Pencarian

Kisah Para Naga 2 9

Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall Bagian 9


"Baik, kita tetapkan dengan cara demikian" tegas
Datuk Bukit Barisan. Dan keempat manusia sakti itupun kemudian menggunakan kesaktian mereka untuk
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kemudian mendekati tempat pesta. Tiada seorangpun
yang mengetahui kedatangan ke-4 manusia itu, dan
peserta pestapun semakin tenggelam dalam kenikmatan pesta tanpa sadar bahaya sudah didepan hidung.
Tetapi, benarkah tiada seorangpun yang mengetahui
kedatangan ke empat manusia sakti tersebut" Sama
sekali keliru. Si orang misterius yang sejak tadi tidak ikut dalam kemeriahan pesta meski berada dalam ruangan
itu, nampak menjadi gelisah dengan keadaan tersebut.
Perlahan lahan tangannya mengeluarkan sehelai kain, dan kelihatannya dia sedang menyiapkan sesuatu.
Hanya sejenak kegelisahan hinggap di wajahnya yang
misterius itu, seterusnya dia kemudian mantap dengan pilihan kerja yang harus dia lakukan. Dan sudah tentu, dia tidaklah akan menunggu sampai manusia-manusia
yang diendusnya berkepandaian akan memulai aksinya
terlebih dahulu.
Tidak, sama sekali tidaklah demikian. Apalagi karena dia mengenal kesaktian dua diantara empat orang yang sedang mendatangi tempat pesta tersebut. Tidak, dia harus memulai sebelum suasana terlanjur sulit
dikendalikan lagi. Dan untuk maksud tersebut, si manusia misterius ini sudah tahu siapa sasaran yang harus
ditujunya agar keuntungannya nyata.
Alias tidak sia-sia semua yang direncanakan dan
dikerjakannya selama ini. Dia mengincar seseorang yang dia tahu memegang lembaran yang paling penting,
karena dia sadar, ketika atau waktu kejutan hanya
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
berlangsung singkat dan sulit memanfaatkannya untuk dua urusan besar pada saat bersamaan.
Disiapkannya 8 senjata rahasia ditangannya,
nampaknya akan diusahakannya ke delapan senjata
tersebut akan mampu memadamkan penerangan di
ruangan pesta, sehingga akan dengan mudah dia
mengerjakan segala upaya dan rencananya tersebut.
Apalagi ketika melihat, sasarannya sudah setengah
mabuk. Detik detik menegangkan semakin terasa, terutama
bagi 5 orang: 4 orang pendatang dan si manusia
misterius dalam ruangan pesta. Dan tepat ketika ke
empat pendatang sudah sangat dekat dengan pintu
masuk ruangan pesta, tiba-tiba terdengar teriakan
dahsyat: "Ada penyerang, siaga" dan bersamaan dengan
teriakan itu, meluncurlah 8 senjata rahasia kearah 8 obor penerangan yang dengan cepat memadamkan obor
tersebut. Dan pada saat obor tersebut padam, pintu
masuk digedor dan bahkan diterjang dari luar, dan
meluncurlah masuk 4 bayangan tubuh manusia. Tetapi, keempatnyapun dihadang oleh kegelapan ruangan pesta, bahkan hanya cahaya temaram yang mereka temui,
itupun hasil dari pintu masuk yang sedikit tersibak ketika mereka menerjang masuk.
Sementara itu, pada saat kekacauan terjadi, bayangan si manusia misterius bergerak sangat gesit dan pesat.
Dengan cepat dia mencelat kearah Nini Hesti Cendani yang sedang sangat terkejut dan belum menemukan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
keseimbangannya. Dan sebelum Nini Hesti Cendani sadar betul dengan apa yang sedang terjadi, tiba-tiba
kantongnya seperti ada yang menyentuh. Dan secepat
itu pula dia menemukan kesadaran dirinya, tahu bahwa dia sedang dan bahkan telah dikerjai orang:
"Setan, ada pencuri" dan bersamaan dengan itu,
dikebaskannya tangannya dan melayanglah jiwa seorang pemuda dalam pangkuannya. Tetapi, dia hanya
merasakan melesatnya satu tubuh misterius dan
menjauh darinya. Herannya, tanpa dia tahu siapa yang melakukannya. Dengan segera meluncurlah jeritan atau teriakan dari mulutnya:
"Lembaranku tercuri, setan siapa engkau?" tetapi
nenek itu butuh waktu sekejap untuk menyadari siapa yang mencuri lembaran dikantongnya. Ketika
menyadarinya, pencuri itu sudah melesat menjauh dan sulitlah diikuti matanya yang masih coa beradaptasi dalam kegelapan.
Sementara itu, keempat pendatang menjadi terkejut
dengan keadaan dalam ruangan yang diluar perhitungan mereka. Adalah Bintang Sakti Membara yang cepat
menyadarinya: "Celaka, sesuatu telah terjadi" dan Dengan cepat dia menggedor dan memecahkan pintu masuk ruangan
pesta. Tetapi, ketika keempatnya melesat masuk, hanya kegelapan semata yang mereka temukan. Keempatnya
sama bingungnya dengan Mahendra, dan kedua Datuk
Swarnadwipa lainnya, tidak tahu perkembangan dan apa yang sedang terjadi.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tetapi, adalah mata awas Pendeta Sakti Jawadwipa
yang sempat mengikuti adegan melesatnya sosok tubuh menjauh dari Nenek Hesti Cendana, dan adegan itu
membuat hatinya mencelos. "Celaka" pikirnya "..
"Sungguh akan semakin rumit keadaannya". Tetapi,
setelahnya, sosok tubuh itupun berbaur dalam kekacauan tanpa sanggup diidentifikasi sosok itu berada dimana kini.
Dan, ketika kemudian nyala api kembali menerangi
tempat tersebut, semua menjadi tersentak, karena dalam ruangan tersebut kini bertambah 4 orang asing. Tetapi, baik Mahendra, Datuk 9 Harimau Siluman dan Nini Hesti Cendani memandangi keempat pendatang tersebut
sambil tersenyum. Sementara si pencuri atau si manusia misterius entah sudah menghilang kemana. Bahkan
Pendeta Sakti Jawadwipapun tak sanggup lagi menjejaki kemana perginya manusia yang hanya sanggup
diikutinya adegan menjauh dari Nini Hesti Cendani.
"Hm, kukira siapa. Ternyata kawan-kawan lama.
Sunguh tak tahu malu memanfaatkan kegelapan untuk
mengambil sesuatu dari kantongku" Nini Hesti Cendani sudah dengan cepat menduga, bahwa yang sanggup
bergerak cepat mengibulinya adalah Kakek Penjaring
Angin, kawan atau lawan lama.
Maklum, hanya Kakek itu yang dikenalinya dan
diakuinya akan sanggup mengadalinya dalam soal
kecepatan bergerak. Siapapun tahu, bahwa memang
kakek itu terkenal sakti dan terkenal kehebatannya dalam soal bergerak cepat. Dan hanya Kakek itu yang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
nampaknya mungkin melakukan gerak cepat merogoh
saku atau kantong Nini Hesti Cendani.
Sama sekali sulit bagi sang Nenek untuk menyadari
bahwa ada orang lain lagi yang ikut bermain dalam
skenario keributan, bahkan orang itu yang merancang skenario tersebut.
"Hahahahaha, itu namanya maling berteriak maling"
seperti biasa Kakek Penjaring Angin seperti angin-
anginan menghadapi persoalan.
"Hm, kamu telah berubah pengecut dan tidak berani
mengakui perbuatanmu mencuri lembaran itu dari
kantongku Kakek Peot Penjaring Angin?"
"Heheheh, Nini bernama cantik berkelakuan buruk,
siapa kesudian menyentuh tubuhmu yang sudah layu itu
?". Hehehehe, belum layupun belum tentu aku sudi
melakukannya"
"Kurang ajar, sejak kapan engkau berubah menjadi
pengecut dan tidak berani mengakui perbuatanmu?" Nini Hesti Cendani menjadi murka. Murka dan malu
kehilangan lembaran sakti, juga murka terhadap Kakek Penjaring Angin yang justru mempermainkannya.
"Karena memang bukan aku yang mencolekmu nenek
peot, hehehehehe" tegas Kakek Penjaring Angin.
"Pengecut, rasakan seranganku" bersamaan dengan
seruan itu, Nenek Hesti Cendani telah menyerang Kakek Penjaring Angin dengan pukulan yang luar biasa. Dan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pertarungan pertama segera pecah di ruangan tersebut.
Pada saat pertempuran itu terjadi, semua orangpun
kemudian memberi ruang bagi keduanya untuk
bertarung menentukan pemenang. Tetapi, kedua
petarung itu sudah saling tahu kemampuan masing-
masing, dan pertempuran mereka tidak akan selesai
dalam waktu singkat. Keduanya paham akan hal
tersebut. Dan ketika kemudian pertempuran keduanya terjadi,
nampak Datuk 9 Harimau Siluman telah bergerak
mendekati Datuk Bukit Barisan. Dan tidak ada
percakapan yang terjadi antara keduanya, karena
keduanya maklum bicara takkan berguna dalam kondisi seperti sekarang. Karena itu, dengan segera keduanya menciptakan arena pertempuran kedua, pertempuran
antara tokoh-tokoh utama Swarnadwipa.
Dan kesudahannya sungguh luar biasa, angin
pertempuran dengan segera memenuhi arena tersebut.
Seliweran angina pukulan dahsyat menyebabkan tidak
menunggu waktu lama, ruangan pesta tersebut runtuh.
Maklum angin serangan keempat manusia sakti
Swarnadwipa tersebut bukan olah-olah hebatnya.
Sebagaimana pertarungan sebelumnya antara Kakek
Penjaring Angin melawan Nini Hesti Cendani,
pertempuran antara Datuk Bukit Barisan melawan Datuk 9 Harimau Siluman juga berjalan keras, ketat dan
nampak seimbang. Maklum, keempat tokoh besar
Swarnadwipa ini memang adalah tokoh-tokoh standing
dan sudah sering bertempur bahkan dnegan saling tukar lawan.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sudah puluhan kali mereka bertarung dan masih tetap belum ada seorangpun dari mereka ang sanggup untuk
memenangkan pertandingan melawan siapapun diantara
mereka berempat. Dan kali ini, kembali keempatnya
terlibat dalam sebuah pertarungan.
Sementara itu, Bintang Sakti Membara selalu
mengawasi pergerakan Mahendra. Sedangkan Mahendra
yang diawasi menyadari keadaannya, tetapi untuk
bergerak dia merasa segan, karena kondisi dan posisinya agak lemah.
Apalagi pasangan bertarungnya, Gayatri tidak berada disisinya, sedangkan gurunya yang sakti sudah
dikhianatinya. Posisinya sungguh-sungguh runyam. Jika dia tahu Gayatri telah meninggalkannya, maka
keadaannya pasti akan menjadi lebih menyedihkan lagi.
Sementara itu, sambil menonton pertarungan, Pendeta Sakti Jawadwipa berbisik lirih dengan Ilmu
Menyampaikan Suara kepada Bintang Sakti Membara:
"Adi, aku merasa ada sesuatu yang tidak beres disini"
"Benar kakang, akupun merasa seperti ada sesuatu
yang hilang. Tapi aku tidak tahu bagaimana
menjelaskannya"
"Aku sempat menangkap sebuah bayangan yang
merogoh sesuatu dari kantong Nini Hesti Cendani.
Hanya, bayangan itu bergerak sungguh cepat, dan
herannya gaya bergeraknyapun telalu mirip dengan gaya bergerak kita. Ada apa gerangan dengan semua kejadian ditempat ini?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Maksud kakang?"
"Sudah pasti bukan Kakek Penjaring Angin yang
mengambil lembaran itu dari Nini Hesti Cendani. Tetapi, Nini itu, juga tidak berdusta kalau lembaran itu tidak ditubuhnya lagi. Tapi, siapa gerangan yang
mempermainkan kita semua?"
"Kakang pasti sudah punya dugaan" Bintang Sakti
Membara menduga
"Benar, tetapi bukan sekarang saatnya
membicarakannya. Masih ada dua buah lembaran lagi,
tetapi entah ditangan siapa. Di tangan Mahendra atau di tangan Datuk 9 Siluman Harimau dan dimana gerangan
Gayatri?" "Benar kakang, tidak mungkin Gayatri yang
mempermainkan kita semua. Aku masih cukup mengenal
kemampuannya. Pasti ada orang lain, dan bukan tidak mungkin Gayatri sudah jatuh ditangannya. Hm, kakang, sebaiknya Kakang mengawasi Datuk 9 Siluman Harimau, biarlah adi yang mengawasi Mahendra"
"Hm, baiklah Adi. Engkau sebaiknya mengurusi
Mahendra secepatnya, biarlah Datuk Siluman itu
kuawasi" Sementara itu, pertarungan antara Nini Hesti Cendani melawan Kakek Penjaring Angin menjadi semakin sengit.
Tetapi, kemanapun arah pukulan bebisa Nini Hesti, selalu dengan mudah dielakkan oleh Kakek Penjaring Angin.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sayangnya, Kakek Penjaring Angin, meskipun ilmu
meringankan tubuhnya memang sangat luar biasa, tetapi dalam Ilmu Serangan, dia masih belum sanggup
menandingi Nini Hesti. Itu sebabnya, pertarungan
mereka luar biasa seru dan imbang. Terkadang dengan Ilmu Pukulan khasnya, Kakek Penjaring Angin mencecar Nini Hesti Cendani, tetapi terkadang, dia yang melayang-layang menghindari serbuah Nenek Sakti itu.
Di mata ahli semacam Pendeta Sakti Jawadwipa, posisi keduanya dengan cepat dapat dipahaminya, baik
kelebihan maupun kekurangan Nini Hesti maupun Kakek Penjaring Angin. Seandainya Kakek Penjaring Angin
memiliki sedikit kebuasan dan kekejaman dalam hatinya, maka dia akan sanggup mencecar Nini Hesti, meskipun akibatnya juga berat bagi dirinya. Apalagi, Nini Hesti berbekal kemampuan ilmu pukulan beracunnya.
Hal yang sama terjadi di pertarungan lainnya, antara Datuk Bukit Barisan melawan Datuk 9 Siluman Harimau.
Keduanya mengandalkan kekuatan dan keuletan untuk
saling serang. Ilmu 9 Siluman Harimau yang dimainkan Datuk 9 Siluman Harimau memang nampak kuat dan
ganas. Tetapi, Pukulan Gugur Gunung milik Datuk Bukit
Barisan, sanggup menahan dan mengimbangi Ilmu Gaib
si Siluman Harimau. Karena itu, pertarungan keduanya tidak kurang serunya. Bahkan, saking seringnya keempat orang ini bertempur, mereka sudah saling kenal gaya dan cara bertempur lawan.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Karena itu, sekilas, mereka seperti sedang berlatih semata. Tetapi, menilik kekuatan Tenaga Dalam dan
dorongan tenaga batin yang digunakan, maka jelas
pertarungan ini adalah petarungan mati dan hidup.
Keempatnya, sebetulnya sudah menggunakan ilmu-ilmu
puncaknya masing-masing, yang membuat ruangan
pesta ambrol dan mereka bertempur melayang-layang
diatas reruntuhan rumah pesta tersebut.
Dan keempatnya tetap bersemangat untuk menerjang
dan diterjang. Kecuali Kakek Penjaring Angin yang sudah tahu bahwa di tubuh Nini Hesti Cendani tidak terdapat lag benda yang sedang mereka tuju.
