Pencarian

Manusia Harimau Merantau Lagi 2

Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra Bagian 2


seekor harimau piaraan, yang biasa 66
juga disebut harimau akuan. Namun begitu dia selalu rendah hati, tidak pernah
sombong atau omong besar. Dia benar-benar bagaikan batang padi yang padat
isinya. Orang-orang yang mengintai itu hendak memperlengkap
penyelidikan mereka dengan menanti di pinggir hutan pada saat kira-kira Dja
Rokek kembali dari menangkap ikan. Dan mereka tidak menanti dengan sia-sia. Dja
Rokek tiba di sana di atas harimau akuan yang jadi tunggangannya dengan
membawa dua keranjang berisi ikan.
83 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
la turun, disapu-sapunya pula kuduk harimau setianya lalu ia berjalan kaki ke
pasar. Begitulah hidupnya penuh
kesederhanaan, tidak pernah melakukan kejahatan atas orang lain. Padahal harimau
yang begitu, kalau Dja Rokek punya mental bejat, sebagaimana yang sering
dimiliki oleh orang-orang yang merasa dirinya hebat kuat, dapat dipergunakan
untuk menguntungkan diri sendiri melalui perbuatan-perbuatatan jahat.
Tidak dapat disangkal lagi, bahwa Dja Rokek merupakan
sebuah contoh dari tokoh yang tidak mau menyalah-gunakan kekuatan yang ada
padanya. Walaupun ia hanya seorang
dusun yang amat sederhana, tanpa sekolah, tanpa titel
sarjana apa pun. Itulah pula sebabnya maka penduduk, terutama orang-
orang yang mengetahui ilmu hebat yang dimilikinya turut bersedih hati ketika ia
meninggal pada empat tahun yang lalu tanpa mewariskan harimau akuannya kepada
siapapun. Dapatlah diperkirakan betapa piaraannya pun turut bersedih hati, ketika
mengetahui bahwa tuannya tidak lagi pernah memanggil dirinya suatu pertanda
bahwa ia telah tiada. "HEBAT benar dia ayah," kata Erwin setelah mendengar cerita Dja Lubuk.
"Memang, dia orang luar biasa," kata Dja Lubuk.
84 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dapatkah kita bertemu dengan harimau piaraan yang ditinggalkan oleh Dja Rokek?"
tanya Ki Ampuh yang sejak tadi juga turut mendengarkan dengan penuh perhatian.
"Kita coba nanti," kata Dja Lubuk, "Manakala kau telah selesai menuntut ilmu."
Dja Lubuk memandang pendatang dari Jawa itu tanpa kata-kata..
Hari telah agak larut malam, ketika Dja Lubuk mengetuk
pintu sebuah rumah kampung yang dindingnya terbuat dari bambu.
Yang punya rumah tidak segera membuka, la bertanya
siapa gerangan berada di luar dan apa maunya pada tengah malam.
"Aku Dja Lubuk," jawab Dja Lubuk.
Pemilik rumah yang masih saudara sepupu Dja Lubuk
terkejut. Dia tahu Dja Lubuk telah meninggal. Dia pun tahu bahwa Dja Lubuk
manusia harimau. Tetapi dia belum pernah tahu, bahwa saudara misannya itu telah
menjelma kembali jadi manusia atau makhluk apa pun setelah ia meninggal
dunia. "Saudara sepupuku itu telah meninggal," kata Dja Gunung yang empunya rumah.
85 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar Dja Gunung, saudaramu itu telah meninggal. Tetapi dialah yang datang ini.
Lama tidak bersua denganmu. Rindu rasa di hati dan ingin pula menumpang
menjelang subuh. Kau keberatan" Biar kami berlalu. Kemenakanmu Erwin juga ada
bersamaku." Mendengar nama kemenakan yang dikenal dan
disayanginya itu, Dja Gunung membuka pintu. Tampak
cahaya lampu minyak tanah menerobos celah daun pintu, Dja Gunung mempersilakan
pendatang-pendatang itu masuk.
"Kau tetap gagah Dja Gunung," kata Dja Lubuk
mengulurkan tangan. Erwin mencium tangan pamannya. Kemudian Dja Lubuk
memperkenalkan Ki Ampuh kepada Dja Gunung dengan
berkata: "Sahabatku ini orang berilmu tinggi dari Jawa."
"Mana si Milah?" tanya Dja Lubuk menanyakan istri saudaranya.
"Sudah tak ada," lalu Dja Gunung menundukkan kepala.
Walaupun hanya samar-samar, tetapi tampak membekas rasa sedih pada wajah Dja
Gunung. Mendengar bahwa Ki Ampuh orang hebat dengan ilmu
tinggi dari Jawa, Dja Gunung memberi hormat sambil
mengulurkan tangan, la selalu senang mendengar kisah
86 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tentang kehebatan ilmu-ilmu gaib orang seberang lautan, baik itu dari Jawa,
Kalimantan, Ambon atau Sulawesi, la tahu bahwa tiap pulau di Indonesia ini punya
orang hebatnya dengan ilmu yang kadangkala berbeda satu dengan lainnya.
Dan sebagai orang yang sedikit banyaknya punya isi juga di dalam dirinya Dja
Gunung ingin belajar dari pendatang-pendatang.
Dja Gunung menyalurkan sebagian dari kekuatannya ke
tangannya ketika ia berjabatan tangan, sama halnya dengan Ki Ampuh yang juga
mengirim tenaga ke telapak tangan
kanannya guna men-test apakah lawannya bersalaman punya isi.
Ki Ampuh merasakannya. Ketika ia menjabat tangan Dja
Gunung ia merasa tangan itu begitu berat, sehingga ia harus mengerahkan pula
tenaga dalam agar tangannya tidak sampai tertekan ke bawah. Lain pula yang
dirasakan Dja Gunung. Tangan Ki Ampuh begitu panas, sepanas api. Rasanya
tangannya pasti akan melepuh dan terbakar kalau "ia tidak punya tenaga penawar.
Mantera penawar dibacanya di dalam hati. Rasa panas itu segera lenyap. Tetapi
keduanya sudah sama mengetahui, bahwa mereka sama-sama berisi.
"Sahabat hebat sekali!" kata Dja Gunung.
87 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Masih belum sehebat Dja Gunung. Sungguh berat tangan Anda seberat gunung pula.
Kalau diperkenankan aku ingin belajar dari sahabat."
"Itu juga kehendakku dari Ki Ampuh."
"Jikalau begitu kita saling bertukar ilmu," kata Ki Ampuh.
Erwin dan Dja Lubuk senang mendengar dan sana tertawa.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 KEMUDIAN Dja Gunung bicara dengan saudara misannya.
"Mengapa kau kembali dari kematian Dja Lubuk?"
tanyanya. "Karena masih ada tugas-tugas yang belum selesai. Ada pula kemenakanmu ini yang
masih membutuhkan ayahnya."
Dja Gunung diam. Dia tahu, bahwa manusia harimau kalau
mati dengan hati yang masih berat meninggalkan dunia akan mungkin bangkit dan
keluar dari kuburnya. Kegelisahan, itulah yang menyebabkan ia tidak bisa menetap
di kubur. "Kau mengatakan tadi, bahwa isterimu Jamilah telah tiada.
Bila dia meninggal dan apa penyebab kematiannya?" tanya Dja Lubuk.
"Dia diracun orang. Sampai sekarang belum kutahu siapa yang mengirim bisa itu
kepadanya. Mungkin aku yang dituju, tetapi menyimpang ke diri Jamilah yang
88 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak berdosa." "Harus kita cari sampai dapat. Tak akan ada kejahatan yang kita biarkan berlalu
tanpa hukuman," kata Dja Lubuk, la tahu kelemah-lembutan Jamilah iparnya dan
yakin bahwa wanita itu tidak pernah menyakiti siapapun juga.
"Orang Muara Sipongi ini pelakunya?" tanya Dja Lubuk.
"Tak kutahu. Aku tak merasa punya musuh di sini."
"Aku akan mencarinya. Akan kubinasakan dia!" janji Dja Lubuk. Dia memang marah
betul. Perbuatan itu dianggapnya sebagai suatu kekejaman manusia terhadap
sesamanya, karena dilakukan atas insan yang tidak bersalah.
Dalam pada itu satu-satunya anak perempuan Dja Gunung
yang bernama Sariati telah masak air dan membuat kopi
hitam. Harum dan lezat karena kopi asli tanaman sendiri.
"Enak kopi Mandailing ini," kata Ki Ampuh.
"Ya, seenak-enaknyalah kopi tanpa susu," kata Dja Gunung. "Cuma dia tidak
dicampur dengan beras atau jagung seperti kebanyakan kopi di Jawa."
Menjelang hari subuh, mereka merebahkan diri di lantai
hanya berlapiskan tikar. Dua manusia harimau, seorang Ki Ampuh dan Dja Gunung
yang jago silat. 89 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
la berguru pada harimau juga dulu, tetapi dia bukan
manusia harimau. 0ooDoEoWoI--KoZoo0' KEESOKAN paginya ketiga orang yang baru datang dari
Jawa itu pergi ke hutan di luar kota Muara Sipongi, langsung ke kuburan Raja
Tigor, di mana Erwin dulu menambah
tuntutan ilmu untuk menghadapi Ki Ampuh. Ironis sekali
memang, kini ia dengan bekas musuhnya datang bersama-
sama ke sana untuk memberi kesempatan kepada jago ilmu
hitam dari seberang itu belajar pada ompungnya.
Dja Lubuk memanggil ayahnya yang sudah lebih dulu tiba
di sana untuk masuk ke dalam kuburnya. Hanya setelah
berada di dalam kubur, maka ia akan dapat menurunkan
ilmunya kepada murid yang disetujuinya.
"Ayah," kata Dja Lubuk. "Kami telah tiba."
Ki Ampuh, mengikuti cara Erwin dan ayahnya telah duduk
pula menghadapi kuburan manusia harimau itu.
Tanpa disangka pada pagi yang sudah cerah itu turun
hujan gerimis, lalu tanah kuburan kelihatan bergoncang.
Perlahan-lahan kelihatan sebagian tanah itu menonjol ke atas dan tak lama
kemudian tangan Raja Tigor berben-tuk 90
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangan harimau telah menguakkan tanah yang setelah itu
menjadi lubang. Raja Tigor keluar dari sana, dalam bentuk keasliannya,
tubuh harimau dengan muka manusia. Hitam dan buruk.
Berbeda jauh dengan anaknya Dja Lubuk dan cucunya Erwin.
"Aku terpaksa berangkat duluan kemarin," kata Raja Tigor, "Untuk tidur dulu di
tempat peristirahatanku. Kalian tadi malam menginap di rumah Dja Gunung. Kasihan dia. Kau telah berjanji
akan membalaskan sakit hatinya Dja Lubuk, kau harus melaksanakannya."
Ki Ampuh heran bagaimana makhluk dalam kubur ini tahu
akan segala apa yang telah terjadi, la bertambah yakin
dengan bukti ini bahwa dia berhadapan dan akan berguru
dengan makhluk sakti yang tidak akan ada tandingannya di Jawa.
"Apa yang hendak kau pelajari Ki Ampuh?" tanya Raja Tigor.
"Segala-galanya untuk mengalahkan mbah Panasaran,"
jawab Ki Ampuh. "Engkau pendendam. Apakah karena engkau tak sanggup tidur dengan wanita sakti
yang teramat jelita itu?"
91 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh malu. Ini pun diketahui Raja Tigor. Kalau begitu tak ada yang dapat
disembunyikan atau dirahasiakannya
terhadap orang atau hewan yang sangat aneh ini. Mati dapat bangkit kembali,
dapat ke mana saja ia suka dalam sekejap mata dan tahu membaca pikiran orang.
Tahu pula apa yang telah terjadi, walaupun dia tidak turut hadir.
"Kau bekas musuh anakku. Musuh cucuku juga. Kau telah berdaya upaya hendak
membunuhnya. Bukan tak mungkin
kelak kau gunakan ilmu yang kuberikan kepadamu untuk
menghadapi keluargaku!"
Ki Ampuh bersumpah, bahwa dalam hatinya tak ada
segores dendam pun lagi, bahkan merasa berhutang budi.
Dan budi haruslah dibayar dengan budi yang berlipat ganda.
"Itu baik, kalau benar itu yang akan kau lakukan!
Kalau kau menyalah-gunakannya maka kau sendirilah yang
akan dimakan oleh ilmu ini."
Untuk tahap pertama Raja Tigor hendak mengajarkan ilmu
silat harimau kepada Ki Ampuh. Di Jawa memang banyak
macam pencak dan silat, tiap daerah mempunyainya. Banyak yang handalan di antara
mereka. Tetapi apa yang dinamakan
"silat harimau" mereka tak punya. Ini tidak berarti bahwa ilmu silat harimau
Sumatera adalah ilmu silat yang tertinggi. Bahwa ia berlainan dari segala silat
apa pun itu sudah pasti. 92 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh senang mendengar dan bertanya kapan ia boleh
mulai belajar. "Sekarang juga sebagai pemanas badan," kata Raja Tigor.
"Raja yang akan memberi pelajaran?" tanya Ki Ampuh.
"Jurus-jurus pendahuluan, ya. Tetapi setelah itu, Datuk Belang-lah yang akan
memberi pelajaran." "Siapa Datuk Belang, saya belum mengenalnya. Masih saudara dari Dja Gunung"
Bukankah Dja Gunung juga ahli
silat?" Raja Tigor yang suka humor tertawa.
"Datuk Belang adalah harimau liar tetapi dapat dipanggil untuk memberi
pelajaran. Aku pun tidak akan dapat memberi ilmu silat sebagaimana yang akan
diberikannya." Ki Ampuh merasa ngeri juga di dalam hati. Dia begitu jauh dari Jawa. Akan
berhadapan dengan harimau benar. Tetapi ia sembunyikan rasa takut itu. Raja
Tigor tahu, bahwa calon murid itu merasa kuatir.
Raja Tigor segera mulai dengan mengajari beberapa jurus.
