The Revelation 2
Animorphs - 45 The Revelation Bagian 2
dengan mataku sendiri. Menonton semua itu dengan penglihatan distorsi kecoak serta
merasakan semuanya dari bawah lemari tidak cukup bagiku. Tubuh manusiaku
perlahan muncul dari tubuh serangga.
"Semuanya aman," Aku berkata cepat. Tirainya masih tertutup. "Apa kalian
oke?" Hologram Erek berkilauan dan menghilang. Ia terbaring di lantai dekat ranjang,
hangus dan berasap. Tapi Mr. King lah yang benar-benar ku khawatirkan, Chee yang berperan
menjadi ayahku. Hologramnya pudar dan gambarnya mulai berpendar. Di antara
hologram lemah tubuh manusianya, aku bisa melihat beberapa kerusakan sirkuit.
Bingkai mekanik rumitnya hampir hancur.
"Kapasitas proyeksinya sudah sangat rusak." Erek mendekat untuk mengamati.
"Bisa kau perbaiki?" Kataku cemas.
"Kuharap. Tapi pertama-tama aku harus membawanya pulang. Matrix
strukturalnya dalam bahaya."
"Bagaimana denganmu?"
"Sistemku sembilan puluh Sembilan persen masih utuh." Ia berkata tenang,
"Apakah proyeksinya meyakinkan" Proyeksi gambar penghancuran kau dan ayahmu."
"Menakjubkan." Kataku. "Yeerk tidak akan mencari kami lagi. "Sudah ku
katakan pada Jake, aku akan melakukan apa pun untuk menghapus jejak kami."
49 Erek menopang Mr. King berdiri. Aku mengintip ke luar jendela melalui celah
tirai. Sebuah mobil polisi masih diparkir di depan. Empat algojo Yeerk berdiri santai di
trotoar, berbicara dengan Nora.
Mereka mengenalnya. Ia mengenal mereka.
Gerakan agresif terlihat dari gerakannya.
Tidak butuh rumus matematika untuk segera mengartikannya.
Nora telah diculik. Para pengendali kembali ke dalam mobil dan mobil segera melaju dengan
lampu berkedip tanpa suara.
Perutku terasa mual. Bukan mual kayak habis minum susu basi, tapi rasa mual
karena ingin menangis namun air mataku tak kunjung bisa keluar.
Nora adalah wanita baik-baik. Bisakah aku menyelamatkannya" Bisakah
seseorang menyelamatkannya"
Yeerk pasti telah menculiknya pada malam ayahku memintaku untuk
mengijinkannya pulang menyelamatkan Nora.
Aku tahu bahwa ia dalam bahaya, tapi aku tidak melakukan apa-apa.
Semua itu salah. Salahnya adalah bagian dari diriku yang menginginkannya
keluar dari kehidupan kami.
Perutku serasa diremas. Tidak, aku tidak menginginkan ini terjadi. Tidak.
Aku memikirkan Dad. Bisakah seseorang tahan karena kehilangan dua kali
dalam hidupnya" "Kematian" dari seseorang yang sangat disayangi" Orang yang makan
sarapan bersama setiap hari" Orang yang menemani tidurmu setiap malam"
Tidak, aku tidak akan membiarkannya pergi seperti Mom.
"Ayo," Ujar Erek.
Nora keluar dan mengikuti pengendali polisi dengan mobilnya.
Erek dan tubuh Mr.King yang hampir tidak terlihat karena tubuh Androidnya
mulai terlihat sepenuhnya, tertatih-tatih keluar dari kamar tidur menuruni tangga.
"Bisa ku bantu?"
Erek tertawa. 50 "Kau bisa menahan berat seratus pond" Ia seberat itu lho."
"Oh," Kataku sedih. "Oke, aku akan buka pintu saja. Bagaimana cara kalian
pulang?" "Aku akan membuat proyeksi gambar di sekeliling kami, sesuatu yang berjalan
lamban. Mungkin truk sampah."
Para Chee sudah sampai di teras, aku berbalik memandang ruang keluarga.
Mataku menangkap sebuah foto yang ditempel di papan gabus ruang kerja
Dad. Itu adalah foto Dad dan aku yang diambil Mom dihari cerah beberapa tahun lalu.
Kemudian, semua itu terasa menyakitkan.
Aku sudah mati, dan berakhir sudah sekolah, kencan, dan video game. Berakhir
sudah segala kenormalan. Anak di foto itu sudah menyiapkan pizza beku terakhirnya untuk makan malam.
Telah menempuh kelas matematika terakhirnya. Telah menonton film terkahirnya di
Cinaplex. Ia telah membuat pengorbanan besar.
Aku bisa mengambil foto itu, foto itu cukup muat di paruh Osprey ku.
Aku melangkah maju lalu berhenti.
Tidak. Aku sudah memiliki memoriku sendiri.
Itu sudah cukup. 51 BAB 12 "Akka upe ozo oti. Scute! Muta pule."
Ax memandangku penuh harap.
"Uh, enggak. Kecuali muta pule itu ada artinya untukmu. Coba lihat" gak, gak
ada." Ax terlihat murung kemudian berbalik ke alat yang mereka kerjakan beberapa
hari terakhir. Sebagai tambahan, beberapa hari belakangan ini, kau harus coba rasanya
bermalam di bawah pohon taman Chee dengan anjing sebagai bantal.
Para Chee juga menceritakan beberapa kisah menakjubkan abad pertengahan.
Para raja, penakluk, penjelajah, dan hal semacam itulah. Mr. King bahkan pernah
menjadi koki di kapal Darwin dan menjadi kepala produksi Henry Ford. Maksudku, itu
keren banget dan menarik.
Tapi jujur saja, tanpa HBO hidup jadi sedikit mengerikan.
"Kina ala ozo.. ja"jangan pernah tangkap mereka kecuali kita tahu mereka
akan akan datang"nem zurka kakis loti."
"Ax! Hey. Beberapa detik lalu terdengar bahasa Inggris. Kau berhasil!"
Kata Ax cepat. penerjemahnya.> Ia sekilas menatap ayahku.
"Bisa kau pasangkan dengan ini?" Dad mengangkat kawat biru kemudian
menunjuk pada sebuah komponen melingkar.
Katanya. meringkasnya.> Ax telah mengocehkan tentang interplanet selama berjam-jam. Dan selama
berjam-jam pula kami telah berkumpul disini, di Scoop Ax. Kami berkumpul untuk
52 pembukaan transponder Z-space, tapi Dad tidak bilang alatnya masih dalam
pengerjaan. "Jadi, alatnya gak akan bisa diterjemahin?" Rachel berkata tidak sabar. "Kalau
gitu, apa fungsinya?"
Ax berhenti bekerja lalu menatap kami dengan mata utamanya. Ia menyentuh
kedua sisi alat itu dengan halus. Alat itu terlihat sangat kecil, mirip pendingin mini.
Tapi sudah cukup jelas dari cara Ax memegangnya, alat itu lebih berharga
baginya daripada lemari pendingin. Ia memegangnya seperti bayi yang baru lahir
dengan kabel yang menggantung seperti kaki. Obrolan kosmik mengalir lembut dari
lubang suaranya. itulah yang sedang ku kerjakan sekarang.>
"Ax, kau luar biasa."Ujar Cassie.
Ax memandang Dad dan menyiratkan sekilas senyum dimatanya.
Ia bergumam. empat dekade dari penerbangan antariksa pertama untuk menemukan komunikasi
Zero-space.> Ia menendang debu dengan kuku kakinya. berharap kalian dijajah Yeerk saja.>
"Sejauh ini, kalian para Andalite sudah meninggalkan kami dijajah Yeerk."
Rachel berkata datar. Ax bisa saja membantah penghinaan itu, tapi aku berfikir perasaannya masih
terpecah antara kebanggaan dan penghinaan karena manusia " ayahku " telah
membuat suatu lompatan besar dengan membuat alat yang lebih canggih dari
teknologi Andalite. "Ax, apa saja yang kau dengar?"
Jawabnya sementara. tentang kebudayaan Yeerk tidak banyak. Aku tidak benar-benar memahami
komunikasi Yeerk.> 53 Tobias berseru dari cabang rendah di pohon
terdekat.
Ax memprotes.
"Coba saja." Rachel memerintah. "Kalu gak bisa juga, aku pergi."
Ax memulai. gambarkan, walau dengan kebenaran yang terbatas.> Ax menatapku. sudah kembali ke bumi. Tapi dengan tujuan lain. Ia sedang ditahan di kolam Yeerk. Ia
akan segera dieksekusi sebagai penghianat.>
Aku merasakan tubuhku kaku dan jantungku terhenti.
"Marco, Eva adalah Visser One." Seru Dad, suaranya gemetar.
Aku mengangguk. Ax melanjutkan. mati kehabisan sinar kandrona. Peristiwa ini hanya disaksikan oleh dewan ketiga belas
yang akan datang dalam dua hari. Visser Three akan naik pangkat menjadi Visser One,
dan-> Ax menambahkan. bumi.> Aku tahu artinya. Kami semua tahu. Visser One, sang pencetus invasi Yeerk ke
bumi. Menyukai penaklukan secara diam-diam.
Tapi Visser Three, seorang egomaniak, telah melakukan penaklukan terangterangan sejak awal. Impian indahnya adalah memusnahkan pusat kekuasaan manusia
dengan cara perang terang-terangan. Serta membuat sejumlah besar manusia menjadi
sekutunya dengan cara cepat dan terbuka.
Jika dia berhasil bertahta, Animorphs bukan lagi ancaman. Segalanya akan
musnah. Jutaan manusia akan mati. Kebudayaan manusia akan sirna.
Ax mengulangi.
Aku tertawa getir. "Ax, spekulasi mu itu seperti perhitungan komputer. Itu lebih
dari sekedar tebakan."
54 "Itu gak boleh terjadi." Seru Jake, suaranya dalam. "Kita gak akan membiarkan
Visser Three naik pangkat. Kalau Yeerk merubah taktik mereka untuk menyerang
secara terbuka, ini semua akan berakhir."
Apa yang bisa ku katakan" Aku baru saja mempertaruhkan segalanya " kami
semua " demi menyelamatkan ayahku. Sekarang aku tidak bisa mengusulkan misi
untuk menyelamatkan ibuku. Situasinya berbeda, ini jauh lebih berbahaya.
Ini artinya kami harus mengunjungi kolam Yeerk.
Kemudian suara Cassie terdengar, sangat jelas dan polos, dan mengajak. "Kalau
Ax masih tidak yakin yang Yeerk rencanakan, hanya satu orang yang tahu."
Ia menyelamatkanku. Ia memberiku kesempatan yang tak dapat ku tanyakan.
Setiap otot di wajahku menegang. Aku tidak akan menangis. Aku hanya tidak
akan lupa bahwa terkadang, Cassie adalah teman yang paling berani dan cerdas.
Aku masih menunggu seseorang berbicara. Gambaran tentang Mom di tiang
pancungan, sebagai tahanan Yeerk, korban Yeerk, yang babak belur dan dipukuli
hingga memar terlintas di benakku.
"Visser One," Ujar Jake.
55 BAB 13 Aku harus mengatakan sesuatu. Aku harus memberitahu mereka bahwa aku
tidak kehilangan pandangan mengenai realitas perang ini.
"Terus gimana kalau Visser One adalah tebakan terbaik kita untuk tahu rencana
Visser Three" Untuk apa kita mempertaruhkan nyawa kita untuk menyelamatkannya?"
Jake memandangku. "Tunggu sebentar, kau tahu kau ingin menyelamatkannya." "Dengar!" Aku melanjutkan, lebih tegas. "Andai kita bisa menyelamatkannya "
dan itu pengandaian yang luar biasa " ia masih punya Yeerk di kepalanya. Bagaimana ia
bisa bekerja sama dengan kita dan memberitahu semuanya?"
"Memang gak akan." Jake berkata singkat, menenggelamkan argumenku. "Tapi
kita bisa membuatnya kelaparan."
"Apa akan menyakitkan?" Dad berkata cemas. "Apa ia bisa tahan?"
"Sangat menyakitkan." Jawab Jake. "Tapi lebih menyenangkan dibanding apa
yang telah Eva lalui selama ini."
Rachel melirik Dad kemudian padaku. "Kemana ayah dan ibumu akan pergi
setelah itu?" Ujarnya. "Mereka harus meninggalkan kota dan pergi sejauh mungkin."
"Aku tak bisa melakukannya." Dad memprotes. "Aku tak akan meninggalkan
Nora." "Kau tak punya pilihan lagi." Rachel berkata dingin.
Rasa bersalah lain menyengatku. Nora mungkin hanyalah satu-satunya orang
yang ingin ia selamatkan. Ia ingin pergi dari kota ini bersamanya, istrinya" menjadi
buronan bersama dengan orang yang ia cintai.
Ujar Tobias. murah dan berpenduduk ramah. Mereka memang agak lamban, tapi mereka bisa
menceritakan hal besar.>
"Koloni Hork-Bajir merdeka." Seru Cassie. "Kita akan mengantar mereka ke
Hork-Bajir!" 56 Itu adalah solusi sempurna bagi masalah keamanan orang tuaku. Dad bisa
melampiaskan segala kebenciannya pada pepohonan karena ras alien parasit telah
mempermainkan kebebasannya. Dan juga sejumlah anak-anak yang mengatur
kebebasannya. Kehidupannya telah benar-benar direnggut darinya. Memang ia
memahami kenyataan yang ada, tapi ia tak menyukainya.
Benarkah" Pikiranku dibanjiri adegan damai dan harmonis yang bermandikan
cahaya matahari. Mom memanjat pohon dengan Toby. Dad mengajarkan bahasa
Inggris di tengah hamparan bunga. Mereka bisa bertindak sebagai penasihat para
Hork-Bajir. Mereka bisa menjadi gubernur tidak resmi di lembah itu".
Apa yang kupikirkan"
"Ide bagus." Aku berkata dengan antusias yang dibuat-buat. "Itu juga kalau kita
berhasil keluar dari perangkat mematikan kolam Yeerk." Aku mengerutkan kening.
"Dengar, peluang keberhasilan kita itu mungkin akan lebih sukses di dunia dimana
Rachel pendek, gendut, dan jelek. Serta Tobias adalah burung bangau. Tapi di dunia
ini" Kita mati-matian menggunakan sembilan nyawa bocah kita. Yeerk pasti memiliki
keamanan tingkat tinggi untuk mencegah Visser One melarikan diri. Peluang
keberhasilannya kecil sekali."
"Sedih sekali." Dad menggema. "Suram sekali." Aku meliriknya. Oke, mungkin
sesekali kami suka menirukan sajak pada kata terakhir orang lain. Tapi kami
melakukannya saat hanya berdua saja.
Dad tersenyum pada tanah. Aku menyelesaikan argumenku.
"Yang mau ku katakan adalah kita tak punya rencana. Kita bahkan tak tahu cara
masuk ke kolam Yeerk lagi. Tidak sejak jalan masuknya ditutup tempat pencucian
mobil." Kata Ax sambil melirikan mata utamanya. Ia menyetem
tombol besar pada transponder Z-space, lalu tombol yang lebih kecil. Ia mencabut alat
pendengaran dari telinganya.
Yeerk menambahkan satu terowongan lagi yang mengarah ke kolam Yeerk.>
"Dimana?" Tanya Jake.
57
Animorphs - 45 The Revelation di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dermaga dan tempat perbaikan Bug Fighter. Terowongan itu juga dilengkapi
dekontaminasi proses untuk membunuh apa saja yang hidup.>
"Ax," Kataku. "Terakhir kali ku cek, kita gak bisa berubah jadi objek mati kayak
kursi dan meja. Dan kalau pun bisa, kita juga gak bisa melawan Hork-Bajir dong."
"Bagaimana kalau hewan kecil?" Cassie menyarankan. "Apakah kutu atau lalat
tidak mempan terhadap dekontaminasinya?"
Ax berkata yakin. pandang bulu.> "Terus kenapa kau menceritakan ini pada kami?" Rachel meledak.
Jawab Ax lembut. Jake tersenyum, hampir tertawa.
"Aku mengerti." Katanya. "Yang harus kita lakukan adalah mencuri Bug Fighter,
temukan terowongannya, terbang melewatinya, mendarat di dermaga, hindari
keamanan, masuk ke kolam Yeerk, culik Visser One, bawa dia ke pesawat, dan kabur
dari sana. Cukup sederhana."
Kini Rachel terlihat lebih bahagia karena akan ada bahaya.
Cassie mengangkat alis serius.
Tobias mendarat di permukaan tanah, seolah ia setuju dan mendukung
kegilaan ini. "Kalian harus membuat perangkap untuk Yeerk." Kata Dad tiba-tiba. "Dari
perdebatan yang ku tangkap, kalian butuh rencana yang cukup besar untuk membawa
Bug Fighter,tapi cukup kecil untuk memberi kalian kontrol."
Aku menatapnya. Ayahku memang tak pernah berhenti membuatku kagum.
Begitu juga semangatnya. "Benar sekali." Kataku setuju, "Kita butuh perangkap, dan aku baru saja punya
ide." 58 BAB 14 "Bisa kau mendengarku" Kau bisa dengar aku" Apa ini Poli-si" Aku menelepon
dari hutan nasional. Aku punya sesuatu paling aneh yang pernah ada terjebak disini. ini
semacam monster yang dipenuhi bilah pisau."
