Pencarian

Pedang Bayangan Panji Sakti 11

Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen Bagian 11


kutepati. Aku akan mengatur pertemuan antara setan, supaya kau
bisa bertemu Xue Jun di tempat dewa kematian. Dan bisa bertemu
dengan teman baikmu serta musuh cintamu di sana."
Dia tertawa dingin, tangannya memegang sebilah pisau. Rotan
yang liar dan kuat itu dipotongnya dengan pisau ini.
---ooo0dw0ooo--- Di atas es menyalakan api bukan hal yang mudah. Es yang keras
dimasak menjadi air yang mendidih. Waktunya lebih panjang lagi.
Chu Tian Shu berjalan hilir mudik mencari dan mengumpulkan
setumpuk ranting kering. Batu dia pukul-pukulkan supaya keluar
percikan api. Dengan susah payah baru bisa menyalakan rantingranting
pohon itu dengan api. Dia selalu membawa poci karena itu
es yang dia pahat dimasukkannya ke dalam poci untuk membuat air
panas. Bulan sudah terbit di tengah-tengah langit.
Dia menunggu lama tapi Wei Tian Yuan belum muncul juga.
Hati Chu Tian Shu terasa kecut. Dia berkata, "Apakah dia sudah
mendapatkan ayam salju" Mungkin sebelum sempat memakan ayam
salju, air yang berada di dalam poci itu sudah menjadi es lagi. Cuaca
begitu dingin, minum air es sangat tidak enak!"
Setelah menunggu, Wei Tian Yun tetap tidak muncul. Perut Chu
Tian Shu sudah mulai berbunyi, terpaksa dia minum air putih
dengan kue yang terbuat dari beras. Dalam hati dia ingin tertawa,
"Sepertinya hari ini pun aku tidak bisa makan ayam salju."
Sesudah makan, dia duduk di sisi api unggun, karena hangat
tidak terasa dia sudah tertidur. Tiba-tiba dia mendengar ada suara
orang yang melangkah menuju tempatnya. Dengan marah Chu Tian
Shu berkata, "Tian Yuan, sekarang kau baru pulang! Kau makan
sendiri saja ayam salju itu, aku mau tidur!"
Anehnya, suara langkah itu sudah berada di depannya tapi tidak
terdengar jawaban Tian Yuan.
Chu Tian Shu membuka matanya, dia melihat ada seseorang
yang wajahnya tertutup kain tipis, berdiri di depannya. Wei Tian
Yuan tidak mungkin menutup wajahnya dengan kain!
Apakah dia sedang bermimpi" Segera dia menggosokkan
matanya, sekarang sudah jelas yang datang bukan Wei Tian Yuan.
Dari bentuk badannya, Chu Tian Shu tahu dia adalah seorang
perempuan. Segera rasa kantuknya hilang, dia berdiri dan bertanya, "Siapa
kau?" Perempuan itu tidak mengatakan apa pun, hanya membuka
telapaknya. Di genggamannya ada sedikit sobekan kain, Chu Tian
Shu mengenali kain itu. Kain itu sama seperti corak baju milik Wei
Tian Yuan. Chu Tian Shu sangat terkejut. Segera dia berteriak, "Apakah
terjadi sesuatu pada Wei Tian Yuan?"
Jawab perempuan itu, "Aku tidak tahu siapa yang kau maksud.
Aku hanya melihat ada seseorang sedang mengejar ayam salju dan
terjatuh ke dalam jurang."
Tanya Chu Tian Shu, "Sekarang bagaimana keadaannya?"
Jawab perempuan itu, "Aku tidak bisa turun ke jurang itu. Aku
tidak tahu apakah dia masih hidup atau sudah mati. Tapi aku
berpikir jika masuk ke hutan yang penuh es dengan dia pasti datang
dengan teman karena itu aku ke sini karena melihat ada cahaya
api." Kata Chu Tian Shu, "Sekarang dia berada di mana...."
Perempuan itu tidak menunggu Chu Tian Shu habis berkata, dia
berkata, "Ikutilah aku!"
Menolong orang seperti menolong api. Chu Tian Shu tidak ada
waktu untuk berpikir, segera dia ikut dengan perempuan itu pergi.
Baru berjalan sebentar, Chu Tian Shu sudah tahu ilmu
meringankan tubuh perempuan itu sangat tinggi. Sekarang dia mulai
merasa . tenang. Dia mulai mencurigai perempuan itu.
Ilmu meringankan tubuhnya tinggi, tidak aneh dia bisa bertahan
hidup di pegunungan salju yang begitu tinggi. Dia pasti bukan
perempuan biasa. Yang paling membuat Chu Tian Shu aneh adalah perempuan itu
menutup wajahnya dengan kain tipis tapi sepertinya Chu Tian Shu
mengenalnya dan suara yang dia keluarkan sangat aneh. Sekali
mendengar sudah tahu bahwa dia berbicara seperti ada tangan
yang memegang tenggorokannya.
"Apakah dia adalah seseorang yang kukenal" Dia tidak mau aku
mengenali wajah dia yang sebenarnya."
Chu Tian Shu bertanya, "Nona, apakah kau berasal dari Tiongkok
bagian tengah" Apakah rumahmu berada di sini?"
Perempuan itu berkata, "Apakah kau harus mengetahui
identitasku, baru mau menolong temanmu itu?"
Chu Tian Shu tidak menyangka bahwa perempuan itu malah akan
balik bertanya dengan tajam. Terpaksa dia berkata, "Nona, bukan
aku curiga kepadamu, aku hanya merasa sedikit aneh!"
Dengan dingin perempuan itu berkata, "Aku datang
membantumu menolong temanmu, bukan untuk menjawab
keanehan hatimu. Apakah kau tahu aturan dj sini jika tidak
menyangkut nyawa seseorang, aku sama sekali tidak mau bertemu
dengan laki-laki asing."
Suku bangsa di sisi perbatasan mempunyai banyak peraturan
yang aneh. Perempuan keluar rumah harus menutup wajah jika
tidak terlalu penting tidak boleh bertemu dengan laki-laki asing.
Dalam hati Chu Tian Shu berpikir, "Jika dia adalah salah satu dari
orang Bai Tuo Shan, walaupun menempuh bahaya aku juga harus
tetap pergi. Jika tidak, Wei Tian Yuan benar-benar mendapat
musibah siapa yang menolong dia jika bukan aku?"
Malam ini malam bulan purnama, Chu Tian Shu dan perempuan
itu berjalan ke arah jurang itu. Dari balik semak-semak dia masih
bisa melihat tetesan darah. Baju Wei Tian Yuan terkait di sini. Tidak
perlu dijelaskan oleh perempuan itu pun Chu Tian Shu sudah
terpikir, "Di mana Wei Tian Yuan?" jantung Chu Tian Shu berdetak
lebih cepat. "Malam ini malam purnama, bulan sangat terang...." Perempuan
itu berkata pada diinya sendiri, dia mengangkat kepala tapi tidak
melihat Chu Tian Shu. Kata Chu Tian Shu, "Hai, aku sedang berbicara denganmu,
apakah kau dengar" Temanku berada di mana?"
Perempuan itu seperti tidak mendengarkan kata-katanya. Dia
berkata, "Malam ini terang bulan, aku pikir kau pasti bisa melihat
dia." Chu Tian Shu mengikuti sorot matanya. Dia baru tahu bahwa di
batu itu terlihat bentuk seperti alis.
Tanya Chu Tian Shu, "Apakah dari mulut gua ini bisa melihat
keadaannya?" Jawab perempuan itu, "Sudah lewat 1 jam, aku tidak tahu
apakah dia masih terbaring di sana. Tapi kau bisa melihatnya
sendiri, mengapa harus bertanya kepadaku?"
Chu Tian Shu merasa curiga, "Wei Tian Yuan mengejar ayam
salju, mengapa bisa terjatuh ke dalam jurang ini" Tapi aku sudah
datang, aku ingin tahu apa yang sudah terjadi?"
Ilmu meringankan tubuh Chu Tian Shu tidak sebaik Wei Tian
Yuan karena itu dia takut akan terjadi sesuatu. Dengan erat dia
memegang Pan Guan Bi nya, takut bila dia ikut terjatuh ke bawah,
Pan Guan Bi itu bisa ditancapkan ke dinding jurang. Paling sedikit
bisa menahan berat tubuhnya, alasan lain adalah untuk berjagajaga.
Perempuan ini tahu apa maksud dari Chu Tian Shu mengeluarkan
Pan Guan Bi. Dalam hati dia berpikir, "Bila kau suidah melihat ke
bawah, kau akan merasa terkejut dan senang."
"Baiklah, aku akan menunggu kesempatan untuk turun tangan.
Aku tidak mempunyai tenaga untuk memanjat, aku ke sana untuk
beristirahat sebentar. Jika kau sudah turun baru panggil aku."
Perempuan itu mencari sebuah batu besar untuk duduk. Begitu
Chu Tian Shu lihat dari atas, perempuan itu sudah menghilang.
Chu Tian Shu menarik nafas, dia menertawakan dirinya karena
terlalu curiga dan melangkah masuk ke dalam lubang itu.
Begitu kepalanya dijulurkan, dia sudah bisa melihat ke bawah
lembah itu. Dia melihat seorang gadis berbaju putih sedang berlutut.
Gerakannya aneh seperti sedang mengubur sesuatu.
Awalnya tidak begitu jelas melihat keadaan di sana. Dia hanya
merasa mengenali gadis berbaju putih itu.
Tapi dia melihat lebih teliti lagi, jantungnya hampir copot.
Dia, dia adalah Jiang Xue Jun!
Mulut Chu Tian Shu menganga, belum sempat berteriak dia
sudah mencium ada wewangian.
Di bawah hidungnya, di dinding jurang itu terdapat 4 aksara
'Hati-hati terkena tipuan'.
Empat aksara ini diukir dengan ujung pedang. Mungkin ingin dia
memperhatikan 4 aksara ini, maka diulas oleh pemerah pipi.
Pemerah pipi ini mengeluarkan wangi yang menyengat.
Sebenarnya sejak awal dia sudah harus tahu karena dia terus
memperhatikan. Jika orang itu adalah Wei Tian Yuan biarpun aksara
ada di bawah hidungnya, dia juga tidak akan memperhatikannya.
Tapi begitu dia melihat 4 aksara ini, walaupun Xue Jun muncul di
depan matanya, dia sudah mengalihkan perhatiannya.
Untung dia cepat mengalihkan perhatian karena tiba-tiba ada
sebatang kayu dari belakang memukulnya.
Tubuhnya terdorong hampir jatuh keluar jurang itu, segera
dengan tangannya dia menjepit kayu itu. Orang yang
mendorongnya dengan kayu pasti perempuan yang wajahnya
tertutup oleh kain. Ternyata perempuan ini sangat mengetahui kondisi di tempat ini.
Dia datang dari arah lain. Dengan diam-diam sudah melangkah di
belakang Chu Tian Shu. Untung 4 aksara itu memperingai dia, biarpun agak telat tapi
tepat sehingga bisa menolong nyawanya.
Pan Guan Bi di tangan kiri, sudah dia tancapkan ke dalam dinding
jurang untuk menahan badannya.
Kayu yang dipegang perempuan itu dijepit di ketiaknya badan
perempuan itu juga tertarik hampir keluar dari jurang.
Segera terjadi pertarungan sengit di sisi jurang.
Pertarungan di sisi jurang yang kuat dan yang lemah. Tenaga
Chu Tian Shu lebih besar dari perempuan itu, tapi yang kuat bukan
dia melainkan perempuan itu karena kondisi dan tempat tidak
menguntungkan bagi Chu Tian Shu.
Dia hanya mengandalkan Pan Guan Bi menahan berat badannya.
Ujung jari menahan ke dinding jurang. Chu Tian Shu hanya bisa
menahan serangan perempuan itu dengan Pan Guan Bi yang
satunya lagi. Perempuan itu hanya setengah badan terjulur ke luar jurang.
Sepasang kakinya masih bisa menahan berat badannya, tidak
seperti Chu Tian Shu badannya sudah bergelantungan di udara.
Perempuan itu menarik kayu dari ketiak Chu Tian Shu dan
memukul kepala Chu Tian Shu. Dengan susah payah Chu Tian Shu
menahan dengan Pan Guan Bi nya karer.a tenaga perempuan itu
lebih besar, dia harus memakai pena yang satu lagi. Harus lebih
dalam menancapkan penanya baru bisa menahan berat badannya.
Sepertinya tidak Chu Tian Shu akan bisa bertahan lagi. Hatu Chu
Tian Shu menciut, dia berpikir, "Aku mati tidak tahu alasan
kematianku sendiri. Di jurang yang dalam ini siapa yang berniat
untuk membunuhku, aku pun tidak tahu?"
Berpikir sampai di sini segera dia melepaskan sebelah Pan Guan
Bi dan melemparkan ke perempuan itu, supaya mereka mati
bersama-sama. Karena lemparan Chu Tian Shu dilakukan dengan sekuat tenaga,
Pan Guan Bi pun dengan tajam melesat menuju perempuan itu.
Dengan kayu, dia menahan pena Chu Tian Shu. Tapi kayunya
melayang, tangannya pun bergetar. Pan Guan Bi melewati
pundaknya kemudian merobek bajunya. Lukanya terlihat di bahunya
dan Pan Guan Bi menancap di dinding jurang.
Perempuan itu marah sekaligus kaget. Tubuhnya segera ditarik
ke posisi yang lebih aman. Dia marah, "Bocah tengik! Kau ingin mati
bersama denganku, tapi sayang kau tidak mempunyai Pan Guan Bi
yang ketiga. Sementara ini aku akan membiarkanmu hidup, kelak
aku akan mengambil nyawamu lagi!"
Chu Tian Shu hanya mempunyai sebuah Pan Guan Bi yang
menahan berat badannya. Pena ini menancap sangat dalam, jika
ditarik keluar Chu Tian Shu pasti akan terjatuh. Jika perempuan itu
menyerang lagi dia sudah tidak mempunyai senjata untuk melawan.
Di pegunungan banyak pepohonan. Setelah perempuan itu
mengobati dirinya sendiri dan mengatur nafas, dengan belati dia
membuat kayu sebesar tangan.
Chu Tian Shu bergelantungan di sisi jurang, tenaganya semakin
lemah, badannya bergoyangan. Walaupun perempuan itu tidak
membunuhnya, angin tetap akan meniupnya hingga terjatuh.
Perempuan itu seperti kucing sedang mempermainkan tikus,
dengan kayu dia menusuk-nusuk Chu Tian Shu dan berkata,
"Langsung membunuhmu terlalu enak, aku harus menyiksamu
terlebih dulu." Dengan belati dia menajamkan kayu itu. Kelihatannya
dia ingin menusuk Chu Tian Shu hingga terluka parah baru memukul
dia jatuh ke dalam jurang.
Chu Tian Shu tidak ingin disiksa seperti itu, lebih baik dia
melepaskan tangan dan jatuh sendiri ke dalam jurang. Tiba-tiba
terdengar suara perempuan berteriak "Yi". Hal yang aneh sedang
terjadi. Tubuhnya yang keluar dari jurang, kedua kali dia menarik
kembali. Chu Tian Shu merasa aneh, "Apa yang seddang dia kerjakan?"
Angin berhembus membawa suara yang aneh.
Suara ini seperti suara tawa seram seorang perempuan. Suara
tawa ini membuat bulu kuduk merinding. Kadang terdengar kadang
tidak, kadang dari arah timur, kadang dari arah barat benar-benar
membuat orang terkejut dan takut.
Walaupun Chu Tian Shu juga takut hingga bulu kuduknya berdiri,
tapi dia juga mengerti perempuan yang wajahnya ditutup kain itu
sangat takut dengan suara ini. Dia ketakutan seperti belalang
menangkap tonggeret, burung berada di belakang sedang
menunggu. Bila memang benar suara itu adalah suara orang, sepertinya dia
bukan kawan melainkan lawan. Kalau dia masih ingin menusuk Chu
Tian Shu dengan kayu, tubuhnya harus dijulurkan keluar dari
jurang, ini adalah kesempatannya menyerang dari belakang.
