Pencarian

Manusia Harimau 4

Manusia Harimau Karya S B. Chandra Bagian 4


Semalam suntuk dia tidur di sana dengan hasil culikannya.
Tiada makan, tetapi dapat minum dari gentong yang berisi air sumur di rumah itu.
la meminta agar ia dijadikan manusia kembali untuk dapat menjalankan siasatnya.
Permintaannya terkabul. Pagi hari dia keluar dengan mengenakan pakaian yang agak
kebesaran. Kepunyaan pemilik rumah. Dia pergi beli sarapan. Nasi rames untuk Adham, dua
sisir pisang dan makanan lainnya. Dia sendiri telah makan sop kaki kambing yang
begitu banyak dijual di pondok-pondok di daerah Tanah Abang. Dia ngobrol dengan
orang-orang yang sama-sama makan dengan dia. Pokok pembicaraan manusia harimau
yang telah membawa lari anak seorang kaya. Selain daripada orang yang
menguatirkan nasib anak muda itu ada juga yang nyeletuk, bahwa sudah pantas dia
dibawa kabur macan, karena dia terkenal sombong dengan uang dan hartanya. Memang
begitulah, orang kaya yang sombong selalu punya kawan di sekitarnya, yaitu
orang-orang yang mau ambil muka, yang mengharapkan kecipratan sedikit dari
uangnya. Tetapi banyak orang membenci dan diam-diam mendoakan kebinasaannya.
Samalah halnya dengan anjuran-anjuran yang indah-indah. Dia sendiri seorang
pencolong yang Dewi KZ 178 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sudah tidak ketolongan. Kalau tangan hukum tidak bisa menangguk dia, maka
masyarakat mendoakan kehancuran bagi dirinya. Dan kerapkali kejadian doa ini
terkabul, yang orang namakan hukum karma.
Seorang pemakan sop yang duduk persis di sebelah Erwin berkata: "Kabarnya orang
yang jadi macan itu bernama Erwin.
Orangnya ganteng dan baik hati. Pernah mengobati orang juga.
Dia jadi marah lantaran si Adham yang banyak duit telah memakai berbagai dukun
untuk merebut isterinya." Erwin mendengarkan saja tanpa komentar. Lalu orang
lain mengatakan, bahwa manusia harimau begitu tak usah disangsikan. Kalau tidak
menggoda dia, dia juga tidak akan menggoda.
Yang lain berkata: "Bagaimana sih anak cantik seperti isterinya makhluk aneh itu
mau kawin dan cinta setengah mati sama suami yang begitu?"
Pertanyaan ini dapat jawaban: "Kalau sudah cinta, biar suaminya kadang-kadang
jadi babi dia tetap cinta. Apalagi cuma jadi harimau. Dan tidak saban waktu. Itu
yang dinamakan cinta tulen."
"Di antara kita siapa ya yang sudah pernah melihat macan itu?"
Erwin menjawab: "Saya sudah pernah. Tapi dulu di Sumatera. Bukan kepalanya yang
kepala orang, tetapi badannya. Kepalanya justeru kepala macan."
"Lantas?" tanya orang lain yang tertarik.
"Malam itu malam Jumat. Hujan gerimis. Katanya boleh minta sesuatu. Saya waktu
itu baca ayat-ayat qur'an, lalu meminta azimat. Cuma boleh digunakan buat
mengobati orang sakit. Tidak boleh buat kejahatan. Kalau digunakan buat hal Dewi
KZ 179 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang salah, maka wak jpun ada di seberang, dia akan datang membunuh orang yang
diberi azimat itu." "Lha bagaimana caranya. Dia nyeberangi Selat Sunda."
"Pokoknya dia bisa sampai. Yang lagi dihebohkan juga nanusia harimau dari
Sumatera," kata Erwin.
"Ah yang bener. Masa iya harimau manusia dari Sumatera menyeberang ke Jawa.
Seperti transmigrasi saja. N gapai n dia ke pulau yang sudah terlalu padat ini.
Orang sini malah pindah ke sana I"
"Ini kan bukan seratus persen orang. Namanya sudah manusia harimau. Ada harimau
dan ada orangnya. Kalau yang punya pindah, dia turut. Apalagi kalau dia
bersarang di dalam tubuh manusia itu, sudah tentu ke Eropah dan Amerika pun dia
akan turut juga!" "Wah-wah, kalau dia sampai ke Eropah, tentu benua itu akan geger. Dan kalau
diketahui dia berasal dari Indonesia, nama negara kita akan tambah terkenal.
Hitung-hitung membantu pekerjaan perwakilan terutama atase penerangan kita di
sana." Di dalam hati Erwin senang mendengar obrolan itu. Kalau dia pindah, sudah tentu
manusia harimau itu akan muncul di mana dia berada, karena dia sendirilah
makhluk itu. Di samping harimau piaraan yang selalu harus diberinya makan.
Tapi harimau piaraan ini justeru jarang tampil ke depan oleh karena Erwin
merawatnya dengan baik. ERWIN memberi Adham makan dalam bentuk aslinya sebagai manusia. Dari rasa takut
yang amat sangat, timbullah keheranan di dalam hati Adham. Apa maunya si Erwin
ini. Dia sembunyikan, tidak dibunuh malah diberi makan. Apakah manusia harimau
ini mau minta uang tebusan kepada ayahnya"
Apakah makhluk ini juga suka duit"
Dewi KZ 180 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jangan kau coba melarikan diri Adham. Akan sia-sia. Kau akan kusuruh kejar oleh
harimau piaraanku. Sekarang kau boleh tahu. Aku punya piaraan. Harimau tulen
yang bisa dipanggil, bisa disuruh dan bisa menghilang. Kalau kau baik-baik
menuruti perintahku, kau akan selamat. Pada saatnya mungkin kau kembali ke orang
tuamu. Tapi jangan sekali-kali kau coba membohongi aku. Bangsaku tidak suka
berbohong. Pun tidak suka merusak. Semua ini terjadi karena kau terlalu sombong dengan
hartamu. Kau mau membinasakan aku dengan kekuatan uangmu. Di situlah buruknya
pengaruh uang, kalau dia berada di tangan orang tak beragama atau sekurang-
kurangnya tak beriman," kata Erwin. Adham hanya mendengarkan, tidak berani
menjawab. Dan dia pun tidak punya keberanian untuk lari atau menipu Erwin.
Manusia harimau ini bisa membaca pikiran dan tahu maksud-maksud orang.
"Kau akan mengembalikan aku kepada orang tuaku?" tanya Adham.
"Kalau kau berkelakuan baik!"
"Aku akan baik. Tidak lagi akan menyalahgunakan uang!
Aku merasa salah Erwin, kenapa mau merebut Indah yang toh tidak suka padaku.
Memang benar, uang bisa menimbulkan kejahatan dan dosa."
Mendengar itu Erwin jadi agak kasihan, tetapi dia tidak mengubah rencana. Kalau
semua orang dikasihani karena pintar bicara, maka akan banyak sekali orang
melakukan kejahatan. Lebih daripada apa yang ada sekarang ini.
KETIKA hari telah siang, dia ke kuburan Karet. Menyuruh beberapa orang menggali
sebuah lobang. Tentu saja untuk menguburkan mayat. Dan Erwin memang akan
menguburkan seseorang di dalam lobang itu.
Dewi KZ 181 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah melihat surat-surat yang diperlukan, penggali-penggali memulai tugas
harian dengan gembira. Buat mereka, tiap ada orang mati yang akan dikuburkan di
situ, berarti uang masuk. Uang masuk menyenangkan hati. Dengan satu kalimat,
kematian bagi orang lain, duka nestapa bagi satu keluarga lain membawa
keberuntungan bagi penggali-penggali kubur. Tentu saja tidak menggelikan hati,
tetapi begitulah adanya. Sama saja halnya dengan dokter yang senang kalau
kedatangan banyak pasien, walaupun tidak pernah mengatakan bahwa dia ingin
banyak orang disambar penyakit dan berobat padanya.
"Siapa yang meninggal Gan?" tanya seorang penggali.
"Masih saudara misan saya!" jawab Erwin.
"Inna lillahi wainna ilaihi rojiun," kata penggali. Biasa, basa-basi. Jangan
dikira dia kasihan. Keramah-tamahan biasa dan tanda simpati gombal.
Tukang baca talkin selalu stand by. Biasa juga. Untuk mengucapkan doa rutin yang
dikerjakannya saban hari. Sudah tanpa rasa. Habis membaca duit masuk, itulah
yang mustahak. Tapi itulah keadilan Ilahi. Semua orang yang mau bekerja akan mendapat rezeki.
Tetapi sampai petang tidak ada iringan pengantar mayat yang menuju lobang yang
baru digali itu. Ada tiga jenazah yang dikuburkan hari itu, semua ke lobang
lain. "Masih menunggu keluarga dari jauh mengkali," kata seorang penggali.
"Ho'oh," kata pembaca talkin. "Kelihatannya kaya kagak?"
"Dari tampangnya sih orang kaya. Upah gali saja dua kali dari yang biasa."
"Itu tandanya orang kaya," kata pembaca talkin.
Dewi KZ 182 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Belum tentu," kata salah seorang di antara mereka. "Orang kaya malah suka
pelit, walaupun mengenai biaya terakhir bagi orang yang sudah mati. Kebanyakan
orang sedengan malah lebih royal."
Sedang mereka omong-omong itulah datang Erwin. Setelah mengucapkan salam dia
berkata: "Wah, belum bisa dikuburkan. Masih menunggu keluarga dari Padang. Besok
pagi tentu bisa." "Sebenarnya mayat sih kurang baik dibiarin lama-lama,"
kata pembaca talkin. "Kalau lebih lekas dikubur lebih baik."
"Ya, tapi yang ditunggu ini bapak kontan-nya," kata Erwin.
"Kalau begitu sih jadi lain. Namanya juga anak dengan bapak. Pertemuan terakhir.
Asal jangan putus ngaji malam ini.
Biar jauh segala iblis dan setan yang mau mengganggu!"
"Itu sudah diatur Pak," kata Erwin. "Ada tiga orang yang mengaji, di antaranya
dua kiyai." "Besok jam berapa kira-kira?" tanya pembaca talkin.
"Yah, jam sepuluh barangkali." Erwin lalu mengeluarkan uang sepuluh ribu
menyuruhnya bagi-bagi diantara para penggali dan pembaca talkin. "Uang capek
menunggu," katanya. Semua orang jadi gembira. Kalau dikuburkan hari itu, mereka juga tidak akan
mendapat lebih banyak daripada itu.
Erwin kembali ke gubuknya menemui Adham yang tidak bisa ke mana-mana, karena
kaki tangannya diikat. Dan tidak bisa berteriak minta tolong, karena mulutnya
disumpal dengan handuk kecil. Semua untuk pengamanan, menurut istilah Erwin.
Dewi KZ 183 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Maaf Adham, aku terpaksa melakukan ini!" kata Erwin.
Dia lalu mengeluarkan sumpalan dari mulut Adham.
"Bebaskanlah aku Erwin. Bukankah aku sudah berjanji taubat. Aku akan memandang
kau sebagai saudara, kalau kau bebaskan aku."
"Kalau tidak?" tanya Erwin menggoda. Adham diam. Dia tidak tahu mau mengatakan
apa. Kalau Erwin tidak mau membebaskan dia maka harus berserah kepada nasib.
Erwin mengajak Adham memakan nasi lengkap dengan beberapa macam lauk-pauk.
"Apa makan bersama-sama duduk di lantai ini tidak bisa dianggap sebagai
persahabatan?" tanya Erwin. Dia masih menggoda.
"Tentu, tentu. Aku heran mengapa aku dulu mau melakukan kejahatan terhadap
dirimu. Aku menyesal. Tetapi kau harus tahu juga. Kalau orang panas, macam-macam
bisa dilakukannya. Setelah diketahuinya bahwa orang yang di-jahilinya itu
rupanya baik hati, maka dia menyesal."
"Dan sudah terlambat!" kata Erwin menyambung.
Mendengar ini Adham berdebar. Apakah benar sesalnya sudah terlambat. Dan Erwin
tidak akan memberi ampun padanya"
"Tuhan menerima hambaNya yang mau taubat, Erwin.
Masakan kau tidak akan memberi maaf kepadaku." Erwin tidak menanggapi. Ini
benar, tetapi kalau dia lemah mendengar rayuan ini, maka berantakanlah semua
rencananya. "Ya, Tuhan memang Maha Pemurah dan Maha Pengampun.
Aku tidak sebaik itu Adham. Apa boleh buat. Kau hanya berhadapan dengan satu
manusia harimau." "Itu bukan maumu. Itu nasib! Banyakkah manusia harimau di daerahmu?" tanya
Adham. Dia benar-benar berusaha mengambil hati. Dengan segala cara yang dapat
dipikirkannya. Dewi KZ 184 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nanti kuhitung," kata Erwin memperolok-olokkan tawanannya. "Tiga puluh, tiga
puluh dua. Masih ada tiga puluh enam!"
"Kenapa kau bisa tahu begitu persis?"
"Kami senasib. Dihina dan dibenci. Kami punya suatu persatuan, dinamakan
Permahar." "Apa itu?" "Singkatan dari Persatuan Manusia Harimau!" jawab Erwin mempermainkan Adham.
"Kau tahu, masa kini semua dipersingkat. Harus ada kamus untuk semua singkatan
yang membingungkan dan selalu membuat kita bodoh. Persatuan kami itu belum
dikenal orang. Kalau ada kamus kata-kata singkatan baru, maka semestinya masuk
juga di dalam supaya orang tahu, apa artinya Permahar."
Adham tidak menyahut. Dia sebetulnya masa bodo dengan cerita Erwin. Mau bohong
atau betul terserah saja. Yang penting baginya bagaimana membuat hati Erwin jadi
lunak. "Kenapa kau menyeberang ke Jawa dengan membawa harimau?" tanya Adham.
"Yang piaraan bukan kubawa. Dia mengikut. Entah dengan jalan bagaimana. Yang
terang dia tidak menumpang pesawat Garuda. Tetapi dia sudah ada bersamaku. Yang
manusia harimau adalah diriku sendiri. Tentu saja di mana aku, di situlah dia.
Aku ini dia dan dia itu adalah aku!" kata Erwin.
Adham masih bertanya berapa orang Erwin bersaudara, di mana dia bersekolah dulu
dan banyak hal lagi yang menyangkut diri Erwin. Seolah-olah dia begitu berminat
mengetahui riwayat hidup Erwin dengan keluarganya.
Jam delapan malam, Erwin kembali mengikat Adham dan menyumpal mulutnya.
Dewi KZ 185 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia keluar. Pergi ke kuburan. Bukan tangan kosong. Dia membawa kayu-kayuan dan
minyak tanah. Ada empat kali dia bolak-balik membawa kayu-kayuan itu. Kalau ada
kayu dan ada minyak, sudah tentu orang mau membakar kayu itu. Untuk masak, atau
untuk membakar. Dalam hal ini mungkin untuk membakar Adham di dalam kuburnya.
Nasib baik bagi Erwin, hari cerah. Kayu tidak basah, selain daripada basah oleh
embun. Tidak seberapa. Jam sembilan malam, setelah keadaan kian sunyi, Erwin
membawa Adham ke sana. Hanya tangannya diikat agar dia bisa berjalan sendiri.
