Pencarian

Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan 10

Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung Bagian 10


Tetapi Lie Siu Mei telah menggelengkan kepalanya perlaban, katanya lagi : "Justru aku hendak membicarakan hal itu dengan Totiang dibawah empat mata .... !"
Ong Tiong Yang cepat2 merangkapkan tangannya
memberi hormat, sambil tertawa kata nya : "Maafkan hal itu tidak bisa Pinto luluskan, karena kurang pantas jika pinto berada bersama dengan nona hanya berdua
saja..!" Sigadis tersenyum.
"Tetapi kita bukankah tidak melakukan sesuatu yang melanggar hal-hal yang diluar dari kepantasan ?"
tanyanya, Ong Tiong Yang tersenyum.
"Tetapi justru dalam anggapaon orang lain tentu tidak pantas, sebagai seorang Tojin, tidak bisa Pinto meluluskan permintaan nona !"
Dan setelah berkata begitu, tampak Ong Tiong Yang tersenyum sambil merangkapkan sepasang tangannya, ia menjura memberi hormat, katanya dengan suara yang seperti mengandung penyesalan : "Maafkan . . . . !"
Ketika Ong Tiong Yang memberi hormat, Auwyang
Hong telah beranjak dari tempat berdirinya, melangkah menuju kepintu kuil untuk keluar.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Biarlah aku menyingkir saja, kalian tentu ber-cakap2
memakan waktu yang tidak lama bukan?" katanya sambil melangkah.
Ong Tiong Yang cepat2 mengulapkan tangannya
sambil katanya: "Saudara Auwyang, kemarilah... jika memang hanya berdua dengan nona Lie ini, kekasihmu maka biarlah Pinto berlalu saja .......!"
Lie Siu Mei berusaha tersenyum lebar-lebar, katanya dengan sikap yang agak manja : "Totiang, mengapa Totiang begitu sungkan?"
Ong Tiong Yang cepat-cepat merangkapkan
tangannya lagi memberi hormat, lalu katanya: "Pinto juga tidak bisa berdiam disini terlalu lama, maafkan pintu, Pinto akan segera pamitan ....... minta diri. . . .! "
Dan tanpa menantikan jawaban dari Lie Siu Mei,
tampak Ong Tiong Yang telah memutar tubuhnya akan segera berlalu dari situ.
Waktu itu Lie Siu Mei jadi sibuk sekali menghadang dihadapan Ong Tiong Yang.
"Totiang, apakah totiang tidak merasa kasihan padaku
" Apakah totiang tidak bersedia menolongku ?" tanya Lie Siu Mei.
Ong Tiong Yang tersenyum sambil melangkah terus menuju kepintu kuil tersebut.
"Kita bicara diluar kuil saja. ..!" katanya kemudian.
Lie Siu Mei tidak berdaya menahan Ong Tiong Yang, yang waktu itu telah melangkah keluar din menghampiri Auwyang Hong. Belum lagi ia tiba dihadapan Anwyang Hong, yang waktu itu tengah berdiri menjublek
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memandangi ke-arah jalan raya, disaat itu Ong Tiong Yang telah berkata dengan suara yang pasti: "Saudara Auwyang ....... Pinto tidak bisa terlalu lama menemani kalian, karena masih ada urusan lainnya yang perlu Pinto selesaikan...!"
Dan taapa menantikan jawaban Auwyang Hong, Ong
Tiong Yang telah melangkah lebar meninggalkan tempat tersebut.
Auwyang Hong jadi terkejut, begitu juga Lie Si u Mei.
"Totiang, tunggu dulu.......!" panggil mereka hampir berbarengan.
Tetapi Ong Tiong Yang tidak memperdulikan mereka, dan telah melangkah terus meninggalkan mereka.
Auwyang Hong dan Lie Siu Mei jadi berdiri menjublek mengawasi kepergian imam itu.
Setelah berjalan agak jauh dan melihat Auwyang Hong dan Lie Siu Mei tidak mengikutinya, Ong Tiong Yang menghela napas dalam2 kemudian pikirnya : "Sungguh licik pemuda she Auwyang itu. .......!"
Dan setelah dia berpikir demikian, Ong Tiong Yang mempercepat langkahnya, ia telah berlalu dengan cepat bermaksud meninggalkan tempat itu, karena ia
menyadari jika terlalu lama disitu, jelas dirinya akan diganggu oleh Auwyang Hong dan Lie Siu Mei, yang licik itu.
Saat itu, tampak Auwyang Hong dan Lie Siu Mei yang menyadari bahwa rencana mereka gagal, hanya bisa menghela napas saja, menyesali bahwa rencana mereka diatur kurang begitu rapih, sehingga tojin itu bisa lolos TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dari tangan mereka, dan apa yang mereka harapkan tidak bisa tercapai.
---oo^dw~kz^0^Tah^oo---
BAGIAN 47 : ANG BIAN SI ORANG
BERTOPENG MERAH
ONG TIONG YANG ketika tiba diluar kota,
memppergunakan ginkangnya untak berlari dengan
cepat, dalam sekejap mata saja melewati belasan lie.
Setelah tiba disebuah persimpangan jalan, dimana dikiri kanannya terdapat banyak sekali pohon-pohon dan juga sawah ladang yang terbentang luas, Ong Tiong Yang baru menghentikan larinya, ia melakukan
perjalanan perlahan-lahan menikmati keindahan alam yang terdapat disekitar tempat tersebut..
Ong Tiong Yang, berpikir keras didalam hatinya:
"Didalam dunia ini tampaknya terdapat banyak sekali manusia2 licik dimana kelurusan seperti ingin ditindih oleh kesesatan......"
Seperti yang terlihat pada si pemuda she Auwyang itu, yang rela berusaha dengan segala daya untuk mencapai maksud hatinya, dengan melupakan Gie (budi) dan Jin (kebijaksanaan) sehingga ia rela memperalat kekasihnya sendiri.
Berpikir begitu Ong Tiong Yang menghela napas
dalam-dalam. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ong Tiong Yang tiba2 menahan langkah kakinya,
karena didengarnya dari arah belakang terdengar suara langkah kaki yang perlahan dan ringan sekali.
Ia melihat orang yang tengah berlari mendatangi adalah yang memakai penutup muka secarik topeng merah.
Waktu orang yang memakai penutup muka warna
merah itu tiba dibadapannya, Ong Tiong Yang
merangkapkan sepasang tangannya memberi hormat, katanya dengan suara yang sabar : "Siapakah sebenarnya Kiesu dan sudikah Kiesu memberitahukan apa keperluan Kiesu membuntuti aku.........?"
Setelah tiba dihadapan Ong Tiong Yang, orang
bertopeng merah itu berkata: "Sabar jangan mendesak aku dengan pertanyaan2 yang mengandung kecurigaan seperti itu......!" katanya sambil tersenyum.
Ong Tiong Yang juga, tersenyum, katanya : "Jika dilihat dari sepak terjang Kiesu, tampak nya Kiesu memang tidak hendak diketahui orang siapa adanya Kiesu, maafkan kelancangan Pinto yang telah lancang bertanya yang tidak-tidak."
Orang bertopeng merah itu tertawa lagi.
"Tojin muda, engkau demikian muda, tetapi telah memiliki kepandaian yang mengagumkan disamping itu engkaupun memiliki pikiran yang luas dan tindakan yang bijaksana. Seperti tadi, walaupun engkau telah
mengetahui orang she Auwyang itu seorang pemuda yang licik, namun engkau tidak membuatnya malu atau engkau tidak menegurnya.......... hal itu menunjukkan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bahwa engkau memang seorang imam yang memiliki
pikiran yang sangat luas."
Cepat2 Ong Tiong Yang menjura memberi hormat,
sambil katanya : "Kiesu terlalu memuji.....!" katanya merendah.
Orang bertopeng merah itu tertawa lagi.
"Aku tertarik sekali melihat sikapmu seperti itu, maka dalam hal ini, aku memang bersedia untuk menjadi sahabatmu."
Ong Tiong Yang terkejut. "Kiesu ........?"
Tetapi belum lagi Ong Tiong Yang selesai dengan perkataannya, justru orang bertopeng merah tersebut telah memotongnya : "Jangan kau memandang rendah kepadaku.... atau memang engkau menganggap aku
tidak pantas menjadi sahabatmu ........?"
Ong Tiang Yang jadi gugup.
"Bukan begitu maksudku, Kiesu ...... bukan begitu .....
!" katanya cepat.
"Kalau demikian berarti engkau tidak keberatan mengikat persahabatan denganku, bukan ?" tanyanya.
Ong Tiong Yang kemudian mengangguk.
"Baiklah Kiesu .......!"
"Siapa gelaranmu ?" tanya orang bertopeng merah tersebut.
"Aku belum memiliki gelaran, sedangkan namaku Ong Tiong Yang.....!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Baiklah Ong Cinjin, untuk selanjutnva engkau bisa memanggilnya dengan Ang Bian (Muka Merah)........!"
katanya sambil tertawa. "Dan sekarang engkau ingin melakukan perjalanan kemana ?"
Ong Tiong Yang menggeleng perlahan, katanya:
"Belum kuketahui... Pinto bermaksud mengembara kemana saja, untuk mencari pengalaman..........!"
Orang bertopeng merah itu, tampaknya kurang
menyetujui pendapat dari Ong Tiong Yang.
"Kau mengembara untuk mencari pengalaman ?"
tanyanya. Ong Tiong Yang mengangguk. "Benar Kiesu . . . !"
"Tentu saja seorang yang mengerti kepandaian mengembara bukanlah suatu hal yang sulit, namun jika engkau mengembara tanpa tujuan, itupun tidak benar,"
kata Ang Bian. Ong Tiong Yang tertegun.
"Apa maksud Kiesu ?" tanyanya hati2.
"Pinto tidak mengerti maksud Kiesu .... !"
"Sesungguhnya, jika seseorang yang memiliki kepandaian tinggi dan melakukan pengembaraan hanya untuk mencari pengalaman diri sendiri, hal itu bukan berarti hal yang terpuji."
"Mengapa begitu ?"
"Justru jika seseorang memiliki kepandaian tinggi bermaksud melakukan pengembaraan, untuk dapat
mengamalkan kepandaiannya menolongi orang2 yang tengah dalam kesulitan .......". !"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ong Tiong Yang tertawa sambil mengangguk.
"Memang itu tujuan Pinto...........dan setiap kali Pinto menyaksikan hal yang tidak pantas memang Pinto
berusaha untuk menyelesaikan."
Orang bertopeng merah itu tersenyum.......
"Baiklah jika demikian," katanya: "Tentunya Ong Cinjin tidak akan keberatan untuk membantuku melakukan suatu pekerjaan besar yang mengandung kemuliaan ?"
Ong Tiong Yang jadi tertegun sejenak dan
mengerutkan sepasang alisnya.
la hanya melihat sepasang mata orang itu saja yang berkilat dan ia bertanya : "Pekerjaan mulia apa yang dimakasudkan oleh Kiesu ?"
"Pekerjaan suci, kita menolongi orang-orang yang lemah dan dalam keadaan tertindas" sahuti orang bertopeng merah itu
"Boleh Pinto mengetahui urusan itu ?" tanya Ong Tiong Yang.
"Tentu saja boleh," katanya: "Sesungguhnya aku tengah melakukan suatu pekerjaan untuk menegakkan keadilan, menolongi seseorang yang tengah berada dalam penasaran ........ !"
"Menolongi orang?" tanya Ong Tiong Yang.
"Benar.........!" sahutnya, "jika Ong Cinjin tidak keberatan, aku minta bantuanmu untuk menyelesaikan persoalan tersebut."
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Jika memang urusan demi keadilan, tentu Pinto tidak keberatan untuk mengeluarkan tenaga," sabut Ong Tiong Yang.
"Baikiah" kata Ang Bian.
"Tunggu dulu Kiesu, menurut Pinto justeru Kiesu memiliki kepandaian yang tinggi sekali, berada beberapa tingkat diatas kepandaian Pinto sendiri. Bantuan apakah yang bisa Pinto berikan ?"
"Memang aku memiliki kepandaian yang tidak rendah, tetapi justru lawan-lawan yang harus kuhadapi juga bukan lawan-lawan yang ringan, disamping itu mereka berjumlah banyak. Kita hendak menolongi seorang tokoh rimba persilatan, yang difitnah dan dicelakai orang yang tidak bertanggung jawab.... !"
"Jadi Kiesu hendak mengajak Pinto untuk menolong orang-orang itu ?" tanyanya.
Orang bertopeng merah tersebut mengangguk.
"Siapakah orang itu Kiesu, bolehkah aku
mengetahuinya?" tanya Ong Tiong Yang.
"Sahabat yang ditawan dan dicelakai itu adalah orang she Liong dan bernama It Hauw. Ia merupakan tokoh rimba persilatan yang memiliki nama sangat terkenal karena kapandaiannya yang tinggi, namun orangnya terlalu jujur, sehingga belum lama yang lalu ia telah dicelakai oleh lawan2 nya dengan mencampuri racun pada minumaanya. Dengan demikian ia berhasil ditawan dan kemudian dirusak seluruh tubuhnya, melenyapkan kepandaiannya, sehingga tidak bisa memberikan
perlawanan apa2 lawan-lawannya."
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Hemmm......, jika memang demikian persoalan nya, Kiesu tentunya mengajak aku untuk menghadapi orangorang yang telah menawan Liong It Hauw tersebut ?"
"Tidak salah........itulah maksudku .... dan orang-orang yang menawan Liong It Hauw itu sangat banyak
jumlahnya. Apakah Ong Cinjin tidak ragu-ragu untuk melakukan hal ini ?" tanya orang bertopeng merah itu.
"Baiklah," kata Ong Tiong Yang.
"Mari kita berangkat."
Orang bertopeng itu mengangguk, mereka
meninggalkan tempat itu.
---oo^dwkz~0~Tah^oo---
BAGIAN 48 : ORANG BERMUKA
BURUK "KITA akan menuju kepegunungan Lauw-san!" kata uraog bertopeng itu sambil berlari kearah barat, dan Ong Tiong Yang mengikuti.
Mereka memang memiliki ginkang yang tinggi,
sehingga mereka bisa melakukan perjalanan dangan cepat.
Setelah ber-lari2 hampir tiga puluh lie lebih mereka melihat sebuah rumah penduduk yang terpencil dari rumah2 lainnya.
Rumah tersebut berada ditempat yang begitu sepi.
Disebelah kanannya terdapat hutan rimba yang lebat, sedangkan disebelah kirinya terhampar sawah yang luas.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bangunan rumah itu tidak begitu besar, namun pintu rumah itu pun tertutup.
Orang bertopeng merah itu menunjuk rumah tersebut, katanya : "Mari kita beristirahat dirumah itu, tentu pemilik rumah tersebut tidak keberatan untuk
memberikan seteguk air pelenyap dahaga !"
Ong Tiong Yang hanya mengiyakan dan mereka
menghampiri rumah itu.
Orang bertopeng merah itu lalu mengetuk pintu rumah tersebut.
Agak lama mereka menanti, tapi tidak terdengar orang yang menyahut, bahkan tidak terdengar suara lainnya, bagaikan rumah tidak berpenghuni.
