Pencarian

Lembah Tiga Malaikat 24

Lembah Tiga Malaikat Karya Tjan Id Bagian 24


tiba-tiba saja bergema memecahkan keheningan.
Tampaknya Nyoo Hong leng seperti dibangkitkan kembali semangatnya oleh bentakan
terebut, mendadak dia meronta bangun dari bimbingan Kwik Soat kun dan menepuk
punggung It lui taysu satu kali.
Kali ini Kwik Soat kun dapat melihat dengan jelas sekali tepukan dari Nyoo Hong
leng itu persis menghajar diatas jalan darah Mia bun hiat ditubuh It lui taysu.
It lui taysu yang sedang melanjutkan perjalanan itu segera berhenti.
Sudut pandangan Kwik Soat kun kebetulan sekali tertutup oleh tubuh It lui taysu,
maka buru-buru dia bergeser ke samping untuk menengok ke depan.
Tampak seorang lelaki berjubah kuning yang membawa golok dan memelihara cambang
pendek seperti tombak pada dagunya telah menghadang jalan pergi mereka.
Nyoo Hong leng segera mendorong Kwik Soat kun sembari berbisik dengan lirih.
"Majulah ke depan dan ajaklah dia berbicara, namun jangan bertarung melawannya."
Kwik Soat kun mengiakan, dia tampil ke depan dan berseru.
"Kau mengenakan jubah kuning, jubah yang bersulamkan naga, dandanan seperti ini
sedikitpun tak mirip dengan dandanan orang persilatan, mengapa kau pun bisa
tersekap disini ?" "Hui liong ong (Raja naga terbang) berjubah kuning bergolok emas, pernahkan
mendengar nama ini ?"
Terkesiap Kwik Soat kun setelah mendengar perkataan itu, diam-diam pikirnya.
"Oooh, rupanya dia adalah Hui liong ong yang bernama besar dan termashur itu,
aai... kalau begitu ruang batu dalam kota batu ini benar-benar ibaratnya sarang naga
gua harimau, semua harimau termashur dari kolong langit hampir seluruhnya berkumpul
disini. Bila tidak disaksikan dengan mata kepala sendir, sungguh sulit untuk
dipercaya rasanya..." Berpikir demikian, dia pun berkata.
"Oooh... rupanya kaulah Hui liong ong, selama banyak tahun umat persilatan mengira
kau telah tiada, sungguh tak nyana kalau kau berada disini sebagai tawanan
orang." Hui liong ong tertawa dingin.
1032 "Kau adalah seorang wanita, lohu tak ingin ribut dengan kaum lemah seperti kau,
ayo cepat mundur dari sini !"
Kwik Soat kun berpaling dan memandang sekejap ke arah It lui taysu yang berada
dibelakangnya, kemudian berkata.
"Hui liong ong, kenalkah kau dengan hwesio tua ini ?"
"Hmm ! It lui taysu, tentunya tahu juga tentang kepandaian silatnya bukan ?"
Sekali lagi Hui liong ong mendengus dingin.
"Hmm, ilmu silat yang dimilikinya memang lumayan, tapi bila dia ingin menerobos
lewat dari tempat ini, maka golok lohu tidak akan mengenal belas kasihan."
Kwik Soat kun yang mendengar ucapan tersebut, dalam hati kecilnya lantas
berpikir. "Nyoo Hong leng menyuruh aku tampil ke depan menghadapi Hui liang ong, entah apa
maksud tujuannya. Dan bagaimana pula kau harus menghadapi dirinya " Kalau
pembicaraan harus berlangsung terus seperti ini, sudah pasti pertarungan tidak
bisa dihindari." Sementara dia masih termenung, mendadak tampak It lui taysu maju beberapa
langkah ke depan. Dengan perasaan terkesiap Kwik Soat kun mundur sejauh dua langkah ke belakang.
It lui taysu mendekati Hui liong ong hingga pada jarak empat lima depa, lalu
tanpa mengucapkan sepatah kata pun mengayunkan tangannya melepaskan sebuah pukulan
dahsyat. Boan yong sin kang yang dimilikinya cukup sempurna dan sudah mencapai tingkatan
menyerang dan menyergap menurut perasaan hatinya, bersama dengan ayunan
tangannya itu, segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat segera meluncur ke depan.
Tampaknya Hui liong ong agak jeri menghadapi angin pukulan dari It lui taysu,
buruburu dia mengigos ke samping untuk menghindarkan diri.
Sekalipun tubuhnya berkelit dari angin pukulan It lui taysu, namun golok emasnya
tidak sambil diam, sebuah bacokan kilat segera diayunkan ke depan.
Serangan goloknya itu sungguh amat dahsyat, serangan yang diluncurkan terasa
membawa deruan angin golok yang dahsyat dan tajam.
1033 Walaupun serangan golok emas itu sangat ganas, namun It lui taysu sama sekali
tidak menghindarkan diri, bahkan mengangkat tangan kirinya untuk memapaki datangnya
bacokan golok tersebut. Seng Cu sian sekalian termasuk manusia-manusia yang berpengalaman sekali dalam
dunia persilatan, namun tak urung terperanjat juga mereka setelah menyaksikan
sistem pertarungan yang digunakan kedua orang tokoh silat itu.
Tampaknya bacokan golok emas dari Hui liong ong segera akan mampir ditubuh It
lui taysu, mendadak golok emas itu berhenti sejenak.
Ternyata tenaga pukulan yang dilancarkan It lui taysu telah datang tepat pada
waktunya dan persis menghantam pergelangan tangan kanan Hui liong ong yang mengenggam
golok. Hui liong ong membentak keras dan mengendorkan kelima jari tangannya, tiba-tiba
saja golok emasnya terlepas ke tanah, lalu dia membalikkan kelima jari tangannya
mencengkeram tangan kiri It lui taysu kencang-kencang.
It lui taysu membalik pula tangan kirinya, balas mencengkeram pergelangan tangan
kanan Hui liong ong. Kedua orang itu melancarkan cengkeraman yang sama terhadap musuhnya hampir
bersamaan waktunya. Dengan cepat serangan mereka berdua saling membentur satu sama lainnya....
Betapa dahsyatnya tenaga yang disertakan kedua belah pihak dalam melancarkan
serangan itu, akibatnya kedua belah pihak sama-sama tergetar mundur sejauh dua
langkah dari posisi semula.
Tapi berhubung tangan mereka berdua yang lain saling mencengkeram urat nadi
lawannya sehingga saling bertautan satu sama lainnya, maka kedua belah pihak pun
sama-sama meminjam kekuatan tersebut untu melejit ke tengah udara.
Tubuh Hui liong ong melejit ke samping kemudian menggunakan bahunya untuk
menumbuk dada It lui taysu.
Sedangkan It lui taysu menggunakan pula bahunya untuk menyambut sodokan bahu Hu
liong ong. Dengan cepat sepasang bahu mereka saling menumbuk satu sama lainnya dan
bersamasama pula lepas tangan, tubuh mereka mundur sejauh dua langkah dengan sempoyongan
kemudian roboh terjengkan ditanah.
1034 Ketika semua orang mencoba untuk mengawasi dengan lebih seksama, tampak darah
kental telah meleleh keluar dari ujung bibir kedua orang itu.
Agaknya kedua orang itu sama-sama menderita luka dalam yang sangat parah,
walaupun ingin duduk bersila untuk mengatur napas, tapi kekuatan untuk berbuat demikian
sudah tidak ada, belum lagi duduk tenang, tubuhnya terjengkang kembali ke atas tanah.
Pertarungan yang dilangsungkan barusan itu hanya memakan waktu yang teramat
singkat, paling banter cuma tiga lima gebrakan saja, namun keganasan dan
keseruannya cukup menggetarkan perasaan siapa saja yang melihatnya.
Buru-buru Kwik Soat kun mendekati It lui taysu dan membimbingnya bangun, setelah
itu dia menegur. "Taysu, bagaimana keadaan lukamu " Apakah sangat parah ?"
