Pencarian

Kemelut Blambangan 11

Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo Bagian 11


Setelah mencari-cari beberapa lamanya, tiba-tiba hatinya merasa girang sekali melihat tapak kaki di atas tanah yang basah. Biarpun tapak kaki itu hanya tampak sepanjang dua tombak, namun setidaknya dapat menjadi petunjuk jalan ke mana orang-orang yang meninggalkan tapak kaki itu menuju. Dia berjalan terus sampai akhirnya tiba di daerah yang berbatu-batu dan di situ terdapat tebing-tebing tinggi dan pada tebing itu terdapat beberapa buah gua.
Tiba-tiba Bagus Sajiwo berhenti melangkah dan mendengarkan penuh perhatian.
"Emmm .... mmm .... emmmmm ....!!"
Suara itu tidak terlalu keras namun dia dapat mendengarnya. Seperti bukan suara manusia atau suara binatang dan suara itu datang dari sebuah gua di depan sana. Bagus Sajiwo cepat melompat dan berlari sampai di depan gua. Sinar matahari pagi masih terlalu lemah untuk menerangi sebelah dalam gua yang menghadap ke barat itu. Sinar matahari terhalang tebing tinggi dan cuaca dalam gua itu hanya 857
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com remang-remang. Akan tetapi ada yang menarik perhatian Bagus Sajiwo. Di mulut gua berserakan jerami. Ini menandakan bahwa gua itu dihuni manusia. Dia menghampiri dan melihat sesuatu bergerak-gerak di sudut gua. Setelah dia terbiasa dengan keremangan di situ, dia melihat bahwa yang bergerak-gerak itu adalah seorang manusia yang terikat kaki tangannya, dan muka orang itu, bagian mulutnya, tertutup kain yang diikatkan ke belakang kepalanya. Rambut orang itu panjang terurai dan pakaiannya terobek sehingga tampak perut dan sebagian dada yang berkulit putih. Dia mendekat dan merasa terkejut, juga girang sekali ketika mengenal bahwa orang itu adalah Ratna Manohara!
Bagus Sajiwo cepat memutar tubuh,
memandang ke sekeliling dalam gua dengan waspada, mencari kalau-kalau di situ terdapat penculik yang melarikan Ratna. Akan tetapi tidak tampak ada orang lain, maka cepat dia berjongkok dan dengan hati-hati melepaskan ikatan kain dari depan mulut Ratna.
Sejak ditinggal pergi dua orang penculiknya, Ratna rebah dengan kaki tangan terikat dan mulut tertutup kain. Mendengar dua orang itu hendak memanggil sepuluh orang orang kawan mereka kemudian selusin orang laki-laki liar biadab itu akan 858
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com memperkosanya, Ratna mengalami kengerian dan ketakutan yang belum pernah ia rasakan selama hidupnya. Selama ditinggalkan itu, ada suara sedikit saja sudah membuat jantungnya berdegup keras dan seluruh tubuhnya gemetar saking ngeri dan takutnya.
Selama ditinggalkan itu, bayangan macam-macam siksaan dan penghinaan terhadap dirinya membuat ia mengeluarkan keringat dingin. Segala usahanya mengerahkan tenaga agar terbebas dari ikatan gagal.
Untuk berteriak minta tolong, suara yang keluar dari mulut tertutup itu hanya em-em-em saja.
**kz** Jilid XVIII AKA, ketika ada bayangan seorang laki-
laki memasuki gua, mata Ratna Manohara
M terbelalak, jantungnya berdebar-debar dan ia hampir pingsan saking takutnya. Cuaca masih terlalu gelap untuk dapat melihat wajah laki-laki itu dengan jelas, bahkan dalam kegelapan itu ia membayangkan wajah laki-laki itu seperti iblis yang 859
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menyeramkan. Hampir ia pingsan saking ngerinya mengingat bahwa saat yang sejak tadi membuat ia ketakutan setengah mati itu kini tiba!
Bagus Sajiwo merenggut lepas kain pengikat depan mulut Ratna. Begitu penutup mulutnya terlepas, Ratna menjerit.
"Jangan sentuh aku .... jangan ....! Bunuh saja aku ... jangan sentuh aku ...!!" Ratna tak dapat menahan lagi tangisnya.
Bagus Sajiwo merasa kasihan sekali kepada gadis itu. Akan tetapi melihat keadaan pakaiannya yang setengah terbuka, ada pula rasa was-was dalam hatinya. Dia maklum bahwa seorang gadis seperti Ratna Manohara ini akan hancur hidupnya dan mungkin akan berubah menjadi iblis betina yang penuh dendam kalau sampai ia diperkosa dan dipermainkan secara menghina sekali oleh penculik-penculiknya. Akan tetapi teriakan gadis itu mendatangkan harapan dalam hatinya bahwa gadis itu masih belum tersentuh para penjahat itu. Juga ia menduga bahwa tentu Ratna tidak mengenalnya dalam kegelapan itu dan mengira dia seorang di antara para penculiknya. Maka dia segera merenggut putus tali-tali pengikat kaki tangan gadis itu dan berkata.
860 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Nimas Ratna, ingatlah! Ini aku, Bagus Sajiwo yang datang untuk menolongmu!"
Ratna Manohara terkejut, gembira, dan juga terharu sekali. Biarpun kaki tangannya terasa kaku dan karena semalam berada dalam keadaan terikat, begitu kaki tangan terlepas, ia dapat bergerak cepat menubruk dan merangkul Bagus Sajiwo sambil menangis tersedu-sedu!
Bagus Sajiwo juga kaget bukan main ketika tiba-tiba gadis itu menubruk dan merangkulnya sambil menangis sesenggukan. Akan tetapi dia dapat membayangkan keadaan hati gadis ini. Tentu Ratna mengalami penderitaan batin yang amat hebat, berada dalam kecemasan yang luar biasa, bahkan mungkin putus harapan sehingga ketika tiba-tiba kini terbebas, tak dapat menguasai hatinya yang penuh kegembiraan dan keharuan. Maka dia membiarkan saja gadis itu merangkulnya dengan ketat, bahkan perasaan iba membuat dia mendekap muka yang menangis di dadanya itu dan mengelus rambut panjang terurai yang menyiarkan bau melati itu.
"Tenanglah, Nimas. Semua telah berlalu, engkau telah selamat. Mari, mari kita keluar dari tempat ini." Dengan lembut dia mengangkat gadis itu 861
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bangkit brdiri dan memapah Ratna yang masih merangkulnya itu keluar dari gua.
Begitu mereka tiba di luar gua, tiba-tiba berkelebat bayangan orang.
"Keparat jahanam busuk!"
Bagus Sajiwo terkejut
dan heran melihat
Joko Darmono yang muncul dan
wajah Joko Darmono merah sekali, matanya
terbelalak penuh
kemarahan. Joko
Darmono memandang kepada Ratna Manohara yang masih merangkulkan kedua lengannya pada pinggang Bagus Sajiwo dan menyandarkan kepalanya di pundak pemuda itu sambil menangis. Pakaian gadis itu awut-awutan, terobek bagian depan sehingga tampak kulit dada dan perut yang putih mulus.
862 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Rambutnya terurai lepas dan tubuhnya tampak lemah lunglai! Keadaan gadis seperti ini, dan pagi-pagi keluar bersama Bagus Sajiwo dari sebuah gua, tentu saja membuat setiap orang yang melihat mereka akan merasa yakin apa yan
"Engkau harus mati!" Joko Darmono
membentak dan mencabut pedangnya lali menerjang ke depan, pedangnya menyambar dengan tusukan kilat ke arah dada Ratna Manohara!
Bagus Sajiwo terkejut bukan main.
"Joko, gilakah engkau?" Dia cepat melepaskan dan mendorong tubuh Ratna yang masih lemas sehingga gadis itu terguling dan jatuh terduduk di atas tanah. Akan tetapi ia terhindar dari tusukan pedang Joko Darmono.
Akan tetapi Joko Darmono dengan muka
kemerahan dan mata mencorong sudah menubruk lagi ke arah Ratna dan pedangnya kini menyambar dengan sabetan ke arah leher!
Ratna yang sudah mulai sadar cepat
menggulingkan tubuhnya sehingga terhindar dari bacokan. Ketika Joko Darmono mengejar lagi, Bagus Sajiwo telah menghadang di depannya.
"Joko, jangan gila kau!" bentak Bagus Sajiwo.
863 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Engkau yang gila, laki-laki yang kotor!" dan pedangnya kini menyambar dan menyerang Bagus Sajiwo! Bagus Sajiwo mengelak dan menampar pergelangan tangan Joko Darmono yang memegang pedang.
"Plakkk .... tranggg .... !" Pedang terlepas dan terlempar.
"Engkau .... jahat! Kalian .... orang-orang kejam terkutuk!" teriaknya dan Joko Darmono lalu melompat jauh dan melarikan diri.
"Joko ....!!" Bagus Sajiwo memanggil, akan tetapi Joko Darmono tidak berhenti, menoleh pun tidak dan sebentar saja dia sudah lenyap.
Bagus Sajiwo berdiri bengong, termenung dengan hati penuh penyesalan. Berulang kali dia menghela napas panjang dan pandangannya melayang jauh ke arah lenyapnya bayangan Joko Darmono. Dia tahu apa yang menyebabkan Joko Darmono marah dan mengamuk seperti orang gila. Tentu Joko Darmono salah sangka dan merasa cemburu sekali melihat Ratna, gadis yang dicintanya itu. pagi-pagi muncul dari dalam gua bersama dia, dalam keadaan seperti itu! Joko mengira bahwa dia telah merebut kekasihnya itu. Dia tentu mengira bahwa Ratna tidak setia kepadanya dan bermain gila dengan dia, maka 864
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tadi dia marah-marah menyerang Ratna dan menyerang dia dengan penuh kebencian. Ah, dia merasa menyesal sekali. Dia telah memisahkan dua hati yang saling mencinta, dan dia bahkan kehilangan seorang sahabat yang amat baik dan amat disukanya.
Ratna Manohara juga termenung. Kini baru dia sadar betul dari keadaannya tadi, keadaan yang mengguncangkan hatinya karena telah terlepas dari ancaman yang mengerikan sehingga membuat ia terharu dan girang. Baru sekarang ia menyadari bahwa tadi dalam keadaan tidak sadar dicekam keharuan dan kelegaan, ia merangkul Bagus Sajiwo sambil menangis. Sekarang ia melihat betapa pakaiannya tidak rapi, tampak dada dan perutnya dan rambutnya riap-riapan. Ia lalu membayangkan bagaimana perasaan Niken Darmini tadi melihat ia keluar sambil berpelukan dengan Bagus Sajiwo!
Tentu perasaan hati Niken Darmini hancur lebur.
Teringat ia betapa Niken Darmini amat mencinta, bahkan tergila-gila kepada Bagus Sajiwo dan gadis sahabatnya itu pernah berkata bahwa ia akan membunuh wanita yang berani merampas Bagus Sajiwo darinya! Dan tadi .... tentu Niken Darmini menyangka yang bukan-bukan dan menganggap ia telah merampas pemuda itu dari tangan Niken! Tidak 865
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mengherankan kalau Niken Darmini, atau yang menyamar sebagai Joko Darmono, mengamuk seperti orang gila. Ia merasa menyesal sekali dan melihat kini Bagus Sajiwo berdiri bengong memandang ke arah perginya Joko Darmono, ia lalu menghampiri dan tangannya berusaha merapatkan bajunya yang terobek.
"Kakangmas Bagus Sajiwo ...."
Mendengar suara lembut di belakangnya ini, Bagus Sajiwo memutar tubuh dan berhadapan dengan Ratna Manohara. Melihat gadis itu sibuk memegang baju dan mencoba untuk merapatkan bagian yang robek, Bagus Sajiwo cepat menanggalkan bajunya dan menyerahkannya kepada Ratna Manohara.
"Pakailah baju ini, Nimas Ratna." katanya lembut dan Bagus Sajiwo tidak berani memandang wajah gadis itu secara langsung karena dia menduga bahwa tentu hati gadis itu terpukul sekali oleh peristiwa tadi. Dia merasa khawatir sekali karena Joko Darmono menjadi marah dan pergi meninggalkannya.
Akan tetapi, Ratna Manohara menerima dan memakai baju itu untuk menutupi dada dan perutnya, lalu ia berkata dengan nada suara lembut.
866 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Kakangmas Bagus, maafkan aku. Aku telah membuat .... Joko Darmono menjadi marah kepadamu dan salah sangka .... "
Diam-diam Bagus Sajiwo merasa heran dan juga kagum mendengar ini. Dia mengangkat muka memandang wajah gadis itu. Wajah itu sama sekali tidak memperlihatkan sikap marah, bahkan tidak pula seperti seorang gadis yang dipisahkan dari kekasihnya, walaupun tampak kecewa dan menyesal.
Bahkan Ratna Manohara ini merasa bersalah dan minta maaf padanya!
"Ah, sebetulnya aku yang harus minta maaf kepadamu, Nimas. Engkau bahkan hampir saja celaka oleh serangannya tadi. Aku yang membuat dia marah-marah. Hemm, tak kusangka, mengapa Joko bersikap seperti orang gila" Agaknya dia itu gila karena cemburu buta."
"Andika benar, Kakangmas, dia itu gila karena cemburu buta."
Biarpun mereka berdua sepakat mengatakan Joko Darmono gila kerena cemburu buta, namun dalam hatinya Ratna Manohara bermaksud lain. Kalau Bagus Sajiwo mengira Joko Darmono mencinta Ratna dan mengira dia merampas Ratna, sebaliknya Ratna tahu betul bahwa Joko Darmono atau Niken Darmini 867
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com itu mencinta Bagus Sajiwo dan mengira bahwa ia yang merampas Bagus Sajiwo!
"Akulah yang bersalah, dan aku merasa
menyesal sekali, Nimas. Aku telah membuat hubunganmu dengan Joko menjadi retak dan mengganggu hubungan cinta kalian."
