Pencarian

Pendekar Gurun Neraka 11

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara Bagian 11


K ini tahul ah dia b ahw a dalang yang ber dir i di belakang per istiw a ini ber j um lah em pat or ang, dan or ang keem pat adalah yang884 j uster u m er upakan tokoh lan gsung yang m encem ar kan nam anya.

Wu -sam -tai- ciangkun agaknya telah m enggunakan seor ang yang pandai sihir untuk m em pengar uhi B w ee Li dan per buatan pem uda itu ber hasil.

Diam -diam ota knya beker j a cepat.

Di cobanya untuk m engingat -ingat siapa k ir anya yang patut dicur igai sebagai pem uda itu.

K ui Lun - kah? A hh, tidak m ungkin.

Dia tahu bahw a pem uda puter a O k ciangkun itu tidak bisa sih ir , j adi pasti bukan kaka k S iu Li in i.

Lalu siapa kalau begitu? T iba-tiba B u K ong m elom pat bangun.

"A hh, agaknya dia, Hong -m oi! "

Ser un ya dengan w aj ah gem bir a. P ek Hong ter kej ut dan gadis ini j uga m e lom pat kaget. S er uan tiba -tiba dar i pem uda itu m em buat hatinya ber debar tegang da n gir ang, m a ka cepat dia ber tanya.

"S iapa kah, Y ap -koko? K au tahu or ang itu? "

"Y a....ya, ag aknya dia! "

"

D i a si a pa ? "885

"M ur id Cheng -gan S ian j in! B ukank ah ib lis tu a itu pandai ilm u sihir ? M aka tentu m ur idnya -lah yang m elakukan penyam ar an itu! "

"A hh, tida k benar ,"

P ek Hong m enj aw ab lem as dan gadis ini duduk kem bali.

"K ake k P hoa bilang bahw a pem uda ini tida k ad a hubung annya sam a sekali dengan Cheng gan S ian -j in. Juga, selain T ok-sim S ian -li yang m enj adi m ur id per em puannya, iblis tua itu tidak m em punyai m ur id lain. T ebakanm u m eleset, koko.

"

B u K ong ter belalak dan a khir nya pem uda ini m em banting tubuhnya dengan kesal.

B ant ahan gadis itu m elum puhkan kegem bir aannya yang m e - r asa telah ber hasil m enem ukan m usuh besar dan kini di a m em andang ke depan dengan m ata m endelong.

"Hem m , selain Cheng gan S ian -j in yang pandai ilm u sihir , lalu siap a lagi yang patut kit a cur igai? "

B u K ong m e ngeluh kecew a.

"K alau dulu sebelum datuk ini m uncul, m em ang kutahu ada seor ang tokoh sesat l ain yang p andai i lm u sihir . A kan tetapi dia sudah tew as dan tidak m ungkin dia yang m elakuk an per buatan ini."886 P ek Hong ter tar ik.

"S iapakah, Y ap -koko? A pakah......ehh , w ahh! B enar .......! B enar .P asti dia! Y ap -koko, ketem ulah sekar ang siapa or ang ini ! "

G adis itu m endadak m elom pat bangun dan m elonj ak- lonj ak gir ang sam bil ter taw a gem bir a seper ti anak ke cil m endapat kem bang gula .

Dan saking gem bir anya ber hasil m enem uka n or ang yang dicar i - car i itu, gadis ini lalu ber ter iak - ter iak.

"Y ap goansw e, m usuhm u ketem u ! A ku ber ani sum pah potong leher bahw a pasti j ahanam inilah y ang telah m er usak nam am u itu ! "

B u K ong ter kesiap dan pem uda ini melompat dengan m ata ber sinar . S ikap g adis ini mengejutkan hatinya m aka tid ak tahan lag i dia untuk ber diam dir i. Dengan suar a gem etar dia l alu ber tanya.

"Hong -m oi, s iapak ah y ang k aum aksudkan itu ? D a n apakah kau yak in betul bahw a m em ang or ang ini yang k ita c ar i -car i ? "

P ek Hong ber henti ber sor ak dan dengan senyum penuh kem enangan dia m em andang Bu K ong sam bil ter senyum m anis. Dengan dada agak ber om bak dia la lu ber kata.

"Y ap -ko ko, mana m ungkin aku kel ir u? T idak, tidak m ungkin s alah. Coba j aw ab per tanyaanku ini, bu kankah or ang887 yang kaum aksud kan pa ndai sihir dan telah tew as itu adalah A ng -i Lo -m o? "

B u K ong m engangguk.

"B enar . Dar i m ana kau tahu ? "

Tanyanya her an.

"A hh, m asa m enduga begitu s aj a har us m en car i keter angan dar i or ang l ain? S iapa lag i tokoh sesat yang pandai sihir sebelum Cheng -gan S ian - J I N ? K ukira hanya A ng -i Lo -m o itul ah ! N ah, dar i s inilah kita m enem ukan j aw abannya.

"

"S iapa, Hong -m oi ? "

Pem uda itu ter tar ik dan m elangkah m aj u dengan hati ber debar .

Jaw aban agaknya sudah di am bang pintu, m ak a tentu saj a B u K ong m er asa tegang.

P ek Hong ter senyum m elihat ketegangan pem uda ini dan dia sengaj a m enahan -nahan keter angan.

Dengan m uka ber ser i di a bah kan ber tany a.

"Y ap koko, m as a kau t idak tahu? T ida k dap atkah engkau m enebaknya sendir i? "

"Hong -m oi, aku ter lalu tegang m enanti j aw abanm u. O ta kku ker uh dan tidak dapat ber pikir panj ang. K alau sek ar ang kau yang tahu, har ap ber itahukan seger a."888

"B aiklah.

"

Gad is in i m enj aw ab.

"

Dia bukan lain adalah......

"

P ek Hong tiba - tiba m enghentikan kata -ka tanya kar ena m endadak B u K ong m engangkat tangan kir i m e m ber i isyar at.

"A da apakah, Y ap -koko? "

Gadis itu ber tanya her an.

"Aku mendengar suara pakaian berkibar. Agaknya ada seseorang yang mengintai, akan tetapi su a ra itu sekarang telah hilang. Hemm, baik, nanti saja kucari dia dan sekarang lanjutkan kata-katamu tadi."

Bu Kong berkata tenang dan Pek Hong sekarang yang menjadi tegang. Dia memandang pemu da itu dengan mata terbelalak, lalu menoleh ke kanan kiri, akan tetapi Bu Kong kembali mengangkat tangannya.

"Teruskanlah, Hong-moi, tidak a da apa-apa."

Ucapan ini menenangkan hatinya dan mengusir kegelisahannya. Yap-goanswe berada di sini, untuk apa takut? Maka dengan suara ma nta p penuh keyakinan Pek Hong berkata tandas.

"

D i a bukan lain adalah murid Ang-i Lo-mo sendiri, Yap-koko !"889

"Hahh??"

Bu Kong melompat kaget dan me mandang gadis ini dengan mata terbelalak.

"

Mur i d Ang-i Lo-mo? Mengapa aku tidak pernah m ende ngarnya?"

Memang di dalam cerita "Hancurnya Sebuah Kerajaan"

Yang lalu, murid Ang-i Lo-mo yang bernama Pouw Kwi itu tidak pernah menampakkan diri.

Inilah sebabnya mengapa tidak banyak orang tahu bahwa Ang-i Lo-mo mempunyai murid.

Maka tentu saja bekas jenderal muda itu terkejut sekali menerima keterangan ini.

P ek Hong m engangguk.

"B enar , Y ap koko, aku ber ani ber tar uh bahw a m ur id m endiang iblis tu a itulah yang m enyam ar sebagai dir im u untuk m em buat kekacau an. Dan hal ini m em ang t idak aneh. K em atian gur unya tentu m embuat pem uda itu m er asa dendam kepadam u. M aka ber sam a Wu -sam -tai-ciang kun pem uda itu lalu m enem ukan akal kej i ini."

"T api, m engapa a ku ti d ak per nah m endengar bahw a A ng -i Lo -m o m em punyai m ur id? Dan kenapa pula keti ka A ng -i Lo m o ber tanding sam pai tew as di tanganku, m ur idnya tida k per nah m uncul ? Hong -m oi, dar i m anakah kau tahu tentang sem uanya ini ? "890 G adis itu ter senyum .

"A ku tahu dar i m ulut seor ang perw ir a Wu yang kutangkap di dekat gedung O k -ciangkun, untuk m engor ek keter angan ketika m encar i dir im u yang ter taw an Cheng -gan S ian -j in. P er w ir a itu m engatakan bahw a ada seor ang pem uda yang m em bantu Wu -sam -tai ciangkun di sam ping Cheng -gan Sian-j in yang kini diangkat m enj adi koksu. T adinya kukir a pem uda yang dim aksudk an ini ada lah K ui Lun, tapi ter nyata bukan. D ia m engata kan bahw a pem uda itu adalah m ur id m endiang A ng i Lo -m o, dan tadinya aku sendir i tida k ter tar ik oleh keter angan ini. A kan tetapi, ketik a engkau tad i m engingatkan bahw a sebelum Cheng -gan S ian -j in m asih ter dapat seor ang datuk sesat yang pandai sihir dan sudah tew as, siapa lagi k alau bukan m endiang A ng -i Lo -m o? D a n kakek itu m em punyai seor ang m ur id yang m em bantu Wu -sam- tai- ciangkun sec ar a diam - diam ! N ah, si a pa l agi kalau bukan dia? "

K eter angan panj ang lebar ini membuat Bu K ong ter tegun dan akhir nya pem uda itu mengepal tinj u dengan m ata ber api -api.

"K epar at ! Kalau begitu aku har us m encar i m anusia ter kutuk itu dan m em bunuhnya ! "

Desisny a penuh kem ar ahan.891

"B enar , Y ap -koko, m anusia ber w atak ib lis begitu m em ang har us kita c ar i. A palagi kau sendir i yang m enj adi or ang yang ber kepentingan lang sung. Dan tentang kem unculannya yang tid ak pernah nam pak pada sa at gur unya tew as di t anganm u, tentunya pada saat itu di a sedang per gi ke istana R aj a M uda Y un Chang untuk m enj alankan a kal kej inya. B ukank ah sem ua kesim pulan in i am at seder hana dan m asuk aka l ? "

G igi B u K ong ber ker ot.

S em akin lam a dia m enj adi sem akin j elas akan ur aian g adis ini dan ten tu saj a dia m ar ah sekali.

P antas ka lau begini.

P ada saat A ng -i Lo -m o ter bunuh, m ur idnya yang ber hati kej i itu tentu lalu ber unding dengan Wu - sam -tai- ciangkun dan dar i hasil per undingan em pat or ang inilah dihas ilk an sebuah "telur busuk ".

Dia pada w aktu itu m asih sibu k m enghantam pasukan m usuh, m aka tidaklah sukar bagi m ur id A ng -i Lo -m o itu buat m em asuki istana Y un Chang dan dengan bantuan sihir nya, B wee Li terj atuh di tangannya yang m enganggap pem uda ini sebagai Y ap -goansw e.

S ungguh hasil ker j a yang r api dan bagus tetapi kej i ! Dengan dem ikian, kar ena m ur id A ng -i Lo -m o itu sendir i m em ang telah m em buatnya sedem ikian892 r upa sehingga Y un Chang akan m engetahui per j inaannya ber sam a selir nya y ang canti k dan am at disay ang itu, ter j adilah per pecahan di antar a R aj a M uda Y un Chang dengan Y ap - goansw e.

Ini ber ar ti m em ukul kekuatan K er aj aan Y ueh dar i dalam kar ena Y un Ch ang tentu akan m enghukum j ender al m udanya yang ber j ina itu.

Dan di sam ping ini, nam a Y ap - goansw e yang ter kenal gagah per kasa itu otom a tis h ancur ber antakan d i m a ta or ang kar ena ter tangkap basah ketik a sedang m elakuk an per m ainan cintanya di kam ar selir Y un Chang ! "S ungguh siasat y ang am at kej i ! "

B u K ong ber ser u penuh kem ar ahan dan m ukanya m er ah padam .

"

Hong - m oi, k alau begitu aku akan m enem ui Wu -sam -tai-ciangkun dan m em bunuh m er eka, j uga sekalian m encar i m ur id A ng -i Lo -m o itu! "

P ek Hong ter kej ut.

"A pa? K au henda k m endatangi Wu -sam -tai c iangkun yang ber ada di kota r aj a? A h, Y ap -koko, hal ini am at ber bahaya sek ali ! S em enj ak lolosnya par a penyer bu, kota r aj a dij aga sem akin kuat, j uga Cheng -gan S ian -j in ber ada di sana. B agaim ana seor ang d ir i kau hendak kesana? "893

"A ku tidak takut, a ku akan ber hati -hati ! "

J aw ab pem uda ini dengan suar a ker as.

"A kan tetapi. ......"

P ek Hong r agu -r agu dan pada saat itu lah tib a -tiba B u K ong m em bentak sam bil m elom pat ke kir i.
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


"S iapa di situ? Hayo keluar ! "894 T angan kanan bekas j ender al m uda ini m enam par dan sem ak beluk ar itu r oboh ter pukul angin pukulannya y ang kuat. S esosok ba yangan putih ber kelebat dar i tem pat gelap dan ter dengar ser uan ny ar ing yang ag ak gem etar .

"Y ap - goansw e. tahan ser anganm u.....! "

Dan di tem pat itu, di baw ah sinar bulan yang bar u m uncul di langit yang ber sih tanpa aw an, seor ang gadis canti k j elita ber pakai an putih ber dir i dengan m uka pucat dan tubuh m enggigil.

Dua or ang ini ter kej ut bukan m ain dan m er eka m engeluar kan ser uan kaget sam pai m e lom pat m undur ketika m engenal siapa gadis itu yang bukan lain adalah S iu L i adany a! "K au.....

kau......? ! "

B u K ong ter gagap danpem uda ini ter tegun tak m am pu m elanj utkan kata - katanya. S epasang m atan ya ter belal ak d an ket ika tiba-tiba m atany a m em bentur lengan kir i yang kosong, pem uda ini m er asa seper ti dis am bar petir .

"Li- m oi, lenganm u...... lenganm u itu......buntung......? "

B u K ong ter kej ut setengah m ati dan tenggor okannya seper ti di ceki k.895 Si u Li m enenangkan per asaannya y ang seper ti dir em as dan gadis ini m elang kah m aj u.

S ej enak dua pasang m ata ber adu p andang dan j antung gadis ini ter getar .

Dia m elihat betapa sinar cinta kasih t iba -tiba memancar terang dari mata pemuda penuh kerinduan, penuh kemesraan dan penuh ke haruan.

Tentu saja Pek Hong juga melihat semuanya ini dan gadis itu merasa tertusuk.

Kehadiran Siu Li yang amat mendadak di tempat ini sungguh mengejutkannya.

Sebenarnya, semenjak puteri Ok-ciangkun ini membuntungi lengan sendiri atas permintaannya, hati Pek Hong sudah merasa tidak enak sekali.

Tadinya hal itu dilakukan karena ia menduga bahwa Si u Li pasti akan menolak.

Siapa sangka, murid mendiang Mo-i Thai-houw itu benar-benar melaksanakan permintaannya dan membuntungi lengan kiri untuk penebus "dosanya"

Terhadap Yap-goanswe.

