Pencarian

Kitab Mudjidjad 16

Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu Bagian 16


"Nona, kalau yang diculik kepada kami adalah anak nona,
pasti kami mencarinya kembali sampai dapat!"
Wajahnya Lamhay Mo Lie yang awet muda memang seperti
gadis dari usia dua puluhan saja, maka, si kate Kong Kie Leng
telah menggunakan panggilan 'nona' Pikirnya dengan panggilan
ini lebih meresap dan siapa tahu Lamhay Mo Lie
menghargainya. "Jangan khawatir, nona, kami pasti akan mencarinya
kembali, asal nona tahu sendiri untuk balas jasa. . . " berkata
pula Kong Kie Leng dengan kelakuan ceriwis.
"Bagus, bagus," sahut Lamhay Mo Lie tenang-tenang saja ia
dan ketawa manis. "Apa kau maksudkan dengan balas jasa
tadi?" "Asal nona tidak melupakan kepada aku. . . Hahaha. . . !"
Kong Kie Leng ketawa. "Terang aku tidak melupakan kau," sahut Lamhay Mo Lie
ketawa. "Nah itu yang aku harap!" si kate berkata dengan sikap
menjemukan. Lamhay Mo Lie kerutkan alisnya yang lentik bagus.
Itu tanda si Hantu Wanita sudah gusar dan tak dapat
mengampuni orang yang dihadapinya. Ia berkata: "Kau sudah
membuat berantakan rumah tangga kami dengan menculik
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ anak kami, terang aku tak dapat melupakan perbuatanmu itu.
Nah sekarang terimalah kematianmu sebagai balas jasamu. . .!"
Kong Kie Leng pucat mukanya. tapi belum tahu ia harus
bersikap bagaimana, tahu-tahu seperti kilat cepatnya tangan
Lamhay Mo Lie telah mencengkeram dadanya dan bolonglah
seketika jantungnya telah di ogoh keluar.
Kong Kie Leng hanya keluarkan jeritan tertahan, lalu
tubuhnya terkulai roboh. Kong Kie Ciang melihat engkonya telah dibunuh demikian
rupa oleh Lamhay Mo Lie telah menjadi kalap. Ia tinggalkan
Kwee Cu Gie dan menghampiri si nyonya jelita.
"Kau kejam telah membunuh kakakku, terimalah
pembalasanku!" teriaknya nyaring, goloknya berkelebat dipakai
membacok Lamhay Mo Lie. Namun, dengan seenaknya saja si
nyonya cantik berkelit, kemuidan dari samping tangannya yang
halus dipakai menghajar pergelangan tangan Kong Kie Leng
yang mencekal golok sebelum sempat menarik pulang.
Tepat sekali pergelangan itu kena dihajar, hingga golok Kong
Kie Ciang jatuh. Kong Kie Ciang berdiri bengong, justeru saat itu berbareng
Lamhay Mo Lie menyerang kearah dadanya dan kembali
jantungnya kena dicomot keluar. Matilah seketika Kong Kie
Ciang olehnya menyusul arwahnya Kong Kie Leng yang telah
jalan lebih dahulu. Dalam gusar membunuh lawannya. sikap
Lamhay Mo Lie sangat menyeramkan, rambutnya riap-riap,
tangannya berlepotan darah segar, lebih menyeramkan ia telau
tertawa terkekeh-kekeh setelah membunuh lawannya.
Kim Popo masih belum bergebrak dengan Kwee Cu Gie dan
menyaksikan kekejaman Lamhay Mo Lie, bulu kuduknya pada
berdiri. Ia ngeri betul melihat kejadian itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ingin ia membela dua saudara Kong yang menjadi saudara
misannya, namun, apa daya" Ia tidak mempunyai kemampuan
untuk melayani si wanita kosen seperti Lamhay Mo Lie.
Kalau ia berani turun tangan membela, berarti ia mengantar
jiwa kepada Lamhay Mo Lie yang telengas itu. Apalagi
disampingnya si wanita cantik tukang merogoh jantung itu ada
berdiri Kwee Cu Gie, seorang yang ia takuti.
Kim Popo hanya bisa menghela napas menyaksikan kejadian
itu, yang ia baru saksikan seumur hidupnya.
Lamhay Mo Lie mencari air untuk membersihkan darah yang
berlepotan ditangannya dan menciprati wajahnya yang cantik.
Sementara itu, Kwee Cu Gie menegur Kim Popo: "Bagaimana
Popo?" Kim Popo deliki matanya. "Apa kau kira aku takut padamu?"
sahutnya ketus, "Aku tidak mengatakan kau takut," kata Kwee Cu Gie.
"Hanya aku mau tanya apakah kau tidak puas dengan kematian
dua saudara misanmu itu?"
"Hm!" mendengus Kim Popo, tapi ia tidak berkata apa-apa.
"Mereka. ada sangat jahat," kata Kwee Cu Gie pula. "Mereka
yang telah menjadi gara-gara, sehingga kami suami isteri
berpisah sampai tujuh belas tahun lamanya, maka kematian
mereka itu lebih dari pantas!"
Kim Popo tidak menyahut, ia termenung berdiri.
Lamhay Mo Lie yang sementara itu sudah membersihkan
tangan dan wajahnya dari noda darah telah kembali. Ia
berkata: "Kalau kau penasaran dengan kematian dari dua
saudara misanmu itu, tidak ada halangannya kau menuntut balas padaku."'
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kim Popo mendelik matanya, tapi ia tidak berani menerjang
kepada si nyonya cantik. "Popo," kata Kwee Cu Gie. "Hadiah jarum mautmu tempo
hari itu tak dapat aku melupakannya. Syukur aku masih
mendapat perlindungan Thian, kalau tidak, aku sekarang sudah
menantikan kau diakherat, . ."
Kwee Cu Gie berkata seraya bersenyum, sebaliknya Kim
Popo terkejut bukan main.
"Dari mana kau tahu jarumku yang telah membuat kau
tergelincir kedalam jurang?" tanya Kim Popo kepingin tahu.
"Aku punya kuping untuk mendengar, bagaimana aku tidak
tahu?" "Sekarang kau mau menagih hutang jarumku itu?"
"Kau telah menebak jitu, Popo!"
Kim Popo kaget. Memang setelah ia membokong Kwee Cu
Gie, yang ia kenal sebagai Liok Sinshe, perbuatannya itu ia tak
bisa melupakan. Ia percaya jarum mautnya yang mengandung
racun itu dapat membinasakan Liok Sinshe, namun, ia juga
meragukan akan kematian Liok Sinshe yang kepandaiannya
sangat tinggi. Sekarang keragu-raguannya telah terbukti, Liok
Sinshe alias Kwee Cu Gie tidak sampai mati. Ia tahu ia bukan
tandingan orang she Kwee, namun, dari pada ia menerima
hinaan, lebih baik ia berlaku nekad dan mencoba
kepandaiannya Kwee Cu Gie sekarang, sebab ia sendiri
sementara ini sudah tambah banyak kepandaiannya.
"Baiklah." sahut Kim Popo. "Mau pakai senjata atau tangan
kosong?" "Terserah kepada Popo," kata Kwe Cu Gie bersenyum.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Bagaimana kalau aku yang mewakili engko Gie main-main
dengan kau, Popo?" nyeletuk Lamhay Mo Lie bersenyum manis.
Kim Popo melirik pada si nyonya cantik. Ia tidak melihat
sifat-sifat kejam pada wajahnya Lamhay Mo Lie, akan tetapi
kenapa barusan ia demikian telengas" Tanya hati kecilnya Kim
Popo mengingat akan kematian dua saudara misannya.
Tengah Kim Popo ragu-ragu untuk melayani si nyonya
cantik, dilain pihak Kwee Cu Gie terkejut dan menatap
wajahnya sang isteri. Ia khawatir, dengan turun tangannya
sang isteri, Kim Popo akan dirogoh jantungnya, ini ia tidak
ijinkan, sebab Kim Popo bukannya orang jahat, hanya wataknya
saja yang selalu kepingin unggul dan orang memandangnya
sebagai orang yang selalu mencari urusan.
o o OdwO o o Bab 43 LAMHAY MO LIE paham akan tatapan suaminya. maka ia
bersenyum manis dan matanya dikedipkan, halmana membuat
hatinya suami menjadi lega, Dengan senyuman manis dibarengi
dengan kedipan mata, tandanya Lamhay Mo Lie tidak akan
mempersulit lawannya dengan kematian. Asal Lamhay Mo Lie
maju menggantikan ia, ia sangat setuju agar Kim Popo juga
tahu sampai dimana kelihayan isterinya, tapi jangan berbuat
telengas seperti yang sang isteri lakukan terhadap dua saudara
she Kong tadi. "Popo sudah bertempur tempo hari denganku dan berakhir
serie, maka sekarang boleh Popo lawan isteriku, Aku percaya,
kau akan menggempur serie pula. atau isteriku yang kalah
berkat kepandaianmu yang sekarang banyak maju!" berkata
Kwee Cu Gie. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Senang hatinya Kim Popo mendengar perkataan Kwee Cu
Gie, yang mengatakan pertempuran tempo hari dengannya
berakhir serie, sebernarnya ia yang pecundang dan lari terhiritbirit.
Dari kata-kata itu, Kwee Cu Gie benar adalah satu
pendekar besar yang tidak suka menghina lawan yang sudah
kalah. Diam-diam matanya melirik pada Cu Gie dengan sorot
mata yang berterima kasih.
Kwee Cu Gie hanya bersenyum saja.
"Baiklah, aku akan coba-coba kepandaian isterimu!" sahut
Kim Popo. "Untuk main-main saja tak usah menggunakan senjata,"
nyeletuk Kwee Cu Gie. "Sukanya. aku hanya mengiringi saja," kata Kim Popo.
Lamhay Mo Lie bersenyum. "Mari kita mulai!" tantangnya,
berdiri seenaknya saja, tidak pakai memasang bhesi (kudakuda)
segala. Kim Popo tidak senang, karena sikapnya Lamhay Mo Lie itu
dianggap memandang rendah kepadanya, tapi ia tidak tahu
memang bila kebiasaan Lamhay Mo Lie menghadapi musuh
bagaimana tangguh juga, tidak pernah pasang kuda-kuda.
Tidak pakai tawar menawar pula, serangan telah dibuka oleh
Kim Popo terlebih dahulu mengarah hidung orang yang bangir.
Lamhay Mo Lie hanya goyangi sedikit kepalanya, serangan Kim
Popo jatuh ditempat kosong, Kim Popo tidak sampai disitu saja,
melihat serangannya gagal, cepat ia rubah tipunya dan
sekarang menyerang lambung orang dengan cengkeraman
maut. Lamhay Mo Lie putar tubuhnya berkelit, dari samping ia
balas menyerang sebelum Kim Popo perbaiki posisinya.
Kim Popo gugup melihat cepatnya serangan balasan dari
Lamhay Mo Lie, cepat jatukan diri tergulingan. Serangan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Lamhay Mo Lie luput, tapi si nenek bandel rambutnya menjadi
riap-riap oleh karenanya Lamhay Mo Lie merangsek dan mengirim serangan kebagian
dada dengan tangan kanan, sedang yang kirinya nyelonong
hendak mencomot lentera Kim Popo. Tentu saja si orang tua
kaget. Tidak keburu ia berkelit, terpaksa ia menyambut kedua
tangan si nyonya cantik yang halus, tapi keras bagaikan baja
ketika melakukan serangan.
Mereka jadi saling dorong menggunakan lweekang.
Lamhay Mo Lie tenang-tenang saja wajahnya menyungging
senyuman manis. Sebaliknya dengan Kim Popo, wajahnya
sangat tegang. Ia rasakan ia kalah lweekang dari si nyonya
cantik, makanya juga wajahnya menjadi tegang.
Belum tahu bagaimana kesudahannya mengadu lweekang
itu, Kim Popo tiba-tiba kaget mendengar Lamhay Mo Lie
membentak: "Pergilah!"
Berbareng tubuhnya Kim Popo terbang melayang dan jatuh
kira-kira dua tombak jauhnya.
Lweekang Lamhay Mo Lie dahsyat, begitu dikerahkan telah
menerjang dan mendorong tubuh Kim Popo terbang sampai
demikian jauhnya. Kwee Cu Gie ketawa menyeringai, sementara disana Kim
Popo repot merangkak bangun lagi. Meskipun sangat bandel,
kali ini Kim Popo merasa bahwa Lamhay Mo Lie telah berubah
hati kepadanya, kalau tidak, didorong terbang oleh tenaga
lweekang yang dahsyat, demikian jauhnya terang ia akan
mendapat luka jdalam paling sedikit kalau tidak sampai binasa.
Ia mengawasi dengan mata terbelalak kearah Lamhay Mo Lie
yang balas memandang dengan senyuman manis dan
mempesonakan. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Sungguh cantik ia. . !" menggumam Kim Popo-
Meskipun ia mengguman pelan, tapi cukup tegas kedengaran
oleh Lamhay Mo Lie dan Kwee Cu Gie yang pendengarannya
sangat tajam. Suami isteri itu menghampiri Kim Popo yang berdiri tertegun.
"Popo," kata Lamhay Mo Lie mendahului Kwee Cu Gie
berkata, "maafkan untuk kesemberonoanku barusan, sehingga
membuat Popo jadi kaget!"
"Oo, tidak, tidak, memang aku harus mampus tidak
mengenali seorang pendekar wanita yang hebat lweekangnya."
sahut Kim Popo dengan wajar, hingga Kwee Cu Gie senang
melihat sikap Kim Popo yang tidak bermusuhan,
Lamhay Mo Lie bersenyum manis mendengar jawaban si
nenek bandel. "Kwee Tayhiap, kau punya isteri muda dan cantik, siapa
namanya?" tanya Kim Popo ketawa kepada Kwee Cu Gie
"Popo, kau keliru memandang orang. isteriku tidak semuda
yang Popo duga." sahut Kwee Cu Gie ketawa.
"Memang berapa usianya si nona?" tanya Kim Popo heran.
"Sudah hampir empat puluh tahun."
"Hah"!" Kim Popo kaget. "Kwee Tay-hiap, kau jangan
mendustai aku, paling-paling juga umurnya si nona dua puluh
empat tahun. Sungguh ia sangat cantik. ."
"Popo, kau masih segar begini," nyeletuk Lamhay Mo Lie.
"Paling juga beda dua-tiga tahun dengan engko Gie usianya,
kenapa kau lebih suka dipanggil Popo oleh kami, orang yang
usianya hampir berimbang" Apakah tidak lebih baik kami
panggil enci kepadamu?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kim Popo ketawa ngikik. "Entah bagaimana," kata Kim Popo. "Sejak wajahku rusak
kena hawa racun, aku jadi benci pada setiap orang dan adatku
menjadi angin-anginan. Aku suruh orang-orang yang kenal aku
supaya memanggil aku Popo, tidak perduli umurnya berimbang
dengan umurku. Heran aku merasa lebih tua dari yang lainlainnya."


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lamhay Mo Lie bersenyum. "Bagaimana kalau aku sekarang
memanggil enci Kim", tanya si nyonya cantik sambil menatap
pada Kim Popo. "Eh, nama nona siapa?" Kim Popo balik menanya,
"Aku she Sie nama Lan Ing." sahut Lamhay Mo Lie.
"Aku tidak keberatan dipanggil enci, cuma saja rada janggal
karena keputusanku itu, semua orang kecil besar harus panggil
aku Popo." "Dipanggi! enci oleh isteriku, Popo boleh merasa bangga,"
nyeletuk Kwee Cu Gie. "Bangganya?" Kim Popo menanya ke pingin tahu.
"Sebab isteriku dikalangan Kang-ouw dikenal dengan
julukannya Lamhay Mo Lie. . ."
