Pencarian

Pedang Medali Naga 2

Pedang Medali Naga Karya Batara Bagian 2


samping tiba-tiba Pendekar Gurun Neraka terkejut.
"Moi-moi, Pek Hong ada di sini...!"
Ceng Bi juga terkejut. Nyonya muda ini melepaskan
ciumannya, tapi tertawa kecil tiba-tiba ia menyambar lengan
encinya. "Enci Hong, hayo maju. Yap-koko bukan milikku
seorang...!" dan Ceng Bi yang menarik lengan madunya itu
sudah mempertemukan kedua lengan Pek Hong dengan
suaminya. Pek Hong tersenyum simpul, sedikit jengah tapi sinar
matanya berseri penuh kebahagiaan. Dan ketika Ceng Bi
meminta ia mencium Pendekar Gurun Neraka wanita ini
menolak halus dan menginjak kaki Ceng Bi.
"Bi-moi, sekarang bukan waktunya memadu kasih! Apa kau
lupa Sin Hong dan Bi Lan tak sadarkan diri dipukul musuh"
Dan lagi yang bersalah bukan aku, tapi kau. Jadi sudah
sepantasnya apabila kau mencium suami kita memohon
maaf...!" Ceng Bi sadar. Dia dan Pendekar Gurun Neraka juga
terkejut, sama-sama teringat nasib anak-anak mereka yang
roboh pingsan. Maka Ceng Bi yang sudah melompat
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mendekati Sin Hong segera mengangkat tubuh anak laki-laki
itu, anak dari madunya.
"Enci Hong, tolong kaubawa B i Lan. Biar aku membawa Sin
Hong ke dalam...!"
Pek Hong mengangguk. Ia juga sudah melompat
mendekati Bi Lan, mengangkat tubuh anak perempuan itu dan
memondongnya masuk. Tapi Pendekar Gurun Neraka yang tak
enak melihat isteri pertamanya ini membawa Bi Lan segera
maju meminta. "Hong-moi,
berikan padaku. Biar aku yang membawanya...!"
"Ah, biarlah, koko. Bi-moi juga sudah membawa Sin Hong!"
tapi Pendekar Gurun Neraka yang menepuk pundak isterinya
sudah menyambar Bi Lan untuk dipondong ke dalam. Dia
memberi senyum mesra pada isterinya yang nomor satu ini,
dan berbisik lembut dia berkata, "Hong-moi, maafkan aku. Aku
hampir sija mabok oleh perbuatan Bi-moi. Kau tunggu aku
nanti di kamar, ya?"
Pek Hong mengangguk. "Sudahlah, koko. Aku mengerti.
Kita tolong dulu Sin Hong dan Bi Lan'"
Maka Pendekar Gurun Neraka serta dua orang isterinya
yang sudah melayang masuk itu tak banyak bicara lagi.
Mereka cepat menolong Sin Hong dan Bi Lan. menyadarkan
anak anak itu dan menotoknya di sana-sini. Tapi baru dua
orang anak itu sadar tiba-tiba seorang anak laki-laki lain
muncul, memasuki pintu dan langsung bicara nyaring,
"Pendekar Gurun Neraka, aku ingin menantangmu...!"
Tiga orang di dalam itu terkejut. Mereka menoleh, terheran
dan tertegun melihat seorang bocah laki-laki memasuki
tempat mereka dengan mata berapi-api. memegang sebuah
belati kecil. Dan Pendekar Gurun Neraka yang lebih banyak
terheran daripada marah tiba-tiba bangkit berdiri.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Siapakah kau, anak muda?"
"Aku Bu-beng Siauw cut, Pendekar Gurun Neraka. Datang
ke sini untuk membalas dendam!"
"Bu-beng Siauw-cut (kerucuk)?"
"Ya, aku manusia kerucuk, Pendekar Gurun Neraka. Aku
manusia tak berharga yang jauh kalah dibanding nama
besarmu tapi bukan manusia pengecut yang tidak
bertanggung jawab macam dirimu!"
"Ah...!" Pendekar Gurun Neraka tertegun, terkejut
mendengar makian ini. Tapi pendekar muda yang kagum oleh
keberanian anak laki-laki itu dalam menantangnya tiba - tiba
tersenyum lebar dan menarik napas berat "Bu-beng Siauw-cut,
kau rupanya salah alamat. Dari manakah asalmu dan kenapa
datang-datang hendak membalas dendam padaku?"
"Aku datang dari pesisir timur, Pendekar Gurun Neraka,
dari tepi pantai Po-hai dan datang ke sini untuk menagih dua
jiwa atas kematian ayah ibuku!"
"Hm, siapakah ayah ibumu itu?"
"Liok-kauwsu (guru silat she Liok)!" si anak menjawab,
matanya berkilat penuh kemarahan. Tapi Pendekar Gurun
Neraka yang terheran mendengar nama ini tiba - tiba
mengerutkan kening dan menggeleng bingung.
"Bu-beng Siauw cut, aku tak mengenal ayahmu itu.
Siapakah dia dan apakah tidak salah kau menuduhku ini?"
Bu-beng Siauw cut menggigil. "Kau pengecut Pendekar
Gurun Neraka. Kau yang jelas menyebabkan kematian ayah
ibuku. Kenapa sekarang pura-pura tidak mengenal?"
"Hm, tapi aku benar-benar tidak mengenal ayahmu itu,
anak muda. Aku tidak merasa membunuh seseorang bernama
Liok-kauwsu!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Keparat! Kau pengecut, Pendekar Gurun Neraka. Kau tak
berani mempertanggungjawabkan perbuatanmu pada sepuluh
tahun yang lalu ...!" dan Bu-beng Siauw-cut yang gemetar
penuh kemarahan ini tiba-tiba menerjang ke depan
menusukkan belatinya. Dia marah sekali, dan Pendekar Gurun
Neraka yang mendongkol oleh sikap anak laki-laki ini tak
mengelak, sengaja menerima tapi mengerahkan sinkangnya
melindungi diri.
"Tak!"
Bu-beng Siauw-cut menjerit. Anak laki-laki ini mental
pisaunya, tak mempan menusuk perut Pendekar Gurun Neraka
yang tiba-tiba mengeras bagai sebuah papan baja! Dan Bu -
beng Siauw-cut yang terpelanting roboh segera mendesis dan
melompat bangun lagi.
"Pendekar Gurun Neraka, kau laki-laki siluman. Kau
manusia pengecut ...!"
Tapi sebelum si bocah menyerang untuk kedua kalinya
tiba-tiba Pek Hong berkelebat menotok. "Bu-beng Siauw-cut,
jangan kurang ajar di depan suamiku....!"
Bu-beng Siauw-cut tak sempat mengelak. Dia tahu-tahu
roboh ditotok jari wanita cantik ini, tapi Bu-beng Siauw-cut
yang mendelik penuh kemarahan memaki-maki, "Pendekar
Gurun Neraka, kau licik. Kau manusia tidak bertanggung
jawab yang berwatak curang...!"
Pendekar Gurun Neraka memandang marah. Dia melihat
anak laki-laki itu pemberani sekali, gagah dan tak kenal takut.
Sikap yang membuat dia benar-benar tertarik dan kagum.
Tapi melihat anak itu memaki-maki dirinya tak kenal batas
diapun merasa khegi juga. "Hong-moi, lepaskan anak itu diri
totokanmu. Dia rupanya tak pandai silat... !"
Lalu begitu Bu beng Siauw-cut melompat bangun diapun
melangkah tegak.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bu - beng Siauw cut. aku benar benar tak merasa
mengenal ayahmu yang bernama Liok kauwsu itu. Kau jangan
membuang fitnah sembarangan di sin. Kau pergilah, jangan
ganggu kami lagi!"
Tapi anak ini mendesis mencekal belatinya, "Aku tak mau
pergi kalau belum membunuhmu. Pendekar Gurun Neraka.
Atau kaubunuhlah aku untuk menebus kegagalanku ini!"
"Hm. kau nekat?"
"Demi sakit hatiku kepadamu!"
Bi Lan dan Sin Hong yang terbelalak dan sudah sadar di
situ tiba-tiba tak tahan. "Ayah, bocah ini tak tahu diri.
Sebaiknya dilempar saja keluar!" Bi lan sudah melompat maju.
Namun Pendekar Gurun Neraka menggoyang tangan.
"Jangan. Bi Lan. Biarkan dia. Coba kutanya kalau begitu..!"
dan Pendekar Gurun Neraka yang sudah mengulur tangannya
tahu tahu menangkap pundak anak ini, tak dapat dielak
walaupun si bocah mengegos ke kiri. Dan begitu pendekar ini
mencengkeram bahu si bocah tiba - tiba dia tertegun ketika
melihat tulang-tulang yang hebat dari anak laki laki ini, tulang
seorang calon pendekar yang tidak kaah dibanding Bi Lan
maupun Sin Hong Tulang dari turunan seorang berbakat!
"Ah...!" pendekar ini tertegun. Tapi sadar dari maksud
tujuannya semula tiba - tiba dia mengeraskan sikap. 'Bu beng
Siauw-cut, apakah kau gila dan tidak kenal kenyataan bahwa
kau salah alamat menjatuhkan dendam kepadaku" Aku bukan
laki - laki tak bertanggung jawab. Aku tak segan mengakui
perbuatanku bila benar ayahmu Liok-kauwsu itu terbunuh
olehku! Kenapa kau tidak tahu diri dan ngotot begini?"
Bu-beng Siauw-cui meronta. "Karena gara-garamu aku jadi
anak terlantar, Pendekar Gurun Neraka Gara-gara perbuatanmu aku jadi anak yatim-piatu yang dihina di sana-
sini!" http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hm. kalau begitu bagaimana jika kau ikut di sini" Kau
boleh membantu kami di sini. Kau tidak akan terlantar atau
dihina bila hidup di sini!"
Bu-beng Siauw cut terkejut. Dia terbelalak memandang
mata yang gagah betwibawa itu, mata tajam bagai seekor
naga sakti. Tapi sadar bahwa laki-laki ini adalah musuh
utamanya mendadak dia memekik. "Perdekar Gurun Neraka,
tak perlu kau membujukku. Api dendamku masih tetap belum
padam...!" dan begitu terlepas dari cekalan pendekar ini
mendadak bertubi-tubi anak itu menusukkan pisaunya. Dia
menikam sana-sini, menusuk sina-sini, hampir sekujur tubuh
pendekar tu. Tapi begitu semua tusukannya mental dan
terakhir kali pisaunya patah ketika menikam dada Pendekar
Gurun Neraka mendadak lehernya dudah diangkat dan
dilempar keluar oleh pendekar itu.
"Bu-beng Siaww-cut, kau benar-benar bocah tak tahu
adat...brukk!" dan Bu-beng Siauw-cut yang terguling-guling
oleh bantingan pendekar ini tiba tiba mengeluh tertahan dan
menggigit bibir. Dia merasa jari-jari pendekar itu yang
mencengkeram lebernya bagai sebuah tanggem saja, menjepit
kuat membuat dia kesakitan. Tapi begitu dia terbanting roboh
tiba - tiba Medali Naganya yang ada di saku mencelat keluar.
"Tringg...!"
Semua orang terkejut. Anak laki-laki ini sendiri kaget,
terhuyung bangun dan buru-buru mengejar Medali Naga itu.
Tapi Pendekar Gurun Neraka yang mengebutkan ujung
bajunya mendadak sudah mendahuluinya. membuat medali
bundar itu "terhisap" dan tersedot ke lengan baju pendekar
sakti ini. Dan begitu Pendekar Gurun Neraka menyambar
medali itu tiba-tiba pendekar ini tertegun dan terkejut.
"Bu-beng Siauw-cut, kau utusan Bu-beng Sian-su?"
Anak laki-laki ini terbengong. Dia jelas tidak mengerti apa
dan siapa Bu-beng Sian-su itu. Tapi melihat Pendekar Gurun
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Neraka tampak kaget dan berobah mukanya mendengar nama
"Bu-beng Sian-su" sekonyong-konyong anak ini tersenyum.
Dia mengira Bu-beng Sian-su itu adalah musuh Pendekar
Gurau Neraka, karena pendekar itu tampak kaget dan pucat
mukanya. Maka mengangguk tak bangga dia menjawab
lantang, "Ya. aku utusan Bu - beng Sian-su, Pendekar Gurun
Neraka. Aku datang atas petunjuk orang itu!"
"Dan kau disuruh datang untuk membunuhku?"
"Ya!"
"Ah, tak mungkin!" Pendekar Gurun Neraka membentak.
"Kau bohong, Bu-beng Siauw-cut. Kau bohong dan berdusta di
depanku!" Anak laki-laki ini terkejut. Dia jadi kaget, melihat Pendekar
Gurun Neraka membentaknya seperti itu, mempengaruhinya
dengan pandang mata bengis berkilat. Dan belum dia
mengaku atau menyangkal mendadak tubuhnya sudah
disambar pendekar itu dan diangkat siap dibanting!
"Bu-beng Siauw-cut, kau pendusta besar! Berani kau
beruimpah demi arwah ibumu bahwa Bu-beng San su
menyuruhmu ke mari?"
Anak ini tertegun. Dia tersentak mendengar Pendekar
Gurun Neraka membawa - bawa nama ibunya, ibu yang d
hormati tapi yang tewas ketika dia baru berumur beberapa
bulan Maka menggigil sambil menjejakkan kakinya dia
menendang pergelangan tangan pendekar itu dengan muka
pucat. "Pendekar Gurun Neraka, jangan bawa-bawa nama ibuku di
sini. Aku tak tahu siapa itu sebetulnya Bu-beng San-su!"
Pendekar Gurun Neraka masih mencengkeram anak ini.
"Jadi kau mengaku bahwa kau bohong?"
"Ya, terpaksa karena kukira dia musuhmu!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan Pendekar Gurun Neraka yang segera melepaskan
cekraman tiba-tiba me lempar anak itu jatuh di lantai. Dia
tertegun dan terheran oleh jawaban ini, karena jawaban itu
membayangkan bahwa si anak termasuk orang jujur, yang
dapat dipercaya selain gagah berani Tapi Bu-beng Siauw-cut
send'n yang terbanting dengan tubuh kesakitan sudah
berteriak marah.
"Pendekar Gurun Neraka, ingat perbuatan-mu hari ini Dem i
arwah ibu aku akan nembalasnya kelak seperti ini!"
Ceng Bi mengerutkan kening. Sekarang sejak tadi ia sudah
gatal tangan untuk menghujat anak laki laki itu. Tapi Pek hong
yang lompat mendahului melayang ke depan.
"Bu-beng Siauw-cut, siapakah ibumu itu?"
Anak ini mendelik Dia mengepalkan tinju mau menjawab
tapi nampaknya ragu Dan Pendekar Gurun Neiaka yang


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tersentak dan juga ingin tahu melihat isterinya bertanya
tentang ibu anak itu tiba-tiba juga melompat ke depan dengan
kening berkerut.
"Bu-beng Siauw cut. siapa ibumu?"
Anak ini melotot. '"Kau ingin tahu, Pendekar Gurun
Neraka?" "Kalau kau cukup jantan menyebutkannya!"
Maka Bu-beng Siauw-cut yang marah mendengar kata-kata
ini tiba tiba membanting kaki. "Pendekar Gurun Neraka,
dengarlah kuu Ibuku adalah Bwee Li yang sepuluh tahun yang
lalu tewas gara-gara perbuatanmu!"
"Aaa-..?" Pendekar Gurun Neraka kaget bukan main. "Kau.
. kau anak Bwee Li" Kau... ah, ingat aku sekarang. Kau
adalah...."
