Pencarian

Body Mengalahkan Wajah 2

Body Mengalahkan Wajah Karya Kaskuser Bagian 2


"Aku putus sama Yovie, Vin. " kata Wulan tiba-tiba.
"Brrrllppp!!! Buahhh....... uhuk uhuk... " ane yang lagi ayik minum teh spontan terkejut dan tersedak sampai terbatuk-batuk mendengar kata-kata Wulan barusan.
"Makanya kalau minum pelan-pelan. " Wulan ketawa sambil memberikan tissu ke ane. "Yang bener Lan " " tanya ane gak percaya sambil mengelap bibir. "Kapan kalian putus " " tanya ane lagi.
"Kemarin pas Yovie datang kesini, kamu ketemu juga kan sama dia. " jawab Wulan. "Aku nggak nyangka Lan. " kata ane nyaris speechless. Mereka udah putus, wah ini bener-bener kejutan luar biasa, batin ane.
"Tapi kok kamu nggak keliatan sedih " " tanya ane.
"Kenapa harus sedih " Justru aku merasa senang, aku udah bebas dari sesuatu yang selalu menyakiti aku terus. " jawab Wulan.
"Menyakiti " " tanya ane.
"Apa Yovie udah ada cewek lain. " " tanya ane lagi setelah melihat Wulan nggak menjawab. "Iya. " jawab Wulan pelan.
"Sebenarnya aku udah lama punya feeling kalau Yovie ada cewek lain tapi aku tetap perca ya padanya. Tapi sampai suatu hari... " "Suatu hari gimana..." " tanya ane penasaran.
"Kamu inget kan pas aku malam-malam telpon dan BBM kamu tapi kamunya nggak ngangkat " " jawab Wulan.
"Iya, trus gimana " " ane jelas inget malam itu kan pas ane sama Shela sparring terus makan bareng di fried chicken.
"Ceweknya Yovie telpon aku, dia bilang kalau aku merebut Yovie darinya. " "Apa dia telponnya sambil marah-marah terus memaki-maki " " tanya ane. "Yee emangnya sinetron " " jawab Wulan.
"Nggak sih, dia ngomongnya baik-baik meskipun nada bicaranya kelihatan kalau dia menahan marah, tapi tetep aja itu suatu kenyataan yang menyakitkan buat aku. " kata Wulan lagi. Terus kamu jawab apa sama ceweknya Yovie " tanya ane.
Aku bilang kalau dia emang suka sama Yovie, aku nggak akan menghalangi. Jadi kamu putuskan mengalah " tanya ane
Kayaknya itu yang terbaik, Vin.
Tapi kalau cewek itu nuduh kamu merebut Yovie, berarti dia udah kenal duluan sama Yovie dibanding kamu. kata ane.
Aku kurang tahu, tapi bisa jadi begitu. jawab Wulan.
Ternyata itu yang membuat Wulan menangis pas ane telpon malam-malam di minimarket. Pantes aja, mana ada cewek yang nggak sedih kalau ternyata dikhianati cowok yang dia suka.
"Jujur aja Lan, aku emang gak begitu paham apa yang sebenarnya terjadi, tapi kalau menurut aku sih, keputusanmu putus dengan Yovie udah bener. " kata ane.
"Bukan aku yang mutusin Yovie Vin. " kata Wulan. "Maksudmu " " tanya ane.
"Yovie sendiri yang minta putus. " "Jadi ... "
Iya, dia bilang dia udah melakukan hal yang nggak termaafkan dan menyesal udah menyakiti aku. Dan dia minta putus. kata Wulan.
Mungkin alasan dia minta putus karena dia nggak ingin menyakiti kamu lagi, Lan. kata ane. Dan itu tandanya kalau dia masih suka sama kamu. sambung ane.
Aku nggak peduli, Vin. Dia emang selama ini baik dan perhatian sama aku tapi dia juga udah bikin aku sakit hati. jawab Wulan.
Tapi ya udahlah, biar dia jadi masa lalu yang nggak usah diungkit-ungkit lagi. kata Wulan tersenyum.
Sepertinya Wulan justru senang udah pisah dari Yovie. Pantes aja dia sejak tadi terlihat ceria. Dan
ane yakin bener soalnya ane kenal betul kalau Wulan bukan tipe cewek yang pinter nyimpen perasaan.
Kamu kayaknya udah bisa move-on dari Yovie. kata ane.
Makanya tadi aku bilang kalau aku merasa lega banget lepas dari siksaan yang menyakitkan. jawab Wulan.
Yaa kalau kamu udah nggak sedih lagi, aku ikut senang Lan. kata ane sambil menyeruput teh yang udah agak dingin.
Makasih. Kamu memang selalu ada buat aku. kata Wulan. Hehe.. itulah gunanya sahabat. jawab ane.
Dan aku doakan kamu besok bisa menemukan cowok yang lebih baik dari Yovie. kata ane lagi. Aku udah ketemu kok Vin. jawab Wulan.
Lhaa kok cepet amat ketemunya. kata ane sambil ketawa.
Sebenarnya sih aku udah agak lama mengenalnya. Mungkin bisa dibilang selama ini aku lebih dekat sama dia dibanding Yovie. kata Wulan dengan nada menyindir.
Mungkin sebaiknya kamu lebih terbuka sama dia Lan, biar dia tahu kalau kamu suka sama dia. kata ane.
Udah aku coba Vin, tapi sepertinya dianya aja yang belum sadar. kata Wulan tersenyum. Dia masih tetap menganggap aku sebagai sahabatnya. kata Wulan lagi.
Jlebbb!! Ane merasa tersindir dengan kata-kata Wulan barusan. Sahabat " Apa orang yang dia maksud adalah ane " Pantes aja dia pas di kantin melontarkan pertanyaan yang aneh-aneh. Tapi tunggu dulu, ya kalau bener ane, kalau enggak " Cewek secantik Wulan pasti banyak cowok yang mendekati.
Oh gitu yah. Tapi harap maklum kami kaum cowok kan sering nggak peka, hehe. kata ane ngasal. Wulan nggak menjawab dan cuma terdiam.
Apa aku ini selamanya hanya akan jadi sahabat bagimu, Vin " tanya Wulan dengan wajah tertunduk.
Maksud kamu " ane balik tanya.
Tuh kan, emang cowok itu nggak peka yah. jawab Wulan tertawa.
Part 23 Oh gitu yah. Tapi harap maklum kami kaum cowok kan sering nggak peka, hehe. kata ane ngasal. Wulan nggak menjawab dan cuma terdiam.
Apa aku ini selamanya hanya akan jadi sahabat bagimu, Vin " tanya Wulan dengan wajah tertunduk.
Maksud kamu " ane balik tanya.
Tuh kan, emang cowok itu nggak peka yah. jawab Wulan tertawa.
Jrenggg!!! My gosh !! 99% ane yakin yang dimaksud Wulan adalah ane. Tapi kok dia cepet banget move on dari Yovie, apa jangan-jangan dia cuma cari pelapiasan. Tapi kalau dilihat sejak tadi di kampus Wulan terlihat ceria dan dia bisa cerita tentang Yovie tanpa beban sedikitpun, berarti dia bener-bener udah 100% move-on, atau kemungkinan lain Wulan udah suka sama ane saat dia masih pacaran sama Yovie.
Emang sih ane udah lama menaruh hati sama Wulan, dan kalau boleh jujur ini merupakan kesempatan bagus buat dapetin dia, cuma masalahnya..... masalahnya....
DASAR PEMBOHONG !!! ......Buakkk !! Oh no... lagipula kalau Shela tahu tentang semua ini, bisa - bisa ane dapat hadiah fatal strike dari dia. Apa ane harus jujur sama Wulan kalau ane udah jadian sama Shela " Tapi ane juga nggak mau melihat Wulan sedih lagi.
"Vino... " panggil Wulan.
"Eh iya ya.. " ane langsung tersadar dari lamunan.
"Kamu kenapa kok akhir-akhir ini sering melamun " " tanya Wulan. "Kamu mikirin apa sih " "
"Ah nggak kok... haha. "
"Gini Lan, aku mau ngomong jujur sama kamu. " kata ane. "Gimana Vin " " tanya Wulan.
"Sebenarnya aku.. "
"Liat sini dong, masa nunduk gitu. " kata Wulan sambil mendekat ke ane. "Kamu mau ngomong apa " " tanya Wulan.
"Aku... " lagi-lagi ane nggak mampu meneruskan kata-kata ane.
Aduuuhh, ane nggak sanggup bilang ke Wulan. Apalagi wajahnya yang terlihat ceria. Ane nggak mau merusak keceriaan di wajahnya itu.
"Kamu kok kayak orang bingung sih " kata Wulan tertawa. Gimana ya& kata ane sambil garuk-garuk kepala.
Ya udah kalau gak bisa ngomong sekarang mungkin lain kali aja. kata Wulan.
Kalau gitu aku pamit dulu ya Lan. kata ane sambil melihat jam di HP, padahal di depan ane a da clock-table punya Wulan.
Kok buru-buru, Vin "
Soalnya nggak enak aja sama tetangga. Lho nggak enak kenapa " tanya Wulan penasaran. Soalnya kamu kan baru saja jadi janda. kata ane sambil nyengir.
Apaan sih kamu ini. kata Wulan ketawa sambil mencubit pinggang ane. Nggak sakit sih soalnya kekuatannya cuma 1/1000 cubitannya Shela.
Berarti selama ini kamu masuk ke kamarnya istri orang dong. canda Wulan. Iya ya. Untung aja nggak digrebeg orang sekampung. kata ane sambil ketawa. Ya udah, aku pulang dulu yah. kata ane sambil bangkit berdiri. Yuk aku anter sampai depan. jawab Wulan.
Wulan kemudian mengantar ane sampai ke depan teras. Walaah kok bego banget sih, bukannya ngomong jujur malah pamit pulang.
Hati-hati di jalan ya. Jangan ngebut. kata Wulan. Siap tuan putri. kata ane.
Kamu manggil aku apa barusan Vin " tanya Wulan.
Ups& ane keceplosan. Itu kan panggilan ane ke Shela, kenapa juga ane pakai ke Wulan. Kayaknya awkward ane udah overdosis sehingga bikin ane kepleset lidah.
Oh ini gara-gara aku sering liat kartun Disney kali ya, jadi kadang kebayang kalau kamu itu Elsa atau Rapunzel. jawab ane mengarang sebisanya.
Kamu ini ada-ada aja deh. kata Wulan tertawa. Kalo gitu, hati-hati di jalan ya, pangeranku. canda Wulan.
Sembari menjalankan motor nggak lupa ane melambaikan tangan ke Wulan dan langsung menuju rumah. Masih ada waktu mending buat istirahat terus ntar sore baru jemput sang tuan putri yang sesungguhnya. Ane sempet kepikiran apa ane bohong aja sama Shela kalau ane nggak jadi datang ke pesta karena sakit. Tapi kayaknya Shela bukan tipe cewek yang gampang dibohongi dan bisa - bisa malah semuanya semakin runyam. Yah sudahlah semoga aja semua berjalan baik, soalnya putusnya Wulan dari Yovie bener-bener diluar dugaan ane.
Pukul 5.55 sore ane udah tiba di depan gerbang kosnya Shela dan masih diatas motor langsung aja ane BBM dia.
Ane: aku dah didpn kosmu lho Ane: ping
Ane: ping Ane: ping Shela: sabar napa sih Shela: kamu tunggu di teras aja Shela: habis mandi nih
Ane: oke Ane lalu duduk menunggu Shela di kursi teras kosannya. Untungnya di teras nggak ada siapa -siapa. Kayaknya teras ini jarang banget diduduki karena rata-rata para penghuninya lebih suka menerima tamu di dalam kamar.
Tumben dateng awal. Aku kira kamu telat. kata Shela yg tiba-tiba muncul dari dalam. Anjrit !! Kok kamu keluar pakai baju kayak gitu sih " ane kaget soalnya Shela keluar cuma pakai tank top dan short-pants super pendek sehingga lekuk& ah sudahlah..
Lho emang kenapa " Aku sering kok pake baju kayak gini. jawab Shela sambil mengambil celana jeans dari tempat jemuran di halaman kosan.
Nggak papa sih, cuma&
Alaa, bilang aja kamu suka. Ntar ya aku ganti baju dulu. kata Shela tertawa lalu masuk ke dalam. Jangan lama-lama lho. kata ane.
Iya, bawel. teriak Shela dari dalam.
Sambil menunggu Shela ane main game Metal Slug Defense di HP ane. 5 menit, Shela masih belum keluar juga. 10 menit, Shela masih nggak nongol juga. Yaa elah ini dandan apa molor ya, batin ane. Hampir 15 menit baru Shela nongol dan dia tampil cantik banget dengan baju casual perpaduan jaket denim biru, kaos dan celana jeans hitam. Dan ane yakin dia bakalan jadi pusat perhatian di pesta nanti, soalnya selain Wulan, nggak ada temen cewek di kelas ane yang bisa menandingi kecantikan Shela. Tapi tunggu dulu, sepertinya bajunya mengingatkan ane pada sesuatu.
Kamu kenapa Vin " Kok ngeliatin aku kayak gitu " tanya Shela. Bajuku nggak pantes ya. tanya Shela lagi.
Nggak Shel. Kamu cantik banget, cuma saja aku jadi inget& Inget apaan " tanya Shela penasaran.
Saya sejak tadi maen HP mbak, nih lihat. kata ane sambil menunjukkan layar HP yang game -nya pas perang ke arah Shela.
Oh kejadian di halte bis waktu itu. Kamu masih marah ya Vin " tanya Shela. Soalnya aku nyaris digebukin massa, untung ada ibu-ibu yang nyelametin aku. jawab ane.
Iya aku ngaku salah. Maafkan aku ya. kata Shela dengan raut muka menyesal. Maaf aja nggak cukup, Shel.
Hah " Kiss dong biar nggak marah. kata ane sambil mendekatkan muka ke Shela. Cium ini mau " jawab Shela ketus sambil menempelkan kepalan tangannya ke dagu ane. Huuu.. udah aku duga bakalan dapet kayak gitu.
Makanya jangan nyosor mulu. jawab Shela cuek sambil berjalan menuju gerbang. Ayok, ntar malah telat lagi. kata Shela lagi.
Iya tuan putri. jawab ane sambil mengikuti Shela dari belakang.
Part 24 Jam tujuh kurang sepuluh ane dan Shela akhirnya tiba di resto-nya Putri. Bisa dibilang resto itu termasuk resto terkenal di kota ane. Bangunannya besar dan mewah terdiri dari dua lantai. Halaman parkirnya cukup luas bisa menampung banyak kendaraan. Saat itu ternyata restonya cukup ramai dengan pengunjung dan sepertinya teman-teman sebagian besar udah pada ngumpul di dalam.
Eh nggak, ternyata Irfan cs, geng ane masih ada di luar, mereka ngumpul di pojokan parkiran mobil. Biasa, nongkrong sambil ngerokok bareng. Mereka cuma bisa melakukannya diluar area kampus soalnya kalo nekad ngerokok di dalam area kampus bakal disemprit sama satpam. Jumlahnya mereka komplit ada 7 orang.
"Vin, temen-temenmu mana " " tanya Shela.