Sang isteri deliki suaminya yang ketawa ngakak, sementara
Kim Popo sangat terkejut. Matanya menatap kepada Lamhay
Mo Lie dengan mulut terbuka-
"Adik Ing. - . ," katanya dengan suara agak gemetar. "Apa
kau benar Lamhay Mo Lie?"
Si nyonya cantik memanggutkan kepalanya bersenyum.
"Ah, aku tidak nyana disini aku ketemu dengan Lamhay Mo
Lie," kata Kim Popo. "Tadinya aku kira Lamhay Mo Lie yang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ sangat tersohor itu wajahnya jelek macam setan, rambutnya
riap riap' menakutkan dan giginya bercaling, sebab dikatakan
oleh tokoh-tokoh silat, Lamhay Mo Lie ada sangat ganas kalau
memperlakukan mesuhnya. tidak tahunya Wanita Hantu dari
Lamhay itu ada begini cantik. . ah' benar-benar adik Ing, aku
tidak nyana sama sekali. . ."
Kim Popo berkata sambil mencekal tangannya si nyonya
cantik dan digenggamnya erat-erat.
"Adik Ing. aku senang kau panggil aku enci, aku jadi punya
adik Lamhay Mo Lie yang sangat dibuat takut oleh kalangan
Kang-ouw. Hi- hihi. ."
Lucu lagaknia Kim Popo pada saat itu. Biasanya ia paling
tidak memandang mata kepada siapa juga. tapi sekarang
berhadapan dengan Lamhay Mo Lie seolah-olah nyalinya ciut
dan kegirangan ia dapat bersahabat dengan wanita kosen itu.
Dalam pembicaraan lebih jauh, ternyata Kim Popo usianya
baru lima puluh satu tahun, Kwee Cu Gie empat puluh delapan
tahun dan Lamhay Mo Lie tiga puluh-delapan tahun, kacek
sepuluh tahun dengan suaminya. Kwee Cu Gie selanjutnya
memanggil enci kepada Kim Popo. sebaliknya Kim Popo
memanggil adik Gie. Tengah mereka gembira bercakap-cakap tiba-tiba Kim Popo
kerutkan alisnya. "Kwee Tayhiap, eh, adik Gie, bagaimana dengan
permusuhan kita" Bukankah kau hendak menagih jarum
mautku itu?" kata Kim Popo. wajahnya mendadak lesu.
Enci Kim, kau jangan sebut-sebut lagi hal itu, sejak barusan
kita mengikat persahabatan, aku sudah hapuskan sakit hatiku
itu. Hahaha. . . !" Kwee Cu Gie berkakakan ketawa.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Adik Gie, benar-benar kau adalah satu Tayhiap yang
budiman!" memuji Kim Popo bangga.
Lamhay Mo Lie ketawa melihat suaminya dapat melenyapkan
permusuhan. Sekalipun Kim Popo bandel dan adatnya angin-anginan,
wataknya polos dan jujur, maka Lamhay Mo Lie sangat suka
padanya. Juga Kwee Cu Gie memandang Kim Popo dari
suducang diambil oleh isterinya. Ia anggap Kim Popo tidak
jahat, cuma wataknya yang kepingin unggul saja membuat
orang salah anggapan terhadapnya.
"Bagaimana kalau kita angkat saudara?" tiba-tiba Lamhay Mo
Lie tanya Kim Popo. "Ah, adik Ing, kau jangan berkelakar, tidak bisa jadi," kata
Kim Popo. "Kenapa tidak bisa jadi?" tanya Lam?hay Mo Lie.
"Aku perempuan tua tidak punya guna, mana ada harganya
menjadi saudaramu?" Kwee Cu Gie ketawa terbahak-bahak.
"Enci Kim, kau jangan menolak maksud baik dari isteriku!"
kata Kwee Cu Gie. Kim Popo pikir perkataan Kwee Cu Gie benar juga, ada
untungnya tidak ada ruginya angkat saudara dengan Lamhay
Mo Lie. Maka ia menyatakan persetujuannya.
Dengan disaksikan oleh Kwee Cu Gie, Lamhay Mo Lie dan
Kim Popo telah angkat saudara.
Setelah mana, Kim Popo menanya: "Adik Ing, kau dengan
suamimu hendak kemana?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Kami hendak ke Suyangtin, lalu dari situ ke Siauw-lim-sie
barangkali," sahut Lamhay Mo Lie. "Ada sesuatu yang hendak
kami damaikan dengan kepala gereja."
"Urusan apa itu" Apa encimu boleh dapat tahu?" tanya Kim
Popo. "Oh, tentu saja," jawab Lamhay Mo Lie. "Kami ke Suyangtin
hendak mencari tahu tentang anak kami, seyang ke Siauw-imsie
hendak mendamaikan urusan anak kami."
"Memangnya anak adik Ing ada belajar di Siauw-lim-sie?"
"Oh, bukan, anak kami tidak belajar di Siauw-lim-sie, akan
tetapi secara tidak langsung ia boleh dikata murid Siauw-lim-sie
juga, karena ia belajar dari It-sin-keng, kitab mujijad karangan
Kong In Sinjin-" "Eh, nanti dulu," potong Kim Popo. "Anak adik Ing bukannya
Hek-bin Sin-tong?" "Ya, tidak salah. memang itu julukannya dikala wajahnya
masih hitam." Tiba-tiba saja Kim Popo tertawa terkekeh-kekeh, hingga
Lamhay Mo Lie dan suaminya menjadi heran-
"Eici Kim, kenapa kau tertawa demikian enaknya?" tanya
Lamhay Mo Lie heran. "Adik Ing, aku tertawakan diriku sendiri. Anakmu itu benarbenar
lihay dan nakal, beberapa kali aku dipecundangi sampai
tidak ada jalan untuk melarikan diri. Aii, kalau dipikir, tidak
dinyana sekarang aku bisa angkat saudara dengan mamanya. .
. ." Atas permintaan Lamhay Mo Lie dan Kwee Cu Gie, Kim Popo
telah menuturkan kisahnya mulai bertemu di Tong-hong-gay
dengan Lo In (Kwee In), kemudian bertempur di Suyangtin, lalu
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ dilembah Tong-hong-gay. Kim Popo menutur secara lucu sekali,
hingga Lamhay Mo Lie dan Kwee Cu Gie ketawa terbahakbahak.
Lamhay Mo Lie minta ma'af atas kelakuan anaknya yang
nakal itu. "Mana bisa anak In disalahkan," sahut Kim Popo,"kalau anak
In tidak sampai membunuh aku saja sudah bagus. Anak itu
benar-benar lihay, sungguh beruntung engkau adik Ing,
mempunyai putera dimikian lihaynya dan aku lihat ia laris benar
diantri gadis-gadis, paling sedikitnya aku lihat ia berkawan
dengan dua gadis cantik-cantik. Apa mereka sekarang sudah
menikah dengan anak In, dua gadis itu sungguh tepat dijadikan
isterinya. . ." Kim Popo hentikan bicaranya melihat tiba-tiba saja Lamhay
Mo Lie telah mengeluarkan air mata menangis.
"Hei, adik Ing, kenapa kau menangis?" tanyanya heran.
"Aku menangisi nasibnya anak'ku, enci Kim." sahut Lamhay
Mo Lie lalu menuturkan nasib jelek dari anaknya, dua gadisnya
lolos menjadi makanan orang dan satu gadisnya pula belum
ketentuan nasibnya bagaimana" Diantara tiga gadisnya yang
pernah galang-gulung dengannya, mungkin tidak ada satupun
yang menjadi jodohnya. Kim Popo turut berduka mendengar penuturan sang adik
baru. "Ya, perkara jodoh tak dapat dipaksakan, kita harap saja
nanti anak In mendapat jodohnya sendiri barupa nyonya mantu
yang sayang pada adik Ing," Kim Popo menghibur.
Kwee Cu Gie juga turut lesu melihat isterinya menangis.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Sekarang kau pergi ke Suyangtin tentu mau cari tahu
apakah anak In ada pergi kesana, bukan?" berkata pula Kim
Popo. "Sedang ke Siauw-lim-sie, pasti kau akan mendamaikan
urusan It-sin-keng dengan Hong Hui Taysu, Ciangbunjin dari
Siauw-lim-sie." "Ya, benar," sahut Lamhay Mo Lie. "Mereka menyangka Itsin-
keng ada pada anakku, sedang sebenrnya It-sin-keng masih
ada dalam goa, tidak dibawa pulang oleh anakku."
"Memang sukar untuk kasih mengerti tokoh-tokoh silat itu,
bahwa anak In tidak memiliki buku mujijad itu, sebab mereka
tahu bahwa anak In telah masuk dan keluar dari goa ular itu
dengan seenaknya saja. Seperti aku sendiri, kalau tidak kenal
dari dekat sekarang dengan adik Ing, pasti aku juga tidak
percaya kalau anak In tidak memiliki buku tersebut."
"Urusan memang ruwet." menyelak Kwee Cu Gie, "Tapi sebisa2
kami akan kasih mereka mengerti, kalau kami sudah
berdaya dengan sia-sia, apa boleh buat, kami juga tidak akan
mundur untuk menghadapi kepala batu mereka yang kami
khawatirkan kalau anak In marah, apabila ia marah, kami tidak
tahu berapa banyak korban jago silat nanti akan jatuh
ditangannya. Lweekangnya luar biasa hebat, pada jaman
sekarang, tidak ada sutu tokoh silacang dapat menandingi
lweekangnya yang maha dahsyat itu."
Kim Popo diam-diam bergidik bulu badannya mendengar
perkataan Kwee Cu Gie. Ia berterima kasih kepada si bocah yang tidak mengganggu
jiwanya tatkala ia mendatangi lembah Tong-hong-gay. Ia tahu
bahwa Kwee In hanya main-main saja terhadapnya.
"Sekarang enci mau kemana?" tanya Lamhay Mo Lie.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Aku si nenek tua tidak punya tujuan jalan kesana sini
menuruti ajakan kaki saja, memangnya kenapa kau tanya
halku?" sahut Kim Popo ketawa.
"Bukan begitu," kata Lamhay Mo Lie lagi. "Kami hendak ke
Suyangtin, mungkin terus ke Siauw-lim-sie. Kami belum tentu
akan ketemu dengan anak In, maka kalau enci dalam
perjalanan umpamanya ketemu dengan anak In. tolong
sampaikan perjalanan kami kepadanya, supaya ia menyusul
kami kesana." "Tentu. tentu enci akan kabarkan kepada anak In bila
ketemu dengan enci didalam perjalanan," Kim Popo
menyanggupi kepada lamhay Mo Lie, untuk mana si nyonya
cantik mengucapkan banyak terima kasih.
"Setelah beres urusannya anak In, kami juga akan kembali
ke Coa-kok, maka kalau enci ada tempo, harap datang kesana
kita kumpul-kumpul," mengundang Lamhay Mo Lie.
"Tentu, tentu, encimu akan datang kesana," Kim Popo
menyanggupi. Sampai di situ mereka telah berpisahan.. . .
Kwee Cu Gie menanya kepada isterinya: "Adik Ing,
bagaimana pandanganmu terhadap Kim Popo" Kenapa kau
begitu murah main angkat saudara saja dengannya?"
"Engko Gie," jawab Lamhay Mo Lie, "Enci Kim sekalipun
adatnya aneh, ia adalah seorang jujur dan boleh dipercaya.
maka aku senang kepadanya. Aku dengan gampang saja telah
mengangkat saudara dengannya, lantaran aku perlu dengan
pertolongannya." "Pertolongan apa yang diharap dari padanya?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Pertolongan mencari anak In. Ia banyak jalan kesana~sini,
pasti dalam perjalanan ia dapat dengar-dengar tentang dimana
adanya anak In. Aku percaya dengan bantuannya kita bisa
cepat menemukan anak kita."
"Adik Ing, kau pandai melihat orang. Memang enci Kim tidak
jelek wataknya, makanya aku mengampuni kesalahannya.
Dengan rapatnya perhubungan kita dengannya, pasti ia banyak
menolong dalam kesulitan kita."
Lamhay Mo Lie anggukkan kepalanya dan bersenyum manis.
"Kita sekarang sudah tahu siapa penculik anak kita dan
sudah membunuhnya, hatiku rasanya sangat senang," berkata
Lamhay Mo Lie. "Aku tidak menduga bahwa dua orang she Kong itu yang
telah menculik anak kita, sebab ketika aku melakukan
penyelidikan beberapa kali, aku ketemu dengan mereka, tapi
tidak sedikitpun aku menaruh curiga kepadanya."
"Tentu saja kau tidak curigai mereka, karena anak kita siangsiang
sudah dioper kepada wanita jembel yang telah kehilangan
anaknya." "Siapa ya wanita jembel itu yang merawat anak kita?"
"Aku tidak tahu, kalau kita bisa menemukannya baik juga,
kita harus membilang banyak terima kasih kepadanya sekalipun
anak kita hidup dalam kalangan jembel, tapi ia sudah
merawatnya sampai baik."
Demikian suami isteri itu bercakap-cakap mengenai anaknya
(Kwee In). "Adik Ing, kau punya'Coan-sim-ciang' hebat sekali dan
mengerikan." kata Kwee Cu Gie setelah mereka berhenti sesaat
bercakap~cakap. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Coan-sim-ciang adalah ilmu warisan dari guruku," sahut
Lamhay Mo Lie Coan-sim-ciang ialah ilmu pukulan menembus jantung, yang
telah beberapa kali digunakan oleh Lamhay Mo Lie untuk
merogoh keluar jantung musuhnya.
"Apa kau tidak suka menggunakan ilmu pukulan lain untuk
menjatuhkan lawan, kecuali dengan 'Coan-sim-ciang'?" tanya
sang suami. "Coan-sim-ciang tidak sembarangan aku gunakan, aku baru
gunakan terhadap lawan yang aku sangat benci, kenapa,
memangnya kau ngeri" Hihihi. . ." ketawa Lamhay Mo Lie.
"Ya, aku ngeri, adik Ing," jawab Kwee Cu Gie ketawa.
"Baiklah, selanjutnya aku simpan ilmu pukulan itu," sang
isteri berjanji.

Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kwee Cu Gie senang dengan janji sang isteri.
"Pakaianmu ada kecipratan darah, apa tidak perlu tukaran
dulu?" tanya Kwee Cu Gie.
"Aku pikir juga memang baik aku tukaran dulu," sahut sang
isteri. Setelah tukaran pakaian, suami isteri itu telah melanjutkan
perjalanannya. Matahari sementara itu telah doyong kebarat, menandakan
bahwa hari sudah menjelang sore. Lamhay Mo Lie ajak
suaminya jalan cepatan, jangan sampai kemalaman
dipegunungan. "Tak usah kita tergesa-gesa jalan, kalau sampai kemalaman
dipegunnngan. kita dapat tidur diatas pohon," Kwee Cu Gie
menggodai isterinya. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Lamhay Mo Lie monyongkan mulutnya yang mungil. "Kau
sendiri boleh tidur diatas pohon. aku tidak," jawabnya.
Kwee Cu Gie ketawa gelak-gelak
"Tolong. . .! Tolong. . .!" tiba-tiba terdengar teriakan minta
tolong dari jauh. Lamhay Mo Lie dan suaminya kaget mendengar teriakan itu,
mereka lantas pasang kuping untuk mengetahui dari sebelah
mana datangnya teriakan itu"
Hampir berbareng suami isteri itu telah enjot tubuhnya
mencelat kejurusan sebelah selatan mereka berdiri. Disana
mereka pasang pula telinganya kembali terdengar teriakan,
namun kali ini teriakan ada lemah dan terdengarnya sayupsayup.
Suami isteri kosen itu telah melakukan penyelidikan dan
mereka dapatkan sebuah goa yang gelap didalamnya. Mereka
percaya teriakan minta tolong tadi keluar dari goa tersebut.