Dan kini, tiba-tiba saja gadis ini muncul di tempat itu.

Kalau Bu Kong tahu bahwa Siu Li membuntungi lengan atas permintaannya, ia tidak tahu bagaimanakah reaksi pemuda itu! Maka hal ini membuat Pek Hong tegang sekali dan diam- diam jantungnya berdebar kencang.

"Yap goanswe....."

Siu Li menundukkan mukanya dan berkata dengan suara gemetar.

"an ak seorang jahat sudah sepatutnya menerima hukuman seperti ini. Untuk apa896 diherankan? Aku sudah mendengar semua percakapan kalian dan apa yang dikatakan oleh adik Hong memang benar. Ayah bersama rekan-rekannya telah melempar fitnah kej i kepadam u, dan itu sem ua m er eka lakukan kar ena m enur ut mer eka, ini hanyalah sekeda r siasat untuk m engalahkan K er aj aan Y ueh yang ter lalu kuat kal au kau m asih ber ada di sana. Itulah sebabnya m aka dicar i suatu aka l baga im anakah car anya agar engkau t idak lagi m em bantu Y ueh. E ngkau ter lalu kuat untuk dika lahkan begitu saj a, m aka ayah lalu m e nem ukan siasat ini dan ter j adilah sem uanya seper ti apa yang telah kaualam i.

"

P ucat w aj ah pem uda ini dan di a m em an dang gadis itu dengan m ata ter belal ak.

B u Kong tak m am pu m engeluar kan suar a kar ena per asaannya sem akin ter pukul hebat.

K al au tad i y ang di kata kan P ek Hong adal ah se kedar dugaan, kini apa yang dikatak an S iu Li ad alah pengaku an sebenar nya! T entu saj a B u K ong ter paku.

Dia tak tahu bagaim anakah per asaannya sendir i pada saa t itu, per asaan yang ber golak d an ber cam pur aduk tidak kar uan.

A da r asa m ar ah, benci, dendam akan tetapi j uga ada r asa k asih, iba dan ter har u m elihat nasib ke kasihny a yang m em punyai ayah sem acam itu.

G adis ini telah ber khianat ter hadap897 ayah sendir i kar ena pengakuannya itu akan m em buat kedudukan ay ahnya ter ancam pem balasan dendam nya ! A kan tetapi gadis itu sendir i j uga per nah m engkhianatinya ketika pur a -pur a m em bantu Y ueh padahal sebenar nya m er upakan m ata -m ata Wu yang diselundupkan ke pasukannya.

G adis ini menga l a mi posis i y ang lu ar bias a sul itnya, sebentar condong ke ayah nam un sebentar kem udian condong ke pa da dir inya.

Dan hal i ni m em buktikan bahw a hingga s aat inipun j uga cinta kasih d i dal am hati gadis itu tidak dapat dilenyapkan! "Li- m oi......

"

Suar a B u K ong j uga gemetar dan pem uda ini m elangkah m aj u ter huyung -huyung, m atanya n anar m em andang ke depan.

"betapa bur uk nasibm u....betapa bur uk na sib kita O hh, Dew i Welas A sih, dosa -dosa apak ah yang dulu telah k am i per buat? Li -m oi, ay ahm u m em ang kej am , dan di a tel ah m er usak nam aku sedem ikian r upa. T idak patutkah ka lau aku m em balas sem u a kej ahatannya ini? T idak bolehkah aku m em balas dendam dan m em ber sihkan nam aku dar i kecem ar an? T uhan... m engapa E ngkau m em buat keadaan k am i m enj adi begini.....? "898 B u K ong m engeluh dan a khir nya pem uda ini tak dapat m enahan dir i lagi, m enubr uk gadis itu dan m endekapnya kuat - kuat dengan hati r em uk penuh kedukaan dan kebingungan. S udah lam a dua or ang keka sih yang saling m encinta ini tidak ber j um pa. S em enj ak B u K ong ter fitnah, S iu Li sendir i lalu m eninggalkan Wu dan ber sunyi dir i m er enungkan nas ibnya yang bur uk d i Lem bah B am bu K uning. M es kipun di dalam hati gadis ini tidak dapat m enyetuj ui car a -car a kotor yang dilaku kan ayahny a, akan tetap i or ang tua tetap or ang tua! Dan inilah yang m enyulit kannya. K eada an ini m enj epit kedudukannya d ar i dua ar ah. Se menj ak fitnah kej i yang dida langi o leh ay ahnya ber tiga, Si u Li sadar bahw a a yahnya m em ang buk an or ang baik-bai k. Dan kenyat aan ini m alah m enonj olkan pr ibadi Y ap -goansw e yang gagah per kasa dan yang tidak suka m ela kukan seg ala t ipu cur ang. K enyataan in i m a lah m em buat pand angannya ter hadap pem uda itu sem akin t inggi dan kekagum an ser ta cinta kas ihnya ter hadap j ender al m uda itu m eningkat. B etapa gagahnya pem uda itu, betapa m engagum kan. D an sek ar ang pem uda yang dem iki an gagah per ka sa dan899 m engagum kan dir usak nam anya oleh a yahny a sendir i ! S iapa tidak ak an ber duka? M ak a tanpa dapat ditahan lagi g adis inipun m enj adi basah m a tanya dan sej enak tubuhnya m enggigil di pelukan pem uda itu. B etapa r indunya ia akan suasana seper ti ini, m er asakan dekap an kek asih dan belaian sayangny a. Nam un tiba-tiba dalam kesur am an air m ata ini S iu Li m elihat sor ot m ata lain sedang m em andangnya ber api -api. S eketika gadis itu ter kej ut dan sad ar lah dia bahw a di tem pat ini m as ih ter dapat or ang lain dan or ang ini bukan l ain ada lah P ek Hong ! "A hh.........! "

S iu Li ber ser u dan cepat ia m er enggutkan dir inya, ter lepas dar i pelukan pem uda itu. Dengan m uka puc at gadis ini m elom pat m undur dan dengan suar a gagap dia ber kata.

"Y ap -goansw e, apa....... apa yang kaulaku kan ini? A ku adalah puter i m usuh besar m u! T idak ingatka h engkau? Dan kau ..kau.... .. ahh.....! "

S iu Li m undur -m undur dan kar ena lengah, ia tidak tahu betapa di belakangnya ter dapat tanah legok900 dan keti ka kak inya m enginj ak bagi an kosong ini, tanpa am pun lagi tubuhnya ter j engkang.

"Li- m oi.......! "

B u K ong ber ser u dan pem uda ini m elom pat m enyam bar lengan gadis itu. T api kar ena dia lupa bahw a tangan kir i gadis itu buntung, m aka yang ter tangkap ad alah lengan baj u yang kosong m elom pong.

"B r ett......! "

Lengan baj u itu r obek di dalam cengker am an B u K ong sem entar a S iu L i sendir i tetap ter j er um us di lubang itu.

B u K ong ter kej ut dan pem uda ini ber dir i ter belalak, m elih at betapa dengan m uka pucat kekasihny a itu m elom pat dan ter huyung -huyung m em andang dir inya dengan air m ata ber cucur an.

"Y ap -goansw e, j angan sentuh aku lagi ! A ku adalah m usuhm u ! Dengar kah ini? A ku adalah m usuhm u ! S ekali kau ber sikap kur ang aj ar , aku akan m em bunuhm u...! "

"Li- m oi......

"

"Diam ! "

Gadis itu m em bentak.

"A ku bukan adikm u, akupun bukan pula. ... kek asihm u!901 T ahukah engkau? M aka, sekal i lag i k au bicar a yang tida k -tida k, a ku t idak ak an segan -segan m enyer angm u biar pun kau ber kepandaian j auh lebih tinggi dar iku.

"

"A hh......! "

B u K ong ter tegun dan tiba -tiba angin halus ber desir di sam pingnya. K etika dia m enoleh, bar ulah pem uda ini ter kej ut melihat P ek Hong telah ber dir i di sam pingnya dengan pandangan dingin ! "Y ap goansw e,"

P ek Hong ber kata d an m er obah sebutannya dar i Y ap -koko m enj adi Y ap -goansw e.

"kal au ia sendir i sudah m engakui dir i sebagai m usuh, kenapa kau ber sikap lem ah begini? Di m ana kegagahanm u? Di m ana kej antananm u? O r ang telah ber sikap kasar kepadam u, m aka t idak selayakn ya k alau engk au ter us m engalah! "

"Akan tetapi.... akan tetapi ia bukan m usuh kita, Hong -m oi.... i a tida k i kut apa - apa. Ayahnyalah yang m enj adi m usuhku, bukan dia ! "

"Hem m , tida k ingatkah engkau keti ka gadis ini ber khianat kepadam u? K etika ia m enyelundup sebagai m ata -m ata di pasuk anm u? "902

"Nam un itupun ia lakuk an kar ena per intah ayahnya ! "

"P er intah atau bukan, dia yang melakukan peker j aan ini! Apakah tida k bisa d ianggap musuh?"

P ek Hong ber kata m ar ah dan gadis yang diam - diam sudah m ar ah m enyaks ikan adegan t adi kini m enj adi sem akin naik dar ah m endengar bantahan - bantahan B u K ong yang m er upakan pem belaan ter hadap puter i P anglim a O k ini.

Dan ia tahu apa yang m enyebabkan pem uda itu ber bu at dem ikian.

T entu cinta kasihnya yang tum buh kem bali ! B u K ong m em andang m ur id T a B hok Hw esio ini dengan m ata dibuk a leb ar -lebar .

Dar i sem ua ucapan gadis in i dia m er asa kan tekan an -tekanan taj am dan bar u setelah dia melihat m uka yang m er ah ser ta sepasang m at a y ang ber api -api itu pem uda ini ter kej ut dan sadar .

T entu saj a dia m er asa seak an -akan diguyur a ir dingin ! "Ahh !"

Pem uda itu ber ser u ter tahan dan m elangkah m undur setindak.

S ekar ang dia m e - lihat kenyata an ini, kenyata an yang m em buatnya bingung.

T adinya, kar ena kur ang m em per hatikan, dia bic ar a dengan m ur id T a B hok Hw esio itu se -903 bagai seor ang sahabat.

T api, setelah kini sadar bahw a gadis itu sendir i tida k m enganggapnya se - kedar "sahabat"

Bela ka, tentu saj a hatinya ter kesiap dan ter guncang.

"Y ap -goansw e,"

Tiba -tiba S iu Li ber kat a sam bil m elangkah m aj u.

"A pa yang dikatakan oleh calon ister im u itu benar . K enapa kau m en j adi lem ah begini? S eor ang laki -laki sej ati dapat m engam bil keputusan ber dasar kan kenyataan, bukan hanya m enur uti per asaan hati nur ani sendir i. K alau kau tetap ber sikap begin i, m ana m ungkin k au ke lak dapat m enj adi seor ang pemimpin yang disegani or ang? A yahku adalah m usuh besar m u, ini kenyataan. D an aku ad alah puter inya. Inipun kenyataan. K a lau engkau t idak m enganggapku m usuh, m aka akul ah yang akan m enganggap dir im u sebagai m usuh kar ena engkau adalah m usuh besar or ang tuaku ! "

K ata-kata ini seper ti pisau ber kar at yang m enusuk per asaan B u K ong dan pem uda ini mengeluh per lahan.

T ubuhnya m enggigil dan kakiny a gem etar seper ti or ang sakit dem am .

Dan S iu Li lalu m elanj utkan, kini m enoleh kepada P ek Hong yang m em andangnya dengan m ata ber api-api itu.

"Dan engkau, adik Hong, sem oga904 engkau tidak sal ah ar ah da lam m elem par kebencianm u ter hadap seseor ang. A pab ila or ang itu m em ang patut kaubenci, bencilah ber dasar kan kebenar an, bukan hanya kar ena luapan hati nur ani yang ber lebih -lebihan. Ha l ini per lu kauingat agar kelak k au tidak m engalam i kesengsar aan dalam m enem puh hidup yang penuh kedukaan in i. Nah, kuk ir a cukup sekian per j um paan kita dan m oga -m oga kal i an ber dua dapat hidup bahagia !"

G adis itu m em balikkan tubuh, lalu m elom pat per gi m enyem bunyikan hatinya yang b erdarah dan air m ata yang sem akin der as m engucur m em basahi pipinya.

P ek Hong ter tegun dan kata - kata puter i P anglim a O k itu seak an m enam par m ukan y a.

"B encilah ber dasar kan kebenar an, bukan hanya kar ena luapan per asaan dir i pr ibad i yang ber lebih - lebihan."

K ata-kata ini tepat m enghunj am di sanubar inya dan m er upakan sindir an taj am bagi dir inya.

Dia tahu apa y ang dim aksud kan S iu Li dalam kata - katanya itu.

D an tentu saj a di a m er asa tidak enak sekali.

K al au Y ap -goansw e dan S iu Li saling m encinta, sudah benar kah k alau di a m ar ah -m ar ah905 ter hadap saingannya itu dan m em bencinya sedem ikian r upa sehingga gadis itu m engalam i kesengsar aan? benar kah sik apnya ini? M em ang sudah sepatutnyakah gadis itu dibenci hanya kar ena luapan em osinya belak a? Jika dia m au bicar a secar a j uj ur , j aw abannya adalah t idak! Nam un kenyataan ini ter lalu pahit baginya, ter lalu ber at dan sukar .

M aka sej enak gadis ini ter m angu -m angu, m em andang k eper gian puter i P anglim a O k itu dengan m ata tak ber kedip.

A kan tetapi l ain ha lnya bag i B u K ong sendir i.

B egitu S iu Li m em utar tubuh dan m e ninggalkan m er eka, pem uda ini tiba -tiba ber ter iak sam bil m engej ar .

"Li -m oi, tunggu dulu.....! "

G er akan gadis itu ter t ahan dan kak inya m enegang kej ang, tam pak ter kej ut dan m enggigil. Dia m em ang ber henti, nam un sam a sekali tidak m au m enoleh ke belakang.

"Y ap -goansw e, kau m em anggilku ada keper luan apakah? "

Tan yanya dengan suar a gem etar . B u K ong ber kelebat dan pem uda ini ber dir i di sebelah kir i gadis itu y ang tetap tidak m au906 m enengok dan m em andang lur us ke depan seper ti patung hidup.

"Li- m oi,"

B u K ong ber kata dengan nap as ter engah dan m enyentuh lengan baj u kir i yang kosong itu dengan j ar i tangan m enggigil.

"A ku hendak ber tanya, siapa kah yang m em buntungi lenganm u ini? S iapa......? "

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

P er lahan - lahan w aj ah yang sayu itu m enoleh, pucat dan air m ata der as m em banj ir di kedua pipinya.

"Y ap goansw e, per lukah per tanya anm u itu kuj aw ab? "

B u K ong seper ti dir em as per asaannya dan dengan suar a ser ak dia m enj aw ab.

"P er lu, Li -m oi, per lu sekali ! "

"Untuk apa kah? "

Gadi s itu ber tanya.

"Untuk m em bunuh or ang yang telah ber laku kej i ter hadapm u ini ! "

"A hh ....! "

S iu L i m enyur ut m undur dan tubuhnya gem etar .