"Kayaknya sebagian udah pada ngumpul di dalam sih. Ke sana dulu yuk. " ajak ane. "Kemana " "
"Ayo, aku kenalin kamu sama gengku. " kata ane sambil menunjuk ke arah Irfan cs.
Melihat ane datang, mereka terlihat antusias dan langsung menyambut ane. Tapi perhatian mereka kemudian langsung beralih tertuju pada Shela, yang langsung tersenyum ramah pada mereka.
"Lho kok belum pada masuk " " kata ane basa-basi.
"Biasa lah ngabisin sebatang dulu. " jawab Irfan sambil menghisap rokoknya dalam-dalam sambil matanya ngelirik Shela terus.
"Oh ya kenalin ini Shela. " kata ane sambil memegang pundak Shela. "Saya Shela, salam kenal. " kata Shela tersenyum manis.
Dia lalu menyalami temen-temen ane satu persatu. Perasaan dia nggak pernah tersenyum semanis itu sama ane, bawaannya sewooot mulu, gerutu ane dalam hati.
"Kalo boleh tahu mbak Shela ini apanya Vino... hehe " tanya Irfan sambil cengengesan. "Saya... " rupanya Shela agak malu-malu menjawabnya.
"Dia ini bodyguard pribadiku. " canda ane.
Bukkk!! Shela spontan menyikut pinggang ane, nggak keras sih tapi lumayan bikin linu. Walah ini cewek emang susah diajak bercanda ya.
"Kok aku disikut " " protes ane.
"Makanya yang bener dong. " kata Shela dengan ketus.
"Aku tahu, mbak ini calon nyonya Vino kan. " canda Henry yang disambung sama gelak tawa temen-temen yang lain.
"Mbak Shela ini cantik banget lho, kok mau-maunya sama Vino. " ledek Irfan. "Iya, mending sama saya aja mbak. " kata Donny.
"Huuu enak aja, dapetnya aja penuh perjuangan. " kata ane sambil merangkul Shela, yang cuma tersenyum simpul.
"Dah yuk, kita masuk, udah jam tujuh nih. " kata ane lagi sambil melihat jam di HP. "Oke yuk. " kata Irfan sambil membuang puntung rokoknya diikuti temen-temen yang lain.
Kami semua lalu berjalan menuju pintu masuk resto. Wulan dimana ya " Apa dia sudah di dalam " tanya ane dalam hati.
"Vin, kamu nggak ngerokok kan " " tanya Shela sambil berbisik. "Ya nggak lah. " jawab ane.
"Awas ya kalau ngerokok, putus hubungan. " cetus Shela sambil jarinya meniru gerakan gunting memotong.
"Iya jangan kuatir. " jawab ane.
Sampai di dalam, ane melihat Putri lagi berdiri sama seorang cewek disampingnya yang ternyata adalah Wulan !! Ternyata Wulan menemani Putri menyambut temen-temen yang datang. Dan ini berarti Wulan dan Shela bakalan saling ketemu. Sebenarnya ane nggak tega memperkenalkan Shela kepada Wulan, tapi mau bagaimana lagi. Shela udah terlanjur masuk di kehidupan ane.
Putri terlihat gembira melihat kedatangan kami dan langsung datang menghampiri. Wulan yang berada di belakang Putri juga tersenyum senang melihat kami. Tapi ekspresinya spontan berubah saat melihat Shela menggandeng lengan kanan ane.
"Wah makasih ya kalian udah datang Henry, Irfan, Vino... kata Putri dengan gembira sambil menyalami kami satu persatu.
Eh, lho mbak ini " " tanya Putri saat menyalami Shela.
"Saya Shela mbak, saya datang sama Vino. " jawab Shela dengan ramah. "Ooohh gitu. Saya Putri, tuan rumah disini hehe. "
"Kalo gitu selamat ulang tahun ya mbak Putri. " "Terima kasih. jawab Putri.
Lan, kenalin ini ternyata pacarnya Vino. " kata Putri kepada Wulan. "Shela, mbak. Salam kenal. " kata Shela sambil menyalami Wulan.
"Wulan. " jawab Wulan singkat, dan terlihat sekali kalau Wulan nggak bisa menyembunyikan keterkejutannya dengan kehadiran Shela.
Ane cuma bisa diam membisu melihat Wulan dan Shela saling berkenalan. Maafkan aku Lan, ratap ane dalam hati.
Kayaknya udah datang semua yah. Yuk, semua udah berkumpul di atas. ajak Putri.
Putri dan Wulan lalu naik ke lantai 2 menaiki tangga dan kami mengikuti mereka dari belakang.
Vin yang namanya Wulan tuh sombong banget yah. kata Shela berbisik. Kenapa " tanya ane.
Diajak kenalan ketus, senyum aja nggak. Udah gitu sok cantik lagi. kata Shela bersungut-sungut.
Ane nggak menjawab dan cuma tersenyum kecut.
Part 25 Sampai di lantai dua ternyata teman-teman sekelas sudah pada ngumpul semua dan suasana sangat meriah. Mereka duduk di atas karpet membentuk lingkaran besar. Kalo ditotal, jumlah semua yang hadir sekitar 40-an orang. Semua meja kursi ditata di pinggir sehingga ruangan bagian tengah jadi luas banget. Ane sebenarnya pengen ngumpul bareng sama geng ane, tapi Shela nggak mau, jadi terpaksa kami duduk agak jauh dari Irfan cs. Sedangkan Wulan duduk bersama Putri dan temen-temen cewek lain yang kebanyakan masih jomblo, tapi ada juga satu dua yang ngajak cowoknya.
Acara lalu dimulai dengan pembagian Aqua gelas dan kerdus kecil berisi snack, lalu sang MC mulai membuka acara yang ternyata adalah Citra, salah satu cewek anggota geng-nya Putri. Citra membawakan sambutan dan pembacaan susunan acara dengan luwes sekali karena Citra emang terkenal vokal dan pinter ngomong kalau di kelas. Ane sempat diem-diem curi-curi pandang ke Wulan, dan dia kelihatan nggak semangat dan menunduk terus. Sesekali dia tersenyum saat temen di sebelahnya ngajak bicara atau bercanda tapi tetap kelihatan banget kalau dia sedang ada beban pikiran yang teramat berat. Aduuuh.. maafkan aku Wulan.
Kling.. kling ... tiba-tiba ada pesan BBM masuk, udah ane duga pasti dari si Irfan.
Irfan: vin si wulan kok datang sendiri cowoknya mana Ane: kok tanya ke aku tanya aja sendiri
Irfan: wah gak enak vin Ane: kalo gak enak periksa ke dokter Irfan: woi kampret serius ni
Irfan: btw tu cewekmu dapet dari mana vin Irfan: sumpah cantik banget
Irfan: high quality igo Ane: aku kasih tau ya Ane: dia tu cewek yg dihalte yg aku ceritain kemaren Irfan: seriusan?"?"
Irfan: kamu bilang wajahnya item kampungan Ane: aku bohong lah (emot ngakak)
"Kamu BBM-an sama sapa Vin, kok ketawa-ketiwi mulu. " tanya Shela sambil melihat ke layar HP ane.
"Oh sama temenku yang tadi. Dia kepo banget sama kamu. " jawab ane. "Masa sih " " tanya Shela.
"Temen-temenmu asyik-asyik semua ya. Ramah-ramah lagi, akrab semua gitu. " kata Shela. "Kecuali yang namanya Wulan itu. Tuh liat, sejak tadi dia diem mulu. Sok jaim banget. " kata Shela agak berbisik sambil mendekatkan kepalanya ke ane.
"Mungkin dia lagi dapet. " jawab ane ngasal.
"Ih aku kalo lagi dapet juga gak gitu-gitu amat. " gerutu Shela. "Kamu dapet apa nggak juga nggak ada bedanya. Sewoooot mulu. " ledek ane. "Kamu nyebelin sih. " kata Shela dengan ketus.
"Yee marah nih. " kata ane sambil merangkul pundak Shela. "Bodo. " jawab Shela masih ketus.
"Jangan cemberut dong, malu kan kalau dilihat temen-temen. " kata ane ketawa. "Biarin. " jawab Shela sambil membuang muka.
Nggak sengaja ane melihat ke arah Wulan, dan ternyata dia juga melihat ke arah ane tapi lalu buruburu memalingkan pandangan ke arah lain. Jadi kami sempat bertatap mata walau hanya sedetik. Ane buru-buru melepaskan tangan ane dari pundak Shela. Jangan-jangan dia sejak tadi memperhatikan tingkah kami berdua. Sejak ane datang tadi emang ane dan Wulan sama sekali nggak bertegur sapa. Dan ane sadar, pasti dia kecewa karena ane mengajak Shela.
Setelah acara sambutan, ternyata ada acara perkenalan pasangan atau pacar masing -masing. Tapi cuma pasangan yang berasal luar kampus yang diharuskan memperkenalkan diri. Satu persatu para pacar maju berdiri ke depan untuk memperkenalkan diri secara singkat, lalu setelah itu ditanyai beberapa pertanyaan oleh sang MC. Pertanyaannya sih rata-rata sama seperti asli mana, kuliah dimana, kapan jadiannya dan pertama kali ketemu di mana yang kadang disertai celetukan temen cowok yang mulutnya usil sehingga membuat suasana menjadi meriah. Setelah empat pasangan maju, Citra lalu memanggil Shela, yang dengan sedikit malu-malu lalu bangkit berdiri lalu berjalan ke tengah-tengah menerima mic yang diberikan MC.
"Nama saya Shela, saya asli ******* dan masih kuliah semester 1 di universitas ***** . " Shela terbatabata, kayaknya dia grogi banget.
"Mbak Shela kapan jadian sama Vino " " tanya Citra sang MC. "Kemaren. " jawab Shela tersenyum.
"Baru kemaren " Waahh ternyata ada pengantin baru. " canda Citra yang disusul geerrrrr sama temen-temen.
"Emang udah kenal Vino berapa lama " " "Baru tiga hari. " jawab Shela.
"Tiga hari udah jadian " Ternyata Vino diam-diam menghanyutkan ya. " kata Citra ketawa dan lagilagi disusul sorakan dari temen-temen.
Ane melirik lagi ke arah Wulan, dan lagi-lagi Wulan cuma menunduk sembari memegang Aqua gelas. Dia sama sekali nggak melihat ke arah Shela yang berdiri di depannya.
"Kok mbak Shela bisa ketemu sama Vino " " tanya Citra lagi. "Saya guru les adiknya Vino. "
"Vino hebat yah, bisa dapet pacar guru les. Jadi kayak judul sinetron dong, Pacarku Guru Les Adikku. " ledek Citra.
"Les apa mbak " Modelling ya " " celetuk salah seorang temen cowok yang kembali disusul gerrr temen-temen yang lain.
"Karate. " jawab Shela pelan, dan kali ini temen-temen yang sejak tadi pada tertawa meledek pada terdiam semua.
"Waaaahhh kejutan bener nih, ternyata pacarnya Vino seorang guru Karate. Vino kamu harus hati - hati ya, salah-salah bisa babak belur lho. " kata Citra sambil memandang ke ane. Ane cuma tersenyum simpul.
"Nah, terima kasih ya mbak Shela, sekarang silahkan duduk kembali. " kata Citra.
Shela lalu duduk kembali di sebelah ane. Ane kembali diam-diam melihat ke arah Wulan. Dia masih terlihat menunduk lesu dan sesekali menyedot Aqua gelasnya. Kardus snack di depannya sama sekali nggak disentuh. Ya ampun... sekali lagi maafkan aku Lan...
Part 26 Setelah acara perkenalan para pasangan masing-masing, acara berikutnya merupakan acara spontanitas untuk menyanyikan lagu-lagu ulang tahun bebas dari penyanyi manapun kecuali lagu Happy Birthday To You karena udah sering diputer. Awalnya sih nggak ada yang mau maju tapi setelah diiming-imingi hadiah voucher makan di resto-nya Putri seharga 200 ribu akhirnya ada beberapa yang mau maju juga. Salah satu anggota geng ane, si Donny nekat maju menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun punyanya Jamrud meskipun beberapa kali lupa lirik. Alhasil dia menjadi bahan ledekan satu ruangan. Yang lebih konyol, ada yang menyanyikan lagu berjudul Birthday Girl punya boyband Boys Who Cry, boyband fiktif yang muncul di serial kartun Spongebob Squarepants. Berhubung liriknya cuma beberapa bait, jadi lagunya diulang-ulang terus jadinya malah bikin suasana makin gerrrr.
Shela terlihat menikmati acara spontanitas ini dan beberapa kali tertawa terbahak-bahak melihat ulah temen-temen menyanyi di depan, sedangkan Wulan masih terlihat menunduk dan nggak semangat, bahkan sesekali mengucek-ucek matanya. Sangat kontras dengan teman-teman sekelilingnya yang pada tertawa.
"Kalau aku ulang tahun kamu ngasih kado apa Vin " " tanya Shela tiba-tiba. "Emang ulang tahunmu kapan " " tanya ane.
"Ya cari tahu sendiri dong masa aku harus ngasih tahu. " jawab Shela.
"Oh gitu. " kata ane lalu menarik dompet Shela yang ditaruh di saku belakang dan langsung mengambil KTP-nya.
"Vino apa-apaan sih kamu " " Shela kaget lalu berusaha mengambil dompetnya dari tangan ane tapi ane udah berhasil melihat KTP Shela.
"Ternyata tiga belas April hehehe. " jawab ane sambil ketawa.
"Kamu ini nggak sopan banget ya seenaknya ngambil dompet orang. " kata Shela sewot. "Lho tadi katanya suruh cari tahu sendiri. "
"Dasar !! " kata Shela bersungut-sungut sambil memasukkan dompetnya ke saku belakang. "Aku dulu Vin, selalu bermimpi kalau aku jadi putri raja dan ada pangeran yang melamar aku dengan bernyanyi lagu romantis di depan jendela kamarku, kayak di dongeng-dongeng itu. " kata Shela.
"Coba kalau kamu kayak gitu, tapi nyanyi lagu ulang tahun. Wah romantisnya. " kata Shela sambil tersenyum.
"Kayak orang gila aja. " jawab ane cuek.
"Tuh kan kamu ini bener-bener nggak ada romantis-romantisnya deh. " kata Shela sewot. "Yee biar aku nggak romantis tapi kan aku udah bisa mendapatkan hati sang tuan putri. " kata ane sambil menyandarkan kepalaku ke pundak Shela.
Tiba-tiba ... ceprett!! Ternyata Putri memotret kami berdua pake smartphone-nya. Dia kemudian tersenyum pada kami sembari mengacungkan jempol dan kemudian dia melanjutkan memotret teman-teman yang lain. Kayaknya sih buat diposting di Facebook atau Instagram, karena ane lihat juga ada fotografer yang bawa kamera DSLR. Nggak sengaja ane melihat Wulan memanggil Putri yang lagi sibuk memotret kemudian keduanya terlihat bicara serius. Wulan sepertinya mengatakan sesuatu yang gawat karena Putri terlihat terkejut lalu keduanya berjalan keluar ruangan pesta. Selang beberapa menit Putri kembali tanpa Wulan. Lho Wulan kemana " tanya ane dalam hati.