Bagaimana memasang kuda-kuda, bagaimana tiba-tiba
menggeser ke kanan atau ke kiri supaya sang harimau salah pukul. Kemudian
bagaimana merendahkan diri manakala
harimau marah melompat, la harus memberi pukulan keras
93 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pada perut harimau untuk menurunkan semangat tempurnya
atau sebaliknya membuat dia jadi marah. Dia juga
mengajarkan bagaimana melompat tinggi, lebih tinggi dari harimau supaya ketika
di udara Ki Ampuh di atas harimau dan menghunjam kuduk atau punggungnya dengan
genjotan keras. Bilamana harimau sudah mulai letih tangkap kedua
telinganya dan tarik dengan kuat, pasti ia akan menyerah kalah. Apalagi kalau
sambil menguasai telinganya juga bisa menunggang dia. Tetapi harus begitu rupa
sehingga harimau itu tidak bisa melempar dia.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 SELESAI dengan petunjuk-petunjuk itu yang membuat
napas Ki Ampuh agak kencang, Raja Tigor membaca
mantera. Tanpa sahutan apa pun, seekor harimau dewasa,
kekar keluar dari belukar.
la berdatang sembah ke hadapan Raja Tigor yang lalu
menyuruhnya bangkit dan mengatakan kepadanya apa yang
harus dilakukannya. Rupanya sang raja hutan mengerti
bahasa Raja Tigor. la memandang pada Ki Ampuh,
menggeram. Entah apa yang dilihatnya pada wajah atau
dalam hati orang itu. "Dia marah?" tanya Ki Ampuh.
94 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Tidak, dia melihat sesuatu dalam pikiran dan wajahmu!"
"Apa yang dilihatnya?"
"Entah! Kau tidak punya pikiran kotor di dalam otakmu?"
"Sama sekali tidak. Aku hanya mau belajar pencak!"
"Baguslah kalau begitu! Tetapi biasanya kalau dia
menggeram menghadapi lawannya, tandanya ia melihat
sesuatu yang buruk!"
Ki Ampuh merasa malu. Memang dalam pikirannya
berputar berbagai rencana di samping kegirangannya telah sampai di Sumatera.
"Apakah salah satu di antara kami akan mati Raja Tigor?"
"Dia tidak akan membunuhmu, karena kau muridnya."
"Kalau dia sampai terbunuh olehku, bagaimana?"
"Tandanya kau terlalu hebat. Tak perlu berguru lagi."
Harimau itu memandang tajam. Bagaikan dia tahu apa
yang dikatakan oleh pandai ilmu dari Jawa itu. Tetapi dia tidak menggeram.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 MANUSIA dan binatang itu membuat persiapan. Harimau
merapatkan perutnya ke tanah, mengibas-ngibaskan ekornya seperti anjing yang
kesenangan melihat kedatangan
95 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
majikannya. Ki Ampuh berdiri lurus, mengen-dorkan seluruh otot supaya mudah
membuat gerakan yang sesuai dengan
serangan sang harimau. "Hah!" bentak Ki Ampuh agar harimau mau menyerang.
Tetapi binatang itu bukan bergerak, melainkan menjilat-jilat kakinya bagaikan
baru habis makan dan dengan begitu membersihkan mulutnya.
"Dia tak mau melawan, Raja Tigor," kata Ki Ampuh. "Dia ini memang penyabar. Tak
pernah terburu-buru dalam tindakan.
Mengapa tidak anda saja lebih dulu memulai?" kata Raja Tigor.
Ki Ampuh bergerak, membuat lingkaran di seputar harimau, tetapi binatang itu
tidak memberikan reaksi apa-apa. Mengikuti gerakan itu dengan matanya pun tidak.
"Mengapa dia Raja Tigor?" tanya Ki Ampuh. "Mungkin dia menganggap dirimu lawan
yang terlalu enteng," jawab Raja Tigor memanaskan hati.
Dan memang Ki Ampuh jadi panas. Dia dikatakan lawan
yang terlalu enteng. Dia bertekad untuk mengalahkan harimau itu, tetapi tidak
akan sampai mematikannya sebab nanti Raja Tigor tidak mau menurunkan ilmunya
yang lain-lain. Kemudian baru binatang itu dengan lamban bergerak
bangkit. Lalu melunjurkan kaki depannya bagaikan orang yang 96
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
malas dan mau melemaskan otot. Kalau manusia dapat
dikatakan ngulet. Setelah itu ia memutar badannya dan
memandang Ki Ampuh dengan pandangan tajam bagaikan
hendak menembus jantung manusia itu.
Didatanginya Ki Ampuh. Bukan diterkamnya. Ki Ampuh
membuat gerakan mundur sebab dalam jarak dekat sukar ia mengelakkan pukulan
harimau itu nanti. Pada jarak dekat binatang itu dapat memukulnya pada perut
atau bahkan tepat pada kemaluannya. Kalau yang begitu sampai terjadi maka akan
tamatlah riwayatnya. Hanya namanya yang akan pulang ke Jawa. Itu pun masih
barangkali. Mungkin ia dianggap
hilang tak tentu rimbanya.
Harimau besar itu berhenti menatap wajah Ki Ampuh.
Kemudian ia mengkais-kaiskan kaki depannya di tanah, yang jarang dilakukan oleh
seekor raja hutan dalam menghadapi musuh. Banteng yang biasanya begitu. Mungkin
dalam hati ia berpikir bahwa lawannya ini termasuk pandai dan tenang.
Lawan yang begini tidak boleh dianggap enteng. Apakah dia punya ilmu tertentu
untuk membuat seekor harimau tidak
punya nyali untuk menghadapinya" Jampi atau mantera.
Azimat atau kuku macan yang sudah ditidurkan tujuh hari tujuh malam bersama
mayat" Tidak, dia tidak mempunyai itu. Kalau ada tentu kini sudah mulai dirasakannya.
97 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau berhitung benar Tobang," kata Raja Tigor kepada harimaunya. Seakan-akan
mengerti, mungkin juga benar-benar mengerti, harimau itu menoleh pada atasannya.
Tolehan harimau itu mengesankan pada Ki Ampuh yang
menduga, bahwa Raja Tigor bisa bicara dengan piaraannya.
Tanpa diduga Ki Ampuh, harimau yang bernama Tobang
(tua) itu berbalik dan mengambil posisi semula, kira-kira lima meter dari Ki
Ampuh, la memanjangkan lehernya sambil
mengeluarkan suara lengkingan ringan. Ki Ampuh bersiap.
Siapa tahu, binatang itu mendadak akan menerkam sehingga ia tidak punya
kesempatan untuk mengelakkannya.
Dan dugaan Ki Ampuh sekali ini tepat. Tobang melompat
dengan kedua kaki dijulurkan ke depan dan ketika sampai ke tempat Ki Ampuh
ditamparkan ke kepala jagoan dari Jawa itu.
Tetapi Ki Ampuh mengelak, sehingga Tobang hanya memukul angin. Tenang ia
berbalik dan berjalan tenang ke posisi semula. Ki Ampuh heran, kenapa begini
caranya harimau itu menghadapinya. Mestinya ia tadi segera berbalik dan
menyerang lagi. Tetapi ia tidak melakukannya, bahkan secara relax saja
melaluinya bagaikan sahabat melalui seorang
kawan. Oleh geraknya yang di luar dugaan ini Ki Ampuh pun tidak menyerang
Tobang, walaupun ia sebenarnya punya
kesempatan baik untuk itu.
98 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Harimau Raja ini malas," kata Ki Ampuh. "Mungkin ia tidak punya selera untuk
menghadapiku. Tidakkah dapat Raja
panggil yang lain?" "Kalau dia sudah kau kalahkan dan kau mau seekor lagi, akan kupanggil," jawab
Raja Tigor. Begitu Raja Tigor habis bicara, harimau itu melompat dan di dekat Ki
Ampuh memiringkan tubuhnya ke kanan, persis ke arah Ki Ampuh
mengelak. Kini tangan kanan harimau mengenai bahu orang dari Jawa itu, sobek
bajunya dan kemudian basah oleh darah.
Rupanya Tobang melukainya. Dia tetap tenang, tetapi k ni tidak kembali seperti
tadi. Ki Ampuh yang berputar
menghadapi harimau yang sudah di belakangnya itu melihat seekor binatang buas
yang seolah-olah lain daripada yang tadi. Tobang membuka mulutnya sehingga gigi
dan taringnya kelihatan. Matanya juga memandang ganas, tidak lagi tanpa amarah.
Rupanya ia tahu kesombongan Ki Ampuh. Semula
mengatakan, bagaimana kalau harimau ini sampai mati, dan kemudian menganggap
Tobang hanya seekor harimau malas.
Harimau itu menerkam lagi, kali ini jauh di atas kepala Ki Ampuh, sehingga tidak
mengenainya, tetapi sebelum kakinya menjejak tanah ia telah berputar lagi
sehingga Ki Ampuh yang baru membalik menjadi sangat kaget dan
menjatuhkan diri untuk mengelakkan kuku-kuku yang bisa
membasahi seluruh tubuhnya dengan darah. Tetapi gaya itu 99
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak menolong Ki Ampuh. Raja hutan itu bagaikan tahu apa yang akan dilakukan
lawannya. Dia pun merendah dan
mencengkamkan kukunya ke punggung Ki Ampuh yang
sedang menelungkup itu. Tetapi ketika Tobang hendak
menanamkan gigi dan taringnya ke daging yang tentunya
enak itu, Ki Ampuh membalik dan memberi tamparan dengan belakang tangannya,
begitu kuat sehingga cengkeraman pun terlepas dan Tobang terlempar hampir dua
meter ke samping. Tangan itu berisi. Kalau tidak pandai, tidak akan mungkin membuat dia terlempar.
Kepala harimau itu sebelah kanan merasa panas oleh tamparan itu.
Ki Ampuh cepat berdiri dan menerkam harimau,
ditendangnya kepala itu dengan kuat, sehingga Tobang
terjajar pula dua meter lagi membuat kepalanya pusing dan pandangannya
berkunang-kunang. Wah, lawannya ini
memang hebat. Tetapi Ki Ampuh kini tidak sombong lagi.
Harimau yang merasa sakit lebih berbahaya dari yang segar bugar.
Kedua makhluk itu bertarung mati-matian. Ki Ampuh
mempertahankan harga diri dan nyawa. Harimau hendak
memperlihatkan bahwa ia lebih unggul dari manusia.
Memang manusia harimau yang dihadapinya dulu di Jawa
lebih hebat daripada harimau biasa yang hanya
mengandalkan tenaga tambah kuku dan taringnya. Pada
100 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
suatu kesempatan mereka sama berdiri bagaikan Tobang
seorang manusia. Ki Ampuh dengan seluruh kekuatan
berpijak pada tanah dan Tobang juga dengan segenap tenaga berdiri atas kedua
kaki belakang sementara kedua kaki
depannya ditahan oleh kedua tangan Ki Ampuh. Sebenarnya harimau itu bertenaga
besar tetapi ia merasa kepanasan, sebagaimana Dja Gunung merasa kepanasan ketika
ia berjabat tangan dengan Ki Ampuh tatkala diperkenalkan oleh Dja Lubuk.
Satu-satunya jalan bagi Tobang untuk mengalahkan Ki
Ampuh adalah dengan tamparan-tamparan kilat dan kemudian dengan menggigit
lehernya. Mungkin kekuatan panas
lawannya hanya ada di tangan, tidak di bagian tubuh lainnya.
Sampai setengah jam mereka bertarung, Ki Ampuh sudah
bermandi peluh dan di sana-sini berdarah, sementara napas sang harimau pun sudah
terdengar mendengus-dengus
karena letih dan marah. Raja Tigor memberi aba-aba supaya keduanya
menghentikan perkelahian dan keduanya patuh. Yang
mengherankan tentunya sang harimau yang rupanya mengerti apa kehendak tuannya.
Bertanya Raja Tigor: "Bagaimana Ki Ampuh" Kau masih mau coba membunuhnya?"
101 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kurasa tak mungkin," jawab Ki Ampuh, sesuai dengan penilaiannya atas dirinya.
Dia tidak malu-malu mengatakannya, walaupun tadi ia telah bicara sombong.
"Tapi aku yakin Tobang juga tidak dapat mengalahkan kau!" kata Raja Tigor. Dia
berkata benar, atau hendak menyenangkan Ki Ampuh. Tetapi bahwa Ki Ampuh hebat,
dia yakin. Murid lain biasanya dikalahkan oleh Tobang yang
sudah banyak pengalaman dalam berkelahi dengan manusia.
Kelihatannya Tobang juga senang dengan perintah tuannya untuk menghentikan
pertempuran, karena barangkali dia juga yakin tidak akan dapat mengalahkan
lawannya. Paling banter seimbang atau seri.seperti sekarang. Dia pun takut kalau
sampai kalah, karena dalam riwayat perkelahiannya dengan manusia dia belum
pernah terkalahkan. Kecuali Dja Lubuk dan Raja Tigor yang diakuinya sebagai
tuannya. Jangankan melawan, menentang muka mereka saja dia tidak sanggup.
Luka-luka Ki Ampuh hanya disiram dengan air dingin
berjampi oleh Raja Tigor. Ajaib memang, nyerinya lenyap.
Raja Tigor rupanya dukun besar pula.
Perjalanan ke Sumatera ini benar-benar akan besar sekali hasilnya, begitu pikir
Ki Ampuh, la bukan hanya menuntut ilmu kesaktian dan minta diberi harimau
piaraan, tetapi juga akan menuntut ilmu kedukunan. Dia akan jadi hebat benar-
benar di 102 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jawa nanti. Jangan-jangan Raja Tigor ini bisa menghidupkan kembali yang sudah
mati, begitulah otak Ki Ampuh berputar.
Khayalannya sudah melangit dan di hadapannya terbayang
dirinya yang bisa melawan siapapun dan mengobati penyakit apa saja. Dia akan
jadi orang sakti terbesar di Jawa. Akan banyak orang minta berbagai ilmu
kepadanya. Dari ilmu pekasih dan penggentar sampai ilmu menghilangkan diri dan membuat selamat segala
koruptor. Hihuuu, dia akan
pamerkan di depan mbah Panasaran bagaimana hebatnya
dia. Dia akan baca mantera-mantera yang akan menyebabkan orang cantik sepanjang
umur dunia itu bertekuk lutut
kemudian sujud di hadapannya minta seulas kasih.
