Pencarian

Badai Dunia Persilatan 3

Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID Bagian 3



menghancurkan seluruh perguruan aliran lurus yang ada didalam Bu-lim?..... potong Hu Pak Leng sambil

tertawa dingin tiada hentinya. Heee... hee... hee... bukankah dia terlalu tidak pandang orang lain dan merasa

kepandaiannya adalah nomor wahid.....

Perkataannya ini bukannya diucapkan tanpa alasan kata si perempuan berbaju putih itu melanjutkan

kembali kata-katanya dia sendiripun tahu bila ingin mengandalkan kepandaian silat yang dimilikinya untuk

menangkan jagoan lihay dari perguruan-perguruan aliran lurus yang ada didalam Bu-lim bukanlah suatu

pekerjaan yang gampang, oleh karena itu secara diam-diam ia sudah melakukan suatu persiapan yang

matang.

Ia sudah melakukan persiapan apa? Hu Pak Leng rada melengak juga dibuatnya.

Menurut apa yang aku ketahui ada beberapa orang iblis tua yang telah lama mengasingkan diri dari

pergaulan dunia kangouw, dibawah permintaan suhuku mereka ada maksud untuk munculkan dirinya

kembali didalam dunia kangouw keadaan yang sebetulnya kendati aku tidak begitu jelas tetapi diluaran

agaknya diantara mereka sudah berhasil mendapatkan suatu kesepakatan dan rencanapun telah disusun rapi

hanya saja aku kurang jelas kapankah mereka hendak mulai dengan gerakan mereka untuk turun tangan.

Tahukah kau orang diantara mereka termasuk siapa saja, desak Hu Pak Leng lebih lanjut.

Si perempuan berbaju panjang putih itu tampak termenung berpikir keras beberapa saat akhirnya ia

menjawab.

Agaknya ada seseorang yang bernama Hong Cioe sewaktu suhuku mengungkap nama orang ini

sikapnya menunjukkan perasaan sangat menghormat agaknya dia merupakan pemimpin dan otak dari

seluruh rencana ini, nama-nama orang-orang yang lain jarang kedengaran disebut karena setiap kali mereka

mengadakan pertemuan selalu diselenggarakan dalam suasana yang amat rahasia dan rapat. Peristiwa ini

terjadi ada tiga puluh tahun yang lalu dan dikarenakan urusan ini berturut-turut mereka menunda sampai tiga

tahun lamanya hal ini menunjukan bila perhatian mereka amat serius.

Perlahan-lahan Hu Pak Leng mendongakkan kepalanya memandang keatas atap rumah bibirnya

bergerak tiada hentinya.65 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Hong Cioe..... gumamnya.

Mendadak air mukanya berubah sangat hebat.

Eeei... kau kenapa? si perempuan berbaju putih itu rada tertegun sewaktu melihat sikap Liok-lim

Bengcu berubah sangat hebat. Apakah kau kenal dengan orang ini??

Heeei... jika rencana ini sungguh-sungguh dipimpin olehnya aku rasa didalam dunia kangouw bakal

terjadi banyak sekali peristiwa serta kerepotan kata Hu Pak Leng sambil menghela napas panjang.

Bengcu seru Pouw Cau sambil melirik sekejap kearah Hu Pak Leng. Siapakah Hong Cioe itu?

mengapa sebelumnya aku orang belum pernah mendengar nama orang ini?

Orang ini memiliki kepandaian ilmu silat sangat sempurna dan sampai detik ini belum ada orang bisa

menandingi dirinya jikalau dibicarakan menurut urutan tingkatan maka seharusnya ia masih merupakan

Susiokku...

Kecuali Hong Cioe seorang sambung perempuan berbaju putih itu lebih lanjut masih banyak sekali

lagi jago-jago lihay dunia persilatan yang semula telah mengasingkan diri kini pada muncul kembali aku

lihat kedudukan Liok-lim Bengcumu yang menguasahi seluruh kolong langit sukar untuk di pertahankan

lebih jauh.

Lan Jie tahukah kau mereka merencanakan kapan hendak mulai dengan gerakan mereka?.

Soal ini aku kurang jelas, si perempuan berbaju putih itu menggeleng tetapi jika dipikir tentunya

didalam beberapa bulan mendatang walaupun suhuku sering sekali berkumpul dengan manusia-manusia itu

tetapi tindak-tanduk serta gerak-geriknya selama ini tetap waspada dan berhati-hati secara mendadak pada

akhir-akhir ini suhuku memutuskan untuk muncul kembali didalam dunia kangouw bahkan setelah di

umumkan lantas dilaksanakan sudah tentu urusan ini bukan suatu urusan yang dipermainkan, kemungkinan

sekali mereka sudah mulai dengan gerakan mereka mulai sekarang, oleh kerena itu pada pertemuan tiga

bulan mendatang aku berharap kau suka lebih berhati-hati lagi.

Bilamana peristiwa ini adalah suatu kejadian yang nyata, maka beberapa partai besar yang ada didalam

Bu-lim harus bekerja sama untuk bersama-sama menanggulangi kejadian ini, dengan demikian kemungkinan

sekali masih bisa menahan keadaan dan membendung deburan ombak yang menerjang datang Hu Pak Leng

setelah termenung lama sekali, jikalau masing-masing perguruan ada maksud sambil bergendong tangan

menonton harimau bertarung, aku takut.....

Berbicara sampai disini mendadak ia menutup mulutnya kembali lalu meloncat bangun dan berjalan

bolak-balik didalam ruangan.

Akhirnya ia menoleh dan memandang kearah si perempuan muda berbaju putih itu dengan wajah

serius.

Lan Jie serunya. Urusan ini adalah suatu kejadian yang luar biasa dan pentingnya bukan alang

kepalang, kita tak boleh menubruk angin menangkap bayangan, apakah perkataan yang barusan kau ucapkan

benar-benar merupakan suatu kejadian yang nyata?

Apakah aku bisa menipu dirimu? mendadak si perempuan muda berbaju putih itu memejamkan

matanya air matanya jatuh berlinang membasahi pipinya:

Dengan wajah yang keren dan serius kembali Hu Pak Leng berjalan mengelilingi ruangan itu berulang

kali cukup ditinjau dari paras mukanya yang berulang kali berubah sudah jelas menunjukkan bila hatinya

pada saat ini sedang memikirkan suatu persoalan yang rumit dan membingungkan pikirannya:

Setelah berputar dua lingkaran, mendadak ia berhenti lalu sambil mendepalkan kakinya keatas tanah

kembali dia orang menghela napas panjang.

Heeeei... kecuali menggunakan cara ini, rasanya tiada cara yang lebih bagus lagi untuk digunakan

serunya.66 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Setelah bergumam seorang diri mengucapkan kata-kata tersebut tiba-tiba ia menoleh kearah Yu Ih

Lok.

Yu-heng ujarnya kau rasa menghadapi urusan ini kita harus menggunakan cara apa?.

Kecerdikan Bengcu melebihi siapapun, kami sekalian hanya mengikuti saja dari belakang untuk

melaksanakan semua perintahmu sekali lagi Hu Pak Leng menghela napas panjang.

Selama beberapa tahun ini, walaupun dari beberapa perguruan aliran lurus dalam kalangan Bu-lim ada

beberapa orang murid yang menggunakan nama besar perguruannya untuk berbuat keonaran didalam Bu-lim

tetapi jika dibicarakan keseluruhannya mereka masih suci bersih... katanya perlahan. Tak dapat disangkal

lagi kita orang-orang dari kalangan Liok-lim selamanya paling tidak jeri terhadap Hukum tetapi terhadap

beberapa orang-orang partai dari kalangan lurus masih menaruh tujuh delapan bagian rasa jeri... takut, tidak

berani secara sembarangan sehingga takut setelah nama kejahatan semakin memancing kedatangan dari

beberapa partai besar untak kirim beberapa orang mengejar dan melakukan pembunuhan...

Selama ratusan tahun ini boleh dikata bantuan yang sangat besar dari Thian sehingga sukses besar

didalam cita-citanya menumpas kejahatan. Jikalau dalam waktu sekejap dari beberapa partai serta perguruan

besar berturut-turut kematian jago-jago lihay mereka, maka kekuatan partai tersebut tentu akan mengalami

gangguan, mati hidup mereka bukanlah merupakan suatu kejadian besar tetapi bilamana kangouw terjatuh

ketangan orang-orang jahat maka kekacauan akan melanda seluruh kolong langit.

Bukannya aku terlalu merendahkan martabat jago kalangan Liok-lim kita seharusnya kalianpun tahu

semisalnya dunia kangouw kena dikuasai oleh kita maka banjir darah pembunuhan perampokan pemaksaan

serta perkosaan akan merajalela setiap pekerjaan akan dilakukan tanpa rencana dan tanpa memandang

hukum membunuh dan merampok semuanya sendiri. Pada saat ini rumah-rumah rakyat jelata sukar untuk

dipertahankan keamanannya lagi orang-orang muda tak urung akan menemui jalan-jalan bahaya keadaan

semacam ini tentu sangat kacau dan huru-hara bakal melanda seluruh permukaan bumi.

Bicara sampai disitu mendadak ia menutup mulutnya kembali wajahnya perlahan-lahan dialihkan ke

arah Lauw San Sam Hiong.

Tampaklah ketiga orang itu berdiri dengan keren disana agaknya merekapun sedang mendengarkan

perkataannya dengan penuh perhatian.

Hu Pak Leng lantas mengalihkan sinar matanya keatas wajah si setan Coe Khek Hong Ci sambil

tersenyum ujarnya :

Saat ini kita sedang membicarakan suatu persoalan yang serius untuk sementara Siauw-te akan

singkirkan dulu kedudukan Bengcuku kesamping Hong-heng bagaimana menurut pendapat kau tentang apa

yang baru saja aku ucapkan??

Bengcu adalah seorang yang gagah, lapang dada dan mengutarakan cinta kasih sesama manusia setiap

tindakanmu selalu memikirkan keselamatan manusia ciptaan Thian tindakanmu patut dihormati patut dipuji

buru-buru Hong Ci merangkap tangannya menjura.

Haaa... haaa... sebetulnya beberapa perkataanmu barusan ini tepat merupakan kebalikan dan suatu

pengkhianatan daripada jabatanku sebagai seorang Liok-lim Bengcu seru Hu Pak Leng tertawa nyaring.

Didalam pendengaran kalian beberapa orang apakah tidak terasa sangat menusuk telinga??

Orang-orang kalangan Liok-lim walaupun kebanyakan gemar membunuh orang dan memandang

nyawa manusia seperti semut tetapi belum tentu semuanya mempunyai sifat jahat yang tak dapat diberantas

kata Hong Ci dengan serius cita-cita Bengcu amat besar selama ini hanya memikirkan keamanan dari

manusia-manusia dikolong langit dan berusaha untuk membebaskan rakyat dari kesengsaraan walaupun

menjabat kedudukan seorang Liok-lim Bengcu tetapi pekerjaan yang dilakukan kebanyakan merupakan

pekerjaan yang mengutamakan welas asih sekalipun kami adalah manusia-manusia kasar yang ganas tetapi

dalam hati kecil kamipun ikut merasa terharu oleh sikap Bengcu yang sangat mulia itu walaupun pada masa-

masa yang lalu kami Lauw San Sam Hiong giat sekali berbuat kejahatan yang melanggar susila maupun67 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

hukum mulai sekarang kami rela bertobat untuk mengikuti jejak Bengcu menyapu bersih nama jelek dari

kalangan Liok-lim kita yang sudah terkenal busuk sejak ribuan tahun yang silam.

Mendengar perkataan tersebut semangat Hu Pak Leng jadi berkobar-kobar ia tak terasa lagi sudah

mendongakkan kepalanya keatas kursi panjang.

Suara suitannya itu keras dan tajam menggetarkan seluruh ruangan yang membuat debu pada rontok

bagaikan curahan hujan seluruh ruangan dipenuhi dengan pantulan suara suitan yang memekikkan telinga.

Setelah suara suitan mulai sirap, ujarnya dengan lantang.

Siauw-te bisa memperoleh penghargaan dari saudara-saudara sekalian dalam hati merasa semakin

girang dan lega.

Perlahan-lahan sinar matanya dialihkan keatas tubuh perempuan muda berbaju putih itu sambungnya.

Saat ini ombak kekacuan sudah mulai melanda seluruh dunia persilatan hawa pembunuhan mulai

meliputi empat penjuru aku rasa saat inilah waktu yang paling tepat bagi seorang lelaki sejati untuk berjuang

demi kejayaan penghidupan manusia dikolong langit!.

Setelah beristirahat beberapa saat lamanya aku rasa lukaku sudah jauh lebih baikan mendadak Yu Ih

Lok menimbrung sambil bangkit berdiri. Bila Bengcu ada meminta silahkan disampaikan saat ini waktu yang

berharga, kita tak boleh membuang waktu dengan cuma-cuma.

Hu Pak Leng termenung sejenak sejurus kemudian ujarnya.

Jika ditinjau situasi pada saat ini keadaan memang terlalu mendesak terpaksa kita harus bekerja secara

berpencar.....

Sinar matanya lantas dialihkan kearah Lauw San Sam Hiong sambungnya.

Harap kalian bertiga suka menghantarkan nona ini melakukan perjalanan kembali ke lembah Mie

Cong Kok untuk diserahkan kepada enso kalian suruh juga dia kirim orang melakukan penjagaan siang

malam diempat penjuru sehingga jangan sampai ada pengacau serta mata-mata pihak musuh yang

menyelundup masuk kedalam lembah didalam dua setengah bulan kemudian tentu akan berangkat kembali

kegunung, sedang saudara Yu harap suka mengikuti diriku berangkat ke kuil Siauw lim sie digunung Siong-

san.

Kemungkinan sekali aku sudah tidak sanggup lagi ujar si perempuan muda berbaju putih itu dengan

sedih kalian silakan berangkat dan tidak usah menggubris diriku.

Lan Jie kalau aku sudah menyanggupi untuk menolong dirimu bagaimana mungkin aku bisa

tinggalkan dirimu disini seorang diri? cepat duduk jangan bergerak.

Luka parahmu baru saja sembuh, mana boleh menggunakan tenaga lweekang untuk menolong diriku

kembali?

Soal ini tidak perlu kau risaukan!


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Selesai berkata Hu Pak Leng lantas duduk keatas lantai, tangan kirinya membimbing pundaknya

sedang telapak tangan kanan ditempelkan kearah jalan darah Ming Bun Hiat, pada punggungnya.

Si perempuan muda berbaju putih itu bermaksud untuk meronta kembali, tetapi karena pundaknya

kena dicengkeram tangan kiri Hu Pak Leng maka ia tak bisa bergerak terpaksa dengan tenang duduk tak

bergerak ditempat semula.

