Pencarian

Sebelum Aku Pergi 6

Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark Bagian 6


First Avenue. Mac sudah menanti di ruang tunggu.
"Maaf, aku terlambat," ujarnya.
"Kau tidak terlambat." sahut Mac. "Aku memang
selalu datang lebih dini, Menurut Nell, ini caraku
untuk membuat orang merasa serbasalah." Ia menyambut uluran tangan Dan. "Aku menyesal sekali
akhirnya seperti ini."
Dan mengangguk. "Aku tahu, dan aku menghargai
upayamu."
"Nell merasa amat prihatin setelah aku menyampaikan hal itu padanya. Aku yakin kau akan mendengar darinya."
"Memang sudah. Ia datang dan menemaniku tadi
malam." Seulas senyum membayang di bibir Dan.
"Setelah memberitahuku bahwa aku hampir tidak
punya apa?apa di lemari makan. ia membuat makan
malam untukku."
"Kedengarannya khas Nell," ujar Cornelius
MacDermott. la mengangguk ke arah pintu di sisi
lain ruang tunggu itu. "Seorang petugas sudah menyiapkan arsip ibumu untuk kauperiksa."
x Mereka telah memotret wajah dan tubuh Quinny,
dalam keadaan telanjang. la begitu kurus. batin
Dan?tentunya ia menderita anemia. Wajahnya mirip
dengan foto hasil rekayasa komputer, namun bagi
Dan. dalam keadaan meninggal ada kesan kedamaian
389 di sana. Tulang pipi tinggi. hidung mancung, dan
mata yang lebar adalah milik wanita muda dalam
kenangannya.
"Satu?satunya tanda yang jelas pada tubuhnya
adalah bekas luka di telapak tangan" ujar si petugas.
"Menurut dokter yang mcmeriksanya, itu bekas yang
ditinggalkan oleh luka bakar."
"Masuk akal," sahut Dan, nada suaranya rendah
dan sedih.
Masih ada foto yang sama dengan yang selalu ia
bawa ke mana?mana.
"Di mana foto itu sekarang?" tanya Dan.
"Mereka menyimpannya sebagai barang bukti. Di
ruang penyimpanan barang?barang peninggalan di
Kantor Wilayah 10."
"Bahan bukti! Bahan bukti apa?"
"Tidak ada yang perlu dicemaskan." ujar Mac
menenangkan. "la pasti tidak bermaksud membakar
bangunan itu_ tapi sesuai kesimpulan yang diambil
oleh para ahli. cuaca pada malam hari tanggal 9
Sebtember itu betul-bctul dingin. Quinny rupanya
memasukkan beberapa benda ke dalam pendiangan.
menyulutnya, kemudian pergi ke kamar mandi. Cerobong asap tertutup, dan barang?barang pribadinya
terlalu dekat dengan api. Dalam sekejap tempat itu
dilalap api."
"Ibuku mungkin meninggal dalam kebakaran itu,
tapi bukan dia yang menyulut api itu," ujar Dan dengan yakin. "Dan aku akan mengatakan padamu sebabnya." la menarik napas dalam?dalam. "Malah lebih baik lagi, aku akan memperlihatkan padamu sebabnya."
390 77 NELL baru hendak menuju pintu keluar ketika Gert
meneleponnya. "Nell. Sayang, kau akan membawa
kardus?kardus itu ke toko loak besok, bukan?"
"Ya, aku tidak lupa."
"Oke, tapi ingat, kalau kau butuh bantuan. dengan
senang hati aku akan ke sana."
"Trims, Aunt Gert, tapi semua sudah selesai dan
siap diangkut," ujar Nell. "Aku sudah mengaturnya
dengan jasa pengiriman agar mereka mengirim van.
Sopirnya akan membantuku memuat serta membongkarnya lagi nanti, jadi tidak akan ada masalah."
Gert tertawa seakan meminta maaf. "Seharusnya
aku tahu kau sudah memikirkan sampai sejauh itu.
Kau begitu teratur."
"Jangan bilang begitu, karena aku khawatir itu
tidak benar. Aku cepat?cepat membereskannya hanya
karena ingin segera membersihkan tempat ini dari
begitu banyak kenangan."
"Oh. Nell, itu membuatku teringat sesuatu. Aku
sedang menyeleksi beberapa foto, mencoba memutuskan mana yang akan kumasukkan ke albumku yang
baru, terus"
"Aunt Gert, maaf, tapi aku bumbu dan harus
segera pergi. Aku harus berada di White Plains dalam waktu kurang dari sejam."
"Oh sayangku. maafkan aku. Jangan khawatir,
berangkatlah sekarang. Jadi aku akan bertemu denganmu besok di toko loak itu?"
391 "Pasti. Sopir itu akan datang kemari sekitar jam
sepuluh. jadi aku akan tiba di sana sekitar jam setengah sebelas."
"Baiklah, Nell. Pergilah sekarang. Bye, Sayang.
Sampai besok."
Tuhan memberkati dia. pikir Nell sambil menutup
telepon. Harga saham perusahaan telepon yang digunakan Gert akan jatuh 20 persen pada hari ia meninggal.
Sebelum menuju kamar Mrs. Johnson. Nell mampir
di meja perawat di lantai dua. "Aku Nell
MacDermott. Aku kemari untuk menjenguk Mrsy
Johnson. Kita sudah berbicara lewat telepon tadi."
Si perawat, seorang wanita dengan wajah simpatik
dan rambut kelabu. berdiri. "Aku sudah menyampaikan padanya bahwa Anda akan datang, Ms.
MacDermott. Kukira itu akan membuatnya senang,
meskipun cuma sebentar. Setelah itu ia juga menerima telepon dari pemilik apartemen yang pernah div
tinggalinya. Sepertinya, laki?laki itu ingin perabotannya dikeluarkan dari apartemen, dan itu membuat
Mrs. Johnson marah?marah. Aku khawatir Anda akan
kena getahnya."
Saat berjalan bersama menelusuri lorong, mereka melewati ruang makan kecil dengan tiga meja
yang ditempati oleh beberapa orang yang sedang
dilayani makan siang. "Kami memiliki ruang makan utama di lantai bawah. tapi berapa orang menganggap bahwa lebih menyenangkan menikmati hidangan pagi dan siang di lantai mereka sendiri, dan
392 kami mencoba memenuhi keinginan mereka," ujar si
perawat.
"Dari yang kulihat, hampir tidak ada yang tidak
kalian lakukan untuk menyenangkan penghuni di
sini," Nell menanggapi.
"Kami hanya tidak berhasil dalam satu hal: kami
tidak bisa membuat mereka bahagia. Dan. sayangnya,
itu satu?satunya hal yang sebetulnya paling mereka
butuhkan. Tapi itu dapat dimaklumi. tentu saja. Mereka sudah tua. Mereka terluka. Mereka telah kehilangan pasangan, anak?anak, atau temanAteman mereka. Beberapa dapat menyesuaikan diri dengan baik
dengan kehidupan di sini. Tapi yang lain belum tentu dan menyedihkan sebetulnya melihat mereka menderita. Ada pepatah lama. 'Semakin kita bertambah
umur, semakin kita menjadi tua." Kami mendapati
mereka yang memiliki pembawaan optimis cenderung
memiliki peluang yang lebih besar untuk merasa
puas."
Mereka hampir sampai di kamar Mrs. Johnson.
"Sepertinya Mrs. Johnson mengalami kesulitan beradaptasi," timpal Nell.
"Sebetulnya ia tahu bahwa ini adalah yang terbaik
dari yang ada, tapi. seperti yang lain. ia memilih
tinggal di rumahnya sendiri?dan dalam kasusnya,
mengatur hidupnya sendiri. Anda akan dengar sendiri."
Mereka berdiri di muka pintu apartemen Mrs.
Johnson yang terkuak sedikit. Si perawat mengetuk.
"Ada tamu, Mrs. Johnson."
Tanpa menunggu jawaban. ia mendorong pintu.
Nell mengikutinya dari belakang.
393 Rhoda Johnson berada di dalam kamar tidur
suite yang kecil itu. Ia di ranjang, bersandar pada
bantal dan berselimutkan bulu binatang.
Saat mereka memasuki kamar tidurnya. ia membuka mata. "Nell MacDermott?" ia bertanya.
"Ya." Nell terkejut melihat perbedaan dalam diri
wanita ini sejak kunjungannya yang terakhir.
"Aku ingin meminta sesuatu darimu. Winifred
biasa membeli coffee rake untukku di toko kue sekitar satu mil dari sini. Kau mau membelikannya
untukku hari ini? Aku tidak bisa makan apa yang
mereka sajikan di sini?rasanya hambar."
Ya ampun. batin Nell. "Dengan senang hati.
Mrs. Johnson."
"Nikmatilah kunjungan Anda," ujar si perawat
dengan riang.
Nell menarik sebuah kursi, kemudian duduk di
dekat tempat tidur. "Anda sedang merasa kurang
enak hari ini, Mrs. Johnson?" tanyanya.
"Aku tidak apa?apa. Tapi orang-orang di sini tidak begitu ramah. Kaulihat, mereka tahu aku bukan
orang kaya, karena itu mereka tidak memedulikanku."
"Aku tidak tahu itu. Perawat yang bersamaku
tadi itu yang mengusulkan padaku untuk datang dan
menengok Anda hari ini karena Anda sedang kurang
enak. Dan wanita yang mengantarku ke sini minggu
lalu sepertinya juga suka sekali pada Anda."
"Mereka cukup baik. Tapi seperti kukatakan. orangorang yang melayani serta membersihkan tempat ini
jelas?jelas tidak memperlakukanku dengan cara yang
sama sejak Winifred tidak ada lagi untuk menyelipkan
lembaran dua puluh dolar ke tangan mereka."
394 "Royal sekali."
"Tapi ternyata sia?sia. Kaukira setelah ia tiada
sekarang mereka akan menunjukkan simpati?"
Rhoda Johnson mulai menangis. "Memang dari
dulu selalu begini orang?orang cuma mau mengambil untung. Aku sudah tinggal empat puluh dua
tahun di apartemen itu, dan sekarang pemiliknya
ingin aku keluar dari sana dalam waktu dua minggu.
Aku masih punya pakaian di dalam lemarivlemari
itu; barang pecah?belah peninggalan ibuku. Kau percaya bahwa selama sekian tahun, aku tidak pernah
memecahkan barang secanng pun?"
"Mrs. Johnson, aku akan bertanya sesuatu pada
perawat itu," ujar Nell. "Aku akan segera kembali."
Ia pergi kurang dari lima menit. "Berita bagus,"
lapornya. "Seperti yang kuduga. Anda diperbolehkan
membawa perabotan Anda kemari, kalau itu memang
yang Anda inginkan. Bagaimana kalau kita membuat
rencana agar aku dapat mengantarkan Anda ke apartemen Anda minggu depan, supaya Anda dapat rnenyeleksi barang?barang favorit Anda untuk dibawa
kemari. Aku akan atur supaya semua itu dapat diangkut kemari."
Rhoda Johnson menatap Nell dengan pandangan
curiga. "Kenapa kau mau melakukan ini?"
"Karena Anda baru kehilangan putri Anda, dan
aku bersimpati pada Anda!" sahut Nell. "Dan kalau
keberadaan barang?barang favorit di sekeliling Anda
dapat membuat Anda merasa sedikit terhibur, dengan
senang hati aku berusaha untuk mewujudkannya."
"Mungkin kau merasa berutang sesuatu padaku
karena Winifred berada di atas kapal suamimu waktu
395 itu. Andai kata ia tidak meninggalkan Walters and
Arsdale, ia tentu akan langsung pulang ke rumah
setelah kerja, dan masih hidup sampai hari ini!"
Wajah Rhoda Johnson mengerut sementara air
matanya mengalir turun. "Aku amat kehilangan
Winifred. Ia tidak pernah lupa mengunjungiku pada
hari Sabtu?tidak sekali pun. Ia memang tidak selalu
bisa datang malam?malam-pada hari kerja. tapi Sabtu
adalah hari kami, selalu. Terakhir kali aku melihatnya
adalah pada malam sebelum ia meninggal."
"Itu berarti hari Kamis malam. dua minggu yang
lalu," ujar Nell. "Apakah itu pertemuan yang menyenangkan?"
