Pencarian

Kemelut Blambangan 10

Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo Bagian 10


"Hyaaattt ....!!" Dia membentak dan menerjang lagi. Kini dia mengeluarkan semua ilmu silat yang dikuasainya. Dia memainkan ilmu silat Bromo Dadali karena ia pernah menjadi murid Bromo Dadali. Juga dia mengerahkan Aji Bromo Latu dari perguruan itu, dengan didasari tenaga saktinya yang dihimpun dari latihan Waringin Sungsang. Tubuhnya berkelebatan bagaikan seekor burung garuda menyambar-nyambar karena dia mengerahkan Aji Tunggang Maruto.
Semua orang yang berada di pihak Driya Pawitra memandang terbelalak dengan wajah pucat. Hebat bukan main sepak terjang Satyabrata. Ki Sarwaguna dan Ratna Manohara sendiri diam-diam harus mengakui bahwa kalau mereka yang maju melawan Satyabrata, dalam waktu singkat mereka tentu akan roboh. Juga Tan Swi Hong menjadi pening melihat gerakan Satyabrata. Ia harus mengakui bahwa baik sinkang (tenaga sakti) maupun ginkang (meringankan 772
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tubuh) lawan Bagus Sajiwo itu telah mencapai tingkat tinggi sekali. Dara Cina ini pun semakin kagum melihat betapa Bagus Sajiwo mampu mengimbangi lawan yang amat tangguh dan berbahaya itu. Kalau pihak Driya Pawitra terheran-heran melihat kesaktian Satyabrata, sebaliknya Bhagawan Sarwatama, Kaladhama dan Kalajana tidak merasa heran menyaksikan ketangguhan Bagus Sajiwo. Mereka pernah bertemu dan melihat kesaktian pemuda sederhana itu. Namun mereka hanya merasa penasaran mengapa sampai sekian lamanya Satyabrata belum dapat mengalahkan lawannya. Jangankan merobohkan, mendesak pun dia tidak mampu dan dua orang itu tampak berimbang, saling serang dan saling bertahan dan setiap kali mereka mengadu lengan, keduanya terdorong mundur.
Sudah hampir seratus jurus dua orang itu bertanding. Kulit kedua tangan mereka sudah tampak kebiruan karena sering saling bertemu dengan amat kuatnya. Kekuatan tubuh mereka memang seimbang, keduanya memiliki tenaga sakti yang amat kuat. Akan tetapi, cara hidup mereka yang mengakibatkan perbedaan antara mereka setelah mereka berdua saling mengerahkan tenaga sekian lamanya. Bagus Sajiwo adalah seorang pemuda gemblengan lahir batin.
773 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Bukan hanya lahirnya yang kuat, melainkan batinnya juga amat kuat karena dia bersandar kepada Kekuasaan Gusti Allah dengan penyerahan diri sepenuhnya sehingga hidupnya bersih dan terbimbing.
Sebaliknya, Satyabrata adalah seorang laki-laki hamba nafsu sehingga hidupnya penuh kesesatan dan kotor. Akibatnya, setelah bertanding sekian lamanya, Bagus Sajiwo tampak masih tenang dan ketahannya masih tetap kuat. Sedangkan Satyabrata mulai gelisah dan badannya basah oleh keringat dan pernapasannya agak terengah. Namun hal ini hanya dketahui oleh dua orang yang sedang bertanding itu.
"Keparat, sekarang kau mampus!" Tiba-tiba Satyabrata berteriak melengking dan dia sudah mencabut sebatang keris yang tampak tua seperti berkarat dan mengeluarkan sinar hitam arang.Akan tetapi keris itu mengandung hawa yang menyeramkan dan hal ini terasa oleh Bagua Sajiwo sehingga tahulah dia bahwa lawannya memegang sebatang keris yang ampuh dan yang menjadi jahat karena selalu dipergunakan untuk kejahatan. Memang
sesungguhnya, keris yang dicabut Satyabrata itu adalah sebuah keris pusaka bernama Kyai Ilat Nogo (Lidah Naga). Memang bentuk keris itu seperti kepala 774
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com naga yang menjulurkan lidahnya. Ujung keris yang runcing itu merupakan ujung lidah naga.
"Wuuussshhh ....!" Keris itu meluncur ke arah perut Bagus Sajiwo ketika digerakkan Satyabrata untuk menyerang. Dengan langkah ajaibnya Bagus Sajiwo menggeser kaki dan dapat mengelak, lalu dengan cepat dia
membalas serangan itu dengan pukulan tangan miring seperti pedang membacok ke arah leher lawan. Gerakannya cepat dan biarpun seolah tanpa tenaga namun Satyabrata merasakan angin
dingin membuat tengkuknya terasa meremang. Dia melompat ke belakang lalu menyerang lagi bertubi-tubi. Bagus Sajiwo mengelak dan balas menyerang.
775 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Dua orang itu bertanding lagi dengan serunya.
Biarpun Bagus Sajiwo bertangan kosong menghadapi keris lawan, namun dia tidak terdesak dan tamparan tangannya tidak kalah berbahaya dibandingkan keris lawan.
Satyabrata mulai merasa kecelik. Ternyata pemuda lawannya ini sakti mandraguna! Dia merasa menyesal tidak mendapat kesempatan untuk mencabut pistol dan menembak karena cepatnya mereka berdua bergerak serang menyerang. Pula, kalau dia menggunakan pistol, besar kemungkinan dia akan salah sasaran karena mereka berdua bergerak ke sana-sini, berlompatan dan berkelebatan seperti bayangan.
Sementara itu, Kaladhama dan Kalajana yang melihat betapa Satyabrata belum juga mampu mengalahkan lawannya, mulai merasa khawatir.
Kalau sampai Satyabrata kalah dan sebagaimana perjanjian tadi, mereka dan pasukan mereka akan terpaksa kembali ke kadipaten dengan tangan kosong, mereka tentu akan mendapat marah dari guru mereka, Sang Bhagawan Kalasrenggi dan Sang Adipati Santa Guna Alit. Mereka akan mendapat malu.
Mereka saling pandang dan setelah saling menukar isarat, tiba-tiba mereka berdua melompat ke 776
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com depan sambil mencabut senjata. Kaladhama mancabut senjata golok gergaji yang besar, berat dan mengerikan. Kalajana juga mencabut senjata yang sama dan mereka menyerang ke arah Ki Sarwaguna tanpa berkata apapun karena mereka tahu bahwa perbuatan mereka itu melanggar perjanjian.
Melihat majunya dua orang senopati
Blambangan itu, Ki Sarwaguna menjadi marah dan dia pun cepat melompat maju sambil mencabut pedangnya dan dia segera bertanding melawan Kaladhama. Terdengar bunyi nyaring berdentang ketika pedang di tangan Ki Sarwaguna bertemu dengan golok gergaji di tangan Kaladhama, disusul berpijarnya bunga api. Kedua orang itu terdorong ke belakang dan setelah keduanya memeriksa senjata masing-masing yang ternyata tidak rusak, mereka lalu maju dan saling terjang lagi.
Sementara itu, melihat kecurangan lawan, Ratna Manohara sudah menjadi marah, terutama kepada Bhagawan Sarwatama yang dianggapnya sebagai pembuat janji yang curang. Maka sambil mencabut pedangnya, ia melompat ke depan paman gurunya itu dan membentak.
"Pengecut curang!"
777 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Sebetulnya Bhagawan Sarwatama bukan orang jahat dan dia pun tidak senang melihat tindakan Dwi Kala itu. Akan tetapi karena dia telah bergabung dengan Blambangan dengan pamrih mendapatkan kedudukan dan harta, juga agar Driya Pawitra tidak sampai dimusuhi Blambangan, maka terpaksa dia membela Blambangan. Ketika murid keponakan itu maju menyerangnya, dia pun dengan terpaksa mencabut pedangnya dan menangkis. Paman guru dan murid keponakan ini segera bertanding dengan seru.
Tadinya Kalajana hendak mengeroyok Ki
Sarwaguna, akan tetapi ketika dia menggrakkan golok gergajinya untuk menyerang Ketua driya Pawitra itu, tiba-tiba tampak sinar pedang berkelebat menangkisnya.
"Cringggg ....!" Ternyata yang menangkis golok gergajinya adalah pedang di tangan Tan Swi Hong yang masih menyamar sebagai pemuda bernama Parto. Pedang gadis itu terpental dan tangan kanannya yang memegang gagang pedang tergetar hebat. Ia terkejut bukan main dan maklum bahwa lawannya merupakan lawan yang amat kuat bahkan terlalu kuat baginya. Akan tetapi gadis Cina ini tidak menjadi gentar, Ia sudah tahu akan duduknya perkara dan selain menganggap bahwa Pihak Driya Pawitra 778
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com berada di pihak yang benar, juga ia adalah tamu perguruan itu dan ia pun harus menentang Blambangan untuk membalas dendam kematian ayahnya. Maka, iapun memutar pedangnya dengan pengerahan seluruh tenaga dan mengeluarkan ilmu pedangnya yang lincah. Untung baginya bahwa biarpun ia kalah jauh dalam hal tenaga, namun ia masih mengurangi kekurangannya itu dengan kelebihan kecepatannya. Gerakannya amat cepat sehingga Kalajana mengalami kesulitan untuk dapat mendesaknya. Namun, senopati Blambangan ini menyadari bahwa dia menang dalam hal tenaga, maka dia berusaha untuk mengadu tenaga melalui senjata agar pedang di tangan lawan itu dapat terpukul lepas.
Pertandingan antara Bhagawan Sarwatama dan Ratna Manohara berjalan seru. Keadaan mereka memang seimbang. Ilmu pedang mereka satu aliran sehingga keduanya dapat menjaga diri terhadap jurus-jurus serangan lawan yang sudah dikenal. Memang, Bhagawan Sarwatama tentu saja menang pengalaman dan perkembangan jurus lebih lengkap, namun harus diakui bahwa nurid keponakan yang jauh lebih muda itu memang cepat gerakannya. Gadis itu sudah menguasai Aji Pawana Sakti (Angin Sakti) dengan baik sekali, ditambah tubuhnya yang masih muda dan 779
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sehat sehingga ia dapat bergerak lincah bukan main.
Pertandingan antara mereka berlangsung seru dan dalam perkelahian ini, Bhagawan Sarwatama banyak mengalah karena bagaimanapun juga, dia merasa tidak enak harus bertanding melawan murid keponakannya sendiri yang sedikit banyak pernah dia sayang seperti anaknya sendiri.
Juga pertandingan antara Ki Sarwaguna
melawan Kaladhama berlangsung seru dan mati-matian. Tingkat kepandaian mereka juga seimbang, demikian pula kekuatan tenaga sakti mereka. Berkali-kali pedang di tangan Ki Sarwaguna bertemu dengan golok gergaji di tangan Kaladhama menimbulkan suara nyaring berdenting dan memancarkan bunga api yang menyilaukan mata.
Satyabrata masih bertanding seru melawan Bagus Sajiwo. Akan tetapi kini Satyabrata sudah yakin betul bahwa dia tidak akan dapat mengalahkan pemuda yang dianggapnya pemuda dusun bodoh itu.
Biarpun di masih mampu mempertahankan diri, namun dia mulai lelah dan kalau pertandingan ini terus dilanjutkan, dia sendiri akan terancam bahaya!
Maka, melihat betapa tiga orang temannya juga sudah maju dan bertanding, Satyabrata mengerahkan suaranya dan berteriak dengan penuh wibawa.
780 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Para perajurit Kadipaten Blambangan, maju dan serbu!!"
Para perajurit Balmbangan sejak tadi memang menanti perintah. Biarpun perintah itu kini bukan keluar dari mulut Dwi Kala, namun mereka maklum bahwa Satyabrata merupakan wakil Kumpeni Belanda yang sakti mandraguna dan dihormati sang Adipati Blambangan. Juga perintahnya itu terdengar penuh wibawa, maka tanpa ragu lagi sekitar seratus orang perajurit itu bersorak dan menyerbu ke arah pintu gerbang.
Para murid Driya Pawitra sudah dipesan
pemimpin mereka bahwa mereka harus berjaga saja dan hanya maju kalau pihak musuh menyerang. Kini melihat pasukan Blambangan bersorak dan menyerbu, mereka pun berserabutan keluar dari pintu gerbang membantu kawan-kawan yang tadi sudah berada di luar dan yang kini mulai bertempur melawan pasukan penyerbu.
Terjadilahpertempuran yang ramai dan kacau.
Pada say itu, di antara gemuruh suara pasukan yang bertempur, terdengar teriakan melengking.
"Bagus .... !!"
Bukan main kega dan girang rasa hati bagus sajiwo ketika melihat bayangan berkelebat dan Joko 781
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Darmono telah berada didekatnya. Melihat Joko darmono melolos sabuk dan mencabut keris hendak membantunya, dia cepat berkata.
"Joko, tidak perlu membantuku, bantu saja yang lain melawan pasukan Blambangan!"
Joko Darmono maklum bahwa Bagus Sajiwo
tidak akan terancam bahaya, maka dia pun melompat ke arah lain. Sementara itu, Tan Swi Hong sudah terdesak hebat oleh Kalajana, akan tetapi tiba-tiba terdengar suara yang membuat ia merasa girang sekali.
"Hong-moi, jangan takut, aku membantumu!"
Muncullah Sie Tiong. Pemuda ini sudah
menggunakan pedangnya menyerang Kalajana yang menjadi terkejut dan cepat menangkis dengan golok gergajinya. Kini Swi Hong berseru dengan isak tertahan saking terharu dan girangnya.
"Tiong-ko ....!" Gadis ini menjadi semakin bersemangat, memutar pedangnya dengan cepat mengeroyok Kalajana yang sudah bertanding melawan Sie Tiong. Dikeroyok dua, Kalajana menjadi repot sekali.
