rapi di lehernya yang putih, susunan kedua ada
anting mutiara, susunan ketiga berada di atas
susunan kedua membentuk lingkaran seperti
sayap seekor serangga yang memiliki 4 sayap.
Guan Ning berdiri di depan gadis itu, Guan Ning
merasa gadis itu sangat cantik ditambah lagi batu
giok serta mutiara yang menghiasi rambutnya.
Matanya terlihat indah, alisnya melengkung, dia
benar-benar seorang perempuan cantik.
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Guan Ning tidak menyangka dia bisa bertemu
dengan seorang gadis seperti itu di tempat ini. Dia
terus menatap gadis itu tetapi mata perempuan itu
tidak melihat Guan Ning dia hanya menundukkan
kepala, hati Guan Ning mulai merasa panas, dia
merasa perempuan ini memiliki perasaan sesuatu,
karena itu pandangannya segera bergeser lagi.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sanggulnya berada di bagian belakang, Guan Ning
tidak berani melihatnya lebih lanjut.
Di sudut dinding duduk 2 orang pak tua berbaju
mewah, tangan mereka memegang pipa rokok, alat
itu terbuat dari giok karena berwarna hijau, wajah
kedua orang tua itu tidak berekspresi sama sekali,
mereka duduk dengan diam di kursinya, sehingga
orang lain tidak bisa menebak apa yang sedang
mereka pikirkan.
Di sisi pak tua itu ada seorang biksu. Dia
memakai baju biksu berwarna abu dan tampak
sudah usang. Kedua telapak tangannya dikatupkan. Dia duduk dan menundukkan kepalanya. Semua orang yang berada di dalam
kamar ini terlihat ketakutan hanya biksu itu tidak
tampak takut dan juga paling tenang, karena
hanya dialah yang tidak membawa benda berharga
apapun. Guan Ning melihat lagi ke dalam kamar,
walaupun dia menggeser sorot mata dengan sangat
pelan, tapi juga membutuhkan waktu.
Laki-laki tegap itu dengan sorot mata tajam
terus melihat Guan Ning, kemudian dia berkata,
"Kambing adalah kambing, tapi kambing ini tidak
gemuk, kalian hanya mengganggu waktu kami."
Dia menggebrak meja kemudian berdiri.
Sejak tadi Guan Ning merasa kalau orang itu
tinggi. Begitu dia berdiri Guan Ning terkejut karena
orang ini benar-benar tinggi dan besar, di antara
Dewi KZ http://kangzusi.com/
teman-temannya, Guan Ning selalu dijuluki si
tinggi, tapi begitu melihat orang itu, dia terlihat
pendek, walaupun pukulan itu keras tapi tidak
mengagetkan orang-orang yang ada di sana.
Diam-diam dia melihat ke arah Wu Bu Yun, dia
melihat kepala Wu Bu Yun tertunduk lebih dalam,
sedikitpun tidak terlihat kalau dia akan melawan
mereka, Guan Ning merasa aneh, dia berpikir,
"Apakah kami akan dihina begitu saja oleh para
perampok ini?"
Dia sudah tidak bisa menahan diri lagi, dia ingin
dengan kemampuan ilmu silatnya mengusir dan
melawan para perampok itu, dan menolong orang-
orang yang disebut kambing gemuk oleh para
perampok itu, apalagi setelah dia melihat gadis
yang rambutnya dipenuhi dengan perhiasan dan
cantik itu, keinginannya untuk menolong lebih
kuat lagi. Walaupun kemampuan ilmu silatnya
tudak sehebat dan sekuat para perampok itu,
setidaknya dia ingin mencobanya terlebih dulu.
Tapi sikap Wu Bu Yun seperti itu membuat
Guan Ning menjadi curiga, di tengah- tengah
keraguan Guan Ning, terdengar laki-laki tegap itu
berkata, "Malam-malam begini, aku menyuruh
teman-teman ke sini, untuk apa coba- "Hei, hei
setelah dipikir-pikir teman-teman di sini seperti
dalam pepatah yang berbunyi : orang buta makan
pangsit, tapi pangsit masuk ke dalam perut entah
apa rasanya."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia mengatakan kata-kata yang dianggapnya
hebat dan dia merasa sangat senang, lalu diapun
tertawa terbahak-bahak, dan laki-laki yang ada di
sisinyapun ikut tertawa. Laki-laki tinggi besar itu
berkata, "Sekali aku melihat kalian, aku langsung
tahu kalau kalian bukan orang miskin"Hei, hei,
kalian tidak miskin, malah sangat kaya, karena itu
sangat berbahaya bagi kalian masuk ke kota Pin
Gou ini. Hei, hei.... Aku tahu orang-orang seperti
kalian adalah orang kaya, kalian begitu kaya
mengapa malam ini harus menginap di penginapan
yang tua seperti kuil ini" Tuhan benar-benar telah
membantuku, aku, Tie Jin Gang ingin seperti Tie
Jin Gang yang kaya, mana mungkin aku menolak
rejeki yang telah diberikan oleh Tuhan?"
Semakin bicara nadanya terdengar semakin
senang, tiba-tiba dia menggebrak meja lagi dan
tertawa, kali ini laki-laki yang berdiri di dekat pintu
dan empat orang yang sedang duduk di kursinya
masing-masing ikut tertawa terbahak-bahak.
Semua dilihat oleh Guan Ning, dia menjadi
marah tapi juga ingin tertawa, sikunya dengan
pelan menyenggol Wu Bu Yun, tapi sepertinya Wu
Bu Yun tidak merasakan senggolan Guan Ning, dia
tetap menundukkan kepalanya dan berdiri dengan
diam. Laki-laki tegap yang mengaku sebagai Tie Jin
Gang benar-benar seperti Tie Jin Gang (Tie=besi,
jin=emas, gang=keras), dia tertawa terbahak-bahak
lalu berkata, "Jumlah orang yang berkumpul di
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sini ada 10 orang lebih, saudara-saudara kita yang
datangpun jumlahnya ada 10 orang lebih. Tapi di
dalam kamar ini hanya ada 6 orang, Tie Jin Gang
ternama di daerah Chang Jiang dan Huang He,
mungkin kalian tidak tahu, kalau saja kalian tahu,
maka kalian akan...."
Tiba-tiba telinga Guan Ning mendengar suara
bisikan Wu Bu Yun, "Jangan sembarangan
bertindak, semua di sini...."
Wu Bu Yun segera terdiam, dia tetap menundukkan kepalanya dan berdiri tidak bergerak. Guan Ning merasa lebih kaget lagi, dia terpaku.
Terdengar Tie Jin Gang berkata lagi, "Karena itu
aku akan memperlihatkan sesuatu untuk kalian,
walaupun kalian akan kehilangan harta, tapi
kalian tidak akan menjadi penasaran- "Hei, hei!"
Pekerjaanku selalu bagus, walaupun sekarang
baru mulai bergerak, tapi.... ha, ha, ha, aku tetap
akan membuat kalian merasa nyaman."
Tiba-tiba dia mengambil sebuah golok, pergelangan tangannya digerakkan dan tiga batang
lilin yang ada di atas meja ditebas oleh pisau itu,
kemudian gerakan golok itupun berhenti di depan
tenggorokan salah satu laki- laki, dan jaraknya
hanya tinggal beberapa inchi lagi dari lehernya.
Golok masih tampak bergetar.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning dengan diam berpikir, "Laki- laki ini
memang kasar tapi ilmu goloknya benar- benar
bagus." Orang-orang yang ada di dalam ruangan itu ada
yang tampak gemetar ketakutan ada yang memejamkan mata, ada juga yang mengatupkan
telapak tangannya, tapi tidak ada seorangpun yang
berani bergerak, Tie Jin Gang tertawa terbahak-
bahak dan berkata, "Kalian adalah orang kaya,
mungkin tidak tahu apa gunanya golok ini, tapi...."
Dia berputar untuk melihat para lelaki yang ada
di sisinya lalu bertanya, "Saudaraku, apakah
kalian tahu apa gunanya golok ini?"
Para laki-laki itu segera menjawab, "Tentu saja
kami tahu."
Seorang laki-laki berdiri, dengan telunjuk dan
jari tengah, dia menjepit lilin itu"
Lilin itupun terputus menjadi dua.
Tie Jin Gang tertawa, laki-laki itu mengambil
lilin yang sudah patah menjadi dua lalu dia
menyambungkannya
kembali dengan api, kemudian dia berkata, "Lilin ini tertebas oleh golok,
hal ini tidak begitu sulit, akupun bisa melakukannya, tapi saat sekali ditebas, api lilin
tidak padam dan lilin tidak jatuh, ini baru sulit,
aku Ma Lao Er berlatih selama 20 tahun ke
depanpun belum tentu bisa melakukannya."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sambil menggoyangkan kepalanya dia memuji,
benar-benar membuat Guan Ning ingin tertawa.
Tapi diam-diam dia berpikir lagi, "Ilmu Tie Jin
Gang memang hebat, belum tentu aku bisa
mengalahkannya."
Guan Ning tidak tahu bagaimana sebenarnya
kemampuan ilmu silatnya dan berapa tinggi
ilmunya, karena itu dia berpikir seperti itu, terlihat
pergelangan Tie Jin Gang berputar lagi. Golok yang
dipegangnya terlepas dan melayang ke atas, lalu
dengan tepat menancap di langit-langit.
Tie Jin Gang tertawa lagi, segera Ma Lao Er
berkata, "Dengan kemampuan ilmu silat seperti
kakakku, bila kalian mengeluarkan sedikit uang
saja, sepertinya ini memang sangat pantas."
Sikap orang yang ada di dalam ruangan itu tidak
terubah, tapi ketiga pedagapg itu, tampak gemetar
lebih hebat lagi.
"Udara begitu dingin, kami berharap kalian bisa
memberikan uang kalian dan sesudah itu kalian
boleh kembali tidur," Tie Jin Gang tertawa, dia
melihat perempuan itu, nadanya berubah. "Nyonya
ini begitu cantk dan lembut, jika sampai kedinginan"Ha, ha, ha! Aku, Tie Jin Gang benar-
benar tidak bisa menangungnya."
Perempuan itu memejamkan matanya sambil
menunduk antingnya juga tidak bergoyang, pelayan yang berada di belakangnya walaupun
alisnya terangkat tapi melihat situasi seperti ini,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dia juga menundukkan kepala dan berdiri diam di
sisi majikannya.
Perubahan ini terlihat oleh Guan Ning, hatinya
tergerak. Terlihat Tie Jin Gang berjalan ke arahnya
dan berkata, "Kalian adalah orang kaya dan juga
orang baik, malam ini aku tidak ada pekerjaan
lain, kalau tidak segera mengambil inisiatif,
rasanya benar-benar tidak pantas."
Setelah habis bicara dia berjalan ke hadapan 3
orang pedagang gemuk itu.
Ketiga pedagang itu yang tadinya gemetaran,
sekarang bertambah gemetar dan sangat dikasihani, dengan takut-takut mereka duduk di
kursi masing-masing. Tie Jin Gang yang tinggi
besar terlihat seperti sebuah patung galak yang
sedang melihat
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
3 ekor binatang yang dipersembahkan kepadanya.
Tie Jin Gang berkata,"Kalian jauh-jauh datang
ke sini untuk berdagang, kalian begitu gemuk pasti
jualan kalian sangat sukses."
Karena ketakutan ketiga pedagang itu tidak bisa
menjawab. Tiba-tiba wajah Tie Jin Gang berubah, tubuhnya
dipenuhi dengan hawa membunuh. Dengan pelan
dia berkata, "Kalian membawa tiga kopor dan
isinya adalah baju, kalian pasti menyimpan uang
di balik tubuh kalian."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ketiga pedagang itu masih menunduk, tiba-tiba
Tie Jin Gang menarik salah satu dari mereka,
dengan cepat dia memeriksa tubuhnya kemudian
dia tertawa senang. Pedagang yang masih tampak
gemetaran itu tidak bisa berbuat apa-apa ketika
Tie Jin Gang mengambil ikat pinggangnya yang
terbuat dari kulit, "Ternyata memang ada di sini."
Begitu ikat pinggang kulit ini dibuka, ternyata di
dalam ikat pinggang itu berisi uang cek yang
bertumpuk. Pedagang itu terlihat lemas dan duduk
kembali di kursinya. Ma Lao Er segera menghampiri Tie Jin Gang dan mengambil ikat
pinggang kulit itu lalu diletakkannya di atas meja.
Tie Jin Gang dengan dingin berkata, "Sekarang
giliran kalian berdua, apakah harus aku sendiri
yang mengambil uang kalian?"
Guan Ning diam berdiri di depan pintu, hatinya
tidak tenang. Kata-kata Wu Bu
Yun tadi membuatnya hanya bisa diam.