"Kenapa kita ke kuburan ini Erwin?" Dia bisa bertanya karena mulutnya tidak
disumbat lagi. Dan Erwin sudah mencegah teriakan dengan menekankan sebilah pisau
ke lambung kanan Adham. "Kau kira untuk apa?" tanya Erwin.
"Aku tidak tahu. Aku takut Erwin."
"Kau tahu takut sekarang. Tahukah kau bahwa aku dan isteriku juga ketakutan
ketika dukunmu mengirim ular tedung dan keris ke rumahku" Maksudnya hanya satu,
membunuh aku. Aku sangat takut waktu itu. Kala itu aku bukan berhadapan dengan manusia!"
"Tapi aku sudah minta ampun Erwin. Mau kau apakan aku?"
"Kau tahu gunanya kuburan bukan" Aku akan mempergunakan dia menurut fungsinya."
"Kau mau menanam aku" Hidup-hidup?"
"Kau suka yang mana. Tanam hidup atau tanam mati?"
"Kedua-duanya jangan. Aku akan ikut segala perintahmu."
Dewi KZ 186 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku bukan majikanmu. Tidak ada perintah apa pun." Kaki Adham gemetaran. Kian
jauh ke daerah kuburan kian kuat getarnya.
"Nah kita sudah sampai," kata Erwin setiba mereka di pinggir lobang kuburan yang
disediakan Erwin bagi Adham.
Dia sumbat lagi mulut Adham.
Lalu dia tengadahkan kedua tangannya ke atas: "Ya Debata, ya Ompung-Ompung,
Babiat sudena. Aku akan menguburkan orang ini karena dosa-dosanya. Ampuni aku
karena aku bertindak sendiri, menghakiminya tanpa musyawarah dengan Ompung-
Ompung dan Ayah." Begitu dia menyebut ayah, terdengarlah suara auman harimau yang keras empat kali
berturut-turut. Dja Lubuk tidak memperlihatkan diri.
Erwin tidak melakukan tusukan yang dinantikan Adham.
Dia mengikat kaki tawanannya itu kembali, lalu menurunkan-nya ke dalam lobang.
"Matilah aku," pikir Adham. Oh, betapa akan sakit mati dikubur hidup-hidup tanpa
bisa meminta tolong. Setelah itu Erwin menyiram kayu-kayu dengan minyak tanah
lalu menyalakan korek api. Tak lama kemudian api berkobar, asap menjulang.
Orang-orang yang masih cukup banyak lewat di jalan Karet sana, melihat dengan


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

perasaan terkejut dan takut. Mayat berhantu mengeluarkan api dan asap. Ada yang
lari terbirit birit. Ada yang tak bisa bergerak dengan celana atau kain basah
karena terkencing-kencing. Banyak cerita tentang hantu kuburan. Kini mereka
melihat dengan mata sendiri. Yang agak berani mengintip dari celah jendela, yang
takut mengunci diri sambil membaca segala doa yang diketahuinya. Tidak ada
seorang pun yang masuk ke tanah pekuburan guna melihat kuburan siapakah yang
berapi dan berasap itu. Macam-macam Dewi KZ
187 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pendapat mereka. Ada yang mengatakan bahwa orang yang dikuburkan di situ
mempunyai dosa terlalu banyak sehingga asap dan api dari neraka tempat membakar
dia keluar ke atas bumi. Sebagai contoh bagi masyarakat, bahwa begitulah
hukumannya bagi orang yang terlalu banyak membuat dosa.
Ada yang mengatakan, bahwa si mati telah bersumpah dengan mengatakan: "Biar aku
dimakan api neraka." Tetapi setelah pada jam sebelas malam terdengar suara
harimau mengaum-aum di http://kangzusi.com/daerah kuburan, mereka lalu teringat
kepada manusia harimau yang sedang berkeliaran membawa seorang korban. Ada lagi
yang mengatakan, bahwa karena adanya harimau piaraan dari Sumatera, maka si mati
yang punya piaraan juga menunjukkan diri.
PADA keesokan paginya baru beberapa orang pekerja kuburan ditambah dengan
beberapa orang yang merasa punya mantera-mantera yang kuat datang ke tempat api
dan asap itu ke luar. Kuburan baru. Itulah yang mereka lihat dari jarak beberapa
puluh meter dari lobang. Tanahnya masih merah, terlonggok bagaikan bukit kecil.
Beberapa orang di antara mereka tidak meneruskan langkah. Apakah si mati membuka
sendiri kuburannya, lalu keluar untuk gentayangan ke rumah keluarganya" Setelah
beberapa orang mendekat, barulah mereka melihat adanya bekas kayu dibakar. Ini
tentu buatan manusia. Setelah lebih dekat mereka lihat lobang yang belum ditutup
dan yang amat mengejutkan adanya sesosok tubuh di dalam lobang baru itu. Tiada
suara. Orang itu tidak berkafan.
Jikalau demikian bukan hantu.
Perbuatan itu pasti dilakukan oleh orang jahat yang punya akal gila. Melemparkan
orang hidup ke dalam lobang kemudian menyalakan api yang membuat orang sekitar
jadi ketakutan. Seorang sadis pun tidak akan melakukan yang begitu. Ini hanya
dapat dikerjakan oleh otak yang tidak beres atau oleh manusia yang aneh.
Dewi KZ 188 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ini tidak boleh hanya diurus oleh orang-orang preman. Ini bisa soal kriminil.
Maka dimintalah bantuan Polisi. Meskipun hari sudah siang bolong, namun anggota
Polri yang pergi ke sana punya rupa-rupa macam hayalan atau dugaan yang
menakutkan. Lebih baik mengejar penjahat daripada berurusan dengan sesuatu yang
sulit dimengerti. Tubuh dikeluarkan dari dalam lobang. Seseorang mengenalnya
sebagai Adham. Tetapi dia tidak bisa ditanyai, karena tidak sadarkan diri. Jalan
satu-satunya adalah membawa dia ke rumah sakit dan memberitahukan musibah itu
kepada orang tuanya. Lebih dua jam Adham menggeletak. Setelah mulai sadar baru diberi suntikan untuk
penenang kalau-kalau dia dalam keadaan bingung oleh rasa takut. Siapakah yang
tidak akan takut terbaring hidup di dalam kuburan tanpa bisa berbuat suatu apa
pun selain menantikan nasib. Tiga jam kemudian dokter mengatakan, bahwa dia
telah siuman seratus persen.
Tetapi dia tidak bisa diajak bicara. Dia tidak dapat berkata-kata, hanya melihat
dengan mata tak berkedip ke langit-langit.
Orang tuanya bertanya pelan apakah yang telah terjadi. Tetapi Adham hanya
memandang saja ke atas. Sudah jelas bagi mereka, bahwa semuanya dikerjakan oleh Erwin. Banyak orang
melihat dia dibawa oleh Erwin sangat berbahaya. Walaupun hanya melakukannya
terhadap orang yang bersalah, tetapi perbuatan itu terlalu kejam. Bisa membuat
orang mati atau gila. Maka sepakatlah mereka lebih bertekad untuk mencari
kemudian menangkap Erwin.
Biar bagaimanapun risikonya. Lebih-lebih Polisi dan Hansip yang telah disindir-
sindir oleh orang tua Adham sebagai alat-alat yang tidak punya rasa tanggung-
jawab. Dan impoten lagi. Makan gaji buta. Tidak bisa jadi pelindung rakyat, begitulah kata ayah Adham.
Tentu saja nista ini membuat Polri marah. Mereka tidak bisa bertindak gegabah.
Kesalahan Erwin selama ini belum terbukti.
Dewi KZ 189 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak bisa dituntut. Kini Polri sudah sependapat, bahwa manusia harimau itu
harus ditangkap dan kalau tidak bisa ditangkap hidup akan dibinasakan. Mereka
pernah mendengar dan membaca di dalam buku atau majalah, bahwa jikalau manusia
harimau dibunuh, maka setelah mati ia akan jadi manusia biasa kembali. Tidak ada
manusia harimau yang setelah tewas tetap mempunyai tubuh harimau dan muka
manusia. ORANG tua Indahayati pun sudah mendengar tentang bencana itu. Begitu juga Indah.
Mereka pun sudah mengetahui maksud penegak keamanan untuk menangkap atau
membunuh Erwin. Dan mereka menggambarkan bahwa baik Erwin maupun Dja Lubuk pasti
akan memberi perlawanan, sehingga akan terjadilah peperangan antara makhluk-
makhluk aneh dengan manusia biasa bersenjata api. Dan menjadi tanda tanya dalam
hati Indah, apakah suaminya nanti akan ditembak mati konyol begitu saja. Itu
tidak adil, pikirnya. Suaminya hanya bertindak manakala perlu, membela diri atau
keluarga. Lain tidak. Dia belum pernah menjahil orang, melainkan orang lainlah
yang selalu mau mencelakakan dia.
Perburuan di-intensipkan. Lebih banyak dikerahkan tenaga manusia dengan berbagai
macam senjata. Indah sudah membayangkan, bahwa di rumahnya nanti akan terjadi
per-tumpahan darah. Sekali ini pastilah suaminya akan mati ditembus oleh belasan
atau puluhan peluru. Dia tidak mau kehilangan Erwin, walaupun dia hanya
seseorang yang kadang kala menjadi setengah harimau. Dia menyayanginya,
mencintainya dan dia merasakan, bahwa belum pernah ada manusia menduduki hatinya
sebagaimana makhluk ini telah berke-dudukan mantap di dalam dirinya.
Memang sekitar rumah Indah telah dikepung oleh orang-orang bersenjata yang
bersembunyi. Kini perintah bagi mereka sudah lebih keras. Bukan lagi tangkap
hidup, tapi tembak Dewi KZ
190 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
begitu kelihatan. Karena dia sudah lebih berbahaya. Kehidupan manusia harimau
ini benar-benar mencekam penduduk dan menimbulkan rasa takut yang tidak
terkatakan. TETAPI sia-sialah mereka yang menantikan dia. Dan kecewa pula mereka yang
memburu. Erwin tidak kelihatan pulang dan tidak pula tampak entah di mana dia
bersembunyi. Tiga orang bersenjata semi-otomatis yang mendapat tugas khusus di dalam rumah
Indah benar-benar ketakutan walaupun mereka tidak perlu kompromi dengannya.
Bagaimana kalau manusia harimau yang bagaikan hantu itu tiba-tiba sudah ada di
belakang mereka lalu mencekik atau merobek-robek diri mereka" Kalau dia tampil
dalam keadaan seperti Erwin sehari-hari masih bisa langsung ditembak. Tetapi
kalau dia mendadak hadir dalam bentuk badan harimau muka manusia atau sebaliknya
bagaimana" Apakah bukan senjata yang akan terlepas dari tangan mereka"
Tiba-tiba tanpa pertanda apa pun, terdengar lagi suara auman harimau. Keras dan
dekat sekali. Di dalam rumah Indah sendiri. Indah takut, bukan takut akan
suaminya, tapi takut suaminya ditembak oleh ketiga petugas bersenjata itu. Auman
itu disusul oleh suara dengus terengah-engah bagaikan napas berat harimau
setelah berlari kencang berkilo-kilo meter jauh-nya. Kemudian auman lagi tanpa
kelihatan suatu apa pun. Ketiga petugas menjadi takut, sangat ketakutan. Mereka hayalkan bahwa mereka
pasti akan diterkam dan dikoyak-koyak oleh macan itu. Dengan muka pucat dan kaki
gemetaran mereka meninggalkan rumah itu. Mengapa mesti malu, kalau tidak malu
mereka harus mengorbankan nyawa.
"Dia ada di dalam tetapi tidak kelihatan!" teriak mereka setelah berada di luar.
Dewi KZ 191 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mari kita serbu," kata seorang Polisi yang jaga di luar.
"Beramai-ramai." Tetapi ajakkannya tidak mendapat respons.
Yang lainnya diam tak berkutik.
Seorang petugas malah berkata: "Lebih baik kita kembali ke kantor minta
instruksi baru!" Entah perintah apa lagi yang diharapkannya. Komandan mereka
pasti tidak akan memerintahkan untuk membakar rumah Indah. Dan inilah satu-
satunya jalan untuk secara mudah membunuh harimau itu karena ia tidak bisa
dilihat dengan mata. Hanya diketahui kehadirannya di dalam rumah.
Ajakan orang yang sebenarnya lebih suka jauh-jauh dari sana pun tidak dihiraukan
oleh kawan-kawannya. Sedang mereka ketakutan itulah terdengar pula suara auman itu di tengah-tengah
mereka. Nah, sekali ini beberapa orang di antara mereka tidak dapat menahan
celana jadi basah. Muka masing-masing putih bagaikan diri Adham ketika diangkat
dari kuburan. DI RUMAH Indah terjadi suatu keajaiban. Tanpa mereka duga, berdirilah di sana
seseorang dengan pakaian kampung amat sederhana. Tiada beralas kaki. Misai
panjang dan putih. Matanya memancarkan sinar yang tak bisa ditentang oleh siapa pun.
"Kalian telah mengenal aku. Dja Lubuk dari Tapanuli Selatan. Aku sedih mendengar
musibah yang menimpa kalian.
Sebenarnya menimpa kita semua. Kita dihantui rasa takut. Juga malu yang tidak
terhingga. Memang kalian telah keliru memilih anakku jadi salah seorang di
antara kalian." Dja Lubuk diam. Pandangannya tetap lurus ke depan.
"Erwin tidak akan kembali. Dia bisa hancur oleh peluru, tetapi yang lebih
mengkhawatirkan lagi dia bisa menyebabkan banyak korban berjatuhan."
Dewi KZ 192 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Di mana dia Ayah?" tanya Indah.
"Dia aman di sana. Erwin yang biasa. Tak ada orang mengenal dia di sana. Indah,
jaga kandunganmu baik-baik.
Semoga kau melahirkan seorang anak perempuan agar bebas dari pewarisan."
Orang tua Indah terkejut mendengar anaknya telah berbadan dua. Bukan tak ingin
cucu, tetapi khawatir akan nasib bayi yang bakal lahir itu.
Indah menangis mendengar kata-kata mertuanya. Entah takut, entah sedih, entah
gembira karena akan melahirkan keturunan itu. Semoga anak perempuan, doanya di
dalam hati. Tetapi kalaupun kelak ternyata anak laki-laki, dia akan menyayanginya. Apakah
bayi itu, kalau laki-laki, akan keluar setengah manusia dan setengah harimau"
Badan Indah mendadak menggigil.
WAKTU berjalan terus, Adham tidak juga bisa bicara lagi.
Orang tuanya minta bantuan dokter dan dukun-dukun ternama, tiada berhasil. Ada
orang mengatakan, bahwa makhluk yang membuatnya jadi gagu itu juga yang harus
menyembuhkannya. Tetapi Erwin tidak bisa ditemukan. Orang tua Adham telah mengunjungi keluarga
Indah, mohon maaf dan ampun atas dosa anaknya. Mohon bantuan agar Erwin sudi
menyembuhkan Adham. Orang tua Indah tidak dapat membantu karena benar-benar
tidak tahu di mana kini Erwin berada atau menyembunyikan diri. Sebenarnya
bukanlah Erwin yang dengan sengaja membuat Adham jadi bisu atau gagu. Dia hanya
memasukkannya ke dalam lobang sebagai suatu pelajaran baginya untuk nanti benar-
benar tidak lagi menyalahgunakan uang untuk merusak orang lain. Tetapi Adham
sepanjang malam itu ketakutan dan kedinginan. Mudah dimengerti karena dialah
satu-satunya manusia hidup di dalam lobang di antara ratusan atau ribuan kuburan
yang berisikan mayat atau tulang belulang manusia yang telah tiada. Suara Dewi
KZ 193 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
auman harimau membuat Adham terkejut bukan kepalang. Dan semua itulah yang
membuat dia jadi tidak bisa lagi bersuara.
