Pencarian

Kelelawar Hijau 8

Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong Bagian 8


tubuhnya. Kini perempuan binal yang bernama Janda kawin tujuh
kali tersebut berada dalam keadaan polos alias telanjang
bulat. "Waeduuuh...cctt..crtt...cctt..." seruan kaget dan kagum
berkumandang dari mulut kawanan iblis itu.
Ternyata gunting istimewanya itu berbentuk lingkaran
yang dihubungkan dengan sebuah lingkaran bulat yang
melekat pada pinggangnya mulut gunting tersebut persis
berada didepan alat kelaminnya dan kelihatan tajam sekali.
Bukan begitu saja bahkan beberapa butir mata kucing
dan intan permata itu tergantung pula bisa putar lingkaran
baja pada pinggangnya tersebut.
"Tangkap perempuan itu" bentak Daging lima warna oei
Hun dengan sangat marahnya.
Kawanan iblis ber-sama2 maju kedepan dan mengurung
perempuan itu rapat2 Janda kawin tujuh kali tetap bersikap
tenang, mendadak ia menuding keatas pohon sambil
berseru: "cepat lihat keatas"
Tatkala semua orang menengadah keatas, tampakiah tiga
sosok bayangan manusia sedang melayang turun dengan
Cepatnya mereka bukan lain adalah Lam-kong Pak. Sun
Han Siang serta cu Hong Hong.
Dengan gerakan tubuh yang cepat bagaikan kilat pemuda
Lam-kong melayang kesamping tubuh dua orang gadis itu
dan turun tangan membebaskan jalan darah mereka yang
tertutuk. Menggunakan kesempatan dikala perhatian semua orang
ditujukan pada kemunculan tiga orang itu. Janda kawin
tujuh kali dengan badan telanjng bulat segera melarikan diri
ter-birit2 dari situ.
Untaian berlian intan permata dan mata kucing yang
tergantung pada selangkangannya saling beradu dengan
gunting bajanya tadi hingga menyiarkan bunyi ting tang
ting tang yang amat merdu.
Daging Lima warna oei Hun mengetahui bahwa
kemampuan yang mereka miliki masih belum sanggup
menandingi kelihayan musuhnya, sementara mereka siap2
hendak melarikan diri, mendadak Lam-kong Pak berkelebat
kedepan dan menghadang jalan perginya:
"oei Hun- ia membentak keras, "engkau anggap bisa
melarikan diri dari sini dengan mudah?"
Sapu baja Kim Kiu membentak keras, dengan
menggunakan senjata sapunya yang berat segera
melancarkan satu babatan kearah batok kepala sianak muda
itu. Lam-kong Pak sama sekali tidak menghindar ataupun
berkelit, ia putar telapaknya dan mencengkeram senjata
lawan, kemudian merebutnya dengan kekerasan-
Termakan tenaga betotan yang maha besar itu, tubuh
Kim Kiu mencelat sejauh satu tombak dari tempat semula.
tangannya bergetar keras dan robek^ darah segar mengucur
keluar tiada hentinya.
Lam-kong Pak mendengus dingin, serunya:
"Kakek ombak menggulung punya ambisi yang sangat
besar dan ada cita-cita ingin menjadi dunia persilatan
memimpin kolong langit ini, tapi aku Lam-kong Pak akan
suruh kalian buka mata lebar2 dan melihat siapakah yang
lebih lihay diantara kami berdua.Jika kalian bersedia
mengundurkan diri dari perkumpulan ombak menggulung
mulai sekarang juga , itu berarti pikiran kalian masih benar
dan tak malu disebut manusia bijaksana yang pandai
melihat gelagat. sebaliknya kalau kalian belum juga
sadarkan diri dan mengekor terus dibelakang jahanam
tersebut. IHmm aku rasa nasib yang akan kalian alami
mungkin jauh lebih mengenaskan daripada pemimpin
kalian sendiri"
Berbicara sampai disitu, diam2 hawa murni bayi sakti
telah disalurkan kedalam telapak terlihatlah sapu baja itu
dari warna hitam telah berubah jadi abu2, kemudian dari
warna abu2 berubah jadi warna merah membara.
"Aaaah..." para iblis dengan ketakutan berseru keras,
mereka semua mundur tiga langkah kebelakang tanpa
sadar. Lam-kong Pak tidak berdiam sampai disitu saja,
tangannya membetot dengan sepenuh tenaga dan sapu baja
yang sudah berubah jadi merah membara itu segera terbetot
menjadi sebuah pentungan yang panjang kemudian
pentungan baja itu diputusnya jadi empat belas bagian, tiap
bagian dari Keempat belas bagian itu dipencet pula jadi dua
batang pipa kecil serunya:
"Ayoh silahkan kalian maju ber-sama2 seorangpun
diantara kalian jangan harap bisa lolos dari tempat ini"^
Begitu ucapan ladi diutarakan keluar cu Hong Hong
dengan Cepat menghadang jalan pergi Daging lima warna
oei Hun. Sun Han siang menghadang melayang diatas air
Ma Tie dan dewa guntur berlengan delapan Si-Put Siu
sedangkan cu Li Yap dan Pek Li Hiang masing2
menghadapi golok tanpa tandingan Hong Gwan sapu baja
Kim Kiu danjago arak dari Lam-hay It- bun ko.
Tidak sampai belasan jurus Daging lima warna oei Hun
sudah kena dipukul oleh cu Hong Hong.
Lam-kong Pak segera berkelebat maju kedepan
tangannya laksana kilat menyambar rambutnya yang
panjang. Daging warna oei Hun sebagai wakil ketua perkumpulan
Bulu hijau, sewaktu menyaksikan rambutnya dicengkeram
oleh seorang pemuda yang masih muda belia, paras
mukanya kontan berubah hebat, sekuat tenaga ia berusaha
melepaskan diri dari cengkeraman pemuda tersebut,
membuat rambutnya yang berwarna hijau sama2 rontok
ketanah, la rela mengorbankan rambutnya yang berwarna hijau
daripada tetap dicengkeram rambutnya oleh pihak musuh.
Siapa tahu Lam-kong Pak sudah mempunyai rencana
lain- pipa besi yang telah berubah jadi merah membara dan
berada dalam cekalan tangan kirinya itu tiba2 dimasukkan
keatas tulang Phi-pa-kut pada tubuh Daging lima warna.
"ceeesss..." asap hijau mengempul keangkasa, setelah
pipa besi itu berbasil menembusi phi-pa-kut lawan- degsan
cepat pipa tadi ditekuknya menjadi satu lingkaran gelang.
dengan begitu pipa tersebut tak dapat terlepas lagi.
Dipihak lain- Sun Han Siang telah berhasil memukul
keok Melayang diatas air Ma Tie serta dewa guntur
berlengan delapan Si Put Siu. Lam kong Pak segera
menggunakan bara yang sama menembusi tulang phi-pa-kut
mereka dengan pipa baja dan kemudian ditekuknga pipa itu
menjadi gelang.
Beberapa orarg jago itu termasuk tokoh2 inti kekuatan
dari perkumpulan bulu hijau, namun kali ini mereka harus
menelan kekalahan yang mengenaskan sekali membuat
semua orang harus menggigit bibir menahan rasa dongkol.
Terdengar Daging lima warna oei Hun dengan gemas
dan marah berteriak keras.
"Keparat cilik engkau tak usah sombong lebih dahulu
Hmm kalau hari ini kamu tidak sekalian membinasakan
kami, dalam pertemuan bulan lima tanggal lima nanti kami
akan suruh kalian mati secara mengenaskan semua dalam
kerubutan anggota ombak menggulung"
"Justru karena bulan lima tanggal lima nanti kami akan
menghadiri pertemuan besar yang diselenggarakan
perkumpulan ombak menggulung maka kali ini aku sengaja
mengampuni jiwa anjing kalian semua." kata Lam-kong
Pak dengan ketus, "aku akan suruh kalian semua mampus
tanpa mampu mengucaptan kata2 lagi"
Dia layangkan tendangannya..."Plook" pantat daging
lima warna kena disepak hingga tubahnya mencelat sejauh
beberapa tombak dari tempat semula....
Kawanan iblis lainnya jadi ketakutan setengah mati.
karena tulang phi-pa-kut mereka sudah ditembusi oleh pipa
besi maka sewaktu melarikan diri ter-birit2, dari tubuh
mereka berkumandanglah suara dentingan yang amat
nyaring. cu Li Yap dan Pek-li Hiang yang menyaksiken kejadian
iiu, segera bertepuk tangan sambil bersorak sorai:
"Puas... sungguh puas. serangan kita kali ini pasti Cukup
membuat kawanan iblis dari perkumpulan bulu hijau sama2
keder dan bergidik..."
dalam pada itu Lam-kong Pak telah bertanya kepada dua
orang perempuan itu .
"lbu, cu-cianpwee, bagaimana Ceritanya sehingga kalian
bisa menderita luka dalam yang sedemikian parahnya" apa
sih yang telah terjadi?"
"lbumu yang kau sayangi itulah yang bikin gara2." omel
cu Hong Hong dangan Cepat,
dia mengusulkan agar kita berdua melakukan pencarian
secara terpisah, akhirnya kami ditemukan oleh kakek
ombak menggulung dan dirobohkan satu persatu akibatnya
kami berdua menderita luka parah"
"Setelah Kakek ombak menggulung berhasil melukai
kalian berdua maka ia melepasan kalian dengan begitu saja
tanpa bertindak lebih jauh?"
"Setelah aku terluka parah sebenarnya kakek ombak
menggulung akan melakukgn tindak kekerasan lebih
lanjut." Sun Han Siang menerangkan, "tapi entah apa
sebabnya tiba2 dia meraung kesakitan dan melarikan diri
ter-birit2 se-akan2 ada orang yang secara diam-diam
melukai tubuhnya"
"Tidak salah" ujar cu Hong Hong membenarkan,
"akupun mengalami keadaan yang sama, mungkin ada
orang yang telah memancing kepergiannya dan orang yang
berhasil memancing pergi dirinya pasti memiliki ilmu silat
yang amat lihay."
Mendengar keterangan tersebut Lam-kong Pak segera
berpikir dalam hati kecilnya:
"orang yang mampu memancing pergi kakek ombak
menggulung tanpa diketahui jejaknya. Kemungkinan besar
orang itu adalah ketua dari perkumpulan bulu hijau, tapi
apa sebabnya ia menolong ibuku..." apa yang sebenarnya
telah terjadi?""
Sementara itu Sun Han Siang telah berkata,
"Ayoh kita berangkat kita harus seCepatnya kembali
kekuil shia-hong-blo, aku merasa sangat khawatir atas
keselamatan beberapa orang rekan kita"
"Loo Liang-jen yang mendapat tugas untuk menggusur
Janda kawin tujuh kali serta jago arak dari Lam-hay
rupanya sudah kena dilukai oleh kedua orang itu," kata
Lam-kong Pak, "aku harus segera pergi mencari jejaknya, ibu berdua
harap berangkat lebih dahulu selesai menemukan jejaknya
Loo-tua kami akan menyusul kesana"
Dimikianlah setelah perpisah dengan cu Hong Hong
serta Sun Han Siang berangkatlah Lam-kong Pak dengan
membawa kedua orang gadis itu menuju kearah depan.
Setelah melewati tiga buah bukit mendadak dari hadapan
mereka muncul sesosok bayangan tubuh yang tinggi besar
sedang berjalan dengan sempoyongan, jelas orang itu sudah
menderita luka parah.
Dengan ketajaman mata Lam-kong Pak yang luar biasa
meskipun ditengah malam buta pun masih terpaut jarak
yang cukup jauh namun ia dapat melihat bahwa orang itu
bukan lain adalah Loo Liang-jan, dengan gelisah segera
serunya: "Ayoh Cepat, didepan situ ada sesosok bayangan
manusia dan dia bukan lain adalah Loo-tua, rupanya ia
sudah menderita luka yang cukup parah..."
Tiga orang itu segera memperCepat gerakan tubuh
mereka dan laksana sambaran petir menyusul kedepan.
sementara itu Loo Liang-jan sudah masuk kedalam
sebuah hutan yang lebat dan lenyap dibalik kegelapan.
Sementara Lam-kong Pak bertiga mencari di tepi hutantiba2
terdenaar Loo Liang-jan yang berada dalam hutan
sedang berteriak keras: "Aduh mak...ada siluman"
Lam-kong Pak bertiga kelih atan tertegun. cepat2 mereka
sembunyikan diri dibalik sebuah pohon yang besar dan
melongok kearah mana berasalnya suara itu.
Setelah mengetahui apa yang telah terjadi. mereka cuma
bisa gelengkan kepalanya ambil berpikir:
"Kalau sudah digariskan oleh takdir. kemanapun
akhirnya berjumpa kembali..."
Tampaklah Janda kawin tujuh kali Pui Kun dengan
tubuh polos alias telanjang bulat sedang berdiri dengan
sikap yang genit dihadapan Loo Liang-jan- diatas wajah
perempuan itu sedikitpun tidak mengunjukkan rasa malu
atau jengah. Sebaliknya Loo Liang-jan sendiri dengan
membelalakkan sepasang matanja lebar2 berdiri menjublak
disitu. paras mukanya berubah hebat dengan suara tergagap
ia sedang berseru :
"Siluman perempuan tua, kau .. sebenarnya engkau
orang aa...atau setan?"
Janda kawin tujuh kali tertawa jalang.
"Hiiihh...hiiih...hiiihh...aku adalah seorang perempuan
asli, siapa bilang aku adalah siluman?"
"Aaah tidak benar." seru Loo Liang-jan sambil berteriak
keras, "aku pernah dengar orang berkata bahwa perempuan
bukan begitu bentuknya...."
Janda kawin tujah kali tahu bahwa lelaki yang sedang
dihidapi sekaraag ini adalah seorang pemuda tolol. ia ingin
memancing daya rangsangnya atas diri sendiri maka segera
bertanya kembali:
"Lalu bagaimana macamnya perempuan itu?"
"Menurut keterangan dari Wangwee berhati hitam,
perempuan katanya memiliki dua lembar mulut, mulut
yang ada dibawah ada giginya dan bisa menggigit orang
kenapa mulutmu cuma satu dan diatas saja?" aku tidak
terlihat mulutmu yang ada dibawah"
"Hiihhh... hiihhh .. hiihhh... tolol" Janda kawin tujuh
kali tertawa semakin jalang, "ia sengaja membohongi


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dirimu perempuan itu beginilah macamnya, kau ingin lihat
mulut yang ada dibawah" Nah lihatlah sepdiri inilah yang
dinamakan mulut sebelah bawah"
Seraya berkata perempuan binal itu rentangkan sepasang
pahanya sehingga nampaklah bagian "Rahasia" nya yang
tertutup oleh hutan bakau yang sangat lebat itu.
Akan tetapi Loo Liang-jan tidak memberi reaksi apapun
juga dia hanya berdiri melongo dengan mata terbelalak
besar se-olah2 sedang melihat sesuatu yang sangat aneh,
Perempuan binal tersebut mengetahui bahwa Loo Liangjan
adalah seorang jejaka tulen yang bodoh dan tidak
mengerti urusan diantara muda mudi, napsu birahinya
segera berkobar menguasahi seluruh kesadarannya ia segera
berseru dengan lirih: "Loo Liang-jan aku rasa engkau pasti
belum pernah mendekati kaum wanita bukan?"