Mereka saling tukar pandangan.
Teriakan minta tolong tadi kedengarannya keluar dari
mulutnya seorang perempuan.
"Bagaimana apakah kita masuk saja"'" tanya Lamhay Mo Lie
kepada suaminya. "Keadaan ada sangat celap, apa tidak takut kita kena
jebakan?" sahut sang suami.
"Bila tidak berani masuk, kita tak dapat menolong orang
yang dalam kesulitan," kata Lamhay Mo Lie yang tidak akur
dengan pandangan sang suami.
"Terserahlah, kalau mau masuk, ya masuk," kata Kwee Cu
Gie. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Lamhay Mo Lie merogoh kantongnya dan mengeluarkan
beberapa butir pil, kemudian ditelannya seketika. Pil tersebut
rupanya untuk mencegah jangan sampai dirinya mendapat
kesulitan. Ia sangat hati-hati dalam menghadapi urusan, namun
Kwee Cu G^e mentertawakannya.
"Adik Ing, untuk apa menelan pil segala, kita berada berdua,
apanya yang dibuat takut" Jangan pula hanya satu dua orang,
seratus orang menghadapi kita berdua rasanya tak dapat
melawan kita. Haha-ha. , . !"
"Jangan temberang, kalau nanti sudah dapat kesulitan baru
tahu," jawab isterinya.
Suami isteri itu dengan bergandengan tangan memasuki goa
yang serba gelap itu. Mereka masih mendengar suara tangisan tertahan, hingga
hatinya suami isteri kosen itu kasihan kepada sang korban.
Mereka terus memasuki goa, disebelah dalam masih mereka
belum mendapat cahaya penerangan. Kiranya goa itu banyak
jalannya yang menikung, tidak lempang terus saja. Mereka
saling berpegangan erat-erat meneruskan jalannya memasuki
goa lebih dalam lagi. Ketika baru saja mereka membelok pada satu tikungan, tibatiba
mereka mengendus bau harumnya bunga mawar. Makin
lama makin menusuk hidung, sekonyong-konyong mereka
rasakan kepalanya berat akan kemudian telah roboh keduaduanya.
Mereka rebah dengan tidak ingat pada keadaan sekitarnya.
"Akhirnya mereka jatuh juga ditangan kita. . .!" terdengar
suara wanita terkekeh-kekeh tertawa.
Sebentar lagi ada beberapa bayangan menggunakan obor
menghampiri Lamhay Mo Lie dan Kwee Cu Gie yang tidak
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ sadarkan diri. Mereka telah digotong dari situ, dibawa kelain
tempat, diatas sebuah bukit.
Lamhay Mo Lie dijebloskan kedalam tempat tahanan, sedang
Kwee Cu Gie diangkut masuk kedalam sebuah kamar yang resik
dan serba indah. Menjelang malam, tampak Kwee Cu Gie masih belum sadar.-
"Hehe, sebentar ia sadar bisa ngamuk kalau tidak dikasi obat
perangsang . . , " seorang wanita yang menjaganya berkata,
ternyata bukan lain adalah Ang Hoa Lobo.
Meskipun sudah memasuki usia setengah abad, Teng Goat
Go alias Ang Hoa Lobo masih saja genit. Malah, setelah ia
rawat badannya baik-baik, berkat lweekangnya yang tinggi.
badannya serba padat dan menggiurkan. Bertandingnya juga
makin kuat dan bikin The Sam yang jadi gula-gulanya
menggantikan Siauw Cu Leng, hampir-hampir kewalahan.
Ang Hoa Lobo masih belum melupakan Kwee Cu Gie,
pemuda yang pertama kali telah menempati hatinya, hanya
sayang ia terlalu ceroboh dalam main cinta waktu itu, sehingga
si pemuda jadi marah dan menampar pipinya sampai dua tiga
giginya otek. Tempo hari ia pancing Kwee Cu Gie dengan memoles hitam
anaknya (Kwee In), agar datang mencari ia untuk minta obat
pemusnahnya, tapi sia-sia Kwee Cu Gie tidak kunjung datang.
Kemudian, ia melihat Lamhay Mo Lie, yang ia angkat guru
karena kalah dalam pertandingan, ada isterinya Kwee Cu Gie,
bukan main marahnya dan ia telah meninggalkan Coa-kok. Ia
cemburu pada gurunya, yang sebelumnya ia tidak tahu kalau
gurunya itu adalah isterinya Kwee Cu Gie, orang yang ia sangat
harapkan cintanya. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ang Hoa Lobo sekarang menjadi ratu gunung di Ang-hoa-nia
(Bukit bunga merah) dan The Sam menjadi rajanya.
Bagaimana tiga manusia itu dapat menjadi raja dan ratu
gunung dari Ang-hoa-nia"
Baik kita mundur sebentar.
Ang Hoa Lobo dan The Sam setelah dibikin terbirit-birit oleh
Kwee In dilembah Toug-hong-gay, telah merantau kesana sini
mencari suatu tempacang baik. Pada suatu hari mereka telah
lewat diwilayah kawanan rampok yang berpusat di Ang-hoa-nia.
Kawanan berandal itu terdiri diri kurang lebih enam puluh
orang, dikepalai oleh dua orang bernama Cin Kiat dan Kwee
Liang. Dua kepala berandal itu mempunyai kepandaian yang
lumayan juga, makanya mereka dapat berdiam lama di Anghoa-
nia. Waktu Ang Hoa Lobo dan The Sam lewat telah dihadang
oleh kawanan rampok. Ang Hoa Lobo dan The Sam ketawa
dihadang oleh kawanan berandal.
"Kalian mau apa menghadang ditengah jalan?" tanya The
Sam. "Kami ditugaskan untuk memegat setiap orang yang lewat
disini, untuk dimintai uang sebagai sumbangan untuk ongkos
kami," menerangkan satu diantara kawanan rampok itu yang
menjadi pemimpinnya. "Kentut busuk!" bentak Ang Hoa Lobo. "Memangnya tempat
ini ada kalian yang punya?"
"Aku mendapat perintah dari atasan, kalau kau bandel tahu
sendiri!" "Bagus, aku mau membandel, kalian mau bikin apa terhadap
kami?" TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Nenek tua, kau jangan banyak lagak!"
-o o 0dw0 o o- Jilid 22 BAB-64 ANG HOA LOBO gusar sekali. Ia tidak suka dengar dirinya
dipanggil nenek tua, maka tidak heran, seketika itu juga ia
gerakkan tongkatnya di pakai mengemplang orang tadi.
Orang itu dapat mengelakkan kemplangan Ang Hoa Lobo,
lalu serukan kawan-kawannya untuk turun tangan. The Sam
tidak tinggal diam, ia juga menyerbu membantui pacarnya.
Kawanan berandal itu hanya terdiri dari belasan orang saja,
mana dapat menahan gebukan dari dua orang yang
berkepandaian seperti Ang Hoa Lobo dan The Sam.
Mereka yang masih dapat lari telah serabutan lari melapor
kepada kepalanya. Selagi Ang Hoa Lobo tertawa terkekeh-kekeh, tiba-tiba
dihentikan oleh suara orang membentak: "Orang jelek dari
mana datang mengacau ditempat kami?"
Ang Hoa Lobo menoleh dan ia lihat seorang laki-laki dengan
dandanan mewah yang membentak tadi. Usianya kira-kira
sebaya dengan dirinya, romannya tidak jelek, perawakannya
gagah dan ditangannya ada membekal sebatang golok besar.
"Kau siapa?" tanya Ang Hoa Lobo dengan suara dibikin bikin
lembut. "Aku Kwee Liang, jie checu dari Ang hoa nia," sahut orang
itu jumawa. jie checu artinya Kepala berandal kedua.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Lantas, mau apa kau kemari?" Ang Hoa Lobo pura-pura
pilon. "Hm! Sudah melukai banyak orangku, kau mau mungkir?"
bentak Kwee Liang. "Siapa suruh mereka mengerecok aku yang sedang jalan,"
jawah Ang Hoa Lo bo. "Sudah sepantasnya mereka mencegat kalian, ksrena tiap
orang yang lewat disini harus memberikan,uang jalan untuk kas
kami di gunung! Tapi kalian bukan memberikan uang yang
diminta malah membuat gaduh ditempat kami, apa kau kira
kami tidak bisa menghukum kalian yang bandel dengan
peraturan kami?" Ang Hoa Lobo terkekeh-kekeh ketawa.
"Apa yang kau ketawakan?" tanya Kwee Liang heran.
"Aku tertawaksn kau, manusia tolol!" jawah Ang Hoa Lobo.
"Kalau mau urusan sama orang, lihat dulu orangnya dengan
siapa kau berurusan, bukan" Hm kau main hantam tanpa lihat
terang dulu kau membentur tembok! Kau tahu siapa aku" Aku
adalah Ang Hoa Lobo dari Coa-kok, aku adalah ketua dari Ang
hoa -pay!" Terkejut Kwee Liang mendengar keterangan Ang Hoa Lobo.
"Apa benar kau Ang Hoa Lobo?" tanyanya tidak percaya.
"Kenapa tidak benar" Nah, cobalah tongkatku in:!" kata Ang
Hoa Lobo. "jie te, jangan kau dengari nenek tua itu biang kentutnya!"
tiba tiba seorang dibelakangnya Ang Hoa Lobo berkata.
Si nenek kembang merah cepat berpaling, kiranya yang
berkata tadi adalah seorang pria yang usianya lebih muda tigaempat
tahun dari Kwee Liang, mukanya cakap, menarik sekali
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ seleranya Ang Hoa Lobo melihat orang itu bersenyum
kearahnya. "Kau siapa?" tanya Ang Hoa Lobo sambil mesem-mesem
urung. "Jangan banyak tanya, lekas keluarkan uang untuk obat
orang orang kami yang telah kau lukakan. Kalian tak dapat
pergi dari sini sebelum mengeluarkan uang!"
"Kalau kami tidak mau keluarkan uang, bagaimana?"
"Kalian akan kami bunuh tanpa ampun lagi, mengerti?"
"Waduh, galak henar!" ngeledek Ang Hoa Lobo. "Apa kau
ada mempunyai kemampuan untuk membunuh kami?"
"Aku yang akan pindahkan jiwamu keakhirat!" bentak cin
Kiat, Toa-Che-cu (Kepala berandal) dari Ang-hoa-nia.
"Nah, ambillah kepalaku!" mengejek Ang Hoa Lobo seraya
sodorkan kepalanya. Gusar cin Kiat kena diledek terus oleh Ang Hoa Lobo. Ia
serukan temannya: "jie-te, mari kita labrak dua manusia tidak
tahu urusan ini!" Kwee Liang sudah siap dengan goloknya, maka ketika
kepalanya menyerang Ang Hoa Lobo, ia juga telah menyerang
The Sam. The Sam cabut golok pendeknya untuk dipakai menangkis
golok lawan. Dilain pihak, golok besarnya cin Kiat telah menari-nari
mengurung Ang Hoa Lobo yang mainkan tongkatnya dengan
indah sekali. Mereka bertarung ramai sekali.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Selagi enam orang bertempur, tiba-t iba Ang Hoa Lobo
lompat keluar dari kalangan pertempuran dan berkata: "Aku
mau bertempur, asal ada taruhannya, kalau tidak biar saja aku
berlalu dati sini!" Ia berkata sambil mengedipi The Sam yang tengah
bertempur. The Sam juga lompat mundur setrlah menerima
kedipan dari Ang Hoa Lobo.
"Kenapa berhenti bertempur, apa kau takut?" ejek cin Kiat.
"Aku bukannya takut." sahut Ang Hoa Lobo. "Kalau takut
siang-siang aku sudah menyerah, aku hanya ingin bertaruh
kalau bertempur, tanpa taruhan aku tidak gembira..."
"Taruhan apa?" tanya cin Kiat.
"Taruhan, kalau kau menang boleh punya suka atas diriku,
tapi kalau kau kalah, bagaimana?" tanya Ang Hoa Lobo
bersenyum. "Kalau kami kalah, terserahlah, kalian boleh melanjutkan
perjalanan tanpa di-ganggu oleh kami," sahut cin Kiat setelah
termenung sejenak. "Ah, mana bisa hanya begitu saja," kata Ang Hoa Lobo lagi.
"Habis, kau maunya bagaimana?" tanya cin Kiat kepingin
tahu. "Disini tempatnya dipanggil apa?"
"Ang-hoa nia..." sahut cin Kiat tidak ragu-ragu pula.


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bagus, aku senang nama itu. Kalau kau kalah, kau harus
serahkan kedudukanmu padaku, kau hanya jadi anak buahku
saja." Cin Kiat termenung sejenak. Kemudian ia-manggut, katanya:
"Baiklah!" TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ang Hoa Lobo kedipi The Sam supaya berkelahi sungguhsungguh
dan mengalahkan lawannya.
The Sam paham akan kode dari si Nenek Kembang Merah,
maka ketika pertandingan dimulai pula, kelihatan si orang she
The berkelahi dengan hebat sekali. Kwee Liang heran
musuhnya telah merubah cara berkelahinya, hingga ia sukar
menerboskan pertahanan dari lawannya.
Lebih-lebih The Sam ada punya ilmu 'Thong-pie-kong',
tangannya bisa mengkerat dan mengulur, maka Kwee Liang
kena diselomoti oleh ilmu itu dan akhirnya si orang she Kwee
telah terjungkal oleh The Sam.
Dilain pibak, Ang Hoa Lobo tidak sukar menjatuhkan
lawannya. Dalam beberapa jurus saja cin Kiat telah keteter, ia
hanya dapat menangkis tapi tak dapat membalas, dengan
begitu, golok besarnya jadi non aktif.
Dengan jurus 'Liong-pang-heng-ouw' atau 'Toya naga
melintangi telaga', tampak Ang Hoa Lobo sedikit mendak
badannya, tongkannya dilintangi, kemudian kakinya bekerja
menyapu kaki musuh yang tidak menduga-duga sama sekali.
Terang cin Kiat telah menjadi korban jurus 'Liong-pang-liengouw'
tanpa ampun lagi, ia roboh seketika dengan golok
terlempar. Ang Hoa Lobo ketawa ngakak. "Bagaimana?" tegurnya
bangga. Cin Kiat merangkak bangun dan angkat tangannya bersoja:
"Aku terima kalah, kepandaian nyonya sangat tinggi!"
Kwee Liang juga memberi hormat kepada Ang Hoa Lobo dan
mengaku kalah melawan The Sam tadi, dengan begitu, maka
kekuasaan di atas Ang-hoa-nia telah pindah tangan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Sejak itu, Aig Hoa Lobo telah menjadi ratu gunung,
disampingnya The Sam yang diangkat menjadi rajanya.
Tentu saja mereka kegirangan telah mendapat tempat
meneduh yang baik. Ang Hoa Lobo yang pandai mengatur barisan, telah
menggunakan kepandaiannya itu untuk kebaikan kawanan
berandalnya. Ia juga memberi pelajaran silat, hingga kawanan
berandal yang mendapat didikan dari seorang akhli telah
menjadi kuat. Tidak sembarangan orang berani bentur Anghoa-
nia. Ada beberapa tetangganya, yang juga mengusahakan
pekerjaan tanpa modal itu, yang dulunya tidak pandang mata
kepada Ang hoa-nia, sekarang berubah sikapnya dan menjadi
kawan. Sering-sering Ang Hoa lobo mendapat undangan dari
tetangga-tetangganya, maka sehari-hari si Nenek Kembang
Merah telah lewatkan hidupnya dengan penuh kegembiraan.
Dalam hubungan sex, ia tidak kesepian, ia tidak
mengandalkan The Sam seorang seperti biasanya, ia telah
mengadakan hubungan dengan Kwee Liang dan cin Kiat yang
telah memberi banyak kepuasan kepadanya.
