Pencarian

Rajawali Sakti Langit Selatan 11

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long Bagian 11


seseorang dari arah kapal itu ! ,,Sungguh sikap seorang gagah dan seorang Hohan sejati...! Sungguh harus dipuji ! Sungguh harus dipuji !".
Dan setelah berkata begitu, tampak dari arah kapal itu diturunkan sebuah tali yang besar. Namun hanya sehelai saja, dan tidak memiliki kaitan lainnya, bukan tali tangga yang biasa dipergunakan oleh kapal2 besar umumnya.
"Bisakah kalian mempergunakan tali jalur ini untuk datang berkunjung kemari ?" mengejek sekali suara pertanyaan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Phang Kui In jadi mendongkol, begitu juga Kwee Siang.
"Kita terima undangan itu.!" kata Kwee Siang perlahan. "Adik Him biar kugendong..!".
Phang Kui In bimbang sejenak, karena yang dipikirkan
adalah Yo Him. Tetapi akhirnya hatinya jadi tetap juga, dia telah berteriak pula dengan disertai lwekangnya, "Kami menerima undangan ini ...... dan kami sudah berterima kasih atas tangga istimewa yang kalian berikan......!"
Dan Kwee Siang telah perintahkan Yo Him menggemblok di punggungnya, dia menghampiri tepian perahu, mencekal
ujung tambang yang berukuran besar itu.
"Pegang leherku kuat2, adik Him !" pesan Kwee Siang, kemudian dengan suara nyaring dia telah berteriak : "Ya, kalian boleh angkat !"
Tetapi Tambang itu bukan dikerek naik, melainkan digentak dengan keras dari atas perahu. Gentakan itu dilakukan oleh seorang bertubuh gemuk pendek, mukanya empat persegi, dia menghentak sambil menyeringai menyeramkan.
tentu saja karena dihentak begitu, tubuh Kwee Siang jadi terhentak naik. Untung saja Kwee Siang telah memiliki kepandaian meringankan tubuh yang sempurna, waktu
tubuhnya tertarik dengan gentakan begitu, kedua kakinya telah membantu menjejak lantai perahu, tubuhnya melayang naik keatas seperti terbang, dan dengan dua kali
berjumpalitan, kemudian mempergunakan ujung kakinya
menotok ujung tambang yang dicekalnya, tubuhnya melompat lebih tinggi dan hinggap diujung kepala kapal itu !
"Bagus ! Bagus !" berseru beberapa orang yang berada dikepala kapal itu. Sedangkan tambang itu telah diturunkan kembali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Phang Kui In yang telah menyaksikan bahwa tambang tidak akan dikerek, tetapi akan digentak keras oleh sigemuk pendek itu, telah bersiap2. Begitu dia mencekal keras tambang itu, dia menunggu sampai tali itu digentak.
Dan benar saja, tambang itu telah dihentak keras, tubuh Phang Kui In seperti ditarik keras sekali, tambang melayang ketengah udara, karena tambang itu dihentak dengan disertai kekuatan tenaga dalam yang telah sempurna.
Tubuh Phang Kui In telah melambung ketengah udara,
tetapi Phang Kui In bergerak cepat sekali, dia telah
mempergunakan kekuatan ditangannya untuk menarik
tambang itu, sehingga tali itu menegang dan disaat itulah dengan meminjam tenaga tarikan itu, tubuh Phang Kui In telah meluncur kearah kepala kapal itu, dan dia hinggap tepat disisi Kwee Siang dan Yo Him.
"Bagus !" berseru sigemuk pendek sambil tertawa
menyeringai, tetapi sikapnya itu mengejek dan meremehkan sekali. Dia telah melemparkan, tambang itu kepada salah seorang anak buahnya disisi kanannya, katanya kemudian :
"Tidak percuma kami mengundang kalian, karena memang
kalian memiliki kepandaian yang lumayan ! Mari ! Mari kita menemui Pangcu kami ........!"
Phang Kui In dan Kwee Siang jadi berdebar, sedangkan Yo Him jadi berkuatir.
Sigemuk ini ternyata hanya orang bawahan belaka, tetapi telah memiliki kepandaian yang demikian tinggi.
Bagaimana kelak kepandaian Pangcunya, jika dia
memamerkan kepandaiannya, mereka masih men-duga2nya.
Disaat itulah Phang Kui In telah mengangguk.
"Terima kasih atas undangan ini, kalau boleh kami tahu, siapakah nama besar dari Kiesu ?" tanya Phang Kui In.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku Bun Tiong Yang, hanya pengawal kapal utama
belaka...jika hendak bicara nanti didalam, karena aku hanya memiliki wewenang mengundang tamu dan mengantarkan
kepada pemimpin2 kami...!".
Phang Kui In dan Kwee Siang tambah terkejut. Sebagai
pengawal kapal utama, ternyata kedudukan sipendek gemuk ini tidak terlalu tinggi, merupakan pangkat dan kedudukan yang biasa saja. Namun tenaga dan kepandaiannya begitu hebat, maka membuktikan bahwa Tiauw Pang merupakan
perkumpulan yang hebat sekali, karena entah berapa banyak orang pandai yang mereka miliki.
Kemudian sigemuk pendek telah memimpin Phang Kui In
dan Kwee Siang untuk masuk kedalam kamar kapal yang
berukuran luas. Waktu mereka akan melangkah masuk
melewati pintu segi empat, tampak seorang anak buah Tiauw Pang yang memakai baju warna merah telah memukul
tambur, keras sekali bunyi tambur itu. Begitu bunyi tambur berhenti, terdengar suara seorang anak buah lainnya berteriak nyaring: "Tamu telah hadir....!'' Semula Phang Kui In bertiga menduga diruangan dalam kamar kapal itu telah menanti Pangcu dari perkumpulan tersebut, lengkap berikut pemimpin2
lainnya, Tetapi begitu mereka melangkah masuk, mereka jadi heran, mereka hanya melihat ruangan kosong yang luas sekali dan penuh dengan meja dan kursi yang teratur rapih.
"Silahkan duduk! Silahkan duduk! Pangcu kami sebentar lagi akan datang ......!"
Phang Kui In dan Kwee Siang maupun Yo Him bertiga
duduk dengan hati men-duga2, karena mereka tidak
mengetahui apa yang dikehendaki oleh orang2 Tiauw Pang terhadap mereka. Dengan dikerahkannya sampai dua kapal besar dengan lengkap pula jago2-nya dan juga Pangcu dari perkumpulan itu hadir dikapal ini, membuktikan bahwa Tiauw Pang mengandung maksud yang penting terhadap mereka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"kapal ini merupakan milik Tiauw Pang menjelaskan
sigemuk pendek sebelum berlalu.
"Kalian tidak perlu kuatir akan perahu dan barang2mu, karena ada sebutir beras kalian yang lenyap atau berkurang, maka kapal ini akan dipergunakan sebagai penggantinya !.
Kami akan merawat dan menjagai perahu kalian maka kalian tidak perlu memikirkannya.
"Terima kasih...!" kata Phang Kui dengan mendongkol, dia telah mengangguk dan tidak mengeluarkan banyak komentar apa2 lagi.
Ruangan besar itu telah sunyi dan tidak terlihat seorang manusiapun juga, karena sigemuk pendek dengan anak
buahnya telah keluar meninggalkan mereka, pintu keluar juga telah ditutup kembali.
Mendengar dari suara besi yang saling bentur, maka Phang Kui In yang telah berpengalaman segera mengetahui bahwa pintu kapal itu telah dikunci dari luar.
Tetapi Phang Kui In telah bertekad, untuk menghadapi
segala apapun juga yang terjadi. Karena untuk meloloskan diri lebih sukar dari berdiam diri, dia bermaksud akan
mempergunakan akal guna meloloskan diri dari orang2 Tiauw Pang ini.
Tiba2 kesunyian itu telah dipecahkan oleh suara tambur, disusul oleh suara yang berteriak nyaring, "Para Sianlie Pangcu akan keluar.. !"
Benar saja waktu tirai merah dari sudut ruang sebelah kanan tersingkap, telah melangkah dua belas gadis cantik bertubuh semampai elok sekali yang melangkah masuk
keruangan. Kemudian mereka membagi diri menjadi dua
barisan, yaitu barisan sebelah kiri kursi enam orang, disebelah kanan enam orang, lagi mereka membentuk barisan yang
sangat rapi sekali. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semuanya berdiam diri dan mereka memakai pakaian
berwarna putih, sehingga benar2 menyerupai seperti bidadari, karena wajah merekapun cantik cemerlang.
Suara tambur lenyap dan keadaan sunyi lagi, kedua belas wanita yang disebut sebagai "Sianlie" dari Pangcu Tiauw Pang itu telah berdiam diri saja.
Phang Kui In telah memandangi rombongan wanita itu,
sebagai seorang yang berpengalaman, dia bisa melihat kedua belas wanita itu juga memiliki kepandaian yang cukup tinggi, karena mata mereka semuanya memancarkan sinar yang
sangat tajam sekali. Saat itu terdengar suara tambur telah di pukul lagi
beruntun. Kemudian disusul dengan suara teriakan : "Wakil Pangcu akan hadir...!".
Dan suara tambur itu semakin keras dan beruntun.
Tampak tirai telah terbuka dan seorang lelaki berwajah kurus pucat dengan pakaian yang sangat kebesaran
ukurannya, telah melangkah masuk. Tetapi dilihat dari sikapnya, dia angkuh sekali. Sama sekali dia tidak melirik kepada Phang Kui In bertiga, hanya duduk ditempatnya, disamping kursi utama.
Salah seorang wanita 'sianlie' itu telah menarikkan kursinya dengan sikap yang hormat sekali.
Sedangkan wakil dari Pangcu itu telah duduk diam dengan muka yang dingin tanpa mengucapkan sepatah kata menegur tamu2nya.
Kemudian tambur telah terdengar lagi dengan suara yang ber-talu2, disertai suara teriakan : "Pasukan pengawal Pangcu akan datang.. ! "
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan disaat itulah tampak dua puluh orang lelaki berpakaian seragam telah memasuki ruangan kamar itu.
Lalu dua orang diantara dari kedua puluh pengawal itu telah menghampiri wakil Pangcu, dengan berlutut mereka memberikan laporan "Kami dua puiuh pengawal ruangan telah hadir...! "
Wakil Pangcu itu hanya mengangguk dan mengibaskan
tangannya. Kedua orang itu telah mengundurkan diri, mereka
kemudian berkata, "Ketempat masing2. .!".
Maka kedua puluh orang pengawal ruangan itu telah
memecah diri, kesebelah kiri sepuluh orang, termasuk salah seorang dari kedua orang yang tadi melapor kepada wakil Pangcu, sedangkan yang sepuluh orang lagi telah berbaris disebelah kanan. Mereka berbaris dengan rapi dan agung sekali, karena itu kelihatannya mereka angker bukan main, dipinggang masing2 tersoren sebatang golok.
Tentu saja Phang Kui In dan Kwee Siang jadi kagum juga, tampaknya Pangcu dari perkumpulan ini mengatur
peraturannya dengan disiplin yang keras, sehingga untuk kehadiran seorang pangcu dari perkumpulan Tiauw Pang saja, sama seperti menanti hadirnya seorang kaisar.
Sedangkan Yo Him yang belum begitu mengerti keadaan
dalam rimba persilatan, yang memiliki banyak sekali keanehan dan peristiwa2 yang berada diluar dugaan, telah memandang bengong saja.
Tiba2 terdengar tambur telah dipukul pula dengan suara yang sangat nyaring : "Pangcu akan hadir, semuanya berdiri dan memberi hormat.. !"
Wakil Pangcu telah berdiri, begitu juga semua yang hadir berdiri dengan sikap menghormat, seperti menantikan
kedatangan seorang kaisar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Phang Kui In, Kwee Siang dan Yo Him tetap duduk
ditempatnya. Kepala pasukan pengawal ruangan yang disebelah kanan
telah menghampiri : "Kami meminta untuk berlaku hormat jika kalian ingin
dihormati...!" katanya dingin.
Phang Kui In yang tidak ingin mencari keributan, telah mengajak Kwee Siang dan Yo Him untuk berdiri.
Kemudian mereka mengawasi kebalik tirai itu.
Tetapi disaat suara tambur masih terdengar terus menerus tirai itu tidak terbuka atau tersingkap.
Cukup lama, akhirnya papan lantai dari kamar kapal itu bergerak sebagian, kemudian menjeblak terbuka, maka
tampak serombongan orang yang melangkah keluar.
Jalan dimuka adalah seorang anak lelaki berusia dua belas atau tiga belas tahun dengan sikap yang agung, dengan kopiah kebesaran dikepalanya, dan jalannya itu angkuh sekali, matanya juga menatap lurus kedepan tidak melirik kepada ketiga tamunya.
Dibelakangnya mengikuti belasan orang dan mereka semua berpakaian sebagai akhli2 silat yang merupakan golongan kelas utama.
Disaat itu, Pangcu itu yang ternyata anak kecil berusia diantara tiga belas tahun itu telah duduk dikursi utama, dia telah memukul meja di hadapannya dengan sikap sebagai Kaisar cilik saja.
,,Semua kembali ketempatnya masing2 !" itulah merupakan perintah, karena wakil Pang cu telah duduk kembali.
Sedangkan pasukan pengawal ruangan juga telah berdiri biasa lagi, tidak setegak tadi, walaupun sikap mereka tampak tetap menghormat sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Phang Kui In, Kwee Siang dan Yo Him juga telah duduk
kembali. Hanya yang membuat mereka jadi bengong tertegun,
justru Pangcu perkumpulan "Tiauwpang" yang dihormati oleh semua anak buahnya, bahkan nama Pangcu itu
'menggentarkan' hati orang2 persilatan, hanya merupakan seorang anak kecil belasan tahun.
Pangcu cilik itu telah mengawasi 'ketiga tamu'nya dengan sorot mata yang jeli dan terbuka lebar2. dia mengawasi tanpa berkata apa2.
Kemudian dia menunjuk kearah Phang Kui In, dia telah
melambaikan tangannya. "Kemari kau !!" suaranya perlahan, tetapi entah mengapa memiliki kekuatan seperti memerintah, sehingga Phang Kui In yang memiliki banyak pengalaman didalam rimba persilatan, entah mengapa kali ini telah menuruti saja perintah itu, walaupun hatinya tidak rela dipanggil secara begitu oleh seorang anak lelaki sebesar Pangcu Tiauw Pang itu.
Phang Kui In telah bangkit berdiri, dia telah menghampiri kedekat meja Pangcu itu.
"Siapa namamu ?"
"Phang Kui In...." menyahuti Phang Kui In ragu2.
Apa gelaranmu ?" dingin suara pangcu itu.
"Tidak ada......"
