Pencarian

Hijrah Cinta 1

Hijrah Cinta Karya Miylahun Bagian 1


?"Hijrah Cinta By: Miylahun 01. Prolog "apa" Menikah""
"kamu sudah gila"" teriak Denis frustasi
"kamu kira aku juga mau menikah dengan mu" Ha"" teriak sekar mebalas
"lebih baik aku benar-benar gila!" tambahnya membara sambil" menatap denis penuh amarah.
"kamu" Aarrgghh... keluar dari ruangan ku sekarang juga sebelum aku-" denis berhenti sebentar menahan kedongkolannya yang sudah sampai ke ubun-ubun "keluar
sekar!!!" Lanjutnya lantang.
"dengan senang hati bapak Denis Firmansyah" Sekar melangkah keluar dari ruangan Denis. mukanya sudah sangat merah, hampir saja pertahanannya runtuh. menangis
diruangan denis" Tidak! Sekar tidak boleh menangis, terlebih itu denis. tidak! dia tidak boleh terlihat lemah didepannya, karena Sekar sangat membencinya.
Ternyata, usaha menghapus yang berhubungan dengan denis selama ini yang" sekar lakukan tak cukup untuk menyeretnya kembali pada lelaki itu. Doa dan ikhtiar
Mencari pria baik untuk membimbing ke arah Cahaya sia-sia. Ibarat setumpuk abu di telapak tangan hilang saat angin datang meniupnya.
Sebuntu inikah kehidupan" Milyaran manusia, jutaan kamu Adam di negri ini kenapa harus Si bejat itu yang melanglang masuk dalam kehidupan sekar.
Astaga, apa untungnya dia memperbaiki diri dengan iming-iming 'wanita baik-baik akan mendapatkan lelaki yang baik-baik pula'.
Ingin sekali mulut sekar menengadah ke atas berintrupsi pada Sang Pengatur Kehidupan. Gatal sekali lidahnya ingin merutuki Nasib sialnya saat ini.
Untung saja satu kalimat itu masih bisa tertancap cantik di benaknya, jika tidak mungkin bibir halusnya ini sudah bergerak mengutuk sana-sini.
"Jangan pernah berprasangka buruk pada Allah sekar"
*** Denis melempar semua barang yang ada dimeja kerjanya, dia benar-benar frustasi. Kenapa" Kenapa ya Allah" Kenapa harus dia. " Berjuta tanya membombardir
fikiran kalutnya. Memutar kembali moment yang sudah di kubur dalam-dalam, tak membirakan siapapun menyentuh apalagi mengorek kembali." Perjalannannya sudah
hampir setengah melewati masa-masa sulit. banyak yang sudah dia korbankan, Mulai teman-teman hingga kesenangan-kesenangan yang sebenarnya yah... Sangat
dia sesali. Yup denis memang ingin berubah dan sedang dalam tahap itu. Melangkah sedikit demi sedikit, mengabaikan ejekan ketus teman-temannya "sok suci lu" atau "tobat
nih" Palingan balik lagi" atau yang sedikit menyayat "lu yakin tobat den" Muka lu itu udah tampang pendosa" dan segala tetek-bengek picratan mulut para
pembual, ah awalnya denis ingin memusnahkan orang-orang yang tak punya tenggang rasa dalam menggunakan lidah mereka itu, tapi dia sadar dua tangannya tak
mungkin bisa membekap satu persatu mulut orang, lebih baik diguanakan untuk menutup kedua telingannya saja Itu lebih efektif.
Soal hijrah ke jalan lebih baik, denis bahkan rela di tinggalkan oleh teman-teman dulunya secara perlahan-lahan. Dan Hei bukannya 'seseorang dilihat dari
siapa temannya'. Jadi kenapa denis harus khawatir dengan mereka. Bisa saja setelah itu dia mendapatkan teman-teman yang lebih baik, dan dia sudah membuktikannya.
Akh... Masala lalu, Main wanita sampai tidur dengan mereka denis lakukan hampir di setiap waktu kosongnya, menikmati sehasta demis sehasta kenikmatan 'tubuh',
menjadikan para wanita penjual 'tubuh' itu pemuas nafsu bejat dirinya." minuman wine yang sudah seperti air mineral. Bahkan hampir saja denis terjerambat
pada lumpur hitam narkoba jika tak cepat sesuatu yang biasa di sebut orang 'hidayah' itu datang menyapa gersang dan kering kelontong hati si lelaki miskin
cahaya hati itu. Sekarang, setelah setitik cahaya menembus semak hitam dosa itu, Denis mulai merubah haluan hidup, mencari lebih banyak cahaya-cahaya lainnya. Menetukan
arah yang pantas untuk tubuh dan jiwa pinjaman dari Tuhan itu. Mulai mencicipi kembali jalan yang benar. Mulai menyeleksi apapun itu, harus yang tertera
lebel 'halal'. Sulit" Pasti. Tapi itulah bayaran yang pantas dia dapatkan. Pun," tidak sedikit kolega bisnis yang batal kerja sama hanya karena aturan
denis dalam berbisnis sedikit berbeda jalur dengan" apa yang sedang ia pelajari saat ini 'jauhi yang haram jika ingin tenang' moto yang di tanam dalam-dalam
disetiap langkahnya. Dan sekarang, kenapa harus sekar" Sumber segala kehancurannya dulu. Penyebab Denis mengabaikan semua aturan Tuhan dulu. Menentang segala kehendak-Nya.
Saat Denis mulai meniti kembali jalan yang seharusnya, kenapa wanita itu hadir kembali dalam hidupnya." Apa Tuhan tidak cukup puas dengan pengorbannannya
selama ini" Denis tertunduk lemas di kursi kerjanya. Otaknya seperti kembali memutar film, menampilakan semua yang terdapat pada wanita itu. Bagaimana wanita itu membuatnya
jatuh cinta, senyum tirus berpadu lesung pipit yang dulu mampu membuat denis berhenti bernafas beberapa detik demi menatap kombinasi kecantikan luar biasa
yang di hasilakan dari satu senyum saja. Tingkah lakunya, tatapan tajamnya, aarrgg... hingga sampai pada titik penghianatannya.
"Sial!" Pukulnya pada meja kerjanya.
Perjodohan" Astaga kegiatan apa itu. Denis memang ingin menikah, terlebih umurnyapun sudah matang untuk membina mahligah rumah tangga, tapi dia sudah punya
calon sendiri. Lupakan soal perjodohan itu, fikiran denis hanya fokus pada satu wanita berjilbab anggun itu. dia ingin segera melamarnya. Menjadikannya
pendamping hidup. menjadi imam yang sepatutnya, membuatnya terpesona hingga di syurga kelak wanita itu akan tetap memilih dirinya menjadi suaminya pula.
Bukankah wanita penghuni syurga kelak berhak menentukan siapa saja untuk menjadi suamianya, nah aku ingin menjadi pilihannya itu. dia terlalu sempurna
untuk di sia-siakan. Dan sekarang" Oh Tidak! Jangan Sekar Tuhan, jangan wanita jalang itu.
"Karena aku sangat membencinya" rutuk denis dengan rahang yang mengeras.
icerita ini tentang dua anak manusia (ciyyahh udah kayak ceria kolosal) yang membungkus rasa cinta dengan perasaan benci. Meletakannya di dasar hati paling
bawah lalu menumpuknya dengan perasaan saling membenci yang mereka ciptakan sendiri. Sedikit demi sediki, hingga rasa yang mulia itu pudar dan menghitam.
Jangankan saling menyebut nama, terbesit untuk sekedar mengenang sesuatu yang mungkin indah di masal lalu, tak pernah. melupakan sampai men'delete' dari"
benak masing-masing. Ah... Tapi mereka lupa satu hal. Takdir, yah Takdir Sang Pemilik Takdir. Dia," Allah Azzawajalla Sudah mengatur segala sesuatunya dengan cara-Nya sendiri."
Mereka sama-sama menginginkan mendapatkan cinta yang Suci, tapi hei, bukannya sesuatu yang suci harus di bersihkan dulu.
Maka dengan itu, takdir mempertemukan mereka kembali. Cara Tuhan Menyucikan diri mereka dari dosa, dan menyucikan cinta yang kotor untuk kembali Suci.
Entah di masa yang akan datang mereka bisa bersatu atau tidak, itu ada di tangan-Nya.
02. perjodohan > Flashback on *Satu minggu sebelum pertengkaran di ruangan kerja denis
Denis POV "denis bangun! Bunda sama ayah mau ke acara pernikahan sekaligus resepsi, anaknya bos kantor ayah. Kamu harus ikut!" itu suara teriakan bunda di ikuti"
gedoran pintu di luar kamar
Mataku memicing" mengolah perkataan bunda.
"nggk bisa Bun, denis capek" balas ku setengah sadar dengan tubuh" tertutupi selimut.
Kantuk ku masih menuntut haknya, juga tubuhku, akh seperti akan remuk.
Aku tadi hanya sempat bangun untuk sholat subuh setelah itu ku lanjutkan tidur ku lagi" hingga bunda datang menggedeor-gedor di luar. maklumlah, semalam
meeting hampir sampai jam 12 sedangkan perjalanan pulang memakan waktu 1 jam. Alhasil, tubuhku kelelahan. Lagi pula" kok bisa sih ada acara pengantin jam
10 pagi. Di mana-mana itu malam.
Sial, merusak moment khidmat bersama kasur saja.
" tapi kata ayah kamu harus ikut nak, katanya ada orang penting yang mau ditemui, Bangun yuk. Kamu dari pagi tidur terus, ini udah pukul 9 loh" bujuk bunda.
Mendengar bunda berkata seperti itu," artinya tidak ada penolakan. itu adalah peraturan rumah ini. tidak ada penolakan jika itu permintaan ayah apalagi
dengan embel-embel orang penting.
Aku menyibakkan selimut dan berusaha bangkit dari tempat tidur yang sangat sulit ku ajak move on pagi ini. Haarrgh
"den..." bunda masih keukeuh di depan pintu dengan tingkat" gedoran di atas normal.
"yah oke oke" balas ku sambil berjalan ke kamar mandi dengan tubuh yang terhuyung-huyung.
"bunda sama ayah tunggu dibawah ya nak, 10 menit loh. jangan kaya anak gadis 1 jam" bunda bersua, seraya berlalu meninggalkan kamar ku, langkah kakinya
terdengar menjauh. Mendengar ocehan bunda aku hanya membalas dengan tertawa kecil dengan mata yang masih setengah terbuka sambil meraih handuk di balik pintu kamar.
Yah..... itu adalah kebiasaan ku, lama berdandan, oh bukan lebih tepatnya lama bersemedi di kamar mandi.
Dan memang kenapa harus anak gadis saja yang bisa dandan 1 jam" Anak lelaki juga harus bisa. Sepertinya hal ke kementrian hukum dan ham agar di pertimbangkan
lagi, agar supaya laki-laki mendapatkah hak untuk berdandan lama juga.
Pemikiran bodoh. Aku keluar 40 menit kemudian, dan bisa" pastikan wajah bunda sudah sangat tekuk" menunggu ku. Katanya make up nya sudah habis karena luntur gara-gara menunggu
ku, yah sepertinya beliau benar. Polesan cat di wajahnya memang agak berkurang tapi beliau masih cantik kok, mengalahkan semua wanita di dunia ini.
"kok resepsinya pagi sih yah" Biasanya kan malam" tanya ku setelah kami berada di mobil menuju gedung pernikahan sekaligus menemui orang yang katanya penting
itu. " karena acaranya bukan di jakarta saja denis. Setelah acara disini siang, nanti malamn di lanjutkan di bali, resepsi lagi. Yah... Namanya juga orang kaya"
ucap ayah dengan wajah terus fokus pada jalanan pagi-hampir siang jakarta.
Aku mengguk paham lalu kembali menatap layar smartrtphone.
*** Kami akhirnya tiba Hotel bintang lima itu, tepatnya di lantai 3.
Hotel ini cukup mewah dengan interior yang mengesankan. Seluruh dindingnya di cat warna kuning soft. tapi, pada setiap dinding yang menonjol sedikit seperti
membentuk tiang tapi cuman setengah, di cat dengan corak batik. tiap setengah tiang itu memiliki corak batik yang berbeda, sepertinya mereka memakai banyak
Roller bermotif batik. Beberapa Lampu-lampu hias bermata kristal besar tergantung menjulang tinggi di atas kami, semakin menjukan kesan mewah pada hotel
ini. Dan tidak ketinggalan mewah pula 2 orang yang sekarang menjadi raja dan ratu sehari di atas pelaminan dari A-Z bisa ku jamin semua memakan biaya yang
tidak sedikit. Aku mengangguk takjub atas pemandangan ini.
Setelah kuperhatikan kembali, aku baru sadar, Wedding Organizer yang telah mendesain ruangan ini dengan begitu megah, ternyata semuanya tidak terlepas
dari" unsur-unsur batiknya. Liat saja gaun yang pakai oleh pengantin itu, sangat mewah tapi tetap bercorak batik. Begitupula dengan desain panggungya.
Sepertinya mereka sengaja memilih gedung ini yang sudah dari sananya menggunakan konsep batik agar bisa menyatu dengan tema yang mereka pakai. Wow Keren.
Aku masih membatin takjub
Aku kembali menemui ayah Setelah melihat-lihat interior gedung yang memang itu adalah hobby ku. tapi," Sepertinya ayah sedang bicara dengan seseorang,
dan seseorang itu... tunggu! lawan bicara ayah itu aku mengenalinya, om Herman iya om Herman. dengan cepat ku putar pandanga menilik seluruh Ballroom hotel"
dan yah tepat di samping bunda di salah satu sudut paling kiri gedung ini, gadis itu sedang berbicara dengan bunda, ada juga wanita yang seumuran dengan
bunda, itu pasti tante mira, mama dari gadis itu.
Gadis sialan, dia menghancurka ku beberapa tahun yang lalu. Ck, decakan kesal ini tak bisa ku sembunyikan.
Oh jadi ini orang pentingnya, Keluarga om herman.
Para wanita-wanita itu masih tertawa kecil bercengkrama riang. Apalagi si wanita itu, tawanya sangat lebah hingga aku bisa melihat deretan gigi rapinya.
Sial, Aku tidak sudi melihat wajahnya yang tersenyum 'manis' seperti itu
Dan apa yang terjadi perutku ini", semakin melihat wanita itu tersenyim perut ku semakin terasa melilit, juga mengirim signal ke kepalaku sehingga rasa
pening menyerang. Aku harus ke toilet. Putusku.
aku kembali dari toilet setelah menyelesaikan keperluan ku. Rasa haus kembali menyerang.
Baru saja tangan ku ingin merambat minuman leci pada dereta gelas yang tersusun rapi di atas napan pelayan.
tiba-tiba "Denis, sini nak" Ayah memanggil.
Kenapa semua orang suka sekali merusak kebahagiaan individuku. Sial.