It lui taysu membuka matanya dan memandang sekejap ke arah Kwik Soat kun,
bibirnya bergetar seperti ingin mengucapkan sesuatu, namun tak sepatah kata pun yang
muncul. Mengetahui betapa parahnya luka yang diderita pendeta itu buru-buru Kwik Soat
kun berkata. "Lo siansu, kau jangan berbicara dulu."
It lui taysu membuka mulutnya dan tiba-tiba muntahkan darah kental yang
bercampur dengan hancuran isi perutnya, kemudian matanya terpejam dan menemui ajalnya.
Kwik Soat kun segera memeriksa napas It lui taysu, ternyata napasnya pun
berhenti juga. Sementara itu Nyoo Hong leng telah berjalan mendekat, sambil tertawa hambar
katanya. "Apakah dia sudah mati ?" tanyanya.
Kwik Soat kun manggut-manggut.
"Ya, sudah mati, entah bagaimana dengan raja naga terbang bergolok emas."
"Cobalah periksa keadaan" serunya.
Kwik Soat kun bangkit berdiri dan pelan-pelan mendekati Hui liong ong, tampak
darah meleleh keluar dari ketujuh lubang inderanya, ternyata orang ini pun telah
tewas. Sambil menggelengkan kepalanya dan menghela napas sedih ia berkata.
"Nona Nyoo, dia pun telah tewas !"
1035 Nyoo Hong leng tidak banyak berbicara lagi, pelan-pelan dia beranjak
meninggalkan tempat itu. Para jago tidak banyak bicara, mereka mengikuti di belakangnya sambil
membungkam. Di tengah Kwik Soat kun berkata.
"Di dalam sekali bentrokan saja sudah dua orang yagn tewas, nona Nyo sendiri pun
telah menderita luka cukup parah, bila sekarang muncul tokoh persilatan seperti Hui
liong ong entah bagaimana cara kita untuk menghadapinya."
Nyoo Hong leng tertawa hambar.
"Kalau kau bertanya kepadaku, aku sendiripun kurang begitu jelas, coba kau
hitung masih berapa pos penjagaan yang harus kita lalui."
Kwik Soat kun mencoba untuk menghitung, kemudian jawabnya.
"Masih ada dua buah."
"Ini berarti kita sudah melalui empat buah pos penjagaan, bila dari dua pos
penjagaan terakhir muncul lagi jagoan lihai, terpaksa kita harus berusaha untuk
menerobosnya dengan menggunakan kekerasan."
"Sebelum hujan sedia payung, tampaknya kecerdasan nona pun sudah mencapai pada
batasnya, aku lihat sebelum pertandingan berlangsung, lebih baik kita rundingkan
dulu bagaimana caranya untuk menghadapi mereka."
"Ilmu silat yang dimiliki orang-orang dalam ruang batu itu sangat lihai dan luar
biasa, padahal kondisi badan Buyung Im seng dan Khong Bu siang belum pulih kembali
seperti sedia kala, mereka belum berkemampuan untuk melangsungkan pertarungan lagi,
sedangkan aku sendiri pun sudah terluka, oleh sebab itu kita harus mengorbankan
satu diantara kita semua."
"Sekalipun mengorbankan seseorang pun belum tentu dapat menembusi kesulitan
ini !" seru Seng Cu sian. "Asalkan orang itu tidak takut mati, maka aku mempunyai cara untuk membuatnya
mampu menghadapi jagoan lihai yang berilmu silat berapa kali lipat lebih lihai
daripadanya." Seng Cu siang memandang sekejap sekeliling tempat itu, kemudian katanya.
"Menurut nona, bagaimana dengan diriku ?"
Nyoo Hong leng termenung sambil berpikir sebentar, kemudian ujarnya.
1036 "Kau tak bisa !"
"Mengapa ?" tanya Seng Cu sian dengan wajah tertegun.
Nyoo Hong leng tertawa hambar.
"Kau berjiwa pendekar dan berbudi luhur, kurang keji dan buas, belum lagi
bertarung keadaan sudah merugikan diri sendiri."
"Lantas apakah ada diantara kita yag cocok untuk peranan tersebut ?" tanya Lui
Hua hong cepat. "Tentu saja ada !" Nyoo Hong leng manggut-manggut.
"Kalau begitu harap nona memilih satu diantara kami !"
Kembali Nyoo Hong leng tersenyum.
"Bila aku diharuskan memilih, maka orang yang sudah kupilih tak boleh menampik
lagi." serunya. "Tentu saja" kata Pau Heng cepat, "kami sudah cukup mengetahui akan kemampuan
nona, tentu saja kami pun rela menerima perintahmu."
Tiba-tiba Nyoo Hong leng menuding ke arah si dewa ular Tong Lim sembari berkata.
"Tong locianpwe paling serasi untuk memerankan hal ini."
"Aku... ?" si dewa ular Tong Lim nampak agak tertegun.
"Benar, selama membawa kalian melewati banyak tempat berbahaya, aku sendiri pun
beberapa kali harus menyerempet bahaya yang sangat besar, yaa, keadaan yang kita
hadapi sekarang memang tiada keadaan yang menggembirakan." katanya kemudian.
"Lohu sadar kalau tak mampu memikul tanggung jawab serta tugas berat ini"
jawabnya. "Tong Lim" Pau Heng menukas, "Nona Nyoo bisa tertarik kepadamu, hal ini
merupakan suatu kebanggaan untukmu, bila kau menolak lagi permintaannya itu, tidak
mencerminkan seorang lelaki sejati."
"Baik !" kata Nyoo Hong leng kemudian sambil tersenyum.
Dia segera mengayunkan telapak tangannya menghantam ke belakang batok kepala si
ular sakti Tong Lim. 1037 Sebagaimana diketahui nona ini berperawakan kecil dan pendek, sebaliknya Tong
Lim tinggi besar, dia harus melompat dulu sebelum dapat menghantam batok kepalanya.
Sesudah terkena pukulan tersebut, Tong Lim segera maju ke depan sembari
membusungkan dada. Tergerak hati Kwik Soat kun sesudah menyaksikan kejadian itu, buru-buru dia
menghampiri Nyoo Hong leng sembari berkata.
"Tong Lim sudah pasti bukan tandingan orang itu, bukankah tindakanmu sekarang
sama artinya dengan menghantar kematiannya ?"
"Orang itu dapat menggunakan ilmu pedang terbang untuk melukai korbannya,
kemampuannya sama sekali di luar dugaanku, tapi sekarang Tong Lim sudah bukan
Tong Lim yang dahulu lagi, aku tak dapat menduga menang kalah mereka, tapi yang pasti
kita

Lembah Tiga Malaikat Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dapat menembusi tempat ini dengan selamat."
Sementara mereka masih berbincang-bincang, mendadak terdengar suara deheman
berat memecahkan keheningan, tampak seorang tojin tua berpedang yang memelihara
jenggot putih sepanjang dada telah muncul dengan langkah lebar lalu menghadang jalan
pergi Tong Lim. Dengan perasaan terkejut Seng Cu siang berseru.
"Aaah, Cing Siu cu dari Bu tong pay."
"Kalau Cing Siu cu kenap ?" tanya Nyoo Hong leng.
"Dia merupakan tokoh paling lihai dari Bu tong pay belakangan ini..."
"Kalau begitu ilmu pedangnya sudah mencapai tingkat yang luar biasa sekali ?"
Sementara itu, Tong Lim sudah menerjang ke hadapan Cing Siu cu.
"Berhenti !" bentak Cing Siu cu sambil menggetarkan pedangnya.
Siapa tahu Tong Lim sama sekali tidak menuruti perkataannya, malahan dia
pentangkan sepasang telapak tangannya menyergap tubuh Ceng Sin cu.
Gerak serangannya ini dilancarkan dengan kecepatan luar biasa.
Cing Sin cu menggetarkan pedangnya dan melancarkan sebuah dengan kecepatan
tinggi. Diantara berkelebatnya cahaya tajam, tahu-tahu lengan kanan Tong Lim sudah
terpapas kutung oleh bacokan pedang tersebut, tapi Cing Siu cu sendiri pun kena
dicengkeram tubuhnya oleh tangan kiri Tong Lim.