"Hemm, orang she Phang, engkau bukan orang yang
sedang kucari!" kata Pangcu itu "Kembalilah kekursimu, nanti kau boleh pergi meneruskan perjalananmu.......!"
Phang Kui In girang, rupanya Pangcu ini bersama
orang2nya tengah mencari seseorang. Jadi tidak ada
persoalan apa2. Tetapi waktu dia teringat akan Kwee Siang dan Yo Him, dia jadi berkuatir, Jika Kwee Siang ditanyai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pangcu itu dan bicara sejujurnya puteri dari Kwee Ceng dan Oey Yong, bisa memancing urusan baru pula. Bukankah
mereka belum mengetahui sesungguhnya Pangcu dari Tiauw Pang ini termasuk golongan mana "
Begitu juga dengan Yo Him...jika dia mengatakan dia
sebagai puteranya Sin Tiauw Taihiap Yo Ko, tentu bisa memancing persoalan baru pula.
Tetapi untuk membisiki kedua orang kawannya itu, Phang Kui In sudah tidak memiliki kesempatan.
JILID 19 MENGAPA engkau tidak segera kembali kekursimu " bentak Pangcu kecil itu dengan suara yang dingin. "Aku sudah tidak membutuhkanmu...!".
Phang Kui In seperti baru tersadar dari lamunannya, dia mengundurkan diri dan kembali duduk dikursinya.
Pangcu itu melambaikan tangannya. lagi dia memanggil
Kwee Siang, "Kemari kau...!" suaranya juga dingin, tidak bedanya seperti tadi dia memanggil Phang Kui In.
Kwee Siang terkenal sebagai Siauwsia, si sesat atau sianeh kecil, yang adatnya sangat aneh menyaingi Oey Losia,
kakeknya. Jika seseorang memperlakukan dia dengan sikap yang baik, tentu adat anehnya itu tidak akan timbul. Tetapi jika seseorang memperlakukan dia dengan kasar dan sikap yang keras, maka disaat itulah adat anehnya akan muncul !
Pangcu dari Tiauw Pang memperlakukan dia dengan sikap seperti itu, tentu saja telah membuat Kwee Siang jadi mendongkol, dan adatnya yang aneh juga segera
memperlihatkan ujudnya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jika engkau ingin bicara, bicaralah ! Mengapa aku harus datang dekat2 ketempatmu itu " Apakah kau kira telingaku tuli atau menang suaramu yang seperti banci sehingga tidak bisa bicara keras ?"
"Derrrr.....!" darah Yo Him dan Phang Kui In jadi mendesir kaget.
Terlebih lagi Phang Kui In, semula dia masih
mengharapkan bahwa mereka bertiga bukan orang yang dicari Pangcu cilik itu, maka kemungkinan mereka dibebaskan.
Tetapi dengan perkataannya yang keras seperti itu, dimana Kwee Siang menuruti adatnya, bukankah urusan akan menjadi runyam "
Saat itu muka semua anggota Tiauw Pang telah berobah
jadi menyeramkan memandang kearah sigadis, termasuk wakil Pangcu itu telah menatap bengis.
Tetapi Pangcu kecil itu telah tertawa kecil, mukanya tidak berobah, tetap dingin.
"Hebat! Hebat! Aku memang memiliki suara yang kecil, dan mungkin juga telingamu tuli! Kuperintahkan engkau maju kemari ! Maju !"
Kwee Siang mana takut "
Dia telah tertawa dingin dan duduk seenaknya dengan
sikap menantang. "Jika aku tidak mau menuruti perintahmu, apa yang bisa kalian lakukan terhadapku ?" tanyanya dengan suara
menantang dan mengandung nada yang keras.
Muka pangcu itu kini agak berobah, tetapi cepat sekali pulih sebagai mana biasa, kemudian dia telah berkata : "Memang kami tidak bisa melakukan suatu apapun juga kepadamu, tetapi engkau akan menyesal nona manis, engkau akan
menyesali sikap2mu itu ! Maju kemari!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Disaat itu dua orang dari pengawal ruangan telah
mencabut golok mereka, dan keduanya telah menandelkan golok mereka dipunggung sigadis.
Kwee Siang jadi mendongkol sekali. dengan mengeluarkan seruan gusar, tahu2 tangan kanannya bergerak cepat.
,,Wutt...plakk, plakk !" kedua orang pengawal ruangan tersebut telah berhasil dihajarnya dengan keras, tubuh mereka telah terpental dan ambruk ditempat itu juga dengan
mengeluarkan suara rintihan.
Semua orang Tiauw Pang yang hadir di ruang tersebut jadi terkejut, mereka kemudian menjadi marah.
Tetapi Pangcu cilik itu telah mengangkat tangannya, dia telah berkata : "Tahan...!".
Dan perintah dari Pangcu cilik itu menyebabkan orang2
Tiauwpang tidak berani bergerak lebih jauh.
Pangcu dari Tiauw Pang itu telah berkata lagi dengan suara yang dingin: ,,Aku memang mengetahui engkau memiliki
kepandaian yang tinggi, tetapi tidak perlu engkau
memamerkan kepandaianmu itu dihadapanku. Lebih baik
engkau maju kemari untuk mendengarkan perintahku secara baik2...karena jika tidak, engkau tentu akan menyesal."
Kwee Siang sebetulnya ingin menghajar lagi dua orang
anak buah Tiauw Pang yang mendekatinya, tetapi dia
membatalkan maksudnya, dia hanya tertawa ber-gelak2
mengejek. "Terserah kepadamu ! Engkau yang ingin bertanya, bukan
" Jika engkau tidak mau bertanya, aku pun tidak akan
menjawab, Kedatanganku kemari karena 'diundang", bukan atas kehendak kami, tetapi jika sebagai tamu kami
diperlakukan tidak baik, tentunya kamipun bisa membawa cara kami sendiri....".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tegas sekali perkataan Kwae Siang, dia telah
memperlihatkan sikap anehnya, adat kukoay-nya......
Pangcu cilik dari Tiauw Pang telah mengerutkan alisnya, dia melihat sikap Kukoay dari Kwee Siang, jadi mendongkol sekali.
Tetapi walaupun usianya masih sekecil itu, tetapi anehnya dia bisa mengendalikan kemarahan hatinya, bahkan dia telah tertawa ramah.
Jika yang lainnya tengah memandang Kwee Siang dengan
sorot mata yang sangat bengis, justru Pangcu itu telah berkata ramah : "Baiklah ! Jika engkau ingin bicara dari tempat itupun tidak apa2, memang bicara sambil duduk kukira cara yang paling baik ! Sekarang jawablah pertanyaanku :
"Siapa namamu ?", maksudku she dan nama apa yang di berikan oleh orang tuamu ! Kuharap saja engkau tidak
berdusta...". Kwee Siang tertawa dingin.
"Engkau menanyakan she dan namaku, apakah engkau
ingin melamarku kepada kedua orang tuaku untuk kau ambil sebagai isterimu ?" tegur Kwee Siang dengan mendongkol, Sigadis memang merupakan Siauwsia, dengan sendirinya dia bisa saja mengucapkan kata2 yang menyindir seperti itu.
Keruan saja Pangcu itu jadi berobah mukanya merah
padam karena malu dan gusar sekali.
"Aku bukan sedang bergurau denganmu ! Ingatlah, bahwa engkau berada diatas kapal Tiauw Pang, sekali saja aku acungkan tanganku, jiwamu sulit dilindungi lagi !" mengancam Pangcu itu.
Semakin digertak begitu, sifat kukoay dari Kwee Siang jadi semakin muncul.
"Aha, lucu sekali !. jangan kata baru berada dikapal Tiauw Pang, sedangkan berada dikapal dari istana rajapun aku tidak takut ..!, engkau jangan membawa sikap seperti seorang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kaisar, potonganmu dan tubuhmu tidak ada potongan
bangsawan, engkau lebih mirip jika menjadi anaknya seorang pengangon kerbau !"
Inilah hebat. Kata2 yang diucapkan Kwee Siang sangat pedas sekali, dia mengejek terlampau tandas.
Tentu saja Pangcu dari Tiauw Pang jadi gusar sekali
dengan mata yang memancarkan kebencian kepada Kwee
Siang dia telah bertanya dengan suara yang dingin : "Siapa namamu ?"
"Hemmm, aku tidak pernah menyembunyikan she dan
nama, tetapi terhadap manusia seperti engkau apa gunanya dibicarakan soal nama dan she " Apakah keuntungannya
untuk diriku ?" Pangcu cilik itu menjadi semakin marah, dia telah menegur lagi : "sekali lagi kuperingati, bahwa aku bukan sedang bergurau denganmu ! Katakan yang sebenarnya, siapa
namamu "!" "Sesungguhnya manusia seperti engkau tidak pantas
mendengar namaku, karena mungkin nanti engkau akan mati disebabkan kaget ! Tetapi baiklah ! Jika aku tidak
menyebutkan namaku, nanti engkau menduga bahwa aku
takut kepadamu ! Aku she Kwee dan bernama Siang ! Kau sudah mendengar jelas " Aku Kwee Siang!"
Mendengar Kwee Siang menyebutkan namanya, muka
Pangcu itu jadi berobah, dia telah tertegun sejenak, begitu juga wakil Pangcu itu yang duduk tertegun dan anak buahnya mengawasi Kwee Siang dengan sorot mata yang tajam sekali.
"Pantas saja engkau sangat keras kepala " kata Pangcu itu kemudian dengan suara yang perlahan "Rupanya engkau
puteri dari seorang pendekar nomor satu dijaman ini, yaitu Kwee Ceng, dan sinenek cerewet Oey Yong ! Bagus! Bagus.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Memang dalam hal ini engkau termasuk salah seorang yang tengah kucari !"
Muka Phang Kui in jadi berobah hebat. inilah bukan urusan main2.
kalau sampai Pangcu itu telah mengatakan bahwa Kwee
Siang merupakan salah seorang yang dicarinya tentu mereka akan menghadapi kesulitan yang tidak kecil.
Dengan sendirinya hal ini akan membawa kesulitan untuk mereka bertiga.
Saat itu, Kwee Siang telah berkata dengan suara dingin dan sikap seenaknya.
"Engkau tadi mengatakan bahwa aku termasuk salah
seorang yang tengah kau cari, apa maksudmu ?" tanya Kwee Siang dengan berani. "Apakah kau bermaksud ingin berguru kepadaku ?"
Rupanya Pangcu dari Tiauw Pang sudah tidak dapat
menahan marahnya lagi, dia telah tertawa ber-gelak2 dengan suara yang sangat nyaring sekali.
"Tepat ! Tepat !. Aku memang hendak berguru kepadamu !
Aku ingin meminta kau mencatat seluruh kepandaian ilmu silatmu !. Setelah kau memenuhi permintaanku itu aku akan membebaskan engkau !"
Dan setelah berkata begitu, dia mengibaskan tangannya.
Yang maju bukan anak buah dari pengawal ruangan,
melainkan wakil Pangcu yang telah berkata : "Bun Tiong Yang, tangkap kelinci itu !"
Dari luar terdengar penyahutan mengiyakan, dan tampak Bun Tiong Yang, sigemuk pendek yang tadi telah mengangkat ketiga tamunya dengan mempergunakan seutas tambang,
telah melangkah masuk dengan tindakan kaki yang lebar.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mukanya tampak menyeramkan dan bengis sekali, dia telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berkata : ,,Atas nama Pangcu, engkau wanita hina yang bermulut lancang harus kutangkap !"
Dan membarengi dengan perkataannya itu, dengan cepat
sekali tampak Bun Tiong Yang telah mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras, tahu2 tangan kanannya telah bergerak akan mencengkeram pundak Kwee Siang.
Puteri Kwee Ceng memperdengarkan suara tertawa dingin, dia telah berkata dengan suara yang mengejek, katanya dengan tawar, ,,Bagus " tetapi tubuhnya tidak bergerak sedikitpun dari tempat duduknya, dia telah mengeluarkan suara seruan yang nyaring, tahu2 sikut tangan kanannya bergerak kearah tenggorokan sipendek gemuk. Kwee Siang tidak melakukan penangkisan, dia hanya melancarkan
serangan dengan sikutnya keleher sigemuk pendek, maka jika sigemuk pendek meneruskan serangannya, berarti
tenggorokannya akan kena digempur hebat sekali oleh sikut tangan Kwee Siang, dimana sikutnya itu telah disaluri oleh tenaga lwekang yang dahsyat, yang dapat menghancurkan batu kali menjadi berkeping2.
Sigemuk pendek Bun Tiong Yang jadi marah sekali, dia
telah menggerakkan tangan kanannya untuk melindungi
tangan kirinya yang menahan sikut tangan Kwee Siang lalu jari2 tangan kanannya itu bergerak lagi akan menotok jalan darah Pai-tu-hiat didekat pinggang Kwee Siang.
Namun Kwee Siang tetap duduk dikursinya tanpa bergerak sedikitpun juga, sama sekali dia tidak mengacuhkan serangan yang dilancarkan oleh lawannya, Walaupun dia mengetahui bahwa Bun Tiong bukan lawan yang lemah. Maka dari itu, walaupun dia hanya berduduk diam dikursinya, tetapi
tangannya dengan cepat sekali telah bergerak, dia telah melancarkan serangan yang cepat sekali, menangkis
gempuran tangan kanan si pendek gemuk she Bun dengan
kibasan tangannya, membarengi dengan itu, tahu2 sikutnya telah bekerja lagi, "Dukkk !" keras sekali, tampak dada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebelah kiri dari Bun Tiong Yang telah kena disikutnya dengan keras, maka tubuh Bun Tiong Yang jadi terhuyung mundur.
Tetapi Bun Tiong Yang benar2 hebat, walaupun dadanya
telah terkena gempuran dari sikut tangan Kwee Siang, namun dia tidak terluka berat, karena dadanya itu telah dilindunginya terlebih dulu oleh tenaga dalamnya.
Cepat sekali dia mengeluarkan suara raungan dan
melancarkan serangan dengan mempergunakan kedua
tangannya sekaligus. Dengan kekerasan Kwee Siang juga menyambuti kedua tangan musuhnya itu dengan kedua
tangannya pula. Gerakan yang dilakukan oleh Kwee Siang sangat cepat
sekali, sehingga sulit diikuti oleh pandangan mata manusia biasa.
Dalam keadaan demikian, Bun Tiong Yang juga tidak
menarik pulang tenaga serangannya maka dua kekuatan
tenaga dalam yang dahsyat telah saling bentur keras sekali.
,,Bukk !" tubuh Kwee Siang telah terdorong dengan keras, hampir saja kursinya itu terjengkang kebelakang, untung Kwee Siang berlaku gesit sekali, sehingga sebelum kursinya rubuh dia telah melompat berdiri.