Diwaktu itu orang bertopeng merah tersebut
mengetuk lagi agak keras.
Tetap tidak terdengar sahutan.
Akhirnya orang bertopeng merah mendorong pintu itu, ternyata tidak pintu segera terbuka lebar.
Tapi begitu pintu terbuka, Ong Tiong Yang maupun orang bertopeng merah itu jadi berdiri menjublek dengan tubuh yang kaku karena kaget.
Ditengah ruangan dalam rumah itu tampak duduk
seorang lelaki dengan sikap yang kaku, matanya
memandang lebar2 kepada orang bertopeng merah itu dan Ong Tiong Yang.
Sikapnya dingin sekali.
Yang luar biasa adalah keadaannya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Wajahnya begitu buruk, sepasang matanya tjekung kedalam, seperti juga tak memiliki bola mata dan hidungnya sempoak separuh dengan tidak ada bibir, maka terlihat barisan giginya dan gusinya.
Sepintas orang itu lebih mirip tengkorak saja, jika ia tidak memeiibara rambut panjang yang terurai
kebahunya. ---oo^Dwkz^0^TAH^oo---
SAAT itu Ong Tiong Yang juga melihat pakaian orang tersebut merupakan pakaian yang tidak keruan, yaitu pakaian Thungsia yang ber-warna2 hanya tidak memiliki tali pengikat pinggang.
Kedua lengan baju yang lebar telah pecah disana sini, sehingga pecahan kain itu berseliwiran dan tampak tidak teratur merupakan seperangkat pakaian yang benar2
telah rusak sekali.
Tetapi sebagai seorang pendeta yang memiliki hati yang bersih, tidak bisa Ong Tiong Yang memperlihatkan sikap terkejut terus, sebab bisa menyinggung perasaan orang ini.
Ia merangkapkan sepasang tangannya, memberi
hormat dengan membungkukkan tubuhnya.
"Maafkan kami meagganggu..... semula kami kira tidak ada penghuni rumah ini, sehingga kami lancang sekali membuka pintu rumah Siecu."
"Memang kalian mengganggu, aku sudah tidak mengacuhkan kedatangan kalian tetapi mengapa begitu lancang membuka pintu dan langsung masuk ?" tegur TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
orang yang wajahnya seperti tengkorak mengerikan tersebut dengan suara yang sengau dan tidak sedap didengar.
Ditanggapi begitu, wajah Ong Tiong Yang jadi berubah merah.
Tetapi orang bertopeng merah itu justru telah
memperdengarkan suara tertawa yang cukup nyaring, katanya : "Bagus...! Bagus...! Aku tidak menyangka akan bertemu dengan seorang sahabat yang demikian menarik i"
"Hemm......., engkau tidak perlu menyindir diriku,"
kata orang bermuka buruk itu. "Engkau menutupi mukamu dengan sebelai topeng merah itu, tentu
wajahmu tidak lebih menarik dari wajahku........!"
Orang bertopeng merah itu kembali
memperdengarkan suara tertawanya, katanya : "Jika memang senasib, nah perkenalkan aku Ang Bian, dan ini adalah Ong Tiong Yang Cinjin........! Bolehkah kami mengetahui siapakah tuan adanya?"
Orang bermuka buruk itu mendengus dingin dengan suara sengau, katanya : "Kalian pergi keluar sebelum aku yang turun tangan melemparkan kalian !'' Didengar dari kata2nya menunjukkan bahwa ia tidak senang atas kehadiran Ong Tiong Yang dan orang bertopeng merah itu.
"Baiklah" kata orang bertopeng merah itu dengan suara mengejek. "Jika memang kehadiran kami ini tidak disukai oleh tuan, kami akan pergi........!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ong Tiong Yang dengan sabar merangkapkan
tangannya, katanya : "Maafkan, memang kami mengakui kami sangat lancang, dan sekali lagi maafkan!" katanya.
Ong Tiong Yang sambil berkata begitu telah memutar tubuhnya untuk berlalu.
Tetapi orang bertopeng merah telah mencekal
tangannya, kata orang bertopeng merah itu : "Tunggu dulu Ong Cinjin....!" hingga Ong Tiong Yang terpaksa menahan langkah kakinya.
Sedangkan erang bertopeng merah itu berkata kepada orang bermuka buruk tersebut : "Kami tengah melakukan perjalanan kami sangat haus sekali, maka jika memang tuan tidak keberatan, kami hendak meminta sedikit air pelenyap dahaga !"
Tetapi justru orang Yang bermuka seperti tengkorak itu telah mengibaskan lengan bajunya yang rusak itu, sambil katanya tawar : "Kalian pergilah...!"
Dari kebutan lengan bajunya itu, keluar serangkum angin serangan yang kuat dan tidak tampak, yang telah menerjang kepada OngTiong Yang dan orang bertopeng merah itu.
Ong Tiong Yang yang tidak bersiap sedia telah kena diterjang oleh angin tersebut, sehingga terhuyung, sedangkan orang bertopeng merah yang memang
memiliki kepandaian lebih tinggi dari Ong Tiong Yang, telah balas mengebutkan tangannya, maka terdengar suara "Bruk" tentunya dua kekuatan tenaga yang hebat, hingga ruangan rumah itu seperti tergoncang.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Orang bertopeng merah itu terkejut, ia merasakan tubuhnya tergetar akibat terjangan tenaga kebutan lengan baju orang bermuka buruk itu.
Namun ia tidak sampai terpental.
Hanya dengan suara yang tawar orang bertopeng
merah itu berkata dingin: "Jika memang demikian halnya, engkau bukan seorang tuan rumah yang baik... !"
"Memang aku tidak mengharapkan pujian dari siapapun juga. Lekas pergi sebelum aku mengambil tindakan keras kepada kalian.....!"
"Tetapi justru kami tidak akan pergi jika diusir dengan cara seperti ini... !" kata orang brrtopeng merah itu dengan suara mengandung kesengitan.
Iapun telah mengibaskan tangannya lagi, dimana
tangannya itu dikebut untuk mengeluarkan tenaga sinkangnya menerjang kepada orang bermuka busuk itu.
Kuat tenaga sinkang yang muncul dari tangan orang yang bertopeng merah itu, karena begitu ia
mengebutkan tangannya, telah berseliweran angin yang kuat membuat pakaian orang bermuka tengkorak itu seperti juga diterjang topan.
Namun orang bermuka buruk itu tetap dududuk
ditempatnya tidak bergerak, hanya mengeluarken suara,
"Hemm..., hemm....." berulang kali.
Orang bertopeng merah itu jadi terkejut, ia tidak menyangka kebutan tangannya yang mem pergunakan kekuatan sinkang yang tinggi, tidak berhasil membuat orang bermuka buruk itu berkisar dari tempat duduknya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Rasa penasaran membuat orang bertopeng merah
tersebut kembali mengebut tangannya, dan serangkum angin serangan yang lebih kuat menyambar kearah lelaki bermuka seperti tengkorak itu.
Lelaki bermuka buruk itu tidak berdiam diri, ia mengeluarkan suara dengusan "Hem... !" lagi, kemudian mengangkat tangan kanannya, ia mendorong kedepan, seperti juga menahan sesuatu.
Rupanya kekuatan kebutan tangan dari oring
bertopeng merah itu telah ditahan dan dibendungoya dengan mempergunakan tangan kanannya.
Ang Bian kembali terkejut, karena orang bermuka tengkorak itu tetap tidak, mengalami suatu perobahan apapun juga.
Kembali ia menyalurkan kekuatan sinkangnya, kali ini ia menyalurkan lebih kuat.
Tetapi Ang Bian tidak berhasil mendorong rubuh orang tersebut.
Mereka jadi saling mengadu kekuatan sinkang, dengan saling mendorong, walaupun tangan mereka saling menyentuh.
Hal ini membuat Ong Tiong Yang jadi tertarik sekali, ia menyaksikan cara bertempur ke dua orang ini.
Sebagai seorang yang mempelajari tenaga sinkang aliran lurus Ong Tiong Yang mengetahui cara bertempur seperti ini bukan merupakan pertandingan dari jago2
tingkat tinggi.
Juga Ong Tiong Yang melihat bahwa hawa murni yang disalurkan oleh Ang Bian maupun orang yang bermuka TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
seperti tengkorak itu, merupakan Iwekang kelas tinggi dan lurus, tidak terlihat kesesatannya.
Dengan demikian, Ong Tiong Yang jadi kagum.
Waktu itu, orang bermuka seperti tengkorak telah barkata tawar :"Jika memang demikian halnya, kalian datang ingin mengacau..... pergilah.......!" dan berbareng dengan habisnya perkataannya itu, tampak orang
bermuka seperti tengkorak tersebut telah menghentak tangannya dan diwaktu itu tenaga menghentak keluar dari telapak tangannya semakin kuat, dan tahu2 tubuh orang bertopeng merah itu terpental keluar dengan lontaran yang deras.
Inilah diluar dugaan sama sekali, bagi orang
bertopeng merah itupun yang sama sekali tidak
menyangkanya sampai mengeluarkan suara seruan.
Tubuhnya melayang diudara tinggi sekali.
Memang ia memliki kepandaian yang telah tinggi, tubuhnya tidak sampai terbanting dimana ........ Ang Bian berhasil mengendalikan tubuhnya dan meluncur turun tanpa kurang suatu apapun juga.
Orang yang mukanya seperti tengkorak itu jadi
terkejut melihat hal tersebut, semula ia menyangka dengan mengebutkan tenaga sinkang nya seperti itu, tentu ia akan berhasil merubuhkan lawannya yang seorang itu.
Tetapi kenyataannya memang si topeng merah
memiliki kepandaian yang luar biasa sekali.
Waktu itu diam2 Ong Tiong Yang juga telah
memusatkan perhatiannya, karena ia kuatir kalau2 orang TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
yang bermuka seperti tengkorak itu akan melancarkan serangan tiba2 kepadanya.
Dalam keadaan demikian jelas Ong Tiong Yang tidak bisa memandang remeh, sekali saja ia lengah dan dirinya diserang hebat oleh orang bermuka tengkorak itu, niscaya dirinva bisa terluka parah.
Tetapi orang bermuka tengkorak itu tidak melancarkan serangan kepada Oag Tiong Yang.
Iapun juga tidak melancarkan serangan lagi kepada orang bertopeng merah itu, hanya berkata dengan suara yang tawar : "Apakah semua itu masih belum cukup dan kalian minta dihajar lagi " Cepat lenyap dari mataku !"
---oo^Dwkz^0TAH^oo---
BAGIAN 49 : PERTARUNGAN DUA
JAGO TUA YANG ANEH


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

MENDENGAR orang mengusir dengan cara demikian
kasar, sitopeng merah mengeluarkan tertawa mengejek, katanya : "Engkau memiliki kepandaian yang tidak rendah, tetapi engkau terlalu angkuh dan sombong ....
apakah engkau beranggapan bahwa didalam dunia ini hanya engkau seorang diri yang memiliki kepandaian tinggi seperti itu, dan membuat engkau tidak mau memandang sebelah matapun juga kepada orang lain ?"
Ditegur begitu, orang bermuka tengkorak tersebut naik darahnya, yang dirasakan meluap sampai ke-ubun2
kepalanya, ia telah berkata dengan suara yang tawar mengandung ke marahan : "Jika kalian masih rewel dan tidak cepat2 angkat kaki, jangan mempersalahkan diriku, TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
jika kalian tidak bisa pergi dari tempat ini, walaupun kalian bermaksud untuk pergi !"
Sitopeng merah dan Ong Tiong Yang tahu bahwa
gertakan yang dikatakan oleh orang bermuka seperti tengkorak itu memang bukan gertak sambel belaka, karena kemungkinan ia bisa mempergunakan
kepandaiannya yang lebih tinggi untuk melancarkan serangan yang beruntun.
Sedangkan Ong Tiong Yang melihat hal ini telah
merangkapkan kedua tangannya menjura memberi
hormat, sambil katanya : "Maafkan, kami memang sama sekali tidak mengetahui telah mengganggu Siecu, tetapi semua ini kami lakunkan tanpa kami sengaja, jika memang Siecu merasa keberatan menerima kehadiran kami, biarlah kami berlalu .......!" dan setelah berkata begitu, Ong Tiong Yang menoleh kepada orang
bertopeng merah, katanya dengan sabar : "Mari kita berangkat, janganlah kita mengganggu Siecu, itu, yang tidak senang menerima kehadiran kita.....!"
Ang Bian mendelik sejenak kepada orang bermuka
tengkorak itu, ia berkata dengan suara yang dingin
:"Hemm.........., jika saja aku tidak memandang muka terangnya Ong Cinjin, mungkin aku tidak mau menyudahi urusan hanya sampai disini saja.......!"
Tetapi orang bermuka tengkorak itu telah
mengeluarkan tertawa mengejek, tahu2 ia berkata tawar: "Baik, baik, jika memang engkau, merasakan penasaran, mari, mari aku menemanimu untuk main2
ratusan jurus.....!" dan sambil berkata begitu, orang bermuka seperci tengkorak itu mengambil sikap
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menantikan serangan, tetapi ia tidak bangun dari tempat duduknya.
Ang Bian jadi semakin mendongkol ditantang
berperang seperti itu, ia tertawa mengejek dan bukannya membalikkan tubuhnya untuk pergi, malah ia telah melangkah menghampiri mendekati orang bermuka
tengkorak itu. Ong Tiong Yang jadi bingung, karena ia yakin jika memang timbul keributan, justru yang bersalah adalah mereka yang telah datang mengganggu orang bermuka tengkorak itu.
la memang memiliki hak untuk menolak, bukankah
rumah ini merupakan rumahnya,
Waktu itu Ang Bian telah menghampiri cukup dekat, ia bilang : "Mari kita coba-coba untuk main2.... !"
Dan An Bian menggerakkan kedua tangan nya yang
diangkatnya dan ber-siap2 untuk bertempur. "Kau berdirilah," katanya.
Orang barmuka seperti tengkorak itu berkata tawar :
"Menghadapi manusia seperti engkau, mengapa aku harus berdiri " Menghadapi engkau dengan cara duduk seperti ini saja engkau tidak mungkin bisa menandingi kepandaianku........! Nah, kau majulah !"
Ang Bian telah berkata dengan suara yang nyaring:
"Maafkanlah .....!" dan ia menggerakkan kedua tangannya seperti menggunting, lalu ia melancarkan serangan serentak kepada lawannya itu.
Tetapi orang bermuka seperti tengkorak tersebut berlaku tenang sekali, ia telah mengeluarkan suara TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dengusan dan cepat sekali menggerakkan tangannya menangkis.
Ia berhasil membendung tenaga serangan yang
dilancarkan oleh lawannya, malah orang bermuka
tengkorak ini balas menyerang dengan gerakan yang aneh, karena kedua tangannya itu silang dan tutup tidak hentinya.
Begitulah dalam waktu sekejab itu saja telah terjadi pertempuran yang cukup aneh diantara kedua orang ini, dimana mereka bertempur dengan hanya mengandalkan tenaga sinkang yang kuat.
Pertempuran yang mereka lakukan itu merupakan
pertempuran yang bukan sembarangan, walau pun Ang Bian telah menyerbu beberapa kali, namun selalu ia gagal untuk mendekati orang bermuka tengkorak itu.
