Pencarian

Kisah Para Naga 2 12

Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall Bagian 12


"Sicu, bagaimana awalnya sicu bisa terpukul oleh
pukulan aneh ini?"
"Sebetulnya tecu sedang bertempur dengan Majikan
Kerudung Putih. Tetapi pada saat ketika para sandera mulai keluar dan diantarkan oleh Ma Locianpwee dan
Tian Locianpwee, tiba-tiba terdengar sebuah suara
memerintah Majikan Kerudung Putih untuk
menyerangku. Tetapi, pada saat bersamaan, tecu juga sedang mengerahkan Ban Hud Ciang di jurus ke 8
sehingga serangan Majikan Kerudung Putih tertahan" Kwi Beng sejenak berhenti untuk bernafas
"Selanjutnya bagaimana koko?" kejar Kwi Song
"Tiba-tiba nampak si pemberi perintah, seorang Kakek Tua renta yang potongannya agak aneh, seperti bukan berasal dari Tionggoan, berjalan keluar kehadapan tecu.
Tapi, tiba-tiba langkahnya tertahan dan dia kemudian terdengar bergumam " diapun sudah tiba disini, sungguh sulit menghindarinya, meski sudah puluhan tahun " dan terasa aneh bagi tecu" Kembali Kwi Beng berhenti
sejenak dan membuat Kwi Song seperti biasa menjadi
sangat penasaran dan terus mengejar kelanjutannya.
"Dan kemudian bagaimana koko?"
"Entah karena menghindari siapa, tiba-tiba kakek aneh itu berkata " Harusnya begini " dan dengan perkataan itu dia menyerang tecu. Untungnya Tecu masih sempat mengerahkan ilmu baju emas yang memiliki kekebalan
kuat dan memapaknya dengan Ban Hud Ciang secara
tergesa-gesa. Tapi orang tua aneh itu sungguh lihay luar TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
biasa, tecu hanya bertahan dua pukulan dan tiba-tiba tecu sudah terpukul jatuh. Untungnya, orang tua aneh itu agaknya sedang menghindari sesuatu, karena itu dia bergegas pergi dan hanya sempat mengatakan " Begitu seharusnya menggunakan BRAJAMUSTI " dan
selanjutnya diapun menghilang bersama Majikan
Kerudung Putih. Kejadian selanjutnya tecu sendiri sudah tidak ingat"
"Brajamusti, apa gerangan itu kakang?"
"Entahlah, nampaknya nama sejenis Ilmu Pukulan
yang digunakan orang tua itu. Dan pukulan itu memang luar biasa, apalagi jika dilawan dalam ketidaksiagaan"
"Hmm, benar, Brajamusti" terdengar Kakek Cun Le
bergumam. Serempak Kwi Beng dan Kwi Song
memandang Kakek Kiang Cun Le. Dan Kwi Song tidak
bisa ditahan untuk tidak bertanya:
"Ilmu apakah gerangan itu locianpwee?"
"Ilmu itu adalah sejenis Ilmu Pukulan maha ampuh
dari seberang lautan. Seorang tokoh manusia dewa
seangkatan guru kalian, seangkatan kakekku beberapa waktu sebelumnya menjelaskan mengenai Ilmu Pukulan
tersebut. Jika bukan karena Ilmu Kebal Baju Emas, maka sekujur tubuhmu sekarang sudah tawar dan menguras
semua kekuatan tenagamu. Bahkan pukulan itupun
berani berhadapan telanjang tangan dengan senjata
tajam. Jika melihat keadaanmu, maka tokoh yang
menyerangmu bahkan masih berkemampuan diatas
Nenek Gayatri yang sudah kalian saksikan"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Sehebat itu locianpwee?" cecar Kwi Song
"Hmmm, itu sebabnya hawa menakutkan terpancar
dari Markas Pertama Tiam Jong Pay, rupanya dia
mendekam disana"
"Apa maksudnya locianpwee?" Kwi Song tambah
penasaran "Pertanyaanmu yang pertama yaitu soal kehebatan
pukulan itu, yang bisa lohu katakan, Pukulan itu terdapat dalam salah satu lembar pusaka yang diperebutkan. Dan nampaknya kakek tua yang bertemu denganmu sicu,
sudah menguasai ilmu itu secara sempurna. Sementara pertanyaanmu yang kedua, (sambil memandang Kwi
Song) tokoh tua itu tenryata sudah lama
menyembunyikan diri di Tiam Jong Pay dan entah
bagaimana ternyata berserikat dengan Thian Liong Pang"
"Tetapi, kenapa dia seperti sedang menghindari
seseorang locianpwee?" Kwi Beng yang lebih teliti
bertanya. "Karena dia memang sedang dikejar-kejar oleh kedua
saudara seperguruannya setelah dengan licik melarikan 3
lembar pusaka tulisan tangan gurunya. Dan saudara
seperguruannya, juga berkepandaian tidak rendah.
Tetapi, yang ditakutkan orang itu sebenarnya bukan
saudara seperguruannya, tetapi gurunya yang sakti
bukan buatan. Karena hanya gurunya yang sanggup
menguasai semua ilmu dalam lembaran itu, sementara
murid angkatan mereka belum ada yang meyakinkan
semua ilmu dalam lembar pusaka yang diperebutkan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sampai jauh dari tanah asal ilmu ilmu tersebut. Bahkan ilmu ilmu tersebut konon menurut kakekku, banyak juga mendasarkan atas ilmu-ilmu kita di Tionggoan. Jadi, bisa kalian bayangkan kehebatannya bukan?"
Kembali ketiga orang itu tenggelam dalam lamunan
masing-masing. Jika tokoh tokoh sekelas orang tua yang menyerang Kwi Beng terlibat, maka bisa dipastikan,
keadaan dunia persilatan memang akan sangat runyam.
Bahkan seorang Kiang Cun Le seperti tidak memiliki
pegangan untuk melawan tokoh tokoh hebat tersebut.
Belum lagi Nenek Gayatri, yang juga memiliki
kesaktian nyaris berimbang dengan Kiang Cun Le. Wajar jika mereka gelisah. Keadaan hening cukup lama sampai akhirnya Kakek Cun Le kembali menarik nafas panjang dan berkata:
"Engkau beruntung sicu, karena pada saat
melontarkan pukulan itu, si orang tua aneh sedang
bergegas menghapus kembali jejaknya. Selain memang
engkau sempat juga mengerahkan Ilmu Baju Emas. Jika tidak, maka tiada lagi harapan bagimu"
"Maksud Locianpwee?" Kwi Beng tersentak.
"Menurut penulis Ilmu Pukulan di lembaran itu,
Brajamusti sebenarnya bukannya tidak terlawan. Meski sangat hebat dan berani melawan senjata tajam dengan tangan telanjang, tetapi dengan Ilmu Baju Emas kalian sanggup menahannya bila pengerahannya dalam
konsentrasi kuat dan penguasaan kalian sudah
meningkat jauh. Jika tidak berimbang, maka daya rusak TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Brajamusti akan sanggup menamatkan riwayat
lawannya" "Maafkan,tecu belum mengerti locianpwee"
"Brajamusi yang dilontarkan kearahmu tidak sepenuh
tenaga, dan Ilmu Baju Emasmu belum dikerahkan
sepenuhnya. Ketika terkena engkau terluka, itu berarti lawanmu masih berada di tingkatan yang lebih tinggi daripadamu. Jika sama-sama kuat pengunaannya, maka
keadaanmu tidak akan seperti sekarang. Boleh dibilang, engkau diselamatkan pendatang yang mengejar orang
tua itu dan juga diselamatkan oleh Ilmu Baju Emasmu"
"Artinya, masih ada kesempatan bagi tecu untuk
mengembalikan kesehatan locianpwee?"
"Benar, bahkan kesempatan itu harus engkau gunakan
untuk meningkatkan kemampuanmu. Dan saat
bersamaan, engkau juga sicu (memandang Kwi Song),
juga harus melakukan hal yang sama. Adalah lebih baik, jika kalian berdua melakukan secara bersamaan. Engkau sicu (melirik Kwi Song) mengerahkan Tenaga Kim Kong Ciang untuk merangsang kembali tenaga yang
tertawarkan oleh Brajamusti. Sebab, dengan merangsang sendiri, maka akan butuh waktu puluhan tahun bagi
kakakmu untuk pulih kembali"
"Tetapi, apakah itu mungkin locianpwee?" bertanya
Kwi Song yang nampak agak sangsi dengan keterangan
Kiang Cun Le. TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Sangat mungkin, karena lohu pernah mengalaminya
ketika memindahkan hawa ke tubuh cucuku Ceng Liong, kawan kalian. Dan penulis pukulan dalam lembaran sakti itu yang menolongku, dan dia juga yang memberi
petunjuk kepada lohu untuk membantu kalian disini"
"Apa maksud locianpwee kakek tua yang dulu itu?"
Tanya Kwi Song dan Kiang Cun Le hanya mengangukkan
kepala. Tetapi hanya sebentar, karena kemudian dia
kembali berucap:
"Dia melakukannya sebagaimana janjinya kepada
guru-guru kalian, selain juga persiapan melawan akibat jahat yang timbul dari murid perguruannya yang
menyebar teror di banyak tempat karena membawa lari lembaran tulisan tangannya itu".
Akhirnya ketiga orang itu, kedua pendekar kembar
dan Kakek Sakti Kiang Cun Le tenggelam dalam pikiran masing-masing. Semakin lama semakin rumit persoalan yang mereka temukan dan hadapi. Fakta bahwa
kekayaan Tiam Jong Pay dikuras dan dimanfaatkan Thian Liong Pang sungguh mengagetkan.
Fakta bahwa Nenek Gayatri menjadi begitu digdaya
dan nyaris mengimbangi Kiang Cun Le, juga
mengejutkan. Belum lagi ternyata masih ada seorang tua aneh lainnya yang bahkan kesaktiannya masih diatas
Nenek Gayatri. Masih ada tokoh sakti lain lagikah yang tumpang menumpang dengan ambisi Thian Liong Pang"
Sungguh sebuah teka-teki dan rahasia yang sulit untuk dijawab saat itu.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Setelah beberapa saat ketiganya tenggelam dalam
lamunan masing-masing, adalah Kakek Kiang Cun Le
yang akhirnya kembali memecahkan keheningan dengan
berkata: "Sebaiknya kalian berdua beristirahat dan
mengumpulkan semangat sampai sore hari. Pada malam
harinya, lohu akan menjelaskan apa yang harus kalian kerjakan. Harus diingat, lohu tidaklah menurunkan ilmu baru dan menjadi guru kalian. Tetapi, lohu membantu kalian untuk meningkatkan kemampuan kalian
berdasarkan Ilmu-Ilmu yang diturunkan oleh suhu kalian, locianpwee Kian Ti Hosiang yang sakti madraguna"
"Baik locianpwee, tetapi ada baiknya sebelum
beristirahat tecu mengupayakan adanya makanan bagi
kita. Terutama bagi Beng Koko" dan tanpa menunggu
persetujuan Kiang Cun Le, Kwi Song sudah melangkah
keluar meninggalkan Wisma Cemara milik Tiam Jong Pay.
Adapun Kakek Kiang Cun Le berdiam selama 10 hari
Wisma terpencil itu, hanya pada malam kedua semua
tokoh utama Tiam Jong Pay datang menjumpainya.
Mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan
menjanjikan bantuan bagi perlawanan terhadap teror
Thian Liong Pang. Bahkan dalam kesempatan itu, salah seorang putera Bu Kang Cu bernama Bu Keng Han
sempat diminta tingal selama hari hari terakhir, karena Kakek Kiang Cun Le tertarik melihat bakat dan
kegagahan anak remaja berusia 15 tahun tersebut
(Kelak, Keng Han ini mampu mengangkat kembali
kejayaan Tiam Jong Pay dan selalu mengaku Kiang Cun Le sebagai gurunya).
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Setelah itu, Kakek Cun Le menyelesaikan urusannya
meninggalkan pesanan dari Kolomoto Ti Lou dan
menjaga agar Kwi Song dan Kwi Beng berlatih bersama menyatukan tenaga untuk merangsang kembali sinkang
Kwi Beng selama 3 hari. Selanjutnya, digunakannya
waktu 2 hari untuk mendiskusikan bagaimana kedua
anak muda itu melanjutkan latihan bersama agar tenaga keduanya meningkat dan sanggup menampilkan perbawa
ilmu-ilmu mereka secara luar biasa.
Dan memang tidak lama waktu bagi kedua anak muda
yang selain berbakat, juga berkemauan keras dan telah memiliki dasar ilmu silat yang murni dan sangat tinggi.
Dan waktu lima hari terakhir, digunakan oleh Kiang Cun Le untuk mendidik Bu Keng Han, putra bungsu
Ciangbunjin Tiam Jong Pay. Mendidiknya dalam dasar-
dasar penghimpunan iweekang tingkat tinggi yang sudah bercampur dengan ajaran Kolomoto Ti Lou, juga
mengajarkan beberapa jurus dan ilmu tingkat tinggi
kepada anak muda yang gagah dan berbakat itu.
Setelah lima hari, Kiang Cun Le menyuruh Bu Keng
Han menemui ayahnya dan meminta agar tidak
menggangu kedua Pendekar Kembar sampai mereka
selesai berlatih. Dan pada malam harinya, setelah
meninjau latihan kedua pendekar kembar, akhirnya
kakek sakti Cun Le meningalkan Wisma Cemara.
=====================
Pagi ". meski sinar matahari telah meninggi, tetapi
sosok tubuh muda yang nampak kekar, kelihatannya
masih betah menikmati mekarnya hari. Sosok muda yang TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kekar itu masih tetap tenggelam dalam lamunan dengan sesekali melongok kekiri dan kekanan dan memandang
jauh kelembah. Di bawah pohon dimana dia duduk dan
memandang kelembah, adalah tempat dimana beberapa
minggu sebelumnya dia berbincang dengan beberapa
tokoh yang sangat dihormatinya.
Siapa lagi orang muda ini jika bukan Kiang Ceng Liong tokoh muda dunia persilatan ini kini dikenal dengan julukan Ceng-I Koai Hiap. Hanya, setelah tengelam
dalam pendalaman kembali atas ilmu-ilmunya, Kiang
Ceng Liong kali ini nampak sedikit berbeda. Tubuhnya masih tetap kekar berisi, malah nampak semakin
matang. Rambutnya, juga masih tetap tidak berubah,
seperti juga gerak geriknya yang gagah dan matap.
Jubahnya tetap hijau, sebagaimana dunia persilatan
mengenalnya sebagai Pendekar Aneh Berbaju Hijau,
meski sekarang nampak lusuh dan kurang bercahaya.
Maklum, telah sebulan lebih anak muda ini tenggelam dalam Samadhi dan pendalaman kembali semua Ilmu
Silat peninggalan gurunya, sekaligus kakek buyutnya.
Yang berbeda kali ini adalah, jika sebelumnya matanya memantulkan cahaya tajam menusuk, maka kali ini, sinar matanya nyaris seperti sinar mata orang yang tidak
berkepandaian. Setenang mata anak-anak yang bening
tanpa dosa, tanpa kehendak, dan terasa begitu polos dalam memandang. Sinar dan pandangan mata yang
nyaris sama tenang setenang telaga mata Kian Ti
Hosiang dan kawan-kawannya yang dihormati sebagai
Manusia Dewa Tionggoan.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tapi jangan salah, justru di mata itulah kelebihan dan anugerah alam kepada sosok muda yang sedang
bersamadhi di bawah pohon itu. Tempatnya bersamadhi saat ini adalah tempat dimana lebih dari sebulan lalu berbincang dengan kakeknya Kiang Cun Le, Bibi Nenek Kiang In Hong dan paling lama dengan Kalomoto Ti Lou yang membuka banyak pespektif baru bagi
pengembangan kemampuan bersilatnya.