Sementara itu, Bintang Sakti Membara sudah
mendekati Mahendra untuk kemudian berkata:
"Mahendra, tolong serahkan lembaran yang kalian curi itu. Dan biarlah pertemuan kita disini berakhir dengan manis"
"Hahahaha, Bintang Sakti Membara, jikapun ada
padaku, takkan mungkin kuserahkan. Apalagi, lembaran bagian kami justru disimpan adikku, Gayatri"
"Jika demikian, dimana gerangan Gayatri
bersembunyi?"
"Hm, adikku itu kurang gemar berpesta. Dia
mengurung diri dikamar setiap malam" Mahendra
memang tega menyebut demikian, karena dia memang
perlu bantuan Gayatri untuk melawan Bintang Sakti
Membara. Padahal, dia belum tahu bahwa dengan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
bergabungnya mereka berduapunpun, saat ini sudah
bukan tandingan Bintang Sakti Membara ini.
"Mahendra, sebaiknya engkau jangan berdusta. Kami
telah menggeledah semua kamar kalian dan Gayatri
sama sekali tidak ditemukan. Dimana dia dan dimana
lembaran itu kalian simpan?"
"Tidak di kamar?" Habis, berada dimana dia?" Kali ini, Mahendrapun terkejut setengah mati. Tanpa Gayatri,
habislah harapannya menghadapi tokoh sakti didepannya ini. Tiba-tiba dia mendengar kata "Maaf", dan tanpa dia sempat mengerti apa maksud kata maaf yang keluar dari mulut Bintang Sakti Membara, dia merasakan tubuhnya seperti diraba-raba orang.
Dan sesaat kemudian dia baru sadar, jika Bintang
Sakti Membara baru saja menyelesaikan pekerjaannya
memeriksa sekujur tubuhnya dan tidak menemukan apa-
apa ditubuhnya tersebut.
"Engkau ".. kau" Mahendra tidak sanggup
menyelesaikan kalimatnya. Dia ternganga tak percaya dengan apa yang baru saja dialaminya. Selama ini,
bersama Gayatri, dia selalu bisa mengimbangi Bintang Sakti Membara, tetapi baru saja, nampaknya dia
menyadari bahwa mereka bukan lagi tandingan Bintang Sakti Membara, bahkan jika maju berdua sekalipun.
"Mahendra, aku tidak menghukummu meskipun
engkau banyak bersalah terhadapku dan perguruanku.
Kusarankan, segera engkau meninggalkan Bumi Sriwijaya dan kembali kenegerimu. Jika tidak, engkau akan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menyesal nanti" Bintang Sakti Membara memperingatkan Mahendra, terlebih setelah sadar bahwa Mahendra
ternyata memang tidak menyimpan lembaran tersebut.
Atau bukan salah satu pemegang dari 3 lembaran ilmu sakti ciptaan atau tulisan tangan gurunya.
Mahendra yang tahu diri, segera sadar bahwa
mimpinya sudah berakhir. Karena itu, setelah
memandang sekejap kearah Bintang Sakti Membara,
kemudian dia membalikkan dirinya dan perlahan mulai berlalu dari arena tersebut. Tetapi, sebelum dia
melangkah lebih jauh, dia mendengar suara Bintang
Sakti Membara: "Mahendra, tunggu sebentar" dan Mahendrapun
menghentikan langkahnya dan berpaling kebelakang
menghadap Bintang Sakti Membara yang nampak sedang
memandangnya, sepertinya sedang membutuhkan
sesuatu dari tokoh India yang sedang kehabisan
semangat tersabut.
"Ada apa lagi Bintang Sakti Membara?"
"Bisakah engkau beritahukan kemana gerangan
Gayatri berada?"
"Seandainya aku tahu sekalipun, tidak akan aku


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengkhianatinya. Apalagi sekarang, akupun tak tahu dia berada dimana"
"Apakah engkau sedang berkata yang sebenarnya?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Aku masih memiliki harga diri dan rasa terima kasih karena engkau melepaskanku. Tapi, seandainya engkau ingin tahu, kurasa adikku akan bergabung dengan
Tentara Darat Kerajaan Chola yang mendarat hari ini di pantai sebelah Barat. Hanya itu yang kutahu, selamat tinggal" dan sekejap kemudian tubuh Mahendrapun
kemudian lenyap dari pandangan mata.
Itulah terakhir kali Bintang Sakti Membara bertemu
Mahendra di Bumi Sriwijaya, setelahnya mereka tidak pernah bertemu lagi di daerah itu. Bahkan, Gayatripun tidak pernah lagi kelihatan bayangannya di Bumi
Sriwijaya, lenyap dan tak ketahuan rimbanya. Lenyap bersama lembaran pertama dari 3 lembar Ilmu ciptaan Kolomoto Ti Lou.
Perkelahian di tempat lain, antara Nini Hesti melawan Kakek Penjaring Angin tetap berlangsung seru. Keduanya tak ada yang mau mengalah, meskipun penggunaan
kekuatan keduanya masih dalam takaran terukur, belum habis-habisan. Sementara itu, perkelahian antara Datuk Bukit Barisan dan Datuk 9 Siluman Harimau justru
semakin memuncak.
Keduanya sudah memasuki tahapan penggunaan ilmu
ilmu simpanan perguruan masing-masing. Bahkan,
diarena, sembilan harimau jejadian nampak
menggerung-gerung dan dengan buas menerkam
bayangan tubuh Datuk Bukit Barisan yang berdiri kokoh meski dikerubuti 9 Harimau Siluman itu.
Nampaknya Datuk 9 Harimau Siluman telah merapal
kemampuan puncaknya, menciptakan atau memanggil 9
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Harimau Siluman untuk menyerang Datuk Bukit Barisan.
Tetapi, pukulan-pukulan Datuk Bukit Barisan, membuat tameng ajaib yang susah ditembus 9 Harimau Siluman
tersebut. Tetapi, Datuk Bukit Barisan sendiri, tidak sanggup
berbuat lebih menghadapi Siluman Harimau tersebut,
karena sekali celah ciptaannya tertembus, maka
berbahayalah posisinya. Akibatnya, keduanya berkutat dalam -posisi dan keadaan tersebut dalam waktu yang cukup lama. Dan posisi tersebut, jelas menguras tenaga kedua tokoh sakti itu, karena lembaran kekuatan batin telah dikerahkan untuk mendukung dan memperkuat
pengerahan tenaga dalam yang luar biasa itu.
Dalam kondisi pertempuran yang demikian, tiba-tiba
anak buah Datuk Bukit Barisan yang lama tidak
menerima kode dari ketuanya, melakukan penyerbuan.
Hampir 100an anak buah Datuk Bukit Barisan melimpah memasuki markas yang sudah tak terjaga akibat
ambrolnya rumah pesta dan serunya pertempuran antara keempat tokoh sakti tersebut.
Akibatnya, kondisi di seputar arena menjadi kacau
balau, karena pertempuran antara anak buah kedua
tokoh besar itu tak terelakkan lagi. Pertempuran massal itu, bahkan melebar sampai mendekati arena
pertempuran 4 tokoh sakti Swarnadwipa tersebut, dan Pendeta Sakti Jawadwipa sampai pening melihat aksi
saling bantai orang orang tersebut. Sungguh kejam, dan saling bantai, bagaikan membantai hewan saja.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tetapi, justru suasana seperti ini yang rupanya
ditunggu si orang misterius yang kembali beraksi cepat manakala Pendeta Sakti Jawadwipa dan Bintang Sakti
Membara kehilangan keawasannya akibat terenyuh oleh banyaknya orang yang mati akibat saling bantai. Ketika mereka kehilangan pengawasan terhadap Datuk 9
Siluman Harimau, tiba-tiba sosok bayangan misterius tadi, kembali beraksi.
Dalam kondisi saling tekan, maka bokongan sosok
misterius tersebut menjadi sangat mudah, tanpa
hambatan. Apalagi, karena kepandaiannya nampaknya
tidak dibawah, atau bahkan masih sedikit diatas Datuk 9
Siluman Harimau. Karena itu, ketika tangannya merogoh kekantong dalam sang Datuk, Datuk 9 Siluman Harimau tidak sanggup melakukan apa-apa. Bahkan, posisinya
yang tersentak oleh bokongan sosok misterius itu, jatuh dibawah angin dan menghadapi tekanan berat dari Datuk Bukit Barisan.
Keadaan tersebut berlangsung sangat singkat. Ketika Pendeta Sakti Jawadwipa dan Bintang Sakti Membara
menyadari keadaan, sosok itu sudah kembali berkelabat menghilang dibalik kegelapan malam. Dan dengan cepat, Bintang Sakti Membara berbisik:
"Kakang, cepat"
Dan kedua sosok tubuh kembali berkelabat menyusul
kearah lenyapnya sosok misterius tadi. Jadi lebih
misterius, karena kali ini tubuh itu mengenakan kerudung berwarna hitam, mengesankan orang itu tidak ingin
dikenali siapapun. Kecepatan kedua pengejar,
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
nampaknya setara dengan kecepatan sosok misterius
tersebut dalam menghilangkan jejaknya. Dan dari arena tersebut, kembali 2 tokoh sakti menghilang atau berlalu dari arena.
Tetapi, pertarungan masih terus berlangsung.
Terutama antara Datuk Bukit Barisan melawan Datuk 9
Siluman Harimau. Tetapi, rasa welas asih Datuk Bukit Barisan membuatnya tidak mau mengambil keuntungan
dari keterkejutan Datuk 9 Siluman Harimau. Sebab, jika dia menyerang sungguhan, maka Datuk Siluman tersebut pasti akan celaka, tetapi justru itu yang tidak
dilakukannya. Sebaliknya, setelah mendesak beberapa saat, tiba-tiba Datuk Bukit Barisan menghentikan serangannya dan
memberi ketika bagi Datuk Siluman untuk bernafas. Dan sungguh berterima kasih Datuk Siluman atas kondisi
tersebut, sebab jika dilanjutkan, dia pasti akan terluka parah. Karena itu, setelah beberapa saat dia berkata:
"Datuk Bukit Barisan, terima kasih, engkau memberi
aku muka dan peluang. Kita memang sulit saling
mengalahkan. Tetapi, barang yang kita pertikaikan,
nampaknya sudah digondol orang lain. Tak ada gunanya kita lanjutkan pertumpahan darah ini"
"Benar, sudah saatnya kita selesaikan. Bahkan jika
perlu menguber pencuri benda tersebut. Bagaimana
menurutmu?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baik, kita tetapkan demikian untuk sementara.
Terserah siapa yang akan mendapatkan dan memilikinya suatu saat"
Setelah bersepakat demikian, kedua tokoh sakti itu
kemudian menghentikan pertempuran anak buah
keduanya. Cukup banyak yang terluka, bahkan beberapa nampak ada yang meregang nyawa. Jika tidak ditengahi, nampaknya aksi saling bunuh akan berlangsung terus.
Demikianlah akhirnya pertempuran diakhiri, termasuk pertempuran Nini Hesti melawan Kakek Penjaring Angin yang kemudian segera diakhiri.
Dan selanjutnya, Datuk Bukit Barisan bersama Kakek
Penjaring Angin meninggalkan tempat itu memburu
tokoh yang melarikan 2 lembar halaman dari guru kedua teman mereka. Pertempuran berakhir, dan perburuan
baru kembali dimulai. Tetapi kali ini, dalam kondisi yang serba gelap bagi tokoh-tokoh Swarnadwipa tersebut.
Tak lama setelah Datuk Bukit Barisan dan Kakek
Penjaring Angin berlalu, dari markas yang terbakar itu, juga bergerak dua tokoh Swarnadwipa lainnya, Nini Hesti Cendani dan Datuk 9 Siluman Harimau. Tokoh-tokoh
utama Swarnadwipa dengan sadar melibatkan diri dalam perburuan lembar kesaktian yang mengaduk Bumi
Sriwijaya tersebut.
Sementara itu, pengejaran yang dilakukan Bintang
Sakti Membara dan Pendeta Sakti Jawadwipa juga
berujung kegagalan. Meskipun sebetulnya keduanya
sadar betul, bahwa yang mereka kejar nampaknya bukan orang sembarangan. Bahkan, kecurigaan mereka atas
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
tokoh tersebut menebal, tetapi keduanya seperti enggan mengutarakan kecurigaan masing-masing. Sampai
akhirnya ketika fajar menyingsing dan mereka sama
sekali tidak lagi menemukan jejak orang yang dikejar, akhirnya keduanya menyerah.
Beristirahat sejenak, mengembalikan kebugaran
melalui Samadhi dan pada pagi harinya ketika keduanya sudah jauh lebih segar akhirnya menyadari, bahwa rasa curiga yang ada memang perlu dipercakapkan:
"Adi, rasanya engkau memiliki pandangan sesuatu
yang mungkin sama dengan yang kupikirkan?"
"Kakang, apakah hal itu yang kau katakana
sebelumnya untuk nanti dibicarakan kemudian?"
"Rasanya memang demikian adi. Tokoh misterius itu,
bila diperhatikan secara saksama, rasa-rasanya memiliki kedekatan dengan kita berdua. Dua kali kuperhatikan gaya meloncat dan gayanya membokong Datuk 9
Siluman Harimau, terlampau mirip dengan Ajian Kidang Kuning kita"
"Cara dia meloncat, bergerak menjauh atau ilmu
berlarinya, memang adalah milik keluarga perguruan
kita. Kakang, apakah maksudmu ?"."
"Benar Adi ?" sudah lama aku curiga, mengapa
pusaka yang ditulis guru kita bisa menjadi berita
diluaran, bahkan hingga ke India dan Tiongkok. Padahal, selain aku dan guru, hanya kedua kakak seperguruanmu yang mungkin tahu"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Kakang, tapi apa mungkin mereka begitu tak tahu
malu menyebarkan kabar rahasia perguruan sendiri?"
"Adi, guru sangat mengerti kita berempat. Guru
sempat berpesan agar aku lebih memperhatikan adik
ketiga. Dan kelihatannya, dari segi postur dan
kemampuan, maka orang tadi adalah adik ketiga, atau masih kakak seperguruanmu, tepat diatasmu. Tak
diragukan, dia adalah Bintang Sakti Berpijar, Wisanggeni, dan itu sebabnya dia mengenakan pelindung wajah
begitu kita berada di arena"
"Kakang, benarkah dia?"
"Tidak salah lagi. Menurut Guru, dia memang berbakat sama dengamu, kalian erdua memang berbakat sedikit
melampauiku. Bedanya, dia lebih tekun sama denganku dibandingkan engkau yang lebih senang mencintai alam.
Bahkan dia telah melampaui Kakak keduamu yang juga
lebih senang bercocok tanam di daerah Baliwipa"
Kembali kedua kakak adik perguruan tersebut
tenggelam dalam permenungannya. Sampai akhirnya
Bintang Sakti Membara kembali memecah keheningan
dan bertanya: "Kakang, bagaimana ceritanya sampai Kakang
Wisanggeni bisa mengetahui kalau guru kita menuliskan sari pati pemahamannya atas Ilmu Silat dalam Kitab
Agama itu?"
"Setahuku, hanya Guru dan aku yang mengetahuinya.
Tetapi, bukan tidak mungkin Adi Wisanggeni
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
mengetahuinya, karena berkali-kali dia mendatangiku di Padepokan. Tetapi, caranya mengetahui Kitab itu,
sungguh tidak kumengerti. Kelihatannya, bahkan dia
berada di balik rencana mengundangku ke Sriwijaya ini, dan dia sangat telaten memanfaatkan Naga Pattinam,
Bhiksu Chundamani dan bahkan murid Naga Pattinam.