Saat itu, tampak orang bermuka tengkorak beruntun menerkam dengan tangannya.
Tetapi karena mengambil sikap duduk seperti itu, membuat ruang geraknya tidak begitu bebas dan daya jangkaunya tidak terlalu luas beberapa kali cengkeraman tangannya berhasil dipatahkan oleh tangkisan Ang Bian.
Ang Bian juga tidak tinggal diam, beberapa kali ia berusaha mendesak lawannya.
Ong Tiong Yang yang menyaksikan pertempuran
tersebut memandang dengan hati berdebar.
Harus diketahui, jika dua orang jago tingkat tinggi tengah melakukan pertempuran dengan menggunakan sinkang sejati, jika salah seorang diantara mereka terluka, tentu akan mendatangkan luka dalam yang berat TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sekali, yang sulit disembuhkan dengan obat lawannya itu.
Rupanya orang bermuka seperti tengkorak itupun
menyadari akan ancaman seperti itu buat dirinya, jika saja ia berkepandaian yang tinggi, dengan sendirinya ia yakin bahwa dirinya tidak akan terjatuh ditangan lawannya.
Ang Bian jadi semakin penasaran, ia mengeluarkan suara seruan yang nyaring, tahu2 merobah cara
bertempurnya, berulang kali ia menyerbu dan mendesak posisi kedudukan lawannya dengan maksud memaksa orang bermuka seperti tengkorak itu beranjak dari tempat duduknya.
Detik2 yang membahayakan adalah waktu Ang Bian
melompat menyerbu kepada orang bermuka seperti
tengkorak itu. Ia menyerang dengan mempergunakan gerakan yang
aneh sekali, yaitu dengan menggerakkan kedua
tangannya silih berganti.
Setiap jurus yang dipergunakannya merupakan
gerakan yang bisa menghancurkan ilmu lawannya.
Rupanya orang bermuka tengkorak itu jadi terkejut juga melihat perobahan cara menyerang lawannya.
Beberapa kali iapun berusaha untuk merobah cara menyerangnya.
Sehingga mereka telah terlibat lagi dalam
pertempuran yang rumit dan tidak mungkin bisa
memisahkan diri lagi, karena waktu itu kedua pihak telah TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mengeluarkan ilmu mereka yang menakjubkan dan saling melibat lawan mereka dengan gerakan yang aneh.
Akhirnya waktu orang bermuka tengkorak itu yakin bahwa dirinya tidak mungkin bisa menghadapi Ang Bian dengan cara berduduk terus seperti itu, ia melompat berdiri.
Tubuhnya bagaikan seorang kera bergerak lincah, melompat kesana kemari.
Kedua tangannya juga lalu menyerang ke-bagian2
yang berbahaya ditubuh Ang Bian.
Dalam keadaan seperti ini, membuat Ang Bian
berulang kali harus mundur merenggangkan jarak
mereka, karena jika tidak, jelas dirinya yang akan menjadi korban serangan yang dilakukan oleh orang bermuka seperti tengkorak itu.
Tubuh Ang Bian berkelebat kesana kemari tahu2
setelah menangkis serangan lawannya, ia melompat mundur.
"Hentikan....!" teriaknya.
Orang bermuka seperti tengkorak itu menahan
tangannya, ia mengawasi Ang Bian dengan sorot mata tajam.
"Kalian menyerah dan mau angkat kaki ?"
Ang Bian menggeleng.
"Tidak.....!," sahutnya.
Ia, berdiam diri sejenak, baru kemudian melanjutkan lagi : "Kulihat kepandaian yang engkau miliki memang merupakan kepandaian yang tinggi, sayang sekali jika TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
engkau mempergunakannya untuk mengumbar nafsu
angkara murkamu belaka ....!"
Tetapi orang bermuka seperti tengkorak itu
mengeluarkan suara tertawa tawar, ia bilang dengan suara yang dingin : "Engkau tidak perlu menasehatiku yang pasti aku akan membawa caraku sendiri !"
Diwaktu itu, tampak Ang Bian telah berkata lagi :
"Tetapi engkau tidak bisa sembarangan begitu menuduh dan melancarkan serangan mematikan kepadaku,
padahal kami hanya mengganggumu sebentar saja, yaitu ingin meneduh. Jika memang engkau keberatan,
bukankah engkau bisa menyampaikan penolakanmu
secara baik2.......?"
Ditanya begitu muka orang seperti tengkorak tersebut jadi berobah tidak enak dilihat ia berkata tawar : "Aku tidak mau mendengar ocehanmu, sekarang katakan saja, engkau ingin pergi atau tidak ?"
"Kami hanya membutuhkan sedikit air pelenyap dahaga !" menyahuti Ang Bian.
"Ini kuberikan !" kata orang bermuka tengkorak itu sambil melompat dan menggerakkan kedua tangannya lagi, angin yang sangat kuat berseliwiran cepat sekali , yang memaksa Ang Bian harus melompat, karena tidak bisa ia menghadapi terjangan tenaga itu dengan
kekerasan. Sambil berkelit kesina kemari, Ang Bian berkata :
"Sebutkan namamu dan apa maksudmu dengan sikap
yang keras seperti ini !"
"Ha....ha...ha...," tertawa orang bermuka seperti tengkorak itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Walaupun sekarang engkau bermarsud untuk pergi kukira sudah terlambat, tinggalkan sepasang
tanganmu.......!"
Dengan berkata begitu, orang bermuka tengkorak
tersebut bermaksud hendak menyatakan bahwa ia akan membuntungi kedua tangan dari lawannya.
Ang Bian juga jadi naik darah, ia berkata dengan suara tawar : "Baiklah, aku mau melihat berapa tinggi ilmumu, sehingga engkau berlaku congkak seperti itu!"
Berbareng dengan perkataannya itu, Ang Bian juga tidak tinggal diam. beberapa kali ia balas menerjang pada lawannya.
Dalam keadaan demikian, Ong Tiong Yang tidak sabar lagi, katanya: "Ang Bian Kiesu sudahilah pertempuran ini, mari kita pergi.....!"
Ang Bian tertawa
"Ong Cinjin, aku memang hendak menuruti
keinginanmu itu, tetapi sayangnya justru orang ini tidak mau melepaskan aku....... ia memaksa aku dengan libatannya......!"
"Kiesu.........!" teriak Ong Tiong Yang kepada orang yang mukanya seperti tengkorak itu "Hentikan
.............lah pertempuran itu, aku mohon
hentikanlah........"
Namun orang bermuka seperti tengkorak itu justru telah berkta dengan suara yang dingin : "Setelah aku membereskan dia, engkau juga akan kuselesaikan.......!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dan setelah berkata begitu, tampak orang bermuka seperti tengkorak itu melompat dengan cepat sekali, ia menyerbu kearah Ang Bian.
Sedangkan Ang Bian telah mengeluarkan seluruh
kepandaian yang dimilikinya untuk memberikan
perlawanan yaag gigih.
Begitu kedua jago tersebut terlibat dalam pertempuran yang tidak berkesudahan.
Untung saja didalam ruangan tersebut tidak terdapat barang2 berharga, sehingga tidak menjadi rusak oleh kuatnya angin berseliwiran saling sambar kesana kemari dangan cepat.
---oo^Dwkx^0^TAH^oo---
BAGIAN 50 : TOK CUN HOA SI ORANG
BERMUKA BURUK SAAT, itu pula Ang Bian memusatkan seluruh kekuatan sinkang yang ada padanya, ia melancarkan totokan dan juga cengkeraman yang cepat, untuk merubuhkan
lawannya. Namun kepandaian Ang Bian masih terpaut sedikit dengan orang bermuka seperti tengkorak itu, yang lebih unggul sedikit tenaga sinkangnya, dengan demikian usaha dari Ang Bian yang berusaha mendesak lawannya selalu gagal.
Sedangkan orang bermuka seperti tengkorak itu,
walaupun menang sedikit tenaga sinkangnya, tetapi ia tidak bisa berbuat banyak pada Ang Bian, karena mereka TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
seimbang selalu saling tindih dan saling tekan bergantian dengan mempergunakan sinkang mereka.
Walaupun sinkangnya terpaut sedikit dengan orang bermuka seperti tengkorak tersebut, tokh Ang Bian memiliki iimu yang aneh-aneh, setiap serangan yang dilancarkannya memang tidak pernah dapat diduga.
Keadaan seperti ini membuat orang bermuka seperti tengkorak itu jadi penasaran sekali.
Suatu kali ia telah berteriak sambil berjingkrak: "Jika aku Tok Cun Hoa tidak bisa merubuhkanmu, biarlah untuk selanjutnya aku akan meninggalkan rumah
ini......!"
Berbareng dengan teriakannya, tampak Tok Cun Hoa atau orang bermuka seperti tengkorak itu, mulai dengan totokan dan juga tikaman jari tangan yang berlainan dibandingkan dengan yang semula, dimana kedua
tangannya ber-gerak2 cepat sekali mengincar bagian2
tubuh lawannya yang lemah.
Keadaan demikian membuat mereka tenggelam
semakin dalam, karena mereka terlibat dalam
pertempuran yang tidak berkeputusan.
Detik-detik seperti itu membuat Ong Tiong Yang
memandang dengan mata lebar, akhirnya jadi nekad.
Ketika melihat tangan Ang Bian saling tindih dengan kedua tangan Tok Cun Hoa, saat itu Ong Tiong Yang menjejakkan kakinya, tubuhnya melompat ketengah udara dengan gerakan yang gesit sekali.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gerakan yang dilakukannya merupakan gerakan yang benar2 meyakinkan, karena ia tahu, ia harus menyelinap dibagian yang lemah dari kedua tenaga saling terjang itu.
Ong Tiong Yang bermaksud akan, mempergunakan
setail merubuhkan seribu tail.
Dengan caranya seperti itu memang memaksa Ong
Tiong Yang harus bertindak dengan tepat.
Yaitu harus menyelinap kebagian yang paling lemah.
Karena sekali saja ia meleset dan melompat ketempat yang salah, kebagian tenaga dalam yang saling
berhimpitan, tentu dirinya bisa celaka.
Ang Bian dan Tok Cun Hoa saling menekan, tetapi mereka tidak berhasil merubuhkan lawan masing2, membuat mereka jadi hanya berdiri dengan tangan masing2 melekat satu dengan yang lainnya.
Justru disaat itu Ong Tiong Yang telah melompat ketengah gelanggang dan mempergunakan tangan kiri mendorong perlahan pada sikut tangan Ang Bian,
sedangkan tangan kanannya menyentil sikut tangan dari Tok Cun Hoa tahu2 dua kekuatan tenaga lwekang yang tengah saling tindih itu buyar dan kedua tangan dari kedua orang yang tengah salting bertempur itu jatuh ditempat kosong.
Keadaan demikian yang terjadinya begitu tiba-tiba membuat Ang Bian maupun Tok Cun Hoa kaget bukan main, mereka mengeluarkan suara seruan tertahan, dan melompat mundur kebelakang.
Setelah berhasil memisahkan kedua jago yang tengah bertarung itu, yang semula seperti seekor gajah dengan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
seekor harimau, yang tengah saling terkam, Ong Tiong Yang menghela napas dalam-dalam.
"Sudahilah pertempuran ini....... sudahilah pertempuran yang tidak ada manfaatnya ini .........!" kata Ong Tiong Yang kemudian.
Tetapi Ang Bian maupun juga Tok Cun Hoa telah
berkata dengan tawar: "Engkau tidak perlu mencampuri urusan kami........!"
Melihat kedua orang itu seperti juga memang telah nekad dan bersiap-siap hendak saling terjang lagi, Ong Tiong Yang cepat2 merangkapkan sepasang tangannya, ia membungkukkan tubuhnya memberi hormat kepada Ang Bian dan Tok Cun Hoa bergantian.
"Dengan memandang muka Pinto, maulah berhenti
bertempur ............. janganlah meneruskan pertempuran yang tidak ada gunanya ini........!"
Tok Cun Hoa tertawa dingin. "Kalian berdua merupakan maling2 kecil yang memasuki rumah orang dengan cara memaksa apakah perbuatan itu perbuatan terpuji........ " Sedangkan aku sebagai pemilik rumah ini memang berhak untuk mempertahankan rumahku,
mencegah agar tidak ada orang yang berbuat kurang ajar padaku .....!''
Ong Tiong Yang mengangguk sambil tersenym.
"Apa yang dikatakan oleh Tok Giesu memang benar, kami yang salah......!" kate Ong Tiong Yang.
"Ong Cin jin, kepada manusia monyet seperti dia, kita tidak perlu mempergunakan banyak aturan.........
minggirlah engkau Ong Cinjin, biar aku menghajarnnya TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
biar dia tahu rasa.......... agar dilain waktu ia tidak bersikap angkuh dan sekebendak bati seperti ini".
Tok Cun Hoa juga membentak : "Ya, kau minggirlah tojin muda, karena jika tidak jangan menyalah aku jika nanti aku kesalahan tangan melukaimu......!"
Melihat keadaan tidak meggembirakan seperti itu, di mana kedua jago-jago ini siap bertempur lagi, Ong Tiong Yang jadi menghela napas dalam-dalam.
"Baiklah jika demikian," katanya. "Kalau kalian memang tidak mau saling mengalah. Pinto juga tidak bisa mengatakan apapun juga hanya sayangnya..........!"
dan Ong Tiong Yang tidak mereruskan perkataannya.
"Sayang apa?" tanya Tok Cun Hoa dengan suara yang tawar.
"Ya, sayang apa ?" tanya Ang Bian, yang rupanya juga ingin mendengar kelanjutan dari perkataan Ong Tiong Yang.
Ong Tiong Yang menghela napas, ia tertatawa sambil katanya : "Pinto merupakan tojin muda yang tidak masuk dalam hitungan dimata jiewie Loci anpwe....., tetapi berilah kesempatan kepada Boanpwe untuk menyatakan isi hati boanpwe ........ jika memang dalam urusan ini Lo cianpwe berdua masih tetap melakukan pertempuran, jelas hal tersebut tidak menguntungkan untuk kalian berdua, disamping itu, bukankah sayang tenaga sinkang kalian dihamburkan begitu macam......." Bukankah lebih baik jika kepandaian dan tenaga yang ada itu
dipergunakan sebaik mungkin, yaitu disalurkan untuk melakukan perbuatan2 mulia dan luhur?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ang Bian tertawa mendengar perkataan Ons Tiong
Yang. "Benar Ong Cinjin, apa yang engkau kata kan memang benar !" katanya.
Tetapi sebaliknya dengan Tok Cun Hoa, mukanya
berubah jadi keras.
"Hemm.........., jika memang begitu, engkau ingin mengartikan bahwa aku tadi telah bertanding hanya melakukan kejahatan belaka ?"
"Bukan begitu maksudku," kata Ong Tiong Yang sabar.
"Lalu apa maksudmu ?" tanya Tok Cun Hoa sambil memandang tajam.
"Pinto merasa sayang jika tenaga dan kepandaian dari kalian berdua dipergunakan untuk hal2 yang tidak memberikan manfaatnya apa2 bukankah lebih bijaksana jika kepandaian kalian dipergunakan untu perbuatan2
baik ?" Ditanya begitu, Tok Cun Hoa berdiam diri sejenak, tetapi kemudian ia menggelengkan kepalanya sambil katanya : "Tidak.... tidak aku tadi melakukan apa yang bisa kulakukan buat menjaga hakku sebagai pemilik rumah ini."
