Brisingr 12
Brisingr Serial The Inheritance Cycle 3 Karya Christopher Paolini Bagian 12
membelah aliran udara dingin membeku sehingga mengalir di kedua sisi tubuhnya tanpa
menghantamnya. Menunggangi Saphira bukan berarti Eragon bisa beristirahat, tapi
karena naga itu mengepakkan sayap dalam gerakan lambat dan iramanya tetap, Eragon
tidak perlu berkonsentrasi menjaga keseimbangan seperti ketika Saphira berbelok,
menukik, atau melakukan manuver lain. Sebagian besar waktu, ia membagi benaknya
antara bicara dengan Saphira, memikirkan apa yang terjadi beberapa minggu
belakangan, dan mengamati pemandangan yang selalu berubah di bawah mereka. Kau
menggunakan sihir tanpa bahasa kuno ketika para kurcaci menyerangmu, kata Saphira.
Itu berbahaya. Aku tahu, tapi aku tidak punya waktu untuk memikirkan kata-katanya.
Lagi pula, kau tidak pernah menggunakan bahasa kuno jika kau merapal mantra. Itu
lain. Aku naga. Kami tidak perlu bahasa kuno untuk menyatakan keinginan kami; kami
tahu apa yang kami inginkan, dan kami tidak begitu mudah berubah pikiran seperti Elf
atau manusia. Matahari jingga hanya berjarak sejengkal dari cakrawala ketika Saphira
meluncur melintasi mulut lembah dan keluar menuju padang rumput datar dan kosong
yang membatasi Pegunungan Beor. Sambil menegakkan tubuh di pelana, Eragon
menatap sekeliling mereka dan menggeleng, terkagum-kagum akan jarak yang telah
mereka tempuh. Kalau saja kita bisa terbang saat pertama kali ke Ellesmera, katanya.
Kita akan punya lebih banyak waktu bersama Oromis dan Glaedr. Saphira mengiyakan
dengan anggukan benak tanpa bicara. Saphira terbang sampai matahari terbenam dan
bintang-bintang memenuhi langit Serta pegunungan tampak seperti bayang-bayang
kabur berwarna ungu di belakang mereka. Saphira bisa saja terbang sampai pagi, tapi
Eragon berkeras mereka berhenti untuk beristirahat. Kau masih letih akibat
perjalananmu ke Farthen Dur. Kita bisa terbang sampai malam besok, dan besoknya
lagi, jika diperlukan, tapi malam ini kau harus tidur. Meski tidak menyukai usulnya,
Saphira setuju dan mendarat di dekat sekumpulan pohon dedalu yang tumbuh di tepi
sungai kecil. Ketika turun dari punggung Saphira, Eragon mendapati kedua kakinya
begitu kaku sehingga Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
sulit berdiri tegak. Ia melepaskan pelana Saphira, kemudian menggelar alas tidur di
tanah dekat naganya dan meringkuk dengan punggung menempel pada tubuh Saphira
yang hangat. Ia tidak butuh tenda, karena Saphira melindunginya dengan sebelah
sayap, seperti induk elang melindungi anaknya. Tak lama kemudian keduanya lelap
dalam mimpi, yang bercampur aduk dalam cara yang menyenangkan, karena benak
mereka masih bertautan bahkan saat mereka tidur. Begitu cahaya pertama muncul di
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
timur, Eragon dan Saphira melanjutkan perjalanan, melesat tinggi di atas daratan hijau.
Angin kencang dari arah berlawanan menerpa mereka di pertengahan pagi, membuat
laju Saphira berkurang jadi setengahnya. Meski berusaha sekuat tenaga, ia tidak bisa
naik ke atas aliran angin. Sepanjang hari ia berjuang melawan arus udara kencang. Itu
melelahkan, dan meski Eragon memberinya sebanyak mungkin tenaganya sendiri yang
berani dikeluarkannya, pada petang hari Saphira sangat kelelahan. Ia meluncur ke
bawah dan mendarat pada bukit rendah di padang rumput lalu duduk di sana dengan
sayap melorot ke tanah, tersengal dan gemetar. Kita harus beristirahat di sini malam ini,
kata Eragon. Tidak. Saphira, kondisimu tidak memungkinkan untuk melanjutkan
perjalanan. Kita beristirahat dulu sampai kau pulih. Siapa tahu angin mereda esok pagi.
Eragon mendengar suara gesekan basah ketika Saphira menjilat moncong, kemudian
suara tarikan paru-parunya saat naga itu kembali tersengal. Tidak, Saphira berkeras.
Di padang rumput seperti ini, angin mungkin akan bertiup kencang berminggu-minggu
bahkan berbulan-bulan tanpa henti. Kita tidak bisa menunggu angin mereda. Tapi- Aku
tidak akan menyerah hanya karena kesakitan, Eragon. Terlalu banyak yang jadi
taruhannya... Kalau begitu biarkan aku memberimu energi dari Aren. Ada lebih dari
cukup energi dalam cincin ini untuk membuatmu bertahan dari sini sampai ke Du
Weldenvarden. Tidak, sahut Saphira lagi. Simpan Aren sampai kita tidak punya
cadangan lagi. Aku bisa istirahat dan memulihkan diri di hutan nanti. Tapi Aren mungkin
dibutuhkan kapan saja, jangan kaukurangi pasokannya hanya demi kenyamananku.
Tapi aku tidak suka melihatmu kesakitan. Geraman rendah keluar dari mulut Saphira.
Leluhurku, para naga liar, tidak akan mengerut menghadapi angin remeh seperti ini, dan
aku juga tidak. Deegan begitu, ia melompat kembali ke udara, membawa Eragon
bersamanya menembus angin ribut. Ketika penghujung hari semakin dekat dan angin
masih melolong di sekitar mereka, mendorong Saphira seakan takdir begitu keras
berusaha menahan mereka agar tidak berhasil mencapai Du Weldenvarden, Eragon
memikirkan si wanita kurcaci Glumra dan kepercayaannya pada dewa-dewa
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
kurcaci, dan untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasa ingin berdoa. Menarik
hubungan benaknya dengan Saphira-yang sangat keletihan serta berkonsentrasi
sehingga tidak sadar-Eragon berbisik, dewa, jika kau ada, dan jika kau bisa
mendengarku, dan jika kau memiliki kuasa, kumohon hentikanlah angin ini. Aku tahu
aku bukan kurcaci, tapi Raja Hrothgar mengadopsiku ke klannya, dan kurasa itu
memberiku hak untuk berdoa kepadamu. Guntera, kumohon, kami harus tiba di Du
Weldenvarden secepat mungkin, bukan hanya demi kebaikan kaum Varden, tapi juga
bagi kebaikan kaummu, para knurlan. Kumohon, tolonglah, hentikan angin ini. Saphira
tidak bisa menanggungnya lebih lama.Eragon meraih benak Saphira kembali, ikut
mengernyit ketika merasakan otot-otot Saphira yang pegal. Jauh malam, ketika
semuanya terasa dingin dan hitam, angin agak mereda dan, sejak saat itu, hanya
sekali-sekali menampar mereka dengan embusan kencang. Ketika pagi datang, Eragon
menatap ke bawah dan melihat daratan keras dan kering Gurun Hadarac. Sial, katanya,
karena mereka tidak terbang sejauh yang diperkirakannya. Kita tidak akan tiba di
Ellesmera hari ini, bukan" Ya, kecuali angin mendadak berubah arah dan membantu
menerbangkan kita ke sana. Saphira mengepakkan sayap beberapa menit tanpa bicara,
kemudian menambahkan, Meski demikian, jika tak ada kejutan tidak enak yang lain,
rasanya kita akan tiba di Du Weldenvarden petang ini. Eragon mendengus. Mereka
hanya mendarat dua kali hari itu. Sekali, ketika mereka di darat, Saphira makan
beberapa bebek yang ditangkap dan dibunuhnya dengan semburan api, tapi selain itu,
ia tidak makan. Untuk menghemat waktu, Eragon makan di atas pelana. Seperti yang
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
diperkirakan Saphira, Du Weldenvarden tampak dalam jarak pandang persis saat
matahari mulai terbenam. Di depan mereka hutan itu tampak seperti bentangan hijau tak
berujung. Pohon-pohon yang daunnya berguguran-ek, beech, dan maple - mendominasi
bagian luar hutan, tapi lebih jauh ke dalam, Eragon tahu, jenis-jenis pepohonan itu
menyingkir di hadapan pinus-pinus raksasa yang membentuk hutan belantara. Malam
sudah turun di daerah sekitar ketika mereka tiba di tepi Du Weldenvarden, dan Saphira
meluncur untuk mendarat ringan di bawah ranting-ranting pohon ek raksasa yang
menjulur. Ia melipat kedua sayapnya dan duduk diam sejenak, terlalu letih untuk
melanjutkan. Lidahnya yang merah terjulur dari mulut. Saat Saphira beristirahat, Eragon
mendengarkan gemeresik dedaunan di atas kepalanya dan seruan burung hantu serta
cericit serangga malam. Ketika sudah agak pulih, Saphira melangkah maju dan
menyelinap di antara dua pohon ek raksasa tertutup lumut lalu memasuki Du
Weldenvarden dengan berjalan kaki. Kaum Elf telah memastikan tidak ada jalan bagi
apa pun untuk memasuki hutan dengan sihir, dan karena naga tidak mengandalkan
tubuhnya saja untuk terbang, Saphira tidak bisa masuk ke hutan sambil mengudara,
kalau-kalau sayapnya tidak mampu bergerak dan ia akan. terjun bebas. Rasanya ini
sudah cukup, jauh, kata Saphira, berhenti di padang rumput kecil beberapa ratus kaki
dari tepi hutan. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Eragon melepaskan ikat kakinya pada pelana dan merosot turun dari sisi tubuh Saphira.
Ia memeriksa padang rumput sampai menemukan sebidang tanah telanjang. Dengan
tangan, ia menggali lubang dangkal selebar satu setengah kaki. Ia memanggil air untuk
mengisi lubang itu, kemudian mengucapkan mantra scry. Air berkilauan dan
memancarkan pendar kuning lembut ketika Eragon melihat bagian dalam gubuk Oromis.
Elf berambut perak itu duduk di meja dapur, membaca perkamen lusuh. Oromis,
menengadah pada Eragon dan mengangguk dengan paras tidak terkejut. tahu kami
berjanji untuk kembali ke Ellesmera, tapi kaum Varden hanya beberapa hari jaraknya
dari Feinster, dan mereka sangat rentan tanpa kami. Kami tidak punya waktu untuk
terbang langsung ke Ellesmera. Bisakah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan kami
di sini, melalui kolam,scry ini"Oromis bersandar pada kursinya, wajahnya yang persegi
muram dan termenung. Kemudian ia berkata, Eragon. Aku bisa menebak beberapa hal
yang ingin kautanyakan kepadaku, dan semua adalah hal-hal yang harus kita bicarakan
langsung. juga sama pentingnya seperti tugasmu melindungi Varden, mungkin malah
lebih penting. Kita harus melakukan ini dengan benar, atau tidak sama sekali.Eragon
mendesah dan bahunya melorot ke depan. Merasa mati rasa dan terkuras, Eragon
mengakhiri mantranya. Air meresap, kembali ke tanah. Dengan kepala ditumpukan ke
tangan, ia menatap, sepetak tanah basah di antara kakinya. Napas Saphira yang berat
terdengar keras di telinganya. Kurasa kita harus melanjutkan perjalanan, katanya.
Maafkan aku. Suara napas Saphira berhenti sejenak ketika ia menjilat moncongnya.
Tidak apa-apa. Aku tidak akan pingsan. Eragon menengadah menatapnya. Kau yakin"
Ya. Dengan enggan Eragon mendorong dirinya bangkit dan kembali memanjat
punggung Saphira. Karena kita akan ke Ellesmera, katanya, mengencangkan ikat
kakinya di pelana, kita harus mengunjungi pohon Menoa lagi. Mungkin akhirnya kita
berhasil mengungkapkan apa maksud Solembum. Aku memang butuh pedang baru.
Ketika pertama kali Eragon bertemu Solembum di Teirm, si kucing jadi-jadian berkata
padanya, Jika waktunya tiba dan kau butuh senjata, lihatlah di bawah akar-akar pohon
Menoa. Kemudian, jika segalanya tampak tiada harapan dan kekuatanmu tidak
memadai, pergilah ke Karang Kuthian dan ucapkan namamu untuk membuka Ruang
Jiwa-Jiwa. Eragon masih belum tahu di mana Karang Kuthian berada, tapi pada kali
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pertama mereka di Ellesmera, ia dan Saphira telah beberapa kali memiliki kesempatan
untuk mengamati Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pohon Menoa. Mereka sama sekali tidak menemukan petunjuk di mana keberadaan
senjata itu. Mereka hanya menemukan lumut, tanah, batang, dan semut yang
sekali-sekali muncul di antara akar-akar pohon Menoa, dan tidak ada satu pun yang
mengindikasikan bagian mana yang harus digali. Mungkin saja maksud Solembum
bukan pedang, Saphira beralasan. Kucing jadi-jadian menyukai teka-teki hampir seperti
naga. Jika senjata itu memang ada, mungkin berupa selembar perkamen bertuliskan
mantra, atau buku, lukisan, batu yang tajam, atau benda berbahaya lain. Apa pun
bentuknya, kuharap kita bisa menemukannya. Entah kapan kita berkesempatan
berkunjung ke Ellesmera lagi. Saphira menggaruk tubuh pada sebatang pohon tumbang
di depannya, kemudian membungkuk dan membuka lipatan sayap-sayapnya yang
seperti beludru, otot-otot bahunya yang besar berkontraksi. Eragon memekik dan
menyambar bagian depan pelananya saat Saphira mendorong tubuh ke depan dan naik
mendadak, melesat ke atas pepohonan dalam sekali lompatan berputar. Dengan
berputar di atas lautan ranting yang terjalin, Saphira mengarahkan tubuhnya ke barat
laut kemudian terbang menuju ibu kota kaum Elf, kepakan sayapnya lambat dan berat.
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Bidadari Pendekar Naga Sakti BERADU KEPALA
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Penjarahan iring-iringan gerobak persediaan berjalan hampir seperti yang direncanakan
Roran: tiga hari setelah meninggalkan pasukan utama Varden, ia dan rekan-rekannya
berkuda dari bibir sebuah jurang dan menyerang barisan gerobak yang berliku-liku dari
sisi. Sementara itu, pare Urgal melompat keluar dari balik bebatuan besar yang tersebar
di dasar jurang dan menyerang gerobak-gerobak persediaan dari depan, menghentikan
iring-iringan tersebut. Para prajurit dan pengemudi gerobak bertarung dengan berani,
tapi penyergapan itu terjadi ketika mereka mengantuk dan tidak waspada, dan tidak
lama kemudian pasukan Roran bisa melumpuhkan mereka. Tidak ada manusia maupun
Urgal yang tewas dalam penyerangan ini, dan hanya tiga yang menderita luka-luka: dua
manusia dan satu Urgal. Roran sendirian membunuh beberapa prajurit, tapi ia lebih
banyak mundur dan berkonsentrasi mengarahkan serangan, yang memang tanggung
jawabnya sekarang. Tubuhnya masih terasa kaku dan sakit akibat cambukan yang
diterimanya, dan ia tidak ingin memaksakan diri lebih daripada yang diperlukan, karena
takut membuat luka-lukanya yang mengering terbuka kembali. Sampai saat itu, Roran
tidak menemui hambatan untuk mempertahankan disiplin di antara dua puluh manusia
dan dua puluh Urgal. Meski jelas sekali masing-masing kelompok tidak Saling menyukai
atau memercayai-sikap yang juga dimilikinya, karena ia memandang kaum Urgal
dengan kecurigaan dan ketidaksukaan yang sama seperti pria mana saja yang
dibesarkan di derah sekitar Spine-mereka telah berhasil bekerja sama tiga hari
belakangan tanpa terjadi perselisihan. Ia tahu kemahiran memimpinnya sama sekali
tidak berperan dalam suksesnya kerja sama antara dua kelompok itu. Nasuada dan Nar
Garzhvog sangat hati-hati dalam memilih para pejuang yang berangkat bersamanya,
hanya menunjuk yang memiliki reputasi petarung terandal, penilai sekaliasi terbaik, dan
di atas segalanya, memiliki watak tenang dan kalem. Meski demikian, setelah
penyerangan iring-iringan gerobak persediaan, saat anak buahnya sibuk menyeret
mayat-mayat para prajurit dan pengemudi gerobak serta menumpuk semuanya, dan
Roran sedang berkuda bolak-balik sepanjang barisan gerobak mengawasi pekerjaan
anak buahnya, ia mendengar lolongan kesakitan dekat gerobak terjauh. Karena mengira
ada sekelompok prajurit lagi datang untuk menyerang, Roran berteriak pada Carn dan
beberapa pria agar bergabung dengannya kemudian memacu Snowfire berderap
menuju gerobak terakhir. Empat Urgal mengikat seorang prajurit musuh pada batang
pohon dedalu yang berbonggol-bonggol dan asyik menusuk serta menyodok si prajurit
dengan pedang. Sambil memaki, Roran melompat turun dari Snowfire dan, dengan
sekali hantaman martil, mengakhiri penderitaan pria tersebut. Debu bergumpal-gumpal
mengelilingi kelompok itu ketika Carn dan empat pejuang lain berderap menghampiri
pohon dedalu. Mereka menarik tali kekang dan menyebar ke setiap sisi Roran, senjata
masing-masing siap di tangan. Urgal yang terbesar, jantan bernama Yarbog, melangkah
maju. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
menari-nari untuk kami beberapa menit lagi.Dengan gigi dirapatkan, Roran berkata,
komandoku, kalian tidak akan menyiksa tawanan tanpa alasan. Mengerti" Banyak di
antara prajurit ini dipaksa melayani Galbatorix. Banyak di antara mereka adalah
keluarga dan teman atau tetangga kami, dan meskipun kita memang harus memerangi
mereka, aku tidak akan membiarkan kalian memperlakukan mereka dengan kekejaman
yang tidak diperlukan. Jika bukan karena takdir, siapa saja di antara kita bisa berada
dalam posisi mereka. Mereka bukan musuh kita; Galbatorix-lah musuh kami, seperti ia
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
juga musuh kalian.Alis tebal Urgal itu berkerut, hampir menutup matanya yang kuning
dan dalam. boleh bersenang-senang melihat mereka menggeliat dan menandak-nandak
dulu"Roran bertanya-tanya apakah batok kepala Urgal terlalu tebal untuk diremukkan
dengan martilnya. Sambil berjuang menahan marah, ia berkata, yang sudah tewas, lalu
berkata, diperbudak si Shade, Durza" Apakah kalian juga akan menyiksanya" kami
sehingga bisa punya kesempatan untuk membuktikan keberanian mereka sebelum mati.
Tidakkah itu berlaku sama bagi kalian, manusia tanpa tanduk, atau kalian terlalu
pengecut untuk menghadapi rasa sakit"Roran tidak yakin seberapa kasar hinaan tanpa
tanduk itu di kalangan Urgal. Meski demikian, ia tidak ragu bahwa mempertanyakan
keberanian seseorang sama menghinanya di kalangan Urgal seperti di kalangan
manusia, bahkan mungkin lebih. bisa menahan lebih banyak rasa sakit tanpa berteriak
daripada kalian, Yarbog, katanya, mencengkeram martil dan perisainya lebih erat. kau
ingin mengalami rasa sakit seperti yang tidak bisa kalian bayangkan, serahkan
pedangmu padaku, kemudian lepaskan ikatan pria malang itu dan tumpuklah bersama
mayat-mayat yang lain. Setelah itu, uruslah kuda-kuda barang. Mereka menjadi
tanggung jawabmu sampai kita kembali ke Varden.Tanpa menunggu jawaban dari Urgal
itu, Roran berbalik dan menyambar tali kekang Snowfire lalu bersiap naik ke punggung
kuda jantan itu. Roran membeku dengan satu kaki di sanggurdi dan memaki dalam hati.
Ia berharap sekaliasi semacam ini tidak akan terjadi di sepanjang perjalanan ini. Sambil
memutar tubuh, ia bertanya, perintahku"Yarbog menarik bibir sehingga menunjukkan
taring-taringnya yang pendek, berkata, Stronghammer.melolong begitu keras sehingga
para manusia dan Urgal lain yang sedang melakukan tugas segera menghentikan
kegiatan dan berlari menghampiri
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pohon dedalu sampai akhirnya keempat puluh anggota pasukan mengelilingi Yarbog
dan Roran. nyaring. Berharap tidak ada penonton sebanyak ini, Roran menggeleng.
aku akan menanganinya sendiri.buahnya berada di sekelilingnya, berseberangan
dengan barisan Urgal yang bertubuh besar dan berkulit kelabu. Tubuh manusia-manusia
itu lebih kecil daripada Urgal, tapi semua kecuali Roran berada di atas kuda
masing-masing, yang akan memberi mereka keuntungan kecil jika akan terjadi
pertempuran di antara dua kelompok itu. Jika itu terjadi, sihir Carn akan terlalu berguna,
karena para Urgal juga memiliki perapal mantra mereka sendiri, shaman bernama
Dazhgra, dan dari apa yang Roran lihat, Dazhgra adalah penyihir yang lebih kuat, jika
tidak lebih ahli dalam menangani perbedaan kecil seni benak mereka. Kepada Yarbog,
Roran berkata, menghadiahkan kepemimpinan dengan cara bertarung. Jika kau ingin
bertarung, aku. akan meladenimu, tapi kau tidak akan mendapatkan keuntungan
apa-apa. Jika aku kalah, Carn akan menggantikanku, dan kau harus mematuhinya
sebagai gantinya.memimpin rasmu. Aku menantangmu untuk hak memimpin kami, para
pejantan petarung dari suku Bolvek! Kau belum membuktikan diri, Stronghammer, maka
kau tidak bisa mengambil posisi sebagai pemimpin kami begitu saja. Jika kau kalah, aku
jadi pemimpin di sini, dan kami tidak akan mengangkat dagu kami kepadamu, Carn,
atau makhluk lain yang terlalu lemah untuk kami hargai!Roran merenungkan
sekaliasinya sebelum menerima hal yang tak terhindarkan. Meski nyawanya harus
melayang, ia mesti mempertahankan kepemimpinannya atas para Urgal, jika tidak kaum
Varden akan kehilangan dukungan mereka. Sambil menarik napas, ia berkata, dan
Brisingr Serial The Inheritance Cycle 3 Karya Christopher Paolini di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tempat bertarung, begitu pula senjata yang akan digunakan kedua belah pihak.Yarbog
mengeluarkan tawa dari dalam kerongkongannya dan berkata, rasku adalah bertarung
dengan caveat tan-pa senjata.mengompensasi kekuranganku"Yarbog memikirkannya,
kemudian berkata, helm dan perisai, tapi tidak martil. Senjata tidak diperbolehkan jika
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
kami bertarung memperebutkan kepemimpinan.
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
mengenakan helm dan perisai. Apa peraturannya, dan bagamana memutuskan siapa
pemenangnya"dalam pertarungan dan dibuang dari sukumu. Kau menang dengan cara
memaksa lawan menyerah, tapi karena aku tidak akan menyerah, kita akan bertarung
sampai mati.Roran mengangguk. Mungkin memang itu maksudnya, tapi aku takkan
membunuhnya jika bisa. ke perisai. Atas instruksinya, para manusia dan Urgal
mengosongkan tempat di tengah jurang dan memberi garis batas pada tanah seukuran
dua belas kali dua belas langkah. Kemudian Roran dan Yarbog membuka baju, dan dua
Urgal melumuri tubuh Yarbog dengan minyak beruang sementara Carn dan Loften,
manusia lain, melakukan hal yang sama pada tubuh Roran. bekas lukanya yang
mengering menjadi selembut mungkin sehingga bisa meminimalkan pecahan yang akan
terjadi. Sambil mencondongkan tubuh mendekati Roran, Carn kelinci ketakutan jika
ingin menghindari tubuhku diremukkannya.dan Loften bekerja, Roran mengamati
lawannya, mencari kelemahan apa saja yang bisa membantunya mengalahkan si Urgal.
Tinggi Yarbog lebih dari enam kaki. Punggungnya lebar, dadanya kekar, dan lengan
Serta kakinya penuh otot menonjol. Lehernya setebal leher banteng, karena memang
harus begitu jika ingin menopang berat kepala dan tanduknya yang melingkar. Tiga
guratan miring bekas luka tampak di pinggang kirinya, tempat ia pernah dicakar hewan.
Bulu hitam jarang-jarang tumbuh di sekujur tubuhnya. Paling tidak ia bukan Kull, pikir
Roran. Ia percaya akan kekuatannya sendiri, tapi meski demikian, ia tidak bisa
mengalahkan Yarbog hanya dengan mengandalkan kekuatan. Jarang sekali ada pria
manusia yang kekuatannya menyamai fisik Urgal jantan yang sehat. Roran juga tahu
kuku-kuku Yarbog yang hitam dan besar, taringnya, tanduknya, dan kulitnya yang tebal
akan memberi Yarbog keuntungan besar dalam pertarungan tanpa senjata yang bakal
mereka lakukan. jika aku bisa, aku akan melakukannya, Roran memutuskan,
memikirkan semua taktik curang yang bisa digunakannya untuk melawan si Urgal,
karena bertarung dengan Yarbog tidak akan sama seperti bergulat dengan Eragon,
Baldor, atau pria-pria lain dari Carvahall; tapi Roran yakin pertarungan ini akan
menyerupai perkelahian sengit dua binatang liar yang tak terkendali. Berkali-kali tatapan
mata Roran beralih ke tanduk-tanduk Yarbog yang besar, karena tanduk-tanduk
tersebut, ia tahu, adalah bagian paling berbahaya di tubuh si Urgal. Dengan tanduknya,
Yarbog bisa menyeruduk dan merobek Roran tanpa ampun, dan kedua tanduk itu juga
bakal melindungi sisi kepala
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Yarbog dari pukulan yang mampu dilancarkan Roran dengan tangan telanjangnya,
meski ukuran tanduk itu mempersempit jarak pandang si Urgal ke camping. Kemudian
Roran tersadar, tanduk itu mungkin anugerah alam paling hebat bagi Yarbog, tapi juga
bisa menjadi kelemahannya. Roran memutar-mutar bahu dan melompat-lompat pada
tumitnya, ingin pertarungan ini segera berakhir. Ketika Roran dan Yarbog sudah
berlumuran minyak beruang, para asisten minggir dan mereka berdua memasuki area
bertarung yang diberi batas pada tanah. Roran berdiri dengan kedua lutut dalam posisi
lentur, siap melompat ke mana saja begitu ada gerakan dari Yarbog. Tanah berbatu
terasa dingin, keras, dan kasar di bawah kakinya yang telanjang. Embusan singkat
angin membuat ranting-ranting pohon dedalu bergoyang-goyang. Salah satu kerbau
yang terikat di gerobak menggaruk rumput, tali kulit yang mengikatnya berderit. Sambil
berteriak keras, Yarbog menyerang Roran, menghilangkan jarak lebar di antara mereka
hanya dengan tiga langkah berdebum. Roran menunggu sampai Yarbog hampir
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
menerkamnya, kemudian melompat ke kanan. Tapi ia terlalu meremehkan kecepatan
Yarbog. Sambil merunduk, Urgal itu menanduk bahu kiri Roran sampai Roran
terpelanting jauh dan terkapar. Bebatuan tajam menusuk sisi tubuh Roran ketika ia
mendarat. Berlapislapis rasa sakit menyerang punggungnya, berdenyut pada setiap
bekas luka cambuk yang baru setengah sembuh. Ia menggeram dan berguling berdiri,
merasa beberapa bekas luka yang kering sekarang pecah, membuat dagingnya yang
sakit terpapar udara dingin menggigit. Tanah dan kerikil kecil menempel pada tubuhnya
yang berlumur minyak. Menjejakkan kedua kaki di tanah, ia beringsut menghampiri
Yarbog, tidak pernah mengalihkan tatapan dari Urgal yang menyeringai itu. Sekali lagi
Yarbog menyerbunya, dan sekali lagi Roran berusaha melompat untuk menghindar.
Kali ini manuvernya berhasil, dan ia meleset hanya beberapa inci dari terkaman si Urgal.
Setelah memutar tubuh, Yarbog berlari ke arah Roran untuk menyerang untuk ketiga
kalinya, dan sekali lagi, Roran berhasil menghindarinya. Kemudian Yarbog mengubah
taktik. Maju dalam posisi miring, seperti kepiting, ia mengulurkan kedua tangannya yang
besar dan bengkok untuk menangkap Roran dan menariknya ke dalam pelukan maut.