1038 Belum pernah didalam dunia persilatan berlangsung pertarungan dengan sistem
semacam ini, para jago yang menyaksikan jalannya pertarungan ini semakin tertegun
dibuatnya. Sambil menggertak gigi, Nyoo Hong leng melejit ke udara secara tiba-tiba
bagaikan seekor elang sakti, kemudian dengan cepatnya dia menotok jalan darah penting di
tubuh Cing Siu cu. Bersamaan itu pula telapak tangan kirinya melepaskan pula tepukan diatas badan
Tong Lim. Pelan-pelan Tong Lim melepaskan tangan kirinya dan bangkit berdiri....
Meskipun lengan kanannya telah dikutungi orang, darah kental pun masih mengucur
tiada hentinya, namun dia sendiri seakan-akan tidak merasakan hal tersebut.
Sebetulnya ditubuh Tong Lim terdapat dua ekor ular merah, seekor sudah terpapas
kutung oleh pedang Cing Siu cu, sedangkan yang lain karena melilit diatas
lengannya maka ular itu pun turut terpapas mampus.
Dalam pada itu, Nyoo Hong leng kelihatan letih sekali, terutama sesudah menepuk
tubuh Tong Lim dua kali, tubuhnya segera sempoyongan....
Cepat Kwik Soat kun melompat ke depan dan membopong tubuh nona tersebut,
katanya. "Nona, kau tentu letih sekali."
Pau Heng, Seng Cu sian dan lain-lainnya segera maju pula dengan langkah lebar,
kemudian berkata bersama-sama.
"Demi menegakkan keadilan dan kebenaran bagi dunia persilatan, nona harus
memeras tenaga habis-habisan, kejadian ini sungguh membuat kami sebagai kaum pria merasa
malu sekali...." Selama menembusi pelbagai rintangan, semua orang dapat melihat bahwa Nyoo Hong
leng sudah mengeluarkan segenap sisa kekuatan yang dimilikinya, kekuatan
tersebut tidak seharusnya dimiliki oleh seorang gadis cantik yang berusia dua puluh
tahunan macam dia, tiba-tiba saja dari hati kecilnya muncul suatu perasaan kagum dan
hormat yang tebal. Nyoo Hong leng menghembuskan napas panjang, sambil tertawa katanya kemudian.
"Selewatnya kota batu, yang lain akan lebih mudah dihadapi, cuma kita perlu
untuk beristirahat sebentar."
Seusai berkata, dia lantas memejamkan matanya rapat-rapat dan mengatur napas.
1039 Setelah mengalami berbagai pertarungan sengit yang berlangsung barusan, para
jago telah menaruh perasaan kagum yang luar biasa terhadap Nyoo Hong leng, mereka
merasa bahwa kehebatan gadis ini hampir sama dengan kecantikan wajahnya, seakan-akan
memancarkan sinar terang keempat penjuru.
( Bersambung ke jilid 48 )
1040 Lembah Tiga Malaikat Oleh: Tjan Jilid 48 MENDADAK TERDENGAR TONG LIN menghembuskan napas panjang seraya
berkata : "Rasa sakit karena kutungnya lengan ternyata cuma begini saja, kalau begitu
meski kepala terpenggal pun tak ada yang perlu ditakuti."
Rupanya dua kali tepukan Nyoo Hong leng ke atas tubuhnya tadi telah menjernihkan
kembali pikirannya. Pau Heng segera merobek secarik kain dan membantu Tong Lim untuk membalut
lukanya, kemudian berkata.
"Kau dapat menghadapi Cing Siu cu dengan tangan kosong tanpa menemui ajal
diujung pedang totiang tersebut, bila kejadian ini tersiar dalam dunia persilatan, nama
besar Tong Lim pasti akan semakin menggetarkan dunia."
Tong Lim tertawa terbahak-bahak.
"Haaah..... haaaahh.. haaah... saudara Pau terlalu memuji."
Memandang Cing Siu cu yang tergeletak di tanah, dia berkata lebih jauh.
"Siaute merasa seolah-olah sedang bermimpi saja, aku tidak merasa kalau sudah
menyambut serangan pedang dari tokoh maha sakti ini...."
1041 Sekalipun dimulut dia berkata dengan gagah, tak urung terlintas pula perasaan
kaget diatas wajahnya. Hal ini menunjukkan kalau kesadarannya telah pulih kembali.
Sementara itu, Nyoo Hong leng sedang mencapai puncak dalam bersemedi karena para
jago tak berani berbicara atau bergurau dengan suara kelewat keras, mereka
berdiri di sekelilingnya sambil berjaga-jaga terhadap segala kemungkinan yang tidak
diinginkan. Di dalam kenyataan, Nyoo Hong leng sudah menjadi kunci utama yang menguasai
keadaan dan merubah situasi yang berbahaya itu menjadi keadaan damai, karena itu
semua orang tak berani berbuat sesuatu sementara si nona masih mengatur napas.
Kurang lebih setengah jam kemudian, warna semu merah baru muncul kembali diatas
wajah Nyoo Hong leng, sedang matanya juga pelan-pelan dibuka kembali.
Tampaknya si nona itu sudah mempunyai rencana yang matang, begitu membuka
matanya, dia memandang sekejap ke arah Cing Siu cu sembati berkata.
"Bagaimanakah tabiat dari totiang ini dimasa lampau ?"
"Dia merupakan seorang tokoh kenamaan dari Bu tong pay, pendekar besar bagi umat
persilatan dan tokoh yang disegani dalam dunia persilatan...." sahut Seng Cu sian.
"Bagaimana dengan kepandaian silatnya ?"
"Lihainya bukan kepalang, jarang sekali ada manusia di dunia ini yang sanggup
untuk menandinginya." Nyoo Hong leng segera menghela napas.
"Keadaan kita sangat terdesak, tampaknya kita harus meminjam tenaganya untuk
menanggulangi situasi yang kritis ini."
Telapak tangannya segera diayunkan ke udara berulang kali, di dalam waktu
singkat dia telah menotok belasan buah jalan darah penting ditubuh Cing Siu cu.
Pukulan telapan tangan yang dilancarkan Nyoo Hong leng itu cepat bagaikan
sambaran petir, meski para jago menonton dari samping, mereka pun hanya dapat teringat
separuh diantara jalan darah yang tertotok.
Tidak selang berapa saat kemudian, Cing Siu cu sudah melompat bangun dari atas
tanah. Nyoo Hong leng segera memberikan gerakan kode tangan, Cing Siu cu manggutmanggut
berulang kali seperti. 1042 Kawanan jago lainnya tahu, inilah kode rahasia yang digunakan gadis tersebut
untuk memberi perintah kepada tokoh sakti dari dunia persilatan ini, cuma mereka tidak
mengerti apa maksud dari kode rahasia yang diberikan tersebut.
Terdengar Nyoo Hong leng berkata lagi.
"Dalam kora batu ini banyak terdapat bilik-bilik dengan pintu yang berbeda, itu
berarti setiap bilik akan muncul seorang untuk menghalangi jalan pergi kita, atau dengan
perkataan lain masih ada setengah diantaranya yang belum turun tangan
menghalangi kita. Bola tak mengerti taktik yang tepat untuk menghadapi mereka, keempat pos
penjagaan tersebut sudah cukup untuk membendung datangnya serangan."
Kemudian setelah berhenti sejenak, dia menyambung lebih jauh.
"Kita harus mempercepat perjalanan kita, sebelum ciangbunjin dari sembilan
partai besar didatangkan untuk menghadapi kita, ruang Seng tong harus dapat kita duduki lebih
dulu." Sembari berkata, dia segera mempercepat langkahnya menuju kedepan sana.
Para jago lainnya mengikuti dibelakangnya dengan ketat, Cing Siu cu dengan
pedang terhunus pun mengikuti dibelakangnya.
Kwik Soat kun memburu ke muka, kemudian katanya.
"Nona Nyoo lebih baik kita berkunjung ke kota rahasia dulu ataukah berkunjung ke
ruang Seng thong ?" "Kita harus ke ruang Seng thong lebih dulu."
