Pencarian

Si Penakluk Dewa Iblis 2

Si Penakluk Dewa Iblis Karya Lovely Dear Bagian 2


Kedua gadis itu sambil tertawa senang lalu memegang tangan Han Sian di kanan kiri dan menyeretnya mendekati meja.
Akhh ! In Kong yang baik! Mengapa mau cepat-cepat pergi" Bukankah In Kong sangat
kelaparan" Mari ! Mari makan dulu baru bicara ...! Hi hi hi !
Gadis yang duduk itu membuka suara, merdu sekali, dan Han Sian yang masih diseret
dengan tubuh membelakangi meja segera menggerutu, Aduuh ! Mati aku ...!Siapa lagi
pemilik suara itu kalau buka Cu In Lan adanya.
TAPAK BERANTAI PEMUSNAH RAGA SESAT
Jauh di dasar Lembah Bangkai, sesosok tubuh yang penuh luka-luka sedang bersandar pada sebuah batu di mulut sebuah goa. Sudah lima belas hari dia di kejar-kejar oleh para pemburu hadiah untuk di bunuh, karena kepalanya dihargai 1000 tael emas. Entah siapa yang memberi harga itu tiada seorang pun yang jelas. Namun apa pun itu, nanti urusan belakangan, yang penting sang buruan tidak boleh lolos.
Pemuda itu bukan lain adalah Tee Sun Lai. Tubuhnya sudah tidak bertenaga lagi. Ilmunya sudah musnah tanpa bekas. Yang ada dalam hatinya sekarang adalah dendam. Hanya untuk alasan inilah dia bertahan hidup.Tee Sun Lai tidak sadar ada sepasang mata aneh yang sedang menatapnya dengan penuh selidik. Tak lama kemudian seseorang kakek tua
bongkok telah berdiri dihadapannya.
Anak muda, aku melihat awan kelam di dahimu, kau penuh derita dan dendam, benarkah dugaanku bahwa kau baru saja mengalami peristiwa yang menyedihkan dalam hidupmu"
Tee Sun Lai menatap orang itu, Huh, apakah kau juga sama seperti orang-orang yang
mengejar-ngejarku itu, yang menginginkan nyawaku" Kalau sudah tahu untuk apa kau
bertanya lagi Bagus ! Aku suka yang seperti ini! Hatimu penuh dendam dan ingin membunuh lawanmu
sebanyak-banyaknya" Jika dalam setengah tahun kau dapat menguasai Tapak Berantai
Pemusnah Raga Sesat ", maka kau akan jadi seorang jagoan tanpa tanding yang sukar dikalahkan ...! Mulai sekarang kau ikutlah aku!"
"Aku tidak mau! Kalau ilmu kepandaianmu tidak dapat dipakai menghadapi keenam keluarga besar di dunia persilatan, untuk apa aku belajar darimu! Hanya membuang-buang waktuku saja!" Bentak Sun Lai dengan ngototnya.
"Heh ! Apa itu" Ilmu ini adalah warisan Iblis Tapak Dewa, salah satu dari Su Kwi Sian yang menjagoi dunia Kang Ouw empat ratus tahun silam! Dan kau katakan ini tidak berguna"
Kalau kau tidak mau, lebih baik kau mati saja! Bagaimana ?"
Kembali kakek itu berkata dengan tatapan tajam mengerikan ke arah Tee Sun Lai.
Tee Sun lai juga tahu diri, segera dia bertelut dengan dahi sampai ke tanah, "Baik ! Teecu bersedia, tapi bagaimana dengan ilmu Teecu yang hilang?"
"Huh, kalau tenagamu sudah kembali, masakkan kau tidak bisa mengingat lagi ilmu-ilmumu yang lampau dan melatihnya kembali" Dengan adanya Tiat Kin Sin Kang (Tenaga Sakti
Pelentur Baja) dan pengoperan tenaga dariku, kau akan dapat memperoleh kembali
tenagamu yang hilang itu!"
Sambil berkata demikian, kakek bongkok itu langsung duduk bersila dan menempelkan
tangan ke perut dan ubun-ubun Tee Sun Lai.
Hari menjelang pagi. Suasana di hutan barat pinggir telaga See-Ouw tampak sepi. Namun kali ini bukanlah sepi karena keadaan alam, tapi sepi karana adanya sebelas orang yang saling berhadapan sebagai lawan. Enam di antaranya adalah ke-enam Lama utusan dari Dhalai Lama di tibet yang mempunyai misi mencari pewaris Kui Sian I Sin Kang.
Di depan mereka berdiri kelima lawannya. Yang pertama seorang pria tinggi besar bermata satu namun memiliki kuku tangan kiri yang panjang, sepanjang dua cun dan tampak
mengerikan sekali, dia di kenal sebagai Duta utusan Kanan Istana Neraka Hitam, julukannya Swat Tok Kui (Iblis Racun Salju). Kedua adalah seorang wanita berambut putih yang cantik, di kenal sebagai Utusan Kiri yang berjuluk Lui Ci Kui Sian Li (Dewi Iblis Berjari petir), sedangkan ke tiga lainnya adalah panglima Timur, Selatan dan Utara dari Istana Neraka Hitam tersebut.
HemmmDengar Argapa, Kalau kalian masih terus menentang kehendak agung Dewa Iblis
Es-Api, maka tak ada ampun lagi, Dhalai Lama-pun terpaksa akan kami hancurkan Sahut Swat Tok Kui dengan suara mengkereng.
Argapa Lama, orang tertua sekaligus suheng dari para Lama itu menyahut: Omitohud,
sampai kapanpun kebenaran tidak akan tertindas selama masih ada orang-orang yang rela berjuang demi hal ituada maksud apakah kalian menghadang kami"
Kami mencium rencana kalian untuk membentuk kekuatan di tanah sentral ini, dan ini tidak boleh di biarkan Kembali Swat Tok Kui menyahut dengan mata mendelik.
Omitohud, kami hanya menjalankan perintah untuk mencari seseorang, dan itu tidak ada sangkut-pautnya dengan membentuk kekuatan apapun
Baik, kalian boleh pergi, tapi serahkan dulu kitab I Kin Hiat Hip Kang pada kami
Maaf, kami tidak bisa memberikannya, karena
Keras kepala, Kalau begitu matilahHiaaattt! Di ringi bentakan ringan, Tubuh Swat Tok Kui melesat dengan kecepatan yang sukar di lukiskan. Dengan telapak tangan terbuka dia menghantam ke arah kepala lawan. Serangannya ini sederhana saja, namun membawa
perbawa tenaga dingin menyesakkan nafas yang amat dahsyat.
Omitohud, Swat tok Hiat ciang (Telapak Darah Racun Salju) yang keji serentak Lama
pertama itu menarik tangan kanannyanya kebelakang seperti mengambil sesuatu, kemudian secepat itu juga jari-jarinya di pukulkan ke depan dengan jurus Jari Budha Meledakkan Gunung dan di lain saat
DAAAARRRRR.Aarghh. Argapa Lama terlempar sambil memuntahkan darah segar. Ke lima
saudara seperguruannya menjerit dan segera bergerak mengelilinginya utuk mencegah
serangan susulan lawan. Huahahahaha, kepandaian seperti ini mau melawan Istana Neraka Hitam" Kalian sungguh bermimpi Sahut Swat Tok Kui dengan pongah di kuti dengusan mengejek dari kelempat
rekannya. Para Lama tersebut tidak banyak bicara, melainkan dalam sekejap mereka telah membentuk barisan yang di sebut Perisai Budha Rulai. Melihat ini, Swat Tok Kui segera menghentikan tertawanya dan memberi kode ke empat kawannya untuk menyerbu.
Mereka tak berani ayal, karena mereka tahu keampuhan barisan ini yang bisa menggempur lawan sekuat apapun juga. Pertarungan berlangsung dengan seru dan memakan lebih dari duaratus jurus.
Tapi, tampaknya walaupun ke enam Lama itu memiliki barisan yang kuat namun tetap saja ke lima orang lawan para Lama tersebut mulai di atas angin. Ini di sebabkan luka Argapa Lama yang lebih memperparah kondisinya dan karena pertarungan yang cukup lama
tersebut menguras tenaganya. Swat Tok Kui dan Lui Ci Kui Sian Li mulai mengadakan
tekanan-tekanan dengan pukulan-pukulan tenaga dalam mereka yang berhawa panas dan
dingin. Memasuki jurus ke duaratus sepul uh, pecahlah barisan Perisai Budha Rulai itu ketika dada Argapa Lama terhantam sengatan Jari Petir dari Lui Ci Kui Sian Li. Dia muntah darah dan terlempar keluar dari barisan tanpa dapat di cegah lagi.
Suheng.! Dengan seruan kuatir, ke lima Lama lainnya saling memberi kode dan mengelilingi memberi bantuan tenaga dalam untuk menyembuhkan luka Suheng mereka tersebut.
Hahahahahaterimalah kematian kalian Terdengar Suara Swat Tok Kui yang menggelegar, di iringi tubuhnya dan tubuh Lui Ci Kui Sian Li yang melesat ke depan sambil melepaskan pukulan beruntun ke arah keenam Lama tersebut.
Dalam kondisi yang sangat kritis tersebut, ternyata para Lama itu tidak hanya menunggu kematian dengan pasrah. Serentak mereka berlima meloncat ke depan Argapa Lama. Satu orang menghadap Argapa sambil membelakangi para penyerangnya sedangkan ke empat
rekannya, berdua-dua sejajar di kanan-kiri, dan dengan tangan saling menempel di
pungung, mereka menyatukan tenaga menyambut hentakan tenaga lawan yang dahsyat
tersebut. Heeaaaaaahhhh! Dhuaaaaaaaarrrrr!......Blammmm..Blaaammmm!
SIAL Maki Lui Ci Kui Sian Li Kita tertipu, Kejaaar!
Ternyata saat bentrokan tenaga yang terjadi, keempat orang Lama tersebut berkorban dengan menampung tenaga lawan yang terus di salurkan ke orang ke lima. Dengan adanya kelimpahan tenaga dalam di tubuhnya, dia memaksakan kekuatan untuk melemparkan
suheng mereka sekuatnya ke arah sungai yang mengalir. Namun akibatnya fatal sekali, ke lima orang yang tergempur tenaga mereka itu langsung jatuh pingsan dalam keadaan yang menggenaskan sehingga sulit untuk di sembuhkan.
Tubuh Argapa Lama yang terluka parah itu melayang dengan cepat sekali. Dalam sekejap saja sudah jauh melewati pinggir hutan dan langsung tercebur ke dalam sungai.
Sementara itu, setelah memerintahkan ke tiga panglima untuk mencegat dari arah lain, Utusan Kanan dan Kiri melesat cepat mengejar ke arah melayangnya tubuh Argapa Lama dan mereka segera tiba di pinggir sungai, namun mereka tidak melihat bayangan Argapa Lama. Mereka menjadi marah dan memaki-maki.
Saat itu dua ekor kuda berlari cepat melewati pinggir sungai. Arahnya tepat ke arah mereka berdua dan bahkan hampir menabrak mereka.
Awaassss! Sahut salah seorang penunggang kuda itu mengingatkan dengan suara khawatir dan segera menarik kekang kudanya sehingga kuda itu meringkik kesakitan
BAGERO, Kau cari mati rupanya! Bukan main marahnya Swat Tok Kui. Sambi membentak
tangannya di arahkan menghantam kepala kuda itu yang langsung hancur dan mati
berkelojotan. Hei i mengapa kau telengas sekali"... Seru penunggang kuda itu yang langsung melesat ke atas dan turun ke tanah dengan muka merah karena marah.
Sementara itu Lui Ci Kui Sian Li juga tak mau ketinggalan. Tangannya di angkat dengan jari-jari menegang hendak di pukulkan ke arah kuda yang satunya lagi. Tapi perbuatannya itu sempat di duga oleh sang pemilik kuda yang telah melihat akibat terhadap kuda kawannya.
