Pencarian

Gadis Penyelamat Bumi 3

Dewi Ular 62 Gadis Penyelamat Bumi Bagian 3


dan semakin terang. Ada keccmasan dalam hati gadis itu
melihat langit seperti bentangan bara api super besar yang
akan membakar permukaan bumi. Sementara itu, pemandahgan porak poranda di sana-sini sepanjang
perjalanan membuat putri tunggal Dewa Permana itu sangat
sedih dan prihatin sekali terhadap kerugian yang diderita oleh
penduduk bumi ini. Hasratnya ingin segera menghentikan
tanda-tanda bencana itu semakin besar dan berapi-api dalam
jiwanya. "Mungkinkah badai halilintar itu ada kaitannya dengan
hilangnya batu intan biru itu. ya San?"
"Kalau ditanya mungkinkah, jawabnya memang mungkin
saja. Tetapi seingatku waktu Alvan menceritakan ramalannya
Dewi Angora, ia tidak menyebut-nyebut tentang hubungan
bencana nanti dengan batu intan biru yang dicari-cari Angora."
"Ah; sayang sekali!" desah Kumala gemas sendiri "Mestinya
sekarang ini aku sudah bertemu dengan Dewi Angora,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sehingga bisa mengetahui lebih banyak tentang bencana
dahsyat yang bakal terjadi nanti."
Kekuatan batinnya dicoba lagi untuk melacak posisi Alvan
dan kucing putihnya. Dengan mata terpejam dan dahi sedikit
berkerut Kumala mengerahkan kekuatan supranatusalnya la
tampak serius sekali, tidak sesantai biasanya jika sedang
mencari seseorang melalui jalur gaibnya. Bahkan dering
handphone saat itu tak dihiraukannya Melihat display
handphone masih berkedip-kedip, Sandhi segera menyambut
telepon tersebut supaya tidak terus-terusan mengganggu
konsentrasinya Kumala melalui dering yang berulang-ulang.
Ternyata peneleponnya adalah Niko. Pemuda itu agak sewot
karena merasa ditinggalkan oleh meceka ketika ia sedang
tidur. Sandhi hanya tertawa pelan mendengar ocehannya.
"San ... kasih tahu boss mu tuh. San, Tadi ada telepon
masuk dari Alvan."
"Alvan..."! apa pesannya"!" sergah Sandhi penuh
semangat. '"Dia sedang menuju kemari. Mau menyerahkan kucingnya
kepada Dewi. Kalau bisa sih... kalian segera pulang deh. Aku
sendiri mau buru-buru ke rumah Weldy, ada urusan penting!"
"Dia ada di mana sekarang nih" Apakah dia menvebutkan
tempat meneleponnya?"
"Nggak. Cuma bilang begitu Udah,. ah ...! Aku capek '
Niko sengaja mengakhiri dengan kata-kata konyol untuk
melampiaskan kekesalan hatinya.Sandhi tak begitu menggubrisnya. Hatinya sedikit gembira karena masalah Alvan
dan kucingnya sudah mulai menemukan titik terang. Ia ingin
segera mengatakannya kepada Kumala. tapi masih tertahan
terus. Kumala belum mengakhiri konsentrasinya, dan Sandhi
tak berani mengganggu. Padahal hati Sandhi sudah tak sabar
ingin memberitahukan informasi tersebut, supaya Kumala
nanti tidak berlama-lama di apartemennya Zus Morry.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aduuh, lama amat sih?" geram hati Sandhi. "Padahal
sebentar lagi sudah sampai di apartemen tapi dia masih
memejamkan mata dan bersikap tak ingin diganggu begitu.
Gimana nih?"
Paranormal cantik jelita itu masih duduk sedikit merebah.
Matanya terpejam, dahinya sedikit berkerut. Posisinya tetap
seperti tadi. Tidak bergerak sedikitpun. Sandhi semakin salah
tingkah sendiri. Ia tak ingin me lakukan kesalahan lagi sebab
tadi pagi ia sudah berbuat salah.
Repotnya sampai BMW kuning itu masuk ke tempat parkir
Trance Apartement, keadaan Kumala Dewi masih belum
berubah. Ia seperti orang tidur yang sedang berpikir. Agaknya
seluruh indera fisiknya tidak berfungsi karena suara Sandhi
yang seperti memberitahukan pada diri sendiri bahwa sampai
di apartemen itu, tidak didengar oleh Kumala. Derum mesin
mobil yang ingin dimatikan juga tidak mengejutkan Kumala.
Ketika akhirnya Sandhi nekat ingin membangunkan Kumala,
ia menjadi terkejut dan mulai tegang. Setelah diperhatikan
beberapa saat ternyata dada Kumala tidak bergerak, juga
perutnya tidak turun-naik Berarti saat itu Kumala tidak
bernapas. Mungkinkah gadis itu juga sudah tidak bernyawa?"
"Gawat! Apa-apaan sih dia ini?" geram hati Sandhi sambil
berdebar-debar. Pelan-pelan ia coba memegang pergelangan
tangan Kumala. Ia rasakan denyut nadinya. Ketegangan kian
melonjak tinggi sete lah disadari bahwa denyut nadi Kumala
sudah tidak ada. Berhenti total. Kontan keringat dingin Sandhi
pun bercucuran, karena saat itu ia juga merasa dingin
sewaktu memegang lengan Kumala. Pucat pasi wajah gadis
cantik itu. "Kumala..." Malaaa...! Malaaa!"
Sandhi hanya berani menggunakan suara. Untuk
mengguncang-guncang tubuh Kumala, belum berani Masih
ragu-ragu. Sebab dulu Kumala pernah berpesan padanya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
agar tidak mengubah posisi tubuhnya sedikitpun apabila ia
sedang menggunakan ilmu yang dinamakan Rogoh Sukma,
artinya roh Kumala sedang keluar dari raganya untuk suatu
keperluan. Jika anggota tubuh atau posisi diamnya diubah sedikit saja,
maka roh itu tidak dapat masuk kembali ke raganya.
"Tapi apakah sekarang dia sedang menggunakan ilmu itu"
Ah, biasanya biar sedang menggunakan ilmu itu dada atau
perutnya tetap kelihatan naik turun Bernapas biasa, Sekarang
kok nggak?"
Makin lama makin panik Sandhi menghadapi kebingungannya itu.
(Oo-dwkz-234-oO)
6 KATA ORANG batas antara alam nyata dan alam kasat
sangat tipis. Lebih tipis dari kulit bawang. Pemyataan tersebut
sulit dipercaya bagi orang yang belum mengalami masuk ke
alam kasat mata, Tetapi bagi yang pernah mengalami
peristiwa gaib seperi itu, pasti akan membenarkan pernyataan
tersebut. Begitu pula halnya dengan Alvan, dulu ia tak
mempercayai hal-hal bersifat mistik, namun sekarang ia justru
berada di perbatasam dunia mistik. Bahkan secara tak sengaja
ia te lah menembus perbatasan alam itu, masuk ke a lam kasat
mata. Karena ia masuk ke alam kasat mata, maka wajarlah kalau
Sandhi waktu itu kebingungan mencarinya, sebab Sandhi tak
bisa melihat keberadaannya. Padahal waktu itu Alvan sendiri
tidak bermaksud meninggalkan Sandhi secara kurang ajar
begitu. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pemuda tampan yang sering kelihatan masih ingusan itu
sangat sedih serta mulai panik pada waktu kehilangan kucing
putihnya. Baginya, kehilangan kucing tersebut sama saja
kehilangan seorang kekasih yang sedang digandrungi. Maka ia
pun nekad melompat pagar rumah belakang untuk mencari
kucing tersebut. Sebab pada saat itu ia mendengar suara si
Ayu samar-samar dari bawah kerimbunan tanaman bunga
melati. "Pussh, pussh, pussh...!" ia memanggil pelan sambil
berjalan mengendap-endap supaya langkahnya tak diketahui
para penghuni rumah tersebut, setidaknya pelayan rumah itu.
Jika ketahuan, pasti akan kena damprat, karcna ia masuk
halaman rumah orang tanpa permisi Maka, suaranya
memanggil kucing tersebut juga tak berani selantang jika
berada di depan tempat kostnya.
"Puuuush...!''
"Meeong.... !"
Alvan makin mendekati kerimbunan tanaman tersebut,
karena suara kucing terdengar dan arah sana. Jelas sekali.
Tapi anehnya pagi itu mata Alvan tak dapat melihat seekor
kucing putih jelmaan Dewi Angora. Ia mencarinya dengan
kebingungan. "Angora.,?" panggilnya mendesah lirih. "Angora, kau di
mana?" "Al, aku di sebelah kirimu."