Acara berikutnya merupakan puncak acara yaitu doa bersama yang kemudian dilanjutkan dengan tiup lilin dan pemotongan kue, yang diikuti semua temen-temen menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Suasana menjadi sangat meriah saat penyerahan potongan kue kepada orang tua disusul pacar Putri. Lho tapi kok Wulan belum balik juga ya " Padahal udah hampir setengah jam sejak dia keluar ruangan sama Putri. Bahkan saat acara pemotongan kue selesai, Wulan juga nggak muncul - muncul juga. Masa sih dia melewatkan momen penting di acara temen akrabnya, batin ane.
Acara selanjutnya yaitu makan-makan yang dihidangkan dengan model prasmanan yang berada di ruangan sebelah tempat acara digelar. Dan ternyata Wulan tetep nggak muncul. Karena penasaran, saat semua pada berdiri untuk mengambil makanan di meja prasmanan ane kemudian mendekati Putri yang lagi ngumpul bersama Citra dan beberapa temen cewek yang lain, tentu sebelumnya ane menyuruh Shela mengambil makanan dulu.
"Put, Wulan kemana kok nggak kelihatan " " tanya ane.
"Tadi dia pamit pulang Vin. Katanya sih nggak enak badan. " jawab Putri. "Pulang " Trus dia naik apa" " tanya ane lagi.
"Dia awalnya pengen naik taksi, tapi terus aku suruh sopirku buat nganterin dia pulang. " jawab Putri.
"Aku juga bingung. Perasaan sebelum acara dia kelihatan ceria, tapi tiba -tiba kok jadi murung. Kayak mau nangis gitu. " kata Putri lagi.
"Mungkin dia cemburu liat kamu bawa cewek Vin. Kan selama ini dia deket sama kamu. " kata Citra menimpali.
"Ya nggak mungkinlah, Wulan kan udah punya cowok. " jawab Putri.
"Bener juga sih. Apa jangan-jangan Wulan ada masalah sama cowoknya ya " Buktinya cowoknya nggak bisa nganterin kan. " kata Citra.
"Ya udahlah. Thanks ya. " kata ane lalu meninggalkan Putri dan kawan-kawan kemudian kembali ke tempat ane duduk.
"Lho kamu nggak makan Vin. " " tanya Shela sambil membawa semangkuk sup tom yam. "Waaahh tom yam. Suapin dong. " pinta ane.
"Sekali aja yah. " kata Shela sambil menyendok tom yam-nya ke mulut ane dan... aaeemm... mulut ane menyambutnya.
"Apaan kok cuma kuah doang " " protes ane. "Idih kalau mau ya ambil sendirilah. " jawab Shela cuek.
Dasar pelit. Coba kalo Wulan pasti bakalan nyuapin ane dengan sepenuh hati, gerutu ane dalam hati. Tapi ane emang lagi gak selera makan dan bener-bener kepikiran Wulan, pasti sekarang dia merasa sedih sekali bahkan mungkin lagi menangis seperti kemaren. Dan kali ini bukan Yovie penyebabnya, tapi ane. Apa yang harus ane lakukan " Apa ntar sehabis nganter Shela pulang ane samperin ke rumahnya " Tapi ane nggak yakin Wulan mau menemui ane lagi.
Part 27 Ane diem-diem memandang Shela yang lagi asyik menyantap tom yam. Udahlah, lebih baik ane setidaknya untuk malam ini berhenti memikirkan Wulan. Memang ane udah membuat kesalahan besar terhadap Wulan dan ane punya tanggung jawab untuk menyelesaikannya, tapi sekarang ada Shela di samping ane, lebih baik ane fokus pada Shela dan ane nggak mau membuatnya kecewa.
Kamu beneran nggak makan Vin " tanya Shela. Aku nggak begitu suka seafood. jawab ane. Tapi kalau kamu suapin aku mau. kata ane bercanda. Kamu ini manja banget sih.
Lho emang nggak boleh bermanja-manja sama pacar sendiri " kata ane. Ya udah nih aku suapin. kata Shela sambil menyendok tom yam dan menyuapkannya ke mulut ane dan mulut ane langsung menyambarnya.
Kalau nggak makan ntar kamu sakit lho. kata Shela. Gimana " tanya ane sambil mengunyah.
Kalo kamu nggak makan ntar kamu malah sakit gimana " kata Shela lagi. Tumben kamu perhatian sama aku. kata ane sambil nyengir. Emang nggak boleh perhatian sama pacar sendiri " jawab Shela ketus. Hehe iya deh. kata ane sambil bangkit berdiri.
Hadeehh.. udah ane duga ternyata hidangan di meja prasmanan isinya seafood semua, kayak udang asam manis, gulai kepala ikan, cumi goreng tepung, tom yam yang diambil Shela tadi dan lainnya yang ane nggak kenal. Iya ya ini kan resto seafood, jelas hidangannya binatang laut semua. Karena ane nggak begitu doyan, ane cuma ngambil nasi sama beberapa potong cumi goreng tepung dan ..asyik& ternyata ada sup buah di meja sebelah.
Apa itu Vin " tanya Shela melihat ane datang membawa semangkuk sup buah. Wah sup buah, aku mau dong. kata Shela dengan antusias.
Nih gantian aku suapin. kata ane menyendokkan sup buah ke mulut Shela. Kok cuma air doang " kata Shela sewot.
Kalau mau ya ambil sendiri lah. kata ane bercanda.
Ooh sekarang kamu gitu ya sama aku. kata Shela dengan ketus. Aduh, alamat ngambek lagi nih cewek, batin ane.
Shel.. aku cuma bercanda kok. kata ane ketawa. Bodo. jawab Shela makin ketus lalu membuang muka. Shela& panggil ane sambil mendekatkan diri ke Shela.
Apaan sih nggak usah deket-deket !! seru Shela sambil mendorong badan ane. Tapi ane yakin dia nggak sungguh-sungguh soalnya kalau dia dorong sungguhan ane pasti udah terjengkang. Iya iya aku ambilin. " kata ane sambil ketawa.
"Ya udah cepetan !! " kata Shela masih sewot.
Ane lalu segera menuju meja tempat sup buah tadi dan ngambil semangkok buat Shela. "Silahkan tuan putri. " kata ane sembari menyodorkan semangkuk sup buah ke Shela. "Makasih. " jawab Shela sambil tersenyum riang.
Ane cuma menahan geli melihat tingkah Shela yang bener-bener kekanak-kanakan. Tapi entah kenapa ane justru selama ini merasa enjoy dengan sikap Shela yang seperti itu. Mungkin memang ane cocoknya sama cewek yang blak-blakan dan nggak baperan seperti Wulan. Halah malah inget Wulan.
Setelah acara makan malam, sekitar jam setengah sepuluh pesta pun ditutup tapi nggak lupa ada sesi foto-foto bareng. Yoi, nggak lengkap dong pesta kok nggak pake foto-foto. Setelah itu kami semua menyalami sekaligus pamitan pada Putri, yang tampak senang sekali acara ulang tahunnya berjalan lancar dan meriah, sehingga semua yang hadir bisa ikut bergembira. Semua yang hadir termasuk Shela sangat menikmati pesta itu... kecuali Wulan... dan semua itu gara -gara ane.... ah Wulan lagi...
Dan tentu saja ane nggak lupa mengantar tuan putri Shela kembali ke kos-kosannya. Sampai di kosan Shela udah hampir jam setengah sebelas malam sehingga tempat tersebut lumayan sepi, hanya ada satu dua sepeda motor yang lewat. Ane pun mengantar Shela sampai ke depan teras kosannya.
"Vin, makasih ya udah ngajak aku ke acara temen-temenmu. " kata Shela. "Ya, aku juga senang kok kamu mau nemenin aku. " jawab ane. "Kamu besok ada kuliah " " tanya ane.
"Ada sih, cuma ntar aku kabarin yah kalau kamu mau jemput. " jawab Shela. "Eh iya ding, besok aku ada kelas karate jam empat, tapi kamu nggak bisa nganter aku yah " Kan kamu harus nganter Dina. " kata Shela lagi.
"Tergantung sih kalau bapakku hari ini udah pulang dari luar kota, aku bisa nganter kamu. " jawab ane.
"Oke deh, ntar kabar-kabaran aja yah. " jawab Shela sambil menguap. "Shel.. kan udah sepi nih. " kata ane rada berbisik.
"Emang kenapa " " tanya Shela.
"Kiss dong. " pinta ane sambil mendekatkan wajah ane ke Shela.
"Udah kuduga. Kamu emang pantang menyerah ya" " kata Shela sambil tersenyum kecut.
"Itu termasuk determinasi aku Shel. " kata ane sambil memegang pipi Shela, dan sepertinya Shela pun udah pasrah.
Tiba-tiba ..... gubrakkk!!! Shela mendorong ane sampai ane jatuh terduduk menimpa kursi teras.
"Kenapa sih " Kalau nggak mau nggak usah pake dorong-dorong segala dong !! " protes ane dengan nada sewot.
"Hiiiih, ada temenku datang!! " kata Shela sambil menunjuk ke arah pintu masuk.
Dan beneran dari dalam muncul cewek temen kos-nya Shela dan terheran-heran melihat ane yang terjatuh di lantai.
"Lho kalian habis berantem ya " Tadi aku denger ada suara kursi jatuh. " kata temennya Shela itu. "Ah nggak mbak, tadi saya yang kepleset. " jawab ane sambil bangkit berdiri. "Kamu mau kemana malam-malam begini " " tanya Shela kepada temennya. "Cari makan. Sejak tadi nunggu abang nasi goreng eh malah nggak lewat. " kata cewek itu sambil berjalan keluar halaman kosan.
"Sorry yah udah dorong kamu. Gimana sakit nggak " " tanya Shela dengan nada menyesal. "Sakit tahu. " jawab ane padahal sih enggak.
"Iya sorry banget soalnya tadi temenku..."
"Kalo gitu kiss-nya diulangi lagi biar sakitnya ilang. " kata ane sambil memegang pundak Shela. "Enggak ah, ntar temenku balik lagi gimana. " jawab Shela berusaha melepaskan tangan ane dari pundaknya.
"Makanya kita lakukan cepet. " kata ane sambil mendekatkan wajah ane ke Shela. "Vino !! Aku tonjok beneran nih. " kata Shela setengah membentak sambil mendekatkan kepalan tangannya ke dagu ane.
"Pelit banget sih cuma minta kiss aja susahnya minta ampun. " kata ane bersungut-sungut. Shela cuma ketawa-ketiwi melihat ane yang uring-uringan.
"Ya udah aku pamit dulu ya Shel. "
"Hati-hati ya Vin. Besok aku kabari. " kata Shela tersenyum.
"Oke beneran ya. Dadaah. " kata ane berjalan keluar halaman sambil melambaikan tangan ke arah Shela.
Part 28 Paginya ane terbangun jam& . ASTAGAA UDAH JAM TUJUH ?"!! Ya ampun padahal kuliah dimulai jam& ah bego hari ini kan hari Sabtu, kuliah dimulai jam 8 keles. Setelah selesai mandi ane kemudian menuju ruang tamu. Ane lihat Dina lagi tiduran di sofa sambil lihat Upin Ipin di TV ditemani ibu di sebelahnya.
Lho bu, Dina nggak sekolah " tanya ane.
Dina tiba-tiba demam Vin. Jadi mending nggak usah sekolah dulu. jawab ibu. Coba aku lihat. kata ane sambil meraba leher Dina. Ah iya nih anak panas banget. Kak tolong bilangin ke Kak Shela ya, hari ini Dina nggak masuk les. kata Dina. Iya, nanti kakak mintakan ijin. janji ane.
Setelah sarapan ane kemudian berangkat ke kampus. Hari ini cuma ada satu mata kuliah sehingga ane nanti pulang kuliah jam 10-an. Jam 7.55 ane sampai di kampus dan ane langsung menuju ruang kuliah. Dan seperti yang udah ane duga, Wulan nggak kelihatan. Berarti memang dia nggak masuk, soalnya Wulan selama ini nggak pernah terlambat bahkan dia selalu datang 10 menit sebelum kuliah dimulai.
Kuliah udah berjalan 15 menit, dan Wulan beneran nggak masuk hari ini. Pasti dia dirumah sedang bersedih seperti kemaren lusa, dan kali ini ane jadi biang keladinya. Kling..kling... tiba -tiba ada pesan BBM masuk., dari Shela rupanya.
Shela: gimana vin Shela: jadinya yg antar dina kamu" Ane: dina sakit
Ane: gak masuk les Ane: aku antar gimana Shela: dina sakit apa vin Shela: aku selesai kuliah jam 1 Shela: kamu jemput ya
Shela: kita kerumahmu Shela: aku pengen jenguk dina Shela: habis itu baru ke sasana Ane: oke
Shela: sippp (emot jantung hati 3x)
Kuliah berakhir jam 10 kurang 5, masih ada cukup waktu lama sebelum jemput Shela jam 1, apa ane ke rumah Wulan dulu ya. Bagaimanapun ane sudah menimbulkan masalah dan ane punya tanggung jawab buat menyelesaikannya. Tapi bagaimana jika Wulan nggak mau menemui ane, ane sempet bimbang juga. Tapi biarlah itu sudah resiko, lagipula Wulan itu tipe cewek yang selalu mau mendengarkan penjelasan.
Saat ane berada di parkiran motor tiba-tiba HP ane berbunyi. Lho .. 087832... nomor XL " Siapa ya " Apa Irfan " Tapi dia barusan ketemu ane di lobby masa tiba-tiba nelpon " Atau jangan-jangan malah Wulan "
"Halo. " "Vin kamu di mana " " tanya suara yang kelihatannya ane kenal, tapi bukan Irfan. "Siapa ini " " tanya ane penasaran.


Body Mengalahkan Wajah Karya Kaskuser di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aku Yovie. " "Lho rupanya kamu Yov. " jawab ane. Ane kaget juga tiba-tiba Yovie telpon. "Kamu dimana Vin " Aku mau bicara. Soal Wulan. " kata Yovie. "Aku masih di kampus. Emang kamu dimana " " tanya ane.
"Aku di halaman samping deket parkiran motor. Aku bisa liat kamu. " kata Yovie.
Ane lalu celingukan sekeliling mencari Yovie, ah itu dia. lagi berdiri di bawah pohon besar di halaman samping kampus sambil melambaikan tangan. Ane kemudian menghampirinya.
"Ada apa nih " Tumben kamu kesini. " kata ane berbasa-basi. Yovie nggak menjawab sapaan ane, tetapi cuma menatap ane dengan tatapan tajam.
"Aku serahkan Wulan ke kamu, tapi kamu malah bawa cewek di depan matanya. " kata Yovie dengan ketus.
"Terus terang aku kecewa banget sama kamu Vin. " kata Yovie lagi. "Apa maksud kamu " " tanya ane penasaran.
"Kamu nggak usah pura-pura bego. Aku lihat di FB-nya Putri tadi pagi. Kamu nggak sadar apa kalau kamu sudah menyakiti Wulan "! " kata Yovie setengah membentak.
"Aku menyakiti Wulan "! " ane nggak terima dituduh seperti itu.