"Ia sedang sedikit kesal. la bilang bahwa tadinya
ia ingin mampir di bank, tapi ia terlambat."
lnsting membuat Nell mengajukan pertanyaan berikut, "Anda ingat pukul berapa ia sampai di sini
malam itu?"
"Belum malam sebetulnya. Hari Kamis sore, pukul
lima lewat sedikit. Aku ingat itu karena aku sedang
makan malam ketika ia datang, dan aku selalu makan
malam pada pukul lima."
Bank tutup pada pukul lima sore, batin Nell.
Winifred sebetulnya memiliki cukup waktu untuk
pergi ke bank mana pun di Manhattan sebelum melakukan perjalanan ke White Plains. la pasti menggunakan jasa bank di sekitar sini.
Rhoda Johnson menghapus air matanya dengan
punggung tangan. "Aku tidak bisa terus begini. Aku
tidak akan lama lagi di sini. Jantungku sudah tidak
berfungsi baik. Aku suka bertanya pada Winifred
396 apa yang akan ia lakukan kalau sesuatu terjadi atas
diriku. Kau tahu apa yang selalu ia katakan?" '
Nell menunggu.
"Ia mengatakan bahwa ia akan berhenti bekerja
dan langsung naik pesawat pertama entah ke mana.
ltu cuma gurauannya saja kukira." la menghela napas. "Tidak seharusnya aku mcmbebanimu Nell.
Kau baik sekali mau datang kemari. Oke. tapi kau
berjanji membelikanku cojj'ee cake hari ini. bukan?"
Toko kue itu ada di sebuah mal, sekitar sepuluh
menit perjalanan mobil dari rumah perawatan itu.
Nell membeli rqffee rake, kemudian berdiri selama
beberapa saat di luar toko itu. Hujan sudah reda,
namun langit masih mendung. Ia bisa melihat sebuah
bank besar. persis di sebelah kanan mal itur Bangunannya memiliki jalur masuk sendiri dengan pelataran parkir yang terpisah. Kenapa tidak? putus
Nell dalam hati saat menuju mobilnya. Suatu tempat
yang bagus untuk memulai.
Dengan mobil ia menuju bank itu. Setelah ruemarkir kendaraan, ia masuk ke dalam. Sebuah loket
di ujung memajang papan nama dari logam dengan
tulisan KOTAK DEPOSIT.
Nell menghampiri loket itu lalu lnembuka tasnya.
la mengeluarkan dompet dan mencabut amplop manila kecil yang ia temukan di saku dalam jas Adam.
la membuka lipatan amplop itu dan membiarkan
kuncinya meluncur keluar di meja loket itu. Sebelum
ia sempat bertanya apakah kunci itu berasal dari salah satu kotak deposit batik ini, si petugas tersenyum
397 dan menyerahkan padanya sebuah formulir untuk
diisi.
"Aku ingin berbicara dengan manajer Anda,"
ujar Nell dalam nada rendah.
Arlene Barton, si manajer, ternyata wanita kulit
hitam anggun berusia sekitar empal puluhan. "Kunci
ini berkaitan dengan proses penyelidikan." Nell menjelaskan. "Aku perlu menghubungi kantor kejaksaan
distrik Manhattan sekarang juga."
la diberitahu bahwa Sclafani dan Brennan sedang
keluar, tapi akan segera kembali. Ia meninggalkan
pesan bahwa ia telah menemukan lokasi kotak deposit dengan kunci nomor 332. setelah itu ia memberikan nama Barton dan nomor teleponnya.
"Aku yakin mereka akan kemari dengan surat
izin penggeledahan. mungkin sebelum Anda tutup
hari ini," ujar Nell pada wanita itu.
"Aku mengerti."


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Apakah merupakan pelanggaran untuk memberitahukan padaku atas nama siapa kotak deposit ini
terdaftar?"
Barron tampak ragu. _"Aku tidak yakin..."
Nell memotongnya. "Apakah kntak itu terdaftar
hanya atas nama seorang wanita, atau juga atas
nama Harry Reynolds?"
"Sebetulnya aku tidak boleh mengungkap informasi semacam itu," sahut Arlene Barron sambil
menganggukkan kepalanya.
"Aku sudah menduga." Nell beranjak. "Tolong
jawab satu hal lagi. Apakah kotak itu pernah dibuka
sejak tanggal 9 .mm yang lalu?"
"Kami tidak memiliki catatan."
398 "Kalau begitu, kalau seseorang mencoba mengakses kotak itu sebelum pihak kepolisian sampai kemari, Anda harus berusaha mencegahnya. Kalau kutak itu belum dikosongkan, isinya mungkin bisa
menjadi bahan bukti penting untuk tindak pembunuhan ganda."
Ia sudah sampai di pintu ketika Arlene Barron
memanggilnya, "Ms. MacDermott, Anda lupa bungkusan Anda."
Kantong berisi cqlfcc take itu masih tergeletak
di lantai, dekat kursi yang ia duduki tadi. "Trims.
Aku bahkan tidak menyadari aku membawanya bersamaku tadi," ujar Nell. "Aku harus mengantarkannya ke semang wanita di rumah perawatan. Demi
Tuhan, ia memang layak menikmati ini."
78 KETIKA Sclafani dan Brennan tiba di Kantor Wilayah
13, mereka menemukan Mae (lan Dan di sana.
"Coba lihat siapa yang ada di meja itu" gumam
Brennan pada partnernya. "Anggota Kongres
MacDermott. Apa yang sedang dikerjakannya di
sini?"
"Ada cara yang bagus untuk mengetahuinya."
Sclafani menghampiri meja itu. "Hai, Rich," ia menyapa sersan yang bertugas, kemudian dengan senyuman lebar berpaling pada Cornelius MacDermott,
"Sir, menyenangkan sekali bertemu dengan Anda.
Aku Detektif Sclafani. Detektif Brennan dan aku se
399 ring menemui cucu Anda sejak tragedi kapal itu. Ia
banyak membantu kami."
"Nell belum bercerita padaku tentang kalian, tapi
harusnya aku tidak terkejut," komentar Mae. "Aku
mendidiknya agar mandiri, dan kurasa aku guru
yang berhasil." la berhenti sebentar untuk berjabat
tangan dengan Sclafani. "Aku di sini untuk urusan
yang sama sekali berbeda. Dr. Minor membutuhkan
informasi sehubungan dengan kematian ibunya."
Brennan bergabung dengan mereka. "Aku menyesal sekali. Dokter." ujarnya pada Dan. "Sudah
lamakah kejadiannya?"
Mac yang menjawab untuk Dan, "Sekitar sembilan
bulan yang lalu. Ibu Dan adalah seorang wanita
yang punya masalah dan yang sudah ia cari sejak
lama. Ia meninggal karena kehabisan oksigen dalam
kebakaran di rumah kediaman Vandermeer tanggal 9
September yang lalu."
Kedua detektif itu saling berpandangan. Sepuluh
menit kemudian empat lelaki itu telah duduk bersama
di meja panjang dalam ruang rapat kantor itu. Kapten
John Murphy, perwira tinggi yang bertugas saat itu.
juga bergabung dengan mereka. Arsip kasus itu serta kotak yang berisi barangabarang pribadi ibu Dan
Minor terletak di atas meja.
Kapten Murphy mengutip bagianAbagian infnrmasi
yang paling penting dalam arsip itu. "Asap terlihat
dari lantai bawah bangunan Vandermeer pada sekitar
pukul 19.34. dan alarm segera berbunyi. Saat unit
pemadam kebakaran pertama tiba sekitar empat setengah menit kemudian, sebagian besar bangunan itu
sudah dilalap api. yang rupanya merambat melalui
400 lift keeil untuk makanan, yang menyebabkan penyebaran cepat hingga ke atap. Meski berbahaya. elnpat
petugas yang dilengkapi perlengkapan seperlunya memeriksa dua lantai pertama, yang sudah hampir seluruhnya dimakan api. Personel dari tim yang menggunakan tangga dan kaitan melakukan pencarian di
lantai tiga dan empat. Mereka menemukan jenazah
seorang wanita Kaukasia dewasa di dalam kamar
mandi lantai empat. Wanita itu berusaha menyelamatkan diri dalam bak mandi dengan menutup wajahnya
dengan sehelai kain basah. Namun meski diberi pernapasan buatan intensif ia tidak bereaksi dan dinyatakan meninggal pada pukul 21.30. Penyebab kemalian, kehabisan oksigen karena asap kebakaran."
Kapten melirik Dan. yang sedang mendengarkan
dengan penuh perhatian, pandangan mata menunduk.
tangan terlipat di meja.
"Mungkin sedikit melegakan untuk mengetahui
bahwa api tidak sampai menyentuh tubuhnya. Namun
panas yang intensif dan asap telah menyebabkan kematiannya."
"Aku menghargai informasi itu." ujar Dan, "tapi
yang ingin kuketahui adalah mengapa ia dianggap
bertanggung jawab karena menyalakan api."
"ltu berawal dari hasil temuan di ruang baca lantai pertama. Jendela ruangan itu hancur dengan cepat,
kemudian kertas?kertas berhamburan ke jalan termasuk selembar kartu tunjangan] kesejahteraan atau
dapur umum, istilah populernya. Itulah yang membuat
ibu Anda selama beberapa waktu keliru diidentifikasi.
Kemudian terbukti bahwa kartu itu milik seorang
wanita tuna wisma lain yang menyatakan bahwa
401 kantung?kantong plastiknya dicuri orang beberapa
jam sebelum peristiwa itu terjadi."
"Apakah Anda mengatakan bahwa ada tuna wisma
lain dalam bangunan itu?"
"Kami tidak memiliki alasan untuk berpikir begitu.
Yang pasti tidak ada korban lain. sedang di dalam
ruang baca itu ditemukan sisa?sisa makanan dan matras gulung. Kami menduga ibu Anda tentu sedang
bernaung di bangunan Vandermeer itu. kebetulan
menyalakan api?mungkin mencoba menyiapkan makan malam?dan setelah itu pergi ke lantai atas untuk ke kamar mandi. Sesuai kenyataan. hanya kamar
mandi itu yang masih bisa digunakan. la terperangkap
di atas. Kalaupun ia mencoba keluar, asapnya sudah
begitu tebal sehingga mungkin ia tidak dapat menemukan tangganya."
"Sekarang perkenankan aku menceritakan sesuatu
mengenai ibuku" ujar Dan. "Ia memiliki ketakutan
yang bersifat patologis terhadap api, mungkin khususnya api pendiangan yang terbuka. Tidak mungkin
ia akan menyalakan api di tempat seperti itu."
Ia melihat ekspresi tak percaya di wajah Kapten
Murphy dan kedua detektif itu. "Ayahku meninggal<
kan ibuku ketika aku berusia tiga tahun. Ia meng<
alami guncangan batin yang membawanya hanyut
dalam kebiasaan minum-minum. Ia masih dapat menguasai dirinya di siang hari, tapi begitu aku tidur,
ia akan minum sampai mabuk."
Suara Dan menjadi pelan. "Aku ingat. waktu keeil aku amat mengkhawatirkan dirinya. Aku bangun
dan dengan berjinjit turun ke bawah, sambil mencengkeram selimutku. Sepeni biasa ia tertidur di
402 sofa, dengan botol kosong di dekatnya. Ia masih
menyukai api ketika itu dan biasa membaca cerita
untukku di sofa di dekat pendiangan sebelum aku tidur. Suatu malam aku ke bawah untuk mengecek
keadaannya, ia tergeletak dalam keadaan tidak sadar
di lantai. persis di depan pendiangan. Aku mengibas
selimutku untuk menutup tubuhnya, tapi sebagian
ternyata termakan api. Ketika aku mencoba menariknya. lengan piamaku kena lidah api."
Dan berdiri, melepas jaketnya, lalu membuka
kancing lengan kemeja. "Aku hampir kehilangan lengan ini," ujarnya sambil menggulung lengan kemejanya. "Aku menghabiskan waktu hampir setahun
di rumah sakit. menjalani serangkaian pencangkokan
kulit, dan setelah itu periode belajar menggunakan
lengan ini kembali. Sakitnya bukan main. lbuku merasa begitu bersalah dan takut menghadapi tuntutan
penelantaran yang mungkin akan diajukan atas dirinya, hingga pada suatu hari. setelah menunggui aku
sepanjang malam di rumah sakit, ia pergi dan tidak
pernah kembali lagi. Ia tidak tahan melihat apa yang
terjadi atas diriku.