Pikirannya pun tidak lagi mau bekerja. Semua menjadi belu oleh rasa takut
semalam suntuk. "Sampai hati kalian tidak mau menolong kami yang sudah datang mohon ampun?"
tanya ayah Adham kepada orang tua Indah. "Bukankah hanya nasib yang membuat kita
tidak menjadi besan?"
"Kami tidak pernah sakit hati pada kalian, tetapi kami sendiri tidak tahu di
mana menantu kami itu kini. Bukan tak mungkin dia telah kembali ke tempat
asalnya di Sumatera karena sudah tidak kuasa lagi tinggal di sini," jawab
keluarga Indah. "Di mana alamatnya yang tepat di Sumatera. Biar kami mencarinya. Kami sebagai
orang tua mau menyembah dia sekalipun untuk mendapatkan pertolongan bagi
penyembuhan anak kami ini. Hanya dia satu anak laki-laki kami guna penerus
keturunan. Tidakkan kalian merasa iba?" pinta keluarga Adham.
"Itu pun kami tidak tahu," kata ayah Indah. Dan dia berkata benar.
Pulanglah orang tua Adham dengan sedih dan kecewa untuk mencari dukun lain. Kata
orang penyakit tersambat yang begitu tidak akan dapat diobati oleh dokter.
WAKTU berjalan terus juga bagi Ki Ampuh yang telah diberi ampun oleh Erwin dalam
pertarungan di depan rumahnya ketika dia mau berangkat ke Banten guna menghadap
Mbah Penasaran guna mohon ilmu-ilmu yang tak terkalahkan.
Dan Ki Ampuh kiranya bagaikan kebanyakan manusia terpojok yang mau berjanji apa
saja ketika berada di ambang maut.
Tetapi setelah itu melupakan, bahkan mengkhianati segala janjinya. Tetapi pikir-
pikir apalah janji kepada hanya seorang Dewi KZ
194 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin. Sedangkan janji terhadap negara dan bangsa yang diucapkan oleh orang-
orang pintar pun selalu dikhianati.
"Bodoh, aku bodoh kalau kepada makhluk setan saja harus menepati janji. Aku
harus menghadap Mbah Panasaran, harus minta kekuatan yang tidak bisa ditundukkan
oleh siapa pun," begitulah katanya pada diri sendiri. Dia bercakap seorang diri, karena maksud
itu tidak boleh diberitahukan kepada orang lain.
Kemudian dia tertawa penuh kepalsuan. Lalu pergilah dia ke Cikotok dan dari sana
mencari Mbah Panasaran. Dia bertanya kian kemari. Orang hanya pernah mendengar nama, tidak tahu di mana
bermukimnya wanita yang tersohor itu. Tapi Ki Ampuh tidak putus asa. Dia harus
menemukan tempat tinggal perempuan maha sakti itu.
Dia telah berpengalaman dalam menuntut ilmu sihir sehingga mengetahui, bahwa
untuk mencapai tempat guru saja orang harus bertahan segala macam penderitaan.
Akan bertemu dengan ular-ular besar, harimau, godaan iblis dan di Banten itu
mungkin bertemu dengan badak. Semua itu godaan terhadap iman seorang calon
penuntut. Kalau goyah menghadapi itu, maka orang itu akan memutar langkah,
kembali ke desanya. Gagallah dia sebelum bertemu guru. Ki Ampuh tidak mau gagal. Bagaimanapun dia
harus menghadapi manusia harimau dengan ayahnya itu. Dan bilamana kelak dia
bertemu kembali, maka di situlah diadakan pertarungan terakhir, di kala mana dia
akan keluar sebagai pemenang. Dan di saat itulah nanti masyarakat akan
menghormati dan memandang dia sebagai orang sakti kembali.
Gunung dan bukit didaki, lembah dan jurang terjal dituruni, akhirnya Ki Ampuh
sampai juga di istana Mbah Panasaran.
Hampir tidak masuk diakal, bahwa di tengah hutan lebat tak termasuki manusia, Ki
Ampuh bertemu dengan segerombolan laki-laki muda yang semuanya tegap-tegap dan
ganteng-ganteng. Dia terus tahu. Semua ini piaraan Mbah Panasaran.
Dewi KZ 195 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka semua hanya bercawat. Tidak banyak bicara, tidak ada senda gurau di
antara mereka. Ganteng memang, tetapi dari muka mereka kelihatan juga bahwa
mereka sudah ibarat pesuruh belaka. Tiada wibawa pada tampang-tampang mereka.
Tidak heran, sebab yang menguasai mereka adalah Mbah Panasaran. Mereka semua
dinamakan kekasih mbah tetapi tak punya kuasa apa pun. Semuanya diatur dan
diperintah oleh wanita yang telah berumur ratusan tahun tetapi tidak pernah tua
itu. Sampai sekarang, begitu kata orang-orang yang menceritakan.
"Ha, ha, Ki Ampuh," kata Mbah Panasaran menegur duluan.
"Engkau sudah tua sekali kelihatan.
"Ya mbah, maklum cucu orang tak punya ilmu!" jawab Ki Ampuh. Dia tidak sangka
bahwa mbah jadi marah mendengar jawabannya.
Kata Mbah Panasaran sambil bertolak pinggang: "Siapa yang punya cucu. Aku bilang
sepantasnya kau cucuku, tetapi bukan cucuku."


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Cepat-cepat Ki Ampuh membetulkan jawabannya: "Ampun mbah, abdi telah membuat
kesalahan. Mbah kelihatan bertambah cantik saja!". Perempuan sakti itu tertawa
senang. Dia memang suka disanjung.
"Itu semua pacarku," kata mbah menunjuk ke arah pemuda-pemuda yang ada di situ.
"Ganteng-ganteng benar mbah!" kata Ki Ampuh.
"Tentu. Hanya yang terganteng yang dibawa ke mari!
Kabarnya orang kota sekarang menamakannya "yang top."
"Mbah tahu saja!"
"Kau kira apa" Kau pikir aku hanya perempuan rimba yang tak tahu apa-apa" Aku
sering ke kota bergaul di antara orang-orang pinter. Penghidupan di kota besar
kotor. Banyak laki-laki Dewi KZ
196 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
inginkan wanita-wanita saja. Ada laki-laki yang banyak duit sampai punya enam
piaraan." Mbah tertawa.
Sebetulnya Ki Ampuh juga mau tertawa kareru perempuan itu tak pandai melihat ke
diri sendiri, tetapi dia tidak berani.
Maka katanya: "Memang banyak laki-laki gila di kota. Mau mereka hanya perempuan
melulu." Dan lagi-lagi Mbah Panasaran senang mendengar ucapan yang menyokong
pendapatnya itu. "Nah kau mau menuntut ilmu yang lebih tinggi. Tidak terkalahkan olehmu makhluk
hebat itu," kata perempuan sakti itu. Dia tahu segala sesuatu mengenai ki Ampuh
sebelum orang itu bercerita.
"Aku heran. Kau sudah tua. Sudah janji akan menempuh kehidupan yang baik.
Bukankah dia telah membiarkan kau hidup" Aku menganggap dia cukup baik. Kenapa
kau tidak menepati janji?"
"Abdi rasa dia mah bukan manusia. Berlainan dengan kita.
Dia setengah hewan, setengah manusia. Tidak pantas mengalahkan manusia. Abdi
sekarang jadi ejekan orang. Itulah makanya abdi kemari untuk mohon belas kasihan
mbah dalam menegakkan derajat manusia di atas makhluk setengah hewan."
"Pandai kau bicara Ki Ampuh. Sekarang kau menyebut-nyebut kemanusiaan dan
setengah kehewanan. Tadinya, apakah kau punya kemanusiaan" Mengirim ular dan
keris untuk membinasakan orang yang hidup rukun berumah tangga?" kata Mbah
Panasaran. Dia melihat bahwa Ki Ampuh ini seorang yang palsu.
"Memang abdi mengaku salah. Itulah makanya abdi ke mari. Untuk mohon diberi
kesempatan memperbaiki kesalahan abdi, sekaligus melepaskan sakit hati ini
terhadap orang dari seberang!"
Dewi KZ 197 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau betul-betul jahat Ki Ampuh. Lidahmu berbisa, tadi menyebut soal manusia dan
hewan, sekarang mengatakan dia pendatang dari seberang. Ki Ampuh, asal usul kita
semua di sini. Tidak ada orang seberang atau orang sini. Semua sama.
Semua Indonesia. Orang Kalimantan ya kemari, orang Sumatera dan Sulawesi ya
kemari. Dan orang dari Jawa dipindahkan ke sana. Jangan sekali lagi kau sebut-
sebut perbedaan suku!"
"Mohon ampun mbah, abdi salah lagi!"
"Memang kau manusia yang banyak bikin kesalahan. Aku juga punya dosa, tetapi
tidak seperti kau. Aku menjauhkan diri dari masyarakat. Hanya orang-orang
masyarakat itu kubawa kemari. Tidak banyak, paling-paling juga sepuluh orang.
Tetapi aku sudah melepaskan diri dari hidup bermasyarakat. Kau lain, mengotori
masyarakat tempat kau hidup dan cari makan!"
Lama mereka berdialog. Selalu saja Mbah Panasaran memukul Ki Ampuh.
Tetapi akhirnya dia mau mengabulkan permohonan Ki Ampuh, asal saja dia sanggup
memenuhi persyaratan yang dia pinta. Dan Ki Ampuh menyanggupi.
WAKTU berjalan terus. Juga bagi Indahayati yang telah hampir enam bulan tidak
bertemu dengan suaminya. Dia selalu berharap bahwa sesekali Erwin datang dengan
caranya untuk membuktikan bahwa dia masih hidup, tetapi tak pernah sekalipun.
Perutnya kian membesar. Orang tua Indah selalu cemas. Tiap orang menghendaki cucu manakala sudah pantas
mempunyai begitu juga orang tua Indah. Tetapi kalau yang akan ditimang itu nanti
berbadan harimau dan berkepala manusia bagaimana" Beberapa kali ayah dan ibu
Indah mimpi yang aneh-aneh. Tentang ular yang mempunyai dua kepala orang yang
berekor. Mereka malah pernah bermimpi tentang seekor babi yang berkepala kuda.
Dewi KZ 198 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lalu dipanggillah orang-orang yang pandai melihat mimpi.
Yang pandai melihat nasib dari tangan atau muka. Dan macam-macam ramalan mereka.
Tetapi ujungnya selalu sama. Bencana yang akan datang bisa dielakkan lalu
ditukar dengan kebahagiaan kalau mau membuang sial. Buang sial berarti keluarkan
uang. Kalau orang tua Indah mengeluarkan uang untuk buang sial, maka akan ada
orang yang menerima uang.
Indah selalu memimpikan Erwin. Dalam keadaan murung dan merindukan dia. Sering
kali Indah menangis di dalam mimpinya. Hanya menanti hari, anak yang
dikandungnya akan lahir. Hampir bersamaan waktunya Ki Ampuh telah selesai menempuh latihan dan ujian
untuk menjadi dukun yang lebih unggul. Dan niatnya tambah kuat, melakukan
pembalasan. Hari terakhir di daerah Cikotok, digunakan Ki Ampuh untuk menguji lagi apakah
kini dia benar-benar ampuh. Semua dilakukan di hadapan Mbah Panasaran.
"Ini, ambil kelapa muda ini," perintah Mbah Panasaran.
"Ibaratkan dia ular yang ada di kandang itu." Ki Ampuh tahu apa maksud gurunya.
Dia mengambil kelapa lalu memandang ular phyton sepanjang lima meter yang
melingkar di dalam sebuah kandang dari bambu.
"Bunuh ular itu melalui kelapa," kata Mbah Panasaran.
Ki Ampuh membaca mantera-mantera dalam bahasa jin.
Setelah itu dia memeramkan mata mengkhusukkan pikiran. Dia keluarkan sebilah
pisau bermata dua, diciumnya ujungnya lalu ditikamnya kelapa muda yang masih
bersabuk empuk itu. Dia lihat ular yang ada di kandang. Binatang itu menggeliat-
geliat. Dia tikam lagi kelapa itu beberapa kali. Tiap tikaman membuat ular itu bagaikan
bergulat menahan sakit Kandang bambu itu tergoncang-goncang oleh hempasan
binatang besar yang sedang meregang nyawanya itu. Akhirnya binatang itu tak Dewi
KZ 199 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berkutik lagi. Ki Ampuh datang melihat badan binatang itu penuh dengan tikaman.
Mengucurkan darah. Mengerikan mata memandang. Membuat hati bergidik. Bagaimana
kelapa yang ditikam, ular yang mati.
"Sudah baik," kata Mbah Panasaran.
"Terima kasih mbah guru," kata Ki Ampuh sambil bersujud.
Persis rakyat menyembah raja.
"Sekarang kita coba keampuhan dirimu!" Ki Ampuh menyediakan diri.
"Bulatkan pikiranmu. Tubuhmu baja tak termakan oleh senjata apa pun. Urat-uratmu
besi kuning tak terputuskan oleh tangan manusia." Mbah Panasaran berhenti
sebentar lalu bertanya, apakah Ki Ampuh sudah siap.
"Nah terima ini," kata mbah sambil melemparkan tiga pisau besar berturut-turut.
Semua mengenai sasaran tetapi semua jatuh dalam keadaan bengkok.
"Sudah baik sekali. Kau bisa menghadapi manusia mana pun. Kurasa tak ada orang
yang punya ilmu lebih tinggi dari engkau kini. Kalau sekiranya ada, kau
khabarkan padaku, maka aku akan berguru kepadanya. Tetapi ingat pantangan dan
ingat janjimu. Kalau kau melanggar pantangan atau janji kau akan dimakan oleh
ilmu itu sendiri." "Abdi mengerti dan akan taat mbah," ujar Ki Ampuh.
Di waktu itu ada tikus besar berlari.
"Kejar dan tangkap binatang hina itu," perintah wanita sakti itu.
Ki Ampuh mengejar dan akhirnya dapat menangkap binatang itu. Hampir sebesar
kucing. "Ibaratkan ayam panggang, makan," kata Mbah Panasaran.
Dewi KZ 200 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh menurut tanpa berkata apa pun. Tikus itu meronta, kemudian mendadak
menjadi ular. Ki Ampuh terkejut, tetapi hanya sebentar. Dia ingat, bahwa itu
hanya pemandangan atau khayalannya. Yang dimakannya itu tetap tikus juga.
Habislah ular siluman itu ditelan oleh Ki Ampuh.
"Nah, sekarang kau penuhi janji pertama yang paling ringan," kata Mbah
Panasaran. Yang dimaksudkan adalah agar lima hari setelah meninggalkan tempat
menuntut ilmu itu, Ki Ampuh kembali lagi mengantarkan dua orang pemuda yang
mesti ganteng untuk jadi gula-gula wanita sakti dan aneh itu.