Dalam sekejap pula dia menahan kekang kudanya dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya tiba-tiba keluar selarik sinar pedang tajam dari Ilmu Toa Hong Kiam Sut yang mengarah ke telapak tangan Lui Ci Kui Sian Li yang sedang terbuka itu.
Lui Ci Kui Sian Li yang tidak menduga lawan berani memapaki pukulannya, terkejut tapi tidak sempat menarik pulang serangannya. Segera saja dia lanjutkan.
Cii i t.Cusss Ai i khh.." Lui Ci Kui Sian Li tergentak mundur sambil menahan sakit tangannya.
Pemuda itu segera melayang turun dari kudanya dan berdiri di samping rekannya yang tampak marah itu. Ternyata mereka adalah dua orang muda yang gagah, mereka bukan lain adalah Khu Hee Liong dan Kiang Po Chun adanya.
Heh, siapa kalian" Bentak Lui Ci Kui Sian Li dengan marah. Namun dia tidak berani sembarangan menyerang saat di rasakannya kekuatan lawan tidak berada di sebelah
bawahnya. Huh, aku yang mau bertanya siapa kalian" Mengapa begitu telengas membunuh
tungganganku yang tak bersalah pada kalian" Khu Hee Liong menyahut dengan nada yang tidak senang.
Anak kurang ajar, ada kepandaian apa kamu sehingga aku harus menjawab pertanyaanmu"
Ooohhh, jadi kamu ini bapak kurang ajar, yaa" Bagus-bagus, aku tidak perlu repot-repot mencari
Setan, matilah kau Sshooosss! Tiba-tiba serangkum hawa yang luar biasa dinginnya
berhembus ke arah Khu Hee Liong.
Pemuda ini hanya mendengus pendek saja, di ikuti tangannya yang bergerak memapaki
dengan mendorongkan tangannya ke depan menyambut serangan lawan dengan
pengerahan Bu Kek Kang Sin Kang tingkat ke-tujuh.
Maka terjadi pertarungan yang dahsyat antara ke dua orang ini. Ini membuat mata kedua Iblis itu terbuka lebar bahwa lawan yang mereka hadapi ini bukanlah lawan sembarangan.
Sementara itu Lui Ci Kui Sian Li juga tidak mau kalah, segera merengsek pemuda yang satunya lagi, tapi akhirnya dia kecele, karena lawan yang di hadapi ini ternyata tak kalah tangguh juga.
Pertarungan berlangsung sampai limapuluh jurus dengan dahsyat. Semua ilmu-ilmu iblis mereka di kerahkan pada tingkat yang paling tinggi yang di layani oleh Hee Liong dengan Bu kek kang sin kang tingkat ke delapan dan oleh Po Chun dengan Giok Ceng Sin Kangnya dengan enteng sehingga lawan mereka tetap tidak ungkulan memenangkan kedua orang
muda tersebut. Hal ini membuat kedua iblis tersebut penasaran. Hingga akhirnya, mereka saling lirik dan memberi kode
Cukup dulu anak muda, lain kali kita akan selesaikan perhitungan ini Berkata demikian, kedua iblis melemparkan benda bulat di atas tanah yang segera mengeluarkan asap tebal, di lain saat mereka telah kabur dari tempat tersebut.
Khu Hee Liong dan Kiang Po Chun hanya menggeleng kepala saja. Mereka tidak mengejar karena merasa tidak punya permusuhan. Segera mereka melanjutkan perjalanan mereka.
Dalam hutan mereka menemukan kelima orang yang sekarat dan berusaha menolong
mereka tapi luka dalam mereka terlalu parah. Sebelum mereka mati, kedua pemuda ini mendapatkan berita yang luar biasa mengenai kemunculan Istana Neraka Hitam itu
sehingga kedua orang muda ini menyesal telah melepaskan ke dua lawan mereka tadi.
Di atas perahu pesiar di tengah danau
Sian Koko, sekarang apa keputusanmuberitahukanlah pada kami" Kami sudah siap
menerimanya" Terdengar suara merdu dari Hong Lian yang mengusik lamunan Han Sian.
Saat dia membalikkan tubuhnya, tampak ketiga gadis yang amat cantik telah berdiri di hadapannya
Eh, keputusan apa"... Tanya Han Sian seperti orang linglung.
Yakeputusan kamu , bodoh! Siapa yang akan kau pilih dari antara kami" Sahut Jie Hong sambil cemberut, tapi wajahnya berona merah kemalu-maluan.
Tapibukankah" Bukankah" Han Sian sedikit gagap menanggapinya.
Benar kata Jie Hong cici, kau harus memilih dan pilihanmu harus adil tanpa menyakiti salah satu di antara kami, jelas" Suara lembut In Lan menimpali dengan perlahan sambil menatap Han Sian.
Iya, iyatapi bukankah kalian sudahsudah"
Sudah apa" Huh, ngomong aja gak genahbagaimana bisa memutuskan" Hong Lian
memotong sambil tertawa manis.
Eh, maksudku, bukankah kalian bertiga menentukan dan memutuskannya"... Han Sian
menatap tajam mereka bertiga yang kelihatan bingung dan saling pandang.
Cuma! Cuma apa"... Sahut In Lan curiga sambil wajahnya mengamati wajah pemuda di depan
mereka yang tiba-tiba berubah cengar-cengir .
Mmmm, akh..aku hanya takut dan bingung bagaimana caranya memeluk kalian bertiga
sekaligus, sedang tanganku hanya duahahahah Sambil mengucapkan kata terakhir itu
tubuhnya sudah melayang ke menuju ke pinggir sungai.
AhhSian-Koko, kau nakal, menggoda kami seperti ituawas ya! Tubuh Jie Hong turut
melayang mengejar Han Sian yang di ikuti oleh Hong Lian dan In Lan yang tersipu-sipu.
Mereka tidak komplain, karena pada dasarnya hati merekapun sudah saling menerima satu dengan yang lainnya dengan rela. (Inilah anehnya dunia cinta)
Tubuh Han Sian melesat lebih cepat. Dia tidak lagi memperhatikan ke tiga gadis yang mengejarnya itu. Perhatiannya tertuju pada sesosok tubuh berpakaian Lama yang
mengapung di pinggir sungai.
Sekali menutul di atas permukaan air dia menyambar tubuh tersebut dan membaringkannya di pinggir sungai. Di lihatnya nafas Lama tersebut kempas-kempis. Segera tangannya bergerak menotok ke delapan belas jalan darah penting di tubuhnya. Tak lama kemudian orang itu sadar dan berbicara, tapi suaranya lemah sehingga Han Sian terpaksa harus mendekatkan telinganya.
Sementara Han Sian mencoba mendengarkan suara Lama tersebut, Ketiga gadis itu sudah tiba di dekat mereka. Hong Lian yang mengetahui tentang ilmu pengobatan segera
memeriksa Lama tersebut. Namun diapun akhirnya menggeleng kepalanya.
Dia sudah tak tertolong Sian-koko. Tenaganya terbalik dan hampir semua urat nadinya rusak berat. Kalaupun bisa sembuh dia akan cacat seumur hidup. Kecuali kalau kita bisa
mendapatkan Jamur Inti Es, tapi itupun mustahil karena jamur tersebut hanya muncul 100
tahun sekali di puncak himalaya. Atau kalau kalau kau rela menggunakan hawa tenaga Hui Im Hong Sin Kang, dan ini membutuhkan waktu 7 hari. Hong Lian menatap pemuda itu
dengan penuh selidik. Hemm, lakukan Lian-moi, aku akan membantunya
Tunggu dulu orang muda! Kau tidak akan berbuat apapun. Lama itu adalah buruan kami, tinggalkan dia di situ Tiba-tiba terdengar suara mengkereng. Han Sian membalikkan tubuh di kuti Jie Hong, In Lan dan Hong Lian. Tampak di hadapan mereka tiga orang bertopeng iblis yang mengerikan. Segera Han Sian mengenal ketiga orang tersebut sebagai rekan dari Panglima Barat yang dia bunuh kemarin.
Oh, kiranya kalianHemmnn, tadinya aku masih ragu apakah orang yang akan ku tolong ini orang baik atau jahat, tapi setelah melihat siapa yang sedang memburunya, rasanya ku tak perlu tanya lagisudah pasti dia orang baik Kata Han Sian dengan senyum sinis memandang ke tiga orang itu.
Heh, orang muda, siapa kau" Rasanya kita baru kenal dan kau sesumbar di depan kami"
Akhh, aku tak perlu banyak bertanya karena kemarin baru saja ku kirim Panglima barat kalian bersama ke tiga binatang peliharaannya bertemu Giam-lo-ongdan , ku dengar dia sekarang sedang menunggu kalian di sana"
Manusia lancang, bosan hidup BUNUH! dan tangkap ke tiga gadis itu hidup-hidup Salah satu dari mereka yang berpakaian biru itu membentak dan serentak mereka bertiga menyerang.
Eh, Iblis-iblis busuk, kalian sungguh tidak memandang sebelah mata pada kami, baiklah , mari biar nonamu ini beri pelajaran kecil In Lan yang tak tahan melihat ke pongahan mereka segera memapaki serangan Panglima Timur.
Sementara itu Hong Lian dan Jie Hong yang hendak bergerak maju segera di tahan oleh Han Sian. "Kita jangan buang banyak waktu meladeni mereka" Habis berkata begitu, tubuhya melesat menyambut ke arah panglima Selatan dan Utara.
Malang bagi kedua panglima itu. Berharap memetik kemenangan cepat, tapi justru menjadi malapetaka, karena saat itu juga Han Sian telah memainkan jurus pertama dari Ilmu Seribu Iblis Pemusnah..
Kedua orang itu hanya merasakan tubuh mereka hilang keseimbangan dan di lain saat, mereka terlempar dengan mulut mengeluarkan darah. Ternyata mereka telah terluka dalam yang parah sekali.
Jie Hong dan Hong Lian yang melihat ini bersorak kegirangan dan memuji. Sementara itu In Lan-pun tidak membuang waktu lama-lama. Walaupun tenaga dalamnya seimbang dengan
Panglima Timur itu, tapi kecepatan tubuhnya ternyata dua kali lebih cepat dari lawan.
Dengan mengerahkan Tenaga Inti Petir Murni dan jurus Ban Hud Ciang yang di
kombinasikan dengan kecepatannya, maka Panglima Timur yang telah patah semangatnya melihat kedua temannya kalah damam dua gebrakan saja, tak kuat bertahan lama dan
akhirnya terpukul telak di dadanya. Diapun terlempar sambil memuntahkan darah segar.
Episode 8 Dalam sebuah guha batu yang tertutup, tujuh hari berlalu dengan sangat cepat. Dengan keampuhan Hui Im Hong Sin Kang, Argapa Lama akhirnya dapat di sembuhkan. Hari itu
kekuatannya sudah kembali sekitar 80 persen dan proses penyembuhan sudah di hentikan.
Setelah bermeditasi selama setengah hari, kekuatan Han Sian sudah pulih kembali. Bahkan dia merasa seperti desakan suatu tenaga yang berputar-putar mengendalikan tenaganya bergerak keseluruh tubuh dan memperkuat tenaganya dua kali lipat.
Argapa Lama duduk di hadapannya sambil menjura dalam.
Omitohud, terima kasih sicu sudah menyelamatkan nyawa tua ini. Budi baik sicu sungguh tak dapak pinceng balas di kemudian hari.
Sudahlah, locianpwe! Itu hanya kebetulan kami lewat di pinggir sungai dan sempat
mengusir para bajingan itu Han Sian membalas sambil tersenyum
Akh, melihat tenaga dalam sicu yang sangat kuat sekali, pinceng yakin sicu bukan tokoh sembarangankalau boleh sudilah sicu memperkenalhan diri. Pinceng sendiri adalah Argapa Lama, salah satu pengikut dari Dhalai Lama ti tibet
Akh, jangan terlalu membesarkan, kepandaian cakar bebek seperti itu apalah artinya"
Bukankah hanya akan membuat malu saja" Namaku Han Sian tepat saat itu Hong Lian, In Lan dan Jie Hong memasuki guha itu. Melihat basa-basi itu, segera In Lan menyahut
Dia adalah Pendekar Asmara Tangan Iblis
Heh! Seruan terkejut ini keluar dari mulut Argapa Lama. Dia terkejut karena ternyata orang di hadapannya inilah yang selama ini dia cari-cari.