Tapi sebenarnya dia merasa sangat cemas
sekaligus terkejut. Dia berpikir, "Walaupun Wu Bu
Yun masih muda tapi dia bukan seorang penakut,
dia diam terus, apa maksudnya" Tie Jin Gang
begitu jahat dan sombong. Aku akan bertindak jika
dia berbuat tidak sopan kepada perempuan itu,
bagaimana aku sekarang" Apalagi aku masih
menyimpan catatan rahasia di bajuku, jika mereka
mengambilnya bagaimana nasibku?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Semakin dipikir dia merasa semakin tidak
tenang, dia melihat Wu Bu Yun yang berada di
sudut dekat pintu, kepalanya masih menunduk.
Tie Jin Gang mengambil kantong uang dari
kedua pedagang lainnya dan kantong itu diletakkan di atas meja, dia berjalan ke arah laki-
laki kurus dan berbaju hitam, meraba bajunya dan
berkata, "Bahan bajumu sangat bagus, aku belum
pernah memakai baju seperti ini...."
"Tapi sayang, benar-benar sayang, baju ini
terlalu kecil...."
Dia berkata lagi, "Dari semua barang bawaanmu,
aku melihat ada uang dengan jumlah lumayan
banyak, di tubuhmu pasti masih banyak benda
berharga lainnya?"
Laki-kaki kurus ini berdiri, dia melihat ke
sekelilingnya, dari sudut mulut muncul senyum
sinis. Dia berjalan ke arah meja itu, dari balik
dadanya, dia mengeluarkan beberapa lembar cek,
uang emas, dan alat penghisap rokok yang terbuat
dari giok, kemudian kembali lagi ke tempatnya dan
duduk memejamkan mata seperti ingin beristirahat. Melihat sikapnya seperti itu, Tie Jin Gang sedikit
terkejut dan terpaku, dia mengambil alat penghisap rokok, kemudian memuji, "Benar- benar
barang bagus, harganya pasti ribuan tail perak."
Kemudian dia tertawa, "Saudara-saudara, sejak
awal aku sudah tahu bahwa bisnis ini pasti
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sukses, kalian saksikan sendiri barang-barang
berharga ternyata masih ada."
Dia berjalan ke depan perempuan itu"
Perempuan itu sedikit mundur, tusuk kondenya
tampak bergetar, perempuan cantik dan anggun
itu hanya bergerak sedikit, gerakannya sangat
luwes, benar-benar enak dilihat.
Guan Ning sudah bertekad, dia tidak ingin
perempuan yang begitu cantik dan anggun itu
dihina begitu saja oleh laki-laki kasar itu.
Alis Guan Ning mulai berkerut, dia siap
menyerang, tapi tiba-tiba dia merasa baju belakangnya ditarik, terdengar Wu Bu Yun
berbisik, "Jangan bergerak!"
Kaki Guan Ning bergeser lagi, akhirnya dia diam,
mata perempuan itu seperti melihat ke arah Guan
Ning, wajah Guan Ning menjadi merah, dia merasa
sikapnya bukan sikap seorang laki-laki, karena itu
dia merasa malu, pelan-pelan dia menundukkan
kepalanya. Tiba-tiba.... Terdengar suara manis dan manja, dengan pelan
berkata, "Kau mau apa?"
Guan Ning kaget dan melihat perempuan itu,
ternyata perempuan ini telah mengangkat kepalanya, dia melihat perempuan itu sedang
berhadapan dengan raksasa Tie Jin Gang dan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
berkata, "Apa yang akan kau lakukan terhadapku?"
Dia bertanya dua kali berturut-turut, membuat
Tie Jin Gang tidak bisa menjawab, hanya sebentar
dia tertawa lagi dan berkata, "Nyonya, aku akan
melakukan apa terhadapmu, masa kau tidak
tahu?" Ma Lao Er bertepuk tangan, dia berjalan ke arah
mereka dan tertawa, "Kakak kami akan melakukan
apa" Apakah Nyonya tidak tahu" Tapi"ha, ha, ha!
Kalau Nyonya mau.... kalau Nyonya mau.... kakak
kami tidak menginginkan hartamu, mungkin
malah akan memberikan hartanya kepadamu.
Kakak kami sangat royal, jika Nyonya tidak
percaya, Nyonya boleh bertanya kepada Xiao Jun
Tai yang tinggal di Bei Jing, dia sangat mengenal
kakakku." Kata-kata Ma Lao Er yang kasar membuat Guan
Ning benar-benar merasa marah, tapi perempuan
itu terlihat mengangkat kepalanya, wajahnya yang
cantik dan tawanya tidak berubah, dengan
tangannya yang putih dia membereskan rambutnya lalu berkata, "Kata- katamu tadi
apakah benar atau sekedar berbohong?"
Tie Jin Gang terpaku, tapi segera dia tertawa dan
menjawab, "Tentu saja benar, siapa yang berniat
membohongi Nyonya?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Perempuan itu tertawa sambil menutup mulut,
tusuk kondenya yang panjang tampak bergerak-
gerak. Tawanya belum selesai, dia berkata lagi, "Aku
mentertawakan dirimu!"
Perempuan itu cantik seperti dewi, ditambah
dengan tawanya yang manis, benar- benar
membuat orang menjadi terpesona. Tie Jin Gang
adalah orang kasar, kapan dia pernah melihat
perempuan begitu cantik" Kapan dia bisa mendengar tawanya yang manis" Dia benar- benar
terpaku, sikapnya yang galak dan kasar tadi,
sekarang sudah tidak terlihat, matanya terus
menatap perempuan itu. Pelan-pelan dia berkata
lagi, "Kau mentertawakan aku, apa yang bisa
ditertawakan?"
Guan Ning melihat sikap Tie Jin Gang, dia
benar-benar tidak tahu harus marah atau tertawa.
Guan Ning melihat orang-orang yang ada di dalam
kamar, kecuali laki-laki tegap yang terus melihat
ke arah perempuan itu, yang lain tetap tidak
bergerak seperti tadi. Guan Ning merasa aneh, dia
sadar hari ini dia akan menemukan peristijva aneh
lagi. Tawa perempuan ini berhenti, pelan-pelan dia
menurunkan tangannya, dengan suara manja dia
berkata, "Aku mentertawakanmu, karena kau
benar-benar bodoh, menginginkan uang juga
menginginkanku. Apakah kau sadar, paling lama
kau hanya bisa hidup satu jam lagi. Dengarkan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kata-kataku, kepada semua orang yang ada di
ruangan ini kau harus memberi hormat sebanyak 3
kali, kemudian kau harus merangkak keluar dari
ruangan ini, mungkin dengan semua itu nyawamu
masih bisa diselamatkan. Kalau tidak...."
Dia tertawa manja dan sudah berhenti berkata,
wajah Tie Jin Gang berubah, tanpa terasa dia
mundur beberapa langkah kemudian membentak,
"Apa maksudmu!"
Hati Guan Ning mulai bergerak tapi perempuan
itu terlihat menundukan kepala lagi. Dia tidak
melihat ke arah Tie Jin Gang, tapi mata Tie Jin
Gang seperti mata harimau terus menatapnya,
sepasang tangannya yang besar tampak membuka
lalu menutup lagi, sendi-sendi jarinya terus
berderak. Tie Jin Gang yang besar dan tinggi, setelah
mendengar kata-kata perempuan itu, hanya berdiri
seperti orang bodoh tapi kemudian dia tertawa
sekeras-kerasnya dan berkata, "Baiklah, baiklah!
Aku ingin melihat kenyataan dari perkataan
Nyonya, aku, Tie Jin Gang bila hari ini mati dengan
cara apapun aku rela. Tetapi sebelum aku mati,
aku tetap ingin menelanmu ke dalam perutku."
Tangannya yang besar mencengkram perempuan
itu. Guan Ning kaget.
Tapi perempuan itu tetap tidak mengangkat
kepalanya, dia malah tertawa. Pelan-pelan dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
berkata, "Kalau kau masih tidak mau membantu
kepadaku, menjadi seorang perempuan yang
terhina, aku akan marah."
Guan Ning terkejut lagi.
"Apakah orang dimaksudnya adalah aku?"
Hatinya bergejolak, terlihat Tie Jin Gang
berteriak seperti harimau mengaum. Matanya
berputar, "Siapa yang kau maksud" Siapa" Apakah
di sini ada pesilat tangguh?"
Dia berjalan ke arah orang kurus dan berbaju
hitam lalu membentak, "Apakah kau yang
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dimaksud olehnya?" kemudian dia meludahi kaki si
baju hitam dan berkata, "Apakah kau pantas
sebagai seorang pendekar?"
Laki-laki berbaju hitam itu tetap memejamkan
matanya seperti sedang beristirahat, seperti tidak
mendengar kata-kata Tie Jin Gang.
Tie Jin Gang meloncat ke hadapan dua orang
pak tua berbaju mewah, dia melihat mereka dari
atas ke bawah lalu membentak, "Apakah kau yang
dimaksud?"
Kedua orang pak tua itu malah menundukkan
kepala, mereka seperti tidak mendengar kata-
katanya. Tie Jin Gang meludah lagi dan marah,
"Dasar tua bangkai"
Dia berputar berjalan ke hadapan ketiga
pedagang itu dan berteriak, "Huh tiga ekor babi!"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia meludah ke salah satu pedagang itu
kemudian meloncat ke depan Guan Ning, sorot
matanya seperti gunting dengan tajam melihat
Guan Ning. Tiba-tiba dia menarik baju Guan Ning
dan marah, "Apakah kau anak kelinci" Orang
sepertimu mana mungkin bisa membunuhku, Tie
Jin Gang. Ha, ha, ha...."
Guan Ning sudah tidak tahan lagi, dia ingin
membalas penghinaan ini.
Tapi"terdengar perempuan itu tertawa dan
berkata, "Aku akan berhitung dari angka satu
sampai sepuluh, jika kau tidak mati, apapun yang
kau perbuat terhadapku, terserah padamu."
Tie Jin Gang marah dan membentak, dia
melepaskan tangan yang mencengkram Guan Ning,
seperti orang gila dia berlari ke hadapan
perempuan itu dan berkata, "Coba kau mulai
berhitung!"
Perempuan itu tertawa dan berkata, "Aku akan
mulai berhitung. Satu, dua...." Dia membereskan
rambutnya, "Tiga." Dia menurunkan tangannya
"untuk membereskan baju.
Suaranya tetap terdengar manis, manja tapi
ketika terdengar di telinga Guan Ning, dia
merinding. Wajah Tie Jin Gang pucat, dia terus mundur
sampai ke pinggir Guan Ning. Perempuan itu
melanjutkan, "Empat."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tie Jin Gang tiba-tiba berteriak. Golok panjang
yang ada di atas meja disambarnya. Dia berteriak,
"Hitung sampai sepuluhpun aku tidak akan mati,
aku akan membunuh semua orang yang ada di
sini!" Perempuan itu tertawa dengan manja, "Kalau
kau duduk dengan tenang duduk di kursimu dan
pada saat aku berhitung sampai sepuluhpun,
mungkin kau masih bisa sedikit bernafas. Tapi
kalau kau berkelakuan seperti orang gila, marah-
marah dan meloncat-loncat, aku tidak perlu
berhitung sampai sepuluh juga, kau sudah roboh."
Suaranya tetap terdengar begitu manja dan
manis. Tie Jin Gang marah dan berkata, "Sekali
lagi kau bicara, aku akan membunuhmu dulu.
jangan salahkan aku karena tidak menaruh
kasihan kepada perempuan...."
Perempuan itu tetap tertawa, "Coba kau buka
bajumu dan lihat...."
Dia tertawa lagi sambil mulai berhitung, "Lima."
Wajah Tie Jin Gang berubah, satu tangannya
memegang pedang, tangan yang lainnya membuka
baju. Di bawah sinar lampu, terlihat badan Tie Jin
Gang yang berotot dan kuat, terlihat seperti besi
dan tembaga, bagian perutnya terlihat ada tanda
sangat rapi. Satu besar, satu kecil, satu dalam,
satu dangkal, satu hitam, satu ungu. Guan Ning
benar-benar terkejut melihat tubuh Tie Jin Gang,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tanpa terasa dia berteriak, dia tidak bisa
membayangkan entah sejak kapan ada 2 telapak
tangan tercetak di sana.
Dia melihat Wu Bu Yun yang masih menundukkan, dia tidak bergerak juga tidak
tertarik untuk melihat, sepertinya semua yang
sedang terjadi di sini sudah berada dalam
perhitungannya.
Pedagang gemuk, laki-laki berbaju hitam, pak
tua berbaju mewah, biksu kurus, wajah mereka
tetap datar, tapi para lelaki tegap itu tampak pucat.
Tie Jin Gang melihat gambar telapak tangan yang
ada di badannya, dia merasa terkejut seperti
disambar geledek.