Ong Tiong Yang mengangguk.
"Benar tetapi tidakkah locianpwe merasa malu, jika urusan sekecil itu saja dilakukan untuk bertempur dengan mempergunakan kepandaian yang begitu
tinggi.......?"
"Mengapa harus malu ?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Bukankah Pinto telah katakan, jika memang kepandaian itu dipergunakan untuk melakukan perbuatan baik dan penuh keadilan, itu lebib bermanfaat........?"
"Cisss........, engkau tidak perlu banyak mengoceh dihadapanku, tojin muda!" kata Tok Cun Hoa kemudian.
"Kenapa........?" tanya Ong Tiong Yang sabar.
"Aku tidak mau mendengar ocehanmu..."
"Mengapa begitu?"
"Karena ocehanmu itu tidak ada artinya dan engkau hanya berusaha untuk memperdayakan diriku saja, engkau tentu berdiri memihak dipihak kawanmu itu bukankah kalian datang ber-sama2 dan memiliki
kesalahan ber-sama2 tentu dengan berbagai alasan engkau hendak membela pihakmu.........!"
Ong Tiong Yang menghela napas dalam2.
"Tetapi locianpwe, sesungguhnya Pinto telah berkata dari hal yang sebenarnya, karena memang Pinto merasa sayang jika kepandaiaa setinggi itu hanya dipergunakan untuk btrtempur menyelesaikan urusan kecil
belaka.........!"
"Hemm........," mendengus Tok Cun Hoa.
"Karena itu, jika saja locianpwe hendak melakukan urusan besar dengan mempergunakan kepandaian yang tinggi itu, manfaat yang bisa ditarik tentu lebih besar.
Locianpwe telah melatih diri cukup lama untuk memiliki kepandaian vang tinggi seperti itu, dengan demikian mengapa harus mempertaruhkan jiwa bertempur
mati2an hanya disebabkan urusan kecil begini......?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ditanya begitu, Tok Cun Hoa jadi tercengang sejenak, tetapi kemudian ia menyahuti : "Baiklah, apa saranmu ?"
"Begini, jika saja locianpwe bisa mempergunakan kepandaianmu itu untuk melakukan perbuatan besar membela keadilan, bukankah akan banyak orang yang tertolong dari tidasan sikuat yang jahat."
"Hemm......" mendengus Tok Cun Hoa, ia tidak mengatakan apapun juga.
"Dan juga, jika memang locianpwe bisa menyalurkan kepandaian itu untuk membela seseorang yang tengah dalam kesulitan, itu merupakan suatu-pahala dan jasa yang tidak-kecil, dimana locianpwe akan merasa bahagia karena bisa menolong seseorang yang tengah dalam kesulitan keluar dari kesulitan itu sendiri........!"
Tok Cun Hoa telah tertawa tawar.
"Jika mendengar perkataan kau tojin muda, engkau ingin mempengaruhi diriku............!"
"Mempengaruhi diri locianpwe ?" tanya Ong Tiong Yang.
Tok Cun Hoa mengangguk, "Ya........!"
"Mengapa begitu ?"
"Karena engkau berusaha mempengaruhi diriku dengan kata-katamu.......!"
"Tetapi Pinto justru tidak memiliki maksud seperti itu!"
"Hemm......., sekarang ini engkau tidak perlu terlalu banyak mengoceh, tetapi yang jelas aku tidak menyukai kehadiran kalian dirumahku.......!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Jika memang begitu, bukankah kami bisa pergi dari tempat ini ?"
Tok Cun Hoa kembali tertawa dingin, ia melirik kepada Ang Bian, lalu katanya dengan suara yang tawar :
"Apakah kita akan melanjutkan pertandingan kita ?"
tanyanya. Ang Bian juga tertawa dingin.
"Sudah kukatakan sejak tadi aku banya memandang muka terangnya Ong Cinjin, jika tidak, aku akan mengadu jiwa dengan kau ......!"
"Hemm........, jika demikian mari kita bertempur lagi!"'
kata Tak Cun Hoa.
Begitulah kedua orang tersebut jadi berdiri
berhadapan lagi, mereka siap untuk bertempur.
Ong Tiong Yang menghela napas dalam2 tampak
wajahnya jadi muram.
"Jika memang kalian tetap dengan peudiriaa kalian, Pinto tidak bisa mengatakan apa-apa......" katanya dengan mengandung penyesalan.
Sedangkan waktu itu tampak Ang Bian telah berkata tawar : "Ong Cinjin, kau tunggu sebentar, aku akan membereskan orang ini dulu."
"Membereskan bagaimana ?" tanya Ong Tiong Yang tidak mengerti.
"Membereskan orang ini agar ia tidak terlalu jual lagak......!" Dan setelah berkata, Ang Bian bersiap-siap untuk menerjang.
Tetapi Ong Tiong Yang cepat2 berkata :
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Ang Bian Kiesu, jika memang Kiesu mau memberi muka kepadaku, sudahilah pertempuran itu, mari kita, berangkat meninggalkan tempat ini. Apa saja yang ingin dikatakan oleh Tok Kiesu, jangan diambil dihati....!"
"Tetapi aku tidak mau terlalu menjual lagak !" kata Ang Bian.
Sedangkan Tok Cun Hoa yang mendengar percakapan mereka segera mengeluarkan suara tertawa yang keras.
Ia berkata deagan suara dingin : "Hemm....., jika memang engkau masih penasaran, mari, mari kita main-main sampai seribu jurus lagi........!"
Tantangannya itu bukan hanya sampai disitu saja, melainkan Tok Cun Hoa membarengi dengan totokan2
jarinya pada tubuh lawannya.
Tetapi Ang Bian tertawa menerima serangan ,yang dilancarkan lawannya.


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Engkau sesungguhnya memiliki kepandaian yang tidak berarti, telah lebih dari seratus jurus kita bertampur, tetapi engkau masih belum bisa merubuhkan diriku, maka mana yang bisa engkau
banggakan...........?"
Mendengar itu, tampak Tok Cun Hoa telah berusaha untuk dapat mendesak lawannya dengan hebat.
Namun sejauh itu Ang Bian bisa menghadapinya,
dengan mulutnya tidak hentinya meageluarkan suara ejekan.
Kemarahan Tok Cun Hoa telah meluap sampai
dikepala, ia berapa kali telah berjingkrak dan tenaga serangannya juga bertambah kuat.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ong Tiong Yang menghela napas dalam-dalam, dan ia menggumam :
"Sayang....sayang.....sekali......!" katanya. "Jika saja mereka berdua bisa barsahabat, tentu kepandaian mereka yang tinggi seperti itti, tidak akan sia2.........!"
Tetapi Ong Tiong Yang memang tidak berdaya untuk memisahkan mereka, terlebih sekarang memang kedua orang itu telah mempergunakan tenaga sinkang kelas berat, dimana semakin lama tenaga sinkang yang
mereka pergunakan itu semakin dahsyat.
---oo^Kupay^0^DewiKZ^oo---
BAGIAN 51: KEDATANGAN ANG CIT
KONG SI PENGEMIS MUDA
SAAT pertempuran itu tengah berlangsung dengan
seru, justru diluar rumah terdengar ribut2: "Kembalikan barangku...!, kembalikan barangku.....!"
Ong Tiong Yang jadi heran, ia melongok keluar.
Segera dilihatnya seorang pengemis muda, mungkin berusia sembilan belas tahun, tengah berjalan
seenaknya, dengan ditangannya memegang sepotong daging ayam dan tangan yang satunya memegang
sebuah buntalan.
Ia melangkah seenaknya dan mulutnya mengunyah itu juga ter-senyum2.
Tampaknya ia gembira sekali.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Wajah pengemis itu cukup tampan, tetapi keadaannya tidak teratur, pakaiannya penuh tambalan dan
rambutnya tidak terurus.
Sedangkan dibelakang pengemis itu tampak ber-lari2
belasan orang. Mereka itulah yang ber-teriak2 : "Kembalikan barangku....... kembalikan barang kami........ "
Tetapi walaurun sipengemis berjalan dengan perlahan, dan belasan orang tersebut jika mau bisa mengejarnya, mereka tidak berani terlalu mendekati, hanya ber-teriak2
begitu saja. Sedangkan sipengemis itupun seperti juga tidak
mengacuhkan mereka, ia melangkah tetus dengan
tindakan kaki yang per-lahan2 dan seenaknya.
Disaat itu, salah seorang dari belasan orang yang berada dibelakang sipengemis rupanya sudah tidak bisa menahan diri, ia melompat kedekat sipengemis sambil mengulurkan tangannya akan megambil buntalan yang ada ditangan sipengemis muda.
Namun dengan gerakan seenaknya, sipengemis
menggerakkan tangannya yang mencekal paha ayam, dimana tulang ayam diujungnya diketokkan kepada kepala orang itu.
Aneh sekali dan agak luar biasa.
Tubuh orang yang tinggi besar itu seperti didorong oleh suatu kekuatan yang tidak terIihat, dimana tubuhnya telah terpental dan ambruk diatas tanah menimbulkan suara gedebukan yang keras.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Menyaksikan hal itu. Ong Tiong Yang jadi terkejut, karena segera ia mengetahui bahwa pengemis muda itu memiliki tenaga sinkang yang kuat sekali, dimana dengan hanya menggerakkan pahanya ia berhasil melontarkan tubuh orang yang tinggi besar tersebut.
Gerakannya itu telah membuktikan bahwa Sinkang
yang disalurkan pada paha ayam itu tinggi sekali.
Tetapi justru yang mengherankan Ong Tiong Yang, ia melihat usia pengemis itu yang masih muda sekali, dan sikapnya yang masa bodoh, walaupun dibelakangnya itu tampak mengejar belasan orang yang takut2
mendekatinya. Entah barang apa yang diambil pengemis muda itu dari orang2 tersebut, sehingga mereka ber-teriak2 :
"Kembalikan barang kami.....! kembalikan barang kami........!"
Waktu itu sipengemis telah tiba didepan pintu, ia mengeluarkan suara "Ahkk.........!" karena dilihatnya didalam rumah itu tengah berlangsung pertempuran.
Sedangkan waktu itu Ong Tiong Yang cepat-cepat
memapaknya, ia telah merangkapkan sepasang
tangannya dan menjura memberi hormat.
"Siapakah saudara?" tanyanya. "Mengapa belasan orang itu mengikutimu?"
Pengemis muda tersebut berdiam diri sejenak, tetapi kemudian kembali mengunyah daging ayamnya.
Ia juga menyeringai tertawa.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku sipengemis Ang Cit Kong sebetulnya tidak pernah ganggu orang, tetapi justru mereka itu yang telah mengganggu aku, selalu mengikuti aku.....!"
"Apakah ada barang mereka yang telah diambil olehmu, saudara ?" tanya Ong Tiong Yang lagi
"Tidak justru mereka main tuduh, menduga bahwa aku ini yang telah mencuri barang mereka. Aku hanya minta sepotong pakaian dan sedikit uang, namun mereka terlalu kikir dan selalu meminta dikembalikan....l"
Mendengar jawaban pengemis muda ini, Ong Tiong
Yang jadi tersenyum.
"saudara Ang, tentu saja mereka selalu mengikutimu, untuk meminta barang yang kau ambil itu...... jika memang engkau tidak mengambil barang mereka, tentu merekapun tidak akan mengganggumu saudara
Ang........!"
Ang Cit Kong menunda makannya, ia mementang
matanya lebar2 memandang Ong Tiong Yang.
"Jadi Totiang juga ingin memperkenalkan diriku.......?"
tanya, suaranya mengandung teguran.
Ong Tiong Yang cepat-cepat tertawa.
"Tentu saja tidak !" sahut Ong Tiong Yang. "Jika memang engkau tidak melakukan sesuatu yang salah, tentu engkau tidak bisa disalahkan, ......... tetapi jika memang engkau sesungguhnya telah melakukan suatu perbuatan yang salah, jelas engkau harus
disalahkan.........!"
Mendengar perkataan Ong Tiong Yang, Ang Cit Kong tertawa.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Cerdik sekali kau, totiang. Engkau mempersalahkan diriku tanpa langsung ditujukan padaku, agar aku malu sendiri dan berusaha memperbaiki kesalahan yang telah kulakukan...!" katanya.
"Tetapi didalam hal ini tentu saja Pinto tidak berani sembarangan mempersalahkan dirimu, namun jika
memang engkau merasa telah melakukan suatu
kesalahan, ada baiknya jika memang engkau segera merobah kesalahan tersebut dengan melakukan
kebaikan..... bukankah begitu baiknya ?"
Mendengar perkataan Ong Tiong Yang, Ang Cit Kong berdiam diri sejenak. Namun akhirnya ia mengangguk.
"Mungkin juga," katanya kemudian seperti ragu2.
"Disebabkan oleh belasan orang yang telah mengikuti aku terus menerus itu, membuat totiang mengambil kesimpulan bahwa diriku melakukan suatu kesalahan.
Benar begitu, bukan ?"
Ong Tiong Yang berdiam diri, tetapi akhirnya ia tersenyum lebar setelah memandang sejenak lamanya kepada Ang Cit Kong.
"Dalam hal ini," katanya lagi. "Memang juga terdapat suatu hal yang disebut sebab dan akibat, seperti kau tentunya mengetahui saudara Ang. Jika memang engkau tidak melakukan suatu kesalahan, tentu belasan orang itu tidak akan mengikutimu, dan juga jika tidak ada barang yang engkau ambil dari tangannya, jelas mereka tidak akan meributi engkau meminta barangnya agar engkau kembalikan. Coba engkau pikirkan dalam2
perkataan Pinto itu, tentu engkau mengerti........!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ang Cit Kong tersenyum, ia menganguk sambil
katanya lagi: "Ya.... memang dalam hal ini merupakan suatu urusan yang keterlaluan juga, belasan orang itu membuat aku jadi malu."
Dan setelah berkata begitu, tahu2 Ang Cit Kong telah menggerakkan tangan kirinya membalas.
Tapi, hebat kesudahannya, karena tanpa ampun lagi belasan orang itu telah terpental dan berguling diatas tanah, seperti juga diterjang oleh suatu kekuatan yang tak tampak.
Ong Tiong Yang yang menyaksikan hal ini jadi
terkejut, ia berpikir dalam hatinya: "Dilihat dari kepandaiannya, tampaknya pengemis muda ini bukan sembarangan pengemis, karena kelihatannya cerdik sekali, selain ia memiliki silat yang tinggi, sinkangnya juga tampaknya tidak berada disebelah bawahku!"
Waktu itu Ang Cit Kong telah mtendelikkan matanya lebar2 kepada belasan orang yang tengah merangkak bangun itu.
"Jika kalian tidak segera pergi, jangan
mempersalahkan diriku jika aku turunkan tangan keras kepada kalian.......! Ayo cepat pergi......!"
Tetapi belasan orang itu tidak segera pergi, malah lima orang diantara mereka, telah berkata ragu2 : "Harap Taihiap mengembalikan dulu barang2 kami....!"