Demikian, sampai pada hari itu, ia mendapat laporan dari
orang-orangnya bahwa tidak jauh dari Ang-hoa-nia, ada orang
orang yang berkelahi, ia lalu membuat penyelidikan dan
mengetahui bahwa mereka yang bertempur itu diantaranya
adalah Kwee cu Gie, Lamhay Mo Lie dan Kim Popo musuh
besarnya. Lantas saja ia mengatur jebakan untuk menangkap tiga
orang itu. Tapi Kim Popo telah jalan berpisahan dengan Lamhay Mo Lie
dan Kwee cu Gie, maka Ang Hoa Lobo pusatkan perhatiannya
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ kepada dua orang itu. Ia benci Lam hay Mo Lie yang menjadi
isterinya Kwee cu Gie, benci bukan karena apa, ia benci karena
cemburu. Terhadap Kwee cu Gie ia masih belum melupakan giginya
telah dibikin rontok oleh tamparan si orang she Kwee, ia ingin
membalasnya menampar dan bikin copot juga giginya Kwee cu
Gie, namun, kapan ia melihat romannya Kwee cu Gie yang
tetap cakap membuat lumer amarahnya dan napsu ingin
bersetubuh dengan si orang she Kwee telah merangsang
dengan tiba tiba, maka juga sebelum Kwee cu Gie siuman ia
sudah cekoki Kwee cu Gie dengan obat perangsang istimewa
bikinannya sendiri. The Sam yang melihat kecantikannya Lamhay Mo Lie sangat
mengiler. Ia menyaksikan ketika Lamhay Mo Lie dipondong
masuk dan direbahkan dalam kamar tahanan, tubuhnya
menggiurkan disamping kecantikannya yang jarang ada
tandingannya. Ia menyesal Ang Hoa Lobo telah menjebloskan si
cantik kedalam kamar tahanan, bukannya dijebloskan kedalam
kamarnya sendiri, dimana ia dapat bersenang senang dengan
barang baru. Dalam tidak sabarannya, ia telah datangi kamar Ang Hoa
Lobo. Sejak tinggal di Ang-hoa-nia, dua orang itu memang tidurnya
terpisah, masing-masing mempunyai kamar sendiri. Menurut
alasan Ang Hoa Lobo tidur pisah itu bukan apa apa, ia hendak
menyakinkan Iweekangnya lebih tekun lagi, akan tetapi, yang
sebenarnya adalah dengan tidur pisah demikian, si nenek
hysteris dapat kebebasan nyeleweng dengan cin Kiat atau Kwee
Liang yang ia atur bergilir.
The Sam mengetuk pintu karnar Ang Hoa Lobo.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Siapa diluar?" tegur Ang Hoa Lobo dengan suara tidak
senang. "Aku disini, bagaimana dengan tawanan perempuan itu?"
tanya The Sam. "Hm!" kedengaran Ang Hoa Lobo mendengus. "Kau tidak
boleh sembarangan mengganggu padanya tanpa ijin dari aku.
Ia adalah bekas guruku dan kau harus menghormatinya. Kalau
aku kasi ijin barulah kau dapat mengganggu dirinya. Awas,
kalau ada kejadian apa-apa, aku tidak mau mengerti dan kau
yang harus tanggung jawab!"
"Ya, aku mengerti!" jawah The Sam tidak terang. Diam diam
dalam hatinya sangat mendongkol kepada si nenek kembang
merah yang mau enaknya sendiri saja. yang lelaki dimasukkan
kedalam kamarnya, sedang yang perempuan tidak boleh orang
ganggu. Dengan uring uringan The Sam telah berlalu dari situ.
Sementara itu, tampak Kwee cu Gie telah mulai siuman.
Ia tidak lantas bangun, hanya diam-diam mengumpulkan
pikirannya. Ia ingat apa yang telah terjadi dengan dirinya dan
isterinya, cepat ia bangun dengan wajah sangat gusar.
Ia menyesal sebagai satu Tay-hiap (pendekar besar) dengan
mudah kena dibius orang. Matanya tampak beringas melihat ke sekitarnya ruangan
kamar, ia tidak dapatkan Lamhay Mo Lie isterinya.
Waktu itu keadaan sudah malam. Angin pegunungan meniup
masuk dari sela-sela jendela medampar dadunya Kwee cu Gie
yang sedang gusar. Perlahan-lahan rasa gusar itu menjadi reda,
akan kemudian lenyap entah kenapa" Berbalik sekarang diganti
oleh perasaan yang baru ia alami, suatu perasaan aneh yang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ tak dapat ditekan, ialah perasaan ingin berhubungan kelamin.
Sebagai satu Tayhiap tidak baik ia punya keinginan demikian.
maka sebenarnya bisa ia tekan dan usir pergi, namun, makin
ditekan makin mendesak perasaan berahinya!
Beberapa kali terdengar ia mendengus. untuk
menghilangkan perasaan anehnya itu. Tapi sia-sia saja. Pikiran
jernih dan anggap dirinya sebagai pendekar besar yang
bijaksana, mendadak lenyap dari otaknya, yang ada.." Hanya
keinginan tak tertahankan untuk mengadakan hubungan
kelamin. Tampak wajahnya Kwee cu Gie yang cakap beringas dikuasai
oleh napsu berahi. Ia duduk dan berdiri salah, ibarat ayam yang mau bertelur.
Sungguh kasihan satu Tay-hiap kena dipermainkan oleh Ang
hoa Lobo, si perempuan hysteri, hanya untuk melampiaskan
napsu rindunya yang terkekang puluhan tahun,
Tengah Kwee cu Gie bsrdiri, tiba-tiba ia dengar suara winita
berkata dibelakangnya: "Kwee Tay-hiap, aku Teng Goat Go ada
disini..." Terkejut Kwee cu Gie mendengar disebutnya nama Teng
Goat Go, cepat ia berbalik dan menghadapi Ang Hoa Lobo yang
saat itu mengenakan pakaian serba tipis, hingga kelihatan kulit
tubuhnya yang putih halus. Sepasang buah dadanya yang besar
menonjol seperti menantang dipegang. Sungguh menggiurkan
tubuhnya Ang Hoa Lobo dalam keadaan seperti itu, meskipun
wajahnya jelek. Kwee cu Gie tiha-tiba teringat akan kenangan masa
mudanya ketemu dengan Teng Goat Go alias Ang Hoa Lobo.
Goat Go sangat cantik, cuma sayang agak genit dan ia
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ menempiling Goat Go waktu itu, karena si nona menggunakan
obat bius dan hendak berlaku tidak sopan terhadap dirinya.
Kini pandangan Kwee cu Gie lain, berkat obat perangsang si
Nenek Kembang Merah. "Enci Goat, bagaimana kau bisa ada disini?" tanya Kwee cu
Gie seraya datang menghampiri kepada Ang Hoa Lobo. "Dari
mana barusan kau datang?"
Ang Hoa Lobo ketawa ngikik. Ia sebenarnya tadi mengumpat
dibalik tirai, menonton Kwee cu Gie yang sudah terpengaruh
oleh obat perangsangnya. "Aku datang hendak menengoki adik dan barusan saja aku
turun dari langit!" Ang Hoa Lobo berkelakar.
Kwee cu Gie ketawa! Dalam pandangannya, Ang Hoa Lobo
wajahnya tidak jelek, tubuhnya sangat menggiurkan. Barusan
ia ketawa ngikik, badannya bergerak-gerak dan sepasang buah
dadanya yang 'hot' bermain seperti menantang dipegang,
membuat Kwee cu Gie sudah kewalahan dengan rangsangan
napsu berahinya, bimbang untuk berbuat kurang ajar kepada
Ang Hoa Lobo. Tiba tiba Ang Hoa Lobo datang dekat, dan harum meresap
dalam hidung Kwee cu Gie.
"Enci Goat, kau benar benar hebat.," kata Kwee cu Gie,
berbareng merangkul tubuh yang menggiurkan itu. Seperti
kalap Kwee Cu Gie menciumi leher dan pundaknya Ang Hoa
Lobo, malah hidung dan bibirnya dan pasti Kwee cu Gie muak
kalau ia dalam keadaan sadar, tidak dipengaruhi oleh obat
perangsang Ang Hoa Lobo menggeliat-geliat ketika sepasang bukit
dadanya diremas pergi datang. Nikmat ia rasakan mendapat
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ perlakuan dari seorang yang ia sangat rindukan bertahuntahun.
Ia membiarkan tangannya Kwee cu Gie yang binal
menyelusuri seluruh tubuhnya.
"Adik Gie, kau mau apakan Encimu...?" Ang-Hoa Lobo
berkata, ketika tubuhnya diraih Kwee cu Gie, dan direbahkan
di-atas ranjang. Sebentar saja pakaian Ang Hoa Lobo yang serba tipis telah
berserakan dilantai di temani oleh pakaiannya Kwee cu Gie.
"Adik Gie, akhirnya kau bikin Encimu puas juga...." kata Ang
Hoa Lobo, seraya mainkan pinggulnya melawan rangsekan
Kwee cu Gie yang sangat dahstat...
Sejak umur dua puluh empat tahun ia merindukan Kwee cu
Gie, akhirnya dalam usia memasuki setengah abad, Ang Hoa
Lobo kesampaian juga cita-citanya dapat berhubungan kelamin
dengan si orang she Kwee, meskipun itu adalah berkat obat
perangsangnya. Puas hatinya Ang Hoa Lobo telah dapat menguasai dirinya
orang yang sangat dicintainya, berbareng timbul pikiran
jahatnya untuk menganiaya Lamhay Mo Lie. Pikirnya, kalau ia
membunuh Lamhay Mo Lie, Kwee cu Gie selanjutnya akan
menjadi bonekanya. Demikian, ketika Kwee cu Gie merebahkan dirinya
disampingnya lantaran kecapean, Ang Hoa Lobo cepat bangun
dan menggenakan pakaiannya. Maksudnya hendak
mengeluarKan titah kepada anak buahnya untuk melenyapkan
jiwanya Lamhay Mo Lie dari dunia.
Cepat ia menghampiri pintu dan membukanya. Matanya tibatiba
terbelalak kaget..... TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Selamat ketemu muridku yang manis.....," terdengar suara
empuk menyapa Ang Hoa Lobo
"Kau, kau...!!" kata Ang Hoa Lobo gugup dan ketakutan.
"Ya, aku, masa kau tidak kenali sama guru sendiri?" kata
orang tadi mulai kasar nada suaranya.
"Lamhay Mo Lie...," kata Ang Hoa Lobo dengan suara
ditenggorokan. "Ya, Lamhay Mo Lie yang datang untuk mengambil jiwa
muridnya yang berkhianat!"
Pucat wajahnya Ang Hoa Lobo. Ia sangat ketakutan, namun,
ia seorang licik dan masih kepingin hdup, maka ia beranikan diri
dengan menggabutkan pula pintu tertutup.
Brakk!! pintu ditendang Lamhay Mo Lie dan mengejar
muridnya yang menghampiri tembok belakang ranjang.
"Kau mau lari kemana, perempuan cabul!" bentak Lamhay
Mo Lie, seraya enjot tubuhnya kearah Ang Hoa Lobo.
Tapi..... Ang Hoa Lobo tiba tiba saja sudah lenyap dibalik tembok
belakang ranjang tadi. Rupanya disitu ada dipasang alat
rahasia, untuk orang melarikan diri manakala tengah
menghadapi bahaya. Lamhay Mo Lie banting-banting kaki saking menyesalnya,
Ang Ho Lobo telah lolos dari tangan mautnya. Ia tadinya sudah
mau menggunakan Coan sim-Ciang untuk mengorek keluar
jantungnya si Nenek Kembang Merah.


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tengah ia menbanting banting kaki menahan kegusarannya,
tiba-tiba ia merasa dirinya ada yang peluk. pelukannya sangat
kuat, hingga Lamhay Mo Lie kaget dan merontak-rontak keras
untuk membebaskan dirinya. sayang, sekalipun ia
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ menggunakan lweekangnya, Lamhay Mo Lie masih tidak bisa
bergerak dari pelukannya orang itu. Terkejut bukan main
Lamhay Mo Lie ketika merasa dirinya diraih dan kemudian
direbahkan ditempat tidur.
Baru sekarang ia dapat melihat wajah orang yang kurang
ajar itu, kiranya bukan lain dari pada Kwee cu Gie, suaminya
sendiri dalam keadaan tidak sehelai benangpun yang nenempel
pada tubuhnya. Melihat wajahnya sang suami yang beringas menakutkan,
Lamhay Mo Lie mengerti bahwa suaminya telah kena diracuni
Ang Hoa Lobo dengan obat perangsang.
"Engko Gie sadar, ini adalah isterimu sendiri!" kata Lamhay
Mo Lie. "Aha, Enci Goat Go, kau berontak juga percuma saja..." kata
Kwee cu Gie ketika Lamhay Mo Lie berontak-rontak hendak
melepaskan diri. Pikirannya Kwee cu Gie sudah linglung, ia tidak kenali orang
yang didekapnya adalah isterinya sendiri, ia anggap itu adalah
Teng Goat Go alias Ang Hoa Lobo.
"Engko Gie ingat, aku adalah isterimu bukannya Teng Goat
Go... Engko Gie, kau sudah gila" Ah, kau gila... !" Lamhay Mo
Lie sia sia saja berontak. sebab akhirnya pakaian si cantik juga
berserakan dilantai dengan pakaian suaminya.
Lamhay Mo Lie mengerti bahwa suaminya tak dapat
disadarkan pikiran sebatnya selagi dikuasai oleh napsu
berahinya yang sedang memuncak, maka ia biarkan saja
kelakuan sang suami yang mendadak jadi sangat kasar.
Melayani suaminya yang mendadak berubah kasar dan
bengis, bukannya kejadian yang tidak enak, sebab setelah
selesai, tampak Lamhay Mo Lie sudah merasa lemas badannya
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ dan ia memeluki Kwee Cu Gie yang tidur disampingnya
kecapean. "Engko Gie, kenapa kau bisa sampai begini?" bisik Lamhay
Mo Lie, seraya mengelus-elus kepalanya sang suami dengan
penuh rasa cinta. Kwee cu Gie tidak menyahut, ia hanya ketawa nyengir.
Suami isteri itu berpelukan, seakan-akan soal Ang Hoa Lobo
dan bahaya yang mengancam jiwanya telah terlupakan.
Lamhay Mo Lie baru sadar, ketika Kwee cu Gie menggerayang
dan hendak mengulangi perbuatannya tadi, cepat Lamhay Mo
Lie gunakan kesempatan Kwee cu Gie meleng telah menotok
jalan darah dibagian pinggangnya, hingga Kwee cu Gie ambruk
tidak bergerak. Lamhay Mo Lie cepat berpakaian pula, ia keluarkan beberapa
butir pil mujarabnya. Dengan bantuan air teh, obat itu telah
dimasukkan dalam tenggorokannya Kwee cu Gie.
Sementara menanti bekerjanya sang obat, Lamhay Mo Lie
duduk ditepi pembaringan siap dengan senjata kebutannya
untuk menghadapi musuh. cepat bekerjanya obat itu, sebab
tidak lama Kwee cu Gie kedip-kedipan matanya tandanya ia
sudah sadar akan pikiran sehatnya.
Cepat Lamhay Mo Lie menotok bebas suaminya.
"Hei, adik Ing, kenapa aku jadi begini?" Kwee cu Gie tegur
isterinya, sembari lompat turun dari pembaringan memungut
pakaiannya dan dikenakan dengan terburu buru.
"Inilah akibat Kwee Tay-hiap yang temberang..." menyindir
Lamhay Mo Lie seraya jebikan bibirnya yang mungil.
