Pencarian

Rahasia Diri 1

Rahasia Diri Karya Dennise Bagian 1


http://cerita-silat.mywapblog.com
RAHASIA DIRI Penulis: Dennise www.rajaebookgratis.com Cantik, muda, dan cerdas. Kesan ini terlihat pada
Vivi Natali. Berbekal segala kesempurnaan fisik
dan kepandaian, jalannya di dunia entertainment
makin mulus. Ia bukan artis sinetron yang hanya
muncul sesekali saja sebagai bintang figuran.
Nama Vivi memiliki nilai jual yang tinggi.
Kemampuan aktingnya tidak diragukan. Ia mampu
menyihir penonton untuk tidak beranjak dari layar
televisi. Setelah dirinya berhasil meraih predikat Pemeran
Wanita Terbaik di sejumlah ajang penghargaan,
namanya makin melambung sehingga jadi rebutan
banyak produser sinetron. Tak peduli berapa pun
harga yang diminta Vivi untuk setiap episodenya,
pasti akan dikabulkan. Karena, namanya sudah
menjadi jaminan bahwa sinetron yang
dibintanginya akan sukses.
Di usianya yang tergolong masih belia, hidup Vivi
sudah bergelimang harta. Sebut saja 2 rumah
mewah di kawasan elite Jakarta yang jika ditaksir
harganya di atas 3 miliar, beberapa mobil mewah,
deposito, dan investasi berupa tanah. Kerja
kerasnya selama 10 tahun di dunia hiburan
membuahkan hasil yang menakjubkan.
Padahal, ketika masih duduk di bangku SMP, Vi
hanyalah seorang gadis dari keluarga sederhana.
Selama ini ia tinggal bersama Henny, ibunya, yang
bekerja sebagai penjahit. Sedangkan ayahnya tidak
jelas keberadaannya. Karena, sejak terlahir ke
dunia, Vi tidak pernah mengenal sosok seorang
ayah dalam kehidupannya. "Ma, hmm" apakah saya punya papa?" tanyanya
suatu hari dengan takut-takut.
Henny, yang saat itu sedang membuat pola
pakaian, berhenti sebentar, lalu menengok sekilas
ke arah putrinya. "Punya," jawabnya singkat.
Kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya
"Kalau punya, kenapa saya tidak pernah
melihatnya?" protes Vivi.
"Papamu pergi berlayar jauh ke luar negeri," jawab
Henny, tak acuh. "Luar negeri?" tanya Vivi, takjub.
www.rajaebookgratis.com Benarkah ayahnya seorang pelaut" Berarti, ia anak
orang kaya. Karena, pelaut kan uangnya banyak.
Tapi, mengapa sampai saat ini ibunya masih
banting tulang menjahit hingga larut malam demi
mendapatkan uang" Lalu, dikemanakan uang yang
dari ayahnya" "Ma, kalau Papa seorang pelaut, mengapa Mama
masih bersusah payah mencari uang" Bukankah
Papa mengirim uang setiap bulan?" tanya Vivi,
menyelidik. "Sudahlah, Vi, Mama lelah. Besok saja kita ngobrol
lagi. Mama ngantuk! Sekarang, kamu tutup gorden,
periksa pintu, apakah sudah terkunci semua.
Akhir-akhir ini di daerah kita banyak maling!" ujar
Henny, sambil menguap. Begitulah. Henny selalu menghindar setiap kali
putri semata wayangnya bertanya tentang
keberadaan ayahnya, Bram. Cerita kelamnya itu
sudah lama dikubur dalam-dalam. Untuk
mengingatnya saja, ia merasa sakit hati, sedih, dan
kecewa, apalagi untuk menceritakan kepada
putrinya. Ah" bukanlah hal yang mudah. Perlu
persiapan mental. Membuka aib masa lalu sama
saja dengan menelanjangi dirinya. Belum tentu Vivi
bisa terima penjelasan tentang mengapa mereka
hanya hidup berdua saja. Sering kali, perasaan berdosa menyelimuti hatinya.
Rasanya, ia tidak tega untuk selalu berbohong dan
menghindar setiap kali Vivi menanyakan ayahnya.
Tapi, apa mau dikata, ketika itu Vivi masih terlalu
muda untuk mengetahui persoalan orang dewasa.
Henny takut, jiwa putrinya akan terguncang, jika ia
tahu siapa dirinya, ayahnya, dan wanita lain dalam
kehidupan ayahnya, yang telah merusak
kebahagiaan Henny. Sekitar 10 tahun lalu, Henny
meninggalkan Medan, kota tempat ia tinggal
bersama Bram, suaminya. Namun, sejak
kehidupannya hancur, ia meninggalkan kota itu
dan merantau ke Jakarta. Sedangkan Vivi, Henny
baru berani mengambilnya dari rumah kakaknya,
ketika ia sudah mendapat pekerjaan tetap sebagai
penjahit di perusahaan konfeksi.
"Benar kamu sudah mempunyai pekerjaan tetap di
Jakarta?" tanya Kak Uli, ketika Henny
mengutarakan maksudnya untuk mengambil
putrinya yang sejak bayi ia titipkan.
"Benar, Kak. Aku sekarang bekerja di perusahaan
konfeksi," ujar Henny.
"Tapi, apa gajimu bisa untuk menghidupi kalian
berdua" Ingat, Hen, hidup di Jakarta itu susah.
Apalagi, kalau penghasilan kamu pas-pasan.
www.rajaebookgratis.com Cobalah pikirkan kembali keputusanmu itu!"
"Kak, aku berterima kasih selama ini Kakak
bersedia merawat Vivi dengan penuh kasih sayang.
Namun, untuk menebus dosaku selama ini, yang
telah menelantarkannya, izinkan aku untuk
membesarkannya. Bisa atau tidak bisa, aku harus
bertahan hidup di Jakarta. Aku yakin, kalau ada
kemauan, pasti Tuhan membukakan jalan.
Yakinlah, Kak, aku tidak akan menelantarkan
darah dagingku sendiri!"
Walaupun berat, Uli akhirnya melepaskan Vivi,
yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri,
untuk diasuh oleh ibu kandungnya.
"Hen, jaga Vivi! Jangan biarkan ia bergaul dengan
sembarang orang. Ingat! Jakarta itu rawan! Jika
salah pergaulan, ia bisa terjerumus. Aku ingin Vivi
punya masa depan. Menjadi orang yang bisa
dibanggakan. Setelah kau melangkahkan kaki dari
kota ini, lupakan semua kehidupan kelam yang
pernah kau lalui. Biarlah itu menjadi buku
hitammu. Harapan Kakak, kau dan Vivi bisa hidup
bahagia," kata Kak Uli, panjang lebar.
Suara Vivi membuyarkan lamunan Henny. "Ma,
sudah rapi. Semua pintu sudah dikunci. Kok, Mama
bengong?" "Tidak, Sayang". Ya, sudah, kalau semua sudah
beres, kita sekarang tidur, yuk!" ajak Henny,
sambil menggandeng Vivi menuju kamar.
Ponsel Vivi berdering keras saat ia sedang
bersantai membaca skenario, yang baru
diterimanya dari produser.
"Vivi, ya" Ini aku, Tumpak. Aku ingin wawancara
dengan Anda besok. Ada waktu?"
"Hmm" Tumpak" Dari majalah Wanita, ya?"
Vivi coba mengingat-ingat. Selama ini ia cukup
selektif dalam hal wawancara. Ia tidak mau
sembarangan menerima wawancara dari media.
Bukan karena sombong. Tapi, ia tidak mau karier
yang sudah dirintisnya dari bawah hancur karena
pemberitaan media yang simpang siur.
"Betul," kata Tumpak.
"Terima kasih, Kak. Doakan aku berhasil dengan
kehidupan baruku." "Ya, ya, aku ingat sekarang," suara Vivi terdengar
riang. www.rajaebookgratis.com Hubungan Vivi dengan Tumpak sudah terjalin
cukup baik. Untuk Tumpak, Vivi tidak pernah pelit
berbagi cerita. Sebab, dalam wawancara-wawancara
sebelumnya, Tumpak selalu bisa mengakrabkan
suasana. "Jadi, kapan punya waktu" Besok bisa?"
"Hmm, tunggu, aku lihat agenda kerjaku dulu. Pagi
ada pemotretan untuk sampul majalah, siang ada
syuting sinetron, malam saja, ya."
"Ya, ampun, padat sekali. Tapi, kalau malam, aku
tidak bisa. Deadline sudah menunggu."
"Saat break tidak boleh?" Tumpak menawar.
"Lihat nanti, ya. Asal tidak mengganggu, rasanya
bisa saja." "Oke, aku janji tidak akan mengganggu. Terima
kasih banyak, ya. Sampai jumpa besok!"
Vivi menutup ponselnya. Malam kian larut. Jam di
dinding sudah menunjukkan pukul 24.00. Namun,
matanya sulit sekali untuk dipejamkan. Jarum jam
terus bergulir. Vivi menatap kembali, ke arah jam
dinding. Sudah pukul 3 pagi! Mengapa aku
segelisah ini" Kenapa aku tidak bisa tidur"
Padahal, tadi mata ini sudah mulai redup.
"Kalau tidak bisa, ya, sudah."
"Jangan begitu, dong, Non. Bagaimana kalau aku
datang ke lokasi syuting?" pinta Tumpak.
Lama Vivi berpikir. Saat bekerja, ia ingin
berkonsentrasi penuh. Ia jarang bersedia
diwawancara di lokasi syuting karena akan
mengganggu. Tapi, aku baru bisa diwawancara, kalau syutingnya
sudah selesai. Vivi kembali membaca naskah skenario dengan
serius, supaya matanya lelah dan kemudian
tertidur. Namun, tidak bisa juga. Apakah aku harus
membangunkan Mama" Tapi, kasihan, Mama pasti
sudah tertidur lelap. Di rumahnya yang besar, Vivi hanya tinggal
bersama ibu dan 2 pembantu. Semuanya
perempuan. Tiba-tiba perasaannya tidak nyaman.
Bulu kuduknya berdiri. Ada rasa takut
menghantuinya. Vivi langsung berlari menuju
kamar ibunya. "Ma, buka, Ma!" Vivi mengetuk pintu
www.rajaebookgratis.com kamar Henny dengan napas tersengal.
"Lalu, Mbak Vi bersedia?" tanya Betty, curiga.
"Ada apa, Vi?" tanya Henny, sambil membukakan
pintu dengan mata tampak mengantuk. Tidak
biasanya putrinya seperti ini datang ketakutan.
"Aku nggak bisa tidur, Ma. Tadi bulu kuduk Vi
berdiri. Kata orang, kalau bulu kuduk berdiri, itu
tandanya ada makhluk halus yang lewat," ujar Vivi,
masih dengan nada takut. "Ah, itu hanya perasaanmu saja. Kamu mungkin
lupa berdoa sebelum tidur," kata ibunya.
Vivi tersenyum malu. Benar saja, ketika Vivi selesai memanjatkan doa,
ada rasa tenang di hatinya. Dalam dekapan sang
bunda, Vivi tertidur lelap, tanpa harus dihantui
perasaan takut lagi. "Hai, Betty, apa kabar" Vivi ada di mana?" tanya
Tumpak pada Betty, asisten pribadi, di lokasi
syuting. "Kamu sudah membuat janji dengan Mbak Vivi?"
tanya Betty. "Ya, pasti sudah, dong!" kata Tumpak.