Makian sepertinya sudah melampui batas.
Aku terpaksa harus memenuhi panggil itu, sembari memegang gelas leci kakiku melangkah menuju arah suara panggilan, tempat di mana sudah berkumpul 2 keluarga
itu, yang tentu saja keluarga ku dan keluarga gadis itu. Melihatnya saja hati ku seperti di sengat listrik. perih
"wah pak manajer sekarang tambah ganteng saja" om herman membuka pembicaraan dengan sapaan yang super asurd. Sapaan terbasi di dunia. 1
"hehe om bisa aja" jawabku berat. Harus sesopan mungkin.
"giman kabarnya om,tante?"
"alhamdulillah baik den, gimana pekerjaannya?" tanya tante mira mengabil tongkat estafet bicara.
" ahamdulillah juga, lancar tante" jawab ku singkat
"gimana herman, mereka cocokan?" gilaran ayah menyambung.
"maksud ayah?" aku sedikit kaget dan bingung mendengar perkataan ayah. Ku lirik gadis itu yang sepertinya dia juga kaget
"gini denis, rencananya om sama ayah kamu ini mau menjodohkan kamu sama sekar" yah sekar nama gadis itu. Nama yang tidak sudi aku menyebutnya keluar dari
mulut ku "papa apa-apaan sih" Kok nggk bilang sama sekar dulu?" gadis itu mulai membuka mulut yang sedari tadi menekup rapat.
Oh masih punya suara juga.
"pokoknya kami sudah bicara dua keluarga, kalian akan tunangan 2 minggu lagi. Masalah tempat dan lain-lain kalian jangan khwatir, kami yang urus" om herman
tidak membalas perkataan gadis itu, tapi malah melanjutkan rencana tidak masuk akal dua keluarga ini.
?"03. birrul walidaiyn
Jam 9 malam denis tiba di rumah dengan wajah dongkol nan kesal. Keinginan untuk segera menemui kedua orang tuanya membuat sesak tak tertahan di hati denis.
"Assalamualaikum yah bun" sambil melempar ke sembarang tempat tas kerjanya. Orang tuanya sedang asyik menonton TV di ruang keluarga
"Eh dah pulang den" jawab ayahnya yang hanya meliriknya sedikit lalu kembali menonton TV, tanpa menjawab salamnya.
"Yah bun denis mau ngomong"" dada denis naik turun berusaha sekuat tenaga mengendalikan emosinya." Nafanya dia atur berulangkali sembari terus mengingatkan
dirinya agar jangan dia berteriak-teriak kalap lagi pada kedua orang tuanya, seperti yang dia lakukan lalu-lalu sebelum mengenal agama dengan baik.
denis lalu mengambil posisi duduk tepat di sebelah bundanya dan mulai berbicara dengan nada berat.
"Bunda ayah, maksudnya apa sekar datang ke kantor denis kemudian seenaknya ngajak nikah" Bukankah harusnya tunangan dulu"" tarikan nafas di atur lebih
baik lagi, sesak sekali dadanya menahan kedongkolan.
"Ingat denis jangan berteriak-teriak" ingatnya membatin
"Itu sih sekar yang minta denis" ayahnya hanya menjawab secukupnya
"Tapi yah... inikan harus di bicarakan dulu bersama ku, jangan seenakanya begitu dong" suaranya sudah sedikit melambung, kekesalannya mulai tampak. Jawaban
sekedar dari ayahnya seakan mengaggap ini masalah yang sepele memancing keluar amarah itu.
" begini denis, 2 hari yang lalu itu sekar datang , duh dia cantik sekali dan kamu tau penampilannya semakin sopan tidak seperti dulu lagi, bunda tambah
suka deh sama dia, hehe." Bundanya berhenti menjawab karena senyum-senyum kegirangan, lalu menjutkan lagi " nah dia datang dan bilang dia tidak mau tunangan
dia maunya langsung menikah, juga dia sudah membicarakan dengan dengan keluarga besarnya dan mereka setuju. Yah bunda sama ayah langsung setuju dong, kami
senang malah. Iya kan yah" bundanya menjelaskan dengan lembut kemudian mengedipkan mata minta persetujuan sang ayah lalu di balas dengan anggukan mantap
bahagia. Tapi itu tidak berlaku bagi denis
"AKU NGGK SETUJU" nada bicaranya sudah meninggi
"Maksud kamu"" Ayahnya refleks berbalik wajah dari TV melihat denis dengan tatapan mengerikan, tatapan yang selama ini denis benci.
"Pokoknya aku nggk setuju! Kalian tidak harus selamanya mengatur hidup ku. Ini pilihan hidup ku ayah, bunda... aku yang nanti akan menjalani semuanya buka
kalian. Oke, oke aku akan menikah tapi bukan dengan perempuan itu" persetan dengan birrul walidaiyn yang selama ini dia pelajari suaranya sudah meninggi,
kalap." dia sudah benar-benar tidak tahan dengan perlakuan orang tuannya yang semena-mena.
Ayahnya sudah terlihat sangat geram dan tentu saja bundanya sangat kaget denga penghujung perkataan denis 'perempuan itu'
"DENIS!" Kali ini bunda " maksud kamu apa mengatakan sekar seperti itu hah""
"Bunda dia itu bukan perempuan baik-baik" denis mencoba membela diri dengan sedikit menurunkan suaranya berharap orang tuanya mau mengerti.
"MAKSUD KAMU APA BICARA SEPERTI ITU"" atmosfir kemarahan denis sudah merambat ke sang ayah, sebentar lagi mungkin posisi denis akan anfal.
"Iya! dia itu bukan perempuan baik-baik seperti yang kalian pikirkan selama ini. dia itu, dia itu PEL*CUR"
PLAKK! Satu tamparan dari bunda yang posisinya berada tepat di samping denis
"BERANI-BERANINYA KAMU BIACARA SEPERTI ITU KEPADA SEKAR! SEKARANG JUGA KAMU KELAUR DARI RUMAH INI" ayah sudah sangat tahan melihat denis dan mengusirnya.
Anak kurang ajar! *** Sekar tidak pernah minta untuk dijodohkan dengan denis, bahkan secuil doapun tak pernah dia utarakan kepada Sang Pemilik hati untuk menjodohkannya dengan
pria itu . Sudah cukup pria itu merusak semua masa-masa indahnya dulu.
Peristiwa perjodohan ini begitu cepat terjadi, bakahkan tak sempat sekar berhenti dan bertanya kepada hatinya yang kini terkoyak-koyak.
Sekar lupa, lupa bertanya kepada hati, apa kau baik-baik saja"
Dia lupa, lupa bertanya kepada hati siapkah kau menerima dia kembali"
Dia lupa, lupa bertanya kepada hati masih adakah goresan-goresan luka dari masa lalu"
sekar sudah menepis jauh masalah hatinya, walaupun kenyataan dia sangat tersakiti.
tapi apa daya dia juga hanya seorang manusia biasa yang memiliki hati, pasti terselip sakit sadar maupun tidak.
Sekar hanya tidak ingin menambah dosa dalam kehidupannya lagi, sudah cukup dia tersiksa akan bayang-bayang adzab Allah kepadanya.
Sekar hanya mau lebih baik....
Sekar tidak mau ada per'tunangan'.
walaupun baru secuil dari ilmu agama yang dia ketahui, walaupun dirinya belum melaksanakan banyak perintah-Nya. contohnya saja dia belum berhijab, dia
pun belum bisa sepenuhnya menjauh dari hingar bingar kehidupan dunianya, yah dia aku itu. Tapi dia berjanji kepada dirinya sendiri dia akan berubah tapi
perlahan sesuai dengan ilmu yang dia dapat. toh bukankan "Allah menyukai amalan yang sedikit tapi terus-menerus" itu adalah kalimat ustadzah Almira ketika
dia pertama kali mengikuti kajian,
Di beberapa kali pertemuan kajian yang membahas tentang bagaimana hubungan antara laki-laki dan perempuan yang belum halal, sekar sangat terpukul, dia
tak henti-hentinya menitikan air mata mengingat dosa-dosanya, Sehingga sekar yakin dari sinilah dia akan berubah, dari titik ini. Dia berjanji kepada dirinya
kemudian kepada Rabbnya, dia tidak akan lagi menjalin hubungan yang tidak ada ikatan halal.
*** "Dek turun gih" Avian kakak laki-laki kedua sekar menghampiri sekar di kamarnya.
"Iya mas, 5 menit lagi sekar turun"
Setelah mengagguk mengiyakan jawaban sekar, Avian lalu berlalu.
Di ruang keluarga sudah sangat ribut ketika sekar turun beberapa menit kemudian.
Sudah menjadi kebiasaan setiap jum'at-ahad semua keluarga berkumpul untuk makan malam?" bersama, tidak ada pengecualian. Itu adalah peraturan lama yang
di buat oleh kakek semenjak papanya masih kecil.
Papanya 2 besaudara laki-laki semua. Sekar sendiri 4 bersaudara, Alvaro pancasakti, Avian pancasakti, Sekar Ajeng dan yang bungsu Seruni Ajeng. Alvaro
dan Avian sudah menikah. Alvaro memiliki 2 anak Kembar perempuan , sedangkan Avian satu anak laki-laki. Dia memiliki 3 sepupu. Yang pertama Fathul yang
seumuran denganya, kemudian alamsayah yang masih SMA dan putri yang masih SMP.
Ruang keluarganya sudah seperti pasar malam. Dia hanya bisa menutupi kedua tengila dengan jari-jari putihnya. 1
"Aunti mau endong" raja keponakannya yang baru dua tahun berlari menghampirinya
"Hehe mau endong" Yaudah sini aunti endong" sekar baru saja mau memeluk menggendonya tiba-tiba saudara iparnya sudah datang menghampiri
"Eh nggk usah sekar, biar nanti mbak saja yang gendong raja, sana, kakek sudah menunggu di meja makanan"
"Baik mbak" sekar mengiyakn sambil memandang raja penuh kasih sayang
"Raja sayang, nanti habis makan baru kita main yah nak" raja mengagguk mengiyakan
*** Tidak ada perbincangan apapun ketika makan malam sudah dimulai, yang terdengar hanya suara pergulatan antara sendok dan piring serta suara keponakan-keponakan
yang ribut minta di suapin sama bunda-bunda mereka. 1
"Sekar" panggil kakeknya setelah beberapa lama mereka sibuk dengan makanan mereka masing-masing
"Iya kek" "Gimana denis" sekar sudah tau hal ini yang akan di bicarakan di waku makan malam. dia pun tak keberatan karena memang itupula yang ingin dia sampaikan
kepada kakeknya. Sekar mengatur pernafasan, menyusun kata-kata yang sebaik mungkin, dengan harapan keluarga besarnya mau mengerti
" kek, sekar memang sudah kenal lama dengan denis, dan kalian juga semua juga sudah tau kalau sekar pernah pacaran dengan denis kurang lebih 4 Tahun" sekar
menghentikan kalimatnya sebentar untuk mengatur nafasnya lagi sambil memandang seliruh keluarganya. Sebelumnya dia tidak pernah bicara seserius ini.
lalu dia melanjutkan kalimatnya
"Tapi itu tidak membuat serta merta sekar suka sama denis lagi. Pun, begitu juga dengan denis. Kami sudah lama berpisah, banyak ketidak cocokan yang terjadi
antara sekar dan denis. Memang beberapa hari yang lalu sekar bilang tidak mau tunangan dan langsung menikah, sekar pikir itu akan lebih baik. Tapi sekar salah. Kami tidak cocok"
dia diam sebentar dan melanjutkannya lagi
"Sekar minta maaf kek, papa, mama dan semuanya, sekar nggk mau nikah sama denis lagi. Maaf" dia menutup pembicaraan dengan kata maaf dan tertunduk sembari
menati tanggapan dari keluarganya.
Tapi semuanya diam, tidak ada yang berani berbicara, bahkan untuk menggerakan sendokpun tak ada yang berani, semuanya menunggu kakeknya untuk memulai,
karena beliau yang dari awal mengatur segala perjodohan sekar.
Tapi beliau pun diam tanpa kata.
Hingga beliau berdiri meninggalkan meja makan keluarga yang besar itu semuanya tetap diam. Mereka semua mengerti kakek sedang marah. Dan sekar sangat sadar
dengan hal itu. *** Setelah makan malam sekar langsung menuju ke kamarnya di ikuti oleh mamanya.
"Sekar, kamu tau kan konsekuinsi dari perkataan kamu tadi"" Mamanya berbicara lembut sambil memegang jari jemari sekar. Naluri seorang ibu tau betul jika
anaknya sekarang sedang terpukul, dia curiga ada yang sedang di sembunyikan oleh sekar sehingga berani mengambil keputusan senekat itu.
"Aku tau ma, aku sudah memikirkannya matang-matang, hiks" dia sudah terisak sambil memeluk mamanya
"Aku siap ma, aku siap di kirim ke jerman lagi, asal jangan coret nama sekar dari daftar keluarga ini saja"
"Baiklah kamu tenang ya sayang, nanti mama coba bicara sama papa kamu biar dia yang nanti sampaikan sama kakek"
"Tidak!" Mama dan sekar sangat kaget seketika mendengar teriakan yang datang dari arah pintu.
"Kamu, tetap terima perjodohan ini, atau kamu, saya hapus dari daftar keluarga" kakeknya sudah berdiri di sana dengan wajah yang berapi-api.
"Minggu depan kalian tetap akan menikah" lanjut sang kakek lalu meninggalkan sekar dan mamanya yang masih terpaku dengan serentetan kalimat kakeknya barusan.
Apakah ini bagian dari ujian atau hukuman ya Rabb"
Atukah ini konsekuensi dari birrul walidaiyn"
Yang ingin dia lakukan sekarang hanya menangis. Menangis sejadi-jadinya dalam dekapan Ilahi.
"Aku mau sholat, ma"
?"04. Message! Rasul Salallahu 'alaihi wasallam bersabda:"
Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita


Hijrah Cinta Karya Miylahun di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi. (HR. Bukhari-Muslim)
Denis tersenyum kecut membaca SMS dakwah yang di kirim oleh Rasya, salah satu teman kajiannya. 'Yang bagus agamanya" Sudah barang tentu bukan perempuan
itu' batin denis sembari meletakan hpnya di meja kerjanya kembali.
Sudah 3 hari setelah pertengkaran dengan kedua orang tuanya. dan dia tetap keukeh tidak akan pulang sebelum otang tuanya merubah keputusannya.
Tapi Denis" juga sangat merasa bersalah atas perkataanya yang terlalu keras kepada kedua orang tuanya. Ahh dia memang belum bisa berubah seutuhnya.
Satu hari sebelumya Denis sudah mengirim SMS permintaan maaf kepada orang tuanya. dia sadar tidak seharusnya dia mengeluarkan perkataan sekasar itu. Tapi,
smsnya malah tidak di gubris.
Sms denis baru di balas tadi pagi sebelum dia berangkat kerja.