Lolongan dan erangan bergema dalam kegelapan.
Teman-temanku" Mungkin saja. Atau bukan. Suara telepon di ujung sana terdengar seperti berbicara dari dalam kaleng.
"Monster! Pisau!" Teriakku. "Sumpah, aku punya alien luar angkasa hidup!"
Seketika, aku menjadi prioritas utama mereka. Dimana aku" Dan siapa aku ini"
Aku memberikan lokasiku, kemudian menutup telepon.
Otot kejang mencengkeram dadaku. Rencana ini terlalu gila! Dan akulah yang
mengusulkannya. Jake meraung dalam bayang-bayang di suatu tempat.
Aku menarik topi kamuflase menutupi wajahku. Gaya ini kudapatkan dari hasil
pinjaman ayah Jake. Seharusnya topi ini bisa menutupi wajahku, jadi para Yeerk di Bug
Fighter tak akan mengenaliku sebagai bocah yang tertembak. Bocah yang seharusnya
sudah mati. "Mari berharap ini berhasil." Bisikku seraya mengencangkan penutup telinga
sampai ke dagu dan menatap ke langit.
Sebuah Bug Fighter butuh empat menit untuk menukik turun dari orbit. Sinar
lampunya menyala semerah darah memecah langit. Aku berjongkok di bawah pohon
pinus besar. Saat Bug Fighter itu terbang rendah di atas kepalaku, tiba-tiba aku
berharap aku pakai jaket kamuflase juga.
Bukan jaket oren ini. 59 Rencananya adalah untuk membuat Yeerk melihat seorang manusia yang
meringkuk " yaitu aku " bersama dengan beberapa Hork-Bajir yang kakinya terjerat
jebakan. Aku meringkuk dengan ahli.
Aku lega Dad sudah aman bersama koloni Hork-Bajir. Tadinya ia ingin ikut juga
dalam misi ini tapi ia kalah suara dengan kami.
Seru Rachel.
Aku meraba kumparan tali kabel yang mencengkram dadaku. Bug Fighter itu
melayang lebih rendah. Dari luar jendela, aku dapat melihat Taxxon yang
mengendalikannya. Pshhhhhhh-shhhhh-thooomp!
Pesawat itu mendarat. Sesaat kemudian pintunya membuka. Dua Hork-Bajir
melompat keluar sebagai bayangan besar di kegelapan hutan.
Kemudian " seekor harimau melesat dari dalam kegelapan ke lahan terbuka
kecil. "Rrrroooaaahhhh!"
WHAM! Satu Hork-Bajir jatuh. WHUMP! Seekor Grizzly menyeruak dan menghantam kedua prajurit itu.
Kraak! Kepala Hork-Bajir itu segera membentur lambung pesawat.
"Gaah".." Katanya lirih. "Laah?" Teriak korban kedua, mulai tak sadarkan diri.
Selangkah lagi. Taxxon di dalam pesawat berlari cepat ke arah pintu keluar dan terjun ke
hutan! "Sneeet! Sneeyanyanahhhh!"
Awas! Aku berteriak dalam hati. Jake membuatku berjanji untuk tidak
mengucapkan sepatah kata pun. Jika Yeerk menyadari ada manusia dalam serangan itu
kami akan mati. Kami semua.
60 Yes! Seekor serigala melesat dari dalam kegelapan di sebelah kanan dan
seorang Andalite melesat dari kegelapan di sebelah kiri, bagai kilatan petir biru.
Ploosh! Ploosh! Cassie menyerang bagian belakang Taxxon dan Ax menyerang bagian depan.
Taxxon itu terhempas ke dalam langit malam.
"Skreeeeeeeeyaaaaa!"
Ka-blooooosh! Ia mendarat dengan bunyi kedebug yang keras.
Aku berlari ke arah Bug Fighter. Tobias sudah demorf. Tubuhnya mulai
menyusut dan menyusut di atas kaki Hork-Bajir nya. Kalau sudah jadi burung, ia bisa
bergerak bebas. Perintah Jake. Hork-Bajir merdeka membawanya.>
"Gimana dengan Taxxon nya?" Tanyaku.
"Benar juga." Aku menyilangan lengan dua Hork-Bajir itu dan mengikatnya dengan tali. Salah
satunya mengerang dengan wajah menghadap tanah. Rachel membungkamnya
dengan sedikit jentikan cakar grizzly nya.
Jantungku berdegup kencang, tapi aku sudah berhasil mengikat tangan dan kaki
mereka. Perintah Jake sambil demorf.
Rachel naik ke papan dengan Tobias melayang.
Aku menatap Hork-Bajir yang terikat. Menyentuh kulitnya yang sekasar kulit
kayu. Kepalanya terangkat kemudian jatuh terkulai. Dengusannya menggetarkan
udara. Aku akan pergi ke kolam Yeerk.
Dan kumpulan gergaji yang bernafas ini, akan menjadi kostumku.
61 BAB 15 "Seberapa keren ini" Ini mestinya jadi model sport edisi terbatas. Maksudku,
wow. Yeerk hanya membuat beberapa ratus model."
Aku berjalan ke salah satu jendela kecil. Lampu merah saling silang menyoroti
tanah dibawah dengan irama lambat.
Ax mengoreksi. terbarunya yang lebih canggih yang dirancang berguna untuk jari-jari Taxxon, model ini
sudah diproduksi ribuan.>
Aku mengamati raut wajah Ax yang berusaha mati-matian untuk mematikan
lampu sorotnya. Sepertinya sulit sekali. Lampu sorotnya mati kemudian menyala lagi.
Lampu sorot itu akan menarik perhatian kecoa tanpa kaki yang seukuran RV ini.
Kecoa. Mahkluk kecil yang membuat ibumu memukul dinding dapur dengan
panik dan tak mau makan seharian.
Bug Fighter ini sama sekali tidak hangat dan nyaman. Ini bukan jenis kendaraan
yang bisa membuatmu bersantai-santai.
Tiba-tiba suara tekanan udara tehempas"
"Ax?" Whoooooossshh! "Aaaaaax!" Kepalaku terhempas kembali. Tubuhku membentur empat tubuh lainnya
menabrak dinding kabin. Seekor elang memekik saat tubuh kurusnya terhempas ke
langit-langit. Ax mengumumkan. tenang ya. Kurasa kokpit pesawatnya sudah dimodifikasi untuk mutan Taxxon, Taxxon
dengan kaki-kaki ganda.>
Aku menarik napas panjang. Bagus sekali. Kita membajak pesawat yang sudah
dirancang untuk mutan. "Butuh bantuan?" Jake menawarkan.
62 "Ini gila banget." Aku bergumam. Dari tempatku duduk, aku melihat Ax yang
tak berdaya dan sangat kebingungan. Jemarinya menjelajahi setiap tombol bagai pilot
gila dengan catatan khayalannya.
"Uh, Ax-man." Kataku. "Apa kau punya sedikit petunjuk mengenai ini?"
lagi sebelum menerbangkan pesawat ini dengan mulus.>
Tobias jatuh ke lantai dengan bunyi kedebug. Kami berhenti mendadak
kemudian melayang terhuyung-huyung.
Ax menggeser dua tuas di atas kepalanya kemudian menekan tombol merah.
Terdengar suara kipas udara. Udara hangat segera berhembus dari bawah kursi yang
menempel di dinding. Mata pengintai Ax melihat sekeliling dengan kebingungan.
"Kerja bagus, Ax." Kata Rachel tidak sabar. "Kau memang punya bakat luar
biasa dalam hal penghangat dan pendingin ruangan."
"Mungkin kita harus baca buku panduannya?" Cassie.
Ax berseru dengan percaya diri. Daripada kita mencari terowongan berdasarkan petunjuk tidak jelas dari obrolan Zspace, kenapa kita tidak membiarkan Bug Fighternya yang memandu kita" Semua
pesawat tempur Yeerk tingkat rendah diprogram otomatis untuk kembali ke pangkalan
saat penerbangan mulai, urn.. terancam.>
"Kayak mode penyelamatan?" Tanya Cassie.
sendiri.> "Yeah, baguslah. Kita benar-benar butuh auto pilot nih."
Pesawat tiba-tiba tersentak, kemudian mulai naik dengan cepat dan berputar
perlahan-lahan. Segala sesuatu di luar jendela berubah seterang siang hari.
Penglihatan malam Yeerk. Aku berjalan ke bagian depan kapal untuk melihat lebih jelas. Bodohnya aku,
kalau saja aku menunggu setengah detik lebih lama, aku tidak perlu berjalan.
Pesawat melesat dan melayang di udara menjauhi tanah. Dan sebelum kami
sempat berteriak, kami sudah terjebak dalam kapsul yang melayang di udara.
63 Ax memarahi kami, empat orang anak
manusia dan satu Angry Bird.
Aku berdiri di atas lututku, dibawah kami, melalui jendela penglihatan malam,
adalah hamparan laut dengan ombak-ombak yang menerjang.
"Ax, apa kau yakin semuanya oke?"
"Kita menuju langsung ke lautan."
"Yeeeeeeoooooowwwww!"
Jeritan keras. "Yaaaaaa tuuuuu haaaannn!"
Aku terjatuh! Kami melesat menuju bumi bagai peluru. Kecepatan ini
menyesakkan dadaku dan kaki Rachel menjepit leherku.
Aku merasa kulit wajahku tertarik karena tekanannya.
"Yaaaahhh!" 64 BAB 16 "Taaaaaaaaahhh!"
Beberapa detik setelah menceburkan kami ke lautan, Bug Fighter ini ternyata
punya ide lain. Ia perlahan berhenti, berputar, kemudian naik ke atas dengan cepat.
"Ahhhh! Ada apa nih?"
Semuanya kecuali Tobias dan Ax meluncur menyebrangi lantai dan kembali
menabrak dinding. Kata Ax gemetar. Kalau kapal ini ingin ke bawah air, ia harus punya cukup kecepatan dulu.>
"Bawah air!" "Bukankah itu akan membunuh kita?"
Bagus. Terbunuh karena autopilot. Sungguh memalukan.
Lalu- gambaran tentang ibuku muncul di kepalaku, saat kulihat ia di kolam
Yeerk dulu. Tulangnya patah dan tubuhnya berlumur darah. Ia memohon kekejaman
Yeerk dan memintaku untuk membiarkan Visser One mengontrol dirinya karena ia
tahu hal itu mungkin akan memberi bumi kesempatan bertahan.
Kalau ia bisa tahan dengan penyiksaan Yeerk, aku juga harus tahan dengan
siksaan autopilot yang tidak ada apa-apanya ini.
Aku melirik keluar salah satu jendela. Lautan, hutan, dan lampu-lampu kota
berseliweran, bagaikan potret yang dipercepat dari kamera satelit.
Whoosh! Lalu kami bertambah cepat, semua cahaya di dalam kota berubah menjadi
sebuah titik cahaya. Lebih banyak titik cahaya sampai yang bisa kulihat hanyalah ribuan
titik cahaya putih yang menyala. Sesaat lalu kukira itu bintang-bintang, lalu aku baru
menyadari titik-titik bersinar itu adalah kota-kota. Kita hampir keluar ruang angkasa!
65 Cassie tersentak. Ini sangat luar biasa.
Ax berkata dengan
ketenangan yang dibuat-buat.
Sekali lagi, pesawat melambat. Aku tidak merasakan tekanan gravitasi lagi, tapi
bumi sudah berhenti menjauh. Rasanya seperti kami sudah berada di puncak karet
gelang besar yang sedang ditarik dan akan dilepaskan.
Aku menarik-narik banyak karet gelang selama kelas matematika tanpa alasan.
Apa aku lagi stress"
Ya, oh ya. Tentu saja. Fwoop! Pesawat itu segera mengayun terlempar ke bawah tanpa ragu.
"Aaaaaaaah!" Tepat menuju bumi. Semakin cepat dan semakin cepat.
Kami menembus melewati awan permilidetiknya.
Kemudian menuju kilauan cahaya kota. Menuju garis-garis pantai.
Dan kemudian pesawat langsung menyelam ke dalam air!
Gambaran biru dan abu-abu memenuhi jendela. Semain jelas dan semakin
tajam setiap detiknya. Desiran ombak".. Seseorang menjerit lagi, dan pada saat yang sama aku melihat kematian.
Kami sudah pernah menyelam, demorf di antara udara-udara yang masih
tersisa sambil menghindari sinar Dracon, melalui kecepatan yang memusingkan dan
telah berhasil melalui semua itu. Tapi tidak, tidak ada yang sebanding dengan ini.
Sepersekian detik aku merasa, bukan hanya pengandaian, aku rasanya ingin
mati saja. Bagaimana rasanya menghantam dinding biru kematian dengan kecepatan satu
juta mil per jam! "Ahhhhhhhhhhhhhhh!"
66 Enam suara jeritan terdengar semakin aneh di kepalaku.
Animorphs - 45 The Revelation di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dan kemudian, aku membuka mata.
Segerombolan ikan melintas di depan cahaya merah Bug Fighter kami.
Aku masih hidup, dan kami sudah berada di bawah laut. Pesawat ini jadi kapal
selam! Autopilot membelokan kapal dan mengarah pada beberapa jalur yang hanya
diketahui oleh musuh. Aku melirik teman-temanku. Rachel memeluk tubuh elang Tobias tidak erat
tapi tetap menjaganya. Ax berdiri dengan kakinya yang goyah. Jake dan Cassie
berpegangan tangan. Tak ada satu pun yang bicara.
Kami menyelam semakin dalam ke dalam laut gelap.
Di sepanjang dasar laut, tertampang pemandangan yang lebih aneh dari apa
pun di permukaan planet ini. Sebuah gua menghilang di bawah kami dan sebuah
gunung menjulang dari kegelapan. Seekor mahkluk kuning menyala melintas di
hadapan kami. Kemudian, lampu kami menyinari sebuah penghalang besar. Penghalang yang
padat, brgerigi, ditutupi tumbuhan laut dan terlihat tidak asing.
Seru Tobias.
Yeah, seperti yang terlihat di TV kabel yang berjudul, Lost Ship Of the Sea:
Terror, Treasure, and Discovery.
"Berubah jadi Hork-Bajir." Jake memerintah. "Kita tak punya banyak waktu."
Kami morf. Enam mahkluk berorot setinggi enam kaki yang dipenuhi mata pisau
ditubuhnya memenuhi Bug Fighter. Tapi ini adalah morf paling tepat untuk misi ini
seperti yang diharapkan. Penglihatan bagus, otak lamban, tubuh kuat, dan salah satu
dari ratusan budak Yeerk.
Tak akan ada yang memperhatikan kami, dan tak akan ada yang tahu kami
bukan pengendali, kuharap.
Pesawat ini miring secara otomatis, menghindari sisi peninggalan laut itu.
Kemudian kami mulai mengitari bagian atasnya perlahan.
67 Lambung kapalnya berukuran raksasa, ujungnya menyentuh dasar laut.
Sebagian besar telah rusak. Piringan baja terpaku di sekitarnya. Sebuah menara dan
tiga senjata besar mencuat dari dek.
Bisik Jake.
Bug Fighter berputar sekali lagi kemudian mengarah pada pusat kapal.
Teriakku, mengayunkan mata pisauku tidak percaya. kita akan melewati baja-baja itu.>
Kami menuju ke arah lambung kapal. Aku tak mau menutup mata kali ini.
Kata Ax tiba-tiba. manusia. Ini pintu masuk ke guanya!>
Saat kami akan menabrak, kapalnya membelah. Membuka seperti kotak
berengsel, memperlihatkan sebuah celah yang tersambung dengan bagian atas dek.
Ikan-ikan dan mahkluk laut yang mati berhamburan keluar dari celah tersebut,
menabrak jendela kami. Ax menjelaskan. Segala yang hidup akan langsung mati.>
Aku menelan ludah. Kami melewati celah selebar beberapa inchi dan masuk dalam kegelapan.
Pesawat ini terjun cepat ke dasar laut, melalui tabung bawah air menuju pusat
bumi. Secara bertahap, dinding terowongan pun berubah menjadi tanah, bebatuan
berubah menjadi beton. Seketika, Bug Fighter kami dan seluruh kru Hork-Bajir di dalamnya telah berada
di gua besar yang terang benderang. Hanggar bengkel servis berjajar di dinding
ruangan yang seperti kubah itu. Besar ruangan ini sama seperti kolam utama Yeerk.
Lantainya dipenuhi Taxxon dan Hork-Bajir yang berlalu lalang dari dermaga Bug
Fighter. Petugas pengendali manusia berseliweran dari kapal ke kapal.
Sebuah pesawat Blade sedang diservis di sebuah hanggar pribadi.
Bug Fighter kami melayang di sepanjang dermaga Bug Fighter hingga mencapai
landasan kosong. 68 Kami turun perlahan dan mendarat dengan sedikit hentakan.
Ax berkata tidak perlu.
Jake bangkit.
69 BAB 17 Enam Hork-Bajir keluar menuruni tangga pesawat dan melangkah di lantai
beton. Aku, untuk pertama kalinya, melakukan yang terbaik untuk terlihat berarti.