"Lebih baik kamu ngaca Yov siapa yang sebenarnya menyakiti Wulan !! " ane jadi emosi juga. "Harusnya kamu malu menuduh aku seperti itu. Kamu yang notabene pacarnya malah selingkuh dengan cewek lain !! " timpal ane.
"Wulan cerita apa aja sama kamu " " tanya Yovie.
"Dia cerita semuanya, soal kamu yang punya cewek lain. Bahkan cewekmu itu sampai telpon Wulan malam-malam dan menuduhnya tukang rebut pacar orang. "
"Itu adik sepupuku Vin. " jawab Yovie.
"Apa " Maksudmu " "
"Cewek itu adik sepupuku yang aku minta tolong untuk menelpon Wulan dan pura-pura jadi cewek selingkuhanku. Aku nggak ada cewek lain Vin. " terang Yovie.
"Kenapa kamu ngelakuin hal itu Yov "! " tanya ane. Terus terang ane kaget mendengar pengakuan Yovie.
"Simpel saja, agar aku punya alasan untuk putus dengan Wulan. " kata Yovie. "Selama ini aku pura-pura kalau aku punya cewek lain di hadapan Wulan, tapi dasar dianya aja yang keras kepala tetap memilih bertahan. " kata Yovie lagi
"Kamu bener-bener keterlaluan. Padahal Wulan itu sayang sama kamu. " kata ane. "Kamu salah Vin. Sejak dulu Wulan itu suka sama kamu. Mungkin sejak kalian pertama kali bertemu. " kata Yovie.
"Penjelasanmu ngawur. Kamis kemaren saat aku kerumahnya dia sempet menangis, itu tandanya dia sayang sama kamu kan. " kata ane.
"Sekarang gini aja. Setelah putus dari aku apa Wulan terlihat sedih " " tanya Yovie dan ane nggak sanggup menjawabnya.
"Nggak kan " Selama ini aku nggak buta Vin. " tanya Yovie.
"Seharusnya kamu nggak melakukan itu. Itu sama saja kamu sengaja menyakiti Wulan. " kata ane. "Aku nggak ada jalan lain Vin, dan kamu jangan salah, aku masih sayang sama Wulan. Tapi aku juga nggak mau berpacaran dengan cewek yang hatinya buat orang lain. "
"Tapi.... " ane nggak bisa berkata apa-apa sebab perkataan Yovie ada benarnya juga. "Oh ya aku nanya, kamu kapan jadian sama pacarmu itu " " tanya Yovie. "Di hari yang sama saat kalian putus. " jawab ane.
"Pantas saja. Kamu nggak salah sih, cuma berada di waktu yang nggak tepat saja. Mungkin jika kami putus beberapa hari sebelumnya, ceritanya bakal lain. " kata Yovie sambil tertawa. "Tapi yang jelas Wulan itu sejak dulu suka sama kamu, dan itu fakta, terserah kamu percaya apa tidak. Tapi aku yakin kamu pasti sudah tahu dari dulu kan " " kata Yovie lagi dan kali ini ane benarbenar kena skakmat.
"Terus menurutmu aku harus bagaimana sekarang " " tanya ane. Ane nggak mungkin meninggalkan Shela, kita udah jadian dan ane terlanjur sayang sama dia.
"Ya itu terserah kamu aja. Menurutku lebih baik kamu sekarang temui Wulan di rumahnya. Ta di aku sempet telpon ke sana, kata ibunya, Wulan sejak kemaren mengurung diri di kamar. " kata Yovie. "Dia sekarang butuh kehadiranmu. Kamu yang dia butuhkan Vin, bukan aku. " kata Yovie sambil menunjuk ke ane.
"Sudah ya, aku pergi dulu. Sorry jika tadi aku agak kasar. " kata Yovie sambil menepuk pundak ane lalu pergi menuju parkiran motor.
Waduuuhhh kenapa jadi semakin rumit begini sih, kata ane dalam hati.
Part 29 Jam setengah sebelas lebih akhirnya ane tiba di rumah Wulan. Hati ane bener-bener dag dig dug, dan kaki serasa berat mau melangkah, nggak seperti kemaren, yah karena kondisinya sudah berbeda dengan kemaren. Meskipun dengan berat hati, ane tetep mengetuk pintu rumah Wulan dan ibunya sendiri yang membukakan pintu.
"Permisi bu, Wulan ada " " sapa ane.
"Eh mas Vino. Wulan ada mas. Tapi ya seperti itu mas. " kata ibunya Wulan terlihat sedih. "Wulan kenapa bu " " tanya ane. Padahal ane udah tahu jawabnya.
"Kemaren malam mas, pas Wulan pulang dari pesta temennya itu, dia nangis dan langsung masuk kamar. " kata ibunya Wulan.
"Dan sampai sekarang dia masih mengurung diri di kamar. Sejak pagi juga belum makan. Kenapa ya mas Wulan jadi sering seperti itu. " " tanya ibunya Wulan.
"Kalau begitu saya ijin ke kamarnya bu. Saya akan coba mengajaknya bicara. " ka ta ane. "Silahkan mas. Tolong sekalian bujuk Wulan untuk makan. Barusan sudah saya siapin makanan di kamarnya tapi nggak disentuhnya. " pinta ibunya Wulan.
"Saya akan coba bu. " kata ane sambil menaiki tangga ke lantai 2.
"Wulan. " panggil ane sambil mengetuk pintu kamarnya Wulan. "Wulan. " ane panggil lagi karena nggak ada jawaban.
"Iya. " jawab Wulan dan kemudian membukakan pintu. Matanya terlihat agak sembab, sepertinya dia habis menangis semalaman.
"Hai. " sapa ane.
Wulan nggak menjawab sapaan ane dan cuma sedikit tersenyum dan kelihatan sekali kalau senyumnya dipaksakan. Padahal selama ini dia selalu membalas sapaan ane dan tersenyum manis saat membukakan pintu kamarnya. Wulan kemudian duduk di springbednya dan ane duduk di lantai. Jelas banget kalau Wulan berusaha menjauh dari ane.
"Kamu nggak masuk kuliah lagi jadi aku kesini jenguk kamu. " kata ane.
"Lho kamu belum makan " " kata ane sambil menunjuk sepiring nasi dan semangkuk sayur yang masih utuh di meja.
"Aku nggak lapar. " kata Wulan pelan sambil menatap jendela.
"Tapi kata ibumu sejak pagi kamu belum makan Lan. " kata ane. Wulan nggak menjawab dan tetap menatap jendela.
"Nanti kamu bisa sakit. " kata ane sambil duduk di pinggir springbed Wulan. "Biar aja. " jawab Wulan singkat.
Ane geser duduk ane mendekati Wulan, tapi Wulan malah beringsut menjauh dari ane. Kayaknya Wulan bener-bener marah sama ane.
"Kamu marah sama aku Lan " " tanya ane. Wulan lagi-lagi nggak menjawab. "Aku minta maaf atas kejadian kemaren malam. " kata ane.
Seharusnya aku jujur dari awal kalau aku sudah jadian sama Shela. Tapi aku takut bikin kamu sedih lagi. kata ane lagi.
Tapi hasilnya sama aja kan " tanya Wulan. Aku tahu. Maafkan aku Lan& kata ane pelan. Kamu nggak salah Vin.
Aku yang salah. Aku yang egois dan terlalu banyak berharap ke kamu, tapi aku toh bukan siapasiapanya kamu. kata Wulan lagi.
Aku cuma sahabatmu Vin. Selamanya hanya akan jadi sahabatmu. lanjut Wulan. Nggak seharusnya aku bersikap seperti ini, sebagai sahabat harusnya aku ikut senang kamu bisa mendapatkan cewek idamanmu. Dia itu cantik dan pintar karate, sesuai dengan kriteria kamu kan " Tapi aku malah cemburu saat melihat kalian duduk berdua semalam. kata Wulan mulai terisak. Aku sakit hati. Sakit banget Vin, bahkan lebih sakit dibanding saat aku tahu Yovie punya cewek lain.
"Konyol banget kan " Kita nggak pacaran tapi aku cemburu sama kamu. " kata Wulan lagi dengan nada terbata-bata.
Ane cuma bisa terdiam mendengar semua kata-kata Wulan barusan. Dan ternyata benar kata-kata Yovie dan feeling ane selama ini, Wulan memang suka sama ane. Tapi semua sudah terlambat, sudah ada Shela di sisi ane, dan seperti yang udah ane bilang, ane udah terlanjur sayang sama Shela.
"Maafkan aku Vin... " kata Wulan menangis tersedu-sedu.
"Maafkan aku yang nggak tahu diri ini. " kata Wulan lagi dengan sesenggukan.
Ane kemudian duduk di depannya Wulan yang masih menangis sambil menundukkan kepala.
"Kamu nggak salah Lan, mungkin semua terjadi di waktu yang nggak tepat sehingga terjadi seperti ini. Tapi memang harusnya aku lebih terbuka soal Shela kepada dirimu. " kata ane sambil memegang pipi Wulan yang berlinang air mata.
"Udahlah nggak papa, aku nggak papa kok. " kata Wulan memegang tangan ane dan berusaha tersenyum ditengah tangisnya. Untunglah tangisnya mulai reda.
"Kalau gitu sekarang kamu makan ya " " bujuk ane, dan Wulan mengangguk pelan.
"Tapi hapus dulu air matamu. " kata ane sambil memberi Wulan secarik tissu. "Ntar sayurnya malah jadi asin lagi. " kata ane bercanda dan Wulan kembali tersenyum sambil sesenggukan.
"Aku suapin ya " " tanya ane sambil mengambil nasi di meja. "Biar aku sendiri aja. " jawab Wulan.
"Nggak. Kamu udah sering suapin aku, sekarang gantian dong. Lagipula aku harus pastiin kalau kamu makan. " kata ane.
"Terserah kamu aja deh. " jawab Wulan tersenyum simpul. Kayaknya Wulan udah nggak nangis lagi.
Ane lalu menyuapi Wulan yang terlihat malu-malu menerima suapan dari ane. Beberapa kali dia minta untuk makan sendiri tapi ane tolak terus. Nggak terasa nasi di piring akhirnya habis.
"Tuh kan tadi siapa yang bilang nggak lapar hayoo " " kata ane meledek. Wulan nggak menjawab cuma tersenyum malu.
"Kita ke atas yuk. Kayaknya kamu perlu udara segar. " ajak ane. "Boleh. " jawab Wulan.
Tempat yang ane maksud merupakan rooftop rumahnya Wulan, yang biasanya dipakai buat jemur pakaian. Tempatnya agak luas dan lumayan bersih dan dari sini kami bisa melihat ke jalan raya dan rumah-rumah lainnya. Kami beberapa kali mengobrol di tempat ini. Dan setahu ane cuma ane satusatunya orang luar yang pernah diajak Wulan naik sampai rooftop.
"Bagaimana " Senang kan bisa melihat lagi dunia luar " " tanya ane bercanda. "Iya rasanya lega sekali. " kata Wulan sambil memegangi rambutnya yang berkibar ditiup angin. "Makasih ya Vin, hari ini udah datang. " kata Wulan sembari menyandarkan kepalanya ke lengan ane.
"Lan , jangan gitu dong, ntar dilihat orang gimana. " protes ane padahal ane sih seneng2 aja. "Biar aja, paling yang rugi kan kamu. Kalo aku mah bebas. " kata Wulan cuek. "Sekarang posisinya kebalik yah. Sekarang giliran aku yang punyanya orang. " kata ane sambil nyengir.
"Iya ya, aku kok baru nyadar sekarang. Sayang yah, coba kita sama-sama single. " kata Wulan. "Kalo dipikir-pikir sayang memang. " kata ane sambil merangkul pundak Wulan. "Kamu sekarang udah berani ya pakai ngerangkul segala. " kata Wulan. "Lha kamu juga sih ngelendotin duluan. Ya udah kepalang basah. " jawab ane ketawa.
Ane masih merangkul pundak Wulan, sedangkan Wulan semakin bersandar di badan ane. Kami berdua lalu asyik mengamati kendaraan yang lalu lalang sambil sesekali memandang langit yang mendung.
Brrrrt...brrrttt... tiba-tiba HP ane bergetar, ada panggilan masuk, rupanya dari Shela. Tumben dia ngebel padahal kami kan lain operator. Matik aku!! Ane lihat ada notif BBM. Pasti BBM dari Shela dan karena HP sejak tadi ane silent jadi ane nggak tahu kalau dia ngirim BBM. Aduh alamat dia ngamuk nih.
"Siapa Vin " Shela " " tanya Wulan sambil melihat ke layar HP ane. "Iya, sebentar. Kamu jangan bersuara ya. " kata ane.
"Mbak Shela, nih Vino lagi berduaan sama aku lho !! " tiba-tiba Wulan berteriak di depan layar HP ane. Untung ane belum pencet icon answer.
"Kamu apa-apaan sih "! " kata ane agak sewot sambil menjauhkan HP ane dari Wulan. Sedangkan Wulan cuma ketawa geli melihat ane uring-uringan.
"Halo Shel.. " jawab ane, tapi nggak lupa ngasih kode ke Wulan dengan menempelkan jari telunjuk ke mulut.
"Iiiih di BBM gak bales-bales, ditelpon jawabnya lama, maunya apa sih ?"!! " kata Shela kelihatan sewot banget.
"Aduh sorry.. jemput sekarang ya. " " tanya ane. "Iya buruaaann !!! " bentak Shela, lalu menutup telepon.
"Suruh jemput yah " " tanya Wulan.
"Iya ternyata dia BBM aku setengah jam tadi, kuliahnya kosong jadi dia pulang awal. Harusnya sih jemputnya jam satu. " kata ane sambil melihat pesan BBM Shela.
"Sorry ya Lan, aku pamit dulu. " kata ane.
"Kalau aku bilang nggak boleh gimana " " tanya Wulan. "Maksud kamu " " tanya ane.
"Ya aku minta kamu nemenin aku disini, kamu pilih mana " Aku atau Shela " " tanya Wulan dan kali ini sambil memeluk lengan ane.
"Aduh Lan jangan gitu dong, aku lagi buru-buru nih. " duh Wulan apa-apaan sih, tanya ane dalam hati.
"Yee aku bercanda tahu. Emang aku demen ngerebut cowok orang. " kata Wulan ketawa sambil melepaskan lengan ane.
"Udah sana, ntar dimarahin sang nyonya lagi. " canda Wulan. "Anter aku kebawah ya. Yuk buruan. " pinta ane.
"Iya iya. " jawab Wulan, dan kami berdua turun menuruni tangga menuju lantai satu.
Part 30 Pacar kamu itu galak ya Vin " tanya Wulan saat tiba di teras bawah. Kok kamu tahu sih " tanya ane.
Aku mengamati tingkah kalian berdua semalam. jawab Wulan tersenyum. Begitulah. Shela itu jutek dan sering marah kalau diajak bercanda. Kadang juga tingkahnya masih kayak bocah.
Masih semester satu kan " Wajarlah, namanya juga baru lulus SMU. jawab Wulan. "Iya sih, kayaknya itu tugas berat bagi aku. " jawab ane sambil memakai jaket. Tapi inget, kamu harus waspada lho, ada orang ketiga dalam hubungan kalian. kata Wulan lagi. Orang ketiga maksudmu " tanya ane penasaran.