Roran menyentakkan tubuh mundur. Apa pun yang terjadi, ia tidak boleh berhasil
diterkam Yarbog; dengan kekuatan supernya, Urgal itu takkan butuh waktu lama untuk
meremukkannya. Para manusia dan Urgal yang berkumpul di sekeliling arena
pertandingan tidak bersuara, wajah mereka tak menunjukkan emosi ketika menyaksikan
Roran dan Yarbog berlarian ke sana kemari. Selama beberapa menit, Roran dan
Yarbog saling melemparkan pukulan meleset. Roran menghindari berada terlalu dekat
dengan Urgal itu kapan saja memungkinkan, berusaha membuat Yarbog lelah dari jarak
jauh, tapi ketika Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pertarungan itu teruss berlangsung dan Yarbog tampak masih segar bugar seperti ketika
baru memulai, Roran menyadari bahwa waktu bukanlah sesuatu yang bisa
digunakannya. Jika ia ingin menang, ia harus menyelesaikan pertarungan ini tanpa
ditunda lagi. Berharap memancing Yarbog agar menyerang lagi-karena strateginya
hanya bergantung pada itu-Roran mundur ke sudut terjauh arena dan mulai
mengejeknya, berseru, bisakah kau menangkapku, Yarbog, apakah kakimu terbuat dari
lemak babi" Kau seharusnya memotong tandukmu karena malu, sebab kau tidak bisa
menghentikan manusia membodohimu. Apa yang akan dikatakan para calon
pasanganmu jika mereka mendengar ini" Apakah kau akan memberitahu
mereka-Yarbog memotong perkataan Roran dengan auman. Urgal itu melesat
menghampirinya, agak memutar bahu, berniat menghantam Roran dengan seluruh
berat tubuhnya. Melonjak untuk menghindar, Roran meraih ujung tanduk kanan Yarbog
tapi meleset, dan terjatuh jumpalitan ke tengah arena, menyebabkan kedua lututnya
terluka. Ia menyumpahi diri sendiri lalu segera bangkit kembali. Setelah mengerem
larinya persis sebelum dorongan kekuatannya sendiri membawanya keluar batas arena,
Yarbog berputar, matanya yang kuning dan kecil mencari Roran. segala jenis gerakan
menghina yang bisa dipikirkannya. menabrak pohon bahkan jika pohon itu ada di depan
matamu!Roran, kedua tangan terjulur. Dua kuku jari Yarbog mencakar rusuk Roran
sampai berdarahsaat Roran melesat ke sebelah kiri, tapi ia berhasil menyambar salah
satu tanduk si Urgal. Roran menyambar tanduk sebelah lagi sebelum Yarbog sempat
melemparnya. Menggunakan tanduk itu sebagai pegangan, Roran memuntir kepala
Yarbog ke satu sisi dan, meregangkan seluruh ototnya, membanting Urgal itu ke tanah.
Punggung Roran memprotes gerakan itu dengan memancarkan sakit luar biasa. Begitu
dada Yarbog menyentuh tanah, Roran menekan bagian atas bahu kanan Urgal itu
dengan sebelah lututnya, menjepitnya. Yarbog mendengus dan menekuk punggung,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
berusaha melepaskan cengkeraman Roran, tapi Roran bertahan mati-matian. Ia
menumpukan satu kaki pada sebongkah batu dan memuntir kepala si Urgal sejauh
mungkin, menarik begitu keras sehingga jika yang dipuntirnya leher manusia, tentu
sudah patah. Minyak di telapak tangannya membuatnya sulit memegang tanduk Yarbog.
Yarbog melemaskan tubuh sejenak, kemudian mendorong dirinya dari tanah
menggunakan tangan kiri, mengangkat Roran sekaligus, dan kedua kakinya mendorong,
berusaha melipat Roran ke bawah tubuhnya. Roran mengertakkan gigi dan
menekankan tubuh pada leher dan bahu Yarbog. Setelah beberapa detik, tangan kiri
Yarbog bergoyang dan ia jatuh tengkurap lagi. Baik Roran maupun Yarbog
terengah-engah seakan baru saja berlomba lari. Di tempat mereka bersentuhan,
bulu-bulu kasar si Urgal menusuk Roran
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
seperti kawat kaku. Tubuh mereka berlumuran debu. Aliran kecil darah menetes dari
luka di pinggang Roran dan dari punggungnya yang berdenyutdenyut. Yarbog
melanjutkan menendang dan menggapai-gapai begitu napasnya sudah pulih,
menggelepar-gelepar di tanah seperti ikan di kail. Roran mengerahkan seluruh tenaga
yang dimilikinya, tapi Yarbog bertahan, berusaha mengabaikan bebatuan yang menusuk
kaki dan tungkainya. Tidak berhasil membebaskan diri dengan cara seperti tadi, Yarbog
melemaskan kaki dan lengan kemudian mulai meregangkan leher berulang kali,
berusaha membuat tangan Roran letih. Mereka berbaring di sana, tidak ada yang
bergerak lebih dari beberapa inci saat bergulat melawan satu sama lain. Seekor lalat
medengung di atas mereka dan mendarat di pergelangan kaki Roran. Seekor kerbau
melenguh. Setelah hampir sepuluh menit, wajah Roran sudah penuh keringat. Rasanya
tidak cukup udara yang bisa masuk ke paru-parunya. Kedua lengannya sakit sekali.
Gurat-gurat luka di punggungnya terasa bakal robek kapan saja. Rusuknya
berdenyut-denyut di tempat Yarbog mencakarnya. Roran tahu ia takkan mampu
bertahan lebih lama lagi. Sial! pikirnya. Apakah ia takkan menyerah" Tepat pada saat
itu, kepala Yarbog bergetar ketika urat di le-her Urgal itu kram. Yarbog mendengus,
suara pertama yang dikeluarkannya sejak lebih dari semenit yang lalu, dan dengan
suara lirih, ia bergumam, Stronghammer. Aku tidak bisa mengalahkanmu.Sambil
menggeser cengkeramannya pada tanduk Yarbog, Roran menggeram dengan suara
rendah yang sama, orang lain untuk membunuhmu. Aku telah -)78 bertarung sesuai
dengan peraturanmu, sekarang kau harus menerima kekalahan dengan caraku.
Katakan pada semua orang kau menyerah. Katakan pada mereka kau melakukan
kesalahan karena menantangku. Lakukan itu, dan kau akan kulepaskan. Jika tidak, aku
akan teruss menjepitmu di sini sampai kau berubah pikiran, tidak peduli berapa lama
waktu yang dibutuhkan.Kepala Yarbog berkedut di tangan Roran saat si Urgal berusaha
sekali lagi untuk melepaskan diri. Ia mengembuskan napas, membuat gumpalan debu
kecil beterbangan, kemudian menggeram, untuk kutanggung, Stronghammer. Bunuh
aku.tukas Roran. semua orang yang ingin tahu bahwa kau dikalahkan sepupu Eragon
Shadeslayer. Pastinya kau tidak perlu malu mengakui itu.menit berlalu dan Yarbog tidak
juga menjawab, Roran mengentakkan tanduk Yarbog dan menggeram, Suaranya
dilantangkan sehingga semua manusia dan Urgal
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Bisa mendengar, Yarbog berkata, Seharusnya aku tidak menantangmu, Stronghammer.
Kau pantas menjadi pemimpin, dan aku tidak.Serempak, para pria bersorak dan
berteriak, mengetukkan gagang pedang mereka pada perisai. Para Urgal beringsut di
tempat dan tidak mengucapkan apa-apa. Merasa puas, Roran melepaskan tanduk
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Yarbog dan berguling menjauh dari Urgal kelabu itu. Merasa seakan baru dicambuk lagi,
Roran berdiri pelan dan tersaruk-saruk keluar arena pertarungan menuju tempat Carn
Roran mengernyit ketika Carn menyampirkan selimut ke pundaknya dan kain
menggesek kulitnya yang meradang. Sambil nyengir lebar, Carn menyerahkan botol
kulit berisi anggur kepadanya. terjengkang, aku yakin ia akan menghabisimu.
Seharusnya sekarang aku sudah tahu jangan pernah meremehkanmu, eh, Roran" Ha!
Itu tadi pertarungan terhebat yang pernah kusaksikan. Kau pasti satu-satunya manusia
dalam sejarah yang pernah bergulat dengan Urgal.mungkin satu-satunya yang masih
hidup setelah melakukannya.ketika Carn Roran melihat ke arah para Urgal, yang
berkumpul di sekeliling Yarbog, bicara dengannya dalam geraman rendah sementara
dua di antara mereka membersihkan tanah dan minyak dari tubuh Yarbog. Meski para
Urgal tampak kecewa, mereka tidak terlihat marah atau kesal, sejauh yang bisa dinilai
Roran, dan ia yakin takkan mendapatkan kesulitan dari mereka lagi. Meski luka-lukanya
sakit luar biasa, Roran senang dengan hasil akhir pertandingan. Ini bukan kali terakhir
kedua ras kami berseteru, pikirnya, tapi sepanjang kami bisa kembali dengan selamat
ke Varden, para Urgal tidak akan memutuskan kerja sama kami, setidaknya bukan
karena aku. Setelah menenggak anggur sekali lagi, Roran menutup botol kulit dan
menyerahkannya kembali pada Carn, kemudian berteriak, berhenti berdiri melongo
seperti domba dan selesaikan tugas mendaftar barang yang ada di dalam
gerobak-gerobak itu! Loften, kumpulkan kuda-kuda para prajurit, jika mereka belum
kabur terlalu jauh! Dazhgra, tangani kerbaukerbau. Cepatlah! Thorn dan Murtagh bisa
saja terbang ke sini sekarang juga. Ayo, bergerak! SILSILAH Pada hari keempat
setelah meninggalkan Farthen Dur, Eragon dan Saphira tiba di Ellesmera. Matahari
bersinar terang di atas kepala ketika mereka melihat bangunan pertama di kota tersebut:
menara sempit yang berpuntir-puntir dengan jendela-jendela gemerlap yang berdiri di
antara tiga pohon pinus tinggi dan tumbuh dari ranting-rantingnya yang Saling
menyilang. Di balik menara berlapis batang pohon itu, Eragon melihat beberapa celah
terbuka di hutan Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
yang tampak tidak beraturan, yang menandai lokasi kota yang membentang. Saat
Saphira meluncur di atas permukaan hutan yang tidak rata, dengan benaknya Eragon
mencari keberadaan Gilderien si Bijak, sang penjaga Api Putih Vandil, yang melindungi
Ellesmera dari musuh-musuh kaum Elf selama lebih dari dua setengah milenia.
Memancarkan pikirannya ke arah kota, Eragon bertanya dalam bahasa kuno,
Gilderien-elda, bolehkah kami masuk" Suara rendah dan tenang terdengar di benak
Eragon. kalian boleh masuk, Eragon Shadeslayer dan Saphira Brightscales. Selama
kalian menjaga kedamaian, kalian dipersilakan tinggal di Ellesmera. Terima kasih,
Gilderien-elda, kata Saphira. Cakar Saphira menyentuh puncak-puncak pohon berdaun
jarum hijau tua, yang tumbuh lebih dari tiga ratus kaki di atas tanah, saat ia meluncur di
atas kota pinus menuju daratan yang melandai naik di sisi lain Ellesmera. Dari antara
jalinan rapat ranting-ranting di bawah, tampak sekilas oleh Eragon bentuk-bentuk
bangunan bergelombang yang terbuat dari kayu hidup, petak-petak bunga bermekaran
penuh warna, sungai-sungai kecil bergemericik, pendar kuning kemerahan lentera tanpa
api, dan, sekali-dua kali, kelebat pucat wajah Elf yang menengadah. Saphira
memiringkan sayap, naik mengikuti permukaan tanah yang menanjak untuk mencapai
Tebing Telberwarna putih setinggi seribu kaki dengan hutan bergelombang di dasar
jurangnya, membentang sampai tiga mil ke segala arah. Kemudian Saphira menukik ke
kanan dan terbang ke utara di sepanjang tebing batu, mengepak dua kali untuk menjaga
kecepatan dan ketinggian. Terdapat daerah terbuka berumput yang terhampar di tepi
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
jurang. Di sana sebuah rumah berlantai satu yang sederhana tumbuh dari empat batang
pohon pinus, berlatar belakang pepohonan rimbun. Sungai kecil yang berdeguk
mengalir keluar dari hutan berlumut dan melintas di bawah akar salah satu pohon pinus
sebelum akhirnya menghilang lagi ke dalam Du Weldenvarden. Dan di dekat rumah itu,
Glaedr berbaring melingkar, dengan tubuhnya yang besar, berkilauan, gigi-giginya yang
berwarna gading sebesar lingkar dada Eragon, cakar-cakarnya seperti sabit,
sayap-sayapnya yang terlipat selembut kulit lunak, ekornya yang berotot hampir
sepanjang tubuh Saphira, dan garis pada sebelah matanya yang masih bisa melihat
tampak gemerlap seperti pancaran cahaya di dalam bintang safir. Tunggul pada kaki
depannya yang putus tersembunyi di balik sisi tubuhnya sebelah sana. Meja bundar
kecil dan dua kursi telah diletakkan di depan Glaedr. Oromis duduk di kursi terdekat
dengan naganya, rambut perak Elf itu memantulkan cahaya seperti logam tertimpa sinar
matahari. Eragon mencondongkan tubuh ke depan di pelananya saat Saphira
menegakkan tubuh, memelankan laju. Saphira mendarat mengentak di permukaan
rumput yang hijau dan berlari beberapa langkah, menarik kedua sayapnya ke belakang
sebelum berhenti total. Dengan jemari canggung karena letih, Eragon membuka simpul
tali yang mengikat kakinya kemudian berusaha turun dari punggung Saphira melalui kaki
depan kanan naga itu. Ketika ia melompat turun dari kaki Saphira, lutut Eragon tidak
mampu menahan berat tubuhnya dan ia terjatuh. Ia mengangkat
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
tangan untuk melindungi wajah dan mendarat dalam posisi merangkak, tulang
keringnya tergores batu yang tersembunyi di antara rumput. Ia mendengus kesakitan
dan, merasa sekaku pria uzur, mulai mendorong tubuhnya berdiri. Ia melihat tangan
terulur di depan matanya. Eragon menengadah dan melihat Oromis berdiri di depannya,
terdapat senyum samar pada wajahnya yang tanpa usia. Dalam bahasa kuno, Oromis
berkata, Saphira Brightscales, selamat datang. Selamat datang, kalian berdua.Eragon
meraih tangan Oromis, dan Oromis menariknya berdiri tanpa susah payah. Mula-mula
Eragon tidak mampu bicara, karena ia hampir tidak mengeluarkan suara sejak
meninggalkan Farthen Dur dan tubuh yang letih menjadikan otaknya berkabut. Ia
menyentuhkan dua jari di tangan kanannya pada bibir dan, juga dalam bahasa kuno,
berkata, menyertai Anda, Oromis-elda,dadanya dalam gerakan salam dan hormat kaum
Elf. Kemudian Eragon mengulangi upacara pemberian salam kepada Glaedr. Seperti
biasanya, benak agung naga tersebut membuat Eragon kagum dan merasa rendah.
Saphira tidak menyapa Oromis maupun Glaedr; ia tetap di tempatnya, lehernya lunglai
sampai hidungnya menyentuh tanah dan bahu serta punggungnya gemetar seakan
kedinginan. Busa kering berwarna kuning mengerak di sudut-sudut mulutnya yang
terbuka. Lidahnya yang berduri terjulur lemas dari antara taringnya. Demi menjelaskan,
Eragon berkata, sehari setelah kami meninggalkan Farthen Dur, dan...mengangkat
kepala raksasanya dan mengayunkan leher ke seberang lahan terbuka itu sampai ia
merunduk ke arah Saphira, yang tampak tidak menyadari kehadirannya. Kemudian
Glaedr mengembuskan napas ke arah Saphira, lidah-lidah api muncul dari dalam cuping
hidungnya. Rasa lega menyapu Eragon saat ia merasakan energi mengaliri Saphira,
membuat gemetarnya berhenti dan kaki-kakinya menjadi lebih kuat. Api di cuping hidung
Glaedr lenyap diiringi gumpalan asap. Aku pergi berburu pagi ini, katanya, suara
benaknya bergema ke seluruh tubuh Eragon. Kau akan menemukan sisa-sisa buruanku
dekat pohon berdahan putih di ujung terjauh padang rumput. Makanlah apa yang
kauinginkan. Rasa terima kasih tanpa kata-kata memancar dari Saphira. Sambil
Brisingr Serial The Inheritance Cycle 3 Karya Christopher Paolini di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyeret ekornya yang lemas di rumput, ia merangkak ke pohon yang ditunjukkan
Glaedr kemudian berbaring dan mulai merobek sisa-sisa seekor rusa. Di meja terdapat
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
nampan dengan mangkuk berisi buah dan kacang-kacangan, setengah lingkaran keju,
sebatang roti, sekendi anggur, dan dua gelas kristal.
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Ketika Eragon duduk, Oromis menunjuk ke kendi anggur dan bertanya, mau minum
untuk mengusir debu dari tenggorokanmu"Dengan gerakan gemulai, Oromis membuka
sumbat kendi dan mengisi kedua gelas. Ia menyerahkan segelas anggur kepada Eragon
kemudian bersandar pada kursinya, meratakan tunik putihnya dengan jemari yang
panjang dan halus. Eragon menyeruput anggur. Terasa lembut dengan aroma ceri dan
plum. Dengan satu jari diangkat, Oromis menghentikan Eragon. sangat mendesak, aku
akan menunggu sampai Saphira bergabung dengan kita sebelum, mendiskusikan apa
yang membawa kalian kemari. Kau setuju"Setelah bimbang sesaat, Eragon
mengangguk dan berkonsentrasi pada makanannya, menikmati rasa buah segar.
Oromis tampak nyaman hanya duduk di sebelahnya sambil membisu, minum anggur
sambil menatap ke seberang tepi Tebing Telkeadaan seperti patung hidup berwarna
emas. Satu jam hampir berlalu ketika Saphira selesai makan, merangkak menuju
sungai kecil, dan menelan air selama sepuluh menit lagi. Titik-titik air masih menetes
dari rahangnya ketika ia berpaling dari sungai dan, sambil mendesah, merebahkan diri
di sebelah Eragon, matanya setengah terpejam. Ia menguap, gigi-giginya berkilauan,
kemudian Saling menyapa dengan Oromis dan Glaedr. Bicara sajalah, kata Saphira.
Tapi jangan berharap aku bicara banyak. Aku mungkin akan ketiduran sebentar lagi.
Jika kau tertidur, kami akan menunggu sampai kau bangun untuk melanjutkan, kata
Glaedr. Aku sangat... menghargainya, jawab Saphira, dan kelopak matanya semakin
turun. Ketika Eragon menggeleng, Oromis meletakkan kendi kembali, kemudian
menyatukan ujung-ujung jari kedua tangannya, kuku-kukunya seperti batu opal
mengilap. Ia berkata, beberapa minggu belakangan ini, Eragon. Sejak Islanzadi
meninggalkan hutan, Arya selalu melapor kepadanya tentang segala hal yang terjadi di
seluruh negeri, dan setiap tiga hari, Islanzadi mengirimkan pembawa pesan dari
pasukan kami kembali ke Du Weldenvarden. Maka, aku tahu tentang duelmu bersama
Murtagh dan Thorn di Dataran Membara. Aku tahu tentang perjalananmu ke Helgrind
dan bagaimana kau menghukum si tukang daging dari desamu. Dan aku tahu kau
menghadiri pertemuan antar klan kaum kurcaci di Farthen Dur dan bagaimana hasilnya.
Apa pun yang ingin kaukatakan, kau bisa mengucapkannya tanpa perlu memberitahuku
tentang apa yang telah kaulakukan baru-baru ini.Eragon menggulirkan blueberry gemuk
di telapak tangannya. Anda tahu tentang Elva dan apa yang terjadi ketika aku berusaha
membebaskannya dari kutukanku"
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
seluruh mantra dari dalam dirinya, tapi kau telah membayar utangmu kepada anak itu,
dan itulah yang seharusnya dilakukan Penunggang Naga: menyelesaikan tanggung
jawabnya, tidak peduli seberapa kecil atau. sulit.memaksanya... Kau kemari bukan untuk
berkonsultasi denganku tentang Elva. Apa yang memberatkan hatimu, Eragon"
Tanyakan padaku apa saja, dan aku berjanji akan menjawab semua pertanyaanmu
sejauh dimungkinkan pengetahuanku.untuk diajukan"Kerlipan tampak di mata kelabu
Oromis. kaum Elf. Kau harus memercayai kami sebagai guru kalian untuk mengajarimu
dan Saphira apa yang tidak kalian ketahui. Dan kau juga harus memercayai kami untuk
memutuskan kapan waktu yang tepat untuk memberitahu kalian segala sesuatu, karena
banyak unsur pelajaran kalian yang tidak boleh diungkapkan sebelum waktunya.Eragon
meletakkan blueberry persis di tengah nampan, kemudian dengan suara lirih tapi
mantap ia berkata, Anda ungkapkan.Selama beberapa saat, suara yang terdengar
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
hanya berasal dari deguk sungai kecil dan cericip beberapa tupai di kejauhan. Jika kau
kesal pada kami, Eragon, kata Glaedr, katakanlah dan jangan membiarkan kemarahan
menggerogotimu seperti tulang kering. Saphira beringsut di posisinya, dan Eragon
merasa seperti mendengar geraman darinya. Ia melirik Saphira, kemudian, berjuang
mengendalikan emosi yang mengalir deras dalam dirinya, ia bertanya, sini, apakah
Anda tahu siapa ayahku"Oromis mengangguk sekali. mengangguk lagi. melompat
bangkit, membuat kursinya terguling. Ia memukulkan tinju pada pinggulnya, menjauh
beberapa kaki, dan menatap bayang-bayang di dalam hutan yang rapat. Saat ia
memutar tubuh, kemarahan Eragon semakin membengkak ketika ia melihat Oromis
tetap tenang. memberitahuku" Apakah Anda merahasiakan kenyataan tentang
keluargaku karena takut bakal merusak konsentrasi belajarku" Atau apakah Anda takut
aku akan menjadi seperti ayahku"Eragon. disebutkan" Dan bagaimana dengan Brom"
Apakah ia tahu" Apakah ia memilih Carvahall sebagai tempat persembunyiannya
karena aku ada di sana, karena aku putra
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
musuhnya" Anda tidak bisa mengharapkan aku percaya begitu saja bahwa memang
kebetulan tempat tinggalku dan Brom hanya terpisah beberapa mil dan kebetulanlah
yang menyebabkan Arya mengirimkan telur Saphira kepadaku di Pegunungan Spine.ia
tidak tahu-menahu tentang dirimu.Eragon mencengkeram gagang pedang kurcacinya
erat-erat, setiap otot di tubuhnya menjadi sekeras baja. aku ingat ia berkata sesuatu
pada dirinya sendiri tentang ketidakyakinan apakah dimaksudkannya adalah bagaimana
mungkin aku yang anak petani biasa bisa menjadi Penunggang pertama sejak lebih dari
seratus tahun. Tapi bukan itu yang dimaksudkannya, kan" Ia bertanya-tanya apakah
lelucon atau tragedi bahwa putra bungsu Morzan harus menjadi penerus kaum
Penunggang! menjadikanku senjata untuk melawan Galbatorix sehingga aku bisa
membayar kejahatan yang dilakukan ayahku" Apakah Anda hanya menganggapku
begitu, sebagai penyeimbang neraca kehidupan"menjawab, Eragon menyumpah dan
berkata, berisi kebohongan! Sejak detik aku dilahirkan, tidak ada yang menginginkanku
kecuali Saphira: ibuku, Garrow, Bibi Marian, bahkan Brom pun tidak menginginkanku.
Brom menunjukkan perhatian padaku hanya karena Morzan dan Saphira. Aku selalu
menjadi beban. Tapi apa pun pendapat Anda mengenaiku, aku bukan ayahku, juga
bukan saudara laki-lakiku, dan aku menolak mengikuti jejak mereka.pinggir meja,
Eragon mencondongkan tubuh ke depan. mengkhianati kaum Elf, kurcaci, atau Varden
kepada Galbatorix, jika itu yang Anda takutkan. Aku akan melakukan apa yang harus
kulakukan, tapi sejak sekarang, Anda tidak lagi mendapatkan loyalitas dan kepercayaan
dariku. Aku tidak akan-ditarik untuk menunjukkan taring-taringnya. Kau punya lebih
banyak alasan untuk memercayai kami, anak kecil, katanya, suaranya bagaikan
gemuruh di benak Eragon. Jika bukan karena usaha kami, kau sudah lama mati.
Kemudian, membuat Eragon terkejut, Saphira berkata pada Oromis dan Glaedr,
Katakan padanya, dan Eragon cemas merasakan kepedihan dalam pikiran Saphira.
Saphira" kata Eragon, kebingungan. Katakan apa kepadaku" Saphira mengabaikannya.
Perdebatan ini tidak ada artinya. Jangan memperpanjang kecemasan Eragon lagi.
Sebelah alis miring Oromis terangkat. Aku tahu. dan mengancam mereka semua agar
menjelaskan apa yang terjadi. Dengan jari yang ramping, Oromis menunjuk kursi yang
jatuh. Ketika Eragon tetap berdiri, terlalu marah dan ingin memberontak untuk
mematuhinya, Oromis mendesah. mengerti ini sulit bagimu, Eragon, tapi jika kau
berkeras mengajukan Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pertanyaan kemudian menolak mendengar jawabannya, hanya frustrasi yang
kaudapatkan. Sekarang, duduklah, sehingga kita bisa bicara dengan tenang.Sambil
melotot, Eragon membetulkan posisi kursi dan menjatuhkan diri ke sana. Morzan adalah
ayahku, si kaum Terkutuk pertama"yang kurasa memang benar. Dan, seperti yang akan
kukatakan sebelum kau memotongku, Murtagh bukan saudaramu, tapi saudara
tirimu.Dunia seakan jungkir balik di sekitar Eragon; sensasi vertigo yang dirasakannya
begitu gencar, ia harus mencengkeram tepi meja untuk menyeimbangkan diri. Oromis
mengambil blueberry dari mangkuk, memperhatikannya sesaat, kemudian
memakannya. merahasiakan ini darimu, tapi kami tidak punya pilihan. Kami berdua telah
berjanji, dengan sumpah yang sangat mengikat, bahwa kami tidak akan pernah
mengungkapkan kepadamu identitas ayahmu atau saudara tirimu, atau membicarakan
silsilahmu, kecuali kau telah menemukan kebenarannya sendiri atau identitas
keluargamu menimbulkan bahaya bagimu. Apa yang terjadi antara dirimu dan Murtagh
di Pertempuran Dataran Membara telah cukup menjadi alasan sehingga kita bisa
membicarakan topik ini secara terbuka sekarang.Gemetar karena emosi yang hampir
tidak bisa dikendalikan, Eragon berkata, Lihat ke dalam hatimu, Eragon, kata Glaedr.
Kau tahu siapa ayahmu, dan kau sudah lama tahu. Eragon menggeleng. Semburan
asap dan api muncul dari cuping hidung Glaedr ketika ia mendengus. Bukankah sudah
jelas" Ayahmu Brom. DUA KEKASIH TERKUTUK Eragon melongo menatap si naga
emas. Sebelum Glaedr atau Oromis bisa menjawab, Eragon memutar tubuh menghadap
Saphira dan, dengan suara sekaligus dengan benak, bertanya padanya, ayahku selama
ini, meski aku... meski aku-aku...Eragon tergagap lalu terdiam, tidak mampu bicara
dengan benar. Tanpa diundang, kenangan akan Brom membanjiri Eragon, mengusir
segala pikiran lain. Ia kembali memikirkan semua ucapan dan ekspresi Brom, dan pada
detik itu, kebenaran menampakkan diri dalam Eragon. Ia masih menginginkan
penjelasan, tapi tidak butuh penjelasan demi memperkuat kejujuran perkataan Glaedr,
karena di dalam tulang-tulangnya, Eragon tahu Glaedr mengucapkan kebenaran.
Eragon terlonjak ketika Oromis memegang bahunya. menenangkan diri,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
kuajarkan untuk bermeditasi. Kendalikan napasmu, dan berkonsentrasi untuk
mengeluarkan ketegangan melalui tubuhmu ke tanah di bawahmu... Ya, seperti itu.