Tapi belum pendekar ini selesai mengucapkan kata-katanya
tiba-tiba anak itu sudah memutar tubuh dan lari keluar. Dia
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memaki pendekar itu, yang dikala laki - laki tak bertanggung
jawab. Dan Bu beng Siauw-cut yang sudah melompat pergi
meninggalkan ancamannya, desis nyaring ditahan, "Pendekar
Gurun Neraka, ingatlah kau. Sepuluh tahun lagi aku akan
datang untuk coba membunuhmu...!" dan anak laki-laki yang
sudah lenyap di luar itu mendadak membuat pendekar ini
mengeluh. Ceng Bi dan Pek Hong melibat suami mereka tiba-tiba
pucat sekali, terhuyung dan menggapai ke depan. Seakan
memanggil bocah bernama Bu-beng Siauw-cut itu. T api ketika
si anak lenyap dari tak tampak bayangannya lagi mendadak
pendekar ini berseru,
"Hong-moi, Bi-moi... tolong bawa anak itu ke mari. Dia
adalah Ceng Liong yang sejati...!"
Dua orang wanita cantik ini terkejut. Mereka tentu saja
terbelalak dan tertegun di tempat, tapi begitu sang suami
berseru parau menyuruh mereka mengejar agak laki-laki itu
segera keduanya berkelebat mengejar.
"Bu-beng Siauw-cut, tunggu...!"
Namun dua nyonya muda ini tercekat. Mereka melihat Bu-
beng Siauw-cut lari turun gunung. langkah kakinya kecil dan
pendek-pendek. Tapi begitu mereka berteriak memanggil
sekonyong-konyong sebuah bayangan muncul di tikungan.
Bayangan ini langsung menyambar Bu-beng Siauw-cut, dan
begitu terdengar suara ber-gelak nyaring tahu-tahu anak itu
sudah "terbang" digondol si bayangan putih!
Tentu saja Pek Hong dan Ceng B i terkejut. Mereka berseru
keras, mengejar sambil mengerahkan ginkang mereka. Tapi si
bayangan putih yang meluncur di depan sekonyong - konyong
"tancap" gas Dia menambah kecepatannya, dan begitu
bayangan ini berkelebat di antara pohon-pohon besar di kaki
gunung tiba-tiba bayangannya lenyap tak diketahui jejaknya!
"Ah, kita kehilangan dia, enci Hong...!"'
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dua orang wanita itu berhenti Mereka terbelalak
memandang ke sana, tempat di mana bayangan putih lenyap.
Dan Pek Hong yang mengangguk penuh sesal segera menarik
napas panjang. "Ya, kita kehilangan jejak, Bi-moi. Kita gagal
mencari Bu-beng Siauw-cut!"
"Lalu bagaimana sekarang, enci'.'"
"Kita kembali saja."
"Tidak mencari di sekitar sini, enci?"
"Hm, percuma Bi-moi. Bayangan itu memiliki ginkang yang
hebat sekali, kita jelas kalah. Dan kalau Bu-beng Siauw-cut
tidak meronta dibawa bayangan itu berarti anak itu sudah
mengenal bayangan ini. Setidak-tidaknya, mereka tentu
sahabat!" Ceng Bi tertegun Memang dia melibat bocah itu tidak
memberontak dibawa bayangan ini, tanda si bocah sudah
mengenal bayangan itu. Tapi bahwa bayangan ini tiba-tiba
muncul dan mendemonstrasikan kepandaiannya yang tinggi
diam diam nyonya muda ini penasaran dan ingin mengetahui.
Siapakah bayangan yang main gila itu!
Tapi Ceng Bi akhirnya menekan penasarannya. Dia maklum
orang yang membawa Bu-beng Siauw-cut jelas orang yang
lihai sekali. Dan kalau m;reka berdua tak mampu mengejar
bayangan ini maka agiknya yang sarggup menghadapi
bayangan itu adalah suami mereka sendiri! Tapi celakanya
suami mereka sedang ada di dalam. Tak keluar waktu
bayangan itu muncul! Maka Ceng Bi yang akhirnya kembali
dengan mendongkol ini sudah naik ke atas dengan madunya.
Mereka menceritakan kegagalan mereka. Menceritakan pula
tentang munculnya si bayangan misterius. Dan Pendekar
Gurun Neraka yang tertegun oleh cerita isterinya ini tiba - tiba
terhenyak dengan mata jauh ke depan.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yap-koko, sebenarnya siapakah bocah kuring ajar itu"
Betulkah dia Ceng Liong seperti yang kau bilang?"
Pendekar ini menarik napas. Dia memandang isterinya yang
nomor dua, yang bertanya dengan sikap penuh kemendongkolan itu. Dia menganggukkan kepala dengan
lemas dia menjawab, "Ya, dia bocah itu, Bi-moi. Dia adalah
putera Tok-sim Sian-li yang dulu menjebakku dalam perbuatan
terkutuk itu!"
"Dan kau yakin?"
"Tentu saja, Bi moi. Aku mempunyai bukti, lihatlah ..'." dan
Pendekar Gurun Neraka yang mengeluarkan sebuah surat
tiba-tiba memberikan benda itu pada dua orang isterinya. Dia
membiarkan masing-masing isterinya terbelalak, tertegun dan
terkejut oleh surat ini. Dan Ceng Bi yang lebih dulu selesai
membaca tiba-tiba mengeluh.
"Yap-koko, anak itu ..?"'
"Benar, Bi-moi. Dia memang darah dagingku sendiri Dan ini
dapat dibuktikan pula dengan sikapnya yang penuh
keberanian serta gagah itu!" maka Ceng Bi yang pucat
mukanya dengan mata terbelalak ini gemeiar dan memandang
madunya. "Enci Hong, bagaimana menurut pendapamu?"
"Hm, ini adalah sebuah kenyataan, Bi-moi. Bu-beng Siauw-
cut ternyata benar anak iblis wanita itu, dan benih suami kita!
Lalu apalagi yang harus kita perbuat?"
"Tapi aku benci pada wanita iblis itu, enci. Dan aku juga
benci pada bocah bernama Bu-beng Siauw-cut itu! Jangan-
jangan dia seperti ibunya. kelak menjadi orang sesat seperti
iblis!" Pek Hong tak menjawab. Ia juga mulai gelisah, ada
kekhawatiran tak beralasan yang mengganggu. Tapi isteri
pertama Pendekar. Gurun Neraka yang bijaksana ini
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengembalikan persoalannya pada sang suami. "Yap-koko,
bagaimana pendapatmu?"
Pendekar ini masih masygul. "Aku tak tahu apa yang harus
kulakukan, Hong-moi. Tapi yang jelas aku telah gagal
melaksanakan permintaan dari isi surat itu!" dan Pendekar
Gurun Neraka yang telah menerima kembali surat dari, Pek
Hong sudah memasukkan kembali surat itu ke dalam bajunya.
Mereka bertiga sejenak tak bersuara. Tapi Pek Hong yang
melangkah maju memeluk leher suaminya ini, penuh kasih
dan lembut. "Yap-koko, sudahlah. Kau telah berterus terang
kepada kami sepuluh tahun yang lalu. Bahkan aku telah
mengetahuinya terlebih dulu daripada kau. Untuk apa
masygul?" Pendekar ini menghela napas. "Kau betul, Hong-moi. Tapi
bagaimana sikapmu menghadapi anak itu?"
"Hm, kalau dia tidak jahat seperti ibunya aku akan
menerima anak itu sebagaimana adanya, koko. Karena
bagaimanapun juga dia keturunanmu. Suami yang kucintai"
"Tapi bagaimana dengan kau, Bi-moi?"
Ceng Bi menggigit bibir. "Aku tak dapat menentukan
sikapku, koko. Aku masih dipengaruhi sepak terjang iblis
wanita itu. Dan lagi. bukankah kita masih harus menyelidiki
benarkah bbcah itu anak si iblis wanita" K ita belum tahu bekas
luka di lengan kiri anak itu, koko. Kita belum membuktikan
apakah benar bocah itu keturunanmu atau bukan!"
Pendekar Gurun Neraka mengangguk. Dia meraba surat
yang tersimpan di balik bajunya itu. Surat dari Bwee Li, ibu si
bocah! Dan Pendekar Gurun Neraka yang nanar pandangannya ini tiba-tiba bangkit berdiri, masuk ke dalam
kamarnya. "Bi-moi, tolong kau beri obat penolak racun pada
Sin Hong dan Bi Lan. Aku ingin beristirahat dulu."
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Bi mengiyakan. Sin Hong dan Bi Lan memang masih
ada di situ, terbelalak memandang ayah ibu mereka yang
tampak murung. Maka melihat sang ayah masuk ke dalam
kamar dan Ceng Bi memberi obat pada mereka tiba-tiba Bi
Lan yang didekati ibunya ini berbisik, "Ibu, siapakah Bu-beng
Siauw-cut itu" Bagaimana bisa dikata sebagai anak ayah?"
"Hm, kau tak perlu tanya. Bi Lan. Kau belum cukup dewasa
untuk mendengar masalah orang tua ini?"
"Tapi betulkah dia kakakku, ibu?"
Ceng Bi bersinar marah. "Dia anak jahat, putera si iblis Tok-
sim Sian-li itu. Tak perlu kau mengakuinya sebagai kakak, Bi
Lan!" Bi Lan tak bicara lagi. Dia bersama Sin Hong disuruh ke
belakang, dan dua orang anak yang sudah sembuh dari bekas
pukulan Tok-hiat-jiu itu tak berani banyak bertanya lagi dan
terheran heran memindang ibu mereka, yang tampak
cemberut dan penuh ketidaksenangan!
Sebetulnya, apa yang terjadi di balik semuanya ini" Dan
apa isi surat yang disimpan Pendekar Gurun Neraka itu"
Jawabnya tidak terlalu luar biasi. Bagi para pembaca yang
telah mein-baci kisah '"Pendekar Kepala Batu" tentu ingat
bahwa sepuluh tahun yang lalu ketika pendekar ini
mendatangi adu pibu di markas Gelang Berdarah mendapat
titipan sebuah surat dari ayah mertuanya. Surat itu berasal
dari Bwee Li, bekas selir raja muda Y un Chang yang "disepak"
gara gara perbiatannya dengan Pouw Kwi, laki-laki yang dikira
Pendekar Gurun Neraka yang memang secara diam - diam
dicintai wanita ini. Terjebak dalam pengaruh sihir. Dan Bwee
Li yang hamil akibat perbuatannya itu itu melahirkan seorang
anak laki laki.
Sementara di lain pihak, Lie Lan atau yang terkenal dengan
julukan Tok-sim Sian-li ( Dewi Berhati Racun ) itu juga
melahirkan seorang anak dan hasil Hubungannya dengan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pendekar Gurun Neraka, yang waktu itu lebih dikenal dengan
sebutan Yap goanswe (Jenderal Yap). Karena pendekar ini
memang bekas seorang jenderal yang gagah perkasa di
kerajaan Yueh. Dan Bwee Li yang akhirnya mengetahui bahwa
anak yang, dia kandung ternyata bukan dari keturunan bekas
jenderal muda ini lalu membalas dendam dan tewas di markas
Gelang Berdarah. Tewas di tangan Pouw Kwi yang telah
menodainya dengan menyamar sebagai Pendekar Gurun
Neraka! Dan Bwee Li yang menemui ajal di markas Gelang
Berdarah itu ternyata sempat menitipkan sebuah surat kepada
Pendekar Kepala Batu untuk disampaikan kepada Pendekar
Gurun Neraka. Dan surat itulah yang kini membuat Pendekar
Gurun Neraka dan isteri-isterinya menjadi tidak nyaman
setelah kemunculan Tok-sim Sian-li dan Bu-beng Siauw-cut!
Sebenanya, apa isi surat itu" Singkat saja, sebuah surat
yang sebenarnya membuka sebuah rahasia dari mendiang
wanita ini. Betapa Bwee Li menceritakan bahwa dia telah
melahirkan seorang anak laki-lakinya bernama Hun Kiat dan
tidak memberi she (nama keturunan) saking bencinya dia
kepada bapak anak laki-laki itu. Jadi. kalau diterangkan lebih
jauh anak itu nama lengkapnya adalah Pouw Hun K iat, karena
dia adalah keturunan Pouw Kwi, si iblis muda yang
mempermainkan wanita cantik itu di kala ia masih berada di
istana Y ueh. Tapi Bwee Li yang kebetulan mendengar Tok-sim
Sian-li juga me lahirkan seorang anak laki - laki dari hasil
hubungan gelapnya dengan Pendekar Gurun Neraka tiba-tiba
pada suatu hari dengan dibantu suaminya, suami baru yang
bukan lain adalah Liok-kauwsu itu telah menukar anak mereka
secara silang! Jadi terdapatlah tukar - menukar anak itu. Hun K iat ditukar
dengan bayi yang baru saja dilahirkan Tok-sim Sian-li
sedangkan anak wanita malang itu diberikan pada wanita iblis
ini tanpa sepengetahuan ibunya! Dan itu terjadi berkat
bantuan guru silat she Liok yang jatuh cinta paria bekas selir
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
raja muda Yun Chang ini. Penukaran yang dilakukan pada saat
Tok-sim Stan-li pergi mandi meninggalkan bayinya!
Dan karena dua orang anak laki - laki itu usianya seumur
maka Tok-sim Sian-li tak menduga sama sekali bahwa bayinya
ditukar, "dicuri' ketika ia sedang mandi! Sementara Bwee Li
sendiri yang kegirangan melihat bantuan suaminya lalu
memelihara anak itu di tepi laut timur. Di pantai Po-hai yang
jauh dari keramaian dan bangga bahwa dia dapat menyusui
keturunan Pendekar Gurun Neraka yang dia cinta secara diam-
diam! Begitulah. Dan Bwee Li serta Liok-kauwsu yang gembira
mendapat anak yang sehat montok seperti anak yang baru
saja dilahirkan Tok-sim Sian-li itu lalu memanggil anak ini
sebagai Hua Kiat, pengganti anak mereka yang mereka


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berikan pada Tok-sim Sian-li! Tapi, karena wanita cantik itu
akhirnya tewas di markas Gelang Berdarah maka dia lalu
meminta Pendekar Gurun Neraka mencari anak itu,
meninggalkan sepucuk surat yang isinya adalah menceritakan
tentang rahasia yang mereka sembunyikan itu. Rahasia bahwa
Ceng Liong adalah Hun Kiat sedang Hun Kiat adalah Ceng
Liong! Dan Pendekar Gurun Neraka, yang tentu saja tertegun oleh
cerita wanita itu dalam isi suratnya jadi terkejut dan
terbelalak. Dia waktu itu tak dapat segera mencari. Maklum,
saat itu ketua Gelang Berdarah sedang membuat kekacauan
(baca"Pendekar Kepala Batu"). Dan baru setelah lewat satu
tahun dia lalu kepantai Po-hai, mencari anak yang ditunjuk
dalam surat bekas selir raja itu.
Namun sial. Si bocah ternyata sudah diambil orang lain.
Seorang pelayan mengambil anak laki-laki itu sebagai
keluarganya. Dan ketika dia mencari pelayan ini ternyata sang
pelayan baru saja tewas di laut ketika perahunya terbalik.
Pendekar Gurun Neraka kehilangan jejak. Dia tak tahu dimana
anak itu berada. Dan setelah dua bulan dia mencari tanpa
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hasil. Akhirnya pendekar ini putus asa dan kembali ke Ta-pe-
san. Lemas karena tak dapat memenuhi permintaan wanita
cantik itu. Yang bagaimanapun juga harus dikasihani dan
mendapat nasib buruk.
Maka, ketika Cheng Bi membaca surat itu, segeralah dia
tahu mengapa bocah yang datang bersama Tom Sim Sianli itu
tidak diakui suaminya. Tapi malah terhuyung dan tampak
terpukul begitu melihat Bu-beng- siauw-cut itu yang mengakui
siapa nama ibunya! Tak pelak, Pendekar Gurun Neraka
tertegun dan ketika bocah itu me larikan diri dari tempat
mereka dan lenyap tak dapat dikejar, pendekar muda ini tiba-
tiba saja lunglai.