"Kalau dia tidak bersedia, tidak mungkin aku
susah payah datang ke sini," kata Tumpak, kesal.
"Halo, Bang Tumpak. Sudah lama menunggu?"
sapa Vivi, ramah. "Ya" cukup lama juga. Soalnya, aku malah
diwawancara oleh Betty!"
"Bet, ini Bang Tumpak yang sering aku ceritakan
itu. Wartawan yang punya sifat humoris yang
tinggi. " kata Vivi.
Tumpak tertawa. "Ya, sudah, kita wawancara di rumah saja, ya,
Bang. Syutingnya sudah selesai, kok."
Bagi Tumpak, wawancara di mana saja tidak jadi
masalah. Yang penting, ia bisa menggali banyak
hal tentang Vivi. Jujur saja, untuk mewawancarai
artis seperti Vivi bukanlah hal yang mudah. Banyak
rekan sesama wartawan yang mengalami kesulitan
setiap kali ingin melakukan wawancara. Banyak
alasan yang dikemukakan Vivi untuk menolaknya.
Makin didesak, Vivi makin mengeluarkan jurus
ampuhnya, yaitu pergi dan meninggalkan senyum.
www.rajaebookgratis.com Tapi, tanpa kesulitan Tumpak begitu mudah
merebut hati wanita itu sehingga ia tak pernah
keberatan jika diwawancara. Tapi, baru kali ini Vivi
mengajaknya wawancara di rumah.
seputar gosip yang beredar tentangnya. Tapi, kali
ini, saya ingin membuat profilnya secara lengkap,"
kata Tumpak. Henny tersenyum, sambil mengangguk.
"Bang Tumpak, perkenalkan, ini mamaku!" ujar
Vivi, memperkenalkan sang mama sesampainya di
rumah. "Jadi, sejak kapan Vivi merintis karier di dunia
entertainment?" tanya Tumpak, memulai
wawancaranya. Penuh kehangatan Henny menyambut putri semata
wayangnya dengan ciuman. Ini memang sebuah


Rahasia Diri Karya Dennise di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kebiasaan yang tak pernah ingin ia tinggalkan.
Hubungan keduanya akrab. Tidak saja sebagai ibu
dan anak, melainkan juga sebagai sahabat.
"Sejak 10 tahun lalu. Ketika itu aku masih kelas 3
SMP. Suatu hari, aku sedang jalan-jalan ke mal, lalu
bertemu seseorang yang menawarkan untuk ikut
model iklan. Awalnya, sih, takut. Apalagi, aku sama
sekali tidak mengerti tentang hal seperti ini.
Sebelum aku bisa memberi jawaban, orang itu lalu
memberi kartu nama. Ketika aku tunjukkan pada
Mama, Mama kemudian menelepon orang itu. Yah,
akhirnya, jadi seperti ini," kata Vivi, sambil
bergelayut manja pada lengan ibunya.
Setelah saling berjabat tangan, Henny
mempersilakan Tumpak untuk duduk di ruang
tamu, lalu ia beranjak ke ruang tengah.
"Ma, temani aku, dong," pinta Vivi.
"Lalu?" Agak ragu Henny menatap Tumpak. "Apa boleh?"
tanyanya. "Boleh saja, Tante. Tidak ada masalah. Apalagi,
yang ingin saya diskusikan adalah perjalanan
karier Vivi. Biasanya, setiap kali saya mewawancara
Vivi, yang saya tanyakan hanyalah konfirmasi
"Ketika itu, aku tidak memegang posisi sebagai
peran utama. Hanya numpang lewat. Tapi, sejak itu
aku mendapat beberapa tawaran untuk iklan.
Setelah itu, mulai ada tawaran main sinetron."
"Hebat sekali. Apakah perjalanannya memang
www.rajaebookgratis.com semulus itu?" selidik Tumpak.
"Tidak juga. Kadang-kadang, aku menemukan
kerikil-kerikil kecil!"
membuat Henny begitu selektif pada setiap teman
pria Vivi. Karena, dulu, gara-gara suaminya terjerat
cinta Mira, seorang wanita kaya yang baru bercerai,
Bram rela meninggalkan dirinya, yang saat itu
tengah hamil muda. "Contohnya?" "Banyak juga yang iri dan berusaha menjatuhkan
karierku. Tapi, kalau ingin maju, aku harus
menghadapi tantangan itu."
"Bagaimana dengan kekasih?"
"Saat ini, aku ingin berkonsentrasi di karier. Untuk
menjalin hubungan serius, aku menunggu saat
yang tepat," kata Vivi.
"Atau, jangan-jangan, calon kekasih Vivi diseleksi
ketat oleh Tante?" tanya Tumpak pada Henny.
"Sejauh ini Tante memberikan kebebasan penuh
pada Vivi untuk menentukan pilihan hidupnya.
Tante hanya berpesan agar ia mencari pria yang
baik, penuh tanggung jawab, dan tidak
materialistis!" Ya, Henny memang memberikan kebebasan pada
putrinya untuk menentukan pasangan hidup.
Hanya, masa kelam yang dulu pernah dialaminya
Penderitaan Henny tidak sampai di situ. Mira
masih berusaha untuk melenyapkan Henny dengan
cara menyewa pembunuh bayaran. Tapi, Tuhan
memang baik. Henny bisa menyelamatkan
nyawanya. Meskipun, untuk mempertahankan
dirinya, ia harus mendekam di penjara. Karena, ia
kemudian berbalik membunuh Aron, pembunuh
bayaran itu. Setelah selesai wawancara, Tumpak minta izin
melihat-lihat rumah Vivi, sekaligus memotretnya. |
"Cantik sekali fotonya, Vi. Tapi, kenapa foto yang
dipajang hanya foto Vivi dan Tante saja?" tanya
Tumpak, ketika melihat koleksi foto Vivi dan
ibunya yang tergantung cantik di dinding
rumahnya yang mewah. Vivi tersenyum. "Aku kan anak tunggal, Bang.
Hmm... pasti Bang Tumpak nanti akan bertanya
tentang foto papaku, "kan" Sebelum ditanya, aku
akan menjawab, papaku tidak senang difoto. Saat
ini ia sedang berlayar ke luar negeri!" ujar Vivi.
www.rajaebookgratis.com Karena sudah menebak bahwa Tumpak akan
menanyakan ayahnya, Vivi sudah menyiapkan
jawaban. Meskipun, ia sendiri sedih karena tidak
pernah mengetahui wajah ayahnya.
Henny terkesiap. Ia tidak menyangka Vivi akan
berkilah seperti itu. Sebenarnya, ia tidak
menghendaki putrinya berbohong. Namun, untuk
menceritakan hal yang sebenarnya, Henny belum
memiliki keberanian. Apa kata orang nanti ketika
tahu bahwa Vivi Natali tidak pernah tahu
keberadaan ayahnya, sementara ibunya adalah
seorang pembunuh. Tidak! Aku tidak akan
mengatakan semua ini pada Vivi. Aku tidak ingin
karier anakku hancur karena aib ini. Henny
berbisik dalam hati. ganti rugi," kata Henny, tertawa geli.
Vivi ikut tertawa. Ia ingat, dirinya memang nakal.
"Oke, senang sekali saya bisa ngobrol banyak
dengan Vivi dan Tante. Sekarang saya potret, ya,"
kata Tumpak. Ketika difoto, tangan Henny merangkul Vivi.
Rangkulan untuk melindungi putrinya tercinta. Ya,
bagi Henny, Vivi adalah segala-galanya. Permata
hatinya, yang setiap saat harus selalu dijaga,
jangan pernah rusak atau ternoda. Ia tidak mau
putrinya hancur di tangan pria. Cukup dirinya
yang mengalami kehancuran.
Henny bingung harus bercerita apa. Karena, ia baru
membesarkan Vivi setelah Vivi berusia 10 tahun.
Di sebuah teras rumah di kawasan Deli Serdang,
Medan, seorang wanita setengah baya terlihat
begitu serius membaca sebuah majalah. Wanita itu
bernama Mira. Awalnya, ia membaca majalah
hanya untuk menghilangkan kejenuhan setelah
lelah merapikan rumah. Maklumlah, di rumahnya
yang besar itu ia hanya tinggal seorang diri.
"Sama seperti anak kecil kebanyakan. Ada
nakalnya, ada lucunya. Dulu, ketika Tante masih
bekerja sebagai penjahit, Vivi ikut-ikutan menjahit.
Sayangnya, ia menjahit pada kebaya yang sudah
siap diambil, bukan pada kain perca. Akibatnya,
kebaya itu rusak, sehingga Tante harus membayar
Troy, putra semata wayangnya dari pernikahannya
dengan Toni, kini bekerja dan tinggal di Belanda.
Sedangkan Bram.... Ah, pria ini sudah lama hilang
dari kehidupannya. Semula, ia pikir, Bram akan
menjadi suami yang setia dan bersih dari
perselingkuhan. Namun, nyatanya, sama saja
"Tante, kalau boleh tahu, bagaimana masa kecil
Vivi?" tanya Tumpak.
www.rajaebookgratis.com dengan Toni, mantan suaminya. Di rumah, Bram
memang bersikap mesra. Tapi, di luar rumah, ia
sama berengsek-nya. Ia juga berselingkuh.
Tentu saja, hal ini membuat Mira geram. Ia lalu
memaksa Bram untuk meninggalkan rumahnya,
tanpa boleh membawa harta apa pun, kecuali baju
yang melekat di tubuhnya. Untunglah, semua harta
kekayaan yang dimilikinya atas nama Mira. Apakah
ini hukum karma" Entahlah". Dulu, ia begitu gigih
merebut Bram dari pelukan Henny, tanpa mau
peduli pada keadaan Henny yang saat itu tengah
hamil muda. Helai demi helai halaman majalah dibukanya.
Semula Mira tidak begitu serius membacanya.
Hanya judul-judulnya saja, lalu dilewatkan ke
halaman lain. Namun, ketika matanya tertuju pada
halaman profil, matanya terbelalak. Lebih dari tiga
kali ia memeriksa foto yang terpasang di majalah
itu. Seolah tidak percaya, ia membaca artikelnya
lagi berulang kali: "Masa kecil Vivi Natali tidak
dilewati dengan kebahagiaan yang sempurna.
Karena, ia hidup berdua saja dengan ibunya,
Henny Tiurma, yang seorang penjahit. Sementara,
sang ayah, pergi berlayar dan entah kapan akan
kembali." Hah, Vivi Natali adalah anak Henny" Wanita yang
pernah menghancurkan hidupku" Rupanya, ia
masih hidup. Hmm" aku tidak bisa membiarkan
dirinya hidup lebih lama dan menikmati
kebahagiaan. Aku harus menghancurkannya.
Harus! Amarah Mira kembali menggelora. Dadanya seakan
mau meledak. Seperti sebuah film yang diputar di
depan mata, ingatannya diserbu oleh cerita kelam
sekitar 20 tahun lalu. "Mengapa harus dibunuh" Bukankah kau sudah
mendapatkan Bram?" tanya Aron, ketika Mira
memintanya untuk membunuh Henny, istri Bram.
"Aku tidak mau ada wanita lain dalam kehidupan
Bram. Kau ingat, bagaimana Toni yang dulu aku
percaya sebagai seorang suami setia, ternyata ia
juga sanggup melakukannya. Kau tentunya juga
masih ingat, bagaimana kita bermain kucingkucingan untuk menjebak perbuatan Toni, yang
semula tidak mau mengaku?"