"Menurut pendapat siau moay, kota rahasia dibawah tanah itulah baru merupakan
pusar dari segala kekuasaan di perguruan Sam seng bun ini."
"Benar, tapi dalam kota rahasia dibawah tanah, tiada orang yang memimpin
sedangkan ruang Seng thong meski bukan pusat kekuasaan, namu dari sinilah semua perintah
perguruan Sam seng bun disebarkan ke seluruh dunia, tempat itulah yang
mengendalikan berpuluh ribu anggota perguruan Sam seng bun."
Kemudian setelah mendongakkan kepalanya dan menghembuskan napas panjang, dia
melanjutkan. "Apabila Buyung Tiang kim tidak membohongi aku, kalian akan segera menyaksikan
suatu peristiwa besar yang sangat mengejutkan."
"Suatu peristiwa besar yang sangat mengejutkan " Apakah nona bersedia untuk
menjelaskan lebih dahulu kepada kami ?" pinta Kwik Soat kun ingin tahu.
1043 "Di dalam perguruan tiga malaikat terdapat banyak sekali jago persilatan yang
berilmu tinggi, sekalipun kita dapat membantai mereka semua, namun pertarungan babak
demi babak ini pasti akan memakan waktu yang lama sekali, bukankah demikian ?"
"Perkataanmu memang benar, tapi kecuali berbuat demikian, apakah kita masih ada
cara lain yang lebih praktis dan sempurna ?"
"Mulai detik ini kecuali menghadapi suatu hadapan yang amat kuat dan besar,
setiap orang harus meningkatkan kewaspadaannya untuk berusaha melindungi diri, karena
kita akan mempergunakan kecepatan yang tertinggi untuk menyerbu ke dalam ruang Seng
thong. Aku pikir sepanjang jalan bisa jadi kita akan menjumpai banyak penghadang
dan sergapan yang dipersiapkan disepanjang sisi jalan, oleh sebab itu aku berharap
saudara semua mau bekerja sama saling membantu, gunakanlah kelebihan masing-masing untuk
menerobos keluar dari rintangan orang, tak usah melakukan pertarungan yang
berteletele." "Siapakah yang akan membuka jalan ?" tanya Seng Cu sian.
"Setelah beristirahat cukup lama, aku rasa kondisi badan Khong Bu siang dan
Buyung Im seng sudah pulih kembali seperti sedia kala, biarkan mereka saja sebagai pembuka
jalan." "Tong Lim belum lama kehilangan lengannya, rasa sakitnya pun belum hilang, kita
tak boleh membiarkan dia turun tangan lagi." kata Seng Cu sian mengusulkan.
"Kalau begit suruhlah dia bersama Kiu ji taysu berjalan ditengah barisan, kau
dan Lui Hua hong berjaga di sayap kiri, nona Kwik dan Pau Heng berada di sayap kanan,
aku dan Cing SIu cu berada dibarisan belakang, ingat, kalian harus saling bantu
membantu." Berbicara sampai disitu, dia lantas menghampiri Buyung Im seng dan Khong Bu
siang dan membisikkan sesuatu, kemudian menepuk tubuh kedua oarang itu satu kali.
Kedua orang itu menurut tanpa membantah, dengan pedang terhunus berangkatlah
mereka sebagai pembuka jalan.
Para jago pun menempati posisi masing-masing serta megnikuti dibelakang mereka
dengan ketat. Sesudah keluar dari kota batu, seperti apa yang diduga Nyoo Hong leng, sepanjang
jalan mereka temui banyak hadangan dan rintangan.
Buyung Im seng dan Khong Bu siang mengandalkan sepasang pedang mautnya
melakukan suatu terjangan berdarah yang mengerikan.
Sementara serangan-serangan lainnya disambut oleh Seng Cu sian, Lui Hua hong,
Kwik Soat kun serta Pau Heng. 1044 Kiu ji taysu pun seringkali melepaskan kencrengan terbangnya untuk membantu
kedua belah sisi, Tong Lim pun mengepos semangat melakukan bantuan secara diam-diam.
Nyoo Hong leng juga membantu para jago dengan serangan-serangan mautnya setiap
kali para jago menghadapi ancaman maut.
Hanya Cing Siau cu seorang yang berjalan dengan pedang terhunus, dia sama sekali
tidak turun tangan. Walaupun banyak rintangan dan hadangan yang ditemui sepanjang jalan, tapi
beberapa orang jago ini berhasil menerobos lewat dengan cepatnya.
Tak selang berapa saat kemudian mereka sudah tiba didepan jembatan Kiu ciu kiau.
Tampak Toan Thian heng yang berjubah merah berdiri di depan jembatan dan
menghadang jalan pergi beberapa orang itu.
Khong Bu siang dan Buyung Im seng segera menggerakkan pedangnya melancarkan
serangan kilat ke arah Toan Thian heng.
Sepasang telapak tangan Toan Thian heng pun diayunkan bersama ke depan, dua


Lembah Tiga Malaikat Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

gulung angin pukulan yang maha dahsyat langsung menghantam gerak pedang mereka berdua.
Tiba-tiba Nyoo Hong leng menepuk badan Ceng Siu cu, kemudian katanya lirih.
"Locianpwe, silahkan turun tangan."
Cing Siu cu dengan berpekik nyaring langsung melejit ke udara dan menerjang Toan
Thian heng dengan gencar.
Toan Thiang heng membentak keras, tubuhnya melejit pula ke tengah udara lalu
mengayunkan sepasang telapak tangannya ke depan, selapis cahaya emas menyelimuti
seluruh angkasa. Bentrokan yang terjadi di udara menimbulkan bentrokan yang membuat kedua orang
itu sama-sama terjatuh kembali ke tanah, tapi dengan cepat mereka bertarung kembali.
"Terjang ke atas !" perintah Nyoo Hong leng cepat.
Ia segera melompat ke depan dan melewati jembatan Kiu ci kiau lebih dulu.
Para jago lainnya mengikuti dari belakang dan langsung menyerbu ke depan ruang
Sam seng thong. Bangunan hitam yang kokoh dan angker itu berada dalam keadaan tertutup, tiada
seorang manusia pun yang menampilkan diri untuk menyambut datangnya serangan mereka.
1045 "Hati-hati kalian" bisik Nyoo Hong leng, "begitu pintu besi terbuka, kalian
segera menyerbu ke dalam." Ia mendekati pintu besi dan mengetuknya tiga kali.
Selang sesaat kemudian, pintu gerbang terbuka lebar....
Dengan pedang terhunus untuk melindungi badan, Nyoo Hong leng menyerbu lebih
dulu ke dalam. Para jago dengan pedang terhunus pun ikut menyerbu ke dalam, suasana dalam ruang
Seng tong gelap gulita, tak nampak suatu apapun.
Dengan suara lantang, Nyoo Hong leng berteriak keras.
"Rahasia kalian sudah bocor, kalian takk dapat mengendalikan anak buah kalian
lagi, ayo lebih baik menyerah..."
Cahaya api tiba-tiba memancar ke emapt penjuru, dari arah pintu gerbang tampak
obor diangkat orang tinggi-tinggi.
Ternyata dia adalah Lian Giok seng, dengan badan berlumuran darah dia duduk di
sudut ruangan, tiba-tiba ujarnya.
"Nona, kau tak usah menantang lagi, mereka semua telah tewas ditanganku. Semua
alat rahasia di dalam ruang Seng thong ini belum rusak, nona pun sudah mengetahui
bagaimana cara menggunakannya, asal nona turunkan perintah, seluruh perguruan
akan terjatuh ke tangan nona."
Buru-buru Nyoo Hong leng maju mendekatinya, kemudian menegur.
"Parahkah luka yang kau derita ?"
"Parah sekali, dengan mengandalkan sebutir pil akhirnya aku berhasil juga
menjumpai kalian, aku sudah bertahan cukup lama untuk menunggu kedatanganmu, sekarang
keinginanku sudah tercapai dan aku pun bisa mati dengan mata meram."