Pendekar Gurun Neraka memang kaget sekali. Dia tak
menyangka bahwa bocah yang dulu dicari-cari namun gagal
itu tahu tahu datang kerumahnya, mengamuk dan hendak
membalas dendam atas kematian ayah-ibunya. Dan maklum
bahwa bocah itu salah faham dengan apa yang terjadi keruan
pendekar ini tak nyaman. Dia melihat kekerasan hati anak itu,
kemauan membaja seperti yang ada pada dirinya sendiri. Dan
maklum bahwa anak itu akan dapat mengganggu ketentraman
hidupnya bila tidak cepat-cepat diatasi segeralah pendekar ini
menjadi khawatir. Dia cemas dan gelisah apabila anak itu
kelak membuat onar, akibat dari salah paham yang tidak
segera dijelaskan. Dan membayangkan anak yang keras hati
itu mengancam ketenangan hidupnya tiba tiba pendekar ini
menjadi kecut. Bagaimanapun, watak dalam dirinya ada pada darah anak
laki laki itu. Watak yang keras dan pemberani. Watak yang
kalau tidak mendapat 'pengarahan" yang sehat dapat
membabi-buta dan membahayakan keselamatan orang lain.
Termasuk anak itu sendiri! Dan membayangkan bocah ini
bakal mengganggu ketenteraman hidupnya kalau tidak segera
diatas i tiba-tiba pendekar itu bangkit berdiri dan melompat
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bangun. Dan tepat saat itu Pek Hong tiba-tiba muncul
membuka pintu "Yap-koko, kau akan kemana"' wanita ini bertanya kaget
"Aku akan mencari anak itu, Hong-moi. Aku akan
menjelaskan segala kesalahpahaman ini dan menunjukkan
surat ibunya!"
"Ah, tapi dia tak ada di sini lagi, koko. Kenapa harus buru-
buru begitu?" Pek Hong semakin terbelalak.
Tapi Pendekar Gurun Neraka mengerutkan kening. "Aku tak
tenang, Hong-moi. Aku khawatir bocah itu kelak mencelakakan hidupku!"
Pek Hong memeluk suaminya. "Tapi itu baru bayangan
dirimu, koko. Bu-beng Siauw-cut kukira tak akan melangkah
sejauh yang kaubayangkan!"
"Hm, bagaimana kau bisa mengira begitu.?"
Pek Hong menarik napas. "Koko, anak itu kulihat memiliki
kegagahan di samping keberanian. Kau tahu dia cukup gagah
untuk menantangmu, bukan?"
"Itulah. Belum memiliki kepanJnian saja a-nak itu telah
berani menantangku, Hong - moi. Apalagi kalau dia memiliki
kepandaian tinggi! Aku khawatir bocah itu jatuh ke tangan
seorang sesat!"
"Tapi anak itu sudah dapat membedakan baik buruk, koko.
Mana mungkin dia mau ikut orang jahat" Sudahlah.
Kautenangkan hati dan bersabarlah. Kalau dia benar-benar
keturunanmu yang sejati aku yakin anak itu tak akan
mencelakakan ayah kandungnya biar bagaimanapun juga!"
Pendekar ini masih gelisah. "Tapi aku belum tenang,
Hongmoi. Aku ingin mencari anak itu dan mengetahui siapa
yang membawanya lari!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hm, kalau begitu baiklah. Aku ikut, koko. Aku akan
membantumu sedapat yang bisa kulakukan!" dan Pek Hong
yang berdiri di samping suaminya sudah bersiap-siap
meninggalkan kamar.
Tapi Ceng Bi tiba-tiba muncul. "Enci Hong. apa yang kalian
ributkan?"
Pek Hong tersenyum manis. "Yap - koko ingin mencari Bu-
beng Siauw-cut, Bi-moi. Aku menyatakan ikut untuk bantu
menolongnya."
"Ah, kalian hendak meninggalkan rumah"'
"Tidak lama, Bi-moi. Mungkin Yap-koko hanya ingin
mencarinya di sekitar sini saja"
"Hm, kalau begitu aku ikut, enci. Aku juga siap membantu
kalian mencari bocah itu!"
Pendekar Gurun Neraka terkejut. "Tapi rumah tak ada yang
jaga. Bi-moi. Mana mungkin kita semua pergi bersama?"
Nyonya muda itu tersenyum. "Koko. sepuluh tahun kita
hidup di sini belum sekalipun seorang di antara kita
meninggalkan yang lain. Bagaimana sekarang Kalian hendak
meninggalkan aku seorang diri di rumah?"
Pendekar Gurun Neraka tertegun.. "Tapi.." tapi anak anak,
Bi moi... masa harus meninggalkan mereka sendirian di s ini?"
"Kita dapat membayya serta kalau kau cemas, koko. Aku
akan menyuruh Bi Lan dan Sin Hong ikut sekalian"
"Celaka!" sang suami jadi bingung. "Kenapa harus begitu,
Bi-moi" Tidak, kau harus tinggal di sini. Aku tak lama mencari
anak itu!"
Ceng Bi tiba-iiba terbelalak, pucat mukanya. Dan mengeluh
lirih nyonya muda ini tiba-tiba menutupi mukanya dan terisak
sedih! http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baiklah, aku akan menjaga anak-anak, koko... kau pergilah
bersama enci Hong...!" nyonya muda itu kecewa sekali,
menangis dan melompat pergi. Namun Pek Hong yang terharu
oleh kesedihan madunya ini tiba-tiba sudah menyambar
lengan Ceng Bi.
"Bi moi, tak perlu kecewa. Kau boleh gantikan aku ikut
suami kita!"
Ceng Bi terkejut. "T api Yap - koko, enci, mana mungkin dia
memperbolehkan begitu?"
"Aku yang akan membujuknya, Bi - moi. Biarlah kau yang
ikut Yap-koko dan aku menjaga anak-anak di rumah!" dan
belum Ceng Bi menolak atau membantah Pek Hong sudah
menghadapi suaminya itu. "Yap - koko, kauajaklah Ceng Bi
pergi bersama. Aku akan tinggal di s ini menjaga Sin Hong dan
Bi Lan!" Sang suami tertegun. Dan Ceng Bi yang melihat suami
mereka tak segera menjawab sudal menarik lengannya dari
pegangan Pek Hong " Enci, Yap koko tampaknya keberatan.
Sudah lah. kau saja yang pergi dan aku yang tinggal di
rumah!" Tapi Pek Hong menolak. "Tidak, Bi-moi Biar aku saja yang
di rumah dan kau bantulah Yap-koko mencari Bu beng Siauw-
cut!" Pendekar Gurun Neraka terjepit. Dia terang tak mau
membuat dua orang isterinya kecewa. Maka melihat Pek Hong
memben kedipan padanya tiba tiba pendekar itu menarik
napas dan mengangguk. "Baiklah, kau boleh ikut aku, Bi-moi.
Tapi Sin Hong dan Bi Lan sebaiknya tak perlu tahu. Aku hanya
sehari saja mencari anak itu dan segera pulang kalau tidak
berhasil!"
Ceng Bi berseri mukanya. Ia kelihatan girang sekali, tapi
melihat Pek Hong yang tersenyum saya mendadak nyonya
muda ini merangkul madunya dan menggeleng, "Ah, tidak.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Aku akan menemani enci Hong kalau begitu, Yap-koko. Kau
pergilah sendiri asal tidak lama!"
"Lho. apa apaan ini, Bi-moi" Kenapa begitu?"
"Aku tak sampai hati padamu, enci. Aku tak enak
membiarkanmu sendirian melindungi Sin Hong dan Bi Lan."
Pek Hong tertawa. "Bi-moi. kau lucu sekali. Kenapa berpikir
seperti itu" Sudahlah, aku menjaga di rumah dan kau yang
menemani suami kita. Kalian hanya sehari saja, bukan?"
Jilid 3 "YA, tapi aku tak enak, enci. Kau sudah terlalu banyak
mengalah padaku dan terus mengalah saja!"
Pek Hong geli,ia mencium pipi madunya itu, penuh sayang
dan kasih yang besar. Tapi mendorong pundak madunya dia
berkata, "Tidak, aku telah meminta pada Yap-koko, Bi-moi.
Tak boleh kau mengecewakan aku. Hayo, kalian berangkatlah
dan kutunggu sampai esok!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ceng Bi masil menolak. Tapi ketika Pek Hong mulai
memandangnya marah, tiba-tiba nyonya muda itu memeluk
madunya dan bicara terharu, "Enci, kau selalu baik padaku.
Bagaimana harus membalas kebaikanmu ini" Baiklah, enci.
Kau jaga baik-baik Sin Hong dan Bi Lan ya" Aku akan
menemani Yap koko mencari anak itu."
"Pergilah, Bi-moi. Aku akan menunggu kalian di s ini sampai
esok," Pek Hong tersenyum.
Maka Pendekar Gurun Neraka yang tak dapat membantah
kehendak dua orang isterinya itu lalu menarik lengan Ceng Bi
dan mengajaknya pergi. Tapi Ceng Bi merenggut lepas
tangannya, dan cemberut memandang sang suami ia
menegur, "Yap-koko, begitukah caramu meninggalkan enci
Hong di rumah?"
Pendekar ini tertegun. "Apa maksudmu, Bi-moi?"
"Hm, kau harus memberi ciuman dulu, ko-ko. Kau tak boleh
membuat enci Hong kecewa dengan pergi meninggalkannya
begitu saja. Walau hanya sehari!"
Pendekar Gurun Neraka semburat merah. Dia tergesa-gesa
oleh kecemasannya memikirkan si Bu-beng Siauw-cut, maka
mendapat teguran isterinya nomor dua ini tiba-tiba dia tertawa
masam dan memeluk pinggang isterinya yang nomor satu itu
dengan senyum kikuk. "Hong-moi, maafkan. Aku hampir lupa
kalau tidak ditegur Bi-moi ... !" dan Pendekar Gurun Neraka
yang sudah mencium isterinya ini segera disambut kecupan
lembut oleh Pek Hong yang merah pipinya.
"Tak apa, koko. Kau jaga baik-baik Bi-moi, ya" Aku
menunggu kalian sehari ini."
Pendekar Gurun Neraka melepaskan pinggang isterinya. Dia
mengangguk, menarik lengan Ceng Bi. Dan Ceng Bi yang
segera mencium pipi madunya itu tertawa kecil dengan mata
bersinar-sinar. "Enci Hong, kutinggal dulu, ya" Kau awasi Bi
Lan dan kakaknya. Sampai besok ... !" dan Ceng Bi yang
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sudah mangikuti suaminya tiba-tiba berkelebat keluar rumah,
melambaikan tangan dan segera lenyap ketika bayangan
keduanya telah meluncur di bawah gunung. T ak tahu, betapa
bahaya sedang mengintai Pek Hong yang menjaga rumah.
Bahaya yang datang dari So-beng (Penagih Nyawa)!
(OodwkzoO) Malam itu Pek Hong rebahan di kamar tidur. Nyonya muda
ini mengurai rambutnya, sedikit tak tenang karena
sesungguhnya baru kali itulah selama bertahun-tahun dia
hidup sendiri, tanpa suami tercinta di samping dirinya. Tapi
membayangkan bahwa esok suaminya akan pulang ia terhibur
juga. Bagaimanapun, di rumah itu ada Sin Hong dan B i Lan, di
samping tiga orang pelayan di belakang yang mengurus
keperluan mereka sehari-hari. Dan Pek Hong yang rebahan
dengan sikap santai ini tiba-tiba terkejut ketika mendengar
suara anjing menggonggong.
Di rumah mereka memang ada dua ekor anjing, Hek-kauw
(sihitam) dan Pek-kauw (si putih). Maka mendengar dua ekor
anjing ini tiba-tiba menggonggong saling bersahut-sahutan
mendadak nyonya muda itu tercekat. Dan belum dia bangkit
berdiri sekonyong-konyong pintu kamarnya didobrak orang
dan hancur berantakan!
"Ah, apa ini?" Pek Hong membentak,langsung menyambar
pedangnya dan melompat bangun. Dan begitu dia
memandang tahu-tahu lay-lay si tukang kebun nggelosor di
atas lantai, terbanting dan rupanya dilempar seseorang sambil
berteriak-teriak!
"Hujin, di luar ada setan ... di luar ada setan ... !"
Pek Hong menendang pelayannya keluar. Dia kaget melihat
Lay-lay menjerit seperti itu, ketakutan benar seperti orang
melihat hantu. Dan baru dia menbentak pelayan ini agar
tenang tiba-tiba Hu-hun si perawat binatang juga jatuh
berdebukan di bawah kakinya.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Hujin, celaka. Di luar ada setan ... !"
Pek Hong terbelalak. Ia terang tak percaya pada teriakan
dua orang pembantunya itu. Tapi baru dia me lompat keluar
sekonyong-konyong Kam-sui pelayannya yang nomor tiga
jatuh dari atas pohon, tepat di bawah kakinya pula. Dan
begitu pelayan ini berdebukah jatuh mulutnya-pun menjerit.
"Hujin, hamba digantung setan ... !"
Pek Hong benar-benar terkesiap kaget. Dia terkejut melihat
tiga orang pelayannya itu berturut-turut terlempar dan
terbanting, semuanya memekik diganggu setan. Dan kaget
serta heran oleh jerit tiga orang pelayannya segera nyonya
muda ini menghardik.
"Hu hun, apa yang terjadi" Kam-sui, apa yang
menimpamu?"
Dua orang ini susul menyusul, "Hamba ditendang mahluk
berkepala merah, hujin! Hamba digantung ketika melihat Hek-
kauw menggonggong di luar pintu hamba ... !"
"Dan hamba dicekik, hujin. Hamba juga ditendang mahluk
berkepala merah itu ... !"
"Dia setan, hujin. Hamba tak tahu bagaimana terjadinya
ketika hamba tahu-tahu terbanting di pintu kamar hujin ... !"
Lay-lay menyambung. Dan tiga orang pelayan yang
gemetaran dengan muka pucat itu sama-sama terbelalak ngeri
memandang keluar dan berteriak-teriak, penuh ketakutan.
Maka Pek Hong yang terkejut oleh cerita tak keruan dari tiga
orang pelayan ini tiba-tiba membentak mereka.
"Lay-lay, diam. Di sini tak ada setan!" dan baru bentakan
itu dikeluarkan mendadak dua bayangan berkelebat. Mereka
berpakaian merah, dan Lay-lay serta dua orang temannya
yang kaget melihat bayangan ini tiba-tiba saling tubruk
mengumpulkan diri, berteriak penuh rasa gentar.
"Hujin, setan itu datang ... "
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pek Hong terkesiap. Ia hampir menggerakkan pedangnya,
menyerang. Tapi ketika dua bayangan itu melompat di depan
mereka ternyata itu adalah Sin Hong dan Bi Lan.
"Ibu, Hek-kauw mati terbunuh ... !"
"Dan Pek-kauw juga terkapar didepan, ibu. Dia mati
terbunuh ... !"
Pek Hong tertegun. Ia mendengar teriakan dua orang anak
ini, Bi Lan dan Sin Hong. Dan nyonya cantik yang
membelalakkan matanya ini tahu-tahu melompat keluar. Ia tak
mendengar lagi gonggongan dua ekor anjing itu, dan ketika ia
membuktikan sendiri ternyata benar dua ekor anjing itu telah
mati terbunuh di luar rumah, kepalanya pecah!
"Ah, siapa yang melakukan ini?"
Sin Hong dan Bi Lan mengikuti sang ibu.
"Aku tak tahu, ibu. Aku melihat Hek-kauw tahu-tahu roboh
binasa di sini!" Bi Lan menjawab.
"Tapi aku melihat bayangan berkepala merah, ibu. Dia
berkelebat lenyap ketika baru saja membunuh Pek-kauw!" Sin
Hong menyambung, memberi keterangan lebih jelas. Dan Pek
Hong yang marah serta kaget ini tiba-tiba terkejut bukan main
ketika mendengar jeritan susul-menyusul tiga kali di dalam
rumah. "Ah, Lay-Iay dan dua orang temannya terancam, Hong-ji ...