Itu salah satu kecedikan adi Wisanggeni, atau mungkin tepatnya kemampuannya memanfaatkan orang secara
licik untuk keperluan atau kepentingan dirinya sendiri"
"Kakang, akan sangat berbahaya jadinya jika lembaran itu terus berada di tangan Kakang Wisanggeni. Sulit kita menduga apa yang akan dilakukannya dengan Ilmu Silat tulisan guru itu"
"Benar, dan menjadi tugas kita untuk merebutnya
kembali. Padahal, waktu kita juga sudah sangat terbatas.
Kita mesti merebutnya, sementara Sriwijaya sendiri
dalam keadaan terjepit"
"Benar kakang. Padahal aku masih memiliki kewajiban terakhir terhadap kakakku Panglima Jayeng Kencana.
Dan kelihatannya, kewajibanku itu harus segera
kupenuhi dalam waktu dekat"
"Begini saja Adi, kita manfaatkan 15 hari tersisa ini untuk mengejar Wisanggeni. Setelahnya, bila belum
berhasil, engkau kembali ke Kota Raja, dan biar aku melanjutkan usaha mengejar Wisanggeni. Kekuatanku
sekarang, hanya berimbang dengannya, dan nampaknya, engkau juga sudah akan mampu mengimbanginya. Jadi,
bersama atau berpisah, akan punya
kegunaannya kelak"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baiklah kakang, ada baiknya kita bergerak
memanfaatkan sisa waktu 15 hari ini. Setelahnya aku harus kembali ke Sriwijaya dan kita harus berpisah untuk mengerjakan hal-hal itu"
====================
Istana geger. Tapi kegegeran itu masih menyisakan
rasa yang menyesakkan. Betapa tidak, Suro Bhakti yang datang dengan berita mendaratnya Pasukan Darat
Kerajaan Chola di Barat Swarnadwipa, tentu sebuah
berita besar. Tapi, bagaimana menyampaikannya kepada Raja Tunggawarman" Dan bagaimana pula menghindari
informasi itu jatuh ke tangan Angkatan Darat Sriwijaya yang sudah tercemar" Sungguh sebuah kesulitan
tersendiri. Tetapi, betapapun sesuatu harus segera dilakukan
sebelum terlambat sama sekali. Dalam kondisi
menegangkan, akhirnya Menteri Kebudayaan bersama
Penasehat Raja memutuskan untuk menemui Raja
Tunggawarman dan menceritakan informasi itu secara
langsung. Bahkan sebelum menemui Raja, dalam kondisi kritis,
mereka menjumpai Bhiksu Darmakitri, yang meskipun
tidak mau mencampuri urusan politik, tetapi dalam
kondisi kritis, akhirnya bersedia menjadi perantara dengan Raja Tunggawarman. Bahkan, hari itu juga
Bhiksu Saleh ini menemui Raja Tunggawarman untuk
mengatur pertemuan tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Hal lain yang menguntungkan, Panglima Lingga Paksi, masih berada di luar kota. Selain mengadakan persiapan menyambut Pasukan Kerajaan Chola, dia sendiri sudah yakin penuh, bahwa Kerajaan Sriwijaya akan segera
tersapu habis. Karena itu, pertemuan Raja
Tunggawarman dengan Penasehat Raja dan Menteri
Kebudayaan bisa berlangsung mulus dengan dibantu
oleh Bhiksu Darmakitri.
Kali ini, hanya karena kewibawaan Bhiksu Saleh itu
sajalah maka Raja berkenan menerima kunjungan dan
laporan resmi Penasehat Raja dan Menteri Kebudayaan.
Dan seperti yang sudah diduga, pertemuan tersebut
awalnya berlangsung sangat kurang menyenangkan:
"Hm, karena memandang wajah Bhiksu Dharmakitri,
maka aku berkenan menemui kalian. Menurut Sang
Bhiksu, kalian membawa berita dan informasi yang
sangat penting. Cobalah kalian kemukakan" demikian
Raja Tunggawarman memulai dengan suara yang masih
halus, meski penuh dengan penyesalan. Apalagi, karena dia masih pusing dengan serangan Kerajaan Chola di
lautan daerah Sriwijaya.
"Ampun sang Prabu, berita yang kami peroleh dan
dihalang-halangi sampai ke Sang Prabu adalah,
mendaratnya Pasukan Darat Kerajaan Chola di pantai
Barat kita. Dan dalam sebulan, pasukan itu akan
mencapai Kota Raja" demikian Penasehat Raja
melaporkan "Hm, mengapa sama sekali tidak ada laporan
kepadaku?" Raja Tunggawarman tersentak kaget.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Ampun Prabu Tunggawarman, hal ini terjadi karena
Panglima Angkatan Darat sudah bersekutu dengan
pasukan musuh. Ada banyak mata-mata musuh yang
menyusup, tetapi tidak seorangpun berani melaporkan kepada Sang Prabu"
"Hm, paman penasehat, apakah informasimu bisa
dibuktikan?" Sang Raja nampaknya tersentak, tetapi
tidak mudah percaya.
"Ampun Sang Prabu, sudah lama kami mengamati
keadaan ini. Kemurahan Sang Prabu telah dimanfaatkan banyak orang untuk menghindari hukuman, dan keadaan kita saat ini sudah sangat gawat. Kekuasaan angkatan Darat ada ditangan Panglima Lingga Paksi yang telah membelot, sementara ini tinggal Angkatan Maritim kita yang setia bersama sang Prabu. Bahkan sedang
mempertaruhkan nyawa mereka di lautan untuk
kehormatan Sriwijaya"
"Paman Menteri, laporan dan informasi ini membuatku semakin pusing dan bingung. Apalagi jika tanpa
kemampuan kalian memberi bukti"
"Sang Prabu, apakah akan menunggu waktu sebulan
sampai serbuan Tentara Chola baru sang Prabu percaya"
Menteri Kebudayaan menjadi nekat dan nampaknya
kalimatnya ini membuat Raja tertegun.
Keheningan melingkupi ketiga orang tersebut,
sementara Bhiksu Darmakitri nampak memuji keagungan Budha, tetapi tetap menahan diri untuk berbicara.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sampai Raja Tunggawarman kemudian kembali
bertanya: "Tapi, dari mana sumber informasi kalian
sebenarnya?"
"Ampun Sang Prabu, mungkin Sang Prabu belum
mengetahui, kalau tamu kita, Pendeta Sakti Jawadwipa telah diserang dan dicuri lembaran kitab ilmunya oleh seorang tokoh asal India. Dalam pengejarannya, Pendeta Sakti Jawadwipa memperoleh informasi yang valid ini dan menyuruh muridnya untuk memberitahu kita, sementara Pendeta itu sendiri masih terus mengejar pencuri yang sebelumnya bersembunyi di Kuil Kerajaan ini"
"Bhiksu Darmakitri, apakah benar ada kejadian
demikian?" Raja Tunggawarman bertanya kepada Bhiksu saleh itu dengan kening berkerut dan sangat terkejut malahan.
"Benar Sang Prabu, hanya karena Sang Prabu sibuk
dengan serbuan Kerajaan Chola di lautan membuat
Pendeta Sakti itu enggan mengganggu. Beliau diserang oleh seorang tokoh India bersama muridnya yang
mencuri lembaran kita pusakanya. Hingga sekarang
kedua murid Pendeta itu masih berada di Kuil kita
menunggu kedatangan guru mereka, Pendeta Sakti
Jawadwipa"
"Dan siapa pula yang mengabarkan bahwa Panglima
Angkatan Daratku telah berkhianat?" Tanya Raja
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Ampun Sang Prabu, dalam penyelidikan Pendeta itu
bersama muridnya, Panglima kedapatan bertemu dengan beberapa tokoh India di sebuah Kuil Kosong. Dan
menurut penyelidikan mereka, pertemuan itu selain
mengamankan kitab yang dicuri, juga mempercakapkan
cara menyambut serangan darat pasukan Chola.
Keadaan sungguh gawat, makanya kami memberanikan
diri melapor kepada Sang Prabu"
Kembali sang Raja terdiam dan bimbang dengan


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

laporan tersebut. Sampai akhirnya dia bertanya kepada Bhiksu Darmakitri:
"Bhiksu, apakah benar Pendeta Sakti Jawadwipa itu
bisa dipercaya" Bagaimana hubungannya dengan Bhiksu Chundamani?"
"Ampun Sang Prabu, ketika Pendeta Sakti diserang
tokoh lain dari India, dia malah dibantu Bhiksu
Chundamani. Dan sejak saat itu, Bhiksu Chundamani
membantu Pendeta Sakti Jawadwipa mencari kitabnya.
Tetapi, keduanya hingga saat ini tidak pernah lagi
kembali ke kuil. Tapi, kedua Pendeta itu memang
nampak sangat saleh dan tidak mungkin berdusta"
"Artinya, engkau mempercayai laporan Pendeta Sakti
itu?" "Nampaknya demikian Sang Prabu"
"Dan artinya, kita benar-benar sedang dalam ancaman serangan Darat kerajaan Chola. Ini benar-benar berita TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
gawat dan berbahaya, kelihatannya aku harus
memanggil semua pembesar untuk merembukkannya"
"Ampun Prabu, keadaan itu akan memberitahu para
penghianat bahwa rahasia mereka sudah ketahuan. Dan itu berarti, membuat mereka bersiap membela diri, atau bahkan membocorkan keluar apa yang sudah Prabu
Tunggawarman ketahui" Penasehat Raja berkata.
"Hm ".." nampak Raja Tunggawarman berpikir keras.
"Apa saran kalian jika demikian?"
"Sang Prabu, waktu kita sangat terbatas. Pasukan
yang setia, tidak bisa kita duga saat ini, kecuali Pasukan Maritim yang dibawah perintah Panglima Suro Bhakti
saat ini. Sementara Pasukan Darat, saat ini semua
berada di tangan Panglima Lingga Paksi. Usul kami,
panggil Panglima Lingga Paksi bersama pasukannya
berjaga di Kota Raja, dan kemudian cabut kekuasaan
Panglima tersebut untuk digantikan Panglima lainnya yang lebih Prabu Tunggawarman percayai kesetiaannya"
"Hm, masuk diakal. Panglima Suro Bhakti akan
bergerak mengamankan Istana, jadi siapa yang sanggup menguasai dan menjalankan perintah menguasai
Angkatan Darat kita?"
"Ampun Sang Prabu, di kalangan Angkatan Darat kita, disiplin dan moral prajurit sedang merosot tajam. Ada baiknya Sang Prabu langsung memimpinnya dengan
menempatkan seorang pelaksana lapangan yang cakap
dan harus terpercaya" saran Menteri Kebudayaan.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Adakah saran kalian siapa yang bisa melaksanakan
tugas itu di lapangan?" Tanya Sang Prabu yang
nampaknya dengan saran Bhiksu Darmakitri sudah
percaya atas laporan Pendeta Sakti Jawadwipa soal
mendaratnya pasukan Darat Kerajaan Chola di Barat
Pantai Sriwijaya.
"Jika Sang Prabu percaya, kami sarankan Putra sulung Panglima Jayeng Kencana bisa memegang perintah
langsung sang Prabu dan menjalankannya di lapangan.
Panglima Jayeng Kencana sudah membuktikan
kesetiaannya dengan menahan Armada Laut Chola mati-
matian dan berhasil. Anak sulungnya, juga mewarisi
kegagahan ayahnya dan siap untuk berjuang bagi
Rajanya dan Kerajaannya mempertahankan kehormatan
kita" Penasehat Raja menyarankan
"Baik, kita tetapkan demikian. Paman Penasehat dan
Paman Menteri, kutugaskan kalian berdua
mempersiapkan segala sesuatunya secara cermat, dan
malam ini kalian membawa putra Panglima Jayeng
Kencana menemuiku. Besoknya semua kita jalankan
sesuai rencana yang kalian beberkan tadi"
"Baik Sang Prabu" serentak Menteri Kebudayaan dan
Penasehat Raja menjawab hikmat.
"Bhiksu Darmakitri, engkau menjadi saksi apa yang
dipercakapkan saat ini. Aku tahu, bahkan akhir dari kemelut ini sudah dalam perkiraanmu. Tapi, wajiblah kita berusaha"
"Budha Maha Pengasih ?""
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan dengan gerak cepat, Menteri kebudayaan dan
Penasehat Rajapun kemudian menemui Maha Patih
Kerajaan Sriwijaya, membahas semua yang diperinahkan Raja untuk kemudian menetapkan langkah yang harus
ditempuh. Dan malam hari, surat panggilan kepada
Panglima Lingga Paksi dilayangkan dalam status rahasia, dan malam itu juga Panji Winata dibawa menghadap
Sang Prabu ditemani Suro Bhakti, Maha Patih Kerajaan, Penasehat Raja, dan Menteri Kebudayaan. Panji Winata yang memang mewarisi kegagahan ayahnya dengan
cepat menyanggupi tugas berat yang harus dipikulnya sambil minta bantuan kepada kakak seperguruannya
Suro Bhakti. "Panji Winata, malam ini juga kuasa Panglima Lingga Paksi kucabut dan kutangani sendiri. Tetapi, dalam
urusan kemiliteran, maka tugas sehari-harinya adalah engkau yang menjalankanya. Dan karena suasana
darurat, maka kuperintahkan engkau untuk selalu
berkomunikasi dengan Maha Patih kita dan juga dengan Paman menteri dan Paman Penasehat. Apakah engkau
siap melakukannya?"
Dengan cepat Panji Winata berlutut dan menerima
perintah Raja sambil berkata:
"Anugerah Sang Prabu sungguh luar biasa, biarlah
kulakukan denan segenap jiwa dan ragaku, demi
pengabdianku bagi Bumi Sriwijaya ini"
"Baiklah, bangunlah Panji. Sejak saat ini, engkau
menjadi Panglima atas Angkatan Darat langsung di
bawah pengawasanku, dan perintah2 akan diberikan oleh TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Maha Patih kita" Sabda Raja Tunggawarman. Kemudian
Raja Tunggawarman berpaling kepada pembesar lainnya:
"Paman Patih, Paman penasehat, bagaimana dengan
urusan-urusan lainnya?"
"Panglima Lingga Paksi sudah dipanggil termasuk
pasukannya agar memasuki pinggiran Kota Raja. Surat penarikan dan pencopotannya juga sudah disiapkan,
bahkan surat pengangkatan Panji juga telah disiapkan.
Tinggal menunggu peresmiannya besok hari, dan
sebaiknya langsung diumumkan oleh Sang Prabu. Karena dikhawatirkan akan ada penolakan Panglima Lingga jika tidak langsung dilakukan oleh Sang Prabu sendiri"
"Baiklah, kita tetapkan secara demikian. Besok, kita laksanakan langsung di Balairung, pengumuman
pencopotan dan penahanan Panglima Lingga dan
pengangkatan Panglima Panji sebagai pelaksana Harian atas namaku"
Benar saja, kekisruhan, meski terbatas segera terjadi pada saat Raja Tunggawarman mengumumkan
pencopotan Panglima Lingga Paksi dan memutuskan
memegang langsung kendali atas Tentara Darat Kerajaan Sriwijaya. Komando akan dikeluarkan langsung oleh
Maha Patih Kerajaan, sementara petugas lapangan akan langsung dikerjakan oleh Panglima Muda Panji Winata yang hari itu juga diangkat menjadi Panglima Muda.
Kekisruhan segera memudar dan berubah menjadi
ketegangan ketika Raja Tunggawarman mengumumkan
keadaan darurat berhubung dengan mendaratnya
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Pasukan Kerajaan Chola di Pantai Barat Swarnadwipa.
Dan hari itu juga, diperintahkan kepada Maha Patih
Kerajaan untuk mempersiapkan Pasukan Perang
Kerajaan Sriwijaya untuk menyambut pasukan musuh.
