Pencarian

Ikat Pinggang Kemala 6

Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung Bagian 6


pernah mendengar nama besar mereka. orang-orang itu
adalah siok-Tiong-It- Liong atau sinaga sakti dari su-Buan-
Glen Kie. Tiga bersaudara In yang dijuluki Tian-Lam-sam-Kiat
atau tiga manusia perkasa dari Tian-lam, Kang-sek Pay-coe,
see Ceng dari Anhoei Barat, Ci-Kiong-Kiem-Tan atau busur
merah peluru emas Him Liang Pek. sang Cong Piauw-tauw
perusahaan ekspedisi Cin-Wie Piauw-Kiok dari ouw-lm selatan,
Kheng-sen-Ciauw-Coe atau sipenebang kayu dari gunung
Kheng-san di ouw-pak. Tio Geng Ko, serta Kang-Lam-Pu-In-
Tuo-Nong atau si petani bongkok dari Kangsee selatan Tian
Cim Ceng. Dalam satu malam yang sama bukan saja mereka
menemui ajalnya dalam keadaan mengerikan, bahkan bini,
anak sampai pelayanpun dibabat habis semua, tidak selembar
jiwapun dibiarkan hidup".
Para enghiong serta Bu-lim cianpwee ini rata-rata dikenal
oleh jago-jago kita, mendengar berita duka itu mereka sama2
naik pitam air muka mereka berubah hebat, napsu membunuh
mulai meliputi seluruh wajah, agaknya timbul niat membalas
dendam dalam hati orang2 itu.
sikakek huncwee dari gunung Bong-san merandek sejenak.
Ia ketuk-ketukkan pipa huncwee nya yang berwarna hitam
pekat itu diatas lantai ruangan, kemudian ujarnya kembali
dengan suara berat: "saat ini bayangan kaum iblis agaknya mulai bergeser
kesebelah Utara, dua hari berselang gembong iblis itu sudah
kelihatan bermunculan di perkampungan Kiok-It-san-Cung dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sian-Hee-It-Kiam Yauw Kie yang ada di Lam-yang. Atas
kejadian itu sinelayan dari sungai Goan-Kang, Tong su Kiat
telah mengadakan perundingan rahasia dengan loohu, ia
bersependapat denganku, gembong2 iblis itu berani malang
melintang tanpa pandang sebelah matapun kepada kita
semua, dibelakang layar mereka pasti ada tulang punggung
yang menunjang gerakan tersebut.
oleh karena itu ambil kesempatan ini kita harus
mengundang beberapa orang tokoh lihay untuk membendung
perbuatan mereka serta mencari tahu siapakah otak yang
memimpin gerakan tersebut dari belakang layar, kita harus
berusaha untuk membalaskan dendam sakit hati daripara
korban pembunuhan biadab itu."
" Karena kejadian inilah mau tak mau loohu harus
melakukan perjalanan siang malam untuk datang kemari
minta bantuan dari keponakan Thian Hong agar suka turun
tangan membantu atasi kejadian ini".
Dengan mata melotot dan alis melentik Poei Hong serta
Hoo Thian Hong sebera menyetujui permintaan itu, mereka
lantas titahkan pelayan untuk siapkan keledai jempolan "Hek
Jie" serta kuda jempolan "Liong jie".
si burung hong hijau Thio see melirik sekejap kearah
Tonghong Beng Coe yang lagi bunting, tiba2 ia berkata:
"Hian-tit, tepatkah tindakanmu itu " sekarang kawanan iblis
sudah menyebar diseluruh penjuru tempat, mereka bisa
munculkan diri dikota Lam- yang, apakah tidak mungkin bisa
muncul pula dikota Kay-hong ini untuk terbitkan keonaran"
menurut pendapatku yang bodoh, lebih baik Poei Hong tetap
tinggal dirumah saja menjaga keselamatan dari Tonghong
Beng Coe, sedangkan perjalanan menuju ke kota Lam- yang,
kenapa tidak suruh suamiku menemani Thian Hong pergi ke
sana " aku rasa setelah perkampungan Kiok-lt-san-cung
dibelai dan dijaga begini banyak tokoh2 sakti, keselamatannya
tanggung bisa dijamin ".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Untung sekali si burung Hong hijau mengusulkan
pendapatnya, kalau tidak entah bagai mana jadinya dengan
perkampungan Pa-In-san Cung ?""
Para jago merasakan apa yang diucapkan nyonya Lie
sangat beralasan sekali, maka diputuskan Poei Hong tetap
tinggal dirumah sementara Lie Kie Hwie sang Poocu dari
benteng Cian-Liong-Poo menggantikan kedudukan nya.
Thian Hong lantas mempersilahkan sikakek huncwee dari
gunung Bong-san menunggang kuda jempolan Hwee-Lioe-Kie
untuk menggantikan kudanya yang sudah kecapaian
sementara ia sendiri tetap menunggang keledai jempolannya,
cambuk bergeletar ditengah ma lam yang sunyi, mengiringi
ringkikan panjang dari HekJie, empat kaki bergerak cepat
dengan dipimpin dahulu oleh pemuda itu mereka segera
berangkat ke Lam- yang. sementara itu Lie Kie Hwie sang Poocu dari benteng Cian-
Liong-Poo menunggang kedua oei-Piauw-nya sendiri menyusul
dibelakang kuda Hwee-Lioe-Kie, dalam sekejap mata mereka
bertiga sudah lenyap dari pandangan mata.
suara derap kuda makin lama makin menjauh sehingga
akhirnya tak kedengaran lagi,
saat itulah dibawah sorotan sinar rembulan ketiga orang
jago perempuan itu saling berpandangan sekejap lalu
bergumam: "Semoga selamat sepanjang jalan dan pulang dengan
membawa apa yang diharapkan." sambil menggandeng
tangan adiknya, dengan perasaan penuh perhatian Poei Hong
berkata: "Adikku sayang, udara malam dimusim semi yang dingin ini
tidak baik bagi kesehatanmu yang lagi bunting jabang bayi,
mari kita segera masuk kedalam dan beristirahat ".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mengikuti dibelakang kedua orang itu, si burung hong hijau
Thio see pun masuk kedalam perkampungan Pa-In-san- Cung,
ia lantas memerintahkan para pelayan menutup pintu
kampung, memperketat penjagaan dan mempersiapkan ronda
malam untuk menghadapi segala kemungkinan.
sekembalinya kedalam kamar, baik si burung hong hijau
Thio see maupun Poei Hong merasa betapa beratnya tugas
mereka untuk melindungi keselamatan perkampungan.
pikirnya didalam hati: "Jangan sampai terjadi peristiwa apapun dalam perkampungan sementara suamiku pergi, kalau tidak
dikemudian hari tentu akan ditertawakan olehnya betapa tidak
mampunya aku ". Hasil dari pertandingan itu menetapkan si burung hong
hijau Thio see dengan membawa siauw Leng, siauw Lan dua
orang dayang meronda pada tengah malam pertama,
sedangkan Poei Hong dengan membawa siauw Coei serta
siauw Giok meronda pada tengah malam berikutnya.
Demikian, ketika tiba gilirannya untuk meronda, dengan
kerahkan ilmu Ciet-Ciat-Thay-Nan-fe. Poei Hong mengelilingi
perkampungan Pa-In-san-cung tersebut untuk melakukan
pengontrolan. Ketika itu sang rembulan memancarkan cahayanya
keseluruh jagad, pepohonan bergoyang meninggalkan
bayangan, perkampungan Pa-In-san-Cung diliputi kesuny ian
yang luar biasa. sekonyong- konyong . . .
Jeritan setan bergema dari empat penjuru disusul meloncat
masuknya berpuluh-puluh sosok bayangan hitam dari luar
perkampungan, gerakan mereka sebat dan gesit laksana
burung elang, seketika itu juga Poei Hong ter kurung rapat2.
Pendengaran Poei Hong sangat tajam, merasakan desiran
angin rada berbeda dan aneh ia lantas sadar, malam itu telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hadir tokoh2 silat yang tak diundang mencari satroni dengan
perkampungan mereka. segera ia mendongak. tampaklah dua belas orang manusia
berkerudung telah berdiri angker dihadapannya.
orang2 berkerudung itu memakai baju hitam ditangan
mencekal sebilah pedang dan memancarkan dua rentetan
cahaya mata yang tajam lagi dingin dari balik kain kerudung,
tak seorangpun yang buka suara, semuanya bungkam dalam
seribu bahasa, gerak-gerik kaku dan mengerikan persis seperti
dua belas sosok sukma gentayangan-
Poei Hong sebagai anak murid dari Koe sian-sin-Poo salah
satu diantara sepasang Rasul Rimba Persilatan, tentu saja
tidak anggap sebelah matapun terhadap manusia2 macam
sukma gentayangan ini, diam2 ia kerahkan ilmu sakti "Koe Lie
sin-kang" atau kura2 merekah siap menghadapi segala
kemungkinan, dengan tenang ia menanti serangan musuh, di
samping itu sinar mata yang tajam lagi dingin pun ditarik
kembali. "siapakah kalian " dengan alasan apa kalian begitu lancang
menyatroni perkampungan Pa-in-san-Cung " ayoh cepat
utarakan maksud kedatangan kalian " tegurnya dingin.
Bagaikan kena penyakit bisu kedua belas orang manusia
berkerudung itu tetap membungkam dalam seribu bahasa,
setelah saling mengerling sekejap tiba2 senjata pedang
ditangan mereka bergerak cepat. sreet sreet serentetan
desiran angin tajam mengiringi bunga2 pedang yang
menyilaukan mata menyerbu datang dari empat arah delapan
penjuru, langsung menggencet Poei Hong yang ada di tengah
kalangan habis2an. Bukannya menjawab, orang berkerudung itu ma lah
melancarkan serangan mematikan Poei Hong jadi naik pitam,
ia gusar bercampur mendongkol. "Berhenti" Bentaknya
nyaring. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bentakan itu membuat kedua belas orang ma nusia
berkerudung itu merasakan hatinya tergetar keras, air muka
dibalik kain kerudung-pun berubah hebat, pikirnya:
"Tak nyana tenaga lweekang yang dimiliki orang itu begitu
dahsyat, tak pernah kujumpai manusia sehebat ini"
Tanpa pikir lagi mereka telah tarik kembali pedangnya
sambil mundur ketempat semula "Hmmm kalian semua tak
dapat mengutarakan apa alasannya mencari satroni dengan
perkampungan kami, tapi aku tahu kalian pasti punya
hubungan yang erat sekali dengan pembunuhan2 biadab yang
terjadi di propinsi selatan maupun Barat. Bukankah begitu?"
Rengek Poei Hong sinis, air mukanya kontan berubah jadi
kaku, dan adem bagaikan es.
Begitu tajam teguran tersebut, dua belas manusia
berkerudung itu tetap membungkam dalam seribu bahasa.
sepasang mata Poei Hong amat tajam dan pandai melihat
gelagat, dari bentrokan mata dengan orang-orang berkerudung itu, ia lantas tahu bahwa apa yang diduga
semula sedikitpun tidak meleset. Tak tertahan ia lantas
mendongak tertawa lantang.
Tempo dulu sewaktu berada dipuncak Pek-Yan-Gay, jago
wanita ini pernah mengeluarkan jurus-jurus saktinya untuk
mengobrak abrik kawanan iblis, kemudian gelak tertawa tiada
hentinya, atas kelihayan tersebut orang kangouw lantas
menjuluki dia sebagai siauw-Bin-Loo-sat atau siiblis wanita
berwajah riang. semula kedua belas orang manusia berkerudung ini tidak
kenal siapakah Poei Hong, sebab setelah gadis ini
menunjukkan kesaktian nya beberapa tahun berselang, ia
lantas mengundurkan diri dan tidak berkelana kembali dalam
rimba persilatan, tetapi setelah gelak tertawa nyaring bergema
berulang kali, mereka mulai teringat akan siiblis wanita
berwajah riang yang dilukiskan dengan memakai baju apa.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bagaimana raut mukanya serta berapa usianya, mencocokan
kesemuanya itu ternyata tepat, hati mereka jadi sangat
terperanjat, mereka terkesiap hebat.
Tak kuasa lagi, kedua belas orang itu sama2 mundur tiga
langkah kebelakang. siauw-Bin-Loo-sat Poei Hong tarik kembali gelak tertawanya, sepasang mata segera melotot bulat, hardiknya:
"Aku rasa sekarang kalian tentu bisa menduga bukan
siapakah aku, asalkan kalian suka mengaku siapakah dalang
dari pembunuhan biadab ini, akan kuampuni selembar jiwa
kalian semua, kecuali meninggalkan telinga sebelah kiri
sebagai peringatan ".
Walaupun Poei Hong bertindak cukup bijaksana, namun
kedua belas orang manusia berkerudung inipun merasa serba
susah, sebab maju celaka mundurpun bakal celaka pula,
taruh kata mereka lari dari hadapan musuh tangguh ini,
sekembalinya kemarkas peraturan perkumpulan telah siap
menerima tubuh mereka, bahkan kemungkinan sebelum
binasa mereka akan merasakan dahulu bagaimana tersiksanya
terbakar oleh api belerang.
Karena sadar bukan tandingan, mereka segera bersuit
nyaring, suitan itu menandakan keadaan yang terdesak dan
mohon bantuan. Begitu nyaring suitan tadi, ditengah malam buta yang sunyi
suara mengalun hingga mencapai puluhan li jauhnya.
sebenarnya siauw-Bin-Loo-sat Poei Hong tidak ingin
mengejutkan anggota perkampungan lainnya, kini dengan
menggemanya suara suitan nyaring tersebut, semua orang
jadi terjaga dari tidurnya, genta bahaya yang berada dalam
perkampungan segera dibunyikan bertalu2 suasana ramai dan
hiruk pikuk. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bayangan manusia berkelebat silih berganti, bahaya lampu
menerangi seluruh jagad, si burung hong hijau Thioo see
dengan mencekal gedang berlarian datang disusul s iauw Leng
siauw Lan, siauw Goei serta siauw Giok yang melindungi
keselamatan Tong hong Beng coe.
Menyaksikan semua orang telah bermunculan, Poei Hong


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kerutkan sepasang alisnya, air muka menunjukan masgul dan
murung, tapi dengan cepat ia bisa menguasabi keadaan,
aturnya. "cianpwee, harap kau suka membawa siauw Ling, siauw
Lan dua orang dayang melindungi keselamatan anggota
perkampungan serta isi kampung, sedangkan Adik Coe ber-
sama2 siau Coei serta siauw Giok pergilah melindungi anak2
kita, perduli bagaimanapun keadaannya kalian jangan sekali2
keluar dari rumah dan tak usah pula kuatirkan keselamatanku,
ingatlah baik2 Ingatlah baik2"
Sementara mereka masih bicara, kurang lebih dua puluh
lijauhnya dari perkampungan menggema datang pula suara
sultan yang tak kalah nyaringnya, gadis itu segera sadar
peluang baik dengan cepat akan hilang, kalau ia tidak
bereskan dahulu kedua belas orang manusia berkerudung ini
mungkin posisi akan tidak menguntungkan dirinya.