Air muka Hu Pak Leng amat serius perlahan-lahan ia menarik napas panjang-panjang maka dari

telapak tangan kanannya segera tersalur keluar serentetan hawa aliran panas yang langsung menerjang masuk

melalui jalan darah Ming Bun Hiat diatas punggung perempuan muda berbaju putih.68 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sang perempuan tersebut kelihatan sedikit tergetar air mukanya berubah hebat selintas warna merah

menghiasi pipinya serta bibir yang kecil mungil tampak bergerak-gerak menghembuskan dua gulung napas

keluar.

Lan Jie jangan sembarangan bergerak bentak Hu Pak Leng dengan suara rendah.

Mendadak dia meloncat bangun lalu mundur lima langkah kebelakang dimana tangan kanannya segera

diayunkan kedepan dan segulurg hawa pukulan jari meluncur keluar menotok kearah jalan darah Ming Bun

Hiat pada punggung perempuan tersebut.

Begitu angin serangan jari menembusi badan, perempuan berbaju putih itu segera bergetar dan

gemetar keras.

Mendadak lelaki bercambang ini mulai bergerak mengitari tubuh perempuan berbaju putih itu setiap

kali berputar satu kali jari tangannyapun ikut mengirim segunung angin serangan kearah badannya.

Hanya didalam sekejap mata berturut-turut dia sudah menotok jalan darah Tiong hu, Leng si, Khie

bun, Thian yu, Im bun, Cian chin, Hong peng, Thian tuh, Cie kong, Sian khie, Thian teng serta Giok tong

tiga belas buah jalan darah penting pada tubuh perempuan berbaju putih itu.

Setiap kali totokan meluncur datang maka tubuh perempuan muda itu tentu gemetar keras.

Menanti ketiga belas jalan darah pada tubuh perempuan berbaju putih itu sudah tertotok semua napas

Hu Pak Leng pun telah tersengkal-sengkal dan ngos-ngosan seperti kerbau, keringat mengucur keluar

membasahi seluruh tubuhnya.

Lan Jie ujarnya sembari mengusap kering keringat yang membasahi badannya. Aku sudah

menggunakan ilmu jari Thian Seng Cie untuk menotok ketiga belas jalan darah pentingmu cepat kau atur

pernapasan untuk paksa keluar hawa dingin yang mengeram didalam badanmu sehingga lukamu dengan

cepat dapat disembuhkan.

ooooOoooo

5

SI PEREMPUAN muda berbaju putih itu tersenyum dua tetes air mata mengucur keluar membasahi

pipinya.

Kau sudah kecapaian seperti itu, kaupun harus beristirahat sejenak! katanya.

Perlahan-lahan ia lantas pejamkan matanya untuk mengatur pernapasan mendesak keluar hawa dingin

yang mengeram didalam tubuhnya.

Agaknya Hu Pak Leng pun kelelahan maka sambil menghembuskan napas panjang ia duduk kembali

ketempat semula untuk mengatur pernapasan mengembalikan hawa murninya yang telah di kobarkan.

Tampaklah wajahnya yang pucat pasi itu dengan cepat sudah berubah kembali kurang lebih sepertanak

nasi kemudian mendadak ia membuka matanya kembali.

Yu Ih Lok yang melihat keadaan Hu Pak Leng amat lelah sehabis menggunakan ilmu jari Thian Seng

Cie untuk mengobati luka dari si perempuan berbaju putih itu dalam hati diam-diam mulai berpikir.

Dia sudah kecapaian jadi seperti begini mungkin dua tiga jam kemudian ia baru segar kembali.

Siapa sangka ternyata urusan terjadi diluar dugaannya hanya cukup dalam waktu sepertanak nasi saja

Liok-lim Bengcu ini sudah berhasil memulihkan kembali semangatnya.69 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Cukup ditinjau dari sepasang matanya yang memancarkan cahaya berkilauan sudah jelas

memperlihatkan bila tenaga dalamnya sudah pulih seperti sedia kala tak terasa lagi dalam hati merasa

semakin kagum.

Kepandaian ilmu silat Bengcu benar-benar luar biasa sempurnanya..... serunya memuji hanya cukup

didalam sepertanak nasi yang singkat tenaga saktimu bisa memulihkan kembali hal ini benar-benar membuat

cayhe merasa amat kagum.

Menghadapi ucapan tersebut Hu Pak Leng cuma tersenyum ia lantas menoleh kearah nona berbaju

putih itu.

Sewaktu dilihatnya perempuan itu masih memejamkan matanya mengatur pernapasan kepada Lauw

San Sam Hiong bisiknya :

Menanti dia telah selesai mengatur pernapasan harap kalian bertiga suka mengantar dirinya kembali ke

lembah Mie Cong Kok.....

Buru-buru Pouw Cau merangkap tangannya dan menjura.

Kuil Siauw lim sie digunung Siong-san merupakan perguruan yang memimpin seluruh partai-partai

serta perguruan terkenal diseluruh Bu-lim menghadapi kita dari kalangan Liok-lim telah dikata mereka

sangat membenci dan mendendam katanya perlahan kini Bengcu hanya seorang membawa Yu-heng untuk

berangkat kesana apakah kau tidak merasa sangat kecil sekali kekuatan kalian, menurut pendapat cayhe lebih

baik diantara kita bertiga Bengcu pilih salah seorang untuk menghantar nona ini untuk kembali ke lembah

Mie Cong Kok sedang dua orang lainnya tetap mengikuti Bengcu bersama-sama berangkat menuju ke kuil

Siauw lim sie digunung Siong-san sehingga bilamana terjadi sesuatu peristiwa kami dapat membantu

mempertahankan kecemerlangan nama Bengcu.

Di dalam perjalanan menuju gunung Siong-san jika jumlah orang lebih banyak aku rasa justru akan

lebih tidak leluasa. Perlahan-lahan Hu Pak Leng menggeleng dan tertawa. Apalagi anak murid Im So It Mo

sangat banyak sekali jumlahnya walaupun ia tak dapat turun tangan sendiri tetapi anak muridnya bisa main

kerubut untuk menghadang perjalanan kalian sehingga sebaliknya aku malah takut kekuatan kalian bertiga

masih terlalu kecil untuk menghadapi mereka bagaimana mungkin sekarang aku malah mengurangi lagi

jumlah kalian??

Untuk tugas yang berat ini harap kalian bertiga tidak usah merasa kuatir.....

Berbicara sampai disini ia lantas menoleh kearah Yu Ih Lok.

Yu-heng apakah tenaga murnimu sudah pulih kembali??

Kalau begitu kami berangkat satu tindak lebih dahulu seru Hu Pak Leng sambil mengulapkan

tangannya kearah Lauw San Sam Hiong.

Selesai berkata dengan langkah lebar ia lantas, berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Dengan kencangnya Yu Ih Lok pun mengikuti dari belakangnya sedang Lauw San Sam Hiong dengan

sangat hormat menjura menghantar keberangkatan dari Bengcu mereka.

Sekeluarnya dari ruangan tersebut Hu Pak Leng segera mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya

berlari kearah depan.

Yu Ih Lok melihat paras mukanya diliputi kemurungan dalam hati semakin kagum dan menghormat

diam-diam pikirnya :

Dengan kepandaian silat yang dimilikinya pada saat ini bilamana suka berjuang aku rasa berhasil

menduduki sebagai pentolan Bu-lim dan bila hendak mengundurkan diri iapun bisa mengasingkan diri

dengan ditemui seorang istri cantik jelita untuk merasakan kebahagiaan kehidupan seseorang tetapi ini ia

melarikan keselamatan orang banyak dikolong langit ia suka menjabat sebagai pentolan kaum penjahat untuk

menginsapkan perbuatan jahat kaum Liok-lim bahkan tiada sayangnya dengan kedudukan Liok-lim Bengcu70 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

suka menempuh bahaya menuju kuil Siauw lim sie keberanian serta sifat yang penuh welas asih benar-benar

siapapun menjadi kagum dan bukanlah orang-orang biasa yang dapat melaksanakannya.

Karena dalam hati merasa semakin kagum terhadap dirinya maka gerakan kakinyapun semakin cepat

untuk berlari mengejar ketinggalannya yang mulai menjauh itu.

Untuk mempersingkat waktu maka selama didalam perjalanan Hu Pak Leng jarang sekali berhenti

beristirahat, dia melakukan perjalanan terus menerus, ada kalanya pula siang hari beristirahat di dalam rumah

penginapan sedang malam harinya karena orang yang melakukan perjalanan sangat jarang, dengan

mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya ia melanjutkan kembali perjalanannya.

Walaupun kepandaian silat dari Yu Ih Lok sudah memperoleh kesempurnaan tetapi bila dibandingkan

dengan kepandaian silat yang dimiliki Hu Pak Leng masih kalah satu tingkat melakukan perjalanan cepat

yang boleh dikata jarang beristirahat ini semula pada baberapa malam pertama ia masih bisa mengejar dari

Hu Pak Leng dengan paksa tetapi semakin lama akhirnya dia tak sanggup untuk meneruskan kembali

perjalanannya.

Terpaksa Hu Pak Leng harus memperlambat larinya untuk menanti dia orang.

Setelah melakukan perjalanan sepuluh hari sepuluh malam, akhirnya mereka sudah tiba dikeresidenan

Hoo Lam.

Mareka berdua lantas mencari sebuah rumah penginapan untuk beristirahat satu hari satu malam

menanti rasa lelah yang mencekam badan mereka telah hilang kedua orang itu baru melanjutkan kembali

perjalanannya menuju gunung Siong-san :

Siang itu mereka sudah tiba di kaki gunung Siong-san, ketika kepala mereka didongakkan maka

tampaklah puncak gunung memanjang saling mengiring sedang kuil Siauw lim sie yang terkenal diseluruh

Bu-lim itu secara samar-samar kelihatan berdiri tegak diantara tumbuhan pohon siong yang lebat.

Walaupun tempo dulu Hu Pak Leng sering munculkan dirinya didaerah keresidenan Hoo Lam tetapi

kini sebagai seorang Liok-lim Bengcu yang terhormat ia tak berani lagi menunjukkan sikap yang tidak

hormat terhadap kuil Siauw lim sie yang memimpin seluruh dunia persilatan.

Setelah berhenti sejenak untuk membereskan pakaian dan membersihkan badan dengan langkah lebar

ia baru melanjutkan kembali perjalanannya ke depan.

Setelah melewati sebuah jalan besar yang tersebut dari batuan putih, sampailah mereka di pinggiran

sebuah hutan pohon siong yang lebat.

Jarak antara jalan berbatuan putih yang lebat dan menuju kepinggiran hutan pohon siong kurang lebih

ada dua depa jauhnya pohon-pohon tumbuh melingkar jauh menjorok keatas gunung.

Baru saja Hu Pak Leng ada maksud melangkah masuk kedalam hutan itu mendadak dari balik dua

buah pohon siong yang lebat itu berkumandang datang suara pujian kepada sang Buddha.

Omintohud.....

Dua orang hweesio yang mempunyai perawakan tinggi besar bersama-sama muncul dari balik pohon

menghadang jalan pergi dari kedua orang itu.

Tolong tanya sicu berdua ada urusan apa datang kemari? tegur hampir berbareng sambil merangkap

sepasang tangannya kedepan dada.

Cayhe adalah Hu Pak Leng ada urusan hendak bertemu dengan Ciang Bun Hong Tiang dari kuil

kalian, kata Hu Pak Leng sambil melirik kearah kedua orang hweesio itu. Merepotkan Thay suhu berdua

suka melaporkan kedatanganku.

Oooouw..... apakah Hu Bengcu sudah berkunjung tiba? seru kedua orang hweesio itu setelah saling

bertukar pandangan sekejap.71 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Maksud dari perkataan ini jelas menunjukkan bila sejak semula mereka sudah menduga akan

kedatangannya.

Tidak berani... tidak berani kedatangan yang tergesa-gesa masih mengharapkan kalian jangan

mencebol tindakan terlalu gegabah Hu Pak Leng tertawa terbahak-bahak dan menjura.

Si hweesio yang ada disebelah kiri segera mundur dua langkah ke belakang, sambil bungkukkan

badannya menjura ujarnya perlahan.

Untuk sementara harap Hu Bengcu suka menanti dulu didalam ruangan penerima tamu, biarlah Siauw

ceng masuk melaporkan hal ini kepada Hong Tiang kemudian baru datang kembali memberi kabar. Dengan

langkah lebar Hu Pak Leng segera melangkah maju kedepan.

Tetapi si hweesio yang ada disebelah kanan buru-buru telah berebut maju satu langkah terlebih dahulu

kedepan.

Biarlah Siauw ceng memimpin jalan buat kalian berdua ujarnya.

Dengan cepat ia berjalan didepan memasuki hutan.

Hutan Pohon siong ini benar-benar sangat lebar, kecuali sebuah jalanan beralas batuan putih kedua


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


belah sisinya sudah diatur dan dibersihkan oleh manusia sehingga bisa digunakan perjalanan masuk keluar

dengan leluasa.

Sesudah berputar beberapa lama didalam hutan tersebut, akhirnya keadaan tanah semakin lebar di

tengah hutan Pohon siong yang lebar kini terbuka sebuah lapangan kosong seluas empat lima kaki.

Batu-batu berwarna merah berbentuk sebuah tembok pekarangan lingkari sebuah loteng kecil yang

megah dan mentereng.

Mendadak si hweesio pembawa jalan mempercepat langkah kakinya mendekati tembok pekarangan

berwarna merah itu tangannya dengan cepat mengetuk perlahan sebuah pintu besar berwarna hitam yang

tertutup rapat-rapat sebanyak tiga kali.

Serentetan suara terbenturnya gelang tembaga berkumandang memenuhi angkasa perlahan-lahan pintu

hitam itu terbuka lebar-lebar dan muncul seorang hweesio cilik yang tampan menyambar kedatangan

mereka.

Si hweesio berperawakan tinggi besar itu buru-buru merangkap tangannya mempersilahkan sang tamu

untuk masuk.

Hu Pak Leng mengangguk maka dengan langkah lebar ia lantas melangkah masuk kedalam pintu

tersebut.

Selama ini dengan ketat Yu Ih Lok selalu melindungi Bengcunya dari belakang satu coen pun ia tak

berani berpisah.

Si hweesio cilik yang berwajah bersih dan tampan itu segera membawa kedua orang itu naik keatas

loteng tersebut.

Ruangan diatas loteng terasa amat bersih jendela terbuka lebar-lebar mendatangkan hawa segar

keseluruh ruangan tempat itu diatur dengan sangat sederhana sekali tetapi cukup menarik.

Sicu berdua silahkan beristirahat sejenak didalam ruangan ini... ujarnya si hweesio cilik itu sambil

menghidangkan air teh, bilamana membutuhkan Siauw ceng silahkan memberi perintah.

Selesai berkata dengan sepasang tangan dirangkap didepan dada hweesio cilik itu lantas

mengundurkan diri.72 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sewaktu Hu Pak Leng berdua naik keatas loteng tadi si hweesio tinggi besar yang menghantar mereka

tetap tertinggal dibawah loteng, kini sesudah si hweesio cilik itupun meninggalkan loteng kecil tersebut

maka di dalam ruangan pada saat ini tinggal Hu Pak Leng serta Yu Ih Lok dua orang saja.

