Pencarian

Bulu Merak 2

Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long Bagian 2


lagi?" Ding Gan menjawab, "Sudah kukatakan, aku ingin terus bertahan hidup."
Kata Qiu Feng Wu, "Kau juga mengatakan, demi bertahan hidup apa pun akan kau lakukan."
Jawab Ding Gan, "Benar." Kata Qiu Feng Wu, "Sekarang demi diriku, lakukanlah satu hal."
Mata Ding Gan mengeluarkan sorot sedikit harapan. Segera dia bertanya, "Hal
apa?" Tanya Qiu Feng Wu, "Apakah Mao Zhan adalah teman baikmu?"
Jawab Ding Gan, "Aku tidak mempunyai teman."
Kata Qiu Feng Wu, "Baiklah, jika kau membunuh dia, aku tidak akan membunuhmu." Ding Gan tidak
berbicara. Tangannya sudah mengayun. Tiga pisau melengkung sudah terbang seperti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
petir. Tiga pisau menancap ke dada kiri Mao Zhan. Mao Zhan membalikkan badan
untuk melihat. Dia sudah tidak melihat Gao Li juga tombaknya yang berwarna
perak. Tombak sudah berhenti diayunkan. Dia melihat Ding Gan dan selangkah demi
selangkah berjalan ke depan. Tapi darah terus mengalir dari dadanya.
Wajah Ding Gan sudah pucat dan selangkah demi selangkah mundur. Dia berkata,
"Jangan salahkan aku, jika aku menemanimu mati, juga tidak akan ada gunannya."
Mao Zhan menggigit bibirnya menahan marah, darah pun keluar dari mulutnya. Tiba-
tiba Ding Gan tertawa dingin dan berkata,
"Jangan kira aku takut kepadamu, sekarang jika aku mau membunuhmu, itu sangat
mudah." Dia mulai mengayunkan tangannya. Tiba-tiba wajahnya berubah drastis
karena dia sudah merasa bahwa tangannya sudah dipegang.
Mao Zhan masih berjalan maju selangkah demi selangkah.
Tapi Ding Gan tidak bisa bergerak juga tidak bisa mundur.
Tangan Qiu Feng Wu seperti tang dengan kencang menjepit tangannya. Muka Ding Gan
sudah pucat dan berkata, "Lepaskan aku, kau sudah janji akan melepaskanku."
Kata Qiu Feng Wu, "Aku tidak akan membunuhmu."
Kata Ding Gan, "Tapi dia..." Kata Qiu Feng Wu, "Bila dia mau membunuhmu, tidak ada hubungannya denganku." Tiba-tiba Ding Gan
berteriak, suaranya seperti binatang yang masuk ke dalam perangkap. Kemudian
nafasnya juga berhenti. Mao Zhan sudah berada di hadapannya, dengan pelan dia mencabut pisau melengkung
yang berada di tubuhnya, kemudian menancapkan ke dada Ding Gan. Dengan tiga buah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pisau melengkung ditancapkan ke dada Ding Gan, dia masih berteriak kemudian
roboh. Mao Zhan melihat dia roboh tiba-tiba membalikkan badan, di depan Qiu Feng
Wu dia memberi hormat. Kemudian dia tidak berkata apa-apa lagi. Dia memotong lehernya dengan pisaunya
sendiri. Tidak ada yang bergerak, tidak ada yang bersuara.
Darah sudah menyatu dengan tanah. Mayat mulai mengering.
Akhirnya Shuang Shuang juga roboh.
Qiu Feng Wu melihat dia seperti melihat sekuntum bunga yang semakin lama semakin
layu... 0-0-0 Matahari sudah bersinar terang.
Jin Kai Jia mengayunkan kapak besinya dengan tenaga besar untuk membelah kayu,
sepertinya semua kemarahan ingin dia lampiaskan ke bumi ini. Bumi tidak
bersuara, dia bisa melahirkan nyawa, dia juga bisa menerima kematian.
Kuburan sudah digali. Jin Kai Jia mengangkat mayat Xi Men Yu dan melemparkannya ke dalam.
Kegembiraan dan harapan orang-orang apakah dengan mudah dikubur" Dia tidak bisa
membayangkan, jika seseorang sudah tidak mempunyai harapan, apakah masih bisa
bertahan hidup" Dia masih hidup, dia tidak merasa gembira tapi dia masih mempunyai harapan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia tidak pernah menangis, padahal juga tidak ingin menangis. Tapi begitu
memikirkan wajah Shuang Shuang yang selalu riang dan percaya diri, hatihya
seperti ditusuk oieh jarum.
Sekarang dia berharap 2 pemuda itu bisa mengbibur Shuang Shuang supaya Shuang
Shuang bisa bertahan hidup.
Dia merasa dirinya sudah tua.
Menghibur perempuan adalah tugas anak muda. Orang tua hanya cocok menggali
kuburan untuk orang mati. Dia berjalan ke arah sana mengangkat mayat Ma Feng,
badan Ma Feng masih hidup, ternyata Ma Feng tidak mati. Karena perut bukan
bagian vital dari orang, biarpun dia ditusuk oleh Qiu Feng Wu. tapi begitu Jin
Kai Jia mengangkat dia, pedang dia sudah ditusukkan ke pinggang Jin Kai Jia,
yang tersisa hanya pegangan pedang.
0-0-0 Pedang masih menancap di tubuh Jin Kai Jia. Ma Feng sudah kabur. Dia mengambil
kesempatan yang terbaik untuk kabur, karena dia tahu bahwa Gao Li dan Qiu Feng
Wu pasti sedang berusaha menolong orang, kemudian baru mengejar dia. Karena itu
dia tidak membuat Jin Kai Jia langsung mati.
Begitu Gao Li dan Qiu Feng Wu keluar, Jin Kai Jia sudah roboh.
Dia terbaring di bawah dengan terengah-engah bertanya,
"Bagaimana dengan keadaan Shuang Shuang?"
Yang dia perhatikan tetap orang lain.
Gao Li menahan kesedihan dan menjawab,
"Dia terlalu lemah, sampai sekarang masih belum sadarkan diri."
Kata Jin Kai Jia, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau harus membiarkannya tidur, begitu dia terbangun beritahu kepadanya bahwa
aku sudah pergi." Dia terbatuk dan berkata lagi,
"Kau jangan beritahu dia bahwa aku mati, jangan..."
Kata Gao Li, "Kau belum mati, kau pasti tidak akan mati."
Kata Jin Kai Jia, "Mati adalah hal biasa, jangan terlalu dipermasalahkan.
Kalian jangan begitu, aku sedih melihatnya."
Qiu Feng Wu terpaksa tertawa, dia ingin mengucapkan kata-kata yang yang membuat
hati orang-orang tidak menjadi sedih tapi dia tidak bisa berkata apa pun.
Kata Jin Kai Jia, "Tempat ini sudah tidak bisa kalian tinggali, semakin cepat pergi semakin baik."
Kata Qiu Feng Wu, "Baiklah." Kata Jin Kai Jia, "Gao Li, kau harus membawa Shuang Shuang pergi."
Kata Qiu Feng Wu, "Tenanglah, dia tidak akan pernah meninggalkan Shuang Shuang."
Kata Jin Kai Jia, "Kau juga harus berjanji satu hal kepadaku."
Tanya Qiu Feng Wu, "Hal apa?" Jawab Jin Kai Jia, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pulang. Aku ingin kau pulang kembali ke rumahmu."
Tanya Qiu Feng Wu, "Mengapa aku harus pulang?"
Kata Jin Kai Jia, "Jika kau pulang, mereka tidak akan mencarimu, tidak ada yang tahu bahwa kau
adalah Tuan Muda Wisma Kong Que."
Kata Qiu Feng Wu, "Tapi..." Kata Jin Kai Jia, "Mereka tidak akan bisa menemukan dirimu, tapi bisa menemukan Gao Li. Demi Gao
Li kau harus pulang ke rumahmu."
Qiu Feng Wu terdiam dan berkata,
"Aku bisa membawa mereka pulang ke rumahku."
Kata Jin Kai Jia, "Tidak boleh." Tanya Qiu Feng Wu, "Mengapa?" Kata Jin Kai Jia, "Wisma Kong Que banyak orang juga banyak mulut.
Melihat kau membawa dua orang pulang, kabar pasti akan cepat menyebar."
Kata Qiu Feng Wu, "Aku tidak percaya mereka berani datang ke Wisma Kong Que."
Kata Jin Kai Jia, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tahu kau tidak akan merasa terbebani oleh mereka, tapi aku tahu bagaimana
sifat Gao Li." Jin Kai Jia terbatuk lagi,
"Seorang Gao Li, dia paling tidak mau menyusahkan teman.
jika kau adalah temannya, kau harus membiarkan dia membawa Shuang Shuang pergi
dengan tenang untuk melewati masa-masa tuanya."
Kata Qiu Feng Wu, "Tapi dia...? "
" Kata Jin Kai Jia, "Kalau dia pergi ke Wisma Kong Que, kalian pasti akan menyesal."
Kata Qiu Feng Wu, "Mengapa?" Kata Jin Kai Jia, "Kau jangan terus bertanya mengapa, tapi kau harus percaya kepadaku..." Dia
berusaha benafas tapi sudah sulit baginya. Setelah lama dia berkata, "Bila kau
tidak setuju, aku pun tidak bisa mati dengan tenang."
Kata Qiu Feng Wu, "Baiklah, aku setuju, asalkan bisa hidup, kita bersama-sama menghadapi Qing Long
Bang. Jika Qing Long Bang sudah bubar, kita baru bisa hidup tenang."
Kata Jin Kai Jia, "Kalian pasti bisa hidup tenang tanpa diriku."
Jin Kai Jia tertawa dan berkata,
"Kau harus ingat, menggulingkan Qing Long Bang tidak bisa mengandalkan satu
orang, Walaupun dia adalah pemilik Wisma Kong Que."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Qiu Feng Wu, "Kau...? " " Kata Jin Kai Jia, "Jika ingin menggulingkan Qing Long Bang, harus ingat dengan pepatah : bergotong
royong dan bersatu hati."
Bergotong royong dan bersatu hati, ini adalah kata penggalan dari dunia
persilatan. Dia sendiri sekian lama berkelana di dunia persilatan tanpa teman tapi begitu
dia akan meninggal, dia berpesan seperti itu.
Karena dia baru saja mengerti bahwa di dunia ini tidak ada tenaga yang bisa
menandingi bila saling gotong royong bersatu hati.
Kata-kata yang ingin dia ungkapkan sudah selesai, dia merasa bahwa dia mati
dengan berharga. Hidup bisa berharga begitu juga dengan kematian.
0-0-0 Sore. Matahari sudah terbenam, cahaya yang bersinar lembut melalui jendela masuk ke
dalam ruangan. Di dalam rumah masih ada orang, ada tiga orang.
Gao Li dan Qiu Feng Wu berdiri di pinggir tempat tidur memandangi Shuang Shuang
yang masih tertidur nyenyak.
Biarpun tikus mondar mandir di bawah kaki mereka tapi mereka tidak begerak juga
tidak duduk. Mereka seperti sedang menghukum diri mereka sendiri.
Semua tragedy ini dimulai dari mereka berdua. Sewaktu tanah menutupi tubuh Jin
Kai Jia, mereka tidak meneteskan air mata
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karena mereka ingat dengan kata-kata Jin Kai Jia : 'kematian bukan hal yang
menakutkan, karena ada orang yang sudah mati tapi semangatnya masih tetap
hidup'. Hidup di hati orang-orang. Karena itu kematian tidak perlu ditangisi. Orang yang
masih hidup yang akan bersedih.
Sekarang mereka melihat Shuang Shuang, air mata terus menetes. Shuang Shuang
sudah mulai sadar. Begitu dia terbangun, dia sudah memanggil-manggil nama Gao
Li. Segera Gao Li memegang tangannya, dengan lembut dia berkata,
"Aku di sini, sejak tadi aku di sini."
Kata Shuang Shuang, "Aku tahu, kau pasti tidak akan meninggalkanku dan pergi seorang diri."
Kata Gao Li, "Aku harus memberitahu sesuatu kepadamu satu."
Kata Shuang Shuang, "Aku sudah tahu."
Wajahnya tertawa lagi seperti bunga dan berkata,
"Aku tahu kau akan memberitahu sesuatu kepadaku, aku adalah si Cantik di dunia
ini, orang yang tadi sengaja mengada-ada."
Kata Gao Li, "Mereka bukan manusia, kata-kata mereka juga bukan kata-kata manusia."
Kata Shuang Shuang, "Aku sudah mengerti."
Dia mengangkat tangannya dan mengusap muka Gao Li dengan ringan. Wajah Shuang
Shuang penuh dengan Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kelembutan dan kasih sayang kepada Gao Li. Dia berkata,
"Aku tahu kau takut aku merasa sedih. Sebenarnya aku sudah tahu aku adalah orang
yang berwujud apa, tidak perlu mereka yang memberitahu kepadaku."
Kata Gao Li, "Tapi kata-kata mereka tidak ada yang benar satu pun."
Dengan lembut Shuang Shuang berkata,
"Kau mengira aku adalah anak kecil dan tidak tahu kata-kata yang mana benar dan
yang mana palsu?" Hati Gao Li mulai dingin dan semakin dingin.
Kata Shuang Shuang, "Kau juga tidak perlu takut aku bersedih dan demi diriku kau pun merasa sedih,
karena beberapa tahun yang lalu aku sudah tahu bahwa aku itu jelek. Aku adalah
si jelek, si aneh juga si buta."
Suara Shuang Shuang masih sangat tenang, wajahnya tidak terlihat sedih atau
merasa rendah diri. Shuang Shuang berkata lagi,
"Mula-mula aku juga sedih dan sakit hati, terakhir aku sudah mengerti setiap
orang mempunyai nasibnya sendiri, setiap orang harus menerima nasibnya dengan
terbuka dan terus bertahan hidup."
Dia mengusap wajah Gao Li dan berkata lembut,
"Walaupun aku lebih jelek dari orang lain, tapi aku tidak menyalahkan Tuhan,
karena aku lebih beruntung daripada sebagian orang, aku mempunyai orangtua yang
baik dan juga dirimu."
Tenggorokan Qiu Feng Wu tercekat. Sekarang dia memandang Shuang Shuang bukan
dengan sorot kasihan melainkan rasa hormat dan kagum. Dia tidak menyangka di
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dalam tubuh yang kecil dan cacat, ada hati yang begitu kuat dan tegar.


Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kata Gao Li, "Kau sudah tahu, mengapa tidak memberitahuku?"
Jawab. Shuang Shuang, "Semua demi dirimu."
Tanya Gao Li, "Demi aku?" Jawab Shuang Shuang, "Aku tahu kau sangat baik kepadaku, aku berharap dari diriku kau dapat keceriaan
bila aku berkata seperti itu kau akan merasa sakit hati dan sedih. Kau sangat
baik kepadaku, aku tidak akan membiarkan kau merasa sakit hati." Gao Li
melihatnya. Air mata terus menetes. Tiba-tiba dia sadar, di antara mereka dialah
yang paling lemah dan egois.
Dia mengurus Shuang Shuang dan melindungi dia mungkin hanya demi kesenangannya
sendiri dan juga ketenangannya sendiri dan juga untuk menebus dosa. Dia berharap
di dalam tawa Shuang Shuang dia bisa membersihkan bau darah dari tangannya.
Dia selalu lari, lari dari orang lain, lari dari diri sendiri, lari dari kejaran
dosa. Hanya di pelukan Shuang Shuang, Gao Li baru dapat istirahat.
Dengan lembut Shuang Shuang berkata,
"Karena itu aku berharap kau jangan sedih karena diriku, karena aku tidak pernah
merasa sedih karena keadaanku yang seperti ini. Jika kita berdua bisa senang,
wujudku seperti apa juga tidak menjadi masalah."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata-kata ini seharusnya diucapkan oleh Gao Li, tapi sekarang malah keluar dari
mulut Shuang Shuang. Gao Li baru merasa selama beberapa tahun ini, Shuang
Shuanglah yang mengurus dan melindungi dia. Jika tidak ada Shuang Shuang mungkin
dia sudah menjadi gila dan hancur.
Kata Shuang Shuang, "Apakah kau sudah tahu maksudku?"
Gao Li tidak berkata apa-apa, dia masih berlutut.
Qiu Feng Wu melihat mereka, air mata pun ikut mengalir.
