Pencarian

Panji Sakti 13

Panji Sakti (jit Goat Seng Sim Ki) Panji Hati Suci Matahari Bulan Karya Khu Lung Bagian 13


membunuh Hek siau Liong"
"ya" sahut mereka semua.
"Tentunya mereka menghendaki suatu cara dalam pibu itu, kalian setuju saja, tidak perlu
berdebat dengan mereka" pesan Kiu Thian mo Cun.
"Ya" sahut mereka serentak-
"Kalian boleh berangkat sekarang, aku akan menyusul" ujar Kiu Thian mo Cun dan
menambahkan, "Aku sudah mengutus beberapa orang di sana untuk menyambut tujuh partai besar dan
partai pengemis, nah Berangkatlah kalian"
-ooo00000ooo- Partai siau Lim sudah tiba di kaki gunung tempat pibu itu, menyusul adalah partai Butong,
Gobi, Hwa san, Khong Tong, Kun Lun dan Tiam Cong. Tak seberapa lama kemudian,
muncul ah Partai Pengemis bersama pihak Pulau Pelangi.
837 Pihak Kiu Thian mo Kiong yang diutus Kiu Thian mo Cun segera menyambut mereka,
sekaligus menunjukkan tempat mereka.
sebelum berangkat. Partai Pengemis dan pihak Pulau Pelangi telah makan obat anti
racun, maka mereka sudah tidak takut akan racun lagi.
Memang, di mana tempat yang ditunjuk itu telah ditaburi semacam racun, orang-orang
utusan Kiu Thian mo Cun yang menaburkan racun tersebut.
Di tengah-tengah lapangan itu berdiri sebuah panggung, tidak begitu tinggi tapi cukup
besar dan terdapat sebuah meja.
"Kok Kiu Thian mo Cun dan lainnya belum datang?" tanya ouw yang seng Tek pada swat
san LoJin. "Mungkin sebentar lagi," ujar swat san Lo Jin.
"Dia yang menyelenggarakan pibu ini, seharusnya mereka datang duluan" ujar Thian san
Lolo. "Itu tidak jadi masalah," sela Cian Tok suseng.
"yang jelas dia tidak pasang jebakan di sini, tapi tempat kita berdiri ini telah ditaburi
semacam racun pelemah Iwee kang."
"Kalau begitu" Air muka ouw Yang seng Tek berubah-
"Ha ha" Cian Tok suseng justru tidak menyangka.
"Aku telah bergabung dengan pihak Kay Pang jadi racun itu pun tiada gunanya"
"Untung engkau bergabung dengan kami, kalau tidak " Thian san Lolo menarik nafas
panjang. "Racun tua" she Ki tersenyum.
"Tidak percuma julukanmu Pelajar Seribu. Racun, hari ini telah membuktikan
kehebatannya."
"se tua" Cian Tok suseng tertawa.
"Kepandaianku memang tidak bisa melawan kepandaianmu, tapi kalau aku ingin
membunuhmu dengan racun, itu gampang sekali"
"Untung kita bukan musuh." she Kijuga tertawa.
Mendadak mereka mendengar suara musik yang amat merdu, tak lama muncul ah
rombongan Kiu Thian mo Cun. Thian Ti siang mo berjalan di depan, disusul oleh Kai si Mo
ong, Pek Hoat Lo Thai, Im san Lo Mo dan Im san Lak yau. Di belakang mereka adalah Kiu
Mo Li. yang paling menarik perhatian adalah Kiu Mo Li, sebab mereka memakai gaun
panjang tapi tipis sekali- Mereka melangkah lemah gemulai dengan mata mengerling genit
ke sana ke mari, wajah Cap Pwee Lo Han langsung memerah ketika melihat wanita-
wanita itu. "gila" ouw yang seng Tek menggeleng-gelengkan kepala-
"Untung aku sudah tua, kalau masih muda, celakalah diriku"
"Terangsang ya?" goda she Ki-
"Boleh saja engkau melawan mereka sambil mencuci mata-"
"Ha ha" ouw yang seng Tek tertawa gelak"
838 "Kalau aku masih muda, mungkin akan terangsang, tapi kini sudah tidak, karena aku
sudah tua."
"Kok tidak tampak Kiu Thian mo Cun?" tanya swat san LoJin.
"Mungkin," sahut Thian san Lolo.
"Dia belum mau memunculkan dirinya, atau sedang mengatur suatu rencana busuk-"
"Kita semua harus berhati-hati" pesan swat san LoJin,
sementara Thian mo melangkah ke panggung, ia meloncat ke atas, lalu menjura keempat
penjuru. "Partai Pengemis dan pihak Pulau Pelangi yang telah bergabung, hari ini Kiu Thian mo
Kiong menyelenggarakan pibu, harap para ketua tujuh partai manjadi saksi"
Thian mo memandang ke arah partai Pengemis, kemudian tersenyum seraya
melanjutkan, "Apakah pihak partai Pengemis punya usul?"
" Kami punya usul," sahut Ketua Kay Pang, mendadak ia meloncat ke atas panggung itu.
" Ketua Kay Pang punya usul apa?" tanya Thian mo-
"Bagaimana cara pibu ini?" tanya Ketua Kay Pang.
"Tentunya harus bertanding beberapa babak- Bagaimana menurut Ketua Kay Pang?"
Thian Mo menatapnya.
"Bagi tujuh babak, setiap babak dibatasi sampai lima puluh jurus saja," sahut Ketua Kay
Pang. " Kalah atau menang cuma batas lima puluh jurus?"
"ya."
"Tiada yang kalah dan menang dalam limapuluh jurus, itu berarti seri?"
"Betul."
"Baiklah-" Thian mo mengangguk dan segera mengumumkan peraturan pibu tersebut,
kemudian menambahkan,
"Kami setuju"
"Berhubung kepandaian Kai si Mo ong, Pek Hoat Lo Thai, Im san Lo mo dan Im san Lak
yau amat tinggi, maka harus dua lawan satu- Bagaimana?" tanya Ketua Kay Pang
mendadak- "Itu " Thian mo berpikir sejenak, kemudian mengangguk-
"Baiklah, kami setuju babak pertama pihak kami yang maju adalah Kai si Mo ong."