Setelah meneguk setegukan air teh Hu Pak Leng tertawa.

Kuil Siauw lim sie selamanya terkenal sebagai sesuatu partai besar yang memimpin seluruh perguruan

Bu-lim ujarnya perlahan jikalau mereka menerima kita didalam kuil aku rasa mereka tentu takut rahasia ini

sampai bocor dan tersiar didalam dunia kangouw sehingga mengganggu nama baik mereka aku lihat loteng

kecil ini diatur dengan sangat bersih sekali aku rasa sejak semula tentu mereka sudah melakukan persiapan-

persiapan jika dugaanku tidak salah mungkin Ciang Bun Hong Tiang dari kuil Siauw lim sie terpaksa harus

mendatangi loteng kecil ini untuk bertemu muka dengan kita.

Hong Tiang dari partai Siauw lim sie selamanya dianggap orang sebagai tulang punggung jago-jago

Bu-lim bila ia suka mendatangi loteng kecil ini untuk bertemu dengan kita boleh dihitung ia masih

menghargai juga diri Bengcu kata Yu Ih Lok tertawa.

Aaakh... kau jangan pikir yang lebih mendalam dia suka bertemu dengan kita didalam loteng ini justru

dikarenakan mereka tidak ingin berita ini sampai tersiar dalam dunia kangouw.....

Sewaktu mereka berdua bercakap-cakap sampai disitu si hweesio cilik tadi sudah muncul kembali

diatas loteng.

Ciang Bun Hong Tiang suka turunkan perintah bahwa beliau akan bertemu dengan kalian berdua

didalam loteng kecil ini ujarnya sambil merangkap tangannya.

Hu Pak Leng dan Yu Ih Lok saling bertukar pandangan sejenak lalu sambil mengangguk.

Orang yang menyampaikan berita ini masih menanti diluar loteng entah bagaimana tanggapan Hu

Bengcu terhadap keputusan ini?..... tanya si hweesio cilik itu kembali.

Hong Tiang kalian selamanya dihormati oleh jago-jago yang ada diseluruh Bu-lim. Cayhe bisa

bertemu muka dengan Hong Tiang kalian sudah cukup merasa bangga, harap kau sudah sampaikan kepada

Hong Tiang kalian bahwa kami akan menanti kedatangannya disini.

Kalau begitu biarlah Siauw ceng sampaikan jawaban dari Hu Bengcu ini kepada Hong Tiang.

Selesai berkata sambil menjura buru-buru ia mengundurkan diri dari atas loteng.

Sejenak kemudian si hweesio itu yang baru saja berlalu kini sudah kembali dengan membawa nampan

yang terbuat dari batu pualam.

Kalian berdua datang dari tempat kejauhan sudah tentu perut terasa rada lapar ujarnya tertawa Hong

Tiang kami sengaja memerintahkan kami untuk mempersiapkan beberapa masakan sayur untuk bersama-

sama bersantap dengan kalian berdua didalam nampan ini tersedia beberapa kue manis harap kalian berdua

suka makan dulu untuk menangsal perut.

Aaaaah... terlalu merepotkan Siauw suhu! buru Hu Pak Leng menerima angsuran kue tersebut.

Setelah meletakkan nampan itu keatas meja, kembali sang hweesio itu mengundurkan diri.

Kurang lebih sepertanak nasi kemudian, mendadak dari bawah tangga loteng berkumandang datang

suara langkah manusia yang ramai.

Si hweesio cilik itu yang pertama kali muncul dalam ruangan loteng.

Hong Tiang tiba! serunya sambil tertawa.

Hu Pak Leng serta Yu Ih Lok buru-buru bangun berdiri lalu berjalan ke pintu loteng untuk

menyambut.73 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Omintohud.....

Di iringi suara pujian kepada sang Buddha seorang hweesio yang tinggi besar berwajah merah

bercahaya dengan memakai lhasa berwarna kuning sudah muncul dimulut tangga loteng :

Loolap sudah datang terlambat satu tindak sehingga kalian berdua terpaksa menanti agak lama ujarnya

sambil merangkap tangannya :

Sinar mata Hu Pak Leng berkilat ia memperhatikan sekejap kearah si hweesio yang baru saja

munculkan diri itu.

Tampaklah ia mempunyai kepala berbentuk persegi empat telinganya besar alisnya ramah dengan

mata yang bersinar tajam sikapnya amat keren dan berwibawa. Buru ia merangkap tangannya balas memberi

hormat.

Nama besar Thaysu terkenal diseluruh Bu-lim, ini hari bisa bertemu muka benar-benar membuat aku

orang she Hu merasa amat bangga katanya sambil tertawa lantang.

Si hweesio tinggi besar itu tersenyum.

Hu Bengcu dapat menguasahi para jago kalangan Liok-lim dan merebut kedudukan sewaktu ada di

Pak Ih. Loolap pun merasa sangat kagum walaupan aku sudah memperoleh laporan ini dari Shian Beng

suheng tetapi mendengar jauh lebih baik aku temu sendiri ternyata Hu Bengcu memang benar-benar sangat

gagah dan tidak malu disebut sebagai seorang enghiong hoohan.

Aaa... Thaysu terlalu memuji.

Si hweesio cilik itu segera mengangkat sebuah kursi menanti mereka bertiga sudah mengambil duduk

ditempatnya masing-masing ia baru mengundurkan diri dari ruangan loteng.

Thaysu! kata Hu Pak Leng setelah menjura. Kali ini aku orang she Hu terpaksa datang mengganggu

ketenangan Thaysu dalam hati merasa kurang enak.

Aaaah... mana... mana... buru-buru si hweesio berpakaian lhasa kuning ini balas memberi hormat Hu

Bengcu sebagai seorang gagah yang menggetarkan seluruh dunia kangouw kedatanganmu ke gunung Siong-

san tentunya mernpunyai persoalan-persoalan penting :

Ehmmm..... sedikitpun tidak salah ia membenarkan setelah termenung sejenak. Pada masa-masa

mendekat ini angin taupan sudah mulai melanda seluruh dunia persilatan ombak mulai menggulung

menghantam tepian pantai berribu-ribu persoalan mulai melanda di mana-mana untuk beberapa saat

membuat orang merasa kebingungan harus berbicara melalui yang mana.

Hu Bengcu menjagoi seluruh kalangan Liok-lim terhadap situasi yang terjadi didalam dunia kangouw

sudah tentu jelas seperti terjadi dijari tangan sendiri bilamana ada petunjuk silahkan diutarakan Loolap tentu

akan pentang telinga untuk mendengarkan, sahut si hweesio tinggi besar itu sambil tersenyum.

Perlahan-lahan Hu Pak Leng menarik napas panjang.

Loo-siansu yang harus mengurusi kuil Siauw lim ini tentunya pekerjaan yang dihadapi sangat banyak

cayhe merasa tidak enak untuk mengganggu terlalu lama baiknya kita persingkat pembicaraan kita saja

kedatangan aku orang she Hu kali ini justru hendak menyampaikan peristiwa yang maha besar dan maha

penting.....

Ia merandek sejenak, sambungnya kemudian :

Kita bisa bertemu muka hal ini berarti pula di antara kita ada jodoh entah siapakah sebutan dari

Thaysu??

Pada mulanya si hweesio tinggi besar ini sedang memejamkan sepasang matanya untuk mendengar

seluruh perkataan yang hendak disampaikan oleh Liok-lim Bengcu ini, tetapi ketika didengarnya ia sedang

menanyakan gelarnya mendadak sepasang mata dipentangkan lebar-lebar.74 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Loolap adalah Thian Sian, sahutnya sembari merangkap tangannya didepan dada.

Sewaktu cayhe berada di kota Lam Cang secara tidak sengaja ternyata sudah bertemu dengan seorang

Liok-lim Cianpwee katanya.

Sinar mata Thian Sian Thaysu berkilat diam-diam ia memuji keagungan Sang Buddha.

Tentunya Liok-lim Cianpwee itu munculkan dirinya kembali didalam dunia kangouw disebabkan

mendengar perbuatan kedudukan Liok-lim Bengcu itu bukan??

Heee... heee... jikalau maksud tujuan Liok-lim Cianpwee itu muncul kembali, didalam dunia kangouw

hanya disebabkan hendak merebut kedudukan Liok-lim Bengcu, aku orang, she Hu tidak bakal berani

mengganggu ketenangan Thaysu, seru Hu Pak Leng sambil tertawa dingin tiada hentinya.

Thian Sian Thaysu segera termenung.

Apakah Hu Bengcu masih ingat siapakah nama orang itu? tanyanya kemudian.

Walaupun siapakah namanya aku kurang jelas tetapi aku tahu bila ia mempunyai gelar yang disebut

Im So It Mo.

Im So It Mo..... seru Thian Sian Thaysu perlahan mendadak ia tersenyum sambungnya.

Pada dua puluh tahun yang silam didalam kalangan Liok-lim memang ada seorang yang mempunyai

gelar demikian, walaupun Loolap pernah mendengar gelar orang ini tetapi selamanya belum pernah bertemu

muka.

Hu Pak Leng yang melihat sikap serta nada suara Thian Sian Thaysu agaknya terlalu memandang

rendah dirinya, dalam hati merasa sangat tidak puas, pikirnya. Dari ribuan li jauhnya aku berangkat kemari

sengaja hendak menyampaikan berita ini kepadamu ternyata kau sebaliknya malah memandang hina

diriku..... Hmm! sungguh kurangajar sekali :

Berpikir akan hal ini hatinya jadi sangat mendongkol kepingin sekali pada saat ini juga ia berpamit

dan berlalu dari sana tetapi ketika teringat pula bila mati hidup serta keselamatan Bu-lim pada saat ini berada

ditangannya ia merasa tidak tega untuk melempar tanggung jawab.

Dengan paksakan diri menahan rasa mangkel di dalam hati ia tertawa keras.

JILID 5

DARI salah seorang anak murid Im So It Mo cayhe mendengar kabar bahwa ada beberapa orang iblis

tua sudah lama mengasingkan diri kini munculkan dirinya kembali dalam Bu-lim hampir bersamaan

waktunya mereka akan melakukan penyerangan secara besar-besaran untuk membasmi seluruh perguruan

dari aliran lurus yang ada didalam Bu-lim tindakan mereka ini meliputi hal yang luas karena hal ini bakal

mendatangkan pembunuhan serta banjir darah yang mengerikan dalam Bu-lim maka sengaja aku datang

kemari memberi kabar kepada partai Siauw lim sebagai pemimpin partai-partai lainnya aku berharap sejak

semula Thaysu suka mengadakan persiapan sehingga sampai waktunya nanti tidak sampai jadi kelabakan.

Di antara beberapa orang jagoan lihay tersebut kecuali Im So It Mo masih ada siapa saja? tanya Thian

Sian Thaysu lebih lanjut setelah termenung sejenak.

Menurut apa yang cayhe dengar pemimpin serta otak dari rencana busuk ini bernama Hong Cioe.

Apa? Hong Cioe? mendadak air muka Thian Sian Thaysu berubah hebat.

Sedikitpun tidak salah.75 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Kolektor E-Book

Air muka Thian Sian Thaysu berubah semakin serius lagi. Hong Cioe sudah ada empat puluh tahun

lamanya belum pernah munculkan dirinya kembali didalam dunia kangouw apakah kini ia masih hidup

dikolong langit? tanyanya kaget.

Pada sepuluh tahun yang lalu aku masih bertemu muka satu kali dengan orang ini ujar Hu Pak Leng

sambil tersenyum dengan kesempurnaan tenaga lweekang yang dimiliki sekalipun hidup tiga puluh tahun

lagi kemungkinan sekali tidak sampai.

Sebenarnya ia ingin berkata tidak sampai mati kesakitan mendadak teringat olehnya bila Hong Cioe

bagaimanapun masih merupakan Cianpwee-nya karena itu perkataan yang semula hendak diutarakan

terpaksa ditelan kembali mentah-mentah.

Di atas wajah Thian Sian Thaysu yang ramah itu tiba-tiba terlintaslah cahaya yang sangat aneh sinar

matanyapun berkilat.

Mendadak ia bangun berdiri lalu perlahan-lahan berjalan kesamping jendela.

Kalau demikian adanya sudah tentu Hu Bengcu dengan Hong Cioe mempunyai hubungan yang erat

bukan? tanyanya sambil memandang kearah angkasa.

Bila dibicarakan dari soal tingkatan, seharusnya Hong Cioe masih merupakan susiok cayhe!

Dengaa wajah penuh perasaan terkejut mendadak Thian Sian Thaysu menoleh.

Persoalan Hong Cioe hendak menuntut balas terhadap partai-partai besar yang ada didalam Bu-lim

tentunya sudah dibicarakan dengan Hu Bengcu bukan! serunya.

Hu Pak Leng segera meloncat bangun.

Walaupun Hong Cioe adalah susiok cayhe tetapi kami jarang sekali bertemu muka atau boleh dikata

hubungan kita sangat tawar bagaikan tawarnya air sungai. Bilamana Loo siansu menganggap perkataan

cayhe mengandung maksud-maksud tertentu hal ini merupakan suatu tuduhan yang tak bisa dibantah dari

tempat ribuan li jauhnya aku datang kemari maksud tujuannya tidak lebih ingin menyampaikan persoalan

kepada kalian sedang mengenai apakah Loo siansu suka percaya atau tidak itu terserah pada kalian sendiri

maaf cayhe ingin mohon pamit.

Selesai berkata ia lantas merangkap tangannya menjura kemudian putar badan berlalu dari loteng

tersebut.

Buru-buru Thian Sian Thaysu merangkap tangannya membalas hormat.

Di bawah loteng sudah tersedia sedikit sayur, Hu Bengcu sudah melakukan perjalanan ribuan li

jauhnya sudah tentu perut terasa agak lapar bagaimana kalau kalian bersantap dulu kemudian baru

berangkat?? pintanya.

Kami tak berani mengganggu ketenangan Siansu lebih lama lagi.

Selesai berkata tanpa menoleh lagi ia lantas menuruni loteng tersebut.

Yu Ih Lok dengan kencang mengikuti dari belakang tubuh Hu Pak Leng meninggalkan ruangan sunyi

yang dikelilingi hutan pohon siong lebat itu setelah melebihi jalanan beralas batuan putih merekapun berlalu

dari kuil Siauw lim sie.

Agaknya Yu Ih Lok mengerti bila pada saat ini Hu Pak Leng sedang merasa mendongkol karena itu

selama perjalanan ia bungkam diri tak mengucapkan sepatah katapun.