"Kami tidak tahu ia pergi ke mana, sampai sekitar
tujuh tahun yang lalu. kami melihatnya dalam film
dokumenter televisi yang meliput tentang tuna wisma
di New York. Detektif swasta yang kami sewa berbicara dengan beberapa orang di tempat penampungan
di sini yang kebetulan mengenalnya. Mereka masingmasing punya cerita tentang dirinya. tapi semua mengatakan hal yang sama: ia menjadi panik kalau
melihat api yang berkobar?knbar."
Lengan kiri Dan penuh bekas luka dan guratan.
403 la menggerakmenggerakkan dan mengontrol lengan ini lagi," ujarnya. "Memang tidak bagus dilihat, tapi kebaikan
para dokter dan perawat ketika itu menjadi pendorong
bagiku untuk menjadi ahli bedah anak yang cukup
andal sekarang, dan mengepalai unit trauma luka bakar."
la menurunkan lengan kemeja dan memasang
kancingnya kembali. "Beberapa bulan yang lalu aku
bertelnu dengan seorang wanita tuna wisma bernama
Lilly yang ternyata mengenal ibuku dengan baik.
Kami berbicara panjamg?lebar mengenai dirinya. Lilly
juga menyinggung soal ketakutan ibuku terhadap
api."
"Kasus Anda meyakinkan sekali, Dokter," ujar
Jack Selafani perlahan. "Besar kemungkinan bahwa
Karen Renfrew, wanita yang menyatakan bahwa
kartu tunjangan kesejahteraan miliknya dicuri orang,
adalah si penyulut api itu. Bangunan itu adalah ru
mah yang besar sekali. Mungkin ia hetul?betul tidak'
tahu ibu Anda juga ada di sana."
"Kurasa itu mungkin. Dari yang berhasil kudapatkan. tiap kali ibuku mengalami depresi berat. ia
akan mencari tempat agar bisa menyendiri."
Dan mengenakan jaketnya kembali. "Aku tidak
dapat menyelamatkan ibuku lagi" ujarnya. "Tapi
aku masih bisa menyelamatkan reputasinya, sesuai
kenyataan yang ada. Aku ingin namanya dihapus sebagai tersangka yang mengakibatkan kebakaran itu."
Pesawat telepon berdering. "Aku sudah hilang
pada mereka untuk menahan semua telepon'masuk,"
404 gerutu si kapten sambil mengangkat telepon. 1a memasang telinga. "Untukmu, Jack."
Sclafani menerima gagang telepon itu darinya.
"Sclafani di sini," ujarnya dingin.
Setelah mengakhiri pembicaraan itu, ia menatap
Brennan. "Nell MacDermott meninggalkan pesan sekitar sejam yang lalu. Ia sudah menemukan bank
itu. Letaknya di Westchester. dekat rumah perawatan
yang menampung ibu Winifred Johnson. la mengaa
takan pada mereka bahwa kita akan ke sana dengan
surat 171" penggeledahan."
la terdiam. "Masih ada satu hal lagi. Aku menelepon North Dakota tadi pagi untuk mencari tahu
apa yang membuat mereka begitu lambat memberikan
laporan. Ia baru menelepon dan meninggalkan pesan.
ia sudah merampungkan laporan tertulis lengkap
mengenai Adam Cauliff, dan ia sedang mengirimnya
lewat fax sekarang."
"Kalian berbicara soal apa?" tanya Mac dalam
nada mendesak. "Apa yang sedang dilakukan Nell,
dan kenapa kalian melakukan penyelidikan atas Adam
Cauliff?"
"Seperti yang kukatakan tadi, cucu Anda telah
banyak membantu proses penyelidikan kami. Sir,"
sahut Sclafani. "Sedangkan mengenai suaminya, kontak kami di North Dakota telah melakukan penggalian
sehubungan dengan latar belakangnya. Rupanya ia
berhasil mengungkap beberapa informasi yang amat
mengganggu. Sepertinya Adam Cauliff menyembunyikan beberapa hal dari Anda dan cucu Anda."
405 79 HUJAN tumn lagi saat Nell mengemudikan kendaraannya kembali ke arah kota?hujan angin yang lebat
dan kencang, yang menerpa k'aea depan mobilnya
dengan ganas. '
Lampu rem mobil di depannya berkedip?kedip
merah, berbaur dengan cahaya yang lebih merah
lagi, sementara lalu lintas melambat hingga nyaris
tidak bergerak.
Nell menahan napas saat seorang pengemudi di
jalur sebelah kiri membuat sebuah mobil menyelonong ke jalurnya, hanya beberapa inci dari kendaraannya. la nyaris dapat menyentuh pintu mobil itu.
Pikirannya penuh dengan berbagai kejadian pagi
itu, tapi dengan tegas ia memaksa diri untuk berkonsentrasi hanya pada kemudinya.
Setelah memasuki garasi bangunan apartemen dan
memarkir mobilnya barulah ia mengizinkan dirinya
untuk menyerap dampak dari apa yang ia ketahui
sejauh ini.
Winifred memiliki sebuah kotak deposit atas nama
dirinya dan Harry Reynolds. _ _
Adam memiliki kunci untuk kotak deposit itu.
Ia masih belum memastikannya, tapi ada kemungkinan besar bahwa Adam sebenarnya adalah
"Harry Reynolds".
"Anda baik-baik saja. Ms. MacDermott?" tanya
Manuel, si operator lift, sambil menatapnya dengan
cemas.
406 "Aku baik-baik, terima kasih. cuma sedikit tegang.
Jalanan luar biasa ramai."
Sudah hampir pukul tiga ketika ia membuka pintu apartemennya, kemudian masuk.
Tenant! pribadiku! Kini ia semakin bersemangat
untuk menyingkirkan barang?barang Adam. Apa pun
yang akan tersingkap kelak, Adam dan Winifred
pasti memiliki semacam hubungan terselubung.
Mungkin saja cuma menyangkut urusan bisnis kotor.
Mungkin Adam telah membuat Winifred mengira itu
adalah hubungan romantis. Meskipun Nell masih belum siap mempercayainya, kemungkinan itu selalu
ada. Apa pun jawaban sesungguhnya nanti. ia tidak
ingin melihat sesuatu yang mengingatkannya pada
Adam tertinggal di apartemen] ini.
Aku jatuh cinta pada cinta...
Aku tidak akan mengulanginya lagi! janji Nell
pada dirinya.
Kau tidak akan melakukan kesalahan yang sama
lagi* putusnya.
Kedipan lampu pada mesin penjawab telepon
menyatakan bahwa ada beberapa pesan menunggu.
Yang pertama berasal dari kakeknya, "Nell, Dan dan
aku sedang mengecek proses investigasi sehubungan
dengan kematian ibunya. Kebetulan kami bertemu
dengan Detektif Selafani dan Detektif Brennan. Kau
meninggalkan pesan untuk mereka. dan sekarang
sepertinya mereka sudah memiliki sedikit informasi
tentang Adam. Aku khawatir itu informasi yang
kurang menyenangkan. Mereka akan (lalang ke
kantorku sekitar pukul lima. Dan juga akan hadir.
Bagaimana kalau kau bergabung dengan kami?"
407 Pesan berikutnya berasal dari Dan, "Nell. aku
mengkhawatirkanmu. Aku membawa telepon seluler.
Hubungi aku secepat mungkin. Nomorku 917?5551285." Ia baru akan mematikan mesin itu ketika
suara Dan terdengar kembali. "Nell. aku akan mengulanginya lagi. Aku meinbutuhkanmu."
Nell tersenyum senang saat menghapus pesanpesan itu. Ia menuju dapur dan membuka lemari es.
Berani?beraninya ak'u mengatakan padanya bahwa ia


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hampir tidak punya apa?apa di dapurnya. batinnya
saat ia memeriksa isi lemari esnya yang cuma sedikit
itu. Aku tidak lapar. tapi aku ingin makan sesuatu. Ia
meraih sebutir apel, dan saat menggigitnya. suatu
keuangan dari kelas sejarah melintas di ingatan. Dalam perjalanannya menuju tempat pemaneungan Anne
Boleyn meminta atau makan?sebutir apel.
Mana yang benar"! Entah mengapa hal itu tibatiba menjadi penting baginya.
Mudah?mudahan Aunt Gert ada di rumah. ia berharap sambil meraih pesawat telepon.
Untungnya Gen langsung menjawab pada dering
pertama. "Nell sayang. aku benar?benar menikmati
hari ini. Aku sedang memasukkan loto-foto ke dalam
alhumku?I'oto?folo grup paranormalku dalam pesta
pesta di rumahku. Kau tahu, Raoul Cumberland
yang begitu populer dalam program televisi itu sekarang pernah ada di rumahku sekitar empat tahun
yang lalu? Aku sudah lupa. Dan..."
"Bibi Gert, aku terpaksa memotong. tapi ini benarbenar hari yang berat untukku? ujar Nell. "Ada sesuatu yang harus kutanyakan. Aku akan membawa
408 lima kardus berisi pakaian besok. Itu berarti banyak
yang harus diangkat ke sana kemari, digantung dan
disortir. Aku bisa menyuruh sopir untuk meninggalkanku di sana dan aku akan membantumu menyortir."
"Oh, baik sekali." Gert tertawa gugup. "Tapi itu
tidak perlu. Sayang." la tertawa lagi. "Ada seseorang
yang bersedia membantuku. Tapi aku sudah berjanji
untuk tidak mengungkapkan identitasnya kepada siapa
pun. la cuma tidak ingin terlibat dalam kehidupan
pribadi klien?kliennya, meskipun..."
"Bibi Gert. Bonnie Wilson mengatakan padaku
bahwa ia akan mengajukan diri sebagai relawan di
toko lnak itu."
"Bcnuriuzh? " tanya Gert, suaranya terdengar lega
sekaligus kaget. "Manis sekali."
"Jangan sampaikan pada Bonnie bahwa aku akan
berada di sana," Nell memperingatkan. "Sampai besok."
"Aku akan membawa albumku." janji Gert.
80 KAREN RENFRFW senang duduk?duduk di Central Park,
di bangku dekat Tavern on the Green. Dengan harta
miliknya di sekitarnya, ia menikmati sinar matahari,
lalu-lalang pemain sepatu roda. pelari, pengasuh bayi
yang mendorong kereta. serta turis. Secara khusus ia
menikmati ulah turis yang melongo saat mereka melayangkan pandangan mereka ke panorama tempat
itu. 409 Panoramanw. New Yorkanya. Kota paling hebat
di selumh dunia ini.
Karen sempat tinggal di rumah sakit selama beberapa waktu setelah ibunya meninggal. "Untuk evaluasi." kata mereka. Kemudian mereka membiarkannya pergi. Pemilik tempat yang ia tinggali tidak menginginkannya kembali. "Kau hanya membuat? masalah."
ujarnya waktu itu. "Kau dan barang rombeng yang
kaukumpulkan."
Tapi ini semua bukan barang rombeng. ini adalah
barang?barangnya. Barang?barang itu membuatnya
merasa nyaman. Barang?barang itu adalah temannya.
Setiap kantong plastik di kedua keretanya?yang
satu ia dorong, yang lain ia tarik?amat berarti baginya. Dan setiap benda di dalam kantong?kantong
itu penting baginya.
Karen mencintai barang?barangnya, tamannya, kotanya. Namun hari ini bukan salah satu hari favoritnya. Hampir tidak ada orang di taman ini. llujan
terlalu deras. Karen mengeluarkan plastik dan menyelubungi dirinya dan kereta?keretanya. Ia tahu. begitu
polisi lewat, ia mungkin akan diusir. Tapi sebelum
itu ia akan menikmati suasana taman ini.
Ia bahkan senang berada di bawah guyuran hujan.
Sejujurnya, ia menyukai hujan. Kesannya bersih dan
ramah. Bahkan saat turun sederas ini.
"Karen. kami ingin bicara denganmu."
Ia mendengar suara maskulin yang serak dan
menoleh dari bawah naungan plastiknya.
Seorang polisi berdiri di dekat kereta?keretanya.
Mungkin laki?laki itu akan memarahinya karena ia
menolak pergi ke tempat penampungan. Atau lebih
410 buruk lagi, ia akan memaksanya tinggal di salah
satu tempat yang mengerikan itu, bersama orangorang gila yang menakutkan itu.