"Sebelah kiriku" Mana sih...?"
"Melangkahlah terus... terus maju... yaa maju lagi ..!"
"Angora, aku nggak melihatmu nih?" sambil masih
mengendap-endap maju. Matanya dilcbarkan, tetap saja tak
melihat kucing itu
"Selangkah lagi, Al..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Aneh. Benar-benar kaki Alvan melangkah satu kali lagi,
maka tanah berumput yang tadinya kosong, kini tampak terisi
tanaman perudu berdaun merah. Seekor kucing putih
mendekam di sana. Padahal tadi sebelum kaki Alvan
melangkali satu kali lagi, tanaman perudu dan kucing putih tak
terlihat oleh matanya. Kini ia semakin heran setelah mendekati
kucing itu, mengusap-usap penuh kegembiraan,
lalu memandang sekeliling tempat tersebut, ternyata sudah
berbeda. Sudah bukan di halaman rumah tetangga.
"Lho, kok ada di sini..."!" Alvan benar-benar kebingungan
menyadari telah berada di sebuah taman indah yang belum
pernah ia lihat sebelumnya. Kucing itu diangkatnya sambil
berdiri menatap ke sana-sini dengan perasaan asing.
Sementara itu, ketika ia berpaling ke belakang, ia tidak
melihat pagar pembatas tempat kosnya.
"Angora, kenapa kau ada di sini"!" tanyanya dengan
merinding. "Kau telah masuk ke alam lain, Alvan. Ini bukan alam
manusia biasa. Dan, aku terpaksa bersembunyi di sini, karena
ibu kost-mu tadi berusaha membuka kamar untuk
mengambilku. la tahu kau menyembunyikan diriku di dalam
kamar, sehingga ia ingin mencurinya. Maka, supaya aman,
aku bersembunyi di alam ini."
"Ya, ampun..."! Jadi, sekarang kita berada di alam lain"!"
"Kalau kau melangkah mundur ke tempat tadi, maka kau
akan kembah berada di alam manusia biasa."
"Oh, dekat sekali dong?"
"Dekat bagi yang mengetahui celah penembus alam ini.
Tidak setiap hari di sini ada celah penembus alam ini. Hanya
pada saat-saat tertentu saja celah ini terbuka dan waktunya
hanya sebentar. Jika kelembaban udara di s ini sudah berubah,
maka celah ini akan tertutup. Tapi di tempat lain ada celah
yang terbuka."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau begitu, kita keluar dari sini, ya" Selagi celah itu
masih terbuka, Angora."
"Nanti saja, Alvan. Aku ingin menikmati taman indah ini
bersamamu. Taman ini adalah taman peristirahatan roh-roh
yang semasa hidupnya tak pernah merusak tanaman apapun,
melainkan justru selalu merawat tanaman apa saja yang
tumbuh di lingkungannya Dan roh-roh orang seperti itu sangat
jarang, sehingga taman ini masih tampak sepi. Hanya ada
beberapa yang berkumpul di balik gugusan bukit rumput yang
mirip gundukan permadani itu."
"Ta... tapi aku takut berada di sini, Angora."
"Jangan takut, kau bersamaku, Al. Ciumlah aku...!"
"Apa...?" Alvan sedikit curiga.
"Ciumlah sekarang juga, Al!" pinta kucing putih itu dengan
suara yang merdu.
"Bu... bukankah...kalau aku.. kalau aku menciummu di sini,
maka kau akan nienjelma menjadi wanita cantik dan gairah
asmaramu akan terbakar berkobar-kobar?"
"Apakah kau sudah bosan melayani asmaraku, Al?"
"Bukan soal bosan. Ta. . .tapi. . .tapi ini taman terbuka,
Angora. Tak ada gubuk satupun yang layak kita jadikan
tempat berkencan."
"Taman ini sangat sepi, nyaris tak berpenghuni, bukan?"
"Hmm, hmmm... iya sih. Tapi..."
"Ayolah sayang... ciumlah aku," pintanya semakin manja.
Maka, sulitlah bagi Alvan untuk menolak permintaan wanita
yang sedang digandrunginya itu. Ciuman lembut pun
diberikannya. Seekor kucing putih itu berubah menjadi wanita
cantik berjubah putih transparan yang memiliki pandangan
mata yang mulai sayu, karena gairah cintanya yang mulai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
meletup-letup. Dewi Angora memandu asmara Alvan di alam
bebas terbuka itu, seakan ia memberi pelajaran cinta kepada
si pemuda yang semakin hari terasa semakin piawai
memainkan irama kemesraannya.
Sangat disayangkan kemesraan itu tak dapat berkepanjangan seperti yang diharapkan Dewi Angora. Bukan
karena ketidak mampuan Alvan untuk me layani keinginan
Angora, juga bukan karena kebosanan Angora menikmati
hangatnya kemesraan Alvan, tapi karena daun-daun mulai
tampak berguguran maka pengulangan cinta terpaksa
ditangguhkan. Kerindangan pohon yang menjadi atap pergumulan mereka
mulai menampakkan kejanggalan. Sehelai daun jatuh tepat di
dada Dewi Angora yang terbuka bebas tanpa sehelai benang
pun. Melihat daun kecil jatuh di dadanya ketika menunggu peluh


Dewi Ular 62 Gadis Penyelamat Bumi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pertama mengering, Dewi Angora buru-buru bangkit dan
menampakkan kecemasannya. Kecemasan itu mengundang
rasa ingin tahu dalam diri Alvan.
"Kenapa" Kau ingin mengulangnya lagi, Angora?"
"Sepertinya justru harus kita tangguhkan dulu, Al. Lihat,
sehelai daun jatuh di dadaku," seraya menunjukkan daun itu.
"Apakah daun itu berarti bagimu?"
"Sangat berarti. Daun ini masih hijau segar bukan?"
"Ya memang masih segar. Apakah itu aneh?"
"Aneh, Al. Pohon rindang ini adalah pohon Aswan,
namanya. Di dalam alam kehidupan manusia tidak ada. Pohon
Aswari mempunyai keistimewaan tersendiri, Alvan. Daunnya
tidak akan ada yang kering, apalagi jatuh ke tanah. Tidak
akan terjadi. Setiap daun ... yang layu, ia tidak akan menjadi
kering, melainkan berubah menjadi muda kembali, lalu menua
dan hijau begini. Pohon Aswari adalah pohon yang tak pernah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tua dan tak mudah kering atau mati. Bunganya akan
berkuncup, lalu mekar, lalu berkuncup lagi, mekar lagi dan
begitu seterusnya."
"Tidak, akan ada yang berguguran?"
"Tidak ada!" sambil Dewi Angora menggeleng tegas. "Jika
sampai ada daun atau bunganya yang jatuh. walaupun hanya
sehelai, maka hal itu adalah suatu pertanda datangnya
bencana yang akan melanda alam ini."
Pluk...! Sepucuk daun jatuh lagi bersamaan dengan
bunganya yangmirip terompet berwama putih bintik-bintik
ungu. Jatulinya daun dan bunga itu semakin membuat Dewi
Angora terperanjat dan euriga sekali. Ia memungutnya, lalu
menyerahkannya kepada Alvan.
"Lihat, sekarang justru dengan bunganya. Berarti tempat ini
tak lama lagi akan dilanda bencana yang..."
Terhenti kata-kata itu, karena Dewi Angora memandang
alam sekelilingnya dengan mata makin membelalak tegang.
Alvan diminta lkut memperhatikan keadaan sekelilingnya.
Rona ketakutan kian jelas di wajah cantik itu, sebab Dewi
Angora dan Alvan sama-sama melihat daun-daun dari pohon
lain berhamburan. Bahkan ada beberapa pohon di ujung sana-
sini yang daunnya tiba-tiba rontok berguguran secara
serentak. Ada pula jenis tanaman peredu yang semula
berwarna kuning indah, tiba-tiba, berubah warnanya menjadi
kecoklat-coklatan.
"Celaka! Kita harus segera bertindak, Alvan!" geram Dewi
Angora sambil buru-buru mengenakan kembali jubah
putihnya. Ketegangan semakin tampak jelas.
"Bertindak bagaimana maksudmu. Angora?" tanya Alvan,
ikut-ikutan membenahi pakaiannya.
"Lihatlah, daun-daun itu berguguran secara tiba-tiba. Yang
sebelah sana menjadi berwarna kering sesingkat ini. Dan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidakkah kau rasakan hembusan hawa sejuk telah berganti
hangat?" "Hmm, ya. memang benar. Lalu....?"