Hanya didalam sekejap mata mereka berdua sudah melakukan perjalanan sejauh berpuluh-puluh li,

mendadak Hu Pak Leng berhenti berlari lalu menghela napas panjang-panjang :76 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Heeei.... nama besar Siauw Lim Hong Tiang sudah terkenal diseluruh dunia persilatan setelah bertemu

ini hari aku baru merasakan bahwa ia benar-benar sangat mengagumkan sekali, ujarnya sambil menoleh

kearah Yu Ih Lok.

Yu Ih Lok yang mendengar dia orang ternyata memuji Hong Tiang dari partai Siauw lim pay dalam

hati merasa keheranan pikirnya.

Ketika orang melakukan perjalanan siang malam cemas bagaikan seekor kuda untuk mendatangi

gunung Siong-san memberi kabar kepada mereka bukannya memperoleh pelayanan yang patut sebaliknya

mendapatkan rasa curiga dari pihak mereka bagaimana mungkin saat ini kau malah memuji dirinya setinggi

langit??

Semakin dipikir hatinya semakin mendongkol, tak tertahan lagi serunya :

Sungguh memalukan sekali hweesio tua semacam itu dipuji oleh jago-jago Bu-lim sekerabatnya

bagaimana mungkin seorang manusia yang berhati sempit semacam dia bisa menguasai partai Siauw lim.....

Mmm aku lihat tindakannya hanya menyamarkan nama baik partai Siauw lim saja... apanya yang patut

dipuji??.

Haaaa... haaa... haaa... urusan ini tak dapat disalahkan dia orang terlalu banyak menaruh rasa curiga

terhadap kita. Mendadak Hu Pak Leng tertawa panjang kedudukan kita tidak sama bagaimana kau boleh

menyalahkan orang lain terlalu banyak menaruh rasa curiga terhadap kita?? maksud kita hanyalah ingin

mereka mengetahui, urusan ini dan mereka bisa melakukan persiapan, sejak sekarang Thian Sin Thaysu bisa

menjabat sebagai Ciang Bun Jien dari partai Siauw lim sudah tentu ia termasuk seorang manusia yang

cerdik, terhadap peristiwa ini sudah tentu ia tidak akan menanggapi dengan serius asalkan secara diam-diam

dia mengirim orang untuk melakukan penyelidikan maka keadaan yang sesungguhnya tentu akan dia ketahui

dengan cepat.....

Yu Ih Lok masih tetap merasa tidak puas dengan sikap Bengcunya ini :

Sikapnya terhadap Bengcu amat dingin, tawar bahkan memandang hina. Hmm! sungguh membuat

orang yang melihat merasa tidak tahan teriaknya.

Perlahan-lahan Hu Pak Leng mengalihkan sinar matanya memandang tumbuhan gandum yang

bergoyang tertiup angin gumamnya seorang diri.

Umur seorang manusia ada batasnya hanya sepuluh tahun yang pendek dalam sekejap akan berlalu

justru dikarenakan waktu hidup manusia ada batasnya maka hal ini meninggalkan beberapa macam persoalan

yang akan teringat sekali didalam benak setiap insan manusia beberapa waktu dapat sampai menunjukkan

kesombongan rasanya tak perlu dipikirkan terlalu serius didalam hati.

Selesai berkata ia lantas tertawa tergelak sehingga menggetarkan seluruh angkasa.

Saking kerasnya suara tertawa tersebut beberapa ekor burung yang sedang berada diatas pohon pada

beterbangan saking kagetnya.

Agaknya menggunakan suara tertawa yang sangat keras ini ia ingin menyalurkan keluar seluruh rasa

mangkel didalam hatinya begitu suara tertawa sirap wajahnyapun sudah terlintas kembali perasaan girang.

Kepada Yu Ih Lok lantas serunya :

Jarak hari ini dengan perjanjian kita tiga bulan mendatang masih terlalu pagi kitapun tak usah

berangkat terlalu tergesa-gesa mari kita membeli beberapa ekor kuda jempolan di kota sebelah depan

sehingga sambil melakukan perjalanan nanti kita bisa nikmati dulu keindahan alam pemandangan

disekeliling jalan.

Heeei..... Bengcu bisa demikian lapang dada bisa memahami perasaan manusia, bersemangat berhati

welas, boleh dikata sukar untuk mencari orang yang dikolong langit pada saat ini.77 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Aku Yu Ih Lok bisa mengikuti dirimu boleh di kata hal ini merupakan suatu keuntungan yang tiada

taranya, ujar Yu Ih Lok sambil menghela napas panjang.

Mendadak wajah Hu Pak Leng berubah ramah ia tersenyum.

Sejak dahulu kala manusia yang berhati welas dan bersemangat tinggi kebanyakan didasarkan atas

beberapa persoalan yang pernah menimpa dirinya, sebelum itu tetapi ada berapa orang yang bisa mencapai

cita-citanya dengan sukses?.

Ia mendongakkan kepalanya memandang awan yang bergerak ditengah angkasa dengan sedih

sambungnya kembali.

Situasi yang kita hadapi saat ini tidak lebih merupakan lingkaran semak berduri yang sangat berbahaya

bagi keselamatan kita, keadaan betul-betul mengerikan dan kritis satu tindak saja kita salah jalan bukan saja

akan di cap oleh kawan-kawan kita sebagai pengkhianat bahkan akan terjerumus dalam keadaan terjepit oleh

dua golongan yang berbeda keadaan dan situasi semacam ini bagaimana mungkin tidak membuat orang

merasa sedih dan harus menghela napas.....

Yu Ih Lok adalah seorang manusia yang sangat cerdik, bagaimana mungkin dia orang tak mengerti

keadaan situasi yang dihadapi mereka ini sangat berbahaya.

Orang-orang dari perguruan serta partai-partai aliran lurus tidak ingin bekerja sama dengan mereka

anak buah mereka sendiripun merupakan bajingan-bajingan serta perampok-perampok Liok-lim yang pada

hari-hari biasa sudah sering berbuat jahat, membunuh orang membakar rumah memandang nyawa manusia

seperti permainan, berbuat sesukanya tanpa memperduli hukum.

Kini Hu Pak Leng telah menetapkan empat buah pantangan yang berhasil mengendalikan sifat binal

mereka manusia yang biasa berbuat jahat kini bisa dikekang hawa napsu jahatnya hal ini sebetulnya

merupakan suatu pekerjaan yang sangat mulya.

Pada hari-hari biasa mereka memang sangat takut oleh kelihayan kepandaian silat Hu Pak Leng

sehingga tidak berani bergerak secara gegabah tetapi bilamana sudah terjadi suatu peristiwa bukan saja

mereka akan melakukan perlawanan bahkan kemungkinan juga meminjam kesempatan ini mereka akan

mengacau sehingga mengakibatkan suatu peristiwa saling bunuh-membunuh yang sangat mengerikan.

Tak terasa lagi diam-diam ia menghela napas panjang sedang diujung bibir ia tetap tersenyum.

Nyali Bengcu besar melebihi orang lain. Hamba sekalian sudah tentu merasa amat kagum walaupun

berada dalam keadaan serta situasi yang berbahaya seharusnya kita bisa lewati dengan tenang.

Mari... mari... kita percepat sedikit lari kita setelah tiba disebuah kota besar ada seharusnya kita

beristirahat sambil bersantap.

Kita balik pada Lauw San Sam Hiong yang berjaga-jaga didalam ruangan menanti si perempuan muda

berbaju putih itu selesai bersemedi.

Setelah dia sadar kembali Pouw Cau lantas menyampaikan pesan dari Hu Pak Leng sebelum berangkat

pergi.

Demikian mereka lantas melakukan perjalanan cepat menuju kearah Pak Ih.

Sikap perempuan berbaju putih itu mendadak berubah jadi sangat pendiam sikap serta tindak

tanduknyapun lebih gagah dari keadaan tempo dulu, hal ini membuat Lauw San Sam Hiong yang semula

memandang rendah terhadap dirinya kini semakin lama semakin menghormat.

Urusan ternyata jadi diluar dugaan selama di dalam perjalanan tak menjumpai anak buah Im So It Mo

turun tangan menghadang perjalanan mereka.

Siang itu mereka sudah tiba di keresidenan Hwee Gwan jarak dengan Pak Ih tinggal setengah hari

perjalanan.78 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Si setan Coe Khek Hong Ci diam-diam menghela napas panjang, sambil tertawa ujarnya memecahkan

kesunyian.

Sekarang jarak dengan Pak Ih sudah dekat sekalipun akan terjadi suatu peristiwa kita tak takut.

Baru saja perkataan tersebut selesai diucapkan mendadak dari ujung muncullah dua orang toosu

berusia pertengahan yang menggebol pedang berjalan menghampiri mereka.

Loo jie seru Pouw Cau kepada Hong Ci. Coba kau lihat dua orang toosu yang menggembol pedang itu

mempunyai semangat yang menyala agaknya mereka merupakan jago-jago lweekang yang tak boleh

dipandang enteng.

Sinar mata si setan Coe Khek berkilat dia memperhatikan sekejap kedua orang toosu tersebut.

Agaknya orang-orang dari partai Bu-tong pay entah apa maksud mereka datang kemari?? Katanya.

Pada saat mereka sedang bercakap-cakap itulah jarak masing-masing pihak semakin dekat.

Enam buah mata dari Lauw San Sam Hiong bersama-sama dialihkan keatas tubuh kedua toojien

tersebut sambil memandangnya dengan tajam sebaliknya kedua orang toojien itu pura-pura tidak tahu

mereka tetap melanjutkan perjalanannya kedepan dengan tenang.

Pouw Cau yang berada didepan pertama-tama yang melarikan kudanya menerjang kedepan dalam hati

ia merasa sangat curiga terhadap munculnya kedua orang toojien tersebut disekitar Pak Ih.

Karena itu didalam hati ia ada maksud mencari keonaran kemudian meminjam kesempatan tersebut

akan turun tangan menangkap mereka kembali ke lembah Mie Cong Kok.

Kedua orang toojien tersebut sewaktu melihat Pouw Cau melarikan kudanya menerjang mereka kedua

orang itu cuma tersenyum kemudian bersama-sama menyingkir kesamping.

Demikian jarak antara mereka berdua terlowong sebuah ruangan selebar tiga depa.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Pouw Cau yang ada maksud mencari gara-gara sengaja ia melarikan kudanya kearah toojien yang ada

disebelah kiri.

Siapa sangka mendadak kuda tunggangannya meringkik panjang lalu meloncat keatas.

Pouw Cau sama sekali tidak menduga kalau kudanya akan meloncat keatas hampir-hampir saja

tubuhnya terlempar dari atas pelana.

Dalam keadaan gugup sepasang kakinya dienjotkan keatas sadal lalu mencelat ketengah udara dan

melayang turun keatas permukaan tanah.

Terlihatlah kuda tersebut diiringi suara ringkikan panjang segera menerjang kearah depan.

Ketika itu si setan Coe Khek Hong Ci sudah mengejar datang.

Si perempuan berbaju putih yang melihat sang kuda tanpa penumpang berlari kedepan dengan cepat ia

meloncat ketengah udara berkelebat kearah depan pula.

Bagaikan seekor burung walet perempuan itu meloncat mengejar kuda tersebut dan dengan sangat

tepat berhasil jatuh diatas pelana.

Di dalam sekali sentakan senjata ia sudah menarik tali les kuda itu untuk berputar dan berlari

kehadapan beberapa orang itu.

Menanti hampir menerjang beberapa orang itu ia baru menghentikan larinya kuda.

Hong Ci serta Ong Toa Kang dengan cepat meloncat turun pula dari punggung kuda dengan demikian

mereka bertiga bersama-sama berdiri sejajar menghadang jalan pergi kedua orang toojien tersebut :79 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sinar mata kedua orang toosu itu berputar mereka memandang sekejap kearah si perempuan berbaju

putih itu.

Mendadak orang yang berdiri disebelah kanan bergeser dua kesamping berdiri sejajar dengan toosu

yang ada disebelah kiri.

Heee... heee... heee... ketika itulah Pouw Cau sudah tertawa dingin tiada hentinya, orang beribadat

mengapa tidak tahu adat badan menggembol senjata lagi pula turun tangan hendak melukai kuda

tungganganku apakah kalian ada maksud hendak membegal kudaku.

Hmm soal ini harus salahkan kudamu yang sudah buta sepasang matanya sahut sang toosu yang ada

disebelah kiri dengan suara yang amat tawar kalau bukan kuda butamu itu menerjang terus kemari apakah

kami suka turun tangan... jikalau semisalnya kami yang menemui ajal karena terjangan kudamu lalu apa

yang hendak kalian lakukan apa kalian anggap nyawamu adalah nyawa manusia sedang nyawa kami bukan

nyawa manusia?

Beberapa perkataan tersebut diucapkan dengan sangat tajam bahkan amat cengli hal ini membuat

Pouw Cau untuk beberapa saat lamanya dibuat kelabakan ia sama sekali tidak mengerti harus menggunakan

perkataan apakah untuk balas menjawab perkataannya itu.

Tak terasa lagi ia berdiri termangu-mangu disana.

Kiranya dia yang sudah mengikuti Hu Pak Leng beberapa saat lamanya tanpa terasa iapun sudah

banyak ketularan sikap dari Bengcunya.

Ketika dirasanya perkataan dari pihak lawan sangat cengli dan tak ada perkataan yang bisa digunakan

untuk membantah, perasaan gusar dalam hatinya terasa sukar untuk diutarakan keluar.

Dengan pandangan yang sangat dingin si setan Coe Khek Hong Ci memandang sekejap kearah kedua

orang toojien tersebut.

Tootiang berdua apakah jagoan dari partai Bu-tong pay? tegurnya.

Kedua orang toojien tersebut sewaktu mendengar dia orang secara mendadak mengalihkan bahan

pembicaraan, tak terasa lagi pada kerutkan alisnya rapat-rapat dan termenung tidak berbicara.

Kembali Hong Ci tertawa dingin tiada hentinya.

Partai Bu-tong pay merupakan suatu partai aliran lurus yang sudah amat terkenal didalam dunia

persilatan, sekalipun disebutkan keluar rasanya tak akan merendahkan kedudukan kalian berdua bukan?

katanya lagi.

Mendengar perkataan yang sangat tajam itu ke dua orang toojien tersebut terdesak untuk mau tak mau

harus menyahut.

Kalau benar kalian mau apa? terpaksa sahutnya ketus :

Jarak gunung Butong-san dengan tempat ini terpaut kurang lebih seribu li rasanya perjalanan kalian

tidak dekat?

Untuk sementara waktu lamanya kedua orang toojien tersebut tak mengerti maksud perkataannya

tanpa terasa kedua orang toosu itu sudah saling bertukar pandangan.

Apa maksudmu dengan mengajukan pertanyaan ini? tanyanya.

Heeei... heeei... heeei... jauh dari ribuan li kalian berdua datang kemari entah apa maksud tujuan kalian

kata Hong Ci sambil tertawa dingin air mukanya berubah keren.

