Pencarian

Kelelawar Hijau 7

Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong Bagian 7


"Tentu saja harus disiksa."jawab Pek-li Hiang, "apakah
engkau mempunyai cara yang baik?"
"Coba lihatlah kelihayanku ini"
Gadis she-cu itu segera masuk kedalam kuil, mencari
segenggam hio dan dipasang, kemudian hio yang menyala
dan sedang terbakar itu ditusukan keatas dada Suma Ing...
^Ciiiiss...^ asapputih segera mengempul disertai bau daging
yang hangus. Namun Suma Ing tidak mendengus. ia tetap menggertak
gigi menahan siksaan tersebut.
"Adik Yap" sela Pek li Hiang dengan cepat, "caramu itu
memang bagus sekali, sekarang coba lihatlah kelihayanku"
Ia terima hio itu kemadian ditusukkan kebawah perut
diantara selangkangan pemuda itu.
"Ciiis..." kembali tercium bau hangus daging yang
terbakar, kali ini Suma ing tak dapat menahan diri lagi, ia
menjerit kesakitan.
Haruslah diketahui alat kelamin adalah bagian tubuh
yang paling lemah,jangan dibilang dibakar dengan api,
dibetot keras2-pun sudah sakitnya luar biasa, dapat
dibayangkan betapa sakitnya kalau benda itu ditusuk
dengan hio yang menyala. Cu Li- yap tertawa cekikikan.
serunya: "Enci Hiang, engkau memang hebat sekali, bagian itu
memang harus dibakar sampai hangus sering kali dia
menggagahi dan menodai kaum wanita. memang
sepantasnya kalau kita bakar anunya ..."
Sementara itu ketika Lam-kong Pak melihat orang aneh
baju merah itu sudah terdesak dibawah angin, ia segera
menotok jalan darah Suma Ing dan menerjang maju ke
depan-sebuab pukulan dahsyat dilepaskan-
Kakek ombak Menggulung sendiri yang sudah berempur
setengah harian lamanya melawan orang baju merah itu.
meskipun dengan andalkan payung sengkala ia berhasil
merebut posisi diatas angin. tetapi itupun dilakukan dengan
susah payah. Seketika Lam-kong pak menyerang dengan tenaga
sebesar delapan bagian, dalam suatu bentrokan yang sangat
keras, tubuh Kakek ombak menggulung seketika terpental
sejauh dua langkah lebar kebelakang,
Dalam pada itu Sun Han Siang, Loo Liang-jan- Siang
Hong Ti, Pek-li Gong dan sepasang manusia jelek dari Ha
y-thian telah mendusin semua dari pingsannya.
Melihat gelagat tidak menguntungkan Kakek ombak
menggulung jadi terperanjat, kendatipun ia punya payung
sengkala namun tak mungkin baginya untuk sekaligus
menghadapi belasan orang jago lihay secara berbareng. apa
lagi cukup orang baju merah dan Lam-kong Pak pun sudah
bikin pusing kepalanya.
= =000000000= =
IA BERSUIT nyaring. payung sengkalanya
direntangKan lebar2. .Bluuumm tiba2 bayangannya
meluncur lima enam puluh tombak ke angkasa, melayang
ikuti hembusan angin dan sekejap kemudian sudah
lenyapkan diri. . . .
pandangan mata kawanan jago persilatan yang hadir
ditengah kalangan jadi terperanjat, setelah melihat
kemampuan payung sakti itu mereka semakin menyadari
bahwa siapa pun yang berhasil mendapatkan payung
sengkala berarti itu juga orang yang tanpa tandingan
dikolong langit.
"Siapa engkau?" terdengar Lam-kong Pak menegur
manusia baju merah itu dengan suara lantang.
Manusia aneh baju merah itu tidak mengucapkan
sepatah katapun dengan mulut membungkam ia loncat
keudara dan berlalu dari situ.
Andaikata Lam-kong Pak sadar lebih pagian dan bisa
mendengar suara gumamam dari orang baju merah itu,
mungkin ia bisa menduga siapakah orang baju merah itu,
namun ada satu yang paSti yakni orang itu bukan lain
adalah penyaruan dari ketua perkumpulan Liok- mao-pang
. Dipihak lain Cu Li- yap dan Pek li Hiang tiada hentinya
membakar tubuh Suma Ing. jetitan-jeritan ngeri yang
menyayatkan hati bergema tiada hentinya memecahkan
kesunyian, namun tak seorang manusiapun yang buka
suara untuk menghalangi perbuatan mereka.
Asap hijau mengepul dari seluruh tubuh Suma Ing, bau
daging hangus amat menusuk penciuman. kawanan japo
dari kalangan putih yang menyaksikan penyiksaan itu
hanya geleng kepala sambil menghela napas, karena
pemuda itu terlalu jahat bahkan melebihi tingkah laku
binatang, maka walaupun mereka tidak tega, tak
seorangpUn yang mencegah.
"Pleetaak... pieetaak..," bUnyi gemerutuk menggema
tiada hentinya, seperti babi hendak disembelih Suma Ing
menjerit-jerit karena kesakitan. suaranya amat memilukan
hati. Tiba-tiba Sun Han Siang. membentak dengan suara
dalam: "Tahan"
Cu Hong Hong segera tertawa dingin. ejeknya,
"Kenapa" perasaan halus wanita mu sudah tergetar dan
ingin melepaskan dirinya lagi?"
Sun Han Siang menghela napas panjang. "Aaai... Aku
tidak menghalangi kalian, jika kamu semua hendak
membereskan jiwanya. sebab bagaimana pun juga ia
memang jahat, tapi aku minta berilah penyelesaian secara
cepat. janganlah disiksa lagi...."
"heeehhh...heeehh...heeehhh... Perempuan rendah,
sudah sembuh dari koreng lantas melupakan sakitnya" seru
Cu Hong Hong, sambil tertawa seram, "bajingan cilik ini
sudah tak tertolong lagi, moralnya sudah terlalu bejad...
melepaskan dia sama artinya mencari kesulitan buat diri
sendiri....Tahukah engkau apa yang hendak dilakukan
olehnya atas dirimu?"
Sun Han siang menggeleng.
"Aku tahu ia tak dapat memaafkan diriku adalah karena
anak Pak..."
"Ciss... enak benar kalau bicara." terlak Cu Hong Hong
sambil bertolak pinggang, "terus terang kuberitahukan
padamu, tadi ia mengira engkau sudah mati, ia telah
bersiap-siap untuk menggagahi mayatmu....mengerti?"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar air muka Sun
Han Siang berubah hebat, benar demi Lam-kong Liu
berulang kali telah mengampuni jiwa Suma Ing tapi dalam
kenyataan orang itu bukan saja tidak menyadari akan belas
kasihannya bahkan membuat lebih gila.
Mendengar ucapan itu saking mendongkol dan gusarnya
pandangan mata perempuan itu jadi gelap tubuhnya
sempoyongan dan hampir saja roboh terjungkal diatas
tanah. "Bunuh saja" teriak Catatan mati hidup dengan suara
dingin, "Benar bunuh saja" sambuag Wang we berhati hitam
dengan muka serius.
"Bunuh.-." semua orang menyatakan pendapatnya.
Suasana jadi ramai dengan para jago sama2 menunjukan
wajah penuh napsu membunuh terhadap pemuda she suma
itu. Lam-kong Pak berjalan mendekati Sun Han Siang sambil
memayang tubuhnya sambil berkata:
"lbu, jangan gusar hingga merusak kesehatanmu, perduli
bagaimanapun juga engkau sudah cukup memperlihatkan
kebijaksanaanmu sebagai seorang perempuan, lain kali jika
bertemu dengan ayah, engkau mempunyai alasan yang
cukup kuat untuk bertanggung jawab atas terjadinya
peristiwa ini..."
Sun Han siang membungkam dalam seribu bahasa,
karena bagaimanapun juga ia tak tega menyaksikan
putranya yang dipelihara hingga dewasa ita menemui
ajalnya dihadapan mata sendiri.
Tetapi ketika teringat akan perkataan dari Cu Hong
Hong tadi, rasa malu dan gusar bercampur aduk. tanpa
terasa napsu membunuhpun berkobar dalam benaknya.
Sesudah sangsi beberapa saat, akhirnya dia mengambil
keputusan untuk membiarkan orang lain yang membunuh
pemuda itu, namun dia sendiri tak akan mengikuti sendiri
peristiwa tersebut,
Dengan suara berat dia lantas berkata:
"Kalau kalian ingin membinasakan dirinya. lakukanlah
dengan cepat sebab dia memang patut dijatuhi hukuman
mati. tetapi aku tetap merasa menyiksa badannya bukan
suatu tindakan yang terpuji..."
Cu Hong Hong yang mendengar perkataan itu tertawa
seram, serunya dengan lantangnya.
"Sun Han Siang sewaktu mengUcapkan kata-kata
tersebut apakah tidak melihat wajahmU jadi panas dan
memerah" coba pikirkanlah dengan baik-baik ketika engkau
jadi pemilik pegadaian Bu-lim tempo duu sudah barapa
ratus orang yang menemui ajalnya ditanganmu.. cctt cctt.
tak kusangka hari ini engkau malah menunjukan hati yang
saleh dan welas, terus terang kuberitahu padamu sekalipun
engkau tidak akan membinasakan dirinya aku tetap akan
membunuh dirinya siapa berani menghalangi niatku ini
maka atu akan mengadu jiwa dengan dirinya"
Perkataannya itu diucapkan dengan tegas dan bertenaga
sedikitpun tidak manutup,nutupi, membuat orang segera
dapat menangkap maksud hatinya,
Dalam kenyataan diantara para jago yang hadir dalam
gelanggang ketika itu kecuali Sun Hiang Siang seorang
boleh dibilang semua orang mengharapkan kematian dari
Suma Ing termasuk juga Lam-kong Pak sendiri.
Cu Hong Hong berjalan mendekati kesisi tubuh Suma
Ing, lalu bertanya:
"hey budak kalian setengah harian sudah Kalian
membakar tubuhnya, apakah masih ada bagian lain dari
badannya yang belum sempat dibakar?"
sekujur badan Sun Han Siang gemetar keras, meskipun
perkataan dari Cu Hong Hong itu amat sederhana dan
biasa, tetapi kedengarannya ganas dan telengas sekali.
Setelah hidup menjanda selama sebelas tahun lamanya,
sejak dahulu perempuan naga pengasingan sudah ingin
melampiaskan rasa mendongkolnya, dahulu ia selalu
berharap untuk melampiaskan diatas tubuh Sun Han Siang,
dan kini setelah ada Suma Ing maka semua rasa
dongkolnya disalurkan kearas tubuh pemuda itu, siapa
berani menghalangi niatnya berarti dialah musuh umum.
cu Li Yap berdua segera menjawab: "hampir seluruh
badannya telah terbakar hangus"
Bau hangus daging dan kulit manusia tersebar kesetiap
sudut kuil tersebut, Sikujur badan Suma Ing gemetar keras,
dari tenggorokannya memperdengarkan rintihan yang aneh.
"Sun Han Siang, coba lihatlah . , .."
"Kraaak . . ." lengan berbulu yang amat besar itu segera
patah jadi dua bagian, terusnya: "Lengan ini adalah lengan
seekor binatang. tidak termasuk miliknya, aku harus
mematahkan pula anggaota badan miliknya sendiri . , ."
Sambil berkata kembali ia cengkeram lengan kanan
Suma Ing. jelas perempuan itu bermaksud untuk
mematahkannya. Andaikata lengan Suma Ing kena dipatahkan juga , itu
berarti kehidupan selanjutnya sudah habis, kendatipun
mendapat petunjuk suhu yang kenamaan pun tak ada
gunanya. "Tunggu sebentar" seru Sun Han Siang dengan air mata
bercucuran. "Cu Hong Hong, selama hidup belum pernah
aku mohon kepada orang, kali ini aku akan memohonkan
pengampunan bagi binatang ini, aku harap engkau bersedia
untuk melepaskan dirinya, lain kali kalau dia sampai
terjatuh kembali ketanganmu, saat itulah terserah hukuman
apa yang hendak kau limpahkan terhadap dirinya"
Cu Hong Hong tertawa seram,
"Gampang benar perkataanmu itu, sejak binatang ini
menjadi anak murid kakek ombak menggulung, ilmu
silatnya telah memperoleh kemajuan yang amat pesat,
sampai-sampai akupun bukan tandingannya, kalau sampai
kulepaskan kembali dirinya maka dikemudian hari akan
susah untuk menguasai kembali. disamping itu keselamatan
diri beberapa orang gadis itupun sangat menguatirkan sekali
salah bertindak maka,..."
"Sesudah menderita kekalahan yang hebat pada saat ini,
ia tentu bisa bertobat dan merubah wataknya, aku mohon
kepada saudara sekalian sudilah kiranya untuk
mengampuni jiwanya untuk kali ini saja"
Cu Hong Hong segera berpaling kearah para jago lainnya
dan berseru dengan suara lantang,
"Saudara-saudara sekalian, siapa kah yang setuju
mengampuni jiwanya ?""
Pertanyaan itu diulangi sampai tiga kali namun tak
seorangpun yang buka suara, jelas kesalahan dan kejahatan
yang dilakukan Suma Ing sudah kelewat batas sehingga
amat menyakitkan hati orang lain, oleh sebab itu siapapun
tidak bersedia untuk menyelamatkan jiwanya.
Sun Han Siang mundur kebelakang dengan
sempoyongan, sambil menangis tersedu-sedu katanya:
"Aku sendiri pun ingin sekali membinasakan dirinya,
tetapi nasib ayahnya hingga sekarang masih belum
diketahui... aku, aku rasa sepantasnya kalau kejahatan yang
dia lakukan-.. . dihukum sendiri oleh ayahnya."
Lam-kong pak adalah seorang anak yang berbakti kepada
orang tuanya, rasa bencinya terhadap Suma Ing jauh lebih
mendalam kalau dibandingkan dengan siapapun juga ,
tetapi ia dapat memahami keadaan dari ibunya, dan
persoalan tersebut hanya dia seorang yang dapat
mengatasinya . Namun untUk menyelesaikan Persoalan itu dia bakal
menyalahi Cu Hong Hong atau paling sedikit akan
menyakitkan hatinya, sedang para jago lainnya pun tentu
akan merasa tidak senang hati.
Tetapi setelah melihat kesedihan yang menyelimuti