Sedangkan Bun Tiong Yang tidak mau mem-buang2 waktu
lagi, dia telah melancarkan serangan2 yang gencar dengan mempergunakan delapan bagian tenaga lwekangnya Namun
Kwee Siang dapat mengimbangi gerakan2 dari Bun Tiong
Yang dengan tidak kalah hebatnya, sehingga mereka telah bertempur dengan seru sekali.
Diam2 Pangcu dari Tiauw Pang telah mengerutkan
sepasang alisnya, dia heran melihat Kwee Siang sanggup menghadapi Bun Tiong Yang, karena Pangcu dari Tiauw Pang ini mengetahui bahwa Bun Tiong Yang merupakan seorang bawahannya yang memiliki kepandaian yang cukup tinggi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Phang Kui In sendiri mengawasi jalannya pertempuran itu dengan berkuatir, Tadi dia telah melihat kekuatan tenaga Bun Tiong Yang, yang dengan sehelai tambang telah berhasil menghentak mereka kuat sekali, sekarang dia sedang marah dan telah melancarkan serangan dengan dahsyat sekali, sehingga angin serangan itu men-deru2, dengan keras sekali, membuat Kwee Siang harus mempergunakan kegesitannya
untuk menghadapi serangan2 Bun Tiong Yang itu.
Saat itu wakil pangcu dari Tiauw Pang telah mendengus dingin.
"Hemm, hanya sebegitu saja kepandaian pateri dari Kwee Ceng, kepandaiannya tidak ada artinya sama sekali ....!".
Mendengar perkataan terakhir dari wakil Pangcu itu, Kwee Siang jadi gusar sekali.
"Baik, aku akan memperlihatkan kepandaianku dimuka
matamu !!" teriak Kwee Siang membawa adatnya lagi.
Dan membarengi dengan selesainya perkataannya itu.
Tahu2 Kwee Siang telah merobah cara menyerangnya, kedua tangannya telah digerakkan tetapi dia bukan melancarkan serangan dengan mempergunakan telapak tangannya atau
juga dengan kelima jari tangannya, melainkan dengan kedua jari telunjuknya saja. Jari telunjuk tangan kanannya bergerak menyambar2 tidak hentinya, sedangkan jari telunjuk tangan kirinya telah mengancam akan menotok kejalan darah
mematikan ditubuh Bun Tiong Yang.
Walaupun Kwee Siang melancarkan serangan2 dengan
mempergunakan gerakan jari telunjuk saja, tetapi dia telah mempergunakan ilmu Tan Cie Sin Thong, kepandaian andalan Oey Yok Su. Kakek luarnya untuk merubuhkan musuhnya itu.
Sehingga serangan2 Kwee Siang yang mempergunakan ilmu Tan Cie Sin Thong yang dikombinasikan dengan serangan2 It Yang Cie dari It Teng Taisu, telah membuat sipendek gemuk jadi kelabakan seperti kebakaran jenggot.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berulang kali dia melompat mundur untuk mengelakkan
diri, tetapi selalu pula serangan yang dilancarkan Kwee Siang telah tiba lebih dulu.
,,Tukk !" suatu kali Bun Tiong Yang tidak bisa mengelakkan diri dari serangan Kwee Siang, sehingga waktu jalan darah Liang-ma-hiatnya didekat tulang iga tingkat kedelapan telah tertotok, dia merasakan sekujur tubuhnya ngilu dan nyeri, dengan mengeluarkan suara teriakan tertahan, dia telah melompat mundur, namun kedua kakinya seperti sudah tidak memiliki kekuatan lagi, dengan mengeluarkan suara keluhan, tampak dia telah terguling rubuh dilantai perahu tanpa bisa bangkit pula.
Muka Pangcu Tiauw Pang dan wakilnya jadi berobah hebat, karena mereka terkejut sekali.
Sedangkan anggota2 dari Tiauw Pang juga telah menjerit kaget, karena melihat kepandaian yang dikeluarkan oleh Kwee Siang, mereka yakin bahwa mereka bukan merupakan lawan dari sigadis yang hebat ini.
Namun Pangcu dari Tiauw Pang dengan cepat telah dapat menguasai goncangan hatinya. Dia telah bertepuk tangan,
"Bagus Bagus !" kata Pangcu dari Tiauw Pang itu dengan suara yang nyaring, diiringi kemudian dengan suara
tertawanya. "Engkau bisa merubuhkan Bun Tiong Yang, orang kami yang cukup pandai, menunjukkan kepandaianmu
lumayan. Pelayan cepat berikan hadiah arak satu
cawankepada nona Kwee !!"
Terdengar suara mengiyakan dari si pelayan, saat itu Kwee Siang telah duduk kembali dikursinya, dia hanya mengawasi Pangcu dan wakilnya dengan sorot mata yang sangat tajam.
Kemudian dengan suara yang dingin dia telah berkata : "Aku tidak mau hadiah arak..... arak kalian bau dan asam tidak sedap!!" kata Kwee Siang mengejek.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Pangcu itu benar2 hebat, walaupun dia kelihatannya masih berusia muda, namun ternyata dia bisa menguasai diri dan keadaan.
Sambi! tertawa dia telah bertanya : .Hadiah apa yang dikehendaki oleh nona Kwee ?"
"Kepalamu .....!" kata Kwee Siang,
Muka Pangcu itu berobah hebat, sedangkan wakil pangcu dan anak buah. Tiauw Pang yang lainnya jadi mengeluarkan suara seruan marah mendengar perkataan sigadis yang
dianggapnya sangat kurang ajar sekali.
"Nona Kwee keterlaluan sekali ! Jika kelak memang nona Kwee ber hasil mengalahkan seluruh orang2ku, tentu aku rela menyerahkan batok kepalaku...!" kata Pangcu muda itu dengan suara yang dingin sekali.
,,Hemm, orang2mu tidak punya guna, lihat saja orang
kepercayaanmu sigemuk pendek itu, hanya dalam beberapa jurus saja telah dapat kurubuhkan ! Lebih baik engkau saja yang turun kegelanggang untuk melayaniku!"
Sigadis telah menantang begitu karena dia melihat pangcu ini masih terlalu muda, mungkin dia menjabat kedudukan Pangcu itu hanya sebagai boneka saja.
Tetapi tidak terduga, justru Pangcu itu telah mengangguk, sambil katanya : "Baik ! Baik ! Tetapi terimalah
penghormatanku ini dulu !".
Dan setelah berkata begitu, dengan cepat tangan kanannya mengibas, maka dari telapak tangan kanannya meluncur angin yang kuat sekali.
Saat itu sipelayan yang tadi masuk, telah membawa
secawan arak, yaitu sebuah tengkorak kepala manusia,
didalamnya terisi arak yang penuh didalam tempurung kepala manusia itu ..... itulah 'cawan' yang sangat aneh dan juga mengerikan. Dan bertepatan dengan itu, angin serangan dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kibasan tangan Pangcu itu telah menyampok tengkorak
manusia ditangan sipelayan, sehingga 'cawan' yang
mengerikan itu telah tersampok 'terbang" dan hinggap tepat dihadapan Kwee Siang, tanpa tumpah setetespun arak
didalamnya. Kwee Siang menyambuti 'cawan' mengerikan itu, tetapi
dasarnya dia memang memiliki adat yang aneh, melihat
'cawan' yang aneh ini, dia jadi tertarik, sambil mengeluarkan suara tertawa keras, dia telah berkata : "Terima kasih ! Terima kasih !" lalu tanpa ragu2 dia telah mengangkat cawan aneh itu dan telah meneguk arak didalam cawan kepala tengkorak manusia itu !
Yo Him dan Phang Kui In yang melihat keadaan itu hampir saja muntah karenanya.
Tetapi Kwee Siang telah meneguk habis isi 'cawan'
mengerikan itu sampai kering.
"Terima kasih !" dia bilang setelah mengeringkan arak didalam tempurung kepala manusia itu, kemudian
membarengi dengan selesainya perkataannya, Kwee Siang telah melemparkan 'cawan' mengerikan itu, sehingga cawan itu telah terlontarkan dan tepat sekali memasuki kepala sipelayan yang tadi membawanya, sehingga tampaknya
pelayan itu memakai topi yang terbuat dari tengkorak kepala manusia !
Melihat kejadian ini, walaupun dalam keadaan tegang,
Phang Kui In dan Yo Him jadi tertawa ber-gelak2, karena mereka merasa lucu atas kejenakaan sigadis.
Sedangkan muka Pangcu cilik itu dan orang2nya jadi
berobah tidak sedap dipandang, mereka telah mengeluarkan suara seruan marah.
Kemudian Kwee Siang telah berkata lagi dengan suara yang dingin : "Sekarang siapa yang engkau ingin majukan kedepan
" Apa kah memang benar2 engkau ingin maju sendiri ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu bertanya begitu. Kwee Siang telah berlaku hati2, karena dia tadi merasakan betapa hebatnya kibasan tangan Pangcu itu., yang memiliki kekuatan tenaga dalam luar biasa dahsyatnya. Diam2 Kwee Siang juga jadi heran, mengapa dalam usia semuda itu Pangcu tersebut bisa memiliki lwekang yang dahsyat, seperti juga lwekangnya itu telah mengalami latihan selama tiga puluh tahun .....
Saat itu wakil Pangcu telah melompat berdiri, dia menjura kepada Pangcunya, katanya : "Memotong bebek, mengapa
harus mem pergunakan golok babi ?" katanya dengan dingin.
"Maka ijinkanlah aku yang turun tangan menangkapnya!"
Pangcu cilik itu mengibaskan tangannya.
"Biar aku saja yang menangkapnya, karena dia meminta
aku yang menghadapinya, jika tidak tentu dia akan penasaran sekali, bukan ?" dan sambil berkata begitu, Pangcu cilik ini telah bangkit berdiri, dia mengawasi sigadis dengan sorot mata yang sangat tajam, kemudian katanya dengan suara yang dingin.
"Apakah kita mulai sekarang saja ?" tanyanya dengan suara yang dingin.
"Boleh ! Boleh ! Jika bukan sekarang. apakah engkau
menantikan sampai engkau berusia empat puluh tahun ?"
mengejek..Kwee Siang dengan suara yang dingin.
Mendengar ejekan itu, Pangcu Tiauw Pang telah
mengeluarkan suara tertawa yang keras sekali.
"Oh, oh, engkau menduga aku ini masih berusia sangat
kecil, bukan " Hahahaha sungguh lucu, engkau memiliki mata, tetapi engkau tidak memiliki bijinya...! Aku telah berusia enam puluh tahun ! Siapa yang mengatakan aku masih kecil ?".
Mendengar perkataan Pangcu itu, tentu saja Kwee Siang jadi kaget bukan main.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bukan hanya Kwee Siang saja. sedangkan Phang Kui In dan Yo Him juga jadi kaget sekali. Jelas2 mereka melihat Pangcu itu berusia paling tidak tiga belas tahun, bentuk tubuhnya juga pendek kecil ! Tetapi menurut pengakuannya itu. dia telah berusia enam puluh tahun ! inilah hebat !.
"Apakah pangcu itu awet muda ?"
Memang jika dilihat dari kekuatan lwekang yang telah
diperlihatkan tadi, boleh jadi juga Pangcu itu telah berusia tinggi dan tubuhnya hanya pendek tidak bisa tinggi atau memang dia memiliki ilmu awet muda, sehingga tampaknya dia masih seperti anak2.
"Nah, silahkan engkau dari golongan muda melancarkan
serangan kepadaku ! jika tidak nanti orang2 persilatan akan menuduh aku telah menghina simuda !"
Mendengar perkataan Pangcu itu, tentu saja Kwee Siang jadi geli. Bahkan dia tidak bisa menahan rasa lucunya dan telah tertawa ter-pingkal2.
Kata2 yang diucapkan Pangcu itu seperti sikap seorang dari tingkatan cianpwe, tetapi nyatanya tubuh dan mukanya
memperlihatkan dia seperti baru berusia diantara tiga belas tahun ! Maka tidak bisa ditahan lagi Yo Him juga ikut tertawa, karena dia menyaksikannya jadi lucu seperti tengah menonton sandiwara anak2 yang membawa peran sebagai orang
tua.....! Saat itu Pangcu dari Tiauw Pang tampak2nya jadi gusar sekali, dengan mengeluarkan suara bentakan yang keras, tahu2 dia telah menggerakkan tangan kanannya.
"Wuttt...!" angin serangan dari telapak tangan kanannya itu telah menyambar dengan kuat sekali kediri Kwee Siang.
Tetapi Kwee Siang tidak takut atau berkuatir, dia sama sekali tidak gugup. Bahkan dengan cepat sekali dia telah mengibaskan tangan kanannya untuk menangkis, karena
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kwee Siang bermaksud untuk mempergunakan keras dilawan keras.
Maka bisa dibayangkan, apabila kedua kekuatan itu saling bentur tentu akan memekakkan anak telinga orang2 yang menonton pertempuran itu.
Namun waktu kedua tenaga itu saling bentur, Kwee Siang jadi terkejut sekali, dia sampai mengeluarkan seruan tertahan dan telah melompat mundur, karena dia merasakan desakan tenaga serangan yang dilancarkan oleh Pangcu Tiauw Pang itu sangat dahsyat sekali, hampir saja kuda2 kakinya itu
tergempur. Cepat2 Kwee Siang memusatkan tenaga dalamnya dikedua
kakinya, kemudian disaat serangan tenaga lawannya
menyambar datang lagi, Kwee Siang telah mempergunakan ilmu Tan Cie Sin Thong, dimana hawa halus telah mengalir dengan cepat menerobos masuk kedalam tenaga gempuran
dari Pangcu itu. Tentu saja Pangcu Tiauw Pang tadi sangat terkejut, cepat2 dia telah menarik pulang tangannya, karena dia mengerti bahaya yang mengancam dirinya. Kemudian dia mengeluarkan suara bentakan penasaran dan melanjuti pula serangannya.
Gerakan yang dilakukan Pangcu Tiauw Pang kali ini sangat cepat luar biasa, juga serangannya itu disertai oleh tenaga lwekang yang dahsyat sekali. Terlihatlah serangan2 itu datang menyambar saling beruntun dalam sekejap mata saja Kwee Siang telah terdesak oleh Pangu Tiauw Pang tersebut.
tetapi Kwee Siang sama sekali tidak merasa takut atau gugup, dia memandang sinis kepada serangan2 yang datang menyambar kearah dirinya. Dengan gerakan yang sangat
cepat, Kwee Siang telah mempergunakan Tan Cie Sin Thong yang sering dicampurkan dan diseling dengan serangan2 It Yang Cie ilmu jari tunggal sakti itu, maka hebat cara dia membalas serangan2 yang dilancarkan oleh Pangcu Tiauw
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pang itu. Beberapa kali Pangcu itu juga harus membatalkan serangan2nya kalau dia tidak ingin menemui maut, karena kedua ilmu sakti itu, yaitu It Yang Cie dan Tan Cie Sin Thong selalu menuju ke-jalan2 darah mematikan ditubuh lawannya.