Sekarang sekali lagi, dan tarik napas dalam-dalam.Tangan Eragon tidak lagi gemetar
dan detak jantungnya melambat saat ia mengikuti instruksi Oromis. Begitu pikirannya
mulai jernih, ia menatap Saphira lagi dan dengan suara lirih bertanya, Saphira
mengangkat kepala dari tanah. Oh, Eragon, aku ingin sekali memberitahumu. Aku sedih
sekali melihat bagaimana kata-kata Murtagh menyiksamu tapi aku tidak bisa
menolongmu. Aku berusaha menolong-berkali-kali aku berusaha-tapi seperti Oromis
dan Glaedr, aku juga bersumpah dalam bahasa kuno untuk merahasiakan identitas
Brom darimu, dan aku tidak bisa melanggar sumpahku. bicara dengan suaranya. Sehari
setelah para Urgal menyerang kita di Teirm, sementara kau masih pingsan. kaum
Varden di GilYa. Sebelum aku tahu apa yang ingin diucapkan Brom, ia menyuruhku
bersumpah untuk tidak mengungkapkannya kepadamu kecuali kau mengetahuinya
sendiri. Menyesal sekali aku menyetujuinya. kemarahannya memuncak lagi. misalnya
Murtagh bukan satu-satunya saudaraku, atau mungkin bagaimana mengalahkan
Galbatorix"Selama dua hari yang Brom dan aku habiskan berburu Urgal, Brom bercerita
tentang detail kehidupannya kepadaku sehingga jika ia mati, dan jika kau akhirnya
mengetahui hubunganmu dengannya, putranya bisa tahu pria macam apa ia semasa
hidupnya dulu dan mengapa ia bersikap seperti itu. Brom juga memberimu hadiah.
Hadiah" Memori tentang dirinya yang bicara padamu sebagai ayah, bukan sebagai
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Brom si pendongeng desa. dan Eragon tersadar Saphira membiarkan Elf itu mendengar
kata-katanya, kau mendengarkanku sebentar, Eragon"Eragon bimbang, tidak yakin
tentang apa yang diinginkannya, kemudian mengangguk. Oromis mengangkat gelas
kristalnya, menenggak anggur, kemudian mengembalikan gelas ke meja dan berkata,
Morzan adalah muridku. Brom, yang lebih muda tiga tahun, sangat menghormati
Morzan, ia membiarkan Morzan meremehkannya, memerintahnya ke sana kemari, dan
memperlakukannya dengan semena-mena.Dengan suara serak, Eragon berkata,
membiarkan orang memperlakukannya semena-mena.
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Oromis menundukkan kepala dengan gerakan cepat seperti burung. saudara kandung,
meski perilaku Morzan seperti itu. Hanya setelah Morzan mengkhianati kaum
Penunggang kepada Galbatorix dan kaum Terkutuk membunuh Saphira, naga Brom,
baru Brom menyadari karakter Morzan yang sesungguhnya. Sebesar apa pun rasa
sayang Brom pada Morzan sebelumnya, hanya ibarat Lilin di hadapan kobaran api
raksasa jika dibandingkan dengan kebencian yang menggantikan perasaan sayangnya
itu. Brom bersumpah menggagalkan Morzan bagaimanapun dan kapan pun ia bisa,
untuk menghancurkan semua yang telah dicapainya dan mengubah ambisi Morzan
menjadi penyesalan tanpa akhir. Aku memperingatkan. Brom agar berhati-hati dalam
memilih jalan yang penuh kebencian dan kekerasan, tapi ia menjadi gila karena sedih
akibat kematian Saphira, dan tidak mau mendengarku. ia juga tidak pernah menyerah
berusaha menyingkirkan Galbatorix, membunuh kaum Terkutuk, dan, di atas segalanya,
membalas Morzan akan sakit hati yang dirasakan Brom. Brom adalah lambang
kegigihan, namanya merupakan mimpi buruk bagi kaum Terkutuk, dan cahaya terang
bagi mereka yang masih memiliki semangat untuk melawan Kekaisaran.ke arah garis
putih cakrawala dan menenggak anggur lagi. apa yang telah dicapainya sendiri, tanpa
bantuan naganya. Melihat muridnya berhasil dengan gemilang selalu membesarkan hati
seorang guru, bagaimanapun hasil yang dicapainya... Tapi aku sudah melantur. Sampai
terjadilah, dua puluh tahun yang lalu, ketika kaum Varden mulai menerima laporan dari
mata-mata mereka di dalam Kekaisaran tentang kegiatan wanita misterius yang hanya
dikenal sebagai Tangan Hitam.tahu apa-apa mengenai wanita itu, kecuali bahwa ia
sangat berbahaya dan sangat setia pada Kekaisaran. Seiring waktu, dan setelah banyak
terjadi pertumpahan darah, diketahui ternyata wanita itu. melayani Morzan, dan hanya
Morzan, dan bahwa Morzan sangat bergantung pada wanita itu untuk melaksanakan
keinginannya ke seluruh Kekaisaran. Setelah mengetahui hal ini, Brom berangkat untuk
membunuh sang Tangan Hitam sehingga bisa menyakiti Morzan. Karena kaum Varden
tidak bisa meramalkan di mana ibumu akan muncul kali berikutnya, Brom melakukan
perjalanan menuju kastil Morzan dan memata-matainya sampai bisa menemukan cara
untuk masuk ke benteng.menggunakannya untuk dirinya sendiri sekarang. Letaknya di
antara kaki Pegunungan Spine, dekat pantai barat laut Danau Leona, tersembunyi
dengan baik dari daerah sekelilingnya.Eragon berkata,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
kastil dengan menyamar sebagai pelayan.kastilnya dengan ratusan mantra yang
diciptakannya untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya. Ia juga memaksa semua
orang yang melayaninya untuk bersumpah setia, dan sering menggunakan nama sejati
mereka. Meski demikian, setelah melakukan banyak percobaan, Brom berhasil
menemukan cacat pada perisai sihir Morzan yang mengizinkannya untuk mendapatkan
posisi sebagai tukang kebun di kediaman Morzan, dan dengan penyamaran itulah ia
mula-mula bertemu ibumu.Sambil menatap ke bawah, ke tangannya, Eragon berkata,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
merayunya untuk melukai Morzan, kukira.awalnya, tapi kemudian terjadi sesuatu yang
tidak diduga olehnya maupun ibumu: mereka saling jatuh cinta. Rasa cinta apa pun
yang pernah dimiliki ibumu terhadap Morzan sudah luntur saat itu, terhapus perlakuan
Morzan yang kejam terhadapnya dan terhadap putra mereka yang baru lahir, Murtagh.
Aku tidak tahu apa persisnya yang terjadi, tapi pada satu saat Brom mengungkapkan
identitas aslinya kepada ibumu. Alih-alih mengkhianatinya, ibumu mulai memberikan
informasi tentang Galbatorix, Morzan, dan Kekaisaran kepada kaum
Varden.menyuruhnya bersumpah setia dalam bahasa kuno" Bagaimana ibuku bisa
berbalik melawannya"Senyum terkembang di bibir tipis Oromis. Morzan memberinya
lebih banyak kebebasan daripada pelayan-pelayannya yang lain sehingga ibumu bisa
menggunakan akal dan inisiatifnya sendiri sambil melaksanakan perintah-perintah
Morzan. Dalam kesombongannya, Morzan percaya cinta ibumu padanya akan
membuatnya lebih setia daripada sumpah mana pun. Ibumu juga sudah bukan wanita
yang sama seperti yang telah mengikat dirinya kepada Morzan; menjadi ibu dan
bertemu dengan Brom telah sangat mengubah karakternya sehingga nama sejatinya
berubah, yang membebaskannya dari keterikatannya sebelum itu. Jika Morzan lebih
berhati-hati- kalau saja, misalnya, ia menanamkan mantra yang akan memberinya
peringatan jika ibumu tidak menepati janjinya-Morzan akan segera tahu begitu ia
kehilangan kendali atas ibumu. Tapi itu selalu menjadi kelemahan Morzan; ia
menciptakan mantra jahat, tapi kemudian mantra itu gagal karena, dalam
ketidaksabarannya, ia mengabaikan beberapa detail penting.Eragon mengerutkan
kening. begitu ada kesempatan"bertanggung jawab untuk membantu kaum Varden.
Tapi yang lebih penting, ia tidak bisa menelantarkan Murtagh dan ayahnya.Morzan
sadar anak itu memberinya kendali besar akan ibunya. Ia memaksa
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
ibumu menyerahkan Murtagh kepada seorang ibu susu dan hanya mengizinkannya
mengunjungi Murtagh dalam jangka waktu tertentu. Yang tidak diketahui Morzan adalah,
selagi tidak mengunjungi putranya, ibumu juga mengunjungi Brom.Oromis menoleh
untuk memperhatikan sepasang burung layang-layang terbang naik-turun di langit biru.
Dari samping, wajahnya yang halus dan miring mengingatkan Eragon akan elang atau
kucing yang ramping. Masih menatap kedua burung layang-layang tadi, Oromis berkata,
mana Morzan akan mengirimnya pergi kali berikutnya, atau kapan ia bisa kembali ke
kastil. Maka, Brom harus tetap berada di tempat kediaman Morzan dalam jangka waktu
lama jika ingin bertemu dengan ibumu. Hampir tiga tahun lamanya Brom bekerja
sebagai salah satu tukang kebun Morzan. Sekali-sekali ia menyelinap pergi dan
mengirim kabar ke kaum Varden atau berkomunikasi dengan mata-matanya di sekitar
Kekaisaran, tapi selain itu, ia tidak meninggalkan halaman kastil.Oromis menurunkan
tatapan dari langit, kembali ke Eragon. sangat mahir menyamar, dan sudah
bertahun-tahun lamanya ia dan Morzan tidak bertatap muka.bagaimana cahaya
matahari memantul dari permukaan kristalnya. apa yang terjadi"mengontak seorang
cendekiawan muda bernama Jeod yang ingin bergabung dengan kaum Varden dan
yang menyatakan telah menemukan bukti tentang desas-desus adanya jalan masuk
rahasia menuju bagian kastil yang dibangun kaum Elf di Urupenting untuk diabaikan,
maka ia mengepak barang-barangnya, memberikan alasan kepada sesama pelayan,
kemudian berangkat ke Teirm dengan tergesa-gesa.Sambil berjuang untuk menyatukan
bagian-bagian kisah yang didengarnya dari berbagai orang, Eragon berkata, bertemu
Jeod, dan begitu ia yakin terowongan rahasia itu memang ada, ia mengatur agar salah
satu anggota Varden mencoba mencuri tiga telur naga yang ditahan Galbatorix di
Uruuntuk melakukan tugas, namanya Hefring dari Furnost, hanya berhasil mencuri satu
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Brisingr Serial The Inheritance Cycle 3 Karya Christopher Paolini di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
telur-yang berisi Saphira-dari tempat penyimpanan harta. Galbatorix, dan begitu telur
tersebut berada di tangannya, ia kabur baik dari Varden maupun pelayan-pelayan
Galbatorix. Karena pengkhianatan Hefring, Brom harus menghabiskan tujuh bulan
berikutnya mengejar Hefring berkeliling negeri dalam usaha mati-matian merebut
kembali Saphira. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
melahirkanku lima bulan kemudian"Oromis mengangguk. menjalankan misi
terakhirnya. Akibatnya, Brom tidak tahu-menahu tentang kondisi ibumu saat ia mengejar
Hefring dan telur Saphira... Ketika Brom dan Morzan akhirnya bertemu muka di
Gilapakah ia yang bertanggung jawab atas hilangnya sang Tangan Hitam. Bisa
dimengerti mengapa Morzan mencurigai keterlibatan Brom, karena Brom telah
menyebabkan kematian beberapa kaum Terkutuk. Brom, tentu saja, segera
menyimpulkan bahwa sesuatu yang mengerikan telah terjadi pada ibumu. Belakangan
Brom memberitahuku bahwa dugaan itulah yang memberinya kekuatan dan kegigihan
yang dibutuhkannya untuk membunuh Morzan dan naganya. Begitu mereka tewas,
Brom mengambil telur Saphira dari mayat Morzan-karena Morzan menemukan Hefring
lebih dulu dan merebut telur itu darinya-kemudian Brom meninggalkan kota, hanya
berhenti cukup lama untuk menyembunyikan Saphira di tempat ia tahu kaum Varden
akhirnya akan menemukannya.Eragon. Sekali lagi Oromis mengangguk. menunggu
teman-temannya. Bahkan jika ibumu masih hidup dan dalam keadaan baik-baik saja,
Brom cemas Galbatorix akan menjadikan Selena sebagai Tangan Hitam-nya sendiri dan
bahwa Selena takkan bisa lagi memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari
perbudakannya dalam Kekaisaran.Eragon merasakan air matanya mulai merebak.
Betapa Brom pasti sangat mencintainya, karena ia segera meninggalkan semua orang
begitu tahu Selena dalam keadaan bahaya. Dari Gilberhenti hanya untuk tidur. Tapi
secepat apa pun ia berkuda, ia tetap terlambat. Ketika tiba di kastil, ia mendapati ibumu
telah kembali dua minggu sebelumnya, sakit dan letih akibat perjalanan misteriusnya.
Para penyembuh Morzan berusaha menyelamatkannya, tapi meski mereka berjuang
keras, ia telah meninggal hanya beberapa jam sebelum Brom tiba di kastil.tercekat.
naganya, dan itu meredupkan api dalam jiwanya. Tapi ia tetap tidak menyerah, dan ia
tidak menjadi gila seperti yang sejenak dialaminya ketika kaum Terkutuk membunuh
Saphira-nya. Ia malah memutuskan untuk menemukan penyebab kematian ibumu dan
menghukum siapa pun yang bertanggung jawab, jika ia mampu. Ia menanyai para
penyembuh Morzan dan memaksa mereka menjabarkan penyakit ibumu. Dari apa yang
mereka ungkapkan, dan juga dari gosip yang didengarnya di antara pelayan di tempat
tinggal Morzan, Brom menebak tentang kehamilan ibumu. Terobsesi harapan itu, ia
berkuda ke satu-satunya tempat yang diketahuinya untuk dicari: rumah
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
ibumu di Carvahall. Dan di sana ia menemukanmu dalam asuhan bibi dan pamanmu.
Carvahall yang mengetahui ibumu adalah sang Tangan Hitam dan bahwa kau tidak
terancam bahaya, diam-diam Brom kembali ke Farthen Dur, tempat ia menampakkan
diri pada Deynor, pemimpin kaum Varden saat itu. Deynor terkejut sekali melihatnya,
karena sampai saat itu, semua orang percaya ia telah tewas di Gilkeberadaannya di
sana kecuali kepada beberapa orang terpilih, kemudian-Eragon mengangkat jari. dan ia
tahu satu-satunya cara untuk menghindari dibunuh demi membalas kematian Morzan
adalah jika Galbatorix sendiri percaya ia sudah tewas dan dikubur. Brom juga ingin
menghindari perhatian yang tidak diinginkan ke arah Carvahall. Ia berniat tinggal di
sana agar bisa dekat denganmu, seperti yang memang dilakukannya, tapi ia bertekad
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
agar Kekaisaran takkan pernah mengetahui keberadaanmu sebagai akibatnya.
membuat kesepakatan dengan Ratu Islanzadi tentang bagaimana kaum Elf dan
manusia bisa berbagi tanggung jawab menjaga telur dan bagaimana Penunggang yang
baru akan dilatih, jika dan saat telur itu menetas. Kemudian Brom menemani Arya saat
membawa telur itu dari Farthen Dur ke Ellesmera. Ketika. Brom tiba di sini, ia
memberitahuku dan Glaedr apa yang kuberitahukan kepadamu sekarang, sehingga
kebenaran tentang orangtuamu tidak akan dilupakan jika ia meninggal. Itu kali terakhir
aku melihatnya. Dari sini, Brom kembali ke Carvahall, tempat ia memperkenalkan diri
sebagai penyair dan pendongeng. Apa yang terjadi setelah itu, kau tahu lebih banyak
daripada aku.Oromis terdiam, dan selama beberapa saat, tidak ada yang bicara. Sambil
memandangi tanah, Eragon merenungkan seluruh ucapan Oromis padanya dan
berusaha menata perasaannya. Akhirnya ia berkata, benar-benar ayahku, bukan
Morzan" Maksudku, jika ibuku adalah pasangan Morzan, berarti...keraguan tentang
itu.Oromis menggeleng. Perasaan limbung mencengkeram Eragon, dan ia sadar sedari
tadi menahan napas. Setelah mengembuskan napas, ia berkata, mengerti
mengapaparu-paru-sebelum aku menemukan telur Saphira, tapi kenapa ia tidak
memberitahuku setelah itu" Dan kenapa ia meminta Anda dan Saphira bersumpah
merahasiakannya"... Tidakkah ia ingin menganggapku sebagai putranya"
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Apakah aku membuatnya malu"Brom, Eragon. Tetapi aku yakin akan hal ini: Brom
sangat ingin menganggapmu putranya dan ingin membesarkanmu, tapi ia tidak berani
mengungkapkan hubungan darah kalian, kalau-kalau Kekaisaran mengetahuinya dan
berusaha menyakitinya melalui kau. Kehati-hatiannya juga beralasan. Lihat saja
bagaimana Galbatorix berusaha keras menangkap sepupumu sehingga bisa
menggunakan Roran sebagai senjata untuk memaksamu menyerah.mengkhianatinya
pada Kekaisaran.Brom yang selamat dari kematian mencapai telinga mata-mata
Galbatorix, kalian berdua akan harus kabur mening- 699 galkan Carvahall untuk
menyelamatkan diri. Dengan menyembunyikan kebenaran darimu, Brom berharap bisa
melindungimu dari bahaya-bahaya itu.melakukannya demi kebaikan, adalah ia tidak
sanggup memisahkan diri seutuhnya darimu. Jika ia memiliki kekuatan untuk
menjauhkan diri dari Carvahall, kau takkan pernah menemukan telur Saphira, para
Ramembunuh pamanmu, dan banyak hal yang tidak terjadi, akan terjadi; dan banyak hal
yang terjadi, takkan terjadi. Tapi ia tidak bisa menyingkirkanmu dari hatinya.Eragon
mengatupkan rahang keras-keras saat tubuhnya terasa gemetar. Oromis bimbang, dan
ekspresinya yang tenang menjadi agak cemas. musuh-musuhnya, dan ia tidak
memberitahumu dengan alasan yang sama ia tidak membawamu langsung ke kaum
Varden: karena kau masih jauh dari siap. Barangkali ia berniat memberitahumu persis
sebelum kalian berangkat ke Varden. Tapi jika harus menebak, aku akan berkata Brom
merahasiakan ini bukan karena kau membuatnya malu, tapi karena ia telah terbiasa
hidup dengan rahasia-rahasianya dan benci berpisah dengan semua itu. Dan
karena-tapi ini hanya spekulasiku-ia tidak yakin bagaimana reaksimu jika ia mengatakan
yang sebenarnya. Menurutmu sendiri, kau tidak begitu akrab dengan Brom sebelum
meninggalkan Carvahall bersamanya. Mungkin saja ia berpikir kau akan membencinya
jika ia memberitahumu dirinya adalah ayahmu.mungkin aku. takkan percaya.itu"Eragon
menggigit bagian dalam pipinya. Tidak, aku takkan memercayainya. 700 Melanjutkan
ceritanya, Oromis berkata,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
terbaik dalam sekaliasi yang paling genting. Sebelum memikirkan yang lain-lain, ia
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
bertanggung jawab akan keselamatan nyawa kalian berdua dan untuk mengajari serta
memberi nasihat padamu, Eragon, sehingga kau tidak menggunakan kekuatanmu demi
kepentinganmu sendiri, seperti yang dilakukan Galbatorix. Dalam hal itu, Brom tidak
berbeda dengan ayah yang lain. Ia mungkin bukan ayah yang kauharapkan, tapi ia
memberimu warisan sama besarnya seperti yang pernah didapatkan seorang
putra.diberikannya kepada siapa saja yang bakal menjadi Penunggang berikutnya.salah;
Brom melakukan lebih banyak untukmu daripada yang mungkin dilakukannya untuk
orang lain. Kau hanya perlu memikirkan bagaimana ia mengorbankan dirinya untuk
menyelamatkan jiwamu untuk meyakinkan dirimu.Dengan kuku jari tengah kanannya,
Eragon mencongkel tepi meja, mengikuti tonjolan samar yang terbentuk dari salah satu
ulir kayunya. memang hanya kecelakaan Arya mengirim Saphira kepadaku"Alih-alih
mengirimkan telur itu ke sang ayah, Arya membuatnya muncul di hadapan si anak.Bahu
Oromis yang kurus digedikkan. kami masih belum bisa memprediksi atau menjelaskan
efek sihir.Eragon terus menelusuri gurat kecil pada permukaan meja dengan jarinya.
Aku punya ayah, pikirnya. Aku menyaksikannya meninggal, dan aku tidak tahu siapa
dia... menikah"apakah jawabanku akan memuaskanmu. Pernikahan bukanlah
kebiasaan kaum Elf, dan aku tidak terlalu mengerti akan kepelikannya. Tidak ada yang
menikahkan Brom dan 701 Selena, tapi aku tahu mereka menganggap diri sebagai
suami istri. jika kau bijaksana, kau tidak akan mencemaskan orang lain dalam rasmu
memanggilmu dengan sebutan anak haram, tapi puaslah dengan mengetahui bahwa
kau putra orangtuamu dan mereka berdua memberikan nyawa mereka sehingga kau
bisa tetap hidup.Eragon terkejut karena ia merasa sangat tenang. Seluruh hidupnya ia
berspekulasi tentang siapakah ayahnya. Ketika Murtagh memberitahunya bahwa
Morzan ayahnya, pengungkapan itu telah membuat Eragon shock, sama seperti pukulan
yang diterimanya akibat kematian Garrow. Pernyataan bertolak belakang yang
diucapkan Glaedr bahwa ayah Eragon adalah Brom juga membuatnya shock, tapi rasa
kaget itu tidak berlangsung lama, mungkin karena kali ini kabar itu tidak terlalu buruk.
Meski merasa tenang, Eragon menduga akan butuh bertahun-tahun sebelum yakin
akan apa yang Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
dirasakannya terhadap kedua orangtuanya. Ayahku Penunggang dan ibuku pasangan
Morzan serta sang Tangan Hitam. Nasuada"Oromis merentangkan tangan.
kauinginkan; rahasia ini sekarang menjadi milikmu untuk kauperlakukan sesukamu. Aku
ragu kau akan berada dalam bahaya yang lebih besar jika seluruh dunia tahu kau putra
Brom.memberitahuku kabar itu dalam bahasa kuno.berhasil mengetahui bahwa ibu
Murtagh dan ibumu adalah orang yang sama, dan kabar ini mereka sampaikan kepada
Raja. Tapi mereka tidak mungkin bisa memberitahunya tentang keterlibatan Brom,
karena tidak ada orang di dalam Varden yang mengetahui itu.Eragon menengadah
ketika sepasang burung layang-layang meluncur di atas, dan ia membiarkan senyum
tipis merekah di bibirnya. 702 Elf itu melipat kedua lengan di pangkuannya. benar. Tapi
kau takkan bisa mengerti apa-apa kecuali kau berusaha menjelaskan.Eragon
membutuhkan beberapa waktu sebelum menemukan kata-kata yang tepat. tangan ke
arah Saphira, Oromis, Glaedr, dan dunia secara keseluruhan-biasanya menghibur diri
dengan berkhayal bahwa, karena kecantikan dan keberanian hatinya yang luar biasa,
ibuku diculik untuk dibawa menjadi anggota kalangan bangsawan Galbatorix. Aku
membayangkannya melakukan perjalanan dari kota ke kota bersama para earl dan lady
di kastil mereka dan bahwa... yah, ia telah jatuh cinta setengah mati pada pria kaya
yang berpengaruh, tapi karena suatu alasan, ia terpaksa menyembunyikanku darinya,
jadi ia memberikanku kepada Garrow dan Marian untuk dirawat, dan suatu hari nanti ia
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
akan kembali untuk memberitahuku siapa aku dan bahwa sebenarnya ia tak pernah
ingin meninggalkanku.ayahku adalah orang-orang penting dan aku juga akan menjadi
orang penting. Takdir memberiku apa yang kuinginkan, tapi kenyataanya tidak semegah
dan semenyenangkan bayanganku selama ini... Aku tersenyum akan ketololanku
sendiri, kurasa, juga karena kejadian-kejadian luar biasa yang menimpaku.Angin semilir
bertiup di padang terbuka itu, menjadikan rumput di kaki mereka melambai-lambai dan
membuat ranting-ranting bergemeresik di hutan di sekeliling mereka. Eragon
menyaksikan gerakan rumput selama beberapa saat, kemudian bertanya perlahan,
hidupnya begitu. rumit. Akan bodoh dan congkak sekali jika menilai seseorang yang
tidak kukenal. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
menekankan jemari pada kulit keras di buku-buku jarinya. bertanya pada Brom apakah
ia mengenal ibuku, ia berkata ibuku adalah wanita berharga diri tinggi dan 703 terpuji
Serta selalu membantu orang-orang miskin dan kurang mampu. Tapi bagaimana
mungkin" Bagaimana ia bisa menjadi orang seperti itu tapi juga seorang Tangan Hitam"
Jeod bercerita kepadaku tentang beberapa hal-yang mengerikan dan menakutkan-yang
dilakukan ibuku selama ia melayani Morzan... Apakah ia jahat" Apakah ia peduli jika
Galbatorix berkuasa atau tidak" Mengapa ia ikut dengan Morzan"Oromis terdiam.
Eragon. Cinta bisa membuatmu buta akan kesalahan terbesar sekalipun dalam sifat
seseorang. Aku tidak yakin ibumu tahu sampai sedalam-dalamnya tentang sifat asli
Morzan ketika ia meninggalkan Carvahall bersamanya, dan begitu ia tahu, Morzan tak
mengizinkannya melanggar perintah. Ibumu telah menjadi budaknya dalam segala hal
kecuali nama, dan hanya dengan mengubah identitasnya ia bisa melepaskan diri dari
kekuasaan Morzan.Tangan Hitam.dan diubah. Itu yang harus kauingat. Tidak ada orang
selain ibumu sendiri yang tahu apa yang telah dilakukannya, mengapa ia melakukannya,
atau bagaimana perasaannya saat melakukannya, dan ia sudah tidak ada untuk
menjelaskan perbuatannya itu.Jeod"tentang apa yang dikiranya adalah sifat terpenting
dalam diri Selena. Nasihatku adalah percaya saja akan pengetahuan Brom tentangnya.
Jika itu tidak memuaskan keraguanmu, ingatlah bahwa apa pun kejahatan yang
dilakukannya sementara berperan sebagai Tangan Hitam Morzan, akhirnya ibumu
berpihak pada kaum Varden dan mengambil risiko yang sangat besar untuk
melindungimu. Dengan pengetahuan itu, kau tidak perlu menyiksa diri dengan
bertanya-tanya tentang sifat aslinya.704 Seekor laba-laba yang bergelantungan pada
benang sarang yang sangat tipis diterbangkan angin dan berputar-putar dekat Eragon,
naik-turun mengikuti arus udara yang tak kasat mata. Ketika laba-laba itu diterbangkan
entah ke mana, Eragon berkata, si peramal Angela berkata bahwa sudah takdir Brom ia
selalu gagal melakukan sesuatu, kecuali membunuh Morzan.Oromis menunduk.
mungkin berkesimpulan Brom berhasil melalui banyak rintangan besar dan sulit.
Tergantung bagaimana kau mau memandang dunia. Kata-kata peramal jarang bisa
diartikan. Pengalamanku sendiri mengatakan ramalan mereka tidak pernah
menghasilkan ketenangan jiwa. Jika kau ingin bahagia, Eragon, jangan
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
memikirkan apa yang akan terjadi atau apa yang tidak bisa kaukendalikan, tapi
pikirkanlah apa yang terjadi sekarang dan apa yang bisa kauubah.Mendadak sesuatu
terpikirkan oleh Eragon. menyebut nama burung gagak putih yang merupakan teman
Ratu Islanzadi. Sebelah alis Oromis yang tajam terangkat. bicara tentang ini padanya. Ia
makhluk plin-plan dan tidak bisa dipercaya.teka-teki padaku... Aku tidak ingat setiap
barisnya, tapi isinya mengenai satu dari dua menjadi satu, sementara satu mungkin juga
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
dua. Kurasa ia memberi petunjuk bahwa Murtagh dan aku hanya berbagi satu
orangtua.Brom memberitahuku tentang keberadaanmu. Aku tidak terkejut jika ternyata
pencuri berparuh tajam itu bertengger di pohon dekat-dekat kami ketika kami bicara.