"Ya, ketika itu kau sampai mau bunuh diri," ujar
Aron, mengingatkan. "Ya, waktu itu aku kalut. Aku bingung. Rasanya,
hidup ini sudah tidak ada artinya. Toni yang aku
percaya justru berkhianat. Bahkan, ia tega
www.rajaebookgratis.com meninggalkan aku, tanpa memedulikan keadaanku
dan Troy, yang waktu itu masih berumur 1 tahun.
Sekarang, aku tidak mau peristiwa itu terjadi lagi
dalam kehidupanku. Aku tidak mau ada wanita
lain, selain aku, dalam kehidupan Bram."
"Tapi, bukankah mereka sudah bercerai?" selidik
Aron. "Menurut Bram begitu. Tapi, sampai sekarang
surat perceraian itu belum pernah aku lihat.
Namun, aku tidak peduli apakah mereka sudah
bercerai atau belum. Yang pasti, aku tidak mau
Bram berhubungan lagi dengan mantan istrinya.
Apalagi, yang aku dengar sekarang, Henny tengah
hamil. Bisa-bisa, ia kembali berpaling dan
meninggalkanku!" Namun, saat ini ia membutuhkan banyak biaya
untuk pengobatan ibunya yang mengalami gagal
ginjal. Seminggu 2 kali ibunya harus cuci darah. Itu
memerlukan banyak sekali biaya. Satu-satunya
orang yang bisa membantunya hanyalah Mira,
karena ia memang kaya. "Bagaimana?" Aron mengangguk lemas. Tidak ada pilihan lain.
Kondisi ibunya yang makin lemah harus segera
diselamatkan. Berapa pun biayanya.
"Nah, begitu, dong! Ini uangnya. Baru sebagian.
Sisanya akan aku berikan setelah kau berhasil
menjalankan perintahku," ujar Mira, sambil
menyerahkan tumpukan lembaran uang ratusan
ribu di atas meja. "Hamil?" tanya Aron, terenyak. Ia harus
membunuh wanita yang sedang berbadan dua"
"Kenapa" Kau takut" Kalau kau tidak mau, tidak
masalah. Aku akan membayar orang lain untuk
melenyapkannya. Tapi, kembalikan dulu uang yang
pernah kau pinjam!" ancam Mira.
Aron bimbang. Demi bayaran berapa pun, ia tidak
sanggup membunuh seorang wanita. Apalagi,
wanita yang tengah mengandung. Tidak tega.
Siang itu udara panas yang menyengat seakan
membakar kota Medan. Di sebuah perumahan
sederhana, Henny yang sedang mengandung 2
bulan terus menguap. Ia mengantuk. Seharian ini ia
lelah. Pekerjaan merapikan rumah yang seharusnya
dilakukan oleh Iroh, pembantunya, digantikannya.
Sudah seminggu Iroh minta izin pulang ke Solo
www.rajaebookgratis.com untuk menjenguk orang tuanya yang sedang sakit.
Rasa lelah yang menyelimutinya sejak siang
membuatnya terlelap, sehingga tidak menyadari
ada tamu tak diundang menyelinap masuk
kamarnya. kali. Yang ia tahu, ia harus selamat, agar bayinya
juga selamat. Tuhan, ampuni hamba-Mu jika harus melakukan
perbuatan keji ini. Namun, tidak ada jalan lain
yang harus aku lakukan untuk menolong ibuku.
Aron membatin. Dadanya sesak. Ia merasa tak
sanggup, tapi ia harus melakukannya! Demi nyawa
ibunya. "Bu Henny!" jerit Irma, tetangga sebelah rumahnya,
histeris. Sebuah pemandangan yang mengerikan. Di
depannya dua manusia tergeletak dalam keadaan
sekarat. Henny dan pria yang menyerangnya
terkulai lemah dengan tubuh bersimbah darah.
"Si" siapa kamu?" tanya Henny, ketika melihat
sesosok tubuh tinggi besar datang menyergapnya.
Tiba-tiba saja tubuhnya diempaskan berulang kali.
Bagian belakang kepalanya membentur dinding.
Darah segar mengalir dari kepalanya. Matanya
berkunang-kunang. Pandangannya buram. Ia baru
menyadari bahwa maut akan segera mengintai


Rahasia Diri Karya Dennise di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

nyawanya, jika ia tidak segera bertindak cepat.
Saat itu yang ada dalam benaknya adalah
menyelamatkan diri. Sebelum ia membunuhku, aku
dulu yang harus membunuhnya. Henny membatin.
Setengah sadar, tangannya meraih laci meja di
sebelah tempat tidur. Sebuah gunting teraba
olehnya. Tanpa pikir panjang, ia menusukkan
gunting itu ke tubuh pria tak dikenalnya. Berkali-
Suara gaduh dan teriakan minta tolong
mengundang warga sekitar datang ke rumah Henny.
Dalam kebingungan, Irma membawa Henny dan
Aron ke rumah sakit. Keduanya mendapat
penanganan yang sama di Unit Gawat Darurat.
Peristiwa sangat menggeparkan itu mengundang
polisi untuk menggali lebih lanjut motif di balik
peristiwa pembunuhan itu.
Sadar bahwa hidupnya tak lama lagi akan berakhir,
sadar bahwa tak ada gunanya berbohong, Aron
menceritakan keadaan sebenarnya.
"Saya hanya disuruh untuk membunuh Ibu Henny.
Sebenarnya, saya tidak tega, karena saya tahu saat
ini ia sedang hamil!" suara Aron terdengar lemah, di
antara tarikan napasnya yang tersengal.
"Siapa yang menyuruhmu?" polisi itu membentak.
www.rajaebookgratis.com "Ibu Mira, istri muda Pak Bram, suami Bu Henny!"
"Alamatnya di mana?"
Aron pun memberikan kartu nama Mira. Untunglah,
nyawa Henny dan bayi yang dikandungnya selamat.
Setelah kondisi tubuhnya berangsur baik, Henny
diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Namun,
proses hukum tetap berjalan. Apa pun alasannya, ia
telah melenyapkan satu nyawa, walaupun saat itu
nyawanya juga tengah terancam. Karena menjadi
otak rencana pembunuhan, Mira juga ikut
mendekam di penjara. Henny divonis 8 tahun penjara. Jauh lebih ringan
dari keputusan hakim yang semula memutuskan 15
tahun penjara. Itu pun dirasakannya berat sekali.
Sel penjara itu sangat menyiksanya. Tiga kali Henny
berusaha bunuh diri, namun selalu gagal karena
ketahuan oleh penghuni lain. Bayi mungil yang
dilahirkan Henny terpaksa dititipkan pada Uli,
kakak tertua Henny. Keluar dari penjara, Henny minta izin pada
kakaknya untuk mencoba mencari pekerjaan di
Jakarta. Setelah berhasil mendapatkan pekerjaan
yang layak, barulah Henny berani mengambil Vivi
dan merawatnya sendiri. Selama dalam pengasuhan
Uli, Vivi sering bertanya tentang keberadaan
mamanya. Uli hanya mengatakan bahwa mamanya
akan segera pulang, meski Uli sendiri tak tahu
kapan pastinya. "Majalah Wanita" Apakah saya bisa bicara dengan
Tumpak?" tanya Mira.
Inilah kesempatanku menghancurkanmu, Henny.
Jangan kira setelah kamu bebas mengirup udara
segar, kamu akan berbahagia. Sekarang kamu
bahagia. Tapi, besok, kehancuran karier anakmu
siap menanti. Aku akan membuka semua aib masa
lalumu! Mira berbisik dalam hati.
Setelah disambungkan dengan Tumpak, Mira mulai
menjalankan strateginya. "Bapak Tumpak, saya
ingin memberikan informasi penting untuk Anda,"
suara Mira terdengar bersemangat.
"Informasi penting?"
"Ya, saya baru saja membaca tulisan Anda tentang
kisah sukses Vivi Natali. Anda tahu siapa Vivi dan
Henny sebenarnya?" "Yang saya tahu, Vivi anak tunggal. Ibunya dulunya
seorang penjahit dan ayahnya pelaut," jawab
Tumpak. www.rajaebookgratis.com "Anda percaya?"
"Mengapa tidak" Masa, sih, seorang artis seperti
Vivi bisa membohongi publik. Kalau ia berani
melakukannya, ini akan merusak reputasinya."
"Bohong besar jika dikatakan bahwa ayahnya
seorang pelaut. Karena, Bram, ayahnya Vivi,
dulunya adalah suami saya. Semenjak berpisah dari
saya, ia jadi pengangguran, luntang-lantung entah
di mana." "Lalu, apa hubungannya dengan Henny?" tanya
Tumpak, bingung. "Maaf, apa sebenarnya tujuan Anda memberikan
informasi ini" Jangan-jangan, Anda hanya mencari
sensasi agar ikut terkenal," Tumpak menebak.
"Untuk apa saya mencari sensasi" Saya justru ingin
mengungkapkan fakta sebenarnya. Karena, Henny
Tiurma adalah pembunuh. Ia membunuh Aron!"
"Siapa Aron?" "Anda bisa berkunjung ke tempat tinggal saya di
Medan. Saya akan memberikan informasi yang lebih
jelas tentang Henny dan hubungannya dengan saya.
Kapan Anda bisa datang?"
"Secepatnya!" kata Tumpak, sambil berpikir keras.
"Henny adalah istri pertama Bram. Setelah bercerai
dari Henny, Bram menikah dengan saya."
"Berarti, Anda adalah ibu tiri Vivi?" kata Tumpak,
menyimpulkan. "Oh, tidak. Justru saya tidak pernah tinggal
serumah dengan Vivi. Karena, Vivi itu lahir di
penjara." Tumpak terdiam. Bagaimana mungkin Vivi Natali
lahir di penjara" "Baik, saya tunggu," suara Mira terdengar ramah.
Kemenangan besar sebentar lagi akan
digenggamnya. Dendam puluhan tahun yang selama
ini dipendamnya sebentar lagi akan terwujud.
Henny Tiurma seorang pembunuh" Rasanya tak
masuk akal. Penampilannya yang keibuan dan tutur
katanya yang lemah lembut sama sekali tidak
menunjukkan bahwa ia seorang pembunuh.
Pembunuh berdarah dinginkah" Tapi, apa benar"
Tapi, wanita itu tampak begitu meyakinkan saat
bercerita tentang ibu dari Vivi Natali. Tumpak
www.rajaebookgratis.com bimbang. Jika semua yang dikatakan wanita itu
memang benar, apakah aku harus menuliskannya
juga" Lalu, bagaimana dengan karier Vivi yang saat
ini sedang berada di puncak" Pasti popularitasnya
akan hancur. Vivi yang dulu disanjung-sanjung
akan dicibir oleh publik. Tak ada seorang pun yang
mau memintanya sebagai bintang iklan atau tampil
sebagai presenter televisi. Vivi akan terempas dari
kehidup-an glamor karena kehidupan kelam orang
tuanya terungkap oleh media massa.
