Pencarian

Kisah Para Naga 2 11

Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall Bagian 11


Bahkan secara khusus, Liong-i-Sinni bertanya kepada Tik Hong Peng mengenai Kakek Dewa Pedang, karena Kakek
Ajaib inilah yang menciptakan Pedang Naga Hijau, simbol Kebesaran Lembah Pualam Hijau yang selalu berada di tangan Duta Agung Lembah.
"Anakku, apakah engkau bersedia untuk sedikit
menceritakan mengenai Kakek Dewa Pedang. Karena
Kakek Suci itu sangat dihormati di Lembah Pualam Hijau, bahkan selalu dihormat oleh semua generasi Duta Agung Lembah kami" bertanya Liong-i-Sinni, yang meski telah bertapa, tetapi ikatan batin dengan Lembah Pualam Hijau tidak mampu ditepisnya. Itulah sebabnya tidak tahan Liong-i-Sinni untuk menanyakan Kakek Dewa Pedang itu.
"Ach, sebenarnya ini merupakan rahasia perguruan
kami, Sinni, karena beliau adalah tokoh terakhir Thian San Pay yang sanggup menguasai secara sempurna
semua ilmu-ilmu rahasia Thian San Pay. Setelah Kakek itu, tiada lagi jago Thian San Pay yang sanggup
melakukannya"
"Benar Sinni, setelah Kakek Dewa Pedang, Perguruan
Thian San Pay mengalami kemerosotan luar biasa dan
kurnag dipandang lagi di dunia persilatan" Tambah Tang Hauw Sek.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Tetapi, bagaimana sebenarnya akhir kehidupan Kakek ajaib itu?" Liong-i-Sinni terus bertanya penasaran.
"Sebenarnya harus suhu yang menceritakannya,
karena yang menemukan warisan Kakek Dewa Pedang
leluhur perguruan kami adalah suhu" ujar Hong Peng
sambil melirik Nenggala yang duduk disampingnya.
Liong-i-Sinni memandang sekilas kepada Nenggala
dan kemudian terdengar dia bertanya:
"Amitabha, anak muda, benarkah engkau yang
memiliki cerita yang lebih lengkap mengenai keberadaan dan kehidupan Kakek Dewa Pedang pada masa lalu itu?"
"Beliau adalah guruku yang kedua locianpwee?"
"Amitabha, engkau sungguh beruntung jika demikian
anak muda. Bersediakah engkau menceritakan sebagian kisah suhumu yang kedua itu" Ketahuilah, bagi Lembah kami, Kakek Dewa Pedang adalah tokoh yang sangat
dihormati. Bahkan tanda perbawa Duta Agung Lembah
kami adalah hadiah pedang buatan Kakek Dewa Pedang"
"Aku mengerti locianpwee, tetapi cerita mengenai
kehidupan suhu juga tidak banyak yang ditinggalkannya.
Adapun, aku sendiri secara kebetulan menemukan
tempat dimana Suhu menutup mata dan berkenan
menjadi muridnya sesuai dengan pesannya dengan
sebuah janji"
"Amitabha, Apa maksudmu anak muda?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Selain untuk membela Thian San Pay dan kebenaran,
maka Ilmu Rahasia Thian San Pay tidak boleh digunakan.
Selain itu, tecu juga harus bersumpah untuk tidak
mengajarkan ilmu rahasia itu kepada orang lain tanpa ijin Ciangbunjin Thian San Pay. Bahkan harus mencari tunas terbaik Thian San Pay dan melatihnya dalam ilmu rahasia tersebut, dan bila tidak menemukannya maka harus
menempuh cara seperti mendiang suhu"
"Amitabha, cukup pantas. Dan Kakek Dewa Pedang
memang sungguh teliti"
"Begitulah locianpwee, awalnya tecu dengan Suhuku
yang pertama sedang mengejar seorang susiok yang
nyeleweng. Guru harus jauh-jauh datang dari seberang lautan untuk mengejar susiok tersebut hingga ke Thian Tok dan bahkan kemudian ke Tionggoan ini. Bila dihitung dengan tahun, maka sudah lebih 20 tahun guruku
bersamaku mengejar susiok itu, dan pada akhirnya
bertemu di Tionggoan. Tepatnya bertemu di salah satu pucak di Gunung Himalaya, tempat dimana begitu
banyak orang bertapa dan menyepi"
"Apakah gurumu mengejar susiokmu karena sebuah
urusan yang sangat penting ataukah sekedar sebuah
urusan kedalam perguruan kalian?" bertanya Tek Hoat penasaran, sama penasaran dengan Mei Lan dan juga
Tang Hauw Sek. Hanya Hong Peng dan Long-i-Sinni yang nampaknya sudah mengerti keadaan dan menebaknya
hampir benar. "Maafkan saudara Tek Hoat, urusan ini ...... urusan ini adalah urusan kedalam perguruan kami. Tidak mungkin TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kuceritakan keluar" tergagap Nenggala menjawab
pertanyaan Tek Hoat.
"Tidak apa-apa anak muda, sebetulnya urusan itu
secara keseluruhan sudah kuketahui melalui kakek
gurumu, baru sebulan sebelumnya. Dan bahkan kedua
anak muda ini, juga menerima keuntungan dari kakek
gurumu itu"
"Maksud locianpwee, kakek guru juga sudah berada di Tionggoan ini?" Nenggala terkejut setengah mati.
"Benar, bahkan sudah pernah membantu sahabat
barumu ini, Tek Hoat dan muridku Mei Lan ini" tegas Liong-i-Sinni
"Ach, benar dugaan suhu. Urusan ini akan menjadi
sangat besar, pantas dia berkeras meninggalkanku 6
tahun lalu dan menyuruhku menyempurnakan
kepandaianku agar memadai ikut mengurusi urusan
berat ini"
"Benar anak muda, dan kulihat engkau sudah
mendekati kemampuan gurumu pada masa mudanya.
Dan bagaimana selanjutnya ceritamu?"
"Baik locianpwee, terima kasih atas pujiannya. Ketika guru bertemu dengan susiok yang bersembunyi di
Himalaya, terjadi pertengkaran dan perkelahian antara keduanya. Sebuah pertempuran hebat terjadi bahkan
keduanya terluka parah karena pertempuran tersebut, sampai kemudian guru terlontar ke sebuah aliran sungai yang menyempit di sebuah selat mirip dengan keadaan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
di Thian San Pay ini. Sementara susiok sendiri yang terluka kemudian kabur dan menghilang entah kemana.
Suhuku dengan tenaga terakhirnya mampu
menyelematkan diri tepat sebelum aliran air di selat itu jatuh kebawah dan kemudian pingsan"
"Orang yang bisa membuat Bintang Sakti Membara
pingsan sungguh manusia yang luar biasa. Bisa
kubayangkan betapa hebat susiokmu itu anak muda.
Lanjutkan ceritamu"
"Melihat suhu pingsan, akhirnya aku berdaya upaya
untuk menyembuhkannya dengan segala
keterbatasanku. Dan dalam kebingunganku, secara tidak sengaja aku menemukan sebuah jorokan Goa, yang bila tidak dicari secara cermat tidak akan mungkin ditemukan orang. Goa itu nampak seperti goa alam yang sudah
lama tidak digunakan lagi. Melihat Goa tersebut, tanpa pikir panjang aku masuk kedalamnya, mencoba
membersihkannya untuk tempat merawat suhu. Tetapi,
secara tidak sengaja, justru di tempat itulah aku
menemukan tulang belulang Kakek Dewa Pedang, guru
keduaku yang terhormat dan sekaligus menemukan
wasiatnya buat orang yang menjadi muridnya"
"Amitabha, Sunguh peruntunganmu tidak kecil anak
muda" "Terus, bagaimana dengan keadaan jenasah leluhur
kami itu anak muda?" kejar Hauw Sek yang juga sangat antusias.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Awalnya, aku tidak menemukan apa-apa, karena
hanya bermaksud membersihkan ruangan buat guruku.
Tetapi setelah hari kedua merawat guru yang
keadaannya mulai membaik, karena senggang dan iseng, aku memandangi jorokan kedalam dan penasaran
dengan isi goa kedalam. Karena tu, ketika suhu sedang tertidur, diam-diam aku menelusuri goa sempit yang
hanya bisa dilalui dengan merangkak. Dan berjarak kira-kira 10 meter tetapi lebih menanjak keatas dari Goa pertama, aku menemukan sebuah rongga lainnya yang
lebih sempit dari tempatku merawat suhu. Dan ketika berdiri, kepalaku terbentur puncak ruangan sempit,
karena ternyata puncak ruangan itu cukup rendah.
Tetapi, tempat kepalaku membentur ternyata adalah
tonjolan pada lukisan pedang yang membuat perlahan-
lahan cahaya mulai memasuki ruangan didepanku yang
juga mulai membuka perlahan lahan. Dan barulah
kusadari, kalau dihadapanku sedang bersila tubuh
seorang tua yang anehnya, masih utuh. Dan kupandangi tubuh kakek itu sambil berjongkok. Dan ketika ruangan sempit itupun menerima cahaya dari ruangan di luar, di tubuh kakek yang bersila didepanku nampak seperti
menginginkan aku membaca sesuatu disamping
badannya. Dan betapa herannya ketika kutemukan
tulisan disana yang berbunyi:
"Sudah kehendak Thian. Thian San Pay akan
kehilangan wibawa untuk waktu yang lama.
Tetapi, kehendak Thian juga, yang membawa
seseorang dari luar lautan untuk membangun
kembali puing wibawa itu untuk kemudian tegak
kembali. Selamat datang muridku, tertanda Kakek
Dewa Pedang"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Nampak semua orang tertegun ketika Nenggala
sampai pada membacakan sebuah coretan di dinding
disamping tubuh guru keduanya. Bahkan terdengar
Hauw Sek berkata:
"Anak muda, benar-benarkah seperti itu kejadiannya"
Sungguh hebat leluhur kami mampu meramalkan
kejadian ratusan tahun kemudian" terdengar nada
kagum dan penasaran dalam suaranya.
"Amitabha, saudara Tang, Kakek Dewa Pedang
memang dikenal manusia ajaib pada masanya. Masa
sebelum kedudukan tertinggi di Dunia Persilatan beralih ke generasi kakek buyutku. Dan, kehebatan Kakek Dewa Pedang dalam Ilmu Pedang dan Ilmu Ramal, konon tiada duanya pada masanya. Demikian menurut catatan kakek buyut kami, dan itu selalu tercatat dan dihafalkan oleh semua keluarga Kiang setiap generasi"
"Sehebat itukah leluhurku Sinni?" bertanya Hong Peng penuh kagum.
"Sangat hebat pada masanya. Sebab kedudukan
tertingginya di dunia persilatan tiada yang merendengi, bahkan Ketua Siauw Lim Sie dan Bu Tong Pay juga
belum nempil menghadapinya" jawab Liong-i-Sinni
"Sungguh hebat ..... sungguh hebat, terus bagaimana kelanjutannya anak muda?" Tang Hauw Sek yang
semakin penasaran kembali bertanya. Meskipun Tek Hoat dan Mei Lan sudah penasaran dengan nada suara Hauw
Sek ketika menyela Nenggala, seakan-akan meremehkan cerita Nenggala. Kendati, jika diurut dalam urutan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
perguruan, maka Hauw Sek dari segi generasi kalah
bertingkat-tingkat.
"Karena memiliki guru yang sedang terluka, maka
akupun kemudian tidak memasuki ruangan kedua.
Karena merasa bahwa ruangan itu hanya ditujukan
kepada murid atau keluarga perguruan Kakek Dewa
Pedang. Perlahan-lahan kemudian akupun merayap
kembali menemui guruku yang keadaannya menjadi
semakin membaik. Dan baru dua hari kemudian
kuceritakan kepada guruku keadaan dan kondisi di
ruangan lain yang kutemukan itu. Tetapi betapa
kagetnya aku, ketika Guruku memberitahu bahwa mayat orang tua dalam gua itu adalah seorang gaib pada
ratusan tahun sebelumnya. Dan bahwa Kakek Ajaib itu telah meramalkan dan bahkan telah menerimaku menjadi murid keduanya sebagaimana tertulis didinding itu.
Bahkan guru kemudian memintaku untuk
menyempurnakan ilmuku di gua itu selama 5-7 tahun,
dan boleh turun gunung setelah semua Ilmu perguruan kami dimatangkan, juga ilmu guru keduaku. Menurut
guruku, pasti Kakek Dewa Pedang telah mengatur
segalanya untuk keperluanku, karena Kakek itu konon adalah seorang jago ramal yang maha hebat pada
masanya" "Amitabha, Benar anak muda, dan kehebatan meramal
gurumupun sebenarnya sungguh hebat. Karena itu, dia langsung bisa paham apa gerangan yang ditinggalkan
Kakek Dewa Pedang untukmu"
"Benar locianpwee. Akupun merasa heran, ketika
kembali ke ruangan sempit itu setelah guruku yang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pertama berlalu dan berkeras tidak ingin melihat dan tergiur warisan Kakek Dewa Pedang, aku menemukan
tulisan lain yang sama tuanya. Bunyinya:
"Engkau memang jujur muridku, sama seperti
Guru Pertamamu. Aku memang tidak salah
meninggalkan semua warisanku untukmu,
meskipun aku malu karena untuk itu aku memiliki
pamrih. Tetapi, garisannya pada masa mendatang
memang seperti itu. Sekarang, engkau kumpulkan
abuku, dan tolong engkau suatu saat
membawanya ke Thian San Pay. Semua hal
mengenai diriku dan catatanku berada tepat
dibawah tubuhku ini.
Kakek Dewa Pedang"
"Dan memang benar, semua catatan mengenai guru
keduaku, termasuk pertikaian di Thian San Pay dan
pembuatan Pedang Pualam Hijau, tercatat disana.
Bahkan, juga termasuk ramalannya mengenai
kedatanganku, guruku dan kakek guruku ke Tionggoan.
Hanya, menurut catatan Guruku itu, catatan ramalannya berhenti atau terhenti, karena pada masa kekisruhan di Tionggoan, lahir dan hadir beberapa manusia ajaib dari Tiongoan dan dari Seberang Lautan. Maka catatannya
mengenai kekisruhan masa depan, pada masaku, tidak
mampu lagi dia catat secara lengkap"
"Amitabha, tentu yang dimaksudkan Kakek Dewa
Pedang adalah kehadiran Kakek Gurumu dan Empat
Manusia Gaib Tionggoan serta Bhiksu Sakti dari India itu.
Tidak salah lagi" gumam Liong-i-Sinni
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Entahlah locianpwee, tetapi menurut Suhu, memang
akan banyak manusia ajaib dan berkepandaian sempurna berkumpul dan bertemu di Tionggoan. Terutama karena kekisruhan yang melibatkan banyak perguruan dan
bahkan melibatkan tokoh-tokoh dari seberang lautan.
Dan beberapa dari tokoh itu, bahkan dinilai guru
berkemampuan sama dengannya"
"Amitabha, hebat benar Kakek Dewa Pedang. Dia
telah meramalkan sejak 100 tahunan sebelumnya. Dan
memang benar, tokoh-tokoh dari luar lautan, bahkan
jauh dari Jawadwipa sudah hadir di Tionggoan. Dalam dugaanku Kakek Gurumu memiliki tataran yang
sempurna dan setanding dengan Kakek Dewa Pedang
dan juga 4 Manusia Dewa dari Tionggoan. Jika ditambah, maka masih ada lagi manusia ajaib lainnya, Bhiksu
Cundamani dari Thian Tok"
"Subo, banyak benar manusia-manusia sakti yang
berdatangan di Tionggoan ini. Bahkan dari tempat-
tempat yang demikian jauh?" Mei Lan bertanya ikut
penasaran dengan cerita Nengala.