Joko Darmono dengan mudah dapat mengenal yang mana perajurit Blambangan. Sebetulnya ia sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan Perguruan 782
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Driya Pawitra, akan tetapi melihat betapa Bagus Sajiwo dan Tan Swi Hong berpihak kepada Driya Pawitra, dan dia melihat pula Ratna Manohara yang masih bertanding melawan seorang laki-laki berpakaian pendeta, maka dia pun tidak ragu lagi untuk memihak peguruan yang agaknya diserang oleh pasukan Blambangan itu. Gadis yang menyamar pria ini lalu mengamuk menerjang para perajurit Blambangan. Sabuknya yang bewarna merah itu berubah menjadi gulungan sinar merah dan setiap orang perajurit Blambangan yang terkena sambaran sinar merah itu pasti terpelanting dan mengalami cidera tulang patah atau sambungan tulang putus sehingga tidak mampu lagi bertempur. Keris di tangan kirinya dipergunakan untuk menangkis hujan senjata yang mengeroyoknya dan setiap kali golok seorang pengeroyok ditangkis kerisnya, golok itu terpental dan terlepas dari tangan pemiliknya. Para murid Driya Pawitra menjadi tambah semangat mereka melihat ada pemuda tampan yang mengamuk dan membantu mereka. Mereka lalu mengamuk dan biarpun jumlah pasukan Blambangan lebih besar, namun para perajurit Blambangan yang sudah gentar menyaksikan sepak terjang Joko Darmono yang dahsyat itu, menjadi terdesak. Korban mulai berjatuhan, ada yang 783
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tewas , kebanyakan hanya terluka. Akan tetapi jumlah mereka yang roboh, lebih banyak di pihak pasukan Blambangan.
Tiba-tiba datang bala bantuan di pihak pasukan Blambangan. Seorang pemuda tampan yang bukan lain adalah Tejakasmala, muncul bersama anak buahnya yang dua belas orang. Pemuda sakti dari Bali ini memang mendapat tugas dari Bhagawan Kalasrenggi untuk menyusul pasukan pimpinan Dwi Kala itu untuk melihat bagaimana hasil gerakan pasukan itu ke Teluk Grajagan. Bagaimanapun juga, Satyabrata dan Bhagawan Sarwatama adalah dua orang yang baru saja menggabungkan diri dengan Blambangan. Maka tentu saja Sang Adipati Santa Guna Alit di Blambangan belum sepenuhnya percaya kepada mereka.
Ketika Tejakasmala tiba di situ dan melihat pertempuran yang mebuat pihak Blambangan terdesak, dia terkejut dan marah. Para pimpinan pasukan sedang bertanding dengan lawan yang kuat.
Akan tetapi dia melihat ada seorang pemuda yang mengamuk dan merobohkan banyak perajurit. Maka dia cepat memimpin regunya untuk terjun ke dalam pertempuran. Dia sendiri sudah cepat menerjang dan menyerang Joko Darmono yang sedang mengamuk.
784 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Keparat, mati kau! Auuurrrggghhh .... !"
Tejakasmala mengeluarkan gerengan dengan Aji Singabairawa, gerengannya seperti gerengan seekor singa dan menggetarkan jantung lawan. Dia pun menyerang dengan Aji Condromowo, melayangkan pukulan tangan kanan yang tampak merah seperti membara, tangan membara itu terbuka dan menyambar ke arah muka Joko Darmono.
Joko Darmono atau Ken Darmini terkejut
bukan main. Ia tahu siapa Tejakasmala, tokoh yang ia tahu paling digdaya di Blambangan, seorang yang diperbantukan oleh kerajaan Klungkung di Bali kepada Blambangan dan ia mengenal pukulan-pukulan dahsyat dari tangan yang membara itu.
Karena pada saat itu ia sedang menghadapi pengeroyokan banyak perajurit Blambangan, maka serangan dahsyat dari Tejakasmala itu tidak mungkin dapat ia elakkan lagi. Cepat ia mundur selangkah dan menggerakkan sabuk merahnya untuk menangkis tamparan tangan membara itu.
"Syuuuttt .... plakkk !" ujung sabuk merah bertemu dengan tangan kanan Tejakasmala. Dengan gerakan pergelangan tangannya, Joko Darmono membuat ujung sabuknya itu melibat pergelangan tangan Tejakasmala!
785 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Akan tetapi justreru keadaan ini dipergunakan oleh Tejakasmala untuk menyerang. Dia melihat betapa Joko Darmono masih sibuk memutar keris di tangan kiri untuk melindungi tubuhnya dari serangan para pengeroyok sehingga tenaganya tentu saja terbagi. Tejakasmala membentak nyaring dan mengerahkan tenaga pada tangan kanannya yang terbelit sabuk, lalu menarik dengan sentakan kuat.
Joko Darmono tidak mampu bertahan terhadap tarikan yang dahsyat dan amat kuat itu. Tubuhnya tertarik dan tak dapat dicegah lagi dia roboh terpelanting!
"Ha-ha-ha-ha! Sekarang matilah engkau!"
Tejakasmala melompat ke dekat tubuh Joko Darmono yang roboh miring dan tangannya yang masih mengandung Aji Condromowo itu menyambar yang berada dalam keadaan tak mampu mempertahankan diri lagi itu. Kepala Joko Darmono tentu akan retak dan hangus kalau terkena pukulan Condromowo itu!
"Wuuuttt .... plakkk!" Tejakasmala berseru kaget dan tubuhnya melompat ke belakang.
Tangannya yang menyambar untuk mengirim pukulan maut ke arah kepala Joko Darmono itu tertangkis oleh sebuah benda hitam yang kuat sekali. Ketika dia memandang, ternyata yang menangkis pukulannya 786
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dan menyelamatkan Joko Darmono adalah seorang nenek yang biarpun usianya sudah enam puluh tahun lebih dan mukanya sudah dihias keriput, namun masih ada bekas kecantikan pada wajahnya. Pandang matanya tajam mencorong dan sikapnya angkuh. Ia memegang sebatang tongkat hitam dan tongkat itulah yang tadi menangkis tamparan maut Tejakasmala dan menyelamatkan nyawa Joko Darmono. Nenek itu mengenakan pakaian serba hitam, namun kainnya sutera yang halus dan bersih. Sementara itu, Joko Darmono yang baru saja terlepas dari cengkeraman maut, sudah melompat berdiri karena beberapa orang perajurit Blambangan sudah menyerangnya lagi dengan senjata mereka.
Tejakasmala terkejut dan marah bukan main.
Dia tidak mengenal nenek itu, akan tetapi dari tangkisan tongkatnya tadi dia maklum bahwa nenek itu seorang yang sakti mandraguna.
"Nenek keparat. Berani engkau menghalangi aku" Ketahuilah, nenek yang bosan hidup! Aku adalah Tejakasmala, murid utama Sang Bhagawan Ekabrata dari gunung Agung di Bali Dwipa! Siapakah engkau yang berani mencampuri urusanku?"
"Heh-heh-heh!" Nenek itu terkekekh dan
Tejakasmala dapat merasakan bahwa dalam suara 787
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tawa itu terkandung tenaga sakti yang kuat sehingga dia merasa jantungnya tergetar. "Engkau hendak membunuh muridku, apakah aku harus tinggal diam saja" Sekarang engkau akan mampus di tangan Nini Kuntigarba!"
Nenek itu adalah nini Kuntigarba, guru Ken darmini yang kini menjadi Joko Darmono. nini Kuntigarba adalah seorang wanita berusia sekitar enam puluh tahun yang tinggal mengasingkan diri sebagai pertapa di Gunung Betiri. Ia terkenal sebagai seorang tokoh aneh, seorang datuk wanita yang amat dirakuti orang karena selain sakti mandraguna, nenek ini pun dapat berbuat kejam sekali terhadap orang yang bermusuhan dengannya. Nini kuntigarba menemukan Ken Darmini ketika muridnya itu masih kecil, berusia lima tahun dan ditinggal mati ayah ibunya. anak yatim piatu dan hidup sebatang kara ini lalu dipeliharanya dan dijadikan muridnya, akan tetapi sudah dianggap dan disayang sebagai anak sendiri.
sejak kecil, ken Darmini digembleng sehingga kini seluruh ilmunya telah diajarkan kepada murid tunggal itu.
Ketika menerima undangan dari Bhagawan
Kalasreggi yang menjadi pembantu utama Sang Adipati Santa Guna Alit di Blambangan, Nini 788
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Kuntigarba mengirim Ken Darmini sebagai wakilnya.
Ia menyetujui penolakan muridnya untuk membantu Blambangan dan setelah mendengar pelaporan Ken Darmini tentang pertemuan di Blambangan itu, ia mengijinkan muridnya pergi merantau meluaskan pengalaman dengan menyamar sebagai seorang laki-laki. Kemudian ia mendengar berita tentang perekutuan Blambangan yang hendak memaksakan kehendak mereka kepada para perkumpulan, perguruan, dan para tokoh untuk membantu Blambangan dan siapa yang tidak mau membantu akan dianggap sebagai musuh Blambangan.
Mendengar ini, hati Nini Kuntigarba merasa tidak enak. Ia sudah mendengar dari muridnya bahwa Ratna Manohara sebagai wakil perguruan Driya Pawitra juga menolak untuk membantu Blambangan. Maka timbul niatnya untuk mengunjungi Peguruan Driya Pawitra dan merundingkan masalah ini. Ia sudah mengenal baik Ki Sarwaguna Ketua Driya Pawitra.
Demikianlah, ketika tiba di situ, kebetulan sekali di depan perkampungan Driya Pawitra sedang terjadi pertempuran antara pasukan Blambangan melawan para murid Driya Pawitra. Tadinya ia masih merasa ragu untuk mencampuri pertempuran itu.
Akan tetapi tiba-tiba ia melihat Ken Darmini yang 789
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menyamar pria ikut bertempur dan sedang berhadapan dengan seorang pemuda yang tangguh sekali. Melihat muridnya roboh dan terancam bahaya maut, ia segera turun tangan dan berhasil menyelamatkan muridnya dari pukulan maut Tejakasmala.
Tejakasmala terkejut mendengar Nenek itu menyebut namanya. Ketika masih di Bali dia sudah mendengar nama besar datuk wanita ini karena ketika mudanya, Nini Kuntigarba sudah membuat nama besar sampai ke Bali di mana ia sering datang dalam perantauannya.
Mengetahui bahwa dia berhadapan dengan
seorang datuk wanita yang sakti, Tejakasmala tidak membuang banyak waktu lagi. Dia mengumpulkan seluruh tenaga saktinya, mengerahkan Aji Condromowo, yaitu ilmu pukulan yang merupakan aji pamungkasnya. Kedua tangannya sampai ke siku berubah merah seperti membara dan mengepulkan uap, lalu dia menerjang maju dan menyerang dengan mendorongkan kedua tangan yang dipenuhi hawa panas itu ke arah Nini Kuntigarba. Nenek itu pun mengenal pukulan ampuh dan berbahaya, maka ia pun menancapkan tongkat hitamnya di atas tanah lalu menekuk kedua lututnya dan menyambut pukulan itu dengan kedua tangan pula sambil melompat ke depan.
790 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Syuuuuuttt .... blaaarrr .... !" Dua pasang telapak tangan itu saling bertemu dan di sekeliling mereka terasa getaran yang mengguncang kuat sehingga beberapa orang yang sedang bertempur dan berada di dekat situ, terpental! Tubuh Nini Kuntigarba terpental sampai tiga tombak ke belakang dan jatuh terbanting. Sebaliknya, Tejakasmala juga terlempar dan jatuh berguling.
Mendengar keluhan gurunya ketika terlempar tadi, Joko Darmono terkejut. Di menoleh dan melihat betapa gurunya terlempar dan terbanting roboh tidak bergerak lagi, sementara itu Tejakasmala yang juga roboh kini dipapah dua orang perajurit menjauhi tempat pertempuran. Pada saat itu, empat orang perajurit Blambangan datang menyerang. Saking marah dan sedihnya melihat gurunya roboh, Joko Darmono mengamuk dengan sabuk merah dan kerisnya dan serangannya sedemikian dahsyatnya sehingga empat orang perajurit itu roboh.
Joko Darmono cepat melompat ke dekat tubuh Nini Kuntigarba, memondong tubuh yang lunglai itu dan meloncat pergi dari situ.
Satyabrata semakin payah. Dia sudah lelah sekali sedangkan lawannya masih segar bugar. Tiba-791
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tiba dia melompat ke belakang, mencabut pistolnya dan menembak dua kali ke arah Bagus Sajiwo.
"Dar-darrr ....!" Tampak kilatan api dan dua orang perajurit Blambangan yang kebetulan bertempur di belakang Bagus Sajiwo, terjengkang roboh dan tewas seketka disambar peluru pistol.
Bagus Sajiwo cepat melempar diri ke samping sehingga tidak terkena tembakan, dan sambil bergulingan dia menyambar sebatang golok yang tercecer di atas tanah dan menyambitkan golok itu ke arah Satyabrata.
Satyabrata sama sekali tidakmenyangka
diserang seperti itu. Tadi dia yakin bahwa Bagus Sajiwo pasti akan roboh tewas oleh tembakannya.
akan tetapi dia melihat malah dua orang perajurit Blambangan yang roboh dan Bagus Sajiwo lenyap.
Tiba-tiba ada sinar menyambar dari bawah ke arah perutnya. Dia cepat menangkis dengan tangan yang memegang pistol.
"Plakk!" Golok itu terpukul runtuh, akan tetapi punggung tangan Satyabrata berdarah. Punggung tangan itu terluka oleh golok yang disambitkan dengan pengerahan tenaga sakti oleh Bagus Sajiwo tadi.
792 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Satyabrata menjadi semakin gentar. Sungguh sakti mandraguna lawannya itu dan kini Bagus Sajiwo malah tidak tampak. Meremang bulu tengkuknya.