Dia telah menjanjikan dulu, maka kini ia harus melaksanakannya.
"Kalau kau tidak berhasil Ki Ampuh, maka kau akan jadi Ki Lumpuh. Aku bisa suruh
jin-jinku mengambil laki-laki mana saja, tetapi kini aku mau yang dari engkau
sebagai muridku." "Abdi akan melaksanakannya mbah," kata Ki Ampuh. Maka berangkatlah Ki Ampuh
kembali ke Jakarta. Dia belum akan memperlihatkan diri kepada khalayak ramai.
Lebih dulu dia harus mencari dua pemuda yang akan dianugerahkannya kepada
gurunya. Setelah itu barulah dia akan berpraktek kembali. Sebagai langkah
pertama nanti dia akan mencari Erwin yang akan dibinasakannya tanpa ampun.
Mencari dua pemuda di antara sekian banyak pemuda pengangguran bukan pekerjaan
berat. Janjikan saja pekerjaan.
Beri sedikit persekot, maka hampir yang mana pun dapat diajak pergi. Ki Ampuh
tahu, bahwa manakala sudah sampai ke tangan Mbah Panasaran maka pekerjaan mereka
hanya satu macam. Menggauli wanita itu di kala mana saja dia membutuhkan.
Bilamana sudah bosan, mereka tidak akan dibenarkan kembali, karena rahasia nanti
bisa terbongkar. Ada di antara mereka yang jadi gila. Ada pula yang mati karena
ketakutan oleh paksaan itu. Beberapa orang telah bunuh diri.
Di antara bekas gendak Mbah Panasaran sudah beberapa orang Dewi KZ
201 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dimakan ular. Penduduk di sana mengetahui tentang adanya sepasang ular raksasa
yang amat besar, konon dalam keadaan perut kosong sama besarnya dengan batang
kelapa. Binatang-binatang ini sudah tidak mau makan ayam. Hanya mau hewan besar,
paling kecil pun kambing. Kerbau dewasa pun dapat ditelan oleh ular-ular ini
setelah lebih dulu tulang-tulangnya diremukkan dengan lilitan yang tak
terlepaskan oleh kekuatan apa pun.
"Kau murid yang baik Ki Ampuh," kata wanita sakti itu setelah muridnya
menyerahkan dua orang pemuda umur sekitar duapuluhan. Oleh ketinggian ilmu Mbah
Panasaran, maka hutan yang ditempuh serasakan melalui desa dan kota kecil.
Tempat tinggal wanita itu dilihat oleh mereka bagaikan gedung yang amat besar
dan indah. Semua khayalan ini oleh kesaktian Mbah Panasaran.
"Kalian bekerja untuk nona ini," kata Ki Ampuh sesuai dengan pesan gurunya
manakala ia membawa kedua orang laki-laki muda itu. Misman dan Mursid merasa
senang bekerja pada seorang wanita yang begitu cantik dan kaya. Apalagi tinggal
boleh di dalam, makan dan minum dijamin. Tidak mudah mencari pekerjaan seenak
itu sekarang. "Terima kasih Bapak," kata mereka kepada Ki Ampuh ketika ia berangkat kembali ke
Jakarta. Mereka akan segera mengetahui apa yang harus mereka kerjakan tanpa bisa
menolak. Dan mereka akan mati di sana menurut cara yang banyak macamnya itu.
Itulah dunia mereka sampai maut merenggut nyawa.
SAMPAILAH saatnya Indahayati akan melahirkan. Sudah terasa benar olehnya. Orang
tuanya memesan bidan yang terkenal baik dan cukup pengalaman.
Setelah Bu Anne memeriksa perut Indah dia mengatakan, bahwa duduk bayi wajar dan
dia akan melahirkan dengan Dewi KZ
202 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mudah. Untuk mencegah segala kejadian yang bisa mendatangkan malu, maka orang
tua Indah telah berpesan kepada bidan supaya tidak bicara dengan siapa pun
mengenai kelahiran itu. Sebagai alasan dia kemukakan, bahwa semua itu adalah
pesan seorang tua di dalam mimpinya.
"Kalau kakak ceritakan, maka kakak akan mendapat bencana," ancaman halus orang
tua Indah. "Nanti kalau sudah berusia enam bulan barulah boleh diketahui orang,"
tambahnya lagi. Bidan itu yang juga telah mendengar tentang kelainan suami Indah disertai
kesaktiannya berjanji untuk menutup mulut.
Sesuatu dengan tuntutan masa kini, maka orang tua Indah juga memberi dia uang
semir. Begitulah, sesuai dengan ramalan bidan. Dewi~kz Indah melahirkan tanpa
mengalami hal-hal yang luar biasa. Dan yang lahir adalah seorang bayi perempuan
yang amat mungil dan cantik. Biasanya anak yang baru keluar dari rahim ibunya
belum menampakkan tanda-tanda yang jelas apakah ia akan cantik atau sedang-
sedang saja. Tetapi bayi ini lain. Dia kelihatan begitu cantik dan bersih.
Betapa lega dan bahagia perasaan orang tua Indah. Dan betapa besarnya syukur ibu
muda itu. Dia menitikkan air mata kegirangan.
"Kalau saja Erwin ada di sini," kata Indah. ."Betapa akan senang dia melihat
anaknya ini." "Pada saatnya nanti dia tentu akan kembali," kata orang tua Indah.
Tetapi tiga jam setelah bayi itu lahir, terdengarlah suara burung gagak
bersahut-sahutan. Suatu kejadian yang luar biasa karena belum pernah ada gagak
di kawasan situ. Bunyi gagak bukan bunyi yang memberi tanda baik. Lalu
dipanggillah beberapa orang dukun untuk menolak bala. Masing-masing memenuhi
kewajiban menurut cara masing-masing. Tetapi gagak-gagak itu terus berkaok-kaok.
Jumlahnya tak kurang dari Dewi KZ
203 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tujuh ekor, sehingga menarik perhatian penduduk di situ dan menimbulkan tanda
tanya, ada apakah gerangan maka terjadi keanehan itu.
Mendengar suara gagak, bayi mungil itu menangis, mulanya biasa, kemudian
menjerit-jerit bagaikan anak yang sudah berumur lebih setahun.
"Pertanda apakah itu ayah?" tanya Indah.
"Ah biasa, burung-burung juga kegirangan menyertai kegirangan kita," kata orang
itu menghibur dan menenteramkan anaknya. Dalam hati dia sendiri ketakutan. Bunyi
gagak pertanda buruk, itulah yang didengarnya dari orang-orang tua.
"Apakah Erwin akan kembali barangkali?" tanya Indah.
"Mungkin juga. Dia orang sakti, macam-macam bisa terjadi.
Tenangkan sajalah hatimu."
Tiba-tiba, dengan amat mengejutkan seisi rumah. Indah menangis tanpa sebab,
kemudian meraung-raung bagaikan seorang anak meratapi ayah tersayangnya yang
menutup usia. "Tolong ayah, tolong. Itu dia, itu dia!"
"Dia siapa. Kau berkhayal sayang," bujuk ayahnya yang tambah ketakutan.
Bagaimana tak kan takut mereka semua tidak melihat suatu apa pun.
"Dia membawa pisau, ayah. Aku takut aku takut. Jangan, jangan!"
Orang tua Indah menduga, bahwa masih saja ada orang jahil yang hendak mengganggu
kehidupan anaknya, walaupun Erwin sudah menjelang setahun tak ketahuan di mana
adanya kalau dia masih ada. Perbuatan ini tentu bukan lagi dari Adham karena ia
sudah hampir setahun pula tidak lagi bisa berkata-kata.
Dewi KZ 204 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dugaan ini tidak keliru, karena memang sebenarnyalah Ki Ampuh sedang mengerjai
Indahayati. Sejak kembali dari berguru kepada Mbah Panasaran, inilah untuk
pertama kali ini mempraktekkan ilmunya. Dia tidak perlu keluar dari rumahnya
untuk mendatangi Indah. Tetapi bagi Indah sendiri dia sudah ada di rumah itu.
Ibu muda itu melihat dia di hadapannya dirinya memegang pisau bagaikan hendak
menyembelih bayinya. Padahal sebenarnya Ki Ampuh di kamar prakteknya hanya
memegang pisau dan mengacung-acungnya pada sebuah anak-anakan kecil.
"Jangan, jangan!" teriak Indah lagi. Sudah ada beberapa anggota keluarga yang
datang. Tak seorang pun di antara mereka melihat setan.
"Ayah, dia mau memotong anakku. Pukul dia ayah!" Dia menjerit-jerit tak dapat
diredakan oleh orang tua dan keluarganya.
Tiba-tiba semua hadirin terkejut mendengar satu suara yang mereka pernah kenal
tetapi sudah begitu lama tak pernah mendengarnya lagi. Suara Erwin yang kali ini
bagaikan menggelegar: "Hai setan keparat. Kau tidak juga puas. Nyawamu yang
tidak kurenggut atas permohonanmu kiranya kau pergunakan untuk membinasakan
keluargaku." "Ya, betul katamu. Kau telah kutipu bangsat. Dulu aku pernah minta nyawa, tetapi
kini tidak lagi. Walaupun kau tidak membunuhku dulu, tidak berarti bahwa aku
merasa berhutang nyawa padamu. Orang bodoh selalu harus menebus kebodohannya,
bangsat. Kini aku akan mencabut nyawa anakmu dulu, kemudian baru nyawamu.


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Isterimu tidak akan kubunuh tetapi akan kubuat gila selama hidupnya!"
"Sebenarnya kau lebih jahat dari iblis, Ki Ampuh," kata suara Erwin.
Dewi KZ 205 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar, benar katamu. Aku lebih dahsyat daripada iblis.
Hanya yang lebih kuat dari iblis lah yang dapat mengalahkan engkau. Dan aku akan
membinasakanmu." "Engkau tidak akan berhasil! Enyahlah, aku tidak mau mencari keributan. Cukuplah
yang telah lalu." "Tidak, keparat! Percuma aku pergi ke Mbah Panasaran, kalau aku tidak
mempergunakan kekuatanku yang baru.
Mestinya dulu kau bunuh aku."
Bayi yang baru saja lahir itu kini diam. Tenang. Dan Indah berkata sambil
menangis: "Kau datang bang?" Lalu tangannya bergerak, membuat suatu gerak
bagaikan memeluk seseorang.
Pada perasaannya dia memeluk Erwin yang sedang memeluk dan menciumi dia.
Kemudian dilihatnya Erwin mencium anak mereka. Hilang segala rasa takut, ia
telah didampingi suaminya.
KI AMPUH tidak menyangka, bahwa dia akan mendapat perlawanan. Dengan ilmu
barunya tadi dia yakin bahwa dari rumah pun dia bisa menyembelih bayi Indah. Dia
mau menceraikan kepala mungil itu dari badannya. Orang akan heran, karena dia
sendiri tidak kelihatan. Ternyata dia tidak bisa melakukannya, karena tangannya
ditahan oleh Erwin yang juga tidak kelihatan di rumah itu.
Sejak melarikan diri dari kejaran Polisi, anak muda yang malang itu telah
berkeliaran di Jawa Barat, kemudian pulang ke kampungnya. Di sana dia
mengunjungi kuburan ayahnya, mohon diberi kekuatan-kekuatan baru, karena dia
merasa bahwa dia akan menghadapi musuh yang lebih kuat. Dalam hati dia menyesal,
mengapa dia harus jadi manusia harimau.
Tetapi itu tidak bisa dielakkan. Maka jalan satu-satunya untuk mempertahankan
hidup diri dan keluarganya, hanyalah dengan mempertebal ilmu. la pernah dapat
mimpi, bahwa Ki Ampuh berada di hutan belantara menuntut ilmu. Dia tidak tahu di
Dewi KZ 206 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mana, tetapi dia merasa bahwa Ki Ampuh mempersiapkan diri untuk membunuh dia
sekeluarga. Tiga bulan lamanya dia berada di Tapanuli Selatan. Di kuburan ayahnya dia
memohon, tetapi ayahnya berkata bahwa dia tidak punya ilmu lain daripada apa
yang telah diperlihatkannya beberapa waktu yang lalu. Itu pun karena keadaan
yang memaksa. "Dia sedang melatih diri, anakku," kata Dja Lubuk. "Hanya itu yang kuketahui.
Dia akan membinasakanmu dan seluruh keluargamu, kalau kau tidak bisa
menghadapinya pergilah kau ke Muara Sipongi. Di sana masih ada kakekmu. Yang
dulunya memelihara harimau kemudian diturunkan kepadaku. Dia punya banyak ilmu.
Yang tidak bisa diuraikan dengan akal manusia. Karena semua itu kekuatan-
kekuatan gaib yang tidak ada di dalam buku apa pun juga. Dulu pernah ada
kitabnya. Ditulis dalam huruf Batak. Ilmu itu sudah ada sebelum orang-orang Tapanuli
memeluk agama Kristen atau Islam. Di kala moyang kita masih menyembah berhala.
Masih memuja hantu dan jin. Di kala batu-batu keramat masih bicara. Di masa
manusia masih dapat berjalan di atas permukaan air. Pergilah kau ke sana."
"Apa yang harus kulakukan ayah?"
"Ompungmu nanti memberitahu. Patuhilah. Kalau beliau berkenan kau akan mempunyai
ilmu yang tinggi. Barangkali kau bisa mengimbangi Ki Ampuh. Dia tentu akan hebat
sekali. Di Banten dan Cirebon banyak orang pintar dengan kepandaian yang luar biasa.
Mereka bisa memanggil orang dari seberang, bisa menundukkan hati yang sekeras
baja. Bisa menaklukkan musuh hanya dengan pandangan mata saja. Orang-orang di
Jawa banyak yang sudah tidak percaya, tetapi masih ada juga yang percaya bahkan
menuntut. Termasuk orang-orang besar dan terpelajar. Yang punya kedudukan
penting di dalam masyarakat."
Dewi KZ 207 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku akan ke sana ayah. Sekali-kali ayah datang melihat aku bukan?"
"Coba berdiri sendiri. Belajar harus dengan ketekunan.
Waktu melatih diri harus bisa memusatkan segenap pikiran pada kehendak hati.
Harus membuta dan menuli. Kau mengerti maksudku?"
"Mengerti ayah. Tidak boleh terganggu oleh apa pun."
"Walaupun ada beruang atau ular mendekati dirimu atau duduk ke pangkuanmu.
Walaupun ada jin dan jembalang di hadapanmu. Tak boleh terangkat atau bergoncang
tubuhmu, walaupun ada geledek atau petir sabung-menyabung!"
"Mengapa ayah mengetahui syarat-syarat itu?"
"Karena aku dulu pernah coba menuntut. Tetapi gagal karena tidak memenuhi salah
satu syarat." "Syarat apa yang tidak terpenuhi ayah?"
'Ketika aku sedang memusatkan pikiran untuk menidurkan seekor harimau liar, aku
teringat pada seorang wanita. Nyaris aku mati oleh binatang itu. Tetapi ompungmu
datang menolong." "Ompung berkelahi dengan harimau itu?"
"Tidak. Harimau yang sedang melompat hendak menerkam diriku terhenti di udara,
lalu jatuh terkulai ke tanah.
Ompungmu memang luar biasa!"