Apalagi gembong2 iblis yang berada dibelakang memiliki
kepandaian silat jauh lebih lihay, ia tak dapat sangsi lagi,
sedikit berayal dalam melakukan tindakan berarti ancaman
malapetaka buat diri sendiri. Berpikir demikian, ia lantas
gertak gigi, bentaknya nyaring: "Lihat serangan"
-oooooooo- ILMU Koe Lie Sin-kang atau ilmu sakti kura merendah tidak
malu disebut kepandaian maha sakti, selama tiga tahun ini
Poei Hong telah memanfaatkan kemujaraban dari pil kadal
raksasa putih yang didapatkan digunung Bong-san tempo dulu
dan berhasil menembusi kedua buah nadi penting Jien serta
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tok yang ada didalam tubuhnya, tenaga lwee kang kontan
berlipat ganda dan jauh lebih dahsyat dari keadaan tiga tahun
berselang. Tempo dulu, didalam sekali gebrakan ia masih sanggup
membinasakan Peng Pok Sin-mo, coba bayangkan saja kedua
belas orang manusia berkerudung ini, meski mereka terhitung
jagoan kelas wahid dalam dunia persilatan, namun
sanggupkah orang2 itu menahan datangnya serangan dahsyat
ini ?". "Braaak " ditengah getaran yang sangat keras, dua sosok
bayangan hitam sambil menjerit ngeri mencelat kearah
belakang, mayat mereka terlempar tiga tombak dari
permukaan dan roboh menerjang dinding pekarangan.
sepuluh orang manusia berkerudung lainnya, setelah
menyaksikan bagaimana rekan mereka binasa dalam
mengerikan, jadi gusar berkobarkan sifat ganas serta buas
mereka. sambil meraung keras, pedang panjang berkelebat
memenuhi angkasa, disertai desiran bunga2 pedang yang
menyilaukan mata, mereka serang gadis itu dengan serangan
yang paling ganas, paling keji.
siauw-Bin-Loo-sat Poei Hong tertawa nyaring, ujung baju
putihnya berkelebat menyambar kesana kemari, dalam
beberapa saat kemudian kembali beberapa orang manusia
berkerudung pada berjatuhan mati.
sehingga akhirnya tinggal lima orang belaka, pecahlah nyali
mereka. Masih untung ilmu meringankan tubuh yang mereka
miliki lumayan sehingga berulang kali berhasil lolos dari jarum,
meski demikian mereka sudah ketakutan setengah mati,
sukma serasa telah melayang keluar tinggalkan raganya.
Dari gerak gerik serta serangan kelima orang ini, dengan
cepat Poei Hong dapat kenali asal usulnya, tiba-tiba ia
membentak keras: Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"oouw..., kiranya kalian adalah Hian-Auw Chiet-Yan tujuh
walet dari Telaga Hian-Auw. Hmmm mengingat pada hari-hari
biasa jarang sekali kalian me lakukan kejahatan, pun Hujien
suka membuka sebuah jalan hidup dan melepaskan kalian dari
cengkeraman kematian. Cepat- cepatlah lepaskan diri dari
ikatan organisasi kaum iblis terkutuk itu. Kalau tidak Hmm jika
terjatuh kembali ketanganku, kalian akan kubinasakan tanpa
ampun. Nah sekarang pergilah".
Lima manusia berkerubung itu tidak mengucapkan sepatah
katapun, setelah mengepit dua sosok mayat saudaranya,
mereka menjura dalam-dalam kearah siauw-Bin-Loo-sat
setelah itu ujung baju hitam berkibar ditengah ma lam buta,
bagaikan sukma-sukma gentayangan mereka lenyap dibilik
kegelapan. Baru saja kelima orang manusia berkerudung itu berlalu,
suitan nyaring telah tiba di luar perkampungan, begitu nyaring
dan tajam nya jeritan tersebut sehingga sangat menusuk
pendengaran. siauw Bin Loo sat Poei Hong langsung mendengus dingin-
"Hmmm setelah kalian berani mencari satroni dengan
perkampungan kami, kenapa tidak cepat2 unjukan diri untuk
terima kematian" aku lihat lebih baik cepat2lah kalian ikut
mendaftarkan diri didepan pintu neraka menyusul rekan2mu
sebelumnya?" "Hmmm....Hmmmm.... budak busuk sombong benar kau.
berani bicara besar dihadapan kami"
Bersamaan dengan suara tersebut munculkan tiga sosok
bayangan hitam bagaikan hembusan angin malam. tahu2
mereka telah melesat, lewati pagar pekarangan dan melayang
turun keatas permukaan tanah.
suara dari orang yang barusan bicara, Poei Hong merasa
se-akan2 pernah mendengarnya disuatu tempat, hanya saja
pada saat ini ia tiada waktu untuk berpikir lebih jauh,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sepasang matanya yang tajam bulat menatap orang2 itu
dengan bengis. Pemimpin dari gembong iblis inipun mengenakan baju
hitam kerudung hitam, hanya saja disisi mantelnya yang
berwarna hitam bersulamkan benang perak. sementara diatas
dadanya bersulaman empat huruf yang berbunyi
"Hiong-Hun Nomor tiga," sedangkan dua orang lainnya pun
mempunyai sulaman yang serupa diatas dadanya, hanya saja
tulisan mereka berbunyi: "Lee-Pok Nomor lima" dan "Lee-Pok
nomor enam." Hiong Hun artinya Roh Bengis, sedangkan Lee-Pok artinya
sukma ganas. Melihat tulisan2 itu Poei Hong terkesiap sementara si
burung Hong Hijau Thio hee serta seluruh penjaga kampung
yang hadir dalam kalanganpun merasa terjelos hatinya setelah
membaca tulisan yang mengerikan itu, air muka mereka
berubah hebat, hati merasa sangat tidak tenteram.
Dalam pada itu tiga gembong iblis tersebut telah tiba diluar
tembok pekarangan kampung dan temukan lima sosok mayat
yang bergelimpangan diatas tanah menjumpai mayat2 itu
mereka segera berpikir: "Aaai meski disini menggeletak lima sosok mayat tidak
mungkin kedua belas orang sukma gentayangan yang dikirim
datang jatuh di tangan musuh semua" Ia bisa berpikir
demikian bukannya tanpa alasan yang kuat.
Haruslah diketahui dua belas orang Yoe-Leng atau sukma
gentayangan yang dikirim datang keperkampunganpa In-san-
Cung malam ini terdiri dari Hian-Auw- Chiet Yan tujuh walet
dari telaga Hian-Auw serta "say-Pak-Nao-Hiong Lima Manusia
Bengis dari Perbatasan Utara" yang tempo hari berselang
merupakan tokoh2 aliran iblis yang disegani orang, mereka
masing2 memiliki ilmu silat maha sakti, meski lima orang
manusia aneh dari kolong langit dewasa inipun belum tentu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bisa membereskan orang2 itu didalam satu gebrakan belaka,
kecuali orang itu benar2 memiliki ilmu silat maha sakti yang
tiada tandingan nya dikolong langit.
Ingatan tersebut laksana sambaran kilat berkelebat dalam
benak tiga gembong iblis itu, tiga pasang mata dengan buas
dan bengis mengawasi nyonya berbaju putih dihadapan nya
tajam2. Udara malam cerah bagaikan air, cahaya rembulan
menyoroti seluruh permukaan jagad Poei Hong berdiri dengan
angker serta agung nya dalam kalangan- wajahnya yang
cantik serta potongan badannya yang menggiurkan
menambahkan kesema raknya pemandangan ketika itu.
Lee-Pok nomor lima yang tinggi kurus serta Lee-Pok nomor
enam yang gemuk kate merasa heran dan tidak percaya,
mereka tidak percaya kalau perempuan cantik laksana bidadari
yang lemah lembut ini memiliki ilmu silat maha sakti yang
tiada tandingannya dikolong langit.
Tanpa terasa mereka berpaling keempat penjuru,
tampaklah si burung hong hijau Thio see dengan mengenakan
baju warna abu-abu serta gaun hitam berdiri penuh kegusaran
di sana senjata pedangnya telah dipersiapkan da lam
genggaman. "Hmmm Hmm........ kembali seorang nyonya ?""
"Apakah dalam perkampungan ini tak ada seorang lelakipun
yang bisa bermain silat?"" pikir mereka. "Kalau begitu, kedua
belas sosok sukma gentayangan yang dikirim datang tentu
sudah roboh binasa semua ditangan dua orang nyonya ini".
sementara mereka berdua hendak menghardik, tiba-tiba
terdengar Hiong-Hun nomor Tiga tertawa seram.
"Hmmm .Hmm aku kira siapakah yang begitu bernyali
berani turun tangan keji terhadap dua belas sosok sukma
gentayangan dari perkumpulan Yoe Leng Kauw, kiranya
semua korban adalah hasil karya dari kau siauw-Bin-Loo-sat.
Hmm Hmm tidak heran sampai jadi begini, tidak heran kalau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sampai jadi begini". Ucapannya dingin, kaku, seram dan kasar
sekali. Mengetahui Nyonya cantik berbaju patih yang ada
dihadapannya ternyata bukan lain adalah siauw-Bin-Loo-sat
yang telah membinasakan Peng Pok sin-mo dalam sekali
gebrakan serta melempar tubuh Im-Yang-Kauwcu kedalam
jurang, Lee-Pok nomor Lima serta Lee-Pok nomor enam
menjadi amat terperanjat, dengan air muka berubah bebat
mereka mundur beberapa langkah kebelakang.
Dengan tangan kiri membereskan rambutnya yang awut-
awutan, siauw-Bin-Loo-sat Poei Hong tertawa lantang,
serunya: "Mau sukma Gentayangan juga boleh, roh Bengis sukma
Ganas juga sesuka pokoknya barang siapa yang berani
mencari satroni dengan perkampungan pa In-san-Cung kami,
hati-hati saja dengan batok lepalanya, jangan2 bisa pulang
tinggal namanya belaka ":
Habis bicara, bibirnya yang kecil mungil kembali
dipentangkan memperdengarkan gelak tertawa yang keras,
lantang dan nyaring. Walaupun gelak tertawa itu sangat mempersonakan hati
orang, namun nada ucapan yang diutarakan membuat tiga
orang manusia berkerudung itu merasakan hatinya bergidik,
tanpa sadar bulu kuduk pada bangun berdiri
Hiong-Hun Nomor Tiga tidak malu diangkat sebagai
pemimpin rombongan, sepasang alis yang tersembunyi dibalik
kain kerudung segera dikerutkan rapat2 lalu tertawa dingin
tiada hentinya. "siauw-BinLoo-sat " tegurnya kasar. " Walaupun kau
membunuh orang tanpa berubah air muka, haruslah diketahui
aku Hiong-Hun si Roh Bengis Nomor Tiga pun mempunyai
nama jelek yang bisa mendirikan bulu roma, batok kepala
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
siapa yang akhirnya dipenggal.... heee heeee rasanya saat ini
masih terlalu pagi untuk dikatakan ".
"ooouw.... jadi kau yakin bisa menangkan diriku ?"" jengek
siiblis wanita berwajah Riang ini dengan alis melentik, ia
tersenyum sampai dekiknya kelihatan nyata. Bersamaan
dengan selesainya ucapan tersebut ia maju beberapa langkah
kedepan. selama tiga tahun ini, Hiong-HHun si Roh Bengis Nomor
Tiga mengasingkan diri dalam Cian-Ciang-Kok atau Lembah
selaksa Kabut untuk meyakini ilmu pukulan Han-Pek-Tok-ciang
nya lebih mendalam, cairan darah binatang berbisa yang
disantapnya tiap hari sangat membantu dalam menambah
tenaga lweekangnya, keberhasilannya saat ini sudah melebihi
keadaan tempo dulu, meskipun demikian ia masih belum
dapat menangkan keyakinan diri terhadap kepandaian sakti
yang dimiliki seperti halnya dengan siauw-bin-Loo-sat Poei
Hong Tanpa sadar lagi tubuhnya mundur empat, lima langkah
ke belakang dengan rasa jeri.
siauw-Bin- Loo-sat terlalu licik dan pintar, pada saat itulah
mendadak telapak tangannya diayun kedepan me lancarkan
sebuah serangan. Air muka Hiong Hun si Roh Bengis Nomor Tiga berubah
hebat, buru2 dengan memakai ilmu langkah "Hua-In-sing-
Hong-sut" atau Menciptakan Bayangan Membuyarkan wujud
meloncat mundur delapan depa kebelakang.
Kiranya dalam serangan barusan, nyonya muda itu sama
sekali tidak menyertaikan hawa pukulan barang sedikitpun,
dengan wajah mengejek serta menghina ia tertawa nyengir.
"Jangan takut, jangan takut" godanya "Asalkan malam ini
juga kalian suka mengutarakan apa tujuan kalian mencari
satroni dengan pekampungan kami serta rencana keji apa
yang telah susun dibalik pembunuhan biadab terhadap Siok-
Tiong-It- Liong sinaga sakti dari Su cuan serta Tian-Lam-Sam-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kiat tiga manusia perkasa dari It-Lam sekalian ma sing2
berada d -propinsi Barat dan Selatan-
Tentang batok kepala kalian itu...,...Hmmm... .untuk
sementara waktu pun Hujien akan titipkan dahulu diatas leher
masing2." Siauw-Bin-Loo-Sat ada niat untuk menggoda serta
mempermainkan mereka berdua, jelas dan keji, saat ini tak
pandang sebelah matapun terhadap orang2 itu.
Hiong Hun si Roh Bengis nomor Tiga yang dasarnya sudah
buas, kasar, berangasan dan keji, saat ini tak dapat
mengendalikan hawa amarahnya lagi, ia meraung keras,
sepasang lengan tiba2 berputar membentuk satu lingkaran
kemudian didorong kearah depan-
"Budak rendah, budak sialan, kau anggap loohu benar2 jeri
kepadamu"..." dampratnya keras.
Angin pukulan menderu-deru, hawa dingin laksana


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

gulungan ombak menyapu keluar dengan dahsyatnya.