"Selama hidup aku tak akan mendekati wanita" teriak
Loo Liang-jan dengan suara keras, "barusan engkau dan
jago arak dari Lam-hay telah menyergap diriku, kalian
masing2 orang menghadiahkan satu pukulan membuat aku
roboh karena mengira aku sudah mampus maka kalian
lantas kabur ter-birit2. Hm, tapi sayang aku Loo-tua belum
mampus aku cuma semaput saja. memandang engkau
adalah seorang perempuan biarlah kuampuni selembar
jiwamu, ayoh cepat pergi dari sini... aku tidak suka melihat
wajahmu lagi"
Sesudah napsu birahi menguasai seluruh pikiran dan
perasaan Janda kawin tujuh kali tentu saja perempvan itu
tak mau melepas korbannya dengan begitu saja dengan
cepat ia memperlih atkan gerakan-gerakan erotis yang
paling cabul danpaling mesum untuk merangsang
bangkitnya birahi Loo Liang-jen, dari gerakan yang konyol
sampdi gerakan bersetubuh semuanya diperlihatkan dengan
gerak-gerik yang merangsang, berulang kali ia melebarkan
sepasang pahanya untuk memperlihatkan bagian "rahasia"
kaum wanita, bahkan menggosok2kan pula sepasang
payudara dan hutan bakau diantara kedua belah pahanya
diatas badan Loo Liang-jan-
Pemandangan semacam ini tentu saja membuat
terperangah cu Li Yap berdua yang mengintip dari tempat
persembunyian, dengan ter-sipu2 mereka berpaling kearah
lain dan tidak berani memandang lebih jauh.
Loo Liang-jan adalah seorang pemuda kasar yang tidak
terpengaruh, perlahan sambil melototkan matanya bulat2 ia
berteriak keras .
"Hey siluman tua, apa sih maksudmu goyang2 pinggul
terus tiada hentinya?" benar2 tak habis mengerti" eei...
apakah kamu sudah edan atau sinting?"
Mendengar tegutan itu Janda kawin tujuh kali Pui Kun
jadi tertegun ia segera berpikir lebih jauh:
"Manusia ini benar2 berperasaan keras bagaikan baja,
aku tidak perCaya kalau engsau tak bakal lumer dan
terpengaruh oleh daya rangsanganku ini..."
Setelah napsu birahi mengUasai seluruh benaknya,
perempuan itu merasa tak puas jika apa yang diinginkan
tidak berhasil diperoleh maka ia maju kembali beberapa
langkah kedepan tubuhnya bergerak makin erotis, sepasang
bola dagingnya yang padat besar dan montok itu bergetar2
tiada hentinya penuh daya rangsangan, sepasang pahanya
direntangkan makin lebar alat Rahasia nya dinaik turunkan
dengan daya rangsangan yang hebat membuat setiap bagian
organ tubuhnya yang paling rahasia itu tertera nyata dan
dapat dilihat dengan amat jelas.
Bila orang lain yang menghadapi keadaan seperti ini
kendatipun orang itu bukan seorang pria yang gemar berma
in perempuan tak urung akan terpengaruh juga oleh
rangsargan yang liar binal itu.
Tetapi Loo Liang-jan masih tetap sama sekali tak
terpengaruh, sesudah memandang setengah harian
lamanya, ia gelengkan kepala sambil bertanya:
"Eei... siluman tua, engkau sudah goyang pinggul
setengah harian lamanya, apakah tak merasa capai atau
tidak lelah?" heran apa sih artinya semua goyangan itu" aku
tak mengerti "
Lam-kong Pak yang melihat sampai situ benar2 tak
dapat menahan rasa gelinya ia hampir saja ia tertawa
tergelak. pikirnya:
"Hahhh...haah...haahh...usaha yang susah payah selama
ini akhirnya kandas juga ditengah jalan tanpa memperoleh
hasil apa2. betul2 mengenaskan"
Tiba2 janda kawin tujuh kali menghentikan gerakan
tubuhnya, sepanjang hidupnya entah sudah berapa banyak
pemuda ingusan yang telah jatuh ketangannya, tapi baru
pertama kali ini dia gagal untuk merangsang perasaan
seorang pria. makin Loo Liang-jan tidak tertarik, minat perempuan
jalang ini terhadap dirinya makin besar, ia lantas berseru:
"Loo Liang-jan apakah engkau tidak ingin mencicipi
bagaimana nikmatnya rasa seorang perempuan?"
"Hey perempuan siluman tua. engkau punya rangsum
kering atau tidak...?" tiba-tiba Loo Liang-jan berseru.
Janda kawin tujuh kali menghela napas panjang, ia
menjawab. "Aaai . asal aku punya kesabaran. aku tidak percaya
Kalau tak mampu menggerakan hatimu"
Dari dalam buntalan perempuan itu ambil keluar sebuah
kantongan berisi rangsum lalu dilemparkan kearah Loo
Liang-jan- Ketika buntalan itu dibuka ternyata isinya adalah
separuh potong ayam goreng dua potong daging masak
kecap serta dua puluh biji bak-pao yang besar.
Loo Liang-jan jadi amat kegirangan bagaikan hembusan
angin puyuh yang menerbangkan semua benda
dipermukaan bumi dalam sekejap mata semua makanan itu
sudah disikat sampai ludas, katanya:
"Meskipan tidak terlalu kenyang, rasanya masih caKup
untuk mangganjal perut Eh mm ...lumayan juga "
kepada Janda kawin tujuh kali teriaknya dengan suara
keras: "Aku telah menghabiskan sekantong rangsum
keringmu lain kaii kalau bertemu kembali pasti akan
kubayar kembali, cepatlah pergi dari sini aku tak ingin
menyusahkan dirimu, sekarang aku ingin tidur dengan
nyenyak..."
Habis berkata ia membaringkan tubuhnya diatas tanah
tidak selang beberapa saat kemudian ia sudah terlelap tidur.
Sekarang Janda kawin tujuh kali baru percaya kalau
dikolong langit benar2 ada pria yang sama sekali tidak
tertarik hatinya oleh gaya rangsangannya, dia menghela
nafas panjang dan bergumam seorana diri:
"Walaupun uang perak dan uang mas itu susah dirampas
oleh mereka aku masih sempat melarikan seuntai mutiara,
intan permata dan beberapa biji mata kucing, benda2
berharga ini cukup untuk membiayai separuh hidupku. aai
sayang bocah ini tidak mengerti soal cinta, kalau tidak...ooh
betapa bahagianya hidupku"
Dengan uring2an perempuan itu mengenakan kembali
pakaiannya kemudian berlalu dari sana.
Sepeninggalnya perempuan binal tadi, cu Li Yap dengan
Pek-li Hiang segera munculkan diri dari tempat
persembunyiannya, sambil menyepak tubuh Loo Liang-jan
mereka berseru : "Hei, sesudah perut kenyang lantas tidur
nyenyak...ayoh cepat bangun"
Loo Liang-jan menggeliat, memudian menggerutu:
"Siluman perempuan tua, cepat pergi dari sini. aku...aku
sama sekali tidak tertarik kepadamu"
cu Li Yap kontan ayunkan telapaknnya menghadiahkan
sebuah tempelengan keatas pipi lelaki raksasa itu.
"Ploook. " Loo Liang-jan loncat bangun dari atas tanah,
tetapi sesudah mengetahui kalau orang yang menggaplok
dirinya adalah cu Li Yap. ia segera berseru: "ooooh.. aku
mengira perempuan siluman tua itu belum pergi dan sedang
mengganggu aku"
"Loo-tua " ujar Lam-kong Pak dengan suara dalam, "aku
merasa sangat kagum kepadamu karena engkau sama sekali
tidak terpengaruh oleh rangsangan kaum wanita, tapi
hatimu terlalu jujur dan polos. ketahuilah Janda kawin
tujuh kali adalah seorang perempuan licik yang berhati
kejam, mengapa sebelum ia pergi dari sini engkau sudah
tertidur dengan nyenyaknya?"
"Aku lihat perempuan itu tidak terlalu jahat."jawab Loo
Liang-jan, "ia mengira aku Suka sekali melihat goyang
pinggulnya itu hingga makin lama gerakannya makin
menggila dan makin seperti orang sinting, padahal aku
sama sekali tidak tertarik."
"Huuh apa yang kau ketahui" dia ingin memperkosa
dirimu, tahu?" teriak Lam-kong Pak dengan suara keras.
"Aaah sau-ya, engkau jangan menakut2i diriku, masa
ada perempuan hendak memperkosa orang laki" kan aneh
aku cuma tahu ada lelaki mau perkosa perempuan..."
"Aaaih... kamu ini.. benar2 sudah tak dapat dlobati lagi..
kamu sudah keterlaluan" kata sang pemuda Lam-kong
sambil gelengkan kepalanya berulang kali.
"Kita tak usah membuang waktu lagi dengan si tolol ini."
sela cu Li Yap dari samping, "ayoh kita segera pulang"
Berangkatlah empat orang itu melanjutkan
perjalanannya menuju kekuil Shia-hong-bio
Malam bulan lima tanggal lima akhirnya telah tiba,
malam itu ketika kentongan pertama barusaja lewat,
suasana dalam markas besar perkumpulan bulu hijau
digunung Hu-hou-san amat ramai sekali. papan nama
didepan pintu gerbang telah diubah menjadi papan nama
emas yang bertulisan: "perkumpulan ombak Menggulung".
Sesudah memasuki pintu gerbang, meskipun persiapan
dan penjagaan dilakukan sangat ketat, namun jelas terlihat
bahwa dalam ucapan peresmian perkumpulan ombak
menggulung pada hari itu, mereka sama sekali tidak
pandang sebelah matapun terhadap orang-orang dari
golongan putih.
Diujung iapangan yang luas terlihatlah sebuah liang
tanah yang amat besar sekali dengan luas beberapa tombak
persegi, ditepi itu berdiri sebuah papan nama dan tertera
huruf-huruf besar yang berwarna merah darah, tulisan itu
berbunyi: "Liang selaksa orang"
Ditepi liang besar itu terdapat sebuah alat penggilingan
batu yang sangat besar dengan tingginya satu tombak batu.
penggiling yang ada ditengah mempunyai dua buah iubang
besar yang dapat dimasuki tubuh dua orang manusia, gigi
alat penggiling maupun tempat penggiling yang ada
disebelah bawah penuh berpelopotan darah yang tebalnya
mencapai beberapa cun dapat diketahui entah sudah berapa
banyak manusia yang menemui ajalnya dalam alat
penggilingan tersebut.
Dibawah alat penggilingan diatas tiang besi terdapat pula
sebuah papan nama, diatas papan nama itu tertera tiga
huruf besar berwarna merah darah yang berbunyi: "cu si
Mo" atau alat penggiling penghancur mayat.
Disamping alat penggiling tadi terdapat pula sebuah meja
besar yang terbuat dari kayu, diatas meja terdapat sebuah
bangku panjang, didepan bangku terdapat sebuah tiang
kayu dan diatas tiang kayu itu merupakan sebuah pisau
besar yang bersinar tajam, pada papan nama yang tertera
disampingnya tertera tiga huruf merah darah yang berbunyi:
"Tam Wa-cha" atau pisau pembasmi korupsi dan keCa
bulan. = =oooooooo= = DITENGAH iapangan yang sangat luas berdirilah
sebuah panggung kehormatan yang megah dan indah.
ditengah panggung terdapat dua buah kursi kebesaran yang
disepuh emas, tepi kursi kebesaran itu masih kosoog.
Dikedua belah sisi panggung kehormatan berjejerlah
beberapa ratus kursi yang telah diisi penuh oleh manusia,
mereka dipimpin oleh Daging lima warna oei IHun.
Sementara para jago dari kalangan putih delapan buah kursi
yang masih kosong, Lam-kong Pak tahu bahwa tempat itu
disediakan beberapa orang manusia tembaga.
Tiba2 desiran angin tajam bergema memecahkan
kesunyian ^sreet. ^ Sreet./ tampak tiga orang manusia
berbaju hitam berpakaian kerudung hitam menempati kursi
yang kosong itu. .
Lam-kong Pak menyaksikan hal itu segera berbisik
kepada ibunya Sun Han Siang:
"lbu ketiga orang itu mungkin tiga orang manusia
tembaga, karena pakaian tembaga yang mereka miliki
sudah hancur dan pakaian bersisik tembaga yang mereka
kenakanpun sudah hancur oleh payung sengkala dari kakek
ombak menggulung maka mereka gunakan lagi bahan
pakaian yang sama warnanya untuk mengaburkan
pandangan kita"
Baru saja perkataan itu selesai diucapkan suara tambur
dan gembrengan dibunyikan ber-talu2, kawanan iblis yang
duduk disisi mimbar kehormatan ber-sama2 bangkit berdiri
sikap mereka sangat hormat dan suasana sunyi senyap tak
kedengaran suara sedikitpun.
Terlihatlah empat orang pria menggotong sebuah kursi
lemas yang bersepuh emas muncul ditengah iapangan,
diatas kursi lemas itu duduklah Kakek ombak menggulung
mengenakan pakaian perlente yang memancarkan sinar
gemerlapan payung sengkala berada dipelukannya mulut
dimoncongkan seperti monyet.
Disisi kursi lemas tersebut berdirilah seorang manusia
berkerudung yang berlengan buntung dia bukan lain adalah
Suma ing yang tangan bulunya dipatahkan oleh cu Hong
Hong. Dibelakang kursi lemas itu mengikuti dua orang pria
yang menggotong sebuah kursi emas diatas kursi itu
duduklah ketua dari perkumpulan bulu hijau.
Empat orang berpakaian ketat lainnya membawa
gembrengan berjalan dipaling depan dibawah tetabuhan
yang sangat ramai mereka berjalan mendekati mimbar
kehormatan tersebut.
Kakek ombak menggulung turun dari kursi emasnya.


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sedang ketua perkumpulan Bulu hijau juga turun dari kursi
kebesarannya mereka seCara beruntun naik keatas mimbar
kehormatan dan ambil tempat dikursi masing-masing
sementara Suma ing berdiri dibelakang dua orang
Suasana dalam kalangan sunyi senyap tak kedengaran
sedikit suarapun. begitu sepi suaranya hingga jarum yang
jatuhpun dapat kedengaran dengan nyata.