"Denis, keluarga sekar sudah datang kemarin meminta mu lagi. Kamu tidak maukan Ayah dan Bunda malu".
Kakek sekar sudah sangat mengaharapkanmu menjadi cucu menatunya. Bunda mohon denis, terimalah." Ini permohonan bunda yang terakhir, bunda janji.
Denis belum sempat menutup halaman 'pesan' di hpnya tiba-tiba SMS baru dari bundanya masuk lagi
" bunda dan ayah mohon maaf nak jika kali ini kami terpaksa memaksa mu lebih.
Minggu depan kamu akan menikah dengan sekar, itu keputusan final. Tak ada bantahan "
Denis hanya memandang sms itu tanpa kata. 'Dan mereka tidak akan pernah perubah' batinnya. Lalu meninggalkan kamar hotel yang beberapa hari ini dia tinggali
setelah pertengkaran itu.
*** Trrrdd trrdd..... Denis menggubris hpnya yang bergetar dan terus melanjutkan pekerjaannya.
Trrrdd trrdd Dia tetap tidak menggubris...
"Masih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan bunda, aku akan membalas sms mu setelah ini selesai" gumamnya sambil terus melanjutkan pergulatan anatra
keyboard dan jari-jarinya.
Ttrrddd ttrrrdd Akhhh... dia sudah tidak tahan lagi. Dia lalu meraih hpnya dengan tangan kiri dan tangan kananya terus mengetik lembar-lembar laporan hari ini.
Matanya lalu melirik nama yang tertera di sana
'Sekar Ajeng' Dia lalu menghentikan kesibukannya itu.
"Apalagi yang hendak kau katakan sekar"" Tanyanya dalam diam
Kalu memencet tombol 'open message'
"Bismillah. Maaf sebelumnya tuan DENIS FIRMANSYAH karena telah mengganggu mu.
Kamu mungki saat ini sedang bedecak kesal setelah melihat siapa yang meng sms mu..." dan benar saja denis sedang bedecak kesal melihat SMS yang masuk ini.
"Tapi maaf tuan denis, bukan itu yang hendak aku katakan. Bukan....
Kamu sudah pasti tau perjodohan kita akan tetap di lanjut kan""
Ini SMS pertama Denis lalu membuka SMS kedua dari sekar
" denis, aku tau kamu sangat membenciku. Akupun tak bisa berbohong jikalau aku pun sama, sangat membenci mu.
Kebencian kita yang tumbuh atas kenangan, bukan kenangan tapi kesalah kita di masa lalu.
Perjodohan ini bukan saja menjadi pukulan berat untuk mu tapi juga diri ku.
Kamu sudah pasti sudah berusaha membatalkannya di kedua orang tua mu kan" Aku tau walaupun tak satu orang pun yang mengatakan kepadaku. Begitupula juga
aku denis, aku sudah berusaha membujuk kakek. Tapi kamu sudah pasti hafal betul tabiat kakek kan" Dia tiadak mau, bahkan mengancam melempar ku keluar dari
keluarga besar ku. Itu tidak adil denis. Sangat tidak adil dengan Hanya karna membenci mu.
Itu yang ingin aku sampaikan denis.
Kamu sudah menangkap maksud sms ini kan"
Yah posisi kita sama. Jadi please......." Mohon mengertilah" Ini SMS kedua Lanjut denis membuka SMS ketiga.
"Bismillah. To Denis firmansyah.... Aku tau kamu sangat berat menerima kehadiran ku kembali....
Aku sangat mengerti.... Jika memang pernikan ini jadi di laksanakan
Aku janji, aku akan" siap menjadi istri tak yang" di anggap oleh mu.
Biarlah pernikan ini terjadi denis.
Biarlah kita mengorbakan sedikit kebahagiaan kita untuk orang-orang yang kita kasihi.
Aku siap buat kontrak pernikahan dengan satu kesepakatan tidak ada setuhan walaupun itu hanya setipis kulit.
Peraturan selanjutnya terserah padamu" 1
Denis melempar hpnya kesembarang tempat. Perempuan ini memang benar sudah gila!
?"05. fate" "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di
lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu
yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. Al An'am:59).
*** "Dek sekar kok buru-buru bangat" " tanya salah seorang wanita paruhbaya yang duduk tepat di sebelah sekar. Dia melilhat sekar tampak buru-buru melepas
jilbabnya dan memasukannya ke dalam tas.
"Iya um, aku buru-buru soalnya mau ketemu seseorang" jawabnya kepada wanita yang biasa di panggil dengan sebutan ummu fatih itu.
" iya, tapi jangan tergesa-gesa gitu dek, nggk baik. Itu sifatnya syetan" nasehat ummu fatih mencoba menenangkan sekar yang terlihat tegang dan tergesa-gesa.
entahlah mau bertemu siapa.
"Iya, syukran nasehatnya um. Insya Allah akan aku ingat"
Berkatanya lalu di susul dengan salam dan cipika-cipiki.
Sekar melangkah ke luar dari mesjid menuju tempat parkir. dia terus berdoa dalam hati 'semoga akan baik-baik saja'.
Hari ini memang jadwal kajian yang sudah sekar ikuti kurang hampir dua Tahun, walaupun sering apsen. tapi kajian ini banyak memberikan perubahan pada dirinya,
dan yang paling penting dia bisa sering berkumpul dengan orang-orang yang baik yang tentunya akan membawa kebaikan kepada dirinya juga.
Hari ini ustadzah banyak menyinggung masalah takdir, bagaimana kita beriman kepada takdir, baik itu Takdir buruk maupun takdir baik.
"Yakinlah ananda sekalian, tidak ada yang terjadi di mukabumi ini tanpa seijin Allah, Apapun itu. bahkan sehelai daun kering Pun di hutan belantara sana,
dia tidak akan pernah jatuh jika belum Allah kehendaki jatu" ah sepenggal nasehat dari ustdzah itu terus mengiang-ngiang di kepala sekar selama perjalanan
menuju tempat pertemuannya dengan seseorang itu.
'Ya Allah, tancapkanlah keimanan dalam hatiku untuk meyakini takdir Mu' doanya lirih, tanpa terasa beberapa bulir air matanya menetes.
*** Sekar memarkirkan mobilnya di salah satu restoran setelah 1 jam lebih perjalanan, dia mungkin sedikit telat karena sesekali harus berhadapan dengan macet.
Ah semoga orang itu mau memaklumi macetnya jakarta.
Sekar melangkah masuk kedalam restoran lalu melihat seorang laki-laki di pojok ruangan, dia duduk membelakangi pintu masuk restoran, jadi Tidak menyadari
orang yang dia tunggu telah tiba.
"Assalamualaikum denis " denis menoleh dan mendapati sekar sudah berada di dekatnya
"Cepat, aku tidak punya waktu banyak untuk bicara dengan mu" ketus denis tanpa menjawab salam dari sekar, ah lebih tepatnya dia cuman menjawabnya dalam
hati. "Maaf tadi aku kena macet"
"Tidak usaha banyak alasan, duduk! "
Sekar lalu duduk di depan denis.
Setelah meneriman sms dari sekar beberapa hari yang lalu, denis lalu minta bertemu dengannya. Enatah yang apa mau di sampaikan oleh denis, sekar juga sedikit
terkejut saat menerima sms dari balasan dari denis. Sekar takut jika nanti denis menolak syaratnya untuk menikah, karena dia sudah tidak tau lagi bagaimana
harus menghadapi kakeknya, jika denis menolak. Itulah yang membuat dia sedikit gugup dan terus berdoa sedari tadi.
dan sekarang di sinilah mereka.
" aku tidak tau apa yang ada di kepalamu sampai SMS tidak masuk akal seperti itu" denis memulai membuka suara setelah beberapa menit mereka hanya diam-diaman.
"Akukan sudah mengatakan, ini demi Kebahagiaan keluarga kita"
"Huh, Tau apa kamu tentang kebahagiaan" denis dengan senyum ketusnya
"Aku tentunya lebih mengerti kebahagiaan denis, dari kamu" sekar berhenti lalu melanjutkan
.... akh sudahlah aku tidak mau berdebat dengan mu lagi, langsung saja ke intinya, apa maksud mu mengajak ku bertemu""
"Jawab aku jujur sekar, apa tujuan mu mau menikah dengan ku""
Sekar sedikit kaget mendengar perkataan denis
" maksud kamu" "Ayolah sekar, aku tidak mau berbasa-basi dengan alasan konyol mu itu 'kebahagiaan keluarga', cih"
" bicara mu, seakan-akan menyalahkan ku atas perjodohan ini"
"Betul! , betul sekali" Sekar sangat kaget dengan nada suara denis yang sedikit meninggi terlebih dengan wajahnya yang sekarang sudah condong kedepan beberapa
senti tepat di depan wajah sekar
"sekar, kamu adalah wanita yang tidak akan pernah sudi aku nikahi"
Wajah sekar sudah memerah ingin rasanya ia meninju lelaki yang wajahnya beberapa senti di depannya ini. 1
" sekar, wanita macam apa kamu ini hah" Memaksa seseorang untuk menikah!"
Sekar sudah tidak mampu bernapas lagi, Hatinya sudah teriris-iris. Air matanya sudah tak mampu terbendung lagi.
Denis lalu mendekatan bibirnya ketelinga sekar lalu melanjutkan kalimatnya dengan suara agak membisik tapi menusuk
" dan satu lagi, kamu tau selama ini bagaimna aku memandang mu"
Kamu, tidak lebih, dari seorang Wanita panggilan"
Plak!!! Buk!!! Sekar menampar denis lalu mendorongnya dengan keras sehingga denis terduduk kembali di kursinya. Denis sudah terlalu banya bicara
" kamu kira selama ini aku memandang mu lelaki baik-baik" Hah!!!!! Tidak denis, kamu tidak lebih dari seorang lelaki rendahan!, miskin!, selalu menggantungkan
segalanya kepada orang lain. Lelaki tidak berprinsip!, lelaki yang hanya bisa meniduri perempuan-perempuan tidak jelas!. dan Satu lagi, kamu tidak berhak
memandang ku rendah seperti itu, jika pengetahuan mu tetang diriku tidak lebih hanya setipis kuliat ari, Denis Firmansyah!" sekar mengatur nafanya kembali.
Tapi "Hei, Kenapa" kamu tersinggung dengan perkataan ku" Ingin menampar ku""
Tidak, tadi itu hanya hayalan sekar saja. dia tidak menampar denis. Pun, dia juga tikak mendorong denis. Tangannya masih di sana, mengepal dan gemetar.
dia juga tidak berkata apa-apa, bibirnya terkuncin membeku.
denis" Wajahnya masih tetap di sana, beberpa senti di depan sekar, memandangnya penuh kebencian.
sekar bukan tidak mau menampar denis, bukan. Dian hanya tidak mampu melakukannya. Ada sesuatu di hatinya yang mencegah dia melakukan itu. 'Apa yang terjadi
dengan ku"' dia hanya mampu membatin menanyakan diri sendiri serta membiarkan air mata mengalir begitu saja.
"Ini adalah surat perjanjian kontrak pernikahan kita" denis sudah kembali merebahkan bokongnya di tempat duduk, setelah melihat sekar tak bekedip dan menangis
yang artinya, sekar sangat terpukul.
Ada sedikit kepuasan dalam hati denis melihat sekar seperti itu. dia senang" Tentu saja.
"Aku sudah tambahkan beberapa peraturan. ingat, perjanjian ini hanya kita dan pengacara ku saja yang tau. sekarang kamu tanda tangan di sini"
Dia lalu menyodorkan selembar kertas untuk sekar tanda tangani.
Sekar menaikan lengannya yang sedari tadi hanya tertekuk di atas lututnya, gemetar. dia lalu menggaris goresan kecil dengan dengan awalan hurus S di atas
kertas yang tertulis namanya itu. dia juga sudah tidak peduli dengan peraturan tambahan itu, yg dia dia ingin hanyalah, lelaki itu cepat menyingkir dari
hadapannya. "Oke, aku sudah selesai. Sampai bertemu di hari pernikan kita 'calon istri tak di anggap' ku" Ketus denis dengan senyuman sinis penuh kemenangan.
Denis lalu berlalu meniggalkan sekar yang masih mematung bak mayat hidup dengan air mata yang tak mau berhenti.
"Kamu tau takdir denis",
Yang terjadi kepada kita saat inilah yang di sebut takdir, yang tak dapat aku maupun kamu menolak. Ini adalah goresan Tangan Tuhan, Dia menghendaki ini
terjadi, tak peduli seberapa besar kita saling membenci, tak peduli seberapa besar kita saling merendahakan, ini yang akan terjadi.1
Tapi, kamu tau denis, ada rahmat Allah yang besar yang Dia turunkan sebagai bentuk kasih sayangNya kepada kita hambanya,
Yaitu takdir bisa di rubah dengan Doa.
Jika memang kamu tidak mau menikah dengan ku maka berdoalah, semoga Dia mendengar dan mengabulkan.
Pun, jika doa mu tak terkabulkan. Ketahuilah ini yang menurut Tuhan baik untuk mu dan baik untuk ku. karena Dia lebih tau dari apa yang hamba-Nya ketahui.
Itu juga adalah salah satu bentuk kasih sayangnya denis "
Itu adalah kata-kata yang ingin sekar sampaikan kepada denis, yang sudah dia ulang-ulangi dari semalam, dia berencana menyampaikannya setelah berada di
akhir pembicaraan mereka. sekar sudah siapa jikalau nanti denis mengatainya 'sok suci' asalakan kalimat-kalimat ini tersampaikan.
Dan kini dia hanya mampu mengatakan kepada kursi kosong yang berda di depannya. Dia terus berucap tak peduli dengan tatapan penuh tanya orang di sekitarnya.
Kini sekar hanya mampu Menatap kursi kosong itu penuh luka, kursi kosong yang beberapa saat lalu di duduki oleh seseorang yang pernah dia puja.
Setelah mengucap kepada kekosongan, sekar lalu meraih hp yang ada di depannya lalu meninggalakan restorant yang menjadi saksi luka batinnya itu.
*** Denis sudah berada di mobil menuju kantornya .
dia mengutuk dirinya habis-habisan karena sudah menyetujui rencanaya sekar, walaupun dia juga sedikit membenarkan perkataan sekar yaitu 'membahagiakan
keluarga'. Denis pikir, mungkin inilah saatnya dia harus berbakti.
Trrdd trrdd trrdd Pesan baru "Bismillah. Assalamulaikum. Maaf mas, telah mengganggu.
Maaf juga atas ketidakpantasan seorang yang bukan mahram mengSMS.
saya cuman mau menyampaikan, kemarin abah sudah bicara dengan keluarga dikampung atas rencana mas untuk mau mengitbah saya.
Saya tidak bermaksud mendesak mas untuk terburu-buru, tapi maaf, saya takut fitnah diantara kita jika di biarkan hubungan ini berlarut-larut, terlebih
lagi abah yang sudah sangat bahagia akan rencana mas.