Namun, jika tidak berani mengungkapkan
kebenaran itu, itu artinya ia juga membohongi
publik. Tapi, ah, itu kan baru katanya saja. Siapa
tahu, apa yang dikatakan wanita itu hanya isapan
jempol belaka. Meski masih meragukan keterangan
wanita itu, Tumpak akhirnya berangkat ke Medan,
dengan persetujuan atasannya. Ia disambut dengan
ramah oleh Mira. Tanpa ada rasa malu, Mira menceritakan runtutan
peristiwa, dimulai dari awal mula ketertarikannya
pada Bram, keberhasilannya merebut Bram dari
tangan Henny, dan rencana gilanya membayar Aron
untuk membunuh Henny. "Jadi, Anda juga ikut dihukum?" tanya Tumpak.
"Ya, begitulah. Padahal, saya sudah membayar
pengacara terkenal di kota ini. Tapi, tetap saja saya
tidak bisa bebas dari jeratan hukum. Jika yang
meninggal adalah Henny, pasti lain ceritanya. Saya
tidak mungkin mendekam di balik jeruji penjara,"
ujar Mira, tanpa merasa bersalah.
"Terima kasih atas keterangan Anda, Bu Mira!"
"Wawancara ini pasti akan dimuat di majalah,
"kan?" tanya Mira. Ia berharap semua masyarakat
mengetahui sisi kelam kehidupan Vivi Natali. Mira
sangat ingin melihat kehancuran Henny dan
anaknya. "Saya belum tahu, Bu. Semua akan saya diskusikan
dulu dengan tim redaksi, apakah tulisan ini layak
muat atau tidak." "Saya yakin, jika tulisan ini dimuat, oplah majalah
Anda akan meningkat. Tentunya, perusahaan
tempat Anda bekerja akan untung."
Tumpak berusaha tersenyum. Walaupun, ia tak
habis pikir, mengapa wanita itu tidak memiliki rasa
malu saat mengungkapkan sisi kelam
kehidupannya. Apalagi, ia merupakan otak
pembunuhan tersebut. Rupanya, dendam
mengalahkan segalanya. Meski nantinya pembaca
akan mencibir dan memandangnya rendah, Mira tak
www.rajaebookgratis.com peduli. Benar yang dikatakan Mira. Ketika Wanita
mengungkapkan sisi kelam Vivi Natali, oplahnya
meningkat tajam. Pembaca dibuat terenyak dengan
pemberitaan tersebut. Vivi, yang selama ini jauh
dari pemberitaan miring dan kerap mendapat
pujian, tiba-tiba muncul dengan berita
menghebohkan. Bisa dibayangkan, betapa geramnya Vivi ketika
membaca artikel itu. Ia tidak bisa menerima berita
yang menyudutkan dirinya dan orang yang
dicintainya. Ia tidak percaya bahwa ibunya berani
melakukan hal itu. Seperti Tumpak, ia sempat
memikirkan suatu hal. Jangan-jangan, wanita itu
mencari sensasi agar bisa ikut terkenal.
Berbeda dari reaksi Vivi, Henny justru hanya bisa
terdiam. Ia tidak menyangka, rahasia yang selama
ini ditutupnya rapat-rapat, akhirnya dibongkar juga
oleh musuh yang tidak pernah ia maafkan. Henny
menyesali diri. Mengapa Vivi harus
mendengarkannya dari orang lain, bukan dari
dirinya langsung. Mungkin, seandainya ia berterus
terang sejak awal, kejadiannya tidak seperti ini.
Tapi, apa mau dikata, semua itu sudah terjadi di
luar dugaannya. Seandainya Vivi bukan selebritis, tanggapan orang
mungkin tak sedahsyat itu. Tapi, putrinya adalah
seorang artis papan atas, yang sangat terkenal.
Media telah membawa cerita kelam itu ke
permukaan, dan Henny tidak bisa membela diri.
Sejak berita itu menjadi pembicaraan masyarakat,
Vivi seperti ditelan bumi. Sulit sekali
menghubunginya. Ponselnya selalu tidak aktif. Ia
benar-benar mengunci dirinya untuk tidak
memberikan komentar apa pun.
"Mbak, lebih baik Mbak mengadakan konferensi
pers," usul Betty. "Untuk apa?" "Untuk menjelaskan permasalahannya pada publik
sehingga Mbak tidak dikejar-kejar. Kan nggak
nyaman, Mbak, melihat wartawan setiap hari
menunggu di depan rumah. Kasihan kan mereka,
Mbak." "Kasihan" Siapa suruh mereka menunggu" Dengar,
ya, Bet, aku tidak mau memberikan komentar apa
pun sebelum masalah ini jelas. Lagi pula, kamu lihat
kan, semua media menyudutkan aku dan Mama.
Mereka tidak mau memahami perasaanku," kata
Vivi, sengit. www.rajaebookgratis.com "Tapi, sampai kapan Mbak menutup diri?"
"Aku tidak tahu sampai kapan. Yang jelas, saat ini
aku belum siap berhadapan dengan wartawan. Aku
tidak tahu harus berbicara apa. Aku shocked Bet,
shocked!" Kalau sudah begitu, Betty tidak bisa memaksa.
Hanya, ia tidak tega melihat kerumunan wartawan
yang sejak pagi hingga malam "patroli" di depan
rumah. Sebenarnya, Vivi tidak nyaman dengan
situasi ini. Berhari-hari ia mengurung diri,
menghindari kejaran wartawan. Sampai setelah
seminggu, Vivi tak betah berdiam diri terus di
rumah. Ketika ia akhirnya memberanikan diri
keluar rumah, para wartawan masih setia
menunggunya. "Vi, bagaimana komentar Anda tentang
pemberitaan di media massa belakangan ini?" tanya
seorang wartawan, ketika Vivi berjalan menuju
garasi. Vivi hanya menyunggingkan senyum dan berkata,
"No comment. Maaf, saya tidak mau diganggu.
Terima kasih!" Itu saja yang keluar dari bibir
mungilnya. Selebihnya, ia menancap gas mobilnya,
menghilang entah ke mana.
Para wartawan tidak kehabisan akal. Mereka
mencari keberadaan Vivi, sampai ke hotel yang
sering dikunjungi Vivi di daerah Puncak. Semua
karyawan hotel menggelengkan kepala.
"Ibu Vivi sudah lama tidak ke sini!" ungkap salah
seorang pegawai hotel. Entah benar atau tidak, yang
pasti, keberadaan Vivi sulit dilacak. Demikian juga
dengan Henny, ibunya. Sejak berita miring yang
melibatkan dirinya diungkap di media massa, ia


Rahasia Diri Karya Dennise di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ikut menghilang. Lalu, ke mana Henny"
"Ma, katakan dengan jujur, cerita itu tidak benar.
"kan?" tanya Vivi, sambil berharap bahwa cerita itu
hanya khayalan wanita yang bernama Mira, untuk
mencari sensasi. Mereka bersembunyi di sebuah
rumah peristirahatan. Henny diam. Matanya menerawang. Peristiwa kelam
itu kembali menghiasi memorinya. Ya, mungkin
inilah takdir hidup. Dulu. ia hidup susah dan
telantar. Tapi, berkat putrinya, ia bisa menikmati
hidup yang lebih layak. Sekarang, saat ia menikmati
kebahagiaan itu, sosok Mira yang bengis dan kejam
hadir kembali. Seperti sebuah bom, Mira kembali
memorak-porandakan kebahagiaan Henny.
Dulu, ketika ia masih hidup bersama Bram, Mira
merampas kebahagiaannya. Kini, kebahagiaannya
www.rajaebookgratis.com dengan Vivi kembali direnggut. Ya, ia dulu memang
pernah membunuh. Tapi, hal itu dilakukannya
untuk membela diri. Seandainya Henny yang terbunuh, pasti Aron juga
akan mendekam di penjara. Saat itu, posisi Henny
terpojok. Hanya ada dua pilihan. Ia dan bayinya
terbunuh atau Aron yang harus mati. Ia sendiri
tidak pernah tahu bahwa ia memiliki keberanian
untuk menusukkan gunting ke tubuh Aron, bahkan
sampai berulang kali. "Jadi, berita itu benar, Ma?" Vivi menerka sikap
diam ibunya. "Seandainya benar"," suara Henny mengambang.
Baru kali ini ia berani membuka suara.
"Tidak! Mama kejam! Kejam! Mengapa Mama
menghancurkan karier yang dengan susah payah
saya rintis" Mengapa Mama tidak bercerita sejak
awal" Mengapa Vivi harus mendengarnya dari
orang lain" Mengapa, Ma?" tanya Vivi.
Baru kali ini ia bersuara keras pada ibunya. Sebagai
anak, ia selalu sopan. Karena, ibunya adalah satusatunya orang yang ia kasihi, tempat ia berlindung
dan berbagi rasa. Tapi, sekarang sosok ibu yang
selama ini dipandangnya dengan penuh rasa
hormat, berubah total. Ia begitu membencinya,
meskipun Henny menyesali perbuatan masa
silamnya. "Maafkan Mama, Nak! Semua itu Mama perbuat
untuk membela diri," tutur Henny, penuh sesal.
"Bukan pembunuhan itu yang saya sesali. Karena,
saya pun tidak akan terlahir ke dunia ini kalau
Mama tidak menyelamatkan diri dengan membunuh
bajingan itu. Tapi, mengapa selama ini Mama selalu
menutup-nutupi tentang Papa" Mama selalu berkelit
setiap kali saya tanya. Dan, yang sangat saya sesali,
saya justru mendapat informasi ini dari media,
bukan dari Mama. Mau ditaruh di mana muka ini,
Ma" Di kemanakan"!"
Henny hanya diam. Putri yang dikandungnya selama
9 bulan di penjara itu mampu membentak, bahkan
memojokkan dirinya. Air mata yang sejak tadi
tertahan di pelupuk mata, mengalir deras. Dadanya
sesak menahan kekecewaan dan penyesalan diri.
Sudah dua minggu ini hubungan antara Vivi dan
ibunya terjalin tidak harmonis. Rumah yang
senantiasa dipenuhi gelak-canda ibu dan anak ini
terasa sepi. Henny, yang senantiasa diliputi
perasaan bersalah, berusaha untuk mengajak bicara
atau mengalihkan pembicaraan ke hal lain, agar
suasana rumah tidak terasa tegang. Namun,
www.rajaebookgratis.com sepertinya, Vivi menyimpan kekecewaan yang
dalam sehingga ia sulit memaafkan ibunya. Vivi
selalu mengelak diajak bicara. Bahkan, sudah 2 hari
ini, ia tidak pulang ke rumah.
Henny pun mengambil keputusan terpahit. Ia
meninggalkan rumah, saat seluruh penghuni rumah
tertidur lelap. Vivi, anakku sayang"
Mama memang tidak pantas menjadi mamamu.
Perbuatan Mama di masa lalu sungguh
memalukan, meskipun hal itu Mama lakukan untuk
mempertahankan janin yang Mama kandung saat
itu, yaitu dirimu. Agar kamu bahagia dan Mama
tidak menjadi benalu dalam hidupmu, Mama pergi.
Harapan Mama, setelah kepergian Mama, rasa
benci dan amarahmu terhapuskan. Maafkan Mama,
ya, Nak. Keputusan Henny untuk pergi jauh sudah bulat.
Entah ke mana. Ia belum punya tujuan. Angin
malam yang menusuk hingga ke tulang tak
dihiraukannya. Berbekalkan sedikit uang yang
dimilikinya, Henny meninggalkan rumah mewah
yang pernah ditempatinya bersama putri
tercintanya. Semua tinggal kenangan. Walau berat
langkahnya, ini merupakan keputusan terbaik.