"Ini akibat terjadinya perubahan suasana; dari suasana
damai menjadi suasana galau. Getaran gaib di alam ini pun
mengalami pergolakan cukup membahayakan. Semua ini
sebenarnya adalah tanda-tanda akan datangnya badai
halilintar yang sebentar lagi akan memporak porandakan alam
ini, kemudian akan menembus ke alam manusia dan
menghancurkannya tanpa sisa lagi."
"Gawat! Kalau begitu apa yang harus kita lakukan.
Angora?" "Bawalah aku menemui Kumala Dewi. Biarlah aku sendiri
yang bicara dan mendesaknya agar segera bertindak sekarang
juga! Ka lau dia tak mau mencegah datangnya badai halilintar,
terpaksa aku akan memaksanya dengan cara apapun. Bila
perlu dengan sedikit kekerasan! Sebab, cuma dialah yang bisa
melakukan tindakan pencegahan itu. Sebab. cuma dia yang
terlahir sebagai anak tunggal dewa-dewi dari Khayangan Badai
halilintar hanya bisa dikalahkan oleh kesaktian anak tunggal
dari Khayangan."
Pemuda imut-imut menanggapi gagasan tersebut dengan
sangat serius. Ketika wanita cantik itu membawanya keluar
dari alam kasat mata itu. ia tidak menolak. Hanya sedikit
heran melihat Dewi Angora muncul di alam kehidupan
manusia tanpa mengubah diri menjadi seekor kucing putih.
Mungkin perwujudan asli dirinya sangat diperlukan untuk
berhadapan dengan Dewi Ular, si anak tunggal dari
Khayangan itu. "Sebaiknya beritahu Kumala Dewi kalau kita akan datang
berdua. Katakan padanya, bahwa kau akan datang bersama
kucingmu " kata Dewi Angora ketika mereka telah muncul di
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
alam kehidupan manusia, di belakang sederetan telepon
umum pinggir jalan.
Maka Alvan segcra menghubungi telepon rumah Kumala.
yang kemudian diterima oleh Niko. Pesan ini pun segcra
disampaikan Niko kepada Kumala, tapi saat itu yang menerima
adalah Sandhi .
Tak peduli sempat memancing perhatian sopir taksi, Alvan
membawa masuk wanita cantik berbusana sangat sexy itu ke
dalam taksi tersebut. Keduanya segera meluncur ke rumah
Kumala. Sampai di sana mereka disambut oleh Mak Bariah.
Tak lama kemudian seberkas sinar kuning muncul melayang-
layang di sekitar mereka. Itulah sosok kesaktian Jin Layon
yang sempat melihat Alvan berada dalam sebuah taksi, pada
waktu taksi itu membelok ingin menuju ke rumah Kumala.
Jin Layon bisa berkomukasi batin dengan Dewi Angora
tanpa harus menampakkan wujudnya sebagai jin atau sebagai
Buron. Berhubung kedatangan Dewi Angora dan Alvan
membawa misi penting, maka cahaya kuning perwujudan dari
Buron itu segera melesat pergi, mencari Kumala Dewi yang
menurut keterangan Mak Bariah sedang pergi ke apartemennya Zus Morry.
Dengan mengenali gelombang getaran gaibnya Kumala
Dewi, akhirnya Buron dapat menemukan di mana letak
apartemennya Zus Morry. Ketika itu dentuman dahsyat
terdengar lagi. Guncangan yang timbul bertambali hebat.
Mobil dapat tersentak ke atas walau tak seberapa tinggi dan
beberapa bangunan tinggi mengalami kerontokan kecil,
cahaya kuning yang sedang melayang itu ikut terhempas
karena gelombang dentuman tadi.
Braaak..;! Cahaya itu pudar, berubah wujud menjadi Buron.
Ia jatuh terhempas di atas mobil BMW kuning yang diparkir di
depan apartemen itu. Jatuhnya Buron yang menimbulkan
suatu gebrakan mengejutkan sekali itu membuat Sandhi
terpekik serta buru-buru keluar. Setelah tahu. yang jatuh di
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
atas mobil adalah Buron. terlontarlah sebaris makian Sandhi
sebagai pelampiasan rasa kagetnya yang semakin membuatnyai panik.
'"Setan. babi, anjing luh! Bikin kaget orang saja"!"
"Sorry ....sorry... aku kehilangan kontrol keseimbangan!"
Sekaligus Buron meringis kesakitan sambil meminta maaf,
tapi emosi kepanikan Sandhi masih belum reda Terjadilah
cekcok di antara mereka sampai dilihat oleh beberapa Satpam
yang sempat menyangka ada kerusuhan di tempat parkir itu.
Buron meredakan emosi lebih dulu, karena ia melihat Kumala
Dewi masih ada di dalam mobil dalam keadaan diam tak
bergcrak. "Hei. kenapa dia" Ada apa dengan Kumala Dewi. hah"!"
"Tengok saja sendiri. Aku juga nggak tahu! Dari tadi dia
begitu dan... dan nggak ada napasnya."
"Wah, kacau nih anak!"geram Buron sedikit tegang setelah
memeriksa Kumala Dewi tanpa menyentuhnya.
"Apakah ..apakah dia mati. Ron?" suara Sandhi bergetar
"Mudah-mudahan belum."
"Biasanya kalau dia menggunakan ilmu Rogoh Sukma tetap
masih ada napasnya, kan " Sekarang kok nggak ada, Ron?"
Sandhi semakin bernada sedih.
"Dia bukan menggunakan ilmu itu. Ia pakai ilmu Lintang
Sewu. Roh saktinya dapat menjadi seribu dan menyebar di
alam gaib."
"Mungkin karena ia ingin mencari Alvan dan kucing
putihnya."
"Pantas tadi aku seperti melihat roh kembar di mana-
mana, rupanya dia yang menggunakan roh kembar seribu itu."
"Terus bagaimana nih?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Akan kupanggil pulang dia dari sini. Eh, itu ada Satpam
mendekat kemari. Tahan dia di sana. jangan sampai kemari.
Aku akan memanggil rohnya Kumala. Lekas ke sana kau...!"
Sandhi bergegas menghampiri Satpam yang sedang
mendekati BMW kuning itu. Dengan mengajaknya bicara
seolah-olah memberi penjelasan tentang suara gaduh tadi.
Satpam itu terhenti langkahnya. Takjadi mendekati BMW
kuning. Sementara itu Buron melakukan meditasi kecil di
dalam mobil. Duduk memejam mata dengan kekuatan
kesaktiannya sebagai jin yang mampu memanggil roh Kumala
Dewi. Dalam waktu kurang dari dua. menit, ternyata gadis
cantik yang duduk di jok depan itu sudah mulai bergerak
kembali. Hembusan napasnya terdengar menghempas.
Dari tempatnya bicara dengan Satpam, napas Sandhi pun
terhempas panjang. la merasa lega melihat Kumala Dewi
sudah keluar dari mobilnya. Tenang dan tampak sehat-sehat
saja. Disusul oleh keluarnya Buron dari dalam mobil juga.
Mereka bertiga segera menuju ke apartemennya Zus Morry
tanpa membicarakan ketegangan tadi. Seolah-olah tak pernah
terjadi ketegangan yang sempat membuat wajah Sandhi tadi
pucat sendiri. "Terima kasih atas bantuanmu kemarin, Kumala," ucap Zus
Morry ketika mereka bertiga sudah berada ditempatnya.
''Masih ada yang perlu saya sempurnakan Zus Morry. untuk
itulah. saya datang kemari dan harus segera melakukannya,
karena tampaknya badai halilintar sudah semakin dekat
dengan alam kita."
"Maaf menyela-sebentar," tukas Tante Riza.
"Bagaimana kalau aku dan Lulu pulang sebentar. Aku
khawatir dengan anak-anak di rumah. Mereka tadi
meneleponku lagi. Panik dan ketakutan."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bisa dimaklumi," kata Kumala sambil manggut- manggut.
"Kalau begitu, biar Sandhi yang mengantar Tante Riza dan
Lulu." "Aku juga mau bilang begitu," kata Zus Morry yang sudah
bisa bicara jelas walau memang suaranya tidak sebening
biasanya. "Okey, jadi mobilku biar di sini dulu, ya" Nanti kalau
keadaan sudah mulai aman, akan kusuruh sopirku
mengambilnya."
Tante Riza dan Lulu pergi dengan diantar oleh Sandhi .
Sebelumnya Kumala sempat berpesan kepada Sandhi agar
setelah itu mobil dan Sandhi langsung pulang ke rumah saja.
Sebab informasi dari Buron tentang keberadaan Alvan dan
Dewi Angora membuat Kumala akan cepat-cepat pulang.