Jadi bisakah mas mensegerakannya"
Reina " Denis merem mobilnya tiba-tiba ketika membaca kalimat terakhir gadi situ, lalu menepi mengingat sesuatu yang terlupakan. reina, iya dia melupakan reina.
Gadis yang akan dia khitbah.
'Ya Rabb, apakah ini yang di sebut takdir"'
Denis membatin frustasi. ?"06. Puzzle masa lalu
#### SMA HARAPAN JAYA "Jadi anak-anak, ibu sudah tidak mau terima alasan apapun lagi. Pekan depan mau selesai atau tidak, tugas tetap di kumpul! Tidak ada lagi toleransi!. Kalian
ini harusnya sadar kalau kalian sudah kelas 3, sebentar lagi ujian nasional. Jangan main-main.
Sekian. Saya permisi."
Ibu berta lalu meniggalkan kelas dengan wajah yang tentu saja sangat kesal.
Di susul dengan hufftttt dan sejuta macam keluhan dari siswanya
"Yor punya bungkusan Nggak"" Tanya denis ke yori setelah memastikan ibu berta sudah jauh dari kelas. Maklum ibu guru fisika itu terkenal sangat tidak menyukai
siswa perokok. "Nggak ada. Uang jajan gue di tahan, ini aja masih bagus gue di ijinin ke sekolah. Kemarin Gue ke pergok den" ujar yori dengan wajah kesal
"Ye itu sih, lu yang bego"
"Huu... mendingan gue kali den, dari pada lu"
"Maksud lu"" ujar denis sambil mengakat satu alisnya
"Maksud gue itu deniiiss... masih mendingan gue, yang duitnya dari nyokap bokap, dari pada elu yang kaya raya tapi manfaatin pacar sendiri, si kekar"
"Sekar nyet, dan itu duit bokap gue, bukan punya gue. Hiss gue gibas juga lama-lama" ujar denis sambil sok refleks mau menampar kepala yori dan yang mau
di gibas refleks kaget merunduk
" dan lu salah. Gue Nggak pernah manfaatin si sekar. Dia aja tuh yang mau ngelayanin gue, dan gue juga Nggak ada perasaan apa-apa sama dia " jawab denis
membela diri " mulut basi lu. Jangan sok Nggak suka deh den. Lu kira gue Nggak tau, kalau tiap hari itu lu selalu mandahabshfggwbavanjjhamka"denis sudah membekap mulu
yori "Itu mulut apa ember sih" Gede amat. Lu udah kaya banci selokan tau Nggak" jawab denis setelah menyekap mulut yori dengan tumpukan kertas coretan pelajarn
bu berta. "Tapi kan, gue emang bener kalau lu itu...."
Plakkk Satu tamparan mendarat di belakang kepala yori
Aww... keluhnya "Yaudah, gue ke kantin dulu, awas ya lu ember lagi" sambil berlalu meninggalkan yori yang masih mengeluh kesakitan
"Gue iiikut" yori sedikit teriak karena denis sudah keluar dari kelas. Denis hanya melambai tanpa berbalik, tanda 'terserah lu'
" Emangnya lu punya duit"" yori teriak, masih mengejar dengan terus mengelus kepalanya
"Ngutangggg" teriak denis dengan terus berajalan
"Huh ngutang pala lu. Palingan juga si kekar lagi yang jadi penunjang kehidupan" gumam yori sambil berlari kecil menyusul denis.
*** /kantin SMA harapan jaya/
"Widiihhh... pasangan datar yang udah dua taun jadian, masih mesra aja." ledek yori melihat sekar menyodorkan semangku bakso untuk denis
"Ho'oh, mesra sih mesra, tapi di kantin doang. Hahaha"?" ujar dina sahabat sekar yang membuat dia?" dan yori tertawa
"Sirik aja lu bedua pret" balas sekar
"ada juga loh tadi, bilang mau ngutang tapi kok malah......
"Eh". Mau, gue cemplungin ke kanal samping sekolah"" Denis menatap tajam ke yori
"Apaan sih yor, lu mau si sekar traktir lu juga"" dina ikut-ikutan membela denis
"Ogah, gue masih punya modal kali" sindir yori ke denis sambil berdiri memesan bakso di susul dengan lemparan tisu dari denis.
"Ngomong-ngomong den, tuh manusia samping lu tadi di kelas mual lagi" kata dina ke denis?" setelah yori berdiri.
Tapi, denis hanya menoleh sekilas ke sekar Yang duduk di sampingnya tanpa berkata apa-apa.
"Ck, dina, kok persaan gue lu jodoh deh sama si yori" sekar melotot ke dina
" heh" Maksud L""
"Maksud gue, lu berdua sama-sama ember, bocor lagi. cucok bener "
*** "Halooo sayang, sekar manissss ku, eh ada ajudannya juga di sini" farid, manusia yang paling di benci oleh denis datang memotong pembicaraan mereka, sambil
merangkul sekar dan langsung di tepis olehnya.
Ck, Mendengar suara itu membuat denis ingin muntah.
"Ngapain sih lu nyet"" Tanya sekar ketus
"Widih.... sayang ku judes ammat" kata farid dengan tampang meyebalakannya
"Udah jangan banyak nying-nying deh, lu mau apa sama sekar"" dina yang duduk di depan farid langsung menyanggah, dina memang juga terkenal sangat membenci
farid. "Oke, gue kesini cuman mau mastiin, besok jadi kan", Kelabiiieeenngg" jawab farid sambil mengakat kedua tangannya, sangat mirip dengan orang yang lagi
dugem. "Yoi, tapi kali ini giliran lu bayar nyet, awas aja lu kabur "
"Beres, oke gue cabut ya"
" Jangan lupa perjanjian lama kita sekar Ajeng ku" bisiknya ke sekar Kemudian beralu meninggalkan.
Denis dari tadi pura-pura tidak menyaksikan apapun. tepatnya, malas ikut campur urusan mereka. dia Juga sudah bosan dengan adegan-adegan drama si farid.
Walaupun tak tahan dengan sikap 'sok'nya, tapi denis tidak bisa berbuat apa-apa.
Farid pamungkas, dia adalah anak tunggal pemilik sekolah ini. dia pandai, berprestasi dalam segala hal tapi tidak dengan kelakuannya.
dia bebas menyentuh wanita manapun yang dia mau di sekolah ini, tentunya tidak boleh ketahuan oleh bapaknya.
tapi yang membuat denis heran adalah, tidak ada seorang pun yang pernah di mainin oleh farid berani melaporkannya ke dewan sekolah. kalaupun ketahuan,
kasusnya hanya sampai di staff sekolah, setelah itu tidak terdengar lagi.
Farid, jika dia ingin salah seorang pergi dari sekolah ini, tinggal sebut nama, semuanya beres.
denis juga sebenarnya tidak tahan lagi berada di sekolah ini, karena statusnya adalah, sebagai musuh terbesar farid. tapi ada alasan yang membuatnya harus
terus bertahan, terlebih lagi dia juga sudah kelas tiga. Jadi lebih baik bertahan sedikit lagi.
"Yor punya bungkusan Nggak"" Kali ini sekar yang bertanya kepada yori.
"Bener-bener ya. Nggak laki, Nggak bini, punya duit kaya gunung tapi kerjanya morotin orang"
"alllllah jangan banyak omong lu, ada Nggak""
"Nggak!" "Nggak asik lu"
" biarin" " din ke kelas yuk siapa tau ada yg bawa" ajak sekar menarik tangan dini lalu beranjak pergi.
Denis dan yori juga langsung ke kelas setelah sekar dan dina sudah tidak terlihat.
"Yor, thanks ya"
"Yoi bro" *** Denis firmansyah dan sekar ajeng, tidak ada satu orangpun di SMA harapan jaya yang tidak mengenal mereka sebagai sepasang kekasi. bahkan, pak haris satpam
sekolah itupun juga tau.

Hijrah Cinta Karya Miylahun di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mereka sudah pacaran hampir dua tahun, dengan kisah cinta yang tidak biasa. Siswa-siswi biasa menjuluki mereka dengan sebutan 'pasangan datar'. pasalnya,
karena mereka tidak pernah pergi berkencan, telfonan atau SMSan. Itu memang tidak mungkin terjadi, karena saling bertukar nohp pun, tidak pernah mereka
lakukan. Mereka jadian tidak seperti pasangan remaja lain, yang pake acara 'PeDeKaTe' atau 'Comblang-comblangan'. Terus 'nembak'nya di bioskop, makan di cafe, di
pantai atau sekedar datang di kelas cewek lalu berlutut dan memintanya, itu terlalu romatis jika di bandingkan dengan kisah denis dan sekar.
mereka jadian di parkiran sekolah, dengan 'kebetulan' yang datar pula.
saat itu, sekar lagi kesusahan mengangkat batu besar yang entah kenapa bisa berada di ban-ban mobilnya, alhasil mobilnya tidak bisa bergerak. sedangkan
sekar harus buru-buru Pulang, karena hari itu hari jum'at, jadwal makan malam keluarga, dia tidak boleh terlambat.
Denis pun datang, dengan wajah datar, langsung mengangkat batu-batu besar itu, dan tanpa?" mengucapkan sepatah katapun, lalu melangkah pergi. tapi, sekar
langsung menahan lengannya, dan berkata 'mau jadi pacar aku"' denis beralik melihat sekar, mengagguk, lalu pergi. 1
Esok hari di sekolah, beritanya meluas kemana-mana. " weh weh kalian tau, Ka Sekar putri kolomerat itu, jadian sama kakak cakep berkepribadian ganda "
ujar heboh salah satu siswi kalas 1 kepada teman-teman kelasnya, reaksi teman-temannya juga beda-beda, ada yang kecewa karena idola mereka (denis maksudnya)
sudah taken adapula yang senang.
Yori hanya memandang denis sambil menggeleng-geleng kepala tidak percaya, setelah tadi tertawa terpingkal-pingkal mendengar cerita denis, bagaimana dia
dan sekar bisa jadian. "Sumpah den! gue Nggak jangak abis pikir bro, kok bisa yah" Eh atau lu pake guna-guna ya, ayo ngaku" tuduhnya kepada denis yang langsung
di balas dengan satu jitakan di jidat. 1
Hari-hari berlalu begitu cepat, siswa-siswi menanti kisah-kisah romantis setiap saat dari kedua sejoli itu, mereka pasangan yang sangat di idolakan yang
menjadi buah bibir satu sekolah. status sekar sebagai putri kolomerat, dengan sejuta kenakalannya dan denis siswa gagah kelas 2, yang menyandang gelar
'cowok berkepribadian ganda' tentunya menjadi topik yang tidak biasa.
awalnya, kabar 'mereka makan di kantin berdua', menjadi berita yang sangat heboh bak selebriti. 'ah romantisnya' ujar salah satu siswa dengan ekspresi
iri, ketika mendengar mereka makan berdua di kantin.
tapi, kabar itu hilang perlahan-lahan, berganti menjadi kisah-kisah yang membosankan.
Seiring berjalannya waktu, satu demi satu siswa mulai bosan mendengar 'mereka makan di kantin berdua' tidak pernah tergantikan dengan kabar baru.
Pada akhrinya julukan 'pasangan datar' terdengar, entah siapa yang memulai memberi gelar itu untuk denis dan sekar, karena itu mulai tersebar.
Tidak ada lagi kata 'romantisnya' Atau 'gue juga pengen kaya gitu' dari gadis-gadis sekolah. Bahkan ketika mereka bertemu dengan denis atau sekar, yang
ada hanya 'pasangan datar'.
Denis dan sekar tidak perduli, mereka melewati hari-harinya seperti biasa. bertemu di kantin, lalu Makan, sesudah itu kembali lagi kelas. Mereka bahkan
jarang bercerita, hanya segelintir kata yang terucap seperti "mau pesan apa"" "Tolong ambilkan sendok" atau "aku duluan ke kelas". yang heboh malah yori
dan dina. Bahkan Ketika kesehatan sekar mulai terganggu, denis tidak menanyakannya kepada sekar tapi ke dina.
*** SMA harapan jaya Waktu berlalu begitu saja meninggalkan cerita-cerita bagi siswa-siswi di SMA harapan Jaya. Kisah yang mengundang berbagai rasa, baik sedih, senang, duka,
ceria, celaka dan berbagai macam rasa lagi.
Kisah-kisah anak manusia yang kelak menggenggam kehidupan dengan kepalan tangan sendiri. Kelak dengan kisah-kisah ini akan memaksa mereka membusungkan
dada melewati sepak terjang badai ujian, sendiri.
Kisah yang Mereka rangkai harus seindah mungkin agar kelak bisa dijadikan sebagai dongeng ataupun motivasi untuk penerus sang ayah dan bunda. Pun, jika
ada penggalan kisah yang menyayat hati, mereka harus menjadikannya sebagai pelajaran.
*** Hari ini tepat satu bulan menuju ujian Nasional, para siswa kelas 3 sibuk dengan segala aktifitas mereka. Tidak ada kata malas lagi, jam tambahan maupun
les tidak boleh ada yang terlewati.
Begitu juga dengan denis dan sekar, mereka terpaksa menjaga jarak dulu. Kondisi ini mendukung, karena mereka memang tidak sekelas.
Walaupun jaga jarak, denis masih sering menanyakan keadaan sekar kepada dina, kata dina sekar masih sesekali mual, sakit kepala tapi yang ini sepertinya
sudah lebih parah karena sekar juga pernah pinsan gara-gara sakit kepala. Tapi yang membuat membuat dina bingung setengah mati adalah denis hanya sekedar
bertanya, jika sudah di jawab oleh dina, dia hanya mengagguk, senyum, mengucapkan kata 'thanks dina' lalu pergi. "Dasar manusia dingin" gumam dina ketika
suatu ketika denis menemuinya.
Jujur, dina juga sangat heran dengan manusia bernama denis firmansya itu. pasalnya, dina tidak pernah melihat raut cemburu sedikitpun di wajahnya ketika
melihat sekar bersama cowok lain. bahkan sempat dia memberanikan diri bertanya kepada yori sahabat denis itu
"yor, itu denis cinta Nggak sih sama sekar""
"Yah Nggak tau, emang gue emaknya harus tau segala tetek bengek si denis"
"Yah, tapi lu kan sahabatnya"
"Yah walaupun!. Malah gue yang mau nanya sama lu, tu kekar nganggap si denis pacar Nggak sih", gue liat dia betah bangat bermesraan sama cowok-cowok lain"
"Ya anggaplah. Sekar itu sayang bangat sama denis tau, sahabat lu aja yang buta"
"Gue Nggak percaya"
Lalu percakapan mereka berahir begitu saja begitu mendengar bel pelajaran selanjutnya di bunyikan.