"Mari kubantu untuk menghimpun kembali tenaga murnimu, dengan bantuan obat
mujarab untuk memperpanjang hidupmu, tidak sulit rasanya untuk menyembuhkan luka
tersebut." "Terima kasih atas kebaikan hati nona, tapi hal ini tidak mungkin. Isi perutku
sudah menderita luka yang cukup parah, luka itupun tidak disembuhkan dengan segera,
aku sudah tak dapat bertahan lebih lama lagi. Ijinkanlah aku untuk menyelesaikan
kata-kata terakhirku, agar aku bisa mati dengan tenteram."
1046 Nyoo Hong leng sudah tahu kalau kematiannya telah berada di depan mata, Hoa Too
si tabib sakti jaman Sam kok lahir lagi pun belum tentu bisa menyelamatkan jiwanya,
maka setelah menghela napas panjang, dia berkata.
"Aaai.... baiklah, apa yang ingin kau katakan, katakanlah, asal aku bisa
memenuhinya, pasti akan kulaksanakan untukmu."
Setelah tertawa getir Lian Giok seng berkata.
"Sejak terjerumus ke dalam perguruan Sam seng bun, sepasang tanganku sudah
berlumuran darah, aku dapat melakukan suatu perbuatan baik bagi umat persilatan
menjelang saat ajalku, hal ini sudah cukup membuatku mati dengan mata meram."
Kemudian setelah berhenti sejenak dan menghembuskan napas panjang, dia
menyambung lebih jauh. "Dengan menggunakan taktik yang diajarkan Buyung Tiang kim kepadaku, dalam
sekali gebrakan saja aku berhasil menyergap delapan panglima dan dua orang Sengcu yang
berada didalam ruang Seng tong, namun sebelum racun didalam tubuh mereka mulai
bekerja, mereka menyadari akan kejadian ini sehingga menyerangku bersama-sama,
aku kena dihajar sehingga terluka parah, tubuhku terkena dua belas tusukan pedang
dan enam macam senjata rahasia, oleh sebab itu sudah tiada harapan lagi bagiku untuk
hidup..." "Sudah berapa lama mereka tewas ?"
"Seharusnya sudah enam jam lebih."
"Maka itulah kami berhasil menyerbu ke Seng tong ini dengan waktu lebih cepat
dan lancar." Lian Giok seng manggut-manggut.
"Sudah beberapa kali tanda bahaya dikirimkan ke dalam ruang Seng tong, namun
mereka telah tewas semua, karena itu tiada orang yang memperdulikan. Itulah sebabnya
kalian bisa sampai disini dengan menghindari banyak rintangan berat."
"Hari ini kau tewas di medan laga, besok namamu pasti akan dipuja setiap umat
persilatan." Cepat Lian Giok seng menggeleng.
"Jangan mengatakan begitu, bagiku asal jenazahku bisa diurus sebagaimana
mestinya, aku sudah merasa lebih dari cukup."
Kemudian sambil menunjuk ke arah meja altar di depan patung Toa sengcu yang
besar, dia melanjutkan. 1047 "Diatas meja terdapat lentera yang bisa disulut, dari dalam hiolo batu dimuka
meja sering akan muncul surat perintah, orang itulah yang sesungguhnya menguasai dan
memerintah Sam seng bun..." Mendadak ia terbatuk-batuk dan muntahkan darah segar.
"Lian heng, jaga diri baik-baik, jangan berbicara dulu" buru-buru Seng Cu sian
mencegah. "Tidak, aku harus menyelesaikan dulu perkataanku sebelum meninggal dunia...."
Lagi-lagi dia muntah darah segar, tapi segera katanya lagi.
"Semua alat rahasia didalam ruangan Seng thong ini diketahui Khong Bu siang
dengan jelas, meski orang ini hanya boneka saja dari orang dibalik layar, namun
kecerdasan maupun ilmu silatnya luar biasa, bila ingin menghilangkan daya pengaruh padanya,
kau harus berhati-hati."
"Aku mengerti."
Lian Giok seng muntah darah berulang kali, namun dia masih saja berbicara tiada
hentinya. "Dia paling menguasai tentang semua alat rahasia yang terdapat di dalam ruangan
Seng thong ini, coba tanyalah kepadanya bagaimana caranya mengirim surat perintah dan
bagaimana caranya membubarkan perguruan tiga malaikat...."
Mendadak darah kental menyembur keluar dari lubang hidung serta mulutnya, belum
selesai dia berkata, nyawanya sudah melayang meninggalkan raga.
Menyaksikan kejadian tersebut, sambil menghela napas panjang Nyoo Hong leng
berkata. "Pasang lampu lentera yang berada diatas meja."
Lui Hua hong berjalan mendekati meja altar dan menyulut api lentera itu, suasana
didalam ruangan Sam seng tong segera berubah menjadi terang benderang.
Di bawah cahaya lentera, tampak Seng tong pat ciang (delapan panglima ruang
suci) yang semula duduk diseputar ruangan dengan jubah kebesarannya, kini sudah
terkapar dilantai dalam keadaan tak bernyawa.
Kecuali delapan panglima, Ji sengcu dan Sam sengcu yang bertampang jelek itupun
sudah terkapar didepan altar dalam keadaan tak bernyawa lagi.
1048 Mungki menjelang saat kematiannya mereka rasakan suatu penderitaan yang luar
biasa, maka topeng kulit manusia yang selalu dikenakan itu telah dilepas sehingga
terlihat paras muka aslinya. Seng Cu sian berpaling dan memandang sekejap, kemudian katanya.
"Nona Nyoo, siapa sih orang-orang itu ?"
"Dari sepuluh sosok mayat tersebut, dua orang adalah sengcu sedang delapan
lainnya adalah panglima perang mereka. Disinilah terletak kunci yang memerintah seluruh
anggota Sam seng bun yang tersebar di seantero dunia persilatan."
"Bangunan ini kokoh dan istimewa, pasti banyak alat rahasia dipasang disini,
tapi bagaimana caranya mengirim perintah ?"
"Aku sendiripun kurang jelas, tapi pasti ada yang tahu." jawab Nyoo Hong leng.
Sesudah berhenti sejenak, sambil memandang mayat Lian Giok seng, dia
melanjutkan. "Dia adalah Cap it hui huan (dua belas gelang terbang) Lian Giok seng, menjabat
sebagai pemimpin pengawal dari ruang Seng tong, setelah dibebaskan daya pengaruhnya oleh
Buyung Tiang kim, dia balik kembali ke ruang Seng tong, tapi karena menyesal
atas perbuatan-perbuatannya, maka dia rela mengorbankan diri untuk meracuni kedua
sengcu serta delapan panglima, hal ini membuat Sam seng bun kehilangan kontrolnya dan
kita pun bisa menerobos sampai disini dengan lancar."
"Kalau begitu, kita harus menjalankan penghormatan besar terhadap dirinya" kata
Seng Cu sian. "Aku bukan menyuruh kalian melaksanakan penghormatan besar terhadap mereka, aku
hanya ingin menjelaskan, bukan semua anggota Sam seng bun itu orang jahat.
Mereka berbakti kepada Sam seng bun karena dipaksa oleh keadaan atau bukan atas kemauan
sendiri." "Aku mengerti."
"Tampaknya nona seperti memahami bagaimana caranya membebaskan mereka dari
daya pengaruh." ucap Pau Heng pula.
"Menurut Buyung Tiang kim, oleh karena di dunia ini terdapat ilmu tersebut, maka
timbullah Sam seng bun, dia mengharapkan ilmu itu musnah setelah diwariskan
kepadaku, maka dalam memakai ilmu itu disepanjang jalan, aku selalu berusaha
mengelabui kalian, itulah sebabnya kumohon kalian jangan menanyakan masalah ini
lebih jauh." 1049 Para jago saling berpandangan dengan wajah tertegun, tapi berapa saat kemudian
baru manggut-manggut. Nyoo Hong leng segera menghampiri Khong Bu siang, lalu berkata.
"Sekarang aku hendak membebaskan daya pengaruh pada diri Khong Bu siang serta
menyuruhnya mengatakan rahasia dari ruang Seng tong ini, dia adalah toa sengcu
tempat ini, melihat tempat bekas kekuasaannya bisa jadi akan menimbulkan ambisinya
untuk menjadi sengcu kembali, maka kalian harus berhati-hati, turuti perintahku dan
gunakan segenap kemampuan yang kalian miliki untuk menghadapinya bilamana perlu...."