Bahkan dalam waktu seminggu kedepan, pasukan sudah
harus bergerak keluar menyambut kedatangan tentara
musuh. Dan seperti disepakati, Suro Bhakti akan memimpin
pasukan khususnya untuk melindungi Istana Raja
bersama dengan Pasukan Pengawal Raja. Dalam waktu
singkat, kekisruhan telah berubah menjadi ketegangan, dan pada akhirnya peristiwa pencopotan Panglima Lingga Paksi dan bahkan penahanannya tidak merembet
terlampau jauh.
Sementara itu, Maha Patih Kerajaan, nampak
bergegas keluar dengan diiringi oleh Panglima Muda
Panji Winata dan beberapa Pejabat Kerajaan Sriwijaya, dilengkapi dengan Firman Raja Tunggawarman. Dari
Balairung mereka langsung menuju ke luar kota dan
menemui Pasukan Perang Angkatan Darat Kerajaan
Sriwijaya yang disiagakan di luar Kota Raja.
Dan begitu memasuki Markas yang biasa digunakan
oleh Panglima Lingga Paksi, dengan segera masuk
menghadap 7 Panglima bawahan Panglima Lingga Paksi.
Dan ketika menyaksikan Firman Raja Tunggawarman
menyertai Maha Patih Kerajaan, mereka segera
menjatuhkan diri berlutut, sambil berucap:
"Menunggu Firman Raja"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sementara itu, Maha Patih Kerajaan Sriwijaya nampak berdiri menghadap ketujuh Panglima tersebut, dan
mengangkat tangan sambil berkata:
"Bacakan Firman Raja Tunggawarman"
Dan segera maju salah seorang Pejabat Tinggi
Kerajaan yang bertugas membacakan Firman Raja
Tunggawarman. Firman Raja yang menegaskan
diterimanya informasi mendaratnya Pasukan Musuh,
Penahanan Panglima Lingga Paksi, pengangkatan Maha
Patih Kerajaan sebagai Panglima Tertinggi Pasukan
Kerasaan Sriwijaya dengan pelaksaa sehari-hari Panglima Panji Winata dan perintah bagi pasukan perang Sriwijaya untuk bersiap menyambut serangan musuh lewat darat.
Segera setelah Firman Raja selesai dibacakan,
terdengar sambutan dan respons dari ke-tujuh Panglima:
"Siap melaksanakan perintah Raja"
Tetapi, Maha Patih Kerajaan Sriwjaya bukanlah orang bodoh. Dia menyaksikan keterkejutan yang tidak wajar diantara tiga dari tujuh Panglima tersebut. Dan sebelum duri dalam daging menusuk lebih jauh dan menyakitkan, maka duri itu harus segera dibersihkan atau disingkirkan.
Apalagi, sudah ditegaskan Firman Raja, bahwa situasi sekarang berada dalam keadaan darurat.
"Apakah kalian semua benar-benar akan
melaksanakan perintah Raja?"
"Siap melaksanakan"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baik, engkau, engkau dan engkau, sekarang ini juga kuperintahkan untuk menemui Panglima Lingga Paksi di penjara Istana. Tugas utama kalian adalah meminta
semua data rahasia terakhir yang dimiliki Panglima
tersebut terkait dengan persekutuannya dengan Keraaan Chola. Malam ini juga kalian menghadapku untuk
melaporkan tugas kalian. Apakah kalian siap untuk
melakukan tugas ini?"
"Si ". siap Maha Patih" kali ini dengan suara terbata dan agak terpaksa, dan semua tidak lepas dari
pengamatan Maha Patih.
"Baik, sekarang juga kalian berangkat" perintah Maha Patih yang kemudiaan diikuti dengan taat oleh ketiga Panglima tersebut. Tetapi, siapapun dalam ruangan itu mengerti, bahwa tanpa surat perintah, tidak akan
mungkin ketiganya mampu dan sanggup menemui
Panglima Lingga Paksi dalam tahanan. Begitu ketiganya keluar dari ruangan, Maha Patih kemudian melirik kearah Suro Bhakti dan berbisik:
"Segera engkau menguntit ketiganya. Jika tidak salah, mereka akan berusaha kabur atau kembali
kekesatuannya untuk berkhianat" Dan setelah berbisik demikian, Maha Patih menyerahkan tanda kekuasaan
melakukan tugas tersebut kepada Suro Bhakti yang
dengan segera kemudian keluar melaksanakan tugasnya.
"Panglima Panji Winata"
"Siap Maha Patih"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Sekarang menjadi tugasmu untuk melakukan
percakapan dengan ke 5 Panglima ini. Tugasmu hari ini adalah, mengkonsolidasikan semua kekuatan Pasukan
Perang kita dan percakapkan langkah apa yang perlu
segera diambil. Malam ini juga, kalian berenam
menghadapku, dan besok adalah waktu mengerjakan
semuanya. Siapkah kalian?"
"Siap Maha Patih" serentak ke-enam Panglima,
termasuk Panji Winata, Panglima Muda yang baru
diangkat menjadi wakil Maha Patih menjawab. Dan
sesaat kemudian Maha Patih Kerajaan Sriwijaya
meninggalkan tempat itu, tempat yang kemudian
berubah menjadi ruangan rapat antara ke-enam
Panglima yang mengemban tugas berat dalam situasi
darurat. Sepeningal Maha Patih, Panglima Panji Winata yang
masih muda itu merasa sangat canggung untuk
memimpin pertemuan tersebut. Tetapi, adalah para
Panglima yang masih merasa shock dengan kejadian
terakhir yang kemudian mendesaknya untuk melanjutkan pertemuan sebagaimana perintah Maha Patih sebelum
meninggalkan tempat itu.
"Baiklah Paman-paman sekalian" tetapi, suaranya tiba-tiba disela dengan sopan oleh seorang Panglima yang lebih tua, bahkan nampaknya yang paling
berpengalaman dan paling bijaksana:
"Maaf Panglima, kedudukan Panglima sekarang berada
diatas kami"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baik, maaf atas kecanggunganku. Raja
Tunggawarman menerima informasi yang sangat valid
mengenai kedatangan Pasukan Perang Chola melalui
pantai barat Swarnadwipa. Tetapi, sejauh ini tiada
informasi dari Pasukan Perang Sriwijaya. Bahkan,
Panglima Lingga Paksi kedapatan kasak-kusuk denan
tokoh-tokoh India yang memiliki maksud kurang baik
bagi Sriwijaya ".. keluar kau" Panji Winata yang
sementara berbicara tiba-tiba mengibaskan lengan
bajunya dan kemudian melesat dengan sangat cepat
kearah samping.
Hanya terdengar kemudian jeritan "aaach", yang
sekejap kemudian disusul dengan kembali melayang
masuknya tubuh Panji Winata menenteng tubuh seoran
yang mengintil percakapan dalam ruangan tersebut. Dan, ke 5 Panglima lainnya yang tadinya agak meragukan
Panglima Muda ini, sangat terkejut dan kagum atas
kehebatan bergerak dan kehebatan ilmu Panglima Muda mereka Panji Winata. Dan menjadi lebih terkejut
mengetahui kalau pengintil tadi adalah wakil dari salah satu Panglima yang tadi ditugaskan menghadap Panglima Lingga Paksi.
"Adakah diantara kalan yang mengenal orang ini?"
Tanya Panji WInata
"Panglima, orang ini adalah wakil dari Panglima Nawa Sudra yang dtugaskan menghadap Panglima Lingga
Paksi" TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Hm, apa maksudmu memata-matai percakapan
dalam ruangan ini?" Panji berpaling kearah orang yang ditangkap yang kini berlutut menghadapnya.
"Ampun Panglima, tidak ada maksud apa-apa. Hanya
ingin mengetahui pekrembangan terakhir saja"
"Paman Panglima, apa hukuman bagi prajurit yang
mencoba mencuri dengar percakapan atasannya?" Panji berpaling dan bertanya kepada Panglima tertua yang tadi mengingatkannya.
"Hukuman mati" tegas sang Panglima.
"Hm, kau dengar hukuman buatmu apa?" Panji
berpaling kembali kepada orang tangkapannya.
"Ampun Panglima, bukan maksudku untuk mencuri
dengar" ratap orang itu
"Apakah engkau termasuk dalam barisan Tentara
Kerajaan Sriwijaya?"
"Benar Panglima"
"Engkau tahu hukuman bagi yang melakukan tindakan
seperti engkau?"
"Tahu Panglima"
"Tetapi engkau tetap berkeras melakukannya. Tidak
mungkin tanpa maksud tertentu, apa maksudmu yang
sebenarnya?" kejar Panji
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Ampun Panglima" kembali orang itu meratap.
"Baiklah, kuampuni engkau. Tetapi saat ini juga,
engkau ceritakan semua yang engkau ketahui, semua
yang kalian rencanakan sedetail mungkin. Baru
kupertimbangkan apakah engkau harus dihukum mati
atau membebaskanmu dari hukuman mati"
"Baik, baik, baik Panglima" lolos dari lubang kematian, sungguh melegakan orang itu. Memberitahu apa yang
diketahuinya bukan perkara susah, jika memang harus dutarakan dengan jaminan keselamatan jiwa, mengapa
tidak" Tapi belum sempat orang itu ditanyai, dari luar
berkumandang sebuah suara:
"Panglima Suro Bhakti mohon ijin bertemu para
Panglima" "Silahkan masuk" Panji melirik sejenak kearah
Panglima tertua tadi yang mengedipkan mata tanda
setuju, untuk kemudian memutuskan mengundang
masuk Suro Bhakti. Wajar saja, Karen Panglima Sro


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bhakti merupakan Panglima Armada Maritim, bukan
Armada Darat. Tidak berapa lama, dari luar kemudian melangkah masuk Suro Bhakti bersama 3 anak buahnya
yang menggendong ketiga Panglima yang tadinya
ditugaskan menemui Panglima Linga Paksi. Dan
kemudian juga masuk Ratna Sari di belakang mereka
berempat. Gadis itu yang kemudian memecah
keheningan: TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Kakang, engkau sudah menjadi Panglima, tetapi
bagaimana mungkin engkau tidak memberi tahu aku
adikmu?" dengan suara manja kepada kakaknya seperti pergaulan biasa mereka sehari hari
"Ratna, Kakakmu sedang menjalankan tugas
Ketentaraannya, jangan diganggu" tegur Suro Bhakti
halus "Tapi, dia kan Kakakku sendiri" Ratna berkeras
"Benar, tetapi Kerajaan dalam bahaya dan kakakmu
sedang bertugas, tenanglah dan bersikaplah sopan"
"Baiklah" dengan merengut Ratna Sari kemudian
menyingkir kesamping. Diikuti pandang mata bingung
para panglima lainnya.
"Kakang Suro ".. ech, Panglima Suro Bhakti, ada apa gerangan?" Panji yang belum tebriasa tergagap dalam situasi aneh itu.
"Panglima, kami bertiga terpaksa menangkap ketiga
Panglima yang berusaha mempengaruhi pasukannya
untuk meninggalkan tangsi militer ini. Untung ada Ratna Sari dan Pasukan Khusus yang membantu, dan sedikit
saja dari Pasukan mereka yang terpengaruh. Tetapi
semua sudah ditangani secara baik dengan Firman Raja dan Perintah Maha Patih. Melapor kepada Panglima agar segera dilakukan pembersihan"
"Hm, sudah kuduga" Panji kembali melirik orang
tangkapannya yang kembali gelisah karena
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
perkembangan baru dna hadirnya atasannya yang sudah tertangkap. Nampaknya bahkan atasannya itu terluka
parah. "Baiklah, terima kasih Panglima Suro Bhakti. Silahkan melaporkannya langsung kepada Maha Patih
sebagaimana titahnya tadi. Dan pembersihan pasukan
akan segera kami lakukan.
Demikianlah, akhirnya Panglima Panji Winata dengan
dibantu ke-5 Panglima yang masih setia kemudian
melakukan pembersihan di tubuh angkatan perang
Sriwijaya. Bahkan kemudian mereka melakukan
percakapan strategi menghadapi musuh, yang malamnya kemudian diinformasikan dan didiskusikan langsung
dengan Maha Patih yang akan memimpin perang
melawan Angkatan Perang kerajaan Chola.
Semua rahasia persekutuan Panglima Lingga Paksi
bisa dicium dan kemudian digagalkan, meskipun
Panglima Lingga Paksi kemudian bisa dilarikan orang dari penjara semingu kemudian, dan diduga dilarikan oleh kakeknya sendiri, Datuk 9 Siluman Harimau yang sakti mandraguna. Tetapi meski demikian, Pasukan Perang
Sriwijaya bisa disiapkan secukupnya untuk menghadapi serbuan angkatan perang Kerajaan Chola.
====================
Dan, sebagaimana telah diramalkan dan diduga secara
baik oleh Nelayan Sakti Sungai Musi atau si Bintang Sakti Membara maupun Bhiksu Chundamani, Sriwijaya sedang
dalam masa surut. Meskipun berhasil melakukan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pembersihan kedalam tubuh angkatan perangnya, tetapi Panglima Panji Winata, tidak bisa menghindari kenyataan betapa moral pasukan, disiplin dan peralatan mereka sudah tertingal dari lawan mereka seberang lautan itu.
Selain itu, persiapan perang mereka yang hanya
kurang dari 10 hari, juga membuat ketergesa-gesaan
demikian nyata dan membawa efek yang cukup
menentukan. Jikapun ada keunggulan Pasukan Sriwijaya hanyalah fakta, bahwa mereka jauh lebih menguasai
medan pertempuran ketimbang lawan mereka.
Dan keunggulan itulah yang membuat mereka bisa
menahan pasukan lawan cukup lama jauh di luar Kota Raja Sriwijaya. Tetapi, sulit meramalkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan mereka untuk bisa bertahan lama dalam kondisi yang sangat tidak menguntungkan
tersebut. Betapapun demikian, peperangan melawan Kerajaan
Chola, semakin menumbuhkan rasa hormat Panglima-
Panglima tua terhada Panji Winata. Anak muda atau
Panglima Muda yang menunjukkan keberanian dan
kesaktian yang mengagumkan, dan sering dalam
keadaan terjepit menginspirasi anak buahnya dan
menularkan semangat juang yang luar biasa.
Setelah peperangan berlangsung selama sepuluh hari, dan kemampuan terbatas untuk menahan musuh,
barulah Panglima-panglima tua itu takluk benar-benar terhadap anak muda itu. Kepemimpinan dan
semangatnya sungguh luar biasa, meskipun taktik
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
perangnya masih sangat tergantung kepada para
Panglima tua tersebut.
Betapapun, semakin lama namanya semakin harum,
dan seakan menambah harum nama ayahandanya yang
juga bertarung mati-matian di Lautan untuk menghadang dan mengusir para penyerbu dari sektor lautan. Hanya bedanya, bila ayahandanya melakukan tugasnya dengan kekuatan dan kemampuan terbaik, maka Panji
melakukannya dengan kekuatan dan kemampuan
pasukan seadanya. Baik moral pasukan maupun
perlengkapan pasukan. Tetapi, semangat dan
keberaniannya, menularkan semangat dan moral yang
sangat positif bagi pasukannya.
Sanggup menahan 10 hari gempuran musuh yang
jauh lebih tangguh, sudah merupakan sebuah prestasi.