Menguping adalah kebiasaan buruknya. Barangkali teka-teki ini juga hasil dari serangan
penglihatan masa depannya yang sekali-sekali terjadi.Sesaat kemudian, Glaedr
beringsut, dan Oromis menoleh serta melirik ke arah si naga emas. Elf itu bangkit dari
kursi dengan gerakan anggun dan berkata, perjalananmu, kau butuh ma- 705 kanan
yang lebih padat untuk mengisi perut. Aku punya sup yang harus kuaduk, sedang
mendidih perlahan di pondokku, tapi kau tidak usah berdiri. Biar kubawakan untukmu
jika sudah siap.langkah-langkah ringan di rumput, Oromis beranjak ke rumahnya yang
berlapis batang pohon dan lenyap ke dalamnya. Ketika pintu berukirnya tertutup, Glaedr
mengembuskan napas dan memejamkan mata, tampak tertidur lelap. Dan segalanya
hening, kecuali ranting-ranting bergemeresik diterpa angin. WARISAN Eragon tetap
duduk di tempatnya di meja bundar selama beberapa menit, kemudian berdiri dan
melangkah ke tepi Tebing Telmenatap ke arah hutan bergelombang seribu kaki di
bawah. Dengan ujung sepatu bot kirinya, ia mendorong sebutir kerikil dan
memerhatikannya memantul-mantul pada permukaan tebing batu yang mencuram
sampai lenyap di antara mahkota pepohonan di bawah. Sebatang ranting berderak
ketika Saphira menghampiri dari belakang. Ia berjongkok di sebelah Eragon,
sisik-sisiknya memantul pada kulit Eragon dalam ratusan titik cahaya biru yang teruss
bergerak, dan Saphira menatap ke arah yang sama seperti Eragon. Kau marah padaku"
ia bertanya. Tidak, tentu saja aku tidak marah padamu. Aku mengerti mengapa kau
tidak bisa melanggar sumpah dalam bahasa kuno... Aku hanya berharap Brom
memberitahuku sendiri dan tidak menganggap perlu merahasiakan ini dariku. Saphira
mengayunkan kepala ke arah Eragon. Dan bagaimana perasaanmu, Eragon" Kau tahu
bagaimana perasaanku. Beberapa menit yang lalu, aku memang tahu, tapi sekarang
tidak. Kau jadi begitu pendiam, dan menatap benakmu seperti mengintai danau yang
begitu dalam, aku tidak bisa melihat dasarnya. Apa yang ada dalam hatimu,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
makhluk kecil" Apakah kemarahan" Atau kebahagiaan" Atau kau tidak memiliki emosi
untuk diberikan" Apa yang ada dalam diriku adalah kepasrahan, kata. Eragon,
kemudian menoleh untuk menatap Saphira. Aku tidak bisa mengubah siapa orangtuaku,
aku sudah berdamai dengan kenyataan itu sejak kejadian di Dataran Membara.
Kenyataan adalah kenyataan, takkan berubah meski aku berusaha keras. Aku... lega,
rasanya, karena mengetahui Brom adalah ayahku. Tapi aku tidak yakin... Terlalu banyak
yang harus kupahami sekaligus. Mungkin apa yang akan kuberikan kepadamu akan
membantu. Apakah kau ingin melihat memori yang ditinggalkan Brom untukmu, atau
kau memilih menunggu" Tidak, aku tidak mau menunggu, katanya. Jika kita
menundanya, kau mungkin tidak punya kesempatan lagi. Maka pejamkan matamu dan
biarkan kutunjukkan apa yang pernah terjadi. Eragon melakukan apa yang disuruh, dan
dari Saphira mengalirlah beberapa arus sensasi: penampakan, suara, aroma, dan lebih
banyak lagi, segala hal yang dialami Saphira pada saat memori itu terjadi. Di
hadapannya, Eragon melihat daerah lapang berumput di hutan di antara kaki perbukitan
yang bertumpuk-tumpuk di sebelah barat Pegunungan Spine. Rumputnya tebal dan
subur, dan jalinan tebal parasit pohon berwarna hijau kekuningan bergelantungan dari
pohon-pohon berlapis lumut yang tinggi dengan ranting-ranting merunduk. Karena hujan
turun dari arah laut menuju daratan, hutan tampak jauh lebih hijau dan basah daripada
di Lembah Palancar. Seperti yang tampak melalui mata Saphira, warna-warna hijau dan
merah tampak lebih redup daripada jika dilihat melalui mata Eragon, sementara setiap
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
rangkaian warna biru tampak lebih cerah. Aroma tanah basah dan kayu busuk
memenuhi udara. Di tengah lapangan berumput itu terdapat pohon tumbang, dan pada
batangnya duduklah Brom. Tudung di jubah pria tua itu disibakkan ke belakang,
Brisingr Serial The Inheritance Cycle 3 Karya Christopher Paolini di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menampakkan kepalanya yang telanjang. Di pangkuannya terletak pedangnya.
Tongkatnya yang berbentuk melintir dan penuh ukiran rune berdiri bersandar pada
batang pohon. Cincinnya, Aren, berkilauan di tangan kanannya. Selama beberapa
waktu, Brom tidak bergerak, kemudian ia menengadah dan menyipitkan mata ke langit,
hidungnya yang bengkok membentuk bayangan pada wajahnya. Suaranya serak, dan
Eragon limbung, merasa kembali ke masa lalu. Brom berkata, cakrawala, dan setiap kali
bulan mengikutinya, dan terus saja hari bergulir tanpa peduli akan kehidupan yang
mereka ukir di belakang, satu demi satu.Brom menurunkan pandangan, menatap
langsung pada Saphira dan, melaluinya, langsung pada Eragon. yang bisa melarikan diri
dari kematian selamanya, bahkan tidak pula kaum Elf atau spirit. Ada akhir bagi semua.
Jika kau menyaksikanku, Eragon, akhirku telah tiba dan aku sudah mati serta kau sudah
tahu aku adalah ayahmu.Dari kantong kulit di pinggangnya, Brom mengeluarkan pipa,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
mengisinya dengan rumput cardus, kemudian menyalakannya dengan gumaman lembut
menyalakan apinya sebelum meneruskan bicara. kuharap kau dalam keadaan selamat
serta bahagia, dan Galbatorix sudah mati. Meski demikian, aku sadar itu kemungkinan
kecil, meski tanpa alasan lain kecuali kau Penunggang Naga, dan Penunggang Naga
takkan bisa hidup tenang kalau masih ada ketidakadilan di seluruh negeri.Brom tergelak
kecil dan menggeleng, janggutnya bergelombang seperti air. yang ingin kukatakan; aku
akan menjadi dua kali lebih tua dari sekarang saat aku selesai. Dalam keterbatasan
waktu, aku akan menganggap Saphira sudah memberitahumu bagaimana aku dan
ibumu bertemu, bagaimana Selena meninggal dunia, dan bagaimana aku bisa berada di
Carvahall. Aku berharap kau dan aku bisa bicara secara langsung, Eragon, dan
mungkin kita masih bisa melakukannya dan Saphira takkan perlu berbagi memori ini
bersamamu, tapi aku meragukannya. Kepedihan tahun-tahun kehidupanku telah hampir
habis, Eragon, dan aku merasakan dingin merayapi tubuhku seperti yang tidak pernah
kukhawatirkan sebelumnya. Kurasa itu karena aku tahu sudah tiba giliranmu mengambil
tempatku. Masih banyak yang kuharap bisa kuraih, tapi tidak ada di antaranya
kuinginkan untuk diriku sendiri, hanya untuk dirimu, dan kau akan meredupkan segala
hal yang pernah kucapai. Aku yakin sekali. Tetapi sebelum tanah menguburku, aku ingin
sekali, setidaknya satu kali ini saja, menyebutmu sebagai putraku... Putraku... Seluruh
hidupmu, Eragon, aku ingin sekali mengungkapkan siapa diriku kepadamu. Tidak ada
kebahagiaan yang lebih besar karena aku bisa mengawasimu tumbuh dewasa, tapi juga
tidak ada yang lebih menyiksa karena aku harus menyimpan rahasia dalam
hatiku.Kemudian Brom tertawa, kasar seperti menggonggong. berhasil menjagamu tetap
aman dari tangan Kekaisaran, bukan" Jika kau masih bertanya-tanya siapa yang
bertanggung jawab atas kematian Garrow, kau tidak perlu mencari lagi, karena di sinilah
ia duduk. Itu akibat kebodohanku sendiri. Seharusnya aku tidak pernah kembali ke
Carvahall. Dan sekarang lihatlah: Garrow tewas, dan kau Penunggang Naga. Aku
memperingatkanmu, Eragon, berhati-hatilah pada siapa kau jatuh cinta, karena
sepertinya takdir memiliki ketertarikan aneh terhadap keluarga kita.Sambil menjepit
gagang pipa dengan bibir, Brom mengisap dawn cardus yang membara beberapa kali,
mengepulkan asap seputih kapur ke samping wajahnya. Bau tajam itu terasa menusuk
di cueing hidung Saphira. Brom berkata, Eragon. Kau mungkin kadang-kadang bersikap
sekonyol orang bodoh, seperti membiarkan para Urgal itu lepas, tapi kau tidak lebih
idiot daripada aku saat masih seusiamu.bangga memilikimu sebagai putra, Eragon, lebih
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
bangga daripada yang kauketahui. Aku tidak pernah menduga kau akan menjadi
Penunggang seperti aku, atau berharap masa depan seperti itu menjadi milikmu, tapi
melihatmu bersama Saphira, ah, membuatku ingin berkokok seperti ayam jantan
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
menantang matahari.Brom mengisap pipa lagi. merahasiakan ini. Aku tidak bisa berkata
bakal senang mengetahui siapa ayahku dengan cara seperti ini. Tapi suka atau tidak,
kita adalah keluarga, kau dan aku. Karena aku tidak bisa memberimu kasih sayang
yang seharusnya kaudapatkan dari seorang ayah, aku memberimu satu hal yang
mampu kuberikan, dan itu adalah nasihat. Bencilah aku jika kauingin, Eragon, tapi
dengarkanlah apa yang akan kukatakan, karena aku tahu apa yang
kubicarakan.Dengan tangannya yang bebas, Brom mencengkeram gagang pedang, urat
menonjol di punggung tangannya. Ia menjepit pipa di salah satu sudut bibir. dua lapis.
Apa pun yang kaulakukan, lindungi mereka yang kausayangi. Tanpa mereka, hidup
akan lebih menderita daripada yang bisa kaubayangkan. Pernyataan yang tidak perlu,
aku tahu, tapi tetap saja benar. Nah, itu bagian pertama nasihatku. Sedangkan
sisanya... Jika kau lebih beruntung karena sudah membunuh Galbatorix-atau jika ada
siapa saja yang berhasil menggorok leher si pengkhianat itu-kuucapkan selamat. Jika
belum, kau harus menyadari bahwa Galbatorix musuhmu yang terbesar dan paling
berbahaya. Sampai ia mati, kau maupun Saphira takkan bisa hidup tenang. Kau bisa
saja lari ke ujung terjauh dunia, tapi kecuali kau bergabung dengan Kekaisaran, suatu
hari kau akan harus berhadapan dengan Galbatorix. Maafkan aku, Eragon, tapi itulah
kebenarannya. Aku telah bertarung dengan banyak penyihir, dan beberapa dari kaum
Terkutuk, dan sejauh ini, aku selalu mengalahkan lawan-lawanku.nyata. benar dewasa.
Nah, alasan mengapa aku selalu menang adalah aku menggunakan otak, tidak seperti
sebagian besar yang lain. Aku bukan perapal mantra yang kuat, dan kau juga bukan,
jika dibandingkan Galbatorix, tapi saat terjadi duel penyihir, kecerdasan lebih berperan
penting daripada kekuatan. Cara mengalahkan penyihir lain bukanlah dengan
menyerang benaknya membabi-buta. Bukan! Demi memastikan kemenangan bisa
diraih, kau harus mencari tahu bagaimana musuhmu membaca informasi dan bereaksi
terhadap dunia. Maka kau akan mengetahui kelemahan-kelemahannya, dan di sanalah
kau menyerang. Triknya bukan menciptakan mantra yang belum pernah dipikirkan orang
lain; triknya adalah menemukan mantra yang terlupakan oleh musuhmu dan
menggunakannya untuk mengalahkannya. Triknya bukan mengarungi jalan menembus
benak seseorang; triknya adalah menyelinap di bawah atau mengitari benteng
penghalangnya. Tidak ada orang yang serba bisa, Eragon. Ingatlah itu. Galbatorix
mungkin saja memiliki kekuatan luar biasa besar, tapi ia tidak
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
mampu mengantisipasi setiap kemungkinan. Apa pun yang kaulakukan, kau harus
selalu berpikir tangkas. Jangan terlalu terpaku pada kepercayaan orang sehingga kau
tidak mampu melihat kemungkinan lain. Galbatorix itu gila, maka sikapnya tidak bisa
ditebak, tapi ia juga memiliki celah dalam pikirannya seperti yang tidak terdapat pada
manusia normal. Jika kau bisa menemukan celah-celah tersebut, Eragon, mungkin kau
dan Saphira bisa mengalahkannya.Brom menurunkan pipa, wajahnya sendu. Keinginan
terbesarku, Eragon, adalah kau dan Saphira menikmati kehidupan panjang dan bahagia,
terbebas dari Galbatorix dan Kekaisaran. Aku berharap bisa melindungimu dari semua
bahaya yang mengancammu, tapi sayang sekali, aku tidak mampu melakukannya. Aku
hanya bisa memberikan nasihat dan mengajarimu apa yang bisa kuajarkan sekarang
sementara aku masih ada di sini... Putraku. Apa pun yang terjadi pada dirimu, ketahuilah
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
bahwa aku menyayangimu, begitu pula ibumu. Semoga bintang-bintang menyinari
jalanmu, Eragon Bromsson. Ketika kata-kata terakhir Brom bergema dalam benak
Eragon, memori itu memudar, meninggalkan kegelapan kosong. Eragon membuka mata
dan malu karena mendapati air mata mengalir di pipinya. Ia tertawa tercekik dan
mengusap mata dengan ujung tunik. Brom sungguh-sungguh takut aku akan
membencinya, katanya, kemudian menyedot ingus. Apakah kau akan baik-baik saja"
tanya Saphira. Ya, kata Eragon, dan mengangkat kepala. Rasanya aku akan baik-baik
saja. Aku tidak menyukai beberapa hal yang diucapkan Brom, tapi aku bangga
menyebutnya sebagai ayah dan menyandang namanya. Ia pria hebat... Tapi aku sedih
sekali karena tidak bisa bicara dengan kedua orangtuaku sebagai orangtuaku.
Setidaknya kau sempat menghabiskan waktu bersama Brom. Aku tidak seberuntung itu;
baik ayah maupun ibuku sudah lama mati sebelum aku menetas. Keadaan terdekat
yang mirip pertemuan dengan mereka adalah melalui memori berkabut Glaedr. Eragon
meletakkan tangan pada leher Saphira, dan mereka saling menghibur diri sebisa
mungkin sementara berdiri di tepi Tebing TelTidak lama kemudian, Oromis muncul dari
dalam pondoknya, membawa dua mangkuk sup, dan Eragon serta Saphira
memalingkan wajah dari tebing lalu melangkah perlahan kembali ke meja kecil di depan
sosok besar Glaedr. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Bidadari Pendekar Naga Sakti JANTUNG-JANTUNG BATU
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Saat Eragon mendorong mangkuknya yang sudah kosong, Oromis berkata, Eragon
membeku beberapa detik, terperangah. kasih.Dari lipatan tunik putihnya, Oromis
mengeluarkan selembar tipis lempengan batu tulis berwarna kelabu, yang
diserahkannya kepada Eragon. Batu itu terasa dingin dan halus di antara jemari Eragon.
Di sisi satunya lagi, ia tahu akan menemukan duplikat sempurna ibunya, dilukis oleh
mantra dengan pigmen yang dimasukkan ke batu tulis itu oleh seorang Elf lama
berselang. Gelombang kegelisahan menyerang Eragon. Ia selalu ingin bertemu ibunya,
tapi sekarang saat kesempatan berada di depan matanya, ia takut kenyataan akan
mengecewakannya. Dengan menguatkan diri, ia membalikkan lempengan itu dan
melihat gambar-sejernih pemandangan di luar jendela-taman penuh mawar merah putih
ditimpa cahaya pucat matahari fajar. Jalan setapak berkerikil terhampar di sekitar
petak-petak mawar. Dan di tengah jalan setapak itu seorang wanita berlutut, kedua
tangan mengatup sekuntum mawar putih sambil mengendusnya, matanya terpejam dan
senyum tipis menghias bibirnya. Ia cantik sekali, pikir Eragon. Ekspresi wanita itu lembut
dan damai, tapi ia mengenakan pakaian dari kulit berlapis, dengan pelindung tangan
yang mulai menghitam di lengan bawahnya, pelindung kaki melapisi tulang keringnya,
dan sebilah pedang serta belati tergantung di pinggang. Dari bentuk wajahnya, Eragon
bisa melihat kemiripan dengan wajahnya sendiri, begitu pula dengan Garrow, saudara
laki-laki wanita itu. Gambar itu membuat Eragon terpesona. Ia menekankan tangan ke
permukaan fairth, berharap bisa meraih ke dalamnya dan menyentuh lengan ibunya.
Ibu. Oromis berkata, sebelum ia berangkat ke Carvahall, dan sekarang aku
memberikannya untukmu.Tanpa menengadah, Eragon bertanya, menyimpannya lagi
untukku" Fairth ini mungkin akan patah saat kami melakukan perjalanan atau
pertempuran.Keheningan yang terjadi menarik perhatian Eragon. Ia melepaskan tatapan
dari ibunya untuk melihat wajah Oromis yang tampak melankolis dan tercenung.
menjaga fairth itu.Kenapa" Eragon ingin bertanya, tapi kesedihan di mata Oromis
mengurungkan niatnya. Kemudian Oromis berkata, punya masalah untuk dibicarakan.
Apakah sebaiknya aku menebak topik apa yang ingin kauajukan berikutnya, atau kau
akan memberitahuku"Dengan keengganan besar, Eragon meletakkan fairth itu di meja
dan Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
membaliknya sehingga gambaruya menghadap ke bawah. kesempatan kami bertarung
dengan Murtagh dan Thorn, Murtagh menjadi lebih kuat daripada manusia biasa. Di
Dataran Membara, ia mengalahkan Saphira dan aku karena kami tidak menyadari
betapa ia telah menjadi kuat sekali. Jika bukan karena rasa kasihan Murtagh, kami
berada di penjara di Uru mendapatkan kekuatannya. Maukah Anda mengatakannya
kepada kami sekarang, Master" Demi keselamatan kami sendiri, kami harus tahu.Di
belakang Oromis, Glaedr membuka sebelah matanya yang berwarna perunggu, yang
sebesar dan sebundar perisai, lalu berkata, Akulah yang berhak mengatakannya...
Sumber kekuatan Galbatorix berasal dari jantung naga. Dari kami, ia mencuri
kekuatannya. Tanpa bantuan kami, Galbatorix akan dikalahkan kaum Elf dan Varden
sejak lama. Eragon mengerutkan kening. membantu Galbatorix" Dan bagaimana
mungkin kalian bisa melakukannya" Hanya ada empat naga dan satu telur di seluruh
Alagaesia... Benar, kan"Banyak naga yang tubuhnya telah dibunuh Galbatorix dan
kaum Terkutuk masih hidup sampai sekarang. membisu, wajahnya tak terbaca. Eragon
semakin bingung karena mendapati Saphira tidak terkejut mendengar ini. Si naga emas
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
memutar kepala yang bersandar pada cakarnya agar bisa menatap Eragon lebih jelas,
sisik-sisiknya bergesekan. Tidak seperti makhluk lain, katanya, benak naga tidak hanya
berada di dalam batok kepala kami. Di dalam dada kami terdapat benda keras seperti
batu permata, komposisinya sama seperti sisik kami, bernama Eldunari, yang berarti
Ketika naga menetas, Eldunari-nya bening dan tidak bercahaya. Biasanya akan tetap
seperti itu sepanjang kehidupan si naga dan membusuk bersama jasad naga tersebut
jika ia mati. Meski demikian, jika ingin, kami bisa memindahkan benak kami ke dalam
Eldunari. Maka benda itu akan berwarna sama seperti sisik kami dan mulai berpendar
seperti batu tiara. Jika naga melakukan ini, Eldunari-nya tidak akan membusuk seperti
tubuhnya, dan roh si naga bisa hidup terus. Naga juga bisa mengeluarkan Eldunari-nya
semasa masih hidup. Dengan cara ini, tubuh naga dan benaknya bisa hidup terpisah
tapi masih berkaitan, yang sangat berguna dalam sekaliasi-sekaliasi tertentu. Tapi untuk
melakukan ini kami mengambil risiko yang sangat besar, karena siapa pun yang
menyimpan Eldunari kami berarti juga memegang roh kami. Dengannya, mereka bisa
memaksa kami melakukan apa saja yang mereka inginkan, tidak peduli seberapa kejam.
Maksud di dalam perkataan Glaedr membuat Eragon terperangah. Ia mengalihkan
tatapan kepada Saphira dan bertanya, Kau sudah tahu tentang
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
ini" Sisik di leher Saphira bergelombang ketika kepalanya melakukan gerakan aneh
seperti ular. Aku selalu menyadari jantung dari jantungku. Aku selalu bisa
merasakannya di dalam tubuhku, tapi tidak pernah terpikirkan untuk memberitahukan
apa-apa kepadamu. Bagaimana mungkin kau tidak memberitahuku jika fungsinya bisa
sepenting itu" Apakah kau menganggap perlu menyebutkan bahwa kau memiliki perut,
Eragon" Atau jantung, atau hati, atau organ tubuh lain" Eldunari-ku adalah bagian
integral diriku. Aku tidak pernah menganggapnya penting untuk disebutkan... Setidaknya
sampai kita terakhir kali berada di Ellesmera. Jadi kau memang sudah tahu! Hanya
sedikit. Glaedr memberi petunjuk bahwa jantung dari jantungku ternyata lebih penting
daripada yang kukira sebelumnya, dan ia memperingatkanku untuk melindunginya,
kalau-kalau dengan ceroboh aku berhasil ditangkap, musuh. Ia tidak menjelaskan lebih
banyak daripada itu, tapi sejak saat itu aku mengambil kesimpulan akan banyak hal
berdasarkan ucapannya. Dan kau masih tetap tidak menganggapnya penting untuk
kausebutkan" Eragon mendesak. Aku ingin menceritakannya, geram Saphira, tapi sama
seperti Brom, aku berjanji kepada Glaedr bahwa aku takkan membicarakan ini pada
siapa pun, bahkan denganmu. Dan kau setuju" Aku memercayai Glaedr, dan aku
memercayai Oromis. Tidakkah kau memercayai mereka" Eragon memberengut lalu
kembali menatap sang Elf dan si naga emas. membuka sumbat kendi, Oromis mengisi
ulang gelasnya dengan anggur dan berkata, Darimu, jawab Glaedr. Eragon begitu
terkejut dan marah sehingga tidak sempat mengatasi kekagetannya agar bisa
memprotes sebelum Glaedr melanjutkan penjelasannya. Di alam liar, naga akan
mempelajari Eldunari-nya dari salah satu naga yang lebih tua ketika sudah cukup,
dewasa untuk mengerti kegunaannya. Dengan cara itu, seekor naga tidak akan
memasukkan dirinya ke jantung dari jantungnya tanpa mengetahui sepenuhnya apa
akibat tindakannya. Di antara para Penunggang, kebiasaan yang berbeda telah terjadi.
Beberapa tahun pertama kerja sama naga dengan Penunggang sangatlah penting
dalam membangun hubungan yang sehat di antara keduanya, dan para Penunggang
mendapati bahwa lebih baik menunggu sampai pasangan naga dan Penunggang baru
sudah merasa sangat mengenal satu sama lain sebelum memberitahu mereka tentang
Eldunari. Jika tidak begitu, didorong darah muda yang masih kurang berpengalaman,
seekor naga mungkin memutuskan untuk mengeluarkan jantung dari jantungnya hanya
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
demi membuat Penunggang-nya terkesan. Jika kami menyerahkan Eldunari kami,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
kami juga menyerahkan seluruh penjelmaan fisik dari seluruh jiwa raga kami. Dan kami
tidak bisa mengembalikannya ke tempat semula begitu sudah dikeluarkan. Naga tidak
boleh begitu saja memisahkan jiwa raganya, karena itu akan mengubah cara hidupnya
selamanya, bahkan jika mereka hidup seribu tahun lagi. Rumput di sekitar meja
merunduk akibat udara panas yang menyembur dari cuping hidung Glaedr. Itu bukan
pertanyaan yang pantas kauajukan kepada naga mana pun kecuali Saphira. Jangan
mencoba bertanya itu lagi padaku, anak kecil. Meski teguran Glaedr membuat pipi
Eragon panas, ia masih mampu merespons dengan sikap pantas, dengan merunduk
dan berkata, Kemudian ia bertanya, Jika naga telah memindahkan benaknya ke jantung
dari jantungnya, ia akan mengalami kematian sejati. Dengan suara. berdetak, Glaedr
mengerjapkan mata, kelopak mata bagian dalam dan luarnya mengatup pada lingkaran
selaput pelanginya yang bercahaya. sebelum melakukan perjanjian dengan kaum Elf,
kami menyimpan jantung kami di Du Fells Nangoroth, pegunungan di tengah Gurun
Hadarac. Belakangan, setelah kaum Penunggang mendirikan orde mereka di pulau
Vroengard dan di sana membangun tempat penyimpanan Eldunari, para naga liar dan
naga yang berpasangan dengan Penunggang sama-sama memercayakan jantung
mereka kepada kaum Penunggang untuk disimpan dan dilindungi. diduga Eragon, kali
ini Oromis yang menjawab. semua sekaligus. Sudah lama sekali tidak ada yang
benar-benar mengancam jiwa kaum Penunggang, sehingga banyak yang teledor dalam
menjaga Eldunari. Pada saat Galbatorix mengkhianati kami, sudah umum jika ada naga
yang mengeluarkan Eldunari-nya hanya demi alasan kenyamanan.Siapa saja yang
menyimpan salah satu jantung kami, kata Glaedr, bisa berkomunikasi dengan naga dari
mana jantung itu berasal tanpa perlu memikirkan perbedaan jarak. Seluruh Alagaesia
bisa memisahkan naga dengan Penunggang-nya, tapi jika si Penunggang memegang
Eldunari naganya, mereka bisa berbagi benak semudah dirimu dengan Saphira
sekarang ini. menarik tenaga si naga demi memperkuat mantranya, sekali lagi tak
peduli di mana pun si naga berada. Ketika-Seekor burung kolibri berwarna cerah
memotong perbincangan mereka dengan melesat di atas meja. Sayap-sayapnya
bergetar cepat sekali sampai tampak buram, burung tersebut melayang-layang di atas
mangkuk buah dan mematuk cairan yang mengalir keluar dari blueberry lumat,
kemudian kembali terbang pergi, lenyap di antara batangbatang pohon di hutan. Oromis
melanjutkan. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pertamanya, ia juga mencuri jantung naga si Penunggang. Selama tahun-tahun yang
Brisingr Serial The Inheritance Cycle 3 Karya Christopher Paolini di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dihabiskan Galbatorix bersembunyi di alam liar setelahnya, ia menembus benak naga
tersebut dan membentuknya menjadi sesuai keinginannya, kemungkinan besar dengan
bantuan Durza. Dan saat Galbatorix memulai pemberontakan besar-besarannya,
dengan Morzan di sisinya, ia sudah lebih kuat daripada sebagian besar Penunggang
lain. Kekuatannya bukan hanya magic tapi juga mental, karena kekuatan benak dalam
Eldunari melebur dengan benaknya sendiri. naga. Tujuannya adalah mendapatkan
sebanyak mungkin Eldunari, entah dengan mengambil paksa dari Penunggang atau
dengan menyiksa Penunggang sampai naganya mengeluarkan jantung dari jantungnya.
Pada saat kami sadar apa yang dilakukan Galbatorix, ia sudah terlalu kuat untuk
dihentikan. Galbatorix sangat terbantu karena kaum Penunggang tidak hanya bepergian
membawa Eldunari naga mereka sendiri, tapi juga Eldunari para naga yang tidak lagi
memiliki tubuh, karena naga-naga seperti itu menjadi bosan hanya berdiam diri di dalam
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
ruangan dan ingin merasakan petualangan. Dan tentu saja, begitu, Galbatorix dan kaum
Terkutuk menghancurkan kota Doru Araeba di pulau Vroengard, ia mendapatkan
seluruh simpanan Eldunari yang ada di sana. pengetahuan para naga demi melawan
seluruh Alagaesia. Mula-mula ia tidak bisa mengendalikan lebih dari beberapa Eldunari
yang telah diambilnya. Tidak mudah memaksa naga menyerah kepadamu, tidak peduli
seberapa kuat dirimu. Segera setelah memusnahkan kaum Penunggang dan
menyatakan dirinya sebagai raja di Urumenguasai seluruh jantung naga, satu demi satu.
tahun berikutnya, pada masa itu ia tidak terlalu memedulikan keadaan Alagaesia-itulah
sebabnya orang-orang Surda mampu memisahkan diri dari Kekaisaran. Ketika selesai,
Galbatorix muncul dari pengasingan dan mulai mengambil kembali kendali atas
Si Kumbang Merah 1 Cinta Itu Tidak Merah Jambu Karya Nasi Tim Kisah Tiga Kerajaan 30
membelah aliran udara dingin membeku sehingga mengalir di kedua sisi tubuhnya tanpa
menghantamnya. Menunggangi Saphira bukan berarti Eragon bisa beristirahat, tapi
karena naga itu mengepakkan sayap dalam gerakan lambat dan iramanya tetap, Eragon
tidak perlu berkonsentrasi menjaga keseimbangan seperti ketika Saphira berbelok,
menukik, atau melakukan manuver lain. Sebagian besar waktu, ia membagi benaknya
antara bicara dengan Saphira, memikirkan apa yang terjadi beberapa minggu
belakangan, dan mengamati pemandangan yang selalu berubah di bawah mereka. Kau
menggunakan sihir tanpa bahasa kuno ketika para kurcaci menyerangmu, kata Saphira.