Aku. jawab Wulan tersenyum penuh arti.
Aku bisa kok bikin kalian bubar dengan mudah. Shela itu gampang emosi kan, dan aku sudah hapal bener sifat kamu. kata Wulan.
Waduh jangan bercanda kayak gini deh. kata ane ketawa.
Serius. Emang kamu bisa nolak aku " tanya Wulan sambil mendekatkan wajahnya ke ane dengan senyum menggoda. Ya elah ini Wulan apa-apaan sih "
Tapi tadi kamu bilang nggak mau merebut pacar orang. kata ane. "Aku bisa aja berubah pikiran kan. " jawab Wulan.
"Udah ah bercandanya. Aku pamit dulu ya. " kata ane sambil berjalan menuju motor. "Iya. Hati-hati ya, sayang. " jawab Wulan sambil menempelkan tangannya ke mulut dan melempar flying kiss ke ane.
Waduh flying kiss ?" Bahkan Shela aja nggak pernah ngelakuinnya. Karena ane lagi b uru-buru ane nggak memperdulikan sikap Wulan barusan. Ane kemudian menjalankan motor setelah sebelumnya melambaikan tangan pada Wulan.
Sepanjang jalan ane kepikiran sama sikap Wulan tadi. Kok bisa ya dia jadi rada centil gitu " Beda banget dengan sosok Wulan yang selama ini ane kenal. Oh ya tunggu dulu, ane pertama kali kenal Wulan posisinya udah jadi pacar Yovie, dan sekarang dia kan udah jadi jomblo sehingga dia bisa bebas mengeluarkan sisi nakalnya buat mengincar cowok yang dia suka. Ah nggak, Wulan ngg ak mungkin seperti itu. Paling dia cuma bercanda.
Setengah jam kemudian ane akhirnya tiba di kampusnya Shela. Mana tuh tuan putri " Ah itu dia, Shela duduk menunggu ane di bangku yang ada di bawah pohon halaman depan kampusnya, tempat yang sama saat tempo hari ane menjemputnya.
"Halo sayang. " sapa ane.
"Nggak usah sayang-sayang. " kata Shela ketus sambil membuang muka.
"Aduh iya sorry tadi HP nggak sengaja lupa ke-silent jadi nggak denger kalau ada BBM dari kamu. " kata ane sambil duduk di sebelah Shela.
"Maafkan aku ya. " kata ane dengan nada memelas. Shela nggak menjawab, kayaknya sih dia benerbener marah.
"Makan siang dulu yuk. " ajak ane. Lagi-lagi Shela cuma diem aja.
"Ayolah, aku tahu kamu pasti laper. Terserah kamu pengen kemana. " ane nggak nyera h membujuk sang tuan putri.
"KFC ya " " pinta Shela.
"Yaah elah makanan gituan lagi. " kata ane menggerutu. "Katanya terserah, gimana sih "!! " kata Shela setengah membentak. "Eh iya iya... KFC juga enak kok. " jawab ane.
"Naaahh gitu dong. " kata Shela tersenyum riang. Eee buset, barusan marah sekarang tiba-tiba jadi riang. Ini cewek jangan-jangan bipolar kali ya, batin ane.
Ternyata emang ada gerai KFC di dekat kampusnya Shela. Ya nggak dekat sih mungkin jaraknya sekitar setengah kilo, letaknya di dekat sebuah kompleks ruko. Sepertinya Shela emang demen fried chicken seperti ini, sehingga dia antusias banget pas berada di depan meja pemesanan. Dia langsung menunjuk sebuah paket yg berisi paha, nasi dan Pepsi dan nggak lupa es krim Sundae dan kentang goreng. Sedangkan ane cuma mesen Cream Soup dan sebotol Tropicana Twister.
"Dina sakit apa Vin " " tanya Shela pas kami berdua udah berada di meja makan. "Demam, tadi pagi juga nggak sekolah. " jawab ane.
"Tadi pagi saat aku mau kuliah, dia langsung minta tolong untuk mintakan ijin ke kamu. " kata ane lagi.
"Kok bisa ya Dina langsung kepikiran gitu seolah-olah tahu kalau kita deket. " kata Shela sambil mengunyah kentang goreng.
"Memang dia tahu kok. " jawab ane sambil menyuap sup. "Kok bisa sih " " tanya Shela.
"Dina lihat kita pas berantem waktu itu Shel. Jadi dia pikir kita pacaran. " kata ane tertawa. "Benarkah " " tanya Shela sambil tersenyum.
"Anak itu emang ember. Dia juga bilang ke ibuku kalau kita pacaran. Makanya pas aku pulang dari kosmu, langsung deh ditanyai sama ibuku. " kata ane.
"Jadi ibumu udah tahu dong kalau kita pacaran " " tanya Shela. "Iya, beliau juga pengen ketemu kamu. " jawab ane.
"Wah kok aku jadi malah deg-degan yah. Ibumu galak nggak sih " " tanya Shela. "Ibuku sih ramah, tapi kadang galak juga, cuma lebih galak calon menantunya. " kata ane bercanda. "Bisa aja kamu. " kata Shela sambil tersenyum malu. Lho tumben nih cewek nggak marah aku ledek. "Oh ya, ntar Dina enaknya dibawain apa ya " " tanya Shela.
"Apa ya " SiverQueen mungkin. Soalnya kalau dia ikut belanja ibu ke supermarket dia selalu minta dibeliin itu. "
"Ya udah, kalo gitu ntar kita mampir ke Indomaret yah beli Silverqueen. " pinta Shela. "Baik Kak Shela. " kata ane menirukan Dina. Lagi-lagi Shela cuma tersenyum simpul melihat gaya ane.
Setelah dari gerai KFC kami langsung menuju ke rumah tapi nggak lupa mampir Alfamart membeli SilverQueen dua batang buat Dina. Jam setengah dua kurang akhirnya kami sampai di rumah ane. Setelah motor ane parkir di halaman, Shela langsung ane ajak masuk. Ibu yang berada di ruang tamu nampak kaget melihat kedatangan Shela.
"Bu kenalin ini Shela, guru karatenya Dina. " kata ane.
"...sekaligus pacar aku, bu. " sambung ane setelah Shela menginjak kaki ane. "Saya Shela, bu. " kata Shela dengan ramah sambil menyalami ibu ane. "Oh ternyata ini ya mbak Shela. Wah Vin ternyata kamu pintar cari pacar ya. " kata ibu ane tersenyum senang.
"Mari silahkan masuk mbak. " kata Ibu ane mempersilahkan. "Dina di kamar bu " " tanya ane.
"Iya, tapi kayaknya sih belum tidur. " kata ibu.
"Kak Shela " " Dina tiba-tiba keluar dari kamar, kayaknya dia denger kalau Shela datang. "Halo Dina. " sapa Shela dengan ramah, dan Dina spontan memeluk Shela. "Kamu kok nggak tidur, Din " " tanya Shela sambil membelai rambut Dina. "Dina nggak bisa tidur kak, trus denger kalau Kak Shela datang. " jawab Dina. "Kamu masih sakit " " tanya Shela sambil meraba dahi Dina. "Wah iya, kamu masih panas. "
"Masih pusing dikit kak. " jawab Dina.
"Dina udah lumayan reda panasnya. Untung saja besok Minggu, jadi Dina bisa banyak istirahat. " kata ibu.
"Kalau gitu ntar les-nya libur dulu aja ya Din. " kata Shela. "Iya kak. " jawab Dina
"Oh ya, nih kakak bawain coklat buat kamu. " kata Shela sambil menunjukkan SilverQueen kepada Dina.
"Wah terima kasih kak. " Dina terlihat senang sekali.
Dina terlihat akrab sekali dengan Shela, dan sepertinya dia sangat gembira dengan kehadiran Shela. Mereka berdua duduk di sofa dan saling bercanda ria sambil memainkan boneka -boneka milik Dina. Shela terlihat beda sekali, dia menjadi lebih dewasa dan lebih mirip seorang kakak perempuan bagi Dina. Nggak terlihat sedikitpun sikap jutek, manja, dan kekanak-kanakan yang selama ini ditunjukkan ke ane.
Part 31 Setelah kira-kira setengah jam bermain bersama Shela, Dina menguap berkali-kali. Maklum aja, dia minum obat demam sesudah makan siang. Karena ibu lagi sibuk di dapur, Dina minta Shela untuk membacakan dongeng sebelum tidur. Sesuatu hal yang ane sendiri malas dan sekalipun belum pernah melakukannya. Shela pun menuruti permintaan Dina dan langsung menggandengnya ke kamar tidur sambil membawa buku dongeng karya Brothers Grimm milik Dina.
Ane lalu berbaring di sofa ruang tamu sambil menonton TV. Acara TV yang boring dan sejuknya AC ruang tamu langsung sukses mengirim ane ke dunia mimpi. Nggak berapa lama ane terbangun& waduh jam berapa ini ?"!!! Setelah melirik jam dinding, syukurlah masih jam tiga lebih seperempat. Shela mana nih " Apa masih di kamar Dina " Ane lalu masuk ke kamar Dina. Dina sudah tidur sambil memeluk boneka Doraemon kesayangannya dan Shela juga tertidur disamping spring-bed dengan posisi duduk bersandar pada tumpukan bantal, dengan buku dongeng ada di pangkuannya.
Ane memandangi sang tuan putri yang lagi tidur. Buseeeett... Shela cantik banget kalo pas lagi tid ur. Apalagi bibirnya itu lho, nggak terkatup sempurna, rada kebuka dikit. Yes ini kesempatan hehe& mumpung nggak ada orang, Dina udah tidur dan ibu sepertinya lagi cuci piring di dapur. Ane pun pelan-pelan mendekatkan wajah ane ke Shela, siap menempelkan bibir ane ke bibir Shela. Sedikit lagi& sedikit lagi& dukk !! tiba-tiba sesuatu yang keras seperti batu menempel di dagu ane dan ternyata itu kepalan tangan Shela yang horror itu.
Kamu mau apa Vin " tanya Shela dengan ketus sambil menatap ane. Waduh, rupanya dia udah bangun.
Aku cuma mau bangunin kamu kok. Udah hampir jam setengah empat hehe. kata ane sambil nyengir.
Bangunin apa cari-cari kesempatan " tanya Shela sinis.
Bangunin lah tapi dengan cara yang romantis. Katanya suruh romantis. jawab a ne sambil ketawa. Iya tapi liat-liat tempat dong. Kalo dilihat ibumu gimana " protes Shela.
Tenang, ibuku lagi di dapur. Udah, mumpung nggak ada yang lihat. kata ane sambil memegang pipi Shela.
Cium aja ini. kata Shela sambil menempelkan buku dongeng Dina ke wajah ane lalu ngeloyor keluar kamar. Ah elah gagal maning& Dengan gontai ane ikut keluar kamar Dina sambil membawa buku dongeng itu.
Wah iya udah hampir setengah empat. Kita berangkat sekarang ya " tanya Shela setelah dia melihat jam dinding.
Aku cuci muka dulu. Kamar mandinya di mana " " tanya Shela lagi. Di belakang, kirinya dapur. jawab ane sambil mematikan TV.
Tiba-tiba HP ane di meja ruang tamu berbunyi. Untung Shela udah pergi ke kamar mandi. Langsung ane ambil Hp ane dan ternyata memang dari Wulan !! Ngapain sih dia selalu telpon pas ane lagi sama Shela, gerutu ane dalam hati.
Halo Lan " jawab ane.
Kamu di mana " tanya Wulan. Di rumah. jawab ane.
Wah sipp kalo gitu. Vin aku&
Udah nanti aku telpon balik. Ada Shela disini soalnya. jawab ane buru-buru. Wih.. ciee ciee yang udah dikenalin ke orang tuanya. ledek Wulan. Iyaaa, sekarang tutup dulu ya, ntar aku telpon balik. kata ane nggak sabar. Beneran lho " kata Wulan.
Iya janji. jawab ane cepat lalu menutup telpon dan langsung memasukkan HP ke saku celana, dan nggak lupa, ane set vibrate only.
Dan bener juga selang beberapa detik Shela udah muncul. Kalo ketahuan kan bisa gawat soalnya dia itu kepo banget kalau ane menerima telpon di depannya. Dan ane juga berusaha sebisa mungkin jangan sampai HP ane dipegang Shela, soalnya ane denger dari temen-temen kalo para cewek itu suka diam-diam buka semua aplikasi chat dan gallery terutama folder kamera di HP milik cowoknya.
Memang nggak semua cewek seperti itu, tapi kalo melihat level kepo-nya Shela, kayaknya dia bakal melakukannya jika ada kesempatan. Padahal di HP ane banyak chat BBM & WA serta beberapa foto selfie ane sama Wulan, yang kalo ketahuan Shela dijamin bisa bikin Shela langsung kalap. Sebenarnya foto-foto itu mau ane backup ke komputer tapi lupa-lupa terus.
Setelah berpamitan pada ibu, kami lalu menuju sasana karate. Jam empat kurang seperempat kami sampai disana dan langsung menuju aula. Aulanya juga masih sepi, baru 1-2 anak yang datang dan seorang cleaning service lagi mengepel sudut-sudut aula.
Eh iya kamu lupa nggak bawa seragam ya " tanya ane. Ada kok satu di loker. Aku punya dua stel. jawab Shela. Ya udah kalo gitu. Ntar dijemput jam berapa " Jam delapan aja.
Lho kok sampai jam delapan ada apaan " tanya ane.
Habis ngajar les aku ada latihan bareng sama para senior. jawab Shela. Wah keren dong. Ada tanding sparring juga " tanya ane antusias.
Ada dong. Kamu datang agak awal aja kalau pengen liat aku tanding spa rring sama seniorku. kata Shela.
Boleh boleh, pasti kamu yang paling kuat sendiri kan " tanya ane. Ya nggak lah. Banyak kok seniorku yang jauh lebih hebat dibanding aku. Jadi ada yang lebih monster dibanding kamu " tanya ane. Kamu bilang apa barusan " tanya Shela ketus sambil mencubit lengan ane. Aduh aduh .. aku bercanda kok. kata ane sambil meringis soalnya Shela mencubitnya kenceng banget.
Awas ya ngatain aku lagi. kata Shela masih ketus.
Nggak kok, kamu cewek yang cantik mempesona bagai tuan putri, hehe. jawab ane sambil mengelus2 bekas cubitan Shela di lengan.
Aku tinggal pulang dulu yah. kata ane.
Jam delapan lho. Awas kalau telat. kata Shela sambil berjalan menuju aula.
Ane nggak menjawab cuma mengangguk sambil melambaikan tangan. Jam delapan yah " Masih ada 4 jam, mending pulang aja ah. Oh iya, ane ada janji menelpon balik Wulan. Ah elah Wulan mau apa lagi sih "
Sampai di rumah ane langsung menuju ke kamar dan menelpon balik Wulan. Moga -moga Wulan nggak minta yang aneh-aneh dan sadar kalo posisiku udah punya pacar.
***Tuuuuuutttt & tuuuuutttt **** Halo Vin. sapa Wulan.
Ada apa sih " tanya ane. Yee galak banget.
Ah sorry sorry, ada apa Lan " tanya ane sambil menurunkan nada bicara. Disitu ada Shela nggak " tanya Wulan.