Ang Cit Kong mendelikkan matanya lebih lebar dan telah melangkah maju satu tindak sambil menggerakkan tangan kanannya dan membentak : "Kalian hendak dihajar lagi....?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bentakan seperti itu merupakan gertakan, yang
membuat belasan orang itu jadi ketakutan, mereka telah mundur dengan serentak.
Dalam keadaan demikian, Ang Cit Kong berkata
dengan suara tawar, tapi sikapnya tampak jenaka sekali, karena mulutnya: "Jika memang kalian tidak cepat2
angkat kaki, aku akan membuat kalian seperti daun2
kering yang terhembus oleh angin.....! Aku akan menghitung ia sampai lima dan jika kalian belum juga pergi, hem...... aku akan membuktikan ancamanku itu.....!"
Ong Tiong Yang tersenyum melihat sikap Ang Cit
Kong. "Satu.....!" waktu itu Ang Cit Kong mulai menghitung dengan suara yang keras.
"Taihiap...... kembalikan dulu barang-barang kami......."
Tetapi Ang Cit Kong seperti tidak mendengarnya, ia telah menghitung terus ...... "Dua . .!"
"Taihiap.....!" belasan orang itu memperlihatkan wajah yang pucat, disamping itu juga mereka telah merengket ketakutan, namun mereka juga tidak rela jika barang mereka tidak dikembalikan.
"Tiga....! Empat.... !" Ang Cit Kong telah menghitung terus tanpa memperdulikan sikap belasan orang tersebut.
Belasan orang itu tambah kuatir dan mereka hampir berbareng berkata : "Kembalikan dulu barang kami, kami akan segera berlalu...!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi Ang Cit Kong seperti tuli tidak mendengar perkataan orang2 itu, bahkan ia telah menghitung terus dengan suara yang nyaring : "Lima .... !"
Waktu Ang Cit Kong mengucapkan perkataan "Lima"
itu, dan matanya didelikkan, dengan serentak orang2 itu memutar tubuhnya dan mementang langkah kakinya
lebar2 tembil ber-teriak2 dengan suara penasaran :
"Kembaiikan barang2 kami....!".
Ang Cit Kong tertawa ber-gelak2 melihat belasan orang tersebut telah lari.
Tetapi belasan orang itu berlari hanya kurang lebih delapan tombak, setelah itu mereka berkumpul
berkelompok sambil berteriak : "Kembalikan barang kami....kembalikan barang kami....
!" Ang Cit Kong jadi mendongkol, sengaja ia melangkah dua tindak memperlihatkan sikap seperti hendak
mengejar. Belasan orang itu jadi ketakutan dan mereka telah berlari lagi. Sekali ini mereka tidak berhenti, berlari terus dan sejenak kemudian telah lenyap dari pandangan mata Ang Cit Kong dan Ong Tiong Yang.
---oo^Kupay^0^DewiKZ^oo---
SEDANGKAN waktu itu, antara orang bertopeng merah dengan Tok Cun Hoa masih terus juga berlangsung pertempuran yang cukup seru karena mereka berdua telah terlibat oleh tenaga lwekang yang mereka
pergunakan, dimana dua macam kekuatan tenaga dalam yang tidak dapat dilihat oleh mata itu, telah mengelilingi TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mereka, melibat mereka dan membuat keduanya tidak bisa memisahkan diri ataupun juga menyudahi
pertempuran itu, karena memang mereka telah terlibat dalam pertempuran yang menentukan, dimana sampai salah seorang diantara mereka kelak kena dirubuhkan, barulah pertempuran itu akan berkesudahan.
Karena itu baik Ang Bian maupun Tok Cun Hoa telah berlaku sangat berhati-hati sekali dan melakukan pertempuran tersebut dengan gerakannya yang sangat cepat sekali.
Dan mereka pun telah memusatkan seluruh kekuatan tenaga lwekang nya sehingga ditubuh mereka tampak mengalir keluar keringat yang sangat banyak sekali.
Waktu itu Ang Bian telah berkata dengan suara yang tawar sambil melancarkan serangan mempergunakan tangan kanannya yang menyambar seperti juga
menggunting: "Hemmm....., jika sekarang aku tidak bisa mengalahkanmu, baiklah aku pun berjanji tidak akan mengembara lagi dalam rimba persilatan......!"
Tetapi Tok Cun Hoa menanggapi tekad dari Ang Bian dengan tertawa mengejek, katanya dengan suara yang sengau: "Tidak perlu engkau sesumbar seperti itu engkau pasti akan dapat membuat kedua lenganmu itu patah sebagai tanda mata buatku!"
Dan setelah berkata begitu Tok Cun Hoa menerjang lebih kuat.
Melihat sikap Ang Cit Kong seperti itu, Ong Tiong Yang jadi tersenyum lebar dengan hati yang merasa geli. Sejak munculnya Ang Cit Kong tetah memperlihatkan bahwa TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dia memiliki sikap yang jenaka, walaupun kejenakaannya itu tidak disengajanya dan memang wajar.
"Kepandaian luar biasa, aku tidak menyangka ditempat sesepi ini bisa bertemu dengan orang orang gagah seperti itu."
Kata Ang Cit Kong dengan suara yang perlahan,
seperti juga tengah mengguman.
Kemudian Ang Cit Kong menoleh kepada Ong Tiong
Yang. "Totiang, siapakah mereka ?" tanya Ang Cit Kong kemudian. "Apakah salah seorang di antara mereka itu gurumu ?"
Ong Tiong Yang menggelengkan kepalanya.
"Bukan.... !" menyahut Ong Tiong Yang sambil tersenyum.
"Lalu siapa mereka....?"
"Yang seorang bergelar Ang Bian, itu yang memakai topeng yang terbuat dari kain merah !" menjelaskan Ong Tiong Yang.
"Mengapa, ia menutupi mukanya dengan kain merah itu, apakah mukanya kudisan....?"
Ong Tiong Yang tersenyum sambil menggelengkan
kepalanya. "Aku sendiri tidak tahu mengapa ia mengenakan topeng seperti itu.....!" sahut Ong Tiong Yang.
"Dan yang seorang lagi ?" tanya Ang Cit Kong pula.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Ia mengaku bernama Tok Cun Hoa !'' menjelaskan Ong tiong Yang.
"Ohhh.......!" Ang Cit Kong memperlihatkan sikap yang heran sekali.
"Kenapa ?" tanya Ong Tiorg Yang.
"Mengapa muka orang yang bernama Tok Cun Hoa itu buruk sekali, seperti tengkorak hidup ?" tanya Ang Cit Kong.
Sesungguhnya Ang Cit Kong bertanya dari hati yang sejujurnya dan polos, tetapi buat telinga Tok Cun Hoa justru pertanyaan seperti itu telah membuat darahnya jadi meluap, ia sampai berjingkrak.
Kalau saja waktu itu ia tidak tengah terlibat oleh pertempuran mengadu tenaga sinkang yang saling
melibat, tentu ia telah melompat menerjang pada Ang Cit Kong untuk menghantam orang yang lancang mulut itu.
Namun kenyataannya memang Tok Cun Hoa hanya
bisa mendongkol tanpa berdaya untuk menghajar Ang Cit Kong.
Waktu itu Ang Cit Kong masih berdiri dengan sikap tercengangnya, sampai akhirnya ia tersenyum, sambil katanya: "Nah, sekarang telah terlihat, bahwa banjak orang pandai dimana-mana, seperti apa yang dikatakan oleh guruku, bahwa kepandaian silat yang dipelajari tidak ada habisnya, karena orang yang telah tinggi
kepandaiannya tidak boleh sombong dan harus segera melatih diri tarus setiap ada kesempatan. Kepandaian yang tertinggi ialah tidak pernah tercapai, karena yang tinggi itu selalu ada yang lebih tinggi, tegasnya tidak ada yang tertinggi .......!".
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ong Tiong Yang yang tersenyum mendengar
perkataan Ang Cit Kong. Karena ia memang telah
melihatnya bahwa Ang Cit Kong seorang yang sangat terkenal dan juga pandai dan tinggi kepandaiannya, disamping itu memiliki sifat yang polos dan jiwa yang jujur. Apa yang dilihatnya tentu akan dikatakannya.
Namun kenyataannya, Ang Cit Kong seperti juga tidak mengenal bahaya, dengan mengejek Tok Cun Hoa,
walaupun bukan berasal dari hatinya dan tanpa
disengajanya, tokh hal itu telah membuat jiwa Ang Cit Kong terancam bahaya yang tidak kecil.
Dalam hat ini, memang Ong Tiong Yang menyukai
sikap polos pengemis muda ini.
"Saudara Ang, siapakah gurumu ?" tanya Ong Tiong Yang kemudian.
Ang Cit Kong tidak segera menyahuti, hanya
memandang Ong Tiong Yang dengan sinar mata
mengandung kecurigaan.
"Mengapa totiang menanyakan guruku ?" tanyanya.
Ong Tiong Yang tersenyum.
"Pinto hanya merasa kagum bahwa gurumu memiliki pandangan yang luas dan juga tampaknya seorang
pandai yang tidak angkuh dan tidak pernah
memamerkan kepandaiannya... !"
"Mengapa engkau mengetahui hal it...?" tanya Ang Cit Kong, wajahnya memancarkan perasaan girang bukan main.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ong Tiong Yang menyahuti: "Karena melihat sikapmu yang baik, tentunya engkau memperoleh bimbingan dan didikan dari seorang guru yang baik pula...!
Ang Cit Kong cepat2 membuang sisa potongan paha ayam ditangannya, ia menyeka kebajunya dengan sikap yang amat ceroboh dan juga jenaka, kemudian
merangkapkan sepasang tangannya, menjura memberi hormat kepada Ong Tiong Yang, katanya dengan suara yang sabar.
"Dalam hal ini," katanya. "Sesungguhnya memang guruku itu seorang yang baik dan mulia ia bergelar Ie Hong Sin Kay dan namanya Kiauw Cie Bauw.. .!"
"Oh, telah lama aku mendengar nama besar dari tokoh sakti itu... !" kata Ong Tiong Yang cepat.
Memang selama dalam pengembaraannya dalam
rimba persilatan, ia telah terlalu sering mendengar nama Ie Hong Sin Kay Kiauw Cie Bauw, yang memiliki sepak terjang terpuji.
Pengemis sakti itu selalu melakukan tindakan demi keadilan. Walaupun belum pernah bertemu secara
langsung dengan Kiauw Cie Bauw, tetapi justru Ong Tiong Yang telah menaruh perasaan kagum kepada
pengemis sakti itu.
Mendengar pujian Ong Tiong Yang, tampak Ang Cit Kong senang sekali.
Disaat itu ia telah berkaca dengan suara gembira:
"Jika memang totiang kenal dengan guruku, itulah lebih baik lagi....!" Ong Tiong Yang tersenyum.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Sayangnya Pinto belum pernah bertemu dengan orang tua yang sakti itu... Pinto hanya sering mendengar keberanian dan juga ketegasannya dalam menegakkan keadilan. Memang besar sekali minat Pinto untuk bertemu dengan guru saudara Ang, untuk meminta
petunjuk darinya........!"
Ang Cit Kong tersenyum.
"Sayangnya guruku setelah usianya meningkat semakin tua, telah memilih sebuah tempat yang sunyi dan tenang untuk hidup mengasingkan diri....... maka dari itu sulit sekali orang menemuinya......!"
"Jika memang demikian, jika kelak saudara Ang bertemu dengan gurumu, sampaikan salam Pinto, Ong Tiong Yang....!" kata Ong Tiong Yang.
Ang Cit Kong mengangguk cepat.
"Tentu..., tentu... akan aku sampaikan.....!" katanya Begitulah, walaupun mereka baru saling berkenalan disitu, justru sikap mereka tampaknya telah jadi begitu akrab sekali.
Ang Cit Kong juga menanyakan siapa guru Ong Tiong Yang.
Pendeta ini menyebutkan nama Sam Kie bertiga, dan Ang Cit Kong tahu2 telah mengeluarkan ibu jarinya, ia memuji :"Ketiga guru totiang itu semuanya merupakan manusia setengah dewa yang sangat sakti, dimana selalu melakukan perbuatan mulia, justru aku sering
mendengar cerita dari guruku, bahwa ketiga. locianpwe sakti itu merupakan tokoh yang sangat mulia dan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memiliki kepandaian yang sulit dicari duanya, guruku juga sangat mengagumi mereka ....!"
Ong Tiong Yang segera merendahkan diri sambil
mengucapkan terima kasih atas pada Ang Cit Kong.
---oo^Kupay^0^dewiKZ^oo---
Disaat itu pertempuran yang tengah berlangsung
antara Ang Bian dengan Tok Cun Hoa masih berlangsung terus, dimana mereka telah terlibat dalam pertempuran yang semakin lama semakin membahayakan.
Ang Cit Kong setelah menyaksikan lagi sekian lama jalannya pertempuran itu telah menoleh kepada Ong Tiong Yang, tanyanya: "Apakah totiang tidak bisa meminta agar mereka menydahi pertempuran itu ?"
Ong Tiong Yang menghela napas sambil
menggelengkan kepala dan wajahnya murung, dengan jujur ia menyahuti : "Sayangnya kepandaianku tidak ada artinya, sehingga tidak berdaya untuk meminta mereka menyudahi pertempuran itu.....! Hemmm......., kalau saja memang aku memiliki kepandaian yang lebih tinggi, tentu aku bisa meminta mereka menyudahi pertempuran itu atau setidak2nya memisahkan mereka.........!"
Ang Cit Kong mengerutkan alisnya. "Masih ada hubungan apakah antara totiang dengan mereka ?"
tanyanya kemudian.
Dengan suara yang perlahan 0ng Tiong Yang
menyahuti: "Dengan Ang Bian locianpwe, aku pernah melakukan perjalanan, dan kami melihat rumah yang terpencil ini maka kami singgahi. Kebetulan kami juga TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sangat haus sekali, sehingga kami bermaksud untuk meminta air pelenyap dahaga. Tetapi justru Tok Cun Hot locianpwe telah salah mengerti, sehingga timbul salah paham, yang menyebabkan Ang Bian dan Tok Cun Hoa jadi bertempur seperti itu....!"
"Apakah Tok Cun Hoa yang bermuka seperti tengkorak itu seorang yang terlalu kikir?" tanya Ang Cit Kong tidak senang.
Ong Tiong Yang mengangkat bahunya sambil
tersenyum, lalu katanya: "Entahlah, tetapi yang jelas memang keadaan telah terjadi demikian, dimana antara Ang Bian lociaapwe dengan Tok Cun Hoa locianpwe telah timbul saling salah paham, dan mereka bertempur tanpa berkesudahan.......!"
"Jika memang demikian halnya, lebih baik kita berusaha memisahkan mereka........!" kata Ang Cit Kong.
Ong Tiong Yang terkejut.
"Bagaimana mungkin?" katanya dengan suara yang mengandung kekuatiran.
Ang Cit Kong tersenyum.
"Jangan kuatir, jika memang mereka tidak mau menyudahi pertempuran itu, yang pasti rugi adalah mereka sendiri...!" kata Ang Cit Kong dengan suara mengandung keyakinan.
Ong Tiong Yang jadi heran.