"Tidak begitu, Kakangmas Bagus. Aku yang merasa menyesal telah menyebabkan hubunganmu dengan .... Joko Darmono menjadi retak."
"Nimas ratna, engkau mencinta Joko, bukan?"
Ratna menghela napas panjang. "Aku suka kepadanya, Kakangmas. Dia seorang sahabat yang baik. Akan tetapi mencinta" Ah .... entahlah ...." Ratna Manohara menjadi bingung sendiri. Ia tidak mau membuka rahasia penyamaran Niken Darmini seperti yang sudah ia janjikan. Kalau ia melanggar janji ini, Niken Darmini tentu akan menjadi semakin marah dan membencinya.
Tiba-tiba berkelebat bayangan orang dan ternyata dia adalah Ki Sarwaguna, ayah Ratna Manohara. Wajahnya berseri gembira ketika dia melihat puterinya bersama Bagus Sajiwo, dan memandang heran melihat puterinya itu mengenakan baju luar pemuda itu.
"Ratna! Sukur kepada Tuhan, engkau selamat!"
868 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Kanjeng Rama ....!" Ratna Manohara lari menghampiri ayahnya dan ketika dirangkul ayahnya, ia menangis perlahan. Memang Ratna yang lembut itu agak manja kepada ayahnya, hal ini tidak aneh kalau diingat bahwa sejak berusia tiga tahun ia telah kematian ibunya dan hanya mempunyai ayahnya sebagai orang tuanya. Bagi gadis itu, ayahnya juga menjadi pengganti ibunya maka tidak heran kalau ia amat manja kepada ayahnya.
Ki Sarwaguna mengelus rambut kepala
puterinya. "Tenanglah, Ratna, dan ceritakan apa yang telah terjadi. Agaknya Anakmas Bagus Sajiwo yang telah menolong dan menyelamatkanmu. Akan tetapi, tadi aku bertemu dengan Anakmas Joko Darmono yang berlari cepat. apakah yang telah terjadi, Anakmas Bagus Sajiwo?"
Bagus Sajiwo ragu-ragu untuk menjawab
tentang Joko Darmono, maka dia memandang kepada Ratna. Gadis itu mengerti dan ia memang sudah dapat menenangkan hatinya.
"Kanjeng Rama, semalam saya diculik orang.
Saya tidak dapat mengetahui karena saya tidak sadar, rupanya mereka menggunakan obat bius. Setelah sadar saya mendapatkan diri saya berada di dalam gua ini, dijaga dua orang yang wajahnya tiak dapat saya 869
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com lihat karena gelap. Kaki tangan saya dibelenggu.
Menjelang pagi tadi, keduanya pergi, menurut percakapan mereka, mereka hendak memanggil teman-teman mereka. Kemudian Kakangmas Bagus muncul dan membebaskan saya."
"Ah, sungguh beruntung sekali!" kata Ki Sarwaguna. "Dan engkau.... tidak cidera, Anakku"
Mereka tidak mengganggumu?"
"Tidak, mereka tidak mengganggu badan saya, akan tetapi mereka menyiksa batin saya dengan penghinaan dan ancaman-ancaman mengerikan. Saya merasa ngeri sekali dan hampir putus asa, Kanjeng Rama. Sungguh beruntung sekali Kakangmas Bagus datang membebaskan saya."
"Dan bagaimana dengan Anakmas Joko
Darmono tadi?"
"Kami juga masih bingung, Kanjeng Rama. Dia muncul dan .... tiba-tiba dia marah dan menyerang kami. Akan tetapi Kakangmas Bagus
mengalahkannya dan dia pun melarikan diri."
"Hemm, dia menyerang kalian" Mengapa
begitu" Anakmas Bagus Sajiwo, dia adalah sahabat baikmu, tentu Andika mengerti mengapa Anakmas Joko Darmono tiba-tiba menjadi marah dan hendak membunuh kalian berdua. Mengapa begitu?" Akan 870
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tetapi, melihat wajah puterinya yang masih kusut dan agak pucat, dan pandang mata gadis itu tampak bingung, Ki Sarwaguna berkata, "Sudahlah, nanti saja kita bicara soal itu. Sekarang sebaiknya kita pulang dulu. Engkau perlu mandi dan makan agar tenang kembali, Ratna."
"Nanti dulu, Kanjeng Rama. Saya ingin sekali menangkap dan mengetahui siapa mereka yang telah membius dan menculik saya semalam. Mereka bilang hendak kembali ke sini bersama teman-teman mereka.
Saya ingin menghajar orang-orang yang jahat itu!"
"Tidak perlu, Ratna. Bagaimana kalau mereka tidak datang" Kukira, melihat Anakmas Bagus Sajiwo dan aku sendiri berada di sini dan engkau sudah bebas, mereka tidak akan berani datang. Kalau mereka datang, biar mereka datang ke perkampungan kita dan kita hadapi mereka bersama."
"Paman Sarwaguna benar, Nimas Ratna.
Kupikir sebaiknya kalau kita pulang ke
perkampungan dulu. Engkau perlu beristirahat untuk memulihkan ketenanganmu. Kalau ada pihak memusuhi kita, biarkan mereka datang ke perkampungan!"
Setelah Bagus Sajiwo berkata demikian, Ratna Manohara yang merasa penasaran dan sakit hati 871
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com terhadap dua orang penculiknya menurut dan mereka bertiga lalu kembali ke pekampungan. Setelah Ratna mandi, bertukar pakaian dan makan, mereka bertiga duduk bercakap-cakap di ruangan dalam.
"Kanjeng Rama, dapatkah Rama menduga
siapa adanya dua orang yang membius dan menculik saya" Mereka berdua agaknya sengaja
menyembunyikan jati dirinya dari saya sehingga saya tidak dapat memandang muka mereka dengan jelas."
"Kalau menurut dugaan saya, Paman, mereka pasti orang-orang Blambangan yang hendak membalas kekalahan mereka ketika mereka menyerbu perkampungan Driya Pawitra di teluk Grajagan dahulu. Siapa lagi yang memusuhi Paman sekeluarga kalau bukan mereka?" kata Bagus Sajiwo.
Ki Sarwaguna mengangguk-angguk. "Aku pun hampir yakin bahwa mereka tentu orang-orang Blambangan. Dan mendengar bahwa Joko Darmono menyerang kalian berdua, aku mempunyai keyakinan bahwa tentu dia bekerja sama dengan orang Blambangan. Siapa tahu dia itu mata-mata Blambangan. Aku sudah mencurigainya sejak semula.
Pertama, aku sudah merasa heran mendengar dia murid Nini Kuntigarba. Kedua, logat bicaranya aneh dan semua sikapnya seperti palsu dan merahasiakan 872
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sesuatu. Dan sekarang, ternyata dia menyerang kalian berdua! Jelas bahwa dia adalah musuh yang menyusup dan menyamar."
Bagus Sajiwo saling bertukar pandang dengan Ratna Manohara. Keduanya tidak memberi tanggapan atas dugaan Ki Sarwaguna. Ratna tetap memegang teguh janjinya kepada Niken Darmini, tidak mau membuka rahasia sahabatnya itu yang kini tentu membencinya karena cemburu. Maka ia diam saja.
"Anakmas Bagus Sajiwo, bagaimana pendapat Andika" Bukankah penyerangan Joko Darmono terhadap Andika dan Ratna merupakan bukti bahwa dia adalah musuh dan mungkin menjadi antek Blambangan?"
Bagus Sajiwo juga ingin merahasiakan tentang kecemburuan Joko Darmono kepadanya. Cemburu yang membuat Joko Darmono menyerang dia dan Ratna Manohara. Pertanyaan Ki Sarwaguna mengejutkannya dan dia pun menjawab tenang.
"Paman, saya kira Joko Darmono bukan anak buah Blambangan. Selama saya mengenalnya, dia adalah seorang pemuda yang berwatak satria, walaupun agak keras. Sepanjang penilaian saya, dia tidak ingin membantu pihak mana pun, Tidak ingin terlibat dalam permusuhan antara Mataram dan 873
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Blambangan. Apalagi telah terbukti bahwa gurunya, Nini Kuntigarba, tewas di tangan para tokoh pendukung Blambangan. Kiranya tidak mungkin kalau dia menjadi anak buah Blambangan."
Ki Sarwaguna mengangguk-angguk. "Rasanya ada benarnya pendapatmu itu, Anakmas Bagus. akan tetapi, lalu mengapa dia tiba-tiba mengamuk dan hendak membunuh Andika dan Ratna" Apa
alasannya?"
Bagus Sajiwo tidak dapat menjawab, hanya menghela napas panjang karena dia merasa sedih juga mengingat akan peristiwa itu. Kini Ratna Manohara yang berkata kepada ayahnya.
"Sudahlah, Kanjeng Rama. Bagaimanapun
juga, saya dan Kakangmas Bagus Sajiwo benar. Joko Darmono adalah seorang gagah perkasa. Kalau sampai dia bertindak menyerang kami, hal itu tentu ada sebabnya yang kita belum ketahui. Kami selamat dan dia sudah pergi. Mengingat bahwa dia sahabat baik Kakangmas Bagus Sajiwo, tidak enak kalau membicarakan dia."
Ki Sarwaguna menghela napas panjang.
"Kalian berdua benar. Baiklah, aku tidak akan menyinggung hal itu lagi." Mereka lalu
membicarakan hal-hal lain.
874 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Kanjeng Rama, melihat adanya orang-orang yang memusuhi kita dan menculik saya, dan kita menduga bahwa mereka adalah orang-orang Blambangan, maka kepindahan kita mengungsi ke sini agaknya masih belum membuat kita terhindar dari ancaman Blambangan."
"Hemm, kukira tidak demikian, anakku.
Peristiwa malam tadi sehingga engkau dapat terculik hanya terjadi karena kelengahan kita. Kita sekarang telah berada di luar wilayah Blambangan, maka mereka pasti tidak akan terlalu berani. Buktinya, kalau benar yang melakukan penculikan malam tadi adalah orang-orang Blambangan seperti yang kita duga, mereka pun tidak terlalu berani. Yang tampak hanya dua orang, dan mereka tidak membawamu ke Blambangan. Jangan khawatir, kurasa di sini kita lebih aman. tentu saja mulai sekarang kita harus waspada dan selalu membuat penjagaan."
"Aku setuju dengan pendapat Paman
Sarwaguna. Kita lihat saja. Kalau dalam beberapa hari ini tidak ada gerakan atau gangguan dari mereka, maka berarti mereka tidak berani bertindak terlalu jauh di luar wilayah Blambangan." kata Bagus Sajiwo.
875 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Malam hari itu, di dalam kamar yang
disediakan untuknya, Bagus Sajiwo sukar untuk dapat pulas. Dia rebah agak gelisah, sebentar telentang, lalu miring ke kiri, telentang lagi, miring ke kanan dan pikirannya melayang-layang. Peristiwa pagi tadi terbayang-bayang di dalam benaknya. Ketika dia menolong Ratna Manohara, melihat kulit putih mulus, bentuk tubuh yang indah dengan lekuk lengkung sempurna dan memiliki daya tarik yang
menggairahkan. Lalu terbayang ketika dara itu merangkulnya dan menangis di dadanya. Harus dia akui bahwa dia merasa tertarik sekali kepada Ratna, perasaan tertarik kepada seorang wanita yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Terbayang betapa gadis itu amat cantik jelita, lemah lembut sikapnya, halus budi bahasanya dan terkenanglah dia betapa lembut, lunak dan hangat kulit tubuh itu ketika merangkulnya, betapa rambut dan tubuh itu mengeluarkan keharuman yang khas dan sedap.
Inikah yang seringkali dikatakan orang sebagai cinta"
Cinta yang menyentuh dan menjembatani hati seorang pria dan seorang wanita" Cinta antara pria dan wanita yang kemudian mengikatkan tali perjodohan"
"Ah, tidak ....!" Bagus Sajiwo menyangkal dengan seruan berbisik sambil mengguncang 876
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kepalanya untuk mengusir jalan pikirannya itu. Dia harus membuang pikiran itu jauh-jauh, demikian bisik hatinya ketika dia teringat kepada Joko Darmono. Dia tidak boleh mengkhianati sahabat baiknya itu. Jelas bahwa Joko Darmono saling mencinta dengan Ratna Manohara. Orang macam apakah dia kalau
menyelinap di antara mereka" Dia tidak mau menghancurkan kebahagiaan hati sahabat baiknya itu.
Tadi saja, Joko Darmono sudah salah mengerti dan cemburunya sudah sedemikian hebatnya sehingga dia hendak membunuh Ratna dan dia sendiri. Apalagi kalau dia benar-benar berjodoh dengan Ratna, tentu Joko Darmono akan membencinya dan
menganggapnya sebagai seorang pengkhianat. Tidak, dia juga belum ingin terikat oleh sebuah perjodohan, belum ingin menjadi seorang suami dan calon ayah.
Dia tidak ingin jatuh cinta kepada seorang wanita, apalagi wanita kekasih sahabat baiknya.
Sementara itu di dalam sebuah kamar lain Ratna Manohara juga berbaring di atas tempat tidurnya dengan gelisah. Sukar baginya untuk dapat tidur pulas karena ia juga selalu membayangkan peristiwa di dalam gua itu. Ketika ditolong oleh Bagus Sajiwo, ia berada dalam keadaan terguncang hebat.
Perasaan takut dan ngeri seperti yang belum pernah ia 877
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com rasakan, ketika itu mencekam hatinya. Dalam keadaan ngeri dan putus asa itu Bagus Sajiwo muncul dan membebaskannya. Pertolongan itu seolah
mengembalikan nyawanya. Ia merasa berbahagia dan terharu sekali. Harus diakui bahwa Bagus Sajiwo sungguh tampan menarik, sakti mandraguna, lemah lembut dan sopan santun. Ketika ia terkenang ketika ia saling rangkul dengan pemuda itu dan merasa begitu aman, tenang dan damai, merasa terlindung dada yang bidang dan kokoh, ia merasa terharu dan tak terasa lagi air mata menetes keluar dari pelupuk matanya. Demikian lembut sentuhan Bagus Sajiwo.