Perlahan2 Kakek ombak menggulung bangkit berdiri. dia
ulapkan ujung bajunya dan sreCet...^ dari sekeliling
gelangang muncullah be-ratus2 orang pria kekar yang
masing2 orang membawa senjata terhunus dan anak panah
siap diatas busurnya. seluruh kalangan terkepung rapat
membuat siapapun jangan harap bisa lolos dari situ dalam
keadaan selamat. Sun Han Siang yang menyaksikan
kejadian itu segera mendengus dingin, ujarnya:
"Ini hari ia sudah bersiap sedia menjaring seluruh jago
dari kalangan putih untuk dibinasakan ditempat ini. tentu
saja tiada sisa kekuatan yang dibiarkan menganggur.
lihatlah permainan setan lainnya bakal menyusul
dibelakang Pencuri tua dan sepasang manusia jelek dari
Hay thian segera jalankan perintahku dan perhatikan siasat
busuk pihak lawan secara seksama"
Tanpa mengucapkan sepatah katapun pencuri sakti Pekli
Gong dan sepasang manusia jelek dari Hay-thian diam2
ngeloyor pergi dari tempat duduknya dan menghilang entah
kemana. Kalek ombak menggulung sambil membopong senjata
payung sengkalanya menyapu sekejap sekitar tempat itu
dengan sorot mata tajam, sikapnya se-akan2 dunia
persilatan sudah berada dalam kekuassaanya, dengan
sombong ujarnya:
"Mulai detik ini perkumpulan ombak menggulung
diresmikan, kami mengutamakan kebajikan untuk
kesejahteraan masyarakat dan kesamaan bagi umat
persilaian beramal didunia, oleh karena itu mau tak mau
kami harus memperingatkan kepada semua umat persilatan
yang ada dikolong langit agar bersatu padu dan
menghimpun kekuatan disuatu wadah. Teringat kata2
Kwan Kong dalam kitab Kak-si-cin-liok nya, dia
mengatakan: Kalau sukar ditaklukkan dengan pelajaran,
terpaksa harus dicoba dengan kekerasan. berdasarkan
ajaran itulah maka dalam mendirikan perkumpulan ini,
kami akan lebih mengutamakan kekuatan badan daripada
kekuatan ajaran, oleh sebab itu bagi mereka yang dak
bersedia mengikuti parkum pulan kami ini, dipersilahkan
segera angkat kaki daratan Tionggoan, kalau berani
melanggar akan kami bunuh tanpa pilih bulu. Dari ucapan
pembukaan nanti, kalau ada orang yang berani menolak
untuk melakukan persembahan kepada kami akan kami
ceburkan pula dalam liang selaksa orang"
Berbicara sampai disini ujung bajunya segera dikebaskan,
beratus-ratus orang pria yang ada diempat penjuru segera
menyebarkan diri dan anak panah dilepaskan sementara
golok dimasukkan kembali kedalam sarungnya semua
berjalan dengan tertib tapi penuh kewibawaancukup
ditinjau dari kemampuannya itu dapat diketahui
bahwa kakek ombak menggulung adalah seorang manusia
yang luar biasa dengan bakat memimpin yang sangat hebat.
Beberapa saat suasana kembali diliputi oleh keheningan.
tiba2 kakek ombak menggulung berkata dengan suara berat:
"Ajukan para tawanan"
Setelah perintah itu dikeluarkan, para pria kekar yang
ada diempat penjuru ber-sama2 menyingkir kesamping,
delapan oraBg pria kekar sambil menggusur Janda kawin
tujuh kali Pui Kun dan jago arak dari Lam-hay It-bun Ko
masuk kedalam gelanggang dan mendekati mimbar
kehormatan- Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu diam2
mendengus dingin, pikirnya:
"Dua orang sampah masyarakat itu sudah amat banyak
dosa yang dilakukan, inilah yang dinamakan dengan racun
dibalas raCun, orang jahat sudah sepantasnya mendapat
ganjaran yang setimpal, akhirnya toh mereka tak dapat
lolos dari hukuman orang2 perkumpulan ombak
menggulung ..."
Kendatipun Janda kawin tujuh kali Pui Kun adalah
seorang jago kawakan yang banyak pengalamannya, tapi
menghadapi keadaan seperti ini tak urung gemetar juga
sekujur badannya, saking ketakutannya sampai perempuan
itu ter-kencing2.
Jago arak dari Lam-hay sendiripun berubah hebat paras
mukanya menghadapi keadaan tersebut, ia lepaskan cupu2
araknya dan meneguk isinya beberapa tegukan.
Per-lahan2 Kakek ombak menggulung duduk kembali
kekursi kebesarannya, kepada Suma Ing yang berada
dibelakang ia titahkan:
"Umumkan dosa dan kesalahan yang telah mereka
mereka lakukan"
Suma Ing berjalan ketepi mimbar sambil mengeluarkan
secarik kertas, katanya dengan suara dalam:
"Mula pertama jago arak dari Lam-hay It-bun Ko adalah
korban yang hampir saja mampus ditangan pemilik
pegadaian Bu-lim Sun Han Siang, kemudian ditolong oleh
Suma Ing dan masuk jadi anggota perkumpulan Bulu Hijau.
tak nyana bukan saja ia tidak membalas budi pertolongan
yang telah diberikan sebaliknya malah bersiap2 akan
melarikan diri, tindakannya ini telah melanggar peraturan
baru dari perkumpulan kita nomor seratus tiga puluh lima
ayat tujuh ia harus menerima hukum siksa diatas alat
penggiling penghancur mayat... "
begitu kata2 itu diutmumkan udara diseluruh kalangan
jadi beku dan sepi Jago arak dari Lam-hay ketakutan
setengah mati kakinya jadi lemas dan ia jatuh terduduk
diatas tanah. Kawanan jago kalangan putih yang mendengar
perkataan itupun merasakan hatinya bergetar keras, mereka
tahu bahwa alat siksa penggiling penghancur mayat adalah
suatu alat siksa yang paling keji dikolong langit. Terdengar
Suma Ing melanjutkan kembali pembacaannya:
"Janda kawin tujuh kali Pui Kun pernah mendapat budi
pertolongan pula dari kami, ia bisa terhindar dari siksaan
dimana badannya akan diguyur oleh cairan tembaga, tapi
bukan membalas budi dia sebaliknya secara diam2 akan
menghianati perkumpulan dan mengajak It- bun Ko
melarikan diri dari kewajiban dan mencari kesenangan
pribadi, perbuatannya itu telah melanggar peraturan dari
perkumpulan kami nomor seratus tiga puluh lima ayat
enam, dia harus menerima hukuman diujung, pisau
pembasmi korupsi dan kecabulan"
Sesudah pengumuman itu diutarakan keluar perasaan
hati ratusan orang yang hadir dalam kalangan sama2
terjeblos, terutama sekali Janda kawin tujuh kali. ia
terkencing2 sampai celananya baSah kuyup,
"Siksaan dimulai " bentak Suma Ing dengan suara berat.
Dua orang pria kekar keluar yang tujuh bagiannya
atasnya telanjang munculkan diri ketengah gelanggang dan
menghampiri jago arak dari Lam-hay, sekali bekuk ia
cengkeram tengkuk lawan kemudian menyeretnya kesisi
alat penggiling penghancur mayat.
Salah seorang diantara dua pria kekar itu mencekal
sebuah kaju besar disisi alat penggiling itu. kemudian
memutarnya sebanyaK tiga Kali, gilingan batu itu seketika
itu juga memperdengarkan suara gemuruh yang amat
memekakkan telinga.
Tiba2 jago arak dari Lam-hay jatuhkan diri berlutut
diatas tanah, sambil anggukkan kepalanya ia berseru
dengan suara yang amat memilukan hati:
"Aku tahu bahwa kesalahan yang telah kulakukan adalah
suatu dosa yang besar, harap kaucu bersedia mengampuni
selembar jiwaku. aku bersedia membuat pahala untuk
menebus kesalahanku ini"
Sebenarnya kawanan jago kalangan pUtih sudah
menaruh rasa simpatik terhadap dirinya, tapi menyaksikan
sikap tengik yang diperlihatkan jago dari Lam-hay tersebut
tak kuasa lagi mereka semua sama2 tertawa dingin-Siang
Hong Tie segera berkata,
"Sungguh tak kusangka, seorang tayhiap yang dahulu
dihormati orang ternyata memiliki watak rendah yang
begitu memalukan, benar2 suatu kejadian yang
memuakkan"
Dalam pada itu kakek ombak menggulung mendengus
dingin. ia tetap membungkam dalam seribu bahasa. Suma
ing yang berada disisinya segera berkata:
"Dalam upacara peresmian hari ini tiada ampunan bagi
setiap hukuman yang telah dijatuhkan untuk menunjukan
betapa kerasnya peratursn kami hukum harus segera
dilaksanakan penyiksaan dimulai. . . . "
Dua orang kekar mencengkeram tubuh jago arak dari
Lam-hay dengan kepala dibawah kaki diatas mereka
masukan jago tua itu kedalam sebuah lubang batu diatas
alat gilingan tersebut, jago arak dari Lam-hay segera
menjejakkan kakinya sekuat mungkin melolong dan
menjerit dengan penuh kepedihan.
Dua orang kekar itu bertindak cepat seorang memegang
ujung kayu pemutar yang ada disudut alat pengiling itu
mereka segera memutar alat tadi sekuat tenaga.
Alat penggiling mulai berputar,jeritan yang menyayatkan
hati berkumandang memecahkan kesunyian, suara
kemerutuknya tulang yang hancur dan daging yang remuk
bergema tiada hentinya tidak lama kemudian dari balik
gigi2 alat penggiling itu mengalirlah cairan darah dan
hancurnya daging.
"Gluuduuk...Gluuduuk..." bunyi tajam yang sangat
membetot sukma bergema tiada hentinya membuat setiap
orang yang hadir dalam kalangan secara lapat2 merasakan
telinganya jadi sakit.
Terlihatlah mayat dari It- bun Koperlahan-lahan makin
merendah kebawah, darah dan hancuran daging yang
mengalir keluar makin lama semakin banyak. bau amis
tersebar memenuhi seluruh angkasa.
Janda kawin tujuh kali Pui Kun yang menyaksikan
peristiwa itu memperdengarkan jeritan lengking yang
menyayat hati, pepatah kuno mengatakan- Semutpun ingin
melanjutkan hidup apa lagi manusia" perempuan itu sadar
bahwa saat kematiannya sudah hampir tiba.
Bukan kematian yang biasa, kematian yang harus
dihadapi adalah kematian yang benar2 mengerikan kalau
ada orang mengatakan bahwa ia tidak takut dengan alat
siksa tersebut, ucapan itu sudah pasti adalah kosong belaka,
Tetapi seseorang yang punya semangat dan gengsi dia
tak akan berlutut dihadapan lawannya ia akan memandang
kematiannya hanya pulang kerumah, sekalipun harus mati
secara mengenaskan tidak akan memperlihat kejelekan
dihadapan umum.
Dalam pada itu dua orang manusia kekar masih
melanjutkan pekerjaannya memutar alat penggiling yang
satu memasukan air kedalam lobang penggilingan, sedang
yang lain melanjutkan penggilingan tersebut tidak selang
seperminum teh kemudian selurub mayat itu sudah berubah
jadi cairan darah dan hancuran daging kesemuanya itu
mengalir keluar dan ditampung dalam sebuah jambangan
dibawah alat penggilangan tadi.
Seorang jago lihay yang pernah dihormati dan disegani
oleh umat persilatan karena tindak tanduknya yang salah
dimasa tuanya. akhirnya dia harus menerima nasib yang
mengenaskan sekali, kejadian ini benar2 merupakan suatu
peristiwa yang membuat hati orang jadi sedih bercampur
kasihan- Dua orang pria tadi menghentikan gerakan mereka untuk
menggiling mayat tersebut. Suma Ing dengan suara berat
segera berseru: "Bersihkan alat penggiling itu"
Setelah perintah tersebut diutarakan keluar suara
gonggongan anjing berkumandang datang dari luar
halaman tampaklah para pria yang berkumpul disekeliling
kalangan pada menyingkir kesamping, seorang pria kekar
sambil membawa lima ekor anjing raksasa yang berasal dari
Tibet masuk kedalam gelanggang dan mendekati alat
penggiling tersebut.
Terdengar pria itu bersiul nyaring, lima ekor anjing
raksasa itu bagaikan srigala yang kelaparan segera
menubruk kearah alat penggiling itu, kaki didepan diangkat
keatas alat penggiling dan moncong mereka yang panjang
dengan lahapnya menyikat daging dan cairan darah yang
bertumpukan dibawah alat penggiling tersebut.
Rupanya kelima ekor anjing raksasa itu memang
dibesarkan dengan makan daging manusia, keganasan
mereka jauh melebih srigala dengan mata merah berapi
sambil melahap daging dan darah manusia kawanan ajing
tersebut melolong tiada hentinya, membuat siapapun yang
mendengar merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri.
Tidak sampai setengah jam kemudian, cairan darah dan
hancuran daging yang bertumpuk dibawah alat penggiling
itu sudah disantap habis hingga sedikitpun tak tersisa,
bahkan sisa kulit manusia dan darah diatas gigi alat
penggiling itupun dijilat sampai benar2 bersih.
Melihat hancuran daging manusia dan cairan darah yang
ada diatas alat penggiling sudah habis ludas, pria kekar tadi
bersiul kembali, lima ekor anjing raksasa itu segera loncat
turun dan sambil melonglong panjang binatang2 bengis itu
dibawa keluar dari gelanggang.
Lam-kong Pak merasa amat gusar menyaksikan
peristiwa berdarah itu, ujarnya dengan suara dalam:
"Penyiksaan semacam ini benar2 mengerikan sekali dan
sama sekali tidak berperikemanusiaan, lbu mari kita
musnahkan saja alat siksaan tersebut"
"Tak usah" jawab Sun Han Siang, "Manusia semacam
janda kawin tujuh kali Pui Kun memang sudah sepantasnya
kalau dibereskan oleh manusia bengis dengan cara yang
bengis pula, untuk memunahkan alat siksaan itu ada
baiknya kita lakukan setelah terjadinya pertarungan sengit


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

nanti..." Selama ini ketua perkumpulan bulu hijau yang duduk
disisi kakek ombak menggulung sama sekali tidak
mengucapkan sepatah katapun, se-akan2 ia tak mau turut
campur dalam persoalan tersebut.
Terdengar Suma Ing berseru kembali dengan suara
bengis: "siksaan kedua segera dimulai"
Sambil terkencing2 janda kawin tujuh kali jatuhkan diri
berlutut diatas tanah, serunya dengan suara menyedihkan:
"ooh... Kaucu Aku mohon kepadamu sudilah kiranya
melepaskan aku. aku masih ingat bahwa engkau paling suka
bermain dengan perempuan yang usianya rada tua-an- aku
adalah perempuan tua yang berbadan muda, keadaanku
jauh berbeda dengan perempuan-perempuan yang lain, aku
tidak akan berani membohongi diri kaucu, harap kaucu
mencoba lebih dahulu serta memberi komentar,.,"
Tertarik juga kakek ombak menggalung mendengar
ucapan itupikirnya dihati:
"Benar juga perkataan itu meskipun sudah tua tapi
perempuan ini jauh berbeda dengan keadaan perempuan
yang lain terlalu sayang kalau sampai dibunuh dengan
begitu saja apa lagi meskipun ia sudah melanggar peraturan
toh pelanggaran itu dilakukan selama dalam kekuasaan
perkumpulan bulu hijau apa sangkut pautnya dengan
perkumpulan ombak menggulung ..."
