Pencarian

Rajawali Sakti Langit Selatan 16

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long Bagian 16


memperhitungkan segalanya!"
Muka Tiat To Hoat ong jadi berobah tidak enak dilihat.
Walaupun dimukanya dia tidak memperlihatkan sesuatu
apapun juga, namun dihatinya kebat-kebit.
Hal itu disebabkan Tiat To Hoat ong memang
mengetahuinya bahwa ilmu pedang gabungan yang dimiliki Yo Ko dan Siauw Liong Lie, yang diberi nama Giok Lie Kiam Hoat merupakan ilmu pedang yang sulit sekali dihadapi, karena ilmu pedang bidadari itu meiupakan ilmu pedang yang seragam diantara kedua pedang, dapat bekerja sama dengan baik. jika yang satu tengah terdesak, pedang yang satunya lagi dapat segera membantuinya.
Jika hanya merghadapi Yo Ko seorang diri,atau juga Siauw Liong Lie seorang diri, tentu Tiat To Hoat ong tidak jeri, karena kepandaian mereka hampir berimbang. Tetapi kini kenyataan yang ada kedua2nya berada di tempat ini. Bahkan Yo Ko tampaknya telah bernapsu sekali akan menyerang
dirinya, Tiat To Hoat Ong tidak memiliki pilihan lain, karena walaupun bagaimana dia harus berani menghadapi pasangan suami isteri yang terkenal kegagahannya itu.
"Baiklah!" kata Tiat To Hoat-Ong sambil memperlihatkan sikap yang angkuh. "Aku akan menghadapimu dulu, sibuntung sombong.....!"
Dan setelah berkata begitu, Tiat To Hoat Ong telah
mencabut golok besinya, dia membulang balingkan beberapa kali, sehingga golok yang berwarna hitam itu memantulkan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cahaya yang berkilauan. Itulah senacam golok mustika yarg jarang sekali terdapat didaratan Tionggoan.
"Ayoh mulai....!" tantang Tiat To Hoat Ong sambil tertawa mengejek, sikapnya tenang sekali. Tetapi sesungguhnya otaknya tengah bekerja mencari jalan untuk dapat meloloskan diri dari pasangan suami isteri yang tangguh itu.
Yo Ko juga telah mencabut keluar It Thian Kiamnya. dia membulang balingkau juga pedang itu dengan tangan kiri tunggalnya.
Pedang It Thian Kiam adalah pedang mustika yang baik
sekali, yang memiliki bobot sangat berat, dibantu lagi oleh lwekang Yo Ko yang memang telah mencapai tingkat
sempurna, sehingga menimbulkan kembali keragu2an Tiat To Hoat Ong.
Belasan tahun yang lalu dia pernah merasakan hebatnya Yo Ko, walaupun tangan kanannya telah buntung dan hanya
memliki tangan kiri saja.Kemudian dia berhasil menculik Siauw Liong Lie dengan mempergunakan bubuk obat tidur, sehingga ia bisa menangkap Siauw Liong Lie dan burung rajawali saktinya.
Selama belasan tahun Tiat To Hoat ong melatih diri dengan giat karena dia menghendaki supaya kepandaiannya jauh lebih tinggi dari yang sudah2.
Disampihg itu Tiat To Hoar ong juga tengah sibuk mencari pembesar2 negara Song yang bisa diajak bekerja sama untuk menyambut kedatangan pasukan Mongolia yang dipimpin
Kubilai Khan dari dalam. Dan memang usaha Tiat To Hoat ong berhasil memuaskan, karena dia telah melihat banyak
pembesar2 penting dari negara Song itu yang mengadakan kontak dengan Kubilai Khan.
Hasil yang dicapai olah Tiat To Hoat ong menggembirakan hati Khannya yang agung, dia dipuji sebagai guru negara yang banyak jasanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan kini setelah belasan tahun sibuk mengatur segala2nya.
Tiat To Hoat ong kembali kedaratan Tionggoan, karena dalam rencana yang telah digariskan, pasukan tentara Mongol, ia itu akan menyerbu daratan Tionggoan dalam tahun-2 mendatang.
Tetapi siapa tahu waktu dia berada dirumah makan, justru dia telah berpapasan dengan Yo Ko dan Siauw Liong Lie.
Hatinya jadi ciut duluan.
Walaupun bagaimana Tiat To hoat ong memang mengakui
bahwa kepandaian Yo k o masih berada satu tingkat
diatasnya, maka dia mesti berlaku hati2.
"Ayo mulai buka serangan...!" seru Yo Ko menantang.
Tiat To Hoat ong tidak segan2 lagi, dia telah mengerahkan kekuatan tenaga Iwekangnya sebanyak tujuh bagian yang disalurkan kepada golok besinya.
"Wuttt,..!" golok besi itu menyambar ke dada Yo Ko.
Tetapi Yo Ko tidak berkelit, dia menggunakan It Thian Kiam-nya untuk menangkis
"Tranggg...!" benturan kedua senjata mustika itu terdengar keras sekali.
Tubuh Tiat To Hoat-ong tergoncang keras, dia jadi terkejut karena dalam satu gebrakan itu saja Tiat To Hoat ong telah dapat menduga bahwa tenaga lwekaag Yo Ko lebih tinggi dari dia.
Jalan satu2nya untuk menyelamatkan jiwa nya, Tiat To
Hoat ong harus mencari usaha meloloskan diri.
Tetapi Yo Ko saat itu telah melancarkan serangan lagi dengan menggunakan salah satu jurus dari ilmu silat Giok Lie Kiam Hoat(Ilmu pedang Bidadari) yang dinamakan "Bidadari menari, senjata bertebaran", pedang It Thian Kiam itu telah berkelebat2 cepat sekali. Aneh bear cara menyerang Yo Ko,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dalam sekejab mata telah seratus geraka yang digunakan mengincar bagian yang mematikan ditubuh Tiat To Hoat ong.