Begitu sopannya pemuda itu sehingga menanggalkan baju dan dipakaikan kepadanya. Ah, ia telah jatuh cinta! Ia merasa dan tahu benar. Ia telah jatuh cinta kepada Bagus Sajiwo. Ada kerinduan untuk selalu berada dekat pemuda itu, dalam rangkulannya!
Biarpun selama ini ia belum pernah jatuh cinta kepada seorang pria, namun ia merasa benar dalam hatinya bahwa ia telah jatuh cinta kepada Bagus Sajiwo!
"Duh Gusti ...., apa yang harus saya lakukan?"
Ratna Manohara mengeluh. Ia merasa malu untuk mengkhianati sahabatnya. Ia tahu benar, bahkan Niken Darmini sendiri mengaku kepadanya, bahwa gadis itu mencinta Bagus Sajiwo. Dan sekarang, 878
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sampai hatikah ia untuk merebut kekasih orang"
Betapa akan malunya kalau kelak Niken Darmini mengetahui bahwa ia jatuh cinta kepada Bagus Sajiwo! Kalau begitu, Niken Darmini yang benar ketika menyerang dan hendak membunuhnya. Niken sudah memberitahu kepadanya bahwa gadis murid Nini Kuntigarba itu akan membunuh wanita yang merampas Bagus Sajiwo darinya! Dan sekarang, apakah ia tidak akan merasa bersalah besar dan malu sekali kalau justeru ia sendiri yang merebut Bagus Sajiwo dari sahabatnya itu"
Teringat akan semua ini, ratna Manohara mengeluh dalam hatinya dan menangis lirih. Ia merasa bingung dan sedihsekali.
Ada perbedaan mendasar antara cinta antara sesama manusia dan cinta antara pria dan wanita.
Walupun keduanya tidak terlepas dari hakekatnya, yaitu Kasih.
Cinta antara pria dan wanita biasanya disebut cinta asmara yang mengandung nafsu berahi. Nafsu berahi yang menimbulkan daya saling tertarik, tampak cantik atau tampan, pendeknya tampak
menyenangkan dan menimbulkan keinginan utuk memiliki dan dimiliki, untuk menyenangkan dan disenangkan, menguasai dan dikuasai, dan semua 879
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com pamrih yang pada dasarnya ingin mendapatkan kepuasan dan kesenangan dari yang dicinta, juga memberi kepuasan dan kesenangan. Singkatnya cinta asmara selalu mengandung keinginan untuk menerima dan memberi.
Adapun Kasih adalah perasaan yang timbul dari dalam, dari hati sanubari dan perhitungan akal pikiran hanya sedikit sekali pengaruhnya. Kasih tidak membedakan, tidak ada cantik atau jelek, menarik atau tidak menarik. Kasih menimbulkan bunganya, seperti belas kasihan, kesabaran, toleransi, mengalah.
Dan buahnya adalah memberi dan memberi, tanpa pamrih dan tak pernah meminta. Menjulurkan tangan untuk menolong mereka yang memerlukan
pertolongan, baik itu berupa benda, tenaga, maupun pikiran. Beginilah sifat Kasih. Bukan permainan akal pikiran, karena kalau kasih itu muncul dari akal pikiran, sudah pasti mengandung nafsu pementingan diri sendiri karena pikiran membentuk si-aku palsu hamba nafsu. Cinta yang didorong nafsu ini selalu menuntut imbalan, hadiah, baik berupa benda maupun sikap dan sanjungan.
Kasih antara suami dan isteri tidak mugkin terbebas daripada Nafsu Berahi. Memang sudah semestinya demikian, sudah ditakdirkan karena Nafsu 880
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Berahi dalam Kasih antara suami isteri ini merupakan sarana perkembang-biakan manusia. Akan tetapi Nafsu Berahi hanya menjadi bagian saja, bukan dasarnya. Kalau Nafsu Berahi yang menjadi dasar sebuah pernikahan, maka banyak terjadi pertikaian, kesalah-pahaman, percekcokan yang mengakibatkan perceraian. Karena Nafsu Berahi itu berwatak pembosan. Sebaliknya, Kasih mendatangkan kesetiaan, kerelaan, pengorbanan, dan tidak mementingkan diri sendiri, melainkan mementingkan yang dikasihi. Itu tadi, memberi dan memberi, tanpa menuntut imbalan.
Bagus Sajiwo dan Ratna Manohara adalah dua orang muda yang belum pernah jatuh cinta. Mereka belum mengetahui sifat-sifat cinta sehingga kini mereka terombang-ambing, bingung dan ragu. Akan tetapi mereka adalah orang-orang muda yang terdidik dengan baik, sejak kecil mendapat gemblengan batin yang kuat sehingga mereka memiliki budi pekerti yang baik. Maka, serangan cinta asmara itu tidak menggoyahkan ketegaran batin mereka sehingga sikap mereka tidak berubah dan gejolak dalam hati mereka tidak tampak pada wajah dan suara mereka.
Hubungan mereka masih biasa, bahkan kalau saling bicara pun mereka biasa saja. Hanya terkadang Bagus 881
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Sajiwo bertemu dengan pandang mata gadis itu yang membuat hatinya tergetar karena dia dapat menemukan apa-apa dalam sinar mata gadis itu ketika memandang kepadanya. Akan tetapi hal itu hanya sebentar saja karena Ratna Manohara agaknya mampu mengendalikan gejolak hatinya.
Mereka semua menanti kalau-kalau pihak
Blambangan akan datang lagi melakukan gangguan.
Juga Bagus Sajiwo dan Ratna Manohara
mengharapkan munculnya Joko Darmono. Akan tetapi tenyata tidak terjadi sesuatu. Tidak ada orang Blambangan datang, juga tidak tampak bayangan Joko Darmono. Tadinya Bagus Sajiwo ikut menjaga kalau-kalau ada musuh menyerbu Perguruan Driya Pawitra.
Akan tetapi setelah sepekan lamanya tidak terjadi sesuatu, dia lalu berpamit kepada Ki Sarwaguna untuk meninggalkan perkampungan baru itu dan
melanjutkan perjalanannya.
Mendengar pemuda itu berpamit hendak pergi, Ratna Manohara tampak agak pucat wajahnya dan matanya menjadi suram, bahkan gadis itu lalu cepat-cepat meninggalkan Bagus Sajiwo dan Ki Sarwaguna yang berada di pendapa, memasuki rumah.
"Anakmas Bagus Sajiwo, tentu saja kami tidak berhak menghalangi kepergian Andika. Bahkan kami 882
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com berterima kasih sekali karena Andika telah menjadi juru selamat bagi kami. Akan tetapi sebelum Andika pergi meninggalkan kami, saya ingin membicarakan sesuatu yang amat penting dengan Andika." Ki Sarwaguna lalu mempersilahkan pemuda itu duduk berhadapan dengan dia, terhalang meja kecil.
"Silakan kalau Paman hendak bicara, akan saya dengarkan." kata Bagus Sajiwo.
"Begini, Anakmas Bagus. Sesungguhnya
semenjak saya bertemu dengan Andika, saya telah mempunyai keinginan untuk menjodohkan puteri saya dengan Andika. Akan tetapi keinginan itu saya simpan saja karena saya belum mengetahui perasaan hati anak saya. Akan tetapi sekarang saya yakin bahwa Ratna Manohara mengagumi dan mencinta Andika, terutama semenjak andika menolongnya tempo hari. Oleh karena itu, sekarang saya ingin menyampaikan niat hati saya itu secara terus terang kepada Andika, yaitu kalau sekiranya Andika sudi, saya ingin agar Ratna Manohara dapat bersuwita (menghambakan diri) menjadi isteri Andika.
Bagaimana pendapat Andika anakmas Bagus Sajiwo?"
Sejak Ki Sarwaguna mengucapkan kalimat
pertama, Bagus Sajiwo sudah mengetahui akan niat 883
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Ketua Driya Pawitra itu. Dia lalu menjawab dengan tenang namun sungguh-sungguh, setelah sebelumnya mempertimbangkan bahwa tidak baik kalau dia menolak begitu saja secara keras, juga tidak baik kalau dia membawa nama Joko Darmono dalam urusan ini. Dia sendiri masih ragu apakah dia benar mencinta Ratna Manohara dan menginginkan gadis itu menjadi isterinya.
"Paman Sarwaguna, maafkan saya kalau saya tidak dapat mengambil keputusan mengenai hal ini.
Keputusan mengenai perjodohan saya, sepenuhnya berada di tangan Ayah Ibu saya. Saya tidak berani melancangi mereka dalam hal ini, Paman."
Ki Sarwaguna tersenyum dan mengangguk-
angguk. "Saya mengerti sepenuhnya, Anakmas.
Memang demikianlah sikap seorang pemuda bijaksana yang berbakti kepada oang tuanya. Baiklah, Anakmas. Saya akan segera pergi berkunjung ke dusun Bayeman di Lereng Gunung Kawi dan menghadap orang tua Andika untuk mengajukan permohonan dan membicarakan perjodohan ini."
Bagus Sajiwo terkejut. Tak disangkanya Ki Sarwaguna akan sedemikian nekatnya. Biasanya, pihak pria yang mengajukan pinangan, maka tadi dia memakai alasan bahwa urusan pejodohannya berada 884
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com di tangan orang tuanya. Siapa kira kini Ki Sarwaguna akan mengunjungi orang tuanya membicarakan urusan perjodohan, seolah-olah pihak wanita yang datang meminang atau yang mengusulkan perjodohan itu! Jantungnya berdebar. Bagaimana kalau ayah ibunya menyetuji" Ah, tiak mungkin. Ayah ibunya adalah orang-orang bijaksana, tidak mungkin memutuskan begitu saja tentang perjodohan anaknya.
Tentu mereka akan bertanya dulu kepadanya. Berpikir demikian, hatinya tenang kembali dan dia berkata.
"Kalau begitu kehendak Paman, silakan."
"Andika hendak kemana, anakmas?"
"Saya akan pergi ke Pasuruan, Paman. Setelah mendengar banyak tentang persekutuan di Blambangan dan kemungkinan besar mereka akan menyerang Pasuruan, maka sebaiknya kalau saya pergi ke sana. Siapa tahu, tenagaku dipergunakan di sana untuk membela Mataram."
Ki Sarwaguna mengangguk-angguk. "Saya kira itu tepat skali, Anakmas Bagus Sajiwo. Mudah-mudahan saja Andika berhasil. Kami sendiri memang serba salah. Bagaimanapun juga, kami adalah kawula Blambangan karena sejak kecil tinggal di daerah Blambangan. Karena itu, kami tidak ingin terlibat dalam perang antara Blambangan dan Mataram 885
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com walaupun kami mengakui bahwa Blambangan yang memulainya. Kami hanya menentang yang tidak benar dan jahat terhadap kami, dari mana pun datangnya.
Kami tidak ingin terlibat dalam pertikaian antara kadipaten."
"Saya mengerti, Paman dan saya pribadi tidak menyalahkan pendirian Paman itu."
Sebelum pergi, Ki Sarwaguna dan Ratna
Manohara menjamu Bagus Sajiwo sebagai ucapan selamat berpisah. Mereka makan bersama dan Bagus Sajiwo melihat betapa wajah gadis itu agak muram dan ia yang biasanya memang sudah pendiam itu kini menjadi semakin pendiam. Hanya sinar matanya saja yang bagi bagus sajiwo penuh pernyataan yang menggantikan kata-kata tak terucapkan. Dia merasa dan tahu bahwa gadis itu memang mencintanya.
**kz** Ketika Bagus Sajiwo meninggalkan
perkampungan itu, Ratna Manohara mengantarnya sampai keluar dari perakampungan. Ki Sarwaguna sengaja tidak ikut mengantar sejauh itu, agaknya memang memberi kesempatan kepada puterinya untuk 886
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dapat bicara berdua dengan Bagus Sajiwo dalam kesempatan itu.
Setelah agak jauh meninggalkan perkampungan baru Perguruan Driya pawitra, Bagus Sajiwo berhenti melangkah dan memandang Ratna Manohara yang tadi berjalan di sampingnya.
"Nimas Ratna, kukira sudah cukup jauh engkau mengantarku. Kita berpisah di sini saja. Pulanglah dan aku akan melanjutkan perjalananku." katanya lembut.
Dia melihat betapa wajah gadis itu cantik sekali. Kedua pipinya kemerahan, bibirnya membentuk senyum namun mengharukan karena mengandung kesedihan, Sepasang matanya basah sehingga bola matanya tampak berkilauan. Suaranya terdengar menggetar lirih penuh perasaan.
"Selamat jalan, Kakangmas Bagus Sajiwo.
Selama hidupku aku tidak akan melupakan budimu yang besar berlimpah kepadaku. Aku akan selalu berdoa semoga aku kelak mendapat kesempatan untuk membalas budimu itu."
Bagus Sajiwo merasa terharu sekali. Dia dapat merasakan getaran kasih sayang dari gadis itu.
Keharuan membuat dia menjulurkan kedua tangan dan memegang kedua tangan gadis itu. Jari-jari tangan mereka saling genggam.
887 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Nimas Ratna Manohara, aku pun tidak akan melupakan kebaikanmu, kebaikan Ayahmu. aku akan selalu mengenangmu sebagai seorang gadis yang cantik jelita, gagah perkasa, baik budi, dan sebagai seorang sahabat yang teramat baik. Nah, selamat tinggal dan semoga kita akan dapat saling berjumpa lagi, Nimas Ratna."