Perempuan itu melihat ke sekelilingnya, tidak terlihat ada orang
tapi suara itu tidak henti-hentinya masuk ke dalam gendang telinga.
Perempuan yang wajahnya ditutup secarik kain itu semakin
ketakutan, karena terus mendengar suara tawa ini dia membentak,
"Kau orang atau setan" Keluarlah! Aku tidak takut kepadamu!"
Setan perempuan itu tidak muncul. Karena takut, akhirnya
perempuan misterius itu melarikan diri.
Chu Tian Shu yang tergantung di tepi jurang terus sedang
mendengarkan perubahan yang terjadi. Suara tawa menghilang,
perempuan yang wajahnya tertutup sudah tidak ada.
Tapi Chu Tian Shu tetap tidak bisa naik karena dinding jurang
adalah es dan sangat licin. Bila kuas dicabut dia pasti akan terjatuh.


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tiba-tiba ada rotan mengikuti arah angin berhembus ke depan
Chu Tian Shu. Chu Tian Shu sudah tidak kuat lagi dia memegang
rotan itu, walaupun mungkin itu adalah perangkap yang dipasang
untuknya, tapi dia sudah tidak mempunyai pilihan lain.
Dia memanjat melalui rotan itu dan naik ke atas. Dalam waktu
yang singkat bagi Chu Tian Shu seperti satu tahun. Dapat dikatakan
setiap menit setiap detik dia terancam dengan kematian.
Bila perempuan yang ditutup wajahnya itu belum pergi, dia akan
terus menjaga jurang itu. Dengan pisau belatinya, dia akan
memotong rotan itu, Chu Tian Shu akan terjatuh dan hancur
berantakan di dalam jurang itu.
Akhirnya sampai juga di atas jurang itu, begitu kakinya
menginjak tanah, dia baru merasa tenang, sepertinya dia sudah
berhasil melarikan diri dari cengkraman dewa kematian.
"Siapa yang sudah menolongku" Apakah kita bisa bertemu?"
Gunung terdiam, hanya terdengar suara angin.
Dia pernah memanjat Gunung Kun Lun, suara angin di gunung
sering mengeluarkan suara yang aneh, sekarang dia juga merasa
curiga. "Suara tadi, apakah itu hanya suara angin" Perempuan yang
wajahnya ditutup, sepertinya sudah aku salah menafsir."
Chu Tian Shu beristirahat sebentar untuk memulihkan tenaga.
Dia melangkah ke tempat tertancapnya penanya kemudian dia
mencabut p ena itu. Dengan rotan dia menggulung pena lainnya
dan mengumpulkan kedua pena itu.
Bulan sudah berada di tengah langit, sinar bulan begitu terang.
Dia sudah keluar dari cengkraman kematian, sekarang baru bisa
melihat ke sekelilingnya.
Jiang Xue Jun juga sudah menghilang.
"Apakah gadis berbaju putih itu yang mirip dengan Jiang Xue
Jun, hanya perasaanku saja yang salah melihat" Bukan sungguhan"
Tapi aksara 'hati-hati terkena tipuan' siapakah yang menulis" Di
mana Wei Tian Yuan" Apakah Wei Tian Yuan juga terkena tipuan
perempuan yang wajahnya ditutup kain itu?"
Benaknya dipenuhi dengan pertanyaan, dia turun dari jurang itu
dan ingin kembali ke tendanya. Tiba-tiba terdengar ada yang
berjalan menuju arahnya. Apakah dia adalah perempuan yang wajahnya ditutup kain
kembali lagi" Dia memegang penanya dengan erat dan maju ke
depan. Dengan tertawa dingin Chu Tian Shu berkata, "Untung aku
tidak mati, aku tidak akan terkena tipuanmu lagi!"
Kata-katanya belum selesai, gadis berbaju putih itu sudah berdiri
di hadapannya. Dia tertawa dan berkata, "Kau mengira aku ini
siapa?" Chu Tian Shu hampir tidak percaya dengan penglihatannya
sendiri! Gadis berbaju putih itu wajahnya tidak tertutup, dia adalah Jiang
Xue Jun! Chu Tian Shu senang sekaligus kaget dan berkata, "Ternyata
kaulah yang mengusir perempuan jahat itu!"
Xue Jun terpaku dan bertanya, "Kau mengatakan apa?"
Jawab Chu Tian Shu, "Perempuan jahat itu ingin membunuhku
tapi dia terkejut oleh suara tawa yang menyeramkan, apakah itu
bukan suara tawamu?"
Kata Xue Jun, "Itu bukan aku!"
Kata Chu Tian Shu, "Ini sangat aneh" Kalau bukan kau, lalu siapa
dia?" Jawab Jiang Xue Jun, "Perempuan yang wajahnya tertutup itu
aku sempat melihatnya melarikan diri, tapi aku tidak melihat ada
orang ketiga. Apakah kau sudah salah dengar, mungkin itu adalah
suara angin yang melewati lubang-lubang batu. Kadang akan
mengeluarkan suara yang aneh, bahkan kadang seperti orang yang
sedang menangis!" Chu Tian Shu masih ragu. Dalam hati dia berpikir, "Apakah benar
aku sudah salah mendengar?"
Kata Jiang Xue Jun, "Sudah lama kita tidak berjumpa, apa kabar"
Katanya kau sudah bertunangan dengan Qi Shu Yu, selamat!"
Wajah Chu Tian Shu memerah, dan berkata, "Xue Jun, aku tidak
menyangka kau masih hidup, ini bagus sekali. Setelah pertarungan
di Mi Mo Ya kau pergi ke mana" Mengapa bisa berada di sini?"
Pertanyaan datang bertubi-tubi masih ada satu pertanyaan yang
dia belum tanyakan. Xue Jun bersembunyi di hutan yang penuh es
dan lembah yang begitu sepi. Mengapa dia tahu keadaan dunia
luar" Tapi pertemuan kali ini walaupun sangat menyenangkan tapi
tidak seperti dulu lagi. Sewaktu dia tahu Xue Jun mencintai Wei Tian
Yuan hatinya begitu terguncang karena itu dia dengan senang hati
bisa menerima ucapan selamat dari Xue Jun.
Kata Xue Jun, "Aku tahu di hatimu masih banyak pertanyaan, tapi
aku tidak ingin menjawabnya, hal tentang kematianku tidak perlu
diungkit lagi." Chu Tian Shu terpaku, dalam hati dia berpikir, "Benar, Wei Tian
Yuan dan Fei Feng juga sudah bertunangan, apakah masih harus
mengungkit-ungkit masa lalu?"
Chu Tian Shu berkata, "Baiklah, hal yang sudah lewat tidak perlu
diungkit lagi. Sekarang, apakah kau ingin tahu mengapa aku bisa
ditipu oleh perempuan yang wajahnya ditutup kain itu?"
Jawab Xue Jun, "Aku tahu, tapi perempuan itu tidak berbohong
semuanya kepadamu." Chu Tian Shu kaget dan berkata, "Apakah Kakak Wei, dia, dia
benar..." Kata Jiang Xue Jun, "Benar, Wei Tian Yuan benar-benar terjatuh
ke dalam jurang. Jurang tempat kau hampir jatuh tadi."
Kata Chu Tian Shu, "Pasti dia juga terkena tipuan perempuan itu.
Sekarang bagaimana keadaan Wei Tian Yuan?"
Jawab Jiang Xue Jun, "Kau tenang saja, dia masih hidup. Aku
butuh bantuanmu, ikutilah aku!"
Chu Tian Shu tertawa kecut dan berkata, "Jurang begitu dalam,
ilmu meringakan tubuhku tidak tinggi, bagaimana aku bisa ikut
denganmu turun ke sana?"
"Siapa yang mengatakan bahwa kita akan turun ke dalam
jurang?" "Apakah ada jalan lain?"
"Benar, jika tidak bagaimana aku bisa naik ke sini" Hanya
mengandalkan ilmu meringankan tubuh yang hanya tidak seberapa
ini, itu tidak mungkin."
Ilmu meringankan tubuhnya tidak berbeda jauh dengan Chu Tian
Shu. Ini adalah perkataan yang jujur, sekarang Chu Tian Shu
percaya bahwa suara tertawa tadi adalah suara angin, bukan suara
tawa orang. Karena perempuan yang dia kenal selain Jiang Xue Jun
siapa lagi yang mau menempuh bahaya demi menolongnya" Tapi
Jiang Xue Jun juga tidak mempunyai ilmu meringankan tubuh yang
tinggi. Dia ikut dengan Xue Jun memanjat rotan naik dan melewati
batu-batu yang berbahaya. Memutar ke dinding yang berada di
sebelah sana, dia melihat ada sebuah gua. Mulut gua itu penuh
dengan rumput liar. Bila Xue Jun yang membawa jalan, walaupun
dia melewati mulut gua itu, dia juga tidak akan tahu.
Kata Jiang Xue Jun, "Untung perempuan yang wajahnya ditutup
itu tidak tahu di sini ada gua, kalau dia tahu, dia pasti sudah
mencari gara-gara denganku."
Tanya Chu Tian Shu, "Apakah kau tahu siapa dia itu?"
"Aku tidak dilukai, walaupun Wei Tian Yuan dilukai, tapi dia tidak
mati. Aku malas menanyakan siapa dia itu."
Sepertinya Xue Jun sudah tahu siapa perempuan tadi, h anya dia
tidak mau mengatakannya saja. Chu Tian Shu pun tidak
menanyakan tentang dia lagi.
Gua itu panjang dan juga sempit, semakin berjalan semakin terjal
dan di dalam gua banyak terdapat batu-batu yang menonjol, bisa
dijadikan tempat untuk berpegangan supaya tidak terjatuh.
Walaupun merasa lelah karena tenaga Chu Tian Shu belum pulih,
tapi dia tetap ingin melanjutkan perjalanan.
Kira-kira setelah berjalan setengah jam, mereka sudah keluar
dari gua. Di depan tampak ada cahaya, lembah yang terlihat dari
atas juga tidak begitu terlihat tinggi lagi.
Chu Tian Shu menginjak tanah selalu terasa empuk seperti ada
bau juga seperti tercium wangi.
Xue Jun menjelaskan, Chu Tian Shu baru mengerti bahwa di
lembah ini penuh dengan daun-daun yang jatuh. Semakin lama
semakin menumpuk, jadilah tanah seperti ini. Di lembah itu udara
sangat hangat karena itu air di sana tidak membeku menjadi es.
Terlihat Wei Tian Yuan berbaring di bawah. Di sisinya tampak
sebatang pohon sebesar tangan, pedang masih dipegangnya, tapi
sepanahnya menancap ke dalam tanah.
Kata Jiang Xue Jun, "Nasib dia memang bagus, dalam jarak
beberapa puluh meter, dia memotong pohon yang terjulur keluar
dari jurang. Dengan begitu, kecepatannya saat jatuh dapat
diperlambat. Waktu dia jatuh, pedangnya yang menancap terlebih
dulu. Tenaganya berkurang lagi, jika tidak nyawanya sudah
melayang." "Dia sudah pingsan berapa lama?"
"Kira-kira satu jam lebih."
"Mengapa dia belum sadar juga?"
"Tenanglah, aku sudah memberi obat kepadanya. Obat ini
membuat dia tertidur pulas. Setelah cukup tidur, dia akan cepat
pulih. Besok pagi dia akan merasa lebih baik. Tian Shu, kau yang
mengurus dia. Jangan mengatakan kepadanya bahwa akulah yang
menolongnya." Chu Tian Shu kaget dan berkata, "Kalian dengan susah payah
baru bertemu, mengapa tidak menunggu dia bangun baru pergi?"
"Bunga terapung dengan sendirinya dan air mengalir juga
sendirinya, jangan begitu ngotot!"
Kata Chu Tian Shu, "Xue Jun, kalian berteman dalam suka dan
duka. Aku tahu bahwa Tian Yuan benar-benar mencintaimu, hanya
dia mengira kau sudah mati, dia baru, baru..."
Kata Xue Jun, "Aku sudah katakan masa lalu jangan diungkit lagi.
Aku pergi dulu!" "Kau mau ke mana?"
"Aku pun tidak tahu, tapi pasti ada tempat untukku pergi." Chu
Tian Shu menarik nafas terpaksa membiarkannya pergi. Begitu Wei
Tian Yuan sadar, dia berteriak, "Xue Jun, Xue Jun, mengapa jadi
Tian Shu?" "Kau mungkin bermimpi, mana mungkin ada Xue Jun?"
"Aku melihatnya. Chu Tian Shu, apakah kau adalah temanku?"
"Tentu saja." "Baiklah, sekarang kau harus berkata jujur jika tidak, walaupun
kau sudah menolongku, aku tetap akan putus hubungan
denganmu." Terpaksa Chu Tian Shu berkata, "Dia sudah pergi."
Wei Tian Yuan terpaku, setelah lama ia baru berkata, "pergi..."
Xue Jun benar-benar tega meninggalkanku."
Kata Chu Tian Shu, "Bila bertemu lalu kau akan bagaimana"
Bukankah kau sudah mempunyai Nona Shang Guan" Tian Yuan, aku
harap kau jawab dengan jujur, kau lebih suka kepada siapa?"
Pertanyaan ini jika ditanyakan 3 bulan yang lalu, dia pasti akan
menjawab Xue Jun, tapi sekarang menyuruh dia menjawab jujur,
dia harus memikirkan terlebih dulu baru menjawab, "perasaan ini
tidak bisa dibanding-bandingkan, mereka berdua begitu baik
kepadaku. Mana bisa aku menjawab mana yang lebih kusuka."
"Kau tidak bisa menikahi dua-duanya."
Kata Wei Tian Yuan, "Kalau begitu aku tidak akan menikahi duaduanya,
aku akan menjadi biksu."
"Jawabanmu terlalu kekanak-kanakan. Tapi jika aku menjadi
dirimu, aku juga pasti akan sulit untuk memilih, lebih baik biarkan
dengan sendirinya." Wei Tian Yuan terdiam, kemudian dia berkata, "Mengapa kau
bisa mencariku hingga ke sini?"
"Seperti dirimu, aku pun tertipu oleh perempuan yang wajahnya
tertutup kain," segera dia bercerita kepada Wei Tian Yuan apa yang
sudah terjadi padanya. Wei Tian Yuan mendengarkan dengan seksama, setelah
mendengar semua cerita itu, tiba-tiba dia bertanya, "Kau
mengatakan sepertinya kau kenal dengan perempuan itu, apakah
benar?" "Benar, seperti seseorang yang pemah kutemui satu atau dua
kali, tapi tidak sering, bila tidak aku pasti akan langsung tahu siapa
perempuan itu." Tiba-tiba Wei Tian Yuan ingat bahwa Chu Tian Shu hanya satu
dua kali bertemu dengan Shang Guan Fei Feng, pada malam di
Yang Zhou, pada saat ada pertarungan di kediaman keluarga Chu,
walaupun hanya bertemu sekali, Chu Tian Shu pasti akan ingat
kepadanya. Tapi Wei Tian Yuan sangat mengenal Fei Feng, walaupuin Fei
Feng menjadi siapa pun, dia pasti akan mengenalnya, sekarang dia
teringat dengan bayangan Shang Guan Fei Feng, juga teringat pada
bayangan perempuan yang misterius itu, akhirnya dia mengambil
suatu kesimpulan : perempuan itu bukan Shang Guan Fei Feng, tapi
begitu Chu Tian Shu mengatakan seperti mengenalnya, pendirian
Wei Tian Yuan mulai goyah. Bila perempuan tadi adalah Fei Feng
dia harus bagaimana" Kali ini dia tidak berani berpikir lebih jauh,
juga tidak bertanya lagi kepada Chu Tian Shu.
"Apakah 4 aksara yang tergores di dinding jurang itu adalah
tulisannya j uga...."
Jawab Chu Tian Shu, "Tulisannya tidak mirip dengan tulisan
seseorang yang aku kenal, aku pun tidak tahu siapa yang sudah
menolongku." Wei Tian Yuan seperti mendapatkan akar permasalahan, dia
berkata, "Bawalah aku ke sana untuk melihatnya!"
"Apakah kau mampu untuk berjalan?"