Desah nafasnya yang berat terdengar jelas di
kamar itu. Perempuan itu tertawa dan berkata lagi, "Enam!"
Terdengar TANG, pedang yang dipegang oleh Tie
Jin Gang terjatuh, tubuhnya yang seperti besi
mulai bergoyang-goyang, mulutnya terus bicara,
"Hei Sha Shou.... Hei Shao Shou.... Zi Shou Yin...."
(Pembunuh tangan hitam).... (Telapak jari ungu).
Perempuan itu tetap tertawa melihat Tie Jin
Gang yang hampir roboh. Dia tetap berkata,
"Tujuh!"
Satu tangannya memegang sisi meja, sedang
tangan yang lainnya memegang perut, wajah Tie
Jin Gang benar-benar pucat, di bawah siraman
Dewi KZ http://kangzusi.com/
cahaya lilin yang terus bergoyang- goyang, dia
terlihat sangat jelek. Dia membentak, "Siapa" Siapa
yang melakukan ini" Aku, Tie Jin Gang mempunyai mata tapi tidak bisa mengenali pesilat
itu...." Dia berjalan ke depan Guan Ning, suaranya
terdengar seperti burung yang sering berteriak di
malam hati. Dia berteriak, "Apakah kau yang
dimaksud" Apakah kau...."
Tubuhnya yang besar seperti sebuah gunung
besar terjatuh di depan Guan Ning.
Walaupun Guan Ning tidak menyukai Tie Jin
Gang, tapi sekarang dia tetap merasa kaget melihat
Tie Jin Gang yang terjatuh, dia sampai tidak bisa
bicara. Terdengar perempuan itu berkata, "Kau
tidak perlu bertanya siapa orang itu, yang
terpenting orang itu berada di dalam ruangan ini,
siapa saja bisa dengan mudah membunuhmu."
Dia melihat pedagang gemuk, laki-laki berbaju
hitam, pak tua berbaju mewah, biksu kurus, Guan
Ning, dan Wu Bu Yun. Dan tertawa, "Apakah benar
perkataanmu itu?"
Guan Ning merasa jantungnya berdetak lebih
kencang, terlihat wajah para lelaki tegap itu
sekarang menjadi pucat, mereka hanya berdiri
terpaku melihat Tie Jin Gang yang sudah terkapar
di bawah dan masih mengeluarkan suara rintihan,
melihat kekejaman perempuan ini, Guan Ning
tidak menyukainya. Dia tidak menyangka kalau
Dewi KZ http://kangzusi.com/
perempuan yang begitu cantik dan anggun
mempunyai hati seperti besi.
Tiba-tiba ada yang membaca, "A Mi Ta Bal"
kemudian terasa ada angin berhembus membuat
cahaya lilin bergoyang-goyang. Perempuan itu,
tertawa, "Tidak disangka dulu dengan satu jari dia
bisa membunuh 8 orang penjahat, dengan satu
telapak tangan dia bisa membunuh siluman. Biksu
Sakti Shao Lin, Guru Wu Zhu berhati lemah,
sampai orang mati juga tidak berani melihatnya!"
Tie Jin Gang yang terkapar di bawah masih
merintih, tiba-tiba dia berdiri dan pelan-pelan
merangkak sambil berkata, "Di mana.... Di mana
Guru Wu Zhu?"
Kedua pak tua yang memakai baju mewah itu,
sekarang tampak mereka memegang pipa rokok,
mereka duduk dengan diam. Biksu kurus yang
berada di sisi mengikuti arah angin bertiup dan
lilin yang bergoyang-goyang. Jendela berbunyi
karena angin memukul-mukul, dia keluar dari
ruangan yang sarat dengan bau darah.
Telapak tangan Guan Ning tanpa terasa sudah
mengepal, sekali lagi dia telah mengalami peristiwa
aneh, dia mengalami semua ini sekali lagi, dia
merasa malu dan kaget. Sekarang dia baru
mengerti kenapa Wu Bu
Yun melarangnya membantu mereka, karena sekarang dia tahu
kalau orang yang disangkanya lemah dan tidak
bisa memberontak, ternyata berilmu silat tinggi.
Tapi yang membuat dia merasa aneh adalah
Dewi KZ http://kangzusi.com/
mengapa semua pesilat tangguh itu bisa berkumpul disini" Sepertinya mereka mempunyai
rencana besar" Wu Bu Yun seperti kenal dengan
mereka, tapi mengapa dia terus menundukkan
kepala dan tidak banyak bicara?"
Guan Ning terus berpikir, terlihat Tie Jin Gang
merangkak lagi dengan pelan, tapi hanya sebentar
dia sudah jatuh lagi, mengeluarkan suara rintihan
lemah, kemudian kedua kaki sudah menjadi lurus
dan diapun tidak bersuara lagi.
Para lelaki tegap itu berteriak, ekspresi mereka
seperti setan jelek.
Perempuan itu masih menghitung, "Delapan!"
Angin dan salju masuk melalui jendela di mana
tadi Guru Wu Zhu muncul.
Api lilin terus bergoyang-goyang, lilin yang
berada di paling kiri akhirnya padam.
Kamar itu dipenuhi dengan hawa yang menyeramkan. Guan Ning merasa gemetar, dia
mundur ke sisi. Tiba-tiba perempuan itu berdiri
sambil membereskan rambutnya, dia berjalan ke
depan meja dan mengambil tali pinggang yang
terbuat dari kulit yang diisi dengan tumpukan cek.
Dia tertawa, "Tiga pendekar bermarga Chu, apakah
kalian tidak membutuhkan uang ini lagi?"
Begitu mendengar marga Chu disebut, Guan
Ning kaget, apakah ketiga pedagang gemuk itu
adalah para pendekar terkenal di dunia persilatan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
itu" Mereka benar-benar pandai
menyamar, mereka tadi terlihat gemetar ketakutan, semua
orang mengira mereka benar- benar ketakutan.
Guan Ning terus berpikir, tapi terdengar Wu Bu
Yun berbisik kepadanya, "Besok sebelum jam 12,
kita bertemu di Miao Feng Shan di sebuah toko tua
milik keluarga Mao."
Guan Ning terkejut, dia melihat Wu Bu Yun yang
masih menundukkan kepalanya tidak mau melihat
ke arahnya. Guan Ning tidak mengerti apa maksud perkataan Wu Bu Yun, tapi Guan Ning sudah bisa
menebak di sini pasti ada orang yang Wu Bu Yun
tidak ingin temui, maka dia selalu menundukkan
kepala. "Tapi siapakah orang itu" Membuat pemuda
yang begitu kuat merasa ketakutan?" Ruangan di
penginapan itu tidak begitu besar tapi setiap saat
bisa terjadi perubahan, tampak ketiga pedagang
gemuk itu saling memandang. Tiba-tiba mereka
bersama-sama berdiri dan memberi hormat kepada
perempuan itu. Salah satu dari ketiga
pedagang dengan
perawakan tinggi dan juga paling gemuk, memakai
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
baju berwarna ungu, di bajunya masih terlihat sisa
ludahan Tie Jin Gang. Dengan takut dia berkata,
"Nyonya mungkin salah
lihat, kami bukan
bermarga Chu juga bukan 3 pendekar. Uang ini
kami dapatkan dari hasil berdagang, setelah
Dewi KZ http://kangzusi.com/
berdagang selama beberapa tahun baru bisa
mendapatkan uang ini. Untung Nyonya sudah
membunuh perampok itu, harap Nyonya bisa
mengembalikannya kepada kami, kami akan
merasa sangat berterima kasih."
Guan Ning melihat tubuh mereka yang gemuk,
kata-kata yang mereka ucapkan tidak lancar dan
sikap mereka tampak ketakutan. Guan Ning
berpikir, "Sepertinya nyonya ini sudah salah
melihat." Perempuan itu hanya menjawab Oh panjang. Dia
berkata lagi, "Jadi kalian bukan 3 pendekar
bermarga Chu?"
Dia melihat kepada laki-laki berbaju hitam dan
tertawa, "Hitung-hitung aku sudah salah melihat."
Ketiga pedagang gemuk itu dengan ketakutan
memberi hormat, jika bukan karena perut mereka
yang buncit mungkin kepala mereka akan
mengenai tanah. Perempuan itu tertawa dan dia
melempar ikat pinggang yang terbuat dari kulit itu
ke depan mereka bertiga dan berkata, "Tapi aku
harus menjelaskan, bahwa Tie Jin Gang bukan aku
yang membunuhnya, dia terkena 2 telapak
beracun. Yang satu adalah Zhong Nan Pai Hei
Shan Shou. Sedangkan yang satu lagi adalah Tai
Hang Shan Zi Bian Bu Chuan Zi Mi. (Rahasia ilmu
pecut ungu yang tidak diturunkan dari Tai Hang
Shan), Zi Shou Yin (Telapak jari ungu). Jika nanti
Tie Jin Gang berubah menjadi setan, dia tidak
akan mencariku."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ketiga pedagang gemuk itu memungut ikat
pinggang mereka yang berisi tumpukan cek, sambil
terus mengucapkan terima kasih, "Terima kasih
atas kebaikan Nyonya, kami pamit."
Ketiga orang itu segera membalikkan badan
ingin berlalu dari sana.
Tapi laki-laki berbaju hitam yang sejak tadi
memejamkan mata seperti beristirahat, telah
berkata dengan dingin, "Jangan pergi dulu!"
Wajah tiga orang itu tampak berubah dan
langkah mereka berhenti. Pelan-pelan mereka
membalikkan badan dan dengan ketakutan bertanya, "Apa yang Tuan inginkan?"
Laki-laki berbaju hitam itu menjawab, "Selama
10 tahun kalian sudah menjadi orang gemuk.
Kata-kata Tie Jin Gang tadi tidak salah, bisnis
kalian pasti sudah sukses. Tapi apakah kalian
sudah melupakan musuh kalian 10 tahun yang
lalu" Walaupun kalian bertambah gemuk satu kali
lipat dan kumis kalian dicukur hingga bersih, tapi
aku tetap mengenali kalian."
Suaranya berhenti, perempuan itu sudah berkata, "Ternyata aku tidak salah melihat kalian."
Ketiga pedagang gemuk ini secara bersamaan
berkata, "Mungkin Tuan salah melihat dan
mengenali kami!"
Laki-laki kurus itu tertawa terbahak- bahak,
"Kalau bukan karena kalian bertiga, aku tidak
Dewi KZ http://kangzusi.com/
akan datang ke penginapan ini dan juga tidak akan
menemukan peristiwa seperti tadi. Apakah kalian
kira aku sudah tua dan pikun" Apakah mataku
sudah tidak awas dan tidak bisa mengenali kalian
bertiga lagi" Hanya Tie Jin Gang yang kasar itu
tidak mengenal kalian kalau kalian adalah Huang
He Shan Jiao (Tiga naga dari Huang He) dia telah
menghina kalian bertiga. Tapi kalian masih bisa
menahan penghinaannya."
Kemudian dia tertawa terbahak-bahak, "Tadi,
orang yang melihat kalian begitu gemetar, pasti
mengira kalau kalian takut kepada orang kasar itu,
tapi hanya aku saja yang tahu bahwa kalian
bertiga gemetar karena takut kepadaku, apakah
betul ucapanku?"
Wajahnya tersenyum dan dia tertawa terbahak-
bahak, membuat hati Guan Ning merasa merinding, sekarang dia baru mengerti bahwa
sejak pertama mereka melihat laki-laki berbaju
hitam itu duduk di sisi mereka, kepada laki-laki itu
maka mereka baru bisa gemetar seperti tadi.
"Jika bukan aku sendiri yang melihatnya,
mungkin aku tidak akan percaya kalau 3 orang
gemuk itu adalah orang terkenal di dunia
persilatan."
Tiba-tiba dia teringat pada kata-kata perempuan
tadi, dia ingin tertawa, sepertinya julukan mereka
sebagai Huang He San Jiao harus diganti menjadi
Huang He San Zhu ( tiga babi dari Huang He ). Itu
lebih pantas. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Melihat keadaan menjadi seperti itu, teringat
pada julukan yang baru itu, terpikir oleh. Guan
Ning, dia ingin tertawa dan benar-benar mengeluarkan suara tanpa sadar, segera ada sorot
mata seperti kilat menghujam ke tubuhnya. Tiga
pendekar bermarga Chu itu menegakkan dadanya
dan berkata, "Tidak disangka, hari begitu cepat
berlalu, dalam waktu singkat ini tanpa terasa 10
tahun sudah berlalu, tapi mata si kurus masih bisa
melihat jelas dan mulutnya masih tajam, di antara
kita masih ada hutang yang belum dilunasi.
Sekarang apa yang ingin kalian lakukan terhadap
kami" Sebutkan saja syaratmu."