"Amitabha, Lan ji, Salah satunya adalah gurumu yang pertama, dan yang juga luar biasa hebatnya adalah
orang yang memberi bisikan kepadamu dahulu itu dan
meningkatkan kemampuanmu" jelas Liong-i-Sinni.
"Terus, bagaimana akhirnya kisah dan ceritamu anak
muda?" Akhirnya Liong-i-Sinni kembali bertanya kepada Nenggala. Karena nampaknya, Hauw Sek semakin tahu
diri, pemuda itu ternyata berkali-kali diatas tingkatannya setelah menjadi murid Kakek Dewa Pedang.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Selain catatan dan ramalannya, guru juga
meninggalkan beberapa catatan yang memudahkanku
melatih ilmuku. Hanya, sebelum berlatih, aku harus
bersumpah, bahwa Ilmu yang kulatih hanya bisa
digunakan untuk keperluan Thian San Pay dan untuk
kebaikan. Dan akupun disumpah untuk menjadi guru
bagi seorang "tunas baru" Thian San Pay yang akan
muncul tidak lama kemudian"
"Dan berarti muridmu ini adalah Tik Hong Peng, anak bungsu Ciangbunjin Suheng yang menghilang 5 tahun
lalu itu?" tanya Hauw Sek
"Benar locianpwee, setelah berlatih selama 2 tahun di Himalaya, aku kemudian memutuskan pindah ke Goa
Pedang. Juga atas anjuran Guru keduaku, karena
menurutnya, keadaan Goa di Himalaya dibuatnya persis seperti Goa Pedang Thian San Pay. Dan setelah dua
tahun berlatih dan menyempurnakan ilmu guruku itu,
akupun pindah ke Goa Pedang melalui jalan rahasia yang konon menurut guru hanya dia yang tahu sampai saat
ini" "Bagaimana .... bagaimana dengan Hong Peng"
Bagaimana cara menemukan anak yang dianggap hilang
ini?" gagap dan kaget Hauw Sek mengingat Ciangbunjin Suhengnya sendiri bingung memikirkan kemana perginya anak bungsunya ini.
"Sebenarnya, diapun mau disingkirkan Tee Kong
karena sempat mengetahui sebuah kesalahan fatal Tee Kong. Tetapi, secara tidak sengaja sempat kutolong, dan begitu mengetahui identitasnya, maka sejak 5 tahun lalu TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
dia berlatih serius di Goa Pedang. Dan kebetulan, lima hari terakhir ini adalah hari-hari terakhir dia berlatih, dan sudah saatnya kami meninggalkan Goa untuk
menyelesaikan kekisruhan Thian San Pay"
"Syukurlah jika demikian"
Apa yang tidak diceritakan Nenggala dan Hong Peng,
hanyalah rahasia perguruan mereka, yakni rahasia Ilmu Pedang Thian San Pay. Dunia Persilatan tahu belaka, bahwa Ilmu Pedang Terbang Thian San Pay adalah salah satu ilmu pedang tertinggi di Tionggoan. Tetapi, tak seorangpun yang tahu, jika Ilmu Pedang tersebut telah disempurnakan oleh Kakek Dewa Pedang hingga ke
tataran "Kosong Tapi Berisi" atau "Berpedang Tanpa
Pedang". Sebuah Ilmu Rahasia yan bahkan masih berlipat kali
lebih lihay dari Ilmu Pedang Terbang Thian San Pay yang kesohor itu. Dengan Ilmu itu, Nenggala sanggup
menggunakan benda apapun, bahkan pada tingkat
tertinggi, mampu mengerakkan hawa seputarnya
menjadi seperti pedang. Tik Hong Peng baru sanggup
menguasai Ilmu Pedang Terbang, dan sudah sedang
berupaya untuk belajar pada tahapan awal rahasia


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

penyempurnaan Kakek Dewa Pedang.
Bahkan Nenggala sendiripun masih belum sanggup
menggunakan bagian tertinggi dari Ilmu tersebut,
memanfaatkan hawa sekitar menjadi hawa pedang.
Masih pada tahapan awal penggunaannya sebagaimana
memutus telinga Tee Kong. Begitupun dia sudah
sanggup menggunakan benda, termasuk daun dan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
ilalang sekalipun untuk menjadi pedang. Catatan
perubahan selengkapnya ternyata sudah dibuatkan
secara rahasia oleh Kakek Dewa Pedang dan menjadi
lukisan lukisan di dinding kamar Goa Pedang, tempat dimana dia memakamkan adik kembarnya.
Tetapi, melatih lukisan tersebut, harus dengan sebuah kitab tipis yang diwariskannya kepada Nenggala dan
telah diserahkan kepada Tik Hong Peng. Karena rahasia, baik rahasia Ilmu Pedang Terbang Thian San Pay yang kesohor itu, maupun penyempurnaannya, hanya bisa
dimengerti dari Kitab tipis yang merupakan kunci rahasia mempelajari ilmu tersebut.
"Amitabha, Anak muda, bolehkah aku mengajukan
beberapa hal usulan kepada kalian?" Liong-i-Sinni tiba-tiba bertanya setelah semua tenggelam dalam
perenungan beberapa saat lamanya.
"?da apakah gerangan locianpwee?" bertanya
Nenggala dengan heran, terlebih karena melihat
keseriusan dimata Liong-i-Sinni
"Beberapa waktu lalu pinni bertemu kakek gurumu,
dan baru aku sadar bahwa diapun mengetahui kalau
salah seorang cucu muridnya berada disini dan akan
terlibat jauh dalam pertikaian di Tionggoan ini. Baru sekarang aku sadar, bahwa yang dimaksudkannya adalah engkau dan muridmu. Dia memintaku menyampaikan
sesuatu, awalnya hanya kepada kedua anak muda ini"
Liong-i-Sinni sambil menunjuk Mei Lan dan Tek Hoat
yang kaget mendengar uraian Liong-i-Sinni
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Permintaan dan usulku yang pertama adalah, aku
ingin mengetahui sampai dimana kemampuan kalian
bertiga. Dan karena itu, tidak ada salahnya engkau
berlatih bersama Tek Hoat ataupun Mei Lan. Amitabha, tidak, jangan salah mengerti anak-anak. Kakek Dewa
Pedang sudah meramalkan betapa banyak tokoh hebat
yang akan terlibat. Bahkan kakek gurumu, anak muda, juga sudah menegaskannya. Dan karena itu, dia
memintaku untuk menyempurnakan Mei Lan dan Tek
Hoat dan sebuah pesan tersamar untuk orang ketiga di Thian San Pay. Baru disini aku mengerti maksud kakek gurumu itu"
"Aku mengerti locianpwee, dan buatku tidak mengapa.
Apalagi jika itu perintah kakek guruku"
"Subo, tapi apa memang perlu seperti itu?"
"Lan ji, pinni mengerti kalian sudah maju jauh. Tetapi, tugas dan lawan kalian, juga melakukan dan melatih diri secara terus menerus. Dan mereka bahkan ada yang
beberapa kali lebih lihai"
"Tecu mengerti subo"
"Begini saja, pinni mengusulkan kalian bertiga berlatih bersama, tanpa lawan dan tanpa kawan. Dengan
demikian, pinni bisa melihat sampai dimana tingkat kalian masing-masing"
"Baik subo"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baik locianpwee" Tek Hoat dan Nenggala berkata
berbarengan. Dan ketiganyapun dengan segera terlibat dalam
pertempuran aneh, saling serang bertiga dengan tidak mengenal kawan dan lawan. Ketiganyapun langsung
menggunakan keistimewaan jurus dan ilmu masing-
masing. Mei Lan misalnya, selain memainkan Pik Lek
Ciang, Liang Gie Kiam Hoat dan kemudian Sian Eng Sin Kun, dia nampak menonjol dalam ginkangnya dengan
menggunakan Te Hun Thian.
Sementara Tek Hoat berganti-ganti menggunakan
Hang Liong Sip Pat Ciang, Tah Kauw Pang, sampai juga Soan Hong Sin Ciang. Sementara Nenggala
menggunakan ilmu-ilmu Jawadwipa: Ajian Brajamusti,
Ajian Inti Lebur Sakheti dan juga Ajian Sengoro Macan.
Ketiganya bergerak saling serang dan saling hindar
sedemikian cepat dan menghadirkan keadaan bagaikan
prahara disekitar tempat itu.
Meskipun demikian, nampaknya ketiganya masih
sanggup menahan semua kekuatan untuk tidak terlontar secara sembarangan. Dan ketiganya, mau tak mau
semakin lama semakin kagum atas lawan masing-
masing, karena kehebatan dan keunggulan yang berbeda namun sangat sangat tipis.
"Lanjutkan dan tingkatkan kemampuan kalian"
terdengar perintah Liong-i-Sinni yang segera diikuti ketiga anak muda itu. Tiba-tiba terdengar deru yang semakin bertalu-talu, ketika Mei Lan menggunakan Ban Hud Ciang, sementara Tek Hoat memamerkan Pek Lek
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sin Jiu, sedangkan Nenggala mendorong kekuatan Inti Lebur Sakheti dengan Gelap Ngampar yang dahsyat.
Akibatnya, arena tempat ketiga orang itu berlatih
bercampur baur kekuatan-kekuatan mujijat yang bahkan sesekali saling bentur. Petir seperti meledak-ledak, tetapi tidak merusak lingkungan karena Tek Hoat sudah pandai mengendalikannya, sementara suara riuh rendah dan
sangat berwibawa terdengar dari Gelap Ngampar yang
telah mempengaruhi Hauw Sek.
Untungnya sesekali kondisi itu terselingi dengan
Nyanyian Kebesaran Budha dari Liang Mei Lan. Ketiga kekuatan mujijat itu selang seling menghiasi arena dan membuat mereka yang menyaksikannya menjadi sangat
kaget terkesima. Terutama Hong Peng dan Hauw Sek
yang membuat mata mereka semakin terbuka akan
pemahaman dan pengetahuan terhadap ilmu silat.
Terutama bahkan Hong Peng, semakin kagum dia
akan kehebatan gurunya, yang sehari-hari lebih mirip seorang kakak yang sangat mengasihinya ketimbang
seorang guru. Dan ditangan gurunya itulah kemampuan silatnya menanjak dengan sangat pesat. Di Thian San Pay dewasa ini, tiada lagi tokoh sehebat Hong Peng, meski usianya masih sangat belia.
Melihat keadaan mereka, Liong-i-Sinni segera maklum.
Nenggala memang memiliki sedikit kelebihan,
kematangan karena telah memiliki murid serta usianya memang lebih sekitar 5 tahunan dibandingkan Mei Lan dan Tek Hoat. Tetapi, Mei Lan memiliki kematangan
bergerak seperti dirinya. Mei Lan nampaknya sangat
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
mengerti kemampuannya itu, dan dari saat kesaat
meningkat dan meningkat dengan pesat.
Sementara Tek Hoat, bukannya yang paling lemah dari ketiganya, tetapi kematangannyapun sudah sangat
mengagumkan. Jika diberi waktu beberapa ketika, dia akan dengan mudah mencapai tingkatan kematangan
yang lebih. Ketiganya, akan sulit saling mengalahkan tanpa melukai diri sendiri.
Liong-i-Sinni sadar, ketiganya masih menyimpan ilmu pamungkas masing-masing, ajaran dan ciptaan manusia-manusia dewa, termasuk Nenggala yang baru
meyakinkan Ilmu Rahasia Thian San Pay yang mujijat itu.
Karenanya, dengan segera dia memutuskan untuk
melaksanakan amanat Kolomoto Ti Lou di tempat ini
juga. "Tahan, cukup ..... Amitabha .... Luar biasa, kalian benar-benar didikan manusia manusia hebat. Tingkatan kalian sedikit banyak berimbang, dan sudah saatnya
turun gunung untuk menyelesaikan banyak urusan dunia persilatan. Tetapi, bolehkah pinni minta ijin kepada pemilik selat ini?" kepada siapakah Pinni bisa minta ijin tersebut?"
"Apa maksud locianpwee?" Tang hauw Sek bertanya
heran "Pinni ingin bersemadhi bersama ketiga anak muda ini selama 2 hari. Kepada siapa pinni bisa mintakan ijin itu?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Locianpwee telah berjasa besar kepada Thian San
Pay, masakan kami pihak Thian San Pay mau menolak"
Tetapi, "Peng ji" yang telah menerima amanat calon
pemangku Ciangbunjin Angkatan ke-11 bisa memberi ijin itu.
"Aku ijinkan, toch suhu juga akan berada bersama locianpwee" Tik Hong Peng sudah menyela dengan
cepat. "Amitabha, Baiklah, setelah dua tiga hari kedepan,
kami akan menghadap Thian San Pay Ciangbunjin.
Bahkan, setahuku, Nenggala masih harus menjelaskan
sesuatu kepada Ciangbunjin saat ini. Bukan demikian anak muda?"
"Benar Sinni, aku harus melakukannya sesuai amanat
guru keduaku"
Episode 16: Misteri di
Perguruan Tiam Jong Pay
Tiam Jong Pay memang bukan sebuah Perguruan Silat
Pedang terhebat atau paling utama, tetapi selalu
menonjol karena kepahlawanan dan keberpihakan
mereka terhadap kegagahan. Yang menonjol dari
perguruan ini bukan sekedar kepandaian ilmu
pedangnya, tetapi karena usaha perdagangan dan piauw kiok serta jumlah anak muridnya, baik yang berada di markas maupun yang berkelana.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Jumlah mereka terhitung sangatlah banyak. Jumlah
mereka secara total bisa mencapai atau bahkan lebih 3000 anak murid. Dari jumlah sebanyak itu, setidaknya ada 2000 anak murid yang menetap di pusat perguruan Tiam Jong Pay. Pusat perguruan itu sendiri, memang
lebih menyerupai sebuah perkampungan yang terletak di atas gunung Tiam Jong.
Dan lebih kurang 2000 anak murid ini, rata-rata
tinggal di perkampungan bersama keluarga mereka
masing masing. Dari sini saja bisa dibayangkan,
perkampungan anak murid Tiam Jong Pay ini cukup
besar dan pastinya sangat ramai. Hanya, perkampungan mereka anak murid Tiam Jong Pay ini sebetulnya terbagi atas beberapa bagian yang berbeda-beda.
Atau dengan kata lain, status perkampungan dan yang tinggal dalamnya, telah menggambarkan dan
menandakan status keanggotaan dalam perguruan silat tersebut.
Perkampungan pertama adalah 2 perkampungan yang
ditinggali oleh anak murid dari bagian terbawah
tingkatnya dan berada di bagian terluar dari markas Tiam Jong Pay, masing-masing di sebelah timur dan barat dari lereng gunung. Jumlah penghuni di perkampungan ini
adalah yang paling banyak, masing-masing sekitar 750an anak murid.
Jika dihitung dengan jumlah anggota keluarga dari
para anak murid perguruan tersebut, maka
perkampungan di Timur dan Barat itu ditinggali sedikit-dikitnya 2000an orang bahkan lebih. Dan tentu saja
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menjadi sebuah perkampungan yang cukup besar dan
ramai. Apalagi, interaksi dengan dunia luar, justru lebih banyak dan terutama terjadi di kedua perkampungan
yang memang banyak bersentuhan dengan dunia luar
tersebut. Bahkan bukan sedikit anak murid Tiam Jong Pay yang
berkelana, suka sekedar singgah di perkampungan
tersebut untuk melepas kerinduan terhadap perguruan.
Selain tentunya para pengelana yang menyempatkan diri singgah di perkampungan tersebut untuk urusan
melepaskan kepenatan atau sekedar singgah makan dan minum.