Segera dia menjura lebih dalam lagi. Omitohud, terima kasih Thian yang agung, akhirnya hamba berhasil Sahutnya.
Ehapa maksud locianpwe Han Sian balik bertanya dengan wajah bingung.
Sebelum saya menjelaskan, saya ingin terlebih dahulu menunjukkan sesuatu pada sicu, Tolong sicu pelajari dan ikuti petunjuknya Setelah berkata demikian Argapa Lama merogoh di bali jubahnya dan mengeluarkan sebuah kain tua segi empat. Kain itu nampak tua sekali dan kusam namun kuat. Kain itu lalu di serahkan pada Han Sian.
Han Sian terkejut saat dia membentangkan kain itu. Tulisan-tulisan kecil di atasnya sama dengan huruf-huruf dalam ke empat kitab pusaka yang dia pelajari selama dua tahun di Puncak Tebing Langit.
Apakah sicu bisa membacanya" Tanya Argapa dengan suara menyelidik.
Tentu saja, tulisan ini sama dengan kitab-kitab yang pernah ku pelajari" Tampak cahaya kegirangan di wajah Han Sian. Segera dia tenggelam dalam huruf-huruf di atas kain itu hampir satu jam. Melihat ini Argapa Lama lalu mengundurkan diri dari ruangan itu sambil memberi kode pada yang lain untuk mengikutinya.
Setibanya di luar. Jie Hong yang penasaran bertanya:
Eh, locianpwe, kitab apakah itu"
Nona, itu adalah kitab I Kin Hiap Hip Keng (Pelentur Otot Pembalik Darah) yang merupakan ilmu tertinggi di tibet. Ilmu itu merupakan pengembangan dari Ilmu Pelentur Otot dari Siauw Lim Pai. Bertahun-tahun kitab ini tersembunyi, hanya di wariskan pada Dhalai Lama saja ataupun pewaris Kiu Sian I Sin Kang dan Hui Im Hong Sin Kang. Jika saja Han sicu itu dapat menguasainya dengan sempurna, maka tidak ada halangan lagi untuk menaklukkan ilmu-ilmu dari Iblis Es-Api maupun Iblis-iblis lainnya yang mulai bermunculan sekarang. Setelah berkata demikian, Argapa Lama termenung.
Satu hari satu malam Han Sian di dalam guha. Hong Lian yang khawatir hendak membawa makanan, tapi di cegah oleh Argapa Lama. Akhirnya saat semua orang dalam keadaan
khawatir, tiba-tiba tanah di sekitar mereka bergetar di ikuti bunyi ledakan keras dan guha itu runtuh menutupi mulut guha.
Akhh, Sian Koko" Terdengar teriakan khawatir dari ketiga gadis itu yang memburu ke arah guha yang sedang runtuh tersebut, di ikuti oleh Argapa Lama, tapi mereka terlambat karena mulut guha itu sudah keburu runtuh dulu sehingga mereka tidak bisa masuk ke dalam.
Segera mereka berempat menggunakan kepandaian mereka untuk menyingkirkan batu-batu tersebut, saat itu terdengar lagi suara gempa yang kuat di ikuti suara yang lembut di telinga mereka.
Mundurlah kalian, aku tidak apa-apa" Mereka berempat segera bernafas lega dan menjauh dari tempat itu. Sesat kemudian terdengar suara ledakan yang melontarkan semua batu-batu ke segala penjuru. Namun hebatnya semua batu-batu itu langsung jadi debu dan
hilang di tiup angin setelah terlontar sejauh dua tombak
Dari balik kepulan debu itu muncul sesosok tubuh yang melayang keluar tanpa menginjak tanah. Tubuhnya di kelilingi cahaya keemasan dan keperakan yang saling berbelit dengan perbawa yang luar biasa sekali. Bagaikan dewa yang turun dari khayangan.
Argapa Lama yang menyaksikan ini terbeliak kaget dan segera menjatuhkan diri berlutut dengan kepala tertunduk.
Omitohud, tak salah lagi kaulah Kwi Sian Hok Cu (Si Penakluk Dewa dan Iblis) yang di sebutkan oleh sang Dhalai Lamamulai saat ini pinceng akan melayanimu seumur hidup
Han Sian terkejut melihat Argapa Lama yang berlutut di hadapannya itu. Sesaat dia
mengendurkan tenaganya dan kembali seperti sedia kala. Dia melangkah mendekat dan
membangunkan Lama itu. Bangunlah Argapa Locianpwekita orang sendiri.
Han sicu, sejak Dhalai Lama menerawang dan memprediksikan akan peristiwa besar yang akan terjadi di dunia persilatan ini, kami telah di ikat sumpah bahwa kami akan
menanggalkan pantangan membunuh kami dan mengabdi kepada Kwi Sian Hok Cu serta
berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mengamankan dunia dari cengkraman
iblis.Kalau Han sicu tidak mau menerima hamba, maka tidak ada pilihan lain bagi hamba selain mati Argapa masih terus berlutut.
Akhirnya setelah menarik nafas panjang dan menatap ke tiga gadis di depannya, Han Sian mengiakan, barulah Argapa Lama berdiri.
Hemm, Argapa Locianpwe, apakah yang sebenarnya terjadi padakumengapa aku begitu
mudah menguasai ilmu itu" Han Sian bertanya dengan heran.
I Kin Hiat Hip Keng hanya terdiri dari empat tingkatan saja. Dhalai Lama sendiri yang sudah sedemikian sakti saja tetap tidak mampu menguasai sepenuhnya sampai habis tingkat ke dua dari ilmu tersebut. Menurut beliau, hanya orang yang sudah menguasai Kiu Sian I Sin Kang dan Hui Im Hong Sin Kang saja yang akan mampu menguasai ilmu ini.
Menarik nafas sejenak kemudian dia lenjutkan: secara teori, hasil tertinggi dari pelentur otot pemutar darah ini adalah menggabungkan dan mengolah sembilan macam unsur
tenaga yang ada di alam ini untuk menjadi kekuatan tanpa tanding yang dahsyat, dan kesembilan unsur itu sudah ada dalam ilmu Kiu Sian I Sin kang dan bila di lengkapi dengan Hui Im Hong Sin Kang yang berdaya menetralkan segala hambatan yang mungkin di
hasilkan dari perpaduan tenaga-tenaga tersebut, maka akan di capai hasil yang maksimum Hem, apakah tidak ada cara lain untuk melatih ilmu ini" Hong Lian menimpali dengan amat tertarik sekali.
Ada satu cara, yaitu melatih dan mempelajari sembilan macam ilmu yang memiliki unsur-unsur tenaga yang di butuhkan...Tapi ini sangat sulit sekali dan dalam kurun empat ratus tahun terakhir ini tidak ada seorangpun yang sanggup menguasainya selain pencipta ilmu itu sendiri.
Wah, Sian-koko, kau beruntung sekali bisa mendapatkan ilmu itu Suara ini keluar dari mulut Jie Hong yang langsung mendekati pemuda itu dan merangkul lehernya sambil tersenyum.
Melihat ini, Argapa tertunduk dan segera mohon diri dari tempat itu. Dia mengerti dengan orang muda, dan dia tidak mau mengganggu. Segera dia mencari tempat yang tenang dan melanjutkan proses penyembuhan dirinya.
Tiga bulan berikutnya, nama Istana Neraka Hitam lenyap tanpa jejak tapi bukan berarti tidak ada. Mereka justru semakin gencar mengadakan gerakan. Langkah pertama yang mereka
lakukan ialah menaklukkan sang Dhalai Lama di tibet. Untuk hal ini sang Iblis Es-Api sendiri yang turun tangan sehingga sang Dhalai Lama di kalahkan setelah bertarung hampir
duaratus jurus. Para Lama yang menentang langsung di bunuh, sedang yang masih hidup di jadikan kacung.
Gerakan selanjutnya yang mereka buat ialah menaklukkan 32 perkumpulan di luar tembok besar termasuk Thian Te San Pai (perkumpulan Gunung Langit dan Bumi) yang di pimpin Thian Yang Lama dan Tee Im Lama.
Selama itu pula Han Sian, Jie Hong, Hong Lian, In Lan dan Argapa Lama menghilang tanpa jejak. Rupanya Han Sian telah mendengar keterangan Argapa mengenai gerakan Istana
Neraka Hitam ini. Para utusan Kanan dan Kiri serta para panglima saja bukanlah tokoh-tokoh yang tertinggi kepandaiannya. Di atas mereka ternyata masih ada lagi tingkatan Delapan Iblis yang kepandaiannya lebih tinggi setingkat dari utusan kanan dan Kiri.
Dengan persetujuan Han Sian, ketiga dara yang sakti itu mengumpulkan kurang lebih 100
orang bekas tokoh-tokoh persilatan yang sudah takluk untuk memperdalam ilmu mereka di atas puncak Tebing Langit.
Sementara itu, setelah sebulan lebih memberi petunjuk kepada Jie Hong, Hong Lian dan In Lan cara memperdalam ilmu mereka dengan I Kin Hiap Hip Kang sampai tingkat ke-dua, Han Sian lalu meninggalkan Tebing Langit bersama Argapa Lama. Tujuan Han Sian ialah pegunungan Kun Lun San. Sementara Argapa Lama kembali ke Tibat untuk mengumpulkan
rekan-rekannya yang lolos dari kehancuran.
Heaaaaaaahhhhhh.. DHUAAAAAARRRR.
Wuuuutttt BLAMMMM.BLAMMMM..
Suatu suara yang nyaring dan riuh terdengar di kejauhan. Jauh di dasar Lembah Bangkai, seorang pemuda bertelanjang dada sedang bertarung bersama seorang kakek Bongkok.
Siapa lagi itu kalau bukan Tee Sun Lai. Rupanya setelah mendapatkan pengoperan tenaga dalam dari si kakek bongkok dan melatih Tenaga Pelentur Baja yang dahsyat, pemuda itu sembuh total, dan bahkan telah mendapatkan kembali kekuatannya. Bahkan pemuda itu
telah berhasil pula melatih kembali kedua ilmunya yang lama sehingga hanya dalam waktu singkat dia sudah menguasai Ilmu Tapak Berantai Pemusnah Raga Sesat sampai tingkat yang tertinggi.
Pertarungan tersebut berlangsung duaratus jurus dengan serunya. Dalam limapuluh jurus berikutnya tampaklah tanda-tanda kemenangan yang pasti mulai di raih oleh Tee Sun Lai.
Rupanya faktor usia tua mempengaruhi kakek bongkok itu. Di tambah lagi selama ini dia telah menyalurkan tenaganya pada pemuda tersebut.
Memasuki jurus ke duaratus empat puluh satu, dalam suatu adu tenaga, pemuda itu
menekan sang kakek sampai tubuhnya melesak ke dalam tanah sampai di lutut.
Sudah, Cukup muridkuaku tak dapat bertahan lagi!
Baik suhu, kita sama-sama menarik tenaga dalam kita Kata Sun Lai mantap, namun dengan mulut yang menyeringai. Sambil berteriak nyaring kedua-duanya menarik tenaga mereka bersamaan. Namun tiba-tiba Han Sian yang ada dalam posisi di atas menendang dua kali ke arah bahu kakek bongkok tersebut sehingga hancur.
Kaupengkhianat!... Kakek itu menjerit sambil memandang ke arah Sun lai, Sementara Sun Lai tidak peduli. Segera dia melompat ke atas dan tangannya menekan ubun-ubun kepala si kakek dan di lain saat tenaga yang amat dahsyat meneroboh melalui tangannya dengan cepat tanpa dapat di cegah oleh kakek tersebut.