Bahkan, hampir semua percakapannya dengan kedua
orang tua pendahulunya dan dengan Kolomoto Ti Lou
yang pada akhir pendalamannya juga diakuinya sebagai
"Guru", masih terngiang dan terpatri dalam sanubarinya.
Dialog dan percakapan yang membuatnya mengeram diri dalam gua sepanjang malam dan melatihnya pada
kesempatan lain. Boleh dibilang, selama sebulan lebih, bahkan hampir dua bulan, Ceng Liong terus menerus
menelusuri kemungkinan-kemungkinan yang dipaparkan
Kolomoto Ti Lou baginya.
Dari mulai menyempurnakan kekuatan batin dan
berkomunikasi dengan orang yang diinginkannya,
menyempurnakan penggunaan Gelap Ngampar yang
memakan waktu setengah bulan alias nyaris 15 hari,
menyempurnakan penggunaan Tatapan Naga Sakti dan
paling lama, hampir sebulan dia mencari cari celah untuk meningkatkan penguasaannya atas ilmu Pek Hong Cao-yang-sut Sin Ciang (Tangan Sakti Awan Putih Memanggil Matahari), ilmu ciptaan kakek buyutnya. Ilmu yang
menurut Kolomoto Ti Lou memiliki 25% dari ilmu yang diciptakan 4 manusia dewa tionggoan sebagai padanan dari Deo Mone Woro Mone Penynyi (Dewa Menguasai
Langit dan Bumi), yang dimiliki oleh Kolomoto Ti Lou.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Bahkan, untuk menyelaminya, Ceng Liong
mengunakan komunikasi batin dengan Kakek buyutnya,
Kiang Sin Liong yang telah menutup diri. Dengan jelas kakeknya menjelaskan detail ilmu tersebut, serta peran ilmu itu dalam Ilmu yang diciptakan berempat dengan 3
Manusia dewa lainnya. Tetapi, kakeknya juga mewanti wanti untuk tidak terlalu sering berkomunikasi dengan cara seperti itu, karena banyak membuang hawa
murninya. Dan memang terbukti, sampai sehari semalam waktu
yang dibutuhkan Ceng Liong untuk memulihkan tenaga
dan semangatnya yang banyak terhamburkan itu. Tetapi, dia sekaligus sadar, bahwa memang kesempatan untuk
meningkatkan ilmunya Pek Hong Cao Yang Sut Sin Ciang sampai setaraf Tingkat II ilmu Deo Mone Woro Mone
Penynyi ternyata betul terbuka. Alias sangat sangat mungkin.
Setelah menyempurnakan penguasaannya atas Gelap
Ngampar, Tatapan Naga Sakti dan komunikasi batin yang menguatkan baik tenaga batin maupun penguasaan
tenaga dalamnya, Ceng Liong benar benar menanjak ke penyempurnaan ilmunya itu. Dengan Gelap Ngampar dia sudah sanggup menyerang hingga menyembuhkan
orang, meskipun kemampuannya menyembuhkan jauh
lebih hebat dan cepat melalui tatapan mata.
Tetapi, tingkatan mengisolasi pusat serangan dengan hanya tertuju pada satu titik dalam lokasi yang sama, bisa dikuasainya pada hari terakhir. Ceng Liong sudah sanggup mementalkan dan memecahkan sebuah kerikil
dalam lingkaran yang diciptakannya. Dan dengan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
demikian dia menganggap selesai melatih Gelap
Ngampar. Sementara latihannya dalam Ilmu Tatapan
Naga Sakti relatif jauh lebih mudah dan bahkan dengan hasil yang jauh lebih gemilang. Hal yang memang telah diramalkan Kolomoto Ti Lou.
Sementara menggunakan Pek Hong Cao Yang Sut Sin
Ciang, dia sudah mampu sampai sejajar dengan tahapan kedua ilmu Kolomoto Ti Lou. Yakni sanggup mengurung area tertentu dengan awan putih pekat dan
mengungkunginya serta mengurung isinya dengan
kekuatan sinkangnya. Pergolakan sinkang dalam awan
putih itu akan sanggup melontarkan balik kekuatan
lweekang penyerangnya menjadi dua kali lipat dari
kekuatan penyerang.
Dan semua itu bisa dicapai Ceng Liong setelah selama hampir dua bulan berlatih dengan penuh kesungguhan
sampai terakhir 4 hari lalu dia menganggap semua yang ditetapkannya untuk dicapai sudah berhasil diraihnya.
Terakhir, dia meneliti kembali ilmu-ilmu yang dimilikinya, termasuk Pek Lek Sin Jiu, Soan Hong Sin Ciang, Giok Ceng Cap Sha Sin Kun, Giok Ceng Kiam Hoat serta ilmu ilmu lain yang dimilikinya.
Dan tanpa disadarinya, sinar matanya yang diwaktu
sebelumnya nampak mencorong dan menakutkan, justru
berubah bagaikan orang yang tidak memiliki ilmu
sedikitpun. Tetapi, bersamaan dengan itu, justru wibawa yang terpancar dari tubuhnya tidaklah tersembunyikan.
Maklum, dalam tubuh itu tersimpan ilmu-ilmu pilihan, ilmu-ilmu pilih tanding yang bahkan sudah bertambah dengan Gelap Ngampar dan Tatapan Naga Sakti, masih
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
lagi ditambah dengan kemampuan mujijat dalam
melontarkan ilmu sihir.


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pagi ini dan sepanjang hari, adalah waktu yang ingin digunakannya untuk menikmati istirahat atau melepas semua kepenatannya selama berlatih hampir dua bulan.
Masa dua bulan dengan semua latihan keras yang
dilakukannya secara ketat. Karena itu, kali ini Ceng Liong lebih banyak mengedarkan pandang matanya menikmati
keindahan alam dan sesekali membiarkan dirinya diterpa angin dari lembah yang meniup dan membawa
kesegaran. Sesekali, diapun membiarkan pikirannya dan emosinya hanyut dan terbang bersama angin. Manusia,
dimanapun, pasti akan menemukan banyak hal
bermakna ketika mencoba menikmati dan membiarkan
dirinya menjadi satu dengan alam. Dan dalam hal ini, Ceng Liong sudah membuktikannya berkali kali, dari
sejak dia nyaris mati terhantam banyaknya hawa sinkang dalam tubuhnya, hingga kemudian upayanya menghayati perspektif ilmu yang dipaparkan Kolomoto Ti Lou.
Dan karena itu jugalah, Ceng Liong berkeras ingin
menyatu dengan alam di hari terakhirnya ditempat itu, karena keesokan harinya dia memutuskan akan kembali ke Lembah Pualam Hijau untuk seterusnya melanjutkan usaha membasmi Thian Liong Pang. Sudah hampir dua
bulan dia menghilang, dan hanya beberapa orang belaka yang bertemu dia sebelum menutup diri hampir dua
bulan sebelumnya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Besoknya, pagi-pagi benar Ceng Liong memutuskan
untuk pertama menuju Kota Ye Cheng yang sebetulnya
berjarak tidak terlalu jauh dari tempatnya berlatih. Ada kurang lebih 3 atau 4 jam dia berjalan kaki dan sengaja memperlambat perjalanannya, selain Ye Cheng tidak
terlalu jauh, juga karena dia masih ingin menikmati indahnya peandangan sekitarnya. Menjelang tengah hari tiba-tiba Ceng Liong bergumam seorang diri:
"Hm, ada orang, 6 atau 7 orang datang dari depan,
nampaknya bukan tokoh-tokoh sembarangan. Ada apa
dan maksud apa perjalanan mereka yang nampak agak
tergesa gesa itu?"
Tetapi Ceng Liong tidak menghentikan langkahnya,
tetap berjalan tenang sambil menikmati perjalanannya.
Dan benar saja, tidak lama kemudian dari arah depan nampak beberapa orang yang berlari mendekat dengan
langkah teratur. Dan ketika tiba berhadapan dengan
Ceng Liong ke-6 tokoh yang berlari teratur itu tiba-tiba berhenti. Memandang sekejap kearah Ceng Liong dan
salah seorang yang dengan cepat menemukan Medali
Pualam Hijau tergantung dileher Ceng Liong sudah
langsung berlutut dengan cepat:
"Menjumpai Duta Agung" dan dengan segera kelima orang lainnya dengan sangat gembira ikut bersujud.
Betapa tidak,hari ini takterduga mereka telah bertemu dengan Duta Agung Lembah Pualam Hijau. Orang yang
ditunggu dan dicari selama beberapa bulan berakhir.
"Sudahlah, mari, mari semuanya berdiri. Bagaimana
kabar saudara-sadara kita yang lainnya?" tetapi belum TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sempat terdengar jawaban, tiba-tiba seorang yang lain sudah ikut tiba. Dan begitu melihat Ceng Liong sudah bersama dengan Barisan 6 Pedang Lembah Pualam
Hijau, dia segera menarik nafas gembira. Tetapi sesuai tata krama dia segera memberi hormat:
"Menemui Duta Agung"
Nampak Ceng Liong memandang penuh perhatian
kepada si pendatang yang mengenakan Topeng Hitam.
Tetapi, tiada niat Topeng Setan atau Topeng Hitam
untuk memperkenalkan diri, padahal ada beberapa kali orang ini menolong dirinya. Justru karena itu,
mengetahui Topeng Setan berasal dari keluarga sendiri dan nampak memiliki halangan sendiri membuat Ceng
Liong tidak cukup berani untuk usil mengganggu dan
menanyakan identitasnya.
Topeng Setan nampak bersyukur karena Ceng Liong
tidak menanyakannya banyak pertanyan bernada
menyelidik identitasnya. Yang pasti orang yang mampu datang bersama Barisan Pedang dan ditaati Barisan itu, berarti adalah angota keluarga Kiang. Dia menduga-duga siapa gerangan" Tetapi tetap tidak bertanya, meski ada semacam dugaan dibenaknya. Pada akhirnya dia justru menanyakan hal lain.
"Ada urusan apakah sehingga Barisan 6 Pedang
bergerak begitu tergesa-gesa?" Bergeas Suma Bun yang biasa berbicara memandang kearah Topeng Setan,
seperti minta pertimbangan untuk berbicara. Melihat itu, Topeng Setan kemudian tampil berbicara:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Duta Agung, beberapa hari berselang, Kay Pang
memperoleh kabar rahasia bahwa harta rampasan Thian Liong Pang dari Tiam Jong Pay akan diangkut ke Kwi Ciu.
Menerima kabar itu, Pengemis Tawa Gila bersama 15
anggota Kaypang telah langsung menyelidik dan
mencegat kearah jalan menuju atau keluar dari Tiam
Jong Pay" "Hm, Tiam Jong Pay bisa dijarah Thian Liong Pang"
Sungguh memang kelewatan orang-orang Thian Liong
Pang" gumam Ceng Liong
"Tetapi, kabar terbaru diterima kemarin, bahwa
kekuatan Thian Liong Pang yang mengawal harta itu
terhitung sangat kuat. Karena itu, Sian Eng Cu Tayhiap meminta bantuan Barisan 6 Pedang untuk ikut memberi bantuan" tambah Topeng Setan.
"Siapa-siapa sajakah tokoh Thian Liong Pang yang
tercium mengawal harta tersebut memangnya?"
"Diketahui selain Majikan Kerudung Putih dan gurunya yang sakti, terdapat juga Kim-i-Mo Ong, Tibet Sin Mo Ong dan beberapa pentolan lainnya. Semua dikerahkan untuk menjemput harta rampasan tersebut"
"Jika demikian, kekuatan kita masih belum memadai
untuk mencegat dan merebut harta rampasan tersebut"
"Mohon petunjuk Duta Agung" berkata dan memohon
Suma Bun, Duta Perdamaian Nomor Pertama. Nampak
Ceng Liong berpikir sejenak, dan kemudian berkata:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baiklah, aku akan ikut langsung dalam pekerjaan ini.
Berjalanlah terlebih dahulu, paman harap memimpin
Barisan 6 Pedang dan biarkan aku berbicara sebentar dengan Sian Eng Cu Tayhiap dan akan mengawasi kalian dari jauh.
"Apakah Duta Agung tidak akan berjalan bersama
Barisan 6 Pedang?" bertanya Suma Bun perlahan. Karena sebagai orang pertama Barisan 6 Pedang, terutama dia paham betul, begitu Duta Agung hadir di luar lembah, maka Barian 6 Pedang harus selalu mendampingi.
"Sudah tentu akan paman, tetapi aku perlu berbicara sebentar dengan paman Sian Eng Cu. Kalian berangkat dan bergerak terlebih dahulu, percayalah, tidak lama aku akan bergabung dengan Barisan 6 Pedang. Nach, aku
berangkat duluan. Begitu kata "duluan" terucap,
bayangan Ceng Liong sudah jauh bergerak kearah Ye
Cheng, berusaha menemui Sian Eng Cu.
Sementara itu, Barisan 6 Pedang memandang
berlalunya Ceng Liong dengan mulut ternganga, bahkan juga Topeng Setan. Salah satu tokoh dan pentolan
Lembah Pualam Hijau ini bahkan geleng-geleng kepala saking girang dan bangga melihat gerakan Ceng Liong yang sudah meningkat sangat pesat dalam bergerak.
Mereka semua akhirnya yakin, bahwa Ceng Liong
benar akan bergabung dengan Barisan mereka segera
setelah bertemu Sian Eng Cu. Dan karena itu, khawatir Pengemis Tawa Gila dan rombongannya mendapat
bencana, mereka akhirnya kemudian berangkat
mendahului Duta Agungnya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sementara itu, Pengemis Tawa Gila yang didampingi
oleh salah seorang Hu Hoat Kaypang Pek San Fu Han-
ciang Tiau-siu (pemancing dari telaga Han-ciang)
bersama 15 anggota Kay Pang sudah dua hari
mendahului Barisan 6 Pedang. Meskipun demikian,
mereka selalu berkomunikasi melalui perangkat
komunikasi cepat milik Kay Pang yang sangat terkenal.
Baik menggunakan burung merpati ataupun melalui
kurir-kurir anggota Kay Pang yang tersebar di banyak tempat. Itulah sebabnya Barisan 6 Pedang tidak ragu untuk memilih arah, karena memang banyak tanda dan
informasi yang diperuntukkan bagi mereka. Bahkan
belakangan Pengemis Tawa Gila kegirangan ketika
mendapat kabar dari Sian Eng Cu Tayhiap bahwa Ceng-i Koay Hiap Kiang Ceng Liong, Duta Agung Lembah
Pualam Hijau sudah menyusul karena kekuatan lawan
yang memang ditaksir mengerikan.