Kini dua tetes air mata jatuh ke atas kedua pipi kemerahan itu. Bibir itu tersenyum manis. Ucapan Bagus Sajiwo itu seolah merupakan boreh (param) yang menyejukkan hatinya.
"Selamat jalan, Kakangmas Bagus, dan selamat berjuang. Semoga Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan berkatNya kepadamu."
Mereka saling melepaskan tangan dan Bagus Sajiwo lalu menggunakan kepandaiannya untuk berlari cepat. Tubuhnya berkelebat seperti bayangan meninggalkan gadis yang masih berdiri di situ memandang ke arah dia pergi, sampai beberapa lama walaupun bayangan Bagus Sajiwo sudah tidak tampak lagi.
"Ratna ....!"
Gadis itu terkejut, memutar tubuhnya dan melihat ayahnya berdiri di depannya, ia cepat 888
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menghapus beberapa butir air mata yang membasahi pipinya.
"Ah, Kanjeng Rama .... Kakangmas Bagus
telah pergi ...."
Ki Sarwaguna tersenyum dan melangkah maju menghampiri puterinya. Diletakkannya kedua tangannya di atas pundak Ratna Manohara.
"Ratna, engkau mencinta anakmas Bagus
Sajiwo, bukan?"
Ratna Manohara menundukkan mukanya,
tersenyum malu. Biarpun ia amat dekat dengan ayahnya dan agak manja kepada ayah yang meangkap tugas seorang ibu ini, namun ia malu untuk mengaku bahwa ia mencinta seorang pemuda! Akan tetapi, sikap menunduk dan tersenyum malu-malu ini sudah cukup bagi Ki Sarwaguna untuk mengetahui bahwa dugaannya sejak semula tidak keliru.
"Jangan khawatir, Anakku. Aku akan segera pergi mengunjungi Ki Tejomanik di dusun Bayeman lereng Gunung Kawi untuk membicarakan urusan perjodohanmu dengan Anakmas Bagus Sajiwo."
"Jangan, Kanjeng Rama ....!" Ratna Manohara memandang Ayahnya dengan mata tebelalak.
Ki Sarwaguna mengira bahwa puterinya merasa malu kalau ayahnya harus mengunjungi orang tua 889
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Bagus Sajiwo membicarakan perjodohan karena hal itu seolah-olah pihak wanita yang meminang pihak pria! Dia tersenyum gembira.
"Tidak mengapa, Anakku. Bahkan Anakmas
Bagus Sajiwo sendiri yang mengusulkan kepadaku kalau ingin bicara soal perjodohan, harus berurusan dengan orang tuanya. Kalau engkau dan Anakmas Bagus Sajiwo sudah saling mencinta, aku yakin Ki Tejomanik dan isterinya tidak akan keberatan dan akan menerima dengan gembira."
"Tidak, Kanjeng Rama, tidak! Jangan lakukan itu ....!" kata Ratna Manohara, menggeleng kepala kuat-kuat dan wajahnya berubah pucat.
"Eh" Engkau mengapa, Ratna?" Ayahnya
bertanya kaget dan memegang pundak anaknya.


Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Mengapa aku tidak boleh melakukan hal yang baik itu?" Melihat puterinya mulai menangis, dengan alis berkerut dan hati khawatir Ki Sarwaguna mendesaknya. "Katakanlah, Anakku, mengapa engkau menangis" Engkau selalu berterus terang kepada Ramamu, bukan" Katakanlah, kalau ada masalah, kita pecahkan bersama."
" .... ada .... ada sebabnya, Kanjeng Rama ....!"
"Apa sebabnya" Siapa yang
menyebabkannya?"
890 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
".... dia .... Joko Darmono ....!"
"Joko Darmono" Bocah kuarangajar yang
hampir membunuh engkau dan Anakmas Bagus Sajiwo itu" mengapa dia yang menyebabkannya" Apa yang dilakukannya" Katakan, apa dia mengancammu"
Atau .... apa .... apa engkau .... jatuh cinta kepada pemuda jahat itu?"
Ratna Manohara menggeleng kepalanya kuat-kuat dan tangisnya semakin mengguguk. Ketika ayahnya merangkulnya, ia menyandarkan mukanya di dada ayahnya.
"Sudahlah, tenangkan hatimu, Ratna. Bukan di sini untuk membicarakannya. Mari kita pulang dan kita bicara dalam rumah. Akan tetapi hentikan tangismu dan keringkan air matamu agar jangan ada murid Driya Pawitra yang mengetahui bahwa engkau menangis."
Ratna Manohara dihibur ayahnya dan akhirnya ia mampu menenangkan hatinya dan dituntun ayahnya yang menggandengnya pulang ke perkampungan.
Setelah mereka memasuki rumah, mereka lalu duduk di ruangan dalam yang tertutup, duduk di atas kursi berhadapan. Wajah Ratna Manohara masih pucat. Ia tidak ingin ayahnya membicarakan perjodohan antara ia dan Bagus Sajiwo. Hal ini akan membawa akibat 891
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com berlarut-larut. Niken Darmini pasti akan merasa sakit hati dan gadis yang berhati keras itu tentu akan selalu memusuhi ia dan Bagus Sajiwo, dan hidupnya tidak akan tenteram lagi. Ia tidak mau mencapai kehidupan bahagia di atas penderitaan orang lain, apalagi orang lain itu Niken Darmini, seorang sahabat baiknya.
Akan tetapi, ayahnya tentu tidak akan mau membatalkan niatnya menjodohkan ia dengan Bagus Sajiwo kalau ia tidak mempunyai alasan yang kuat untuk menolaknya. Dan satu-satunya alasan adalah membuka rahasia Niken Darmini yang menyamar menjadi Joko Darmono!
"Nah, ceritakanlah, Ratna. Ada apa dengan Joko Darmono dan mengapa dia membuat engkau tidak ingin aku membicarakan perjodohanmu dengan Anakmas Bagus Sajiwo?"
"Karena ia amat mencintai Kakangmas Bagus sejak lama sebelum mereka datang ke sini dan ia berkata akan membunuh gadis yang berani merebut kakangmas Bagus Sajiwo darinya...."
"Gila! Bagaimana mugkin pria sama pria ...."
"Bukan, Kanjeng Rama, Joko Darmono bukan seorang laki-laki, melainkan seorang gadis cantik dan sakti bernama Niken Darmini yang menyamar sebagai 892
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com seorang pria. Ia murid tunggal mendiang Nini Kuntigarba."
"Ahhhh ....!" Ki Sarwaguna terbelalak dan sejenak dia terdiam, tak mampu bicara. Kemudian dia menghela napas berulang-ulang.
"Dan kukira tadinya .... kukira engkau tertarik kepada Joko Darmono dan di antara kalian ada hubungan cinta ...."
"Demikian pula Kakangmas Bagus Sajiwo. Dia tidak tahu bahwa sahabatnya itu seorang wanita. Dia mengira bahwa Joko Darmono mncintaku sehingga ketika Joko Darmono menyerang saya dan
Kakangmas Bagus, dia mengira bahwa Joko cemburu!
Memang ia cemburu, akan tetapi Niken Darmini yang cemburu, mengira saya merebut Kakangmas Bagus darinya, bukan Joko Darmono yang cemburu seperti yang dikira Kakangmas Bagus."
"Wah .... wah .... dan aku mati-matian berusaha agar engkau tidak mencinta Joko Darmono, melainkan mencinta Bagus Sajiwo! Duh gusti, apa yang telah aku lakukan?" Ratna Manohara cepat mengangkat mukanya dan menatap wajah ayahnya dengan penuh selidik. "Apa yang Paduka lakukan, Kanjeng Rama?"
".... aku .... telah membuat Niken Darmini menjadi hancur hatinya, bahkan membencimu, 893
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com membnci Anakmas Bagus Sajiwo .... ah, mengapa begini jadinya ....?" Orang tua itu seolah bicara kepada diri sendiri, wajahnya membayangkan penyesalan mendalam.
"Katakanlah, apa yang telah Kanjeng Rama lakukan" Tentu ada hubungannya dengan peristiwa penculikan diri saya. Saya sudah merasakan ketidak wajaran dalam peristiwa itu. Dua orang penculik itu tidak mengganggu saya, tidak mau memperlihatkan muka, dan ternyata yang dikatakan bahwa mereka mempunyai banyak teman pun tidak pernah muncul.
Mereka meninggalkan saya begitu saja! Dan penculikan itu sendiri, kalau tidak dibantu orang dalam, bagaimana mungkin dapat mereka lakukan tanpa diketahui seorang pun" Katakan, Kanjeng Rama, apa yang telah Paduka lakukan?"
Setelah berulang kali menghela napas panjang, Ki Sarwaguna berkata dengan nada menyesal. "Ratna, mengapa engkau tidak memberitahu padaku bahwa Joko Darmono itu seorang wanita" Kalau engkau memberitahu, tentu tidak akan terjadi peristiwa ini
...." "Kanjeng Rama, Niken Darmini minta kepada saya agar merahasiakan penyamarannya, dan saya sudah berjanji akan memenuhi permintaannya itu.
894 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Bahkan kepada Kakangmas Bagus juga saya tidak memberitahu. Akan tetapi, apakah yang telah Paduka lakukan?"
"Ah, aku menyesal sekali! Kukira bahwa
engkau jatuh cinta kepada Joko Darmono dan sejak semula aku tidak begitu suka kepada pemuda itu walaupun dia juga membela perguruan kita. Ada sesuatu yang aneh dan tidak wajar pada dirinya, yang membuat aku merasa tidak suka. Sebaliknya, sejak pertemuan pertama, aku sudah ingin sekali agar engkau dapat berjodoh dengan Anakmas Bagus Sajiwo. Maka, melihat engkau begitu akrab dengan Joko Darmono, aku merasa tidak suka, lalu kuatur sehingga terjadi peristiwa itu. Engkau diculik, yang menolong Bagus Sajiwo, dan Joko Darmono melihat kalian berdua. Maksudku agar jangan terjadi hubungan cinta antara engkau dan Joko Darmono, dan agar engkau mengalihkan cintamu kepada Bagus Sajiwo yang menyelamatkanmu. Ah, aku menyesal sekali ...."
Wajah Ratna Manohara menjadi pucat, lalu berubah merah, matanya mencorong akan tetapi lalu air mata mulai mnetes ke atas pipinya.
"Jadi .... jadi Kanjeng Rama sengaja menculik saya, lalu menyuruh Kakangmas Bagus Sajiwo untuk 895
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menolong saya, dan Kanjeng Rama menyuruh Joko Darmono menusul agar melihat kami berdua!
Begitukah" Kanjeng Rama merencanakan itu semua?"
Baru sekali ini selama hidupnya Ratna Manohara bicara keras terhadap ayahnya. Suaranya mengandung ketidak-percayaan, keheranan, kekagetan dan juga penyesalan dan kemarahan.
"Semua itu kulakukan demi menyenangkanmu, demi kebahagiaanmu, Ratna ...." kata Ki Sarwaguna lemas.
"Demi saya, ataukah demi kesenangan Paduka sendiri" Andaikata Joko Darmono itu benar seorang pemuda dan saya benar mencintainya, Kanjeng Rama hendak merenggut cinta itu dan memaksa saya mencinta Kakangmas Bagus Sajiwo! Berarti Paduka melakukan segala cara, yang tidak baik sekalipun, demi memenuhi keinginan dan kesenangan hati Paduka sendiri! Ah, sungguh saya menyesal sekali!
Sungguh memalukan sekali! Kanjeng Rama bahkan menculik anaknya sendiri ....!"
Pada saat itu, dari pintu sebelah belakang muncul dua orang laki-laki, yang seorang berusia sekitar empat puluh delapan tahun, yang kedua berusia sekitar empat puluh enam tahun.
896 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ratna Manohara, kami berdualah yang telah melakukan penculikan itu." kata orang pertama yang bertubuh tinggi kurus.
Ratna cepat bangkit berdiri dan menoleh, memandang kepada dua orang itu. "Paman
Sarwaluhung dan Paman Sarwajati!" serunya, kedua alisnya berkerut.
"Memang mereka yang melakukan penculikan, akan tetapi aku yang menyuruh mereka. Akulah yang bertanggung jawab, Ratna." kata Ki Sarwaguna.
"Ah, memalukan! Memalukan sekali!" Ratna Manohara terisak dan lari menuju ke kamarnya.
Ketika Ki Sarwaguna hendak mengejar, dua orang adik seperguruannya itu menghadang.
"Kakang Sarwaguna, biarkan ia menangis, biarkan ia seorang diri sampai ia tenang kembali, baru dapat diajak bicara." kata Ki Sarwaluhung.
"Benar, Kakang Sarwaguna. Dalam keadaan masih marah dan kaget, akan sukar mengajaknya bicara baik-baik." kata pula Ki Sarwajati. Dua orang itu adalah adik seperguruan Ki Sarwaguna yang berusia lima puluh tahun. Sebetulnya Perguruan Driya Pawitra dipimpin oleh empat orang murid itu, ialah Ki Sarwaguna sebagai yang tertua, lalu Ki Sarwatama yang ternyata menyeleweng dan membantu
897 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Blambangan,kemudian Ki Sarwaluhung dan Ki Sarwajati. Dua orang tokoh Driya Pawitra ini selama beberapa tahun meninggalkan Driya Pawitra untuk merantau dan hidup sebagai pendekar perantau.
Mereka berdua tidak beristeri.
Yang membantu Ki Sarwaguna hanya Ki Sarwatama, adik
seperguruan yang
berusia empat puluh sembilan tahun. Ki Sarwaluhung dan
Ki Sarwajati mendengar akan Perkampungan Driya Pawitra yang diserbu kemudian dibakar orang Blambangan. Mereka berdua segera mencari dan dapat menemukan perkampungan Driya Pawitra yang baru. Ketika mereka bertemu dengan Ki Sarwaguna, saudara seperguruan tua ini mengajak mereka berunding tapa diketahui semua orang dan minta 898
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bantuan kedua orang adik seperguruan itu untuk melaksanakan rencananya "memisahkan" Ratna Manohara dari Joko Darmono dan "mendekatkan"
puterinya itu dengan Bagus Sajiwo.