Cassie berkata dalam bahasa pikiran pribadi. punya pasukan yang luar biasa!>
Yeah, pasukan disini lebih banyak dari perkiraan kami. Puluhan Bug Fighter dan
satu pesawat Blade, dan mereka kesini cuma untuk diservis.
Jika invasi habis-habisan tiba, semua ini tak akan cukup.
Kata Jake. dilakukan. Dan jangan terlihat linglung.>
Para kru Bug Fighter lainnya berbaris melintasi ruangan besar. Kami meniru
mereka dengan membentuk dua baris dan melangkah serempak sampai tiba di pos
pemeriksaan. Dua Hork-Bajir yang menggenggam pistol Dracon mengacuhkan kami.
Sedangkan yang ketiga, yang lebih kurus dan terlihat pintar mengangkat tangan
pisaunya ke arah kami menyuruh kami berhenti.
Kalau saja aku cuma anak normal biasa tanpa kekuatan morf, jantungku pasti
sudah copot. Bukan tentang ketiga orang penjaga itu. Maksudku, kita berenam bisa
langsung mengalahkannya. Tapi ada banyak Hork-Bajir di sekeliling kami! Mereka
benar-benar hidup! Penjaga keamanan yang agak kurus itu turun dari tempat duduknya dan
berjalan menuju Ax, kemudian memperhatikannya dari atas sampai bawah. Kemudian
ia mundur dan mendengus pada yang lain.
"Grrrffffssshhh Grrrruuufffssshhht!"
Akhirnya, ia melambaikan tangan pada kami.
70 Aku berkata lembut. Tak ada yang
tertawa. pengalaman, kan" Ini adalah pengalaman kan">
Ujar Rachel.
Kami mengikuti kru lainnya ke koridor panjang di tepi gua tempat kami
memarkir pesawat. Ada jalan yang bergerak seperti landasan koper di bandara. Pada
jalan di kedua sisi kami, alat transportasi lalu lalang dua arah.
Tobias mengamati.
Seru Jake. besar dan kita tak punya cukup waktu.>
Sesaat kemudian kami muncul dalam terowongan yang terhubung ke kompleks
gua kolam Yeerk yang kami sudah kenal dan kami sayangi.
Dan disana, di tengah kolam Yeerk yang luber, terikat dengan tiang dermaga,
adalah Visser One. Ibuku. Kata Cassie.
Visser One " ibuku " telah diikat dan dirantai. Kalau ada bagian tubuhnya yang
tak memar dan tak berdarah, aku pasti tak melihatnya. Ia sangat terluka seperti yang
terlihat. Rasanya aku ingin berlari ke arahnya dan membebaskannya, tapi aku tak bisa.
Itu akan membunuh kami semua.
Para pengendali mencemooh dan meneriakinya dari sisi kolam. Ia bukan lagi
Visser mereka. Ia adalah seorang pengkhianat, seorang pecundang.
Penyiksaan, penghinaan, dan kematian. Yeerk benar-benar membuat eksekusi
publik. Dan jelas, kelaparan itu berjalan dengan baik. Visser meronta-ronta dan
menjeritkan kata-kata yang tak karuan kepada kerumunan.
Yeerk di dalam kepala ibuku sudah putus asa. Dikelilingi oleh sinar kandrona
yang tak bisa ia dapatkan, adalah kelaparan yang benar-benar menyiksa.
71 Rasa sakit dan mual mengaduk perutku.
Aku berteriak dalam bahasa pikiran pribadi.
Ocehannya terhenti tiba-tiba. Ia mendengar bahasa pikiranku. Ibuku masih
cukup hidup untuk mendengar suaraku!
Teriakku lagi. Kali ini, ia tidak merespon, atau tidak bisa merespon.
Visser One kembali meraung dan berteriak, meneriaki ketersiksaannya. Menarik ikatan
di pergelangan tangan dan kakinya yang erat hingga menimbulkan memar dan lebam
hitam. Aku tak bisa melihatnya.
Sebuah bilah pisau menekan punggungku lembut. Itu Jake.
Katanya.
Kataku segera. mengacaukan pikirannya. Ia bisa mengatakan apa saja.>
Timpal Cassie. akan mengerti yang ia bicarakan">
Ujar Ax.
Tanya Tobias.
segera mati.> Tobias menjawab serius. gak ada ruginya kalau memberitahu mereka. Aku tahu bagaimana rasanya. Kalau ia
pikir itu akan menyelamatkan hidupnya, ia akan bicara.>
Kata Racel singkat. kan gak bisa kesana, dan menggendongnya ke pesawat.>
Kataku mencoba fokus untuk membuat rencana. dua langkah tanpa dibunuh. Kita benar-benar kalah jumlah.>
terjadi.> Ujar Cassie.
Jake memerintah.
Cassie meratap, marah. ini. Kita tak bisa menyerah begitu saja.>
72 Ujar Jake.
Ia melirikkan mata sengit Hork-Bajirnya ke arah pintu masuk jalan yang
terhubung. Meneliti jalan yang kita lalui untuk masuk ke kolam Yeerk.
Ax adalah orang pertama yang paham.
Seru Ax. Yeerk tidak seresponsif pesawat Andalite. Aku hanya tak mengira beberapa alat yang
kaku itu bisa digerakkan.>
Tanya Rachel.
Jake sudah mulai berjalan kembali ke kapal. Kami mengikuti,
berjalan dengan cepat. Melangkah melewati lintasan berjalan bersama sekelompok
Taxxon. Kemudian, saat kami mendekati pos pemeriksaan, para penjaga telah
berkumpul. Ujar Tobias.
"Sttooppffllleeessshh!" Pemimpin pasukan keamanan memerintah.
Jake berhenti. Ia memberitahu kami.
"Pesawat mu terlambat. Jelaskan!"
"Ya," Ujar Jake. Menyambungkan bahasa manusia dengan bahasa Hork-Bajir.
"Kami mengalami kecelakaannhh". Menabrak hutan saat mesin kami mati. Aku harus
mendarat. Aku memerintahkan untuk memperbaiki pesawat disini."
Ia memberitahu lewat bahasa pikiran pribadi.
"Bohong." Teriak si kurus tadi sambil mendorong Jake pada rekannya. "Sudah
dicek seluruhnya. Tak ada kerusakan pesawat. Gussscccssshhh!"
Para Hork-Bajir di atas Hanggar menjulurkan kepala mereka.
Jake mengarahkan.
73 BAB 18 Jake mengangkat siku pisaunya menebas dinding Hork-Bajir yang mencoba
menahannya. Catatan: jangan pernah menentang pasukan keamanan Yeerk, ini cuma akan
menimbulkan kekacauan. Teriak Jake.
Ia meninju Hork-bajir lain yang menghadangnya dan berlari menyusuri deretan
pesawat. Tiba-tiba "
Tseeeeew! Tseeeeew! Udara disekelilingnya meledak oleh tembakan sinar Dracon.
Jake menghilang dalam kepulan asap menyala.
Teriak Cassie.
Jake menjawab sambil terengah-engah. berjongkok di belakang troli servis.>
Ia memang tak terlihat, tapi bukan berarti para keamanan yakin ia sudah mati.
Semua perhatian dan senjata tertuju pada kepulan asap dimana Jake terakhir terlihat.
Tak ada yang memperhatikan perubahan yang berlangsung di belakang tempat
penyimpanan peralatan. Seorang Andalite biru dan elang ekor merah tumbuh dan
morf di belakang dua Hork-Bajir. Tobias mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi
dengan tenang ke arah kubah.
Thwack . . . Thwack-Thwack-Thwack!
Ax! "Aaghshs"!" Empat sinar Dracon berdentangan ke tanah. Empat parjurit
menggenggam tombak berteriak putus asa dan kebingungan.
Ax meluncur bagai peluru ke arah Jake. Cassie, Rachel, dan aku yang masih
dalam tubuh Hork-Bajir mengambil pistol Dracon dari lantai.
Teriakku.
74 Ini adalah kesempatan kami, satu-satunya pilihan kami untuk kabur. Selama
kami menembaki Andalite, para Hork-Bajir itu tak akan menembak kami. Kami berlari
di belakang Ax dengan tembakan yang selalu meleset darinya.
Kami semua berlari ke arah Bug Fighter. Tak ada waktu lagi!
Kata-kata mutiara: saat kau kabur dari kejaran musuh, jangan pernah lihat ke
belakang. Itu sama sekali bukan ide bagus. Aku berbalik untuk melihat segerombolan
Hork-Bajir yang marah, Hork-Bajir bersenjata berhamburan keluar dari terowongan.
Perlukah aku melihat itu" Apa itu bagus untuk moralku" Enggak. Pastinya
enggak. "Pengkhianat!" Aku tiba-tiba mengamuk, mengarahkan sinar Draconku ke arah
segerombol pasukan keamanan Hork-Bajir. "Disana! Disana! Tangkap dia!"
"Guflesshhhkkl Defffantii"
Teriak salah satu pemimpin dari rombongan
pertama. "Mati kau, pengkhianat!" Teriak mereka. Sekarang pasukan keamanan
melawan pasukan keamanan.
Tepat sekali seperti yang kami inginkan. Perang sipil. Kebingungan. Yeerk
melawan Yeerk. Jake meraung.
Dimana Rachel dan Cassie" Aku sendirian dan kehilangan mereka.
Aku berlari. Cakar panjang dan kasarku menggores lantai dingin. Jantung Hork-Bajir ini
berdetak keras di dadaku. Paru-paruku serasa terbakar dan keringat menetes ke
mataku. Jendela pesawat kami menyala mengisi daya.
Kata Ax dari dalam. sekarang aku yang pegang kendali.>
Jake memerintah.
Aku menaikik tangga sempit menuju pesawat.
Ax di ruang kontrol, Tobias bertengger seperti boneka di dalam.
75 Aku menarik nafas sambil mulai demorf. Rachel dan Cassie.> Kami lepas landas. Seru Ax.
Ka-bammmm! Sinar Dracon menyentuh medan gelembung kami.
Ax tidak menunggu perintah selanjutnya, ia sudah tahu apa yang harus
dilakukan. Kami meluncur di udara, terjun kebawah, dan naik lagi. Aku merasa perutku
harus dibawa ke hangar bengkel servis.
Aku sudah menjadi manusia sekarang, manusia yang mampu morf. Aku sudah
Animorphs - 45 The Revelation di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
muak dengan Hork-Bajir. Aku ingin sesuatu yang berbulu dan familiar.
Tobias berteriak.
Kami naik, kemudian turun lagi, naik lagi, turun lagi. Bug Fighter gila: kendaraan
karnaval dari neraka. Ax bergerak dan membuka pintu.
Serunya.
Cassie berjongkok rendah sambil melindungi kepalanya dari tembakan Dracon.
Aku mengulurkan tanganku yang masih setengah jadi tangan gorilla, kemudian
menyambar lengannya dan menariknya.
Cassie sudah naik. Rachel menyusul di belakangnya.
Tseeeew! Kendaraan servis meledak dalam sekejap dan panasnya menggoyahkan
pesawat kami. Jake memerintah.
76 BAB 19 Aku melihat ke jendela. "Mata" merah Bug Fighter berdatangan dari manamana.
Salah satunya terbang dari hanggarnya, tabung-tabung dan kabel-kabel servis
masih melekat pada lambung pesawat.
Aku berusaha mempercepat perubahanku.
Blaammm! Sebuah cahaya putih dan ledakan instan.
Ax menasihati. tidak beres.> Sinar Dracon menembaki perisai pesawat kami. Ax menginjak gas dan
mengarahkan kapal ke arah terowongan.
Weee-oo-wee-oo! Suara alarm memekakkan telinga. Lampu berkedip memenuhi panel kontrol.
Aku menatap Ax.
Teriak Jake.
Ax melakukan sesuatu. Ia memelankan pesawat dan mengarahkan meriam
Dracon kami ke terowongan batu itu lalu menembak. Bebatuan padat terbakar,
mencair, kemudian menghilang.
Tobias memantau perisai, delapan persen, dua puluh enam!>
Bebatuan terbakar. Potongan tebing yang terbakar jatuh ke lintasan berjalan
yang kami lewati beberapa menit lalu.
Ka-Bam! Bamm! Bam! Bam! Bam!
Sinar Dracon terus menembaki kami dari bawah.
77 Pesawat miring empat puluh lima derajat! Dan Ax membawa kami menuju api.
Kami menggores, menabrak" dan bergesekan dengan bebatuan yang terbakar!
Kami menerjang seperti peluru.
Cassie berteriak.
Tiba-tiba, cahaya, udara.
Kompleks kolam raksasa Yeerk terbuka dihadapan kami.
Ujar Jake, terengah-engah. perhatian mereka dari Visser One.>
Ia mengarahkan meriam Dracon ke arah kompleks bangunan di tepi kolam. Ia
menembak, meleset!
Aku merebut kendali. Tseeeew! Sebuah bangunan lenyap. Bangunan lainnya terbakar.
Tseeew! Sebuah bulldozer tak berpenghuni terbakar. Para pengendali berlarian
menyebar ke segala arah. Rasanya seperti akhir film Holywood musim panas.
Dan aku yang mengendalikannya.
Aku memutar kanon ke arah kolam.
Ibuku mungkin sedang tak waras, tapi matanya melebar saat ia melihat kanon
Dracon. Seru Rachel.
Aku mengarahkannya ke tepian kolam. Bukan pada Yeerk atau para pengendali.
Hanya pada sebuah tangki metal berat. Simbol perbudakan.
Tseeew! Sebuah tembakan daya rendah membuat dinding tangki meleleh.
Tak ada kerusakan besar karena aku memang tak berniat melakukannya. Aku
hanya ingin membuat semua orang kabur.
Hork-Bajir dan manusia berhamburan melarikan diri.
78 Seru Jake pada Ax.
Aku mendengus.
Ax menerbangkan pesawat di atas air kotor berkandrona. Sebuah lubang yang
terbuka. Kata Ax gugup.
Teriak Jake.
Kami melompat keluar. Kaki gorilaku dan cakar Hork Bajir menghantam
semenanjung logam dimana ibuku terikat. Dermaga infestasi itu hanya selebar balkon,
tapi itu sama berbahayanya dengan jembatan tali gantung yang membentang di
pegunungan Andes. Dengan cepat, Rachel mengiris borgol
yang mengikat ibuku ke tiang.
Dada"pergelangan tangan".pergelangan kaki.
Ibuku sepertinya tak tahu kami disana untuk menyelamatkannya. Yeerk di
dalam kepalanya sudah teralu tak sadarkan diri.
Rachel menggeram.
Tseeew! Sebuah sinar Dracon menembak pesawat tepat di atas kepala kami.
Tembakannya menggetarkan dermaga dan membakar sisi pesawat kami!
Seru Jake dari atas.
Tak ada pilihan. Ax harus menjauh sebelum pesawat kami dibantai habishabisan. Pesawat kami menggulung perisainya kemudian terbang menjauh.
Seru Rachel.
Bug Fighter besar lain datang dari arah terowongan, mengibaskan udara ke
sekitar kolam. Ax terbang lurus tepat ke arah atas kubah, dengan pesawat penyerang tepat di
belakangnya. Tseeew! Sinar Dracon meleset saat hendak menembak pesawat kami yang sedang
melaju. 79 Tseeew! Jake menghancurkan perisai pesawat musuh.
Aku berbalik pada ibuku, menyandarkannya di tubuhku untuk melindunginya
dari pertarungan.
Dengan hati-hati aku mendekapnya di tanganku. Ia tak bergeming selama satu
detik, kemudian mulai menjerit lagi.
Tseeew! Tseeew! Rachel berteriak. Sebuah tembakan Dracon meledakkan langitlangit. Batu-batu kecil menghujani lantai bagai hujan es yang mematikan.
Ka-plash! Ka-plash! Plash!
Beberapa potong bebatuan tercebur ke kolam beberapa kaki dari kami, dan air
kolam menciprati kami seperti cairan lengket.
Rachel berkata sungguh-sungguh,
menunjuk ke sekelompok Hork-Bajir menakutkan dengan pita biru menggembung yang
terikat di lengan mereka.
besar yang pernah kulihat!>
Aku bangkit dan memanggul mom ke bahu.
Teriakku.
Celah yang memisahkan dermaga dan semenanjung hanya selebar lima kaki.
Mungkin lebih sih. Rachel segera berlari di sepanjang semenanjung bagaikan di arena
lapangan terbang. Ia bersiap, meroket, lalu melompat".
Lompatan jauh yang sempurna.
Tak ada pilihan. Aku bersiap melompat seperti DC-3. Lompatan itu terlalu jauh,
terlalu". Kami meluncur di udara melewati para Yeerk, dan menghantam dermaga.
80 Tiba-tiba, ibuku benar-benar lemas.
Oh tuhan, apa ia mati" Apa aku membunuhnya"
Tidak. Matanya terbuka dan ia terlihat memohon padaku.
"Bunuh dia." Bisiknya.
Apa" Aku menunduk ke arah dermaga. Siput kecil telah melarikan diri dari
telinga mom dan hendak kabur! Ia pasti ingin menceburkan dirinya ke kandrona, itulah
makanan dan kehidupannya".