"Apa maumu?" tanyanya dengan marah. tapi ia
tahu. la tetap harus pergi bersamanya.
Tapi petugas polisi ini rupanya tidak sejahat
yang lain. Ia bahkan membantunya dengan barangbarangnya. Sesampainya di jalan ia menaikkan salah
satu kereta Karen ke van.
"Hentikan itu!" jerit Karen. "ltu punyaku. Jangan
sentuh itu!"
"Aku tahu! Karen, tapi kami harus menanyaimu
di markas kami. Begitu selesai, aku berjanji akan
mengantarmu kembali kemari bersama semua barangmu, atau mengantarmu ke mana pun kau mau. Percayalah padaku, Karen."
"Apa aku punya pilihan?" tanya Karen dengan
getir sambil memastikan polisi itu tidak menjatuhkan
barang miliknya yang begitu berharga.
81 NELL memutar nomor Bonnie Wilson. Pada dering
keempat mesin penerima pesan menyala
"Kalau Anda ingin membuat perjanjian dengan
paranormal yang dikenal secara internasional. Bonnie
Wilson, silakan tinggalkan nama dan nomor telepon
Anda." Terdengar nada sebagai tanda untuk mulai
berbicara.
"Bonnie, ini Nell MacDermott. Aku tidak ingin
411 mengganggumu," ujarnya meminta maaf, "tapi kurasa
kita harus bertemu. Aku tidak tahu apakah itu mungkin, tapi dapatkah kau menghubungkan aku dengan
Adam lagi? Aku benar-benar harus berblcara dengannya. Ada sesuatu yang harus ketahui. Aku ada
di rumah, menunggu jawabanmu."
Pesawat telepon berdering hampir sejam kemudian. Ternyata dari Bonnie. "Nell, aku minta maaf
tidak meneleponmu lebih cepat, tapi aku baru saja
menerima pesanmu. Aku sedang bersama seorang
klien baruku. Tentu saja kau bisa datang kemari.
Aku tidak yakin apakah aku dapat menghubungi
Adam, tapi aku akan mencoba. Aku akan berusaha
sebaik mungkin."
"Aku'yakin kau akan melakukannya." sahut Nell
dengan nada biasa.
82 JACK SCLAFANI dan George Brennan membawa
sandwich yang mereka beli di sebuah kafe dan me?.
reka tinggalkan di markas. Sebelum dapat menikmati
makan siang, masih ada beberapa hal yang perlu
mereka selesaikan. Pertama?tama mereka menelepon
Westchester Exchange Bank. Setelah itu, mereka
pergi menghadap seorang hakim untuk meminta surat
izin penggeledahan untuk memeriksa kotak deppstt
nomor 332 di bank itu. Akhirnya, mereka meminta
pihak kejaksaan untuk memberikan tugas membuka
kotak itu pada petugas lain dalam tim mereka.
412 Mereka sebetulnya sangat ingin tahu isi kotak
misterius itu. tapi mereka juga tidak ingin absen
saat Karen Renfrew, wanita tuna wisma yang kartu
tunjangannya ditemukan di bangunan Vandermeer
pada malam kebakaran itu, berhasil ditemukan. Begitu
ia dibawa ke markas. mereka ingin ada di sana untuk menanyainya.
Baru pukul tiga mereka bisa makzui sandwich
mereka. Di ruang kerja Jaek, mereka makan sambil
membaca laporan mengenai Adam Cauliff yang masuk dari North Dakota.
"Kita harus memberitahu pihak kejaksaan untuk
memakai orang dari Bismarck ini." komentar Sclafani.
"Dalam beberapa hari ia bisa mengumpulkan lebih
banyak informasi negatif daripada kebanyakan kolumnis gosip sepanjang karier mereka."
"Data?data yang amat mengganggu juga," tnnpal
Brennan.
"Berasal dari keluarga berantakan. Catatan kejahatan remaja yang sudah dihapuskan, tapi coba lihat
jenis pelanggarannya. Pengutilan. Pencurian ringan.
Diinterogasi dalam kasus kematian pamannya ketika
ia berusia tujuh belas tahun, tapi tidak dituntut. lbu
Cauliff menerima warisan lumayan besar dari si paman. ltu yang menjadi tiket Cauliff ke perguruan
tinggi."
"Bagaimana kontak kita mendapatkan semua ini?"
"Kerja polisi yang efektif. la menemui seorang
.rherm" yang sudah pensiun, dengan daya ingat yang
panjang. Lalu menemui profesor di perguruan tinggi
itu yang tidak takut membuka mulut. Baca saja terus."
413 "Penipu kronis. Pembual. Diyakini telah mengakses bahan?bahan ujian akhir di perguruan tinggi itu
sebelum pelaksanaannya. Memalsukan surat-surat rekomendasi untuk pekerjaan pertamanya di Bismarck.
Bosnya menyuruhnya mengundurkan diri. Dalam pekerjaan kedua, ia memacari istri pemilik. Dipecat.
Di tempat lain, dicurigai menjual isi surat penawaran]
tertutup pada pcrusahaan?perusahaan pesaing.
"Laporan berakhir, dan akan aku kutip," Sclafani
membaca, "Bosnya yang terakhir di Bismarck mengatakan "Adam Cauliff betul?betul yakin bahwa ia
berhak mendapatkan apa pun yang ia inginkan. apakah itu seorang wanita atau hanya barang yang tidak penting. Aku menunjukkan arsip ini pada seorang
letnan yang juga ahli jiwa. Berdasarkan informasi
yang kuberikan padanya. ia menyatakan bahwa Adam
Caullff memiliki kelainan kejiwaan serius dan mungkin kemampuan untuk menutupinya dengan pintar.
Seperti kebanyakan penderita, ia mungkin sangat
pandai dan menampilkan kepribadian simpatik. 'l'api
begitu situasi menjadi kurang menguntungkan. ia
akan melakukan apa saja yang ia anggap perlu untuk mempertahankan ambisi pribadinya. Apa saja.
Sepertinya ia sama sekali tidak menghargai normanorma sosial yang berlaku dalam masyarakat.""
"Wow!" seru Brennan saat mendengar penutup
laporan itu. "Bagaimana seorang wanita seperti Nell
MacDermott bisa terlibat (lengan orang seperti ini?"
"Bagaimana sekian banyak wanita cerdas bisa
terlibat dengan orang?orang seperti ini? Kuberitahu
pendapatku." sahut Sclafani. "Alasannya adalah, kalau
kau sendiri bukan pembohong, kau harus kena batu
414 nya sebelum bisa mengerti bahwa sosok sc erti
t[:tdam Cauliff di dunia ini memang tidak sepertipkebggtyizgnandan kita. Dan kadang?kadang juga amat
Pertanyaannya sekarang adalah, kalau seseorang
nmmmg berhasil melompat turun dari kapal itu
apakah orang itu Adam atau Winifred Johnson?" ,
Atau, apakah memang ada yang lolos? Begitu
mereka membuka kotak deposit itu, kita akan tahu
apakah salah satu di antara mereka masih hidu dan
berhasil mengosongkannya." P
Pesawat telepon berdering. Selafani mengangkatgya. Bagus, kami akan ke sana." Ia menatap Brennan
Mereka sudah menemukan Karen Renfrew; ia ada di
Kantor Wilayah 13 sekarang. Ayo berangkat."
83 BAHKAni payung gollnya yang ekstra lebar tidak dapat melindungi Nell agar tetap kering saat menapaki
jarak beberapa langkah antara taksi dan pintu bangunan apartemen Bonnie Wilson. Begitu berada di
naungan depan bangunan itu. ia menutup payung
dan mengeringkan wajahnya dengan saputangan. Kemudian, sambil menarik napas dalam?dalam ia menekan tombol interkom apartemen Bonnie. '
Bonnie tidak menunggu sampai ia menyebutkan
nama. "Naik saja langsung ke atas. Nell." Sambil
mengatakan itu, ia menekan tombol untuk membuka
pintu lobi.
415 Lift meluncur naik ke lantai lima. Begitu melangkah keluar. Nell melihat Bonnie sedang berdiri
di muka pintu apartemennya. "Masuklah, Nell."
Di belakangnya, apartemen itu tampak temaram.
Meski begitu, Nell menahan napasnya. sesuatu inernbuatnya tidak enak. Cahaya remang di sekitar Bonnie
tampak meredup.
"Nell. kau kelihatan khawatir. Masuklah," undang
Bonnie.
Dengan perasaan tak menentu, Nell menurutinya.
Ia tahu, apa pun yang akan terjadi di tempat ini sebentar lagi tidak mungkin dihindari. Ia tidak punya
pilihan lain. dan ia betul?betul tidak menguasai keadaan. Apa pun yang menantinya harus ia hadapi.
Ia melangkah masuk, kemudian Bonnie menutup
pintu di belakangnya. Nell mendengar suara pintu
dikunci dua kali dan setelah itu rantai pengaman dipasang.
"Mereka sedang memperbaiki tangga darurat,"
Bonnie menjelaskan. suaranya pelan. "Si pengelola
mempunyai kunci ekstra. tapi aku tidak mau dia
atau siapa pun juga me'nyelonnng masuk sementara
kau di sini."
Nell mengikuti Bonnie yang berjalan meninggalkan selasar itu. Di dalam keheningan. langkah?langkah kaki mereka bergema di atas lantai kayu. Saat
melewati cermin, Nell berhenti sebentar.
Bonnie berhenti melangkah dan menoleh. "Kenapa, Nell?"
Mereka sedang berdiri bersisian. bayangan mereka
membalas tatapan mereka. Kau tidak lihat? jerit
Nell dalam hati. Lingkum/t cahaya di sekitarmu
416 nyaris gelap. persis seperti Winifred waktu iru. Kau
akan mati.
Kemudian. dengan panik ia melihat kegelapan itu
mulai menebar dan meliputi dirinya.
Bonnie menarik lengannya. "Nell. ayo kita masuk
ke dalam ruang kerjaku" ujamya dalam nada mendesak. "Sudah waktunya berbicara dengan Adam."
84 DAN sudah pergi ke rumah sakit untuk mengecek
dua pasien yang baru dioperasi, dan baru jam setengah lima ia dapat pulang. Sekali lagi ia menelepon
apanemen Nell. namun tetap tidak memperoleh jawaban. Mungkin Mac sudah mendengar darinya, batinnya.
Cornelius MacDermott menyatakan bahwa meskipun ia belum berbicara dengan cucunya. ia .sm/uh
mendengar sesuatu dari adiknya. "Sudah cukup mengesalkan ia mendorong Nell untuk menemui uenayang palsu itu. tapi sekarang ia mulai melakukan
hal yang sama padaku. la khawatir karena ia mendapat semaeam pertanda bahwa sesuatu yang buruk
akan terjadi atas diri Nell."
"Menurutmu apa artinya itu, Mac?"
"Artinya ia tidak punya pekerjaan lain selain duduk?duduk dan mengeluh. Lihat saja hujannya. Rematik Gert mungkin kumat, dan sekarang ia mengubah rasa sakitnya menjadi semacam pertanda supranatural. Sepeninya ia sedang menyalurkan sakitnya
417 pada kita untuk dinikmati. Dan. katakan hanya aku
yang waras di sini. Kau harus melihat cara Liz menatapku saat ini. Aku rasa ia juga mulai mempercayai
omong kosong itu."
"Mac, menurutmu apakah memang ada alasan
untuk khawatir mengenai Nell?" tanya Dan tajam.
Masalah demi masalah. batinnya. Sepanjang hati ini
penuh dengan kejutan.
"Apa yang perlu dikhawatirkan? Aku meminta
pada Gert datang ke kantorku dan mendengarkan
apa yang akan diungkapkan oleh kedua detektif itu
kepada kita tentang Adam Cauliff. Gen selalu menganggap Adam begitu hebat karena ia selalu siap
membukakan pintu baginya, tapi menurut yang dikatakan Brennan padaku, mereka bam menyingkapkan
banyak hal buruk tentang dirinya. Mereka tidak mau
mengatakannya lewat telepon, tapi dari nadanya. sepertinya kita beruntung ia 'sudah tiada.
"Kedua detektif itu mengatakan mereka akan sampai di sini dalam waktu sejam. Mereka akan mampir


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

di Kantor Wilayah 13. yang tadi kita datangi. Mereka
bilang, mereka sudah menemukan wanita yang kartu
tunjangannya ditemukan dalam kebakaran itu, dan
bahwa ia sudah dibawa ke sana untuk diinterogasi."