Sikap Vivi yang tak acuh dan selalu menghindar
sudah cukup menjadi petunjuk bahwa ia harus
cepat pergi dari rumah itu.
Suara gaduh terdengar di rumah Vivi. Bi Iyah dan
Mbak Sum berteriak-teriak, membangunkan Vivi
yang baru pulang pukul 3 dini hari, seusai syuting.
"Ada apa, sih, Bi Iyah?" tanya Vivi, sambil membuka
pintu kamarnya. "Maaf, Non. Itu... Ibu"!" suara Bi Iyah terdengar
gagap. "Ibu" Ibu kenapa?" suara Vivi tak acuh.
"Ibu tidak ada di kamarnya!"
"Sudah dicari belum" Mungkin di dapur atau kamar
mandi." "Semua sudut sudah dicari, Non. Ibu tidak ada!"
ujar Bi Iyah, gundah. "Non Vivi, ini ada surat untuk Non. Sepertinya, dari
Ibu!" seru Mbak Sum, dengan napas tersengal,
sambil memberikan secarik surat yang ditulis
Henny dengan gemetar. Selesai membaca surat itu, Vivi tercenung. Akar
www.rajaebookgratis.com kebencian masih tertancap tajam di hatinya dan
sulit untuk dicabut. Berulang kali ia menyesali diri,
mengapa ia harus terlahir ke dunia ini, kalau harus
menanggung malu. Pemberitaan di media terus menyudutkan ia dan
ibunya. Media tidak pernah mengupas sisi lain,
mengapa ibunya berbuat nekat.
Media benar-benar tak mempertimbangkan
perasaannya. Karier Vivi benar-benar hancur.
Produser tidak mau memakainya lagi, karena cerita
buruk yang bertubi-tubi tentang dirinya. Kalaupun
ia masih syuting, itu hanya tinggal menghabiskan
sisa kontrak saja. Ada juga produser yang tanpa
basa basi memutuskan kontrak sepihak dan
menggantikan perannya. Vivi tidak bisa protes. Ia teringat perbincangannya
dengan Tiyo Bram, seorang produser.
"Vi, aku bisa mencetakmu menjadi artis papan atas,
kalau kamu mau menuruti permintaanku!" kata
Tiyo. "Maksudnya?" tanya Vivi, tidak mengerti.
"Menjadi istri simpananku!" ujar Tiyo, enteng.
"Gila! Bapak pikir saya ini wanita murahan?"
"Tenang, Vi. Kamu tidak perlu emosi begitu. Aku
kan hanya memberikan jalan. Itu pun kalau kamu
mau kariermu melesat. Tapi, kalau hanya mau jadi
figuran saja, itu terserah kamu. Bagaimana" Semua
itu ada timbal baliknya. Kalau kamu bersedia jadi
istriku, aku akan memberikan peran utama
untukmu. Ini alamat apartemenku. Dengan senang
hati aku menunggu kunjunganmu," ujar Tiyo,
sambil memberikan kartu namanya dan berlalu
meninggalkan Vivi. Apakah untuk menjadi seorang bintang papan atas
ia harus menjual harga dirinya" Sudah 4 tahun, Vivi
menjadi figuran, yang nyaris tidak pernah dilirik
penonton. Padahal, ia mempunyai kemampuan
akting yang bagus. Wajah cantik dan bentuk tubuh
proporsional ternyata bukan faktor utama untuk
bisa memuluskan langkahnya. Pesaingnya begitu
banyak. Semua cantik-cantik, langsing dengan
penampilan memukau. Yang lebih mengherankan,
karier mereka begitu cepat meroket. Padahal, belum
setahun mereka menapakkan kaki di dunia hiburan.
Mengapa nama mereka cepat melambung" Apakah
karena mereka mau dijadikan simpanan produser"
Ah, tapi, itu urusan mereka. Yang penting, aku tidak
demikian. www.rajaebookgratis.com Namun, harapan Vivi untuk bisa berjalan mulus,
tanpa harus mengorbankan harga diri, tidak
membuahkan hasil. Sulit sekali baginya untuk
mendapatkan peran. Jangankan peran utama,
menjadi peran pembantu saja rasanya jauh dari
kenyataan. Vivi memberanikan diri berkunjung ke apartemen
Tiyo. Dengan perasaan malu, benci, muak, ia
menyerahkan kegadisan yang selama ini dijaganya
utuh kepada produser tua itu. Tanpa merasakan
kenikmatan apa pun, Vivi mengikuti semua
petunjuk yang diarahkan Tiyo, yang tidak
memedulikan rintihan kesakitan dan isak tangis
Vivi. Tangannya bergerilya dengan liar. Vivi hanya
bisa pasrah. "Pak Tiyo, saya perlu kejelasan. Saya tidak mau
pengorbanan ini tidak ada timbal baliknya!"
"Maksudnya?" "Anda jangan pura-pura bodoh. Saya mau
melakukan ini secara kontrak selama 6 bulan.
Selebihnya, saya tidak mau!" ancam Vivi. Rencana
ini memang sudah dipikirnya matang-matang,
meski harus ditebus dengan harga mahal.
Selama seminggu ia sudah merancang jerat apa
yang pantas untuk Tiyo. Kalau ia hanya akan
mendapat peran utama, dengan menjadi istri
simpanan Tiyo, tentunya kerugian ada pada dirinya.
Untuk itu, ia sudah menyiapkan selembar kertas
kontrak bermeterai. "Tidak masalah. Semua bisa diatur!" suara Tiyo
meledek. "Selama saya jadi istri simpanan Anda, saya tidak
mau tinggal serumah. Hanya sesekali saja boleh
bertemu!" lanjut Vivi.
"Seminggu 3 kali?"
"Saya tidak bisa memastikan. Yang pasti, saya tidak
mau hubungan ini sampai tercium wartawan dan
orang lain. Dan, yang terakhir, saya minta bagian
setengah dari harta Anda untuk jadi milik saya.
Bagaimana?" tantang Vivi, sambil menatap Tiyo
tajam. Tiyo yang sedang dimabuk cinta hanya
mengangguk. Semua yang dikatakan Vivi tidak ada
yang dibantahnya. "Baik, itu berarti Anda menyetujui kesepakatkan di
antara kita. Sekarang, Anda harus menandatangani
surat ini!" Vivi pun mengajukan surat yang telah
diketiknya rapi. www.rajaebookgratis.com akan berakhir. Belenggu itu sangat menyiksa.
"Mengapa harus seresmi ini, sih?"
"Saya tidak mau Anda mengelak dari kenyataan.
Jangan lupa, surat ini sah!"
Vivi senang, karena Tiyo mau menandatangani
surat itu, tanpa protes. Produser tua yang sedang kasmaran itu benarbenar memenuhi janjinya. Tanpa pikir panjang, ia
memberikan setengah harta miliknya untuk Vivi. Ia
juga memberikan peran utama pada Vivi.
Pengorbanan Vivi tidak sia-sia. Ia berhasil menjadi
artis papan atas dan mendapat kontrak eksklusif
dari sebuah rumah produksi terkenal.
Dulu, ia tinggal di kontrakan kecil dan sumpek.
Sekarang, ia mampu membeli rumah di kawasan
elite Jakarta. Ia pun tak perlu berdesakan lagi di
bus umum untuk mengikuti casting dari satu
rumah produksi ke rumah produksi lain. Kini, ia
sudah memiliki mobil keluaran terbaru yang
nyaman. Selama setengah tahun, tidak ada satu orang pun
yang mencium hubungan gelapnya dengan Tiyo.
Vivi benar-benar menutup rapat rahasia dirinya.
Setiap hari ia menghitung, kapan perjanjiannya
Ketika perjanjian itu berakhir, ia begitu bahagia.
Batinnya berulang kali berontak. Sempat ada sesal
di hatinya. Mengapa ia bisa merendahkan dirinya
demi sebuah cita-cita menjadi artis terkenal" Ia
benar-benar malu menatap dirinya sendiri. Untuk
itu, semua rahasia dirinya ia tutup rapat. Tidak ada
yang tahu, termasuk ibunya dan wartawan.
Satu lagi rahasia diri, yang tidak diketahui siapa
pun, termasuk Tiyo: ia pernah melahirkan anak.
Saat perjanjian menjadi istri simpanan Tiyo
berakhir, Vivi sedang hamil 3 bulan. Ia sengaja
merahasiakan kehamilannya itu. Karena, jika Tiyo
tahu, perjanjian bisa batal. Untuk menyembunyikan
kehamilannya, Vivi terpaksa berbohong pada
ibunya. Ia mengatakan ada syuting di luar kota


Rahasia Diri Karya Dennise di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

selama berbulan-bulan. Untunglah, semua rencana yang telah dirancangnya
rapi, berjalan dengan baik. Vivi melahirkan bayi
perempuannya di negara tetangga, Singapura. Tidak
ada seorang pun yang tahu, termasuk pers. Vivi lalu
membawa bidadari kecilnya, Thalia, kembali ke
Indonesia. Tanpa proses yang menyulitkan, Vivi
menitipkan Thalia kecil di sebuah panti asuhan.
Awalnya, ia sempat berpikir untuk melakukan
www.rajaebookgratis.com aborsi. Namun, niat itu dibatalkan. Ia takut,
dosanya akan makin berat, jika ia melakukan
pembunuhan terhadap janin yang dikandungnya.
keadaan Henny. Sekarang, Vivi merasa kehidupannya begitu hampa.
Ia tersisih dari ingar bingar dunia hiburan yang
telah membesarkan namanya. Begitu cepat!
Rasanya, baru kemarin namanya terukir indah di
media cetak sebagai artis paling favorit.
"Kok, jawabnya ragu, sih" Ada yang disembunyikan,
ya?" tanya Troy. Sekarang, ia merasa begitu terpojok. Semua media,
baik cetak maupun elektronik, menyorot sisi kelam
kehidupan keluarganya. Namun, ia tidak bisa
mengelak. Semua yang diungkapkan media, benar
adanya. Ia memang anak seorang pembunuh. Hidup
ini seperti roda pedati. Kadang-kadang di atas,
namun tak jarang juga berada di bawah. Dan, saat
ini Vivi sedang berada di landasan terbawah. Entah
kapan ia bisa memutarnya kembali untuk bisa
sampai ke atas. Hanya waktu dan situasilah yang
dapat mengubahnya. "Hmm, sehat," Vivi berdusta.
"Ah, tidak. Semua baik-baik saja. Honey, jangan
lupa bawakan cokelat, ya," ujar Vivi, mengalihkan
pembicaraan. Ia tidak mau hubungannya yang
sedang tidak harmonis dengan ibunya terbaca oleh
Troy. Walaupun selama ini Troy belum mengenal Henny
secara langsung, hanya melalui telepon, hubungan
mereka sudah cukup akrab. Setiap kali menelepon,
Troy menyempatkan diri untuk bicara dengan
Henny. Awalnya, Henny kurang setuju pada hubungan Vivi
dan Troy. "Apakah tidak ada pria lain selain dia, Vi?"
"Hai, Sayang, apa kabar" Kapan pulang ke
Indonesia?" suara Vivi terdengar bahagia sekali,
ketika menerima telepon dari kekasihnya, Troy.
"Sabar, dong! Mungkin bulan depan aku pulang.
Bagaimana, Mama sehat?" tanya Troy, menanyakan
"Kenapa Ma?" "Mama khawatir, kamu hanya dipermainkan.