Walaupun didalam hatinya sudah timbul perasaan untuk
melepaskan perempuan itu dari hukuman sudah tentu
Kakek ombak munggulung tak dapat begitu saja tanpa
mengajukan alasan2 yang dirasakan cukup kuat.
Dengan suara dalam ia berkata: "Tunda dahulu
pelaksanaan hukuman ini"
Janda kawin tujuh kali yang melihat siasatnya
mendatangkan hasil dan kesempatan hidupnya muncul
kembali ia jadi sangat kegirangan, pinggulnya bagaikan
seekor ular ber-liuk2 dengan cabulnya payudara dibalik
bajunya bergoncang keras memantulkan daya rangsangan
yang amat besar, sementara muiutnya memperdengarkan
suara desahan yang merangsang dengan meongan kucing
yang sedang birahi.
Sepasang biji mata tikus dari kakek ombak menggulung
menatap goyangan pantat janda kawin tujuh kali tanpa
berkedip. ia memperdengarkan suara tertawa cabul yang
menunjukkan perasaan bangga. sambil berpaling kearah
ketua perkumpulan bulu hijau katanya,
"Hu-pangcu, apa pendapatmu mengenai persoalan ini"
apakah engKau ada usul2 lain" aku menganggap bahwa
kesalahan yang telah dilakukan sebelum peresmian
perkumpulan kita ini sudah sepantasnya kalau menerima
hukuman sesuai dengan peraturan dari perkumpulan bulu
hijau" "Keputusan yang jelas diambil kaucu tak akan aku rubah
atau ganggu gUgat lagi." jawab ketua perkumpulan bulu
hijau, "kalau kaucu mengharapkan juga pendapatku
mengenai masalah ini. maka menurut pengalamanku orang
ini memang masih ada manfaatnya terhadap perkumpulan
kita. kalau dibunuh rasa nya terlalu sayang, lebih baik
hukuman tersebut diwakilkan kepada wakilnya saja"
Mendengar perkataan itu Kakek ombak menggulung
merasa amat girang segera ujarnya^
"Perkataan wakil ketua sedikitpun tidak salah,
selanjutnya peraturan dari perkumpulan kita harus
dijalanKan dengan tegas dan keras dengan begitu wibawa
kita baru dapat diangkat bagus sekali...bagus sekali..."
Terdapat ucapan dari kakek ombak menggulung itu
ketua perkumpulan bulu hijau sama sekali tidak bersuara
lagi, ia biarkan ketua itu bicara sesuka hatinya.
"Suma Ing" dengan suara keras kakek ombak
menggulung berteriak. "cepat umumkan maksud hatiku ini"
Dengan suara lantang Suma Ing berteriak,
"Meskipun Janda kawin tujuh kali telah melanggar
peraturan besar tetapi kesalahan itu tidak melangar
peraturan dari perkumpulan ombak menggulung tak
seharus dihukum menurut peraturan perkumpulan bulu
hijau, tapi atas usul dari ketua perkumpulan tersebut,
menurut peraturan perkumpulan bulu hijau, tapi atas usul
dari ketua perkumpulan tersebut dan berhubung Janda
kawin tujuh kali Pui Kun masih ada gunanya hingga terlalu
sayang kalau sampai dibUnuh maka hukuman itu
diwakilkan muridnya untuk dilaksanakan"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar para jago dari
kalangan putih segera tertawa dingin tiada hentinya, cu
Hong Hong mendengus dengan mendongkol omelnya:
"Baik Janda kawin tujuh kali maupun jago arak dari
Lam-hay telah mati secara mengenaskan dibawah gilingan
alat penggiling sebaliknya Janda kawin tujuh kali
dibebaskan sama sekali dari tuduhan Hmm... keputusan ini
benar2 suatu lelucon yang tak lucu dikolong langit..."
Para jago dari perkumpulan ombak menggulung pun
sama2 mengetahui bahwa keputusan itu sangat tidak adil
tetapi siapapun tidak berani memperlihatkan perasaan tak
puas itu. Sesaat kemudian muncullah seorang pria kekar
menggusur seorang gadis muda tawanannya itu langsung
dibawah kesisi pisau pembasmi korupsi dan kecabulan itu.
Melihat pisau yang tajam dan besar gadis itu jadi
ketakutan setengah mati hingga sukma serasa melayang
tinggalkan raganya ia menjerit: "Suhu, apa salahnya diriku
sehingga harus menjalankan siksaan?"
Janda kawin tujuh kali adalah seorang perempuan yang
sama sekali tak berperasaan, ia dapat lolos dari kematian
maka ia tak akan memperdulikan keselamatan orang lain-
Mendengar pertanyaan itu, jawabnya:
"Inilah kesempatan yang paling bagus dari kaucu untuk
mewujudkan rasa baktimu bagi demi perkumpulan,
perbuatan merupakan suatu kebanggaan bagimu. Nah
terimalah kebaikan kaucu itu dengan- tangan terbuka"
Ucapan itu diutarakan secara mudah dan gampang, seakan2
suatu perbuatan yang sederhana dan tidak ganas,
sebaliknya suatu permainan yang menarik hati.
pada dasarnya gadis itupun bukan manusia baik2, seperti
juga gurunya sang muridpun merupakan seorang
perempuan binal yang kecabulannya tidak kalah dengan
sang guru, melihat sang suhu tetap menghendaki
kematiannya, ia segera menjerit keras dan menangis tersedu2.
Terdengar Suma Ing berkata dengan suara dalam:
"Waktu sudah tidak pagi, siksaan segera dimulai...."
Dua orang pria kekar segera mencengkeram tubuh gadis
itu dan ditidurkan diatas papan siksaan, kedua belah
tangannya diikat persis diatas pisau tajam tersebut
sementara pria yang lain mencengkeram gagang pedang
dan memotongnya kebawah.
Gadis itu memperdengarkan jeritan ngeri yang
memilukan hati, kelihayan dari alat siksaan ini justru
terletak pada cara penyiksaan yang dilakukan secara
lambat... "Kraak kraak kraak" bunyi suara pisau yang memotong
benda berkumandang tiada hentinya, dibawah potongan
pisau, alat siksa tersebut mulai dari ujung jari gadis itu
hingga batas lengannya segera tersayat tipis2 bagaikan
kertas Tidak selang seperminum teh kemudian, ujung telapak
gadis itu sudah dicincang jadi lapisan2 yang tipis. karena
kesakitan gadis itu jatuh tak sadarkan diri.
Siang Hong Tie yang menyaksikan kejadian itu, segera
menghela napas panjang dan berkata:
"Kalau menggunakan alat siksaan semacam ini untuk
menghukum kaum pembesar korup rasa nya hukuman
tersebut tidak terlalu berlebihan, tapi kalau digunakan
seorang gadis muda cara ini benar2 terkeji dan tidak
berperikemanusiaan"
Dalam pada itu pria tadi mencincang tubuh gadis
tersebut makin cepat tapi cincangan pun dilakukan lebih
tipis seakan-akan seorang koki yang berpengalaman sedang
memotong sayuran.
Meskipun cincangan dilakukan lambat tapi darah yang
mengalir keluar banyak sekali ketika cincangan mencapai
seluruh telapak gadis itu sudah tak sadarkan diri lagi.
Tapi pria yang satunva tidak membiarkan gadis itu jatuh
tak sadarkan diri dengan segayung air dingin ia membasahi
wajah gadis itu sehingga sadar kembali dari pingsannya dan
memperdengarkan jeritan2 lengking serta rintihan2
kesakitan yang mendirikan bulu roma.
pada saat itu Janda kawin tujuh kali yang diatas mimbar
kehormatan sama sekali tidak ambil perduli dengan apa
yang dialami oleh muridnya, kerlingan2 maut dan goyang
pinggul yang memuakkan dilontarkan terus guna
merangsang birahi kakek ombak menggulung.
Para jago kalangan lurus yang menyaksikan kejadian itu
segera menggertak gigi saking gusarnya. cu Hong Hong tak
kuat menahan diri lagi ia seeera meludah kearah janda
kawin tujuh kali.
Ketika pencingCangan itu dilaksanakan hingga batas
pergelangan tangan, paras muka sang gadis yang sudah
berubah jadi kuning, sekarang berubah jadi hijau
menyeramkan, napasnya sudah lemas sekali dan jiwanya
berada diambang kematian-
Dengan suara keras Loo Liang-jan segera membentak
keras: "Perempuan siluman tua, apakah engkau tega
menyaksikan muridmu mampus karena disiksa?"
"Perbuatan ini merupakan suatu kebanggaan dan
kehormatan bagi dirinya, sekalipun mati juga tak usah
disesalkan, untuk bergembira saja aku tak sempat, kenapa
musti bingung2 mengurusi dirinya?"?"
Akhirnya karena terlalu banyak mengucurkan darah,
gadis itu menemui ajalnya secara mengenaskan.
Melihat korbannya sudah binasa, Suma Ing segera
membentak keras. "Hentikan siksaan bersihkan alat siksa"
Lima ekor anjing raksasa kembali muncul ditengah
gelang gang, binatang2 buas itu langsung menerjang keatas
mayat gadis itu dan "breet...breet..." dua buah bola daging
diatas dada gadis itu disambar lebih dahulu hingga robek
dan tertelan kedalam mulut anjing2 tersebut.
Dalam waktu singkat mayat itu sudah dikoyak dan
disayat oleh terkaman binatang hingga hancur berantakan
seperminum teh kemudian hancuran daging dan tulang
mayat tadi sudah disikat sampai ludas dan pria kekar itupun
membawa anjing2 tersebut berlalu dari situ.
Selesai melakukan perbuatan sadis yang sangat brutal
tadi dengan suara berat Suma Ing berkata:
"Janda kawin tujuh kali dengarkan perintah"
Janda kawin tujuh kali menghentikan goyang pinggulnya
dan berdiri dengan muka serius. Terdengar suma Ing
melanjutkan kembali kata2nya dengan serius:
"Engkau segera menuju istana Siau-yau kiong untuk
mandi dan ganti pakaian, selesai upacara pembukaan nanti
kaucu akan memberi kesenangan kepadamu"
Wajah Janda kawin tujuh kali berseri-seri ia memberi
hormat kepada sang ketua sambil melemparkan satu
Kerlingan maut kemudian putar badan dan menuju keistana
belakang. Sepeninggal perempuan janda itu dengan suara
keras Suma Ing berteriak:
"Upacara pembukaan dimulai, harap kaucu pasang hio
untuk bersembahyang tambur dibunyikan"
Bersamaan dengan diucapkannya kata2 itu suara tambur
dan gembrengan segera dibunyikan bertalu2. Kakek ombak
menggulung bangkit berdiri dan pasang hio sesudah
menancapkan hio ia tadi diatas hiolo ia berdiri kaku tanpa
berkutik. Suma Ing berjalan menuruni mimbar kehormatan,
sesudah berdiri tegak didepan meja sembahyang ia segera
jatuhkan diri berlutut dan menjalankan penghormatan
besar. Setelah itu diikuti para jago lainnya yang dipimpin
daging lima warna oei Hun melakukan penghormatan besar
pula dengan jatuhkan diri berlutut didepan mimbar.
Selesai para gembong ibkis itu menjalankan
penghormatan dengan suara lantang Suma Ing berseru^
"sekarang adalah tiba gilirannya bagi para tanu untuk
menyatakan sikap. bagi mereka yang bersedia tunduk dan
setia kepada perkumpulan kami. maka dipersilahkan maju
kedepan mimbar dan melakukan penghormatan, bagi
mereka yang tidak bersedia tunduk kepada kami,
perkumpulan kamipun tak memaksa"
Lam-kong Pak dengan sorot mata yang tajam mengawasi
sekejap sekeliling tempat itu, sewaktu dilihatnya tak
seorangpun diantara mereka bangkit berdiri. pemuda itu
segera tertawa dingin dan berkata:
"Apa gunanya berbuat demikian" lebih baik kita segera
langsungkan pertarungan untuk adu Kekuatan-..."
Belum habis ia berkata, mendadak tiga manusia baju
hitam berkerudung kain hitam yang duduk ditepi mimbar
bangkit berdiri, kemudian bersama2 maju kedepan
mimbar.Kawanan iblis dari perkumpulan ombak
menggulung yang menyaksikan kejadian itu segera bersorak
sorai tanda kegirangan, karena mereka mengira ketiga
orang itu adalah tiga orangg manusia tembaga, dengan
kedudukan dan ilmu silat yang mereka miliki jika sampai
tunduk kepada perkumpulan mereka itu berarti tindakan
tersebut akan mendatangkan pengaruh yang sangat besar
bagi para jago kalangan putih.
Sun Han Siang sekalian yang melihat hal itupun jadi
tertegun dan berdiri melongo.
Cu Hong Hong pertama2 yang berseru lebih dahulu:
"Eei... apa yang sebenarnya sudah terjadi?"
"Apakah ketiga orang itu bukan tiga orang manusia
tembaga?" sambung Sun Han Siang keheranan.
"Mungkin bukan" sahut Siang Hong Tie pula,
"seandainya mereka benar adalah tiga manusia tembaga
maka sudah pasti mereka punya permainan setan dibalik
perbuatannya itu, yang jelas ketiga orang itu tidak akan


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menyerah dengan begitu saja"
Suara tambur dan gembrengan telah berhenti berlalu,
tiga orang manusia aneh baju hitam bersama2 Jatuhkan diri
keatas tanah dan menjalankan penghormatan besar.
Siapa tahupada saat tiga oraag manusia aneh itu
jatuhkan diri untuk memberi hormat itulah tiba2 mereka
ayunkan tangan kirinya secara bersama dalam anggukan
kepala dan goyangan pinggul dalam sekejap mata suara
desingan angin tajam men-deru2.
Beratus2 jenis senjata rahasia dari arah berbeda sama2
meluncur kearah mimbar kehormatan diantaranya terdiri
dari peluru cabang tiga, piau besi, panah tak berbulu, paku
pek kut-ting, jarum Hong-wi-ciam, mata uang che-liang-cu
dan Kim-che-kiau...
Sekarang para jago dari goloogan putih tahu bahwa tiga
orang manusia aneh itu bukan tiga orang manusia tembaga
seperti yang mereka duga, sebaliknya mereka para jago dari
keluarga Tong dipropinsi Sucuan diantara ketiga orang itu
pasti terdapat salju bulan keenam Tong Hui.
Kakek ombak menggulung dan ketua perkumpulan bulu
hijau bukanlah manusia sembarangan mereka segera
ayunkan bajunya secara berbareng, seluruh senjata rahasia
yang ditujukan kepada mereka sama2 terpukul rontok
keatas tanah. Salah seorang diantara tiga manusia aneh itu mendadak
ayunkan sepasang telapaknya, dua bulatan hitam dengan
cepat meluncur ke muka.
"Blaamm..." dentuman dan ledakan dahsyat bergelegar
diudara, panggung kehormatan itu terhajar hancur sampai
berantakan dan asap hitam mengepul menutupi angkasa.
Para jago dari golongan putih segara bangkit berdiri dan
turun tangan, suara bentakan dan kilauan senjata
bercampur aduk membuat suasana jadi tegang dan ramai...