Bahkan pistol peluru emasnya juga tidak dapat merobohkan Bagus Sajiwo. Ketika dia melihat ke kanan kiri, dia melihat betapa pasukan Blambangan juga sudah terdesak hebat. Bhagawan Sarwatama yang melawan Ratna Manohara juga tampak kewalahan, demikian pula Kaladhama yang melawan Ki Sarwaguna, apalagi Kalajana yang dikeroyok dua orang lawannya yang melihat warna kulit dan matanya menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang Cina. Dia maklum bahwa kalau dilanjutkan pihaknya tentu akan menderita rugi besar. Maka Satyabrata lalu melompat ke belakang, berseru nyaring.
"Kawan-kawan, kita mundur dulu!". Setelah berkata demikian, dia menggunakan Aji Tunggang Maruto, tubuhnya berkelebat lenyap saking cepatnya dia bergerak. Dwi Kala dan Bhagawan Sarwatama juga melihat betapa pihak mereka akan kalah, maka mendengar ini, mereka juga berlompatan pergi. Dwi Kala memberi aba-aba kepada anak buah mereka untuk melarikan diri. Bhagawan Sarwatama merasa menyesal sekali bahwa Driya Pawitra tetap tidak 793
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dapat diajak bekerja sama dan diam-diam dia mengkhawatirkan nasib perguruan itu. Akan tetapi dia tidak dapat berbuat apa-apa lagi kecuali ikut melarikan diri bersama sisa pasukan Blambangan.
"Jangan dikejar!" seru Ki Sarwaguna yang maklum bahwa mengejar pasukan yang melarikan diri berarti bunuh diri karena di sana tentu terdapat pasukan Blambangan yang lebih besar lagi jumlahnya.
Sementara itu, Ratna Manohara yang tadi melihat pemuda yang datang membantu pihaknya, melarikan diri sambil memondong tubuh nenek yang roboh, setelah diringgalkan lawannya, ia cepat melakukan pengejaran ke arah mana Joko Darmono tadi melrikan diri.
Joko Darmono memondong tubuh Nini
Kuntigarba dan berlari cepat memasuki sebuah hutan yang berada di sebelah utara teluk. Setelah tiba di dalam hutan dan melihat keadaan di situ sunyi, barulah ia berhenti dan dengan hati-hati menurunkan tubuh gurunya dan merebahkannya di atas rumput tebal.
794 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Nini
Kuntigarba mengeluh lirih dan napasnya terengah. "Ibu, bagaimana keadaanmu?"
Joko Darmono bertanya sambil
memeriksa keadaan gurunya,
merasakan denyut
jantungnya, meraba dadanya.
Nenek itu membuka matanya dan mengerutkan alisnya. Napasnya sesak terengah-engah, tubuhnya erasa panas sekali. "Niken .... aku terluka .... parah ....
lawan tadi kuat .... sekali .... ahhh ...."
"Keparat jahanam Si Tejakasmala! Aku akan membunuhnya untuk membalas perbuatannya ini!"
seru Joko Darmono dengan marah.
"Niken .... hati-hatilah .... dia itu tangguh sekali
.... Blambangan mempunyai banyak .... orang sakti ....
jangan bertindak sendiri .... bergabunglah dengan 795
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Driya Pawitra .... kalau perlu dengan para satria Mataram .... aaahhhh ....!" Nenek itu merintih dan menggunakan kedua tangan menekan dadanya.
"Ibu! Bagaimana rasanya" Aku akan
mencarikan obat untukmu!"
Nini Kuntigarba menggeleng kepala. " ....
percuma .... lukaku .... tak dapat .... disembuhkan ....
aaaahhhh .... Niken, jaga dirimu baik-baik ...." Kepala itu terkulai lemas.
"Ibu ....! Ibuuu ....!" Joko Darmono menubruk dan mengguncang tubuh Nenek itu,namun Nini Kuntigarba telah mati.
Joko Darmono atau Niken Darmini menangisi jenazah gurunya. Ia adalah seorang gadis yang sejak kecil dirawat dan dididik Nini Kuntigarba, dianggap seperti anak sendiri maka ia menyebut ibu kepada gurunya. Karena dididik seorang datuk yang berwatak keras dan kejam, Niken Darmini sebetulnya juga berhati keras membaja karena didikan gurunya dan hampir ia tidak pernah menangis. Akan tetapi saat itu, ia benar-benar merasa berduka. Satu-satunya orang yang dekat dengannya, yang menyayang dan disayangnya, tewas meninggalkan ia seorang diri di dunia. Ia amat menyayang gurunya yang dianggap sebagai pengganti orang tuanya. Sebetulnya, Nini 796
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Kuntigarba bukan seorang datuk sesat yang jahat, hanya ia memiliki watak yang amat keras dan ia dapat bertindak kejam terhadap mereka yang berani memusuhinya. Bahkan terkadang nenek itu juga bersikap membela keadilan dan berani menentang siapa saja yang dianggapnya tidak adil.
Baik atau jahatnya seseorang hanya sebutan menurut pendapat orang lain dan setiap pendapat orang selalu ditentukan oleh penilaiannya. Dan yang menjadi dasar dari setiap penilaian adalah kepentingan sipenilai, kepentingan si-aku. Kalau kita merasa dirugikan oleh seseorang, maka kita anggap orang itu jahat! Sebaliknya kalau kita merasa diuntungkan oleh seseorang, maka kita menganggap orang itu baik! Maka jelaslah bahwa pendapat yang berdasarkan penilaian itu hanya merupakan kebenaran semu. Yang dianggap baik oleh seseorang belum tentu baik bagi orang lain dan demikian sebaliknya. Yang dinilai baik atau jahat itu belum tentu benar.
Andaikata semua orang di dunia menganggap seseorang itu jahat sekali, akan tetapi kalau orang itu bersikap baik dan menguntungkan kita, bagaimana mungkin kita menganggapnya jahat" Sebaliknya, andaikata semua orang di dunia menganggap seseorang itu baik sekali, akan tetapi kalau orang itu 797
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bersikap jahat dan merugikan kita, tidak mungkin kita menganggap dia itu orang baik. Jadi pada hakekatnya, yang dinamakan baik itu belum tentu baik dan yang dinamakan jahat itu pun belum tentu jahat!
Oleh karena itu, tepatlah apa yang dikatakan orang bijaksana, bahwa penilaian itu palsu, didasari kepentingan si aku. Orang bijaksana tidak pernah menilai, melainkan memandang segala sesuatu, baik itu benda, manusia, maupun persoalan, sebagaimana adanya, apa adanya. Tanpa menilai membuat kita waspada dan dapat melihat dengan jelas, tidak berpihak, tidak menyalahkan atau membenarkan karena pribadinya atau akunya terlibat dan berkepentingan, sehingga tidak terdapat pertentangan, baik dalam batin sendiri maupun terhadap di luar dirinya. Kewaspadaan ini mendatangkan
kebijaksanaan, tidak mementingkan diri sendiri lahir batin dan menghasilkan tindakan yang tepat.
"Niken Darmini .... !"
Niken terkejut dan bangkit berdiri, memutar tubuh dan memandang dengan mata kemerahan dan masih basah air mata. Ia merasa terkejut karena selam ia merantau ini, hanya Sie Tiong seorang yang mengetahui rahasia penyamarannya, mengetahui bahwa ia adalah Niken Darmini, bukan Joko 798
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Darmono. Akan tetapi ketika ia memandang kekagetan dan keheranannya menghilang.
"Ah, engkau, ratna ....!" katanya dan ia mulai terisak lagi.
Ratna Manohara sebetulnya bukanlah sahabat lama Niken Darmini, melainkan kenalan baru saja.
Bahkan baru satu kali mereka saling bertemu dan saling berkenalan, yaitu ketika kedua orang gadis ini hadir dalam pertemuan yang diadakan Adipati Blambangan. Niken Darmini mewakli Nini
Kuntigarba, sedangkan Ratna Manohara mewakili Perguruan Driya Pawitra. Mereka saling bertemu dan berkenalan di tempat pertemuan itu dan memiliki pendirian yang sama, yaitu menolak ajakan kerjasama dengan Blambangan untuk memusuhi Mataram.
Bahkan mereka juga meninggalkan tempat pertemuan itu bersama dan perkenalan singkat itu terasa akrab bagi mereka yang saling menyukai.
Ratna menghampiri dan menyentuh pundak
sahabta barunya itu. "Niken, ini .... Gurumu?"
Niken Darmini mengangguk sambil
memandang jenazah gurunya, lalu ia menjatuhkan dirinya berlutut dekat jenazah itu. Ratna Manohara juga berlutut di sebelahnya.
"Ia Guruku dan .... pengganti orang tuaku ...."
799 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Mengapa Gurumu meninggal, Niken" Aku
tadi tidak melihat jelas apa yang terjadi, hanya melihat engkau memondongnya dan melarikan diri maka aku mengejarmu."
Ditanya begitu, Niken Darmini melupakan kesedihannya karena teringat akan musuh yang membunuh gurunya ia dikuasai kemarahan dan dendam. "Si keparat Tejakasmala! Dia yang membunuh, aku pasti akan membalas dendam ini!"
Niken Darmini berdiri, mengepal tinju dan matanya mencorong penuh kemarahan.
Ratna Manohara merangkul pundak sahabat barunya itu. "Tenanglah, Niken. Tejakasmala itu sakti mandraguna, bukan lawan yang mudah dikalahkan
...." "Aku tidak takut!" Niken Darmini memotong ketus.
"Aku tahu, Niken. Engkau pasti tidak takut.
akan tetapi kalau hanya menuruti dendam kemarahan kemudian usaha balas dendam itu gagal, bukankah hal itu akan merugikan kita sendiri" Tenanglah dan percayalah, aku akan membantumu menghadapi Tejakasmala itu. Dia pun bukan sendirian, banyak kawannya yang terdiri dari orang-orang sakti. Kita perlu bantuan dan sebaiknya kalau kita bergabung 800
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dengan para sahabat yang dimusuhi Blambangan. Kita harus bersatu agar kuat."
Niken Darmini dapat menerima kebenaran
dalam ucapan sahabatnya itu. Ia menghapus air matanya dan berkata. "Engkau benar, Ratna. Ibu guru juga tadi meninggalkan pesan seperti yang kau maksudkan itu. Aku harus bergabung dengan yang lain untuk menghadapi Blambangan kalau aku ingin membalas dendam kepada Tejakasmala."
"Nah, kalau begitu, mari kita bawa jenazah Gurumu ke perkampungan Driya Pawitra. Kami tadi dibantu tamu-tamu kami yang sakti, terutama Bagus Sajiwo ...."
Tiba-tiba Niken Darmini memegang lengan Ratna kuat-kuat sehingga gadis itu terkejut. "Ada apakah, Niken?" tanyanya sambil menatap wajah sahabatnya.
"Ratna, aku mohon padamu, rahasiakan
penyamaranku ini. Jangan ada yang mengetahui bahwa aku adalah Niken Darmini. Terutama sekali Bagus Sajiwo!"
Ratna Manohara melebarkan kedua matanya.
"Eh" Engkau sudah mengenal Bagus Sajiwo, Niken?"
"Mengenalnya" Ah, aku sudah melakukan
perjalanan bersama dia selama puluhan hari, 801
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mengalami banyak peristiwa dan perkelahian bersamanya dan selama ini bagi dia aku adalah seorang laki-laki! Jangan kau buka rahasia ini, Ratna!"
"Ohh ... ketika Bagus Sajiwo menceritakan pengalamannya kepada Ayahku, dia bilang bahwa perahunya pecah dan dia berpisah dari kawan-kawannya, dan dia juga menyebut sebuah nama ....
hemm, kalau tidak salah .... Joko Darmono ...."
"Itulah aku! Ratna, aku minta padamu, aku mohon, jangan sampai Bagus Sajiwo mengetahui bahwa aku adalah seorang wanita!" Niken Darmini atau Joko Darmono kini sibuk membereskan pakaian penyamarannya dan Ratna memandang sambil tersenyum. Agaknya ia dapat menduga apa yang bergejolak dalam hati sahabat barunya itu.
Ratna mengangguk-angguk. "Baiklah, aku akan menjaga rahasia penyamaranmu itu dari siapa pun juga, terutama dari Bagus Sajiwo, Niken."
"Husshh .... ! Namaku Joko Darmono, Ratna.
Belum apa-apa engkau sudah lupa lagi. Sebut aku Joko, begitu!"
"Baiklah, Joko. Mari, kita angkat jenazah Gurumu dan membawanya ke perkampungan kami untuk dirawat pemakamannya dengan baik."
802 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Pada saat itu, terdengar suara banyak orang dan keika mereka memandang, ternyata rombongan yang datang berlarian adalah Ki Sarwaguna, Bagus Sajiwo, Tan Swi Hong, dan Sie Tiong.
"Joko .... !" Bagus Sajiwo berseru girang ketika dia melihat Joko Darmono.
"Bagus!" Joko Darmono juga berseru. Mereka saling menghampiri dan dengan girang Bagus Sajiwo memegang lengan sahabatnya itu.
"Joko, aku sungguh girang sekali aku melihat engkau selamat dari gelombang lautan yang dahsyat itu!"
"Aku juga girang melihat engkau selamat, Bagus." kata Joko Darmono dan suaranya gemetar karena keharuan hatinya. Kebahagiaan hatinya bertemu dengan Bagus Sajiwo membuat ia melupakan kedukaan karena kematian gurunya. Akan tetapi bekas tangisnya masih tampak pada matanya yang kemerahan dan agak membengkak.
"Joko, engkau kenapa" Engkau .... engkau menangis?" tanya Bagus Sajiwo. Mendengar petanyaan ini, Joko Darmono merasa lehernya seperti dicekik. Teringat lagi dia akan kematian gurunya. Dia membalikkan tubuh dan lari menghampiri lalu berlutut di dekat jenazah gurunya.
803 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Ratna Manohara lalu menerangkan kepada
Bagus Sajiwo. "Joko Darmono menangisi kematian gurunya."
Mendengar ini, Bagus Sajiwo dan Ki
Sarwaguna cepat menghampiri Joko Darmono yang masih berlutut akan tetapi kini dia menahan diri agar tidak menangis lagi.