!" Pek Hong berkelebat masuk. Ia terkejut sekali mendengar
jeritan itu, dan begitu me lompat ke dalam tiba-tiba nyonya
muda ini tertegun dan pucat mukanya. Ternyata benar
dugaannya tadi. Lay-Iay dan dua orang temannya sudah
roboh di atas lantai, leher mereka terpisah. Dan nyonya muda
yang kaget serta marah ini membanting kakinya.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Iblis terkutuk, siapa kau yang membunuh-bunuhi orang
dan anjing di rumah ini?"
Tapi tak ada jawaban. Sin Hong dan Bi Lan saat itu juga
sudah mengikuti ibunya, melihat pemandangan mengerikan
ini. Dan Bi Lan yang terbelalak pucat tiba-tiba menuding. "Ibu,
itu ada tanda di atas tembok, tapak jari si pembunuh ... !"
Pek Hong melompat mendekati, ia melihat empat jari
berdarah terlukis di tembok yang putih bersih itu, tapak jari
yang dibuat dari darah tiga orang pembantunya! Dan Pek
Hong yang gusar serta marah bukan main ini masih mendapat
"titipan" sebuah surat yang ditulis dengan jari-jari berdarah!
Tak ayal, nyonya muda ini mencabut surat yang menancap di
atas tembok itu. Dan begitu ia membaca tiba-tiba kakinya
menggigil. Ternyata itu pesan singkat dari pembunuh pendek
saja isinya : Aku So-beng. Datang menagih empat jiwa di sini.
Bersiaplah! Pek Hong gemetar. Ia tak tahu siapa So-beng itu. Tapi
melihat orang telah bertindak kejam di dalam rumahnya tiba-
tiba nyonya muda ini membentak, diarahkan keluar, "So-beng,
aku tak takut ancamanmu! Keluarlah dan mari kita
bertanding!"
Namun rumah sunyi-sunyi saja. Pembunuh bernama So
beng tak muncul. Dan ketika Pek-Hong mengulangi
bentakannya tiga kali mendadak di luar rumah terdengar tawa
menyeramkan dari seseorang tak dikenal.
"Kwan Pek Hong, jangan sombong kau. Aku akan datang
nanti pada pukul dua malam!'
Nyonya muda ini terkejut. Ia berkelebat ke depan mencari
asal suara, tapi ketika ia berada di luar tahu-tahu Bi Lan dan
Sin Hong yang ada di dalam menjerit kaget. Secepat kilat
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
nyonya muda ini me lompat balik, dan baru ia menginjakkan
kakinya di dalam tiba-tiba sesosok tubuh berkepala merah
melompat keluar melalui jendela!
"Ha ha, anak-anakmu cantik dan tampan, Pek Hong. Lain
kali aku ingin membawa mereka pula ... !"
Pek Hong mencelos hebat ia me lihat Sin Hong dan Bi Lan
roboh terpelanting, masing-masing berteriak kaget. Dan Pek
Hong yang hendak mengejar si bayangan merah terpaksa
menunda keinginannya dengan menolong anak-anaknya dulu.
"Hong-ji, Bi Lan ... kalian tidak apa-apa?"
Dua orang anak itu melompat bangun. "Aku tidak apa apa,
ibu. Tapi setan itu menowel pipiku dan merobohkan aku ketika
kuserang!" Bi Lan melengking marah, pucat mukanya tapi
sama sekali tidak kelihatan takut. Dan Sin Hong yang juga
masih tertegun dengan mata terbelalak ikut mendesis.
"Dan dia menanyakan siapa di antara kami berdua yang
menjadi putera ibu Ceng Bi, ibu. Dia tampaknya lihai dan
berbahaya sekali!"
Pek Hong berdesir. Ia merasa lega bukan main bahwa dua
orang anak itu selamat, tak kurang suatu apa. Tapi bahwa So-
beng tiba-tiba bertanya tentang siapa di antara dua orang
anak itu yang menjadi putera Ceng Bi mendadak dia berdebar.
"Dan kau menjawab bagaimana, Hong-ji?"
"Kami belum sempat menjawab, ibu," Bi Lan menyahut.
"Dia segera pergi ketika ibu datang!"
Sin Hong mengangguk. "Ya, kami belum sempat
menjawabnya, ibu. Iblis itu pergi ketika ibu datang."
Pek Hong mengepal tinju. Ia memasukkan pedangnya, dan
teringat janji So-beng bahwa musuh akan datang pukul dua
nanti segera ia memberi pesan pada dua orang anak itu.
"Hong ji, Bi Lan, mulai sekarang kalian tak boleh jauh dariku.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ikuti ibu dan kita urus dulu mayat Lay-lay dan dua orang
pembantu yang lain!"
Sin Hong dan Bi Lan mengangguk. Mereka membantu Pek
Hong mengurus mayat Lay-lay dan yang lain, ngeri melihat
kepala mereka putus dari tubuh. Dan Bi Lan yang marah oleh
kekejaman ini mendesis, "Iblis itu benar-benar jahat, ibu.
Entah siapa dia dan kenapa datang memusuhi kita!"
Pek Hong mengepal tinju. "Aku juga tak, tahu siapa setan
itu, Lan-ji. Tapi sangat kusayangkan kenapa dia datang pada
saat ayah kalian sedang pergi."
"Ya, kalau ayah ada tentu iblis itu tak mampu berkutik, ibu.
So-beng benar-benar jahat dan rupanya tahu ayah sedang
pergi!" Nyonya muda ini tersentak. Dia tertegun juga oleh kata-
kata puteranya itu, Sin Hong yang bicara dengan alis berkerut.
Dan kaget bahwa kata-kata puteranya ini beralasan juga maka
nyonya muda itu mengangguk. "Ya, tampaknya ia tahu bahwa
ayahmu sedang pergi, Hong ji. Dia rupanya sengaja datang
pada saat kosong begini!"
"Atau mungkin diasahabat Bu-beng Siauw-cut, ibu. Siapa
tahu anak itu diam-diam kemari dibantu seseorang?"
"Hm, boleh jadi. Tapi siapapun adanya iblis itu dia harus
kita lawan dan bunuh!" Pek Hong mengetrukkan giginya. "Dan
kalian jangan jauh-jauh dariku, anak-anak. Kita tak boleh
berpisah semalam ini!"
Sin Hong dan Bi Lan tak membantah. Mereka memang
harus berkumpul pada saat-saatseperti itu, menentang dan
menghadapi bahaya bersama ibu mereka. Dan Pek Hong yang
selesai mengurus mayat tiga orang pembantunya ini segera
mengajak mereka menunggu di ruang tamu. Tapi Bi Lan
menjawab, "Tidakkah sebaiknya kita di kamar saja ibu" Kita
dapat menjebak iblis itu dalam ruangan yang lebih sempit!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hm, bagi seorang ahli silat tidak ada masalah untuk
bergerak di ruang sempit atau luas, Bi Lan. Justeru di ruangan
tamu ini kita akan menghadapinya secara gagah. Sembunyi di
kamar bisa dikira penakut!"
Maka dua orang anak yang setuju dengan alasan ibunya ini
tak banyak bicara lagi. Mereka sudah duduk di ruang tamu. Bi
Lan membawa pedang pendek, menyelipkannya di pinggang.
Dan Sin Hong yang juga memegang sebatang pedang di
tangan kanannya bersiap-siap menanti dengan perasaan
tegang. Bagaimanapun, menanti adalah pekerjaan tak
menyenangkan. Apalagi menanti datangnya seorang penjahat.
Dan tiga orang ibu dan anak yang selalu memasang mata dan
telinga ke segala penjuru itu tiba-tiba tersentak ketika lonceng
berdentang dua kali. Jam dua malam!
"Bi Lan, kau takut"''
Gadis itu memandang ibunya, bangkit berdiri. "Aku tak
takut, ibu. Tapi aku tegang juga menunggu datangnya iblis
itu!" "Dan kau, Hong-ji?"
"Hm, aku juga tak takut, ibu. Bukankah ayah mengajarkan
kepada kita agar tak takut menghadapi segala bahaya?"
"Bagus, kalian gagah, anak-anak!" Pek Hong bangga pada
dua orang anaknya ini. "Tapi tahukah kalian bahwa keseraman
dan kenekatan tidak sama?"
Bi Lan dan kakaknya memandang. "Apa maksudmu, ibu?"
"Begini, anak-anak," Pek Hong menjelaskan. "Apabila nanti
musuh datang dan ibu sanggup merobohkannya maka kalian
berdua tak usah membantu. Kalian berdiri saja di sini, tak
usah maju. Tapi bila ibu terdesak dan keadaan darurat kalian
kuperbolehkan membantu tapi harus tahu keadaan!"
"Hm, keadaan bagaimana, ibu?" Sin Hong mengerutkan
alis. http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Artinya kalian tak boleh nekat kalau musuh terlampau
kuat, Hong ji. Kalian berdua harus segera meninggalkan
tempat ini begitu ibu terdesak!''
"Ah, jadi membiarkanmu seorang diri menghadapi iblis itu,
ibu?" "Kalau kita bertiga masih tak dapat menandinginya, Hong-
ji. Artinya bila dikeroyok ternyata musuh tak dapat kita
robohkan dan dia terlampau berbahaya untuk kalian berdua!"
Sin Hong tiba-tiba menggeleng, dan Bi Lan juga memotong,
"Tidak, kita sehidup semati, ibu. Aku tak akan membiarkanmu
seperti itu ... !"
"Ya, kami tak akan meninggalkanmu, ibu. Apa yang
dikatakan Bi Lan menuang benar!"
"Tapi kalian harus menyelamatkan diri, anak-anak. Kalian
tak boleh celaka di tangan pembunuh itu!"
"Tapi kami juga tak mau membiarkanmu celaka, ibu. Aku
tak mau pergi kalau kau menghadapi musuh sendirian!" Bi Lan
menjawab, keras sekali. Dan Pek Hong yang melihat anak
perempuan ini mengedikkan kepalanya dengan penuh
kegagahan jadi marah tapi juga terharu.
"Tapi kau harus mengerti, Bi Lan. Aku bertanggung jawab
penuh atas keselamatan dirimu kepada ibumu!"
"Ya, tapi kau juga ibuku, ibu. Kau tak boleh memisah-misah
begini untuk menghalangi niatku. Aku tetap tak mau pergi biar
kau paksa bagaimanapun juga!"
Pek Hong tertegun. Ia melihat anak ini keras sekali, mirip
ibunya. Dan maklum ia gagal membujuk anak-anaknya tiba-
tiba nyonya muda itu menghela napas dan mengerotkan
giginya. "Baiklah, kau mengecewakan permintaan ibu, Bi Lan.
Tapi ibu terharu atas kesetiaanmu ini. Terima kasih ... !" dan
Pek Hong yang sudah menyambar lengan anak itu segera
mencium pipinya dengan penuh keharuan.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi Bi Lan tiba-tiba menuding, "Ibu, dia datang ... !"
Secepat kilat Pek Hong membalikkan tubuh. Ia mendengar
desir angin di luar jendela, dan begitu ia membalik tahu-tahu
sesosok bayangan telah berdiri di ruangan itu sambil tertawa
bergelak. "Ha-ha, aku datang, Pek Hong. So-beng siap
menagih nyawamu sesuai janji ... !"
Pek Hong tertegun. Ia melihat seorang laki-laki telah
berada di depannya, bertubuh sedang tapi sinar matanya
berkilat kemerahan, mengenakan pakaian merah dan kedok
kulit tipis yang juga berwarna kemerahan. Dan melihat
pembunuh ini datang dengan sikapnya yang brgitu
menyeramkan mau tak mau nyonya muda ini tergetar juga.
"So-beng, kau siapakah dan kenapa datang membunuhi
tiga orang pelayanku dan anjing di luar?"
"Ha-ha. aku So beng adalah So-beng PekHong. Dan kenapa


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

aku datang membunuh karena kau punya hutang jiwa
kepadaku! Kau sudah mengerti?"
Pek Hong mencabut pedang. "Keparat, aku tak merasa
punya hutang padamu, So-beng. Omongan apa yang
kaulontarkan ini" Kau gila."
Tapi iblis menyeramkan itu tertawa. "Gila tidak gila itu
urusanku, nyonya muda. Yang jelas aku ingin membunuhmu
setelah belasan tahun memendam sakit hati ini!"
"Dan kau demikian jantan hingga datang pada saat
suamiku pergi?"
"Ha-ha itu keberuntunganku, hujin. Tapi cepat atau lambat
aku juga kelak akan membunuh suamimu itu."
"Keparat ... " Pek Hong membentak nyaring. Dan marah
serta gusar oleh kata-kata itu mendadak tujuh monya muda
itu mencelat ke depan menyambar dada si iblis Penagih Jiwa.
"So-beng, kau bermulut besar. Terimalah hukumanmu ...
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
swing!'' dan pedang Pek Hong yang menusuk ke depan tahu-
tahu mengancam dada lawan dengan kecepatan kilat.
Tapi iblis berkepala merah ini tertawa mengejek. Dia
tenang-tenang saja, dan begitu pedang hampir menikam
dadanya mendadak jarinya menampar dari bawah.
"Plak ... !"
Pek Hong berseru kaget. Nyonya muda itu merasa
lengannya tergetar hebat, pedang hampir terlepas dari
cekalannya. Dan kaget serta terkesiap oleh benturan pertama
ini mendadak nyonya mudaitu memekik nyaring dan bertubi-
tubi menyerang. Ia mengerahkan pula ginkangnya, maka
begitu kaki bergerak naik turun dengan pedang menyambar-
nyambar segeralah isteri Pendekar Gurun Neraka ini lenyap
dalam gulungan sinar pedangnya.
Ia mainkan Cui-mo Kiam-sut (Ilmu Pedang Pengejar Iblis),
ilmu pedang yang sebetulnya dimiliki Ceng Bi. Tapi karena
mereka berdua seperti kakak beradik dan tukar menukar
kepandaian maka ilmu pedang yang dimainkan Pek Hong ini
hebat juga. Pedang yang menyambar naik turun benar-benar
bagai naga mengejar setan, bergerak tak mengenal putus.
Dan Pek Hong yang menyerang dengan bantuan ginkangnya
sebentar saja membuat lawan kewalahan.
Untuk sejenak iblis Penagih Jiwa itu terdesak, mundur-
mundur dan keteter. Tapi ketika dia terus dijepit dan Pek
Hong bertubi-tubi menyerangnya dengan putaran pedang
yang ganasdisusul tendangan kakinya yang mencuat ke sana
sini tiba-tiba So beng membentak marah. Iblis ini menggeram,
dan ketika sutu saat pedang Pek Hong menusuk ulu hatinya
sekonyong-konyong dia melompat ke kiri dan memukul badan
pedang lawan dari samping.
"Kwan Pek Hong, lepaskan pedangmu!"
Pek Hong tentu saja memutar pergelangan tangannya, ia
terang tak mau melepaskan pedang. Meluncur terus mengikuti
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kelitan lawan. Tapi begitu tangan kanan lawan bergerak dari
samping mendadak pedangnya terpukul.
"Plak!" dan Pek Hong menjerit kaget. Ia melihat asap dan
tamparan lawannya, asap panas yang membuat ia terkejut.
Dan sementara dia terpekik dengan mata terbelalak tahu-tahu
pedangnya sudah mencelat terlepas dari tangannya!
"Ah ... !" Pek Hong melengking tinggi. Ia berjungkir balik di
udara, menyambar pedangnya yang terlempar. Tapi So-beng
yang tertawa mengejek tahu-tahu menendang pinggangnya
sambil memburu pula.
"Dess!"
Dan nyonya muda ini terguling-guling. Pek Hong kaget
bukan main, mencelos dan pucat mukanya. Tapi ketika ia
terpental oleh tendangan tadi ternyata pedang sempat ia
sambar dan cekal kembali, turun dengan kaki menggigil.
"So beng, kau hebat ... !"
Iblis berkepala merah itu tertawa. "Ha ha, tentu saja,
nyonya muda. Kalau tidak mana berani aku memasuki tempat
Pendekar Gurun Neraka yang terkenal?"