Apa tujuan kita apa hubunganya dengan kalian tiba-tiba sang toosu yang usianya lebih tua itu berteriak

keras.80 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Hong Ci menoleh memandang sekejap kearah Pouw Cau lalu dengan nada yang amat dingin

sambungnya.

Kalau memang kalian berdua tidak mau bicara terus terang bagaimana kalau cayhe wakili kalian untuk

menjawab...

Apa teriak si toojien yang berada disebelah kanan.

Bukankah kalian berdua mendapat tugas dari suhumu untuk menyelidiki keadaan disekeliling Pak Ih

potong Hong Ci dengan cepat. Cuma sayang jalan menuju lembah Mie Cong Kok ada berribu-ribu

penjagaanpun sangat ketat tak bisa kalian berdua harus menyia-nyiakan perjalanan kalian yang melelahkan

ini.

Sang toosu yang ada disebelah kanan setelah terkena gosokan oleh perkataan tersebut benar tak bisa

menahan sabarnya dia tertawa dingin tiada hentinya.

Aku kira belum tentu benar... teriaknya.

Sute buat apa kau ribut! mendadak sang toosu yang ada disebelah kiri membentak memutuskan

perkataan yang belum selesai diucapkan.

Haaa... haaa... sayang sudah terlambat teriak si setan Coe Khek sambil tertawa tarbahak-bahak kepada

Pouw Cau segera serunya :

Toako kemungkinan sekali mereka sudah berhasil memperoleh peta dari situasi sekeliling lembah Mie

Cong Kok mari kita geledah saku mereka.

Tanpa banyak cakap lagi Pouw Cau segera menerjaag kedepan melancarkan serangan gencar ke arah

kedua orang toojien itu.

Toosu yang usianya lebih tuaan dengan gemas melototi sekejap sang toosu muda yang banyak bicara

itu pergelangan tangannyapun segera digerakkan mencabut keluar pedang yang tersoren diatas punggung.

Di antara kebasan yang keras serentetan cahaya pelangi berwarna keperak-perakan yang di selingi

dengan segulung hawa pedang menahan perjalanan selanjutnya dari Pouw Cau.

Hmm...heee... heee... kalian ingin turun tangan...?? serunya tertawa dingin.

Hong Ci tidak berbicara apa-apa goloknya segera tercabut keluar pula kemudian dengan cepat

menerjang kedepan.

Sang toosu yang usianya lebih mudaan dengan cepat mencabut pedangnya yang tersoren diatas

punggung badannya bergeser dua langkah kesamping berdiri sejajar dengan toosu lainnya untuk bersama-

sama menahan datangnya serangan musuh.

Ong Toa Kang membentak keras dari dalam sakunya ia mengambil keluar sebuah gelang emas yang

memancarkan cahaya keemas-emasan serta sebuah tongkat besi yang kasar dan besar.

Loo jie minggir gembornya keras. Biarlah aku orang yang coba-coba ilmu pedang aliran Bu-tong pay.

Orang ini kasar lagi berangasan selamanya pantang mengikuti aturan setelah berkata hendak

bertempur ia lantas turun tangan.

Tongkat besinya dengan menimbulkan suara keras segera ia hantamkan keatas kepala musuh.

Sang toojien yang usianya agak tuaan itu sewaktu melihat serangannya amat ganas pedangnya segera

digetarkan menotok jalan darah pergelangan tangan kanan Ong Toa Kang.

Serangan pedangnya ini dilancarkan amat ganas telengas kontan saja Ong Toa Kang kena terdesak

sehingga buru-buru ia harus menarik kembali tongkat besinya dan mundur tiga langkah kebelakang.81 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Si toosu tersebut setelah berhasil melancarkan serangan mendesak mundur Ong Toa Kang tubuhnya

dengan cepat menerjang maju kedepan pedangnya menyapu kekanan menghajar kekiri, hanya didalam

sekejap mata telah mengirim delapan serangan sekaligus.

Ke delapan buah serangan itu dilancarkan sambung-menyambung kecepatanpun melebihi sambaran

kilat setiap jurus kesemuanya mengancam jalan-jalan darah penting diseluruh tubuh Ong Toa Kang

kedahsyatannya sungguh luar biasa.

Hal ini memungkinkan Ong Toa Kang harus menangkis dengan repot setelah susah payah akhirnya ia

berhasil menghindarkan diri kegagalan sebuah serangan gencar tersebut.

Si setan Coe Khek Hong Ci yang melihat kejadian itu diam-diam mengerutkan dahinya.

Aaaah..... ilmu pedang aliran Bu-tong pay benar-benar sangat luar biasa diam-diam ia memuji dalam

hati. Kelihatannya Loo Sam seorang tak bakal tahan menghadapi serangan-serangan gencarnya.

Selagi ia bermaksud turun tangan membantu mendadak terdengar Ong Toa Kang membentak keras

suaranya bagaikan halilintar yang membelah bumi.

Serangan-serangan balasan segera dilontarkan keluar gelang emas serta tongkat besinya saling susul-

menyusul dikirim keluar.

Hanya didalam waktu yang singkat itu ia sudah mengirim beberapa buah serangan berantai yang

memaksa toojien tersebut harus mundur lima langkah kebelakang.

Haruslah diketahui bahwa Lauw San Sam Hiong merupakan jago-jago yang mempunyai nama sangat

terkenal didalam dunia kangouw dan bukanlah manusia sembarangan.

Karena pada permukaan sang toojien tersebut telah melancarkan serangan berantai dengan

menggunakan jurus andalan yang paling lihay dari ilmu pedang Pat Sian Kiam Hoat maka untuk sementara

waktu Ong Toa Kang kena terdesak terus kebelakang.

Tetapi menanti ilmu pedang tersebut telah selesai digunakan belum sempat dia orang berganti jurus

Ong Toa Kang sudah mengirim serangan balasan yang gencar memaksa dia orang jadi terdesak.

Orang ini mempunyai tenaga dalam yang maha dahsyat senjata tajam yang digunakanpun sangat berat,

serangan tongkat besinya ini hebat bagaikan palu besi yang menghajar batu saja.

Walaupun si toosu berusia rada tuaan itu mencekal pedang tetapi ia tak berani menangkis datangnya

serangan tongkat besi serta gelang emas itu dengan keras lawan keras selama ini ia cuma mengandalkan

kelincahan badannya saja untuk berkelit dan menghindarkan diri dari serangan-serangan gencar pihak

musuh.

Masing-masing pihak setelah saling menyerang dengan mengandalkan kepandaian andalannya

mendadak sama-sama berhenti dan saling berdiri berhadapan tak bergerak.

Di dalam bentrokan barusan dalam hati masing-masing sudah mengerti bila mereka telah menemui

musuh tangguh siapapun tak berani mempunyai pikiran terlalu memandang rendah musuhnya.

Dalam pertempuran selanjutnya masing-masing pihak tentunya akan menggunakaan seluruh tenaga

yang dimilikinya untuk menyerang, oleh karena itu mereka berdua mulai mengatur pernapasan melakukan

persiapan-persiapan.

Si toosu muda itupun sambil mencekal pedangnya erat-erat berdiri disisi kalangan, sepasang matanya

memperhatikan suasana ditengah kalangan tajam-tajam.

Sebaliknya si setan Coe Khek Hong Ci dengan mencekal goloknya melototi diri toosu tersebut asalkan

si toosu muda itu turun tangan ia segera akan turun tangan pula menyambut.

Pouw Cau serta si dara berbaju putih itu tetap bersikap acuh tak acuh mereka menonton jalannya

pertempuran dari sisi kalangan.82 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Masing-masing pihak setelah saling berhadap-hadapan beberapa saat pertama-tama Ong Toa Kang lah

yang tak bisa menahan sabar, ia membentak keras :

Tongkat besinya segera dibabat kedepan mengikuti badannya yang menerjang ke muka tongkatnya

dengan jurus Lek Pit Hoa San atau membabat hancur gunung Hoa-san menghajar kepala pihak lawan,

sedang gelang emas ditangan kirinya dengan menggunakan jurus Tong Yang Shia Can, atau sinar timur


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


menyorot membabat sejajar dada.

Toojien tersebut dengan cepat menggerakkan pedangnya ke depan, ditengah menari serta

bergoyangnya cahaya tajam terbentuklah tiga kuntum bunga-bunga pedang yang secara terpisah mengancam

tiga buah jalan darah penting ditubuh Ong Toa Kang.

Kedua orang itu hampir pada saat yang bersamaan turun tangan bersama-sama bahkan serangan-

serangan yang dikerahkan keluarpun merupakan jurus-jurus serangan yang maha dahsyat :

Jikalau mereka berdua tidak suka melepaskan kesempatan untuk melukai pihak musuh dan

menghindarkan diri dari serangan pihak lawan masing-masing pihak tentu akan menderita luka yang parah.

Si setan Coe Khek Hong Ci yang menguatirkan keselamatan adik angkatnya buru-buru bentaknya

keras.

Loo sam jangan terima serangan dengan keras lawan keras.....

Sewaktu suara bentakan tersebut baru saja dilancarkan keluar Ong Toa Kang sudah mundur ke

belakang.

Gelang emas ditangan kirinya dengan cepat di tarik kebelakang membentuk serentetan cahaya

keemas-emasan melindungi seluruh badan.

Terdengarlah suara bentrokan senjata tajam yang sangat ramai diikuti percikan bunga-bunga api, tahu-

tahu pedang sang toosu dari Bu-tong pay ini sudah kena tergetar kesamping oleh tangkisan gelang itu.

Mendadak toojien tersebut meloncat ketengah udara pedang yang berada ditangannya dikebutkan

laksana kitiran cepatnya.

Dimana cahaya sinar berkelebat terasalah berlaksa-laksa ular perak bersama-sama mengurung dari atas

kepala.

Buru-buru Ong Toa Kang menggerakkan gelang emasnya menutup rapat seluruh kepalanya tangan

kanannya dengan menggunakan jurus Ing Im Pang Jien atau menyambut mega menghantam sinar dengan

sekuat tenaga menghajar keatas pedang lawan.

Tubuh sang toosu yang masih ada ditengah udara kembali berjumpalitan beberapa kali gerakannya

mirip sekali naga yang menyambar tahu-tahu ia sudah miring kesamping sejauh lima depa.

Ong Toa Kang yang sedang bertempur seru sudah tentu tak suka melepaskan mangsanya begitu saja

maka kembali membentak keras, tubuhnya bergerak melakukan pengejaran.

Menanti toosu tersebut telah melayang turun ke atas permukaan tanah air mukanya mendadak berubah

sangat serius, pedangnya disilangkan didepan dada menanti datangnya musuh dengan tenang.

Melihat kejadian tersebut si setan Coe Khek Hong Ci lantas menyadari bila toojien itu siap-siap

hendak melancarkan serangan dengan ilmu pedang tingkat atas buru-buru tegurnya dengan suara berat.

Loo sam hati-hati jangan terlalu memandang rendah pihak lawan.

Ketika itu Ong Toa Kang sudah menerjang ke sisi tubuh toojien tersebut mendengar peringatan dari

Hong Ci dengan cepat ia menghentikan gerakan tubuhnya.

Perlahan-lahan toosu tersebut maju dua langkah ke depan pedangnya didorong keluar dengan gerakan

yang luar biasa lambatnya tetapi sikap serta paras mukanya berubah semakin serius.83 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Toosu tua hidung kerbau ! diam-diam maki Ong Toa Kang didalam hatinya. Kau ingin menunjukkan

permainan setan apa lagi aku justru tidak mempercayai bila tusukan pedangmu yang amat lambat itu berhasil

melukai diriku.

Tongkat besi ditangannya diangkat keatas lalu dengan gerakan mendatar menyapu pedang toosu itu.

Siapa sangka sewaktu tongkat besinya hampir terbentur dengan pedang pihak lawan pedang yang

dicekal ditangan kanan toosu tersebut miring kesamping gerakan pedangnya telah berubah.

Dari gerakan yang lambat kini jadi cepat dengan menggunakan jurus Kiem Si Cau Wan atau surat

emas mengikat pergelangan, menotok tangan Ong Toa Kang.

Perubahan pedang yang baru saja terjadi benar-benar luar biasa sekali bahkan kecepatan gerakannya

cepat laksana sambaran kilat.

Dengan mengikuti gerakan tongkat besi ditangan kanan Ong Toa Kang serangan tersebut meluncur

datang.

Ong Toa Kang sama sekali tidak menduga bisa datangnya serangan tersebut dengan gelang emas di

tangan kirinya tetapi terlambat jika melepaskan tongkat besinya iapun akan terluka dibawah serangan pedang

tersebut.

Dalam keadaan terdesak terpaksa ia melepaskan tongkat besi ditangannya pergelangan kanan ditekan

kebawah lalu buru-buru mundur tiga langkah kebelakang.

Untung sekali perubahan yang dilakukan olehnya sangat cepat sehingga hanya ujung bajunya saja

yang tersobek oleh babatan pedang toojien itu.

Pouw Cau serta si setan Coe Khek Hong Ci yang menonton jalannya pertempuran ini dari samping

kanan tidak urung menghembuskan napas dingin juga.

Ketika toosu itu merasa serangannya mencapai hasil tubuhnya kembali menerjang kedepan pedangnya

langsung menusuk kearah dada musuh dengan gerakan yang tetap sangat lambat.

Ong Toa Kang yang sudah mengetahui dibalik gerakan yang sangat lambat dari serangan pedang itu

secara diam-diam tersembunyi suatu perubahan yang tiada taranya saat ini tidak berani bersikap gegabah

lagi, gelang emasnya segera dilintangkan didepan dada siap menanti datangnya serangan musuh.

Menanti serangan pedang pihak lawan hampir mendekati tubuhnya gelang emas yang berada di tangan

kirinya mendadak didorong kedepan langsung menghajar pedang tersebut.

Mendadak toosu itu bersuit panjang yang semula lambat mendadak berubah menjadi sangat cepat

dengan mengarah kebawah langsung menubruk kearah lambung lawannya.

Ong Toa Kang ingin berkelit tetapi kembali terlambat satu langkah, tak terasa lagi hawa amarah

memuncak dalam hatinya.

Ia sama sekali tidak menghindarkan diri dari datangnya serangan pedang itu ditengah suara bentakan

yang amat keras gelang emasnya dihantam kebawah langsung menghajar batok kepala toojien tersebut.

Ujung pedang sang toosu yang hampir menempel diatas lambung Ong Toa Kang secara mendadak

merasa angin serangan yang menderu-deru menyambar pula mengancam batok kepalanya dalam hati merasa

terkejut bercampur ngeri diam-diam pikirnya.

Orang ini sangat berangasan buat apa aku harus mengadu jiwa dengan dirinya? tindakan ini sama

sekali tidak berharga.

Didalam kerepotan hawa murninya segera ditarik dari pusar mengelilingi seluruh tubuh mendadak ia

mencelat mundur kebelakang.84 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Ong Toa Kang yang berhasil memunahkan sebuah serangan bahaya tangan kanannya dengan cepat

menyambar kebawah memungut tongkat besinya.