Usai berkata begitu, Thian Mopun meloncat turun lalu kembali ke tempatnya dan berbisik-
bisik nada Kai si mo ong.
"Engkau maju duluan yakni satu lawan dua."
"ya." Kai si Mo ong mengangguk dan langsung meloncat ke atas panggung, lalu menjura
ke arah partai Kay Pang.
"Aku Kai si Mo ong menantang pihak Kay Pang"
839 seketika juga swat san LoJin dan Thian san Lolo meloncat ke panggung, mereka lalu
menjura pada Kai si Mo ong.
"sudah tujuh puluh tahun lebih kita tidak bertemu, Mo ong baik-baik saja?" tanya swat san
LoJin. "Aku masih hidup dan sehat," sahut Kai si Mo ong sambil tertawa-
"Itu berarti aku baik-baik saja-"
"Mo ong, kita bertanding hanya dengan batas lima puluh jurus-" Thian san Lolo
memberitahukan.
"Aku sudah tahu." Kai si Mo ong tersenyum.
"ohya, kalian berdua sudah akur ya?"
"Kami " Wajah Thian san Lolo kemerah merahan.
"mo ong, mari kita mulai"
"Baiklah." Kai si Mo ong mengangguk.
Mulailah mereka bertanding, makin lama makin seru- Akan tetapi, swat san LoJin dan
Thian san Lolo jarang menyerang, mereka berdua cuma bertahan. Kai si Mo ong tahu
maksud tujuannya, maka ia terus menyerang.
Pada jurus kelima puluh, swat san LoJin dan Thian san Lobo terpental tiga meter, begitu
pula Kai si Mo ong.
"Kalian mampu bertahan sampai lima puluh jurus, lagi pula kita sama-sama terpental tiga
meter, maka kita seri dalam pertandingan ini." ujar Kai si mo ong.
"Terima kasih, Mo ong" ucap swat san LoJin.
Thian mo meloncat ke panggung, ia memandang mereka, lalu mengumumkan dengan
suara lantang. "Babak pertama seri"
Kai si Mo ong meloncat turun, begitu pula swat san LoJin dan Thian san Lolo.
"Kini adalah babak kedua" seru Thian mo-
"Pek Hoat Lo Thai dipersilakan naik ke panggung"
Pek Hoat Lo Thai segera meloncat ke panggung, Thian Mopun meloncat turun dan
kembali ke tempat.
"Siapa yang akan melawanku?" tanya Pek Hoat Lo Thai sambil menjura ke arah Partai
Pengemis. "Kami berdua akan melawan cianpwee-" Meloncat ke panggung dua orang, yakni Hok.Mo
Kim Kong dan cuh Yau Kim Kong.
"oooh" Pek Hoat Lo Thai manggut-manggut.
"Arhat Penakluk Iblis dan Arhat Pembasmi siluman dari Cai Hong to, selamat bertemu"
"selamat bertemu, cianpwee" sahut Hok .Mo Kim Kong.
"Maaf, kami berdua melawan cianpwee"
"seperti tadi, kita bertanding hanya lima puluh jurus" sahut Pek Hoat Lo Thai.
"ya." Hok .Mo Kim Kong mengangguk-
840 "Nah, kalian berdua boleh mulai menyerang" ujar Pek Hoat Lo Thai.
",Maaf" ucap Hok .Mo dan cuh yau Kim Kong serentak, dan sekaligus menyerang Pek
Hoat LoThai. Pertarungan yang amat seru pun mulai berlangsung. Pada jurus kelima puluh, kedua Kim
Kong itu terpental tiga meter, sedangkan Pek Hoat Lo Thai pun terhuyung-huyung ke
belakang tujuh langkah, berarti seri lagi pertandingan babak kedua itu.
"Terima kasih cianpwee telah mengalah pada kami" ucap Hok .Mo Kim Kong setulus hati.
Thian mo meloncat ke panggung, ia menatap tajam pada Pek Hoat Lo Thai, lalu
mengumumkan dengan suara lantang,
"Pertandingan babak kedua juga seri. Babak ketiga yang maju adalah Kiu.Mo Li, harap
Kiu mo Li segera naik ke panggung"
Kiu.Mo Li tidak meloncat, melainkan melangkah lemah gemulai menuju panggung, setelah
dekat, barulah mereka meloncat dengan gaya yang mempesonakan. Babak ketiga ini
paling menarik perhatian, sebab KiuMo Li itu amat cantik, lagi pula mereka memakai gaun
panjang yang sangat tipis, sehingga lekuk badan yang seksi tertampak jelas.
"Kami sembilan kakak beradik menantang pihak Kay Pang itu, mau bertanding di
panggung ini atau di ranjang, kami siap" ujar Toa Mo Li dengan suara merdu.
Terdengar tawa geli di sana sini, tetapi Kiu Mo Li tidak merasa malu, sebaliknya malah
bergaya seperti peragawati jaman sekarang.
"Kami Pat Kiam melawan kalian" seru Pat Kiam dan langsung meloncat ke tanggung, lalu
menjura pada Kiu Mo Li.
"Waduh" Toa Mo Li tertawa cekikikan.
"Kalian Pat Kiam kok ganteng-ganteng amat" Rasanya kami tidak tega melukai kalian."
"Jangan banyak omong, mari kita bertanding" sahut Pat Kiam serentak.
"Eeeh?" Toa mo Li tertawa genit.
"Kok kalian galak amat sih" Aku merasa takut nih."
"Hm" dengus Pat Kiam.
"Kalian disebut Pat Kiam, tentunya ahli ilmu pedang. Bagaimana kita bertanding dengan
pedang saja?"