Tiba-tiba Qiu Feng Wu juga mengerti satu hal bahwa Tuhan selalu adil. Tuhan
tidak memberi Shuang Shuang wajah yang cantik tapi memberi Shuang Shuang hati
yang mulia. Kuburan baru seperti tidak ada kuburan. Tanahnya sudah dipadatkan dan dari
tempat lain dipindahkan rumput yang panjang dan ditanam di atas tanah ini.
Sekarang tidak ada yang tahu bahwa tanah ini pernah mengubur seorang pendekar
nomor satu di dunia persilatan.
Ini adalah keinginan Gao Li dan Qiu Feng Wu, mereka tidak ingin ada orang yang
mengganggu pendekar besar ini. Tidak ada batu nisan, dia bukan dewa, dia adalah
orang. Orang yang berhati mulia, teman yang mulia.
Ilmu silatnya yang dahsyat mungkin akan dilupakan oleh orang tapi semua yang dia
lakukan untuk mereka akan selamanya hidup di hati mereka. Sore itu. Mereka
membawa arak. Mereka minum dari gentong arak besar, sisanya mereka tumpahkan ke
atas tanah ini. Gao Li dan Shuang Shuang berlutut lalu berkata, "Ini adalah arak
pernikahan kami." "Aku tahu kau selalu menunggu-nunggu arak ini." "Aku pasti
membawa Shuang Shuang pergi, dan akan selalu mengurusnya. Kemana pun kami pergi,
aku tidak akan meninggalkan dia." "Aku pasti menyuruh Shuang Shuang untuk terus
bertahan hidup." Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka tahu Jin Kai Jia pasti berharap mereka hidup dengan baik. Di dunia ini
tidak ada hal lebih bisa menyatakan rasa hormat dan kesungguhan hati mereka
kecuali hidup dengan baik.
Kemudian Shuang Shuang menjauh, membiarkan 2 teman yang sehidup semati saling
berpamitan. Sore semakin gelap, burung-burung berteriak pulang ke sarang dengan sedih
sepertinya burung-burung ini juga ikut merasa sedih dengan perpisahan ini. Qiu
Feng Wu melihat Gao Li. Gao Li melihat Qiu Feng Wu. di dunia ini tidak ada
bahasa yang bisa mengungkapkan perpisahan ini.
Akhirnya Qiu Feng Wu bertanya,
"Apakah kau tahu bahwa kau itu bernasib mujur?"
Gao Li menjawab, "Aku tahu." Kata Qiu Feng Wu, "Sekarang kau sudah tidak perlu aku temani lagi."
Kata Gao Li, "Apakah kau akan pulang?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Aku sudah berjanji maka aku harus pulang."
Kata Gao Li, "Aku mengerti."
Tanya Qiu Feng Wu, "Bagaimana dengan kalian?"
Jawab Gao Li, "Aku juga sudah berjanji harus hidup dengan baik."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Qiu Feng Wu, "Kemana kalian akan pergi?"
Jawab Gao Li, "Dunia begitu luas, pasti akan ada tempat untuk kami pergi dan kami tinggal."
Qiu Feng Wu mengangguk dan berkata,
"Kalian berada di mana pun, kelak harus tetap mencariku."
Kata Gao Li, "Ya, itu sudah pasti."
Kata Qiu Feng Wu, "Bawa Shuang Shuang juga."
Kata Gao Li, "Ya, itu pasti."
Tiba-tiba Qiu Feng Wu memegang erat tangan Gao Li dan berkata, "Kau harus
berjanji kepadaku." Kata Gao Li, "Katakanlah."
Kata Qiu Feng Wu, "Jika kalian mengalami kesulitan, kau harus mencariku."
Malam sudah tiba. Qiu Feng Wu yang kurus dan kesepian sudah menghilang dalam kegelapan malam.
Gao Li memeluk Shuang Shuang, hatinya merasa bahagia sekaligus sedih.
Kata Shuang Shuang, "Kau adalah orang yang bernasib baik."
Gao Li mengangguk. Kata Shuang Shuang, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jarang ada teman seperti dia."
Kata Gao Li dengan lembut,
"Jarang ada orang yang bisa mendapat istri seperti dirimu."
Gao Li memang merasa sangat bahagia.
Dia mempunyai teman yang baik, juga istri yang baik. Bagi siapa pun ini sudah
lebih dari cukup. Tapi entah mengapa hati Gao Li dipenuhi dengan kesedihan dan
ketakutan. Ketakutan yang belum pernah dia rasakan karena dia merasa tidak
yakin, apakah dia bisa hidup dengan baik.
Tanya Shuang Shuang, "Apakah kau ketakutan?"
Jawab Gao Li dengan terpaksa,
"Aku takut" Takut apa?"
Kata Shuang Shuang, "Takut kita tidak bisa hidup, takut orang itu kembali lagi, takut kita tidak
mempunyai uang." Gao Li diam. Dia tahu hidup itu sangat berat.
Kata Shuang Shuang, "Sebenarnya kau jangan merasa takut, asal kita mempunyai tekad pasti ada cara
untuk bisa bertahan hidup."
Kata Gao Li, "Tapi..." Kata Shuang Shuang, "Aku tidak takut hidup susah, asal selalu bersama denganmu, aku sudah tenang."
Kata Gao Li, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tapi aku harus memberikan kepadamu kehidupan yang baik."
Kata Shuang Shuang, "Kehidupan yang baik itu seperti apa?"
Gao Li tidak menjawab. Karena dia tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.
Kata Shuang Shuang, "Makan enak, pakaian bagus, itu bukan kehidupan yang baik. Yang paling penting
hati merasa senang, yang lain aku tidak peduli."
Wajahnya yang lembut memancarkan kekuatan dan tekad yang tegar.
Gao Li segera menarik tangannya dengan gagah berjalan.
Hatinya sekarang juga mempunyai tekad dan kekuatan. Dia tahu, di dunia ini tidak
ada yang bisa membuat dia sedih dan takut lagi.
Karena dia sudah tidak sendirian.
Tidak sendirian, hanya orang yang pernah kesepian baru tahu perasaan seperti ini
sangat menyenangkan. 0-0-0 Mereka tidak ke gunung juga tidak lari ke perbatasan.
Mereka mencari sebuah desa yang tenang dan damai.
Orang-orang di desa biasanya baik dan jujur.
Seorang petani yang rajin dan seorang istri yang penyakitan, di sini tidak ada
yang mencurigainya. Pagi bekerja, malam beristirahat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kehidupan mereka tenang dan damai. Tapi sayang itu bukan akhir dari cerita ini.
Gao Li sudah pulang dengan tubuh penuh dengan tanah.
Shuang Shuang dengan tangannya yang kecil sudah memasak 2 macam sayur untuknya,
juga ada seguci arak yang hangat.
Barang-barang yang berada di-dalam rumah ini dia sudah hafal, dia bisa
menggunakan tangan sebagai pengganti mata.
Sekarang dia jauh lebih sehat daripada dulu. Kehidupan yang manis dan senang,
bagi penderita yang mempunyai sakit apa pun itu adalah obat yang paling bagus.
Gao Li melihat sayur dan arak, tawanya seperti anak-anak dan berkata, "Malam ini
masih ada arak yang bisa diminum."
Jawab Shuang Shuang dengan manis,
"Beberapa hari ini, kau terlalu lelah, aku harus membuatkan makanan yang enak
untukmu." Gao Li duduk dan minum arak, dia tertawa,
"Aku berharap sesudah menyetor uang sewaan, bisa menyisakan beberapa pikul padi
untuk ditukar dengan mainan."
Shuang Shuang seperti anak manja, duduk di pangkuannya dan berkata, "Aku
menginginkan sebuah benda."
Tanya Gao Li, "Kau mau apa?" Jawab Shuang Shuang, "Kau." Dengan tangan yang kecil, dia memencet hidung Gao Li.
Gao Li membuka mulutnya, pura-pura tidak bisa bernafas.
Tiba-tiba Shuang Shuang menumpahkan segelas arak ke dalam mulutnya. Dia
mengambil sepotong daging ingin memasuki ke mulut Shuang Shuang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba sumpitnya terjatuh, tangannya dingin seperti es karena yang dijepit
bukan daging, melainkan seekor kaki seribu.
Kaki seribu yang sangat besar dan panjang.
Tanya Shuang Shuang, "Ada apa?" Wajah Gao Li berubah, tapi dia berusaha untuk tetap tertawa dan berkata, "Tidak
ada apa-apa, hanya di dalam sayur ada kaki seribu, mungkin baru jatuh dari atas
atap. Kelihatannya malam ini aku tidak bisa makan daging."
Shuang Shuang juga terdiam dan dia berkata,
"Untung di dapur masih ada telur, kita goreng telur untuk dijadikan sayur."
Begitu dia berdiri, Gao Li segera berkata,
"Aku temani." Kata Shuang Shuang, "Aku saja, kau duduklah untuk minum arak."
Kata Gao Li, "Aku temani, aku senang melihatmu menggoreng telur."
Tanya Shuang Shuang, "Mengapa harus melihatku menggoreng telur?"
Jawab Gao Li, "Karena aku senang melihatnya.? "
" Meskipun mereka tertawa, tapi hati mereka sudah tertutup oleh bayangan hitam.
Dapur sangat bersih. Kau pasti tidak akan menyangka bahwa perempuan seperti
Shuang Shuang bisa membersihkan dapur dengan begitu bersih. Kekuatan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cinta sangat aneh, dia bisa membuat orang melakukan apa pun, juga bisa membuat
mujizat. Shuang Shuang masuk ke dapur, diikuti oleh Gao Li.
Shuang Shuang mengambil telur, Gao Li ikut mengambil telur.
Dia mengikuti Shuang Shuang, sedikitpun tidak lengah.
Shuang Shuang membakar kayu, dia yang mengipasi api.
Shuang Shuang mengambil kuali, Gao Li segera mengambil tutup kuali.
Tiba-tiba tutup kuali terjatuh dari tangan Gao Li.
Tangannya terasa dingin, begitu juga dengan hatinya.
Kuali tidak kosong, di dalam kuali ada 2 buah boneka yang terbuat dari kertas.
Kedua boneka itu tidak ada kepala.
Kepalanya sudah sobek, leher merah karena darah.
Api kompor sangat besar, dalam waktu sekejap sudah membakar boneka kertas itu.
Kedua boneka kertas itu terlihat sangat misterius dan menakutkan. Wajah Shuang
Shuang sudah pucat, seperti yang akan pingsan. Dia mempunyai indra ke 6, bisa
merasakan ketakutan. Gao Li tidak pingsan, karena dia tahu pada saat seperti
inilah mereka haras tegar.
Tiba-tiba Shuang Shuang berkata,
"Apakah sekarang kita harus jujur?"
Kata Gao Li, "Benar." Kata Shuang Shuang, "Kaki seribu bukan jatuh dari atap karena di sini tidak ada kaki seribu." Gao Li
mengangguk. Wajahnya penuh dengan kesedihan karena mereka tahu, hidup tenang dan
manis ini akan segera berakhir.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Harus mengakui hal ini terlalu sakit untuk mereka. Tapi Shuang Shuang malah
terlihat sangat tenang, dia memegang erat tangan Gao Li dan berkata, "Bukankah
kita sudah tahu bahwa mereka akan mencari kita?"
Jawab Gao Li, "Benar." Kata Shuang Shuang, "Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku karena aku sudah siap."
Suara Shuang Shuang lebih lembut lagi berkata,
"Kita sudah hidup 2 tahun dengan bahagia, walaupun sekarang harus mati, aku juga
tidak merasa menyesal. Apalagi kita belum tentu akan mati."
Tanya Gao Li, "Apakah kau mengira aku takut kepada mereka?"
Jawab Shuang Shuang, "Kau pasti tidak akan takut, karena kau adalah seorang ksatria, tidak akan takut
kepada pengecut yang bersembunyi-sembunyi."
Wajah Shuang Shuang terlihat bercahaya, karena dia memang bangga kepada Gao Li.
Tiba-tiba Gao Li juga merasa keberaniannya muncul.
Jika kau pernah mencintai seseorang, kau akan tahu keberanian ini datangnya dari
mana dan semua itu sangat aneh.
Kata Gao Li, "Itu hanya 2 buah boneka kertas saja."
Tanya Shuang Shuang, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Boneka kertas?"
Kata Gao Li dengan dingin,
"Mereka ingin menakuti kita tapi kita tidak akan takut."
Kaki seribu dan boneka kertas tidak bisa mengancam nyawa orang tapi siapa pun
tahu ini hanyalah sebuah ancaman dan peringatan.
Sepertinya mereka tidak ingin dia mati dengan cepat.
Shuang Shuang terdiam, tiba-tiba berkata, "Kau mencuci panci, aku akan merebus
telur, aku akan merebus 6 butir telur. Kau makan 4 butir dan aku akan makan 2
butir." Tanya Gao Li, "Kau masih bisa makan?"
Kata Shuang Shuang, "Mengapa tidak, kalau tidak bisa makan berarti takut kepada mereka. Kita harus
bisa makan dan makan yang banyak."
Gao Li tertawa dan berkata,
"Benar, aku makan 4 butir dan kau makan 2 butir."
Hanya telur yang ada mempunyai cangkang, itu yang paling aman. Mereka mulai
makan telur. Kata Shuang Shuang, "Telur ini sangat enak."
Jawab GaoLi, "Lebih enak daripada daging."
Kata Shuang Shuang, "Kalau mereka adalah ksatria dan berani keluar di depan wajah kita, kita akan
mengundang dia makan telur."
Kata Gao Li, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tapi mereka tidak berani muncul, mereka pengecut."
Tiba-tiba dari luar jendela ada yang tertawa.
Gao Li berdiri dan bertanya,
"Siapa kau?" Gao Li ingin mengejar, tapi dia duduk kembali dan berkata,
"Benar-benar tidak ada keberanian untuk menemui orang."
Kata Shuang Shuang, "Apakah kau tahu dengan cara apa memperlakukan orang seperti ini?"
Tanya Gao Li, "Cara apa?" Kata Shuang Shuang, "Tidak perlu meladeni mereka."
Gao Li tertawa, "Benar. Kelihatan aneh tapi mereka akan lelah sendiri. Itu cara yang terbaik."
Suara tawa orang itu sangat besar, apakah benar dia sedang tertawa" Di luar
jendela sangat gelap, kegelapan yang sangat luas. Di dalam kegelapan tersembunyi
banyak hal yang menakutkan juga orang yang menakutkan.
Di dalam rumah hanya ada mereka berdua. Rumah yang kecil, orang yang kecil,
kegelapan di luar sudah mengelilingi mereka.
Benarkah mereka tidak merasa takut"
Tombak sudah dikeluarkan dari peti. Tombak yang penuh dengan debu, tapi tidak
berkarat. Ada hal yang tidak bisa berkarat seperti kenangan. Gao Li teringat
kepada Qiu Feng Wu. "Bagaimana keadaan dia" Apakah dia juga sudah bertemu dengan mereka?"
Gao Li berharap dia tidak bertemu dengan mereka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia berharap hal ini bisa diselesaikan di sini juga, diselesaikan olehnya
sendiri. Hanya satu-satunya yang membuat dia tenang adalah Shuang Shuang.
Kalau dia tidak ada, bagaimana dengan Shuang Shuang"
Dia tidak berani berpikir.
Shuang Shuang seperti tidak beipikir, dia sudah tertidur.
Shuang Shuang lebih kuat dan lebih berani dari yang dia sangka, bila sedang
tertidur, dia seperti seorang anak kecil.
Bagaimana dia bisa meninggalkan Shuang Shuang"
Bagaimana bila dia mati" Di luar jendela angin berhembus sangat kencang. Malam
lebih gelap lagi. Gao Li memegang tombaknya, dengan sekuat tenaga menahan air
mata yang menetes. Tapi air mata tetap mengalir. Tiba-tiba Shuang Shuang membalikkan badan dan
berkata, "Mengapa kau belum tidur?"
Ternyata dia juga belum tidur.
Kata Gao Li, "Aku belum ingin tidur."
Kata Shuang Shuang, "Jangan lupa besok pagi kau masih harus ke sawah."
Kata Gao Li, "Apakah besok aku boleh bolos bekerja sehari saja?"
Kata Shuang Shuang, "Boleh, tapi bagaimana dengan lusa atau lusa lagi" Apakah bila mereka tidak muncul kau akan terus
menemaniku di sini" Apakah kau mau seumur hidup terus menemaniku di rumah kecil ini?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Gao Li, "Mengapa tidak?"
Jawab Shuang Shuang, "Kalau kau bisa melakukannya, kita bisa bertahan sampai kapan?"