"Joko, aku ikut berbelasungkawa atas kematian Gurumu." kata Bagus Sajiwo sambil berjongkok dekat sahabatnya itu. "Joko, kematian adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, merupakan kelanjutan dari kehidupan dan akan dialami oleh semua orang, tak terkecuali. Karena itu, kuatkan hatimu dan terimalah kematian Gurumu sebagai suatu hal yang wajar saja karena kematian setiap orang sudah dikehendaki Gusti Allah."
Seperti biasa, biarpun Joko Darmono memiliki watak yang liar dan keras, namun ucapan Bagus Sajiwo dapat menembus kekerasan hatinya dan dapat dia lihat kebenarannya. Akan tetapi mengingat akan kematian gurunya di tangan Tejakasmala, dia berkata dengan suara mengandung penasaran.
"Akan tetapi, Bagus. Kematian Guruku
disebabkan oleh tangan Tejakasmala yang menyerangnya ketika Guruku datang dan
804 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menyelamatkan aku dari ancaman maut di tangan si jahanam Tejakasmala!"
"Joko, segala kejadian sudah tentu ada
penyebabnya. Kematian pun tentu ada penyebabnya, ini merupakan hukum sebab akibat. Akan tetapi hanya kekuasaan Gusti Allah sajalah yang mengatur semua itu. Segala sesuatu, termasuk nyawa kita, adalah milik Gusti Allah, demikian pula kehidupan atau nyawa Gurumu. Kalau sang Maha Pemilik menghendaki agar milikNya kembali kepadaNya, siapakah yang dapat menghalangi" Sadarlah, Joko, dan terimalah segala hal yang menimpa dirimu dengan keikhlasan karena semua itu sudah dikehendaki dan diatur oleh kekuasaan Gusti Allah."
Joko Darmono menghela napas panjang dan menundukkan mukanya, mengusap wajah jenazah Nini Kuntigarba dengan lembut.
"Engkau benar, Bagus." katanya lirih.
"Aah, semua ini karena kesalahanku," kata Ki Sarwaguna. "Nini Kuntigarba, sudah lama aku mengenalmu dan diantara kita tidak pernah ada urusan atau hubungan apa pun. Akan tetapi tidak kusangka bahwa hari ini engkau tewas karena membantu kami menghadapi kesesatan orang-orang Blambangan.
Terima kasih, Nini Kuntigarba, dan maafkanlah aku."
805 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Sudahlah,Kanjeng Rama. Tidak perlu kiranya kita mencari kesalahan. Lebih baik kita segera mengurus jenazah guru Joko Darmono. Kasihan kalau dibiarkan telentang di sini terlalu lama." kata Ratna Manohara dan ia lalu memegang lengan Joko Darmono. "Joko, mari kita angkat jenazah Gurumu."
Joko Darmono bangkit berdiri, kemudian dia memondong jenazah gurunya, dibantu oleh ratna Manohara. Diam-diam Bagus Sajiwo merasa heran melihat keakraban Joko Darmono dengan gadis jelita puteri Ketua Driya Pawitra itu. Mereka lalu kembali ke perkampungan Driya Pawitra.
Setelah diadakan penelitian, ternyata Perguruan Driya Pawitra kehilangan tujuh orang murid pria dan dua orang murid wanita yang tewas, sedangkan sebelas orang murid menderita luka-luka dalam pertempuran itu. Di pihak pasukan Blambangan, mereka membawa teman-teman yang terluka dan meninggalkan dua puluh satu orang perajurit yang tewas.
Semua jenazah itu, baik jenazah para murid Driya Pawitra maupun jenazah para perajurit Blambangan mendapat perlakuan yang sama, yaitu dikubur dengan pantas. Sikap ini saja membuktikan bahwa Ki Sarwaguna memiliki budi yang baik.
806 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Jenazah Nini Kuntigarba dimakamkan dengan upacara kehormatan sebagai layaknya orang yang terpandang dan dihormati sehingga Joko Darmono merasa berterima kasih sekali.
Bukan hanya Bagus Sajiwo dan Joko Darmono yang merasa berbahagia sekali melihat betapa masing-masing telah selamat keluar dari gulungan ombak samudera yang dahsyat itu. Dapat selamat terlepas dari cengkeraman maut di tengah gelombang yang tidak mungkin dilawan tenaga manusia betapapun saktinya dia, merupakan sebuah mujizat yang hanya dapat dilaksanakan oleh kekuasaan Gusti Allah.
Selain mereka berdua, yang lebih merasa berbahagia lagi adalah Tan Swi Hong dan Sie Tiong. Sepasang kekasih ini tentu saja berbahagia sekali dapat bertemu dan berkumpul kembali dengan tunangan mereka.


Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sungguhpun kebahagiaan mereka itu diwarnai kedukaan karena kematian Tan Beng Ki ayah Swi Hong, namun hati Swi Hong terhibur mendengar bahwa jenazah ayahnya telah ditemukan dan dikubur sebagaimana mestinya oleh Sie Tiong.
Ketika mendapat kesempatan bicara berdua saja sesudah pemakaman jenazah Nini Kuntigarba selesai, Sie Tiong dan Swi Hong berada dalam taman bunga di samping rumah Ki Sarwaguna. Yang lain-lain 807
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com memang sengaja memberi kesempatan kepada dua sejoli ini untuk bicara berdua.
"Hong-moi, sungguh aku merasa berbahagia sekali dapat bertemu dan berkumpul kembali denganmu, akan tetapi sungguh aku amat bersedih kalau teringat akan Ayahmu."
Gadis itu menhela napas panjang. "Ayah tewas terkena tembakan senjata api yang dilepas orang-orang Blambangan dan baru saja kita juga terlibat dalam pertempuran melawan orang-orang
Blambangan. Aku akan membalas kematian Ayah dengan membantu pihak yang bermusuhan dengan Blambangan."
"Hong-moi, apakah tidak lebih baik kalau kita pulang ke Tuban" Di sana kita dibutuhkan untuk melanjutkan pekerjaan mendiang Ayahmu. Pertikaian yang terjadi di sini adalah antara golongan yang tidak ada sangkut pautnya dengan kita."
"Akan tetapi apakah kematian Ayah di tangan mereka itu akan kudiamkan saja" Tidak, Tiong-ko, aku harus membalaskan dendam karena Ayah terbunuh kepada para pembunuhnya!"
Pada saat itu, seorang murid Driya Pawitra datang memberitahu bahwa mereka berdua diundang ke dalam rumah induk di mana diadakan rapat 808
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com pertemuan. Sie Tiong dan Tan Swi Hong lalu meninggalkan taman menuju ke rumah Ki Sarwaguna.
**kz** Jilid XVII ETIKA Sie Tiong dan Swi Hong memasuki
ruangan dalam rumah itu, mereka berdua
K melihat betapa penghuni rumah itu agaknya telah bersiap-siap untuk pergi. Banyak terdapat buntalan pakaian dan barang-barang berharga bertumpuk di pendapa. di dalam ruangan tampak Ki Sarwaguna, Ratna Manohara, Bagus Sajiwo, dan Joko Darmono duduk dan agaknya menanti mereka berdua.
Ki Sarwaguna memepersilahkan dua sejoli itu mengambil tempat duduk, dan Ki Sarwaguna berkata kepada mereka berdua.
"Nak Sie Tiong dan Nona Swi Hong, kami
mengucapkan terima kasih kepada kalian berdua yang telah membantu perguruan Driya Pawitra menghadapi penyerbuan orang-orang Blambangan."
809 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Paman, perbuatan kami itu sudah semestinya kami lakukan sebagai suatu kewajiban." kata Sie Tiong.
"Benar, Paman." kata pula Swi Hong
menyambung ucapan tunangannya. "Bukan hanya kewajiban membela yang benar, melainkan terutama sekali karena orang-orang Blambangan itu pun musuh saya. saya harus membalas dendam karena kematian Ayah saya yang dibunuh oleh mereka!"
Kini Bagus Sajiwo berkata kepada mereka dengan suara lembut. "Swi Hong. seperti pernah kukatakan kepadamu, kematian Paman Tan Beng Ki terjadi karena beberapa sebab yang berkaitan. Pertama sekali karena Kam Leng yang marah kepada mendiang Ayahmu. Kam Leng mengajak orang-orang Blambangan untuk menyerang perahu kita, tentu saja Kam leng bermaksud untuk membunuh Paman Tan Beng Ki dan Sie Tiong, lalu menawan dan memaksamu menjadi isterinya. adapun orang-orang Blambangan suka bekerja sama dengan dia karena besar kemungkinan kami berdua, aku dan Joko, dianggap sebagai mata-mata Mataram yang menjadi musuh Blambangan. Jadi sesungguhnya, kematian Ayahmu bukan disebabkan oleh orang-orang Blambangan, melainkan oleh Kam Leng."
810 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Apa yang dikatakan Bagus itu benar, Hong-moi. Kukira tidak semestinya kalau kita melibatkan diri dalam permusuhan antara Kadipaten Blambangan dan Mataram. Banyak urusan dan pekerjaan menanti kita di Tuban, dan tentang Kam Leng yang curang itu, masih ada waktu bagi kita untuk menghukumnya."
Ki Sarwaguna berkata, "Apa yang dikatakan Nak Sie Tiong itu benar, Nona. Musuhmu bukan Blambangan, melainkan Kam leng itu, seperti yang aku dengar dari penuturan Anakmas Bagus Sajiwo.
Urusan Blambangan adalah pemberontakan terhadap Mataram dan engkau tidak perlu mencampurinya.
Kami telah mengambil keputusan untuk segera meninggalkan tempat ini dan mengungsi ke daerah di luar wilayah Blambangan karena kalau kami masih tinggal di sini, pasukan Blambangan yang besar sekali jumlahnya tentu akan segera datang dan menggempur kami. Tentu saja, dengan jumlah kami yang kecil, melawan ribuan tentara Blambangan, sama dengan membunuh diri. Kami sudah membuat persiapan dan berkemas."
Mendengar ucapan mereka, Swi Hong dapat mengerti dan tidak membantah lagi ketika Sie Tiong mengajak ia pulang ke Tuban.
811 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Demikianlah, pada hari itu juga, Ki Sarwaguna dan semua murid Perguruan Driya Pawitra meninggalkan perkampungan mereka di tepi Teluk Grajagan. Mereka menuju ke barat untuk keluar dari wilayah Blambangan agar terbebas dari ancaman Blambangan. Atas bujukan dan desakan Ratna Manohara, Joko Darmono akhirnya setuju untuk sementara ikut dengan rombongan Driya Pawitra mengungsi ke barat. Bagus Sajiwo juga menuruti ajakan Joko Darmono dan permintaan Ki Sarwaguna untuk ikut pula.
"Anakmas Bagus Sajiwo, karena terpaksa oleh tindakan Kadipaten Blambangan, kami yang semula tidak ingin mencampuri pemberontakan Blambangan terhadap Mataram kini kami akan membantu Mataram. Di antara kita ada persamaan pendapat, yaitu bahwa Kadipaten Blambangan dipimpin orang-orang dari golongan sesat. Oleh karena itu, kami harap andika suka untuk sementara mengungsi ke barat, keluar dari daerah kekuasaan Blambangan untuk kemudian menyusun rencana bagaimana untuk dapat membantu Mataram dan menentang gerakan Blambangan yang angkara murka." Demikian antara lain Ki Sarwaguna membujuk dan terutama sekali 812
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com karena Joko Darmono sudah memutuskan ikut pergi mengungsi, dia pun akhirnya ikut pula rombongan itu.
Sie Tiong dan Swi Hong juga meninggalkan perkampungan Driya Pawitra dan berpidah dari rombongan itu untuk kembali ke Tuban. Atas nasihat Bagus Sajiwo, Swi Hong tetap menyamar sebagai seorang pemuda agar perjalanan dua sejoli itu tidak mengalami banyak gangguan perjalanan mereka.
**kz** Dugaan Ki Sarwaguna memang tepat. Beberapa hari setelah semua murid Driya Pawitra pergi mengungsi meninggalkan Teluk Grajagan, datang pasukan Blambangan yang terdiri dari lima ratus orang menyerbu perkampungan Driya Pawitra. Akan tetapi pasukan itu mendapatkan perkampungan yang kosong! Untukmelampiaskan kekecewaan dan kemarahan mereka, Dwi Kala dan para pimpinan pasukan lalu membakar perkampungan itu, baru meninggalkannya.
Setelah melakukan perjalanan selama belasan hari dengan cepat, hanya berhenti di waktu malam, dan memilih-milih tempat di luar daerah Blambangan yang tepat, akhirnya rombongan Driya Pawitra 813
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menemukan sebuah bukit di pegunungan selatan, yang disebut Bukit Parangsari. Mereka lalu memilih tempat ini sebagai tempat tinggal yang baru dan mereka membangun sebuah perkampungan di lereng bukit.
Selama dalam perjalanan itu, Bagus Sajiwo melihat kenyataan yang membuat dia terkadang senyum sendiri. Hatinya ikut merasakan girang melihat betapa akrabnya hubungan antara Joko Darmono dan Ratna Manohara. Kedua orang itu seringkali dia dapatkan sedang bercanda dan tertawa-tawa, bahkan pernah dia melihat mereka bercubit-cubitan! Akan tetapi mereka segera menghentikan canda mereka dan tampak "alim" dan serius kalau di depan orang lain. Tahulah ia bahwa Joko Darmono dan Ratna Manohara saling jatuh cinta dan dia merasa girang. Gadis itu memang pantas menjadi jodoh Joko Darmono. Kalau tadinya dia merasa suka memiliki sahabat Joko Darmono yang lincah gembira dan gagah perkasa itu, kini dia merasa semakin suka karena dicampuri perasaan iba setelah pemuda tampan itu kematian gurunya yang merupakan pengganti ayah bundanya.