Nggak lah. Dia lagi ngajar les sekarang. Aku tinggal pulang sebentar ntar aku jemput jam delapan. jawab ane.
Kamu gerak cepat yah " Baru beberapa hari jadian udah dikenalkan ke camer. kata Wulan ketawa.
Nggak sih, soalnya dia tadi cuma mau nengok adikku yang sakit. Ya sekalian aja aku kenalin ke ibuku. jawab ane.
"Oooh gitu " Trus akunya kapan " " tanya Wulan.
"Nah kan kamu mulai lagi. " protes ane. "Bercanda.. bercanda.. " kata Wulan tertawa.
"Trus ada apa kamu telpon, kok kayaknya penting banget " " tanya ane. "Besok Minggu kamu ada acara nggak sama nyonyamu " " "Nggak tahu sih, kayaknya sih enggak. " jawab ane.
"Anterin aku dong, besok aku ada acara undangan resepsi. " pinta Wulan. "Lho kok sama aku " " protes ane.
"Kalo nggak sama kamu trus sama siapa lagi Vin " " tanya Wulan. "Tunggu bentar... Itu yang nikah siapa " " tanya ane. "Temen SMU aku dulu. " jawab Wulan.
"Umur berapa tuh " Masak dia sekarang sudah nikah " " tanya ane penasaran. "MBA, Vin... MBA.. tau kan " Apa ya harus dijelasin. " jawab Wulan.
"Kamu bisa kan " Ayolah Vin, dia dulu temenku akrab, nggak enak kalau nggak datang. " pinta Wulan dengan memelas.
Kalo dipikir2 emang masuk akal kalau sekarang Wulan ngajak ane. Setahu ane Wulan tuh nggak mahir naik motor sehingga dulu kemana2 selalu diantar Yovie. Dan nggak pantes juga sih seorang cewek dateng sendiri ke pesta resepsi. Ntar di acara malah luntang-lantung kayak orang hilang sementara temen-temen lainnya bersama pasangan masing-masing. Dan mungkin juga Wulan gengsi sama temen-temennya kalau datang sendiri.
"Jam berapa acaranya " " tanya ane. "Jam 11 siang. Bisa kan, ayolah please.... "
"Ya udah aku anter deh. " jawab ane sambil menghela nafas. "Wah makasih Vin. " jawab Wulan senang.
"Tapi habis acara langsung pulang yah, jangan mampir-mampir. " kata ane. "Iya jangan kuatir. " kata Wulan.
"Trus ntar kamu jemput nyonyamu jam delapan kan " " tanya Wulan. "Iya trus " " tanya ane, dan perasaan ane mulai nggak enak.
"Kamu sekarang anter aku ke butik yah buat ambil pesenan baju batik buat besok. " pinta Wulan.
"Waduh! Sekarang Lan " " tanya ane.
"Kapan lagi Vin. Acaranya kan besok. Minggu juga butiknya tutup. " jawab Wulan. "Tapi aku jam delapan harus... "
"Sekarang masih jam setengah lima kurang kan. Butiknya juga deket rumahku kok. Tinggal ngambil terus pulang. " kata Wulan meyakinkan.
"Okelah. Aku kerumahmu sekarang. " kata ane. "Sippp!! Makasih banyak Vin. Aku tunggu ya. " jawab Wulan.
Tapi ane pikir nggak apalah sekarang anter Wulan daripada bengong dirumah. Itung-itung juga bikin seneng Wulan, sekalian menebus dosa ane sudah bikin dia sedih dan menangis kemaren.
Part 32 Jam lima lebih ane akhirnya sampai lagi di rumahnya Wulan. Lho tapi kok rumahnya sepi " Apa nggak ada orang tapi kok pintunya nggak dikunci " Ane ketuk-ketuk nggak ada yang bukain. Pada kemana nih "
Sayaaaang..!! tiba-tiba Wulan memeluk ane dari belakang yang kontan bikin ane kaget. Waduh Lan, jangan peluk-peluk gini dong. Ntar dilihat tetangga lho. kata ane sambil berusaha melepaskan pelukan Wulan.
Iya iya sorry. kata Wulan tertawa sambil melepaskan pelukannya. Kamu dari mana sih " Ibu kamu juga nggak ada. tanya ane.
Dari warung beli Rinso sama sabun mandi. jawab Wulan sambil menunjukkan tas kresek berisi belanjaannya.
Ibu lagi pergi arisan RT. Kamu tunggu bentar yah. kata Wulan lalu masuk ke rumah. Oke. jawab ane sambil duduk di kursi ruang tamu.
Eh iya, tadi aku bikin sop ayam kesukaan kamu lho. Mau aku ambilin " tanya Wulan. Waahhh& mau dong !! kata ane antusias.
Nggak beberapa lama, Wulan kembali dari dapur sambil membawa semangkuk sop ayam tersebut. Ane yang sebenarnya masih rada kenyang, langsung merasa lapar.
Mumpung masih hangat. kata Wulan sambil memberikan sup ayamnya ke ane. "Makasih. " jawab ane.
Ada yang kurang " tanya Wulan duduk di sebelah ane, melihat ane menyuap satu sendokan pertama ke mulut.
Hmmm seperti biasanya, sup bikinan Wulan ini rasanya enaaaak, bumbunya pas, daging ayamnya empuk. Pokoknya mamamia perfectto, sekelas sama yang ada di rumah makan.
Enak Lan. Pokoknya mak nyuss. kata ane menirukan gaya Pak Bondan Winarno. Wulan tersenyum senang mendengar pujian ane.
Gimana " Aku lulus nggak jadi calon istrimu " tanya Wulan. Kamu mulai lagi deh. jawab ane.
Idih gitu aja sewot. Tunggu bentar ya, aku mau nanak nasi dulu, habis itu baru kita ke butik. kata Wulan. Nanak nasi " Waduh lama dong. protes ane.
Ya nggak lah, kan bikinnya pake magic com. Bisa ditinggal kok. Emang pake soblok harus ditungguin " jawab Wulan.
Oh gitu. Ya udah terserah mama aja deh, papa sih nurut. kata ane bercanda. Tuh kan sekarang siapa yang mulai. kata Wulan tertawa.
Oh ya minumnya ambil sendiri di dispenser yah. kata Wulan lagi sambil berjalan menuju dapur. "Iya ma. " jawab ane, dan Wulan lagi-lagi ketawa.
Nggak sampai 5 menit, mangkuk yang berisi sup ayam langsung licin tandas. Sambil mengambil air di dispenser pakai gelas plastik, ane iseng mengecek HP. Wihh ada notif BBM. A ne intip dari notification bar ternyata dari Shela. Kayaknya dia kirim BBM pas jam istirahat barusan. Daripada ntar ribut, mending ane balas aja.
Shela: lagi ngapain say Shela: tidur ya
Shela: ping Shela: ping Shela: ping
Ane: dirumah temen (D) Ane: jemput jam 8 kan (D)
Nggak bales, berarti Shela masih mengajar nih, batin ane. Sepuluh menit kemudian Wulan akhirnya udah siap dan kami segera berangkat menuju butik yang dimaksud Wulan. Emang nggak jauh sih, jaraknya cuma satu kilometer dari rumah Wulan dan butiknya juga nggak terlalu besar, tapi lumayan laris. Tapi pas sampai sana ternyata baju pesanan Wulan masih belum jadi, maksudnya udah jadi cuma tinggal finishing dikit. Terpaksa kami berdua menunggu di sofa yang ada di sudut ruangan butik.
Ngapain sih ini orang " desis Wulan sambil menatap layar HP-nya. Kenapa " tanya ane penasaran.
Nggak tau siapa sejak kemarin SMS terus, ngajak kenalan. kata Wulan bersungut-sungut. Paling penggemar rahasiamu. kata ane ketawa.
"Bisa jadi. " kata Wulan.
Tadi juga ada temen cowok SMP ngebel aku. Katanya pengen maen ke rumah. Paling ujung - ujungnya ngajak jalan. kata Wulan lagi.
Terus kamu mau nggak " tanya ane.
Ogah ah. Aku bilang aja kalo aku ada acara. jawab Wulan. Kayaknya banyak ya yang deketin kamu. kata ane.
Iya emang. Dari pemuda kampung aja ada tiga orang. kata Wulan tertawa.
Mungkin kamu bisa pilih salah satu. Siapa tahu jodoh. kata ane Kayaknya itu mustahil deh. jawab Wulan.
Kok kamu yakin banget sih " tanya ane.
Karena mereka bukan kamu, Vin. jawab Wulan tersenyum. Duh, Wulan masih juga ngarep, batin ane.
Belum sempat ane menjawab, mbak-mbak pelayan butik datang sambil membawa baju pesanan Wulan. Setelah mencoba sebentar Wulan terlihat senang karena sepertinya baju tersebut sesuai dengan harapannya. Dan ane lihat Wulan memang terlihat cantik dan mempesona dengan baju batik berlengan panjang tersebut. Setelah baju dibungkus dan dibayar oleh Wulan, kami berdua lalu kembali ke rumahnya Wulan.
Aku pamit dulu yah. kata ane setelah Wulan turun dari motor. Kok buru-buru sih. Temani aku lah sampai ibuku pulang. pinta Wulan. Tapi&
Aku takut sendirian di rumah Vin.. kata Wulan memelas.
Iya deh aku temenin, tapi sampai ibumu pulang yah. kata ane sambil melepa s helm. Kamu sekarang perhitungan banget ya sama aku. kata Wulan.
Bukan gitu Lan, aku cuma..
Belum sempat ane menyelesaikan kata-kata ane, Wulan langsung berjalan masuk ke rumah. Waduh salah lagi nih, keluh ane dalam hati. Tadi memang ane rada ketus sama dia pas di telpon, seolaholah dia cuma sosok penganggu. Ane lalu menyusul Wulan, yang ane lihat lagi duduk di sofa ruang tamu.
"Lan maafkan aku ya. " kata ane sambil duduk di sebelah Wulan. Wulan nggak menjawab, malah memalingkan muka.
"Lan kamu marah sama aku " " panggil ane lagi. Wulan masih diem.
"Maafkan sikapku tadi ya. Aku seneng kok sama kamu disini. " kata ane lalu merangkul pundak Wulan.
"Serius kan " " tanya Wulan sambil menoleh ke ane. "Iya serius. " jawab ane sambil mengacungkan angka dua.
"Makasih Vin. Aku juga seneng kalau kamu ada disini. " jawab Wulan lalu bersandar di bahu ane. "Di rumah cuma berdua, serasa suami istri beneran yah " " kata ane bercanda. "Eh bener juga. Aku kok baru nyadar. " kata Wulan tertawa.
"Tapi sayang yah papa udah punya cewek lain. " kata Wulan.
"Sama aja lah, mama juga barusan cerai. " kata ane, dan lalu kami berdua tertawa bareng.
Tiba-tiba sreeekk sreeekk... di luar seperti ada orang. Ane langsung melepaskan rangkulan ane ke Wulan. Ternyata ibunya Wulan sudah pulang dari arisan dan langsung menyapa ane dengan ramah. Ibunya Wulan emang selalu ramah ke ane, dan kata Wulan sih sama Yovie nggak begitu. Istilahnya ibunya Wulan kayak kurang sreg sama Yovie. Ane lihat jam udah menunjukkan pukul tujuh kurang seperempat. Saatnya ke sasana nih, aku udah janji sama Shela mau nonton latihannya.
"Lan, aku pamit dulu yah. " kata ane.
"Lho bukannya kamu jemputnya jam delapan " " tanya Wulan.
"Iya sih, cuma aku janji sama Shela datang awal mau nonton latihannya. " jawab ane sambil berjalan menuju pintu.
"Kalau gitu aku ikut dong. Daripada bengong di rumah. " pinta Wulan. "Waduh ?" Tapi aku kan mau jemput Shela, ntar... "
"Nggak papa, ntar aku pulangnya naik taksi. " "Bukan gitu Lan, ntar kalau dia lihat aku sama kamu.. " "Haha iya iya aku cuma bercanda kok. " kata Wulan tertawa.
"Aku cuma nggak ingin aja melewatkan malam minggu sendirian Vin. " kata Wulan. "Iya lain kali aku temani jalan-jalan deh. " janji ane.
"Janji ya, jangan ngajak Shela mulu. " kata Wulan.
"Iya beres. Aku pergi dulu yah. " jawab ane sambil berjalan menuju motor. "Hati-hati ya. Jangan lupa besok kamu kesini jam sepuluh, biar nggak telat sampai acara. " kata Wulan.
"Oke. " jawab ane sambil melambaikan tangan ke Wulan, lalu menjalankan motor meninggalkan halaman rumahnya.
Part 33 Jam tujuh lebih seperempat ane sampai di sasana karate dan langsung menuju aula. Ada beberapa orang di aula termasuk Shela, kalau dihitung ada total 7 orang dan semuanya memakai seragam karate putih-putih dan sabuk hitam. Selain Shela, semuanya cowok, termasuk bapak-bapak yang waktu itu bawa raket tempo hari dan mereka semua terlihat akrab satu sama lain. Sepertinya latihan sparring udah dimulai soalnya udah ada dua orang yang sedang latih tanding diatas matras, lengkap dengan handglove-nya.
Nyari siapa mas " tanya salah satu dari senior yang melihat ane datang. Ane taksir umurnya sekitar 30-an dan ada 3 garis di ujung sabuknya menandakan kalau dia udah DAN 3. Shela pak. jawab ane rada grogi.
Woi Shel, nih dicari yayangmu. teriak orang itu ke arah Shela, yang terlihat senang melihat ane datang dan langsung datang menghampiri.
Ternyata kamu beneran datang awal yah. kata Shela. Iya kan aku emang pengen liat latihan kalian. kata ane. Tapi kok kamu cewek sendiri " tanya ane.
Iya kan udah kubilang semua senior aku tuh cowok. jawab Shela. Dia pacar kamu Shel " tiba-tiba senior Shela yang lain datang nimbrung. Ya iyalah. jawab Shela dengan bangga.


Body Mengalahkan Wajah Karya Kaskuser di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kamu punya nyali juga yah pacaran sama Shela. kata senior itu kepada ane dengan nada sinis.
Senior Shela yang ini terlihat lebih muda, mungkin umurnya sepantaran sama ane. Badannya tegap berisi dan wajahnya juga lumayan ganteng. Ane lihat ada 4 garis di ujung sabuknya. Wiihh udah DAN 4.
Apaan sih kamu Rik, ngapain juga pakai nyali segala. kata Shela sewot sambil mencablek lengan seniornya itu. Kayaknya mereka berdua udah akrab.
Kenalkan dia ini Erik, masih kuliah juga lho kayak kita. kata Shela kepada ane. Aku Erik. kata senior tersebut kepada ane sambil mengulurkan tangan. Alvino. kata ane sambil menjabat tangannya.
Kamu tahu nggak Shela itu DAN 2 terkuat disini. Bahkan dia itu bisa ngimbangi seniornya yang udah DAN 3 keatas. Aku aja masih susah ngalahin dia.
Jadi kalau kamu macem-macem sama dia, bisa-bisa kamu tinggal nama. kata Erik menakuti nakuti ane.