Apalagi, jarak kalian berjauhan sehingga jarang
bertemu!" www.rajaebookgratis.com kebingungan. Sedang bertengkar, ya?"
"Mama tidak usah khawatir. Saya yakin, Troy
memiliki pribadi yang baik. Sepertinya, ia tidak
seburuk yang Mama bayangkan," bela Vivi.
"Dari mana kamu tahu?"
"Dari e-mail yang ia kirim. Selain cara berbicaranya
santun, tidak ada rayuan gombal."
"Ya, semoga saja ia memang baik," kata Henny,
berharap. Kisah asmara Vivi dan Troy sudah berjalan hampir
setahun. Yang mengetahuinya hanya Henny. Pada
Troy, Vivi tidak memperkenalkan diri sebagai artis.
Ia mengaku, dirinya adalah seorang mahasiswi S-2.
Lagi pula, ia yakin, dirinya hanya dikenal di
Indonesia. Di negeri Kincir Angin sana, siapalah
yang mengenal Vivi Natali. Mereka berkenalan
melalui sebuah klub sahabat pena di internet.
"Mama mana, Vi?"
"Hmm, Mama....," Vivi kebingungan hendak
menjawab apa. "Kenapa bingung" Sebenarnya, ada apa" Sejak tadi,
setiap kali aku bertanya tentang Mama, pasti kamu
"Enggak, kok! Hubungan kami baik-baik saja. Hanya,
Mama sedang kurang enak badan. Sekarang sedang
tidur. Atau, mau aku bangunkan?" Vivi mengarang
cerita bohong. Harapannya, Troy tidak meminta
untuk berbicara dengan ibunya.
"Tidak usah. Sampaikan saja salamku pada beliau.
Semoga cepat sembuh. Sudah 3 kali aku
berkunjung, tapi tidak pernah bertemu. Mudahmudahan bulan depan aku bisa bertemu Mama,"
kata Troy. Setelah saling mengucapkan salam perpisahan, tibatiba Vivi merasa dadanya sesak. Tangisan
penyesalan atas sikap kasar yang dilakukannya
selama ini pada sang bunda kembali teringat.
Bagaimana bisa ia mendiamkan ibunya berhari-hari"
"Ma, saya minta maaf atas sikap kasar saya
kemarin. Ma, saya kangen. Tapi, di mana Mama
sekarang" Di mana?" ucapnya, pelan.
Oh, Tuhan, bantu aku menemukan Mama. Lindungi
Mama. Jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi
pada dirinya. Tuhan, ampuni aku yang telah
berdosa padanya. Izinkan aku bertemu dengannya!
www.rajaebookgratis.com Sudah berminggu-minggu Vivi mencari Henny. Ia
sudah meng-hubungi teman-teman ibunya, sanak
saudara yang biasa didatangi ibunya, bahkan
sampai ke rumah sakit. Kekhawatiran Vivi makin
menjadi ketika membaca satu kalimat di koran
harian: Ditemukan mayat tanpa busana di semaksemak. Ciri yang digambarkan sama persis dengan
kondisi ibunya. Usia sekitar 50 tahun, berambut
ikal pendek, kulit kuning langsat, dan tinggi kirakira 155 cm.
Detak jantungnya hampir saja berhenti, ketika ia
melihat langsung mayat yang terbujur kaku di
kamar mayat sebuah rumah sakit di Jakarta.
Wajahnya hampir sama dengan ibunya. Tapi,
bukan, itu bukan ibunya. Ibunya memiliki tahi lalat
di hidung dan dagu. Wanita itu tidak.
Vivi kebingungan, mau mencari ibunya ke mana
lagi. Semua tempat sudah ditelusuri. Ia juga sudah
melaporkan kasus kehilangan ini ke kepolisian.
Tapi, hasilnya nihil. Mungkinkah Mama sekarang berada di Medan" Tapi,
mungkinkah ia pergi sejauh itu" Tapi, siapa tahu".
"Selamat malam, Tante Uli. Ini Vivi. Apa kabar,
Tante?" tanya Vivi. "Oh, kamu. Ada apa kamu telepon ke sini?" kata Uli,
dingin. "Tante, apakah Mama di sana?" suara Vivi tersendat,
sedikit takut. "Kalau ada, kenapa?" ujar Uli, tetap dingin.
"Saya mau menjemput Mama!"
"Menjemput" Tidak bisa! Tante tidak mengizinkan
kamu menjemput mamamu sebelum kamu minta
maaf padanya. Bagaimana kamu tega membiarkan
mamamu pergi dari rumah" Kamu tidak tahu kan
apa yang terjadi selanjutnya?"
"Selanjutnya" Maksud Tante?"
Apakah Mama menyimpan dendam padaku dan
sudah tidak lagi menganggap aku sebagai anaknya"
Mengapa ia tidak mau pulang"
Di tengah kebingungan, Vivi teringat akan Tante
Uli, kakak ibunya, yang tinggal di Medan.
"Mamamu mengalami kecelakaan ketika baru tiba di
Medan. Ia ditabrak mobil yang melaju kencang.
Sialnya, si pengendara kabur. Untunglah, di
dompetnya ada nomor teleponku. Mamamu sempat
koma." www.rajaebookgratis.com sempat nekat ingin bunuh diri!"
"Mengapa Tante tidak memberitahukan?"
"Apa perlunya" Setelah siuman, mamamu berpesan
agar tidak menghubungimu. Karena, ia tidak mau
disakiti lagi olehmu!" ujar Uli, tegas.
Rumah di Jl. Kakatua 19, Deli Serdang, Medan,
terlihat lengang. Sebuah taksi berhenti tepat di
depan gerbang berwarna cokelat perak.
"Terima kasih, Pak! Kembaliannya ambil saja!"
Vivi menarik napas panjang. "Jadi, bagaimana
keadaan Mama sekarang?"
Desah napas Uli terdengar berat, seperti ada beban
yang mengimpit dan sulit dikatakan.
"Mamamu"," Uli tak melanjutkan kata-katanya.
"Tante, ada apa dengan Mama" Tante, saya
memang salah. Saya memvonis Mama bersalah,
tanpa mau mendengarkan alasan apa pun. Saat itu,
Vi kalut dan bingung. Semua media massa
memojokkan saya. Mereka tidak memedulikan
kondisi saya sama sekali. Tante, izinkan saya
bertemu dan memohon ampun pada Mama," pinta
Vivi. "Saat ini kesehatan mamamu sudah pulih, meski
kadang-kadang Tante sering mendapati ia
menangis dan memanggil-manggil namamu. Tapi,
akibat kecelakaan itu, kaki kanannya diamputasi.
Inilah yang sempat membuatnya depresi. Dan, ia
"Sebanyak ini?" tanya sopir taksi, kaget. Selama
menjadi sopir taksi, ia belum pernah mendapat tip
sebesar itu. Penumpangnya mengangguk.
Seorang pria gagah turun dari taksi dan masuk ke
rumah itu. "Mama! Mama!" ia memanggil ibunya dari depan
pintu gerbang. Tak ada tanda-tanda pintu gerbang akan dibuka, ia
berteriak lagi. Namun, beberapa menit menunggu,
tak juga ada yang muncul. Ia lalu mencoba
menghubungi ponsel ibunya. Setelah beberapa kali
dering, barulah diangkat.
"Kok, baru diangkat teleponnya, Ma!"
"Hei, Troy. Maaf, Mama agak tidak enak badan.
Setelah minum obat baru bisa tidur."
www.rajaebookgratis.com "Ma, Troy ada di luar. Dari tadi sudah teriak-teriak
panggil Mama, tapi tidak ada yang membukakan
pintu." Mira mengintip jendela ruang tamu. Setelah melihat
siapa yang berdiri di balik pagar, ia bergegas
menuju pintu gerbang. "Kok, tidak bilang kalau mau pulang?" kata Mira,
sambil menggandeng Troy masuk ke rumah. Ia
ambilkan minuman dingin, lalu duduk di sebelah
Troy, yang sedang beristirahat di ruang keluarga.
"Kamu sehat, Nak" Waduh" anak Mama makin
tampan saja. Hmm" jangan-jangan di sana sudah
punya kekasih," kata Mira.
"Memang sudah!" jawab Troy, mantap. "Tapi, dia
orang Jakarta, kok. Dia cantik dan pintar.
Pokoknya, Mama pasti akan bangga punya menantu
seperti dia," kata Troy, bangga.
Mama juga punya kabar gembira untukmu!"
"Kabar gembira" Tanah Mama sudah terjual?" Troy
menerka. "Bukan itu. Ini tentang sakit hati Mama yang sudah
sembuh! Perasaan benci, dendam, dan sakit hati
Mama pada Henny sudah terbalas."
"Henny" Henny siapa, Ma?" tanya Troy, bingung.
"Mantan istri Bram, ayah tirimu. Masih ingat?"
"Ya, ingat. Tapi, ada apa dengannya?"
"Kamu ingat nggak, gara-gara dia, mamamu masuk
penjara!" "Tapi, semua itu kan karena ulah Mama juga.
Mengapa Mama berencana membunuhnya" Padahal,
Om Bram sudah meninggalkannya," ujar Troy,
seakan membela Henny. "Mama jadi penasaran. Ada fotonya nggak?"
"Mama lebih baik langsung berkenalan dengan
orangnya. Ia baik sekali. Rencananya, minggu ini
saya akan ke Jakarta untuk melamarnya."
"Hebat, datang-datang memberikan kejutan. Tapi,
"Kamu, kok, malah membela dia! Dengar, ya, Troy,
Mama tidak mau ditinggalkan untuk kedua kalinya
oleh pria yang Mama cintai. Kamu tentu masih ingat
tingkah laku ayahmu. Katanya, ia sudah
meninggalkan perempuan selingkuhannya itu.
Sampai ia bersumpah untuk tidak mengulangi lagi.
www.rajaebookgratis.com Nyatanya, ia masih bersama perempuan itu dan
akhirnya lebih memilihnya daripada Mama. Kamu
ingat, betapa Mama menderita karena ulahnya!"
Ya, Troy ingat. Masa lalu kembali membayang di
pelupuk matanya. Ibunya seperti orang hilang
ingatan ketika harus berpisah dari orang yang
dicintainya. Ibunya secara tiba-tiba sering
menangis, berteriak, tertawa, bahkan memukulmukul tanpa sebab. Untunglah, adik ibunya dengan
cepat membawa ibunya untuk menjalani
perawatan. "Mama tidak ingin Bram kembali lagi padanya!"
lanjut Mira berapi-api. "Tapi, bukankah ketika itu Om Bram mengatakan
bahwa ia sudah menceraikan istrinya?"
"Katanya, begitu. Tapi, kenyataannya, setiap kali
Mama ingin melihat bukti surat cerainya, ia tidak
pernah bisa memberikan. Perasaan takut
kehilangan orang yang Mama cintai makin
menghantui. Apalagi, Mama dengar, saat itu Henny


Rahasia Diri Karya Dennise di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sedang berbadan dua. Mama tidak mau Bram
berpaling dan meninggalkan Mama. Jadi, lebih baik
dilenyapkan saja!" suara Mira terdengar ringan,
tanpa beban. "Ha" Dia sedang hamil" Mama benar-benar kejam!
Apakah Mama tidak merasa berdosa ikut
membunuh janin yang dikandungnya?" tanya Troy,
yang tidak pernah mengikuti perkembangan kasus
ibunya. Karena, pada saat ibunya memutuskan
untuk berumah tangga dengan Bram, ia sudah
berada di negeri Belanda untuk menuntut ilmu.