Di tengah suara teriakan yang keras tongkat besi serta gelang emasnya bersama-sama digerakan

langsung menerjang kedepan.

Kembali toosu dengan cepat menangkis datangnya serangan lawan dengan demikian mereka

berduapun kembali bertempur dengan amat seru.

Kali ini kedua orang itu tidak berani bertindak terlalu gegabah lagi masing-masing mengeluarkan

seluruh kepandaian silat yang dimilikinya untuk berusaha mengalahkan pihak lawannya dengan demikian

pertempuran diantara mereka terjadi semakin tegang ramai dan seru.

Ong Toa Kang memiliki tenaga besar melebihi orang lain, serangan-serangan dari tongkat besi serta

gelang emas itupun ganas tiada hentinya sembari melancarkan terjangan gencar ia membentak terus tiada

hentinya. Angin serangan cahaya gelang di tambah pula dengan suara gemboran yang keras laksana

sambaran geledek di siang hari bolong benar-benar membuat orang merasa rada jeri.

Tetapi air muka toojien tersebut tetap keren dan serius, pedang panjangnya dimainkan membentuk

serentetan cahaya berwarna keperak-perakan dan berputar kesana kemari mengelilingi serangan tongkat besi

serta gelang emas dari Ong Toa Kang.

Pertarungan sengit antara mati hidup yang sangat ramai ini hanya didalam sekejap mata sudah lewat

tiga puluh jurus banyaknya tetapi keadaan masih tetap seri siapapun tidak ada yang menang dan siapapun tak

ada yang memperoleh kekalahan.

Bila dibicarakan dari tenaga yang dimiliki mereka berdua Ong Toa Kang jauh lebih unggul daripada

sang toojien tersebut tetapi jurus-jurus pedang dari sang toojien itu jauh lebih sempurna dari Ong Toa Kang

jadi bila ditarik garis tengahnya maka keadaan mereka adalah seimbang dan untuk beberapa waktu sukar

untuk ditentukan siapa yang bakal menang dan siapa yang akan kalah.

Sttt... ilmu pedang toojien tersebut sudah mencapai taraf kesempurnaan diam-diam si setan Coe Khek

Hong Ci mulai berbisik kepada Pouw Cau setiap kali melancarkan serangan tentu mencari saat-saat yang

tepat sedangkan Loo sam dengan tidak sayang-sayangnya mengumbar seluruh tenaga murni yang ada untuk

ajak adu kekerasan dengan orang lain jika ditinjau sikap serta keadaannya kita kira dialah yang berada diatas

angin tetapi bila pertarungan ini berlangsung terus dalam keadaan begini terakhir yang rugi hanyalah Loo

sam bagaimana kalau aku menggantikan dirinya?.

Hmm! untuk hancurkan dua orang toosu cilik yang tiada bernamapun kita tak sanggup, hendak

dibawah kemanakah nama besar Lauw San Sam Hiong kita?... seru Pouw Cau cepat kau suruh Loo sam

berhenti kita turun tangan bersama-sama.

Hong Ci mengangguk.

Loo sam cepat mundur..... teriaknya kemudian dengan suara keras.

Tetapi walaupun ia sudah berteriak dua kali Ong Toa Kang tetap tidak ambil perduli serangan-

serangannya masih tetap gencar.

Kiranya pada waktu itu ia sedang pusatkan seluruh perhatiannya untuk menghadapi musuh dan

pertarungan ini sudah membangkitkan rasa girang dihatinya. Boleh dikata terhadap teriak-teriakan Hong Ci

sama sekali tidak mendengar.

Sang toojien lainnya yang menonton pertarungan dari sisi kalangan sewaktu melihat Pouw Cau serta

Hong Ci saling berbisik dengan suara lirih kemudian berteriak suruh Ong Toa Kang mundur karena takut

dari antara mereka sudah mengatur siasat busuk hendak mencelakai suhengnya tanpa berpikir panjang lagi

pedangnya segera dilintangkan didepan dada.85 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Melukai orang dengan cara membokong mencari kemenangan tidak andalkan kepandaian. Hmm!

orang-orang kalangan Liok-lim tidak lebih cuma kaum bajingan serta perampok yang tidak tahu malu.

Bentaknya keras.

Hmm! kau toosu cilikpun berani banyak cerewet disini. Teriak si setan Coe Khek Hong Ci dengan

amat gusar. Kau orang benar-benar memuakkan biar aku bereskan dulu dirimu.

Sambil menggerakkan goloknya ia lantas terjang musuhnya itu.

Mendadak si toojien yang berusia lebih tua memperkencang serangan-serangan pedangnya berturut-

turut ia mengirim tiga jurus serangan gencar memaksa mundur Ong Toa Kang, setelah itu membentak keras

terhadap saudara seperguruannya :

Sute! jangan bergebrak seorang diri melawan orang lain cepat kemari gabungkan ilmu pedangmu

dengan ilmu pedangku untuk melawan musuh.

Si toojien berusia agak muda itu menyahut badannya segera mencelat kesisi suhengnya sedang sang

pedang dilintangkan didepan dengan jurus Loe Yen Shia Hwee atau burung walet terbang miring

mengancam punggung samping dari Ong Toa Kang.

Merasakan datangnya desakan pedang yang demikian mendadak Ong Toa Kang terdesak... berturut-

turut ia mundur kebelakang sejauh tiga depa lebih.

Dan didalam yang amat singkat itu pula si setan Coe Khek Hong Ci sambil menggerakkan goloknya

membentuk selapis bayangan tajam laksana sambaran petir cepatnya menubruk kedepan.

Si toojien yang berusia lebih tuaan itu dengan cepat menggerakkan pedangnya dari bawah menuju

keatas menggunakan jurus Ya Hwee Sauw Thian atau api liar membakar langit menahan datangnya

terjangan Hong Ci sedangkan toosu muda tersebut mengambil kesempatan itu bergeser dua langkah

kesamping berdiri sejajar dengan suhengnya.

Dari tempat itu dia mengirim sebuah babatan pula memaksa Hong Ci harus meloncat ketengah udara

dan berjumpalitan mundur sejauh empat depa kebelakang.

Buru-buru Hong Ci bertukar napas kemudian sekali lagi menggerakkan goloknya menerjang kedepan

sedangkan Ong Toa Kang pada saat yang bersamaan pula menggerakkan senjata tongkat besi serta gelang

emasnya mengirim serangan-serangan gencar.


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Setelah kedua orang toosu itu turun tangan bersama-sama kedahsyatannya mendadak bertambah kerja

sama diantara mereka berduapun sangat erat dan rapat terutama serangan-serangan pedang dari sang toosu

berusia agak lanjut itu. Setiap jurus tentu cepat ganas dan lihay bukan alang kepalang.

Sedangkan sang toosu yang berusia lebih muda walaupun kepandaiannya jauh lebih rendah satu

tingkat tetapi dibawah pimpinan serangan pedang sang suhengnya ia bisa mengimbangi dan kerja sama lebih

erat.

Sebentar pedangnya menerjang kedepan sebentar lagi ditarik kadang-kadang melancarkan serangan

berpencar dan kadang-kadang pula melancarkan serangan bokongan perubahan gerakan pedangnya amat luas

sukar diduga.

Golok yang berada ditangan Hong Ci pun dengan cepat digerakan menggunakan jurus-jurus serangan

yang paling sempurna terasa bayangan golok menumpuk bagaikan gunung tetapi tidak berhasil juga

menerjang hancur pertahanan dari sepasang pedang kedua orang toosu tersebut. Tak terasa lagi ia agak

terperajat juga dibuatnya.

Ilmu pedang perguruan Bu-tong pay terkenal karena memimpin Bu-lim agaknya berita ini sama sekali

bukan berita kosong belaka diam-diam pikirnya dalam hati cukup dua orang muridnya yang tiada bernama

telah memiliki kepandaian ilmu pedang yang demikian dahsyatnya dan tenaga lweekang yang lembek tiada

terputus jika aku harus bergebrak dengan cara ini terus-menerus kendati lewat seratus duaratus juruspun

sukar untuk mencapai kemenangan :86 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Pikirannya dengan cepat berubah sedang permainan golokpun tanpa terasa ikut berganti ia lantas

mengeluarkan ilmu golok andalannya Noe Pooh Cep Ngo To atau lima belas golok ombak mengganas.

Didalam sekejap mata cahaya berkelebat menyilaukan mata dan menyebar memenuhi angkasa tanpa

ampun lagi tubuh kedua orang toojien itu kena terbungkus didalam cahaya yang menyilaukan mata.

Sedangkan si toojien berusia agak lanjut sembari menggerakan pedangnya menahan tekanan-tekanan

musuh dalam hatipun mulai berpikir :

Musuh-musuh yang aku temui ini hari rata-rata memiliki kepandaian ilmu silat yang luar biasa

hebatnya terutama sekali si lelaki kurus kering yang kelihatannya tidak menarik hati ini ilmu goloknya

ternyata benar-benar lihay dan ganas, kelihatannya untuk menerjamg keluar dari hadangan mereka pada saat

ini bukanlah suatu pekerjaan yang gampang.

Mendadak ia merasakan daya tekanan semakin bertambah empat penjuru bagaikan tergulung oleh

cahaya golok yang tinggi laksana gunung kemudian tiada hentinya mendesak datang buru-buru pikirnya di

pusatkan kembali sedang jurus-jurus serangan pedang pun diperketat.

Ketika ia mendongak kesamping tampaklah dari atas kepala sutenya keringat sebesar mutiara sudah

mengucur keluar membasahi seluruh pakaian tak kuasa lagi ia jadi amat terperanjat.

Ia bersuit nyaring pergelangannya diperkuat mengirim dua babatan dahsyat untuk menahan datangnya

terjangan-terjangan Hong Ci yang hampir-hampir saja menghancurkan pertahanan barisan pedangnya.

Sute jangan sampai terpengaruh oleh cahaya golok pihak lawan. Bentaknya lirih cepat gunakan ilmu

Boe Sang Sim Hoat dari perguruan untuk menguasai pikiran yang kacau.

Pada waktu itulah dari samping telinganya kembali terdengar suara gemboran Ong Toa Kang yang

keras bagaikan samberan geledek.

Toosu busuk kalian masih juga tidak mau lepas pedang mengaku kalah???.

Tongkat besinya dengan menggunakan gerakan Kiem Kong Kay San atau si Kiem Kong membuka

gunung menghantam batok kepala lawan.

Toojien berusia agak lanjut itu buru-buru angkat pedangnya menangkis seketika itu juga ia merasakan

pergelangannya jadi kaku hampir-hampir saja pedangnya terpukul lepas dari cekalan.

Menggunakan kesempatan itulah dengan menggunakan jurus Huang Lauw Nie Shia atau mengalir

ganas melanda gencar Hong Ci sambil menggerakan goloknya menerjang maju kedepan dengan paksa ia

memisahkan gabungan serangan dari kedua orang toojien itu.

Badannya berputar goloknya menyambar dengan jurus Ci Leng Huan Tan atau ombak besar

menggulingkan perahu ia menghajar pedang dari toojien yang berusia agak muda itu.

Terdengar suara bentrokan senjata tajam bergema memenuhi angkasa diiringi percikan bunga-bunga

api pedang ditangan toojien berusia agak muda itu kontan kena dihantam sehingga mencelat ketengah udara.

Melihat pedang sutenya kena dipukul lemas, sang toojien berusia agak tua itu segera gerakkan

pedangnya menolong tetapi serangannya tersebut berhasil dihadang oleh senjata tongkat besi serta gelang

emas Ong Toa Kang dengan menggunakan jurus, Jiet Gwat Ceng Hwie atau matahari rembulan berebut

kekuasaan.

Hong Ci setelah berhasil menggetar lepas pedang dari toosu muda tersebut tangan kirinya laksana

sambaran kilat mengirim satu pukulan gencar menghantam jalan darah, Cian Cing Hiat di atas pundak toosu

tersebut.

Terdengar suara dengusan berat memecahkan kesunyian sang toosu muda itu terkena pukulan dan

mundur dua langkah kebelakang kemudian roboh keatas tanah.87 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Sang toosu yang melihat sutenya kena terpukul dan roboh keatas tanah dari sepasang matanya

memancarkan cahaya tajam penuh kegusaran ia bersuit panjang pedangnya digerakkan laksana terbang,

dengan mengerahkan seluruh jurus-jurus serangan yang paling ganas dan telengas didalam sekejap mata ia

sudah mengirim hampir dua belas buah serangan berantai.

Cahaya tajam bertamburan memenuhi angkasa angin pedang menderu-deru bagaikan kitiran hal ini

memaksa Ong Toa Kang berturut-turut harus mundur enam tujuh langkah kebelakang.

Hong Ci dengam cepat mengirim satu tendangan kilat menyingkirkan sang toosu muda yang kena

terhajar itu kesamping kalangan kemudian sambil melintangkan goloknya kedepan dada teriaknya keras.

Loo sam cepat menyingkir.

Mendadak cahaya merah berkelebat menyilaukan mata sebuah angkin tahu-tahu sudah melayang

kedepan menggulung pergelangan tangan kanan dari toojien tersebut.

Datangnya angkin ini sedikitpun tidak menimbulkan suara diantara berkelebatnya cahaya merah tahu-

tahu sekarang angkin tersebut sudah didepan mata.

Sang toojien tua yang sudah bergebrak sangat lama boleh dikata mata maupun telinganya tidak

setajam pada keadaan biasa. Ia merasakan pergelangan tangannya yang mencekal pedang tahu-tahu jadi kaku

dan tangannya sudah tergulung oleh angkin tersebut pedangpun tergetar lepas dari tangan.

Mengambil kesempatan inilah Ong Toa Kang mengirim satu tendangan kilat menghajar kaki kiri dari

toojien itu.

Walaupun kekuatan tendangan ini tidak ringan tetapi dengan kukuhnya kuda-kuda toosu tersebut tidak

berhasil tergempur hancur badannya cuma gentayangan saja tidak sampai roboh keatas tanah.

Toosu kau hidung kerbau sungguh hebat kepandaian silatmu... bentak Ong Toa Kang keras.

Gelang emasnya segera didorong kedepan dengan menggunakan jurus Su Swie Tui Tan atau

mengikuti air mendorong perahu menghantam pundak kanannya.

Pergelangan tangan kanan toojien itu kena tergulung oleh senjata angkin gerakannya tidak selincah

tadi lagi. Terpaksa ia memiringkan badannya kesamping untuk menghindarkan diri dari datangnya

kemplangan gelang emas setelah itu tangan kirinya dibalik mengirim satu tabokan dengan gerakan, Hwie Jan

Cing Tan atau mengebut debu bicara tenang.

Gelang emas Ong Toa Kang segera diputar kirim kembali satu hantaman kesamping serangan yang

dilakukan dalam waktu singkat dan sama sekali tidak terduga kontan saja memaksa toojien itu tak sempat

untuk menghindarkan diri lagi.