Pangcu Tiauw Pang itu berusaha untuk mengimbangi
serangan2 Kwee Siang, dia telah mengeluarkan seluruh ilmu simpanannya untuk mempertahankan diri dari rangsekan2
Kwee Siang. Begitulah kedua orang ini jadi bertempur dengan seru sekali, karena setiap serangan yang mereka pergunakan selalu menuju bagian2 yang mematikan ditubuh lawannya.
Dalam keadaan seperti ini Phang Kui In jadi bimbang dan berkuatir sekali. Dia takut kalau2 nanti Kwee Siang tidak sanggup menghadapi Pangcu itu, berarti mereka bisa
menghadapi bencana. Jika memang Pangcu itu bisa dirubuhkan, berarti Pangcu itu bisa ditekan dan diancam untuk mengundurkan anak
buahnya. Namun bagaimana kalau Kwee Siang yang
dirubuhkan. Bukankah didalam Tiauw Pang banyak sekali anak buah yang sangat tangguh dan rata2 memiliki kepandaian yang sangat tinggi. Sedangkan anak buah Tiauw Pang dikapal yang satunya lagi belum muncul dan Phang Kui In tidak mengetahui entah berapa banyak jumlah anak buah dari kapal itu, yang tentunya terisikan anak buah dari Tiauw Pang juga.
Kelihatannya Kwee Siang memang agak sibuk juga
menghadapi serangan2 balasan yang dilancarkan Pangcu itu.
Namun Kwee Siang telah melatih diri dalam ilmu ciptaannya, sebagai pendiri Go Bie Pay tentu saja dia memiliki kepandaian yang bisa diandalkan untuk menghadapi musuh yang tangguh.
Ilmu pedang Go Bie Kiam Hoat nya juga belum
dipergunakannya, dia menghadapi Pangcu itu dengan tetap bertangan kosong,
Wakil Pangcu dan Tiauw Pang telah memandang dengan
sorot mata yang sangat tajam sekali. Dalam keadaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
demikian, kalau memang wakil Pangcu itu tidak takut nanti akan ditegur Pangcunya, tentu dia sudah akan melompat maju, karena dia sudah tidak Sabar ingin cepat2 membekuk Kwee Siang. tetapi karena Pangcunya tengah terjalin dalam pertempuran yang sangat seru dan masing2 saling
melancarkan serangan dengan cepat sakali, sehingga wakil Pangcu itu jadi ragu2 untuk melancarkan serangan kepada Kwee Siang.
Disaat itu, dengan mengeluarkan suara bentakan yang
sangat keras sekali, tampak Pangcu dari Tiauw Pang. telah melancarkan serangan yang sangat kuat sekali dengan telapak tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya telah bergerak cepat akan mencengkeram tulang piepe dibahu sigadis.
Kwee Siang melihat cara menyerang lawannya, telah
mengeluarkan suara tertawa mengejek, dia tidak takut
sedikitpun juga, bahkan dengan cepat sekali dia menangkis telapak tangan kiri Pangcu itu dengan tangan kirinya pula, sedangkan tangan kanan dari Pangcu itu yang telah meluncur akan mencengkeram pundaknya tidak dielakkannya, hanya dengan jari telunjuk tangan kanannya, Kwee Siang telah mengancam akan menotok pergelangan tangan lawannya.
Gerakan yang dilakukan Kwee Siang itu sangat ganas sekali karena jika jalan darah utama dipergelangan tangan Pangcu itu, yaitu jalan darah Ma Liang Hiatnya kena ditotok, niscaya akan menyebabkan Pangcu itu menemui kematiannya.
Dalam keadaan demikian, dengan cepat sekali tampak
Pangcu dari Tiauw Pang itu telah menarik pulang tangannya, dia telah melompat mundur dan dengan gerakan tubuh yang sangat gesit dia menjauhi diri dari Kwee Siang, tetapi hatinya penasaran dan mendongkol sekali.
Kembali dengan gencar Kwee Siang telah melancarkan
serangan susulan. Kali ini serangan yang dilancarkannya mempergunakan delapan bagian tenaga lwekangnya, juga
meluncurnya bagaikan kilat saja kediri Pangcu itu, sehingga
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kali ini Pangcu dari Tiauw Pang itu jadi sibuk sekali untuk menangkisnya.
"Bukk....!" dua kekuatan itu telah saling bentur dengan dahsyat sekali. Tampak tubuh kedua orang yang saling
bertempur itu telah tergetar, lalu terdorong mundur beberapa langkah oleh getaran tenaga tangkisan lawan masing2.
Ketua dari Tiauw Pang jadi terkejut dan heran. Semula dia menyangka bahwa kepandaian Kwee Siang biasa saja. Dia tidak menyangka bahwa kepandaian Kwee Siang memang
benar2 tangguh. Maka dia tidak berani berlaku ayal lagi, dengan mengerahkan seluruh kekuatan dikedua telapak
tangannya dia telah melancarkan serangan yang lebih kuat lagi.
Sebentar terdengar suara "wutt" dan "dukk", dan tubuh kedua orang yang tengah saling bertempur ini juga telah saling tergoncang keras sekali, sampai ter-huyung2 mundur kebelakang beberapa langkah.
Terlihat Kwee Siang juga telah membalas melancarkan
serangan2 yang gencar sekali, setiap serangannya
mengandung tenaga maut yang mengincar jiwa lawannya.
Tetapi Pangcu Tiauw Pang yang tampaknya seperti anak
kecil belasan tahun itu, ternyata lebih matang pengalaman dan latihan lwekangnya. Waktu melihat Kwee Siang ber-usaha mendesaknya, tiba2 dia tertawa keras katanya : "Cukuplah kiranya aku mengalah!!" dan membarengi dengan habisnya perkataannya itu, dengan cepat sekali terlihat Pangcu dari Tiauw Pang itu telah menggerakkan tangan kanannya, dia menekuk sedikit sikut tangannya itu, lalu dia telah
mengulurkan tangan kanannya untuk mencengkeram
pergelangan tangan Kwee Siang. Dan dengan gerakan yang sangat cepat, tangan kirinya juga telah diulurkannya untuk menotok.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hebat sekali cara menyerang Pangcu dari perkumpulan
Tiauw Pang itu, sehingga Kwee Siang tidak sempat untuk menangkis atau mengelakkan diri.
Pergelangan tangan Kwee Siang telah berhasil dicekalnya dan dengan cepat sekali totokan jari tangannya telah
mengenai jalan darah Pai-tu-hiat nya, sehingga seketika itu juga Kwee Siang mengeluarkan suara keluhan perlahan dan tubuhnya terkulai rubuh tidak dapat bergerak lagi.
"Bawa dia kesamping...!" perintah Pangcu dari Tiauw Pang sambil melangkah menuju ke kursinya kembali.
Phang Kui In dan Yo Him waktu melihat Kwee Siang dapat dirubuhkan oleh ketua Tiauw Pang, jadi terkejut bukan main, dengan mengeluarkan suara bentakan marah, tampak Phang Kui In telah melompat kesamping Kwee Siang, maksudnya akan melindungi sigadis yang dalam keadaan tertotok itu.
Tetapi tahu2 dipunggungnya telah menempel dua mata
golok, yang ditekankan agak keras.
Phang Kui In menyadarinya bahwa dirinya tidak bisa
bergerak lebih jauh, sebab kalau dia meneruskan gerakannya, niscaya akan menyebabkan dia terluka oleh kedua golok milik anak buah Tiauw Pang itu.
Disaat itu juga telah terdengar bentakan perlahan dari kedua anak buah Tiauw Pang itu : "Jangan bergerak, kembali kekursimu...!''
Phang Kui In jadi mengeluh, dia telah kembali kekursinya, sedangkan disaat itu, tampak dua orang anak buah Tiauw Pang yang lainnya telah menghampiri Kwee Siang dan
mengangkat tubuh sigadis yang dibawa kepinggir ruangan.
Phang Kui In hanya bisa menyaksikan saja tanpa berdaya untuk memberikan pertolongan.
Tetapi yang cukup melegakan hati Phang Kui In dan Yo
Him, justru dia melihat bahwa Kwee Siang tidak dibawa pergi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keluar dari ruangan itu, hanya diletakkan dipinggir ruangan untuk menantikan, keputusan berikutnya dari ketua Tiauw Pang tersebut.
Kemudian ketua Tiauw Pang yang mukanya seperti anak
belasan tahun itu, dengan bentuk tubuhnya yang pendek kecil, telah duduk kembali dikursinya, dia telah berkata dengan suara yang dingin :
"Nah, sekarang giliranmu !" katanya sambil menunjuk kearah Yo Him.
Muka Yo Him kala itu merah padam, karena dia gusar sekali melihat encie Siangnya itu telah ditawan oleh ketua Tiauw Pang dalam keadaan tertotok seperti itu.
"Engkau membawa sikap seperti seorang Kaisar saja !"
bentak Yo Him dengan mendongkol. "Sesungguhnya apa yang kau kehendaki ?".
Ditanya begitu oleh Yo Him, ketua Tiauw Pang itu telah tertawa ber gelak2 dengan suara yang nyaring sekali,
suaranya mengandung nada mengejek.
"Hahahaha, seumur hidupku, selama aku hidup enam puluh tahun, aku Ciong Lam Cie baru kali ini mengalami ditegur orang sampai dua kali ! Per-tama2 tadi oleh perempuan tidak tahu diri itu, sekarang oleh seorang bocah ingusan ! Sungguh membuat aku tidak mengerti, mengapa hari ini aku apes benar?"
Dan setelah berkata mengejek begitu, dia telah
mengeluarkan suara tertawa ber-gelak2 yang sangat keras sekali, dan telah bertanya dengan suara yang dingin : "Siapa namamu ?".
"Namaku Yo Him, dan kini engkau telak mendengar dan
mengetahui namaku, bebaskan kami, karena kami masih
memiliki urusan penting dan harus melanjutkan perjalanan kami!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sabar...!" kata ketua Tiauw Pang itu dengan sikap yang mengejek. "Tidak perlu terlalu ter-gesa2. Dalam hal ini engkau tidak perlu ter-buru2 ! Kita ber-cakap2 dulu dengan sikap yang manis dan baik2, bukankah itu jauh lebih baik dibandingkan kita, harus bicara dengan mata saling mendelik ?".
Mendengar perkataan ketua Tiauw Pang itu, Yo Him telah tertawa dingin.
"Hemm, engkau mengakui dirimu sebagai seorang ketua
dari sebuah perkumpulan, tetapi cara2mu benar2
memperlihatkan bahwa engkau hanya merupakan seorang
manusia rendah tidak memiliki budi pekerti...".
Mendengar perkataan Yo Him yang nadanya keras, seketika itu juga Ciong Lam Cie telah tertawa ber-gelak2 dengan suara yang sangat keras, diapun telah berkata dengan suara yang nyaring : "Baik ! Baik ! Engkau telah berani memakiku begitu kasar ! Apakah engkau memiliki kepandaian yang tinggi sehingga engkau berani berlaku demikian kurang ajar ?".
Yo Him telah tertawa dingin. "Walaupun aku tidak memiliki kepandaian, tetapi terhadap manusia seperti engkau, perlu apa aku takut" Apakah engkau kira dengan mempergunakan kekerasan bisa menindas seseorang menjadi takut " Ingat, didalam dunia, manusia hanya takut kepada perasaan malu, karena jika seseorang telah merasa malu, maka dia akan takut untuk melakukan pekerjaan yang dilarang oleh keadilan.
Tetapi jika manusia itu hanya tertekan oleh perasaan takut, suatu waktu dia bisa nekad jika memang telah dalam keadaan tertindas, dan dia bisa saja menjadi nekad dan berontak untuk memberikan perlawanan. Seperti sekarang aku, walaupun aku sebagai seorang anak kecil yang tidak mengerti ilmu silat, tetapi sedikitpun juga aku tidak merasa takut kepadamu !
Engkau bisa saja membinasakan diriku, tetapi justru aku tidak merasa takut !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketua Tiauw Pang itu, yaitu Ciong Lam Cie, telah
memandang Yo Him sejenak, tampaknya dia tertegun, tetapi kemudian dia telah tertawa lagi.
"Sungguh seorang anak yang ajaib !" katanya dengan suara yang dingin. "Baiklah! Baiklah ! Sekarang justru aku jadi ingin mengetahui, apakah jika engkau menghadapi kematian,
engkau akan merasa takut atau tidak ...!".
Dan Ciong Lam Cie, ketua Tiauw Pang yang potongan
tubuhnya kate itu, telah melompat dengan gerakan lubuh yang sangat cepat sekali, dia telah melompat sambil
menghadiahkan Yo Him satu pukulan yang tidak begitu keras.
Yo Him berusaha mengelakkan diri, tetapi karena dia
memang tidak menguasai ilmu meringankan tubuh dengan
sempurna, begitu tubuhnya terserang, segera dia terjungkel rubuh bergulingan diatas lantai.
Tetapi tenaga dalamnya, yang telah terpusat diseluruh otot2 disekujur tubuhnya, dimana semua jakan darahnya telah dibuka itu, telah bekerja sendirinya. Waktu tubuhnya akan terbanting, justru tenaga itu telah menolak juga, sehingga tubuh Yo Him tidak sampai terbanting keras, bahkan telah meletik dan berdiri lagi !
Tentu saja Ciong Lam Cie jadi tertegun sejenak, dia melihat anak kecil dihadapannya ini seperti tidak mengerti ilmu meringankan tubuh, tadi saja waktu diserang, dia sudah tidak keburu mengelakkan diri.tetapi mengapa kini waktu tubuhnya terbanting dilantai, dia telah bisa melompat dengan gesit sekali untuk berdiri kembali ".
Ciong Lam Cie jadi mengawasi Yo Him dengan sorot mata yang sangat tajam. Kemudian dia telah berkata "Tadi kau mengatakan namamu kalau tidak salah Yo Him benarkan itu ?"
"Benar" "Jadi engkau she Yo ?" tanya Ciong Lam Cie lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Benar" "Apakah kau memiliki hubungan dengan Yo Ko si buntung celaka itu ?"
Muka Yo Him jadi berobah merah padam.
"Engkau jangan menghina ayah kandungku itu !"
bentaknya dengan penuh kemarahan. Ciong Lam Cie jadi
tertegun sejenak. Dia mengawasi Yo Him dengan sorot mata yang tajam, kemudian meledak suara tertawanya yang bergelak2.
"Jadi engkau putera dari sibuntung celaka Yo Ko itu ?"
tanyanya. "Jangan kau menghina ayahku ! Sekali lagi engkau
menghina, walaupun aku tidak memiliki kepandaian, aku akan mengadu jiwa denganmu!" mengancam Yo Him dengan
kemarahan yang me-luap2. Tentu saja ancaman itu dianggap sepi oleh Ciong Lam Cie, dia telah tertawa ber-gelak2 dengan suaranya yang sangat keras sekali, dia telah tertawa terus, suara tertawanya itu seperti ingin memecahkan ruangan kamar kapal ini.