Setelah puterinya berlari keluar sambil menangis dan kedua orang adik seperguruannya membujuknya agar dia tidak mengejar puterinya, Ki Sarwaguna lalu menjatuhkan dirinya di atas kursi dan termenung dengan wajah muram.
"Kakang Sarwaguna, sebelumnya kami berdua sudah mengingatkanmu bahwa cara yang tidak benar itu tidak nungkin mendatangkan hasil yang baik.
Sekarang kenyataannya begini, biarlah ini kita anggap sebagai pelajaran agar kelak kita tidak mengulang kesalahan yang sama." kata Ki Sarwajati.
Ki Sarwaguna menghela napas panjang. "Ah, kalau saja aku tahu bahwa Joko Darmono itu adalah Niken Darmini, yang kuanggap sebagai penghalang perjodohan antara anakku dan Bagus Sajiwo, tidak mungkin aku menggunakan cara seperti itu!"
"Semua sudah terjadi, Kakang Sarwaguna.
Penyesalan saja tidak ada arti dan gunanya. Yang terpenting sekarang, kita usahakan agar Ratna Manohara dapat memaklumi niat baikmu dan dapat memaafkanmu. Ia seorang anak yang baik dan 899
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com berbakti, kiranya tidak akan sulit baginya untuk melupakan semua itu dan memaafkan Ayahnya." kata Ki Sarwaluhung.
Kembali Ki Sarwaguna menghela napas
panjang penuh penyesalan. "Aahh .... memang Ratna benar. Aku sama sekali tidak mementingkan perasaan dan kebahagiannya, hanya mementingkan
keinginanku sendiri, mementingkan kesenanganku sendiri. Aku telah membuat anakku sendiri merasa malu, membuat Niken Darmini mendendam dan memusuhi Ratna, mengacaukan kehidupan tiga orang muda itu."
"Sudahlah, Kakang, tidak perlu menyiksa batin sendiri dengan segala penyesalan tak berguna itu.
Sebaiknya berusaha untuk memperbaiki kesalahan dan pertama-tama, temui Ratna dan ajak bicara dengan tenang, akui kesalahanmu yang terjadi karena kesalahan paham, mengira bahwa Niken Darmini itu seorang pria." Ki Sarwaluhung membujuk.
Akhirnya Ki Sarwaguna merasa tenang dan dengan hati-hati pada sore hari itu dia mengetuk daun pintu kamar puterinya. Sejak pertemuan siang tadi, Ratna mengunci diri dalam kamarnya dan tidak pernah keluar.
900 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Tidak ada jawaban. beberapa kali Ki
Sarwaguna mengetuk, akan tetapi tidak mendapat jawaban. Padahal biasanya, begitu mendengar suara ayahnya, tentu gadis itu bergegas keluar. Ki Sarwaguna mulai merasa curiga dan dia mendorong daun pintu. Ternyata dengan mudah dapat terbuka dan dia tebelalak. Kamar anaknya telah kosong!
"Ratna ....!" Ki Sarwaguna berseru dan
melompat ke dalam, memeriksa dan segera mendapat kenyataan bahwa beberapa potong pakaian puterinya tidak berada dalam kamar itu, juga pedangnya tidak berada di dinding di mana biasanya senjata itu tergantung. Jelas bahwa Ratna Manohara telah pergi dari perkampungan itu tanpa memberitahu kepadanya.
Puterinya telah minggat, meninggalkannya, mungkin karena marah dan kecewa.
Ki Sarwaluhung dan Ki Sarwajati ikut merasa menyesal mendengar bahwa keponakan mereka itu pergi tanpa pamit. Mereka berdua menghibur kakak mereka dan berjanji akan mencari gadis itu dalam pengembaraan mereka.
"Terima kasih." kata Ki Sarwaguna, "Kalau seorang diantara kalian bertemu dengannya, sampaikan penyesalan dan permintaan maafku dan 901
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bujuk ia agar kembali ke sini. Aku sendiri akan coba untuk mencarinya ke Pasuruan."
"Ke Pasuruan" Mengapa ke Pasuruan, Kakang Sarwaguna?" Tanya Ki Sarwagati.
"Karena Bagus Sajiwo juga pergi ke Pasuruan.
Bahkan kukira Joko .... eh, Niken Darmini juga pergi ke sana. Mereka adalah orang-orang gagah yang telah dimusuhi Blambangan, tentu mereka akan membantu Mataram menghadapi ancaman penyerbuan
Blambangan. Kukira Ratna juga mencari mereka ke Pasuruan."
"Baiklah, Kakang Sarwaguna, kita berpencar mencari ke tiga jurusan. Akan tetapi, bagaimana pendapatmu tentang perang yang mungkin terjadi antara Blambangan dan Mataram, Kakang?" Tanya Sarwaluhung.
Ki Sarwaguna mengerutkan alisnya. "Kalau pendapatmu bagaimana, Adi Sarwajati?"
"Hemm, aku tidak tahu, Kakang. Memang tidak semestinya kita mencampuri, akan tetapi mengingat apa yang telah dilakukan orang Blambangan terhadap perguruan kita ...." kata Ki Sarwajati ragu.
"Adi Sarwoluhung dan Adi Sarwajati, kita adalah penerus-penerus pimpinan Driya Pawitra yang setia kepada para pendahulu kita. Kalian berdua sudah 902
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tahu akan sikap dan pendirian Driya Pawitra. Kita dididik untuk menjadi orang-orang yang berjuang mempertahankan kebenaran dan keadilan, membela mereka yang benar namun tertindas, dan menentang mereka yang kuat namun jahat dan penindas sesamanya. Driya Pawitra tidak pernah mencampuri urusan pemerintahan yang saling berperang karena dalam perang antara ribuan orang itu sukar ditentukan siapa benar siapa bersalah. Yang berperang pun sama sekali tidak mempedulikan tentang salah benar karena mereka hanya menerima perintah yang menjadi tugas perajurit. Pendeknya, kita tidak perlu mencampuri urusan perang antara daerah atau kadipaten manapun juga. Kita membela yang benar menentang yang bersalah, tanpa mengingat dia itu warga daerah mana."
"Setuju sekali!" jawab dua orang Adik
seperguruan itu serempak.
Demikianlah, pada keesokan harinya, tiga orang bersaudara seperguruan itu lalu berangkat meninggalkan perkampungan baru Driya Pawitra dan berpencar, setelah Ki Sarwaguna meninggalkan pesan kepada para muridnya agar kalau terjadi serbuan gerombolan orang Blambangan yang mempunyai 903
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com banyak orang sakti, mereka jangan melawan dan menyelamatkan diri pergi dari situ.
**kz** Blambangan dan sekutunya telah membuat
persiapan besar-besaran. Adipati Santa Guna Alit yang dalam persekutuan dengan Bali, Madura dan daerah-daerah kecil lainnya, juga diam-diam didukung Kumpeni yang tidak berani terang-terangan membantu Blambangan, diwakili oleh Satyabrata, telah mengangkat Bhagawan Kalasrenggi sebagai kuasa dan wakilnya. Tentu saja yang memperkuat persekutuan itu terutama sekali adalah dari Bali. Raja Dewa Agung dari Gelgel membantu dengan pasukan pilihan dipimpin oleh Panji Buleleng dan Macan Kuning, dua orang senopati Gelgel yang terkenal sakti mandraguna. Perwira-perwiranya yang terkenal di antaranya adalah Ki Tabanan dan Ki Pacung. Mereka bercampur dengan pasukan yang dipimpin
Tejakasmala dan pasukan Bali itu berjumlah tidak kurang dari dua laksa orang. Juga pasukan dari Madura yang dipimpin Ki Randujapang sebanyak lebih dari tiga ribu orang sudah siap. Bersama pasukan Blambangan sendiri dan pasukan daerah-904
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com daerah yang lebih kecil seperti Panarukan, Blitar bagian timur dan lain-lain, maka seluruh pasukan berjumlah tidak kurang dari lima laksa orang.
Sesuai dengan rencana yang telah disepakati bersama, mereka hendak menyerbu Pasuruan yang dianggap sebagai pintu dengan wilayah kekuasaan Mataram, atau daerah yang mendukung Mataram.
Kadipaten Pasuruan memang dikenal sebagai kadipaten yang telah ditaklukkan dan kini mendukung Mataram dengan setia. Akan tetapi sebelum menyerbu Pasuruan, persekutuan yang biarpun dihimpun di Blambangan yang dipimpin Bhagawan Kalasrenggi akan tetapi sesungguhnya berada di bawah pengaruh Bali yang pasukannya dipimpin Tejakasmala yang lebih sakti, telah bersepakat untuk lebih dulu memperkokoh diri dengan menarik bantuan dari daerah-daerah kecil. Juga mereka mendatangi perguruan-perguruan untuk menarik bantuan orang-orang yang memiliki kepandaian dan kesaktian.
Banyak yang dapat terbujuk dan membantu dengan suka rela, ada pula yang membantu karena ditaklukkan dan dipaksa. Akan tetapi ada pula yang gagal seperti halnya Perguruan Bromo Dadali, Perguruan Driya Pawitra, dan beberapa orang tokoh sakti lainnya.
905 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Bahkan Bhagawan Kalasrenggi yang cerdik dan licik itu telah berhasil menyebar mata-mata ke dalam kota Kadipaten Pasuruan dan sekitarnya. Hal ini mudah dilakukan karena Pasuruan merupakan kota yang terbuka untuk umum. Dari keterangan para telik sandi (mata-mata) ini, Blambangan dapat mengukur kekuatan pertahanan Pasuruan. Setelah mengadakan perundingan untuk mengatur siasat penyerbuan, maka persekutuan di Blambangan itu mengambil keputusan untuk menyerbu pada hari yang telah diperhitungkan oleh para ahli peramal.
Demikianlah, pada Hari Minggu Pon, Bulan Kartika dan Wuku Kurantil, pasukan dari Blambangan mulai menyerbu Pasuruan. Karena sudah mengetahui bahwa pasukan Pasuruan yang menjaga pertahanan hanya ada kurang lebih lima ribu orang, maka Blambangan juga hanya mengirim sekitar selaksa orang perajurit untuk menggempur Pasuruan. Perang campuh terjadi dan disepanjang jalan menuju kota Kadipaten Pasuruan, pasukan Blambangan
menghadapi perlawanan gigih. Namun karena jumlah mereka jauh lebih besar dan mereka dipimpin oleh para senopati Bali, Madura, dan Blambangan, dibantu pula oleh orang-orang sakti, maka pasukan gabungan dari Blambangan dapat maju dengan cepat.
906 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Pihak Pasuruan melakukan perlawanan sekuat tenaga. Namun tetap saja mereka tidak mampu membendung banyak sekali perajurit gabungan yang datang bagaikan air bah. Mereka bertahan dengan nekat, namun karena kalah kuat dan jumlah pasukan yang bertahan hanya sekitar setengahnya pasukan penyerbu, akhirnya setelah bertempur mati-matian sehingga banyak korban di kedua pihak, sisa pasukan Pasuruan mundur dan memperkuat benteng kota Kadipaten Pasuruan.
Pada saat pasukan Pasuruan mundur dan kini kota Pasuruan menjadi benteng terakhir, Parmadi dan Muryani datang dari Perguruan Bromo Dadali di Gunung Muria.
Suami isteri ini melihat kota Pasuruan sudah dikepung musuh dan mereka harus menerobos kepungan musuh. Para perajurit gabungan Blambangan cepat menghadang dan mencoba untuk menghalangi dan menangkap suami isteri yang menunggang kuda dan hendak memasuki pintu gerbang kota Kadipaten Pasuruan. Parmadi dan Muryani mengamuk dan masih untung bagi mereka bahwa pengepungan itu baru saja terjadi sehingga belum teratur rapi. Orang-orang sakti mandraguna yang memimpin penyerbuan itu masih belum muncul 907
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sehingga akhirnya, setelah terpaksa meninggalkan kuda mereka, suami isteri itu berhasil masuk pintu gerbang yang dibuka sedikit oleh para penjaga atas perintah para senopati yang mengenal suami isteri itu.
Para senopati Pasuruan menyambut kedatangan suami isteri yang mereka kenal sebagai pendekar-pendekar yang sakti mandraguna itu dengan gembira.
Mereka merasa mendapatkan bantuan yang dapat diandalkan. Akan tetapi, ketika Adipati Pasuruan dan para senopati dan jagabaya mengadakan persidangan kilat untuk mengatur siasat pertahanan terhadap serbuan Blambangan, Parmadi menyatakan
kekhawatirannya.
"Saya melihat pengepungan amat ketat.
Pasukan musuh yang mengepung berlapis-lapis dan jumlah mereka amat banyak."
"Kami tahu akan hal itu. Semenjak mereka menyerbu daerah Pasuruan dan kami menyambut mereka, kami sudah tahu bahwa jumlah perajurit mereka amat banyak, mungkin dua kali lebih banyak daripada jumlah perajurit kita. Karena itulah kita terpaksa mundur ke dalam kota dan menutup pintu gerbang, melakukan penjagaan kuat dari dalam untuk mencegah mereka memasuki dan menyerbu dalam kota. Kita dapat melakukan pertahanan lebih kuat di 908
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sini daripada di tempat terbuka di mana-mana para perajurit kita harus bertempur satu lawan dua orang musuh." kata Senopati Aryo yang sudah berusia enam puluh tahun.
"Keadaan ini sungguh buruk sekali." kata Muryani yang biarpun ia seorang wanita namun dihormati para senopati dan perwira yang tahu akan kegagahan dan kemampuannya. "Seandainya kita kuat bertahan terhadap serangan dari luar, akhirnya kami tidak mungkin dapat bertahan terhadap serangan dari dalam!"