DUlu Huang He San Jiao adalah orang terkuat
dari Huang He, hanya dalam waktu singkat
penampilan mereka yang tadinya seperti pedagang,
begitu dada mereka ditegakkan, mereka segera
terlihat jahat seperti dulu. Mereka masih terus
tertawa, tawa mereka membuat telinga Guan Ning
berdenging. Wajah Shou E Tan Qing berubah, tawa Huang
He San Jiao belum habis, mereka bertiga
menyerang kepada satu-satunya adik seperguruan
Wu San Du Xing, Shou E Tan Qing di bagian dada.
Guan Ning hanya mendengar deru angin telapak
yang terus berbunyi dan bayangan mereka terlihat
terbang di ruangan itu. Tiba-tiba dia merasa pintu
di belakangnya terbuka, Guan Ning menengok.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pemuda yang sejak tadi berdiri di depan pintu
yang bernama Wu Bu Yun sekarang sudah
menghilang entah ke mana.
Guan Ning kaget, dia keluar, di luar tampak
hujan salju dan hari sudah gelap. Tapi Guan Ning
seperti melihat ada bayangan seseorang di atap
rumah di kejauhan, hanya dalam sekelebat
bayangan itu sudah tidak terlihat, dia bergerak
sangat cepat. Sampai sekarang dia tidak mengerti mengapa
Wu Bu Yun yang biasanya selalu melakukan
perbuatan aneh malah berkelakuan seperti itu.
Melihat malam begitu gelap Guan Ning terpaku.
Tiba-tiba di belakangnya terdengar suara keras
seperti guntur. Suara ini berkata, "Termanmu yang
pergi tanpa pamit itu, sekarang di mana?"
Guan Ning membalikkan badannya untuk
melihat siapa yang bicara. Ternyata itu adalah 2
orang pak tua yang memakai baju mewah, yang
dari tadi tidak bersuara, sekarang mereka sedang
berdiri di belakangnya. Dua pasang mata yang
tampak bersinar itu sedang melihat padanya. Guan
Ning dengan gugup bertanya, "Apakah kata-kata
yang diucapkan tadi adalah suara pak tua?"
Karena suara tadi membuat gendang telinga
Guan Ning menjadi sakit. Kedua pak tua yang
tubuhnya tampak kurus kering. Guan Ning tidak
percaya kalau orang kurus seperti itu bisa
mengeluarkan suara begitu keras.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pak tua itu sepertinya kaget mendengar
pertanyaan Guan Ning tapi sambil tertawa dia
menjawab, "Itu adalah suara kami, apakah di sini
masih terlihat ada orang lain?"
Sikapnya dingin, wajahnya tenang, tawanya
membuat orang merasakan kalau dia adalah
seorang yang ramah dan juga hangat.
Semenjak Guan Ning berkelana, orang yang
ditemuinya pasti orang aneh dan misterius, kalau
tidak orang itu pasti sombong dan kejam, sekarang
dia melihat tawa mereka begitu hangat. Guan Ning
segera merasakan kalau kedua pak tua ini adalah
orang baik, dia mengangguk dan menjawab, "Dia
pergi tanpa pamit. Akupun tidak mengerti, dia
pergi ke manapun, aku tidak tahu."
Perawakan kedua pak tua ini, yang satu tinggi,
sedangkan yang satu lagi agak pendek. Pak tua
yang tinggi itu tawanya terlihat ramah. Pak tua
yang lebih pendek terlihat lincah, dahinya tinggi,
hidung sedikit berbentuk betet, dan sedikit licik,
tapi kelicikan ini tidak terlalu kentara.
Sekarang dahinya tampak mengerut dan bertanya, "Apakah kalian bersama-sama datang ke
sini?" Guan Ning merasa ragu menjawab, tapi dia tetap
menjawab, "Ya."
Pak tua ini bertanya lagi, "Apa marganya" siapa
namanya"apa tujuan kalian pergi ke utara" Kau
pasti tahu alasannya."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia berturut-turut mengajukan 3 pertanyaan,
hati Guan Ning segera bergerak dan berpikir,
"Orang ini begitu teliti menanyakan tentang Wu Bu
Yun. Apakah di antara mereka pernah ada
perselisihan besar?"
Dia teringat kepada sikap Wu Bu Yun tadi. Dia
segera menjawab, "Walaupun sepanjang perjalanan
kami bersamaan, tapi kami bukan teman yang
sudah kenal lama. Aku hanya tahu kalau namanya
adalah Wu Bu Yun, yang lainnya aku tidak tahu."
Walaupun dia dan Wu Bu Yun bukan teman
lama tapi selama setengah hari bersamanya,
mereka menjadi akrab karena itu Guan Ning
menutupi keadaan bahwa Wu Bu Yun datang
bersama dengan Gong Sun Zuo Zu dengan tujuan
berobat. Tampak kedua pak tua itu komat kamit sambil
mengucapkan, "Wu Bu Yun...."
Pak tua yang pendek tampak bertepuk tangan
dan berkata, "Dari tadi aku sudah yakin kalau
pemuda itu memang dia, tapi kau tidak percaya,
sekarang kata-kataku tidak salah lagi!"
Pak tua yang tinggi itu terdengar menarik nafas,
"Anak itu...."
Tiba-tiba lengan bajunya tampak dilambaikan,
angin kuat dikibaskan ke belakang, punggung
mereka menghadap pintu. Di antara mereka masih
ada jarak sekitar 30-40 centimeter. Sekarang
terlihat ada bayangan seseorang yang ingin keluar
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dari jarak itu. Mereka tidak membalikkan kepala,
juga tidak perlu melihat, hanya mengibaskan
lengan baju saja mereka bisa menghentikan
gerakan bayangan gemuk yang ingin keluar itu.
Hanya dalam waktu sekejap terdengar suara
teriakan kemudian terdengar suara tawa manja.
Perempuan bersuara manis itu berkata, "Aku
menyuruhmu jangan menyenggolku, kau tidak
percaya kepadaku."
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kemudian terdengar suara teriakan lagi. Perempuan ini tertawa lagi dan berkata, "Zhong
Nan Hei Sha Shou benar-benar mengejutkan
orang. Tuan Tan, kau yang membunuh keempat
orang ini, cepat cari akal dan bawa mereka pergi."
Guan Ning kaget. Dia berpikir, "Apakah hanya
dalam waktu singkat tadi Huang He San Jiao
sudah mati?"
Karena itu dia menarik lehernya lebih panjang
untuk melihat keadaan di dalam, tampak meja
yang ada di kamar itu sudah terguling, lilin yang
terpasang di meja itu berada di tangan pelayan
perempuan itu. Keenam laki- laki tegap itu tampak
ketakutan dan mereka berdiri di sudut ruangan.
Perempuan itu dan Tan Qing yang berbaju hitam
berdiri berhadapan, di bawah kaki mereka terkapar
mayat Huang He San Jiao dan Tie Jin Gang.
Angin menghembus punggung Guan Ning, dia
merasa udara semakin dingin, dia mundur
Dewi KZ http://kangzusi.com/
selangkah, tapi di depannya terlihat telapak tangan
kurus menyerang ke arahnya.
Walaupun serangan ini di luar dugaannya, tapi
serangan itu datang sangat lamban.
Dia merasa kaget, dia mencoba menahan dengan
tangannya, dia melihat serangan ini datang dari
pak tua yang berbadan pendek.
Dia membentak, "Tuan, ada apa ini?"
Terlihat pak tua ini tersenyum, begitu telapak
yang tadi dikeluarkan ditarik kembali, tapi telapak
ini sudah melewati telapak Guan Ning dan
menyerang ke tubuh Guan Ning. Guan Ning
merasa kaget, dengan cepat tangannya mencoba
menahan. Tapi pak tua itu tiba-tiba tertawa terbahak-
bahak, dengan cepat telapak tangannya mencengkram pergelangan Guan Ning dan bertanya, "Siapa kau sebenarnya" Kau murid
siapa" Kelihatannya kau pemuda yang kaya,
mengapa menyamar menjadi seorang kusir dan
orang rendahan?"
Pak tua itu memang lihai, hanya dalam waktu
sebentar dia bisa tahu identitas Guan Ning.
Guan Ning merasa marah dan berkata, "Aku
siapa dan berasal dari mana, apakah semua ini
ada hubungannya denganmu?"
Kata-katanya baru selesai, dia merasa pergelangan tangannya panas seperti ada bara api,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tangannya yang memegang pak tua itu tiba- tiba
seperti penjepit besi yang baru dikeluarkan dari
bara api. Dia berusaha menahan rasa sakit yang sangat
tidak mengenakkan ini, diam-diam dia mengatur
tenaga dalamnya. Terdengar pak tua itu berkata,
"Memang kita tidak ada hubungannya, tapi
temanmu dan aku ada hubungan erat. Apa
rencana kalian" Dan dia sekarang pergi ke
mana...." Dengan dingin dia berkata, kemudian dia
berhenti bicara, sorot matanya berubah. Dia
melihat Guan Ning dan berkata, "Kakak, walaupun
ilmu silatnya tidak terlalu
tinggi, tapi dia mempunyai kekuatan menyedot tenaga. Tenaga
telapakku tersedot banyak. Kakak, apakah kau
tahu, di dunia persilatan ini perkumpulan mana
yang mempunyai ilmu silat semacam itu?"
Ilmu silat Guan Ning memang seperti yang
dikatakan pak tua itu. ilmu silatnya tidak tinggi
tapi tenaga dalam yang dipelajarinya adalah ilmu
tenaga dalam yang sudah lama menghilang.
Apalagi dia masih muda. Jika pak tua itu
bertarung dengan Guan Ning, maka Guan Ning
sudah pasti bukan lawannya, hanya dalam
beberapa jurus dia pasti akan kalah, tapi jika pak
tua mengadu tenaga dalam dengan Guan Ning
belum tentu pak tua itu bisa menang.
Kedua pak tua itu tidak lain adalah tetua Tai
Hang Shan, aliran Ci Xie (sepatu ungu). Mereka
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sangat terkenal, mereka dijuluki Tai Hang Shuang
Lao (sepasang jago tua dari Tai Hang). Yang satu
bernama Le Shan (gunung) yang satu bernama Le
Shui (air). Di dunia persilatan mereka sangat
dihormati, sekarang mereka sedang beradu tenaga
dalam dengan seorang pemuda yang terlihat lemah,
peristiwa ini benar-benar jarang terjadi. Tentu
kelakuannya membuat orang terkenal seperti Le
Shui kaget. Pak tua yang agak tinggi dan bernama Le Shan
bertanya ragu, "Apakah benar?"
Pelan-pelan dia mengerakkan telapak tangannya
dan memegang pergelangan Guan Ning, tidak
disangka Guan Ning membalas kemudian pergelangan tangannya diputar. Dia terlepas dari
cengkraman pak tua Le Shui. Tai Hang Shuang Lao
benar-benar terkejut dan mereka membentak.
(Oo-dwkz-lav-oO)
Dewi KZ http://kangzusi.com/
BAB 8 : Tamu aneh yang meminta nyawa
Di belakang Tai Hang Shuang Lao terdengar
tawa seseorang. Perempuan itu tertawa dan
berkata, "Tidak disangka anak ini mempunyai ilmu
sebagus ini, membuat Tai Hang Shuang Lao tidak
bisa mencengkram, ini benar- benar bagus."
Karena Guan Ning sudah mengeluarkan tenaga
besar, sekarang dia merasa darah di dalam
tubuhnya terus bergejolak. Dia beristirahat sebentar, setelah itu baru membuka matanya,
terlihat wajah kedua pak tua itu sangat marah.
Tapi perempuan itu tertawa sambil lewat dari sisi
pak tua itu dia melihat Guan Ning lalu berkata,
"Hei! Anak muda, mengapa kau membuat kedua
orang ini menyerangmu?"
Dia bertanya kepada Guan Ning, tapi sebenarnya
menertawakan Tai Hang Shuang Lao, dengan
kedudukan seperti Tai Hang Shuang Lao tidak ada
alasan mereka untuk bisa menyerang pemuda
lemah ini, jika kabar ini tersebar ke dunia
persilatan, muka mereka akan ditaruh di mana.
Guan Ning sangat pintar, dia mengerti apa
maksud perkataan perempuan itu, diam-diam dia
merasa sangat berterima kasih kepadanya. Tadi dia
tidak suka dengan kekejamannya, sekarang perasaan itu sudah berkurang.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Betul saja, Tai Hang Shuang Lao benar- benar
merasa marah, sorot mata mereka menjadi tajam
seperti pisau pada saat melihat perempuan ini
tetapi perempuan itu hanya tertawa dan berkata
lagi kepada Guari Ning, "Mengapa kau tidak bicara
sama sekali" Aku tahu kau sudah bersalah kepada
kedua pak tua ini! Anak muda, mengapa kau
begitu kasar" Cepat minta maaf kepada kedua
orang tua ini!"