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

wajah ibunya, pemuda itu segera mengambil keputusan.
laksana kilat ia menolak jalan darah Ji-pit-hiat ditubuh Cu
Hong Hong membuat perempuan itu tergetar mundur tiga
langkah kebelakang.
Lam-kong Pak segera melancarkan satu tendangan kilat
kedepan menghajar tubuh Suma Ing sehingga mencelat
keluar dari dinding halaman, serunya.
"Bajingan terkutuk kalau engkau masih juga tidak
bertobat, maka engkau malu hidup sebagai manusia ..."
"Blaaam . . ." benturan keras bergema diluar tembok
pekarangan- dengan hati gusar bercampur tertegun Cu
Hong Hong segera menyusul kedepan, tapi bayangan tubuh
Suma Ing sudah lenyap tak berbekas.
Rupanya dalam tendangannya tadi, Lam-kong Pak
dengan tepat telah menghajar jalan darahnya hingga
totokannya bebas, dalam keadaan demikian sudah tentu
Suma Ing melarikan diri sambil menahan sakit.
Ketika Cu Hong Hong melayang kembali kedalam
gelanggang, semua oraog segera mengetahui apa yang bakal
terjadi, tampaklah perempuan naga pengasingan bagaikan
setan yang meringis seram langsung menerjang ke arah
Lam-kong Pak. Pemuda itu pejamkan matanya sekali tidak berkutik. Cu
Hong Hong langsung mencengkeram bahunya sambil
berseru: "Keparat cilik, engkau berani memusuhi diriku?""
"Boanpwee berbuat demikian hanya karena ingin
memenuhi harapan ibuku dan semua perbuatanku ini akan
kutanggung sendiri apa bila cianpwee masih tidak puas
silahkan bunuh saja diri boanpwee."
Cu Hong Hong jadi semakin gusar sehingga mencak2
teriaknya dengan wajah menyeringai seram:
"Bocah keparat engkau anggap aku tidak berani
membinasakan dirimu....?""
"Berani atau tidak adalah urusan dari cianpwee sendiri,
boanpwee melepaskan Suma Ing sama artinya melepaskan
musuh besarnya dari kalangan lurus, perbuatanku itu
memang berdosa dansalah besar, karena itu aku slap
menantikan hukuman mati bagi diriku"
"Keparat, apakah angkau akan tinggalkan pesan
terakhir?"" teriak Cu Hong Hong dengan napsu membunuh
menyelimuti seluruh wajahnya. cu Li yap menjerit keras
sambil menubruk ibunya, dia berteriak:
"lbu engkau tak boleh membinasakan dirinya, kalau dia
sampai mati bagaimani dengan diriku?""
Pada saat ini Cu Hong Hong benar2 sudah diliputi hawa
gusar yang meluap-luap. dia kebaskan ujung bajunya
menggetar mundur putrinya sehingga terdorong tiga
langkah kebelakang dengan sempoyongan, kemudian
sahutnya dengan tajam:
"Setelah dia mati maka engkau akan kehilangan
kekasihmu, engkau akan tetap menjanda sepanjang hidup
seperti diriku, kalau engkau tak bersedia menjadi perawan
tua. cari saja pasangan yang lain"
Pek-li Hiang sadar bahwa perempuan itu sudah diliputi
oleh hawa napsu membunuh, ia pun berteriak keras:
"Bibi, sekalipun engkau tidak memikirkan bagi putrimu,
semestinya memikirkan bagi keponakan, sekalipun jalan
pikiran orang persilatan jauh lebih terbuka namun kitapun
tak mau membuat secara sembarangan-jikalau engkau
membinasakan dirinya maka keponakan pun akan mati
pula dihadapanmu"
Pada dasarnya cu Hong Hong adalah seorang
perempuan yang berwatak berangasan dan gampang gusar,
apalagi sekarang sering diliputi kemarahan, mendengar
ucapan Pek-li Hiang yang jelas merupakan ancaman itu, ia
jadi tak tahan- dengan lebih gusar teriaknya:
"Ayoh matilah akan kusaksikan dengan mata kepalaku
sendiri akan kematianmu itu, kemudian akan kusuruh Pekli
Gong untuk mendirikan batu nisan bagimu"
Pek-li Hiang tertegun sedang semua jagopun mulai
menyadari bahwa persoalan telah berubah jadi serius. apa
yang diucapkan cu Hong Hong bisa benar2 dilakukan,
andaikata ia benar2 membinasakan Lam-kong Pak maka
pihak perkumpulan ombak menggulung tanpa turun tangan
sendiripun, para jago kalangan lurus akan saling bertempur
sendiri. Selain itu, diantara jago2 kalangan putih yang ada saat
ini ilmu silat Lam-kong Pak yang paling lihay. dalam
upacara pembukaan perkumpulan ombak menggulung
nanti semua orang masih mengandalkan kekuatannya
untuk mengatasi pelbagai kesulitan, maka kehilangan
sianak muda itu berarti suatu kehilangan yang besar sekali.
Dengan langkah lebar Pek-li Gong segera maju kedepan,
wajahnya saat ini serius sekali, ujarnya dengan nada
sungguh2."cu Hong Hong, janganlah karena pengaruh
emosi maka engkau akan melakukan perbuatan yang akan
kausesali dikemudian hari, pepatah kuno bukankah pernah
mengatakan siapa yang bisa diampuni, ampunilah jiwanya
walaupun dosa dan kejahatan yang dilakulan Suma Ing
sudah terlalu besar dan tak bisa diampuni lagi tetapi
andaikata ia bisa bertobat dan merobah sikapnya itu
bukankah hal ini lebih baik dari pada membinasakan diri"
coba bayangkan seandainya kau bunuh Lam-kong Pak...."
"Kalau kubunuh dirinya lantas kenapa?" tukas cu Hong
Hong dengan nada amat gusar, "paling2 semua orang akan
mengadu jiwa dengan diriku"
"Dua lembar jiwa kalian masih belum memadahi untuk
ditukar oleh selembar jiwanya aku harap kau suka berpikir
tiga kali lebih dahulu sebelum bertindak"
"Bajingan tua Cukup dengan andalan perkataanmu itu
aku semakin berhasrat uatuk membinasakan dirinya kau
mau apa"^"
Diam2 Siang Hong Tie merasa gelisih juga , dengan
langkah lebar ia maju kedepan serunya:
"Enso Sian Yen bagaimana kalau engkau dengarkan
dahulu sepatah dua patah kataku?"
Siang Hong Tie amat serius dan menaruh hormat
terhadap dirinya, cu Hong Hong tidak tega untuk
menghadapinya dengan kasar, maka ia lantas berseru:
"Kalau ada perkataan, katakan saja dengan Cepat"
"Lam-kong Pak adalah seorang anak yang berbakti,
perbuatannya barusan tidak lebih hanya ingin mnghibur
hati ibunya belaka, tindakannya itu bakan berarti dia tidak
membenci terhadap Suma ing, terhadap dirimu sendiripun
dia menaruh rasa hormat dan berbakti, Cuma sayang kau
berada dalam keadaan gusar dan tak dapat meresapi
maksud baiknya itu. .."
Tertegun hati cu Hong Hong mendengar perkataan itu.
"Antara aku dengan dirinya toh tidak pernah tersangkut
hubungan apapun juga . kenapa dia musti menaruh rasa
berbakti terhadap diriku?""
"Engkau adalah bakal mertuanya, dan semua orang yang
hadir didalam kalangan mengetahui akan hal ini, masa
engkau tidak bersedia untuk mengakuinya?"" cu Hong
Hong tertawa dingin tiada hentinya.
"Persoalan telah berubah jadi begini rupa, apa itu mertua
atau tidak...tadi engkau mengatakan bahwa dia menaruh
rasa bakti hormat dan kagum terhadap diriku. kapankah dia
..?" Siang Hong Tie tersenyum, jawabnya:
"Tenaga dalam yang dimiliki Lam-kong Pak baru2 ini
telah memperoleh kemajuan yang sangat pesat, bicara yang
lebih tak aneh didengar lagi setiap orang yang hadir dalam
gelanggang pada saat ini sudah bukan tandingannya lagi,
tentu saja termasuk pula diri enso Sian yan, disamping itu
malindungi keselamatan sendiri adalah suatu kemampuan
yang dimiliki setiap manusia, perduli dalam keadaan
apapun semua orang pasti akan berusaha untuk selamatkan
diri sendiri lebih dahulu, tetapi Lam-kong Pak sendiri
setelah mendepak pergi Suma ing, ternyata ia pejamkan
mata menunggu hukuman darimu. bukankah itu berarti
bahwa sikapnya amat menghormati dirimu" rasa hormat
tersebut merupakan suatu ledakan perasaan yang muncul
akibat rasa baktinya kepadamu, karena engkau adalah bakal
ibu mertuanya, dia tidak ingin melihat ibunya bersedih hati
tetapi rasa tak tega pula melihat engkau kecewa karena
Suma ing telah dilepaskan. kerena itulah ia pasrah untuk
dijatuhi hukuman, ketulusan hatinya ini sangat
mengagUmkan, tapi sayang engkau tak dapat menerima
cinta kasihnya itu. bukankah kejadian ini patut
disayangkan?"
cu Hong Hong berdiri tertegun, kembali ia lirik sekejap
kearah Lam-kong Pak. dalam waktu yang singkat itulah ia
dapat merasakan bahwa pandangan putrinva sedikit pun
tidak salah. walaupun dikolong langit terdapat banyak
sekali pria, namun untuk menemukan seorang pria
semaCam Lam-kong pak boleh dibilang susah sekali.
Makin dilihat ia makin tertarik sehingga akhirnya
perempuan itu menghela napas dan berpikir:
"Aaai... sudahlah. memang terlalu sayang kalau bocah
itu dibinasakan . , ,"
Pek-li Gong tak mau melepaskan kesempatan baik ini. ia
segera berteriak keras:
"Eeei . . , kalian sudah melihat semua" ibu mertua
melihat sang menantu. makin dilihat makin tertarik. Haahhhaahh
haah...." cu Hong Hong mencibirkan pipinya, sedang cu Li-yap
segera jatuhkan diri kedalam pelukan ibunya sambil
berseru^ "Oooh... ibu, engkau sangat baik"
Sun Han Siang pun merasa terharu, per-lahan2 ia maju
kehahadapan cu Hong Hong dan berkata:
"Enso, tempo hari siau-moay telah salah mengusik
dirimu, harap engkau suka memberi maaf biarlah siaumoay
memberi hormat kepadamu"
Sambil berkata ia segera menjura dalam2.
Meskipun cu Hong Hong telah mengampuni Lam-kong
Pak. akan tetapi ia tidak bersedia memaafkan Sun Han
Siang, perempuan itu segera mendengus dan melengos
kearah lain-"hmm tidak segampang itu..." serunya,
Dengan wajah tersipu Sun Han Siang berdiri menjublak
ditempat semula. Pek-li Gong yang melihat situasi tersebut
segera mengetahui bahwa rasa gusar cu Hong Hong sudah
mereda, ia segera memberi tanda kepada Lam-kong Pak
serta kedua orang gadis itu.
Pemuda Lam-kong gelengkan kepalanya tanda tidak
mau, Pek-li Gong dengan suara keras segera berseru: "Sun
Han Siang, bagaimana dengan persoalan perkawinan antara
kalian dua keluarga?"
"Pihakku sini sih tiada soal lagi "
"cu Hong Hong, bagaimana dengan engkau sendiri?"
teriak Pek-li Gong kembali.
"Urusan kami lebih baik tak usah dicampur oleh engkau
pencuri tua..."
Melihat kesempatan baik, pencuri she Pek-li itu segera
berseru kepada Lam-kong pak dengan suara dalam:
"hey bocah, kenapa engkau tidak memberi hormat
kepada ibu mertua muu...,"
Lam-kong pak jadi serba salah dibuatnya, meskipun
dalam urusan itu sudah tiada persoalan lagi, tetapi ia kuatir
apabila ia berlutut dihadapan orang dan cu Hong Hong
tidak menggubris dirinya, bukankah dia bakal kehilangan
muka" Dengan perasaan susah dia berpaling kearah cu Li-yap.
tampaklah gadis itu dalam pakaian nenek2 yang kedodoran
kelihatan lucu sekali, ketika itu gadis tersebut sedang
memberi kerlingan kearahnya agar dia berlutut.
Lam-kong pak segera berpaling pula kearah Siang Hong
Tie, ketika jago tua mengangguk dan semua orang
menyetujui Caranya itu, maka tanpa ragu-ragu lagi ia
jatuhkan diri berlutut dihadapan cu Hong Hong sambil
berseru. "Menantu memberi hormat untuk Gak-bo" Habis
berkata. ia benar-benar menjalankan pengbormatan besar
sebanyak tiga kali.
"Eei bocah, apakah engkau masih akui diriku sebagai ibu
mertua" "
"Gak-bo apa maksud ucapanmu" menantu sama sekali
tidak maksud memandang rendah dirimu "
"ibu cepatlah bimbing dia bangun"
"Engkau saja yang membangunkan, setiap kali melihat
tampang ibu dan anaknya aku jadi mendengkol"
Merah padam selembar wajah cu Li-yap karena jengah.
sambl menyandarkan kepalanya dalam pelukan ibunya
kembali ia berkata:
"ibu, jangan gusar lagi cepat bangunkan dirinya " cu
Hong Hong tertawa dingin.
"heehh.heehh heehh... bocah. ayoh bangun aku hendak
perintahkan dirimu, kalau engkau berani bersikap kasar
terhadap putriku, aku tidak akan mengampuni dirimu^"
Dengan wajah ter-sipu2 Lam-kong Pak bangkit berdiri.
Pek-li Hiang yang ada disampingnya tiba-tiba jatuhkan
diri kedalam pelukan Pek li-Gong sambil berseru.
"Ayoh dia belum memberi hormat kepadamu, aku ... aku
tak mau.... "
Mendengar perkataan putrinya Pek-li Gong segera
berteriak keras.
"Eeei bocah bagus sekali yaa... bagus atau jelek aku juga
merupakan bapak mertuamu, masa engkau pilih kasih"
Kalau kaya dikasih hormat kalau miskin ogah mengakui?""
Terpaksa Lam-kong pakjatuhkan diri memberi hormat
kembali sambil berkata^
"Menantu sama sekali tidak bermaksud demikian, harap
Gak-hu jangan berpikir yang bukan2"
Pek-li Gong segera membangunkan sianak muda itu lalu
sambil tertawa ter-bahak2 serunya:
"haahh haahh-haahh... sungguh tak kusangka aku
beruntung sekali hingga sempat jadi bapak mertua orang,
bagus . . . kalau kalian ingin minta arak kegirangan,
silahkan saja mencari cu Hong Hong"
"IHuuuh engkau akan mengawinkan putriku, kenapa