"Kami turut perintah"
Dengan suara lirih Nyoo Hong leng membaca mantera, lalu telapak tangan kiri dan
jari kanannya secara beruntun melancarkan beberapa serangan ke tubuh Khong Bu siang.
Para jago ingin melihat jalan darah apa saja yang ditotok dan ditepuk olehnya,
sayang gerakan itu dilancarkan amat kelewat cepat sehingga semua orang tak dapat
melihat dengan jelas. Bayangan manusia berkelebat lewat, tahu-tahu Nyoo Hong leng sudah muncul
kembali, serunya. "Harap kalian berhati-hati !"
Para jago segera menghimpun tenaga dalamnya dan bersiap sedia menghadapi segala
kemungkinan yang tidak diinginkan.
Tampak Khong Bu siang menggeliat lalu menggelengkan kepalanya dan melepaskan
kain kerudung wajahnya, setelah itu dia memandang sekejap ke arah para jago.
"Khong Bu siang !" dengan suara lantang Nyoo Hong leng berseru, "rahasia asal
usulmu sudah terbongkar, rambutmu sudah digunting, bekas cap diatas keningmu telah
membuktikan siapakah kau yang sesungguhnya."
Khong Bu siang tertegun, dia mencoba untuk meraba kepalanya sendiri, ternyata
kepalanya memang sudah gundul.
Sambil tertawa dingin Nyoo Hong leng berkata lagi.
"Tentu kau kenali tempat ini dan kenali juga mayat-mayat yang bergelimpangan
disini bukan ?" Khong Bu siang memandang sekejap sekeliling tempat itu, kemudian manggut-
manggut. "Ya, aku kenal.."
1050 Kemudian sambil berpaling ke arah nona Nyoo, dia berseru :"Nona Nyoo.."
"Aku adalah Khong hujin."
"Khong Bu siang telah mati" ujar Khong Bu siang sambil tertawa pilu, "sekarang
aku hanya seorang pendeta."
"Aku ingin minta bantuanmu untuk mengerjakan suatu hal, apakah kau bersedia ?"
"Katakan." "Aku minta kepadamu untuk turunkan perintah agar membubarkan Sam seng bun."
Mencorong sinar tajam dari balik mata Khong Bu siang, katanya lagi.
"Mengapa nona tidak mengirim surat perintah sendiri untuk membubarkan perguruan
Sam seng bun " Mengapa kau harus menyuruh aku ?"
"Karena aku ingin memberi kesempatan kepadamu untuk membuat pahala bagi umat
persilatan." Khong Bu siang termenung sebentar lalu mengangguk.


Lembah Tiga Malaikat Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Baiklah, cuma rahasia untuk menyiarkan surat perintah itu berada didalam patung
arca, aku harus memasuki patung tersebut sebelum dapat melaksanakan perintah itu."
"Boleh, tapi berapa lama yang kau butuhkan ?"
"Lebih kurang sepertanak nasi."
"Baik ! Aku akan memberi sebutir pil kepadamu, obat itu baru akan bekerja satu
jam lagi, bila kau gunakan kesempatan itu untuk melarikan diri, maka kau tak akan hidup
melebihi satu jam." "Bila aku keluar tepat pada waktunya ?"
"Akan kuberi obat penawar untukmu, dan kaupun bisa aman dan selamat tanpa
gangguan." "Apakah aku harus menuruti kalian lagi ?"
"Kau boleh kembali ke Siau lim si, boleh mengarungi dunia sebagai hwesio
penjelajah, boleh juga...." 1051 "Cukup, cukup" Khong Bu siang menggoyangkan tangannya berulang kali, "nona tak
usah menjanjikan terlalu banyak, keadaanku sekarang ibarat daging diatas baki,
setiap saat bisa dilahap." Nyoo Hong leng merogoh ke dalam sakunya dan menyerahkan sebutir pil kepadanya.
Tanpa banyak cincong, Khong Bu siang menerima pil itu dan menelannya kemudian ia
bertanya. "Sekarang aku boleh pergi ?"
"Ya, silahkan" Nyoo Hong leng mengangguk.
Khong Bu siang memandang sekejap ke sekeliling tempat itu, kemudian katanya.
"Tentunya kalian bersedia untuk memberi sebuah jalan lewat untukku bukan ?"
Terpaksa para jago mundur dua langkah.
Khong Bu siang menuju ke depan altar dan berlutut, kemudian dengan hormat dia
menyembah terhadap patung besar itu.
Termasuk Nyoo Hong leng, mereka ingin tahu bagaimana cara Khong Bu siang
memasuki patung tadi, ternyata sewaktu Khong Bu siang berlutut dan menyembah
dengan hormat itulah lantai tempatnya berpijak tiba-tiba tenggelam ke bawah.
Tapi dengan cepat celah itu menutup kembali.
Dalam anggapan para jago, ia pasti menyentuh alat rahasia lebih dulu sebelum
terjadi perubahan, siapa tahu Khong Bu siang tidak menyentuh tombol rahasia apapun.
"Sungguh luar biasa" gumam Pau Heng kemudian sambil menggeleng.
Menyaksikan rasa canggung diwajah para jago, Kwik Soat kun segera berkata
dingin. "Apa sih yang aneh, selagi berlutut tadi dia menggunakan ilmu pukulan jarak jauh
untuk menggerakkan tombol rahasianya, tentu saja alat rahasia itu bekerja."
"Ehm, betul kecuali ini memang tiada cara lain." seru Seng Cu sian cepat.
"Paling tidak ia telah membocorkan salah satu pintu rahasia dari ruang Seng tong
ini, asal kita cari persis di depan tempat mana ia berlutut, bukankah tidak sulit untuk
menemukannya ?" Mendadak terdengar suara Khong Bu siang berkumandang dari dalam patung itu.
1052 "Kalian terlalu gegabah dengan melepaskan aku ke dalam patung ini, keadaanku
sekarang ibaratnya melepaskan harimau kembali ke gunung."
Sambil tertawa hambar Nyoo Hong leng menukas.
"Sudah kuduga kau aka mengajukan syarat, moga-moga saja kau mengajukan syarat
yang bisa kami terima." "Ada satu hal yang tentu kalian tidak tahu, bila kugerakkan tombol rahasia
dengan melepaskan asap beracun, kalian pasti akan tewas oleh asap beracun itu."
"Katakan dulu syaratmu."
"Pertama kalian tak boleh membocorkan rahasia identitasku, karena aku sudah tak
punya muka kembali ke Siau lim si lagi."
"Selesai urusan disini, aku boleh pergi dengan bebas."
"Itu sudah sepantasnya, masih ada yang ketiga ?"
"Soal ketiga agak berat, aku minta kau bersumpah untuk menggunakan sebutan Khong
hujin sampai tua dan tak boleh kawin lagi dengan siapa saja."
"Itu permintaan brutal, nona Nyoo tak dapat menyanggupi." protes Kwik Soat kun
cepat. Nyoo Hong leng tertawa hambar.
"Aku memang Khong hujin. Jadi permintaanmu itu memang merupakan keputusanku."
Khong Bu siang yang berada dalam patung segera tertawa tergelak.
"Nyoo Hong leng, tahukah kau syaratku ini gampang disanggupi sukar untuk
dilaksanakan ?" "Aku tahu, paling tidak beberapa orang ini tahu aku telah menerima syaratmu."
"Baik, perintah apa yang harus kusiarkan sekarang ?"
"Beritahu seluruh cabang Sam seng bun bahwa perguruang Sam seng bun telah bubar
hari ini, mereka diharuskan membubarkan diri, gunakan kekayaan yang ada dalam
gudang untuk modal bekerja."
"Perintah ini pasti akan menimbulkan kecurigaan mereka." kata Khong Bu siang.
"Sudah laksanakan saja perintahku, soal akibatnya tak usah kau kuatirkan."