Juga selama menemani mereka mengungsi
meninggalkan daerah Blambangan, Bagus Sajiwo melihat kenyataan bahwa para warga Driya Pawitra 814
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com memang merupakan sekumpulan orang gagah dan berwatak pendekar. Maka dia pun merasa kagum kepada Ki Sarwaguna dan Ratna Manohara, terutama kepada gadis cantik itu. Gadis ini pendiam dan serius, membuat kecantikannya tampak agung dan anggun.
Dia sudah melihat sendiri kedigdayaan gadis ini ketika dalam menandingi paman gurunya sendiri, yaitu Bhagawan Sarwatama yang pernah ia temui ketika orang itu membunuh Sakitri murid Driya Pawitra. Jelas bahwa Ratna telah menguasai ilmu dari perguruannya dengan baik sekali dan menjadi seorang gadis tangguh yang gagah perkasa. Cocok dan serasi sekali kalau menjadi jodoh Joko Darmono, sahabatnya yang juga memiliki kepandaian tinggi itu.
Dengan kerja keras, dalam waktu beberapa hari saja para murid Driya Pawitra telah dapat membangun rumah-rumah sederhana di lereng bukit sehingga merupakan sebuah perkampungan baru.
Pada suatu sore, setelah membantu kesibukan membuat penyelesaian terakhir pada rumah induk, Bagus Sajiwo dan Ki Sarwaguna duduk di pendapa rumah induk itu. Tiba-tiba mereka melihat Joko Darmono dan Ratna Manohara jalan berdampingan menuju ke sebelah rumah di mana Ratna Manohara akan membuat sebuah taman. Untuk membuat taman 815
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com di situ, mereka terpaksa mengangkut tanah dari bagian yang tanahnya tebal dipindahkan ke sebelah rumah agar tanaman dapat tumbuh subur. Tanah di situ tidaklah begitu baik karena mengandung kapur.
Melihat Bagus Sajiwo tersenyum lebar, Ki Sarwaguna bertanya, "Anakmas Bagus, mengapa Andika tersenyum?"
Bagus Sajiwo terkejut, tidak menyangka bahwa senyumnya mendapat perhatian Ki Sarwaguna.
"Ah, .... anu, Paman .... saya senang sekali melihat Joko demikian akrab dengan Nimas Ratna ...."
Ki Sarwaguna mengerutkan alisnya, "Mengapa Andika merasa senang sekali, Anakmas?"
"Mengapa, Paman" Tentu saja saya senang sekali. Saya melihat Joko Darmono cocok sekali dengan Nimas Ratna, mereka merupakan pasangan yang serasi, keduanya sakti dan gagah perkasa, juga tampan gagah sedangkan Nimas Ratna Manohara cantik jelita dan digdaya,"
Ki Sarwaguna diam saja dan tampak termenung agak lama. Kemudian dia mengangkat mukanya yang tadi ditundukkan, memandang kepada Bagus Sajiwo.
Pandang matanya tajam penuh selidik. Melihat sepasang mata Ki Sarwaguna menatapnya seperti itu, 816
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Bagus Sajiwo diam-diam merasa heran dan dengan pandang matanya dia bertanya-tanya.
"Anakmas Bagus, berapakah usia Andika
sekarang?"
Ditanya usianya secara tiba-tiba begitu, Bagus Sajiwo menjadi semakin heran, akan tetapi dia menjawab juga. "Kalau tidak salah, saya berusia hampir dua puluh satu tahun, Paman."
"Maafkan aku, Anakmas, kalau aku banyak bertanya tentang keadaanmu. Akan tetapi aku ingin sekali mengetahui apakah Anakmas Bagus Sajiwo sudah beristeri, ataukah sudah bertunangan?"
Bagus Sajiwo tersenyum dan menggeleng
kepalanya. "Belum, Paman."
"Akan tetapi, tentu Ayah Ibumu sudah
mendapatkan seorang gadis pilihan mereka untuk kelak menjadi isterimu, bukan?"
Kembali Bagus Sajiwo menggeleng kepalanya.
"Saya kira tidak, Paman. Saya yakin bahwa Ayah Ibuku tidak akan memaksakan sesuatu kepada saya, terutama soal perjodohan."
"Akan tetapi sungguh aneh, Anakmas. Andika adalah putera tunggal Ki Tejamanik yang terkenal dengan julukan Si Pecut Bajrakirana, Ibumu Nyi Retno Susilo juga terkenal sebagai seorang wanita 817
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sakti. Andika sendiri seorang pemuda sakti mandraguna dan usia Andika sudah cukup dewasa untuk memasuki kehidupan berumah tangga, beristeri dan beranak."
Bagus Sajiwo menghela napas panjang. "Sama sekali belum terpikirkan oleh saya untuk berumah tangga, Paman."
Diam-diam di dalam hatinya, Ketua Driya Pawitra itu merasa lega dan girang sekali. Sejak pertemuan pertama dengan Bagus Sajiwo, sudah timbul keinginan dalam hatinya untuk menjodohkan anak tunggalnya, Ratna Manohara, dengan pemuda ini. Apalagi setelah dia menyaksikan sendiri betapa saktinya pemuda putera Pendekar Pecut Sakti Bajrakirana itu. Pemuda yang menjadi putera pasangan pendekar sakti yang terkenal sebagai pahlawan dan berwatak satria, sakti mandraguna, berwajah cukup ganteng dan gagah, dan ternyata sekarang masih belum menikah dan belum terikat perjodohan dengan gadis lain! Alangkah akan bahagianya hatinya kalau dapat memiliki mantu seperti pemuda ini, berbesan dengan Ki Tejomanik yang terkenal!
Kalau menurutkan dorongan hatinya, ingin sekali dia pada saat itu juga mengeluarkan isi hatinya 818
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kepada Bagus Sajiwo. Akan tetapi dia menhan diri.
Kalau dia menyatakan keinginannya kepada Bagus Sajiwo dan pemuda itu mau menerimanya sebagai ayah mertuanya, tentu saja hal itu akan membuatnya berbahagia sekali. Akan tetapi begaimana kalau pemuda itu menolak" Dia tentu akan merasa malu bukan main. Tidak sepatutnya kalau pihak wanita yang melamar pria! Selain itu, dia harus mengingat akan puterinya sendiri. Ratna Manohara adalah seorang gadis yang biarpun lembut, sopan dan pendiam, namun berhati keras kalau mempertahankan pendiriannya.
Melihat Ketua Driya Pawitra itu berdiam diri, Bagus Sajiwo yang tidak ingin meneruskan pembicaraan mengenai dirinya, lalu membelokkan percakapan.
"Paman, saya telah mengenal Joko Darmono dengan baik. Kami menjadi sahabat yang akrab sekali.
Saya tahu bahwa dia adalah seorang pemuda yang selain tampan, juga sakti mandraguna. Sungguh kasihan sekali nasibnya. Begitu bertemu dengan gurunya di sini, gurunya tewas dan dia hidup sebatang kara."
Ki Sarwaguna menghela napas panjang. "Aku pun merasa kasihan dan menyesal sekali, Anakmas.
819 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Dahulu, sekitar dua puluh tahun yang lalu, aku sudah mengenal Nini Kuntigarba dan sekarang, Joko Darmono yang menjadi muridnya membela perguruan kami, bahkan Nini Kuntigarba tewas ketika bertempur membela pihak kami."
"Memang benar, Paman. Sungguh Joko
Darmono berjasa besar terhadap Driya Pawitra sehingga dia mengorbankan gurunya yang menjadi pengganti orang tuanya. Mengingat akan itu semua, Paman, bukankah sudah tepat sekali andaikata Joko Darmono menjadi jodoh Nimas Retno Manohara"
Apalagi melihat hubungan di antara mereka begitu akrab!"
Mendengar ucapan Bagus Sajiwo, orang tua itu menghela napas panjang sebelum menjawab.
"Mestinya begitu, Anakmas. Hanya sayang ada beberapa kendala yang membuat aku ragu dan belum berani mengambil keputusan. Pertama, walaupun aku dulu mengenal Nini Kuntigarba, namun aku tidak pernah mengenal Joko Darmono dan baru sekarang aku mengetahui bahwa mendiang Nini Kuntigarba mempunyai seorang murid laki-laki. Aku belum mengenal dan belum mengetahui benar bagaimana watak Joko Darmono walaupun Andika telah mengatakan bahwa dia berbudi baik. Ke dua, urusan 820
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com perjodohan ini harus diketahui lebih dulu dan disetujui anakku Ratna Manohara. dan yang ke tiga dan inilah yang meragukan hatiku adalah bahwa dulu aku mengenal Nini Kuntigarba sebagai seorang yang berwatak aneh dan keras sekali, juga amat kejam terhadap musuh-musuhnya, walaupun dia bukan termasuk golongan sesat atau jahat. Aku khawatir kalau wataknya yang amat kejam itu ia turunkan atau wariskan kepada muridnya itu."
Diam-diam Bagus Sajiwo harus mengakui
bahwa keraguan Ki Sarwaguna itu cukup beralasan maka dia tidak menyinggung lagi urusan perjodohan antara Joko Darmono dan Ratna Manohara. Mereka lalu bicara tentang pemberontakan yang sedang dipersiapkan oleh Blambangan terhadap Mataram. Ki Sarwaguna menyatakan bahwa dia akan
mempersiapkan para murid untuk kelak membantu Mataram apabila Blambangan dan sekutunya mulai melakukan penyerban ke dalam wilayah Mataram.
"Kami harap Andika dan Joko Darmono dapat bekerja sama dengan kami untuk membantu Mataram menghadapi Blambangan, Anakmas. Sesungguhnya, tadinya kami sama sekali tidak mempunyai niat untuk terlibat dalam pertentangan antara Kadipaten Blambangan dan Kerajaan Mataram. Akan tetapi 821
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com setelah kami dimusuhi Blambangan karena tidak mau membantu mereka memusuhi Mataram sehingga kami kehilangan sembilan orang murid yang tewas, maka kami tidak dapat tinggal diam dan harus menentang Blambangan, membantu Mataram."
"Maafkan saya, Paman. Saya sendiri ingin bergerak bebas dalam perjuangan saya membela Kerajaan Mataram. Kalau saya bergabung dengan perguruan Paman atau bahkan dengan pasukan Mataram sekalipun, saya tidak akan dapat bergerak bebas. Saya tidak akan ikut bertempur seperti para perajurit. Melihat betapa Blambangan didukung banyak orang sakti mandraguna, maka tugas saya adalah menhadapi dan menentang mereka, orang-orang sakti mandraguna yang menyalah-gunakan kepandaian mereka untuk bertindak sewenang-wenang. Saya akan membujuk Joko Darmono, mungkin dia mau bekerja sama dengan perguruan Paman."
Ki Sarwaguna tentu saja merasa kecewa karena dia berniat untuk mendekatkan puterinya dengan pemuda ini. Dia tidak percaya kalau pemuda ini tidak akan tertarik dan jatuh hati kepada puterinya. Banyak sekali pemuda yang tergila-gila kepada puterinya, akan tetapi Ratna selalu menolak pendekatan pemuda 822
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mana pun. Kalau keduanya sudah saling suka, tentu akan lebih mudah menjodohkan mereka. Akan tetapi dia menyimpan kekecewaannya dalam hati. Mereka lalu bicara tentang kekuatan Kadipaten Blambangan dan Bagus Sajiwo mendapat banyak keterangan dari Ketua Driya Pawitra ini, walaupun dia juga sudah mendapat banyak keterangan tentang persekutuan di Blambangan itu dari Joko Darmono.
Sementara itu, di dalam taman yang sedang dibangun Ratna, gadis itu membersihkan tanah di situ, dibantu oleh Joko Darmono. Joko Darmono sudah pulih kembali ketenangan dan kelincahannya.
Kedukaan tidak akan dapat bertahan lama dalam hati gadis periang yang menyamar pria ini. Kesedihannya ditinggal mati gurunya juga sudah hampir dapat ia lupakan.
"Eh, Niken ...."
"Hushh! Engkau pikun amat sih" Sudah
berulang kali kukatakan agar engkau jangan menyebut Niken kepadaku, tetapi Joko Darmono, dan engkau lupaaa terus! Terlalu engkau, Ratna. Kalau sampai Bagus Sajiwo mendengarnya, kan celaka aku!" Joko Darmono cemberut.
"Eh, kenapa sih, Ni .... eh, Joko" Kalau Kakangmas Bagus Sajiwo mendengarnya dan tahu 823
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bahwa engkau perempuan, kenapa" Bukankah itu akan jauh lebih baik bagimu?"
"Baik apanya?" Joko memandang dengan alis berkerut.
"Tentu saja lebih baik. Engkau dan Kakangmas Bagus tampak begitu akrab. Ketika kalian saling bertemu dan melihat keduanya selamat, aku melihat Kakangmas Bagus begitu gembira dan bahagia. Kalau dia melihat bahwa engkau seorang gadis ...."
"Jangan! Aku takut, aku khawatir ...."
"Eh" Engkau ini aneh sekali! Mengapa
khawatir" Mengapa takut kalau Kakangmas Bagus Sajiwo mengetahui bahwa engkau seorang gadis yang menyamar sebagai pria?"
"Aku .... aku takut .... akan kehilangan dia, Ratna. Aku khawatir, kalau dia mengetahui bahwa aku seorang wanita, dia tidak mau bergaul dekat dengan aku lagi. Aku takut dia lalu akan meninggalkan aku, Ratna." Suara Joko Darmono agak gemetar, membuktikan bahwa di adalam hatinya ia merasa gelisah.
Ratna memandang sahabatnya dan merasa iba dan terharu, akan tetapi juga geli. Ia menaruh kedua tangannya di atas pundak Joko Darmono dan berkata 824
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com lirih, "Niken Darmini, engkau amat mencinta Bagus Sajiwo, bukan?"
Wajah Joko Darmono berubah merah dan dia tersenyum malu, mengangguk, "Aku .... tergila-gila kepadanya,
Ratna ...."
akunya dengan jujur. Sejak pertama kali bertemu dan berkenalan, kedua orang gadis ini memang sudah merasa saling cocok dan saling
suka. Ketika mereka keduanya menjadi tamu dalam pertemuan yang diadakan Adipati Blambangan, keduanya sepaham dan menolak ajakan Blambangan untuk bergabung dan menentang Mataram.