Tapi masalahnya, waktu melompatku tadi tidak tepat. Visser One telah
menghantam dermaga saat kami mendarat tadi. Dan sekarang, ia malah menggeliat
semakin jauh. 81 BAB 20 Bam! Seorang Hork-Bajir biru menebas Rachel tepat di wajahnya!
Bam! Bam! Bam! Bam! Ia memukul balik. Dengan tinju-pisau-gila nya. Hork-Bajir itu terhuyung tapi
masih berdiri. "Aku Grath." Geramnya dengan mata kuning-oranye yang membara. "Aku
adalah pemimpin pasukan elit Hork-Bajir biru. Menyerahlah, atau mati."
Rachel berkata padaku tidak percaya. aku.> "Seorang Hork-Bajir akan segera mati diatas dermaga ini, Mr. Grath."
Geramnya. "Tapi tentu saja itu bukan aku."
Whoosh! "Bunuh dia!" Suara ibuku terdengar lebih keras sekarang. Gemetar penuh
amarah. Visser One sedang merayap, mengerutkan tubuhnya sampai setengah kali
ukuran tubuhnya, lalu merayap ke depan. Mengerut, memanjang, mengerut,
memanjang. Irama lamban tanpa henti menuju pinggir dermaga.
Aku menggapai untuk mengambilnya.
Bam! Kaki bercakar menusuk kakiku. Hork-Bajir lain telah mendarat di dermaga!
Aku menjatuhkan ibuku yang segera tersungkur.
"Kau akan mati, Andalite!" Hork-Bajir biru lain menikam punggungku.
BAM! Aku berputar dan meninju dadanya.
Aku melirik kembali ke tempat ibuku terbaring tak bergerak, setengah
melindunginya di antara aku dan Rachel yang masih bertempur. Sekujur tubuhnya
penuh memar dan patah. Ia bahkan tak mampu mengangkat kepalanya.
82 Namun, ia masih saja mengamuk, "Kau tak akan bisa kabur, cacing kotor!"
Tseeew! Tseew! Tseew! Teriak Rachel.
Aku harus menolong Rachel!
"Bunuh dia!" Aku juga harus menolong Mom!
Aku mengepalkan tinju gorilaku, mengangkatnya dan siap menghantamkannya
pada siput itu. Tseeew! "AAAAArrrgghh!"
Rasa sakit terbakar menjalar di kaki kananku!
Aku terhuyung jatuh ke dermaga, rasa terbakarnya begitu menyakitkan lebih
dari yang bisa kubayangkan. Aroma bulu dan daging hangus memenuhi lubang
hidungku, baunya enak sekaligus memuakkan.
Rachel. "Bunuh dia!" Ibuku.
Pertempuran Bug Fighter gila berdengung di atas kepalaku! Bebatuan
menghujani. Bam! Hork-Bajir biru menebas wajahku. Oke, sebenarnya itu gak perlu. Kemarahanku
memuncak, aku berdiri. Ka-bam! "Galaaaah!" Aku meninju si biru hingga jatuh dari dermaga.
Splash! Ia meronta-ronta dalam air berlendir itu.
Sebuah Bug Fighter berdengung di atas kepalaku. Tekanan udaranya
menghempaskan tubuhku. Deru mesin memenuhi telingaku. Suaranya sungguh
melengking dan memekakkan telinga.
Kemudian, tiba-tiba "
83 TSEEW! Sebuah sinar merah melintas di atas kepala kami.
Ka- BLAAAM! Bug Fighter itu meledak dan menghujani kami dengan puing-puing api.
Tumpukan isi perut dan potongan tubuh bertebaran dimana-mana!
Jake, Ax, Cassie, Tobias?" mati!
Semuanya telah mati. Rachel. Aku berputar melompati Mom. Memukul dua prajurit yang menggeret Rachel
ke dermaga. Kemarahanku memuncak dan rasa sakit ini semakin menjadi-jadi.
Whoomf! Bam! Aku meninju lengan besarku ke dada Hork-Bajir. Tubuhnya menggelinding dan
tercebur. Teriakku.
Kepalaku terasa pusing. Tangan Rachel hanya tinggal pembuluh vena yang
mengucur dari lengannya yang putus. Dua Hork-Bajir biru berjalan di dermaga
infestasi, siap melompat"..
Tiba-tiba, susana hening.
Pesawat Bug Fighter lainnya telah menghilang. Tak ada deruan mesin dan
tembakan sinar Dracon. Tak ada pertempuran.
Sebuah suara baru terdengar"
Suara tawa jahat dalam bahasa pikiran memenuhi seisi kompleks kolam.
Hork-Bajir berpita biru membeku dalam langkahnya.
Aku melihat ke seberang kolam, Visser Three telah berdiri di tepian kolam.
Tubuh Andalite curiannya condong kesamping.
Kemudian ia mulai morf. 84 Tubuh Andalite birunya berubah hitam. Sesuatu yang panjang dan datar
mencuat dari leher dan punggungnya, kemudian mengembang ke dua arah
membentuk sayap. Sayap hitam yang besar!
Sayap itu tumbuh semakin sempurna dan lebar hingga keduanya menyatu di
tengah-tengah. Sayap delta yang menyambung.
Sebuah kepala tumbuh di tengahnya. Tidak, itu bukan kepala"
Itu sebuah mulut! Panjang dan lebar disertai dengan lidah perak yang menjilati
barisan gigi-gigi yang berkilauan.
Lalu matanya" berwarna oranye dan besar sebesar softball, berada di kedua
sisi mulutnya. Ia berkoar.
Animorphs - 45 The Revelation di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dermaga. Dan terjebak untuk mati".>
Sayapnya yang besar mengepak sekali, dan itu sudah cukup untuk membuat
Visser Three melayang di udara. Kepakan kedua membuatnya meluncur naik ke puncak
kubah. Ia bagaikan siluet besar yang menutupi kami semua.
Raungnya. Gigi-giginya akan mengoyak dagingmu bagai sehelai kertas.>
Rachel dan aku terdiam. Apa yang harus kami katakan"
Pekiknya. mati.> Teriakku pada Rachel.
Jawabnya.
Tapi aku tahu itu tidak mungkin. Darah mengucur deras dari lengannya yang
putus. Ia hampir kehilangan kesadaran.
Visser Three mengepak sayapnya lagi dan meluncur turun dengan mulut siap
menyerang. Tak ada cara untuk kabur. Tidak ada!
85 Aku mencoba untuk mengangkat Rachel dan ibuku sekaligus. Mereka
gemetaran dan mengerang kesakitan. Usahaku benar-benar menyedihkan! Cederaku
ini juga membuatku lemah untuk melakukan sesuatu".
Tiba-tiba " Zzzeeeeooowww! Sebuah pesawat Bug Fighter muncul dari belakang gudang!
Tseeew! Tembakan Dracon menderu tepat mengenai perut Bievilerd.
"Rrrrooooaaahhh!"
Sang Visser berteriak. Pesawat Bug Fighter itu meluncur ke arah kami.
Itu suara Jake". Itu Bug Fighter Jake!
Katanya. kepercayaanmu pada Ax-man" Bertahanlah, kami datang.>
86 BAB 21 Tseew! Tembakan kedua melubangi lipatan sayap Bieviler. Sayap tersebut segera
mengerut, layu, dan hancur.
Teriak Visser. membuat kalian membayarnya! Bunuh mereka!
Tseew! Tseew! Jake menghantam dua Hork-Bajir biru sebelum mereka menebas kami dengan
pisau-tempur mereka. Gumam Rachel, masih terbaring dekat kami.
Aku mencoba mengangkat ibuku lagi, tapi kali ini dia menolak dengan sisa
tenaganya yang lemah. Sinar Dracon bertubi-tubi menembak ke arah dermaga".
"Mati!" Ia mendesah, matanya tertuju pada gumpalan abu-abu kecil beberapa
inchi dari tepi. Visser One! Ia maju ke depan, lengannya menggapai dan mencengkeram".
"Mati!" Bug Fighter melayang di atas kolam, menutupi kami dari tembakan Dracon,
melayang rendah beberap kaki di atas kami.
Wajah mom berubah seketika, air mata manusia sungguhan membasahi
pipinya. Air mata amarah, rasa sakit, dan kebahagiaan.
Kemudian, tangannya meremas parasit itu, tapi siput itu masih hidup.
"Tidak!" Aku menghentakkan kakiku ke arah siput yang masih menggeliat itu lalu
berakhir sudah. 87 "..sudah jelas ini adalah akhir perjalanan Visser One.
Ibuku, Eva menerawang melewati mata gorilla ku dengan ekspresi puas.
Meskipun itu semua sedikit membuatku takut.
"Sekarang kita bisa pergi." Bisiknya.
Setelah itu, ia pingsan dalam pelukanku.
Ax menurunkan tangga, dan serta merta aku melompat ke dalam pesawat. Jake
dan Cassie melompat keluar untuk mengangkat Rachel dan membawanya masuk. Misi
ini berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.
Teriak Cassie.
Seru Tobias.
Kami jatuh. Mesinnya mati.
Ka-PLAAASH! Kami menghantam ke dalam sesuatu yang lembut"..dan cair.
Glug-glug-glug Jari lincah Ax bekerja panik di atas panel-panel kontrol. Aku melihat ke luar
jendela. Teriakku.
Cassie membujuk Rachel untuk segera demorf agar mengobati luka-luka
fatalnya. Aku juga harus segera melakukannya.
Kolam ini seperti rawa. Seberapa pun kita bergerak, ia akan semakin menarik kita ke
dalam.> Kami semakin lama terhisap ke dalam jantung wilayah musuh!
Aku meninju kepalan tangan manusiaku ke dinding kabin.
Ibuku membuka matanya, mencoba untuk berbicara tapi yang keluar hanyalah
desahan dan suara batuk yang tidak jelas.
"Mom, ada apa?"
Ia menatap Ax. "Nyalakan pasokan sinar Dracon sampai penuh." Gumamnya.
88 "Apa?" Seruku. "Ax, kau dengar" Ia berkata nyalakan pasokan sinar Dracon
sampai penuh." Ax memutar mata pengintainya.
"Ax, dengarkan dia!"
Ax berkata lewat bahasa
pikiran pribadi. "Ax, dia itu sudah bebas sekarang!" Seruku. "Sudah bebas tahu!"
"Itu tidak akan meledakan kapal." Ia melanjutkan, berkata dengan susah payah.
"Tidak jika wktunya tepat. Saat pasokan Dracon mencapai angka maksimum lima puluh
lima persen, alihkan ke mesin. Lalu tembakkan sinarDracon kemana pun."
Aku melirik Ax, Ax melirik Jake, Jake melirik Cassie, dan Cassie melirik Rachel
yang sekarang sudah berubah ke wujud manusia.
Ujar Tobias dari tempatnya bertengger dekat
panel kontrol. Timpal Jake.
Dengungan suara pasokan Dracon yang berlebihan berkecamuk, membuatku
berfikir pesawat ini akan meledak.
Tapi ibuku telah menjadi induk semang Yeerk untuk waktu yang lama. Ia telah
belajar banyak hal dan ia tahu apa yang ia lakukan.
Dengungan itu terhenti. Ax menembakan sinar Dracon langsung ke dalam
kolam. Uap dan asap menderu di sekeliling kami.
Ax menjawab. merebus para Yeerk.> Cassie berpaling dari jendela saat pesawat mulai terangkat.
Ax menekan tombol daya. 89 Di belakang, Visser Three melanjutkan raungannya. Andalite! Aku akan membunuh kalian dengan perlahan dan menyakitkan! Kalian
semua milikku!> Kami terbang melintasi terowongan yang terbakar. Terbang ke arah area
muatan, ke arah area bengkel dan servis. Para Bug Fighter Yeerk mengejar di belakang
kami. Aku berlutut di samping mom. Mendekapnya di lenganku saat kami
menghambur ke dalam lautan dan memeluknya dengan aman.
Bug Fighter muncul ke permukaan menembus langit malam. Lalu naik, naik
hingga berada di atmosfir.
Suara Ax memecah keheningan bagai alarm.
menyerang.> Jake menjawab.
Segera, pesawat berbalik, turun, dan terus turun menuju hutan nasional.
Kami mendarat dan keluar dari pesawat beberapa detik sebelum pesawat
meledak. Tidak jauh dari hutan dimana petualangan ini pertama kali dimulai. Kami
hampir kembali ke titik awal kami.
Tapi kali ini, aku membawa hadiah.
90 BAB 22 "Mom." "Ya, sayang?" Ia melingkarkan lengannya ke bahuku sambil memandangku.
Matanya menyiratkan kalau ia sudah cukup sembuh. Luka-luka di wajah dan
tangannya, tulang-tulang patah, memar-memar?"alam telah melakukan pekerjaannya dengan baik.
Pertolongan pertama dari Chee juga tidak menyakitkan.
Ia masih terlihat sama seperti dulu. Well,hampir. Perubahannya tidak terlalu
terlihat jelas. Masih ada semacam ketegangan dan kewaspadaan mewarnai wajahnya.
Semua itu belum ada saat aku masih kecil.
Karena saat itu ia belum menjadi budak.
Sebuah matahari emas menghangatkan langit. Awan-awan lembut berarak
memenuhi langit biru. Sebuah hari yang sempurna. Tapi kalau ini hari yang sempurna, kenapa aku
tidak merasa sesempurna itu" Kalau hari ini mimpiku jadi kenyataan kenapa aku
merasa begitu salah"
Kami sedang berjalan kaki menuju lembah Hork-Bajir, Promise Land bagi para
pengungsi. Jadi, mengapa aku merasa gelisah"
"Sayang, ada apa?" Tanya nya lagi.
"Tak ada. Hanya saja, lembah ini sangat menakjubkan. Kau akan aman disini.
Bebas. Dan aku merasa senang."
Kami mencapai puncak bukit dan pemandangan lembah tertampang di depan
kami. Berdiri di tepi Grand Canyon" Kurasa rasanya sama.
Mom terlihat sangat takjub.
91 "Para Yeerk tidak tahu. Mereka pikir mereka telah menghancurkan ini semua."
Serunya tiba-tiba. "Dan ternyata mereka belum. Visser Three punya cukup banyak
kekuatan untuk meluncurkan serangan dalam beberapa bulan ini. Ia akan membakar
seluruh kota dari atas orbit, Marco. Dia akan memperbudak banyak umat manusia."
Ia telah menjadi Visser One. Siapa aku ini berani mendebatkan argumennya"
"Yeah, well. Mungkin juga enggak." Kataku berani. Menjadi berani adalah
tugasku. Sebuah lambaian tangan tertangkap mataku. Di bawah lereng, dekat
sekelompok Hork-Bajir yang melambaikan pisau-pisau mereka, ada seorang manusia
yang tersenyum. Dad. Aku tidak berkata apa-apa. Begitu pula mom. Ia hanya menuruni bukit bagai
seorang wanita yang tak melihat suaminya selama berbulan- bulan"
Ini seperti film klise. Dua orang yang saling mencintai bersatu kembali. Inilah
yang selalu ku impikan sejak kutahu ibuku masih hidup. Dad membuka tangannya dan
mom jatuh ke pelukannya. Mereka saling merasa malu. Mereka sudah tak pernah lagi melakukannya untuk
waktu yang sangat lama. Semua yang ku usahakan sekarang berada tepat di depan mataku.
Jadi, rasa sesak apa yang menekan hatiku ini"
Para Hork-Bajir telah menyiapkan pesta. Bark Schnitzel, Bark chow men, Bark
fume a la cr?me (Semua makanan yang dibuat dari kulit pohon).
Aku membuka kaleng supermarket dan membawanya. Aku perlu meyakinkan
para Hork-Bajir makanan ini juga harus dihitung.
Aku lupa dimana pembuka kalengnya, tapi siapa yang butuh pembuka kaleng di
lembah yang penuh pasukan berbilah pisau begini"
Matahari mulai terbenam saat kami menyelesaikan makan malam. Para HorkBajir menyalakan api unggun. Mom mendengarkan dengan seksama saat Jara Hamee
mulai menceritakan salah satu cerita terkenalnya.
Dad menarikku menjauh. 92 "Marco?" Bisiknya. "Apa ada cara untuk menyelamatkan Nora" Apa ada cara
untuk menyelamatkannya sekarang?"
Kata-katanya membuatku terasa sedikit perih. Tapi sekarang, aku tahu bahwa
kehidupan dan cinta itu hal yang rumit.
"Kau tahu aku mencintainya " "
Aku mengangguk, membuat keputusan.
"Dad, gimana kalau Nora sudah menjadi pengendali sekarang" Bagaimana
kalau Yeerk sudah menangkapnya karena mereka tahu kau terlibat dalam pekerjaan
rahasia?" Rasa sakit tersirat di wajah Dad.
Hati nuraniku terasa berat. Bendungan permanen ini telah dihancurkan.
Keluargaku telah kembali, tapi tidak benar-benar kembali.
Tidak sejujurnya. Itu tadi adalah salah satu pemikiran putus asa yang ku harap dapat diterima
Dad. Tapi hal ini sama sekali tidak mudah bagiku.
"Apa kau bilang?"
"Segala yang terjadi denganmu sudah diatur oleh musuh." Ujarku. "Kau gak
bisa menyalahkan dirimu sendiri."