Ketika asap mulai menipis tampakiah kakek ombak
menggulung ketua perkumpulan bulu hijau dan Suma Ing
berdiri dalam keadaan segar bugar kurang lebih sepuluh
tombak dihadapan mereka, pada beberapa saat itu beberapa
orang tersebut sedang tertawa dingin tiada hentinya.
"Aduh celaka..." mendadak kakek ombak menggulung
berteriak keras dengan nada amat terperanjat.
Para jago segera berpaling dan menatap kearahnya
tampakiah payung sengkala yang emula berada dalam
pelukannya kini sudah lenyap tak berbekas...
= =0000000= = SAKING terkejutnya kakek ombak menggulung sampai
berdiri tertegun, para jago lainnya yang sedang
melangsungkan pertarunganpun segera berhenti bertempur
dan saling berpandangan.
Siapakah yang memiliki kemampuan selihay itu"
siapakah yang mampu mencuri payung sengkala dari badan
kakek ombak menggulung dikala terjadi ledakan tersebut
tanpa dirasakan olehnya"
Jika kakek ombak menggulung benar2 kehilangan
payung sengkalanya, maka ia tidak berhak untuk merajai
kolong langit dan memimpin dunia persilatan lagi.
Ditengah keheningan yang mencekam seluruh jagad,
tiba2 terdengar suara bentakan bergema memecahkan
kesunyian, tiga orang manusia aneh itu melancarkan
tubrukan lebih dahulu.
Setelah benda mustika miliknya hilang kakek ombak
menggulung merasa amat gusar sekali, sekarang melihat
datangnya terjangan tersebut. dengan marah ia membentak
keras, sekuat tenaga telapaknya disapu kedepan
melancarkan satu pukulan dahsyat.
Tiga kali dengusan berat bergema diudara. tiga orang
manusia aneh yang melakukan tubrukan itu segera terpental
sejauh tiga tombak dari tempat semula dan masing2
muntahkan darah segar.
Lam-kong Pak membentak keras menubruk kedepan, Cu
Hong Hong menahan Suma ing, sedangkan Sun Han Siang
dan Siang Hong Tie sekalian para jago menghadapi sisa
jago lainnya dari perkumpulan ombak menggulung.
Loo Liang-jan sendiri langsung menghampiri ketua
perkumpulan bulu hijau, sambil membentak keras ia
lancarkan satu pukulan kedepan.
Ketua perkumpulan bulu hijau mendengus dingin.
dengan meminjam kekuatan lawan ia kirim balik pukulan
tersebut kearah musuhnya. Loo Liang-jan segera terpental
sejauh satu tombak lebih dari tempat semula dan hampir
saja roboh terjengkang.
Loo Liang-jan tidak puas berdiam diri sampai disitu saja,
walaupun ia kena dipukul mundur tapi dengan nekad
tubuhnya menerjang lagi kedepan, dalam sekejap mata ia
melepaskan belasan jurus pukulan.
Dalam pada itu Lam-kong Pak sendiri dengan
menghimpun tenaga sebesar delapan melancurkan satu
pukulan dengan ilmu payung sengkala kearah Kakek
ombak menggulung.
"Bluumm.. " dalam benturan yang melibatkan suara
ledakan dahsyat. kakek ombak menggulung terdorong
mundur setengah langkah kebelakang. kepercayaan pada
kemampuan sendiri timbul dalam benak Lam-kong Pak.
jurus2 serangan ampuh dilancarkan secara berantai. dalam
waktu singkat ia sudah melepaskan delapan buah pukulan
yang memaksa kakek ombak menggulung terdesak hebat
hingga mundur sejauh delapan langkah dari tempat semula.
Setelah benda mustikanya dirampas orang. pikiran dan
perasaan hati kakek ombak menggulung jadi tak tenang,
karena itu ia keteter hebat, tapi sekarang setelah dirinya
didesak habis-habisan oleh Lam-kong Pak. hawa gusarnya
kontan berkobar. Hawa kie-kangnya disalurkan keseluruh
tubuhnya membuat keadaan kakek ombak menggulung ini
nampak sangat mengerikan.
"Anak Pak, hati2 " teriak Sun Han siang dengan suara
keras. Lam-kong Pak sendiri secara diam2 mengerahkan pula
hawa murni bayi saktinya. sekilas cahaya putih meluncur
ketengah angkasa dan langsung menubruk kearah kakek
ombak menggulung.
Inilah hawa murni bayi saktinya yang munculkan diri,
ketika dua gumpal kekuatan saling bertemu satu sama
lainnya terjadilah suatu ledakan dahsyat yang
menggetarkan seluruh permukaan bumi, dalam bentrokan
itu masing2 pihak tergetar mundur sejauh lima langkah
kebelasang, siapapun tidak berhasil merebut kemenangan-
Lam-kong Pak sendiri diam2 merasakan hatinya
bergidik, ia segera tarik kembali bayi saktinya, sebab ia tahu
bahwa hawa murni bayi saktinya belum sempurna, jika
sampai tergetar buyar maka usahanya selama ini akan sia2
belaka. Dipihak lain Kakek ombak menggulung sendiripun
merasa amat terperanjat, napsu membunuh seketika
menyelimuti seluruh benaknya, ia tahujika pemuda itu
dibiarkan lebih jauh maka beberapa waktu kemudian sudah
jelas ia tak akan mampu menandingi kelihayan sianak
muda itu. Yang lebih aneh lagi setelah payung sengkala itu dicuri
orang ternyata sampai detik ini orang tersebut belum juga
munculkan diri.
Kakek ombak megggulung tertawa seram tiada hentinya,
sekali lagi ia menubruk kedepan dua orang itu segera
mengeluarkan segenap kepandaian ampuhnya Untuk
melangsUngkan pertarungan sengit, hawa pukulan
bergabung menciptakan angin puyuh, keadaan benar-benar
mengerikan sekali.
Dipihak lain cu Hong Hong yang menghapi Suma Ing
telah berhasil menduduki posisi diatas angin setelah tangan
bulunya dipatahkan oleh perempuan itu Suma Ing yang
menghadapi lawan dengan telapak tunggal benar2 dibikin
kewalahan. "Serbu semuanya" mendadak kakek ombak menggulung
membentak keras.
Dalam waktu singkat ratusan orang pria berada
disekeliling tempat itu sama-sama tarik gendewa dan cabut
pedang, desiran benda tajam memenuhi angkasa dan
memekikan telinga.
Kawanan jago dari golongan putih sama2 putar senjata
dan ayun telapak tangan untuk memukul rontok anak
panah yang ditujukan kearahnya disamping itu merekapun
harus mendapat serangan2 para gembong iblis membuat
keadaan jadi sangat bahaya dan repot sekali.
Tiba2.. para pria kekar yang berada disekitar kalangan
jadi kacau balau tak karuan jeritan ngeri bergema susul
menyusul beberapa orang diantaranya roboh terjengkang
dalam keadaan terluka dan binasa.
Cahaya merah, yang berbentuk sebuah payung
mengembang diantara gerombolan manusia, tiada orang
yang mampu menentang kekuatan itu, siapa yang mendekat
segera tersapu rontok ketanah.
"Aduh mak... payung sengkala" tiba2 terdengar
seseorang berteriak keras.
KAWANAN iblis yang mendengar seruan itu buru2 lari
kesamping suasana jadi kacau dan tidak karuan-
"Blaaamm..." payung sengkala itu mengembang lebar
diikuti melayang keangkasa lagi beberapa puluh tombak
lalu melayang turun ditengah kalangan.
"Aaahh.. " baik jago dari kalangan hitam maupun para
jago dari golongan putih sama2 memperdengarkan jeritan
kaget yang sangat, kiranya orang yang mencekal payung
sengkala tersebut bukan lain adalah pencuri sakti Pek-li
Gong. Rupanya sejak permulaan tadi ia sudah mengetahui
kalau tiga orang manusia itu bukanlah tiga orang manusia
tembaga ia segera bertanya kepada mereka dan diketahuilah
bahwa ketiga orang itu bukan lain adalah salju bulan
keenam Tong Hui beserta kedua orang anak muridnya.
Maka secara diam2 pencuri itu segera merunding suatu
siasat dengan mereka bertiga mereka berjanji Setelah
melepaskan senjata rahasia nanti Tong Hui akan
melepaskan sebuah peluru Ngo-lui-hwee tan menanti asap
tebal menyelimuti seluruh kalangan menggunakan
kesempatan baik itulah Pencuri tua tersebut akan mencuri
payung sengkala tersebut.
salju bulan keenam Tong Hui pun memberitahukan
kepada pencuri tua ini kendati-pun peluru sakti itu memiliki
daya penghancur yang luar biasa asal menempel diatas
tanah maka ia akan terhindar dari mara bahaya.
Beginilah disaat ratusan jenis senjata rahasia
berterbangan diangkasa dan kakek ombak menggulung
sekalian dibikin kalang kabut tak karuan salju bulan keenam
Tong Hui melepaskan peluru Ngo-lui-hweetannya.
Kakek ombak menggulung bukan manusia bodoh ia
berpengalaman luas sekali maka sewaktu ledakan tadi
buru2 badannya menempel diatas tanah hingga lolos dari
bahaya. Tapi karena tindakannya ini maka payung sengkala yang
berada dipunggungnya jadi terbuka tanpa lindungan,
menggunakan kesempatan yang sangat baik itulah pencuri
sakti segera menyerobot senjata mustika kemudian
menyembunyikan diri dibawah panggung penghormatan
tanpa diketahui oleh siapa pun.
Sementara itu Pek li Gong sambil memegang payung
sengkala tersebut perlahan2. melayang turun keatas tanah
setelah berdiri berhadapan Kakek ombak menggulung
sambil tertawa haha-hihi ejeknya:
"Hey, mahluk tua kali ini akulah yang berhasil
mendapatkan payung mustika ini aku pun akan segera
mendirikan perkumpulan untuk merajai seluruh kolong
langit" Sepasang mata Kakek ombak menggulung berubah jadi
merah darah dengan penuh kemarahan ia menubruk kearah
pencuri tua itu sambil melancarkan satu pukulan dahsyat.
Pek-li Gong pencuri tua itu sadar bahwa kepandaian
silatnya bukan tandingan lawan, dengan menggunakan
gerakan yang lincah dan manis ia menyingkir kesamping
dan sambut datangnya serangan tersebut dengan
menggunakan payung sengkalanya.
"Blaamm" dalam benturan keras yang kemudian terjadi
Kakek ombak menggulung kena didorong sampai mundur
tiga langlah kebelakang, sedangkan pencuri tua Pek li Gong
merasa telapaknya jadi panas dan sakit sekali, pikirnya
dalam hati: "Sekalipun ia sudah memiliki payung sengkala yang
maha luar biasa itu seseorang masih membutuhkan ilmu
silat yang luar biasa pula, sebab kalau tidak maka akhirnya
toh ia harus mengorbankan diri karena mempunyai benda
mustika tersebut . . .bukan begitu saja, selembar jiwapun
akan ikut melayang - . . "
Sementara itu, kawanan iblis dari golongan hitam sudah
melakukan terjangan lagi kearah depan dibntu oleh
beberapa ratus orang pria kekar. serbuan itu benar2 luar
biasa sekali, pihak jago dari kalangan lurus terpaksa harus
menghadapi serbuan itu dengan mengerahkan segenap
kemampuan yang dimilikinya.
Dengan wajah menyeringai seram kakek ombak
menggulung mengincar terus pada payung sengkala dalam
genggaman pencuri tua. selangkah demi selangkah ia maju
kedepan, jago tua itu bersumpah dalam hatinya untuk
merampas kembali payung sengkala tersebut, sebab kalau
tidak maka dalam peresmian pembukaan perkumpulan
ombak menggulung ini ia bakal kehilangan muka.
Sekali lagi kakek ombak menggulung melancarkan
tubrukan kearah depan, ia menghimpun tenaga dalamnya
sebesar dua belas bagian, menyaksikan betapa dahsyatnya
serangan itu, pencuri tua Pek li Gong jadi sangat
terperanjat, meskipun sudah menghindar kesamping
namun tak urung badannya dibikin sempoyongan juga
oleh hembusan angin pukulan yang maha dahsyst itu.
"Blaamm.." sekali lagi pencuri tua Pek li Gong
menyambut datangnya serangan tersebut dengan payung


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sengkalanya, ia merasakan telapak tangannya jadi pecah
dan sakit sekali begitu sakitnya sampai mata jadi melotot
besar. Lam-kong Pak yang sedang bertempur sengit melawan
ketua perkumpulan bulu hijau dipihak lain sangat
memperhatikan keadaan Pek-li Gong yang sedang
bertempur melawan kakek ombak menggulung, ia kuatir
pencuri tua itu terluka ditangan lawan-
Sun Han Siang sekalian jago2 kalangan lurus yang harus
bertempur melawan ratusan orang jago musuh kelihatan
mulai keteter dan terdesak hebat. namun para pria kekar
dari perkumpulan ombak menggulung banyak sudah yang
jatuh korban, mayat mereka bergelimpangan diatas tanah
dalam keadaan yang sangat mengerikan.
Diam2 Lam-kong pak merasa keheranan tak mungkin
tiga orang manusia tembaga itu tidak tahu kalau pada hari
ini perkumpulan ombak menggulung akan didirikan secara
resmi kalau mereka sudah tahu mengapa hingga sekarang
belum juga munculkan diri?"
Karena pikiran bercabang ia segera kena didesak oleh
ketua perkumpulan bulu hijau sehingga mundur tiga
langkah kebelakang.
Dalam pada itu Pek-li Gong yang bersenjatakan payung
sengkala harus mengandalkan gerakan2kan yang lincah dan
gesit untuk menghindar dan berkelit dari serangan2 lawan
sekali pun Kakek ombak menggulung sendiri tidak dapat
menghadapi serangannya dengan berhadapan muka namun
pencuri tua itu sendiripun tidak berhaisil mendapatkan
keuntungan apa2 keadaan untuk sementara waktu tetap
berjalan keadaan seimbang.
Tiba2 terdengar Cu Li Yap menjerit keras hampir saja
bahunya dicengkeram oleh daging lima warna oei Hun,
Lam-kong Pak jadi amat terperanjat dan cepat2 ia
berpaling. Melihat kesempatan yang sangat baik ini ketua
perkumpulan bulu hijau tak mau sia2kan- jurus2 serangan
aneh dilancarkan dan seketika itu juga Lam-kong Pak dan
Loo Liang-jan kena didesak sehingga harus mundur tujuh
delapan langKah dari tempat semua gerakan tubuhnya yang
cepat segera meluncur kedepan, sebelum tiba pada sasaran
jari tangannya langsung meluncur mengirim sebuah totokan
keatas sikut pencuri tua itu.