Jawab Gao Li, "Bertahan sampai mereka muncul, menunggu mereka mencariku."
Tanya Shuang Shuang, "Kapan mereka muncul dan mencarimu?"
Jawab Gao Li, "Mereka sudah datang, pasti tidak perlu menunggu lama."
Kata Shuang Shuang, "Mereka melakukan begitu, mungkin mereka ingin mengurungku di rumah ini, begitu
kau sudah merasa lelah baru akan muncul."
Kata Gao Li, "Mereka tidak perlu menunggu, mereka tidak perlu melakukan hal seperti itu."
Tanya Shuang Shuang, "Mengapa?" Jawab Gao Li, "Sekarang aku harus berkata jujur, aku hanya berharap kau melakukan satu hal
untukku." Tanya Shuang Shuang, "Hal apa?" Gao Li mengusap mukanya dan berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau haras berjanji, bila terjadi sesuatu padaku, kau harus hidup dengan baik."
Kata Shuang Shuang, "Apa maksudmu?"
Kata Gao Li, "Kau pasti mengerti."
Tanya Shuang Shuang, "Apakah kau takut kepada mereka?"
Jawab Gao Li, "Benar." Tanya Shuang Shuang, "Mengapa?" Wajah Gao Li terlihat sedih, dia berkata,
"Kau tidak bisa membayangkan, mereka itu sangat menakutkan. Kali ini mereka
datang, pasti sudah ada persiapan penuh."
Shuang Shuang terdiam. Dia sangat tenang, kemudian dia berkata, "Jika mereka
sudah siap, mengapa tidak turun tangan?"
Kata Gao Li, "Mereka ingin membuatku ketakutan."
Kata Shuang Shuang, "Sesudah mereka menangkapmu, kau juga takut?"
Gao Li terpaku. Tiba-tiba matanya terang dan dia meloncat lalu berkata, "
Sekarang aku sudah tahu."
Tanya Shuang Shuang, "Kau tahu apa?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Gao Li, "Orang Qing Long Bang tidak datang."
Tanya Shuang Shuang, "Lalu siapa yang datang?"
Kata Gao Li, "Yang datang hanya ada satu orang, dia ingin membuatku lelah, hingga aku menjadi
gila. Kemudian dia akan pelan-pelan membunuhku."
Tanya Shuang Shuang, "Kau tahu siapa dia?"
Kata Gao Li, "Ma Feng, pasti Ma Feng."
Ma Feng jarang membunuh orang, tapi kalau dia mau membunuh orang, dia jarang
gagal. Dia membunuh orang secara perlahan dan menakutkan. "Bila kau mau bunuh
orang, kau harus bisa membuat dia menjadi setan, sehingga tidak akan mencarimu
untuk membalas dendam." Ini adalah prinsip Ma Feng.
Karena gembira, muka Gao Li memerah dan berkata,
"Aku tahu lambat laun dia pasti akan datang."
Tanya Shuang Shuang, "Mengapa?" Jawab Gao Li, "Dia datang untuk balas dendam."
Tanya Shuang Shuang, "Balas dendam?"
Jawab Gao Li, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ada orang bila dia melakukan hal yang tidak baik kepada orang lain, tapi orang
lain tidak boleh melakukan hal seperti ini kepadanya, kalau tidak dia akan
datang untuk balas dendam."
Kata Gao Li lagi, "Dia lupa bahwa aku juga sedang menunggu dia."
Gao Li tidak lupa siapa yang membunuh Jin Kai Jia.
Kata Shuang Shuang, "Mengapa kau tahu dia tidak membawa orang Qing Long Bang kemari?"
Jawab Gao Li, "Tidak akan." Tanya Shuang Shuang, "Mengapa?" Jawab Gao Li, "Karena balas dendam bagi dia adalah suatu kenikmatan, membunuh orang juga
demikian, karena itu dia tidak akan berbagi dengan orang lain."
Kata Shuang Shuang, "Dia pasti orang yang menakutkan."
Kata Gao Li, "Benar, tapi aku tidak takut kepada dia."
Suara Gao Li tiba-tiba berhenti, karena di luar ada yang mengetuk pintu. Suara
ketukan pintu ringan dan pelan, tiap kali mengetuk seperti mengetuk jantung
mereka. Nafas Gao Li seperti sudah berhenti.
Tiba-tiba dia merasa dirinya tidak begitu kuat dan yakin karena selama 2 tahun
ini yang dia pegang hanya pacul bukan tombak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Suara ketukan pintu masih terus terdengar ringan, pelan, sekali demi sekali...
Tangan Shuang Shuang menjadi dingin.
Tiba-tiba Gao Li juga mengetahui Shuang Shuang tidak seberani yang dia kira.
Shuang Shuang berkata, "Di luar seperti ada yang mengetuk pintu."
Kata Gao Li, "Aku tahu." Tanya Shuang Shuang, "Mengapa kau tidak membuka pintu?"
Kata Gao Li tertawa dingin,
"Kalau dia masuk, tidak perlu membuka pintu untuknya, dia juga akan masuk
sendiri." Sebenarnya dia tahu ini hanya satu alasan. Memang Gao Li ketakutan. Karena dia
tidak boleh mati dan dia takut mati.
Takut mati bukan hal yang memalukan, bukan berarti jika kau adalah ksatria dan
ada perempuan seperti Shuang Shuang mencintaimu yang harus diurus, kau juga akan
takut mati. Hati Shuang Shuang seperti ditusuk jarum. Dia sangat mengerti Gao Li, tidak ada
orang lain lebih mengerti Gao Li daripada dia.
Mata Shuang Shuang keluar air mata.
Tanya Gao Li, "Kau menangis?"
Kata Shuang Shuang, "Kau tahu aku bangga kepadamu."
Kata Gao Li, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tahu." Kata Shuang Shuang, "Tapi sekarang aku sudah tidak mempunyai perasaan seperti itu."
Gao Li menunduk. Dia tahu pikiran Shuang Shuang.
Tidak ada perempuan ingin suaminya seorang yang penakut, lebih-lebih tidak ada
perempuan yang ingin suaminya lari dari kesulitan dan bahaya.
Kata Shuang Shuang, "Aku tahu demi diriku kau menjadi seperti itu, tapi aku tidak mau kau begitu,
aku tahu kau pasti sedih. Sebenarnya kau bukan penakut."
Kata Gao Li, "Tapi kau..." Kata Shuang Shuang, "Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku, hal yang harus kau lakukan tetap lakukan,
kalau tidak aku akan lebih sedih lagi."
Gao Li melihat dia, hanya istri yang baik baru bisa mengatakan demikian. Tiba-
tiba dia merasa bangga mempunyai istri yang begitu baik. Dengan ringan dia
mencium air mata Shuang Shuang dan membalikkan badan kemudian pergi. Shuang
Shuang menghitung langkah Gao Li. Setiap pagi, dia selalu menghitung langkah Gao
Li, dari tempat tidur berjalan sejauh 13 langkah sudah berada di luar pintu.
Satu.. .dua.. .tiga.. .empat.. .lima...
Kali ini Gao Li pergi, apakah akan kembali"
Shuang Shuang tidak tahu juga tidak berani berpikir, dia tidak akan melarang dia
karena dia tidak bisa lari lagi.
Bab 5 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kepercayaan Teman Lama Malam. Kabut malam entah kapan mulai muncul, seseorang berdiri diam di tengah kabut
malam. Orang yang seram, wajah yang seram, mata tajam seperti burung pemakan bangkai.
Begitu Gao Li membuka pintu, dia sudah melihat orang itu, tidak ada perubahan
dalam diri orang itu. Gao Li sama sekali tidak menyangka, dia bisa berdiri di luar pintu rumahnya
seperti akan mengunjungi seorang teman, menunggu tuan rumah membuka pintu.
Begitu matanya melihat Gao Li, tatapannya tetap seperti tatapan seekor elang
lapar yang melihat daging.
Kata Gao Li, "Akhirnya kau datang juga!"
Jawab Ma Feng, "Benar, aku harus datang, siapa pun yang pernah menusuk perutku dengan pedang,
aku tidak akan membiarkan dia hidup dengan tenang."
Kata Gao Li, "Kau bisa hidup sampai sekarang itu sudah sangat beruntung."
Kata Ma Feng, "Benar, itu memang tidak mudah, kau tidak tahu, aku menghabiskan harta benda


Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan harga yang tinggi baru bisa ditukar kembali dengan nyawaku, karena itu
aku tidak boleh mati juga tidak akan bisa mati."
Matanya menyipit dan berkata,
"Xiao Wu berada di mana?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Gao Li, "Kau mencari dia?"
Jawab Ma Feng, "Benar." Mulut Gao Li mengeluar tawa yang aneh dan berkata,
"Sayang, selamanya kau tidak akan bisa bertemunya lagi."
Tanya Ma Feng, "Dia berada di mana?"
Jawab Gao Li, "Apakah kau tidak pernah terpikirkan dia berada di mana?"
Tanya Ma Feng, "Apakah dia sudah mati?"
Jawab Gao Li, "Kalau dia tidak mati, dia tidak akan melepaskanmu."
Wajah Ma Feng berubah, seperti perutnya sedang ditusuk kembali dengan pedang.
Kata Gao Li, "Walaupun dia sudah mati, tapi aku tidak, aku masih hidup."
Dengan menarik nafas panjang, Ma Feng berkata,
"Benar, kau belum mati, untung kau belum mati. Dua tahun ini siang malam aku
selalu berdoa, semoga kalian panjang umur."
Tiap kata yang dia keluarkan penuh dengan kebencian, membuat orang merasa
bergidik. Gao Li tahu tangan kirinya sudah keluar keringat dingin, dia segera berteriak,
"Seharusnya kau berdoa agar aku cepat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mati. Kalau aku tidak mati, kau yang akan mati, sekarang kau harus mati."
Ma Feng tertawa dingin. Gao Li juga tertawa dingin,
"Pekerjaan seperti kita ini jika melakukan kesalahan dia harus mati, kau sudah
melakukan 3 macam kesalahan."
Kata Ma Feng dengan ringan,
"Aku mendengarnya."
Kata Gao Li, "Pertama, kau tidak boleh datang seorang diri. Kedua, kau harus menyandera
Shuang Shuang agar bisa mengancamku, tapi sekarang sudah terlambat. Ketiga, kau
tidak boleh dengan cara seperti itu mengetuk pintu rumahku."
Jawab Ma Feng, "Masuk akal juga.? "
" Kata Gao Li, "Sebenarnya kau mempunyai kesempatan secara sembunyi-sembunyi menyerangku." Ma
Feng tiba-tiba memotong kata-katanya, dengan dingin dia berkata, "Aku tidak
perlu menyerangmu secara sembunyi-sembunyi, juga tidak perlu menyandera istrimu
supaya bisa mengancammu sebab kapan pun aku bisa membunuhmu." Gao Li tertawa
terbahak-bahak. Kata Ma Feng, "Dua tahun ini tiap hari aku latihan selama 6 jam, bagaimana dengan dirimu?"
Tiba-tiba tawa Gao Li berhenti.
Dengan dingin Ma Feng melihatnya dan berkata,
"Sekarang kau masih hidup, karena aku masih menginginkan kau hidup." Gao Li
tidak bicara, juga tidak Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bergerak. Tiba-tiba dia merasa tidak nyaman, sikap Ma Feng semakin tenang, maka
dia semakin merasa tidak nyaman.
Sorot mata Ma Feng yang seram pandangannya bergeser, dia memandang langit yang
gelap dan berkata, "Kau masih bisa hidup 7 hari lagi."
Suaranya mengandung kepercayaan yang menakutkan seperti hakim yang menjatuhkan
vonis kepada tersangka. Gao Li tertawa lagi, dia berusaha keras baru bisa membuat dirinya mengeluarkan
suara tawa. Ma Feng sama sekali tidak memandang dia dan berkata,
"Tujuh hari lagi adalah bulan purnama, aku membunuh orang selalu menunggu saat
bulan purnama." Kata Gao Li, "Mungkin kau tidak perlu menunggu begitu lama."
Kata Ma Feng. "Mungkin, tapi kau tidak perlu terburu-buru ingin mati.
Masih banyak hal yang harus kau bereskan. Istrimu juga tidak mau kau mati
sekarang." Kata-kata yang terakhir seperti menusukkan pisau ke arah Gao Li. Dia
merasa perutnya keram, dia ingin muntah.
Kata Ma Feng, "Aku akan tinggal di sini selama 7 hari, karena tempat di sini lumayan bersih."
Tanya Gao Li, "Kau bilang apa?"
Kata Ma Feng, "Aku bilang bisa hidup 7 hari lagi itu lumayan untukmu."
Gao Li melihatnya. Sebenarnya Ma Feng tidak tertawa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wajahnya mengandung kekejaman, seram, dan tertawa penuh percaya diri.
Kata Ma Feng, "Tujuh hari ini kau boleh melakukan banyak hal, bila kau bisa mengatur, bila
nanti kau mati istrimu juga bisa hidup dengan baik."
Gao Li menundukkan kepala melihat tombaknya yang berwarna perak. Debu di atas
tombak sudah dibersihkan, tapi cahaya tombak sepertinya terlihat sangat lemah.
Gao Li mengangkat kepala, keringat dingin mengalir dari wajahnya.
Suara Gao Li terdengar kering dan serak, dia berkata, "Kau bisa menunggu selama
7 hari, mengapa aku tidak boleh?" Ma Feng tertawa. Kali ini dia benar-benar
tertawa. Dengan tersenyum dia berkata, "Baiklah, besok pagi aku akan datang
lagi. Di pagi hari aku senang makan mie." Dia tidak mendengar kata-kata Gao Li
lagi, dia membalikkan badan.
Dalam sekejap dia sudah menghilang di dalam kabut malam itu.
Gao Li juga tidak melihat dia lagi, dia membalikkan badan dan membungkukkan
badan untuk muntah. Muntah terus hingga air empedunya juga keluar. Tiba-tiba dia
merasa ada tangan kecil yang hangat mengangkat wajahnya. Wajah Gao Li basah,
apakah ini air mata atau keringat dingin" Setelah lama Shuang Shuang dengan
lembut berkata, "Apakah kau merasa kali ini kau sudah melakukan kesalahan?" Gao
Li menggelengkan kepala. Dia tidak salah 7 hari tidak pendek, dalam 7 hari cukup
untuk melakukan banyak hal.
Dia harus bersabar. Sebenarnya dia mempunyai kesempatan untuk mengalahkan orang
lain tapi sekarang dia harus lebih bersabar dan harus menahan diri. Shuang
Shuang juga tidak banyak bertanya. Asalkan Gao Li mengatakan benar, Shuang
Shuang akan menerimanya. Dengan berat dia berkata, "Sekarang kita tidur, besok
pagi kita akan makan mie."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yamien. Mie yang sudah dingin.
Gao Li melihat mie di atas meja, wajahnya tidak ada ekspresi apa pun.
Kemudian dia melihat Ma Feng yang baru masuk.
Kata Shuang Shuang, "Apakah itu Tuan Ma?"
Jawab Ma Feng, "Benar." Kata Shuang Shuang, "Mie sudah dingin, apakah harus dipanaskan lagi?"
Jawab Ma Feng, "Tidak perlu." Kata Shuang Shuang, "Jika mie kurang asin, di sini masih ada kecap."
Suara Shuang Shuang terdengar lembut dan hangat, dia seperti seorang istri yang
rajin yang meladeni teman suaminya.
Ma Feng melihatnya, tiba-tiba menarik nafas dan berkata,
"Untung aku bukan mau membunuhmu karena kau lebih tenang daripada suamimu."
Shuang Shuang tertawa dan berkata,
"Perempuan seperti aku, apakah akan menaruh racun ke dalam mie?"
Ma Feng baru mengambil sumpit, segera dia menaruhnya lagi. Matanya yang seperti
elang memandang Shuang Shuang dengan lama dan berkata, "Kau tidak akan
melakukannya." Shuang Shuang mengangguk dan berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku pasti tidak akan menaruh racun ke dalam mie-mu."
Ma Feng tidak mengatakan sesuatu, segera dia berdiri dan masuk ke dapur.
Tanya Shuang Shuang dengan tersenyum, "Ada apa kau masuk ke dapur?"
Jawab Ma Feng, "Aku membunuh orang ingin seorang diri, makan mie juga ingin memasak sendiri."
Di kamar tamu, terdengar suara dengkuran Ma Feng, tapi Gao Li tidak bisa tidur.