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

semua orang kau suruh minum arak kegiranganku belaka?"
omel cu Hong Hong.
"Aduuh siapa sih yang tidak tahu kalau engkau punya
uang banyak" seru Pek-li Gong "engkau dan Sun Han Siang
sama2 punya uang banyak. yang satu membuka pegadaian
Bu-lim dan yang lain adalah orang kaya dalam persilatansemuanya
jauh lebih mampu daripada diriku sendiri."
"Pencuri tua, engkau tak usah ribut." sela Sun Han Siang
dengan cepat. "Perjamuan ini akan kubiayai semua...."
Mendengar perjamuan, perut Loo Liang-jan langsung
saja berbunyi gemerutuk keras. sambil menggigit jari tangan
air liurnya mengalir keluar terus menerus. catatan mati
hiduppun putar biji matanya lalu kepada Wang wee berhati
hitam katanya. "Ji-ya tadi bukankah aku sudah kalah bertaruh satu meja
perjamuan" aku toa-ya yang merasa berhutang ogah untuk
hutang terlalu lama aku telah bersiap sedia untuk
membayar kekalahanku itu sekalian dengan perjamuan
yang akan diadakan oleh majikan Sun"
Wangwee berhati hitam segera mendengus,
"hmm Toa-ya lebih baik jangan kau gunakan Cara
macam itu, majikan mengadakan perjamuan lantaran
hendak merayakan hari perkawinan dari siau-ya tentu ada
makanan dan minuman buat kita, lebih baik pertaruhan
satu meja perjamuan itujangan dicampur adukan menjadi
satu, kalau mau dibayar maka bayarlah dilain hari."
"Jie-ya aku toh sudah berkata lebih dahulu babwa hutang
pertaruhan akan kuadakan berbareng dengan diadakan
perjamuan untuk merayakan perkawinan sau-ya kalau ingin
makan pada waktu itulah makan sampai sekenyangnya, aku
rasa engkau kan tau tentang pertaruhanku?"
"Menurut apa yang aku ketahui. peraturan dari toa-ya
adalah: hari ganjil tidak menjamu orang. hari genap hanya
menerima dijamu orang, itu berarti selama hidup engkau
tidak akan menjamu orang"
"Justru karena itulah maka kubayar kekalahan
pertaruhan itu bersamaan dengan diselenggaranya pesta
perkawinan Sau-ya, dengan begitu akupun tak usah
merusak peratiranku sendiri"
"Toa-ya, engkau hendak mengingkari janji?" teriak
wangwee berhati hitam.
"Ji-ya, kalau toh engkau sudah tahu akan peraturan
busukku. tidak seharusnya engkau ajak diriku untuk
bertaruh."
Dalam pada itu Lam-kong Pak segera berkata:
"cianpwee sekalian- tahukah kalian semua siapa
sebenarnya manusia aneh baju merah itu?""
semua orang segera menggeleng.
"Bocah engkau pasti tahu bukan?" sela Pek-li Gong
dengan cepat. "Benar, rahasia itu baru kuketahui belum lama berselang,
ternyata manusia aneh baju merah itu bukan lain adalah
pangcu dari perkumpulan Liok-mao-pang"
begitu ucapan tersebut diutarakan keluar semua orang
berdiri tertegun terutama sekali cu Hong Hong merasakan
hatinya tergetar keras, teriaknya dengan cepat: "hey bocah
engkau tak usah ngaco belo yang tidak karuan"
"ibu mertua dengarkan dulu penjelasanku." Maka
berceritalah pemuda itu apa yang berhasil dilihatnya dalam
gua dibalik gunung-gunungan.....
Mendengar kisah tersebut. air muka kawanan jago dari
kalangan lurus itu sama-sama berubah jadi serius, sedang cu
Hong Hong pun sangat dipengaruhi oleh emosi.
Disamping itu Lam-kong Pak juga memberitahukan
kepada Sun Han Siang bahwa ia telah berhasil melatih ilmu
bayi hawa murni, asal tekun setengah tahun lagi nisCaya
dia akan berhasil menciptakan bayi ampuh yang kebal.
Sun Han Siang sangat gembira, namun dia pun merasa
kagum berCampur sedih atas pengorbanan yang telah
dilakukan padri naga dan imam harimau demi
mensukseskan kepandaian dari putranya.
Beberapa saat kemudian. terdengar perempuan she-Sun
itu berkata: "Sekarang kita harus beehasil temukan ketiga orang
manusia tembaga itu sebelum bulan lima tanggal lima belas.
kemudian dengan kekuatan yang bersatu kita hancur
ratakan perkumpulan ombak Menggulung. Sekarang lebih
baik, kita membagi diri jadi tiga rombongan saja dan
berusaha mencari disekitar seratus li dari sini, kemudian
kita tentukan waktu dan berkumpul kembali disini, entah
bagaimanakah pendapat kalian semua?"
= =ocoooooo= = SEMUA orang menyatakan setuju, bahkan cu Hong
Hong pun tidak menyatakan keberatan karena panggilan
"ibu mertua" dari Lam-kong Pak telah menggirangkan
hatinya, disamping itu diapun dapat melihat bahwa Lamkong
Pak jauh lebih mencintai putrinya. Terdengar Pek-li
Gong berseru "Ketiga rombongan ini biar akulah yang membagi.
rombongan pertama adalah Lam-kong Pak dengan
membawa dua orang gadisnya. rombongan kedua adalah
Sun Han Siang dan cu Hong Hong,"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar, cu Hong Hong
kontan melotot sekejap kearah Pek-li Gong, tetapi ia tahu
bahwa pencuri itu ada maksud tertentu dan sengaja
menggabungkan mereka jadi satu, karena itu perempuan itu
tidak menyatakan keberatannya. Terdengar Pek-li Gong
melanjutkan kembali kata2nya:
"Rombongan ketiga akan dipimpin oleh Siang Hong Tie
dan aku dengan membawa serta Loo Liang-jen dan
sepasang manusia Cantik dari Hay-thian-"
Gelak tertawa bergetar memeCahkan kesunyian.
sepasang manusia jelek dari Hay-thian segera mendengus.
serunya: Pencuri tua. bagaimana sih tampangmu sendiri, aku lihat
tampangmu juga lucu dan jelek seperti kunyuk"
"Eeei. jangan marah dulu, dalam kenyataan kalian toh
tidak kekurangan hidung atau telinga, cantik atau jelek
perbedaan cuma selisih sedikit saja. apalagi kalian berdua
yang satu seperti bambu persis menyerupai ular panjang
memakai topi.- .tinggi tapi gagah. sedang yang lain
berwajah hok-ki. siapa pun tahu bahwa kalian
mendatangkan banyak rejeki... apakah aku pencuri tua
salah berbicara?"
Sepasang manusia jelek dari Hay-thian saling bertukar
pandangan sekejap. kemadian terdengar catatan mati hidup
berkata: "Ji-ya benar juga perkataannya kita memang bertampang
bagus dan menarik",,
"Siapa bilang tidak?" sambung Wang wee berhati hitam
dengan cepat, "aku masih ingat tempo dulu sijanda kawin
tujuh kali Pui Kun perempuan murahan itu sering lirik-lirik
main mata dengan aku."
"haahh..haaahh..haaahh..." gelak tertawa kembali
meledak memecahkan kesunyian. Pek-li Gong segera
berkata kembali:
"Bagaimana pendapat kalian semua tentang pembagian
regu ini" apa ada yang tidak setuju?""
"Aku tidak setuju" teriak Loo Liang-jan dengan cepat,
"aku ingin mengikuti Lam-kong sauya saja"
"Tidak mau tidak mau kita tak mau jadi satu rombongan
dengan perut karet itu." teriak cu Li-yap dan Pek-li Hiang
hampir bersamaan waktunya,
"kalau kamu merasa lapar karung isi ransum pasti sudah
kosong melompong."
"Toh ada Lam-kong sauya?" seru Loo Liang-jen dengan
keCut, "Dia tidak akan pelit seperti kalian dan Selama
mengikuti dia, maka perut aku Loo-tua pun paSti akan
terjamin" Maka Sesudah beberapa regu sudah ditetapkan maka
semua orangpun segera berangkat tinggalkan tempat itu,
Lam-kong Pak sendiri dengan membawa dua orang gadis
dan Loo Liang-jan berangkat menuju kegunung Bong-san-
Ditengah jalan terdengar cu Li Yap berkata: "Engkoh Pak
coba Lihat bagaimana macam kita berdua ini?""
Melihat nadanya kedua orang gadis itu Lam-kong Pak
tak dapat menahan gelinya lagi ia lantas menjawab:
"Ditengah pegunungan yang terpencil jauh dari
keramaian kan tak ada orang yang melihat kalian, nanti saja
setelah tiba dikota baru kita beli pakaian lain-"
Setelah hening baberapa waktu lamanya mendadak Lamkong
Pak seperti sudah teringat akan sesuatu persoalan
kepada cu Li yap segera ujarnya dengan cepat:
"Adik Yap. ada suatu persoalan aku merasa kurang
begitu mengerti dan sudah lama ingin kutanyakan padamu,
cuma sayang tempo hari tak ada kesempatan untuk
menanyakan kepadamu"
"Kalau begitu tanyalah, apakah persoalan itu mengenai
kesalah paham yang terjadi tempo hari sehingga aku
menampar dirimu beberapa kali...?"
"oooh bukan- walaupun tempo hari kalian telah
menghina diriku serta menghantam pipiku. tetapi dari situ
pula dapat dibuktikan bahwa cinta kalian terhadap diriku
amat mendalam, sebab semakin mendalam cinta kalian
terhadap diriku, semakin besar pula kemarahan yang
dilimpahkan terhadap diriku..."
Mendengar perkataan itu, dua orang gadis tersebut
segera mendengus dan mengomel: "Hmmm tak tahu malu.
perkataan semacam itupUn bisa2nya diutarakan keluar...."
"Aku ingin menanyakan bagaimana caramU menjadi
anggota perkumpulan Liok-mao-pang pada beberapa bulan
berselang?" dan ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang
agaknya menaruh sikap yang lUar biasa terhadap dirimu,
apa sebabnya bisa begitu?""
"ibu yang suruh aku menyusup kedalam perkumpulan
Liok-mao-pang, tujuannya adalah secara diam2 menyelidiki
siapa kah ketua perkumpulan Liok-mao-pang itu?"
"Apa engkau berhasil menyelidikinya?"
"Pangcu dari perkumpulan Lio-mao-pang amat licin dan
selalu waspada, walaupun aku sudah menggunakan
pelbagai macam cara untuk melakukan penyelidikan, sama
sekali tidak mendatangkan hasil kendati begitu sikapnya
terhadap diriku baik sekali dan akupun tak dapat
mengatakan apa sebabnya"
"Kemudian engkau menceritakan kejadian itu kepada
Gak-bo, bagaimana pernyataan dari Gak-bo?"
"Rupanya ibu sudah mempunyai pendapatnya sendiri.
dia hanya tertawa tawa belaka, aku rasa kemungkinan besar
ibu sudah mengetahui tentang asal usul dari Pangcu Liokmao-
pang itu" "Akupun mempunyai pendapat yang sama, aku masih
ingat ada suatu ketika ibu mertua pernah berkata kepada
ketua dari perkumpulan Liok-mao-pang itu. Aku tahu siapa
kah engkau"
"Benar." sambung cu Li Yap pula, "akupun masih ingat
belum lama berselang ibu pernah bergumam seorang diri:
pasti dia, pasti dia ketika aku bertanya kepada ibu siapakah
"dia" itu" ibu tidak bersedia memberi keterangan-"
Tiba tiba.... serenteran suara tertawa yang Cabul dan
jalang berkumandang datang. Lam-kong Pak segera
mengenali sebagai suara jago arak Lam-hay-ciu-kek It-tun
Ko dan janda kawin tujuh kali pui Kun.
Pada waktu itu jago arak dari Lam-hay sedang berkata:
"Pui Kun, baik engkau maupun aku sama-sama tidak
dihargai dalam perkumpulan Liok Mao-pang. kemudian
hari setelah perkumpulan ombak menggulung telah
diresmikan kitapun belum tentu mendapat kebaikan apaapa.
aku lihat lebih baik kita mulai bikin rencana mulai
sekarang" "Sedari permulaan aku sudah mengetahui akan hal ini.
tetapi dewasa ini pengaruh perkumpulan Liok-mao-pang
sedang mencapai pada saat jaya-jayanya. kita tidak berani
membangkang ataupun melawan kehendak mereka....."
"Pui Kun, aku punya satu cara cuma tidak kuketahui
apakah engkau bersedia atau tidak: "coba katakanlah"
"Tempo dulu setelah aku dilepaskan seCara diam2 oleh
Suma ing dari pegadaian Bu-lim aku telah berhasil
mengumpulkan sedikit harta. jika engkau ada niat mari kita
Cari suatu tempat yang terpencil dan hidup bergembira
sepanjing masa tanpa harus kekurangan uang. sebab aku
rasa bergaul terus dalam perkumpulan Liok-mao-pang toh
akhirnya tidak akan memperoleh hasil apa2."
Janda kawintujuh kali segera menggoyang pinggul
pasang gaya, ternyata setelah termenung sejenak.
"Berapa banyak sih harta yang kau miliki ?"
"Berlian mata kucing ada lima butir harganya ditaksir
melebihi ratusan, tiga emas murni. mutiara asli satu untai
dan tiap bijinya sebesar buah lengkeng harganya kira2
ratusan tahil emas murni. selain itu masih ada uang kontan
sebesar tiga puluh tahil lebih"
Janda kawin tujuh kali adalah manusia dari golongan
miskin, sepanjang hidupnya tidak pernah punya tabungan,
ketika mendengar Jago arak dari Lam-hay mempunyai
kekayaan sebesar itu, hatinya kontan saja bergerak. sambil
mengerling sekejap kearah pria itu serunya:
"It- bun Ko, kalau memang engkau mempunyai selera
terhadap diriku. mengapa kalau bicara buru-buru dan putar
balik tidak karuan" katakan saja secara terus terang, apakah
engkau hendak ajak aku untuk hidup bersama.....?""
"Engkau tohjauh lebih mengerti dari pada diriku, kenapa
aku mesti mengatakannya lagi" manusia setua kita ini.
sekalipun bergaul lebih jauh juga tak akan menghasilkan
apa- apa, dari pada begitu toh lebih baik segera
mengundurkan diri dan hidup dengan gembira ?"
"sekarang, hartamu berada dimana?""
"Asal engkau bersedia untuk hidup bersama aku, akupun
akan segera mengajak engkau pergi mengambil"
Kembali janda kawin tujuh kali melemparkan kerlingan
mautnya kearah pria tersebut, kemudian sambil duduk
diatas sebuah batu besar. dia goyangkan pahanya sengaja