Pek-li Gong merasakan lengan kanannya jadi lemas dan
kehilangan seluruh tenaganya, sementara ia maSih tertegun
ketua perkumpulan bulu hijau sudah tiba dihadapannya dan
merampas payung sengkala dari genggamannya .. Kakek
ombak menggulung jadi sangat girang, serunya:
"Hu kaucu pahalamu sangat besar sekali, aku akan
segera mengumumkan kepada seluruh anggota
perkumpulan agar mentaati semua perintah dari Hu-pangcu
tanpa melalui persetujuan diriku lagi"
Ketua perkumpulan bulu hijau tertawa dingin tiada
hentinya. gelak tertawa itu se-akan2 sedang menyindir
ucapan dari Kakek ombak menggulung, tapi menyerupai
pula sedang tertawa gembira karena berhasil mendapatkan
benda mustika tersebut.
Tercekatlah hati para jago dari kalangan lurus
menyaksikan peristiwa itu, mereka tahu seandainya payung
sengkala tersebut sampai terjatuh ketangan ketua
perkumpulan bulu hijau maka untuk merampas kembali
akan mengalami kesulitan besar.
"IHu kaucu" seru kakek ombak menggulung dengan
cepat, "bawa kemari payung sengkala tersebut malam ini
aku akan melaksanakan janjiku untuk membasmi mereka
semua dan menguburnya didalam liang selaksa orang"
ketua perkumpulan bulu hijau sangsi sebentar, tiba2 ia
menuding kearah ujung lapangan sambil berseru:
"Barusan disitu ada tiga sosok bayangan manusia sedang
berkelebat lewat rupanya mareka adalah tiga orang manusia
tembaga biar kuperiksa dulu kesana..."
Bukannya serahkan payung sengkala itu kepada kakek
ombak menggulung dia malahan lari menuju kesudut
lapangan- Padahal pada saat itu baik para jago dari golongan putih
ataupun para iblis dari golongan hitam sama sekali tidak
lihat sesosok bayangan manusiapun, tapi mereka
mempercayai perkataan dari ketua perkumpulan bulu hijau
sebab bagaimanapun juga tiga orang manusia tembaga itu
pasti akan berkunjung kesana.
Sepeninggalnya ketua perkumpulan bulu hijau Lam-kong
Pak segera berkata kepada kakek ombak menggulung
dengan suara keras:
"iblis tua beranikah engkau berduel satu lawan satu
dengan aku?"
"Huuh. . .. engkau anggap aku bisa jeri terhadap seorang
bocah cecunguk yang usianya bau ingusan?""
"Bagaimana kalau pertarungan ini kita sertakan juga
sedikit barang taruhan?"
"Bagus sekali jika aku sampai menderita kalah
ditanganmu maka mulai detik ini juga perkumpulan ombak
menggulung akan kububarkan, bagaimana kalau engkau
yang kalah?"
"Kalau aku yang kalah maka batok kepadaku ini boleh
kau petik sekehendak hatimu," teriak Lam-kong Pak dengan
suara keras. "Anak Pak, kau.... " teriak Sun Han Siang dengan suara
keras. "Aku rasa pertarungan ini cukup adil." kata Lam-kong
Pak dengan wajah serius, "dengan begitu kitapun tidak usah
selalu bertempur terus tiada habisnya, ibu legakan hatimu."
"Heeeh...heeehh...heeahh... bocah kamu sudah edan?""
bentak Cu Hong Hong pula sambil tertawa dingin, "ayoh
cepat mengundurkan diri kebelakang. ."
"ibu mertua, legakan hatimu aku memiliki..."
"Bocah keparat engkau berani membangkang
perkataanku?"" kembali Cu Hong Hong membentak.
"ibu mertua, keputusan yang menantu ambil sudah bulat,
maafkanlah mantumu jika tidak dapat menuruti nasehatmu
lagi " seru Lam-kong Pak tegas dangagah.
"Engkoh Pak" kata Cu Li Yap berusaha menasehati pula
sianak muda itu, "ibu bermaksud baik kepadamu ayoh cepat
mundur kebelakang"
"Keputusanku sudah tetap. silahkan kalian semua
mundur sejauh satu tombak kebelakang."
Cu Hong Hong gusar sekali tanpa mengeluarkan suara
barang sedikitpun juga ia menerjang kemuka sambil
melepaskan satu cengkeraman maut kearah sianak muda
itu, katanya "Keparat cilik, kalau engkau ingin mampus maka hal itu
merupakan urusan pribadimu, tapi bagaimana dengan
putriku?" bagaimanakah pertanggungan jawabmu atas
dirinya?""
Lam-kong Pak berkelit kesamping. kemudian serunya:
"ibu mertua. jika engkau tak mau hentikan seranganmu
lagi, jingan salahkan kalau aku akan bertindak kasar"
"Kurang ajar, engkau hendak memberontak?" jerit Cu
Hong Hong semakin gusar, "bagus sekali kali ini harus
baik2 menghajar dirimu hingga tahu rasa"
Dalam pada itu para jago baik dari golongan putih
maupun anak buah dari perkumpulan ombak menggulung
sama2 telah menghentikan pertarungan- mereka semua slap
menonton jalannya pertarungan seru antara Lam-kong Pak
melawan kakek ombak menggulung. Kakek ombak
menggulung tertawa seram,
"Heehh...heehh,.heehh.. .keparat cilik, masih bisa
dihitung tidak perkataanmu tadi" " ejeknya.
"Setiap patah kata yang telah kuucapkan tak akan
kuingkari kembali. tentu saja perkataanku itu masih
berlaku...."
Dalampada itu Cu Hong Hong telah menubruk kembali
kedepan- hal ini membuat Lam-kong Pak naik darah,
dengan menghimpun tenaga dalamnya sebesar enam bagian
ia lepaskan satu sapuan tajam kedepan-
"Blamm ...." dalam benturan keras yang kemudian
terjadi. Cu Hong Hong tergetar mundur sejauh tiga langkah
kebelakang sementara ia hendak melakukan tubrukan lagi,
pencuri tua Pek li Gong telah keburu membentak Keras:
"Cu Hong Hong engkau sudah edan?"
"Engkau sendiri yang sudah edan "
Pencuri tua Pek-li Gong tertawa dingin- "Heehh. . .heehh
. . heehh . . aku ingin bertanya kepadamu, engkau
menginginkan menantumu adalah seorang pria sejati
seorang lelaki yang gagah perkasa ataukah seorang manusia
rendah yang tak dapat dipercaya perkataannya ?"
Cu Hong Hong balas tertawa dingin.
"Heh..heh..heh, berhubungan dengan gembong iblis
semacam itu, tak perlu kita menuruti peraturan atau
percaya tidaknya perkataan. pencuri tua engkau tak usah
turut campur "
"ibu mertua, saat ini adalah saat yang bagaimana,
keadaan pada saat ini adalah keadaan yang bagaimana "
masa engkau masih akan melanjutkan percekcokan yang
sama sekali tak ada gunanya ini?"
Mendengar perkataan itu diucapkan dengan kata2 yang
tegas dan serius, Cu Hong IHoog tidak berani melakukan
tubrukan lagi, ia segera menghentikan gerakan tubuhnya
dan berdiri membungkam.
setelah suasana reda, Sun Han siang pun berkata.
"Pak-ji. apakab engkau merasa punya keyakinan untuk
menangkan pertarungan ini?"
"Bagi diriku hanya tahu kaUm lurus tak bisa hidup
berdampingan dengan kaUm sesat, siapa menang siapa
kalah hanya bisa ditentukan dalam suatu pertarungan, aku
tak berani mengatakan yakin atau tidak"
Malaikat raksasa Loo-liang-jen selamanya makin kagum
dan tunduk kepada Lam-kong Pak, pada waktu itu dia
segera berpikir dalam hatinya:
"Perduli apakah sau-ya dapat menangkan pertarungan ini
atau tidak. yang jelas gembong iblis tua bangka ini bukanlah
manusia sembarangan, apa salahnya kalau aku peras dulu
tenaganya sehingga kemampuannya dalam pertempuran
nanti jauh berkurang?"
Apa yang dipikirkan segera dilakukan, habis berpikir
sampai disitu oraog she Loo ini segera membentak keras.
"Hey iblis tua sambutlah dahulu seratus buah pukulan
dahsyat dari aku Loo-tua"
Belum habis dia berkata dengan menghimpun segenap
kekuatan tubuh yang dimilikinya ia lancarkan satu pukulan
dahsyat kearah depan-Kakek ombak menggulung tertawa
dingin, ejeknya:
"IHeeeh... heehh.. heeehh kendatipun kalian hendak
melakukan sistim roda berputar untuk menghadapi kami,
aku tak akan ambil perduli. .. Hmm akan kulihat sampai
dimanakah kemampuan yang kau miliki"
"Blaamm. ." benturan keras terjadi diangkasa, tubuh Loo
Liang-jan yang tinggi besar terdorong mundur sejauh lima
langkah lebar kebelakang, sebaliknya kakeK ombak
menggulung sendiri terdorong mundur sejauh satu langkah.
"Loo-tua cepat mundur kebelakang" bentak Lam-kong
Pak dengan nada keras.
Loo Liang-jan tidak mau mendengarkan seruan itu,
sekali lagi badan-nya menerjang maju kedepan-..
"Bluum bluum, bluum" secara beruntun ia lancarkan tiga
pukulan berantai, debu dan pasir beterbangan bumi
bergoyang keras, badannya terdorong mundur sejauh enam
langkah sebelakang dengan sempoyongan.
Loo Liang-jan sudah tersohor memiliki watak seperti
kerbau sebelum mampus ia tak tahu apa artinya jera, sekali
lagi tubuhnya menerjang kedepan dan secara beruntun
melepaskan pukulan berantai.
Kakek ombak menggulung yang menghadapi keadaan
tersebut lama kelamaan jadi naik pitam juga dia himpun
tenaga dalamnya hingga mencapai sepuluh bagian,
kemudian sambil membentak keras telapaknya didorang
kemuka melepaskan satu pukulan yang dahsyat.
"Blaaamm.... Duuk" ditengah benturan keras yang
menggelegar diangkasa tubuh Loo Ling-jan terpental sejauh
satu tombak lebih dari tempat semula dan hampir saja
roboh terjungkal keatas tanah.
Dari kesempurnaan dan keampuhan tenaga dalam yang
diperlihatkan pihak lawan itu dengan cepat semua jago dari
kalangan putih telah menyadari bahwa selain Lam-kong
Pak seorang Siapapun yang ada dalam gelanggang pada
saat ini tidak akan mampu menghadapi Kakek ombak
menggulung. Dengan satu lompatan lebar Lam-kong Pak meluncur
kedepan dan berdiri tegak tepat dihadapan Kakek ombak
menggulung, serunya:
"Hey iblis tua, kalau engkau menganggap kemunculanku
pada saat ini akan merugikan dirimu. maka aku akan
memberi kesempatan bagimu untuk beristirahat serta
memulihkan dahulu tenaga dalammu. aku tak sudi mencari
keuntungan dengan cara semacam ini"
Ucapan tersebut betul2 sangat tajam dan lihay, harus
diketahui bahwa belakangan ini Lam-kong Pak sudah
banyak belajar menggunakan akal untuk mengibuli
lawannya, pemuda sadar selama Seseorang masih
melakukan perjalanan dalam dunia persilatan- maka sering
kali disamping menggunakan tenaga, otakpun harus
digunakan pula, sebab seringkali hanya mengadalkan ilmu
silat belaka hanya akan merugikan diri sendiri, apa lagi
menghadapi manusia sebangsa sampah masyarakat yang
tidak mau tahu akan peraturan, sama halnya dengan
memetik khiem dihadapan kerbau dungu.
Kakek ombak menggulung sendiri. kendatipun ia tahu
bahwa posisi lawan jauh lebih menguntungkan daripada
keadaannya, namun bagaimana pun juga dia harus berlagak
jadi seorang pria sejati, mendengar perkataan itu sambil
tertawa dingin segera ujarnya:
"Heeeh... heeeh... heeehh... sekalipun posisimu jauh


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lebih menguntungkan daripada diriku, akupun masih
mampu untuk menjagal dirimu,.. Hem. kalau tidak percaya
silahkan saja untuk mencoba"
"Kalau memang begitu andaikata engkau sudah
menderita kekalahan nanti janganlah mengatakan kalau
kemenangan yang kuperoleh tidak adil " ejek Lam-kong Pak
sambil tertawa dingin-
Kakek ombak Menggulung teramat gusar. dengan
menghimpun segenap tenaga dalam yang dimilikinya dia
lepaskan satu babatan dahsyat kearah depan, angin pukulan
bagaikan ombak dahsyat yang menggulung setinggi bukit
menggulung kedepan dan menekan batok kepala sianak
muda itu. Lam-kong Pak sama sekali tidak berani bertindak ayal
menghadapi serangan pihak lawan yang begitu dahsyat,
dengan cepat ia menggerakkan hawa murni bayi saktinya
keseluruh badan tanpa menyemburkan bayi saktinya keluar
dari ubun2nya ia balas menyerang dengan sebuah jurus
serangan dari ilmu Payung sengkala.
Dalam melepaskan pukulan yang maha dahsyat kali ini
tenaga dalam yang dipergunakan sama sekalijauh berbeda
dengan keadaan pada umumnya begitu hebat dan
mengerikan pukulan itu ibaratnya terjadi gempa bumi yang
amat dahsyat diatas permukaan tanah.
"Duuk... Blaammmmm..." benturan yang
mengakibatkan suara menggelegar kembali menggema
diangkasa kedua belah pihak sama-sama terdorong mundur
beberapa langkah kebelakang atau dengan perkataan lain
kekuatan mereka adalah seimbang.
Menyaksikan jalannya pertarungan yang sedang
berlangsung ditengah gelanggang para jago dari golongan
putih sama2 merasakan jantungnya berdebar keras sebab
mereka sangat memahami tabiat dari Lam-kong Pak,
andaikata dalam pertarungan itu ia benar2 menderita
kekalahan maka apa yang telah dijanjikan olehnya pasti
akan dilaksanakan.
oleh sebab itulah dalam pertarungan yang sedang
berlangsung pada saat ini dia hanya boleh menang dan tak
boleh kalah. Dua orang gadis itu lebih-lebih gelisah daripada yang
lain, keringat dingin mengucur keluar membasahi seluruh
tubuh mereka, sepasang tangan dikepalkan kencang
sehingga kesepuluh jarinya menghujam telapak sendiri
dalam2, tapi mereka sama sekali tidak merasakannya .
Ratusan jurus sudah lewat tanpa terasa, namun kedua
belah pihak masih tetap bertempur dalam keadaan
seimbang, bahkan makin bertempur makin seru dan ramai.
ditengah hembusan angin puyuh hancuran kain
beterbangan memenuhi angkasa. rupanya pakaian luar yang
dikenakan kedua orang itu sudah tercabik dan terbang
mengikuti hembusan angin puyuh....
Setelah dua ratus jurus lewat, pakaian bagian atas yang
dikenakan kedua orang itu sudah hancur berantakan dan
sama sekali terlepas, sedang baju bagian bawah yang
dikenakanpun tinggal pakaian dalam belaka^
Pertarungan yang sedang berlangsung pada saat ini
benar2 merupakan suatu pertarungan sengit yang belum
pernah ditemui sepanjang masa, saking teganya kesepUluh
buah buku pada jari tangannya telah mulukai telapak dua
orang gadis itu hingga darah mengalir keluar dengan
derasnya. tapi mereka sama sekali tidak merasakannya.