Wajahnya sarat dengan kesedihan, hatinya sangat kacau. Dia ingin melakukan
sesuatu, tapi dia ragu, apakah memang harus dilakukan" Dia tidak percaya diri
lagi. Ini baru benar-benar menakutkan. Ma Feng melakukan hal seperti itu mungkin
ingin menghancurkan rasa percaya dirinya.
Tanya Shuang Shuang dengan lembut,
"Kau memikirkan apa?"
Jawab Gao Li, "Tidak ada." Kata Shuang Shuang, "Tiba-tiba aku teringat pada satu hal. Dia ingin menunggu selama 7 hari, apakah
karena dia tidak mampu dibanding dirimu?"
Kata Gao Li, "Mungkin saja."
Gao Li yakin Ma Feng pasti lebih percaya diri daripada dirinya karena tanggung
jawab Gao Li lebih berat.
Bila pesilat tangguh bertarung, biasanya yang mati adalah orang yang tidak ingin
mati. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Shuang Shuang, "Aku tahu dia tinggal di sini hanya untuk menyiksamu, tapi aku juga tidak
memberinya hidup enak."
Gao Li tertawa dengan terpaksa dan berkata,
"Memang kau tadi sudah bantuku menyiksa dia."
Kata Shuang Shuang, "Sekarang aku terhadap dengan cara apa pun dia tidak akan membalas, karena..."
Suara Shuang Shuang sedikit berubah dan berkata, "Jika tidak ada aku, kau tidak
takut kepada dia, apakah benar?" Gao Li melihat dia, tiba-tiba dengan suara
gemetar dia berkata, "Kau.. .kau mau apa?"
Gao Li menanyakan ini karena dia terpikir pada satu hal yang sangat menakutkan.
Shuang Shuang tertawa dengan sedih dan berkata,
"Aku tidak memikirkan apa-apa."
Kata Gao Li, "Aku tahu kau sedang memikirkan apa?"
Gao Li tiba-tiba dengan cepat berkata,
"Kau kira jika kau mati, aku akan dengan bebas menghadapi dia. Bisa bunuh dia"
Kau salah! Salah total!"
Kata Shuang Shuang, "Aku..." Kata Gao Li, "Kalau kau mati, aku segera menemanimu mati."
Shuang Shuang adalah manusia dan juga perempuan, dia tiba-tiba masuk ke dalam
pelukan Gao Li dan menangis.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Di luar Shuang Shuang terlihat sangat kuat, tapi di dalam dia ketakutan dan
merasa sedih. Demi Gao Li dia rela mati, dia berharap Gao Li bisa menjadikan kesedihan ini
menjadi kekuatan baginya.
Dia belum melakukan hal ini karena dia terlalu mencintai Gao Li, dia tidak tega
meninggalkan Gao Li. Tidak ada orang yang tahu bagaimana dalamnya perasaan mereka.
Gao Li membelai rambutnya dan berkata,
"Demi aku, kau harus bertahan hidup. Demi kau, aku juga akan berbuat seperti
itu. Kita pasti mempunyai cara untuk terus bertahan hidup." Suaranya kecil
karena kata-kata ini memang dia katakan untuk dirinya sendiri.
Tangis Shuang Shuang sudah berhenti, dia tahu Gao Li akan melakukan apa.
Tiba-tiba dia mengangkat kepada dan berkata,
"Kau pergi saja."
Gao Li memegang erat tangan Shuang Shuang, sepatah kata pun tidak bicara.
Sekarang dalam kesedihan dan rasa tersiksa mereka bisa bertahan, bersama-sama
bertahan. Karena mereka mempunyai harapan, harapan yang begitu indah.
0-0-0 Kong Que Ling. Di dunia ini tidak ada senjata rahasia yang lebih menakutkan daripada Kong Que
Ling, juga tidak ada senjata rahasia yang lebih indah daripada Kong Que Ling.
Tidak ada Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang yang bisa melukiskan keindahannya juga tidak ada yang bisa menghindar atau
bertahan dari Kong Que Ling.
Orang nomor saru di dunia persilatan yaitu Jin Kai Jia, dia juga tidak bisa
bertahan dari Kong Que Ling. Sampai saat mati pun dia masih ingat, bagaimana
sewaktu senjata rahasia itu dilemparkan, begitu misterius, cemerlang, dan indah.
Pada waktu itu dia merasa pusing. Tak lama, kemudian dia roboh ke tanah. Wisma
Kong Que sendiri sangat indah, indah seperti istana dalam dongeng-dongeng dewa
dewi. Atap yang hijau disinari oleh matahari, tampak berkilauan.
Tangga yang putih melintasi dinding yang kuning. Sebuah istana seperti yang
terbuat dari emas dan perhiasan.
Di taman ada beberapa ekor burung merak tampak sedang bersantai. Di kolam ada
Yan Yang (semacam bebek) sedang berenang.
Bunga-bunga merah, putih, ungu menghiasi wisma ini menambah keindahan seperti di
dalam mimpi. Beberapa gadis sedang berlari-lari menginjak padang rumput yang lembut, mereka
menghilang di balik kerimbunan bunga.
Bunga chrysan akan segera mekar, angin membawa harum bunga yang membuat orang
mabuk. Dari sebuah rumah kecil ada seseorang yang meniup suling, suara suling inilah
yang memecahkan kesunyian di sana.
Pintu pertama terbuka lebar, tidak ada penjaga pintu. Gao Li berlari ke depan
Wisma Kong Que, kemudian dia roboh.
Di tempat dupa sedang dibakar dupa yang wangi. Ruangan itu penuh harum dupa.
Di luar jendela, hari sudah malam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gao Li membuka mata, mata memandang ke sekeliling mulai dari satu pot chrysan
kemudian diteruskan ke depan, dia melihat seseorang yang sedang tersenyum
kepadanya. Seseorang yang belum dia kenal. Seperti seorang pemuda, tapi ada kumis yang
dicukur dengan rapi di atas mulutnya.
Rambut dan kumis sangat rapi dan mengkilat, di bawah rambut masih menempel
sebuah mutiara sebesar ujung jari.
Pakaiannya sangat sederhana, tapi bahannya sangat mahal. Di balik jubah
sutranya, masih ada ikat yang pinggang yang berwarna putih. Sekali melihat pun
sudah tahu bahwa dia adalah orang yang mempunyai kedudukan dan terlihat
berwibawa. Orang seperti ini hidup di dunia yang berlainan dengan Gao Li, hanya sepasang
mata yang tajam terus melihatnya...
Gao Li tiba-tiba ingat dengan mata ini, dia hampir berteriak.
Qiu Feng Wu. Gao Li sama sekali tidak mempercayainya, tuan yang berwibawa ini
adalah pemuda yang dulu pernah bersamanya, sehidup dan semati menempuh segala
bahaya. Tapi dia mau tidak mau harus mempercayainya.
Karena orang itu sudah berjalan menghampirinya, dengan tenaga yang kuat memegang
Gao Li. Mata yang bercahaya penuh dengan air mata. Gao Li menarik nafas panjang


Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan berkata, "Akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi."
Tangan Qiu Feng Wu lebih kencang lagi memegang Gao Li dan berkata, "Akhirnya kau
datang juga mencariku, kau tidak melupakanku." Gao Li berusaha duduk.
Tapi Qiu Feng Wu menekan pundaknya dan berkata, "Kau tidak sakit, tapi terlalu
lelah, lebih baik berbaring." Gao Li memang terlalu lelah. Sudah 2 hari dia
tidak pernah berhenti berlari, dia harus pulang sebelum bulan purnama.
Melihat langit di luar jendela, dia segera bangun dan bertanya, "Aku sudah tidur
berapa lama?" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Qiu Feng Wu, "Tidak begitu lama."
Dia melihat keringat dingin di dahi Gao Li. Qiu Feng Wu bertanya, "Kau pasti
mempunyai hal penting yang harus disampaikan kepadaku?"
Gao Li mengepalkan tangan dannya berkata,
"Aku tidak ingin datang ke sini, tapi aku.. .aku."
Kata Qiu Feng Wu, "Kau harus ingat, aku pernah mengatakan : bila kalian mengalami kesulitan apa
pun, orang pertama yang harus dicari adalah aku."
Qao Li mengangguk. Air mata sudah mengaburkan pandangannya. Seseorang jika dalam
keadaan bahaya, tapi masih ada teman yang mendukung, perasaan seperti ini tidak
dapat digantikan oleh apa pun.
Kata Qiu Feng Wu, "Apakah mereka sudah mengetahui keberadaanmu?"
Gao Li mengangguk. Wajah Qiu Feng Wu membeku, dia mundur beberapa langkah lalu duduk.
Akhirnya Gao Li bangun dan duduk. Dia berkata,
"Tapi yang datang hanya satu orang."
Tanya Qiu Feng Wu, "Siapa?" Jawab Gao Li, "Ma Feng." Qiu Feng Wu menghembuskan nafas dan berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau sudah membunuhnya?"
Gao Li menundukkan kepala dan berkata,
"Dua tahun ini yang aku pegang adalah pacul, aku merasa memacul lebih
menyenangkan daripada membunuh orang."
Kata Qiu Feng Wu, "Karena itu kau tidak mau membunuh orang."
Gao Li tertawa kecut, "Tanah adalah benda mati, sepertinya ilmu tombakku juga sudah mati."
Tanya Qiu Feng Wu, "Kau takut kalah darinya?"
Jawab Gao Li, "Aku tidak yakin bisa menang kali ini."
Kata Qiu Feng Wu, "Karena itu dia masih hidup sampai saat ini."
Kata Gao Li, "Benar." Tanya Qiu Feng Wu, "Sekarang dia ada di mana?"
Jawab Gao LI, "Ada di rumahku."
Qiu Feng Wu terpaku. Dia tidak mengerti, setelah lama dia baru bertanya, "Shuang
Shuang berada di mana?"
Jawab Gao Li, "Di sana juga."
Wajah Qiu Feng Wu berubah dan berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau meninggalkan Shuang Shuang di sana, dan kau sendiri yang datang ke sini?"
Wajah Gao Li mengeluarkan ekspresi sedih dan menjawab,
"Karena dia tidak menyangka aku akan berani melakukan hal ini, karena itu aku
datang ke sini." Qiu Feng Wu menarik nafas panjang dan berkata,
"Aku sendiri juga tidak menyangkanya."
Kata Gao Li, "Asal aku pulang sebelum bulan purnama, Shuang Shuang tidak akan berada dalam
keadaan bahaya." Tanya Qiu Feng Wu, . "Mengapa?" Jawab Gao Li, "Kami berjanji akan bertarung di bulan purnama."
Qiu Feng Wu terpaku lama lalu dia tertawa,
"Aku sudah mengerti."
Tanya Gao Li, "Kau mengerti apa?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Apakah dia sendiri yang datang ke rumahmu?"
Jawab Gao Li, "Benar."
Kata Qiu Feng Wu, "Dia tidak yakin bisa membunuhmu karena itu dia sengaja menunggu selama beberapa
hari karena dia tahu kau sendiri tidak yakin bisa membunuhnya. Dia ingin dalam
beberapa hari ini terus menyiksamu hingga kau hancur karena ketakutan."
Gao Li tertawa kecut dan berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mungkin dia ingin aku mati secara pelan-pelan karena caranya membunuh orang
tidak ingin terburu-buru."
Qiu Feng Wu melihatnya. Dia merasa orang di hadapannya ini sudah berubah dan
sangat berubah banyak. Dalam perkumpulan 15 bulan 7, dia adalah pembunuh yang paling dingin dan kejam,
tapi sekarang dia tampak tidak percaya diri. Apakah dia benar-benar sudah jatuh
cinta" Pembunuh tidak boleh mencintai seseorang, semakin kejam dia membunuh maka
hidupnya akan semakin lama, karena perasaan cinta inilah yang bisa membuat hati
orang menjadi lemah. Tiba-tiba Gao Li berkata, "Tapi dia tetap salah memperhitungkan satu hal."
Tanggap Qiu Feng Wu, "Oh!"
Kata Gao Li lagi, "Dia mengira Xiao Wu sudah mati, dia tidak menyangka aku masih mempunyai seorang
teman." Seorang pembunuh tidak pantas mempunyai teman, tidak boleh mempunyai teman juga
tidak ada teman. Kata Qiu Feng Wu, "Kau juga telah salah melakukan suatu hal."
Kata Gao Li, "Oh."
Kata Qiu Feng Wu lagi, "Kau tidak boleh meninggalkan Shuang Shuang seorang diri di sana, kau harus
menyuruh ikut Shuang Shuang mencariku."
Kata Gao Li, "Karena ada Shuang Shuanglah, aku takut kepada Ma Feng, dia tidak akan berani
melukai Shuang Shuang."
Kata Qiu Feng Wu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mungkin dia tidak berani, tapi dia bisa menyandera Shuang Shuang untuk
mengancammu." Kata Gao Li, "Dia mempunyai banyak kesempatan, tapi dia tidak melakukannya."
Kata Qiu Feng Wu, "Mungkin pada waktu itu, dia tidak tahu perasaanmu terhadap Shuang Shuang."
Qiu Feng Wu melihat Gao Li lalu berkata,
"Aku tanya kepadamu, jika kau pulang, dia sudah menaruh pedang di leher Shuang
Shuang, dengan nyawa Shuang Shuang dan ingin menukar dengan nyawamu, bagaimana?"
Gao Li merasa sekujur tubuhnya menjadi dingin seperti es.
Kata Qiu Feng Wu, "Dia tahu kau pasti tidak akan tega melihat Shuang Shuang mati di depanmu,
apakah benar perkataanku ini?"
Gao Li terjatuh ke tempat tidur, keringat dingin terus mengalir seperti air
hujan. Gao Li merasa selama 2 tahun ini, Qiu Feng Wu tampak lebih dewasa juga lebih
sempurna jalan pikirannya. Dia sudah mempunyai wibawa dan sikap seorang Ketua
Wisma Kong Que. Tapi dia juga terlihat lebih dingin dan lebih kejam. Di antara mereka siapa yang
tampak lebih bahagia"
Bahagia atau tidak, tidak semuanya benar.
Tiba-tiba Gao Li berkata,
"Jika aku tidak memberi dia kesempatan untuk menaruh pedang di leher Shuang
Shuang, bagaimana?" Qiu Feng Wu tertawa dan berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekarang kau sudah kembali menjadi Gao Li yang dulu."
Kata Gao Li, "Aku tahu sekarang kau adalah tuan rumah Wisma Kong Que."
Ucap Qiu Feng Wu, "Ayahku sudah meninggal."
Kata Gao Li, "Karena itu aku ingin meminta pertolongan kepadamu."
Jawab Qiu Feng Wu, "Katakanlah." Kata Gao Li, "Jika kau menolaknya, aku tidak akan marah."
Qiu Feng Wu mendengarkan Gao Li yang bicara, tapi ekspresi wajahnya tiba-tiba
menjadi sangat aneh, sepertinya dia sudah tahu apa yang diinginkan oleh Gao Li.
Kata Gao Li, "Aku ingin meminjam Kong Que Ling."
Qiu Feng Wu tidak bicara sepatah katapun. Dia hanya melihat tangannya terus. Gao
Li juga tidak bicara lagi, dia juga melihat tangan Qiu Feng Wu, sepasang tangan
dengan kuku yang digunting sangat rapi dan terawat. Sepasang tangan ini sudah
bukan tangan dulu yang dipenuhi oleh tanah dan darah.
Apakah orang ini masih teman yang dulu, yang mau menyerahkan nyawa demi teman"
Di luar jendela, hari semakin malam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Di dalam rumah tidak dipasang lampu, Qiu Feng Wu dengan diam duduk di dalam
kegelapan, jarinya pun tidak bergerak.
Gao Li tidak bisa melihat ekspresi wajahnya. Angin berhembus membuat daun-daun
yang berada di pekarangan berguguran.
Musim gugur sudah tiba. Bulan sudah bergantung di atas pohon. Qiu Feng Wu tetap
tidak bicara, juga tidak bergerak.
Gao Li tidak mengatakan apa-apa, dia bangun dari tempat tidur dan mencari sepatu
yang berada di bawah tempat tidur.
Qiu Feng Wu tetap tidak mengangkat kepalanya. Gao Li memakai sepatu, pelan-pelan
lewat di sisi Qiu Feng Wu dan dengan pelan juga membuka pintu. Di luar cuaca
dingin seperti air. Hari Gao Li juga terasa dingin, dia tidak menyalahkan Qiu
Feng Wu karena dia tahu bahwa permintaannya terlalu mengada-ada. Dia tidak
membalikkan kepala untuk melihat Qiu Feng Wu karena dia takut Qiu Feng Wu akan
merasa sedih. Pelan-pelan dia sudah berjalan melewati pekarangan, dia memungut selembar daun
yang jatuh, melihatnya lalu menaruh lagi.