Perkampungan kedua, adalah yang berada di luar
pintu masuk markas besar Tiam Jong Pay, yang dihuni sekitar 400an anak murid Tiam Jong Pay kelas
menengah. Seperti perkampungan pertama dan kedua,
maka perkampungan inipun ditinggali bersama keluarga dari anak murid perguruan tersebut. Selain itu, di
perkampungan ini jugalah keluarga dari anak murid kelas pertama dan murid utama bertempat tinggal.
Tetapi, berbeda dengan perkampungan yang lebih
keluar, disini situasinya menjadi sedikit lebih formal dan eksklusif. Tidak sembarang tamu yang bisa keluar masuk di daerah perkampungan ini tanpa ijin terlebih dahulu.
Sementara anak murid kelas pertama, sebanyak
250an, berada di markas Tiam Jong Pay, markas
pengendalian semua aktifitas perguruan. Baik latihan silat, maupun urusan dagang yang banyak dilaksanakan oleh murid preman Tiam Jong Pay. Murid-murid tingkat TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pertama Tiam Jong Pay tinggal terpisah dengan keluarga mereka, hanya saat istirahat saja mereka bisa menjumpai keluarga mereka di perkampungan kedua.
Karena khusus untuk murid tingkat pertama yang
bertugas di Markas besar, keluarga mereka tinggal di perkampungan kedua, yang berada di pintu masuk
markas utama. Bahkan anggota keluarga inipun belum
tentu mendapat ijin keluar masuk ke markas utama. Dari Markas yang dihuni murid utama inilah dikendalikan
semua urusan dagang, urusan kehidupan internal bahkan juga urusan latihan ilmu silat bagi anak murid Tiam Jong Pay kelas rendahan hingga kelas menengah.
Sebetulnya isi perut Tiam Jong Pay berada di markas ini, tempat yang banyak dihuni tenaga-tenaga pintar dalam hal dagang dan ilmu silat di Tiam Jong Pay.
Tetapi, bukan disini tempat tinggal Ciangbunjin Tiam Jong Pay.
Dan markas utama, tempat tinggal Ciangbunjin Tiam
Jong Pay, hanya dihuni oleh 15 murid utama, murid
langsung Ciangbunjin dan angkatannya, serta sekitar 10an anak murid kelas bawah yang bertugas
membersihkan dan melayani para pemimpin Tiam Jong
Pay. Jika kepala dan perintah untuk urusan dagang datang dari markas yang satu, agak keluar letaknya dan
disebuah gedung megah dan luas, maka untuk urusan
perguruan dan ilmu silat, perintah utama datang dari Markas Utama ini, dimana Ciangbunjin adalah kepala dari semuanya. Khusus untuk urusan dagang, Ciangbunjin
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
hanya menerima laporan semata, karena memang
Ciangbunjin Tiam Jong Pay rata-rata kurang paham jurus dagang.
Karena itu, kepala urusan dagang biasanya dijabat
secara khusus oleh seorang yang memang ahli dalam
urusan dagang, dan bukan langsung oleh Ciangbunjin.
Tetapi, cara seperti ini terbukti ampuh untuk
menjalankan roda perguruan Tiam Jong Pay dari segi
keuangan yang ternyata tidak pernah berkekurangan.
Bahkan, akhir-akhir ini, kekuatan dagang Tiam Jong
Pay jauh lebih masyur dibanding kekuatan ilmu silatnya yang semakin merosot. Tiam Jong Pay jadi kuat dan
terkenal karena kehebatan dagangnya dan jumlah anak muridnya yang mencapai ribuan orang. Besarnya jumlah murid dan kemampuan menjaga kesejahteraan mereka,
merupakan tanda kehebatan Tiam Jong Pay dalam
urusan dagang. Bahkan, selentingan kabar menyebutkan, Tiam Jong Pay telah menjelma menjadi salah satu
kekuatan raksasa dibidang usaha perdagangan di
Tionggoan. Sedikit yang tahu, kalau urusan dalam Perguruan Tiam Jong Pay datang dari ruang khusus yang jauh kalah
megah dibanding gedung untuk urusan dagang.
Ciangbunjin Tiam Jong Pay biasanya bersemayam
disebuah gedung yang berfasilitas lengkap, tetapi
dibanding kantor urusan dagang sungguh jauh berbeda.
Tetapi, justru Ciangbunjin inilah yang memiliki kuasa sepenuhnya, baik untuk urusan dagang maupun urusan
perguruan. Hanya karena tradisi, maka untuk keputusan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
penting urusan dagang, rata-rata Ciangbunjin tidak
masuk campur. Dan dalam sejarah Tiam Jong Pay, tidak pernah urusan dagang dipegang oleh seorang jago silat, selalu oleh orang preman yang tidak paham ilmu silat tetapi lihay dalam berdagang.
Dalam posisi ini, maka Tiam Jong Pay, meski sebuah
perguruan silat terhitung medioker, tetapi dalam urusan kesejahteraan dan kemegahan, termasuk yang paling
hebat. Anak murdnya termasuk yang paling banyak,
hanya kalah dari Kay Pang semata, tetapi pengaruh
dagangnya sungguh luar biasa.
Apalagi, karena memang Tiam Jong Pay selalu punya
hubungan baik dengan Kay Pang dan termasuk pendonor bagi Kay Pang, dan membuat hubungan mereka
sangatlah erat dan saling memerlukan. Dengan
kebesaran dan pengaruh Kay Pang, maka urusan dagang Tiam Jong Pay menjadi lebih mudah, lebih mampu
menarik rasa aman orang untuk berdagang dengan
mereka. Pejabat Ciangbunjin dewasa ini adalah seorang tokoh tua berusia sekitar 60 tahunan dan bernama Bu Kang Cu bergelar It Kiam Keng Thian (Pedang Sakti Menyanggah Langit). Sebagaimana para Ciangbunjin Tiam Jong Pay sebelumnya, Bu Kang Cu, juga mewarisi kehebatan ilmu pedang Tiam Jong Kiam Hoat. Bahkan di lingkungan
Tiam Jong Pay, orang tua ini adalah yang paling
sempurna dalam mendalami ilmu pedang tersebut,
mengatasi semua tokoh Tiam Jong Pay yang masih
hidup. TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan, sebagaimana para ciangbunjin sebelumnya, Bu
Kang Cu, juga enggan mencampuri urusan perdagangan
dan menyerahkan sepenuhnya urusan tersebut kepada
Wakil Ciangbunjin urusan dagang, yakni Bu Liang Cu
yang juga masih adik bungsunya. Berbeda dengan kakak sulungnya, Bu Liang Cu lebih lihay mengurusi bisnis, dan karena itu belakangan dia kemudian terpilih menjadi Wakil Ciangbunjin urusan bisnis.
Dan justru ditangannyalah selama 20 tahun terakhir
urusan dagang Tiam Jong Pay menanjak dengan sangat
hebat. Dan sebagaimana para penguasa dagang Tiam
Jong Pay, maka Bu Liang Cu juga kurang mengerti ilmu silat, jauh malah dibandingkan kakak sulungnya yang menjadi atasannya. Sejak kecil, dia menekuni dan
menyukai urusan dagang dan kemudian berkembang
pesat untuk bidang keahliannya itu.
Sementara untuk urusan perguruan, Wakil Ciangbunjin dijabat oleh Gui San Bu yang berjuluk Coat-ceng-kiam (si pedang tanpa kenal ampun). Julukan yang sesuai
perangainya yang tinggi hati, seperti juga Hauw Sek dari Thian San Pay. Meskipun keduanya tetap teguh dalam
sikap sebagai seorang pendekar. Gui San Bu ini adalah tokoh kedua tertinggi kepandaiannya di Tiam Jong Pay setelah Ciangbunjin dan menjadi sute ketiga dari sang Ciangbunjin.
Angkatan Ciangbunjin yang tersisa tinggal 4 orang dari 15 murid utama sebagaimana tradisi, sebab sisanya rata-rata meninggal dalam tugas, dalam pertempuran
ataupun sakit. Belakangan, angkatan Ciangbunjin ini menyisakan 4 orang, dimana sute kedua dan keempat
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menjadi pelindung Perguruan Tiam Jong Pay dan jarang mencampuri urusan perguruan.
Apalagi, karena memang keadaan Tiam Jong Pay jauh
lebih menonjol kegiatan dagangnya daripada kegiatan di dunia persilatan. Tetapi, untuk urusan melatih ilmu silat, kedua tokoh ini yang justru paling getol dan paling rajin melatih murid-murid utama Tiam Jong Pay, bahkan
sering turun langsung melatih anggota dan murid kelas menengah.
Karena itu, tidak heran justru keduanya lebih dekat dengan anggota dibandingkan Ciangbunjin dan Wakil
Ciangbunjin yang lebih sibuk dengan urusan tata krama dan urusan perguruan lainnya. Sute kedua Ciangbunjin ini, sebetulnya berusia lebih banyak, yakni 64 tahun, tetapi lebih belakang memasuki perguruan. Dia bernama Ma Heng Kong dan sudah 40 tahun menjadi anggota
Tiam Jong Pay, hingga menjadi Pelindung Perguruan saat ini. Sementara sute keempat bernama Tian Kui Hok.
Keduanya memiliki kepandaian seimbang, tipis saja
dibawah Gui San Bu yang menjadi sute ketiga dari
Ciangbunjin Tiam Jong Pay. Karena tinggal berempat, maka keempat tokoh Tiam Jong Pay ini memiliki
hubungan yang sangat akrab, bahkan sudah seperti
keluarga sendiri dan saling mengenal kelebihan dan
kekurangan serta perangai masing-masing. Justru pada titik seperti itulah, perasaan sebagai satu keluarga menjadi kuat dan kental diantara keempatnya.
Kondisi markas utama yang terpencil itu, termasuk


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

posisi pemimpin perguruan yang seperti itu, membuat TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
konflik dan pertikaian di markas utama, justru tidak tercium keluar. Urusan keseharian Tiam Jong Pay
berlangsung seperti biasa, informasi dan perintah dari Markas Utama berlangsung dalam intensitas biasa.
Padahal, sebuah kekisruhan besar sedang berlangsung dan hanya diketahui oleh mereka yang terlibat langsung dan menjadi aktor ataupun korban dari intrik dalam
perguruan tersebut. Adalah seorang bernama Kwan Hok Boan yang menjadi biang keladi dari kekisruhan tersebut.
Tokoh ini, sebetulnya belum genap 10 tahun bergabung dengan Tiam Jong Pay, tetapi kecerdikan dan
keuletannya menempatkan dia dalam promosi dan
menjadi salah satu dari 15 murid utama didikan angkatan Ciangbunjin Tiam Jong Pay saat ini.
Sejak diterima menjadi murid Tiam Jong Pay, Kwan
Bok Hoan selalu melakukan tindakan terpuji dan tindakan yang menguntungkan Perguruan. Hal itulah yang
menyebabkan dia 5 tahun sebelumnya, bergabung
menjadi murid utama yang ke-15 dan kemudian
ditempatkan di markas utama Tiam Jong Pay. Dan
petualangan Kwan Bok Hoan di markas utama inilah yang kemudian melahirkan persoalan besar bagi Tiam Jong
Pay. Dalam 5 tahun terakhir, secara berturut-turut, 4 orang murid utama terbunuh ketika bertugas. Dan tiada
seorangpun yang sanggup menjelaskan mengapa murid
utama Tiam Jong Pay bisa terbunuh ditangan penjahat kelas teri, padahal urutan mereka termasuk teratas
sebagai murid utama Tiam Jong Pay. Bukan itu saja,
belakangan, ketika kemudian Tiam Jong Pay
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
memutuskan mengutus Wakil Ciangbunjin Gui San Bu
guna bergabung bersama para pendekar melawan Thian
Liong Pang kekisruhan semakin menjadi-jadi.
Tiba-tiba kedua pelindung perguruan yang aktif
melatih para murid menjadi tidak aktif dengan alasan kesehatan. Bukan itu saja, 5 murid utama yang juga
sebelumnya sehat-sehat dan aktif di perguruan, tiba-tiba menghilang tanpa kabar berita. Sementara 6 murid
utama lainnya adalah murid utama yang dikenal dekat dengan Kwan Bok Hoan.
Dan sebulan sejak kepergian wakil Ciangbunjin Gui
San Bu ke Siauw Lim Sie, lengkaplah cerita tusukan dari dalam yang diprakarsai oleh Kwan Bok Hoan. Mereka
membunuh 5 murid utama yang setia, mempengaruhi 5
murid utama lainnya untuk menyeberang ke pihak Kwan Bok Hoan, menyandera keluarga Ciangbunji dan
menyekap dua pelindung partai.
Tetapi, kekisruhan ini sama sekali tidak nampak dalam roda keseharian Tiam Jong Pay. Latihan silat tetap
berjalan, usaha dagang tetap berlangsung secara baik, dan keterasingan markas utama membuat kekisruhan itu hanya terasa di lingkungan markas utama, dan tidak
terasa di perkampungan lain Tiam Jong Pay.
Kondisi tersebut diperparah oleh kenyataan betapa
Ciangbunjin dengan terpaksa harus melaksanakan semua perintah Kwan Bok Hoan yang belakangan mendapatkan
dukungan dan bantuan dari beberapa tokoh lihay. Tokoh-tokoh inilah yang sebetulnya memanfaatkan Kwan Bok
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Hoan dan menundukkan 5 murid utama Tiam Jong Pay
dan membunuh 5 murid utama lainnya.
Dengan bantuan dan dukungan beberapa tokoh lihay
ini, Tiam Jong Pay praktis berada dalam kekuasaan
mereka dan menggunakan Ciangbunjin sebagai boneka
buat keuntungan dan keperluan mereka. Dan hebatnya, struktur Tiam Jong Pay membuat kondisi ini tidak tercium keluar, meski ada beberapa keanehan dan kecurigaan, tetapi tampilnya Ciangbunjin meski tidak bersemangat membuat keadaan tidak tercium keluar. Hanya sute-sute Ciangbunjin yang measa aneh melihat perubahan
perangai keua mereka.
Maklum, hubungan mereka sudah sangat dekat, sudah
seperti keluarga sendiri, dan terlebih banyak tahun mereka bergaul bersama sebagai sesame saudara
perguruan. Tetapi, rasa aneh dan kepenasaran mereka tenggelam begitu saja dan mulai mengeti ketika mereka mengalami sesuatu hal yang membuat mereka harus
menahan diri. Gui San Bu, Wakil Ciangbunjin Tiam Jong Pay sudah
tentu mengenal Toa Suhengnya secara dekat. Dan dia
paham benar bahwa sesuatu yang tidak beres sedang
terjadi di Tiam Jong Pay. Bahkan perasaannya yang
tajam sudah dengan cepat menghubungkan kejadian
tersebut dengan Kwan Bok Hoan, hanya dia tetap tidak sanggup menalar dengan cara bagaimana Kwan Bok
Hoan mempengaruhi kebijakan Toa Suhengnya.
Terlebih, ketika memauki perkampungan pertama,
kedua, markas perguruan dan perdagangan suasana
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sama sekali tidak menunjukkan keanehan. Segala
sesuatu berjalan dengan lancar dan tidak ada satupun hal mencurigakan yang nampak dimatanya. Dia masih
tetap disambut dan dihormati sebagai wakil Ciangbunjin yang berkedudukan tinggi di Tiam Jong Pay.