Pek Hong menggigit bibir. Ia marah oleh jawaban lawan,
yang tampak sombong dan pongah. Maka begitu membentak
dan mempererat cekalannya iapun sudah menerjang kembali
dengan pedang di tangan. "So-beng, jangan kau sombong!"
Si iblis menyeringai. Ia menyambut terjangan isteri
Pendekar Gurun Neraka itu. Tapi tidak seperti tadi di mana ia
masih mengalah dan mundur keteter adalah sekarang iblis
berkepala merah ini membalas serangan lawan, mendorongkan kedua tangannya susul-menyusul. Dan begitu
dia mulai membalas tiba-tiba saja Pek Hong terkejut ketika
semua serangan pedangnya mental bertemu tenaga tak
nampak yang meluncur keluar dari dorongan-dorongan tangan
lawan! http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ah!" Pek Hong berseru kaget. Ujung pedangnya selalu
membalik tertolak sinkang lawan yang mengeluarkan uap
merah, panas dan kian lama kian dahsyat. Dan ketika satu
saat pedangnya tertahan ketika menusuk ke depan tahu-tahu
tangan So-beng bergerak maju mencengkeram badan
pedangnya. "Hujin, tak guna kau melawanku ... !'" Pek Hong tercekat,
ia menarik pedangnya sekuat tenaga membetot sambil
menyentak, bermaksud melukai telapak
lawan yang mencengkeram pedangnya. Tapi ketika pedang tak dapat di
cabut dan si iblis tertawa bergelak dengantawa mengerikan
mendadak nyonya muda ini terkejut, ketika pedangnya patah
tiga bagian begitu lawan mengerahkan kekuatannya
mencengkeram hancur!
"Pletak ... ha-ha, kau tak bersenjata lagi, hujin!"
Pek Hong kaget bukan main. Ia berseru keras ketika
pedangnya patah, dan sementara ia terhuyung tiba-tiba
tangan kiri lawan meluncur maju mendorong dadanya. Tak
ayal, pukulan panas menghantam tubuh wanita ini dan begitu
Pek Hong menjerit tahu-tahu tubuhnya sudah terpental roboh
bergulingan di atas lantai.
"Dess!"
Nyonya muda ini berteriak. Ia merasa dadanya ampeg
(sesak), hampir tak dapat bernapas. Tapi isteri Pendekar
Gurun Neraka yang gagahperkasa ini memekik. Ia tidak
terluka, terkena pukulan yang tidak begitu keras. Artinya tidak
sampat membuat ia terluka dalam. Maka begitu melengking
dan melompat bangun tahu-tahunyonya muda ini telah
mencabut senjata rantainya yang memang merupakan
andalan utama! "So-beng, kau cukup hebat ... !"
Si iblis menyeringai. "Memang aku hebat, nyonya muda.
Kalau tidak tentu tak berani aku datang ke mari."
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pek Hong menggigil. Ia kaget sekali melihat lawan demikian
tangguh, terutama dorongan sinkangnya yang beruap merah
itu. Yang mampu membuat senjatanya tertahan bagai
menemui tembok baja. Tapi terbelalak dan teringat sesuatu
tiba-tiba nyonya muda ini membentak,
"So-beng, kaukah yang membawa Bu-beng Siauw-cut pagi
tadi?" Laki-laki ini melengak. Dia terkejut tapi tertawa aneh dia
menggeleng. "Tidak, aku sebetulnya tak mengenal anak itu,
hujin.Tapi kalau kau tidak percaya itupun tak jadi soal bagiku!"
"Dan kau tidak membawa anak itu ke mari?"
"Wah, tak perlu kujawab. Yang pasti aku gembira melihat
anak itu memusuhi kalian!"
Pek Hong membentak marah. Ia melompatke depan, dan
begitu mainkan rantainya tiba-tiba nyonya muda ini menerjang
kembali dengan mata mendelik, ia bertubi-tubi me lancarkan
serangan, tampak bernafsu sekali merobohkan lawan. Dan
begitu nyonya ini mainkan rantainya dengan ilmu silat Hong-
thian-lo hai-kun (ilmu Silat Badai di Samudera) maka lawan
terdesak mundur seperti semula. Memang nyonya muda ini
ahli mainkan ilmu silat itu, warisan gurunya si hwesio gundul
dari Tibet, Ta Bhok Hwesioyang sakti itu. Ilmu silat pengaduk
lautan yang bergelombang naik turun bagai badai mengamuk.
Dan begitu dia menerjang sambil mainkan rantainya ini tiba-
tiba lawan keteter dengan muka berobah. Apalagi ketika
tangan kiri nyonya itu mainkan ilmu silat suaminya yang
bernama Khong ji-ciang (Silat Hawa Kosong)!
Maka begitu Pek Hong mainkan dua ilmu s ilat gabungan ini
tiba-tiba lawan mendesis dan menggeram marah. Dia tak
berdaya diserang seperti itu. Bagai hujan mencurah, atau
badai mengamuk! Kwan Pek Hong yang girang me lihat lawan
dapat didesaknya mundur sudah bertubi-tubi melakukan
babatan dan tamparan, mempergunakan rantai dan pukulan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangan kiri. Dan ketika lawan tak dapat mengelak semua
serangannya tiba tiba rantai di tangan kanannya menghantam
pundak lawan. "Plak."
Si iblis Penagih Jiwa tergetar. Pek Hong girang, menyusuli
lagi dua buah serangannya ke leher dan pinggang. Dan ketika
suara "plak-plak" kembali terdengar ketika dua buah
serangannya mengenai tubuh lawan tiba-tiba nyonya muda ini
berseru girang, "So-beng, kau akan roboh di tanganku ... !"
Tapi si iblis Penagih Jiwa tertawa mengejek. Dia coba
menghindar sambaran rantai yang ke sekian kalinya. Tapi
ketika rantai tetap menghantam dan kali ini malah mengenai
mukanya hingga dia merasa kesakitan mendadak iblis ini
menggetarkan tubuh, mengguncang bagai anjing membersihkan bulu.
"Kwan Pek Hong, jangan girang dulu kau. Lihat apa yang
terjadi ... !" dan ketika rantai kembali menyambar dirinya
mendadak iblis ini tak mengelak. Dia justeru maju
menyambut, mengguncang tubuh seperti anjing membersihkan bulu itu. Dan begitu rantai mengenai pangkal
lengannya sekonyong-konyong terdengar suara "rrtt ... !" dan
... rantai tak dapat ditarik! Rantai ini "melekat", atau terhisap
di pangkal lengan iblis itu. Dan Pek Hong yang kaget oleh
kejadian itu tiba-tiba berseru tertahan,
"Ilmu Penghisap T ulang ... !"
Dan si iblis Penagih Jiwa tertawa bergelak. "Kau mengenal
ilmu ini, hujin" Ha-ha, bagus itu bagus!" dan begitu tangannya
bergerak tahu-tahu iblis ini telah menangkap rantai di pangkal
lengannya itu. Lalu, begitu dia meremas dan menarik tahu-
tahu rantai di tangan Pek Hong hancur menjadi bubuk!
"Kress!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aah!" Pek Hong kaget bukan main. Dia me lihat rantainya
hancur diremas jari-jari si iblis merah. Dan sementara dia
terbelalak tiba-tiba tangan kanan lawan menyambar
pundaknya. "Ibu, awas ... !"
Pek Hong mencelos hebat. Ia melihat tangan lawan sudah
berada di depan pundaknya, meluncur untuk mencengkeram.
Dan maklum pundaknya bakal hancur diremas seperti
rantainya sendiri tiba-tiba nyonya muda ini melempar tubuh
bergulingan. "Bres-bress!"dan lantai rumah menjadi korbannya. Pek
Hong yang sudah melompat bangun melihat lantai hancur
dicengkeram jari-jari lawan, mengepulkan uap dan remuk
bagai bubuk. Dan Pek Hong yang ngeri oleh kekuatan lawan
yang demikian dahsyat ini tiba-tiba mendengar tawa
menyeramkan dari lawannya itu.
"Yap-hujin, aku akan menagih nyawa ... !"
Pek Hong pucat mukanya. Ia melihat So-beng membalikkan
tubuh, memandangnya penuh ancaman. Dan begitu ia
terbelalak tahu-tihu
iblis ini me lompat ke' arahnya
merenggangkan ke dua jari ba?ai cakar iblis yang ganas tak
kenal ampun. "Yap-hujin, bersiaplah. Aku akan mencabut nyawamu!"
Pek Hong terpekik. Dia me lihat si iblis menubruk, cepat
sekali. Dan maklum dia dalam bahaya maka nvonya muda ini
lalu mengelak dan menendangkan kakinya ke lutut lawan.
"Plak!" tapi Pek Hong kecele. Lutut lawan sama sekali tak
bergeming ditendang ujung sepatunya, dan So-beng yang
sudah tertawa menyeramkan dengan mata-liar melotot
menyerangnya kembali dengan penuh kebuasan. "Kau tak
dapat merobohkan aku, hujin. Kau tak dapat melindungi diri
dari setan perenggut nyawa ... !"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pek Hong terpaksa berlompatan. Dia menghindari serangan
lawannya, mengelak sana mengegos sini, bingung karena tak
bersenjata lagi. Juga gelisah. Dan Sin Hong serta Bi Lan yang
melihat ibu mereka dikejar-keiar So-beng dan tampak dalam
bahaya tiba-tiba melengking.
"So-beng, jangan ganggu ibuku ... ?"
"So-beng, mampuslah kau ... !"
Si iblis Penagih Jiwa terkejut. Dia melihat Sin Hong dan Bi
Lan tiba-tiba menubruk ke depan, menggerakkan pedang


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mereka dengan penuh kemarahan. Tapi iblis merah yang
terkekeh ini menggerakkan tangannya, menyampok ke kiri
kanan. "Anak-anak, mundurlah. Aku tidak mengincar jiwa
kalian ... !"
Sin Hong dan Bi Lan terpekik. Mereka terdorong mundur,
hampir terpelanting oleh hempasan angin lawan. Tapi dua
orang anak yang sudah maju kembali sambil berteriak itu tak
mau membiarkan ibu mereka celaka di tangan lawan. Baik Bi
Lan maupun Sin Hong sama-sama menerjang. Menggerakkan
pedang menusuk ke sana ke mari. Dan So-beng yang geram
oleh gaagguan ini menjadi marah.
"Anak-anak, kalian tidak mau dengar nasehatku?"
"Aku tak butuh nasehat, iblis keji. Kau telah membunuh
Lay-lay dan tiga orang pembantu kami!" Bi Lan berteriak.
"Ya, dan kami tak akan membiarkan kau membunuh ibu,
So-beng. Aku siap melawanmu sampai titik darah terakhir!"
Sin Hong juga menjawab.
Maka So-beng akhirnya marah. Dia dikeroyok tiga oleh ibu
dan anak itu, menerima tusukan dan bacokan bertubi-tubi.
Tapi iblis merah yang benar-benar lihai ini ternyata mampu
mengatasi semua kesulitannya. Bahkan pedang di tangan Bi
Lan maupun Sin Hong kini tak dikelit lagi, diterima tubuhnya
yang tiba-tiba kebal oleh perlindungan sinkang. Maka ketika
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pedang dua orang anak itu kembali menyambar tubuhnya
mendadak iblis ini memasang diri dan tidak mengelak.
"Anak-anak, kalian sungguh kurang ajar!"
"Tak-takk!"
Sin Hong dan Bi Lan terbelalak. Mereka terang-terangan
melihat pedang di tangan mereka mengenai leher dan dada
lawan. Malah Bi Lan masih sempat melakukan tendangan ke
atas menghantam pusar lawan. Tapi pedang dan kaki yang
sama-sama tak membawa hasil karena terpental itu tiba-tiba
ditotok lawan dan dicengkeram marah.
"Anak-anak, kalian minggirlah!"
Sin Hong dan adiknya terbelalak. Mereka tak dapat
menghindar ketika totokan lawan mengenai tubuh mereka.
Maka begitu dua kali suara tuk-tuk, menyentuh jalan darah di
atas pundak tiba-tiba dua orang anak ini mengeluh dan
terguling roboh. Lalu, begitu So beng melempar tubuh mereka
di atas lantai sekonyong-konyong Bi Lan dan kakaknya lumpuh
tak berdaya. "gres-bress ... !"
Sin Hong dan Bi Lan sama-sama melotot. Mereka melihat
iblis Penagih Jiwa itu terkekeh, tawanya menyeramkan. Dan
Pek Hong yang terkejut melihat anak-anaknya roboh tertotok
melengking tinggi. Dia melakukan tamparan-tamparan
sinkang, mainkan Khong-ji-ciang dan cap-jiu-kun, dua ilmu
silat yang ia dapat dari suaminya, Pendekar Gurun Neraka.
Tapi So-beng yang tampaknya, sudah beringas itu tiba-tiba
membentak. "Kwan Pek Hong, kau robohlah ... !"
Nyonya muda ini tercekat. Tangannya yang menampar
pelipis lawan mendadak ditangkap, dan begitu ia menjerit
tahu-tahu jari lawan yang mengepulkan uap kemerahan
menyambar mukanya. Tapi nyonya muda ini merendahkan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kepala, dan persis jari lawan lewat di atas kepalanya tiba-tiba
ia menendang anggauta rahasia iblis Penagih Jiwa itu.
"Dess!"
Pek Hong terbelalak. Ia mengeluh tertahan ketika kakinya
tiba-tiba tak dapat ditarik, melekat di selangkangan lawan.
Dan sementara ia malu dan marah oleh gerakan lawan
yangmempergunakan ilmu "menyedot" tiba-tiba lawannya ini
menotok lehernya.
"Nyonya muda, robohlah!"
Pek Hong tak dapat mengelak. Tangannya yang satu
tertangkap, mau menggerakkan tangan lain namun kalah
cepat. Maka begitu jari lawan mengenai lehernya tiba-tiba
nyonya ini mengeluh dan terguling roboh. Lalu, begitu So-
beng tertawa bergelak dan menendangkan kakinya tahu-tahu
nyonya muda ini mencelat terlempar bergulingan di atas
lantai. "Ha-ha, aku siap membunuhmu, Kwan Pek Hong. Kau tak
akan mati meram oleh pukulanku!"
Pek Hong pucat mukanya. Dia melihat iblis
itu memburunya, mengangkat tangan dan berkerotok dengan
jari-jari terbuka. Tapi tepat si iblis mengangkat tangan
menusuk ubun-ubunnya mendadak dari luar melayang masuk
sesosok bayangan gemuk pendek.
"Omitohud, siapa ini yang berani mengancam murid
pinceng?" Iblis Penagih Jiwa terkejut. Dia sudah menusuk ubun-ubun
nyonya muda itu, penuh tenaga dan kekuatan, pandang
matanya bersinar keji. Maka begitu bayangan gemuk pendek
ini melompat masuk dan tiba-tiba nyelonong menangkis
tusukannya sang iblis jadi kaget bukan main.
"Plak!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Keduanya tergetar, masing-masing terdorong mundur. Dan
Pek Hong yang melihat siapa yang muncul tiba-tiba mengeluh
girang, "Suhu ... !" dan pendatang baru itu tersenyum
menyeringai. Dia adalah seorang hwesio, mukanya bulat dan
kepalanya gundul. Maka melihat lawan tergetar mundur dan
dia sempat menyelamatkan jiwa nyona muda ini sang
hwesiopun menggerakkan tangannya membebaskan totokan.
"Siapa musuhmu ini, Pek Hong?"
Nyonya muda itu melompat bangun, ianyaris binasa di
tangan lawan, masih gemetar dan terbelalak pucat. Tapi
nyonya muda yang marah ini berseru, "Dia So beng, suhu.
Datang dan hendak membunuh teecu tanpa kuketahui sebab-
sebabnya yang jelas ... !"