"Aku ingin tahu apa yang ia katakan kepada mereka."
"Menurutku memang sebaiknya begitu," sahut
Mac, nadanya lebih simpatik sekarang. "Datanglah
kemari sekarang supaya kau bisa langsung mendengar
segalanya dari mereka. Sesudah itu, kalau kita bertemu Nell, kita bisa makan malan bersama."
"Masih ada satu hal lagi. Apakah Nell memang
418 biasa tidak menanggapi pesan-pesan untuknya? Maksudku, apakah menurutmu ia ada di rumah sekarang
dan tidak mau mengangkat telepon karena merasa
kurang sehat?"
"Astaga, Dan, kau jangan mulai." Namun Dan
menangkap kecemasan dalam suara Cornelius
MacDermott. "Aku akan menelepon petugas sekuriti
apartemennya untuk menanyakan apakah ia melihatnya masuk atau keluar tadi."
85 "AKU sudah melaporkan) bahwa kantongku yang berisi batang?barang bagus dicuri orang beberapa jam
sebelum kebakaran itu," ujar Karen Renfrew dengan
marah. Ia sedang bersama Kapten Murphy dan
Sclafani dan Brennan di ruangan rapat yang sama
tempat sebelumnya mereka berbicara dengan
Cornelius MacDermott dan Dan Minor.
"Kepada siapa kaulaporkan itu. Karen?" tanya
Sclafani.
"Seorang polisi yang lewat dalam mobil patroli.
Aku melambai ke arahnya. Kalian tahu apa yang ia
bilang?" ,
Tidak sulit dibayangkan. batin Brennan.
"Dia bilang. 'Ludy. bukankah kau sudah punya
cukup banyak barang rombeng di kereta?kereta itu?
Jadi kenapa meributkan satu kantong yang jatuh?"
Tapi seperti kukatakan pada kalian. kantong itu tidak jatuh. Kantong itu dicuri."
419 "Yang berarti siapa pun yang mencurinya pernah
berada di dalam bangtlnan itu," ujar Kapten Murphy,
"dan orang inilah yang menyalakan api yang membunuh ibu Dr. Minor Itu berarti..."
Karen Renfrew memotong Kapten. "Aku bisa
menceritakan pada kalian seperti apa tampang polisi
itu. Ia gemuk, dan berada di dalam mobil patroli itu
bersama polisi lain yang ia panggil Any."
"Kami percaya padamu, Karen," ujar Selafani
menenangkan. "Di mana kau tinggal saat kantongmu
itu dicuri orang?"
"Di One Hundredth Street. Ada pintu tembus di
seberang jalan, tempat mereka memperbaiki bangunan
apartemen tua itu."
Tiba?tiba menjadi awas, Selafani bertanya, "Apa
nama jalan yang bersimpangan dengan One
Hundredth Street. Karen?"
"Amsterdam Avenue. Kenapa?"
"Yeah, apa artinya?" tanya Murphy.
"Mungkin tidak ada. Mungkin berarti banyak.
Kami sedang menyelidiki seseorang yang pernah
menjadi mandor pengerjaan bangunan di situ. Menurut istrinya. ia amat terguncang karena perubahan
perintah tugas yang membatalkan sesuatu yang telah
ia kerjakan sebelumnya. Namun kami belum berhasil
menemukan petunjuk?tidak ada sesuatu yang rnenunjuk ke arah sana. Karena itu kami menarik kesimpulan bahwa ia mungkin tertekan karena hal
lain. Tapi semua ini berlangsung pada malam yang
sama dengan terjadinya peristiwa kebakaran di kediaman Vandermeer itu. Sementara tidak tertutup
kemungkinan adanya faktor kebetulan, berdasarkan
420 apa yang dikantkan istrinya, kami masih mencari
cara untuk menemukan hubungan antara suaminya
dan kedua kejadian itu."
George Brennan menatap partnernya. Rasanya tidak perlu menyuarakan kelanjutan hasil pengungkapan itu. Jimmy Ryan ternyata bekerja di seberang jalan tempat Karen Renfrew tinggal. Wanita ini peminum. Tidak sulit bagi Jimmy Ryan untuk menyambar
salah sebuah kantong Karen dan melemparkannya
ke bagasi mobil sementara wanita itu tidurr Gampang
sekali menanamkan bukti palsu bahwa kebakaran itu
terjadi akibat ulah penghuni gelap. Sayangnya di (lalam kantong yang ia ambil terdapat kartu tunjangan
kesejahteraan Karen, yang ternyata tidak ikut terbakar
dalam api. Misteri teka?teki ini akhirnya mulai ter?
singkap, dan gambaran yang mereka peroleh sungguh?sungguh mengenaskan.
Kalau semua ini benar, pikir Brennan dengan
muak, Jimmy Ryan tidak hanya bersalah karena menimbulkan kebakaran yang menelan korban jiwa,
tapi juga karena telah mencuri dari wanita tuna wisma yang kebetulan memiliki obsesi terhadap barangbarang rombeng yang ia ambil darinya.
86 "NULL, aku bisa merasakan kau sedang resah sekali."
Kedua wanita itu duduk di meja di tengah?tengah
ruangan. dan Bonnie menggenggam tangan Nell.
Tangan Bonnie dingin sekali, batin Nell.
421 "Apa yang ingin kautanyakan pada Adam?" tanya
Bonnie berbisik.
Nell mencoba menarik tangannya, namun Bonnie
malah mencengkeramnya lebih erat. la ketakutan.
batin Nell*?dan cemas sekali. la tidak tahu seberapa
banyak aku tahu mengenai Adam dan peristiwa peledakan itu.
"Aku ingin bertanya pada Adam tentang
Winifred," sahut Nell, berusaha agar suaranya tetap
tenang. "Aku rasa ada kemungkinan ia masih hidup."
"Apa yang membuatmu berpikir begitu?"
"Karena seorang bocah yang sedang berada di
atas feri dari arah Patung Liberty melihal ledakan
itu terjadi. Ia mengatakan ia melihat orang terjun
dan' kapal itu. orang yang mengenakan pakaian selam.
Aku tahu Winifred adalah perenang yang andal, dan
aku curiga mungkin dialah yang dilihat oleh si bncah itu."
"Bocah itu mungkin salah lihat," ujar Bonnie lirih.
Nell melayangkan pandangan ke sekelilingnya.
Suasana ruangan itu diliputi keremangan. Tirai?iirainya tertutup Satu-satunya suara yang terdengar, selain
napas mereka sendiri, adalah hujan yang menerpa
permukaan kaca jendela.
"Kurasa anak itu tidak salah lihat," ujar Nell dengan tegas. "Kurasa mmmmg ada seseorang yang
berhasil lolos sebelum kapal itu meledak. Dan kurasa
kau tahu siapa itu."
Nell merasakan getaran yang mengalir dari Bonnie
terus menjalar ke tangannya, dan saat itulah ia dapat
menarik tangannya dari genggaman wanita itu.
422 "Bonnie, aku pemah melihat acaramu di televisi.
Aku yakin kau memang memiliki kemampuan supranatural. Aku tidak mengerti bagaimana persisnya
seseorang mendapatkan bakat itu, tapi aku sendiri
pernah punya pengalaman yang berhubungan dengan
dunia kebatinan?pengalaman?pengalaman itu begitu
nyata namun sulit dijelaskan secara rasional. Aku
tahu Bibi Gerl?ku juga pemah mengalami hal?hal
seperti itu.
"Tapi kau berbeda dari kami. Kau memiliki bakat
yang amat langka, dan kurasa kau telah menyalahgunakannya. Seingatku, Gert pernah mengatakan padaku bertahun?tahun yang lalu, bahwa kemampuan
itu hanya boleh digunakan untuk maksud baik. Kalau
disalahgunakanv menurutnya, si pemilik bakat akan
dihukum."
Bonnie mendengarkan, matanya tertuju pada Nell.
maniknya tampak semakin gelap dengan setiap patah
kata yang ia dengar, wajahnya berubah pucat pasi.
"Kau datang menemui Gert. mengaku telah dihubungi _Adam. Aku tidak mempercayai kuntak batin seperti itu, tapi pikiranku sedang kacau ketika
itu, dan aku ingin mencoba berhubungan lagi dengannya. Ketika ibu dan ayahku meninggal, mereka
datang untuk berpamitan denganku karena mereka
mencintaiku. Aku mengira Adam tidak datang padaku
karena kami sempat benengkar. Karena itulah aku
ingin berhubungan dengannya; dengan cara itu kami
dapat berbaikan. Aku ingin berpisah (lengannya dalam
cinta. Karena itulah aku begitu ingin mempercayaimu."
"Nell. aku yakin di alam lain itu Adam..."
423 "Dengarkan dulu, Bonnie. Kalau kau memang
melakukan kontak batin dengan Adam tempo hari,
yang kaunyalakan padaku waktu itu tidak benar.
Aku tahu sekarang bahwa ia filllllt mencintaiku.
Laki-laki yang mencintai istrinya tidak akan berselingkuh (lengan asistennya. Ia tidak akan membuka
kotak deposit bersama wanita itu atas nama lain.
Aku yakin, Adam tidak mencintaiku karena memang
itulah yang terjadi."
"Kau keliru, Nell. Adam mencintaimu."
"Tidak. aku tidak keliru. Dan aku juga tidak
naif. Aku tahu kau sedang menolong Adam atau
Winifred dengan mencoba mendapatkan kunci deposit yang secara tidak sengaja tertinggal di saku jas
Adam."
Upayaku mengenai s' 'aran, batin Nell. Bonnie
Wilson menggeleng?gelengkan kepala, bukan menyangkal, tapi lebih karena sedih luar biasa
"Hanya dua orang yang ingin mengakses kunci
itu?Adam atau Winifred. Yang kuharapkan) adalah
kau melakukan ini untuk Winifred, dan bahwa yang
mati adalah Adam. Bulu kudukku bergidik membayangkan kemungkinan bahwa selama lebih dari tiga
tahun aku telah tinggal. menghirup udara, makan
dan tidur bersama utang yang dengan dingin telah
mencabut tiga nyawa. dan merekayasa kebakaran
yang menelan korban wanita tuna wisma.
"Dan dengan cara yang lain, tapi tidak kalah
berartinya, aku juga bergidik membayangkan bagaimana aku telah melepaskan karier yang kuimpikan
seumur hidupku hanya untuk menyenangkan hati seorang penipu dan maling?aku sudah tahu bahwa
424 Adam terlnasuk dalam kedua kalegori itu. Aku hanya
bisa berharap ia bukzm pembunuh."
Nell merogoh sakunya dan mengeluarkan kunci
kotak deposit itu. "Bonnie. aku yakin kau tahu di
mana Adam atau Winifred bersembunyi. Mungkin
kau tidak menyadari. kalau kau membantu salah seorang dari mereka dengan cara apa pun. maka kau
menjadi kaki tangan dalam tindak pembunuhan ganda.
Terimalah kunci ini. Serahkan kepada siapa pun
yang hidup. Biarkan dia mengira bahwa situasinya
alnan baginya untuk pergi ke bank di White Plains
itu. Ini satu?satunya kesempatan bagimu untuk mendapat keringanan."
"Apa yang kaumaksud dengan 'mengim bahwa
situasinya aman," Nell?"
Ia tidak mendengar suara langkah kaki mendekat.
[a menoleh dan menengadahkan kepala (lengan terkejut.
Adam sedang berdiri di belakangnya.
87 DAN MINOR melayangkan pandangan ke jendela. sambil berharap hujan yang bak diguyur dari langit itu
mulai mereda. Ternyata masih deras, menghantam
permukaan kaca dan mengalir turun seperti air terjun.
Neneknya selalu mengatakan padanya bahwa saat
hujan turun seperli itu, para malaikat sedang menangis. Menurutnya ide itu betul?betul tepat untuk hari
lnl. 425 Ke manakah Nell pergi? ia bertanyamnya sendiri.
Mereka berkumpul di kantor Mac. Mac, Gert,
Liz, dan kedua detektif itu juga ada di sana.
Petugas sekuriti gedung apartemen Nell menyatakan bahwa Nell tiba di rumah sekitar pukul tiga dan
setelah itu keluar lagi sekitar pukul empat. ltu berani
ia sempat mendengar pesan yang kutinggalkan un?
tuknya, batin Dan. Kenapa ia tidak membalas teleponku?