*** Min 1 hari UN "Bunda denis balik ke sekolah dulu ya, ada yang ketinggalan"
Denis meminta izin ke bundanya yang sedang mengerjakan sesuatu di ruang tamu
"Cepat balik den, Nggak boleh keluyuran"
Denis sudah keluar dari pintu, dia hanya mengarkan perkataan bundanya sayup-sayup. denis bukan anak yang penurut seperti anak-anak seumurannya yang lain.
dia melakukan apa yang ingin dia lakukan, tidak peduli apa akibat dari perbuatannya terhadap orang-orang di sekitarnya. kalimat-kalimat bunda baginya hanyalah
wejan-wejangan 'terlalu khawarir dengan anak' yang baginya tidak harus di turuti. toh dia kan sudah SMA, sudah bisa jaga diri.
Denis berjalan menyusuri lorong sekolah, suara langkah kakinya sangat berisik di dalam gedung yang terlihat sangat sepi itu. Tidak ada siswa maupun pegawai
sekolah kecuali Pak Haris satpam sekolah yang tadi dia temui dan beberapa tukang sapu.
para siswa memang lagi diliburkan, katanya sih untuk mensterilka sekola persiapa UN besok.
Denis berjalan dengan memandang sekeliling gedung sekolah yang tinggi menjulang, dengan dinding yang di warna cat pucat yaitu krem di padukan dengan kaca-kaca
jendela berwarna hijau toska. sekolah ini terdapat banyak koridor, setiap kiridor atau lorong mengarah ke satu jejeran kelas, kelas 1A,1B dan seterusnya.
Begitupula denga koridor menuju ruang guru, ruang staff, dan lain-lain.
Denis sedikit mempercepat langkahnya, dia sudah sampai di lantai 2 sekolah yang di khusuka untuk kelas 3, sedangkan kelas 1 dan dua ada di lantai 3.
Denis memandang sekeliling koridor yang sepi itu 'sekolah ini ternyata cukup menyeramkan' batinya.
denis akhirnya tiba di tempat tujuan, loker siswa kelas 3.
dia Lalu membuka lokernya, dengan salah satu kunci dari segopoh kunci yang sedari tadi di pegang, semua kunci yang penting memang sengaja dia satukan.
mulai dari kunci motor, rumah, sampai kunci kamar. biar tidak tercecer, itu alasanya.
Setelah mengambil keperluannya dia lalu buru-buru meninggalkan rungan loker siswa itu. Kembali?" turun kel lantai 1 dan menyelusuri koridor sekolah yang
kosong itu, tapi kali ini dia sengaja megambil jalan yang berbeda dari jalan tadi, tidak ada alasan tertentu, hanya mau saja.
Langkah kakinya terdengar lebih keras dan berisik dari pada koridor yang tadi. mungkin karena lebih besar, karena ini adalah jalan yang biasa di lewati
oleh kelas satu dan dua, sedangkan yang tadi adalah jalan yang hanya untuk kelas 3, entah kapan peraturan itu di buat, denis tidak peduli.
Denis masih melangkah dengan sangat risih, sedikit menyesal memakai sepatu, seandainya yang dia pakai itu sendal, mungkin tidak seberisik ini.
Denis berhenti, menunduk beberapa menit, memandang sepatunya kesal, dia coba berfikir bagaimana supaya sepatunya tidak terlalu mengeluarkan suara. membukanya"
Oh tidak mungkin nanti malah dikira maling lagi. Ah sudahlah.
Tapi, ketika Denis mau mengakat kepalanya, dia melihat seperti ada siluet seseorang. bukan, itu 2 orang yang sedang bediri berhadap-hadapan di salah satu
koridor menuju kantin sekolah. Sepertinya mereka lagi asik bercengkrama, 'apa mereka tidak menyadari kehadiran ku"' tanyanya dalam hati, akh apa pedulinya,
mungkin itu pegawai kantin ingin mengambil barang yang ketinggalan seperti dirinya.
Denis sudah melanjutkan jalannya. tapi ada seasatu dihatinya menahannya. Mungkin penasaran.
Denis lalu balik mengikuti kata hatinya. Di mendekati koridor yang memang terpisah dari koridor menuju pintu keluar sekolah itu. Perlahan, berusaha sekuat
tenaga agar langkahnya tidak terdengar. denis mengutuk habis-habis dirinya dengan apa yang dia lakukan sekarang, seumur hidup dia tidak pernah mengendap-endap
seperti ini. langkahnya sudah sangat dekat dengan koridor menuju kantin itu, denis berhenti sebentar mengambil nafas. Tiba-tiba dia mendengar suara mereka samar-samar
dan menyaadari itu seorang wanita dan pria.
Denis mulai memberanikan diri mengintip, tapi denis hanya mampu melihat sang lelaki sedangkan si wanita tidak terlihat karena terhalang oleh tubuh si lelaki,
yang memang mereka lagi berhadap-hadapan. Tapi, denis sepertinya mengenal laki-laki itu, karena itu adalah farid.
Apa yang di lakukan farid dan gadis itu di sekolah saat libur begini, terlebih mereka besok akan UN.
Denis mengendus dongkol. Dia tidak perduli dengan farid, Toh bukan rahasia lagikan farid berbuat seperti itu. Denis juga tidak mau mencari masalah dengan
manusia tak punya malu seperti itu. Terlalu membuang-buang waktu bagi denis untuk mengurusinya.
tadinya denis sudah mau melangkah pergi , Tapi dia masih penasaran, ini sangat menyebalkan. Kutuknya.
denis lalu memberanikan diri untuk melangkah perlahan, sedikit mendekat, toh mereka juga mungkin tidak menyadari sama sekali kehadirannya.
dan sekarang dari posisinya gadis itu sudah terlihat sedikit jelas, dia adalah sekar. bahkan sekarang bukan sedikit jelas tapi sangat jelas terlihat, farid
dan sekar sedang berciuma.
denis lalu melangkah pergi, tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi. Wajahnya masih sama seperti tadi, tidak menunjukan eksperesi kaget maupun kecewa
sedikitpun, datar. Entahlah, sudah berapa banyak denis menyaksikan seperti itu.
Denis mengendarai motor keluar dari gerbang setelah pamitan dengan satpam sekolah dan minta terimakasih sudah di ijinkan masuk di luar jam sekolah.
*** Pukul 12:30 malam Denis melempar tubuhnya ke atas kasur. Kepalanya pening, rasanya dia ingin segera menghilangkan kesadarannya yang sedari tadi begitu mengganggu.
"Kaluyuran dari mana kamu"!!" Suara bundanya memecah hening
"...................." denis tak peduli, matanya protes kepada otaknya yang masih beroprasi menagkap suara bundanya.
"Denis kamu dengar Nggak sih bunda ngomong" Kamu dari mana ha""" Bundanya menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh denis.
"Bunda, udahlah aku ngantuk nih" Dia tergopoh-gopoh meraih selimut di lantai
"Denis kamu besok UN, KAMU SADAR Nggak SIH"" suara bunda sudah meninggi.
Denis masih diam tidak peduli dan menutup kedua telinganya denga telapak tangan. 'Toh yang ujian kan aku bukan bunda'. Pikirnya
"Denis, kamu nurut sekali-kali sama bunda bisa Nggak""
"Bunda keluar deh, denis ngantuk"
"DENIS!!!! Ini bunda lagi ngomong" dada bundanya sudah sesak melihat tingkah denis
Tapi denis masih tidak peduli. Sekarang malah di tutupi seluruh kepalanya dengan bantal.
"DENIS!!!" Bundanya sudah kalap. Tidak tahan dengan sikap kurang ajar anaknya
denis melempar bantal yang sudah menutupi kepalanya ke lantai.
"BUNDA!" Satu kali bentakan denis yang langsung di respon oleh dua aliran anak sungai yang membelah kedua pipi putih bundanya.
"besok yang Ujian itu aku, aku yang akan jalanin bukan bunda, tugas bunda itu hanya doain, oke!". Hanya itu.
dan sekarang aku capek, bunda ngerti Nggak sih". Sekarang bunda keluar aku mau istirahat"
Trrdd trrdd Denis meraih hpnya setelah menutup dan mengunci pintunya. Ada 1 sms dari nomor yang sangat di hafalnya.
"Ck, kapan orang tua ini mau berhenti menggangguku"
*** banyak kejadian pahit yang membutuhkan jawaban. tapi bagaimana jika jawaban itu adalah waktu.
*** "Woi" Plak Satu tamparan mendarat di kepala yori
"Kan gue udah bilang, jangan pernah ngagetin gue"
Denis meninggalkan yori yang meringis kesakitan lalu masuk ke ruang dosen.
Sudah hampir dua tahun denis menyandang status sebagai mahasiswa, mahasiswa yang berprestasi dengan embel-embel ketua BEM di Fakultas Bisnis Salah satu
universitas ternama di jakarta."
bagi denis tidak ada lagi yang lebih penting dan prioritas di bandingkan belajar keras agar bisa meraih prestasi yang sebaik mungkin.
Menjadi mahasiswa favorit para dosen ditambah menjadi asistent dosen untuk beberapa mata kuliah sudah barang tentu denis tidak bisa melarikan diri menjadi
idola para gadis-gadis di kampus. Sesekali denis harus sedikit kelimpungan menghadapi modus-modus mereka. bagaimana denis tidak kerepotan, segala cara
mereka pakai untuk mendekati denis. dari sms, telfon, ajak makan, ajak karoke, ajak liburan bahkan ada mahasiswi yang nekat mengajak denis ke orang tuanya,
membuat denis tergilik-gilik ngeri.
bahkan Yori yang walaupun tidak sefakultas dengan denispun Harus ikut kerepotan melayani para fans dari denis. yang katanya, hanya dia satu-satunya manusia
yang terlihat akrab dengan denis.
Sekar" Mereka masih pacaran, walaupun masih menyandang gelar pasangan datar, tapi intensitas percakapan mereka sudah meningkat, sekalipun hanya lewat sms
dan telfon, yah mereka sudah bertukar nomor hp semenjak sekar di fonis mengidap kanker otak dan membuat" mereka memutuskan tidak akan pernah bertemu hingga
sekar sembuh total. dina, sahabat baik sekar itu selalu berbaik hati membagi informasi perkembangan sekar kepada denis. hal ini juga membuat denis dan dina semakin akrab.
awalnya dina hanya sesekali datang mengunjungi denis dikampusnya tapi karena tidak nyaman dengan tatapan sinis dari mahasiswi-mahasiswi dikampus denis,
akhirnya mereka memutuskan untuk sering bertemu diluar. intensitas pertemuan mereka yang terlalu sering sampai-sampai yori pernah menimpali denis dengan
kalimat "den, ini cuman perasan gue sih, tap sepertinya si dina suka sama lu deh" pernyataan yori langsung mendapat lemparan buku telak di wajahnya "gila
lu" jawab denis setelahnya.
beberapa jam yang" lalu ada sms masuk dari dina jika sekar sudah tiba di jakarta. tanpa denis sadari ada tersungging senyum yang tipis di ujung bibirnya.
denis pasti bahagia. *** sekar pov aku sudah pulang dari singapura 2 bulan yang lalu. tapi, karena menjalani masa pemulihan 1 bulan, jadi hari ini" aku baru bisa memberi kabar kepulangan
ku ke dina, sahabat ku. yah walaupun dengan sedikit harus berbohong memberitahunya kalau kepulangan ku baru 1 minggu, karena dina bukan tipe orang yang
bisa memaklumi keadaan, dia bisa menyumpahi ku dengan segudang perkataan jorok jika dia tahu kalau 2 bulan keberadaan ku disini sedangkan dia tidak tau.
denis" haha aku sengaja tidak memberitahu keberadaan ku kepadanya. hampir dua tahun kami berpisah dan hanya berkomunikasi lewat jasa handphone membuat
rasa rindu membuncah. saat di singapura, awalnya kami hanya smsan" yang jaraknya 1 minggu sekali dan waktunya hanya hari senin jam 8 dengan satu kalimat
"kamu apa kabar"" lalu ku balas " baik" keadaan ini berjalan 1 bulan dan membuatku tidak tahan selalu menunggu hari senin, sungguh menyebalkan
bulan kedua, aku sudah tahan lagi menunggu hari senin, hingga ku beranikan diriku untuk SMS tiap hari, tidak peduli dengan" 'gengsi', menepis semua pikiran
"nanti dia kegeeran" atau "nanti dia anggap kamu cewek apaan"" toh aku kan pacarnya, apa salahnya aku sms tiap hari, yah walaupun di balasnya cuman 3 kali
dalam seminggu, but it's oke. aku bahagia.
jujur aku sangat tidak mengetahui perasaan denis kepada ku. aku tidak peduli, prinsip ku yang penting aku suka. dan dia" entahlah apa yang ada dikepalnya
mau menerimaku dan berada disampingku hingga sekarang. aku menyukainya dari kelas 1 SMA dan sudah" meluncurkan segala cara untuk memikatnya tapi hasilnya
nihil, sampai kejadia konyol di parkiran sekolah yang sampai hari ini tidak habis-habisnya aku syukuri. satu anggukan kepala dari dia yang membuatku hampir
di hukum oleh kakek, akh... betapa senangnya aku." ketika tiba di rumah dengan perasaan terlalu bahagia sampai-sampai aku mencium pipi semua keluarga besar
ku, dari kakek hingga sepupuku yang masih kecil, putri. padahal hari itu ada pembicaraan penting keluarga mengenai keberangkatan kak avian ke jerman. padahal,
jika ada anggota keluarga yang dikirim ke jerman, artinya dia telah mebuat kesalahan yang fatal dan harus di hukum, paman dan kak avian yang memecahkan
rekor keluarga itu. hari ini aku akan memberi kejutan kepada denis, sengaja ku kenakan slit dress warna biru langit, warna kesukaan ku. dress ini pemberian mama ketika beliau
mengunjugi ku di singapura beberapa bukan lalu. " " " " " " " " " " ""
aku berusaha tampil secantik mungkin, hari ini special , denis harus membayar rasa rinduku selama ini. yah..." walaupun nanti hanya dibalas dengan wajah
yang datar dan dingin sedingin es tanpa peluk cium seperti pasangan LDR lainya, tapi tidak apa-apa justru itu yang paling aku rindukan, "lu sakit kali"aku
sedikit tersenyum mengingat tanggapan dina saat aku bilang aku menyukai kekakuannya denis, pokoknya aku sangat menyukainya.
prinsip dan pandangan orang berbeda-beda, cara memandang dan menilaipun semua orang berbeda, begitupun dengan tipe pria yang kita sukai. hati tidak bisa
menyalahkan mata yang melihat dan menilai. begitupun mata dia tidak boleh menghakimi hati yang mengolah rasa, terutama rasa suka. denis adalah sosok laki-laki
yang berhasil membuat hari-hari ku kelimpungan, sekalipun dulu dia sedikit nakal, tapi itu tidak bisa menutupi karismanya. dingin, datar, kadang jadi pemarah,
kadang jadi orang yang paling cuek, kadang dia juga sangat care. dia juga cerdas serta berprestasi, jadi jangan heran jika dia digelari 'kepribadian ganda'."
oh iya jangan lupa," dia ganteng. semua di sekolah mengakui itu dan aku yakin tempat kuliahnya sekarang juga pasti banyak yang tergila-gila dengannya,
apalagi yang kudengar dia sangat berprestasi di kampus barunya ini.
jam sudah menunjukan pukul 1. aku siap untuk berangkat, denis pulang sekitar jam 3 melewati taman kota dekat sekolah SMA ku dulu, salah satu jalan menuju
rumahnya. aku mengetahui informasi ini saat menghubungi yori beberapa jam yang lalu. yori, si culun itu kapan dia akan berubah, tadi aku sedikit kerepotan
menyumpal mulutnya dengan segala sogokan agar dia mau menutup mulut dari denis tentang kedatangan ku. al hasil aku harus traktir dia selama seminggu.
setelah meminta izin ke kakek dan memberi alasan akan bertemu dengan denis kekek mengijinkan, sekarang aku sudah di dalam perjalanan mengendarai mobil
sendiri." tadi sedikit usaha untuk mendapat izin mengendarai mobil. tapi akhirnya di izinkan karena sopirku lagi pulang kampung soalnya istrinya mau pelahirkan.
syukurlah You gotta go and get angry at all of my honesty You know I try but I don't do too well with apologies I hope I don't run out of time, could someone call
a referee" Cause I just need one more shot at forgiveness I know you know that I made those mistakes maybe once or twice
lagu 'sorry' dari justin bieber bersal dari hpku berbunyi terpampang nama 'farid pamungkas'."""""""""""""""" "brensek" ketus ku, aku meraih hpku yang berada
di kursi mobil yang satu.