"Hei, apa yang telah terjadi?" tanya Kwee cu Gie heran.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Kau selalu mau berlaku sombong saja, inilah akibatnya.
Ketika mau masuk dalam goa, kau mentertawakan aku
menelan pil penjaga diri, sekarang aku tertawakan kau yang
telah menjadi bulan-bulan si perempuan cabul!"
"Kau maksudkan siapa si perempuan cabul, adik Ing?"
"Hm! Kau berlagak pilon?"
"Sungguh mati aku tidak tahu."
Lamhay Mo Lie termenung sejenak. Pikirnya, boleh jadi
engko Gie-nya tidak tahu apa yang ia sudah berbuat dengan
Teng Goat Go, sebab ketika ia mengatakan ia adalah isterinya,
bukan Teng Goat Go, ternyata Kwee cu Gie masih anggap ia
adalah Goat Go. "Betul-betul kau tidak sadar ketika tidur sama-sama dengan
si wanita cabul?" Lamhay Mo Lie menegasi, masih ragu-ragu ia
bahwa dugaannya keliru. Betul-betul Kwee cu Gie tidak ingat akan kejadian belum
lama berselang dengan Teng Goat Go alias Ang Hoa Lobo,
begitu juga ia telah kerjakan isterinya sendiri.
Ia geleng-geleng kepala mendengar pertanyaan isterinya.
"Kau telah dikasi minum obat perangsang, sampai kau lupa
daratan tidur dengan perempuan cabul itu. Malah dalam
keadaan dikuasai oleh obat parangsang, kau anggap aku
adalah Teng Goat Go dan bikin aku tidak berdaya... ah, engko
Gie betul-betul kau sudah gila membuat isterimu sendiri jatuh
lemas oleh karenanya... "
Lamhay Mo Lie berkata dengan wajah bersenyum, sedang
perasaan jengah tak luput dirasakan olehnya sehingga
kemerah-merahan pipinya yang botoh.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Adik Ing. benar-benar aku sudah jadi gila sampai demikian
rupa kelakuanku," kata Kwee cu Gie terheran-heran. "Tapi aku
harap kau suka memaafkannya, knrena aku melakukan itu
bukannya sengaja, aku telah lakukan dalam keadaan tidak
sadar, bukan?" "justeru aku memaafkanmu lantaran kau tidak sadar, kalau
tidak, hm! kau berani tidur dengan lain perempuan, jantungmu
siang siang sudah menjadi korban Coan sim ciang...." Lamhay
Mo Lie berkelakar. Kwee cu Gie ketawa menyeringai, sedang sang isteri jebikan
bibirnya yang tipis mungil, seakan-akan mengolok-olok.
"Sekarang kemana Teng Goat Go?" tanya Kwee cu Gie.
"Ia sudah melenyapkan diri ketika aku pergoki perbuatau
mesumnya." "Mari kita cari. Rupanya tempat ini bukan tempat orang baik
baik, entah cara bagaimana Goat Go sudah dapatkan tempat
disini?" "Disini adalah sebuah bukit, memang paling enak Goat Go
umpatkan diri, rupanya ia telah menakluki raja gunung dan
merampas kedudukan si Tay-ong (raja gunung)."
Mereka lalu melakukan pemeriksaan pada tembok belakang
ranjang, disana mereka dapatkan sebuah anak-anakan, yang
kepalanya kalau diputar kekiri telah menerbitkan suara berisik,
disusul dengan terbukanya sebuah lubang untuk orarg
melenyapkan diri dari situ.
"Hehe ! Perempuan cabul itu telah melarikan diri dari sini!"
berkata Lamhay Mo Lie ketika ia melihat terbukanya sebuah
lubang. ooOdwOoo TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ BAB-65 SEBETULnya cara bagaimana Lam-hay Mo Lie dengan tibatiba
saja menghadang didepan pintu ketika Ang Hoa Lobo mau
keluar, bukan kah ia berada dalam kamar tahanan"
Lamhay Mo Lie sebenarnya tidak pingsan kena dibius seperti
Kwee cu Gie, karena sebelum masuk goa, ia sudah telan
beberapa pil penjaga diri, juga tatkala itu telah ditertawakan
oleh Kwee cu Gie. Melihat Kwee cu Gie roboh, ia juga pura-pura ikut roboh
seperti tidak sadarkan diri dan biarkan dirinya diangkut oleh
anak buahnya Ang Hoa Lobo dijebloskan kedalam kamar
tahanan. Kenapa ia tidak berontak dan bunuh kawanan
berandal itu" Lamhay Mo Lie akan mempunyai maksud tertentu, ialah ia
ingin tahu kepala kawanan jahat itu siapa dan mau lihat apa
mereka bisa bikin terhadap dirinya"
Didalam kamar tahanan ia masih pura-pura pingsan.
Diam-diam ia merasa heran, kenapa hanya dirinya saja yang
dijebloskan dalam kamar tahanan, tidak dengan suaminya"
Kemana Kwee cu Gie dibawanya" Dimana sang suami itu
ditahannya" Ia tak usah menduga-duga dimana suaminya
ditahan, kapan ia tiba tiba mendengar suara perempuan yang
ia kenaltiadalah bekrs muridnya, ialah Ang Hoa Lobo yang
tergila-gila kepada suaminya. Ia menduga pasti Kwee cu Gie
telah diangkut kekamar spesial untuk Ang Hoa Lobo
melampiaskan rasa rindunya, dengan begitu Lamhay Mo Lie
tidak khawatirkan akan keselamatan suaminya.
The Sam yang sangat mengiler akan kecantikan Lamhay Mo
Lie, telah pergi pada Ang Hoa Lobo menanyakan mau
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ dibagaimanakan tahanan wanita itu" Seperti dituturkan diatas,
Ang Hoa Lobo telah perintah The Sam supaya jangan
mengganggu Lamhay Mo Lie sebelum ada ijin dari padanya.
The Sam tidak senang Ang Hoa Lobo berlaku licik. Ia sendiri
dapat Kwee cu Gie, kenapa Lamhay Mo Lie tidak dihadiahkan
kepadanya" Cin Kiat dan Kwee Liang yang mengharap bagian juga,
mereka terpesona oleh kecantikannya Lamhay Mo Lie, telah
menganjurkan kepada The Sam untuk diam-diam membawa
Lamhay Mo Lie kekamarnya untuk diperkosa.
The Sam kurang berani menerima anjuran itu, karena
perbuatan demikian akan menimbulkan amarah besar Ang Hoa
Lobo yang telah mengeluarkan pesannya.
"Lie-tay ong sendiri dapat bersenang-senang, kenapa Tay
ong tidak" Ini adalah kejadian yang janggal sekali. Taruh kata
Lie-tay ong tahu perbuatan Tay ong, ibarat beras sudah
menjadi bubur, apa ia bisa bikin" Paling-paling juga Lie-Tay ong
akan mengomeli Tay ong, sedang Tay ong sudah mencicipi si
cantik dengan puas. Apalagi ia tahu, kalau tahanan kita itu
bukan hanya diganggu oleh Tay-ong sendiri, Tapi juga
diganggu oleh kami, tanggung Lie-Tay ong tidak bisa bilang
apa-apa. Hahahaha " membujuk cin Kiat,
"Ya, betul, betul begitu," menimpali Kwee Liang. "Kalau
sebentar Tay-ong sudah puas dengan si cantik, segera
serahkan kepada kami bertiga, supaya turut juga mencicipinya.
Kalau Lie-tay ong marah, kita bertiga boleh sama-sama
bertanggung jawab." The Sam sangat tertarik pada Lamhay Mo Lie yang cantik
dengan tubuh jangkung langsing menggiurkan, maka
anjurannya kedua bawahannya itu telah melumerkan perasaan
takutnya pada Ang Hoa Lobo. Ia lantas ketawa menyeringai.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Kalau kalian bersedia sama-sama bertanggung jawab,
baiklah tawanan itu kita kerjakan!" berkata The Sam, yang
segera menyuruh orangnya untuk membawa Lamhay Mo Lie
kekamarnya. The Sam kegirangan. Ia meninggalkan cin Kiat dan Kwee
Liang dengan janji, bahwa setelah ia puas mengerjakan si
cantik, ia akan panggil mereka untuk sana-sama mencicipi
barang istimewa. "jangan lama lama, Tay ong!" menggoda Kwee Liang.
The Sam bersenyum seraya jalan meninggalkan dua orang
bawahannya. Sampai di dalam kamar, The Sam nampak Lamhay Mo Lie
rebah telentang dengan air muka seperti bersenyum-senjum.
Hatinya bergejolak, napsu berahinya naik dikepala kapan
melihat keadaan si cantik yang sedang tidur.
Cepat cepat The Sam menanggalkan pakaiannya, telanjang,
kecuali celana dalam yang masih menempel, tidak kebaru ia
loloskan karena napsu berahinya sudah memuncak dan ingin
lekas-lekas memeluk tubuh yang ramping mengairahkan itu diatas
pembaringan. Ia beringas betul ketika menerkam tubuhnya Lamhay Mo Lie.
Plaaakk! Aduh... ! terdengar suara saling susul.
Tampak Tha Sam sudah meloso dilantai, sambil memegangi
pipinya yang barusan ditampar keras sekali oleh Lamhay Mo
Lie. The Sam yang sudah kesetanan, begitu menerkam dengan
buas pada tubuh si cantik, Lamhay Mo Lie sudah siap sedia
memapaki ia dengan satu tamparan kilat yang keras sekali,
hingga ia jatuh meloso dilantai teraduh-aduh.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Berbareng Lamhay Mo Lie melejit dari ranjang.
"Manusia hina!" bentaknya. "Kau berani berlaku kurang ajar
teihadap nyonyamu" Siapa kau" Lekas beritahu!"
Lamhay Mo Lie berkata seraya mengangkat kakinya
menendang The Sam. hingga nyungsep ke kolong ranjang. Ia
sangat benci pada orang yang telanjang itu, yang bermaksud
tidak baik atas dirinya. Lamhay Mo Lie tarik keluar tubuh The Sam yang nyeplos
kekolong ranjang. Ia kasi berdiri, menyusul satu tamparan
keras kembali bersarang, dipipinya The Sam. Ia berkaok-kaok
kesakitan, kontan giginya pada otek dan berlumuran darah
mulutnya. "Siapa kau?" bentak Lamhay Mo Lie bengis.
"Aku The Sam, kepala dari Anghoa-nia," sahut The San
ketakutan. "Ada hubungan apa kau dengan Ang Hoa Lobo?"
"Ia boleh dikatakan adalah istriku..."
"Bagus, kau boleh jalan duluan dan isterimu menyusul
belakangan !" kata Lamhay Mo Lie, berbareng tangannya
bekerja menghajar dada The Sam hingga tulang-tulangnya
remuk, seketika itu juga The Sam mengeluarkan jeritan
tertahan dan ambruk dengan tidak bernyawa lagi, masih
untung kematiannya utuh, kalau Lamhay Mo Lie menghajar ia
dengan Coan-sim- ciang, tidak ampun lagi jantungnya akan
dirogoh keluar. Tiba-tiba pintu ditendang terbuka, dua orang masuk


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kedalam, ternyata bukan lain adalah cin Kiat dan Kwee Liang.
Mereka kaget sekali nampak The Sam menggeletak dalam
keadaan tidak bernyawa. cin Kiat mengawasi kepada Lamhay
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Mo Lie yang tenang-tenang saja, malah wajahnya tampak
bersenyum manis. "Kalian adalah konconya si orang she The?" tanya Lamhay
Mo Lie. "Kalau benar, kau mau apa?" balik tanya cin Kiat.
"Konconya si orang she The atau konconya Ang Hoa Lobo
sama saja, semuanya akan ku binasakan tanpa ampun lagi..."
Cin Kiat ketawa berkakakan mendengar perkataan Lamhay
Mo Lie. Ia anggap si nyonya terlalu temberang, tapi ia tidak tahu
dengan siapa ia berhadapan, maka ia menanya: "Kau siapa"
Kau cantik, namun sangat kejam membunuh orang!"
"supaya diakherat kau tidak menyesal, kenali aku adalah
Lamhay Mo Lie.." "Lamhay Mo Lie?" mengulang cin Kiat terkejut. Matanya
mengawasi si nyonya cantik dari atas kebawah dan tidak sesuai
dengan sebaliknya, sementara Kwee Liang juga meniru
kakaknya memandang Lamhay Mo Lie dengan penuh ragu
ragu. "Kau jangan seenaknya saja menggertak orang!" berkata cin
Kiat. "Lambay Mo Lie romannya jelek macam setan, jari-jari
tangannya berkuku runcing. rambutnya riap-riap menakutkan,
kalau ketawa suaranya seperti kuntilanak, kau tahu?"
LamHay Mo Lie ketawa ngekeh mendengar perkataan cin
Kiat. "Kau begini cantik. mana paatas mendapat julukan si Hantu
Wanita dari Lautan Kidul?" menyelak Kwee Liang, seraya
matanya bermain dengan sikap ceriwis.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Lamhay Mo Lie tidak marah, malah ia bersenyum manis. Hal
mana membuat Kwee Liang lebih berani kurang ajar, katanya:
"Kau begini cantik, sungguh aku akan beruntung sekali
manakala kau suka menjadi Isteriku..."
"Kau sudah punya berapa isteri?" tanya Lamhay Mo Lie.
"Sejak kematian isteriku, aku belum beristeri pula," sahut
Kwee Liang. "Dan kau bagaimana?" tanya Lamhay Mo Lie ketawa manis
kepada cin Kiat. Cin Kiat rasakan hatinya seperti di-betot oleh ketawa
manisnya si cantik. Ia menjawab: "Aku harap kemurahan hati
nona, sukalah menjadi isteriku."
"Kau sudah punya berapa isteri?" tanya Lamhay Mo Lie.
"Aku hanya punya satu isteri, kalau nona bersedia menjadi
isteriku, aku rela menceraikan isteriku itu..."
"Bagus," kata Lamhay Mo Lie. "Dua-dua mau ambil aku
sebagai isterinya. mana bisa aku hanya satu badan dibagi
menjadi dua?" Cin Kiat dan Kwee Liang saling pandang.
Hatinya sangat tertarik kepada kecantikannya Lamhay Mo
Lie, maka mayatnya The Sam seolah-olah tidak ada disitu,
mereka sama sekali tidak menghiraukannya.
"Aku jadi wanita paling suka memilih, siapa yang
menghendaki diriku, harus orangnya gagah perkasa," berkata
Lam-hay Mo Lie ketawa manis. "Sekarang. diantara kalian
berdua siapa yang lebih gagah" Aku akan memilihnya yang
gagah perkasa!" Kembali cin Kiat dan Kwee Liang saling lihat,
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kwee Liang sebenarnya kalah seketik oleh cin Kiat, namun ia
tidak mau menyerah kalah didepannya si cantik. Maka ia
berkata: "Kita sama-sama gagah perkasanya!"
"Bagus, coba perlihatkan kepandaian kalian, aku mau
menilai," kata Lamhay Mo Lie.
Cin Kiat mendongkol pada Kwee Liang iang tidak mau
mengaku kalah, maka mendengar si cantik mau menguji
kepandaian mereka, lantas saja ia menantang Kwee Liang.
Si orang she Kwee tidak mau unjuk kelemahan didepan si
cantik, ia terima tantangan saudara tuanya, hingga dalam
ruangan kamar The Sam yang cukup lebar telah terjadi
pertempuran mati hidup diantara cin Kiat dan Kwee Liang
Benar benar bodoh mereka itu sama sekali tidak curiga kalau
Lamhay Mo Lie telah mengadu dombakan mereka.
Kecantikannya Lamhay Mo Lie telah membuat gelap pikiran
mereka dan mau saja diadu oleh si cantik.