Tiat To Hoat Ong, walaupun sangat terdesak dan sukar
mengelakkan diri, kenyataannya dia bisa juga membela diri agar tidak sampai rubuh dipedang Yo Ko.
Akibat perasaan sakit hati dan dendam, kali ini Yo Ko bertempur berlainan dari biasanya. Karena dalam
pertempuran2 dimasa lalu, Yo Ko tidak begitu mendesak lawannya. namun kini berhadapan dengna Tiat To Hoat ong justru dia bermaksud untuk secepat mungkin merubuhkan Tiat To Hoat Ong.
Lama kelamaan Tiat To Hoat Ong jadi semakin sibuk dan terdesak hebat.
Karena Tiat To Hoat ong tidak memiliki jalan lain lagi, mau atau tidak, dia harus menghadapi Yo Ko.
Dengan mengeluarkan suara bentakan yang bengis
mengandung kenekadan, tampalk Tiat To Hoat-ong
menggerakkan golok hitamnya itu, dia telah menyerang
dengan jurus "Setan Akherat Datang Mengisap Darah", dimana golok hitamnya itu seperti juga seekor naga hitam yang menerjang kepada Yo Ko.
Yo Ko sendiri dalam kemarahannya menghadapi musuhnya
yang benar2 hampir merusak rumah tangganya, dimana dia harus berpisah dengan Siauw Liong Lie dan puteranya, yaitu Yo Him, kali ini dia bertempur tidak berlaku segan2 lagi.
It Thian Kiam-nya digerakkan dengan ber-tubi2 melakukan tikaman dan tabasan yang tidak hentinya.
Gerakan kedua orang yang tengah bertempur itu semakin lama semakin cepat dan akhirnya mereka hanya tampak
merupakan dua sosok tubuh yang tengah ber-kelebat2 dengan cepat sekali, juga kedua senjata mereka setiap kali saling
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bentur telah menimbulkan suara "Trang. trang, trang," tidak hentinya.
Untung saja Tiat To Hoat Ong mempergunakan golok
pusaka, sehingga goloknya itu tidak sampai tertabas kutung atau semplak.
Disaat itu tampak Yo Ko telah mengeluarkan suara
bentakan yang nyaring sekali. setiap kali pedangnya meluncur menyerang Yo Ko selalu berseru : "Awas pedang!!"
Untuk mendesak Yo Ko, Tiat To Hoat Ong tidak bisa dan tidak sanggup, karena Yo Ko justru telah mengurung diri sipendeat dengan pedangnya yang berkelebat dengan rapat sekali.
Tetapi Hiat To Hoat Ong keras hati.
"Biarlah kau mati bersama2 dengan dia!" serut hati kecil Hiat To Hoat Ong. "Hemm, sekarang aku baru menghadapi sibuntung ini, aku sudah terdesak, bagaimana jika nanti isterinya itu, Siauw Liong Lie ikut bertempur mengeroyok diriku, tentu aku akan sibuk sekali mengelakkan diri dari serangan2 mereka. Hemm, walaupun bagaimana aku harus
berusaha untuk mencari jalan keluar meloloskan diri dari mereka..."
Dan setelah berpikir begitu, didalam hatinya, Tiat To Hoat ong memutar golok besinya. dia telah mengerahkannya
dengan gerakan2 yang sangat cepat dan menerjang kuat
sekali. Yo Ko serrentara waktu harus melompat mundur
mengelakkan serangan dan terjangan nekad dari lawannya ini.
Tetapi begitu golok hitam itu berhasil dielakkannya. dengan mengeluarkan suara siulan yang sangat nyaring sekali tampak Yo Ko telah melancarkan serangan yang bertubi2 ke diri sipendeta.
Sehingga kali ini Tiat Hoat Ong harus melompat mundur.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko tidak berhenti sampai disitu saja. dengan gerakan yang manis dari jurus "Bidadari mempersembahkan Arak,"
tempat pedangnya itu telah menuju kearah batang leher Toat To Hoat Ong.
Waktu itu tampak Tiat To Hoat Ong telah terhuyung
mundur dengan muka yang sangat pucat. Mati2an dia
berusaha menggerakkan golok besinya untuk menangkis.
Pedang Yo Ko memang bisa ditangkisaya dengan kuat,
tetapi pedang ditangan kiri Yo Ko itu tidak bergeming sedikitpun juga, dan tidak berobah arahnya.
Bahkan golok hitamnya Tiat To Hoat ong itu sendiri yang telah terpental dan hampir terlepas dari cekalannya,
Sedangkan mata pedang Yo Ko masih terus meluncur
menusuk kearah batang lehernya pendeta itu.
Tiat To Hoat ong merasakan seperti juga semangatnya
telah terbang melayang meninggalkan raganya dia juga
mengeluarkan seruan tertahan.
Namun sebagai koksu negara yang memiliki kepandaian
sangat tinggi, dengan sendirinya dia tidak diliputi kegugupan saja. Dalam keadaan terdesak seperti itu dia tidak dapat berdiam diri saja. dengan cepat dia membuang diri ke
belakang, lalu bergulingan ditanah beberapa kali, menjauhi Yo Ko.
Tiat To Hoat ong bergerak sangat cepat sekali, tetapi gerakan Yo Ko lebih cepat lagi.
Dengan mengeluarkan suara bentakan yang bengis, Tiat To Hoat ong jadi nekad dan telah menggerakkan pula pedang hitamnya sambil tubuhnya bergulingan. Dia menggunakan jurus "Menabas Ular diEkornya" sehingga pedang Yo Ko yang tengah menyambar datang itu telah kena ditangkisnya dengan kuat sekali.