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memamerkan celananya yang berlubang dengan
pemandangan hutan belukar lebat dibaliknya.
jago arak dari Lam-hay menurunkan cupu-cupu araknya
dan mereguk arak satu tegukan, kemudian sambil picingkan
matanya ia berkata: "Pui Kun, bagaimana pendapatmu?""
"Setan tua "seru Janda kawin tujuh kali sambil tertawa
jalang, "dengan usiamu yang setua itu, masa masih mampu
untuk,,..?"
"Pui Kun, engkau tak usah kuatir." sahut jago arak dari
Lam-hay sambil menepuk dada, "bukannya aku It-bun Ko
sengaja mengibul atau bicara besar. walaupun sudah tua
satu malam tiga lima kali masih mampu, kalau tidak
percaya kita segera buktikan-"
cu Li-yap berdua yang mendengar perkataan itu air
mukanya segera berubah jadi merah padam karena jengah.
sambil mencibir mereka berpaling kearah lain-
"Baiklah," terdengar janda kawin tujuh kali menjawab,
"kukabulkan permintaanmu itu, tapi kita harus lihat dahulu
harta kekayaan itu, kemudian kita baru berangkat."
Kedua orang itu segera berangkat menuju keatas sebuah
puncak bukit yang tinggi, Lam-kong Pak sekalian dengan
cepat mengikuti dibelakangnya.
Setibanya diatas puncak bukit itu.Jago arak dari Lamhay
segera memandang sebuah pohon besar sambil berkata.
"harta itu berada disini"
Janda kawin tujuh kali menengok kearah pohon besar
itu, pohon tersebut besar sekali tapi daun dan rantingnya
telah mengering. sekali tidak terlihat tanda2 kalau di tempat
itu terdapat harta.
Perempuan jalang itu segera tertawa dingin serunya,
"Engkau hendak membohongi diriku?" Jago arak dari Lamhay
tersenyum. "Buat apa aku membohongi dirimu" coba lancarkan
sebuah pukulan kearah pohon itu."
Lam-kong Pak yang mendengar perkataan itu segera
merasakan hatinya agak bergerak. dia tahu harta kekayaan
tersebut tentu disembunyikan dibalik pohon besar tersebut,
dan pohon itu sudah pasti kosong.
Dengan tendangan pembetot sukma Janda kawin tujuh
kali melancarkan sebuah sapuan keatas pohon yang layu
itu, "Blaaam" dahan pohon terhajar sampai hancur, dan
dari balik dahan itu tumpahlah satu bungkosan besar emas
murni, berlian dan permata....
Melihat harta banyak itu sepasang mata janda kawin
tujuh kali berubah jadi merah tiada hentinya dia mengirim
kerlingan maut kearah jago arak dari Lam-hay. IT- bun Ko
tertawa ter-bahak2, serunya:
"Haaahh...haaahh...haaahh... Pui Kun, harta sebanyak
itu rasanya cukup bukan untuk hidup kita sepanjang
masa...?""
"cukup, ..cukup sekali, It- bun Ko, kemarilah. ..."
Melihat tingkah lakunya yang begitu merangsang bahkan
boleh dibilang setiap bagian tubuhnya menyiarkan daya
rangsangan yang luar biasa, terutama sepasang matanya
yang jalang, seketika membuat jantung pria itu berdebar
keras. Bagaikan mendapat rejeki besar dengan cepat ia maju
kedepan. tampaklah Janda kawin tujuh kali pejamkan
matanya rapat2 dan mempersiapkan bibirnya yang lebar
kearah depan. Napsu birahi segera berkobar dalam dada jago arak dari
Lam-hay. bagaikan harimau lapar menubruk kambing ia
peluk tubuh perempuan itu erat2, serunya: "Engkau benar2
seorang perempuan yang merangsang ...."
Belum habis ucapan tersebut meluncur keluar dari
mulutnya, mendadak jago dari Lam-hay itu berseru
tertahan, kemudian tubuhnya roboh terkulai diatas tanah
dengan lemas, dari balik sorot matanya memancar keluar
sinar penuh rasa kaget dan terkesiap. Terdengar Janda
kawin tujuh kali tertawa dingin tiada hentinya.
"heeehh,..heeehh..^heehh.. jangan kau anggap setelah
melihat hartamu maka aku lantas mandah diapakan saja
oleh siapapun. ketahuilah aku harus melihat dulu
bagaimanakah pasanganku itu, cocok dengan seleraku atau
tidak, huuh... kalau cuma bertampang seperti engkau, akusih
belum punya minat"
Lam-kong Pak dan kedua orang gadis mengikuti
jalannya peristiwa itu, diam2 menghela napas panjang
mereka menyadari betapa bahayanya dunia persilatan
ternyata jago kawakan seperti It- bun Kopun akhirnya kena
tipu juga . Mula pertama janda kawin tujuh kali mengambil dahulu
Intan mata kucing dan mutiara sebesar kelengkeng itu
kemudian sambil ctt.,cctt.. memuji tiada hentinya ia
berkata. "Dengan harta sebanyak ini kalau aku bisa mencari
pemuda tampan untuk menemani diriku ooh...betapa
bahagianya hidupku selanjutnya."
"coba lihatlah bagaimana dengan aku?"" suara itu tiba2
berkumandang memeCahkan kesunyian.
Janda kawin tujuh kali merasa amat terperanjat dengan
cepat ia putar badandan alihkan pandangan matanya
kearah mana berasalnya suara itu, tampaklah melayang
diatas air Ma Tie sudah berdiri dihadapan mukanya.
Dalam perkumpulan Liok-mao-pang kedudukan
melayang diatas airjauh lebih tinggi daripada dirinya Janda
kawin tujuh kali segera mengerlingkan matanya sambil
menjawab: "Sebenarnya sudah lama aku menaruh maksud terhadap
dirimu, asal engkau tidak memandang usiaku terlalu tua.
tentu saja kita dapat hidup berdampingan"^
Lam-kong Pak yang mengikuti peristiwa itu hanya bisa
gelengkan kepalanya sambil berpikir:
"Sungguh cepat gembong iblis ini mengikuti gelagat.
sayang sekali keadaan dari jago arak she It- bun tersebut,
dia terlalu penasaran-.."
Dalam pada itu Melayang diatas air Ma Tie sudah
tertawa aneh sambil meremas payudara perempuan itu.
serunya, "Waaduuh ...sUngguh tak kusangka dengan usiamU
yang telah lanjUt, ternyata sepasang bola dagingmU ini
masih keras dan kencang... benar2 luar biasa"
Janda kawin tujuh kali segera goyang pa ha mengirim
kerlingan maUt, serunya:
"Ma Tie, engkau masih belum pernah merasakan sorga
dunia milikku...wah kalau engkau sudah mencicipinya, aku
tanggung engkau akan kenikmatan sehingga minta diulang
terus" Ma Tie menowel pipi perempuan itu dan menanggapi:
"Aku rasa bakal tidak salah lagi kenapa mahkluk tua itu
selalu punya ingatan untuk mengincar sorga dunia milikmu
itu" "Ma siau-te mari...mari...mari.. biar cici beri gula2 lebih
dahulu untukmu." sambil berkata ia pejamkan mata dan
mendorong bibirnya yang lebar kearah depan-
Sedari permulaan tadi Ma Tie sudah melihat bahwa
disamping menggeletakjago arak dari Lam-hay, meskipun
ia cabul dan tingkah laku konyol akan tetapi secara diamdiam
hawa murni disiapkan juga untuk menghadapi segala
kemungkinan yang tidak diinginkan.
KETIKA Janda kawin tujuh kali memberikan bibirnya
yang lebar, ia maju menghampiri namun langkahnya sangat
ber-hati2. Janda kawin tujuh kali segera mendemontrasikan
kepandaiannya lagi. dengan kuku Liok ia totok jalan darah
Ma Tie yang ada dipinggang Melayang diatas air segera
mendengus berat dan roboh terkapar diatas tanah.
"Haahhaahhaah..." perempuan itu tertawa jalang,
"jangan mengira usiamu masih muda maka aku lantas suka
kepadamu. kalau aku mau cari pemuda tampan maka akan
kucari mereka yang tak bisa bersilat, engkau masih belum
masuk hitungan"
Siapa tahu, baru saja perempuan ituputar badan- tiba2
Ma Tie melancarkan sebuah sapuan membuat ia roboh
bagaikan anjing mencium air kencing, Ma Tie segera loncat
bangun dan menginjak ubun2nya sambil berkata diiringi
tertawa: "heeehh...heeehh...heeehh...Pui Kun, engkau tahu aku
Ma Tie berasal dari mana" Hmm permainan semacam ini
hanyalah permainan dari seorang bocah cilik"
Diam2 janda kawin tujuh kali mengeluh dalam hatinya,
ia berpikir didalam hati:
"Sepanjang hari berburu burung. akhirnya mataku kena
dipatuk juga oleh burung . . .sialan"
Biji matanya berputar, ia lantas berkata: "Ma Tie, kalau
otakmu bisa berputar lebih gesit, maka akupun bersedia
uatuk memberikan suatu rahasia yang jauh lebih besar
kepadamu" Ma Tie tertawa dingin-
"hmm perempuan jalang, setelah engkau terjatuh
ditanganku, walaupun aku mau gagahi tubuhmu sampai
berapa kalipun bisa, kenapa musti tertipu oleh siasatmu?"
"Kalau engkau tangkap aku sehingga aku sama sekaii tak
berkutik, kendatipun kau gauli diriku juga rasanya tak
sedap." kata Janda kawin tujuh kali dengan sungguhsungguh,
"kalau aku tidak pertunjukkan kebolehanku
goyang pinggul dan gesek "bawah" engkau tak bisa nikmati
puncak kenikmatan dari sorga dunia, lebih baik lepaskan
saja diriku kalau engkau bersedia maka bukan saja kau bisa
miliki tubuhku secara komplit, bahkan akan kuberitahukan
pula satu rahasia yang lebih besar kepadamu."
"coba katakan dulu. rahasia apa yang hendak kau
beritahukan kepadaku?" kata Ma Tie.
"Tentu saja rahasia mengenai emas perak dan intan
permata, tahukah engkau bahwa harta kekayaan yang dia
miliki bukan cuma sebagian ini saja, tapi masih ada separuh
bagian yang masih disembunyikan ditempat lain
bagaimana" ada minat tidak?""
"Harta itu disembunyikan dimana?"
"Lepaskan aku dulu dong pasti aku akan beritahukan
kepadamu,..."
Ma Tie segera melepaskan injakan kakinya dan Janda
kawin tujuh kali loncat bangun dari atas, katanya kembali.
"Sebagian dari harta kekayaan itu masih berada didalam
sebuah lembah yang terpencil, mari ikut aku akan kubawa
englau kesana...."
Bersamaan dengan selesainya perkataan itu mendadak
kuku Liok-eng-ka miliknya meluncur ketengah udara dan
menghajar jalan darah cian-keng-hiat diatas bahu Ma Tie,
kemudian sebuah tendangan kilat yang maha dahsyat
menghajar tubuh orang itu sehingga mencelat sejauh satu
tombak lebih dari tempat semula.
"hmm sekarang. lihatlah siapa yang jauh lebih lihay"
Janda kawin tujuh kali segera turun tangan menelanjangi
pakaian yang dikenakan dua orang itu, Celananya diikat
kencang2 dan digunakan untuk mengisi uang perak.
kemudian diikatkan pada pinggangnya sesudah itu
diapergunakan pula jubah lebar dua orang itu untuk
menbungkus harta kekayaan lainnya.
Namun untuk membawa pergi empat buntalan besar
bukanlah suatu pekerjaan yang terlalu gampang. Janda
kawin tujuh kali segera putar biji matanya dan kemudian
mengambil senjata garpu milik Ma Tie. dengan ujung
senjata tadi ia bebaskan jalan darah jago arak dari Lam-hay
yang tertotok. katanya dengan suara dalam:
"It- bun Ko. setelah aku pikir pulang pergi, terasa olehku
bahwa engkau jauh lebih jujur dari pada orang itu, maka
aku telah ambil keputusan untuk membawa serta dirimu.
Mari kau panggullah bungkusan tersebut dan cepat berlalu
dari sini"
Lam-hay ciu-kek jago arak dari Lam-hay mengetahui
bahwa perempuan jalang itu sedang mempergunakan
tenaganya untuk membawa buntalan, namun rahasia
tersebut tidak sampai diungkapkan maka berangkatlah
kedua orang itu untuk meninggalkan tempat tersebut. cu Li
Yap yang bersembunyi disekitar situ segera berbisik:
"Engkoh Pak, apakah kita perlu untuk turun tangan
menghadapi jalan perginya?"
"Tentu saja harus dihadang." jawab Lam-kong Pak,
"cuma sayang tindakan kita terlambat satu langkah"
Baru saja ucapan sianak muda itu selesai di utarakan
keluar, tiba-tiba dari sisi alangan berkelebat lewat sesosok
bayangan manusia, begitu mencapai gelanggang dia segera
tertawa seram tiada hentinya.
"heehh...heehh heehh... Hiangcu berdUa ada maksud
hendak pergi kemana?" orang itu menegur.
Ternyata orang yang barusan munculkan diri itu bukan
lain adalah Ngo-hoa-bak atau Daging lima warna oei Hun-
Menyaksikan kehadiran jago tersebut. dua orang itu
merasa amat terperanjat, untuk beberapa saat lamanya
mereka tak mampu mengucapkan sepatah katapun.
= =000000000= =
BAGAIMANAPUN juga Janda kawin tujuh kali Pai
Kun adalah seorang kawakan yang banyak pengalaman,
sesudah termenung sebentar ia lantas tertawa jalang,
sahutnya: "Lapor wakil ketua. kami berdua baru saja menemukan
ada dua orang menyembunyikan sejumlah harta
kekayaannya didalam sebatang pohon yang telah
mengering, sebenarnya kami hendak bawa harta kekayaan
tersebut untuk kembali kemarkas dan diserahkan kepada
perkumpulan sebagai ongkos pengeluaran, siapa tahu
Melayang diatas air Ma Tie bermaksud merampas dengan
kekerasan, oleh karena itulah terpaksa kami harus bertindak
untuk merobohkan dirinya"
Ngo-hoa-bak daging lima warna oei Hun tertawa dingin-
"heeehh...heehhh ..heeehh... aku rasa bukan begitu
bukan kenyataannya..." ia mengejek. "andaikata memang
terjadi peristiwa seperti itu sudah sepantasnya kalau kalian
seret orang itu kembali kemarkas untuk dijatuh hukuman