93 BAB 23 Ombak berdesir di pantai berpasir.
Seru Tobias. kurasa mereka gak akan pergi kemana-mana. Mereka, urn"terlalu fokus satu sama
lain.> Bukan berarti aku bisa lihat ombaknya. Ini adalah malam hari, dengan bulan
sabit yang sama sekali tidak membantu.
"Apa benda ini benar-benar sudah siap?" Tanya Jake sambil memandang
transponder Z-space. Kami sudah membiarkan sedikit waktu kami berlalu dengan tak
melakukan apa-apa. Hanya menonton Ax menyelesaikan alat itu.
diaktifkan.> Jake tersenyum, memberikan tatapan yang tak biasa padaku" tatapan
pengakuan persahabatan kami.
Dad dan aku telah dilaporkan mati tertembak oleh penyusup tak dikenal. Dan
polisi setempat tidak melakukan pencarian lebih lanjut karena tidak adanya petunjuk.
Bukan kejutan, kan. Nora adalah salah satu korban, satu lagi pengendali di antara kami. Ia sekarang
masih tinggal di rumah kami dan masih mengajar di sekolah kami. Tobias pernah
memergokinya sedang berada di dekat pintu masuk kolam Yeerk pada malam hari.
Mungkin"mungkin saja suatu hari nanti aku bisa menyelamatkannya.
Tempat tinggal Chee tidak begitu buruk kok. Aku lebih banyak berada disana
sekarang. Mereka punya TV dan cemilan Oreo.
Saat aku butuh beberapa kabel, aku biasanya menghabiskan sepanjang malam
di scoop Ax. Soalnya sangat beresiko kalau aku tinggal dirumah Cassie, Rachel, atau
Jake. Dan saat kami tidak punyai misi, biasanya aku mengunjungi lembah.
Animorphs - 45 The Revelation di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Selalu ke lembah. 94 "Mari selesaikan yang satu ini." Kataku. "Transmisi ini mungkin berarti kalian
akan ditangkap Yeerk, jadi kita harus super hati-hati dengan apa yang kita ucapkan.
Dan juga, kita gak bisa pergi sama-sama saat selesai. Ax sudah membawa mesin itu
bersamanya sehingga Yeerk gak akan bisa melacak situs transmisinya."
"Tunggu." Rachel menyela. "Memangnya kita gak bisa memblokir situs
transmisinya aja" Kayak di film-film?"
Ujar Ax dengan sedikit
menghina.
"Tapi tetap masih ada kemungkinan, kan?" Ujar Cassie penuh harap. "Ada
kemungkinan kalau mereka mungkin berfikir sinyal transmisinya datang dari suatu
tempat di dalam pesawat mereka."
Jawab Ax.
"Ayo lakukan saja." Seru Jake menggosok-gosokkan tangannya.
"Mari berharap armada Andalite membuka transmisinya dua puluh empat
jam." Kataku. "Ax, kau punya nomor Andalite kan?"
Aku menggeser-geser kakiku dengan cemas di atas pasir. Menghela napas
dalam. Ax mengetik beberapa kode pada keypad kecil. Jari-jarinya terlihat sedikit
gemetar. Ini adalah panggilan telepon yang sangat jauh.
Aku memandang langit berbintang dan planet-planet serta dunia alien yang
berada jauh diluar pandanganku.
"Lihat!" Seru Cassie sambil menunjuk pada cahaya kecil di sisi mesin yang
sekarang berwarna biru terang.
Jawab Ax.
Keempat kelopak matanya berkedip dengan cepat. Ia berdiri dengan tegap.
Sebuah suara?"suara berat yang memerintah"
Tuntut petugas Andalite di ujung sana.
Ini benar-benar nyata! Suara ini".kata-katanya".
Sambungan kami ke dunia lain!
Jake memberi sinyal pada Ax untuk menjawab.
95 Tapi Ax menggelengkan kepala.
Jake menatap kami satu persatu, kemudian mengusap rambutnya.
"Ini?"" Ia berdeham, kemudian melirik kepada Ax lagi dan tersenyum.
Kemudian ia mendekat ke alat itu.
"Ini dari bumi." Katanya.
Kami tak tahu siapa mereka".
Tapi kami tahu siapa kau".
Thx for reading " BR: Anna 96 Kisah Pedang Di Sungai Es 12 Pendekar Bayangan Sukma 19 Munculnya Si Pamungkas Pisau Terbang Li 1
dengan mataku sendiri. Menonton semua itu dengan penglihatan distorsi kecoak serta
merasakan semuanya dari bawah lemari tidak cukup bagiku. Tubuh manusiaku
perlahan muncul dari tubuh serangga.
"Semuanya aman," Aku berkata cepat. Tirainya masih tertutup. "Apa kalian
oke?" Hologram Erek berkilauan dan menghilang. Ia terbaring di lantai dekat ranjang,
hangus dan berasap. Tapi Mr. King lah yang benar-benar ku khawatirkan, Chee yang berperan
menjadi ayahku. Hologramnya pudar dan gambarnya mulai berpendar. Di antara
hologram lemah tubuh manusianya, aku bisa melihat beberapa kerusakan sirkuit.
Bingkai mekanik rumitnya hampir hancur.
"Kapasitas proyeksinya sudah sangat rusak." Erek mendekat untuk mengamati.
"Bisa kau perbaiki?" Kataku cemas.
"Kuharap. Tapi pertama-tama aku harus membawanya pulang. Matrix
strukturalnya dalam bahaya."
"Bagaimana denganmu?"
"Sistemku sembilan puluh Sembilan persen masih utuh." Ia berkata tenang,
"Apakah proyeksinya meyakinkan" Proyeksi gambar penghancuran kau dan ayahmu."
"Menakjubkan." Kataku. "Yeerk tidak akan mencari kami lagi. "Sudah ku
katakan pada Jake, aku akan melakukan apa pun untuk menghapus jejak kami."
49 Erek menopang Mr. King berdiri. Aku mengintip ke luar jendela melalui celah
tirai. Sebuah mobil polisi masih diparkir di depan. Empat algojo Yeerk berdiri santai di
trotoar, berbicara dengan Nora.
Mereka mengenalnya. Ia mengenal mereka.
Gerakan agresif terlihat dari gerakannya.
Tidak butuh rumus matematika untuk segera mengartikannya.
Nora telah diculik. Para pengendali kembali ke dalam mobil dan mobil segera melaju dengan
lampu berkedip tanpa suara.
Perutku terasa mual. Bukan mual kayak habis minum susu basi, tapi rasa mual
karena ingin menangis namun air mataku tak kunjung bisa keluar.
Nora adalah wanita baik-baik. Bisakah aku menyelamatkannya" Bisakah
seseorang menyelamatkannya"
Yeerk pasti telah menculiknya pada malam ayahku memintaku untuk
mengijinkannya pulang menyelamatkan Nora.
Aku tahu bahwa ia dalam bahaya, tapi aku tidak melakukan apa-apa.
Semua itu salah. Salahnya adalah bagian dari diriku yang menginginkannya
keluar dari kehidupan kami.
Perutku serasa diremas. Tidak, aku tidak menginginkan ini terjadi. Tidak.
Aku memikirkan Dad. Bisakah seseorang tahan karena kehilangan dua kali
dalam hidupnya" "Kematian" dari seseorang yang sangat disayangi" Orang yang makan
sarapan bersama setiap hari" Orang yang menemani tidurmu setiap malam"
Tidak, aku tidak akan membiarkannya pergi seperti Mom.
"Ayo," Ujar Erek.
Nora keluar dan mengikuti pengendali polisi dengan mobilnya.
Erek dan tubuh Mr.King yang hampir tidak terlihat karena tubuh Androidnya
mulai terlihat sepenuhnya, tertatih-tatih keluar dari kamar tidur menuruni tangga.
"Bisa ku bantu?"
Erek tertawa. 50 "Kau bisa menahan berat seratus pond" Ia seberat itu lho."
"Oh," Kataku sedih. "Oke, aku akan buka pintu saja. Bagaimana cara kalian
pulang?" "Aku akan membuat proyeksi gambar di sekeliling kami, sesuatu yang berjalan
lamban. Mungkin truk sampah."
Para Chee sudah sampai di teras, aku berbalik memandang ruang keluarga.
Mataku menangkap sebuah foto yang ditempel di papan gabus ruang kerja
Dad. Itu adalah foto Dad dan aku yang diambil Mom dihari cerah beberapa tahun lalu.
Kemudian, semua itu terasa menyakitkan.
Aku sudah mati, dan berakhir sudah sekolah, kencan, dan video game. Berakhir
sudah segala kenormalan. Anak di foto itu sudah menyiapkan pizza beku terakhirnya untuk makan malam.
Telah menempuh kelas matematika terakhirnya. Telah menonton film terkahirnya di
Cinaplex. Ia telah membuat pengorbanan besar.
Aku bisa mengambil foto itu, foto itu cukup muat di paruh Osprey ku.
Aku melangkah maju lalu berhenti.
Tidak. Aku sudah memiliki memoriku sendiri.
Itu sudah cukup. 51 BAB 12 "Akka upe ozo oti. Scute! Muta pule."
Ax memandangku penuh harap.
"Uh, enggak. Kecuali muta pule itu ada artinya untukmu. Coba lihat" gak, gak
ada." Ax terlihat murung kemudian berbalik ke alat yang mereka kerjakan beberapa
hari terakhir. Sebagai tambahan, beberapa hari belakangan ini, kau harus coba rasanya
bermalam di bawah pohon taman Chee dengan anjing sebagai bantal.
Para Chee juga menceritakan beberapa kisah menakjubkan abad pertengahan.
Para raja, penakluk, penjelajah, dan hal semacam itulah. Mr. King bahkan pernah
menjadi koki di kapal Darwin dan menjadi kepala produksi Henry Ford. Maksudku, itu
keren banget dan menarik.
Tapi jujur saja, tanpa HBO hidup jadi sedikit mengerikan.
"Kina ala ozo.. ja"jangan pernah tangkap mereka kecuali kita tahu mereka
akan akan datang"nem zurka kakis loti."
"Ax! Hey. Beberapa detik lalu terdengar bahasa Inggris. Kau berhasil!"
"Bisa kau pasangkan dengan ini?" Dad mengangkat kawat biru kemudian
menunjuk pada sebuah komponen melingkar.
berjam-jam pula kami telah berkumpul disini, di Scoop Ax. Kami berkumpul untuk
52 pembukaan transponder Z-space, tapi Dad tidak bilang alatnya masih dalam
pengerjaan. "Jadi, alatnya gak akan bisa diterjemahin?" Rachel berkata tidak sabar. "Kalau
gitu, apa fungsinya?"
Ax berhenti bekerja lalu menatap kami dengan mata utamanya. Ia menyentuh
kedua sisi alat itu dengan halus. Alat itu terlihat sangat kecil, mirip pendingin mini.
Tapi sudah cukup jelas dari cara Ax memegangnya, alat itu lebih berharga
baginya daripada lemari pendingin. Ia memegangnya seperti bayi yang baru lahir
dengan kabel yang menggantung seperti kaki. Obrolan kosmik mengalir lembut dari
lubang suaranya.
"Ax, kau luar biasa."Ujar Cassie.
Ax memandang Dad dan menyiratkan sekilas senyum dimatanya.
Zero-space.> Ia menendang debu dengan kuku kakinya.
"Sejauh ini, kalian para Andalite sudah meninggalkan kami dijajah Yeerk."
Rachel berkata datar. Ax bisa saja membantah penghinaan itu, tapi aku berfikir perasaannya masih
terpecah antara kebanggaan dan penghinaan karena manusia " ayahku " telah
membuat suatu lompatan besar dengan membuat alat yang lebih canggih dari
teknologi Andalite. "Ax, apa saja yang kau dengar?"
komunikasi Yeerk.> 53
terdekat.
"Coba saja." Rachel memerintah. "Kalu gak bisa juga, aku pergi."
akan segera dieksekusi sebagai penghianat.>
Aku merasakan tubuhku kaku dan jantungku terhenti.
"Marco, Eva adalah Visser One." Seru Dad, suaranya gemetar.
Aku mengangguk.
yang akan datang dalam dua hari. Visser Three akan naik pangkat menjadi Visser One,
dan-> Ax menambahkan.
bumi. Menyukai penaklukan secara diam-diam.
Tapi Visser Three, seorang egomaniak, telah melakukan penaklukan terangterangan sejak awal. Impian indahnya adalah memusnahkan pusat kekuasaan manusia
dengan cara perang terang-terangan. Serta membuat sejumlah besar manusia menjadi
sekutunya dengan cara cepat dan terbuka.
Jika dia berhasil bertahta, Animorphs bukan lagi ancaman. Segalanya akan
musnah. Jutaan manusia akan mati. Kebudayaan manusia akan sirna.
Aku tertawa getir. "Ax, spekulasi mu itu seperti perhitungan komputer. Itu lebih
dari sekedar tebakan."
54 "Itu gak boleh terjadi." Seru Jake, suaranya dalam. "Kita gak akan membiarkan
Visser Three naik pangkat. Kalau Yeerk merubah taktik mereka untuk menyerang
secara terbuka, ini semua akan berakhir."
Apa yang bisa ku katakan" Aku baru saja mempertaruhkan segalanya " kami
semua " demi menyelamatkan ayahku. Sekarang aku tidak bisa mengusulkan misi
untuk menyelamatkan ibuku. Situasinya berbeda, ini jauh lebih berbahaya.
Ini artinya kami harus mengunjungi kolam Yeerk.
Kemudian suara Cassie terdengar, sangat jelas dan polos, dan mengajak. "Kalau
Ax masih tidak yakin yang Yeerk rencanakan, hanya satu orang yang tahu."
Ia menyelamatkanku. Ia memberiku kesempatan yang tak dapat ku tanyakan.
Setiap otot di wajahku menegang. Aku tidak akan menangis. Aku hanya tidak
akan lupa bahwa terkadang, Cassie adalah teman yang paling berani dan cerdas.
Aku masih menunggu seseorang berbicara. Gambaran tentang Mom di tiang
pancungan, sebagai tahanan Yeerk, korban Yeerk, yang babak belur dan dipukuli
hingga memar terlintas di benakku.
"Visser One," Ujar Jake.
55 BAB 13 Aku harus mengatakan sesuatu. Aku harus memberitahu mereka bahwa aku
tidak kehilangan pandangan mengenai realitas perang ini.
"Terus gimana kalau Visser One adalah tebakan terbaik kita untuk tahu rencana
Visser Three" Untuk apa kita mempertaruhkan nyawa kita untuk menyelamatkannya?"
Jake memandangku. "Tunggu sebentar, kau tahu kau ingin menyelamatkannya." "Dengar!" Aku melanjutkan, lebih tegas. "Andai kita bisa menyelamatkannya "
dan itu pengandaian yang luar biasa " ia masih punya Yeerk di kepalanya. Bagaimana ia
bisa bekerja sama dengan kita dan memberitahu semuanya?"
"Memang gak akan." Jake berkata singkat, menenggelamkan argumenku. "Tapi
kita bisa membuatnya kelaparan."
"Apa akan menyakitkan?" Dad berkata cemas. "Apa ia bisa tahan?"
"Sangat menyakitkan." Jawab Jake. "Tapi lebih menyenangkan dibanding apa
yang telah Eva lalui selama ini."
Rachel melirik Dad kemudian padaku. "Kemana ayah dan ibumu akan pergi
setelah itu?" Ujarnya. "Mereka harus meninggalkan kota dan pergi sejauh mungkin."
"Aku tak bisa melakukannya." Dad memprotes. "Aku tak akan meninggalkan
Nora." "Kau tak punya pilihan lagi." Rachel berkata dingin.
Rasa bersalah lain menyengatku. Nora mungkin hanyalah satu-satunya orang
yang ingin ia selamatkan. Ia ingin pergi dari kota ini bersamanya, istrinya" menjadi
buronan bersama dengan orang yang ia cintai.
menceritakan hal besar.>
"Koloni Hork-Bajir merdeka." Seru Cassie. "Kita akan mengantar mereka ke
Hork-Bajir!" 56 Itu adalah solusi sempurna bagi masalah keamanan orang tuaku. Dad bisa
melampiaskan segala kebenciannya pada pepohonan karena ras alien parasit telah
mempermainkan kebebasannya. Dan juga sejumlah anak-anak yang mengatur
kebebasannya. Kehidupannya telah benar-benar direnggut darinya. Memang ia
memahami kenyataan yang ada, tapi ia tak menyukainya.
Benarkah" Pikiranku dibanjiri adegan damai dan harmonis yang bermandikan
cahaya matahari. Mom memanjat pohon dengan Toby. Dad mengajarkan bahasa
Inggris di tengah hamparan bunga. Mereka bisa bertindak sebagai penasihat para
Hork-Bajir. Mereka bisa menjadi gubernur tidak resmi di lembah itu".
Apa yang kupikirkan"
"Ide bagus." Aku berkata dengan antusias yang dibuat-buat. "Itu juga kalau kita
berhasil keluar dari perangkat mematikan kolam Yeerk." Aku mengerutkan kening.