Bahkan, memasuki hari-hari selanjutnya, perlawanan
pasukan Sriwijaya masih cukup berarti dan masih
sanggup menahan gelombang dan arus serbuan
Kerajaan Chola. Betapapun, taktik dan strategi perang para panglima di bawah Panglima Panji memang sangat tepat dengan kondisi alam Bumi Sriwjaya di Pulau
Swarnadwipa. Sementara jauh disana, di Istana Raja, Maha Patih
cukup sadar dengan kekuatan lawan yang menyerbu dan kemampuan sendiri dalam menahan gelombang serbuan
tersebut. Karena itu, selama beberapa hari terakhir, mobilisasi penduduk untuk melakukan perlawanan juga dilakukan, itupun tanpa melalui koordinasi denan Raja yang sudah lebih banyak termenung menyesali keadaan yang semakin memburuk.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Keadaan yang terjadi benar-benar diluar penalarannya selama ini. Maha Patih sendiri, sampai berani melakukan diluar ijin Raja, karena sadar situasi sudah genting dan perlu ditanggulangi sesegera mungkin. Betapapun, dia bersyukur karena kemampuan Panji dalam menahan
serbuan musuh sampai demikian lama.
Peperangan memang selalu berkobar, tetapi pasukan
musuh masih bisa ditahan. Bahkan memasuki minggu
kedua peperangan, tanda-tanda kekalahan masih belum nampak, meski Panji dan para panglimanya semakin
ketar-ketir dengan kondisi pasukan mereka.
"Hm, anak itu benar-benar keturunan Naga. Sungguh
tidak diduga, dia sanggup menahan serbuan musuh
asing sampai lebih dari 2 minggu tanpa bantuan pasukan cadangan" nampak Maha Patih sedang bercakap-cakap
dengan Penasehat Raja, Menteri Kebudayaan dan juga
nampak Panglima Suro Bhakti disana. Juga nampak
beberapa Panglima lain dari jajaran kemiliteran Kerajaan Sriwijaya hadir.
"Benar, anak harimau memang pastilah melahirkan
harimau" Menteri Kebudayaan yang sangat dekat dengan Panglima Jayeng Kencana menimpali, bangga dengan
ayah dan anak yang dikenalnya dekat dan sedang
berjuang mempertaruhkan nyawa buat Sriwijaya itu.
"Apakah pasukan cadangan sudah memadai untuk
dikirim membantu ke medan perang?" Maha Patih
bertanya TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Jumlahnya sudah cukup memadai Maha Patih. Jumlah
10.000 pasukan nampaknya akan merupakan bantuan
memadai sesuai permintan Panglima Panji di medan
perang" "Kapan pasukan cadangan itu bisa dikirimkan?"
"Terhitung hari ini, rasanya dua hari kedepan sudah bisa dilakukan, atau bisa kita kirimkan segera"
"Baiklah, jika begitu, Pasukan itu biarlah dikirimkan secepatnya. Panglima Suro Bhakti, apakah pasukan kita didalam Istana cukup memadai untuk menahan serbuah
musuh kelak?"
"Sejauh ini, kekuatan kita sudah banyak terserap ke medan pertempuran Maha Patih. Tetapi Pasukan Khusus Angkatan Maritim masih tetap utuh berada di luar istana.
Karena memang mereka dilatih khusus untuk melindungi Istana Raja. Apakah ada perintah khusus dari Maha
Patih?" "Ada Panglima Suro Bhakti, aku ingin mengutusmu
untuk memimpin pasukan cadangan ini dan membantu
Panglima Panji di medan perang"
"Siap Panglima" Panglima Suro Bhakti menerima
perintah itu dengan senang hati. Betapapun dia ingat, bahwa yang bertarung digaris depan adalah adik
perguruannya dan keponakan dari gurunya yang telah
dianggap sebagai ayah sendiri. Karena itu, selama
berhari-hari, Suro Bhakti memendam keinginan untuk
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
hadir digaris depan melindungi keponakan gurunya, yang juga adik seperguruannya itu.
"Bagaimana dengan pasukan khusus angkatan Maritim
di luar Istana Maha Patih?" Penasehat Raja bertanya, karena memang dia termasuk penggagas pasukan
istimewa ini bersama dengan Panglima Jayeng Kencana dan Menteri Kebudayan, bahkan ikut meminta bantuan
kedua sahabatnya untuk melatih pasukan itu.
"Adalah tugas Penasehat Raja dan Menteri
Kebudayaan untuk mencari Panglima Pengganti, karena kalian berdua adalah penggaas-penggagas pasukan
khusus tersebut. Sedapat mungkin mencari pengganti
yang cakap dan sanggup menjaga keistimewaan pasukan itu"
"Maha Patih, bagaimana jika Ratna Sari, putri
Panglima Jayeng Kencana yang menangani sementara
pasukan itu" Selain dia putri Panglima Jayeng Kencana, dia juga adalah adik perguruanku dan kepandaiannya
tidak dibawah kepandaian kakaknya Panglima Panji"
Panglima Suro Bhakti tiba-tiba teringat Ratna Sari dan menyarankan gadis itu sebagai pengganti sementara.
Toch gadis itu juga sudah demikian lihay sekarang ini.
"Tapi, dia seornag perempuan.Apakah dia sanggup
beradaptasi dengan lingkungan ketentaraan?" Maha Patih meragu
"Dia terlatih sejak kanak-kanak dengan Ilmu
kesaktian. Kiranya, dia tdak akan kalah oleh kakaknya TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sendiri dalam adu kepandaian" Suro Bhakti menegaskan kemampuan Ratna Sari
"Bagaimana menurut Penasehat dan Menteri
Kebudayaan?" Maha Patih bertanya kepada dua orang
yang diketahuinya mengenal dekat keluarga Panglima
Jayeng Kencana.
"Usul Panglima Suro Bhakti layak dipertimbangkan.
Pertama, anggota pasukan istimewa itu semua anak
buah Panglima Jayeng Kencana dan mengenal putri
Panglima itu. Kedua, aku tahu betul kehebatan Ratna Sari. Jika dia bersedia, kiranya dia calon yang lebih dari memadai untuk memikul beban berat ini" Menteri
Kebudayaan menegaskan dan diiyakan dengan anggukan
kepala oleh Penasehat Raja.
"Baiklah, jika kalian anggap dia cukup pantas, biarlah besok aku mengangkatnya secara khusus menjadi
Panglima Pasukan Khusus kita. Karena keadaan kita
darurat, maka pengangkatan itu kita sahkan dikemudian hari dengan seijin Sang Prabu Tunggawarman".
Bangkit kembali semangat Panji Winata begitu
menerima bala bantuan yang cukup besar. Bahkan,
kedatangan Suro Bhakti yang memperkuat barisannya
sungguh membangkitkan kembali moral bertempurnya.
Betapa tidak, sudah 3 hari terakhir pasukannya selalu terdesak mundur dan kehilangan banyak anak buah.
Dengan tambahan tenaga baru yang lebih segar,
moral pasukannya juga meningkat cukup tinggi. Bahkan lebih menyenangkan lagi, ketika 3 hari setelah
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kedatangan Suro Bhakti, Panglima Panji menerima
kunjungan seorang yang sangat dekat dan sangat
dipercayainya. Dia sedang bercakap-cakap dengan Kakak seperguruannya di ruangan pribadinya ketika orang itu tanpa sepengetahuan semua penjaga sudah menyelinap
masuk. Bahkan baru setelah orang itu berada dalam ruangan
pribadi, baru Suro Bhakti dan Panji menyadari
kehadirannya. Dan alangkah terkejut keduanya, tetapi langsung bersujud dihadapan orang tua itu ?". Bintang Sakti Membara atau si Nelayan Sakti Sungai Musi:
"Guru, engkau datang?" adalah suara Panji yang
sesunggukan. Memang, kepada paman sekaligus gurunya ini sajalah dia mampu dan sanggup mengeluarkan semua unek-uneknya. Apalagi, memang sejak berusia 10 tahun dia telah kehilangan ibunya yang meninggal karena sakit, dan sulit untuk bermesra dengan ibu tirinya sebagaimana ibu kandungnya. Tetapi, terhadap paman sekaligus
gurunya ini, Panji selalu bisa dan terbiasa mencurahkan seluruh isi hatinya.
"Panji, ingatlah engkau seorang Panglima saat ini"
Gurunya mencoba mengingatkan.
"Tapi guru, kepada siapa lagikah aku menumpahkan
semua kesesakan ini" Panji tetap dalam keharuan
menerima dan menyambut kedatangan guru sekaligus
pamannya ini. "Aku tahu apa yang engkau tanggung anakku.
Seusiamu, beban itu memang teramat berat. Tetapi,
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
engkau telah melakukannya dengan sangat baik.
Terlampau baik malah dengan mengorbankan
kemudaanmu. Engkau bahkan melakukan lebih baik dari ayahmu sendiri"
"Guru "." Panji tetap terisak tak sanggup berkata apa-apa.
"Ayahandamu bertarung di lautan dalam kekuatan dan
peralatan terbaiknya. Tetapi engkau menahan musuh
dengan moral pasukan yang lemah dan perlengkapan
perang yang dibawah lawanmu. Engaku harus bangga
dengan kemampuanmu anakku. Diatasnya, engkau
mempertaruhkan nyawamu untuk Kerajaanmu. AKu puas
menjadi paman dan gurumu sekaligus"
"Guru, ".. tapi ?". tapi" masih belum sanggup Panji bicara.
"Sudahlah, engkau mau berkata bahwa pasukanmu
terus dan selalu terdesak. Bukan soal besar, karena siapapun Panglima yang memimpin moral dan
perlengkapan seperti pasukanmu, pasti akan mengalami kekalahan demi kekalahan. Tetapi, engkau bertahan jauh lebih lama dari yang kuperkirakan. Bahkan dari perkiraan Maha Patih di Istana Raja. Tadinya aku berpikir engkau hanya akan bertahan paling lama 10 hari. Tetapi, sudah melampaui 20 hari, engkau masih tetap bertahan. Itu sudah luar biasa anakku"
Kemudian hening sejenak, hanya tarikan nafas dan
sesunggukkan yang terdengar. Sampai kemudian Bintang Sakti Membara kembali berkata:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Sekarang, bangun dan bersikaplah sebagai seorang
Panglima anakku. Kuatkan hatimu dan kuasai dirimu.
Dipundakmu disandarkan harapan banyak orang.
Harapan yang berlebihan memang, tetapi jawablah
dengan penuh tanggungjawab apapun hasil akhirnya
kelak" Panji kemudian dituntun bangun oleh gurunya, dan
nampak anak itu berusaha keras untuk menguasai
dirinya. Semua beban yang ditanggungnya sendirian
seakan lepas dan menemukan pelepasannya begitu dia
berhadapan dengan gurunya, sekaligus pamannya yang
dihormati dan dicintainya. Seakan menemukan oase di padang gurun, demikianlah Panji menumpahkan semua
yang dialaminya, dipikirkannya dan dilakukannya. Dan dikuti dengan anggukan kepala, tarikan nafas, desisan kagum, maupun kegetiran, oleh gurunya maupun kakak
seperguruannya Suro Bhakti.
"Demikianlah guru. Meskipun memperoleh bala
bantuan yang cukup besar, tetapi pengalaman tempur
mereka kurang, dan peralatan perang juga kurang
memadai. Dalam perkiraan kami, paling lama kita
sanggup bertahan selama 2 sampai tiga minggu
kedepan, jikapun lebih dari itu semata-mata karena
semangat dan semangat"
"Tidak mengapa anakku. Sudah kukatakan, hasil akhir biar kita lihat kelak. Yang terpenting, engkau telah menjawab panggilan Kerajaanmu dan tugas dari Rajamu dan membaktikan semuanya bagi kepentingan Kerajaan.
Semua memag harus dan akan ada akhirnya"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Benar guru, Panji akan melakukannya dalam
tanggungjawab itu"
"Suro Bhakti"
"Ya guru"
"Engkau tahu benar kondisi medan pertempuran saat
ini bukan?"
"Demikianlah guru, posisi kita memang selalu
tertekan, meskipun bantuan tenaga cadangan sudah
terlibat dalam pertempuran"
"Hm, kita benar-benar akan mengarungi perjalanan
lain yang akan sangat sulit nantinya. Baik engkau,
maupun adik-adikmu. Kuharap kalian cukup siap dengan semua itu. Dan kalian berdua, harap jangan pernah
berhenti menempa dirimu kelak. Baiklah, kalian berdua lanjutkan percakapan kalian, aku akan berada disini sampai saat tepat untuk kembali ke Kota Raja"
"Baik guru" kedua kakak beradik perguruan itu
menyahut berbarengan.
==================
Tak diduga-duga, semangat dan keberanian Panji


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang ditunjang strategi Panglima-panglima
berpengalaman serta sokongan Panglima Suro Bhakti
sanggup menahan serbuan bala tentara Chola. Memang
nyaris tidak ada kemenangan fenomenal dan patut
dibanggakan. Tetapi, bagi mereka yang mengetahui
kondisi angkatan perang Sriwijaya, sadar betul, bahwa TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
hanya keajaiban saja yang membuat mereka sanggup
menanggulangi serbuan Bala Tentara Kerajaan Chola.
Meskipun sudah tentu, Raja Tunggawarman tidak
mengetahui secara detil persoalan di tubuh Angkatan Perangnya. Tetapi, tokoh tokoh seperti Maha Patih
Kerajaan, Penasehat Raja, Menteri Kebudayaan dan
sjeumlah pembesar lainnya, paham bahwa keajaiban
terjadi di medan pertempuran itu. Karena setelah
bantuan tenaga cadangan dikirim, kembali waktu 2
minggu telah berlalu, dan pertahanan Tentara Sriwijaya masih tetap belum tertembus juga.
Kabar-kabar dari medan pertempuran masih
menginformasikan pertempuran sengit terus menerus
terjadi, dan keuntungan lain pasukan Sriwijaya mulai menentukan, yakni pasokan bahan makanan alias
logistik. Berbeda dengan Bala Tentar Kerajaan Chola yang harus mengupayakan sendiri dan mulai kelabakan dengan kondisi yang terus berlarut ini.
Tetapi, pertahanan setelah sebulan itu, ternyata
menjadi batas perlawanan penuh semangat dari Bala
Tentara Sriwijaya. Perlahan namun pasti, setelah
mengerahkan seluruh daya dan upaya, pasukan Sriwijaa mulai melempem dan mulai terus menerus tertekan
mundur. Bahkan 7 hari kemudian, perintah mundur
dengan terpaksa dikeluarkan oleh Panglima Panji Winata.
Dan skenario terburuk mulai terbayangkan dengan
mengirim infomasi resmi ke Ibukota Kerajaan. Aalagi, setelah 3 hari kemudian, Bala Tentaa Chola lainnya
mendukung sebruan maju setelah mendarat beberapa
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
hari sebelumnya di Pantai Barat Kerajaan Sriwijaya.
Desakan dan tekanan menjadi semakin sulit ditahan, dan gerak mundur pasukan Sriwijaya menjadi semakin nyata.
Bahkan bala bantuan Keajaan Chola yang datang
semakin menjadi-jadi, jumlahnya terus bertambah setiap hari. Dan inilah pukulan telak dan menentukan dari
proses pertempuran yang sudah cukup panjang dan
melelahkan itu. Ditambah dengan moral yang rendah,
disiplin seadanya dan hanya mengandalkan keuntungan penguasaan medan, membuat gerak mundur menjadi
pilihan yang masuk akal.
Berita terdesak mundurnya Pasukan Sriwijaya sudah
menjadi topic bahasan di Ibukota Kerajaan Sriwijaya.
Bahkan pada akhirnya, Raja Tunggawarman sendiri
sudah diberitahu dan dijelaskan mengapa kondisi ini begitu buruk, setelah begitu lama Sriwijaya berada dalam kondisi dan masa keemasannya.