Rohnya tadi juga sempat melihat keberadaan kedua tamu di
rumahnya. Kumala akan mengunakan jalur gaib bersama Buron untuk
bisa segera tiba di rumah setelah selesai berurusan dengan
Zus Morry lagi. Jadi, ia tidak memerlukan mobil.
Kumala Dewi terpaksa lebih dulu menjelaskan persoalan
sebenarnya pada Zus Morry. Janda cantik yang mengenakan
blus cekak dan celana casual berukuran pendek itu sempat
ragu-ragu untuk mempercayai keterangan Kumala tentang
darah titisannya. Ia tak merasa menjadi Dewi Mumi selama
ini. "Zus Morry memang bukan Dewi Mumi. tapi darah titisan
Artemis tetap meninggalkan sisa gaib dalam diri Zus Morrr.
Unsur gaib Dewi Artemis itulah yang membuat Zus Morry
kesakitan mendengar dentuman halilintar itu. Unsur gaib itu
pula yang sedang diincar oleh kelabang merah, alias Kalasaga,
si penjaga istana iblis."
"Lalu, kalau darahku disterilkan, aku bisa tetap hidup kan?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentu saja bisa Zus Morry. Yang ingin saya bersihkan
adalah unsur gaibnya.. Sisa gaib dalam darah Zus Morry itu
harus di buang supaya Zus Morry tidak menjadi mangsa
penjaga istana iblis itu. Tanpa sisa unsur gaib itu, Zus Morry
tetap sebagai Zus Morry seperti biasanya. Paham?"
Janda sexy itu manggut-manggut. Akhirnya ia pasrah
kepada Dewi Ular. Maka, segeralah dilakukan tindakan cuci
darah secara magis. Zus Morry berbaring di ranjang dengan
kaki rapat dan me lonjor lurus, kedua tangannya ada di
samping, merapat dengan badannya Kumala Dewi bersimpuh
tegak di samping janda putih yang perutnya kelihatan karena
blusnya memang sangat cckak. Buron hanya memandanginya
dari samping ranjang, berdiri agak menyandarkan punggung
pada dinding. Tubuh si anak dewa itu mulai mengeluarkan cahaya hijau
berpendar-pendar. Dengan telapak tangan tetap menempel
pada bagian pusar Zus Morry, cahaya hijau itu seakan-akan
mengalir deras, masuk ke raga Zus Morry. Tapi beberapa saat
kemudian terjadi sesuatu yang sangat mengejutkan Buron.
Kumala Dewi tersentak hingga jatuh di atas ranjang. Zus
Morry pun bergegas bangun dengan mata terkejut. Buron
ingin menolong Kumala, tapi gadis itu buru-buru bangkit dan
memberi isyarat bahwa dirinya tidak perlu dicemaskan.
Cahaya hijau tadi padam seketika begitu Kumala tersentak ke
belakang. Ia mengulangi dengan cara yang sama.
Kali ini cahaya hijau yang keluar dari sekujur tubuh Kumala


Dewi Ular 62 Gadis Penyelamat Bumi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lebih terang dari yang tadi. Cahaya itu disalurkan me lalui
pusar Zus Morry. Bagian perut janda berdada montok sekal itu
mulai tampak terang Seperti ada lampu hijau yang menyala di
bagian dalamnya. Kulitnya tetap kelihatan putih, tapi menjadi
seperti kap lampu yang menutupi cahaya hijau.
Cahaya itu merayap di dalam tubuh dan di bawah kulit Zus
Morry. Tapi sebelum bias itu mencapai bagian dada serta
leher, tiba-tiba Kumala Dewi seperti dilemparkan oleh tenaga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang cukup besar. la terlempar sampai melayang ke belakang,
membentur perabot lainnya.
Braaang...! "Kumala!" sentak Buron kaget dan ccmas. la segera
menghampiri gadis itu, lalu menyambar tangannya hingga
Kumala berdiri. Gadis itu menyeringai, pinggangnya sakit. Tapi
lebih mencemaskan lagi, ternyata dari lubang hidung mancung
Kumala tampak cairan merah kental meleleh sedikit.
"Hidungmu berdarah"!" kata Buron. Ia segera mengambil
tissue di meja rias. Menyerahkannya kepada Kumala. Gadis itu
masih menyerigai dan terengah-engah. Zus Morry sempat
turun dari ranjang dan ikut mengkhawatirkan keadaan
Kumala. "Apa yang terjadi, Kumala" Oh, kelihatannya kau
mengalami luka yang cukup membahavakan, ya"!"
"Tak seberapa parah. Zus Morry. Tenang saja. Pinggangku
ini yang terasa lebih sakit."
"Panggil dokter"!"
"O, tidak... tidak perlu!" sergah Kumala.
"Perlu kubantu dengan kekuatanku?" bisik Buron pelan.
"Nggak usah deli. Hinmm. tolong ambilkan aku air putih
saja." Darah kental masih sesekali keluar dari hidung Kumala. dan
sesekali diusap memakai kertas tissue Tetapi setelah Kumala
meminum segelas air putih pemberian Zus Morry darah itu
langsung terhenti tak mengalir lagi. Rasa sakit di pinggangnya
pun hilang. Rupanya Kumala menggunakan terapi lain untuk
mengobati sakitnya. la pun menampakkan ketenangannya
kembali. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sepertinya... harus ditangguhkan dulu," katanya kepada
Buron sambil didengarkan Zus Morry juga "Ada apa di dalam
diriku sebenamya, Kumala?"
"Ada gangguan kecil, tapi tak seberapa berbahaya "
"Bisa diatasi kan?"
"Bisa. T api butuh waktu agak lama sedikit. Kebetulan. saat
ini di rumah ada tamu yang menunggu saya dan amat
penting. Rasa-rasanya saya memang lebih baik menemui tamu
itu dulu, setelah urusannya selesai. baru saya kembali kesini
Dengan begitu, saya punya cukup waktu untuk membersihkan
sisa unsur gaib dalam darah Zus morry."'
"Aduuh, terus aku bagaimana dong". Aku takut sekali kalau
sendirian dalam keadaan seperti ini, Kumala. Sebaiknya aku
ikut ke rumahmu gaja deh."
"Jangan," sahut Kumala. "Zus Morry jangan pcrgi ke mana-
mana. supaya kelabang merah tidak dapat mencmukan
getaran gaib yang ada dalam diri Zus Morry. Kelabang itu
masih melayang-layang di sekitar kita walaupun sudah
berukuran kecil Tapi ia tetap bisa menelan Zus. Morry bulat-
bulat untuk mendapatkan energi gaib s isa darah Dewi Artemis
itu." "Jadi... jadi bagaimana dong?"
Kumala Dewi berpaling menatap Buron. Tenang dan
berkharisma. "Kau tinggal dulu di s ini. Jaga dia!"
"Okey," Buron mengangguk patuh.
"Jangan pcrgi ke mana-mana sebelum aku datang:'
"Ya."
"Jangan lupa, pasang pagar gaib di sekitar sini.'"
"Hmm," Buron mengangguk lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau ada tamu datang. cepat selidiki energi gaibnya. Jika
berbahaya, panggil aku atau kalau kau mampu menyelesaikan
sendiri. lakukan secepatnya. Jangan sampai Zus Morry
disentuh oleh pria mana pun. Kalasaga bisa juga menyamar
sebagai seorang pria tampan. Ingat. dia punya kesaktian
seperti itu kan?"
"Ya, aku tahu!"
Zus Morry tampak agak tenang. Ia pernah mendengar
kabar bahwa pemuda berambut kucai yang ketampanannya
pas-pasan sekali itu juga mempunyai kekuatan supranatural.
Tapi Zus Morry tidak tahu bahwa Buron adalah jelmaan Jin
Layon. Dengan referensi yang ia dapatkan melalui Tante Riza
atau rekannya Kumala yang lain, maka Zus Morry merasa
tenang dalam perlidungan Buron. Sementara itu Kumala
pulang ke rumah menggunakan jalur gaibnya..Jalur itu
membuat Kumala sudah ada di rumah dalam tempo hanya
satu menit kurang.
Kini dua wanita cantik safing berhadapan di depan Alvan.
Keduanya saling memberi salam kedewaan yang tidak
memakai acara jabat tangan seperti tradisi di bumi. Mereka
saling menampakkan keramahannya. namun tidak mengumbar
senyum seperti keramahan manusia di bumi. Senyum mereka
sama-sama tipis, terkesan seperti angkuh. Namun sebenarnya
sikap itu merupakan suatu keakraban bagi para anak dewa
yang baru bertemu di luar Kahyangan.