"Lalu bagaimana?"
"Ompungmu marah dan menyuruh aku pulang."
"Mungkin aku pun tidak akan berhasil. Kalau aku nanti teringat pada isteriku,
bagaimana?" "Jangan! Kelak kau bisa bertemu lagi dengannya. Tanpa ilmu itu kau akan mati di
makan Ki Ampuh!" Dewi KZ 208 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kenapa dia begitu benci padaku" Kami sudah berdamai!"
"Dalam kebangsaan, kita satu walaupun lain daerah. Tetapi dalam hal ilmu
kebathinan lain, Erwin. Orang saling mengatasi. Kadang-kadang bukan soal benci
atau permusuhan. Tetapi semata-mata hendak menunjukkan bahwa ilmu dari negerinya lebih hebat. Ki
Ampuh sudah beberapa kali tak berhasil. Dia malu, karena ilmu mu, Saodah dan
piaraanmu, begitu pula kemampuanmu sewaktu-waktu jadi setengah harimau lebih
tinggi dari ilmunya. Yang mulanya dia pikir sudah sangat luar biasa. Bagaikan
dua petinju. Yang kalah selalu menantang kembali untuk pertandingan ulangan.
Begitu juga dalam hal ilmu kebathinan."
"Aku akan coba ayah!"
"Kau harus berhasil, kalau kau sayang pada isteri dan anakmu. Lalu ada satu lagi
yang harus kau laksanakan! Kau tak boleh naik kendaraan ke Muara Sipongi."
"Maksud ayah?" "Harus berjalan kaki. Tidak akan ada yang membantu.
Tidak akan ada Saodah atau aku. Betul-betul jalan kaki. Itu lebih dari seratus
kilo. Kau tak boleh berhenti, selain di waktu malam. Tak boleh tidur. Kalau
hujan atau terlalu panas tak boleh berteduh. Tak boleh menoleh ke belakang.
Hanya boleh makan nasi dan minum air yang tidak dimasak. Tak boleh makan makhluk
yang bernyawa. Artinya tak boleh makan ikan atau daging apa pun. Hanya nasi,
daun-daunan, garam dan cabai. Ingat, tak boleh makan di piring! Juga tidak boleh
memakai alas kaki." Erwin mengingat-ingat semua pesan ayahnya kemudian berangkat. Di jalan dia
kehujanan dan kepanasan, bertemu dengan harimau, berkali-kali mendengar orang
memanggil dia dari belakang. Dia berjalan terus tanpa menoleh. Kakinya melepuh-
lepuh oleh batu-batu tajam di jalan yang amat buruk.
Dewi KZ 209 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lebih dari 40 jam dia berjalan tanpa berhenti. Makan pun sambil jalan dari
sumpit pandan berisi nasi yang dibawanya dari kampung.
Yang dinamakan kuburan ompungnya itu hanya sebuah batu lonjong dengan pohon
beringin yang sudah tua umurnya. Tak jauh dari situ ada dua kuburan dengan pohon
kemboja. Erwin duduk bersila lalu memanggil nama ompungnya. Tanah tempat dia
duduk bergetar bagaikan ada gempa. Pertanda bahwa kakeknya telah mendengar dan
berkenan didatangi cucunya.
Tiba-tiba datang seekor harimau, hampir sebesar sapi dewasa.
Sekitar kepalanya ada bulu bagaikan jambang, menandakan usianya yang telah tua.
Melihat harimau sebesar itu dengan muka yang sangat ganas, kiranya siapa pun
akan merasa takut. Termasuk Erwin si manusia harimau. Karena bagaimanapun dalam
dirinya lebih banyak sifat manusianya daripada harimau. Bila dia menjelma jadi
setengah harimau, baik badan maupun kepalanya, maka jalan pikirannya tetap
sebagai manusia. Hanya saja pada waktu yang bersamaan dia mempunyai kekuatan
sebagai harimau. Bila dikehendakinya dia pun pada waktu berubah rupa begitu bisa melakukan segala
macam tingkah yang biasa dilakukan oleh seekor harimau.
Harimau besar itu duduk di hadapannya dengan muka yang garang. Kemudian dia
mengaum, lalu berdiri dan bergerak pelan-pelan ke arah Erwin duduk, melingkari
tanah yang diperkirakan sebagai tempat mayat kakek Erwin. Kini ia duduk di
samping Erwin. Erwin takut tidak terhingga. Kalaulah harimau yang bukan jadi-
jadian itu mau menerkam dan menelannya, tentu dia dapat melakukannya dengan
mudah. Tetapi dia diam saja di sisi Erwin. Kemudian menjilat-jilat kepala Erwin.
Bagaikan orang dijilat kucing, yang mengetahui bahwa kucing hanya berbuat begitu
kalau dia senang pada orang yang dijilatnya, maka menurunlah rasa takut anak
muda Dewi KZ 210 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu. Dia kini merasa lega. Harimau itu tidak memusuhinya.
Barangkali ini ujian pertama, bagaimana sikapnya didatangi oleh harimau yang
kadangkala menjadi semacam bangsanya juga.
Harimau itu mengaum lalu berlalu.
"Erwin," kata satu suara yang keluarnya bagaikan dari bumi.
"Engkau telah mendengar dari ayahmu. Kenapa dia gagal setelah lebih sebulan di
sini. Kala itu kau belum ada. Kini kau ke mari dengan maksud yang sama.
Sebenarnya aku tidak mau menurunkan kepandaian ini kepadamu, tetapi kau memang
membutuhkannya. Karena manusia yang sebenarnya normal semacam Ki Ampuh mempunyai
niat lebih jahat daripada hewan. Hanya karena ambisi belaka. Ingin menjadi orang
yang lebih unggul. Engkau telah terlalu baik kepadanya. Mestinya kau tamatkan
riwayatnya tempo hari. Tetapi sebetulnya apa yang kau lakukan itulah yang
menandakan otak manusia berkemanusiaan yang ada di dalam kepalamu. Kalau kala
itu Ki Ampuh lebih hebat dan kalau dia mampu, pasti kau telah tidak ada lagi di
atas dunia ini. Dan kini kau tidak akan ada di sini."
"Terima kasih ompung. Memang saya datang hendak menuntut ilmu atas pesan ayah."
"Kau sudah tahu mengapa dia gagal. Dan kau pun belum tentu akan berhasil. Karena
dalam belajar ini kau hanya manusia biasa yang bisa tergoda. Bukan mudah
memusatkan pikiran hanya pada suatu persoalan. Apalagi kalau orang itu mempunyai
problim-problim. Atau punya anak isteri. Atau punya kekasih. Berat sekali
memisahkan pikiran dari semuanya itu. Terlalu berat, Erwin."
"Tapi saya harus mempunyai ilmu itu. Demi kehidupan anak dan isteri saya. Dan
kehidupan saya sendiri yang masih ingin Dewi KZ
211 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berbuat baik di dunia ini kalau bisa. Saya akan sanggup, ompung. Saya akan
pusatkan segenap pikiran."
"Aku harap kau berhasil. Ilmu yang akan kuturunkan sudah hampir tidak ada lagi
di Sumatera ini. Kalaupun ada hanya tujuh orang memilikinya. Satu di kampung
ini, di Muara Sipongi. Lalu di Tapanuli tidak ada orang lain lagi. Di kampung
kecil Stabat ada seorang. Kini.dia telah menjadi orang yang alim sekali.
Kepandaiannya hanya digunakan untuk hal-hal yang baik, antara lain mengobati
orang. Telah banyak orang yang tak tersembuhkan dengan pengobatan modern
akhirnya menjadi sehat atau normal kembali dengan pengobatan kebathinan."
Erwin mendengar dengan seksama segala apa yang diterangkan oleh ompungnya.
Keadaan di sekitar itu tidak serem. Hanya sepi. Hanya suara yang tidak mempunyai
rupa itu sajalah yang terdengar. Aneh terasa bagi Erwin dan siapa pun yang
sekiranya menyaksikan. Manusia bicara dengan sesuatu yang tidak ada.
"Apakah saya akan dapat melindungi isteri dan anak saya, ompung?" tanya anak
muda itu. Dia hanya menanyakan itu karena untuk itulah dia ke sana. Tidak ada
maksud untuk menunjukkan ilmunya . . . kalau berhasil . . . terhadap seseorang.
"Aku tidak dapat mengatakan. Bagaimanapun besarnya ilmu, akhirnya Tuhan juga
yang menentukan, Erwin. Dia juga yang paling berkuasa. Tiada lain daripada Dia."
"Bolehkah saya bertemu dengan ompung?"
"Bukankah kau sudah datang dan sedang bercakap-cakap dengan aku?"
"Maksud saya ingin berhadapan muka."
"Kita sedang berhadapan."
Dewi KZ 212 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tetapi saya tidak melihat ompung!"
"Itulah kekuranganmu, Erwin. Tidak melihat aku. Matamu belum cukup terang.
Dengan bertambahnya pengetahuanmu mungkin nanti mata itu bisa melihat lebih
banyak." Raja Tigor memberi ingat kepada cucunya agar tidak bertemu dengan manusia selama
menuntut ilmu di sana. Hanya memakan apa yang ada di situ saja. Dan yang ada di
sekitar tempat itu hanyalah pohon pisang utan, bambu dan buah-buahan hutan.
"Kau tidak punya rumah di sini dan kau tak boleh membangun gubuk. Biasakan
menjadi makhluk alam," pesan Raja Tigor lagi.
Erwin menyanggupi. Suara ompungnya lenyap. Hujan turun, mulanya hanya gerimis, tetapi kemudian
berubah menjadi lebat bagaikan dicurahkan dari langit. Erwin berteduh di bawah
beringin besar itu, kedinginan dan menggigil.
Ujian bagi dirinya tidak menunggu keesokan harinya. Pada saat hujan lebat itulah
tiba-tiba api menyala, mulanya sebesar nyala korek api, kemudian menjadi besar
dan kian membesar. Hujan menyiramnya tetapi tidak padam, bahkan terus juga bertambah besar. Tidak
hanya itu. Di tengah-tengah api itu kelihatan seorang bocah, sekitar umur empat
tahun. Gadis cilik yang mungil sekali, la menangis dijilat jilat api. Tangannya
digapai-gapaikannya bagaikan minta tolong.
"Tolong Butet, panas, matilah Butet " tangisnya sedih.
Hati Erwin tergugah. Kemanusiaannya timbul. Dia harus menolong. Dia sudah hendak
berdiri, tetapi mendadak dia teringat akan pesan ayahnya. Jangan terpengaruh
oleh apa pun. Otaknya bekerja. Mustahillah bayi biasa akan tahan di tengah-tengah api. Ini
hanya pandangan matanya saja. Dari mana pula Dewi KZ
213 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
datang bayi. Dan dia kuatkan hatinya melihat bayi itu terbakar.
Kian menjerit-jerit, rambutnya dimakan api. Bayi itu betul-betul terbakar kini.
Kemudian api itu mengecil kembali, akhirnya hanya sebesar nyala korek api lalu
hilang. Hujan pun mendadak berhenti.
Rasa dingin pada diri Erwin lenyap. Pakaiannya tak basah sedikit pun.
Selama menuntut ilmu, Erwin hanya makan daun-daunan, ubi-ubian dan buah-buahan
hutan. Pada malam ketujuh ompungnya memberi perintah: "Mulai hari ini kau harus
telanjang. Tujuh hari lamanya baru boleh mengenakan pakaianmu kembali. Meskipun
ada bahaya kau tak boleh mundur. Kalau ada ular mematuk kau biarkan. Kalau ada
harimau menerkammu pun kau biarkan. Kalau kau takut atau lari kau akan gagal.
Mungkin juga kau mati di sini. Dan tidak ada yang akan menguburkanmu. Kau akan
kering oleh panas dan hancur oleh hujan."
Kemudian menjelmalah dia untuk pertama kalinya.
Ompungnya yang bernama Raja Tigor. Tidak ada kemiripan sedikit pun dengan
ayahnya. Kulitnya hitam, mulutnya lebar, matanya pun besar. Hidungnya pesek
sekali. Hampir hanya dua lobang saja kelihatan tanpa batang. Kedua telinganya
kecil, tak seimbang dengan mukanya.
"Ompungmu ini buruk rupa," katanya. "Berlainan dengan ayahmu. Dia ganteng dan
kau beruntung mengikuti kegantengan ayahmu!"
"Tapi ompung gagah," kata Erwin. Dia tidak tahu mau mengatakan apa selain itu.


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dia ingin menyenangkan hati ompungnya.
"Pandai juga kau mau menggembirakan hatiku. Tapi orang yang buruk rupa selalu
baik hati," kata Raja Tigor.
Dewi KZ 214 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin tertawa dan ompungnya juga tertawa. "Sudah puas kau memandangi aku?" tanya
Raja Tigor. "Sudah ompung," jawab Erwin.
Malam itu mulailah berdatangan segala apa yang pernah diceritakan ayahnya
menjelang dia berangkat. Hantu-hantu berbagai bentuk dan rupa. Jin dengan
berjubah merah atau hitam, berjanggut panjang dan berkepala gundul. Yang paling
mengerikan di antara semua ada tiga makhluk yang aneh.
Telanjang bulat. Tak bermata dan tak bermulut. Tetapi bicara.
Entah dari mana keluar suaranya. Badannya bulat, kakinya ada yang panjang dan
ada yang pendek. Pada suatu malam datang seekor ular cobra. Besar sekali.
Erwin heran, kenapa di situ ada ular cobra. Padahal di Indonesia ini mestinya
tak ada. Panjangnya tak kurang dari empat meter dengan kepala yang dibesarkan
siap untuk mematuk. Erwin menguatkan hatinya. Sudah dikatakan ompungnya,tidak boleh lari. Melihat
Erwin sanggup menghadapi, ular itu kian mengangkat kepala lalu mengundurkannya
untuk kemudian mematuk. Tetapi tidak dikenainya diri Erwin. Lalu makhluk itu
berkata: "Engkau lulus menghadapi aku. Buka tanganmu."
Erwin mematuhi. Dibukanya telapak tangannya. Ular itu menyemburkan suatu cairan.
Mestinya bisa. Erwin memandangi. Cairan itu berubah warna, akhirnya menjadi
merah dan mengeras. "Hanya ini yang dapat kuberikan. Namanya 'Geliga Sendok'. Kau tahu apa itu?"
tanya cobra itu. "Tidak nenek," jawab Erwin.
"Sebenarnya di negeri ini kami bernama ular sendok. Tetapi orang sudah terbiasa
menyebut kami dengan cobra. Itu bahasa lain bangsa. Geliga ini banyak gunanya.
Bisa mengobati segala gigitan binatang. Bisa mengobati segala luka. Rendam saja
dan Dewi KZ 215 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
airnya disapukan ke tempat yang terkena gigit atau yang luka.
Aku tak mempunyai apa-apa. Pantangannya. Jangan kau bunuh ular apa pun. Kalau
kau ada, mereka tidak akan menggigit. Kau sudah menjadi keluarga kami."
Berbagai macam godaan berat menimpa diri Erwin. Hanya kebulatan tekad untuk
melindungi isteri dan anak serta diri sendiri dari kejahilan kejahilan sesama
manusia sajalah yang menyebabkan dia bisa bertahan.
Pada suatu malam Jum'at tanpa angin dia didatangi oleh harimau dewasa yang
mempunyai janggut bagaikan manusia.