"Y ap - goansw e, aku adalah m usuhm u. K enapa kau ikut m em per dulikan na sibku? "907

"K ar ena aku hendak m em balas budim u yang telah kauber ikan lew at Dew a M onyet.

"

"A hh...! "

Kem bali g adis itu ber ser u dan tiba -tiba S iu Li ter kekeh m enyer am kan.

"Y ap -goansw e, kalau k au ingin tahu siapa kah yang m em buntungi lengan ku ini, nah dengar lah. O r ang yang ber laku kej i seper ti yang k aukata kan tad i bukan lain adalah dir i ku sendir i! Nah, dengar kah engk au? A kulah y ang telah m em buntungi lenganku sendir i ini, hi -h i-hik k-h e h -h e h -heh.......! "

G adis itu ter kekeh - kekeh dan B u K ong m e r em ang bulu tengkuknya.

K agetnya buk an kepalang m endengar j aw aban itu dan dia ter henyak tak m am pu ber suar a.

S ej enak dia seper ti m endengar petir di siang bolong, akan tetapi dengan cepat dia telah dapat m enguasai dir i l agi.

"A pa? K au sendir i, Li -m oi? "

Tany a nya kaget.

"M engapa? S iapa yang m enyur uhm u.......? "

S iu Li tiba -tib a m em balik kan tubuh, ketaw anya yang m ir ip kuntilana k m enangis itu sekonyong - konyong ber henti. Dangan m ata ber sinar -sinar gadis ini m enj aw ab.

"Y ap -goansw e, per tanyaanm u sudah kelew at j auh. I ni adalah ur usan pr ibadiku sendir i, pantas kah kau ber tanya908 ur usan pr ibadi or ang lain? T ida k ada yang m enyur uhku, ini sem ua adalah keinginan h atiku sendir i. Nah, cukup, j angan m enggangguku lag i! "

G adis itu m engebutkan lengannya dan m enghilang di kegelapan m alam . B u K ong ter m angu -m angu, w aj ahnya pucat dan dia m engepal tinj u tak t ahu apa yang h ar us dilakuk annya.

"M engapa dia m em buntungi lengan sendir i? S iapa yang m enyur uhnya? M asa tanpa sebab dia m em otong lengan sendir i seper ti or ang gila? "

P er tanyaan ini ber tubi-tubi m em enuhi pikir annya, nam un m eskipun dia m em er as otak sam pai tua agakny a j uga tida k a kan ber hasil m em ecahkan r ahasia yang luar biasa ganj ilnya ini.

"Y ap -goansw e, apa yang di kata kan oleh g adis itu m em ang benar . B ukan or ang lain yang m em buntungi len gannya, m elainkan dia sendir ilah,"

Tiba -tiba P ek Hong m aj u m engham pir i dan ber kata per lahan di sam ping pem uda itu.909 S uar a yang dem ikian dekat ini bagi B u K ong seakan -ak an sayup sam pai d atangnya.

D ia m asih kaget m endengar j aw aban S iu Li yang dem ikian m engej utkan, m aka seper ti or ang tida k sad ar diapun lalu ber tanya.

"M engapa dia m ela kukan hal itu? M asa gadis itu m enyur uh dir inya sendir i untuk m em buntungi lengannya? "

"T idak! Dal am hal ini pengakuannya bohong! "

S er uan lantang yang dike luar kan P ek Hong m engaget kan B u K ong dan ka lau t adi d ia seper ti or ang linglung, adalah sekar ang dia seper ti disengat ular ber bisa dan seket ika pem uda ini m em balikkan tubuh.

"A pa katam u, Hong -m oi? "

Ser unya ter belalak.

"P engakuannya bohong? Jadi betul bahw a ada or ang lain y ang m enyu r uhnya untuk m em buntungi lengan kir inya itu? "

B u K ong sudah m engepal tinj u dan dia mulai m enduga- duga bahw a agakny a k alau bu kan Ok ciangkun sendir i, tentulah K ui Lun yang ber tindak sebagai pengganti gur u.

K alau hanya m asalah gadis itu j atuh cinta kepadanya kem udian dihukum buntung lengan, in ilah hu kum kelew at910 batas seka li dan dia akan m enghaj ar or ang yang ber tindak kej am itu! P ek Hong m engangguk dan gadis ini m em an dang penuh selidik dan m ata ber sinar aneh.

"B etul, Y ap -goansw e, or ang lainlah yang m enyu r uhn ya, bukan atas keinginannya sendir i."

"Dan kau tahu siap a j ahanam kepar at i tu? "

B u K ong ber tanya setengah ber ter iak. P ek Hong kem bali m engangguk.

"B enar , aku tahu,"

J aw abnya tenang.

"S iapa?"

B u K ong ter belalak dengan m ata m er ah. A kan tetapi gadis ini tid ak seger a m enj aw ab.

"Y ap -goansw e, kalau aku m em ber itahukan or ang itu, hendak kau apakan kah dia? "

B u K ong m engger am .

"A ku hendak m enghancur kan kepalanya! "

Desisnya penuh kem ar ahan.

"O , begitukah? "

P ek Hong ter senyum getir .

"Y ap goansw e, j ika kau m em punyai ni at dem ikian, agaknya keinginanm u ter kabul. K etahuil ah, orang911 yang m enyur uh S iu Li m em buntungi lenganny a itu bukan lain adalah.... ..."

"O k-ciang kun sendir i? "

B u K ong m em otong tak saba r .

"B ukan,"

Gadi s itu m enggeleng.

"Jahan am kepar at yang kau m aki tad i bukan lain ad alah dir iku sendir i ! A kulah yang m enyur uh S iu Li m em buntungi lengannya sebagai penebus dosa ! "

"Hahhh.........? ? ! ! ? ? "

K alau ada geledek m enggelegar tiba -tiba di pinggir telinganya agakny a pem uda itu t idak akan sekaget ini.

Jaw aban y ang diluar dugaan itu benar -benar m embuatnya ter kej ut bukan m ain dan B u K ong sam pai m encelat j auh dan punggungnya m enabr ak sebatang pohon hingga r oboh.

"Kau..... kau.....? ? "

B u K ong m enuding dan telunj uknya m enggigil, tubuhnya ter huyung - huyung m elangkah ke depan dengan m ata ber ingas.

Dia m em andang gadis in i seper ti or ang m em andang setan di dalam gelap, penuh kem ar ahan dan penuh kebencian.

M em bayangkan912 betapa gadis itu m enyur uh S iu Li m em buntungi lengannya sebagai penebus dosa, kem ar ahan pem uda ini m em uncak.

P ender itaan S iu Li sudah cukup ber at, dan m asih har us ditam bah lagi dengan per buatan P ek Hong ini! "K w an P ek Hong, kau w an ita kej i! A da hak apa kau m enj adi hakim atas dir i gad is yang ber nasib m alang itu? T ida k cukupkah kesengsar aan yang dider itanya? A pa y ang m endor ongm u sam pai hati m elakukan kekej am an ini? T er kutuk! K au m anusia iblis ber hati cu las.

K ar ena cem bur u kau m elakukan per buatan itu.

K au m enghancur kan hidupnya, k au m em belah j antungnya y ang sudah ber dar ah! "

S em akin lam a B u K ong sem akin m eluap kem ar ahannya dan tiba -t iba pem uda ini m em ekik sam bil m elom pat m aj u.

T angan kanannya ber ger ak m enam par dan angin pukulan yang kuat m enyam bar gadis itu.

P ek Hong ber dir i ter belala k, w aj ahnya sepucat ker tas m ener im a cer caan yang kasar itu dan gadis ini m engeluh te r tahan.

D ia m em ang sudah m em per siapkan dir i untuk m enghadapi r eaksi pem uda itu, nam un toh dia tak kuat j uga.

Lontar an kata -k ata pedas yang dike luar kan913 pem uda ini m enusuk hatin ya dan m em buat tubuhnya gem etar .

M aka keti ka tam par an itu t iba, gadis ini sam a sekali tida k m enolak, j uga tidak ber kedip, m em andang seper ti or ang kehilangan ingatan.

"P lakk! "914 T am par an ini ker as sekali dan kontan tubuh gadis itu ter pelanting r oboh. P ipinya seketika bengap dan bibir nya pecah ber dar ah. B u K ong yang m ata gelap itu agakny a m enj adi sem akin ber ingas ketika m elihat dar ah segar dan pem uda ini m engger eng sam bil m engger akkan tangannya kem bal i. S ikapn ya ini m engingatkan or ang akan seekor har im au yang kelapar an dan kini m elihat d aging segar . Nam un, sebelum pukulan kedua kalin ya in i m enyam bar , tiba -tiba ber kelebat sebuah bayangan putih yang luar bi asa cepatnya. G er akan bayangan ini seper ti iblis saj a, begitu tiba lalu m endor ongkan lengannya per lahan m enahan tam par an pem uda itu, kem udian m elesat ke depan dan m enghadang dalam w aktu se kej ap saj a. A neh, B u K ong tiba -tiba m er asak an suatu tol akan tenaga halus yang luar biasa kuatny a m enahan pukulannya d an sekonyong - konyong tel apak tangannya di sentuh benda dingin. S entuhan ini am at m engej utkan kar ena tiba -tib a saj a selur uh tenaga yang s iap bergetar di tangannya m endadak lenyap tak ber tenaga lagi!915 T entu saj a m ur id M ala ikat G ur un Ner aka ini m encelos. T otokan liha i ber upa usapan j ar i yang m engandung haw a dingin itu telah m elum puhkan dir inya dan hebatnya, dia sendir i tidak sem pat m elihat w aj ah b ayangan putih yang ber kelebat seper ti iblis itu.

"A hh.....! "

B u K ong ber ser u kaget dan pe m uda ini ter tegun.

S entuhan benda dingin tadi bukan hanya m elum puhkan tenagany a belak a, tetapi j uga sekaligus m endinginkan kem ar ahannya yang ber golak.

Usapan lem but b er haw a dingin itu ter nyata m em iliki kem uj ij atan lu ar biasa, m enyadar kannya dar i haw a nafsu ibl is yang ham pir saj a m em buatnya sebuas binatang liar.

Dan pada saat pem uda ini bengong di tem patnya, ter dengar lah suar a halus di bali k sebatang pohon.

"Y ap - goansw e , kem ar ahan tanpa per hitungan adalah kesesatan. M elupakan budi m engingat kesalahan adalah kem ur tadan. B agaim ana kau hendak m em bunuh or ang yang telah m enolongm u dar i tangan m aut? A nak m uda, sadar lah. Usir sega la benci dan dendam di hatim u. Jauhk an segala ke dengkian d an tanam lah segala kebaik an. A pa yang ter j adi adalah kehendak Y ang M aha K uasa, bagaim ana k au akan m enolaknya? "916 T iba-tiba di sam ping pohon tadi m uncul seor ang ber pakaian putih yang w aj ahnya ter tutup halim un. B u K ong ter kej ut dan dia m em andang m anu sia luar bi asa itu dengan m at a ter buka lebar dan penuh tanda tany a, a kan tet api P ek Hong yang m elihat kehadir an or ang ini sudah cepat m enj atuhkan dir i ber lutut sam bil m enangis ter sedu -sedu. (Bersambung

Jilid ke V.) Pendekar Gurun Neraka ? Batara

Jilid 14917918 PENDEKAR GURUN NERAKA Karya BATARA

Jilid 15

"S lA N-S U, kenapa kaucegah per buatanny a? K enapa kaubiar kan teecu hidup m ender ita sengsar a? B iar lah teecu dibunuhnya, biar lah teecu m ati di tang annya! Huh -h u h -hukk .......! "

Gadis ini m engguguk dengan pundak ber guncang - guncang. B u - beng S ian -su, pendatang ini , m elangkah m aj u dengan m ulut ter senyum r am ah. Disentuhnya pundak gadis itu dengan lem but, lalu ter dengar lah kata -katan ya y ang halus per lahan.

"Nona, T uhan belum m enghendaki kau kem bali kepadaNya, b agaim ana engk au ingin m ati? T idak, anak m anis, t idak m ungk in. Hentik anlah tangi sm u ini dan lihatlah dunia dengan m ata ter ang. Hidup adalah seper ti ini, suka -duk a si lih ber ganti. K enapa har us tenggelam dalam kesedihan? "919 K akek sa kti itu m enepuk -nepuk per lah an pundak P ek Hong m em ber ikan hibur annya, lalu m anusia dew a ini m enoleh ke ar ah B u K ong dan m ur id M alaikat G ur un Ner aka itu ter kesiap. B egitu kakek ini m enoleh, dua sor ot cahaya putih m enem bus kabut halim un dan tanpa ter asa dia ber ser u ter tahan.

"A hh......! "

B u Kong m elangkah m undur dan pem uda ini benar -benar ter k ej ut sekali.

B ar u dipandang begitu saj a dia sudah kaget, apalagi kalau kakek ini m enyer ang ! Diam -diam B u Kong ter getar dan dia teringat akan ceritera Pek Hong tentang seor ang m anusia dew a yang telah m enolongnya keluar dar i kota r aj a.

Tanpa munculnya ka kek ini, demikian menurut Pek Hong, kem ungkinan lo los dar i ko ta r aj a yang terkepung r ibuan per aj ur it Wu adalah tipis sekali.

Untunglah kake k sakt i itu datang d alam saat yang tepat sehingga m er eka sem ua dapat kelu ar dengan selam at.

M aka begitu m anusia dew a ini m em andangnya, B u K ong cepat m enj atuhkan dir i berlutut sam bil m enundukkan m ukanya.
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


"Loci anpw e, mohon dim aafkan segala kesalah an teecu yang tidak dapat m enahan dir i. A pakah benar locianpw e ini B u -beng Sian- su yang telah m enolong teecu dar i kota raja Wu b e b e r apa w aktu yang lalu? K alau benar, di sini920 teecu m enghatur kan banyak ter im a kasih atas budi S ian -su yang sebesar gunung! "

K akek itu ter kekeh lembut.

"A nak muda, dem ikian kuatnya kau ter ik at oleh budi, dan agaknya dem ikian ku at pulaengkau ter ikat oleh dendam.A hh, sungguh sayang....."

B u beng S ian -su menghela napas l alu m el anj utkan kata -k atanya l agi.

"A kan tetapi, kebanya kan m anusi a m em ang har us mengalami seperti apa yang kaurasakan. Ini agaknya sudah menjadi kodrat Alam, siapam am p u mencegah? Yap-goanswe, ucapan terima kasihmu terhadapku kulihat agak berat sebelah, ketahuilah bahwa bukan aku saja yang menolongmu dari tawanan musuh, akan tetapi masih banyak orang lain. Dan diantaranya adalah gadis ini ! Kenapa terhadapku bersikap sedemikian hormat sedangkan terhadap gadis ini kau bersikap berlawanan? B ijaksanakah perbuatanmu ini? Sudah layakkah sikapmu ini?"

Teguran B u -beng Sian-su itu seperti anak panah yang menancap di jantung, membuat pemuda ini merah mukanya tak mampu menjawab. Kepalanya semakin tunduk keb aw ah seperti jago aduanyang baru saja kalah dan terkulai lehernya tanpa daya.