Tetapi, penyesalan bukan cara terbaik mengatasi
keadaan. Maha Patih yang cerdas segera mengeluarkan perintah menutup jalan masuk ke Ibukota Sriwijaya,
tepat kurang lebih 20 km dari kotaraja. Tempat tersebut memang strategis sebagai beteng pertahanan, karena
celah masuknya yang sempit, dan batasnya adalah
lautan. Bilapun memaksakan diri meretas jalan melalui pegunungan, maka lebatnya hutan akan menghadang
pasukan lawan. Dan keluarlah perintah Maha Patih supaya pasukan
Panglima Panji mundur dan menghadang di celah sempit tersebut. Sementara pasukan cadangan tersisa akan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
dikerahkan semua ke daerah tersebut dengan
meninggalkan Pasukan Penjaga Istana di lingkungan
Istana Raja. Meskipun demikian, serbuan Bala Tentara Kerajaan
Chola pada akhirnya memang sulit dihentikan, sulit
ditahan. Selain unggul dalam senjata, skill dan
pengalaman, mereka juga unggul jauh dalam jumlah.
Pertempuran terakhir dan menentukan terjadi di celah sempit tersebut, dan pada akhirnya setelah bertahan selama sebulan lebih di celah sempit itu, bobol jugalah pertahanan terakhir itu.
Bahkan Maha Patih Kerajaan Sriwijaya gugur dan
sampyuh dalam pertarungan dan pertempuran berat
tersebut, gugur bersama banyak tokoh utama Sriwijaya yang datang berkumpul mempertahankan kejayaan
Sriwijaya. Pasukan tersisa akhirnya datang berkumpul di Istana Raja untuk mempertahankan kehormatan
Rajanya. Dan hanya butuh waktu 5-6 hari bagi pasukan atau bala tentara Kerajaan Chola untuk mengepung Kota Raja Sriwijaya.
Dan nampaknya tiada niat mereka untuk
membumihanguskan Kotaraja tersebut. Dan karena itu, pada akhirnya mereka memutuskan meminta Raja
Tunggawarman untuk menyerah. Bahkan memberi batas
waktu hingga 3 hari bagi Raja Tunggawarman untuk
menyerah dan dijadikan tawanan ke Kerajaan Chola.
Hari kedua dari batas waktu itu merapatlah Armada
Laut Sriwijaya yang pulang dengan gilang gemilang
dengan keberhasilan mengusir dan menghancurkan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
amada laut Kerajaan Chola. Tetapi sayang, di barat, mereka kebobolan, dan pasukan darat Chola menerobos masuk pada saat armada Sriwijaya menghadang dan
mengusir armada laut Kerajaan Chola.
Kemenangan Armada Laut Sriwijaya sayangnya tidak
berpengaruh lagi, karena Kotaraja kini sudah dalam
pengepungan bala tentara kerajaan Chola, bahkan
tinggal 1 hari waktu yang diberikan bagi Raja
Tungawarman untuk memutuskan, apakah akan
menyerah dan diangkut sebagai tawanan ke Kerajaan
Chola, ataukah melakukan perlawanan sampai mati.
Dan menyadari kondisi ini, betapa sedih dan pedih hati Panglima Jayeng Kencana. Apalagi begitu mengetahui
bahwa anak-anaknya juga terlibat sebagai panglima
dalam pertempuran besar yang mengakibatkan
kejatuhan Sriwjaya tersebut.
Merapatnya atau masuknya Armada Laut Sriwijaya ke
perairan dekat Kotaraja membuat suasana menjadi
kembali panas. Tetapi, Raja Tunggawarman sendiri
sudah muak dan sudah padam nafsunya melihat puluhan ribu korban jatuh akibat peperangan itu. Karena itu, ketegasan dan kehormatan yang dipegang oleh Panglima Jayeng Kencana, justru bertolak belakang dengan
keputusan yang sudah diambil oleh Raja Tunggawarman.
Sang Raja telah memutuskan akan menyerah dan
menyerahan diri untuk menjadi tawanan ke Kerajaan
Chola. Dan hal inilah yang sangat ditentang oleh
Panglima Jayeng Kencana. Baginya, Raja adalah symbol TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kerajaan, dan ditawannya sang Raja sama dengan
ambruknya kejayaan Sriwijaya.
Karena itu, ketika pada hari ketiga, Raja
Tunggawarman menyerahkan diri, Panglima Jayeng
Kencana tetap menutup perairan dan menolak
membiarkan Bala Tentara Kerajaan Chola untuk
memanfaatkan alur laut guna kembali berlayar ke
kerajan mereka. Mengetahui kondisi tersebut, Panglima Bala Tentara Chola akhirnya mengaja Raja
Tunggawarman untuk melakukan percakapan dan
membujuk Panglima Jayeng Kencana.
Tetapi bujukan Raja Tunggawarman hanya dijawab
singkat oleh Panglima Jayeng kencana "percakapan soal tawar menawar hanya bisa dilakukan di atas Kapal Induk Armada Laut Sriwijaya dengan jaminan keamanan penuh bagi Panglima Bala Tentara Kerajaan Chola".
Panglima Bala Tentara Chola sangat sadar, bahwa
perjalanan pulang bakal sangat sulit bila dilakukan melalui jalur darat ke Barat. Dan pasukannya akan
menghabiskan banyak sumber daya untuk mengarungi
kembali jalan darat sebagaimana mereka menyerbu
Sriwijaya. Jalan termudah adalah menggunakan armada Laut Sriwijaya yang rajanya sudah ditaklukkan.
Repotnya, siapapun tahu bahwa Panglima Jayeng
Kencana adalah Hantu bagi armada laut Kerajaan
manapun saat itu. Karena itu, Panglima Bala Tentara Chola menyambut baik tawaran melakukan percakapan
dengan Panglima Jayeng Kencana, tetapi dengan tetap menahan Raja Tunggawarman di markas mereka.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Pertemuan mereka dilakukan secara terhormat dan
memenuhi tata karma peperangan, terlebih karena
memang Raja Tungawarman masih ditahan di markas
Tentara Kerajaan Chola. Adalah Panglima Jayeng
Kencana sendiri yang menyambut Panglima Bala Tentara Kerajaan Chola, dan setelah berbasa basi dengan tata karma kemiliteran akhirnya keduanya melakukan
percakapan secara rahasia disertai penterjemahnya
masing-masing: "Panglima Jayeng Kencana, kami meminta agar
Panglima meletakkan senjata demi keselamatan Raja
Tunggawarman"
"Hm Panglima Padmanaba, Sriwijaya boleh takluk,
tetapi kami pantang Raja kami menjadi bahan hinaan
siapapun. Apalagi di tawan d Negara manapun. Semua
kekuatan Sriwijaya akan dikerahkan untuk
membebaskannya" tegas Panglima Jayeng Kencana.
"Artinya, Panglima Jayeng Kencana akan menghalangi
kepulangan kami melalui alur laut?"
"Benar sekali, dan kami akan menggunakan segenap
cara untuk merebut kembali Raja kami"
"Meskipun di bawah ancaman kematian Raja
Tunggawarman?"
"Kami akan berusaha jangan sampai dia mati"
"Tapi nyawanya berada dalam tangan kami sekarang"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Nyawa masing-masing sudah ada takdirnya"
"Tapi kami menahannya sekarang"
"Dan kami akan merebutnya"
"Panglima Jayeng Kencana, mungkinkah tiada jalan
lain lagi?"
"Ada Panglima Padmanaba, bebaskan Raja kami"
"Tidak mungkin Panglima Jayeng Kencana"
"Baik, kalian menahannya melalui peperangan, biarlah kami merebutnya melalui cara yang sama"
"Tapi Raja Tunggawarman sudah takluk"
"Benar, cukup dia takluk. Jangan perlakukan dia
sebagai manusia tawanan. Jika kalian tinggalkan dia disini, dan menurunkannya sebagai Raja, maka hal itu masih lebih terhormat bagi kami"
"Apa jaminan bahwa Sriwijaya akan takluk?"
"Jaminannya Panglima Padmanaba adalah, Panglima
Jayeng Kencana sebagai tawanan anda, dan anda bebas memilih siapapun sebagai pengganti Raja
Tunggawarman"
Nampak Panglima Padmanaba berpikir keras. Usulan
Panglima Jayeng kencana nampaknya masuk diakalnya.
Toch kemenangan atas Sriwijaya sudah digapainya,
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
tinggal bagaimana mengendalikan Sriwijaya dan kembali ke Kerajaan Chola secepat mungkin. Tetapi, tak
terbendung rasa kagumnya atas kegagahan Panglima
Jayeng Kencana.
Sungguh mahluk luar biasa dan langka. Apresiasinya
atas kegagahan Panglima Jayeng Kencana inilah yang
kemudian melunakkan hatinya, dan kemudian
membuatnya mengambi keputusan yang diutarakannya
sebagai berikut:
"Panglima Jayeng Kencana, pada dasarnya aku setuju
dengan saranmu. Ttapi, sebaiknya kita putuskan
bersama Raja Tunggawarman. Jika engkau tidak
keeratan, aku mengundangmu untuk memutuskannya di
Markas kami. Bagaimana Panglima, apakah engkau
bersedia?"
"Panglima Padmanaba, engkau begitu gagah dan
terhormat. Aku tidak akan takut mendatangi markasmu jika pemimpinnya orang seperti anda, meskipun kta
berdiri berseberangan"
"Hahahahaha, Panglima, sungguh menyenangkan dan
terhormat mempunyai lawan segagah dan seterhormat
anda" Panglima Padmanaba bahkan sampai menyalami
Panglima Jayeng Kencana denga gaya dan cara khas
mereka. "Baiklah, aku menunggumu besok di markas bala
tentara kerajaan Chola" dan setelah mengucapkan
demikian, percakapanpun berakhir dan menunggu
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kelanjutan percakapan besoknya di markas besar Bala Tentara Kerajaan Chola yang berada di luar Kotaraja.
"Hm, kakang Jayeng Kencana, engkau telah
menegaskan sikap dan kehormatanmu secara sangat
nyata" sosok tubuh tiba-tiba telah merendengi Panglima Perkasa itu.Bintang Sakti Membara, sang adik kandung.
"Hm, Adi, kelanjutanmu adalah tugasmu untuk
melindungi keponakan keponakanmu. Kudengar Panji
telah mengorbankan nyawanya bagi Kerajaan ini, bagi Raja yang memiliki alasan sendiri untuk tidak menambah jumlah mayat. Tetapi, Ratna, adalah tugas adi untuk menemukannya. Dan kepada Adi pula kuserahkan
Nenggala untuk dididik. Karena jalur keluarga kita akan putus apabila Nenggala ikut menjadi korban"
"Hm, akhir episode pedih ini memang akan berakhir
kakang. Bahkan secara samar sudah kuterka apa yang
akan engkau lakukan. Pilihan yang sangat luar biasa dan memang seharusnyalah demikian bagi mereka yang
menjadi abdi sebuah Kerajaan. Selamat kakang"
"Aku tidak membutuhkan ucapan selamat Adi, aku
membutuhkan kesediaanmu untuk melanjutkan gais
keturunan keluarga kita"
"Kakang, tanpa engkau minta, sudah lama
kupersiapkan semuanya. Benar, ada berita bahwa Panji telah tewas, tetapi getaran batinku menangkap tidak seperti itu. Sayangnya, bukan aku yang akan
menemukannya, tetapi entah siapa. Jangan khawatirkan anak-anakmu, melangkahlah dalam pilihanmu, pilihan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
terhormat itu. Dan relakanlah sisanya untuk dikerjakan adikmu ini" desis Bintang Sakti Membara nyaris tanpa emosi.
"Ach, Adi, aku tahu. Pilihanmupun sungguh luar biasa, meski terkadang tak mampu kuselami. Tetapi, engkau
sanggup menyelami pilihanku hingga detail. Dan
sebagaimana biasanya, aku memang banyak bergantung
kepadamu untuk urusan keluargaku. Adi, engkau
terimalah permohonan maaf kakangmu ini. Dan
seterusnya, engkau bertindak atas namaku bagi anak-
anakku. Kuharap engkau meninggalkan aku sendirian
untuk semalaman ini. Dan pesanku untuk anak-anakku
kutinggalkan kepadamu. Besok sore menjelang malam,
datanglah ke Kapal ini dan ambil semua pesan dan
peninggalanku untuk anak-anakku"
Kedua kakak beradik ini kemudian saling pandang,
saling tersenyum penuh pengertian. Dan tidak berapa lama keduanya berpelukan. Terakhir kali. Karena setelah itu, Bintang Sakti Membara meninggalkan Kapal megah itu, dan tidak kelihatan sampai esok harinya. Esok
menentukan, esok yang lain, hari dimana Panglima
Jayeng kencana tanpa dikawani siapapun kecuali
penterjemahnya, dalam jubah kebesarannya mendatangi markas Bala Tentara Kerajaan Chola.
Anehnya, perjalanan masuk Panglima Jayeng Kencana
justru dihiasi dengan hiasan yang megah, megah dalam ukuran kritis dalam peperangan. Dan bahkan semua Bala Tentara Kerajaan Chola menyambutnya dengan penuh
hormat, dan memandangnya kagum serta hikmat hingga
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kemudian disambut oleh Panglima Utama Kerajaan Chola Padmanaba.
"Hahahaha, Malaikat Samudra Raya, Panglima Jayeng
Kencana, sungguh terhormat menerimamu di markasku
saat ini. Mari-mari Panglima ".." Sambil mempesilahkan Panglima Jayeng Kencana untuk masuk ke Tenda Utama
yan dijadikan markas Bala Tentara Kerajaan Chola. Dan didalam Tenda Utama itu telah hadir Raja
Tunggawarman yang duduk di salah satu kursi seadanya, maklum meski Raja tetapi statusnya kini tawanan, dan di markas militer lagi. Dan melihat Raja Tunggawarman, Panglima Jayeng Kencana kemudian berlutut dan
memberi hormat:
"Salam hormat Sang Prabu"
"Aku sudah bukan Raja lagi Jayeng Kencana"
"meski sebagai tawanan, tapi perkenankan selaku
ponggawa Prabu memberi hormat sekali lagi" dan
Panglima Jayeng kencana sekali lagi memberi hormat.
"Sudahlah, bangunlah Jayeng Kencana"
Tak berapa lama kemudian, Panglima Padmanaba
memulai percakapan mereka:
"Raja Tunggawarman, Panglima Jayeng Kencana
berkenan menggantikan anda sebagai tawanan ke
Kerajaan Chola. Tetapi, untuk selanjutnya, Raja di
Sriwijaya akan kami tentukan dan menjadi taklukan
Kerajaan Chola. Siapapun Rajanya, bila bersedia menjadi taklukan Kerajaan Chola, maka akan kami sahkan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sebagai Raja, termasuk jika Putra Raja Tunggawarman sekalipun"
"Bebanku sebagai Raja akan kutanggung, biarlah aku
menjadi tawanan di Kerajaan Chola" tegas Raja
Tunggawarman

Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Sang Prabu, symbol kerajaan Sriwijaya adalah
Rajanya. Bila Rajanya meninggalkan Kerajaan dan
menjadi tawanan, maka tiada lagi muka bagi Sriwijaya untuk tegak dengan kehormatannya" tegas Panglima
Jayeng Kencana "Akan ada yang lain yang menjadi Raja Jayeng
Kencana" "Benar paduka Raja, tetapi untuk saat ini, Raja
Sriwijaya adalah Raja Tunggawarman. Dan Raja
diharapkan tidak meninggalkan Kerajaan sebagai
tawanan, agar Sriwijaya masih memiliki sisa kehormatan untuk dipertahankan"
"Apalah artinya kehormatan itu lagi Jayeng Kencana?"