Ketegasan, kewibawaan, dan kharisma Dewi Angora
tampak sejajar dengan Dewi U lar.
Timbul pertanyaan di hati Alvan, "Siapa sebenarnya yang
lebih sakti dari kedua wanita cantik ini?"
Keduanya sama-sama duduk dalam satu sofa panjang,
sementara Alvan duduk di mebel depan mereka. la sengaja
pindah ke situ supaya bisa memkmati kecantikan kedua anak
dewa itu. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hanya saja Alvan belum mengetahui bahwa kucing
putihnya itu juga sebenarnya anak dewa dari Kahyangan.
"Apa yang telah terjadi pada dirimu, sampai jantungmu
terluka begitu. Kumala?"
"Oh. jantung Kumala terluka" Wah, hebat sekali Angora,
bisa melihat jantung yang terluka?" pikir Alvan.
Kumala bersikap tenang dan menjawab seadanya.
"Aku membentur inti gaib yang ada dalam diri seseorang.
Inti gaib itu semula tidak ada hanya merupakan sisa-sisa
unsur darah titisan saja. Ternyata pada saat orang itu sudah
kulapisi perisai gaib, supaya ia tidak terkontam inasi oleh
kekuatan lain yang dapat menyiksanya, unsur gaib itu
menyatu dengan sendirinya. Membentuk satu gumpalan gaib
yang mampu membalikkan kekuatanku sendiri Angora."
"Titisan darah Artemis ltukah yang kau maksud ?"
"Benar Terpaksa urusan itu kutinggalkan dulu, karena sejak
tadi kau sudah tak sabar ingin menemuiku, Angora."
"Ya, memang aku ingin cepat-cepat bertemu denganmu,
Kumala Dewi Kelihatannya persoalan ini tak dapat
ditangguhkan lebih dan satu hari lagi. Badai halilintar sudah
semakin dekat. Aku tahu persis tanda-tandanya."
"Aku percaya, kau sangat mengetahui tanda-tanda
tersebut. Daun-daun berguguran, dan pohon Aswari juga
memberi tanda padamu dengan menjatuhkan daunnya di
dadamu, bukan?"
Dewi Angora tersenyum kecil, tampak tersipu malu. Tapi
dalam hati Alvan terjadi keresahan dari rasa malunya juga.
"Wah, kacau nih 'Ternyata Kumala juga dapat mengetahui
tentang daun yang jatuh di dada Angora. Oh, berarti Kumala
juga tahu dong kalau aku dan Angora habis begituan di alam
lain tadi " Hebat gadis yang satu ini."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terdengar kata-kata Kumala yang lembut dan pelan itu
ditujukan kepada Dewi Angora, dan kata-kata itu tertangkap
pula oleh telinga Alvan dengan samar-samar.
"Mestinya perbuatan itu tidak kau lakukan, baik di bawah
pohon Aswari maupun di tempat lain, sebab kau adalah
putrinya paman Dewa Wanandra. Sebagai anak dewa,
darahmu akan tercemar setelah menerima darah kemesraan
dari anak manusia."
"Aku tahu, Kumala."
Alvan terperanjat dalam hatinya. "Gila"! Kalau begitu
Angora adalah anak Dewa juga"!"
Kumala menambahkan kata. "Kalau benar kau sudah
mengetahui, mengapa kau melakukannya Angora?"
"Tentu saja aku punya alasan. dan kau belum
mengetahuinya."
"Karena aku lebih muda darimu, maka aku belum
mengetahui. Apa salahnya kalau aku menimba ilmu dari yang
lebih tua. Angora?"
Itulah diplomasi Kumala Dewi dalam mendesak Dewi
Angora untuk menjelaskan alasan kencannya dengan Alvan.
Desakan itu tetap membuat Dewi Angora berpenampilan
tenang, walau penuh pertimbangan cepat dalam benaknya. Ia
tidak merasa sedang disudutkan. Ia justru merasa bangga
karena diakui tingkat kedewasaannya yang lebih tinggi dari
Dewi Ular. "Aku telah melakukan kesalahan yang mengakibatkan batu
intan biru milik ayahku jatuh ke bumi. Aku harus menemukan
kembali intan biru itu supaya tetap diakui sebagai putri Dewi
Wanandra dan Dewi Garbani. Menurut ibu, untuk dapat
menemukan kembali intan, aku harus menghukum diriku
dengan kenistaan. Apabila aku sudah dipandang nista oleh
adat Kahyangan, maka di dalam kenistaan itulah aku akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menemukan intan biru. Namun jika intan biru itu sudah
kudapatkan.. maka aku tak boleh berbuat lagi, kecuali.. .
kecuali..."
Angora melirik Alvan sebentar. Sangat sekejap, lalu
menyambung ucapannya dengan senyum kecil.
"Kecuali... dia kuboyong ke Kahyangan sebagai suamiku."
Sekalipun pelan, tapi telinga Alvan sempat mendengar
kata-kata tersebut, sehingga hatinya berdebar-debar bergemuruh riang. Namun pemuda imut-imut itu tahu, belum
saatnya ia bicara apapun, karena kedua anak dewa itu masih
dalam keseriusan yang tak ingin terganggu oleh urusan orang
lain . Tiba-tiba dentuman dahsyat terjadi lagi. Rumah itu
terguncang. Getaran bumi seperti ingin merontokkan seluruh
isi rumah. Alvan menjadi tegang sesaat. sementara Dewi
Angora dan Dewi Ular hanya memandang barang-barang di
sekitarnya. Setelah guncangan terhenti.
Mak Bariah membenahi barang-barang dan percakapan kedua anak dewa
itu dilanjutkan kembali.
''Badai halilintar sebentar lagi datang melanda rumahmu ini,
Dewi Ular. Kau harus bertindak sekarang juga. Jangan
mengulur waktu lagi jika tak ingin me lihat alam semesta
menjadi serpihan debu beterbangan di angkasa luas "
"Mengulur waktu bukanlah sifat dan kebiasaanku, Angora.
Justru aku tak sabar ingin segera bertindak. Tapi aku tak tahu
bagaimana cara mengatasinya, sebab aku tak mengerti dari
mana sumber datangnya bencana dahsyat nanti."
Dewi Angora berkerut dahi menatap Dewi Ular dengan
kesan heran dan curiga.
"Benarkan kau belum mengerti darimana sumber bencana
badai halilintar ini"!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku lebih muda darimu, Angora. Pasti banyak hal yang
sudah kau ketahui. namun belum sempat kuketahui."'
Dewi Angora melepaskan kerutan dahinya, manggut-
manggut kecil sebagai tanda permaklumannya terhadap
ketidaktahuan Kumala tentang badai halilintar itu. Ia merasa
berkewajiban menjelaskan hal itu kepada sesama anak dewa
yang lebih muda darinya.
"Kumala, tentunya kau pernah mendengar nama Dewa
Lokapura yang bersemayam di Gunung Bangkai itu .."
"Setahuku yang bernama
Lokapura adalah Dewa
Kegelapan. penguasa iblis segala iblis. Sesembahannya raja
iblis: si Damasseus, musuh bebuyutanku itu."
"Benar. Lokapura adalah Dewa Kegelapan vang juga
menjadi musuh utama penghuni Kahyangan. Kekalahannya
dalam perang gaib tempo hari telah membuatnya murka
Akibat murkanya itu. batu kristal penyumbat muara guntur itu
pecah. Maka meluaplah seluruh isi muara guntur itu dalam
bentuk badai halilintar."
"Seingatku. ibu pcrnah bercerita bahwa muara gunlur
dijaga ketat oleh Dewa Arya yang dalam mitologi Yunani di
sebut Dewa Zeus, ayahnya Artemis "
"Itu benar. Apakah kau belum dengar kabar bahwa Dewa
Arya terluka parah dan sedang dalam perawatan di
Kahyangan"
Luka parah itu diakibatkan karcna pertarungannya dengan Dewa Lokapura. Dengan tidak
terjaganya muara guntur. maka mudah sekali Lokapura
menghancurkan batu kristal penyumbatnya, serta mengarahkan angin badai agar berhembus ke Kahyangan.
Tapi karcna Kahyangan telah terlapisi oleh kekuatan
mahasaktinya si pemilik jantung sembrani maka badai
halilintar membelok ke arah lain, dan sebentar lagi akan
menyapu seluruh kehidupan di alam ini."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Separah itukah keadaannya?" gumam Kumala saat


Dewi Ular 62 Gadis Penyelamat Bumi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

merenungkannya.