"Dja Lubuk," kata Raja Tigor kepada anaknya, "Bawa Ki Ampuh ziarah ke pusara Dja
Bopong. Kau masih ingat kuburan itu bukan?" "Baik ayah," kata Dja Lubuk patuh menurut perintah ayahnya.
"Pergilah turut Erwin. Dia itu guru silat yang telah tiada tetapi menjelma
kembali dalam bentuk harimau penuh yang selalu mengunjungi kawan-kawannya
seperguruan yang dirinduinya. Ada seorang sahabatnya, juga telah meninggal, di daerah Panti,
dikuburkan di Kampung Tolong."
103 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin menundukkan kepala, berkata hormat: "Baik
ompung." "Malam ini kau kembali ke mari, seorang diri Ki Ampuh. Di sini kau tidur tujuh
hari tujuh malam. Ingat benar jalannya, kau tidak boleh lagi diantarkan ke
mari." Ki Ampuh memberi hormat, lalu ketiga sahabat itu berlalu.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 SAMA halnya dengan kuburan Raja Tigor dan Dja Lubuk
atau Dja Endah yang istirahat di Siulang Aling, maka kuburan Dja Bopong juga
hanya kuburan sederhana di atas sebuah
bukit antara Muara Sipongi dengan Penyabungan. Tidak
dikeramatkan, tidak pula dipelihara secara teratur oleh anak cucunya yang masih
hidup. Di Tapanuli kuburan-kuburan
manusia harimau atau orang mati jadi harimau dianggap
kuburan biasa. Nasib membuat mereka jadi demikian. Mereka sama sekali tidak
dianggap keramat. "Bisakah saya berguru silat padanya?" tanya Ki Ampuh.
"Tidak! la sudah meninggal, riwayatnya sudah habis!"
jawab Dja Lubuk. "Apakah ia tidak menjadi harimau?"
"Tidak! Masa hidupnya ia seorang guru silat ternama, tetapi ia hanya orang
biasa." 104 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kenapa ia tidak jadi harimau?"
"Karena ia bukan pewaris, bukan keturunan, la juga tidak membuat kesalahan dalam
sumpah umpamanya, la tidak
menuntut ilmu dan menyalahi janji dalam tuntutan," kata Dja Lubuk.
Namun begitu sesuatu yang menakjubkan Ki Ampuh terjadi
juga. Sedang mereka bertiga ziarah, datang seekor harimau dengan langkah-langkah
gontai. Tidak mengusik, tidak
mengaum, la turut duduk di hadapan kuburan Dja Bopong,
termenung, kemudian pergi lagi. Dengan langkah-langkah
lesu. "Aku tidak mengerti," kata Ki Ampuh.
"Harimau itu jelmaan dari manusia yang telah mati, yang semasa hidupnya menjadi
sahabat akrab Dja Bopong."
"Tidak dapatkah aku menuntut sesuatu padanya?" tanya Ki ampuh.
"Mungkin saja dapat. Tetapi aku tidak mengenalnya," jawab Dja Lubuk.
Ki Ampuh diam. Ada juga perasaan malu. Masa iya mau
berguru pada semua harimau. Disadarinya bahwa dia
menunjukkan keserakahan. 105 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Selama perjalanan dari kuburan, Dja Lubuk bertanya
apakah Ki Ampuh masih ingat akan tempat istirahat Raja
Tigor, di mana ia harus menginap selama tujuh malam.
"Aku ingat," jawab Ki Ampuh dan pada menit berikutnya Erwin dan ayahnya telah


Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hilang bagaikan ditelan oleh bumi. la berada di daerah dengan berbagai macam
ilmu tinggi dengan aneka ragam keajaiban yang tidak dapat dianalisa dengan akal
biasa. Tapanuli Selatan ini memang salah satu bagian Indonesia dengan manusia-
manusia yang ramah tamah,
dengan harimau yang menjelma dari manusia yang telah mati dan dengan harimau-
harimau yang dapat mengajari ilmu silat tinggi. Di Jawa pun banyak ilmu yang
hebat-hebat tetapi lain pula coraknya dengan apa yang telah ditemuinya di daerah
ini. Entah apa lagi yang akan dialaminya pada hari-hari dan
malam-malam yang akan datang.
Jauh malam tibalah Ki Ampuh di kuburan Raja Tigor.
Persediaan makanan yang terutama terdiri dari pisang-pisang mengkal atau mentah
diletakkannya di bawah sebatang
pohon, la lalu duduk bersimpuh di hadapan kuburan manusia harimau yang akan
menurunkan ilmu kepadanya.
Beberapa jam ia duduk tanpa terjadi suatu apa pun.
Setelah itu barulah ia menemukan rasa takut yang pertama.
Seekor ular sebesar batang pinang mendesis di dekatnya
kemudian melilit tubuhnya. Kepadanya telah dipesankan Dja 106
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lubuk untuk menghadapi semuanya dengan tabah. Tak boleh menjerit dan tak usah
takut akan binasa. Kalau ia melanggar pesan maka bukan saja maksudnya akan
gagal, tetapi dirinya pun mungkin tidak akan bisa keluar dari hutan itu.
Ular itu menjalar sampai ke atas bahunya, terasa berat.
Badannya menggigil tetapi ia tahan segala rasa takut itu.
Kemudian ia mengalami apa yang pernah dialami Erwin ketika minta tambahan ilmu
pada ompungnya. Tidak ada satu pun yang enak. Semua menakutkan dan di
sanalah untuk beberapa malam selama hidupnya Ki Ampuh
mengeluarkan keringat yang membasahi baju walaupun
malam dinginnya bukan kepalang.
Tetapi siapapun yang pernah menuntut ilmu tinggi atau sihir ataupun mendengar
kisah-kisah tentang mereka, mengetahui, bahwa pada umumnya salah satu
persyaratan untuk mendapatkan ilmu begitu, penuntut harus mengalami
percobaan. Kalau ia gagal, maka gagal pulalah maksudnya.
Tetapi pada malam kelima Ki Ampuh merasakan sesuatu
yang tidak pernah dirasakannya pada malam-malam yang
lalu. Syahwatnya bangun, selera laki-lakinya bangkit inginkan wanita, la heran
mengapa begitu. Dan celakanya, tak lama antaranya ia melihat seorang
wanita tak jauh dari dirinya. Cantik, mungil, bersih,
107 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menggiurkan. Mustahil! Mustahil! Wanita ini adalah
perempuan yang tak dapat ditidurinya dulu. Mbah Panasaran dalam keadaan tanpa
secarik kain atau sehelai benang pun!
Bugil, telanjang. Perempuan cantik selama zaman ini tentu sudah rindu
kepadanya maka ia datang, pikir Ki Ampuh. Dulu keinginannya tak kesampaian,
rupanya ia benar-benar penasaran. Tetapi kemudian dia ingat bahwa dia sedang
dalam masa ujian. Apakah ini ulah Raja Tigor yang keampuhannya melebihi
perempuan di Banten itu. la jelmakan wanita itu ataukah wanita lain sambil
mengaburkan mata Ki Ampuh" Tetapi
apakah itu mungkin" "Ki Ampuh," kata wanita itu. "Mari ikut aku kembali ke Jawa."
"Aku sedang menambah ilmu," jawab Ki Ampuh.
"Bodoh kau. Buat apa menuntut ilmu sampai ke mari. Di Jawa apa yang kurang.
Sepuluh kali kekuatan ilmu Raja Tigor pun ada. Hanya kau belum ketemu dengan
gurunya. Lebih baik pulang bersamaku. Kita berdua bersama-sama ke
Gunung Tengger. Setelah itu kau datang ke Sumatera ini, hancurkan segala iblis
yang berupa setengah macan setengah manusia itu."
"Aku sudah melihat kehebatan mereka!"
108 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau anggap itu hebat karena kau belum ke Jawa Timur."
Ki Ampuh diam. "Kau percaya bahwa Raja Tigor benar-benar akan
menurunkan ilmunya kepadamu" Dia dan anaknya serta
cucunya pernah bermusuhan denganmu."
"Itu masa lalu. Sekarang tidak lagi. Kami telah bersahabat."
"Baiklah, kalau kau begitu yakin. Aku akan pergi. Tetapi,"
mbah Panasaran diam. "Tetapi apa?"
"Aku sudah datang. Kau tidak akan menyambut
kedatanganku ini sebagaimana mestinya. Mungkin kita tidak akan pernah bertemu
lagi." "Maksudmu?" "Aku telah di sini, tersedia untukmu."
Ki Ampuh mengerti maksud perempuan yang pernah amat
dirinduinya dan kini sudah menyediakan diri. Tetapi ia masih ingat pula bahwa ia
sedang dalam menempuh ujian untuk
memiliki kepandaian yang jauh lebih tinggi daripada apa yang sudah ada padanya.
Ini tentu godaan iblis yang mau
menggagalkan dia, pikirnya. Kalau dia sampai gagal, maka sia-sialah ia datang ke
Sumatera. 109 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Barangkali pun Erwin, Dja Lubuk dan Datuk nan Kuniang
ada di dekat-dekat situ untuk mentertawakannya manakala ia berdiri dan
menghampiri wanita itu. Ki Ampuh menguatkan hati. Tetapi celaka benar, wanita
cantik itu bergerak dan mendekat benar padanya. Kini
pahanya yang indah digeserkannya pada punggung Ki
Ampuh, sehingga tubuh penuntut ilmu itu gemetaran karena menahan hati dan diri.
"Pergi kau iblis," bentak Ki Ampuh tiba-tiba.
Perempuan itu tertawa kecil.
"Lebih pentingkah ilmu daripada diriku Ki Ampuh?"
"Pergi, pergi jangan kau goda aku. Tidak akan berhasil.
Pergilah sebelum aku marah dan kuhabisi riwayatmu di sini."
Wanita itu tertawa, mulanya sedap didengar kemudian
bagaikan kuntilanak. Setelah itu ia raib, tiba-tiba saja sebagaimana ia tadi hadir pun dengan cara
tiba-tiba. Ki Ampuh lulus dari percobaan yang menggoncangkan hati
itu. Setelah tawa wanita itu reda terdengar suara berbagai
macam binatang seperti bersahut-sahutan, gemuruh sekali.
Kemudian hujan turun bagaikan dicurahkan dari langit, deras 110
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali. Ki Ampuh menggigil, yang terbaik tentu mencari tempat berlindung,
setidak-tidaknya di bawah batang kayu yang
rindang. Sedang ia menahan dingin dan dalam keadaan seluruhnya
basah kuyup itu tampak olehnya seorang tua
mendapatkannya. "Ini payung. Pakailah," katanya sambil mengulurkan payung baru. la sendiri juga
memakai payung yang sudah tua.
Tetapi Ki Ampuh tak tergoda, la sudah mulai terbiasa
dengan berbagai macam cobaan. Mengapa pula seorang tua
lewat di situ dengan membawa payung ekstra. Itu tentu iblis yang mau
memperdayakan dia. Semendadak datangnya, begitulah hujan itu berhenti pula secara mendadak.
"Aneh, adakah hujan yang begitu?" tanya Ki Ampuh pada dirinya sendiri.
Tetapi hujan yang datang dan berhenti secara tiba-tiba itu belum seberapa
dibandingkan dengan keanehan yang
dirasakan Ki Ampuh pada dirinya, la tidak lagi merasakan dingin dan bajunya pun
sama sekali tidak basah. Apakah yang tadi itu sebenarnya bukan hujan, melainkan
khayalannya belaka" 111 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ataukah semua itu perbuatan Raja Tigor yang belum dapat dinilainya sampai berapa
tinggi sebenarnya kepintarannya, la pernah mendengar tentang orang Sumatera yang
mendatangkan hujan bila diperlukan dan begitu pula
menghalau hujan manakala hujan itu tidak dikehendaki" Kalau ini pekerjaan Raja
Tigor, maka sungguh terlalu luar biasa dia.
Bisa jadi harimau, bisa pergi ke mana pun ia suka, padahal ia sudah pernah mati
dan dikuburkan, la jago silat, ia bisa membaca pikiran orang, la disembah takuti
oleh harimau-harimau liar, karena ia lebih harimau dari harimau biasa. Dan ia
ditakuti oleh manusia, karena ia bukan manusia biasa.
"Wah kalau aku bisa jadi manusia harimau," pikir Ki Ampuh.
Tiba-tiba terdengar satu suara yang dikenalnya.
"Tidak bisa Ki Ampuh, engkau tidak bisa jadi harimau, la warisan." Suara itu
bukan lain dari Raja Tigor.
"Tetapi aku ingin bisa jadi sesuatu," kata Ki Ampuh.
"Kau sudah bisa jadi tikus bukan" Telah diberi ilmu oleh mbah Panasaran untuk
itu," ujar Raja Tigor.
"Tetapi aku bisa ditangkap dan dimakan kucing."
"Belum pernah terjadi bukan" Mestinya kucing takut padamu, karena tikus siluman
bukan seperti tikus biasa. Dia bisa mematikan siapa saja yang ia ingini."
112 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh percaya akan kebenarannya tetapi sekaligus dia merasa disindir, karena
dia tidak bisa mematikan Erwin, cucu Raja Tigor.
"Raja- Tigor akan menurunkan semua ilmu Raja padaku?"
tanya Ki Ampuh bicara dengan suara yang tiada kelihatan orang atau makhluknya
itu. "Mungkin, tergantung padamu juga nanti!"
"Aku ingin bisa memanggil dan mengusir hujan!"
Raja Tigor tertawa. "Untuk cari uang?" tanyanya.
"Ya, kalau orang memerlukan hujan kupanggil, kalau orang mau pesta dan tidak
suka hujan akan kutolak. Bukankah itu menolong namanya?"
"Ya, terutama menolong diri sendiri. Banyak orang
sekarang dengan ilmu pengetahuan atau kedudukannya
memperkaya diri. Ilmu kami tidak boleh digunakan untuk cari duit!"