Merasakan datangnya serangan sangat lihay. Siauw-Bin-
Loo-sat kerutkan dahinya, diam2 hawa sin-kang "Koe-Lien-Sin-
Kang" disalurkan melindungi seluruh badan- Sebagai seorang
manusia berwatak angkuh, tinggi hati dan sombong ia
bermaksud menjajal sampai dimanakah kehebatan tenaga
lweekang yang dimiliki siorang berkurudung ini, disamping
hendak menilai sampai dimana pesatnya kemajuan yang
dicapai orang ini setelah berlatih giat selama tiga tahun-
Ketika angin serangan berhembus menyambar badannya,
hawa dingin serasa menusuk tulang sumsum segera
merembes masuk kedalam tubuhnya, seluruh badan jadi
menggigil kedinginan. Diam-diam Poei Hong lantas berpikir:
"Luar biasa bangsat ini betul2 luar biasa, masih untung
yang diserang adalah aku yang sudah salurkan hawa s in-kang
untuk melindungi badan- kalau diganti orang lain-bukankah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia bakal mati kaku saking kedinginan nya ?"". Tanpa terasa ia
tertawa nyaring, serunya:
"Eeeeei.... Han Peng-Tok-sha, sejak kapan kau sudah
mengubah dirimu menjadi Hiong-Hun si Roh Bengis nomor
tiga?"" Han-Peng-Tok-shu Chin Teng san merasa amat terperanjat,
per-tama2 ia sudah dibikin kaget ketika melihat serangan Han-
Peng-Tok-Kang nya yang telah dilancarkan dengan memakai
tenaga delapan bagian bukan saja tak berhasil melukai pihak
lawan bahkan tubuh orang pun tidak bergeming barang
sedikitpun- Begitu dahsyat tenaga lweekang pihak lawan cukup
membuat hatinya jeri. Apalagi sekarang, berada dihadapan umum asal-usulnya
berhasil dibongkar pihak lawan, ia semakin jeri lagi hatinya
terasa terjelos. si kakek Racun Es Chin Teng san salah satu dari tiga
manusia beracun Biauw Kiang sam Tok mulai menyesal, ia
menyesal tidak seharusnya menguntit sikakek huncwee dari
gunung Bong-san datang keperkampungan pa in san cung ini
untuk mencari gara2. bukankah sekarang sama artinya
mencari penyakit buat diri sendiri"
Lee Pok si sukma Ganas nomor enam meski sudah
mendengar akan kehebatan siauw Bin Loo-sat, dalam hati ia
masih tidak puas. Apa lagi dia bersaudara selama berada
diuUnung Tiang-Pek-san tak pernah bertemu dengan musuh
tandingan, ia tidak puas terhadap siapa pun sebelum dijajal
kepandaiannya. "Budak hina " segera bentaknya sambil tertawa dingin.
"Jangan kau bertingkah macam maknya, nih. Lihat serangan ".
Bersamaan dengan bentakan itu, sepasang telapak dengan
kerahkan tenaga sepuluh bagian segera didorong kedepan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan berbuat demikian, ia sudah melanggar peraturan
Bu-lim, meski mereka berdiri berhadap-hadapan, namun
serangannya dikala Poei Hong tidak siap terhitung pula
sebagai suatu serangan bokongan.
Apa yang dipikirkan memang tepat dan hebat, siapa sangka
bukan kebanggaan yang di dapat, sebaliknya penghinaan
serta rasa malu yang diperoleh dari kecurangan ini.
Ketika sepasang telapaknya didorong kedepan, siauw-Bin-
Loa-sat cuma tertawa nyaring, lengannya yang putih bersih
dikebaskan lambat-lambat.
sungguh aneh sekali, ketika kebasan itu menyambar lewat,
angin pukulan yang dahsyat laksana ambruknya gunung Thay-
san itu lenyap tak berbekas, sebaliknya segulung desiran
tajam dari pihak lawan, laksana gulungan ombak menghantam
tepian pantai dengan ganas dan dahsyat menyapu datang.
sekarang ia baru sadar, nama besar jagoan wanita ini
bukan nama kosong belaka, hatinya terjelos kaget dan jeri.
Masih untung pengalamannya dalam menghadapi musuh
amat luas, segera pikirnya:
"Kalau kubiarkan angin pukulan ini bersarang telak
dibadanku, apakah aku bisa hidup..."
Dengan sekuat tenaga kakinya dijejakkan ke atas tanah,
mengikuti datangnya hembusan angin pukulan ia meluncur
keluar. Tindakan tersebut memang merupakan suatu tindakan
yang tepat, tapi sayang walaupun gerakkannya cukup cepat,
badannya masih kena tergulung juga sehingga terpental
sejauh dua tombak lebih dari tempat semula.
"Brak....." badannya menumbuk diatas dinding, membuat
kepala jadi pening pandangan kabur dan berkunang2 kendati
begitu selembar jiwanya berhasil diselamatkan juga dari
ancaman maut. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sewaktu menjumpai adiknya bikin gara2 tadi, Lee-Pok si
sukma Ganas nomor lima sadar, ia tentu celaka. Belum
sempat ia turun tangan menghalangi saudaranya itu, sang
tubuh sudah terpental jauh hingga menumbuk dinding
pekarangan, ia jadi terkejut bercampur gusar.
Takut siauw-Bin-Loo-sat memburu kedepan seraya melancarkan serangan mematikan kepada saudaranya,
pedang panjang segera dicabut keluar. Pergelangannya
menggetar dan terciptalah serentetan bunga-bunga pedang
menghadang jalan perginya.
Padahal tindakan tersebut sebenaknya tidak perlu dan tak
berguna, sebab sebagai seorang jagoan terkenal, tentu saja
Poei Hong tak sudi melakukan serangan dikala orang berada
dalam bahaya. Justru tindakan tersebut malah menggusarkan hati si
burung hong hijau Thlo See yang sedari tadi berdiri disisi
kalangan, air muka nyonya itu berubah mendingin- Hardiknya:
"Bangsat tempat ini bukan tempatmu untuk main cabut
golok gerakan prdang kau tak usah banyak bertingkah ".
Bayangan tubuh berwarna abu-abu bergerak lewat, sreeeet
dengan jurus "Can- Liong cay Ya" atau Panglima Naga Meluruk
Rimba ia tusuk tubuh Lee Pok si sukma Ganas nomor lima
dengan suatu serangan gencar.
Pedang panjang Lee Pok s isukma ganas nomor lima segera
digetarkan menciptakan selapis pelangi, dengan gerakan
"Leng ln Jut-siuw" atau Mega Tebal Menggulung Bukit ia
tangkis datangnya ancaman itu.
"Traang...." terdengar suara bentrokan nyaring yang gegap
gempita disusul percikan bunga api muncrat memenuhi
angkasa, kedua orang itu sama2 tergetar keras dan meloncat
mundur kebelakang untuk memeriksa senjata masing2 apakah
gompel atau rusak oleh bentrokan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sepasang alis si burung hong hijau Thio see berkerut
kencang, pergelangannya tergetar ampai terasa kaku, ia sadar
tenaga lweekang yang dimiliki pihak lawan jauh lebih lihay
etengah tingkat daripadanya, tindakanya semakin berhati2.
Lee Pok si sukma ganas nomor lima benar2 penasaran, ia
tidak memberi kesempatan bagi lawannya untuk berkelit,
sambil tertawa dingin jengeknya: "Budak hina, kiranya kau
adalah anak murid dari partai Kun-lun-".
sembari bicara sepasang mata memandang lawannya
dengan buas, napsu membunuh meliputi seluruh benaknya, ia
melangkah maju. pergelangan menekan kebawah dan
pedangnya sekali lagi digetarkan kedepan-
sreeet sreeeet Isreeeet....... secara beruntun ia melancarkan tiga buah serangan berantai masing2 dengan
jurus "Pek-Hong-Ceng ci" atau Bangau Putih Pentang sayap
"Poo-Cau-seng-Coa" atau Menyingkap Rumput Mencari Ular
serta "Yu-Hong-si-soei" atau Lebah Bermain Diputik Bunga.
sib urung hong hijau Thioo see adalah seorang nyonya
sudah punya umur, ia tak terhitung gadis muda lagi. Namun
setelah menyaksikan si manusia berkerudung itu melancarkan
jurus2 serangan yang mengarah bagian2 terlarang tubuhnya,
tak urung merah padam pula selembar wajahnya karena
jengah. Dari malu ia jadi gusar, beruntun tiga jurus serangan
mematikan dari ilmu Im- Liong Pat-sin suatu ilmu pedang
aliran Kun-lun-Pay segera dilancarkan dengan gencar. Masing2
"Liong CuJut seng" atau Anak Naga Menampakkan diri, " Liong
Hwie Cay Thian- atau Naga sakti terbang diangkasa serta
Liong Leng Hay Lien atau Pekikan Naga Meretakkan samudra.
Dengan serangan itu untuk sementara desakan lawan berhasil
dibendung. sebenarnya ilmu pedang "Im Liong Pat-sin ini merupakan
suatu ilmu pedang maha sakti yang telah menggemparkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seluruh dunia persilatan, sayang tenaga dalam yang dimiliki si
burung hong hijau Thio see belum sempurna, dengan begitu
kehebatannya tak dapat di pancarkan sebagaimana mestinya,
jikalau ilmu itu digunakan sendiri oleh suaminya sang Poocu
dari benteng cian Liong-Poo. Lie Kie Hwie, keadaannya tentu
jauh lebih dahsyat. siauw B in Loo sat yaig memiliki ketajaman mata luar biasa,
tentu saja dapat menyaksikan keadaan itu dengan jelas,
rambutnya segera tersingkap kebelakang, ujung baju berkibar
tertiup angin, sambil tertawa nyaring tiba2 ujarnya.
"Untuk menghadapi kawanan kurcaci yang tiada berarti ini,
tak perlu ciau pocu susah2 turun tangan sendiri, biarlah
boanpwee yang bereskan gentong2 nasi tak berguna ini."
Bersamaan dengan selesainya ucapan tersebut, pergelangan tangan diayun cepat kedepan, secara terpisah
namun dahsyat ia mengirim sebuah serangan gencar kearah
Hiong-HHun si Roh bengis nomor tiga serta Lee Pok si sukma
ganas nomor lima. Dua orang gembong iblis ini sadar, betapa dahsyatnya
tenaga sin-kang yang dimiliki pihak lawan, mereka tak berani
menerima datangnya serangan itu dengan keras buru2 ilmu
meringankan tubuhnya disalurkan untuk berkelit kesamping.
Mengambil kesempatan tersebut Lee Pok si-sukma ganas
nomor enam salurkan hawa murninya untuk mengobati luka
yang diderita, dalam pada itu darah panas yang bergelora
didalam dadanya dengan paksa berhasil diletakan kebawah,
menanti ia buka mata dan menyaksikan kedua orang rekannya
kena dipaksa Siauw Bin Loo-sat berada dibawah angin, ia
amat gusar, senjata roda emas Siang Jiet Goat Kiem Loen-nya
segera dilepaskan dari punggung dan bagaikan kalap menusuk
kedepan- Ia meraung dahsyat, dengan gerakan "ciang Hay Lok Jiet"
atau Matahari rontok Mengaduk laut, sepasang roda tersebut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dibabat kearah bawah, cahaya emas berkilauan menusuk
mata, desiran angin dahsyat menderu menggulung debu dan
pasir. "Nah begitu baru tepat." teriak Siauw Bin Loo-Sat sambil
tertawa nyaring. "Semestinya sejak tadi kalian bertiga harus
turun tangan berbareng. Ujung baju berkibar kesana kemari, langkah kaki berkelebat
ringan laksana awan yang melayang diangkasa, gerak
geriknya sama sekali tidak mirip seseorang yang sedang
melangsungkan suatu pertarungan sengit antara hidup dan
mati. Watak Han-Peng-Tok-Shu chin Teng San memang ganas,
kasar dan berangasan. Tapi ia masih ingat sekali dengan
peristiwa yang terjadi diatas puncak Pek-Yan-Gay tiga tahun
berselang, menjumpai ilmu langkah pihak lawan begitu aneh,
lincah dan sakti, ia lantas sadar meski dirinya memperoleh
penemuan aneh yang tak terduga, tapi membicarakan
kepandaian sebenarnya ia masih belum bisa menandingi
kehebatan lawannya, tak kuasa lagi diam2 ia menghela napas
panjang. Ketika itulah, mendadak dalam sakunya terasa ada sesuatu
makhluk sedang bergerak-gerak. alisnya langsung melentik,
hawa girang meluap luap. Tangannya bergerak cepat merogoh
ke dalam sakunya dan mengambil keluar suatu benda, kiranya
makhluk tersebut adalah seekor ular bersisik emas.
Binatang berbisa ini banyak terdapat dilembah selaksa
Kabut yang letaknya digunung Pek-In-san, racunnya sangat
ganas dan mematikan- cukup tergores luka oleh s isiknya yang
tajampun sukar diobati apalagi kalau sampai digigit, racun
segera akan menyerang jantung dan didalam sekejap mata
sang korban akan roboh dan mati dengan badan layu.
setelah Hiong-Hun si roh bengis nomor tiga mengambil
keluar ular bersisik emas yang berkepala tiga itu,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kegembiraannya kembali terbayang diatas wajah, watak
sombong angkuh serta tinggi hatinya kelihatan nyata tertera di
depan mata, sambil menggerakkan ular bersisik emas yang
memiliki tiga buah kepala itu disambar kesana kemari, leletan
lidah yang merah membara menambah kengerian serta
keseraman ditengah malam buta yang gelap itu.
sebagaimana kebiasaan kaum wanita paling takut dengan
ular, begitu makhluk jelek ini munculkan diri, siauw B in Loosat
merasa hatinya bergidik bulu kuduk pada bangun berdiri.
Tiba2 ia membentak gusar, pergelangan tangannya
bergeletar dan sebuah ikat pinggang kumala sepanjang satu
tombak telah mencekal dalam genggamannya.
Walaupun Poei Hong berada dalam keadaan gusar, namun
ia tetap tertawa keras, suaranya nyaring, lantang dan merdu
bagaikan paluan genta ditengah malam yang sunyi.
Hiong Hun si Roh bengis nomor tiga dengan andaikan
binatang berbisa ditangannya menubruk lebih dahulu
kedepan, pergelangan ditekan kebawah lantas menggetar
keras, dengan jurus "Yu Liong sin-Hong" atau Naga Romantis


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menggoda burung hong, laksana kilat menerobos kedepan
mengancam tiga buah jalan darah mematikan didada Poei
Hong. Makhluk berbisa seperti ini merupakan senjata aneh yang
paling sulit dihindari lagipula masih ada sebilah pedang serta
sepasang roda emas Jiet-Gwat K iem Loen membokong datang
dengan menggunakan kesempatan itu, posisi nyonya tersebut
amat bahaya dan kritis sekali.
siauw-Bin-Loo-sat tetap tertawa nyaring, kakinya melangkah sempoyongan kesana kemari meloloskan diri dari
ancaman tiga macam senjata tajam pihak lawan, setelah itu
pergelangan tangannya dengan lincah dan sebat menekan,
menggeletar. Menggunakan jurus "Giok-Ciauw-sam-seng" atau
Naga Kumala tiga kali mencuak disertai deruan angin tajam, ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
erang jalan darah "Thian-Teng-hiat" serta "Thay-yang-hiat"
ditubuh tiga manusia berkerudung hitam itu.