Dan hari itu memasuki hari ke-7 Pengemis Tawa Gila
memburu kelompok yang mengangkut harta rampasan
itu. Nampak salah seorang kurir sedang menghadap
Pengemis Tawa Gila:
"Lapor Hu Pangcu, diperoleh kabar, kelompok
pengangkut menggunakan kuda dan tidak akan
mengambil jalan umum. Kemungkinan besar jalan hutan karena khawatir dirampok di tengah jalan"
"Hm, kalau lohu dalam posisi mereka, pasti akan
berpikir serupa. Tetapi, perintahkan untuk terus
mengawasi lawan dari jarak aman karena banyak tokoh kosen di pihak mereka"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baik Hu pangcu, kabar selanjutnya akan menyusul
kira-kira 2-3 jam mendatang"
"Bagus, biar lohu menunggu disini"
Beberapa saat kemudian, setelah kurir Kay Pang
keluar dari kuil bobrok tempat atau markas Kay Pang di daerah itu, Pengemis Tawa Gila memandang kearah Pek San Fu:
"Pek Huhoat, hingga kini kita belum memperoleh
berita datangnya bala bantuan. Kita berharap Duta
Agung Lembah Pualam Hijau bisa segera bergabung"
"Benar Hu Pangcu, akan jauh menguntungkan bila
kekuatan kita bertambah. Apalagi karena membenturkan banyak anggota Kaypang dengan tokoh tokoh kosen itu terlampau besar resiko membuang nyawa"
"Kita memang terlampau gegabah bertindak sebelum
tahu jumlah pasti dan siapa tokoh tokoh mereka yang akan mengawal pengangkutan harta itu" sesal Pengemis Tawa Gila
"Tetapi, jika kita tidak begerak cepat, keadaan akan semakin sulit dikontrol Hu Pangcu. Ada lebih baik kita memanggil tokoh-tokoh Kay Pang sekitar daerah ini jika mungkin kita mengerahkan mereka ...." Belum selesai perkataan Pek San Fu, tiba-tiba masuk seorang angota Kaypang lagi:
"Lapor Hu Pangcu, ada sepasang anak muda minta
bertemu. Mereka mengaku mengenal Hu Pangcu"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Siapa mereka, apakah identitas mereka bisa ...."
masih belum selesai ucapan Pengemis Tawa Gila
telinganya telah menangkap suara yang dikirimkan dari kejauhan dengan sangat jelas dan tegas:
"Souw Kwi Beng dan Souw Kwi Song dari Siauw Lim
Sie mohon menghadap Hu Pangcu Kaypang Pengemis
Tawa Gila"
Mendengar suara yang meski lirih tetapi terkesan
menggoda khas Kwi Song yang telah dikenalnya dengan baik dan memang biasanya suka berkelakar dengannya, tiba-tiba Pengemis Tawa Gila mengeluarkan tawa
khasnya: "Hik hik hik ....... silahkan pendekar pendekar muda Siauw Lim Sie, jika ada yang menahan kalian, lohu ragu jika kalian tidak sanggup menerobosnya" suara itu
dikeluarkan dan didorong oleh kekuatan sinkangnya
sehingga terdengar jelas sampai jauh dan membuat tiada seorangpun yang berani menghalangi kedua anak muda
kembar itu untuk masuk menemui Hu Pangcu Kaypang,
Pengemis Tawa Gila. Dan begitu memasuki ruangan,
adalah Kwi Song yang memang dekat dengan Pengemis
Tawa Gila yang memulai dengan canda:
"Hahahaha, bertemu dengan Hu Pangcu Kaypang
ditempat seperti ini, pasti kita tidak akan kerepotan koko.
Selamat bertemu Hu Pangcu" Kwi Song dengan cepat
menjura dan diikuti dengan gaya sama oleh Kwi Beng
"Selamat berjumpa Hu Pangcu, apakah kabar Hu
Pangcu baik-baik saja. Dan ech, maafkan, dengan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
locianpwee manakah gerangan kami berhadapan?" Kwi
Beng menyapa dan sekaligus memandang kearah Pek
San Fu "Hahahaha, inilah rupanya 2 tunas muda yang luar
biasa dari Siauw Lim Sie. Sunguh beruntung lohu, Pek San Fu boleh bertemu dengan jiwi"
"Hm, Pek San Fu Han-ciang Tiau-siu (pemancing dari
telaga Han-ciang), Hu Hoat Kay Pang, terimalah hormat kami yang muda" Kwi Song dengan manis dan penuh
hormat menyapa Pek San Fu
"Siauwtee Souw Kwi Beng juga menghormat Pek Hu
Hoat" tambah Kwi Beng
"Ach, justru adalah kehormatan besar bagi lohu
bertemu dengan jiwi. Mari, mari, banyak hal bisa kita percakapkan saat ini" undang Pek San Fu yang kemudian diikuti dengan gaya khas Pengemis Tawa Gila
menyediakan tempat buat kedua kakak beradik kembar
itu untuk duduk. Sudah tentu tiada kursi di kuil bobrok yang telah lama ditinggal orang itu.
"Kelihatannya dengan kedatangan jiwi, dan malam
nanti Barisan 6 Pedang bersama Topeng Setan dari
Lembah Pualam Hijau bergabung, maka kekuatan kita
sudah lebih memadai. Terlebih, Duta Agung, Kiang Ceng Liong juga dikabarkan telah bergerak kemari. Menurut dugaan lohu, selambatnya besok malam anak itu akan
bergabung dengan kita"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Benarkah Hu Pangcu" Wah, mengapa kelihatannya
seperti akan terjadi keramaian di daerah ini" Ceng Liong"
Sudah lama kami tidak bertemu dia, akan sangat
menyenangkan nantinya. Hu Pangcu, mengapa kami
melihat seperti ada kesibukan di kalangan Kay Pang
didaerah sekitar ini?" Kwi Song seperti biasa menjadi juru bicara kedua kakak beradik kembar ini.
"Song Ji (Pengemis Tawa Gila, memang menganggap
pendekar pendekar muda yang berjuang bersama
mereka seperti anaknya sendiri), kita memang sedang merencanakan sebuah keramaian. Karena itu, beruntung kalian berdua bergabung untuk ikut menyaksikan, bukan, bukan, bukan, tetapi ikut bermain dalam keramaian itu
". Hik hik hik"
"Keramaian apa gerangan yang dimaksud Hu
Pangcu?" "Begini anak muda, informasi rahasia Kay Pang masuk ke Ye Cheng dan Kwi Ciu, bahwa Thian Liong Pang akan mengangkut harta yang sangat besar dari sekitar gunung Tiam Jong San. Dan Sian Eng Cu Tayhiap menugaskan
kami untuk memotong arus pengangkutan mereka itu"
Pek San Fu yang menjawab.
"Kurang ajar, jadi benar, bahwa mereka menjarah
harta kekayaan Tiam Jong Pay. Dan nampaknya harta
rampasan itu yang mau diangkut koko" Ujar Kwi Song
sedikit agak emosi mengingat pengkhianatan dan
penjarahan kekayaan Tiam Jong Pay.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Lohu mendengar bahwa tugas kalian berhasil dengan
baik di Tiam Jong Pay. Kionghi " kionghi, kabar itu telah menyebar di banyak tempat ". Hik hik hik, tidak rugi punya sahabat muda seperti kalian berdua" Pengemis
Tawa Gila berkata gembira diiringi tawa gilanya.
"Tetapi, tanpa bantuan Locianpwee Kiang Cun Le kami tidak akan sanggup menyelesaikan tugas itu Hu Pangcu"
Kwi Beng yang tidak ingin menonjolkan diri nimbrung bicara.
"Selain itu, kami berdua, bahkan juga dengan Kiang
Locianpwee menemukan jejak sorang tokoh sakti luar
biasa yang lama mendekam di Tiam Jong Pay. Tetapi tokoh itu seperti sedang bersembunyi dari seseorang.
Tecu khawatir, justru tokoh itu kembali akan
memunculkan dirinya"
"Hm, apakah Kiang Locianpwee tidak mampu
mengidentifikasi siapa dan bagaimana kehebatan tokoh itu?" bertanya Pek San Fu
"Kiang Locianpwee hanya menduga-duga siapa tokoh
itu sebenarnya, mengenai identitasnya sulit dipastikan.
Satu hal, bahkan Kiang Locianpwee ragu apakah dia
sanggup mengimbangi tokoh tersebut" Kwi Song
menjelaskan dan membuat Hu Pangcu dan Pek Hu Hoat
terguncang. "Sungguh kekuatan sebenarnya Thian Liong Pang
ternyata masih sulit untuk kita pastikan" terdengar gumam prihatin dari Pengemis Tawa Gila
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Benar Hu Pangcu, karena bahkan di Tiam Jong Pay,
kamipun bertemu Nenek Gayatri yang kini bahkan sudah hampir sanggup mengimbangi Kiang Locianpwee"
tambah Kwi Song.
"Mengimbangi" Apa engkau yakin Song ji?" Pengemis
Tawa Gila terdengar bertanya dengan suara penasaran.
"Setidaknya begitu menurut Kiang Locianpwee, karena nenek itu katanya sudah belajar dari lembaran kitab pusaka yang diperebutkan itu" tambah Kwi Song.
"Sungguh celaka, benar-benar celaka. Jika demikian, maka kekuatan mereka sangatlah luar biasa. Apalagi jika tokoh yang bahkan Kiang Locianpwee ragu sanggup
mengimbanginya ikutan muncul. Repot, repot, repot"
terdengar gerutuan Pengemis Tawa Gila yang terkaget-kaget mendengar keluarnya tokoh-tokoh sepuh dan
berdiri di pihak lawan.
"Betapapun kuatnya mereka, tugas kita tetap harus
dijalankan. Untungnya mereka belum bergerak, sehingga menguntungkan kita sambil menungu kedatangan Kiang
Ceng Liong dan mungkin uga yang lainnya. Ach,
bagaimana pula rupa anak itu sekarang?" Pengemis
Tawa Gila merenung mengingat keadaan Ceng Liong.
Salah seorang pendekar muda yang diramalkan dan
diharapkan akan banyak melakukan perlawanan hebat
dan memimpin pendekar Tionggoan melawan Thian
Liong Pang. Demikianlah, tempat tinggal sementara Hu Pangcu
Kaypang dan kawan-kawannya terletak sebenarnya tidak TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
jauh dari gunung Tiam Jong. Dan itu jugalah sebabnya kedua pendekar kembar dengan mudah menemukan
tempat tersebut. Dan sebagaimana yang diperkirakan, menjelang malam Barisan 6 Pedang yang sakti dari
Lembah Pualam Hijau ikut bergabung bersama dengan
salah seorang tokoh Lembah Pualam Hijau si Topeng
Setan. Hampir setiap 3-4 jam, berita dari anak buah Kaypang datang melaporkan perkembangan buruan mereka, baik
melalui burung merparti maupun melalui seorang kurir.
Karena itu, Hu Pangcu dan kawan-kawannya bisa
memantau pergerakan lawannya. Tetapi, sampai
keesokan harinya, belum juga ada laporan bahwa sudah ada gerakan dari lawan.
Bahkan hingga malam harinya, termasuk Ceng Liong


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang ditunggu juga belum ada kabar beritanya. Jikapun ada berita dari lapangan adalah, munculnya beberapa tokoh aneh yang belum dikenal di seputar lokasi
pengintaian. Selain itu, terdengar berita bahwa di kota yang dicurigai sebagai aktifitas lawan, terjadi transaksi penjualan kuda sebanyak hampir 50 ekor, dan dilaporkan kuda yang dibeli rata rata adalah kuda yang bagus dan kuat beralan jauh.
Perkembangan itu menunjukkan bahwa kelihatannya
lawan sudah mulai bergerak. Tetapi, Kwi Beng yang
berpikiran teliti dan pernah tertipu sehingga terculik di Tiam Jong Pay mengusulkan kepada Hu Pangcu:
"Hu Pangcu, ada baiknya kami melakukan pengintaian
kekuatan dan rencana lawan. Pengalaman kami di Tiam TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Jong Pay, kadang lawan membuat gerakan palsu untuk
mengalihkan perhatian kita"
"Apa artinya bahwa kita harus melakukan pengintaian yang lebih akurat dan mendekati posisi musuh?"
"Benar Hu Pangcu, dan untuk tugas ini biarlah kami
mencoba melakukannya" tegas Kwi Beng.
"Nampaknya baik juga rencana tersebut, tetapi biarlah kta menunggu sampai besok hari baru kita putuskan
melakukannya siang atau malam besok"
"Begitu juga baik Hu Pangcu" Kwi Beng kurang enak
hati memaksakan idenya.
Besok paginya, seorang kurir Kay Pang menyampaikan
sebuah surat kepada Hu Pangcu dengan isi singkat:
"Pengintaian sudah dilakukan, di pihak lawan
terdapat Majikan Kerudung Putih, Kim-i- Mo Ong,
Tibet Sin Mo Ong, Ciu Lam Hok dan Bu Tek Coa
Ong. Dicurigai dibayangi beberapa tokoh
misterius. Bersiap dalam 1-2 hari ini lewat jalur hutan, Bukan jalan umum"
Ceng Liong "Hm, rupanya anak itu sudah bertindak lebih dahulu"
pikir Hu Pangcu Pengemis Tawa Gila. Dan melihat
kekuatan lawan, nampaknya mereka tidak main main,
sampai menugaskan Majikan Kerudung Putih, salah
seorang Hu Hoat dan Hu Pangcu, bahkan masih
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
dilindungi secara sembunyi oleh tokoh misterius. Dan nampaknya mereka sudah mencium adanya gerakan
penghadangan sehingga menyiapkan banyak alternative.
"Bukan tidak mungkin akan terjadi adu taktik kali ini"
desis Pengemis Tawa Gila. Berpikir demikian Pengemis Tawa Gila akhirnya merembukkan jalan dan alternative yang akan dan harus ditempuh bersama para tokoh yang bersama dengannya, Topeng Setan, Pek San Fu, Souw
Kwi Beng dan Souw Kwi Song:
"Hm, jadi Ceng Liong sudah melakukan pengintaian,
bagus ". bagus, akan tambah seru pekerjaan ini
nantinya" berkata Kwi Song
"Hati-hati Song te, yang engkau cari selalu keramaian dan pertandingan seru. Kita tidak akan bertanding saat ini. Kita sedang menjalankan misi bagi dunia persilatan Tionggoan" tegur Kwi Beng
"Baik ". Baik ". Baik koko yang bijak. Aku tahu
pekerjaan kita kali ini sama penting dan seriusnya
dengan di Tiam Jong Pay. Tidak akan kulupakan" Kwi Song membela diri dengan gaya lucunya.
"Sudahlah Beng Ji, kita semua rada kenal dengan
Song Ji. Penting bagi kita kali ini untuk menyiapkan gerakan, karena menurut Ceng Liong musuh belum
memutuskan bergerak lewat jalur mana. Yang pasti
bukan jalur umum sebab rawan penghadangan"
Pengemis Tawa Gila menengahi.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Apakah posisi musuh sudah diketahui Ceng Liong Hu
Pangcu?" Topeng Setan tiba tiba menyela bertanya
"Dilihat dari isi suratnya, kelihatannya Ceng Liong sudah menemukan mereka. Tetapi belum bisa lohu
pastikan. "Jika memang mereka akan bergerak dalam 1 atau 2
hari ini, maka kita sudah harus menyiapkan strategi penghadangan" tegas Topeng Setan yang dianggukkan
oleh semua yang hadir.
Percakapan siang hingga sore itu akhirnya membahas
apa yang akan dikerjakan menghadapi strategi yang
akan diterapkan lawan. Dan semua menjadi terang ketika malam harinya kembali muncul sebuah surat:
"Mereka sengaja mengganti-ganti siasat,
menggunakan 50 kuda beban. Setengahnya
akan mengangkut harta palsu. Pengangkut harta
palsu aka bergerak besok pagi, tetapi hanya
siasat mengalihkan perhatian. Rombongan asli
belum tahu bergerak kapan. Tugaskan Barisan 6
Pedang menahan Pengangkut harta palsu"
Ceng Liong"
"Hm, benar-benar licik tetapi mengasyikkan mengadu strategi dalam pertempuran semacam ini" desis
Pengemis Tawa Gila.
"Benar Hu Pangcu, dibutuhkan ketenangan dan
ketelitian menghadai mereka" berkata Kwi Beng
mengingatkan. TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Bagaimana dengan tugas besok pagi?" bertanya Pek
San Fu "Duta Agung telah menugaskan Barisan 6 Pedang,
biarlah lohu yang mengatur penangkapan pengangkut
harta palsu itu" Topeng Setan menegaskan niatnya
sesuai apa yang diperintahkan oleh Kiang Ceng Liong bagi Barisan 6 Pedang untuk dikerjakan.