"Lalu, untuk apa?"
"Untuk menolong sesama manusia dan melindungi
keluarga sendiri." Ki Ampuh diam. Dia tambah kagum tetapi juga heran
memikirkan Raja Tigor ini. Kalau dia sepintar Raja Tigor, 113
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sudah tentu ia akan kaya raya. Ilmu tingginya merupakan 90
modal yang amat besar. Lebih besar daripada titel sarjana.
"Tetapi di negeri kami ini pun ada orang-orang berilmu yang mempergunakan
pengetahuan dan kekuatan untuk
kepentingan pribadi atau bahkan untuk kejahatan. Sebenarnya di Sumatera dan Jawa
sama saja. Bahkan di semua pulau
negara kita ini. Banyak dukun di Jawa mengobati sesama
manusia tanpa tujuan memperoleh hasil yang besar. Mereka menerima kalau diberi,
sekedar untuk bisa melanjutkan hidup.
Tetapi sama sekali bukan untuk memeras manusia lain
dengan kepintarannya. Kau pun tahu akan hal itu Ki Ampuh.
Dan jangan kau kira di Sumatera ini tidak banyak orang yang berlagak sebagai
orang pandai, dukun kawakan umpamanya.
Bisa mengobati segala penyakit katanya. Padahal ia hanya menipu. Mungkin ia
punya sedikit pengetahuan tetapi
didengungkan ke seluruh pelosok sebagai orang yang amat pandai agar banyak orang
datang kepadanya. Dan tiap
kedatangan orang sakit berarti uang baginya."
"Kalau orang memberi boleh diterima, Raja Tigor?"
"Ya, boleh diterima, tetapi janganlah coba-coba
memperkaya diri dengan jalan lain. Kau akan dimakan oleh ilmu itu sendiri!" Kini
terdengar Raja Tigor tertawa. Entah geli entah sinis. Dan ia tetap tidak
memperlihatkan diri. 114 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa Raja tidak menampakkan diri?" tanya Ki Ampuh.
"Tidakkah suara dan tawaku cukup?"
"Tetapi aku ingin berhadap-hadapan denganmu, Raja!"
"Akan tiba saatnya nanti Ki Ampuh. Kalau kau bisa
bertahan, akan tiba saatnya."
"Maksud Raja?" "Kalau kau mempunyai kekuatan hati dan jiwa untuk
menempuh ujian ini seterusnya. Kau punya ilmu tahan api?"
"Tidak!" "Tetapi kau punya kekuatan dalam untuk menurunkan
hawa teramat panas melalui tanganmu!"
"Hanya itu, tetapi tidak kebal api, Raja."
Pada saat itu mendadak terdengar sambaran petir dan
sebatang kayu yang amat rindang daunnya, terbakar. Jelas benar tampak oleh Ki
Ampuh karena hanya kurang seratus
meter di hadapan matanya.
Lalu api itu menjalar ke kiri-kanan, ke muka dan belakang, sehingga terjadilah
lautan api yang kian mendekat ke tempat Ki Ampuh duduk bersimpuh di hadapan
makam Raja Tigor. Panasnya mulai terasa, kian lama kian panas karena api pun kian dekat. ,
115 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Akan hanguslah dirinya, pikir Ki Ampuh. Kalau dia tetap di tempatnya ia akan
binasa, kalau ia lari, ia akan gagal.
Kemudian ia teringat akan mbah Panasaran yang kelak
akan dihadapinya. Kalau ia gagal, tidak mungkin ia bisa berhadapan dengan
perempuan yang pernah menista dirinya itu.
"Makanlah aku, aku takkan lari!" teriak Ki Ampuh dan membulatkan tekad, la ingat
apa yang dikatakan Raja Tigor tadi, ia akan berhadapan dengan gurunya itu kalau
ia berhasil menempuh segala ujian. Api kian mendekat, panasnya tak
terkatakan. Tetapi ia tidak juga terbakar dan sebagai ditiup oleh seribu jin,
api itu mendadak padam. Di sekitar Ki Ampuh hutan lebat tetap menghijau, sehijau
tadi. Malam keenam dimasuki Ki Ampuh dengan perasaan
berdebar. Hatinya terasa kecut, walaupun telah begitu banyak cobaan berat
dilaluinya dengan berhasil.
Apakah malam ini akan tamat riwayatnya" Apakah akan
datang ular sebesar batang kelapa menelan dirinya atau
harimau kumbang merobek-robeknya karena ia tidak sanggup mengalahkannya. Selama
ia menginjakkan kaki di Sumatera telah didengarnya banyak kisah tentang
keganasan harimau yang di sana-sini minta korban ternak besar atau manusia.
Tetapi cerita yang paling mengerikan hati adalah tentang 116
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
harimau kumbang berwarna hitam pekat yang suka menerkam dari pohon, la akan
mengisap darah korbannya dari tengkuk, kemudian merobek dada dan perut
korbannya. Jantung, hati dan semua isi perut akan dikeluarkannya dan dilahapnya,
karena itulah yang paling digemarinya. Kenyang dengan itu ia akan memanjat pohon
dan mengawasi korbannya dari sana.
Pada hari-hari berikutnya barulah ia akan memakan daging korban itu. Yang
dipilih hanya yang empuk-empuk saja.
Harimau kumbang ini tidak banyak jumlahnya, itulah maka tidak sering terdengar
cerita tentang keganasannya.


Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tetapi aneh terasa oleh Ki Ampuh, waktu berlalu terus, tak ada satu apa pun
kejadian. Tidak ada harimau jenis yang mana pun, tidak ada ular. Tidak ada lagi
hujan atau api. Menjelang subuh barulah ia melihat seekor harimau
dengan dua anaknya berjalan tak jauh dari dirinya. Tidak mengganggu, menggeram
pun tidak. Sampai matahari menunjukkan tanda-tanda akan terbit di
ufuk timur tidak ada satu cobaan pun menimpa diri Ki Ampuh.
Tinggal satu malam lagi, pikirnya. Satu malam terlalu
singkat jika dibandingkan dengan enam malam yang telah
dilalui. Tetapi apakah malam terakhir ini akan dapat
dilewatinya tanpa cedera"
0ooDoEoWoI--KoZoo0 117 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
HARI masih senja pada malam ketujuh itu.
Suara Raja Tigor sudah terdengar. "Dia akan mengajar kau bersilat," kata guru
itu. Serentak dengan selesainya Raja Tigor mengucapkan
kalimat itu, keluar dua ekor harimau besar, masing-masing mendekati lembu muda.
"Perhatikanlah," kata Raja Tigor lagi.
Kedua binatang itu bagaikan tahu tugas mulai mengambil
posisi lalu bersilatlah mereka bagaikan dua manusia yang saling mau merenggut
nyawa. Terkam menerkam dan elak
mengelak. Kadang-kadang kedua binatang buas itu bertemu dan saling pukul di
udara. Napas mendengus-dengus. Lebih setengah jam mereka berkelahi.
"Kini kau Ki Ampuh. Kau melawan guru dan Si Mangambat itu!" kata Raja Tigor.
Ki Ampuh berdiri, harimau yang seekor ke pinggir, yang
lainnya tetap di lapangan menanti. "Mintalah pelajaran tertinggi kepadanya.
Berbuatlah sebagaimana layaknya
seorang murid kepada gurunya," perintah Raja Tigor.
Mengingat ia pernah kewalahan ketika bertarung dengan
harimau pertama sejak ia tiba di Sumatera, Ki Ampuh merasa ngeri juga berhadapan
dengan salah seekor dari binatang 118
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
buas yang baru saja dipersaksikannya 94 sangat pandai
berpencak silat. Belum pernah ia melihat manusia segesit dan setangkas binatang
itu. Pertempuran segera dimulai. Kalau Ki Ampuh kelihatan
gugup dan berhati-hati sekali dengan gerak dan terjangnya, maka sang harimau
hanya santai-santai saja. Bahkan kadang-kadang ia kelihatan seperti ketawa atau
mentertawa-kan Ki Ampuh. Sudah beberapa kali kaki harimau itu mengenai
badannya, tetapi aneh ia tidak luka sama sekali, la benar-benar seperti seorang
guru sedang mengajar murid. Dan
sebagaimana dikatakan Raja Tigor tadi, harimau itu memang guru silat.
Pukulan Ki Ampuh malah beberapa kali membuat harimau
itu terjajar, la merasa bahwa kemampuannya kini lebih dari sebelum diuji, la pun
sadar bahwa selama ujian Raja Tigor telah mengisi dirinya dengan tenaga baru
atau tenaga tambahan. Memang baik manusia harimau ini. Walaupun
pernah dimusuhi, toh mau mengajari dirinya, la merasa
berhutang budi pada Raja Tigor sekeluarga dan pada saat itu ia berjanji pada
dirinya tidak akan pernah lagi berbuat kejahatan terhadap Erwin yang pernah
merantau ke Jawa. "Bagus, ingatlah niatmu yang baik itu. Jangan khianati,"
kata suara Raja Tigor. 119 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh kian heran. Yang terpikir olehnya pun diketahui oleh Raja Tigor yang
sama sekali tidak kelihatan hadir. Ah, Sumatera ini benar-benar memiliki banyak
orang pintar dan baik hati. Betapa beda dirinya dengan Raja Tigor. la pernah
mengatakan pada Erwin agar enyah dari pulau Jawa, karena ia bukan orang sana.
Betapa sempit hatinya dibandingkan dengan orang-orang pandai pulau ini.
"Hentikan," kata suara Raja Tigor memerintah.
Bagaikan mengerti bahasa, harimau berhenti menyerang.
Raja Tigor benar-benar menguasai dan merajai raja hutan itu.
"Yang satu lagi Ki Ampuh," kata suara manusia harimau yang punya serba aneka
kemampuan itu. "Lawanmu yang pertama sudah keletihan. Kau hebat, orang pandai
dari Jawa." Ki Ampuh merasa girang dipuji. Jawabnya: "Terima kasih guru. Berkat ajaran dan
isianmu juga. Kalau tidak tentu aku sudah mati di koyak-koyaknya."
Raja Tigor juga senang mendengar. Orang ini pelan-pelan sudah mengubah sifatnya,
pikirnya. Pertarungan kedua juga berakhir dengan kemenangan Ki
Ampuh. Setidak-tidaknya begitulah kata Raja Tigor. Tidak ada satu gores luka
pun. Dan ia tidak terlalu letih. Harimau-harimau itu menghadap Ki Ampuh sambil
merendahkan kedua kaki depan, memberi hormat. Orang pintar dari pulau lain itu
120 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membalas dengan mengangkat kedua tangannya. Setelah itu guru-guru silat yang
hanya terdapat di pulau Sumatera itu mengundurkan diri.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 TAK LAMA kemudian Raja Tigor memperlihatkan rupa. la
keluar dari sebuah lubang yang dikuakkannya dari dalam
kuburan. "Kau telah selesai Ki Ampuh. Telah lulus. Ingat niatmu ' tadi ketika berhadapan
dengan si harimau guru silatmu."
"Kalau Raja Tigor sudi menerima, aku ingin jadi keluargamu selama hidup sampai
setelah mati." "Sudah kau pikirkan baik-baik Ki Ampuh?" tanya Raja Tigor.
"Mengapa Raja tanya begitu?"
"Bagi kami orang kampung di sini, selalu berpikir berulang-ulang dan secara
mendalam sebelum mengambil suatu
keputusan. Dalam beberapa hal adat istiadat kita sama.
Dalam hal-hal lain, tidak."
"Raja telah berbaik hati sekali padaku, bukankah pantas aku ingin berkeluarga
dengan Raja" Itu pun kalau diriku yang masih murid ini bisa diterima!"
121 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau tahu, berkeluarga denganku berarti bersaudara pula dengan anak dan cucuku,
menantuku atau istri cucuku dan keturunan mereka. Pendeknya dengan segenap orang
yang ada hubungan keluarga dengan aku!"
"Ya, itulah juga kemauanku."
"Apakah hanya karena aku telah menurunkan ilmu-ilmuku padamu?"
Mendengar ini Ki Ampuh diam. Baginya memang itulah
yang menjadi sebab, tetapi kini Raja Tigor bertanya apakah'
hanya karena itu. Rupanya guru yang seorang ini tidak puas kalau ingin
berkeluarga hanya karena mendapat ilmu.
"Bukan hanya karena itu, Raja," kata Ki Ampuh setelah ia berpikir sejurus. "Aku
telah melihat kebaikan Raja, Dja Lubuk, Erwin, Datuk nan Kuniang. Begitu juga
keramah-tamahan Dja Gunung. Belum pernah aku menemui keluarga berilmu tinggi
yang begitu rendah hati dan suka menolong. Itulah makanya aku ingin jadi
keluarga. Aku ingin jadi seperti kalian. Akan kubuang, bahkan telah kubuang
segala sifat-sifat buruk yang dulu pernah kumiliki!"
Mendadak hadir di sana seekor harimau besar tak berekor.
Ki Ampuh terkejut, tetapi Raja Tigor dengan ramah
menyapa: "Ai ai, tak disangka kita akan bertemu pada saat ini.
Apa kabar Sutan?" 122 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Raja Tigor memperkenalkan yang datang itu kepada Ki
Ampuh: "Ini saudaraku dari Kerinci, Sutan Tabiang Jurang!"
"Bila kau kembali dari Jawa?" tanya Sutan. Ki Ampuh terkejut melihat Sutan telah
jadi manusia. "Telah sepuluh hari, bersama saudaraku ini, Ki Ampuh namanya. Orang pandai dan
terkenal di Jawa!" jawab Raja Tigor dan Ki Ampuh teramat senang mendengar.
"O, senang sekali mendengar berita baik ini. Di Jawa banyak orang tinggi ilmu,
ya," kata Sutan Tabiang Jurang. "Di Banten, Cirebon, Madura dan banyak lagi
tempat lain. Ki Ampuh tentu melebihi mereka semua. "Ajar-ajarilah kami tentang
ilmu kepandaian Jawa itu. Atau bertukaran," Sutan mengamat-amati pendatang itu.