"Baik," Pat Kiam sebera menghunus medang masing-masing.
Akan tetapi, Kiu Mo Li cuma berdiri diam saja, tentunya mengherankan Pat Kiam.
"Mana senjata kalian?"
"Ada" sahut Toa Mo Li. "Adik,adik, mari kita cabut pedang kita"
sembilan wanita iblis itu segera menyingkap ujung gaun masing-masing, sehingga paha
yang putih mulus itu tertampak jelas.
Pat Kiam seaera membuang muka, itu membuat sembilan wanita iblis itu tertawa
cekikikan. Ternyata pedang mereka dililitkan di pinggul, semuanya merupakan pedang
lemas. "Nah" Toa Mo Li tersenyum manis.
" Kami sudah mencabut pedang, mari kita mulai bertanding"
841 " Hanya batas lima puluh jurus"
"Kok cepat, kami tidak akan merasa puas" sahut Toa Mo Li sambil tertawa genit.
"setelah kita bertanding di panggung, kita juga bertanding di tempat tidur ya?"
"Mari kita serang" teriak se Kiam Hong, seketika juga pedang Pat Kiam berkelebat,
"ouuuh" seru Toa Mo Li.
"Ganas amat sih" Kalau kami terluka bagaimana?"
sembilan wanita iblis menangkis, kemudian mereka pun balas menyerang, dan sekaligus
membentuk formasi Mo Li Kiam Tin (Barisan Pedang wanita Iblis). Bukan main indahnya
formasi itu, sembilan wanita iblis itu tampak seakan sedang menari dengan pedang, kaki
diangkat, paha pun kelihatan. Manakala mengayunkan pedang, sepasang payudara pun
bergoyang-goyang, itu merupakan pemandangan yang amat menyedapkan mata para
penonton. "Pat Kiam tidak mampu melawan Kiu Mo Li," ujar ouw yang seng Tek sambil menggeleng-
gelengkan kepala.
"Mereka pasti terangsang" sahut se Khi dan menarik nafas panjang.
"Aaakh " keluh swat san LoJin.
"Aku harus berterima kasih pada Kai si Mo ong, sesungguhnya pada jurus kelima puluh
itu, dia bisa membunuh kami berdua, namun dia tidak melakukannya."
"Tidak salah," sambung Hok Mo Kim Kong.
"Kalau Pek Hoat Lo Thai mau membunuh kami berdua, kami berdua pun sudah tergeletak
jadi mayat."
"Walau mereka dari golongan sesat, tapi hati mereka tidak begitu jahat," ujar Thian san
Lolo. sementara pertandingan di panggung semakin seru dan mengasyikkan, sebab sembilan
wanita iblis itu menyerang dengan jurus yang amat merangsang, sehingga membuat Pat
Kiam betul-betul kewalahan.
"Cepat bentuk cat Hong Kiam Tin (barisan Pedang Pelangi)" seru se Kiam Hong.
Tak lama, tampaklah berkelebat sinar pedang yang membentuk pelangi, sembilan wanita
iblis itu terdesak mundur, mendadak Toa mo Li berseru.
" Cepat gunakan jurus Mo Li Ciau sin (Wanita Iblis Menelentangkan Tubuh) " sembilan
wanita iblis itu menjatuhkan diri telentang di lantai panggung. Pat Kiam terheran-heran,
apa lagi ketika menyaksikan tubuh sembilan wanita iblis itu menggeliat begitu
merangsang, sehingga membuat mereka terbelalak dan terangsang.
sembilan wanita iblis itu bergerak cepat mengayunkan pedang masing-masing dan
terdengarlah suara, sreet sreet sreet Ikat pinggang Pat Kiam putus, seketika juga celana
mereka merosot ke bawah, terlihatlah celana dalam mereka.
"Wuaah" seru Toa Mo Li sambil tertawa yang kini telah bangkit berdiri
"gede amat"
Betapa malunya Pat Kiam, mereka segera menarik celana masing-masing dan
memandang Kian mo Li dengan mata berapi-api.
"Jangan gusar" Toa Mo Li tertawa genit.
842 "Kami cuma memutuskan tali pengikat itu. seandainya kami mau membunuh kalian,
tentunya kalian telah menjadi mayat."
"Lebih baik kalian bunuh kami" sahut se Kiam Hong.
"Kalian masih begitu muda, tidak baik cepat-cepat mati," sahut Toa Mo Li sambil
tersenyum. "Kiu Mo Li, kami mengaku kalah-" Pat Kiam seoera meloncat turun,
"Maaf, maaf" ucap Toa Mo Li sambil menjura ke arah partai Pengemis.
"Kami telah memenangkan babak ini?"
sementara Pat Kiam mendekati se Pit Han, wajah mereka pun tampak muram sekali.
"Nona Kami kami telah membuat malu Pulau Pelangi"
"Itu tidak apa-apa." se Pit Han tersenyum lembut.
"Memang tidak gampang melawan Kiu Mo Li. Walau mereka genit, namun hati mereka
masih baik-"
"Nona, lebih baik kami bunuh diri" ujar se Kiam Hong.
"Jangan bodoh" kata se Pit Han serius.
"Kalau kalian berani bunuh diri, aku pun akan bunuh diri pula"
"Nona"
Pada waktu bersamaan, mendadak muncul puluhan orang berkepandaian tinggi dari
golongan hitam. Kemunculan mereka sungguh mengejutkan partai Pengemis, karena
mereka langsung mengepung para murid Kay Pang itu.
"Celaka" se Pit Han mengernyitkan kening.
Tepat pada saat itu, terdengar pula suara tawa yang amat panjang dan kedengaran seram
sekali. Melayang turun seseorang di atas panggung, orang itu memakai jubah bersulam iblis, dan
memakai kedok iblis juga.
"Kiu Thian mo Cun"
"Kiu Thian mo Cun"
gemparlah suasana seketika. Memang tidak salah, orang itu Kiu Thian mo Cun.