Kemudian dia merasa ada sebuah tangan memeluk pundaknya.
Sebuah tangan yang kuat dan mantap.
Tangan seorang teman. Dia memegang tangan ini, membalikkan kepala dan melihat Qiu Feng Wu. Matanya
sudah bersimbah dengan air mata. Dia sudah terlalu banyak meminta. Tapi bagi
teman sejati, apa pun yang dia minta, sepertinya tidak akan terlalu banyak.
Di jalan tidak ada suara.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semua suara tidak dapat menembus ke sini karena dihalangi oleh dinding setebal
1,5 meter. Sepertinya mereka sudah berjalan selama setengah jam. Gao Li tidak
ingat sudah berapa belokan dan berapa kali naik tangga, dan sudah berapa kali
melewati pintu besi. Dia hanya merasa seperti sudah masuk ke dalam sebuah kuburan raja kuno, lembab,
seram, dan misterius. Pintu yang terakhir terlihat lebih besar lagi dari pintu sebelumnya, pintu
terbuat dari besi setebal 1,5 meter yang beratnya mencapai ribuan kilogram. Di
pintu itu terpasang 13 buah kunci. Qiu Feng Wu tepuk tangan, di jalan itu yang tadinya tidak terlihat ada seorang
pun, tiba-tiba muncul 12 orang.
Mereka adalah orang tua, rambutnya sudah memutih, yang paling muda terlihat
sudah berusia 50 tahun. Sikap mereka begitu serius, langkah mereka sangat ringan.
Sekali melihat mereka, sudah tahu bahwa mereka adalah 12
orang pesilat tangguh. Dari balik pakaian, mereka masing-masing mengeluarkan
sebuah kunci dan masing-masing memasukkan ke dalam lubang kunci.
Kunci diikat dengan rantai besi di balik pakaian mereka.
Kunci yang terakhir berada di balik pakaian Qiu Feng Wu.
Begitu Qiu Feng Wu membuka kunci yang terakhir, keduabelas orang ini sudah
menghilang. Apakah mereka itu manusia" Apakah mereka adalah setan yang keluar dari dalam
tanah untuk menjaga tempat terlarang ini"
Pintu sudah terbuka. Qiu Feng Wu entah menepuk ke bagian mana, pintu seberat ribuan kilogram ini
seperti sihir, membuka sendiri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Angin yang berhembus terlihat seram dan dingin, segera menghembus keluar dari
dalam ruangan itu. Dari balik pintu ada sebuah ruangan yang terbuat dari batu.
Di dinding penuh dengan lumpur dan masih terpasang 6 buah lampu.
Cahaya lampu terlihat sangat seram, seperti api setan. Di ruangan batu ini
tersimpan bermacam-macam senjata aneh, ada juga senjata yang belum pernah
dilihat oleh Gao Li. Qiu Feng Wu mendorong batu besar, di dalam tersimpan sebuah peti besi. Mungkin
Kong Que Ling tersimpan di dalam peti besi itu. Gao Li baru mengerti bahwa
barang yang dimintanya tcrlalu mahal.
Walaupun terhadap teman baik, tapi permintaan ini terlalu banyak. Qiu Feng Wu
membuka peti besi mengeluarkan sebuah tempat berbentuk silinder yang berkilauan.
Wadah silinder ini sangat licin, dilihat sekilas seperti barang yang sangat
biasa, hanya saja wadah ini terbuat dari emas murni.
Suatu benda bila semakin berharga, terlihat dari luar semakin biasa, karena hal
seperti itu baru bisa menjaga kemisteriusannya.
Qiu Feng Wu membawa benda itu dengan kedua tangannya dan memberikannya kepada
Gao Li. Wajah Qiu Feng Wu terlihat sangat serius, serius sekaligus sedih. Gao Li
melihat dia, kemudian melihat Kong Que Ling yang dipegang oleh Qiu Feng Wu,
hatinya pun merasa berat. Kecuali mereka berdua, tidak ada orang yang bisa tahu
dari mana datangnya perasaan ini.
Setelah lama Gao Li baru berkata,
"Sebenarnya kau tidak perlu meminjamkannya kepadaku."
Kata Qiu Feng Wu, "Tapi aku ingin meminjamkannya."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Gao Li, "Aku pasti akan mengembalikannya kepadamu."
Kata Qiu Feng Wu, "Aku percaya kepadamu.? "
" Akhirnya Gao Li mengulurkan tangannya.
Segera jarinya menyentuh senjata rahasia yang sangat misterius itu. Dalam saat
itu juga, hatinya diselimuti oleh perasaan yang misterius yang tidak bisa
dilukiskan, seperti orang yang terkena mantra. Mantra ini membuat dia diselimuti
oleh tenaga yang misterius.
Kata Qiu Feng Wu,

Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Di atasnya ada 2 buah tombol."
Kata Gao Li, "Aku sudah melihatnya."
Kata Qiu Feng Wu; "Bila menekan tombol yang pertama, maka rangka-rangkanya akan bergerak. Menekan
tombol yang kedua, di dunia ini tidak akan ada orang yang bisa menolong Ma
Feng." Gao Li menghembuskan nafas panjang, sepertinya dia sudah bisa melihat bayangan
Ma Feng roboh ke bawah. Qiu Feng Wu terdiam, kemudian pelan-pelan berkata,
"Seharusnya aku menemanimu pulang, jika aku pergi Kong Que Ling tidak akan bisa
dipakai." Kata Gao Li, "Aku...aku..." Kata Qiu Feng Wu, "Aku tahu maksudmu, kau tidak ingin tanganku menyentuh darah lagi dan tidak
ingin aku mendapatkan kesulitan lagi."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Gao Li, "Karena identitasmu sekarang sudah berbeda dengan yang dulu." Qiu Feng Wu
mengangguk, dia tertawa kemudian berkata, "Aku lupa memberitahumu sesuatu, aku
sudah mempunyai putra."
Gao Li memegangnya dan berkata,
"Lain kali bila aku datang, aku akan menemuinya."
Kata Qiu Feng Wu, "Kau harus melihat dia."
Kata Gao Li, "Aku janji." Kata Qiu Feng Wu, "Kau harus berjanji satu hal kepadaku."
Kata Gao Li, "Katakanlah!" Sikap Qiu Feng Wu menjadi sangat serius dan berkata,
"Kong Que Ling bukan alat untuk membunuh orang."
Gao Li menjadi aneh dan berkata,
"Apakah bukan?"
Kata Qiu Feng Wu, "Benar, senjata rahasia fungsinya juga sama seperti senjata biasa, senjata bukan
untuk membunuh tapi untuk mencegah terjadinya pembunuhan." Gao Li mengangguk.
Dia tidak begitu mengerti dengan kata-kata Qiu Feng Wu, dia merasa pikirannya
dan Qiu Feng Wu sudah berbeda.
Tapi dia tidak mau mengakuinya.
Kata Qiu Feng Wu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Singkatnya tujuan pemakaian Kong Que Ling bukan untuk membunuh orang tapi untuk
menolong orang karena itu..."
Dia memegang tangan Gao Li dan berkata,
"Aku minta kau berjanji, jika bukan karena terpaksa jangan gunakan Kong Que
Ling." Gao Li menghembuskan nafas panjang. Sekarang dia sudah mengerti apa yang
dimaksud oleh Qiu Feng Wu.
Paling sedikit dia sudah mengerti sedikit. Dia memegang tangan Qiu Feng Wu dan
berkata, "Aku berjanji, kalau bukan karena terpaksa, aku tidak menggunakannya."
Gao Li menegakkan tubuh, lalu berjalan keluar. Langkah kakinya jauh lebih ringan
dibanding pada waktu dia datang karena dia sudah tidak takut dan tidak merasa
bimbang lagi. Sekarang Kong Que Ling sudah berada di tangannya.
Nyawa Ma Feng pun sudah berada di tangannya. Dia tidak perlu merasa khawatir
lagi, orang yang harus khawatir adalah Ma Feng.
0-0-0 Tiap rumah pasti ada kursi yang nyaman, biasanya kursi itu diduduki oleh tuan
rumah. Tuan rumah ini adalah Gao Li, tapi yang duduk dengan nyaman di kursi itu adalah
Ma Feng. Dengan cara yang paling nyaman dia duduk dan melihat Shuang Shuang
berdiri di hadapannya. Dia berkata, "Sudah 5 hari, suamimu sudah pergi selama 5 hari."
Shuang Shuang mengangguk.
Shuang Shuang merasa tidak nyaman.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ma Feng melihatnya dan bertanya, "Apakah kau tahu dia pergi ke mana?"
Jawab Shuang Shuang, "Tidak tahu,"
Tanya Ma Feng lagi, "Apakah dia akan segera pulang?"
Jawab Shuang Shuang, "Tidak tahu."
Tanya Ma Feng, "Apakah semuanya kau tidak tahu?"
Jawab Shuang Shuang, "Benar."
Tanya Ma Feng, "Kau tidak bertanya kepadanya?"
Jawab Shuang Shuang, "Tidak."
Kata Ma Feng, "Tapi kau adalah istrinya."
Kata Shuang Shuang, "Karena aku adalah istrinya maka aku tidak bertanya kepadanya."
Tanya Ma Feng, "Mengapa?" Jawab Shuang Shuang, "Karena laki-laki paling tidak suka bila perempuan banyak tanya, jika aku banyak
tanya, dia akan meninggalkan aku."
Mata Ma Feng sudah mengeluarkan rasa marahnya.
Kata-kata seperti ini, sudah dia dengar selama beberapa kali. Dia menunggu
perempuan ini merasa lelah, hancur, dan akan berkata jujur. Dia tidak memakai
kekerasan karena dia takut perempuan ini tidak akan bisa bertahan. Dia juga tahu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jika perempuan ini mati, bagi dia hanya ada rugi, tidak ada untung.
Sekarang dia merasa yang lelah bukan perempuan itu melainkan dirinya sendiri.
Dia tidak habis pikir dengan tenaga apa perempuan cacat itu bisa bertahan sampai
sekarang. Tiba-tiba Shuang Shuang balik bertanya,
"Kau mengkhawatirkan apa" Khawatir dia mencari bala bantuan?"
Ma Feng tertawa dingin dan berkata,
"Dia tidak bisa mencari orang lain untuk membantunya karena dia sama seperti
diriku tidak mempunyai teman."
Kata Shuang Shuang, "Kalau begitu, mengapa kau masih merasa khawatir?"
Ma Feng tidak menjawab, sebenarnya kata-kata ini seharusnya dia yang bertanya
kepada dirinya sendiri. Gao Li seperti seekor binatang yang sudah masuk ke dalam perangkap, hanya pasrah
menunggu orang datang untuk menyembelihnya. Tapi dia sendiri juga tidak tahu,
mengapa dia begitu merasa khawatir"
Setelah lama Ma Feng baru berkata,
"Entah dia pergi ke mana, dia pasti akan pulang."
Tanya Shuang Shuang, "Apakah kau sedang menghibur diri sendiri?"
Ucap Ma Feng, "Oh!" Kata Ma Feng lagi, "Bila dia tidak kembali, kau yang akan mati."
Shuang Shuang menarik nafas dan berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tahu itu."
Kata Ma Feng, "Dia pasti tidak akan tega meninggalkanmu."
Jawab Shuang Shuang, "Belum tentu." Tanya Ma Feng, "Mengapa belum tentu?"
Jawab Shuang Shuang sambil menarik nafas,
"Kau bisa melihat, aku bukan perempuan yang bisa membuat seorang laki-laki
bertekuk lutut di hadapanku."
Wajah Ma Feng berubah dan berkata,
"Tapi dia selalu baik kepadamu."
Ucap Shuang Shuang, "Memang dia selalu baik kepadaku, jika sekarang dia meninggalkan aku, aku juga
tidak akan menyalahkan dia."
Wajah Shuang Shuang terlihat seperti sangat sedih, dengan pelan dia berkata
lagi, "Jika dia kembali lagi, belum tentu karena aku, tapi demi dirimu."
Tanya Ma Feng, "Mengapa harus demi diriku?"
Jawab Shuang Shuang, "Untuk membunuhmu!"
Tiba-tiba tangan Ma Feng menjadi kaku. Setelah lama dia baru bisa tertawa dingin
dan berkata, "Apakah kau takut aku menyanderamu untuk mengancamnya?" Baru saja
berkata berkata seperti itu, tiba-tiba Shuang Shuang tertawa dan berkata, "Kau
mau mengancamnya?" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Shuang Shuang tertawa, tertawa dengan sedih,
"Dia itu orang seperti apa" Kau bahkan lebih tahu daripada aku. Kau dan dia
adalah orang yang sejenis, apakah kau mengira dia akan mengorbankan dirinya
untuk menolongku?" Wajah Ma Feng berubah lagi dan berkata, "Dia bukan aku."
Kata Shuang Shuang, "Kau kira dia benar-benar baik kepadaku?"
Kata Ma Feng, "Aku bisa melihatnya."
Kata Shuang Shuang, "Karena dia berpura-pura di depanmu."
Tanya Ma Feng, "Mengapa?" Jawab Shuang Shuang, "Di depanmu dia berpura-pura baik kepadaku. Sengaja membuatmu percaya bahwa dia
tidak akan tega meninggalkanku. Saat kau lengah, dia mempunyai kesempatan untuk
kabur." Muka Shuang Shuang mengeluarkan sikap benci dan berkata, "Jika dia baik
kepadaku, dia tidak akan pergi seorang diri." Ma Feng terpaku, hatinya mulai
merasa tenggelam. Tiba-tiba Shuang Shuang berkata,
"Tapi dia tetap akan pulang untuk membunuhmu."
Tangan Ma Feng tiba-tiba memegang pedangnya dengan erat karena dia sudah
mendengar ada langkah seseorang yang datang. Langkahnya ringan dan mantap. Semua
orang bisa tahu, orang ini terdengar bersemangat dan keadaan emosinya sangat
stabil. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jika tidak bisa mendengar pasti bisa melihat. Sekarang Gao Li sudah kembali
dengan langkah yang mantap. Matanya bersinar dan penuh dengan semangat. Dua hari
ini dia bisa tidur nyenyak, di dalam hatinya tidak ada rasa ketakutan. Ma Feng
merasa kursi yang didudukinya menjadi tidak nyaman.
Gao Li sama sekali tidak melihat dia seakan-akan tidak ada Ma Feng di dalam
rumahnya. Shuang Shuang sudah bisa mendengar suara langkah Gao Li. Wajahnya segera
tersenyum dan dengan lembut berkata,
"Kau sudah kembali?"
Jawab Gao Li, "Ya, aku sudah kembali."
Tanya Shuang Shuang, "Waktu makan malam segera tiba, kau ingin makan apa?"
Jawab Gao Li, "Apa pun boleh, aku merasa sangat lapar."
Shuang Shuang tertawa dan berkata,
"Sepertinya masih ada daging yang diasinkan, aku panaskan untukmu."
Jawab Gao Li, "Lebih baik ditambah sedikit bawang daun."
Terlihat Gao Li seperti baru berkeliling sebentar dan pulang.
Meski lelah, tapi dia merasa senang karena itu dia terlihat sangat santai.
Tadinya dia seperti seekor binatang yang masuk ke dalam perangkap. Sekarang dia
seperti pemburu yang mengejar binatang buruannya. Pemburu yang penuh pengalaman,
penuh tekad, dan rasa percaya diri.
Kekuatan apa yang mengubahnya menjadi seperti itu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ma Feng tidak mengerti. Hatinya semakin takut menghadapi hal yang dia tidak
mengerti atau tidak bisa dijelaskan, dia merasa semakin takut. Shuang Shuang
lewat dari sisi Ma Feng dan masuk ke dapur.
Ma Feng tidak melarangnya.
Sebenarnya dia ingin menyandera Shuang Shuang untuk mengancam Gao Li tapi entah
mengapa dia merasa cara ini tidak dewasa juga sangat memalukan. Dari dapur sudah
keluar harum daging yang dimasak dengan bawang daun.
Tiba-tiba Gao Li tertawa dan berkata,
"Dia seorang perempuan yang jago masak."
Ma Feng mengangguk. Dia tidak tahu maksud Gao Li, dia hanya bisa mengangguk.
Kara Gao Li, "Dia juga sangat mengerti suaminya."