Lamhay Mo Lie ketawa ngikik melihat orang bertempur mati
matian. Dari sungkan sungkan untuk menurunkan tangan telengas
kedua jago dari Ang-hoania itu telah berubah pukulanpukulannya
sangat ganas. Kwee Liang tahu bahwa dirinya kalah
oleh sang kakak, namun, ia tidak mau menunjukkan
kelemahannya didepan Lamhay Mo Lie, maka pertarungan oleh
karenanya menjadi seru sekali.
Keduanya sampai ngos-ngosan napasnya saking cape
betempur, tetapi mereka tidak mau hentikan perkelahiannya.
Kwee Liang tidak mau mengalah, hal mana yang membikin cin
Kiat jadi dongkol, maka pada suatu saat ia mendapat
lowongan, ia telah melancarkan pukulan mautnya kearah dada
Kwee Liang. Bde! Ngek! terdengar suara, Kwee Liang lantas
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ terkulai roboh dilantai, mulutnya menyemburkan darah segar.
Matanya lalu mengawasi kepada cin Kiat yang berdiri dengan
napas memburu. "Toako, kau kejam menurunkan tangan jahat, kau..." Kwee
Liang tak dapat meneruskan kata katanya, karena kembali ia
memuntahkan darah segar dan berburu napasnya juga
berhenti, setelah terlebih dahulu matanya melirik kepada
Lamhay Mo Lie. "Nona, aku lebih gagah perkasa, maka aku minta kau rela
menjadi isteriku...." Tiba-tiba cin Kiat berkata kepada Lamhay
Mo Lie, napasnya masih memburu karena keletihan.
"Kau orang macam apa telah membunuh saudara sendiri?"
tegur Lamhay Mo Lie. Cin Kiat melengak ditegur demikian. "Nona, kau mau
mangkir janji?" tanya cin Kiat.
"Aku bukannya mangkir, aku tidak senang kepada seorang
kejam seperti kau telah membunuh saudara sendiri!" sahut
Lamhay Mo Lie, wajahnya seperti mengejek.
Cin Kiat menghela napas. "Aku tahu sekarang," katanya.
"Kau adalah perempuan liar yang tak dapat dipegang janjinya!"
"Kau berani memaki aku?" bentak Lamhay Mo Lie gusar.
"Kenapa tidak berani?" cin Kiat balas membentak: "Dengan
siasatmu mengadu domba kami bersaudara. apa kau kira aku
tidak tahu" sayang aku tahu setelah terlambat. Aku menyesal
telah dibikin percaya oleh budak liar yang tidak punya peri
kemanusiaan." "Kau boleh pelan jalan menyusul roh saudaramu...!"
memotong Lamhay Mo Lie, seraya angkat tangannya menepuk
bebokong cin Kiat, hingga si orang she cin jatuh semaput,
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ kontan ia memuntahkan darah hidup beberapa kali. Matanya
mencilak mengawasi kepada Lamhay Mo Lie dengan penuh
kegusaran, mulutnya bergerak-gerak seperti hendak
mengeluarkan perkataan, skan tetapi, tak bisa keluar. Matanya
pelan pelan telah berubah layu dan jiwanya telah melayang
menyusnl roh Kwee Liang yang telah jalan lebih dahulu, suatu
kematian yang membawa penasaran karena tertipu oleh
kecantikan. Lantaran main-main demikian, maka Lamhay Mo Lie
terlambat menoloug Kwee cu Gie.
Kalau ia cepat membereskan jiwanya Kweee Liang dan cin
Kiat, mungkin Ang Hoa Lobo urung mendapat kenikmatan dari
Kwee Cu Gie, Namun, semua sudah menjadi guratan nasib. Ang
Hoa Lobo yang merindukan Kwee cu Gie sejak usia dua puluh
empat tahun, baru sekarang dapat melampiaskan rasa rindunya
setelah memasuki usia setengah abad, itupun rupanya sudah
ditakdiikan yang Maha Kuasa...
Lamhay Mo Lie berdamai dengan suaminya untuk memasuki
lubang kemana Ang Hoa Lobo telah melenyapknn dirinya.
"Satu kali kita sudah kena kejebak, kita jangan sampai kena
kejebak kedua kalinya," kata Kwee cu Gie. "Maka, menurut
pendapatku, apa tidak lebih baik kita tangkap salah seorang
anak buahnya Teng Goat Go untuk dipakai sebagai penunjuk
jalan?" "Bagus, engko Gie, rupanya kau jadi pintar setelah mendapat
pil pahit!" kata Lamhay Mo Lie ketawa manis-
Kwee cu Gie merangkul dan menyium isterinya yang cantik.
"Eh, eh, apa obat perangsang Goat Go masih belum hilang?"
Lamhay Mo Lie berkelakar.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Memang kau ini paling pintar menggodai orang..,," kata
Kwee cu Gie, seraya menekankan bibirnya kepada sepasang
bibir isterinya yang merah delima hingga dua pasang bibir
melekat sukar dipisahkan.
Lamhay Mo Lie meronta ronta untuk kemudian menjadi
jinak. Ia merasa bahagia suaminya masih terus menyala dalam
hal asmara. meskipun usianya sudah mendekati lima puluhan.
"Kau masih seperti pengantin baru saja, engko Gie...," kata
Lamhay Mo Lie, seraya mendorong tubuhnya sang suami.
Pelan-pelan Kwee cu Gie melepaskan rangkulannya
"kau sangat cantik, adik Ing," kata Kwee cu Gie sambil
menowel pipi orang "Siapapun tidak menjadi bosan
melihatnya." Lam hai Mo Lie jebikan bibirnya, kemudian ia ajak suaminya
keluar dari kamar untuk menangkap salah satu orangnya Ang
Hoa Lobo. Diluar keadaan sepi, tidak seorangpun kelihatan jalan.
Mereka jadi sangat heran, lalu menyelidiki lebih jauh. memang
keadaan dalam markas berandal itu yang tadinya sangat ramai
sekarang berubah menjadi tempat mati. tidak seorangpun
berandal yang tampak berjalan. Semuanya sudah pada kabur,
meninggalkan tempat itu. Kemana perginya mereka" Rupanya mereka telah mendapat
kisikan dari Ang Hoa Lobo, maka semuanya telah pada kabur,
menitnggalkan tempat itu.
Lamhay Mo Lie lalu mngajak Kwee cu Gie untuk memasuki
saja lubang di tembok, ingin tahu ia kemana Arg Hoa Lobo
telah melarikan diri"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kwee cu Gie mau tidak mau harus menurut pada isterinya,
kalau tidak ia dikatakan satu pengecut.
Dalam lubang itu merupukan lorong yang panjang dan
menembus keluar pada sebuah tebing yang letaknya jauh dari
markas berandal. Disana Kwee cu Gie dan isterinya tidak
melihat apa-apa kecuali tebing yang terjal. Lubang keluar dari
jalan itu tertutup dengan pohon-pohon yang merambat,
sehingga sepintas lalu orang tidak menduga kalau disitu ada
lubang yang dapat menembus masuk ketempatnya kawanan
berandal. Lubang ini telah dibuat dengan susah payah oleh cin
Kiat dan Kwee Liang, ialah untuk melarikan diri manakala
markasnya diserbu musuh kuat. Didalamnya tidak ada jebakan
atau perangkap apapun, tidak ada alat-alat rahasia yang
membuat orang yang jalan kena kecantol.
Mereka masih penasaran orang begitu banyak pada lari
kemana" "Engko Gie, aku tidak percaya semuanya sudah lari jauh,
bagaimana kalau kita kejar dan menanyakan kemana larinya
Teng Goat Go?" berkata Lamhay Mo Lie pada suaminya.
Kwee cu Gie setuju. "Tapi. adik Ing, apa kita tidak lebih baik
kembali dulu ketempat berandal, kita cari tahu lebih jauh
tempat itu, siapa tahu ada orang yang mengumpat dan kita
dapat pergoki, dengan begitu kita tak usah mengejar-ngejar
mereka." Lamhay Mo Lie mengiakan. Suami isteri itu telah kembali dengan menempuh loronglorong
tadi, tapi alangkah kagetnya mereka ketika sampai
diujung lubang ditembok sudah tertutup, sementara anakanakan
yang merupakan alat membuka lubang-sudah dirusak
orang. Maka tak dapat mereka keluar dari situ.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Cepat-cepat mereka balik lagi dengan maksud hendak keluar
melalui tebing yagg terjal, tapi disini kembali mereka kaget,
lubang telah tertutup dengan batu besar-Mereka coba kerahkan
tenaganya untuk mengisarkan batu yang menutupi lubang, tapi
sia sia saja, batu itu terlalu besar dan berat bukan main.
"Celaka, akhirnya kita mati juga...," keluh Lamhay Mo Lie.
Hatinya si Hantu Wanita dari Lamhay sangat gemas kepada
bekas muridnya. Ang Hoa Lobo, yang membuat ia menemukan
kesulitan itu. "jangan putus harapan dulu, adik ing," menghibur Kwee cu
Gie. "Belum tentu kita mati konyol dalam goa ini."
"Sudah terang tidak ada jalan keluar. kau masih mengharap
apa lagi?" kata Lamhay Mo Lie mendongkol. "Semua ini adalah
perbuatau si sundal keparat itu, sayang aku harus mati dengan
cara penasaran begini, tidak bisa menggerogoti tubuhnya
dulu!" Kwee cu Gie tidak bisa kata apa-apa, hanya dengan halus ia
menghibur kepada isterinya yang berwatak keras. Dalam lorong
itu keadaan gelap giiita, mereka dapat berjalan pulang pergi
dari situ kelain ujung hanya mengandalkan matanya yang
tajam berkat Iweekangnya yang tinggi.
Suami isteri itu duduk mendeprok menantikan datangnya
sang fajar. Mereka mengharap ada penerangan yang
menembus masuk. supaya mereka dapat memperhatikan pada
sekitarnya lorong yang panjang itu.
Mereka berdiam dengan tidak mengucapkan kata kata lagi,
masing-masing terbenam dalam pikiran yang kalut menemukan
kesulitan tidak bisa keluar dari lorong yang gelap itu.
Kupingnya suami isteri itu tajam, hatinya tiba-tiba


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terperanjat mendengar ada suara orang menghela napas.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Engko Gie, bukan hanya kita saja disini, masih ada orang
lain, apa kau dengar elahan napas birusan?" kata Lamhay Mo
Lie perlahan. "Aku sudah dengar, adik Ing," sahut sang suami. "Mari kita
dengarkan lebih jauh dari mana datangnya elahan napas tadi?"
Lamhay Mo Lie pasang pula telinganya.
"Engko Gie, kalau tidak salah, elahan napas itu datangnya
dari sebelah kanan kita, apa pendengaranku tidak keliru?"
"Kau benar, adik Ing. Mari kita coba lihat siapa disana?"
suami istri itu bangkit dari duduknya dan berjalan ke tempat
orang tadi menghela napas. Makin nyata elahan napas orang
itu, ketika mereka datang menghampiri.
Keadaan ada gelap, tidak mudah mengenali orang, meskipun
matanya suami isteri itu tajam dan sudah dilatih baik melihat
dalam kegelapan. Mereka lihat tidak jauh dari mereka ada seorang laki.laki
sedang duduk menyandar pada dinding goa, orang itulah yang
telah menghela napas tadi.
"Locianpwee, kau juga terkurung disini?" tiba tiba Kwee cu
Gie menanya. "Kau siapa?" orang itu balik menanya.
"Aku Kwee cu Gie dengan isteri di-jebak masuk dalam goa ini
dan sekarang kami tak dapat keluar lagi."
"Kwee cu Gie?" orang itu mengulangi, lantas termenung
seperti mengingat-ingat. "Ya. Kwee cu Gie namaku yang rendah," berkata pula Kwee
cu Gie. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Bukankah kau adalah Kwee Cu Gie Tay hiap yang namanya
tersohor?" tanya orang itu.
"Aku benar ia-nya. cama orang terlalu berkelebihan
menyohorkan namaku."
"Bagus, mari duduk dekat sini."
Kwee cu Gie pegang tangan isterinya dan diajak duduk
berhadapan dengan orang itu.
Meskipun dalam gelap, suami isteri itu dapat melihat orang
itu buntung kedua kakinya, wajahnya tidak begitu nyata.
"Kalian datang kemari ada urusan apa?" tanya orang itu.
Kwee cu Gie tuturkan dengan ringkas kedatangannya, mulamula
mau menolongi orang yang minta-minta tolong, namun,
belakangan kenyataan bahwa permintaan tolong itu hanya
berupa jebakan saja, hingga mereka suami isteri menemukan
kesulitan. "Locianpwee dalam goa ini sudah berapa lama?" tanya Kwee
cu Gie, setelah ia menuturkan riwayatnya.
"Usiaku baru masuk setengah abad, mungkin umurku tidak
berjauhan dengan kau, Kwee Tay hiap. Makanya kau jangan
panggil aku Locianpwee."
Kwee cu Gie ketAwa ngakak. "Baik, baik!" sahutnya. "Siapa
nama saudara yang terhormat?" berkata Kwee cu Gie.
"Aku she Tan nama Him Tun, " jawab orang itu.
"Apa saudara ada hubungan familie dengan Tan Him Mian,
ahli bangunan di kota Gakwan?"
"Him Mian adalah adik misanku, ia sekarang masih tinggal di
kota Gakwan." TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Bagus, bagus," kata Kwee cu Gie. "Aku kenal dengan
saudara Him Hian tatkala ia menborong bangunan seorang
cabang atas diluar kota Gukwan, ia telah bertengkar dengan si
jagoan yang hendak menyikut pekerjaannya, akulah yang
campur tangan sehingga urusan telah dapat didamaikan."
"Ya, urusan itu aku juga dapat dengar dari saudara
misanku," sahut Him Tun.
"Sekarang aku mau tahu Tan-heng bisa ada disini dan kedua
kaki Tan heng buntung. api sebabnya?" tanya Kwee cu Gie
kepingin tahu. Tan Him Tun menghela napas sebelumnya menjawab.
"Kwee heng," katanya kemudian "Saudaraku Him Bian ada
ahli bangunan. aku juga ada ahli bangunan, cuma bedanya ia
tinggal di kota dan aku tinggal didusun. Aku telah diminta oleh
Kwee Liang untuk membangun terowongan disini, ialah tempat
melarikan diri kawanan berandalnya tatkala kepepet oleh
musuhnya. Aku tidak tau kalau Kwee Liang dan Tan Kiat itu ada
sangat jahat, maka aku bekerja untuk untuk mereka. Dengan
beberapa pembantuku, aku telah bangun terowongan ini
sampai selesai. Setelah beres, dua kepala berandal itu telah
menjamu kami, katanya untuk menghaturkan terima kasih
untuk bantuan kami yang berharga itu..."
Tan Him Tun hentikan bicaranya sebentar karena suaranya
menjadi parau tiba-tiba. rupanya ia sangat berduka untuk
melancarkan ceritanya. Kwee cu Gie dan isterinya tidak mendesak, mereka dengan
tenang menanti si orang she Tan meneruskan penuturannya.
"Tapi, apa Kwee heng bisa duga perjamuan itu perjamuan
apa?" Tan Him Tun melanjutkan ceritanya. "Perjamuan itu
adalah perjamuan maut, pembantu-pembantu yang turut
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ membangun jalan rahasia telah mati diracuni, hanya aku sendiri
yang dikasi tinggal hidup. Katanya, untuk mengenangkan
jasaku sebagai ahli bangunan, mereka tidak ingin melihat aku
buru buru mati. Aku ada harapan lolos dari kematian
mendengar omongannya itu, tapi, apa celaka, aku lolos dari
kematian tapi tidak lolos dari kesengsaraan, kedua kakiku
mereka telah kutungi dan kemudian dijebloskan diriku dalam
terowongan yang aku bangun ini. Kwee-heng, dan Toaso, coba
kalian pikir, apa mereka itu tidak kejam...?"