1053 Untuk sesaat suasana menjadi hening, lama kemudian suara Khong Bu siang
terdengar lagi. "Perintah pertama sudah kukirim keluar, apa perintah kedua ?"
"Katakan kepada semua tongcu serta para pelindung hukum agar besok malam
berkumpul di ruang Seng tong."
"Kau hendak membantai mereka semua ?"
"Tidak, membebaskan mereka dari sini agar pulang ke rumah masing-masing."
Suasana kembali menjadi hening sesaat, setelah itu Khong Bu saing baru berseru
lagi. "Perintah telah kukirim, apakah nona masih ada perintah lain ?"
"Sekarang kau boleh keluar."
"Maaf, aku tak bisa menuruti perintahmu, dalam patung ini terdapat pintu rahasia
lain, aku harus pergi dulu."
"Kau takut mati ?" Nyoo Hong leng tertawa hambar.
"Kau sudah tahu siapakah aku, sekalipun aku tidak mati, mustahil bisa benar-
benar kawin denganmu, daripada hidup sengsara lebih baik mati saja, lebih nyaman tetapi aku
pun tidak ingin orang lain merusak jenasahku. Tapi kau tak usah kuatir, sebelum
meninggalkan tempat ini akan kuhancurkan cap dari Seng tong, selanjutnya dari
Sam seng tong tiada perintah yang dikeluarkan lagi."
"Ada satu hal tidak kupahami, bersediakah kau memberi penjelasan ?"
"Waktuku tidak banyak, cepat kau katakan."
"Bagaimana caranya mengirim surat perintah itu ke cabang-cabang di kota lain
bahkan mereka dapat menerima dalam waktu singkat ?"
"Biasanya memakai seekor burung merpati, tapi bila menghadapi masalah besar atau
jaraknya jauh, kami memakai empat ekor rajawali raksasa untuk menyampaikan surat
perintah itu." "Dimanakah rajawali raksasa itu dipelihara ?"
"Dibelakang ruang Seng tong dalam sebuah gua diatas bukit, dari ruang Seng tong
ini sampai kesitu dihubungkan dengan lorong rahasia, dengan mudah kita akan mencapai
tempat tersebut. Nah, sudah tidak ada perintah lain " Maaf, aku harus berangkat
lebih dulu.." 1054 Untuk beberapa saat suasana menjadi hening, tampaknya Khong Bu siang telah
berlalu dari situ. Untuk beberapa saat lamanya suasana menjadi hening... lama sekali, akhirya Nyoo
Hong leng baru berkata sambil menghela napas panjang.
"Dia telah pergi jauh, dan kita pun harus segera menyelesaikan urusan terakhir
kita..." Pelan-pelan dia menghampiri Buyung Im seng yang masih berdiri kaku disitu,
kemudian dengan gerakan yang cepat pula dia menotok dan menepuk beberapa buah jalan darah
diatas tubuhnya. Tak selang berapa saat kemudian, Buyung Im seng membuka matanya kembali sambil
memandang keadaan sekelilingnya dengan perasaan tercengang.
"Buyung kongcu" Nyoo Hong leng segera berkata,"coba kau saksikan keadaan
disekeliling tempat ini, kau kenal dengan beberapa orang yang berada dihadapanmu
?" Dengan sorot mata tercengang Buyung Im seng memandang sekejap wajah Seng Cu
siang, Lui Hua hong, Pau Heng dan lainnya, kemudian mengangguk pelan.
"Nah, bila kau masih memiliki jiwa pendekar, marilah ikut kami untuk menyerbu
kedalam kota rahasia dibawah tanah. Kita selesaikan masalah perguruan Sam seng
bun ini selekasnya." "benar" sambung Seng Cu sian, "keponakan Buyugn, bangkitkan semangatmu dan mari
kita gempur kota rahasia dibawah tanah."
Didukung oleh anjuran dan semangat paman-pamannya, Buyung Im seng merasakan
semangatnya berkobar kembali, dia lantas berkata.
"Baik, kalau begitu mari kita berangkat sekarang juga..."
"Tunggu dulu !" tiba-tiba Nyoo Hong leng berseru.
Dari dalam sakunya dia mengeluarkan sebilah pedang pendek berwarna emas, lalu
sambil menyodorkan pedang itu ke tangan si anak muda tersebut, katanya.
"Pedang emas ini merupakan lambang kekuasaan bagi kota batu dibawah tanah,
gunakanlah pedang ini untuk membuka jalan."
Tanpa banyak berbicara Buyung Im seng menerima pedang itu dan disilangkan di
depan dada, kemudian dengan langkah lebar segera berangkat meninggalkan tempat itu.
Nyoo Hong leng sekalipun tidak banyak berbicara, mereka mengikuti dibelakangnya
dengan mulut membungkam. 1055 Para jago tahu akan betapa gawatnya situasi yang akan mereka jumpai, masing-
masing lantas mengerahkan tenaga dalamnya dan bersiap sedia menghadapi segala
kemungkinan yang tak diinginkan. Tak lama kemudian mereka telah memasuki lorong bawah tanah yang gelap gulita.
Entah berapa saat mereka berjalan, mendadak terlintas cahaya api dari depan
situ, empat orang lelaki bersenjata lengkap menghalang jalan pergi mereka.
Namun setelah melihat pedang emas di tangan Buyung Im seng, tiba-tiba mereka
membuang senjata ke tanah dan menjatuhkan diri berlutut.
"Keempat orang ini merupakan orang baik atau jahat..?" bisik Nyoo Hong leng
lirih. "Mereka bernama Lam thian su hiong (empat manusia bengis dari Lam thian).."
jawab Seng Cu sian. Kemudian ia berkata. "Bila kalian bertemu dengan orang yang berwatak jahat, bunuh saja tanpa kasihan,
sebab berbagai corak ragam manusia berkumpul dalam kota batu ini yang jahat atau kejam
bunuh saja tanpa ampun sedang yang dosanya ringan, totok saja jalan darahnya dan
kumpulkan dalam ruang tengah."
Kemudian sambil berpaling ke arah Buyung Im seng dan Seng Cu sian, kembali dia
menjelaskan. "Walaupun kita telah berhasil menguasai keadaan kota batu ini, bukanlah berarti
urusan telah selesai, harap kalian berdua suka berdiam beberapa hari lagi disini."
"Mengapa ?" tanya kedua orang itu hampir berbareng.
"Sebab mereka sudah terbiasa menelan sejenis obat beracun, bila jatahnya
terputus secara tiba-tiba tentu saja mereka akan mati, sedang disini masih tersedia sejumlah
obat yang cukup untuk kebutuhan mereka selama tiga bulan."
"Mulai hari ini aku akan mengijinkan semua umat persilatan untuk mengunjungi
kota batu ini, siapa tahu dengan berbuat demikian mereka masih ada harapan untuk
ditolong." "Aku dapat memahami maksud nona" ucap Seng Cu siang, "dan aku bersedia tinggal
selamanya disini, moga-moga Thian melindungi umatnya dan aku berhasil menemukan
resep rahasia di kota ini sehingga dapat menyelamatkan jiwa mereka semua."
"Nah, begitulah baru cocok sebagai pendekar besar, aku tentu akan membantumu
dengan sekuat tenaga dan sekarang aku akan pergi dulu."
1056 "Silahkan nona !"
Dengan diiringi Pau Heng dan Tong Lim, berangkatlah Nyoo Hong leng meninggalkan
kota batu. Ketika tiba diruang Seng tong, hari sudah menunjukkan kentongan pertama.
Dalam pada itu Kwik Soat kun telah berhasil menemukan sebagian besar cara
menggunakan alat rahasia didalam ruang Seng tong tersebut dan kini dia sedang
menanti dengan gelisah. Agaknya Nyoo Hong leng sudah mempunyai rencana yang matang, setelah menanyakan
keadaan ia merogoh kedalam sakunya serta mengeluarkan obat yang masing-masing
dibagikan kepada Pau Heng, Tong Lim, Kwik Soat kun, Lui Hua hong dan Kiu ji
taysu berlima. "Harap kalian menelan obat tersebut !"