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

oleh pangcu, bukanlah berusaha kalian hendak pergi tanpa
menggubris dirinya lagi?" Hmm lantas anggap aku tak bisa
menebak maksud tujuan kalian yang sebenarnya?"
Bicara sampai disini dia segera bertepuk tangan tiga
kali... "Sreet Sreet Sreet" ujung baju tersampok angin secara
beruntun munculah beberapa orang jago lihay ditengah
gelanggang mereka adalah Sia-bin Lucou atau Kakek
moyang bermuka kepiting Pit Hoo, Tiat-pan-teng bangku
baja ou-put Kay serta Pat-pit-lui-kong Dewa guntur
berlengan delapan Si Put Sin-
"Tangkap dua orang bangsat itu dan gusur kedalam
markas, biar mereka dijatuhi hukuman yang setimpal oleh
pangcu" perintah Daging lima warna oei Hun dengan ketus.
Sebelum para gembong iblis itu sempat bertindak Lamkong
Pak munculkan diri dari tempat persembunyiannya,
sambil tertawa dingin ia berkata.
"heehh...heehh heehh... mau pergi boleh saja, tapi
tinggalkan dahulu harta kekayaan tersebut ditempat ini."
Beberapa orang gembong iblis itu mengetahui sampai
dimanakah kelihayan dari Lam-kong Pak, apalagi disitu
masih ada Loo Liang-jen serta dua orang gadis lainnya,
kemunculan mereka sangat menggidikkan hati orang2 itu..,
Melihat gelagat tidak menguntungkan pihaknya, dengan
cepat Daging lima warna oei Hun menyepak tubuh Ma Tie
serta membebaskan jalan darahnya yang tertotok. teriaknya
dengan keras: "Kalian berdua cepatlah kabur dari sini dengan
membawa buntalan itu. sisanya tetap tinggal disini untuk
menghadapi musuh."
Janda kawin tujuh kali dan jago arak dari Lam-hay
mengiakan, dengan cepat mereka kabur dari tempat itu.
sedangkan beberepa orang gembong iblis lainnya perlahan2
maju mendekati tempat orang musuhnya.
Dengan suara dingin Lam-kong Pak berseru: "oei Hun
dalam tiga jurus sau-yamu akan suruh kalian pulang
kerumah dengan jalan merangkak..."
Belum habis ia berkata dengan menggunakan tenaga
sebesar enam bagian ia lancarkan sebuah sapuan kedepan.
"Weess.." jeritan kaget bergema memecahkan kesunyian
kecuali Daging lima warna oei Hun seorang para gembong
iblis lainnya rata2 tersapu oleh angin pukulan tersebut
sehingga mencelat sejauh satu tombak lebih dari tempat
semula. Daging lima warna oei Hun sendiripun tersurut mundur
sejauh tiga langkah, melihat kelihayan musuhnya ia tak
berani bertindak lebih jauh. segera bentaknya keras2: "cepat
mundur kebelakang"
Ia putar badan kabur lebih dahulu menuruni bukit
tersebut sambil melarikan diri serunya:
"Lam-kong Pak dalam pertemuan yang akan
diselenggarakanpada bulan lima tanggal lima nanti,
perkumpulan kami pasti akan menyambut baik2
kehadiranmu"
"huuuh manusia berhati srigala bernyali kelinci, benar2
memalukan nama besar perkumpulan ombak menggulung"
hina sang pemuda sambil angkat bahu.
Tiba2 cu Li Yap berkata:
"Janda kawin tujuh kali dan jago arak Lam-hay tentu
belum pergi terlalu jauh, mari kita kejar mereka berdua"
Empat orang itu segera berangkat menuju kearah dimana
dua orang tadi kabur, namun kendatipun sudah melalui
belasan li belum nampak juga jejak kedua orang itu.
padahal mereka membawa dua buntalan besar emas dan
perak yang sangat berattak mungkin perjalanan bisa
dilakukan dengan begitu Cepatnya. Lam-kong Pak segera
berkata: "Menurut dugaanku, delapan bagian dua orang keparat
itu pasti sudah melarikan diri kearah lain"
Berbicara sampai disini, dia segera loncat naik keatas
puncak sebuah pohon besar dan mengamati keadaan
disekelilingnya. sebentar kemudian katanya,
"oh sedikitpurn tidak salah, arah yang mereka tuju justru
merupakan jalan yang bertolak belakang dengan arah
markas besar perkumpulan bulu hijau, ayoh cepat kita
kejar" Tidak selang seperminuman teh kemudian mereka telah
berhasil menyusul dua orang itu. Lam-kong Pak segera
membentak keras: "hey berhenti"
Dua orang itu merasa sangat terperanjat dan segera
berhenti. Lam-kong Pak berkata kembali:
"Loo-tua aku utus dirimu untuk menggusur kedua orang
ini kembali kekuil Shia-hong-bio, serahkan harta kekayaan
tersebut kepada beberapa orang cianpwee"
"Setelah selesai menjalankan tugas kemana aku harus
pergi mencari diri sau-ya?" tanya Loo Liang-jan-
"Engkau tak usah mencari diriku lagi, tidak lama
kemudian kami pasti akan berkumpul kesitu dan ber-sama2
mengikuti pertemuan besar perkumpulan ombak
menggulung"
Loo Liang-jan tidak banyak bicara lagi dengan
membawa dua orang tawanannya berangkatlah dia
tinggalkan tempat itu.
sepeninggalnya ketiga orang itu, Lam-kong pak kembali
berkata: "Pui Kun adalah gembong iblis perempuan yang paling
jahat. aku takut Loo-tua tertipu olehnya, mari secara diam2
kita ikuti jejaknya dan coba lihat apa yang hendak mereka
lakukan" Berangkatlah ketiga orang itu secara diam2 untuk
mengikuti kepergian Loo Liang-jan-
Tampaklah Janda kawin tujuh kali dan jago arak dari
Lam-hay berjalan didepan sedang Loo Liang-jen mengikuti
dibelakangnya, suatu ketika tiba2 Pui Kun berkata:
"Aku sudah tak kuat berjalan lagi, bagaimana Kalau kita
menangsal perut lebih dahulu?""
Jago arak dari Lam-hay mengetahui kalau rekannya
sedang bermain gila, ia segera menyambung :
"Benar, mari kita bersantap dulu sebelum melanjutkan
perjalanan"
Dua orang itu segera menurunkan buntalan besarnya dan
masing2 mengambil keluar kantong rangsum kering
mereka, Ketika Janda kawin tujuh kali membuka kantong
rangsumnya, ternyata isinya adalah Bakpao, kueh kering,
daging panggang. ayam goreng dan macam2 makanan lezat
lainnya yang menyiarkan bau harum semerbak.
Loo Liang-jen yang menyaksikan makanan- makanan
lezat itu segera menelan air liur dan berpaling kearah lain-
Janda kawin tujuh kali melirik sekejap kearah jago arak
dari Lam-hay kemudian sambil tertawa katanya:
"Kalau seseorang sedang lapar perutnya makan
hindangan apapun rasanya tentu lezat dan nikmat sekali,
apa lagi ayam goreng ku ini adalah ayam goreng dari rumah
makan Ki-eng-loo dikota Lok yang.-"
Kembali Loo Liang-jan merasakan perutnya
keroncongan, namun ia tak sudi berpaling barang
sekejappun. Lam-kong Pak yang menyaksikan kejadian itu segera
berpikir didalam hatinya: "Emm ternyata Loo-tua masih
mempunyai semangat dan gengsi juga ."
"Loo Liang-jan- terdengar Pui Kun berseru, "bantulah
aku membopong buntalan ini nanti kuhadiahkan separoh
bagian rangsum kering ku ini kepadamu bagaimana?"
"Setelah aku Loo-tua mengikuti Lam-kong sauya sudah
banyak yang telah kupelajari," teriak Loo Liang-jan dengan
suara keras, "seseorang yang bijaksana akan mengutamakan
gengsi dan semangat daripada perut, aku tidak sudi makan
makananmu itu, Ayoh cepat sedikit kita harus melanjutkan
perjalanan lagi, kuperintahkan kepadamu janganlah
bermain setan lagi dihadapanku, ketahuilah bahwa aku
Loo-tua tak bisa dipermainkan dengan begitu saja"
Diam2 Lam-kong Pak anggukkan kepalanya, ia lihat
Loo Liang-jen telah menggusur dua orang tawanannya
untuk melanjutkan perjalanan kembali. cu Li Yap yang
menyaksikan kejadian itu diam2 berbisik:
"Sungguh tak nyana Loo-tua begitu bersemangat dan
tahan uji. dia memang benar2 sangat hebat"
"Itulah yang dinamakan dekat dengan gincu badan jadi
merah, dekat dengan tinta bak badan jadi hitam."
Pek-li Hiang manambahkan, "ia selalu memuji
kehebatan Lam-kong sauyanya itu berarti sama sekali tak
pandang sebelah matapun kepada kita...."
Mendadak... terdengar suara gemerincing yang amat nyaring
berkumandang datang, tampaklah tiga orang manusia aneh
yang memakai baju bersisik tembaga berkelebat masuk
kedalam sebuah hutan pohon siong.
Diikuti sesosok bayangan merah ikut menerobos pula
kedalam hutan tersebut.
Lam-kong Pak yang menyaksikan hal itu jadi sangat
kegirangan, sebab dilihat dari manusia berbaju sisik
tembaga itu jelas mereka adalah tiga orang manusia
tembaga itu, sesudah pakaian mereka dihancurkan oleh
kakek ombak menggulung tempo hari, sekarang mereka
telah merubah pakaiannya jadi sisik tembaga.
Dengan cepat ketiga orang itu menyembunyikan diri
kebalik semak belukar dipinggir jalan dan mengawasi gerak
gerik beberapa orang itu.
Tampaklah manusia baju merah itu bukan lain adalah
ketua dari perkumpulan bulu hijau. ia sedang berdiri saling
berhadapan dengan tiga orang manusia bersisik tembaga.
Terdengar orang baju merah itu berkata:
"Kalian bertiga mengundang kehadiranku kesini entah
disebabkan karena urusan apa?" Salah seorang manusia
berbaju sisik tembaga itu menjawab:
"Ketika engkau menyerahkan ilmU Tong-bin-tai-goantoa-
hoat kepada naga pengasingan cu Hong Hong tempo
hari apakah sengaja telah meninggalkan sebagian dari ilmU
tersebut?"
"SedikitpUn tidak salah. kalau aku menulis ilmu tersebut
seCara komplit bukankah semua orang yang ada dikolong
langit bakal mengUasai pula ilmu Tong- bin-tai- goan-toahoat
tersebut?" "
"Apa yang engkau kehendaki sehingga bersedia
menyerahkan ilmu Tong-bin-tai-goan-toa-hoat tersebut
secara lengkap dan asli kepada kami?"
kembali manusia berbaju sisik tembaga itu bertanya.
"hmm" manusia kain merah itu mendengus dingin,
"kalau kamu sekalian barsedia menyanggupi sebuah
syaratku, maka aku pasti akan berikan ilmu tadi kepada
kalian secara komplit dan asli, aku tak akan mengingkari
janjiku ini" , , .
"Tolong tanya apakah syarat yang hendak kau ajukan
itu?" bolehkah kami mengetahui lebih dahulu?"
Sekujur badan tiga orang manusia berbaju sisik tembaga
itu bergetar keras, tanya mereka hampir berbareng:
"Engkau mempunyai hubungan dendam dan sakit hati
dengan Lam kong Liu. ...?""
"Maaf, pertanyaan itu tak dapat kujawab. kalau kalian
bertiga ada hasrat untuk menukar orang itu dengan ilmuku,
setiap saat akan kulayani barter ini"
Lam-kong Pak sendiri diam2 merasa terperanjat, dia
tahu bahwa ketiga orang manusia tembaga itu sudah
mengetahui bahwa manusia aneh baju merah itu adalah
ketua dari perkumpulan bulu hijau, dan diapun menyadari
bahwa diantara tiga orang manusia berbaju sisik tembaga
itu terdapat pula ayahnya Lam-kong Liu.
Kendatipun begitu ada satu hal yang belum dipahami
oleh Lam-kong Pak, dia masih ingat ketiga tempo hari cu
Hong Hong membawa dua orang manusia tembaga untuk
ditukarkan kepada ketua perkumpulan bulu hijau dilembah
yang sepi, ketika itu untuk membuktikan ilmu Tong-bin-taigoan-
toa-hoat yang diberikan adalah aslinya, ketua
perkumpulan Bulu Hijau telah melakukan demontrasi
dihadapannya dan akhirnya seorang manusia tembaga yang
lain ternyata isinya adalah sesosok mayat.
Kalau sebelum peristiwa itu cu Hong Hong telah
melakukan persiapan, lalu kemana perginya manusia
tembaga yang lain" apakah orang itu berada dalam keadaan
tak sadarkan diri?" ataukah orang yang lennyap tak
berbekas itu tak mampu memulihkan kembali ilmu silatnya
karena ilmu hipnotis tersebut hanya digunakan separuh
bagian?" Lalu siapakah tiga orang manusia tembaga yang
seringkali munculkan diri pada belakangan ini?" kenapa
merekapun masih membutuhkan ilmu Tong-bin-hu-goantoa-
hoat?" Dalam pada itu tiga orang manusia berbaju sisik tembaga
itu sambil bertukar pandangan sekejap. kemudian salah
seorang diantaranya siap maju kedepan, tapi dua orang
manusia tembaga lainnya menarik orang itu kembali.
"Jangan tertipu oleh siasatnya" seru mereka hampir
berbareng, "marilah kita mencari akal lain untuk
memeCahkan persoalan ini"
Lam-kong pak merasakan hatinya bergetar keras, dia
tahu bahwa manusia berbaju sisik tembaga yang barusan
munculkan diri itu pastilah ayahnya Hong-lui-kek jago
geledek dan angin Lam-kong Liu.
Tentu saja manusia aneh baja merah itu pun dapat
mengetahui juga akan hal itu, dia tertawa seram dan
tubuhnya laksana sambaran kilat menyerang manusia
tambaga tersebut.
Menyaksikan datangnya ancaman tersebut pada saat
yang bersamaan tiga orang manusia bersisik tembaga itu
melancarkan sebuah pukulan dahsyat...
"Blaamm" debu dan pasir beterbangan memenuhi
angkasa, ditengah benturan keras yang memekikkan telinga
kedua belah pihak sama2 tergetar mundur tiga langkah
lebar kebelakang.