"Tranggg...!" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena Tiat To Hoat ong memusatkan seluruh kekuatan
tenaganya dipergelangan tangannya dan menyalurkan lewat golok hitamnya itu, maka benturan itu tidak merugikan apa2
baginya. Sedangkan Yo Ko telah menarik pulang pedangnya,
kemudian dia berkata dengan suara yang tawar: "Berdirilah, aku tidak bisa membinasakan manusia yang sudah tidak
berdaya..!" Muka Tiat To Hoat ong menjadi berobah merah, dengan
marah dia balas membentak. "Jangan sombong... Engkau belum tentu dapat merubuhkan diriku..!"
Dan sambil berkata begitu, Tiat To Hoat Ong merangkak bangun. Tiba-tiba dia mengeluarkan serangan dan tahu-tahu golok hitamnya itu telah dilemparkannya dengan cepat sekali.
Itulah salah satu jurus simpanan Tiat To Hoat-Ong bernama
"Tenggeret menubruk mangsanya".
Yo Ko juga terperanjat melihat cara menyerang lawannya yang agak aneh, dengan mata golok mengincar batang
lehernya. Sebagai seorang pendekar sakti, Yo Ko tentu saja tidak menjadi gugup. Dengan cepat pedangnya diputar, dan
pergelangan tangan kanan jubahnya yang kosong itu telah dikebutkan.
Kemudian lengan jubahnya yang dikebutkan itu telah
melibat batang golok lawan, dan pedangnya meluncur terus dengan cepat sekali. Gerakan yang terjadi itu semuanya berlangsung sangat cepat sekali, sehingga Tiat To Hoat Ong sendiri seperti tertegun. Tetapi segera dia tersadar, karena saat itu justru mata pedang Yo Ko tengah menyambar secepat kilat kearah dadanya.
Dengan mengeluarkan seruan tertahan, tampak Tiat To
Hoat-Ong mengeluarkan iwekangaya untuk menarik terlepas goloknya dari libatan lengan baju Yo Ko.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi usahanya itu gagal.
Sedangkan Pedang Yo Ko terus menyambar ke diri Tiat To Hoat Ong.
Tidak ada pikiran lainnya lagi bagi Tiat To Hoat Ong selain melepaskan goloknya. karena jika tidak, dia tentu akan memerima bahaya yang tidak kecil.
Sambil melepaskan cekalan tangannya pada goloknya itu.
Tiat To Hoat Ong melompat kebelakang, dia telah menjauhi Yo Ko dengan mengorbankan goloknya itu.
Yo Ko tidak melanjutkan serangannya itu dan tertawa sinis.
"Apakah sekarang engkau menyerah?" tanyanya. " kalau kau mau meminta maaf tentu kami bersedia memaafkan
kesalahanmu asal kau berjanji tidak akan melakukan
perbuatan2 jahat lagi."
Muka Tiat To Hoat Ong jadi berubah merah padam. karena selain mendongkol sekali dirinya dihina, juga dia marah bukan main goloknya sampai terlepas dari tangannya hanya akibat gulungan lengan jubah Yo Ko.
"Hemm.. sekarang belum tentu engkau bisa merubuhkan diriku... kembalikan golokku itu dan kita main2 lagi seribu jurus..!" kata Tiat To Hoat Ong.
Yo Ko tertawa dingin. "Dulu adik seperguruanmu Kim Lun Hoat ong telah
terbinasa karena dirinya terlalu membela kerajaan Mongolia sehingga dengan akal liciknya beberapa kali telah mencelakai orang2 Han kami.dia menemui ajalnya dengan cara yang
pantas karena kesalahan dan dosa Kim Lun Hoat Ong telah luber melwati takaran! dan kini Engkau.. Jika engkau masih tidak mengenal selatan. itu terserah kepadamu... nah
terimalah golokmu..!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil berkata dingin, Yo Ko mengebutkan lengan
kanannya yang kosong itu, golok menyambar kearah Tiat To Hoat Ong dengan membawa kesiuran angin yang keras sekali.
sehingga membuat Tiat To Hoat ong jadi terkejut.
Tetapi sebagai seorang jago yang memiliki kepandaian
tinggi, Tiat To Hoat Ong tidak gugup. Dengan mengeluarkan suara "Ughh!" tampak Tiat To Hoat-Ong menggerakkan tangan kanannya, dan "Tap!" goloknya telah dapat diraihnya, hanya dia merasakan tangannya kesemutan, karena tenaga samberan itu meluncur sangat kuat sekali.
Tubuh Tiat To Hoat-Ong juga terhuyung mundur beberapa langkah. Hal ini membuktikan bahwa kekuatan lwekang Yo Ko masih berada diatasnya.
Hati pendeta ini jadi ciut, karena dia menyadari
menghadapi Yo Ko seorang saja belum tentu dia bisa
mengatasinya, apa lagi jika memang nanti Siauw Liong Lie ikut campur turun tangan, tentu dia lebih repot lagi.
Tetapi belum sempat pendeta itu berkata apa2, Yo Ko telah berkata: "Hayo kita mulai lagi....?"
Tiat To Hoat ong tidak memiliki pilihan lainnya, dia telah mengeluarkan suara seruan yang sangat keras dan tampak goloknya berkelebat2 dengan cepat sekali serta kuat.
Beruntun dia mengeluarkan jurus2nya cukup ampuh yaitu
"Kelabang Mencari Mangsa" kemudian di susul dengan jurus
"Kuda Putih Melompati Bukit". Kedua seangan itu menyambar datang dengan cara yang beruntun, sehingga Yo Ko untuk sementara walaupun menghadapi serangan Tiat To Hoat ong dengan ginkangnya Tetapi waktu pendeta itu inpin
menyusulkan lagi dengan jurus yang ketiga, tampak Yo Ko mengeluarkan suara seruan yang sangat nyaring sekali dan pedangnya itu telah berkelebat dengan jurus "Bidadari Berkawan Dengan Naga", maka pedang It Thian Kiam-nya itu bergerak dengan cepat sekali menangkis golok hitam Tiat To Hoat ong
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tranggg. .!" Suara benturan itu sangat keras sekali dan mengandung dua kekuatan yang saling tindih.