Menurut petugas lift ia kelihatan sangat resah.
Begitu Jack Sclafani dan George Brennan tiba
tadi, mereka diperkenalkan pada Liz dan Gert. Kemudian Sclafani memulai pertemuan itu. "Sebaiknya
kita mulai dengan wanita tuna wisma yang melaporkan pencurian salah satu kantong plastiknya_ beberapa jam sebelum kediaman Vandermeer itu terbakar.
Kami sudah mengkonfirmasi kebenaran ceritanya de?
ngan petugas yang ia panggil saat berpatroli. Kami
yakin bukan wanita ini yang menyulut api di rumah
kediaman Vandermeer itu.
"Kurasa kita tidak akan pernah _dapat membuktikannya, tapi kami memiliki keyakinan kuat bahwa
Winifred Johnson telah membayar Jimmy Ryan, salah
satu korban peledakan kapal itu. untuk menimbulkan
kebakaran, dan membuatnya tampak seolah?olah disebabkan oleh seorang tuna wisma."
"Itu berarti ibuku?" Dan menyela.
"Itu berarti bahwa nama ibu Anda sebagai tersangka dalam kasus ini sudah dihapus."
"Apa menumt Anda Winifred Johnson melakukan
ini atas inisiatifnya sendiri, atau ia hanya mematuhi
instruksi Adam?" tanya Mac.
426 "Menurut asumsi kami, ini semua ia lakukan untuk Adam Cauliff."
"Tapi aku tidak mengerti," ujar Gen. "Keuntungan
apa yang ia peroleh dari kebakaran itu?"
"la telah membeli properti Kaplan yang terletak
persis di sebelah rumah kediaman tua itu. Ia cukup
cerdik untuk tahu bahwa nilai propertinya akan meroket begitu gedung tua itu musnah dan kehilangan
statusnya sebagai bangunan bersejarah. Setelah itu ia
akan mendekati Peter Lang, yang sudah membeli
properti Vandermeer untuk mengajukan penawarannya. Dan ia cukup arogan untuk menganggap ia dapat memaksakan dirinya menjadi arsitek dalam proyek
itu."
"Menurut janda Jimmy Ryan! seseorang menelepon pada malam terjadinya kebakaran itu dengan
instruksi untuk Jimmy Ryan agar membatalkan tugas
yang sudah diberikan padanya," ungkap Brennan.
"ltulah salah satu alasan yang membuat kami yakin
bahwa Adam dan Winifred telah merencanakan kebakaran itu bersama-sama. Mungkin saja pada hari itu
mereka baru mendengar bahwa status rumah kediaman Vandermeer sebagai bangunan bersejarah telah
dicabut. Sehingga kebakaran itu tidak perlu lagi."
"Well, itu semua tak ada gunanya lagi bagi mereka," komentar Liz. "Mengingat keduanya menjadi
korban dalam peristiwa peledakan di atas kapal itu."
"Kami tidak berpendapat begitu," ujar Brennan
kepada mereka yang hadir. Melihat ekspresi tertegun
mereka. ia berkata, "Seorang saksi telah melihat
orang dalam pakaian selam melompat turun dari kapal itu beberapa saat sebelum terjadinya ledakan.
427 Dua jenazah belum berhasil ditemukan sejauh inijenazah?jenazah Adam Cauliff dan Winifred Johnson."
"Berkat pelacakan cucu Anda, Anggota Kongres
MacDermott," ujar Sclafani. menyambung cerita itu.
"kami dapat mengakses sebuah kotak deposit atas
nama seorang lelaki dan seorang wanita dengan nama
Harry dan Rhoda Reynolds. Di dalam kotak itu ada
paspor palsu serta seiumlah tanda pengenal. Kami
belum melihat isi sesungguhnya dari kotak itu, namun
duplikat foto?foto pada paspor?paspor itu sudah dikirim
melalui fax ke kantor kami. Dan meskipun penampilan
kedua orang ini disamarkan, jelas bahwa itu adalah
foto?foto Winifred Johnson dan Adam Cauliff."


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Di dalam kotak itu juga terdapat sekitar tiga ralus ribu dolar dalam bentuk uang tunai serta seiumlah
saham dan surat?surat berharga senilai beberapa juta
dolar," tambah Detektif Brennan.
Suasana hening selama beberapa saat setelah pengungkapan ini akhirnya dipecahkan oleh pertanyaan
Gert, "Dari mana mereka mengumpulkan uang sebanyak itu?" _
"Sebetulnya tidak sulit mengingat jenis proyekproyek yang ditangani Walters and Arsdale selama
ini. Mereka mengantongi hampir delapan ratus juta
dolar dari berbagai proyek yang mereka dapatkan.
Selain itu. kami rasa ini merupakan sesuatu yang telah lama direncanakan oleh Winifred dah Adam."
Melihat kecemasan di wajah Mae, Sclafani berkata, "Aku khawatir cucu Anda telah menikahi sosok
yang bermasalah, Anggota Kongres MacDermott.
Betul?betul menyeramkan dan semua tertulis dalam
laporan ini Anda dapat menelusurinya kembali sendi
428 ri. Aku menyesal sekali untuk Ms. MacDermott. la
wanita yang baik dan juga cerdas. Aku tahu ini
akan menjadi kejulan yang tidak menyenangkan baginya. tapi ia orang yang tabah, dan pada waktunya
ia akan dapat mengatasinya."
"Apakah ia akan bergabung dengan kita?" tanya
Brennan. "Aku ingin mengucapkan terima kasih untuk bantuannya.n
"Kanti tidak tahu di mana Nell saat ini," ujar
Gert padanya, nadanya cemas dan kesal, "dan tak
seorang pun mau mendengarkan aku, tapi aku betulbelul khawatir mengenai dirinya. Ada sesuatu yang
tidak beres. Aku tahu saat berbicara dengannya melalui telepon tadi sore. pikirannya sedang tidak di
situ. Nada bicaranya tidak seperti biasanya. la mengatakan ia baru kembali dari Westchester. Jadi untuk
apa ia langsung pergi lagi dalam cuaca seperti ini'?"
Ada sesuatu yang tidak beres, batin Dan, semakin
cemas. Nell sedang berada dalam masalah.
Brennan dan Sclat'ani saling berpandangan. "Ka?'
lian tidak tahu di mana ia berada?" tanya Sclafani.
"Kalian menganggap itu penting," potong Mac.
"Kenapa?"
"Karena Ms. MacDermott telah menemukan kunci
kotak deposit itu dan ternyata cukup cerdik untuk
melakukan pelacakan ke sebuah bank di dekat rumah
perawatan tempat ibu Winifred Johnson tinggal. Kalau ia berhasil menyimpulkan di mana Winifred atau
Adam mungkin bersembunyi, dan mencoba menghubungi mereka, maka ia menempatkan dirinya sendiri
dalam bahaya. Siapa pun yang dengan dingin mampu
meledakkan sebuah kapal dengan beberapa orang di
429 atasnya. juga mampu melakukan apa pun yang ia
anggap perlu, termasuk melakukan tindak pembunuhan lain, untuk menghapus jejak."
"Pam Winifred yang berenang meninggalkan ka?
pal itu," ujar Gert dalam suara gemetar. "Maksudku,
Bonnie Wilson telah melakukan kontak batin dengan
Adam. Adam sudah berbicara dengan Nell 'dari alam
lain. karena itu ia pasti sudah meninggal."
"Ia alm?" tanya Sclafani.
"Gert, demi Tuhan!" seru Mac dalam suara menggelegar.
"Mac, aku tahu kau tidak mempercayai ini' tapi
Nell percaya. Ia bahkan mematuhi advis Adam untuk
menyumbangkan pakaian?pakaiannya ke toko loakr
Aku baru mengkonlirmasi hal itu dengannya tadi
sore. Nell sudah mengemasi semuanya dan akan
mengantarkannya besok. dan Bonnie Wilson bahkan
menawarkan diri untuk membantuku membongkarnya.
Aku sudah menceritakan itu pada Nell. Bonnie telah
begitu banyak membantu belakangan ini. Hanya saja
aku agak heran mengapa ia lupa atau memang tidak
menceritakan padaku bahwa ia pernah bertemu Adam
di salah satu pestaku. Aku menemukan foto mereka
saat mereka sedang berduaan. Tadinya aku pikir ia
akan menyebut?nyebut soal itu."
"Anda bilang ia mengatakan pada Ms. MacDermott untuk menyumbangkan pakaian?pakaian
Adam, dan kemudian ia mau membantu Anda membongkamya," sem Brennan sambil melompat berdiri.
"Aku berarti bertaruh ia mencoba menemukan kunci
itu. Entah bagaimana ia terlibat, entah (lengan Adam
atau dengan Winifred."
430 "Astaga." erang Liz Hanley. "Selama ini aku
mengira ia memang menampakkan diri."
Mereka menatapnya. '
"Apa maksudmu. Liz?" tanya Mae.
"Aku melihat wajah Adam dalam cermin di apartemen Bonnie Wilson. Aku mengira wanita itu tentu
telah mengadakan kontak batin dengannya, tapi
mungkin ia memang benar?benar ada di sana."
Ke sanalah Nell pergi, batin Dan, ke apartemen
wanita itu. Aku yakin itu. _
Dengan perasaan ngeri, ia melayangkan pandangan
ke sekelilingnya dan melihat ketakutan yang ia rasakan membayang pada wajah semua orang yang hadir
di ruangan itu.
88 ADAM berdiri di belakangnya.
Meski di bawah penerangan yang redup, Nell dapat mengenalinya. ltu memang Adam, namun sebelah wajahnya tampak melepuh dan mengelupas
dan tangan dan kaki kanannya dibebat perban. Ia
juga dapat melihat matanya, yang memancarkan amarah.
"Kau menemukan kunci itu. lalu menghubungi
polisi." ujar Adam dalam suara serak. "Setelah aku
merencanakan semuanya. setelah tiga tahun lamanya
menahan diri menghadapi wanita konyol yang mem<
bosankan itu, setelah hampir kehilangan nyawaku
sendiri karena kau memberikan jas yang salah dan
431 aku terpaksa mencari buku agendanya yang sialan
itu?setelah .mnmi im. ditambah luka?luka bakar ini,
-aku tidak memperoleh apa?apa."
Ia mengangkat tangan kirinya. Ia memegang sesuatu yang berat. namun Nell tidak dapat melihatnya.
Nell mencoba berdiri namun Adam mendorong tubuhnya kembali dengan tangannya yang diperban. Ia
melihat ekspresi menahan sakit yang termuat sangat
di wajahnya waktu mendengar Bonnie menjerit.
"Adam! Jangan! Jangan lakukan itu!"
Kemudian rasa sakit yang menyengat sekaligus
mengejutkan menghunjam sisi kepalanya, kemudian
ia merasa dirinya jatuh. jatuh...
Seolah dari jauh Nell mendengar suara aneh. antara
erangan dan rintihan. Kepalanya sakit. Rambut dan
wajahnya basah dan lengket Sedikit demi sedikit ia
menyadari ia sendirilah yang mengeluarkan suarasuara itu.
"Kepalaku sakit." desahnya. Kemudian ia ingat;
Adam masih hidup. Ia di sini tadi.
Seseorang menyentuh tubuhnya? Siapakah itu?
Apa yang sebenarnya terjadi?
"Lebih kuat. Ikat lebih kuat!" ltu suara Adam.
Kakinya. kenapa terasa sakit? tanya Nell pada
diri sendiri.
Ia berhasil membuka matanya cukup lebar untuk
melihat Bonnie sedang meneondongkan tubuh ke
arahnya sambil menangis. Di tangannya ia menggenggam tali yang berat. Ia sedang mengikat kaki<
kakiku, batin Nell.
432 "Tangannya. Sekarang ikat tangannya." ltu suara
Adam lagi?nadanya keras dan kejam.
Ia berada di anis tempat tidur dan dibaringkan
tengkurap. Bonnie sedang menarik tangannya di belakangnya. mengikatnya dengan tali itu.
Nell mencoba mengatakan sesuatu, tapi ia tidak
dapat mengucapkan kata?kata yang ada di dalam kepalanya. Jangan lakukan ini. Bonnie, itu yang ingin
ia katakan. Hidupmu lumyu beberapa menit In_rzi.