"Bagus Bagus" ujarnya dengan suara mengguntur.
"Partai Pengemis dan pihak Cai Hong To telah berkumpul di sini semua Kalian orang-
orang dari golongan hitam yang baru muncul, cepatlah habiskan para murid Kay Pang"
"Ya, Mo Cun" sahut orang-orang dari golongan hitam, dan mereka mulai menyerang para


Panji Sakti (jit Goat Seng Sim Ki) Panji Hati Suci Matahari Bulan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

murid Kay Pang.
"Lawan mereka" seru Ketua Kay Pang.
"Tujuh partai dengar perintah, bantu mereka membunuh para murid Kay Pang" Kiu Thian
Mo Cun memberi perintah,
"Kai si Mo ong, Pek Hoat Lo Thai, Im si Lo mo, Im san Lak yau dan Thian Ti siang mo
Kalian harus membunuh pihak Pulau Pelangi"
843 Begitu perintah tersebut diturunkan, kacaulah keadaan di tempat itu, bahkan pihak Pulau
Pelangi sudah mulai terlibat pertarungan.
"Mo Cun Hari ini engkau harus mampus" Pek Giok Houw langsung meloncat ke
panggung. "Bocah" Kiu Thian,mo cun tertawa gelak-
"Aku memang ingin membunuhmu, bersiap-siaplah untuk mampus"
Kiu Thian mo Cun langsung menyerangnya dengan Han Im Ciang, Pek Giok Houw
menangkis dengan Bu Kek Ciang, sehingga terjadilah pertarungan hebat di antara
mereka. yang paling kacau adalah pertarungan orang-orang golongan hitam dengan para murid
Kay Pang, sebab tujuh partai besar itu mulai turut campur, mereka menyerang para murid
Kay Pang, tapi kemudian balik menyerang pihak golongan hitam, setelah itu menyerang
para murid Kay Pang lagi. Tujuh partai besar itu menyerang ke sana ke mari, akan tetapi,
sudah banyak murid Kay Pang yang terbunuh.
yang tidak tampak dalam pertarungan itu adalah se Pit Han dan cian Tok suseng, mereka
berdua berdiri berdekatan.
"Pek Giok Houw masih sanggup bertahan, tapi kalau Kiu Thian mo Cun mengeluarkan
Hek sim sin Kang, celakalah Pek Giok Houw," ujar Cian Tok suseng.
"Heran" Kenapa dia belum muncul" Keadaan sudah gawat begini" sahut se Pit Han
cemas, yang dimaksudkan dia adalah Pek Giok Liong.
"Mungkin sebentar lagi dia akan muncul," ujar cian Tok suseng.
sementara pertarungan antara Pek Giok Houw dengan Kiu Thian mo Cun semakin seru,
dahsyat dan menegangkan.
"Ha ha ha" Kiu Thian mo Cun tertawa.
"Bocah, kini saatnya engkau mampus"
"Engkau yang harus mampus" sahut Pek Giok Houw.
"Bocah, berhati-hatilah" bentak Kiu Thian mo Cun sambil menyerang, ia pun mulai
mengerahkan Hek sim sin Kangnya.
Pek Giok Houw menangkis, sekaligus mengerahkan Bu Kek sin Kangnya sampai pada
puncaknya- Mendadak, terdengar suara bentakan yang amat keras dan tajam, memekakkan dan
sangat menusuk telinga-
"Berhentiii"
orang yang sedang bertarung itu langsung berhenti, karena saking terkejut oleh suara
bentakan yang menggetarkan jantung itu.
sekonyong-konyong dari jauh meluncur sebuah benda bagaikan meteor ke arah meja
yang di atas panggung.
Taaak Benda itu menancap di meja itu.
"Haah " seketika juga terdengar seruan kaget di sana sini.
"jit Goat seng sim Ki "
844 "Jit Goat seng sim Ki "
Kiu Thian mo Cun dan Pek Giok Houw pun berhenti bertarung, mereka berdua
memandang ke arah panji Hati suci Matahari Bulan itu.
yang paling gembira adalah se Pit Han dan Cian Tok suseng, mereka yakin sebentar lagi
Pek Giok Liong pasti muncul, se Khi dan lainnya berdiri terbengong-bengong di tempat,
bahkan mereka pun saling pandang memandang.
Tiba-tiba darijauh meluncur datang sosok bayangan, begitu cepat sehingga menyilaukan
mata. Tak lama sosok bayangan itu sudah berada di atas panggung, ternyata orang yang
memakai topi rumput lebar dan memakai kain penutup muka.
"Pendekar misterius" seru para ketua tujuh partai.
"Pendekar misterius " Mulut swat san Lo Jin dan Thian san Lolo tercengang lebar.
"Pendekar misterius" Thian Ti siang mo terbelalak.
"Pendekar misterius"Jit Goat seng sim Ki?" Kai si Mo ong, Pek Hoat Lo Thai dan lainnya
berdiri mematung di tempat.
" Engkaukah pendekar misterius?" tanya Kiu Thian mo Cun sambil menatap orang itu
dengan tajam. "Itu adalah julukanku, sebetulnya aku adalah seng sim Tayhiap" sahut Pek Giok Liong,
yang tentunya amat mengejutkan semua orang.
"Engkau seng sim Tayhiap?" Kiu Thian mo Cun tertawa.
"Tidak mungkin seng sim Tayhiap masih hidup,"
"Engkau bisa hidup hingga sekarang, kenapa aku tidak?"
"He h e" Kiu Thian mo Cun tertawa terkekeh.
"Engkau jangan menyamar sebagai seng sim Tayhiap"
"Engkau pun jangan menyamar sebagai Kiu Thian mo Cun" sahut Pek Giok Liong sambil
tertawa dingin.