"Dan dia juga mencintamu?"
825 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Dia sayang kepada Joko Darmono. Karena itulah aku takut untuk membuka rahasia
penyamaranku kepadanya, Ratna. Dia sayang kepada aku sebagai Joko Darmono. Bagailamana kalau aku kehilangan rasa sayangnya kalau aku menjadi Niken Darmini?"
"Ah, Niken, jangan begitu. Aku yakin bahwa Kakangmas Bagus Sajiwo pasti akan sayang padamu.
Pemuda mana yang tidak sayang kepada gadis yang cantik jelita dan perkasa seperti kamu" Biarlah aku yang akan mengatakan kepadanya bahwa engkau adalah Niken Darmini yang cantik jelita ...."
"Jangan! Sekali lagi, jangan buka rahasia, dan jangan panggil aku Niken! Awas, kalau engkau membuka rahasia penyamaranku, aku akan
menganggap engkau musuhku, bukan lagi sahabat!"
Ratna mengangkat kedua tangannya dan
tersenyum. "Sabae dan tenanglah, Ni ... eh, Joko.
tentu saja aku tidak akan membuka rahasia penyamaranmu kalau engkau tidak menyetujuinya.
Akan tetapi, apakah selamanya engkau akan tetap menjadi Joko darmono untuk Kakangmas Bagus Sajiwo" Lalu bagaimana engkau akan dapat mengtahui apakah dia mencinta Niken Darmini atau 826
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tidak kalau engkau tetap menjadi Joko Darmono terus?"
"Biarlah! Aku lebih suka menjadi Joko
Darmono selama hidupku asal selalu dapat berdampingan dengan dia, daripada menjadi Niken darmini akan tetapi dia lalu menjauhkan diri dariku."
"Aneh, aneh sekali! Cintamu membuat engkau menjadi aneh dan tidak lumrah orang, Joko!"
"Biar saja aneh, asal hatiku senang!"
"Akan tetapi, kalau engkau tetap dianggap sebagai seorang laki-laki oleh Kakangmas Bagus Sajiwo, pada suatu waktu tentu dia akan bertemu dengan seorang gadis dan jatuh cinta kepada gadis itu!"
Tiba-tiba wajah Joko Darmono berubah merah sekali, sepasang matanya yang indah itu terbuka lebar dan mncorong penuh kemarahan, sepasang bibirnya terkatup kuat-kuat, lalu terdengar suaranya mendesis seperti ular menyemburkan bisa sebelum terdengar kata-katanya.
"Tidak mungkin! Kalau ada seorang wanita berani merampasnya dariku, akan kubunuh wanita itu!" Kedua tangannya terkepal, hidungnya kembang kempis, bibirnya terkatup dan matanya mencorong.
Ratna bergidik melihat sikap sahabatnya itu dan ia 827
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com maklum bahwa Niken Darmini pasti akan
melaksanakan ucapan dan acamannya itu. Cinta dapat membuat seorang wanita menjadi gila, pikirnya.
"Sudahlah, jangan marah dulu, Joko. Tidak ada yang mau merampas dia darimu. Kalau engkau marah-marah begini, rupamu menjadi jelek dan aku pun ngeri melihatmu. Hayo kita ke rumah, senja mulai gelap."
Untuk menyabarkan dan menenangkan
sahabatnya itu, Ratna lalu menggandeng tangannya dan ditariknya, menuju ke rumah Ki Sarwaguna.
Di pendapa, Bagus Sajiwo berkata kepada Ki Sarwaguna. "Paman, lihat, puterimu demikian akarabnya dengan Joko Darmono!" Ki Sarwaguna memandang dan dia mengerutkan alisnya melihat puterinya bergandengan tangan amat mesranya dengan Joko Darmono.
Karena senja mulai gelap dan dipasangi lampu, maka Ratna dan Joko tadi dari jauh tidak melihat adanya orang di pendapa. Setelah dekat dan melihat bahwa Bagus Sajiwo dan Ki Sarwaguna duduk di situ, Joko Darmono cepat melepaskan tangannya yang digandeng Ratna.
Dengan alis berkerut dan suara digin Ki Sarwaguna menegur puterinya. "Ratna, senja telah 828
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mulai gelap dan engkau belum juga pergi mandi"
Nyalakan dulu semua lampu penerangan dan siapkan santapan untuk malam nanti."
"Baik, Kanjeng Rama." jawab Ratna halus dan ia lalu masuk ke dalam rumah yang baru selesai dibangun itu. Masih sederhana, akan tetapi sebagai rumah induk, bangunan tempat tinggal Ketua Driya Pawitra ini lebih besar daripada pondok-pondok lain yang menjadi tempat tinggal para murid.
Setelah berada berdua saja, Bagus Sajiwo berkata kepada Joko Darmono. "Joko, aku ikut gembira melihat hubunganmu yang amat akrab dan mesra dengan Nimas Ratna Manohara!"
"Hemm, tentu saja akrab. Bukankah kita telah menjadi sahabat baik keluarga Driya Pawitra" Kita senasib, sama-sama dimusuhi persekutuan Blambangan."
Bagus Sajiwo tersenyum. "Tentu saja kita telah menjadi sahabat baik mereka dan terutama sekali engkau telah menjadi sahabat baik Nimas Ratna.
Kalian berdua memang merupakan pasangan yang serasi dan cocok sekali, Joko. Aku ikut merasa gembira dan kuucapkan selamat, Joko!"
829 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Joko Darmono membelalakkan sepasang
matanya. "Eh" Apa-apaan engkau mengucapkan selamat kepadaku! Untuk apa?"
"Hemm, jangan pura-pura lagi, Joko. Pandang mataku tidak akan menipuku. Engkau dan Nimas Ratna jelas saling mencinta! Sebaiknya diresmikan saja, Joko. Aku bersedia untuk menjadi walimu dan mengajukan pinangan kepada Paman Sarwaguna agar ikatan perjodohanmu dengan Nimas Ratna
diresmikan. Kalau engkau berbahagia, akupun ikut senang sekali, Joko."
"Meminang Ratna" Untuk menjadi jodohku"
Engkau gila, Bagus!!"
Bagus Sajiwo tertegun. Dia tidak merasa heran kalau Joko Darmono memaki dia gila. Pemuda itu memang bersikap keras dan ugal-ugalan. yang membuat dia merasa heran adalah sikap Joko Darmono yang tampak marah. Akan tetapi dia tersenyum.
"Joko, tidak perlu berpura-pura. Bukan aku yang gila, melainkan engkau yang sudah tergila-gila kepada Nimas Ratna. Hayo, coba kalau engkau dapat menyangkal!"
Joko Darmono mengerutkan alisnya dan
memandang wajah Bagus Sajiwo penuh selidik.
830 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Mereka duduk berhadapan terhalang meja dan saling dapat menatap wajah satu sama lain yang diterangi sinar lampu gantung di atas meja.
"Bagus, engkau iri, cemburu" Aku lihat engkau akrab sekali dengan Paman Sarwaguna. Kalau dia ingin mencari mantu, pasti engkau yang akan dipilihnya. Engkau bilang bahwa aku tergila-gila kepada Ratna, itu hanya untuk menutupi bahwa sebetulnya engkau yang tergila-gila kepadanya, bukan" Ratna Manohara cantik jelita dan ayahnya suka kepadamu. Kalau engkau yang meminang, pasti akan diterima dengan senang oleh mereka!"
"Hemm, jangan menyangka yang bukan-bukan, Joko. Engkau tahu bahwa aku sama sekali belum berpikir tentang perjodohan. Jangan anggap aku sainganmu. Kalau memang engkau saling mencinta dengan Nimas Ratna Manohara, lanjutkanlah dan jangan sungkan kepadaku."
Joko Darmono tersenyum dan Bagus Sajiwo merasa heran. Baru saja sahabatnya itu marah-marah, kini tiba-tiba tersenyum cerah dan suaranya juga terdengar gembira. "Sudahlah, hentikan bicara tentang Ratna. Kasihan kalau ia menjadi bahan pembicaraan kita. Sekarang yang terpenting, kapan kita akan melanjutkan pejalanan kita, Bagus?"
831 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Mendengar suara Joko Darmono yang
bersungguh-sungguh itu, Bagus Sajiwo merasa heran.
Sahabatnya ini agaknya tidak merasa berat meninggalkan Ratna, padahal tadi tampak akrab dan mesra ketika bergandengan tangan! Cintakah Joko dan Ratna, atau tidak" Bagus Sajiwo mengerutkan alisnya. Dia akan merasa tidak senang kalau Joko Darmono mempermainkan Ratna, bersikap mesra merayu dan kalau gadis itu sudah tertarik lalu ditinggalkan begitu saja! Akan tetapi mengenal watak yang aneh dan terkadang pemarah dari Joko Darmono, Bagus Sajiwo hanya menyimpan keheranan dan rasa penasaran dalam hatinya.
"Kalau memang engkau menghendaki, besok pagi pun boleh kita pergi meninggalkan tenpat ini, Joko."
Ternyata Joko Darmono tidak tapak terkejut atau kecewa mendengar ucapan ini, seolah meninggalkan tempat itu, meninggalkan Ratna merupakan hal biasa baginya.
"Kita akan pergi ke mana, Bagus?"
"Aku ingin pergi ke Pasuruan karena kita sudah mendengar bahwa Blambangan akan mulai gerakan mereka dengan menyerbu Kadipaten Pasuruan.
Apakah engkau juga akan pergi bersamaku ke sana?"
832 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Tentu saja! Mengapa engkau bertanya begitu, bagus" Apakah engkau tidak suka kalau aku pergi bersamamu?"
"Ah, bukan begitu, Joko. Tentu saja aku suka pergi bersamamu. Akan tetapi kukira engkau ingin tinggal dulu beberapa lamanya di sini."
"Hemm .... mau mengungkit Ratna lagi, ya"
Sudah, jangan bicara lagi tentang itu, Bagus!" Joko Darmono cemberut dan tampak marah sehingga Bagus Sajiwo yang merasa heran tidak berani lagi menyinggung nama gadis itu.
Sementara itu, di ruangan belakang juga terjadi percakapan menarik antara Ki Sarwaguna dan Ratna Manohara. Gadis itu duduk di atas bangku, berhadapan dengan Ayahnya yang berdiri sambil berjalan mondar-mandir dalam ruangan itu.
"Ratna, aku hanya ingin melihat engkau hidup bahagia, anakku. Kuharap engkau juga menjadi seorang anak yang sayang dan berbakti kepada Ayahmu ini, dan juga ingin membahagiakan hati Ayahmu. Hati Ayahmu ini akan merasa berbahagia sekali dan dalam usia tuaku aku akan menyambut datangnya akhir kehidupanku ini dengan senyum kalau melihat engkau hidup berbahagia di samping seorang suami yang sempurna. Aku tidak salah 833
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com memilih, Ratna, dan engkau pun tidak akan salah memilih kalau dapat menjadi istri Anakmas Bagus Sajiwo. Keputusan hatiku sudah bulat dan kalau engkau bersedia, aku akan pergi mengunjungi Ki Tejomanik untuk membicarakan urusan perjodohan ini dengan kedua orang tua Anakmas Bagus Sajiwo."
"Kanjeng Rama, tadi sudah saya katakan bahwa saya sama sekali belum mempunyai keinginan untuk berumah tangga." kata gadis itu dengan suara lirih karena ia merasa takut kalau-kalau suaranya akan terdengar orang lain. Terutama sekali ia khawatir kalau-kalau Niken Darmini akan mendengar niat Ayahnya untuk menjodohkannya dengan Bagus Sajiwo.
"Ratna," kata Ki Sarwaguna dengan suara lembut mengandung kasih sayang dan kesabaran.
"Ingatlah, anakku, usiamu sekarang sudah hampir sembilan belas tahun, berarti sudah lebih dari cukup dan dewasa untuk berumah tangga. Selama dua tiga tahun ini engkau selalu menolak kalau ada pria yang melamar, dan aku tidak menyalahkanmu, Ratna karena memang aku juga belum melihat adanya pemuda yang pantas untuk menjadi jodohmu. Akan tetapi kalau engkau menjadi jodoh Anakmas Bagus Sajiwo, engkau akan hidup berbahagia sekali! Dia 834
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com seorang pemuda yang arif dan bijaksana, sakti mandraguna, cukup tampan dan gagah, keturunan suami isteri pendekar besar pula. Ah, Ratna, aku tidak melihat adanya seorang pemuda yang lebih tepat untuk menjadi suamimu daripada Anakmas Bagus Sajiwo."
Ratna Manohara menjadi bingung sekali. Apa yang harus ia katakan kepada Ayahnya" Ia harus mengakui dalam hatinya bahwa ia juga amat kagum dan tertarik kepada Bagus Sajiwo, satria muda yang bukan saja tampan gagah, akan tetapi juga sakti mandraguna dan bijaksana. Semua pujian Ayahnya itu memang benar dan ia pun dapat membayangkan bahwa kalau ia menjadi isteri satria itu tentu hidupnya akan berbahagia. Akan tetapi, masih terngiang di telinganya ketika Niken Darmini mengancam akan membunuh wanita yang merampas Bagus Sajiwo! Ia bukan takut akan ancaman itu, akan tetapi bagaimana mungkin ia mau bersaing dengan Niken Darmini untuk memperebutkan seorang pemuda" Memalukan sekali!
"Bagaimana, Ratna" Jawablah, maukah engkau kalau kujodohkan dengan Anakmas Bagus Sajiwo"
Engkau harus mengambil keputusan dan menjawab sekarang sebelum dia pergi meninggalkan kita."