Demikian juga ketika bertemu orang-orang di Markas
Perguruan dan Perdagangan, tiada satupun sesuatu yang aneh dan mencurigakan. Bahkan, sebagai Wakil
Ciangbunjin dia dengan mudah memperoleh kesempatan
menemui Ciangbunjin Tiam Jong Pay yang adalah Toa
Suhengnya sendiri. "Ada apa sebenarnya, mengapa
segala sesuatu berjalan seperti biasanya" Ataukah ini hanya kecurigaanku semata?" batin Gui San Bu. Dan
kondisi seperti itu justru membuat Gui San Bu menjadi semakin tegang, dan dia adalah seorang yang sult untuk menyemunyikan perasaan resah atas kondisi yang tidak sanggup diurainya.
Kecurigaannya baru mulai menemukan tanda-tanda
kebenaran ketika bertemu dengan Ciangbunjin yang
wajah dan rupanya sangat tidak biasa. Wajah dan raut muka Toa Suhengnya, Ciangbunjin Tiam Jong Pay
sungguh sebuah raut yang memendam rasa penasaran
dan penderitaan yang sangat berat.
Padahal, Gui San Bu paham betul keadaan Toa
Suhengnya yang biasanya tegas, bijaksana, tetapi selalu sangat teliti memahami keadaan dan memutuskan secara adil. Toa Suhengnya terlampau lapang untuk mengatasi hal-hal stress yang biasa saja, tetapi jika sampai rautnya seperti ini, sekarang ini, pastilah sesuatu yang sangat besar sedang berlangsung.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tetapi, sampai sekian lama Gui San Bu berusaha
menanyai Toa Suhengnya yang biasanya sangat terbuka membicarakan semua urusan dengannya, tiada satupun
kalimat penting yang keluar dari mulut Toa Suhengnya mengenai keadaan yang dihadapinya. Bahkan Toa
Suheng tersebut berulangkali menasehati Gui San Bu
agar menjaga langkah dan tindakannya di Markas
Utama: "Kita sedang menghadapi keadaan dunia persilatan
yang kacau balau Bu te, jadi sangat diharapkan agar langkah dan tindakan kita agak berhati-hati agar tidak hanyut oleh pertikaian tak berkesudahan ini"
"Tapi Toa Suheng, bagaimana dengan keadaanmu
sendiri" Nampaknya Toa Suheng seperti kurang sehat
atau ada sesuatu yang menimpa Toa Suheng sampai
keadaanmu seperti sekarang ini"
"Ach, engkau tahu sendiri Bu te, betapapun usiaku
saat ini sudah semakin menanjak tinggi. Adalah biasa bagi orang yang menjadi semakin tua wajahnya semakin mengeriput. Tidak ada sesuatu yang perlu dicemaskan"
"Terus, bagaimana dengan keputusan menarik
kekuatan kita dari persekutuan para pendekar melawan Thian Liong Pang" Bukankah justru Ciangbunjin yang
memutuskan secara gagah agar kita mendukung
perjuangan tersebut" Bagaimana pula sampai akhirnya Ciangbunjin memutuskan untuk menarik diri dari
persekutuan tersebut" Kejar Gui San Bu
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Nampak wajah Ciangbunjin sedikit menegang, tetapi
secepat itu juga dia menenangkan diri. Karena
betapapun dia memang sudah menyiapkan diri untuk
menjawab pertanyaan sutenya yang adalah wakilnya
sekaligus: "Aaaach, keadaan dunia persilatan semakin tidak
menentu. Bahkan hasil akhir pertarungan tersebut
semakin sulit diramalkan sute, engkau tahu dan melihat sendiri keadaannya .."
"Hasil akhirnya sebetulnya sudah mendekat Suheng"
tukas Gui San BU memotong percakapan Toa
Suhengnya. "Benar, tetapi dampak di kemudian hari bagi Tiam
Jong Pay akan sungguh tidak mengenakkan "." Suara
Ciangbunjin yang tertekan ini mengambang. Dan
menampak wajah Suheng atau Ciangbunjin yang begitu
memelas dan tertekan, membuat Gui San Bu tidak enak hati untuk terus memburu jawaban darinya.
"Baiklah jika demikian Suheng, kita semua berharap ini adalah yang tebraik bagi Tiam Jog Pay. Biarlah kita membahas masalah ini dikemudian hari"
"Benar sute, dan ada baiknya engkau berlaku hati-
hati" ujar Ciangbunjin tetapi dengan tidak memandang wajah sutenya. Tetapi, kalimat terakhir yang nampaknya ringan itu, terasa sangat telak menghantam sanubari Gui San Bu. Suhengnya memintanya berhati-hati padahal
mereka berada di Markas Utama TIam Jong Pay" Ada
apa gerangan" Sementara ketika ingin melihat ketegasan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
diwajah suhengnya, justru sang Ciangbunjin yang
memalingkan wajahnya tidak lagi ingin bercakap
dengannya. "ada apa gerangan?" keadaan yang semakin mengherankan Gui San Bu.
Tetapi Gui San Bu yang keheranan dan bercuriga
segera mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ketika pada malam harinya dia tertidur, tahu-tahu ketika sadar dia telah berada dalam sebuah ruangan penyekapan
bersama dengan 2 orang pelindung yang adalah suheng dan sutenya sendiri.
Dan ketiganya berada dalam ruangan tahanan khusus
yang mirip penjara. Segera Gui San Bu sadar bahwa dia ditempatkan dalam ruangan penjara istimewa yang
hanya Ciangbunjin yang tahu bagaimana cara
membebaskan mereka. Dan nama Gui San Bu dengan
segera lenyap dari peredaran di Markas Utama, dan
seperti biasanya, tak ada seoangpun yang bercuriga.
Apalagi karena Ciangbunjin masih aktif memberikan
perintah-perintah, meskipun perintah itu lama-kelamaan menjadi agak aneh dan beda dengan biasanya. Begitulah keadaan Tiam Jong Pay yang sedang terancam dari
dalam ruangan istimewa mereka sendiri, ancaman yang mungkin akan memunahkan semua nama baik dan
prestasi perguruan yang terbangun lama.
Dan dengan tertangkapnya Gui San Bu, relatif Kwan
Bok Hoan dan anak buahnya, lengkap dengan tokoh-
tokoh pendukungnya bebas melakukan apa yang mereka
rencanakan. Dan memang akan habiskah Tiam Jong Pay
dengan nama besarnya"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sementara itu, ditempat lain nampak 2 orang pemuda
berwajah mirip, sangat mirip malah, seperti sedang
menanti-nantikan seseorang. Mudah ditebak, kedua
orang muda yang mirip dan nampaknya sedang
menyantap makanan siang hari itu, adalah 2 tokoh muda Siauw Lim Sie: Souw Kwi Beng dan Souw Kwi Song.
Seperti diceritakan dibagian depan, keduanya memang bertugas untuk membantu Gui San Bu, Wakil Ciangbunjin Tiam Jong Pay untuk menyelidiki keadaan di Perguruan tersebut. Tetapi, sudah dua hari mereka menunggu
kabar dari Gui San Bu, tetapi kabar tersebut sama sekali tidak pernah datang. Padahal, seharusnya sesuai
perjanjian, Gui San Bu akan mengabari mereka sehari yang telah lewat.
"Song te, sehari telah kembali berlalu. Tetapi, sama sekali belum ada kabar apapun dari Gui Locianpwee. Ada apakah gerangan?"
"Entahlah koko. Seharusnya memang orang tua itu
memberikan kaar kepada kita. Tapi entah mengapa
sampai hari ini orang tua itu asih belum menunjukkan tanda-tanda akan datang mengabari kita" Kwi Song
nampak rada kesal.
"Kita akan menunggu sampai malam ini Song te, jika
tetap belum ada kabar, maka kita coba untuk memasuki markas mereka malam ini untuk mencari kabar"
"Hm, ide koko kali ini benar-benar cocok dengan apa yang kupikirkan" Kwi Song nampak tersenyum
menyambut ide kakaknya. Menunggu selama dua hari
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
benar-benar membuatnya bosan. Untunglah
perkampungan itu cukup ramai.
"Iya, tetapi buang jauh jauh pikiran isengmu itu.
Pekerjaan kita kali ini menentukan banyak hal kedepan, jadi jangan angin-anginan" Kwi Beng mengingatkan
adiknya yang dia tahu kadang memang rada "nakal" dan usil itu.
"Tenang saja koko, aku masih tahu kalau pekerjaan kita tidaklah ringan"
Kembali kedua anak muda kembar itu melanjutkan
makan siang mereka. Sampai kemudian, perasaan Kwi
Beng yang halus sedikit berdesir. Dia maklum apa artinya dan karena itu secara spontan dan seperti tidak dibuat-buat, Kwi Beng kemudian berteriak:
"Pelayan", sambil memanggil pelayan dengan cepat
dia mengitarkan pandangan mata kesekelilingnya. Benar saja, disudut sebelah kanan agak kebelakang, atau
disebelah kiri Kwi Song, nampak beberapa orang sedang mengawasi mereka. Dan ketika dengan gerakan normal
dia berbicara kepada pelayan untuk menambah pesanan, para pengawas yang mengawasi mereka nampak cepat
cepat memalingkan wajah mereka. Tetapi keadaan yang sedikit diluar kebiasaan itu telah mengusik kewaspadaan seorang Kwi Beng. Dan dengan ilmu menyampaikan
suara dia berbisik kepada Kwi Song:
"Song te, keadaan menjadi kurang beres. Ada
beberapa orang berwajah mencurigakan sejak beberapa saat lalu erus menerus mengawasi kita"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Biar sajalah koko, kita tunggu apa mau orang-orang itu. Makanan ini terlalu enak untuk diganggu keroco-keroco macam mereka" balas Kwi Song dengan ilmu
yang sama. "Song te, ingat, kita berada disini untuk tugas apa, dan ingat siapa lawan kita"
"Benar koko, tapi biarlah kita urus setelah selesai makan" balas Kwi Song seenaknya. Dan Kwi Beng segera sadar, bahwa memang mereka yang harus menunggu
gerakan lawan lebih jauh.
Tetapi, sampai selesai makan, para pengawas atau
pengintai yang selalu memata-matai kedua saudara
kembar itu tidak melakukan gerakan apapun. Sementara Kwi Song yang menyadari bahwa mereka menjadi target pengawasan orang, malah semakin berlagak haha hihi
dan bicara apa saja yang ngawur.
Kwi Beng yang mengerti tingkah dan pola adik
kembarnya membiarkannya saja, bahkan sesekali
tersenyum lucu melihat tingkah pola Kwi Song.
Sementara para pengawas menjadi kebingungan melihat keadaan target pengawasan mereka. Tetapi, begitupun merea tetap terpaku duduk dikursinya, terus mengawasi kakak beradik kembar itu. Keadaan yang "ruwet" seperti itu berlangsung terus, bahkan sampai akhirnya masing-masing bosan dengan tingkahnya.
Kwi Song capek dengan upayanya "ber haha hihi"
tidak karuan dan tidka munculnya kabar dari Gui San Bu, TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sementara para pengintai juga capek karena boleh dikata tidak menemukan hal-hal aneh dan mencurigakan.
Bahkan seseorang berkata "agaknya kita ditugaskan
mengawasi pemuda sinting bersama saudaranya".
Karena itu, sampai akhirnya Kwi Beng dan Kwi Song
meninggalkan tempat, nyaris tidak ada apa-apa yang
diperoleh kedua belah pihak. Suatu hal yang pasti, Kwi Beng dan Kwi Song menjadi sadar, bahwa kedatangan
mereka ternyata sudah tercium oleh musuh dan bahkan tindakan mereka sedang diawasi.
Tapi, apa dan bagaimana sebenarnya kejadian di Tiam Jong Pay" Sungguh sebuah misteri. Bagaimana mungkin seorang Wakil Ciangbunjin menghilang begitu saja
setelah memberi janji akan mengabari mereka dalam
waktu singkat sementara hari sudah berlalu 2 kali, tapi kabar itu belum datang juga".
Tapi malam itu keheranan Kwi Song dan Kwi Beng
akhirnya terjawab. Menjelang tengah malam keduanya
yang memang sudah berwaspada saling mengirim
peringatan: "Song te, nampaknya ada seorang, ehm, malah
beberapa orang mendekati kita. Nampaknya sesuatu
bakal terjadi"
"Benar Beng koko, dilihat waktunya kelihatannya
mereka bermaksud kurang baik. Ada baiknya kita
mencoba menjebak mereka"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Benar Song te, saatnya kita mengorek keterangan
mereka" Dan mulailah kedua kakak beradik itu memainkan
peranan mereka, berpura-pura tertidur pulas, padahal mereka sedang terjaga dan dalam keadaan sangat
waspada. Tetapi, sampai beberapa lama kemudian, tidak terjadi apa-apa. Meskipun ada langkah kaki yang
mendekati tempat mereka. Tetapi langkah kaki itu
sebentar kemudian kembali menjauh dan tidak
melakukan apapun yang mencurigakan.
Begitu seterusnya, sampai akhirnya dalam keadaan
tetap waspada keduanya hanyut dalam Samadhi dan
terus memantau keadaan diluar kamar mereka. Sampai
pada akhirnya ketika gelap semakin jauh, bahkan
mendekati waktu subuh, pada akhirnya langkah-langkah kaki yang mengganggu tersebut akhirnya sirap dengan sendirinya. Dan pada akhirnya, kedua kakak beradik itu benar-benar tertidur, meskipun kewaspadaan mereka
tentunya masih dipertahankan.
Tetapi, apakah memang benar para pengintai yang
bermasud kurang baik itu sudah berlalu" Sama sekali tidak. Pada kenyataannya, sebuah adu kecerdikan
sedang dilakukan. Langkah-langkah kaki yang berat dan kasar sebenarnya disengaja oleh para pengintai yang sedang menyasar kedua anak muda itu sebagai korban.
Dan lebih dari itu, kelihatannya para pengintai tahu benar siapa korban mereka, dan karenanya tidaklah
berani mereka berbuat hal-hal yang tidak direncanakan.
Dan perencananya, kelihatannya bukan orang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sembarangan, bahkan nampaknya sangat mengenal
korban mereka. Dan memang terbukti, ketika kemudian Kwi Beng dan Kwi Song menduga para pengintai sudah
berlalu, dan mereka mulai melonggarkan kewaspadaan
buat sedikit menikmati istirahat, tiba-tiba mereka merasa adanya hawa aneh yang membuat perasaan mereka
menjadi kurang enak.
Lebih celaka lagi, tanpa mereka sadari, di luar kamar mereka, orang lain yang berkepandaian sangat tinggi, sudah memasukkan sebuah tangkai kecil yang ujungnya berlubang dan nampak mengeluarkan asap yang sangat
tipis. Gangguan berupa hawa aneh yang merusak
konsentrasi dan masuknya segumpal asap terjadi pada saat yang bersamaan. Sungguh menggambarkan betapa
perencananya mengenal betul siapa buruan mereka.
Meski demikian hampir pada saat bersamaan, karena
betapapun kedua anak muda itu adalah anak
gemblengan, Kwi Song dan Kwi Beng sadar akan awan
beracun sedang menyerang mereka. Dengan cepat
mereka merapal ilmu mereka dengan meningkatkan
kekuatan sinkang melindungi tubuh. Sadar menghadapi serangan gelap bermuatan sihir, mereka dengan cepat menutup diri dan dengan cepat khikang khas ilmu murni Siauw Lim Sie mereka Kim kong pu huay che sen (Ilmu Badan/Baju Emas Yang Tidak Bisa Rusak) sudah


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

merasuki badan mereka.
Dengan sendirinya racun yang disemprotkan kearah
mereka jadi kehilangan bisa, sementara konsentrasi
mereka menjadi jernih. Tetapi, keadaan mereka menjadi rawan. Dan nampaknya, memang keadaan itulah yang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
ditunggu oleh penyerangnya. Dengan tidak
mengeluarkan suara, sesosok tubuh langsing melesat
kedalam ruangan kamar mereka.