Tiat To Hoat-ong juga merasakan betapa telapak
tangannya itu pedih sekali, mendatangkan perasaan sakit, maka diam2 dia mengakui bahwa lwekang yang dimiliki Yo Ko masih berada setingkat diatas dirinya
Sedangkan saat itu, dengan mengeluarkan siulan nyaring, Yo Ko telah meneruskan serangannya dengan jurus "Bidadari Bergurau Dengan Kelinci," di mana pedangnya telah menyambar lebih cepat dari semula.
Perasaan sakit pada telapak tangannya Tiat To Hoat Ong masih pedih sekali, tetapi dia telah mempertahankan diri dan menahan perasaan sakit itu dengan memegang keras gagang goloknya.
Namun sekarang Tiat To Hoat Ong tidak berani menangkis dengan goloknya dia hanya mengandalkan gingkangnya untuk mengelakkan diri dari serangan- pedang Yo Ko.
Suara berkesiuran dari pedang Yo Ko keras sekali, sehingga membuat Tiat To Hoat ong semakin lama semkin terdesak dan semakin ripuh, karena walaupun bagaimana dia sekarang tengah menghadapi lawan yang sangat berat, seorang
pendekar sakti yang jarang tandingannya.
Yo Ko juga menyadari, jika ia memberikan kesempatan
kepada lawannya berdapat, tentu akan sulit lagi mendesak lawannya ini.
Tetapi suatu kali, karena pedang Yo Ko menyambar dengan gerakan "Bidadari Bergurau Di pelangi", di mana pedang Yo Ko telah berkelebat dengan cepat sekali seperti juga sinar pedang itu menjadi pelangi yang menyilaukan mata
menyambar kearah kepala lawannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiat To Hoat-ong jadi kikuk sendirinya. Tidak mungkin dia meloloskan diri lagi, dengan mengelakan diri dari serangan tersebut Jalan mundur baginya telah tertutup oleh kilauan cahaya pedang Yo Ko.
Terpaksa Tiat To Hoat ong mengangkat goloknya untuk
menangkis. "Tranggg.....!" kali ini suara benturan dari kedua senjata tajam itu lebih nyaring lagi.
Dalam keadaan itu, Tiat To Hoat-ong tidak mem-buang2
kesempatan yang ada, dia telah membarengi lagi dengan bacokan kearah perut Yo Ko, memaksa Yo Ko mundur dua
langkah kebelakang. Kesempatan itulah telah dipergunakan..Tiat To Hoat ong untuk melompat mundur dengan cepat, dia memutar
tubuhnya untuk keluar dari ruangan rumah makan ini.
Yo Ko tidak mengejarnya, dia hanya memperdengarkan
suara dengusan saja. Disaat itu. tampak Yo Ko telah memasukkan pedangnya
kembali dalam sarungnya. "Sungguh pengecut.. " menggumam Siauw Liong Lie dengan tersenyum ketika suaminya telah kembali kemeja mereka dan bersantap.
Mereka mengasoh tiga hari dirumah penginapan tersebut, dan hari keempat sebetulnya mereka ingin melanjutkan
perjalanan mereka. Tetapi dimalam yang ketiga itulah terjadi sesuatu peristiwa yang tidak pernah mereka duga.
Malam itu menjelang tengah malam yang larut, Yo Ko dan yang lainnya telah tertidur nyenyak sekali.
Tetapi menjelang kentongan ketika mereka mendengar
suara berkelisik diatas genting walaupun bunyi itu perlahan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bagi Yo Ko yang telah mencapai kesempurnaan ilmunya, dia dapat menduganya bahwa orang yang datang itu tentunya ingin menyelidiki sesuatu.
Suara langkah perlahan yang semula itu telah disusul pula dengan langkah kaki lainnya. Gerakan 0rang2 itu ringan sekali membuktikan bahwa mereka memang memiliki kepandaian
yang telah sempurna. "Siapa mereka ?" berpikir Yo Ko didalam hatinya. Dia melirik kepada Yo Him dan Phang Kui In yang telah tertidur nyenyak. Yo Ko tidak bermaksud mengganggu kenyenyakan tidur mereka.
Diam2 Yo Ko melompat turun dari pembaringannya, dia
telah menghampiri jendela kamar, dibukanya dan dia
melompat keluar dengan ringan sekali.
Ketika dia tiba diluar kamarnya, dia tidak melihat seorang manusiapun juga.
Yo Ko memandang sekelilingnya, tetap dia tidak melihat seorang manusiapun juga.
Diam2 Yo Ko jadi berpikir, mungkinkah dia salah
mendengar dari suara tadi, yang hanya jatuhnya daun kering belaka"
Yo Ko melompat naik keatas genting, dia ingin memandang kesekelilingnya dari tempat yang cukup tinggi.
Tetapi waktu tubuh Yo Ko melambung di tengah udara,
belum lagi kedua kakinya menginjak genting, dirasakannya telah menyambar segumpalan angin yang sangat kuat.
Disamping itu Yo Ko mencium juga bau harum memeningkan kepalanya.
Yo Ko terkejut, dia telah mendengar cerita Siauw Liong Lie bahwa Tiat To Hoat-ong memiliki semacam tabung asap, yang jika di semburkan kepada korbannya, maka korbannya akan lemas tidak bertenaga dan terkulai pingsan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Teringat itu, Yo Ko cepat2 menutup pernapasannya, dia telah mengerahkan lwekang-nya untuk mempertahankan diri dan semburan asap itu. yang tentunya semacam asap
beracun. Lengan kanannya yang kosong tidak bertangan itu telah dtkebutkannya, sehingga asap terbawa oleh ingin keras itu membuyar kembali.