Sampai disini Tan Him Tun kembali hentikan ceritanya,
diseling oleh tangisannya seperti anak kecil, hingga Kwee cu
Gie dan isterinya sangat kasihan.
"Tan Toako," menghibur Lamhay Mo Lie. "Kau tak usah
penasaran, sebab kedua musuhmu itu sekarang sudah ada di
neraka untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya."
"Hah! Apa iya?" Tan Him Tun terkejut.
Lamhay Mo Lie menutur singkat, bagaimana dua orang jahat
itu telah menemui ajalnya, hingga si buntung menjadi
kegirangan. Ia angkat kedua tangannya bersoja, katanya:
"Tuhan telah mengirim Toaso kemari untuk mengambil jiwanya
dua orang jahat itu. Oh, sunggnh aku merasa sangat girang,
meskipun sekarang jiwaku direngut malaikat elmaut. Oh,
Toaso, aku sangat berterima kasih kepadamu..."
"Kau tak uisah mengucapkan terima kasih padaku, sebab aku
mengirim mereka pulang ke neraka bukan sengaja
membalaskan sakit hatimu, tapi dengan cara kebetulan saja,
rupanya mereka panya kejahatan sudah meluap dari
takarannya." Lamhay Mo Lie merendah.
"Sudah lima tahun aku disiksa begini oleh mereka. maka
kabar tentang kematian mereka benar benar telah membuat
aku sangat kegirangan," Tan Him Tun menyatakan puasnya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Tan heng,kami memang hendak membasmi mereka, cuma
sayang kami telah terjebak dalam terowongan ini, apakah Tanheng
barangkali tahu lain jalan untuk kami dapat keluar diri
sini?" Kwee cu Gie mohon penunjuk si ahli bangunan.
Tan Him Tun termenung sebentar.
"jalan lain ada, cuma saja sekarang dijaga oleh kawanan ular
berbisa, hingga sangat sukar untuk melaluinya," kata Tan Him
Tun. "Dimana itu letaknya Tan Toako?" tanya Lamhay Mo Lie
kegirangan. "Kami membangun terowongan ini cukup lebar dan luas,
dapat menampung dua tiga ratus orang manakala perlu. Kalau
Kwee heng berjalan dari sini tiga puluh tindak kedalam, segera
akan menemukan tikungan kearah kiri, Kwee-heng jalan disini
kira tiga puluh tindak ketemu dengan tikungan kearah kiri juga,
jalan disini lima belas tindak, ketemu tikungan kearah kiri dan
kanan, Kwee heng jangan mengambil yang kiri, tapi yang
kanan, jalan terus, jangan menghiraukan segala tikungan yang
ditemuinya, nanti Kwee-heng menemui sebuah rawa yang
cukup lebar yang didepannya penuh dengan ular berbisa.
Disinilah kita menemukan kesukaran, sebab kalau rawa ini
dapat dilewati, kita lantas dapat menembusi jalan keluar dari
terowongan ini, yang dimulutnya tertutup oleh air terjun..."
Perkataan Tan Him Tun yang panjang lebar telah
diperhatikan betul oleh Lanhay Mo Lie. Ia mencatat dikepalanya
betul-betul. "Engko Gie, masih ada harapan kita hidup!" katanya gembira
kepada sang suami. Kwee cu Gie mengerti isterinya kegirangan, tapi ia sendiri
masih ragu-ragu untuk melewati rawa ular itu bagaimana"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Apa Tan heng tidak ada ingatan untuk keluar dari sini?"
tanya Kwee cu Gie. Tan Him Tun ketawa tawar. "Kwee-heng, aku seorang cacad
begini, apa gunanya aku keluar dart tempat ini" Asal aku sudah
tahu bahwa kedua musuhku sudah binasa, hatiku sudah
merasa sangat senang."
"Tan-heng, kau jangan berkata begitu, apa memangnya kau
sudah tidak punya sanak familie lagi" Anak isterimu tentu masih
mengharap akan pulangmu, apa tidak begitu?"
Tan Him Tun termenung-menung mendengar perkataan
Kwee cu Gie. Ia memang ada mempunyai anak isteri, malah masih ada
punya orang tua perempuan, Ingin ia menemukan kembali
mereka. Lalu dengan menghela napas, ia berkata: "Kwee-heng,
aku tidak bisa jalan, cara bagaimana aku dapat ikut sama-sama
dengan kalian keluar!"
Kwee cu Gie ketawa ngakak. "Tan-heng, kau tidak bisa jalan
bukannya soal, sebab aku juga tidak akan suruh kau berjalan
sendiri." Tan Him Tun kegirangan, sebab ia mengerti bahwa Kwee cu
Gie akan memondongnya keluar dari terowongan yang
membuat ia menderita lima tahun lamanya. Ia berkata: "Kweeheng,
kau sangat baik entah dengan apa aku harus
mengucapkan terima kasihku."
"Tan heng, kau jangan berkata demikian, sebab tanpa kau
yang menunjukkau jalan, bagaimana aku suami isteri, dapat
keluar dari terowongan ini?"
"Sudah, kalian jangan banyak omong yang tidak berguna,
mari kita berangkat!" menyelak Lamhay Mo Lie yang sudah
tidak sabaran. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kwee cu Gie lalu ulur tangannya meraih Tan Him Tun dan
dipondongnya. Pakaian Tan Him Tun yang tidak tukar-tukar menyiarkan bau
tidak enak bagi hidungnya Kwee cu Gie dan Lamhay Mo Lie,
tapi mereka tidak menghiraukan itu, karena mereka menolong
orang yang memberikan pertolongannya.
Dengan petunjuk-petunjuk dari Tan Him Tun, Lamhay Mo Lie
tidak usah menggunakan otaknya untuk memilih jalanan yang
diterangkan tadi oleh Tan Him Tun. Sebentar saja mereka telah
menemukan rawa ular. Rupanya matahari diluar goa sudah naik tinggi, maka
keadaan dirawa itu ada juga penerangan yang menembus
masuk, hingga Lamhay Mo Lie dan dua kawannya dapat lihat
banyaknya ular yang ada dalam rawa itu.
"Sungguh banyak ular dalam rawa ini," kata Lamhay Mo Lie.
"Begini banyak ular yang mencegat perjalanan kita,
bagaimana kita dapat meneruskan perjalanan?" kata Tan Him
Tun dengan suara putus harapan.
"Kau jangan takut, Tan-heng, lihat isteriku nanti kasi
pertunjukkan yang bikin kau terbelalak heran..," menghibur
Kwee cu Gie. Lamhay Mo Lie deliki matanya yang bagus kepada suaminya
yang dibalas dengan senyuman mesra, hingga sang isteri juga
ikut bersenyum. Keadaan sunyi senyap, ratusan ular seperti saling membelit
satu dengan lain berkumpul dalam rawa itu. Memang juga
sangat menakutkan, jangankan orang yang baru melihat ular,
sedang yang sudah biasa juga pasti akan berdiri bulu kuduknya
melihat ular yang demikian banyak jumlahnya. dan pada
menjulurkaa lidahnya menakutkan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Tampak Lamhay Mo Lie dudak bersemedhi, sebentar lagi
dari mulutnya yang mungil telah mengeluarkan suara, desisan
aneh. Mula-mula pelan, tapi makin lama makin keras desisan
itu, membuat ratusan ular itu terkaget dan pada bergulunggulung
kepinggiran seakan-akan mengasi jalan untuk orang
lewat. "Lekas jalan!" sefu Lamhay Mo Lie pada suaminya.
Kwee cu Gie tidak sampai disuruh dua kali, dengan
kecepatan kilat, ia telah jalan pada jalan sempit yang diberikan
oleh kawanan ular tadi. Tan Kim Tun yang berada dalam pondongannya telah
memejamkan matanya dengan ketakutan, diam-diam ia telah
berdoa supaya perjalanannya selamat.
Belum jauh Kwee cu Gie jalan, tampak Lamhay Mo Lie mulai
bangkit dari duduk bersemedhinya dan ia juga telah jalan
melalui jalanan sempit tadi. Dalam tempo pendek suami isteri
itu telah melalui rawa ular berbisa dengan selamat.
Kapan Lamhay Mo Lie dan suaminya sudah berada ditempat
yang aman, kawanan ular itu pada berkumpul dan bergulunggulung
pula seperti tadinya. "Sungguh mengerikan!" Tan Him Tun mengeluh, ketika
dapatkan dirinya sekarang sudah aman. "Syukur Toaso
mempunyai kepandaian luar biasa, yang membikin kawanan
ular itu mengalah mengasi jalan bagi kita, kalau tidak, dengan
apa kita bisa melaluinya" Oh, betul betul mengerikan..!"
Lamhay Mo Lie hanya ketawa saja mendengar Tan Him Tun
mengoceh. Perjalanan diteruskan. Tidak lama, mereka telah sampai


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pada mulut terowongan yang telalang oleh tirai air terjun.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Dengan mudah Kwee cu Gie dan Lamhay Mo Lie telah keluar
dari terowongan yang gelap gulita itu.
Suami isteri itu merasa nyaman telah menghirup pula udara
yang segar. Lebih lebih Tan Him Tun yang lima tahun lamanya disekap
dalam terowongan yang gelap gulita, hatinya bukan main
girangnya, hanya matanya rada rada asing ketemu matahari
pula. Ia harus membiasakan untuk beberapa lamanya, supaya
menjadi biasa dengan cahaya matahari yang menyilaukan
matanya. Pertolongan Kwee cu Ge dan isterinya tidak sampai di luar
terowongan saja, tapi Tan Him Tun telah diantar sampai
dirumahnya. Disamping berduka melihat keadaannya Tan Him Tun yang
buntung kedua kakinya, keluarga si ahli bangunan telah
menyambut dengan gembira pulangnya Tan Him Tun. Mereka
sangat hormat kepada Kwee cu Gie dan isterinya, malah isteri
dan anak-anaknya Tan Him Tun telah menjatuhkan diri berlutut
didepannnya Kwee cu Gie dan Lamhay Mo Lie untuk
mengucapkan terima kasihnya telah menolong Tan Him Tun.
Sementara itu Tan Him Tun diangkut kebelakang oleh
keluarganya untuk di-kasi mandi dan ditukari pakaian baru,
beberapa keluarga Tan Him Tun telah menemani Kwee cu Gie
suami isteri duduk kongkouw. Atas pertanyaan, Kwee cu Gie
menuturknn dengan singkat tentang pertemuannya dengan Tan
Him Tun dalam terowongan.
Kwee cu Gie dan isteri mendapat suguhan ala kadarnya. tapi
cukup menyenangkan untuk menangsel perutnya yang sudah
lapar. Pada malam harinya, telah diadakan perjamuan spesial
untuk menghormat suami isteri itu, hingga Kwee cu Gie dan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Lamhay Mo Lie dapat merasakan lezatnya barang makanan
yang dihidangkan. Atas permintaan dari tuan rumah yang sangat. Kwee cu Gie
dan isteri tak dapat menolak, mereka telah menginap
dirumahnya Tan Him Tun. Selama lima hari perjalanan suami isteri ini tertunda karena
Tan Him Tun dan keluarganya memaksa untuk mereka tinggal
lama-lama dirumahnya. Dengan berat akhirnya mereka telah berpisahan juga...
o oOdwOo o BAB-66 KWEE IN setelah berpisah dengan Yap-chungcu dan isterinya
telah meneruskan perjalanannya ke Sin-Coa.tong. Sampai suatu
hari sudah remang remang gelap, tiba-tiba ia lihat ada dua
sosok bayangan saling kejar. Ia perhatikan, ternyata yang
dikejar adalah seorang gadis jelita, yang mengejarnya adalah
seorang pemuda cakap. "Enciku yang manis, asal kau jangan lari masuk dalam
goamu, kemana juga aku akan kejar kau sampai dapat!"
terdengar si pemuda berkata kepada si gadis.
"Kau budak kurang ajar, saban hari selalu menggodai aku
saja, apa tidak kenyang sudah punya dua nyonya" Hm! Dasar
laki-laki rakus." balas kata si gadis sambil terus lari ketakutan
kena dicandek si pemuda yang mengejarnya.
"Mana bisa mereka disamakan dengan kau, Enciku manis,
mereka bukan bangsaku, mana enak sehari-hari galang gulung
dengan mereka" Dengan kau baru enak campur gaul sehariTIRAIKASIH
WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ hari sebab kau adalah bangsaku, Enciku manis..., jangan kau
menjauhkan diri dariku..."
Pemuda itu berkata sambil enjot tubuhnya melayang
melewati si gadis yang sedang lari kencang, ia turun persis
didepan si gadis, hingga si gadis berdiri bengong melihat tiba
tiba saja si pemuda sudah berada didepannya.
Kwee In tertarik dengan kelakuan mereka itu. ia diam-diam
menonton apa yang akan terjadi lebih jauh. Ia dengar si
pemuda berkata: "Enciku yang manis, kau mau lari kemana
sekarang" Sudah sekian lama aku merindukan dirimu, selalu
kau tidak mengacuhkan, kali ini biar bagaimana kau akan
menjadi isteriku...."
Si gadis dengan gngup menjawab: "Coa ong, kau jangan
terlalu mendesak padaku. Nanti, apabila Sute'ku kembali akan
kuadukan perbuatanmu yang kasar terhadapku, baru kau nanti
tahu rasa dihajar oleh Suteku!"
"Siancu, kasihanilah padaku yang menanggung rindu sekian
lamanya. Kalau kau menolak cintaku, bsnar-bsnar kau sangat
kejam. cintaku yang bcsar terhadap dirimu akan kubawa mati
dengan penasaran sekali."
"Coa-ong, bukannya aku kejam padamu, sekarang belum
sampai waktunya perjodohan kita, kalau dipaksakan, kita nanti
bisa menemukan kesulitan."
"Bagaimana aku bisa tahu hal demikian?"
"Kau berjodoh denganku setelah aku menjadi janda."
"Oh, kenapa begitu " Siapa lelaki itu yang akan menjadi
pasanganmu?" "Aku tidak bisa mengatakan, sebab itu adalah rahasia alam."
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kwee In yang mendengar percakapan mereka menjadi
terkejut. Ia tidak menduga kalau dua manusia itu adalah
siluman ular. Si pria adalah Coa-ong yang menculik dua
gadisnya Yap chungcu dan yang wanita adalah Sucinya,
penjaga goa maut. Bila dilihat Coa-ong ada demikian
mendesak, terang Coa ong sangat mencintai Sucinya itu,
Semakin tertarik hatinya Kwee In, maka ia mendengarkan
lebih jauh pembicaraan mereka. Terdengar Coa-ong berkata
pnla: "Siancu, sampai kapan aku harus menantikan kau untuk
menjadi isteriku?" "Kau harus menanti sampai tiga tahun, sejak pertemuan kita
ini. Harap kau bersabar, setelah mana kita bisa hidup sebagai
suami isteri dengan tidak menemukan kesulitan apa apa. Kau
jangan cemburu, sebab sudah ditakdirkan aku harus berjodoh
dengan manusia dulu, baru aku berjodoh dengan kau..."
Coa-ong termanggu-manggu mendengar perkataan Siancu.
Dilain pihak, Kwee In pun berpikir, siapa manusianya yang
akan menjadi jodohnya Siancu, sebelum sang Suci berjodoh
dengan Coa-ong" "Siancu, ini tidak benar," Kwee In dengar pula Coa-ong
berkata. "Aku sangat merindukan kau, bagaimana aku harus
menanti begitu lama?"
"Kau jangan tertesa-gesa, Ini untuk kebaikan kita bersama.