"Sungguh kebetulan ! Sungguh kebetulan ! Belasan tahun aku men-cari2 jejak dari sibuntung celaka itu ! Tidak tahunya disini aku bisa bertemu dengan anaknya ! Hemm, sejak tadi waktu melihat mukamu, aku telah menduganya bahwa engkau tentu ada hubungannya dengan Yo Ko, sibuntung celaka itu.
Mukamu memang mirip dengan dia! Tetapi, Hahahaha,
memang inilah namanya rejeki yang diantarkan oleh Tuhan !
Baik ! Baik! Engkaupun harus kutahan agar kelak Yo Ko datang sendiri kemari, untuk menggantikan dirinya sebagai tawananku dan engkau baru ku bebaskan!" .
Mendengar perkataan Ciong Lam Cie, Yo Him jadi gusar
bukan main, karena berulang kali dia harus mendengar ayah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kandungnya itu disebut sibuntung celaka, maka waktu Ciong Lam Cie baru saja menyelesaikan perkataannya dengan cepat sekali Yo Him telah melompat dan dia telah melancarkan gempuran dengan kuat sekali kearah dada Ciong Lam Cie.
Tetapi bagi seorang ahli silat kelas utama seperti Ciong Lam Cie, dimana Kwee Siang saja dia bisa rubuhkan, tentu saja Ciong Lam Cie tidak memandang sebelah mata terhadap serangan Yo Him.
"kau beristirahatlah !" katanya seenaknya, sambil mengibaskan lengan bajunya.
Dia mengibas dengan mempergunakan dua bagian tenaga
dalamnya, tenaga itu meluncur akan membuat Yo Him
terpelanting. Namun saat itu Yo Him juga tengah melancarkan serangan, sehingga otot2 ditubuhnya dalam keadaan bersiap2 dan tegang, maka begitu angin serangan dari kibasan lengan baju Pangcu itu mengenai tubuh Yo Him, bukannya tubuh Yo Him yang terhuyung, justru tubuh Ciong Lam Cie yang terserang oleh tenaganya yang berbalik menghantam dirinya jadi ter-huyung2 kebelakang,
Tentu saja hal ini telah membuat Ciong Lam Cie jadi
terkejut bukan main, dia telah merasakan angin serangan itu menghantam tepat sekali kearah dadanya.
Walaupun tenaga serangan. itu tidak kuat, tetapi justru menyambarnya kebagian yang sangat tepat sekali dibagian jalan darah Tai Tiong Hiatnya, sehingga terpaksa Ciong Lam Cie jadi harus mengelakkannya.
"Kau ...?"' katanya dengan suara tergagap, karena dia heran, mengapa Yo Him yang diserang, tetapi serangan itu berbalik menghantam dirinya.
Yo Him yang tidak mengetahui peristiwa tersebut telah mengeluarkah suara makian dan telah berteriak : "Aku akan mengadu jiwa dengan manusia buruk dan rendah pribudi
seperti engkau...!" Dan sambil berteriak begitu, tampak Yo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Him telah melompat melancarkan serangan dengan cepat
sekali, kepalan tangannya telah bergerak dan menghantam lagi.
Gerakan yang dilakukannya itu tidak begitu bertenaga, karena memang Yo Him belum memiliki kekuatan atau tenaga yang bisa dikendalikan. Seperti lwekang yang telah dimilikinya secara mujijat namun disebabkan Yo Him belum melatih diri dan belum bisa mengendalikannya, telah membuat dia
terpaksa harus menyerang dengan mempergunakan tenaga
yang biasa saja. Dalam keadaan demikian, tampak Ciong Lam Cie jadi
penasaran sekali, dia telah mengeluarkan suara bentakan lagi, dan mengibaskan lengan bajunya.
Kali ini sengaja Ciong Lam Cie telah mengibas dengan
mempergunakan delapan bagian tenaga dalamnya.
Bisa dibayangkan betapa hebatnya tenaga serangan itu, karena dengan delapan bagian tenaga dalam dari seorang tokoh persilatan seperti Ciong Lam Cie itu, walaupun batu kali tentu akan dapat dihancurkannya dengan mudah.
Phang Kui In yang melihat dahsyatnya serangan tersebut, telah mengeluarkan suara seruan berkuatir, keringat dingin juga telah mengucur deras dari kening dan tubuhnya, karena dia menguatirkan sekali keselamatan Yo Him.
Tetapi disebabkan dibelakang tengkuknya itu tertandel dua mata golok, Phang Kui In tidak bisa berbuat apa2, dia hanya bisa menyaksikan Yo Him terancam oleh serangan tenaga kibasan tangan Ciong Lam Cie itu.
Dalam keadaan seperti ini, tampak Ciong Lam Cie ber-
sungguh2 waktu mengibaskan tangannya, karena kali ini dia sudah tidak memikirkan perihal usia Yo Him yang masih terlalu kecil, Ciong Lam Cie hanya dikuasai oleh perasaan penasaran.
Maka dia telah melancarkan serangan dengan tidak mengenal perasaan kasihan lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Yo Him yang tidak menyadari bahaya yang tengah mengancam dirinya, telah menerjang maju terus, dia sudah memukul sekenanya dengan ilmu2 yang pernah diperoleh nya.
Serangan2 itu tidak mengandung tenaga yang berarti, dan disaat itulah tenaga serangan Ciong Lam Cie telah tiba, namun dengan cepat sekali tenaga tersebut telah memperoleh reaksi dari otot2 disekujur tubuh Yo Him.
Sehingga tenaga serangan yang dahsyat itu tahu2 telah membalik menghantam kearah Ciong Lam Cie.
Tentu saja Ciong Lam Cie jadi terkejut setengah mati, dia sampai mengeluarkan suara teriakan kaget dan cepat2
berusaha mengelakkan diri.
Tetapi gerakannya itu terlambat, karena kuatnya tenaga serangan yang berbalik itu menerjang dirinya, dengan disertai oleh suara teriakan yang tertahan, tampak tubuh Ciong Lam Cie telah terpental, hanya saja tidak sampai terguling dilantai, dan dia telah bisa berdiri kembali dengan muka yang agak pucat. Dia memandang Yo Him dengan sorot mata yang
mengandung perasaan heran dan aneh, seperti juga dia tengah memandang hantu disiang hari tampak sinar matanya memperlihatkan perasaan takut yang luar biasa, dihatinya juga dia berpikir : "Hemm, tidak percuma dia menjadi
puteranya Sin Tiauw Taihiap ternyata sekecil ini dia telah memiliki kepandaian yang luar biasa, yang bisa menolak tenaga serangan lawan ! Inilah sulit ! Jika setiap kali menyerang tenaga seranganan akan berbalik, tentu akan merepotkan penyerangnya! Hebat ! Sin Tiauw Taihiap Yo Ko ternyata telah berhasil menciptakan ilmu semacam itu untuk puteranya...!".
Tetapi dimukanya Ciong Lam Cie tidak memperlihatkan
perasaan kagumnya itu, bahkan dia memperlihatkan mimik muka yang bengis sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sedangkan wakil Pangcu dan anak buah yang lainnya
waktu melihat Pangcu mereka terpental begitu rupa,
semuanya jadi terkejut dan berkuatir sekali. Tetapi waktu mereka memperoleh kenyataan Pangcu mereka tidak
mengalami suatu cidera apa2, dengan sendirinya telah
membuat mereka menjadi tenang kembali.
Saat itu, Pangcu Tiauw Pang telah berkata dengan
suaranya yang dingin "Hemm, pantas saja engkau berkepala besar dan bertingkah! Tidak tahunya engkau memiliki sedikit ilmu ! Baik ! Baik ! aku ingin melihat apakah engkau bisa menghadapi serangan2ku berikutnya. !"
Sambil berkata begitu Ciong Lam Cie telah menghampiri Yo Him lebih dekat dengan sikap yang mengancam.
Phang Kui In waktu itu sesungguhnya tengah girang bukan main, dia melihat dua kali Ciong Lam Cie telah melancarkan serangan kepada Yo Him bahkan yang terakhir dia telah melancarkan serangan dengan tenaga yang hebat sekali, dan nyatanya Yo Him bisa menolak kekuatan tenaga serangan itu.
Tetapi waktu melihat ancaman dari Ciong Lam Cie yang
akan melancarkan serangan berikutnya, Phang Kui In jadi tergoncang lagi hatinya.
Dia telah mementang kedua matanya lebar2, karena dia
ingin memperhatikan baik2 apakah Yo Him akan bisa
melindungi dirinya dari serangan Pangcu Tiauw Pang itu, jika memang Yo Him terancam bahaya kematian, tentu saja Phang Kui In tidak akan memperdulikan ancaman golok kedua anak buah dari Tiauw Pang itu, dia pasti akan menerjang Pangcu dari perkumpulan itu, untuk mengadu jiwa dan melindungi Yo Him.
Yo Him sendiri yang menduga tadi ketua Tiauw Pang itu terhuyung akibat serangan2 tangannya, maka dia jadi tambah berani dan girang, bahkan semangat bertempurnya jadi
terbangun. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan berani dia menantikan serangan yang akan
dilancarkan oleh ketua Tiauw Pang, sepasang matanya telah dipentang lebar2.
Disaat itu tampak Ciong Lam Cie telah melangkah semakin dekat, dia mengangkat kedua tangannya keatas, tahu2 tangan kanannya telah bergerak.
"Serr...!" tetapi serangan tangannya itu menimbulkan angin gempuran yang halus sekali, tidak keras seperti tadi.
Muka Phang Kui In seketika jadi pucat pias, karena dia jadi terkejut sekali waktu melihat cara menyerang dari Pangcu Tiauw Pang itu.
Ternyata ketua Tiauw Pang itu telah mempergunakan
gempuran dengan mempergunakan tenaga serangan. Im
(lunak), sehingga dia melancarkan gempuran tanpa
menimbulkan angin serangan.
Inilah berbahaya tenaga serangan itu memang sama
besarnya dengan tenaga serangan yang dipergunakan
dengan gempuran tenaga Yang (keras), tetapi dalam keadaan demikian, berarti otot dan urat ditubuh Yo Him, yang
seharusnya dapat menolak setiap tenaga yang menyerang dirinya, tidak akan berfungsi lagi, sebab ketua Tiauw Pang itu melancarkan serangan tanpa mempergunakan tenaga
kekerasan bahkan lunak seperti kapas.
Tampak Yo Him yang tidak merasakan desakan tenaga
serangan lawannya, jadi tambah berani, dengan
mengeluarkan suara tertawa dingin, Yo Him telah melangkah maju, dia telah mengayunkan telapak tangan kanannya
melancarkan serangan dengan cepat sekali.
Tentu saja hal ini telah membuat Phang Kui In jadi
mengeluarkan seruan tertahan, karena Yo Him tentu akan terserang oleh tenaga gempuran yang dilancarkan ketua Tiauw Pang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ciong Lam Cie sendiri jadi girang, dia mengempos
semangatnya, didalam gempuran Yang lunak itu ternyata mengandung tenaga serangan yang mematikan.
Dia menduga, dengan Yo Him tidak mengetahui sifat2
pukulannya yang seperti ini tentu Yo Him tidak akan keburu melakukan penangkisan.
Tetapi ketua Tiauw Pang itu sama sekali tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Yo Him tidak memiliki ilmu untuk
menolak tenaga serangan lawan.
Hanya secara kebetulan saja seluruh jalan darah dan otot Yo Him telah berhasil dibuka oleh Kwee Siang, sehingga otot2
dan urat2 ditubuhnya itu memiliki daya menolak setiap tenaga yang mendesak kearah tubuh Yo Him.
Maka walaupun ketua Tiauw Pang itu melancarkan
serangan dengan mempergunakan gempuran tenaga yang
lunak, dan serangan itu Tidak terlihat membawa angin
serangan yang kuat, tetapi waktu tiba disasarannya, serangan itu memiliki kekuatan tenaga dalam yang sangat hebat sekali.
"Bukkkk !" kuat luar biasa, tenaga itu menggempur tubuh Yo Him.
Tetapi inilah suatu kesalahan besar yang dilakukan oleh Ciong Lam Cie, karena dia tidak mengetahui bahwa otot dan urat ditubuh Yo Him justru baru bekerja jika terserang oleh tenaga dari luar.
Begitu tenaga serangan dari Ciong Lam Cie menghantam
dengan keras, disaat itulah tenaga menolak dari otot dan urat besar ditubuh Yo Him mulai bekerja.
Betapa terkejutnya Ciong Lam Cie waktu merasakan tenaga serangannya itu tertolak dan menghantam dirinya lagi.
Karena tidak menduga akan terjadi demikian lagi, Ciong Lam Cie jadi terperanjat bukan main, dia sampai
mengeluarkan seruan tertahan dan mati2an menggerakkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tangan kanannya, dia harus dapat menangkis tenaga
serangannya sendiri yang berbalik menghantam dirinya.
,,Bukk '" tenaga serangan itu telah menghantam dengan kuat sekali, tetapi telah berhasil ditangkis oleh Ciong Lam Cie, dan begitu tertangkis, segera dia melompat mundur dengan muka yang pucat.
Benar2 Ciong Lam Cie jadi tidak mengerti, mengapa Yo Him bisa memiliki ilmu seaneh itu, dimana setiap serangan2 yang dilancarkannya bisa ditolaknya oleh anak itu tanpa terlihat Yo Him menggerakkan tangannya.
Itulah yang membingungkan Ciong Lam Cie.
Dengan cepat Ciong Lam Cie telah membentak : "Anak
setan, ilmu apa yang engkau pergunakan ?".
"Anak setan " Hemm, engkau yang siluman ! Usiamu telah enam puluh tahun, tetapi ternyata engkau kate dan mirip seorang anak belasan tahun ! Bukankah itu berarti engkau merupakan manusia siluman ?".
Disanggapi begitu oleh Yo Him, tentu saja tubuh Ciong Lam Cie jadi gemetar menahan marah.
"Kau...kau benar2 ingin mampus !" katanya dengan suara yang dingin.
"Hemm. mungkin juga !" kata Yo Him. "Kalau memang engkau memiliki kesanggupan untuk membinasakan diriku, mungkin aku akan mampus ditanganmu ! Tetapi yang jelas, beberapa kali engkau melancarkan serangan, tetapi engkau sendiri tidak berhasil dengan serangan2mu itu...!".
Berulang kali diejek oleh Yo Him, keruan saja darah Ciong Lam Cie naik sampai kekepala.