"Nah, inilah bukti bahwa kau terikat kuat oleh budi dan dendam. Ketahuilah anak muda, semua yang terjadi adalah kehendak Yang Maha Kuasa. Apa yang dikehendaki terjadilah, dan apa yang tidak dikehendaki tidak mungkin terjadi. Kita manusia harus merasakan benar tentang hukum Alam ini agar kita dapat menerimanya dengan pikiran tetap921 jernih. Karena sekali kegelapan menguasai kita, tersesatlah perbuatan- perbuatan yang kita lakukan. Contohnya adalahd i r i m u ini. Nona itu telah menolongmu mati-matian, menyelamatkanmu dar i istana Cheng -gan S ianj in, m em baw am u ke pada Dew a M onyet, m encer itakan sem ua r ahasia -r ahasia ter sem bunyi yang belum dapat kaupecah kan, dan apa bala sanm u? M akian dan t am par an! A h, anak m uda yang gagah per kas a, di m an akah liang -sim (r asa budi) -m u itu? B aga im ana t anggapan gur um u kalau d ia m engetahui apa y ang kau laku kan in i? lngatlah, tanpa usaha m ati -m ati an dar i gadis itu engkau tentu sudah kem bali ke a lam asal . B udi nona ini j auh lebih besar dar ipada budi yang kulepaskan. M a ka tida k sepatutnya ap abila engkau m em balasnya seper ti itu.

"

"S ian -su, m aafkan sem ua kesa lahan -kes alahan teecu....."

B u K ong m em bentur kan j idatnya di atas tanah dan ber ka ta deng an suar a gem etar .

"Hm m , per m intaan m aaf itu sebenar nya ada lah kesopanan ter lam bat. D apatk ah m engem balikan keadaan seper ti sem ula? A nak m uda, kem bal i di sini kau m elakuk an kesa lahan. K au m int a m aaf untuk kesa lahanm u, a kan tetap i ber bar eng j uga m elakukan ke s alahan lagi. K al au begini, apa bedanya itu? "922 B u K ong ter kej ut, m engangkat m ukany a dan m em andang kakek itu dengan m ata ter bela lak.

"S ian -su, kesalahan ap alagi y ang teecu per buat? K alau teecu tida k boleh m int a m aaf, lalu s ikap apa yang har us teecu am bil? K a ta-kata apa yang har us teecu katak an? "

B u - beng S ian -su m elangkah m aj u, dengan suar a ker en kakek ini m enj aw ab.

"O r ang m uda, apakah kau telah m er asa ber buat sesuatu kes alahan ter hadapku? A pakah engkau telah ber sikap tidak pantas ter hadapku? "

B u K ong m em andan g dan m engingat -ingat, lalu m enggelengkan kepalanya .

"S eingat teecu, teecu tidak m er asa m elaku kan kesa lahan apapun ter hadap S ian -su. B ukankah kita bar u per tam a kali ini ber j um pa? B agaim ana teecu telah m elaku - kan sesuatu kes alahan itu? "

"Nah, ka lau sudah ta hu begitu, m engapa m inta m aaf ter hadapku? K epada siapa kah sebenar nya ucapan m aaf ini dituj ukan? "

P em uda ini ter kej ut dan seketi ka di a tahu "kesal ahan"

Apa yang dim aksudk an o leh k akek dew a itu.

D ia telah ber si kap t idak pantas ter hadap P ek Hong, kenapa se kar ang m inta m aaf923 kepada B u -beng S ian - su? S ebagai pem uda yang m enj unj ung tinggi kegagah an ser ta kej uj ur an, cepat pem u da ini m enger ti tegur an kakek itu.

"Locianpw e, ter im a kasih atas nasehat ini dan sekar ang teecu tahu apa kesal ahan itu,"

B u K ong bangkit ber d ir i, lalu m engham pir i P ek Hong yang ber dir i m em andangnya dengan air m uka pucat itu.

"Hong -m oi,"

Pem uda ini m enj atuhkan dir i ber lutut dan ber kata dengan suar a m enggetar .

"aku sadar atas sem ua kesa lahan yang telah kulakuk an te rhadapmu ini . A ku pem uda yang ta k tahu dir i, membalas budi dengan benci. M aafkanlah... ."

B u K ong la lu membentur-bentur kan dahinya seba ny ak tuj uh kal i di at as tanah.

P ek Hong t idak m enj aw ab, j uga tida k m e nengok.

Hatinya masih ter lam pau sa kit dan nyer i menerima kenyataan ini, m elihat betapa Y ap -goanswe agaknya tida k dapat m elupakan S iu Li dan tega menamparnya.

K enyataan ini j elas menunjukkan bahwa di da lam hat i pem uda itu, c inta kasih B u K ong tetap dij atuhkan ter hadap S iu L i dan kepada dirinya pem uda ini hanya mempunyai sekedar rasa suka dan i katan budi bel aka.924 P ek Hong seper ti dir em as per asaannya dan j antungnya ter tusuk.

K edukaan besar menghimpit batinnya dan gadis ini m engeluh dengan tubuh m enggigil.

P er lahan - lahan air m ata kem bali memenuhi mukanya dan pandangannya kedepan m en j adi bur am , sur am dan...

"O ohhh ..! "

P ek Hong m enj er it dan m em balikkan tubuh, lar i m eninggalkan tem pat itu dengan hati hancur .

"Hong -m oi.....! "

B u K ong ber ser u dan m elom pat bangun, akan tetapi gadis itu sam a sekal i t idak m au m enoleh dan lenyap di kegel apa n m alam .

B u K ong ter m angu -m angu dan ber dir i dengan m ata ter belalak, henda k m engej ar nam un tiba - tiba ter ingat kepad a B u -beng S ian -su.

M aka dia m em utar tubuh untuk m inta nasihat m anusia dew a itu, akan tetapi...

...

ter nyat a kakek sa kti ini pun j uga sudah tidak ada d i situ l agi! "A hh.....! "

Sej enak bekas j ender al m uda ini ter tegun, dan akhir nya m enar ik napas ber at.

P er asaannya tidak kar uan, kedukaan dan kekesalan m enindih batinny a.

D ia m er asa t idak enak sekali ter hadap m ur id T a B hok Hw esio yang telah ber kal i- kal i m enolongnya itu, akan tetapi925 kalau ter ingat betapa P ek Hong yang m enj adi biang kel adi buntungnya lengan S iu Li, pem uda ini tidak tahu l agi apa kah kem ar ahannya ter hadap gadis itu benar -benar sudah lenyap dar i lubuk hatinya .

P em uda ini ter m enung, m em a ndang sekitar dengan per asaan kosong.

M alam sem akin gelap dan bulan di langit pek at tam pak penuh ber sinar - sinar .

B etapa bedanya di a dengan bulan itu.

K alau dia ber w aj ah m ur am adal ah sang bulan ber sinar cem er lang.

K eadaannya lebih m ir ip dengan keadaan sang m alam , dem ikian sunyi dan gelap, penuh keham paan.

B ulan, bahagiakah engkau? A gakny a begitulah, ter bukti dar i senyum nya y ang penuh taw a di langit sana.

Cahayan ya y ang kuning keem asan m em buat sang dew i bulan tam pak dem ikian cantik dan anggun, ayu m em pesona.

M em andang sang dew i bulan ini tiba -tiba ter ingatlah dia akan per tem uannya dengan S iu Li dahulu.

B etapa pada saat bulan seper ti inilah dia m em buka isi h atinya dan m enikm at i c inta kasih yang syahdu diantar a m er eka ber dua, betapa pada saat s ang dew i bulan sep er ti in i l a h dia untuk926 p e r tam a kalinya m er asakan lem butnya cinta dan halusnya bibir y ang m er ah m em basah.

B er asyik-m asyuk pada saat bul an pur nam a seper ti ini sungguh am at m engesankan.

S em uanya ser ba indah, sem uanya ser ba m em pesona.

Daun -daun pohon ber gesek lir ih seakan ber cum bu, r um put -r um put m elam bai seakan m engaj ak sem ua nya untuk ber santai.

B ulan, engkau tem an untuk ber cinta, pelengkap suasana yang indah m esr a.

S inar m u m em buat w aj ah kekasih tam pa k j elita dan r upaw an, penuh daya t ar ik y ang m enggai r ahkan.

P engobar cinta pem bangkit ber ahi r em aj a ! A kan tetapi sekar ang? B u K ong m engeluh.

B ulan j uga m asih yang dulu, tidak ber obah.

B ulan j uga m asih m em ber ikan senyum nya kepada setiap or ang, tidak ber beda.

Hany a kead aannya yang ber obah, dia yang ber beda.

"Li- m oi...."

Ter ingat kepad a kekas ihnya yang buntung lengan kir inya itu m em buat j antung pe - m uda ini seper ti dir em as, hatiny a ter sayat -s ayat, bibir nya gem etar dan B u K ong m enggigil sam bil m em ej am kan m atanya.

B etapa hebat pender itaan kek asihnya itu, dia dap at m em bayangkan.

B etapa sengsar a dan927 m er ana hati kekasihnya itu, dia dapat m enggam bar kan.

S em uanya ini ganti -ber ganti m uncul di kelopak m atan ya.

Dia t ahu, w al aupun gadis itu ber usaha untuk m enutupinya, betapa cinta k asih di d alam hati kek asihnya ter hadap d ir inya m asih tetap seper ti dulu, m asih sam a dengan keadaan sang dew i bulan, m asih lem but dan halus m enyentuh per asaan.

Hal in i dapat dir as akanny a keti ka tad i dia m em eluk gadis itu, m endekapnya penuh kasih sayang dan r indu yang ditahan.

B etapa gadis itu m en ggigil, betapa gadis itu m engeluh panj ang pendek dan m er intih seper ti padang tandus yang b utuh air huj an, seper ti ladang y ang m inta disubur kan.

Dan pada saat yang m em buat sem angatnya seak an m elay ang di sor ga ke tuj uh inilah tiba -t iba gadis i tu ber ontak, m e r enggut lepas dir i nya dar i pelu kan ser ta dekapann ya.

Dan ini dila kukan S iu Li kar ena kekas ihnya itu m elihat sepasang m ata la in sedang m em andangnya ber api -api, m at a y ang penuh ir i dan cem bur u, m ata P ek Hong m ur id tunggal hw esio T ibet itu ! B er alih kepada b a yangan m ur id T a B hok Hw esio itu kem bal i per asaan B u K ong ter guncang.

Dia928 tahu bahw a dia telah m ener im a budi yang tidak sedikit dar i gadi s ini, gad is m anis yang sej ak dulu m enar uh hati kepad anya.

K alau saj a di sana t idak ada S iu Li, agaknya tida k sukar bag inya untuk m ener im a ulur an cinta gad is itu.

A kan tetapi sayang gadis itu ter lam bat dan dia telah m enj atuhkan cinta k asihnya kepada S iu L i.

M ana m ungkin dia har us m em bagi cintany a? Bicara ter us ter ang, dia m em ang suka kepada m ur id T a B hok Hw esio yang linc ah j enaka itu.

T api per asaan sukanya itu adalah ter batas dalam hubungan kakak ber adik, se kali - kali bu kan sebagai hubungan antar a pr ia dan w anita.

M aka tentu saja dia m aklum betapa pahit kenyata an yang har us dihadapi gadis itu.

K alau sudah begini, la lu apa y ang har us dilakuk annya? B u K ong m enggigit bibirnya, m enger askan hatinya dan berbisik per lahan.

"Hong -m oi, har ap kaum aaf k an aku. B i ar lah segala b u d im u yang kuter im a ini kel ak akan kuba yar di lain j elm aan. A ku t idak dapat m encinta w anita lain kecuali S iu Li. Han ya kem atianl ah yang dapat m em isahkan kam i ! "

P em uda itu m engepal tinj u, m engusap air m atanya dengan kepalan d an m em andang bulan929 di atas sana, ber kem ak -kem i k.

"B ulan, kau m enj adi saksi sum pahku. A ku tida k dapat m encintai w anita l ain kecua li S iu Li. K a la u gadis itu m au m enj adi ister iku, setiap r intangan akan kutentang. A kan tetapi kalau d ia tida k m au, aku tidak a kan m enikah seum ur hidup! Dan selam a gadis itu m asih hidup di dunia, aku ber sum pah untuk m enj auhkan dir i dar i belenggu asm ar a! "

S etelah ber kata dem ikian, pem uda itu lalu m elom pat dan ber lar i ke ar ah tim ur .

Ar ah inilah yang tadi diam bil S iu Li, m aka dia hendak m e - ngej ar gadis itu.

K eputusannya sudah bulat, dia hendak ber tanya kepada g adis itu apa kah cinta kasih diant ar a m er eka dapa t diter uskan a taukah tidak.

K al au tidak, dia a kan m enj auhkan dir i dar i dunia r am ai, m enj auhkan dir i dar i lika -liku asm ar a yang m em buatnya sengsar a.

T api tentu saj a sem uanya in i bar u dil aksana kan apabila dia telah m em buat per hitungan dengan Cheng -gan S ian -j in dan sekutu -sekutunya.

B egitu pem uda ini per gi, seseor ang m uncul di tem pat itu sam bil m enggeleng -gelengkan kepalanya ber ulang kali .

O r ang ini sudah sej ak tadi m engintai dan ket ika m endengar sum pah bekas j ender al m uda itu, or ang ini m enar ik napas panj ang.930

"Y ap -goansw e, kem bali kau m endekatk an dir i dengan pender itaan. K alau sudah begini, bagaim an a engkau dapat m engenyam kebahagiaan? A h, ana k m uda ber nasib m alang, m udah -m udahan cobaan hidup yang ber tubi -tubi itu akan m em buatm u sem akin m atang dan kelak tidak ter gesa -gesa m engam bil keputusan. S ayang, em as di tangan sendir i m asih m encar i - car i tem baga di luar .....

"

O r ang ini ber gum am per lahan dan setelah m em andang bulan yang m asih tetap ter senyum ber ser i-ser i itu, dia ber kelebat dan len yap dar i tem pat itu, m enuj u ke tim ur dengan ger akan secepat iblis.

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Y ang nam pak hanyalah paka iannya yang putih salj u itu dan dipandang sepintas lalu, dia bagai kan h antu yang sedang ter bang di per m ukaan bum i untuk m encar i m angsa.

*** G adis itu ber lar i cepat s am bil m enahan isa knya.

Waj ahnya pucat, air m ata m em enuhi m uka nya dan gadis ini m enggigit bibir kuat -kuat agar tangisnya tid ak m eledak .

Dan lengan kir iny a yang buntung itu m udah bagi kita untuk m enebak si apa kir anya gadis cant ik ini.931 D i a bukan lain adal ah S iu L i, puter i P anglim a O k yang b aru sa ja m eninggalkan B ukit K ayu M er ah dengan hati hancur .

P er tem uannya dengan B u K ong di kaki bukit itu m er em as - r em as per asaannya.

M eskipun dia telah ber sikap ker as dan ber pur a -pur a m em benci pem uda itu sebagai m usuh besar ayahnya, akan tetapi dia t etap tida k dapat m enyem bunyikan per asaan hatinya sendir i.

B etapa ketika dia m ener im a pelukan ser ta dekapan yang penuh getar an kasih sayang dar i pem uda itu dia m engeluh bahagi a.

B etapa dia seper ti m er asakan em bun cinta kasih yang j atuh di atas tan ah ker ing, betapa i a gem etar dan m enggigil ham pir lum puh.