Hiong- hun si Roh Bengis nomor tiga, Leepok si sukma
Ganas nomor lima serta Lee-kok si sukma Ganas nomor enam
sama2 meraung gusar, mereka keteter dan terpaksa buyarkan
serangan sambil meloncat kebelakang.
Dalam satu jurus siauw-Bin-Loo-sat berhasil paksa tiga
orang musuhnya ngacir kebelakang, langkahnya semakin
lincah, dengan ringan dan sebat ia miringkan badan kemudian
berputar kencang, ikat pinggang kuma la mengimbangi
gerakan langkah kaki disertai gelak tawa nyaring secara
beruntun melancarkan lima serangan dengan lima belas
gerakan masing2 memakai gerakan "Lok In Hwee Hong" atau
Mega Buyar Tersapu Taupan, "Pek An Kwan Jie" atau Biang
lala putih mengalingi sang surya, "Gioksu Yauw Hong" atau
Pohon pualam Datangkan Angin, serta "ciau Ciauw Li Hiat"
atau Naga sakti tinggalkan sarang.
Tiga orang manusia berkerudung hitam itu terdesak makin
hebat, mereka jadi repot dan meloncat kesana kemari untuk
menghindarkan diri dari ancaman bahaya maut, jangan dikata
membalas, mendekati tubuh nyonya muda ini-pun tidak
sanggup, Dalam hal senjata tajam, pepatah ada mengatakan satu
Coen lebih panjang, satu Coen pula lebih hebat, ikat pinggang
kumala itu panjangnya ada satu tombak lebih dua depa,
sementara senjata tajam yang digunakan tiga orang manusia
berkerudung hitam itu tidak lebih cuma empat depa, coba
bayangkan saja. mana mungkin mereka sanggup mendekati
tubuh lawannya. Hiong Hun isi Roh bengis nomor tiga, sejak munculkan diri
kembali dalam dunia persilatan, dengan andalkan ular berbisa
sisik emas berkepala tiga ini berulang kali ia mendapat hasil
yang diharapkan tanpa meleset, keganasan serta Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kekejamannya telah mendatangkan rasa ngeri dan seram bagi
jago2 yang berkelana dalam rimba persilatan.
siapa sangka malam ini ia telah berjumpa dengan musuh
bebuyutannya, bukan saja ia gagal menunjukkan kehebatan
dari senjata andalannya itu, bahkan untuk mendekati pun
gagal saking mendongkol dan gemasnya tiga orang gembong
iblis ini sama2 berteriak aneh, jeritan lengking mereka
bergema memecahkan kesunyian ditengah malam buta itu.
Pada waktu itu para penjaga kampung yang menonton
jalannya pertarungan dan sisi kalangan, menjumpai Nyonya
majikan mereka gagah perkasa, dimana dalam sejurus
serangan telah paksa musuhnya mundur dalam keadaan
mengenaskan, mereka bersorak sorai dengan gembiranya,
gelak tertawa serta teriakan mengejek menggema memenuhi
angkasa. Peristiwa ini segera membangkitkan hawa gusar dalam hati
tiga orang gembong iblis itu, dari malu mereka jadi marah,
timbullah niat jahat dalam hatinya, dari dalam kantong terbuat
dari kulit macan diraupnya segenggam senjata rahasia
kemudian tiada hentinya di sambit kearah siauw-Bin-Loo-sat.
Dalam sekejap mata be-ratus2 batang senjata rahasia
menyambar kian-kemari dibawah sorotan sinar rembulan,
cahaya biru diujung senjata menunjukan betapa beracunnya
benda tadi, desiran tajam menggidikkan hati setiap orang.
Menjumpai ketiga gembong iblis ini bukan saja tidak
mengikuti aturan Bu-lim dan main kerubut saja, bahkan
menggunakan pula senjata rahasia beracun, hatinya makin
lama semakin gusar, gelak tertawa pun semakin nyaring.
Ikat pinggang kumala ditangannya berputar dan menari
semakin rapat, ketika itu mesti hujan anginpun tak bakal
menembusi pertahanannya. Ditengah suara berdentingan yang sangat ramai, seluruh
golok beracun, panah beracun piauw beracun jarum beracun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
serta kelelawar beracun kena tersampok jatuh semua keatas-
tanah. Menyaksikan senjata rahasia beracunnya tidak mempan
terhadap lawan tangguhnya ini, Hiong Hun si Roh bengis
nomar tiga menggerutuk giginya dengan gemas, tiba2
bentaknya lantang: "Cepat mundur "
sejak tadi Lee Pok si sukma Ganas nomor lima serta Lee
Pok si sukma ganas nomor enam sudah bikin persiapan,
mendengar seruan tersebut laksana kilat mereka loncat
mundur dua tombak kebelakang, pedang serta sepasang
senjata roda emas Jiet Gwat Kiem Loen dilintangkan didepan
dada siap menghadapi segala perubahan.
semula siauw Bin Loo sat menduga pihak lawan telah
mengucapkan kode rahasia untuk ajak kedua rekannya
melarikan diri, baru saja badannya melintang siap menghadang jalan pergi mereka, tiba2 dilihatnya dari
sepasang mata Hiong Hun si Roh bengis nomor tiga
memancarkan cahaya buas, hatinya kaget dan kewaspadaan
segera ditingkat lipat gandakan.
sedikitpun tidak salah, ketika gembong iblis itu meloncat
ketengah udara, kain mantel berwarna hitamnya segera
digelembungkan sehingga mirip roda kereta, setelah itu
berputar satu lingkaran dari ujung kain mantel tadi
menyambarlah pelbagai macam bubuk halus berwarna merah
yang segera menyebar keempat penjuru.
Angin malam berhembus lewat, dalam sekejap mata bau
harum yang aneh telah menyebar rata diseluruh pelosok
tempat, belasan penjaga kampung Pa-In-san-Cung masih
belum sadar datangnya malapetaka bagi keselamatan jiwanya,
waktu itu mereka masih mengawasi ketengah kalangan
dengan pandangan keheranan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
siburung hong hijau Thioo see adalah seorang pendekar
berpengalaman, menyaksikan kejadian itu hatinya jadi cemas.
Buru-buru teriaknya: "Awas. Hati hati bubuk beracun, ayoh cepat menyingkir ".
Belum habis ia berteriak, kepalanya terasa amat pening,
mengikuti robohnya siauw Ling, siauw Lan serta belasan orang
penjaga kampung. Perempuan gagah ini roboh, binasa ke atas
tanah. siauw-Bin-Loo-sat Poei Hong pernah menelan pil sakti dari
kadal berusia ratusan tahun sekarang iapun tutup seluruh
pernapasannya. Maka dari itu tubuhnya sama sekali tidak
terpengaruh oleh racun keji tadi.
Menjumpai semua orang roboh menggeletak termakan oleh
bubuk beracun yang disebar lawan, hatinya terasa amat
gusar, sepasang mata melotot bulat2, tenaga murni segera di
salurkan kesepasang tangan dan dengan gemas nya didorong
kearah tubuh Hiong- Hun s i Roh Bengis nomor tiga yang baru
melayang turun keatas permukaan keras2.
sementara tubuhnya masih melayang turun ke atas
permukaan tanah tadi, menggunakan kesempatan itu Hiong-
Hun si Roh Bengis nomor tiga melirik sekejap kearah siauw-
Bin-Loo-sat, menjumpai nyonya muda itu tetap berdiri tegak
tak gemilang, bahkan sinar matanya melotot kearah nya
dengan penuh napsu membunuh, hatinya bukan saja amat
terkesiap dan ngeri, bahkan ia mulai gugup. Gelagapan
terhadap kenyataan yang dihadapinya.
Melihat pula datangnya serangan yang begitu dahsyat
mengancam dia dikala sang tubuh masih berada ditengah
udara, ia sadar dirinya tak luput dari bencana, tak kuasa lagi
gembong iblis ini mengeluh: "Aduuuuh. Celaka, habislah sudah
diriku" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Buru-buru tenaga murni yang dimilikinya dikerahkan semua
kearah dada, lambung serta perut untuk melindungi jantung
serta isi perut lainnya. serangan yang dilancarkan Poei Hong kali ini merupakan
suatu serangan yang dilancarkan dalam keadaan gusar,
kehebatannya sangat luar biasa laksana ambruknya gunung
Thay-san, mirip pula mengaduknya ombak besar di tengah
samudra luas. Begitu hebat datangnya desiran tajam itu, perawakan
tubuh Hiong- Hun si Roh Bengis nomor tiga yang tinggi besar
sampai mencelat sejauh lima tombak ketengah udara
kemudian "Braaak" menghantam dinding tembok pekarangan keras2
sampai jebol dan mencelat keluar perkampungan.
Menyaksikan bahwasanya Poei Hong musuh mereka sangat
lihay, Lee-Pok si sukma Ganas nomor lima serta Lee-Pok si
sukma Ganas nomor enam ketakutan setengah mati, mereka
merasa sukma serasa telah melayang tinggalkan badannya,
diiringi jeritan lengking yang tajam dan lantang buru2 mereka
lari keluar kampung menyambar tubuh Hiong- Hun si Roh
bengis nomor tiga yang hampir putus napas, kemudian
bagaikan ikan yang baru lepas dari jaring buru2 melarikan diri
terbirit-birit dari s itu.
Dalam keadaan seperti ini, siauw-Bin-Loo-sat tidak sempat
untuk mengejar kedua orang gembong iblis itu lagi, buru buru
ia larikesisi tubuh siburung hong hijau Thio see dan
memeriksa napasnya. Tapi badan si jago perempuan ini sudah mulai mendingin,
napasnya telah berhenti dan sukmanya telah melayang
tinggalkan raga untuk melapor kehadapan raja akhirat.
sedangkan siauw Ling, siauw Lan beserta belasan orang
penjaga perkampungan Pa-In-san-Cung lainnyapun telah mati
binasa semua dalam keadaan mengerikan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
siauw-Bin-Loo-sat benar2 merasa sedih, air mata jatuh
berlinang membasahi seluruh wajahnya, dari sedih, duka dan
kecewa ia jadi kalap. Gusar dan tak dapat menahan emosi.
sambil mendongak Poei Hong tertawa tergelak dengan
lantangnya. suara gelak tertawa tersebut penuh diliputi rasa sedih,
berduka yang bukan kepalang, nyonya muda ini hendak
menggunakan suara gelak tertawa yang nyaring ini untuk
mengusir segala kesumpekan yang mengganjal dalam hatinya.
sementara itu Tonghong Beng Coe, siauw Coe serta siauw
Giok dengan membawa putra-putra dari Hoo Thian Heng telah
keluar dari tempat persembunyian, menjumpai peristiwa
berdarah yang tragis ini mereka cuma bisa menangis dan ikut
bersedih hati. -0000000- TEMPAT ini merupakan sebuah selat-sempit yang terletak
amat rahasia dibukit Hoe Goe san, tak ada bayangan manusia
tampak disekeliling tempat ini.
Batu cadas berserakan di-mana2, semak belukar hampir
memenuhi seluruh permukaan walaupun tidak dapat dikatakan
sangat luas, tetapi cukup digunakan untuk berkumpulnya
ratusan orang Liok Lim-eng hiong.
Diatas langit biru yang cerah, rembulan baru saja
munculkan diri menyinari seluruh jagad, belasan ekor kuda
jempolan yang tinggi besar serta berbulu warna-warni
mengunyam rumput hijau dengan tenangnya disebuah tanah
lapang yang luas, sebagian besar kuda2 itu sudah
dipersiapkan pelananya, se-akan2 binatang tadi telah siap
diberangkatkan. Mengikuti keadaan pada umumnya, dengan hadirnya
manusia2 kasar ditempat itu, suasana tentu hiruk pikuk dan
kacau balau. Namun suasana dalam selat ketika itu sunyi,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hening dan tak kedengaran sedikit suarapun. Begitu sepi
sehingga cuma terdengar suara hembusan angin serta
gemerisikan daun2. Belasan sosok bayangan manusia, berkelebat laksana
sukma gentayangan ditengah tanah yang sunyi dan sepi,
kemudian mereka berdiri berbaring dan suasana tetap tenang.
Pada saat itulah, tiba2 dari luar selat berkumandang datang
suitan nyaring yang sangat memekikan telinga, begitu suitan
tadi menggema datang, air muka manusia2 yang hadir disana
sama2 berubah hebat, rata2 mereka tunjukkan suatu sikap
yang sangat aneh. Dalam sekejap mata, dari luar selat telah
melayang datang dua sosok bayangan manusia.
serentak para jago berloncatan bangun dari atas tanah
setelah menyaksikan kehadiran dua orang itu, sikap serta
gerak gerik mereka menunjukkan rasa hormat yang
mendalam. seorang kakek tua berperawakan kecil pendek segera b
erbatu- batuku dengan nada suara yang parau ujarnya:
"sejak cu-wi sekalian berbakti kepada perkumpulan kami,
hanya dalam beberapa hari saja telah berhasil membuat
banyak jasa buat kejayaan perkumpulan Yoe-Leng-Kauw kita,
bukan saja tiap rintangan serta hadangan berhasil
disingkirkan, bahkan setiap tugas berhasil dilaksanakan
dengan memuaskan".

Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kejadian ini bukan saja membuat Kauw-cu kita merasa
sangat gembira, bahkan loohu sendiripun ikut merasa
berbangga. Hanya saja..."
Berbicara sampai disitu, sepasang matanya yang tajam
bagaikan mata burung elang itu menyapu sekejap kearah
semua orang. Lalu terusnya:
"Tugas yang harus kita pikul mulai saat ini akan bertambah
berat, setiap tokoh silat serta jago2 Bu-lim yang menganggap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dirinya dari golongan putih harus dibasmi dan disingkirkan
satu persatu dari muka bumi ".