Keluarga dari pihak ayahnya banyak yang
bermukim di sana dan ingin menyekolahkannya.
"Sayangnya, Henny dan anak itu masih diizinkan
menghirup udara dunia. Tapi, Aron malah mati
terbunuh. Itulah yang membuat Mama makin
membenci perempuan itu. Karena, sebelum mati,
Aron buka mulut bahwa dalang pembunuhan itu
adalah Mama. Troy, kamu boleh marah atau protes.
Tapi, dendam ini sudah bertahun-tahun Mama
pendam. Akhirnya, Mama mendapatkan saat yang
tepat untuk membalasnya. Putri Henny sekarang
sudah tumbuh menjadi gadis cantik dan menarik.
Kariernya makin berkibar di dunia hiburan. Mama
sengaja membeberkan masa lalu ibunya pada
media. Hasilnya, karier putrinya itu hancur," kata
Mira, sambil tertawa. "Ma, Mama sadar atau tidak bahwa perbuatan Mama
itu menghancurkan kehidupan mereka. Apa, sih,
salah mereka, Ma?" tanya Troy, terheran-heran. Ia
tidak menyangka ibunya sanggup melakukan semua
itu www.rajaebookgratis.com "Sangat, sangat sadar, Troy. Mama puas! Mereka
semua hancur. Bicara tentang kesalahan, Mama
tidak tahu siapa yang salah dalam hal ini. Tapi,
gara-gara Henny, harga diri Mama hancur. Coba
kamu bayangkan, semua koran memuat berita
tentang seorang pengusaha cantik yang masuk
penjara. Betapa malunya Mama saat itu. Sekarang,
kondisi yang sama pun dirasakan oleh Henny dan
anaknya. Media massa menyorot sisi kelam
kehidupan Henny. Satu sama, "kan?" ucap Mira,
tersenyum puas. Troy tidak bisa berkata-kata lagi. Suasana siang itu
jadi terasa hampa. Sore itu langit terlihat sangat gelap.
"Semoga hanya mendung saja!" kata Troy dalam
hati. Sudah 2 hari ini hujan terus menguyur Medan.
Dari pagi hingga esok pagi lagi. Troy mengemasi
sejumlah perlengkapan untuk dibawa ke rumah
sakit. Pakaian bersih, makanan, dan alat-alat mandi
untuk ibunya yang kini tergolek lemah di kamar VIP
sebuah rumah sakit. Sudah dua bulan ini Mira menahan rasa sakit.
Sesekali terdengar rintihan panjangnya saat sakit
datang mendera. Apalagi, saat ia menggerakkan
tubuhnya, meski hanya gerakan kecil.
Tiba-tiba saja kondisi tubuhnya melemah. Suatu
siang, saat akan beristirahat, perut bagian
bawahnya mendadak terasa sakit. Semula, Troy
berpikir, sakit maag ibunya kambuh. Karena itu, ia
memberikan obat maag. Namun, obat itu ternyata
tidak membantu. Malah, sakit ibunya makin
menjadi. Jangankan makan, minum pun sulit. Ia
hampir tidak bisa menelan makanan apa pun.
Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.
Tubuhnya yang semula segar, kini jadi terlihat
sangat kurus. Troy baru diberi tahu bahwa di usus
besar ibunya terdapat benjolan besar.
"Siang, Ma!" sapa Troy, sesampainya di kamar
tempat Mira berbaring. Dengan penuh rasa sayang
diciumnya kening sang ibu. Mira hanya
menyunggingkan senyum. Mulutnya malas untuk
berbicara. "Ma, besok kemotrapi lagi, ya!" ujar Troy,
mengingatkan. Mira menggeleng. Sudah 3 kali Mira melakukan
kemoterapi. Tapi, ia merasa hasilnya tidak
memuaskan. Rasa sakitnya hanya berkurang sedikit.
"Kenapa, Ma" Ini kan untuk kebaikan Mama. Kata
dokter, beberapa kali melakukan kemoterapi, bisa
www.rajaebookgratis.com membantu penyembuhan. Ayolah, Ma! Katanya
Mama ingin ke Jakarta untuk melihat calon
menantu. Kalau Mama sudah sehat, kita langsung
melamar Vili!" ujar Troy, memberi semangat.
"Troy," panggil Mira, lemah.
"Saya usahakan, ya, Ma! Mudah-mudahan bisa
bertemu keduanya," ucap Troy sungguh-sungguh.
Siang itu cuaca Medan begitu cerah. Seorang pria
tua datang tertatih-tatih menggunakan tongkat
penyangga. Bibirnya agak miring ke kiri, akibat
stroke yang dialami beberapa waktu yang lalu.
"Ya, Ma!" "Ma, Om Bram datang!" bisik Troy, di telinga ibunya.
"Bisakah kamu membantu Mama?"
"Mama mau jalan" Kata dokter, Mama belum boleh
banyak bergerak. Usus Mama kan masih luka."
"Bukan itu! Mama ingin bertemu dengan Bram dan
Henny." "Om Bram dan Tante Henny" Nggak salah, Ma?"
ujar Troy, terkejut. Yang ia tahu, selama ini ibunya begitu membenci
Bram dan Henny. "Mama ingin minta maaf. Rasanya, inilah murka
Tuhan pada Mama, sehingga Mama mengalami
penderitaan ini," kata Mira, menyesal. Entah
mengapa, secara tiba-tiba hatinya tergerak untuk
meminta maaf. Saat itu Mira sedang tidur. Perlahan ia membuka
mata. Samar-samar dipandangnya pria yang pernah
hidup bersamanya. Sisa-sisa ketampanan Bram
masih terlihat, walaupun rambut putih dan guratan
keriput jelas tampak. "Bram," panggil Mira, lemah.
"Mira, apa yang terjadi padamu?" tanya Bram,
gundah, terlihat sangat prihatin melihat kondisi
Mira. Mira berusaha untuk menyunggingkan senyum.
Tapi, rasa sakit itu tiba-tiba kembali datang
sehingga Mira merintih lagi.
"Mira," Bram mengusap tangan Mira untuk
memberikan kekuatan. "Sabar, ya!"
Bram tidak tahu harus berbuat apa. Menurut Troy,
www.rajaebookgratis.com dokter menyatakan bahwa kondisi Mira sudah
sangat parah karena mengalami berbagai
komplikasi penyakit. Dokter hanya bisa
mengupayakan yang terbaik.
"Bram, maafkan kesalahanku. Aku telah
menghancurkanmu dan menghancurkan Henny,"
ujar Mira, pelan. "Tidak ada yang perlu dimaafkan. Semua sudah
berlalu," ujar Bram.
"Henny di mana?"
Troy dan Bram saling memandang. Keduanya tidak
tahu ke mana harus mencari wanita itu. Karena,
sejak pergi meninggalkan Henny, Bram tidak
pernah lagi menghubunginya dan tidak pernah
mengikuti perkembangannya. Ia tidak tahu apakah
Henny dalam keadaan sehat atau sakit. Kesalahan
yang pernah dilakukannya terhadap Henny rasanya
sulit dimaafkan. Ketika itu, ia merasa begitu
membenci Henny. Saat Henny memintanya untuk
kembali, ia malah meninggalkannya. Bram tidak
tahu, apakah saat itu Mira menggunakan kekuatan
magis untuk menguasai dirinya, sehingga ia
menurut saja apa yang diminta oleh Mira.
sendiri tidak tahu apakah bisa menemukan Henny.
Mira tersenyum. Ia sangat mengharapkan kehadiran
wanita itu. Ia ingin sekali minta maaf. Kalaupun
umurnya nanti tidak panjang, ia sudah siap, asalkan
wanita yang pernah hancurkan, mau
memaafkannya. Agar ia tenang saat pulang ke
rumah Tuhan. Memasuki halaman rumah Uli, hati Vivi tidak
tenang. Jantungnya berdebar kencang. Ia merasa
takut, sekaligus rindu ingin bertemu ibunya.
Maukah Mama menjumpai dan memaafkanku"
Andaikan Mama mengusirku dan tidak mau
bertemu, bagaimana" Menurut Uli, ibunya sering
berteriak-teriak memanggil dirinya dan mengatakan
semua penderitaannya disebabkan Vivi.
Lalu, bagaimana kondisi Mama sekarang" Masihkah
seperti itu" Senang berteriak-teriak" Andaikan ya,
Vivi ketakutan juga. Ia masih ragu untuk masuk. Ia
tidak tahu apakah ini waktu yang tepat untuk
kembali menjumpai ibunya. Namun, diketuknya
juga pintu rumah Uli. Pelan sekali ia mengetuk.
Tidak ada yang membuka pintu. Sekali lagi ia
mengetuk pintu. Sekarang lebih keras.
"Siapa?" terdengar suara dari dalam rumah.
"Diusahakan, ya, Ma!" kata Troy, tidak yakin. Troy
www.rajaebookgratis.com "Saya. Vivi." "Vivi?" dengan tergopoh-gopoh, Uli yang saat itu
sedang menyiapkan makan untuk Henny, berjalan
menuju pintu. "Vivi, akhirnya kau datang juga,
Nak!" ujar Uli, sambil merangkul keponakannya,
yang sudah seperti anaknya sendiri. Tidak
terdengar lagi nada suara yang tinggi, seperti yang
beberapa waktu lalu didengar oleh Vivi.
"Mama mana, Tante?" tanya Vivi.
Pertanyaan Vivi segera terjawab karena ia melihat
ibunya yang menggunakan kursi roda, bergerak
mendekatinya. "Mama!" panggil Vivi. Ia langsung menghambur ke
pelukan Henny. Sambil menangis, Vivi lalu
bersimpuh di kaki ibunya.
"Ma, maafkan kesalahan saya. Gara-gara saya,
Mama jadi menderita!" kata Vivi, penuh penyesalan.
Air matanya mengalir deras, membasahi kain
sarung yang digunakan Henny.
ia sempat nekat ingin mengakhiri hidup, karena
merasa hidupnya sudah tidak berarti. Tetapi,
sekarang, Vivi sudah kembali. Mereka sudah saling
menemukan. Vivi lalu mendorong kursi roda ibunya menuju
ruang tengah. "Ma, dapat salam dari Troy, calon
menantu Mama!" ujar Vivi.
"Troy" Ia sudah kembali" Sudah lama Mama tidak
mendengar kabarnya."
"Troy ada di Medan, Ma. Ibunya kan tinggal di sini.
Katanya, ia akan mengunjungi ibunya dulu, baru
datang ke Jakarta. Coba saya hubungi dulu, ya.
Siapa tahu dia masih di sini," ujar Vivi, sambil
mengambil ponselnya. "Halo, Troy, kamu ada di mana?"
"Hei, Vi. Aku masih di Medan. Mamaku sedang
dirawat di rumah sakit!" suara Troy terdengar
sedih. "Aku juga sedang di Medan. Sakit apa?" tanya Vivi.
"Sudah lama Mama memaafkanmu, Nak!" ujar
Henny, dengan lembut. Matanya berkaca-kaca.
Anaknya yang beberapa saat hilang kini telah
kembali. Semangat hidupnya kembali datang. Dulu
"Nanti aku ceritakan. Atau, kamu mau datang
menjenguk Mama?" tanya Troy, penuh harap.
www.rajaebookgratis.com "Oh, pasti. Aku akan ke sana."