Dan meskipun terlindung hawa khikang yang luar
biasa, tetapi dalam keadaan samadhi, dan lagi tidak menyadari kehadiran sosok yang luar biasa itu, keadaan jelas berbahaya. Apalagi ternyata karena sosok tersebut berkepandaian sungguh mengerikan. Dengan hati-hati
dan menggunakan sebagian besar kekuatannya, nampak
sosok tersebut mengirimkan totokan yang meski
tersampok kuat oleh khikang mujijat, tetapi karena
kekuatannya sendiri juga mujijat dan luar biasa, sanggup menyusup ke jalan darah Kwi Beng dan Kwi Song.
Sontak keduanya mencelos dan tidak punya waktu
melawan dan karena itu akhirnya keduanya tertotok
roboh tidak berdaya, pingsan. Dan bersamaan dengan
itu, masuklah sosok tubuh lain, yang ternyata adalah Tibet Sin Mo Ong, Hu Pangcu Thian Liong Pang:
"Hm kionghi locianpwee, sungguh sebuah karya
cemerlang berhasil menawan kedua pendekar muda ini"
"Hm", hanya terdengar dengusan dari sosok tubuh
langsing tersebut. Tidak bisa disembunyikan rasa kagum atas perlawanan yang ditemukannya ketika menotok
kedua anak yang sebelumnya dipandangnya sebelah
mata. Tetapi tba-tiba dia mendengus dengan suara
dingin ketika melihat Tibet Sin Mo Ong mengarahkan
serangan ke kedua tubuh yang sednag pingsan tersebut: TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Hm, mau apa engkau" dan tangannya mengibas
kearah pukulan Tibet Sin Mo Ong. Tidak terdengar
benturan, tetapi nampak Tibet Sin Mo Ong tergetar
tangannya dan pukulannya meleset jauh dari sasaran.
"Aku melarang siapapun disini untuk melukai kedua
anak muda itu, tempatkan mereka dalam tahanan bawah tanah"
"Tapi locianpwee, kedua anak muda ini sangat
berbahaya" sanggah Tibet Sin Mo Ong nampak khawatir
"Apa kurang jelas yang kukatakan?" dengus sosok
langsing itu dingin
"Baiklah jika itu kemauan locianpwee" Tibet Sin Mo
Ong mengalah. Dan akhirnya beberapa orang kemudian
ditugaskan mengotong tubuh kedua pendekar muda itu, sejenak kemudian kamar itupun sunyi seperti sediakala.
Bagai tak ada sesuatupun yang terjadi sebelumnya.
Esoknya, menjelang siang, Kwi Beng dan Kwi Song
akhirnya sadar dan keduanya saling tersenyum kecut dan pahit ketika menemukan kenyataan tubuh mereka
terbaring dalam sebuah kamar tahanan. Sekali lihat, mereka sadar bahwa rumah tahanan itu berada di bawah tanah, dan adalah sia-sia untuk berusaha menjebol besi yang nampak kokoh mengitari tempat mereka berada.
Dari sebaliknya berusaha mencari jalan keluar,
keduanya seperti sejiwa untuk mengembalikan kesegaran badan terlebih dahulu. Terutama karena tubuh mereka lemas sebagai akibat kemasukan racun bius sesaat
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
setelah tenaga mereka buyar tertotok oleh seorang lihay semalam. Untung saja racun itu masuk dalam kadar yang rendah, dan hanya beberapa saat mereka menghirupnya.
Karena itu, tidak lama kemudian keduanya sudah
tenggelam dalam semedhi dan berusaha memulihkan
hawa murni mereka sekaligus mengusir racun keluar dari dalam tubuh asing-masing. Tidak butuh waktu lama
mereka melakukannya, terutama karena tiada halangan sama sekali bagi mereka untuk mengerahkan hawa
saktinya. Sementara itu, seorang kakek yang sudah nampak
tua, tiba-tiba muncul dalam ruangan kamar yang
digunakan Kwi Beng dan Kwi Song. Dari sisa hawa racun serta tapak kaki yang tertinggal dilantai, orang tua itu segera sadar, bahwa kedua kakak beradik itu telah
tertawan musuh. Tetapi, melihat tiadanya bekas
perkelahian, diapun sadar, bahwa keduanya tidak sempat melakukan perlawanan dan kelihatannya keduanya telah ditahan musuh:
"Hm, rupanya mereka keluar kandang semalam, dan
itulah sebabnya agak mudah bagiku untuk memasuki
markas utama Tiam Jong Pay. Kelihatannya justru ada baiknya mereka menjemput kedua anak itu dan
memudahkanku memasuki markas. Tetapi, siapa
gerangan tokoh yang sanggup menembus ilmu Kim kong
pu huay che sen (Ilmu Badan/Baju Emas Yang Tidak Bisa Rusak) yang sudah cukup hebat itu?"
Kembali kakek tua itu mengedarkan pandangannya
kesekeliling kamar, tetapi tidak ditemukannya sama
sekali jejak orang luar biasa yang sanggup menawan Kwi TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Beng dan Kwi Song. Tetapi, bahwa ada beberapa jago
luar biasa yang bercokol di markas Tiam Jong Pay sudah diketahuinya.
"Sekarang ini, paling tepat adalah berusaha
menyelamatkan kedua anak itu, serta menyelamatkan
beberapa tokoh Tiam Jong Pay. Biarlah urusan lain
berlangsung mengalir, mudah-mudahan korbannya
tidaklah terlampau besar. Kelihatannya masalah Tiam Jong Pay sungguh tidak kecil dan bahkan sudah
berlangsung lama. Tapi untuk apakah semua itu?"
Siapakah kakek tua itu" Dari usianya yang telah lanjut dan bila kaum persilatan bertemu dengannya, maka bisa dipastikan mereka akan sangat kaget. Karena Kakek tua ini bukanlah tokoh sembarangan. Dia adalah Kiang Cun Le, bekas Duta Agung Lembah Pualam Hijau dan
sekaligus Bengcu Rimba Persilatan Tionggoan selama 20
tahunan. Seorang pendekar legendaries di daratan
Tionggoan dan orang tua yang telah mencatatkan
namanya dalam tinta emas dunia kependekaran.
Tidak ada lawan dan kawan yang tidak menghormati
dan menyeganinya karena kehebatan dan
kebijaksanaannya. Untuk apa pula tiba-tiba Kiang Cu Le berada di markas Tiam Jong Pay" Sebagaimana
diceritakan di bagian depan, seperti Nenek Kiang In Hong atau Liong-i-Sinni, Kiang Cun Le mendapat tugas untuk mengawasi dan menyempurnakan Kwi Beng dan Kwi
Song. Tugas yang didapatkan dari Kolomoto Ti Lou, seorang tua berkepandaian seperti dewa dan seangkatan serta TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sama hebatnya dengan Kakeknya sendiri, Kiang Sin
Liong. Dan malam ketika Kwi Beng dan Kwi Song
tertawan, adalah malam dimana Kiang Cun Le justru
menyusup masuk ke markas utama Tiam Jong Pay.
Dan tanpa kesulitan berarti, Kiang Cun Le bertemu
dengan Bu Kang Cu It Kiam Keng Thian (Pedang Sakti
Menyanggah Langit) Ciangbunjin Tiam Jong Pay. Dan
bukan main kaget sekaligus senang hati Bu Kang Cu
ketika tiba-tiba dalam kamarnya telah berdiri seorang yang sangat dikenal dan dihormatinya, Kiang Cun Le.
"Ach, kelihatannya thian telah mendengarkan doaku
dan telah mengirimkan Kiang Locianpwee ke Tiam Jong Pay" Dari seharusnya marah karena seorang asing
menyelinap kekamarnya, anehnya, Bu Kang Cu malah
sebaliknya nampak kegirangan. Tetapi, tiba-tiba sikapnya menjadi sangat serius, dan nampak kekhawatiran
membayang dimatanya. Kiang Cun Le menyadari sesuatu dan dengan segera berkata:
"Tenang Bu Ciangbunjin, dalam kisaran 10 meter dari kamar ini, tiada seorangpun yang tidak tertangkap
tindakannya olehku"
"Ach, aku lupa sedang berhadapan dengan siapa"
nampak wajah Bu Kang Cu sedikit menjadi lebih tenang.
Dan tiba-tiba diapun berkata:
"Apakah locianpwee tidak bertemu dengan "orang-
orang" itu?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Siapakah yang engkau maksudkan?" Tanya Kiang Cun
Le "Markas Utama ini, juga ditempati oleh orang-orang
lihay luar biasa. Bahkan akupun tidak sanggup dan tidak nempil menghadapi mereka lebih dari 10 jurus. Bahkan konon, salah seorang dari mereka lihay luar biasa,
seorang locianpwee angkatan tua, tetapi aku sendiripun tidak pernah mengetahuinya"
"Hm, nampaknya memang serius upaya mereka kali
ini, termasuk menjajah Tiam Jong Pay dan Thian San
Pay" gumam kakek Kiang Cun Le.
"Locianpwee, maksudmu Thian San Pay juga
mengalami "..?"
"Benar" tukas Kiang Cun Le
"Ach, benar-benar berbahaya. Dunia persilatan
sungguh-sungguh dalam bahaya besar" Bu Kang Cu ikut-ikutan bergumam dan sadar bahwa bencana bukan cuma
menimpa Tiam Jong Pay. Tetapi, tiba-tiba dia sadar
bahwa dia melupakan sesuatu, meski cuma basa basi
alias sopan santun:
"Aaaach, maafkan aku Kiang Locianpwee, aku lupa
mempersilahkan engkau duduk. Tuan rumah macam apa
aku ini" "Sudahlah Bu Ciangbunjin, jika berkenan, adalah jauh lebih baik kita membicarakan banyak hal secara leluasa TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
ditempat yang bisa dijamin keamanan dan
kerahasiaannya"
"Kamarku ini adalah salah satu tempat yang tidak
mereka sentuh Mereka percaya lohu tidak akan main
gila, karena keluargaku semuanya telah menjadi tawanan mereka"
"Ya, masuk akal. Aku berprihatin dengan keadaan
keluargamu Bu Ciangbunjin. Tetapi, baiklah, biarlah kucoba mengamati keadaan sekitar kamar ini biar tiada seorangpun yang mendekati kamar ini tanpa
sepengetahuanku sambil kita bercakap-cakap" ujar Kiang Cun Le sambil kemudian menjangkau sebuah kursi yang berada didekatnya untuk kemudian digunakannya, tak
lama kemudian mereka berdua sudah duduk berhadap-
hadapan. "Dan ada baiknya jika penerangan di kamar ini juga
dipadamkan agar supaya tiada seorangpun yang curiga dan membiarkan mereka menganggap Bu Ciangbunjin
sudah tertidur" tambah kakek sakti Kiang Cu Le yang dengan segera diiyakan dan dikuti oleh Bu Kang Cu
"Bu Ciangbunjin" demikian Kiang Cun Le memulai dan
dengan suara yang sangat halus dan kelihatannya telah menggunakan ilmu menyampaikan suara.
"Lohu menemukan keadaan yang sangat aneh, penuh
hawa aneh dan suasana yang tidak biasa di Tiam Jong Pay. Bersediakah Ciangbunjin menjelaskannya?" Kakek Kiang Cun Le bertanya secara halus sambil terus meneus mengelus-elus jenggot putihnya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Kiang Locianpwee, sebetulnya keadaan ini sudah
berlangsung selama 5 tahun terakhir. Terutama ketika begitu banyak keuntungan dagang Tiam Jong Pay yang
menguap entah kemana. Tetapi, ketika lohu
menanyakannya kepada adik Bu Liang Cu, diapun sangat sulit menjawab. Bahkan sejak saat itu, banyak kejadian aneh, termasuk berujung pada ditawannya semua
keluargaku dan bahkan terakhir, kedua sute pelindung perguruan juga tertawan. Baru belakangan ketika Gui Sute juga ditawan, lohu sadar jika Tiam Jong Pay telah kesusupan orang Thian Liong Pay"
"Sungguh rapih dan licik mereka mempermainkan
banyak perguruan" Kiang Cun Le bergumam masih dalam nada tenang.
"Benar Kiang Locianpwee, bahkan lohupun tidak tahu
lagi harus berbuat apa. Karena keadaan di Tiam Jong Pay tidak merebak keluar dan lohu sendiri tidak sanggup lagi menangani keadaan kedalam perguruan. Mohon
petunjuk dan bantuan Kiang Locianpwee?"
"Sejujurnya Bu Ciangbunjin, bahkan lohu sendiri tidak punya pegangan untuk mengamankan kondisi ini. Sekilas lohu merasa ada kekuatan yang sangat luar biasa yang tertanam dalam perguruan ini dan sudah berlangsung
cukup lama. Tetapi, kekuatan siapa, sungguh lohu tidak sanggup mengidentifikasinya"
"Apakah sehebat itu kekuatan yang tertanam disini
locianpwee?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Sulit kupastikan, tetapi lohu sendiri kurang punya pegangan membenturnya"
"Aaaaaccch, bagaimana baiknya?" terdengar Bu Kang
Cu menggumam semakin gelisah. Jika tokoh sekelas
Kiang Cun Le saja masih belum berkeyakinan, siapa lagi yang diharapkan bisa"
"Bu Ciangbunjin jika benar dugaan lohu bahwa Tiam
Jong Pay menjadi salah satu sumber dana bagi gerakan Thian Liong Pay, maka penjagaan disini pastilah teramat kuat dan ketat. Mereka tidak akan main-main dengan
sumber keuangan mereka. Tapi, mengapa kekuatan
mereka malam ini terasa sangat longgar?"
"Entahlah Kiang Locianpwee, lohupun kurang mengerti apa yang sedang mereka kerjakan malam hari ini"
"Bisakah Bu Ciangbunjin menunjukkan kamar tahanan
dimana para tokoh Tiam Jong Pay ditahan?"
"Sudah tentu locianwee "."
"Tahan, jangan bersuara" tiba-tiba Kiang Cun Le
memotong kalimat Bu Kang Cu dan memintanya untuk
tidak berbicara. Hal itu terutama karena kepekaannya yang luar biasa menangkap adanya gerakan dan hunjuk kekuatan yang mendekati jaring pengaman yang
dipasangnya. Karena itu, perlahan dia menarik jaring pengaman tersebut, dan kemudian bersemadhi untuk
tidak memancarkan pengaruh, wibawa dan kekuatannya
keluar. Kiang Cun Le paham, ada beberapa orang luar biasa yang mendekati tempat mereka, tetapi karena
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kecepatannya menarik kekuatannya, jejaknya tidak
tertangkap. Dan orang-orang itu, nampaknya cukup
banyak, berlalu melewati kamar Bu Kang Cu dan
sebentar kemudian suara ribut-ribut itu sirap.
Tetapi, bersamaan dengan kedatangan orang-orang
tadi, kekuatan dan wibawa markas utama Tiam Jong Pay justru mengental, dan keadaan ini tentu dirasakan oleh Kiang Cun Le. "Sungguh bukan kekuatan yang ringan
yang tertanam di markas utama ini" bisik Cun Le dalam hatinya.
Karena itu, Kiang Cun Le meningkatkan
kewaspadaannya, masih ada beberapa ketika dia
berbicara lewat ilmu menyampaikan suara yang dibalas dengan tulisan tangan penjelasan Bu Kang Cu. Dan
menjelang fajar, akhirnya dengan petunjuk Bu Kang Cu, Ciangbunjin Tiam Jong Pay, akhirnya Kiang Cun Le bisa melepaskan diri dari Markas Utama Tiam Jong Pay yang sudah dalam genggaman musuh. Tetapi, bagi Kiang Cun Le sendiri, tertinggal pertanyaan yang sangat
menggelitiknya:
"Kekuatan siapa gerangan yang berada di markas
utama tersebut?" dan sebentar kemudian tiba-tiba dia tersentak: "Ach, sungguh berbahaya, kelihatannya lawan yang dituju kedua anak itu bahkan melampaui kekuatan mereka berdua". Kesadaran itu membuat Kiang Cun Le
memutuskan untuk bergegas menemui kedua Pendekar
Kembar asal Siauw Lim Sie tersebut besok harinya.