"Dengan cara bagaimana ?" tanyanya.
"Tanggung beres !" katanya cepat. Dan Ang Cit Kong telah memutar tubuhnya, ia menuju kearah parit di depan rumah tersebut, ia mengambil sebuah kayu yang TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bertempurung yang ditengahnya melesak kedalam, ia menyendok air parit itu dan kemudian kembali keruang dalam rumah.
Ong Tiong Yang mengawisi apa yang dilakukan Ang Cit Kong dengan perasaan heran.
Waktu itu Ang Cit Kong telah berteriak : "Kalian berhentilah jika memang kalian tidak mau menyudahi juga pertempuran itu, biar aku yang akan menyiram kalian dengari air parit ini. Aku mau lihat, apakah kalian akan teruskan perkelahian kalian......!"
Dan setelah berkata begitu, Ang Cit Kong
memperlihatkan sikap seperti ingin menyiram.
Keruan saja hal ini mengejutkan sekali Ang Bian dan Tok Cun Hoa. Mereka sampai mengeluarkan seruan
kaget. "Aku akan menghitung sampai tiga, jika sampai tiga kali, kalian tidak mau berhenti, berarti kalian memang ingin mandi air parit...!" ancam Ang Cit Kong lagi.
Waktu itu Tok Cun Hoa bukan main mendongkolnya, ia sampai berseru karena murka, Ang Bian juga telah mengeluarkan suara bentakan sambil mengibaskan
tangannya menangkis serangan tangan kanan Tok Cun Hoa.
"Satu....!" Ang Cit Korg tanpa memperdulikan keadaan pada saat itu, telah mulai menghitung, benar2 nekad sekali pengemis muda ini.
Ang Bian dan Tok Cun Hoa jadi panik, mereka tengah saling melibatkan diri dengan tenaga sinkang mereka yang tertingggi, tidak bisa dengan semudah dugaannya, TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
begitu saja mereka menarik pulang tenaga sinkang mereka, karena akan melukai mereka sendiri.
Hal ini membuat mereka jadi panik juga, jelas mereka tidak rela jika sampai mereka terkena siraman air parit tersebut.
"Dua....!" suara Ang Cit Kong lantang sekali, dia menghitung terus.
Keruan saja Ang Bian dan Tok Can Hoa tambah panik.
Dalam keadaan demikian, mereka jadi nekad dan telah mendorong dengan tenaga sinkang masing2 lalu
melompat mundur untuk memisahkan diri. Waktu


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memisahkan diri, mereka juga mengebut dengan tangan masing2. Hal ini untuk melenyapkan sisa tenaga yang ada pada saat itu, agar mereka tidak sampai terluka.
Setelah melihat Ang Bian dan Tok Cun Hoa
memisahkan diri dan menyudahi partempuran itu, Ang Cit Kong tidak meneruskan hitungannya, dia tertawa keras dan telah melemparkan kayu yang berisi cairan air parit tersebut keluar rumah.
Ong Tiong Yang yang melihat keadaan seperti itu, jadi tertawa tidak bisa menahan gelinya. Dengan cara yang begitu sederhana dan mudah, Ang Cit Kong berhasil memisahkan kedua jago yang tengah bertempur hebat itu.
"Cerdik sekali pemuda pengemis ini....!" pikir Ong Tiong Yang dalam hatinya.
Waktu itu, tampak Ang Bian telah menoleh kepada Ang Cit Kong, sambil katanya : "Kau....pengemis cilik
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
...... berani sekali kau membawa lagakmu yang kurang ajar ?"
Tetapi belum lagi selesai kata2 dari Ang Bian, Tok Cun Hoa yang memang sejak tadi telah diliputi oleh
kemarahan pada Ang Cit Kong, yang dianggapnya telah mengejeknya dan juga telah membuat mereka paaik waktu bertempur dengan ancamannya itu, sudah tidak bisa menahan diri, tahu2 tubuhnya berkelebat, dan telah berada disamping Ang Cit Kong. Begitu tiba, segera tangan kanannya bergerak.
---oo^Kupay^0^dewiKZ^oo---
BAGIAN 52 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ANG CIT KONG kaget, karena ia hanya melibat
berkelebatnya sesosok tubuh. Tetapi walau pun
demikian. Ang Cit Kong memang memiliki kepandaian yang cukup tinggi, tidak mau ia dirubuhkan hanya diserang seperti ttu.
Dengan gesit ia berkelit menyingkirkan diri dari terjangan Tok Cun Hoa.
"Jangan berangasan seperti itu, tidak baik nanti akan menyebabkan gigimu rontok...!" kata Ang Cit Kong sambil tertawa, tidak lenyap sikap gembiranya, walaupun tadi ia telah diancam oleh terjangan yang tidak kecil bahayanya.
Muka Tok Cun Hoa yang memang telah buruk itu jadi semakin tidak sedap dipandang karena ia tengah diliputi kemarahan yang sangat.
Memang mulutnya rusak dan hanya tampak barisan
giginya saja, dan Ang Cit Kong berkata begitu yang tanpa sadar memang telah mengejek kelemahan dari Tok Cun Hoa.
Keadaan demikian telah membuat darah Tok Cun Hoa jadi tambah meluap.
"Jika memang aku tidak menghajar pecah mulutmu, aku tidak akan mau sudah...!" teriak Tok Cun Hoa. Dan dia bukan hanya berteriak begitu saja, karena ia telah membarengi menerjang Ang Cit Kong lagi.
Sewaktu tubuhnya tengah melayang ditengah udara, tampak tangannya digerakkan untuk melancarkan
tamparan kepada Ang Cit Kong.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Keruan saja Ang Cit Kong jadi kaget karena gerakan yang dilakukan oleh Tok Cun Hoa jauh lebih cepat dibandingkan dengan yang sebelumnya.
Dan keadaan seperti ini membuat Ang Cit Kong jadi nekad, karena ia sudah memiliki jalan untuk
mengelakkan diri, dimana jalan mundurnya telah ditutup oleh tenaga sinkang yang dilancarkan Tok Cun Hoa lewat tangan kirinya.
Ang Cit Kong memaksakan diri memusatkan tenaga
sinkangnya ingin menangkisnya, tetapi waktu itu Ang Bian telah berkata : "Engkau mencari mampus....?" dan segera tubuh Ang Bian telah berkelebat. Gerakan Ang Bian sangat gesit sekali, karena ia telah berhasil menangkis tangan Tok Cun Hoa.
Tok Cun Hoa tambah mendongkol, dan kini bukannya ia melancarkan totokan atau tamparan kepada Ang Cit Kong, malah ia telah meninju kearah dada Ang Bian.
Tetapi Ang Bian memang memiliki kepandaian
berimbang dengannya, maka tinjunya tidak berhasil mengenai sesaran.
Dalam keadaan demikian, mereka telah bertempur
lagi, dimana mereka saling serang tidak hentinya.
Sedangkan Ang Cit Kong yang tadi nyaris kena
ditempiling oleh telapak tangan Tok Cun Hoa, berdiri tertegun ditempatnya, seperti orang kesima. Tetapi akhirnya ia tertawa lebar, sambil menoleh kepada Ong Tiong Yang, yang waktu itu tengah mengawasi padanya.
"Sungguh berbahaya !" menggumam pengemis muda itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ong Tiong Yang tersenyum sambil katanya:
"Maka dari itu, janganlah saudara Ang terlalu ceroboh, karena mereka merupakan orang2 yang memiliki
kepandaian luar biasa dan jelas diatas kepandaian kita......."
Ang Cit Kong mengangguk.
"Untung saja kawanmu itu sitopeng merah telah menolongi diriku, kalau tidak tentu aku akan menerima bahaya yang tidak kecil..!"
Ong Tiong Yang hanya tersenyum.
Pertempuran antara Ang Bian dengan Tok Cun Hoa
telah berjalan semakin seru.
Dan Ang Cit Kong juga tidak berusaha pula
memisahkan mereka. Dalam keadaan demikian, memang jika kedua jago tengah saling bertarung, maka angin serangan mareka menderu-deru kuat, karena kekuatan tenaga lwekang yang mereka miliki itu merupskan kekuatan yang sudah mencapai puncak yang tinggi sekali.
Ong Tiong Yang dan Ang Cit Kong harus mundur
beberapa langkah kebelakang menjauhkan diri, agar tidak tertindih oleh kekuatan serangan itu.
Diam-diam mereka berdua, sebagai orang2 yang
mengerti ilmu silat, jelas menenyaksikan pertempuran antara kedua jago yang memiliki kepandaian luar biasa itu, membuat mereka jadi menumpahkan seluruh
perhatian mereka pada jalannya pertandingan.
Setelah saling terjang sekian lama, aksinya suatu kali tampak Tok Cun Hoa dan Ang Bian, saling menjauhkan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
diri. Mereka tidak melanjutkan terjangan mereka, hanya saling berdiri tegar mengawasi lawan masing2.
Waktu itu Ong Tiong Yang cepat menghampiri sambil katanya: "Jika memang Jiewie locianpwe tidak berkeberatan, lebih baik kita sudahi saja pertempuran itu..... tak ada gunanya!"
Namun Tok Con Hoa telah mendengus. dingin tanpa memperdulikan perkataan Ong Tiong Yang.
Sedangkan Ang Bian telah menoleh kapada Ong Tiong Yang, katanya dengan suara yang tawar: "Ong Cinjin, sayangnya manusia buruk ini memiliki adat yang buruk pula...!"
"Namun Ang Bian locianpwe, bukankah kita tengah melakukan perjalanan untuk pergi menolongi
seseorang... jika memang Ang Bian locianpwe terlalu menghamburkan tenaga sendiri kelak tentu bisa
menggagalkan pekerjaan kita!" kata Ong Tiong Yang.
Seperti orang baru tersadar, Ang Bian mengangguk berulang kali.
"Kau benar juga.....!" katanya kemudian. "Engkau benar, baiklah aku bersedia menyudahi pertempuran diantara kami berdua, asal orang bermuka buruk itupun mau menyudahinya dan tidak mendesak diriku lebih lanjut....!"
Mendengar dirinya selalu disebut sebagai manusia bermuka buruk dan beradat buruk. karuan saja Tok Cun Hoa semakin penasaran dan marah, mana mau ia
menyudahi begitu saja pertempuran itu"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Hemmm.....," mendengus dingin Tok Cun Hoa dengan sikap mengejek. "Terlanjur engkau telah
mengatakan bahwa aku manusia buruk beradat buruk, baiklah, baik..., mari kita bertempur lagi....!"
Diwaktu itu, tampak Tok Cun Hoa setelah berkata bagitu telah melompat, mendekati Ang Bian bersiap untuk saling bertempur pula.
Namun Ang Bian yang telah diingatkan oleh Ong Tiong Yang, bahwa mereka tengah melakukan sesuatu untuk menolongi seorang, tidak mau melayani lebih lanjut pada Tok Cun Hoa katanya dengan suara yang dingin: "Jika memang engkau masih ingin main2 denganku kelak aku akan menemani, walaupun engkau hendak bertempur sebanyak puluhan ribu jurus bertempur terus sepuluh hari sepuluh malam, akan kulayani...! Hemm, jika memang engkau hendak memaksaku hari ini, maafkan aku tidak memiliki waktu lagi untuk menemanimu... aku hendak melakukan sesuatu dan perlu diselesaikan secepatnya....!" dan setelah berkata begitu, tanpa menantikan sahutan dari Tok Cun Hoa, tampak Ang Bian telah memutar tubuhnya itu menoleh kepada Ong Tiong Yang, katanya: "Mari kita pergi...!"
Ong Tiong Yang girang melihat Ang Bian bersedia menyudahi pertempuran itu.
Tetapi Tok Cun Hoa waktu melihat orang hendak
berlalu, ia telah berkata dengan suara yang dingin :
"Sudah kukatakan walaupun sekarang kalian hendak pergi, semua itu telah terlambat, dan tidak bisa kalian meninggalkan tempat ini......!"
Sambil berkata begitu, TOK CUN HOA melompat
kepintu menghadang disitu karena ia tidak ingin TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membiarkan Ang Bian bertiga dengan Ong Tiong Yang dan Ang Cit Kong keluar dari rumahnya.
Rupanya Tok Cun HOA memang telah memutuskan
bahwa ia harus menghadang orang itu, untuk
dibinasakan atau se-tidak2-nya dimusnahkan ilmu silatnya, sebab Ang Bian seperti tidak memandang sebelah mata padanya dan mukanya juga ditutup oleh topeng merah sehingga ia tidak mengetahui siapa adanya orang dibalik topeng tersebut. Begitu juga Ang Cit Kong tadi. telah mengejeknya, membuat ia gusar tetapi belum bisa untuk menjatuhkan tangan kepada pengemis muda itu.
Kenyataan seperti ini telah membuat Tok Cun Hoa tidak mau melepaskan ketiga orang itu. la cepat-cepat mementangkan tangannya, bersiap melancarkan
serangan kalau saja Ang Bian bertiga memaksa hendak berlalu dan menerobos pintu tersebut.
Ang Cit Kong tertawa melihat sikap Tok Cun Hoa, ia berkata perlahan sambil tersenyum menyeringai : "Jika memang engkau tidak mengijinkan kami meninggalkan rumahmu, apakah engkau hendak menjamu kami "
Bisakah engkau menjadi tuan rumah yang baik " Sedang kan Ang Bian Locianpwe dan Ong Totiang itu saja semula meminta air pelenyap dahaga tidak diberikan olehmu....!"
Muka Tok Cun Hoa berobah memperlihat kan sikap
tidak senang, ia berkata dengan sikap menahan
kemarahan hatinya : "Jika engkau berlancang mulut, maka yang per-tama2 akan kupecahkan adalah batok kepalamu dulu....!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kukira tidak mudah melakukan hal itu, karena disini masih ada Ang Bian Locianpwe yang memiliki kepandaian mungkin lebih tinggi dari kepandaianmu sendiri....!"
Tok Cun Hoa jadi lebih uring2an, ia berkata tawar:
"Jika memang demikian halnya, baiklah. Aku telah memutuskan, walaupun bagaimana kalian tidak akan kuijinkan meninggalkan rumah ini...!"
Ong Tiong Yang yang melihat perkembangan keadaan sudah demikian macam, cepat2 merangkapkan
tangannya menjura sambil katanya: "Harap Tok Cun Hoa Locianpwe mau mengerti keadaan kami, dimana kita tidak pernah kenal dan belum pernah bermusuhan, bukan" Mengapa kita selalu harus bertempur dan
bersikap bermusuhan seperti itu" Baiklah, jika memang Tok Cun Hoa Locianpwe mau mengerti. tentu kami tidak akan lupa mengucapkan terima kasih kami.... kami harap saja Tok Cun Hoa Locianpwe tidak merintangi kami lagi, janganlah menanamkan permusuhan diantara kita,
bukaukah kita sebelumnya selain belum berkenalan dan juga memang belum pernah bermusuhan?"
Tok Cun Hoa tertawa tawar.
"Engkau bicara seenakmu saja, tojin muda, tetapi engkau tidak ingat, kalian telah datang kemari untuk menimbulkan kekacauan dimana kalian telah
menyebabkan aku merasa terganggu. Kalau saja hal ini tidak segera kuatasi, tentu kelak akan ada orang yang berani menggangguku lebih jauh.......!"