"Bila harus naik ke atas, aku tidak sanggup, bukankah tadi kau
mengatakan ada gua menuju ke sini, kita lewat gua itu lagi, pasti
tidak akan terlalu sulit."
"Ayo, kita jalan!"
Sesampainya di atas gunung, Wei Tian Yuan duduk bersila,
mengatur nafas, dan berkata, "Ayo kita naik ke tempat yang ada
lubang itu." Segera dia melihat keempat aksara itu, sekarang dia tidak seperti
seseorang yang mendapatkan titik terang, malah seperti menelan
obat yang pahit. Kata Wei Tian Yuan, "Ini adalah tulisannya, tulisan dia!"
"Dia itu siapa?"
"Shang Guan Fei Feng."
'Hati-hati terkena tipuan', keempat aksara ini diukir sendiri oleh
Shang Guan Fei Feng, dia pasti bukan perempuan misterius itu, di
dunia ini tidak ada orang yang ingin tertipu oleh orang lain, tapi dia
meninggalkan aksara itu agar orang lain lebih hati-hati.
Tanya Chu Tian Shu, "Bagaimana kemampuan ilmu meringankan
tubuh Nona Shang Guan Fei Feng?"
"Lebih baik dari diriku," Wei Tian Yuan mengerti apa yang
dimaksud oleh Chu Tian Shu, dia menarik nafas kemudian berkata,


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"suara tawa yang kau dengar mungkin itu bukan suara angin
mungkin itu adalah suara Shang Guan Fei Feng yang berpura-pura
bersuara seram agar menakuti perempuan itu, dia tidak mencariku,
aku pun tidak mempunyai cara lain untuk menemukannya."
Wei Tian Yuan teringat kepada Xue Jun yang menghindar
darinya, sekarang Shang Guan Fei Feng pun menghindarinya, dia
merasa kesal. "Mereka semua sudah berada di Bai Tuo Shan, kita pasti akan
bertemu dengan mereka."
"Apakah kau merasa lapar, setelah semalam tersiksa, sekarang
aku mulai merasa lapar."
Kata Wei Tian Yuan, "Obat yang diberikan oleh Xue Jun entah
obat apa, aku tidak tahu, yang aku tahu sekarang aku tidak merasa
lapar." Kemudian dia tertawa kecut, "aku berjanji kepadamu menangkap
2 ekor ayam salju, sekarang itu hanyalah janji kosong."
Kata Chu Tian Shu, "Aku masih mempunyai makanan kering, tapi
tidak kubawa kemari, masih tersimpan di tenda, tidak bisa m akan
daging ayam salju, tidak apa-apa, lebih baik kita kembali ke tenda
dan makan makanan kering itu." Selain itu Wei Tian Yuan masih
meninggalkan bungkusannya di sana.
Mereka :berjalan memasuki hutan, .sebelum tiba di tenda, tibatiba
ada angin yang berhembus mengantarkan suara teriakan yang
keras. Chu Tian Shu terkejut dan berkata, "Tian Yuan, coba kau
dengarkan, kali ini aku tidak salah dengar."
Mereka berlari menghampiri suara itu, mereka mendengar lebih
jelas lagi, suara itu adalah suara perempuan.
"Tolong! Tolong!" suara itu membuat bulu kuduk merinding
"Kali ini kau berani mencelakaiku, guruku tidak akan
mengampunimu!" Perempuan itu mungkin melihat tidak ada orang yang bisa
menolongnya, dia berbalik mengancam orang yang akan
mencelakakannnya, kali ini Chu Tian Shu mendengar sepertinya dia
kenal dengan suara ini. Kata Wei Tian Yuan. "Suara itu sepertinya berasal dari
perempuan yang wajahnya tertutup kain." Tapi sekarang ini
suaranya tidak seperti orang yang bicara dengan tenggorokan yang
dicekik. Dengan cepat mereka sudah tahu bahwa dia memang
perempuan misterius yang wajahnya ditutup dengan kain.
Kain itu belum tersingkap, tapi kain itu sudah sobek karena Pan
Guan Bi, darah sudah mengering tapi bekas lukanya tampak jelas
terlihat. Perempuan itu digantung oleh orang itu di sebatang pohon, Chu
Tian Shu marah dan berteriak, "Kau benar-benar jahat!"
Segera dia berjalan ke depan dan menyobek kain penutup
wajahnya. ---ooo0dw0ooo--- C. Shang Guan Fei Feng dan Yin Hu Palsu
Begitu tutup wajah itu terbuka, Chu Tian Shu seperti bertemu
dengan setan, terlihat mulutnya menganga, tapi tidak keluar
teriakan, dia seperti orang bodoh.
Perempuan itu tidak jelek, malah boleh dikatakan sangat cantik
mengapa saat Chu Tian Shu melihatnya seperti melihat setan"
Karena perempuan itu tidak lain adalah Shang Guan Fei Feng,
semua ini benar-benar di luar dugaannya!
Tiba-tiba Wei Tian Yuan berteriak, "Tidak benar,!" dia mengambil
sebongkah es batu, menggosokkannya ke wajah perempuan itu.
Wajah perempuan itu digosok oleh bongkahan es batu hingga
mengeluarkam darah, dan esnya pun ikut mencair. Terlihatlah
wajah aslinya. Dia bukan Shang Guan Fei Feng, dia adalah mantan kakak ipar
Xu Zhong Yue, Zhao Qing Mei.
Suami Zhao Qing Mei meninggal pada usia muda, adiknya, Hong
Mei menikah, memasuki tahun kedua pernikahannya, suami Zhao
Qing Mei sudah meninggal, dia tidak memiliki anak, begitu suaminya
meninggal, dia tinggal dengan adiknya, tak Iama kemudian adiknya
pun meninggal, sang kakak naik posisi, dia seperti menjadi nyonya
rumah keluarga Xu. Chu Tian Shu marah dan berkata, "Siluman, mengapa kau
menyamar menjadi Shang Guan Fei Feng?"
Bila Zhao Qing Mei hanya menutup wajahnya atau menyamar
menjadi Shang Guan Fei Feng, dia masih bisa mengerti, karena dia
mempunyai alasan takut dikenali oleh Chu Tian Shu.
Mengapa Zhao Qing Mei menyamar menjadi Shang Guan Fei
Feng" Chu Tian Shu tidak mengerti alasannya, karena itu dia masih
terus bertanya, Zhao Qing Mei tahu bahwa kali ini dia tidak akan
diampuni, dengan dingin dia menjawab, "Aku tidak bisa
membunuhmu, bunuh saja aku, mengapa harus bertanya terus?"
Chu Tian Shu marah dan berkata, "Aku tidak mempunyai dendam
denganmu, mengapa kau begitu ingin mencelakakanku?"
Zhao Qing Mei tidak menjawab.
Kata Wei Tian Yuan, "Kau ingin mati, tapi aku tidak
menginginkan kau cepat mati, Tian Shu, dengan Pan Guan Bi mu,
putuskan nadi-nadinya, kita gantung dia dan pergi dari sini!"
Zhao Qing Mei kaget dan berteriak, "Wei Tian Yuan, kau bukan
manusia!" Wei Tian Yuan tertawa dan berkata lagi, "Semua ini aku pelajari
darimu, bila dibandingkan dengan cara kerjamu yang. kejam, aku
masih kalah jauh." Chu Tian Shu mengangkat Pan Guan Bi nya dan membentak
dengan keras, "Katakan!"
Jawab Zhao Qing Mei, "Baiklah, aku akan mengatakan
semuanya." Dia seperti ingin melampiaskan kemarahannya, dia
berteriak, "Semua ini ada hubungannya dengan Xue Jun, aku ingin
membunuhnya!" Wei Tian Yuan marah dan berkata, "Xue Jun sudah melakukan
kesalahan apa sehingga kau begitu membencinya?"
Jawab Zhao Qing Mei, "Xu Zhong Yue sudah berjanji akan
menikahiku, bila bukan karena siluman kecil Jiang Xue Jun muncul
dan membuat Xu Zhong Yue berubah perasaannya, aku bisa
menjadi orang paling kaya di Luo Yang, bukankah semuanya itu
sangat bagus" Bila Jiang Xue Jun benar-benar menjadi Nyonya Xu,
itu tidak apa-apa, tapi begitu dia masuk ke keluarga Xu, dia hanya
membawa bencana, dia membuat seluruh keluarga Xu berantakan,
membuatku menjadi kehilangan orang yang bisa kuandalkan,
mengapa aku tidak boleh membencinya?"
Ternyata Zhao Qing Mei dan adik iparnya mempunyai hubungan
gelap, adiknya sendiri pun diracun hingga meninggal, tapi tidak
diketahui oleh Xu Zhong Yue, dengan berbagai cara dia membuat
Xu Zhong Yue mau menikahinya, tapi tak disangka daging empuk
yang dia kira pasti akan masuk ke dalam mulutnya bisa direbut oleh
Jiang Xue Jun. Dengan marah Wei Tian Yuan berkata, "Xu Zhong Yue meracuni
ayah dan ibu Xue Jun hingga meninggal, memaksa Xue Jun agar
mau menikah dengannya, dia memang harus mati!"
Chu Tian Shu merasa sedikit iba kepadanya, dan berkata, "Xu
Zhong Yue memang harus mati, tapi dia...."
Sela Wei Tian Yuan, "Kau kira dia hanya ingin kita mati" Dia
sudah membunuh seseorang!"
Chu Tian Shu baru mengerti dan berkata, "Apakah yang kau
maksud itu Ding Bo?"
Jawab Wei Tian Yuan, "Benar, Ding Bo dibunuh oleh dua orang
siluman, salah satunya adalah dia, yang satu lagi memalsukan Yin
Hu, dia memalsukan Fei Feng!"
Zhao Qing Mei tidak mengatakan apa pun, berarti dia mengakui
semua yang dikatakan oleh Wei Tian Yuan.
Chu Tian Shu baru mengerti dan berkata, "Aku sudah tahu
semenjak dia menyamar menjadi Fei Feng, dia belum sempat
mengembalikan wajah aslinya. Karena itu dia terus memalsukan
dirinya sebagai Shang Guan Fei Feng."
Mengubah bentuk wajah adalah salah satu cara menyamar
dengan cara menambah kulit wajah, bila belum pada saatnya
kemudian dia sudah membuka kulit tambahan itu dengan paksa,
akan menimbulkan rasa sakit, karena itu walaupun dia tidak bisa
menipu Wei Tian Yuan, dia terus menggunakan wajah Shang Guan
Fei Feng. Kata Wei Tian Yuan, "Ding Bo dan Xue Jun tidak ada
hubungannya, mengapa kau harus membunuhnya?"
Jawab Zhao Qing Mei, " Karena aku takut tidak bisa membunuh
kalian." Tanya Chu Tian Shu, "Apakah setelah membunuh Ding Bo kau
bisa membunuh kami?"
Jawab Zhao Qing Mei, "Bila aku tidak membunuh kalian, Ketua
Bai Tuo Shan yang akan membunuh kalian, dia berjanji akan
membantuku membalas dendam, aku pun berjanji akan
membantunya." Chu Tian Shu sudah mengetahui semua ini dari Wei Tian Yuan,
Qi Yan Ran sudah salah sangka kepada Shang Guan Yun Long,
ladinya Chu Tian Shu masih bisa menaruh rasa iba kepada Zhao
Qing Mei, sekarang Chu Tian Shu pun mulai sewot, dia berkata,
"Cara yang sangat keji, dua pesilat tangguh di dunia ini pun hampir
diadu domba, Kakak Wei, kita lihat dengan cara apa kita bisa
menyiksanya." Jawab Wei Tian Yuan, "Masih ada satu hal lagi yang ingin
kutanyakan kepadanya."
Dari balik pakaian Zhao Qing Mei dia mengeluarkan batu Yuan
Yang. Wei Tian Yuan bertanya kepadanya, "Dari mana kau
mendapatkan batu ini?"
"Tentu saja dari Jiang Xue Jun."
"Mengapa dia memberikannya kepadamu, pasti kau yang telah
merampas dari tangannya!"
Yang membuat Wei Tian Yuan merasa aneh, mengapa Zhao Qing
Mei bisa mengambil benda kesayangan milik Xue Jun, mengapa
Zhao Qing Mei tidak membunuh Xue Jun" Dia ingin tahu keberadaan
Xue Jun. "Tebakanmu benar, Jiang Xue Jun pemah jatuh ke tanganku, aku
benci biksuni tua itu!"
Setelah mengatakan seperti itu, tiba-tiba dia berhenti bicara, Wei
Tian Yuan ingin bertanya siapakah biksuni tua yang dimaksud
olehnya, Zhao Qing Mei tiba-tiba berteriak, "Guru, cepat kemari!"
Wei Tian Yuan terkejut, dia sudah mendengar ada suara aneh
yang datang dari hutan. Begitu Zhao Qing Mei berteriak, benar saja ada seseorang yang
membentak, "Siapa yang berani menghina muridku?"
Orang itu datang dengan cepat, pertama kali mendengar
suaranya sepertinya dia masih berada di hutan, dalam sekejap
suaranya seram yang sudah membuat gendang telinga Wei Tian
Yuan dan Chu Tian Shu sakit, dan orang itu sudah muncul di
hadapan mereka, dari suaranya dapat diketahui bahwa dia adalah
seorang prempuan yang sudah berumur.
Orangnya belum tiba, senjata rahasianya sudah dikeluarkan,
pasir kuning menutup kepala Wei Tian Yuan dan Chu Tian Shu.
Sewaktu Wei Tian Yuan berada di Kun Lun Shan, dia pemah
diserang oleh perempuan itu, Wei Tian Yuan sudah mengetahui
senjata rahasianya yaitu pasir beracun, segera dengan telapak
tangan yang kosong Wei Tian Yuan membelah udara.
Dia menggabungkan tenaganya dengan Chu Thian Shu cukup
untuk menangkis serangan pasir kuning itu.
Mereka berdua segera maju menyerang, memang benar, seorang
perempuan tua yang usianya kira-kira 50 tahun lebih, wajahnya
sangat mirip dengan Yin Hu.
Wei Tian Yuan membentak, "Ternyata pembunuh utama Ding Bo
adalah kau!" "Kalau memang benar aku, memangnya mengapa"
Dia mengayunkan tongkat kepala naganya, menahan Pan Guan
Bi milik Chu Tian Shu, kemudian menyerang ke arah Wei Tian Yuan
Wei Tian Yuan sangat marah, telapak dan kapalan tangannya
menyerang dari kiri dan kanan, tapi saat itu Wei Tian Yuan merasa
karena perutnya sangat lapar, tenaga yang dikeluarkan tidak
sebesar biasanya, sekarang karena marah tenaganya lebih besar
dari biasanya. Kepalan dan telapak tangan berbarengan menyerang seperti
kapan yang membelah gunung, palu besar menghancurkan batu.
Perempuan tua itu tidak mengira Wei Tian Yuan akan begitu ganas
menyerangnya dan juga sangat berani, dia merasa sedikit terkejut.
Tubuh perempuan tua itu sangat ringan, ilmu silatnya pun begitu
tinggi, lebih tinggi dari Wei Tian Yuan, Chu Tian Shu bergabung
dengan Wei Tian Yuan baru bisa mengimbanginya, tapi perempuan
tua itu juga jika ingin melepaskan senjata rahasianya tidak akan bisa
karena tangannya sibuk meladeni serangan Wei Tian Yuan dan Chu
Tian Shu. Tiba-tiba Wei Tian Yuan merasa sedikit pusing, ternyata
walaupun perempuan tua itu tidak melepaskan senjata rahasianya,
tetapi tongkat kepala naganya sudah direndam ke dalam sejenis
obat. Obat ini memancarkan aroma yang membuat orang merasa
mabuk, begitu tongkat diayunkan, aroma ini mengikuti kibasan
angin menyebar ke mana mana, walaupun hanya tercium sedikit,
pada awalnya gejalanya tidak teia.su
Biasanya ilmu silat Wei Tian Yuan walaupun wewangian itu
dibakar, sekalipun terhisap dia tidak akan pingsan, tapi sekarang ini
tenaganya sudah berkurang, walaupun tidak pingsan, tapi keadaan
seperti ini sangat mengganggu.