Si hwesio tertegun. Dia mengangkat keningnya, heran. Tapi
hwesio pendek yang bukan lain Ta Bhok Hwesio adanya itu
tiba-tiba membalikkan tubuh, bersikap keren. "So-beng
betulkah kau hendak membunuh murid pinceng tanpa alasan
yang jelas" Siapa kau?"
Iblis berkepala merah ini me langkah mundur. Mukanya
sedikit berobah, terlihat dari matanya yang berputar terkejut
itu. T api tertawa mengejek tiba-tiba dia menjawab dingin, "Ya,
aku ingin membunuh muridmu, Ta Bhok Hwesio. Dia
berhutang jiwa padaku belasan tahun yang silam!"
"Eh, kau sudah mengenalku?" Ta Bhok Hwesio terbelalak,
terkejut bahwa lawan sudah mengenal dirinya. Namun So
beng yang bersikap dingin itu menjengek.
"Aku sudah mengenalmu belasan tahun yang lalu, keledai
gundul. Tak perlu kau bertanya seperti orang tolol!"
"Omitohud, kalau begitu siapa kau ini?"
"Hm, aku So-beng adalah So-beng, Ta Bhok Hwesio. Tak
perlu kau banyak cakap menanyaiku!"
"Wah jadi pinceng menghadapi musuh gelap?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Iblis Penagih Jiwa tertawa mengekek. Dia tak menjawab,
dan Pek Hong yang gemetar marah tiba-tiba menerjang ke
depan, "Suhu, dia siluman misterius. Sebaiknya kita robohkan
dia dan lihat siapa muka di balik kedok kulit itu !"
So-beng menangkis. Dia membuat Pek Hong terpental,
hampir roboh dengan pukulan uap merah. Dan Ta Bhok
Hwesio yang kaget melihat kehebatan iblis ini sekonyong-
konyong bergerak ke depan.
"Pek Hong, mundur ... !"
Nyonya muda itu melompat mundur. Dia melihat gurunya
sudah berhadapan denganiblid berkepala merah itu, dan Ta
Bhok hwesio yang tercengang serta terkejut melihat uap
merah ini langsung bertanya, "Kau mahir mainkan Ang-in tok-
ciang, So-beng" Kau berasal dari T hian tok (India).
Iblis ini mendengus, "Aku tak tahu apa itu Thian tok,
Keledai gundul. Tapi kalau kau ingin merasakan Ang-in tok-
ciangku boleh maju bergebrak denganku?"
"Jadi kau benar ahli Ang in-tok-ciang?"
"Jangan cerewet. Aku inginmenagih sebuah jiwa lagi di
sini. Kau mundurlah ... !"
Tapi Ta Bhok Hwesio terang tak mau digebah.Dia tertawa
bergelak, dan kaget bahwa lawan tampaknya lihai mendadak
kwesio inimenjadi gembira. "Wah, sudah lama pinceng tidak
melatih otot, So-beng. Kalau kau mau menggebuk pinceng
sungguh aku akan gembira!"
Iblis ini terbelalak. Tapi mengeluarkan suara dari hidung
tiba-tiba dia mengejek. "Boleh, tapi jangan menyesal kalau
kau mampus, keledai gundul. Ang-in-tok-ciangku tak
mengenal kasihan dalam memilih lawan.
Ta Bhok Hwesio menggoyang langkah. Dia menyeringai
oleh ejekan lawannya itu, namun bersikap tenang hwesio ini
mengebutkan jubah, tertawa lebar, "Kau tampaknya sombong
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali, So-beng. Tapi mari kita buktikan siapa yang akan
roboh. Kau ataukah pinceng!" lalu membentak keras tiba-tiba
hwesio ini sudah melompat ke depan memukul dada lawan
dengan dorongan sinkang.
"Duk!"
So-beng menangkis. Dia menggerakkan tangannya
menerima pukulanitu, dan begitu dua tenaga beradu untuk
kedua kalinya kembali Ta Bhok Hwesio terkejut dan tergetar
mundur. "Wah, kau benar-benarlihai, So-beng!"
Si iblis menjengek. "Kalau tidaklihai tak mungkin aku berani
melawanmu, keledai gundul. Karena itu lebih baik kau mundur
saja!" Ta Bhok hwesio tertawa bergelak. Dia sudah majukan kaki
dengan cepat, menampar dan mendorong kembali dengan
pukulan-pukulan sinkang. Dan begitu terdengar suara "duk-
duk" dan dua pasang lengan mereka yang bertemu dan saling
totok tiba-tiba saja hwesio ini telah berseru keras dan mainkan
Hong thian-lo-hai-kunnya. Dia melihat lawan benar-benar lihai,
tak cukup hanya dengan mengadu sinkang. Maka begitu
bergerak cepat dengan kedua lengan berputar tiba-tiba
hwesto ini telah berkelebat lenyap dengan pukulan
menyambar-nyambar.
"So-beng, hati-hati. Pinceng siap merobohkanmu ... !"
So-beng mengeluarkan suara dari hidung. Dia sudah
diserang gencar oleh hwesio ini, berkelebat memutari dirinya
bagai bayang-bayang setan. Dan So beng yang melihat angin
pukulan hwesio itu menderu-deru dan jauh lebih dahsyat
dibanding muridnya tiba-tiba juga membentak keras dan balas
menyerang. "Keledai gundul, jangan sombong. Kau tak dapat
merobohkan aku, hati-hatilah ... !" dan begitu dua orang ini
bergebrak saling pukul tiba-tiba pertandingan sudah menjadi
seru sekali. Ta Bhok Hwesio dan lawannya berkelebatan
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sambar-menyambar, masing-masing berusaha mendahului.
Tapi pertandingan yang sebentar saja sudah berjalan
duapuluh lima jurus ini membuat Ta Bhok Hwesio terkejut
ketika mendapat kenyataan bahwa lawan benar-benar
tangguh sekali! Iblis Penagih Jiwa itu mampu mengelak semua
jurus-jurus serangannya, Hong-thian-lo-hai-kun yang biasanya
hebat itu. Dan bahwa lawan tidak hanya mengelak melainkan
mampu pula menghalau semua serangannya dengan sin-kang
beruap merah membuat hwesio ini jadi mencelos dan
terbelalak lebar.
"Wah ... !" Ta Bhok Hwesio membatin. "Siapa sebetulnya
iblis Penagih Jiwa ini" Dari mana dia berasa l" Karena melihat
ilmu silatnya yang demikian hebat setidak-tidaknya dia tokoh
tersembunyi yang selama ini tak dikenal orang! Siapa dia?"
Tapi hwesio itu masih terus menyerang gencar. Dia tak
boleh menghentikan setiap serangannya, karena itu berarti
membahayakan diri sendiri. Dan ketika satu saat mereka
saling pukul dan menangkis dalam gebrakan cepat tiba-tiba
iblis Penagih Jiwa itu membentak dan membanting kakinya.
"Keledai gundul, robohlah ... !"
Ta Bhok Hwesio terkejut. Dia sedang melancarkan
serangan dalam jurus Bianglala Menari, sebuah jurus dari ilmu
silatnya Hong-thian-lo-hai-kun, serangan yang ditujukan ke
pusar lawan dengan sinkang penuh. Maka begitu lawan
membentak dan membanting kakinya sambil menangkis tahu-
tahu hwesio ini menjerit kaget ketika lengan lawan
membentur dan menggesek kulit lengannya.
"Dukk " sshh!"
Hwesio ini terpekik. Saat itu dia merasa guncangan dahsyat
menggetarkan tubuhnya, membuat dia hampir terjengkang.
Tapi ketika lengan lawan menggesek lengannya dan
mengeluarkan suara mendesis bagai api membakar kulit
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekonyong-konyong hwesio ini berteriak keras ketika tubuhnya
mencelat dua tombak dan kulit lengannya melepuh!
"Ah. pukulan beracun "!"
Hwesio Tibet itu kaget bukan main. Dia sebetulnya sudah
melindungi diri, menjaga kulitnya dari sentuhan uap merah itu,
uap panas yang menimbulkan rasa gital. Tapi bahwa uap
merah itu masih mampu menerobos kulitnya dan dia bagai
dibakar api tiba-tiba hwesio ini me lengking dan mencabut
tasbehnya. "So-beng kau keji ... !" lalu begitu menubruk dan
mencengkeram tahu-tahu hwesio ini telah memutar tasbehnya
dan berkeritik menyambar lawan, bertubi-tubi menyerang dan
menghantam! Tapi So-beng tertawa mengejek. Iblis Penagih
Jiwa ini mengelak ke sana ke mari, kali ini menyeringai. Dan
ketika tujuh serangan hwesio Tibet itu luput menghantam
angin iblis ini berseru.
"Keledai gundul, lima menit lagi nyawamu terancam Racun
Ang-in-tok-ciang semakin meresap begitu kau semakin
bernafsu menyerangku!"
Ta Bhok Hwesio tak percaya. Dia mengira itu gertakan


Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

belaka, ancaman kosong yang tidak perlu diperhatikan. Tapi
ketika tiba-tiba lengan kanannya gemetar dan semakin panas
bagai dipanggang di atas api hwesio ini jadi kaget sekalidan
berobah mukanya. Tasbeh di tangan kanan yang dia pegang
tiba-tiba menggigil, hampir lepas ketika lengannya diserang
rasa nyeri yang melumpuhkan. Dan persis dia menghantam
leher lawan dengan sambaran tasbehnya mendadak hwesio ini
menjerit ketika sekonyong-konyong urat lengannya kaku,
kram. Dan begitu dia berteriak dengan muka kaget tahu-tahu
tasbeh yang ada di tangannya itu lepas dan jatuh ke atas
lantai! "Ha-ha, bagaimana kataku tadi, keledai gundul?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ta Bhok Hwesio pucat sekali. Dia sekarang percaya bahwa
ancaman lawan tidak kosong. Bahwa dia berada dalam bahaya
besar. Dan maklum lengan kanannya diserang racun hebat
mendadak hwesio itu melompat mundur dan menyambar
pedang muridnya, Pek Hong yang tertegun melihat keadaan
gurunya. Dan begitu pedang disambar dan dibacokkan ke
lengan kanannya memakai tangan kiri tiba-tiba lengan hwesio
itu kutung sebatas siku.
"Crak ... !"
Pek Hong menjerit. Iblis Penagih Jiwa juga terkejut, tak
menyangka perbuatan lawannya itu. Tapi hwesio Tibet yang
sudah menyelamatkan jiwa dengan membuntungi lengan
kanannya ini melempar pedang kembali kepada Pek Hong dan
berteriak, "Pek Hong, lari. Bawa anak-anak ke dalam. Biar aku
yang menghadapi iblis ini ... !"
Pek Hong terkejut. Dia melihat suhunya sudah menotok
pangkal lengan, menghentikan darah yang menyembur dari
buntungan lengan itu. Namun nyonya muda yang hampir
histeris oleh keadaan gurunya ini sudah melompat maju
menyerang si iblis Penagih Jiwa.
"So-beng, kau manusia keji ... !" Iblis Penagih Jiwa
tertegun. Dia melihat Pek Hong menyerangnya ganas, tapi
mengelak mudah dia menampar pedang di tangan nyonya
muda itu. "Kwan Pek Hong, aku ingin menagih sebuah jiwa di
sini ... plak!" dan pedang Pek Hong yang terpental ke atas
membuat nyonya muda ini menjerit dan menyerang kembali.
Namun T a Bhok Hwesio tiba-tiba melompat ke depan. Dia
menendang Pek Hong hingga nyonya itu terpelanting, dan
membentak marah hwesio ini berseru, "Hong-ji, bawa anak-
anakmu dulu. Selamatkan mereka ... !"
Pek Hong melompat bangun. Ia mau membantah, tapi
bentakan gurunya yang kedua kali tentang Sin Hong dan Bi
Lan membuat wanita ini sadar dan menangis. Dia melihat
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
gurunya menyerang iblis Penagih Jiwa itu, melakukan
serangan dengan tangan kiri dan dua kaki yang masih utuh,
tampak beringas dan siap mengadu jiwa. Maka Pek Hong yang
tak dapat membantah untuk menyelamatkan anak-anaknya
segera memanggul Sin Hong dan Bi Lan keluar. Dia membawa
dua orang anak yang masih tertotok roboh itu dengan pilu,
marah tapi juga bingung, menyembunyikan mereka di tempat
aman. Lalu begitu memondong anak-anaknya ini iapun
berseru pada suhunya, "Aku akan kembali membantumu,
suhu. Jaga dia jangan sampai lolos ... !"
Ta Bhok Hwesio mengangguk. Dia sudah merasa girang
bahwa muridnya mau membawa Sin Hong dan Bi Lan,
menyelamatkan mereka dari ancaman si Penagih Jiwa ini.
Maka begitu tertawa beringas dia sudah bertubi-tubi
menyerang lawannya ini. Tapi So-beng mendengus. Iblis itu
berlompatan, menghindar semua serangannya. Dan ketka
lawan semakin marah dan penasaran karena semua
serangannya luput tiba-tiba iblis ini me lompat mundur dan
membentak, "Keledai gundul, persiapkan dirimu untuk menghadap Raja
Akhirat." Ta Bhok Hwesio masih menyerang gencar. Dia tak perduli
bentakan itu, membabi-buta tapi mulai terhuyung karena
tenaganya mulai habis.
Apalagi ketika lengannyayang luka mulai pecah, darah
merembes akibat pengerahan tenaga yang di luar batas. Maka
ketika lawan melompat mundur dan dia mengajar tiba-tiba
sebuah tendangan memapak tubuh hwesio ini.
"Dess!"
Ta Bhok Hweso tak dapat mengelak. Dia terguling roboh,
mengeluh tertahan dan terbelalak menyelamatkan diri. Tapi
baru dia melompat bangun tahu-tahu iblis Penagih Jiwa itu
telah berada di depannya!
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ta Bhok Hwesio, kau ingin mati dengan meram?"
Hwesio ini membentak marah. Dia menggerakkan tangan
kirinya, menghantam dada lawan. Tapi So-beng yang tertawa
dingin tiba-tiba juga menggerakkan tangan kirinya pula.
menangkis. Dan begitu dua lengan beradu tiba-tiba hwesio ini
menjerit ketika lengannya tak dapat ditarik karena lekat di
lengan lawannya itu, terhisap oleh tenaga sedot yang tinggi!
"Ah, ilmu Penghisap T ulang ... !"
Si iblis tertawa bergelak. "Kau mengenal ilmuku ini, keledai
gundul" Kau tahu kehebatanku sekarang?"
Ta Bhok Hwesio menggerakkan kakinya. Dia menendang
pinggang lawan, berteriak sambil menarik lengan kirinya
sekuat tenaga. Tapi begitu kaki menendang pinggang
sekonyong-konyong Ta Bhok Hwesio mendelik ketika kakinya
"menempel" pula di tubuh lawannya itu, tak dapat ditarik. Dan
sementara dia tertegun dengan muka kaget tahu-tahu jari
lawan menotok pundaknya.
"Bluk!" T a Bhok Hwesio terguling. Sekarang dia roboh, dan
hwesio Tibet yang terkesiap hebat oleh kekalahannya ini
mendesis pucat, "So beng, kau siapakah?"
Iblis ini menendang lawannya. Dia membuat Ta Bhok
Hwesio mencelat di sudut ruangan, lalu melompat maju dia
mencengkeram dada hwesio itu, membebaskan totokannya.
"Keledai gundul, kau lihatlah baik-baik siapa aku ... rrt!"dan
kedok yang tiba-tiba terbuka itu sejenak menunjukkan wajah
seseorang. Tapi hal ini berlangsung sebentar saja, beberapa
detik. Karena Ta Bhok Hwesio yang sudah melihat muka orang
berseru tertahan ketika kedok menutup kembali dan iblis
Penagih Jiwa ini mencabut senjatanya yang mengerikan,
sebuah cakar baja yang bergagang panjang!
"Kau ... ?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi semuanya tak berkepanjangan
lagi. Cakar baja di
tangan iblis Penagih
Jiwa itu sudah berkelebat, dan sementara lawan masih tertegun oleh
muka di balik kedok
ini tahu-tahu senjata
maut itu telah menghunjam di dada
hwesio ini. "Crakk!"