Mendengar perkataan Tok Cun Hoa, habislah harapan Ong Tiong Yang untuk dapat berlalu dengan damai, karena memang ia melihatnya bahwa Tok Cun Hoa
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bukan seorang manusia baik-baik dan memiliki sifat yang selalu menang sendiri.
Ong Tiong Yang juga yakin bahwa mereka tidak bisa berlalu begitu saja, sebelum membuka jalan dengan kekerasan.
Ang Bian juga rupanya habis kesabarannya, ia telah berkata dengan suara yang berang: "Ong totiang, biarlah aku membereskan dulu tua bangka muka buruk ini.....!"
Dan tanpa menantikan lagi persetujuan Ong Tiong Yang, Ang Bian mengulurkan tangannya ia menggunakan sinkangnya untuk mencengkeram Tok Cun Hoa.
Namun Tok Cun Hoa tak berkisar dari tempatnya oleh ancaman tersebut, ia bertahan disitu dengan sikap yang menantang sekali. Bahkan waktu cengkeraman Ang Bian akan tiba, ia mengebutkan tangan kanannya.
Sebagai seorang yang telah memiliki kepandaian
tinggi, tentu saja Ang Bian memaklumi bahwa tangkisan yang dilakukan Tok Cun Hoa tidak bisa dibuat main2. la mengeluarkan suara mengejek, sambil menarik pulang tangannya, lalu merobah arah dari cengkeraman
tangannya, tubuhnya agak dimiringkan kekanan dengan gerakan yang cepat dan gesit sekali kaki kanan nya ditekuk, sedangkan kaki kirinya dilonjorkan, lalu kedua tangannya menyambar secara menggunting.
Gerakan yang dilakukannya itu benar2 merupakan
gerakan yang sulit sekali untuk dielakkan oleh lawannya, jika memang lawannya itu bukan memiliki kepandaian yang benar2 tangguh.
Dalam keadaan demikian, tampak Tok Cun Hoa juga tidak tinggal diam, ia bukan menangkis atau berkelit, TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hanya mengempiskan dadanya yang didorong agak
kedalam, kemudian waktu "guntingan" sepasang tangan Ang Bian lewat hanya satu dim terpisah dari dadanya itu, tampak Cun Hoa telah membarengi untuk menangkap tangan Ang Bian Namun Ang Bian telah menarik pulang kedua tangannya.
Ong Tiong Yang melihat hal demikian, jadi berpikir keras, karena ia memaklumi, kalau sampai kedua orang ini bertempur lagi, tentu sulit sekali baginya untuk memisahkan, dimana mereka tentunya akan terlibat dalam pertempuran yang berkepanjangan. Degan adanya pikiran seperti itu, Ong Trong Yang membujuk kedua orang itu, ia membungkukkan tubuhnya sambil memberi hormat :
"Aku mohon agar kalian jangan meneruskan
pertempuran ini tidak ada gunanya sudahilah
pertempuran ini aku mohon dengan sangat !"
Dan setalah berkata begitu, Ong Tiong Yang beberapa kali membungkukkan tubuhnya memberi hormat,
sikapnya memang manis dan juga berusaha untuk dapat memisahkan kedua orang itu dengan kelembutan.
Waktu itu Tok Cun Hoa tertawa tawar sambil katanya sengit : "Jika memang dalam soal ini engkau masih banyak rewel, maka nanti engkau sendiri yang akan kuserang dan kubinasakan..............!"
Sambil berkata begitu, tampak Tok Cun Hoa bukannya mengendorkan serangannya, malah telah melancarkan serangan yang semakin lama jadi semakin kuat saja. Ang Bian juga telah mengeluarkan kepandaian simpanannya, karena ia menyadari tidak mungkin ia bisa menarik diri lagi dari pertempuran itu, dimana ia juga tidak boleh TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berlaku lengah, karena jika saja dirinya terserang, niscaya akan membuat ia terluka parah.
Ang Cit Kong yang melihat pertempuran itu telab mengeluarkan seruan berulang kali, ia merasa tertarik sekali, karena justru yang di saksikannya itu merupakan pertempuran yang sangat jarang sekali bisa
disaksikannya. Pertempuran diantara kedua tokoh yang sama2 memiliki kepandaian yang tinggi.
Ong Tiong Yang menghela napas dalam2 waktu
melihat kedua orang itu tidak mau menyudahi
pertempuran mereka. Ia jadi berputus asa. Untuk memisahkan mereka ia memang tidak memiliki
kepandaian yang cukup, sedangkan untuk meminta
pertolongan Ang Cit Kong juga tidak mungkin sanggup memisahkan kedua orang yang tengah bertempur itu, sehingga hal ini sangat menjengkelkan hatinya. Jika kedua orang liehay itu bertempur terus, berarti mereka malah akan terlibat dalam pertempuran yang berbahaya, karena mereka tentu akan ada yang rubuh dan terluka.
Dan luka yang akan mereka derita tentunya bukan luka biasa, sekali saja mereka terluka, tentu luka itu luka yang parah, dalam keadaan demikian, Ong Tiong Yang benar2
bingung untuk memisahkan mereka kerena ia pun telah gagal untuk membujuknya.
---oo^TAH~0^DewiKZ~oo---
BAGIAN 53 UDARA masih dingin dipagi hari itu, tetapi di jalan raya Khu Miang tampak berjalan tiga orang, seorang wanita dan dua orang lelaki, yang seorang telah berusia lanjut, TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sedangkan yang seorang lagi berusia masih muda.
Mereka tidak lain dari Oey Yok Su bersama Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lao. Ketiga orang ini memang telah melakukan perjalanan bersama, dan juga telah beberapa kota yang mereka singgahi disamping itu telah beberapa kampung yang mereka lewati selama mengembara
dalam rimba persilatan.
Selama dalam pengembaraan itu, mereka bertiga
selalu melakukan perbuatan2 yang mulia menolongi orang2 yang tengah tertindas. Tetapi justru ketiga orang ini juga memiliki adat yang aneh, dimana mereka jika memang merasa senang pada seseorang, walaupun
orang itu jahat, boleh jadi mereka berdiri dipihak penjahat itu. Dan jika memang mereka menyukai
seseorang, walaupun orang itu melakukan suatu
perbuatan yang salah, bisa jadi mereka
membenarkannya. ltulah keanehan sifat ketiga orang ini, yang hampir bersamaan, sehingga merasa cocok untuk mengembara bersama.
Tetapi secara keseluruhannya memang Oey Yok Su, Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan merupakan orang2
yang memiliki kepandaian yang tinggi dan hati yang mulia, maka banyak juga perbuatan mulia yang mareka lakukan disamping watak mereka yang memang agak aneh seperti itu.
Waktu mereka tengah melakukan perjalanan hari itu, justru mereka telah melihat dikejauhan tampak sebuah rumah terpencil, yang jang dari rumah2 penduduk lainnya. Sebuah rumah tembok yang cukup kokoh.
Malah Lu Liang Cwan telah menahan langkah kakinya, ia berkata kepada Lauw Cie Lan dan Oey Yok Su.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tunggu dulu," katanya. "Aku mendengar seperti ada orang yang tengah ........ bertempur .... aku mendengar suara men-deru2nya angin serangan."
Lauw Cie Lan juga memasang pendengaranaya, dan ia memang mendengar suara men-deru2 angin serangan yang kuat sekali. Disamping itu, memang terdengar suara bentakan perlahan yang menunjukkan ada orang yang tengah bertempur dan saling melancarkan serangan diseriai suara bentakan.
Oey Yok Su yang memang memiliki kepandaian
dibawah kepandaian Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan, mendengar paling belakang dimana iapun akhirnya mendengar suara angin men-deru2 perlahan dan juga suara bentakan itu.
Setelah saling pandang sejenak, Lu Liang Cwan
berkata: "Mari kita pargi melihat kesana".
Lauw Cie Lan dan Oey Yok Su menganggukkan
kepalanya dan mereka telah berlari, dengan cepat sekali, untuk menuju kearah dari mana datangnya suara orang bertempur itu. Di saat itu Oey Yok Su berlari cepat sekali karena ia mempergunakan ginkangnya untuk berlari lebih dulu. Sedangkan Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan
memang berlari dengan seenak mereka.
Dalam waktu sekejap mata tampak mereka telah tiba dirumah baru itu. Mereka juga melihat Ang Cit Kong dan Ong Tiong Yang......
Sedangkan Ang Cit Kong dan Ong Tiong Yang juga
telah melihat kedatangan mereka maka Ong Tiong Yang segera menyambutnya keluar.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Maafkan, siapakah Samwie (tuan bertiga)?" tanya Ong Tiong Yang bertanya begitu, karena ia melihat bahwa ketiga orang tersebut memiliki kepandaian sangat tinggi dan berlari cepat sekali, tentunya mereka bertiga bukan orang sembarangan.
Oey Yok Su yang telah tiba terlebih dulu dari Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan, berkata perlahan dengan
perasaan heran pada wajahnya.
"Jika memang tidak salah, ditempat ini terdapat orang yang sedang bertempur.....! "
Ong Tiong Yang mengangguk, dan menunjuk kearah
dalam. "Mereka telah bertempur cukup lama, dan tak mau dipisahkan." ia menjelaskan.
Oey Yok Su melongok kedalam dan terlihat Ang Bian dan Tok Cun Hoa yang tengah bertempur saling
menyerbu dan menerjang tak hentinya, untuk
merubuhkan lawannya masing2, keadaan demikian
membuat Oey Yok Su mengerutkan alisnya, karena ia melihat kepandaian kedua orang itu bukan kepandaian yang sembarangan, dimana mereka memang memiliki kepandaian yang tinggi dan juga jurus2 silat yang aneh.
Dalam keadaan demikian tampak Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan yang telah tiba saling pandang waktu mereka melihat pertempuran antara Ang Bian dan Tok Cun Hoa.
"Kepandaian mereka tinggi sekali, entah siapa mereka berdua......?" tanya Lauw Cie Lan setelah mengawasi sejenak kepada kedua orang yang tengah bertempur itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Lu Liang Cwan berdiam diri saja, ia mengawasi sekian lama, dan akhirnya berkata dengan yang perlahan: "Biar aku coba memisahkan mereka....!" dan belum lagi kata2nya itu habis di ucapkan, disaat itu tubuh Lu Liang Cwan telah bergerak cepat sekali dengan gerakkan yang sangat ringan dimana kedua tangannya digerakkan saling susul, disaat itu juga dari kedua telapak tangannya itu mengalir keluar kekuatan tenaga sinkang yang
menerjang kepada Ang Bian dan Tok Cun Hoa.
Ang Bian dan Tok Cun Hoa jadi terkejut bukan main, karena mereka merasakan tenaga sambaran dari kedua tangan Lu Liang Cwan kuat sekali, telah memaksa mereka jadi melompat mundur, karena jika tak, tentu mereka akan tergempur oleh tenaga Iwekang tersebut.
Baik Ang Bian maupun Tok Cun Hoa telah menarik
pulang tenaga masing2 dan melompat kebelakang.
Gerakan mereka gesit sekali.
Dengan cara seperti itu. Ang Bian dan Tok Cun Hoa tidak sampai terlanggar oleh kekuatan tenaga Lu Liang Cwan, dan mereka berdiri sambil mengawasi tajam sekali pada Lu Liang Cwan dengan sikap tidak senang. Apa lagi Tok Cun Hoa, yang membentak nyaring : "Siapa kau...
Apakah engkau memang ingin mengacaukan rumahku ini
?" Ditegur seperti itu, Lu Liang Cwan tersenyum sambil katanya : "Sama sekali kami tidak mengandung maksud buruk, kami hanya kebetulan lewat ditempat ini, dan aku menghendaki kalian jangan bertempur terus....!"
"Tetapi engkau tidak mengetahui urusan kami yang sebenarnya ......!" kata Tok Cun Hoa.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Lu Liang Cwan mengangguk.
"Tepat, justru disebabkan itu, maka aku hanya hendak memisahkan kalian, tanpa melancarkan serangan yang berarti, bukan?"
Muka Tok Cun Hoa yang seperti tengkorak itu tetap memperhatikan sikap tidak puas, ia berkata lagi : "Jika memang engkau tidak bermaksud ikut mengacaukan
keadaan disini, cepat angkat kaki .......!"
"Apakah ini merupakan suatu pengusiran ?" tanya Lu Liang Cwan dengan suara tawar, ia jadi tidak menyukai Tok Cun Hoa yang memperlihatkan sikap begitu kurang ajar.
Sedangkan Ang Bian memperdengarkan suara
tertawanya yang cukup nyaring, katanya : "Jika memang engkau sebagai orang yang bermaksud memisahkan
kami, tidak perlu engkau pergi, aku akan menjelaskannya duduk persoalan yang benar dan tidak dilebihkan atau dikurangi. Nanti engkau mempertimbangkan, siapa yang salah dan siapa yang benar....!"
Muka Tok Cun Hoa semakin tidak sedap dilihat,
sedangkan Lu Liang Cwan mengangguk, katanya disertai tertawa : "Baik, coba tuan menceritakannya ...!" sambil berkata begitu, ia juga memperhatikan keadaan Ang Bian, karena la melihat orang memakai topeng terbuat dari kain merah.
"Sesungguhnya, kami hanya kebetulan lewat ditempat ini. Kami bermaksud hendtak meminta sedikit air untuk melenyapkan dahaga, tetapi justru ia marah2 dan telah mengusir kami tanpa hendak membagi air buat kami. Hal itu sebetulnya tidak apa2, tetapi justru tanpa hujan tanpa TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
angin, Ia telah melancarkan serangan, juga pada kami, sehingga terpaksa kami melakukan perlawanan. Jika memang Kiesu (orang gagah) tidak mempercayai
keterangan ini, silahkan tanyakan langsung kepada Oang Tiong Yang Totiang itu....!" sambil berkata begttu, Ang Bian menunjuk kearah Ong Tiong Yang.
Ong Tiong Yang cepat2 merangkapkan kedua
tangannya memberi hormat kepada Lu Liang Cwan,
waktu Lu Liang Cwan menoleh kepadanya.
"Apa yang dikatakan oleh Ang Bian locianpwe mamang benar, kami telah melakukan perjalanan bersama dan tiba ditempat ini dan telah timbul kesalah pahaman ...!"
Lu Liang Cwan tersenyum.
"Apakah kesalah pahaman itu tidak bisa diselesaikan dengan baik" Dengan cara yang tidak perlu disertai dengan pertempuran?"
"Hal itu telah kami coba beberapa kali, bahkan kamipun bermaksud pergi meninggalkan tempat ini, karena pemilik rumah yang jahat ini tidak bersedia memmbagi air kepada kami, tetapi tuan rumah ini telah melancarkan serangan kepada kami dan juga berusaha membuat kami jadi bercacad... keadaan seperti ini membuat kami harus memberikan perlawanan untuk
membela diri, karena ia menyerang tak hentinya."
Tok Cun Hoa justru telah berkata : "Apa yang dikatakannya itu merupakan urusan yang berlebihan. Aku tengah duduk samadhi, tahu2 ia begitu lancang
membuka pintu rumahku dan terus masuk. Maka jika memang mereka bukan-nya bermaksud jahat, tentunya mereka tidak akan selancang itu...... aku sebagai pemilik TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
rumah, tentu saja harus menjaga keamanan rumahku ini........"