Ilmu silat Chu Tian Shu di bawah Wei Tian Yuan, dia merasa
lebih terganggu lagi, pena dan tongkat saling beradu, Pan Guan Bi
milik Chu Tian Shu dipukul dengan tongkat perempuan tua itu dan
terlepas dari tangannya. Wei Tian Yuan maju untuk membantu Chu Tian Shu, dengan
jurus cakar naganya dia mencengkram ujung atas tongkat, telapak
kirinya mengeluarkan jurus Da Shuai Bei Shou, kedua jurus ini
adalah jurus keluarga Qi, walaupun Wei Tian Yuan menyerang
dengan ganas, tapi itu adalah tenaganya yang terakhir, dia sendiri
merasa tidak yakin apakah dia masih bisa bertahan bila dipukul oleh
tongkat itu. Tiba-tiba ada angin berhembus mengantarkan suara yang lembut
dan nyaring, ada seseorang yang mengucapkan, "A Mi Ta Ba!"
Walaupun suaranya lembut, tapi membuat perempuan tua itu
terkejut, segera tangan Wei Tian Yuan dapat mencengkram
tongkatnya, dengan jurus Da Shuai Bei Shou, dia mematahkan
tongkat itu menjadi dua bagian, perempuan tua itu segera
melemparkan tongkatnya yang tersisa separuh di tangannya, dia
meloncat beberapa meter, segera dia lari dan masuk ke dalam
hutan. Pada saat Wei Tian Yuan mematahkan tongkat itu, tenaganya
benar-benar sudah habis, sekarang dia merasa tangan dan kakinya
sangat lemah, dia tidak dapat mengejar perempuan tua itu.
Setelah keadaan tenang, dia berkata, "Terima kasih, Tetua sudah


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

membantu, apakah kami bisa bertemu dengan Anda?"
Hutan itu sepi, tidak ada yang menjawab.
Chu Tian Shu berkata pada dirinya sendiri, "Itu pasti biksuni tua
yang ditakuti oleh siluman tua itu."
Tanya Wei Tian Yuan, "Biksuni tua yang mana?"
Jawab Chu Tian Shu, "Biksuni tua yang disebut-sebut oleh Zhao
Qing Mei." Sekarang mereka baru bisa menolehkan kepala, mereka melihat
Zhao Qing Mei terbaring di bawah, dia sudah tidak bisa begerak,
dengan tongkat yang tinggal separuh Wei Tian Yuan menyentuh
Zhao Qing Mei, ingin mengetahui apakah dia masih hidup atau
sudah m ati, tapi tubuhnya sudah membeku, dia sudah mati.
Kata Chu Tian Shu, "Dia sendiri yang berbuat dosa, memang dia
tidak bisa dibiarkan hidup terus." Di bawah tumpukan salju mereka
menguburkan dia. Sekarang Wei Tian Yuan sudah tenang, kemudian dia berkata,
"Menurut ucapan Zhao Qing Mei, sepertinya kali ini Xue Jun ditolong
oleh biksuni tua itu dari tangan Zhao Qing Mei."
Biksuni tua itu tidak ingin memperlihatkan dirinya, Shang Guan
Fei Feng pun entah menghilang ke mana dan tidak ada jejaknya,
terpaksa mereka kembali lagi ke tenda.
Ada suatu hal yang membuat mereka terkejut sekaligus senang.
Karena begitu mereka tiba di tenda, mereka mencium harum
daging. Tumpukan api belum padam, di sisi tumpukan api terdapat dua
buah batu yang tinggi, sebatang ranting pohon yang tajam menusuk
2 ekor ayam salju yang gemuk, dua batu ini menjadi penyangganya,
ranting kayu diletakkan di atas 2 buah batu itu, dua ekor ayam salju
sedang dipanggang, harumnya menyebar ke mana-mana.
Chu Tian Shu meloncat dan berkata, "Kakak Wei, kau tidak bisa
menangkap ayam salju, tapi ada yang membuatkan ayam panggang
untuk kita." Kata Wei Tian Yuan, "Ini pasti dibuat oleh Shang Guan Fei Feng."
Sorot matanya menerawang ke tempat jauh.
Kata Chu Tian Shu, "Siapa pun yang membuatnya tidak masalah
yang penting kita makan dulu!"
Dia mengambil seekor ayam, dan seekor lagi dia lemparkan
kepada Wei Tian Yuan. Baru saja Wei Tian Yuan menggigit sekali, dia mengerutkan
dahinya dan berkata, "Ayamnya sedikit gosong dan terasa pahit."
Chu Tian Shu tertawa dan berkata, "Aku tidak merasakan seperti
itu, ada pepatah yang mengatakan : bila sudah merasa lapar,
jangan memilih-milih makanan. Mengapa kau masih cerewet,
apalagi yang menyediakan ayam panggang ini adalah kekasihmu
sendiri!" "Aku tidak mengatakan ini tidak enak."
"Lalu mengapa kau mengerutkan dahimu?"
"Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres."
"Apa yang tidak beres?"
"Fei Feng adalah seorang yang sangat teliti, ilmu meringankan
tubuhnya pun lebih tinggi dari kita."
Chu Tian Shu menjadi bingung dengan perkataan Wei Tian Yuan,
dia bertanya lagi, "Apa yang kau maksudkan sebenarnya?"
"Ilmu meringankan tubuhnya sangat tinggi, dia bisa
mendengarkan langkah kaki kita, baru pergi bila dia memang tidak
mau bertemu dengan kita, apakah kau sudah mengerti maksudku?"
Kata Chu Tian Shu, "Kau ingin menerangkan mengapa ayam ini
bisa begitu gosong?"
Jawab Wei Tian Yuan, "Benar, sebelum kita kembali ke sini, bila
ayamnya memang sudah matang, dia akan memindahkannya dan
meletakkannya di atas batu itu, bila ayamnya belum matang ,
sewaktu kita pulang dan dia mendengarkan langkah kaki kita
kemudian pergi, ayam ini tidak akan begini gosong."
Kata Chu Tian Shu, "Apakah kau curiga, dia sudah bertemu
dengan sesuatu yang membahayakan, apalagi guru Zhao Qing Mei
melarikan diri karena ada biksuni tua itu, siapa lagi yang berniat
mencelakakannya" Kurasa lebih baik perut kita kenyang dulu, baru
mencari jawabannya, bila dia memang ingin bersembunyi darimu,
kau pun tidak akan bisa menemukan jejaknya."
Setelah perut kenyang tubuh pun terasa segar, Chu Tian Shu
membongkar tendanya, mereka siap mendaki ketempat yang lebih
tinggi lagi. Wei Tian Yuan berkata, "Tunggu sebentar!" Chu Tian Shu melihat
Wei Tian Yuan berjalan mondar-mandir di sisi hutan dan terus
melihat ke bawah seperti sedang mencari sesuatu, Chu Tian Shu
menarik nafas, mengira Wei Tian Yuan sedang mencari jejak Shang
Guan Fei Feng. Tiba-tiba Wei Tian Yuan berkata, "Coba kau lihat ke sini!"
Chu Tian Shu menghampiri dan melihat yang ditunjuk oleh Wei
Tian Yuan, di bawah tanah banyak tumpukan daun yang
berguguran, dengan hati-hati Wei Tian Yuan menyibakkan daundaun
itu ke pinggir, begitu daun tersibak, di atas salju tampak jejak
kaki yang tidak teratur, yang satu besar dan yang satu kecil.
Kata Chu Tian Shu, "Jejak kaki yang kecil ini pasti milik Nona
Shang Guan Fei Feng, tapi jejak kaki yang besar ini, kau tahu milik
siapa"' Jejak kaki itu walaupun tidak jelas, tapi bisa terlihat ilmu silat apa
yang dipakai oleh orang-orang itu.
Jawab Wei Tian Yuan, "apakah kau sudah melihatnya" Aku tidak
bisa menebak siapa orang yang lainnya itu, yang kutahu orang itu
seorang pesilat pedang yang sangat tangguh, dan ilmu meringankan
tubuhnya hampir sama dengan Shang Guan Fei Feng, sebelum kita
tiba di tempat ini, mereka sempat beradu pedang di sini."
Tanya Chu Tian Shu, "Bagaimana kau bisa tahu?"
"Jejak kakinya lebih dangkal dari Shang Guan Fei Feng, bila tidak
terjadi pertarungan yang seru, di atas tanah ini tidak akan tertinggal
jejak kaki mereka." Kita tahu bagaimana kemampuan ilmu meringankan tubuh Shang
Guan Fei Feng, bila sudah lelah tidak akan meninggalkan jejak kaki,
kemampuan Wei Tian Yuan masih pas-pasan untuk mencapai
tingkat seperti itu, sedangkan Chu Tian Shu malah tidak bisa.
Kata Wei Tian Yuan, "Melihat jejak kaki ini, kita bisa menebak,
bahwa ilmu pedang orang itu sebentar ringan sebentar berat, ada
persamaan dengan jurus Pedang Bayangan milik Shang Guan Fei
Feng, aneh, apakah di Xi Yu masih ada ilmu pedang yang jurusnya
hampir sama dengan ilmu pedang Shang Guan Fei Feng" Kita ikuti
jejak ini untuk menyusuri langkah mereka."
Jejak kaki itu kadang muncul kadang menghilang, mereka terus
mengikuti, berjalan memutar ke sekeliling, ternyata mereka baru
sadar bahwa mereka kembali lagi ke tempat di mana mereka
dicelakakan oleh Zhao Qing Mei, hanya berbeda beberapa meter.
Jejak kaki sudah tidak terlihat.
Kata Chu Tian Shu, "Apakah mereka masuk ke dalam gua itu dan
turun ke lembah?" "Shang Guan Fei Feng tidak akan sebodoh itu, dia tidak bisa
menghindari serangan orang itu, bila di tanah datar, dia bisa
mengandalkan tubuhnya yang ringan, tapi bila berada di dalam gua
yang sempit, dia tidak akan leluasa bergerak, malah akan ditangkap
oleh orang itu." Shang Guan Fei Feng menghilang, lalu siapa musuh yang
kuatnya" Wei Tian Yuan tidak bisa menebaknya, sekarang dia
seperti seekor semut yang berada di dalam kuali yang panas.
Siapa orang itu Wei Tian Yuan tidak bisa menebaknya, dalam
mimpi Shang Guan Fei Feng sendiri pun dia tidak menyangkanya.
---ooo0dw0ooo--- Pada saat dia sedang membakar ayam, dari depan muncul
bayangan seseorang, Shang Guan Fei Feng tahu di lembah ini ada
seorang biksuni tua mempunyai ilmu silat yang sangat tinggi,
awalnya dia mengira yang datang adalah biksuni tua itu, tapi begitu
dia melihat bayangan itu adalah bayangan seorang laki-laki.
Kemudian Shang Guan Fei Feng meloncat, membalikkan
kepalanya untuk melihat. Apakah kau tahu siapakah dia"
Dia adalah panglima pengawal istana, Mu Zhi Yao, dia berdiri di
hadapan Fei Feng. " Mu Zhi Yao pun terkejut melihat Shang Guan Fei Feng, dia
datang ke tempat ini karena melihat ada cahaya api, dia mengira
sudah tiba di Bai Tuo Shan, di sana pasti ada murid-murid Bai Tuo
Shan, tidak disangka yang ditemuinya malah Shang Guan Fei Feng.
Dia terkejut, kemudian langsung tertawa, "Nona Shang Guan,
kau tentu tidak menyangka bertemu denganku di sini bukan?"
Sewaktu terjadi pertarungan di Mi Mo Ya, Mu Zhi Yao menjadikan
Xu Zhong Yue sebagai umpan, dia ingin memancing seekor ikan
besar, yaitu Wei Tian Yuan, tidak disangka Shang Guan Fei Feng
datang dengan Panji Bayangannya, dia menghancurkan semua
rencana yang sudah disusunnya dengan rapi!
Sekarang kehadiran Shang Guan Fei Feng seperti mencungkil
luka lama, Mu Zhi Yao seperti ditusuk lagi, dia marah dan
membentak, "Di mana Wei Tian Yuan?"
"Aku harap kau jangan mencarinya lagi!"
"Bukankah kau datang bersama dengannya?"
"Kau saja masih kalang kabut untuk menghadapiku, kau masih
mau mencarinya" Kau mau cari mati?"
Mu Zhi Yao baru mengerti apa maksud dari Shang Guan Fei
Feng. Mu Zhi Yao tidak marah malah sebaliknya dia tertawa, dan
berkata, "Nona Shang Guan, di sini bukan Mi Mo Ya, juga bukan di
Xing Su Hai, disini Panjimu tidak akan berguna, lebih baik
perlihatkan saja Pedang Bayanganmu kepadaku!"
"Jika ingin melihat Pedang Bayanganku, itu sangat mudah,
sekarang lihatlah!" Tanya Mu Zhi Yao, "Di mana pedangmu?"
Tiba-tiba terlihat kilauan cahaya, Fei Feng mengambil es yang
menjorok keluar menjadikannya sebagai pedang dan mulai menusuk
ke tenggorokan Mu Zhi Yao.
Sebenarnya Shang Guan Fei Feng membawa pedang hanya saja
tidak dia keluarkan, Mu Zhi Yao tidak tahu bahwa pedang itu adalah
Pedang Bayangan, Pedang Bayangan belum tentu harus
menggunakan pedang, tapi yang menyeranganya adalah sebatang
es yang berkilau. Kedua pesilat tangguh saling bertarung, perkiraan terhadap
kekuatan musuh harus tepat, bila terjadi kesalahan akan
menyebabkan luka yang mematikan, walaupun ilmu silat Mu Zhi Yao
tinggi, dia pun dibuat tidak kalang kabut oleh serangan Shang Guan
Fei Feng. Shang Guan Fei Feng mengeluarkan jurus kilat, sekali menyerang
sudah mengeluarkan 36 jurus pedang, tapi semua jurusnya tidak
ada satu pun yang mengenai Mu Zhi Yao, dalam hati Shang Guan
Fei Feng kagum kepadanya, dia juga berpikir, "Menurut orang-orang
katanya keluarga Mu mempunyai jurus Nie Yun, jurus yang paling
hebat adalah jurus langkah kaki dan pedang yang kompak, sekarang
dia belum menggunakan pedangnya, aku tidak bisa menang dari
dia, hari ini sepertinya aku akan celaka!"
Sekarang pedang Mu Zhi Yao sudah dicabut, terlihat ujung
pedangnya bergetar dan sekaligus mengeluarkan tenaga, dapat
dibayangkan betapa besar tenaga dalamnya, semua tenaga
dikumpulkan di ujung pedangnya, tapi jurus pedang yang
dikeluarkan olehnya begitu ringan, walaupun Shang Guan Fei Feng
tidak tertusuk, tapi pedang es yang digenggamnya mulai mencair.
Shang Guan Fei Feng meloncat ke udara, dia mencabut pedang
sebenarnya, kaki belum mencapai tanah, di tengah udara dia sudah
menusuk. Mu Zhi Yao membentak, "Datang tepat pada waktunya!" pedang
sudah dikeluarkan, ujung pedang Shang Guan Fei Feng dengan
ringan menotol ke belakang pedang Mu Zhi Yao, lalu turun ke
bawah, Fei Feng bisa menghindari serangan Mu Zhi Yao.
Kaki Shang Guan Fei Feng belum menapak dengan benar, Mu Zhi
Yao sudah menyerangnya, cahaya pedang membentuk horizontal
menyapunya, Shang Guan Fei Feng seperti ingin jatuh, tapi jurus
pedangnya sangat aneh, begitu tubuhnya akan jatuh, dia malah
menyerang Mu Zhi Yao, arahnya tidak dapat ditebak datang dari
mana, dengan cepat Mu Zhi Yao menghindar, tapi gerakan Shang
Guan Fei Feng licin seperti seekor ikan yang berenang, dia sudah
lolos dari lingkaran pedang.