Dan Ki Ampuh tahu bahwa ia sedang dinilai. Agak lain orang Kerinci ini.
la sudah melihat Dja Lubuk dengan muka manusia dan
badan harimau, tetapi baru sekali ini seumur hidupnya ia melihat harimau tak
berbuntut dan mendadak menyung-lap diri menjadi manusia. Tambah kagum ia akan
keajaiban-keajaiban di Sumatera yang berlainan daripada keanehan-keanehan di
Jawa. Dalam hati ia bertanya apakah di Sumatera ini juga ada manusia yang hidup
ratusan tahun tanpa bisa tua seperti halnya mbah Panasaran.
123 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Seperti mbah Panasaran tak ada Ki Ampuh, tetapi lelaki yang sudah lima ratus
tahun tetap muda dan tinggal di sebuah gua dekat Simpang Tolang ada!" kata Raja
Tigor yang untuk kesekian kalinya membaca apa yang
tersirat dalam hati atau pikiran murid yang hendak berkeluarga dengan dirinya
itu. "Hebat," kata Ki Ampuh.
Lalu kata Raja Tigor kepada Sutan Tabiang Jurang: "Ki Ampuh ini ingin menjadi
keluarga kita. Bagaimana pendapatmu?" Sekali lagi Sutan memandangi Ki Ampuh dari atas ke
bawah, sedikit banyak membuatnya jadi agak gugup.
"Bagus," kata Sutan Tabiang Jurang, "Asai dia tahu dan memaklumi betapa besar
resikonya!" "Resiko apa?" tanya Ki Ampuh.
"Ya, belum kukatakan tadi," kata Raja Tigor. "Kekeluargaan itu harus kita ikat
dengan suatu sumpah dari pihakmu!"
"Sumpah apa pun aku bersedia."
"Kalau kau mengkhianati sumpahmu kau akan jadi babi dan tidak bisa berubah jadi
manusia lagi!" "Tentu. Jadi semut pun mau!"
"Sudah kau pikir baik-baik?"
124 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tak perlu dipikir karena aku tak kan pernah berkhianat.
Tetapi kalau aku tidak berkhianat kalian akan selalu
membantu aku dalam segala kesulitan, misalnya menghadapi lawan!"
"Hanya kalau kau berada di pihak yang benar. Kalau kau melakukan suatu kejahatan
kami tidak akan pernah membantu." "Aku tidak akan berbuat kejahatan," kata Ki Ampuh.
Suatu sambaran kilat, disusul dengan suara petir
menggelegar. Sumpah telah diucapkan dan diikat. Entah
mana yang lebih kuat, sumpah semacam ini atau sumpah
jabatan dengan upacara resmi dihadiri oleh orang-orang pintar dan terkenal.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 SELAMA jadi tamu Erwin, orang pintar dari Jawa itu masih mendapat ilmu tambahan
dari Dja Lubuk dan Raja Tigor.
Termasuk pula ilmu mengobati orang sakit. Sukar dibicarakan dengan hukum akal
memang. Dengan beberapa lembar daun
sirih dan air dingin saja orang buta bisa dibuat melek kembali.
Dengan ramuan kunyit dan kencur orang lumpuh bisa pulih semula.
125 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Konon permintan mereka yang khusuk jugalah yang
menjadi penyebab sembuhnya si sakit sehingga merupakan
suatu keajaiban. Pada suatu hari Ki Ampuh bertanya pada Raja Tigor dan
Dja Lubuk apakah dia boleh juga mendapat seekor harimau piaraan. Selama di
Tapanuli Selatan Ki Ampuh mengetahui bahwa harimau akuan atau piaraan di sana
bukanlah sesuatu yang aneh lagi. Ada seorang pendekar harimau, - kini sudah
meninggal - mempunyai empat puluh ekor harimau akuan
yang merupakan sebuah tentara binatang buas yang bisa
digunakan untuk menghadapi kawanan penjahat, bahkan
sepasukan musuh kalau sebuah kampung mendapat
serangan. Kedengarannya seperti dongeng tetapi
sesungguhnyalah hal itu bukan dongeng semata-mata. Masih ada orang hidup yang
pernah mengalami dan mengetahui
kenyataan tersebut. "Menyesal sekali Ki Ampuh," kata Raja Tigor. "Permintaan yang begitu tak dapat
kami kabulkan." "Mengapa tak dapat?"
"Itu harus keturunan. Atau kalau ada orang yang mau mempunyai harimau akuan akan
memakan tempo lama sekali.
Harimaunya harus dicari yang cocok yang punya dengan yang dipiara harus saling
mengenal dan bersahabat dulu!"
126 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Berapa lama?" tanya Ki Ampuh yang begitu ingin membawa pulang seekor harimau
akuan ke pulau Jawa. "Sedikitnya tujuh tahun. Lama sekali bukan?"
Memang Ki Ampuh tidak mungkin tinggal di Sumatera
selama tujuh tahun, la ingin segera kembali ke Jawa untuk mengadakan perhitungan
dengan mbah Panasaran dan
menundukkan orang-orang pandai di sana. la ingin dikatakan sebagai orang sakti
nomor satu di seluruh pulau Jawa.
Sayang memang, tidak bisa mempunyai piaraan harimau.
Belum ada orang pandai di Jawa yang punya harimau loreng sebagai akuan. Tetapi
walaupun begitu apa yang sudah
dimilikinya rasanya tidak akan terkalahkan oleh siapapun juga.
"Akan kutukar harimau itu dengan sebuah ilmu lain," kata Dja Lubuk.
Bekas musuh besar akan memberi dia sesuatu.
"Apa itu?" tanya Ki Ampuh.
"Kekebalan terhadap senjata dan peluru apa saja, selagi ia terbuat daripada
baja, timah, besi, tembaga atau bahkan emas sekalipun!"
Ki Ampuh bagaikan hendak melompat. Kekebalan. Banyak
orang di Jawa yang punya ilmu kebal, tetapi kebanyakan
127 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
daripada mereka hanya kebal setengah-setengah. Tidak
sebenar-benarnya tahan segala peluru dan senjata.
"Pantangannya Dja Lubuk?"
"Jangan sampai peluru itu mengenai satu bagian pada tubuhmu. Kalau itu kena,
maka akan mati jugalah kau!" Dja Lubuk lalu membisikkan apa bagian yang tak
boleh kena tikam dan dilanggar peluru itu. Setelah itu dia mengatakan, bahwa ada
lagi suatu kelemahan lain, yaitu manakala ia berhadapan dengan orang yang tahu
bagaimana mematahkan kekebalan
seseorang terhadap baja. 0ooDoEoWoI--KoZoo0 DENGAN menumpang bis, akhirnya Erwin dan Ki Ampuh
sampai ke kampung keluarga anak muda itu, yang belakangan telah pindah ke
Sihepeng, sebuah desa yang kelihatannya lebih makmur dari desa yang lain.
Kepindahan keluarganya yang masih hidup ke sana pun adalah untuk mencari
kehidupan yang agak baik.
Kedatangan Erwin disambut oleh istrinya Indaha-yati dan keluarga dengan adat
orang Mandailing. Erwin dan pendatang dari Jawa itu diupah-upah dan ditepung
tawari. Hampir segenap isi kampung turut merayakan, karena yang datang itu diketahui sebagai
orang pandai ilmu dari Jawa. Mereka selalu 128
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menghargai orang-orang pandai, siapa tahu barangkali bisa dijadikan tempat
berguru.

Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bagaimanapun jahatnya Ki Ampuh dulu, ia jadi sangat
terharu mengalami sambutan yang begitu hangat, la dielu-elukan. Orang bertempik
sorak sebagai menyambut pahlawan baru kembali dari medan perang.
"Bikinlah kampung ini sebagai kampung Tuan sendiri," kata seorang tua. la bicara
dalam bahasa Indonesia. Namanya
Sutan Naparas. Ki Ampuh membungkukkan badan dan mengucapkan
terima kasih. Tanpa disadarinya air mata membasahi pipi.
Begini baiknya orang-orang kampung yang amat sederhana
ini. Orang-orang yang tidak mengenal gejolak lincah penuh akal bulus dan tipu
muslihat sebagian dari penduduk kota.
Benar juga, banyak orang belajar pintar dan belajar kejahatan di kota.
Sutan Naparas meminta kepada Ki Ampuh untuk
memperlihatkan beberapa ilmunya untuk dikagumi.
Ki Ampuh dengan merendah diri menjawab bahwa sebagai
tamu ia akan menurut keinginan tuan rumah. Tetapi
hendaknya dalam lingkungan terbatas sahaja, karena ilmu kepandaian begitu kurang
baik dipertontonkan kepada orang banyak, seolah-olah mau menyombongkan diri.
Sutan 129 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Naparas setuju dan senang dengan jawaban tamu itu. Dan
dalam hati ia beserta banyak orang kampung segera
bersimpati pada Ki Ampuh.
Pada malam itu, tiga belas orang terkenal mempunyai
kepandaian tinggi atau lumayan di kampung itu bersama Ki Ampuh pergi ke suatu
lapangan di luar kampung. Di sekitar lapangan dipasang obor, karena lampu kuno
jnilah yang paling serasi untuk maksud yang begitu. Suasana gembira tetapi
mencekam. Orang-orang itu semuanya bertanya dalam hati
bagaimanakah kepandaian orang dari Jawa ini dan ingin
sekali mempersaksikannya.
Sutan Naparas membuat kata pembukaan. Sekali lagi
menyatakan mendapat kehormatan kedatangan tamu seperti
Ki Ampuh. Kata Sutan Naparas: "Nama tuan sudah lama
berkumandang di Sumatera ini, sampai-sampai ke kampung
yang jauh terpencil dan masih sangat terkebelakang jika dibandingkan dengan
kemajuan di Jawa. Entah malaikat
mana yang telah berbaik hati menyebabkan Tuah sudi
datang ke mari bersama anak, kemenakan dan saudara kami orang muda Erwin yang
masih hijau dalam ilmu duniawi
modern dan gaib. Kami yang hadir ini ingin mendapat petunjuk dan ajaran dari
Tuan, agar dalam hidup kami menjelang
130 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dipanggil Yang Empunya bisa membela diri dari kejahatan apa dan siapapun. Entah
dia jin, setan, hantu, hewan atau bahkan manusia. Yang paling kami kuatirkan
ialah dari sesama manusia. Heran memang hidup di dunia ini, permusuhan
bahkan paling banyak terjadi di antara sesama manusia.
Seringkali dari mereka yang tidak kita sangka. Orang yang kita sangka kawan,
tetapi kiranya seorang insan yang hendak
menghancurkan kehidupan kita. Ini terjadi di Sumatera.
Mungkin di Jawa yang sudah lebih tinggi ilmunya dalam
segala bidang dan jenis tidak lagi seperti kami yang masih bodoh ini. Dan kami
berbesar hati, karena Tuan telah sudi mengabulkan permintaan kami. Suatu
pertanda bahwa Tuan berhati lapang dan tidak ingin menguasai suatu ilmu untuk akhirnya dibawa
bersama ke liang kubur. Sebagaimana orang hidup hendaknya punya keturunan, maka
sebaiknyalah ilmu yang baik juga hidup sepanjang masa. Memang dunia kian
maju, sementara ilmu gaib adalah pengetahuan kuno, tetapi bagaimanapun ia masih
mempunyai tempat dan seringkali
amat dibutuhkan oleh manusia!"
Ki Ampuh menyambut: "Saya tak menyangka Tuan-tuan
seramah-tamah ini. Saya sangat terharu dan mengucapkan
terima kasih. Kepandaian saya, kalau mau dinamakan
kepandaian tidak ada artinya dibandingkan dengan ilmu Tuan-tuan. Tetapi karena
Tuan-tuan meminta, saya akan
131 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memenuhi. Kalau ada yang salah dan janggal, mohon
dimaafkan. Kalau ada yang dapat Tuan-tuan pakai akan saya turunkan!"
Yang hadir senang mendengar kata-kata Ki Ampuh.
Alangkah rendah hati pendatang ini. Rupanya orang-orang pandai di Jawa itu tidak
sombong dengan kepintaran mereka.
Ki Ampuh memperlihatkan beberapa jurus silat yang
dikuasainya. Berlainan dari kepintaran orang-orang di
Sihepeng. la mendapat tepuk tangan. Kemudian ia
memperlihatkan kebolehannya mengubah diri menjadi tikus yang kecil. Para hadirin
semua sangat kagum. Setelah itu ia membesarkan diri, perlahan-lahan sehingga
hampir sebesar manusia. Orang-orang Sihepeng kagum dan terkejut. Hebat nian
kepandaian Ki Ampuh ini. Mereka mengenal harimau
akuan, orang mati jadi harimau, mengenal manusia harimau, mengenal harimau jadi-
jadian. Mengetahui juga tentang
binatang-binatang berbisa yang dapat disuruh. Tetapi melihat manusia menjadi
tikus biasa sehingga tikus raksasa baru sekali itu selama hidup mereka.
Mata Ki Ampuh yang menikus besar itu seperti
memancarkan api. Dan ia berkata dalam wujudnya sebagai
tikus itu. "Hanya inilah kemampuanku kawan-kawan!" katanya.
132 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yang hebatlah dia ini," kata para hadirin sesama mereka.
Tak lama kemudian Ki Ampuh mengubah dirinya kembali
seperti manusia. "Apa kegunaan ilmu yang tak ada pada kami itu Ki
Ampuh?" tanya Sutan Naparas.
"Kita bisa memasuki rumah siapapun melalui lubang kecil yang dapat dilalui tikus
dan setiba di dalam kita dapat melakukan apa yang kita kehendaki!"
Para hadirin saling pandang. Ilmu itu memang hebat, tetapi apakah ada gunanya
untuk maksud-maksud baik"
Ki Ampuh seperti tahu, bahwa para hadirin curiga tentang kegunaan ilmu menikus
dan masuk rumah atau kamar itu.