S em uanya ini m enunj ukkan bahw a dia tidak dapat m elupakan ke kasihny a itu begitu saj a.

T idak dapat m elenyapkan kenangan m ani s yang per nah m er eka nikm ati dahulu di w a ktu bulan pur nam a.

K ini B ukit A ng bhok -san te lah j auh ditinggalkann ya S iu Li m er asa dadany a sesak, napasnya m egap -m egap.

S ebuah hutan di depannya tam pak gel ap kehitam an, seper ti r aksasa sedang t idur .

P ohon -pohon besar yang932 m em enuhi hutan ini m em antulkan cahaya keem asan dar i s ang dew i bulan, daun -daun nya kuning ber kilauan, ber ger ak -ger ak diusap angin m alam yang ber hem bus per lahan.

K alau or ang m elihat sir am an c ahaya yang m er ata di atas pohon -pohon besar yang kuning keem asan itu, pasti m er eka a kan ta kj ub dan m e m andang ter belalak.

B etapa indahnya pem andangan ini, betapa m em pesona.

A kan tetapi, k alau or ang m enj atuhkan pandangannya ke lor ong -lor ong yang gelap gulita diantar a pohon -pohon besar yang ta k ter j angkau sinar bulan pur nam a itu, m er eka pasti akan m er asa ser am .

B agian baw ah hutan ini gelap sek ali.

Daun -daun pohon r aksasa y ang r im bun dan lebat m enghalangi sor otan cahaya kuning dan sang dew i bulan sehingga keada an di baw ah itu m engandung suasana m enyer am kan.

A palagi ketika ter dengar suar a -suar a aneh di kegelapan itu, suar a m endesis at au ber ker ata k, suar a seper ti setan yang sedang ber j alan dan m enginj ak daun -daun ker ing, sung guh sem uanya ini m em buat bulu tengkuk m er em ang.

A kan tetapi S iu Li t idak m em per dulikan sem uanya itu.

K edukaan dan kekecew aan ter lam pau hebat933 dir asakannya sehingga untuk ur usan m ati hidup agaknya gadis ini sudah t idak per duli lagi.

Dia m em per cepat lar inya, napasnya sem akin ter engah - engah dan dadanya sem akin ter asa sesak.

T angis yang dit ahan -tahan m em buat gadis itu ham pir pingsan dan ka kinya gem etar ter huyung -huyung m elangkah ke depan.

Dia m em ang tida k m au m enangis di sem bar ang tem pat.

Dia m au m enangis di dalam hut an yang gelap itu, ter sem bunyi dan j auh dar i or ang lain yang m ungkin m endengar nya.

M aka begitu kak inya sam pai di m ulut hutan yang gelap gulita ini, S iu Li ter us m ener obo s m asuk dan kar ena m at anya sekar ang tidak dapat m em andang apa -apa lagi di depan, akhir nya dia m enabr ak sebatang pohon yang ber dir i kokoh seper ti seor ang r aksasa yang sedang ber j aga di pintu ger bang sebuah istana.

"B r ess ! "

Gadis itu m engeluh dan ter sungkur r oboh, m enelungkup sam bil m em eluk batang pohon tua ini dengan air m ata ber cucur an.

S ej enak m atanya nanar dan m em biar kan tubuhnya m enelungkup di baw ah pohon itu, lalu gadis ini m enangis ter sedu -sedu.

S etelah kini934 m endapat tem pat untuk m enyalur kan him pitan batinnya, pecahlah t angisnya yang m engguguk dan m eledak -ledak.

"Y ap -koko...... aduh, Y ap -koko......j angan tinggalkan aku sendir i an m ender ita begini..... aku tidak kuat m enahan.. ... aku t idak kuat m enahan.....aduh T hian Y ang M aha K uasa, m engapa nasibku dem ikian bur uk........ .? M engapa tidak K aucabut saj a nyaw a ham ba ag ar ter lepas dar i sem ua kesengsar aan ini? Y ap -koko, j angan tinggalkan aku....j angan t inggalk an aku, ohhh......! "

G adis itu m enj er it hister is dan m encengker am akar pohon deng an m ulut m enyer ingai.

T ar ikan m ulutnya dan w aj ahnya yang sepucat w aj ah m ayat ini m em bayangkan betapa hebat pender itaan batin.

S i apapun j uga pa sti akan m encucur kan air m ata m elihat keadaan gadis cantik yang buntung lengan kir iny a ini.

Dan j er itnya yang m eninggi itu m enambah suasana hutan sem akin m enyer am kan.

Jer it ini seakan - akan j er it kuntilanak y ang dibakar api ner aka, atau m ir ip j uga dengan j er it seor ang ibu yang sedang m elahir kan anaknya.

P enuh kenyer ian, penuh kepedihan dan penuh pender itaan.935 S iapapun j uga yang m elihat keadaan puter i P anglim a O k ini pasti a kan hancur hatinya, bahkan seor ang yang ber hati seker as baj a sekalipun a kan m enj adi basah m at anya.

S iu Li m enegang, m atanya ter belal ak.

G adi s ini sedang ber ada dalam puncak ter tinggi m asa kesengsar aann ya, dan keada an m acam ini bagi seor ang m anusia adalah am a t ber bahaya sek ali.

Dapat m em buat ur at syar af pec ah dan katup j antung ber henti ber denyut! K esedihan dan kepedihan ber golak di dalam hatinya, a ir m ata seper ti dikur as, m em banj ir laksana bendungan j ebo l.

S iu Li m er intih -r intih, m enger ang dan ber gulingan di atas tanah.

"Y ap - koko, dim anak ah kau kini.....? D atanglah kekasih ku......datang lah s ayang..... .aku r indu sekali kepadam u...aku ingin seka li lag i m elihat w aj ahm u sebelum aj alku tiba. O h, Dew i Welas A sih, sur uhlah dia dat ang kem ar i..... .aku t idak kuat.... aku ingin m ati .... aku ingin m ati di pelukannya. Y ap -ko ko, dim anak ah engkau....? "

G adis itu m engeluh dan tiba -tiba, seper ti or ang kaget, m endadak S iu Li m elom pat bangun. Dia m em andang batang r aks asa itu dengan m ata ter belalak, bib ir nya gem etar .

"O h, Dew i Welas936 A sih, j angan......j angan panggil dia kem ar i.....tidak. .... tid ak..... aku t idak m au. Dia telah hidup bahagi a ber sam a calon ister inya, kenapa aku hen dak m engganggu kebahagiaan m er eka? A dik Hong j au h lebih pantas ber ada di sam pingnya dar ipada a ku an ak seor ang yang ber w atak kotor ini. T hian Y ang M aha A gung, biar lah m er eka hidup baha gia..... biar lah.. ... aku r ela.....oh, kekas ihku sa yang, selam at tm ggal...... sam pai j um pa kelak di al am sana.....Y ap - koko......! "

S iu Li m elengk ing nyar ing dan t iba -tiba gadis ini m enubr uk ke depan, m em bentur kan kepa lanya ke batang pohon i tu.

D ia te lah m engam bil keputusan nekat, yakni henda k m em bunuh dir i dengan j alan m em ecahkan kepalan ya di pohon r aks asa itu! Dan pada saa t yang m enentukan inil ah tiba -tiba dar i m ulut hutan ber kelebat sesosok bayangan tinggi besar .

B ayangan ini bukan lain adalah B u K ong sendir i yang tadi m endengar j er it S iu Li yang per tam a kaliny a.

Jer it ini lah y ang m enuntun pem uda itu dan tentu saj a dengan ha ti g ir ang dia lalu m enuj u ke tem pat in i dengan j antung ber debar tegang.937 Dan keti ka dia sam pai di m ulut hutan, B u K ong dengan j elas m endengar sem ua kata - kata gadis itu dan tentu saj a dia m er asa seper ti dir em as - r em as per asaannya.

S uasana hutan yang sunyi m em buat suar a kekasihny a ini ter tangkap j elas, dan dia ter kesiap sekal i ketik a m endengar lengking S iu Li y ang m em anggil nam anya itu.

"Li- m oi, tahan. .....! "

Pem uda ini ber ter iak par au dan seper ti bur ung r aj aw ali m enyam bar m angsa, tubuhnya ter bang ke depan de ngan kecepatan kilat.

S iu Li k aget bukan m ain m endengar bentak an itu, nam un sem uanya sudah ter lam bat.

Dia t idak dapat m engendalikan dir i, hany a kej utan yang dialam inya m em buat tenaganya sedi kit ter tahan.

"Dukk! "

Bat ang pohon itu sudah ditum buknya dan gadis ini t idak ingat apa - apa lag i, r oboh ter kapar m andi dar ah.

B u K ong ber ser u ter tahan, w aj ahnya pucat dan diam -diam pem uda ini hanya ber har ap m udah - m udahan pukulan j ar ak j auhnya tadi dapat m engur angi bentur an yang nekat dilaku kan ke - kasihnya itu.938 M aka denga n cepat dia m elom pat m aj u, ber lutut di sam ping tubuh yang kepal anya penuh ber lum ur an dar ah itu.

S edetik sem angatnya seakan ter bang m el ayang, akan tetapi setelah dia m em e r iksa seksama,ter nyata h anya kulit dah i gadis itu saj alah yang ter luka.

T engkor ak kep a lanya tidak ada yang r etak dan tentu saj a kenyata an ini m elegakan hatiny a.

B u K ong lalu m engeluar kan saputangannya, m er obek uj ung baj unya dan m em balut luka itu untuk m enghentikan m engalir nya dar ah.

K em udian pem uda ini m enotok em pat j a lan dar ah penting di tengkuk untuk m enenangkan guncangan syar af kepa la dan setelah itu dia m encar i air agar ke kas ihnya ini cepat sad ar .

T idak ber apa lam a kem udian, S iu Li m engeluh per lahan, bulu m ata ber ger ak -ger ak dan akhir nya kelopak m at anya itupun ter buka.

M ula -m ula yang d ilhatnya ada lah daun -daun pohon r aksasa yang hij au gelap itu, lalu sedik it caha ya s i n a r bulan yang m enyor ot di celah -celah dedaunan yang r im bun.

S ej enak gadis ini m em biar kan m at anya m e nikm ati sem uanya itu, pem andangan aneh yang b e l u m per nah disaksik annya.

S or ot sinar bul an yang939 kuning keem asan di celah -ce lah dedaunan yang hij au gelap sungguh m er upakan pem andangan yang luar bia sa.

K esej ukan dan kedam ai an yang hening ter dapat di situ, m em buat per asaan tenter am dan am an, penuh kebahagiaan.

Inikah sor ga seper ti yang disebut or ang -or ang di dunia itu? Kalau begitu, beginikah rasanya orang mati yang masuk sorga itu? Siu Li terbelalak dan gadis ini menjadi bengong.

"Li-moi......"

Tiba-tiba suara yang halus penuh perasaan menyadarkan Siu Li dan gadis ini terkejut. Otomatis dia menoleh ke sebelah kanannya dan mata yang tadi terbelalak itu kini terbuka lebar.

"Yap-koko.........!"

Gadis itu berseru dan terisak lalu menubruk kekasihnya ini penuh kebahagiaan.

"Sudah matikah kita ini? Beginikah sorga yang digambarkan orang banyak itu? Ah, koko, aku ingin menikmatinya terus, aku ingin berada di sampingmu selamanya! Jangan tinggalkan aku lagi, koko.......jangan biarkan aku merana sendirian lagi. Aku ingin tinggal di sorga ini, tidak mau kembali lagi ke dunia yang fana itu. Koko, kenapa kau menyusulku kemari ? Dan.....ehh, kenapa rohmu masih memakai baju ?! Yap-koko...!"

Siu Li berteriak kaget dan seketika gadis ini melompat bangun.

Sepasang mata yang tadi bersinar-sinar penuh kebahagiaan940 karena mengira bahwa dia sudah berada di alam baka ditemani kekasihnya itu sekarang berkedip-kedip cemas.

Mata yang jeli itu berputar, memandang Bu Kong seperti memandang setan, menjelajahi pakaiannya, sepatunya, dan akhirnya melekat di baju bagian dada yang penuh darah.

"Ohh.......!"

Siu Li memekik tertahan dan mendekap mulutnya dengan tangan kanannya, lalu memandang keadaan dirinya sendiri, memandang pakaiannya yang juga penuh darah dan akhirnya memandang lengan kirinya yang buntung.

Semakin lama gadis ini tampak semakin terkejut dan kegelisahan membayang di air mukanya.

Dengan tubuh menggigil dan kaki gemetar Siu Li mengangkat tangan kanannya, lalu perlahan-lahan mencubit pangkal lengan kirinya yang buntung.

Menurut cerita yang didengar, kalau sese orang telah mati maka tidak ada lagi rasa sakit jasmani bagi roh yang telah meninggal.

Dan kini untuk membuktikan apakah dirinya sudah mati atau belum, Siu Li lalu mencubit pangkal lengannya itu kuat-kuat, dan......

"Aduhh.....!"

Gadis ini menjerit dengan wajah pucat.

Cubitannya terasa sakit sekali dan ketika dia memandang, ternyata kulit dagingnya biru kehitaman! Jadi dengan adanya bukti ini, jelaslah sudah bahwa dia masih hidup di dunia, bukan di sorga seperti apa yang dirasakannya!941

"Ahh....."

Siu Li terhuyung-huyung dan kekecewaan besar melanda hatinya.

Dia tadi mengira bahwa dia sudah hidup di alam lain, alam yang demikian penuh kedam a ian dan kebahagiaan, alam yang ingin dinikmatinya sampai akhir jaman.

A kan tetapi ag aknya apa y ang dir asak an tadi hanyalah im pian belak a, khaya l seor ang m anusia yang bar u sadar dar i pingsannya.

T entu saj a gadis ini m er intih pilu.

S eger a kenyataan - kenyataan hidup seper ti apa adanya m asuk ke dalam kesadar annya dan S iu Li m enger ang, ter huyung -huyung dan m em andang ke depan dengan m ata ter belala k.

"Li- m oi, s adar lah, tenang kanlah per asaanm u....."

Tiba-tiba sepasang lengan yang ko koh kuat m enahan tubuh gadis ini dan S iu L i m engeluh.
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


"Y ap -koko, ahh.... kenapa a ku tida k m ati saja? Kenapa aku m asih hidup dal am dunia yang penuh sengsar a ini....? A duh T hian Y ang M a ha K uasa, m engapa tidak j adi K aucabut s aj a nyaw a ham ba..? "

Gadis itu m enangis sedih.942 B u K ong ter har u. Dipeluknya tubuh yang m enggigil ini dengan penuh kasih sayang, diusapnya r am but hit am y ang panj ang har um dan ter ur ai lepas itu, dan akhir nya dikecupnya ke ning S iu Li penuh per asaan.

"Li- m oi, sudahlah. T uhan belum m enghendaki kau m ati, kenapa ber sedih? Hapuslah air m atam u itu dan m ar i kit a bic ar a dar i hat i ke hati dengan penuh kej uj ur an. K etahuilah, aku m enyusulm u kem ar i kar ena hendak m em inta keputusanm u.

"

S iu Li m enger ang ter tahan.