Pada saat itulah dari antara gerombolan manusia
berkumandang suara seseorang yang besar, kasar dan parau.
ia berkata: "Tokoh-tokoh maha sakti dari kalangan Hok to yang
menunjang perkumpulan kita banyak laksana awan dan hujan,
jikalau kita benar2 hendak menaklukan seluruh dunia
persilatan dan berkuasa penuh diatas kolong langit, kenapa
tidak secara langsung kita basmi manusia2 dari sembilan
partai besar" dengan berbuat demikian bukankah keadaan kita
sama hal nya membunuh ayam dan anjing dengan
menggunakan golok penjagal kerbau" Suatu persoalan kecil
yang di-besar2kan ?"
sikakek kecil pendek yang berdiri ditengah kalangan sama
sekali tidak dibikin jadi gusar dengan timbrungan orang ini, ia
mengelus beberapa lembar kumis tikusnya, setelah itu
lambat2 sahutnya: "Pertanyaan yang diajukan Yoe Leng si-sukma gentayangan
nomor dua puluh empat rasanya merupakan pertanyaan yang
ingin kalian ajukan pula bukan?" sekalian loohutempo dulupun
setuju dengan tindakan seperti ini Tetapi setelah mengalami
perundingan tingkat tinggi yang berulang kali ia susah payah
akhirnya dapat kita tarik kesimpulan bahwa rencana tersebut
apabila kita jalankan terus, niscaya akan berakhir dengan
keadaan seperti tokoh2 kita tempo dulu.
Coba bayangkan saja selama ratusan tahun ini beberapa
banyak tokoh lihay, manusia cerdik yang mempunyai cita2
tersebut, tapi siapakah diantaranya yang berhasil" mengapa
mereka selalu gagal total" tahukah kalian apa sebabnya?"
"Mungkin kekuatan sembilan partai besar terlalu tangguh
?"". "Bukan ". Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mungkin kekuatan, serta kemampuan sendiri kurang
sempurna ?"". "juga bukan ". "Lalu apa sebabnya ?"".
sikakek berperawakan katai kecil itu tersenyum, kepada si
kakek berperawakan jangkung dan kurus itu katanya:
"Loo-jie, kaupun ikut serta didalam melakukan perundingan
tingkat atas ini, tiada halangan bukan kalau kau yang beri
penjelasan kepada Cu-wi sekalian ?".
sikakek kurus tinggi mengelus jenggot kambingnya, lalu
memandang rembulan yang tergantung diawang-awang,
setelah itu sahutnya: "Menurut keputusan dari perundingan tingkat tinggi
perkumpulan kita, sebab utama dari kegagalan yang dialami
dalam tiap pertempuran Bu lim adalah dikarenakan hidup
terpisahnya para jago serta para pemimpin dunia persilatan
dipelbagai tempat. orang-orang ini bertempat tinggal tak
menentu, sering kali membuat orang yang menyusun rencana
jadi gagal untuk menilai sampai dimanakah kekuatan
sebenarnya yang dimiliki, karena salah tafsiran inilah sering
kali kita menderita kerugian besar.
Kesalahan paling besar ini selama ratusan tahun berselang
hingga kini tak pernah ditemukan orang.
"Dalam ilmu berperang, Sun-zoe berkata: Banyak dihitung
akan menang, kurang dihitung tidak menang, hitung yang
diartikan di sini menunjukan rencana serta perhitungan kita
akan kekuatan sendiri serta kekuatan yang dimiliki musuh."
"Coba kalian bayangkan saja, mereka2 yang tidak
tergabung dalam sembilan Partai Besar bukan saja sikap serta
tindak-tanduknya tak menentu, jejaknya pun sulit ditemukan,
meski Coe Kat Liang hidup kembali pun tak bakal bisa
mendapatkan akal yang tepat, dalam keadaan seperti ini tak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bisa disalahkan lagi kalau berulang kali kita menderita
kerugian." "Perkumpulan kita ada perintah me lakukan pembersihan
lebih dahulu terhadap para perintang2 yang hidup terpencar,
setelah penghalang2 dipelpagai tempat berhasil disapu bersih,
kita baru- menyusun kembali rencana penyerangan yang lebih
jauh lagi. "Dari sembilan partai besar, sepanjang masa mereka
memiliki pendapat sendiri yang berbeda satu sama lain, meski
diluar mereka kerja sama dalam hati mereka saling menaruh
curiga dan tidak cocok satu dengan lainnya, asalkan kita bisa
menggunakan kesempatan yang sangat baik ini dengan tepat,
jangan di kata setahun. Dalam setengah tahunpun kita bisa menjagoi seluruh dunia
persilatan. Para tokoh silat yang berkuasa sekarang akan jadi
anak buah kita, mereka akan turut perintah dan menurut
kepada kita. Hal ini bukankah sangat menggembirakan ?"".
Bicara sampai disitu tak kuasa lagi ia mendongak dan tertawa
ter-bahak2. sebagian besar jago yang hadir dalam kalangan ketika itu
tertarik dan jadi bersemangat kembali oleh bayangan indah
dimasa mendatang, diatas wajah mereka terlintaslah rasa
girang yang bukan kepalang.
suara berisik serta ribut yang agak gaduh seketika
memecahkan kesunyian serta keheningan yang mencekam
selat tersebut sejak tadi.
Dikala semua orang sedang saling membicarakan persoalan
itu dengan gaduh, mendadak si kakek tua berperawakan
pendek kecil itu bertepuk tangan keras2, lalu bersuit nyaring
dan menghardik berat: "Ada perintah".
Begitu ucapan tersebut diutarakan, suasana seketika pulih
kembali dalam keheningan tak kedengaran sedkit suara pun
juga. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
" Hiong Hun si Roh bengis nomor dua" seru kakek itu
dengan wajah kaku dan menyeramkan. sikakek tua kurus
tinggi yang berdiri bersanding dengan dirinya sebera menjura
dalam. "Ada" serunya mengiakan.
"Bawa Lee Pok si sukma ganas nomor tiga, nomor empat,
nomor tujuh dan serta Yoe-Leng si sukma gentayangan nomor
tiga belas sampai nomor dua puluh empat, malam ini juga
pada kentongan ketiga berangkat perkampungan Kiok-It san-
Cung. Basmi dan bunuh semua delapan belas jiwa dari
keluarga sian-Hee-It Kiam Tauw Lie serta sinelayan dari
sungai Goan Kang T ong su Kiat, sikakek huncwee dari gunung
Bong-san YuBoe dan seluruh pembantu yang diundang datang
jangan sampai ada diantara mereka yang berhasil loloskan diri
dalam keadaan hidup2, basmi dan hancurkan mereka."
"Terima perintah" sahut sikakek tinggi kurus itu.
"Lee Pok si sukma ganas nomor satu, nomor dua serta Yoe-
Leng si sukma gentayangan nomor satu sampai nomor dua-
belas sekarang juga mengikuti aku berangkat keutara kekota
Ham- yang" titahnya kembali.
semua orang mengiakan, mereka sebera mengenakan kain
kerudung muka serta kain mantelnya, setelah itu meloncat
naik keatas kuda. Beberapa langkah sikakek pendek kecil itu berjalan
kedepan, sepasang alis tikusnya mendadak berkerut, ia
berhenti dan berseru kembali:
"Loo-jie, kalau Loo-sam dengan membawa anak buahnya
telah kembali semua, mereka segera diperintahkan untuk
berangkat ke puncak gunung Biauw Hong san di Propinsi
Hoopak utara untuk menantikan tugas serta perintah baru
lainnya." sikakek tinggi kurus itu mengangguk tanpa mengerti.
sikakek pendek kecil itu menunduk memandang tulisan
"Hiong Hun si Roh bengis nomor satu" yang bersulam diatas
dada mantel hitamnya, kemudian dengan rasa puas dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sombong ia tertawa tergelak. meloncat naik ke atas kuda
kemudian membawa anak buahnya berlalu dari s itu.
sepeninggalnya Hiong Hun s i Roh bengis nomor satu, Hiong
Hun si Rojh bengis nomor duapun membentak lirih: " Cepat
ikuti diriku" Tampak bayangan manusia berkelebat dengan cepatnya
menuju keluar selat, dalam sekejap mata mereka telah lenyap
tak berbekas. Dalam selat sempit digunung Hok Gouw san hanya
tertinggal enam belas ekor kuda jempolan dimana sambil
goyang2kan ekornya dengan merdeka menikmati rerumput
hijau. XXXoXXX Jilid 10 SAAT ini merupakan saat yang paling menyeramkan-
Perkampungan Kiok ln San cung yang terletak diluar kota
Lam-yang terbenam dibalik kegelapan malam yang luar biasa,
meski demikian dalam sebuah ruangan duduklah lima orang
sedang berbicara dengan asyiknya.
Diantara beberapa orang itu kegembiraan sinelayan dari
sungai Goan- Kang, Tong-Su-Kiat paling besar, sambil
mencekal cawan- kumala yang penuh berisikan arak warna
hijau ujar nya kepada sikakek huncwee dari gunung Bong san
sambil tertawa ter-bahak2.
"Aku masih mengira Yap-heng hanya bisa memainkan
akrobatik dalam mengepulkan asap2 huncwee yang tebal,
tidak kusangka kau sudah menjelajahi hampir seluruh pelosok
dikolong langit, bahkan berjiwa pendekar dan merupakan
seorang kesatria yang patut dipuji tidak kesalnya kau telah
melakukan perjalanan ribuan li untuk mencarikan bala
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bantuan buat Tauw Loo-te ku ini, bagaimanapun juga jerih
payahmu ini harus dihormati dengan arak wangi, bagaimana
kalau kita teguk tiga cawan arak?"
Wajah persegi empat dari Si- kakek huncwee dari gunung
Bong-san yang dasarnya berwarna merah, saat ini telah
berubah jadi merah padam bagaikan raut muka Kwan-Kong.
sambil meng-elus2 jenggotnya ia menjawab:
"Tong-heng, bukannya kau tidak tahu siapakah siauwte,
dalam merokok huncwee aku punya kegemaran yang sangat
luar biasa, namun dalam hal minum arak aku sama sekali tidak
tertarik dan tiada kebiasaan untuk meneguk terlalu banyak,
lagipula kawanan iblis sebentar lagi akan menyerang kemari.
Kalau sampai aku dibuat mabok. Kehilangan selembar jiwa
tuaku dalam keadaan tidak sadar sih tidak mengapa, tapi
kalau sampai dijebloskan kedalam neraka tingkat kesembilan,
si Raja Akhirat akan kebingungan seharusnya memasukkan
siauw-te kejenis yang mana ?""
"Kalau dikatakan sisetan arak " bicara dalam soal keahlian
sama sekali tidak berpengalaman. Kalau dikatakan si setan
Huncwee" kok bau araknya begitu tebal waah.. ..ini bisa
berabe, ini bisa berabe..."
Selama beberapa hari ini sipedang tunggal dari sian-Hee-
san selalu bermuram durja memikirkan ancaman yang bakal
menimpa dirinya, meskipun begitu setelah mendengar
gurauan dari s ikakek huncwee dari gunung Bong san barusan,
tak urung la dibikin geli juga sehingga tertawa tergelak.
si nelayan dari sungai Goan-Kang melihat ia tak berhasil
paksa sikakek hun-cwee dari gunung Bong-san memasuki
lingkungannya, sinar mata lantas dialihkan kearah Hoo Thian
Heng. "Tiga tahun berselang, sewaktu berada di puncak Pek-Yan-
Gay beruntung sekali ia dapat menyaksikan kehebatan serta
kesaktian sauw-hiap. Dalam hati aku merasa amat kagum
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali" serunya."sungguh tak disangka tiga tahun kemudian
kita bisa duduk dalam satu meja perjamuan yang sama sambil
minum arak. Bukankah hal ini yang dikatakan sebagai jodoh "
maaf aku meski usianya sudah amat tua namun hendak
menyebut dirimu sebagai Loote. Eeei Loo-te malam ini kita
akan bersama-sama bekerja keras menghadapi kawanan iblis
kurcaci. Kalau tidak meneguk tiga cawan arak, mana bisa
kobarkan semangat kita untuk bertempur, mari kita teguk
arak. Agar dalam pertarungan nanti bisa membunuh musuh
se-puas2nya." Mendengar ucapan itu sepasang alis Hoo Thian Heng
berkerut, sebenarnya ia memang doyan minum arak. Maka
dengan tanpa ragu2 diterimanya tawaran tersebut.
"Pemberian dari angkatan tua, mana boleh ditolak oleh aku
dari angkatan muda ?"" serunya sambil angkat cawan.
"Boanpwee terima hadiah tiga cawan arak dari cianpwee".
selesai bicara ia memenuhi tiga cawan arak dan berkali-kali
diteguk masuk kedalam perutnya.
si nelayan dari Goan-Kang Tong su Kiat amat doyan
minum, tapi ia tak akan berani meneguk dengan begitu kasar
macam Hoo Thian Heng sebab arak tersebut merupakan arak
jempolan yang berkadar alkohol sangat besar, diam-diam ia
puji akan kepolosan dari pemuda tersebut.
"Bagus bagus bagus sekali. Kau patut dipuji" tak terasa lagi
ia berteriak sambil bertepuk tangan memuji.
si pedang tunggal dari sai-Hee-san yang bertindak sebagai
tuan rumah, tentu saja tak boleh berpeluk tangan saja untuk
tidak menghormati tamunya dengan arak.
Maka iapun mencari pasangannya, sambil angkat cawan
arak ujarnya kepada Cian-Liong Poocu Lie Kie Hwie sambil
tertawa terbahak-bahak. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nama besar thay-hiap sudah lama kami dengar dan kami
kagumi, hanya sayang selama ini tak ada kesempatan untuk
saling berjumpa, pertemuan ini hari benar2 membanggakan
hatiku. Nama besar thay-hiap bukan nama kosong belaka.
Untuk menghormati dan mengucapkan rasa terima kasihku
atas kesediaan thay-hiap untuk melakukan perjalanan ribuan li
datang kemari untuk memberi bantuan cayhe, ingin
menghormati dirimu dengan tiga cawan arak sebagai tanda
hormatku kepadamu".

Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

selesai bicara ia lantas meneguk habis arak nya, begitu
terbuka dan polos sikap sang tuan rumah.
"Kita sebagai orang2 dari dunia persilatan, sudah
sepantasnya saling membantu dikala kawan ada kesulitan, tak
usah Tauw-heng pikirkan didalam hati" sahut Cian-Liong
Poocu Lie K ie Hwie dengan wajah serius.
Bicara sampai disitu ia merandek sejenak. lalu angkat
cawan araknya dan berkata kembali:
"Kalau memang Tauw-heng bertindak demikian sungkan
kepadaku, siauw-tee akan terima penghormatanmu ini dengan
hati bangga". selesai bicara iapun meneguk habis isi arak tersebut dalam
sekali tegukan. suasana dalam perjamuan dalam ruangan itu berjalan
semakin meriah, keterbukaan sikap para jago menambah
keakraban diantara mereka, gelak tertawa serta senda gurau
tiada hentinya berkumandang memecaakan kesepian.
Tiba2.... dari luar jendela berkumandang datang suara
tertawa dingin yang amat sinis dan menyeramkan.