Tetapi dia teringat, jika dia melancarkan serangan kepada Yo Him, berarti dia akan menyerang dengan tenaga yang kuat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan tenaga itu jika berbalik menghantam dirinya, niscaya akan menyebabkan dia terserang sendirinya.
Maka dari itu, Ciong Lam Cie telah berdiam diri saja, dia tidak melayani ejekan dari Yo Him.
Kemudian Pangcu dari Tiauw Pang ini telah menoleh
kepada wakilnya. "Ciu Toako, kau majulah !" perintahnya. Orang yang
dipanggil Ciu Toako itu, wakil Pangcu, yang nama lengkapnya Ciu Ie Ling, telah mengiyakan dengan suara yang serak.
"Baik Pangcu, aku akan membereskan bocah siluman itu !"
katanya dengan bersemangat sekali.
Dan dia telah melompat menghampiri Yo Him, dan "Srengg
!" cepat sekali dia telah mencabut keluar sebatang pedang.
"Cabut senjatamu l'" perintah wakil Pangcu itu dengan suara yang sangat bengis, matanya memandang mengancam.
"Tidak perlu engkau mempergunakan senjata tajam ! Jika memang engkau memiliki keberanian, majulah, mari kita bertempur dengan tangan kosong ! Aku tidak biasa
mempergunakan senjata tajam !"
Mendengar perkataan Yo Him, Ciu Ie Ling telah tertawa mengejek.
"Hemmm ! Kalau engkau tidak mau mempergunakan
senjata, baiklah ! Terpaksa aku tidak segan2 akan
menikammu dengan pedangku ini untuk melenyapkan ilmu silumanmu!"
dan membarengi dengan perkataannya itu, Ciu Ie Ling
berlagak ingin melancarkan serangan.
Yo Him jadi berpikir keras.
Dia telah berpikir, jika dia melawan dengan tangan kosong, dia tidak memiliki kesanggupan apa2, sedangkan bertempur
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan mempergunakan pedang, diapun tidak memiliki ilmu pedang. Memang dia telah mempelajari seluruh kouwkoat (teori) dari ilmu pedang Go Bie Kiamhoat yang diturunkan oleh Kwee Siang, tetapi belum sempat dilatihnya.
Namun Yo Him jadi nekad juga, dia telah berteriak "Tahan
!" "Apalagi " " tanya Ciu Ie Ling.
,,Baiklah ! Akupun akan mempergunakan pedang
menghadapimu " Dan setelah berkata begitu Yo Him telah melangkah
menghampiri Kwee Siang, dia berkata : "Encie Siang,
maafkanlah, aku ingin meminjam pedangmu !".
Dan setelah berkata begitu, dia mencabut pedang Kwee
Siang, sedangkan Kwee Siang tidak bisa ber-kata2, karena dia dalam keadaan tertotok.
Saat itu, dengan cepat sekali, Yo Him telah melangkah kembali kehadapan Ciu Ie Ling.
"Mulailah!" tantangnya dengan suara yang dingin.
Ciu Ie Ling sebagai wakil Pangcu dari Tiauw Pang
sebetulnya sangat dihormati oleh orang2 rimba persilatan, karena kiam-hoatnya, ilmu pedangnya memang dahsyat
sekali. Tetapi sekarang, anak lelaki kecil seperti Yo Him berani memandang remeh kepadanya dengan sendirinya telah
membuat dia jadi gusar bukan main.
Karena kemarahannya telah me-luap2, dia mengeluarkan
suara bentakan yang sangat keras sekali, dan telah
melancarkan tikaman dengan pedangnya.
Yo Him menangkis serangan itu sekenanya saja, dengan
mempergunakan salah satu jurus ilmu pedang Go Bie Kiam Hoat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi hasilnya luar biasa, pedang ditangan Yo Him
bukannya menangkis serangan yang dilancarkan lawannya, justru telah meluncur akan menikam tenggorokan lawannya.
Tentu saja Ciu Ie Ling jadi terkejut sekali, karena untuk melindungi tenggorokannya dari tikaman mata pedang Yo Him, terpaksa Ciu Ie Ling harus melompat kebelakang.
Harus diketahui waktu menciptakan ilmu pedang Go Bie
Kiamhoat, Kwee Siang telah memikirkan berbagai kelemahan yang ada di bagian2 tubuh lawannya.
Karena dipersiapkan ilmu pedang Go Bie Kiamhoat khusus untuk kaum wanita, maka diutamakan adalah kegesitan,
bukan kekuatan. Sehingga Kwee Siang telah berusaha mencari kemungkinan tidak melayani serangan lawan dengan kekerasan, dan dia telah menciptakan setiap serangan lawan dilawan dengan serangan lagi. tetapi setiap serangan Go Bie Kiamhoat selalu mengincar bagian2 yang berbahaya ditubuh lawan sehingga bisa mematikan.
Dengan demikian, tentu lawannya akan terdesak dan
serangannya akan gagal. Cepat sekali gerakan dari serangan2 ilmu pedang Go Bie Pay itu, maka dengan sendirinya tanpa mengadu kekuatan tenaga, bisa saja murid Go Bie Pai mendesak lawannya.
Sedangkan Ciu Ie Ling yang melihat cara bersilat Yo Him dengan pedangnya yang ber-gerak2 aneh itu, tentu saja telah membuat dia terkejut sekali.
Dia jadi berpikir keras, entah siapa sebenarnya Yo Him, mengapa memiliki ilmu pedang yang demikian aneh "
Dengan penasaran Ciu Ie Ling telah melancarkan
serangan2 lagi dengan tikaman2 pedangnya, gerakan yang dilakukannya itu sangat cepat sekali dan juga mengandung kekuatan yang dahsyat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Yo Him tidak memperhatikan datangnya serangan
lawannya, karena dia jadi sibuk melakukan penyerangan2 juga dengan ilmu pedang Go Bie Kiam Hoat.
Setiap pedang Ciu Ie Ling menyambar datang, maka Yo
Him bukannya menangkis, justru dia menggerakkan
pedangnya itu mengincar bagian2 yang mematikan ditubuh lawannya.
Dengan sendirinya, telah membuat Ciu Ie Ling selalu harus menarik pulang pedangnya membatalkan serangannya.
Semakin lama Ciu Ie Ling jadi semakin sengit. sehingga dia berjingkrak beberapa kali dengan gusar.
Kemudian disertai suara bentakan yang sangat bengis
sekali, Ciu Ie Ling telah melancarkan serangan lagi dengan tikaman2 yang gencar sekali. Gerakan2 yang dilakukannya selain cepat sekali, juga mengincar bagian2 yang mematikan ditubuh Yo Him.
Dalam sekejap mata saja, tampak sinar pedang Ciu Ie Ling telah ber-kelebat2 dengan kecepatan luar biasa, membuat Yo Him jadi kewalahan untuk menghadapi serangan2 itu, karena dia hanya mengerti teori ilmu pedang Go Bie Pai dan belum pernah melatihnya. Dengan sendirinya, jadi sangat repot menghadapi serangan2 seperti itu, dia telah mengeluarkan suara bentakan yang nyaring sekali, dan memutar pedangnya dengan gerakan "San Hoa Kiam Sut" atau "Ilmu pedang menyebar bunga".
Gerakan2 yang dilakukan oleh Yo Him ternyata bisa
menyelamatkan juga diri dan jiwanya, karena pedang
ditangannya telah ber-putar2 dengan sangat cepat sekali, telah mengancam ke-bagian2 tempat yang berbahaya ditubuh Ciu Ie Ling.
Tentu saja Ciu Ie Ling dibuat terkejut lagi oleh serangan2
Yo Him itu. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Berulang kali Ciu Ie Ling telah mengeluarkan suara teriakan gusar dan membatalkan serangannya, karena dia harus
menyelamatkan jiwanya dari ujung pedang Yo Him.
Dalam keadaan demikian, tampaknya Yo Him juga tidak
tinggal diam, dia memang memiliki latihan ilmu pedang Go Bie Pai, tetapi dia memiliki hati yang tabah, sehingga dia bisa saja berlaku nekad dengan melancarkan serangan2 yang sangat cepat dan gesit sekali, dengan jurus2 Go Bie Pai yang luar biasa aneh nya.
Go Bie Kiamhoat baru saja diciptakan oleh Kwee Siang, dengan sendirinya ilmu pedang itu jarang sekali yang lihat, dan merupakan ilmu pedang yang baru, maka Ciu Ie Ling sendiri jadi sibuk sekali, dia sampai mengeluarkan suara seruan2 kaget setiap kali hampir
terserang oleh tikaman2 yang dilancarkan Yo Him.
Yo Him dengan beruntun telah mempergunakan jurus2 ilmu pedang Go Bie Pai, dan gerakan2 yang sangat cepat itu tambah membingungkan diri Ciu Ie Ling saja.
Tetapi, setelah lewat sepuluh jurus, akhirnya Ciu Ie Ling telah melihatnya bahwa Yo Him sesungguhnya tidak
menguasai ilmu pedangnya itu, karena dia hanya bisa
menggerakkan pedangnya itu dengan gerakan2 biasa saja, walaupun aneh, kenyataannya ilmu pedang itu tidak
mengandung tenaga yang cukup dahsyat untuk menjatuhkan musuhnya.
Tentu saja Ciu Ie Ling jadi heran melihat keadaan seperti itu, karena Yo Him tampaknya memiliki tenaga yang tidak berarti, namun dia bisa memiliki ber-macam2 ilmu silat dan ilmu pedang yang sangat aneh2.
Tadi Ciu Ie Ling memang telah mendengar bahwa Yo Him
adalah puteranya Yo Ko, maka diam2 dia jadi berpikir :
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hemm, pantas saja dia memiliki iimu2 yang demikian
hebat, memang jelas dia putera dari sibuntung keparat itu !
dan setelah berpikir begitu, Ciu Ie Ling mengawasi lagi kepada serangan2 dan tikaman2 pedang Yo Him.
,,Tetapi...mengapa dia tidak memiliki kekuatan lwekang sedikitpun juga " Setiap tikamannya selalu kosong dan tidak mengandung tenaga yang mematikan ?".
Karena berpikir begitu, dengan cepat Ciu Ie Ling telah mengeluarkan suara bentakan yang keras, waktu suatu kali pedang Yo Him menyambar kearahnya, tampak pedang itu
telah dikibas oleh pedang Ciu Ie Ling.
Gerakan itu mengandung kekuatan tenaga mengibas yang
sangat kuat sekali, karena Ciu Ie Ling telah mengibas dengan maksud untuk menjatuhkan pedang itu terlepas dari cekalan tangan Yo Him.
JILID 20 TRANGG....! memang pedang ditangan Yo Him berhasil
ditangkis oleh Ciu Ie Ling dan tampak sebatang pedang meluncur terbang ke tengah udara terlepas dari cekalan namun pedang itu adalah pedangnya Ciu Ie Ling.
Sedangkan Ciu Ie Ling telah melompat keluar gelanggang pertempuran dengan muka yang berobah pucat.
Saat itu rupanya waktu Ciu Ie Ling menabas dengan
pedangnya menangkis pedang Yo Him, telah terjadi suatu peristiwa aneh lagi bagi Ciu Ie Ling, begitu pedangnya menangkis pedang Yo Him karena dia mempergunakan
kekuatan tenaga yang sangat kuat disaat itu otot di telapak tangan Yo Him telah bekerja dengan sendirinya dan menolak dengan kuat, berimbang dengan tekanan2 gempuran atau
tangkisan pedang Ciu Ie Ling sendiri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka bukannya pedang Yo Him yang terlepas dari
cekalannya, justru pedang Ciu Ie Ling yang telah terpental dari cekalannya dan telah terlempar ketengah udara. Keruan saja hal ini telah membuat Ciu Ie Ling dan jago2 Tiauw Pang yang lainnya jadi terkejut sekali mereka jadi takjub dan menganggap Yo Him benar2 luar biasa sekali.
Sedangkan ketua Tiauw Pang juga jadi kaget bukan main, dia tidak menyangka sama sekali, bahwa sekecil itu Yo Him benar2 telah memiliki ber-macam2 ilmu mujijat
Tadi dia telah melancarkan serangan berulang kali kepada Yo Him dengan mempergunakan tangan kosongnya, tetapi
selalu pula tenaga serangannya itu berbalik menghantam kepadanya.
Dan sekarang Ciu Ie Ling telah gagal menghadapi Yo Him dengan pedang, maka peristiwa ini merupakan peristiwa yang jarang sekali terjadi dan belum pernah dialami oleh orang2
Tiauw Pang itu. Apa lagi Pangcu dari Tiauw Pang dan Ciu Ie Ling juga
bukan manusia2 yang lemah sehingga dengan adanya


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

peristiwa seperti ini, telah membuat mereka tidak mengerti, anak sebesar Yo Him bisa memiliki kepandaian yang demikian tinggi.
Kemudian Pangcu dari Tiauw Pang ini telah mengerahkan seluruh tenaga, lwekangnya dia telah mengulurkan tangannya, dengan maksud akan mencengkeram bahu dari Yo Him.
Gerakan yang dilakukan oleh Pangcu dari Tiauw Pang ini sangat cepat sekali, di samping itu angin serangan yang ditimbulkan oleh telapak tangannya itu mengandung kekuatan tenaga yang sangat hebat sekali.
Dalam keadaan demikian Yo Him juga tidak bisa berdiam diri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lawannya bukan melancarkar serangan dengan memukul
atau menghantam, justru lawannya itu telah melancarkan serangan dengan mempergunakan cengkeraman tangan.
Jika sampai bahunya atau tubuhnya bagian yang lain kena dicengkeiam oleh ketua dari Tiauw Pang, niscaya akan
menyebabkan dia mengalami kecelakaan yang tidak kecil, karena sepuluh jari2 tangan itu memiliki kekuatan
yang sangat dahsyat yang dapat niencengkeram hancur
tulang2 di tubuh Yo Him. Tetapi Yo Him tidak merasa takut, dengan cepat dia telah menyingkir kesamping.
Gerakan yang dilakukan oleh Yo Him memang tidak begitu cepat, sehingga Pangcu dari Tiauw Pang itu telah sempat mengulangi serangannya lagi untuk mencengkeram
punggungnya Yo Him. Dan kali ini Yo Him tidak bisa mengelakkan diri dari
serangan tersebut, karena itu dengan hebat punggungnya telah kena dicengkeram oleh ketua Tiauw Pang itu.
"Brettt ...!" pakaian dibagian punggung Yo Him telah robek kena dicengkeram, karena Yo Him masih sempat untuk
menjauhi diri. dengan sendirinya dia bisa selamat dari terluka ditangan ketua Tiauw Pang itu.
Namun bajunya yang telah robek itu menyebabkan Phang
Kui ln yang menyaksikannya jadi mengeluarkan seruan
tertahan karena terkejut.
Tetapi Yo Him dengan cepat telah menghadapi ketua Tiauw Pang itu lagi. Berani dan tabah sekali anak ini.