K ecupan m esr a di keningnya itu m em buat gadis itu seakan lum puh dan dia tid ak s anggup bicar a apa -apa.

dibiar kannya pem uda itu m em belai punggungnya, dibiar kannya pem uda itu m engelus -elus rambutnya, dibiar kanny a sem ua kebahagi aan ini m enaungi dir inya.

B u K ong m em andang kekasihnya itu dengan penuh kehar uan.

Dilihatnya betapa gad is ini sudah tidak m enangis lagi, ak an tetapi kedua m at anya m asih ber kaca -kac a, bening dan ter ang seper ti gelas ter isi air j er nih.

W aj ah yang sayu pucat itu ter tim pa sinar bulan yang sem pat m ener obos celah daun, kuning keem asan dan tam pak sendu m enyentuh hati.943

"Y ap -koko....

"

Akh ir nya S iu Li ber kata dengan suar a m enggetar .

"kenapa engkau datang kem ar i ? K enapa engkau m er enggut keputusan yang sudah kulaks anakan? D a n..... dan... ..kenapa kautinggal kan adi k Hong.....? "

B u K ong m enar ik napas panj ang. Disebutnya nam a P ek Hong ini m em buat w aj ahnya m ur am dan sej enak dia tida k m enj aw ab.

"Li- m oi....

"

A khir nya pem uda ini m engeluar kan suar a.

"Hany a satu saj a j aw aban dar i sem u a pertanyaanm u itu. A ku datang kem ar i adalah kar ena aku cinta kepadam u. A ku m engh alangi ken ekatanmu tadi j uga kar ena aku cinta kepadamu. Begitu pula kenapa aku meninggalkan Hong-moi juga karena aku mencinta dirimu. Li -moi, betapapun juga keadaan kita, aku tidak dapat menghapus cinta kasih yang telah bersemi di hatiku terhadap dirimu! Nah, inilah jawaban atas semua pertanyaanmu itu."

"Koko....."

Siu Li terisak penuh kebahagiaan dan gadis ini menyusupkan mukanya d i dada kekasihnya yang bidang, terayun dan terbuai oleh nikmatnya cinta asmara.

Kata-kata pemuda itu seakan membuatnya terbang di tempat par a dew a-dewi di mana tidak terdapat kedukaan, kesengsaraan maupun penderitaan.944 Bu Kong menarik dirinya perlahan-lahan dan menuntun gadis itu mencari tempat duduk yang enak.

Dipilihnya tempat yang agak terbuka dan tidak terlalu gelap dari mana sinar bulan menerangi tempat ini, lalu dengan muka sungguh-sungguh mulailah dia berkata.

"Li-moi, seperti yang kau tahu dan kaulihat sendiri, sesungguhnya cinta kasih diantara kita tidak mungkin diputuskan begitu saja. Meskipun diantara ayahmu dan aku pribadi ada permusuhan, akan tetapi ini semuanya disebabkan adanya kaitan dengan kerajaan. Dan sekarang kaulihat sendiri bahwa aku sudah tidak menjadi jenderal lagi. Sri baginda telah memecat diriku dan aku juga telah tida k menjadi pembantunya lagi. Maka tidak seharusnya kalau dalam persoalan ini kita l alu merusak kebahagiaan sendiri dan menghancurkan perasaan masing-masing gara-gara perbuatan orang lain."

S iu Li mengangkat mukanya, memandang pemuda itu dengan isak perlahan. Dia masih belum tahu kemana tujuan kata-kata itu, maka dia lalu bertanya.

"Koko, kalau benar seperti apa yang kaukatakan ini, lalu apakah yang kaukehendaki? Bagaimana sikap kita selanjutnya? Aku bingung, koko, aku tidak tahu apa yang harus kuperbuat. Kau dan ayah...... ah, mana mungkin bisa diselesaikan begitu saja? Kau pas ti akan membalas perbuatannya. Kau telah terfitnah, dan kau tentu akan berusaha membersihkan diri. Kalau sudah begitu, kalau kau membalas dendam kepada ayah, mana mungkin pula aku945 berdiam diri? Koko, biar bagaimanapun juga dia adalah ayahku, tak mungkin aku menjadi seorang ana k yang puthauw ( tak berbakti) !"

Gadis itu menangis lagi dan B u Kong menarik napas.

"Li-moi, demi engkau aku rela berkorban ! Dalam soal fitnah keji ini biarlah aku tidak akan mengikut-sertakan ayahmu. Akan tetapi tiga orang yang lain, terutama murid mendiang Ang- i Lo-mo itu, tidak mungkin kudiamkan saja ! Aku pasti membuat perhitungan dengan mereka dan pada suatu hari kelak tentu aku akan membunuh orang-or ang ini ! "

"A kan tetapi .a kan tetapi.... kalau a yah m em bela m er eka dan ber setia kaw an m engingat m er eka adalah tig a or ang panglim a per ang yang sudah lam a ber sat u dir i, lalu apa yang baka l ter j adi, Y ap -koko? A yah ter lam pau ker as hat inya dan.....aah...ter us ter ang saj a dia m em bencim u. S em enj ak kekalahannya dahulu ay ah m er asa ter pukul dan itu lah seb abnya dia lalu m em per gunakan siasat yang cur ang itu.. ..."

B u K ong m e r ah m ukanya dan pem uda ini m engepal tinj u.

"L i -m oi, dengan m enyam pingkan ayahm u ini saj a ber ar ti aku sudah banyak m engalah. M enur ut patut, diapun m asuk per hitunganku ini kar ena dialah or ang ter tua yang tentunya m engatur sem ua r encana kej i itu.946 A kan tetapi m e m andang m ukam u, aku r ela m engalah dan m em aafkan sem ua per buatannya. Nam un kalau dia t idak tahu dir i, k au tentunya m aklum siapa yang keter lalu an dalam ha l ini ! "

S iu Li ter isak.

"A ku tahu, koko..... ...aku tahu........"

"Nah, untuk m encegah kej adian inila h m aka engkau am at diper lukan sek ali, Li -m oi . K au har us dapat m em buj uk ayahm u itu, m engem ukakan sem ua fakta dan m enyadar kannya dar i kekel ir uan yang ak an m em buat per soalan in i sem ak in r uw et. K alau dia ingin m em bahagia kan ana knya dan tidak ingin m enyengsar a k an dir im u, m aka sem ua kata-k atam u pasti ditur ut. A kan tetapi kal au dia lebih m em entingkan dir i sendir i, yahh.. ....apa boleh buat. A ku pun j uga belum tahu bagaim ana kelanj utan sem ua kej adian ini . Nam un, Li -m oi, sebaiknya k ita j angan m em bayangkan hal -hal ter lalu j auh. B aiklah kita anggap saj a bahw a sem uanya itu adal ah kem ungkinan -kem ungkinan di m asa depan. Y ang paling penting bag i kita adalah sek ar ang ini, per soalan kit a ber dua ini......"

B u K ong ber henti sej enak kem udian m elanj utkan sam bil m em andang gadis it u lekat -lekat dan947 m em egang kedua pundaknya.

"Li - m oi, sungguh - sungguhkah engkau m encintaku? "

S iu Li m engangkat m ukany a dan m elihat tatapan m ata yang ber sinar -sinar itu, gad is ini menjadi m er ah pipinya dan m enunduk.

"Y ap koko, per lukah kuj aw ab per tanya anm u i ni? B ukankah kau j auh lebih m enger ti akan isi hati ku? "

"B enar , Li -m oi, akan tet api a ku telah m engam bil keputusan bulat yang telah lam a kur encanakan, m aka j aw abanm u yang sungguh - sungguh am at kuper luka n. Nah, sekar ang j aw ablah per tanyaanku ini, Li - m oi, sungg u h -sungguhkah engkau mencintaiku ?"

B u K ong menyentuh dagu gadis itu dan m engangkatny a per lahan -lahan untuk ber adu pandang.

"K oko.........

"

S iu Li ter isak dan m enunduk m alu.

"S ej ak per tam a kali per j um paan kita, aku tidak dapat m elupakan dir im u, apalagik ah ar ti dar i sem uanya ini? Dem i kebahagia anm u aku r ela ber kor ban koko, apa saj a, bahk an nyaw aku sekalipun! "

B u K ong m engangguk gir ang.

"B agus, j adi kau m au m enj adi ister iku? "

Tanyany a kem bali .948 S iu Li m enar ik tubuhnya dan sekar ang gadis ini m em andan g pem uda itu dengan sinar m at a taj am .

"K oko, dal am hal ini, m ungkink ah kita bisa m enj adi suam i ister i? A yahku m em usuhim u dan........."

"S stt, inil ah tugasm u, Li -m oi, kau per lu m em buj uknya,"

B u K ong m em otong dan m engulapkan tangannya.

"A ku sudah m au m enyam p ingkan dia dan m em aafkan sem ua per buatannya yang kej i. B ukankah aku sudah m engalah cukup banya k? "

"B enar , tapi...... tapi ka lau ay ah tidak ber hasil kubuj uk ? "

S iu Li ber tanya dengan suar a cem as .

"K ita tinggal kan dia dan k ita m engasingkan dir i j auh dar i du nia r am ai. K ita m eni kah di sebuah kuil dan sem uanya tida k kit a per dulikan l agi ! "

"A hh.....! "

Gadis itu ber ser u ter belalak.

"M ungkinkah ini, ko ko? M asa k ita m enik ah tanpa per setuj uan or ang tua sam a sekali ? "

"Li- m oi, k alau ayahm u tida k m au m er estui, m asih ada gur uku yang kuya kin pa sti a kan m er estui kita. Di sam ping itu, kita m inta tolong kep ada seor ang949 hw esio atau ni kouw um pam anya, untuk m enj adi w alim u. B ukankah dalam hal ini kit a tidak m engalam i kesukar an? "

S iu Li ter m enung, tidak m enj aw ab.

A pa yang diusulkan kekas ihnya itu m em ang aga knya m er upakan j alan tengah.

K a lau i a tida k ber hasil m em buj uk ayahnya, m au apa lagi? P er asaan seseor ang sesungguhnya tidak selalu tet ap.

Har i ini tidak suka m ungkin l im a atau sepuluh tahun lagi suka.

Har i in i ayahny a m em benci Y ap goansw e akan tetap i k alau m er eka sud ah ter ikat sebagai suam i i ster i bar ang l im a atau sepuluh tahun lagi m ungkin ay ahnya itu d apat ber obah pikir annya.

A palagi k alau m er eka sudah m em punyai anak! S am pai di sini tiba -t iba w aj ah gadis itu m enj adi m er ah dan d iam -diam ia m encaci dir i sendir i yang tidak tahu m alu.

P er soalan m enikah saj a belum ter laksana bagaim an a m au m elam un yang tidak - tidak? "B agaim ana, L i - m oi ? "

B u K ong yang tida k sab ar m enunggu keputusan kek asihnya ini ber tanya.

"K alau kau setuj u har ap kau ang gukkan kepala, akan tetapi k alau tida k setuj u cukup kaugelengkan kep alam u saj a.

"950 G adis itu m engangkat m uk anya.

"K oko, aku setuj u bagaim ana dan k alau t idak bag ai mana pul a? "

B u K ong m engepal tinj unya dan duduk dengan tegak.

"Li -m oi,"

K atanya sungguh - sungguh.

"A ku telah m engam bil keputusan bul at yang t idak dapat ditaw ar -taw ar lagi. K alau engkau setuj u, m aka sem ua halangan k ita tentang ber sam a, kita atasi ber sam a. D an m asal ah ay ahm u, dengan m em andang m ukam u m aka sem ua per buatannya yang sudah -sudah t idak akan kuanggap lagi. K alau engkau telah m enj adi ister iku, bai k di a m asih m em usuhiku atau tida k, dia adal ah gak - hu (m er tua) bagiku dan tidak m ungkin lagi aku m em usuhinya. A kan tet ap i, kalau engkau t idak setuj u, m aka a ku ber sum pah untuk tidak m enikah seumur hidup dan akan m engasingkan dir i di tem pat sunyi sam pa i aj al ku tib a, tapi tentu saj a setelah aku m em buat per hitungan dengan m usuh -m usuh besar ku, ter m asuk ayahm u itu! "

S iu Li ter bel alak dan gadi s ini m em andang B u K ong dengan sinar m ata taj am .

Dia m elihat kesungguhan ucapan itu, m elihat m at a yang ber kilat seper ti m ata naga itu dan S iu L i per caya bahw a apa yang te lah diuc apkan pem uda ini pasti akan diker j akan sungguh -sungguh, tidak m ai n- m ain.

S ej enak hatinya ter getar dan dia951 m er asakan w ibaw a y ang kuat seka li dar i kekasihny a itu.

A khir nya gadis ini m enar ik nap as panj ang.

Dia cukup m engenal keker asan hati kekas ihnya itu yang sekal i telah m em utuskan sesuatu, t idak m ungkin dapat ditekuk l ag i.

K eker asan hati pem uda ini m elebihi baj a dan kal au ia r enungkan, sesungguhnya keputu sa n B u K ong ini am at m er ingankan hatinya.

B etapa tidak? P em uda itu m au m enyudahi per m usuhan dengan ayahnya, m elupakan per buatan -per buatan ayahnya yang tidak ter puj i asal dia sudah m enj adi ister iny a.

K alau sudah begini, m au apa lagi? B ukankah dia sendir i m encinta pe m uda ini lahir bat in? "K oko......"

S iu L i ter isak.

"budim u sungguh m ulia. K al au itu sudah m enj adi tekadm u, apa lagi yang hendak kuk atak an? T er ser ah kepadam u, koko, aku h anya m engikut saj a......

"

"E h, m engikut baga im ana? K au be lum m em ber ikan j aw aban yang pasti. M engangguk tidak m enggelengkan kepala j uga t idak. B agaim ana ini ? "

B u K ong ber tanya.952 G adis itu m engangkat m ukanya .

"K oko, aku setuj u....."

Katany a lir ih da n cepat m enundukkan m ukanya yang kem er ahan.

B u K ong m enj adi gir ang m endengar j aw aban ini dan ham pir saj a dia m enar i -nar i.

A kan tetapi dia m enahan dir i dan sengaj a hendak m enggoda kekasihny a ini, m a ka sam bil ber pur a -pur a cem ber ut dia m enengadahkan w aj ah yan g j elita itu dan ber tanya.

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Li -m oi, kau ini bagaim an a sih? A pa m aksudm u dengan setuj u tadi? Apakah m aksudm u kau setuj u kalau aku tidak m enikah seum ur hidup begitu? Dem ikiankah m aksudm u itu? "

"K oko, kau ini ter lalu sek ali ! "

S iu Li m em an dang gem as.

"M asa a ku ingin m em biar kan kau sengsar a begitu r upa? "

"Jadi. .....? "

"Jadi. .."

S iu Li m enir ukan sam bil m enger ling.

"K au m au m enj adi ister iku? "

"K alau k au suka ! "

S iu Li ber kata m anj a.953

"S uka? Ha -h a-ha! S i apa tida k suk a kepad am u, m oi-m oi? S er ibu kali kuucapk an k ata -ka ta in i dan ser ibu kali itu pula aku tetap suka! M oi - m oi, aku bukan hanya suk a kepad am u, ak an tetapi a kupun cinta padam u....... kekas ihku, a ku cinta padam u...."

B u K ong m er aih dan m em eluk gadis itu lalu m encium nya penuh kem esr aan.