Mu Zhi Yao mengira Shang Guan Fei Feng datang dengan Wei
Tian Yuan, karena di tempat itu ada tenda, dalam hati Mu Zhi Yao
berpikir, "Ilmu pedangnya tidak berbeda jauh tingkatannya
denganku, bila Wei Tian Yuan datang kemudian mereka berdua
bergabung, aku tidak akan bisa bertahan lagi, lebih baik sekarang
aku menyerang dan berusaha membunuhnya!"
Serangan pedang mereka hampir setara, hanya dalam 1 hal saja
tenaga Mu Zhi Yao lebih besar, Shang Guan Fei Feng menjadi sedikit
kewalahan menahan serangan Mu Zhi yao.
Sebenarnya kalau ingin mengetahui siapa yang menang atau
kalah dapat dibuktikan setelah ratusan jurus dikeluarkan, Mu Zhi
Yao khawatir bila Wei Tian Yuan segera datang, Shang Guan Fei
Feng pun takut Wie Tian Yuan akan segera kembali ke tendanya,
dia tahu bahwa Wei Tian Yuan jatuh ke jurang dan terluka, dia pun
tahu bahwa Jiang Xue Jun telah mengobati lukanya, yang tidak dia
ketahui bagaimana keadaan Wei Tian Yuan sudah pulih atau belum,
bila belum, pada saat dia pulang dan bertemu dengan Mu Zhi Yao,
bukankah itu sama saja dengan mengantar Kematian" Lagi pula
sekarang dia belum ingin bertemu dengan Wei Tian Yuan
Ketika serangan dari Mu Zhi Yao agak menurun, keadaan Shang
Guan Fei Feng yang tadinya hanya bertahan sekarang mulai
menyerang dia terus menyerang Mu Zhi Yao hingga mundur
beberapa langkah, kemudian dia membalikkan tubuhnya dan lari.
Mu Zhi Yao membentak, "Kau ingin melarikan diri" Jangan harap,
di Bai Tuo Shan kau bisa melarikan diri?"
Shang Guan Fei Feng tertawa dan menjawab, "Kalau kau berani,
boleh kejar aku, kita coba bertanding ilmu meringankan tubuh!"
Mu Zhi Yao marah, " Kemana pun kau melarikan diri, aku akan
menangkapmu!" Mu Zhi Yao juga pernah berpikir, mungkin Shang Guan Fei Feng
akan memancing dia ke tempat Wei Tian Yuan. Tapi di Bai Tuo Shan
kesempatan untuk bertemu dengan murid-murid Bai Tuo Shan lebih
banyak peluangnya dibanding bertemu dengan Wei Tian Yuan. Jika
mereka berdua bergabung, dia percaya bahwa mereka masih bisa
menahan seratus hingga dua ratus jurus. Jika tidak, dia masih bisa
melarikan diri, karena itu dia tetap mengejar Shang Guan Fei Feng.
Shang Guan Fei Feng berlari sambil terus bertarung. Tanpa di
sengaja dia berlari ke tempat Wei Tian Yuan yang terjatuh semalam.
Tiba-tiba Shang Guan Fei Feng teringat, "Kalau luka Wei Tian Yuan
sudah sembuh, menurut perkiraanku sekarang dia pasti masih
berada di sisi Jiang Xue Jun. Aku tidak boleh lari ke tempat Xue Jun,
apalagi harus melewati gua itu, itu sangat berbahaya." Tadinya dia
ingin memancing Mu Zhi Yao ke lembah itu. Di sana adalah tempat
tinggal biksuni tua. Jika biksuni tua itu mau membantunya, ada dua
orang Mu Zhi Yao juga tidak akan bisa menandinginya.
Fei Feng tampak ragu, tiba-tiba terdengar ada suara orang yang
sedang berbicara. Fei Feng berlari ke depan, sekarang dia sudah
mendengarnya dengan jelas.


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Sepanjang jalan tidak ada kabar dari Tetua Qi, apakah dia sudah
datang" Bila sudah, bagaimana kita bisa bertemu dengan beliau?"
ini adalah suara seorang gadis.
Dalam hati Fei Feng berpikir, "Ternyata dia adalah murid Yao
Guang, Qing Luan. Yang dia maksud dengan Tetua Qi, mungkin
adalah kakek guru Wei Tian Yuan, Qi Yan Ran. Aneh, mengapa dia
mencari Qi Yan Ran" Oh... aku sudah mengerti..."
Terdengar seseorang orang lagi yang berkata, "Kau tenang saja,
guru pasti memiliki cara untuk mencarinya." Yang berkata tadi
sepertinya adalah seorang pemuda.
Kemudian terdengar gurunya berkata, "Biksuni Yu Qing tinggal
tidak jauh dari sini, bila bertemu dengannya aku percaya dia akan
tahu kabar dari Tetua Qi."
Shang Guan Fei Feng sangat senang, "Mereka datang tepat pada
waktunya." Karena mereka bertiga kenal dengannya.
Yang terakhir bicara adalah Tetua Wu Dang, Yu Xu Zi.
Pemuda itu adalah murid baru Yu Xu Zi yang bernama Bao Ling
Hui. Bao Ling Hui pun teman baik dari Chu Tian Shu.
Sedangkan Qing Luan, mereka pemah bertarung.
Shang Guan Fei Feng segera berlari ke arah mereka. Mu Zhi Yao
juga ikut mengejar dari belakang.
Qing Luan melihat Shang Guan Fei Feng dikejar oleh Mu Zhi Yao.
Dia kaget dan berkata, "Kakak Bao, Nona Shang Guan adalah dewa
penolongku, cepat kau...."
Kata-katanya belum habis, Mu Zhi Yao dan Shang Guan Fei Feng
sudah ada di depan mata mereka.
Tapi Bao Ling Hui sudah tahu hal itu. Tidak perlu Qing Luan
mengatakannya, dia sudah mengerti apa yang dimaksud oleh Qing
Luan. Dia memandang gurunya dan berkata, "Guru, hanyalah
kaulah yang bisa membantu Nona Shang Guan!"
Ternyata malam itu di Yang Zhou, awalnya Qing Luan mengikuti
gurunya bertentangan dengan Wei Tian Yuan. Terakhir kaki tangan
Mu Zhi Yao datang menyerang, semua orang berada di sana. Hua
Shan Pai baru tahu bahwa mereka telah, tertipu oleh orang jahat.
Qing Luan bertarung dengan Shang Guan Fei Feng dan Qi Shu Yu.
Dalam pertarungan itu karena ilmu silat Qing Luan kurang tinggi,
Shang Guan Fei Feng malah selalu melindungina.
Shang Guan Fei Feng tiba-tiba berlari ke depan Qing Luan dan
berkata, "Apa yang ingin kau ketahui, akil- bisa memberitahukannya
kepadamu!" Qing Luan terkejut dan bertanya, "Apakah kau tahu aku ingin
mengetahui tentang apa?"
Fei Feng menjawab, "Bukankah kau ingin tahu tentang
keberadaan keluargamu?"
Kata Qing Luan, "Benar, guru tolong cegat orang itu!"
Kata Shang Guan Fei Feng, "Ada orang yang ingin membunuhku,
aku tidak bisa mengatakannya sekarang!"
Yu Xu Zi tertawa dan berkata, "Bicaralah dengan tenang, tidak
ada yang ingin membunuhmu!"
Kata Mu Zhi Yao, "Yu Xu Zi, kau jangan ikut mengurusi masalah
orang lain!" "Maaf, aku mempunyai penyakit aneh, jika sudah menyangkut
muridku, aku harus turut campur!"
Mu Zhi Yao mengerutkan dahi dan berkata, "Dia bukan muridmu,
dia adalah putri Shang Guan Yun Long."
"Kata-kataku belum habis, teman muridku juga harus kuurus!"
Mu Zhi Yao tidak tahan lagi, dengan tertawa dingin dia berkata,
"Apakah kau tahu siapa itu Shang Guan Fei Feng?"
"Bukankah tadi kau sudah memberitahukannya kepadaku" Dia
adalah putri Shang Guan Yun Long."
"Dia adalah kekasih Wei Tian Yuan!"
"Apa hubungannya denganku?"
"Apakah Qi Le Ming mempunyai hubungan denganmu" Paman
guru Wei Tian Yuan adalah Qi Le Ming, apakah kau lupa siapa yang
sudah menghancurkan wajahmu?"
Dengan santai Yu Xu Zi menjawab, "Hutang yang dulu apakah
harus diurus lagi atau tidak, itu masalahku. Tapi hutang yang
sekarang tetap harus diurus, kau menghina teman muridku. Jika aku
tidak turut campur masalah ini, apakah muridku bisa
menghormatiku?" Kesabaran Mu Zhi Yao sudah sampai pada batasnya, segera dia
meledak, "Pantas waktu di Bei Jing, kau tidak mau membantuku
ternyata kau sudah bersekongkol dengan Qi Le Ming dan Wei Tian
Yuan. Baiklah, bila kau mau turut campur, silahkan!" berbareng
berkata itu segera pedangnya ditusukkan ke arah Yu Xu Zi.
Sekali mengeluarkan jurus, dia mengeluarkan ilmu silat yang
paling dibanggakan oleh keluarga Mu yaitu Nie Yun Jian Fa. Terlihat
di sekelilingnya ada bayangan pedang. Yu Xu Zi tidak melihat ke
arah pedang berkilauan. Hanya dengan menusuk lurus dan datar
kearah Mu Zhi Yao. Jurus itu kelihatannya sangat sederhana dan
tidak aneh, tapi ini adalah jurus yang sangat ganas dan kejam. Hati
Mu Zhi Yao bergetar, dalam hati dia berpikir, "Yu Xu Zi di anatara 5
tetua Wu Dang itu, dia yang paling muda, tapi jurus pedangnya
adalah jurus yang paling lihai, namanya bukan omong kosong!"
Ternyata serangan Yu Xu Zi memakai inti dari jurus Wu Dang
yaitu Qi Shi Er Shou Lian Huan Duo Ming Jian Fa ( 72 jurus pukulan
dan jurus pedang perengut nyawa).
Sekali keluar dikeluarkan seperti air sungai Yang Ze yang
bergulung-gulung. Teknik jurus pedang ini walaupun tidak mirip
teknik Nie Yun Jian Fa yang berubah-rubah dengan aneh, tapi jurus
ini lebih ganas dan kejam.
Awalnya Qing Luan dan Bao Ling Hui mengkhawatirkan keadaan
gurunya, tapi tak lama kemudian mereka sudah bisa dilihat dengan
jelas. Walaupun gurunya tertutup oleh bayangan pedang tapi
sebenarnya gurunya di atas angin. Walaupun tidak menang, tapi
juga tidak kalah. Tanya Qing Luan, "Kakak Shang Guan, apakah kau bisa
melanjutkan kata-katamu tadi?"
"Untung kau bertemu denganku, jika tidak perjalananmu akan
sia-sia. Tetua Qi tidak ada di Bai Tuo Shan, dia berada di Xing Su
Hai, di rumahku." Tanya Qing Luan, "Apakah dia menceritakan tentang
keluargaku?" "Dia tidak bercerita, tapi ada seseorang yang menceritakannya
kepadaku. Dia paling akrab dengan Ding Bo. Sebelum Ding Bo
meninggal, semua rahasia diiungkapkan kepadanya."
Dalam hati Qing Luan berpikir, "Apakah dia adalah Wei Tian
Yuan" Mengapa dia tidak langsung mengatakan nama orang itu,
tapi harus berputar-putar dulu?"
Qing Luan tidak tahu bahwa Shang Guan Fei Feng sedang
merasa sedih, sehingga dia tidak mau mengucapkan nama Wei Tian
Yuan. Kata Qing Luan, "Sama saja, tolong beritahu kepadaku!"
Kata Fei Feng, "Baiklah...." dia hanya berkata demikian, suaranya
seperti membeku. Kata Qing Luan, "Kakak Shang Guan, mengapa kau berhenti
bicara?" Shang Guan Fei Feng seperti sedang mendengarkan sesuatu.
Tiba-tiba dia berkata, "Orang itu sudah datang, dia yang akan
menceritakannnya kepadamu!"
Qing Luan melihat ke depan, tapi tidak melihat ada bayangan
orang. Dia membalikkan kepala ingin bertanya kepada Shang Guan
Fei Feng tapi Shang Guan Fei Feng sudah menghilang.
Yang datang adalah Wei Tian Yuan. Belum sempat menginjak
tumpukan es, tapi tidak terlihat adanya jejak kaki.
Es yang diinjak karena pecah mengeluarkan suara yang ringan
dan terdengar oleh Shang Guan Fei Feng tapi Qing Luan tidak
mendengarnya. Qing Luan tidak mendengar suara langkah kaki Wei Tian Yuan
tapi Wei Tian Yuan sudah mendengar suara senjata sedang beradu.
Menurut pengalamannya, suara ini berasal dari 2 pesilat tangguh
yang sedang bertarung. "Itu pasti Shang Guan Fei Feng!" jantungnya berdebar-debar.
Segera dia mempercepat langkahnya, seperti sebuah panah dengan
cepat melesat. Chu Tian Shu sampai tertinggal di belakang.
Tapi sayang dia tetap terlambat datang.
ShangGuan Fei Fcngsudah menghilang, yangmunculdi depan
mata adalah hal yang yang dia tidak pikirkan sebelumnya.
Setelah mendengar langkah Wei Tian Yuan yang berjalan ke
sana, Shang Guan Fei Feng baru merasa tenang meninggalkan (Jing
Luan. Yu Xu Zi dan Mu Zhi Yao masih bertarung, sepertinya Yu Xu Zi
tetap berada di atas angin, apalagi Wei Tian Yuan sudah berjalan ke
arah sana, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi oleh Shang Guan
Fei Feng. Tapi Shang Guan Fei Feng membuat kesalahan. Benar, Yu Xu Zi
berada di atas angin tapi dia belum 100% menang.
Ilmu pedang mereka masing-masing memiliki kelebihan, tenaga
dalam mereka pun hampir sama. Karena sebelumnya Mu Zhi Yao
sudah bertarung dengan Shang Guan Fei Feng maka Yu Xu Zi lebih
beruntung. Tapi ada sesuatu yang Yu Xu Zi tidak bisa menyaingi Mu
Zhi Yao, yaitu tubuh yang lincah dengan ringan.
Yu 'Xu Zi dan Mu Zhi Yao melihat Shang Guan Fei Feng
meninggalkan tempat itu, kemudian mereka merasa ada orang lain
yang datang. Dua pihak takut bila ada orang yang datang itu adalah
teman musuh. Mu Zhi Yao mengambil kesempatan, begitu badan digerakan dia
keluar dari lingkaran dan mengarah ke arah Qing Luan. Jika Ahang
Guan Fei Feng m asih b erada d i s isi Qing L uan, M u Z hi Y ao t
idak a kan b erani menyerang Qing Luan. Tapi sekaramg Qing Luan
tidak ada yang melindungi, yang ada hanya Bao Ling Hui dengan
ilmu silat yang lebih rendah dari Qing Luan.
Mu Zhi Yao bergerak dengan cepat, hanya terdengar suara
sobekan baju, lengan baju Qing Luan sudah disobek Mu Zhi Yao.
Bersamaan waktu itu, Bao Ling Hui dengan segenap kekuatannya
melindungi Qing Luan. Walaupun ilmu silatnya tidak bisa melindungi
Qing Luan, tapi dengan badannya dia masih bisa melakukannya.
Dan Wei Tian Yuan sudah tiba.
Karena gerakannya sangat cepat, Bao Ling Hui segera sudah
tertangkap oleh Mu Zhi Yao.
Tangan kirinya mencengkram Bao Ling Hui, tangan kanannya
ingin mencengkram (Jing Luan. Pada waktu itu Wei Tian Yuan
seperti sebuah panah yang dilepaskan ke arahnya. Dengan ringan
Qing Luan sudah dibawa ke pinggir, karena Mu Zhi Yao sudah tahu
bagaimana kelihaian Wei Tian Yuan, dia tidak berani dengan
sebelah tangan melawan Wei Tian Yuan.
Yu Xu Zi pun tidak berani menyerang, dengan pedang dia
menunjuk ke arah Mu Zhi Yao, "Panglima penjaga istana, ternyata
mempunyai cara yang begitu keji!"