Jadi bukan cambang seperti yang dimiliki oleh harimau-harimau jantan dewasa.
Kelainan kedua pada makhluk ini ialah ia tidak punya ekor sama sekali. Masih ada
lagi keanehan padanya. Meskipun mulutnya serupa moncong harimau, tetapi giginya
seperti manusia. Cuma berbeda pula dari gigi manusia yang normal, ia mempunyai
dua taring di atas dan dua di rahang bawah.
"Aku telah mengikuti keteguhan hatimu hampir tiga bulan lamanya. Kau belum
pernah mengenal aku. Bukan manusia harimau semacam ayahmu dan dirimu sendiri.
Aku harimau jadi-jadian. Asalku manusia. Tempat tinggalku dulu di sebuah desa
lima puluh kilo dari Sungai Penuh, daerah Kerinci. Aku telah meninggalkan
kuburanku dan tidak akan kembali ke sana.
Kini aku mengembara. Kakekmu yang dikuburkan di sini dulu sahabatku. Kami sama-
sama pedagang keliling," kata makhluk itu.
Erwin tidak menjawab, hanya mendengarkan dengan teliti.
"Karena aku lebih kurang seusia dengan ompungmu Raja Tigor, maka aku ini pantas
juga jadi kakekmu. Namaku Sutan Tabiang Jurang!" ujarnya lagi.
"Nama saya Erwin, Angku!" kata Erwin.
Dewi KZ 216 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sutan Tabiang Jurang senang mendengar panggilan 'Angku'
yang artinya kakek. "Aku ingin menambah kesaktianmu, kalau ini boleh dinamakan sakti. Tetapi
barangkali juga tidak bisa dikatakan begitu. Semacam ilmu untuk menambah yang
sudah ada. Mulai kini kau dapat menjadi harimau bila saja kau kehendaki."
"Bagaimana caranya Angku?" tanya Erwin.
"Kau sapu dahimu tiga kali dengan telapak tangan kanan, kemudian gosok kedua
matamu dengan kedua belah tanganmu.
Panggil namaku. Pada saat itu juga kau akan menjadi harimau.
Bukan setengah manusia, tetapi harimau penuh.
Hanya saja, engkau nanti akan seperti aku ini. Kau lihat.
Tidak berekor. Gigiku tidak seperti gigi harimau. Namun begitu dapat kau gunakan
untuk membinasakan musuhmu.
Luka oleh taringanmu kelak akan membuat orang gila atau mati. Tetapi kau tidak
mempunyai janggut, karena kau pun kini tidak punya janggut! Kau boleh mengaku
sebagai diriku Erwin."
"Lalu kalau saya ingin menjadi manusia kembali, bagaimana Angku?"
"Kau pemuda pintar. Kau tanyakan itu. Panggil lagi namaku. Tetapi harus dua
kali!" "Apa syarat-syarat lainnya Angku?"
"Tiap hari Kamis petang atau malam Jum'at kau sediakan di pojok rumah, tetapi di
luar, tembakau dan kacang goreng.
Itulah kesukaanku. Tidak perlu lain-lain."
"Saya akan melakukannya Angku!" kata Erwin.
"Baiklah. Mulai hari ini engkau jadi cucuku dan engkau kuberi gelar Sutan. Kau
terima?" Dewi KZ 217 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya terima Angku," jawab Erwin. Sutan Tabiang Jurang lalu hilang.
SETELAH Erwin genap sembilan puluh hari lamanya menuntut di kuburan Raja Tigor
dan tinggal satu malam lagi di situ, bulan sedang lima belas hari. Tiada awan
menutupinya, bahkan banyak sekali binatang menemani. Angin sepoi-sepoi.
Terasa sejuk nyaman menyapu muka. Seorang perempuan tua datang menemui Erwin
yang kini sudah boleh berpakaian lagi.
Rambut wanita itu telah putih seluruhnya. Dia lembut berkata:
"Aku Khairani, pengembara empat penjuru angin. Kau Erwin suami Indahayati,
bukan?" Erwin merasa heran lalu membenarkan. Kalau wanita ini tidak sakti
mustahil dia mengetahui Indah.
"Dia telah melahirkan, anaknya cantik sekali. Seorang bayi perempuan," katanya.
Erwin girang dan bertanya tentang keselamatan isterinya.
Khairani tidak segera memberi jawaban. Dia menarik napas.
Kelihatan sedih. "Aku kasihan padamu. Kau baik sekali. Sayang pada isteri mu, sayang pada anakmu.
Karena itu kau kemari mencari ilmu untuk menghadapi segala kemungkinan, terutama
dari dukun jahanam Ki Ampuh itu. Dia memang sudah hebat sekali sekarang karena
telah berguru pada Mbah Panasaran di Banten."
Semua apa yang diceritakan wanita itu benar.
"Ya, saya sayang sekali padanya," jawab Erwin.
"Di situlah letak kesedihanku!"
"Ada kejadian apa dengan isteriku?" Erwin merasa cemas.
"Sukar aku menerangkannya. Karena aku kuatir hatimu luka. Kau laki-laki terlalu
baik untuk dilukai."
Dewi KZ 218 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Katakanlah Nenek. Lebih baik luka daripada tidak tahu apa yang terjadi. Aku
sanggup mendengar apa saja."
Perempuan tua itu lalu menceritakan, bahwa Erwin bernasib malang sekali. Sejak
dia hampir setahun tidak kelihatan, isterinya telah dapat dipengaruhi oleh laki-
laki lain. Mereka tidak kawin, tetapi Indahayati melahirkan. Anak itu bukan anak
Erwin. Melainkan anak laki-laki lain dan anak haram pula.
Erwin menangis. Buruk sekali nasibnya. Tetapi kalau diingat bahwa dia hanya
manusia harimau, maka nasib begitu barangkali memang sudah pantas jadi
bagiannya. "Tetapi tiap kejahatan ada hukumannya anak muda," kata Khairani.
Perempuan itu lalu menceritakan, bahwa Indahayati telah meninggal digigit ular
berbisa. Begitu juga anaknya telah dijilat setan sampai mati.
"Tetapi kau pun tahu Erwin. Nasib malang tak dapat ditolak kalau sudah begitu
mestinya. Dan kalau orang baik semacam kau kehilangan maka selalu ada saja
gantinya. Aku membawakan kau pengganti Indahayati yang berkhianat itu.
Kau patut mempunyai isteri yang cantik lagi setia. Yang kubawa untukmu ini tidak
perlu disangsikan kejujuran dan kese tiaannya. Kecantikannya pun melebihi ratu-
ratu yang dipilih saban tahun. Ini sudah semacam bidadari. Nanti akan kuantarkan
ke mari. Kini kau masih bingung. Tenangkan pikiranmu. Kau kuanggap cucu maka
patut kuberi kau apa yang dapat kuberi."
Perempuan itu pergi meninggalkan Erwin dalam kese-dihannya. Akhirnya dia
tertidur dengan pipi dibasahi air mata.
Sedang dia tidur nyenyak itu wanita tua itu kembali. Di baca-bacanya mantera
lalu dibangunkannya Erwin pelan-pelan supaya jangan terkejut. Anak muda itu
bangun dengan pikiran Dewi KZ
219 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tenang. Bersama wanita itu telah ada seorang perempuan muda cantik. Jauh di atas
kecantikan Indahayati. Khairani menyuruh Erwin memperhatikan perempuan itu yang
diperkenalkannya dengan nama Syarifah.
Kemudian datang seorang perempuan lagi. Juga teramat cantik. Dia tersenyum
melihat Erwin. Dia pun memperkenalkan diri dengan nama Hanoum.
"Kau pilihlah seorang di antara kedua wanita ini. Kalau kau mau kedua-duanya pun
boleh. Kau laki-laki yang bisa adil.
Mereka tidak akan berkelahi, malah akan bersama-sama mengurusmu dengan baik. Kau
tak usah kuatir tentang makan dan pakaian mereka. Sekembalinya dari sini kau
akan mendapat banyak rezeki. Tidak pernah kekurangan uang."
Segala ilmu sudah ada padanya. Sekarang diberi isteri.
Sudah seharusnya dia menerima dengan rasa syukur. Tetapi ketika dia mau
mengatakan pilihannya, ada bisikan pelan ke telinganya. Bisikan ayahnya yang
mengatakan bahwa Indah selalu setia dan menanti kedatangannya. Begitu juga
bayinya. Erwin melompat dan berkata garang: "Perempuan busuk.
Kau hendak merusak aku. Kau iblis, bukan manusia biasa. Aku tidak mau segala
setan-setan yang kau bawa ini. Aku mau kembali ke isteri dan anakku."
Perempuan itu tidak putus asa. Dikatakannya bahwa Erwin bodoh dan mengkhayalkan
yang sudah tidak ada. Di-bujuknya dengan segala cara, tetapi Erwin tetap
menolak. Perempuan itu kemudian tertawa dan dia berubah menjadi tengkorak
manusia, lalu hilang. Kedua wanita yang dibawanya tadi pun hilang ditelan bumi.
Ompungnya mengatakan bahwa Erwin telah benar-benar lulus. Dia boleh pulang ke
kampungnya. Sebagaimana dia datang berjalan kaki, pulang pun harus berjalan
kaki. Tetapi kini Dewi KZ
220 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia boleh makan apa saja boleh menoleh dan bicara dengan siapa pun yang
dikehendakinya. Tiba di kampung dia ziarah ke kuburan Dja Lubuk dan keluarga-keluarganya yang
lain, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada.
Ketika masih di kampung itulah dia merasakan apa yang sedang diderita oleh
isteri dan anaknya. Bagaimana Ki Ampuh telah masuk ke rumahnya dan bermaksud
menyembelih bayinya yang tidak punya dosa itu. Maksud Ki Ampuh tertahan karena
tiba-tiba di kamar itu sudah hadir Erwin yang lalu memeluk isteri kemudian
anaknya. Hanya dua makhluk Allah ini yang melihat dia, karena yang datang itu
sebenarnya bukan tubuh Erwin tetapi rohnya. Orang-orang yang ada di kamar itu
jadi terheran-heran mendengar Indah menyebut-nyebut nama suaminya dan menjadi
tenang. Lebih ta'ajub lagi perasaan mereka, karena antara Erwin dan Ki Ampuh
terjadi dialog yang jelas, saling tantang, tetapi tidak tampak manusianya.
"Mengapa kau masih saja penasaran Ki Ampuh?" tanya Erwin. "Apa dosa seorang bayi
yang baru beberapa hari lahir ke dunia ini?"
"Dia belum berdosa, tetapi kelak mungkin dia akan jadi seperti ayahnya jadi
manusia harimau juga. Hanya akan mengganggu ketenteraman kami di sini. Itulah
sebabnya aku hendak menyembelihnya. Kepalanya akan kuhadiahkan kepada guruku.
Guru yang tak terlawan oleh siapa pun," katanya sombong.
"Apakah aku kali ini harus benar-benar membunuhmu Ki Ampuh?" tanya Erwin.
Dalam pada itu Ki Ampuh di rumahnya telah menemukan anak-anakan dengan seekor
ayam yang diibaratkan anak Indah dan Erwin. Menurut ilmu yang dituntutnya,
menyembelih Dewi KZ 221 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ayam itu akan berarti menyembelih bayi. Bercerai kepala ayam, bercerailah kepala
bayi. Ki Ampuh telah siap dengan pisau yang tajam. Kaki ayam telah diinjak sementara
kepala ayam telah dipegang dengan tangan kirinya. Tinggal menyembelihnya saja
iagi. Dia terlalu bengis, sadis. Ayam itu telah dipandangnya sebagai anak
manusia. Dia akan mulai membalas dendam yang sekian lama tak bisa dilampiaskan.
Tanpa bismillah tangannya bergerak ke arah leher ayam, tetapi setelah tinggal
satu senti dia tidak bisa meneruskan. Dia coba dengan seluruh tenaganya, tidak
juga berhasil. Ada kekuatan tak terlihat yang menahan tangannya.
Dan orang yang punya tenaga gaib itu tentunya Erwin, pikirnya.
Tiba-tiba terdengar suara yang selalu amat ditakutinya.
Auman harimau. Di dalam rumah itu, tetapi tidak kelihatan.
"Engkau tidak melihat aku Ki Ampuh" Butakah engkau?"
tanya suara menggempita. Ayam dilepaskan dari tekanan kaki dan pegangan tangan.
"Mengapa tak kau sembelih" Ibaratkan dia anak, isteri dan diriku. Kau dapat
membunuh kami semua dengan menyembelih ayam itu. Kau hebat sekali Ki Ampuh!"
Murid Mbah Panasaran yang telah membunuh ular raksasa dengan hanya menikam buah
kelapa, melihat dan mencari ke sekelilingnya. Tidak ada siapa-siapa. Tidak
manusia, tidak harimau. Pun tidak manusia harimau*
"Laknat, perlihatkan dirimu!" kata Ki Ampuh.
"Aku di sini. Mana matamu?"
"Kau pengecut. Bersembunyi. Keluarlah kalau berani."
"Aku sudah datang untuk bertanding. Kau katakan aku pengecut! Tetapi kau lebih
buruk daripada aku. Kau bermata Dewi KZ
222 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tetapi tidak dapat melihat. Mengapa kau tidak belajar melihat setan dan iblis"
kau lupa?" Erwin mempermainkan musuhnya.
Ki Ampuh tidak menjawab. Dia merasa disindir dan dipukul, walaupun hanya dengan
kata-kata. Benar dia lupa belajar melihat iblis. Kini dia dipermainkan. Tetapi
dia tidak terlalu kuatir. Telah diujinya dirinya di hadapan Mbah Panasaran tempo
hari. Dilempari dengan pisau. Semua mengenai tubuhnya, semua jadi bengkok dan
berjatuhan ke tanah. Dia kebal, apa guna kuatir.
"Kau ingin melihat aku?" tanya Erwin. Ki Ampuh tidak menjawab. Dalam hal mata
dia telah mengaku kalah. Tetapi itu tidak menentukan akhir pertandingan.
"Ini aku," kata Erwin. Murid Mbah Panasaran memandang ke arah suara. Tidak ada
apa-apa. Tetapi kemudian mendadak satu makhluk berdiri di sana. Bukan muka
Erwin, tetapi kalau badan manusia berkepala harimau, siapa lagi kalau bukan
Erwin. Ki Ampuh mengambil sikap hendak menyerang, tetapi harimau manusia itu hilang. Ki
Ampuh marah dan malu. Dia memaki-maki mengatakan Erwin hanya iblis hina yang
ketakutan. Hanya banyak bicara tetapi tidak berani bertempur.
"Aku di sini sekarang," kata suara Erwin. kini dari arah lain.
Ki Ampuh membalik. Tidak juga ada apa-apa. Tetapi secara tiba-tiba di sana
berdiri harimau. Tidak lagi seperti yang tadi.
Harimau penuh, tetapi tidak berekor. Sebagaimana dijanjikan oleh Sutan Tabiang
Jurang, bila Erwin memenuhi cara meminta maka dia akan menjadi harimau buntung
dengan gigi-gigi manusia tetapi bertaring empat, dua di atas dan dua di bawah.