Dunia seakan ber putar da n S iu Li m engeluh penuh kebahagiaan.

K alau sudah begini, apal agi yang dap at m em buat dua or ang m uda -m udi itu ber duka? M er eka sudah ber tekad untuk hidup ber sam a, m engatasi segala r intangan -r intangan ber sam a pula dan dengan kekuatan ber sam a m encoba untu k m em b angun m ahligai r um ah tangga! B ulan di angkasa ter senyum gem bir a m e - nyaksi kan per tem uan dua buah hat i yang saling m encinta ini d an sinar nya tam pak sem akin ter ang, kuning keem as -em asan.

B etapa bahagianya hidup pad a saat itu! B etapa inginnya k ita tur ut m engec ap kem anisan cinta seper ti yang di alam i dua or ang m uda -m udi ini.

Nam un sayang, t idak sem ua or ang dapat m enikm ati seper ti apa yang telah d ir eguk sepasang m er pati i tu.

T idak sem ua or ang dapat954 m er asakan cinta kasih y ang tidak ber tepuk sebelah tangan.

A da gem bir a ada sengsar a, ada su ka ada duka.

S em uanya silih ber ganti m unc ul di atas bum i.

S iapa dapat m encegah duka atau sengsar a ag ar tem patnya sela lu ditem pati suka? D an siap a pula m am pu m encegah suka atau gem bir a ag ar tem patnya selalu ditem pati duk a? T idak ada yang m am pu.

Dua unsur ini selalu ber ger ak, Im dan Y ang, positip d an negatip, abadi di atas per m ukaan bum i ! S etelah B u K ong m endapat kepastian dar i kekasihny a bahw a gadis itu ak an m encoba m em buj uk ayahnya agar m er eka dap at hidup bahagia dengan r estu or ang tua, tidak lam apun m er eka ber pisah.

M asing -m asing m asih m em punyai tugas yang har us diselesaikan, dan m er eka har us m elaksanakan dulu peker j aan ini.

S iu Li sendir i sudah m antap hatinya untuk m engam bil keputusan.

Dia m er asa bahw a apa yang sudah digar isk an oleh ke kasihny a sej alan pula dengan pikir annya, m er upakan j al an teng ah yang dianggapnya baik d an tepat.

D an kal au nanti usaha m em buj uk dan m enyadar kan ayahny a ini tidak ber hasil, di a ak an per gi ber sam a pem uda itu955 ke tem pat yang j auh dar i ker am aian dunia, j auh dan ker usuhan - ker usuhan m anusia yang selalu m em buat onar .

K eputu san m er eka sudah bulat .

M er eka t idak akan m enghancur kan kebahagi aan yang sud ah di am bang m ata ini dengan halang an -halangan or ang lain, bahkan oleh P anglim a O k sendir i.

J ika or ang tua itu ber ker as kepala, m asih ada j alan lain.

M as ih ad a M al aik at G ur un Ner ak a di sana yang dapat m er estui m er eka, dan sebagai pelengkap atau syar at per kaw inan, m er eka dapat m em inta tolong kep ada seor ang hw esio atau nikouw kuil untuk m enj adi w ali dar i piha k w anita.

Hanya diam -diam S iu Li yang aga k gel isah ter ingat kepada gur u kek as ihnya itu.

S atu per tanyaan yang selalu m engganggunya selam a in i, yakn i.

M aukah pendekar sa kti i tu m engabulkan per m ohonan m er eka? Dia nger i m em bayangkan gur u pem uda itu m enolak dan S iu Li m enyim pan kegelisahan hatiny a in i sendir i dan t idak m engutar akannya kepada B u K ong.

Dia tidak m au m encem askan per asaan kekas ihnya dengan hal - hal yang belum nyata.

A pa yang ak an m er eka hadapi biar lah dihadapi saj a, t idak per lu kir anya m em bayang -bayangkan kej adian yang m engecilkan hati.956 Dem ikianlah, dengan adanya te kad ber s am a yang sudah sebulat dan senyaw a itu, dua or ang m uda - mudi ini m enghadapi segal a r intangan yang m ungkin ter j adi dengan per asaan t abah.

T adi sebelum ber pisah m asing -m asing telah saling ber sum pah disaksikan bulan pur nam a bahw a hanya kem atian l a h y ang dapat m em isahkan m er eka dar i ikatan suci in i dan tidak see kor setanpun - selam a m er eka m asih hidup ? akan m am pu m em utuskan r encana m er eka itu! M alam sem akin lar ut dan B u K ong m em andang keper gian keka sihnya dengan per asaan ber at dan penuh har ap -har ap cem as.

T ugas kekasihnya ini cukup ber at.

A kan tetapi kalau ber hasil, m aka im balan y ang m er eka per olehpun cukup sepadan.

Nam un kalau gagal..

.hem m .B u K ong m engepal tinj u dan pem uda ini m enger askan dagunya.

"K alau usah anya gagal, kit a a kan m encar i or ang lain sebagai pengganti or ang tua yang tidak tahu dir i itu ! "

B u K ong ber gum am dengan m ata ber kilat.

"K ita har us ber hasil.....har us, tidak boleh tidak! "

T iba-tiba, seper ti j aw aban bagi kat a -kata pem uda ini, ter dengar taw a lem but yang m em ecahkan kesunyian m al am .957

"A nak m uda ber sem angat baj a, te kadm u yang ber api-api ini sungguh patut kuh ar gai. S em oga T uhan m engabulkannya, sianc ai.....! "

Dan di ba lik pohon r aksasa yang tadi diper gunakan S iu Li untuk m em bunuh dir i itu m uncul sesosok bayangan ber pakai an putih yang w aj a hnya ter tutup halim un.

"B u -beng S iansu....! "

B u K ong ber ser u kaget dan m elom pat m undur , lalu cepat m enj atuhkan dir i ber lutut di depan m anusi a dew a yang m ah a s akti itu. B u - beng S iansu ter taw a halus dan m engangguk - anggukkan kepal anya.

"O r ang m uda, m aafkan ak u yang sel alu m em bayang im u sej ak tadi. A ku hanya ingin m endapatkan kesim pulan tentang kej adian - kej adian di m asa m endatang yang mu ng kin akan kauhadapi. D an sekar ang aku m enj adi j elas. T er im alah ini, siapa tahu kel ak ad a gunanya bagim u......."

K akek itu m engulur kan t angan k anannya d an B u K ong m elihat selem bar kulit ka yu yang lun ak di atas telapak tangan m anusia dew a ini.

S ej enak dia ter belalak tidak m enger ti, akan tetap i m elihat kakek itu m em ber ikan benda aneh ini dengan958 sungguh -sungguh, m aka di ter im anya j uga b ar ang ini.

"S ian -su, benda apak ah ini? T eecu tidak m enger ti, m ohon penjelasan S ian -su. K alau teecu lihat, buk ankah ini han ya selem bar kulit kayu belaka? "

B u K ong ber tanya dan m engangkat m ukanya, m enger ahkan tenaga saktin ya ke m ata untuk m e nem bus kabut yang m engelilingi k akek itu nam un usahanya ter nyat a tida k ber hasil.

B u - beng S iansu ter kekeh lem but m endengar ucapan pem uda itu.

"O r ang m uda, har ap kauketahui bahw a setiap benda yang kuber ikan kepada or ang lain pasti m er upakan benda ber har ga. K etahuilah, m eskipun y ang kuber ikan kepadam u ini hanya ku lit ka yu yang lunak bel aka, akan tetapi sesungguhnya m engandung nilai yang tidak ada band ingannya! K eluar lah dar i m ulut hutan ini, ber dir ilah di tem pat ter ang dan coba kaubolak- ba lik benda itu. Nah, s e lam at tinggal, sam pai ber tem u pada lain kesem pat an! "

B u K ong ter kej ut dan hendak m em anggil, n am un bar u saj a dia m engalihkan per hatiannya dar i benda luar biasa itu kepada B u beng S ian -su, ter nyata kake k dew a itu te lah leny ap! M enghilangnya tokoh m aha sakt i itu seper ti iblis959 saj a, tidak tam pa k ger akan tubuhnya a kan tetapi tahu -tahu sudah lenyap begitu saj a! B ekas j ender al m uda ini ber dir i dengan m ata ter belalak, seoiah -olah tak m em per cayai pandangan m atanya sendir i, nam un dem ik ianlah kenyataanny a.

B u -beng S i ansu telah lenyap seper ti asap, dan kakek itu hany a m eninggalkan pesan yang penuh teka -teki dan ser ba r ahasia.

Dia han ya d isur uh keluar d ar i m ulut hut an dan ber dir i di tem pat ter ang, lalu m em bolak -ba lik kulit k ayu ini dan ak an m endapat j aw abannya! A pa-apaan ini? M engapa sik ap m anusia dew a itu dem ikian m ister ius? K enapa pula dia h ar us ber dir i di tem pat ter ang? A pakah ada sesuatu yang baka l dilih atnya? S em ua per tanyaan ini m em buat B u K ong ber debar tegang.

M usuhkah y ang ak an datang m enger oyoknya? S iapa kir a - kir a? Cheng -gan S ian - j in? Dia tidak t akut, m al ah kebetulan ! M aka dengan r asa ingin tahu yang am at besar pem uda ini lalu ber kelebat keluar dar i m ulut hutan.

Di sini cahaya bul an yang gem ilang tidak m endapat penghalang.

S em uanya ser ba ter ang, ter sir am sinar b ulan yang kuning keem as an.960 B u K ong m em balik -balik kulit ka yu itu dan tiba - tiba pem uda ini ter belala k.

B ar ang aneh pem ber ian m anusia dew a itu ter nyata bukan bar ang luar biasa.

B enda ini benar -benar kulit kayu biasa saj a, nam un lunak seper ti kulit kam bing.

T idak ada apa -apany a yang aneh ke cuali gur atan -gur atan kecil yang ham pir tidak ter lihat oleh m ata.

Dan ket ika pem uda ini m em per hatikan dengan seksam a, ter nyata gur atan -gur atan halus yang kecil se kali itu adalah k alim at - kalim at aneh, begini bunyinya .

" ma u . .! . ...ma u. ! MA U ! ! "

T entu saj a B u K ong ter cengang. A pa ar ti dar i tiga kalim at "m au"

In i? S em entar a dia ber tanya -tanya sam bil m em bali k per m ukaan sebelah nya, ditem uinya k alim at yang ag ak lengkap d i sini yang ber bunyi .

"

A ku punya ma u......... ...! D i a pun punya ma u......... ! .............??!? .........MAU !!"961 S am pai di sini pem uda itu benar -benar dibuat bingung. K alau yang per tam a dia hanya m enem ui tiga kata "m au"

Pad a per m ukaan yang satu, adalah di per m ukaan y ang la in dia telah m e - nem ukan kalim at -k alim at y ang lebih sem pur na.

Nam un, kar ena bar is ketiga hanya ter isi ti tik -t itik yang penuh tanda t anya dan bar is keem pat j uga hanya ter dapat kata "m au "

Lagi, B u K ong tak dapat m em ecahkan keganj il an luar bias a itu.

B ar ang apa ini? P em uda itu m enger utkan al isnya.

Dan tadi k akek dew a itu m engatak an bahw a benda ini m em punyai nil ai y ang tida k ada bandingannya! A h, tidak m em bualkah B u -beng S iansu? T idak m ain -m ainkah kake k itu? P enulis ber ani m enj aw ab .

T idak! B u -beng S iansu m em ang ber sungguh -sungguh dan apa yang dikatak an m anusia dew a itu m em ang benar .

S esungguhnyalah r ahasia yang ter dapat di kulit kayu y ang kini dipegang oleh bek as j ender al m uda itu mempunyai nilai yang tiada bandingannya.

Para pembaca yang budiman, sekarang mulai terpecahkanlah syair luar biasa yang telah penulis letakkan pada

Jilid pertama dahulu. Bukankah anda lihat bahwa di halaman depan pada

Jilid pertama dahulu terdapat sebait kalimat yang berbunyi .962

" .... .. ma u . .! ....... ma u . .! . .? ? !? ...........MAU !!"

Nah, bukankah begitu yang anda lihat, para pembaca? Dan sekarang dua baris pertama telah diisi oleh Bu-beng Siansu.

Tinggal baris ketiga dan keempat yang masih kosong.

Dapatkah kira-kira anda menebaknya? Kalau belum, baiklah anda bersabar dahulu.

Beberapa

Jilid lagi Bu-beng Siansu akan muncul kembali dan di akhir cerita inilah, seperti yang menjadi ciri khas penulis, anda akan mendapatkan kejutan yang benar-benar luar biasa, yang akan membuat anda semua tertegun dan mau tak mau pasti akan mengatakan BENAR! Tidak percaya? Anda buktikan saja! Sementara itu, Bu Kong yang sama sekali masih tidak mengerti dan meraba-raba dalam gelap melihat kalimat-kalimat ganjil itu, termangu-mangu sambil membolak-balik kulit kayu ini.

Dia berusaha memeras otaknya untuk memecahkan teka-teki itu namun tetap saja tidak berhasil.963 Dan sementara dia termangu-mangu inilah tiba-tiba Bu Kong mendengar desir angin yang amat halus di belakangnya.

Cepat pemuda ini memutar tubuh dan.....

Bu Kong terkejut bukan main.

Seorang laki-laki setengah umur yang gagah perkasa berdiri di situ, sikapnya tenang akan tetapi penuh wibawa, pakaiannya berjubah biru gelap, matanya mencorong tajam seperti mata naga dan jenggot pendeknya agak bergoyang- goyang tertiup angin malam.964

"Suhu....!"

Pemuda itu berseru kaget dan cepat menjatuhkan diri berlutut di depan laki-laki tua yang gagah perkasa dan angker ini karena dia bukan lain adalah Malaikat Gurun Neraka sendiri ! "Hemm, kau sudah sembuh ?"
Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo


Malaikat Gurun Neraka mengebutkan lengan bajunya dan mengangguk.

"Mana Pek Hong?"

Pertanyaan ini membuat Bu Kong tergagap dan sejenak dia tak mampu menjawab. Pendekar sakti itu m enger utkan alisnya d an kem bali ber tanya.

"K ong -j i, m ana nona Hong? "

Bu K ong m enelan ludah, kem udian setelah m enenangkan j antungnya y ang ber degup tidak kar uan dia m enj aw ab.

"S uhu, teecu m ohon m aaf. A dik Hong telah per gi m eninggal kan teecu dan ketika teecu m em anggil, ia tid ak m au ber henti...."

"Hem m , ada apa kalau begitu? K au telah m enyakiti hatin ya ? "

M alai kat G ur un Ner aka m em bentak dan B u K ong m enunduk.

"B enar suhu, teecu telah berbuat salah kepadanya.....

"965

"A pa yang k aulaku kan? "

"T eecu.... teecu telah....tel ah m enam par nya, suhu ! "

"Hehh ? "

Pendekar s akti itu ter kej ut dan m e - m andang m ar a h.

"K ong -j i, apa yang m enyebabkan dir im u m em balas kebaikan gadis i tu dengan per lakuan yang kur ang aj ar ini? "

B entakan bengis in i m em buat B u K ong ter getar hatinya, nam un dengan s ikap t abah dia lalu m enj aw ab.