Pundak kanannya kena terhajar oleh gelang emas tersebut sehingga beberapa kerat tulangnya patah

sang tubuh tanpa ampun lagi roboh keatas tanah.

Tetapi tangan kiri sang toosu yang mengirim satu pukulan dengan jurus Hwie Jan Ci Than pun dengan

sangat tepat berhasil menghajar diatas pundak kanan Ong Toa Kang.

Terdengar si lelaki kasar lagi berangasan ini berteriak keras tongkat besi ditangan kanannya terpukul

jatuh keatas tanah.

Melihat saudaranya terpukul buru-buru si setan Coe Khek Hong Ci memburu kedepan dan

membimbing badannya yang sedang sempoyongan.

Loo sam lukamu sangat berat?? tanyanya penuh kekuatiran.

Haaa... haaa... tidak mengapa sekalipun lebih berat lagipun aku si Loo Ong masih sanggup untuk

menahan diri Ong Toa Kang tertawa tergelak.88 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Ia lantas pungut kembali tongkat besinya kemudian dengan langkah lebar mengundurkan diri dari

kalangan.

Kiranya orang ini memiliki badan yang berkekuatan alam atos dan kuatnya luar biasa, walaupun

hantaman dari toojien tadi tidak lemah tetapi tidak sampai melukai dirinya.

Sewaktu gelang emas dari Ong Toa Kang dengan tepat berhasil menghajar badan sang toojien

sehingga jatuh terlentang diatas tanah itulah angkin merah yang menggulung pergelangan kanannya

mendadak ditarik kembali.

Dengan cepat Ong Toa Kang menoleh tampaklah si perempuan muda berbaju putih dengan gerakan

yang cepat sedang menyimpan kembali angkin merahnya kedalam saku.

Dia adalah seorang yang polos lagi jujur teringat perempuan cantik berbaju putih ini sudah menolong

dirinya tanpa pikir panjang lagi ia lantas berteriak keras.

Nona! terima kasih atas bantuanmu jika kau orang tidak membantu mungkin aku Loo Ong terpaksa

harus bergebrak mati-matian lagi melawan hidung kerbau itu sebanyak ratusan jurus.

Perempuan cantik berbaju putih itu tersenyum.

Tidak mengapa..... cuma saja seranganku bisa berhasil tidak lebih karena aku melancarkan serangan

bokongan mengambil waktu orang lain sedang berada dalam bahaya.

Pouw Cau yang mendengar perkataan itu diam-diam merasakan pipinya jadi panas pikirnya.

Cukup berdasarkan nama Lauw San Sam Hiong yang terkenal didalam dunia kangouw ternyata untuk

bereskan dua orang toosu cilik yang tiada bernamapun tidak sanggup bahkan masih membutuhkan bantuan

orang lain hal ini benar-benar sangat memalukan.

Ketika ia mendongakkan kepalanya kembali tampaklah si setan mendekati toojien tersebut dengan

cepat ia berteriak keras.

Loo jie jangan lukai dirinya bawa pulang ke lembah Mie Cong Kok dan tunggu keputusan dari

Bengcu.

Eeeei... bukankah Bengcu beserta sianseng tukang ramal sedang berada dikuil Siauw lim si? apakah

mereka bisa tiba di lembah Mie Cong Kok jauh lebih cepat dari kita? seru Ong Toa Kang :

Di dalam hati selama ini cuma Hu Pak Leng seorang saja yang dihormati dan dikagumi, jelas maksud

dari perkataannya barusan dan kini Hu Pak Leng tak ada di lembah Mie Cong Kok, sudah seharusnya tidak

usah membawa pulang ke dua orang toojien itu kedalam lembah Mie Cong Kok.

Sewaktu Bengcu meninggalkan lembah ia sudah serahkan seluruh persoalan yang ada dalam lembah

kepada orang lain kalau memang ini perintah Bengcu maka orang itu sama pula kedudukannya dengan wakil

Bengcu selama ini kita tidak seharusnya membangkang kekuasaannya kata Pouw Cau sambil tertawa tawar.

Ong Toa Kang yang mendengar perkataan tersebut jadi bungkam seribu bahasa kendati begitu dalam

hati merasa sangat tidak puas.

Baiklah! pikirannya kemudian kau adalah lotoa dari Lauw San Sam Hiong terpaksa aku si Loo Ong

harus mendengarkan keputusanmu.

Tanpa banyak bercakap lagi si setan Coe Khek Hong Ci lantas turun tangan menotok jalan darah

kedua toojien tersebut kemudian dibopongnya sang toojien tua naik keatas punggung kuda.

Ong Toa Kang pun menggendong tubuh sang toojien muda keatas pelana kudanya tanpa banyak ribut

lagi mereka berempat melanjutkan perjalanan menuju ke lembah Mie Cong Kok.89 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Jalanan gunung amat bahaya, kuda sukar untuk melalui tempat itu setelah jauh memasuki daerah

pegunungan kuda-kuda mereka tak dapat melanjutkan kembali perjalanannya menaiki tebing-tebing yang

curam dan bahaya.

Pertama-tama Ong Toa Kang lah yang meloncat turun terlebih dahulu dari kudanya.

Toako teriak keras kuda kita sudah tak dapat melanjutkan perjalanan lagi apakah kita harus

menggendong kedua orang toosu bau ini untuk melanjutkan perjalanan??


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Pouw Cau kerutkan alisnya selagi hendak memberi jawaban mendadak dari ujung gunung muncullah

dua belas orang lelaki kasar berpakaian ringkas warna hitam ditangan masing-masing membawa tombak dan

dipunggung menyoren busar dan panah.

Sewaktu melihat munculnya Lauw San Sam Hiong dari tempat kejauhan mereka buru-buru menjura

memberi hormat.

Aaaaakh... bagus-bagus sekali! seru si setan Coe Khek Hong Ci sambil tersenyum. Kini ada para

peronda yang kuat-kuat disini kita tak usah melanjutkan perjalanan dengan membopong toosu-toosu bau itu

lagi.

Tampaklah dari belakang kedua belas orang lelaki kekar tersebut lambat-lambat muncullah seseorang.

Dia bukan lain adalah si Hwee Thian Liong atau si Naga Terbang Hoo Cong Hwie dari antara Kiang

Pak Ngo Liong.

Hoo Cong Hwie yang melihat munculnya Lauw San Sam Hiong disana dari tempat kejauhan segera

berlari mendekat.

Perjalanan kalian selama ini tentu melelahkan sekali katanya tertawa tanganpun lantas dirangkap

menjura.

Mana... mana... buru-buru Pouw Cau balas memberi hormat. Bagaimana keadaan didalam lembah

selama ini.

Hoo Cong Hwie memandang sekejap kearah kedua orang toojien itu akhirnya sambil menghela napas

menggeleng.

Walaupun tidak mendapatkan serangan dari luar tetapi kerusuhan sudah terjadi didalam...

Mendadak ia merasakan bahwa perkataan tarsebut rada keterlanjur buru-buru sambil tertawa ia

bungkam kembali.

Setelah merandek beberapa saat lamanya ia ganti bertanya.

Entah sekarang Bengcu ada dimana??.

Bengcu serta Ih-heng sedang berangkat menuju kuil Siauw lim si di gunung Siong-san.

Apa??? mau apa Bengcu pergi ke kuil Siauw lim si seru Hoo Cong Hwie terperanjat dan keheran-

heranan.

Jejak dari Bengcu cayhe... sekalian tidak berani banyak bertanya..... Buru-buru sambung si setan Coe

Khek dengan cepat.

Sinar mata Hoo Cong Hwie perlahan-lahan lantas dialihkan keatas tubuh si perempuan berbaju putih

itu melihat wajahnya yang cantik dan bercahaya tajam ia tidak berani berlaku kurang ajar dan memandang

terlalu lama.

Setelah melirik sekejap sinar matanya lantas di alihkan kembali keatas wajah Pouw Cau.

Apakah dia adalah hujienmu?? tanyanya.90 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Paras muka perempuan muda berbaju putih itu kontan saja berubah jadi merah cegah ia tersenyum dan

tetap membungkam.

Pouw Cau menoleh dan melirik sekejap kearah si perempuan cantik berbaju putih itu kemudian

tertawa nyaring.

Lauw San Sam Hiong adalah manusia kasar yang tidak berharga mana kami punya rejeki sedemikian

besar.....

Aaaach... Pouw-heng terlalu merendah... Seru perempuan cantik tersebut tersenyum.

Walaupan pipinya sudah berubah jadi merah jengah tetapi sekejapnya sama sekali tidak kelihatan riku.

Mendengar perkataan tersebut Hoo Cong Hwie jadi kebingungan setelah termenung sebentar tanyanya

kembali :

Lalu apakah Lie-enghiong ini ikut kalian bertiga datang kemari bertujuan hendak menggabungkan

diri??.

Perkataanmu boleh dihitung betul separuh.

Baru saja Pouw Cau bicara sampai disitu sang perempuan cantik berbaju putih itu sudah

menyambung.

Aku mendapat perlindungan dari Hu Bengcu mengikuti mereka bertiga datang kemari untuk

bersembunyi.

Sekali lagi Hoo Cong Hwie dibuat merengek.

Kalau memang begitu mari cepat masuk kedalam lembah serunya kemudian.

Walaupun ia berkata demikian diam-diam dalam hati pikirnya.

Kenapa Bengcu sebegitu bodoh buat apa membawa masuk seorang perempuan yang sedemikian

cantiknya kedalam lembah....

Walaupun dalam hati penuh diliputi oleh perasaan curiga tetapi ia merasa tidak enak untuk banyak

bertanya akhirnya dengan perasaan apa boleh buat lelaki ini coba berganti bahan pembicaraan.

Kedua orang toojien ini adalah...

Kedua orang toosu bau hidung kerbau ini adalah anak murid dari partai Bu-tong pay sambung Ong

Toa Kang sambil menggembor mereka dikirim untuk menyelidiki keadaan lembah Mie Cong Kok kita,

karena itu kami tangkap dia untuk di periksa.

Apakah Pouw-heng sudah selidiki jelas asal usul kedua orang toojien ini kalau mereka benar-benar

orang dari partai Bu-tong pay? tanya Hoo Cong Hwie kembali setelah melirik sekejap kearah kedua orang

toojien tersebut.

Jika dilihat dari ilmu pedangnya dan mendengar pula nada suaranya aku rasa tidakkan salah lagi, cuma

kami sekalian belum melakukan pemeriksaan yang cermat.

Hoo Cong Hwie tidak banyak bertanya lagi ia memerintahkan sang lelaki kekar yang mengikuti

dirinya untuk gotong kedua orang toojien tersebut masuk kedalam lembah.

Lembah Mie Cong Kok terdiri dari berribu-ribu jalan yang bercabang setiap orang yang memasuki

lembah tersebut kebanyakkan akan tersesat dan tak bisa kembali lagi.

Tetapi sesudah Hu Pak Leng memilih tempat yang sedemikian baiknya ini untuk dijadikan markas

besar di tempat-tempat yang penting ia sudah suruh orang membuat tanda-tanda kode, terali-terali besi serta

benteng-benteng batu sebagai pertahanan :91 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Asalkan setiap orang berjalan masuk kedalam lembah dengan mengikuti kode-kode serta tanda-tanda

tersebut maka mereka tidak bakal mendapatkan kesulitan.

Tetapi bagi orang luar bukan saja mereka akan dibingungkan oleh banyaknya cabang-cabang jalan

disana bahkan kemungkinan sekali akan terjebak kedalam pos-pos penjagaan yang bertaburan di empat

penjuru lembah.

Perempuan cantik yang berbaju putih itu sembari berjalan diam-diam memperhatikan pula keadaan

disekelilingnya ia merasa jalanan disana amat rumit dan kacau balau jika tak ada orang yang membawa jalan

benar-benar terasa sulit untuk membedakannya.

Setelah berjalan kurang lebih empat lima li di dalam gunung sampailah mereka disebuah tikungan

lembah setelah melewati tempat maka pemandangan dihadapan merekapun mendadak berubah.

Tampak sebuah bangunan besar terbuat dari batu hijau berdiri dengan megah dan angkernya bunga-

bunga bertaburan di mana-mana rumput tumbuh dengan amat subur, sebuah rumah batu berdiri menempel

punggung gunung dan mengitari disekelilingi bangunan besar tersebut.

Bambu-bambu hijau dibuat sebagai pagar pohon siong bergoyang tertiup angin pemandangan disana

benar-benar amat indah menarik dan membuat hati setiap orang merasa nyaman.

Di atas bangunan besar ini tergantunglah sebuah papan nama yang bertuliskan keadilan berat bagaikan

mega dilangit.

Hoo Cong Hwie langsung memerintahkan lelaki kekar pengikutnya untuk sementara mengirim kedua

orang toojien tersebut kedalam sebuah ruangan batu disisi ruangan besar, setelah itu menoleh kearah Pouw

Cau tanyanya.

Menurut peraturan didalam benteng kita, setiap orang yang baru untuk pertama kali memasuki lembah

harus menghormati dan menyambangi dulu Bengcu kita. Setelah memperoleh ijin ia baru di perkenankan

tinggal dalam lembah. Kini semua urusan didalam lembah dipegang oleh Tiong serta Huo dua orang.

Tetapi sejak Bengcu meninggalkan lembah antara Tiong serta Huo dua orang disebabkan perebutan

kekuasaan wakil Bengcu inilah sering terjadi keributan masing-masing pihak tidak mau saling mengalah

bahkan ada satu kali hampir-hampir saja diantara mereka terjadi bentrokan secara terang-terangan.

Untung sekali hujien buru-buru turun tangan melerai kejadian tersebut sehingga mereka berdua bisa

ditaklukkan kembali.

Cuma saja... nona ini telah mendapatkan ijin langsung dari Bengcu untuk berlindung disini, menurut

keadaan yang sesungguhnya aku rasa ia tidak usah menyambangi Tiong serta Huo kedua orang wakil

Bengcu tersebut lagi.

Kalau memang didalam Benteng kalian ada peraturan semacam ini, rasanya akupun tidak seharusnya

mengesampingkan adat serta tata cara tersebut si perempuan cantik berbaju putih itu tersenyum.

Demikian saja ujar Pouw Cau kemudian sambil tertawa Hoo-heng boleh laporkan utusan ini kepada

Tiong serta Hou dua orang katakan saja nona ini sudah mendapat ijin dari Bengcu untuk berlindung dan

menetap disini jikalau mereka merasa tidak ada perlunya untuk bertemu sudah tentu lebih baik tetapi

semisalnya mereka anggap perlu terpaksa nona ini harus pergi menyambangi juga kedua orang wakil Bengcu

tersebut...

Ong Toa Kang, mendengus dingin tapi belum sempat dia orang buka suara Pouw Cau sudah menoleh

sambil melototi sekejap kearahnya.

Sam-te! jangan bicara sembarangan, tegurnya.