835 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Ratna mengangkat mukanya memandang wajah Ayahnya. "Akan tetapi Kanjeng Rama .... "
"Akan tetapi apa lagi, Ratna?" Ki Sarwaguna mengerutkan alisnya. "Jangan katakan bahwa engkau jatuh cinta kepada Joko Darmono! Terus terang saja aku tidak suka mempunyai mantu pemuda itu!"
Ratna merasa geli akan tetapi di simpannya saja dalam hati dan ia ingin mengetahui mengapa Ayahnya tidak suka kepada Joko Damono. "Kenapa, Kanjeng Rama" Kenapa tidak suka kepada Joko Darmono"
Bukankah dia juga seorang satria gagah perkasa dan tampan, juga sudah membantu Driya Pawitra menghadapi orang Blambangan?"
Ki Sarwaguna menghela napas panjang. "Tidak kusangkal, Ratna. Joko Darmono memang gagah perkasa dan tampan pula. Juga dia telah berjasa membantu kita. Aku sama sekali bukan tidak senang kepada pribadinya, akan tetapi kalau aku teringat akan watak gurunya dahulu, aku jadi ragu."
"Kenapa, Kanjeng Rama" Apakah gurunya,
Nini Kuntigarba itu jahat?"
"Tidak, Nini Kuntigarba memang tidak jahat.
Akan tetapi dahulu aku mengenalnya sebagai seorang wanita yang berwatak aneh, keras dan kejam sekali terhadap orang yang dianggap musuhnya. Saking 836
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kejamnya, orang memberi julukan Iblis Betina Pencabut Nyawa kepadanya. Aku khawatir watak itu menurun pada muridnya. Nah, itulah yang membuat aku ragu dan tidak suka kalau Joko Darmono menjadi jodohmu."
"Harap Kanjeng Rama jangan khawatir. saya tidak akan menjadi jodoh Joko Darmono." kata Ratna dengan suara mantap.
Wajah Ki Sarwaguna berseri, hatinya lega. "Ah, jadi engkau tidak mencintanya seperti yang kukhawatirkan?"
"Saya memang suka dan sayang sama padanya, akan tetapi kami hanya bersahabat dan akrab. Dia tidak akan menjadi jodoh saya, hal ini harap Kanjeng Rama yakin benar."
"Bagus! Girang hatiku mendengar
pengakuanmu ini, Ratna. Jadi engkau setuju dengan niatku menjodohkanmu dengan Anakmas Bagus Sajiwo?"
"Nanti dulu, Kanjeng Rama! Saya kira tidaklah begitu mudah. Andaikata saya setuju, Kanjeng Rama masih melupakan dua hal yang akan menentukan, yaitu persetujuan Bagus Sajiwo sendiri dan persetujuan orang tuanya."
837 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ha,itu soal nanti. Yang terpenting sekarang, engkau setuju!"
Ratna merasa tidak enak sekali. Kalau ia berkeras menolak, ia tentu akan membuat ayahnya kecewa, menyesal dan bersedih. Ia tidak mempunyai alasan kuat untuk menolak. Alasan yang paling penting kuat adalah kalau ia bercerita tentang Joko Darmono yang sebetulnya adalah Niken Darmini dan bahwa gadis itu amat mencinta Bagus Sajiwo. Akan tetapi ia sudah berjanji kepada Niken Darmini untuk tidak membuka rahasianya.
"Bagaimana, anakku" Jawablah! Setujukah engkau kalau dijodohkan dengan Anakmas Bagus Sajiwo?"
Ratna Manohara menghela napas panjang.
"Yah, terserah kepada Kanjeng Rama sajalah!"
Setelah berkata demikian ia meninggalkan Ayahnya dan menuju ke dapur untuk mempersiapkan makan malam.
Kehidupan setiap orang manusia selalu
dibayangi oleh konflik (bentrokan), Konflik dalam batin sendiri yang dapat menimbulkan penyakit akibat jiwanya tertekan (stress). Atau konflik dengan orang lain yang menimbulkan permusuhan sebagai buah kebencian. Konflik terjadi karena masing-masing 838
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mempertahankan kepentingan sendiri sehingga terjadilah bentrokan keinginan atau kepentingan.
Setiap orang ingin dipenuhi keinginannya. Setiap orang ingin dipenuhi keinginannya, setiap orang ingin dilayani. Maka timbullah petentangan, timbullah perang!
Dapatkah kita belajar untuk mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan kita sendiri, atau setidaknya membagi perhatian terhadap semua kepentingan itu" Dapatkah kita membagi perhatian untuk melayani, bukan selalu ingin dilayani" Dapatkah kita juga memberi bukan selalu meminta"
Sesungguhnyalah, memberi, dengan ikhlas lahir batin tentu saja, amat membahagiakan hati, jauh lebih membahagiakan daripada menerima. Memberi dengan ikhlas berarti pencurahan kasih sehingga yang menerima, dengan ucapan "terima kasih" berarti membuat pengakuan bahwa yang sudah diterima adalah kasih si pemberi, bukan menerima sekadar bantuan. memberi dengan ikhlas berarti tanpa adanya pamrih untuk kesenangan diri pribadi. Memberi dengan ikhlas berarti menyalurkan berkat dari gusti Allah sehingga si pemberi mendapat tugas suci menjadi alatNya karena dia menyadari bahwa apa pun 839
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com yang dia berikan, baik berupa benda, tenaga, maupun pikiran, semua itu adalah milik Gusti Allah. Jadi bukan miliknya yang diberikan kepada orang lain, melainkan milik Gusti Allah. Jadi bukan dia yang memberi kepada orang lain, melainkan Gusti Allah yang memberi melalui dirinya sebagai alat penyalurNya.
**kz** Malam itu hujan turun dengan derasnya. Langit hitam pekat dan semua penghuni perkampungan baru Driya pawitra berada dalam p[ondok masing-masing, bahkan lebih senang merebahkan diri dalam kamar berlindung dalam selimut karena hawanya dingin bukan main. Tidak terdengar suara orang atau kalau ada suara pun tidak akan terdenar karena tertutup gemuruh suara air hujan menimpa atap rumah, pepohonan dan tanah. Masih ditambah pula desah suara angin dan terkadang diselingi gelegar halilintar yang cahayanya menmbus kegelapan untuk sedetik.
Sejak lewat senja tadi, sehabis makan malam bersama Ki Sarwaguna, Bagus Sajiwo, dan Joko Darmono, Ratna Manohara merasa kepalanya agak pening dan ia memasuki kamarnya dan merebahkan 840
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com diri di atas pembaringan. Ia merasa pening dan ini tentu akibat percakapan dengan ayahnya tadi tentang perjodohan itu, pikirnya. Sudah, ia tidak mau memikirkannya lagi dan lebih baik tidur agar kesehatannya pulih. Sebentar saja Ratna sudah tidur pulas.
Menjelang tengah malam hujan berhenti. Cuaca masih gelap dan hawanya dingin menyusup tulang.
Semua penghuni perkampungan Driya Pawitra sudah tidur pulas. Lima orang murid yang bertugas jaga malam itu juga lebih suka duduk berselimut sarung dalam gubug penjagaan yang berada di sebelah dalam pintu gerbang perkampungan. Suasananya sunyi sekali.
Tidak ada seorang pun melihat ketika dua sosok bayangan memasuki kamar Ratna Manohara. Dengan mudah dua orang itu memasuki kamar karena daun pintunya tidak dipalang dari dalam. Agaknya karena pening, Ratna lupa memalangi pintu kamarnya. Tak lama kemudian, dua sosok tubuh itu muncul keluar dari kamar dan menggotong tubuh Ratna Manohara yang dibungkus selimut! Agaknya gadis itu pingsan, karena tidak mungkin kalau dia tidur pulas dapat digotong dua orang begitu saja tanpa terbangun. dan dua orang itu memakai pakaian jubah hitam dan 841
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com celana hitam pula, muka mereka pun ditutupi kain hitam dan hanya tampak mata mereka dari balik kain yang dilubangi. Namun gerakan mereka tangkas dan langkah kaki mereka tidak menimbulkan suara membuktikan bahwa keduanya bukan orang biasa, melainkan orang-orang yang digdaya. Juga tampak ringan saja mereka menggotong tubuh yang dibungkus selimut itu. Mereka keluar dari perkampungan Driya Pawitra tidak melalui pintu gerbang yang terjaga lima orang murid perguruan itu, melainkan dari belakang melalui kebun yang hanya dipagari bambu sebagai pagar sementara sehingga mudah bagi mereka untuk melompati pagar bambu yang tidak terlalu tinggi itu.
Setelah agak jauh meninggalkan perkampungan menuju ke arah selatan, mereka berhenti dan seorang di antara mereka menyalakan sebatang obor. Dengan obor ini mereka dapat melanjutkan perjalanan menggotong tubuh Ratna Manohara yang masih belum sadar. Mereka menuju ke sebuah tebing bukit dan berhenti di depan sebuah gua yang besar. Banyak terdapat batu gunung besar di daerah itu.
Mereka menggotong tubuh gadis itu memasuki gua yang ternyata cukup luas, tidak kurang dari empat tombak persegi luasnya dan tingginya ada dua 842
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tombak. Di lantai terdapat banyak damen (batang padi kering) yang seolah menjadi tilam tebal. Mereka menurunkan tubuh Ratna di sudut gua, di atas rerumputan kering yang cukup bersih.
Kini seorang dari mereka mengeluarkan
segulung besar tali terbuat dari kulit sapi yang amat kuat lalu dengan hati-hati dia mengikat kedua kaki tangan Ratna dengan tali itu. Kalau hanya diikat tali serat atau bambu saja, kiranya akan dapat direnggut putus oleh gadis sakti itu. Akan tetapi tali kulit sapi ini selain liat, juga lentur dan agak mulur sehingga biarpun orang yang memiliki tenaga lebih kuat dari Ratna, masih akan sulit untuk dapat melepaskan diri dari ikatannya. Orang itu mengikat dengan kuat namun berhati-hati agar kulit kaki dan tangan gadis itu tidak sampai terluka. Untuk menjaga ini, dia menggunakan kain tebal untuk melindungi kulit pergelangan kaki tangan itu dari gigitan ikatan tali yang amat kuat itu.
Kemudian, dua orang yang berpakaian serba hitam dan memakai kain hitam penutup muka itu duduk dekat Ratna yang masih rebah telentang. Obor tadi mereka tancapkan di dinding di seberang dan agak tertutup batu menonjol pada dinding itu sehingga 843
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sinarnya terhalang dan keadaan di mana Ratna rebah itu remang-remang.
Tak lama kemudian Ratna merintih lirih dan tubuhnya bergerak, akan tetapi ketika ia tidak mampu menggerakkan kaki tangannya, gadis itu membuka matanya lebar-lebar. Ia mengedip-ngedipkan matanya untuk dapat melihat dengan jelas dalam keremangan cuaca itu. Ketika melirik ke arah kaki tangannya, ia merasa heran bukan main melihat kaki tangannya terikat. Ia mengerahkan tenaga untuk membikin putus tali pengikat kai tangannya, akan tetapi ternyata ia gagal dan setelah dicobanya berkali-kali, ia pun maklum bahwa ikatan itu kuat sekali.


Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Heh-heh, cah ayu (anak cantik), percuma engkau meronta, tidak akan dapat terlepas ikatan itu."
terdengar suara parau dan aneh logatnya.
Ratna menengok dan melihat dua orang
bertopeng hitam duduk di sebelah belakang kepalanya sehingga ia tadi tidak melihat mereka. Ia semakin heran dan terkejut. Ini tidak mungkin, pikirnya. Ia ingat benar bahwa tadi ia tidur dalam kamarnya sendiri, di rumah baru ayahnya, dalam perkampungan Driya Pawitra.
"Apakah aku sedang mimipi ....?" Ia bertanya dan ia mengangkat kedua kakinya yang terikat lalu 844
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com membanting-banting kedua kaki itu ke atas lantai gua.
Ia merasakan nyeri pada tumit kakinya yang terbanting ke atas lantai yang bertilamkan jerami.
Ha-ha, engkau tidak mimpi, cah ayu. Engkau menjadi tawanan kami, ha-ha-ha!"
"Siapa kalian" Kenapa menawan aku dan
bagaimana kalian dapat membawa aku ke sini tanpa kuketahui?" tanya Ratna Manohara, seperti biasa suaranya halus karena gadis ini memiliki batin yang kuat sehingga dapat menahan gejolak hatinya dan tidak mudah dipengaruhi kemarahan. Betapapun juga, tentu saja diam-diam ia merasa khawatir sekali melihat kenyataan betapa ia sama sekali tidak berdaya.
Seorang di antara mereka yang bertubuh sedang dan suaranya parau dan sumbang, kembali terkekeh.
"Heh-he-heh, siapa kami" Kami ada dua belas orang, siapa kami tak perlu kau tahu. Yang jelas kami adalah musuh-musuhmu dan kami menawanmu,
membawamu ke tempat ini, heh-he-heh!"
"Kalian pengecut! tak tahu malu! Dua orang laki-laki menculik seorang gadis dengan cara licik dan curang. Kalian tentu menggunakan obat bius, keparat!" Biarpun marah dan memaki, namun tetap saja Ratna menggunakan bahasa yang halus.
845 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Heh-he-he-heh! Kau sudah tak berdaya masih banyak lagak!" kata laki-laki pertama.
"Jahanam ! Kalau berani,
lepaskan ikatanku dan mari kita bertanding. Kalian boleh mengeroyok aku!" tantang
Ratna, sedikit pun tidak memperlihatkan wajah gentar walaupun hatinya merasa kecut karena ia
menduga bahwa ia terjatuh ke tangan orang-orang jahat yang mungkin berwatak liar dan ganas.
"Kawan, perempuan bermulut lancang ini kita bunuh saja sekarang agar jangan banyak cakap lagi!"
kata orang ke dua yang bertubuh kurus. "Biar kutusuk dadanya, biar pedangku ini menembus dada dan jantungnya!" laki-laki kurus itu mencabut pedangnya 846
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com yang panjang dan runcing, lalu menempelkan ujung pedang di dada Ratna, hendak menusuknya. Ratna sudah merasakan gigitan ujung pedang menembus baju dan mengenai kulitnya, terasa dingin dan runcing. Akan tetapi ia melindungi kulit dadanya dengan pengerahan tenaga sakti.