Maka buru-buru ia menjawab: "Kalau sekiranya ada keluarga yang sakit keras
mendadak sewaktu tidur di kamar sedangkan pintu terkunci, maka kita tidak usah
mendobraknya. Kita masuk ke dalam seperti seekor tikus, di dalam jadi manusia
lagi dan membuka pintu. Begitu juga halnya kalau ada kawan atau keluarga yang
mau bunuh diri dengan mengunci pintu kamarnya."
Para hadirin mengangguk-angguk. Entah apa maknanya.
Mendadak semua orang yang ada di sana termasuk Ki
Ampuh dan Erwin agak terkejut melihat kedatangan satu
133 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
makhluk yang tidak mereka undang. Dja Lubuk, dengan wajah manusia tua tetapi
ganteng, bermisai putih dan bertubuh harimau.
Ada di antara mereka yang mengenal dan pernah
melihatnya, di masa hidup atau setelah ia mati dan bangkit lagi dari kuburnya.
Tetapi ada juga yang baru mendengar cerita belum pernah melihat kenyataannya.
la tidak menggabungkan diri dengan penonton. Berdiri
sendiri di seberang mereka. Ki Ampuh menghentikan
pertunjukannya, sementara Erwin buru-buru mendapatkan
ayahnya. "Ayah," kata Erwin lalu memeluk manusia harimau itu.
Melihat itu Ki Ampuh juga segera bergerak menyalami Dja Lubuk. Orang-orang
lainnya heran melihat tamu 106 ini sudah mengenal Dja Lubuk. Mengetahui
keheranan orang banyak itu. Dja Lubuk bicara: "Mungkin ada di antara kalian yang belum tahu. Kami sudah
berkenalan di Jawa!"
"Tuan sudah ke Jawa?" tanya orang banyak itu.
"Benar, coba-coba melihat negeri orang," sahut Dja Lubuk.
"Dan beliaulah yang membawa saya ke mari," kata Ki Ampuh.
134 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang banyak itu saling berpandangan. Hebat benar Dja
Lubuk, dalam keadaan sudah benar-benar mati dan kemudian terkenal sebagai
manusia harimau dapat mengelana ke Jawa dan kemudian membawa seorang sahabat
tidak tahu, bahwa pendatang ini berguru pada Raja Tigor yang ayah kandung Dja Lubuk dan kakek
(ompung) Erwin. "Ya, saya telah bersumpah untuk menjadi keluarga Dja Lubuk. Kalau saya
berkhianat saya rela menjadi babi," kata Ki Ampuh. Suatu kisah yang amat menarik
tetapi juga suatu bukti dari kebaikan orang pandai di Jawa yang suka berkeluarga
dengan orang-orang pintar di Sumatera.
"Bila sumpah itu diucapkan, Dja Lubuk?" tanya seorang hadirin yang kenal dengan
dia. "Saya bersumpah pada Raja Tigor setelah berguru tujuh hari tujuh malam di
kuburan beliau," jawab Ki Ampuh.
Sekali lagi hadirin saling pandang. Dan mereka kian
mengagumi Ki Ampuh. Dia datang dari jauh untuk berguru
pada Raja Tigor yang namanya cukup terkenal dan dihormati oleh penduduk daerah
Mandailing yang mengetahui riwayat hidup dan apa yang terjadi setelah kema-
tiannya. Semua hadirin mendatangi Ki Ampuh dan Dja Lubuk, lalu
menyalami mereka. Terasa suasana akrab.
135 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jika demikian Ki Ampuh juga menjadi sahabat kami yang tinggal di Sihepeng ini,"
kata Sutan Naparas. "Terima kasih. Bila ada di antara Tuan-tuan datang ke Jawa, singgahlah ke gubug
saya dan kalau sudi menjadi tamu saya di sana. Saya tidak dapat memberikan apa-
apa tetapi kelapangan dan keikhlasan hati tidak usah Tuan-tuan
ragukan!" "Itulah juga yang kami kehendaki. Nilainya lebih dari benda apa pun di dunia
ini." Mereka bertanya dan Ki Ampuh memberikan alamatnya.
Dja Lubuk pamit kepada semua orang yang ada di situ lalu raib bagaikan ditelan
bumi. Erwin terharu melihat kepergian ayahnya. Alangkah ingin hatinya selalu
berdekatan dengan orang tua yang amat dicintainya itu.
Orang-orang pandai Sihepeng itu bertanya-tanya
bagaimana Ki Ampuh sampai bisa diterima sebagai murid oleh Raja Tigor, padahal
mereka sendiri tidak ada seorang pun yang teringat untuk berguru kepadanya.
"Bagaimana asal mula Tuan berkenalan sehingga
bersahabat akrab dan akhirnya berkeluarga dengan Raja
Tigor, Ki Ampuh?" Ki Ampuh menceritakan bahwa ia melihat kehebatan Raja
Tigor di Jawa lalu mohon diterima menjadi muridnya. Yang 136
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
buruk-buruk tentang dirinya yang pernah hendak membunuh Erwin dan sempat
membinasakan mertua perempuan anak
muda itu tidak dikatakannya sepatah pun. Diceritakannya juga tentang adanya
seorang wanita 108 pintar dan hebat ilmu dengan paras bagaikan anak perawan
tujuh belas tahun walaupun telah berusia tiga abad di Banten.
"Bila saya tiba di Jawa saya akan pergi lagi ke istana mbah Panasaran itu dan
akan menebus kekalahan dan
penghinaan!" Orang-orang Sihepeng saling pandang pula. Ki Ampuh
bersumpah bahwa apa yang diceritakannya hanya kenyataan belaka.
"Apa saja yang diajarkan Raja Tigor?" tanya Sutan Naparas.
"Susah menguraikannya. Sebenarnya pelajaran tidak
banyak, tetapi pengisian yang diutamakan. Cobaan-
cobaannya yang amat berat. Saya hampir gagal," cerita Ki Ampuh. Dia lalu
menceritakan sebagian dari apa yang
dialaminya. Beberapa orang Sihepeng berniat dan bertekad untuk
mencari kuburan itu guna menuntut ilmu.
"Boleh kami mencoba Tuan?" tanya Sutan Naparas yang punya ilmu kebal diri.
137 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dalam hal apa?"
"Kekebalan," jawab Sutan Naparas.
Setelah berpikir, Ki Ampuh menjawab: "Saya bersedia, tetapi jangan dikira saya
hendak menyombong. Saya hanya ingin memenuhi keinginan Tuan-tuan yang begitu
baik hati pada saya."
Ki Ampuh bertanya di mana matahari tenggelam, karena
tidak bersiap-siap untuk diuji tentang kekebalannya. Lain halnya kalau ia
sengaja pergi ke suatu tempat untuk
bertarung, maka kekebalan diri sudah dipasang sejak
melangkahkan kaki. Begitu pesan Raja Tigor. Bukan pula, setiap serangan senjata
bisa melukainya, kalau tidak punya persiapan. Dengan membaca mantera-mantera
menghadap matahari terbenam, kekebalan itu akan jadi lebih sempurna.
Sutan Naparas menerangkan, Ki Ampuh menghadap ke
sana, hanya satu dua detik, kemudian ia cepat memutar
badan dan menghentakkan kaki kanannya ke bumi.
"Silakan," kata Ki Ampuh.
Tidak ada yang memulai. Sutan Naparas juga yang
akhirnya bertanya, siapakah di antara mereka yang akan
duluan mencoba Ki Ampuh. Ditambahkannya, bahwa semua
ini sekedar suatu pertunjukan kekeluargaan, karena mereka ingin berguru kepada
Ki Ampuh. 138 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau saya, bagaimana?" tanya seorang anak muda umur dua puluh sembilan tahun.
"Tetapi saya bukan mau mencoba kekebalan, hanya ingin mencoba ketahanan berdiri
Bapak Ki Ampuh!" Nama pemuda ini Oloan.
"Lebih baik dengan mempergunakan senjata tajam atau api," ujar Ki Ampuh.
"Tidak, aku tidak berani. Belum pernah seumur hidup melukai siapapun. Melihat
orang memotong ayam pun aku
tidak berani. Aku punya penyakit mabuk darah!"
"Baiklah kalau begitu," kata Ki Ampuh. "Penyakit mabuk darah itu akan
kusembuhkan nanti, kalau kau mau!"
Oloan dan hadirin girang atas tawaran tamu mereka. Dia ini tentunya selain hebat
dalam bela diri dan serang menyerang tentunya seorang dukun yang luar biasa
pula. "Terima kasih Pak. Jadi boleh saya coba dengan tangan kosong kini?" tanya Oloan.
"Silakan!" Oloan mendekat dan mengulurkan tangan untuk mohon izin
dari orang yang jauh lebih tua itu. Ki Ampuh menyambut, membuat Oloan terkejut.
Tangannya terasa panas dan kian panas dan tak terlepaskan olehnya padahal Ki
Ampuh sama sekali tidak memegangnya dengan erat.
139 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang banyak melihat wajah Oloan berubah dalam
kesamaran cahaya obor-obor itu. Memerah dan meringis
menahan sesuatu yang tentu menyiksa.
"Sudah, ajarkan aku bertangan api seperti Bapak nanti ya,"
ujar Oloan pelan-pelan agar tak terdengar oleh yang
mempersaksikan. Ki Ampuh mengangguk, la senang pada anak muda yang


Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

baginya masih ingusan ini. Walaupun tentu merasa sangat kepanasan ia tidak
menjerit. Harga diri dan daya tahannya kuat.
"Nah, kini Oloan, mulai," kata Ki Ampuh.
Oloan mundur beberapa langkah, kemudian mendadak
melompat dengan tinju yang diarahkan ke batang leher Ki Ampuh. Kepala orang dari
Jawa itu tergerak sedikit dan dia merasa bahwa pukulan itu lumayan, meskipun
kakinya tidak sampai beranjak dari tempat ia berdiri.
Oloan mundur lagi, kini dia mengarahkan pukulan ke
bawah telinga orang hebat itu. Pukulan begitu bagi orang biasa akan melumpuh
atau bahkan mematikan. Ki Ampuh tahu arah mana kini menjadi tujuan Oloan.
Dikerahkannya tenaganya ke sana. Ketika pukulan anak muda itu mengenai sasaran,
bukan Ki Ampuh yang jatuh atau
beranjak dari tempatnya berdiri. Sebaliknya Oloan-lah yang 140
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
merasa seperti memukul batang kayu, tinjunya terasa sakit sekali. Meskipun ia
mempunyai tekad keras dan hati batu, namun satu teriakan mengaduh tak dapat ditahannya.
Orang banyak menjadi kian kagum ketika Oloan mengelus-
elus tangannya sambil meringis menahan sakit.
"Anda hebat sekali Pak!" kata Oloan seikhlas hati.
Oloan terkenal di Sihepeng sebagai orang muda dengan
tenaga gajah. Dia bisa mencabut pohon karet umur tiga tahun dengan mudah dari
tanah. Dia bisa menumbangkan pohon
pisang dewasa dengan satu pukulan. Dia pun dengan mudah mengangkat beras segoni
atau benda-benda berat yang
memerlukan tenaga sedikitnya tiga empat orang.
Tetapi memukul bawah telinga Ki Ampuh yang mestinya
membuat orang biasa kelenger atau mati, ia mengaduh.
"Bapak-bapak, abang-abang," kata Oloan. "Aku Oloan mengakui kehebatan Ki Ampuh.
Dia telah berjanji tadi untuk menerima aku sebagai murid. Aku belum pernah
menemukan manusia dengan tenaga seperti yang dimilikinya. Lihatlah ini Ki Ampuh dan
hadirin," sambungnya.
Semua mata, termasuk mata Ki Ampuh dan Erwin ditujukan
kepadanya. 141 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Oloan mengangkat kaki sebelah kanan kemudian
menghentakkannya ke bumi. Tanah keras itu tenggelam tak kurang dari tiga puluh
sentimeter. Ini diketahui ketika ia telah menarik kakinya dan Sutan Naparas
mengukur lubang yang tercetak oleh hentakan kaki Oloan.
Orang dapat membayangkan, bagaimana sekiranya kalau
seorang manusia diinjak oleh kaki dengan tenaga bagaikan kaki gajah yang memikul
berat badan beberapa 112 ton. Pada hari itu tahulah orang banyak di situ, bahwa
Oloan bukan hanya kuat tinju tetapi punya tenaga injak yang luar biasa, yang tak
mungkin dilakukan oleh manusia mana pun kalau ia tidak mempunyai simpanan yang
tangguh. "Benar Ki Ampuh akan memberi pelajaran kepada anak dan adik kami Oloan?" tanya
Sutan Naparas. "Bukan memberi pelajaran, Sutan. Sekedar melimpahkan apa-apa sedikit yang pernah
diajarkan orang-orang tua
kepadaku!" kata Ki Ampuh rendah hati. Tampak jelas bahwa Ki Ampuh yang sudah
melihat cara hidup dan bergaul dengan orang-orang pintar Sumatera itu kini telah
jauh berubah dengan bagaimana ia dulu ketika merasa dirinya hebat sekali di
Jawa. Dan caranya yang baru ini membuat ia disenangi.
142 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Demikianlah malam persahabatan dengan orang-orang
Sihepeng itu telah memberi kawan-kawan baru kepada Ki
Ampuh, la pun menjadi buah bibir di antara penduduk di sana sebagai orang
berilmu yang amat simpatik.
Dan malam itu ia diundang makan oleh Sutan Naparas.
Larut malam baru kembali ke rumah keluarga Erwin. la tidur di sana satu rumah
dengan bekas musuh besarnya. Hanya
kamar berlainan. Sebelum ia hanyut dibawa aneka rupa
impian, ia teringat kembali ke masa-masa silam, saat-saat ia begitu benci kepada
Erwin dan hendak melenyapkan orang
muda itu dari permukaan bumi. Terbayang olehnya si Itam, dukun ilmu hitam yang
hidup dengan menjual ilmu jahatnya membinasakan orang-orang lain yang tak
dikenalnya. Dukun yang mau berbuat dosa apa pun asalkan ia mendapat uang.