Terpaksa Ong Toa Kang mendehem dan menelan kembali kata-kata ucapan yang hendak dilontarkan

keluar itu.92 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Kalau begitu bagaimana kalau kita pergi menemui Bengcu hujien dulu kemudian biar dia yang ambil

keputusan? usul Hoo Cong Hwie kemudian setelah termenung sejenak. Mendengar usul itu si setan Coe

Khek Hong Ci kerutkan alisnya.

Selama ini Bengcu hujien tidak pernah mencampuri urusan didalam lembah katanya. Jika suruh dia

yang bereskan urusan ini rasanya rada kurang leluasa.

Di dalam pandangannya Kok Han Siang tidak lebih adalah seorang bidadari yang amat cantik dan

seorang nyonya muda yang bersifat polos kekanak-kanakan dan jarang mengurusi persoalan karena itu ia

merasa tidak seharusnya dia orang ikut serta pula didalam persoalan yang menyangkut hal-hal didalam

lembah.

Heeei... Hong-heng mana kau tahu semua urasan disini kata Hoo Cong Hwie sambil menghela napas

panjang. Sejak Bengcu meninggalkan lembah ini berturut-turut gelombang besar sudah melanda suasana

disini bahkan ombak semakin lama memecah semakin besar dibawah pimpinan Tiong serta Huo dua orang

wakil Bengcu, persatuan kita jadi hancur dan pecah, hal ini memaksa hujien mau tak mau harus turun tangan

juga mengatasi situasi semacam ini.

Sebenarnya dia adalah seorang perempuan cantik yang berpikiran kekanak-kanakan polos dan tak

mengerti jahat baiknya manusia tetapi dibawah desakan serta paksaan kekacauan dalam tubuh kita sendiri

ternyata dia benar-benar berbuat dan pandai untuk memegang tampuk pimpinan jika bukan dia orang yang

sudah turun tangan pegang kekuasaan dan atur seluruh persoalan disini, kemungkinan sekali sejak tempo

dulu antara Tiong serta Huo dua orang sudah saling bertempur mati-matian untuk merebut kekuassan.

Di atas paras muka Hong Ci kontan terlintas perasaan kurang percaya tetapi ia tidak berani membantah

sepatah katapun sinar matanya perlahan-lahan melirik sekejap kearah Pouw Cau.

Kendati begitu mulutnya tetap membungkam dalam seribu bahasa.

ooooOoooo

6

DENGAN wajah murung Pouw Cau mendongakkan kepalanya memandang awan yang bergerak

lambat ditengah angkasa setelah termenung beberapa saat lamanya ia berkata.

Kita orang-orang dari kalangan Liok-lim kebanyakan sombong memandang tinggi diri sendiri dan

memandang rendah orang lain. Heeei... kecuali Bengcu seorang yang begitu berbudi, begitu cerdik dan

memiliki daya pengaruh yang melebihi siapapun rasanya dikolong langit pada saat ini agak sulit untuk

menemukan orang kedua yang bisa menguasahi keadaan dan duduk sebagai pemimpin dunia...

Ia rada merandek sejenak setelah menyapu sekejap wajah Hong Ci serta Ong Toa Kang berdua


Badai Dunia Persilatan Karya Tjan ID di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


sambungnya kembali.

Mari kita lanjutkan perjalanan! pertama-tama kita unjuk hormat dulu buat hujien, setelah itu secara

berpisah menyambangi Tiong serta Huo dua orang wakil Bengcu.

Dengan dipimpin Hoo Cong Hwie didepan mereka melanjutkan kembali perjalanan menuju ke dinding

gunung sebelah kiri.

Setelah berjalan puluhan kaki jauhnya sampailah mereka dipinggir sebuah halaman yang dipagari

dengan bambu dan tumbuh beraneka warna bunga disekelilingnya.

Setelah menghadap pintu pagar dengan sikap yang sangat hormat Hoo Cong Hwie lantas merangkap

tangannya menjura.93 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Lauw San Sam Hiong jauh-jauh kembali ke lembah mereka bermaksud hendak menyambangi dan

menanyakan kesehatan hujien!

Terdengar suara langkah ringan bergema memecahkan kesunyian kedua belah pintu pagar terbuka

disusul munculnya seorang gadis cantik yang memakai pakaian sederhana.

Nona Ban apakah hujien ada? Buru-buru Hoo Cong Hwie menegur sambil tertawa.

Sinar mata gadis cantik itu menyapu sekejap kearah Lauw San Sam Hiong kemudian sinar matanya

berhenti diatas tubuh perempuan muda berbaju putih itu lama sekali ia baru menyahut dengan suara lirih :

Kalian masuklah kedalam!.

Selesai berkata ia putar badan dan berjalan masuk dulu kedalam dengan langkah lambat.

Hoo Cong Hwie menyingkir kesamping memberi jalan Lauw San Sam Hiong dengan rnenurut urutan

kedudukan satu persatu berjalan masuk kedalam.

Sang perempuan muda berbaju putih itupun dengan kencang mengikuti dari belakang Ong Toa Kang

disusul Hoo Cong Hwie di paling belakang.

Di dalam ketiga buah ruangan tamu tersebut di atur barang-barang yang sangat sederhana bangku

bambu meja terbuat dari bambu dan horden yang menutupi sebagian jendela selain itu tak kelihatan barang

lainnya lagi.

Kendati begitu suasana terasa amat nyaman ruangan itupun bersih sekali.....

Sinar mata perempuan muda berbaju putih itu perlahan-lahan menyapu sekejap keadaan didalam

ruangan tersebut tak terasa lagi dalam hati ia menghela napas panjang pikirnya.

Seorang Liok-lim Bengcu dari kolong langit yang terhormat ternyata melewatkan hidupnya dengan

demikian sederhana dan biasa jika bukan melihat dengan mata kepala sendiri aku benar-benar tak akan

percaya.

Dari samping ruangan dinding belakang tampak horden sedikit menyingkap dan muncullah seorang

perempuan yang amat cantik sekali berjalan lambat-lambat keluar dari balik pintu.

Perempuan itu mempunyai wajah yang sangat menarik hati rambutnya disanggul tinggi mirip wanita

keraton jubahnya panjang hitam terurai sampai ditanah diatas wajahnya yang cantik secara samar-samar

terselubung perasaan murung yang tipis.

Cuma saja kemurungan itu sama sekali tidak sampai menutupi kecantikan wajah yang tiada

bandingannya itu sepasang matanya yang jeli menarik memancarkan cahaya lembut menambah daya tarik

bagi dirinya boleh dikata kecantikan wajahnya tak terkalahkan walaupun seorang bidadaripun.

Lauw San Sam Hiong mamandang sekejap wajah perempuan itu kemudian tak kuasa lagi pada

tundukkan kepalanya rendah-rendah bahkan sampai Ong Toa Kang yang membawa tiga bagian sifat ketolol-

tololan itupun tidak berani memandang terlalu lama.

Di belakang tubuh perempuan cantik itu berdirilah seorang gadis yang memakai pakaian sederhana

jubahnya panjang menarik sedang wajahnyapun tidak kalah cantiknya.

Menanti kedua orang perempuan tersebut telah masuk kedalam ruangan Pouw Cau buru-buru bangun

berdiri dan menjura dengan kepala ditundukkan rendah-rendah.

Pouw Cau, Hong Ci serta Ong Toa Kang mengunjuk hormat buat hujien.

Hong Ci serta Ong Toa Kang pun dengan cepat ikut bangun berdiri sambil merangkap tangannya

menjura.94 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Selama didalam perjalanan kalian bertiga tentu sangat lelah tidak usah banyak adat lagi cepatlah ambil

tempat duduk ujar Kok Han Siang sambil tertawa.

JILID 6

DARI salah seorang anak murid Im So It Mo cayhe mendengar kabar bahwa ada beberapa orang iblis

tua itu sudah lama mengasingkan diri munculkan dirinya kembali dalam Bu-lim hampir bersamaan waktunya

mereka akan melakukan penyerangan secara besar-besaran untuk membasrmi seluruh perguruan dari aliran

lurus yang ada didalam Bu-lim tindakan mereka ini meliputi hal yang luas karena hal ini bakal

mendatangkan pembunuhan serta banjir darah yang mengerikan dalam Bu-lim maka sengaja aku datang

kemari memberi kabar kepada partai Siauw lim sebagai pemimpin partai-partai lainnya aku berharap sejak

semula Thaysu suka mengadakan persiapan sehingga sampai waktunya nanti tidak sampai kelabakan.

Di antara beberapa orang jagoan lihay tersebut kecuali Im So It Mo ada siapa saja? tanya Thian Sian

Thaysu lebih lanjut setelah termenung sejenak.

Menurut apa yang cayhe dengar pemimpin serta otak dari rencana busuk ini bernama Hong Cioe.

Apa? Hong Cioe? mendadak air muka Thian Sian Thaysu berubah hebat.

Sedikitpun tidak salah.

Air muka Thian Sian Thaysu berubah semakin serius lagi.

Hong Cioe sudah ada empat puluh tahun lamanya belum pernah munculkan kembali didalam dunia

kangouw apakah kini ia masih hidup dikolong langit? tanyanya kaget.

Pada sepuluh tahun yang lain aku masih bertemu muka satu kali dengan orang ini ujar Hu Pak Leng

sambil tersenyum dengan kesempurnaan tenaga lweekang yang dimiliki sekalipun hidup tiga puluh tahun

lagi kemungkinan sekali tidak sampai.

Sebenarnya ia ingin berkata tidak sampai mati kesakitan mendadak teringat olehnya bila Hong Cioe

bagaimanapun masih merupakan Cianpweenya karena itu perkataan yang semula hendak diutarakan terpaksa

ditelan kembali mentah-mentah.

Di atas wajah Thian Sian Thaysu yang ramah itu tiba-tiba terlintaslah cahaya yang sangat aneh sinar

matanyapun berkilat.

Mendadak ia bangun berdiri lalu perlahan-lahan berjalan kesamping jendela.

Kalau demikian adanya sudah tentu Hu Bengeu dengan Hong Cioe mempunyai hubungan yang erat

bukan? tanyanya sambil memandang kearah angkasa.

Bila dibicarakan dari soal tingkatan, seharusnya Hong Cioe masih merupakan susiok cayhe!

Dengan wajah penuh perasaan terkejut mendadak Thian Sian Thaysu menoleh.

Persoalan Hong Cioe hendak menuntut balas terhadap partai-partai besar yang ada didalam Bu-lim

tentunya sudah dibicarakan dengan Hu Bengcu bukan! serunya.

Hu Pak Leng segera rneloncat bangun.

Walaupun Hong Cioe adalah susiok cayhe tetapi kami jarang sekali bertemu muka atau boleh dikata

hubungan kita sangat tawar bagaikan tawarnya air sungai. Bilamana Loo siansu menganggap perkataan

cayhe mengandung maksud-maksud tertentu hal ini merupakan suatu tuduhan yang tak bisa dibantah dari

tempat ribuan li jauhnya aku datang kemari maksud tujuannya tidak lebih ingin menyampaikan persoalan

kepada kalian sedang mengenai apakah Loo siansu suka percaya atau tidak itu terserah pada kalian sendiri

maaf cayhe ingin mohon pamit.95 Tjan I. D. Badai Dunia Persilatan

Kolektor E-Book

Selesai berkata ia lantas merangkap tangannya menjura kemudian putar badan berlalu dari loteng

tersebut.

Buru-buru Thian Sian Thaysu merangkap tangannya membalas hormat.

Di bawah loteng sudah tersedia sedikit sayur, Hu Bengcu sudah melakukan perjalanan ribuan li

jauhnya sudah tentu perut terasa agak lapar bagaimana kalau kalian bersantap dulu kemudian baru

berangkat?? pintanya.

Kami tak berani mengganggu ketenangan siansu lebih lama lagi.

Selesai berkata tanpa menoleh lagi ia lantas menuruni loteng tersebut.

Yu Ih Lok dengan kencang mengikuti dari belakang tubuh Hu Pak Leng meninggalkan ruangan sunyi

yang dikelilingi hutan pohon siong lebat itu setelah melebihi jalanan beralas batuan putih merekapun berlalu

dari kuil Siauw lim si.

Agaknya Yu Ih Lok mengerti bila pada saat ini Hu Pak Leng sedang merasa mendongkol karena itu

selama perjalanan ia bungkam tak mengucapkan sepatah katapun.

Hanya didalam sekejap mata mereka berdua sudah melakukan perjalanan sejauh berpuluh-puluh li

mendadak Hu Pak Leng berhenti berlari lalu menghela napas panjang-panjang.

Heeei..... nama besar Siauw Lim Hong Tiang sudah terkenal diseluruh dunia persilatan setelah

bertemu ini hari aku baru merasakan bahwa ia benar-benar sangat mengagumkan sekali, ujarnya sambil

menoleh kearah Yu Ih Lok.

Yu Ih Lok yang mendengar dia orang ternyata memuji Hong Tiang dari partai Siauw lim pay dalam

hati merasa keheranan pikirnya.

Ketika orang melakukan perjalanan siang malam cemas bagaikan seekor kuda untuk mendatangi

gunung Siong-san memberi kabar kepada mereka bukannya memperoleh pelayanan yang patut sebaliknya

mendapatkan rasa curiga dari pihak mereka bagaimana mungkin saat ini kau malah memuji dirinya setinggi

langit??.

Semakin dipikir hatinya semakin mendongkol, tak tertahan lagi serunya :

Sungguh memalukan sekali hweesio tua samacam itu dipuji oleh jago-jago Bu-lim sekerabatnya

bagaimana mungkin seorang manusia yang berhati sempit semacam dia bisa menguasai partai Siauw lim.....

Mmm aku lihat tindakannya hanya menyamarkan nama baik partai Siauw lim saja... apanya yang patut

dipuji??.

Haaaa.... haaa.... haaa.... urusan ini tak dapat disalahkan dia orang terlalu banyak menaruh rasa curiga

terhadap kita. Mendadak Hu Pak Leng tertawa panjang kedudukan kita tidak sama bagaimana kau boleh

menyalahkan orang lain terlalu banyak menaruh rasa curiga terhadap kita?? maksud kita hanyalah ingin

mereka mengetahui urusan ini dan mereka bisa melakukan persiapan sejak sekarang Thian Sin Thaysu bisa

menjabat sebagai Ciang Bun Jien dari partai Siauw lim sudah tentu ia termasuk seorang manusia yang

cerdik, terhadap peristiwa ini sudah tentu ia tidak akan menanggapi dengan serius asalkan secara diam-diam

dia mengirim orang untuk melakukan penyelidikan maka keadaan yang sesungguhnya tentu akan dia ketahui

dengan cepat.....

Yu Ih Lok masih tetap merasa tidak puas dengan sikap Bengcunya ini :


Mahesa Edan 3 Rahasia Si Bungkuk Bendera Maut Sam Goan Leng Hun Hoan Dendam Si Anak Haram Karya Kho Ping Hoo
^