Tetapi, dia butuh memulihkan emosi, kekuatan dan
tenaganya terlebih dahulu, karena keadaan ternyata
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
lebih genting dari yang diduganya semula. Demikianlah, Kiang Cun le akhirnya menyadari bahwa dia telah
didahului lawan, kedua anak muda itu sudah raib alias diculik. Khawatir akan keselamatan kedua anak muda
tersebut, Kiang Cun Le memikirkan untuk bertindak
cepat. =================
"Beng ko, khawatirnya tempat tahanan ini tidak ada
jalan keluarnya" terdengar suara bisikan dalam ruangan tahanan yang terisi dua orang anak muda.
"Kita harus menunggu waktu yang tepat Song-te,
lagipula apa gunanya mendobrak pintu tahanan
sementara lawan berjaga-jaga di atas sana" balas suara yang lain, terdengar lebih tenang dan tidak tersirat nada ketakutan meskipun berada dalam ruang tahanan
musuh. "Engkau benar koko, jauh lebih baik kita menunggu.
Tapi, sapakah gerangan orangnya yang sanggup
menembus pertahanan kita koko" Menuruh Suhu, sudah
jarang tokoh yang mampu menembus khikang kita pada
tingkatan sekarang ini" terdengar nada penasaran dari si adik, Kwi Song
"Adikku, di atas langit masih ada langit. Ingat pesan Suhu, banyak orang-orang lihay yang menyembunyikan
diri, dan tiada seorangpun yang pantas disebut memiliki kesaktian paling tinggi. Yang merasa demikian hanyalah mereka yang suka memanjakan nafsu kesia-siaan
pribadi" terang Kwi Beng menirukan petuah dan nasehat-TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
nasehat yang diberikan guru mereka, Kian Ti Hosiang semasa tokoh hebat Siauw Lim Sie itu masih bersama
dan mengasuh mereka berdua di pintu perguruan
mereka. "Engkau benar koko, tapi penasaran mengetahui siapa gerangan yang mampu menembus ilmu kita kan bukan
sebuah dosa?" Kwi Song berkeras dengan gayanya yang khas.
"tidak ada dosanya jika sekedar penasaran adikku"
Kwi Beng menimpali sambil tersenyum. Dia memang
tidak pernah bosan dan kesunyian jika berada bersama adik kembarnya ini. Selalu saja ada kelakar kecil yang membuat suasana yang rumit sekalipun menghadirkan
rasa lucu yang menggelitik.
Tengah keduanya bercakap-cakap antara rasa
penasaran hingga masalah mencari jalan keluar, tiba-tiba terdengar sebuah suara dari kamar tahanan yang
berjarak tidak jauh dari mereka:
"Apakah Pendekar Siauw Lim Sie yang berada di
sana?" "Siapakah anda?" seperti biasa Kwi Song yang
menyahut, tetapi dengan rada ragu karena seperti
mengenal suara tersebut.
"Lohu Gui San Bu, dan nampaknya sama dengan jiwi
tayhiap, sama-sama menjadi tahanan di sini"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Apa, Gui San Bu" Bagaimana mungkin Wakil
Ciangbunjin Tiam Jong Pay ditahan di kamar tahanan
perguruan sendiri" Apa gerangan yang terjadi" Kwi Song melonjak keheranan
"Ceritanya panjang jiwi-tayhiap! Sangat panjang, dan nampaknya Tiam Jong Pay yang kesusupan penjahat
sedang berada di jurang keruntuhannya" desis Gui San Bu tertekan. Lenyap semua kesombongannya.
"Astaga, artinya penghianat itu yang sekarang
mengambil alih perguruan anda, Tiam Jong Pang?"
"Singkatnya demikian jiwi tayhiap"
"Pantas kamipun akhirnya tertangkap saat menunggu
berita dari Tiam Jong Pay. Sialnya lagi dibokong pake racun dan ilmu hitam. Dan ".. astaga koko, bukan tidak mungkin Tiam Jong Pay telah disusupi dan kini dikuasai orang-orang Thian Liong Pang. Dan jika benar demikian, maka keadaan kita sungguh sangat berbahaya" desis Kwi Song. Pada saat bersamaan, Kwi Beng juga memikirkan kemungkinan yang sama, dan karena itu dia berusaha
menindas rasa khawatirnya.
"Hm, sangat mungkin adikku, sangat mungkin"
Tetapi, sampai malam mereka bercakap-cakap,


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bahkan sampai diberitahu bahwa di kamar tahanan yang sama juga ada Pelindung Hukum Tiam Jong Pay dan
bahwa masalah ini ternyata sudah lama, tetap tidak ada gerakan apa-apa. Akhirnya bahkan sampai malam
menjelang datangpun tetap tidak nampak tanda tanda
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
bahwa mereka akan dilepaskan ataupun akan
diinterogasi. Bahwa justru karena kesaktian Kwi Beng dan Kwi Song yang tinggi yang membuat turun perintah untuk tidak membunuh mereka, tidaklah diketahui keduanya. Si
penculik yang menotok mereka sangat tertarik dengan kemampuan kedua anak muda itu dan merasa sayang
untuk menghabisi mereka.
Sementara itu, Tibet Sin Mo Ong sendiri, meski
berkeinginan melenyapkan bibit penyakit bagi Thian
Liong Pang, tetapi nampaknya sangat takut berhadapan dengan tokoh tersebut. Keadaan inilah yang justru
membuat keselamatan Kwi Beng dan Kwi Song untuk
sementara tidak berhalangan.
Di tempat lain, Kiang Cun Le yang merasa sangat
khawatir dengan keselamatan kedua pendekar kembar
yang keselamatan mereka disandarkan padanya, telah
memutuskan untuk kembali bergerak malam itu juga.
Gerakannya kali ini menjadi jauh lebih baik, terutama karena telah memperoleh petunjuk Ciangbunjin Tiam
Jong Pay, jalan mana yang aman untuk memasuki
markas utama. Dengan menggunakan jalan khusus yang hanya
diketahui para pentolan Tiam Jong Pay, maka Kakek
Kiang Cun Le terhindar dari resiko menyentuh areal
markas perguruan yang menjadi pusat perdagangan.
Areal yang terasa sangat "berbahaya" oleh Kakek sakti itu, entah mengapa.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tetapi, firasat yang didapatnya dalam perjalanan
semalam membuatnya waspada, karena di markas
utama, ternyata juga berisi orang-orang yang tidak
kurang lihaynya. "Untungnya, mereka nampaknya tidak berpikir jika ada orang lain lagi yang memiliki maksud sama datang ke Tiam Jong Pay. Kelihatannya mereka
sudah merasa aman dengan menangkap kedua pendekar
kembar itu. Sungguh memudahkanku memasuki markas ini" desis
Kakek Cun Le dalam hatinya. Sebenarnya dia sendiri
heran, mengapa begitu longgar penjagaan malam
tersebut. Kelihatannya dikarenakan pihak yang
menguasai Tiam Jong Pay sudah yakin, kalau musuh dan bahaya yang datang telah dibereskan. Makanya,
penjagaan dan kesiagaan malam itu justru tidak seperti malam-malam sebelumnya. Dan keadaan ini
menguntungkan pergerakan Kakek Kiang Cun Le.
Tetapi, untuk menyelamatkan Ciangbunjin Tiam Jong
Pay, dia harus meninggalkan kesan bahwa tempat
tahanan diketahuinya dengan memeras keterangan
penjaga. Dan bukan pekerjaan berat bagi Kakek Kian
Cun Le untuk mengerjakan pekerjaan demikian.
Dengan tidak meninggalkan jejak dan suara, Kakek
Sakti itu mengambil seorang penjaga, menotok yang lain tanpa yang ditotok tahu apa yang terjadi dan tidak lama kemudian sudah berada dalam ruangan tahanan bawah
tanah. Sebetulnya kunci ruang tahanan hanya dimiliki Tibet Sin Mo Ong dan Ciangbunjin Tiam Jong Pay, dan untuk menyelamatkan Ciangbunjin itu, dia mematahkan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
dan merusak semua pintu masuk bahkan terakhir pintu dan jeruji dari besi di kamar tahanan.
Dan tepat ketika membebaskan tokoh-tokoh yang
disekap di kamar tahanan itu, dengan suara lirih Kiang Cun Le berkata:
"Keadaan di luar sungguh berbahaya, kita berhadapan dengan kekuatan yang luar biasa kuatnya. Kita harus menyelamatkan keluarga Ciangbunjin dan juga
Ciangbunjin Tiam Jong Pay. Kekuatan kita kurang
memadai, tetapi untuk menyelinap keluar kemungkinan itu ada. Karena itu, harap bersikap hati-hati dan jangan berisik. Selanjutnya, harap para tokoh Tiam Jong Pay yang memandu jalan keluar kita, dan selanjutnya
sebaiknya ada yang membebaskan keluarga Ciangbunjin yang disandra. Kita perlu membagi tugas dengan kepala dingin karena musuh sewaktu waktu sadar bahwa kamar tahanan dibobol"
"Baik, biar Suheng bersama sute yang memandu jalan
keluar dan membebaskan para sandera. Sementara itu, lohu akan menghubungi para murid yang masih setia
untuk melakukan persiapan perlawanan"
"Apakah kekuatan Tiam Jong Pay saat ini, terutama
yang masih setia, memadai untuk itu?" terdengar Kiang Cun Le bertanya.
"Selain 6 murid utama, rata-rata murid Tiam Jong Pay tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Apabila
Locianpwee mengawal Ciangbunjin dan sute serta
suheng membebaskan para sandera, maka dibawah
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
perintah Ciangbunjn ditanggung semua murid Tiam Jong Pay akan patuh"
"Benar Kiang Locianpwee, kami tanggung murid-murid
Tiam Jong Pay akan mengikuti perintah Ciangbunjin
Suheng" tambah Tian Kui Hok yang masih sedikit lemas karena sudah lama dalam tahanan.
"Baiklah, jika demikian, biarlah lohu akan menjumpai Bu Ciangbunjin dan yang lain bertugas menyelamatkan keluarga Ciangbunjin dan para sandera"
"Baik, biarlah diatur demikian, bersama Suheng dan
Sute kami meminta kesediaan Saudara Kwi Beng untuk
membantu menyelamatkan para sandera. Lohu sendiri
bersama saudara Kwi Song akan mendampingi Kiang
Locianpwee untuk menemui Ciangbunjin Suheng".
Ketika keluar dari kamar tahanan, para penjaga
ternyata masih tetap dalam keadaan tertotok, sehingga gerakan Kiang Cun Le dan kawan-kawan masih belum
tercium. Tetapi dengan jumlah yang meningkat dan
dengan tingkat kepandaian yang berbeda jauh, Kiang
Cun Le sudah menduga, bahwa gerakan mereka akan
dengan segera tercium.
Karena dia sadar, ada setidaknya seorang tokoh lihay yang becokol di markas utama ini. Karena itu, dengan segera dia meminta Kwi Beng bersama Ma Heng Kong
dan Tian Kui Hok untuk segera bergerak cepat. Karena sangat percaya diri, para sandera ditempatkan disekitar markas pertama Tiam Jong Pay, markas pengendalian
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
urusan dagang, tetapi sedikit agak di luar
perkampungan. Ketiga tokoh itu segera melaju dengan melalui jalan jalan yang tidak biasa, karena kedua tokoh utama Tiam Jong Pay itu sudah tentu mengenal jalanan di markas utama perguruannya. Sementara itu, sebagaimana
dugaan Kiang Cun Le, gangguan setitik saja, sudah
membuat si sosok langsing yang sangat sakti itu
tergugah dan sadar sesuatu sedang terjadi.
Kiang Cun Le menyadari, bahwa mereka perlu segera
bergegas ke kamar Ciangbunjin, waktu sangat terbatas.
Perlu segera meminta Bu Kang Cu memimpin dan
memerintahkan perlawanan massal anak murid Tiam
Jong Pay. Kakek sakti itu sadar, tokoh yang tergugah tadi, pasti masih harus menghabiskan sedikit waktu guna
memastikan yang terjadi dan membangunkan kawan
kawannya. Dan memang seperti itu yang terjadi, tetapi pun tidak cukup lama waktu yang diperlukan orang itu.
Segera terdengar sebuah siulan tanda bahaya dari
mulutnya, dan hal itu membuat Kiang Cun Le tercekat.
Suara itu suara seorang wanita. Tetapi, bukan fakta bahwa suara itu suara seorang wanita yang
mengejutkannya, tetapi kenyataan bahwa lawannya
tersebut memiliki kekuatan yang sangat luar biasa.
"Mungkin bahkan tidak disebelah bawahku" batinnya.
Untungnya waktu seketika yang terbatas itu telah
mencukupi bagi mereka untuk mencapai kamar
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Ciangbunjin, yang sekaligus sebenarnya menjadi
tempatnya ditahan. Betapa kagetnya Bu Kang Cu ketika melihat kembali Kiang Cun Le, bahkan bersama Gui San Bu dan Souw Kwi Song. Ada sinar gembira, sinar kaget dan juga kecemasan yang memantul dari pandang
matanya. Betapa tidak, orang-orang yang berdiri dihadapannya adalah tokoh yang diharapkannya menyelamatkan Tiam
Jong Pay serta wakilnya yang dia tahu dalam tahanan musuh. Gembira karena Kiang Cun Le yang sakti
mandraguna akan menolong mereka, tetapi khawatir
karena sesuatu yang mengerikan bagi keluarganya
sangat mungkin terjadi.
"Kiang Locianpwee, kalian ". Gui Sute, kalian sudah bebas?"
"Hm, suheng, waktunya mengadakan perlawanan"
"Tapi ".. tapi ?"" Bu Kang Cu masih mengalami
kekagetan "Tidak ada tapi lagi suheng. Tenangkan hatimu, ji
suheng dan su sute sudah berangkat membebaskan
sandera dengan dibantu pedekar kembar dari Siauw Lim Sie. Disini kita dibantu Kiang Locianpwee, maka saatnya kita memukul para penghianat itu" Gui San Bu berkata dengan penuh semangat dan perlahan sanggup
membakar semangat ksatria Bu Ciangbunjin.
"Baiklah, sute, engkau bunyikan tanda bahaya dan
tanda panggilan Ciangbunjin, sebentar lagi lohu akan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
bergabung diberanda depan untuk mengeluarkan
perintah. Mohon petunjuk Kiang Locianpwee"
"Lakukanlah Bu Ciangbunjin"
"Terima kasih locianpwee" dan bergegas kemudian Gui San Bu dengan dikawani Kwi Song melangkah kedepan
ruangan Ciangbunjin, sementara Bu Kang Cu memasuki
kamarnya kembali dan tidak lama kemudian saat dia
menggenggam Pedang tanda jabatan Ciangbunjin Tiam
Jong Pay, telah berkumandang tanda bahaya dan
panggilan untuk bertempur bagi anak murid Tiam Jong Pay.
Tidak lama kemudian mulai bermunculan anak murid
Tiam Jong Pay, terutama murid-murid dari Markas
Pertama. Karena murid-murid di markas utama rata-rata sudah terbeli atau sudah dalam kekuasaan pihak
penyusup yang dikomandani Kwan Bok Hoan. Dan sudah
tentu yang tiba lebih dahulu adalah para murid utama, atau murid-murid didikan Ciangbunjin dan para sutenya.