Mendengar suara itu sipedang tunggal dari sian-Hee-san
Tauw Khie, sinelayan dari sungai Goan-kang Tong su Kiat,
sikakek huncwee dari gunung Bong-san YoeBoe serta Cian-
Liong-Poocu sama2 berubah air mukanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Batas waktu yang ditetapkan musuh ada kentongan kedua,
tak disangka kehadiran musuh begini cepat dan sama sekali
berada diluar dugaan. semua orang sama2 meloncat bangun dari tempat duduk.
dalam beberapa kelebatan keempat orang itu telah melayang
turun ditengah lapangan berlatih silat.
Ujung baju biru Hoo Thian Hong berkelebat tertiup angin,
dalam beberapa langkah iapun sudah berdiri disisi kanan para
jago, sinar matanya dengan tajam menyapu sekejap keliling
tempat itu. Tampaklah dihadapannya telah berdiri dua baris manusia2
berkerudung hitam, ditangan mereka sama2 mencekal senjata
tajam, jumlahnya tidak lebih tidak kurang enam belas orang
banyaknya. Diantara orang2 itu berdirilah seorang manusia berperawakan tinggi kurus, wajahnya tertutup oleh kain
kerudung hitam sehingga tak dapat dilihat bagaimanakah raut
mukanya, hanya sepasang mata yang dingin dan tajam
muncul dibalik kerudung, meski demikian bentuk serta
potongan tubuhnya terasa amat dikenal sekali.
orang itu memiliki dandanan pakaian yang aneh dan
kukoay, diatas kain mantelnya yang berwarna hitam tersulam
benang perak disisinya, disamping itu tertera pula tulisan
"Hiong-Hun si-Roh Bengis nomor dua" didepan dada nya,
keadaan serta sikapnya amat menyeramkan.
Di samping kiri serta disamping kanannya masing2 berdiri
manusia berkerudung hitam yang memiliki tulisan Lee-Pok si-
sukma ganas nomor tiga, nomor empat, serta nomor tujuh,
sedangkan sisanya dua belas orang masing2 bertuliskan Yoe-
Leng si-sukma gentayangan nomor tiga belas sampai nomor
dua puluh empat. Dari dandanan orang2 itu, Hoo Thian Heng berpikir dalam
hatinya: Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ditinjau dari huruf 2 serta nomor urut yang ada didepan
dada manusia2 berkerudung hitam ini, mereka tentu
merupakan komplotan serta anak buah dari sebuah
perkumpulan sesat yang baru didirikan serta memiliki gerak
kerja yang teramat rahasia, kemudian ditinjau pula dari
pandangan matanya yang terasa sangat dikenal..."
Belum selesa i ia melanjutkan lamunannya, tuan rumah dari
perkampungan Kiok-It-san-Cung sipedang tunggal dari sian-
Hee-san Tauw Kie telah menegur dengan suara berat:
"sahabat, malam2 buta kalian membawa anak buah
menyatroni perkampungan kami, sebenarnya ada urusan apa
" dapatkah kalian memberikan alasan2 yang tepat ?".
Diatas air muka Hiong-Hun si Roh Bengis nomor dua yang
kurus kering dibalik kain kerudung terlintas hawa napsu
membunuh yang tebal, pikirnya:
"Hmm kalian dua orang setan tua, apakah sudah lupa akan
peristiwa pengejaran serta penggeledahan terhadap kami
bersaudara diluar kota Hoei-swie tiga tahun berselang ?"
Teringat akan peristiwa yang sangat memalukan itu, diatas
sinar matanya yang dingin dan tajam kembali terlintas napsu
membunuh semakin tebal, ia mendengus dingin lalu tertawa
seram. "oouw.. .tentang soal ini " siraja Akhirat telah menetapkan
kalian mati pada kentongan ketiga, siapa yang bisa menahan
kalian hidup sampai kentongan lima " Pun Hiong- Hun datang
kemari atas perintah dari "Yoe-Leng-sin-Koen", kemungkinan
besar nasib anda untuk hidup dikolong langit sudah
ditakdirkan telah selesa i, maka sengaja aku datang kemari
untuk mengundang kau agar suka melanjutkan perbuatan2
ksatriamu dialam baka... sebab didunia sana sudah
kekurangan manusia2 gagah macam kalian...".
sepasang alis sipedang tunggal dari s ian-Hoe san Tauw K ie
berkerut kencang, meskipun dia adalah seorang pendekar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berjiwa kesatria dan berwatak welas kasih, setelah diejek dan
diper-olok2 oleh musuhnya dengan kata2 tidak senonoh, tak
urung hatinya mendongkol juga.
sementara ia hendak buka suara untuk menegur, terdengar
sinelayan dari sungai Goan Kang Tong su Kiat sambil meraba
jaring ikan nya telah tertawa ter-bahak2.
"Haa...haa...haa....sebenarnya antara dunia yang nyata
serta alam baka terpisahkan oleh suatu perbatasan yang tak
bisa dilampaui oleh siapapun sebelum takdir tiba. Rupanya
telah terjadi kebakaran hebat dalam neraka tingkat kedelapan
belas sehingga kalian roh2 bengis serta sukma2 ganas berhasil
ngeloyor datang kemari untuk bikin onar lagi dikolong langit.
Bagus, bagus sekali, selama banyak tahun selembar jaring
ikanku yang bobrok ini belum pernah mendapat hasil lagi. Dari
suara yang kau perdengarkan tadi, aku rasa kau m irip dengan
kawanan ikan yang lolos dari sungai Lian-Kang, kini kalian
antarkan sendiri kedalam perangkap.
Nah, tak usahlah kamu salahkan diri Loohu dan merasa
penasaran dalam keberangkatanmu kembali keneraka tingkat
ke delapan belas". seraya berkata per-lahan2 ia turunkan jaring ikannya dari
atas punggung. Beberapa patah perkataan yang diucapkan si nelayan dari
sungai Goan-Kang barusan, bukan saja telah membuat air
muka Hiong- Hun si Roh Bengis nomor dua berubah hebat,
semua orang jago yang hadir disanapun merasa bahwa dibalik
ucapan itu tentu ada maksud menunjukkan sesuatu, tak
mungkin sinelayan ini bicara hanya untuk mengejek belaka.
Terutama sekali sipedang tunggal dari sian-Hee-san Tauw
Kie, dia adalah salah satu diantaranya yang ikut mengejar
serta penggeledahan tiga manusia beracun dari W ilayah Biauw
diluar kota Hoei-swie tiga tahun berselang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Meskipun kejadian itu sudah lewat tapi ia masih teringat
dengan nyata sekali, tak kuasa lagi ia berseru tertahan-
seruan tertahan itu sendiri tidak penting, dengan adanya
kejadian ini si Hiong- Hun Roh Bengis nomor dua jadi sangat
gelisah. Alasannya ia tidak ingin peristiwa yang sangat memalukan
itu dibeberkan oleh kedua orang itu dihadapan umum,
meskipun saat ini ia sudah jadi Hiong- Hun si Roh Bengis
nomor dua, dan tidak mirip dengan Hian-Im-Tok-shu cia Ie
chong tempo dulu, sedikit banyak peristiwa ini akan merusak
nama baik serta martabatnya.
sepasang alis yang tebal dibalik kain kerudung langsung
dikerutkan kencang2, tiba2 ia membentak:
"Tangkap kedua orang bajingan tua ini jangan biarkan
mereka lolos dari tangan kita."
Bersamaan dengan itu, dari antara dua belas orang sukma
gentayangan melayang keluar dua sosok bayangan manusia,
satu langsung menubruk kearah sipedang tunggal dari sian-
Hee-san sedang yang lain menubruk kearah si nelayan dari
sungai Goa n- Kang, jeritan laksana pekikan srigala,
cengkeraman disambar keluar bagaikan hembusan angin
taupan- Sipedang tunggal diri sian-Hes-San sama sekali tidak
menyangka pihak lawan bisa melancarkan serangan sesaat
setelah tidak akur dalam pembicaraan, tindakan mereka sama
sekali tidak mengikuti peraturan Bu- lim.
Tanpa banyak bicara sepasang telapaknya segera didorong
kedepan menyambut datangnya serangan itu.
Cakar simanusia berkerudung hitam, itu berkelebat kesana
kemari membawa derungan angin dahsyat, desiran angin
serangan tiap kali mengancam bagian tubuh yang mematikan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keganasan serta kekejian jurus serangannya benar2jarang
ditemui dalam kolong langit.
Meskipun nama besar sipedang tunggal dari sian-Hoe-san
Tauw Khie terkenal dalam dunia persilatan karena ilmu
pedangnya yang dahsyat, namun serangkaian ilmu telapak
Lok-soat-Ciang dari perguruannya pun merupakan kepandaian
silat maha sakti yang jarang ditemui dalam Bu-lim, berhubung
wataknya yang pendiam dan tak suka menonjolkan diri,
bahkan seluruh perhatian dicurahkan dalam satu hal, maka
setelah berlatih giat selama puluhan tahun lamanya,
kehebatan ilmu telapaknya ini boleh dibandingkan dengan
keampuhan ilmu pedangnya .
Maka dari itu meskipun ilmu cakar Tok-Pa op-san-Jiauw
atau tiga belas cakar macan tutul beracun yang diandalkan
manusia berkerudung itu sangat luar biasa dan kedahsyatannya serta keganasannya bukan kepalang, namun
ia tak berhasil peroleh keuntungan apapun dari pihak
lawannya. Untuk sementara waktu kedua orang itu saling serang
menyerang dengan serunya, susah untuk menentukan siapa
menang siapa kalah. Masing-masing pihak sama2 gagah dan
sama2 kosen- seluruh kepandaian yang diandalkan di
kerahkan keluar untuk berusaha merobohkan lawannya dalam
waktu singkat. Dilain pihak. simanusia berkerudung hitam yang menubruk
kearah sinelayan dari sungai Goan-Kang keadaannya jauh
lebih mengenaskan. sinelayan dari sungai Goan-Kang Tong su Kiat. manusia
aneh yang gemar bergurau ini rasa sedikit susah dilayani,
bukan saja ia kenali sekali ilmu cakar "Tek-Pa-Cap-san Jiauw"
yang digunakan lawan, bahkan dari potongan badannya ia
bisa menebak bahwa orang ini adalah "Hoa-Bin-Pa" atau
simacan tutul berwajah kembang chin Hoan, walaupun ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sama sekali tidak menyingkap kain kerudung yang dikenakan
pihak lawan. Chin-Nia-su Pa menjagoi diwilayah pegunungan chin Nia
sampai propinsi su Cuan serta propinsi siam say pelbagai
kejahatan yang terjadi disana, membunuh, merampok.
memperkosa gadis serta istri orang semuanya dilakukan oleh
manusia2 ini, hal ini membuat para kesatria yang bercokol
didaerah sana merasa amat tidak tenteram.
sementara itu empat saudara tersebut dengan andalkan
ilmu cakarnya malang melintang tiada hentinya disana-sini.
entah sejak kapan mendadak jejak mereka lenyap tak
berbekas, sejak itu keempat manusia terkutuk tadi tidak
pernah munculkan diri kembali dalam dunia persilatan-
sinelayan dari sungai Goan Kang bukan saja mempunyai
tabiat suka mengucapkan kata2 yang lucu dan bersenda-
gurau, iapun memiliki ketajaman ingatan yang luar biasa,
sejak semula ia sudah dengar dari sahabat2 Bu-lim, tentang
raut muka serta potongan badan bajingan2 itu, bahkan
sampai kepandaian andalan mereka pun dapat dikenali
dengan jelas. Memang sejak semula ia ada maksud membinasakan
bajingan ini dari muka bumi, sekarang setelah mengetahui
asal-usul lawan, iapun tidak bertindak sungkan lagi.
Jaring ikannya dengan cepat disimpan kembali diatas
pundak. dan ilmu "Cheng-Men Chie" atau ilmu jari
penggempur nadi yang tak pernah digunakanpun segera
dilancarkan dengan hebat.
Ilmu jari penggempur nadi ini merupakan suatu kepandaian
tingkat atas dari kalangan beragama, terutama sekali terhadap
para jago yang khusus menggunakan ilmu cakar, kehebatannya semakin berlipat ganda.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan digunakannya kepandaian sakti tersebut, seorang
berkerudung itu mulai mengeluh, Ia keteter hebat belum
sampai tiga lima jurus posisinya sudah sangat berbahaya.
Menyaksikan kehebatan lawan, orang berkerudung ini mulai
jeri dan ketakutan, ia tidak mengira pihak musuh mempunyai
kehebatan diluar dugaan- Hiong-Hun si Roh Bengis nomor dua dalam menyaksikan
pula bagaimana terdesaknya anak buah yang ia perintahkan
turun kegelanggang sepasang alis yang tebal dibalik kain
kerudung segera dikerutkan rapat2, pikirnya:
"Agaknya untuk membereskan persoalan yang ditugaskan


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

malam ini, aku harus mengeluarkan banyak pikiran dan tenaga
...." Belum habis ia berpikir, Yoe Leng si Sukma gentayangan
nomor tujuh belas tiba menjerit ngeri yang menyayatkan hati
diikuti sambil mencekal lengan kanan dan air muka pucat pias
bagaikan mayat meloncat mundur kebelakang, sebuah lengan
kanannya telah di pukul hancur hingga cacad oleh serangan
lawan- Pada saat itulah dua sosok bayangan hitam melayang
masuk kedalam kalangan, diiringi jeritan keras yang
memekikan telinga mereka langsung menubruk kearah
sinelayan dari sungai Goan Kang
Jurus silat yang digunakan kedua orang manusia
berkerudung ini tiada berbeda sekali dengan kepandaian yang
digunakan simacan tutul berwajah kembang chin Hoan-
Tenaga lweekang yang dimiliki sinelayan dari sungai Goan-
Kang amat sempurna, ilmu jari penggempur nadipun
merupakan lawan dari ilmu tiga belas cakar macan tutul
beracun, namun kedua orang itupun merupakan tokoh2 sakti
dari kalangan hitam, mereka dapat bekerja sama dengan erat,
apalagi serangan menubruk kearahnya dengan cara mengadu
jiwa untuk sesaat sikakek tua itu tak bisa bergerak banyak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Menghadapi cara bertempur yarg tidak menghiraukan
keselamatan sendiri ini, si nelayan dari sungai Goan-kang tidak
berani memandang remeh, ilmu gerakan "Yoe-In-Cian Cong"
atau Ikan ikan bermain petak segera di gunakan bekerja sama
dengan ilmu jari penggempur nadi menghadapi dua orang
lawan sekaligus. sementara itu simanusia berkerudung yang bertempur
melawan sipedang tunggal dari s ian Hee-san pada mulanya ia
benar2 berhasil memaksa musuh kalang kabut dan kacau
dengan sendirinya. Tapi lama kelamaan mengikuti beredarnya
waktu yang berlalu dengan cepat, akhirnya ia bertarung dalam
keadaan seimbang. Tidak lama kemudian, ia malah dipaksa
jatuh dibawah angin. Hal ini bukan disebabkan ilmu silat yang dimiliki sipedang
tunggal dari sian-Hee-san secara tiba2 memperoleh kemajuan
pesat, sebaliknya dia yang harus melawan jurus2 serangan
aneh yang digunakan musuh jadi kaget, gugup dan kelabakan
sendiri Untung ilmu Lok-soat-Ciang tersebut belum digunakan
segenap tenaga, maka untuk sementara iapun masih bisa
menjaga diri diri bahaya maut.
sipedang tunggal dari siin-Hee-sanpun bermain tenang, ia
pusatkan segenap perhatian serta tenaganya untuk mainkan
ilmu telapak Lok soat Ciang tersebut sehebat2nya, makin lama
kehebatannya semakin nampak dan akhirnya tampaklah
sampai dimana sebenarnya keganasan ilmu telapak itu.