Wajah Tai Hang Shuang Lao tampak bertambah
pucat. Api yang terlihat di mata mereka seakan-
akan siap keluar dari tempatnya. Guan Ning
terkejut, "Mengapa kedua pak tua ini seperti
membenci perempuan ini" Mengapa mereka tidak
menjawab dan juga tidak berani menyerang
perempuan ini?"
Terlihat kedua pak tua itu dengan sorot mata
benci melihat perempuan ini. Akhirnya mereka
berkata, "Kami sudah tua sedangkan kau masih
muda, jika kau berbuat seperti ini, pada saat
pelindungmu roboh, kau.... apakah kau tidak takut
kalau orang dunia persilatan akan membunuhmu?"
Karena marah perkataan pak tua itu tidak begitu
lancar, perempuan ini segera terdiam dan tawanya
seperti ditarik kembali, dari sudut matanya terlihat
hawa membunuh. Dengan pelan perempuan itu berkata.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Aku lihat kau sudah tidak muda, maka aku
menyebutmu dengan pak tua, seharusnya kau
tahu diri, apa itu yang disebut pelindung, apakah
aku Shen San Niang harus terus mengandalkan
dia?" Wajah Tai Hang Shuang Lao terlihat lebih marah
lagi, dari pantulan cahaya lilin yang dipegang
pelayan itu, terlihat kedua wajah pak tua itu
sangat pucat. Kemudian pak tua yang bernama Le
Shan berlari keluar, dalam sekilas dia sudah
menghilang di dalam kegelapan yang tanahnya
dipenuhi dengan salju. Perempuan itu berbalik dan
melihat Guan Ning lalu berkata, "Anak muda,
jangan terus berdiri di bawah salju."
Suaranya penuh dengan kelembutan tidak ada
seorangpun yang menyangka kalau perempuan itu
mempunyai kemampuan membuat Tai Hang
Shuang Lao pergi dari sini.
Wajah Guan Ning menjadi merah. Dia maju
sedikit dan berkata, "Terima kasih karena Nyonya
sudah membantuku."
Sekarang baru terlihat dipergelangan tangannya
ternyata ada bekas telapak tangan berwarna ungu.
Bekas itu belum menghilang sampai sekarang.
Guan Ning berpikir, "Tenaga telapak Pak Tua Le
Shui benar-benar hebat."
Guan Ning tidak tahu jika dia tidak berlatih
tenaga seperti yang diajarkan dalam saputangan,
mungkin sekarang pergelangannya telah patah.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Perempuan itu seperti tidak mendengar kata-
kata Guan Ning pada saat mengucapkan terima
kasih. Dia berkata sendiri, "Suasananya benar-
benar membuat orang kesal."
Dia menolehkan kepalanya dan berkata, "Anak
Hong, apakah kau tahu dari sini ke kota Bei Jing
harus berapa jauh lagi" Apakah besok kita bisa
sampai di sana" Kalau tidak bisa, kita benar-benar
akan terlambat."
Kemudian dia mengeluarkan telapak kanannya
untuk dilihat. Terlihat tangannya kecil dan
terpasang sebuah cincin emas. Cincin itu berbentuk manusia karena sinar lampu redup,
maka Guan Ning tidak bisa melihat dengan jelas.
Guan Ning ingin bertanya kepada perempuan itu,
tapi tiba-tiba terdengar ada suara dingin yang
berkata, "Walaupun hari ini nyonya bisa sampai ke
sana, tapi tetap terlambat."
Suaranya dingin dan tidak berperasaan. Nada
bicaranya seperti mengejek, wajah perempuan itu
berubah, mata yang tadinya terlihat ramah dan
lembut tiba-tiba berubah menjadi dingin dan
tajam, dengan dingin diapun bertanya, "Apa yang
kau maksudkan?"
Wajah
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Shou E (Shou=kurus, E=semacam sebutan) Tan Qing terlihat sinis. Dia membereskan
kumisnya sambil melihat salju yang masih terus
turun, "Walaupun Nyonya berangkat hari ini, aku
sangsi"heehhl"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning sudah berada di luar, setelah
mendengar kata-kata mereka, hatinya tergerak.
Tapi karena dia berjalan semakin menjauh dari
tempat itu, kata-kata mereka berikutnya tidak
terdengar jelas.
Guan Ning merasa sangat kacau, malam ini
semua orang yang ditemuinya di penginapan itu
mempunyai identitas yang
sangat misterius.
Semua ini tidak ada hubungan dengannya, hanya
saja hubungan antara kedua orang pak tua itu
dengan Wu Bu Yun membuatnya merasa aneh.
Mengapa Wu Bu Yun pergi tanpa pamit" Dan
mengapa dia pergi begitu tergesa-gesa, benar-benar
membuat Guan Ning bingung.
Begitu dia melewati kamar sepanjang penginapan, ternyata kamar-kamar itu
tidak berpenghuni. Dia ingin tertawa, perampok seperti
Tie Jin Gang benar-benar bernasib buruk. Pilih
punya pilih, sasarannya ternyata pesilat-pesilat
tangguh. Di pekarangan depan, keretanya dan kereta Wu
Bu Yun masih ada di sana. Kedua kudanya sudah
seharian berlari, ditambah lagi sekarang sudah
malam dan udara terasa dingin. Tapi kuda-
kudanya masih tampak sangat bersemangat, sama
sekali tidak terlihat lelah. Dibandingkan dengan
kuda-kuda lain jelas terlihat berbeda. Guan Ning
adalah anak dari orang kaya, kali ini dia berkelana
pergi ke tempat jauh, pasti dia akan memilih kuda
Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang bagus, tapi kuda milik Wu Bu Yun juga
bukan kuda biasa.
Malam semakin larut, angin dan salju sudah
berhenti. Guan Ning membereskan letak bajunya,
dengan langkah besar dia berjalan ke arah
keretanya. Tiba-tiba terdengar suara rintihan.
Guan Ning terkejut, segera dia berlari ke arah
keretanya untuk melihat"ternyata pintu kereta
kuda Guan Ning setengah terbuka. Di dekat pintu
terlihat ada seorang laki-laki tegap terbaring di
bawah, di sisi laki-laki itu terlihat ada pelayan yang
membuka pintu untuk mereka tadi, mereka
terbaring di sana, mereka terus merintih.
Guan Ning sangat terkejut, dia melihat dengan
bantuan sinar bulan, Laki-laki yang mengenakan
baju putih yang terbuat dari kulit kambing sudah
dipenuhi dengan darah. Orang yang tadi menyamar
sebagai pelayan, punggungnya penuh dengan
darah, di sisi tempat mereka berbaring ada tulisan
yang terukir dengan pedang.
"Berbuat ceroboh, harus dihukum!"
Salju yang baru turun menutupi ukiran huruf
tersebut. Guan Ning melihat huruf yang tertulis di
bawah, dia merasa malu dan menyesal, dia hanya
bisa bengong sambil berdiri.
Guan Ning tahu kalau kedua orang itu pada
waktu dia dan Wu Bu Yun masuk ke ruangan itu,
diam-diam mereka keluar dan melihat isi kereta,
mereka ingin tahu barang apa yang dibawa Guan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ning, begitu mereka melihat hanya ada seorang
pasien yang sedang terluka pasti mereka sangat
kecewa, mungkin mereka tadinya berniat membunuh orang yang ada di dalam kereta. Waktu
itu tentu ada seseorang di belakang mereka,
karena mereka terluka di bagian punggung,
membuktikan bahwa mereka dilukai dari belakang.
Orang yang diam-diam telah menolong Gong Sun
Zuo Zu dan pelajar berbaju putih ini pasti tidak
suka dengan kecerobohan Guan Ning dan Wu Bu
Yun, karenanya tulisan yang terukir di tanah
dipenuhi dengan salju, memberi peringatan kepada
mereka. "Siapakah orang itu?"
Guan Ning berdiri dengan terpaku di bawah
tiupan angin dingin. Diam-diam dia bertanya pada
dirinya sendiri. Dia teringat 3 hari yang lalu di
perpustakaannya, tiba-tiba melayang dua pedang
satu golok ke dalam perpustakaan, dan kemarin
pagi di atas meja ada kiriman telinga manusia yang
terbungkus kertas. Diam- diam dia berpikir,
"Semua tentu dilakukan oleh satu orang, dia
melindungiku, tapi mengapa tidak mau bertemu
muka denganku?"
Guan Ning terus berpikir, tidak terpikir olehnya
siapa kenalan yang mempunyai ilmu silat tinggi
dan terus berada di belakangnya, dan orang itu
selalu melakukan hal-hal misterius.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Ling Ying?" Dia berkata sendiri, "Apakah ini
adalah perbuatan Ling Ying" Kau.... kau....
mengapa kau tidak mau bertemu denganku?"
Kuda terlonjak kaget lalu meringkik.
Segera Guan Ning tersadar, dengan cepat dia
membuka pintu kereta. Pelajar berbaju putih itu
masih tertidur tidak sadarkan diri. Gong Sun Zuo
Zu pun masih tertidur nyenyak. Guan Ning merasa
pesilat tangguh yang sedang terluka parah ini
masih bisa tertidur, mereka benar- benar bernasib
baik. Dia tidak tahu bahwa Gong Sun Zuo Zu bisa
tertidur lelap karena sudah ditotok oleh Wu Bu
Yun pada nadi tidurnya.
Guan Ning melihat kedua pesilat tangguh itu
dalam keadaan aman dan tidak terganggu, baru
dia berani menarik nafas lega. Tiba-tiba dia merasa
bumi dan langit begitu sepi. Suara ringkikan kuda
dan suara rintihan sudah berhenti, kecuali suara
angin, tidak terdengar suara lainnya.
Malam musim dingin begitu dingin dan malam
begitu sepi, tiba-tiba dia merasa rasa sepi adalah
suatu hal yang menakutkan.
Sekelilingnya terasa begitu sepi, sewaktu menuntun kereta kedua, tampak bayangan seseorang berwarna hijau terbang dengan lincah
dan duduk ke depan kereta.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kemudian bayangan kedua berlari ke arahnya.
Bayangan kedua datang lebih cepat dari bayangan
pertama. Guan Ning masih bengong karena takut melihat
bayangan pertama, telinganya hanya mendengar
suara ring yang berbunyi. Kereta berhenti di
halaman dan keluar dari penginapan. Terdengar
suara manja setengah berteriak, "Aku pinjam
keretamu sebentar...."
Kata-kata berikutnya tertutup oleh suara ringkikan kuda dan suara roda yang berderit.
Perubahan tiba-tiba dari awal sampai akhir
terjadi begitu cepat.
Guan Ning yang berada dalam keadaan terkejut
tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah dia merasa
agak tenang, baru dia berteriak, "Jangan pergi!"
Begitu dia keluar dari pintu penginapan,
ternyata kereta sudah menjauh, hanya terlihat
bayangan kereta yang samar-samar, sekarang dia
belum bisa memikirkan apa-apa. Dia tahu orang
yang membawa kereta adalah perempuan itu dan
pelayannya, jangankan membawa satu kereta, 10
kereta dibawapun Guan Ning tidak akan sakit hati.
Tapi"dia teringat pasien yang ada di dalam
kereta, dia mulai merasa semua berbahaya, karena
itu dia merasa kakinya mulai lemas, jika seseorang
pernah merasakan hantaman yang tiba-tiba terjadi,
pasti tahu bagaimana perasaan yang dialami Guan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ning. Karena tidak bisa mengungkapkan ataupun
melukiskannya. Bumi dan langit berubah.
Dengan cepat Guan Ning berlari ke kereta satu
lagi. Dia membuka pintu, pelajar berbaju putih
tampak dengan tenang tertidur dan ditutupi oleh
selimut mewah. Guan Ning menarik nafas panjang.
Tapi.... Nafasnya belum stabil, nafasnya seperti membeku. Karena dia teringat kepada Gong Sun Zuo Zu
yang sedang terluka parah, dia dibawa ke sini
dengan tujuan mencari tabib dan mengobati
lukanya. Segera dia berlari ke depan tapi bayangan kuda
dan kereta sudah tidak terlihat.
Malam begitu gelap, angin terasa begitu dingin,
suasana gelap seperti batu yang terus menimpa
kepalanya. Guan Ning sudah tidak kuat menahan
hantaman ini. Badannya oleng, dengan lemas dia
menyandar ke pintu kereta. Malam menghilang,
anginpun menghilang. Dia tidak bisa merasakan
apa-apa lagi. Bumi dan langit seperti kosong.