Tetapi, mereka yang tersisa, rata-rata sudah dalam
kekuasaan penyusup, tetapi meskipun demikian masih
tersisa rasa hormat mereka terhadap mereka yang
menjadi guru pada beberapa waktu lalu. Karena itu,
sambil memberi hormat mereka kemudian bertanya:
"Ciangbunjin, ada perintah apakah, apa yang terjadi?"
"Bagus, kalian masih memanggilku ciangbunjin partay kita. Hari ini kutegaskan dan harus kalian pilih, berdiri dibelakangku membela kehormatan Tiam Jong Pay, atau TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
berdiri di belakangku berhadapan dengan Tiam Jong
Pay" Wajah kelima murid utama yang telah membangkang itu menjadi pucat. Betapapun mereka merasa berhutang
budi kepada guru dan pemimpin partaynya, tetapi
keuntungan dan godaan kemewahan menahan langkah
kesetiaannya. Karena itu, mereka menjadi ragu-ragu dan agak sulit untuk mengambil keputusan. Tengah mereka
kebingungan, mulai pada masuk puluhan anak murid
Tiam Jong Pay dari markas pertama, dan bersamaan
dengan itu pula, Tibet Sin Mo Ong menampilkan dirinya:
"Engkau ".. iblis busuk dari Thian Liong Pang" Kwi
Song memandang gemas dan ingin secepatnya
menggempur iblis tersebut. Dan nampak di belakang iblis tersebut berdiri tokoh-tokoh lain, yakni Ciu Lam Hok dan Bu Tek Coa Ong (Raja Ular Tanpa Tanding). Bahkan
tidak lama kemudian, kawanan pencoleng yang berilmu tinggi dan menyamar sebagai murid Tiam Jong Pay dan berjumlah nyaris 50an orang, telah berdiri di belakang mereka bertiga. Dan melihat 5 murid utama penghianat dari Tiam Jong Pay seperti susah menghadapi
Ciangbunjinnya, maka berkatalah Tibet Sin mo Ong:
"Hahahaha, pilihlah, berjuang bersama kami atau
bertobat dan dihukum berat di perguruanmu" dan hebat akibat hasutan Tibet Sin Mo Ong ini. Kelima murid utama tersebut dengan cepat menemukan kenyataan bahwa
tiada jalan mundur bagi mereka. Hanya ada jalan darah, dan setelah saling lirik, akhirnya mereka menetapkan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pilihan ?".. pilihan itu adalah melompat mundur ke
barisan Tibet Sin Mo Ong.
Dan pada saat itu juga, berdiri dua barisan yang
hampir sama banyak, tetapi barisan Tiam Jong Pay
semakin lama semakin banyak jumlahnya. Bahkan,
murid-murid tingkat pertama, di bawah murid utama,
semakin banyak berdatangan dari markas pertama. Dan melihat keadaan tersebut, semangat ksatria tumbuh
kembali di dada Bu Kang Cu dan Gui San Bu.
"Baiklah murid-murid Tiam Jong Pay, disini berdiri
Ciangbunjin kalian dengan lambang kepemimpinan
Pedang Tiam Jong. Partai kita telah kemasukan
pengkhianat bernama Kwan Bok Hoan yang telah
mengajak kelima murid utama lainnya berkhianat. Bukan tidak mungkin kematian murid utama lainnya
disebabkannya. Bahkan mereka berani menangkap dan
menyekap Gui Sau Bu Wakil Ciangbunjin dan juga para penasehat dan pelindung Tiam Jong Pay. Hari ini, selaku Ciangbunjin, lohu memerintahkan semua murid Tiam
Jong Pay yang masih setia untuk bertarung
menyelamatkan partay"
"Hahahahahahaha" terdengar suara tertawa
mengguntur dari Tibet Sin mo Ong
"Perguruan Tiam Jong Pay akan tergusur habis jika
berani melawan kekuatan Thian Liong Pang. Silahkan jika kalianpun ternyata ingin ikut terkubur bersama nama Tiam Jong Pay" hebat nada ejekan tokoh iblis ini.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Dengar murid-murid Tiam Jong Pay ".. mereka yang
masih setia, bersiap menghadapi musuh dan membela
kehormatan perguruan" teriak Bu Kang Cu bersemangat.
Dan diam-diam, Gui San Bu terharu melihat bahwa
dugaannya benar, jauh lebih banyak murid Tiam Jong
Pay yang setia dibanding yang berkhianat terhadap
partaynya. "Hahahaha, Ciangbunjin, apakah engkau tidak lagi
peduli dengan keselamatan keluargamu" Terdengar Tibet Sin Mo Ong mengancam
"Sudahlah, tenangkan hatimu ciangbunjin suheng,
sudah ada tenaga yang lebih dari cukup membebaskan
sandera beberapa waktu lalu" bisik Gui San Bu yang
membuat Ciangbunjinnya kembali tenang.
"Apabila merekapun memang ditakdirkan menjadi
korban dari perlawanan Tiam Jong Pay, apa boleh buat"
akhirnya terdengar kalimat mengharukan itu dari Bu
Kang Cu dan membuat Tibet Sin Mo Ong mengerutkan
keningnya. Marah. Karena itu, segera dia mengeluarkan siulan panjang. Nampaknya semacam kode tertentu
untuk memberi perintah kepada pengikutnya.
Dan dalam waktu bersamaan, Bu Kang Cu kemudian
mengeluarkan perintah menyerbu pihak penyusup dan
penghianat itu. Dan Kwi Song dengan cepat telah
melayang menggempur Tibet Sin Mo Ong yang dengan
cepat pula menyongsong serangan Kwi Song, sementara Gui San Bu telah menyerang Bu Tek Coa Ong, sedangkan Ciangbunjin Tiam Jong Pay menyerang Ciu Lam Hok.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Meskipun jumlah murid Tiam Jong Pay sudah jauh
lebih banyak daripada lawannya, tetapi di pihak Thian Liong Pang terdapat 5 murid utama yang berkhianat
serta juga Kwan Bok Hoan yang lihay. Karena itu,
keadaan Tiam Jong Pay justru lebih membahayakan.
Untungnya tokoh-tokoh penghianat itu menghadapi
perlawanan penuh semangat dan keroyokan murid-murid pertama dari Tiam Jong Pay.
Dengan demikian, meskipun banyak korban yang jatuh
di pihak Tiam Jong Pay tetapi masih belum sanggup
menggoyahkan perlawanan mereka. Sementara di piha
tokoh mereka, nampaknya Kwi Song masih sedikit di atas angin, sementara Gui San Bu dan Bu Kang Cu bertarung sangat ketat melawan Bu Tek Coa Ong dan Ciu Lam Hok.
Dan kelihatannya untuk waktu yang lama pertarungan
mereka sulit ditentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Dengan demikian, pertarungan berlangsung semakin lama semakin seru dan otomatis korbanpun
jatuh semakin banyak. Terutama korban di pihak Tiam Jong Pay yang meski berjumlah lebh besar, tetapi harus menghadapi tokoh-tokoh sekelas Kwan Bok Hoan dan
murid utama penghianat lainnya.
Jatuhnya korban di pihak Tiam Jong Pay nampaknya
tidak banyak berpengaruh, selain karena mereka
bertarung mempertahankan kehormatan perguruan, juga karena murid yang berdatangan terus bertambah.
Sementara jumlah anak buah di pihak Thian Liong Pang selalu susut dan berkurang akibat tiada lagi penambahan kekuatan.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Apalagi, salah seorang dari lima murid utama yang
berkhianat sudah jatuh dan tidak sanggup melanjutkan pertempuran, sementara yang satu lagi sudah terluka.
Sementara itu Tibet Sin Mo Ong semakin lama semakin keteteran menghadapi serbuan dan serangan Kwi Song
yang bertarung semakin lama semakin hebat. Hanya Ciu Lam Hok dan Bu Tek Coa Ong saja yang bertarung cukup trengginas meskipun juga bisa ditahan oleh lawan
mereka masing-masing.
Tetapi, Tibet Sin Mo Ong anehnya sebagai pemegang
komando masih merasa aman dan tidak mengeluarkan
perintah mundur. Nampaknya mereka memiliki sandaran dan pegangan untuk memenangkan pertarungan di Tiam
Jong Pay ini. Tetapi lama kelamaan, Tibet Sin Mo Ong yang akhirnya melihat betapa anak buahnya semakin
susut menjadi khawatir dan berpikir: "Kemana gerangan nenek tua itu?", dan meskipun terdesak masih sempat sekali dua kali matanya mencari-cari tokoh yang
dimaksudkannya.
Apalagi Kwi Song yang suka meledek akhirnya
mengerti, bahwa lawannya sedang menunggu bantuan
telah meledeknya:
"Masih ada siapa lagi sandaranmu Hu Pangcu, apa
engkau takut bayangan kegagalan ada di depan
matamu?" "Binatang, apa engkau kira aku takut
menghadapimu?" erang Tibet Sin Mo Ong penuh
kemurkaan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bukan, bukan takut kalah melawanku. Toch engkau
sudah kalah berkali kali melawan kami. Tapi kalah sekali lagi, dan sebentar lagi engkau harus tertawan atau
kembali melarikan diri ?" hahahahaha" Kwi Song benar benar usil dan terus menerus berusaha merusak
konsentrasi Tibet Sin Mo Ong yang memang sebenarnya sudah kewalahan.
"Hm, kita lihat nanti siapa yang akan kalah atau
menang" tegas Tibet Sin Mo Ong pendek, karena setelah itu dia harus kewalahan menangkis sejumlah pukulan Kwi Song.
Semakin lama pertempuran menjadi semakin brutal.
Bisa dipastikan dengan keunggulan jumlah anak murid Tiam Jong Pay yang masih terus bertambah, maka pihak penyusup akan terpukul kalah. Melihat keadaan yang
terus menerus memburuk, para pentolan kelompok
penyusup yang sebenarnya adalah tokoh Thian Liong
Pang semakin khawatir. Dan di tengah keadaan
demikian, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang
menghentak udara, penuh daya magis dan merontokkan
nyali lawan: "Orang-orang Tiam Jong Pang, letakkan senjata atau
kalian menjadi santapan ular besarku ini"
Dan tiba-tiba di udara nampak seekor ular besar,
sangat besar meliuk-liuk siap menerkam siapa saja. Ular itu terlihat sangat besar, beberapa kali besar orang dewasa dan membuat para murid Tiam Jong Pay
gementar ketakutan. Tetapi pada saat itu, Kwi Song yang sadar apa yang terjadi, telah menyiapkan pukulan Ban TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Hud Ciang yang mujijat, dalam jurus Tapak Budah
Mendorong Awan, jurus kedelapan yang diiringi suara-suara memuji kebesaran Budha.
Pukulan keras berhawa mujijat yang diiringi puja-puji kebesaran Budha terlontar kearah ular hitam besar itu.
Dan ketika membentur, Ular Hitam itu nampak
mengejang dan hilang sekejap, tetapi sebentar kemudian ular itu sudah nampak kembali mengambang dan meliuk-liuk di udara. Kwi Song segera menyiapkan pukulan lain yang lebih dahsyat, tetapi sebelum melakukannya dia mendengar bisikan lirih di telinganya:
"Mundurlah anakku, biarkan yang tua melawan yang
tua" Sadarlah Kwi Song bahwa kakek Kiang Cun Le
ternyata tidak melibatkan diri karena menunggu lawan satu ini untuk tampil. Dan benar saja, tiba-tiba terdengar sebuah suara berhawa mujijat lain yang mengambang di udara, tetapi nampaknya melawan pengaruh magis
sebelumnya: "Gayatri ".. buat apa menakut-nakuti anak-anak,
mari, biar yang tua dilayani oleh yang tua"
"Hi hi hi ?"".".. Cun Le, engkau salah jika mengira masih akan sanggup mengalahkanku seperti pertarungan dulu itu" Nenek tua yang ternyata adalah tokoh
perempuan asal Thian Tok itu menyahut.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Sayangnya, jadwal pertempuran masih setahun dua
tahun lagi Gayatri. Buat apa engkau melibatkan diri dalam kekisruhan di Tionggoan ini?"
"Hi hi hi ". Cun Le, engkau bodoh atau pura pura
bodohkah" Banyak tokoh-tokoh sepuh dan maha sakti
sekarang berkeliaran karena kisah lembaran berisi ilmu sakti digdaya itu. Masakan aku tingal diam saja"
"Bukankah engkau bahkan telah menguasai isi dari
salah satu dari lembaran itu Gayatri" Apakah itu belum cukup" Kakek Cun Le tetap bersuara sabar.
Sementara Tanya jawab dengan kekuatan mujijat
berlangsung, pertempuran untuk sementara terhenti.
Gedoran suara suara berhawa mujijat yang menyusup
masuk ke sanubari mereka, merasuk dan mempengaruhi
keseimbangan jiwa dan semangat mereka. Untungnya
tanya jawab itu berlangsung timbale balik, suara si Nenek menyerang sementara suara Kakek Cun Le
menyeimbangkan keadaan.
Sehingga tanya jawab itu sendiri merupakan sebuah
pameran pertandingan berhawa sihir. Hanya saja, Kakek Cun Le paham, dalam hal sihir, dia masih dibawah
Gayatri. Hanya karena kekuatan batin dan ilmu lurus yang dikuasainya sajalah yang membuatnya mampu
mengimbangi. Tapi, jika pertandingan adu sihir terjadi, dia paham bahwa banyak korban yang tidak bersalah akan jatuh: TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Justru karena aku telah menguasai sebagian isi
lembaran itulah maka sulit bagimu untuk mengulangi
kemenangan di masa lalu Cun Le"
"Jika engkau butuh kemenangan itu, biarlah kali ini aku mengaku jika aku memang kalah olehmu Gayatri"
"Hm, engkau pikir aku anak kecil yang mudah dibujuk seperti itu Cun Le?"
"Karena aku tidak butuh kemenangan itu"
"Baiklah, mengapa tidak dicoba sekarang saja, hitunghitung pemanasan sebelum waktunya tiba" Dan seiring dengan lenyapnya suara Gayatri, angin pukulan menderu dari ular hitam yang masih mengambang sudah
mengarah kepada kakek Cun Le. Keduanya ternyata
berdiri di wuwungan rumah yang tenga-tengahnya
adalah arena pertempuran. Sesaat sebelum pertempuran aneh dan mengerikan itu terjadi, Kwi Song mendengar bisikan lirih di telinganya:
"Pertempuran ini bakal sangat berbahaya, jauhkan
semua orang dari arena. Nenek itu, adalah tokoh hitam asal Thian Tok, dia kini sudah jauh lebih berbahaya dibandingkan puluhan tahun silam. Mudah-mudahan lohu bisa mengimbanginya"
Nampak Kakek Cun Le mengibaskan tangannya kearah
ular yang menyerang datang, tetapi benturan keduanya sama sekali tidak menerbitkan suara apapun. Tetapi, ada cahaya berkeredepan yang terpancar dari benturan
antara Ular Hitam dan Kiang Cun Le. Padahal, dimata TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Cun Le, Ular Hitam itu hanyalah semacam sapu tangan yang diisi kekuatan sihir dan digunakan menyerangnya.
Tetapi, keseudahan benturan pertama itu sungguh luar biasa:
"Hebat " hebat Gayatri, engkau memang maju sangat
jauh" "Hik hik hik, ternyata engkaupun rajin mengasah diri Cun Le. Apakah adikmu juga setangguh engkau sekarang ini?" Nenek Gayatri juga memuji. Kaget, karena setelah menguasai beberapa ilmu dari lembaran sakti itu, dia masih belum sanggup mengatasi Kiang Cun Le. Karena
itu, tubuhnya tiba-tiba melayang dan melesat keudara, langsung menyerang kearah Kiang Cun Le.