"Dugaanku nanti malam badai halilintar akan sampai di
alam ini dan menyapu habis seluruh kehidupan yang ada "
"Lalu. bagaimana cara menyelamatkan kehidupan di bumi
ini?" "Hanya kamu yang bisa melakukannya, sebab kamu putri
tunggal penghuni Kahvangan."
"Apa yang harus kulakukan menurutmu?"
"Menyumbat muara guntur."
"Tapi badai halilintar sudah terlanjur keluar dari sana,
bukan" Mana mungkin aku bisa menyumbatnya"."
"Kembalikan arah badai ke tempat asalnya, lalu sumbat
muara guntur dengan pusaka atau kesaktian yang sama
tingginya dengan kristal penyumbat sebelumnya."
Kumala diam sesaat sambil manggut-manggut, lalu
bertanya lagi tanpa malu-malu.
"Dengan apa aku harus mengembalikan arah badai
halilintar ke muara guntur" Cukupkah seluruh kekuatanku
untuk mengembalikan badai tersebut. Angora?"
"Cukup!" jawabnya cepat dan tegas. "Karena kau anak
tunggal dewa, maka aku yakin kau pasti punya kesaktian
Lintang Sewu."
"Ya, memang aku mempunyainya."
"Kau bisa berubah menjadi seribu wujud, alias kembar
seribu. Jika masing-masing dari kembaranmu itu mengeluarkan topan cahaya; maka kekuatan itu bisa
mengembalikan hembusan badai halilintar ke arah semula."
"Kalau begitu...," diam sebentar dalam renungannya. lalu
Kumala berkata tegas kembali sambil menatap Dewi Angora.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Akan kulakukan sekarang juga!"
"Tunggu sebentar! " sergah Dewi Angora "Jantungmu
masih terluka. Dewi Ular: Berbahaya sekali jika kau gunakan
untuk memecah diri menjadi kembar seribu rupa Obati dulu
jantungmu secepatnya. Setelah itu lakukan tugas muliamu
itu." Sadar akan luka jantungnya, Kumala pun sedikit melemas.
"Sebenarnya sejak tadi aku juga sedang melakukan
pengobatan gaib, tapi rupanya luka ini belum bisa kutangani
secara sempurna. Dapatkah kau membantuku mengobati luka
di jantung ini, Dewi Angora" "
"Aku telah menghukum diri dalam kenistaan. Aku tak
mampu melakukannya, Dewi Ular. Tapi aku tahu sebuah cara
untuk menyembuhkan luka di jantungmu itu."
"Tolong katakan sekarang juga. Angora." desak Kumala
Dewi. "Hancurkan inti gaib yang tadi membenturmu Karena inti
gaib itu yang menjadi penyebab luka jantungmu, maka luka
itu akan hilang jika inti gaib hancur."
"Oh, kalau begitu aku harus kembali kepada Zus Morry?"
"Hanya itu satu-satunya cara yang terbaik untukmu!" tegas
Dewi Angora dengan pandangan mata tertuju pada wajah
Dewi Ular. (Oo-dwkz-234-oO)
7 PERSOALAN yang dihadapi Dewi Ular semakin mencemaskan hatinya sendiri. Jantung anak dewa itu terluka.
namun bentuk lukanya sangat abstrak. Luka yang dimaksud
adalah kerusakan pada naluri gaibnya, semacam orang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kecewa atau frustasi berat akibat gagal menghancurkan inti
gaib yang ada dalam diri Zus Morry.
Padahal untuk dapat menghancurkan inti gaib itu
dibutuhkan waktu cukup panjang.
Kumala harus melakukan semedi suci lebih dulu, kemudian
melakukan tindakan penghancuran inti gaib secara sedikit
demi sedikit. Bisa memakan waktu sehari semalam.
Sementara itu, badai halilintar sudah dekat. Sebentar lagi akan
datang dan Kumala harus segera bertindak sebagai
penyelamat bumi. Kasus yang dilematis ini telah membuat
Kumala Dewi tertegun beberapa saat mempertimbangkan
langkahnya, mencari cara tercepat yang dapat menghancurkan inti gaib tersebut.
"Aku akan mendampingimu, Dewi U lar " kata Dewi Angora.
"Untuk tindakan penghancuran, penyerangan dan sejenisnya,
masih bisa kulakukan dengan kesaktianku. Tapi untuk
pengobatan, penyembuhan dan sejenisnya, itu tidak bisa
kulakukan selama aku menjalani kenistaan "
Waktu itu Sandhi datang dari mengantar Tante Riza dan
Lulu. Kumala Dewi menyuruh Sandhi tetap di rumah
menemani Alvan, sementara dia dan Dewi Angora yang
sempat membuat Sandhi terperangah kagum memandangi
kecantikan dan jubah tipisnya itu akan pergi menemui Zus
Morry di apartemennya. Kedua anak dewa itu akhirnya lenyap
seketika di depan mata Alvan dan Sandhi. Mereka
mengunakan jalur gaib agar cepat sampai di Trance
Apartement. Bertepatan dengan itu dentuman dahsyat terjadi
lagi. Langit semakin gelap, tetapi tetap memancarkan cahaya
merah darah. Namun alangkah kagetnya Kumala Dewi setibanya di
apartemen itu, ternyata Zus Morry sudah tidak ada di tempat.
Apartemen itu kosong. Buron pun tidak ada di sana. Sempat
tegang wajah Dewi Ular menghadapi kenyataan itu. Ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menampakkan diri sebagai Kumala biasanya, dan Dewi Angora
pun demikian. "Seharusnya Buron melakukan pencegahan terhadap
kepergian Zus Morry. Tapi kenapa sekarang dia pun tidak ada
di s ini?"
"Mungkinkah telah terjadi sesuatu pada diri perempuan
itu?" "Bisa saja begitu. Tapi, coba kuhubungi bagian security
depan sana Siapa tahu mereka mengetahui kepergian Zus
Morry,". ujarnya sambil bersiap-siap menggunakan kesaktiannya untuk lenyap kembali. Dewi Angora mengikutinya. Namun anak dewa Wanandra itu tidak ikut
menampakkan diri sewaktu Kumala muncul di lobby depan,
dan menemui petugas security di balik mejanya.
"O , benar, Nona. Saya melihat Zus Morry tadi keluar
bersama seorang pemuda berambut kucai Mereka menggunakan mobil, dan entah ke mana. Tak ada pesan yang
ditinggalkan."
"Wah, kacau juga asistenku itu," bisik Kumala, hanya Dewi
angora yang mendengamya. Tak seorangpun bisa melihat
Dewi Angora yang berdiri di samping Kumala, sehingga
gerakan bibir Kumala tadi menimbulkan kecurigaan kedua
orang Satpam yang memperhatikan sejak tadi.
Rupanya, ketika Kumala lenyap dari hadapan Zus Morry
untuk kembali ke rumah, janda sexy itu mengalam i keresahan
tersendiri dalam hatinya. Kesadarannya tentang suatu bahaya
dalam dirinya mulai menggoda menakut-nakuti batin sendiri,
memancing rasa ingin tahunya, dan akhirnya membuatnya
merasa tak aman berada di apartemen itu. la memang dalam
penjagaan seorang pemuda yang dianggap berilmu juga. T api
pemuda itu toh tidak mengetahui jenis bahaya dalam dirinya.
Buron hanya dianggap sebagai penjaga secara fisik saja. Maka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keresahan itu telah membuat Zus Morry pergi dari
apartemennya. "Tempat ini sudah tak aman, Buron. Aku harus pergi dari
sini. Untuk sementara aku mau tinggal di hotelnya temanku
saja. Kurasa di sana aku dapat memperolch ketenangan."
"Ingat pesan Kumala tadi, Zus Morry. Jika Zus Morry keluar
dari sini, maka Kalasaga dapat menangkap radar gaib yang
ada dalam diri Zus Morry. Dia akan menyerang Zus Morry
secara membabi buta."
"Maka itulah maka tolong dampingi aku. Kau harus ikut
bersamaku, Buron. Jagalah aku dalam perjalanan nanti."
Buron menolak secara halus. Tapi perempuan itu tetap
ngotot akan pergi. Bahkah ia sempat menelepon temannya
yang punya hotel. Kebetulan hotel itu kosong. Tak ada tamu
yang berani bermalam di situ, karena takut halilintar, dan lagi
hotel itu berada di dekat pantai. Zus Morry dipersilakan
menempati salah satu kamar hotel jika memang memerlukannya Maka semakin kuat niat Zus Morry untuk
pindah tempat sesaat.