"Baiklah, kita tetapkan demikian" putus Pengemis
Tawa Gila Besok paginya, Barisan 6 Pedang bersama Topeng
Setan tidak kesulitan menghadang dan menangkap 25
penungang kuda yang mengangkut harta palsu. Tetapi, selain tidak disertai seorangpun pemimpin gerombolan Thian Liong Pang, sesudah ditangkap, tak seorangpun yang tahu siapa yang memerintahkan dan apa yang
mereka bawa. Bahkan, di salah satu ekor kuda, dalam barang yang
diangkut, setelah dengan sangat hati-hati Topeng Setan membuka buntalan yang diangkut, ternyata hanya berisi sehelai kertas dengan tulisan: "kalian tertipu". Meskipun demikian, karena sudah menduga Topeng Setan sama
sekali tidak geram, bahkan dengan cepat dia kemudian memerintahkan Barisan 6 Pedang kembali ke markas
sementara mereka.
Tetapi, ketika sampai di markas, baru saja seekor
merpati yang membawa surat terbang masuk, persis
ketika Pengemis Tawa Gila dan tokoh lain sedang
berembug, Isi pesan itu adalah:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Siang ini 2 buah kereta akan meluncur melalui jalan umum.
Isinya belum diketahui"
Tetapi, belum lagi pembahasan akan isi surat itu
dilakukan, seorang kurir Kay Pang meminta ijin masuk untuk menyampaikan sebuah surat. Bahkan bersama
surat itu ada sebuah peta lokasi. Dari Ceng Liong dengan isi:
"Abaikan 2 buah kereta beracun karya
Bu Tek Coa Ong. Isinya racun jahat. Bersiap
malam ini mereka bergerak melalui hutan"
Ceng Liong "Hm, untung kita tahu bahwa Kereta itu beracun. Jika tidak, mungkin bahayanya akan besar bagi kita. Meski demikian, kereta berbahaya itu tetap harus dimusnahkan.
Tetapi karena kita harus segera bergerak malam ini, dan nampaknya kereta itu hanya pengalihan perhatian dan pastinya tidak disertai tokoh mereka, maka sebaiknya diurus murid-murid Kay Pang disini" demikian Hu Pangcu Pengemis Tawa Gila
"Benar, dan ini adalah peta lokasi dan gambaran
kemungkinan arah dan jalan yang akan diambil oleh
pengangkut harta yang asli. Ceng Liong memberi 3 tanda dari kemungkinan arah mereka dari titik ini. Ada baiknya kita segera bergerak mendekati lokasi mereka sehingga mudah mengamati arah yang mereka ambil nantinya,
karena sudah pasti mereka akan mengerahkan tokoh dan pentolan mereka mengawal harta itu" saran Pek San Fu.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Sebentar, apakah mungkin mereka membiarkan harta
itu diangkut sementara tahu mereka dalam pengawasan kita?" Kwi Beng bertanya hati-hati.
"Sulit menduganya sampai kita bertatap muka
langsung dengan mereka. Tapi biarlah sebagai
pencegahan kita memerintahkan pengawasan atas
semua angkutan yang terlihat di daerah ini kepada
murid-murid Kay Pang" tegas Hu Pangcu Pengemis Tawa Gila. Dan selanjutnya semua nampak sepaham dengan
pilihan tersebut.
Hari itu juga, perjalanan ketitik yang disampaikan oleh Ceng Liong dilakukan secara rahasia, terlebih karena memang hanya tokoh tokoh utama bersama 5 anggota
Kaypang yang bergerak lebih dahulu. Pek San Fu
ditinggalkan di kuil bobrok itu bersama 15 anggota
Kaypang dan menunggu tanda dari Hu Pangcu untuk ikut bergerak membantu kelak.
Menjelang senja mereka menemukan tempat yang
ditentukan Ceng Liong dengan sebuah peringatan yang ditinggalkan: "Melewati tempat ini berbahaya, bisa
terlacak lawan". Melihat itu, Kwi Song dan Kwi Beng segera maklum. Karena itu mereka segera mencari
tempat mengaso, dan merekapun segera sadar bahwa
selama beberapa hari tempat itu menjadi tempat Ceng Liong mengawasi kawanan Thian Liong Pang.
Menyusul, Barisan 6 Pedang segera mengambil posisi
disudut-sudut tempat tersebut, sementara Topeng Setan dan Pengemis Tawa Gila memilih mengaso di bawah
sebatang pohon yang berdekatan. Tidak lama, baik Kwi TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Beng maupun Kwi Song segera sadar mengapa Ceng
Liong memilih tempat tersebut, karena memang dengan kekuatan batin yang baru mereka latih beberapa waku lalu, mereka menyadari adanya kekuatan luar biasa di seputar tempat kawanan Thian Liong Pang.
"Berbahaya, sungguh berbahaya" desis Kwi Beng
"Benar koko, tetapi kemana gerangan Ceng Liong?"
bertanya Kwi Song
"Dugaanku, sebentar lagi dia akan tiba ditempat ini"
Dan dugaan Kwi Beng sama sekali tidak keliru. Ketika gelap akhirnya tiba, Ceng Liong tahu-tahu sudah berada bersama mereka dan dengan segera menyapa semua
orang: "Saudara-saudara, sebaiknya kita segera bersiap.
Kelompok merekapun sedang melakukan persiapan, dan
harap diingat, mereka sadar jika kegiatan mereka diintai oleh kelompok kita" jelas Ceng Liong.
"Aku menangkap adanya kekuatan luar biasa di
kelompok tersebut, dan nampaknya mereka tidak
khawatir dengan gangguan kita" Kwi Beng berkata.
"Benar saudara Kwi Beng. Tapi bukan itu yang
kukhawatirkan. Sampai saat ini, aku belum menemukan dimana dan bagaimana mereka akan mengangkut harta
milik Tiam Jong Pay tersebut" desis Ceng Liong
"Maksudnya?" Pengemis Tawa Gila bertanya
penasaran TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Mereka kelihatannya memang bergerak secara
rahasia, tetapi mengangkut harta itu, jauh lebih rahasia lagi. Selain melepas 2 kereta berlumur racun, merekapun barusan melepas lagi 25 penunggang kuda tanpa
pengawalan tokoh dan pentolan mereka. Sehingga nyaris tidak mungkin mereka mengangkut harta itu dengan
penunggang kuda"
"Berabe, berabe, sunguh berabe ".. licin benar
mereka bermain petak umpet kali ini" Pengemis Tawa
Gila semakin tegang dan penasaran.
Mereka semua tengelam dalam kerumitan berpikir
akan strategi apa yang sedang dikembangkan lawan.
Sampai Ceng Liong kemudian berkata:
"Hu Pangcu, segera kirimkan kabar untuk mengawasi
keluar masuk di Kwi Ciu, karena berkali-kali nama kota itu disebutkan. Kemungkinan besar, markas mereka
berada di luar kota itu. Sebaiknya Hu Pangcu
memberitahu paman Sian Eng Cu agar pengawasan
diperketat. Dan meskipun kereta itu beracun dan
penunggang kuda itu tidak membawa apa-apa,
sebaiknya mereka tetap ditahan untuk menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan bersama.
Mereka memang digunakan untuk menyesatkan kita,
tapi bukan berarti bahwa tidak mungkin mereka
membawa sesuatu"
Nampak sebentar Hu Pangcu Pengemis Tawa Gila
berpikir keras untuk sejenak, dan sebelum dia berbicara Kwi Beng sudah berkata terlebih dahulu:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Usulan Ceng Liong benar Hu Pangcu, semua
kemungkinan harus kita antisipasi terlebih dahulu"
"Baik ". Baik, dikeroyok pendekar muda seperti kalian membuatku memang tidak berdaya" tegas Pengemis
Tawa Gila setengah bercanda. Dengan cepat dia menulis sesuatu dan kemudian diberikan kepada salah seorang anggota Kaypang yang menyertai mereka sambil
berkata: "Sampaikan kepada Pek Hu Hoat untuk bergerak
cepat" "Baik Hu Pangcu"
Setelah berlalunya sang kurir Kaypang, Pengemis
Tawa Gila nampak mondar mandir sebentar. Tidak
berapa lama memang, dan kemudan dia menghadap
tokoh yang lain dan berkata:
"Dan sekarang, apa yang harus kita kerjakan?"
Terjadi saling pandang antara semuanya, Topeng
Setan, Ceng Liong, Kwi Song, Kwi Beng dan Pengemis
Tawa Gila. Tapi adalah Ceng Liong yang berkata lebih dahulu:
"Seandainya harta tersebut sudah diketahui dimana
dan bagaimana mengangkutnya, maka kita bisa
menyergap mereka sekarang. Apalagi, mereka sangat
yakin dengan kekuatan yang dimiliki, dan tidak khawatir disergap musuh, bahkan oleh kita sekalipun. Sayangnya, harta itu entah disimpan dimana oleh kawanan itu"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Apa tidak lebih baik kita sergap saja sekarang dan menawan salah seorang untuk menyebutkan dimana
harta itu?" usul Kwi Song
"Nampaknya hal itu boleh juga" Hu Pangcu
mempertimbangkan usul Kwi Song
"Baik, kita bisa tetapkan demikian, tetapi dengan
membagi dua kekuatan kita. Mereka juga membagi dua
rombongan dan akan berlalu dengan dua jalan bebeda, sebaiknya kita mencegat pada saat mereka membagi diri dalam dua kelompok" saran Ceng Liong sambil
mengingatkan peta yang dikirimkannya dan
menunjukkan dua jalan dimana rombongan itu
merencanakan diri mengambil dua jalur jalan berbeda.
"Hm, begitupun baik" tegas Hu Pangcu
"Apakah kita sepakati demikian?" Tanya Ceng Liong,
dan karena tidak ada yang menolak, maka Ceng Liong
melanjutkan: "Barisan 6 Pedang, Saudara Kwi Beng akan ikut
bersamaku, sementara Hu pangcu akan bersama saudara Kwi Song dan paman Topeng Setan juga para murid
Kaypang" "Baik" serempak semua menyatakan persetujuannya
dan dengan segera membagi diri. Barisan 6 Pedang
dengan cepat menarik diri dari tempat penjagaan dan dengan tertib berdiri di belakang Duta Agungnya,
demikian juga dengan anak murid Kaypang berdiri di
belakang Hu Pangcunya. Meskipun Pek Hu Hoat masih
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
belum bergabung, tetapi tanda akan ditinggalkan buat mereka.
Beberapa saat kemudian, Ceng Liong kembali
memaparkan peta dan gambarannya mengenai
kemungkinan jalur yang akan diambil lawan mereka dan menata serta mengatur kembali bagaimana dan dimana
mereka akan melakukan pencegatan tersebut.
"Mereka sangat takabur membiarkan diri diintai.
Meskipun memang hal yang masuk akal karena kekuatan mereka memang luar biasa. Kalau keterangan harta itu berada dimana sudah kita dapatkan, kita sudah bisa
mengundurkan diri" saran Ceng Liong
"Dan, hati-hati, terdapat kekuatan tersembunyi yang jejaknya samar samar kutangkap" tambah Ceng Liong.
"Baik, dan sekarang, mari kita bergerak" Ujar Hu
Pangcu setelah meningalkan tanda ke kelompok Pek
Huhoat dan kemudian dia melangkah maju ke titik yang ditentukan bersama tadi.
Setelah rombongan Hu Pangcu Pengemis Tawa Gila
berlalu bersama Kwi Song dan Topeng Hitam, beberapa saat kemudian terdengar Ceng Liong memanggil:
"Barisan 6 Pedang"
"Siap Duta Agung" sahut mereka tertib
"Segera menuju titik pencegatan yang ditetapkan"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baik Duta Agung, kami berangkat" dan sejenak
kemudian ke-6 orang itu sudah melesat diikuti
pandangan gembira karena nampaknya kemampuan
Barisan itu terus menanjak naik. Tengah dia menikmati kebanggaannya itu terdengar Kwi Beng bertanya:
"Saudara Ceng Liong, kapan kita bergerak?"
"Sudah saatnya saudara Kwi Beng, kita harus
membayangi barisan itu. Tidak akan mudah bagi
siapapun di pihak lawan untuk melukai Barisan itu
sekarang, sementara kita membayangi untuk memonitor pergerakan lawan"
"Bagus, bagus, sungguh teliti. Tetapi, sebaiknya
kitapun berangkat sekarang"
"Baik, mari"
Sehabis perkataan itu, melayanglah tubuh kedua anak muda sakti itu meninggalkan tempat itu sambil
membayangi pergerakan Barisan 6 Pedang dari
kejauhan. Diam-diam keduanya saling mengagumi
kemajuan masing-masing. Tidak salah lagi, masing


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

masing sadar jika kawannya telah menanjak sangat pesat dalam kepandaiannya. "Hm, nampaknya Ceng Liong juga mengalami kemajuan yang tidak sedikit" batin Kwi Beng.
Kendati, di pihak Ceng Liong juga berpikir serupa.
===================
Dan pada akhirnya pertemuan kedua kelompok yang
saling mengintai itu memang terjadi juga. Kelompok
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pertama yang saling bertemu adalah Kwi Song dan
rombongannya yang bertemu dengan kelompok yang
dipimpin oleh Kim-i-Mo Ong bersama dengan Tibet Sin Mo Ong.
Ciu Lam Hok dan Bu Tek Coa Ong. Bersama mereka
nampak ada sekitar 15 anak murid Thian Liong Pang,
namun anehnya mereka sama sekali tidak terkejut
dengan penghadangan yang dilakukan oleh lawannya.
Bahkan terkesan jika mereka sudah lama menunggu para penghadang, dan merasa heran jika baru pada hari ini pertemuan mereka terjadi.
Hal yang sudah tentu mengejutkan Hu Pangcu, Kwi
Song dan Topeng Setan. Terkejut karena merekapun
ternyata diketahui sedang memata-matai kelompok Thian Liong Pang tersebut:
"Hahahaha, benar juga dugaan kita. Hanya, mengapa
baru sekarang kelompok pemburu harta munculkan diri"
Apakah tidak tertarik dengan harta yang dibawa oleh kereta pengangkut atau oleh para penunggang kuda itu
". hahahahaha?" Tibet Sin Mo Ong menyapa sambil
tertawa terbahak-bahak.
Sementara di pihak Pengemis Tawa Gila keterkejutan
itu segera sirna, dan berusaha menenangkan diri karena ternyata bukan hanya mereka yang tahu lawan di posisi mana. Lawanpun ternyata tahu jika mereka diintai.
"Hahahaha, Hu Pangcu, setelah menjarah harta orang, masih mau menggunakan harta itu untuk menyusun
kekuatan menyerang pendekar Tionggoan" Ach, sungguh TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
engkau bermimpi di siang hari bolong" jawab Hu Pangcu sambil balas mengejek.
"Ach, Hu Pangcu (Berkata kepada Pengemis Tawa
Gila), mereka kan memang sebangsa kelas pencuri
ambisius, jadi wajar jika mencuri untuk tujuan begitu.
Lihat saja tampang Hu Pangcu Thian Liong Pang yang
selain gemar berkhianat juga seperti pencuri" Kwi Song yang usil sudah menggunakan senjata mulutnya
memancing kemarahan Tibet Sin Mo Ong. Dan memang
berhasil. "Bangsat busuk dari Siauw Lim Sie, apakah engkau
pikir kami tidak tahu maksud kalian mau merampas harta ini?"
"Tahu, tahu, justru tahu. Kalian tahu kami berhati
welas asih, akan mengembalikan ke Tiam Jong Pay dan menyisakan kantong kosong untuk kalian bawa pulang ke markas Thian Liong Pang, bukan demikian Hu Pangcu"
Demikian Kwi Song sambil memandang dengan wajah
mengejek ke arah Tibet Sin Mo Ong. Kontan Hu Pangcu Ketiga Thian Liong Pang itu murka besar, tetapi sebelum dia bergerak terdengar suara lain:
"Anak muda itu sengaja membakar emosimu Hu
Pangcu, bersabarlah" suara berwibawa dari Kim-i-Mo
Ong. "Hmmm, engkau benar Hu Hoat" ujar Tibet Sin Mo
Ong lama setelah berusaha keras menahan emosinya.