Apa yang terjadi selanjutnya, dia tidak berani
memikirkannya lagi juga tidak bisa menggantikan
apa yang telah berlalu, dia mengepal tangannya
dan memukul dadanya, dia merasa sangat marah,
marah dan marah, mengapa dia bisa berbuat
Dewi KZ http://kangzusi.com/
begitu bodoh" Dia tidak tahu mengapa kedua
kereta itu dikeluarkan, kalau saja dia menggendong Gong Sun Zuo Zu dan memasukkannya ke dalam kereta yang sama
dengan pelajar berbaju putih, pasti tidak akan
terjadi apa-apa"
Kedua kereta dikeluarkan, apakah mungkin dia
bisa membawa kedua kereta itu berbarengan"
Dia memukul lagi dadanya.
Sewaktu dia sedang merasa menyesal dan marah
kepada dirinya sendiri, dari dalam kegelapan
muncul bayangan seseorang. Dia sedang tertawa
dingin kepadanya, tawanya terdengar oleh Guan
Ning. Guan Ning mencari- cari sumber suara itu,
terlihat Shou E Tan Qing berada di sisinya.
Walaupun Guan Ning sudah melihat ada
bayangan orang tapi hatinya terasa kosong. Shou E
Tan Qing dengan pandangan aneh melihatnya.
Pesilat pedang yang dari Zhong Nan itu tahu bahwa
kakak-kakak seperguruannya yaitu Wu Yi Du Xing
terbunuh di Wisma Si Ming. Maka diapun segera
berangkat ke utara, dia pergi ke kota Bei Jing
untuk mengunjungi pemuda kaya yang membawa
pulang pembunuh itu. Tapi dia tidak tahu bahwa
pemuda yang berada di depannya adalah orang
yang dicarinya selama ini.
Tidak sengaja dia bertemu dengan musuh yang
beberapa tahun lalu hampir membuatnya mati di
Huang He karena dia tidak bisa berenang dan dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membalaskan dendamnya yang sudah lama tersimpan. Dengan segala macam perkataan sinis
dia berhasil membuat perempuan itu pergi
walaupun masih turun salju. Dalam waktu satu
malam dia berhasil melakukan perbuatan yang
dianggapnya menyenangkan. Karena
itu dia merasa hatinya sangat gembira, dia ingin mencari
seseorang untuk berbagi kesenangannya.
Dia berhenti di depan Guan Ning dan berkata,
"Orang hidup di dunia hanya beberapa tahun,
sewaktu kita lahir kita tidak membawa apa-apa,
matipun tidak membawa apa-apa. Kau hanya
kehilangan satu kereta kuda, tidak perlu sedih
sampai seperti itu."
Dia melihat pemuda ini masih terus melihatnya,
seperti tidak mendengar apa yang dikatakannya
tadi. Dia mengerutkan dahi dan berkata, "Anak
muda, apakah kau mendengar kata-kataku tadi?"
Guan Ning menundukkan kepala dan berkata
dengan suara kecil, "Sekarang aku harus bagaimana?" Dia benar-benar bingung. Dia ingat
besok dia berjanji dengan Wu Bu Yun. Saat itu
bagaimana harus berkata pada Wu Bu Yun" Dia
tidak mendengar Shou E Tan Qing bicara apa
kepadanya. Guan Ning terus berkata pada dirinya
sendiri, "Aku pantas mati, pantas mati...."
Shou E Tang Qing mengerutkan dahi kemudian
tertawa, dari balik
baju bagian dada, dia
mengeluarkan uang emas yang tadinya diambil
oleh Tie Jin Gang lalu berkata, "Aku tidak
Dewi KZ http://kangzusi.com/
menyangka kau masih begitu muda tapi begitu
tidak bisa berpikir dengan luas, ambillah ini!
Sekeping uang emas cukup untuk membeli sebuah
kereta kuda lagi." Suara tawanya membuat Guan
Ning sadar. Dia melihat Shou E Tan Qing kemudian
menggoyang kepalanya dan berkata, "Aku tidak
kenal Tuan, mengapa Tuan memberiku uang?"
Shou E Tan Qing tertawa terbahak-bahak.
"Memang betul aku tidak kenal denganmu. Aku
juga tidak mencuri kereta kudamu, tapi uang emas
ini kau ambil saja!" Dia tertawa lagi dan berkata,
"Kalau bukan karena aku telah membuat Shen San
Niang pergi dari sini, dia tidak akan pergi begitu
terburu-buru. Apakah kau tahu semua karena
apa?"ha, ha, ha! Dia takut dia akan terlambat tiba
di sana dan orang itu akan terbunuh! Ha, ha, ha!"
" Dia sengaja menghembus nafas, "Salju turun
begitu lebat, seorang perempuan bila berjalan di
malam hari,, benar-benar akan sulit."
Guan Ning melihatnya. Guan
Ning tidak mengerti apa yang dibicarakan orang itu. Dia
bertanya, "Apa yang tuan maksud" Aku sangat
bodoh, tidak mengerti sama sekali, apalagi dengan
uang emas ini, aku tidak boleh mengambilnya
begitu saja...."
Tawa Shou E Tan Qing berhenti. Dia memotong
kata-kata Guan Ning dan berkata, "Ambil saja uang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
ini. Kereta kudamu dibawa pergi oleh perempuan
itu, walau bagaimanapun tidak bisa diambil
kembali." Guan Ning dengan terkejut bertanya, "Apakah
benar?" Shou E Tan Qing mengangguk, "Mengapa aku
harus berbohong kepadamu?" Dengan senang dia
berkata, "Apakah kau tahu siapa perempuan yang
telah mengambil keretamu?"
Guan Ning menggelengkan kepalanya. Shou E
Tan Qing berkata lagi, "Perempuan itu dijuluki Jue
Wang Fu Ren (Nyonya putus harapan), Shen San
Niang! Di dunia persilatan ini jika bertemu dengan
orang lain mungkin masih ada sedikit harapan.
Tapi jika bertemu dengan dia"Hei, hei, hei! Semua
harus mendengarkan aturannya, kita tidak mempunyai tenaga untuk melawannya karena itu
orang- orang dunia persilatan memberi julukan
Nyonya Putus Harapan kepadanya."
"Putus harapan...." Guan Ning berpikir dengan
seksama. Dia gemetar, persoalan yang paling
ditakuti adalah putus harapan.
Perempuan anggun dan lembut itu bernama
Nyonya Putus Harapan. Namanya sangat dingin.
Shou E Tan Qing tertawa lagi dan berkata, "Ilmu
silat dan ilmu rahasia Shen San Niang lebih tinggi
dari siapapun, dia sangat pintar dan lincah. Yang
membuat orang terkejut adalah apa yang sedang
kau pikirkan, dia hampir bisa menebak semuanya
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan tepat, apa yang ingin kau katakan dia bisa
membantumu mengungkapkannya, dia mempunyai
seorang pelindung kuat. Orang itu bernama Xi Men
Yi Bai. Dia adalah orang yang paling sadis dan
paling dingin di dunia persilatan."
Begitu mendengar nama Xi Men Yi Bai, Guan
Ning terpaku, dia seperti pernah mendengar nama
ini tapi juga seperti tidak mengenalnya. Shou E
Tan Qing berkata lagi, "Selama beberapa tahun
tidak pernah ada seorangpun yang bisa mengambil
keuntungan dari Jue Wang FU Ren. Hei, hei"
dengan beberapa kata aku berhasil membuatnya
terkejut hingga wajahnya pucat hingga dia tega
merampok kereta milik orang lain."
Dia tertawa senang mengakhiri percakapannya
dengan Guan Ning dan uang emas itupun
diberikannya kepada Guan Ning. Sewaktu seseorang sedang merasa sangat gembira, dia pasti
ingin membagikan kegembiraannya dengan orang
lagin. Pak tua sombong itupun melakukan hal
seperti itu. Tapi dia tidak tahu hati Guan Ning tidak akan
ikut senang karena diberi uang emas itu.
Pemuda ini merasa kesal dan menyesal, hatinya
terasa sangat kacau, dia tampak berpikir sebentar,
tiba-tiba dia teringat pada nama Xi Men Yi Bai,
yang tidak lain adalah nama pelajar berbaju putih
itu, kecuali namanya, Guan Ning tidak mengetahui
identitasnya yang lain.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia teringat setiap orang yang Guan Ning temui
di dunia persilatan selalu mengatakan kalau Xi
Men Yi Bai adalah orang yang dingin, kejam, juga
tidak berperasaan.
Sekarang dia bisa menebak, kepergian Jue Wang
Fu Ren Shen San Niang begitu tergesa- gesa ke Bei
Jing karena dia mengkhawatirkan keselamatan Xi
Men Yi Bai, dia juga takut Xi Men Yi Bai akan
dicelakai oleh musuh-musuhnya. Guan Ning
teringat pada 2 pedang 1 golok, dan dua telinga
manusia. "Apakah semua ini adalah perbuatan musuh
yang ingin membunuh Xi Men Yi Bai?"
Dia bertanya pada dirinya, "Siapa yang mengusir
mereka?" Sekarang jika dengan kepala dingin dia bisa
tepat melihat masalah, dia akan disebut pintar oleh
orang lain. Tapi Guan Ning sekarang mempunyai masalah
yang sangat banyak, walaupun dia orang pintar
tapi sekarang dia bingung.
Dia melihat tangannya yang sedang memegang
satu tail uang emas, entah sejak kapan Shou E Tan
Qing memasukkan uang itu ke dalam tangannya,
dia tidak tahu.
Sekarang dia tidak mendengar tawa seperti
orang gila lagi, semua tampak sepi dan sunyi.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pesilat pedang Zhong Nan yang kurus itu entah
sudah pergi ke mana.
Salju mulai turun. Pundak Guan Ning dipenuhi
dengan salju yang baru saja turun. Tapi Guan Ning
tidak berniat untuk membersihkannya, siapa yang
bisa tahu bagaimana perasaan
Guan Ning sekarang. Shou E Ta Qing sudah terkenal selama puluhan
tahun di dunia persilatan, dia hanya pernah gagal
satu kali, kejadiannya adalah ketika di suatu
tempat di dekat Huang He dan karena dia tidak
bisa berenang, bertahun-tahun dia selalu teringat
pada penghinaan ini, dia tidak pernah melupakannya walau hanya sehari.
Hari ini dia berhasil membalaskan dendamnya,
apalagi dia juga telah menertawakan Nyonya Putus
Harapan yang sedang sial, hatinya merasa gembira,
setelah memberikan uang kepada Guan Ning,
diapun langsung pergi.
Kota Wang Pin Gou walaupun letaknya dekat
dengan kota Bei Jing, tapi tidak banyak orang yang
lewat ke kota itu, karena itu kota ini tidak begitu
makmur, apalagi sekarang sudah malam, di
jalanan tidak tampak seorangpun, lampu sudah
dipadamkan. Penginapan itu terletak di ujung
jalan, Shou E Ta Qing keluar dari pintu utama dan
terus berjalan keluar kota itu.
Di malam musim dingin, dijalan yang sepi, jika
bukan karena dia sudah terbiasa berkelana di
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dunia persilatan dan tidak mempunyai ilmu silat
tinggi, siapapun tidak akan ada yang berani
berjalan sendiri di tempat terpencil seperti ini.
Diam-diam dia tertawa sendiri kemudian dengan
langkah besar dia berjalan. Walaupun tidak
menggunakan ilmu meringankan tubuh, tapi
kecepatan larinya bisa mengagetkan orang. Apalagi
sekarang hatinya mulai merasa senang dan tenang,
langkahnya seperti berjalan di atas awan.
Hanya dalam waktu sekejap dia sudah berjalan
sejauh 1 kilometer lebih, tapi langkahnya semakin
melambat, walaupun dia seorang pesilat tangguh,
tapi berjalan di malam hari seperti itu bukan hal
yang mudah. "Aku berjalan begini tergesa-gesa, untuk apa aku
berjalan seperti itu?"
Diam-diam dia menertawakan dirinya sendiri,
karena itu langkahnya mulai melambat. Tiba-tiba
dia melihat ada sebuah rumah di kejauhan setelah
dia melihat kedua tangannya digerakkan, dia
secepat kilat berlari ke arah rumah itu.
Setelah beberapa kali dia berjalan turun dan
naik, dia sudah masuk ke dalam hutan, rumah itu
tidak begitu besar tapi terlihat cukup mewah dan
indah. Shou E Ta Qing tertawa, dia berpikir, "Perkiraanku tidak meleset, ternyata sebuah kuil."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Karena itu dia tidak berpikir panjang lagi dia
segera meloncat masuk dari tembok yang sudah
ambruk, dia juga mengeluarkan sebatang korek api
dan kemudian terlihat cahaya redup.
Tapi.... Terlihat ada sedikit cahaya lain dari sudut
dinding
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
terdengar 2 suara orang yang mendatanginya, terdengar suara orang tua mengikuti suara langkah, dengan nada malas-
malasan dia berkata, "Sudah jam 2 dini hari,
mengapa langit tampak masih gelap, Heehh"
malam musim dingin, langit terang selalu lama!"