"Biar dalam hatiku ada ketenangan dan lebih pede lagi!"
desaknya dalam beralasan. Akhirnya Buron tak punya cara lagi
untuk menahannya. la merasa lebih baik mendampingi
perempuan yang dititipkan padanya itu daripada membiarkan
pergi sendiri. Maka apa yang dikatakan security itu memang benar, Zus
Morry pergi bersama seorang pemuda berambut kucai. Mereka
mengendarai sedan Audi kebanggaan janda cantik itu. Sebuah
hotel di tepi pantai menjadi tempat tujuan mereka. Hotel itu
sepi dan lenggang, tak ada tamu selain para karyawannya
yang sedang bertugas di hari itu.
Zus Morry mengambil kamar yang menghadap ke pantai.
Dari kamamya yang ada di lantai empat itu mereka dapat
memandang gelombang lautan di kejauhan sana.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ombak lautan di kejauhan itu semakin tampak menjulang
tinggi, hampir setinggi pohon kelapa, menutupi batas
cakrawala. Sebelum mendekati pantai ombak besar itu telah
pecah seperti menghantam tebing karang. Padahal di sana tak
terlihat tebing karang atau gugusan batu apapun.
"Ron, perhatikan omba kdi sana itu. Aneh sekali. Tak ada
batu apapun tahu-tahu pecah sendiri."
"Itu tanda-tanda keganjilan alam, karena akan terjadi badai
halilintar. Zus Morry."
"Badai halilintar" Apakah benar-benar terjadi s ih?"
"Dentuman sejak tadi merupakan awal datangnya badai
halilintar. Bahkan, diperkirakan nanti malam badai halilintar
akan sampai di sini dan menghancurkan seluruh dunia. Tak
akan ada kehidupan yang tersisa."
"Oh, mengerikan sekali jika memang benar-benar terjadi."
"Pasti terjadi kalau Kumala Dewi tidak segera menyelamatkun bumi dengan cara mencegah datangnya badai
itu." "Lalu, apakah Kumala punya kemampuan untuk menjadi
gadis penyelamat bumi?"
Buron diam sesaat karena bingung menjawab. Tapi
pcrtanyaan itu sangat serius walaupun dilontarkan sambil
melangkah ke ranjang dan duduk setengah merebah
bersandar dinding.
"Sebenarnya memang hanya Kumala yang mampu
membendung datangnya badai itu. Tetapi sejak kemarin
Kumala sedang sibuk mencari rahasia kelemahan badai
tersebut."
Hening sejurus, wajah cantik itu tampak menyeringai ngeri.
Ia membayangkan kejadian yang akan menimpa seluruh
penghuni bumi. Terbayang jelas kehancuran fatal yang akan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terjadi nanti malam. Bayangan itu membuatnya semakin resah
diburu ketakutan.
"Berarti sekarang ini adalah sisa-sisa kehidupan kita.ya
Ron?" "Mudah-mudahan tidak demikian, Zus Morry." sambil Buron
menghampiri minuman yang tadi dipesannya dari seorang
pelayan. Zus Morry diam kembali, termenung dalam
keccmasan. "Ron. sekarang sudah pukul dua siang, bukan?"
Burron menengok arlojinya sendiri. "Benar, sudah pukul
dua." Zus Morry melepaskan arlojinya yang berantai emas.
Perhiasan lain pun dilepaskan pula, diletakkan di atas meja
kecil samping ranjang.
"Hidup kita tinggal beberapa hari lagi. Betul kan Ron?"
"Jangan beranggapan begitu, Zus Morry. Nanti batin kita


Dewi Ular 62 Gadis Penyelamat Bumi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akan tersiksa sendiri."
"Tolong ambilkan minumanku, Ron."
Buron segera memenuhi permintaan itu. Zus Morry
menerima minumannya sambil menatap Buron dan berkata.
"Duduklah di sini, biar aku bisa ngobrol lebih dekat
denganmu."
Buron bersikap patuh terhadap perempuan yang tampak
terhormat itu. Setelah perempuan tersebut meneguk
minumannya. ia kembali berkata dengan suara pelan.
"Setujukah kamu kalau sisa-sisa hidup ini kita nikmati
dengan kegembiraan. Ron?"
"Setuju saja. Tapi kegembiraan yang bagaimana?" Buron
memandang dengan senyum tipis.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku ingin kegembiraan yang paling hangat. Maukah kau
memberikannya?"
"Selama saya mempunyai kegembiraan yang dibutuhkan
Zus Morry. tentu saja saya bersedia memberinya. Tapi saya
belum jelas maksud Zus Morry itu"
Senyum wanita cantik berbibir sensual mulai mekar
menggoda ''Aku ingin bercinta sepuas-puasnya."
Buron diam dengan memalingkan wajahnya: ''Wah, nggak
beres nih orang." gumam hati Buron.
"Apakah kau mampu memberikan kepuasan cinta padaku.
Ron?" sambil tangan Buron diraihnya. jarinya diremas-remas
pelan. "Kenapa Zus Moriy bicara soal itu sih" Saya jadi nggak enak
kalau membicarakan masalah itu."
"Karena kau tak memiliki kemampuan untuk memuaskan
wanita, maka kau nggak enak bicara begitu?"
"Bukan tidak memiliki kemampuan. tapi... tapi..." Buron
tersipu salah tingkah sendiri. Posisi duduk Zus Morry menjadi
tegak, bahkan sedikit membungkuk ke depan sehingga sangat
dekat dengan wajah Buron.
"Tunjukkan kemampuanmu kalau benar kau pemuda sejati,
Ron." "Saya takut kena hukuman Kumala Dewi, Zus Morry."
"Aku tak akan bicara padanya," tangan Zus Morry mulai
merayap di paha Buron. "Kita nikmati s isa hidup dengan pesta
kepuasan, ya?"
"Kenapa tidak dengan pcmuda lain" Mungkin saya bisa
memanggilkan salah satu karyawan hotel ini, Zus Morry."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nggak mau, ah!" jawabnya bersama tawa parau membisik.
"Aku ingin menikmati kehebatan cinta seorang lelaki yang
katanya memiliki ilmu gaib. Apakah juga hcbat di ranjang atau
cuma hebat dalam urusan supranatural saja?"
Mereka sama-sama tertawa pelan. Buron membatin.
"Orang ini benar-benar menantangku, rupanya" Apakah dia
belum tahu siapa diriku sebenarnya?"
Rupanya pada saat itu tangan Zus Morry sudah mencapai
titik yang tak boleh dipegang sembarang orang. Tapi Buron
masih diam saja. tak menunjukkan reaksi apa-apa selain
tersenyum memandang ke arah lain. Yang dipegang pun tak
menunjukkan reaksi apapun.
"Yaaahh... kok cuma segini sih kehebatanmu. Ron?" lalu
disusul suara cekikikan bernada melecehkan kemampuan
Buron. Hal itu membuat harga diri Buron sebagai jin agak
tersinggung. tapi tak sampai membuatnya marah.
"Zus Morry benar-benar tak menyesal jika bercinta dengan
saya?" tantang Buron setelah berusaha melupakan wajah
pacarnya. "Yang membuatku menyesal kalau ternyata kau tak mampu
memuaskan harapanku."
"Bagaimana kalau saya mampu memuaskan atau bahkan
melebihi seleranya Zus Morry?"
"Melebihi" Ah mana mungkin kau bisa melebihi seleraku?"
"Zus Morry mau yang bagaimana?"
"Yang paling indah dong." sambil menyeringai kecil.
"Satu jam, dua jam . . . ?"
"Hi,hi.hi,...! Apa benar kau mampu bertahan dalam satu
jam" Kuanggap cukup hebat kalau kau mampu begitu.
walaupun targetku sebenarnya lebih dari satu jam."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Buron tersenyum makin lebar. "Akan saya buktikan, jangan
kaget. ya?"
"Tapi... ini terlalu ringan bagiku. Ron."
"Kalau tersentuh bibir wanita akan menjadi berat," bisik
Buron membuat Zus Morry berdebar-debar, "Apa benar
begitu?" "Coba saja kalau nggak percaya." Buron membiarkan
tangan janda itu bekerja dengan cepat. Dalam waktu singkat
apa yang diinginkan dan dianggap ringan sudah tersaji di
depan mata. Buron membuang pembungkusnya di lantai.
Kemudiah ia berdiri di samping ranjang. sementara Zus Morry
duduk di tepian ranjang. Sentuhan bibir benar-benar diberikan
oleh janda keturunan Spanyol itu. Ternyata ada perubahan.
Zus Moriy menjadi semakin penasaran, sehingga sentuhan
bibir diberikan berulang-ulang. Bahkan lcbih dari itu.
Gairah Zus Morry kian mendesak batin. menuntut
kemesraan yang lcbih dalam lagi.