"Aku Kiu Thian Mo Cun"
"Aku seng sim Tayhiap"
"Pendekar misterius" Kiu Thian mo Cun menudingnya-
"Engkau jangan cari mati di sini, sebab engkau telah terkena racun pelemah Iwee kang
malam itu"
"Ha ha ha" Pendekar misterius tertawa gelak-
"Engkau kira aku begitu gampang terkena racun itu" Hm Malam itu engkau perintahkan
Hgo Kui- Cit Ti sat, Cit Ciat dan lainnya ke Markas Pusat Kay Pang untuk menyebarkan
racun, maka aku menghadang mereka di tengah jalan, sekaligus membunuh Ngo Kui, Cit
Ti sat dan melukai Cit Giat "
"Jadi engkau cuma pura-pura terkena racun itu?"
"Tidak salah" sahut pendekar misterius.
"setelah itu, engkau pun mengutus pihak golongan hitam membantai para murid Kay
Pang, engkau ingin membuktikan apakah aku terkena racun itu atau tidak" Kalau aku
terkena racun, tentunya tidak akan muncul Nah, aku sengaja tidak muncul agar engkau
845 yakin bahwa aku terkena racun, maka engkau menantang partai Pengemis sekarang aku
ada kesempatan, mo Kiongmu itu banyak jebakan maut, aku tidak mau ke sana"
"Pendekar misterius" tanya Kiu Thian mo Gun membentak.
"Sebenarnya siapa engkau?"
"Aku seng sim Tayhiap"
"Baik" Kiu Thian mo Gun manggut-manggut.
"Siapa engkau, aku tidak usah tahu Pokoknya hari ini engkau harus mampus di tanganku"
"Mo Cun" Pendekar misterius tertawa gelak-
"Engkaulah yang pasti mati hari ini"
"Lihat serangan" bentak Kiu Thian mo Gun sambil menyerang dengan Han Im Ciang.
Pendekar misterius sebera menangkis dengan Tat mo Giang. Kiu Thian mo Gun terkejut
menyaksikan itu.
"Pukulan apa itu?"
"Tat Mo Giang"
"Hmm" dengus Kiu Thian mo Gun. Mendadak ia menyerang pendekar misterius kembali
dengan Han Im Giang lagi.
Pendekar misterius tetap menangkis dan balas menyerang dengan Tat mo ciang. Ketua
Partai siau Lim segera mencurahkan perhatiannya pada pukulan Tat Mo Ciang itu.
Berselang beberapa saat kemudian, pendekar misterius menangkis dengan Butong Hian
Thian sin ciang, seketika juga Ketua Partai Butong mencurah kan perhatiannya pada
pukulan tersebut.
"Pukulan apa itu?" tanya Kiu Thian mo Cun.
"Butong Hian Thian sin ciang" sahut pendekar misterius.
"Nah, sekarang aku akan menyerangmu dengan Gobi Bu siang sin ciang, Hwa san Thay
Yang ciang dan Khong Tong Bie Lek Ciang"
Kiu Thian mo Cun agak kewalahan juga menghadapi serangan-serangan itu, tiba-tiba ia
melompat mundur.
"Pendekar misterius, engkau memang hebat" ujar Kiu Thian mo Cun sambil tertawa.
"Tapi kini saatnya engkau mampus"
Kiu Thian mo Cun mulai mengerahkan Hek sim sin Kangnya. Menyaksikan utu, pendekar
misterius pun mulai mengerahkan jit Goat seng sim sin Kang. sekujur badan Kiu Thian mo
Cun mulai memancarkan cahaya hitam, sedangkan sekujur badan pendekar misterius
memancarkan cahaya putih.
"Tidak salah" ujar se Khi-
"Itu adalah Jit Goat seng sim sin Kang."
"Kalau begitu" swat san Lo jin mengerutkan kening.
"Pendekar misterius itu seng sim Tahyiap?"
"Entah" se Khi menggelengkan kepala.
846 Mendadak terdengar pekikan yang amat keras. Kiu Thian mo Cun memekik sekaligus
menyerang pendekar misterius dengan jurus Hek sim Cong Thian (Hati Hitam Menembus
Langit). Pendekar misterius pun memekik nyaring, dan segera menangkis dengan jurusjit seng
Goat Lok (Matahari Terbit Bulan Tenggelam).
Tarrrr Terdengar benturan keras, namun kedua orang itu tetap berdiri tegak di tempat,
hanya panggung itu tampak bergoyang-goyang.
"sambut lagi seranganku ini" bentak Kiu Thian mo Cun, ia menyerang lagi dengan jurus
Hek sim Bu to (Hati Hitam Tiada Perasaan).
Pendekar misterius menangkis dengan jurusjit Goat Lun Cuan (Matahari Bulan Berputar).
Daar Terdengar lagi suara benturan keras.
Kiu Thian mo cun segera menyerang bertubi-tubi dengan jurus Hek sim Bi In (Hati Hitam
Tanpa bayangan) dan Hek sim Tui Hun (Hati Hitam Mengejar sukma).
Pendekar misterius menangkis dengan jurus seng sim Bu Piam (Hati suci Tiada Batas)
dan seng sim Bu shia (Hati suci Tiada sesat). "Daar Daar" Terdengar dua kali hut?rR
benturan keras.
Kiu Thian mo Cun termundur-mundur lima langkah, pendekar misterius pun termundur
lima langkah pula.
Keadaan mulai tegang mencekam, para penonton terbelalak dengan hati berdebar-debar.
Begitu pula se Pit Han dan lainnya.
"Pendekar misterius, sungguh hebat Jit cioat Seng Sim Sin Kang mu" ujar Kiu Thian mo
Cun. "Hek sim sin Kang mu hebat sekali" sahut pendekar misterius.
"Kali ini adalah jurang penentuan" ujar Kiu Thian mo Cun dan mulai menggerak-gerakan
sepasang tangannya.
sebaliknya pendekar misterius malah berdiri tegak sambil memandang ke atas, namun
cahaya putih yang terpancar dari sekujur badannya semakin menyilaukan mata.