Itu berbahaya. Aku tahu, tapi aku tidak punya waktu untuk memikirkan kata-katanya.
Lagi pula, kau tidak pernah menggunakan bahasa kuno jika kau merapal mantra. Itu
lain. Aku naga. Kami tidak perlu bahasa kuno untuk menyatakan keinginan kami; kami
tahu apa yang kami inginkan, dan kami tidak begitu mudah berubah pikiran seperti Elf
atau manusia. Matahari jingga hanya berjarak sejengkal dari cakrawala ketika Saphira
meluncur melintasi mulut lembah dan keluar menuju padang rumput datar dan kosong
yang membatasi Pegunungan Beor. Sambil menegakkan tubuh di pelana, Eragon
menatap sekeliling mereka dan menggeleng, terkagum-kagum akan jarak yang telah
mereka tempuh. Kalau saja kita bisa terbang saat pertama kali ke Ellesmera, katanya.
Kita akan punya lebih banyak waktu bersama Oromis dan Glaedr. Saphira mengiyakan
dengan anggukan benak tanpa bicara. Saphira terbang sampai matahari terbenam dan
bintang-bintang memenuhi langit Serta pegunungan tampak seperti bayang-bayang
kabur berwarna ungu di belakang mereka. Saphira bisa saja terbang sampai pagi, tapi
Eragon berkeras mereka berhenti untuk beristirahat. Kau masih letih akibat
perjalananmu ke Farthen Dur. Kita bisa terbang sampai malam besok, dan besoknya
lagi, jika diperlukan, tapi malam ini kau harus tidur. Meski tidak menyukai usulnya,
Saphira setuju dan mendarat di dekat sekumpulan pohon dedalu yang tumbuh di tepi
sungai kecil. Ketika turun dari punggung Saphira, Eragon mendapati kedua kakinya
begitu kaku sehingga Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
sulit berdiri tegak. Ia melepaskan pelana Saphira, kemudian menggelar alas tidur di
tanah dekat naganya dan meringkuk dengan punggung menempel pada tubuh Saphira
yang hangat. Ia tidak butuh tenda, karena Saphira melindunginya dengan sebelah
sayap, seperti induk elang melindungi anaknya. Tak lama kemudian keduanya lelap
dalam mimpi, yang bercampur aduk dalam cara yang menyenangkan, karena benak
mereka masih bertautan bahkan saat mereka tidur. Begitu cahaya pertama muncul di
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
timur, Eragon dan Saphira melanjutkan perjalanan, melesat tinggi di atas daratan hijau.
Angin kencang dari arah berlawanan menerpa mereka di pertengahan pagi, membuat
laju Saphira berkurang jadi setengahnya. Meski berusaha sekuat tenaga, ia tidak bisa
naik ke atas aliran angin. Sepanjang hari ia berjuang melawan arus udara kencang. Itu
melelahkan, dan meski Eragon memberinya sebanyak mungkin tenaganya sendiri yang
berani dikeluarkannya, pada petang hari Saphira sangat kelelahan. Ia meluncur ke
bawah dan mendarat pada bukit rendah di padang rumput lalu duduk di sana dengan
sayap melorot ke tanah, tersengal dan gemetar. Kita harus beristirahat di sini malam ini,
kata Eragon. Tidak. Saphira, kondisimu tidak memungkinkan untuk melanjutkan
perjalanan. Kita beristirahat dulu sampai kau pulih. Siapa tahu angin mereda esok pagi.
Eragon mendengar suara gesekan basah ketika Saphira menjilat moncong, kemudian
suara tarikan paru-parunya saat naga itu kembali tersengal. Tidak, Saphira berkeras.
Di padang rumput seperti ini, angin mungkin akan bertiup kencang berminggu-minggu
bahkan berbulan-bulan tanpa henti. Kita tidak bisa menunggu angin mereda. Tapi- Aku
tidak akan menyerah hanya karena kesakitan, Eragon. Terlalu banyak yang jadi
taruhannya... Kalau begitu biarkan aku memberimu energi dari Aren. Ada lebih dari
cukup energi dalam cincin ini untuk membuatmu bertahan dari sini sampai ke Du
Weldenvarden. Tidak, sahut Saphira lagi. Simpan Aren sampai kita tidak punya
cadangan lagi. Aku bisa istirahat dan memulihkan diri di hutan nanti. Tapi Aren mungkin
dibutuhkan kapan saja, jangan kaukurangi pasokannya hanya demi kenyamananku.
Tapi aku tidak suka melihatmu kesakitan. Geraman rendah keluar dari mulut Saphira.
Leluhurku, para naga liar, tidak akan mengerut menghadapi angin remeh seperti ini, dan
aku juga tidak. Deegan begitu, ia melompat kembali ke udara, membawa Eragon
bersamanya menembus angin ribut. Ketika penghujung hari semakin dekat dan angin
masih melolong di sekitar mereka, mendorong Saphira seakan takdir begitu keras
berusaha menahan mereka agar tidak berhasil mencapai Du Weldenvarden, Eragon
memikirkan si wanita kurcaci Glumra dan kepercayaannya pada dewa-dewa
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
kurcaci, dan untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasa ingin berdoa. Menarik
hubungan benaknya dengan Saphira-yang sangat keletihan serta berkonsentrasi
sehingga tidak sadar-Eragon berbisik, dewa, jika kau ada, dan jika kau bisa
mendengarku, dan jika kau memiliki kuasa, kumohon hentikanlah angin ini. Aku tahu
aku bukan kurcaci, tapi Raja Hrothgar mengadopsiku ke klannya, dan kurasa itu
memberiku hak untuk berdoa kepadamu. Guntera, kumohon, kami harus tiba di Du
Weldenvarden secepat mungkin, bukan hanya demi kebaikan kaum Varden, tapi juga
bagi kebaikan kaummu, para knurlan. Kumohon, tolonglah, hentikan angin ini. Saphira
tidak bisa menanggungnya lebih lama.Eragon meraih benak Saphira kembali, ikut
mengernyit ketika merasakan otot-otot Saphira yang pegal. Jauh malam, ketika
semuanya terasa dingin dan hitam, angin agak mereda dan, sejak saat itu, hanya
sekali-sekali menampar mereka dengan embusan kencang. Ketika pagi datang, Eragon
menatap ke bawah dan melihat daratan keras dan kering Gurun Hadarac. Sial, katanya,
karena mereka tidak terbang sejauh yang diperkirakannya. Kita tidak akan tiba di
Ellesmera hari ini, bukan" Ya, kecuali angin mendadak berubah arah dan membantu
menerbangkan kita ke sana. Saphira mengepakkan sayap beberapa menit tanpa bicara,
kemudian menambahkan, Meski demikian, jika tak ada kejutan tidak enak yang lain,
rasanya kita akan tiba di Du Weldenvarden petang ini. Eragon mendengus. Mereka
hanya mendarat dua kali hari itu. Sekali, ketika mereka di darat, Saphira makan
beberapa bebek yang ditangkap dan dibunuhnya dengan semburan api, tapi selain itu,
ia tidak makan. Untuk menghemat waktu, Eragon makan di atas pelana. Seperti yang
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
diperkirakan Saphira, Du Weldenvarden tampak dalam jarak pandang persis saat
matahari mulai terbenam. Di depan mereka hutan itu tampak seperti bentangan hijau tak
berujung. Pohon-pohon yang daunnya berguguran-ek, beech, dan maple - mendominasi
bagian luar hutan, tapi lebih jauh ke dalam, Eragon tahu, jenis-jenis pepohonan itu
menyingkir di hadapan pinus-pinus raksasa yang membentuk hutan belantara. Malam
sudah turun di daerah sekitar ketika mereka tiba di tepi Du Weldenvarden, dan Saphira
meluncur untuk mendarat ringan di bawah ranting-ranting pohon ek raksasa yang
menjulur. Ia melipat kedua sayapnya dan duduk diam sejenak, terlalu letih untuk
melanjutkan. Lidahnya yang merah terjulur dari mulut. Saat Saphira beristirahat, Eragon
mendengarkan gemeresik dedaunan di atas kepalanya dan seruan burung hantu serta
cericit serangga malam. Ketika sudah agak pulih, Saphira melangkah maju dan
menyelinap di antara dua pohon ek raksasa tertutup lumut lalu memasuki Du
Weldenvarden dengan berjalan kaki. Kaum Elf telah memastikan tidak ada jalan bagi
apa pun untuk memasuki hutan dengan sihir, dan karena naga tidak mengandalkan
tubuhnya saja untuk terbang, Saphira tidak bisa masuk ke hutan sambil mengudara,
kalau-kalau sayapnya tidak mampu bergerak dan ia akan. terjun bebas. Rasanya ini
sudah cukup, jauh, kata Saphira, berhenti di padang rumput kecil beberapa ratus kaki
dari tepi hutan. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Eragon melepaskan ikat kakinya pada pelana dan merosot turun dari sisi tubuh Saphira.
Ia memeriksa padang rumput sampai menemukan sebidang tanah telanjang. Dengan
tangan, ia menggali lubang dangkal selebar satu setengah kaki. Ia memanggil air untuk
mengisi lubang itu, kemudian mengucapkan mantra scry. Air berkilauan dan
memancarkan pendar kuning lembut ketika Eragon melihat bagian dalam gubuk Oromis.
Elf berambut perak itu duduk di meja dapur, membaca perkamen lusuh. Oromis,
menengadah pada Eragon dan mengangguk dengan paras tidak terkejut. tahu kami
berjanji untuk kembali ke Ellesmera, tapi kaum Varden hanya beberapa hari jaraknya
dari Feinster, dan mereka sangat rentan tanpa kami. Kami tidak punya waktu untuk
terbang langsung ke Ellesmera. Bisakah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan kami
di sini, melalui kolam,scry ini"Oromis bersandar pada kursinya, wajahnya yang persegi
muram dan termenung. Kemudian ia berkata, Eragon. Aku bisa menebak beberapa hal
yang ingin kautanyakan kepadaku, dan semua adalah hal-hal yang harus kita bicarakan
langsung. juga sama pentingnya seperti tugasmu melindungi Varden, mungkin malah
lebih penting. Kita harus melakukan ini dengan benar, atau tidak sama sekali.Eragon
mendesah dan bahunya melorot ke depan. Merasa mati rasa dan terkuras, Eragon
mengakhiri mantranya. Air meresap, kembali ke tanah. Dengan kepala ditumpukan ke
tangan, ia menatap, sepetak tanah basah di antara kakinya. Napas Saphira yang berat
terdengar keras di telinganya. Kurasa kita harus melanjutkan perjalanan, katanya.
Maafkan aku. Suara napas Saphira berhenti sejenak ketika ia menjilat moncongnya.
Tidak apa-apa. Aku tidak akan pingsan. Eragon menengadah menatapnya. Kau yakin"
Ya. Dengan enggan Eragon mendorong dirinya bangkit dan kembali memanjat
punggung Saphira. Karena kita akan ke Ellesmera, katanya, mengencangkan ikat
kakinya di pelana, kita harus mengunjungi pohon Menoa lagi. Mungkin akhirnya kita
berhasil mengungkapkan apa maksud Solembum. Aku memang butuh pedang baru.
Ketika pertama kali Eragon bertemu Solembum di Teirm, si kucing jadi-jadian berkata
padanya, Jika waktunya tiba dan kau butuh senjata, lihatlah di bawah akar-akar pohon
Menoa. Kemudian, jika segalanya tampak tiada harapan dan kekuatanmu tidak
memadai, pergilah ke Karang Kuthian dan ucapkan namamu untuk membuka Ruang
Jiwa-Jiwa. Eragon masih belum tahu di mana Karang Kuthian berada, tapi pada kali
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pertama mereka di Ellesmera, ia dan Saphira telah beberapa kali memiliki kesempatan
untuk mengamati Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pohon Menoa. Mereka sama sekali tidak menemukan petunjuk di mana keberadaan
senjata itu. Mereka hanya menemukan lumut, tanah, batang, dan semut yang
sekali-sekali muncul di antara akar-akar pohon Menoa, dan tidak ada satu pun yang
mengindikasikan bagian mana yang harus digali. Mungkin saja maksud Solembum
bukan pedang, Saphira beralasan. Kucing jadi-jadian menyukai teka-teki hampir seperti
naga. Jika senjata itu memang ada, mungkin berupa selembar perkamen bertuliskan
mantra, atau buku, lukisan, batu yang tajam, atau benda berbahaya lain. Apa pun
bentuknya, kuharap kita bisa menemukannya. Entah kapan kita berkesempatan
berkunjung ke Ellesmera lagi. Saphira menggaruk tubuh pada sebatang pohon tumbang
di depannya, kemudian membungkuk dan membuka lipatan sayap-sayapnya yang
seperti beludru, otot-otot bahunya yang besar berkontraksi. Eragon memekik dan
menyambar bagian depan pelananya saat Saphira mendorong tubuh ke depan dan naik
mendadak, melesat ke atas pepohonan dalam sekali lompatan berputar. Dengan
berputar di atas lautan ranting yang terjalin, Saphira mengarahkan tubuhnya ke barat
laut kemudian terbang menuju ibu kota kaum Elf, kepakan sayapnya lambat dan berat.
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Bidadari Pendekar Naga Sakti BERADU KEPALA
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Penjarahan iring-iringan gerobak persediaan berjalan hampir seperti yang direncanakan
Roran: tiga hari setelah meninggalkan pasukan utama Varden, ia dan rekan-rekannya
berkuda dari bibir sebuah jurang dan menyerang barisan gerobak yang berliku-liku dari
sisi. Sementara itu, pare Urgal melompat keluar dari balik bebatuan besar yang tersebar
di dasar jurang dan menyerang gerobak-gerobak persediaan dari depan, menghentikan
iring-iringan tersebut. Para prajurit dan pengemudi gerobak bertarung dengan berani,
tapi penyergapan itu terjadi ketika mereka mengantuk dan tidak waspada, dan tidak
lama kemudian pasukan Roran bisa melumpuhkan mereka. Tidak ada manusia maupun
Urgal yang tewas dalam penyerangan ini, dan hanya tiga yang menderita luka-luka: dua
manusia dan satu Urgal. Roran sendirian membunuh beberapa prajurit, tapi ia lebih
banyak mundur dan berkonsentrasi mengarahkan serangan, yang memang tanggung
jawabnya sekarang. Tubuhnya masih terasa kaku dan sakit akibat cambukan yang
diterimanya, dan ia tidak ingin memaksakan diri lebih daripada yang diperlukan, karena
takut membuat luka-lukanya yang mengering terbuka kembali. Sampai saat itu, Roran
tidak menemui hambatan untuk mempertahankan disiplin di antara dua puluh manusia
dan dua puluh Urgal. Meski jelas sekali masing-masing kelompok tidak Saling menyukai
atau memercayai-sikap yang juga dimilikinya, karena ia memandang kaum Urgal
dengan kecurigaan dan ketidaksukaan yang sama seperti pria mana saja yang
dibesarkan di derah sekitar Spine-mereka telah berhasil bekerja sama tiga hari
belakangan tanpa terjadi perselisihan. Ia tahu kemahiran memimpinnya sama sekali
tidak berperan dalam suksesnya kerja sama antara dua kelompok itu. Nasuada dan Nar
Garzhvog sangat hati-hati dalam memilih para pejuang yang berangkat bersamanya,
hanya menunjuk yang memiliki reputasi petarung terandal, penilai sekaliasi terbaik, dan
di atas segalanya, memiliki watak tenang dan kalem. Meski demikian, setelah
penyerangan iring-iringan gerobak persediaan, saat anak buahnya sibuk menyeret
mayat-mayat para prajurit dan pengemudi gerobak serta menumpuk semuanya, dan
Roran sedang berkuda bolak-balik sepanjang barisan gerobak mengawasi pekerjaan
anak buahnya, ia mendengar lolongan kesakitan dekat gerobak terjauh. Karena mengira
ada sekelompok prajurit lagi datang untuk menyerang, Roran berteriak pada Carn dan
beberapa pria agar bergabung dengannya kemudian memacu Snowfire berderap
menuju gerobak terakhir. Empat Urgal mengikat seorang prajurit musuh pada batang
pohon dedalu yang berbonggol-bonggol dan asyik menusuk serta menyodok si prajurit
dengan pedang. Sambil memaki, Roran melompat turun dari Snowfire dan, dengan
sekali hantaman martil, mengakhiri penderitaan pria tersebut. Debu bergumpal-gumpal
mengelilingi kelompok itu ketika Carn dan empat pejuang lain berderap menghampiri
pohon dedalu. Mereka menarik tali kekang dan menyebar ke setiap sisi Roran, senjata
masing-masing siap di tangan. Urgal yang terbesar, jantan bernama Yarbog, melangkah
maju. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
menari-nari untuk kami beberapa menit lagi.Dengan gigi dirapatkan, Roran berkata,
komandoku, kalian tidak akan menyiksa tawanan tanpa alasan. Mengerti" Banyak di
antara prajurit ini dipaksa melayani Galbatorix. Banyak di antara mereka adalah
keluarga dan teman atau tetangga kami, dan meskipun kita memang harus memerangi
mereka, aku tidak akan membiarkan kalian memperlakukan mereka dengan kekejaman
yang tidak diperlukan. Jika bukan karena takdir, siapa saja di antara kita bisa berada
dalam posisi mereka. Mereka bukan musuh kita; Galbatorix-lah musuh kami, seperti ia
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
juga musuh kalian.Alis tebal Urgal itu berkerut, hampir menutup matanya yang kuning
dan dalam. boleh bersenang-senang melihat mereka menggeliat dan menandak-nandak
dulu"Roran bertanya-tanya apakah batok kepala Urgal terlalu tebal untuk diremukkan
dengan martilnya. Sambil berjuang menahan marah, ia berkata, yang sudah tewas, lalu
berkata, diperbudak si Shade, Durza" Apakah kalian juga akan menyiksanya" kami
sehingga bisa punya kesempatan untuk membuktikan keberanian mereka sebelum mati.
Tidakkah itu berlaku sama bagi kalian, manusia tanpa tanduk, atau kalian terlalu
pengecut untuk menghadapi rasa sakit"Roran tidak yakin seberapa kasar hinaan tanpa
tanduk itu di kalangan Urgal. Meski demikian, ia tidak ragu bahwa mempertanyakan
keberanian seseorang sama menghinanya di kalangan Urgal seperti di kalangan
manusia, bahkan mungkin lebih. bisa menahan lebih banyak rasa sakit tanpa berteriak
daripada kalian, Yarbog, katanya, mencengkeram martil dan perisainya lebih erat. kau
ingin mengalami rasa sakit seperti yang tidak bisa kalian bayangkan, serahkan
pedangmu padaku, kemudian lepaskan ikatan pria malang itu dan tumpuklah bersama
mayat-mayat yang lain. Setelah itu, uruslah kuda-kuda barang. Mereka menjadi
tanggung jawabmu sampai kita kembali ke Varden.Tanpa menunggu jawaban dari Urgal
itu, Roran berbalik dan menyambar tali kekang Snowfire lalu bersiap naik ke punggung
kuda jantan itu. Roran membeku dengan satu kaki di sanggurdi dan memaki dalam hati.
Ia berharap sekaliasi semacam ini tidak akan terjadi di sepanjang perjalanan ini. Sambil
memutar tubuh, ia bertanya, perintahku"Yarbog menarik bibir sehingga menunjukkan
taring-taringnya yang pendek, berkata, Stronghammer.melolong begitu keras sehingga
para manusia dan Urgal lain yang sedang melakukan tugas segera menghentikan
kegiatan dan berlari menghampiri
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pohon dedalu sampai akhirnya keempat puluh anggota pasukan mengelilingi Yarbog
dan Roran. nyaring. Berharap tidak ada penonton sebanyak ini, Roran menggeleng.
aku akan menanganinya sendiri.buahnya berada di sekelilingnya, berseberangan
dengan barisan Urgal yang bertubuh besar dan berkulit kelabu. Tubuh manusia-manusia
itu lebih kecil daripada Urgal, tapi semua kecuali Roran berada di atas kuda
masing-masing, yang akan memberi mereka keuntungan kecil jika akan terjadi
pertempuran di antara dua kelompok itu. Jika itu terjadi, sihir Carn akan terlalu berguna,
karena para Urgal juga memiliki perapal mantra mereka sendiri, shaman bernama
Dazhgra, dan dari apa yang Roran lihat, Dazhgra adalah penyihir yang lebih kuat, jika
tidak lebih ahli dalam menangani perbedaan kecil seni benak mereka. Kepada Yarbog,
Roran berkata, menghadiahkan kepemimpinan dengan cara bertarung. Jika kau ingin
bertarung, aku. akan meladenimu, tapi kau tidak akan mendapatkan keuntungan
apa-apa. Jika aku kalah, Carn akan menggantikanku, dan kau harus mematuhinya
sebagai gantinya.memimpin rasmu. Aku menantangmu untuk hak memimpin kami, para
pejantan petarung dari suku Bolvek! Kau belum membuktikan diri, Stronghammer, maka
kau tidak bisa mengambil posisi sebagai pemimpin kami begitu saja. Jika kau kalah, aku
jadi pemimpin di sini, dan kami tidak akan mengangkat dagu kami kepadamu, Carn,
atau makhluk lain yang terlalu lemah untuk kami hargai!Roran merenungkan
sekaliasinya sebelum menerima hal yang tak terhindarkan. Meski nyawanya harus
melayang, ia mesti mempertahankan kepemimpinannya atas para Urgal, jika tidak kaum
Varden akan kehilangan dukungan mereka. Sambil menarik napas, ia berkata, dan
Brisingr Serial The Inheritance Cycle 3 Karya Christopher Paolini di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tempat bertarung, begitu pula senjata yang akan digunakan kedua belah pihak.Yarbog
mengeluarkan tawa dari dalam kerongkongannya dan berkata, rasku adalah bertarung
dengan caveat tan-pa senjata.mengompensasi kekuranganku"Yarbog memikirkannya,
kemudian berkata, helm dan perisai, tapi tidak martil. Senjata tidak diperbolehkan jika
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
kami bertarung memperebutkan kepemimpinan.
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
mengenakan helm dan perisai. Apa peraturannya, dan bagamana memutuskan siapa
pemenangnya"dalam pertarungan dan dibuang dari sukumu. Kau menang dengan cara
memaksa lawan menyerah, tapi karena aku tidak akan menyerah, kita akan bertarung
sampai mati.Roran mengangguk. Mungkin memang itu maksudnya, tapi aku takkan
membunuhnya jika bisa. ke perisai. Atas instruksinya, para manusia dan Urgal
mengosongkan tempat di tengah jurang dan memberi garis batas pada tanah seukuran
dua belas kali dua belas langkah. Kemudian Roran dan Yarbog membuka baju, dan dua
Urgal melumuri tubuh Yarbog dengan minyak beruang sementara Carn dan Loften,
manusia lain, melakukan hal yang sama pada tubuh Roran. bekas lukanya yang
mengering menjadi selembut mungkin sehingga bisa meminimalkan pecahan yang akan
terjadi. Sambil mencondongkan tubuh mendekati Roran, Carn kelinci ketakutan jika
ingin menghindari tubuhku diremukkannya.dan Loften bekerja, Roran mengamati
lawannya, mencari kelemahan apa saja yang bisa membantunya mengalahkan si Urgal.
Tinggi Yarbog lebih dari enam kaki. Punggungnya lebar, dadanya kekar, dan lengan
Serta kakinya penuh otot menonjol. Lehernya setebal leher banteng, karena memang
harus begitu jika ingin menopang berat kepala dan tanduknya yang melingkar. Tiga
guratan miring bekas luka tampak di pinggang kirinya, tempat ia pernah dicakar hewan.
Bulu hitam jarang-jarang tumbuh di sekujur tubuhnya. Paling tidak ia bukan Kull, pikir
Roran. Ia percaya akan kekuatannya sendiri, tapi meski demikian, ia tidak bisa
mengalahkan Yarbog hanya dengan mengandalkan kekuatan. Jarang sekali ada pria
manusia yang kekuatannya menyamai fisik Urgal jantan yang sehat. Roran juga tahu
kuku-kuku Yarbog yang hitam dan besar, taringnya, tanduknya, dan kulitnya yang tebal
akan memberi Yarbog keuntungan besar dalam pertarungan tanpa senjata yang bakal
mereka lakukan. jika aku bisa, aku akan melakukannya, Roran memutuskan,
memikirkan semua taktik curang yang bisa digunakannya untuk melawan si Urgal,
karena bertarung dengan Yarbog tidak akan sama seperti bergulat dengan Eragon,
Baldor, atau pria-pria lain dari Carvahall; tapi Roran yakin pertarungan ini akan
menyerupai perkelahian sengit dua binatang liar yang tak terkendali. Berkali-kali tatapan
mata Roran beralih ke tanduk-tanduk Yarbog yang besar, karena tanduk-tanduk
tersebut, ia tahu, adalah bagian paling berbahaya di tubuh si Urgal. Dengan tanduknya,
Yarbog bisa menyeruduk dan merobek Roran tanpa ampun, dan kedua tanduk itu juga
bakal melindungi sisi kepala
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Yarbog dari pukulan yang mampu dilancarkan Roran dengan tangan telanjangnya,
meski ukuran tanduk itu mempersempit jarak pandang si Urgal ke camping. Kemudian
Roran tersadar, tanduk itu mungkin anugerah alam paling hebat bagi Yarbog, tapi juga
bisa menjadi kelemahannya. Roran memutar-mutar bahu dan melompat-lompat pada
tumitnya, ingin pertarungan ini segera berakhir. Ketika Roran dan Yarbog sudah
berlumuran minyak beruang, para asisten minggir dan mereka berdua memasuki area
bertarung yang diberi batas pada tanah. Roran berdiri dengan kedua lutut dalam posisi
lentur, siap melompat ke mana saja begitu ada gerakan dari Yarbog. Tanah berbatu
terasa dingin, keras, dan kasar di bawah kakinya yang telanjang. Embusan singkat
angin membuat ranting-ranting pohon dedalu bergoyang-goyang. Salah satu kerbau
yang terikat di gerobak menggaruk rumput, tali kulit yang mengikatnya berderit. Sambil
berteriak keras, Yarbog menyerang Roran, menghilangkan jarak lebar di antara mereka
hanya dengan tiga langkah berdebum. Roran menunggu sampai Yarbog hampir
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
menerkamnya, kemudian melompat ke kanan. Tapi ia terlalu meremehkan kecepatan
Yarbog. Sambil merunduk, Urgal itu menanduk bahu kiri Roran sampai Roran
terpelanting jauh dan terkapar. Bebatuan tajam menusuk sisi tubuh Roran ketika ia
mendarat. Berlapislapis rasa sakit menyerang punggungnya, berdenyut pada setiap
bekas luka cambuk yang baru setengah sembuh. Ia menggeram dan berguling berdiri,
merasa beberapa bekas luka yang kering sekarang pecah, membuat dagingnya yang
sakit terpapar udara dingin menggigit. Tanah dan kerikil kecil menempel pada tubuhnya
yang berlumur minyak. Menjejakkan kedua kaki di tanah, ia beringsut menghampiri
Yarbog, tidak pernah mengalihkan tatapan dari Urgal yang menyeringai itu. Sekali lagi
Yarbog menyerbunya, dan sekali lagi Roran berusaha melompat untuk menghindar.
Kali ini manuvernya berhasil, dan ia meleset hanya beberapa inci dari terkaman si Urgal.
Setelah memutar tubuh, Yarbog berlari ke arah Roran untuk menyerang untuk ketiga
kalinya, dan sekali lagi, Roran berhasil menghindarinya. Kemudian Yarbog mengubah
taktik. Maju dalam posisi miring, seperti kepiting, ia mengulurkan kedua tangannya yang
besar dan bengkok untuk menangkap Roran dan menariknya ke dalam pelukan maut.