Dengan kejadian ini simanusia berkerudung hitam itu
semakin terdesak. makin bertarung, hatinya makin terperanjat, peluh dingin mulai mengucur keluar membasahi
badannya. Disaat yang amat kritis itulah, mendadak ia dengar Loo-
sam simacan tutul berwajah kembang chin Hoan Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
perdengarkan jeritan ngeri yang memekikkan telinga ditengah
malam buta. la kaget tapi dengan cepat memperingatkan diri agar
bertindak tenang, wajah yang hijau dibalik kain kerudung per-
lahan2 berubah memerah kembali, ia berusaha membendung
golakan dalam hatinya. sipedang tunggal dari sian-Hee-san Tauw Kie melirik
sekejap kesamping, ia dapat melihat sinelayan dari sungai
Goan Kang Tong-su Kiat telah berhasil memukul lawannya
sampai terluka, sedang dia, ia masih belum berhasil meringkus
simanusia berkerudung itu, tak terasa alisnya meng kerut ke
atas. Dengan jurus "Lok-soat-Hwie-Bok" atau Bebek terbang
disinar lembayung ia pukul Yoe-Leng si sukma gentayangan
nomor delapan belas hingga mencelat sejauh dua tombak dari
kalangan- Hajaran yang bersarang ditubuh manusia berkerudung
hitam Yoe-Leng - si sukma Gentayangan nomor delapan belas
ini sungguh dahsyat sekali, terdengar ia mendengus berat.
Badannya yang roboh keatas tanah tak sanggup bangun
kembali. Pada saat itulah...
Sreeet Sreeet Sreeet secara beruntun meloncat keluar
empat, lima sosok bayangan manusia ketengah kalangan.
Kecuali dua orang manusia berkerudung yang membimbing
bangun Yoe-Leng -si sukma Gentayangan nomor delapan
belas kesisi kalangan guna diobati, tiga orang lainnya dengan
mencekal pedang dan menggetarkan senjata tersebut
sehingga memancarkan cahaya berkilat langsung menusuk
tubuh sipedang tunggal dari sian-Hee-san Tauw Kie dari
pelbagai jurusan yang berbeda.
Cian- Liong Poocu Lie K ie Hwie s iap meloncat masuk untuk
membantu sahabatnya, namun sikakek huncwee dari gunung
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bong-san yang menghisap huncweenya telah mengulangi
niatnya. "Jangan keburu napsu" katanya. " Kurcaci ini tidak lebih
hanya manusia kelas tiga, pertunjukan bagus masih berada
dibelakang, lebih baik kita nikmati dahulu keindahan serta
kehebatan ilmu pedang dari Tauw- heng. seandainya ia benar
menemui bahaya, saat itu rasanya belum terlambat kalau kita
turun tangan menyelamatkan jiwanya."
"Eeeehmm berbuat demikianpun rasanya tidak salah" pikir
Cian Liong Poocu. Ia lantas berpaling melirik sekejap kearah siseruling kuma la
kipas emas Hoo-Thian- Hong
Tampak pemuda itu sambil tersenyum memandang awan
putih yang bergerak diangkasa, se-akan2 terhadap pertarungan sengit antara hidup mati yang sedang
berlangsung di hadapannya sama sekali tidak mendengar,
ketenangan hatinya benar2 luar biasa sekali.
-00000000- DALAM pada itu empat bilah pedang telah menciptakan
beribu2 datang bayangan tajam serta berrjuta2 kuntum bunga
pedang yang menyilaukan mata, ditengah bentrokan nyaring
yang sering terjadi, percikan bunga api menambah keseraman
suasana ketika itu, desiran angin tajam menusuk tulang,
begitu dahsyat pertarungan tersebut sampai ujung baju para
penonton disisi kalangan sama-sama berkibar.
Lie Kie Hwie adalah seorang ahli dalam ilmu pedang,
dengan cepat ia dapat menangkap kehebatan dalam
pertarungan itu, diam2 ia kagum dan memuji akan
kesempurnaan serta kesaktian ilmu yang dimiliki sipedang
tunggal dari sian Hoe san.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Memandang pula jurus2 serangan aneh yang digunakan
tiga manusia berkerudung itu hatinya merasa amat
terperanjat. Kiranya jurus pedang yang digunakan ketiga orang itu
bukan berasal dari dunia persilatan, tapi termasuk aliran Laut
Timur, Menurut cerita seratus tahun berselang dari partai laut
timur telah muncul seorang pendekar aneh yang disebut Jiak-
Kioe-Kiam-Khek atau si pendekar pedang bola daging Kioe Ek,
orang ini punya badan yang aneh yaitu pendek dan gemuk
seperti bola daging. selama berada didaratan Tionggoan banyak kejahatan yang
dilakukannya, sehingga akhirnya ia diusir pulang kepulaunya
oleh Lam- Hay siang In dari Bu- lim Jie seng sepasang Rasul
dari Rimba Persilatan- siapapun tidak mengira kalau tiga manusia berkerudung
yang hadir pada saat ini mempunyai hubungan yang sangat
erat dengan makhluk aneh tersebut, tanpa sadar semua orang
mulai merasakan kuatir bagi keselamatan dunia kangouw.
Mendadak terdengar jeritan ngeri yang menyayatkan hati
kembali berkumandang dari arah sebelah kiri kalangan.
Dengan cepat ia berpaling, tampak sesosok bayangan
hitam mencelat ketengah udara lalu terbanting ketanah dan
tidak berkutik lagi, tak usah ditanya itulah hasil karya dari
Goan-Kang-Gie-Hu atau si Nelayan dari sungai Goaa Kang,
Tong soe Kiat. setelah sang nelayan Tong soe Kiat berhasil menghajar
roboh Yoe-Leng nomor enam belas, manusia berkerudung
hitam lainnya tentu saja bukan tandingan dari jago tua ini.
Rupanya dia tahu gelagat jelek. ilmu cengkeraman Tok-Pa
Cap sah Jiauw atau tiga belas cakar macan tutul beracunnya
segera ditarik pulang....sreeet pedang yang tersoren di-
punggung laksana kilat diloloskan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Menyaksikan hal tersebut, sang nelayan sakti dari sungai
Goan-Kang segera tertawa ter bahak2.
"Hahaha....Hey manusia yang menyebut dirinya sebagai
Chin Nia su Cay atau empat srigala dari bukit Chin-Nia
kejahatan yang kalian lakukan sudah ber-tumpuk2, diantara
tiga srigala tinggal kau si srigala berhidung belang saja yang
masih utuh, jangan kau anggap ini hari bisa lolos dari sini
dalam keadaan hidup2"
Meskipun mulutnya berkicau tiada hentinya gerakan
tubuhnya sama sekali tidak kendor, langkah kakinya tetap
dengan andalkan ilmu "Yu-Ih-Cian-Cong" (ikan gabus main
petak) kesana kemari, suatu saat tatkala pihak lawan
mengeluarkan gerakan "Yap-Teh-Ciang-Hoa"
atau sembunyikan bunga didasar daun, kaki kirinya segera
melangkah kemuka, dua jari tangan kanannya ditegangkan
kemudian menerobos kemuka coba merampas senjata lawan.
Menyaksikan datangnya sodokan jari lawan begitu dahsyat
dan cepat, air muka manusia berkerudung hitam itu berubah
hebat, belum sempat ia ganti jurus mengubah gerakan jalan
darah Hian-Kie-Hiat diatas dadanya sudah kena tersodok
telak. la mendengus berat kemudian roboh keatas tanah mati
seketika itu juga. Melihat anak buahnya pada mati dan roboh terluka, air
muka Hiong-Hun atau "Roh Bengis" nomor dua dibalik kain
kerudung hitam nya berubah hebat, dia kaget berbareng
gusar. Yoe Leng nomor sembilan belas dan Yoe Leng nomor dua
puluh segera enjotkan badannya mau meluruk kemuka,
namun niat tersebut segera dihalangi oleh "Lee-Pok" atau
sukma ganas nomor tujuh, dengan sorot mata memancarkan
cahaya bengis selangkah demi selangkah ia maju mendekati
sang nelayan darisuagai Goan-Kang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perawakan tubuh "Lee-Pok" nomor tujuh yang tinggi kekar
serta sepasang matanya yang bulat besar bagaikan genta itu
segera mengingatkan kakek tua itu akan seseorang, hatinya
bergetar keras. "Mungkinkah dia adalah gembong iblis itu?" ingatan ini
berkelebat dalam benaknya disusul munculnya bayangan
tubuh Ang-Hoat-Touw-To atau si T ouw-to berambut merah.
Baru saja ingatan tersebut berkelebat lewat dalam
benaknya, bayangan tubuh "Lee-Pok" nomor tujuh yang tinggi
besar dan kekar itu sudah tiba dihadapan mukanya.
Tanpa sadar sang Nelayan dari sungai Goan Kang, Tong
soe Kiat mundur satu langkah kebelakang, pikirnya dalam
hati: Kalau dugaanku tidak salah waah. Bahaya sekali
keadaanku, bajingan ini berhasil melatih seluruh tubuhnya jadi
kebal dan tidak mempan senjata tajam, apabila ilmu "cin-Meh-
cie" ku tidak berhasil menundukkan dirinya, apa dayaku ?"
jangan2 pamorku akan merosot ditangannya".
Meskipun berpikir begitu namun sebagai jago kawakan
yang punya pengalaman luas dalam dunia kangouw hatinya
sama sekali tidak jadi gentar, jaring ikan yang berada
dipunggungnya segera diloloskan kemudian mendongak dan
tertawa ter-bahak2. "Haah...haah...haah...sungguh tak nyana Ang Hoat-Tauwto
yang pernah malang melintang di sekitar wilayah cing-Hay dan
menjagoi daerah tersebut, sekarang telah jadi pengawal setan
orang lain. oooh Kiong-hie...kiong.-hie atas kehebatanmu itu ".
"Tajam amat sepasang mata rase tua ini" diam2 "LeePok"
nomor tujuh membatin dengan hati terperanjat. "Aku dengar
tujuh puluh dua jurus ilmu jaring saktinya pernah malang
melintang dalam Bu- lim tanpa tandingan, ingin kucoba
bagaimana sih kelihayannya ". Karena berpikir demikian maka
dia lantas tertawa dingin seraya menjengek:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hey tua bangka bangkotan percuma kalau kita bersilat
lidah saja dengan kata2 kosong, kau tak usah urusi siapakah
aku orang tua, lebih baik cari saja keputusan siapa yang lebih
kuat diantara kita berdua "
Bersamaan dengan selesainya ucapan itu, tangannya
langsung diayun kemuka, maka dalam sekejap mata sebuah
Boks Hie besar serta pukulannya yang panjang dan berwarna
hitam berkilauan sudah disiapkan dalam genggaman.
Ia membentak keras, kaki kirinya melangkah satu tindak
kemuka. pemukul Boks Hie yang ada ditangan kanan dengan
jurus "Ceng-Long Khe-Koei" atau menolong situli membantu si
buta segera ditotok kemuka, sedangkan Boks Hie yang ada


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ditangan kiri dengan disertai desiran angin tajam membabat
kemuka memakai jurus "swan-saks-Tiam-Tauw"
atau Mengangguk kepada batu, satu jurus dengan dua gerakan
yang berbeda kehebatannya luar biasa.
Tak usah diragukan lagi kedua macam senjata tersebut
terbuat dari baja murni, beratnya pun jauh melebihi ratusan
kati sehingga bagi orang biasa sukar untuk menggunakannya .
Tatkala Goan-Kang-Gie-Hu atau nelayan sakti dari sungai
Goan-Kang menyaksikan serangan dari "Lee-Pok" nomor tujuh
atau tepat nya Ang-Hoat Tauwto dari Ceng Hay amat cepat,
dahsyat dan luar biasa, diam2 hatinya terkesiap juga.
Untung dia telah bersiap sedia sejak semula, dengan begitu
serangan kilat dari gembong iblis tersebut tidak sampai
mengenai sasaran. Dengan ilmu langkah "Yoe-Hie-Cian-Cong" atau Ikan main
petak se-olah2 seekor ikan belut, nelayan she-Tong ini loncat
kesana kemari meloloskan diri dari ancaman lawan, suatu saat
ia tertawa ter-bahaks^ kemudian dalam sekali kelebatan
badannya sudah melayang delapan tombak dari tempat
semula. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sreet... jala ikannya ditebarkan kemuka dengan suatu
gerakan yang manis, dalam sekejap mata daerah sekitar satu
setengah tombak di-sekeliling tubuhnya terkurung dalam
bayangan jalanya. Menyaksikan betapa serunya pertarungan yang sedang
berlangsung, Giok-Tek-Kim-sie suseng atau sang pelajar yang
bersenjata seruling kuma la kipas emas Hoo Thian Keng
merasa amat kagum, batinnya didalam hati:
"Senjata Boks-Hie bertemu dengan senjata jala ikan,
pertempuran yang sedang berlangsung saat ini betul2
merupakan suatu pertarungan yang seru dan jarang ditemui
dalam kolong langit".
Kedua macam senjata tersebut, yang satu merupakan
perlambang daripada senjata tajam jenis keras, sedang yang
lain merupakan lambang dari senjata bersifat lembek, yang
pertama lebih menguntungkan kalau digunakan dalam
pertempuran jarak dekat sedang yang terakhir lebih cocok
untuk mengiringi pertarungan jarak jauh.
Ditambah pula kedua orang itu merupakan tokoh2 dari dua
golongan yang saling bertentangan yakni golongan putih dan
golongan hitam, tentu saja pertarungan yang terjadi kali ini
betul2 luar biasa. Dalam pada itu suasana dikalangan pertempuran sebelah
kananpun telah meningkat lebih tegang dan sengit.