Mu Zhi Yao tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Temannya
murid, bukankah kau pun harus mengurusnya" Apalagi muridmu
sendiri, kau tentu harus lebih mengurusnya" Bagaimana bila kita
berdagang?" "Apa yang kau inginkan?"
"Kau tangkap Wei Tian Yuan lalu serahkan kepadaku, aku akan
melepaskan muridmu!"
Kata Yu Xu Zi, "Kentutmu!"
"Baiklah, kalau kau tidak mau, aku akan membawa muridmu
pergi!" Tiba-tiba Wei Tian Yuan maju menghampirinya dan berkata,
"Akulah yang akan berdagang denganmu!"
Mu Zhi Yao sudah pasti tidak akan percaya, dengan dingin dia
berkata, "Wei Tian Yuan, kau ingin melakukan permainan apalagi?"
"Bukan permainan, tapi sungguhan! Bukankah kau ingin
menangkapku untuk mendapatkan jasa besar di kerajaan" Sekarang
dengan rela aku ditukar dengan Bao Ling Hui."
Kata Mu Zhi Yao, "Baiklah, musnahkan ilmu silatmu sendiri. Aku
akan mengembalikan Bao Ling Hui."
Kata Wei Tian Yuan, "Memusnahkan ilmu silat" Bila aku sendiri
yang melakukannya akan susah, dan syaratmu terlalu berat juga
keterlaluan." Kata Mu Zhi Yao, "Kalau begitu bagaimana kau bisa menyerahkan
diri kepadaku" Yang aku mau adalah Wei Tian Yuan yang sama
sekali tidak bisa ilmu silat lagi!"
Tanggap Wei Tian Yuan, "Kalau begitu aku akan berdiri tidak
bergerak, kaulah yang harus menotok nadiku. Bila nadiku sudah
ditotok, aku tidak akan bisa menggunakan ilmu silat lagi."
Dalam hati Mu Zhi Yao berpikir, "Ada Bao Ling Hui yang menjadi
sanderaku, Wei Tian Yuan pasti tidak akan berani berbuat macammacam."
Kemudian dengan tangan kanan dia mengeluarkan pedang
dan berkata, "Sekarang aku akan menggunakan pedang menusuk
nadimu." Kata Wei Tian Yuan, "Tidak apa-apa, aku hanya meminta agar
kau menotoknya dengan agak ringan, jangan mengenai tulangku."
Segera Mu Zhi Yao mengatur nafas, menyalurkan tenaga melalui
ujung pedang menusuk nadi yang berada di bahu!
Tiba-tiba Wei Tian Yuan berkata, "Kau tidak menepati janji!" Wei
Tian Yuan mengayunkan kepalan.
Mu Zhi Yao menjadikan Bao Ling Hui sebagai perisai, terdengar
kepalan tangan Wei Tian Yuan benar-benar memukul badan Bao
Ling Hui. Sangat aneh, dengan kepalan tangan dia memukul badan Bao
Ling Hui tapi yang terkena malah Mu Zhi Yao, sebaliknya Bao Ling
Hui sedikit pun tidak merasa sakit. i
Ternyata ilmu yang dipakai oleh Wei,Tian Yuan adalah Ge Wu
Zhuan Gong sejenis dengan ilmu memukul kerbau di balik gunung.
Ilmu silat ini adalah ilmu keluarga Qi, juga salah satu di antara 7
ilmu silat aneh di dunia persilatan.
Jika ilmu silat ini bisa terlatih hingga mencapai tingkat tertinggi,
tahu yang diletakkan di atas batu dan yang dipukul adalah tahu tapi
bukan tahu itu yang hancur melainkan batu yang berada di bawah
tahu itu. Walaupun Wei Tian Yuan belum mencapai pada tingkat
tertinggi, dia juga takut tenaga dalamnya tidak sekuat Mu Zhi Yao
dan jurus ini pun belum tentu berhasil, terpaksa dipakainya sedikit
akal. Mu Zhi Yao menggunakan satu tangan mencengkram Bao Ling
Hui dan Wei Tian Yuan memancing' Mu Zhi Yao mengeluarkan
pedang menotok nadinya. Karena Mu Zhi Yao sedang berkonsentrasi
mengumpulkan tenaga dalamnya ke ujung pedang, tangan yang
mencengkram Bao Ling Hui pasti tidak akan begitu bertenaga. Oleh
karena tenaga yang berkurang inilah, Mu Zhi Yao tidak bisa
menahan ilmu Ge Wu Zhuan Gongnya Wei Tian Yuan.
Begitu tangan Mu Zhi Yao bergetar, cengkramannya pun agak
longgar dan dengan cepat Yu Xu Zi sudah menggerakan pedang
secepat kilat. Tepat sewaktu Mu Zhi Yao ingin menusuk ke pundak
Wei Tian Yuan, pedang Yu Xu Zi sudah menghalangi pedang Mu Zhi
Yao. Bao Ling Hui terjatuh, dengan ringan Wei Tian Yuan mendorong
Bao Ling Hui terbang ke tempat jauh. Dorongan ini dilakukan
dengan tenaga aneh. Bao Ling Hui seperti diangkat oleh tangan


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang tidak terlihat, dengan sangat ringan turun ke tanah, sedikit
pun tidak terluka. Hati Mu Zhi Yao sangat terkejut, dia berteriak, "Baiklah, kalian
banyak orang, kalian semua bersatu melawanku!"
Dia pikir Yu Xu Zi adalah Tetua Wu Dang, dia ingin dengan katakata
ini membuat Yu Xu Zi tidak membantu Wei Tian Yuan. Jadi dia
bisa bertahan untuk sementara karena orang-orang Bai Tuo Shan
setiap saat bisa datang. Yu Xu Zi ingin menerima tantangan ini tapi tiba-tiba Wei Tian
Yuan berkata, "Orang ini membunuh ayahku, aku akan membuat
perhitungan dengannya. Guru Yu Xu Zi, tolong serahkan orang ini
kepadaku!" "Tiga belas tahun yang lalu, pada malam itu kau mendapatkan
kabar dari Xu Zhong Yue. Kau membawa 8 orang pengawal istana
menyerang rumahku dan membunuh ayahku. Aku sudah
menyelidikinya dengan jelas, apakah kau mengakui semua ini!" Wei
Tian Yuan membentak. Dalam hati Mu Zhi Yao berpikir, "Daripada bertarung dengan Yu
Xu Zi lebih baik bertarung dengan Wei Tian Yuan."
Segera Mu Zhi Yao tertawa dingin dan berkata, "Ayahmu adalah
burunon istana. Demi raja, dengan cara apa pun bila tidak
melanggar hukum harus kulakukan, mengapa aku harus
membantah semua ini?"
Wei Tian Yuan juga tertawa dingin dan berkata, "Tapi caramu
tidak berguna di sini. Dengan darah ayahku, kau mendapat jabatan
tinggi. Hutang ini harus kita selesaikan hari ini juga!"
Kata Mu Zhi Yao, "Baiklah, menurut aturan dunia persilatan balas
dendam demi ayah memang masuk akal, tapi aku tidak pernah
mendengar balas dendam harus diwakili oleh orang lain!"
Dengan dingin Wei Tian Yuan menjawab, "Sejak kapan aku
pemah mengatakan balas dendam harus diwakilkan oleh orang lain"
Aku dan kau, satu lawan satu kalau belum ada yang mati tidak
boleh berhenti!" Kata Mu Zhi Yao, "Guru Yu, bagaimana menurutmu?"
Jawab Wei Tian Yuan, " Ini adalah masalah antara aku dan kau,
tidak ada hubungan dengan Guru Yu Xu Zi!"
Kata Mu Zhi Yao, "Lebih baik kita berbicara dulu, misalkan Wei
Tian Yuan mati di atas pedangku, kemudian Yu Xu Zi menyerangku
lagi, aku tidak bisa menahan serangan secara bergiliran seperti ini."
Wei Tian Yuan tertawa dingin, "Kau sangat sombong, tapi untuk
ketenangan hatimu aku akan meminta persetujuan dengan Guru
Yu." Kata Yu Xu Zi, "Kau tanya dulu padanya, apa maunya?"
Jawab Mu Zhi Yao, "Bila aku bisa mengalahkan Wei Tian Yuan, di
kemudian hari baru membuat perhitungan lagi denganku,
bagaimana?" Yu Xu Zi khawatir bila Wei Tian Yuan bertarung sendiri dengan
dia, tapi melihat mata Wei Tian Yuan yang penuh kepercayaan
dalam hati dia berpikir, "Wei Tian Yuan adalah penerus orang nomor
kesatu di dunia persilatan yaitu Qi Yan Ran. Bila dia yakin bisa
membunuh Mu Zhi Yao, dia tidak akan begitu percaya diri."
Yu Xu Zi menjawab, "Baiklah, aku turuti kemauanmu, tapi aku
juga harus berkata, kalau-kalau bertarung hanya separuh babak,
kemudian kau kabur, jangan salahkan bila aku ikut turun tangan!"
Mu Zhi Yao tertawa terbahak-bahak, "Apakah kau takut aku akan
kabur" Aku lebih takut Wei Tian Yuan yang kabur. Hai, Wei Tian
Yuan tidak mati tidak kabur, ini adalah kata-katamu!"
Wei Tian Yuan membentak, "Benar, mulailah!"
"Baiklah!" Terlihat cahaya pedang berkilauan, hanya sebentar sudah
melihat Wei Tian Yuan terkurung di dalam lingkaran pedang Mu Zhi
Yao. Nie Yun Jian Fa sebentar panjang sebentar pendek, sebentar
ringan, benar-benar membuat orang sulit menebak perubahan
selanjutnya. Yu Xu Zi yang di pinggir melihat, juga merasa kaget,
"Tidak disangka, sesudah bertarung begitu sengit denganku, dia
masih bisa mengeluarkan jurus yang begitu aneh. Berbeda dengan
jurus yang dipakainya saat melawanku. Aku hanya takut Wei..."
Belum sempat berpikir, Wei Tian Yuan sudah mengeluarkan
pedang dan membalas. Pedang Mu Zhi Yao menang karena panjang dan pendek
dimainkan secara bersamaan. Tapi Wei Tian Yuan pun tidak kalah.
Tiba-tiba pedang Wei Tian Yuan seperti pelangi putih menusuk ke
dada Mu Zhi Yao. Walaupun jurus ini membutuhkan tenaga yang besar, tapi ini
hanyalah jurus biasa. Chu Tian Shu yang berada di pinggir melihat
pun mengerutkan dahi. "Jurus ini sama sekali tidak ada perubahan yang aneh, mana bisa
menahan jurus Mu Zhi Yao yang berubah ratusan kali?"
Tapi di luar dugaan, Mu Zhi Yao malah mulai merasa sedikit
ketakutan. Segera dia mengubah jurus, cahaya pedang berkurang
tapi tetap menggunakan satu jurus 7 perubahan. Walaupun hanya
dia sendiri tapi jurusnya terus menerus berubah.
Wei Tian Yuan tidak meladeni perubahan ini, dia langsung
menusuk ke pundak kiri Mu Zhi Yao. Kali ini seperti jurus Song Shan
yaitu Qian Gu Ren Long (Ribuan jaman manusia naga) sepertinya
jurus berasal dari jaman yang berbeda dari jurus Qian Gu Ren Long.
Yu Xu Zi memuji, "Serangan dibuat berat tapi sangat ringan,
siapa pun yang melihat mengira ini adalahjurus biasa tapi akan
menang dengan teknik aneh. Dengan besar mengalahkan kecil.
Benar-benar cara pedang yang bagus."
Belum habis kata-kata Yu Xu Zi, terdengar Mu Zhi Yao berkata,
"Belum tentu bisa menahan seranganku!"
Dia mengubah lagi jurus pedangnya. P edang dimainkan semakin
cepat dan berubah-ubah, sebentar ke depan kemudian belakang,
kadang kiri kadang kanan.
Tapi Wei Tian Yuan kokoh seperti sebuah gunung, sama sekali
tidak tergoyahkan. Caranya berbeda, sebaliknya dengan Mu Zhi Yao.
Ujung pedangnya seperti dipasang oleh besi yang berat. Hanya
menunjuk ke arah timur, menggambar ke barat dan gerakan
semakin lambat, jurus yang sangat biasa.
Hati Bao Ling Hui sangat tenang, dia bertanya kepada gurunya,
"Guru sering berkata, berat sangat biasa dan besar tenaga adalah
cara pedang yang tertinggi. Apakah jurus yang dipakai Kakak Wei
sekarang adalah..." Kata Yu Xu Zi, "Betul, dia sudah mencampurkan cara-cara
pedang yang lebih tinggi lagi, tapi..."
Tapi apa" Dia tidak melanjutkan kata-katanya.
Ternyata walaupun Wei Tian Yuan bisa menguasai i Imu pedang
ini tapi dia belum pernah belajar dari gurunya, untuk mencapai
tingkat tertinggi sangat tidak mudah, tapi juga cukup untuk
melawan Mu Zhi Yao. Kata-kata Yu Xu Zi tidak sinkron, tapi Bao Ling Hui mengerti apa
yang dimaksud oleh gurunya. Tapi dia tetap khawatir dan kalau
dipikir-pikir gurunya pasti tidak akan berbohong kepadanya.
Yu Xu Zi tidak salah lihat, juga tidak menyangka bahwa Mu Zhi
Yao masih menyimpan satu jurus yang sangat aneh. Ilmu ini jika
tidak terpaksa tidak akan dipakainya, dapat dikatakan ilmu ini
adalah ilmu yang bisa menolong nyawanya.
Mu Zhi Yao terus menyerang Wei Tian Yuan, tapi tidak bisa
mengalahkan dia. Tiba-tiba Mu Zhi Yao menggigit lidahnya dan
darah disembur keluar, sangat aneh, begitu dia membuang darah
itu, pedang yang dia pakai bertambah tenaga lagi. Walaupun Wei
Tian Yuan masih bisa menahan serangannya, tapi karena
pedangnya sangat cepat, dia mulai tidak bisa bertahan.
Ternyata ilmu yang dipakai Mu Zhi Yao adalah ilmu sesat Tian Mo
Jie Ti Fa. Merusak salah satu bagian tubuh, membuat tenaga dalam
akan bertambah satu kali lipat.
Tenaga dalam Wei Tian Yuan sebenarnya berada sedikit di
bawah Mu Zhi Yao, karena Mu Zhi Yao tadi sudah 2 kali bertarung,
tenaganya sudah terkuras. Sekarang Wei Tian Yuan lebih kuat dari
dia. Wei Tian Yuan dengan berat, biasa dan besar, cara pedang ini
mengimbangi pedang Mu Zhi Yao yang selalu berubah dari kiri ke
kanan. Sekarang tenaga dalam Mu Zhi Yao sudah bertambah satu kali
lipat. Wei Tian Yuan sekarang berada di bawah angin lagi.
Sekarang Yu Xu Zi juga ikut kaget. Sesudah Mu Zhi Yao
menggunakan Tian Mo Jie Ti Fa, dia pasti akan sakit berat. Tapi
sekarang jika Wei Tian Yuan mati di bawah pedang Mu Zhi Yao,
walaupun Mu Zhi Yao mati juga, tetap tidak bisa menggantikan
nyawa Wei Tian Yuan! Jika Yu Xu Zi mengeluarkan serangan, Wei Tian Yuan pasti
terlepas dari bahaya ini, tapi Yu Xu Zi adalah Tetua Wu Dang harus
menepati janji. Mu Zhi Yao menyerang semakin cepat, Wei Tian Yuan berkali-kali
dalam bahaya. Yu Xu Zi h ampir tidak tahan lagi, tiba-tiba terdengar
suara 2 senjata saling beradu. Ujung pedang Mu Zhi Yao melewati
ketiak Wei Tian Yuan, hanya berjarak beberapa centimeter bisa
menusuk tulang rusuk Wei Tian Yuan.
Yu Xu Zi sangat kaget, hampir dia mengeluarkan jurus untuk
membantu Wei Tian Yuan. Untung dia masih bisa menahan diri. Dari
jurus berbahaya ini dia mulai melihat pertarungan ini mulai berubah.