Troy lalu memberikan alamat rumah sakit tempat
ibunya dirawat. "Ma, saya mau ke rumah sakit. Membesuk ibunya
Troy." "Sakit apa?" tanya Henny.
"Entahlah, Troy tidak cerita!"
"Kalau begitu, Mama ikut, supaya bisa sekalian
berkenalan!" kata Henny.
"Tante juga!" sahut Uli.
Mereka bertiga pun menuju rumah sakit. Tidak
sulit mencari ruangan tempat Mira dirawat. Troy
yang sudah mengetahui kedatangan Vivi dan
keluarganya, segera menyambut mereka.
beberapa waktu lalu. Besok saja aku bercerita
tentang hal itu," kata Vivi, berbisik.
Tante!" Troy mencium tangan Henny. "Mari,
masuk!" ajak Troy. Orang-orang yang kebetulan sedang menjenguk
Mira, menatap Vivi. Mereka berbisik-bisik menyebut
nama "Vivi Natali". Vivi mulai galau. Tapi, ia lebih
galau lagi ketika melihat wanita yang sedang
terbaring lemah dan pria yang berada di
sampingnya. Hatinya ciut. Dunianya terasa gelap.
Pikirannya kacau. Mengapa aku harus dihadapkan
pada situasi seperti ini" Benarkah ia Mira, wanita
yang pernah menghancurkan kariernya" Ia
mengenali wajah Mira dari foto yang ditampilkan
majalah Wanita, saat wanita itu membuka aibnya.
Vivi tak tahu harus berbuat apa. Ia ingin berlari,


Rahasia Diri Karya Dennise di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

namun tidak mungkin. Apa kata orang nanti.
Suasana yang semula tenang pasti akan kacau.
Henny juga bingung hendak mengatakan apa. Ibu
dan anak itu berpandangan.
"Troy, kenalkan, ini mamaku!" ujar Vivi.
Troy terkesiap. Ia tidak pernah tahu bahwa calon
ibu mertuanya berada di kursi roda.
Seakan membaca apa yang ada dalam benak Troy,
Vivi menjelaskan, "Mama mengalami kecelakaan
Pria itu" tidak! Apakah aku tidak salah lihat"
Bukankah itu Tiyo, pria berengsek yang pernah
hidup bersamanya, tanpa sebuah ikatan
perkawinan" Apa hubungannya dengan Mira"
Apakah pria itu masih keluarganya"
www.rajaebookgratis.com Peristiwa masa lalu kembali terbayang di pelupuk
mata Vivi. Ia benar-benar muak ketika laki-laki itu
memberikan senyuman padanya. Ingin sekali ia
melontarkan sumpah serapah pada laki-laki itu.
Namun, situasinya tidak memungkinkan. Vivi
makin bingung ketika laki-laki tua itu menyapa
ibunya. "Henny." Mira. Selama ini ia memang menanti kehadiran
Henny. Namun, ia tak pernah tahu bahwa calon
menantunya adalah Vivi, orang yang kariernya
pernah ia hancurkan karena sebuah dendam masa
lalu. "Ma, kenalkan, ini calon istri Troy. Vili namanya,"
ujar Troy, bersemangat. Ia tidak tahu tentang
gejolak perasaan yang terjadi dalam hati ibunya,
Bram, Vivi, Henny, dan juga Uli.
"Mama mengenalnya?" tanya Vivi, heran.
"Vivi?" Mengapa ibunya mengenal pria itu" Apakah ibunya
juga tahu bahwa dirinya dulu dinodai oleh laki-laki
itu" Vivi makin tidak tenang. Jantungnya berdebar
keras. Henny diam saja. Dipandangnya Uli, yang
berada di sampingnya. Wajah Henny dan Uli
terlihat tegang. Namun, tak satu pun kata yang
terlontar dari bibir mereka. Ada yang tidak beres.
Seperti ada rahasia yang disimpan rapat. Vivi
berucap dalam hati. Pikiran Henny juga dipenuhi berbagai pertanyaan.
Apakah Troy anak dari Mira dan Bram" Lalu, ia
nanti akan menjadi besanku" Tidak, semua ini tidak
boleh terjadi. Perkawinan sedarah, walaupun lain
ibu, tetap saja tidak boleh.
Yang tak kalah kagetnya atas kejadian ini adalah
"Vili, Ma. Bukan Vivi," kata Troy, meralat.
"Sama saja. Itu nama kecilku. Singkatan dari Vivi
Natali!" ujar Vivi, menjelaskan dengan nada datar.
Orang-orang yang sedang menjenguk tahu diri.
Mereka tahu, tak sopan jika mereka mendengarkan
perbincangan selanjutnya. Perlahan-lahan mereka
menyingkir keluar dari kamar itu.
"Jadi, Mama mengenalnya?" tanya Troy.
"Troy, ini Vivi Natali, anak Tante Henny yang
pernah Mama ceritakan. Mama malu sekali," ujar
Mira, tersedak. Tangisnya tertahan. Ia tak sanggup
memandang wajah Henny dan Vivi.
www.rajaebookgratis.com "Henny, apakah kamu bersedia memaafkan aku?"
kata Mira, pelan. Henny menarik napas panjang. Dadanya sesak.
Dalam benaknya, Mira selalu ia kenang sebagai
seorang wanita yang tak punya hati. Ia benar-benar
jahat. Kehidupannya hancur, tubuhnya jadi cacat,
dan karier putrinya berantakan. Bagaimana
mungkin ia bisa memaafkan wanita itu dalam
sekejap" Perasaannya bergejolak, antara ingin berusaha
memaafkan dan terus menyimpan kebencian.
Henny sempat menyesal, mengapa tadi harus ikut
membesuk calon mertua putrinya itu. Andaikan ia
berdiam diri saja di rumah, tentunya ia tidak akan
segelisah ini. Henny memandang putrinya. Vivi mengangguk.
Tampaknya, ia setuju untuk memaafkan wanita
yang saat itu sedang berjuang melawan maut. Mira
menahan napas. Jantungnya berdebar kencang,
menanti jawaban yang akan diberikan Henny.
"Mira, kami memaafkan semua kesalahanmu.
Biarlah ini menjadi sisi kelam kehidupan kita yang
harus dilupakan!" ujar Henny, akhirnya, yang
disambut Mira dengan senyum.
Sementara itu, Bram yang berdiri di samping Mira,
terus diliputi tanda tanya. Jadi, Vivi, yang pernah
menjadi istri simpananku itu adalah anak Henny,
istrinya terdahulu" Apakah setelah berpisah
darinya, Henny menikah lagi dan memiliki anak"
Atau, jangan-jangan ia darah dagingku" Tidak,
tidak mungkin! Bram menatap wajah Vivi dalamdalam. Ada kemiripan dengannya. Terutama bentuk
hidung dan matanya. Dari sorot matanya, terlihat jelas Vivi menyimpan
amarah yang membara. Ia tidak rela laki-laki itu
hadir dalam kehidupannya.
"Siapa laki-laki itu, Ma?" Vivi berbisik pelan. Ia
masih penasaran. Mungkin, ia ayah Troy. Tapi,
mengapa Troy tidak memperkenalkan padanya
sejak awal" Henny menghela napas panjang. Sudah saatnya ia
mengungkapkan siapa ayah kandung Vivi
sebenarnya. "Ia ayah kandungmu. Maafkan Mama karena selama
ini telah membohongimu. Mama takut, kamu tidak
dapat menerima kenyataan. Namun, rasanya, saat
ini adalah waktu yang tepat untuk membuka
rahasia yang selama bertahun-tahun ditutup rapat."
www.rajaebookgratis.com "Mama tidak sedang bercanda, "kan?" Wajah Vivi
terlihat tegang. Bagaimana mungkin sosok laki-laki
berengsek itu muncul sebagai ayah kandungnya"
"Tidak, Sayang, ia benar-benar ayah kandungmu,
yang bertahun-tahun menghilang. Mungkin inilah
cara Tuhan mempertemukan kita semua!" kata Uli,
ikut menjelaskan. Vivi ingin berontak dan berlari. Ia tidak bisa
menerima laki-laki yang selama ini amat dibencinya
sebagai ayahnya. Namun, tak mungkin kebencian
itu diperlihatkan pada ibunya ataupun pada Troy.
Ia takut, mereka akan tahu betapa kotornya dirinya.
"Jadi, dia anakku, anak kita Henny?" Suara Bram
tercekat. Ia telah menghancurkan anaknya sendiri.
"Ya, Vivi anak kandungmu. Ketika kamu
meninggalkanku, aku sedang mengandung anakmu.
Tapi, kamu tidak pernah peduli padaku. Aku
sempat mendekam di penjara dan melahirkan anak
kita di sana!" Hati Bram benar-benar hancur. Lebih hancur lagi
ketika Vivi dengan terpaksa mau menjabat
tangannya. Ia tahu, hati Vivi pun hancur. Andaikan
di situ hanya ada dirinya dan Vivi, ingin sekali ia
mengatakan, "Papa rela jika saat ini juga kau
membunuh Papa, asalkan kau mau memaafkan
Papa!" Tapi, hal itu tak mungkin diucapkannya. Ia tidak
ingin menyakiti perasaan Henny lagi.
"Henny, sebelum aku pergi, aku ingin anak kita
dipersatukan dalam ikatan perkawinan!" pinta Mira.
"Bukankah perkawinan sedarah itu tidak boleh"
Troy anakmu dari Bram, "kan?"
Mira menggeleng. Diraihnya tangan Troy dan Vivi.
"Troy adalah anakku dari Tony. Aku titipkan
mereka padamu, Hen! Dan, aku ingin kau dan Bram
kembali bersatu." Henny dan Bram saling berpandangan. Mungkinkah
benang cinta yang dulu putus bisa kembali
menyatu" Seberkas sinar cinta yang dulu redup kini
mulai bersinar kembali. Pancaran itu terlihat dari
sorot mata Henny ketika memandang Bram.
Henny tertegun. Mungkin, inilah jalan hidup yang
harus ia lalui. Kembali mendapatkan cinta saat
usianya sudah senja. Kebahagiaan yang luar biasa
pun dirasakan oleh Uli. Hanya Vivi yang hatinya terkoyak. Andaikan laki-
www.rajaebookgratis.com laki itu tidak menghancurkannya, mungkin ia bisa
menerima kehadirannya sebagai ayah dan ia rela
memanggilnya dengan sebutan "Ayah". Vivi ingin
berteriak. Ia ingin memaki, tapi tak sanggup. Ia
ingin membunuh laki-laki itu, tapi tak bisa. Ia ingin
menghancurkan laki-laki itu, tapi ia tak berdaya.
Ia hanya kuat menahan semua beban hidup ini
karena satu alasan: ibunya. Ia tak mungkin
merampas kebahagiaan sang bunda, dengan
membeberkan cerita masa lalunya yang kelam.
Tapi, ia tak ingin dihantui perasaan bersalah terusmenerus. Ia memantapkan hati untuk mengambil
Thalia, bidadari kecilnya, dari panti asuhan.
Entah cerita apa yang akan dikarangnya tentang
gadis kecil itu, agar Troy dan ibunya tak
mengetahui cerita sebenarnya. Itu akan jadi rahasia
hidupnya yang baru, yang tak pernah akan ia
ungkapkan kepada siapa pun.
Tamat Bunga Pedang Embun Hujan 1 Beauty Honey Karya Phoebe Menuntut Balas 15
^