Tapi terdengar Kwi Song kembali berkata:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Hm, ada juga sedikit kemajuan Hu Pangcu Ketiga
Thian Liong Pang. Kemajuan dalam menahan amarah,
tetapi dalam hal menahan malu atas kekalahan
kelihatannya juga sudah cukup maju"
"Bangsat kau" Tibet Sin Mo Ong yang sudah nyaris
mampu menahan amarahnya sontak menyerang kearah
Kwi Song. Tetapi, bersamaan dengan serangannya itu, sebuah pukulan sudah menyambutnya dan segera,
pecahlah pertarungan pertama di tempat itu.
Adalah Topeng Setan yang menyambut serangan Tibet
Sin Mo Ong dan keduanya dengan segera terlibat dalam pertarungan yang sangat seru dan ketat. Tetapi, tujuan utama penghadangan itu adalah mengetahui dimana
harta rampasan itu, sebab bila dukungan harta itu
kembali mengalir ke markas Thian Liong Pang, maka
ekses negatifnya akan sangat besar.
Karena itu, pertarungan Topeng Setan dan Tibet Sin
mo Ong, tidaklah dengan segera diikuti oleh pertarungan yang lain. Adalah Kwi Song, Pengemis Tawa Gila dan
kawan kawan mereka masih tetap mengawasi
pertandingan. Demikian juga dengan Kim-i-Mo Ong yang sudah banyak makan asam garam dunia persilatan. Dia sadar apa maksud utama peghadangan ini, karena itu dia tidak tergea turun tangan. Bahkan dia ditugasi untuk mengulur waku selama mungkin.
Di lain pihak, Bu Tek Coa Ong dan Ciu Lam Hok, juga tidak nampak bergerak untuk membantu. Akibatnya,
pertarungan berlangsung terus, dan semakin lama
semakin jelas kalau Topeng Setan memainkan ilmu-ilmu TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pusaka Lembah Pualam Hijau " Giok Ceng Cap Sha Sin
Kun. Dengan ilmu yang dikuasainya dengan sangat baik itu, Topeng Setan mampu menahan sehebat apapun
serangan Tibet Sin Mo Ong yang berkali kali menanti kesempatan memenangkan pertarungan. Tapi hal itu
sungguh tidaklah mudah.
"Mo ong, kupastikan harta itu tidak bersama kalian.
Bisakah engkau bermurah hati menunjukkan dimana
harta itu?" Kwi Song membuka siasat baru
"Sayangnya lohu tidak tahu. Tapi, jika tahupun
tidaklah mungkin kuberitahukan kepada kalian" jawab Kim-I Mo Ong dingin.
"Hm, tampaknya dia berkata benar Hu Pangcu"
berkata Kwi Song kepada Pengemis Tawa Gila
"Sudah tentu benar,apa engkau kira Hu Hoat kami
bicara kosong" bentak Ciu Lam Hok.
"Bukankah aku sudah membenarkan perkataannya?"
Kwi Song balik bertanya dengan tehnik diplomasinya
"Iya, tapi nada bicaramu sepeti meragukannya" tegas Ciu Lam Hok
"Jadi, harus bagaimana nada yang benar sahabat?"
Ciu Lam Hok tdak sanggup meladeni Kwi Song berbicara.
Karena itu terdengar Kim-i-Mo Ong berkata:
"Lam Hok, diam, dia bukan tandinganmu dalam bicara
dan dalam ilmu silat"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Tapi Hu Hoat ?""
"Diam kataku" dengus Kim-i-Mo Ong dingin sambil
tetap matanya memandang kearah pertarungan.
Sementara itu Kwi Song akhirnya berbisik kearah
Pengemis Tawa Gila:
"Dilihat dari keadaan mereka, bukan kelompok ini
yang memegang rahasia utama dimana harta itu. Mudah-mudahan Ceng Liong dan Beng koko sanggup melacak
dimana keberadaan harta itu"
Pengemis Tawa Gila memandang kearah Kwi Song dan
kemudian nampak menganggukkan kepala.
Melihat Topeng Setan tidak mengalami kesulitan
menghadapi lawannya, Kwi Song jadi gatal tangan untuk kembali menguji kemampuannya. Apalagi karena
ditempat itu ada lawan lama yang sudah dikenal
kemampuannya, bukankah lawan itu cukup memadai
untuk menguji kemajuan ilmu silatnya setelah
memendam diri sebulan di Wisma Cemara Tiam Jong
Pay" Berpikir demikian, tiba-tiba Kwi Song memandang kearah Kim-i- Mo Ong sambil berkata:
"Mo Ong, bagaimana jika kita ikut meramaikan
suasana malam ini agar menjadi jauh lebih meriah?"
Kata-kata Kwi Song terdengar bagai sebuah ajakan,
tetapi bagi tokoh sekelas Kim-i- Mo Ong, ini jelas jelas merupakan sebuah tantangan untuk berduel. Sejenak dia terpaku, tetap tidak lama kemudian dia berkata:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Mari jika engkau kembali minta digebuk anak muda"
Belum habis perkataannya, tubuhnya sudah mencelat
kedepan dan segera disambut oleh Kwi Song. Maka
terbukalah arena kedua di tempat itu, arena yang jauh lebih seru karena diisi oleh dua orang sakti melebihi arena pertama. Dan sebentar saja keduanya sudah
terlibat dalam adu kesaktian, adu kelincahan dan adu jurus untuk mencari kemenangan.
Hanya, lama lama jelas kalau mereka berdua lebih
mirip duel tidak untuk menjatuhkan lawan, meski
sebenarnya mereka berdiri dalam posisi berlawanan.
Berbeda dengan duel yang pertama yang nampak lebih
kental bernansa atau berisi kebencian dan berniat saling mengalahkan.
Pertarungan Kwi Song dan Kim-i-Mo Ong memang
lebih mendebarkan. Tetapi bagi mata ahli, keduanya
lebih mirip dua orang yang sedang berlatih. Satu hal yang tidak dimengerti oleh Kim-i-Mo Ong adalah, setelah dia kehilangan ambisi pasca kekalahannya dalam
pertarungan tempo dulu, dia justrumenjadi jauh lebih tenang dalam melatih kemampuannya.
Dan karena sudah semakin tua, kematangan dalam
penguasaan ilmunya justru semakin hebat, malah lebih hebat dimasa dia masih memliki ambisi yang sangat
besar. Tanpa disadarinya, Ilmu Baju Emasnya mengalami kemajuan yang sangat pesat dan karena itu dia sendiri menjadi kaget. Kemajuan Kim-i- Mo Ong mengejutkan
Kwi Song, disangkanya setelah memeram diri selama
sebulan di Tiam Jong Pay, maka akan lebih mudah
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
baginya menangani Kim-i-Mo Ong, kenyataannya lawan
sendiri ternyata bertambah hebat kepandaiannya.
Ilmu Baju Emas lawannya, meski menyimpang dari
pakem di Siauw Lim Sie, tetapi kini berhawa lebih keras dan tajam, berbeda dibanding kemampuannya dulu.
Bahkan, sekilas, dia merasa khikang yang hampir sama dengan miliknya, juga memancar dari tubuh Kim-i-Mo
Ong. Tanpa sadar dengan kagum dan tulus dia berkata:
"Mo Ong, engkau mengalami kemajuan luar biasa"
"Engkau juga anak muda. Sayang karena janjiku kta
harus berdiri berhadapan saat ini ". Nasib ". Nasib"
Akhirnya keduanya melanjutkan pertempuran yang
mirip latihan itu. Bahkan pada akhirnya dengan gembira Kwi Song melakukan pertarungan dan menguji ilmu ilmu yang dimilikinya dan yang dimatangkannya selama
sebulan di Tiam Jong Pay di bawah petunjuk Kiang Cun Le. Kim-i- Mo Ong sendiri pada akhirnya terbawa arus kegembiraan Kwi Song dan melakukan pertarungan mirip latihan itu dengan peningkatan kemampuan silatnya.
Ketika Kwi Song dan Kim-i-Mo Ong mulai
meningkatkan kemampuan mereka, nampak rombongan
Pek San Fu mulai memasuki arena bersama dengan
beberapa anak buah Kaypang dan bergabung dengan
Pengemis Tawa Gila. Perkembangan itu membuat Ciu
Lam Hok dan Bu Tek Coa Ong menjadi gelisah, terlebih mereka menyaksikan bahwa tidak seorangpun dari jago mereka yang menguasai pertarungan di arena.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Bahkan Tibet Sin Mo Ong nampak sedikit kewalahan
menghadapi gempuran lawannya si Topeng Setan yang
semakin lama semakin digdaya. Tetapi, sedapat mungkin keduanya menahan diri, karena memang mereka
ditugaskan untuk bertahan selama mungkin.
Sementara itu, ditempat lain, tidak begitu jauh dari serunya pertempuran pertama, jalur yang akan
digunakan oleh kawanan Thian Liong Pang sudah ditutup oleh Barisan 6 Pedang. Tetapi didekat tempat
penghadangan itu, nampak Kwi Beng mengawasi Barisan 6 Pedang, dan dia makin berdebar karena langkah kaki kelompok yang dihadang terdengar semakin mendekat.
Ceng Liong" Kemana dia gerangan" Beberapa saat
sebelumnya dia berlalu sambil berbisik kepada Kwi Beng:
"Saudara Kwi Beng, harap menahan mereka sebentar,
aku ingin menyelidiki apa yang tertinggal di tempat mereka sebelumnya. Mestinya ada petunjuk disana yang bermanfaat bagi kita"
"Baik Ceng Liong, biar aku yang menahan mereka
disini" dan setelah ucapan Kwi Beng itu, Ceng Liongpun kemudian mengambil jalan melingkar guna meneliti apa gerangan yang ditinggalkan atau setidaknya bekas-bekas yang dikerjakan kawanan Thian Liong Pang. Betapapun dia tetap merasa yakin, bahwa harta itu seharusnya
berada di dekat kelompok itu berkumpul, atau jika tidak, jejaknya tercium disekitar mereka.
Dan pada akhirnya ketika kawanan Thian Liong Pang
bertemu dengan penghadangnya, adalah Souw Kwi Beng
yang gemetar. Betapa tidak, dia kembali bertemu dengan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Majikan Kerudung Putih. Tokoh Thian Liong Pang yang sudah dikenalinya sebagai seorang gadis dan lebih dari itu telah membetot hatinya dan membawa bayangan
gadis itu dalam mimpi mimpinya.
Mimpi dan angan yang indah tentunya. Bersama gadis
itu nampak ada seorang nenek yang dikenalnya sebagai Nenek Sakti Gayatri. Mereka berdua diiringi oleh 2 orang dari dayang Majikan Baju Putih dan seperti biasanya juga berpakaian putih seperti majikannya. Dan kini, justru gadis itu yang menghadapi Barisan 6 Pedang yang dia tahu betul kehebatannya.
"Hm, tebakan subo sungguh sangat tepat. Godaan
harta itu memang hebat dan ternyata bahkan Lembah
Pualam Hijaupun ikut melibatkan diri" berkata Majikan Kerudung Putih
"Maafkan kami, kami mendapat perintah bahwa harta
yang diangkut adalah hasil rampasan dan tidak boleh digunakan untuk memperkuat Thian Liong Pang" Suma
Bun orang tertua dari Barisan itu berkata.
"Hm, enak saja. Adalah kawanan Tiam Jong Pay itu
yang tidak becus mengurusi perguruannya dan jika
mereka menghendaki, harusnya mereka yang meminta
kembali kepada kami, dan bukannya pihak lain"
"Maaf, jika kami bertahan dan menghalangi jalanan ini untuk maksud itu" Suma Bun juga ikut berkeras. Melihat itu, nampaknya sang Majikan Kerudung Putih mulai
menjadi gusar: TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Apakah kalian bertekad menahan kami" Dan apakah
kalian beranggapan cukup berkemampuan untuk itu?"
"Tidak cukuppun tetap kami akan melakukannya"
Suma Bun menjawab mantap.
"Baik, mari kita lihat sampai dimana kemampuan
kalian" Dengan sebat Majikan Kerudung Putih menempur
Barisan 6 Pedang yang sudah dia kenal keampuhannya, terutama mendengar dari ayahnya. Ada sedikit rasa
bangga melihat keanggunan dan kerapihan bekerja
Barisan terkenal dari Lembah Pualam Hijau. Berbeda
dengan kakaknya Majikan Kerudung Hitam, Majikan
Kerudung Putih memiliki rasa bangga terhadap Lembah Pualam Hijau.
Lembah yang memiliki nama besar dan dianggap
sebagai pemimpin dunia persilatan dan menjadi sala satu tonggak utama persilatan Tionggoan disamping Siauw
Lim Sie, Bu Tong Pay dan Kay Pang. Dan sekarang,
meski masih dalam gerakan-gerakan awal, dia cukup
kagum atas kerjasama antar anggota Barisan yang
sanggup saling membela dan bersama saling menyerang tanpa meninggalkan setitik lubang baginya untuk balas melakukan penyerangan.
Barisan 6 Pedang ini sejak dilatih lagi oleh Ceng Liong, memang menjadi terangsang untuk selalu meningkatkan dan menempa diri mereka, terutama meningkatkan
penguasaan mereka atas imu-ilmu dasar barisan dan
memperkuat penguasaan ginkang mereka. Dari ke-6
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
manusia itu, yang memiliki kemampuan individu tertingi adalah Duta Perdamaian 1 dan 6, sisanya masih memiliki kemampuan biasa saja di kalangan Rimba Persilatan.
Tetapi, paduan keenamnya, bagaikan menghasilkan
hawa mujijat yang membuat keampuhan mereka berlipat ganda. Bahkan keenam orang itu, kini sanggup
menggabungkan tenaga dan kelincahan mereka hingga
menjadi satu kekuatan dan kelincahan yang luar biasa.
Tempaan terakhir yang diterima dari Kiang Sin Liong beberapa bulan sebelumnya, telah membuat mereka
mampu menciptakan hawa perlindungan mujijat jika
berada dalam satu barisan. Dan kekuatan itu membuat Barisan 6 Pedang menjadi semakin hebat dan semakin
berbahaya. Tidak heran jika seorang Majikan Kerudung Putih yang sakti dan digdaya, juga tidak berdaya untuk masuk dan memporakporandakan Barisan 6 Pedang. Semakin
meningkat kemampuan Majikan Kerudung Putih, semakin kuat pula daya tolak dan daya serang barisan tersebut.
Hal yang makin mempertebal kekaguman Majikan
Kerudung Putih, tetapi yang sekaligus semakin
mempertebal rasa penasarannya.
Bukankah beberapa bulan terakhir dia ditempa habis-
habisan oleh subo dan bahkan oleh si orang tua aneh yang selalu menyembunyikan diri itu" Mengapa pula dia tidak sanggup merusak daya kerjasama antara Barisan 6
Pedang itu" Betapapun rasa hormat terhadap Lembah
Pualam Hijau, rasa penasaran terhadap kemampuan
silatnya lebih kuat.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Karena itu, perlahan namun pasti Majikan Kerudung
Putih mulai meningkatkan penggunaan ilmu-ilmu
saktinya. Bahkan belakangan, dia mulai mencoba untuk memukul dengan ilmu-ilmu baru yang diajarkan oleh
orang tua aneh yang selalu bersembunyi itu. Orang tua yang dipanggilnya guru, tetapi tidak pernah mau
berbicara soal asal dan identitasnya.
Tetapi, bahwa orang ta itu masih lebih lihay
dibandingkan subonya, sudah dibuktikan dan
disaksikannya sendiri. Malah diakui sendiri oleh subonya dengan berkata bahwa beberapa ilmunya memang
diajarkan orang tua aneh tersebut.