Sedang dia sendiri segera menelan sebutir, kemudian membagi orang-orang itu
dalam beberapa kelompok lalu bersama-sama memasuki patung besar dalam ruangan
tersebut. Nyoo Hong leng mengajak Kwik Soat kun memasuki patung yang berada ditengah.
Mendekati tengah malam, segenap tongcu dan para pelindung hukum lembah tiga
malaikat berbondong-bondong mendatangi ruangan Seng tong.
Ketika semua telah berkumpul, dengan suara yang sengaja diparaukan Nyoo Hong
leng berkata. "Masuk keruangan menurut urutan masing-masing dan berilah hormat kepadaku."
Tak ada seorangpun yang membantah perintah tersebut, secara tertib dan teratur
mereka memasuki ruangan dan berkumpul di depan patung malaikat itu.
Mendekati kentongan keempat, Nyoo Hong leng dan Kwik Soat kun keluar dari ruang
Seng tong, tampak oleh mereka tempat itu dipenuhi oleh manusia yang berlutut
rapi tanpa berkutik, anehnya sewaktu mereka melewati dihadapan mereka pun tiada yang
menengok atau memperhatikan mereka.
Kwik Soat kun diseret oleh Nyoo Hong leng hingga keluar dari ruang Seng tong,
saat itulah dia baru bertanya.
"Hei, apa sebenarnya yang telah terjadi " Mengapa tak seorang pun yang
memperhatikan kita ?" 1057 "Aku sudah mencampuri lampu minyak dengan obat pemabuk, maka sebelum lohor


Lembah Tiga Malaikat Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

besok jangan harap mereka mendusin."
"Jadi pil yang nona berikan kepada kami tadi adalah obat penawarnya ?"
"Kau tak usah tercengang atau kaget, sebab semuanya ini sudah direncanakan oleh
Buyung Tiang kim jauh hari sebelumnya, sedang aku tak lebih cuma pelaksana dari
rencananya saja." Setelah berhenti sejenak, ia menambahkan.
"Aku masih banyak membutuhkan bantuan cici lagi cuma kau tak boleh banyak
bertanya." "Kau seperti banyak mempunyai rencana ?"
"Sudah kukatakan, aku hanya melaksanakan rencana dari Buyung Tiang kim belaka,
ayo kita berangkat." Dipencetnya tombol rahasia untuk menutup pintu gerbang ruang seng tong, lalu
mengajak Kwik Soat kun meninggalkan ruangan itu.
Beberapa puluh li kemudian, sampailah mereka didepan sebuah jalan besar.
Nyoo Hong leng mengangkat kepala dan memandang cuaca sejenak, lalu mengambil
sebuah jubah hijau dari belakang batu dan mengenakannya, kemudian mengenakan
selembar topeng kulit manusia, dia mengeluarkan satu setel jubah hijau dan
sebuah topeng manusia lagi, lalu katanya.
"Cici, bila kau tak menampik, berperanlah untuk sementara menjadi kacungku."
Kemudian sambil menyerahkan sebuah kotak kayu kepada Kwik Soat kun, kembali dia
menambahkan. "Peganglah kotak ini dan berdirilah dibelakangku, kita harus berperan dengan
sebaikbaiknya." Tak lama setelah ia duduk bersila diatas sebuah batu besar, dari balik kabut
fajar yang tebal muncul sembilan bayangan manusia.
Nyoo Hong leng menunggu sampai orang-orang itu dekat dengannya lalu berserulah
dia dengan lantang. "Akulah Buyung Tiang kim, baik-baikkah ciangbunjin sekalian ?"
1058 "Jadi Buyung tayhiap masih hidup ?" serentak kesembilan orang itu menghentikan
langkahnya. "Siapa bilang aku telah mati " Puluhan tahun terakhir ini aku sedang bertapa
disuatu tempat terpencil, baru tiga hari telah berselang aku muncul kembali kedalam
dunia ramai. Sewaktu aku dengar kabar berita kematianku dan munculnya perguruan tiga malaikat
dalam dunia persilatan, segera aku ajak kacungku kemari, tapi aku tak tahu
haruskah kubunuh semua orang itu, karenanya kuundang ciangbunjin bersembilan untuk datang
kemari, harap kalian suka membantuku untuk menyelesaikan masalah ini, di dalam
kitab kayu ini terdapat sejilid kitab yang berisikan berbagai macam resep obat, harap
kalian menerimanya dan moga-moga bermanfaat."
Sewaktu Kwik Soat kun menyodorkan kota kayu tersebut ke depan, serentak
kesembilan orang ciangbunjin itu menjatuhkan diri berlutut.
Menggunakan kesempatan disaat ciangbunjin itu masih menyembah diatas tanah, Nyoo
Hong leng segera menarik tangan Kwik Soat kun dan melompat ke balik hutan dekat
batu cadas tersebut. Kemudian dengan cepat dia melepaskan pakaian serta topeng kulit manusia yang
dipakainya dan memulihkan kembali wajah aslinya.
"Betul-betul suatu perencanaan yang amat matang !" tak kuasa lagi Kwik Soat kun
memuji, "dengan cara demikianlah mereka baru akan percaya dan melaksanakan
perkerjaan tersebut dengan bersungguh hati."
"Setelah kesembilan orang ciangbunjin tersebut datang kemari, berarti mereka
sudah teringat satu sama lainnya oleh suatu kewajiban bersama, yakni kewajiban untuk
bersama-sama melindungi keamanan dalam dunia persilatan."
"Walaupun demikian, secara tidak langsung sebenarnya kita telah menolong mereka
untuk melepaskan diri dari suatu bencana besar."
Kemudian setelah berhenti sejenak, dia menyambung lebih jauh.
"Di dalam kotak tersebut sudah terdapat penjelasan yang terperinci serta lengkap
dengan data-data yang komplit serta pelbagai cara dan teori untuk mengatasi sesuatu kesulitan,
apabila cici merasa kuatir, paling baik jika kau pergi kembali lagi ke sana dan
melihat sendiri jalannya pelaksanaan rencana itu."
"Bagaimana dengan kau ?"
"Aku akan pergi, Buyung Tiang kim sudah berangkat menjadi dewa di nirwana, cici,
berjanjilah kepadaku untuk merawat Buyung Im seng dengan sebaik-baiknya."
1059 "Kau adalah bidadari yang turun dari kahyangan, apakah kau tidak bersedia untuk
hidup bersama manusia biasa ?"
"Aku adalah Khong hujin, seorang janda muda yang ditinggal mati suaminya,
tentunya cici sudah mendengar bukan kalau aku telah mengabulkan permintaannya untuk tetap
hidup menjanda " Tampaknya dalam persoalan tersebut aku mesti memohon
bantuanmu." Berbicara sampai disini, dia lantas merogoh ke dalam sakunya dan mengeluarkan
sebuah kantung kain, setelah itu kembali dia berkata.
"Segenap kepandaian rahasia yang berhasil dikumpulkan Buyung Tiang kim dari
semua jago persilatan yang berada di dunia ini berada dalam kantong tersebut,
diantaranya termasuk juga bagaimana caranya menaklukan lembah kemala milik Giok hong niocu."
"Jadi kau bersikeras hendak pergi ?" tanya Kwik Soat kun kemudian setelah
menerima kantong itu. "Mungkin kita akan bersua dikemudian hari, entah kapan dan dimana, cici, ada
satu hal perlu kuberitahukan kepadamu, sebenarnya akulah putri Buyung Tiang kim.."
Ketika sepasang matanya berkedip, dua baris air mata nampak mengucur membasahi
wajahnya, pelan-pelan ia membalikkan badan dan berlalu dari situ.
Memandang bayangang punggung Nyoo Hong leng, Kwik Soat kun hanya bisa
bergumam. "Ya, tidak salah lagi, kecuali putri kandung Buyung Tiang kim, siapa pula yang
bisa memiliki kecerdasan seperti ini...."
Sampai disini pula kisah cerita "Lembah tiga malaikat" ini, semoga anda puas dan
sampai jumpa dalam lain cerita. T A M A T__ Kaki Tiga Menjangan 19 Pendekar Bayangan Sukma Iblis Berbaju Hijau Si Bayangan Iblis 2
^