(Oo-dwkz-lav-oO)
Guan Ning yang masih memegang uang dan
terpaku melihat salju yang terus turun, tiba- tiba
terdengar suara gembreng penjaga malam, mendengar suara itu dia merasa terkejut, dia ingin
bersembunyi ke dalam ruangan tadi tapi dia sudah
mendengar penjaga malam membentak, "Siapa"
Mengapa malam-malam berdiri di tempat seperti
ini?" Guan Ning menghela nafas. Dia tahu dia akan
menemui masalah lagi. Dia takut penjaga malam
akan melihat ada 2 mayat di keretanya. Perlu
diketahui bahwa Guan Ning lahir dari keluarga
kaya, dia tidak berani melakukan perbuatan yang
melanggar hukum. Walaupun bukan dia yang
membunuh kedua orang itu, tapi dia takut dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
akan dicurigai. Perasannya memang berbeda
dengan orang-orang dunia persilatan, jika Guan
Ning adalah Tie Jin Gang, mungkin penjaga malam
itu sudah dibunuhnya.
Begitu ada orang yang menyahut dan keluar, dia
mengerutkan badannya dia mengenakan mantel
tebal dan sudah usang, tangannya memegang
lampion, dia adalah seorang penjaga malam yang
sudah tua, dengan mata tuanya dia melihat Guan
Ning lalu bertanya, "Anak muda, malam-malam
begini kau sedang melakukan apa" Kau sudah
berjanji dengan siapa" Heehh"kelakuan anak
muda memang seperti kucing malam. Apakah kau
sama seperti diriku takut tidak bisa hidup lama
sehingga pada malam hari tidak berani tidur?"
Kata-kata orang tua itu terdengar hangat dan
sikapnya tampak bersahabat, Guan Ning merasa
ada orang yang begitu baik dan bersahabat kepada
orang lain. Melihat dia yang bersikap seperti itu,
Guan Ning menjadi tidak curiga pada orang tua itu.
Dia tertawa seakan- akan berterimakasih, dia
segera teringat sesuatu dan diapun bertanya, "Pak
tua, ada seorang teman yang tiba-tiba mendapatkan penyakit, dia ingin pergi ke Miao
Feng Shan untuk berobat. Apakah Anda tahu jalan
mana yang harus ditempuh menuju Miao Feng
Shan?" Penjaga malam tua itu menyahut, "Oh!" Dia
menyinari kereta dengan lampionnya, hati Guan
Ning berdebar-debar, dia takut sinar lampion itu
Dewi KZ http://kangzusi.com/
akan menyinari kedua mayat yang ada di bawah
kereta. Guan Ning tidak tahu kalau mata orang tua ini
sudah tidak bisa melihat jauh lagi. Di malam hari
yang begitu gelap, menyuruhnya melihat sejauh 2-
3 meter, ditambah dengan 2-3 lampion juga belum
tentu dia bisa melihat ke dalam kereta kuda yang
gelap. Terlihat pak tua ini terus menyinari lampionnya
ke dalam kandang kereta kuda kemudian dia
berkata, "Apakah di dalam sana ada sebuah kereta
kuda" Hehhh"Kudanya masih terpasang di kereta,
ternyata malam- malam begini kau masih ingin
pergi ke Miao Feng Shan. Miao Feng Shan sudah
tidak jaUh dari sini, keluarlah dari kota ini lalu
ambil jalan ke sebelah barat, kira-kira sejauh 1
kilometer dari sana kau harus berbalik ke utara.
Sebelum pagi tiba kau pasti sudah sampai di Miao
Feng Shan. Tapi.... mengapa aku tidak pernah tahu
kalau di Miao Feng Shan ada seorang tabib?"
Kemudian gembreng itu dipukulnya lagi. Pak tua
itu tampak menggelengkan kepala, dengan terseok-
seok dia pergi dari sana. Sambil menggelengkan
kepala dia mengeluh, "Masih muda tubuh pastinya
lebih sehat dariku, meskipun malam dan gelap, dia
masih berniat akan pergi...."
Guan Ning melihat bayangan pak tua yang pergi
dari sana, dia melihat kehidupan pak tua yang
begitu biasa, dia merasa kasihan. Tapi dia berpikir
lagi, walaupun kehidupan pak tua itu sangat biasa
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tapi dia merasa senang dan mantap melangkahkan
kakinya, dia tidak membenci orang-orang juga
tidak merasa malu kepada Tuhan, karena dia
merasa bertanggung jawab atas hidupnya sendiri.
"Tapi, sekarang aku harus bagaimana", dia
menunduk dan berjalan ke halaman, dia berjalan
ke arah keretanya, sekarang dia lebih menginginkan kalau perempuan tadi yang membawa kereta ini, sekarang dia mulai merasa
bersalah kepada orang-orang yang ada di dunia ini.
Dia naik ke atas kereta, pecut dibunyikan. Kuda
meringkik, rodapun mulai berputar....
Kereta berjalan dengan cepat, dia keluar dari
kuil itu dan memasuki jalan yang tampak gelap,
suara roda berputar memecah kesunyian malam.
Guan Ning menegakkan dadanya, menarik nafas
panjang, angin dan salju berjatuhan menimpa
wajahnya, rasa dingin yang menusuk mengembalikan pikirannya yang sempat tenggelam, karena itu keretapun berjalan lebih
kencang. Dia terus memperhatikan jalanan di sana,
tangan kirinya memegang tali kekang kuda, tangan
kanan memegang pecut, dengan tangannya dia
menahan terpaan salju yang terus turun, karena
salju-salju itu menghalangi penglihatannya, malam
begitu gelap ingin mengenali arah jalan adalah hal
yang sulit. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tiba-tiba.... ada bayangan dengan tergesa- gesa
keluar dari jalan itu, tangannya melambai,
sepertinya dia ingin menghentikan kereta itu.
Kedua alis Guan Ning tampak bertaut sedikit
ragu, keretanya berjalan melewati orang itu dia
merasa ragu apakah dia berhenti atau meneruskan
keretanya, akhirnya dia memutuskan untuk
menghentikan kereta, begitu kereta berhenti
terdengar orang itu terus merintih.
Guan Ning membalikkan badannya untuk
melihat, orang itu berusaha berjalan tapi akhirnya
roboh, di dalam kegelapan Guan Ning sempat
melihat bentuk orang itu. Dia benar- benar
terkejut"orang itu terluka parah dan tak lain
adalah pak tua kurus tadi, Shou E Tan Qing.
Dengan kaget Guan Ning segera turun dari
kudanya, mereka bukan teman, tapi sifat Guan
Ning memang seperti itu, begitu melihat ada orang
yang terkena musibah, walaupun mereka tidak
saling kenal, tapi dia pasti akan segera menolong
orang itu. Apakah dia akan mengalami bahaya
atau tidak, Guan Ning tidak pernah mau berpikir
jauh. Shou E Tan Qing merintih kemudian dia
berusaha mengangkat kepalanya, sekarang terlihat
dengan jelas orang yang berdiri di hadapannya
adalah pemuda yang terus bengong tadi.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning sudah memapah pak tua itu. Dengan
cemas dia bertanya, "Tetua, Anda terluka! Dimana
Anda terluka di mana?"
Shou E Tan Qing menghembus nafas panjang,
dia bersandar di tubuh Guan Ning. Apa yang Guan
Ning tanyakan, dia hanya menjawab dengan
gelengan lemah, sampai sekarang Guan Ning
belum tahu tetua itu terluka karena apa"
Guan Ning terpaksa menggendongnya masuk ke
dalam kereta dan meletakkannya di sisi Xi Men Yi
Bai, jika mata Shou E Tan Qing masih bisa melihat
dengan jernih dan otak masih bisa berpikir dengan
jelas, dia pasti bisa mengenali wajah orang yang
ada di sisinya, malah mungkin akan meloncat
bangun. Tapi sekarang dia merasa tubuhnya sudah lemas
dan rasa itu terus menyerang ke arah jantungnya,
nasib orang memang seperti itu, aneh dan kejam,
nasib bisa membuatmu mencari orang yang ingin
kau cari, tapi dia juga membuatmu bertemu
dengan orang yang tidak ingin kau temui.
Dari luar kereta itu terlihat sangat biasa, tapi di
dalam sangat bagus, empat sudut kereta terpasang
lampu kecil, Karena Guan Ning merasa bingung
maka lampu belum sempat dinyalakan.
Kali ini dia keluar rumah, bertekad akan
berkelana di dunia persilatan, maka dia mempersiapkan segala keperluannya dengan sangat sempurna, sekarang dia mengeluarkan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sebatang korek api, menyalakan keempat lampu
kecil yang terletak di sudut kereta, kereta terlihat
sangat terang. Karena sinar terang membuat Shou E Tan Qing
yang matanya masih terbuka sedikit langsung
dipejamkan. Guan Ning melihat baju orang tua ini masih rapi,
tidak ada bekas darah, hanya saja wajahnya
terlihat pucat, nafasnya terdengar lemah, hatinya
bergejolak, "Apakah diapun sudah terkena racun?"
Dia melihat wajah pak tua ini seperti keram,
kemudian wajahnya yang pucat berubah menjadi
hijau, sinar lampu yang redup menyinari wajahnya
yang terlihat begitu menakutkan. Hati Guan Ning
menjadi dingin, terdengar pak tua itu berteriak
kesakitan. Tiba-tiba dia menepuk dadanya kemudian mencengkram mantelnya. Kedua tangannya tampak melayang, terdengar suara CES,
dia merobek mantel kulitnya menjadi 2 bagian.
Angin masuk melalui celah pintu kereta dan
meniup kapas yang keluar dari mantel. Kulit rubah
berwarna krem, di dadanya yang kurus terlihat ada
5 titik bekas darah yang tidak begitu jelas.
Guan Ning merasa kaget, dia melihat kelima titik
noda darah yang tidak begitu jelas itu, muncul 5
titik jarum berwarna hitam, ujung jarum yang
sangat tajam. Jarum sangat kecil, lebih kecil dari
jarum sulam, tapi jarum sekecil itu bisa menembus
Dewi KZ http://kangzusi.com/
mantel dan menancap di permukaan kulit. Benar-
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
benar membuat Guan Ning tidak mengerti.
Guan Ning dengan bengong melihat kelima titik
itu, dia teringat sewaktu di jembatan Si Ming,
senjata rahasia yang dilihat pada saat menyerangnya, dia teringat pada kata-kata Pendeta
Wu Dang berbaju biru, ".... menurut tebakan
pendeta berbaju biru, pada saat di jembatan Si
Ming ada senjata rahasia yang menyerangnya dan
itu adalah senjata rahasia terkenal milik E Mei Bao
Nang. Di dalam kantong milik E Mei Bao Nang
terdapat 7 senjata rahasia yang paling ganas
racunnya, dan salah satunya adalah Luo Hou Shen
Zhen...." Guan Ning berteriak, "Apakah semua ini karena
Luo Hou Shen Zhen?"
Tubuh Shou E Tan Qing bergetar, entah datang
tenaga dari mana, tiba-tiba dia memberontak
bangun dan dengan kaget berkata, "Benar aku
adalah Shou E Tan Qing.... aku tidak menyangka
di dalam kuil ada 2 orang bersaudara itu...."
Dia mengerutkan dahinya dan berkata, "Aneh,
mdngapa 2 bersaudara itu bisa datang ke sini dan
bersembunyi di dalam kuil...."
Kata-katanya berhenti, sorot matanya mengeluarkan sedikit cahaya berkilau.
Guan Ning bertanya, "Di mana Tetua telah
bertemu dengan mereka" Mengapa Tetua bisa
terkena senjata rahasia mereka?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Karena Guan Ning selalu menganggap orang
yang patut dicurigai dalam persitiwa di Wisma Si
Ming adalah 2 bersaudara E Mei Bao Nang maka
begitu mendengar nama mereka, dia terus
bertanya. Shou E Tan Qing berbaring lagi dan berkata,
"Aku tidak tahu itu mereka, mungkin mereka juga
tidak tahu kalau yang datang ke kuil itu adalah
aku...." Ternyata.... Baru saja dia masuk melalui dinding yang
ambruk itu dan menyalakan sebatang korek api. Di
dalam kuil yang gelap terdengar ada yang tertawa
dingin. Walaupun Shou E Tan Qing sudah lama
berkelana di dunia persilatan, tapi begitu mendengar suara tawa itu dia bergidik karena
kaget lalu berhenti melangkah.
Tawa itu berhenti. Tapi di dalam deru angin
masih terdengar sisa tawa seram itu.
Pergelangan Shou E Tan Qing bergetar. Korek
api langsung dilemparnya, korek api jatuh melewati
jendela kuil dan masuk ke dalam kuil itu.
Tubuhnya yang kurus ikut masuk ke dalam.