Hanya dalam sekejap saja seluruh tenaga kakek itu tersedot habis. Sun Lai melepaskan tangannya dan sambil berjungkir balik tubuhnya turun perlahan di atas sebuah batu
kemudian dia bersamadi mengolah tenaga yang baru saja dia serap.
Sepeminuman teh kemudian dia membuka matanya dan tertawa keras.
Hahahahahahahahahaa..sekarang tak ada lagi yang akan menghalangiku, tidak engkau Han Sian, dan tidak juga Enam Dewa...sekarang tiba waktunya kebangkitan dari Iblis Lembah Bangkai.
Sementara itu secara perlahan, namun pasti! Di sekitar pemuda itu bermunculan bayangan-bayangan orang yang makin banyak. Setelah di amati, ada sekitar lima ratus orang lebih.
Sun Lai tidak mengenal siapa mereka. Tubuhnya kembali siap siaga untuk bertempur ketika Lima orang yang tampaknya menjadi pemimpin di antara mereka, serentak menjatuhkan diri berlutut di hadapannya.
Kami Lima Setan Bangkai, penguasa Lima Unsur, siap menerima perintah Ketua.!
Apa maksud kalian" Sudah lama kami menanti kesempatan untuk jaya kembali di dunia hek-to, tapi ketua ;lama terlalu tua sehingga kami hanya bersabar. Sekarang setelah beliau wafat, kami akan mendukung segala keinginan ketua muda" Jawab orang yang paling tengah. Di lain saat mereka mulai memperkenalkan diri mereka. Hal ini membuat Tee Sun Lai terkejut sekaligus girang. Tanpa di duga sama sekali dia mendapat pasukan yang tangguh untuk menjalankan ambisinya.
Sementara peristiwa itu terjadi, tanpa di sadari oleh Sun Lai, dua pasang mata berkilat sedang memandang dari kejauhan.
Pemilik sepasang mata itu bukan tokoh sembarangan. Penampilan mereka berbeda dengan orang Han pada umumnya. Seperti orang Persia. Yang satu pemuda dengan wajahnya
menyiratkan kekerasan hati dan kehendak yang tidak mudah goyah. Sementara yang
seorang lagi seorang gadis yang amat cantik seperti bidadari.
Mereka berdua berdiri jauh di balik pepohonan sambil menahan pancaran tenaga mereka sehingga tak terdeteksi. Terjadilah percakapan singkat.
Toako, apa sudah waktunya kita menyerang mereka" Suara gadis itu lirih namun lembut.
Belum, adikku. Ku lihat ilmu Telapak Berantai Pemusnah Raga Sesatnya tidak banyak
selisihnya dengan Tapak Berantai Lima Pemusnah Raga kita berdua. Mungkin tidak mudah menaklukkannya dalam waktu singkat, dan lagi dia masih memiliki banyak pengikutkita mengawasi saja dulu Sahut pemuda itu tenang.
Oh, ya guru sudah memprediksikan gejala kebangkitan para tokoh-tokoh iblis yang akan mengacaukan dunia persilatan, dan menurut guru, kita harus membantu orang yang
berjuluk kwi Sian Hok Cu. Bagaimana caranya kita mencarinya"
Kalau memang orang itu kunci penenti bagi masalah dunia persilatan ini, kita pasti akan menemukannya. Mari kita pergi Dan dalam sekejap saja mereka sudah lenyap dari tempat itu.
Puncak tebing langit berdiri dengan megahnya. Tidak sembarang manusia dapat naik ke sana. Tapi hari itu lain. Di hadapan seratus penghuni tebing itu, tampak enam orang yang sedang berdiri dengan penuh kemarahan. Siapa lagi kalau bukan enam dewa. Tapi keadaan mereka sungguh tidak bersahabat. Di belakang mereka tampak para ketua dari tujuh partai besar. Mereka menuntut Han Sian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Tapi
perbuatan apa" Saat itu Jie Hong dan Hong Lian sedang turun tidak berada di tempat. Sehingga hanya In Lan yang menyambut ke enam dewa tersebut.
Akhh, lama tak bertemu, tak di sangka nona Cu berada di sini" Kiang Po Chun menyapa In Lan dengan lembut.
Ya, selamat berjumpa lagi saudara Kiang dan saudara yang lainada apaka gerangan yang meringankan langkah kalian untuk datangke sini" In Lan membalas dengan lembut sehingga membuat mereka hampir terpesona oleh kecantikan dara itu.
Maaf, kalau pertanyaan saya tidak sopan, nona Cu ada hubungan apakah nona dengan
saudara Han Sian" Suma hong Sin bertanya dengan suara datar penuh curiga.
Akhh, maafkan kami yang tidak memberi tahu para sahabat mengenai keberadaan kami In Lan membalas dengan muka merah sambil tersipu-sipu, kemudian dia lanjutkan: ada banyak peristiwa yang terjadi dan masih sementara kami selidiki sehingga kurang berkomunikasi dengan para ho han sekalian
Hemmm, tahukah nona di mana adanya saudara Han Sian sekarang dan apa yang dia
sedang lakukan" Kembali Hong Sin bertanya tanpa memperhatikan perkataan In Lan.
Hatinya sunggu panas sekali hingga suaranya mulai agak keras.
Melihat gelagat jelek, In Lan bangkit berdiri dan menyahut: Maaf sebenarnya apakah maksud kedatangan para saudara ke tempat ini, aku tidak mengerti"
Maaf, nonasangat menyesal atas peristiwa yang terjadi belakangan ini tentang keberadaan saudara Han Sian. Silahkan nona baca ini Thio Tay Lee menyodorkan sebuah surat ke arah In Lan.
In Lan menyambut dan segera membukanya, dia segera mengenal tulisan tangan Han Sian.


Si Penakluk Dewa Iblis Karya Lovely Dear di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tapi wajahnya membersitkan kekagetan yang luar biasa saat membaca isi surat trsebut yang berbunyi:
Sobatku Tay Lee, maafkan karena kelancanganku yang sudah terlanjur mendekati adikmu, tapi aku akan bertanggung jawab, mengingat persahabatan kita sudilah engkau
mengijinkannya. Jika engkau setuju, datanglah ke Puncak Tebing Langit, Han Sian
Dengan amarah di tekan kembali Tay Lee melanjutkan: Tadinya ku pikir tak ada alasan untuk menolaknya, ternyata bukan hanya adikku yang menjadi korbanya. Bahkan telah
tersiar kabar kabar tentang Pendekar Asmara Tangan iblis yang mengadakan pemerkosaan di mana-mana dan untuk ini banyak yang menjadi saksi hidup Termasuk beberapa putri beberapa perguruan besar...dan ini adalah pelecehan terhadap keluarga kami.
Bohong! Engkau memfitnahSian-koko tak mungkin melakukan hal itu, aku tidak percaya!
Kalau ini maksud kedatangan kalian, maaf, kami tak berani menjamu lebih lama Seru gadis ini dengan wajah manis, tapi hatinya sudah marah sekali.
Eh, Lan-moi, ada apakah" wah rupanya kita kedatangan tamu Suatu suara lembut lain tiba-tiba terdengan dan dalam sekejap Jie Hong dan Hong Lian sudah berada dalam ruangan tersebut.
Hong cicie, Lian-cicie, mereka datang untuk menghukum Sian Koko yang katanya sudah memperkosa banya orang
Tidak mungkin, kalian memfitnahapakah kalian ada bukti" Sahut Jie Hong dengan penuh selidik.
Nona, tuduhan ini jelas dan kami tidak mengada-ada. Buktianya adalah salah satu murid kesayangan kami yang telah menjadi korban dan ada di sini, mengapa nona masih mau
menyembunyikan manusia sesat itu" Ceng-Sim Tojin, ketua Kun Lun Pai menyahut dengan ketusnya.
Hong Lian meredam kemarahannya dan berkata dengan suara perlahan: Maaf, para
sahabatkami bukan ingin melindungi siapapun, tapi berita yang kalian bawa ini sungguh mengejutkan bagi kami. Kami belum dapat berbuat apa-apa, sebelum kami
menyelidikinyaharap beri kami waktu tujuh hari
Semua orang melihat ke arah enam dewa untuk meminta pertimbangan. Akhirnya Lu Sim
Hay bertanya pada Hong Lian:
Maaf nona, kalaupun kami memberi waktu, tapi nanti apa yang bisa jadi pegangan kami bahwa
Hemm, apa saudara Lu tidak percaya pada kami"
Bukannya tidak percaya, tapi saudara Han Sian itu sangat lihai.." Sahut Ceng Sim Tojin.
Baiklah begini saja, kalau saudara Lu mampu mendesak adik In Lan dalam sepuluh jurus, maka kami akan menarik janji kami
Baik, aku terima Kata sim Hay dengan setengah ragu
In Lan segera berjalan ke tengah ruangan sambil memasang kuda-kuda sejajar menanti Sim Hay yang memandangnya dengan tajam. Dia terkejut, karena bekas kaki gadis itu timbul setinggi satu inchi dari lantai.
Silahkan, saurara Lujangan sungkan, ini hanya uji coba, bukan"
Maaf, mendahului Tubuh Lu Sim Hay berkelebat dengan sangat cepat sambil mengerahkan Pek In Hoat Sut yang segera di tahan oleh In Lan dengan Ban Hud Ciangnya. Lima jurus pertama berlalu dengan sangat cepat dan membuat mata para penonton terlolong kaget.
Mereka mengetahui berapa tinggi kepandaian Lu Sim Hay ini, tapi gadis itu ternyata mampu melayani dengan sama kuat.
Melihat hal ini Sim Hay, segera menambahkan tenaganya dan melahyani dengan sungguh-sungguh. Namun In Lan yang sekarang bukanlagi In Lan beberapa bulan yang lalu. Setelah mendapat petunjuk dari Han Sian dengan penguasaan I kin hiat hip kang tingkat dua telah mematangkan ilmunya sehingga menjadi beberapa kali lebih dahsyat. Hal yang sama juga di alami oleh Jie Hong, Hong Lian dan Argapa Lama.
Lewat sepuluh jurus, meskipun mulai tampak Lu Sim Hay bergerak di atas angin, tapi belumlah mampu mendesak In Lan.
Cukup! Sepuluh jurus sudah selesai maafkan kami tidak mengantar jie Hong segera
melompat ke tengah menghalangi di antara kedua orang yang bertarung itu.
Mereka semua saling pandang. Akhirnya Khu Hee Liong mewakili rekan-rekannya mohon
diri, dan mereka berlalu dari tempat itu.
Beberapa saat kemudian, ketiga gadis itupun meninggalkan Tebing Langit untuk mencari Han Sian.
Episode 9 (tamat) Kemanakah Han Sian selama dua bulan terakhir ini". Sesungguhnya setelah dia mencium adanya gerakan-gerakan mencurigakan dari para kaum sesat, termasuk adanya tokoh-tokoh sakti yang terpendam di sekitar pegunungan Himalaya yang bergabung dengan Iblis Es Api, hatinya tidak tenang saat memikirkan keselamatan dunia kang-ouw. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi adalah munculnya gerakan pasukan iblis Lembah Bangkai yang merejalela.
Perjalanannya menjelajahi wilayah Kun-Lun-San akhirnya tidak sia-sia karena dia juga bertemu banyak tokoh-tokoh aneh yang sudah lama hilang dari dunia kang-ouw, bahkan ada juga yang tidak perna menunjukkan diri mereka. Setelah meminta pertolongan mereka, Han Sian lalu kembali ke daratan tengah.
Saat Han Sian Kembali, pergerakan Istana Neraka Hitam sudah mulai menunjukkan dirinya secara berterang. Dua belas perguruan sudah di hancurkan rata dengan tanah dan semakin bergerak secara meluas. Sementara Istana Lembah Bangkaipun sudah bergerak dari arah yang berlawanan. Hanya saja tiada yang tahu siapa pemimpinnya yang di kabarkan sangat sakti itu.
Di sisi lain Han Sian justru kurang mendapatkan dukungan dari para pendekar berkaitan dengan isu-isu yang terjadi atas dirinya yang di kabarkan menjadi pemerkosa para gadis.