Dan sekarang, Majikan Kerudung Putih mulai
memainkan ilmu barunya itu. Gerakannya masih seperti dasar utamanya, yakni Sin Coa Hui (Ular Sakti Terbang) yang membuatnya mengeliat-geliat tetapi dalam
kecepatan sangat tinggi. Dan kemudian dari tangannya mengalir hawa mujijat dari sebuah ilmu baru, sebuah imu sakti yang baru diyakininya beberapa waktu belakangan: Ilmu Brajamusti (Ajian Brajamusti).
Dengan Ilmu tersebut, dia tidak takut bersentuhan
dengan pedang lawan, tetapi tangannya tetap harus
menghindar, karena pedang Barisan 6 Pedang bisa diatur sedemikian rupa dan berubah menjadi totokan dan
tutulan yang berbahaya bila mengenai jalan darah
ditangannya. Tetapi yang jelas, dari kedudukan terserang dan
terdesak, Majikan Kerudung Putih sanggup menahan
serangan dan melancarkan beberapa serangan balasan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
dan membuat keadaan kembali seimbang. Sungguh
sebuah pertarungan luar biasa dan membuat Kwi Beng
yang juga meningkat pesat akhir-akhir ini menjadi


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ternganga heran melihat kemajuan Majikan Kerudung
Putih. Sementara itu, ada sepasang mata lain yang mengikuti pertempuran itu dan berdesis heran "Ajian Brajamusti, mengapa nona itupun memiliki Ajian itu", sungguh
mengherankan". Tetapi sampai sejauh itu, pengintip itu bersama dengan Kwi Beng tetap tidak melakukan
gerakan-gerakan apapun. Sebaliknya, melihat
keampuhan Barisan 6 Pedang, Nenek Gayatri menjadi
penasaran. Dia berusaha sedapat mungkin untuk mencari titik lemahnya, tetapi sejauh itu dia masih belum
sanggup menemukannya.
Dan pada akhirnya, dia menjadi gatal tangan untuk
mencobanya secara langsung. Dan ketika dia mendekati arena pertempuran, Kwi Bengpun bersiap-siap. Meskipun dia percaya akan keampuhan Barisan 6 Pedang, tetapi dia tetap mengkhawatirkan maju berduanya Guru dan
Murid di lapangan itu. Dan tindakan Kwi Beng memang tepat dan beralasan. Pada saat Nenek Gayatri melihat Majikan Kerudung Putih surut 3 langkah kebelakang,
bukan karena terdesak hebat tetapi karena menghindari tusukan 3 pedang lawan, dengan cepat Nenek Gayatri
maju. Pada ketika yang sama, Kwi Beng juga maju dan
bermaksud menyongsong serangan Nenek Gayatri.
Tetapi siapa tahu, Nenek Gayatri setelah memegang
tangan Majikan Kerudung Putih, justru melontarkan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Majikan Kerudung Putih kearah Kwi Beng yang sedang
menyerangnya sambil berkata:
"Biarkan subomu mencoba barisan ini, sungguh gatal
tangan melihat kehebatannya. Biarlah engkau layani
anak muda yang satu itu" dan tidak terduga, justru
Majikan Kerudung Putih yang terlontar kearah Kwi Beng dan memapak pukulannya.
Tidak sempat Kwi Beng berbicara banyak, karena
dengan cepat pukulan keduanya saling berbenturan.
Tetapi, baik Kwi Beng maupun Majikan Kerudung Putih dengan cepat mengenali pukulan berbahaya, karena itu Majikan kerudung Putih cepat meliukkan tubuhnya bagai geliat ular terbang, sementara Kwi Beng setelah benturan mengambil langkah penyelamatan dengan menahan
terjangannya dan meompat mundur.
Tetapi, jedah waktu ketika melompat mundur itu,
dimanfaatkan Majikan Kerudung Putih yang cepat
mengambil inisiatif penyerangan. Dan dimulailah kembali pertarungan di arena kedua antara kedua anak muda itu, pertarungan entah untuk yang keberapa kalinya. Tetapi kali ini, keduanya sunguh terkejut, karena tingkat
kepandaian keduanya sudah nyaris sama kali ini.
dan karena itu, Majikan Kerudung Putih terkejut. Baru beberapa bulan lalu dia masih unggul dalam Sinkang, tetapi setelah dilatih orang tua itu dan sinkangnya meningkat, kenapa malah Kwi Beng mampu
menyusulnya" Sungguh mengherankan. Dan lebih
mengherankan lagi, karena bahkan dalam hal ginkang, TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
dia tidak sanggup lagi menang telak. Benar dia masih unggul, tetapi sudah teramat tipis keunggulannya itu.
Hal yang membuatnya sangat penasaran, tetapi
sekaligus juga merasa gembira karena bisa menguji
kemajuan ilmu silatnya sendiri. Sementara itu, Kwi Beng sendiri juga merasa heran. Dia tahu bahwa kemajuannya terhitung luar biasa selama sebulan belakangan. Tetapi, nampaknya Majikan Kerudung Putih juga mengalami
kemajuan yang tidak sedikit dan masih mampu
mengimbanginya. Bahkan masih tetap sedikit dan tipis memenangkan kecepatan gerak. Tadinya dia berpikir dia sudah sanggup mengatasi Majikan kerudung Putih, tetapi ternyata dia keliru.
Benar, dia mampu mengimbangi kekuatan Sinkang
lawan, juga sudah mampu mempersempit jarak mereka
dalam hal ginkang, tetapi secara keseluruhan mereka masih berimbang. Dia masih belum sanggup mengatasi
lawan yang adalah seorang nona dan nampak sekali ini malah sudah semakin lihay saja.
Disisi lain pertempuran, Gayatri menemukan
kenyataan betapa Barisan 6 Pedang memang bukan
nama kosong. Barisan 6 Pedang ini, bahkan melebihi
kehebatan Barisan yang sama ketika beberapa puluh
tahun mereka adu tanding di daratan Tionggoan ini.
Segala macam Ilmu Ular Sakti termasuk ilmu
simpanannya dikeluarkan, tetapi daya kerjasama barisan tersebut sanggup mementalkan semua serangannya dan
bahkan menyerangnya secara jauh lebih berbahaya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Sungguh gila orang orang Lembah Pualam Hijau ini,
Barisan ini malah semakin hari semakin sulit ditandingi"
pikirnya. Dan beberapa saat kemudian, Nenek Gayatri mulai menyiapkan ilmu-ilmu lain yang dikuasainya,
terutama ilmu menguasai semangat orang, alias ilmu
sihir. Dengan kekuatan-kekuatan fisik dia tidak akan ungkulan memenangi duel dengan barisan ini, mungkin dengan kekuatan sihir dia akan sanggup mengalahkan
barisan alot ini.
Beberapa saat kemudian terdengar bentakan
berwibawa dari mulutnya:
"Lihat, kalian berhadapan dengan enam ekor ular
sakti" dan Barisan 6 Pedang benar melihat meluncurnya 6 ekor ular sakti yang mengarah ke mereka. Tetapi,
belum sempat mereka memapas putus keenam ekor ular
itu, terdengar suara berwibawa lainnya:
"Biarkan 6 sobekan kain itu, jangan dilayani" dan
benar saja, 6 ekor ular yang tadinya mengarah ke
mereka tiba-tiba jatuh tertiup angin menjadi sepihan sapu tangan yang sebelumnya disobek Nenek Gayatri
dan dilontarkan kearah mereka. Sementara itu Nenek
Gayatri terkejut karena kekuatan sihirnya ditolak orang lain, hanya entah dimana gerangan orang itu. Maka dia mencoba sekali lagi:
"Kalian Barisan 6 Pedang sedang memegang masing-
masing seekor ular hitam" Tetapi dengan cepat suara yang lain menimpali:
"Masakan sebuah Pedang tajam menjadi ular?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan memang, sekejap Barisan 6 Pedang merasa
seperti memegang seekor ular, tetapi hanya sekejap
kembali menjadi pedang mereka kembali. Melihat
keadaan itu, tiba-tiba Suma Bun berteriak: "Ilmu Sihir "
satukan hawa perlindungan kita" dan tiba-tiba keenam orang itu berdiri berjejer dengan menumpangkan tangan di pundak kawan sebelahnya.
Sementara itu, terdengar sebuah suara berwibawa:
"Orang tua, jika ingin bertanding dengan Barisan 6
Pedang Lembah Pualam Hijau, bertandinglah secara
jujur. Jika berkeras menggunakan ilmu sihir, maka
engkau akan mengalami serangan sihir dari arah lain"
"Duta Agung" terdengar ke-enam anggota Barisan 6
Pedang berseru. Tidak tersembunyikan kegembiraan
mereka mengetahui bahwa ternyata Duta Agung Lmebah
Pualam Hijau berada bersama mereka. Dan kini tahulah mereka, bahwa yang memunahkan ilmu sihir yang
menyerang mereka tadi adalah Kiang Ceng Liong, Duta Agung Lembah mereka.
"Siapa takut terhadap Barisan ini "." Dengan suara
itu, kembali Nenek Gayatri melesat menyerang Barisan 6
Pedang yang kini berdiri berjejer. Barisan itu tahu kalau mereka menghadapi musuh tangguh dan memiliki ilmu
hitam, hanya dengan menyatukan Daya dan Hawa
Pelindung mereka akan mampu bertahan. Sedangkan
dalam hal ilmu silat, mereka memiliki keyakinan atas kemampuan dan kerjasama mereka.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Episode 18: Siapakah "Majikan
Kerudung Putih?"
"Hiyaaaaat" kembali Nenek Gayatri merancang
serangan. Kali ini dia kembali maju bertarung dan
menyiapkan diri dengan rencana kombinasi ilmu yang
lain. Ilmu-ilmu miliknya dengan Mahendra, yakni Tarian Ular Sakti dan Tarian Sihir Selaksa Ular Sakti segera dikeluarkan dan dikerahkan dengan penuh kekuatan dan konsentrasi.
Sebagaimana diketahui, unsur sihir dari ilmu ini adalah merusak konsentrasi dan emosi lawan, dan jika itu
tercapai, sedikit saja, maka pertarungan antara kelompok atau orang yang seimbang kepandaiannya akan sangat
menentukan. Hasilnya pastilah adalah sebuah
kemenangan. Tetapi, seandainya ilmu itu dikeluarkan sebelum Barisan 6 Pedang menyadari Gayatri menyerang dengan ilmu sihir, maka efeknya mungkin akan lebih
hebat dan berat.
Dengan telah menyatukan daya dan hawa pelindung
mujijat, maka Barisan 6 Pedang sudah menyiapkan
mekanisme bersama melawan hawa hawa menyesatkan
bahkan termasuk ilmu sihir. Karena itu, hanya daya
serang Tarian Sihir Selaksa Ular Sakti yang menerpa barisan itu, sementara hawa sihirnya sudah tertahan dan bahkan tertolak keluar oleh daya tolak mujijat barisan ini.
Disinilah kejelian Kiang Sin Liong yang memang
menempa dan mempersiapkan barisan ini guna
memasuki rumitnya pertikaian di rimba persilatan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tionggoan akhir-akhir ini. Dan pertempuran hari ini sekali lagi membuktikan betapa tajam daya jangkau dan
persiapan sang tokoh maha sakti ini. Jauh-jauh hari dia telah melakukan beragam persiapan sebagai antisipasi.
Nenek Gayatri sendiri menjadi semakin gemas. Dia
menyangka kemajuannya sekarang sudah sangat jauh,
terutama setelah dia dibantu untuk memahami lembaran pertama pusaka yang didapatkannya dari Swarnadwipa.
Dan kemudian meyakinkan dan meningkatkan ilmunya
berdasarkan bantuan lembaran itu.
Bahkan, dalam persekutuannya dengan si orang aneh
yang munculkan diri di Tiam Jong Pay, diapun beroleh kemajuan yang luar biasa. Ilmunya meningkat pesat
malahan. Belakangan, ketika dia membawa muridnya ke Tiam Jong Pay, justru selama dua bulan lebih, muridnya itu yang beroleh peruntungan luar biasa. Karena Majikan Kerudung Putih entah bagaimana menarik minat si Tua Sakti untuk mewariskan beberapa ilmu hebatnya,
termasuk Ilmu Brajamusti, Inti Lebur Sakheti, Lembu Sekilan dan bahkan Gelap Ngampar.
Belakangan, kemajuan muridnya itu bahkan mulai
sanggup merendengi tingkatannya, meskipun dia masih jauh menang dalam pengalaman. Kini, melihat kehebatan Barisan 6 Pedang, emosinya terusik mengingat
kekalahannya pada masa lalu. Tetapi, apa daya, ternyata saat inipun tetap sulit baginya untuk menaklukkan
barisan sakti itu.
Semua ilmu yang dipelajarinya dari perguruan awalnya bersama Mahendra, masih belum mampu diandalkannya
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
untuk menang, bahkan untuk menjaga diri juga
kerepotan. Bahkan, termasuk ilmu sihirnyapun kelihatan tidak akan mempan lagi digunakan melawan barisan
mujijat ini. Meksipun demikian, sebaliknya, nampaknya juga bukan perkara mudah bagi Barisan 6 Pedang guna menaklukkan dan mengalahkan Nenek Sakti itu.
Kelihatannya, Barisan 6 Pedang sendiripun baru
setelah mengerahkan puncak kerjasama dan penyatuan
hawa pelindung baru sanggup mencapai keadaan
menang diatas angin. Sementara untuk menang, juga
bukan sebuah pekerjaan mudah. Meskipun, karena
berjumlah lebih, secara otomatis daya tahan mereka bisa saling mengisi, dan justru memang disinilah keunggulan rata-rata ilmu barisan. Secara bergantian, mereka bisa beristirahat meskipun terus menerus bergerak.
Sementara itu, di arena yang lain pertarungan antara Topeng Setan dan Tibet Sin Mo Ong sudah berlangsung ratusan jurus. Bahkan Tibet Sin Mo Ong nampak sudah mulai memainkan ilmu pamungkasnya, Thian cik-sian
Kun Hoat (Silat sakti dewa menggetarkan langit). Itupun karena ilmu-ilmu andalan lainnya seperti Hong Ping
Ciang, Tam Ci Sin Thong khas Lhama Tibet sudah
dikerahkan namun sanggup dilawan dan bahkan ditindih oleh Topeng Setan.
Bahkan semakin lama-semakin kelihatan bahwa Tibet
Sin Mo Ong memang sulit meraih kemenangan, meskipun memang target mereka, yakni memperlambat tempo dan
menahan lawan selama mungkin sudah cukup berhasil.
Tanpa terasa, pertarungan sudah makan waktu lebih dari 2 jam, dan sejauh itu pertarungan di arena ini sudah TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menguras begitu banyak energy bagi mereka yang
terlibat. Tibet Sin Mo Ong sendiri sadar bahwa sebetulnya
mereka sudah berhasil memperlambat waktu pengejar
dan mengalihkan perhatian lawan ke pertempuran itu.
Tetapi, emosinya memang masih belum semantap dan
sama stabil sebagimana kakak seperguruannya Bouw Lim Couwsu dan Bouw Lek Couwsu. Meksipun akhir-akhir ini diapun sanggup meningkatkan kemampuannya, tetapi
dikarenakan tinggi hati dan sangat
emosional/tempramental maka dalam pertempuran
kadang kemampuannya kurang maksimal.
Pertempuran sudah memasuki puncaknya, ketika Tibet
Sin Mo Ong mengerang dan membuka kedua tangannya
bersikap seperti menerima semua kekuatan di luar diriya.