Andaikata pertarungan itu tidak disertai dengan taruhan,
mungkin kedua orang gadis itu sudah tertawa geli
menyaksikan jalannya pertarungan yang dilangsungkan
dalam keadaan setengah telanjang itu, tapi sekarang.
mereka sama sekali tak mampu untuk tertawa.
Diam2 Pek-li Goog melirik sekejap kearah Sun Han
Siang, ia temukan sekujur badan perempuan itu gemetar
keras hal ini membuat hatinya sangat gelisah, tapi pencuri
sakti inipun mengerti bukan watak dari Lam-kong Pak, ia
sadar pemuda itu telah memberikan janjinya maka tak
mungkin ia bersedia mengingkarinya ditengah jalan-
Dengan suara lantang ia segera berteriak keras:
"Tua bangka yang tak tahu malu, mata keranjang kalau
sekarang juga kau sudahi pertarungan ini, mungkin
selembar jiwamu masih bisa diselamatkan, lebih baik
cepat2lah pulang kerumah sebab mumpung masih
bernyawa engkau bisa pulang membopong cucu?"
Kakek ombak menggulung bukan seorang manusia yang
bodoh, dia tahu bahwa tujuan si pencuri tua itu ber-teriak2
sambil mengejek bukan lain adalah untuk mengacaukan
perhatian serta pikirannya, ia sama sekali tak ambil perduli
bahkan pura2 berlagak pilon. Melihat teriakannya tidak
manjur sekali lagi Pek-li Gong berteriak keras:
"Tua bangka yang tak tahu malu, janda kawin tujuh kali
sedang menantikan dirimu sekarang tentunya engkau sudah
tahu bukan bagaimana nikmatnya mengawini perempuan
jalang itu?""
Kakek ombak menggulung berpengalaman sangat luas ia
tak sudi mendengarkan ejekan yang sedang ditujukan
kepadanya itu sambil memusatkan perhatiannya menjadi
satu dia malah semakin mempergencar seranganserangannya.
Melihat ejekannya tetap tidak mendatangkan hasil
pencuri tua itu jadi gelisah sekali sehingga ia garuk2
kepalanya yang tidak gatal, walaupun di-hari2 biasa dia
punya banyak akal tapi sekarang dia benar2 kewalahan dan
kehabisan akaL. Akhirnya setelah ter-mangu2 beberapa
waktu lamanya ia berteriak kembali:
"Tua bangka mata keranjang Bukankah engkau paling
suka bermain cinta dengan sebangsa nenek2 tua" beberapa
hari lagi aku pasti akan mengirimkan beberapa orang nenek
tua yang sudah keriputan, berbadan bongkok dan berjalan
tertitah2 untuk suguhanmu, bagaimana setuju" setuju
bukan?"...."
Kakek ombak menggulung tetap berlagak tidak
mendengar, sementara itu serangan2 yang dilancarkan
olehnya kian lama makin bertambah gencar, suatu ketika
bahkan ia berhasil mendesak Lam-kong Pak sehingga
mundur satu langkah kebelakang,
Sianak muda itu dengan cepat berusaha untuk
melancarkan dua pukulan dahsyat guna mengembalikan
posisinya itu. tapi ia gagal untuk mencapai maksudnya itu,
"Blaaamm.. blaaamm.." kecuali benturan2 dahsyat yang
menggelegar diangkasa, tidak terdengar suara pembicaraan
lagi. semua oraog berdiri dengan perasaan tegang, sebab
kian lama pertempuran berjalan makin seru,
Tiba2... Ketua perkumpulan Bulu hijau yang telah pergi
tadi kini muncul kembali membawa senjata payung
sengkala, begitu tiba ditengah gelanggang dia segera
berseru^ "Kaucu harap mundur dari sini biarlah aku yang
akan meringkus bocah muda itu."
Bersamaan dengan meluncurnya kata2 itu senjata
payung sengkalanya dengan menggunakan satu jurus yang
aneh tiba2 meluncur kedepan dan-....
"Blaamm" pukulan yang maha dahsyat itu dengan telak
bersarang diatas bahu Kakek ombak menggulung.
Peristiwa ini benar2 ada diluar dugaan orang, suasana
jadi amat gempar dan para jago dari kalangan lurus
maupun sesat sama2 berdiri terbelalak dengan perasaan tak
habis mengerti.
Tubuh Kakek ombak menggulung yang kena dihantam
segera mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat
semula hampir saja ia jatuh tersungkur keatas tanah, darah
segar segera memancar keluar dari mulutnya. . . .
Dalam pada itu kawanan jago lihay dari kalangan hitam
maupun putih telah berdiri menjublak dengan wajah
tegang, pengkianatan memang bukan Suatu peristiwa yang
mengherankan tapi yang membuat mereka kaget dan
tercengang adalah kedua orang itu mempunyai hubungan
sebagai guru dan murid.
Sejak dahulu kala, yang muda berani melawan yang tua
merupakan perbuatan yang terkutuk. apalagi pengkhianatan
terhadap guru, perbuatan itu sama dosanya dengan anak
yang mendurhakai orang tuanya.
Kendatipun begitu. bagi Lam-kong Pak, Cu Hong Hong
sekalipun peristiwa ini bukanlah satu kejadian yang sama
sekali ada diluar dugaan, sebab mereka telah mengetahui
bahwa hubungan antara ketua perkumpulan bulu hijau
dengan kakek ombak menggulung, meskipun diluar baik
dalam kenyataan mereka tidak memiliki kesan yang baik
dalam hati masing2.
Dengan perasaan terperanjat kakek ombak menggulung
membelalakan matanya lebar2. dengan suara dalam ia
berseru^ "Kau... kau berani mengkhianati gurumu sendiri?"
Dengan suara dingin dan ketus ketua perkumm pulan
bulu hijau menjawab:
"Aku memerintahkan kepadamu untuk segera enyah dari
sini kalau tidak maka untuk selamanya engkau akan
kehilangan kesempatan untuk membalas dendam.
Heehh...heehh.,. heehh.., dengan andalkan kedudukanmu
sebagai seorang sampah masyarakat berani benar mengaku
sebagai guruku. Hmm sayang sekali engkau belum berhak
sebagai suhuku mengerti ?"
Saking gusar dan mendongkolnya paras muka Kakek
ombak menggulung berubah jadi merah membara, matanya
melotot besar bagaikanjengkol dengan suara berat
bentaknya. "Baik, kukagumi akan kelihayanmu tunggu saja sampai
kemunculanku kembali untuk membalas dendam sakit hati
yang kuterima pada saat ini, aku bersumpah akan
mencingcang tubuhmu jadi ber-keping2"
Kepada kawanan jago lihay dari golongan sesat kembali
ia berteriak lantang: "Siapakah diantara kalian yang
bersedia mengikuti diriku untuk mundur dari sini?"
Para jago diri golongan sesat saling berpandangan tanpa
seorangpun yang buka suara, untuk beberapa saat suasana
jadi hening dan sepi, ternyata tak seorangpun yang
mengajukan diri untuk ikut Kakek ombak menggulung
mengundurkan diri dari situ.
"Haahhh...haaahhh...haahhh..." ketua perkumpulan bulu
hijau tertawa ter-bahak2,
"iblis tua, dari kejadian ini sudah cukup membuktikan
bahwa Caramu hidup sebagai manusia masih terlalu Cetek
karena keCabulanmu yang berlebih2an, tindakanmU yang
kelewat kejam dan Cara hidupmu yang kurang benar
engkau telah kehilangan simpatik dari seluruh anak buahmu
dengan keadaan SemaCam ini mana mungkin engkau bisa
memimpin orang lain-..."
Belum habis perkataan itu diselesaikan tiba2 Suma ing
tampil kedepan dan mendekati kakek ombak menggulung
dengan langkah lebar serunya dengan keras:
"Suhu, engkau tak usah putus asa, teCu bersedia
mengikuti dirimu untuk selamanya, aku tetap berpihak
kepada engkau orang tua....."
"Baik... baik...." seru Kakek ombak menggulung dengan
suara amat terharu. "bagaimanapun juga aku memang tak
salah menyayangi dirimu, anak ing pergilah mencari Janda
kawin tujuh kali Pui Kun dan mari kita perg bersama dari
sini" "Suhu, Pui Kun adalah sebangsa manusia yang tidak
mempunyai perasaan-.." ujar Suma Ing, "dia adalah
manusia sebangsa bunglon yang pandai memutar kemudi
menurut hembusan angin, buat apa kita menggubris
manusia semaCam itu?""
"orang itu masih berguna bagi kita, engkau harus
mendengarkan perkataanku. anak Carilah dia dan kita
harus berlalu dari sini"
Baru saja Kakek ombak menggulung menyelesaikan
kata2nya mendadak terdengarlah Janda kawin tujuh kali
Pui Kun tertawa jalang dari satu tempat kurang lebih
belasan tombak dihadapannya.
Sambil tertawa terkekeh dengan nyaring perempuan itu
mengejek dengan nada sinis.
"Hiiihh..hiihhh...hiiihh.. tua bangka bermuka tebal,
kenapa engkau tidak kencing dulu disini kemudian
memakai air kencing mu itu untuk bercermin" sekalipun
semua pria yang ada dikolong langit sudah pada mampus
tidak nanti aku bisa tertarik dan jatuh hati kepadamu,
haahh.. haaah..haaah, apa lagi kamu sudah tua dan loyo
itupun paling sudah keriputan.. Huuh tidak bisa tahan
lama...." Paras muka Kakek ombak menggulung berubah merah
padam bagaikan kepiting rebus, untuk beberapa saat
lamanya ia berdiri menjublak dan tak tahu apa yang musti
dikatakan. Ditengah gelak tertawa yang riuh rendah dari semua jago
yang hadir ditempat itu, Pek-li Gong berteriak pula dengan
suara tinggi melengking .
"Tua bangka yang tak laku perempuan- keadaanmu pada
saat ini ibaratnya raja babi" Ti Pat Kay sedang bercermin...
orang luar orang dalam semuanya memusuhi dirimu...
Hmm mimpipun engkau tak akan pernah menyangka
bukan?" Lam-kong Pak gelengkan kepalanja berulang kali,
terlepas dari keadaan kekek ombak menggulong yang
mendapat hinaan dan cemoohan dihadapan umum
memang sudah pantas diterima sesuai dengan dosa dan
kcsalahan yang pernah dilakukan olehnya, tapi
bagaimanapun juga Janda kawin tujuh kali benar2
merupakan seorang perempuan yang tak tahu malu.
Barusan saja ia masih berlutut sambil minta ampun
bahkan menggunakan semua keahliannya yang jalang
untuk memikat hati orang. tapi hanya beberapa saat
kemudian ia sudah berubah pikiran. bukan begitu saja
bahkan bisa2nya mengejek orang yang pernah menolong
jiwanya belum lama berselang. manusia semacam itu
memang tidak sepantasnya dibiarkan hidup dikolong langit,
sebab akhirnya toh hanya akan mendatangkan bencana
belaka bagi umat manusia.
Sementara itu janda kawin tujuh kali sambil tertawa


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dingin telah mengejek kembali:
"Hey ikan kakap tua tak enak dimakan kenapa engkau
belum juga enyah dari sini" Apakah hendak menunggu
sampai pangcu yang mengusir dirimu dari tempat ini?"?"
Dengan penasaran dan hati mendongkol Kakek ombak
menggulung menengadah keatas lalu tertawa seram
teriaknya. "Didalam tiga bulan mendatang aku akan suruh kalian
semua merasakan kelihayanku"
Sehabis berseru bersama Suma Ing dia segera berlalu dari
sana. Kawanan iblis dari golongan sesat yang hadir dalam
kalangan tak seorangpun yang menghalangi jalan perginya
mereka hanya mengiringi perginya itu sambil tertawa
mencemooh. Sepeninggalnya kakek ombak menggulung serta Suma
Ing tiba2 terdengar ketua perkumpulan bulu hijau
membentak keras: "Bekuk perempuan cabul Pui Kun"
Rupanya Janda kawin tujuh kali sudah menduga sampai
kesitu dengan cepat ia menerobos masuk diantara
kerumunan orang banyak membuat suasana jadi amat
gaduh. Perempuan binal ini merupakan incaran dari setiap
orang, para gemboag iblis yang ada disitu sebagian besar
sudah lama mengincar perempuan tersebut. dengan
keadaan seperti itu setiap orang berusaha mendekati
perempuan itu bukan dengan maksud untuk
menangkapnya. melainkan berusaha untuk meraba dan
menggerayangi tubuhnya.
Janda kawin tujuh kali sama sekali tidak ambil perduli
akan perbuatan jahil orang banyak. justru menggunakan
kerakusan dan kelemahan tersebut ia menyusup ketengah
kerumunan orang banyak dan kabur keluar dari
perkumpulan bulu hijau.
Setelah suasana jadi reda kembali dan bayangan tubuh
janda kawin tujuh kali telah lenyap dari pandangan, ketua
perkumpulan bulu hijau alihkan sorot matanya kearah
kawanan para jago dari golongan putih, tegurnya dengan
suara keras: "Kenapa kalian masih belum juga
mengundurkan diri dari tempat ini...?"
Cu Hong Hong tertawa dingin,
"Heehh..heehh,.heehh.. dan engkau. mengapa kau belum
juga memperlihatkan paras aslimu?"
Ketua perkumpulan bulu hijau mengejek sinis.
"Huuh.. kalau kalian belum juga pergi dari sini, aku akan
segera turun perintah untuk membekuk kalian semua"
"Saudara, sebenarnya engkau ada kesulitan apa?" seru
Lam-kong Pak dengan suara lantang, "kenapa eagkau
menyaru jadi macam begitu" bukankah diantara kita tak
pernah terikat berselisihan atau dendam sakit hati, kenapa
engkau...."
Ketua perkumpulan bulu hijau menengadah keatas dan
tertawa seram, tukasnya sambil menggigit bibir.
"Dendam sakit hati diantara kita dalamnya melebihi
samudra, penghinaan dan rasa malu yang kualami selama
ini tak akan terlupakan walau sudah menurun lima
generasipun"
Setelah berhenti sebentar, bentaknya keras2. "Saudara2
sekalian, ayoh maju dan bekuk mereka"
Dalam waktu singkat be-ratus2 orang jago lihay dari
golongan sesat bersama2 menerjang maju kedepan, mereka
menyebarkan diri dan mengepung para jago kalangan lurus
dengan rapat. Sementara itu ketua perkumpulan bulu hijau telah
mengundurkan diri kesamping. cu Hong Hong sambil
menggertuk gigi bentaknya:
"Perempuan binal, kukirim dahulu dirimu untuk pulang
keakhirat".
Dengan suatu jurus serangan yang sangat aneh dia
lepaskan satu pukulan dahsyst kedepan-
"Duukk" pukulan tersebut dengan telak bersarang didada
perempuan itu, cu Hong Hong menjerit kesakitan tubuhnya
mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat semula dan
jatuh tersungkur diatas tanah.