Dan ini membuat hubungannya dengan keenam dewa kurang baik.
Saat itulah muncul berita yang menggegerkan yaitu mekarnya Jamur Inti Es yang tumbuh 100 tahun sekali, yang kabarnya sanggup membangkitkan orang mati sekalipun dan bahkan melipat gandakan tenaga dalam seseorang ahli silat sampai sepuluh kali lipat.. Ini berita aneh, dan tidak tahu siapa yang menyebarkannya. Yang jelas bahwa siapa saja yang merasa berkepandaian boleh datang ke puncak Awan Es untuk coba mendapatkannya.
Walaupun pergerakan para iblis-iblis sesat itu sangat gencar dan susah untuk di bendung dalam sekejap, namun berita mengenai adanya Jamur Inti Es itu akhirnya memecah juga konsentrasi mereka. Iblis Es-Api membawa serta delapan iblisnya untuk menyambangi
Puncak Awan Es. Sementara itu Istana Lembah Bangkai-pun tak ketinggalan mengirimkan ke-lima setan Bangkainya yang sakti.
Dalam perjalanan menuju ke Puncak Awan Es, tampak tiga bayangan berkelebat dengan
cepat ke arah puncak. Mereka bukan lain adalah Jie Hong, Hong Lian dan In Lan. Sejak peristiwa kunjungan Enam Dewa ke Puncak Tebing Langit, ketiga dara ini menyebar untuk mencari kabar tentang kekasih mereka itu, tapi Han Sian seperti hilang di telan bumi.
Sampai mereka mendengar kabar tentang adanya Jamur Inti Es. Tanpa ragu mereka segera menuju ke sana. Mereka pikir pasti akan bisa di temukan jejak kekasih mereka di sana.
Sementara mereka melewati salah satu lereng yang terjal, mereka di kejutkan dengan suara keluhan dan rintihan wanita. Mereka saling pandang, dan dengan tanpa suara mereka
menuju ke arah sumber suara tersebut. Betapa terkejutnya ketika mereka melihat bayangan sesosok pria yang baru saja habis memperkosa dua orang wanita muda. Pria itu tepat membelakangi mereka sehingga mereka tidak dapat mengenal wajahnya.
Segera In Lan, Hong Lian dan Jie Hong melentingkan tubuh mereka ke arah orang itu.
Bangsat cabul, sampah masyarakat, rasakan hajaran nonamu ini! Segera tangan In Lan memukul dengan Pukulan Inti Petir Murninya yang dahsyat. Tanpa melihat, orang itu
mengangkat tangannya menangkis.
Dhaaarrrrr! Ups In Lan tergentak ke belakang, sementra kaki orang itu melesak ke tanah sedalam dua senti. Segera orang itu membalikkan tubuh
SIAN-KOKO" Wajah ketiga gadis itu terbeliak kaget hampir tak percaya dengan pandangan mata mereka sendiri.
Eh, Hong-moi, Lian-moi dan Lan-moi" Mengapa kalian di sini"...Aakhhhmaafkan aku!
Berkata demikian, tubuh Han Sian berkelebat dan lenyap dari tempat itu.
Sunyi: perasaan galaukecewadan sakit hati! Itulah yang di rasakan ketiga gadis ini sekarang.
Ternyata orang yang mereka sayang dan puja, tidak seperti yang mereka sangka. Selama ini mereka tidak percaya dengan isu-isu yang menyebar, tapi ternyata sekarang mereka melihat dengan mata kepala sendiri. Dan korbannya masih ada di depan mereka, sudah menjadi mayat.
Mereka bertiga tidak dapat mengatakan apa-apa. Semua larut dengan perasaan masing-
masing. Mereka menyadari kebodohan mereka yang ternyata menyerahkan diri pada orang yang salah. Tanpa berbicara sedikitpun, mereka menguburkan ke dua mayat itu kemudian melanjutkan perjalanan.
Tak lama setelah mereka berlalu dari tempat itu, tubuh Han Sian yang tadinya sudah melarikan diri muncul dari balik sebuah pohon yang lebat. Matanya berkilat memancarkan sinar licik. Bibirnya tersenyum menyeringai seperti orang yang kesenangan. Dia tertawa gembira dan berkata perlahan:
HahahahaHan Sian, entah di mana engkau, tapi selamat menikmati permainanku ini Sekejap kemudian tubuh Han Sian gadungan itu-pun berkelebat lenyap dari tempat itu.
Pagi itu, Puncak Seribu pedang tampak ramai sekali. Golongan yang datang secara otomatis terbagi dalam tiga bagian.
Sebelah utara adalah rombongan Istana Neraka Hitam yang berjumlah sekitar seratus orang lebih. Tampak di antara mereka wajah-wajah yang aneh. Ada Empat orang dari Delapan Iblis dan juga tokoh-tokoh yang terpendam di sekitar pegunungan Himalaya yang berhasil di rekrut oleh Iblis Es Api. Tapi Iblis Es Api sendiri tidak nampak.
Golongan ke dua di sebelah Selatan adalah rombongan Istana Lembah Bangkai yang di
pimpin langsung oleh ketua mereka yang duduk di dalam tandu tertutup. Tampak juga
banyak tokoh-tokoh sakti golongan hek-to yang bergabung dengan mereka. Jumlah mereka hampir sama dengan Istana Neraka Hitam, yaitu sekitar seratus orang lebih. Rupanya kedua rombongan ini juga ternyata tidak mengerahkan semua anak buah mereka, karena hanya memang orang-orang yang berkepandaian cukup saja yang boleh naik ke Puncak Seribu
Pedang ini. Rombongan ketiga di sebelah Barat adalah para pendekar, para ciangbunjin perguruan-perguruan besar yang di dampingi oleh Enam Dewa. Jumlah mereka ada sekitar
Limapuluhan orang. Sementara mereka menunggu, matahari telah masuk di ufuk barat. Tiba-tiba mereka di kejutkan oleh kepulan asap dan suara ledakan yang dahsyat dari puncak bukit. Di susul berkelebatnya dua bayangan berpakaian Hitam dan putih yang saling serang dengan
dahsyat. Di susul kemudian oleh empat bayangan yang ternyata adalah empat orang tua berusia sekitar limapuluh tahunan.
Tapi keempat orang tua itu hanya diam saja di empat penjuru sambil mengamati dua orang yang sedang bertarung itu.
Bayangan Hitam dan putih itu bertarung sangat dahsyat sampai tidak dapat di lihat. Hanya orang-orang yang sudah berilmu tinggi saja yang masih dapat melihat mereka.
Setelah di amati sekejap, tampak empat bayangan itu kemudian meluruk deras dengan
mengerahkan ilmu-ilmu sakti mereka menggempur ke arah bayangan berpakaian putih
tersebut. Serangan gabungan mereka hebat, sampai enam dewa-pun berdecak kagum. Tapi hebatnya, bayangan berpakaian putih itu sama sekali tidak terlihat terdesak bahkan terlihat tubuhnya terpecah jadi lima bagian dan menghadapi kelima orang itu dengan hawa pedang yang tak kalah dahsyatnya.
Bu tek Chit Kiam Ciang AkhhSian-koko..! Tanpa sadar In Lan berseru tertahan.
Jamur Inti Es di tangan orang berpakaian putih iturebut! Tiba-tiba terdengar suara yang entah dari mana, tapi siapapun itu, hakikatnya tak seorangpun peduli, karena suara itu yang mereka perhatikan.
Belum habis suara itu, sosok bayangan dari dalam tandu sudah melesat keatas sambil menyerang dengan Tapak Berantai Pemusnah Raga Sesat. Seketika itu juga terdengan
ledakan yang dahsyat ketika benturan enam tenaga dalam yang kuat terjadi. Para ahli silat yang kurang kuat tenaganya terkena pancaran tenaga langsung mati seketika, tapi yang cukup kuat bisa bertahan.
Saat itu jarak pertarungan sudah terpisah. Keenam orang itu sudah turun ke tanah, tepat di tengah-tengah lapangan. Tampaklah wajah mereka. Bagi ke Enam Dewa, dan para tokoh
golongan putih, wajah Han Sian sudah mereka kenal. Begitu juga keempat orang kakek itu yang mereka kenal sebagai empat orang dari delapan iblis. Tapi yang seorang lagi mereka tidak kenal.
Dia seorang pemuda tampan tapi lebih mirip seperti wanita. Matanya bercahaya kemerahan sedangkan rambut kepalanya ada dua warna, yaitu merah dan putih.
Selagi semua orang bertanya-tanya, dari rombongan Istana Neraka Hitam segera bertelut dan berseru dengan suara nyaring:
HORMAT KAMI PADA JUNJUNGAN AGUNG
Eh, jadi diakah Iblis Es Api yang menggetarkan itu?" Yang Sim Hoat berseru dengan suara mengejek, ternyata tidak ada apa-apanya
Huh, berani kau menghina junjungan kami, mampuslah Tiba-tiba dua orang di antara
Delapan Iblis memotong ejekan Sim Hoat sambil kemudian menyerangnya dengan hebat.
Hahsegala Delapan iblis juga mau unjuk gigi di depanku, Rasakan Bu Tek Cin Keng-ku Sim Hoat bergerak cepat sambil mengerahkan ilmu andalannya dan entah bagaimana, kedua
iblis itu merasakan pukulan mereka membalik dan di lain saat mereka telah terpukul mundur lima tindak kebelakang sambil menahan dada mereka yang terasa sesak nafas, sedangkan pemuda itu tetap berdiri tegap dengan tangan di belakang.
Perhatian semua orang kini tertuju pada Han Sian yang ada di tengah-tengah. Semua mata melihat di tangannya memegang sebuah Kain transparan yang membungkus Jamur Inti Es tersebut.
HahahaHan Sian Sekarang terbukalah kedokmu selama ini. Kau mengaku pendekar
golongan lurus, tapi nyatanyakau tidak lebih dari seorang pemerkosa dan seorang yang berambisi Tee Sun Lai tertawa. Sementara itu Jie Hong, Hong Lian dan In Lan mendengar ini dengan hati sakit, tapi mereka tak mampu berkata apa-apa.
Hemm, Selamat bertemu lagi Sun Lai! Ku kira kau sudah mati, ternyata kau makin majuOoo, kiranya kau ketua bangkai-bangkai mayat hidup memuakkan inihahaha, selamat,
selamatkemajuanmu sungguh sepadan.." Tadinya Han Sian terkejut melihat kemunculan
musuh bebuyutannya ini yang sudah lebih sakti lagi. Namun segera dia maklum dan balas mengejek. Setelah itu matanya di arahkan pada lawan yang satunya lagi.
Tak ku sangka, momok Iblis Es Api yang menakutkan itu ternyata masih sangat muda. Hah, tampaknya, semua tokoh-tokoh tua memang harus maklum bahwa waktu berjaya mereka
sudah habis, salut....salut
Hehehe, benar sekali, rupanya kau berpandangan jauh ke depan wahai pemuda tampan,
Kalau saja kita berdua bisa menyatukan kekuatan, dengan adanya Jamur Inti Es tersebutkita akan menjadi Raja dan Ratu yang tanpa tanding sejagatbagaimana" Apa tawaranku
menarik" Tiba-tiba Iblis Es Api mengeluarkan suara dan balik bertanya sambil tubuhnya berputar dan tangannya bergerak ke arah wajahnya sendiri.
Saat dia berhenti berputar, semua orang terbeliak kaget. Di hadapan mereka kini muncul seorang wanita yang cantik sekali, tidak kalah dengan Jie Hong bertiga. Ternyata, iblis Es Api yang menakutkan itu adalah seorang wanita cantik.
Hahaha, luar biasa, tak dinyana ternyata dedengkot sesat ini adalah seorang wanita!Eh, Iblis Es Api, mengapa tawaranmu tidak kau berikan padaku sajaapa kau mau juga di madu oleh lelaki buaya ini bersama dengan ketiga gadis cantik itu" Tee Sun Lai berseru mengejek sambil tangannya menunjuk ke arah Jie Hong, Hong Lian dan In Lan.