Dia merasa aneh, sebenarnya Mu Zhi Yao bisa menusuk Wei Tian
Yuan, mengapa dia bisa meleset" Menurut perhitungan Mu Zhi Yao
memakai Tian Mo Jie Ti Fa baru sebentar, dia masih bisa lebih kuat
lagi. Dalam beberapa jurus seharusnya Mu Zhi Yao bisa menang, tapi
selalu gagal. Makin lama Wei Tian Yuan bisa mengimbangi dia lagi,
tiba-tiba tenggorokan Mu Zhi Yao mengeluarkan suara hem,
hem...dan di sudut bibir sudah mengeluarkan ludah. Suara
terengah-engah membuat orang yang menonton pertarungan bisa
mendengarnya, tapi aneh Mu Zhi Yao sama sekali tidak berkeringat.
Jurus pedangnya tetap cantik, dia juga tidak seperti kelelahan.
Kata Bao Ling Hui, "Guru, dia seperti sedang mengantuk, apa
yang terjadi?" semua orang sudah melihat Mu Zhi Yao mulai
menguap. Jurus pedang pun semakin pelan.
Kata Yu Xu Zi, "Aku juga tidak tahu apa yang terjadi."
Yu Xu Zi tidak tahu, tapi Wei Tian Yuan tahu. Dia tahu ini semua
karena obat bius yang biasa diminum olehnya mulai habis kadarnya
dan dia mulai ketagihan. Mu Zhi Yao terus menerus menguap, tangan kiri yang tidak
memegang seperti mencari sesuatu di dalam baju. Segera dia
mengeluarkar sebutir obat, karena Wei Tian Yuan terus menyerang,
obat yang dia pegang tidak bisa masuk ke dalam mulutnya. Dia
segera melemparkan obat itu ke atas langit lalu membuka mulut
menyambutnya. Tapi Wei Tian Yuan lebih cepat lagi. Dengan ilmu
menangkap naga, obat itu sudah terjatuh d tangannya.
Wei Tian Yuan tertawa dan berkata, "Sekali minum pil dewa.
gembira seperti dewa, apakah betul?"
Mu Zhi Yao dengan terengah-engah berkata, "Kembalikan
kepadaku, kalau tidak, aku akan membunuhmu!"
Kata Wei Tian Yuan, "Tidak makan pil dewa, apakah kau biss
membunuhku" Maaf, aku tidak akan memberikan kepadamu, kalau
kau mau senang, kecuali..."
Tanya Mu Zhi Yao, "Kecuali apa?"
Wei Tian Yuan menyentil obat itu jauh-jauh dan berkata, "Kecuali
kau seperti anjing, merangkak ke depanku, aku tidak akan
menghalangimu memungut obat itu."
Mu Zhi Yao adalah panglima pasukan istana, mana bisa
merangkak seperti anjing" Dia marah hingga mata membalik
menjadi putih. Tapi jika sudah ketagihan, perasaannya lebih sakit daripada
disiksa Mu Zhi Yao berteriak dan membalikkan badan loncat keluar,
air mata, ingus semua mengalir keluar. Dia bergoyang-goyang, baru
beberapa langkah sudah terjatuh.
Dia roboh, tangan kaki menari seperti orang gila, kemudian dia
tertawa terbahak-bahak dan bernyanyi, "Layang-layang, aku
melayang di atas awan. Kakak Zhang (dewi yang di dalam bulan)
membuka pintu bulan, bernyanyi dan menari hingga semalaman."
Yu Xu Zi menarik nafas dan berkata, "Mimpi apa" Mimpi
melayang di awan" Satu kakimu sudah berada di depan pintu dewa
kematian." Mu Zhi Yao sambil mengeluarkan air mata dan ingus, suara tawa
menjadi suara tangis dan berkata, "Pil dewa, pil dewa, aku mau pil
dewa, setelah minum pil dewa, gembira seperti dewa, menjadi setan
pun hati rela." Benar saja dia seperti seekor anjing merangkak ke tempat pil
dewa itu. Semua orang saling memandang, tidak ada yang menyangka
panglima pasukan istana benar-benar seperti anjing merangkak.
Tadinya Wei Tian Yuan ingin membunuh dia untuk membalas
dendam ayahnya, tapi sekarang pedang tajam yang dipegang Wei
Tian Yuan juga tidak bisa menusuknya.
(gb 45la ) Yu Xu Zi tidak tega melihat keadaan seperti itu. Dia mengambil
segumpal salju menyiram ke wajah Mu Zhi Yao dan membentak,
"Siapa yang menjadikanmu seperti ini" Cepatlah sadar!"
Mu Zhi Yao terbengong, masalah puluhan tahun yang terjadi
muncul di hatinya. Dia berteriak, "Yu Wen Lei, kau mencelakakanku,
Yang Yan, aku menyesal tidak mendengar kata-katamu!"
Suaranya semakin kecil, kemudian kakinya lurus. Yu Xu Zi
memeriksa hidungnya, nafas sudah berhenti.
Yu Xu Zi berkata, "Satu hal yang aku selalu tidak mengerti,
sekarang aku baru mengerti."
Tanya Bao Ling Hui, "Guru, kau mengerti tentang apa?"
Kata Yu Xu Zi, "Sebenarnya Mu Zhi Yao adalah keturunan orang
kaya dan terkenal. Nie Yun Jian Fa keluarga Mu juga terkenal di
dunia persilatan. Ayahnya Mu Yang Bo sangat lurus, 30 tahun yang
lalu dia adalah ketua dari 7 perkumpulan. Dari dulu aku selalu tidak
mengerti, keadaan keluarga seperti keluarganya mengapa bisa jadi
seperti itu menjadi kaki tangan kerajaan dan mengkhianati orangorang
persilatan. Sekarang aku baru mengerti dia salah berteman
dan kecanduan obat. Ketua Bai Tuo Shan, Yu Wen Lei membuat
obat dewa dan mendapat keuntungan besar. Dia harus mencari
orang-orang yang berada di kerajaan untuk melindungi dia. Dia
bersengkongkol dengan pemerintahan, itu sudah pasti, mungkin
masih tidak cukup karena itu dia memperalat Mu Zhi Yao. M cmbuat
Mu Zhi Yao kecanduan obat dan menguasainya. Selangkah demi
selangkah semakin terjerumus."
Kata Wei Tian Yuan, "Awalnya mungkin tertipu, tapi belakangan
mungkin haus kekuasaan tapi malah terjerumus sendiri."
Kata Yu Xu Zi, "Benar, dia tidak bisa melawan kecanduannya,
membuktikan bahwa imannya kurang kuat. Orang yang imannya
kurang kuat baru ada kesempatan membuat orang jahat masuk.
Semua ini harus dia yang tanggung."
Kata Bao Ling Hui, "Apakah Yang Yan ( Nyo Yam )adalah Ketua
Tian Shan Pai?" Jawab Yu Xu Zi, "Benar."
Tanya Bao Ling Hui, "Mu Zhi Yao berkata menyesal tidak
mendengar kata-kata Yang Yan, sebenarnya apa maksudnya?"
Jawab Wei Tian Yuan, "Aku pernah mendengar kakek guru


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengatakan bahwa 30 tahun yang lalu sewaktu Mu Zhi Yao mulai
memakan pil dewa, Yang Yan pemah dengan cara yang aneh
membantunya menghilangkan racun pil itu."
Tanya Bao Ling Hui, "Cara aneh apa?"
Jawab Wei Tian Yuan, "Dia mengumpulkan pil dewa Mu Zhi Yao
dan membawa Mu Zhi Yao kejurang. Begitu ketagihan, badannya
Iemas tidak bertenaga. Mu Zhi Yao tidak bisa turun dari gunung dan
2 hari tidak makan. Terakhir ayahnya baru membawanya pulang,
tadinya Yang Yan dan ayahnya mempunyai sedikit selisih. Katanya
karena hal inilah, ayali Mu Zhi Yao sangat berterima kasih kepada
Yang Yan dan perselisihan pun mencair. Mereka menjadi teman
baik." Wei Tian Yuan terus berbicara, "Kakek guru dan aku mcngna Mu
Zhi Yao sudah terlepas dari kecanduan pil dewa, aku pun selalu
menganggap dia adalah orang yang mementingkan kekayaan,
kemudian tidak setia kawan, tadi saat dia mengeluarkan pil dewa,
aku baru tahu bahwa dia masih kecanduan pil itu."
Kata Yu Xu Zi, "Mungkin karena Ketua Bai Tuo Shan takut pergi
ke Xing Su Hai, maka dia berusaha mengadu domba kakek gurumu
dan Shang Guan Yun Long, dia pun ingin meminjam kekuatan
kerajaan, dan dia mengundang Mu Zhi Yao datang ke sini untuk
merundingkan suatu rencana besar."
Kemudian mereka memeriksa tubuh Mu Zhi Yao, ternyata benar
ada sepucuk surat, surat itu ditulis oleh Ketua Bai Tuo Shan dan
ditujukan kepadanya, masih ada hal yang tidak disangka oleh Yu Xu
Zi, Ketua Bai Tuo Shan masih menyuruh Mu Zhi Yao membantunya
menjual pil dewa. Ketua Bai Tuo Shan sudah membuat panglima
pasukan istana menjadi kecanduan. Tulisan yang berada di dalam
surat itu bila dibaca sekilas tidak akan mengerti apa yang dimaksud
di dalamnya, tapi karena mereka sudah mengetahui tujuan Ketua
Bai Tuo Shan, sekali membaca surat itu mereka langsung mengerti.
Tanya Bao Ling Hui, "Apakah Mu Zhi Yao membawa anak
buahnya ke sini?" Jawab Yu Xu Zi, "Karena dia adalah panglima pasukan kerajaan
istana, kali ini dia bertemu dengan Ketua Bai Tuo Shan pasti secara
sembunyi-sembunyi, tidak memberitahu kepada siapa pun, mereka
baru merencakan semua ini setelah kepulangan orang-orang Bai
Tuo Shan dari Xing Su Hai."
Tanya Bao Ling Hui, "Kalau begitu, apakah kita masih harus
mencari biksuni itu?"
Tanya Wei Tian Yuan, "Biksuni yang mana?"
Jawab Yu Xu Zi, "Di lembah ini tinggal seorang biksuni tua, ilmu
silatnya sangat tinggi, nama Budhanya adalah Yu Qing, setahuku,
semasa hidup ayahmu, beliau bersahabat dengan biksuni ini."
Kata Wei Tian Yuan, "Pantas saja!"
"Pantas apa?" "Ayahku dan ayah Xue Jun adalah teman, biksuni ini adalah
teman ayahku, pasti dia pun adalah teman Paman Jiang, pantas dia
menerima Xue Jun tinggal di sana."
Tanya Bao Ling Hui, "Ternyata Xue Jun masih hidup?" Dulu dia
pemah menaruh hati kepada Jiang Xue Jun, walaupun dia berusaha
melupakan Xue Jun, tapi Bao Ling Hui masih tetap memperhatikan
dia. Wei Tian Yuan menceritakan keadaan yang dia alami bersama
Chu Tian Shu kepada mereka, Yu Xu Zi mendengarkannya dengan
seksama, kemudian dia bertanya, "Orang yang mirip Yin Hu, apakah
karena biksuni tua itu yang datang, maka dia melarikan diri?"
Jawab Wei Tian Yuan, "Benar, tapi aku hanya mendengar
suaranya saja, tidak melihat orangnya, tapi aku pikir...."
Kata Yu Xu Zi, "Tidak perlu ditebak lagi, dia pasti Biksuni Yu
Qing." Sesaat dia tampak berpikir kemudian Yu Xu Zi berkata lagi,
"Mungkin dalam keadaan seperti ini dia belum ingin bertemu
denganmu." Wei Tian Yuan mengerti apa yang dipikirkan oleh Yu Xu Zi,
biksuni itu tidak ingin bertemu dengan Wei Tian Yuan semua ini
karena Xue Jun, karena Xue Jun tidak ingin bertemu dengan Wei
Tian Yuan, maka dia bersembunyi di lembah itu.
Wei Tian Yuan tetap berkata, "Biksuni Yu Qing adalah teman
lama ayahku, dia pun teman dari Guru Yu Xu Zi, apakah Guru akan
memperkenalkannya kepadaku?"
Jawab Yu Xu Zi, "Sifat biksuni ini sangat aneh...." Kemudian dia
membalikkan tubuhnya melihat ke arah jurang di sebelah sana,
ternyata ada sebatang pohon pinus yang terikat, Yu Xu ZI tertawa
kecut dan berkata, "Biksuni itu menolak bertemu denganmu, aku
pun sudah ditolak olehnya, seikat pohon pinus itu tanda bahwa dia
menolak menerima tamu."
Tanya Bao Ling Hui, "Guru, sekarang kita harus bagaimana?"
Dia dan Qing Luan kemampuan ilmu silatnya lebih rendah dan
lemah, mereka datang ke tempat itu dengan rasa percaya diri yang
kurang, menurut rencana Yu Xu Zi, mereka tidak akan ikut
menyerang Ketua Bai Tuo Shan, rencana semula adalah setelah
bertemu dengan Biksuni Yu Qing, meminta bantuan kepadanya
untuk memberitahu kabar mengenai Qi Yan Ran, dan Yu Xu Zi akan
menjadi asisten Qi Yan Ran.
Yu Xu Zi mengangguk dan berkata, "Tetua Qi tidak datang ke
sini, rencana harus diubah, tapi walaupun Tetua Qi tidak datang,
untungnya ada Adik Wei. Adik Wei, menurut Nona Shang Guan Fei
Feng kau mengetahui tentang keluarga Qing Luan, apakah ini
benar?" Jawab Wei Tian Yuan, "Benar, Paman Ding dulu sering
menceritakan semuanya kepadaku." Kemudian diamemberitahukan
kepada Qing Luan apa yang ingin dia ketahui.
Tidak di ceritakan bagaimana ceritanya , setelah semuanya jelas
akhirnya Qing Luan memutuskan untuk kembali ketehnpat gurunya.
Kata Yu Xu Zi, "Ling Hui, kau temani Qing Luan turun gunung."
Bao Ling Hui pun tahu di sini dia tidak bisa membantu gurunya,
setelah gurunya mengatur seperti itu, ini pun demi kebaikannya,
tapi karena hanya ada dia dan Qing Luan, dia merasa sedikit
canggung. Qing Luan melihat Bao Ling Hui dan berkata, "Kakak Bao, maaf
aku sudah merepotkanmu, bila kau tetap ingin menemani gurumu,
aku akan pulang sendiri."
Terpaksa Bao Ling Hui menemani dia turun gunung, Yu Xu Zi
tersenyum melihat murid kesayangannya dan Qing Luan turun
gunung bersama-sama, Wei Tian Yuan menatap Chu Tian Shu,
mereka berdua pun ikut tersenyum.
Di tempat yang dingin yang penuh dengan salju, tumbuhlah
sebuah percintaan, dalam hati mencoba saling mengerti.
---ooo0dw0ooo--- BAB 12 Membebaskan Ikatan Percintaan
Mengandalkan Pedang Bayangan
Membuka Jala Dunia Kembalikan Panjiku
A. Ketua Bai Tuo Shan Kebingungan
Kata Chu Tian Shu, "Apakah kita sudah bisa pergi?"
Tiba-tiba lewat seekor burung elang di atas langit. Elang ini
adalah sejenis elang pemakan bangkai. Dia tahu di bawah sana ada
bangkai, karena itu elang pemakan bangkai segera datang,
peristiwa ini membuat Chu Tian Shu kaget.
Chu Tian Shu marah, "Binatang!" kemudian menggunakan
tenaga tangan memukulnya. Burung itu mengeluarkan suara tapi
Chu Tian Shu tetap tidak bisa mengusirnya. Elang lapar itu kembali
lagi. Wei Tian Yuan mengambil es batu dan melemparkan kepada
kepala elang itu, burung itu menjadi takut dan baru dia terbang
jauh. Hati Yu Xu Zi merasa tidak tega, dia berkata, "Bagaimanapun Mu
Zhi Yao terlahir dari keluarga yang mempunyai jurus pedang
terkenal, kita kuburkan saja mayatnya."