Kata Ma Feng, "Memang dia tidak bodoh."
Gao Li tersenyum dan bertanya,
"Sebenarnya tadi kau ingin mehgatakan apa?"
Ma Feng hanya diam. Akhirnya Gao Li dengan pelan menjawab sendiri,
"Aku bilang jika tadi kau menyandera dia untuk mengancamku, mungkin bila kau
menyuruhku supaya memotong kepalaku, aku akan melakukannya." Mulut Ma Feng
tersumbat, dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Kata Gao Li, "Sekarang sudah tidak ada waktu lagi."
Dengan wajah seram Gao Li berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekarang jika kau mulai bergerak aku akan langsung membunuhmu. Aku membunuh
orang tidak perlu menunggu hingga saat bulan pumama." Suaranya tegas dan tenang,
seperti seorang hakim yang menjatuhkan vonis kepada tersangka.
Ma Feng tertawa. Dia benar-benar tertawa, tapi dia sendiri juga merasa tawanya
sangat dipaksakan. Kata Gao Li, "Sekarang kau boleh tertawa, karena aku akan membiarkanmu menunggu hingga bulan
pumama." Kata Ma Feng, "Karena itu kau tidak bisa tertawa."
Jawab Gao Li, "Aku tidak bisa tertawa karena membunuh orang tidak boleh tertawa."
Tanya Ma Feng, "Dengan apa kau akan membunuh" Dengan paculmu?"
Jawab Gao Li, "Dengan pacul pun aku bisa membunuhmu."
Ma Feng sudah tidak bisa tertawa lagi. Dia sudah mulai merasa kursi itu terlalu
keras. Di dapur terdengar suara Shuang Shuang,
"Nasi sudah dingin, kita buat nasi goreng bagaimana?"
"Baiklah." "Mau masak berapa mangkuk?"
"Dua mangkuk saja, untuk kita berdua, masing-masing satu mangkuk."
"Bagaimana dengan tamunya?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Tidak perlu disiapkan, karena dia tidak akan bisa makan."
Memang Ma Feng tidak bisa makan.
Tanya Gao Li, "Apakah kau ingin muntah?"
Ma Feng balik bertanya, "Mengapa aku harus muntah?"
Jawab Gao Li, "Karena kau takut, aku pun mempunyai pengalaman seperti itu."
Tanya Ma Feng, "Kau kira aku takut kepadamu?"
Jawab Gao Li, "Karena kau pasti sudah tahu, kapan pun aku bisa membunuhmu. Sekarang kau masih
bisa hidup karena aku belum ingin membunuhmu. Aku belum membunuhmu karena aku
tidak terbiasa dengan perut kosong membunuh orang."
Ma Feng melihatnya, tiba-tiba dia sudah meloncat dan siap menusuk. Tusukan
pedang cepat, tepat, dan kejam.
Tapi dia sudah melanggar peraturannya sendiri dalam membunuh orang. Dia membunuh
orang selalu lambat. Tapi tusukan pedang ini tidak lambat, hanya terlihat
kilauan pedang. Pedang sudah menusuk mengarah ke leher Gao Li.
Gao Li masih dalam posisi duduk, tangannya berada di bawah meja. Dia duduk dan
tidak bergerak. Tapi tombaknya sudah keluar dari bawah meja. Ujung pedang
jaraknya hanya 3 inchi dari tenggorokan.
Dia tidak bergerak, karena tombak dia sudah menancap di perut Ma Feng. Ma Feng
masih bergerak. Dia melihat Gao Li.
Matanya penuh keheranan, takut dan banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia berkata, "Kau... kau benar-benar membunuhku?"
Jawab Gao Li, "Aku sudah bilang, aku akan membunuhmu!"
Kata Ma Feng, "Sebenarnya kau tidak bisa membunuhku."
Jawab Gao Li, "Tapi aku sudah melakukannya."
Kata Ma Feng, "Tapi aku tidak percaya."
Kata Gao Li, "Kau harus percaya dengan semua ini."
Sepertinya Ma Feng masih ingin mengatakan sesuatu tapi daging di tenggorokannya
sudah membeku. Kata Gao Li, "Sebenarnya aku tidak yakin bisa membunuhmu, tapi sekarang aku sangat yakin.
Sekarang atau kapan pun aku bisa membunuhmu."
Ma Feng seperti bertanya,
"Mengapa?" Jawab Gao Li, "Karena aku mempunyai seorang teman. Teman yang baik."
Ma Feng akhirnya menarik nafas panjang.
Dia tidak mempunyai teman. Dia tidak memiliki apa-apa.
Gao Li membuka tangannya lebar-lebar. Shuang Shuang sudah masuk ke dalam
pelukannya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka saling peluk, semua bencana sudah lewat.
Sesudah melewati ujian ini, perasaan mereka akan lebih kokoh dan tegar. Mereka
saling mengandalkan dan saling percaya. Di dunia ini tidak akan ada yang bisa
memisahkan mereka. Tapi ini bukan akhir dari cerita ini. Sebenarnya cerita ini
baru saja dimulai. Bab 6 Bukan Penutup Di dunia ini banyak hal terjadi di luar dugaanmu.
Jika hal ini terjadi pada dirimu, begitu tahu hal ini benar-benar terjadi,
kadang-kadang kau terlambat untuk menyadarinya.
Hari semakin malam. Mereka tidak menyalakan lampu, mereka masih berpelukan di dalam kegelapan. Di
dunia ini tidak ada yang lebih manis dan bahagia selain bisa berpelukan dalam
kegelapan. Kebahagiaan mereka baru saja dimulai.
Tapi sayang memulai sesuatu itu kadang-kadang adalah akhir dari sesuatu.
0-0-0 Hati Shuang Shuang penuh dengan rasa tenang dan bahagia, bumi dan langit seperti
ikut merasakannya. Angin masuk melalui jendela, membawa wangi padi. Waktu panen sudah tiba. Shuang
Shuang mengusap-usap wajah Gao Li, dengan lembut dia berkata, "Kau menjadi
kurus." Jawab Gao Li, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku akan cepat gemuk lagi."
Kata Shuang Shuang, "Aku senang kau lebih berisi. Besok aku akan membuat tim ayam untukmu."
Kata Gao Li, "Besok kita akan pergi dari sini."
Tanya Shuang Shuang, "Ke mana?" Jawab Gao Li, "Mencari Qiu Feng Wu."
Wajah Shuang Shuang bercahaya,
"Kau mau membawaku pergi menemuinya?"
Jawab Gao Li, "Benar, aku membawamu untuk melihat putranya."
Shuang Shuang dengan gembira bertanya,
"Apa dia sudah mempunyai anak?"
Dengan lembut Gao Li menjawab, "Kita juga akan segera mempunyai anak." Wajah
Shuang Shuang memerah, tapi penuh dengan kebahagiaan. Kebahagiaan ini membuat
dia serasa ingin melambung terbang.
Setelah terdiam lama Shuang Shuang bertanya, "Apakah kau sudah bertemu dengan
istri Qiu Feng Wu?" Jawab Gao Li, "Belum, aku datang dan pergi dengan tergesa-gesa."
Kata Shuang Shuang, "Aku yakin istrinya adalah perempuan yang baik, karena Qiu Feng Wu juga laki-
laki yang baik." Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Gao Li, "Dia suami yang baik juga teman yang baik."
Kata Gao Li lagi, "Kecuali dia tidak akan ada orang yang memberi pinjam Kong Que Ling kepadaku."
Tanya Shuang Shuang, "Apa yang Kong Que Ling?"
Jawab Gao Li, "Kong Que Ling (Bulu Merak) adalah senjata rahasia, tapi bisa juga disebut bukan
senjata rahasia." Kata Shuang Shuang, "Aku tidak mengerti."
Kata Gao Li, "Aku pun sulit untuk menjelaskannya. Intinya Kong Que Ling harganya lebih tinggi
daripada semua senjata rahasia yang pernah ada. Siapa pun yang memilikinya,
orang itu akan berubah menjadi pribadi lain."
Kata Shuang Shuang, "Menjadi pribadi lain?"
Gao Li mengangguk dan menjawab, "Berubah menjadi lebih berwibawa dan lebih
percaya diri." Gao Li tertawa dan berkata,
"Jika aku tidak memiliki Kong Que Long, mungkin aku tidak akan bisa mengalahkan
Ma Feng." Kata Shuang Shuang, "Aku masih tidak mengerti."
Kata Gao Li, "Selamanya kau pun tidak akan mengerti, aku sendiri pun tidak begitu mengerti
yang Sebenarnya." Dengan ragu-ragu Shuang Shuang bertanya,
"Apakah aku boleh meraba benda ini?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gao Li tertawa dan menjawab,
"Pasti boleh, tapi kau jangan menekan 2 tombol itu, bila tidak..." Suaranya
tiba-tiba berhenti, tawanya juga membeku.
Sekujur tubuhnya terasa dingin dan beku seperti menjadi es, seperti terjatuh
dari gunung dan masuk ke dalam sungai es.
Kong Que Ling hilang. Shuang Shuang tidak bisa melihat wajahnya, tapi dia bisa merasakan tubuh Gao Li
yang gemetar. Seumur hidup dia belum pernah merasa begitu kaget dan takut, dia tidak menyangka
hal ini akan terjadi pada dirinya.
Shuang Shuang pelan-pelan melepaskan diri dari pelukannya. Shuang Shuang tidak
bertanya apa yang teiah terjadi karena dia sudah merasakannya dan bisa
menebaknya. Tapi dia belum tahu bahwa ini adalah masalah yang sangat berat, tidak ada yang
tahu hal ini bisa menjadi suatu kesalahan fatal.
Gao Li duduk di dalam gelap, dia tidak bergerak, tubuhnya seperti terkubur di
dalam tanah. Tiba-tiba dia seperti orang gila berlari keluar rumah.
Shuang Shuang sudah ada di dalam gelapan menunggunya. Shuang Shuang tahu Gao Li
akan mencari ke kuburan Ma Feng, dia berharap bisa mendapatkan benda itu di
sana. Shuang Shuang hanya bisa berdoa, berharap jangan ada bencana yang menimpa mereka
lagi. Tapi aneh, di dalam hatinya dia bisa merasakan bencana yang akan datang menimpa
mereka, Air mata Shuang Shuang sudah menetes.
Angin berhembus seperti sedang menangis tersedu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Akhirnya dia mendengar suara langkah Gao Li. Langkahnya pelan membuat hati
Shuang Shuang mulai tenggelam.
Dia bertanya, "Apakah kau menemukannya?"
Jawab Gao Li, "Belum." Suara Gao Li karena kaget dan takut menjadi serak. Suara ini terdengar oleh
Shuang Shuang, seperti jarum menusuk ke dalam hati.
Tanya Shuang Shuang, "Apakah kau ingat kapan benda itu terjatuh?"
Gao Li marah kepada dirinya sendiri, dia ingin menggorok lehernya sendiri. Dia
belum pernah begitu benci kepada dirinya sendiri. Shuang Shuang tidak menghibur
dia karena dia tahu dengan cara apa pun tidak akan ada gunanya.
Dia hanya berusaha bertanya,
"Sewaktu kau pulang, apakah Kong Que Ling masih berada di tubuhmu?"
Jawab Gao Li, "Ya." Tanya Shuang Shuang, "Apakah kau pernah memegangnya?"
Kata Gao Li, "Tidak kusangka benda itu bisa terjatuh."
Semua bencana juga terjadi pada waktu yang tidak terduga.
Tanya Shuang Shuang, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah pada saat kau membunuh Ma Feng, Kong Que Ling itu sudah tidak ada?" Kata
Gao Li, "Sepertinya sudah tidak ada, kalau tidak pastilah terjatuh di dekat
sini." Kata Shuang Shuang, "Kau tidak mempunyai Kong Que Ling juga tetap bisa membunuh dia." Sekarang Gao
Li baru mengerti tidak ada Kong Que Ling pun dia tetap bisa membunuh Ma Feng.
Tapi dia baru mengerti sekarang pun itu sudah terlambat.
Tanya Shuang Shuang, "Terakhir dimana kau melihat benda itu?"
Jawab Gao Li, "Di dalam kereta."
Sewaktu di dalam kereta, dia masih menyentuh benda itu, benda yang licin dan
kuat membuat dia gembira hingga tubuhnya menjadi panas. Kemudian dia merasa
santai karena dia merasa tidak perlu takut lagi kepada apa pun di dunia ini.
Tanya Shuang Shuang, "Apakah terjatuh di dalam kereta?"
Jawab Gao Li, "Mungkin saja."
Tanya Shuang Shuang, "Kereta yang mana?"
Jawab Gao Li, "Kereta itu sudah pergi."
Tanya Shuang Shuang, "Di mana kau menyewa kereta itu?"
Jawab Gao Li, "Di tengah perjalanan."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Shuang Shuang, "Apakah kau kenal dengan kusirnya?"
Gao Li menunduk, kukunya sudah masuk ke dalam dagingnya karena kemarahan yang
bergejolak pada dirinya sendiri.
Waktu itu dia terlalu bergembira, dia tidak memperhatikan orang lain atau hal
yang lain. Yang lebih celaka lagi, dia takut diikuti oleh orang. Di tengah perjalanan dia
berganti kereta sebanyak dua kali.
Hati Shuang Shuang serasa tenggelam lagi, dia tahu Kong Que Ling tidak akan
kembali selamanya. Benda yang mahal jika sudah hilang biasanya sulit untuk kembali. Entah itu Kong
Que Ling atau perasaan bila sudah hilang akan sulit didapat kembali.
Shuang Shuang menahan tangis dan bertanya,
"Sekarang kau ingin melakukan apa?"
Jawab Gao Li, "Aku...aku tidak tahu."
Kata Shuang Shuang, "Kau harus memberitahukannya kepada Qiu Feng Wu."
Kata Gao Li, "Ya, itu pasti."
Kata Shuang Shuang, "Mungkin Qiu Feng Wu bisa memaafkanmu karena kesalahan yang tidak disengaja."
Kata Gao Li, "Pasti tidak, jika aku menjadi dia, aku juga tidak akan memaafkan dia."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Shuang Shuang, "Mengapa?" Jawab Gao Li setelah menghela nafas yang panjang,
"Kong Que Ling bagi mereka adalah benda yang sangat penting."
Tanya Shuang Shuang, "Apakah kita tidak bisa menggantikannya?"
Jawab Gao Li, "Tidak bisa." Kata Gao Li kembali, "Mungkin ada sebuah cara."
Tiba-tiba Shuang Shuang menjadi takut dan wajahnya berubah. Shuang Shuang sudah
mengerti maksud perkataan Gao Li.
Jika seseorang sudah berbuat kesalahan yang tidak bisa dimaafkan, hanya ada satu
cara untuk menebus dosanya yaitu
'mati'. Shuang Shuang memeluk erat Gao Li dan berkata,
"Kau tidak boleh memilih jalan ini."
Jawab Gao Li, "Aku tidak mempunyai jalan lain lagi."
Kata Shuang Shuang, "Kita pergi ke tempat yang jauh, seumur hidup tidak akan bertemu dengan Qiu Feng


Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Wu." Gao Li tiba-tiba mendorong Shuang Shuang. Ini pertama kalinya dia mendorong
Shuang Shuang dari pelukannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tenaga Gao Li tidak begitu kuat tapi Shuang Shuang seperti terpental.
Shuang Shuang bertanya, "Kenapa dengan dirimu?"
Jawab Gao Li, "Aku tidak menyangka, kau menyuruhku melakukan hal seperti ini."
Kata Shuang Shuang, "Tapi kau..." Kata Gao Li, "Aku membunuh orang, membunuh orang yang Sebenarnya tidak boleh dibunuh, juga
melakukan hal yang tidak boleh dilakukan, tapi aku tidak pernah mengkhianati
teman." Air mata Shuang Shuang menetes lagi. Dengan pelan Gao Li berkata, "Aku tahu aku
tidak boleh mati, ini semua demi dirimu, demi kita aku tidak boleh mati, karena
itu aku akan berusaha untuk bertahan hidup, tapi kali ini..."
Shuang Shuang berteriak dan berkata,
"Kali ini apakah kau tidak bisa..."
Gao Li memotong kata-kata Shuang Shuang dan berkata,
"Kali ini tidak sama. Aku tahu bernilainya Kong Que Ling untuk mereka, aku juga
tahu sewaktu berada dalam keadaan sulit dan berbahaya, dia memberikan Kong Que
Ling kepadaku. Di dunia ini tidak ada orang yang begitu percaya kepadaku karena
itu aku tidak boleh merugikan dia, hingga mati pun tidak boleh merugikan dia."