Lu Llang Cwan tertawa sambil menoleh kepada Lauw Cie Lan, tanyanya: "Bagaimana pendapatmu mengenai urusan ini?"
Lauw Cie Lan berpikir sejenak, sejak tadi ia hanya menutup mulut, namun akhirnya ia berkata: "Jika didengar keterangan mereka, kedua belah pihak
bersalah, yang seorang terlalu ceroboh dan yang satunya lagi memang terlalu kikir, sehingga untuk menolong seseorang dengan membagikan sedikit air saja tak bersedia membaginya...!"
Muka Tok Cun Hoa berobah jadi tidak enak dilihat karena mendengar dirinya dipersalahkan.
"Jika memang demikian, kalian tentunya berdiri dipihak orang bertopeng itu. ..!'' kata-nya. "Baiklah, majulah kalian semuanya, aku tidak akan gentar
menghadapinya...!"
Dan setelah berkata begitu,Tok Cun Hoa berdiri
dengan sikap slap sedia, karena ia memang bersedia untuk menghadapi serangan dari semua orang ini. la memiliki, kepandaian yang tinggi, dan dengan demikian ia memang berani untuk menghadapi siapa saja.
Sedaogkaa saat itu Lu Liang Cwan berkata dengan suara yang sabar: "Jika memang engkau berangasan seperti itu, bisa-bisa engkau dimusuhi benar oleh semua orang-orang diseluruh dunia rimba persilatan.......!
Baiklah, perlu kami jelaskan bahwa kedatangan kami hanya kebetulan, karena mengetahui kalian tengah bertempur, maka kami bermaksud hendak
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memisahkannya ....... tidak ada maksud lain pada diri kami ...... tapi tampaknya kau sangat memusuhi kami juga.......!"
Tok Cun Hoa memperdengarkan suara tertawa
mengejek. "Yang terpenting kami tidak bermaksud untuk
memusuhi dirimu tetapi jika kami dipaksa dengan kekerasan, jelas kami juga tidak mau menyudahi urusan ini begitu saja!", kata Ang Bian dengan suara keras, tampaknya ia masih penasaran sekali.
Tok Cun Hoa juga telah menyahuti: "Aku sama sekali tidak hendak diganggu oleh kalian. Cepat kalian pergi, urusan ini bersedia kuhabisi hanya sampai disini saja
........ jika memang kalian masih tetap ber-lama2 disini, aku akan mempergunakan kekerasan lagi, Ini rumahku, dan aku memiliki hak untuk mengusir kalian.......!"
Lu Liang Cwan tertawa tawar.
"Kukira, kami juga tidak hendak terlalu lama2 disini karena memang tuan rumah ini juga seorang yang terlalu kikir yang tentunya tidak bisa menjamu kami... tanpa engkau memintanya, kamipun akan segera berlalu. ..!"
Dan sehabis berkata begitu, Lu Liang Cwan menoleh kepada Lauw Cie Lan dan Oey Yok Su, sambil katanya:
"Mari kita berangkat!".
Oey Yok Su dan Lauw Cie Lan mengiyakan.
Tetapi Lauw Cie Lan masih sempat bertanya kepada Ang Bian: "Apakah engkau ingin berlalu juga...?"
Ang Bian mengangguk sambil mengiyakan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Begitulah, mereka telah meninggakan tempat
tersebut. Namun baru beberapa langkah mereka
berjalan, Tok Cun Hoa telah berkata : "Tinggalkan orang itu, agar aku bisa memberikan tanda mata padanya.....!"
sambil berkata begitu, Tok Cun Hoa menunjuk kepada Ang Cit Kong, tampaknya Tok Cun Hoa memang masih menaruh perasaan penasaran dan sengit kepada Ang Cit Kong, yang dianggapnya tadi telah mengejeknya.
Ang Cit Kong tersenyum nakal, katanya dengan
berani: "Mengapa harus aku saja yang di tinggal disini"
Mengapa engkau melarang aku pergi, atau memang
engkau menyukai aku dan hendak mengambil aku
menjadi anak angkatmu"''
Ditanya begitu, Tok Cun Hoa meludah, dan kemudian katanya sengit: "Cuiii....h, jika memang aku tidak bisa memutuskan kedua tanganmu sebagai tanda mata,
engkau tidak bisa pergi dari rumahku ini. Tempat ini memang mudah untuk didatangi, tetapi tidak mudah untuk ditinggalkan begitu....!"


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ang Cit Kong tertawa lagi, tetapi baru saja ia ingin menyahuti, justru Lu Liang Cwan telah mewakili berkata :
"Apakah engkau tidak merasa malu berurusan dengan kaum Boanpwe seperti dia........!"
"Namun mulutnya terlalu kurang ajar sekali, dan pantas dihajar!" menyahuti Tok Cun Hoa.
"Jika memang sengaja hendak mencari urusan denganku... katanya sengit. Baiklah....... baiklah, jika memang demikian halnya, aku juga tidak bisa berkata apa2 selain menerima tantanganmu. Majulah....!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Rupanya Tok Cun Hoa memang seorang yang gemar
bertempur, kepada siapa saja ia bersikap berangasan seperti itu. Dengan sendirinya, Lu Liang Cwan dan yang lainnya tambah tidak menyukainya.
Lu Liang Cwan mengangguk dengan sikap yang
tenang, katanya: "Baik..., baik..., jika engkau menantang aku seperti itu, aku Lu Liang, Cwan sama sekali tidak mengenal perkataan "Mundur" maka dari itu, aku menerima tantanganmu !"
Waktu itulah tampak Tok Cun Hoa sudah tidak sabar lagi, ia mengambil sikap mempersiapkan diri untuk melancarkan serangan.
Namun Lu Liang Cwan yang mengambil sikap tenang dan sabar, hanya berdiri ditempatnya sambil menantikan serangan yang akan dilancarkan oleh Tok Cun Hoa.
Ternyata Tok Cun Hoa hanya mengebutkan lengan
baju kirinya. Angin serangannya berseliwiran menyambar kearah Lu Liang Cwan.
Diwaktu itu, tampak Lu Liang Cwan mengelakkan diri dengan hanya memiringkan sedikit tubuhnya.
Tampak mereka mulai mengeluarkan sinkang masing2
untuk saling tindih.
Dalam keadaan demikian, tampaknya Lu Liang Cwan tidak memandang sebelah mata terhadap kepandaian Tok Cun Hoa, ia malah berkata: "Kepandaianmu tampaknya tidak rendah mungkin disebabkan itu maka kau selalu berangasan dan tidak bisa berlaku sabar dan angkuh sekali....!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pertempuran telah terjadi antara Tok Cun Hoa dan Lu Liang Cwan. Jarak mereka semakin dekat juga.
Lauw Cie Lan yang menyaksikan hal ini tidak berusaha untuk mencegah atau memisahkan mereka, justru ia juga tertarik sekali untuk melihat berapa tinggi kepandaian yang di miliki oleh Tok Cun Hoa, sehingga ia berlaku begitu sombong.
Diwaktu itu Ang Cit Kong berkata dengan suara yang mengejek : "Hemmm, kali ini engkau bertemu dengan batu yang keras orang buruk....." dan sambii berkata begitu, Ang Cit Kong memperdengarkan suara tertawanya dengan cukup keras.
Sedangkan disaat itu, tampak Lu Liang Cwan mulai mengeluarkan kepandaian dan tenaga sinkangnya, ia juga menggerakkan kedua tangannya dengan gerakan yang lambat namun kuat, mengandung kekuatan yang bisa merubuhkan batu karang yang berukuran besar.
Cepat sekali, antara Lu Liang Cwan dan Tok Cun Hoa terlibat dalam himpitan dua kekuatan tenaga lwekang mereka, keduanya memang memiliki kepandaian yang tinggi, dengan sendirinya pertempuran diantara mereka berjalan cukup menegangkan.
Tok Cun Hoa melihat bahwa dirinya memang berada dibawah angin. Selain memang kepandaiannya dibawah kepandaian Lu Liang Cwan juga kepandaian dari Lu Liang Cwan tampak-nya aneh sekali.
Disamping itu juga, Tok Cun Hoa, telah melakukan pertempuran yang cukup panjang dengan Ang Bian, membuat tenaganya banyak terkuras. Dengan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sendirinya, sekarang ia cukup lelah, dan itu merupakan suatu keuntungan buat Lu Liang Cwan.
Keadaan seperti ini, membuat Lu Liang Cwan semakin bersemangat melancarkan serangan.
Dalam waktu sekejab mata saja, tampak ia telah
berhasil mendesak lawannya, membuat Tok Cun Hoa beberapa kali harus mengelakkan diri dengan melompat mundur.
Lu Liang Cwan terus menyerang tidak hentinya,
kareaa ia melihat bahwa lawannya mulai terdesak, makin lama tenaga serangannya makin diperkuat dan ditambah, angin serangannya juga berkesiuran keras.
Sampai akhirnya suatu kali Tok Cun Hoa
mengeluarkan suara seruan tertahan, karena tubuhnya terlanggar oleh tenaga sinkangnya Lu Liang Cwan dan ter-huyung2 mundur kebelakang.
Melihat keadaan seperti itu, Ang Cit Kong tertawa keras sambil menepuk2 kedua tangannya.
"Bagus...bagus ....!" teriaknya. "Sekarang engkau baru rasakan betapa enaknya dihajar orang....!"
Muka Tok Cun Hoa jadi berobah mengandung hawa
membunuh, karena diwaktu itu selain penasaran, ia juga tengah berang sekali, apalagi ia mendengar perkataan Ang Cit Kong.
Lu Liang Cwan tersenyum sabar, katanya: "Nah, sekarang bagaimana, apakah kau mengijinkan kami semuanya meninggalkan tempat ini ?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tok Cun Hoa tidak menyahuti, ia hanya berdiam diri sambil mengawasi kepada orang itu seorang demi
seorang dan akhirnya ia menghela napas.
"Baiklah," kata Tok Cun Hoa kemudian. "Kalau memang demikian, pergilah kalian.... !" dan setelah berkata begitu, Tok Cun Hoa menghelakan napasnya berulang-ulang kali, karena rupanya kekalahannya ditangan Lu Liang Cwan membuat ia sangat masgul sekali.
Diwaktu itu Ong Tiong Yang merangkapkan sepasang tangannya, katanya: "Janganlah Locianpwe salah paham, kami sesungguhnva tidak memusuhi locianpwe, jika memang locianpwe tidak berlaku keras-keras kepada kami. Tentunya kami juga tidak akan berlaku kurang ajar seperti itu kepada locianpwe....!"
Tetapi Tok Cun Hoa hanya mengeluarkan suara
"Hemmm!" saja, sambil mengebutkan lengan bajunya, memberikan isyarat agar orang2 tersebut berlalu.
Begitulah, Ang Bian ber-sama2 dengan Lu Liang Cwan, Ang Cit Kong, Lauw Cie Lan dan Ong Tiong Yang, telah berlalu dari rumah Tok Cun Hoa.
Tok Cun Hoa tidak berusaha untuk menahannya lagi, dia hanya memandangi saja kepergian orang2 itu.
Setelah semua orang itu lenyap dari pandangan
matanya, dengan jengkel sekali.
Ia merupakan seorang tokoh persilatan yang mati2an telah melatih kepandaiannya, namun sekarang justeru kenyataan yang ada ia telah kena dirububkan oleh lawannya, dan juga telah diejek pulang-pergi oleh Ang Cit Kong.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bukankah hal itu membuat dia sangat penasaran
sekali" Sedangkan Lu Liang Cwan mengajak semua orang itu berlalu mengambil kearah barat. Dan ia berkata dengan suara yang sabar: "Sesungguhnya orang bermuka seperti tengkorak itu memiliki kepandaian yang tinggi sekali.
Sayangnya ia memiliki sifat dan adat yang buruk......!"
Setelah berkata begitu, Lu Liang Cwan menghela
napas -berulang kali sambil katanya lagi: "Jika saja kalian tidak cepat2 meninggalkannya tentu ia bisa nekad dan mengadu jiwa. Orang dengan kepandaian yang begin tinggi dengan kenekatannya tentu membahayakan
sekali.......!" Setelah berkata begitu. Lu Liang Cwan menghela napas berulang kali.
Ong Tiong Yang juga manghela napas.
"Memang. orang seperti itu sebetulnya harus dibuat sayang, karena dia memiliki kepandaian yang tinggi, sayangnya memiliki adat yang buruk. Sesungguhnya kami telah berusaba beberapa kali mengambil jalan mengalah namun ia selalu mendesak Ang Bian locianpwe sehingga pertempuran diantara mereka dalam keadaan demikian, seharusnya Tok Cun Hua Locianpwe itu
menyadari jika saja kepandaiannya yang begitu tinggi dimanfaatkan untuk melakukan perbuatan baik, tentu ia akan memiliki banyak pahala, disamping banyak juga urusan yang tidak adil bisa diberesinya....!"
Begitulah mereka telah melakukan perjalanan ber-sama2. Dan selama dalam perjalanan, Ang Cit Kong, Ong Tiong Yang dan Oey Yok Su, yang merupakan golongan muda, telah ber-cakap2 dengan akrab. Tampaknya
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
terdapat kecocokan diantara mereka satu dengan yang lainnya.
Sedangkan Ang Bian dengan Lu Liang Cwan, Lauw Cie Lan juga telah ber-cakap2 dengan gembira, sekali2
diselingi tertawa mereka. Banyak masalah rimba
persilatan yang mereka bicarakan. Justru lewat cerita Ang Bian, Lu Liang Cwan dan Lauw Cie Lan bisa
mengetahui parkembangan dunia persilatan yang
terakhir. "Akhir2 ini justru telah muncul banyak sekali tokoh2
sakti dari kalangan hitam, mereka umumnya memiliki ilmu yang aneh-aneh dan sulit sekali utuk dilawan, inilah yang telah membuat dunia persilatan seperti muncul badai dan topan, banyak orang2 rimba persilatan bergelisah sekali........!"
Lauw Cie Lan telah mengiyakan, ia berkata: "Aku justru telah beberapa kali bertemu dengan tokoh2 sakti yang aneh selama beberapa bulan ini, mereka memang memiliki adat yang buruk seperti halnya dengan Tok Cun Hoa itu, tetapi banyak yang memiliki kepandaian begitu tinggi, benar2 merupakan suatu tanda tanya buatku, karena memang aku tidak tahu dengan cara bagaimana mereka bisa memperoleh kepandaian begitu tinggi....!"
Dan setelah barkata begitu, Lauw Cie Lan, menghela napas dalam2. la juga selama hidup, mengasingkan diri dipulau belasan tahun, ia tidak mengetahui lagi perkembangan dunia persilatan. Dan sekarang ini, karena mendengar cerita dari Ang Bian, barulah ia mengetahui keadaan rimba persilatan yang akhir2 ini memang banyak bermunculan orang2 aliran hitam yang memiliki kepandaian sangat tinggi.
Suling Emas Dan Naga Siluman 2 Pusaka Rimba Hijau Karya Tse Yung Tusuk Kondai Pusaka 4
^