"Dengar, peluang keberhasilan kita itu mungkin akan lebih sukses di dunia dimana
Rachel pendek, gendut, dan jelek. Serta Tobias adalah burung bangau. Tapi di dunia
ini" Kita mati-matian menggunakan sembilan nyawa bocah kita. Yeerk pasti memiliki
keamanan tingkat tinggi untuk mencegah Visser One melarikan diri. Peluang
keberhasilannya kecil sekali."
"Sedih sekali." Dad menggema. "Suram sekali." Aku meliriknya. Oke, mungkin
sesekali kami suka menirukan sajak pada kata terakhir orang lain. Tapi kami
melakukannya saat hanya berdua saja.
Dad tersenyum pada tanah. Aku menyelesaikan argumenku.
"Yang mau ku katakan adalah kita tak punya rencana. Kita bahkan tak tahu cara
masuk ke kolam Yeerk lagi. Tidak sejak jalan masuknya ditutup tempat pencucian
mobil."
tombol besar pada transponder Z-space, lalu tombol yang lebih kecil. Ia mencabut alat
pendengaran dari telinganya.
"Dimana?" Tanya Jake.
57
Animorphs - 45 The Revelation di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dermaga dan tempat perbaikan Bug Fighter. Terowongan itu juga dilengkapi
dekontaminasi proses untuk membunuh apa saja yang hidup.>
"Ax," Kataku. "Terakhir kali ku cek, kita gak bisa berubah jadi objek mati kayak
kursi dan meja. Dan kalau pun bisa, kita juga gak bisa melawan Hork-Bajir dong."
"Bagaimana kalau hewan kecil?" Cassie menyarankan. "Apakah kutu atau lalat
tidak mempan terhadap dekontaminasinya?"
Jawab Ax lembut. Jake tersenyum, hampir tertawa.
"Aku mengerti." Katanya. "Yang harus kita lakukan adalah mencuri Bug Fighter,
temukan terowongannya, terbang melewatinya, mendarat di dermaga, hindari
keamanan, masuk ke kolam Yeerk, culik Visser One, bawa dia ke pesawat, dan kabur
dari sana. Cukup sederhana."
Kini Rachel terlihat lebih bahagia karena akan ada bahaya.
Cassie mengangkat alis serius.
Tobias mendarat di permukaan tanah, seolah ia setuju dan mendukung
kegilaan ini. "Kalian harus membuat perangkap untuk Yeerk." Kata Dad tiba-tiba. "Dari
perdebatan yang ku tangkap, kalian butuh rencana yang cukup besar untuk membawa
Bug Fighter,tapi cukup kecil untuk memberi kalian kontrol."
Aku menatapnya. Ayahku memang tak pernah berhenti membuatku kagum.
Begitu juga semangatnya. "Benar sekali." Kataku setuju, "Kita butuh perangkap, dan aku baru saja punya
ide." 58 BAB 14 "Bisa kau mendengarku" Kau bisa dengar aku" Apa ini Poli-si" Aku menelepon
dari hutan nasional. Aku punya sesuatu paling aneh yang pernah ada terjebak disini. ini
semacam monster yang dipenuhi bilah pisau."
Lolongan dan erangan bergema dalam kegelapan.
Teman-temanku" Mungkin saja. Atau bukan. Suara telepon di ujung sana terdengar seperti berbicara dari dalam kaleng.
"Monster! Pisau!" Teriakku. "Sumpah, aku punya alien luar angkasa hidup!"
Seketika, aku menjadi prioritas utama mereka. Dimana aku" Dan siapa aku ini"
Aku memberikan lokasiku, kemudian menutup telepon.
Otot kejang mencengkeram dadaku. Rencana ini terlalu gila! Dan akulah yang
mengusulkannya.
Aku menarik topi kamuflase menutupi wajahku. Gaya ini kudapatkan dari hasil
pinjaman ayah Jake. Seharusnya topi ini bisa menutupi wajahku, jadi para Yeerk di Bug
Fighter tak akan mengenaliku sebagai bocah yang tertembak. Bocah yang seharusnya
sudah mati. "Mari berharap ini berhasil." Bisikku seraya mengencangkan penutup telinga
sampai ke dagu dan menatap ke langit.
Sebuah Bug Fighter butuh empat menit untuk menukik turun dari orbit. Sinar
lampunya menyala semerah darah memecah langit. Aku berjongkok di bawah pohon
pinus besar. Saat Bug Fighter itu terbang rendah di atas kepalaku, tiba-tiba aku
berharap aku pakai jaket kamuflase juga.
Bukan jaket oren ini. 59 Rencananya adalah untuk membuat Yeerk melihat seorang manusia yang
meringkuk " yaitu aku " bersama dengan beberapa Hork-Bajir yang kakinya terjerat
jebakan. Aku meringkuk dengan ahli.
Aku lega Dad sudah aman bersama koloni Hork-Bajir. Tadinya ia ingin ikut juga
dalam misi ini tapi ia kalah suara dengan kami.
Aku meraba kumparan tali kabel yang mencengkram dadaku. Bug Fighter itu
melayang lebih rendah. Dari luar jendela, aku dapat melihat Taxxon yang
mengendalikannya. Pshhhhhhh-shhhhh-thooomp!
Pesawat itu mendarat. Sesaat kemudian pintunya membuka. Dua Hork-Bajir
melompat keluar sebagai bayangan besar di kegelapan hutan.
Kemudian " seekor harimau melesat dari dalam kegelapan ke lahan terbuka
kecil. "Rrrroooaaahhhh!"
WHAM! Satu Hork-Bajir jatuh. WHUMP! Seekor Grizzly menyeruak dan menghantam kedua prajurit itu.
Kraak! Kepala Hork-Bajir itu segera membentur lambung pesawat.
"Gaah".." Katanya lirih. "Laah?" Teriak korban kedua, mulai tak sadarkan diri.
Selangkah lagi. Taxxon di dalam pesawat berlari cepat ke arah pintu keluar dan terjun ke
hutan! "Sneeet! Sneeyanyanahhhh!"
Awas! Aku berteriak dalam hati. Jake membuatku berjanji untuk tidak
mengucapkan sepatah kata pun. Jika Yeerk menyadari ada manusia dalam serangan itu
kami akan mati. Kami semua.
60 Yes! Seekor serigala melesat dari dalam kegelapan di sebelah kanan dan
seorang Andalite melesat dari kegelapan di sebelah kiri, bagai kilatan petir biru.
Ploosh! Ploosh! Cassie menyerang bagian belakang Taxxon dan Ax menyerang bagian depan.
Taxxon itu terhempas ke dalam langit malam.
"Skreeeeeeeeyaaaaa!"
Ka-blooooosh! Ia mendarat dengan bunyi kedebug yang keras.
Aku berlari ke arah Bug Fighter. Tobias sudah demorf. Tubuhnya mulai
menyusut dan menyusut di atas kaki Hork-Bajir nya. Kalau sudah jadi burung, ia bisa
bergerak bebas.
"Gimana dengan Taxxon nya?" Tanyaku.
"Benar juga." Aku menyilangan lengan dua Hork-Bajir itu dan mengikatnya dengan tali. Salah
satunya mengerang dengan wajah menghadap tanah. Rachel membungkamnya
dengan sedikit jentikan cakar grizzly nya.
Jantungku berdegup kencang, tapi aku sudah berhasil mengikat tangan dan kaki
mereka.
Rachel naik ke papan dengan Tobias melayang.
Aku menatap Hork-Bajir yang terikat. Menyentuh kulitnya yang sekasar kulit
kayu. Kepalanya terangkat kemudian jatuh terkulai. Dengusannya menggetarkan
udara. Aku akan pergi ke kolam Yeerk.
Dan kumpulan gergaji yang bernafas ini, akan menjadi kostumku.
61 BAB 15 "Seberapa keren ini" Ini mestinya jadi model sport edisi terbatas. Maksudku,
wow. Yeerk hanya membuat beberapa ratus model."
Aku berjalan ke salah satu jendela kecil. Lampu merah saling silang menyoroti
tanah dibawah dengan irama lambat.
sudah diproduksi ribuan.>
Aku mengamati raut wajah Ax yang berusaha mati-matian untuk mematikan
lampu sorotnya. Sepertinya sulit sekali. Lampu sorotnya mati kemudian menyala lagi.
Lampu sorot itu akan menarik perhatian kecoa tanpa kaki yang seukuran RV ini.
Kecoa. Mahkluk kecil yang membuat ibumu memukul dinding dapur dengan
panik dan tak mau makan seharian.
Bug Fighter ini sama sekali tidak hangat dan nyaman. Ini bukan jenis kendaraan
yang bisa membuatmu bersantai-santai.
Tiba-tiba suara tekanan udara tehempas"
"Ax?" Whoooooossshh! "Aaaaaax!" Kepalaku terhempas kembali. Tubuhku membentur empat tubuh lainnya
menabrak dinding kabin. Seekor elang memekik saat tubuh kurusnya terhempas ke
langit-langit.
dengan kaki-kaki ganda.>
Aku menarik napas panjang. Bagus sekali. Kita membajak pesawat yang sudah
dirancang untuk mutan. "Butuh bantuan?" Jake menawarkan.
62 "Ini gila banget." Aku bergumam. Dari tempatku duduk, aku melihat Ax yang
tak berdaya dan sangat kebingungan. Jemarinya menjelajahi setiap tombol bagai pilot
gila dengan catatan khayalannya.
"Uh, Ax-man." Kataku. "Apa kau punya sedikit petunjuk mengenai ini?"
Tobias jatuh ke lantai dengan bunyi kedebug. Kami berhenti mendadak
kemudian melayang terhuyung-huyung.
Ax menggeser dua tuas di atas kepalanya kemudian menekan tombol merah.
Terdengar suara kipas udara. Udara hangat segera berhembus dari bawah kursi yang
menempel di dinding. Mata pengintai Ax melihat sekeliling dengan kebingungan.
"Kerja bagus, Ax." Kata Rachel tidak sabar. "Kau memang punya bakat luar
biasa dalam hal penghangat dan pendingin ruangan."
"Mungkin kita harus baca buku panduannya?" Cassie.
pesawat tempur Yeerk tingkat rendah diprogram otomatis untuk kembali ke pangkalan
saat penerbangan mulai, urn.. terancam.>
"Kayak mode penyelamatan?" Tanya Cassie.
Pesawat tiba-tiba tersentak, kemudian mulai naik dengan cepat dan berputar
perlahan-lahan. Segala sesuatu di luar jendela berubah seterang siang hari.
Penglihatan malam Yeerk. Aku berjalan ke bagian depan kapal untuk melihat lebih jelas. Bodohnya aku,
kalau saja aku menunggu setengah detik lebih lama, aku tidak perlu berjalan.
Pesawat melesat dan melayang di udara menjauhi tanah. Dan sebelum kami
sempat berteriak, kami sudah terjebak dalam kapsul yang melayang di udara.
63
manusia dan satu Angry Bird.
Aku berdiri di atas lututku, dibawah kami, melalui jendela penglihatan malam,
adalah hamparan laut dengan ombak-ombak yang menerjang.
"Ax, apa kau yakin semuanya oke?"
"Kita menuju langsung ke lautan."
"Yeeeeeeoooooowwwww!"
Jeritan keras. "Yaaaaaa tuuuuu haaaannn!"
Aku terjatuh! Kami melesat menuju bumi bagai peluru. Kecepatan ini
menyesakkan dadaku dan kaki Rachel menjepit leherku.
Aku merasa kulit wajahku tertarik karena tekanannya.
"Yaaaahhh!" 64 BAB 16 "Taaaaaaaaahhh!"
Beberapa detik setelah menceburkan kami ke lautan, Bug Fighter ini ternyata
punya ide lain. Ia perlahan berhenti, berputar, kemudian naik ke atas dengan cepat.
"Ahhhh! Ada apa nih?"
Semuanya kecuali Tobias dan Ax meluncur menyebrangi lantai dan kembali
menabrak dinding.
"Bawah air!"
Bagus. Terbunuh karena autopilot. Sungguh memalukan.
Lalu- gambaran tentang ibuku muncul di kepalaku, saat kulihat ia di kolam
Yeerk dulu. Tulangnya patah dan tubuhnya berlumur darah. Ia memohon kekejaman
Yeerk dan memintaku untuk membiarkan Visser One mengontrol dirinya karena ia
tahu hal itu mungkin akan memberi bumi kesempatan bertahan.
Kalau ia bisa tahan dengan penyiksaan Yeerk, aku juga harus tahan dengan
siksaan autopilot yang tidak ada apa-apanya ini.
Aku melirik keluar salah satu jendela. Lautan, hutan, dan lampu-lampu kota
berseliweran, bagaikan potret yang dipercepat dari kamera satelit.
Whoosh! Lalu kami bertambah cepat, semua cahaya di dalam kota berubah menjadi
sebuah titik cahaya. Lebih banyak titik cahaya sampai yang bisa kulihat hanyalah ribuan
titik cahaya putih yang menyala. Sesaat lalu kukira itu bintang-bintang, lalu aku baru
menyadari titik-titik bersinar itu adalah kota-kota. Kita hampir keluar ruang angkasa!
65 Cassie tersentak. Ini sangat luar biasa.
ketenangan yang dibuat-buat.
Sekali lagi, pesawat melambat. Aku tidak merasakan tekanan gravitasi lagi, tapi
bumi sudah berhenti menjauh. Rasanya seperti kami sudah berada di puncak karet
gelang besar yang sedang ditarik dan akan dilepaskan.
Aku menarik-narik banyak karet gelang selama kelas matematika tanpa alasan.
Apa aku lagi stress"
Ya, oh ya. Tentu saja. Fwoop! Pesawat itu segera mengayun terlempar ke bawah tanpa ragu.
"Aaaaaaaah!"
Kami menembus melewati awan permilidetiknya.
Kemudian menuju kilauan cahaya kota. Menuju garis-garis pantai.
Dan kemudian pesawat langsung menyelam ke dalam air!
Gambaran biru dan abu-abu memenuhi jendela. Semain jelas dan semakin
tajam setiap detiknya. Desiran ombak".. Seseorang menjerit lagi, dan pada saat yang sama aku melihat kematian.
Kami sudah pernah menyelam, demorf di antara udara-udara yang masih
tersisa sambil menghindari sinar Dracon, melalui kecepatan yang memusingkan dan
telah berhasil melalui semua itu. Tapi tidak, tidak ada yang sebanding dengan ini.
Sepersekian detik aku merasa, bukan hanya pengandaian, aku rasanya ingin
mati saja. Bagaimana rasanya menghantam dinding biru kematian dengan kecepatan satu
juta mil per jam! "Ahhhhhhhhhhhhhhh!"
Animorphs - 45 The Revelation di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dan kemudian, aku membuka mata.
Segerombolan ikan melintas di depan cahaya merah Bug Fighter kami.
Aku masih hidup, dan kami sudah berada di bawah laut. Pesawat ini jadi kapal
selam! Autopilot membelokan kapal dan mengarah pada beberapa jalur yang hanya
diketahui oleh musuh. Aku melirik teman-temanku. Rachel memeluk tubuh elang Tobias tidak erat
tapi tetap menjaganya. Ax berdiri dengan kakinya yang goyah. Jake dan Cassie
berpegangan tangan. Tak ada satu pun yang bicara.
Kami menyelam semakin dalam ke dalam laut gelap.
Di sepanjang dasar laut, tertampang pemandangan yang lebih aneh dari apa
pun di permukaan planet ini. Sebuah gua menghilang di bawah kami dan sebuah
gunung menjulang dari kegelapan. Seekor mahkluk kuning menyala melintas di
hadapan kami. Kemudian, lampu kami menyinari sebuah penghalang besar. Penghalang yang
padat, brgerigi, ditutupi tumbuhan laut dan terlihat tidak asing.
Yeah, seperti yang terlihat di TV kabel yang berjudul, Lost Ship Of the Sea:
Terror, Treasure, and Discovery.
"Berubah jadi Hork-Bajir." Jake memerintah. "Kita tak punya banyak waktu."
Kami morf. Enam mahkluk berorot setinggi enam kaki yang dipenuhi mata pisau
ditubuhnya memenuhi Bug Fighter. Tapi ini adalah morf paling tepat untuk misi ini
seperti yang diharapkan. Penglihatan bagus, otak lamban, tubuh kuat, dan salah satu
dari ratusan budak Yeerk.
Tak akan ada yang memperhatikan kami, dan tak akan ada yang tahu kami
bukan pengendali, kuharap.
Pesawat ini miring secara otomatis, menghindari sisi peninggalan laut itu.
Kemudian kami mulai mengitari bagian atasnya perlahan.
67 Lambung kapalnya berukuran raksasa, ujungnya menyentuh dasar laut.
Sebagian besar telah rusak. Piringan baja terpaku di sekitarnya. Sebuah menara dan
tiga senjata besar mencuat dari dek.
Bug Fighter berputar sekali lagi kemudian mengarah pada pusat kapal.
Kami menuju ke arah lambung kapal. Aku tak mau menutup mata kali ini.
Saat kami akan menabrak, kapalnya membelah. Membuka seperti kotak
berengsel, memperlihatkan sebuah celah yang tersambung dengan bagian atas dek.