Roran menyentakkan tubuh mundur. Apa pun yang terjadi, ia tidak boleh berhasil
diterkam Yarbog; dengan kekuatan supernya, Urgal itu takkan butuh waktu lama untuk
meremukkannya. Para manusia dan Urgal yang berkumpul di sekeliling arena
pertandingan tidak bersuara, wajah mereka tak menunjukkan emosi ketika menyaksikan
Roran dan Yarbog berlarian ke sana kemari. Selama beberapa menit, Roran dan
Yarbog saling melemparkan pukulan meleset. Roran menghindari berada terlalu dekat
dengan Urgal itu kapan saja memungkinkan, berusaha membuat Yarbog lelah dari jarak
jauh, tapi ketika Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pertarungan itu teruss berlangsung dan Yarbog tampak masih segar bugar seperti ketika
baru memulai, Roran menyadari bahwa waktu bukanlah sesuatu yang bisa
digunakannya. Jika ia ingin menang, ia harus menyelesaikan pertarungan ini tanpa
ditunda lagi. Berharap memancing Yarbog agar menyerang lagi-karena strateginya
hanya bergantung pada itu-Roran mundur ke sudut terjauh arena dan mulai
mengejeknya, berseru, bisakah kau menangkapku, Yarbog, apakah kakimu terbuat dari
lemak babi" Kau seharusnya memotong tandukmu karena malu, sebab kau tidak bisa
menghentikan manusia membodohimu. Apa yang akan dikatakan para calon
pasanganmu jika mereka mendengar ini" Apakah kau akan memberitahu
mereka-Yarbog memotong perkataan Roran dengan auman. Urgal itu melesat
menghampirinya, agak memutar bahu, berniat menghantam Roran dengan seluruh
berat tubuhnya. Melonjak untuk menghindar, Roran meraih ujung tanduk kanan Yarbog
tapi meleset, dan terjatuh jumpalitan ke tengah arena, menyebabkan kedua lututnya
terluka. Ia menyumpahi diri sendiri lalu segera bangkit kembali. Setelah mengerem
larinya persis sebelum dorongan kekuatannya sendiri membawanya keluar batas arena,
Yarbog berputar, matanya yang kuning dan kecil mencari Roran. segala jenis gerakan
menghina yang bisa dipikirkannya. menabrak pohon bahkan jika pohon itu ada di depan
matamu!Roran, kedua tangan terjulur. Dua kuku jari Yarbog mencakar rusuk Roran
sampai berdarahsaat Roran melesat ke sebelah kiri, tapi ia berhasil menyambar salah
satu tanduk si Urgal. Roran menyambar tanduk sebelah lagi sebelum Yarbog sempat
melemparnya. Menggunakan tanduk itu sebagai pegangan, Roran memuntir kepala
Yarbog ke satu sisi dan, meregangkan seluruh ototnya, membanting Urgal itu ke tanah.
Punggung Roran memprotes gerakan itu dengan memancarkan sakit luar biasa. Begitu
dada Yarbog menyentuh tanah, Roran menekan bagian atas bahu kanan Urgal itu
dengan sebelah lututnya, menjepitnya. Yarbog mendengus dan menekuk punggung,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
berusaha melepaskan cengkeraman Roran, tapi Roran bertahan mati-matian. Ia
menumpukan satu kaki pada sebongkah batu dan memuntir kepala si Urgal sejauh
mungkin, menarik begitu keras sehingga jika yang dipuntirnya leher manusia, tentu
sudah patah. Minyak di telapak tangannya membuatnya sulit memegang tanduk Yarbog.
Yarbog melemaskan tubuh sejenak, kemudian mendorong dirinya dari tanah
menggunakan tangan kiri, mengangkat Roran sekaligus, dan kedua kakinya mendorong,
berusaha melipat Roran ke bawah tubuhnya. Roran mengertakkan gigi dan
menekankan tubuh pada leher dan bahu Yarbog. Setelah beberapa detik, tangan kiri
Yarbog bergoyang dan ia jatuh tengkurap lagi. Baik Roran maupun Yarbog
terengah-engah seakan baru saja berlomba lari. Di tempat mereka bersentuhan,
bulu-bulu kasar si Urgal menusuk Roran
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
seperti kawat kaku. Tubuh mereka berlumuran debu. Aliran kecil darah menetes dari
luka di pinggang Roran dan dari punggungnya yang berdenyutdenyut. Yarbog
melanjutkan menendang dan menggapai-gapai begitu napasnya sudah pulih,
menggelepar-gelepar di tanah seperti ikan di kail. Roran mengerahkan seluruh tenaga
yang dimilikinya, tapi Yarbog bertahan, berusaha mengabaikan bebatuan yang menusuk
kaki dan tungkainya. Tidak berhasil membebaskan diri dengan cara seperti tadi, Yarbog
melemaskan kaki dan lengan kemudian mulai meregangkan leher berulang kali,
berusaha membuat tangan Roran letih. Mereka berbaring di sana, tidak ada yang
bergerak lebih dari beberapa inci saat bergulat melawan satu sama lain. Seekor lalat
medengung di atas mereka dan mendarat di pergelangan kaki Roran. Seekor kerbau
melenguh. Setelah hampir sepuluh menit, wajah Roran sudah penuh keringat. Rasanya
tidak cukup udara yang bisa masuk ke paru-parunya. Kedua lengannya sakit sekali.
Gurat-gurat luka di punggungnya terasa bakal robek kapan saja. Rusuknya
berdenyut-denyut di tempat Yarbog mencakarnya. Roran tahu ia takkan mampu
bertahan lebih lama lagi. Sial! pikirnya. Apakah ia takkan menyerah" Tepat pada saat
itu, kepala Yarbog bergetar ketika urat di le-her Urgal itu kram. Yarbog mendengus,
suara pertama yang dikeluarkannya sejak lebih dari semenit yang lalu, dan dengan
suara lirih, ia bergumam, Stronghammer. Aku tidak bisa mengalahkanmu.Sambil
menggeser cengkeramannya pada tanduk Yarbog, Roran menggeram dengan suara
rendah yang sama, orang lain untuk membunuhmu. Aku telah -)78 bertarung sesuai
dengan peraturanmu, sekarang kau harus menerima kekalahan dengan caraku.
Katakan pada semua orang kau menyerah. Katakan pada mereka kau melakukan
kesalahan karena menantangku. Lakukan itu, dan kau akan kulepaskan. Jika tidak, aku
akan teruss menjepitmu di sini sampai kau berubah pikiran, tidak peduli berapa lama
waktu yang dibutuhkan.Kepala Yarbog berkedut di tangan Roran saat si Urgal berusaha
sekali lagi untuk melepaskan diri. Ia mengembuskan napas, membuat gumpalan debu
kecil beterbangan, kemudian menggeram, untuk kutanggung, Stronghammer. Bunuh
aku.tukas Roran. semua orang yang ingin tahu bahwa kau dikalahkan sepupu Eragon
Shadeslayer. Pastinya kau tidak perlu malu mengakui itu.menit berlalu dan Yarbog tidak
juga menjawab, Roran mengentakkan tanduk Yarbog dan menggeram, Suaranya
dilantangkan sehingga semua manusia dan Urgal
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Bisa mendengar, Yarbog berkata, Seharusnya aku tidak menantangmu, Stronghammer.
Kau pantas menjadi pemimpin, dan aku tidak.Serempak, para pria bersorak dan
berteriak, mengetukkan gagang pedang mereka pada perisai. Para Urgal beringsut di
tempat dan tidak mengucapkan apa-apa. Merasa puas, Roran melepaskan tanduk
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Yarbog dan berguling menjauh dari Urgal kelabu itu. Merasa seakan baru dicambuk lagi,
Roran berdiri pelan dan tersaruk-saruk keluar arena pertarungan menuju tempat Carn
Roran mengernyit ketika Carn menyampirkan selimut ke pundaknya dan kain
menggesek kulitnya yang meradang. Sambil nyengir lebar, Carn menyerahkan botol
kulit berisi anggur kepadanya. terjengkang, aku yakin ia akan menghabisimu.
Seharusnya sekarang aku sudah tahu jangan pernah meremehkanmu, eh, Roran" Ha!
Itu tadi pertarungan terhebat yang pernah kusaksikan. Kau pasti satu-satunya manusia
dalam sejarah yang pernah bergulat dengan Urgal.mungkin satu-satunya yang masih
hidup setelah melakukannya.ketika Carn Roran melihat ke arah para Urgal, yang
berkumpul di sekeliling Yarbog, bicara dengannya dalam geraman rendah sementara
dua di antara mereka membersihkan tanah dan minyak dari tubuh Yarbog. Meski para
Urgal tampak kecewa, mereka tidak terlihat marah atau kesal, sejauh yang bisa dinilai
Roran, dan ia yakin takkan mendapatkan kesulitan dari mereka lagi. Meski luka-lukanya
sakit luar biasa, Roran senang dengan hasil akhir pertandingan. Ini bukan kali terakhir
kedua ras kami berseteru, pikirnya, tapi sepanjang kami bisa kembali dengan selamat
ke Varden, para Urgal tidak akan memutuskan kerja sama kami, setidaknya bukan
karena aku. Setelah menenggak anggur sekali lagi, Roran menutup botol kulit dan
menyerahkannya kembali pada Carn, kemudian berteriak, berhenti berdiri melongo
seperti domba dan selesaikan tugas mendaftar barang yang ada di dalam
gerobak-gerobak itu! Loften, kumpulkan kuda-kuda para prajurit, jika mereka belum
kabur terlalu jauh! Dazhgra, tangani kerbaukerbau. Cepatlah! Thorn dan Murtagh bisa
saja terbang ke sini sekarang juga. Ayo, bergerak! SILSILAH Pada hari keempat
setelah meninggalkan Farthen Dur, Eragon dan Saphira tiba di Ellesmera. Matahari
bersinar terang di atas kepala ketika mereka melihat bangunan pertama di kota tersebut:
menara sempit yang berpuntir-puntir dengan jendela-jendela gemerlap yang berdiri di
antara tiga pohon pinus tinggi dan tumbuh dari ranting-rantingnya yang Saling
menyilang. Di balik menara berlapis batang pohon itu, Eragon melihat beberapa celah
terbuka di hutan Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
yang tampak tidak beraturan, yang menandai lokasi kota yang membentang. Saat
Saphira meluncur di atas permukaan hutan yang tidak rata, dengan benaknya Eragon
mencari keberadaan Gilderien si Bijak, sang penjaga Api Putih Vandil, yang melindungi
Ellesmera dari musuh-musuh kaum Elf selama lebih dari dua setengah milenia.
Memancarkan pikirannya ke arah kota, Eragon bertanya dalam bahasa kuno,
Gilderien-elda, bolehkah kami masuk" Suara rendah dan tenang terdengar di benak
Eragon. kalian boleh masuk, Eragon Shadeslayer dan Saphira Brightscales. Selama
kalian menjaga kedamaian, kalian dipersilakan tinggal di Ellesmera. Terima kasih,
Gilderien-elda, kata Saphira. Cakar Saphira menyentuh puncak-puncak pohon berdaun
jarum hijau tua, yang tumbuh lebih dari tiga ratus kaki di atas tanah, saat ia meluncur di
atas kota pinus menuju daratan yang melandai naik di sisi lain Ellesmera. Dari antara
jalinan rapat ranting-ranting di bawah, tampak sekilas oleh Eragon bentuk-bentuk
bangunan bergelombang yang terbuat dari kayu hidup, petak-petak bunga bermekaran
penuh warna, sungai-sungai kecil bergemericik, pendar kuning kemerahan lentera tanpa
api, dan, sekali-dua kali, kelebat pucat wajah Elf yang menengadah. Saphira
memiringkan sayap, naik mengikuti permukaan tanah yang menanjak untuk mencapai
Tebing Telberwarna putih setinggi seribu kaki dengan hutan bergelombang di dasar
jurangnya, membentang sampai tiga mil ke segala arah. Kemudian Saphira menukik ke
kanan dan terbang ke utara di sepanjang tebing batu, mengepak dua kali untuk menjaga
kecepatan dan ketinggian. Terdapat daerah terbuka berumput yang terhampar di tepi
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
jurang. Di sana sebuah rumah berlantai satu yang sederhana tumbuh dari empat batang
pohon pinus, berlatar belakang pepohonan rimbun. Sungai kecil yang berdeguk
mengalir keluar dari hutan berlumut dan melintas di bawah akar salah satu pohon pinus
sebelum akhirnya menghilang lagi ke dalam Du Weldenvarden. Dan di dekat rumah itu,
Glaedr berbaring melingkar, dengan tubuhnya yang besar, berkilauan, gigi-giginya yang
berwarna gading sebesar lingkar dada Eragon, cakar-cakarnya seperti sabit,
sayap-sayapnya yang terlipat selembut kulit lunak, ekornya yang berotot hampir
sepanjang tubuh Saphira, dan garis pada sebelah matanya yang masih bisa melihat
tampak gemerlap seperti pancaran cahaya di dalam bintang safir. Tunggul pada kaki
depannya yang putus tersembunyi di balik sisi tubuhnya sebelah sana. Meja bundar
kecil dan dua kursi telah diletakkan di depan Glaedr. Oromis duduk di kursi terdekat
dengan naganya, rambut perak Elf itu memantulkan cahaya seperti logam tertimpa sinar
matahari. Eragon mencondongkan tubuh ke depan di pelananya saat Saphira
menegakkan tubuh, memelankan laju. Saphira mendarat mengentak di permukaan
rumput yang hijau dan berlari beberapa langkah, menarik kedua sayapnya ke belakang
sebelum berhenti total. Dengan jemari canggung karena letih, Eragon membuka simpul
tali yang mengikat kakinya kemudian berusaha turun dari punggung Saphira melalui kaki
depan kanan naga itu. Ketika ia melompat turun dari kaki Saphira, lutut Eragon tidak
mampu menahan berat tubuhnya dan ia terjatuh. Ia mengangkat
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
tangan untuk melindungi wajah dan mendarat dalam posisi merangkak, tulang
keringnya tergores batu yang tersembunyi di antara rumput. Ia mendengus kesakitan
dan, merasa sekaku pria uzur, mulai mendorong tubuhnya berdiri. Ia melihat tangan
terulur di depan matanya. Eragon menengadah dan melihat Oromis berdiri di depannya,
terdapat senyum samar pada wajahnya yang tanpa usia. Dalam bahasa kuno, Oromis
berkata, Saphira Brightscales, selamat datang. Selamat datang, kalian berdua.Eragon
meraih tangan Oromis, dan Oromis menariknya berdiri tanpa susah payah. Mula-mula
Eragon tidak mampu bicara, karena ia hampir tidak mengeluarkan suara sejak
meninggalkan Farthen Dur dan tubuh yang letih menjadikan otaknya berkabut. Ia
menyentuhkan dua jari di tangan kanannya pada bibir dan, juga dalam bahasa kuno,
berkata, menyertai Anda, Oromis-elda,dadanya dalam gerakan salam dan hormat kaum
Elf. Kemudian Eragon mengulangi upacara pemberian salam kepada Glaedr. Seperti
biasanya, benak agung naga tersebut membuat Eragon kagum dan merasa rendah.
Saphira tidak menyapa Oromis maupun Glaedr; ia tetap di tempatnya, lehernya lunglai
sampai hidungnya menyentuh tanah dan bahu serta punggungnya gemetar seakan
kedinginan. Busa kering berwarna kuning mengerak di sudut-sudut mulutnya yang
terbuka. Lidahnya yang berduri terjulur lemas dari antara taringnya. Demi menjelaskan,
Eragon berkata, sehari setelah kami meninggalkan Farthen Dur, dan...mengangkat
kepala raksasanya dan mengayunkan leher ke seberang lahan terbuka itu sampai ia
merunduk ke arah Saphira, yang tampak tidak menyadari kehadirannya. Kemudian
Glaedr mengembuskan napas ke arah Saphira, lidah-lidah api muncul dari dalam cuping
hidungnya. Rasa lega menyapu Eragon saat ia merasakan energi mengaliri Saphira,
membuat gemetarnya berhenti dan kaki-kakinya menjadi lebih kuat. Api di cuping hidung
Glaedr lenyap diiringi gumpalan asap. Aku pergi berburu pagi ini, katanya, suara
benaknya bergema ke seluruh tubuh Eragon. Kau akan menemukan sisa-sisa buruanku
dekat pohon berdahan putih di ujung terjauh padang rumput. Makanlah apa yang
kauinginkan. Rasa terima kasih tanpa kata-kata memancar dari Saphira. Sambil
Brisingr Serial The Inheritance Cycle 3 Karya Christopher Paolini di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyeret ekornya yang lemas di rumput, ia merangkak ke pohon yang ditunjukkan
Glaedr kemudian berbaring dan mulai merobek sisa-sisa seekor rusa. Di meja terdapat
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
nampan dengan mangkuk berisi buah dan kacang-kacangan, setengah lingkaran keju,
sebatang roti, sekendi anggur, dan dua gelas kristal.
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Ketika Eragon duduk, Oromis menunjuk ke kendi anggur dan bertanya, mau minum
untuk mengusir debu dari tenggorokanmu"Dengan gerakan gemulai, Oromis membuka
sumbat kendi dan mengisi kedua gelas. Ia menyerahkan segelas anggur kepada Eragon
kemudian bersandar pada kursinya, meratakan tunik putihnya dengan jemari yang
panjang dan halus. Eragon menyeruput anggur. Terasa lembut dengan aroma ceri dan
plum. Dengan satu jari diangkat, Oromis menghentikan Eragon. sangat mendesak, aku
akan menunggu sampai Saphira bergabung dengan kita sebelum, mendiskusikan apa
yang membawa kalian kemari. Kau setuju"Setelah bimbang sesaat, Eragon
mengangguk dan berkonsentrasi pada makanannya, menikmati rasa buah segar.
Oromis tampak nyaman hanya duduk di sebelahnya sambil membisu, minum anggur
sambil menatap ke seberang tepi Tebing Telkeadaan seperti patung hidup berwarna
emas. Satu jam hampir berlalu ketika Saphira selesai makan, merangkak menuju
sungai kecil, dan menelan air selama sepuluh menit lagi. Titik-titik air masih menetes
dari rahangnya ketika ia berpaling dari sungai dan, sambil mendesah, merebahkan diri
di sebelah Eragon, matanya setengah terpejam. Ia menguap, gigi-giginya berkilauan,
kemudian Saling menyapa dengan Oromis dan Glaedr. Bicara sajalah, kata Saphira.
Tapi jangan berharap aku bicara banyak. Aku mungkin akan ketiduran sebentar lagi.
Jika kau tertidur, kami akan menunggu sampai kau bangun untuk melanjutkan, kata
Glaedr. Aku sangat... menghargainya, jawab Saphira, dan kelopak matanya semakin
turun. Ketika Eragon menggeleng, Oromis meletakkan kendi kembali, kemudian
menyatukan ujung-ujung jari kedua tangannya, kuku-kukunya seperti batu opal
mengilap. Ia berkata, beberapa minggu belakangan ini, Eragon. Sejak Islanzadi
meninggalkan hutan, Arya selalu melapor kepadanya tentang segala hal yang terjadi di
seluruh negeri, dan setiap tiga hari, Islanzadi mengirimkan pembawa pesan dari
pasukan kami kembali ke Du Weldenvarden. Maka, aku tahu tentang duelmu bersama
Murtagh dan Thorn di Dataran Membara. Aku tahu tentang perjalananmu ke Helgrind
dan bagaimana kau menghukum si tukang daging dari desamu. Dan aku tahu kau
menghadiri pertemuan antar klan kaum kurcaci di Farthen Dur dan bagaimana hasilnya.
Apa pun yang ingin kaukatakan, kau bisa mengucapkannya tanpa perlu memberitahuku
tentang apa yang telah kaulakukan baru-baru ini.Eragon menggulirkan blueberry gemuk
di telapak tangannya. Anda tahu tentang Elva dan apa yang terjadi ketika aku berusaha
membebaskannya dari kutukanku"
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
seluruh mantra dari dalam dirinya, tapi kau telah membayar utangmu kepada anak itu,
dan itulah yang seharusnya dilakukan Penunggang Naga: menyelesaikan tanggung
jawabnya, tidak peduli seberapa kecil atau. sulit.memaksanya... Kau kemari bukan untuk
berkonsultasi denganku tentang Elva. Apa yang memberatkan hatimu, Eragon"
Tanyakan padaku apa saja, dan aku berjanji akan menjawab semua pertanyaanmu
sejauh dimungkinkan pengetahuanku.untuk diajukan"Kerlipan tampak di mata kelabu
Oromis. kaum Elf. Kau harus memercayai kami sebagai guru kalian untuk mengajarimu
dan Saphira apa yang tidak kalian ketahui. Dan kau juga harus memercayai kami untuk
memutuskan kapan waktu yang tepat untuk memberitahu kalian segala sesuatu, karena
banyak unsur pelajaran kalian yang tidak boleh diungkapkan sebelum waktunya.Eragon
meletakkan blueberry persis di tengah nampan, kemudian dengan suara lirih tapi
mantap ia berkata, Anda ungkapkan.Selama beberapa saat, suara yang terdengar
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
hanya berasal dari deguk sungai kecil dan cericip beberapa tupai di kejauhan. Jika kau
kesal pada kami, Eragon, kata Glaedr, katakanlah dan jangan membiarkan kemarahan
menggerogotimu seperti tulang kering. Saphira beringsut di posisinya, dan Eragon
merasa seperti mendengar geraman darinya. Ia melirik Saphira, kemudian, berjuang
mengendalikan emosi yang mengalir deras dalam dirinya, ia bertanya, sini, apakah
Anda tahu siapa ayahku"Oromis mengangguk sekali. mengangguk lagi. melompat
bangkit, membuat kursinya terguling. Ia memukulkan tinju pada pinggulnya, menjauh
beberapa kaki, dan menatap bayang-bayang di dalam hutan yang rapat. Saat ia
memutar tubuh, kemarahan Eragon semakin membengkak ketika ia melihat Oromis
tetap tenang. memberitahuku" Apakah Anda merahasiakan kenyataan tentang
keluargaku karena takut bakal merusak konsentrasi belajarku" Atau apakah Anda takut
aku akan menjadi seperti ayahku"Eragon. disebutkan" Dan bagaimana dengan Brom"
Apakah ia tahu" Apakah ia memilih Carvahall sebagai tempat persembunyiannya
karena aku ada di sana, karena aku putra
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
musuhnya" Anda tidak bisa mengharapkan aku percaya begitu saja bahwa memang
kebetulan tempat tinggalku dan Brom hanya terpisah beberapa mil dan kebetulanlah
yang menyebabkan Arya mengirimkan telur Saphira kepadaku di Pegunungan Spine.ia
tidak tahu-menahu tentang dirimu.Eragon mencengkeram gagang pedang kurcacinya
erat-erat, setiap otot di tubuhnya menjadi sekeras baja. aku ingat ia berkata sesuatu
pada dirinya sendiri tentang ketidakyakinan apakah dimaksudkannya adalah bagaimana
mungkin aku yang anak petani biasa bisa menjadi Penunggang pertama sejak lebih dari
seratus tahun. Tapi bukan itu yang dimaksudkannya, kan" Ia bertanya-tanya apakah
lelucon atau tragedi bahwa putra bungsu Morzan harus menjadi penerus kaum
Penunggang! menjadikanku senjata untuk melawan Galbatorix sehingga aku bisa
membayar kejahatan yang dilakukan ayahku" Apakah Anda hanya menganggapku
begitu, sebagai penyeimbang neraca kehidupan"menjawab, Eragon menyumpah dan
berkata, berisi kebohongan! Sejak detik aku dilahirkan, tidak ada yang menginginkanku
kecuali Saphira: ibuku, Garrow, Bibi Marian, bahkan Brom pun tidak menginginkanku.
Brom menunjukkan perhatian padaku hanya karena Morzan dan Saphira. Aku selalu
menjadi beban. Tapi apa pun pendapat Anda mengenaiku, aku bukan ayahku, juga
bukan saudara laki-lakiku, dan aku menolak mengikuti jejak mereka.pinggir meja,
Eragon mencondongkan tubuh ke depan. mengkhianati kaum Elf, kurcaci, atau Varden
kepada Galbatorix, jika itu yang Anda takutkan. Aku akan melakukan apa yang harus
kulakukan, tapi sejak sekarang, Anda tidak lagi mendapatkan loyalitas dan kepercayaan
dariku. Aku tidak akan-ditarik untuk menunjukkan taring-taringnya. Kau punya lebih
banyak alasan untuk memercayai kami, anak kecil, katanya, suaranya bagaikan
gemuruh di benak Eragon. Jika bukan karena usaha kami, kau sudah lama mati.
Kemudian, membuat Eragon terkejut, Saphira berkata pada Oromis dan Glaedr,
Katakan padanya, dan Eragon cemas merasakan kepedihan dalam pikiran Saphira.
Saphira" kata Eragon, kebingungan. Katakan apa kepadaku" Saphira mengabaikannya.
Perdebatan ini tidak ada artinya. Jangan memperpanjang kecemasan Eragon lagi.
Sebelah alis miring Oromis terangkat. Aku tahu. dan mengancam mereka semua agar
menjelaskan apa yang terjadi. Dengan jari yang ramping, Oromis menunjuk kursi yang
jatuh. Ketika Eragon tetap berdiri, terlalu marah dan ingin memberontak untuk
mematuhinya, Oromis mendesah. mengerti ini sulit bagimu, Eragon, tapi jika kau
berkeras mengajukan Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pertanyaan kemudian menolak mendengar jawabannya, hanya frustrasi yang
kaudapatkan. Sekarang, duduklah, sehingga kita bisa bicara dengan tenang.Sambil
melotot, Eragon membetulkan posisi kursi dan menjatuhkan diri ke sana. Morzan adalah
ayahku, si kaum Terkutuk pertama"yang kurasa memang benar. Dan, seperti yang akan
kukatakan sebelum kau memotongku, Murtagh bukan saudaramu, tapi saudara
tirimu.Dunia seakan jungkir balik di sekitar Eragon; sensasi vertigo yang dirasakannya
begitu gencar, ia harus mencengkeram tepi meja untuk menyeimbangkan diri. Oromis
mengambil blueberry dari mangkuk, memperhatikannya sesaat, kemudian
memakannya. merahasiakan ini darimu, tapi kami tidak punya pilihan. Kami berdua telah
berjanji, dengan sumpah yang sangat mengikat, bahwa kami tidak akan pernah
mengungkapkan kepadamu identitas ayahmu atau saudara tirimu, atau membicarakan
silsilahmu, kecuali kau telah menemukan kebenarannya sendiri atau identitas
keluargamu menimbulkan bahaya bagimu. Apa yang terjadi antara dirimu dan Murtagh
di Pertempuran Dataran Membara telah cukup menjadi alasan sehingga kita bisa
membicarakan topik ini secara terbuka sekarang.Gemetar karena emosi yang hampir
tidak bisa dikendalikan, Eragon berkata, Lihat ke dalam hatimu, Eragon, kata Glaedr.
Kau tahu siapa ayahmu, dan kau sudah lama tahu. Eragon menggeleng. Semburan
asap dan api muncul dari cuping hidung Glaedr ketika ia mendengus. Bukankah sudah
jelas" Ayahmu Brom. DUA KEKASIH TERKUTUK Eragon melongo menatap si naga
emas. Sebelum Glaedr atau Oromis bisa menjawab, Eragon memutar tubuh menghadap
Saphira dan, dengan suara sekaligus dengan benak, bertanya padanya, ayahku selama
ini, meski aku... meski aku-aku...Eragon tergagap lalu terdiam, tidak mampu bicara
dengan benar. Tanpa diundang, kenangan akan Brom membanjiri Eragon, mengusir
segala pikiran lain. Ia kembali memikirkan semua ucapan dan ekspresi Brom, dan pada
detik itu, kebenaran menampakkan diri dalam Eragon. Ia masih menginginkan
penjelasan, tapi tidak butuh penjelasan demi memperkuat kejujuran perkataan Glaedr,
karena di dalam tulang-tulangnya, Eragon tahu Glaedr mengucapkan kebenaran.
Eragon terlonjak ketika Oromis memegang bahunya. menenangkan diri,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
kuajarkan untuk bermeditasi. Kendalikan napasmu, dan berkonsentrasi untuk
mengeluarkan ketegangan melalui tubuhmu ke tanah di bawahmu... Ya, seperti itu.