Ki Ampuh teringat bagaimana dia dulu meminta bantuan Itam untuk menyingkirkan
Erwin setelah ia sendiri gagal
melaksanakannya, karena ia tidak mampu membunuh anak
muda itu. Terbayang pula olehnya Adham, anak orang kaya yang
tergila-gila pada Indahayati yang akhirnya jadi istri Erwin, karena ia hanya
bertepuk sebelah tangan dan mengandalkan kekayaan untuk membeli cinta. Tampak
olehnya anak orang kaya itu akhirnya menjadi bodoh dan bisu setelah ditidurkan
oleh Erwin di dalam sebuah lubang kuburan di Karet, la
143 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
teringat kembali pada kekejamannya, menjadikan dirinya tikus siluman hendak
membunuh anak Erwin tetapi tiada berdaya karena telapak tangan dan kaki bayi itu
diberi lumpur kuburan Datuk nan Kuniang, si mayat di Kebayoran Lama yang bisa
bangkit dari kuburan lalu gentayangan. Semua hantu atau makhluk-makhluk ajaib
itu punya hubungan dengan ayah anak kakek Erwin sehingga mereka pula selalu
melindungi Erwin dari kejahatannya. Kenangan itu bukan hanya menimbulkan sesal
tetapi juga amat menyakiti perasaan Ki Ampuh. Apalagi ketika ia teringat
bagaimana ia menggigit mati mertua Erwin yang tidak berdosa. Dalam kenangan ke
masa silam itulah Ki Ampuh akhirnya tertidur, tetapi hanya sebentar ia tenang.
Kemudian ia digoda oleh berbagai impian jahat yang membuat dia bermandikan peluh
dan dengan napas terengah-engah
terjaga dari tidurnya. KEESOKAN paginya ia makan bersama Erwin dan
beberapa anggota keluarganya. Termasuk pula Sutan
Naparas yang pagi itu juga diundang.
Siangnya ia mulai menurunkan beberapa ilmu kepada
Oloan. Ki Ampuh melakukannya dengan senang hati, karena setelah sekian banyak
tahun melakukan kejahatan kini ia ingin berbuat baik pada masyarakat yang begitu
baik budi padanya. 144 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau sangat berbakat anak muda," kata Ki Ampuh kepada Oloan dalam sebuah kamar
tertutup yang khusus disediakan untuk penurunan ilmu itu.
"Bapak, panggillah aku dengan Oloan saja. Bukankah Bapak sudah jadi guruku"
Apakah semua orang-orang tinggi ilmu di Jawa baik hati seperti Bapak?"
Ki Ampuh malu mendengar, la dikatakan baik hati. Kalaulah Oloan tahu bagaimana
jahatnya ia dulu. Kalau Erwin
menceritakan bagaimana ia dulu, tentu Oloan tidak akan
bertanya begitu bahkan tidak akan pernah ingin belajar dari dia. Dan masyarakat
Sihepeng dengan segala macam
kepintaran mereka tentu telah membinasakannya. Tetapi
Erwin ternyata seorang muda yang amat pemaaf dan berbudi luhur. Sepatah pun ia
tidak mau berkisah tentang bagaimana Ki Ampuh itu dulu.
Lima hari Oloan berguru, la merasakan perubahan pada
dirinya. "Semua ilmu dari Bapak akan kugunakan untuk
kemanusiaan dan pembelaan diri semata-mata. Terkutuk aku kalau aku memakainya
untuk tujuan buruk," kata Oloan walaupun Ki Ampuh tidak meminta ia berjanji
demikian. Mendengar ini Ki Ampuh tambah yakin bahwa semua orang di 145
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mandailing ini menuntut ilmu hanya untuk maksud yang baik.
Sekali-kali tidak untuk menganiaya orang.
Tiap hari ada saja orang kampung Sihepeng yang
mengundang Ki Ampuh makan karena senang dan ingin
bersahabat serta menunjukkan keramah-tamahan yang ikhlas kepadanya. Mengalami
semuanya ini kian terasa oleh Ki
Ampuh betapa jahatnya ia dahulu ketika masih
mempergunakan ilmu kepandaian untuk mencari uang
semata-mata. Tetapi kini disadarinya, bahwa bagaimanapun ia mengkomersilkan
kepandaian, toh ia tidak pernah menjadi kaya. Toh ia jarang mempunyai
ketenteraman dalam hati. 0ooDoEoWoI--KoZoo0 HAMPIR sebulan lamanya Ki Ampuh di Tapanuli Selatan.
Banyak yang dipelajari dan dialaminya. Banyak yang
ditanyakannya tentang daerah-daerah lain di Tapanuli yang dianggapnya penuh
dengan aneka misteri dan keajaiban yang lain daripada di tanah asalnya. Kemudian
ia mohon diri. "Saya akan mencari tambahan pengetahuan di Tapanuli Utara. Dengan orang-orang
Batak," katanya kepada Erwin.
"Bagus. Mereka mempunyai kepintaran lain lagi. Di sana masih banyak ilmu-ilmu
lama yang dipergunakan orang-orang pandai, walaupun hampir semua mereka telah
menganut kepercayaan pada Tuhan Yang Satu," kata Erwin.
146 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kabarnya orang di sana kasar-kasar," kata Ki Ampuh.
"Betul. Banyak yang kasar bicaranya. Maksudku kasar kedengaran. Tetapi sebagian
besar dari mereka berhati polos.
Tidak manis mulut buruk hati. Ki Ampuh tahu, masih ada
golongan bangsa kita yang manis bicaranya, tetapi dalam kemanisan mulut itu
mengandung niat-niat tertentu."
"Jadi mereka itu baik hati?" tanya Ki Ampuh.
"Sama seperti kami ini. Kalau baik, baik benar. Tidak kepalang tanggung. Tetapi
kalau jahat, jahatnya pun bukan alang kepalang. Umumnya mereka hanya jahat
terhadap yang jahat. Kalau mereka suka pada seseorang, maka ia lebih dulu maju
jika menghadapi musuh. Mereka bersedia merelakan
nyawa mereka untuk keselamatan sahabatnya!"
Ki Ampuh mendengarkan dengan tekun.
"Apa saja ilmu mereka?" tanya Ki Ampuh.
"Macam-macam. Bisa menyembuhkan orang dengan
menggosokkan cincin keramatnya."
"Apa lagi?" "Bisa menyembuhkan orang sakit tanpa melihat si sakit, asalkan menerangkan nama
dan ciri-cirinya." "Baik-baik kepandaian mereka ya?" kata Ki Ampuh.
147 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ada juga yang lain. Bisa mematikan orang tanpa melihat orangnya!"
"Tanpa melihat orangnya" Bagaimana caranya?"
"Cukup dengan mengetahui nama, jenis kelaminnya dan di sebelah mana tinggalnya.
Apalagi kalau tahu nama ibu dan ayah kandungnya semakin mudah."
"Hebat sekali!"
"Kalau mereka mempunyai gambar seseorang, maka ia
bisa lakukan apa kehendak hatinya terhadap orang itu!"
"Umpamanya," tanya Ki Ampuh.
"Membuatnya sakit. Membuatnya gila. Bisa juga
membuatnya jatuh cinta!"
"Pada yang membuat?"
"Itu pasti. Tetapi pada yang minta tolong juga bisa!"
"Terima bayaran?"
"Ada yang memperdagangkan ilmu. Kalau maksud jahat selalu diperdagangkan untuk
kepentingan orang lain!"
Ki Ampuh diam. Rupanya di Sumatera juga ada dukun atau
pandai sihir yang mencari makan dengan ilmunya itu. Tak berbeda dengan di Jawa
atau pulau lain. 148 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mahal bayaran untuk menjahati orang lain?" tanya Ki Ampuh. Pada saat itu Ki
Ampuh yang sudah banyak berubah dan berniat untuk tidak lagi menjahati sesama
manusia lupa, bahwa pertanyaan-pertanyaannya itu menimbulkan tanda
tanya pada Erwin. Erwin bertanya: "Mengapa Ki Ampuh tanyakan itu?"
"Oh, aku kira di Sumatera tidak ada orang yang terima bayaran untuk ilmunya!"
"Ah, di mana-mana sama saja. Yang begitu bukan
tergantung tempat atau golongan, tetapi pada manusianya."
0ooDoEoWoI--KoZoo0 MALAM menjelang keberangkatan Ki Ampuh, sahabat
kenalannya di Sihepeng mengadakan pesta perpisahan.
Oloan dan beberapa anak muda yang berguru pada Ki Ampuh merasa sedih dengan
keberangkatan orang pandai itu. Yang ditinggal berjanji akan singgah di rumah Ki
Ampuh manakala mereka ke Jawa.
Berangkatlah bekas murid mbah Panasaran itu dengan
meninggalkan kesan yang baik. Tak seorang pun di sana
mengetahui riwayat hidup Ki Ampuh di masa lampau.
Ki Ampuh menumpang bis sampai di Sibolga, la berniat
hendak mencari tambahan ilmu lagi di kota itu. Konon,
149 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menurut cerita yang didengarnya, di sana ada guru ilmu air.
Orang bisa menyelam berjam-jam tanpa mengambil napas.
Semua dengan mantera-mantera. Dengan ilmu gaibnya orang tak usah kuatir berlayar
di mana dan ke mana saja. Tak usah gentar akan ditimpa angin atau badai. Jampi-
jampinya dapat menghalau taufan dari perahu atau tongkangnya. Kepalang tanggung,
pikir Ki Ampuh. Dia toh sudah berada di pulau yang kaya kegaiban dan keajaiban
itu, mengapa pula tidak semua dipelajari. Tak ada istilah kelebihan ilmu di atas
dunia ini. Hampir sebulan pula Ki Ampuh di kota tepian yang indah
itu. Bahkan hampir ia jatuh hati pada seorang janda muda di sana. Tetapi karena
ia sudah bukan Ki Ampuh yang lama,
yang berhati jahat dan doyan wanita, maka imannya dapat menolak, la ke Sumatera
untuk mencari ilmu, bukan cari
perempuan. Buat apa itu semua. Di Jawa, perempuan
bagaimana yang tak ada" Dan kalau ia mau kelak, yang mana pun akan didapatnya.
Di Sibolga ia belajar ilmu pekasih dan pemanis dari
seorang laki-laki setengah baya, hitam pekat kulitnya, sesuai dengan nama entah
julukannya, Tuan Na Lomlom. Memang
pantas ia dinamakan guru pekasih. Seburuk itu dia, ia
mempunyai tiga istri ketiga-tiganya memenuhi persyaratan untuk dikatakan cantik.
Seorang di antaranya malah punya gabungan cantik dan manis pada wajahnya.
150 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Di Sibolga ini sajalah Tuan tinggal," kata Lomlom yang sudah mendapat ilmu
pemanas tangan dan peringan tubuh
dari Ki Ampuh. "Perempuan di sini cantik-cantik. Yang mana saja dapat Tuan
tundukkan." Ki Ampuh menolak dengan halus. Anak istri tinggal di Jawa dan ia sayang pada
mereka semua, katanya. Ki Ampuh meninggalkan Sibolga dengan jampi-jampi
pekasih. Kalau dibaca, maka perempuan yang dimaksud hati pasti akan menoleh
padanya. Jika wanita itu sudah
memandang maka akan dibacanya mantera lain untuk
menimbulkan rasa suka pada wanita itu. Maka wanita itu akan tersenyum, walaupun
belum mengenal dia. Hebat ilmu itu
memang bukan lelaki, tetapi wanitalah yang terlebih dulu menunjukkan rasa
senangnya pada seorang laki-laki. Ilmu itu dinamakan ilmu pekasih.
Ilmu pekasih itu banyak macamnya. Selain daripada


Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

membaca mantera atau mantera-mantera ditujukan pada
orang yang dimaksud, bisa juga dengan memakan sirih tatkala hendak keluar rumah.
Kalau ditujukan pada perempuan
tertentu yang akan dijumpai, ada bacaan khusus. Ada pula bacaan untuk siapapun
yang memandang. Orang yang punya
ilmu pekasih bagi umum ini selalu kelihatan simpatik.
151 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ada lagi dengan memakai harum-haruman. Siapa pun yang
tercapai oleh keharuman minyak itu akan tertarik pada yang memakai. Pada
galibnya ilmu ini hanya ditujukan pada jenis lawan. Sudah tentu memakai minyak
itu dengan disertai doa. Tanpa doa, hanya bau haruman itu saja yang menyenangkan orang. Bukan orangnya.
Ada pula semacam minyak pekasih yang harus dioleskan
ke kulit orang yang dimaksud. Setengah orang
menamakannya minyak sinyongnyong. Lain orang
menyebutnya sebagai minyak pekasih. ia bukan minyak wangi semata-mata. Tetapi
berbagai minyak binatang yang dicampur dengan minyak harum. Oleh karenanya
minyak sinyongnyong tidak pernah harum benar. Kalau ia sampai sangat harum
sehingga menghilangkan bau minyak binatangnya, maka
sudah pasti ia minyak sinyongnyong palsu. Wewangian yang dicampurkan hanya
sekedar menghilangkan bau busuk
minyak hewan itu. Dalam hal ini tidak semua minyak pekasih mempunyai ilmu yang
sama. Ada yang menggunakan minyak
landak, minyak tupai dan ada pula minyak kodok yang harus didapat dengan cara
membunuhnya pada hari dan jam
tertentu. Di luar hari dan jam itu maka minyak kodok hanyalah minyak kodok. Biar
dijampi bagaimana dan dicampuri apa pun ia tidak akan bisa dijadikan minyak
sinyongnyong. Bau minyak 152
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kodok yang diambil dari hasil memanggangnya sungguh
sangat busuk. Beberapa macam dari ilmu pekasih ini dikuasai oleh
Lomlom, si buruk yang punya istri-istri cantik itu. Dan itulah yang diajarkannya
kepada Ki Ampuh, yang menghafal
mantera dengan tekun dan mencatat segala macam ramuan
untuk membuat bahan pekasih.
Dalam hati ia bertekad untuk dengan ilmu barunya itu kelak menemui mbah
Panasaran. Dia mau lihat bagaimana
perempuan cantik seumur hidup itu nanti jatuh hati dan tergila-gila padanya.
Membayangkannya saja sudah bukan buatan
senang hati Ki Ampuh, apalagi memper-saksikannya kelak.