"sambut seranganku ini" seru Kiu Thian mo Cun sambil menyerang dengan jurus yang
paling ampuh, yakni Hek sim Ban Tok Kuih Cong (Hati Hitam dan Racun Bersatu Padu),
itu memang merupa kan jurus yang paling ampuh dan dahsyat.
"Hiyaaaf pekik pendekar misterius nyaring, Ia menangkis serangan itu denganjurus Jit
Goat seng sim Kuih To (Hati suci Matahari Bulan Mencapai Kesempurnaan), itu adalah
jurus terampuh dan terdahsyat dalam pukulan jit Goat seng sim Ciang Hoat (Pukulan sakti
Hati suci Matahari Bulan).
Daar Blaam Terdengar suara benturan yang amat keras memekakkan telinga, seketika
juga panggung itu pun roboh-"Aaakh Jerit Kiu Thian mo Cun.
sedangkan pendekar misterius termundur- mundur sampai tujuh langkah- Ia terus
menatap Kiu Thian mo Cun yang telah terkulai itu- cahaya hitam telah sirna sama sekali,
kini badan Kiu Thian mo Cun malah mengeluarkan asap hitam, Ia merintih menyayat hati
dan menggeliat. Berselang sesaat, badannya tak bergerak lagi.
Setelah itu, terjadilah hal yang amat mengerikan, karena sekujur badan Kiu Thian mo Cun
meleleh- Ternyata tangkisan pendekar misterius membuat Hek sim Tok Ciang itu berbalik
847 menyerang dirinya sendiri, sehingga menyebabkannya mati secara mengenaskan dan
mengerikan. Mendadak pendekar misterius melesat ke arah Thian Ti siang mo dan seketika juga
terdengar dua kali jeritan yang menyayat hati-
Thian Ti siang mo terkulai dan nafas mereka pun putus seketika. Bayangan putih
berkelebat ke arah sembilan wanita iblis, tanpa ampun lagi Kiu Mo Li itu terkulai, tapi tidak
mati. "Kalian tidak begitu jahat, maka kuampuni nyawa kalian," ujar pendekar misterius.
"Tapi kepandaian kalian telah musnah. Mulai sekarang, kalian harus menjadi wanita baik-
baik-" "Terima kasih, Tayhiap" ucap sembilan wanita iblis itu. sungguh mengherankan, setelah
kepandaian mereka musnah, sikap mereka pun tidak genit lagi, bahkan ketika
menyaksikan gaun yang dipakainya begitu tipis, mereka pun tampak merasa malu sekali.
Kai si Mo ong, Pek Hoat Lo Thai, Im si Lo Mo dan Im san Lak yau menghampiri pendekar
misterius, mereka segera menjura dengan hormat.
"Kami memberi hormat pada Tayhiap" ucap mereka serentak.
"Hm" dengus pendekar misterius.
"Ternyata kalian masih ingat akan amanat guru masing-masing. Kalian tidak begitu jahat,
lagi pula sudah mengasingkan diri tujuh puluh tahun lebih, karena lencana Kiu Thian mo
Cun, maka kalian terpaksa bergabung dengan Kiu Thian mo Cun itu. Aku mengampuni
kalian." "Terima kasih, Tayhiap Tapi " Kai si Mo ong menundukkan kepala.
"Tayhiap" seru cit Giat sin Kun, yang bersama lainnya muncul mendadak di tempat
tersebut. "oh, cit Giat" Pendekar misterius manggut-manggut.
"Mereka terminum racun, kini Kiu Thian mo Gun telah mati, maka mereka " Git Giat sin
Kun memberitahukan.
"Tidak apa-apa." Pendekar misterius segera memberikan Kai si Mo ong dan lainnya
masing-masing dua butir pil.
"Makanlah obat pemunah racun itu"
"Terima kasih, Tayhiap" ucap mereka serentak, lalu menelan obat pemunah racun
tersebut. "Kini Kiu Thian mo Gun telah mati, rimba persilatan pun pasti aman dan damai- Tujuh
partai besar pun bebas, maka "
"Adik Liong " Mendadak se Pit Han merangkulnya erat-erat-
"Engkau tidak boleh pergi"
"Nona siapa?"
"Adik Liong, aku tahu engkau adalah Pek Giok Liong."
"Apa?" Pek Giok Houw terbelalak-
"Kakak Liong?"
848 "Adik Liong, dia Pek Giok Houw, adik kembarmu." se Pit Han memberitahukan.
"Maaf Aku bukan Pek Giok Liong, aku adalah "
"Ketua" cian Tok suseng menghampirinya.
"Nona se amat mencintaimu, dia tahu wajahmu telah rusak, tapi dia tetap mencintaimu.
Kasihanilah dia Kalau engkau pergi, aku yakin
dia pasti mati."
"cian Tok suseng" bentak Pek Giok Liong.
"Kenapa engkau membuka rahasia diriku?"
"Kalau Ketua mau menghukum mati diriku juga tidak apa-apa. Terus terang aku tidak tega
melihat Nona se terus menderita memikirkanmu," ujar cian Tok suseng.
"omitohud" Ketua siau Lim mendekati Pek Giok Liong.
"Pek siauhiap, tiga tetua titip pesan untukmu."
"oh?"
"Tiga tetua bilang, Pek siau hiap jangan melawan takdir, karena jodoh Pek siauhiap
adalah Nona se" Ketua siau Lim memberitahukan.
"Tapi" Pek Giok Liong menarik nafas panjang.
"Heiii" ouw yang seng Tek melompat ke hadapan Pek Giok Liong,
"saudara kecil, jadi engkau Pek Giok Liong?"
"ya." Pek Giok Liong mengangguk-
"Kenapa mukamu harus ditutup dengan kain putih" Takut masuk angin ya?" ouw yang
seng Tek bergurau-
"Mukaku telah rusak-" Pek Giok Liong menarik nafas panjang.
"Kita jangan bicara di sini" sela swat san LoJin.