Sekarang sekali lagi, dan tarik napas dalam-dalam.Tangan Eragon tidak lagi gemetar
dan detak jantungnya melambat saat ia mengikuti instruksi Oromis. Begitu pikirannya
mulai jernih, ia menatap Saphira lagi dan dengan suara lirih bertanya, Saphira
mengangkat kepala dari tanah. Oh, Eragon, aku ingin sekali memberitahumu. Aku sedih
sekali melihat bagaimana kata-kata Murtagh menyiksamu tapi aku tidak bisa
menolongmu. Aku berusaha menolong-berkali-kali aku berusaha-tapi seperti Oromis
dan Glaedr, aku juga bersumpah dalam bahasa kuno untuk merahasiakan identitas
Brom darimu, dan aku tidak bisa melanggar sumpahku. bicara dengan suaranya. Sehari
setelah para Urgal menyerang kita di Teirm, sementara kau masih pingsan. kaum
Varden di GilYa. Sebelum aku tahu apa yang ingin diucapkan Brom, ia menyuruhku
bersumpah untuk tidak mengungkapkannya kepadamu kecuali kau mengetahuinya
sendiri. Menyesal sekali aku menyetujuinya. kemarahannya memuncak lagi. misalnya
Murtagh bukan satu-satunya saudaraku, atau mungkin bagaimana mengalahkan
Galbatorix"Selama dua hari yang Brom dan aku habiskan berburu Urgal, Brom bercerita
tentang detail kehidupannya kepadaku sehingga jika ia mati, dan jika kau akhirnya
mengetahui hubunganmu dengannya, putranya bisa tahu pria macam apa ia semasa
hidupnya dulu dan mengapa ia bersikap seperti itu. Brom juga memberimu hadiah.
Hadiah" Memori tentang dirinya yang bicara padamu sebagai ayah, bukan sebagai
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Brom si pendongeng desa. dan Eragon tersadar Saphira membiarkan Elf itu mendengar
kata-katanya, kau mendengarkanku sebentar, Eragon"Eragon bimbang, tidak yakin
tentang apa yang diinginkannya, kemudian mengangguk. Oromis mengangkat gelas
kristalnya, menenggak anggur, kemudian mengembalikan gelas ke meja dan berkata,
Morzan adalah muridku. Brom, yang lebih muda tiga tahun, sangat menghormati
Morzan, ia membiarkan Morzan meremehkannya, memerintahnya ke sana kemari, dan
memperlakukannya dengan semena-mena.Dengan suara serak, Eragon berkata,
membiarkan orang memperlakukannya semena-mena.
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Oromis menundukkan kepala dengan gerakan cepat seperti burung. saudara kandung,
meski perilaku Morzan seperti itu. Hanya setelah Morzan mengkhianati kaum
Penunggang kepada Galbatorix dan kaum Terkutuk membunuh Saphira, naga Brom,
baru Brom menyadari karakter Morzan yang sesungguhnya. Sebesar apa pun rasa
sayang Brom pada Morzan sebelumnya, hanya ibarat Lilin di hadapan kobaran api
raksasa jika dibandingkan dengan kebencian yang menggantikan perasaan sayangnya
itu. Brom bersumpah menggagalkan Morzan bagaimanapun dan kapan pun ia bisa,
untuk menghancurkan semua yang telah dicapainya dan mengubah ambisi Morzan
menjadi penyesalan tanpa akhir. Aku memperingatkan. Brom agar berhati-hati dalam
memilih jalan yang penuh kebencian dan kekerasan, tapi ia menjadi gila karena sedih
akibat kematian Saphira, dan tidak mau mendengarku. ia juga tidak pernah menyerah
berusaha menyingkirkan Galbatorix, membunuh kaum Terkutuk, dan, di atas segalanya,
membalas Morzan akan sakit hati yang dirasakan Brom. Brom adalah lambang
kegigihan, namanya merupakan mimpi buruk bagi kaum Terkutuk, dan cahaya terang
bagi mereka yang masih memiliki semangat untuk melawan Kekaisaran.ke arah garis
putih cakrawala dan menenggak anggur lagi. apa yang telah dicapainya sendiri, tanpa
bantuan naganya. Melihat muridnya berhasil dengan gemilang selalu membesarkan hati
seorang guru, bagaimanapun hasil yang dicapainya... Tapi aku sudah melantur. Sampai
terjadilah, dua puluh tahun yang lalu, ketika kaum Varden mulai menerima laporan dari
mata-mata mereka di dalam Kekaisaran tentang kegiatan wanita misterius yang hanya
dikenal sebagai Tangan Hitam.tahu apa-apa mengenai wanita itu, kecuali bahwa ia
sangat berbahaya dan sangat setia pada Kekaisaran. Seiring waktu, dan setelah banyak
terjadi pertumpahan darah, diketahui ternyata wanita itu. melayani Morzan, dan hanya
Morzan, dan bahwa Morzan sangat bergantung pada wanita itu untuk melaksanakan
keinginannya ke seluruh Kekaisaran. Setelah mengetahui hal ini, Brom berangkat untuk
membunuh sang Tangan Hitam sehingga bisa menyakiti Morzan. Karena kaum Varden
tidak bisa meramalkan di mana ibumu akan muncul kali berikutnya, Brom melakukan
perjalanan menuju kastil Morzan dan memata-matainya sampai bisa menemukan cara
untuk masuk ke benteng.menggunakannya untuk dirinya sendiri sekarang. Letaknya di
antara kaki Pegunungan Spine, dekat pantai barat laut Danau Leona, tersembunyi
dengan baik dari daerah sekelilingnya.Eragon berkata,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
kastil dengan menyamar sebagai pelayan.kastilnya dengan ratusan mantra yang
diciptakannya untuk melindungi diri dari musuh-musuhnya. Ia juga memaksa semua
orang yang melayaninya untuk bersumpah setia, dan sering menggunakan nama sejati
mereka. Meski demikian, setelah melakukan banyak percobaan, Brom berhasil
menemukan cacat pada perisai sihir Morzan yang mengizinkannya untuk mendapatkan
posisi sebagai tukang kebun di kediaman Morzan, dan dengan penyamaran itulah ia
mula-mula bertemu ibumu.Sambil menatap ke bawah, ke tangannya, Eragon berkata,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
merayunya untuk melukai Morzan, kukira.awalnya, tapi kemudian terjadi sesuatu yang
tidak diduga olehnya maupun ibumu: mereka saling jatuh cinta. Rasa cinta apa pun
yang pernah dimiliki ibumu terhadap Morzan sudah luntur saat itu, terhapus perlakuan
Morzan yang kejam terhadapnya dan terhadap putra mereka yang baru lahir, Murtagh.
Aku tidak tahu apa persisnya yang terjadi, tapi pada satu saat Brom mengungkapkan
identitas aslinya kepada ibumu. Alih-alih mengkhianatinya, ibumu mulai memberikan
informasi tentang Galbatorix, Morzan, dan Kekaisaran kepada kaum
Varden.menyuruhnya bersumpah setia dalam bahasa kuno" Bagaimana ibuku bisa
berbalik melawannya"Senyum terkembang di bibir tipis Oromis. Morzan memberinya
lebih banyak kebebasan daripada pelayan-pelayannya yang lain sehingga ibumu bisa
menggunakan akal dan inisiatifnya sendiri sambil melaksanakan perintah-perintah
Morzan. Dalam kesombongannya, Morzan percaya cinta ibumu padanya akan
membuatnya lebih setia daripada sumpah mana pun. Ibumu juga sudah bukan wanita
yang sama seperti yang telah mengikat dirinya kepada Morzan; menjadi ibu dan
bertemu dengan Brom telah sangat mengubah karakternya sehingga nama sejatinya
berubah, yang membebaskannya dari keterikatannya sebelum itu. Jika Morzan lebih
berhati-hati- kalau saja, misalnya, ia menanamkan mantra yang akan memberinya
peringatan jika ibumu tidak menepati janjinya-Morzan akan segera tahu begitu ia
kehilangan kendali atas ibumu. Tapi itu selalu menjadi kelemahan Morzan; ia
menciptakan mantra jahat, tapi kemudian mantra itu gagal karena, dalam
ketidaksabarannya, ia mengabaikan beberapa detail penting.Eragon mengerutkan
kening. begitu ada kesempatan"bertanggung jawab untuk membantu kaum Varden.
Tapi yang lebih penting, ia tidak bisa menelantarkan Murtagh dan ayahnya.Morzan
sadar anak itu memberinya kendali besar akan ibunya. Ia memaksa
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
ibumu menyerahkan Murtagh kepada seorang ibu susu dan hanya mengizinkannya
mengunjungi Murtagh dalam jangka waktu tertentu. Yang tidak diketahui Morzan adalah,
selagi tidak mengunjungi putranya, ibumu juga mengunjungi Brom.Oromis menoleh
untuk memperhatikan sepasang burung layang-layang terbang naik-turun di langit biru.
Dari samping, wajahnya yang halus dan miring mengingatkan Eragon akan elang atau
kucing yang ramping. Masih menatap kedua burung layang-layang tadi, Oromis berkata,
mana Morzan akan mengirimnya pergi kali berikutnya, atau kapan ia bisa kembali ke
kastil. Maka, Brom harus tetap berada di tempat kediaman Morzan dalam jangka waktu
lama jika ingin bertemu dengan ibumu. Hampir tiga tahun lamanya Brom bekerja
sebagai salah satu tukang kebun Morzan. Sekali-sekali ia menyelinap pergi dan
mengirim kabar ke kaum Varden atau berkomunikasi dengan mata-matanya di sekitar
Kekaisaran, tapi selain itu, ia tidak meninggalkan halaman kastil.Oromis menurunkan
tatapan dari langit, kembali ke Eragon. sangat mahir menyamar, dan sudah
bertahun-tahun lamanya ia dan Morzan tidak bertatap muka.bagaimana cahaya
matahari memantul dari permukaan kristalnya. apa yang terjadi"mengontak seorang
cendekiawan muda bernama Jeod yang ingin bergabung dengan kaum Varden dan
yang menyatakan telah menemukan bukti tentang desas-desus adanya jalan masuk
rahasia menuju bagian kastil yang dibangun kaum Elf di Urupenting untuk diabaikan,
maka ia mengepak barang-barangnya, memberikan alasan kepada sesama pelayan,
kemudian berangkat ke Teirm dengan tergesa-gesa.Sambil berjuang untuk menyatukan
bagian-bagian kisah yang didengarnya dari berbagai orang, Eragon berkata, bertemu
Jeod, dan begitu ia yakin terowongan rahasia itu memang ada, ia mengatur agar salah
satu anggota Varden mencoba mencuri tiga telur naga yang ditahan Galbatorix di
Uruuntuk melakukan tugas, namanya Hefring dari Furnost, hanya berhasil mencuri satu
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Brisingr Serial The Inheritance Cycle 3 Karya Christopher Paolini di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
telur-yang berisi Saphira-dari tempat penyimpanan harta. Galbatorix, dan begitu telur
tersebut berada di tangannya, ia kabur baik dari Varden maupun pelayan-pelayan
Galbatorix. Karena pengkhianatan Hefring, Brom harus menghabiskan tujuh bulan
berikutnya mengejar Hefring berkeliling negeri dalam usaha mati-matian merebut
kembali Saphira. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
melahirkanku lima bulan kemudian"Oromis mengangguk. menjalankan misi
terakhirnya. Akibatnya, Brom tidak tahu-menahu tentang kondisi ibumu saat ia mengejar
Hefring dan telur Saphira... Ketika Brom dan Morzan akhirnya bertemu muka di
Gilapakah ia yang bertanggung jawab atas hilangnya sang Tangan Hitam. Bisa
dimengerti mengapa Morzan mencurigai keterlibatan Brom, karena Brom telah
menyebabkan kematian beberapa kaum Terkutuk. Brom, tentu saja, segera
menyimpulkan bahwa sesuatu yang mengerikan telah terjadi pada ibumu. Belakangan
Brom memberitahuku bahwa dugaan itulah yang memberinya kekuatan dan kegigihan
yang dibutuhkannya untuk membunuh Morzan dan naganya. Begitu mereka tewas,
Brom mengambil telur Saphira dari mayat Morzan-karena Morzan menemukan Hefring
lebih dulu dan merebut telur itu darinya-kemudian Brom meninggalkan kota, hanya
berhenti cukup lama untuk menyembunyikan Saphira di tempat ia tahu kaum Varden
akhirnya akan menemukannya.Eragon. Sekali lagi Oromis mengangguk. menunggu
teman-temannya. Bahkan jika ibumu masih hidup dan dalam keadaan baik-baik saja,
Brom cemas Galbatorix akan menjadikan Selena sebagai Tangan Hitam-nya sendiri dan
bahwa Selena takkan bisa lagi memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari
perbudakannya dalam Kekaisaran.Eragon merasakan air matanya mulai merebak.
Betapa Brom pasti sangat mencintainya, karena ia segera meninggalkan semua orang
begitu tahu Selena dalam keadaan bahaya. Dari Gilberhenti hanya untuk tidur. Tapi
secepat apa pun ia berkuda, ia tetap terlambat. Ketika tiba di kastil, ia mendapati ibumu
telah kembali dua minggu sebelumnya, sakit dan letih akibat perjalanan misteriusnya.
Para penyembuh Morzan berusaha menyelamatkannya, tapi meski mereka berjuang
keras, ia telah meninggal hanya beberapa jam sebelum Brom tiba di kastil.tercekat.
naganya, dan itu meredupkan api dalam jiwanya. Tapi ia tetap tidak menyerah, dan ia
tidak menjadi gila seperti yang sejenak dialaminya ketika kaum Terkutuk membunuh
Saphira-nya. Ia malah memutuskan untuk menemukan penyebab kematian ibumu dan
menghukum siapa pun yang bertanggung jawab, jika ia mampu. Ia menanyai para
penyembuh Morzan dan memaksa mereka menjabarkan penyakit ibumu. Dari apa yang
mereka ungkapkan, dan juga dari gosip yang didengarnya di antara pelayan di tempat
tinggal Morzan, Brom menebak tentang kehamilan ibumu. Terobsesi harapan itu, ia
berkuda ke satu-satunya tempat yang diketahuinya untuk dicari: rumah
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
ibumu di Carvahall. Dan di sana ia menemukanmu dalam asuhan bibi dan pamanmu.
Carvahall yang mengetahui ibumu adalah sang Tangan Hitam dan bahwa kau tidak
terancam bahaya, diam-diam Brom kembali ke Farthen Dur, tempat ia menampakkan
diri pada Deynor, pemimpin kaum Varden saat itu. Deynor terkejut sekali melihatnya,
karena sampai saat itu, semua orang percaya ia telah tewas di Gilkeberadaannya di
sana kecuali kepada beberapa orang terpilih, kemudian-Eragon mengangkat jari. dan ia
tahu satu-satunya cara untuk menghindari dibunuh demi membalas kematian Morzan
adalah jika Galbatorix sendiri percaya ia sudah tewas dan dikubur. Brom juga ingin
menghindari perhatian yang tidak diinginkan ke arah Carvahall. Ia berniat tinggal di
sana agar bisa dekat denganmu, seperti yang memang dilakukannya, tapi ia bertekad
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
agar Kekaisaran takkan pernah mengetahui keberadaanmu sebagai akibatnya.
membuat kesepakatan dengan Ratu Islanzadi tentang bagaimana kaum Elf dan
manusia bisa berbagi tanggung jawab menjaga telur dan bagaimana Penunggang yang
baru akan dilatih, jika dan saat telur itu menetas. Kemudian Brom menemani Arya saat
membawa telur itu dari Farthen Dur ke Ellesmera. Ketika. Brom tiba di sini, ia
memberitahuku dan Glaedr apa yang kuberitahukan kepadamu sekarang, sehingga
kebenaran tentang orangtuamu tidak akan dilupakan jika ia meninggal. Itu kali terakhir
aku melihatnya. Dari sini, Brom kembali ke Carvahall, tempat ia memperkenalkan diri
sebagai penyair dan pendongeng. Apa yang terjadi setelah itu, kau tahu lebih banyak
daripada aku.Oromis terdiam, dan selama beberapa saat, tidak ada yang bicara. Sambil
memandangi tanah, Eragon merenungkan seluruh ucapan Oromis padanya dan
berusaha menata perasaannya. Akhirnya ia berkata, benar-benar ayahku, bukan
Morzan" Maksudku, jika ibuku adalah pasangan Morzan, berarti...keraguan tentang
itu.Oromis menggeleng. Perasaan limbung mencengkeram Eragon, dan ia sadar sedari
tadi menahan napas. Setelah mengembuskan napas, ia berkata, mengerti
mengapaparu-paru-sebelum aku menemukan telur Saphira, tapi kenapa ia tidak
memberitahuku setelah itu" Dan kenapa ia meminta Anda dan Saphira bersumpah
merahasiakannya"... Tidakkah ia ingin menganggapku sebagai putranya"
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Apakah aku membuatnya malu"Brom, Eragon. Tetapi aku yakin akan hal ini: Brom
sangat ingin menganggapmu putranya dan ingin membesarkanmu, tapi ia tidak berani
mengungkapkan hubungan darah kalian, kalau-kalau Kekaisaran mengetahuinya dan
berusaha menyakitinya melalui kau. Kehati-hatiannya juga beralasan. Lihat saja
bagaimana Galbatorix berusaha keras menangkap sepupumu sehingga bisa
menggunakan Roran sebagai senjata untuk memaksamu menyerah.mengkhianatinya
pada Kekaisaran.Brom yang selamat dari kematian mencapai telinga mata-mata
Galbatorix, kalian berdua akan harus kabur mening- 699 galkan Carvahall untuk
menyelamatkan diri. Dengan menyembunyikan kebenaran darimu, Brom berharap bisa
melindungimu dari bahaya-bahaya itu.melakukannya demi kebaikan, adalah ia tidak
sanggup memisahkan diri seutuhnya darimu. Jika ia memiliki kekuatan untuk
menjauhkan diri dari Carvahall, kau takkan pernah menemukan telur Saphira, para
Ramembunuh pamanmu, dan banyak hal yang tidak terjadi, akan terjadi; dan banyak hal
yang terjadi, takkan terjadi. Tapi ia tidak bisa menyingkirkanmu dari hatinya.Eragon
mengatupkan rahang keras-keras saat tubuhnya terasa gemetar. Oromis bimbang, dan
ekspresinya yang tenang menjadi agak cemas. musuh-musuhnya, dan ia tidak
memberitahumu dengan alasan yang sama ia tidak membawamu langsung ke kaum
Varden: karena kau masih jauh dari siap. Barangkali ia berniat memberitahumu persis
sebelum kalian berangkat ke Varden. Tapi jika harus menebak, aku akan berkata Brom
merahasiakan ini bukan karena kau membuatnya malu, tapi karena ia telah terbiasa
hidup dengan rahasia-rahasianya dan benci berpisah dengan semua itu. Dan
karena-tapi ini hanya spekulasiku-ia tidak yakin bagaimana reaksimu jika ia mengatakan
yang sebenarnya. Menurutmu sendiri, kau tidak begitu akrab dengan Brom sebelum
meninggalkan Carvahall bersamanya. Mungkin saja ia berpikir kau akan membencinya
jika ia memberitahumu dirinya adalah ayahmu.mungkin aku. takkan percaya.itu"Eragon
menggigit bagian dalam pipinya. Tidak, aku takkan memercayainya. 700 Melanjutkan
ceritanya, Oromis berkata,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
terbaik dalam sekaliasi yang paling genting. Sebelum memikirkan yang lain-lain, ia
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
bertanggung jawab akan keselamatan nyawa kalian berdua dan untuk mengajari serta
memberi nasihat padamu, Eragon, sehingga kau tidak menggunakan kekuatanmu demi
kepentinganmu sendiri, seperti yang dilakukan Galbatorix. Dalam hal itu, Brom tidak
berbeda dengan ayah yang lain. Ia mungkin bukan ayah yang kauharapkan, tapi ia
memberimu warisan sama besarnya seperti yang pernah didapatkan seorang
putra.diberikannya kepada siapa saja yang bakal menjadi Penunggang berikutnya.salah;
Brom melakukan lebih banyak untukmu daripada yang mungkin dilakukannya untuk
orang lain. Kau hanya perlu memikirkan bagaimana ia mengorbankan dirinya untuk
menyelamatkan jiwamu untuk meyakinkan dirimu.Dengan kuku jari tengah kanannya,
Eragon mencongkel tepi meja, mengikuti tonjolan samar yang terbentuk dari salah satu
ulir kayunya. memang hanya kecelakaan Arya mengirim Saphira kepadaku"Alih-alih
mengirimkan telur itu ke sang ayah, Arya membuatnya muncul di hadapan si anak.Bahu
Oromis yang kurus digedikkan. kami masih belum bisa memprediksi atau menjelaskan
efek sihir.Eragon terus menelusuri gurat kecil pada permukaan meja dengan jarinya.
Aku punya ayah, pikirnya. Aku menyaksikannya meninggal, dan aku tidak tahu siapa
dia... menikah"apakah jawabanku akan memuaskanmu. Pernikahan bukanlah
kebiasaan kaum Elf, dan aku tidak terlalu mengerti akan kepelikannya. Tidak ada yang
menikahkan Brom dan 701 Selena, tapi aku tahu mereka menganggap diri sebagai
suami istri. jika kau bijaksana, kau tidak akan mencemaskan orang lain dalam rasmu
memanggilmu dengan sebutan anak haram, tapi puaslah dengan mengetahui bahwa
kau putra orangtuamu dan mereka berdua memberikan nyawa mereka sehingga kau
bisa tetap hidup.Eragon terkejut karena ia merasa sangat tenang. Seluruh hidupnya ia
berspekulasi tentang siapakah ayahnya. Ketika Murtagh memberitahunya bahwa
Morzan ayahnya, pengungkapan itu telah membuat Eragon shock, sama seperti pukulan
yang diterimanya akibat kematian Garrow. Pernyataan bertolak belakang yang
diucapkan Glaedr bahwa ayah Eragon adalah Brom juga membuatnya shock, tapi rasa
kaget itu tidak berlangsung lama, mungkin karena kali ini kabar itu tidak terlalu buruk.
Meski merasa tenang, Eragon menduga akan butuh bertahun-tahun sebelum yakin
akan apa yang Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
dirasakannya terhadap kedua orangtuanya. Ayahku Penunggang dan ibuku pasangan
Morzan serta sang Tangan Hitam. Nasuada"Oromis merentangkan tangan.
kauinginkan; rahasia ini sekarang menjadi milikmu untuk kauperlakukan sesukamu. Aku
ragu kau akan berada dalam bahaya yang lebih besar jika seluruh dunia tahu kau putra
Brom.memberitahuku kabar itu dalam bahasa kuno.berhasil mengetahui bahwa ibu
Murtagh dan ibumu adalah orang yang sama, dan kabar ini mereka sampaikan kepada
Raja. Tapi mereka tidak mungkin bisa memberitahunya tentang keterlibatan Brom,
karena tidak ada orang di dalam Varden yang mengetahui itu.Eragon menengadah
ketika sepasang burung layang-layang meluncur di atas, dan ia membiarkan senyum
tipis merekah di bibirnya. 702 Elf itu melipat kedua lengan di pangkuannya. benar. Tapi
kau takkan bisa mengerti apa-apa kecuali kau berusaha menjelaskan.Eragon
membutuhkan beberapa waktu sebelum menemukan kata-kata yang tepat. tangan ke
arah Saphira, Oromis, Glaedr, dan dunia secara keseluruhan-biasanya menghibur diri
dengan berkhayal bahwa, karena kecantikan dan keberanian hatinya yang luar biasa,
ibuku diculik untuk dibawa menjadi anggota kalangan bangsawan Galbatorix. Aku
membayangkannya melakukan perjalanan dari kota ke kota bersama para earl dan lady
di kastil mereka dan bahwa... yah, ia telah jatuh cinta setengah mati pada pria kaya
yang berpengaruh, tapi karena suatu alasan, ia terpaksa menyembunyikanku darinya,
jadi ia memberikanku kepada Garrow dan Marian untuk dirawat, dan suatu hari nanti ia
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
akan kembali untuk memberitahuku siapa aku dan bahwa sebenarnya ia tak pernah
ingin meninggalkanku.ayahku adalah orang-orang penting dan aku juga akan menjadi
orang penting. Takdir memberiku apa yang kuinginkan, tapi kenyataanya tidak semegah
dan semenyenangkan bayanganku selama ini... Aku tersenyum akan ketololanku
sendiri, kurasa, juga karena kejadian-kejadian luar biasa yang menimpaku.Angin semilir
bertiup di padang terbuka itu, menjadikan rumput di kaki mereka melambai-lambai dan
membuat ranting-ranting bergemeresik di hutan di sekeliling mereka. Eragon
menyaksikan gerakan rumput selama beberapa saat, kemudian bertanya perlahan,
hidupnya begitu. rumit. Akan bodoh dan congkak sekali jika menilai seseorang yang
tidak kukenal. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
menekankan jemari pada kulit keras di buku-buku jarinya. bertanya pada Brom apakah
ia mengenal ibuku, ia berkata ibuku adalah wanita berharga diri tinggi dan 703 terpuji
Serta selalu membantu orang-orang miskin dan kurang mampu. Tapi bagaimana
mungkin" Bagaimana ia bisa menjadi orang seperti itu tapi juga seorang Tangan Hitam"
Jeod bercerita kepadaku tentang beberapa hal-yang mengerikan dan menakutkan-yang
dilakukan ibuku selama ia melayani Morzan... Apakah ia jahat" Apakah ia peduli jika
Galbatorix berkuasa atau tidak" Mengapa ia ikut dengan Morzan"Oromis terdiam.
Eragon. Cinta bisa membuatmu buta akan kesalahan terbesar sekalipun dalam sifat
seseorang. Aku tidak yakin ibumu tahu sampai sedalam-dalamnya tentang sifat asli
Morzan ketika ia meninggalkan Carvahall bersamanya, dan begitu ia tahu, Morzan tak
mengizinkannya melanggar perintah. Ibumu telah menjadi budaknya dalam segala hal
kecuali nama, dan hanya dengan mengubah identitasnya ia bisa melepaskan diri dari
kekuasaan Morzan.Tangan Hitam.dan diubah. Itu yang harus kauingat. Tidak ada orang
selain ibumu sendiri yang tahu apa yang telah dilakukannya, mengapa ia melakukannya,
atau bagaimana perasaannya saat melakukannya, dan ia sudah tidak ada untuk
menjelaskan perbuatannya itu.Jeod"tentang apa yang dikiranya adalah sifat terpenting
dalam diri Selena. Nasihatku adalah percaya saja akan pengetahuan Brom tentangnya.
Jika itu tidak memuaskan keraguanmu, ingatlah bahwa apa pun kejahatan yang
dilakukannya sementara berperan sebagai Tangan Hitam Morzan, akhirnya ibumu
berpihak pada kaum Varden dan mengambil risiko yang sangat besar untuk
melindungimu. Dengan pengetahuan itu, kau tidak perlu menyiksa diri dengan
bertanya-tanya tentang sifat aslinya.704 Seekor laba-laba yang bergelantungan pada
benang sarang yang sangat tipis diterbangkan angin dan berputar-putar dekat Eragon,
naik-turun mengikuti arus udara yang tak kasat mata. Ketika laba-laba itu diterbangkan
entah ke mana, Eragon berkata, si peramal Angela berkata bahwa sudah takdir Brom ia
selalu gagal melakukan sesuatu, kecuali membunuh Morzan.Oromis menunduk.
mungkin berkesimpulan Brom berhasil melalui banyak rintangan besar dan sulit.
Tergantung bagaimana kau mau memandang dunia. Kata-kata peramal jarang bisa
diartikan. Pengalamanku sendiri mengatakan ramalan mereka tidak pernah
menghasilkan ketenangan jiwa. Jika kau ingin bahagia, Eragon, jangan
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
memikirkan apa yang akan terjadi atau apa yang tidak bisa kaukendalikan, tapi
pikirkanlah apa yang terjadi sekarang dan apa yang bisa kauubah.Mendadak sesuatu
terpikirkan oleh Eragon. menyebut nama burung gagak putih yang merupakan teman
Ratu Islanzadi. Sebelah alis Oromis yang tajam terangkat. bicara tentang ini padanya. Ia
makhluk plin-plan dan tidak bisa dipercaya.teka-teki padaku... Aku tidak ingat setiap
barisnya, tapi isinya mengenai satu dari dua menjadi satu, sementara satu mungkin juga
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
dua. Kurasa ia memberi petunjuk bahwa Murtagh dan aku hanya berbagi satu
orangtua.Brom memberitahuku tentang keberadaanmu. Aku tidak terkejut jika ternyata
pencuri berparuh tajam itu bertengger di pohon dekat-dekat kami ketika kami bicara.