Kalau kita memaksakan jodoh kita, kita tidak akan terhindar
dari hukuman alam yang mengerikan."
"Hukuman apa itu?"
"Kematian yang mengenaskan."
Coa-ong terkejut. Ia menatap wAjah Siancu yang cantik
jelita. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Perawakan badannya Siancu tidak berjauhan dengan Bwee
Hiang, serba padat dan kencang menggiurkan. Ia mengenakan
pakaian Warna biru muda dengan plat putih bagian lehernya.
rambutnya dikonde tinggi mancung. dimana tertancap
setangkai kembang yang indah warnanya, sepasang antinganting
dikedua belah telinganya telah menambah
kecantikannya hingga mempesonakan Coa-ong yang
menatapnya. Siancu bersenyum-senyum melihat Coa-ong terpesona oleh
kecantikannya. "Coa ong, kau mengagumi kecantikanku, bukan?" tanya si
jelita. Coa ong tidak menjawab. ia hanya aanggukkan kepala
ketawa. Dandanannya Coa ong seperti orang terpelajar, Wajahnya
yang cakap. bagaimanapun tak dapat dilupakan oleh Siancu.
Sepasang muda mndi itu memang ada setimpal jikalau
menjadi suami isteri. Kwee In tiba-tiba terkejut melihat wajah Coa-ong yang mirip
dengan encinya sendiri. Ia jadi ingat pada hari itu ia dikeroyok oleh orang-orangnya
Yap cungcu lantaran dikira ia adalah Coa-ong. Ia baru percaya
tuduhannya mereka itu benar, karena wajahnya mirip sekali
dengan Coa-ong. Tampak Coa ong mendekati si gadis. tangannya memegang
tangan Siancu yang halus dan digenggamnya penuh rasa rindu.
"Siancu, apakah kau tidak kasihan kepadaku" keluh Coa-ong
seperti memohon. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Aku kasihan kepadamu, makanya aku barusan bicara blakblakan,"
sahut Siancu. "Aku harus menanti tiga tahun, sama juga aku terhukum
menantimu. Siancu!" "Apa boleh buat, sebab itu untuk keselamatan kita berdua."
"Siancu, kau sangat cantik, mana bisa aku menanti sampai
begitu lama"..." kata pula Coa-ong, seraya tangannya menarik
tangan si gadis. Dalam sekejap saja Siancu telah berada dalam
pelukan Coa-ong. "Budak liar, kau jangan main-main terhadap Siancu!"
bentaknya, seraya mendorong tubuh Coa-ong, namun Coa-ong
telah pererat rangkulannya, hingga mereka jadi berkutat karena
Siancu ingin membebaskan dirinya, sedang Coa ong ingin
mendekap terus terusan. "Budak liar, kau tidak mengerti akan kata-kataku tadi" Kalau
kau berani melanggar guratan nasib, jangan menyesal kau
mampus siang-siang. Aku sendiri tidak ingin mampus siangsiang,
lekas lepaskan diriku!" Siancu berkata seraya berontakrontak
keras dari pelukan Coa-ong. Kwee In melihat Sucinya
hendak diperkosa menjadi marah, ia sudah hendak mencelat
keluar dari tempat sembunyinya, tapi batal, melihat Siancu
sudah dapat meloloskan diri dari pelukan Coa-ong dan lari
kencang pulang ke goa. Coa-ong mrnguber, tapi sia sia karena larinya Siancu ada
lebih kencang darinya dan ketika ia sampai di Sin-Coa-tong, ia
hanya dapat mengawasi keatas tebing sebab Siancu sudah
melenyapkan diri kedalam goanya. Coa-ong jerih untuk
mengejar masuk kedalam goa maut itu, maka ia hanya
keluarkan desisan ular berkali-kali seperti memanggil keluar
penghuni goa, akan tetapi Siancu tidak kelihatan muncul keluar
ditunggu sudah sekian lamanya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Coa-ong terpaksa meninggalkan tempat itu.
Diam-diam Kwee In telah menguntit dibelakang Coa ong,
yang pulang ke goanya. Kwee In diajak jalan kebeberapa jalanan yang tidak diinjak
manusia, melalui beberapa tikungan barulah sampai pada
sebuah goa yang tertutup dengan batu besar dari luar. Itu
adalah goa tersembunyi, pantasan tempo hari Kwee In dengan
diantar oleh orang orangnya Yap chungcu mencari goa Coa-ong
tidak kedapatan, sebab letaknya ditempat yang tidak bisa dikunjungi
oleh manusia dan banyak gerombolan-gerombolan
yang menyeramkan, hingga manusia takut lewat kesitu.
Tenaganya Coa-ong sangat besar, batu penutup goa yang
demikian besarnya telah dikisarkan dengan mudahnya. Ia
masuk dan batu itu dikisarkan lagi dari sebelah dalam, sehingga
kembali mulut goa tertutup rapat.
Kwee In tidak ada niat untuk mengganggu Coa-ong, ia
hanya perhatikan letak tempat goa itu, setelah itu, ia berlalu
dari situ. Sebenarnya kalau ia mau menolong dua gadisnya Yapchungcu
dapat ia lakukan tatkala itu, namun, ia tidak mau
lakukan, karena pikir bahwa mereka adalah isteri-isterinya Coaong
yang menyerahkan dirinya dengan suka-rela.
Ia kembali ke goa Sin Coa-ong.
Untuk memberitahukan tentang kedatangannya kepada sang
Suci, Kwee In telah mecabut serulingnya dan meniup sebuah
lagu yang terkenal oleh ular raksasa penunggu goa.
Suara seruling mengalun dipegunungan yang sunyi itu.
Suaasana malam membuat suaranya tambah nyata
terdengar dan meresap kedalam hati.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Tiba-tiba dari mulut goa nongol sebuah kepala ular yang luar
biasa besarnya dengan sepasang matanya menyorot seperti
lampu batery kearah Kwee In yang sedang duduk bersila
sembari meniup serulingnya.
Dengan satu lompatan enteng, ular raksasa itu tahu tahu
sudah ada dibawah dan merayap menghampiri Kwee In, segera
juga si bocah telah dililit dan dijilati oleh sang ular seluruh
wajahnya Kwee In diam saja, ia malah merasa hangat dililit
oleh ular raksasa yang menjadi Sucinya itu.
Beberapa kali napasnya sang ular mendesis dengan lirih
setelah puas menjilati mukanya Kwee In yang sedang meniup
seruling. Tiba-tiba seruling berhenti, Kwee In masih dililit terus oleh
sang ular raksasa. "Suci. aku memenuhi janjiku untuk datang pula kepadamu..."
kata Kwee In. Ular itu mendesis beberapa kali. "Aku akan
menemani Suci untuk beberapa lamanya dalam goa,
bagaimana?" tanya Kwee In, seraya balas memeluk ular yang
besar hampir seperti gulungan kasur itu.
Ular itu mendesis aneh dan segera menciumi lagi Kwee In,
seakan-akan kegirangan mendengar perkataan Kwee In tadi.
"Suci, kau lepaskan pelukanmu, kalau kau terus-terusan
begini, bagaimana Sutemu bisa pergi ke goa menemui kuburan
Suhu?" Ular itu mengerti akan kata-kata manusia, pelan pelan
lititannya mengendur dan Kwee In dapat bergerak pula.
Dengan beberapa kali lompatan saja ia sudah mendekati goa,
dari mana ia enjot tubuhnya mencelat dan menclok ditepi goa.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Sang ular yang kehilangan Sutenya telah mendesis seperti


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

marah, ia juga merayap dan menyusul Sutenya yang telah
melenyapkan diri kedalam goa.
Dengan enteng sekali ular raksasa itu telah apungkan
tubuhnya dan menclok ditepi goa, akan kemudian menyusul
masuk. dimana Kwee In kedapatan sedang berlutut didepan
kuburannya Kong In Sianjin, gurunya yang telah menurunkan
pelajaran It-sin-keng. "Suhu, terimalah hormat Tecu yang kembali datang
menyambangi Suhu," terdengar Kwee In telah berkata kata
didepan kuburannya Kong In Sianjin. "Tecu berniat tinggal
beberapa lama dalam goa ini dan ingin mengapalkan lebih
dalam It-sin-keng, harap Suhu memberi ijin kepada Tecu.
Mohon Suhu memberi banyak petunjuk kepada Tecu. untuk
perjalanan hidup Tecu terlebih jauh. Perjalanan yang sudah
Tecu temui, banyak kegagalan gadis-gadis yang telah menjadi
calon isteri Tecu semuanya telah lolos dari tangan Tecu, mohon
selanjutnya, Tecu dapat petunjuk Suhu menemukan jodoh
Tecu, sebagai kawan hidup Tecu..."
Setelah menghaturkan hormat kepada Suhunya, Kwee In
lantas bangkit dan menghampiri dinding goa dimana ada
lubang tempat menyimpan buku mujijad (It sin-keng). Dengan
menggunakan caranya dulu ia pertama kali menemukan lubang
rahasia itu, Kwee In dengan mudah dapatkan buku
ditempatnya. Ia keluarkan, lalu dibawa kedepan kuburan
suhunya, kembali ia berlutut dengan kitab mujijad ditaruh
didahinya, ia kembali memohon ijinnya sang guru untuk
meyakinkan pula It-sin-keng.
Setelah itu, ia kembali ketempat Kong in Sanjin bersemedhi,
ialah sebuah dipan batu yang sangat dingin kalau diduduki,
Kwee In yang sudah biasa, tidak merasakan kedinginan pula, ia
duduk dan mulai membuka lembaran lembaran kitab yang ia
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ masih perlu apalkan pula. Sejak itulah ia mulai tekun belajar
dan memindahkan semua isinya kitab kedalam otaknya yang
cerdas. Sebagaimana biasa, si ular raksasa yang menjadi Sucinya
yang telah menyediakan buah-buahan saban hari. untuk Kwee
In tangsel perutnya diwaktu lapar Kwee In paling suka belajar
maka setelah kembali ia berhadapan dengan It-sin keng. ia
telah melupakan segala galanya dan pikirannya dipusatkan
kepada kitab ajaib itu- Tentang Sucinya telah bisa mengubah dirinya sebagai
manusia, sebagai gadis cantik jelita, sama sekali dilupakan oleh
Kwee In. Apalagi tentang Bwee Hiang, Eng Lian dan Leng Siong
yang telah menyakiti hatinya, sama sekali ia tidak pikirkan.
Hanya kadang-kadang ia teringat akan ibunya dan ayahnya
yang ada di Coa-kok. Pikirnya, mereka tentu mengharap harap
akan pulangnya ia ke Coa kok. Ia berjanji, manakala ia sudah
beberapa lama bertapa dalam goa itu, dan menjadikan dirinya
seorang jago tanpa tanding berkat pertolongan It sin keng, ia
menjenguk ayah dau ibunya di Coa-kok.
Demikian tekun Kwee In meyakinkan It sin keng, hingga
beberapa bagian yang belum masuk betul dalam otaknya,
sekarang sudah dapat diapalkan dengan baik dan tercatat
dalam otaknya, hingga Kwee In sangat kegirangan.
Pada suatu malam, cuaca ada gelap. Angin pegunungan
meniup dengan santer dan menghembus masuk juga kedalam
goa. Kwee In dikala itu tengah bersemedhi dengan badan
telanjang, hanya mengenakan celana pendek saja. Itu
kebiasaan Kwee In, diwaktu bersemedhi, badannya hampir
telanjang bulat. Ia tidak merasakan kedinginan, meskipun ia
duduk diatas dipan batu yang hawanya sangat dingin seperti
es. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Tiba-tiba ia rasakan wajahnya dan badannya disentuh sentuh
oleh barang halus. ia tidak menghiraukannya. sebab ia pikir
yang mengganggu itu adalah Sucinya. Kebiasaan sang Suci
suka mengganggu tengah ia bersemedhi, seakan akan kesepian
ingin ditemani. Bukannya sekali dua kali badannya kena dililit
oleh ular raksasa itu dan wajahnya Kwee In dijilati tengah Kwee
In bersemedhi. Maka, kali ini ada barang halus yang menyentuh-nyentuh
wajah dan badannya, ia tidak hiraukan. Namun, pelan-pelan ia
jadi merasa aneh, sebab sentuhan itu bukannya bau-an ular,
tapi seperti tangan manusia yang mengusap-usap wajahnya, Ia
heran saja, tengkuknya dan badannya yang lain. juga terasa
hawa hangat dari benda yang menyentuh itu.
Tiba tiba saja saat itu ia membayangkan satu gadis jelita
didepannya. ialah sang Suci yang telah berubah menjadi
manusia dan sedang bercakap-cakap dengan Coa-ong. Dalam
wujud manusia, sang Suci benar-benar sangat cantik dan
menggairahkan tubuhnya yang serba padat dan kencang
seperti enci Hiangnya. Tidak baik kalau ia main-main dengan sang Suci, maka
seberapa bisa bayangan sang Suci dalam wujud manusia yang
berbayang saat itu dikelopak matanya ia usir pergi. Namun,
diusir bagaimana juga, kelihatannya si cantik tidak mau pergi,
malah saban-saban bersenyum genit kearahnya, hingga Kwee
In berdebaran hatinya. Bau harum berbareng telah menusuk hidungnya.
"Celaka...!" pikirnya. "Suci datang menggoda, bagaimana
aku mengelakkannya...?"
Sementara itu ia rasakan jidatnya disentuh benda lunak dan
halus, bau wangi makin menusuk hidungnya, hingga Kwee In
tak berkuasa untuk memejamkan matanya terus. Pelan pelan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ dibukanya, astaga.., benar saja si jelita didekatnya tengah
mencium jidatnya. "Kau siapa, nona?" tanya Kwee In tiba-tiba, hingga si jelita
jadi kaget, lekas lompat mundur, tapi ia berdiri dengan paras
berseri-seri kearah Kwee In.
"Aku adalah penghuni dari goa tidak jauh dari sini," jawah si
jelita. "Aku kebetulan lewat sini, aku dapatkan kau sedang
bersemedhi. Kau ada sangat cakap dan gagah maka aku telah
mengganggu kau tengah bersemedhi, harap kau suka
maafkan..." Kwee In kenali si jelita adalah Sucinya. tapi ia berlagak pilon.
"Tengah malam nona datang kesini. menemui seorang
pemuda, apakah tidak takut nanti orang menceritakan tentang
kejelekan diri nona?" berkata Kwee In.
"Aku tidak perdulikan cerita orang, asal hatiku menghendaki
apa apa tidak seorangpun yang dapat mencegahnya," sahut si
gadis ayu seraya mengerlingkan matanya.
Kwee In memuji gadis didepannya benar-benar cantik,
melebihi tiga gadisnya yang ia kenal, cuma sayang ia adalah
Sucinya, ia tidak berani kurang ajar.
"Kau menghendaki apa datang kemari?" tanya Kwee In.
"Aku kesepian, ingin aku ditemani kong-kouw," sahut si
jelita. "Nona siapa namanya?" tanya Kwee In, geli dalam hatinya
melihat sang Suci main sandiwara didepannya.
"Aku bernama Sian cu," sahut si jelita sambil ketawa manis.
Ia menghampiri Kwee In, tiba tiba saja merangkul, dan
berkata: "Kau tanyakan orang punya nama ada apa sih.?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kwee In hendak berontak dari rangkulan si jelita, tapi bau
harum yang menusuk hidungnya telah menimbulkan perasan
aneh, ia jadi segan berontak, malah jadi senang ketika
hidungnya si cantik yang bangir menggesek-gesek pada
pipinya. "Kenapa kau tanya nama orang, ada apa sih" Kenapa kau
Lencana Pembunuh Naga 13 Pendekar Bayangan Setan Karya Khu Lung Kitab Pusaka 6
^