Kata Shuang Shuang, "Karena itu kau harus memberitahu hal ini kepadanya?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jawab Gao Li, "Tepat." Suara Gao Li penuh tekad dan keberaniaan. Keberanian yang benar-benar ada di
dalam hatinya. Kata Shuang Shuang sambil memeluknya,
"Aku mengira demi diriku, kau bisa melakukan hal terbaik untukku."
Kata Gao Li, "Hal ini pengecualian."
Kata Shuang Shuang, "Aku mengerti karena itu aku merasa sedih sekaligus gembira."
Suara Shuang Shuang sangat tenang, dia berkata,
"Aku tidak salah menilaimu, kau adalah suamiku yang bisa aku banggakan."
Akhirnya Gao Li membungkukkan badan dan memeluk dia lagi.
Gao Li memeluk dengan sedih,
"Kali ini aku tahu aku tidak akan melakukan kesalahan lagi.
Aku tidak boleh salah lagi, hanya bila aku bersalah kepadamu..
.maafkan aku." Dengan lembut Shuang Shuang berkata,
"Kau tidak bersalah kepadaku, karena kita adalah satu."
Gao Li tidak berkata apa-apa lagi, kata-kata ini sudah bisa mewakili semuanya.
Kau adalah aku, aku adalah kau.
Bencana seberat apapun harus dipikul bersama-sama. Jika kau mempunyai istri
seperti ini, kau mau mengeluh apa lagi"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gelap tidak ada cahaya bintang juga cahaya bulan, gelap yang sangat menakutkan.
Mereka berpelukan di dalam kegelapan, menunggu hari terang. Seumur hidup mereka
sepertinya hanya hidup di dalam kegelapan, tapi mereka merasa lebih berbahagia
daripada orang lain. Karena mereka mempunyai perasaan yang sungguh-sungguh, sebuah perasaan tidak
dapat digantikan oleh apa pun.
Karena itu kehidupan mereka sangat berharga. Hal inilah yang paling penting.
0-0-0 Musim gugur sudah tiba. Daun-daun mulai berguguran, tapi musim gugur tetap terlihat indah.
Keindahan yang menyedihkan, seperti arak.
Jika kau di sana, tidak perlu minum, kau sudah merasa mabuk. Gao Li berdiri di
sana, berdiri di bawah pohon. Dia menunggu. Dia tidak berani bertemu dengan
keluarga Qiu Feng Wu. Setiap saat Qiu Feng Wu akan muncul, jika anak buahnya sudah memberitahu
kepadanya. Dua ekor merak sedang diam dengan paruhnya membereskan bulu-bulu mereka yang
indah. Daun Feng mulai berubah warna menjadi merah. Gao Li menunggu dengan
terbengong-bengong, juga dengan bengong melihat sekelilingnya, hatinya sakit,
dia tidak tahu di depan Qiu Feng Wu nanti dia harus mengatakan apa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia tidak berani menunggu terus. Dari arah padang rumput terdengar suara langkah
orang yang datang menuju tempatnya. Gao Li tidak berani berhadapan dengannya.
Gao Li sudah merasa ada sebuah tangan memegang pundaknya.
Sebuah tangan penuh rasa persahabatan.
Suara yang mantap dan penuh rasa persahabatan.
"Kau sudah datang, aku tahu kau pasti akan cepat datang."
Akhirnya Gao Li membalikkan badan.
Dia harus membalikkan badan. Kemudian dia sudah melihat senyum Qiu Feng Wu,
senyum yang hangat dan penuh persahabatan.
Hati Gao Li terasa lebih sakit lagi. Persahabatan yang tidak akan luntur
selamanya, tiba-tiba seperti sebuah jarum, menusuk hatinya sampai keluar darah.
Dengan tersenyum Qiu Feng Wu berkata,
"Kau terlihat sangat lelah."
Gao Li mengangguk. Dia lelah, juga hampir menjadi gila.
Kata Qiu Feng Wu, "Sebenarnya kau tidak perlu tergesa-gesa datang kemari."
Kata Gao Li, "Aku..." Dia ingin mengatakannya, tapi seperti ada tangan yang tidak terlihat mencekik
lehernya. Tanya Qiu Feng Wu, "Apakah masalah itu sudah dibereskan?"
Gao Li mengangguk. Tanya Qiu Feng Wu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah kau menggunakan Kong Que Ling?"
Gao Li menggelengkan kepala.
Qiu Feng Wu tertawa dan berkata,
"Aku sudah tahu, kau tidak perlu menggunakan Kong Que Ling pun bisa membunuh Ma
Feng." Kata Gao Li, "Tapi aku..." Qiu Feng Wu baru merasa sikap Gao Li yang aneh, segera dia bertanya, "Kau datang
seorang diri, mana Shuang Shuang?"
Kata Gao Li, "Dia baik...baik."
Qiu Feng Wu menghembuskan nafas dan berkata,
"Mengapa dia tidak mau datang untuk menjenguk anakku?"
Kata Gao Li, "Dia...dia..." Akhirnya Gao Li dengan sekuat tenaga berkata,
"Dia tidak datang karena dia tahu aku bersalah kepadamu."
Qiu Feng Wu mengerutkan dahi dan bertanya,
"Kau bersalah kepadaku" Mengapa bisa kau bersalah kepadaku?"
Jawab Gao Li, "Karena Kong Que Ling yang kau pinjamkan kepadaku hilang dari tanganku." Sesudah
berbicara itu, dia seperti akan roboh. Tidak ada suara, tidak ada jawaban. Gao
Li tidak berani melihat wajah Qiu Feng Wu sesudah dia mengucapkan kata-kata ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia tidak berani melihat. Ada angin berhembus, daun kering berjatuhan, selembar,
dua lembar, tiga lembar....
Qiu Feng Wu tetap tidak berbicara sepatah kata pun.
Akhirnya Gao Li mengangkat kepala dan melihat dia. Qiu Feng Wu seperti patung
berdiri di sana, wajahya tidak ada ekspresi apa pun, wajahnya pucat seperti es
yang berada di gunung yang jauh.
Qiu Feng Wu berdiri terus, sama sekali tidak bergerak.
Daun jatuh ke kepala dan kakinya.
Dia tetap tidak bergerak.
Daun jatuh ke wajahnya dan mengenai wajahnya, dia tidak bergerak, mata pun tidak
berkedip. Matahari sudah terbenam, warna matahari merah seperti darah.
Taman Feng juga merah seperti darah.
Mata Qiu Feng Wu tidak ada cahaya, wajahnya pun demikian. Dia tetap tidak
bergerak juga tidak berbicara. Gao Li melihat dia, dia ingin menyobek dirinya,
mencincang dirinya dan melemparkan dagingnya ini ke dalam angin, ke dalam tanah,
ke dalam api dan dibakar hingga menjadi abu. Jika Qiu Feng Wu memarahinya dengan
galak atau memukul dia atau bahkan membunuh dia, perasaannya akan lebih enak.
Pukulan yang begitu dasyat, kesedihan yang begitu berat, membuat dia seperti
itu. Gao Li bertanya pada dirinya sendiri,
"Jika aku menjadi dia. aku akan melakukan apa?"
Dia tidak bisa berpikir. Berpikir sedikit pun tidak berani.
Apakah Qiu Feng Wu juga sedang bertanya kepada dirinya harus bagaimana
memperlakukan dia" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekarang Gao Li hanya menunggu kata-kata Qiu Feng Wu.
Qiu Feng Wu menyuruh dia mati, dia akan mati. Menyuruh dia segera mati, Gao Li
tidak akan hidup dengan lama, tapi Qiu Feng Wu tidak berbicara apa-apa.
Malam hampir tiba. Seorang pelayan tua menghampiri mereka dan berkata,
"Ketua, makan malam sudah siap."
Qiu Feng Wu tidak menjawab, karena dia tidak mendengar.
Pelayan tua itu melihatnya, matanya bersorot khawatir, akhirnya dia pergi.
Kegelapan seperti tangan raksasa yang hitam, mulai menutupi bumi ini.
Angin terasa lebih dingin lagi.
Biarpun Gao Li berusaha menahan rasa dingin ini, tapi dia tetap gemetar. Demi
menebus dosa, dia bisa menahan penghinaan dan mengalami bermacam-macam siksaan,
sampai mati pun dia akan tetap bertahan.
Tapi kesepian yang ini begitu menakutkan, bisa membuat dia menjadi gila.
Dia ingin menghancurkan dirinya sendiri, angin berhembus lagi. Tiba-tiba Qiu
Feng Wu mengangkat kepala dan berkata,
"Hari ini ada angin."
Dengan pelan Gao Li berkata,
"Ya, hari ini ada angin."
Kata Qiu Feng Wu, "Tiap hari ada angin."
Kata Gao Li, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, tiap hari selalu ada angin."
Kata Qiu Feng Wu, "Ada angin itu lebih baik."
Gao Li berteriak, "Kau ingin bicara apa" Bicaralah!"
Sekarang Qiu Feng Wu baru membalikkan badan, melihat dia dengan lama. Dia
menarik nafas dan berkata, "Kau adalah teman baik, aku harus percaya kepadamu."
Kata Gao Li, "Kau seharusnya tidak percaya kepadaku."
Sepertinya Qiu Feng Wu tidak mendengar kata-kata Gao Li, dengan pelan dia
berkata lagi, "Kau sudah berjanji menengok putraku."
Gao Li terdiam lama, akhirnya dia menarik nafas panjang dan berkata, "Aku memang
pernah berjanji." Kata Qiu Feng Wu, "Sekarang putraku belum tidur."
Tanya Gao Li, "Kau menyuruhku menengok dia?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Aku akan membawamu ke sana."
Rumput sudah menguning. Di musim semi, di tempat ini pasti adalah padang rumput yang hijau, musim gugur
membuat orang merasa sedih.
Di tempat jauh ada lampu yang sudah terpasang.
Cahayanya seperti mata seorang kekasih, terang benderang, tapi Gao Li tidak bisa
melihat. Di dapannya hanya ada kegelapan, hatinya juga penuh dengan kegelapan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Qiu Feng Wu pelan-pelan berjalan di depan, langkahnya terlihat berat. Gao Li
mengikutinya dari belakang. Dia ingat kemarin lalu, pada saat dia mengikuti Qiu
Feng Wu berjalan, jalannya lama juga sangat jauh. Waktu itu dia baru menolong
Bai Li Chang Qing. Waktu itu dia tahu setiap saat akan ada orang yang mencari
dia untuk membalas dendam, dan setiap saat dia bisa dibunuh, tapi hatinya tetap
merasa gembira. Karena dia sudah menolong satu orang, sudah membantu orang. Karena dia sudah
mempunyai seorang teman. Tapi sekarang" Kesalahan yang tidak disengaja, kadang-kadang lebih menakutkan daripada
kesalahan yang sengaja dibuat.
Mengapa bisa demikian"
Mengapa Tuhan menyuruh dia melakukan hal itu"
Kesalahan yang tidak bisa dimaafkan dan tidak tertolong lagi.
Mengapa dia tidak hati-hati" Mengapa dia begitu ceroboh"
Begitu mengangkat kepala, dia sudah berada di tempat yang terang benderang.
Seorang perempuan tua yang berambut putih sedang duduk di kursi, wajahnya ramah
dan anggun. "Dia adalah ibuku," kata Qiu Feng Wu.
Seorang perempuan cantik dan lembut, cantik seperti bunga, umurnya juga seperti
bunga yang baru mekar. Mungkin hati penuh dengan rasa bahagia, menjadikan dia sangat ramah, apalagi
terhadap teman suaminya. "Ini adalah istriku."
Seorang anak yang lucu, wajahnya merah, matanya besar, sehat dan lincah. Bagi
Qiu Feng Wu, kehidupan baru saja dimulai, tapi seumur hidup dia pasti bahagia.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena dia mempunyai keluarga yang baik, orangtua yang baik, dia ditakdirkan
bisa menikmati kebahagiaan.
"Ini adalah putraku."
Gao Li melihat, mendengar, wajahnya tersenyum penuh dengan rasa hormat.
"Ini adalah temanku, Gao Li, satu-satunya teman baik dalam hidupku."
Hati Gao Li seperti ditusuk jarum, hatinya mulai mengeluarkan darah lagi.
Dia ingin kabur dari sini, dia malu kepada orang-orang yang berada di sini. Jika
mereka tahu dia yang menghilangkan Kong Que Ling, apakah mereka masih bersikap
begitu ramah" Nyonya Besar Qiu tersenyum dan berkata,
"Feng Wu sering membicarakanmu, kali ini kau harus menginap selama beberapa
hari." Tenggorokan Gao Li tercekat, dengan sekuat tenaga dia baru bisa mengangguk.
Istri yang cantik dan Qiu Feng Wu sedang menggendong putranya, dia berkata,
"Panggillah paman, paman akan memberi permen kepadamu." Putra Qiu Feng Wu baru
berumur satu tahun, dia belum bisa memanggil Paman Gao, sebab dia belum mengerti
pembicaraan orang dewasa.
Tapi dia bisa tertawa, dia melihat Gao Li langsung tertawa, membuat semua orang
ikut tertawa. Nyonya Besar Qiu dengan tertawa berkata,
"Anak ini suka kepada Paman Gao. Paman Gao akan banyak membawa rejeki untuk anak
ini." Hati Gao Li serasa hancur.
Hanya dia sendiri yang tahu, yang dia bawa bukan rejeki tapi malapetaka. Untung
Qiu Feng Wu tidak menyuruh dia


Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lama-lama berada di sana. Qiu Feng Wu berkata, "Aku akan membawa dia melihat-
lihat ke luar, karena dia baru datang, banyak tempat yang belum dia ketahui."
Memang benar banyak tempat yang belum dilihat oleh Gao Li, sebenarnya dia belum
pernah ke tempat yang begitu megah dan mewah.
Di bawah cahaya bulan, tempat itu lebih mirip dengan istana dalam dongeng-
dongeng. Kata Qiu Feng Wu, "Di sini semua rumah jumlahnya ada 9 buah, kebanyakan dibangun 270 tahun yang
lalu, sudah melewati 3 generasi, akhir-akhir ini baru kelihatan lebih teratur."
Sebenarnya tempat ini sudah bukan disebut teratur tapi sudah termasuk
'wah'. Kata Qiu Feng Wu, "Tempat ini adalah sebuah mujizat, karena sudah mengalami 2 kali peperangan,
tapi tempat ini masih tetap bisa berdiri dengan kokoh."
Di belakang rumah, tergantung 12 buah lampu yang berwarna. Cahaya lampu
menyinari sebuah lukisan yang sangat besar. Dalam lukisan itu ada 12 laki-laki
yang terlihat sangat seram. Mereka memegang senjata beraneka macam, tapi mata
mereka bersorot keheranan sekaligus ketakutan karena tangan seorang pelajar yang
rapi sedang memegang wadah berbentuk tabung yang berwarna kuning. Wadah itu
mengeluarkan cahaya berwama-warni.
Cahayanya lebih indah daripada pelangi.
Kata Qiu Feng Wu, "Lukisan ini menceritakan sebuah kisah seratus tahun yang lalu."
Gao Li mendengarkan. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Qiu Feng Wu, "Waktu itu dari golongan hitam ada 36 setan ingin memusnahkan tempat ini, mereka
berkoalisi, bergabung menyerang. Ilmu silat ketiga puluh enam orang ini katanya
sangat tinggi. Di dunia persilatan sudah tidak ada orang yang bisa menandingi
mereka." Tanya Gao Li, "Lalu bagaimana?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Di dalam pertarungan itu, di antara 36 orang itu tidak ada seorang pun yang
bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini."
Dia berkata lagi, "Semenjak pertarungan itu, orang dunia persilatan tidak ada yang berani
menyerang Wisma Kong Que, karena itu nama Kong Que Ling mulai terkenal dan
menyebar luas." Lampu semakin sedikit. Rumah ini terlihat sangat seram dan sedih, cahaya lampu pun seperti menjadi
hijau. Mereka melewati hutan yang kering, melewati jembatan, baru bisa sampai di tempat
itu. Di sini seperti berada dunia yang lain, seperti berada di langit dan bumi yang
lain. Rumah tinggi dan besar, seram dan dingin.
Di dalam rumah ini terdapat ratusan lampu yang belum pernah dipadamkan, lampu
yang suram seperti api setan.