Menguping adalah kebiasaan buruknya. Barangkali teka-teki ini juga hasil dari serangan
penglihatan masa depannya yang sekali-sekali terjadi.Sesaat kemudian, Glaedr
beringsut, dan Oromis menoleh serta melirik ke arah si naga emas. Elf itu bangkit dari
kursi dengan gerakan anggun dan berkata, perjalananmu, kau butuh ma- 705 kanan
yang lebih padat untuk mengisi perut. Aku punya sup yang harus kuaduk, sedang
mendidih perlahan di pondokku, tapi kau tidak usah berdiri. Biar kubawakan untukmu
jika sudah siap.langkah-langkah ringan di rumput, Oromis beranjak ke rumahnya yang
berlapis batang pohon dan lenyap ke dalamnya. Ketika pintu berukirnya tertutup, Glaedr
mengembuskan napas dan memejamkan mata, tampak tertidur lelap. Dan segalanya
hening, kecuali ranting-ranting bergemeresik diterpa angin. WARISAN Eragon tetap
duduk di tempatnya di meja bundar selama beberapa menit, kemudian berdiri dan
melangkah ke tepi Tebing Telmenatap ke arah hutan bergelombang seribu kaki di
bawah. Dengan ujung sepatu bot kirinya, ia mendorong sebutir kerikil dan
memerhatikannya memantul-mantul pada permukaan tebing batu yang mencuram
sampai lenyap di antara mahkota pepohonan di bawah. Sebatang ranting berderak
ketika Saphira menghampiri dari belakang. Ia berjongkok di sebelah Eragon,
sisik-sisiknya memantul pada kulit Eragon dalam ratusan titik cahaya biru yang teruss
bergerak, dan Saphira menatap ke arah yang sama seperti Eragon. Kau marah padaku"
ia bertanya. Tidak, tentu saja aku tidak marah padamu. Aku mengerti mengapa kau
tidak bisa melanggar sumpah dalam bahasa kuno... Aku hanya berharap Brom
memberitahuku sendiri dan tidak menganggap perlu merahasiakan ini dariku. Saphira
mengayunkan kepala ke arah Eragon. Dan bagaimana perasaanmu, Eragon" Kau tahu
bagaimana perasaanku. Beberapa menit yang lalu, aku memang tahu, tapi sekarang
tidak. Kau jadi begitu pendiam, dan menatap benakmu seperti mengintai danau yang
begitu dalam, aku tidak bisa melihat dasarnya. Apa yang ada dalam hatimu,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
makhluk kecil" Apakah kemarahan" Atau kebahagiaan" Atau kau tidak memiliki emosi
untuk diberikan" Apa yang ada dalam diriku adalah kepasrahan, kata. Eragon,
kemudian menoleh untuk menatap Saphira. Aku tidak bisa mengubah siapa orangtuaku,
aku sudah berdamai dengan kenyataan itu sejak kejadian di Dataran Membara.
Kenyataan adalah kenyataan, takkan berubah meski aku berusaha keras. Aku... lega,
rasanya, karena mengetahui Brom adalah ayahku. Tapi aku tidak yakin... Terlalu banyak
yang harus kupahami sekaligus. Mungkin apa yang akan kuberikan kepadamu akan
membantu. Apakah kau ingin melihat memori yang ditinggalkan Brom untukmu, atau
kau memilih menunggu" Tidak, aku tidak mau menunggu, katanya. Jika kita
menundanya, kau mungkin tidak punya kesempatan lagi. Maka pejamkan matamu dan
biarkan kutunjukkan apa yang pernah terjadi. Eragon melakukan apa yang disuruh, dan
dari Saphira mengalirlah beberapa arus sensasi: penampakan, suara, aroma, dan lebih
banyak lagi, segala hal yang dialami Saphira pada saat memori itu terjadi. Di
hadapannya, Eragon melihat daerah lapang berumput di hutan di antara kaki perbukitan
yang bertumpuk-tumpuk di sebelah barat Pegunungan Spine. Rumputnya tebal dan
subur, dan jalinan tebal parasit pohon berwarna hijau kekuningan bergelantungan dari
pohon-pohon berlapis lumut yang tinggi dengan ranting-ranting merunduk. Karena hujan
turun dari arah laut menuju daratan, hutan tampak jauh lebih hijau dan basah daripada
di Lembah Palancar. Seperti yang tampak melalui mata Saphira, warna-warna hijau dan
merah tampak lebih redup daripada jika dilihat melalui mata Eragon, sementara setiap
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
rangkaian warna biru tampak lebih cerah. Aroma tanah basah dan kayu busuk
memenuhi udara. Di tengah lapangan berumput itu terdapat pohon tumbang, dan pada
batangnya duduklah Brom. Tudung di jubah pria tua itu disibakkan ke belakang,
Brisingr Serial The Inheritance Cycle 3 Karya Christopher Paolini di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menampakkan kepalanya yang telanjang. Di pangkuannya terletak pedangnya.
Tongkatnya yang berbentuk melintir dan penuh ukiran rune berdiri bersandar pada
batang pohon. Cincinnya, Aren, berkilauan di tangan kanannya. Selama beberapa
waktu, Brom tidak bergerak, kemudian ia menengadah dan menyipitkan mata ke langit,
hidungnya yang bengkok membentuk bayangan pada wajahnya. Suaranya serak, dan
Eragon limbung, merasa kembali ke masa lalu. Brom berkata, cakrawala, dan setiap kali
bulan mengikutinya, dan terus saja hari bergulir tanpa peduli akan kehidupan yang
mereka ukir di belakang, satu demi satu.Brom menurunkan pandangan, menatap
langsung pada Saphira dan, melaluinya, langsung pada Eragon. yang bisa melarikan diri
dari kematian selamanya, bahkan tidak pula kaum Elf atau spirit. Ada akhir bagi semua.
Jika kau menyaksikanku, Eragon, akhirku telah tiba dan aku sudah mati serta kau sudah
tahu aku adalah ayahmu.Dari kantong kulit di pinggangnya, Brom mengeluarkan pipa,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
mengisinya dengan rumput cardus, kemudian menyalakannya dengan gumaman lembut
menyalakan apinya sebelum meneruskan bicara. kuharap kau dalam keadaan selamat
serta bahagia, dan Galbatorix sudah mati. Meski demikian, aku sadar itu kemungkinan
kecil, meski tanpa alasan lain kecuali kau Penunggang Naga, dan Penunggang Naga
takkan bisa hidup tenang kalau masih ada ketidakadilan di seluruh negeri.Brom tergelak
kecil dan menggeleng, janggutnya bergelombang seperti air. yang ingin kukatakan; aku
akan menjadi dua kali lebih tua dari sekarang saat aku selesai. Dalam keterbatasan
waktu, aku akan menganggap Saphira sudah memberitahumu bagaimana aku dan
ibumu bertemu, bagaimana Selena meninggal dunia, dan bagaimana aku bisa berada di
Carvahall. Aku berharap kau dan aku bisa bicara secara langsung, Eragon, dan
mungkin kita masih bisa melakukannya dan Saphira takkan perlu berbagi memori ini
bersamamu, tapi aku meragukannya. Kepedihan tahun-tahun kehidupanku telah hampir
habis, Eragon, dan aku merasakan dingin merayapi tubuhku seperti yang tidak pernah
kukhawatirkan sebelumnya. Kurasa itu karena aku tahu sudah tiba giliranmu mengambil
tempatku. Masih banyak yang kuharap bisa kuraih, tapi tidak ada di antaranya
kuinginkan untuk diriku sendiri, hanya untuk dirimu, dan kau akan meredupkan segala
hal yang pernah kucapai. Aku yakin sekali. Tetapi sebelum tanah menguburku, aku ingin
sekali, setidaknya satu kali ini saja, menyebutmu sebagai putraku... Putraku... Seluruh
hidupmu, Eragon, aku ingin sekali mengungkapkan siapa diriku kepadamu. Tidak ada
kebahagiaan yang lebih besar karena aku bisa mengawasimu tumbuh dewasa, tapi juga
tidak ada yang lebih menyiksa karena aku harus menyimpan rahasia dalam
hatiku.Kemudian Brom tertawa, kasar seperti menggonggong. berhasil menjagamu tetap
aman dari tangan Kekaisaran, bukan" Jika kau masih bertanya-tanya siapa yang
bertanggung jawab atas kematian Garrow, kau tidak perlu mencari lagi, karena di sinilah
ia duduk. Itu akibat kebodohanku sendiri. Seharusnya aku tidak pernah kembali ke
Carvahall. Dan sekarang lihatlah: Garrow tewas, dan kau Penunggang Naga. Aku
memperingatkanmu, Eragon, berhati-hatilah pada siapa kau jatuh cinta, karena
sepertinya takdir memiliki ketertarikan aneh terhadap keluarga kita.Sambil menjepit
gagang pipa dengan bibir, Brom mengisap dawn cardus yang membara beberapa kali,
mengepulkan asap seputih kapur ke samping wajahnya. Bau tajam itu terasa menusuk
di cueing hidung Saphira. Brom berkata, Eragon. Kau mungkin kadang-kadang bersikap
sekonyol orang bodoh, seperti membiarkan para Urgal itu lepas, tapi kau tidak lebih
idiot daripada aku saat masih seusiamu.bangga memilikimu sebagai putra, Eragon, lebih
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
bangga daripada yang kauketahui. Aku tidak pernah menduga kau akan menjadi
Penunggang seperti aku, atau berharap masa depan seperti itu menjadi milikmu, tapi
melihatmu bersama Saphira, ah, membuatku ingin berkokok seperti ayam jantan
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
menantang matahari.Brom mengisap pipa lagi. merahasiakan ini. Aku tidak bisa berkata
bakal senang mengetahui siapa ayahku dengan cara seperti ini. Tapi suka atau tidak,
kita adalah keluarga, kau dan aku. Karena aku tidak bisa memberimu kasih sayang
yang seharusnya kaudapatkan dari seorang ayah, aku memberimu satu hal yang
mampu kuberikan, dan itu adalah nasihat. Bencilah aku jika kauingin, Eragon, tapi
dengarkanlah apa yang akan kukatakan, karena aku tahu apa yang
kubicarakan.Dengan tangannya yang bebas, Brom mencengkeram gagang pedang, urat
menonjol di punggung tangannya. Ia menjepit pipa di salah satu sudut bibir. dua lapis.
Apa pun yang kaulakukan, lindungi mereka yang kausayangi. Tanpa mereka, hidup
akan lebih menderita daripada yang bisa kaubayangkan. Pernyataan yang tidak perlu,
aku tahu, tapi tetap saja benar. Nah, itu bagian pertama nasihatku. Sedangkan
sisanya... Jika kau lebih beruntung karena sudah membunuh Galbatorix-atau jika ada
siapa saja yang berhasil menggorok leher si pengkhianat itu-kuucapkan selamat. Jika
belum, kau harus menyadari bahwa Galbatorix musuhmu yang terbesar dan paling
berbahaya. Sampai ia mati, kau maupun Saphira takkan bisa hidup tenang. Kau bisa
saja lari ke ujung terjauh dunia, tapi kecuali kau bergabung dengan Kekaisaran, suatu
hari kau akan harus berhadapan dengan Galbatorix. Maafkan aku, Eragon, tapi itulah
kebenarannya. Aku telah bertarung dengan banyak penyihir, dan beberapa dari kaum
Terkutuk, dan sejauh ini, aku selalu mengalahkan lawan-lawanku.nyata. benar dewasa.
Nah, alasan mengapa aku selalu menang adalah aku menggunakan otak, tidak seperti
sebagian besar yang lain. Aku bukan perapal mantra yang kuat, dan kau juga bukan,
jika dibandingkan Galbatorix, tapi saat terjadi duel penyihir, kecerdasan lebih berperan
penting daripada kekuatan. Cara mengalahkan penyihir lain bukanlah dengan
menyerang benaknya membabi-buta. Bukan! Demi memastikan kemenangan bisa
diraih, kau harus mencari tahu bagaimana musuhmu membaca informasi dan bereaksi
terhadap dunia. Maka kau akan mengetahui kelemahan-kelemahannya, dan di sanalah
kau menyerang. Triknya bukan menciptakan mantra yang belum pernah dipikirkan orang
lain; triknya adalah menemukan mantra yang terlupakan oleh musuhmu dan
menggunakannya untuk mengalahkannya. Triknya bukan mengarungi jalan menembus
benak seseorang; triknya adalah menyelinap di bawah atau mengitari benteng
penghalangnya. Tidak ada orang yang serba bisa, Eragon. Ingatlah itu. Galbatorix
mungkin saja memiliki kekuatan luar biasa besar, tapi ia tidak
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
mampu mengantisipasi setiap kemungkinan. Apa pun yang kaulakukan, kau harus
selalu berpikir tangkas. Jangan terlalu terpaku pada kepercayaan orang sehingga kau
tidak mampu melihat kemungkinan lain. Galbatorix itu gila, maka sikapnya tidak bisa
ditebak, tapi ia juga memiliki celah dalam pikirannya seperti yang tidak terdapat pada
manusia normal. Jika kau bisa menemukan celah-celah tersebut, Eragon, mungkin kau
dan Saphira bisa mengalahkannya.Brom menurunkan pipa, wajahnya sendu. Keinginan
terbesarku, Eragon, adalah kau dan Saphira menikmati kehidupan panjang dan bahagia,
terbebas dari Galbatorix dan Kekaisaran. Aku berharap bisa melindungimu dari semua
bahaya yang mengancammu, tapi sayang sekali, aku tidak mampu melakukannya. Aku
hanya bisa memberikan nasihat dan mengajarimu apa yang bisa kuajarkan sekarang
sementara aku masih ada di sini... Putraku. Apa pun yang terjadi pada dirimu, ketahuilah
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
bahwa aku menyayangimu, begitu pula ibumu. Semoga bintang-bintang menyinari
jalanmu, Eragon Bromsson. Ketika kata-kata terakhir Brom bergema dalam benak
Eragon, memori itu memudar, meninggalkan kegelapan kosong. Eragon membuka mata
dan malu karena mendapati air mata mengalir di pipinya. Ia tertawa tercekik dan
mengusap mata dengan ujung tunik. Brom sungguh-sungguh takut aku akan
membencinya, katanya, kemudian menyedot ingus. Apakah kau akan baik-baik saja"
tanya Saphira. Ya, kata Eragon, dan mengangkat kepala. Rasanya aku akan baik-baik
saja. Aku tidak menyukai beberapa hal yang diucapkan Brom, tapi aku bangga
menyebutnya sebagai ayah dan menyandang namanya. Ia pria hebat... Tapi aku sedih
sekali karena tidak bisa bicara dengan kedua orangtuaku sebagai orangtuaku.
Setidaknya kau sempat menghabiskan waktu bersama Brom. Aku tidak seberuntung itu;
baik ayah maupun ibuku sudah lama mati sebelum aku menetas. Keadaan terdekat
yang mirip pertemuan dengan mereka adalah melalui memori berkabut Glaedr. Eragon
meletakkan tangan pada leher Saphira, dan mereka saling menghibur diri sebisa
mungkin sementara berdiri di tepi Tebing TelTidak lama kemudian, Oromis muncul dari
dalam pondoknya, membawa dua mangkuk sup, dan Eragon serta Saphira
memalingkan wajah dari tebing lalu melangkah perlahan kembali ke meja kecil di depan
sosok besar Glaedr. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Bidadari Pendekar Naga Sakti JANTUNG-JANTUNG BATU
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
Saat Eragon mendorong mangkuknya yang sudah kosong, Oromis berkata, Eragon
membeku beberapa detik, terperangah. kasih.Dari lipatan tunik putihnya, Oromis
mengeluarkan selembar tipis lempengan batu tulis berwarna kelabu, yang
diserahkannya kepada Eragon. Batu itu terasa dingin dan halus di antara jemari Eragon.
Di sisi satunya lagi, ia tahu akan menemukan duplikat sempurna ibunya, dilukis oleh
mantra dengan pigmen yang dimasukkan ke batu tulis itu oleh seorang Elf lama
berselang. Gelombang kegelisahan menyerang Eragon. Ia selalu ingin bertemu ibunya,
tapi sekarang saat kesempatan berada di depan matanya, ia takut kenyataan akan
mengecewakannya. Dengan menguatkan diri, ia membalikkan lempengan itu dan
melihat gambar-sejernih pemandangan di luar jendela-taman penuh mawar merah putih
ditimpa cahaya pucat matahari fajar. Jalan setapak berkerikil terhampar di sekitar
petak-petak mawar. Dan di tengah jalan setapak itu seorang wanita berlutut, kedua
tangan mengatup sekuntum mawar putih sambil mengendusnya, matanya terpejam dan
senyum tipis menghias bibirnya. Ia cantik sekali, pikir Eragon. Ekspresi wanita itu lembut
dan damai, tapi ia mengenakan pakaian dari kulit berlapis, dengan pelindung tangan
yang mulai menghitam di lengan bawahnya, pelindung kaki melapisi tulang keringnya,
dan sebilah pedang serta belati tergantung di pinggang. Dari bentuk wajahnya, Eragon
bisa melihat kemiripan dengan wajahnya sendiri, begitu pula dengan Garrow, saudara
laki-laki wanita itu. Gambar itu membuat Eragon terpesona. Ia menekankan tangan ke
permukaan fairth, berharap bisa meraih ke dalamnya dan menyentuh lengan ibunya.
Ibu. Oromis berkata, sebelum ia berangkat ke Carvahall, dan sekarang aku
memberikannya untukmu.Tanpa menengadah, Eragon bertanya, menyimpannya lagi
untukku" Fairth ini mungkin akan patah saat kami melakukan perjalanan atau
pertempuran.Keheningan yang terjadi menarik perhatian Eragon. Ia melepaskan tatapan
dari ibunya untuk melihat wajah Oromis yang tampak melankolis dan tercenung.
menjaga fairth itu.Kenapa" Eragon ingin bertanya, tapi kesedihan di mata Oromis
mengurungkan niatnya. Kemudian Oromis berkata, punya masalah untuk dibicarakan.
Apakah sebaiknya aku menebak topik apa yang ingin kauajukan berikutnya, atau kau
akan memberitahuku"Dengan keengganan besar, Eragon meletakkan fairth itu di meja
dan Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
membaliknya sehingga gambaruya menghadap ke bawah. kesempatan kami bertarung
dengan Murtagh dan Thorn, Murtagh menjadi lebih kuat daripada manusia biasa. Di
Dataran Membara, ia mengalahkan Saphira dan aku karena kami tidak menyadari
betapa ia telah menjadi kuat sekali. Jika bukan karena rasa kasihan Murtagh, kami
berada di penjara di Uru mendapatkan kekuatannya. Maukah Anda mengatakannya
kepada kami sekarang, Master" Demi keselamatan kami sendiri, kami harus tahu.Di
belakang Oromis, Glaedr membuka sebelah matanya yang berwarna perunggu, yang
sebesar dan sebundar perisai, lalu berkata, Akulah yang berhak mengatakannya...
Sumber kekuatan Galbatorix berasal dari jantung naga. Dari kami, ia mencuri
kekuatannya. Tanpa bantuan kami, Galbatorix akan dikalahkan kaum Elf dan Varden
sejak lama. Eragon mengerutkan kening. membantu Galbatorix" Dan bagaimana
mungkin kalian bisa melakukannya" Hanya ada empat naga dan satu telur di seluruh
Alagaesia... Benar, kan"Banyak naga yang tubuhnya telah dibunuh Galbatorix dan
kaum Terkutuk masih hidup sampai sekarang. membisu, wajahnya tak terbaca. Eragon
semakin bingung karena mendapati Saphira tidak terkejut mendengar ini. Si naga emas
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
memutar kepala yang bersandar pada cakarnya agar bisa menatap Eragon lebih jelas,
sisik-sisiknya bergesekan. Tidak seperti makhluk lain, katanya, benak naga tidak hanya
berada di dalam batok kepala kami. Di dalam dada kami terdapat benda keras seperti
batu permata, komposisinya sama seperti sisik kami, bernama Eldunari, yang berarti
Ketika naga menetas, Eldunari-nya bening dan tidak bercahaya. Biasanya akan tetap
seperti itu sepanjang kehidupan si naga dan membusuk bersama jasad naga tersebut
jika ia mati. Meski demikian, jika ingin, kami bisa memindahkan benak kami ke dalam
Eldunari. Maka benda itu akan berwarna sama seperti sisik kami dan mulai berpendar
seperti batu tiara. Jika naga melakukan ini, Eldunari-nya tidak akan membusuk seperti
tubuhnya, dan roh si naga bisa hidup terus. Naga juga bisa mengeluarkan Eldunari-nya
semasa masih hidup. Dengan cara ini, tubuh naga dan benaknya bisa hidup terpisah
tapi masih berkaitan, yang sangat berguna dalam sekaliasi-sekaliasi tertentu. Tapi untuk
melakukan ini kami mengambil risiko yang sangat besar, karena siapa pun yang
menyimpan Eldunari kami berarti juga memegang roh kami. Dengannya, mereka bisa
memaksa kami melakukan apa saja yang mereka inginkan, tidak peduli seberapa kejam.
Maksud di dalam perkataan Glaedr membuat Eragon terperangah. Ia mengalihkan
tatapan kepada Saphira dan bertanya, Kau sudah tahu tentang
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
ini" Sisik di leher Saphira bergelombang ketika kepalanya melakukan gerakan aneh
seperti ular. Aku selalu menyadari jantung dari jantungku. Aku selalu bisa
merasakannya di dalam tubuhku, tapi tidak pernah terpikirkan untuk memberitahukan
apa-apa kepadamu. Bagaimana mungkin kau tidak memberitahuku jika fungsinya bisa
sepenting itu" Apakah kau menganggap perlu menyebutkan bahwa kau memiliki perut,
Eragon" Atau jantung, atau hati, atau organ tubuh lain" Eldunari-ku adalah bagian
integral diriku. Aku tidak pernah menganggapnya penting untuk disebutkan... Setidaknya
sampai kita terakhir kali berada di Ellesmera. Jadi kau memang sudah tahu! Hanya
sedikit. Glaedr memberi petunjuk bahwa jantung dari jantungku ternyata lebih penting
daripada yang kukira sebelumnya, dan ia memperingatkanku untuk melindunginya,
kalau-kalau dengan ceroboh aku berhasil ditangkap, musuh. Ia tidak menjelaskan lebih
banyak daripada itu, tapi sejak saat itu aku mengambil kesimpulan akan banyak hal
berdasarkan ucapannya. Dan kau masih tetap tidak menganggapnya penting untuk
kausebutkan" Eragon mendesak. Aku ingin menceritakannya, geram Saphira, tapi sama
seperti Brom, aku berjanji kepada Glaedr bahwa aku takkan membicarakan ini pada
siapa pun, bahkan denganmu. Dan kau setuju" Aku memercayai Glaedr, dan aku
memercayai Oromis. Tidakkah kau memercayai mereka" Eragon memberengut lalu
kembali menatap sang Elf dan si naga emas. membuka sumbat kendi, Oromis mengisi
ulang gelasnya dengan anggur dan berkata, Darimu, jawab Glaedr. Eragon begitu
terkejut dan marah sehingga tidak sempat mengatasi kekagetannya agar bisa
memprotes sebelum Glaedr melanjutkan penjelasannya. Di alam liar, naga akan
mempelajari Eldunari-nya dari salah satu naga yang lebih tua ketika sudah cukup,
dewasa untuk mengerti kegunaannya. Dengan cara itu, seekor naga tidak akan
memasukkan dirinya ke jantung dari jantungnya tanpa mengetahui sepenuhnya apa
akibat tindakannya. Di antara para Penunggang, kebiasaan yang berbeda telah terjadi.
Beberapa tahun pertama kerja sama naga dengan Penunggang sangatlah penting
dalam membangun hubungan yang sehat di antara keduanya, dan para Penunggang
mendapati bahwa lebih baik menunggu sampai pasangan naga dan Penunggang baru
sudah merasa sangat mengenal satu sama lain sebelum memberitahu mereka tentang
Eldunari. Jika tidak begitu, didorong darah muda yang masih kurang berpengalaman,
seekor naga mungkin memutuskan untuk mengeluarkan jantung dari jantungnya hanya
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
demi membuat Penunggang-nya terkesan. Jika kami menyerahkan Eldunari kami,
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
kami juga menyerahkan seluruh penjelmaan fisik dari seluruh jiwa raga kami. Dan kami
tidak bisa mengembalikannya ke tempat semula begitu sudah dikeluarkan. Naga tidak
boleh begitu saja memisahkan jiwa raganya, karena itu akan mengubah cara hidupnya
selamanya, bahkan jika mereka hidup seribu tahun lagi. Rumput di sekitar meja
merunduk akibat udara panas yang menyembur dari cuping hidung Glaedr. Itu bukan
pertanyaan yang pantas kauajukan kepada naga mana pun kecuali Saphira. Jangan
mencoba bertanya itu lagi padaku, anak kecil. Meski teguran Glaedr membuat pipi
Eragon panas, ia masih mampu merespons dengan sikap pantas, dengan merunduk
dan berkata, Kemudian ia bertanya, Jika naga telah memindahkan benaknya ke jantung
dari jantungnya, ia akan mengalami kematian sejati. Dengan suara. berdetak, Glaedr
mengerjapkan mata, kelopak mata bagian dalam dan luarnya mengatup pada lingkaran
selaput pelanginya yang bercahaya. sebelum melakukan perjanjian dengan kaum Elf,
kami menyimpan jantung kami di Du Fells Nangoroth, pegunungan di tengah Gurun
Hadarac. Belakangan, setelah kaum Penunggang mendirikan orde mereka di pulau
Vroengard dan di sana membangun tempat penyimpanan Eldunari, para naga liar dan
naga yang berpasangan dengan Penunggang sama-sama memercayakan jantung
mereka kepada kaum Penunggang untuk disimpan dan dilindungi. diduga Eragon, kali
ini Oromis yang menjawab. semua sekaligus. Sudah lama sekali tidak ada yang
benar-benar mengancam jiwa kaum Penunggang, sehingga banyak yang teledor dalam
menjaga Eldunari. Pada saat Galbatorix mengkhianati kami, sudah umum jika ada naga
yang mengeluarkan Eldunari-nya hanya demi alasan kenyamanan.Siapa saja yang
menyimpan salah satu jantung kami, kata Glaedr, bisa berkomunikasi dengan naga dari
mana jantung itu berasal tanpa perlu memikirkan perbedaan jarak. Seluruh Alagaesia
bisa memisahkan naga dengan Penunggang-nya, tapi jika si Penunggang memegang
Eldunari naganya, mereka bisa berbagi benak semudah dirimu dengan Saphira
sekarang ini. menarik tenaga si naga demi memperkuat mantranya, sekali lagi tak
peduli di mana pun si naga berada. Ketika-Seekor burung kolibri berwarna cerah
memotong perbincangan mereka dengan melesat di atas meja. Sayap-sayapnya
bergetar cepat sekali sampai tampak buram, burung tersebut melayang-layang di atas
mangkuk buah dan mematuk cairan yang mengalir keluar dari blueberry lumat,
kemudian kembali terbang pergi, lenyap di antara batangbatang pohon di hutan. Oromis
melanjutkan. Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
pertamanya, ia juga mencuri jantung naga si Penunggang. Selama tahun-tahun yang
Brisingr Serial The Inheritance Cycle 3 Karya Christopher Paolini di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dihabiskan Galbatorix bersembunyi di alam liar setelahnya, ia menembus benak naga
tersebut dan membentuknya menjadi sesuai keinginannya, kemungkinan besar dengan
bantuan Durza. Dan saat Galbatorix memulai pemberontakan besar-besarannya,
dengan Morzan di sisinya, ia sudah lebih kuat daripada sebagian besar Penunggang
lain. Kekuatannya bukan hanya magic tapi juga mental, karena kekuatan benak dalam
Eldunari melebur dengan benaknya sendiri. naga. Tujuannya adalah mendapatkan
sebanyak mungkin Eldunari, entah dengan mengambil paksa dari Penunggang atau
dengan menyiksa Penunggang sampai naganya mengeluarkan jantung dari jantungnya.
Pada saat kami sadar apa yang dilakukan Galbatorix, ia sudah terlalu kuat untuk
dihentikan. Galbatorix sangat terbantu karena kaum Penunggang tidak hanya bepergian
membawa Eldunari naga mereka sendiri, tapi juga Eldunari para naga yang tidak lagi
memiliki tubuh, karena naga-naga seperti itu menjadi bosan hanya berdiam diri di dalam
Brisingr (The Inheritance Cycle 3) karya Christopher Paolini
ruangan dan ingin merasakan petualangan. Dan tentu saja, begitu, Galbatorix dan kaum
Terkutuk menghancurkan kota Doru Araeba di pulau Vroengard, ia mendapatkan
seluruh simpanan Eldunari yang ada di sana. pengetahuan para naga demi melawan
seluruh Alagaesia. Mula-mula ia tidak bisa mengendalikan lebih dari beberapa Eldunari
yang telah diambilnya. Tidak mudah memaksa naga menyerah kepadamu, tidak peduli
seberapa kuat dirimu. Segera setelah memusnahkan kaum Penunggang dan
menyatakan dirinya sebagai raja di Urumenguasai seluruh jantung naga, satu demi satu.
tahun berikutnya, pada masa itu ia tidak terlalu memedulikan keadaan Alagaesia-itulah
sebabnya orang-orang Surda mampu memisahkan diri dari Kekaisaran. Ketika selesai,
Galbatorix muncul dari pengasingan dan mulai mengambil kembali kendali atas
Si Kumbang Merah 1 Cinta Itu Tidak Merah Jambu Karya Nasi Tim Kisah Tiga Kerajaan 30