"S uhu, har ap diam punkan dosa teecu yang pada sa at itu tidak dapat m enahan dir i kar ena dibak ar kem ar ahan y ang am at sangat. A kan tetapi biar pun begitu, teecu tetap m er asa ber salah dan telah m inta m aaf kepada Hong -m oi. Dia telah m em buntungi lengan.....ke kasih teecu, atau setida k -tidakn ya m enj adi pangk al dar i per istiw a ini. Itulah sebabnya m engapa teecu m enj adi m ata gelap dan tida k m am pu m engendalikan dir i lagi. S uhu, har ap dim a afkan kekelir uan teecu ini.. ....."

B u K ong m enyentuhkan dahinya di a tas tanah. M alaikat G ur un Ner aka ter tegun. P enjelasan m ur idnya ini diam -diam m em buatnya kaget j uga dan ada r asa tidak enak d i hatin ya. M esk ipun dia966 dapat m enduga siapa "

Kekasih "

Yang dim aksudkan o leh m ur idnya itu, nam un tet ap saj a dia ber tanya.

"S iapa kek asihm u itu? K enapa lohu tidak m engetahuinya ? "

B u K ong m engangkat m ukanya, m em andang w aj ah suhunya yang ang ker dan dia m elihat betapa sin ar m ata gur unya ini m em andangnya setaj am pisau.

M aka dia lalu m enundukkan m uk anya dan dengan suar a per lahan dan agak m enggetar dia m enj aw ab.

"S uhu, dia bukan la in adal ah m ur id m endiang M o -i T hai-houw sendir i....."

"Hem m , puter i P anglim a O k itu? A pakah kau t idak gila, m ur idku? D ia adalah m usuhm u, bagai m ana engkau hendak m enikah dengan g adis itu? "

"Y ang m enj adi m usuh teecu ada lah a yahn ya, suhu, bukan puter inya! "

B u K ong m em bantah.

"B aik, boleh kaubilang begitu. A kan tetapi, apakah a yahnya akan m enyetuj ui niatm u ini? "

"K alau a yahnya t idak setuj u, teecu ber dua telah ber tekad untuk m inta bantuan suhu dan seor ang hw esio atau nikouw buat m er esm ikan per nikahan ini! "967

"A h, sedem ikian nekat r encanam u itu? "

Pendekar sakti ini kaget j uga dan aga k ter belal ak, lalu m endengus.

"Dan bagaim ana j ik a aku t idak m engabulkan per m intaanm u ini? "

"S uhu....! "

B u K ong ter kej ut dan m engangkat m ukanya, m em andang gu r unya dengan m uka ber obah pucat. Hal ini d iluar per kir aannya, m aka tentu saj a dia ter kesiap. P endekar sakti itu kem bali m endengus.

"A ku hanya ber tanya baga im ana kalau m isa lnya aku m enolak, kenapa ter kej ut? A pakah yang kaupikir kan sel am a ini hanya per j odoha nm u selalu? T idak adakah tugas -tugas penting yang har us kaudahulukan sehingga belum apa -apa sudah hendak m enikah? K ong j i, pikir an m acam apa ini? T idak ingatkah engk au ak an fitnahan or ang yang har us kauber sihkan? T ida k ingatkah engkau akan Cheng -gan S ian -j in dan par a begundalnya? "

T egur an M alaikat G ur un Ner aka ini dikeluar kan dengan sikap ker as dan j elas tam pak bahw a pendekar ini m ar ah, m ak a B u K ong cepat m e - nundukkan m ukanya sam bil ber kata .968

"S uhu, har ap diam punkan j ika teecu kh ilaf. S esungguhnya, bukan m a ksud teecu untuk seger a m enikah. Itu sem ua hany alah r encana -r encana yang teecu pikir kan, dim ana sem ua r encana ini bar u akan teecu laksana kan apabi la tugas -tugas teecu sudah selesai. T eecu sendir i sudah ber sum pah tidak akan m enikah j ika m usuh -m usuh teecu be lum r oboh di tangan teecu. M aka har ap suhu m aklum ."

"Hem m , bagus kalau begitu. D an sekar ang, apa yang hendak k auker j akan? "

Dengan suar a tegas dan m ata ber kilat B u K ong m enj aw ab.

"T eecu hendak m encar i Cheng -gan S ian -j in untuk m em buat per hitungan ! "

P endekar sakti itu ter taw a m engej ek.

"Huhh, dengan kepandaian yang k aum ilik i sekar ang ini hendak m elaw an Cheng -gan Sian-j in? A pakah kau m inta r oboh di tangannya l agi ? "

"T eecu tidak ta kut, suhu. A palagi kalau suhu selalu m endam pingi teecu! "

T iba-tiba M alai kat G ur u n Ner aka m enar ik m uka dan m em bentak.

"B u K ong, ucapan apa ini ?969 A pakah kau hendak m enj adi anak kecil y ang har us selalu dituntun or ang tuanya? "

P em uda itu ter kej ut dan cepat m enj aw ab sam bil m enggelengkan kepala.

"A h, tida k suhu, bukan begitu m aksud teecu ! T eecu hanya hendak m engatakan kepada suhu bahw a biar m enghadapi Cheng -gan S ian j in seka lipun teecu t idak gent ar . Dan ka lau suhu m er asa kepanda ian tee cu m asih r endah, bukankah dengan adanya suhu di dekat teecu m aka suhu d apat m em ber ikan petunj uk - petunj uk ag ar teecu dapat m engalahk an m usuh besar teecu itu? "

"Hem m , biar pun begitu aku tetap tidak suka untuk m endam pingi seor ang m ur id yang sedang ber tanding dengan law annya. K au har us m am pu m engatasi m usuhm u, baik aku ada di situ m aupun tidak. Dan kalau kau m er asa dir i sendir i kur ang kuat, satu -satunya j alan hany alah m em per kuat dir i sendir i sam pai dapat m engatasi kepandaian law an."

"Jadi, m aksud suhu hendak m em ber ikan tam bahan ilm u silat kepada teecu? "

B u K ong ber tanya gir ang dan kar ena dia sudah cukup m engenal w at ak gur unya ini, m ak a m eskipun970 or ang tua itu m ar ah -m ar ah kepadanyapun pem uda ini tidak ter la lu gelisah. P endekar sakti i tu m engangguk.

"B etul, aku hendak m ew ar iskan tiga j ur us ter akhir dar i i lm u S ilat Lui -kong C iang -hoat."

"A hh...! "

B u K ong ber ser u kaget da n m e lom pat bangun.

"S uhu, kalau begitu Lui -kong ciang -hoat yang teecu m ili ki ini m asih belum lengk ap? "

P endekar itu kem bali m engangguk.

"B enar , ilm u yang kuw ar iskan kepadam u itu m asih be lum lengkap. A ku belum ber ani m enur unkan selur uhnya kepadam u kar ena t iga j ur us ter akhir ini adal ah j ur us -j ur us yang paling dahsyat dan luar biasa, j uga car a m elatihn ya ber at sek ali, har us m enunggu badai di gur un pasir dan bar u pada saa t bencan a a lam in i t iba, kita dapat m elatihnya."

B u K ong sudah m enj adi gir ang dan dia ber l utut di depan kak i gur unya sam bil ber kat a.

"S uhu, ter im a kasih at as keper cay aan suhu ter hadap teecu. M udah -m udahan ber kat bantuan suhu m aka teecu ber hasil m ew ar isi tiga j ur us ter akhir itu! "971

"S udahlah, j angan ter lam pau gem bir a dulu. T ugasm u am at ber at, dan hanya dengan tiga j ur us inti ini lah m a ka kau akan dapat m enga lahkan Cheng gan S ian -j in. K alau saj a aku tidak m en - dengar ur aian P hoa -loj in tentang dir im u yang ter tim pa fitnah, j angan har ap aku akan m enur unkan kepandaian ini. Ilm u silat ter akhir ini yang m e r upakan inti dar i Lui -kong Ciang -hoat, adalah i lm u sakt i yang luar bias a, tida k patut dim iliki oleh or ang -or ang ber w atak kotor . M aka itulah sebabn ya aku am at ber hati - ha ti se kal i dan tidak m udah m em ber ikannya kepadam u. S yukur lah, se kar ang sem uanya sudah cu kup j elas bagiku dan a ku tidak r agu -r agu lagi dalam m em ber ikan inti Ilm u S ilat Lui -kong Ciang -hoat ini. Han ya sa yang satu or ang yang m enj adi biang keladi dar i sem ua per istiw a yang m enim pa dir im u itu belum ter j aw ab. B ukankah eng kau sudah m endengar pula cer i ta ini dar i m ur id T a B hok Hw esio itu? "

K ata-kata ter akhir dar i gur unya ini m engingatkan B u K ong dan pem uda itu m elom pat ber dir i sam bil m engepal tinj u.

"S uhu, teecu m e m ang sudah m endengar sem ua cer ita ini dan sekar ang teecu tahu siapa pem uda yang d ilihat o leh ka kek P hoa itu! "972

"E hh, kau tahu? "

M ala ikat G ur un Ner aka ter kej ut.

"S iapa dia? "

"Dia bukan la in adalah m ur id m endiang A ng -i Lo m o, suhu! "

P endekar sakti itu m engeluar kan ser uan her an.

"A pa? M ur id m endiang A ng -i Lo -m o? "

B u K ong m engangguk dan pem uda ini lalu m encer itakan dugaan P ek Hong yang dibenar kan pula oleh S iu Li .

Dan dar i S iu Li inil ah dia m endapatkan keter angan -keter angan lebih j elas lagi sehingga sem ua r ahasia yang selam a ini m enyelim uti dir inya sudah ter buka dengan ter ang.

"Dan pem uda itu ber nam a P ouw Kw i, suhu, dem ikian m enur ut keter angan yang teecu per oleh."

"Hem m , ter nyata banya k l ika -l ikunya di sini. S ungguh aku sendir i tidak m enyangka bahw a iblis tua itu m as ih m eninggalk an seor ang m ur id. K alau begitu siasat yang m er eka atur ber sam a ini sung - guh r api dan hebat sekali, hebat dan j uga kej i sehingga akupun ham pir -ham pir saj a ter j ebak973 dan hendak m em bunuh m ur id sendir i ! A h, sungguh hanya m anusia -m anusia ber otak iblis saj a yang dapat m enghasilk an sias at -sias at kej i begini."

M alaikat G ur u n Ner aka m engangguk - angguk dan diam -diam hatiny a ber desir .

Ham pir s aj a dia m elakukan kesa lahan yang am at besar dalam hidupnya, m em bunuh m ur id sendir i yang tidak ber salah.

Dengan adanya keny ataan ini m aka kasih say ang ter hadap m ur id tunggalnya itu sem akin besar dan diam -diam dia telah m em utuskan untuk m enggem bleng m ur idnya itu sekuat tenaga agar m ew ar isi tig a inti ilm u s ilat ter akhir dar i Lui -kong ci ang -hoat.

Cheng -gan S ian -j in ada lah seor ang datuk sesat yang am at ber bahaya sekal i.

K a lau di a m au, agaknya di a dapat m em bunuh tokoh sesat itu.

Nam un dia sengaj a hendak m enyur uh m ur idnya ini tur un tangan kar ena pem uda itul ah yang m em punyai dendam langsung dengan Cheng -gan S ian -j in.

Dan untuk ini dia akan m enggem bleng m ur idnya itu di padang pasir ! "E h, K ong -j i, apa yang kaupegang itu? "

T iba -tiba pendekar ini ber ser u kaget dan m em andang ter belalak kear ah kulit kayu yang m asih dipegang974 B u K ong.

B enda itu m engingatkannya akan kulit kayu dar i B u -beng S iansu yang sam pai saat itupun m asih disim pannya bai k -baik .

M aka tentu saj a dia agak kaget m elihat benda ser upa yang dipegang m ur idnya.

B u K ong m elangkah m aj u, m engangsur kan pem ber ian kakek dew a itu sam bil ber kata.

"S uhu, teecu sendir i sebenar nya tidak m enger ti sam a sekali. B enda ini teecu dapa t dar i loc ianpw e B u - beng Siansu . K atanya m er upakan benda yang tiada nilainya, a kan tetapi k alau teecu lihat, m engapa tidak ada sesuatun ya yang i stim ew a? A pakah suhu dapat m elihat kei stim ew aannya seper ti yang dikat a kan kake k itu? "

M alaikat G ur un Ner aka m ener im a "bar ang aj aib"

Ini dan ce pat di a m eneliti. D an seper ti j uga m ur idnya, dia m enem ukan tulisan -tulisan ganj il di per m ukaan kulit kayu itu dan pendekar ini ter cengang.

"A hh....! "

Hanya ini yang diser ukan dan dia m em andang B u K ong dengan sinar m at a taj am .

"K ong -j i, apa saj a yang dikata k an m anusia dew a itu kepadam u? "975

"T idak banya k, suhu. K atanya dia m elihat ha l -hal di m asa depan yang m em punyai hubungan er at dengan teecu. E ntah apa m ak sudnya teecu sendir i m asih bingung. Dapatk ah suhu m ener angkan? "

P endekar sakti i tu ter senyum .

Pendekar Gurun Neraka Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"A ku sendir i m asih belum j elas, nam un setengah bagian agaknya sudah bisa kutebak. B u -beng S ian su memang or ang luar biasa, kecer dasanny a sungguh m engagum kan ! "

"K alau begitu bagaim an a dugaan S uhu seba gai j aw aban r ahasia ini? "

B u K ong ber tanya dan dia m em andang gur uny a penuh per hatian.

K alau bu - beng S iansu m engatakan benda itu ke lak m em punyai sangkut -paut er at dengan dir inya, tentu saj a dia ter tar ik sek ali d an ingin seger a m engetahui j aw abannya.

A kan tetapi M ala ikat G ur un Ner aka m enggeleng.

"K ong -j i, aku b ar u m endugany a saj a, dan i tupun m asih setengah -setengah. T idak, aku be lum ber ani m engatakannya dan biar lah kela k kau sendir i yang m endapatk an j aw aban ini. A ga knya B u beng S iansu m asih akan m enem ui dir im u lagi pada suatu har i."976

"A h, benar suhu! K akek itu m em ang m enga takan sebelum ber pisah bahw a dia a kan m enj um pai teecu lagi di lain kesem patan! "

B u K ong ter kej ut dan ber ser u her an.

"Nah, i tulah di a,"

Kata pendekar ini.

"

Jadi r upanya tebakanku t idak akan j auh m eleset.

S udahlah, kita s am a - sam a l ihat saj a nanti dan pesanku, har ap kau ber hati -hat i.

K a kek itu t idak per nah keluar per cum a, dan apa yang diber ikan kepada or ang lain past i ber guna bagi yang ber sangkutan.

S eper ti j uga ini, dia m em ber ikan pula kepada ku ka lim at -k alim at g anj il yang j aw abannya sam pai sekar ang belum m am pu kupecahkan.

"

P endekar sakti ini m engeluar kan ku lit kayu yang dulu dir obeknya dar i sebatang pohon dan m em ber ikan benda itu kepada m ur idnya.

B u K ong cepat m ener im a dan ketik a di a m em baca lim a bar is tulisan halus dan indah itu, diapun ter belalak.

Trio Detektif 11 Misteri Tengkorak Trio Detektif 55 Bintang Bola Basket Hadiah Membawa Bencana Karya Khu Lung
^