Sedangkan Ciong Lam Cie tambah bersemangat waktu
melihat dia telah berhasil merobek pakaian Yo Him.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan cepat dia telah melompat dan melancarkan
serangan pula, dia mengulurkan tangannya untuk
mencengkeram lagi. Gerakannya kali ini dilakukannya lebih cepat dari pada gerakan yang tadi dan tangannya telah diulurkan untuk mencengkeram dengan kuat sekali
Yo Him akhirnya melihat bahwa dirinya tidak mungkin bisa menghadapi tokoh persilatan seperti Ciong Lam Cie, karena walaupun dia telah memiliki lwekang yang mujijat dan aneh, tetapi Ciong Lam Cie telah mengetahui kelemahannya itu, sehingga dia telah melancarkan serangan2nya dengan hanya mempergunakan jari tangan belaka, yang dipergunakan untuk mencengkeram.
Maka tenaga yang meluncur dari jari tangannya itu hanya berseliweran perlahan sekali, menyebabkan tenaga memantul dari otot maupun urat jalan darah ulama ditubuh Yo Him tidak berarti apa2 untuk Ciong Lam Cie,
Dengan mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras, berulang kali Yo Him telah diserang oleh Ciong Lam Cie.
Walaupun dalam keadaan tertotok, tetapi Kwee Siang bisa melihatnya bahwa keadaan Yo Him sangat terancam oleh
serangan2 yang dilancarkan oleh Ciong Lam Cie.
Tetapi dia dalam keadaan tertotok, tidak bisa dia
memberikan bantuan maupun pertolongannya.
Sehingga Kwee Siang jadi berkuatir dan bingung sekali.
Dengan mempergunakan kekuatan tenaga dalamnya,
beberapakali Kwee Siang berusaha membuka toiokan
ditubuhnya, namun gagal. Tampaknya cara menotok yang
dilakukan oleh Ciong Lam Cie merupakan totokan yang aneh dan luar biasa sekali, sehingga sulit sekali untuk dibuka dengan kekuatan sendiri.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan gagalnya Kwee Siang berusaha membuka totokan
ditubuhnya, gadis ini jadi mengeluh beberapa kali dan benar2
berkuatir sekali, karena dia tidak berdaya untuk menolong Yo Him, walaupun dia melihat Yo Him dalam tekanan dan
ancaman bahaya yang tidak kecil di tangan ketua Tiauw Pang.
Disaat itu, angin serangan ketua Tiauw Pang telah
berseliweran kuat dan lunak bergantian, untuk mengelabuhi lwekang aneh yang dimiliki Yo Him.
Sampai akhirnya Yo Him tidak berdaya waktu pergelangan tangannya dicekal oleh ketua Tiauw Pang. Tubuhnya telah dilontarkan ketengah udara.
Waktu tubuhnya meluncur turun, justru jari tangan ketua Tiauw Pang itu telah bergerak menotok jalan darah Yo Him, maka tubuhnya segera terbanting dilantai tanpa bisa bergerak lagi, karena Yo Him telah dalam keadaan tertotok.
Phang Kui In waktu melihat apa yang telah dialami oleh Yo Him jadi mengeluarkan suara seruan tertahan dan telah melompat ketengah gelanggang tanpa nemperdulikan lagi ancaman mata golok dari kedua anggota Tiauw Pang itu.
Tetapi ketua Tiauw Pang itu telah tertawa ber-gelak2
dengan suara yang nyaring sekali, dia telah berkata dengan suara yang bengis: "Engkau mana bisa melayani aku " Lebih baik engkau kembali duduk ditempatmu agar engkau tidak mengalami peristiwa dan penderitaan seperti mereka berdua itu. Kembali kekursimu!!".
Tetapi Phang Kui In telah nekad benar, dengan
mengeluarkan bentakan : "Aku akan mengadu jiwa dengan kau !" dia telah melompat dan melancarkan serangan2 dengan mempergunakan kedua tangannya.
Tubuhnya telah meluncur menerjang ketua Tiauw Pang itu, gerakannya sangat cepat sekali, juga kedua telapak tangannya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang dipergunakan untuk menghantam itu mengandung
kekuatan yang cukup dahsyat.
Tetapi Ciong Lam Cie telah mengeluarkan suara tertawa mengejek, dia telah menggerakkan kedua tangannya untuk menangkis serangan yang dilancarkan oleh lawannya itu.
"Takkk !" kedua telapak tangan Phang Kui In telah
ditangkis oleh ketua Tiauw Pang dan tubuh Phang Kui In telah terpental keras sekali terbanting dilantai perahu.
Phang Kui In merasakan pergelangan tangannya itu sakit sekali. Dada sebelah kiripun dirasakan nyeri dan ngilu sekali, mungkin dia telah terluka didalam.
Tetapi dengan penasaran dan nekad sekali, Phang Kui ln telah melompat dengan gerakan yang sangat gesit sekali, dia telah mengeluarkan suara bentakan mengguntur dan telah menerjang maju lagi.
sambil menerjang kedua tangannya disilangkan, dia telah melancarkan gempuran yang sangat kuat sekali, karena Phang Kui In dalam nekadnya itu telah memusatkan seluruh
kekuatan tenaga dalamnya di kedua tangan nya itu.
Dia bermaksud akan mengadu jiwa dengan Ciong Lam Cie, maka Phang Kui ln melancarkan gempuran itu tanpa
memikirkan keselamatan dirinya lagi
Angin serangannya itu berkesiuran dengan keras sekali, dan juga angin serangan tersebut telah menggempur kuda2
Ciong Lam Cie. Tetapi Ciong Lam Cie walaupun muka dan bentuk tubuhnya yang kecil itu seperti seorang anak kecil, namun Pangcu Tiauw Pang ini merupakan seorang ahli silat yang telah
berpengalaman sekali. Sama sekali kuda2nya tidak tergoyahkan oleh serangan
yang dilancarkan oleh Phang Kui In, bahkan Ciong Lam Cie menantikan sampai tenaga serangan yang dilancarkan Phang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kui In telah dekat dengannya, disaat itulah dengan,
mengeluarkan suara seruan yang sangat panjang sekali, Ciong Lam Cie telah menangkis gempuran Phang Kui In.
"Brukkk....bukkk !" dua kekuatan tenaga dalam yang dahsyat sekali telah saling bentur dengan keras, dan dengan tenaga saktinya Ciong Lam Cie telah membuat tubuh Phang Kui In terpental dan terbanting dilantai perahu, terus tidak bergerak lagi, karena Phang Kui In telah pingsan tidak sadarkan diri.
Ciong Lam Cie telah tertawa dingin, sikapnya angkuh sekali.
"Bawa mereka kekamar tahanan...!" perintahnya dengan
suara yang congkak sekali.
"Kami menerima perintah !" teriak beberapa orang
pengawal ruangan, yang segera menggotong tubuh Kwee
Siang, Yo Him dan Phang Kui In kekamar tahanan.
Ketiga orang tawanan Tiauw Pang itu telah dibawa
keruangan bawah kapal itu, dan kemudian dimasukkan
kedalam sebuah ruangan yang gelap tidak memiliki
penerangan sedikitpun juga.
Kwee Siang walaupun dalam keadaan tertotok, matanya
bisa menyaksikan segala apa.
Dia melihat, bahwa mereka bertiga telah tertawan oleh pihak Tiauw Pang, berarti sulit sekali bagi mereka untuk melarikan diri, terlebih lagi dirinya bersama Yo Him dalam keadaan tertotok, sedangkan Phang Kui In dalam keadaan pingsan, mungkin juga tengah terluka didalam yang parah sekali....
Saat itu, Yo Him juga telah tersadar dari pingsannya, tetapi tubuhnya dalam keadaan tertotok seperti Kwee Siang, dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Keadaan di sekitar tempat itu gelap sekali, karena
ruangannya tertutup, sehingga tidak setitik sinar pun yang menembus masuk.
Sedangkan Yo Him baru saja tersadar dari pingsannya,
maka melihat sekelilingnya yang gelap pekat seperti itu, dia menduga bahwa dirinya telah berada di dalam neraka.
Dia telah mengawasi sejenak keadaan disekitarnya, sampai akhirnya waktu Yo Him mendengar suara napas seseorang, dia telah memanggil perlahan : "Paman Phang...." Encie Siang
?". Yo Him memanggilnya dengan perlahan, dengan suara
yang ditekankan, karena dia ragu2 kalau dia masih hidup didalam dunia, sebab begitu dia siuman dari pingsannya, justru sekitar dirinya gelap pekat, sehingga untuk melihat tubuhnya sendiri saja tidak bisa.
Apa lagi saat itu Yo Him merasakan tubuhnya kaku tidak bisa bergerak, maka dia menduga dirinya telah meninggal dunia dan telah dikubur didalam tanah....
Keadaan seperti ini telah membuat Yo Him jadi ragu2,
maka waktu dia memanggil Phang Kui ln dan Kwee Siang, dia memanggilnya dengan suara yang perlahan sekali.
Kwee Siang mendengar suara Yo Him, dia jadi girang
sekali. ,,Aku disini, adik Him ...!" kata Kwee Siang dengan cepat.
"Apakah engkau sehat2 saja " Tidak terlukakah tubuhmu ?".
Yo Him menghela napas. "Encie Siang, rupanya kita berdua telah mati, bukan ?"
tanya Yo Him. "Telah mati " Mengapa begitu ?" tanya Kwee Siang tidak mengerti.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
,,Bukankah sekarang ini kita berdua berada dalam
timbunan tanah, kita telah dikubur " Tubuh kita tidak bisa digerakkan karena tertimbun tanah, bukan ?".
Kwee Siang tertawa kecil.
"Tidak, kita masih hidup!" kata Kwee Siang cepat.
"Bukankah kita masih bisa bernapas " Dan masih dapat bercakap2 " .Kita hanya tertahan oleh pihak Tiauw Pang dan berada dalam keadaan tertotok, sehingga tubuh kita tidak bisa bergerak".
Mendengar perkataan Kwee Siang hati Yo Him jadi agak lega.
"Lalu..lalu mengapa keadaan di sekeliling kita ini gelap sekali " Semula aku menduga bahwa kita telah berada dalam tanah atau dineraka...!"
kata Yo Him lagi. "Dan...di mana paman Phang ?".
"Kita dikurung didalam, ruangan yang rapat dan tidak
memiliki sinar sedikit pun juga, kita berada dalam ruangan tawanan, maka dari itu, kita harus berusaha meloloskan diri.
Sedangkan paman Phang mu dalam keadaan pingsan, karena telah dirubuhkan ketua Tiauw Pang itu...! Yang terpenting bagaimana aku bisa membuka totokan ditubuhku...jika
totokan ditubuhku bisa dibuka, aku bisa memikirkan lebih lanjut cara bagaimana kita bisa meloloskan diri...!".
"Apakah aku tidak bisa membuka totokan ditubuhmu, encie Siang ?" tanya Yo Him.
"Kau ?" dan Kwee Siang berdiam sejenak, tampaknya dia tengah berpikir keras.
Tetapi kemudian dia telah berseru girang.
"Adik Him ! Kita akan tertolong !" teriaknya. "Kau bisa membuka totokan di tubuhku mempergunakan jalan
pernapasanmu yang aneh itu .! Kini engkau harus berusaha
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membuka totokan ditubuhmu sendiri dulu, kau turuti
petunjukku !" "Baik encie Siang !" menyahuti Yo Him, yang juga ikut girang.
Setelah itu, Kwee Siang berkata dengan suara yang tidak begitu keras karena dia kuatir di luar ruangan kamar tahanan itu adda anak buah Tiauw Pang.
"Kau salurkan pernapasanmu kejalan darah Wie-cing-hiat didekat pundakmu.!" kata Kwee Siang memberikan
petunjuknya bagaimana Yo Him harus menyalurkan jalan
pernapasannya untuk membuka totokan ditubuhnya.
Yo Him menuruti dia merasakan pundaknya ngilu.
"Pundakku ngilu dan sakit sekali !"
Kata Yo Him memberitahu keadaannya itu.
"Biar ... tidak apa" engkau tahan dulu!" Kata Kwee Siang.
"Sekarang engkau salurkan pernapasanmu itu ke jalan
darah Hai-tiong-hiat, lalu memutar setengah lingkaran, tiga dim dari Hai Tiong-hiat, yaitu kejalan darah Pie liahg hiat".
Yo Him menuruti terus petunjuk2 yang diberikan Kwee
Siang. Setelah dia menyalurkan pernapasannya sampai kejalan
darah Pie liang hiat, seketika itu juga terasa hawa hangat bergolak diperutnya.
Kuat sekali golakan hawa panas itu. seperti juga bola api yang ber-putar2 dan semakin lama jadi semakin panas juga.
Yo Him segera memberitahukan keadaan nya itu kepada
Kwee Siang. "Cepat kau salurkan jalan pernapasanmu kejalan darah
Sim-touw-hiat...!" perintah Kwee Siang, nada suaranya girang bukan main. Yo Him menuruti.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan seketika itu juga Yo Him merasakan bola api yang
panas didalam perutnya itu seperti buyar dan sekejap mata saja dia sudah terlepas dari totokan yang dilakukan oleh Ciong Lam Cie, karena dia telah berhasil menggerakkan kaki dan tangannya.
Rupanya tenaga totokan itu telah buyar oleh kekuatan
napas dari Yo Him. Segera YoHim bangkit, dia jalan me raba2
"Kau dimana encie Siang ?" tanya Yo Him .
"Ya, kekanan, aku berada disini, dua langkah lagi !" kata Kwee Siang memberitahukan nya.
Harus diketahui, jika Yo Him memang tidak memiliki latihan mata, sedangkan Kwee Siang justru telah terlatih matanya, walaupun berada dalam ruangan yang sangat gelap pekat, dia masih bisa melihat cukup jelas.
Yo Him menuruti petunjuk Kwee Siang maka dia bisa
sampai disamping sigadis.
"Kini per-tama2 engkau harus menotok jalan darah Bao-
siang hiatku. .!" Kata Kwee Siang. "Cepat, jangan ragu2...!"
Memang Yo Him jadi ragu2, karena dengan menotok tubuh si gadis berarti tangannya akan bersentuhan dengan tubuh sigadis.
Tetapi dibentak begitu oleh Kwee Siang, Yo Him jadi tidak ragu2 lagi, dia telah menggerakkan tangannya untuk menotok jalan darah Ban Siang Hiat Kwee Siang.
"Ya, tepat totokanmu itu, kini hati2, engkau harus menotok yang tepat jalan darah Bun Cie Hiat, tiga dim dipinggul, jangan meleset, karena terpisah satu dim terdapat jalan darah Bian-to-hiat, jalan darah yang bisa mematikan...!".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him melaksanakan perintah Kwee Siang dengan hati2.