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lam-kong pak tahu bahwa ketua dari perkumpulan bulu
hijau itu sengaja menyembunyikan kepandaian silatnya,
pada saat ini walaupun dia sangat berharap bisa melihat
paras muka asli dari ayahnya, namua dia-pun tidak ingin
membiarkan ayahnya tertangkap oleh ketua perkumpulan
bulu hijau tersebut.
Sementara dia masih berpikir, kedua belah pihak telah
saling bertempur belasan jurus banyaknya.
Selama pertarungan berlangsung beberapa kali ketua dari
perkumpulan bulu hijau itu mengeluarkan jurus2 serangan
anehnya untuk merobohkan pihak lawan, begitu dahsyat
dan ampuhnya serangan tersebut memaksa ketiga orang
manusia bersisik tembaga itu setiap kali terdesak mundur
beberapa langkah kebelakang.
Terdengar manusia aneh baju merah itu berkata: "Salah
satu diantara kalian bertiga ada yang terpengaruh separoh
bagian ilmu hipnotis Tong-bin-tai-goan-toa-hoat dari tenaga
cu Hong Hong karena kurang komplitnya ilmu itu maka
tenata dalamnya tak dapat dipergunakan pula sebagai mana
mestinya, Heehhmm...heehmm... selama hidup jangan
harap kalian bisa pulihkan kembali tenaga dalam kalian
sebagaimana mestinya"
Selesai berkata ia lancarkan kembali sebuah pukulan
dengan suatu jurus serangan yang sangat aneh laksana
sambaran petir tangannya menyengkeram salah seorang
manusia berbaju sisik tembaga itu.
Sekarang Lam-kong Pak sudah tak dapat mengenali
kembali siapakah diantara mereka bertiga yang barusan
munculkan diri kedepan. sebab perawakan badan ketiga
orang manusia bersisik tembaga itu satu sama lainnya. akan
tetapi berhubung manusia baju merah itu hanya khusus
menyerang salah seorang saja diantaranya, maka Lam-kong
Pak segera menyadari bahwa orang itulah pasti adalah
ayahnya. Serangan dari manusia baju merah itu cepat laksana
sambaran kilat. kelihatan ujung telapaknya sudah hampir
mencengkeram bahunya, dalam keadaan begini tak
mungkin bagi dua orang rekannya untuk memberikan
bantuannya,.. "Tahan" Lam-kong Pak membentak keras, laksana kilat
ia munculkan diri dari tempat persembunyiannya, tanduk
naga saksinya di lepaskan dan langsung menusuk jalan
darah ki-bun-hiat ditubuh manusia baju merah itu.
Namun.. bagaimanapun juga gerakan tubuh manusia
baju merah itu jauh lebih cepat setindak daripada gerakan
tubuhnya.,."Blaaaamm" sisik tembaga bagian bahu yang
dikenakan orang itu tercengkeram hingga hancur. tubuhnya
tergetar mundur dua langkah lebar kebelakang,
dalam keadaan begitu, manusia baju merah itu tak berani
meneruskan kembali serangannya sebab serangan Lamkong
Pak yang maha dahsyat telah meluncur datang, buru2
ia berkelit dua langkah kesamping.
Tiga orang manusia berbaju sisik tembaga itu saling
berpandangan sekejap sesudah melirik kearah sianak muda
itu mereka segera putar badan dan kabur dari situ.
"Ayoh cepat kejar" seru Lam-kong Pak
Namun manusia baju merah itu tidak melakukan
pengejaran, sebaliknya sambil tertawa dingin ia berkata:
"Tak usan dikejar lagi.. engkau telah merusak rencana
bagus diriku, sekarang aku hendak memberi pelajaran yang
setimpal kepadamu... ber-siap2lah menerima pelajaranku
ini." Lam-kong Pak balas tertawa dingin.
"Heehhh .heehh ..heehh.. engkau tak usah berlagak sok
rahasia ketahuilah bahwa aku tahu siapa engkau?"
"coba katakan siapakah aku?"
"Engkau adalah ketua dari perkumpulan Bulu Hijau"
Manusia baju merah itu bergetar keras sesudah
mendengar jawaban tersebut. teriaknya: "Keparat Cilik,
engkau berani bicara sembarangan?"
"Haahh haahh haahh...," Lam-kong Pak menengadah
keatas dan tertawa ter-bahak2, "engkau anggap tindak
tandukmu itu cukup rahasia dan misterius?" Haah-haah . . .
aku mengetahui akan rahasiamu itu "
"Aku punya rahasia apa?"?"
"Suatu kali ketika engkau berada dipesanggrahanmu
dalam markas besar perkumpulan bulu hijau. kulihat
engkau lepaskan batok kepalamu dan meletakkannya diatas
meja lalu sisiri rambutnya yang panjang, padahal batok
kepalamu yang sebenarnya kau sembunyikan dibalik
bajumu. kalau orang yang bernyali keCil pasti akan
ketakutan setengah mati dan mengira engkau adalah
setan...."
Sekali lagi sekujur badan manusia baju merah itu
gemetar keras, ia tertawa dingin tiada hentinya dan tetap
membungkam dalam seribu bahasa. Terdengar Lam-kong
Pak melanjutkan kembali kata2nya:
"Ada suatu kali aku melihat engkau masuk kedalam
sebuah goa ditengah gunung2an menanti engkau telah pergi
aku masuk kedalam goa itu, dari sana kutemukan pakaian
serta rambut palsu."
Manusia baju merah itu menjerit dan mundur satu
langkah kebelakang, teriaknya: "Keparat cilik,jadi rambut
palsu yang hilang tempo hari adalah dicuri olehmu?"
"Sedikitpun tidak salah, untuk mengetahui siapakah
engkau yang sebenarnya, aku telah membawa lari rambut
palsu itu"
"sekarang dimanakah rambut palsu itu?""
Telah kuserahkan kepada seseorang yang kemungkinan
besar mempunyai hubungan yang erat sekali dengan
dirimu." "Siapakah orang itu?""
"Perempuan naga pengasingan cu Hong Hong."
"Aai.." manusia baju merah itu menjerit tertahan karena
kagetnya yang bukan kepalang. "apa maksudmu
menyerahkan rambut itu kepadanya....?"^
"Aku rasa diantara kalian berdua tentu mempunyai
hubungan yang erat sekali karena itu aku serahkan
kepadanya untuk diselidiki dengan saksama"
"Dan hasilnya?"
"la tak bersedia berbicara. tetapi aku perCaya ia telah
mengetahui siapakah dirimu ini"
"Dari mana engkau bisa tahu?" Lam-kong Pak tertawa
dingin. "IHehhh heeehhh heeehhh aku tidak habis mengerti
kenapa sampai sekarang engkau belum juga bersedia untuk
ngaku" aku masih ingat ada satu kali cu Hong Hong pernah
berkata padamu: "aku tahu engkau?" masih ada satu
kejadian lagi yang cukup membuktikan bahwa engkau
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan cu Hong
Hong" "coba katakanlah aku lihat permainan setanmu cukup
banyak juga .."
"Ketika nona cu menyusup kedalam perkumpulan bulu
hijau untuk menjadi mata2 dengan pengalamanmu rasanya
engkau pasti akan mengetahui kejadian ini tapi engkau
bukan saja bersikap sangat baik kepadanya bahkan
memandang dirinya seCara luar biasa sehingga wakil ketua
Daging lima warna pun harus mengalah tiga bagian
kepadanya, tolong tanya apa sebabnya bisa begitu?"
Manusia baju merah itu tertawa dingin tiada hentinya, ia
tetap membungkam dalam seribu bahasa.
"Saudara. aku ingin tahu sebenarnya sakit hati apakah
yang sudah terjalin antara engkau dengan jago guntur dan
angin Lam-kong Liu?" hardik Lam-kong Pak dengan suara
keras, "mengapa engkau ajukan syarat tersebut untuk
menukar rahasia ilmumu?""
Sambil menggigit bibir menahan rasa benci dan
geramnya, manusia baju merah itu berkata dengan nada
seram: "Terus terang kukatakan kepadamu aku mendirikan
perkumpulan bulu hijau tujuannya tidak lain adalah untuk
menghadapi dirinya, suatu saat Lam-kong Liu terjatuh ke
tanganku, pada saat2 itu juga engkau akan mengetahui
siapakah aku"
Perkataan dari manusia baju merah itupenuh
mengandung napsu membunuh, membuat Lam-kong
Pakjadi amat tercekat hatinya. Beberapa saat kemudian
sianak muda itu bertanya kembali:
"Kalau begitu, bolehkah aku mengetahui lebih dahulu
siapakah engkau yang sebenarnya?"
Manusia baju merah itu sama sekali tidak mengucapkan
sepatah katapun. mendadak ia melirik sekejap kearah cu Li
Yap kemudian putar badan dan berlalu dari sana.
cu Li Yap yang menyaksikan peristiwa itu jadi melongo.
ia segera bertanya dengan keheranan:
"sebenarnya apa sih yang telah terjadi?"
"Barusan ia memandang sekejap kearahmu." kata Pek-li
Hiang, "sorot matanya memancarkan Cahaya yang penuh
rasa Kasih dan sayang, entah apa arti kesemuanya itu?""
"Akupun mempunyai perasaan seperti itu tapi aku tidak
tahu apa sebabnya bisa begitu "
Lam-kong Pak yang ada disisinya segera menyela:
"Kalau engkau ingin mengetahui duduk perkara yang
sebenarnya, pulanglah kerumah dan tanyakan kepada
ibumu, aku perCaya ibumu pasti mengetahui asal usulnya^"
= =ooooooooo= =
"KETIKA tiga orang manusia tembaga itu melihat
kedatangan kita, mereka segera kabur." kata Pek-li Hiang.
"aku rasa tak ada faedahnya kita Cari jejak orang2 itu,
kecuali kalau kita mampu membekuk mereka, kalau tidak
rasanya sepanjang hidup jangan harap kita dapat
menemukan jejaknya"
"Tidak salah" ujar Lam-kong Pak sambil tertawa,
"rupanya untuk sementara waktu mereka belum bersedia
untuk bertemu dengan kita, begitu berjumpa muka segera
kabur secepatnya. tapi aku yakin salah satu diantara mereka
pasti terdapat ayahku Lam-kong Liu..."
Selama hampir lima hari lamanya ketiga orang itu
melakukan pencarian jejak disekitar gunung Bong-san,
namun bukan saja jejak ketiga orang manusia tembaga itu
tak berhasil ditemukan bahkan rangsum kering merekapun
telah habis dimakan-Akhirnya sianak muda itu
mengusulkan "Lebih baik kita kembali saja kekuil Shia-hong-bio, aku
merasa kuatir atas keselamatan dari Loo-tua yang
menggusur dua orang tawanannya"
"Betul sambung cu Li Yap. sekarang jarak dengan bulan
lima tanggal lima sudah tinggal sepuluh hari, kita harus
menemukan para Cianpwee dan berangkat ber-sama2"
Ketika mereka bertiga hampir mencapai kuil shia-hongbio
kurapg sepuluh li, mendadak terdengarlah suara
rintihan lirih berkumandang datang dari atas sebuah pohon.
cu Li Yap yang mendengar suara rintihan tersebut jadi
amat terperanjat, ia segera berseru:
"coba dengar, bukankah suara rintihan itu adalah suara
dari ibuku. . . .?"
"Mari kita tengok kesitu, mungkin mereka sudah terluka
parah karena berjumpa dengan musuh tangguh" sambung
Pek-li Hiang. "Enci.. .enci suara panggilan dari Sun Han Siang yang
lirih dan menyeramkan berkumandang mengikuti
hembusan angin malam, ketika Lam-kong Pak berpaling
kearah berasalnya suara itu maka tampaklah Sun Han Siang
dengan sekujur badan basah oleh darah sedang lari menuju
kebawah pohon besar itu dengan sempoyongan.
Suara rintihan tadi berkumandang kembali dari atas
pohon besar itu, Sun Han Siang kelihatan bergetar keras
dan segera menengok keatas pohon.
Dia lihat cu Hong Hong sudah berubah jadi manusia
darah, badannya tergantung di atas dahan pohon dan
nampaknya menderita luka dalam yang cukup parah.
Menyaksikan keadaan dari rekannya itu ia berseru sedih
dan segera loncat naik keatas pohon, serunya dengan
perasaan amat terperanjat.
"Enci, kau... kau..: siapa yang telah melukai dirimu
hingga jadi begini?"" tegurnya.
"Kaa...kaa... kaakeeK.,. kakek ombak menggulung...
dan..kau... sii.,. siapa yang teee ,,,tee... telah mee... melukai
diiri,,, dirimu?"
"Aa,., aku terluka juga di.,. ditangan kakek ombak
menggulung,,,."
"Enci,., bii...biarlah a a,.. aku mee,.. me..nyem",
menyembuhkan dahulu luu...lukamu."
"Tidak... aku harus mengobati dirimu lee.,.lebih
dahulu...aku...kaa...kalau engkau membenci diriku...
bee.,.bencilah aku..aku..taa.. tak akan menyalahkan
engkau...."
Sambil berkata ia tempelkan sepasang telapaknya diatas
jalan darah Leng-tay-hiat dibelakang punggung cu Hong
Hong. Tiga muda mudi yang menyaksikan hal itu hanya bisa
saling bertukar pandangan sekejap dengan air mata
berCucuran membasahi wajah mereka, pemandangan
seperti itu memang mengharukan sekali, terutama sekali cu
Li Yap dia segera menjatuhkan diri kedalam pelukan Lamkong
Pak dan menangis dengan sedihnya.
Kendatipun Sun Han Siang berusaha untuk
menyembuhkan luka yang diderita cu Hong Hong, tapi
disebabkan dia sendiripun terluka parah, hanya sedikit lebih
ringan jika di bandingkan dengan luka yang diderita oleh cu
Hong Hong, maka sesudah mengerahkan sedikit tenaganya
ia sudah tak tahan dan tubuhnya goncang keras. Dengan
suara dalam Lam-kong Pak segera berkata:
"Harap kalian berdua berjaga dibawah pohon, aku akan
naik keatas untuk menyembuhkan luka yang diderita
mereka berdua...."
Tanpa banyak bicara lagi dia segera meloncat naik keatas
pobon besar. Dalam pada itu Sun Han Siang telah bersandar diatas