Inilah sebuah sikap menyerang dengan kekuatan penuh dari Ilmu Thian Cik Sian Kun Hoat, sebuah ilmu mujijat sebenarnya dari Lhama Tibet yang sayangnya kurang
bisa digali maksimal kemujijatannya oleh Tibet Sin Mo Ong.
Tetapi begitupun, kemampuan Tibet Sin Mo Ong
sudah sangat luar biasa di kalangan persilatan. Topeng Setan menyadari bahwa lawan telah mengajak memasuki pertarungan dengan jurus pamungkas. Sebetulnya,
dengan Soan Hong Sin Ciang digabungkan dengan To
Hong Kiam Sut, dia masih akan sanggup menyelesaikan pertarungan yang sudah makan waktu lama tersebut.
Tetapi untuk tidak mengambil resiko terlalu berat bagi dirinya sendiri, akhirnya diapun mengembangkan jurus TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pamungkasnya Khong Ih Lo Thian, ciptaan Kiang Cun Le.
Dan secarik cahaya aneh membayang dikepalanya ketika dia mulai membuka jurus dan mulai membentur pukulan Tibet Sin Mo Ong. Bahkan ketika kemudian Tibet Sin Mo Ong melontarkan pukulan mujijatnya dengan tidak
banyak bergerak, cahaya aneh dikepala Topeng Setan
seperti merembes ketangan-tangannya yang terus di
putar bersilang didepannya dan kemudian terjulur
menyentuh angin pukulan lawan.
Dan anehnya, pukulan lawan seperti bisa dikekang
dan dikendalikan Topeng Setan, diarahkan kemanapun
kemauan Topeng Setan. Hal ini mungkin terjadi karena masih belum matangnya penguasaan Tibet Sin Mo Ong
atas ilmu mujijat tersebut. Bila dalam puncak
penguasaan yang sama, maka Topeng Setan sendiri akan merasakan benturan dalam tubuhnya yang sanggup
melukainya didalam.
Sayangnya, selain sudah dkuasai emosi, Tibet Si Mo
Ong sendiri sudah kepayahan karena selalu berada
dalam posisi tertekan sejak lama. Topeng Setan sendiri sebetulnya masih memberi kelonggaran bagi lawan untuk menyadari posisinya, sayangnya Tibet Sin Mo Ong seperti tidak mau tahu hal itu. Terlampau sombong untuk
sekedar mengerti, bahwa dia masih belum tandingan
lawan. Dari sebaliknya menyadari bahwa lawan masih
memberi angin baginya untuk menarik diri, Tibet Sin Mo Ong beranggapan bahwa kemajuan dicapainya dalam
penggunaan ilmu pamungkasnya. Dia belum tahu, bahwa kekosongan akibat penguasaan yang belum sempurna
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
itu, sudah dibaca secara sangat jelas oleh Topeng Setan yang lihay itu.
Akibatnya, justru ketika mengerahkan jurus
kesembilan "Dewa Menangis Langit Runtuh" dan
mendorongnya dengan kekuatan penuh, tiada jalan lain bagi Topeng Setan untuk memapaknya. Membentur dari
samping memang masih mungkin, tetapi resiko terluka baginya besar sekali, karena kekuatan iweekang lawan kini bergelombang dari banyak arah.
Hanya mungkin menusuk langsung pusat pengerahan
kekuatan lawan dengan "kekosongan" dan kemudian
menghentikan aliran gelombang kekuatan itu. Dan itu hanya menyisakan maut bagi satu diantara keduanya,
karena lingkaran iweekang yang dikerahkan Tibet Sin Mo Ong tidak menyisakan jalan keluar bagi keduanya.
Bahkan masih terdengar Tibet Sin Mo Ong mengerang
murka dengan mendorongkan tangannya dalam
kekuatan sepenuhnya:
"Mampus kau, aaaaarrrrrrghhhhh"
Hanya nampak sekejap Topeng Setan menghadap
keatas, meresapkan semua kekuatannya dan kemudian
begerak-gerak ringan seperti kapas, namun sedetik
kemudian dia memasag kuda-kuda dengan jubahnya
tertiup angin pukulan lawan. Dan pada akhirnya, dengan cepat dan ringan dia memutuskan memasuki lobang
yang tidak diperkirakan Tibet Sin Mo Ong.
Dan akhirnya tak terelakkan lagi, pusat gelombang
kekuatan yang dipancarkan tokoh sakti Tibet tersebut TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kena dibuyarkan Topeng Setan. Dengan kekuatan
"kosong namun berisi" dari Khong Ih Loh Thian, Topeng Setan menyusup memasuki pusat aliran kekuatan lawan, dan hanya dengan sebuah pukulan ringan, Tibet Sin Mo Ong terpaksa harus melepaskan kekuatan yang
dikerahkan. Resikonya sudah jelas, limpahan kekuatan yang
dilontarkannya sebagian besar membalik memukul
dirinya sendiri, sementara sebagian lainnya memencar karena menemukan dinding "kosong" dan hilang entah
kemana. Tetapi, setengah kekuatan dalam tubuh Tibet Sin Mo Ong, sudah cukup untuk memukul dirinya karena kekuatan buat pertahanan dirinya sudah terkuras habis, selain dia sendiri sebetulnya sudah teramat sangat letih.
Pada akhirnya yang terdengar adalah sebuah jeritan
menyayat hati: "Aaaaaaaccccchhhhhhhhh ......... " dan kemudian
tubuhnya berdebum menyentuh bumi ...... "bresssss ......
blukkkk". Beberapa saat kemudian masih sempat
kepalanya terangkat, tetapi tidak sangup lagi bertahan lama karena dia harus muntahkan darah hidup dari
mulutnya: "Hoaaach, hoaaach" dan beberapa saat kemudian,
daya hidupnya perlahan lahan hilang ....... terkulai lemas dan akhirnya seorang Lhama Pelarian dari Tibet yang mengoncang dunia persilatan Tionggoan akhirnya
melepas nyawa. Suasana hening sejenak, kawan-
kawannya seperti menunggu apakah Tibet Sin Mo Ong
masih akan bangkit ataukah tidak lagi.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Topeng Setan nampak tertegun memandangi
lawannya yang akhirnya melepas nyawa dan tergeletak kurang lebih 10 meter darinya akibat terlontar jauh kebelakang. Meskipun akhirnya dia memenangkan
pertempuran dan keluar dari pertempuran itu hanya
dengan luka ringan dan itupun tidak menyulitkannya, tetapi tetap terbersit penyesalan karena harus
mengakhiri hidup seseorang.
Tetapi, toch kesempatan sudah diberikan kepada
lawan, dan lawan yang diberi kelonggaran justru memilih jalan kematiannya sendiri. Dan setelah memastikan
lawannya tewas, terdengar bisikan lirih:
"Maafkan ... maafkan, bukan maksudku, tetapi engkau terlampau mendesakku untuk mengerahkan puncak
kemampuanku"
"Sudahlah tayhiap, betapapun kita berhasil
mengurangi kekuatan musuh kita" Hu Pangcu Pengemis
Tawa Gila mendekati Topeng Setan dan menepuk nepuk
pundaknya untuk menenangkannya.
"Kionghi .... kionghi .... kionghi tayhiap, engkau
berhasil mengalahkan salah seorang gembong Thian
Long Pang" Pek San Fu juga mendekat dan memberi


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

selamat kepada Topeng Setan.
"Ach, tidak berani Pek Hu Hoat, sebenarnya beberapa kali cayhe memberinya kesempatan untuk menarik jurus mautnya, tetapi dia terlampau mendesak" Topeng Setan mendesah.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Kami tahu, kami tahu tayhiap, baiknya adalah engkau mengurangi jumlah musuh tangguh kita di pihak mereka"
tegas Pek San Fu
"Benar apa kata Pek Hu hoat, betapapun salah
seorang musuh tangguh kita sudah roboh" tambah
Pengemis Tawa Gila
Sementara itu, tubuh Tibet Sin Mo Ong akhirnya
diangkut oleh kawanan Thian Liong Pang. Ciu Lam Hok, Bu Tek Coa Ong dan beberapa anak buah Thian Liong
Pang sebetulnya terngangah ngangah dan masih belum
percaya melihat seorang Hu Pangcu mereka meregang
nyawa ditangan seorang yang tidak dikenal. Dan untuk berapa saat mereka tetap terkesima dan bingung mau
melakukan apa, karena Kim-i-Mo Ong sendiri masih
terlibat pertarungan dengan Kwi Song.
Bahkan konsentrasi mereka yang masih bertempur
tidak terganggu dengan kematianTibet Sin Mo Ong. Dan baru bisa disadari Kim-i-Mo Ong ketika arena terasa menjadi lebih lega dan kemudian lewat lirikan mata
melihat sebuah sosok tubuh kaku mulai diangkut keluar arena. Meksi sekilas, dia bisa menyaksikan bahwa tubuh itu adalah rekannya, Tibet Sin Mo Ong.
Tetapi anehnya, tiada reaksi marah dan berlebihan
ditunjukkan oleh tokoh kawakan ini. Tidak juga dengan mempergencar serangan atau memaksakan diri
melakukan balas dendam. Sebaliknya, ekspressi tokoh ini biasa saja, bahkan seterusnya pertempurannya dengan Kwi Song masih tetap seperti sebuah pertarungan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
eksebisi dan bagai tidak sedang mempertaruhkan
sesuatu. Kwi Song sendiripun memang tidak berniat melukai
lawan, terlebih karena merasa benar bahwa Kim-i-Mo
Ong kali ini berbeda jauh dengan yang ditemuinya pada waktu waktu sebelumnya. Bahkan dia yakin, kalau Kim-i-Mo Ong ini nampaknya sudah melepas banyak ambisinya dan berniat mengundurkan diri.
Pada saat-saat dia bingung bagaimana menyelesaikan
pertempuran, tiba-tiba dia mendengar bisikan lirih:
"Anak muda, nama tidak penting lagi buat lohu. Tapi kehormatan rimba persilatan Tionggoan dan keamanan
banyak orang sedang dipertaruhkan. Engkau jangan ragu melukai aku, hati-hati dengan tokoh-tokoh misterius yang bahkan membayangiku dan membayangi kelompok ini.
Mereka bahkan masih beberapa tingkat diatasku. Lohu masih terikat sumpah menakluk sampai setahun
kedepan, dan terikat sumpah untuk tidak membeberkan rahasia mereka. Jangan ragu menyerangku, lohu justru akan sangat berterima kasih suatu saat dengan
menjatuhkanku disini sekarang ini"
Sungguh kaget rasa hati Kwi Song. Dia memang sudah
merasa, kegarangan nafsu serta ambisi kakek ini sudah padam, bahkan nampaknya dia mengalami kemajuan
luar biasa. Tetapi, ternyata bahwa dia terikat sumpah, membuat dia mengkhawatirkan dan berkasihan dengan
nasib Kim-i-Mo Ong. Untuk sesaat Kwi Song bingung
entah harus melakukan apa, sampai terdengar kemudian orang tua itu kembali berbisik:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Semakin lama waktu kalian terbuang, semakin sulit
menemukan harta itu. Lakukan, tetapi jika jiwaku
melayang, sampaikan permohonan maaf buat suhu dan
perguruanku. Katakan, rahasia jubah terjaga. Mereka akan mengerti dengan sendirinya"
Pada akhirnya, setelah diingatkan persoalan harta
rampasan, Kwi Song merasa harus mendahulukan
kepentingan orang banyak. Dia harus mengakhiri
pertempuran ini. Karena itu dia berkata:
"Maafkan aku locianpwee, akan kulakukan"
"Lakukan dengan sungguh-sungguh, sebab sangat
mungkin mereka mengintip dan memperhatikan kita"
Pada akhirnya Kwi Song mengeluarkan ilmu
pamungkasnya Pek-in Tai-hong-ciang (Tangan Awan
Putih Angin Taufan). Ilmu yang baru didalaminya lagi dan disempurnakan dengan beberapa kemungkinan baru
yang disampaikan orang tua sakti dari seberang melalui Kakek Kiang Cun Le. Tetapi, kali ini, Kwi Song bahkan sudah sanggup mengendalikannya dengan jauh lebih
baik. Dan pengenalannya akan Tenaga Jubah Emas yang
juga sedang ditingkatkannya ketataran tinggi
membuatnya sanggup menembus pertahanan Kim-i- Mo
Ong. Kim-i- Mo Ong sendiri pada hakekatnya memang
sudah menyiapkan diri untuk terpukul, selain sebetulnya daya mujijat yang keluar dari Ilmu Kwi Song memang
sanggup menembus pertahanan Ilmu Jubah Emasnya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Karena itu, proses terpukulnya Kim-i- Mo Ong nampak terjadi melalui sebuah proses yang wajar. Meskipun Kim-i- M Ong sendiri sudah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Tetapi usia tua tidak bisa didustai, sementara nafsu serta ambisi yang padam dan keinginan untuk
menyepi, membuatnya seperti lampu yang kekurangan
minyak. Kendatipun pada saat itu Ilmu Jubah Emasnya, justru mulai menemukan puncak-puncak kematangan
dalam dirinya. Sayang, dia menyia-nyiakan waktu puluhan tahun
untuk mematangkan dan menyempurnakan ilmu mujijat
tersebut. Terdengar jeritan menyayat ketika Kim-i-Mo Ong terpukul dan terpental jauh:
"Aaaaaarggggggh" bersamaan dengan terpentalnya
tubuh berjubah emas itu, awan putih yang bergolak
bagaikan taufan mengiringinya dan nampak bergulat
dengan sinar-sinar keemasan disekujur tubuh Kim-i-Mo Ong. Pada akhirnya tubuh tinggi besar yang sudah
berusia tua itu terpelanting dan roboh di tanah dan memuntahkan darah segar:
"Uaaaaachkkk" beberapa kali Kim-i-Mo Ong
memuntahkan darah segar untuk kemudian telrihat dia bergegas bersamadhi untuk mengobati luka dalam yang agak parah tersebut.
Setelah jatuhnya Kim-i- Mo Ong, dan melihat Kwi Song yang hanya terguncang sedikit, semakin jatuhlah nyali kawanan Thian Liong Pang tersebut. Begitupun, sudahlah tentu Kwi Song harus memanfaatkannya. Dan memang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
mereka masih memiliki ganjalan dan pertanyaan kepada kawanan Thian Liong Pang yang tersisa tersebut:
"Apakah kalian masih berkeras tidak ingin
menunjukkan dimana harta rampasan kalian
sembunyikan?"
Nampak Bu Tek Coa Ong dan Ciu Lam Hok
berpandangan dengan jerih. Mereka sadar mereka
bukanlah lawan setimpal bagi Kwi Song, tetapi
membocorkan rahasia, juga bukan pekerjaan gampang.
Mereka akan dikejar-kejar dan dihukum seberat-beratnya oleh tokoh Thian Liong Pang yang mereka tahu juga
sangat kejam dan sakti. Untukbeberapa saat mereka
terdiam, tidak tahu lagi harus mengatakan apapun.
"Hm, nampaknya merekapun menunggu untuk
digebuk duluan baru bisa bicara Song Jie, biarlah kali ini lohu dengan Pek Hu Hoat yang mencoba membuat
mereka bicara. Mari Pek Hu Hoat", sambil berpaling
kearah Pek San Fu, Pengemis Tawa Gila tanpa berpaling lagi kepada Kwi Song telah melangkah kearah kawanan Thian Liong Pang itu. Dan kembali terjadi perkelahian, 2
perkelahian di arena yang sama.
Antara Pek San Fu melawan Bu Tek Coa Ong dan
Pengemis Tawa Gila melawan Ciu Lam Hok. Adapun, baik Bu Tek Coa Ong maupun Ciu Lam Hok, begitu
mengetahui yang akan dilawan adalah bukan Kwi Song, bangkit kembali semangat mereka, meski dengan
perasaan jeri tak tersembunyikan terhadap Kwi Song.