Melihat keadaan itu, Kakek Cun Le paham, bahwa
hanya dengan balas menyerang dia tidak akan celaka.
Kesaktian Gayatri sekarang ini sudah jauh melampaui pertempuran mereka dulu, dan jika membiarkan diri
diserang, sama dengan jatuh dibawah angin.
Karena itu, tubuhnyapun melesat keudara dan
keduanya bagaikan bayang-bayang yang bertarung
diudara bebas, sebentar berbenturan dan sebentar
berpisah. Untungnya, arena di bawah sudah dikosongkan setelah Kwi Song menghubungi Bu Kang Cu dan Gui San Bu dan bertindak cepat mengosongkan arena. Hal yang sama juga dilakukan oleh kelompok Thian Liong Pay,
sehinga arena kini bebas digunakan Kakek Cun Le dan Nenek Gayatri.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Kedua kelompok kini dipisahkan oleh arena
pertempuran yang meski tidak mengeluarkan suara
mengelegar, hanya bunyi desisan dan suara mencicit dari benturan kekuatan mereka yang bertarung, tetapi justru sangat mencekam. Berkali-kali Kakek Cun Le dan Nenek Gayatri berbenturan, dan hanya Kwi Song dan Tibet Sin Mo Ong belaka yang mampu mengikuti pertarungan luar biasa itu.
Kwi Song bisa melihat, bahwa sebetulnya Kakek Cun
Le masih menang matang dibandingkan Nenek luar biasa itu. Tetapi, jurus-jurus serangan dan kekuatan Nenek Gayatri, diyakininya masih berada diatasnya, dan jika dia yang maju, maka dia masih belum tandingan nenek sakti itu. Diam diam Kwi Song mengeluh, betapa banyak tokoh hebat di pihak lawan.
Sementara itu, Kiang Cun Le akhirnya berdiri ditengah lapangan, dan bersilat dengan banyak mengibaskan
lengan kiri dan kanannya. Sementara Nenek Gayatri
seperti melayang-layang dan kadang nampak bagaikan
seekor ular besar yang coba melilit Kiang Cun Le.
Kekuatan sihir sajalah yang membuat Gayatri sedikit mampu mengimbangi Kakek Cu Le. Tetapi, kekuatan-kekuatan mujijat yang mengalir keluar dari pukulan-
pukulan Khong Ih Loh Thian, membuat kekuatan
kekuatan sihir membuyar. Dan karena itu, Nenek Gayatri tidak sanggup mendekati Kakek Cun Le, bahkan semakin lama tenaga batin dan tenaga dalamnya banyak terkuras dalam menyerang lawan yang kokoh tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sementara Kakek Cun Le tidak meladeni adu tenaga
batin dan sihir, karena dia kurang terlatih dibandingkan lawan yang memang melatih diri dalam ilmu ilmu sihir di India (Thian Tok). Tengah kedua tokoh sakti
mandraguna itu bertempur, tiba-tiba masuk Kwi Beng
bersama Ma Heng Kong dan Tian Kui Hok.
Tetapi, langkah Kwi Beng sungguh sangat berat,
nampaknya dia terluka tidak ringan disebelah dalam.
Begitupun Kwi Beng masih tetap memaksakan diri untuk berjalan, dan ketika melihat Kwi Song dalam keadaan sehat tiba-tiba tubuhnya ambruk, nampaknya tidak tahan lagi:
"Koko, ada apa denganmu?" tetapi tiada jawaban
sama sekali. "Locianpwee apa yag terjadi dengan koko Kwi Beng?"
Kwi Song bertanya kepada Ma Heng Kong ketika
mendapati Kwi Beng sudah tidak sadarkan diri.
"Souw Tayhiap bertarung dengan seorang yang
lihaynya luar biasa. Baru kali ini lohu melihat ada kesaktian seperti itu di dunia persilatan" jawab Ma Heng Kong bergidik membayangkan kehebatan lawan Kwi
Beng. "Tetapi Souw Tayhiap bisa meladeni orang itu
beberapa lama" timpal Tian Kui Hok yang betapapun
mengagumi perlawanan Souw Kwi Beng. Sementara itu,
Kwi Song dengan cepat sudah membantu menyalurkan
tenaga dalamnya kepada kakaknya. Hatinya sedikit
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
mencelos menemukan kenyataan betapa tubuh kakak
kembarnya seperti tak bertenaga lagi.
Dilain pihak, Tibet Sin Mo Ong tercekat melihat adanya tenaga tambahan dari pihak Tiam Jong Pay, bahkan
muncul pula Kwi Beng meski terluka. Harapan tinggal terletak kepada Nenek Gayatri. "Katanya ada seekor
Naga maha sakti yang mendekam di Tiam Jong Pay, mana Naga itu?" rutuk Tibet Sin Mo Ong penasaran.
Tambah penasaran lagi karena melihat kenyataan
Nenek Gayatri perlahan namun pasti mulai melemah
perlawanannya karena menghamburkan tenaga batinnya
dalam upaya menindih Kiang Cun Le. Di pihak Kakek Cun Le sendiri merasa semakin tercekat: "Tanpa petunjuk locianpwee Kolomoto Ti Lou, mustahil aku sanggup
menahan dan mengalahkan Gayatri, Luar biasa,
kemajuannya sungguh sangat luar biasa".
Sementara Gayatri sendiri juga terkejut luar biasa:
"Luar biasa setan tua ini, setelah menguasai banyak ilmu dari lembaran pusaka itu, ternyata masih juga belum mampu menundukkannya. Bahkan baik dengan Ilmu
Sihir maupun dengan Ilmu Silat masih belum mampu
untuk mengalahkannya".
Menyadari keadaan yang bertambah runyam itu, tiba-
tiba Nenek Gayatri mengeluarkan teriakan yang penuh dengan hawa mematikan. Inilah "Gelap Ngampar",
sebuah jurus yang sangat berbahaya dari lembaran
ketiga pusaka yang tercuri di Kerajaan Sriwijaya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sebuah Ilmu mematikan, mirip dengan Sai Cu Ho
Kang, tetapi memiliki kedahsyatan yang luar biasa.
Dalam waktu singkat, 7 tubuh terlontar dengan dada
pecah, 5 orang dari anak murid Tiam Jong Pay dan 2 dari pihak Thian Liong Pang. Mereka berdiri paling depan, padahal ilmunya paling cetek, karena itu dengan segera mereka menjadi korban.
Melihat keadaan tersebut, mau tidak mau Kiang Cun
Le harus bertindak cepat. Jika ilmu ciptaan dan
andalannya, Khong Ih Loh Thian selama ini digunakan hanya untuk membela diri, maka kali ini digunakan
dengan penuh kekuatan terlontar kearah Nenek Gayatri.
Sebab jika Nenek itu dibiarkan beberapa lama lagi
memekik seperti itu dan menaikkan nada suaranya, maka akan lebih banyak lagi korban yang jatuh. Betapa welas asihpun Kiang Cun Le, tidak sanggup dia melihat
pembantaian di hadapannya tanpa berbuat apa-apa.
Maka keluarlah hembusan angin yang terasa semilir,
tetapi berisi kekuatan yang mengerikan, meluncur kearah Gayatri.
Tahu diri, Gayatri dengan segera menarik pekikan
Gelap Ngampar, yang juga sebenarnya kode memangil
kawan, dan bersiap memapaki serangan Kiang Cun Le.
Hanya terdengar benturan dengan suara lembut:
"Wusssss", tetapi akibatnya Nenek Gayatri terdorong sampai 3 langkah ke belakang, sementara Kiang Cun Le hanya bergoyang-goyang sebentar.
Belum lagi Nenek Gayatri tegak berdiri, tiba-tiba
serangan dengan kekuatan yang mengunci jalan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
keluarnya karena pengerahan tenaga yang luar biasa
telah mengurungnya di tengah. Tetapi, tidak kecewa
Gayatri menjadi tokoh Thian Tok yang maha sakti,
dengan menggoyang goyang tubuhnya bagaikan ular
menggeliat, dia membentur serangan Cun Le, tetapi tidak dengan kekerasan.
Bahkan dia membiarkan tubuhnya terdorong
kebelakang dan memunahkan daya serangan lawan
sambil menyiapkan serangan balik. Tetapi, Kakek Cun Le sadar apa yang terjadi, dia tidak mengejar lawan, tetapi menyiapkan jurus-jurus pamungkas lainnya. Karena itu, dia tidak termakan tipuan lawan, tetapi menjaga agar Gayatri tidak menimbulkan korban lebih jauh.
Setelah Gelap Ngampar dikeluarkan dan "Naga
terpendam" yang dimaksud belum juga muncul, mulailah baik Tibet Sin Mo Ong maupun Nenek Gayatri khawatir.
Ada sesuatu yang tidak beres nampaknya. Karena itu, adu pandang sekilas antara keduanya segera
memperoleh konfirmasi, bahwa harapan bertahan sudah buyar.
Kehadiran Kiang Cun Le dan entah halangan apa yang
ditemui "Naga Terpendam" yang diandalkan membuat
mereka dalam posisi terdesak. Untung Kwi Song dan Kwi Beng sedang berhalangan, jika tidak, maka jalan mundur sungguh sangat terjal. Pada saat itulah tiba-tiba setelah bertukar kode dengan Tibet Sin Mo Ong, Gayatri
menyerang dengan seluruh kekuatannya.
Dia membuat Kiang Cun Le sibuk, dan tiba-tiba
terdengar lengkingan Gelap Ngampar sekali lagi, tetapi TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
tidak menimbulkan korban karena semua orang sudah
menyingkir dan menjauhi arena. Kapok melihat korban pekikan Gelap Ngampar yang dikeluarkan Nenek Gayatri.
Bersamaan dengan pekikan itu, terdengar komando Tibet Sin Mo Ong:
"Mundur"
Dan terdengar teriakan makian dan umpatan serta
langkah-langkah yang berusaha kabur dari Markas Utama Tiam Jong Pay. Gui San Bu memandang keadaan
Ciangbunjin yang masih tertegun segera berupaya untuk mengeluarkan perintah mengejar:
"Kejar" "..
"Tahan", sebuah suara berwibawa dari Bu Kang Cu
menahan langkah siapa saja murid Tiam Jong Pay yang ingin mengejar.
"Tapi Ciangbunjin Suheng" Gui San Bu berkeras
"Cukup Gui Sute, korban sudah cukup banyak. Tanpa
disertai oleh Kiang Locianpwee, mengejar mereka sama dengan menyerahkan nyawa kita" tegas Bu Kang Cu
yang disetujui oleh sutenya yang lain, dan bahkan juga Kiang Cun Le mengangguk setuju atas tepatnya
kebijakan Ciangbunjin Tiam Jong Pay.
Cukup banyak korban yang jatuh, tetapi yang
memilukan Bu Kang Cu, sang Ciangbunjin adalah betapa perguruannya mengalami keruntuhan moral yang cukup
besar. Bahkan kekayaan merekapun tergerogoti secara TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
besar-besaran dan dipergunakan untuk mengobok-obok
dunia persilatan di Tionggoan. Masih untung pada saat terakhir datang Kiang Cun Le dan kedua Pendekar
Kembar untuk membantu mereka.
Meskipun pilu dan sangat terpukul, Bu Kang Cu
menunjukkan watak kepemimpinannya. Dia
memerintahkan menguburkan semua korban,
menghukum 3 murid utama yang murtad dengan
memunahkan ilmu kepandaian mereka dan diusir dari
perguruan dan kemudian menata kembali murid tingkat pertama.
Sayang, si pengkhianat Kwan Bok Hoan mampu
meloloskan diri bersama 2 murid utama lainnya.
Sementara itu, disudut lain, setelah sekian lama Kwi Song menyalurkan sinkang ke tubuh kakaknya, akhirnya Kwi Beng mulai sadarkan diri. Pada saat dia mulai siuman itulah Kiang Cun Le mendekati mereka berdua:
"Bagaimana keadaanmu sicu?" Tanya Kakek Cun Le
kepada Kwi Beng
"Lukanya agak parah Locianpwee" jawab Kwi Song
sedih melihat keadaan kakaknya. Perlahan Kiang Cun Le memegang nadi Kwi Beng, dan beberapa saat kemudian
dia berpaling kearah Bu Kang Cu:
"Ciangbunjin, apakah lohu bisa meminta sedikit
pertolongan?"
"Sudah tentu locianpwee, apa yang bisa kami
lakukan?" Bu Kang Cu menjawab dengan gopoh
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Lohu membutuhkan sebuah kamar yang agak
terpencil besama kedua anak muda ini. Luka anak ini terhitung agak parah, mungkin butuh waktu lama bagi lohu untuk bisa menyembuhkannya. Karena itu lohu
membutuhkan ruangan yang tidak gampang diganggu
orang " Setelah berpikir agak lama Bu Kang Cu, agaknya
menimbang-nimbang kamar mana yang patas buat para
penolong perguruannya, akhirnya dia memutuskan dan
berkata: "Gui Sute, antarkan para penolong kita ke Wisma
Cemara" "Baik Ciangbunjin Suheng"
Episode 17: Perebutan Harta
Tiam Jong Pay Wisma Cemara adalah salah satu bangunan rahasia
dari Tiam Jong Pay. Wisma ini menjadi tempat khusus Ciangbunjin untuk bersemadhi dan biasanya yang
memiliki akses ke sana adalah angkatan Ciangbunjin dan Suheng atau Sutenya. Begitulah turun temurun tradisi tersebut berlangsung, dan dengan sendirinya Wisma
Cemara menjadi tempat tersembunyi yang bahkan Kwan
Bok Hoan sendiri tidak mengetahui letaknya.
Meskipun dia adalah murid utama. Padahal, Wisma
Cemara tidaklah terdapat terlalu jauh dari Markas Utama Tiam Jong Pay. Dan justru keterpencilan dan kerahasiaan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Wisma itu yang akhirnya sangat menguntungkan. Dan di tempat itulah para sandera yang dibebaskan oleh Kwi Beng, Ma Heng Kong dan Tian Kui Hok ditempatkan dan disembunyikan.
Tetapi, ketika kemudian Wisma itu digunakan oleh
Kiang Cun Le untuk mengobati Souw Kwi Beng, para
sandera telah terlebih dahulu harus diantarkan ke Markas Utama dan untuk sementara mereka tinggal di Markas
Utama perguruan sampai keaadan Perguruan kembali
menjadi normal.
Betapapun dalam situasi kisruh, banyak kemungkinan
bisa terjadi. Dan di Wisma Cemara itulah untuk beberapa waktu Kiang Cun Le mengobati Souw Kwi Beng yang
juga dijagai dan ditunggui oleh saudara kembarnya Souw Kwi Song.
"Bagaimana locianpwee, apakah keadaan kakakku
benar-benar sangat parah?" Tanya Kwi Song
sesampainya mereka di Wisma Cemara dan usai Kiang
Cun Le kembali memeriksa Kwi Beng untuk memastikan.


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bukannya menjawab, Kakek Cun Le nampak malah
menerawangkan matanya seperti sedang memikirkan
sesuatu. Melihat keaadan Kakek Sakti itu, Kwi Song tertegun
dan mencoba untuk tidak mengganggu, melainkan
memandang kakaknya yang masih tetap lemas seperti
tak bertenaga, tetapi sudah siuman. Setelah beberapa lama, Kiang Cun Le akhirnya menatap Kwi Beng dan
bertanya: TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Elang Terbang Di Dataran Luas 3 Kisah Sepasang Bayangan Dewa 8 Jurus Lingkaran Dewa 2 Karya Pahlawan Hati Budha Tangan Berbisa 4
^