"Paduka Raja, membangun kehormatan sebagai
sebuah Kerajaan dibutuhkan waktu ratusan tahun.
Masakan diruntuhkan begitu saja dimasa akhir paduka menjadi Raja?"
"Tapi buat apa kehormatan itu jika harganya adalah
puluhan ribu nyawa lagi harus dkorbankan?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Paduka Raja, hamba bersedia menggantikan Paduka
sebagai tumbal. Karena symbol Sriwijaya bukan di
Panglimanya, tetapi di Rajanya. Cukup Raja
Tunggawarman tetap berada di Sriwijaya, dan kemudian diangkat Raja baru oleh Kerajaan Chola, tidak akan ada pertumpahan darah lagi. Tetapi setidaknya, kehormatan Raja Sriwijaya tetap dipertahankan meskipun telah
dikalahkan"
"Tetapi tetap aku tidak mengijinkanmu menggantikan
aku ke Kerajaan Chola Jayeng Kencana" tegas Raja
Tunggawarman "paduka, jangan hanya mempertimbangkan aku,
tetapi pertimbangkan sejarah dan masa lalu Sriwijaya dan ratusan ribu penduduknya. Mereka butuh
kehormatan, butuh rasa bangga meski sedikit tercederai"
Argumentasi dan kalimat-kalimat yang penuh rasa
patriotisme dan kebanggaan atas Sriwijaya dan masa
lalunya sedikit menyentak Raja Tunggawarman.
Meksipun sebetulnya, bagi sang Raja, hal tersebut sudah tawar sejak dia menekuni keagamaan. Tetapi, disinggung dengan semangat menyala dan rasa bangga sebagai
warga Sriwijaya oleh Jayeng kencana, benar-benar
membuatnya dalam posisi serba salah. Cukup lama dia berpikir sampai akhirnya dia menarik nafas panjang dan memandang Panglima Padmanaba:
"Panglima, apa benar engkau bisa mengijinkan aku
untuk tetap berada di Kerajaan Sriwijaya dan menjadi Pendeta Budha?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Itu bagian percakapanku dengan Panglima Jayeng
Kencana" tegas Panglima Padmanaba
"Dan juga akan mengangkat seorang anakku menjadi
Raja mengantikan aku?"
"Dengan syarat, anakmu bersedia menakluk dibawah
kerajaan Chola"
Kembali Raja Tunggawarman berpikir keras. Cukup
lama dia berdiam diri, baru kemudian nampak dia
mengangkat kepalanya, memandangi Panglima Jayeng
Kencana dan Penglima Padmanaba. Terdengar dia
berkata: "Jayeng Kencana, sejak dulu aku tahu engkau yang
terbaik. Dan engkau membuktikannya sampai akhir.
Sayang, aku memiliki pilihan hidup sendiri, berbeda dengan pilihanmu. Seandainya sejak dulu aku
menyerahkan tahta kepada orang yang lebih layak,
mungkin tidak akan sesulit ini pilihan hidupmu. Tetapi, semua garis hidup kita memang sudah ditakdirkan.
Biarlah aku menghormatimu bukan sebagai Raja, tetapi sebagai sesama yang menghormati pribadi yang kuat
dan tangguh. Sayang, Sriwijaya harus melepas orang
sehebat engkau" Setelah itu, Raja Tunggawarman benar-benar menjura dan menghormat kearah Panglima Jayeng Kencana yang dengan rikuh dan terharu menerima
penghormatan itu.
"Paglima Padmanaba, apakah engkau menjamin tidak
akan memperlakukan Panglima terbaik kami secara
begitu memalukan sebagai tawanan?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Bila semua berjalan baik, maka Panglima Jayeng
Kencana tidak akan ke Kerajaan Chola sebagai tawanan.
Tetapi hanya akan menghantarkan kami kembali ke
Kerajaan Chola" Panglima Padmanaba yang melihat
keadaan membaik, malah kemudian merubah
perjanjiannya. Meski dia sama sekali tidak tahu, apa yang dibenak Panglima Jayeng Kencana"
Begitulah akhir dari kejayaan Sriwijaya. Panglima
Kerajaan Chola kemudian mengangkat seorang anak
Raja Tunggawarman menjadi Raja bernama Raja
Wirarajendra. Berita yang tersiar adalah, Raja
Tunggawarman tertawan ke Kerajaan Chola, padahal
sebetulnya beliau mengasingkan diri dna menjadi
Pendeta bersama Bhiksu Darmakitri.
Sementara Panglima Jayeng Kencana menggantikan
Raja Tunggawarman menjadi tawanan ke Kerajaan Chola di India Selatan. Tetapi, kekaguman Panglima
Padmanaba dan takluknya Sriwijaya, membuat
keputusan menawan Panglima Jayeng Kencana
memudar. Sebaliknya, dia malah membebaskan Panglima Jayeng Kencana kembali ke Sriwijaya, tetapi Panglima Jayeng Kencana tidak pernah kembali ke Sriwijaya.
Baginya, ketika Kapal megahnya digunakan musuh,
maka kehormatannya telah ternoda. Panglima gagah
perkas ini akhirnya mengakhiri hidupnya di perairan Sriwijaya, dan akhir hidup Panglima ini diceritakan oleh anak buahnya. Yakni membuang dirinya ke laut dan tidak pernah diketemukan lagi jasadnya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dan roh Panglima perkasa ini, seakan bangkit lagi
ketika Kerajaan Chola kembali menyerang Sriwijaya pada tahun 1068, tetapi Sriwijaya tidak mampu terhapuskan sampai kemudian hancur oleh Majapahit, kerajaan dari Jawadwipa pada tahun " tahun 1400an.
Episode 14: Kisruh di Thian San
Pay "Anak muda, itulah kisah dibalik perebutan pusaka
ilmu silat yang berasal dari 3 lembar kitab agama yang kutulis. Lembar pertama berada di tangan Nenek Gayatri dan yang nampaknya telah menguasainya, meskipun
kemudian dikalahkan kakekmu di Siauw Lim Sie. Rahasia lembar pertama itu telah engkau kuasai, sementara
lembar kedua dan ketiga, juga tidak lama lagi akan
muncul dan menimbulkan keguncangan", Demikian
Kolomoto Ti Lou mengakhiri cerita panjang yang melatari perebutan Lembaran Kitab Pusaka yang berawal dari
Bumi Sriwijaya dan sampai ke Thian Tok dan Tionggoan
"Locianpwee, sungguh berbelit kisah dibalik rahasia 3
lembar ilmu ciptaanmu itu. Bahkan melibatkan tokoh-
tokoh di tiga kerajaan besar yang berbeda. Bagaimana selanjutnya dengan murid-muridmu itu?" Ceng Liong
bertanya penasaran, dan mulai semakin lancar
berkomunikasi lewat kekuatan batin.
"Pendeta Sakti Jawadwipa, murid tertuaku, menyusul
atau mengejar Gayatri ke India Selatan bahkan hingga ke Tiongkok. Bahkan sempat kutemui jejaknya di Tionggoan ini, tetapi kemudian dia menghilang hingga kini.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sementara Bintang Sakti Membara menemuiku di Pulau
Sabu sambil membawa anak bungsu kakaknya, dan
menceritakan kekisruhan tersebut. Dia kemudian
mengembara sambil membawa putra bungsu Panglima
Jayeng Kencana dan menyusul ke India hingga ke
Tionggoan sambil terus melatih keponakannya. Diapun pernah menyusul hingga ke Siauw Lim Sie dan
menyaksikan lembar itu jatuh ketangan Kakekmu, tetapi kemudian terpaksa membiarkan lembar itu jatuh ke
Lembah Pualam Hijau karena mengerjakan urusan lain
yang penting. Pada saat itu dia mencium keberadaan
"pencuri" 2 lembar lain yang juga berada disekitar Siauw Lim Sie"
"Bagaimana pula dengan 2 lembar sisa lainnya
Locianpwee?" kejar Ceng Liong semakin penasaran
"Keduanya ditangan murid ketigaku, Wisanggeni, yang bersembunyi di Tionggoan dan belum pernah
menampakkan diri hingga saat ini. Menilik bakatnya, seharusnya dia sanggup meyakinkan hingga ke lembar
ketiga, meski mungkin belum atau takkan sanggup
memasuki tahap pamungkas"
"Artinya, lembar-lembar itu memang pada akhirnya
pasti akan muncul di daerah Tionggoan locianpwee?"
"Benar, dan bahkan berkaitan erat dengan kekisruhan yang ditimbulkan Thian Liong Pang. Semuanya akan
semakin jelas pada waktu-waktu mendatang"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Locianpwee, jika demikian, akan begitu banyak
tokoh-tokoh sepuh dan sakti mandraguna yang akan
terlibat dalam kekisruhan ini"
"Benar, tepat sekali. Sebagian sudah mulai
memunculkan diri, sebagian masih bersembunyi dibalik keremangan tetapi siap tampil"
"Bagaimana mungkin kami yang muda-muda ini
sanggup menanganinya?"
"Ada yang akan kalian kerjakan, tetapi ada juga yang akan dikerjakan oleh kami kami yang
sudah tua. Tetapi, bagian terbesarnya akan tergantung kepadamu dan teman-temanmu"
"Tapi, sanggupkah kami locianpwee?"
"Engkau terlampau memandang ringan pekerjaan
guru-guru kalian. Mata kalian memang belum cukup
melek melihat kedalaman ilmu ciptaan guru kalian. Dan untuk itulah mereka-mereka yang sudah tawar hati itu membebaniku diujung usiaku. Mungkin karena memang
kekisruhan itu berasal dari keusilanku menuliskan ilmu-ilmu itu" nampak orang tua yang bernama Kolomoto Ti Lou itu seperti menyesali sesuatu. Sesuatu yang memang takkan mungkin dihindarinya lagi, terlebih karena
memang telah melibatkan dirinya dan bahkan keluarga perguruannya.
"Anak muda, sebetulnya, 3 lembar itu tidak akan
berarti banyak bagi dirimu. Secara tak sengaja, engkau mampu meyakinkan lembar pertama, dan secara ajaib
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
engkau mampu menguasai ilmu Tatapan Naga Sakti.
Ilmu itu menjadi salah satu dari 3 ilmu utama di lembar ketiga. Dan yang mampu menguasai ilmu itu, hanya
orang-orang dengan peruntungan khusus. Bahkan
pemegang lembar ketiga sekarang inipun mungkin
takkan mampu menguasainya. Jika engkau tidak
mengalami musibah yang merubah susunan saraf di
bagian kepalamu, maka engkau harus menunggu hingga
berusia sekurangnya 60 tahun untuk menguasai ilmu
tersebut" tegas Kolomoto Ti Lou atau si Bintang Sakti dari Selatan.
"Maksud locianpwee, dibutuhkan waktu puluhan tahun
untuk mampu menguasai ilmu itu?" Tanya Ceng Liong.
"Benar, bagi yang sangat berbakat sekalipun,
dibutuhkan waktu yang sangat lama, makan waktu
puluhan tahun"
"Dan kenapa aku bisa locianpwee?"
"Tak ada penjelasan lain, selain sebab-sebab mujijat dan ajaib. Dan nampaknya engkau mengalaminya anak
muda" "Maksud locianpwee?"
"Jika aku tidak mengalami serudukan Hiu Pemangsa
dikepalaku diusiaku yang ke 8 ketika belajar berenang di lautan, maka akupun tidak akan sanggup mencapai
kematangan dalam 3 ilmu utama di lembar ketiga"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Artinya, seperti locianpwee, akupun pernah
mengalami musibah yang justru menguntungkan. Apakah begitu artinya locianpwee?"
"Tepat dan benar sekali"
"Tapi, ilmu menggunakan sinar mata masih belum
sanggup kulakukan secara baik locianpwee"
"Saat ini, dengan berlatih 2 atau 3 kali, engkau sudah akan sanggup menguasainya secara baik. Bahkan Gelap Ngampar, salah satu ilmu puncak di Jawadwipa, juga
sudah akan bisa engkau mainkan secara baik"
"Sehebat itukah peruntunganku locianpwee?"
"Memang demikian"
"Tapi ".. tapi"
"Sudahlah anak muda, waktu kita tidaklah banyak.
Aku hanya akan menuturkan penguasaan puncak dari
Ilmu-ilmu di lembar ketiga dan kemungkinan-
kemungkinannya. Berbeda dengan ke-4 anak muda
lainnya, engkau akan sanggup menapak lebih cepat
karena bantuan alam semesta. Saat ini, lembar kedua, sudah tidak berarti banyak bagimu. Lembar itu berisi ilmu-ilmu andalan dari tanah Jawadwipa, tetapi yang kusempurnakan lewat pengalaman dan perjumpaan
dengan gurumu dan beberapa tokoh sakti di Tionggoan dan Thian Tok. Baiklah, persiapkanlah dirimu, aku hanya akan menjelaskan rahasia dan kemungkinan
pengembangan di halaman ketiga, dan terserah
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kesanggupanmu untuk menyempurnakan ilmumu
berdasarkan rahasia itu"
"Locianpwee, apakah aku akan sanggup?"
"Jika menilik bakat dan keajaiban yang engkau alami, maka apa yang akan engkau kuasai tidak akan berbeda jauh dengan yang kuperoleh. Bakatmu tidak berbeda
jauh denganku, jadi seharusnya engkau berkemampuan
mencapai tingkat tertinggi itu"
Ceng Liong tercenung seketika. Terbayang kembali
pengalamannya ketika menerima sinkang operan dari
kakeknya, kemudian dia terlontar ke sungai dan entah bagaimana tiba-tiba dia sudah berada bersama kakak
beradik Liang Tek Hoat dan Liang Mei Lan. Dan
pengalaman selanjutnya mengantarkannya bertemu
kakek buyutnya, mempelajari ilmu silat dan sekarang berada berhadapan dengan salah satu tokoh persilatan yang sangat digdaya.
Bahkan setara atau malah mungkin melebihi buyutnya
sendiri, karena keajaiban alam dan nasib atau
peruntungan dalam mempelajari ilmu silat. Dan kini, menurut orang tua dihadapannya itu, dia memiliki
kapasitas dan kemampuan untuk mencapai tataran kakek buyutnya dan bahkan orang tua dihadapannya yang
kesaktiannya masih belum terjajaki olehnya.
Yang pasti, orang tua didepannya demikian sakti dan digdaya. Akalnya tak sanggup menjelaskan. Karena
bahkan Kakek dan Neneknya sendiri nampak sangat
menghormati orang tua dihadapanya ini. Tapi siapakah TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
gerangan orang tua yang mengaku bernama Kolomoto Ti Lou atau Bintang Sakti dari Selatan" Sayang renungan Ceng Liong kemudian terputus oleh suara:
"Anak muda, biarlah pertanyaan mengenai siapakah
aku akan engkau temui jawabannya perlahan lahan.
Lebih baik engkau segera mempersiapkan diri untuk
mencerna apa yang akan kubeberkan. Dengan daya
tangkap dan bakatmu, aku yakin engkau akan beroleh
manfaat yang sangat besar, bahkan melampaui mereka
yang memegang lembar ketiga itu sekalipun. Nah,
siapkah engkau?"
"Baiklah locianpwee, aku siap" jawab Ceng Liong
setelah beberapa ketika merenung kembali.
"Anak muda, dua ilmu pertama di halaman ketiga,
adalah Ilmu-ilmu legendaris di tanah Jawadwipa yang sebetulnya sesumber dengan ilmu-ilmu keluargaku di
pulau sabu, jauh ke timur pulau Jawadwipa. Leluhurku sendiri berasal dari Thian Tok (India), sehingga kaitannya dengan Ilmu-ilmu di Thian Tok juga sangatlah erat.