Baik Pek San Fu maupun Pengemis Tawa Gila merupakan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pilar Kay Pang, sehingga kepandaian merekapun
sebenarnya tidaklah cetek.
Sementara Ciu Lam Hok, sebenarnya malah masih
lebih lihay dibandingkan dengan Bu Tek Coa Ong. Ciu Lam Hok mendapatkan pengajaran baik dari Liok Te Sam Kwi dan terakhir juga belajar dari Kim-i-Mo Ong ketika orang tua itu masih memiliki ambisi bersama Thian Liong Pang. Sementara Bu Tek Coa Ong adalah murid terlihay yang bahkan sudah menyamai kepandaian gurunya, See
Thian Coa Ong. Dengan demikian, keduanya sebenarnya bukanlah
tokoh sembarangan di dunia persilatan. Karena itu, bisa ditebak, pertarungan kali ini, jauh lebih seru dan justru lebih berimbang dibandingkan pertarungan sebelumnya.
Kwi Song yang tadinya ingin meninggalkan pertarungan untuk menyelidiki, tiba-tiba teringat pesan Kim-i Mo Ong bahwa ada tokoh-tokoh misterius dan lihay yang
membayangi kelompok mereka.
Karena tidak menginginkan bokongan dan takut
kawan-kawannya celaka, maka Kwi Song mengurungkan
niatnya untuk meningalkan arena tersebut. Dia justru lebih memilih berjaga-jaga di sudut 2 pertempuran yang berlangsung seru dan mati-matian tersebut.
Kembali ke arena lain, pertempuran antara Kwi Beng
melawan Majikan Kerudung Putih dan Nenek Gayatri
melawan gempuran Barisan 6 Pedang, juga sedang
berlangsung seru-serunya. Kwi Beng yang meski
menempatkan sosok Majikan Kerudung Putih dalam
mimpi mimpi keperjakaannya, mendapati dirinya justru TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sedang berhadapan dengan gadis impiannya dalam
sebuah pertempuran yang membuatnya mau tidak mau
harus memeras seluruh kemampuannya.
Terlebih, karena Majikan Kerudung Putihpun ternyata juga terus menerus meningkatkan kemampuannya.
Bahkan kali ini, pukulan-pukulannya dari jenis Tam Ci Sin Thong maupun Tay Lo Kim Kong Sin Ciang tidak lagi
membuat Majikan Kerudung Putih terlihat jeri.
Bahkan dengan beraninya dia mengadu kepalan, dan
jika dulunya ilmu yang disebut "Brajamusti" masih belum baik dilakukan oleh Majikan Kerudung Putih, maka
sekarang dia sudah mampu memainkannya dengan jauh
lebih baik. Hanya saja, dalam soal kekokohan, memang harus diakui bahwa Kwi Beng masih sedikit menang,
tetapi dalam soal keampuhan ilmu pukulan, nampaknya mereka sudah sangat berimbang.
Belum lagi, dalam hal ginkang dimana nampaknya Kwi
Beng masih sedikit kalah gesit dan kalah cepat bergerak.
Karena itu, dengan kekurangan dan kelebihan masing-
masing, perkelahian mereka justru menjadi sebuah arena adu kecerdikan dan adu kematangan. Kemenangan
ataupun kekalahan sukarlah terjadi dalam waktu singkat.
Hanya, perlahan namun pasti, ketika mulai
mengerahkan ilmu Tay Lo Kim Kong Sin Ciang dan juga Kim Kong Ci, maka disekujur tubuh Kwi Beng mulai
berpijar hawa khikang luar biasa. Ilmu Jubah Emas yang kebal dan bahkan sanggup menangkal dan menawarkan
racun, perlahan namun pasti mulai melindungi tubuh
anak muda tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan biasanya, jika sudah dalam tahapan demikian,
Kwi Beng akan semakin leluasa dalam memainkan ilmu-
ilmu murni Siauw Lim Sie. Dan rupanya, lama kelamaan Majikan Kerudung Putih juga paham, bahwa sekujur
tubuh lawan sudah terlindung dengan hawa khikang
pelindung badan. Belum lagi, jepretan hawa Kim Kong Ci menjadi semakin sering terlontar dan memaksa Majikan Kerudung Putih untuk banyak menghindar.
"Ach, tidak benar jika begini. Aku harus
mengimbanginya" desis Majikan Kerudung Putih dalam
hati. Karena betapapun, dia juga sudah terlatih dengan hawa khikang sejenis, yang sebetulnya bekerja dengan prinsip berbeda dan memiliki daya tolak yang juga
berbeda. Daya lindungnya agak lain dan bekerja sesuai dengan prinsip lemas dan ulet yang dimiliki seekor ular.
Dengan daya tersebut, maka pukulan hebat lawan
dapat dipelesetkan karena gerakan meliuk seekor ular sehinga seperti menimpa atau menonjok badan yang liat.
Dengan kata lain, pukulan lawan bisa dipelesetkan
meskipun nampaknya telak mengenai sasaran. Hanya
dengan geliat mirip gerakan ular, maka pukulan hebat lawan bisa dikurangi atau bahkan dimentahkan.
Kekuatan semacam ini, menjadi jauh lebih sempurna
dan lebih hebat ketika kemudian dari si orang tua aneh yang senang terhadap bakatnya, mengajarinya dengan
sebuah ilmu lain. Ilmu tersebut sebetulnya tidak
diketahui namanya, selain memang tidak diberitahukan oleh si orang tua. Sebuah ilmu yang sebetulnya disebut Ilmu Lembu Sekilan yang terdapat dalam lembaran
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pusaka yang dipeebutkan. Ilmu itu membuat gadis ini bagaikan ular tumbuh sayap.
Dan memang, lama-kelamaan Kwi Beng juga menjadi
kagum, karena pukulan-pukulan Tay Lo Kim Kong Sin
Ciang yang berat dan berbahaya, seperti selalu meleset sebelum menyentuh tubuh lawan. Bahkan, jikapun
mengena, dengan gerakan gerakan kecil dan indah,
pengaruh kekuatan yang dilontarkannya sudah
ditawarkan, hingga sama sekali tidak membahayakan
lawannya. Pertarungan tersebut meningkat dengan cepat dan
terus menerus melahirkan kekagetan bagi keduanya, dan juga bagi sepasang mata yang semakin bingung melihat bahkan salah seorang yang bertarung juga mampu
memainkan ilmu "Lembu Sekilan". "Ini bukan lagi sebuah kebetulan, pasti ada rahasia dibaliknya" desis si orang yang menonton dari balik pohon itu penuh takjub dan rasa heran. "Apalagi, tingkatan kemampuan orang itu, kelihatannya malah tidak berada dibawah
kemampuanku" desisnya lagi.
Selanjutnya, pertarungan antara Kwi Beng dan
Majikan Kerudung Putih berlangsung terus dalam
pameran kemampuan dan kesaktian masing-masing.
Kekokohan dan kemurnian Kwi Beng yang merupakan
sari kepandaian sakti Siauw Lim Sie menghadapi variasi, kecepatan dan tipuan tipuan maut dari Majikan Kerudung Putih.
Baik yang sedang bertarung, maupun yang menonton,
lebih dari paham bahwa keduanya tidak akan mampu
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
memenangkan pertarungan dalam jangka waktu pendek.
Bahkan, takkan ada yang sanggup keluar dari
pertarungan itu tanpa terluka dalam yang parah. Dan adalah Majikan Kerudung Putih yang heran melihat
betapa Kwi Beng kini sanggup melawan dan
mengimbanginya, meskipun dia sudah meningkat jauh
dari pertempuran mereka yang terakhir.
Sementara itu, si Nenek Sakti Gayatri yang juga telah memamerkan rupa rupa kemampuan hebatnya termasuk
bahkan menggunakan Tarian Sihir Selaksa Ular Sakti dan bahkan Ular Sakti Menerjang Mayapada, tetap tidak
sanggup mengoyak kerjasama team Barisan 6 Pedang.
Bahkan, beberapa kali ujung pedang lawan mulai
menyentuh ujung baju (jubah) yang dikenakannya dan
setidaknya sudah ada sekitar 2 lubang yang ditembus ujung pedang barisan itu di jubahnya. Hal itulah yang membuatnya tambah marah dan otomatis menjadi
semakin bertambah-tambah rasa kepenasarannya.
Dia merasa yakin tidak akan terluka, karena diapun
telah mempelajari Ilmu Lembu Sekilan dari si Orang Tua Aneh itu. Tetapi, tentu saja tetap memalukan sebagai tokoh tua, sementara dia tidak sanggup menembus
Barisan pedang itu, dan malah bajunya sudah 2 kali kena dibolongi lawan.
Sementara hadiah sepadan sebagai balasan bagi
barisan itu tidak sekalipun mampu diberikannya. Padahal serangan Sihirnya atau pengaruh sihir, bisa dengan
mudah dimentahkan oleh daya perlndungan yang
disatuan oleh keenam orang itu.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Pada saat semakin penasaran, kembali 2 gelombang
serangan ujung pedang berkombinasi dengan tebasan
mengancamnya. Sementara 2 pedang tersisa berjaga
untuk membela diri ataupun memberi serangan susulan apabila dua batang pedang lainnya siap menggantikan posisi bertahan mereka.
Serangan yang sangat sangat berbahaya ini disebut
"Gelombang Pedang Membersihkan Samudera", dimana
dua pedang dalam kombinasi tebasan dan tusukan
disusul oleh 2 batang pedang lainnya dan nantinya juga disusul oleh dua batang pedang lainnya bila dua bilah pedang pertama gagal dan mengganti posisi bertahan.
Posisi demikian, jelas-jelas bukan hanya
menjengkelkan, tetapi membuat murka Nenek Gayatri,
karena dia kehilangan posisi untuk menyerang, dan
hanya mempunyai pilihan menghindar. Tetapi, jika
menghindar terus menerus, maka gelombang serangan
tersebut, justru akan semakin membadai dan akan
memojokkan Nenek itu pada posisi terserang terus
menerus. Bahkan pada puncak gelombang serangan itu, keenam
pedang akan bersatu menghadirkan 3 gelombang
serangan berlapis yang tak ada jalan keluarnya. Pada saat itu daya lain Nenek Gayatri untuk menerjang dan bertahan memang semakin menipis, terlebih perbawa
Barisan 6 Pedang justru semakin menakutkan.
Tak ada jalan lain, sebelum terperosok dalam situasi sulit, secara tiba-tiba Nenek Gayatri dengan nekad
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
mengeluarkan ilmu lainnya, ilmu barunya yang mirip
dengan Sai Cu Ho Kang, bernama Gelap Ngampar:
"Hieiiiiiii yaaaaaaaaaaacccccccch" dan teriakan yang dilakukan dari jarak dekat itu membendung gelombang serangan lawan yang terpaksa harus saling mendekatkan diri untuk menahan gelombang serangan suara.
Untungnya, serangan suara itupun dilakukan tidak
dengan persiapan cukup karena situasi Nenek Gayatri yang sedang dalam tekanan.
Dan, Nenek Gayatri sendiri hanya sanggup mengambil
nafas sesaat, tidak sanggup menggali keuntungan lebih karena dia juga harus membereskan nafas dan emosinya yang terguncang. Tetapi, setidaknya, Nenek Gayatri
terhindar dari keterpojokkan akibat serangan maut
"Gelombang Pedang Membersihkan Samudera" yang
memang teramat sangat lihay daya serangnya itu.
Sebelum Nenek Gayatri kembali menyerang, entah
darimana, dihadapannya dan berdiri tepat diantara
dirinya dengan Barisan 6 Pedang, adalah seorang Kakek Tua Renta. Rambutnya sudah memutih semuanya, tetapi mata dan wajahnya masih menunjukkan kesegaran dan
roman yang cukup menakutkan.
"Engkau, Wis ...."
"Berhenti, engkau butuh istirahat Gayatri. Jangan
menyebut identitasku, ada banyak orang lain sekitar tempat ini. Barisan 6 Pedang ini menarik minatku untuk memecahkannya. Awasi sekitar kita" Wibawa dan
perintah Kakek tua itu nampak sulit ditolak Nenek
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Gayatri. Kakek itu, anehnya berbicara dalam bahasa
Tionggoan, meski tidak begitu lancar, bahkan terkesan kaku dan dengan dialeg yang aneh, tetapi masih bisa dimengerti.
"Baik jika itu maumu"
"Engkau perhatikan bagaimana aku membuyarkan
Barisan terkenal dari Lembah Pualam Hijau itu" sesumbar Kakek Tua itu.
Tetapi, sebelum Kakek Tua itu memulai penyerangan,
tiba-tiba dari samping kanan arena tadi, berjalan keluar seorang anak muda berpakaian hijau. Dan meski
berjalan, tetapi Ceng Liong dengan cepat sudah berdiri dihadapan Barisan 6 Pedang. Sementara Barisan 6
Pedang yang melihat Duta Agungnya berdiri di hadapan mereka sudah dengan cepat menekuk lutut dan


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menghormat: "Menghormat Duta Agung"
"Sudahlah, kalian menyingkirlah dahulu dan pulihkan kekuatan. Kelihatannya masih akan panjang ekor
peristiwa malam ini"
Dan setelah Barisan 6 Pedang menyingkir, sama
dengan Nenek Gayatri yang sedang memulihkan tenaga, merekapun melakukan hal serupa. Sementara itu, Kiang Ceng Liong atau si Ceng-i-Koai Hiap, sudah menghadap kearah Kakek Tua renta itu dan berkata dengan hormat: TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Maafkan locianpwee, Barisan 6 Pedang Lembah kami,
sudah banyak menguras tenaga. Berilah waktu mereka
beristirahat"
"Hm, jadi engkau Duta Agung muda Lembah Pualam
Hijau. Tidak lemah, tidak lemah. Hanya, pastaskah
engkau menjadi Duta Agung dan Bengcu sekaligus", hm, nampaknya belum bisa dipastikan" Kembali Kakek Tua
yang menakutkan itu dan kini berhadapan dengan
seorang anak muda, berbicara dengan dialeg yang kaku.
Tetapi untungya perbendaharaan kata-katanya sudah
cukup baik. "Ach, tidak berani, tidak berani. Jabatan Bengcu sudah kutanggalkan, tidak layak menerima jabatan tinggi
tersebut" Dan kini, keduanya bertatap mata dan mencoba saling ukur kekuatan melalui tatapan mata lawan. Dan
hebatnya, mata keduanya justru bagaikan mata orang
tak bertenaga, seperti begitu tenang dan tidak
menampakkan sorot mata orang berkepandaian tinggi.
Tetapi, setelah sekian lama, adalah di Kakek Tua yang justru tercekat:
"iiiich, ajaib ..... sungguh ajaib" Kakek Tua itu berseru kagum, karena dari pancar mata Ceng Liong seperti
terdapat kekuatan luar biasa yang tak terlawan olehnya.
Dan dia merasa bahwa kekuatan itu merupakan kekuatan yang tidak wajar dan tidak bisa diuraikannya.
"Engkau sungguh beruntung anak muda" tambah
Kakek tua itu kemudian. Sementara diam-diam Ceng
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Liong sendiri juga kagum dengan kakek itu. Dia paham apa yang dimaksudkan Kakek tua itu setelah mereka
beradu kekuatan lewat pandang mata.
"Maafkan aku locianpwee, tetapi tidak akan kubiarkan Barisan 6 Pedang yang sudah bekerja keras sebelumnya kini harus menyambut pukulan mujijatmu"
"Ahaaaai, benar-benar hebat anak muda. Engkau
benar hebat dan bisa melihat sesuatu yang memang
sudah seharusnya. Tapi baiklah, jika engkau sebagai Duta Agung Lembah Pualam Hijau menyatakan bahwa
Pedang Naga Kemala 2 Kitab Pusaka Karya Tjan Id Panji Sakti 12
^