Waktu itu Yo Ko telah mengeluarkan suara siulan dan
tubuhnya hinggap diatas genteng membarengi mana ketika kakinya hinggap diatas genting, dia menggerakkan tangannya, mengebut pula dengan lengan jubah kanannya itu yang melambai2 karena tidak berlengan. Tetapi walaupun demikian, kebutan yang dilakukan oleh Yo Ko itu mengandung tenaga Iwekang yang luar biasa kuatnya.
Serangan lawan rupanya tidak hanya sampai disitu saja, karena beruntun telah menyambar lagi asap yang harum itu.
Yo Ko memang telah sempurna melatih tenaga
Iweekangnya, maka dia dapat menutup jalan pernapasannya untuk menghindarkan diri dari segala pengaruh racun berasap itu.
Mata Yo Ko yang jeli telah dapat melihatnya bahwa diatas genting itu berdiri enam orang, yang salah seorang
diantaranya dikenal Yo Ko sebagai Tiat To Hoat Ong.
"Hemmmm..... engkau kembali lagi ingin mencari
kematian" tegur Yo Ko dengan suara yang bengis, karena dia jadi mendongkol. Tiga hari yang lalu dia memberikan
pengampunan kepada Tiat To Hoat Ong, tetapi ternyata justru pendeta ini telah menyatroni dia lagi dengan membawa lima orang sahabatnya. Jika dilihat dari keadaan mereka, tentu kelima kawan Tiat To Hoat Ong merupakan jago2 yang
memiliki kepandaian tinggi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Diantara kelima orang itu terdapat Te-lengki dan Turkichi, kedua jago yang dulu bersama2 Tiat To Hoat Ong
memunahkan murid2 Kun Lun Pai.
Tiat To Hoat Ong melihat bahwa semburan asap
beracunnya itu (yang kini dikenal sebagai Chroloform) tidak memberikan hasil seperti yang diharapkannya, telah
mengeluarkan suara bentakan : "Serang....!"
Dan golok hitam dari pendeta itu telah menyerang Yo Ko dengan samberan yang kuat sekali.
Tampak Yo Ko melayani mereka dengan mencabut
pedangnya, dia memutarnya dengan cepat sehingga terdengar suara "Trangggg, tranggg, tranggg....." beberapa kali, disertai dengan seruan tertahan dari lawan2nya itu.
Tetapi Tiat To Hoat-ong dengan kelima kawannya juga
bukan orang2 lemah. Jika tadi siang Tiat To Hoat-ong berhasil dirubuhkan oleh Yo Ko, karena dia tengah gugup melihat ditempat itu ada Siauw Liong Lie, dan perasaan gugupnya itu membuat
permainannya jadi terpecah.
Sekarang setelah datang bersama kelima orang kawannya yang masing2 memiliki kepandaian sangat tinggi, dia jadi mantap dan hatinya jauh lebih tenang.
Maka dari itu Tiat To Hoat ong bisa melakukan perlawanan dengan gigih.
Suara senjata tajam yang saling bentur itu, sehingga
mengeluarkan suara "trang, trang" tidak hentinya telah membuat Siauw Liong Lie terbangun dari tidurnya. Begitu pun Kwee Siang, Phang Kui In dan Yo Him juga telah terbangun dan tidurnya
Cepat sekali Siauw Liong Lie dan lain lainnya keluar dari kamar mereka dan melompat keatas genteng. Segera mereka melihat bahwa Yo Ko tengah dikepung oleh lawan2-nya yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berjumlah enam orang. Siauw Liong Lie juga mengenalinya dua orang diantara orang2 yang mengeroyok suaminya itu tidak lain dari Talengki dan Turkichi, dua orang yang dulu bersama2 dengan Tiat To Hoat-Ong telah mendesaknya,
sehingga dia menerjunkan dirinya kedalam jurang.
Seketika itu juga amarah Siauw Liong Lie tidak bisa ditahan lagi, dia telah mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras : "Ko-jie, mundurlah, biarlah sekarang aku yang menghadapi mereka...!"
"Tetapi Liong-jie, tidakkah lebih baik jika kita mengepung mereka dengan mempergunakan Giok Lie Kiam Hoat?" kata Yo Ko.
"Aku ingin mencoba khasiat dari ilmu pukulanku yang baru kuperoleh....!!" dan setelah berkata begitu, tampak Siauw Liong Lie melompat kesamping Yo Ko, lalu tangan kanannya itu digerakkan menghantam dengan kuat sekali, sehingga angin serangan itu berkesiuran dengan keras menyambar kepada Tiat To Hoat Ong dan Turkichi.
Gerakan dan serangan yang dilakukan oleh Siauw Liong Lie bukan serangan yang sembarangan, karena dia telah
mempergunakan ilmu pukulan "pek Lui Kun Hoat" atau ilmu pukulan petir.
Tiat To Hoat Ong dan Turkichie yang diserang dengan
mempergunakan ilmu pukulan petir itu, jadi terkejut bukan main.
Walaupun mereka berhasil mengelakkan diri, tetapi mereka masih merasakan ada hawa panas yang menyeramkan pada
tubuh mereka. "Hebat perempuan siluman ini.... ternyata dia tidak hanya memiliki nama kosong saja.... karena dia memang memiliki kepandaian yang sangat tinggi sekali."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena berpikir begitu, tampak Tiat To Hoat ong berlaku lebih hati2 lagi.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sedangkan mulutnya telah berteriak:" Hati2, siluman ini hebat sekali ilmunya...." teriakan yang dilakukannya oleh -Tiat To Hon Ong itu ditujukan kepada kawan2nya, karena Tiat To Hoat ong yang kuatir kawan2nya itu tidak mengetahui
kelihayan Siauw Liong Lie, main semberono saja sehingga bisa mencelakai mereka.