Di depan sebuah lampu terdapat sebuah batu nisan. Nisan yang pertama dilihat
oleh Gao Li adalah nisan 'Ketua Tai Hang, propinsi Shan Xi, Jan Sun Fu'. Masih
ada nisan 'Pendeta Kong Dong, Shan Feng'.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gao Li pernah mendengar kedua nama ini, mereka adalah orang yang terhebat di
dunia persilatan. Qiu Feng Wu melihat baris-baris nisan-nisan ini, mukanya lebih
serius lagi dan berkata, "Mereka mati di bawah Kong Que Ling." Tiga ratus tahun
ini yang mati di bawah Kong Que Ling tidak lebih dari 300 orang, berarti Kong
Que Ling tidak dapat sembarangan dipakai. Biasanya yang mati di bawah Kong Que
Ling adalah ketua-ketua kumpulan atau pesilat tangguh.
Kata Qiu Feng Wu, "Nenek moyang kami takut keturunan mereka akan mendapat dosa yang berat, karena
itu orang yang telah terbunuh di sini terpasang nisan-nisan mereka agar dendam
ini tidak akan ada terus menerus, menyembahyangi roh-roh mereka yang sudah
meninggal." Kata Qiu Feng Wu sambil menarik nafas,
"Tapi sayang turunan mereka masih banyak yang ingin membalas dendam kepada
kami." Gap Li tidak berbicara. Dalam hati dia sedang memikirkan satu hal. Hal yang aneh
dan juga menakutkan. Dia seperti melihat namanya dipasang di tempat ini.
0-0-0 Jalan panjang dan berliku-liku.
Tempat ini sudah pernah didatangi oleh Gao Li, pada saat dia datang untuk
mengambil Kong Que Ling. Kenapa Qiu Feng Wu membawa dia ke sini lagi" Gao Li
tidak bertanya. Biarpun Qiu Feng Wu membawa dia ke mana pun, dia tidak akan bertanya, apa yang
akan terjadi nanti dia siap menerimanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terdengar suara tepukan tangan. Di jalan itu muncul 12
orang seperti roh setan. Dua belas kunci membuka 12 lubang.
Kemudian mereka berdua masuk lagi. Ruangan yang misterius, seram, dan gelap,
seperti masuk ke sebuah kuburan.
Di ruangan batu itu ada 2 buah tungku batu yang berat, di atas kursi banyak debu
dan lumut. Kata Qiu Feng Wu, "Duduklah!" Gao Li segera duduk. Qiu Feng Wu membalikkan badan, dari sela-sela batu dia mengambil seguci kecil
arak. Arak ini sudah ditutup rapat oleh tanah liat.
Dia pecahkan tanah liat, segera tercium wangi arak ini.
Kata Qiu Feng Wu, "Arak ini sudah berumur ratusan tahun."
Kata Gao Li, "Arak yang bagus."
Gelas arak juga terbuatdari batu, berat dan jelek. Qiu Feng Wu duduk dan gelas
diisi penuh oleh arak itu, dia berkata,
"Arak yang bagus, harus diminum." Gao Li sekaligus meminumnya. Qiu Feng Wu
melihat dia dan berkata, "Sudah lama kita tidak minum."
Jawab Gao Li, "Benar, sudah lama."
Kata Qiu Feng Wu, "Beberapa tahun ini banyak hal yang sudah berubah."
Gao Li memenuhi gelasnya dengan arak lagi dan diteguknya sampai habis.
Kata Qiu Feng Wu, "Aku tidak mempunyai saudara laki-laki, kau adalah saudara laki-lakiku." Gao Li
memegang erat gelas arak. Jika
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
gelas bukan terbuat dari batu, mungkin sudah dipegangnya hingga pecah.
Kata Qiu Feng Wu, "Karena itu aku akan memberitahumu satu patah kata."
Gao Li berkata, "Aku sedang mendengarkan."
Kata Qiu Feng Wu, "Kau sudah menghilangkan Kong Que Ling, dalam hati, kau pasti sedih dan kesal,
mungkin perasaan ini lebih dari perasaanku."
Gao Li menunduk, diisinya gelas itu dengan arak dan dihabiskan.
Arak yang wangi tiba-tiba terasa pahit. Kata Qiu Feng Wu,
"Aku tahu perasaanmu, jika aku menjadi dirimu, aku tidak akan berani kesini
lagi." Wajah Gao Li mengeluarkan kesedihan dan berkata, "Aku harus datang, karena kau
sudah percaya kepadaku."
Kata Qiu Feng Wu, "Tidak semua orang mempunyai keberanian, aku mempunyai teman sepertimu, aku
benar-benar bangga."
Kata Gao Li, "Tapi aku..."
Qiu Feng Wu memotong kata-katanya dan berkata, "Kau harus mempercayaiku seperti
aku mempercayaimu." Gao Li mengangguk. Wajah Qiu Feng Wu menjadi aneh dan berkata, "Apakah kau percaya bahwa Kong Que
Ling yang kau bawa itu adalah yang asli?"
Gao Li berteriak, "Apakah itu bukan yang asli?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Qiu Feng Wu, "Bukan."
Terdengar suara gelas terjatuh.
Tiba-tiba Gao Li seperti ikan yang mati di dalam es, tidak ada orang yang bisa
melukiskan bagaimana pikiran dia sekarang, juga tidak ada orang yang bisa
melukiskan ekspresi wajahnya.
Dia melihat Qiu Feng Wu seperti matahari, tiba-tiba terbenam sepertinya pada
saat itu juga bumi terbelah menjadi dua.
Kemudian dia merasa lumpuh dan terduduk ke kursi batu itu, dia betul-betul
merasa sudah hancur luluh.
Bukan hancur karena putus asa tapi kegembiraan yang membuat dia hancur, air mata
mulai menetes. Ini bukan air mata karena sedih. Seumur hidup dia belum pernah merasa begitu
gembira. Keadaan ini seperti tersangka yang dihukum mati, tiba-tiba mendapat
suatu keajaiban. Qiu Feng Wu melihat dia, di mata Qiu Feng Wu malah terlihat kesedihan. Setelah
lama dia berkata, "Aku memberitahumu ini karena aku tidak mau karena hal ini kau
menjadi sedih." Gao Li terus mengangguk, hatinya penuh rasa berterima kasih.
Tapi dia tetap bertanya, "Kong Que Ling yang asli berada di mana?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Tidak ada yang asli."
Gao Li terkejut lagi, "Apakah benar tidak ada yang asli?"
Jawab Qiu Feng Wu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar, sama sekali tidak ada."
Qiu Feng Wu menarik nafas dan tertawa kecut, dia berkata,
"Kong Que Ling yang asli tertinggal di Gunung Tai."
Kata Gao Li, "Apakah sudah lama?"
Qiu Feng Wu mengangguk dan berkata,
"Benar, setelah ayahku bertarung dengan Jin Kai Jia."
Tanya Gao Li, "Tapi orang persilatan tidak ada yang tahu bukan?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Pasti tidak ada."
Tanya Gao Li, "Mengapa?" Kata Qiu Feng Wu, "Karena tidak ada yang tahu, aku juga tidak tahu."
Kata Gao Li, "Tapi kau..." Kata Qiu Feng Wu, "Sebelum ayah meninggal, beliau baru memberitahu kepadaku."
Kata Gao Li, "Hanya memberitahu kepada kau sendiri?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Benar, hanya aku seorang diri."
Kata Gao Li, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau..." Qiu Feng Wu melihat dia dan berkata,
"Kau adalah orang ketiga yang tahu hal ini."
Mata Qiu Feng Wu terlihat lebih sedih lagi dan berkata,
"Waktu ayah mengatakan rahasia ini, pernah menyuruhku untuk bersumpah. Rahasia
ini harus dijaga sampai aku akan mati, baru memberitahu kepada putraku."
Wajah Gao Li berubah lagi, dan berkata,
"Tapi kau memberitahukannya kepadaku."
Qiu Feng Wu menarik nafas panjang dan berkata,
"Karena kau adalah sahabatku. Aku tidak mau demi hal ini kau merasa menyesal
seumur hidup." Ini adalah sahabat yang mulia. Apakah di dunia ini ada hal yang lebih bahagia
daripada mempunyai sahabat yang semulia ini"
Gao Li menundukkan kepala.
Lebih baik Qiu Feng Wu tidak memberitahu kepada dia rahasia ini, dia merasa
tanggung jawab dia lebih berat lagi.
Kata Qiu Feng Wu, "Sewaktu kau membunuh Ma Feng, juga tidak memakai Kong Que Ling."
Kata Gao Li, "Waktu itu Kong Que Ling sudah hilang."
Kata Qiu Feng Wu, "Aku sudah tahu, kau tidak membutukan Kong Que Ling dan tetap bisa membunuh Ma
Feng." Kata Gao Li, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah kau sudah tahu?"
Qiu Feng Wu menjawab, "Aku tahu kemampuan ilmu silatmu, juga tahu bagaimana sifatmu."
Gao Li mengakuinya, dia harus mengakuinya.
Kata Qiu Feng Wu, "Ilmu silatmu sudah tinggi. Di dunia persilatan jarang ada yang bisa
mengalahkanmu, tapi kau sendiri kurang percaya diri, karena itu..."
Kata Gao Li, "Karena itu kau memberi pinjam Kong Que Ling yang palsu."
Jawab Qiu Feng Wu, "Benar." Kata Gao Li, "Karena itu kau terus berpesan kepadaku, jika bukan terpaksa jangan
menggunakannya." Kata Qiu Feng Wu, "Aku sudah tahu kau tidak membutuhkannya."
Wajah Qiu Feng Wu mulai serius lagi dan berkata,
"Kong Que Ling bukan senjata, tapi dia adalah sumber kekuatan."
Kata Gao Li, "Aku pernah dengar dulu kau pernah mengatakannya."
Kata Qiu Feng Wu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
?"oeJika ada Kong Que Ling, biarpun hidupmu hanya sampai saat itu, di dunia
persilatan tidak akan ada yang berani menyerang wisma ini, apakah kau mengerti?"
"Aku mengerti."
Kata Qiu Feng Wu, "Nama Wisma Kong Que Ling yang sudah berusia 300
tahun, tanah dan rumah yang luasnya 8.0 kilometer, 500
nyawa, sebenarnya terbangun karena Kong Que Ling yang kecil ini."
Qiu Feng Wu lebih serius lagi.
"Jika Kong Que Ling hilang, Wisma Kong Que juga akan musnah."
300 tahun, 80 kilometer luas rumah, 500 nyawa semua akan musnah. Gao Li tiba-
tiba mengerti mengapa Qiu Feng Wu membawa dia bertemu dengan keluarganya juga
membawa dia melihat nisan-nisan orang yang mati karena Kong Que Ling.
Anak cucu orang-orang yang mati karena Kong Que Ling, jika tahu Kong Que Ling
sudah hilang, mereka tidak akan melepaskan keluarga besar Qiu Feng Wu. Dendam
orang persilatan selalu dan selama-lamanya tidak akan bisa dibereskan.
Qiu Feng Wu menarik nafas dan berkata,
"Sebenarnya aku tidak mau menerima tanggung jawab ini, aku menganggap nama baik
nenek moyangku tidak ada hubungan dengan anak cucunya."
Tanya Gao Li, "Jika sekarang bagaimana?"
Tiba-tiba Qiu Feng Wu tertawa dengan sedih dan berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Sekarang aku bara tahu, aku turunan dari Qiu, aku harus memikul tanggung jawab
yang berat ini, tidak boleh menolaknya, juga tidak boleh melarikan diri."
Kata Gao Li dengan pelan,
"Beban ini biarpun berat tapi juga mulia."
Sebenarnya bukan hanya mulia, juga tanggung jawab dan kewajiban yang mulia.
"Anak cucu Wisma Kong Que asalkan dia masih hidup, dia akan bertanggungjawab dan
berjuang hingga akhir."
Ini adalah tujuan mereka hidup.
Mereka tidak bisa memilih.
Qiu Feng Wu melihat Gao Li lagi, dan pelan-pelan berkata,
"Karena itu, aku tidak menginginkan Wisma Kong Que hancur di tanganku." Sikap
Gao Li menjadi sangat tenang, sepertinya sudah mengambil keputusan, tapi bibir
Qiu Feng Wu malah pucat, dia berkata, "Karena aku tidak akan membiarkan orang
lain mengetahui rahasia ini."
Gao Li mengangguk dan berkata, "Aku mengerti."
Tanya Qiu Feng Wu, "Apakah kau benar-benar sudah mengerti?"
Jawab Gao Li, "Benar-benar mengerti."
Tiba-tiba Qiu Feng Wu tidak berkata apa-apa lagi, dia juga tidak berani melihat
Gao Li lagi. Matanya penuh dengan kesedihan dan rasa sakit. Rasa sakit dan kesedihan yang
tidak bisa dipecahkan. Mengapa manusia selalu melakukan hal yang dia tidak ingin lakukan" Apakah ini
adalah kesedihan dan rasa sakit dari manusia" Tidak ada angin tapi udara terasa
lebih dingin lagi. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lampu yang seram seperti sudah padam, beku, hati orang seperti sudah membeku.
"Aku akan membuat kehidupan Shuang Shuang lebih baik."
"Pasti." Arak terasa pahit, sangat pahit.
Arak sudah berada di dalam gelas sepahit apa pun tetap akan diminum. Entah itu
arak pahit atau arak beracun kau tetap haras meminumnya. Dengan pelan Qiu Feng
Wu berdiri, dan membalikkan badan. Dia tidak berkata apa-apa, tapi begitu dia
keluar dari pintu, dia membalikkan kepala dan berkata, "Masih ada satu hal lagi
yang harus kuberitahu kepadamu." Gao Li mendengarkannya.
Kata Qiu Feng Wu, "Kantor-kantor Biao yang di 6 propinsi sudah bergabung, ketuanya adalah Bai Li
Chang Qing." Mata Gao Li yang tadinya berwarna abu dan gelap, mengeluarkan cahaya, cahaya
yang berkilau. Qiu Feng Wu sudah keluar.
Setelah lama Gao Li bara berkata,
"Terima kasih kau sudah memberitahuku mengenai hal itu."
Gao Li benar-benar berterima kasih karena dalam seumur hidupnya dia merasa
hidupnya lebih berarti, dia sudah merasa puas. Dia pernah mencintai dan juga
pernah dicintai. Dia sudah melakukan hal yang berarti dan hal yang berharga,
hidup yang dia jalani selama ini tidak akan sia-sia.
Qiu Feng Wu tidak pernah menyentuh araknya. Gao Li segera meminum arak milik Qiu
Feng Wu. Entah itu arak pahit atau arak beracun, Gao Li tetap harus meminumnya.
Ini adalah sebuah kehidupan!
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam sebuah kehidupan, kadang-kadang banyak hal terjadi, biarpun kau mau atau
tidak mau, tapi kau tetap harus melakukannya.
Jika seseorang bisa mati dengan tenang, hidup dengan tenang rasanya akan lebih
sulit. 0-0-0 Malam sudah larut, tidak ada bintang juga tidak ada bulan.
Angin berhembus sangat dingin.
Qiu Feng Wu dengan pelan-pelan keluar ke pekarangan.
Daun beringin sedang berguguran, selembar demi selembar berjatuhan.
Dia berdiri lama di pekarangan, dia tidak merasa bahwa istrinya sudah berada di
sisinya. Istrinya mendekatinya, dalam hatinya, di langit dan bumi ini selalu terlihat
begitu bahagia dan tenang.
Karena itu dia juga berharap orang lain bisa sama bahagianya dengan dirinya.
Setelah lama dia baru bertanya,"Mana temanmu?"
"Sudah pergi." "Mengapa harus pergi?"
Qiu Feng Wu tidak menjawab, tapi dia mengambil sehelai daun yang jatuh. Dia
memandang daun yang jatuh, matanya bersorot penuh dengan kesedihan dan rasa
pedih. Apakah daun-daun ingin dihembus dan berjatuhan oleh angin musim gugur"
Nyawa seseorang kadang-kadang juga seperti daun yang berjatuhan ini. Cerita ini
mengajarkan kepada kita bahwa kemenangan didapat bukan karena kedahsyatan sebuah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
senjata melainkan karena kepercayaan diri, biarpun senjata yang sangat dasyat,
tidak akan bisa mengalahkan kepercayaan diri manusia. Karena itu adalah senjata
yang kedua, bukan Kong Que Ling tapi adalah kepercayaan diri.
TAMAT Lima Laknat Malam Kliwon 2 Raja Naga 10 Misteri Labah-labah Perak Rahasia Dara Iblis 1
^