" ngapain lu telfon gue"" aku malas berbasa-basi dengan manusia ini
"hallo sayang, jutek kamu kenapa Nggak sekalian di oprasi sih" kamu harusya menyapa ku dengan kalimat rindu dong"
"udah jangan banyak nyolot, ada perlu apa lu""
"weit weit, Nggak usah emosi gitu dong, aku kan cuma mau menyapa sayang. aku mau kita ketemu jam 2 cafee yang biasa" nada suara farid berubah dengan penekanan
saat diakhir kalimat aku sedikit kaget
"ogah, siapa lu mau senaknya jidat ngasih perintah" aku sudah tidak tahan dengan basa-basi yang basi bangatnya si farid
"hei, kamu Nggak lupakan dengan perjanjian kita" ingat sekar aku bisa melakukannya kapan saja" aku" menginjak rem mobilku tiba-tiba membuat beberapa kendaraan
di belakang mobil menyumpahi ku. farid bukan orang yang bisa di ajak bercanda, dia akan melakuakan apapun yang menurutnya bisa membuat dia bahagia.
"brensek lu farid!" aku meniriakinya, dan bisa ku pastikan di sana dia sedang tersenyum puas. aku lalu mematikan panggilannya dan baru saja mau melanjutkan
perjalanan ku tok tok farid" sialan "ayolah sayang aku mau masuk, buka pintunya" aku tidak bisa berbuat apa-apa. terpakasa 'mempersilahkan' nya masuk.
*** denis pov aku tidak tau apa yang sedang kulakukan sekarang, motorku sudah melaju memebelah jalan raya menuju suatu tempat yang konon ada wanita yang menungguku di
sana. yori si brensek itu, kenapa harus memberitahuku disaat aku sedang sibuk, dia sudah tau hatiku tidak bisa diajak kompromi jika masalah wanita itu.
oke, biar ku perjelas, jadi beberapa waktu yang lalu yori datang ke fakultasku seperti orang yang kemasukan setan hanya mau mengatakan sekar sudah di jakarta
dan dia akan menunggu ku di taman kota tidak jauh dari sekolah kami dulu. aku dengan sekonyong-konyong harus meninggalkan pekerjaan ku yang menumpuk, lalu
berlari. akh wanita itu, aku tidak tau sejak kapan aku bisa sangat menyukainya seperti ini, aku menyukai senyumnya, menyukai sikapanya yang cuek, menyukai banyak
bicaranya,menyukai lesung pipinya," menyukai rambutnya, menyukai wajah tirusnya, menyukai mata bulatnya, akh... aku harus secepat mungkin menemuinya, aku
bisa benar-benar gila menahan sesutu yang menumpuk dihatiku.
Jangan tanya kenapa aku bisa menyukainya sebesar itu, karena aku akan menyuruh kalian menanyakannya kepada hatiku. sekar adalah wanita pilihan hati ku,
yang pasti" tidak semua kata bisa menjelaskan seberapa besar rasa suka , tidak semua kalimat bisa mengartikan kekuatan suka itu. hanya hati yang mengetahui
penjelasan pertanyaan konyol mengenai cinta. aku bukan orang yang pandai menjelaskan rasa, mendetailkannya bak puisi jiwa. bagiku cintaku kepada sekar
adalah setitik permata yang tersembunyi di dalam lumpur, yang walaupun dia tersembunyi ditempat yang kotor, tapi dia tetaplah berharga. sekar adalah penjelasan
dari semua diam ku, kaku ku, dingin ku kepada dunia selama ini.
akh betapa aku menyukainya
motor ninjaku terus melaju melewati keramain jalan kota. aku melirik jam yang melingkari lengan ku, pukul" 2:30 dia pasti sudah menunggu ku. aku membayangi
sunggingan senyum kakunya akan menyambut ku lalu pertnyaan pertama yang akan terlontar dari bibir kecilnya "apa kabar"".
sekar, kau benar-benar membuatku terlena rindu. hari ini, aku berjanji akan melakukan hal yang tidak pernah ku lakukan selama ini saat kita bertemu nanti.
yaitu, memelukmu. aku akan memelukmu sekar, menyalurkan segala hasrat rindu yang menggelora. kau harus bertanggung jawab sekar atas rasa ini. kau sudah
terlalu lama membuat ku menunggu mengunci bibir ini. sekar," aku akan mengatakannya nanti ketika mata kita saling memandang mencari arti" "aku mencintai
mu"." aku mencintaimu diluar kendali ku, menepis segala alasan dari segala perbuatanmu dulu. aku akan melupakan itu semua sekar ,jika kau bersedia memandang
hanya ke satu arah yaitu aku.
aku sudah melewati 2 lampu merah dan ini adalah lampu merah terakhir beberapa meter dari taman kota itu. aku tidak akan pernah berbohong lagi pada wajah
ku jika aku sedang bahagia, senyum ini takan pernah bersembunyi lagi.
aku terperanjat dari lamunan ketika klakson-klakson berbunyi membelah keramain. apa yang terjadi" lampu sudah berada di titik hijau tapi tidak ada satpun
kendaraan yang jalan. "maaf bu, apa yang terjadi"" aku memutar kepala ku kesamping kiri menyakan kepada ibu yang sedang mengendari motor metic . ibu itu sepertinya baru pulang
menjemput anaknya, terlihat seorang anak menegenakan seragam SD sedang duduk tertidur sambil memluknya dari belakang.
"anu, sepertinya di depan ada mobil yang berhenti tiba-tiba"
mendengar perkataan ibu itu kepalaku langsung mendongak" melihat kedepan, tapi mataku menagkap sesosok yang sangat ku kenal, farid. dia masuk kedalam sebuah
mobil yang dimaksud oleh ibu tadi. apa yang sedang terjadi" kenapa perasaan ku mengatakan jika yang di dalam mobil itu adalah sekar. tapi jika memang itu
sekar..... akh tidak mungkin. aku mendecak kesal . aku harus mengetahuinya. aku harus mengikuti mobil itu, pergulatan batinku harus terjawab.
motorku sudah berhenti tak jauh dari sebuah cafe yang bertema mexico, mobil yang ku ikuti itu memang mengarah kesini lalu berhenti. dan walaupun hanya
melihatnya dari belakang ketika" turun dari mobil, aku yakin wanita itu adalah sekar. seperti ada sedikit irisan di hati, tapi aku tak peduli. hati ku
harus mendapat penjelasan dengan penglihatanku ini.
sekarang mereka sudah memasuki cafe" itu dan duduk di salah satu kursi dekat dengan jendela. aku menyaksikan dengan jelas karena cafe itu menggunakan kaca
pada bagian depannya. rasa penasaran ku tidak mau di ajak berkompromi lagi.
aku akan mengendap-negendap, lagi" sial.
baiklah akan ku lakukan. aku mengenakan topi dan kacamata yang kebetulan berada didalam tas. topi dan kacamata itu tak sempat ku keluarkan saat pulang dari perjalanan luar kota
bersama yori beberapa hari yang lalu. aku melangkah sedikit memutari cafe itu, lalu memberanikan diri masuk dan duduk beberapa kursi di samping mereka.
dan kali inipun mereka tidak menyadari keberadaan ku. musik di cafe ini terlalu berisik sehingga hanaya" sayup-sayup" percakapan mereka yang ku dengar.
sial, apa yang sedang, mereka bicarakan. perjanjian" perjanjian apa".
mereka terus berbicara, sesekali farid terseyum kecut, sesekali dia terlihat sangat marah. aku hanya bisa mencuri lirikan dan menebak-nebak pembicaraan
mereka." aku sedikit tersadar ketika pelayan datang menawarkan minuman, baiklah tak mungkin hanya duduk saja tanpa memesan apapun. jariku lalu menunjuk
sembarang minuman di menu yang sedang di pegang oleh pelayan.


Hijrah Cinta Karya Miylahun di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

setelah pelayan itu meninggalkan ku. tiba-tiba musik di cafe itu berhenti, mungkin mau mengganti dengan musik lain. tapi berhentinya musik itu membuat
pembicaraan mereka sekarang sudah bisa ku dengar dengan jelas. aku sangat terperanjat dengan kalimat yang diluncurkan oleh farid
"gue akan nunggu lu sekar di hotel biasa, lu harus melayani gue malam ini sekar," udah lama nih Nggak menikamati..."
"bacot lu, oke gue pasti datang" lalu di potong oleh sekar.
sh*t!!! sekar. kamu harus membayar semua ini.
*** sekar pov hitam pekat langit membungkus malam sunyi, memeluk erat kebisingan menjadi hening, angin terus menerpa menembus pori-pori menusuk sampai dasar kulit. ku
langkahkan kaki keluar menuju parkiran salah apartemen mewah di jakarta.
terlalu banyak kecewa, terlalu banyak luka, rapuh ditelan kesedihan. aku butuh pembenaran!. katanya kebahagiaan akan datang saat kesusahan meninggal pergi,
saat ini kalimat itu terdengar lucu dalam deraian bening air mataku.
mata ini sudah mengianati hati, harusnya kamu tidak melihat sesuatu yang bisa membuat hati terluka.
apa pemandangan itu salah"
aku mohon salah! please... seseorang, katakan yang tadi terlihat itu salah
hatiku terlanjur di ambil olehnya, terkunci oleh harapan indah itu. 'dia akan jatuh cinta kepada ku'. hah, mungkin itu tak pantas bagiku.
tapi kenapa" kenapa harus dina" sahabat" wanita yang tidur dengan kekasih sahabat sendiri masih pantaskah ku sebut sahabat"
air bening ini, kenapa tak mau berhenti"
mungkin rasa ini akan ku kubur bersama semua harapan semu itu.
ku peluk erat lututu ku yang kini tertekuk lemah di lantai.
malam..... apakah ini yang di sebut nestapa"
trrddd trrdd trrddd 'kakek'
"sekar, besok kamu akan ke jerman"
?"07. Reina Ardani wanita, jika engkau menulusuri dalam lembaran-lembaran mushaf tentang mereka, maka yang akan kau temukan adalah kemuliaan.
### namaku : Reina Ardani. cita-cita : menjadi mulia di dunia dan akhirat.
hobby : melihat abah dan ummi tersenyum.
motto : yang penting Allah ridha.
aku mengulum senyum membaca penggalan tulisan di buku harian saat umurku menginjak usia 14 tahun. sedikit tergilitik mengingat masa-masa 'transisi' itu.
aku lahir dikeluarga yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, memperhatiakan segala gerak-gerik, dulu saat-saat masih remaja aku sangat marah
dengan over protektifnya orang tua ku. bosan dengan alasan dalil yang selalu stekuak" dari bibir mereka tentang pentingnya mendidik anak perempuan. rasa
iri sering hadir dalam hati melihat teman-teman sebaya ku menikmati masa-masa remaja mereka yang selalu mengikuti trand mode ,sedangkan diriku, jangankan
jalan dengan teman-teman untuk izin keluar dari rumah saja sangat susah.
tapi hari ini ketika usia ku menginjak 26 tahun, aku sangat bersyukur dengan dengan semua itu, berterimah kasih kepada orang tua ku atas segala pendidikan,
pembinaan dan bimbingan mereka. memahami dengan baik ajaran mereka, ajaran yang berasal dari islam, agama Allah Tuhan semesta alam. ajaran yang menjunjung
tinggi kemulian wanita, melindungi wanita dan begitu mengistimewakan wanita. aku bersyukur kesucian ku masih terjaga, aurat ku masih terjaga, kulit ku
masih terjaga dari sentuhan mereka yang bukan mahram, Alhamdulillah." aku di didik agar selalu menjaga kemuliaan yang islam anugrahkan kepada wanita. karena,
ketika engkau mencari tentang wanita di dalam lembar-lembar mushaf maupun dalil-dalil hadits maka yang akan di temukan adalah kemuliaan.
sejatinya hidup ini hanyalah menunggu. menunggu hari esok, hari selanjutnya dan selanjutnya. menunggu datangnya ketetapan-ketetapan Allah "rei, ketika
ujian Allah yang tak mengenakan menimpa mu, ikhlas dan sabarlah atas semuanya. setelah itu, tunggulah akan ada kebahagiaan yang Allah anugrahkan, maka
tunggulah nak" ucap ummi lembut yang akan selalu ku ingat. kebahagiaan yang hakiki itu berasal dari hati, bukan dari harta, jabatan maupun kekeuasaan.
hati yang selalu terpaut kepada Sang Rabb pemilik semua jiwa-jiwa, Penggenggam hati-hati seluruh insan. ketika detik ini terasa sulit perbaikilah hati
maka tunggulah detik selanjutnya bahagia akan datang, begitulah kira-kira.
"setiap wanita pasti menginginkan sosok laki-laki" yang ideal, aku tak memungkiri itu, yang pasti kriteria ideal setiap orang itu berbada-beda. pun, begitu
juga diriku, aku menginginkan seorang laki-laki yang bisa mebimbingku kepada kebahagiaan, bukan saja di dunia tapi juga sampai ke jannah-Nya. aku pun sadar
ketika diriku menginginkan lelaki seperti itu maka aku harus lebih taat lagi kepada-Nya. aku ingin menjadi wanita yang di idam-idamkan oleh lelaki yang
soleh, dengan menjadi sebik-baik perhiasaan dunia.