Tiba-tiba di dalam ruangan terdengar suara
dingin seseorang yang berkata, "Teman, jangan
khawatir, aku tidak akan mati."
Shou E Tan Qing masuk melalui jendela, dia
mengumpulkan semua tenaga dalamnya. Waktu
Dewi KZ http://kangzusi.com/
itu dari dalam kegelapan muncul benda tajam tapi
lembut yang terbawa oleh suara angin. Shou E Tan
Qing membentak, sebelah tangannya memegang
kusen jendela, lalu dia mundur ke dekat jendela,
gerak refleksnya sangat cepat.
Begitu kakinya menapak tanah, dia merasa
dadanya dingin dan ada sesuatu yang lain, dia
mundur lagi untuk mengambil nafas, ternyata
dadanya mulai terasa kaku.
Dia membentak, "Aku tidak ada dendam
denganmu, mengapa kau melukaiku dengan
senjata rahasia?"
Karena marah dan tergesa-gesa, suaranya
terdengar serak, dari dalam kegelapan terdengar
ada yang berkata lagi, "Apa" Senjata rahasia
hingga melukaimu.... Aku ingin kau merasakan
bagaimana dengan cara licik kau dilukai orang."
Shou E Tan Qing tahu ini merupakan sebuah
kesalah-pahaman, dia merasa aneh mengapa orang
yang membokongnya tidak mau menampakkan
diri, maka dia keluar lagi melalui jendela, baru saja
dia bergerak, dia langsung mundur karena sewaktu
dia sedang mencoba mengambil nafas, dia merasa
dadanya kaku, hanya dalam waktu sekejap rasa itu
sudah menyebar ke seluruh badannya.
Sudah lama dia berkelana di dunia persilatan,
senjata rahasia yang begitu ganas baru pertama
kali dilihatnya, karena itu perasaannya menjadi
dingin, dia takut orang itu akan terus Dewi KZ http://kangzusi.com/
mengikutinya dari belakang. Semenjak nama Shou
E Tan Qing terkenal, ini adalah pertama kalinya dia
kalah dengan begitu menyedihkan, sampai-sampai
bayangan orang itu tidak bisa dilihatnya, bahkan
dia tidak tahu apa alasan orang itu melepaskan
senjata rahasia kepadanya.
Di tempat begitu gelap dia telah bertemu dengan
musuh yang sosoknya seperti setan, dia terkena
senjata rahasia yang belum pernah didengar dan
dilihatnya, walaupun selama ini dia sangat
sombong, tapi sekarang dia hanya merasa hatinya
dingin, dia hanya bisa berharap sebelum racun itu
menyebar, dia bisa mendapatkan cara untuk
menyelamatkan dirinya.
Begitu sampai di sisi jalan, ilmu meringankan
tubuh yang dimilikinya sudah tidak bisa dia
kerahkan lagi. Dengan terengah-engah dia mencoba duduk, dia
marah juga kaget, dia ingin orang yang bersembunyi di dalam kuil keluar, supaya dia bisa
melihat siapa orang yang telah melukainya dan
menanyakan kepadanya secara langsung mengapa
orang itu tanpa sebab menyerangnya dengan
senjata rahasia, walaupun dia akan mati, tapi dia
tidak akan mati penasaran.
Waktu itu Guan Ning sedang lewat di sana,
karena mendengar ada suara kereta, timbul
harapan hidup dalam hatinya, karena itu dengan
sekuat tenaga dia berusaha meloncat keluar untuk
menghentikan kereta, sekarang setelah melihat
Dewi KZ http://kangzusi.com/
luka di dadanya, harapan hidupnya lebih besar
lagi. Perkumpulan Zhong Nan dan Si Zhuan Tang
Men tidak mempunyai dendam apapun dengannya,
malah hubungan mereka cukup baik, karena itu
dia yakin semua ini pasti telah terjadi kesalah-
pahaman. "Jika dua bersaudara itu tahu bahwa
aku adalah Shou E Tan Qing mungkin mereka
akan memberikan obat penawarnya."
Karena itu dia menghembus nafas berusaha
untuk duduk dan berkata, "Di sisi jalan sana ada
sebuah kuil, harap Saudara bisa mengantarkanku
ke sana"Maaf, aku merepotkan Saudara, ini
benar-benar terpaksa kulakukan, harap Saudara
bisa membantuku, kelak aku pasti akan membalas
budi Saudara."
Demi bertahan hidup, pak tua yang sombong
dan dingin ini menganggap pemuda yang asing
yang ada di depannya sebagai saudara dan
mengeluarkan kata-kata memohon.
Mata Guan Ning terus menatap pak tua ini,
barusan dia masih terlihat begitu cerita, sekarang
dia hanya seorang tua yang hampir mati, hati
Guan Ning benar-benar sedih.
Hari belum terang, tapi sebentar lagi akan
terlihat terang. Perjanjiannya dengan Wu Bu Yun
untuk bertemu di Miao Feng Shan mengharuskan
dia segera pergi ke Mao Jia Lao Dian, tapi dia tidak
tega menolak permintaan orang tua ini.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Apalagi. dia sebenarnya ingin bertemu dengan E
Mei Bao Nang, karena itu dia segera mengangguk
setuju dan berkata, Tetua, Anda tenang saja, aku
bukan orang yang tidak akan menolong Tetua.
Tapi"apakah E Mei Bao Nang bila telah melukai
orang masih akan tetap berada di kuil itu?"
Shou E Tan Qing diam ,tidak bisa menjawab. Si
Zhuan Tang Men sangat terkenal di dunia
persilatan dengan andalan senjata rahasia mereka
yang khusus, kecuali obat penawar yang diwariskan secara turun menurun tidak ada orang
yang bisa menawarkan racun mereka, dalam waktu
1 jam racun itu akan menyebar ke seluruh tubuh
dan akan segera mati.
Jika Shou E Tan Qing tidak bertemu dengan 2
bersaudara Tang di sana maka dia akan mati.
Dia diam kemudian menghembus nafas lalu
berkata lagi, "Kita akan berusaha, apakah ini akan
berhasi atau tidak, semua tergantung pada
Tuhan.... aku harus mengadu nasib."
Guan Ning dengan teliti memeriksa keadaan
Shou E Tan Qing. Dia melihat ada sebuah jalan
kecil untuk memasuki hutan itu dan j alam ini
penuh dengan rumput liar.
Karena itu dengan pelan Guan Ning membawa
keretanya, tidak lama terlihat ada sebuah rumah di
depan. Diam-diam dia mengulangi kata-kata yang
diajarkan Shou E Tan Qing. Kemudian dengan
langkah besar dia berjalan menuju pintu yang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
terlihat akan runtuh itu. Dia berkata, "Tadi Zhong
Nan Shou E Tan Qing tidak tahu bahwa kedua
pendekar ada di sini karena itu dia langsung
masuk dan langsung terkena Luo Hou Shen Zhen
yang dmiliki kedua pendekar. Harap Anda bisa
mengingat kembali hubungan kalian. Berikanlah
obat penawarnya untuk menyelamatkan nyawa
Tetua Shou E Tan Qing."
Karena dia sudah mempelajari tenaga dalam dan
sudah berada pada tingkat lumayan maka
suaranya bisa menembus hingga ke tempat jauh.
Tapi"di dalam kuil yang gelap itu tidak
terdengar suara apapun. Guan Ning mengerutkan
dahi. Dia berteriak, "Aku adalah teman Zhong Nan
Shou E Tan Qing, harap kalian bisa memenuhi
permintaanku. Sekarang Pendekar Tan terluka
sangat parah, jika terpaksa, aku akan masuk."
Dengan langkah besar dia masuk ke dalam kuil
itu, dia merasakan ada daun-daun dan ranting-
ranting yang terinjak olehnya dan hanya terdengar
suara salju yang turun menerpa atap kuil, setiap
langkahnya membawa suara.
Suara injakan daun dan suara angin bercampur
menjadi satu, membuat perasaan siapapun akan
menjadi takut, tapi Guan Ning tetap menegakkan
dadanya dan terus berjalan masuk, di tangga
masuk ke sebuah ruangan, dia menyalakan korek
api yang dibawanya lalu terlihat tirai dan papan
nama jatuh tidak teratur dan keadaan di sana
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sangat kotor, usang, dan tidak terurus. Ada 2 buah
patung Budha yang catnya sudah terkelupas.
Guan Ning merasa putus asa dan tanpa terasa
dia menghembuskan nafas, ternyata Tang bersaudara telah pergi dari sini, diapun ingin
segera meninggalkan
Legenda Kematian Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tempat ini, dia siap membalikkan badan ingin pergi dari sana. Tiba-
tiba.... Dari dalam ruangan terdengar suara seram dan
dingin yang membentaknya, "Tetap berdiri di sana!"
Guaii Ning terkejut, dia merasa ada hawa dingin
menusuk hingga ke tulang-tulang di seluruh
tubuhnya, hanya dalam waktu singkat rasa itu
sudah sampai di punggungnya, sekali lagi dia
menolehkan kepala untuk melihat, dari balik tirai
usang muncul seseorang dengan perlahan.
Orang itu sangat tinggi tapi kurus, badannya
seperti tulang belulang. Rambutnya berantakan
tapi dia memakai baju berwarna ungu yang
mewah. Pinggang terikat tali pinggang sutra, tapi di
pinggang sebelah kiri terlihat ada bekas darah.
Karena bajunya berwarna ungu jika tidak memperhatikan dengan seksama maka tidak akan
terlihat jelas.
Di sini Guan Ning telah bertemu dengan orang
yang terlihat begitu misterius. Jika dalam waktu
setengah tahun dia tidak sering bertemu dengan
berbagai macam orang yang selalu membuatnya
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kaget, mungkin sekarang ini dia akan lebih terkejut
sehingga tidak bisa berjalan.
Guan Ning berdiri tidak bisa bergerak, tampak
tangan orang itu memegang tirai usang, sedang
tangan yang lainnya memegang pinggangnya yang
terluka, dengan perlahan dia keluar dari sana,
langkahnya begitu berat. Wajahnya pucat seputih
kertas, hanya terlihat sepasang matanya mengeluarkan cahaya berkilau, tapi disinari oleh
lampu redup membuat siapapun yang melihatnya
akan merasa takut.
JDia melihat Guan Ning dari atas ke bawah. Dari
kepala sampai ujung kaki, akhirnya pandangan
mereka bertemu. Hati Guan Ning segera bergetar,
karena dia seperti pernah melihat orang itu. Tapi
setelah dilihat lebih teliti lagi sepertinya dia tidak
kenal. Dia mencoba untuk mengingatnya, akhirnya
terpikir juga olehnya, ternyata orang itu adalah
mirip orang yang tiba-tiba keluar dari pondok yang
ada di Wisma Si Ming dan orang yang telah
membunuh Nang Er, dia sangat mirip dengan
orang aneh itu.
Dia masih terus berpikir. Orang aneh ini telah
melihatnya dan berkata, "Masuklah!"
Guan Ning mengikuti perintahnya, terlihat sorot
mata orang itu mengikuti gerakan Guan Ning, sorot
matanya seperti mengandung hawa dingin yang
membuat orang ketakutan, membuat orang tidak
berani melihatnya secara langsung. Guan Ning
sedang bertanya-tanya dalam hati, orang aneh ini
Dewi KZ http://kangzusi.com/
pelan-pelan duduk, tirai usang dan tipis mengikuti
gerakan tubuhnya menjadi tersobek dan terjatuh
ke bawah. Kemudian Guan Ning melihat di balik tirai di
dekat meja sembahyang terlihat pak tua yang
mengenakan baju berwarna ungu dan dia sedang
duduk bersila. Tinggi badan mereka tidak jelas tapi
orang yang duduk di bawah melihat dia lebih tinggi
dari orang biasa, kira-kira lebih satu kepala.
Berarti dia adalah orang yang sangat tinggi. Segera
Guan Ning menebak kalau mereka adalah E Mei
Bao Nang. ?Tapi mengapa pak tua yang pertama muncul,
pinggangnya kosong tidak membawa apapun?"
Guan Ning teringat pada perkataan Kun Lun
Huang Guan, Pendeta Qi Tian, segera dia terpikir,
"Dua bersaudara E Mei Bao Nang pasti pernah
pergi ke Wisma Si Ming, barang mereka hilang dan
orang-orang yang datang ke pesta di Wisma Si
Ming kehilangan nyawa, hanya mereka yang masih
hidup, jika mereka bukan pembunuhnya, apa yang
harus dijelaskan?"
Guan Ning terus berpikir, "Orang aneh yang
tiba-tiba keluar dari pondol itu sekilas memang
mirip dengan kedua orang ini. Tapi setelah melihat
mereka denga Bentrok Rimba Persilatan 18 Pendekar Satu Jurus Karya Gan K L Jodoh Rajawali 21