Ikan-ikan dan mahkluk laut yang mati berhamburan keluar dari celah tersebut,
menabrak jendela kami.
Aku menelan ludah. Kami melewati celah selebar beberapa inchi dan masuk dalam kegelapan.
Pesawat ini terjun cepat ke dasar laut, melalui tabung bawah air menuju pusat
bumi. Secara bertahap, dinding terowongan pun berubah menjadi tanah, bebatuan
berubah menjadi beton. Seketika, Bug Fighter kami dan seluruh kru Hork-Bajir di dalamnya telah berada
di gua besar yang terang benderang. Hanggar bengkel servis berjajar di dinding
ruangan yang seperti kubah itu. Besar ruangan ini sama seperti kolam utama Yeerk.
Lantainya dipenuhi Taxxon dan Hork-Bajir yang berlalu lalang dari dermaga Bug
Fighter. Petugas pengendali manusia berseliweran dari kapal ke kapal.
Sebuah pesawat Blade sedang diservis di sebuah hanggar pribadi.
Bug Fighter kami melayang di sepanjang dermaga Bug Fighter hingga mencapai
landasan kosong. 68 Kami turun perlahan dan mendarat dengan sedikit hentakan.
Jake bangkit.
69 BAB 17 Enam Hork-Bajir keluar menuruni tangga pesawat dan melangkah di lantai
beton. Aku, untuk pertama kalinya, melakukan yang terbaik untuk terlihat berarti.
Yeah, pasukan disini lebih banyak dari perkiraan kami. Puluhan Bug Fighter dan
satu pesawat Blade, dan mereka kesini cuma untuk diservis.
Jika invasi habis-habisan tiba, semua ini tak akan cukup.
Para kru Bug Fighter lainnya berbaris melintasi ruangan besar. Kami meniru
mereka dengan membentuk dua baris dan melangkah serempak sampai tiba di pos
pemeriksaan. Dua Hork-Bajir yang menggenggam pistol Dracon mengacuhkan kami.
Sedangkan yang ketiga, yang lebih kurus dan terlihat pintar mengangkat tangan
pisaunya ke arah kami menyuruh kami berhenti.
Kalau saja aku cuma anak normal biasa tanpa kekuatan morf, jantungku pasti
sudah copot. Bukan tentang ketiga orang penjaga itu. Maksudku, kita berenam bisa
langsung mengalahkannya. Tapi ada banyak Hork-Bajir di sekeliling kami! Mereka
benar-benar hidup! Penjaga keamanan yang agak kurus itu turun dari tempat duduknya dan
berjalan menuju Ax, kemudian memperhatikannya dari atas sampai bawah. Kemudian
ia mundur dan mendengus pada yang lain.
"Grrrffffssshhh Grrrruuufffssshhht!"
Akhirnya, ia melambaikan tangan pada kami.
70
tertawa.
memarkir pesawat. Ada jalan yang bergerak seperti landasan koper di bandara. Pada
jalan di kedua sisi kami, alat transportasi lalu lalang dua arah.
Sesaat kemudian kami muncul dalam terowongan yang terhubung ke kompleks
gua kolam Yeerk yang kami sudah kenal dan kami sayangi.
Dan disana, di tengah kolam Yeerk yang luber, terikat dengan tiang dermaga,
adalah Visser One. Ibuku.
Visser One " ibuku " telah diikat dan dirantai. Kalau ada bagian tubuhnya yang
tak memar dan tak berdarah, aku pasti tak melihatnya. Ia sangat terluka seperti yang
terlihat. Rasanya aku ingin berlari ke arahnya dan membebaskannya, tapi aku tak bisa.
Itu akan membunuh kami semua.
Para pengendali mencemooh dan meneriakinya dari sisi kolam. Ia bukan lagi
Visser mereka. Ia adalah seorang pengkhianat, seorang pecundang.
Penyiksaan, penghinaan, dan kematian. Yeerk benar-benar membuat eksekusi
publik. Dan jelas, kelaparan itu berjalan dengan baik. Visser meronta-ronta dan
menjeritkan kata-kata yang tak karuan kepada kerumunan.
Yeerk di dalam kepala ibuku sudah putus asa. Dikelilingi oleh sinar kandrona
yang tak bisa ia dapatkan, adalah kelaparan yang benar-benar menyiksa.
71 Rasa sakit dan mual mengaduk perutku.
Ocehannya terhenti tiba-tiba. Ia mendengar bahasa pikiranku. Ibuku masih
cukup hidup untuk mendengar suaraku!
Visser One kembali meraung dan berteriak, meneriaki ketersiksaannya. Menarik ikatan
di pergelangan tangan dan kakinya yang erat hingga menimbulkan memar dan lebam
hitam. Aku tak bisa melihatnya.
Sebuah bilah pisau menekan punggungku lembut. Itu Jake.
pikir itu akan menyelamatkan hidupnya, ia akan bicara.>
72
Ia melirikkan mata sengit Hork-Bajirnya ke arah pintu masuk jalan yang
terhubung. Meneliti jalan yang kita lalui untuk masuk ke kolam Yeerk.
Ax adalah orang pertama yang paham.
kaku itu bisa digerakkan.>
berjalan dengan cepat. Melangkah melewati lintasan berjalan bersama sekelompok
Taxxon. Kemudian, saat kami mendekati pos pemeriksaan, para penjaga telah
berkumpul.
"Sttooppffllleeessshh!" Pemimpin pasukan keamanan memerintah.
Jake berhenti.
"Pesawat mu terlambat. Jelaskan!"
"Ya," Ujar Jake. Menyambungkan bahasa manusia dengan bahasa Hork-Bajir.
"Kami mengalami kecelakaannhh". Menabrak hutan saat mesin kami mati. Aku harus
mendarat. Aku memerintahkan untuk memperbaiki pesawat disini."
"Bohong." Teriak si kurus tadi sambil mendorong Jake pada rekannya. "Sudah
dicek seluruhnya. Tak ada kerusakan pesawat. Gussscccssshhh!"
Para Hork-Bajir di atas Hanggar menjulurkan kepala mereka.
73 BAB 18 Jake mengangkat siku pisaunya menebas dinding Hork-Bajir yang mencoba
menahannya. Catatan: jangan pernah menentang pasukan keamanan Yeerk, ini cuma akan
menimbulkan kekacauan.
Ia meninju Hork-bajir lain yang menghadangnya dan berlari menyusuri deretan
pesawat. Tiba-tiba "
Tseeeeew! Tseeeeew! Udara disekelilingnya meledak oleh tembakan sinar Dracon.
Ia memang tak terlihat, tapi bukan berarti para keamanan yakin ia sudah mati.
Semua perhatian dan senjata tertuju pada kepulan asap dimana Jake terakhir terlihat.
Tak ada yang memperhatikan perubahan yang berlangsung di belakang tempat
penyimpanan peralatan. Seorang Andalite biru dan elang ekor merah tumbuh dan
morf di belakang dua Hork-Bajir. Tobias mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi
dengan tenang ke arah kubah.
Thwack . . . Thwack-Thwack-Thwack!
Ax! "Aaghshs"!" Empat sinar Dracon berdentangan ke tanah. Empat parjurit
menggenggam tombak berteriak putus asa dan kebingungan.
Ax meluncur bagai peluru ke arah Jake. Cassie, Rachel, dan aku yang masih
dalam tubuh Hork-Bajir mengambil pistol Dracon dari lantai.
74 Ini adalah kesempatan kami, satu-satunya pilihan kami untuk kabur. Selama
kami menembaki Andalite, para Hork-Bajir itu tak akan menembak kami. Kami berlari
di belakang Ax dengan tembakan yang selalu meleset darinya.
Kata-kata mutiara: saat kau kabur dari kejaran musuh, jangan pernah lihat ke
belakang. Itu sama sekali bukan ide bagus. Aku berbalik untuk melihat segerombolan
Hork-Bajir yang marah, Hork-Bajir bersenjata berhamburan keluar dari terowongan.
Perlukah aku melihat itu" Apa itu bagus untuk moralku" Enggak. Pastinya
enggak. "Pengkhianat!" Aku tiba-tiba mengamuk, mengarahkan sinar Draconku ke arah
segerombol pasukan keamanan Hork-Bajir. "Disana! Disana! Tangkap dia!"
"Guflesshhhkkl Defffantii"
Teriak salah satu pemimpin dari rombongan
pertama. "Mati kau, pengkhianat!" Teriak mereka. Sekarang pasukan keamanan
melawan pasukan keamanan.
Tepat sekali seperti yang kami inginkan. Perang sipil. Kebingungan. Yeerk
melawan Yeerk.
Dimana Rachel dan Cassie" Aku sendirian dan kehilangan mereka.
Aku berlari. Cakar panjang dan kasarku menggores lantai dingin. Jantung Hork-Bajir ini
berdetak keras di dadaku. Paru-paruku serasa terbakar dan keringat menetes ke
mataku. Jendela pesawat kami menyala mengisi daya.
Ax di ruang kontrol, Tobias bertengger seperti boneka di dalam.
75
Ka-bammmm! Sinar Dracon menyentuh medan gelembung kami.
Ax tidak menunggu perintah selanjutnya, ia sudah tahu apa yang harus
dilakukan. Kami meluncur di udara, terjun kebawah, dan naik lagi. Aku merasa perutku
harus dibawa ke hangar bengkel servis.
Aku sudah menjadi manusia sekarang, manusia yang mampu morf. Aku sudah
Animorphs - 45 The Revelation di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
muak dengan Hork-Bajir. Aku ingin sesuatu yang berbulu dan familiar.
Kami naik, kemudian turun lagi, naik lagi, turun lagi. Bug Fighter gila: kendaraan
karnaval dari neraka. Ax bergerak dan membuka pintu.
Cassie berjongkok rendah sambil melindungi kepalanya dari tembakan Dracon.
Aku mengulurkan tanganku yang masih setengah jadi tangan gorilla, kemudian
menyambar lengannya dan menariknya.
pesawat kami.
76 BAB 19 Aku melihat ke jendela. "Mata" merah Bug Fighter berdatangan dari manamana.
Salah satunya terbang dari hanggarnya, tabung-tabung dan kabel-kabel servis
masih melekat pada lambung pesawat.
Aku berusaha mempercepat perubahanku.
Blaammm! Sebuah cahaya putih dan ledakan instan.
mengarahkan kapal ke arah terowongan.
Weee-oo-wee-oo! Suara alarm memekakkan telinga. Lampu berkedip memenuhi panel kontrol.
Aku menatap Ax.
Ax melakukan sesuatu. Ia memelankan pesawat dan mengarahkan meriam
Dracon kami ke terowongan batu itu lalu menembak. Bebatuan padat terbakar,
mencair, kemudian menghilang.
Tobias memantau perisai,
Bebatuan terbakar. Potongan tebing yang terbakar jatuh ke lintasan berjalan
yang kami lewati beberapa menit lalu.
Ka-Bam! Bamm! Bam! Bam! Bam!
Sinar Dracon terus menembaki kami dari bawah.
Kami menggores, menabrak" dan bergesekan dengan bebatuan yang terbakar!
Kami menerjang seperti peluru.
Tiba-tiba, cahaya, udara.
Kompleks kolam raksasa Yeerk terbuka dihadapan kami.
Ia mengarahkan meriam Dracon ke arah kompleks bangunan di tepi kolam. Ia
menembak, meleset!
Aku merebut kendali. Tseeeew! Sebuah bangunan lenyap. Bangunan lainnya terbakar.
Tseeew! Sebuah bulldozer tak berpenghuni terbakar. Para pengendali berlarian
menyebar ke segala arah. Rasanya seperti akhir film Holywood musim panas.
Dan aku yang mengendalikannya.
Aku memutar kanon ke arah kolam.
Ibuku mungkin sedang tak waras, tapi matanya melebar saat ia melihat kanon
Dracon.
Aku mengarahkannya ke tepian kolam. Bukan pada Yeerk atau para pengendali.
Hanya pada sebuah tangki metal berat. Simbol perbudakan.
Tseeew! Sebuah tembakan daya rendah membuat dinding tangki meleleh.
Tak ada kerusakan besar karena aku memang tak berniat melakukannya. Aku
hanya ingin membuat semua orang kabur.
Hork-Bajir dan manusia berhamburan melarikan diri.
78
Aku mendengus.
terbuka.
Kami melompat keluar. Kaki gorilaku dan cakar Hork Bajir menghantam
semenanjung logam dimana ibuku terikat. Dermaga infestasi itu hanya selebar balkon,
tapi itu sama berbahayanya dengan jembatan tali gantung yang membentang di
pegunungan Andes. Dengan cepat, Rachel mengiris borgol
yang mengikat ibuku ke tiang.
Dada"pergelangan tangan".pergelangan kaki.
Ibuku sepertinya tak tahu kami disana untuk menyelamatkannya. Yeerk di
dalam kepalanya sudah teralu tak sadarkan diri.
Tseeew! Sebuah sinar Dracon menembak pesawat tepat di atas kepala kami.
Tembakannya menggetarkan dermaga dan membakar sisi pesawat kami!
Tak ada pilihan. Ax harus menjauh sebelum pesawat kami dibantai habishabisan. Pesawat kami menggulung perisainya kemudian terbang menjauh.
Bug Fighter besar lain datang dari arah terowongan, mengibaskan udara ke
sekitar kolam. Ax terbang lurus tepat ke arah atas kubah, dengan pesawat penyerang tepat di
belakangnya. Tseeew! Sinar Dracon meleset saat hendak menembak pesawat kami yang sedang
melaju. 79 Tseeew! Jake menghancurkan perisai pesawat musuh.
Aku berbalik pada ibuku, menyandarkannya di tubuhku untuk melindunginya
dari pertarungan.
Dengan hati-hati aku mendekapnya di tanganku. Ia tak bergeming selama satu
detik, kemudian mulai menjerit lagi.
Tseeew! Tseeew!
Ka-plash! Ka-plash! Plash!
Beberapa potong bebatuan tercebur ke kolam beberapa kaki dari kami, dan air
kolam menciprati kami seperti cairan lengket.
menunjuk ke sekelompok Hork-Bajir menakutkan dengan pita biru menggembung yang
terikat di lengan mereka.
Aku bangkit dan memanggul mom ke bahu.
Celah yang memisahkan dermaga dan semenanjung hanya selebar lima kaki.
Mungkin lebih sih. Rachel segera berlari di sepanjang semenanjung bagaikan di arena
lapangan terbang. Ia bersiap, meroket, lalu melompat".
Lompatan jauh yang sempurna.
terlalu".
80 Tiba-tiba, ibuku benar-benar lemas.
Oh tuhan, apa ia mati" Apa aku membunuhnya"
Tidak. Matanya terbuka dan ia terlihat memohon padaku.
"Bunuh dia." Bisiknya.
Apa" Aku menunduk ke arah dermaga. Siput kecil telah melarikan diri dari
telinga mom dan hendak kabur! Ia pasti ingin menceburkan dirinya ke kandrona, itulah
makanan dan kehidupannya".
Tapi masalahnya, waktu melompatku tadi tidak tepat. Visser One telah
menghantam dermaga saat kami mendarat tadi. Dan sekarang, ia malah menggeliat
semakin jauh. 81 BAB 20 Bam! Seorang Hork-Bajir biru menebas Rachel tepat di wajahnya!
Bam! Bam! Bam! Bam! Ia memukul balik. Dengan tinju-pisau-gila nya. Hork-Bajir itu terhuyung tapi
masih berdiri. "Aku Grath." Geramnya dengan mata kuning-oranye yang membara. "Aku
adalah pemimpin pasukan elit Hork-Bajir biru. Menyerahlah, atau mati."
Geramnya. "Tapi tentu saja itu bukan aku."
Whoosh! "Bunuh dia!" Suara ibuku terdengar lebih keras sekarang. Gemetar penuh
amarah. Visser One sedang merayap, mengerutkan tubuhnya sampai setengah kali
ukuran tubuhnya, lalu merayap ke depan. Mengerut, memanjang, mengerut,
memanjang. Irama lamban tanpa henti menuju pinggir dermaga.
Aku menggapai untuk mengambilnya.
Bam!
Aku menjatuhkan ibuku yang segera tersungkur.
"Kau akan mati, Andalite!" Hork-Bajir biru lain menikam punggungku.
BAM! Aku berputar dan meninju dadanya.
Aku melirik kembali ke tempat ibuku terbaring tak bergerak, setengah
melindunginya di antara aku dan Rachel yang masih bertempur. Sekujur tubuhnya
penuh memar dan patah. Ia bahkan tak mampu mengangkat kepalanya.
82 Namun, ia masih saja mengamuk, "Kau tak akan bisa kabur, cacing kotor!"
Tseeew! Tseew! Tseew!
Aku harus menolong Rachel!
"Bunuh dia!" Aku juga harus menolong Mom!
Aku mengepalkan tinju gorilaku, mengangkatnya dan siap menghantamkannya
pada siput itu. Tseeew! "AAAAArrrgghh!"
Rasa sakit terbakar menjalar di kaki kananku!
Aku terhuyung jatuh ke dermaga, rasa terbakarnya begitu menyakitkan lebih
dari yang bisa kubayangkan. Aroma bulu dan daging hangus memenuhi lubang
hidungku, baunya enak sekaligus memuakkan.