Kata Wei Tian Yuan, "Baiklah." Tapi pandangan matanya segera
tersangkut pada cincin yang dipakai di tangan kanan Mu Zhi Yao.
Dalam hati dia berpikir, "Cincin ini terlihat sedikit aneh, cincin
terbuat dari bambu."
Kata Yu Xu Zi, "Benar, cin cin tiu terbuat dari bambu yang
tumbuh di gunung ini."
Bambu dari tempat lain berbentuk bulat, tapi bambu Bai Tuo
Shan berbentuk kotak, warnanya seperti warna giok kuno, sangat
bagus. Wei Tian Yuan melepaskan cincin itu dan menyimpannya di
balik bajunya. Kata Chu Tian Shu, "Buat apa kau mengambil benda itu?"
Dalam hati Chu Tian Shu berpikir, "Perhiasaan teman boleh
dijadikan kenang-kenangan, barang milik musuh untuk apa
disimpan?" Wei Tian Yuan menjawab, "Apakah kau tidak merasa aneh, orang
seperti Mu Zhi Yao memakai cincin terbuat dari bambu?"
Kata Yu Xu Zi, "Benar, ambilah, mungkin nanti akan ada
gunanya." Chu Tian Shu berpikir sejenak, dia sudah rada bisa menebak
maksud dari Wei Tian Yuan.
Di atas gunung Bai Tuo Shan terjadi hal yang membuat Bai Tuo
Shan bergejolak. Ketua Bai Tuo Shan, yaitu Yu Wen Lei menutup
diri, dia sedang merasa kebingungan.
Dia membutuhkan ketenangan, membutuhkan otak yang dingin
untuk bisa menghadapi keadaan yang sulit ini.
Tapi dia tidak bisa tenang, walaupun dia berusaha keras, otaknya
tetap terasa kacau. Persoalan yang telah terjadi di luar dugaannya, hal yang sudah
terjadi begitu lama, tapi satu jam yang lalu dia baru mengetahuinya.
Dalam hidup ini, dia sudah biasa menghadapi banyak masalah
besar, tapi kali ini masalah yang terjadi terlalu besar, pukulan ini
membuatnya merasa tidak bisa tenang.
Ada persoalan yang baru saja terjadi. Di otaknya mulai timbul
pikiran ini lagi. Satu jam yang lalu, dia tidak begitu bingung hanya
mengkhawatirkan keadaan putranya saja, "Mengapa anakku belum
pulang hingga sekarang" Menurut perkiraanku, di Xing Su Hai ada
Gai Fu Tian yang akan membantunya. Qi Yan Ran dan Shang Guan
Yun Long sudah terluka, seharusnya semua berjalan lancar,
mengapa dia belum pulang?"
Saat dia sedang gelisah, ada seseorang yang datang melapor,
"Putra tuan sudah kembali."
Kembali dengan cara digotong oleh tandu.
Anak buahnya memberitahu bahwa putranya ditemukan di bawah
tanjakan itu. Walaupun tempatnya tidak begitu jauh dari pusat tapi
di sana adalah tempat orang-orang Bai Tuo Shan turun naik.
Sepertinya orang itu sengaja menaruh Yu Wen Hao di sana, dan
sengaja membiarkan murid-murid Bai Tuo Shan dengan mudah
menemukannya. Tapi siapakah orang yang menaruh putranya" Tidak ada seorang
pun yang tahu. Ketua Bai Duo Shan tidak mempunyai waktu untuk bertanya,
segera dia melihat keadaan putaranya.
Sesudah melakukan pertolongan pertama, Yu Wen Hao mulai
sadar tapi masih sedikit bingung dengan keadaan di sana.
Begitu sadar dia langsung memanggil, "Mama." Dan pada saat itu
juga Ketua Bai Tuo Shan berjalan menghampirinya.
Ketua Bai Duo Shan mengerutkan dahi. Dalam hati dia merasa
kasihan sekaligus juga marah kepada putranya, karena tidak
berguna. Dia menggendong putranya dan menaruh telapak
tangannya di punggung putranya. Hawa hangat segar memasuki
tubuh Yu Wen Hao dan dia berkata, "Bangunlah anak Hao, aku
adalah ayahmu." Sekarang Yu Wen Hao baru benar-benar sadar dan berteriak,
"Ayah, kau harus membalaskan dendamku, ilmu silatku...."
Tidak perlu diteruskan lagi kata-katanya, sewaktu Ketua Bai Tuo
Shan memasukkan tenaga dalamnya ke tubuh Yu Wen Hao, Ketua
Bai Tuo Shan sudah tahu bahwa ilmu silat putranya sudah
dimusnahkan oleh seseorang.
"Siapa yang memusnahkan ilmu silatmu?"
"Qi Le Ming." Dia adalah Qi Le Ming, dendam ini sulit untuk dibalaskan, tapi
Ketua Bai Tuo Shan berkata, "Aku akan membalaskan dendammu.
Sekarang Wu Ying Yang dan Nan Gong Xi berada di mana?"
Wajah Yu Wen Hao seperti sangat terkejut, badannya
gemetaran. Dengan terpatah-patah dia berkata, "Aku tidak tahu.
Sewaktu terjadi hal ini sebenarnya mereka bersamaku, tapi begitu
aku sadar aku hanya melihat genangan darah di bawah, tapi mereka
tidak ada." Mereka disiram oleh racun sehingga menjadi genangan darah
oleh bibinya Mu Juan Juan. Waktu itu Yu Wen Hao pingsan, dia
pasti tidak mengetahuinya.
Berdasarkan perkataanya putranya, bukan hanya Qi Le Ming saja
yang memusnahkan ilmu silatnya, yang lebih membuat Ketua Bai
Tuo Shan terkejut adalah orang yang menjadikan Wu Ying Yan dan
Nan Gong Xi menjadi genangan darah, sepertinya orang ini lebih
lihai dari Qi Le Ming. "Siapa yang sudah menolongmu dan mengantarkanmu pulang?"
tanya Ketua Bai Tuo Shan.
Jawab Yu Wen Hao, "Ibu."
Ketua Bai Duo Shan mengerutkan dahi dan berkata, "Aku
bertanya siapa yang sudah menolongmu?"
"Bukankah tadi aku sudah kukatakan...."
Tiba-tiba ada suara yang berteriak dengan terburu-buru,
"Anak Hao, kau kenapa?" ternyata ibu Yu Wen Hao sudah
datang. Yu Wen Hao merasa aneh, "Aku, mengapa ibu tidak mengetahui
keadaanku?" ayah ibunya menunggu dia untuk menjawab. Tapi dia
masih kaget, dia malah balik bertanya kepada ibunya, "Ibu,
mengapa kau tidak memberitahukan hal ini kepada ayah?"
Nyonya Yu Wen terpaku dan berkata," Memberitahu tentang
apa?" Sekarang Ketua Bai Tuo Shan baru mengerti keadaan sebenarnya
dan berkata, "Dia berkata bahwa kau yang menolong dia dan
membawanya pulang." Mata Nyonya Yu Wen penuh dengan air mata dan berkata, "Anak
Hao, sebenarnya aku yang harus menemanimu pergi, apakah kau
menyalahkan ibu karena tidak berada di sisimu?" dia masih mengira
putranya sengaja berbicara seperti itu.
Yu Wen Hao dengan berteriak berkata, "Ibu, ternyata yang
menolongku bukan ibu!!"
Nyonya Yu Wen pun kaget dan berkata, "Mungkin Bibi Juan."
Kata Yu Wen Hao, "Bukan Bibi Juan, karena Bibi Juan
bersekongkol dengan mereka, tapi perempuan itu sangat mirip
dengan ibu." Nyonya Yu Wen segera mengetahui siapa yang dimaksud
putranya. Dia menyalahkan suaminya, "Apakah kau yang mencari
dia lagi" Apakah kau tidak pusing dengan begitu banyak masalah
yang telah terjadi?"
Ketua Bai Tuo Shan pun terlihat kebingungan dia melambaikan


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tangannya dan berkata, "Biarkan aku merasa tenang sebentar Ilmu
silat anak Hao sudah musnah, untung dia tidak terluka parah,
sekarang hanya sedikit masuk angin. Kau yang menjadi ibu harus
lebih memperhatikan dia lebih baik segera urus dia!"
Nyonya Yu Wen berkata, "Anakmu juga sudah tidak mau di urus.
Tapi dia tahu ada persoalan yang lebih penting yang harus di urus
suaminya. Ketua Bai Tuo Shan tidak bisa diam saja.
Dia kebingungan, dalam hati dia berpikir, "Mu Rong Chiu dan Shi
Kong Zhao, kedua kakak seperguruanku sudah mati. Wu Ying Yang
dan Nan Gong Xi juga sudah mati. Aku sudah tidak mempunyai
pembantu yang bisa di andalkan lagi, kalau Shang Guan Yun Long
dan Qi Le Ming membalas dendam kepadaku, bagaimana aku bisa
menahan serangan mereka?"
Dia sedang kebingungan, tiba-tiba ada orang yang mendorong
pintu dan masuk. Siapa yang begitu berani masuk tanpa seijinnya " Belum
mendapat ijin sudah berani masuk ke dalam kamar rahasia ini" Dia
mengira orang itu pasti istrinya, kepala pun tidak diangkatkatnya
dan berkata : "Jangan menggangguku!"
Orang itu dengan dingin menjawab, "Sepertinya kalimat ini 30
tahun yang lalu pun sudah pemah kau katakan kepadaku. Tapi kali
ini aku datang untuk membantumu!"
Ketua Bai Tuo Shan sangat kaget dan berkata, "Ternyata Kau ?"
Ternyata yang datang adalah seorang perempuan, wajahnya
mirip dengan istrinya, tapi usianya lebih tua.
"Tidak disangka ternyata kau. Mengapa datang kemari ?"
Perempuan itu dengan dingin menjawab, "Apakah aku tidak
boleh datang kemari?"
Jawab Ketua Bai Tuo Shan, "Hao Hao (Mu Hao Hao) tidak berada
di sini. anak Hao sudah dimusnahkan ilmu silatnya dan dia digotong
pulang dengan tandu. Hao Hao sedang mengurus anak Hao, apakah
kau ingin bertemu dengan mereka?"
Perempuan itu berkata, "Aku datang untuk bertemu denganmu"
dia berkata lagi, "Karena aku tahu Hao Hao tidak berada disini jadi
aku sengaja mencarimu. Hari ini kita harus bicara dengan jelas!"
"Baiklah, aku juga ingin bertanya kepadamu, apukah kau yang
mengantar anak Hao pulang?"
"Aku sudah menolongnya dengan sekuat tenaga, tapi musuh
lebih kuat dariku." Kata Ketua Bai Tuo Shan, "Aku tahu yang memusnahkan ilmu
silat anak Hao adalah Qi Le Ming."
"Baik sekali kalau kau sudah mengetahuinya, nyawa anakmu
masih bisa tertolong, itu patut disyukuri. Qing Mei adalah muridku
satu-satunya, dia juga sekarang sudah mati."
"Bagaimana dia bisa mati?"
"Aku menyuruhnya menyamar menjadu Shang Guan Fei Feng,
tidak disangka dia malah bertemu dengan Shang Guan Fei Feng
yang asli. Aku tidak sempat menolongnya."
"Rencana adu domba kalian...."
"Sudah diketahui oleh orang lain. Sekarang Qi Yan Ran di Xing Su
Hai menjadi tamu dari Shang Guan Yun Long."
Tanya Ketua Bai Tuo Shan, "Apakah mereka tidak tertipu?"
"Mereka memang bertarung, apakah mereka terluka" Bagaimana
luka mereka, aku tidak tahu, tapi Shang Guan Fei Feng dan Wei
Tian Yuan berani meninggalkan keluarga mereka dan datang ke sini.
Pasti luka mereka tidak berat dan Qi Le Ming sepertinya juga sudah
kemari!" Kata Ketua Bai Tuo Shan, "Hanya Qi Le Ming saja sudah
membuat kami kalang kabut, jika kedua pak tua itu tidak luka berat,
bagaimana...." Kata perempuan itu, "Kau sudah tahu keadaan ini sangat
berbahaya, kita harus membicarakannya."
Ketua Bai Tuo Shan terdiam, setelah lama dia baru berkata,
"Sekarang keadaan sudah terjadi sedemikian rupa, apa yang bisa
kita bicarakan lagi?"
Perempuan itu tertawa dingin, "Apakah kau masih ingin menjaga
rumah dan semua usahamu" Aku lihat sekarang kau sedang berpikir
bagaimana cara agar jiwamu selamat" Adik Lei, kita pergi saja dari
sini bersama-sama." Kalimat yang terakhir terdengar sangat lembut. Tanya Ketua Bai
Tuo Shan, "Apakah kita harus meninggalkan mereka?"
"Aku hanya bisa lari denganmu, aku tidak punya kemampuan
sebesar itu bisa melindungi semua keluargamu."
Ketua Bai Tuo Shan merasa serba susah, dia berkata, "Kau
jangan lupa, kau adalah bibinya Hao Hao!"
Perempuan itu marah dan berkata, "Aku tidak lupa, hal yang
sudah berlalu aku merasa seperti meminum air es di tengah udara
yang dingin. Tiap tetes menitik di jantungku, aku sangat ingat,
sebaliknya aku takut kau malah sudah lupa!
Aku ingin bertanya kepadamu, dulu kau pernah berjanji apa
kepadaku" Demi dirimu, aku diusir dari Bai Tuo Shan. Aku mengira
jika pak tua itu mati, kau akan memenuhi janjimu akan
memperistriku. Siapa yang tahu kau malah merayu perempuan itu,
apakah kau tahu Hao Hao adalah keponakanku" Dan apakah Hao
Hao pernah berpikir, dia melakukan ini maka dia sudah bersalah
kepada bibinya" Aku dihina oleh generasi kalian. Selama 30 tahun
ini aku tidak berani keluar, aku hanya hidup seperti hantu
gentayangan. Kau membuat namaku menjadi busuk dan hancur.
Kau menghinaku lebih-lebih dari pamanmu!"
Ketua Bai Tuo Shan membentak, "Jangan diteruskan! Kata-kata
ini apakah kau mengira bila sudah didengar oleh orang lain, menjadi
enak didengarnya?" "Kau juga tahu malu, lalu mengapa kau lakukan ini?"
"Sudahlah Xin Xin, aku minta maaf kepadamu. Masalah yang
sudah lalu jangan diungkit lagi. Kau tadi baru berkata, kali ini kau
pulang untuk membantuku, aku tidak ingin bertengkar denganmu."
Ternyata perempuan ini bemama Mu Xin Xin, dia adalah istri
muda dari mantan Ketua Bai Tuo Shan, Yu Wen Bo(U Bun Po). Yu
Wen Lei adalah keponakan Yu Wen Bo. Karena ingin mendapatkan
kedudukan sebagai ketua, Yu Wen Lei bersekongkol dengan bibi Mu
Hao Hao. Yu Wen Lei karena dibantu oleh Mu Xin Xin, kedudukan mereka
menjadi semakin kokoh, akhirnya hubungan mereka malah diketahui
oleh Yu Wen Bo. Tapi waktu itu kedudukan Yu Wen Lei sudah
sangat kuat, Yu Wen Bo tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa
mengusir Mu Xin Xin. Sebelum Mu Xin Xin diusir, Mu Hao Hao sudah datang mencari
bibinya. Sewaktu Yu Wen Bo meninggal, Mu Hao Hao baru berumur
16 tahun. Dia seperti sekuntum bunga begitu cantik. Begitu Yu Wen
Lei menjadi Ketua Bai Tuo Shan, dia mengambil keponakan
dijadikan sebagai istrinya, dia tidak menginginkan bibinya lagi.
Mu Xin Xin melihat Yu Wen Lei meminta membantunya, hatinya
pun merasa tidak tega. Dia menarik nafas dan berkata, "Seharusnya
aku tidak meladenimu lagi tapi aku tidak tega melihatmu. Baiklah,
Misteri Bayangan Setan 2 Joko Sableng 26 Titisan Pamungkas Ratu Peri Selat Sunda 2
^