Weee jangan salah, dia bisa ngalahin aku lho. kata Shela sambil memegang pundak ane. Ih apa-apaan sih kamu " protes ane.
Lho tapi beneran kan " tanya Shela.
Yang bener kamu bisa ngalahin Shela "! Erik terlihat terkejut. Iya, hanya satu pukulan lho, hebat kan. kata Shela lagi. Kamu dari aliran mana mas " Taekwondo ya " tanya senior lainnya.
Kayaknya nggak mungkin kalau Taekwondo. Jangan-jangan kamu dari Kyokushin. tanya Erik. Aduh apa pula itu "
Kyokushin " Dari klub mana mas " tanya senior yang jauh lebih tua.
Eh.. saya dari Spartan Victory pak. jawab ane. Itu klub basket lokal yang ane pernah bergabung pas masih SMU.
Klub apa itu " tanya senior itu sambil mengeryitkan dahi. Klub basket pak. jawab ane.
Wah Shel, kamu pasti udah mabuk kepayang sehingga bisa kalah sama anak dari klub basket. kata Erik ketawa. Shela yang berdiri di samping ane cuma tersenyum simpul.
Ada anak klub basket bisa ngalahin Shela. Kayaknya dunia udah beneran mau kiamat. kata senior lainnya, disambung gelak tawa temen-temennya.
Gara-gara kamu nih, aku jadi dibully. kata ane rada sewot kepada Shela. Eeeh jangan salah. Itu biar kamu nggak diremehin sama Erik. kata Shela berbisik. Tapi aku penasaran sama kamu, bagaimana kalau kita nanti tanding sparring. ajak Erik. Haahh "! ane langsung kaget mendengar ajakan Erik.
Kenapa " Cowok yang bisa ngalahin Shela pasti bukan cowok biasa. Kulihat badanmu juga lumayan gede. Pasti setidaknya kamu pinter berantem.
Gimana Shel " Boleh kan " tanya Erik ke Shela, dan apesnya Shela mengangguk. "Woi enak aja. Aku kesini cuma mau jemput Shela, bukan mau ikut sparring atau apa itu namanya. " jawab ane rada ketus.
"Jangan bilang kamu takut yah. " kata Erik dengan nada mengejek. "Nggak, cuma males aja. " jawab ane cuek.
Erik, Shela sekarang giliran kalian. teriak salah satu senior.
Wah rupanya si kampret belagu ini lawan tanding Shela sekarang. Erik udah DAN 4, berarti udah dua tingkat diatas Shela. Moga-moga Shela bisa mengalahkannya. Sebelum Shela menuju tengah matras, ane nggak lupa memberinya semangat dengan mengacungkan jempol dan Shela pun tersenyum senang.
Setelah memakai handglove, Erik dan Shela saling berhadapan di atas matras. Erik mema kai handglove biru sedangkan Shela merah. Seorang senior lainnya bertindak sebagai semacam wasit berada di tengah-tengah. Setelah Erik dan Shela melakukan ojigi, yaitu gerakan hormat membungkuk ala Jepang, sang wasit berteriak "hajime !! " dan sparring pun dimulai.
Sambil tetap memasang kuda-kuda, keduanya terlihat hati-hati sekali sepertinya menunggu lawan
untuk menyerang. Shela yang terlihat nggak sabar kemudian membuka serangan dengan menyarangkan pukulan ke dada Erik tapi berhasil ditepis dengan mudah. Begitu juga pukulan kedua dan ketiga yang semua mengarah ke badan Erik juga berhasil dimentahkan. Nggak mau sekedar ngeles, Erik melancarkan tendangan ke wajah Shela. Buset tendangannya cepat sekali tapi untungnya Shela berhasil menghindari dengan bergerak mundur. Ternyata Erik melancarkan lagi tendangan kedua ke arah pinggang kiri Shela tetapi untungnya berhasil ditangkis dengan tangannya tapi tetap saja bikin Shela sempoyongan nyaris jatuh.
Melihat ada kesempatan Erik kembali menyerang namun Shela rupanya berhasil memperbaiki posisi dan menepis semua pukulan-pukulan Erik yang diarahkan ke badannya. Shela kelihatan kerepotan menahan serangan Erik yang bertubi-tubi. Tiba-tiba plakkk!! Sebuah pukulan mendarat di wajah Shela yang membuatnya mundur beberapa langkah ke belakang. Eh nggak, untung aja, rupanya Shela berhasil melindungi wajahnya dari pukulan tadi dengan tangan kanan. Ane melihat sparring keduanya sambil menahan napas sekaligus berkeringat dingin. Bukan hanya takjub dengan kecepatan gerakan dan kekuatan mereka, tapi ane juga kuatir dengan bebeb ane ntar kenapakenapa. Soalnya si Erik ini jelas sekali kalau kemampuan karatenya diatas Shela dan beberapa kali bikin Shela keteteran. Ternyata memang ada yang jauh lebih monster dibanding Shela.
Tiba-tiba wasit berteriak "yame !!" dan keduanya spontan berhenti menyerang. Untunglah sparring akhinya selesai, benarkah " Oh ternyata tidak, Erik dan Shela kembali memasang kuda -kuda bersiap memulai pertarungan. Rupanya seperti saat ane sparring sama Shela tempo hari, sparring kali ini juga dibagi beberapa ronde. Aduh, ane yang tadinya merasa lega kembali berdebar-debar.
Part 34 Kayaknya, sepengamatan ane, tiap ronde dibatasi cuma sekitar satu menit, jadi jika dalam satu menit nggak ada yang jatuh berarti pertarungan dianggap seri / draw. Berarti tadi Shela berhasil memaksakan hasil imbang melawan Erik, meskipun beberapa kali Shela nyaris jatuh. Dan sekarang ronde kedua dimulai,
Erik dan Shela kembali melakukan ojigi, dan kemudian sang wasit berteriak "hajime !!", keduanya pun kembali memasang kuda-kuda. Shela keliatan ragu-ragu dan mencari celah untuk menyerang, tapi tiba-tiba Erik maju dan melancarkan pukulan ke badan Shela, yang bisa ditepis Shela dengan mudah. Shela pun membalas memukul wajah Erik tapi bisa dihindari Erik dengan bergerak ke kiri. Diluar dugaan Erik dengan cepat melakukan shoulder-dash sehingga membuat Shela kehilangan keseimbangan dan disusul dengan roundhouse kick ke arah wajah Shela... buaakkk !!! Untungnya Shela berhasil melindungi wajahnya dengan tangan kanan tapi karena kuatnya tendangan Erik membuat Shela langsung terjatuh ke matras dan wasitpun berteriak "ippon !!". Para senior yang sejak tadi menonton langsung riuh bersorak. Sedangkan Erik lalu mengulurkan tangan ke Shela untuk membantunya bangkit.
Ane kuatir banget melihat Shela dihujani pukulan dan tendangan dari Erik, pengen rasanya ane menggantikan posisi Shela, tapi mana mungkin. Shela aja nggak mampu menghadapi Erik, yang ada malah ane jadi sansak hidup. Shela lalu berjalan ke tengah matras, ane pun agak lega melihat Shela nggak kenapa-kenapa. Sepertinya, ronde kedua dimenangkan oleh Erik, dan ronde ketiga siap dimulai. Erik dan Shela kembali berhadapan di tengah dan kembali melakukan ojigi, dan wasit kembali berteriak "hajime !!" dan keduanya langsung memasang kuda-kuda. Dan Erik kembali menyerang Shela, kali ini dia melakukan front kick yang diarahkan ke perut Shela, namun bisa dihindari Shela. Erik lalu melancarkan serangan lagi berupa pukulan ke wajah Shela, dan lagi -lagi bisa ditepis. Shela terlihat hati-hati sekali, dia tidak membalas melainkan cuma menghindar dari serangan Erik. Aduh, ayo sayang& kamu nggak bakal menang kalau cuma menghindar terus, kata ane dalam hati.
Melihat Shela cuma menghindar mulu, Erik malah semakin gencar melancarkan serangan pukulan ke arah Shela, dan& buakkkk!! Sebuah pukulan telak nyaris mengenai pipi kanan Shela jika nggak ditangkis dengan tangan kanannya, tapi cukup membuat Shela terhuyung-huyung. Melihat Shela yang limbung, Erik kembali menyarangkan pukulan ke wajah Shela dan & plakkk!! Aduh yaaang& Ane yang nggak tega melihatnya nyaris menutup mata. Eh nggak, Shela lagi -lagi berhasil menangkis dengan tangan kirinya dan langsung membalas dengan melancarkan swing -kick ke pinggang Erik, namun berhasil ditepis. Erik membalas dengan melancarkan tendangan kaki kiri ke lengan Shela namun itu sebuah blunder !! Shela berhasil menangkap kaki Erik sembari melancarkan sweep-kick ke kaki kanan Erik dan& gedebuk !! Erik langsung jatuh terjengkang ke matras dan wasitpun berteriak ippon !! .
YEEEESSSS !!! ane berteriak kegirangan, tapi ups& ane langsung buru-buru menutup mulut ane soalnya semua senior spontan ngeliatin ane. Ane jelas senang banget, Shela berhasil menjatuhkan si kutu kupret songong itu. Erik yang terlihat kesal cuma bisa melampiaskannya dengan berkali-kali memukul matras. Sedangkan Shela cuma menghela napas tanpa ekspresi apapun. Erik dan Shela lalu berhadapan kembali di tengah matras dan kembali melakukan ojigi. Ronde ke empatkah " Ternyata tidak, keduanya lalu melepas handglove masing-masing. Rupanya pertarungan sudah berakhir, dan Shela langsung menghampiri ane.
Kamu hebat Shel, hebat banget. kata ane dengan girang sembari mengacungkan dua jempol. Makasih Vin. jawab Shela tersenyum senang.
Aku tadi kuatir banget sama kamu, apalagi saat kamu jatuh. kata ane sambil merangkul Shela. Nggak apa-apa lah, lagipula tiap Sabtu juga kayak gini latihannya. kata Shela. Udah yuk pulang. ajak Shela.
Lho emang udah selesai " tanya ane.
Nggak sih, biasanya para senior masih latihan sampai jam sembilan. Karena aku cewek sehingga diijinkan pulang lebih awal. jawab Shela.
Sebelum pulang nggak lupa kami pamit sama para senior yang masih ngumpul di aula, termasuk juga sama Erik. Udah ane duga dia pasti masih penasaran.
Woi anak basket. Kapan kita sparring " tanya Erik.
Kamu ini aneh, anak dari klub basket kok diajak sparring Karate, mana nyambung. jawab ane sekenanya.
Jangan pura-pura kamu. kata Erik ketus.
Terserah kamu aja. Udah ya aku pergi dulu. kata ane sambil meninggalkan Erik. Hei& !! teriak Erik.
Udah Kamu ini besok sparring sama aku aja. kata Shela ketawa. Nggak. Urusanku sama anak basket itu. jawab Erik.
Ane nggak memperdulikan Erik dan langsung menggandeng Shela keluar aula. Wajar aja Erik masih penasaran, soalnya dia sendiri masih belum bisa ngalahin Shela secara mutlak. Tapi menerima ajakan sparring Erik jelas tindakan super bodoh. Menghadapi Shela yang kemampuannya dibawahnya aja ane udah remuk redam, apalagi meladeni Erik, itu mah sama aja cari mati.
Vin lapeeerr. kata Shela pas di parkiran motor.
Mau makan disitu lagi " tanya ane sambil menunjuk gerai fried chicken depan sasana. Nggak ah, bosen. Cari burger yuk. pinta Shela. Ah elah sama aja, batin a ne.
Kamu perasaan makannya junk food mulu. kata ane. Tapi aku pengeeeennn.. kata Shela merengek.
Iya iya, buat tuan putri apa sih yang nggak. kata ane bercanda. Shela cuma tersenyum simpul. Anak basket, aku duluan yah !! tiba-tiba Erik udah berada di depan sasana sambil membawa sport-bag. Rupanya dia juga mau pulang.
Awas Shel, ntar pacarmu minggat lagi hahaha..!! kata Erik ketawa. Maksudnya apa nih " tanya ane dalam hati.
Bodo& weeekk !! teriak Shela membalas ejekan Erik.
Jlem..!! Erik masuk ke dalam mobil Honda Jazz biru metalik yang terparkir di depan sasana. Wuih ternyata anaknya orang tajir. Pantes belagunya setengah mati. Tin..tin.. Erik mengklakson sebelum memacu kemudian mobilnya meninggalkan sasana. Ane sama Shela lalu juga mening galkan sasana mencari tempat makan. Ah ane inget ada gerai McD yang satu rute dengan kos-kosan Shela.
Sampai di McD, Shela langsung memesan beef burger, kentang goreng, coca cola dan nggak ketinggalan es krim sundae, sedangkan ane cuma pesan bubur ayam sama the botol Sosro.
Jangan diambil hati Vin, Erik emang orangnya kayak gitu. kata Shela sambil mengunyah kentang goreng.
Anak orang kaya yah " Belagunya selangit. Tapi untung kamu nggak kalah dari dia. kata ane. Tapi aku penasaran kok di parkiran dia tadi bilang pacarmu minggat lagi, maksudnya apa sih " tanya ane.
Oh itu. Kasih tahu nggak yaa& kata Shela penuh arti. Apaan sih " tanya ane penasaran.
Tapi kamu jangan marah ya. kata Shela.
Marah kenapa " Kamu bikin aku makin penasaran aja. ane makin penasaran. Kami dulu sempat pacaran sebulan. kata Shela agak malu-malu.
SAY WHAT ?"!! Kata-kata Shela barusan bener-bener bagai petir di siang bolong. Pacaran sebulan " Jadi Erik itu mantannya Shela " Wah wahh.. pantas aja, sepertinya itu merupakan penjelasan kenapa Erik begitu sinis ke ane.
Part 35 "Jadi dia itu mantan kamu " " tanya ane nggak bisa menyembunyikan keterkejutan ane. "Ya begitulah. " jawab Shela tersenyum.
"Kapan kalian pacaran " " tanya ane.
"Kira-kira setahun yang lalu, saat aku masih awal-awal bergabung di sasana. Kami berkenalan lalu Erik bilang aku suka sama kamu, yuk kita pacaran, dan aku terima aja. " kata Shela sambil mengunyah kentang goreng.
"Lha nggak kamu test sparring dulu " " tanya ane sambil menyuap bubur ayam ane. "Ya nggak lah. Dia aja udah jadi instruktur senior, sedang aku masih DAN 1. " jawab Shela. "Terus kok kalian bisa bubar " " tanya ane.
"Kami sering ribut. Erik bilang dia nggak tahan sama sifatku yang sering kayak anak kecil, nggak sabaran, suka menang sendiri. " kata Shela.
"Dan akhirnya dia minta putus. Tapi kami putus baik-baik dan aku pun menerima. " kata Shela lagi. "Tapi kamu masih suka sama dia " " tanya ane.
"Nggak lah. Apaan sih nanya kayak gitu "! " tanya Shela sewot seraya melempar potonga n kentang goreng ke ane.
"Nggak kok, sorry... sorry.. " kata ane ketawa. Benar kan masih kaya anak kecil, batin ane. "Kalau dipiikir lucu juga, dulu pas pacaran aku pernah nanya ke Erik, kamu suka sama aku, dia jawab biasa aja tuh, trus dia balik nanya pertanyaan yang sama, aku balas jawab kamu sebenarnya bukan tipeku. " kata Shela tersenyum simpul.