Pertempuran Bug Fighter gila berdengung di atas kepalaku! Bebatuan
menghujani. Bam! Hork-Bajir biru menebas wajahku. Oke, sebenarnya itu gak perlu. Kemarahanku
memuncak, aku berdiri. Ka-bam! "Galaaaah!" Aku meninju si biru hingga jatuh dari dermaga.
Splash! Ia meronta-ronta dalam air berlendir itu.
Sebuah Bug Fighter berdengung di atas kepalaku. Tekanan udaranya
menghempaskan tubuhku. Deru mesin memenuhi telingaku. Suaranya sungguh
melengking dan memekakkan telinga.
Kemudian, tiba-tiba "
83 TSEEW! Sebuah sinar merah melintas di atas kepala kami.
Ka- BLAAAM! Bug Fighter itu meledak dan menghujani kami dengan puing-puing api.
Tumpukan isi perut dan potongan tubuh bertebaran dimana-mana!
Semuanya telah mati.
ke dermaga. Kemarahanku memuncak dan rasa sakit ini semakin menjadi-jadi.
Whoomf! Bam! Aku meninju lengan besarku ke dada Hork-Bajir. Tubuhnya menggelinding dan
tercebur.
Kepalaku terasa pusing. Tangan Rachel hanya tinggal pembuluh vena yang
mengucur dari lengannya yang putus. Dua Hork-Bajir biru berjalan di dermaga
infestasi, siap melompat"..
Tiba-tiba, susana hening.
Pesawat Bug Fighter lainnya telah menghilang. Tak ada deruan mesin dan
tembakan sinar Dracon. Tak ada pertempuran.
Sebuah suara baru terdengar"
Suara tawa jahat dalam bahasa pikiran memenuhi seisi kompleks kolam.
Hork-Bajir berpita biru membeku dalam langkahnya.
Aku melihat ke seberang kolam, Visser Three telah berdiri di tepian kolam.
Tubuh Andalite curiannya condong kesamping.
Kemudian ia mulai morf. 84 Tubuh Andalite birunya berubah hitam. Sesuatu yang panjang dan datar
mencuat dari leher dan punggungnya, kemudian mengembang ke dua arah
membentuk sayap. Sayap hitam yang besar!
Sayap itu tumbuh semakin sempurna dan lebar hingga keduanya menyatu di
tengah-tengah. Sayap delta yang menyambung.
Sebuah kepala tumbuh di tengahnya. Tidak, itu bukan kepala"
Itu sebuah mulut! Panjang dan lebar disertai dengan lidah perak yang menjilati
barisan gigi-gigi yang berkilauan.
Lalu matanya" berwarna oranye dan besar sebesar softball, berada di kedua
sisi mulutnya.
Animorphs - 45 The Revelation di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dermaga. Dan terjebak untuk mati".>
Sayapnya yang besar mengepak sekali, dan itu sudah cukup untuk membuat
Visser Three melayang di udara. Kepakan kedua membuatnya meluncur naik ke puncak
kubah. Ia bagaikan siluet besar yang menutupi kami semua.
Rachel dan aku terdiam. Apa yang harus kami katakan"
putus. Ia hampir kehilangan kesadaran.
Visser Three mengepak sayapnya lagi dan meluncur turun dengan mulut siap
menyerang. Tak ada cara untuk kabur. Tidak ada!
85 Aku mencoba untuk mengangkat Rachel dan ibuku sekaligus. Mereka
gemetaran dan mengerang kesakitan. Usahaku benar-benar menyedihkan! Cederaku
ini juga membuatku lemah untuk melakukan sesuatu".
Tiba-tiba " Zzzeeeeooowww! Sebuah pesawat Bug Fighter muncul dari belakang gudang!
Tseeew! Tembakan Dracon menderu tepat mengenai perut Bievilerd.
"Rrrrooooaaahhh!"
Sang Visser berteriak. Pesawat Bug Fighter itu meluncur ke arah kami.
86 BAB 21 Tseew! Tembakan kedua melubangi lipatan sayap Bieviler. Sayap tersebut segera
mengerut, layu, dan hancur.
Tseew! Tseew! Jake menghantam dua Hork-Bajir biru sebelum mereka menebas kami dengan
pisau-tempur mereka.
Aku mencoba mengangkat ibuku lagi, tapi kali ini dia menolak dengan sisa
tenaganya yang lemah. Sinar Dracon bertubi-tubi menembak ke arah dermaga".
"Mati!" Ia mendesah, matanya tertuju pada gumpalan abu-abu kecil beberapa
inchi dari tepi. Visser One!
"Mati!" Bug Fighter melayang di atas kolam, menutupi kami dari tembakan Dracon,
melayang rendah beberap kaki di atas kami.
Wajah mom berubah seketika, air mata manusia sungguhan membasahi
pipinya. Air mata amarah, rasa sakit, dan kebahagiaan.
Kemudian, tangannya meremas parasit itu, tapi siput itu masih hidup.
"Tidak!" Aku menghentakkan kakiku ke arah siput yang masih menggeliat itu lalu
berakhir sudah. 87 "..sudah jelas ini adalah akhir perjalanan Visser One.
Ibuku, Eva menerawang melewati mata gorilla ku dengan ekspresi puas.
Meskipun itu semua sedikit membuatku takut.
"Sekarang kita bisa pergi." Bisiknya.
Setelah itu, ia pingsan dalam pelukanku.
Ax menurunkan tangga, dan serta merta aku melompat ke dalam pesawat. Jake
dan Cassie melompat keluar untuk mengangkat Rachel dan membawanya masuk. Misi
ini berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.
Ka-PLAAASH! Kami menghantam ke dalam sesuatu yang lembut"..dan cair.
Glug-glug-glug Jari lincah Ax bekerja panik di atas panel-panel kontrol. Aku melihat ke luar
jendela.
Cassie membujuk Rachel untuk segera demorf agar mengobati luka-luka
fatalnya. Aku juga harus segera melakukannya.
dalam.> Kami semakin lama terhisap ke dalam jantung wilayah musuh!
Aku meninju kepalan tangan manusiaku ke dinding kabin.
Ibuku membuka matanya, mencoba untuk berbicara tapi yang keluar hanyalah
desahan dan suara batuk yang tidak jelas.
"Mom, ada apa?"
Ia menatap Ax. "Nyalakan pasokan sinar Dracon sampai penuh." Gumamnya.
88 "Apa?" Seruku. "Ax, kau dengar" Ia berkata nyalakan pasokan sinar Dracon
sampai penuh." Ax memutar mata pengintainya.
"Ax, dengarkan dia!"
pikiran pribadi. "Ax, dia itu sudah bebas sekarang!" Seruku. "Sudah bebas tahu!"
"Itu tidak akan meledakan kapal." Ia melanjutkan, berkata dengan susah payah.
"Tidak jika wktunya tepat. Saat pasokan Dracon mencapai angka maksimum lima puluh
lima persen, alihkan ke mesin. Lalu tembakkan sinarDracon kemana pun."
Aku melirik Ax, Ax melirik Jake, Jake melirik Cassie, dan Cassie melirik Rachel
yang sekarang sudah berubah ke wujud manusia.
panel kontrol.
berfikir pesawat ini akan meledak.
Tapi ibuku telah menjadi induk semang Yeerk untuk waktu yang lama. Ia telah
belajar banyak hal dan ia tahu apa yang ia lakukan.
Dengungan itu terhenti. Ax menembakan sinar Dracon langsung ke dalam
kolam. Uap dan asap menderu di sekeliling kami.
Ax menekan tombol daya. 89 Di belakang, Visser Three melanjutkan raungannya.
semua milikku!> Kami terbang melintasi terowongan yang terbakar. Terbang ke arah area
muatan, ke arah area bengkel dan servis. Para Bug Fighter Yeerk mengejar di belakang
kami. Aku berlutut di samping mom. Mendekapnya di lenganku saat kami
menghambur ke dalam lautan dan memeluknya dengan aman.
Bug Fighter muncul ke permukaan menembus langit malam. Lalu naik, naik
hingga berada di atmosfir.
Suara Ax memecah keheningan bagai alarm.
Segera, pesawat berbalik, turun, dan terus turun menuju hutan nasional.
Kami mendarat dan keluar dari pesawat beberapa detik sebelum pesawat
meledak. Tidak jauh dari hutan dimana petualangan ini pertama kali dimulai. Kami
hampir kembali ke titik awal kami.
Tapi kali ini, aku membawa hadiah.
90 BAB 22 "Mom." "Ya, sayang?" Ia melingkarkan lengannya ke bahuku sambil memandangku.
Matanya menyiratkan kalau ia sudah cukup sembuh. Luka-luka di wajah dan
tangannya, tulang-tulang patah, memar-memar?"alam telah melakukan pekerjaannya dengan baik.
Pertolongan pertama dari Chee juga tidak menyakitkan.
Ia masih terlihat sama seperti dulu. Well,hampir. Perubahannya tidak terlalu
terlihat jelas. Masih ada semacam ketegangan dan kewaspadaan mewarnai wajahnya.
Semua itu belum ada saat aku masih kecil.
Karena saat itu ia belum menjadi budak.
Sebuah matahari emas menghangatkan langit. Awan-awan lembut berarak
memenuhi langit biru. Sebuah hari yang sempurna. Tapi kalau ini hari yang sempurna, kenapa aku
tidak merasa sesempurna itu" Kalau hari ini mimpiku jadi kenyataan kenapa aku
merasa begitu salah"
Kami sedang berjalan kaki menuju lembah Hork-Bajir, Promise Land bagi para
pengungsi. Jadi, mengapa aku merasa gelisah"
"Sayang, ada apa?" Tanya nya lagi.
"Tak ada. Hanya saja, lembah ini sangat menakjubkan. Kau akan aman disini.
Bebas. Dan aku merasa senang."
Kami mencapai puncak bukit dan pemandangan lembah tertampang di depan
kami. Berdiri di tepi Grand Canyon" Kurasa rasanya sama.
Mom terlihat sangat takjub.
91 "Para Yeerk tidak tahu. Mereka pikir mereka telah menghancurkan ini semua."
Serunya tiba-tiba. "Dan ternyata mereka belum. Visser Three punya cukup banyak
kekuatan untuk meluncurkan serangan dalam beberapa bulan ini. Ia akan membakar
seluruh kota dari atas orbit, Marco. Dia akan memperbudak banyak umat manusia."
Ia telah menjadi Visser One. Siapa aku ini berani mendebatkan argumennya"
"Yeah, well. Mungkin juga enggak." Kataku berani. Menjadi berani adalah
tugasku. Sebuah lambaian tangan tertangkap mataku. Di bawah lereng, dekat
sekelompok Hork-Bajir yang melambaikan pisau-pisau mereka, ada seorang manusia
yang tersenyum. Dad. Aku tidak berkata apa-apa. Begitu pula mom. Ia hanya menuruni bukit bagai
seorang wanita yang tak melihat suaminya selama berbulan- bulan"
Ini seperti film klise. Dua orang yang saling mencintai bersatu kembali. Inilah
yang selalu ku impikan sejak kutahu ibuku masih hidup. Dad membuka tangannya dan
mom jatuh ke pelukannya. Mereka saling merasa malu. Mereka sudah tak pernah lagi melakukannya untuk
waktu yang sangat lama. Semua yang ku usahakan sekarang berada tepat di depan mataku.
Jadi, rasa sesak apa yang menekan hatiku ini"
Para Hork-Bajir telah menyiapkan pesta. Bark Schnitzel, Bark chow men, Bark
fume a la cr?me (Semua makanan yang dibuat dari kulit pohon).
Aku membuka kaleng supermarket dan membawanya. Aku perlu meyakinkan
para Hork-Bajir makanan ini juga harus dihitung.
Aku lupa dimana pembuka kalengnya, tapi siapa yang butuh pembuka kaleng di
lembah yang penuh pasukan berbilah pisau begini"
Matahari mulai terbenam saat kami menyelesaikan makan malam. Para HorkBajir menyalakan api unggun. Mom mendengarkan dengan seksama saat Jara Hamee
mulai menceritakan salah satu cerita terkenalnya.
Dad menarikku menjauh. 92 "Marco?" Bisiknya. "Apa ada cara untuk menyelamatkan Nora" Apa ada cara
untuk menyelamatkannya sekarang?"
Kata-katanya membuatku terasa sedikit perih. Tapi sekarang, aku tahu bahwa
kehidupan dan cinta itu hal yang rumit.
"Kau tahu aku mencintainya " "
Aku mengangguk, membuat keputusan.
"Dad, gimana kalau Nora sudah menjadi pengendali sekarang" Bagaimana
kalau Yeerk sudah menangkapnya karena mereka tahu kau terlibat dalam pekerjaan
rahasia?" Rasa sakit tersirat di wajah Dad.
Hati nuraniku terasa berat. Bendungan permanen ini telah dihancurkan.
Keluargaku telah kembali, tapi tidak benar-benar kembali.
Tidak sejujurnya. Itu tadi adalah salah satu pemikiran putus asa yang ku harap dapat diterima
Dad. Tapi hal ini sama sekali tidak mudah bagiku.
"Apa kau bilang?"
"Segala yang terjadi denganmu sudah diatur oleh musuh." Ujarku. "Kau gak
bisa menyalahkan dirimu sendiri."
93 BAB 23 Ombak berdesir di pantai berpasir.
lain.> Bukan berarti aku bisa lihat ombaknya. Ini adalah malam hari, dengan bulan
sabit yang sama sekali tidak membantu.
"Apa benda ini benar-benar sudah siap?" Tanya Jake sambil memandang
transponder Z-space. Kami sudah membiarkan sedikit waktu kami berlalu dengan tak
melakukan apa-apa. Hanya menonton Ax menyelesaikan alat itu.
pengakuan persahabatan kami.
Dad dan aku telah dilaporkan mati tertembak oleh penyusup tak dikenal. Dan
polisi setempat tidak melakukan pencarian lebih lanjut karena tidak adanya petunjuk.
Bukan kejutan, kan. Nora adalah salah satu korban, satu lagi pengendali di antara kami. Ia sekarang
masih tinggal di rumah kami dan masih mengajar di sekolah kami. Tobias pernah
memergokinya sedang berada di dekat pintu masuk kolam Yeerk pada malam hari.
Mungkin"mungkin saja suatu hari nanti aku bisa menyelamatkannya.
Tempat tinggal Chee tidak begitu buruk kok. Aku lebih banyak berada disana
sekarang. Mereka punya TV dan cemilan Oreo.
Saat aku butuh beberapa kabel, aku biasanya menghabiskan sepanjang malam
di scoop Ax. Soalnya sangat beresiko kalau aku tinggal dirumah Cassie, Rachel, atau
Jake. Dan saat kami tidak punyai misi, biasanya aku mengunjungi lembah.
Animorphs - 45 The Revelation di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Selalu ke lembah. 94 "Mari selesaikan yang satu ini." Kataku. "Transmisi ini mungkin berarti kalian
akan ditangkap Yeerk, jadi kita harus super hati-hati dengan apa yang kita ucapkan.
Dan juga, kita gak bisa pergi sama-sama saat selesai. Ax sudah membawa mesin itu
bersamanya sehingga Yeerk gak akan bisa melacak situs transmisinya."
"Tunggu." Rachel menyela. "Memangnya kita gak bisa memblokir situs
transmisinya aja" Kayak di film-film?"
menghina.
"Tapi tetap masih ada kemungkinan, kan?" Ujar Cassie penuh harap. "Ada
kemungkinan kalau mereka mungkin berfikir sinyal transmisinya datang dari suatu
tempat di dalam pesawat mereka."
"Ayo lakukan saja." Seru Jake menggosok-gosokkan tangannya.
"Mari berharap armada Andalite membuka transmisinya dua puluh empat
jam." Kataku. "Ax, kau punya nomor Andalite kan?"
Aku menggeser-geser kakiku dengan cemas di atas pasir. Menghela napas
dalam. Ax mengetik beberapa kode pada keypad kecil. Jari-jarinya terlihat sedikit
gemetar. Ini adalah panggilan telepon yang sangat jauh.
Aku memandang langit berbintang dan planet-planet serta dunia alien yang
berada jauh diluar pandanganku.
"Lihat!" Seru Cassie sambil menunjuk pada cahaya kecil di sisi mesin yang
sekarang berwarna biru terang.
Keempat kelopak matanya berkedip dengan cepat. Ia berdiri dengan tegap.
Sebuah suara?"suara berat yang memerintah"
Ini benar-benar nyata! Suara ini".kata-katanya".
Sambungan kami ke dunia lain!
Jake memberi sinyal pada Ax untuk menjawab.
95 Tapi Ax menggelengkan kepala.
Jake menatap kami satu persatu, kemudian mengusap rambutnya.
"Ini?"" Ia berdeham, kemudian melirik kepada Ax lagi dan tersenyum.
Kemudian ia mendekat ke alat itu.
"Ini dari bumi." Katanya.
Kami tak tahu siapa mereka".
Tapi kami tahu siapa kau".
Thx for reading " BR: Anna 96 Kisah Pedang Di Sungai Es 12 Pendekar Bayangan Sukma 19 Munculnya Si Pamungkas Pisau Terbang Li 1