Melihat itu Ki Ampuh berkeringat dingin. Dia mulai ragu-ragu ilmu siapa kini
yang lebih tinggi. Dia atau musuhnya"
Dewi KZ

Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

223 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mbah Panasaran mengatakan, bahwa tidak ada lagi kekuatan dunia yang bisa
mengalahkannya. Terasa baginya bahwa orang muda itu mungkin lebih hebat.
Ki Ampuh bisa mengirim orang halusnya ke rumah Indah dan di situ dia bisa
melihat roh Erwin yang datang melindunginya tidak bisa melihat Erwin yang ada di
rumahnya sendiri. Ini pasti suatu kelebihan. Tetapi dia berharap Erwin tidak
mempunyai ilmu kebal. Dia akan menggunakan senjata tajam menghadapi Erwin yang
kini bisa pula membentuk harimau buntung.
"Siapa gurumu Erwin?" tanyanya untuk melengahkan anak muda itu.
"Kakekku sendiri!"
"Hebat dia ya!"
"Masih akan dibuktikan, Ki Ampuh. Mungkin kau lebih unggul, siapa tahu."
"Kau masih ragu-ragu akan dirimu bukan" Karena-kau tahu bahwa aku kini sudah
jauh lebih hebat daripada dulu," kata Ki Ampuh.
Lalu terjadilah pertarungan itu. Antara harimau buntung dengan Ki Ampuh yang
bersenjatakan keris, yang terbuat dari besi kuning dan mengandung bisa
mematikan. "Kau akan menyusahkan aku Erwin!"
"Jangan kau berpura-pura."
"Aku bersungguh-sungguh. Bukankah aku akan susah menanam mayatmu nanti!"
"Ah begitu. Jika demikian aku akan hindari kau dari kesusahan itu."
"Apa maksudmu?"
Dewi KZ 224 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau yang akan tewas dan aku akan meninggalkanmu di sini. Keluargamulah yang
akan mengurus penguburanmu.
Kalau kau tidak jadi binatang setelah mati nanti," kata Erwin.
"Aku tidak punya keturunan untuk jadi binatang."
"Terima ini Ki sombong!" kata Erwin dan dia melompat menerjang muka murid Mbah
Panasaran. Tetapi tendangan tidak mengenai sasaran. Harimau buntung segera berbalik.
Memukul tengkuk ke Ampuh. Kali ini mengena. Ki Ampuh terhuyung tetapi segera
memperbaiki diri. Dia menyerang dengan kerisnya. Harimau itu berdiri di atas dua kaki memberikan
dadanya. Ki Ampuh menikam, menikam lagi, tetapi tubuh harimau itu bagaikan kasur
empuk yang terbuat dari karet busa. Pisau tenggelam, tetapi tidak mengeluarkan
darah. Lebih lima kali ditikamnya.
"Sudah puaskah kau Ki Ampuh?" tanya Erwin.
"O, kau kebal juga heh!"
"Tetapi kau lebih kebal Ki Ampuh. Aku punya kelemahan.
Kalau kau kenai tempat itu akan matilah aku!"
Memang tiap orang kebal punya kelemahannya, tetapi di mana" Walaupun mengetahui,
bahwa Erwin juga kebal, Ki Ampuh tetap mempergunakan kerisnya, siapa tahu nanti
kena tempat yang lemah itu.
Tiba-tiba terdengar suara wanita. Erwin tidak mengenal, tetapi Ki Ampuh tahu
siapa yang memberi dorongan semangat itu. Mbah Panasaran.
"Lawan, kau jangan membuat malu!" kata Mbah Panasaran.
Dia berdiri di sana berujud manusia, muda dan cantik.
Walaupun umurnya sudah ratusan tahun.
Dewi KZ 225 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tolonglah abdi mbah," kata Ki Ampuh. Dia tidak malu-malu. Daripada malu untuk
mati, lebih baik tebal muka untuk bisa tetap hidup, pikirnya.
"Jangan kau sampai kalah Ki ampuh! Kau telah memiliki semuanya!" kata Mbah
Panasaran memberi semangat.
Ki Ampuh tidak menjawab. Dia sudah bimbang apakah benar-benar dapat mengalahkan
lawannya. Mereka sama-sama kebal.
"Jangan sampai bikin malu aku Ki Ampuh!"
"Tidak mbah guru. Aku akan membunuhnya. Tolonglah aku!"
"Tetapi sebaik Ki Ampuh selesai dengan mengatakan minta tolong, di samping Mbah
Panasaran telah berdiri Raja Tigor dengan tampang seremnya.
Mbah Panasaran terkejut, tidak menyangka akan kedatangan makhluk baru yang jelek
itu. Tetapi dia cepat-cepat menguasai diri dan berkata: "He, makhluk apa pula
kau ini. Begitu buruk dan menjijikkan!" Dia hendak melumpuhkan hati makhluk itu
agar jadi malu dan menghindar. Tetapi Raja Tigor hanya tertawa dan berkata:
"Memang buruk. Kalau diadakan kontes kejelekan aku akan jadi juara. Sekali-kali
buruk di dekat si cantik, boleh bukan?"
"Hih kau betul-betul tidak punya malu. Tapi aku jadi kepingin tahu siapa kau
ini!" "Aku lebih buruk dari pada Hunchback dari Notredam!"
"Apa itu?" tanya Mbah Panasaran.
"Aku buruk tapi pintar juga he" Aku pernah mencuri masuk bioskop. Kau tidak tahu
apa itu bioskop heh. Aku dari zaman-zaman dulu. Tapi aku mengikuti kehidupan
orang kini. Aku sering berada di tengah-tengah mereka. Turun non-ton bersama
Dewi KZ 226 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mereka, tetapi mereka tidak melihat aku. Buruk tapi hebat heh!" kata Raja Tigor
menggoda Mbah Panasaran. Wanita itu tidak mau kalah.
"Kau menjadi orang halus di tengah manusia-manusia karena kau malu dilihat
orang. Kau terlalu buruk dan kau tahu akan hal itu!"
"Aku tahu. Akulah sang juara di antara semua makhluk buruk!".
"Mengapa kau datang ke mari?"
"Mau melihat muridku dan mau melihat kau menolong muridmu!"
"Siapa yang mau menolong?"
"Ee, siapa tahu. Muridmu sudah minta-minta tolong. Kalau kau menolong Ki Ampuh,
maka aku akan membantu cucuku!"
Malu kalau sampai diketahui bahwa ia seorang perempuan yang curang, maka Mbah
Panasaran yang tadinya sudah berniat membantu Ki Ampuh mengurungkan niatnya, la
mempersaksikan pertarungan yang kelihatan sudah tidak seimbang.
Harimau buntung itu kena tikaman puluhan kali tanpa cedera.
Sebaliknya Erwin yang berujud harimau buntung berkali-kali memberi tamparan dan
pukulan yang tidak dapat dielakkan oleh Ki Ampuh, sehingga dia berkali-kali
jatuh. Tetapi oleh kekuatan gaib yang ada di dalam dirinya maka ia tidak sampai
menghembuskan napas terakhir.
Dua saksi perkelahian itu mengikuti gerak anak buah masing-masing, yang satu
dengan perasaan yakin akan menang, yang lainnya merasa akan dikalahkan.
Kemudian pada suatu kesempatan yang baik, harimau buntung itu dapat menangkap
pinggang Ki Ampuh, mengangkatnya ke udara lalu melemparkannya dengan sepenuh
tenaga. Ki Ampuh membentur dinding dan jatuh ke lantai. Kelihatan Dewi KZ
227 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sukar untuk bangun kembali. Harimau buntung datang hendak menyudahi riwayatnya,
tetapi di saat ia mau menanamkan kuku-kukunya, tubuh Ki Ampuh lenyap tanpa
bekas. Mbah Panasaran pun hilang.
Kelenyapan Ki Ampuh dan Mbah Panasaran secara menakjubkan membuktikan bahwa
wanita yang tidak pernah tua itu benar-benar punya ilmu gaib yang amat tinggi.
Bagi orang yang tidak pernah mengetahui, atau tidak percaya akan adanya ilmu
gaib mungkin hal ini dianggap sebagai suatu khayal belaka. Orang yang sedikit
pernah menuntut ilmu tersebut tahu, bahwa yang demikian bisa terjadi. Tetapi
hanyalah oleh orang-orang yang telah amat menguasainya. Orang-orang yang berilmu
tinggi bisa berjalan tanpa dilihat oleh orang yang dia tak ingin mengetahui
kehadirannya, tetapi dia dapat dilihat oleh mereka yang tidak mau dielakkannya.
Bukan suatu dongeng atau isapan jempol bahwa di masa revolusi, kapal motor kecil
yang mengangkut senjata bisa berlabuh di depan kapal patroli Belanda hanya
berjarak beberapa ratus meter. Orang-orang Belanda itu dapat dilihat dewi~kz
dengan mata kasar di atas geladak kapal mereka. Orang-orang Republik yang
memakai dan percaya akan ilmu itu bisa menurunkan senjata di pinggir muara atau
sungai tanpa dilihat oleh musuh, la mempergunakan azimat dan membaca mantera
untuk tidak terlihat oleh musuh. Tentu saja semuanya itu pun bisa berhasil
dengan ridho Allah. Tanpa ridho Allah ilmu apa pun tidak akan ada kekuatannya.
Oleh karena itu orang berilmu tidak boleh takabur dan sombong. Yang mempunyai
sifat-sifat ini akan ditelan oleh ilmu sendiri.
Erwin heran dan melihat pada Raja Tigor seolah-olah minta penjelasan. Gurunya
itu mengerti lalu berkata: "Dia telah dibawa pergi oleh gurunya."
"Ke mana Ompung?" tanya Erwin.
Dewi KZ 228 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ke mana lagi. Tentu ke Banten untuk diberi tambahan ilmu. Pada saatnya ia akan
kembali menghadapimu Erwin.
Tetapi itu masih akan makan tempo. Mungkin beberapa hari mungkin juga berpekan-
pekan." "Apa yang harus kulakukan kini Ompung?"
"Melatih diri. Jangan salah gunakan ilmu yang sudah ada pada dirimu. Kembalilah
ke isteri dan anakmu!"
"Baiklah Ompung. Segala nasihat Ompung akan kutaati."
"Jaga dirimu baik-baik. Ingat pesanku. Orang-orang yang berilmu akan mencoba
engkau. Mereka semua ingin menunjukkan keunggulan. Itulah sifat-sifat orang yang
mempunyai ilmu gaib."
"Aku akan waspada."
"Memang harus begitu. Nah sudahlah. Horas!"
"Horas Ompung," balas Erwin dan gurunya itu lenyap. Dia kembali ke Muara Sipongi
di Tapanuli Selatan sana.
KEDATANGAN Erwin di rumah isteri dan mertuanya kini dilihat oleh semua keluarga.
Semuanya terheran-heran. Selama ini mereka menyangka bahwa ia telah tiada lagi
di Jawa karena sudah jadi buronan.
Tetapi bagi Indah kehadiran Erwin tidak mengherankan lagi.
Karena menurut perasaannya tadi pun dia sudah ada. Bahkan mereka berpelukan. Dia
lihat suaminya mencium anak mereka.
Erwin hanya menceritakan keperluannya. Tidak sepatah pun mengenai kunjungannya
ke kuburan kakeknya dan menuntut ilmu di sana.
Ketika kedatangannya kembali dan kelahiran anaknya terdengar oleh tetangga, maka
mereka berdatangan ke rumah Indah. Kata mereka hendak melihat bayi yang baru
lahir. Memanglah itu maksud mereka, tetapi bukan sekedar hendak Dewi KZ
229 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melihat dalam arti yang biasa. Mereka sebenarnya mau tahu bagaimana rupa anak
yang berayahkan manusia harimau itu.
Mereka dalam hati berharap akan melihat kelainan yang besar pada bayi itu. Ada
yang mengira akan menyaksikan bayi berbadan harimau dan berkepala manusia. Ada
yang menyangka bahwa dia akan melihat bayi berkepala harimau.
Seorang perempuan yang begitu benci pada keluarga ini pun, Hadijah namanya,
telah memerlukan datang. Orang-orang yang mengetahui bahwa dia tidak menyukai
keluarga Erwin saling tanya, mengapa Hadijah mendadak sontak berbalik jadi baik
mau melihat bayi Indah. Ketika Hadijah datang di tempat itu ada tamu, tak kurang daripada tujuh orang
banyaknya. Semua mau melihat bayi yang diharapkan aneh atau ajaib. Tetapi mereka
ini jadi kecewa, karena yang dilihat hanya bayi biasa. Bahkan mungil lagi.
Aneh manusia memang, kadang-kadang mengharapkan yang buruk bagi orang lain
asalkan puas mata dan hatinya.
Kedengkian atau super-egoismekah ini"
Mereka saling pandang dengan penuh arti. Indah pun melihat pandangan mereka yang
mengandung makna itu. Dia tidak memberi komentar, tetapi di dalam hati merasa
puas karena dia telah mengecewakan mereka. Dia tahu ada di antara mereka ini
yang selalu mempergunjingkan dia dengan suaminya. Yang paling aneh lagi adalah
perangai Hadijah yang paling tidak menyukai Indah dan suaminya. Dia menganggap
Erwin hanya iblis yang hidup di tengah-tengah manusia dan menimbulkan malapetaka
belaka. Kebenciannya itu diperkuat lagi oleh karena Hadijah masih termasuk
keluarga Adham yang sudah cacad sebagai risiko dari perbuatannya sendiri.
Ketika Hadijah sampai di rumah itu, dia langsung ke tempat pembaringan bayi. Dan
dia menjerit lalu menggigil.
Menyebabkan para tamu pun terkejut dan heran. Mengapa perempuan ini" Kemasukan
setankah dia" Dewi KZ 230 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bunuh, bunuh!" teriaknya. "Bunuh selagi kecil! Nanti kita yang dimakannya."
Tidak ada seorang pun mengerti mengapa dia berkata begitu. Oleh karenanya
Hadijah jadi jengkel dan berkata lagi:
"Tidak ada di antara kalian yang berani?"
"Ada apa Dijah?" tanya seorang kenalannya. "Nanti terbangun bayi itu!"
"Hah, bayi" Mata kalian buta" Tidak kalian lihat anak harimau ini! Yang kelak
akan membinasakan kita. Kalian mau biarkan daerah kita ini dihuni iblis sebagai
tambahan dari iblis yang sudah ada?" Hadijah lalu melihat ke Erwin yang baru
masuk ke ruangan itu. Orang-orang yang ada di situ pun memandang Erwin. Yang
sudah hampir setahun tak mereka lihat dan dengar beritanya. Tetapi selalu jadi
pergunjingan. Oh macam-macam cerita mereka, terutama cerita Hadijah. Mereka
mengatakan bahwa Erwin takut pada Polisi, takut ditembak.
Oleh karena itu dia bersembunyi, tetapi malam-malam dia datang meniduri
isterinya. Oleh karena itu Indah jadi hamil dan anaknya pasti akan merupakan
makhluk aneh yang sedap ditonton.
Tetapi karena selain segala ocehan mereka, rasa takut pada Erwin juga besar,
maka begitu melihat Erwin mereka menyapanya dengan ramah. Ada yang menanyakan
kapan dia kembali dan memuji bahwa anaknya cantik sekali.
"Hah, Erwin pun sudah kembali. Akan celaka kita semua!"
teriak Hadijah yang menimbulkan kehebohan itu. Oleh karena teriakannya cukup
keras maka banyak orang lain berdatangan mau tahu apa yang terjadi.