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dahan pohon dan sudah mulai tak mampu
mempertahankan diri lagi.
Sianak muda itu segera mengeluarkan sepasang
telapaknya dan ditempelkan diatas jalan darah Leng-tayhiat
kedua orang itu, hawa murni yang segar dan kuat
dengan Cepatnya mengalir masuk kedalam tubuh dua
orang perempuan yang terluka parah itu.
Dengan kesempurnaan tenaga dalam yang dimiliki Lamkong
Pak, tidak selang setengah jam kemudian keadaan
luka dari dua orang itu sudah berangsur sembuh kembali.
Pada saat itulah mara bahaya sudah menghilang dari
empat penjuru...ditengah kesunyian yang mencekam
seluruh jagad, mendadak dari balik semak belukar yang
lebat mengepul keluar segumpal asap rokok yang besar dan
tebal langsung meluncur keatas pohon-
Menyaksikan kemunculan gumpalan asap itu, dua orang
gadis berjaga dibawah pohon jadi amat terperanjat mereka
tahu bahwa Im-Yang-siu atau kakek asap berawan Si cu
Lok berada disekitar situ, gumpalan asap tebal itu bukan
lain adalah asap berhawa Kie-kang yang dipancarkan
olehnya. Walaupun tahu bahaya dua orang gadis itu tak berani
bersuara secara sembarangan. cu Li Yap segera enjotkan
badannya meluncur kedepan dan melancarkan satu pukulan
untuk membuyarkan serangan asap hawa kie-kang yang
maha dahsyat tersebut.
Sedangkan Pek-li Hiang sendiri menubruk kedalam
semak belukar sekalian tangannya mencabut keluar tanduk
naga sakti. Walaupun gumpalan asap hawa kie-kang tersebut
berhasil dipukul buyar oleh serangan cu Li Yap namun
segera muncul kembali lima buah gumpalan bola hawa
tebal yang besar dan aneh meluncur tiba.
cu Li Yap takut terjadi hal2 yang tidak diinginkan atas
diri kekasihnya, ia segera berdiri diatas pohon dan
melancarkan pukulan kembali untuk membuyarkan
serangan kelima gumpalan bola asap yang tebal dan besar
itu. Lima buah gumpalan asap tadi segera terhajar telak tiga
buah diantaranya dan buyar sementara dua buah gumpalan
lainnya tetap meluncur kedepan mengancam punggung
Lam-kong Pak, cu Li Yap yang menyaksikan kejadian itu jadi amat
terperanjat ia tahu jika pemuda itu sampai terhajar telak
oleh gumpalan asap tersebut bukan saja Lam-kong Pak
akan menemui ajalnya seketika itu juga bahkan Sun Han
Siang dan cu Hong Hong pun akan mengalami keadaan
jalan api menuju neraka.
Dalam gelisah dan Cemasnya dia lupakan bahaya yang
bakal mengancam dirinya sambil melancarkan pukulan
dahsyat ia terjang kearah datangnya dua gumpalan bola
asap itu. "ciiiiss..." bola asap itu terhantam hingga buyar,
sementara tubuh gadis itu terpental dan roboh dari atas
dahan pohon. Dipihak lain baru saja Pek-li Hiang menerjang masuk
ketepi semak belukar tiba-tiba mendengar suara dingin
berkumandang memecahkan kesunyian, dua belas buah
lentera berwarna hitam laksana sambaran petir meluncur
kearahnya dengan amat dahsyat.
Dari senjata yang mengancam datang itu, Pek-li Hiang
tahu bahwa dia sedang berhadapan dengan Hek teng-tuihun
atau lampu hitam mengejar nyawa Leng cing cui.
Senjata tanduk naga saktinya langsung disodok kedepan,
ditengah desiran angin tajam diantara dua belah lampu
lentera hitam itu ada tujuh delapan buah diantaranya
tergetar dan hancur berantakan- sisanya lima enam buah
lentera hitam yang masih utuh dengan tajam meneruskan
ancamannya menyambar tubuh bagian bawah.
Telapak kiri Pek-li Hiang segera bertindak cepat. ia
lancarkan satu pukulan dengan ilmu telapak Sim-hoo-itciang-
hoat. "Blaamm-.." ditengah benturan keras yang memekikkan
telinga, lima buah lentera hitam yang tersisa berhasil
dipunahkan juga hingga hancur berantakan-
Baru saja gadis itu bisa berlega hati karena berhasil
memusnahkan serangan musuh, mendadak... dua rentet
semburan darah dengan cepatnya meluncur datang.
Inilah "Gumpalan darah menyembur orang" suatu ilmu
ampuh yang dipergunakan Lentera hitam pengejar nyawa
untuk menolong diri sendiri, serangan tersebut luar biasa
sekali akibatnya.
Pek-li Hiang sama sekali tidak menduga sampai kesitu,
dengan cepat ia menyambut datangnya ancaman tersebut
dengan senjata tanduk naga saktinya...^sreet^ walaupun
serangan itu berhasil menolong diri dari bahaya total
namun masih ada sebagian kecil dari semburan itu yang
bersarang diatas bahu kirinya.
"Blaaam..." pakaian yang dikenakan gadis itu bancur
berantakan dan kulitnya terluka dengan sempoyongan ia
mundur tiga langkah kebelakang....
Daripada itu pertarungan yang sedang berlangsung
antara cu Li Yap melawan kakek asap berawanpun berjalan
seimbang mereka saling menyerang dan bertahan...
Kakek asap berawan mempunyai pengalaman luas ia
selalu berusaha menghindar dari yang berat mendahulukan
yang ringan sebentar dengan mangkok bunoweenya
mengetuk batok kepala sebentar menggunakan buntalan
tembakaunya menyambar dada sebentar lagi menotok
sepasang mata dengan gagang huncwee membuat gadis shecu
jadi repot dan harus menghadapinya dengan bersungguh2.
Bicara sesungguhnya, ilmu silat yang dimiliki cu Li Yap
masih jauh lebih tinggi daripada orang ini. tetapi berbubung
gadis itu sedang menguatirkan keselamatan tiga orang yang
berada diatas pohon- perhatiannya tak bisa dipusatkan jadi
satu, ia dipaksa berada diatas angin.
Dipihak lain Pek-li Hiang yang terhajar lengan kirinya
oleh semburan darah musuhnya. seketika merasakan
tulangnya sakit hingga sukar ditahan, namun ia tak berani
mengendorkan perhatiannya dengan begitu saja, sambil
menggertak gigi serangan berikutnva dilancarkan seCara
ber-tubi2... Hek teng-tui-bun lentera hitam pengejar nyawa tertawa
seram tiada hentinya, kembali ia lancarkan tujuh delapan
buah lampu lentera hitam dan mengepung sekitar tubuh
Pek-li Hiang rapat2.
"Ploook Ploook Ploook" Pek-li Hiang mengengos napas
dan mengeluarkan ilmu pukulan Sam-tiam-sip-sam-sih atau
tiga belas pukulan berantai, dalam waktu singkat seluruh
lampu lentera berwarna hitam itu berhasil dirontokkan
semua. Sejak salah makan buah merah padam lembah yang
terpencil, tenaga dalam yang dimiliki gadis ini telah peroleh
kemajuan yang sangat pesat, kalau tidak begitu semburan
darah yang mengena ditubuhnya tadi sudah cukup untuk
merobohkan dirinya.
Tiga belas buah pukulan berantai dari pencuri tua ini
semuanya merupakan gerakan yang menggunakan
kelincahan tubuh, banyak gerakan yang bertahan jadi
menyerang semuanya diluar dugaan dansukar diduga oleh
musuhnya... Menghadapi serangan yang begitu ampuh kali ini Lampu
Hitam Pengejar nyawa yang sebaliknya kena didesak
sehingga kalang kabut dan tak mampu menguasai diri.
Dilain pihak. cu Li Yap berhasil memusatkan
perhatiannya untuk bertempur, daya serangannya semakin
meningkat dan pukulan dari ilmu payung sengkala yang dia
lancarkan berhasil mendesak mundur kakek awan berasap
sehingga satu tombak jauhnya dari tempat semula.
Tiba2 terdengar Heksteng-tui-hun lentera hitam pengejar
nyawa Leng ceng ciu membentak keras:
"Pui Kun, It-bun Ko ayoh cepat keluar dan bantu kami"
cu Li Yap sangat terperanjat dia segera menengok
kesamping tampaklah Janda kawin tujuh kali Pui Kun dan
jago arak dari Lam-hay It-bun Ko sambil membawa dua
buah bungkusan besar sedang munculkan diri dari tepi
hutan. Dua orang gadis itu amat terperanjat mereka menyadari
bahwa nasib Loo Liang-jan tak bisa menangkan akal
muslihat dari Pui Kun.
Sementara itu Janda kawin tujuh kali saling bertukar
pandangan sekejap dengan jago arak dari Lam-hay
kemudian tanpa menggubris atau mengucapkan sepatah
katapun kedua orang itu siap berlalu dari sana....
Kakek awan berasap Si cu Lok yang menyaksikan
tingkah polah kedua orang itu segera membentak keras:
"Sekalipun kamu berdua berhasil kabur sejauh satu li
tidak mungkin kalian akan mampu melepaskan diri dari
Cengkeramanku kalau tahu gelagat Cepatlah bantu diriku
bila urusan disini telah beres kamipun pasti tak akan
menyusahkan kalian"
Dua orang itu kembali saling bertukar pandangan
sekejap. akhirnya Janda kawin tujuh kali berkata:
"Mari kita sembunyikan dahulu barang2 milik kita ini,
kemudian baru ikut serta dalam pertarungan itu, tapi
engkau musti ingat bilamana perlu kita harus turun tangan
untuk lenyapkan kakek awan berasap dan lentera hitam
pengejar sukma dari muka bumi lebih baik lagi kalau kita
bisa lukai mereka dengan senjata rahasia"
"Aku mengerti" sahut It-bun Ko.
Mereka berdua segera berpisah untuk menyembunyikan
barang bawaan mereka itu, kemudian muncul kembali
digelanggang dan terjunkan diri dalam pertarungan
tersebut. Janda kawin tujuh kali Pui Kun menyerang cu Li Yap
sedang kan It-bun Ko menubruk Pek-li Hiang.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun Pui Kun
melancarkan tiga tendangan berantai menggaet nyawa
kearah cu Li Yap...BluuumBluum bluum seCara beruntun
gadis itu menyambut datangnya tendangan tadi memaksa
Pui Kun tergetar mundur tiga langkah kebelakang.
Dipihak lain It-bun Ko yang melancarkan tujuh delapan
buah pukulan dahsyat segera berhasil mendesak mundur
Pek-li Hiang sejauh tiga langkah kebelakang karena gadis
itu sedang menderita luka pada bahunya.
Ditengah pertarungan tiba2 It-bun Ko melepaskan cupu2
araknya dan meneguk araknya dengan la hap. sementara
lentera hitam pengejar nyawa sedang bertempur dengan
sengitnya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun orang she It-bun
itu menyemburkan panah araknya langsung mengancam
jalan darah glok-seng-hiat pada otak belakang lentera hitam
pengejar nyawa.
Leng cing ciu sama sekali tak menduga kalau dalam
keadaan begitu, rekan sekomplotannya bisa turun tangan
keji kearahnya, untuk menghindarkan diri sudah tak sempat
lagi, terpaksa ia mengepos tenaga dan menyemburkan pula
panah darahnya yang dahsyat kearah pihak lawan-
"criit...criiit..." panah arak yang disemburkan oleh It-bun
Ko dengan telak bersarang diatas jalan darah tay-yang-hiat
dikedua belah kening Lentera hitam pengejar nyawa Leng
cin ciu,jeritan ngeri yang menyayat hati berkumandang
memeCahkan kesunyian gembong iblis itu terkapar diatas
tanah tak berkutik lagi untuk selamanya.
In-bun Ko sendiri karena sudah melakukan persiapan
lebih dahulu dengan mudah ia berhasil melepaskan diri dari
semburan panah darah pihak lawan.
Pek-li Hiang tertegun menyaksikan kejadian itu sebelum
gadis itu sempat memikirkan sesuatu It-bun Ko telah
menyerbu kembali sambil melancarkan sebuah serangan
berantai, bersamaan itu pula sisa arak yang masih berada
didalam mulutnya disemburkan keluar juga dengan
hebatnya. "criiit " bahu Pek-li Hiang Kembali terhajar kembali oleh
semburan arak itu hingga roboh terjengkang diatas tanah.
Jago arak dari Lam-hay It-bun Ko tidak melanjutkan
serangan berikutnya kearah gadis itu ia putar badan dan
balik menerjang kakek asap berawan Si cu Lok
Rupanya kakek asap berawan telah mengetahui apa yang
telah terjadi dipihak lain, dengan suara berat ia menegur:
"It-bun Ko rupanya engkau adalah pagar makan
tanaman,... berani melukai rekan sendiri"...
Belum habis dia berkata. janda kawin tujuh kali Pui Kun
tanpa mengucapkan sepatah-kata ia melepaskan kesepuluh
buah kuku Liok-eng-kanya sepuluh desiran angin tajam
serentan meluncur kedepan dan mengancam jalan darah
penting disekujur badan kakek asap berawan-
Si cu Lok gembong iblis yang gemar menghisap
huancwee ini jadi sangat terperanjat buru2 dia
menyemburkan segumpal asap berhawa kie-kang,
sementara mangkok huncweenya dengan membawa desiran
angin tajam memukul rontok kuku2 Liok-eng-ka yang
sedang mengancam jalan darah diatas tubuhnya
It-bun Ko yang sudah menanti sejak tadi tentu saja tak
mau membuang kesempatan yang sangat baik itu dengan
begitu saja. sejak pemulaan tadi ia sudah menghisap
araknya kedalam mulut ketika dilihatnya kakek awan
berasap sudah dibuat kalang kabut dan kebingungan
setengah mati pada saat itulah arak yang sudah
dipersiapkan tadi disemburkan kedepan-
Kakek asap berawan Si cu Lok mendengus berat karena
kesakitan semburan arak itu dengan tepat bersarang diatas
wajahnya membuat luka yang besar muncul diatas
keningnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun gembong
iblis itu roboh terjengkang keatas tanah.
Janda kawin tujuh kali Pui Kun tidak berhenti sampai
disitu saja, pada saat cu Li Yap masih berdiri tertegun
kembali sepuluh desiran angin tajam meluncur kedepan
menyambar tubuh bagian bawah dari gadis itu
Dengan cepat cu Li Yap meloncat naik ke tas udara