Lingkaran rahayu (li sr'lrr'lilingmu sudah gelap sekurang. Jangan remari tanganmu dengan lebih btlnyttk darah lagi.
Bonnie menyatukan kedua pergelangan tangannya, tapi kemudian Nell merasa ia meremas tai
ngannya. Ia masih terus mengikat, namun lebih longgar kini.
Ia ingin membantuku, batin Nell.
"Ayo cepat," bentak Adam.
Perlahan?Iahan, Nell memutar kepalanya. Ia dapat
melihat gumpalan kertas koran yang sudah diremas
di lantai. Adam mendekatkan lilin yang menyala ke
gumpalan itu. Lidah api pertama mulai menari tinggi.
Astaga. ia menyulut kebakaran di ruangan itu! Tibatiba ia sadar sekarang apa yang sedang terjadi.
"Coba lihat kalau kau menyukai ini. Nell." ujar
Adam. "Aku ingin kau merasakan sakitnya, seperti
yang aku pernah rasakan. Dan itu semua gara?gara
kau. Gara-gara kesalahanmu. Gara?gara kau aku tidak memiliki kunci itu. Dan setelah itu. dengan
tampang seperti ini, aku bahkan tidak bisa ke bank
dan mencoba meyakinkan mereka untuk bisa mengakses kotak deposit itu. Dan itu semua gara?gara
433 kau dan perempuan bodoh itu membawakan aku jas
yang salah."
"Adam, kenapa...?" Nell mencoba berbicara.
"Kenapa? Kau benar?benar perlu menanyakan padaku alasannya"! Kau tidak mengerti apa?apa?" AmaA
rahnya sekarang dibumbui dengan sikap sinis. "Aku
tidak pernah cukup baik bagimu, tidak pernah cukup
baik untuk berbaur dengan kroni kakekmu yang hebat itu Apakah kau tidak menyadari, begitu kau
mencalonkan din" untuk jabatan itu, semua akan berakhir bagiku? Ada beberapa hal di masa laluku
yang akan sedikit memalukan bagi calon anggota
Kongres. Kalau kau tidak terus?terusan ngotot menjadi gadis kecil Mac. menuruti semua keinginan?keinginannya, aku mungkin masih memiliki peluang.
Tapi begitu kau memutuskan untuk mencalonkan
diri, aku tahu semuanya sudah berakhir. Tidakkah
kau mengerti bagaimana hebohnya media massa nanti,
begitu mereka tahu latar belakangku? Aku lidak bisa
membiarkan itu terjadi."
Adam berlutut di samping tempat tidur itu sekarang Wajahnya dekat dengan muka Nell. "Dan kemudian, Nell, kau memaksa aku untuk bertindak.
Kau dan Jimmy Ryan yang bodoh itu, dan Winifred
dengan matanya yang saya dan selalu basah dan bibirnya yang kering dan pecah?pecah. Oke, tak apaapa. Sudah waktunya bagiku untuk pergi. Waktunya
bagiku untuk memulai sesuatu yang sama sekali
baru." la berdiri dan melihat ke bawah, ke arah
Nell. "Kalau sekarang aku hanya mempunyai sedikit
untuk mulai dari awal?aku akan bisa mengatasinya.
Tapi kau tidak Selamat tinggal, Nell."
434 "Adam. kau tidak bisa membunuhnya." pekik
Bonnie sambil mencengkeram lengan Adam sementara api mulai menjalar.
"Bonnie, terserah kau mau ikut bersamaku atau
tidak. ltu pilihanmu: kau boleh tinggal di sini dengan
Nell. atau kau bisa keluar melalui pintu itu bersamaku."
Persis saal itulah bel pintu berdering, nadanya
mendesak dan melengking, menggema ke seluruh
apartement kecil itu. Asap mulai memenuhi ruangan
itu sementara dinding di belakang gumpalan kertas
koran itu mulai dituakan api, dan dari luar terdengar
suara berteriak, "Polisi, buka pintu!"
Adam lari ke selasar untuk melihat situasi pintu
depan. Kemudian ia memutar tubuh dan melihat ke
arah Nell. "Kau dengar mereka. Nell? Mereka akan
mencoba membantumu. Well, kau tahu? Mereka tidak
akan keburu masuk kemari. Aku akan memastikan
itu." Dengan bergegas ia menuju pintu, memeriksa
kunci dan rantai pengamannya. Begitu kembali ke
ruang tidur, ia menutup pintu, menguncinya. kemudian mencabut anak kunci. Dengan pundaknya ia
menggeser lemari berlaci ke muka pintu itu. la menarik kertas koran yang belum terbakar dan' gunduk?
annya, lalu melemparkan lilin yang masih menyala
ke atasnya.
"Cepat, lewat tangga darurat," bentaknya.
Lidah api mulai menyambar tirai. "Buka jendelanya, goblok," teriaknya ke arah Bonnie.
"Mereka sedang memperbaiki tangga darurat,
Adam. Kita tidak bisa keluar lewat sana. Tidak
bisa," isak Bonnie.
435 Adam mendorong tubuh Bonnie keluar, ke arah
tangga darurat dan hujan yang masih turun dengan
lebat. Nell melihat tatapan nama di wajah Adam
saat ia menyempatkan diri untuk menutup jendela di
belakangnya, dan memastikan Nell terkurung di dalam kamar itu.
Ia sendirian sekarang?yang ada hanya dirinya
dan panas itu. Panas yang mk tertahankan itu. Kasur
mulai dimakan api. Dengan kekuatan yang bersumber
dari ketakberdayaannya, Nell berhasil merosot turun
dari tempat tidur, kemudian berdiri dan menemukan
keseimbangan. cukup untuk menahan dirinya agar
tidak jatuh. Sambil bersandar pada lemari berlaci, ia
berhasil meloloskan tangannya dari ikatan yang memang sengaja dibuat longgar oleh Bonnie. la mcn<
dorong lemari itu ke samping.
Pintu sudah mulai terbakar. Nell mencoba memutar kenop pintunya. Panasnya menyengat. Tangannya melepuh, asap itu?ia tahu bahwa ini akan terjadi. Darah mulai menetes di matanya. Tidak ada
udara, hanya asap. Ia tidak dapat bernapas.
Seseorang menggedor pintu apartemen. ia dapat
mendengar mereka. Pintu itu tidak bisa dibuka. Kun<
cinya hilang.
Terlambat, batinnya saat merebahkan tubuhnya di
lantai dan mulai merangkak. Kau akan terlambat.
436 89 ASAP menyelinap keluar ke arah lorong. "Tempat
ini terbakar," teriak Sclafani. Bersama?sama, ia,
Brennan dan Dan mulai menendangi pintu. Percuma.
"Aku akan ke atap." teriak Brennan.
Sclafani menoleh dan segera lari ke arah tangga,
Dan tepat di belakangnya. Mereka sampai di lobi,
bergegas keluar ke arah jalan, lalu lari ke bagian
samping gedung tempat tangga darurat. Hujan mengguyur tubuh mereka begitu mereka memutari sudut
gedung.
"Astaga. lihat!" seru Dan.
Di tangga darurat di atas mereka ada dua sosok,
yang dengan terseok?seok berusaha menuruni anakanak tangga yang licin dan curam itu.
Bahkan dalam keremangan tirai hujan yang deras
itu Jack dapat melihat wajah lelaki di atasnya, dan
tahu bahwa mereka akan menangkap Adaml'Caulitf.
lelaki yang dilihat Benjy Tucker dalam pakaian selam. dan yang membuatnya sering mengalami mimpi
buruk.
Di dalam ruang tidur yang terbakar itu asap telah
menebal. Nell tidak bisa melihat apa?apa saat mcrangkak menyeberangi lantai sambil megap-megap
menghirup udara yang masih tersisa. la tercekik
asap. Jendela. Ia harus menemukan jendela. Tibatiba kepalanya menyentuh sesuatu yang keras. Din
437 ding! la pasti sudah berhasil menyeberangi mangan
ilu?jendelanya pasti di sini. la berlutut sambil mengulurkan lengannya meraih ambang jendela. Tapi yang
(lirabanya adalah logam panas. Apa ini? Pegangan?
Pegangan lemari berlaci itu. Ya Tuhan. rupanya ia
telah mengitari ruangan. Ia berada di pintu itu lagi.
Aku tidak bisa lagi, batinnya. Aku tidak bisa
bernapas.
Tiba?tiba ia merasa senlah?olah terperangkap (laIam arus balik itu lagi. dihanyutkan pusaran air
yang bergolak. Ia sudah melampaui batas kelelahan.


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tidak bisa bernapas. Ia hanya ingin tidur.
Sebuah suara sampai ke telinganya namun suara
yang memenuhi kepalanya itu bukan berasal dari
orangtuanya?ini suara Dan. yang mengatakan Nell.
aku memlmmhknnmu.
Balik, perintahnya pada dirinya. Pusalkan perhatian pada jendela itu. Letaknya persis di hadapanmu.
Upayakan untuk menjaga jarak dengan tempat tidur
kemudian ke sebelah kanan. Dengan terseok karena
ikatan di pergelangan kakinya, ia merangkak melintasi
ruangan itu.
Aku memlmmhkanmu. Nell. Aku mcmlmtuhltunmu.
Sambil lersedak?sedak dan batuk?batuk, Nell terus
bergerak maju. la bertekad untuk mencapai jendela
llll.
"Polisi! Berhenti!" teriak Sclafani pada pasangan
yang berada di tangga darurat itu. "Angkat tangan!"
Adam berhenti dan memutar kepala sementara
Bonnie bemsaha melewatinya. Adam mencengkeram
438 Hunnie. "Kembali," teriaknya, sambil mendorong tubuh Bonnie kembali ke atas.
Di lantai ketiga Adam terpeleset dan segera memegangi selusuran tangga dengan tangan kanannya
yang dibebat perban. Sambil menjerit menahan sakit.
ia tenis naik.
Mereka berhasil melewati jendela apartemen
Bnnnie di lantai kelima, dan akhirnya mencapai
tangga teratas di lantai keenam. Di bawah mereka
terdengar suara kaca pecah berhamburan dan mereka
melihat asap yang mulai mengepul ke atas.
Adam menengadah tangga di lantai enam itu.
Atap masih dua meter jauhnya di atas mereka.
"Percuma, Adam!" jerit Bonnie.
Adam mengangkat tubuhnya ke atas selusuran
yang terbuat dari besi, kemudian mengulurkan tangannya. Ujungoujung jarinya menyentuh tepian atap.
Ia tidak lagi memperhatikan sakit menyengat yang
ditimbulkan oleh tekanan pada tangannya yang cedera. dan mencengkeram tepian atap itu, mengangkat
tubuhnya.
Di bawah ia mendengar suara derak panjang. kemudian merasakan dirinya melayang, sementara tangga darurat itu mulai lepas dari dinding.
Di jalan di bawah. Dan Minor dapat mendengar
lengking sirene mobil pemadam kebakaran yang sedang melaju di West End Avenue. la menyatukan
jari?jarinya untuk menahan kaki Jack Sclafani sementara si detektif mengulurkan tangan ke atas untuk
meraih undak-undakan terbawah tangga darurat itu.
439 "Turunkan tangganya" teriak Dan sewaktu Sclafani
mulai memanjat ke lantai kedua.
Beberapa saat kemudian, |)an menaiki tangga darurat yang licin dan berbahaya itu. Di atasnya ia
melihat lidah api yang menjilat?jilal dari jendela lantai lima. Nell batinnya. Nell ada di dalam kobaran
neraka ilu!
Nell berusaha berdiri dan nyaris tersungkur saat tangannya meraih jendela. Saat tubuhnya menabrak
jendela, pundaknya memecahkan kaca. Di belakang?
nya ia merasakan gelombang panas yang inten 'f
menyedot dirinya keluar. dan ia merasakan lantai
runtuh di bawah kakinya. la mencnndongkan tubuh
ke muka. merasakan udara dingin dan lembap yang
mengalir dengan cepat dari bawah_ sehingga me?
mungkinkannya bernapas kembali. Namun ia baru
sebagian melewati jendela itu, dan dapat merasakan
tubuhnya merosot sementara lantai di bawahnya mulai
jebol. Tangannya yang melepuh mencengkeram bingkai jendela. Pecahan kaca menusuk telapak tangannya. Sakitnya tak tertahankan. ia tahu ia tidak dapat
bertahan lebih lama lagi. Di belakangnya terdengar
gemuruh suara api. Ada suara sirene yang melengking
di bawahnya dan teriakan orang?orang. Namun dalam
pikirannya hanya ada ketenangan. Seperti inikah rasanya kematian? tanyanya dalam hati.