"Lebih baik kita kembali ke Markas Pusat Kay Pang, kita bicara di sana"
"Betul Betul" ouw yang seng Tek tertawa gelak-
"Pit Han Engkau harus terus merangkulnya sampai ke Markas Pusat Kay Pang. Jangan
sampai dia kabur"
"Paman pengemis " wajah sePit Han kemerah-merahan.
"Aku bicara sejujurnya. Kalau dia melesat pergi, tiada seorang pun yang mampu
mengejarnya."
"Tidak salah" sahut swat san LoJin sambil tertawa terbahak-bahak-
"Pit Han Hati-hati Jangan sampai terlepas"
-ooo00000oo- Perlahan-lahan Pek Giok Liong melepaskan kain yang menutup mukanya- Begitu kain itu
dilepaskan, seketika juga terdengar suara seruan kaget. "
" Kakak Han" Pek Giok Liong menarik nafas panjang.
"Mukaku sudah jadi begini macam, bagaimana mungkin aku berani menemuimu?"
849

Panji Sakti (jit Goat Seng Sim Ki) Panji Hati Suci Matahari Bulan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Adik Liong" Mata se Pit Han bersimbah air. Muka Pek Giok Liong memang menjijikkan,
benjol-benjol merah seperti sakit kusta.
"Aku aku tetap mencintaimu "
" Kakak Liong" panggil Pek Giok Houw.
" Kakak Han amat mencintaimu."
"Adik Houw Ling Ling pun amat mencintaimu, bukankah dia telah berjanji akan sehidup
semati denganmu?"
"Eeeh?" Ling Ling terbelalak.
"Kok Kakak Liong tahu sih?"
"Aku mendengar percakapan kalian dari tempat yang jauh-" Pek Giok Liong tersenyum,
namun senyumannya sungguh menakutkan, lantaran mukanya rusak tidak karuan.
"Ketua" Cian Tok suseng menatapnya.
"Bolehkah aku memeriksa mukamu?"
"Tentu boleh" sahut Pek Giok Liong.
"Cian Tok lo cianpwee" tanya Se Pit Han penuh harap-
"Muka adik Liong masih bisa disembuhkan?"
"Mudah-mudahan" jawab Cian Tok suseng dan mulai memeriksa muka Pek Giok Liong,
lama sekali barulah ia menarik nafas panjang.
"Bagaimana?" tanya se Pit Han.
"Aku aku tidak mampu menyembuhkannya." Cian Tok suseng menggeleng-gelengkan
kepala. "Kenapa?"
"Ada dua jenis racun di muka Pek Giok Liong, yakni racun Hek Sim dan racun ular yang
amat ganas, Itu berarti Pek Giok Liong pernah tergigit oleh racun ular itu." Cian Tok
suseng menjelaskan.
"Jadi racun ular itu memusnahkan racun Hek sim sampai ke kulit muka, sehingga
membuat muka Pek Giok Liong jadi begitu "
"Jadi " Wajah se Pit Han tampak murung.
"yah, sudahlah Itu tidak jadi masalah bagiku."
"Ada Ada Ada" Mendadak cian Tok suseng berjingkrak-jingkrakan.
"Ada apa?" tanya ouw yang seng Tek heran.
" Ketua Mana obat yang engkau bawa itu?" tanya cian Tok suseng mendadak-
"Nih" Pek Giok Liong menyerahkan botol yang berisi obat tersebut pada cian Tok suseng.
cian Tok suseng mengendus-endus obat tersebut, dan setelah membuka tutup botol itu,
wajahnya pun tampak berseri.
"Mungkin obat ini dapat menyembuhkan mukamu," ujarnya.
"Percuma," sahut Pek Giok Liong.
"Aku telah makan obat itu, tapi mukaku tetap begini-"
850 " Aku punya cara," ujar cian Tok suseng serius.
" yakni menghancurkan obat ini, kemudian mencampurkannya dengan semacam getah
agar bisa menempel. Nah, poleskan pada mukamu Mudah-mudahan mukamu bisa
sembuh" Cian Tok suseng segera mengerjakannya, lalu memoleskan obat itu ke muka Pek Giok
Liong, sekaligus membalutnya.
" Cukup satu jam, berhasil atau tidak kita pasti mengetahuinya," ujar cian Tok suseng.
" Kalau tidak berhasil, seumur hidup wajah Pek Giok Liong tetap begitu"
satujam termasuk waktu yang amat cepat berlalu, tapi kalau menunggu, itu rasanya lama
sekali. semua orang menunggu dengan hati berdebar-debar, terutama se Pit Pek Giok Liong,
satu jam kemudian, cian Tok suseng mulai membuka balutan itu, puluhan pasang mata
mengarah pada wajah Pek Giok Liong.
"Haah ?" seru mereka serentak setelah kain pembalut itu dibuka.
"Adik Liong " Dengan air mata berderai-derai saking gembiranya, se Pit Han merangkul
Pek Giok Liong erat-erat.
"Adik Liong, mukamu telah sembuh-"
"oh?" Pek Giok Liong segera mengusap-ngusap mukanya, begitu halus membuatnya
girang bukan main.
Mendadak ouw yang seng Tek membawa sebuah baskom yang berisi air, ia menghampiri
Pek Giok Liong sambil tertawa gelak,
"Karena tidak ada cermin, maka pakailah ini" ujarnya.
"Terima kasih. Tetua Kay Pang" ucap Pek Giok Liong dan segera memandang ke dalam
baskom. Tampak seraut wajah yang amat tampan, itu adalah wajah Pek Giok Liong.
"Haaah ?"
"Kakak Liong" Pek Giok Houw tersenyum sambil memandang wajah kakak kembarnya.
"Kita seperti pinang dibelah dua, hanya saja aku agak pendek-"
"Wuah" seru Ling Ling tak tertahan,
"sulit dibedakan, tapi Kakak Houw lebih pendek "
"Ling Ling" Pek Giok Houw menatapnya dengan wajah muram.