Dia memang telah mengerti letak jalan darah, karena waktu Kwee Siang mengajari dia dasar2 ilmu lwekang, dia telah memperoleh petunjuk mengenai letak jalan darah itu.
Sebagai seorang anak yang cerdas sekali, maka Yo Him
bisa mengingatnya dengan baik letak jalan darah itu.
Setelah itu, Kwee Siang memberi petunjuk lagi agar Yo Him menotok beberapa jalan darah lainnya.
Yo Him melakukannya dengan tepat sekali.
Waktu Yo Him terakhir kali menotok jalan darah Sung-ko-hiat didekat pundak sigadis. maka Kwee Siang telah dapat melompat bangun.
"Ya, bebaslah kini aku dari totokan orang she Ciong itu i"
kata Kwee Siang. Yo Him juga jadi girang, tetapi belum lagi Yo Him sempat
.ber-kata2, Kwee Siang telah berkata kepadanya : "Adik Him engkau tentu heran bukan, mengapa aku yang memiliki
kepandaian yang tinggi tidak bisa membuka sendiri totokan ditubuhku, sedangkan engkau yang belum memiliki
kepandaian yang berarti telah bisa membuka totokanmu itu sendiri ?".
"Benar, encie Siang ...!" seru Yo Him dia memang heran, mengapa justru tadi Kwee Siang mengetahui dan memberikan petunjuk kepadanya agar jalan pernapasannya itu disalurkan dari jalan darah yang satu kejalan darah yang lainnya, tetapi mengapa Kwee Siang tidak bisa membuka sendiri jalan
darahnya yang tertotok itu.
"Sesungguhnya, disini letak kemujijatan dari kekuatan tenaga dalammu yang luar biasa itu...!" berkata Kwee Siang.
"Seperti engkau juga telah mengetahui bahwa engkau telah memperoleh kekuatan lwekang yang hebat sekali, lwekang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang mengandung kemujijatan. sehingga bisa memukul balik kembali setiap
tenaga yang menghantam ketubuhmu, karena otot dan
jalan darah utamamu itu akan bekerja begitu diserang dari luar. Maka aku jadi yakin bahwa engkau bisa membuka sendiri totokan di tubuhmu dengan mempergunakan pernapasanmu
yang aneh itu...! Dan dugaanku ternyata tepat, engkau berhasil ! Bahkan dengan totokan2 jari tanganmu itu, yang mengandung lwekang yang mujijat itu, engkau telah, berhasil menolongku ! Maka dari itu, ini telah membuktikan bahwa engkau memiliki lwekang yang dahsyat sekali, sayangnya engkau belum mengetahui cara untuk menyalurkannya ! Jika memang nanti kita telah berhasil meloloskan diri dari orang2
Tiauw Pang,. dan telah bertemu dengan ayahmu, kita mencari tempat yang sepi, aku akan memberikan petunjuk2-kepadamu, begitu pula engkau boleh meminta petunjuk
ayahmu "jika saja engkau mengetahui cara2 untuk menguasai dan mengendalikan pernapasanmu tentu engkau akan
memiliki suatu kekuatan yang sulit dilawan..!' Yo Him jadi girang sekali.
"Terima kasih encie.,.!." katanya.
"Walaupun aku memiliki lwekang yang tinggi, tetapi
lwekangku itu saja, tidak mempunyai kemujijatan yang seperti engkau miliki, aku memperoleh lwekangku ini berkat latihan, maka walaupun aku telah mengerahkan lwekangku itu untuk membuka totokan Ciong Lam Cie, kenyataannya aku gagal, karena totokan orang she Ciong itu sangat aneh sekali ! Tetapi dengan lwekangmu yang aneh dan sangat mujijat itu, ternyata totokanku dapat digempur buyar ...!".
Mendengar keterangan yang diberikan oleh Kwree Siang, tentu saja telah membuat Yo Him jadi bertambah girang.
Kemudian tampak Kwee Siang telah berkata lagi : "Mari kita melihat keadaan paman Phang-mu itu ...!!".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him baru teringat kepada Phang Kui In, kembali
perasaan kuatir menguasai dirinya. Dengan dituntun oleh Kwee Siang, Yo Him diajak menghampiri Phang Kui In.
Saat itu mata Yo Him juga telah terbiasa di tempat gelap, sehingga dia bisa melihat samar2 paman Phang-nya itu
menggeletak dilantai tanpa bergerak,
Kwee Siang telah berjongkok, dia telah memeriksa keadaan Phang Kui In.
,,Hemmm, paman Phangmu telah terluka di dalam, urat
besar didada kirinya, yaitu urat besar Bian-tiang-hiatnya, telah tergeser....!" menjelaskan Kwee Siang setelah memeriksa tubuh Phang Kui In.
Yo Him jadi tambah berkuatir, hampir saja dia menangis karena bingung,
Disaat itu Kwee Siang telah sibuk menguruti tubuh Phang Kui In, dan dia berusaha, mengembalikan urat besar didada kiri Phang Kui In yaitu urat besar Bian-tiang-hiatnya. keposisi yang semula.
Tetapi pekerjaan itu tidak mudah dan urutan tangan Kwee Siang tidak sanggup menggeser urat itu dengan baik.
Tiba2 Kwee Siang telah teringat sesuatu, dia mengeluarkan seruan tertahan yang perlahan sekali.
Yo Him jadi terkejut. Tadi dia dengan tegang sedang memandangi Kwee Siang
yang sibuk menguruti dada paman Phangnya itu, dan dia jadi terkejut ketika melihat Kwew Siang mengeluarkan suara seruan tertahan seperti itu.
"Ada apa encie Siang"'" tanya Yo Him dengan berkuatir sekali.
"Hemm, rupanya paman Phang-mu ini bisa ditolong oleh
kau pula, adik Him!!" kata Kwee Siang. Dengan lwekangmu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang mujijat itu urat besar itu bisa dikembalikan keposisinya yang semula."
Mendengar itu tentu saja Yo Him jadi sangat girang, dan dia mengiyakan berulangkali.
"Cepatlah encie Siang bagaimana caranya aku bisa
menolong paman Phang, tolong kau beritahukan kepadaku !"
kata Yo Him tidak sabar. " tenang, tidak akan terlambat, walaupun terluka akibat tergesernya urat besar didada kirinya, namun paman
Phangmu itu tidak mengalami ancaman kematian.....jangan membuat suara berisik, nanti menarik perhatian anak buah dari orang she ciong itu ...!".
Yo Him meleletkan lidahnya, dia baru teringat bahwa
mereka memang sedang berada dikamar tahanan musuh,
maka dia telah menutup mulut tidak ber-kata2 lagi.
Sedangkan Kwee Siang telah memberikan petunjuknya, dia meminta kepada Yo Him agar duduk didekat tubuh Phang Kui ln, duduk disebelah kanannya.
Dengan suara yang perlahan sekali Kwee Siang
memberikan petunjuk2nya apa yang harus dilakukan oleh Yo Him. Jalan darah yang harus ditotok oleh Yo Him ternyata banyak jumlahnya, karena setiap kali Kwee Siang
menyebutkan nama jalan darah yang harus ditotok di tubuh Phang Kui In, Yo Him harus menotok dengan mempergunakan tenaga mujijatnya. "Sie-tung-hiat, Mie-ko-hiat, urut perlahan jalan daerah Liu-bong-hiat, kemudian totok lagi jalan darah Kie-mui-hiat didekat lutut, kau harus mengurut jalan darah Ma-siang-hiat, dan kini urutlah jalan darah Lu-cing Hiat ... ".
Begitulah Kwee Siang telah menyebutkan terus menerus
jalan darah yang harus ditotok oleh Yo Him. jumlah jalan darah yang harus ditotok oleh Yo Him ditubuh Phang Kui In ternyata sangat banyak jumlahnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Peluh yang besar2 telah memenuhi kening dan tangan Yo Him, keringat itu menunjukkan bahwa Yo Him telah lelah sekali. Tetapi Kwee Siang menyadari bahwa pertolongan yang tengah diberikan kepada Phang Kui In tidak boleh tertunda, karena jika sampai tertunda, berarti akan menyebabkan bahaya yang tidak kecil untuk Phang Kui In, karena jalan2
darah yang telah terbuka itu akan kemasukan hawa kotor yang belum lagi dilenyapkan. Maka dari itu Kwee Siang meneruskan petunjuknya tanpa memperdulikan bahwa Yo Him telah lelah sekali.
Yo Him juga menguatkan hatinya untuk dapat melakukan
terus tugasnya, demi keselamatan paman Phangnya ini.
Walaupun kepalanya mulai pusing dan juga matanya mulai ber-kunang2, tetapi Yo Him tidak berani beristirahat. Setiap kali Kwee Siang menyebutkan jalan darah yang harus
ditotoknya, segera juga Yo Him melakukannya dengan cepat.
Setelah menotok lebih dari seratus jalan darah di tubuh Phang Kui In, barulah orang she Phang itu menggeliat
perlahan dan tersadar dari pingsannya, terdengar dia
mengeluarkan suara keluhan pendek.
"Phang Susiok !" berseru Yo Him gembira melihat paman Phangnya telah tersadar,
"Sssttt !" Kwee Siang memperingati Yo Him agar tidak menimbulkan suara berisik, karena bisa menarik perhatian orang diluar kamar tahanan ini, berarti mereka bisa celaka, karena mereka bertiga dalam keadaan yang lemah.
Yo Him juga menyadari bahaya yang bisa timbul oleh
kecerobohannya itu, maka anak ini teiah meleletkan lidahnya dengan sikap yang lucu, sehingga mau atau tidak Kwee Siang ikut tersenyum oleh sikap anak itu.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ayo kita mulai lagi membersihkan pengaruh kotor ditubuh paman Phangmu, masih ada puluhan jalan darah lagi yang harus ditotok olehmu...!" kata Kwee Siang yang kemudian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyebutkan satu persatu jalan darah yang harus ditotok oleh Yo Him dengan mempergunakan tenaga mujijat yang ada
padanya. Keadaan seperti itu berlangsung terus sampai beberapa saat lamanya, dan tampak Phang Kui In telah tersadar dari pingsannya dan dia telah berhasil menggerakkan tubuhnya, berusaha untuk duduk.
Yo Him dan Kwee Siang yang melihat telah cepat2
mengulurkan tangan mereka, untuk membantu paman Phang tersebut duduk dengan tubuh yang masih lesu.
,.Phang Susiok, akhirnya kau bisa diselamatkan juga !" kata Yo Him sambil tersenyum.
"Ya, kau juga harus merasa berterima kasih pada Kwee
Liehiap, karena Kwee Liehiap yang telah menyelamatkan kita.
Coba kalau tidak ada Kwee Liehiap, bukankah berarti aku akan menemui bencana dan meninggal, dan engkau pun akan terus dalam keadaan tertotok tidak berdaya.......?"
"Tunggu dulu Phang Lo-enghiong, bukan aku yang telah
menolongimu... justru aku pun telah ditolong oleh seseorang
...! kata Kwee Siang cepat memotong perkataan orang she Phang itu.
Phang Kui In jadi tertegun, dia memandang dengan sorot mata terkejut, katanya dengan ragu2 : "Ada seorang pendekar sakti lainnya yang telah menolongi kita ?":
Kwee Siang mengangguk. "Ya, Phang Lo-enghiong dan Siauw-moy (aku) telah
ditolong oleh Yo Him...!" menjelaskan Kwee Siang.
"Hah ?" tentu saja Phang Kui In jadi tambah terkejut.
"Yo Him per-tama2 membuka totokan ditubuhnya menurut
ilmu tenaga dalam seperti yang kuberikan, kemudian setelah berhasil membebaskan dirinya dari totokan, barulah dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membuka totokan ditubuhku dengan mudah lalu menotok pula jalan darah jalan darah Phang Lo-enghiong, sehingga kita jadi dapat selamat dari pengaruh totokan si jahat she Ciong itu!"
"Sungguh luar biasa dan sulit bisa dipercaya !" kata Phang Kui In sambil geleng2kan kepalanya mengawasi kearah Yo Him, bagaikan ada sesuatu yang telah menakjubkan hatinya.
Yo Him mengangguk, katanya ; "Benar Phang Susiok, tadi Ciecie Siang telah memberikan petunjuk2nya, jalan darah yang mana harus ditotok olehku menurut encie Siang aku memiliki lwekang yang mujijat, yang melebihi lwekangnya sendiri yang telah dilatihnya selama belasan tahun ! Menurut Encie Siang bahwa di tubuhku terdapat suatu keistirnewaan pada jalur2 jalan darahku".
Setelah tertegun sejenak lagi, tiba2 Phang Kui In tertawa ber-gelak2 dengan keras.
Untung saja Kwee Siang bergerak cepat. Gadis ini terkejut sekali waktu melihat Phang Kui In tertawa keras, tanpa pikir panjang lagi Kwee Siang telah mengulurkan tangannya
membekap mulut jago she Phang itu.
"Hati2 Phang Lo-enghiong". Kita bisa celaka, suara
tertawamu itu bisa memancing kedatangan lawan...!" Kwee Siang telah memperingati.
Phang Kui In jadi terkejut, dia baru teringat bahwa diri mereka tengah berada dalam kekuasaan musuh. Maka dari itu dengan penuh penyesalan Phang Kui In mengangguk.
Sedangkan Kwee Siang telah menarik pulang tangannya
kembali. "Sekarang yang perlu kita pikirkan", kata kwee Siang lagi, tindakan apa yang harus kiia lakukan untuk meloloskan diri dari tangan orang she Ciong itu ?".
Phang Kui In juga tampaknya bingung sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
,,Ciong Lam Cie memiliki kepandaian yang tinggi dan diatas kepandaian kita tampaknya tidak mudah kita melarikan diri dari jaringan anak buahnya yang berjumlah cukup banyak dan juga masing2 memiliki kepandaian yang tinggi. Maka kita tidak boleh berlaku ceroboh, sekali saja mereka mengetahui kita sudah terbebas dari tolokan mereka dan juga sekali saja mereka mengetahui kita akan melarikan diri, tentu diri kita akan dianiaya lebih berat dan lebih menyakitkan. Atau kemungkinan juga kita bertiga akan dibinasakan."
"benar Phang Loenghiong akupun berpikir begitu, kita
harus merencanakan sebaik mungkin cara yang terbaik untuk bisa meloloskan diri dari tangan orang she Ciong itu !."
"Atau kita pecahkan dinding kapal ini untuk menerobos keluar, kedalam air laut dan berenang meninggalkan kapal ini
?" Phang Kui In telah memberikan sarannya.
,,Bagaimana jika kita sekarang ini sedang berada ditengah lautan yang jauh dari daratan. bukankah berarti kita
Pendekar Kidal 22 Peristiwa Merah Salju Karya Gu Long Panji Sakti ( Jit Goat Seng Sim Ki) 5
^