"Hemm, apa yang Andika maksudkan dengan serangan dari dalam, Mas Ajeng Muryani?" Tanya seorang senopati lain.
"Kalau hanya serangan dari para telik sandi dan pengkhianat yang menjadi antek musuh, hal itu masih mudah kita tanggulangi. Akan tetapi sampai berapa lama kita dapat bertahan dalam kepungan ini" Kalau ransum kita habis dan bahaya kelaparan menyerang kita, kita menjadi lemah dan akhirnya kalah."
**kz** 909 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Jilid XIX
ENDENGAR ini, semua orang terdiam
dan mengerutkan alis, menyadari
M kebenaran kekhawatiran wanita sakti itu.
Parmadi lalu berkata dengan sikap hormat kepada sang Adipati Pasuruan.
"Maaf, Kanjeng Adipati, kalau menurut
pendapat hamba, semestinya sejak lama kita minta bantuan pasukan dari Mataram untuk memperkuat pertahanan di sini."
Sang Adipati menghela napas panjang.
"Seharusnya begitu. Hal ini baru kami sadari sekarang. Tadinya kami terlalu memandang rendah gerakan Kadipaten Blambangan yang memberontak.
Kekuatan Blambangan tidaklah berapa besar. Akan tetapi, ternyata mereka dibantu pasukan yang amat kuat dan banyak dari Bali dan Madura. Juga mereka mempunyai senjata api. Akan tetapi ketika pasukan kita terpaksa ditarik mundur ke dalam kota, kami sudah mengirim utusan untuk memberi laporan dan mohon bantuan dari Gusti Sultan di Mataram."
910 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Semestinya utusanitu sudah kembali bersama bala bantuan," kata Senopati Aryo. "Akan tetapi mengapa belum juga kembali dan tidak ada kabar dari Mataram."
"Hemm, saya tahu bahwa banyak orang yang tangguh dan berbahaya membantu Blambangan dan mereka disebar dimana-mana. Siapa tahu utusan itu mereka hadang sehingga tidak dapat mengirim laporan dan minta bantuan?" kata Muryani.
"Wah, itu mungkin juga!" Seru Sang Adipati.
"Celakalah kalau terjadi begitu!"
Kembali semua orang dicekam kegelisahan membayangkan kemungkinan ini. Parmadi lalu berkata, "Hamba kira lebih baik kalau sekarang kita kirim lagi beberapa orang utusan untuk menyusulkan pelaporan dan permohonan bala bantuan, kalau-kalau utusan pertama menemui kegagalan."
"Akan tetapi, Anakmas Parmadi, bagaimana mungkin menyelundupkan utusan keluar dari kepungan yang demikian ketat" Utusan itu pasti akan tertangkap dan usaha kita itu akan sia-sia saja." kata seorang senopati tua lain.
"Benar itu! Bagaimana utusan baru dapat diselundupkan keluar kepungan?" Sang Adipati menyambung.
911 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Begini, Kanjeng Adipati. Biarlah hamba bersama isteri hamba yang menjadi utusan. Kami berdua akan menyusup keluar dari kepungan dan langsung menuju ke kota raja Mataram untuk mohon bantuan."
Para senopati menangguk-angguk menyetujui, akan tetapi sang Adipati menggeleng kepala kuat-kuat dan menggoyang tangan kanannya.
"Tidak, hal itu tidak tepat! Andika berdua dibutuhkan di sini untuk memperkuat pertahanan kita!
Harus diatur agar orang-orang lain saja yang menjadi utusan! Kalian berdua harus memperkuat
pertahanan!"
"Akan tetapi bagaimana caranya .... ?" Semua orang bertanya-tanya dengan bingung.
"Saya mengetahui cara itu!" Tiba-tiba Muryani berkata lantang. " Sekarang sudah senja, sebentar lagi malam tiba dan malam ini tidak ada bulan. Dalam kegelapan malam ini kita dapat menyelundupkan beberapa orang utusan untuk keluar. Saya dan suami saya, dibantu beberapa orang yang memiliki keberanian dan memiliki kedigdayaan, akan keluar di malam gelap dan mengamuk, membuat keributan, menyerang musuh yang berada di luar. Nah, dalam keributan itu para utusan diselundupkan keluar 912
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com benteng dan mengingat bahwa pihak musuh terdiri dari orang-orang Blambangan, Bali, dan Madura, maka hal ini akan memudahkan para utusan untuk membaur di antara mereka tanpa dicurigai atau diketahui. Para utusan dipilih mereka yang pandai menyamar sebagai orang Bali atau Madura.
bagaimana pendapat Andika sekalian?"
"Plakk!" Sang Adipati menepuk meja di
depannya dan wajahnya berseri. "Wah, bagus sekali siasat itu! Kakang Senopati Aryo, cepat laksanakan siasat Mas Ajeng Muryani itu!"
Para senopati dan jagabaya yang hadir juga merasa kagum dan mereka lalu mempersiapkan segala sesuatu untuk melaksanakan penyelundupan para utusan itu. Pertama-tama, mereka memilih dua orang yang penah lama tinggal di Madura sehingga dapat menyamar sebagai orang Madura dengan baik, dan dua orang yang dapat menyamar sebagai orang Bali dengan baik. Mereka termasuk perajurit-perajurit setengah tua yang setia dan memiliki kecerdikan dan kedigdayaan.
Malam hari itu, tepat seperti dikatakan Muryani tadi, langit tidak dihias bulan. Dan agaknya alam membantu usaha itu karena bintang-bintang terhalang mendung hitam sehingga malam itu gelap gulita.
913 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Dalam keadaan gelap seperti itu, tentu saja pasukan Blambangan tidak melakukan serangan, bahkan mereka agak mundur, menjauhi dinding kota untuk menjaga agar tidak mendapat serangan gelap yang mendadak. Akan tetapi, biarpun agak mundur, mereka tetap melakukan pengepungan ketat sehingga biarpun orang dapat keluar dari pintu gerbang, dia tidak akan mampu keluar dari kepungan itu.
Setelah semua dipersiapkan, Parmadi dan Muryani, diikuti lima orang senopati yang memiliki aji kanuragan yang cukup tangguh, keluar dari pintu gerbang. Mereka bertujuh langsung lari ke depan dan ketika bertemu dengan perajurit-perajurit musuh yang berjaga di lapisan terdepan, mereka lalu mengamuk.
Tentu saja keadaan menjadi gempar. Para perajurit musuh menyalakan obor dan tujuh orang itu segera dikeroyok. Mereka mengamuk dan sebentar saja belasan orang peajurit musuh roboh terkena pukulan atau hantaman senjata tujuh orang itu. Ketika para senopati Blambangan mulai berdatangan terdengarlah kentungan dari dalam benteng Pasuruan. Itulah isarat bahwa empat orang utusan yang diselundupkan sudah keluar dan dengan mudah, dalam keadaan kacau itu mereka berempat dapat membaur dan pura-pura hendak ikut mengeroyok tujuh orang pengacau itu.
914 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Mendengar ini, Parmadi membentak nyaring. Para pengeroyok berpelantingan dan bentakan itu pun merupakan isarat bagi Muryani dan lima orang senopati untuk berlari kembali ke pintu gapura yang segera ditutup kembali setelah tujuh orang itu menyelinap masuk. Siasat itu berhasil dengan baik dan hanya ada seorang senopati yang terluka ketika terjadi pengeroyokan, luka ringan di pundaknya karena terkena bacokan golok para pengeroyok.
Siasat yang dilaksanakan atas usul Muryani dan Parmadi ini memang baik dan cerdik. Akan tetapi pihak Blambangan mempunyai banyak tokoh yang tidak kalah cerdiknya. Peristiwa malam itu membuat Tejakasmala dan Satyabrata menjadi curiga.
"Tidak mungkin orang-orang seperti Parmadi dan Muryani hanya keluar dari benteng sekadar mengamuk dan membuat kekacauan saja. Tentu ada maksud tertentu di balik perbuatan mereka itu." kata Satyabrata kepada Tejakasmala, didengarkan oleh Bhagawan Kalasrenggi.
"Dugaan itu benar sekali, raden Satyabrata,"
kata tejakasmala yang menghormati wakil Kumpeni Belanda ini karena dia sudah merasakan kesaktian orang setengah bule ini. "Saya pun merasa curiga, 915
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tentu itu merupakan siasat, mungkin untuk memancing perhatian kita."
"Benar, Adi Tejakasmala. Aku mempunyai
dugaan bahwa mungkin mereka menggunakan waktu terjadi keributan itu untuk menyelundupkan orang-orang keluar dari benteng dan menyusup di antara para perajurit kita. Mungkin saja mereka adalah orang-orang yang bertugas mencari bala bantuan dari Mataram."
"Wah, kalau begitu gawat sekali! Kita harus mencegah mereka pergi mencari bantuan ke Mataram.
Kita harus dapat menguasai Pasuruan sebelum bala tentara Mataram datang menyerang." kata Bhagawan Kalasrenggi.
"Jangan khawatir, Paman Bhagawan. Saya akan menyuruh dua orang pembantu saya, Cakrasakti dan Candrabaya untuk membawa seregu perajurit Bali pilihan untuk melakukan pengejaran dan
membinasakan para utusan yang diselundupkan itu.
Demikianlah, malam itu juga, dua orang
senopati Bali itu membawa dua losin perajurit Bali untuk melakukan pengejaran dan pencarian terhadap orang-orang yang diselundupkan keluar. Akhirnya, pada keesokan harinya, mereka dapat menemukan empat orang utusan Kadipaten Pasuruan itu. Empat 916
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com orang itu melawan ketika hendak ditangkap dan akhirnya mereka berempat tewas dikeroyok dua losin perajurit Bali yang dipimpin oleh Cakrasakti dan Candrabaya.
Sang Adipati Pasuruan dan para pembantunya sama sekali tidak tahu bahwa utusannya yang kedua kali ini pun gagal dan terbunuh. Mereka hanya menanti sambil mempertahankan benteng kota Kadipaten Pasuruan dari serbuan yang setiap hari dilakukan musuh. Akan tetapi setiap hari mereka kehilangan banyak perajurit, apalagi ketika pihak musuh mulai mempergunakan meriam sumbangan Kumpeni Belanda.
Semua itu ditambah lagi dengan ransum yang mulai menipis dan semangat para perajurit menurun.
Rakyat penduduk kota kadipaten itu juga mulai gelisah dan ketakutan sehingga suasana di kota itu mulai gempar dan panic.
Parmadi dan Muryani berusaha untuk
membangkitkan semangat para perajurit dengan contoh perlawanan mereka yang gigih. Pada suatu malam yang sunyi setelah siang tadi mereka mempertahankan kota dari serbuan msuh, para perajurit Pasuruan beristirahat. Hanya mereka yang mendapat giliran jaga saja yang tidak tidur. Suasana 917
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sunyi dan malam itu bulan sepotong muncul seolah melayang diantara awan tipis sepotong-sepotong.
Makin larut, malam itu semakin sunyi dan udaranya amat dingin.
Sekitar seratus orang perajurit yang mendapat giliran tugas berjaga pada malam itu berjalan hilir mudik melakukan penjagaan di sekitar benteng merasakan kedinginan itu. Juga malam yang sunyi itu terasa lain daripada malam yang lain. Mungkin karena banyaknya orang yang tewas dan terluka dalam pertempuran selama beberapa hari ini mendatangkan suasana yang menyeramkan. Ditambah lagi bau amis darah yang banyak tertumpah membasahi bumi.
Burung-burung malam yang terbang lewat
mengeluarkan bunyi seolah meratapi mereka yang tewas. Kutu-kutu walang atogo, segala macam jangkerik, belalang dan lain-lain agaknya merasa ngeri menyaksikan kekejaman manusia yang saling bantai, saling bunuh tanpa alasan pribadi, hanya sekadar menaati perintah atasan. Seolah merasa ngeri dan takut, semua serangga yang biasanya setiap malam berdendang ria itu, kini diam sehingga suasana menjadi sunyi, sunyi yang mencekam dan
menimbulkan perasaan ngeri dalam hati para penjaga.
918 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Angin malam berhembus perlahan, semilir membangkitkan bulu di lengan dan tengkuk.
"Kulik! Kulik! Uhu .... uhu .... uhuuu ....!"
Kelepak yang terdengar menunjukkan bahwa ada beberapa ekor burung malam terbang lalu smbil mengeluarkan suaranya yang menambah keseraman suasana.
Tiba-tiba datang angin bertiup kuat. Angin yang tadinya hanya semilir lembut, tiba-tiba menjadi kuat dan berpusing. Udara yang tadinya diterangi bulan sepotong tiba-tiba menjdi gelap dan ada awan atau asap hitam bergulung-gulung melayang ke dalam benteng. Kemudian, tiba-tiba terdengar kelepak banyak kelelawar dengan suaranya yang bercicit nyaring. Mereka yang berjaga di atas tembok benteng dan di gardu-gardu tempat penjagaan, terkejut karena tiba-tiba ratusan kelelawar menyambar-nyambar ke arah mereka sambil bercuitan nyaring!
Pada saat itu, di bagian bawah, para perajurit jaga juga terkejut dan merasa ngeri karena ada ratusan ekor ular menyerbu ke dalam benteng. Binatang-binatang itu mendesis-desis dan tercium bau amis!
Dari sinar lampu-lampu gantung, dapat dilihat ular-ular itu sehingga para perajurit terkejut dan berlompatan.
919 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Dalam keadaan panik itu, terdengar suara auman singa yang menggetarkan seluruh benteng.
Dua bayangan manusia berkelebat dari dalam.