"Wah, dadanya kuat dan keras sekali!" seru Si Kurus.
"Tentu saja! Ia puteri ketua Driya Pawitra!
Akan tetapi kedua matanya tentu tidak kebal!" kata orang pertama yang suaranya parau.
"Ha-ha-ha, kalau begitu biar kutusuk kedua matanya!" Si Kurus lalu mendekatkan ujung pedangnya kepada mata kiri Ratna! Tentu saja, betapapun tabah dan beraninya, Ratna merasa ngeri ketika ujung pedang itu mendekati matanya dan terpaksa ia memejamkan kedua matanya dan wajahnya berubah pucat, jantungnya berdebar tegang membayangkan ia disiksa dan menjadi buta!
"Ha-ha-ha, akan kucokel biji matanya yang indah!"
"Jangan! Simpan pedangmu, kawan. Sayang kalau ia dibikin buta, kehilangan kecantikannya.
Sayang kalau dibunuh, lebih baik kita ajak ia bersenang-senang dulu!" Tangan Si Suara Parau 847
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dijulurkan dan jari-jari tangannya meraba leher Ratna, seperti laba-laba merayap. Meremang semua bulu tengkuk dan tubuh Ratna ketia itu merasa jari-jari tangan itu membelai kulit lehernya. Ia tahu bahwa ia terancam bahaya yang baginya lebih mengerikan daripada maut.
"Keparat! Bunuh aku, hayo bunuh saja aku!"
bentaknya dan suaranya mengandung tangis saking ngeri membayangkan dirinya diperkosa dan dipermainkan dua orang itu.
"Ha-ha-ha!" Dua orang itu tertawa dan Si Kurus menggerakkan kedua tangannya.
"Brettt .... brettt ....!" Baju depan di tubuh Ratna direnggut robek sehingga tampak sebagian dada dan perut gadis itu.
"Jahanam! Bunuh saja aku .... bunuh aku ....!"
kini Ratna tidak kuat menahan siksaan batin itu dan saking ngeri dan takutnya menghadapi ancaman perkosaan atas dirinya, ia menangis. Kemudian tiba-tiba Ratna Manohara menjerit melengking.
"Tolooooonnnngggg ....!"
Dua orang itu terkejut dan Si Suara Parau cepat mengeluarkan sehelai kain dan mengikatkan kain itu di depan mulut Ratna, dibelitkan ke belakang kepala.
Ratna tidak mampu menjerit lagi, hanya
848 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mengeluarkan suara ah-ah-uh-uh dan tubuhnya meronta-ronta, namun ikatan kaki tangan itu terlampau kuat.
Tangan yang tadinya menggerayangi kulit leher itu kini ditarik kembali.
"He, kawan. Jangan kita bersenang-senang dulu, nanti kawan-kawan yang lain menjadi iri dan marah. Sebaiknya kita tunggu sampai mereka semua datang ke sini, baru kita berpesta pora, beramai-ramai.
Lebih menggembirakan, bukan?""ah, engkau benar!
Sebaiknya kita jangan menyentuhnya dulu. Nantu kalau kawan-kawan sudah datang, baru kita mulai.
Aku yang mendapat bagian pertama!"
"Enak saja engkau! Aku yang pertama."
Mereka cekcok sebentar. Ratna Manohara
mendengarkan dengan perasaan ngeri dan takut. Ia tidak takut mati, disiksa sampai mati pun ia tidak takut dan tidak akan berteriak atau menangis. Ia berani menghadapi kematian dengan mata terbuka dan senyum di bibir. Sejak kecil ia telah digembleng sifat gagah oleh ayahnya. Akan tetapi menghadapi ancaman dipermainkan dan diperkosa, kehormatannya diperhina dan diinjak-injak, ia merasa ngeri dan takut sekali. Kalau saja kaki tangannya tidak terikat kuat-kuat, ia tentu akan mengamuk sampai mati!
849 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Membayangkan dirinya terjatuh ke tangan dua belas orang laki-laki liar biadab seperti ini, sungguh amat mengerikan.
Ia mencoba untuk memperhatikan kedua orang itu. Akan tetapi karena muka mereka tertutup kain hitam dan tempat itu tidak terang, hanya remang-remang, ia tidak dapat mengenal, bahkan tidak dapat melihat seperti apa wajah mereka. Usia mereka pun tidak dapat ia duga, sudah tua ataukah masih muda.
Agaknya kedua orang itu sengaja mengejek dan mengancam untuk membuat tawanan mereka itu semakin ketakutan. Setelah ia mampu meredakan tangisnya yang hanya terisak, Ratna bertanya.
"Siapakah kalian" Mengapa kalian melakukan ini kepadaku" Mengapa kalian amat membenciku?"
Kembali kedua orang itu tertawa-tawa. Untuk mengatasi rasa ngerinya yang dapat membuatnya menjerit-jerit akan tetapi tidak mampu ia melakukannya karena mulutnya tertutup ikatan kain, Ratna lalu menenangkan hatinya dan memejamkan kedua matanya. Akhirnya ia dapat menenggelamkan hati akal pikirannya dan berada dalam keadaan setengah tidur.
Ketika cuaca mulai agak terang, tanda bahwa fajar mulai menyingsing, dua orang itu memadamkan 850
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com obor. Ratna juga mulai mendengarkan gerak-gerik mereka yang tadinya terdiam, agaknya mereka juga tertidur. "Cah ayu, tuggu sebentar, ya" Kami akan mengundang sepuluh orang kawan kami dan kita mulai berpesta dan besenang-senang nanti. kau tunggu saja manis!" Ratna membuka matanya dan melihat Si Kurus tadi meninggalkan gua. Ia tidak melihat orang yang satu lagi, yang tubuhnya sedang. Ia ditinggalkan seorang diri di gua itu, dan mulailah ia berusaha melepaskan diri dengan meronta-ronta sekuat tenaga.
Namun hasilnya sia-sia. Tali-tali itu terlalu kuat.
Sementara itu, jauh lewat tengah malam tadi, ketika semua penghuni rumah Ki Sarwaguna masih tidur pulas, Ki Sarwaguna mengetuk pintu kamar Bagus Sajiwo. Joko Darmono, seperti biasa, tinggal dalam sebuah kamar terpisah seperti permintaannya.
"Anakmas Bagus, bukalah pintunya." kata Ki Sarwaguna sambil mengetuk daun pintu kamar itu.
Bagus Sajiwo, seperti hampir semua ahli kanuragan, memiliki kepekaan luar biasa sehingga sekali namanya dipanggil dia tersentak bangun.
Mendengar suara di luar pintu kamarnya itu, dia mengenal suara Ki Sarwaguna. Maka cepat dia turun dari pembaringan dan membuka daun pintu.
851 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Dia melihat wajah Ketua Driya Pawitra itu tampak tegang dan gelisah sekali. Ki Sarwaguna segera menyelinap masuk.
"Anakmas Bagus, tolonglah, Anakmas ....!"
bisiknya dengan mata tampak bingung.
"Ada apakah, Paman?"
"Celaka, Anakmas, Si Ratna, anakku .... ia ....
hilang dari kamarnya ...."
"Semalam sekitar tengah malam aku
mendengar suara mencurigakan, namun lirih sekali dan kusangka hanya suara kucing, maka aku tidur lagi. Akan tetapi baru saja, aku terbangun dengan perasaan tidak enak. Tentu terjadi sesuatu, maka aku lalu keluar kamar dan melakukan pemeriksaan, kalau-kalau ada musuh datang mengganggu. Tidak ada apa-apa yang mencurigakan. Akan tetapi ketika aku lewat kamar Ratna, sekali dorong daun pintu kamarnya terbuka, tidak terpalang dari dalam dan Ratna tidak berada dalam kamarnya. Ia hilang, Anakmas!"
"Hemm, harap Paman tenang. Nimas Ratna
bukan anak kecil dan ia memiliki kesaktian untuk dapat melindungi dirinya sendiri. Kalau ia tidak berada di kamarnya, berarti ia keluar dari kamar, enah sedang ada keperluan apa."
852 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Tadi aku juga berpikir begitu, Anakmas. Aku sudah mencarinya di sekeliling rumah, akan tetapi tidak ada. Ketika aku kembali ke kamarnya, aku mencium bau dupa yang aneh, yang baunya mulai menipis. Mungkin asap pembius! Dan agaknya Ratna tidak berganti pakaian, selimutnya juga hilang dan tusuk penghias sanggulnya masih di atas meja, berarti ia belum menyanggul rambutnya. Pedangnya juga masih tergantung didinding! Ah, Anakmas Bagus, aku khawatir sekali. Ia agaknya .... diculik orang ....!"
Bagus Sajiwo mengerutkn alisnya. "Kalau begitu, mari saya bantu mencari dan melakukan pengejaran, Paman!"
Mereka berdua pergi ke kamar Ratna dan
setelah melakukan pemeriksaan dan melihat bahwa semua keterangan Ki Sarwaguna tadi benar, Bagus Sajiwo lalu keluar dari rumah bersama Ki Sarwaguna.
"Tadi sudah kutanyakan kepada lima orang murid yang bertugas jaga, kata mereka tidak ada yang melihat Ratna atau orang lain lewat. Akan tetapi seorang dari mereka, ketika melakukan perondaan ke bagian selatan dalam kampung, tiba-tiba ditampar orang dari belakang dan roboh pungsan. Setelah siuman kembali dia segera memberitahu kawan-kawannya."
853 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Mari kita tanyai dia, Paman!" Mereka segera pergi ke tempat jaga di dekat pintu gerbang dan ketika mereka bertanya kepada Sarun, murid yang tadi terpukul pingsan, Sarun menceritakan
pengalamannya. "Saya sedang berjalan meronda, tiba-tiba saya dipukul, terkena tengkuk saya dan saya tidak ingat apa-apa lagi. Setelah sadar, saya lalu kembali ke sini menceritakan kepada teman-teman."
Bagus Sajiwo memeriksa tengkuk Sarun, akan tetapi tidak terdapat luka. Hanya tamparan biasa namun cukup kuat sehingga Sarun roboh pingsan.
"Apakah Andika tidak melihat atau mendengar sesuatu yang mencurigakan ketika Andika belum dipukul?" tanya Bagus.
"Rasanya saya ada mendengar orang bicara dan berlari ke arah kebun di bagian selatan perkampungan, akan tetapi suara-suara itu tidak jelas dan sebelum saya memeriksa, tiba-tiba saya dipukul."
"Mari, Paman!" Ajak Bagus Sajiwo.
Mereka berdua segera pergi ke ekbun. Fajar mulai menyingsing dan caca tidak begitu gelap lagi.
"Lihat itu, pagarnya rusak!" kata Ki
Sarwaguna. mereka berlari mendekati dan memeriksa.
854 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Benar saja, pagar dari bambu itu tercabut sebagian yang menandakan bahwa ada orang lewat di sini.
"Itu ada tapak kaki!" kata Bagus Sajiwo.
keduanya berjongkok dan memeriksa. Ada tapak kaki yang jelas sekali, melesak ke dalam tanah.
"Hemm, coba Paman periksa tapak kaki kita sendiri. Tidak begitu dalam, bukan" Tapak-tapak kaki ini dalam sekali! Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang itu berat, atau membawa beban berat sehingga tapak kaki mereka lebih dalam dari tapak kaki biasa.
Dan bentuknya aneh. Lebarnya melebihi ukuran normal dan tidak tampak tapak jari kakinya. Hemm, tidak salah lagi, orang-orang ini tentu menggunakan alas kaki untuk menghilangkan jejak! Mari Paman, kita ikuti jejak tapak kaki mereka."
"Mereka?" tanya Ki Sarwaguna.
"Ya, mereka. jelas mereka lebih dari satu orang.
Lihat tapak kaki ini, saling tindih, berarti ada dua orang di belakang yang menginjak tapak kaki orang pertama di depan. Agaknya ada dua orang menggotong sesuatu yang berat ...."
"Menggotong Ratna ....?"
"Mungkin begitu, Paman. Mari kita ikuti dan kita kejar."
855 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Mereka berdua mengikuti tapak kaki itu. Akan tetapi ketika tapak kaki itu tiba di belakang kebun di mana tanahnya keras mengandung kapur, tapak kaki itu lenyap, atau tidak meninggalkan bekas di atas tanah yang keras.
"Ah, tapak-tapak itu menghilang. Kita harus melakukan pengejaran dengan kira-kira saja, Paman."
"Anakmas Bagus, dari sini ada dua jurusan yang dapat dituju para penculik itu. yang menurun ini menuju ke sebuah dusun di lembah bawah sana, sedangkan yang lain itu menuju ke bagian bukit yang bertebing dan berkapur. Sebaiknya kita berpencar.
Biar aku yang mengejar ke dusun itu karena aku sudah mengenal penduduknya. Aku akan mencari keterangan di sana. Adapun Andika sebaiknya mengejar ke jalan yang menuju ke daerah tebing berkapur itu. Bagaimana pendapatmu, Anakmas?"
Bagus Sajiwo mengangguk-angguk, "Baik
sekali, paman. Mari kita berpencar melakukan pengejaran secara cepat. Mungkin mereka belum pergi jauh."
Mereka berdua lalu berpencar dan melanjutkan pengejaran mereka. Matahari pagi memandikan permukaan bumi dengan cahayanya yang cerah dan masih kekuningan, belum panas benar, hangat-hangat 856
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menghidupkan dan menyegarkan. Bagus Sajiwo mempergunakan kesaktiannya, berlari cepat sekali melalui saerah yang berbatu sambil dengan penuh kewaspadaan meneliti keadaan sekeliling dengan pandang matanya.
Pedang Ular Merah 7 Golok Halilintar Karya Khu Lung Harimau Mendekam Naga Sembunyi 4
^