Yo Ko telah melompat mundur kesamping Yo Him, dia
memang ingin menyaksikan betapa tinggi kepandaian ilmu pukulan petir yang dimiliki istrinya ini,
Siauw Liong Lie tidak menunda2 waktu lagi. dengan
mengeluarkan seruan yang nyaring sekali, dia menggerakkan tangan kanannya, dari telapak tangannya itu telah menyambar angin serangan yang luar biasa kuatnya, karena Siauw Liong Lie telah melancarkan serangan dengan mempergunakan
jurus "Petir menyambar Harimau" yang kemudian disusul dengan "Petir Bergelimang Dilaut", gerakan mana sangat hebat, karena panas seperti api petir, dan tangannya
bergelombang seperti gelombang air laut. Sehingga
kepandaian yang telah dipeliharakan oleh Siauw Liong Lie mengejutkan semua orang.
Yo Ko sendiri telah menyaksikan betapa istrinya kini
memiliki kepandaian yang mungkin lebih tinggi dari
kepandaiannya sendiri. Dengan sendirinya Yo Ko jadi berdiri tertegun menyaksikan pertempuran yang tengah berlangsung itu.
Siauw Liong Lie mengeluarkan jurus2 dari ilmu Pukulan Petir yang dimilikinya itu secara teratur, yaitu sejurus demi sejurus dijalankannya dengan baik sekali.
Terlebih lagi memang sebelumnya Siauw Liong Lie
merupakan seorang pendekar wanita yang memiliki
kepandaian tertinggi dibandingkan dengan kepandaian para
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pendekar wanita lainnya yang ada di jaman ini. Sampat Kwee Siang sendiri merasa kagum sekali melihat kehebatan ilmu pukulan yang dimiliki Siauw Liong Lie. Dijaman ini mungkin sudah tidak ada orang yang bisa menandingi Siauw Liong Lie, karena jika ditilik dari kepandaian yang dimilikinya itu, mungkin Oey Yong pun masih berada dibawahnya.
Siauw Goat Lan sendiri berulang kali telah bersorak2
girang. "Hajar mereka itu semuanya, suhu!" teriak Siauw Goat Lan dengan suara yang nyaring, tampaknya dia senang sekali melihat gurunya menang diatas angin, sehingga berulang kali dia telah berteriak2 dengan suaranya yang nyaring sekali.
Tiat To Hoat-ong dan kelima kawannya jadi terkejut,
karena mereka tidak menyangka baru belasan tahun mereka berpisah dengan Siauw Liong Lie, yang semula mereka sangka telah mati terbanting didasar jurang itu, kini ternyata Siauw Liong Lie. telah mencapai kepandaian yang jauh lebih tinggi daripada dahulu.
Tetapi sebagai tokoh2 persilatan yang memiliki kepandaian tinggi, mereka tidak pernah mengenal arti kata 'menyerah', mati2an mereka mengepung dengan ketat sekali.
Walaupun telah memperoleh kepandaian ilmu pukulan
"Petir" itu, tetapi menghadapi sekaligus enam orang tokoh persilatan yang memiliki kepandaian sangat tinggi, tentu saja Siauw Liong Lie tidak bisa memperoleh kemenangan dalam waktu yang sangat singkat saja.
Karena teringat beberapa Waktu yang lalu justru disaat anaknya baru berusia empat puluh hari lebih, dia telah dikepung Tiat To Hoat-ong, Turkichie dan Talengkie, membuat dia terpisah dari suami dan anaknya. Hal itu membuat hawa amarah yang timbul dihati Siauw Liong Lie jadi semakin berkobar. Pendekar wanita tersebut melakukan pukulan2 jarak jauh yang lebih kuat lagi kepada Tiat To Hoat ong dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kawan2nya, sehingga udara disekitar gelanggang pertempuran itu terasa sangat panas sekali.
Berulang kali Tiat To Hoat-ong dan kawan2nya berusaha untuk mendesak Siauw Liong Lie, tetapi mereka tidak berdaya sama sekali.
Bahkan biarpun mereka berjumlah enam orang,
kenyataannya tetap saja mereka berada dibawah angin dan selalu terdesak oleh pukulan2 petir yang dilakukan oleh Siauw Liong Lie.
Siauw Goat Lan telah mengeluarkan suara seruan2 girang sambil ber-tepuk2 tangan tidak hentinya, untuk mengacaukan perhatian Tiat To Hoat-ong berenam.
Yo Ko terus memperhatikan cara menyerang Siauw Liong
Lie. Dihatinya diam diam dia telah menuji akan kehebatan pukulan Petir istrinya yang diperolehnya dari warisan Bu Beng KunHiap Tang Cia Sie.
"Ilmu pukulan petir yang sekarang dimilikie Liong-Jie memang benar2 merupakan ilmu yang langka. Jika memang Liong-Jie berlatih diri dengan tekun beberapa saat lagi, tentu kelemahan2 yang ada pada ilmu itu akan berkurang dan
tertutup..!" pikir Yo Ko didalam hatinya.
Waktu itu Tiat To Hoat Ong dengan meraung keras
menggerakkan goloknya kearah leher Siauw Liong Lie.
Tetapi justru yang dihadapinya itu adalah Siauw Liong Lie, pendekar wanita nomor wahid jaman itu.
Dengan mudah Siauw Liong Lie dapat mengelakkan diri dari serangan2 lawannya. dan waktu Tiat To Hiat Ong melompat mundur menghindarkan diri dari serangan Siauw Liong Lie, disaat itulah telah dipergunakan oleh Siauw Liong Lie dengan cepat sekali.