Tetapi, tidaklah banyak tokoh yang sanggup menguasai kedua ilmu itu secara sempurna. Aku hanya
menuliskannya dan menyempurnakannya, bukanlah
penciptanya. Kedua ilmu itu sungguh sangat dahsyat, karena menggunakan suara dan tatapan mata untuk
melontarkannya keluar. Dan pemilik kedua ilmu itu,
terhitung sangat jarang mengeluarkan ilmu tersebut
karena akibatnya yang mengerikan. Tokoh terakhir dari lingkungan keluargaku yang mampu menguasainya
secara sempurna, hanya mengeluarkan ilmu tersebut
sebanyak 2 kali sepanjang kehidupannya. Bahkan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
seorang Raja legendaris dari Balidwipa, hanya pernah sekali menggunakan Ilmu Tatapan Naga Sakti dalam
sebuah peperangan. Karena itu, aku berharap engkaupun berhati-hati dalam melatih, menyempurnakan dan
menggunakan kekuatanmu melalui kedua Ilmu Mujijat
tersebut" "Aku berjanji locianpwee, jika tidak sangat terpaksa, aku tidak akan mempergunakannya"
"Bagus anak muda. Meskipun sebenarnya,
penguasaanmu atas Ilmu Tatapan Naga Sakti, tidak
engkau peroleh dari hasil tulisanku, tetapi melalui keajaiban alam semesta"
"Betapapun, aku sudah berjanji locianpwee. Jika benar aku sanggup menguasainya dengan sempurna, maka
ilmu itu hanya akan kugunakan untuk keadaan yang
benar-benar sangat mendesak dan sangat perlu" Tegas Ceng Liong dengan suara mantap.
"Aku percaya kepadamu anak muda"
"Sekarang, mengenai Ilmu yang bernama Gelap
Ngampar, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ilmu
pekikan Siauw Lim Sie " Sai Cu Ho Kang. Hanya saja, dalam perkembangannya, Gelap Ngampar sudah sering
diselewengkan dan sering bercampur dengan Ilmu
Hitam. Gelap Ngampar, aslinya justru digunakan untuk menghalau kekuatan hitam melalui alunan suara. Hanya, dalam perkembangan selanjutnya, coba kusempurnakan
dengan tidak melepas kekuatan tersebut secara
sembarangan, tetapi bisa diatur oleh si pelepas suara TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
melalui pengolahan tenaga dalam dan tenaga batinnya.
Karena engkau telah menguasai Ilmu Tatapan Naga
Sakti, maka engkau bahkan telah memiliki kekuatan Sihir yang luar biasa kuatnya, dan sangat mungkin engkau
melepaskan keduanya secara bersamaan. Tetapi, unsur tertinggi dari Gelap Ngampar adalah menguasai banyak orang dalam area tertentu dan bahkan kemudian
menyerang mereka jika dibutuhkan. Jadi bisa engkau
bayangkan jika Ilmu semacam ini dikuasai oleh manusia durjana"


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Benar locianpwee, sungguh akan sangat mengerikan
akibatnya"
"Dan Gelap Ngampar, memang sering digunakan oleh
kaum jahat untuk maksud seperti ini. Tetapi, Gelap
Ngampar yang kusempurnakan, bisa digunakan untuk
menyerang, mempengaruhi orang dan bahkan bisa untuk menyembuhkan orang melalui penyaluran kekuatan
lewat suara. Prinsipnya sama dengan engkau melatih
Kekuatan Batinmu, dan dalam taraf sekarang, engkau
sudah akan sanggup melakukan hingga tahapan
mengobati, karena memang sinkang tertinggi
keluargamu mengandung unsur tersebut. Tetapi, yang
perlu engkau latih adalah, bagaimana mengerahkan dan menyalurkan kekuatan tersebut melalui kekuatan
suaramu. Dan ajakanku untukmu berlatih berkomunikasi lewat suara dan batin adalah latihan pertama yang
ternyata bisa engkau selesaikan dengan sangat baik.
Kuperkirakan, engkau masih akan butuh 10-15 hari untuk sanggup menyempurnakan penggunaan Gelap Ngampar
pada tataran sekedar menyerang orang dengan suara,
tetapi untuk masuk dalam tataran mempengaruhi orang TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
dan mengobati orang lewat kekuatan suara, masih
dibutuhkan waktu beberapa lama lagi"
"Demikian hebatkah Ilmu tersebut locianpwee?"
"Ya, dan engkau sudah setengah jalan dalam
menguasai Ilmu tersebut anak muda. Di kalangan
muridku, nampaknya murid pertama, ketiga dan keempat sudah melampaui atau berada dalam tahapan tersebut.
Sementara satu diantaranya akan engkau hadapi suatu saat sebagai lawan"
"Tapi, merekapun ternyata bisa locianpwee?"
"Bisa karena mereka melatihnya selama puluhan
tahun. Tetapi, sebagaimana tak ada orang yang akan
menandingiku dalam Gelap Ngampar, demikian juga tak ada orang yang akan nempil menghadapimu dalam
Tatapan Naga Sakti. Karena keajaiban alam membuat
struktur suaraku jadi sangat berubah dan mujijat,
sementara keajaibanmu membuat tatapan matamu
menjadi mujijat. Engkau oleh alam dibentuk untuk ilmu Tatapan Naga Sakti dan aku untuk Gelap Ngampar.
Artinya, kita memulai kedua ilmu itu justru dalam posisi 75%, sehingga sangat mudah menguasainya dan bahkan
menyempurnakannya. Semua oleh karena bantuan alam
semesta" "Aku mengerti locianpwee"
"Aku tidak akan melatihmu soal Ilmu Tatapan Naga
Sakti karena setelah latihan tadi, kusangka engkau sudah sanggup menguasai ilmu itu secara baik. Untuk
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
mematangkannya tinggal engkau membutuhkan sehari
atau dua hari untuk mencari bentuk2 pelepasan yang
sesuai dengan kata hatimu pada saat engkau ingin
melepaskannya. Bahkan hingga tahap membantu orang
mengobati dirinya, atau mengobati luka dalam
seseorang. Prinsip ilmu yang satu lagi, yakni Gelap Ngampar, sebetulnya mirip dengan Tatapan Naga Sakti, setelah latihan berkomunikasi dalam kekuatan batin, maka latihanmu seterusnya adalah bagaimana
menyalurkan kekuatan tenaga dalam dan tenaga batin
itu melalui suara. Sehingga engkau bahkan bisa dan
mampu menyerang hanya seorang dari 10 orang yang
berada dalam area yang sama, atau bahkan
menyembuhkan penyakit dalam akibat benturan tenaga
dalam. Aku yakin engkau akan sanggup melakukannya
anak muda"
"Mudah-mudahan locianpwee, aku akan berusaha
sekuat tenagaku"
"Hm, bagus. Dan sekarang soal ilmu terakhir. Ilmu
terakhir dalam lembaran ketiga itu adalah Deo Mone
Woro Mone Penynyi (Dewa Menguasai Langit dan Bumi).
Aku tidak akan melatihmu dalam ilmu ini, karena ini Ilmu keluargaku dan khusus bagi mereka yang memiliki garis keturunan yang sejajar denganku. Sayang, diantara 4
muridku, tidak ada yang sanggup mewarisinya. Tetapi tidak ada salahnya kuberitahukan kepadamu. Ilmu ini pada tataran tertinggi dan tingkatan sempurna mampu dengan kecepatan tak terukur menyedot dan menolak
setiap benda serta membuatnya melintir dan berputar dalam kecepatan yang sukar di ukur, sehingga kemudian menguraikan benda tersebut dalam unsur-unsur
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
penyusun benda itu. Ini adalah kekuatan destruktif atau penghancur yang luar biasa. Setiap perputaran benda berada berlangsung di dalam suatu ruang udara yang
dibatasi oleh awan putih yang pekat dan takkan mungkin terpental keluar dari dalamnya, dan bergerak memutar dalam kecepatan luar biasa. Tetapi sebaliknya, Ilmu tersebut, Deo Mone Woro Mone Penynyi juga dapat
menyedot, dan menata serpihan-serpihan unsur
pembentuk benda menjadi suatu benda apapun sesuai
yang diinginkan. Ilmu ini bukan saja menuntut
pengerahan penggunaan kekuatan dan energy dalam
tubuh (Sinkang, Ginkang, Khikang dan Tenaga Batin)
tetapi juga memanfaatkan pergerakan energy langit-
bumi. Dengan demikian, Ilmu ini, selain memiliki daya rusak tinggi, juga memiliki daya sembuh yang juga luar biasa. Dengan kekuatan dan pemahaman Ilmu inilah
kutuliskan penyempurnaan ilmu-ilmu yang kutemui
dalam pengembaraanku".
"Locianpwee, ilmu tersebut kedengarannya terlalu
mujijat" "Benar, tetapi dalam urutan dan daftar keluargaku,
hanya setiap 500 tahun sekali ada yang sanggup
menguasainya hingga ketataran terakhir. Aku menjadi kekecualian karena bantuan alam semesta yang
kusebutkan tadi. Dalam tatarannya, tingkat pertama ilmu itu dinamakan Lila Peha'e Meremmu (Terbang
Mengendarai Awan) membuat siapapun mampu bergerak
lebih ringan dari kapas sehingga dianggap seperti
Terbang Mengendarai Awan. Ilmu ini memungkinkan
penguasanya mampu bergerak sangat cepat dan sangat
ringan, bahkan dengan kekuatan batin yang tadi engkau TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
latih engkau dapat berkomunikasi dengan orang yang
sangat jauh secara leluasa dan layaknya berhadap-
hadapan. Tingkat kedua Dewa Mengatur Alam (Deo Rai
Mengao) yang membutuhkan kemampuan sinkang yang
tinggi dan sempurna, mengurung dan mengisolasi daya energy setiap benda dalam kubangan dan kungkungan
awan putih pekat, lalu digabung kemampuan khikang
mengeluarkan bentakan (Gelap Ngampar) untuk
membuyarkan kumpulan energy yang terisolasi tersebut dan bahkan jika memang sangat diperlukan, energy itu juga dapat digunakan dengan mengendalikannya untuk
diarahkan ke tempat tertentu, ataupun juga bisa
diarahkan atau dikembalikan kepada lawan dengan
kecepatan dan kekuatan berlipat-lipat ganda. Dan
akhirnya Tingkatan Pamungkas, atau tingkatan ke tiga yaitu Langit Bumi Menyembah Dewa (Liru Rai Dahi
Mejura Pa Deo) adalah kedua tingkatan terdahulu dilambari
dengan kekuatan batin pada tataran sangat mendalam.
Nah, tingkatan ini membutuhkan dukungan kecerdasan
yang tinggi sekali, bukan cuma kecerdasan intelektual, tapi juga trmasuk kecerdasan emosional maupun
kecerdasan spiritual sebagai syaratnya. Kebutuhan akan kemampuan ekstra luar biasa itu adalah terutama agar mampu merenungkan dan memahami hakekat ilmu
sampai ke tingkatan mistik yang mendalam. Mengenali sesuatu secara sempurna, baik unsur pembentuk, unsure lingkungan dan pengaruhnya, unsur pengurai, dan
pendeknya segala sesuatu sampai hal terdalam dan
terdetail. Semua muridku bahkan untuk menapak ke
tingkatan kedua saja sulitnya minta ampun. Dengan
memiliki lembar ketiga, murid ketigaku nampaknya sudah melampaui tingkatan pertama tetapi tidak akan mampu TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menyelesaikan tingkat kedua, karena syaratnya takkan dipenuhinya. Mungkin murid keempatku yang bisa
sampai tingkat kedua, tetapi juga tidak memadai
menguasai tingkat ketiga. Mengapa" Karena tingkat
ketiga inilah yang mampu merusak total dan
menyembuhkan secara total. Mungkin, di tingkatan
keluargaku, baru 3-4 generasi sesudahku baru akan ada lagi yang sanggup menggunakannya".
"Luar biasa locianpwee, tetapi sayang aku tidak
berjodoh dengan Ilmu Keluargamu itu."
"Jangan kecewa dulu. Justru engkau memiliki
kemampuan meningkat sampai ketingkatan ketiga anak
muda, tetapi tidak mungkin melalui jalan dan cara ilmu keluargaku. Sebabnya kukatakan jangan memandang
enteng ilmu ciptaan 4 Manusia Dewa Tionggoan, adalah karena merekapun telah menciptakan ilmu sejenis.
Hanya mereka yang tahu, dimana mereka
menyembunyikan ilmu tersebut, karena masing-masing
dari 4 Manusia Dewa itu memberikan rincian
penyempurnaannya. Tetapi, ilmu gurumu yang
diciptakannya dengan nama Pek Hong Cao-yang-sut Sin Ciang (Tangan Sakti Awan Putih Memanggil Matahari), adalah 25% dari ilmu yang mereka ciptakan itu. Dan
Ilmu ciptaan mereka memiliki kedahsyatan dan
kemujijatan yang sama dengan ilmu keluargaku. Anak
muda, dengan memiliki Gelap Ngampar yang sempurna,
Tatapan Naga Sakti yang juga gampang engkau
sempurnakan, maka tidak lama waktu yang engkau
butuhkan untuk mencapa level yang sama dengan
Tingkat Kedua dari Ilmu keluargaku. Meskipun
merambah tingkatan pamungkas, seperti juga aku,
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
setidaknya engkau membutuhkan waktu puluhan tahun
lagi. Karena penguasan detail dan mistik dari kekuatan alam dan manusia, perlu lewat perjalanan hidup dan
perjalanan batin yang dalam dan kaya. Kesanggupanmu menguasainya tergantung pada perjalanan dan
pengalaman hidupmu kelak. Tetapi untuk tingkatan
pertama dan kedua, tidaklah membutuhkan waktu yang
lama bagimu. Ke-4 Manusia Dewa Tionggoan, telah
mengijinkan aku mengutarakan hal ini kepadamu dan
membantumu mencari kemungkinan untuk
menyempurnakan Ilmu peningalan mereka berempat
sebagai hasil diskusi mereka puluhan tahun untuk
menciptakan ilmu yang setanding dengan Deo Mone
Woro Mone Penynyi. Dan pertemuan mereka yang
terakhir telah menghasilkan bentuk akhir tersebut.
Sebetulnya akupun, bahkan baru bisa menyempurnakan
ilmu keluargaku itu setelah bertemu dan banyak
berdiskusi dengan sobatku Bhiksu Chundamani dari India dan 4 Manusia Dewa Tionggoan tersebut. Dan itu
kulakukan dalam rentang waktu 50 tahunan".
"Maksud locianpwee, guru bersama ke-3 locianpwee
yang lainnya juga menciptakan ilmu yang sejenis dengan ilmu keluargamu?"
"Benar sekali, dan itulah sebabnya aku diminta
membantu kalian berlima untuk bisa meningkat lagi dari kemampuan dewasa ini"
"Tapi, mungkinkah kami bisa locianpwee?"
"Engkau terlalu memandang rendah dirimu sendiri.
Aku yakin, penguasaanmu atas Gelap Ngampar dan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tatapan Naga Sakti akan memudahkanmu
menyelesaikan latihan yang setingkat dengan Tingkat Kedua Ilmu keluargaku. Tetapi, kuharap, engkau tetap menyebut ilmu tersebut dengan nama yang diciptakan
Pertempuran Di Lembah Bunga Hay Tong 7 Kisah Pedang Bersatu Padu Karya Okt Pendekar Gelandangan 11
^