Ta Bhok Hwesio menjerit ngeri. Hwesio itu mau
menghindar, tapi kalah cepat. Dan begitu cakar baja
menyambar dadanya sekonyong-konyong hwesio itu roboh
terjengkang dengan darah muncrat dari dadanya yang
berlubang. Tewas! Dan persis hwesio ini menjerit tahu-tahu
Pek Hong sudah muncul kembali di luar pintu.
"So-beng, kau membunuh suhu?"
Pek Hong kaget bukan main. Ia baru saja datang, maka
begitu me lihat gurunya tewas disambar cakar baja yang
mengerikan dari iblis ini kontan saja nyonya muda itu
memekik tinggi. Ia langsung menyerang lawannya, mempergunakan pedang ke dua yang tadi dipakai gurunya
untuk membuntungi lengan, karena pedang pertama sudah
patah dicengkeram lawannya ini. Dan begitu nyonya muda itu
menjerit sambil menusukkan pedangnya bertubi-tubi ia
menyerang dengan ganas. Namun So-beng mendengus. Iblis
ini menggerakkan cakar bajanya, senjata yang baru kali itu
dikeluarkan. Dan begitu dia membentak sambil menangkis
tahu-tahu pedang di tangan nyonya muda itu mencelat
terlempar! http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kwan Pek Hong aku tak ingin membunuh jiwa lagi. Sudah
cukup sesuai janjiku."
Namun Pek Hong menyerang dengan tangan kosong. Ia
terlampau marah oleh kematian gurunya, dan nyonya muda
yang sakit hati serta mata gelap ini sudah melakukan
tamparan dan tendangan bertubi-tubi ke arah lawan. Tapi
semuanya luput. Dan si iblis Penagih Jiwa yang marah melihat
nyonya muda itu tetap nekat menyerangnya tiba-tiba
memasukkan kembali cakar bajanya, membentak dengan
mata berkilat. "Kwan Pek Hong, kau sungguh tak tahu diri. Kalau belum
nyawa ke empat tewas di tanganku tentu kau benar-benar
akan kubunuh. Pergilah!" dan tangan si iblis yang tiba-tiba
menyambar tengkuk nyonya muda ini tak dapat dihindarkan.
Pek Hong ketika menampar dengan keras sekali. Pek Hong
menjerit terpelanting roboh. Dan ketika lawan menyusulinya
lagi dengan sebuah tendangan tahu-tahu nyonya muda ini
telah terlempar dan terguling roboh. Pingsan!
Pek Hong tak tahu apa-apa lagi. Ia tak sadarkan diri untuk
dua jam lamanya. Dan ketika nyonya muda itu sadar dan
bangun kembali untuk kemudian menangisi mayat gurunya
ternyata si iblis Penagih Jiwa sudah tak ada di situ. Iblis ini
menepati janjinya, membunuh empat jiwa. Dan ketika Pek
Hong masih tersedu-sedu menangisi mayat gurunya
mendadak Bi Lan muncul.
"Ibu, Hong-ko diculik orang ... !"
Pek Hong kaget bukan main. Ia membalikkan tubuh begitu
Bi Lan bersuara, pucat dan terbelalak dingin mata tak
berkedip. Sadar bahwa dia masih punya tanggung jawab
terhadap dua orang anak ini. Tapi begitu Bi Lan mengulang
seruannya dengan kaki menggigil mendadak nyonya muda ini
menjerit dan berteriak histeris.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak ... tidak mungkin, Lan-ji! Kau bohong ... " dan
nyonya muda yang tahu-tahu berkelebat keluar itu telah
meluncur ke bawah gunung bagai manusia dikejar setan. Pek
Hong langsung menuju ke sebuah gua, tempat di mana dia
menyembunyikan dua orang anak itu. Tapi begitu sampai di
situ dan melihat ruangan gua kosong tiba-tiba nyonya muda
itu terhenyak dan gemetaran pucat. Lalu. begitu dia mengeluh
dan memaki nama "So beng," mendadak nyonya muda ini
terguling roboh dan pingsan untuk kedua kalinya!
Pek Hong rupanya memang bernasib sial. Karena setelah
gurunya tewas di tangan musuh ternyata puteranya juga
lenyap diculik orang. Dan nyonya muda yang tidak kuat oleh
kejadian yang bertubi-tubi menyerangnya ini sudah tak
sadarkan diri di dalam gua. Dia tidak tahu betapa Bi Lan
muncul di situ, menangis tersedu-sedu melihat ibu tirinya ini.
Dan Bi Lanyang sudah mengangkat ibunya ke atas gunung itu
juga mengguguk sepanjang jalan dengan penuh kesedihan.
Sampai akhirnya siang tiba ketika saat itu dua bayangan
berkelebat muncul.
"Bi Lan apa yang terjadi?"
Anak perempuan itu menjerit. Ia melihat ayah dan ibunya
datang. Pendekar Gurun Neraka dan Ceng Bi yang baru saja
tiba! Dan Bi Lan yang menangis tersedu-sedu di dada ibunya
ini langsung bicara, mengguguk sambil mengepalkan tinju,
"Kami kedatangan musuh ibu. Sobeng membunuh dan
menculik sukongdan Hong-koko."
Ceng Bi terkejut sekali,"Apa" So-beng, 1 an-u?"
"Ya. So-beng, ibu.Iblis Penagih Jiwa yang jahat dan kejam
itu. Dia juga membunuh Lay-lay dan Hu-hun serta Kam-sui."
"Ah ... !" dan Ceng Bi yang sudah melompat ke belakang
melihat ruang dalam porak poranda. Meja kursi terbalik tak
keruan, dan sementara dia terbelalak melihat semuanya itu
mendadak di tembok terdapat guratan-guratan kasar.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Aku yang datang. Pendekar Gurun Neraka.
Aku yang bertanggung jawab atas semuanya ini.
Tertanda, So-beng Ceng Bi membanting kaki, "Siapa itu So-beng, Yap-koko"'
Pendekar Gurun Neraka berkerot giginya. Dia sendiri tak
tahu, mana mungkin menjawab" Maka pertanyaan isterinya
yang disambut gelengan kepala itu sudah membuat pendekar
ini melompat menghampiri Pek Hong. "Aku tak tahu, Bi-moi.
Tapi Hong-moi mungkin tahu. Coba kusadarkan dia ... !" dan
Pendekar Gurun Neraka yang sudah memeriksa isterinya
melakukan tiga totokan di pundak dan punggung. Dia lega
melihat isterinya itu hanya pingsan saja, tidak mengalami luka.
Dan Pek Hong yang seketika bangun dan melihat suami serta
madunya ada di situ tiba-tiba mengguguk dan menubruk
suaminya.

Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Yap-koko, Hong-ji dibawa penjahat ... !"
Pendekar Gurun Neraka menenangkan guncangan batinnya. "Ya, aku tahu, Bi-moi. Tapi siapakah yang
membawa?" Pek Hong tersedu sedu. "So-beng, koko. Iblis Penagih Jiwa
itu yang datang kemari membunuh suhu ... !"
"Dan kau tahu siapa dia?"
Pek Hong menggeleng. "Tidak, aku tak tahu, koko. Iblis itu
menyembunyikan mukanya dalam kedok kulit berwarna
merah!' "Tapi kau tahu ciri-cirinya?"
"Ya. Dia bertubuh sedang, sinar matanya keji dan pandai
mainkan Ang-in-tok-ciang dan Ilmu Penghisap T ulang!"
"Tanda tanda lain?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pek Hong tersedu-sedu. "Aku tak tahu, koko ... aku tak
tahu ... " dan Pek Hong yang didekap suaminya ini kembali
hampir terguling oleh tekanan batinnya yang berat. Namun
Pendekar Gurun Neraka memeluk isterinya, dan Ceng Bi yang
lompat menghampiri memandang madunya penuh sesal.
"Enci Hong, maafkan aku. Kalau kita berdua ada di sini
tentu kau tak akan kehilangan Hong-ji. Sudahlah, aku
bersumpah untuk mencari iblis itu. Biar kau dan Yap koko
tinggal di sini menjaga Bi Lan!"
Pek Hong mengguguk sedih. "Aku tak menyalahkanmu, Bi
moi. Setan itu rupanya datang melihat kalian berdua tak ada
di rumah."
"Tapi aku bertanggung jawab atas keselamatan Sin Hong,
enci. Kautemanilah Yap koko dan biarkan aku turun sekarang
juga!" dan Ceng Bi yang siap melompat keluar tiba-tiba
menjejakkan kakinya untuk berangkat pergi.
Tapi PendekarGurun Neraka tiba-tiba berseru, "Bi moi,
tunggu dulu. Urusan ini tak boleh diawali dengan kepala
panas!" "Tapi aku ingin mencari Hong-ji, koko. Aku tak akan
membuat enci Hong berduka atas hilangnya sang anak!"
"Tapi tidak begitu caranya, Bi-moi. Kau tak boleh pergi
sendiri mencari musuh yang belum kita kenal baik."
Csng Bi mau membantah. Namun suaminya yang sudah
mengejar dan mencekal tangannya membentak, "Bi-moi,
jangan gegabah kau. Bukan Pek Hong saja yang berduka oleh
lenyapnya Hong-ji ... !" dan Pendekar Gurun Neraka yang
membawa kembali isterinya nomor dua ini ke dalam ruangan
sudah menyuruh isterinya itu duduk.
"Bi-moi, kita baru datang. Kegagalan kita mencari Ceng
Liong tak boleh dilanjutkan dengan kegagalan berikut dalam
mencari Sin Hong. Kita harus mendinginkan kepala dulu
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
biarpun hati panas," dan Pendekar Gurun Neraka yangsudah
duduk pula di atas kursi menanya isterinya nomor satu,
"Hong-moi, bagaimanakah asal mula kejadian ini" Kapan iblis
itu datang?"
Pek Hong masih menangis. "Kejadian ini berawal tadi
malam, koko. So beng membunuh Lay-lay dan dua orang
pembantu kita yang lain setelah memecahkan kepala Hek-
kauw den Pek kauw."
"Jadi dua anjing kita juga mati dibunuh?"
"Ya."
"Ah ... !" dan Pendekar Gurun Neraka yang tiba-tiba
berkilat matanya ini mengepal tinju. "Lalu bagaimana
kelanjutannya, Hong-moi" Bagaimana Ta Bhok lo-suhu dapat
tewas di sini?"
"Aku tak tahu, Yap-koko. Yang jelas pada saat iblis itu
hampir membunuhku mendadak suhu datang. Dia menangkis
serangan itu, lalu bertempur. Dan ketika aku membawa Hong-
ji dan Bi Lan di tempat persembunyian tahu-tahu suhu tewas
ketika aku kembali!"
"Dan kalian tak tahu siapa iblis itu?"
Pek Hong menggeleng, mengguguk tangisnya. Dan nyonya
muda yang amat sedih serta marah kehilangan anaknya itu
tiba-tiba bangkit berdiri. "Aku akan mencari Sin Hong, koko.
Aku akan mencari iblis itu sampai ketemu ... !'
"Hm, tenang dulu. Hong moi. Aku juga terpukul oleh
hilangnya Hong ji. Tapi ke mana kira-kira mereka pergi?"
"Mana aku tahu, koko" Bi Lan sendiri tak tahu ke mana
kakaknya dibawa!"
"Hm, ini gara-gara Bu-beng Siauw-cut itu. Kalau bocah itu
tidak datang dan kita tidak pergi mencarinya tentu tak akan
terjadi semuanya ini!" Ceng Bi mendesis, mengepalkan tinju.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan Pendekar Gurun Neraka yang mengerutkan alis melihat
kejadian ini tiba-tiba bangkit berdiri.
"Bi-moi, tak perlu menyalahkan anak itu. Semuanya yang
terjadi sudah terjadi. Tak perlu kita mencari kambing hitam.
Sekarang bagaimana kehendak kalian untuk menyelesaikan
persoalan ini?"
"Aku akan mencari Sin Hong, koko. Aku tak akan tenang
kalau belum menemukan kembali anakku itu!"
"Ya, dan aku akan membantu enci Hong untuk mencari
Hong-ji, koko. Tak akan kembali sebelum menemukan anak
itu!" "Baik, kalau begitu kita semua turun gunung. Tak ada yang
tinggal di sini ataupun berpisah di antara satu dengan yang
lain. Bagaimana pendapatmu, Hong-moi?" Pendekar Gurun
Neraka menjawab, menyetujui kehendak isterinya dan
memandang Pek Hong. Dan Pek Hong yang bersinar matanya
mendapat bantuan dua orang yang dicintainya ini
mengangguk terhibur.
"Aku setuju, koko. Dan kalau boleh hari ini juga kita pergi
mencarinya."
"Baik," tapi baru ucapan Pendekar Gurun Neraka selesa i
dikeluarkan mendadak tiga buah bayangan berkelebat masuk.
"Pendekar Gurun Neraka, selamat bertemu ?"
"Yap-sicu, semoga panjang umur ... !"
"Yap-twako, aku datang ..!"
Dan begitu tiga suara susul-menyusul beriringan masuk
mendadak tiga orang telah berkelebat di dalam menjura
kepada tuan rumah. Mereka dua orang hwesio dan tosu,
sementara orang ke tiga adalah seorang laki-laki muda yang
gagah dengan sinar mata tajam bercahaya. Dan begitu tiga
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang ini masuk segera Pendekar Gurun Neraka dan dua
orang isterinya terkejut.
"Ah, kalian yang datang Bu Wi lo-suhu" Dan kau Thian
Kong locianpwe" Ah, selamat bertemu ... selamat datang ... "
Mari duduk, ji-wi locianpwe. Mari duduk saudara Ceng Han ...
kami juga baru saja datang ... !" dan Pendekar Gurun Neraka
yang segera mempersilahkan tamunya sudah terburu-buru
membalas hormat.
Mereka adalah Bu Wi Hosiang dan Thian Kong Cinjin, dua
orang ketua Bu tong dan Cin-Img, dua tokoh yang dulu ikut
membasmi perkumpulan Gelang Berdarah. Sementara orang
ke tiga yang bukan lain adalah Ceng Han atau Souw Ceng Han
kakak kandung isieri Pendekar Gurun Neraka yang nomor dua
(Ceng Bi) sudah tersenyum gembira bertemu tuan rumah.
Tapi tiba-tiba tiga orang ini tertegun. Mereka melihat
keadaan rumah yang porak-poranda, meja kursi masih ada
yang terbalik. Dan ketika pandang mata mereka membentur
mayat Ta Bhok Hwesio mendadak tiga orang ini berseru kaget.
"Hei, itu bukankah Ta Bhok lo-suhu, Pen dekar Gurun
Neraka?" Pendekar ini mengangguk. "Ya, baru saja tewas, Thian
Kong locianpwe. Kami mendapat musibah pada saat kami
tidak ada di rumah!"
"Ah ... !" dan tiga orang yang sudah saling berpandangan
ini tertegun dengan muka berobah. Mereka tak menyangka Ta
Bhok Hwesio tewas di situ, tapi Bu Wi Hosiang yang sudah
merangkapkan tangannya berdoa.
"Omitohud, sungguh tak pinceng nyana, Yap-sicu. Tapi
semoga arwahnya tenang di alam baka!"
"Siancai, pinto juga tak mengira, Pendekar Gurun Neraka.
Pantas kami tunggu-tunggu tak pernah dia kembali ... !" dan
Thian Kong Cinjin yang sudah menyambung dengan puja-puji
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mendoakan arwah ini mengerutkan keningnya dengan muka
muram, terhenyak dengan sikap kaget. Tapi Pendekar Gurun
Neraka yang tersenyum pahit sudah menarik napas berat.