Adam mencengkeram tepian atap dengan ujung?ujung
jarinya. Dengan kekuatan luar biasa yang lahir dari
440 me_fir ,_ 4
""a?m..
kenekatan. ia menarik dirinya ke atas. Kemudian ia
merasakan lengan-lengan yang melilit kakinya. dan
menariknya ke bawah. Ternyata Bonnie. Ia mencoba
melepaskan cengkeraman wanita itu dengan menendang-nendangkan kakinya, namun sia?sia. la tidak
dapat berpegangan pada tepian atap itu lagi. Untuk
sesaat tubuhnya terayun?aytm kemudian jatuh kembali
ke dasar tangga.
Sambil mengenakkan gigi. ia menarik berdiri luhuh Bonnie. Tangga darurat itu bergerak di bawah
mereka.
"Lepaskan dia. atau kutembak." teriak Brennan
tlari alas atap.
"Memang itu yang akan kulakukan." sahut Cauliff
tak kalah kerasnya.
Saat bergegas menaiki tangga. Sclafani melihat
apa yang sebentar lagi akan terjadi. Cauliff akan
melempar wanita itu ke bawah. batinnya. la sampai
di tangga paling atas itu dan mencoba menahan
Cauliff. Tapi terlambat. Bonnie jatuh ke jalan di bawah sambil menjerit.
Adam melompat kembali ke atas selusuran tangga
dan mencoba mengulurkan tangannya. Kali ini jarijarinya nyaris berhasil mencapai tepian atap sebelum
tiba?tiba ia kehilangan keseimbangan. Untuk sesaat,
tubuhnya tersentak, lengan?lengannya melambai ke
sana kemari.
Dengan terpaku Sclafani menyaksikan lelaki di
hadapannya melakukan tarian terakhir sebelum tubuhnya melayang ke bawah tanpa suara dan akhirnya
terempas di trotoar.
Persis di bawah Sclafani, Dan berhasil mencapai
441 jendela kamar tidur Bonnie. Melihat Nell nyaris berada dalam jangkauan api, berpegangan pada bingkai
jendela, ia mencengkeram pergelangan tangan Nell
dan menahannya dengan tangannya sendiri yang kuat,
menunggu Jack Selafani berada di sampingnya untuk
'membantunya menarik Nell keluar.
"Kita berhasil menariknya keluar!" teriak Jack.
Y'Ayu. Tangga ini akan ambruk."
Tangga darurat itu mulai terayun?ayun liar sementara mereka bergegas turun dari tangga lantai
lima itu. Dan setengah mengangkaL setengah menyeret Nell, yang sekarang sudah kehilangan kesadaran.
Begitu mereka mencapai tangga mobil kebakaran.
seorang petugas di bawah berteriak ke arahnya,
"Berikan dia padaku dan luneatlah!"
Dan menurunkan tubuh Nell ke lengan terulur si
petugas pemadam kebakaran. Kemudian ia dan Jack
Selafani melompat melewati tangga dan menyelamatkan diri sementara tangga darurat logam untuk enam
lantai itu rubuh, menimpa.tubuh?tuhuh Adam Cauliff
dan Bonnie Wilson.
442 Hari Pemilihan
Selasa, 7 November
t.. w_? ___?___
90 PRESIDEN baru telah dipilih untuk memimpin Amerika
selama empat tahun berikutnya. Seorang senator baru
akan berbicara untuk pemerintah daerah New York
di sebuah klub eksklusif. Menjelang malam, kota
New York akan tahu apakah distrik yang selama
hampir lima puluh tahun dipimpin oleh Cornelius
MacDermott telah memilih cucunya, Nell
MacDermott, sebagai wakil mereka yang baru.
Sebagian dipengaruhi oleh nestalgia, tapi tanpa
mengabaikan takhayul, Nell telah memilih Roosevelt
Hotel, yang menjadi lokasi yang membawa kemenangan kakeknya selama ini. sebagai markas kampa?
nyenya. Saat proses pemungutan suara berakhir dan
hasilnya mulai mengalir masuk, mereka duduk bersama di dalam kamar mira di lantai sepuluh hotel
itu, perhatian mereka tertuju pada tiga pesawat televisi
yang ditempatkan berjejer di salah satu sisi ruangansatu untuk setiap stasiun televisi besar.
Gen MacDermott ada bersama mereka. dengan
Liz Hanley dan Lisa Ryan. Hanya Dan Minor yang
445 httpzllhanq-ohiblogxpohcoml
tidak hadir. tapi ia baru saja menelepon bahwa ia
sedang dalam perjalanan dari rumah sakit. Para juru
kampanye berkeliaran keluar?mas'uk ruangan, dengan
gugup mengambil makanan dan minuman yang disediakan bagi semua yang datang. Di antara para
juru kampanye itu sebagian merasa optimis, sebagian
cemas?ini memang bukan kampanye yang mudah.
Nell berpaling ke arah kakeknya. "Menang atau
kalah, Mae, aku bersyukur kau telah memaksaku
untuk terus maju."
"Apa alasanmu tidak mencalonkan diri?" gerutu
Mac. "Komite partai sependapat denganku?kesalahan
yang dilakukan seorang suami seharusnya tidak dibebankan pada istrinya. Meskipun, menurut praktek.
kalau kasus ini sampai diajukan ke pengadilan, mau
tidak mau kau akan terlibat, dan kegemparan yang
ditimbulkan oleh media akan membuat kampanyemu
sangat sulit. Tapi karena Adam dan yang lain mati.
semua itu menjadi berita lama."
Berita lama, batin Nell. Berita lama adalah Adam
ternyata telah mengkhianatinya. Berita lama adalah
Adam dengan dingin memastikan siapa pun yang
berpotensi membuka kedok kejahatannya, termasuk
Jimmy Ryan dan Winifred Johnson, mati di atas kapal itu. Berita lama adalah Nell telah menikahi seorang monster. Aku telah hidup bersama Adam selama tiga tahun. Apakah sebetulnya, jauh di dalam
lubuk hatiku, aku merasa ada sesuatu yang amat tidak beres dengan hubungan kami? Kurasa aku merasakannya.
Penyelidik dan' Bismarck itu berhasil menyingkapkan lebih banyak informasi mengenai Adam. Ia
446 pernah menggunakan nama HaFry Reynolds dalam
salah satu kontrak tidak jelas di North Dakota. Rupanya ia pemah menceritakan itu pada Winifred.
Nell melayangkan pandangannya ke sisi lain
ulangan itu. Ia benatapan dengan Lisa Ryan. yang
segera mengmeungkan jempol. Di awal musim panas
itu, Lisa mendatangi Nell. menawarkan bantuan dalam kampanye itu. Nell menerimanya dengan tangan
terbuka. dan ia sangat senang melihat hasilnya. Lisa
bekerja tanpa kenal lelah untuk kampanye itu. melewatkan malam-malamnya di markas. berbicara pada
para pemilih melalui telepon, serta menyebarkan
materi kampanye.
Anak-anak Lisa menghabiskan musim panas di
pantai bersama tetangga mereka, Brenda Curren dan
suaminya. Lisa memutuskan bahwa akan lebih baik
bagi mereka untuk pergi sampai pembicaraan mengenai ayah mereka mereda. Namun kenyataannya tidak
seburuk yang ia khawatirkan. Nama Jimmy Ryan
memang masuk arsip kepolisian, namun ia tidak
memperoleh sorotan yang terlalu tajam dari media
IHHSSH.
"Anak?anak tahu ayah mereka telah melakukan
kesalahan besar," ujar Lisa saat Nell bertemu dengannya untuk pertama kali. "Tapi mereka juga tahu ia
kemudian kehilangan nyawa karena berniat mempertanggungjawabkannya. la menyesal. Kata-katanya
yang terakhir padaku adalah, 'Maalkan aku," dan sekarang aku mengerti apa yang ia maksud. la layak
menerima maatku."
Telah diputuskan kalau Nell terpilih. Lisa akan
bekerja di kantornya di New York Aku harap semua
447 akan berjalan lancai', hatin Nell, saat mengalihkan
perhatiannya kembali pada deretan televisi itu.
Pesawat telepon berdering. Lisa menjawabnya,
kemudian menghampiri Nell. "Dari Ada Kaplan. la
betul?hetul berharap kau akan menang. Dl'd bilang
bahwa kau malaikat."
Nell telah menjual properti Kaplan kembali pada
Ada seharga yang dibayarkan Adam padanya.
Ada kemudian menjualnya lagi pada Peter Lang
seharga tiga juta dolar. "Jangan bilang apa?apa pada
putraku," pesannya pada Nell. "la akan mendapat
apa yang sudah kujanjikan padanya. Selisihnya untuk
United Jewish Appeal. Uang itu akan digunakan untuk membantu mereka yang membutuhkan."
"Persaingannya terlalu ketat. Nell," ujar Mae dengan tegang. "Ternyata lebih ketat dari yang kubayangkan."
"Mac, sejak kapan kau begitu gelisah menghadapi
saat?saat seperti ini?" tanya Nell sambil tertawa.
"Sejak kau yang maju. Coba lihat itu?mereka
menyebut itu sistem undi!"
Waktu menunjukkan pukul 21.30. Setengah jam
kemudian, |)an muncul. Ia langsung duduk di sebelah
Nell dan mclingkarkan lengan di pundaknya. "Maaf
karena terlalu lama sampai kemari." ujarnya. "Ada
beberapa kasus darurat. Bagaimana situasinya seka?
rang? Apakah aku perlu mengukur denyut nadimu?"
"Tak usah?aku tahu tekanan darahku sudah tak
terukur lagi."
Pada pukul 22.30 para pengamat mengumumkan
kedudukan Nell mulai membaik. "Bagus! Ayo, terus
naik," gumam Mac.
Pada pukul 23.30. pesaing Nell menyerah. Sorakan
gembira dari mereka yang berkumpul di suite itu juga
menggema di ruang auditorium di bawah. Nell berdiri
dikelilingi oleh orang?omng yang paling berarti di
dalam hidupnya. sementara monitor televisi menyorot
kerumunan massa yang berkumpul di ruang resepsi
utama Roosevelt Hotel. merayakan kemenangannya.
Kerumunan massa mulai melantunkan lagu yang
menjadi lagu tema kampanyenya sejak dimainkan oleh
band sewaktu ia mengumumkan niat untuk mencalonkan diri. Lagu Wait 'Til lha SIH! Shines. Nellie itu
adalah lagu favorit di masa pergantian abad.
Tunggulah sampai matahari bersinar kembali,
Nellie,
Di saat awan yang berarakan perlahan-lahan berlalu
Awan memang sudah berlalu, batin Nell.
Kita akan berbahagia, Nellie...
Sayangku. kau dan aku...
"Aku berani bertaruh untuk itu." bisik Dan.
Jadi tunggulah sampai matahari bersinar kembali,
Nellie. terus dan terus.
Lagu itu berakhir, dan orang-orang bersorak gembira dengan gegap gempita. Di dalam ruang' resepsi
utama. manajer kampanye Nell meraih mikrofon.
"Matahari mulai bersinar!" serunya. "Kita sudah memilih presiden yang kita inginkan, senator yang kita
inginkan. dan sekarang anggota kongres yang kita
inginkan!" Ia mulai bersorak. "Kami menginginkan
Nell! Kami menginginkan Nell!"
Ratusan suara bergabung mengumandangkan yelyel mereka.
449 "Ayo Anggota Kongres MacDermott. Mereka
sedang menantikan kehadiran Anda." ujar Mac. sambil menggiring Nell ke pintu.
la menggamit lengan Nell, lalu menggandengnya
pergi. Sementara itu Dan. Liz. dan Gert menyusul di
belakang mereka.


Sebelum Aku Pergi Karya Mary Higgins Clark di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Oke Nell. hal pertama yang akan kulakukan
kalau aku jadi kau..." Mac memulai.
Tamat
Pendekar Satu Jurus Karya Gan K L Menjenguk Cakrawala Seri Arya Manggada 1 Karya S H Mintardja Pendekar Rajawali Sakti 54 Pembalasan Mintarsih
^