Melihat orang tambah banyak Hadijah bukan diam, tetapi jadi lebih berani.
Dewi KZ 231 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalian tidak berani membunuhnya?" teriaknya. "Kalau begitu aku yang membunuh.
Demi keselamatan kalian semua, pengecut, pengecut!" Tangannya telah bergerak mau
mencekik bayi, tetapi ia ditahan oleh orang-orang yang ada di situ.
Hadijah meronta-ronta. "Lepaskan aku. Lepaskan aku. Kalau sudah besar akan susah. Sekarang sekali cekik
akan mampus. Tidak akan ada perkara membunuh iblis!" Tenaga Hadijah menjadi kuat
oleh amarahnya, sehingga lebih banyak orang harus memegangi dia.
"Ada apa Hadijah?" tanya seorang perempuan.
"Kalian tidak melihatnya" Kalian dibutakan si Erwin itu?"
kata Hadijah keras. Semua orang kian heran. Erwin hanya memandang sedih.
Dia tidak suka akan kehebohan itu. Tetapi dia tidak bertindak apa pun. Takut
akan jadi lebih onar lagi.
Semua orang memandang lagi ke bayi di dalam tempat tidur kecilnya. Bayi biasa
yang cantik. Tetapi bagi mata Hadijah yang rupanya terpengaruh oleh harapan dan
emosi yang tampak itu bagaikan seekor anak harimau berkepala manusia yang tidak
sempurna. Bagian rambut kepala memang seperti bayi biasa. Tetapi menurut
penglihatan matanya, mulutnya bagian moncong harimau, kupingnya kuping harimau.
Mata dan hidung bayi itu bagaikan hidung manusia. Hadijah meronta-ronta terus
ingin hendak membunuh anak Indah dan Erwin. Untunglah ada seorang dukun. Dia
meminta air putih di dalam gelas, membacakan mantera, lalu membasahi muka
Hadijah, terutama matanya. Setelah itu air itu disapukannya pada dahi dan muka
Hadijah. Tenaganya menyusut dan amarahnya berkurang. Dia dibawa kembali ke
tempat bayi itu. Dia tanpa merasa apa yang telah terjadi atas dirinya dia berkata: "Amboi
cantiknya anak ini. Beruntung sekali si Indah dan Erwin."
Dewi KZ 232 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin mendekati perempuan itu. Hadijah menyalamnya dan berkata: "Selamat Erwin.
Kau beruntung punya anak pertama begini mungil. Akan kau namakan siapa dia?"
Orang-orang semua heran, sama herannya dengan Erwin dan Indah yang mengikuti


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

semua kejadian. "Belum ada namanya dan belum terpikir," jawab Erwin. Dia tidak menunjukkan rasa
benci pada Hadijah, bahkan bersyukur bahwa orang itu telah normal kembali.
"Boleh aku memberi nama?" Hadijah bertanya kepada Indah.
Indah hanya tersenyum. Hadijah memandang Erwin menunggu reaksi. Erwin pun
tersenyum. Hadijah bertanya lagi:
"Boleh Erwin?" "Coba kudengar siapa nama yang kakak usulkan!" jawab Erwin.
"Indah Permata Erwinasari," kata Hadijah.
"Panjang nian," kata Erwin.
"Di zaman sekarang nama orang panjang-panjang. Katanya supaya umur pun panjang.
Apalagi orang-orang kaya dan berpangkat. Cobalah dengar nama anak-anak mereka.
Sedepa kalau ditulis. Itu anak wakil kepala Dolog yang baru lahir namanya si
Siti Cahaya Ernita Srikandi Budialus Putri!" Dari keheranan, para tamu jadi
ketawa. Tetapi yang paling besar tawanya adalah Hadijah. Dia sama sekali tidak
sadar apa yang sudah terjadi tadi. Matanya telah ditipu oleh kebenciannya.
Di dunia memang selalu terjadi hal-hal yang tidak kita duga dan tak terpecahkan
oleh akal sepintar apa pun. Setelah kembali dari rumah Indah, semua tetangga
yang menduga akan melihat bayi ajaib, berbalik merasa berdosa pada diri mereka
sendiri, mengapa mengharapkan yang buruk bagi orang lain.
Mengapa mereka selalu ingin menikmati kesenangan atas Dewi KZ
233 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
penderitaan orang lain. Sama halnya dengan pejabat-pejabat yang bekerjasama
dengan penyelundup atau Budiaji dan konco-konconya yang mau main beras atas
perut-perut kempis ribuan orang. Yang paling banyak cerita di antara mereka
adalah Hadijah yang begitu berharap melihat anak harimau atau setengah macan,
dilahirkan dari keluarga yang begitu dibencinya. Hayalan buruknya terpenuhi. Dia
melihat anak setengah harimau setengah manusia, sehingga dia bersikap bagaikan
orang gila. Apakah ini dapat kita namakan suatu pembalasan kontan atas seorang
anak manusia yang berhati dengki terhadap sesamanya" Tetapi kepada dia pun
segera diperlihatkan kenyataan oleh Yang Maha Kuasa, bahwa dengan kehendakNya
juga maka sesuatu bisa tercipta. Bukan atas khayalan orang yang berhati busuk
seperti Hadijah. Hadijah berkunjung dari satu ke lain rumah menceritakan betapa cantiknya anak
Erwin dan Indah, betapa dia ingin mempunyai anak semacam itu.
"Kalian harus melihatnya, karena bayi itu luar biasa cantiknya!" kata Hadijah.
Lalu ada beberapa orang di antara kenalan yang dikunjunginya berkata heran:
"Bagaimana mungkin" Bukankah ayahnya harimau manusia itu?"
Maka Hadijah berkata: "Siapa harimau manusia!" Dia marah
"Si Erwin yang sudah melarikan diri itu!"
"Kalian dungu dan busuk. Erwin bukan harimau manusia.
Dia manusia semacam engkau, bahkan lebih baik lagi. Jangan berkata sembarangan
mengenai orang lain. Tuhan akan mengutukmu. Pergilah saksikan sendiri. Anak
kalian tidak ada yang secantik anak Indah."
Dewi KZ 234 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang-orang yang mengetahui bahwa Hadijah ini tadinya sangat benci pada keluarga
Indah jadi heran mengapa wanita ini jadi begitu. Berbalik pikiran seratus
delapan puluh derajat. Apa yang membuat dia berobah" Gilakah dia" Mereka berpikir demikian karena ke
sana ke mari hanya itulah ceritanya.
Tentang bayi yang amat mungil itu. Dan karena Hadijah sedang hamil, maka dia
menyatakan keinginannya mempunyai anak semacam anak Erwin dan Indah. Hamilnya
sudah sangat tua memang. Hanya menunggu hari untuk melahirkan. Bukan hanya itu
yang diperbuat Hadijah. Dia membeli perlengkapan untuk bayi, kembali lagi ke
rumah Indah dan menyampaikan hadiahnya itu. Tambah heranlah Indah dan Erwin,
mengapa perempuan ini jadi begitu baik.
Kata Hadijah: "Erwin, anakmu ini cantik sekali. Mau kau doakan agar aku juga
mempunyai anak seperti ini?" Dia berkata dengan mata berlinang.
"Aku akan mendoakan Kak. Tapi aku ini hanya manusia saja. Bahkan bukan manusia
sebagai kalian. Aku hanya manusia harimau. Kakak pun tahu!" kata Erwin. Dia
berkata demikian bukan maksud menyindir tetapi dengan sepolos hatinya karena dia
mengetahui keadaan dirinya. Tiada lain maksudnya daripada berkata dengan rendah
hati. Dia tak punya dendam terhadap Hadijah.
Kini Hadijah sadar, bahwa dia dulu begitu benci pada Erwin dan
mempergunjingkannya ke sana ke mari. Mulutnya jua yang bergossip kian kemari,
bahwa kalau anak Indah tidak serupa harimau tentu dia mengadakan hubungan serong
dengan lakilaki lain. Berkata Hadijah dengan penuh penyesalan: "Aku dulu telah salah sangka, Erwin.
Hari ini aku minta maaf padamu dan Indah. Aku banyak memburukkan kalian berdua.
Kini aku insyaf. Erwin, bolehkah aku meminta sesuatu?"
Dewi KZ 235 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa yang ada padaku Kak?" tanya Erwin.
"Aku ingin bertemu dengan ayahmu yang selalu datang menemuimu itu. Begitu
kudengar. Nama beliau Dja Lubuk.
Aku mau mohon sesuatu kepada beliau!"
"Ayahku sama saja seperti aku. Kak Dijah. Dia bukan dukun, bukan apa-apa. Hanya
manusia malang. Kami satu keturunan semua bernasib malang."
"Jangan berkata begitu. Tak baik terlalu merendahkan diri.
Orang malang tidak akan punya anak secantik anakmu dan Indah. Betapa bahagianya
kalian." Erwin menegaskan bahwa hal itu rasanya tidak mungkin dilakukan, karena ayahnya
tidak pernah mengatakan bahwa dia mau bertemu dengan orang lain selain anaknya.
Tetapi Hadijah tetap memohon dan akhirnya Erwin berkata dia akan menyampaikan
harapan Hadijah manakala ayahnya datang mengunjungi dia.
TETAPI suatu bencana lain menimpa Erwin yang sedang merasa bahagia dengan
isterinya. Polisi setempat mendapat keterangan dari sementara masyarakat, bahwa
manusia harimau yang banyak membawa kekacauan dan malapetaka itu telah kembali.
Dia harus diringkus untuk mencegah kejadian-kejadian seperti dulu. Orang yang
dikoyak, muka manusia yang dirobek dan Adham yang diikat lalu dimasukkan ke
dalam kuburan. Dirinya harus dianggap sebagai pengacau keamanan dan
ketenteraman. Polisi sependapat dan jadi ingat kembali bahwa setahun yang lalu
mereka pernah menguber-uber dia tanpa hasil. Kinilah kesempatan untuk membalas
kelihayan Erwin dulu. Polisi pernah dikalahkan dan dibuat malu, kini akan
membuktikan bahwa buronan harus dimasukkan dalam sangkar dan bukan sangkar emas
untuk burung nuri. Satu pasukan dikirim ke rumah Erwin. Kuatir kalau-kalau dia
memberi perlawanan. Mereka telah mendapat perintah dari Dewi KZ
236 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
komandan mereka, seorang kapten Polisi asal Tapanuli juga marga Simorangkir
untuk hanya menembak kalau memberi perlawanan. Tetapi kalau bisa dengan cara
halus, dibujuk saja. Itu yang terbaik. Pengepungan dilakukan ketat. Meskipun jumlah mereka banyak,
tetapi tiap orang berdebar hati, apakah yang akan terjadi. Yang tahu izim-izim
membacakan ilmunya untuk minta keselamatan. Ada di antara Polisi itu yang punya
mantera untuk tidak dilihat orang. Itu pun dibaca berulang-ulang supaya Erwin
tidak sampai melihat dia. Dia hanya bisa membuat dirinya tidak kelihatan, tidak
punya ilmu untuk melakukan serangan istimewa. Paling banter dia akan dapat
menembak tanpa dirinya dilihat siapa pun, kalau manusia harimau itu melawan atau
mau melarikan diri. Setelah pengepungan dua lapis dirasa cukup untuk menangkap Erwin, maka tiga
orang Polisi yang dianggap berkepala dingin mendatangi rumah Erwin. Oleh
komandan telah dipesankan supaya sedapat mungkin dipergunakan cara yang halus.
Tidak boleh mempergunakan kekerasan kalau tidak terpaksa. Siapa yang berbuat
keras atau kejam tanpa mestinya, akan ditindak sebagai Polisi yang indisipliner
dan akan dihukum, karena kelakuan yang begitu menimbulkan kebencian dan
ketakutan saja pada masyarakat, padahal yang demikian tidak boleh sampai
terjadi. Letnan Polisi Suyono diterima dengan baik oleh Erwin yang ada di rumah. Hatinya
berdebar, tetapi dia bisa menguasai diri.
Petugas keamanan itu menerangkan bahwa dia akan senang sekali kalau Erwin suka
datang sebentar ke kantor Polisi untuk sekedar memberi penjelasan. Tidak ada
soal apa-apa, katanya. Mereka berempat, tiga petugas Polisi dan Erwin bicara dengan santai. Pembantu
rumah sempat menyuguhkan teh dan sedikit juadah, yang oleh Erwin dipersilakan
untuk tamu-tamunya. Tapi tak ada seorang pun di antara mereka yang mau menjamah. Baik teh maupun
kue-kuenya. Dewi KZ 237 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bapak-bapak nampaknya kuatir minum teh dan makan kue di sini. Sebenarnya itu
tidak perlu. Kekuatiran yang berlebih-lebihan. Mestinya Petugas Keamanan tidak
terpengaruh oleh ocehan buruk masyarakat!"
Mendengar ini Letnan Polisi Suyono merasa disindir dan malu. Katanya: "Bukan
begitu Mas Erwin, kami baru saja minum. Lain kali saja!"
"Baiklah kalau begitu," kata Erwin. "Mari kita berangkat!"
Lalu berangkatlah mereka ke Kantor Polisi.
Orang-orang jadi tercengang. Satu pasukan yang dikirim tadi adalah suatu
tindakan preventip yang sia-sia. Memalukan.
Orang ini hanya orang biasa yang penurut.
Erwin diperiksa dan memberikan keterangan sejauh yang diketahuinya. Dia tidak
pernah menyusahkan orang, katanya.
Mengenai Adham yang diikat lalu dikuburkan tanpa diurug dengan tanah itu katanya
hanya suatu kebijaksanaan agar dia jangan mempergunakan kekayaannya untuk
menyusahkan orang lain. Dia lalu menceritakan bagaimana Adham mempergunakan
dukun yang bernama Ki Ampuh untuk membinasakan dia dan isterinya. "Kalau saya
jahat tentu saya tim-buni kuburan itu dengan tanah," kata Erwin.
Tetapi Polisi tetap merasa bahwa dia tidak boleh begitu saja dilepaskan, nanti
masyarakat merasa tidak puas. Maka ditahanlah dia untuk malam itu di sana. Dia
diberi makan dan minum sebagai orang tahanan. Erwin memakannya tanpa mengeluh.
Tetapi pada malam hari dia diperiksa lagi. Kini oleh petugas yang entah sengaja
dipilih atau tanpa sengaja, mempunyai sifat-sifat yang kejam. Sudah terkenal
bahwa banyak tahanan telah kena tendangan dan terjang petugas yang seorang ini.
Tidak usah heran, di mana-mana ada orang yang halus dan Dewi KZ
238 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang yang kasar. Ada yang pembawaan sejak lahir. Ada yang datang kemudian
sesudah merasa kuat dan ada senjata di pinggang. Kadangkala orang yang ber
"tuhan" kan senjata itu pengecut yang paling buruk, manakala dia tidak
bersenjata. Orang ini entah asal dari mana, tetapi namanya Waskita, belakangan digelarkan
Westerling oleh kekerasannya menghadapi tertuduh kelas murah. Yang dinamakan
tersangka atau tertuduh kelas murah adalah semacam pencopet, pencuri kain di
Badai Laut Selatan 11 Asmara Berdarah karya Kho Ping Hoo Istana Yang Suram 19
^