Cu Li Yap yang melihat ibunya dilukai musuh jadi amat
gusar, tanpa memperdulikan keselamatan jiwa sendiri ia
menerjang maju kedepan, jeritnya: "iblis tua, aku akan
beradu jiwa dengan dirimu"
Ketua perkumpulan bulu hijau sama sekali tidak
melayani datangnya serangan tersebut, dia mengebaskan
ujung bajunya kedepan membuat tubuh cu Li Yap terpental
sejauh lima enam langkah kebelakang, jelas ia sudah
mengampuni jiwa gadis itu.
Lam-kong Pak yang Kebetulan berada didekatnya segera
berkelebat maju kedepan dengan sepenuh tenaga dia lepas
Kan satu pukulan dahsyat kearah tubuh lawan-
Menyaksikan datangnya ancaman tersebut ketua
perkumpulan bulu hijau segera berkata,
"Memandang diatas wajah Sun Han Siang aku telah
berulang kali mengampuni jiwamu, ini hari jangan salahkan
kalau aku akan membuka pantangan membunuh"
"Blaammm" benturan nyaring terjadi diangkasa, tubuh
Lam-kong Pak terdorong mundur sejauh tiga langkah lebar
kebelakang sedangkan ketua perkumpulan bulu hijau sama
sekali tidak mempergunakan payung sengkalanya.
Sun Han Siang sangat menguatirkan keselamatan
putranya, dia meloncat maju kedepan dan berseru: "Engkau
adalah..."
= =000000000= =
" CEPAT pergi diri sini" bentak ketua perkumpulan bulu
hijau, "kalau sampai menunggu aku berubah pikiran, Hmm
jangan harap kalian bisa lolos dari sini barang seorangpun"
Mendadak dari tempat kejauhan berkumandang suara
gemerincingan yang amat nyaring dan tahu2 dihadapan
ketua perkumpulan bulu hijau telah muncul seorang
manusia berbaju tembaga, kepada ketua itu ujarnya:
"Jika engkau menyetujuinya aku bersedia untuk
menemani engkau dalam bertemu dengan semua orang
dalam paras muka yang asli"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar semua orang
segera sorot matanya kearah ketua perkumpulan bulu hijau,
haruslah diketahui bahwa asal-usul dari manusia tembaga
ini pun merupakan teka-teki, jika mereka bersama dia
menjumpai orang dengan paras muka aslinya maka
kejadian itu dengan tepat akan memenuhi harapan dari Sun
Han Siang serta Lam-kong Pak.
Terdengar ketua perkumpulan bulu hijau tertawa dingin
lalu berkata: "Ehmm... pandai benar engkau bertindak sebagai
perantara. asal engkau bersedia menyerahkan jago angin
dan guntur Lam-kong Liu kepadaku. maka detik itu juga
aku akan memperlihatkan paras wajah asliku dihadapan
semua orang."
sekujur badan manusia tembaga itu nampak gemetar
keras dengan cepat ia bertanya:
"Apakah engkau mempunyai dendam sakit hati dengan
Lam-kong Liu?" boleh kah aku tahu dendam sakit hati
apakah yang sudah terikat diantara kalian berdua?""
"Maaf soal ini tak bisa kuterangkan kepadamu. tapi aku
percaya engkau bukan jago angin dan guntur Lam-kong
Liu, juga bukan Siau-yau sianseng Lu It Beng."
"sedikitpun tidak salah dan aku percaya engkaupun tak
akan mampu menebak siapakah aku?"
"Cianpwee bersedia kah engkau menunjukkan paras
muka aslimu agar bisa dikenali oleh kita semua?" teriak
Lam kong pak dengan suara lantang.
"Tak bisa." sahut manusia tembaga itu sambil
menggeleng. "kecuali ketua perkumpulan bulu hijau
bersedia memperlihatkan paras muka aslinya. kalau tidak
maka aku akan mudah tertipu."
Lam-kong pak segera enjotkan badan dan laksana
sambaran kilat menyambar topi baja yang menutupi wajah
orang itu. Manusia tembaga itu sama sekali tak menduga kalau
Lam-kong Pak bakal melancarkan serangan secara tiba2,
untuk berkelit sudah tak sempat lagi dan nampaknya kedok
orang itu bakal segera terbongkar.
Siapa tahu disaat yang paling kritis itulah tiba2 ketua
perkumpulan bulu hijau dengan gerakan tubuh bagaikan
sambaran kilat telah menerjang maju pula kedepan dengan
satu jurus serangan yang sangat aneh ia ancam tekukan
sikut pemuda itu.
Lam-kong Pak merasa terperanjat bercampur heran- ia
tak berani menyambut cengkeraman tersebut, dengan
cekatan badannya mundur tiga langkah kebelakang untuk
menghindarkan diri.
Tindakan dari ketua perkumpulan bulu hijau itu sama
sekali diluar dugaan semua orang dan membuat para jago
berdiri terperangah, dari tindakan tersebut sudah jelas
terihat bahwa ketua perkumpulan bulu hijau tidak ingin
kalau sampai kedok manusia tembaga itu ketahuan, sebab
dengan diketahuinya jejak orang itu kemungkikan besar
diapun akan membongkar rahasia asal usul dari ketua
perkumpulan bulu hijau.
Rupanya teka-teki yang menyelubungi asal usul mereka
berdua saling berhubungan satu sama lainnya, asal salah
seorang diantara meteka ketahuan jejaknya maka tidak
susah untuk menebak yang lain-Sementara itu ketua
perkumpulan bulu hijau sambil tertawa dingin telah
mengancam kembali:
"Heeeh heeeh heeeh... sebenarnya kalian mau pergi dari
sini atau tidak?"" Sambil mengancam senjata payung
sengkalanya direntangkan dan siap untuk turun tangan.
"Bukankah engkau bersikeras hendak mendapatkan jago
angin dan guntur Lam-kong Liu?" bentak Lam-kong pak
dengan keras, "Aku adalah putranya. kalau kau bisa
mendapatkan diriku maka sama artinya telah mendapatkan
ayahku. tunjukkan dahulu Wajah aslimu, kemudian aku
akan pergi mengikuti dirimu tanpa membantah."
"Tidak orang yang kuinginkan bukan engkau tapi Lamkong
Liu pribadi, sekarang kalian tak usah banyak bicara
lagi. jika masih membandel dan tidak mau mengundurkan
diri dari sini maka jangan salahkan kalau aku akan
melakukan pembantaian secara besar2an-"
Sementara para jago masih berdiri dengan perasaan
ragu2 untuk kesekian kalinya. Ketua perkumpulan bulu
hijau telah membentak keras: "Serbu"
Ratusan orang pria kekar dan jago lihay golongan sesat
ber-sama2 gerakkan senjata dan menerjang kedepan-
Kali ini Lam-kong Pak benar2 sudah dipengaruhi hawa
amarah, diam2 dia salurkan hawa murni bayi saktinya
kedalam seluruh tubuh, kemudian senjata tanduk naga
saktinya diloloskan dari dalam sakunya.
Terdengar Sun Han Siang dengan nada sedih telah
berkata: "Secara lapat2 aku sudah dapat menduga siapakah
engkau yang sebenarnya dapatkah kau memandang diatas
wajahku dan lepaskan anak Pak..,.?""
cu Hong Hong yang berada disampingnya sambil ketawa
segera mengejek:
"Heeeh hh..heeehh..heeehh...tentu saja ia bersedia
melepaskan bocah Pak dengan begitu saja demi engkau
bagaimana beratpun syarat yang kau ajukan pasti akan
disetujui olehnya..."
Ketua perkumpulan bulu hijau terpengaruh, untuk
beberapa saat lamanya ia tak tahu apa yang musti dilakukan
olehnya. Lam-kong Pak sendiri tak ingin terlalu banyak
membuang waktu, dengan suara dalam ia berseru,
"Lebih baik persoalan yang tak ada gunanya tak perlu
dibicarakan labih dahulu. ayoh kita adu kepandaian dan
coba lihat siapakah yang lebih unggul diantara kita berdua."
Sambil berkata senjata tanduk naga saktinya dibabat
kemuka diiringi deruan angin puyuh yang memekikkan
telinga, begitu cepat dan dahsyatnya serangan tadi, dalam
waktu singkat seluruh batok kepala musuhnya sudah berada
dalam kurungannya.
Ketua perkumpulan bulu hijau merentangkan senjata
payung sengKalanya, dengan gerakan Tiang-hong-koan-jit
atau bianglala menutupi sang surya, ia sambut datangnya
ancaman tersebut.
"Taaggg..." letusan bunga api berhamburan diangkasa,
kedua belah pihak sama2 tergetar mundar dua langkah
Kebelakang. ini membuktikan bahwa posisi Lam-kong Pak
sama sekali tidak berada dibawah angin.
kendatipun begitu, ketua perkumpulan bulu hijau sendiri
tidak menggunakan seluruh tenaganya dalam bentrokan
tersebut. rupanya ia masih ada perasaan belas kasihan
terhadap lawannya ini.
Setelah terjadinya bentrokan tersebut, kepercayaan Lamkong
Pak pada kekuatan sendiri semakin berlipat ganda. ia
segera mengembangkan permainan ilmu dari payung
sengkala untuk saling berebut menyerang dengan pihak
lawan, ia berusaha melontarkan serangan2nya yang paling
ampuh untuk melumpuhkan pertahanan lawan-
Sementara itu para jago lainnya dari kalangan lurus telah
terlibat dalam pertarungan sengit melawan para jago lihay
dari perkumpulan bulu hijau, hanya manusia baju tembaga
seorang yang tetap berpeluk tangan sambil menonton
jalannya pertarungan itu dari sisi kalanganRatusan
jurus kemudian, posisi Lam-kong Pak mulai
terdesak dibawah angin. itupun disebabkan perasaan belas
kasihan dari ketua perkumpulan bulu hijau yang tidak
menyerang dengan sepenuh tenaga, kalau tidak niscaya
sejak tadi pemuda itu sudah keok. Sambil bertempur sengit.
dalam hati kecilnya Lam-kong Pak berpikir:
"Untuk membuka kedoknya serta melihat wajah aslinya.
aku harus menempuh mara bahaya, kalau tidak maka
keinginanku ini tak akan terpenuhi untuk selamanya..."
Diam2 hawa murni bayi saktinya disalurkan keluar,


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tatkala ingatan tersebut melintas dalam benaknya, bayi
hawa murni itu segera menorobos keluar dari
selangkangannya dan langsung menyambar batok kepala
ketua perkumpulan bulu hijau.
Ketika menyaksikan kemunculannya bayi hawa murni
tersebut, manusia tembaga yang berada disisi kalangan
menjarit kaget, agaknya ia tak menyangka kalau sianak
muda itu sudah berhasil melatih ilmu silatnya hingga
mencapai taraf sehebat itu.
Dengan suatu luncuran yang sangat cepat bayi hawa
murni itu meleset keudara dan menyambar rambut palsu
diatas kepala Ketua perkumpulan bulu hijau, tapi serangan
bayi hawa murni itu tak bisa dilanjutkan, sebab sekeliling
tubuh ketua perkumpulan bulu hijau dilindungi oleh selapis
hawa khi-kang yang amat kuat dan tebal.
Dalam pada itu, ketua perkumpulan bulu hijau telah
mendengus dingin, hawa murninya disalurkan kedalam
senjata payung sengkalanya kemudian dibabat keatas bayi
hawa murni tersebut.
Lam-kong Pak sendiri menyadari bahwa pertarungan ini
merupakan suatu pertarungan adu jiwa yang akan
menentukan mati hidup mereka, ia tidak menarik kembali
bayi hawa murni tapi sambil menggigit bibir siap menanti
datangnya serangan tersebut.
"Blaaamm..." Benturan keras menggelegar diangkasa,
daerah disekitar gelanggang terbungkus dalam suatu
pusaran angin pUyuh yang menjangkau wilayah seluas
puluhan tombak Tubuh bayi hawa murni itu tergetar keras dan akhirnya
meleset kembali kedalam selangkangan Lam-kong Pak.
Sebaliknya pemuda itu sendiri dengan sempoyongan
tergetar mundar sejauh tujuh delapan langkah, tubuhnya
terjengkang keatas tanah dan muntah darah segar. paras
mukanya pucat pias bagaikan mayat.
Ketua perkumpulan bula hijau sendiripun tidak
memperoleh keuntungan apa2, secara beruntun ia mundur
lima langkah kebelakang, lengan kanannya hampir saja tak
dapat diangkat,
Napsu membunuh yang amat tebal melintas diatas
wajahnya, sambil menahan rasa sakit ia meleset kehadapan
lam-kong Pak. rupanya sang ketua ini sudah dibikin marah
oleh perbuatan sianak muda itu dan siap membereskan
jiwanya, "Tahan-.." bentak manusia tembaga itu dengan suara
keras, Tapi napsu membunuh yang ber-kobar2 telah
menyelimuti seluruh benak Ketua perkumpulan bulu hijau.
segumpal cahaya merah yang amat menyilaukan mata
segera mengurung batok kepala pemuda itu
Manusia berbaju tembaga itu membentak keras. sekuat
tenaga dia lancarkan satu pukulan kedepan.
Ketua perkumpulan bulu hijau sama sekali tidak
merubah gerakan serangannya dengan payung sengkala,
telapak kiri dengan tenaga yang tak kalah besarnya
melepaskan pula satu pukulan.
"Blaamm.." dalam benturan keras yang kemudian
manggema diudara tubuh manusia tembaga itu tergetar
mundur sejauh dua langkah kebelakang sementara serangan
dari payung sengkala itu sudah hampir mencapai batok
kepala Lam-kong Pak.
Disaat yang kritis dan gawat itulah tiba2 terdengar suara
gemerincingan nyaring berkumandang datang disusul
munculnya dua orang manusia tembaga yang ber-sama2
menyambar kearah payung sengkala itu.
Sekali lagi terjadi benturan keras yang memekikan
telinga. ditengah gelanggang dua kali dengusan berat
mengiringi robohnya dua orang manusia tembaga itu keatas
tanah, sekalipun tenaga gabungan kedua orang itu cukup
ampuh namun mereka masih tak mampu untuk
menghadapi serangan payung lawan, setelah tebanting
keatas tanah. badan mereka masih harus bergelinding
sejauh dua tombak lebih dahulu sebelum akhirnya jatuh tak
sadarkan diri. Lam-kong Pak sendiri walaupun nyaris menemui ajalnya
diujung senjata lawan, rasa kaget yang dialaminya pada
saat itu sukar dilukiskan lagi dengan kata2, tanpa
menggubris diri ketua perkumpalan bulu hijau lagi ia
langsung mendekati dua orang manusia tembaga yang
terpental jauh itu.
Siapa tahu cepat gerakan tubuhnya ketua perkumpulan
bulu hijau lebih cepat lagi bahkan sampai manusia tembaga
yang lain-pun masih terlambat setindak. dalam sekali
enjotan badan ketua perkumpulan bulu hijau telah
meluncur kesamping dua orang manusia tembaga itu dan
Jodoh Rajawali 23 Pendekar Sakti Karya Kho Ping Hoo Petualang Asmara 17
^