Tangan Buron ditarik. Wajah mereka saling beradu. Bibir
wanita itu dilumatnya. tapi balasan yang diterima Buron
adalah lumatan ganas yang membabibuta.
Zus Morry memeluk Buron erat-erat. karena keindahan
yang paling dalam ternyata mampu dijamah oleh kehangatan
pcmuda berambut kucai itu.
Pesta cinta seperti yang dikehendaki Zus Morry benar-benar
terjadi di hotel itu. Sangat di luar dugaan ternyata Buron
mampu memberikan yang lebih indah dari harapan Zus Morry
sebelumnya. Perempuan itu merasa mendapatkan keindahan
yang jauh lebih memuaskan daripada yang sudah-sudah. Ia
tak tahu bahwa saat itu ia sedang bercinta dengan keturunan
jin. Tentu saja jin itu punya kesaktian tersendiri dalam
bercinta. Apa yang tidak mungkin dicapai manusia akan
tercapai oleh Buron. Apa yang tidak mampu dipertahankan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
oleh manusia mana pun akan mampu dipertahankan oleh
jelmaan Jin Layon itu.
Sejauh ini Zus Morry lah yang memperoleh puncak
kepuasan berkali-kali. Ia masih berharap Buron bertahan.
karena ia masih ingin menikmati sepuas-puasnya. Dan
agaknya Buron pun melayani keinginan perempuan itu sebagai
bukti kejantanannya yang tadi sempat diremehkan.
Di luar dugaan mereka, ternyata ada dua pasang mata
yang memergoki pertarungan cinta itu. Mereka ada di balik
dinding, dan pasangan mata mereka mampu menembus
dinding setebal apapun. Mereka tak lain adalah Kumala Dewi
dan Dewi Angora. Ketika mengetahui ternyata dua orang yang
dicari sedang melakukan pergumulan hebat, Kumala Dewi
menggeram kesal sambil buang muka. Ia tak mau
memperhatikan apa yang dilakukan oleh kedua orang itu. T api
mata Dewi Angora pantang berkedip memandangi kehebatan
Buron dalam melayani kemesraan Zus Morry.
''Angora tolong kasih gebrakan padanya supaya sadar
bahwa kita akan menampakkan diri di sana!"
"Jangan dulu!"
"Apa maksudmu, Angora"!"
"Ada sesuatu yang kutemukan dalam diri asistenmu itu.
Aku melihatnya dari sini. dan... dan kita memang
membutuhkannya."
"Angora, aku tidak mau ikut-ikutan nista sepertimu."
"Maksudku. kau membutuhkan sesuatu itu untuk
menghancurkan inti gaib yang tersimpan di dalam perempuan
itu." "Oh. benarkah begitu"!" Kumala berkerut dahi dalam
keraguannya. Dewi Angora memberi isyarat agar kata-kata
Kumala jangan terlalu keras, karena dapat didengar oleh
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
indera gaibnya Buron. la justru membawa Kumala sedikit
menjauhi tempat itu.
"Tunggu beberapa saat. Biarkan asistenmu itu menyelesaikan tugasnya. Sebab... darah hitam yang ada
padanya adalah darah penghancur gaib titisan."
"Oh, begitu"!"
Percakapan kasat mata itu terhenti ketika mereka
mendengar suara jeritan panjang. Rupanya pada saat itu Zus
Morry ingin menvempurnakan kepuasannya. la mendesak
Buron agar menyelesaikan tugasnya sebagai perwira
kemesraan. Dan Buron pun telah menyelesaikan tugasnya
dengan baik. Keadaan itu membuat dada Zus Morry terbuka lebar dan
dari ulu hatinya tampak sinar biru kemerah-merahan
menyembur keluar. Sinar itu berlarik-larik terang sekali seperti
bunga api. Buron sempat terkejut dan memandangnya dengan
takjub. Semburan sinar itu mencapai langit-langit kamar dan
menerangi kamar itu dengan bias-bias sinarnya menyerupai
serat-serat kaca.
"Lihat, inti gaib itu telah hancur, Dewi Ular!" sambil Dewi
Angora menuding tegas-tegas. Wajahnya tampak berseri-seri.
Dewi Ular terperangah melihat kenyataau itu.
Ternyata darah kemesraan Buron yang menurut pandangan
mata Angora berwana hitam itu, memang benar mampu
menghancurkan gaib titisan yang bermuara di ulu hati Zus
Morry. "Kini luka jantungmu telah sembuh. Dewi Ular. Aku
melihatnya telah kembali seperti sernula. Tanpa luka lagi!!"
"Aku pun merasakannya sejak inti gaib itu hancur,Angora.
Kalau begitu. aku akan bertindak sekarang juga!!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Zus Morry tak melihat semburan sinar dari ulu hatinya. la
memejamkan mata kuat-kuat merasakan nikmat yang tiada
tara. Ketika sinar semburan itu padam ia membuka mata dan
menemukan wajah Buron terperangah bengong sisa
kekaguman melihat sinar tadi.
Namun lebih terperangah lagi wajah Buron setelah tahu-
tahu ia menangkap suara napas dari belakangnya. Setelah
berpaling ke belakang. ternyata Kumala Dewi dan Dewi
Angora sudah ada di sana. Buron pun melompat turun dengan
ketakutan dan malu Zus Morry tersentak kaget sambil buru-
buru menyambar selimut.
"Aku hanya mau numpang meletakkan ragaku," kata
Kumala tanpa menunggu jawaban, tanpa memperhatikan
reaksi kedua orang itu. Ia langsung berbaring di sofa panjang
dengan kedua tangan diletakkan di perut dan kedua kaki
mejonjor lurus.
"Selamat jalan. Dewi Ular, " kata Dewi Angora tersenyum
bangga. Matanya sengaja tak mau memandang ke arah Buron dan
Zus Morry yang sedang sibuk mengenakan pakaian masing-
masing. Suara Buron terdengar setelah pemuda itu selesai
membungkus diri dengan pakaiannya.
"Apa yang dilakukan Kumala, Dewi Angora?"
"Ssst...! Dia sedang menggunakan llmu Lintang Sewu buat
menangkal badai halilintar yang..."
Blegaaar...buuummni blegaaarr...!
Kata-kata Dewi Angora tak jadi dilanjutkan karena
dentuman dahsyat terdengar secara beruntun Mereka buru-
buru mendekati balkon, memandangi ke langit merah
Ternyata di angkasa sana terjadi perubahan yang cukup
menarik perhatian. Hujan sinar hijau menyebar di permukaan
langit. Bentuknya seperti serat-serat kaca atau sinar laser
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang membias ke mana-mana. Langit seperti terdesak ke atas
dan tampak terguncang-guncang Dentuman menggelegar
berkali-kali tapi tak sedahsyat tadi.
Semakin lama dentuman itu semakin tak menimbulkan
getaran apapun. Itulah saatnya Dewi Ular menggunakan
kesaktiannya Lintang Sewu untuk mengembalikan badai
halilintar yang sudah memdekat. Bias-bias cahaya hijau adalah
perwujudan dari roh Dewi Ular yang pecah menjadi seribu
kembar dan mengeluarkan cahaya hijau dari kedua
payudaranya. Cahaya hijau itulah yang dinamakan Topan
Cahaya, di mana kekuatan hembusannya melebihi badai mana
pun. Menjelang waktu magrib tiba, permukaan langit telah
kembali terang Tidak lagi membara seperti terbakar Suasana
pun menjadi tenang. Tak terdengar lagi dentuman di
kejauhan. Dewi Ular telah berhasil mengembalikan badai
halilintar ke muara guntur. T inggal menutup muara guntur itu
dengan sesuatu yang kesaktiannya sama dengan batu kristal
penyumbat yang dihancurkan oleh Dewa Lokapura a lias Dewa
Kegelapan Namun, bagaimanapun juga kenyataannya, Dewi
Ular tetap disebut-sebut sebagai gadis penyelamat bumi oleh
sekelompok orang yang mengetahui dunia supranatural.
Tugas gadis itu sekarang adalah menjaga agar badai halilintar
jangan meluap lagi dari muaranya, sambil mencari penyumbat
yang baru. Tapi ia tidak tinggal diam menghadapi kesulitan
Dewi Angora yang mencari batu intan biru.
Dewi Ular pun akan membantu Dewi Angora. Setidaknya
menemui orang tuanya untuk menanyakan di mana batu intan
biru itu berada" Dapatkah ditemukan kembali oleh Dewi
Angora" Pertanyaan itu akan terjawab pada kisah berikutnya.
Selesa i Sumpah Palapa 12 Kisah Si Naga Langit Karya Kho Ping Hoo Renjana Pendekar 11
^