*** sekitar satu bulan yang lalu ada seorang lelaki datang mengajukan niatnya untuk menghitbah ku, tapi orang tua ku mengusulkan untuk taaruf dulu. aku mengenalnya
walaupun cuman segelintir, aku tau dia adalah murid dari pakde wahyu saudaranya abah yang kebetulan beliau adalah seorang ustadz. dia adalah teman kajian
dari adik ku affand yang beberapa kali pernah datang ke rumah belajar membaca Al quran dari affand, aku tau dia seorang manajer keuangan di sebuah perusahaan
besar dari percakapannya dengan abah diruang tamu, tak sengaja ku mendengar saat keluar hendak megambil cemilan di dapur. hanya sebatas itu yang aku tau.
setelah beberapa hari dia megajukan niatnya itu, barulah affand menceritakan tentang dirinya kepadaku. "namanya denis firmansyah" kata affand saat melihatku
duduk melamun di taman belakang rumah kami, dia menebak tentang lamunan ku dan aku tidak bisa mengelak tebakan telaknya itu. aku memang sedang memikirkan
orang tak ku ketahui namanya itu," sampai affand memberitahukannya barusan.
"mbak tau, dia bukan berasal dari keluarga yang kental ajaran agama loh" sambung affand santai sembari duduk di sampingku, aku langsung menoleh sedikit
kaget melihat adik semata wayang ku itu, bukan dari keluarga yang kental agama" terus kenapa abah dan ummi seperti ridho dengannya. bukannya mereka sangat
tegas masalah agama. aku sedikit mengerjab-ngerjab mataku menuntut jawan dari affand atas pernyataan barusan.
"mbak kaget ya"" sahutnya sambil terkikik
"loh fand, kok kamu malah ketawa", mbak serius nih. kok bisa sih abah enteng-enteng gitu""
" dia baru berhijrah 1 tahun yang lalu, aku juga nggk terlalu tau penyebab hirahnya. tapi masya Allah mbak, dia sangat istiqomah. bang denis itu, selalu
menunjukan keseriusan hijrahnya. dia sangat tekun, tak pernah sekalipun kaluhan kelura dari bibirnya ketika di kasih tugas yang banyak dari pakde. kadang
aku melihatnya meniti air mata ketika kami bermajelis, dia sangat sangat serius dalam belajar" affand menghentikan kalimatnya mangambil nafas " tentang
pertanyaan mbak mengenai abah dan ummi yang begitu ridho dengannya, jawabnya adalah karena dia murid dari abah juga. dan mbak tau, bang denis menjadi salah
satu murid yang sangat abah kagumi keistiqomahannya dalam belajar islam. mbak sedikit salah jika menganggap abah dan ummi memandang asal usul keluarga
yang beragama, buktinya abah dan ummi terima." walaupun 'berasal dari keluarga yang baik agamanya' juga menjadi salah satu karakteristik" lelaki yang mereka
harapkan untuk menjadi pasangan mbak nanti. tapi dengan melihat bang denis, abah sudah menepis alasan itu, beliau yakin bang denis bisa menjadi suami yang
baik untuk mbak kelak nanti " jelas affand
"oh.. jadi dia juga murid abah"" tanya ku lagi, yang sebenarnya itu hanya untuk kembali mayakinkanku jika dia adalah murid abah, karena aku sama sekali
tidak tau menau tentang hal itu. abah ku memang sering mengajar tajwid di majelis-majeli.
"ho'oh, kan tadi aku udah bilang mbak, denger nggk sih". udah ah aku mau makan dulu, laper" balas affand sedikit jutek lalu berlalu.loh dia pergi, kan
aku cuman bertanya ck, adik sebiji ini kadang-kadang sedikit mengesalkan.
"eh satu kali lagi, bang denis cakep, mbak juga cantik, cocok bangat. haha. udah jangan nolak lagi, udah yang ke 4 ini loh mbak, nanti ummi yang stress
lagi liat anak gadisnya nggk nikah-nikah" dia menghentikan langkahnya dan berbalik ngerocos . yah memang affand benar aku sudah 3 kali di hitbah tapi tak
satupun ku terima dengan alasan yang insya Allah syar'i.
"yakali... kayak nggk punya Tuhan aja sih, jodoh kan udah ada yang atur fand"
"tapi kalo nggk usaha yang nggk dapat juga mbak"
"udah ah sana makan, banyak nyir-nyir" deh kamu"
"yaudah jadi peratu, perawan tua" ucapnya terkikik sambil melangkah melewati pintu. subhanallah, sabarkan hati ini ya Allah menghadapi adik yang cerewetnya
udah kaya ibu-ibu kompleks.
baiklah, sebaiknya aku istikharah untuk memantapkan hati ini. tidak ada tempat mengadu yang lebih baik selain-Nya, aku harus bertanya kepada-Nya, Dia yang
lebih tau tentang aku dan lebih tau tetang si dia dari pada aku tau tentang diriku maupun affand yang tau tentang dirinya. semoga petunjuk-Nya datang kepadaku
tentang kedatangnya. semoga inilah saatnya diriku mengakhiri masa menungguku.
denis firmansyah semoga engkaulah imam yang di takdirkan untuk ku.
*** aku menekan tombol send pada sepenggal kalimat yang sudah dari semalam aku ketik. untuk mengirimnya aku memerlukan pertimbangan, menanyakan kepada hatiku
tentang kenekatanku ini. aku tau ini salah, tapi aku sudah tidak tahan lagi dengan serangan wajahnya yang selalu muncul dalam hari-hari ku, membuatku terbebani
akan dosa. aku takut jika lebih lama lagi fitnah ini akan semakin menjadi-jadi di tambah dengan abah dan ummi sangat besemangat sampai-sampai sebagian
keluarga dikampung sudah dikabari. lelaki itu, aku ingin keseriusannyaa. sudah ku telusuri tentang dirinya selama sebulan ini dari berbagai sumber, insya
Allah aku mantap." aku sudah jatuh. dan aku ingin menjadi mulia dengan menikah bukan menjadi hina dengan fitnah.
### ?"08. HIJAB " Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka.' Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzaab : 59) *** sekar memasuki sebuah hotel berbintang dengan menggunakan midi dress merah pulkadot, leher dressnya sedikit terbuka membuat tulang selangkanya terlihat
jelas, tubuhnya terlihat ramping dan sedikit sexi." seorang pegawai wanita berlari kecil menghampirinya lalu menuntunnya menuju salah ruang gedung yang
berada dalam hotel tersebut.
benarlah yang dikatan oleh kedua orang tua mereka, denis dan sekar." kalau mereka tidak perlu mengurusi apapun untuk pernikahan nanti. lihatlah kini sekar
berdiri tercekak memandang keseluruh sudut gedung yang megah itu dengan segala pernak-pernik serta hiasan-hiasan complet wedding . kursi-kursi tertata
dengan rapi, meja-meja prasmanan berjejer bak pasukan 8 di salah satu sudut gedung siap menjamu lidah-lidah undangan, lampu-lampu hias kerlap-kerlip di
setipa dinding menambah keindahan wallpaper dinding tersebut. hei, ini kan masih min 3 hari pernikahan mereka, tapi lihatlah para pelayan-pelayan untuk
acara nanti sudah siapa siaga dalam gedung itu. sekar menyempatkan diri bertanya kepada pegawai yang tampak akrab dengannya itu, menurutnya ini terlalu
cepat, kasihan mereka. "kata nyonya besar, supaya mereka belajar biar nanti pas hari H mereka tidak membuat kesalahan" itu adalah jawaban pegawai tersebut,
sekar menggeleng-gelengakan kepalanya mendengar jawaban itu, mamanya terlalu 'lebay'.
tapi bukan hal-hal itu yang membuat sekar terkaget-kaget karena dia sudah paham betul sifat keluarganya, yang membuat sekar tidak habis fikir adalah 2
foto besar terpampang menutupi dua sisi dinding dalam gedung itu." foto dua insan yang begitu mesrah, si lelaki memeluk pinggul sang wanita yang sedang
tertawa lepas duduk di atas pangkuan si lelaki." sekar mengendus kesal" 'kapan aku foto priwed"' dia membatin heran, bisa dipastikan orang yang meng edit
foto itu sangat berkerja keras. orang tua mereka memang tidak main-main.
"maaf bu Ajeng, silahkan lewat sini"mbak silvi pegawai yang dari tadi menemaninya melihat gedung itu mempersilahkannya masuk kedalam salah satu bilik kamar,
sepertinya ruang ganti baju. pegawai itu memang sudah sangat akrab dengannya sebab setiap acara yang diadakan oleh keluarganya di hotel ini pasti mbak
silvi yang menjadi pelayan khusus mereka.
"oh, iya maaf. ayo"
sekar mengayunkan langkah memasuki ruangan yang di tunjuk oleh mbak silvi, di sana sudah berdiri tegak 2 patung, satu laki-laki dan satunya perempuan mereka
mengenakannya baju pengantin, patung lelaki memakai jas hitam parlente, layaknya baju pengantin lelaki lainnya. tapi gaun wanitanya yang memebuat sekar
kembali kesal. gaun berwarna gold tanpa lengan dengan sentuhan manik-manik silver yang membuatnya terlihat begitu mewah menjuntai beberapa centi meter
ke lantai sangat lebar dan besar. di tambah dengan mahkota permata mutu manikam. sekar menggelitik ngeri melihatnya, terlalu berlebihan. bukan apa, tapi
sekar sungguh tidak menyukai sesuatu yang terlalu mewah apalagi" gaun itu sepetinya jika dipakai sangat" memperlihatkan bagian dadanya. dia mengendus dongkol,
sekar sangat tidak suka dengan gaun itu. dan lagipula dia sudah mempunyai rencana sendiri untuk cara berpakainnya nanti. mungkin sebaiknya dia bicarakan
dulu dengan orang tuanya masalah gaun ini.
"mba silvi"" sekar melongokan kepala kepintu memanggil mbak silvi. setelah melayani sekar mbak silvi memang keluar untuk mengawasi pelayan-pelayan lainnya.
"mba silvi"!" kali ini sekar berjalan kepintu, mungkin mbak silvi tidak mendengarnya.
"ngge bu, maaf saya tadi mengawasi mereka mengangkat pot ke pojok ruangan" mbak silvi berlari kecil menghampiri sekar dengan rupa bersalah di wajahnya.
"iya nggk papa. eh begini mbak. saya kan sudah liat gaun itu" sekar bersua sambil menunjuk gaun yang tadi dia kerocoki
"jadi kalau mama datang, bilang saya nggk suka dengan gaunnya." sekar melanjutkan tapi berhenti karena melihat wajah sedikit keheranan diwajah mbak silvi.
dia tersenyum memahami. "mbak silvi jangan kaget gitu. saya Memang nggk suka dengan sesuatu yang terlalu berlebihan seperti itu. so... mbak silvi nggk usah takut jikalau nanti
mama marah, beliau sudah tau kok tabiat ku. yah.." sekar menepuk-nepuk bahu pegawai itu
"padahal sayang bangat loh bu. ckck kalau bu ajeng pake gaun itu pasti byutipul, apalagi pasangannya kan pak denis, udah kaya ratu dan raja. uu.. dijamin
kalian pasti bahagia dunia akhirat" kata mbak silvi dengan wajah antusias membuat sekar tersenyum geli
"udah deh mbak, buang aja tuh DVD koreanya. kebanyakan nonton drama jadinya gini nih" mbak silvi bisa aja, bahagia di akhirat dengan denis" semoga.
"emang salah ya mbak""
"nggk! udah ah haristanya mana""
"oh iya saya lupa. tadi bu harista bilang, katanya bu sekar disuruh keruangan beliau kalau selesai dari sini, maaf ya bu saya lupa"
"hm... kamu. iya iya nanti saya mampir sesudah dari mall ya. bilang ke haristanya gitu"
"siap bu" sahut mbak silvi sambil membusung dada layaknya seorang prajurit wanita. sekar tersenyum lalu melangkah pergi.
*** setelah yakin dengan penampilan barunya sekar lalu berjalan keluar dari pusat perbelanjaan itu sambil menenteng beberapa tas belanjaan yang tampak sedikit
berat." hari ini memang dia belanja sedikit banyak.
wajah sekar begitu beserih, sedikit mengulum senyum membuat lesung pipinya terlihat malu-malu menampakan diri. sekar begitu bahagia walaupun banyak statemen
lain yang masih mengusik hatinya tapi tetap dia menepisnya. hatinya sudah mantap, sekar tidak mau lagi memusingkan bayangan tanggapan orang-orang yang
sedari tadi mengganggu pikirannya. toh dia yang jalanin. dan ini juga kan bukan sekedar maunya saja tapi ini perintah, mana mungkin dia menolak perintah.
sudah terlalu lama hatinya berdiam dalam keragu-raguan membuanya frustasi. sekar mengambil keputusan, dia tidak mau terombang-ambing lagi" dalam keragu-raguan
apalagi yang membuat dia ragu selama ini tidak lain hanyalah alasan hal-hal konyol tentang dunia.
sekar sudah tiba kembali dihotel, tadi dia hanya berjalan kaki karena letak hotel dan dan mall berdampingan jadi tidak perlu menggunakan kendaraan, tapi
perbuatannya malah membuat pak rahman sopir pribadinya itu lari tergopoh-gopoh menghampirinya dengan wajah khwatir terjadi sesuatu, sekar tersenyum lalu
melambai tanda 'aku nggk ppa' kemudian menyerahkan belanjaannya kepada pak rahman untuk menyimpannya di mobil." sekar kemudian melangkah menuju ruangan
harista. Harista Tunggadewi adalah sahabatnya sekar sekaligus pemilik hotel yang kini dia tempati untuk acara pernikahannya dan memang sebagian acara besar keluarganya
selalu di adakan di hote ini sebab kebetulan kakeknya sekar dan papinya harista adalah rekan bisnis. sebenarnya harista bukanlah pewaris tunggal keluarganya
karena dulu dia memiliki seorang kakak laki-laki, tapi karena kakaknya meninggal dalam kecelakaan pesawat akhirnya mengharuskan dia mewarisi semua kekayaan
orang tuanya. padahal cita-cita harista sangatlah sederhana, dia ingin menjadi koki. dia samasekali tidak tertarik dengan hal-hal berbau bisnis hotel dan
sejenisnya. sekar dan harista bersahabat semenjak sekar pindah ke jerman lalu begabung dengan organisasi mahasiswa asal indonesia. mereka bertemu kemudian
bersahabat" dengan sebab-akibat yang unik, yaitu sekar suka makan dan harista suka masak.