Tidak mungkin!!!.... Sebuah bayangan berkelebat pesat. Jelaskan, apakah kau mau
mengatakan bahwa Nona Jie Hong dan Hong Lian juga adalah kekasih buaya darat ini"
Seketika itu juga Yang Sim Hoat sudah berada di hadapan Tee Sun Lai sambil tangannya menunjuk pada Han Sian dengan muka merah.
Melihat hal ini semua orang maklum, bahwa pemuda ini ada hati pada salah seorang dari dua gadis tersebut.
Heh, aku saja orang luar tahu itu dengan pasti, mengapa engkau justru tidak tahu dasar bodoh! Kembali Sun Lai menyahut sambil mengejek.
Wajah, Sim Hay jadi pucat, segera dia menghadap Han Sian dengan muda merah.
Selama ini aku menghormatimu, tapi kau mmenipu para gadis yang tidak tahu apa-apa itu, akh salahku tidak menjaga adikku sehingga ternoda olehmu...saat ini biar aku mwakili adikku memberi hajaran padamu Berkata demikian tangan Sim Hay bergetar dan di lain saat dia sudah menyerang dengan pengerahan Bu tek Cin Keng tingka tertingginya.
Han Sian tak punya waktu menjelaskan. Melihat lawan sudah menyerang dengan dahsyat, diapun menyambut dengan memutar tubuhnya seperti gasing sambil melindungi dirinya
denan Kiu Sian I Sin Kang.
Kau salah paham, maafaku tak mau melawanmu
Perlahan dulu saudara Yang, aku juga punya perhitungan dengan dia atas apa yang terjadi dengan adikku Suara Thio Tay Lee menyeruak dan berdiri di antara mereka berdua.
Saudara Han Sian, bagaimana dengan pertanggung-jawabanmu terhadap adikku yang kau
nodai sebulan yang lalu"... Suara Tay Lee mengkereng tajam.
Sobat, Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan, tapi aku pasti akan menyelidiki masalah ini setelah urusan di sini selesai Han Sian melihat gelagat tidak baik di pihaknya, berbicara dengan lembut.
Hah, kau berbuat, dan sekarang mau mengelak" Siapa yang tahu kalau kau nanti akan
menghilang lagi...bahkan ketiga nona itupun sudah melihat bukti perbuatanmu, walau aku dari golongan sesat, ternyata masih lebih baik darimu... Suara ini dari Tee Sun Lai yang tersenyum menyeringai.
Semua orang tidak berkomentar. Sebagian mengiyakan tapi sebagian lagi bertanya-tanya.
Saat itu suatu suara tiba-tiba bertanya padanya:
"Hemm, dari mana kau tahu kalau kami sudah melihat bukti, dan bukti yang bagaimanakah itu" In Lan bertanya dengan penuh selidik. Dia menemukan kejanggalan di sini.
Sekejap orang lain tidak mengerti, tapi Sun Lai segera sadar bahwa dia telah kelepasan bicara.
Maaf nona Cuaku melihat bahwa kalian tidak membantah semua tuduhan terhadapnya, jadi aku menyimpulkan demikian..apakah aku salah"... Suaranya berubah lembut dan
meyakinkan sambil menentang tatapan In Lan sehingga akhirnya In Lan bungkam.
Cukup, pembicaraan kalian, aku belum selesai dengan pemuda tampan penakluk wanita
ini...dan kau Raja bangkai, kau belumlah sepadan denganku...huh, siapa sudi dengan bangkai sepertimu... Tiba-tiba Iblis Es Api menyelutuk kesal.
Baik-baik aku mau lihat apa yang kau bisa perbuat terhadapnya sendirian...Silahkan jiwi berdua juga menyelesaikan perhitungan kalian Tee Sun Lai menyahut sambil tertawa, dan setelah berkata pada Sim Hoat serta Tay Lee, tubuhnya melesat ke arah tandunya dan duduk dengan tenang di situ.
Saat itu Sim Hoat kembali siap melancarkan serangan pada Han Sian, tapi kemudian Tay Lee mendahuluinya.
Aku sobatmu, tapi kalau kau tidak mau bertanggung jawab pada adikku, kita bukan lagi sahabat...Aku juga tak mau mengambil keuntungan dari situasi ini, tapi kalau kau bisa menaha tiga kali seranganku, aku akan menunda perhitungan ini di kemudian hari.
Tubuhnya langsung melesat sambil mengerahkan jurus Kian Kun Tay Lo Kwi Cong-nya.
Suatu arus yang amat kuat berpusingan seperti badai susul-menyusul menghantam Han
Sian. Namun belum lagi Han Sian bergerak tiba-tiba satu bayangan hitam dari samping melesat menyambut serangan itu Dengan hawa Es & Api yang tak kalah dahsyatnya.
DhuaaarrDarrrDarrrr Tiga kali benturan terjadi dan kedua-duanya terdorong mundur tiga langkah ke belakang. Ternyata Iblis Es Api yang telah maju menangkis pukulan dahsyat tersebut. Tampak dia berdiri di samping Han Sian dengan bibir tersenyum penuh arti.
Melihat ini Tay Lee makin murka.Huh, kau mau bersembunyi di balik wanita sesat" Bagus aku tidak sungkan lagi sahut Tay Lee dengan penuh kemarahan, segera tangann ya di tarik ke depan dada dengan arah berlawanan. Itulah rapalan sakti Kian Kun tay lo I im yang dan siap untuk menyerang kembali.
Sementara Itu Han Sian dan yang lain-lain terkejut karena peristiwa ini.
Hihihipemuda tampan, sekarang mari kita saling bantu menghadapi para pecundang ini Jangan Kuatir aku akan membantumu. Serang! Tanpa menanti jawaban Han Sian, Iblis Es Api bersiut nyaring dan langsung menyerang Lu Sim Hay yang menyambutnya dengan tak kalah hebatnya sehingga terjadi pertarungan tingkat tinggi yang dahsyat. Sementara itu pasukan Istana Neraka Hitam juga segera bergerak menyerang para tokoh-tokoh golongan putih yang ada.
Sementara itu dari dalam tandu Tee Sun Lai memperhitungkan untung ruginya. Kalau
melawan Enam Dewa, pasukannya belum tentu menang. Tapi kalau bisa mempunyai sekutu Iblis Es Api yang sejalan dengannya, akan lebih aman. Maka sambil tertawa-tawa diapun memberi aba-aba pada pasukannya untuk menyerang para pendekar. Sementara dia sendiri bergabung dengan Thio Tay lee Menggempur Han Sian dengan Hebat. Sekali tepuk, dua
lalat. Pertarungan serupun terjadi. Delapan Iblis berpencar menghadapi Suma Hong Sin dan para Ciangbunjin lainnya. Demikian juga Lima Setan Bangkai yang menyerbu para pendekar dan juga Jie Hong bertiga. Dalam waktu singkat saja, berjatuhanlah banyak korban yang mati menggenaskan
Menghadapi serangan yang dahsyat dari Tay Lee, Han Sian coba untuk tidak melawan. I kin Hiat hip kangnya di kerahkan untuk membendung tekanan dan daya gempur Kian kun tay lo i im yang yang dasyat. Namun setelah bertarung sekian lama, nampak bahwa Han Sian
tidak terdesak sedikitpun. Saat itu Khu hee Liong juga ikut maju menghadapi Han Sian dengan Bu kek kang sin kang-nya yang dahsyat sehingga mau tidak mau Han Sian harus mengalami pengeroyokan dua ilmu maha sakti yang belum pernah ada tandingannya selama ini.
Tak punya pilihan lain, saat melihat situasi yang berbahaya, tiba-tiba Han Sian meloncat ke atas sambil mengeluarkan suara melengking nyaring.
HENTIKAN...! Suara itu dahsyat sekali sampai menggetarkan seisi jantung. Sementara tatapan matanya bersinar-sinar menotok sana-sini dengan cara yang aneh dan
menakjupkan. Di sebut aneh karena pada hakikatnya, baru sekarang terjadi hal seperti itu.
Dari matanya memancar kekuatan yang aneh yang melumpuhkan orang-orang dalam jarak
duapuluh meter. Akibatnya, ketiga lawannya dan termasuk Iblis Es Api, jadi kaku dan lemas kehilangan tenaga..
Itulah salah satu ilmu gaib dewa yang di kuasai Han Sian yang dia pelajari dari salah satu kitab di Tebing Langit. Ilmu tersebut adalah Sinar Sakti Mata Pedang yang dahsyat. Selama hidupnya ini kali pertama dia menggunakan ilmu tersebut. Sebenarnya ilmu ini sangat dahsyat dan memiliki dua fungsi penyerangan yang berbeda. Pertama, saat ilmu itu di kerahkan, maka siapapun dalam radius duapuluh meter akan terhenti gerakannya dan tidak bisa bergerak seperti olang tertotok. ke dua selarik sinar dari matanya itu dapat menembus baja apapun bahkan tenaga ilmu kebal bagaimanapun saktinya.
Han Sian mengerahkan bagian yang pertamanya. Hanya saja saat di pakai,rata-rata kepada tokoh-tokoh yang berkepandaian tinggi sekali, maka efeknya tidak lama. Dua menit
kemudian mereka telah bergerak bebas lagi.
Hebathebatilmu Sinar Sakti Mata Pedang yang hebat. Akhh..tak ku duga di dunia ini ternyata ada juga yang menguasai ilmu dewa itu, untung di tujukan pada semua orang, kalu hanya satu orang saja, pastilah sudah hancur lebur Suara ini di keluarkan oleh seorang aneh yang tiba-tiba muncul di tempat itu.
Entah dari mana datangnya, di tempat itu tiba-tiba muncul seratus orang lebih yang di pimpin oleh Argapa Lama. Mereka segera membentuk barisan setengah lingkaran di
belakang Han Sian. Di samping itu ada juga sekitar sepuluh orang yang sudah tua, namun tampang mereka aneh-aneh. Mereka adalah tokoh-tokoh tersembunyi yang di undang oleh Han Sian dari tengah-tengah pegunungan Kun Lun San.
Suasana kembali tenang. Iblis Es Api tiba-tiba menarik dirinya menjauh. Melihat kedatangan orang-orang ini yang rata-rata berkepandaian tinggi, dia tidak berharap ada kesempatan lagi memanfaatkan situasi.
Dengarlah, cu-wi sekalian. Aku tidak tahu apa yang terjadi selama ini. Tapi aku bukanlah orang yang tidak bertanggung jawab terhadap segala perbuatan yang akhir-akhir ini terjadi di dunia kang-ouw. Dan apa yang di tuduhkan padaku selama ini adalah tidak benar Han Sian berkata dengan suara lantang.
HemmSaudara Han Sian, kami juga tidak ingin penyelesaian dengan pertumpahan darah.
Kalau memang kau tidak bersalah, buktikan Khu Hee Liong menyahut dengan tenang.
Kamilah bukti bahwa Kwi Sian Hok Cu (Si Penakluk Dewa & Iblis) tidak berbohong Sahut kakek aneh tadi.
KWI SIAN HOK CU"...siapa itu" Iblis Es Api menyahut dengan penasaran saat mendengar nama yang mentereng seperti itu.
Kakek itu menunjuk dengan jarinya: Dialah Kwi Sian HokCu!. Selama dua bulan ini sampai dua minggu lalu. dia mengembara di pegunungan Kun Lun San dan Wu Yi San yang luas
untuk mengundang kami datang ke tempat ini, jadi kami yakin bahwa dia tidak mungkin berada di dua tempat dalam waktu bersamaan bukan
Semua orang terkejut. Kalau memang demikian, berarti mereka salah, lalu siapa yang menyamar sebagai Han Sian selama ini.
Bohong, aku melihat dengan mata sendiri, orang ini datang ke tempat kami sebagai tamu yang kami terima dengan hormat, tapi dia kemudian menodai cucu murid perguruan
kami...apa kau mau mengatakan kalau aku salah lihat" Yang menyahut dengan suara marah kaml ini adalah ketua Kong Thong Pai, Pek Lek Cin-Jin.