"Ji-wi locianpwe, saudara Ceng Han, ada berita apakah
kalian bertiga datang ke mari" Apakah ada sesuatu yang
penting?" Bu Wi Hosiang mengetrukkan tongkatnya. "Omitohud,
pinceng jadi sukar bicara kalau begini, Yap-sicu. Biarlah kalian
berkabung dulu baru nanti kita bicara!"
"Ah, ada persoalan apa kiranya, lo-suhu" Pentingkah itu"
Kalau penting boleh kalian bicara saja, tak perlu sungkan
dengan keadaan kami!"
"Ah, tapi mana bisa pinceng bicara, Yap-sicu" Pinceng
masih terkejut oleh kematian sahabat pinceng ini. Biarlah
Thian Kong Cinjin saja yang bicara!"
Tapi T hian Kong Cinjin juga mengelak. "Wah, pinto juga tak
sampai hati membiarkan urusan ini. Pendekar Gurun Neraka.
Bicaralah Souw-siauwhiap saja yang bicara!"
Maka Pendekar Gurun Neraka yang jadi terheran oleh sikap
dua orang hwesio dan tosu ini sudah memandang iparnya.
"Han-te, ada persoalan penting apakah kiranya" Kalian tak
perlu sungkan, bicara saja di depan kami apa adanya!"
Ceng Han menarik napas, tersenyum berat, "Kami
sesungguhnya hendak memberitahukan sebuah berita baru,
Yap-twako. Bahwa Hohan-hwe yang selami ini tenang
kaupimpin digemparkan seorang tokoh iblis yang jahat dan
keji. Dia telah membunuh lima puluh orang anggauta, kami.
Dan Thian Kong Cinjin serta Bu Wi lo-suhu kali ini mendapat
ancamannya!"
"Hm, siapa dia?"
"So-beng, iblis Penagih Jiwa!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa?" Pendekar Gurun Neraka terbelalak, "iblis Penagih
Jiwa itu?"
Ceng Han heran. "Ya iblis itu, Yap-twako. Kau sudah
mengenalnya?"
Tapi Ceng Bi melompat maju, membanting kakinya. "Dialah
yang membunuh guru enci Hong ini, Han-ko. Iblis itulah yang
justeru hari ini datang menyatroni rumah kami ... !"
Ceng Han dan dua orang temannya terkejut, "Apa, Bi-moi"
Dia sudah datang ke mari mengganggu kalian?"
"Ya, dan dia datang pada saat enci Hong sendirian di
rumah, Han-ko. Malah iblis itu telah membawa lari Sin Hong
malam tadi."
Ceng Han tertegun. Dia dan dua orang temannya benar-
benar terkejut, tapi putera Pendekar Kepala Batu yang
berwatak lebih tenang dibanding adiknya itu sudah
membungkukkan tubuh ke arah Pek Hong.
"Adik Hong, maaf. Aku tak tahu bahwa sampai sedemikian
jauh perbuatan iblis itu. Tapi bagaimanakah hal ini bisa
terjadi" Kenapa Bi-moi bilang bahwa saat itu kau sedang
sendirian di rumah" Di manakah Yap-twako dan adik Ceng Bi
saat itu?"
"Kami sedang turun gunung, Han-ko. Kami keluar sehari
untuk mencari seorang anak!"
Ceng Han terheran. "Siapa yang kalian cari?"
"Bu-beng Siauw-cut!"
"Bu-beng Siauw-cut?" pendekar muda ini membelalakkan
mata. "Apakah seorang bocah laki-laki berumur sepuluh
tahunan yang pakaiannya compang-camping?"
"Ya, benar dia itu!" Ceng Bi berseru. "Apakah kau tahu di
mana bocah itu, koko?"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Wah ... !" T hian Kong Cinjin tiba-tiba menimbrung. "Aneh
kalau begitu, Yap-hujin. Kami memang telah bertemu dengan
anak laki-laki itu yang membawa Medali Naga!"
Ceng Bi tertegun. "Di mana kalian bertemu dengannya,
locianpwe?"
"Di luar dusun Cih-bun, di perbatasan kota Hang-low
bersama seorang laki-laki yang tidak pinto kenal!"
"Hm," Ceng Han kembali ikut bicara. "Dan dia membawa
Medali Naga. Bi-moi. Sungguh aneh bagaimana anak itu bisa
mendapatkan medali yang menjadi tanda kepercayaan
Pangeran Kou Cien ini. Apakah Yap-twako tahu siapa anak
itu?" Ceng Bi melengking, "Dia anak siluman Tok-sim Sian-li,
Han-ko. Dia anak setan yang telah membuat kami susah itu!"
Pendekar Gurun Neraka membentak, "Bi-moi, tak perlu kau
menjelek-jelekkan anak itu! Kita belum mendapat kepastian
tentang siapa sebenarnya anak ini!"
Ceng Bi sadar. Ia mendapat kedipan Pek Hong, yang
memberi isyarat bahwa suami mereka terpukul apabila
membicarakan Bu-beng Siauw-cut di depan orang lain. Karena
membicarakan anak itu berarti membuka "luka" hati suami
mereka dari hubungan gelapnya dengan Tok-sim Sian-li,
meskipun suami mereka tak bersalah dalam hal ini. DanCengBi
yang sadar akan kebenciannya terhadap iblis betina itu sudah
menundukkan kepalanya dengan mulut terisak, menyesal tapi
juga penasaran. Sementara Ceng Han yang sudah mendengar
seruan adiknya itu membelalakkan mata dengan heran.
"Jadi dia anak iblis betina itu, Yap-twako?"
Pendekar Gurun Neraka menarik napas. "Aku belum tahu
benar, Han-te. Kami

Pedang Medali Naga Karya Batara di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sedang menyelidikinya untuk membuktikan itu. Tapi sudahlah, urusan anak ini tak begitu
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
penting bagi kalian. Sekarang setelah berita tentang So-beng
masih adakah berita lain?"
Bu Wi Hosiang kali ini melangkah maju, "justeru ini yang
penting sekali, Yap-sicu. Karena setelah So-beng muncul
menggemparkan dunia kami tiba-tiba kehilangan pedang
komando. Pangeran Ko Cien hampir bunuh diri. Pedang
pusakanya hilang!"
"Pedang yang mana. lo-suhu?"
"Pedang Medali Naga!"
"Ah, bukankah itu tersimpan di dalam istana, lo-suhu?"
"Ya, tapi sebulan yang lalu pedang itu lenyap, Yap sicu.
Dan pangeran jatuh sakit karena ini pertanda buruknya
keadaan bagi kerajaan Yueh!"
"Ah ... !" Pendekar Gurun Neraka tertegun. Dia jadi
terbelalak memandang tiga orang itu, dan Thian Kong Cinjin
yang menarik napas segera menimpali.
"Dan ini berarti Ho-han-hwe tak mempunyai kekuatan gaib
untuk membantu kerajaan, Pendekar Gurun Neraka. Karena
seperti yang telah menjadi kepercayaan pangeran bahwa
hilangnya pedang itu akan membuat suram kerajaan untuk
menanti datangnya puing-puing kehancuran total!"
Semua orang terdiam. Mereka saling pandang, tampak
kecut dengan perasaan tidak enak. Dan Pendekar Gurun
Neraka yang mendelong oleh berita ini tiba-tiba berdebar. Dia
jadi teringat akan keadaan dirinya sendiri. Betapa mendung
kedukaan tiba-tiba muncul. Terbukti dan tewasnya Ta Bhok
Hwesio itu dan hilangnya Sin Hong, bersamaan dengan
munculnya Tok sim Sian-li dan Bu-beng Siauw-cut, dua orang
yang sama sekali tidak disangka kehadirannya itu. Dan bahwa
kini Pedang Medali Naga yang merupakan pedang sakti dari
istana juga hilang tak diketahui rimbanya tiba-tiba pendekar
ini menjadi gelisah.
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sebenarnya, pedang itu adalah senjata yang menjadi
simbol dari perkumpulan Ho-han-hwe ini. Perkumpulan para
patriot yang dipimpinnya atas dasar permintaan Pangeran Kou
Cien,pangeran yang menjadi raja muda Kerajaan Yueh yang
kini menjadi taklukan negara Wu akibat kalah perang. Dan
Pangeran Kou Cien yang diam-diam menaruh sakit hati atas
kekalahannya itu sudah merencanakan secara diam-diam
untuk "memberontak", menyerang negara Wu dengan siasat
sematang-matangnya karena sejak kekalahannya dulu
pangeran ini tak boleh lagi mendirikan bala tentara.
Pangeran Kou Cien dibebaskan beberapa tahun yang lalu
atas dua ikatan pokok, syarat yang membuat pangeran ini
mandah menerima karena dia ingin bebas. Yakni pertama dia
diharuskan membayar upeti setiap tahun sebagai tanda "setia"
kepada Wu sedang yang ke dua ialah kembali ke Y ueh tapi tak
boleh mendirikan bala tentara atau pasukan. Dan Pangeran
Kou Cien yang tentu saja tak dapat menolak dua syarat itu
setiap tahun selalu memberi "laporan" membawa banyak
perhiasan dan kain-kain sutera kepada "junjungannya" selama
waktu-waktu yang ditentukan.
Tapi akhir-akhir ini Wu mulai keterlaluan. Pangeran Fu
Chai, yang saat itu menjadi raja muda Wu mulai minta dikirim
wanita-wanita cantik. Dia tak puas hanya dengan benda-
benda perhiasan maupun kain sutera yang merupakanbenda
mati itu, minta di samping tetap dikirimnya upeti berujud
benda-benda perhiasan juga Yueh diminta untuk mengirim
benda-benda "hidup", yakni wanita-wanita cantik itu yang
harus dicari di seluruh pelosok bahkan dusun-dusun yang ada
di wilayah Y ueh. Dan Pangeran Kou Cien yang mula-mula tak
keberatan oleh upeti "tambahan" ini menuruti permintaan Wu
agar tidak mendapat kesulitan.
Namun celaka. Dua tahun yang lalu dia mendapat
permintaan yang mengejutkan dari raja muda Wu itu Fu Chai
tidak puas dengan wanita-wanita yang dikirim, minta agar
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seorang kembang istana bernama Kiok Hwa "dikirim" untuk
menutup kekecewaannya. Padahal Kiok Hwa adalah selir
terkasih dari pangeran ini! Dan Pangeran Kou Cien yang tentu
saja marah oleh permintaan itu hampir berontak.
Tapi Fan Li, seorang panglimanya yang selama ini
mendampinginya dalam suka dan duka sempat memperingatkan. Hinaan itu harus diterima, betapapun
pahitnya. Karena Yueh yang tidak mempunyai bala tentara lagi
tak mungkin sanggup menyerang musuh yang saat itu
menjajah mereka! Dan Pangeran Kou Cien tunduk. Dia sendiri
diharuskan mengantar selirnya itu, Kiok Hwa yang selama ini
menjadi kembang cintanya. Dan meskipun dengan perasaan
hancur pangeran itu menuruti kehendak itu, namun diam2
kebencian serta dendam pangeran ini bertumpuk dan
membakar dadanya.
Kaliu tidak ada Fan Li di situ mungkin pangeran ini sudah
lama membunuh diri. Karena sesungguhnya hinaan-hinaan
berat dialami berkali-kali oleh pangeran ini sejak dibebaskannya dia dari istana Wu yang waktu itu
menyuruhnya menjadi mandor istal kuda. Pelayan istana yang
tiap hari galang-gulung dengan tahi kuda! Dan pangeran Kou
Cien yang selalu mendapat hiburan dari panglimanya yang
satu ini akhirnya kian lama kian menjadi tabah.
0o-dwkz-o0 Jilid 4 http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
DIA memiliki mental kuat. Seorang pangeran yang akhirnva
tahan hinaan dan ujian hidup. Dan Fan Li yang selalu
mendampingi pangeran ini berhasil membawa junjungannya
itu pada tempat yang lebih baik setelah tiga tahun pangeran
itu dibebaskan dari hukumannya. Boleh kembali pulang ke
Yueh tak menjadi mandor istal kuda lagi namun harus
membavar upeti setiap tahun dan tak boleh mendirikan bala
tentara di wilayah Yueh.
Dan itu akhirnya dituruti. Sampai tiba-tiba secara
mengejutkan sekali dua tahun yang lalu raja muda Wu
meminta pada pangeran ini agar Kiok Hwa diserahkan sebagai
tambahan upeti karena wanita-wanita cantik yang dikirim
tahun lalu oleh pengeran ini dinilai kurang memenuhi "syarat"!
Jadilah. Pangeran Kou Cin hampir mengamuk. Dia benar-
benar merasa terhina sekali, namun Fan Li yang lagi-lagi
memberi nasihat pada junjungannya itu akhirnya berhasil
menyadarkan pangeran ini untuk menerima cobaan yang
paling hebat itu.
Pangeran Kou Cien sendiri akhirnya mengantar selirnya itu,
mempersembahkannya pada raja muda Wu. Dan pangeran
yang hancur dan menangis di dalam hati ini terpaksa
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membiarkan saja selirnya itu dipermainkan Fu Chai yang
memang berniat untuk menghina pangeran jajahannya itu, tak
mengenal kasihan dan tertawa bergelak di dalam kamar
mempermalukan isteri orang!
Tapi dua bulan kemudian pangeran ini terkejut. Dia
mendengar berita bahwa selir tersayangnva itu tewas, mati
membunuh diri setelah dicampakkan Pangeran Fu Chai, yang
lalu membagibagikannya kepada para bawahannya seperti
orang membagi-bagi pisang goreng! Dan Kiok Hwa yang tidak
tahan dipakai secara berganti-ganti itu akhirnya menuang
racun ke dalam mulut sebagai reaksi protes dari sakit hatinya
yang tak tertahankan!
Pangeran Kou Cien jatuh sakit. Dia terpukul hebat oleh
kejadian itu, dan Fan Li yang tidak tahan melihat penderitaan
junjungannya ini akhirnya suatu hari mengajukan usul. Mereka
harus membalas semua hinaan lawan. Tapi Pangeran Kou Cien
yang putus asa dan sedih hatinya mendahului menolak.
"Kita tak mempunyai kekuatan, ciangkun. Percuma mencari
akal untuk membalas raja muda itu!" dem ikian sang pangeran
bicara ketika panglimanya belum membuka suara. Dan Fan Li
yang maklum akan keadaan junjungannya ini menarik napas.
"Tapi hamba mempunyai gagasan, pangeran. Paduka tak
perlu putus asa untuk gagasan hamba kali ini!"
"Hm, gagasan bagaimana, ciangkun" Membalas raja muda
itu harus memiliki bala tentara yang kuat. Padahal kita tak
diperkenankan menyusun bala tentara. Mana mungkin
membalas raja muda itu?"
Fan Li tersenyum. "Tapi hamba punya akal, pangeran. Tak
perlu paduka berduka untuk akal hamba kali ini. Pasti
berhasil!"
Namun sang pangeran tetap dingin. "Aku tak merasa
gagasanmu berhasil, ciangkun. Karena sebelum kita bergerak
tentu mereka sudah tahu terlebih dahulu!"
http://dewi-kz.info/
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ah, tapi ini lain, pangeran. Kita tak mempergunakan bala
tentara untuk raenyerang raja muda itu. K ita mempergunakan
orang-orang kang-ouw!"
"Hm, jumlah mereka tak banyak, ciangkun. Meskipun orang
kang-ouw ribuan jumlahnya tapi masih kalah jauh oleh jumlah
tentara yang bisa laksaan banyaknya!"
"Benar, tapi kita mempergunakan taktik 'pedang berselubung sarung", pangeran. Hamba yakin ini adalah satu-
satunya jalan yang paling jitu untuk menghadapi raja muda
itu!" Tapi sang pangeran masih tak tertarik. Dia sudah
terlampau putus asa dan berduka oleh kejadian yang bertubi-
tubi menggencetnya, maka mendengar kata-kata penuh
semangat dari panglimanya ini diapun menggeleng lemah.
"Fan-ciangkun, agaknya tak ada seseorang yang dapat
Tusuk Kondai Pusaka 15 Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall Seruling Perak Sepasang Walet 2
^