"Unik juga yah gaya pacaran kalian. " kata ane.
"Ya gitu deh. Namanya aja cinta monyet. " kata Shela ketawa.
"Tapi tadi dia pas sparring nendang kamu beneran yah sampai kamu jatuh gitu " " tanya ane. "Kamu juga mukul beneran sampai aku mimisan hayooo !! " kata Shela sambil menunjuk ke ane. "Haha iya iya sorry sorry ... kan aku udah minta maaf. " kata ane.
Brrrrrt... HP ane bergetar, kayaknya ada pesan masuk, entah chat WA atau BBM. Dari siapa nih " Apa dari Wulan " Ane langsung buka, beneran pesan chat BBM dari Wulan !!
Wulan: sayaaang Wulan: malming ku kesepian nih (emot nangis) Wulan: kamu harus tanggung jawab (emot marah)
"Dari siapa Vin " " tanya Shela penuh selidik.
"Oh temen kuliah. Biasa ngajak main PS. " jawab ane ngasal, sambil buru-buru memasukkan HP ke saku celana.
"Malem-malem gini " " tanya Shela.
"Lho aku kalau main PS sama temen-temen sering sampai pagi. " jawab ane. "Oohh. " jawab Shela singkat, dan sepertinya Shela percaya.
Aduh celaka, tadi pesan BBM dari Wulan nggak sengaja ane read. Kalo nggak dibales ntar Wulan pasti marah kok cuma di read doang. Kalau ane bales di depan Shela, dia pasti makin curiga. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam lebih, kami juga sudah selesai makan. Setelah dari McD, ane langsung mengantar Shela pulang ke kosannya. Sampai kos-kosan Shela jam udah menunjukkan pukul setengah sepuluh kurang lima. Dan karena ane udah "naik pangkat" jadi ane mengantar sang tuan putri sampai teras seperti kemaren. Suasana kos sepi, mungkin para penghuninya masih pada diluar, maklum kan malam minggu.
"Vin, sorry yah kamu harus ketemu Erik. Mungkin besok kalau pas ada latihan bareng senior, kamu nunggu di luar aja. " kata Shela dengan nada menyesal.
"Nggak papa kok. Lagipula kan aku jadi tahu kalau kamu punya mantan hehe. " jawab ane sambil nyengir.
"Asal kamu tahu yah, aku nggak ada perasaan apapun sama dia. Perasaanku cuma sama kamu. Kamu percaya sama aku kan " " kata Shela sambil menatap ane. Dia tersenyum.. waahhh manis sekali. Tapi ahaaa ini kesempatan.
"Nggak aku nggak percaya. " jawab ane agak ketus. "Haaa... " "
"Kiss dulu baru aku percaya. " kata ane.
"Tuh kan, kamu ini selalu gitu deh. " kata Shela sewot. "Gitu gimana " " tanya ane.
"Selalu aja cari-cari kesempatan. " jawab Shela.
"Lho kenapa, masa cium pacar sendiri dibilang cari-cari kesempatan " " tanya ane "Iya tapi... "
"Ayolah sebentar aja. " rayu ane sambil memegang pinggang belakang Shela dan mendekatkan badannya ke ane.
"Jangan Vin !! Ntar ada temenku yang keluar kayak kemaren gimana " " Shela berusaha melepaskan tangan ane dari pinggangnya.
"Makanya sebentar aja. " ane nggak mempedulikan protes Shela dan mendekatkan wajah ane ke Shela. Tiba-tiba...
"Aduh .. aduh sakit Shel !! " tiba-tiba Shela mencubit lengan ane keras sekali sampai ane meringis kesakitan.
"Apaan sih " Sakit tahu !! " kata ane sewot sambil memegangi bekas cubitan Shela. "Rasain !! Nyosor mulu sejak tadi. " kata Shela nggak kalah sewot. "Pelit !! " kata ane, kali ini pura-pura sewot sedangkan Shela cuma tersenyum geli. "Hihi.. kamu lucu deh kalau marah. " kata Shela ketawa.
"Makanya kiss dong biar aku nggak marah. " kata ane sambil memegang pundak Shela. "Mau aku cubit lagi " " kata Shela dengan ketus sambil menempelkan ujung telunjuk dan jempolnya ke lengan ane.
"Ehh.. nggak nggak kok. " kata ane nyengir sambil melepaskan pundak Shela. "Kalau gitu aku pamit dulu yah. " kata ane.
"Iya, hati-hati yah. " kata Shela tersenyum. "Oh iya besok Minggu acaramu apa " " tanya ane. "Kamu mau ngajak aku keluar " " tanya Shela. "Ngg.. ya kalau.. "
"Aduh kalau siang kayaknya nggak bisa deh, cucianku menumpuk soalnya. " kata Shela. "Sore aja gimana. Emang mau kemana " " tanya Shela penasaran.
"Hehe belum tahu sih, kan aku lihat dulu jadwalnya tuan putri. " kata ane. Yess!! Berarti ane siangnya bisa nganter Wulan resepsi.
"Ya udah ntar kabar-kabaran aja yah. " kata Shela.
"Oke deh. Daah. " kata ane berjalan menuju gerbang sambil melambaikan tangan. Shelapun membalas melambaikan tangan.
Ane kemudian memacu motor meninggalkan kosan Shela menuju rumah. Anjrittt!!! Ane lupa bales BBM-nya Wulan. Ane lalu berhenti sebentar di pinggir jalan dan membuka BBM, ternyata Wulan mengirimi pesan lainnya gara-gara pesan chat-nya tadi cuma ane read doang.
Wulan: gitu ya sekarang Wulan: cuma dibaca aja
Wulan: ga dibales (emot nangis) Wulan: shela terus diurusin (emot nangis) Ane: sorry lan (R)
Ane: ada apa" (R) Ane tunggu semenit dua menit. Yaaah... cuma di read doang. Pasti Wulan marah nih, batin ane.
Part 36 Aduh kenapa lagi sih Wulan ini " Kemudian ane memutuskan berhenti di Indomaret buat beli mijon sebotol, sekaligus nelpon balik Wulan.
****Tuuuuttt& . Tuuutttttt& **** Halo sayaang& jawab Wulan.
Ada apa sih Lan " Kamu kenapa " tanya ane. Aku kesepian di rumah. kata Wulan.
Makanya tadi aku BBM kamu, tapi cuma kamu read doang. Kamu sekarang gitu ya sama aku.
Aduh sorry Lan. Aku tadi lagi sama Shela soalnya. kata ane. "Tuh kan Shela mulu. " protes Wulan.
"Yah Shela kan pacar aku sekarang, kamu coba mengertilah. " kata ane. Tapi aku kangeeen& kata Wulan bernada merengek. Lho besok kita ketemu kan. Aku besok ketempatmu jam 10.
Tapi aku kangennya sekarang. kata Wulan masih merengek. Ya ampun, Wulan kenapa sih kok jadi centil kayak gini "
Aku mesti gimana dong " Masa aku kerumahmu jam sepuluh malam " tanya ane. Yee nggak usahlah, lagipula aku juga udah mau tidur. kata Wulan. Terus " tanya ane.
Ucapin sesuatu dong buat pengantar tidur aku. pinta Wulan. Pengantar tidur " Yang kayak apa " tanya ane.
Masa nggak tahu " Itu kata-kata romantis yang biasa diucapkan suami ke istrinya pas mau tidur. kata Wulan.
Oh itu, ya udah.. selamat tidur Lan. kata ane.
Ih kok cuma gitu, yang mesra dong. Pake kata sayang gitu. protes Wulan. Hadeh Wulan kok makin lama beneran makin centil nih, batin ane.
Selamat tidur sayang, mimpi indah ya, I love You. kata ane menyusun kata semesra mungkin biar Wulan nggak protes. Ane merasa aneh juga, soalnya ane sendiri nggak pernah bilang gitu ke Shela.
Nah gitu dong& I love You too. jawab Wulan. Ah elah Wulan& Udah ya sekarang kamu tidur, udah malam. kata ane.
Oke pa, mama tidur dulu ya, muuaaahhh.. kata Wulan, dan ane langsung buru-buru menutup telepon biar Wulan nggak minta yang aneh-aneh lagi.
Setelah menghabiskan mijon ane, ane lalu memacu motor menuju rumah. Udah malam saatnya beristirahat.
Esoknya, hari Minggu, jam sepuluh ane pergi ketempat Wulan. Berhubung ane nggak ada baju batik, ane cuma pakai kemeja warna krem, yang ane sesuaikan dengan warna baju batik Wulan yang baru. Jam setenha sebelas ane sampai rumah Wulan ternyata Wulan udah menunggu ane di teras rumah, siap berangkat dan dia tampak cantik banget dengan baju batik barunya. Eh bukan masalah bajunya, emang dasarnya yang pake udah cantik hehehe... Apalagi saat melihat ane datang dia menyambut ane dengan senyum manisnya, yang bikin ane langsung mabuk kepayang. Tapi dia langsung sewot melihat baju yang ane pakai.
"Lho kok pakai baju kayak gitu " "
"Iya soalnya aku nggak punya batik. " kata ane beralasan.
"Nggak, nggak, ayo ganti dulu. Aku pinjemkan batik punya bapakku . Kamu tunggu aku di kamar. " kata Wulan buru-buru masuk rumah.
Ane pun menurut dan langsung menuju kamar Wulan di lantai 2. Nggak berapa lama Wulan datang membawa kemeja batik warna dominan hijau yang udah kelihatan lawas, tapi warnanya masih bagus dan emang matching sih dengan warna bajunya Wulan. Langsung aja ane lepas kemeja ane (ane pake dobelan kaos putih keles !! ) dan ane pakai tuh baju batik dari Wulan. Wulan kelihatan senang melihat ane pakai baju batik, dan ane akui baju batik punya bapaknya Wulan pas banget di badan ane.
Ane kemudian iseng ngecek HP ternyata ada pesan BBM masuk dan ternyata dari Shela. Langsung aja ane reply, soalnya kalo balesnya kelamaan dijamin Shela pasti ngamuk-ngamuk.
Shela: say ntar jadi pergi Shela: nonton yuk
Shela: ada film bagus Ane: boleh
Ane: film apa Lagi asyik-asyik mengetik balasan buat Shela tiba-tiba Wulan mengambil HP dari tangan ane dan langsung memasukkan ke dalam tasnya. Tentu saja ane kaget dengan tingkahnya barusan.
"Apa-apaan sih kamu Lan " Balikin HP ku . " kata ane rada sewot.
"Nggak. Tadi BBM dari Shela kan " " tanya Wulan.
"Iya, makanya balikin dong, kalo nggak cepet-cepet aku balas ntar dia marah. " kata ane. "Ih kalo dari Shela bela-belain bales cepet, coba kalau dari aku, balesnya setahun. " kata Wulan ketus sambil berjalan keluar kamar.
"Kamu jangan gitu dong... "
"Makanya ayo buruan, ntar HP mu aku balikin kalau udah sampai di tempat resepsi. Tempatnya nggak jauh kok. " kata Wulan.
"Beneran lho. " kata ane. "Iyaaa !! " jawab Wulan.
Udahlah daripada ribut, toh tadi ane juga udah sempat bales BBM Shela. Kami lalu menuju gedung resepsi, yang memang lokasinya nggak begitu jauh dari rumahnya Wulan, mungkin sekitar 5 kilometer-an. Ane nggak tahu udah jam berapa soalnya HP ane disita Wulan, tapi sepertinya udah jam 11 lebih soalnya parkiran penuh mobil dan motor yang menandakan tamu udah pada datang. Setelah mengisi buku tamu, dan nyemplungin amplop ke kotak, dan bersalaman dengan para penerima tamu, kami berjalan masuk ke dalam. Ternyata memang udah banyak tamu yang datang.
Kami lalu naik panggung untuk menyalami pasangan pengantin, dan sudah ane tebak Wulan dan pengantin ceweknya langsung berteriak senang, ya wajar aja sih namanya juga cewek kalo ketemu temennya pasti berteriak lebay. Karena nggak kenal ane cuma bersalaman sambil senyum ala kadarnya. Wulan juga beberapa kali bertemu dengan teman-temannya. Dan kadang berteriak juga jika ketemu dengan teman cewek yang lalu cipika cipiki, sedangkan ane ya cuma bersalaman dan senyum seadanya. Wajar aja jika kemaren Wulan ngotot ngajak ane, soalnya semua tementemennya baik cowok maupun cewek pada menggandeng pasangannya masing-masing.
"Lan, HP ku dong. " pinta ane. Wulan keliatan bersungut-sungut lalu mengambil HP ku dari dalam tasnya.
"Nih. " Wulan mengembalikan HP ane dengan wajah cemberut.
Dengan nggak sabar ane langsung cek BBM dari Shela, aduh dia ternyata udah bales bahkan sampai nge-ping tiga kali.
Shela: film indonesia Shela: judulnya ********** Shela: main jam 5 sore Shela: bisa kan say Shela: say
Shela: wooiii Shela: ping Shela: ping Shela: ping
Ane: sorry balesnya lama (D) Ane: aku ke kosmu jam 4 ya (D)
"Di sebelahmu ada cewek, tapi kamu malah BBM-an sama cewek lain " kata Wulan bernada nggak senang.
"Tapi Shela kan bukan cewek lain Lan, dia.... "
"Iya dia pacar kamu kan " Tapi tetep aja kamu nggak peduli sama cewek di sebelahmu. " kata Wulan lagi.
"Kamu jangan bilang gitu dong. Aku cuma bales BBM Shela doang kok. " kata ane. "Dia mau ngapain sih kok kayaknya penting banget " " tanya Wulan. "Ngajak nonton. " jawab ane.
"Oooh pantes. Udah sana urusin nyonya kamu !! " kata Wulan ketus sambil ngeloyor pergi meninggalkan ane.
Yaah elah, salah lagi, keluh ane dalam hati
Part 37 Duh, tadi Wulan kemana ya kok perginya cepet banget. Ane kemudian mencari -cari Wulan diantara para tamu, tiba -tiba kling..kling... ada pesan BBM masuk. Pasti dari Shela.
Shela: km kok skrg balesnya lama sih Shela: nyebelin tau (emot marah) Ane: iya sorry
Ane: ntar aku jemput jam 4 ya Shela: jangan telat
Shela: awas kalo telat !!! Ane: iya say (R)
Nah, sama Shela dah beres, sekarang tinggal ngurusi Wulan. Ane celingukan mencarinya, ah itu dia, Wulan lagi duduk kursi paling pojok. Spontan ane langsung deketin dia.
"Lan.. " panggil ane lalu duduk di kursi sebelah Wulan. "Lan kamu marah " " tanya ane. Wulan nggak menjawab.
"Iya deh aku nggak akan BBM-an sama Shela lagi. Kalo nggak percaya nih HP-ku boleh kamu bawa. " kata ane sambil menyodorkan HP ane.
"Nggak usah. " jawab Wulan pelan.
Harga Sebuah Kepala 1 Pendekar Bodoh 9 Sengketa Ahli Sihir Pendekar Gagak Cemani 1
^