"Bukkk !" salah seorang lawannya yang memelihara jenggot tipis telah terpental dan ambruk diatas genting
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sehingga memecahkan genteng itu, tubuhnya menggelinding jatuh ketanah dan binasa....!
Tiat To Hoat-ong, Turkichi, Talengki dan kedua kawan Tiat To Hoat-ong jadi berdiri tertegun sejenak lamanya. Mereka tampaknya terkejut bercampur marah melihat kawan mereka telah terbinasa. Tetapi disamping itu juga di hati mereka muncul perasaan takut.
Rupanya Siauw Liong Lie juga telah habis sabar, dengan gerakan "Harimau mengaum memanggil petir", cepat sekali kedua tangannya itu ber-gerak2, terdengar suara
berkerontangan. Ternyata senjata Tiat To Hoat-ong dan keempat orang
kawannya telah berhasil direbut oleh Siauw Liong Lie dalam segebrakan, lalu Siauw Liong Lie telah melemparkan senjata lawan2nya itu kebawah.
Tiat To Hoat-ong berobah mukanya menjadi merah padam, dan dia telah membentak; "Kembalikan senjata kami!"
Siauw Liong Lie mengeluarkan suara tertawa dingin,
sahutnya : "Bukankah tadi kalian melihat senjata kalian telah kubuang kebawah" jika kalian menghendakinya pergilah kalian mengambilnya sendiri,...!" dan setelah berkata begitu. tampak Siauw Liong Lie mengeluarkan suara tertawa dingin yang sinis.
"Hemm, engkau memang siluman wanita yang tidak tahu diri...kami tidak akan menyerah, kalau tubuh kami belum menjadi mayat, engkau jangan bersenang2 dulu."
Dan selesai berkata, dia merogoh saku jubahnya, tahu2
pendeta Mongolia ini mengeluarkan sesuatu dari sakunya, Waktu melihat benda itu, Siauw Liong Lie terkejut juga, karena segera dia mengenalinya bahwa benda adalah benda yang bisa menyemburkan asap yang bisa memusingkan dan membuat seseorang menjadi pingsan karenanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiat To Hoat ong tidak memberikan kesempatan kepada
Siauw Liong Lie, karena dia telah menyemprotkannya dengan cepat,
"Seeerrr... seerrr ...!" suara air tabung itu muncrat keluar menyambar kemuka Siauw Liong Lie.
Tetapi kali ini Siauw Liong Lie telah menutup
pernapasannya, karena itu asap- semburan dari senjata aneh Tiat To Hoat Ong tidak berhasil mengenai sasarannya.
Tampak Tiat To Hoat Ong berulang kali telah melancarkan semburan yang tidak hentinya.
Siauw Liong Lie bergerak kekiri dan kekanan mengelakkan diri dari semburan2 tabung gas itu.
Yo Ko yang menyaksikan hal itu jadi terkejut juga, karena kalau sampai Siauw Liong Lie pingsan karena obat tidur itu.
tentu jiwa isterinya terancam bahaya yang tidak kecil.
Siauw Liong Lie telah melompat tinggi ketengah udara, dan waktu tubuhnya itu meluncur turun, kedua tangannya
tergerak dengan serentak akan menghantam betok kepala Tiat To Hoat Ong berdua dengan Talengkit.
Gerakan yang dilakukan oleh Siauw Liong Lie itu
merupakah jurus "Sin Tiauw Tiauw Kut Rajawali Sakti menyambar tulang" yang mengincar tulang tempurung dari Tiat To Hoat ong,
Tiat To Hoat-ong dan Talengki yang diserang begitu hebat oleh Siauw Liong Lie, tidak berani menangkiskan, mereka melompat mundur menjauhi diri dari Siauw Liong Lie.
Melihat serangannya yang kali ini gagal, Siauw Liong Lie tidak menarik pulang tangannya, justeru begitu kakinya menginjak genting kembali, segera kedua tangannya bergerak saling susul mempergunakan jurus: "Rajawali Sakti menari"
dan "Rajawali Sakti Menerkam" kedua jurus ini sangat sulit dielaki oleh lawan. karena ilmu itu hasil ciptaan dari Siauw
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Liong Lie bersama dengan Yo Ko, dan diberi nama Sin Tiauw Kun Hoat atau Ilmu pukulan Rajawali Sakti.
Yo Ko juga heran melihat kemajuan yang di peroleh oleh Siauw Liong Lie.
Siauw Liong Lie terus juga mendesak lawan lawannya itu, sampai akhirnya Tiat To Hoat Ong merasa jeri untuk
bertempur terus, dia telah mengeluarkan suara teriakan
:"Angin keras-... !"
Teriakan Tiat To Hoat Ong itu dimaksudkan untuk
melarikan diri. Kawannya juga mengetahui percuma saja jika mereka
melanjutkan pertempuran itu.
Begitu mereka melihat Siauw Liong Lie melompat
kebelakang mengelakkan serangan Tiat To Hoat Ong, maka kawan2 Tiat To Hoat Ong telah melompat turun mengambil senjatanya, begitu juga Tiat To Hoat Ong, dengan menahan perasaan malu dia harus melarikan diri, karena disaat itu Tiat To Hoat Ong yakin bahwa dia ber-sama2 kawannya tidak
mungkin dapat menandingi Siauw Liong Lie.
Dengan melupakan malu dan martabat dirinya. dia telah berusaha melarikan diri. Waktu dia mengambil goloknya dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya telah
menyambar mayat kawannya yang sudah binasa.