"assalamualaikum" sekar memutar gagang pintu lalu melongokan kepalanya menyapa seorang wanita yang terlihat sibuk membaca dokumen-dokumen di atas menjanya
"waalaikumsalam, masuk ajeng" wanita itu hanya menjawab singkat." sebelum perkataannya habis sekar dengan cuek sudah melangkah masuk. oh iya di dunia ini
hanya tiga orang yang memanggilnya dengan panggilan ajeng, pertama neneknya yang telah tiada, kedua harista sahabatnya itu, kemudian" yang terakhir mbak
silvi pegawai kesayangan harista tadi. sekar pernah protes ke mbak silvi sebab panggilannya itu, sekar kurang nyaman. tapi mabak silvi malah nyengir lalu
berkata 'karena bos saya manggilnya gitu ya saya juga harus dong' akhirnya sekar mengikhlaskan saja.
"ckckck sibuk amat bu direktur" sekar langsung meraih cemilan di atas meja dalam ruangan itu kemudian duduk di sofa" coklat yang memang sudah di sediakan
untuk tamu yang datang. "ya ampun Ajeng"!!!" teriak harista kaget langsung terespon oleh tenggorokan sekar, dia tersendak. buru-buru" meraih air minum instan yang sudah tersedia
di meja depan sofa. "ris, lu mau bunuh gue ya". jangan sekarang dong! gue mau kawin tau. entar kalau gue mati calon laki gue piye"" setelah meneguk air mineral sekar langsung
menyambar harista dengan omelan. tapi harista masih berdiri tegak, dia kaget dan sepertinya sedikit pucat. bukan, dia memang pucat, pucat pasi. sekar terdiam
dari kata-katanya lalu menghampiri harista
"ris" woe! lu nggk ppa kan" lu sakit" ris!" sekar meraba-raba jidat harista yang kini masih memandangnya dengan heran dari kepala sampai kaki
"ajeng, lu nggk sakit kan"" tanyanya lemas kepada sekar
"ye... itu mah pertanyaan gue tadi, kenapa lu copy nyet"" seru sekar kesal lalu kembali duduk di sofa kemudian di ikuti oleh harista dengan langkah sedikit
mengejar. "ajeng lu kenapa bisa begini" ini baju apa kok lebar kaya karung gini" lah ini tudung, jilbab, kerudung, ini apaan jeng" ini rok kok lebar dan panjang
gini" kamu jelek bangat, siapa yang ajarin sih" dan sejak kapan pake giniaan" ha"" harista menghakimi
"woe" atu-atu yah. ini gue nggk lagi pake narkoba loh"
"yaudah jawab dong" harista tak sabaran
"jawaban dari semua pertanyaan lu yaitu, gue mau berubah. ini murni mau gue tanpa paksaan dari pihak manapun. ini juga memang sudah menjadi perintah dalam
agama dan ini wajib haristaa..." jawab sekar dengan menekan kata wajib agar terdengar lebih jelas.
"yah tapi nggk gini juga kali jeng, gue tau lu mau berubah, tapi kan masih banyak perintah agama yang bisa di turutin bukan hanya ini doang. lu ini businesswomen,
karir lu gimana nanti" sadar nggk sih lu""
"gue sadar se sadar-sadarnya ris. dan gue udah komitmen. pedulil amat dengan karir," toh rezki dari Allah kenapa gue mau pusiang. dan masalah perintah
agama yang lu bilang tadi, menaati perintah agama itu jangan setengah-setengah ris, menjadi muslim itu harus kaffah, harus utuh. emang lu mau masuk surga
setengah neraka setengah"" jawab sekar sedikit kesal dengan pernyataan harista mengenai karirnya dan perintah agama. bagi sekar sekarng, karir bukanlah
prioritas, dia sudah muak dengan kehidupan keduniaannya yang begitu kelam, gelab tanpa cahaya ketuhanan. apa artinya hidup jika jauh dari Sang Pencipta"
buang semua alasan konyol mengejar dunia demi kebahagiaan, karena dunia hanya tipuan sehingga kebagiaan yang di janjikan duniapun hanya tipuan alis semu
tak berarti apapun. maka carilah kebahagiaan pada Sang Pemilik kebahagiaan karena itu adalah kebahagiaan yang hakiki.
"oke, terserah lu deh jeng. gue ngalah. tapi" harista bersua lalu berhenti menggantung kalimat
"tapi apa"" sekar menatap harista penuh curiga, awas saja kalau menyangkut pautkan masalah karir dengan penampilan barunya lagi.
"lu yakin mau kawin sama si denis"" tanya harista yang langsung dibalas dengan decakan kesal dari sekar
"oke, gue paham ajeng dengan alasan konyol itu 'kebahagiaan keluarga', tapi masih banyak cara lain kan untuk bahagiain mereka, nggk harus dengan ngorbanin
diri lu kaya gini. gue tau siapa denis jeng, gue hidup dijalur yang sama kaya dia. dia itu bejat dan lu", lu paham bangat tentang ini. lu sahabat gue ajeng,
gue nggk mau lu di sakitin sama dia lagi" ucap harista panjang lebar. tapi sekar malah diam, seakan tak ingin menanggapi sedikit pun pernyataan harista.
dia juga dia sedikit kesal kenapa harista mengungkit masalah ini kembali, padahal dia sudah menutup rapat celah-celah yang bisa membuatnya kembali ragu
untuk melangkah. "ajeng, lu dengar gue kan" lu kan bilang sendiri kalau lu mau masuk surga, nah kenapa malah sama si denis. jangan lupa loh ceramah lu itu waktu tentang
menikah untuk menyempurnakan separuh agama. otak lu dimana ajeng" gimana caranya lu mau sempurnain separuh agama dengan orang sebejat itu. oke, gue tau
gue nggk pantas menghina dia karna gue juga belum tentu baik, tapi..... ck, akh sudahlah" harista terlihat capek berbicara karena hanya tanggapan diam
yang dia dapatkan sekar terdiam beberapa menit kemudian setelah itu dia mengangkat wajahnya, memperbaiki duduknya lalu menatap harista
"ris lu ingat nggk waktu gue nemenin lu ke panti asuhan pas acara amal nya hotel""
"hm, gue ingat kenapa"" tanya harista sedikit bingung dengan kelakuan sekar
"lu masih ingat dengan cerita ibu pengasuh tentang firaun", yang setelah pulang lu maki habis-habisan firaun sampe pak rahman ketawa cekikikan""
"yo.. gue ingat, kenapa sih lu"
"nah gue mau kaya gitu"
"maksud lu"" potong harista melotot
" jangan dipotong dulu buk,ck. jadi, jika memang gue di takdirkan memiliki suami seperti itu, yang sedikit beda tipis dengan firaun. gue mau seperti istri
firaun Asiyah, yang mendapatkan surga dengan berada disisi firaun, seorang suami yang angkuh dengan kekuasaan yang ada di tangannya, yang dusta lagi kufur
kepada Rabbnya yang mnciptakannya. tetap istiqomah walau badai menerpa, mengokohkan kesabaran atas janji Sang Pencipta jikalau ada kemuliaan dan kebahagiaan
yang di dapatkan nanti yaitu syurga." sekra berhenti, mengambil nafas, tersenyum menatap harista sahabatnya yang kini manatapnya bingung. kemudian melanjutkan
kalimatnya "lu tau nggk ris, hidup di dunia memang sejatinya untuk bersusah-susah bukan untuk berleha-leha, harus terbanting lalu sedikit bahagia kemudian terpuruk
lagi hingga terjatu, kemudian sedikit bahagia lalu terpuruk lagi oleh ujian. sangat sedikit kebahagiaan didunia dan lebih banyak derita ris." nah, kapan
harus berhenti untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki" di surga ris. di surgalah tempat yang pantas untuk beristirahat dan bahagia selamanya" sekar
lalu mengakhiri kaliamatnya dengan senyum lembut melihat tetesan bening keluar dari pelupuk mata sahabatnya itu.
2 *** setelah menyuruh pak rahman meletakan belanjaan di kamarnya dan berterimaksih sekar langsung melempar tubuhnya ke sofa di ruang tamu. dia terlalu lelah
untuk melangkah naik kamarnya, rumah itu terlalu besar. jilbabnya sudah acak-acakan, sepatunya tak sempat dia lepas, matanya sudah tidak bisa di ajak kompromi
jika sudah selelah ini. "sekar!" teriak seorang wanita. oh tidak, sepertinya dia harus membuang jauh-jauh keinginannya untuk berselancar di dunia mimpi, sebab kini mamanya sudah
berdiri geram menatapnya. sekar memaksa dirinya duduk dengan mata sedikit terbuka,memicing menatap mamanya. sekar sudah tau hal ini akan terjadi, dia juga
sudah berniat akan menjelaskan tentang hijab beserta dalil-dalinya kepada keluarganya agar mereka mau mengerti, sebab selama ini belum ada seorangpun dari
keluarganya yang mengenakan jilbab." tapi bukan sekarang, otaknya buntu tak bisa berfikir dia lelah dan mengantuk.
"iya sekar tau, masalah ini kan"" sekar menunjuk jilbabnya " ma bisa nanti aja ngomongnya aku capek bangat, yah" sekar memasang rupa membujuk
"nggk! beby kamu kenapa sih pake ginian" kamu jelek bangat tau"
"udalah mama sayang, nanti yah"
"nggk! kamu kaya gini nanti butik mama gimana" kamu kan modelnya mama. terus nanti pelanggan mama lari semua gara-gara liat kamunya berpenampilan gini.
lagian pasti kakek kamu belum tau kan" sekar kamu nekat bangat sih" pokoknya buka, mama nggk suka" mamanya mendekati, memaksa sekar melepas jilbabnya
"biarin aja, saya suka" kakeknya mucul tiba-tiba membuat tangan mamanya berhenti memaksa. sekar langsung tersenyum penuh kemenangan
"ih papi hobby bangat nongol tiba-tiba" mamanya bergumam terdengar di telinga sekar karena posisi mereka yang masih berdekatan, sekar langsung cekikikan.
"sekar tidur di kamar jangan di sofa" ujar kakeknya lalu melngkah pergi.
sekar lalu meraih tasnya dengan masih cekikikan kemudian berlari menuju tangga. sekar tidak bertindak ceroboh, dia sangat tau dan faham betul keluarganya.
keputusan tertinggi ada di tangan kakeknya. dua hari yang lalu dia sudah bicara dengan kakeknya mengenai dirinya yang mau mengenakan jilbab. awalnya kakeknya
ragu tapi kemudian setuju dengan syarat dia harus menjadi istri yang baik dan berbakti kepada suami. sekar tersenyum lembut mendengar syarat kakeknya itu,
tentu saja itu yang akan dia lakukan nanti sebab itu adalah cita-citanya.
sekar melangkah masuk ke kamarnya, kemudian meraih hp yang sepertinya dari tadi bergetar. dia tak sempat mengeceknya di bawah karena kantuk dan omelan
mamanya itu. "2 panggilan tak terjawab, satu pesan" gumamnya. tangannya lalu menggeser layar hpnya yang terkunci. ternyata panggilan itu dari denis pun pesan itu juga
dari denis.

Hijrah Cinta Karya Miylahun di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"kita ketemu besok jam istirahat makan siang di restorant dekat butik mama kamu" "
sekar lalu melempar sembarang hpnya keatas kasur.
baiklah kita ketemu besok. dia membatin
?"09. lagi" terik matahari bersinar menusuk hingga ke pori-pori, lalu-lalang orang-orang beraktifitas memenuhi trotoar jalan, sesekali terdengar klokson mobil dan
motor saling beradu bunyi. sekar melangkah berat menuju halte bus. Hari ini dia tidak bawa mobil karena pak rahman lagi menemani kakek ke Pusat bisnis
di bogor, sekar bukan tidak bisa menyetir sendiri cuman saja dia malas menyetir jika macet.
Ada sekitar 5 orang duduk di halte itu, 1 wanita paruh baya, 1 anak SD, 1 anak remaja yang sepertinya masih SMP terlihat dari seragam sekolahnya dan 2"
lagi laki-laki dewasa. jika di urutkan posis duduk mereka wanita paruh baya, seorang lelaki dewasa, anak SD, anak SMP dan terakhir lelaki dewasa yang lainnya.
Tempat duduk itu terlihat sempit, sekar mengurungkan niatnya untuk duduk, padahal dia sudah sangat kelelah, sudah lama dia tidak melakukan aktifitas jalan
kaki dari rumah menuju hatle bus, jadi jalan kaki kali ini menguras banyak tenaganya. Sekar memainkan jari-jarinya sambil sesekali berhembus kelelahan,
sekar menggoyang-goyangkan kakinya, berhenti, kemudian menggoyangkan lagi. 'Bus lama bangat' dia membatin. Tiba-tiba wanita parus baya itu berdiri dan
pergi setelah menerima telfon dari seseorang. Sekar menoleh melihat wanita paruh baya itu berlalu kemudian membuang wajahnya ke tempat yang tadi wanita
paruh baya itu duduk. Bangku itu kosong, dia ingin sekali melompat mengisi kekosongan itu, tapi seorang lelaki dewasa yang sepertinya mahasiswa jika di
lihat dari penampilannya duduk tepat di sebelah wanita paruh baya tadi." Lelaki itu terlihat alim dengan memakai celana kain, dengan sedikit anak rambut
di dagunya alias jenggot, memakai kaca mata dan berwajah teduh. Bagaimana mungkin wanita berhijab duduk berseblahan dengan lelaki alim seperti itu."Sekar
meringis. Bahaya, Sekar sudah sangat kelelahan. Kakinya tidak kuat menopang tubuhnya lagi. Sudah sangat lama dia tidak berdiri selama ini, jika di ingat-ingat terakhir
berdiri selama ini ketika dia masih duduk di bangku SMA, saat itu dia di hukum karena menyelamatkan denis. Ah dia lagi. Sekar mengendus kesal. Sekar lalu
melirik-melirik tempat duduk itu, kemudia kembali memainkan jari-jarinya.
"Maaf, silahkan duduk di sini" sekar terkejut mendengar ucapan lelaki itu tanpa babibu dia langsung melompat kegirangan duduk . Sepersekian detik kemudian
sekar sudah duduk dengan nyaman, tapi langsung menyadari tindakannya tadi sedikit memalukan. lihatlah lelaki yang kini berdiri itu, dia sedang tertawa
kecil dalam tunduknya seakan tingkah sekar tadi itu sangat lucu, sekar langsung menoleh ke anak SD yang sekarang berada di sampingnya, anak itu lalu mengangkat
jempolnya tersenyum menunjukan gigi ompongnya "tante tandi keren", what""" 'Keren" Apanya keren"' sekar membatin lalu memandang mereka yang lain yang ada
di tempat duduk, mereka tertawa" Apa sememalukan itu".
Sekar tertunduk malu sambil menggumam tak jelas. sekar lalu berfikir jika itu salah lelaki yang tadi, seandainya dia tidak mempersilahkannya duduk mungkin
kejadiannya tidak akan se konyol ini.
Sekar mengangkat wajahnya hendak protes kepada lelaki itu tapi bus yang dari tadi di tunggu sudah tiba, dia langsung mengurungkan niatnya tapi berjanji
Bentrok Rimba Persilatan 21 Dewa Arak 60 Perawan-perawan Persembahan Tentang Cinta 2
^