Mereka adalah Parmadi dan Muryani yang sudah mendengar akan penyerangan aneh yang membuat para perajurit
yang bertugas jaga menjadi panik ketakutan
itu. Begitu keluar
dari istana kadipaten di mana mereka mondok memenuhi permintaan Sang
Adipati, suami isteri itu segera
mengerti bahwa ada orang-orang
ahli sihir mengadakan serangan melalui ilmu hitam ke arah para perajurit yang sedang bertugas jaga. Hal ini berbahaya sekali, maka keduanya segera berlompatan dan berlari cepat menuju ke pintu gerbang.
920 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Begitu tiba di situ dan melihat ratusan kelelawar beterbangan menyambar-nyambar dan ratusan ekor ular mendesis-desis membuat para perajurit ketakutan, dan melihat pula awan gelap menyelimuti tempat itu disertai angin lesus (angin berpusing) dan mendengar auman singa, Parmadi cepat berkata kepada isterinya.
"Diajeng, usir kelelawar dan ular-ular itu. Aku akan mengusir awan, angin, dan suara itu!"
Muryani mengangguk dan tubuhnya berkelebat cepat ketika ia mengerahkan Aji Kluwung Sakti.
Bagaikan seekor burung garuda ia menyambar-nyambar, didahului gulungan sinar pedangnya, mengamuk dan membacoki ular-ular yang menyerang dari bawah, juga kelelawar-kelelawar yang menyambar-nyambar dari atas.
Parmadi naik ke atas menara yang dibangun di atas tembok benteng. Para perajurit yang tadinya berjaga di situ sudah lari turun semua sehingga menara itu kosong. Dari tempat yang tinggi itu dia melihat jauh ke depan dan di dekat perkemahan pihak musuh dia melihat empat orang sedang duduk bersila dan dari empat orang itulah datangnya serangan sihir yang dahsyat itu.
921 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Memang penyerangan itu sengaja dilakukan sebagai siasat Blambangan untuk mengacaukan para penjaga benteng Pasuruan. Kalau para perajurit yang menjaga benteng sudah kacau dan panik, malam itu juga mereka akan menyerbu! Yang mengirim ratusan ular itu adalah Ki Kaladhama dan pencipta kelelawar jadi-jadian itu adalah Ki Kalajana, dua orang murid Bhagawan Kalasrenggi. Bhagawan Kalasrenggi sendiri menyerang dengan ilmu sihirnya yang menyebabkan awan gelap dan angin lesus, sedangkan suara auman singa yang menggetarkan jantung itu adalah Aji Singabairawa yang dikeluarkan Tejakasmala.
Tiba-tiba terdengar suara seruling yang melengking-lengking, suara lembut namun mengandung getaran yang dapat menembus hawa sihir yang dahsyat kaena tenaga empat orang disatukan untuk menyerang. Begitu terdengar alunan suara seriling yang melengking-lengking, serangan sihir itu semakin menghebat! Agaknya empat orang itu yang merasa ada kekuatan hebat menentang, memperkuat serangan mereka. Awan gelap semakin melebar dan menekan, angin lesus bergemuruh, dan auman singa itu semakin menggelegar.
922 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Namun, makin lama suara seruling semakin nyaring dan perlahan-lahan awan hitam membuyar, angin lesus menyurut dan auman singa melemah. Juga ratusan kelelawar dan ular yang sudah dibuat kocar-kacir oleh amukan Muryani, kini surut. Yang terkena sambaran pedang lenyap menghilang dan kini sisanya melarikan diri. Tak lama kemudian suasana malam menjadi sunyi kembali dan dari atas menara, Parmadi melihat empat bayangan itu lenyap di antara perkemahan musuh.
"Sudah selesai, Kakangmas?" Muryani yang menusul ke atas menara bertanya.
"Puji sukur kepada Gusti Allah, semua telah dapat diatasi, Diajeng. Mari kita beritahu para perajurit jaga agar mereka tenang kembali dan tidak takut."
Keduanya turun dari menara dan ternyata di bawah sudah berkumpul Senopati Aryo dan para senopati Pasuruan lainnya. Ketika tadi mereka mendengar laporan tentang serangan aneh itu, mereka berdatangan dan sempat mendengar suara suling yang menolak pengaruh sihir itu, juga melihat betapa Muryani mengusir ratusan kelelawar dan ular jadi-jadian.
923 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ah, untung ada Anakmas Parmadi dan Mas Ajeng Muryani yang telah dapat menolak serangan itu!" kata Senopati Aryo memuji. Juga para senopati memandang kagum suami isteri itu.


Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Paman Senopati, penyerangan itu dapat
menjadi tanda bahwa mereka tentu akan melakukan serangan besar-besaran dan lebih dulu mereka hendak menimbulkan rasa takut kepada para perajurit.
Keadaan sudah berbahaya sekali. Kita menunggu bala bantuan belum juga datang, sedangkan ransum sudah menipis dan semangat para perajurit mnurun, terbukti tadi ketika terjadi serangan sihir mereka semua menjadi panik dan lari meninggalkan penjagaan mereka."
"Hemm, keadaannya memang demikian,
Anakmas Parmadi. Karena itu, mulai malam ini penjagaan harus diperketat dan para perwira tidak boleh lengah. Harus secara bergilir melakukan pengawasan terhadap pasukan yang bertugas jaga."
kata Senopati Aryo.
"Kami tahu bahwa pihak musuh mempunyai
banyak ahli sihir dan orang-orang yang sakti mandraguna dan pandai mempergunakan ilmu hitam.
Kalau saja para pendekar sakti yang setia Mataram dapat berkumpul di sini, pasti kita dapat 924
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menanggulangi kekuatan musuh." kata Muryani yang teringat akan tokoh-tokoh yang dikenalnya dengan baik seperti Ki Tejomanik berdua Retno Susilo, Bagus Sajiwo, Lindu Aji berdua Sulastri, dan masih banyak lagi.
"Sebetulnya di sini terdapat seorang yang sakti mandraguna yang dapat memperkuat daya pertahanan kita." kata Senopati Aryo.
"Siapa dia, Paman Senopati?" tanya Parmadi.
"Siapa lagi kalau bukan Raden Wangsakartika
...." "Ah, dia ....?" Parmadi dan Muryani berseru lirih dan kecewa. Mereka berdua mengenal siapa yang dimaksudkan Senopati Aryo. Sejak kurang lebih setahun yang lalu, Raden Wangsakartika dibuang oleh Kerajaan Mataram karena laki-laki ini membuat banyak keonaran di Mataram. Dia dikenal sebagai seorang laki-laki yang menjadi hamba nafsu-nafsunya, bergaul dengan orang-orang sesat, mengejar kesenangan dengan berjudi, melacur, dan suka mabuk-mabukan. Juga dia suka mencari keonaran dan kerana dia memang sakti mandraguna, tidak ada yang berani menentangnya. Memang dia belum dapat dibilang seorang penjahat, akan tetapi wataknya sungguh buruk dan suka mencari perkara. Kalau 925
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sudah mabuk pun dia amat sukar diatur, mengambil milik siapa saja kalau dia membutuhkan sesuatu.
hanya karena dia putera mendiang Pangeran Pringgalaya yang sudah banyak jasanya kepada Mataram, maka dia tidak dihukum oleh Sultan Agung, hanya dibuang atau diasingkan ke Pasuruan dengan harapan dia akan mengubah wataknya yang buruk.
Akan tetapi di Pasuruan dia masih tetap menjadi seorang pemabukan, penjudi, gila perempuan dan bergaul dengan orang-orang yang sesat dan tidak karuan. Tentu saja Parmadi dan Muryani tidak suka berkenalan dengan orang seperi itu, walaupun Raden Wangsakartika itu putera mendiang Pangeran Pringgalaya yang terkenal gagah perkasa dan berjasa besar bagi Mataram.
Ketika pasukan Blambangan dan sekutunya mengepung Kadipaten Pasuruan, Raden
Wangsakartika juga tidak memperlihatkan diri. Dia tidak peduli dan tetap bersenang-senang, berjudi, mabuk-mabukan dan pelesir.
Apa yang dikhawatirkan Parmadi dan Muryani akhirnya terjadi. Pada suatu hari, saat fajar menyingsing, pasukan gabungan Blambangan menyerbu. Biarpun Senopati Aryo sudah siap siaga dan pasukannya melakukan perlawanan mati-matian, 926
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com namun karena jumlah perajurit Blambangan jauh lebih besar, ditambah lagi semangat para perajurit Pasuruan yang menanti-nanti bala bantuan yang belum datang juga itu menjadi menurun dan lemah, maka setelah pertempuran yang hebat, akhirnya benteng itu dapat dibobol dan pasukan Blambangan menyerbu masuk kota kadipaten!
Parmadi dan Muryani tadinya mempertahankan benteng. Akan tetapi pihak musuh terlampau kuat sehingga akhirnya suami isteri ini mengerahkan tenaga mereka untuk melindungi Sang Adipati sekeluarga yang melarikan diri mengungsi lewat bagian belakang kota kadipaten. Juga bersama rombongan Sang Adipati, sisa pasukan mundur dan keluar dari Kadipaten Pasuruan, bersama sebagian besar rakyat yang lari megungsi berbondong-bondong.
Para perajurit Blambangan dengan sekutu mereka dari bali dan Madura, mabuk kemenangan.
Mereka menjarah rayah (merampok) kota Kadipaten Pasuruan, membunuh dan memperkosa wanita, kekejaman yang selalu dilakukan oleh mereka yang menang perang.
Orang yang berlari paling akhir adalah Parmadi dan Muryani setelah mereka berdua berhasil 927
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mengawal Sang Adipati keluar dari kota. Mereka masih sempat melihat kekejaman yang terjadi di kota Kadipaten Pasuruan. Tentu saja hati mereka terasa sakit dan sedih, akan tetapi mereka yang hanya berdua tidak mungkin dapat melawan ribuan orang perajurit gabungan Blambangan yang berpesta pora mabuk kemenangan itu.
Pasukan Blambangan tidak melakukan
pengejaran. Mereka lebih mementingkan penyusunan kekuatan di Pasuruan karena musuh utama mereka adalah Pasukan Mataram yang tentu akan datang melakukan pembalasan.
**kz** Adipati Pasuruan bersama pasukannya yang masih bersisa kurang lebih empat ribu orang, sebagian ada yang melarikan diri meninggalkan induk pasukannya, juga diikuti banyak penduduk Pauruan yang melarikan diri, tiba di Wonokitri, sebuah perbukitan. Senopati Aryo memerintahkan pasukan membuat perkemahan darurat di tempat itu.
Dari para perajurit bagian penyelidik Sang Adipati mendapat keterangan bahwa setelah berhasil meloloskan diri dari kota Pasuruan yang telah diserbu 928
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dan diduduki pasukan Blambangan, ada beberapa orang perajurit yang bergegas menunggang kuda menuju ke Mataram untuk melaporkan keadaan dan minta bantuan. Maka diharapkan bala bantuan akan segera datang.
Pada suatu hari Parmadi dan Muryani berjalan-jalan di tempat daerah perbukitan Wonokitri yang dijadikan tempat perkemahan darrat, untuk meneliti kalau-kalau ada puhak musuh yang menyusup dan membikin kacau. hati mereka trenyuh (sedih terharu) melihat penduduk yang ikut lari mengungsi membawa keluarga dan anak-anak yang masih kecil, dalam keadaan sengsara karena yang dapat mereka bawa hanyalah benda-benda milik mereka yang kecil, dan sedikit pakaian. Wajah mereka sedih dan seperti kehilangan harapan.
Tiba-tiba, di bawah sebatang pohon Randu dekat serumpun bambu, mereka melihat seorang laki-laki sedang duduk bersandar batang pohon randu.
Kedua lengannya memeluk lutut dan mukanya disembunyikan di antara kedua lutut yang diangkat dan pundaknya bergoyang-goyang. Laki-laki itu menangis! Menangis tanpa suara. suami isteri itu merasa heran. Laki-laki itu bukan perajurit, dan melihat pakaiannya yang cukup bagus, tentu dia 929
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bukan seorang peduduk yang miskin. Tubuhnya tinggi besar, sebagian rambutnya sudah berwarna putih.
Lengan yang merangkul kedua pundak itu pun besar berotot dan lehernya serta pundaknya kekar.
Parmadi dan Muryani saling pandang. Parmadi mengangkat pundak dan karena merasa tidak enak untuk menganggu orang yang tidak mereka kenal dan tidak pula mereka ketahui mengapa ada laki-laki yang tampak gagah itu menangis seorang diri di situ, mereka berdua hendak pergi meninggalkannya. Akan tetapi baru belasan langkah mereka berjalan pergi, tiba-tiba di belakang mereka terdengar suara teriakan melengking yang menggetarkan jantung.
"Terkutuk ....! Orang-orang Balmbangan
terkutuk ....!!"
Parmadi dan Muryani memutar tubuh dan
mereka melihat orang tadi kini telah bangkit berdiri.
Mereka segera mengenal bahwa orang itu adalah Raden Wangsakartika yang walaupun tidak mereka kenal namun pernah mereka lihat. Laki-laki berusia sekitar empat puluh lima tahun itu berdiri tegak dan wajahnya yang gagah berkumis lebat itu
menyeramkan sekali. Matanya merah melotot memandang ke arah pohon randu di depannya.
930 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Keparat, jahanam terkutuk kamu!" Tiba-tiba orang itu berteriak lantang dan tangan kanannya menymabr ke depan. memukul ke arah batang pohon randu yang besarnya sepelukan orang.
"Wess .... kraaakkkk ....!" Pohon randu yang tinggi dan besar itu patah dan tumbang, menimbulkan suara berisik!
Aneh, setelah merobohkan pohon. Raden
Wangsakartika menjatuhkan diri di atas tanah lalu menangis lagi dengan sedihnya. Kini dengan suara yang mengeluh penuh kesedihan, penasaran dan kemarahan.