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

untuk menghindarkan diri dari ancaman tersebut namun Itbun
To yang sudah siap dengan cupu2 araknya dengan
cepat menggetarkan cupu2 tadi sekuat tenaga segumpal
semburan arak yang maha dahsyat seketika itu juga
meluncur kearah depan.
cu Li Yap yang masih berada ditengah udara sama sekali
tak menyangka kalaupihak musuh bakal melancarkan
serangan dengan Cara begitu, tak sempat untuk menghindar
lagi tubuhnya tersembur telak oleh arak berhawa dalam tadi
dan tidak ampun badannya segera terjungkal keatas tanah.
"cepat kabur^ bentak It-bun Ko cepat2.
"Tunggu sebentar. akan kujagal dulu mereka itu..." jawab
Janda kawin tujuh kali.
"Heehh..heeehh..heehh...."
Mendadak serentak suara tertawa seram berkumandang
datang dari arah belakang Pui Kun, dua orang ituputar
badan dengan cepat dan terlihatlah Ngo-hoa-bak daging
lima warna oei Hun, Melayang diatas air Ma Tie. sapu baja
Kim Kiu, Golok tanpa tandingan Hong Gwat serta dewa
guntur berlengan delapan Si Put Siu sekalian gembong iblis
telah berdiri kurang lebih tiga tombak dihadapan mereka.
Empat buntelan besar yang mereka sembunyikan
sebelum melakukan pertarungan tadi, Kini sudah
ditemukan oleh kawanan gembong iblis itu dan berada
disisi tubuh mereka.
Paras muka Janda kawin tujuh kali Pai Kun dan Jago
arak dari Lam-hay It-bun Ko berubah sangat hebat, mereka
tahu bahwa keadaan sangat berbahaya, mereka sudah di
kepung dan kendatipun punya sayap juga tak mungkin bisa
melepaskan diri lagi.
Sepasang biji mata Janda kawin tujuh kali berputar
kencang, mendadak ia maju kedepan menghampiri Daging
lima warna dan berkata^
"oei Hukaucu. aku Pui Kun sudah lama sangat
mengagumi dirimu. cuma sayang selama ini tak ada
kesempatan baik..."
Daging lima warna oei Hun adalah seorang gembong
iblis yang sudah banyak melakukan kejahatan. namun
paling benci main perempuan. melihat tingkah pola
perempuan dihadapannya itu ia segera membentak keras:
"Bekuk mereka"
Melayang diatas air Ma Tie segera tampil kedepan,
sesudah memberi hormat kepada Daging lima warna Oei
Hun, katanya: "Hu pangcu, menurut apa yang aku orang she-Ma
ketahui, diantara harta kekayaan yang berhasil mereka
temukan itu separuh diantaranya berupa intan permata dan
beberapa biji mata kucing yang tak ternilai harganya. nilai
tersebut bisa mencapai beberapa ratus laksa lahil perak, aku
rasa benda2 yang berharga itu masih disembunyikan dalam
saku mereka...."
"Heeehhh- heeehhh- heeehhh." Daging lima warna oei
Hun tertawa dingin, "Geledah"
Sambil menyeringai seram Ma Tie maju kedepan dan
mula pertama mendekati It-bun Ko lebih dulu katanya:
"orang she It-bun, apakah engkau hendak paksa aku
untuk turun tangan sendiri?""
"Barang itu tidak berada didalam sakuku, kalau ingin
geledah silahkan menggeledah sendiri"
"Lepaskan pakaianmu lepas semua sampai telanjang
bulat" hardik Ma Tie.
It-bun Ko tahu bahwa dalam keadaan Seperti ini tidak
mau buka baju juga tak bisa terpaksa sambil menahan malu
ia lepaskan baju luarnya sehingga tinggal pakaian dalam
dan celana dalam saja yang masih melekat dibadan,
ujarnya: "Ma Tongkee silahkan kau raba saja tubuhku, tanggung
benda itu tak akan kau temukan pada diriku"
Ma Tie segera tertawa dingin.
"Heeehhh-heeehhh-heeehhh.. engkau toh bukan nona
gede atau menantu cilik yang menyenangkan hati" Huh aku
tidak punya napsu untuk meraba tubuh bangkotanmu itu
lebih baik lepas sendiri saja"
"Ma tongkee, apakah engkau suka berbaik hati dan
melakukan pemeriksaan sendiri atas diriku?" kalau suruh
aku telanjang bulat aku benar2 merasa sangat malu"
"Ploook" sebuah tempelengan yang sangat keras
bersarang diatas wajah It-bun Ko membuat hidungnya jadi
bengkak hijau dan matanya biru, dalam keadaan begini
terpaksa ta melepaskan celana dalam dan pakaian
dalamnya hingga berada dalam keadaan telanjang bulat.
"Totok jalan darah dua orang gadis itu" perintah Daging
lima warna oei Hun.
Dewa guntur berlengan delapan Si Put Siu terima
perintah dan segera menotok jalan darah dari cu Li Yap dan
Pek-li Hiang namun kawanan gembong iblis itu masih
belum tahu kalau diatas pohon masih ada orang Lain-
Setelah It-bun Ko melepaskan seluruh pakaiannya
sehingga berada dalam keadaan telanjang bulat keadaan
jago tua itu jadi mengenaskan sekali hingga sukar
dilukiskan dengan kata2.
Kawanan gembong iblis lainnya sama2 tertawa tergelak
menyaksikan rekannya ditelanjangi, hal ini membuat paras
muka It-bun Ko berubah makin memerah hingga
menyerupai kepiting rebus, seandainya diatas tanah ada gua
mungkin ia sudah menerobos masuk kedalam gua tersebut.
. . . Dalam pada itu Ma Tie sudah menghampiri kehadapan
Janda kawin tujuh kali, ujarnya:
"Pui Kun- pekerjaan yang paling kau gemari sepanjang
hidupmu adalah melepaskan celana dalam, aku rasa
melepaskan celana dihadapan umum mungkin baru kau
lakukan untuk pertama kali ini bukan?""
Janda kawin tujuh kali mengerling cabul kearah
lawannya, kemudian berseru:
"Eeei.. engkau jangan berani2 sembarangan bicara...
sekarang aku sudah menjadi miliknya oei Hu-pangcu. Ma
Tie engkau berani...."
Daging lima Warna oei Hun yang mendengar perkataan
tersebut segera menengadah keatas dan tertawa seram.
"Haaahh..haaahhh..haaahhh...perempuan lonte, berani
sembarangan bicara" hadiahkan sebuah tamparan yang
keras keatas wajahnya...."
Ma Tie yang mengandalkan kekuasaan atasannya segera
bertindak kasar. telapak tangannya diayun secara beruntun
dan-, "plook..plookplookplook" empat buah tempelengan
membuat sepasang pipi Pui Kun jadi merah membengkak,
darah segar menetes keluar dari ujung bibirnya.
"Perempuan lonte. ayoh cepat lepas kan pakaianmu"
perintah Ma Tie dengan kasar.
Janda kawin tujuh kali bukan seorang perempuan yang
takut malu, ia punya rahasia dalam tubuhnya karena itu
jikalau pakaiannya dilepaskan semua hingga telanjang bulat
maka rahasia tersebut akan ketahuan.
oleh sebab itulah sambil meliuk-liukkan pinggulnya
seperti ular ia berkata kembali^
"oei Hu-pangcu. dapiakah engkau membuka jaring dan
melepaskan taliku untuk kali ini saja" bagaimana pun juga
aku toh anggota perkumpulan, jikalau rahasia ini sampai
terbongkar bukankah nama baik perkumpulan kitapun akan
ternoda?""
sekali lagi Daging Lima warna oei Hun menengadah
keatas dan tertawa seram.
"Haahhh,. haahh.. haahhh,. perempuan lonte yang tak
tahu diri masa engkau juga mengetahui akan nama baik?""
Hmm orang she-Ma ayoh cepat geledah tubuhnya"
Ma Tie menyahut, dengan gerakan tubuh yang cepat
laksana sambaran kilat ia bertindak. tangannya menyambar
kemuka dan . . . "Breeet" pakaian luar yang dikenakan Pui
Kun segera terlepas sehingga nampaklah pakaian dalamnya
yang be^warna merah. "Breet. . ."
Pakaian dalam yang dikenakan perempuan itu kembali
tersambar hingga robek. kali ini kelihatanlah kutangnya
yang berwarna merah membungkus dua gumpalan bola
daging yang padat berisi dan masih montok sekali.
sorot mata kawanan iblis itu sama2 tertuju pada sepasang
payudara sang perempuan binal tadi tanpa berkedip. semua
orang mengecap tiada hentinya sementara air liur ibarat
ditelan berulang kali. "Breet..."
Kutang berwarna merah yang sudah minim sekali itu
kembali tersambar robek hingga terlepas dari badan, kini
separuh bagian tubuh Janda kawin tujuh kali sudah berada
dalam keadaan telanjang bulat, kulihatnya yang putih
bersih dengan sepasang gundukan bola daging yang besar
padat dan kencang benar2 mempesonakan hati.
Kedatipun usia perempuan itu sudah mencapai empat
puluh tahunan, namun wajahnya sama sekali belum
berkerut, tubuhnya masih tetap mulus. halus dan
menggairahkan sekali, bila dilihat dari tubuhnya saja maka
orang pasti akan mengira dia masih berusia belasan tahun.
Janda kawin tujuh kali melemparkan kerlingan mautnya
keempat penjuru. ia tahu kawanan iblis itu rata2 sudah
terikat oleh keindahan dan kemontokan tubuhnya, asal
pakai siasat maka ia pasti dapat meloloskan dari jeratan
lawan" Pui Kun" terdengar Ma Tie berseru dengan suara
dalam." celana dalam itu lebih baik kau lepaskan sendiri"
Janda kawin tujuh kali memutar sepasang biji matanya,
perempuan ini sedang peras otak untuk mencari siasat guna
meloloskan diri dari ancaman tersebut, ketika ia
menengadah keatas mendadak sbrot matanya berhasil
menemukan adanya tiga sosok bayangao manusia yang
sedang bersembunyi dibalik kerimbunan daun pohon, ia
segera menyadari bahwa ketiga orang itu pastilah jago2
lihay dari dunia persiliatan.
Satu ingatan deangan cepat berkelebat dalam benaknya,
ia mendapat akaL Namun perasaan tesebut tidak sampai
diutarakan keluar, ujarnya dengan suara jalang:
"Ma Tie, engkau tak usah memaksa terus-menerus,
biarlah kulepaskan sendiri celana dalamku ini tapi engkau
harus mundur dulu.^"
Ma Tie mundur tiga langkah kebelakang, sorot mata
kawanan iblis itu ber-sama2 ditujukan keatas tubuhnya,
tampaklah perempuan itu melepaskan tali celananya
dan...Sreeet^ celana berwarna merah itu meluncur lepas
dari tubuhnya....
"Aaah ..." kawanan iblis itu menjerit kaget.
Terlihatlah sepasang pahanya yang putih, mulus dan
halus....begitu montok dan menawan hingga
menggairahkan siapapun yang memandang.
Dibalik celana merah tadi ternyata masih ada selembar
celana dalam lagi yang jauh lebih kecil dan tipis, sambil
bergoyang pinggul dan memperlihatkan gerakan2 yang
merangsang, Janda kawin tujuh kali berseru kepada Daging
Lima warna: "oei Hu-pangcu, masa aku harus lepaskan semua celana
dalamku hingga telanjang bulat?"
"Tentu saja " jawab Ma Tie dengan cepat.
"Begini saja " kata janda kawin tujuh kali kemudian,
"aku akan memberi kesempatan kepada kalian untuk
meraba tubuh bagian bawahku, seandainya dibalik celana
dalamku ada benda yang kusembunyikan, bukankah asal
diraba lantas tahu?"
Mendengar usul yang sangat luar biasa dan sangat
menguntungkan dirinya itu. buru2 Ma Tie ingin
menyetujuinya. Tetapi sebelum dia sempat berbicara. Daging lima warna
oei Hun sudah keburu berkata lebih dahulu:
"Bagi mereka yang ditunjuk untuk melakukan merabaan
tersebut, maka orang itu harus dipilih dari mereka2 yang
dihari biasa memperlihatkan tingkah laku serta perbuatan
yang baik, dengan begitu aku baru dapat mempercayainya"
Setelah ucapan tersebut diutarakan keluar, maka sama
artinya wakil ketua ini merasa curiga bahwa Ma Tie tak
dapat dipercaya. seandainya ia mempunyai maksud2
tertentu, walaupun sudah diraba dan ada barangnya namun
dia mengatakan tak ada, bukankah dialah yang bakal
dirugikan"
"Apakah wakil ketua tidak percaya dengan aku?" bentak
Ma Tie dengan nada tidak puas.
"Hmm karena engkau pernah bergelumut dengan
perempuan itu maka itu berarti engkau sudah mempunyai
rasa yang lain dari-pada yang lain dengan dirinya,
perbuatanmu susah untuk dipercayai"
Bicara sampai disini sorot mata Daging lima warna yang
tajam per-lahan2 menyapu keatas wajah kawanan iblis
lainnya. Kawanan iblis itu rata2 segera menunjukkan wajah yang
serius dan jujur, semua orang menunjukkan se-olah2 dialah
yang paling bisa di percaya sehingga dapat dipilih oleh
daging lima Warna oei-Hun untuk meraba tubuh dibalik
celana dalam perempuan binal tersebut.
Lama sekali Daging lima warna oei Hun mengamatamati
anak buahnya, namun tak seorangpun yang penuju
dengan hatinya sementara ia masih bingucg karena tak tahu
siapakah yang bakal dipilih mendadak Tiat-sau-co sapu baja
Kim Kiu berkata dengan serius.
"Wakil ketua, sejak dilahirkan aku mempunyai suatu
keburukan yaitu paling takut mendekati kaum wanita, aku
harap wakil ketua jangan sekali mengutus diriku"
"Kalau begitu engkau saja yang melaksanakan tugas ini"
seru Daging lima warna dengan cepat.
Dalam hati kecilnya sapu baja Kim Kiu merasa sangat
kegirangan, namun diluaran ia ber-pura2 takut sehingga
mengucurkan keringat dingin kembali serunya:
"oooh .. wakil ketua... aku harap engkau berpikir sekali
lagi... aku takut dengan perempuan"
Dewa guntur berlengan delapan Si Put Siau yang melihat
siasat tersebut rupanya manjur sekali dengan cepat
terlintaslah satu akal dalam benaknya. agar ia bisa dipilih


Kelelawar Hijau Lanjutan Payung Sengkala Karya S D Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

untuk meraba benda yang paling menyenangkan dikolong
langit itu. tiba2 dengan tubuh gemetar ia jatuhkan diri
keatas tanah dan duduk tak berkutik. ,
Daging lima warna yang menyaksikan kejadian itu
nampak terperangah. lalu menegur, "Hey orang she-Si,
kenapa engkau" pennyakit apa pula yang kau derita...?""
"Wakil ketua.." jawab dewa guntur berlengan delapan
dengan suara ter-bata2, "Urrusan ini... sebenarnya
memalukan sekali. lebih baik tak usah kukatakan saja"
"cepat katakan" hardik Daging lima warna.
"Sejak kecil aku sudah mempunyai satu penyakit, yaitu
jika menyentuh kaum wanita maka badanku akan gemetar
dan bulu kudukku pada bangun berdiri, barusan aku
mengira engkau memerintahkan akulah yang meraba
daging dibalik celana dalamnya, maka...maka... penyakitku
itu kontan saja kambuh kembali."
Ketika kawanan iblis itu ber-sama2 alihkan sorot
matanya kearah orang itu, maka tampaklah bulu kuduknya
pada bangun berdiri, bahkan sekujur badannya masih
gemetar keras. Daging lima warna Oei Hun tertawa dingin
katanya: "Heehh. .heeehh..heeehh.. bagi seorang pria yang tidak
suka bermain perempuan, hal ini merupakan salah satu
kebaikan yang terpuji, tapi keadaanmu itu terlalu kelewat
batas, aku tetah berubah ingatan, sekarang juga akan kuutus
dirimu untuk meraba tubuhnya. engkau harus belajar
meraba perempuan sebelum dikemudian bari bisa cari bini
dan punya anak"
Dewa guntur berlengan delapan Si Put Siu merasa sangat
kegirangan, dengan cepat dia bangkit berdiri, ujarnya
kembali: "Wakil ketua...tangan-tanganku masih gemetar terus
tiada hentinya...."
Golok tanpa tandingan Hong Gwan jadi mendongkol
sekali menyaksikan ulah rekan2nya, ia berpikir dalam
hatinya: "Hmm permainan keparat in ijauh lebih hebat, aku tak
boleh memberi kesempatan kepadanya untuk mendapat
keuntungan tersebut...."
Berpikir sampai disini, sepasang biji matanya segera
berputar, kemudian sambil berteriak ia melarikan diri
terbirit-birit. "Aduuuh tolong . . . tolong.. . ."
Kejadian yang timbul sangat mendadak ini segera
membuat kawanan ibhs itu jadi tertegun.
Daging lima warna oei Hun segera membentak keras:
"Berhenti "
Dengan ketakutan Golok tanpa tandingan Hong Gwan
berhenti larinya, lalu serunya: "oooh wakil Ketua. engkau
sangat mengejutkan hatiku"
= -^^^^^-^ = "APA YANG kau takuti?"" hardik Daging lima warna
sambil tertawa dingin tiada hentinya.
Dengan tubuh bergetar karena ketakutan golok tanpa
tandingan Hong Gwan menjawab:
"Aku...jika aku mencium bau perempuan-..maka...
rasanya perutku lantas jadi mual dan ingin muntah..
bahkan-. kalau sudah muntah maka aku akan muntah
selama tiga hari tiga malam"
Daging lima warna oei Hun kembali tertawa dingin,
"Heehh...heehh..heeehh..sungguh tak kusangka kalian
memiliki penyakit aneh sebanyak itu, baiklah begini saja,
kalian bertiga boleh maju bersama dan meraba tubuhnya
ber-sama2"
Mendengar perintah tersebut, ketiga orang jago itu
merasa sangat kegirangan, sedangkan Janda kawin tujuh
kali sendiri sedikit pun tidak menunjukKan keberatannya
malahan melemparkan kerlingan2nya kearah tiga orang itu.
Kejadian itu sangat menggusarkan hati Melayang diatas
air Ma Tie, ia tahu ketiga orang itu sedang ber-pura2 main
sandiwara, dikolong langit tak mungkin terdapat penyakit
aneh seperti itu maka dengan hati yang mendongkol
seruoya dengan suara berat:
"Wakil ketua engkau jangan percaya dengan obrolan
mereka, dikolong langit tak mungkin ada....."
Belum habis ia berkata tiga orang sampah masyarakat itu
sudah menerjang kedepan "Breeet" tiga buah tangan bersama2
menerobos masuk kebalik celana dalam dari Janda
kawin tujuh kali.
TAPI... pada saat itu juga terdengarlah jeritan kesakitan
yang melengking berkumandang memecahkan kesunyian.
Kawanan iblis lainnya sama2 berdiri tertegun, ketika
mereka menengok kearah tiga orang rekannya, tampaklah
tiga buah tangan yang menerobos masuk kedalam celana
dalamnya Janda kawin tujuh kali sudah kutung jadi dua
bagian, masing2 pihak sambil membawa lengannya yang
cacad sedang mundur kebelakang dengan sempoyongan.
Tiga buah kutungan lengan itu terjatuh ke atas tanah
lewat lubang dibawah celana dalamnya, darah segar
mengucur keluar membasahi lantai, keadaan benar2
mengerikan sekali.
Saking terperanjatnya kawanan iblis itu jadi tertegun dan
berdiri melongo mereka tak menyangka kalau dalam celana
perempuan itu bukan saja tak ada hartanya malahan ada
pisaunya, hal ini sama sekali diluar dugaan siapa pun-
Siapa pun tak ada yang tahu sampai dimanakah
kelihayan dari Janda kawin tujuh kali, meskipun ia cabul
dan jalang sekali namun ia tak sudi dirugikan oleh siapapun
juga kecuali kalau ia sudah penujui maka jangan harap ada
orang bisa menikmati tubuhnya secara gratis.
Untuk menghindari perbuatan2 jahil orang lain terhadap
dirinya sengaja ia telah membuat sebuah gunting otomatis
yang amat tajan yang dipasang pada pinggangnya dan
mulut gunting tersebut berada diantara kedua pahanya jika
sepasang kaki dijepitkan satu sama lain maka gunting tajam
itu segera akan mengatup dan menguntungi benda apapun
yang berani berbuat jahil kepadanya.
Daging lima warna oei Hun makin bertambah gusar
hardiknya: "Ma Tie, ajoh maju dan periksa sekujur badannya
dengan teliti... bilamana perlu telanjangi seluruh tubuh
perempuan itu"
Dengan langkah lebar Ma Tie maju mendekati
perempuan tersebut tangannya bertindak secepat kilat.
Breeet^ sisa celana dalam yang masih melekat ditubuh
Janda kawin tujuh kali tersambar robek dan terlepas dari
Hati Budha Tangan Berbisa 7 Rahasia Peti Wasiat Karya Gan K L Romantika Sebilah Pedang 1
^