Suasana kembali jadi panas, tapi saat itu suatu suara yang merdu seorang wanita dan keras terdengar:
Benar, anda tidak salah lihat, tapi Han-koko juga tidak salah, dan kami saksinya Saat itu berkelebat dua bayangan yang tiba-tiba saja sudah berada di dekat Han Sian. Kehadiran mereka membuat heran semua orang
Putri YashaPangeran Yomlie Suara Han Sian berbisik.
Siapa kalian"... Tanya Tee Sun Lai penuh curiga.
Saya adalah Pangeran Yomlie dan ini adikku Putri Yasha, dari kerajaan Persia. Kami menjamin bahwa saudara Han Sian tidak melakukan apa yang kalian tuduhkan Sahut
pemuda yang bernama Pangeran Yomlie itu tenang
Hah, bagaimana kami percaya kalau kalian tidak merugikan kami dengan kesaksian palsu kalian... Kali ini Kim-Sim Tojin, ketua Hoa San Pai yang angkat suara.
Gadis yang mengaku bernama Putri Yasha itu menghadap pada Pek Lek Cin-Jin. Kemudian bertanya: Maaf Pek Lek Cin-Jin. Siangbunjin, bolehkah kami mengetahui, kapan peristiwa perkosaan terhadap cucu muridmu itu terjadi"
Hemm..kira-kira delapan hari yang lalu. Apa maksudmu nona" bertanya lagi Pek Lek Cin-Jin dengan pandangan curiga.
Ada dua alasan mengapa ku berani jamin bukan dia pelakunya...Pertama: selama dua
minggu terakhir ini dia ada sangat dekat bersama ku dan tidak pernah terpisah
sedetikpun.... Kata gadis itu mantap tanpa memperdulikan tatapan tidak percaya dari Jie Hong bertiga yang memandang Han Sian dengan tak berkedip meminta penjelasan.
Hehehe...apa saja yang kalian lakukan"... Suara tertawa Swat Tok kwi terdengar mengejak, tapi belum habis suaranya tiba-tiba tubuh Putri Yasha berkelebat lenyap dari pandangan dan di lain saat terdengar suara teriakan Swat Tok kwi yang telah di tampar pecah bibirnya..
Semua orang berseru kaget melihat kelihaian dara ini. Swat Tok kwi bukan orang
sembarangan, tapi dalam sekali gebrak di bikin pecah bibirnya.
Apa nonamu ini harus mengatakan kepadamu apa saja yang di lakukan dua orang yang
bermesraan, haa..." Sahut Putri Yasha ketus. Sambil menatap semua orang.
Han Sian sendiri kaget, bukan kaget melihat kepandaian nona itu, karena hakikatnya dia sudah tahu nkelihaian orang. Tapi keberanian nona ini mengakui sesuatu yang harusnya memalukan bagi seorang gadis muda seperti dia. Tapi dia diam saja dan terus menyaksikan.
Kedua: karena aku tahu siapa pemfitnah itu...
Penipu! Muslihat apa lagi yang mau kau lakukan"...hati-hati kau bicara atau aku takkan mengampunimu! Tiba-tiba Tee Sun Lai menyahut dengan marah sambil maju mendekati
Putri Yasha dengan sikap mengancam..
Han Sian hendak bergerak, tapi dia di dahului oleh Pangeran Yomlie: Kau mau apa"...
Saat itu Putri Yasha mengedipkan mata pada pada Argapa Lama. Serentak seratus orang yang di latih di tebing langit bergerak membuat barisan mengelilingi dia, kakaknya Han Sian dan juga Tee Sun Lai.
Cuwi sekalian, orang inilah pelaku pemerkosaan yang sebenarnya... Putri Yasha berteriak lantang sambil menunjuk ke arah Sun Lai.
Hemmm...biar ku beri pelajaran atas kelancanganmu menuduh sembarangan... Tee Sun Lai bergerak cepat memukul dengan kedua tangannya. Dia tidak berani setengah-setengah
karena dia lihat gerakan dara tadi sangat hebat. Hampir setara dengan kepandaiannya.
Tapi baru saja dia hendak menyerang, Pangeran Yomlie sudah menghadangnya: mari, aku mau coba Tapak Berantai Pemusnah Raga Sesat-mu dengan Tapak Berantai Lima Pemusnah Raga-ku. Maka terjadilah pertarungan yang seru antara kedua orang itu. Semua mata yang memandang terbelalak saat melihat kehebatan kedua ilmu yang di adu ini. Bahkan enam Dewa-pun terkejut karena ilmu-ilmu ini tidak berada di sebelah bawah kepandaian mereka.
Para anak buah Istana Lembah Bangkai hendak maju membantu ketua mereka, tapi mereka di halang oleh pasukan yang di pimpin Argapa Lama.
Perlahan Putri Yasha berbisik pada Han Sian: Kanda Sian, pertarungan ini akan lama, tapi kalau kau dapat menaklukkannya dengan ilmu mata pedangmu, kita bisa dapatkan bukti pada tubuhnya. Takutnya bila lebih lama dia keburu menghancurkan bukti...! Setelah itu Putri cantik ini berjalah perlahan dengan kepala tertunduk ke arah Jie Hong, Hong Lian dan In Lan yang menatapnya dengan pandangan kurang senang. Tapi menghadapi tatapan
seperti itu, gadis ini tidak peduli, setelah dekat dia kemudian membungkuk memberi hormat dalam-dalam dan maju berbisik di telinga mereka. Entah apa yang di bisikinya, tapi tak lama kemudian wajah ketiga gadis itu berobah dan mata mereka bertiga di arahkan kepada Tee Sun Lai.
Saat itu pertarungan sudah mencapai tingkat yang tinggi sekali. Ilmu mereka sudah di kerahkan sampai hampir tahap pamungkas. Han Sian segera berseru: Saudara Yomlie,
biarkan aku menangkapnya, kita masih perlu bukti..."!
Silahkan Saudara Han Sian, ku serahkan pecundang menyedihkan ini padamu Pangeran
Yomlie segera mundur ke belakang sambil berputaran seperti gasing untuk melepaskan diri dari medan pertempuran berbahaya itu.
Saat itu tubuh Han Sian melayang memasuki arena yang dahsyat itu. Karena saat itu Tee Sun Lai sedang mengerahkan tahap puncak Ilmu Tapak Berantai Pemusnah Raga Sesat
tingkat ke-limanya. Han Sian-pun tidak main-main. Segera dia kerahkan Kiu Sian I sin kang dan Hui Im Hong sin kang untuk menyambut serangan itu.
Di sekeliling tubuhnya tercipta sembilan putaran tenaga bergelombang yang saling mengisi untuk menghancurkan putaran tenaga lawan sehingga kekuatan lawan mereda. Kemudian
dengan menunjuk lurus ke depan, dari ke dua bola mata Han Sian keluar kilatan kecil yang amat kuat dan langsung menjebol pertahanan Sun Lai. Saat itu juga tubuh Tee Sun Lai diam tak bergerak.
Melihat ini segera Pangeran Yomlie memburu kearah Tee Sun lai dan merobek jubahnya.
Dari balik jubah itu jatu sesuatu benda. Segera Pangeran Yomlie menendang benda itu ke arah Thio Tay Lee yang segera menyambutnya.
Setelah di perhatikan, ternyata itu adalah sebuah topeng yang mirip sekali dengan wajah Han Sian.
Hampir tak percaya Tay Lee melihatnya. Tapi tangannya bergetar memegang benda
tersebut. Apakah itu saudara tay Lee" Lu Sim Hay segera mendekat untuk melihat, dan diapun
terkejut melihat akan benda ini.
Saat semua orang terdiam, Tee Sun Lai sudah dapat bergerak kembali. Sekali gerak
tubuhnya sudah melayang menuju ke arah anak buahnya.
Bangsat cabul, hendak lari ke mana kau" Kali ini kami takkan melepasmu kedua kalinya.
Segera Thio Tay Lee dan Lu Sim Hay mengejar ke arah Tee Sun Lai. Dalam sekejap mereka di halangi oleh pasukan Intana Lembah Bangkai. Tapi itu tidak bertahan lama karena dalam kemarahan mereka, para anak buah ini hanya seperti tikus-tikus tak berguna. Namun Tee Sun Lai sudah lenyap dari tempat itu.
Dengan gemas Thio Tay Lee kembali ke hadapan Han Sian. Saudara Han Sian, maafkan
kekeliruanku..terima kasih atas kemurahanmu. Urusan di sini ku serahkan padamu. Han Sian mengangguk dan Tay Lee-pun berkelebat lenyap dari situ.
Saudara Han Sian, akupun minta maaf atas sikapku. Kau sungguh beruntung. Semoga ke empat gadis itu bisa bahagia di sampingmu, permisi..." Dalam sekejap tubuhnyapun lenyap mengejar Tee Sun Lai.
Han Sian menatap mereka dengan tenang. Kemudian dia menyapu semua orang yang ada
di situ. Mereka semua terdiam tanpa dapat berbuat apa-apa. Saat tatapannya sampai pada ke tiga kekasihnya, tatapan itu berubah lembut. Perlahan dia mendekati mereka
Hong-moi, Lian-moi dan Lan moiapa kalian juga tidak percaya padaku" Suaranya lembut meminta kepastian mereka.
Ketiga gadis itu balas menatap, dan In Lan maju ke depan menghampirinyasambil
menitikkan airmata. Sian-koko, jawablah dengan jujur, apakah benar kau tidak mengkhianati kami yang
memujamu Demi thian, Lan-moi, aku tidak pernah melakukan hal itu Balas Han Sian lembut.
Kalau begitu aku percaya padamu Sahut In Lan perlahan.
Jie Hong dan Hong Lian saling tatap dan kemudian mendekati Han Sian. Han Sian menatap mereka dengan lembut.
Sian-koko, kami juga percaya padamu
Huh, apakalian kira kami datang hanya untuk menonton drama sentimentil seperti ini"
Tiba-tiba suatu suara keras menyelutuk. Satu bayangan orang yang berjubah hitam tampak berdiri di tengah lapangan tersebut. Perbawa tenaganya sangat luar biasa sekali.
Penampilannya mirip dengan tampang Iblis Es Api yang telah berubah menjadi wanita cantik tadi, hanya jubahnya berwarna hitam.
Kongkong...akhirnya kau datang juga...." Gadis cantik yang sejak tadi mengaku Iblis Es Api itu tiba-tiba berseru gembira dan berlari mendekati kakeknya.
Wajah pria ini tampak welas asih. Sekilas pandang, tak seorangpun yang menduga kalau dialah Iblis Es Api yang sebenarnya. Para bawahannya segera berlutut sekali lagi dan berseru: Hormat kami pada yang Mulia Iblis Es Api.
Kakek tua ini mengangkat tangannya sehingga semua orang terdiam.
Kongkong, pemuda tampan ini sangat sakti sekali, tolong taklukkan dia untukku..."
Suara gadis itu lantang tapi penuh permohonan pada kakeknya itu.
Hemm, orang muda...apa kau sudah dengar keinginan cucuku"...aku akan membebaskanmu jika kau dapat bertahan sepuluh jurus dariku" Kakek itu berkata dengan suara datar. Tapi tiba-tiba semua orang di sekitarnya merasakan tekanan hawa pekat yang menyesakkan
dada. Apakah kau Iblis Es Api yang sesungguhnya" Han Sian bertanya dengan tenang tanpa
terpancing emosi. Dalam sekejap dia sudah berada di hadapan kakek itu. Saat dia
mengerahkan tenaganya hawa pekat menyesakkan itu lenyap.
Hahahahaha...hebat sekali...mari kita bermain-main sebentar anak muda. Ku dengar kau menguasai Ilmu Seribu Iblis Pemusnah. Mari aku ingin mencobanya.