"Kiu Thian mo Cun telah mati, maka aku pun harus berterus terang padamu, aku harus
segera meninggalkanmu"
"Apa?" Wajah Ling Ling langsung berubah pucat pias.
"Kenapa ?"
"Kakak Han, tolong beritahukan padanya" Pek Giok Houw menundukkan kepala.
"Ling Ling "se Pit Han seoera menceritakan tentang itu, lalu menambahkan.
"oleh karena itu, dia dia jadi mati syahwat."
"Haah?" Ling Ling terbelalak, namun kemudian tersenyum,
851 "Itu tidak apa-apa, yang penting aku tetap bersamanya. Aku merasa bahagia walau tidak
tidak" "Ling Ling itu mana mungkin?" Pek Giok Houw menggeleng-gelengkan kepala.
"Kakak Houw, walau engkau mati syahwat, bagiku tidakjadi masalah- yang penting aku
bisa senantiasa mendampingimu-"
"Bagus Bagus" ujar Pek Giok Liong.
" cinta yang suci murni memang harus begitu."
"Seperti Kakak Han mencintaimu," sahut Ling Ling. Pek Giok Liong tersenyum, lalu
mendadak ia berkata pada Pek Giok Houw.
"Adik cepatlah engkau duduk bersila"
" Kakak Liong, kenapa ?" tanya Pek cilik Houw.
"Aku akan menyembuhkan syahwatmu," sahut Pek Giok Liong sambil tersenyum.
"Engkau belajar Bu Kek sin Kang dan ilmu-ilmu dari Kitab Ajaib itu, akhirnya jadi begini-
Tapi engkau tidak perlu cemas, dalam waktu satu jam, aku pasti bisa menyembuhkanmu."
"Kakak Liong, be...benarkah itu?" Pek Giok Houw kurang percaya, namun sudah punya
setitik harapan.
"Tentu benar. Bagaimana mungkin aku bercanda" Aku akan menyembuhkanmu dengan
jit Goat seng sim sin Kang." Pek Giok Liong memberitahukan.
Pek Giok Houw segera duduk bersila, Pek Giok Liong juga duduk bersila di hadapannya,
lalu mengerahkan jit cioat seng sim sin Kang, sehingga sekujur badannya memancarkan
cahaya putih. Ia menaruh sepasang telapak tangannya di dada Pek Giok Houw, tak lama sekujur badan
Pek Giok Houw pun mengucurkan keringat- Berselang beberapa saat kemudian, badan
Pek Giok Houw mulai bercahaya-
semua orang menahan nafas menyaksikannya- Tepat satu jam, Pek Giok Liong menarik
kembali Iwee kangnya dan sekaligus membuyarkannya-
"Adik Houw" ujarnya sambil berdiri-
"Aku yakin engkau sudah normal"
"Terima kasih. Kakak Liong" ucap Pek Giok Houw, namun ia tidak bangkit berdiri, masih
tetap duduk bersila-
" Kakak Houw, kenapa engkau masih belum mau bangun sih?" tanya Ling Ling heran.
"Ayolah Bangun"
"Sudah bangun, maka aku tidak berani bangkit berdiri" sahut Pek Giok Houw dengan
wajah agak kemerah-merahan.
"Apanya yang bangun?" Ling Ling menatapnya.
"Anunya," sahut ouw yang seng Tek sambil tertawa gelak-
"Ha a h ?" Wajah Ling Ling langsung memerah-
"Adik Houw" Pek Giok Liong memberitahukan.
"Tarik nafasmu dalam-dalam"
852 "ya." Pek Giok Houw segera menarik nafasnya dalam-dalam, berselang sesaat, barulah ia
bangkit berdiri-
"Kakak Liong, terima kasih "
"Kita berdua saudara kembar, kok mengucapkan terima kasih?" Pek Giok Liong
tersenyum. "Nah semua urusan telah beres, kalian punya rencana apa?" tanya Swat San LoJin
mendadak- "Kakak Liong, kita ke Pulau Pelangi dulu ya?" ujar se Pit Han.
"Kita bikin kejutan."
"Baiklah-" Pek Giok Liong mengangguk.-
"Kejutan?" swat san LoJin tertawa-
"Akan ada dua pasang pengantin di Cai Hong to Maka aku harus ikut"
"Aku bagnimana?" tanya Thian San Lolo.
"Kalian berdua boleh berbulan madu di sana" sahut cian Tok suseng sambil tertawa gelak-
"Eh" Engkau mau kutendang ya?" Wajah swat san LoJin kemerah-merahan.
"Aku juga ikut ah" sela ouw yang seng Tek mendadak-
"Aku ingin minum sampai mabuk tujuh hari tujuh malam "
setelah Kiu Thian mo Cun mati, rimba persilatan pun menjadi tenang, cit Ciat, Thian sat,
Thian suan dan Ti Kie sin Kun pergi mengasingkan diri sedangkan Kai si Mo ong, Pek
Hoat Lo Thai, Im san Lo mo dan Im san Lak ya u kembali ke tempat masing-masing.
Bagaimana dengan sembilan wanita iblis itu" Ternyata mereka telah hidup sebagai wanita
baik-baik, Pek Giok Liong, Pek Giok Houw dan lainnya menuju Pulau Pelangi, tentunya merekapun
melangsungkan pernikahan di sana. setelah itu, Pek Giok Liong menyerahkan ciok Lau
san Cung pada Pek Giok Houw. Ia dan se pit Han lalu berangkat ke yan san, tempat yang
amat indah di mana Pek Giok Liong menemukan kerangka seng sim tayhiap- Mereka
berdua hidup mengasingkan diri di tempat yang indah bagaikan sorga itu- sejak itu pula
Pek Giok Liong dan se Pit Han tidak mencampuri urusan rimba persilatan lagi
TAMAT 853 Kemelut Di Majapahit 9 Kisah Sepasang Bayangan Dewa 8 Jurus Lingkaran Dewa 2 Karya Pahlawan Suling Emas Dan Naga Siluman 21
^