Tiga pucuk pedang dari Yoe Leng nomor dua puluh dua,"
Yoe-Leng" nomor dua puluh tiga dan " Y oe- Leng" dua puluh
empat kendati ganas dan telengas, namun untuk beberapa
saat lamanya tak sanggup meng-apa2kan pihak lawannya.
sebaliknya sian-Hee-It-Kiam atau sipedang tunggal dari
sian-Hee-san, Ya uw- Kie melayani serangan musuhnya
dengan hati tenang dan ilmu pedang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Chiet-Ciat-Liuw-Hee-Kiam-Hoatnya dimainkan sebegitu rupa
sehingga seluruh tubuh pedang tersebut mengeluarkan suara
mencicit yang amat memekikkan telinga, mengikuti berkembangnya cahaya pedang yang memancar keluar
kekuatan daya tekannya kian lama kian bertambah dahsyat,
seketika itu juga tiga orang manusia berkerudung itu keteter
hebat dan terjerumus pada posisi dibawah angin, namun
ketiga orang itu belum juga kapok, mereka masih bertahan
terus dengan sekuat tenaga.
Melihat kekerasan kepala pihak musuhnya, sepasang alis
Yauw Kie kontan berkerut, diam2 ia gelisah pula mengingat
setelah melangsungkan pertempuran beberapa babak, badan
nya mulai terasa lelah, apalagi sekarang harus mengerahkan
segenap kekuatannya untuk berjuang dan bertahan, keringat
sebesar kacang kedelai mengucur keluar tiada hentinya.
Melihat kesempatan baik yang selama ini dinantikan telah
tiba, tiga manusia berkerudung itu membentak keras,
pedangnya berkelebat kedepan dengan memakai jurus ampuh
dari ilmu pedang Lautan T imur yang disebut "Hoen Toan Bong
In" atau Nyawa putus dipulau dewata, seketika itu juga
cahaya pedang berkilauan memenuhi seluruh angkasa.
Menyaksikan kejadian itu sang Poocu dari benteng cian-
Liong-Poo, Lie Kie Hwiejadi amat terperanjat, ia bersuit
nyaring, dengan suatu gerakan yang cepat laksana sambaran
kilat meloncat kedalam kalangan pertempuran, namun sayang
kehadirannya masih tetap terlambat satu tindak.
Terdengar dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan hati
berkumandang memecahkan kesunyian, Yoe-Leng nomor
duapuluh empat kena tersambar pedang lawan, seketika
segenap pergelangan kanannya yang mencekal pedang
terbabat putus jadi dua bagian, sementara lengan kiri "Sian-
Hee-It-Kiam" Yauw Kie pun kena tersambar senjata musuh
sehingga muncul sebuah mulut luka yang amat panjang,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
darah segar segera mengucur keluar membasahi seluruh
tubuhnya. Lie Kie Hwie mengerem tubuhnya ditengah udara, belum
sempat ia bertindak sesuatu mendadak terdengar gelak
tertawa yang amat menyeramkan berkumandang datang,
disusul munculnya dua sosok bayangan manusia persis di
depan wajahnya, kedua orang itu bukan lain adalah "Lee-Pek"
nomor tiga dan "Lee-Pok" nomor empat.
Mereka mempunyai badan yang kurus dan tinggi, sedang
yang lain punya perawakan yang pendek lagi kecil seperti
seorang bocah cilik. Disamping perbedaan yang amat menyolok itu, kedua
orang tadipun mempunyai keistimewaan lain yaitu simanusia
kate itu mempunyai kepala yang sangat gede sedangkan si
jangkung kurus punya sepasang mata yang sipit sehingga
kalau tidak diperhatikan dengan cermat sukar untuk
menemukan mata orang itu.
Manusia aneh semacam ini akan mendatangkan kesan yang
mendalam bagi siapapun yang melihat, sekilas pandang
sepanjang masa sukar untuk melupakannya kembali.
Maka itu si Kakek Huncwee dari gunung Bong-san yang
selama ini berdiri disisi kalangan segera tertawa ter-bahak2
setelah menyaksikan kemunculan dua manusia aneh itu, ia
maju kedepan dengan langkah lebar kemudian menyapa:
"selamat berjumpa.. selamat berjumpa sungguh tak nyana
sianak jadah berwajah singa dari gunung Lau-san serta si
Hakim kejam bermata sipit dari gunung Kouw-Lauw-san telah
ber-sama2 datang mengunjungi perkampungan ciok-It-san-
Cung kami Ha h haah..." berbicara sampai disitu, dia lantas
berpaling kepada Lie Kie Hwie sang pocu cari benteng Cian-
Liong-Poo dan melanjutkan:
"Malam ini kita dapat berjumpa dengan orang2 berilmu
seperti mereka, hal itu menandakan betapa beruntungnya kita
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berdua. saudaraku bagaimana kehendakmu ?" kau mau seret
sihakim kejam kedalam pengadilan?" ataukah hendak
mempermainkan si raja singa yang sudah naik pitam ?"
katakanlah terus terang, tak usah sungkan2 ".
Diam2 Lie Kie Hwie merasa kagum bercampur kuatir
terhadap sikap saudara angkatnya yang masih sempat
bercanda walaupun berhadapan dengan musuh tangguh
didepan mata. sebelum ingatan kedua berkelebat dalam benaknya, si
Hakim Kejam bermata sipit yang memakai simbul "Lee-pok"
nomor tiga sambil memicingkan matanya telah berjalan
menuju kehadapan Bong-san Yen-shu, sebaliknya say-Bin
Toojien dari gunung Lauw-san yang memakai simbul "Lee-
pok" nomor empat seraya gelengkan kepalanya yang gededan
tertawa dingin tiada hentinya menyusup datang.
sreet...... sekilas cahaya merah yang memanjang meluncur
keluar dari balik mantelnya yang berwarna hitam, dan tahu2 ia
sudah mengirim satu babatan kilat.
Ilmu pedang yang dimiliki gembong iblis dari kalangan
hitam ini benar2 luar biasa, cukup babatan pedangnya
barusan sudah menggetarkan hati siapapun yang melihat,
membuat "sian-Hee-It-Kiam" Y auw Kie yang sedang merawat
lukanya disisi kalanganpun ikut mengerutkan dahinya.
Dalam pada itu Lie Kie Hwie si Poocu dari benteng Cian-
Liong-Poo telah bereaksi, hawa pedangnya membumbung
keangkasa, dengan jurus " Liong- cu Cu seng" atau Anak Naga
menampakkan diri ia balas mengirim satu- babatan ganas
kearah say-Bin-Toojien- Tidak malu dia disebut sebagai seorang jagoan pedang
yang besar, berbicara dari sikap maupun balasan serangan
yang dilancarkan cukup dipuji dan dikagumi. Maka dari pihak
perkampungan Kiok-It-san-cung pun untuk sementara waktu
bisa berlega hati atas keselamatannya .
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dipihak lain, pertarungan antara Bong-san Yen-Shu
melawan si Hakim Jahat bermata sipit berjalan dengan lucu
dan penuh gurauan yang menimbulkan gelak tertawaan
orang. Kendati sepasang Poan-Koan-Pit yang diandalkan sang
Hakim jahat bermata sipit diputar sedemikian rupa ditengah
udara sehingga menimbulkan beratus-ratus cahaya tajam
berwarna biru mengurung tubuh lawan rapat2 namun setiap
kali pihak musuh berhasil me loloskan diri dengan suatu
gerakan manis. Bukan begitu saja, bahkan setiap kali berhasil melepaskan
diri dari ancaman kalau bukan menyusup ke belakang
punggung lawan untuk menowel pantatnya sambil tertawa
haha hihi, tentu ia menerobos lewat bawah ketiak si Hakim
jahat bagaikan seekor burung walet untuk me-ngitik2
musuhnya. Kalau cuma meraba-raba atau menowel-nowel belaka sih
masih mendingan, yang paling memusingkan kepala mulutnya
nyerocos terus ngoceh tidak karuan, sebentar memuji tulang
pay-kut nya yang empuk. sebentar lagi meneriakkan: Pantat
yang montok membuat si Hakim jahat bermata sipit jadi
gusarnya bukan kepalang, matanya melotot gede dan otot-
otot hijau pada menonjol keluar semua.
sayang matanya terlalu sipit, sekalipun ia sudah pentang
dan melotot sebesar2nya juga percuma.
Untuk wajahnya memakai kain kerudung berwarna hitam,
sehingga orang lain tak perlu menyaksikan wajahnya yang
lucu itu. Hatinya benar2 gemas bercampur mendongkol, diam2 ia
bersumpah apabila si kakek hun cwee dari gunung Bong-san
berhasil diringkus, bukan saja sekujur badannya akan dicecah
dengan senjata Poan-koan-pitnya, lidah sikakek yang jahil pun
akan dicabut keluar."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi, sanggupkah dia berbuat begitu?""- meskipun ia
telah kerahkan segenap kemampuan dan kekuatan yang
dimilikinya untuk merangsek dan meneter musuhnya, namun
setiap kali pihak lawan berhasil me loloskan diri bagaikan
segumpal asap. kemana dia tusuk kesitu pula kakek itu
menghilang. Pemandangan semacam ini tidak lolos dari pengamatan
sipedang tunggal dari s ian-Hee san, Yauw K ie serta sastrawan
berbaju biru berkipas emas tentu saja tak terlewat pula dari
pandangan "Hiong Hoen" nomer dua, dibawah sorot sinar
rembulan yang remang2 tampak wajahnya menyeringai buas
sehingga nampak lebih bengis dan mengerikan. Pikirnya di
dalam hati: "sungguh tak kusangka didalam sebuah perkampungan
yang kecil ternyata bersembunyi begitu banyak jago2 Bu-lim
yang berkepandaian tinggi, kalau dibiarkan begini terus dan
aku belum juga mau turun tangan, bisa jadi seluruh
pasukanku akan musnah disini dan aku bakal menderita
kekalahan total yang memalukan "
Berpikir demikian, sinar matanya lantas di alihkan kearah
pihak musuh dimana hanya tertinggal sang pelajar berbaju
biru serta sian Hee-It-Kiam yang sedang merawat lukanya.
suatu ingatan segera berkelebat dalam benaknya, ia
merasa raut wajah sastrawan itu seperti pernah dikenalnya
disuatu tempat, cuma ia lupa dimanakah pernah bertemu
dengan orang itu. Meski "Hiong-Hoen" nomer dua bertabiat kejam dan licik,
namun sejak memperdalam ilmunya dilembah selaksa kabut
dan munculkan diri kembali kedalam kalangan Bu-lim,
dimana ia segera diberi kedudukan tinggi oleh Yoe-Leng
sin-koen, apalagi sesudah siok-Tiong-ft-Liong, ouw-pak
Kheng-san ciauw- coe sekalian jago Bu- lim tidak dapat
loloskan diri dari tangan jahatnya, ia semakin kepala besar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan jumawa, dianggapnya dalam kolong langit ini kepandaian
silatnya yang paling lihay, maka dari itu meski hatinya sangsi
namun sama sekali tidak jeri.
Dia tertawa dingin, bagaikan segulung asap hitam
badannya berkelebat kehadapan sastrawan berbaju biru itu,
tegurnya. "Hey keparat cilik, tidak baik kalau nganggur terus, ayoh
ikutilah diriku melepaskan otot-otot yang kaku."
sembari berseru sreet sebuah pukulan telah dilepaskan,
terasa gulungan angin pukulan berhawa dingin yang dahsyat
dan mengerikan menghantam ketubuh Hoo Thian Heng.
Rupanya dia punya niat untuk membereskan sianak muda
ini lebih dahulu kemudian baru meringkus sian-Hee-It-Kiam.
setelah dua orang jago tadi dibikin tak berkutik maka dengan
leluasa dia bisa terjunkan diri kedalam kalangan pertempuran.
Dengan bantuan yang diberikan, tidak mustahil dalam
sekejap mata seluruh musuh2nya bisa dipukul roboh.
Begitulah dikala ia melancarkan satu babatan dahsyat
kearah Hoo Thian Heng itulah, dipihak lain "Yoe Leng" nomor


Ikat Pinggang Kemala Sabuk Kencana Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tiga belas, empat belas, sembilan belas, dua puluh serta dua
puluh satu, lima sosok bayangan manusia serentak terjunkan
diri pula kedalam kalangan pertempuran, tak terhindarkan lagi
suatu pertempuran massal yang sengit pun segera
berlangsung. Dalampada itu sisastrawan berbaju biru Hoo Thian Heng
yang diserang secara mendadak. tidak sampai keder
dibuatnya, dengan kalem dan tenang ia berkelit kesamping
kemudian meloncat kebelakang punggung "Hiong Hoen"
nomer dua, telapak tangannya yang putih halus segera
ditekan lambat2 kebawah. Meskipun dikatakan lambat, padahal bagi orang yang
berkepandaian silat amat lihay seperti dia justru hal itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
merupakan suatu ancaman besar, jangan dibilang kena
terhantam cukup kesenggol saja sudah dapat merontokkan
tulang2 tubuhnya. "Hiong-Hoen" nomer dua bukan anak kemarin sore,
sewaktu menyaksikan serangannya mengenai sasaran kosong
dan ia kehilangan jejak musuhnya, dengan pengalamannya
yang luas dia lantas menduga kalau pihak lawan pasti telah
menyingkir kebelakang. Ilmu beracun Hian-Im-Tok-kangnya segera dikerahkan,
sang telapak dikibaskan kebelakang dibarengi badannya
berputar cepat, dalam dugaannya sang anak muda itu pasti
terhajar pental oleh hantaman itu
siapa sangka bentrokan keras dari dua gulung angin
pukulan itu hanya mengakibatkan sepasang bahu Hoo Thian
Heng bergetar sedikit, diikuti badannya telah melayang
mundur kebelakang dalam keadaan selamat.
Dalam serangannya barusan- gembong iblis tua ini telah
menggunakan tenaga dalamnya mencapai lima bagian, namun
badannya terpukul mundur juga kebelakang hal ini membuat
darah panasnya meluap. dengan wajah penuh kegusaran ia
mendengus dingin. " Keparat cilik, hebat sekali ilmu silatmu, coba rasain lagi
sebuah pukulanku ini" teriaknya.
Dua lengan dipentangkan kemuka, sambil mengerahkan
sepuluh bagian hawa sakti "Hian-Im Tok-Kang"nya kembali ia
kirim satu pukulan maut. Hoo Thian Hong tertawa nyaring, menggunakan jurus
"Thian-Wong-Loo-Mo" atau Jala langit menjaring iblis ia
sambut datangnya ancaman itu.
Blumm... dengan cepat dua gulung angin serangan yang
Bukit Pemakan Manusia 22 Pendekar Super Sakti Serial Bu Kek Siansu 7 Karya Kho Ping Hoo Durjana Dan Ksatria 7
^