Parmadi dan Muryani merasa iba. Parmadi lalu memberi isarat kepada isterinya dan mereka lalu menghampiri laki-laki yang masih menangis itu.
mereka berdiri dalam jarak dua tombak akan tetapi tidak mau mengganggu orang yang sedang menangis itu. Agaknya Raden Wangsakartika, masih belum kehilangan kepekaannya, karena dia merasakan kehadiran suami isteri itu lalu tiba-tiba dia menghentikan tangisnya dan ketika melihat mereka dia lalu bangkit betdiri, gerakannya gesit.
"Mau apa kalian" pergi, jangan ganggu aku!"
setelah berkata demikian, orang tinggi besar itu mendorongkan tangan kanannya ke arah suami isteri 931
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com itu. Dia tidak bermaksud membunuh, akan tetapi karena dorongan tangannya mengandung hawa sakti yang amat kuat, maka orang biasa yang terkena angin dorongan ini tentu akan terlempar dan terjengkang!
Melihat orang itu mendorong dan ada angin dorongan yang kuat, Parmadi dan Muryani mengerahkan tenaga dan angin dorongan itu lewat saja, sedikit pun tidak membuat mereka bergoyang, seperti angin melewati dua bongkah batu karang yang kokoh.
Raden Wangsakartika terbelalak, lalu
mengerutkan alisnya. "Hemm, siapakah Andika berdua?"
"Raden Wangsakartika, saya bernama Parmadi dan ini Nyi Muryani, Isteri saya."
"Hemm. jadi Andika yang berjuluk Si Seruling Gading" Percuma saja nama Andika yang tersohor.
Ternyata tidak mampu membela Pasuruan dari serangan para jahanam Blambangan!" katanya dengan suara mengandung penasaran dan kemarahan.
Parmadi tidak menjadi marah, bahkan
tersenyum. Dia sudah mendengar bahwa orang ini memiliki watak yang butuk dan kasar.
"Raden Wangsakartika, pihak Blambangan
memiliki pasukan yang jauh lebih besar jumlahnya 932
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dibandingkan pasukan Pasuruan dan mereka pun dipimpin banyak orang yang sakti mandraguna. Kami semua telah melawan mati-matian untuk
mempertahankan Pasuruan, namun kami kalah kuat sehingga Pasuruan diserbu dan diduduki musuh. Akan tetapi, kalau kami semua mati-matian membela Pasuruan, mengapa Andika yang memiliki kepandaian sama sekali tidak membantu melawan musuh"
Mengapa kini Andika hanya menangisi kekalahan Pasuruan" Apa gunanya keluh kesah dan tangisan Andika" Bukan randu alas itu yang seharusnya Andika robohkan, melainkan orang-orang
Blambangan."
Raden Wangsakartika mengerutkan alisnya.
"Huh, kalian tidak tahu bisanya hanya mencela! Aku tidak takut mati dan aku berani mengorbankan diri untuk membela Mataram dan Pasuruan. Akan tetapi Andika tahu siapa aku" Aku ini orang buangan!
Orang yang tidak berguna dan sudah diusir dari Mataram, tidak dipercaya lagi dan tinggal di Pasuruan sebagai orang buangan! Aku sudah dianggap orang rendah, orang kotor, penjahat tidak ada gunanya. Aku tidak berhak lagi untuk membela Mataram!" Kata-katanya mengandung keprihatinan yang mendalam.
933 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Permadi merasa iba. Orang ini sebetulnya bukan orang jahat. Mungkin agak lemah terhadap tekanan nafsunya sendiri. juga mungkin saja sebagai putera pangeran, dahlu ketika kecil terlalu dimanja sehingga apa pun yang dikehendakinya harus terlaksana. setelah dibuang oleh Kerajaan mataram, mungkin dia menjadi putus asa dan nekat, setengah sengaja melanjutkan kehidupannya yang hanya bersenang-senang untuk menutupi kekecewaannya yang mendalam.
"Raden Wangsakartika, sudah lama kami
mendengar akan nama besar mendiang Pangeran Pringgalaya sebagai seorang priyagung (bangsawan agung) yang gagah perkasa dan setia kepada Mataram. Mungkin karena Andika terlalu mengejar kesenangan dunia, maka Andika mendatangkan kemarahan kepada Gusti Sultan dan menerima hukuman. Akan tetapi, saya kira sekarang ini saatnya bagi Andika untuk mencuci bersih nama dan kehormatan keluarga ayahanda Andika yang ternoda oleh perbuatan Andika yang lalu. Kalau Andika sekarang diam saja, bukankah hal itu akan menambah buruk dan mencoreng nama besar dan kehormatan mendiang ayahanda Andika" Marilah, Raden Wangsakartika, marilah kita bersama para pendekar 934
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com membela Kerajaan Mataram dan menentang
Blambangan bersama sekutunya yang angkara murka."
Biarpun ucapan Parmadi itu tajam, namun diucapkan dengan suara lembut dan agaknya baru sekarang Raden Wangsakartika mendengar ucapan seperti itu. Dia mengerutkan alisnya, berpikir dan wajahnya perlahan-lahan mulai berseri, kedua matanya bersinar dan dia pun mengangguk. "andika benar! Biarlah kalau perlu aku mengorbankan nyawa yang tak berharga ini untuk membersihkan nama dam kehormatan keluarga mendiang Kanjeng Rama!"
"Tidak perlu mengorbankan nyawa, Raden
karena kita dapat saling bantu dan siapa bilang kalau nyawa Andika tidak berharga" Nyawa adalah milik Gusti Allah dan sudah sempurna sejak semula. Mari kita menghadap kanjeng Adipati Pasuruan."
Raden Wangsakartika tidak membantah dan mereka lalu menghadap Sang Adipati yang tentu saja menerima janji bantuan Raden Wangsakartika dengan gembira.
Beberapa hari kemudian datanglah bala bantuan dari Mataram! Gegap gempita daerah Wonokitri itu dengan datangnya pasukan besar dari Mataram yang dipimpin sendiri oleh Pangeran Silarong sebagai 935
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com senopatinya, dan Gandek Padurekso diberi kekuasaan oleh Sang Sultan untuk menjadi pengawas. Pangeran Silarong dibantu oleh beberapa orang senopati tua, yaitu Senopati Suroantani dan Tumenggung Alap-alap yang keduanya sudah berusia lebih dari enam puluh tahun.
Setelah disambut dengan gembira dan hormat oleh Sang Adipati Pasuruan dan para senopati, Pangeran Silarong mengadakan rapat pertemuan dengan para senopati dan perwira. Hadir pula Raden Wangsakartika yang masih keponakan Pangeran Silarong. Pangeran ini merasa gembira melihat keponakan yang tadinya hanya mengumbar nafsu dan tidak mempedulikan urusan Negara, kini mau membantu Mataram. Dalam pertemuan itu baru diketahui bahwa dua kali utusan Pasuruan yang dikirim ke Mataram itu tidak sampai ke tempat tujuan dan terbunuh oleh orang-orang Blambangan di tengah perjalanan.
Ketika mereka merencanakan penyerbuan
balasan ke Pasuruan untuk merebut kembali kota kadipaten itu, tiba-tiba Raden Wangsakartika menghadap Pangeran Silarong dan berkata dengan suara lantang dan tegas, namun seperti menjadi kebiasaannya, tidak pakai basa-basi.
936 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Paman Pangeran, aku minta perkenan Paman untuk memasukiPasuruan. Aku mempunyai hutang kepada Pasuruan, yaitu ketika Pasuruan diserbu para jahanam Blambangan, aku diam saja tidak ikut membela. Sekarang, aku hendak membayar hutangku, aku akan memasuki Pasuruan dan membikin kacau di sana. Aku tidak menjanjikan sesuatu, akan tetapi aku akan membawa hadiah untuk Andika semua."
Pangeran Silarong mengerutkan alisnya. Dia mengenal keponakan ini sebagai seorang yang hidupnya tidak teratur, keluyuran dengan orang-orang jahat, tukang judi, mabuk-mabukan, pelesir dengan para wanita jalang. Dia khawatir kalau dia membari persetujuan, Raden Wangsakartika malah akan membikin kacau rencana penyerbuan pasukannya ke Pasuruan.
"Hemm, Wangsa, Andika hanya seorang diri, bagaimana mungkin akan mampu menghadapi sekian banyaknya perajurit dengan para senopati mereka"
Aku khawatir usahamu itu bukan saja akan mendatangkan malapetaka bagi dirimu, akan tetapi juga akan mengacaukan rencana penyerbuan kita."
"Tidak, Paman. Andaikata aku gagal dan
terbunuh sekalipun, aku tidak akan membuka rahasia pasukan Mataram kepada musuh." bantah Raden 937
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Wangsakartika dengan suara mantap membayangkan kenekatan.
"Maaf, Paman. Pangeran, saya kira niat Raden Wangsakartika itu ada benarnya. Sebelum penyerbuan besar dilakukan, ada baiknya kalau terjadi kekacauan di sebelah dalam agar penjagaan dan pertahanan mereka menjadi lemah. Saya dan isteri saya akan menemani Raden Wangsakartika menyusup ke dalam kota Kadipaten Pasuruan."
Pangeran Silarong sudah mengenal Parmadi dan Muryani, juga sudah mendengar akan kesaktian suami isteri ini, maka dia pun mulai menaruh perhatian.
"Hemm, kalau Andika bertiga yang maju,
memang lebih baik. Aan tetapi, kota Pasuruan kini telah menjadi benteng pasukan Blambangan, tentu dijaga amat ketat. Bagaimana mungkin andika bertiga dapat memasuki kota ini tanpa ketahuan perajurit penjaga?"
"Gusti Pangeran," kata Senopati Aryo, "Hal itu mudah diatur. Anakmas Parmadi telah minta nasihat kami dan ada sebuah jalan setapak yang dapat membawa mereka bertiga memasuki Pasuruan tanpa diketahui."
938 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Bagus, kalau begitu, Ananda Wangsa, dan kalian Anakmas Parmadi berdua, kami setuju kalau Andika bertiga hendak masuk kesana, membikin kacau dan sekalian menyelidiki keadaan pertahanan mereka."
Demikianlah, setelah mendapat persetujuan, malam itu juga tiga bayangan orang, yaitu Raden Wangsakartika, Parmadi dan Muryani menyusup ke dalam kota Kadipaten Pasuruan melalui rawa-rawa dan dapat masuk tanpa ketahuan para perajurit jaga yang sama sekali tidak pernah menyangka bahwa ada orang yang dapat memasuki kota melalui jalan yang amat sukar dan berbahaya itu.
**kz** Pasukan Blambangan yang menyerbu dan
menduduki Pasuruan hanya merupakan sebagian saja dari seluruh pasukan gabungan di Blambangan.
Memang, pada waktu penyerbuan, pasukan yang jumlahnya hanya belasan ribu orang itu sudah lebih dari dua kali lipat jumlah pasukan Pasuruan. Namun dalam penyerbuan itu, pasukan yang terutama terdiri dari pasukan Bali yang dipimpin Panji Buleleng dan Macan Kuning, dua orang senopati yang memimpin 939
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com pasukan yang dikirim Raja Dewa Agung dari Gelgel, diperkuat pula oleh Bhagawan Kalasrenggi, Kaladhama, Kalajana, bahkan Tejakasmala juga ikut memperkuat karena mereka mengkhawatirkan kalau-kalau Pasuruan sudah diperkuat tokoh-tokoh sakti pembela Mataram. Setelah Pasuruan berhasil diduduki, empat orang tokoh sakti ini kembali ke Blambangan. Pertahanan kota Pasuruan diserahkan kepada Panji Buleleng dan Macan Kuning dibantu oleh beberapa orang tokoh persekutuan Blambangan, antara lain Ki Sarwatama adik seperguruan Ki Sarwaguna, Ketua Driya Pawitra, Kyai Ngurah Pacung, senopati dari Klungkung, Bali, pembantu Made Sukasada, Randujapang, tokoh Madura, Kyai Kasmalapati tokoh Blambangan bersama muridnya Dartoko, dan beberapa orang tokoh lain. Persekutuan Blambangan itu tidak mengerahkan atau memusatkan seluruh pasukan mereka di Pasuruan karena mereka khawatir kalau-kalau pihak musuh, yaitu Mataram akan menyerang Blambangan lewat jalan lain. Mereka lebih mementingkan penjagaan dan pertahanan di Blambangan, dan hanya akan menggunakan sebagian, paling banyak separuh kekuatan pasukan mereka untuk melakukan serangan sampai ke Mataram.
940 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Panji Buleleng dibantu Macan Kuning yang memimpin pasukan yang menduduki Pasuruan, berbesar hati karena mereka diperlengkapi dengan sepuluh buah meriam dan seratus buah senapan sumbangan dari Kumpeni Belanda melalui Satyabrata.
Raden Wangsakartika sudah mengatur siasat bersama Parmadi dan Muryani sebelum mereka menyelinap ke dalam benteng Pasuruan. Maka, setelah berhasil menyelinap ke dalam benteng Pasuruan, mereka langsung saja menuju sasaran, yaitu tiga buah gudang terisi ransum tumpukan padi dan lain-lain. Ketika merebut Pasuruan, pasukan Blambangan merampas hasil sawah ladang rakyat di dusun-dusun dan mengangkut padi-padian itu dimasukkan ke dalam tiga gudang ransum.
Yang bertugas menyelidiki keadaan pertahanan benteng Pasuruan adalah Parmadi. Maka ketika dia menyelinap ke sebuah di antara gudang-gudang itu, dan melihat seorang perajurit yang membawa tombak lewat seorang diri, dia menyergapnya dan membuatnya tidak berdaya dan tidak mampu berteriak. Parmadi lalu menghardik dengan bisikan, mengancam orang itu agar menceritakan kekuatan yang menjaga Pasuruan. Dengan menekan punggung perajurit itu, Parmadi membuat orang itu menggeliat 941
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kesakitan dan terpaksa mengaku dan menceritakan tentang kekuatan pasukan yang berada di situ.
Renjana Pendekar 6 Pendekar Kembar Karya Gan K L Anak Berandalan 5
^