Maaf, kita tidak bermusuhan, lagi pula aku tidak mempunyai keuntungan apa-apa kalau mengadu nyawa denganmu...permisi" Han Sian berseru tenang sambil bersiap membalikkan tubuh.
Heh, apa maksudmu, apa kau kira aku ini orang yang suka langgar janji" Kalau kau menang, kau dapat cucuku...." Bantak kakek itu gusar.
Baiklah, kita saling serang dalam tiga jurus, kalau kau dapat mengalahkanku, aku akan menikahi cucumu, tapi kalau tidak, kau dan semua keturunanmu harus meninggalkan
tionggoan ini dan jangan kembali dalam limaratus tahun kedepan, berani"
Kakek itu melengak sejenak kemudian barulah dia menjawab: Kau menantangku, baik aku berjanji, selama aku masih hidup tak seorangpun yang boleh melanggar sumpah ini, mari kita mulai"
Han Sian bersiaga penuh. Dalam sekejap dia telah bersiap-siap melancarkan Jurus ke lima dari ilmu Seribu Iblis Pemusnah, yang bernama Ribuan Iblis Membelenggu Dewa Langit".
Tangannya bergerak berputaran dengan cepat sekali, dalam sekejap di sekililingnya keluar awan hitam yang kuat yang mengejar ke arah kakek itu. Ilmu ini nampak sederhana, tapi awan hitam itu sanggup memakan habis tenaga lawan sampai tidak tersisa sedikitpun.
Hayaaa...ini Ilmu Iblis Pemusnah tulen Kakek itu terkejut dan segera memutarkan


Si Penakluk Dewa Iblis Karya Lovely Dear di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tangannya bagai kitiran berlawanan sambil tubuhnya melayang ke atas. Dari kanan-kiri tubuhnya keluar api dan es yang amat panas mendesak ke arah awan hitam itu.
Sampai lama kedua kekuatan itu saling mendesak, hingga akhirnya keduanya tergentak mundur kebelakang tiga tindak. Dari kepala mereka tampak uap putih dan peluh sebesar biji jagung.
Giliranku...! Belum sempat Han Sian memasang kuda-kuda, kakek itu sudah menyusul
dengan serangannya. Kedua tangannya di pukulkan ke depan dengan perlahan. Sembilan bagian tenaganya di kerahkan. Tampak lambat saja dan sederhana, tapi tak ayal tibanya ternyata sangat cepat sekali. Han Sian merasakan tekanan yang amat berat yang
melumpuhkan semangat serta semua tenaga dalammya dan juga mengurung semua jalan
keluarnya. Han Sian terkejut melihat serangan ini. Dalam sekejap saja jurus terakhir dari Ilmu Seribu Iblis Pemusnah, yaitu Jurus Dewa Iblis Menyegel Dewa, Memutar Langit. Tiba-tiba dari tubuhnya keluar ledakan tenaga yang dahsyat sekali dan akibatnya, seluruh serangan Iblis Es Api terpental balik dan lenyap tak berbekas. Sementara itu Iblis Es Api sendiri telah jatuh terduduk dengan mulut meneteskan darah segar.
Akhh, kau hebat sekali anak muda. Tak di sangka puluhan tahun berlatih, tetap tak ada gunanya di hadapan seorang muda seperti kau...kau pewaris para dewa sejati Kakek itu berkata dengan kagum tapi air mukanya juga menunjukkan kesedihan yang dalam.
Han Sian terharu, otomatis dalam hatinya dia menghargai akan jiwa kakek ini. Masih ada satu jurus lagi, apakah locianpwe masih mau terus" Kata Han Sian sambil menyebut
Locianpwe (orang tua gagah)
Kakek itu tak bersuara, tapi tiba-tiba wajahnya berubah bersinar-sinar gembira.
Baik, satu jurus lagi...aku masih punya seribu pukulan dalam sekejap...puaskan hatiku anak muda! Tiba-tiba tubuhnya melesat ke atas. Kedua tangan di angkat ke atas seperti menarik sesuatu dan semua orang merasa udara di sekeliling mereka berhenti mengalir. Dari balik tubuh Iblis itu tampak cahaya kemerahan yang mengerikan.
Melihat akan ini Han Sian tertegun sejenak tapi tubuhnya langsung mengerahkan I kin Hiat Hip Kang yang di padukan dengan Hui Im Hong sin kang dan Kiu Sian I sin Kang. Dalam sekejap pula cahaya keperakan dan keemasan meliputi tubuhnya yang segera melesat ke atas menyambut serangan kakek itu. Tidak terjadi ledakan apapun. Tapi semua orang
terkejut ketika tiba-tiba di udara terlihat fenomena yang ajaib. Langit seolah-olah di tutupi oleh ribuan bayangan kemerahan yang bertarung denga ribuan bayangan keperakan & keemasan yang sangat cepat sekali.
Pemandangan luar biasa ini hanya sekejap saja, hanya dua menit, tapi dalam dua menit itu para jago-jago tingkat tinggi melongo menyaksikannya. Mereka seolah-olah menonton
peragaan berbagai jenis variasi ilmu silat yang dahsyat saling serang, saling menindih dan berlalu dengan kecepatan yang hampir mendekati tingkat kemustahilan sama sekali.
Tiba-tiba keduanya telah berdiam di tengah lapangan. .Tubuh Han Sian masih melayang dua jengkal dari atas tanah dengan baju bagian atas hancur, tapi tubuhnya di selimuti cahaya keemasan dan keperakan. Sedangkan Iblis Es Api tersebut tegak di atas tanah dengan tubuh di lingkupi cahaya kemerahan yang memudar. Setalah di amati, walaupun jubahnya tidak kurang suat apapun namun dari sela-sela bibirnya nampak menetes darah segar. Dia terluka dalam yang cukup parah sekali.
Kongkong! Gadis yang menjadi cucunya itu menjerit sambil menghambur mendekati dan
memeluk kakeknya,sementara matanya memendang marah pada Han Sian.
Han Sian jadi tidak enak. Segera dia hendak menghibur, tapi kakek itu sudah mengangkat tangan kanannya dan berseru:
Aku kalah, namun aku puas! Kau hebat anak mudadi atas dunia ini, di mana saja Kwi Sian Hok Cu berada,maka seluruh penghuni Istana Neraka Hitam akan tunduk dan tidak akan menyentuhnya sedikitpun Sehabis itu dia membalikkan badan dan berlalu dari situ. Tapi aneh, cucunya justru berjalan ke depan Han Sian dan bertelut dengan kaki satu di tekuk ke depan
Eh, nonaapa maksudmu" Han Sian bertanya dengan heran. Saat itulah terdengar suara
menggeme daki kakek Iblis Es Api:
Kwi Sian Hok Cu, Istana Neraka Hitam adalah simbol yang mempersatukan semua
dedengkot kaum hitam di seluruh bagian barat dan Selatan.. Hari Ini kau menaklukkan kami dengan kemenangan mutlak karena ilmu silatmu memang lebih tinggi maka kami tunduk
padamu, sebagai bukti bahwa kami tidak akan terjun ke dalam dunia persilatan ini selama limaratus tahun ke depan maka cucuku akan melayanimu seumur hidupnya. Dia bernama
Putri Mayaterserah hendakmu akan kau jadikan apa dia, tapi kalau kau pulangkan dia, dia tidak akan mendapat tempat di antara kami ataupun di atas dunia ini.Selamat tinggal.
Suara itupun lenyap tanpa bekas. Semua orang hanya saling pandang sambil menatap Han Sian dan Putri Maya. Tidak ada yang berani komplain sedikitpun.
Suasana Puncak Awan Es kembali tenang. Semua orang telah mohon diri setelah
menyelesaikan semua kesalahpahaman. Enam Dewa telah mohon diri dari Han Sian sambil mengucapkan selamat. Walau beberapa di antara mereka tampak kecewa hantinya
sehubungan dengan beberapa gadis yang mereka puja. Tapi melihat situasi yang ada,
mereka hanya memendamnya saja. Hanya tersisa Han Sian, Pangeran Yomlie, kelima gadis yang diam dan Argapa serta ke seratus orang pasukan khususnya.
Pangeran Yomlie memohon diri untuk pulang ke Persia.
Kanda Yomliemohon sampaikan pada ayahanda dan ibunda bahwa ananda akan
menyambangi mereka Putri Yasha berkata pada kakaknya.
Adikku, kalau ini adalah keputusanmukanda akan mendukungnya. Asalkan kau bahagia
Pangeran Yomlie berpaling pada Han Sian dan berkata:
Saudara Han, aku titipkan adikku. Jika kau hendak meminta restu orang kami kau harus pergi ke Jepang, karana mereka telah pindah ke sana untuk mengasingkan dirinamun
engkau tidak boleh datang ke sana sebagai orang biasa, karena dalam tradisi kekaisaran kami,tidak layak orang dari kalangan yang bukan kaum kerajaan memiliki istri lebih dari satu Pangeran Yomlie memandang pada Putri yasha. Semua orang terdiam, dan Putri Yasha
menundukkan kepala dengan sedih.
Melihat suasana ini, entah darimana datangnya ide itu, tiba-tiba Argapa Lama berseru dengan lantang: Jangan khawatir pangeran, tolong sampaikan saja bahwa Argapa, Panglima Besar Istana Tebing Langit akan mengantarkan undangan khusus dari Pangeran Han Sian si Pendekar Asmara Tangan Iblis, Penakluk Dewa & Iblis dan Sang Penguasa Istana Tebing Langit, untuk memohon restu dalam waktu dekat ini.
Setelah itu Argapa memberi tanda dengan mengangkat tangan, dan serentak ke-seratus orang pasukan khususnya berlutut sambil berseru denga suara nyaring:
Panjang umur bagi Pangeran Han Sian, Pendekar Asmara Tangan Iblis, Penakluk Dewa & Iblis dan Sang Penguasa Istana Tebing Langit!
Melihat ini semua orang tertawa dan tersenyum sambil melihat kepada Han Sian.
Eh, ini ni, akhmana bisa beginiHong moi"... Han Sian tergagap dan memandang pada Jie Hong. Yang di tatap hanya tersenyum saja, dan setelah mengedipkan mata pada keempat gadis lainnya, dia berkata berkata sambil tersenyum simpul.
Pangeran sungguh beruntung, semoga panjang umur dan besikap adil serta tidak
menelantarkan para gadis bodoh seperti kami
Han Sian tertegun, wajahnya jadi merah. Sesaat kemudian dia menarik Pangeran Yomlie agak menjauh dan berbisik dengan panik:
Eh, pangeranku tahu kau adalah ahlinya, tolonglah aku, beri tahu aku bagaimana caranya mengatasi singa-singa betina ini"
Wah..wah..wah, terus terang saja ku hanya memiliki pengalaman dengan kelinci-kelinci liar di stana, tapi tidak pernah dengan singa-singa betinajadi aku sunggu prihatin karena tidak dapat membantuSampai jumpa lagi! Pangeran Yomlie tertawa-tawa di lain saat tubuhnya sudah melayang di kejauhan, meninggalkan Han Sian yang terlolong bengong dengan
tatapan kosong. Sementara itu Argapa dan yang lain-lainnya segera mengundurkan diri. Sehingga tertinggal Han Sian yang bingung memandangi kelima gadis cantik yang sedang tersenyum-senyum
manis di hadapannya ini seperti orang bodoh, tidak tahu mau buat apa.
Sampai lama Han Sian terdiam. Kelima gadis itupun hanya saling menatap dan terdiam reribu bahasa. Tapi lama-kelamaan terbersit senyum simpul di bibir Han Sian. Perlahan tangannya bergerak dan kedua gadis yang berdiri paling dekat dengannya, yaitu Putri Yasha dan Putri Maya terbetot ke dalam pelukannya dan di lain saat dia sudah menciumi mereka berdua tanpa malu-malu di hadapan yang lainnya yang hanya memandang tertawa sambil mendekat.
TAMAT Pendekar Bodoh 10 Kemelut Di Cakrabuana Karya A Merdeka Permana Pedang 3 Dimensi 5
^