Wanita itu akan dibalasnya dalam segala bidang. Ilmu
kekuatan dan ilmu pekasih. Pendeknya Ki Ampuh akan
menginjakkan kaki di Jawa kembali dengan kebolehan yang berlipat ganda.
Atas petunjuk Lomlom, maka Ki Ampuh akan singgah di
Adiankoting, sebuah desa dengan dua buah warung makan
dua puluh empat jam. Hanya sebuah desa kecil, tetapi
beberapa orang berilmu mengetahui, bahwa di sana ada dua orang guru berilmu
khusus pula. Konon kedua orang itu
bersaudara dan sampai beberapa tahun yang lalu belum
memeluk agama apa pun. Pada umumnya penduduk di sana
beragama Kristen, sebagian besar Protestan.
153 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kedua orang itu pandai pukau dan pandai menghilangkan
diri dari umum. Kedua penyembah berhala ini masing-masing bernama Batu dan
Batang. Tak pernah kawin sejak muda.
Tidak akan ada anak yang akan mewarisi ilmu mereka.
Mungkin itu disebabkan janji dengan hantu atau dewa yang dipujanya.
"Tetapi berat syarat untuk meminta ilmu kepada mereka atau salah seorang
daripada mereka," kata Lomlom.
Dengan ketetapan hati Ki Ampuh menjawab, bahwa b tidak
ada syarat yang terlalu berat untuk mendapatkan ilmu dunia yang begitu penting
artinya dan tidak seorang pun di antara seribu orang memilikinya, la lupa akan
syarat berat yang pernah disanggupinya ketika ia mau belajar pada mbah
Panasaran. Kala ia harus mencarikan seorang pemuda ningrat yang ganteng dan
masih bujangan untuk pemuas selera
wanita itu. Tidak ada yang terlalu berat dan hina baginya.
Ki Ampuh sama dengan ibu atau ayah yang meminta
kekayaan kepada setan dan bersedia anak-anaknya satu demi satu diambil oleh
setan itu. Kadang-kadang sang ibu atau ayah harus membunuh anak kandungnya
dengan tangan sendiri sesuai dengan perjanjiannya dengan iblis. Bagi orang semacam itu, harta
kekayaan di atas dari segala-galanya.
Sangat aneh kedengaran, tetapi yang begitu sungguh tersua di dalam kenyataan.
154 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Antara ibu atau ayah semacam ini seakan-akan ada
persamaan dengan manusia-manusia bajingan dan brengsek
zaman kini, yang sanggup berbuat segala-galanya untuk
memperkaya diri. Dengan wewenang yang ada pada mereka
memberikan pinjaman bermilyar-milyar kepada orang-orang yang diyakini atau
diketahuinya pasti tidak akan mampu atau bahkan tidak mau membayar kembali.
Asalkan kepada mereka diberikan beberapa tetes dari uang yang dipinjamkan itu.
Untuk uang, ada orang-orang yang sanggup mengkhianati
bangsa dan negaranya dan dengan begitu sekaligus
melanggar sumpah jabatannya.
Tiap orang yang tidak menyukai pengkhianatan pasti
berdoa agar mereka ini pada saatnya terkutuk atau ditimpa oleh bala yang
sebesar-besarnya sebagai imbalan atas
kejahatan mereka. Orang-orang ini hanya bisa mendoa,
karena mereka tak dapat berbuat lebih baik daripada itu.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 ADIANKOTING sebuah desa di pegunungan antara Sibolga
dengan Tarutung. Dari Sibolga harus mencapainya dengan
mendaki jalan berliku-liku, mungkin jalan yang terbanyak likunya di dunia ini
untuk jarak yang hanya sekitar 60
kilometer. Tak kurang dari 1.300 tikungan di antaranya yang 155
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
amat tajam dan berbahaya. Di banyak tempat jalan itu amat sempit. Jika dilihat
dan ditaksir, rasanya tidak mungkin dua kendaraan berlainan arah berselisih
jalan di sana. Tetapi dalam kenyataannya dua truk besar bisa juga saling memberi
kesempatan lalu dengan selamat. Di musim hujan sering
terjadi longsor. Entah itu longsor bukit yang menjadi tebing jalan atau jalan
itu sendiri yang runtuh. Di kiri atau kanan jalan selalu menganga jurang yang
amat dalam, seakan-akan mengharapkan agar adalah di antara kendaraan-kendaraan itu yang sudi menjadi
penghuninya. Dari Tarutung ke Sibolga orang atau kendaraan lebih
banyak menurun karena Tarutung terletak di pegunungan
sementara Sibolga terhampar di tepian Samudra Hindia yang indah, sehingga ia
digelarkan tepian na uli atau pantai yang indah.
Dari Sibolga ke Adiankoting Ki Ampuh harus berjalan kaki, itulah satu dari
persyaratan. Cukup jauh dan berat, tetapi tidak untuk Ki Ampuh.
Jam 03.26 menjelang waktu subuh barulah ia tiba di
Adiankoting yang ditandai oleh dua buah kedai makan
berdampingan. Yang sebuah untuk orang beragama Kristen
dan yang lainnya untuk beragama Islam. Kedua-duanya buka non-stop. Boleh dikata
tiap kendaraan yang lewat akan
156 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mampir di sana. Kalau tidak untuk makan, setidak-tidaknya minum teh atau kopi.
Ada beberapa orang duduk di warung non Islam itu. Orang-orang sudah ada umur,
kesemuanya dengan berselubungkan
kain sarung. Kebiasaan di semua tempat dingin di Tapanuli dan Minangkabau. Untuk
menghalau rasa dingin. Tidak
menjadi hangat* tetapi lumayanlah!
Di warung Islam juga ada beberapa orang, kesemuanya
masih muda. Ki Ampuh masuk ke warung Islam itu. Memesan kopi
panas, lalu nasi dengan sedikit lauk. Walaupun telah
menjelang subuh, nasi mengepul-ngepulkan asap. Tentang itu tiap langganan atau
tamu tidak usah kuatir. Pemilik warung selalu menjaga agar orang-orang yang mau
makan mendapat nasi panas. Suatu service yang baik.
Dengan sopan Ki Ampuh bertanya, apakah ada di antara
anak-anak muda itu tahu tempat kediaman Batang dan Batu.
Tak seorang pun mengenal nama itu. Mungkin mereka bukan orang situ ataupun belum
sampai kepada tingkat umur untuk mengetahui tentang orang-orang hebat sihir
semacam kedua bersaudara itu.
157 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh kemudian dapat keterangan dari seorang tua di
warung makan Kristen. Ketika dia menanyakan itu, semua mereka
memandanginya dengan tanda tanya. Apa lagi setelah
mengetahui bahwa ia datang dari Jawa.
Pagi-pagi sekali Ki Ampuh telah sampai di gubug Batang
dan Batu, nun di atas sebuah bukit di tengah ladang sayur-sayuran.
"Tuan hendak menuntut ilmu, ya?" kata Batang sebaik berkenalan dan bersalam
dengan Ki Ampuh. "Betul. Saya datang dari jauh," kata Ki Ampuh.
"Ya dari Jawa, telah menuntut ilmu silat, ilmu kebal, ilmu pengobatan dan banyak
lagi yang lain dari Raja Tigor dan Si Lomlom."
Ki Ampuh tidak menjawab. Apakah semua orang pandai di
Tapanuli ini bisa mengetahui apa yang telah dilakukan
seseorang hanya dengan memandang wajahnya"
"Ya, sekedar itu saja Tuan!" jawab Ki Ampuh kemudian ketika dilihatnya seolah-
olah Batang dan Batu menunggu jawaban. 158 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekedar kata Tuan" Ilmu yang begitu tinggi Tuan katakan sekedar! Tuan
mengecilkan arti dari apa yang mereka
turunkan kepada Tuan!"
"Bukan begitu maksud saya," ujar Ki Ampuh.
"Kami bukan guru ilmu sihir," kata Batu.
Ki Ampuh menundukkan kepala, karena tak ter-tentang
olehnya pandangan Batu yang seperti menembus jantungnya.
"Saya akan memenuhi syarat apa pun yang Tuan pinta,"
kata Ki Ampuh. Rupanya Batang dan Batu lain daripada orang-orang yang
telah dijumpainya. Mereka ini tidak suka bertele-tele. Dengan singkat Batu
berkata: "Kalaupun kami punya sedikit kepandaian, kami tidak akan mengajarkannya
kepada Tuan!" Ki Ampuh diam. Batang pula berkata: "Pertama-tama Tuan bukan orang sini. Tuan
juga tidak menyukai orang-orang sini mengembara di pulau Tuan bukan" Kedua, Tuan
akan melanggar janji!" Ki Ampuh masih mencoba, tetapi harapan terakhirnya
dihapuskan oleh Batang dengan berkata: "Carilah guru di tempat lain. Kami tidak
menurunkan pengetahuan kami
kepada orang asing!" Tanpa menunggu lagi, Batang dan Batu pergi ke ladang
mereka, meninggalkan Ki Ampuh. Untuk
159 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pertama kali ia ditolak orang di Sumatera. Rupanya di pulau ini pun ada orang
yang pelit dengan ilmu pengetahuannya.
Namun begitu Ki Ampuh ingat apa yang dikatakan pesihir itu tadi. Bahwa dia akan
melanggar janji. Padahal dia tidak bermaksud begitu.
Dengan harapan yang dihampakan ia meninggalkan
Adiankoting menuju Tarutung dan Balige, di mana menurut penyelidikan yang
dilakukannya juga masih ada orang-orang tua yang punya kepandaian luar biasa.
Dalam ilmu mistik, ilmu hitam. Pengobatan jarak jauh, pembunuhan dari seberang
selama belum dipisahkan oleh tujuh lautan. Konon cukup
dengan memiliki gambar sasaran. Khusukkan diri bahwa
gambar itu adalah wujud dari manusia yang sebenarnya,
membunuh gambar sama artinya dengan membunuh manusia
yang jadi tujuan. Dengan cara begitulah pesihir-pesihir jahat bisa mencari uang
dari orang-orang yang menyewa dia untuk melakukan kejahatan. Umpama kata
menyakiti seorang wanita yang menolak kasih dari seorang pria. Tusuklah gambar
itu dengan jarum, maka wanita itu akan menjerit-jerit kesakitan dan kemudian
jadi histeris karena merasa sakit tanpa tampak suatu apa pun yang menyebabkan
rasa sakit itu. Melalui gambar atau pakaian seorang wanita atau pria,
orang bisa pula membuat si wanita atau lelaki jatuh sakit atau gila. Hanya dukun
yang melebihi kekuatan si pesihir yang bisa 160
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengobati sampai sembuh. Kalau dia hanya dukun kepalang tanggung, maka sang
dukun pun bisa dimakan oleh penyakit yang hendak dilawannya itu.
Tetapi sama halnya dengan di Adiankoting, maka di
Tarutung dan Balige pun Ki Ampuh tidak memperoleh apa
yang jadi tujuannya. Ada dua tiga orang pandai ditemuinya di sana tetapi
kesemuanya mengatakan tidak punya kepandaian apa-apa setelah mengetahui bahwa ia
seorang pendatang dari Jawa. Rupanya orang-orang pintar itu tergolong pada
kelompok yang tidak mau melepas kebolehannya kepada
orang di luar pulau Sumatera atau bahkan tidak mau
menurunkan kalau orang itu bukan orang Tapanuli sendiri.
Kalau namanya orang Tapanuli, baik dari selatan, tengah atau utara maka
seringkah ilmu itu diajarkan dengan syarat-syarat yang kadang-kadang hanya
berupa beberapa pantangan,
tetapi kadangkala juga harus dengan kerelaan mengorbankan apa yang amat
disayangi oleh si murid. "Jahat orang-orang Batak ini," kata Ki Ampuh pada dirinya sendiri karena ia
tidak mencapai tujuan. Pada waktu itu pun dia lupa, bagaimana jahatnya dia dulu.
Sampai-sampai menganggap bahwa orang-orang pandai dari pulau lain tidak berhak untuk datang
dan menunjukkan kebolehannya di Jawa.
Waktu dia berkata demikianlah tiba-tiba hadir di depannya Dja Lubuk yang ayah
Erwin. 161 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa juga lagi yang kau cari di Sumatera ini Ki Ampuh?"
tanyanya dengan amat mengejutkan Ki Ampuh. "Sudah cukup banyak yang kau miliki.
Orang hidup tak boleh serakah.
Kembalilah ke Jawa." Dja Lubuk menghilang kembali.
TETAPI Ki Ampuh tidak menurut anjuran Dja Lubuk, la
terus mengembara ke Tanah Karo yang juga menyimpan
banyak ilmu kuno yang tak akan dipercaya oleh mereka yang tidak pernah
mempersaksikannya. Di sebuah desa di pedalaman antara Kabanjahe dengan
Brastagi ia bertemu dengan seorang setengah baya yang
dikenal dengan nama Langit Tua Sembiring. Orangnya kumuh hanya tinggal berduaan
dengan anak laki-lakinya umur
sepuluh tahun di sebuah rumah kecil dari bambu dan lalang.
Di sekitar rumah ada kebun kol, wortel dan sedikit lobak.
Jangan dikira dia buta huruf. Kekumuhannya hanya karena pantang mandi lebih
daripada sekali tiap 77 hari.
Laki-laki yang setahunnya hanya empat kali membersihkan diri dengan air itu


Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dikenal oleh banyak orang. Sebagai salah seorang yang mempunyai berbagai ilmu
hitam. Keampuhannya terkenal, la jarang menerima murid, tetapi selalu bersedia membantu
orang yang meminta pertolongannya. 162 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kebanyakan pengetahuannya itu bertujuan jahat.
Membalas dendam dengan berbagai macam cara. Mematikan,
melumpuhkan, membutakan, membusungkan dan membuat
sasaran jadi gila. Tetapi selain itu dia juga mempunyai kekuatan yang amat berguna, misalnya
menyembuhkan orang-orang sakit yang
Legenda Kematian 4 Golok Yanci Pedang Pelangi Karya Gu Long Misteri Rumah Berdarah 8
^