Dalam waktu itu yang singkat, keadaan di tempat itu
menjadi sepi kembali. Tamu2 yang berada dirumah penginapan itu bukan tidak
mengetahui terjadinya keributan seperti itu, tetapi mereka menduga bahwa ada kawanan rampok yang tengah
menyatroni salah seorang tamu dirumah makan itu. Mereka anggap paling selamat jiak tidak memperlihatkan diri keluar dari kamar mereka dan berdiam diri dibawah selimut saja.
Yo Ko telah menghampiri Siauw Liong Lie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hebat sekali kemajuan yang engkau peroleh Liong Jie...!"
pujinya. "Ibu, nanti ajarkan aku ilmu itu!" kata Yo Him dengan manja.
Sang ibu mengusap kepala anaknya, dia terus berkata
"Tentu saja anakku, asal engkau rajin2 belajar dan melatih diri, tentu kau juga akan memiliki kepandaian setinggi ini.!"
Rupanya Goat Lan juga tidak mau ketinggalan, dia pun
berkata: "Suhu, aku juga ingin sekali mempelajari ilmu seperti itu..."
katanya. "Tentu saja muridku....engkau akan ber-sama2 Him jie melatih diri, kini engkau memiliki sahabat untuk melatih diri."
Yo-Him dan Goat Lan telah menjura memberi hormat
kepada Siauw Liong Lie, hati kedua remaja ini girang bukan main. Mereka memang tertarik sekali untuk mempelajar1 ilmu silat yang dimiliki oleh Siauw Liong Lie.
Saat itu Phang Kui In telah menghampiri dan
merangkapkan kedua tangannya, bilangnya:
"Aku Phang Kui In mengucapkan syukur kepada kalian-selain telah memiliki kepandaian yang jauh lebih tinggi dan sempurna juga kalian telah berkumpul kembali."
"Phang Toako, engkau terlalu memuji..... sesungguhnya kami tidak memiliki kepandaian apa2, tadi hanya kebetulan anku bisa merubuhkan lawan2ku....!"
"Sekarang jika Tiauw Taihiap dengan Siauw Liehiap bergabung, mungkin didunia ini sudah tidak ada yang bisa, menandingi lagi." Puji Phang Kui In tanpa memperdulikan sikap merendahkan diri dari Siau Liong Lie.
Siau Liong Lie menghela napas panjang2.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa sih itu ayng dinamakan tinggi dan tidak
tertandingkan" Semuanya hanya omong kosong saja! Diatas orang yang tinggi masih ada orang yang lebih pandai.. Diatas puncak gunung yang tinggi tentu ada pula puncak gunung yang jauh lebih tinggi..maka tidak bisa seseorang itu selalu menganggap dirinya yang tertinggi kepandaiannya dari yang lainnya dengan sendirinya orang itu tidak akan mengalami kemajuan apa2 lagi.."
Muka Phang Kui In jadi berobah merah.
"Benar apa yang dikatakan oleh Liehiap, memang kita sebagai manusia tidak boleh sombong!, terima kasih atas nasihat berharga yang diberikan oleh Liehiap!" dan setelah berkata demikian, Phang Kui In telah memberi hormat lagi.
Siauw Liong lie cepat2 menyingkir untuk menolak
penghormatan dari orang she Phang tersebut.
Setelah bercakap2 sejenak lamanya lagi. barulah mereka berpisah untuk kembali kekamarnnya masing2.
Malam itu Yo Ko tidur nyenyak sekali, begitu juga dengan yang lainnya.
Saat itu, malam telah lewat tanpa terjadi sesuatu apa2 lagi.
Keesokan harinya, dihari keempat Yo Ko mengajak Phang Kui In dan yang lainnya untuk melakukan perjalanan pula.
"Kita harus menemui para orang2 gagah untuk
merundingkan cara bagaimana mereka harus berusaha
membantu pihak negara mempertahankan tanah air dari
serangan tentara musuh, yaitu Kublai Khan, yang kabarnya dalam tahun ini akan melancarkan gempuran secara besar2an. Terlebih lagi Kublai Khan seorang pemimpin orang2
Mongol yang bekerja dengan mempergunakan otak. maka
kami kuatir justru sekarang ini Kerajaan Song sulit untuk dipertahankan....!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kita harus menggalang persahabat dan kekuatan nanti baru kita bicarakan dengan para orang gagah, rencana
manakah yang hendak mereka jalankan."
"Dimanakah para pendekar gagah itu akan berkumpul ?"
tanya Siauw Liong Lie. "Kami berjanji akan bertemu digunung Hoa san, juga kita harus menyelidiki siapakah yang telah menggali dan
membongkar kuburan Auwyang Hong. Disamping itu, kita pun harus menyelidiki siapakah sebenarnya anak kecil yang mengaku sebagai anaknya Auwyang Pehpek (paman
Auwyang) itu, yang datang kekuburan Auwyang Hong
bersama seorang wanita setengah baya. Semua itu masih merupakan teka-teki yang belum juga terjawab sampai
sekarang ini," Siauw Liong Lie mengangguk.
"Aku juga heran sekali akan hal ini, Tetapi Ko jie, apakah selama enam belas tahun ini engkau masih belum berhasil menyelidikinya"
Yo Ko menggeleng "Belum....semuanya masih merupakan teka-teki belaka.
Aku baru bertemu dengan anak lelaki yang waktu dulu itu bertemu digunung Hoasan dan mengaku sebagai anaknya
Auwyang Pehpeh. kini dia telah dewasa dan menjadi pemuda yang tegap.."
Siauw Liong Lie menghela napas.
"Lalu bagaimana dengan surat yang dipalsukan yang pernah dikirimkan kepada kita dan jago2 lainnya?" tanya Siauw Liong Lie lagi.
"Itupun masih merupakan tanda tanya juga. karena sampai detik ini belum lagi diketahui siapakah yang telah berbuat seperti itu. Tetapi keras dugaan kami, juga pendapat It Teng Taysu, bahwa surat pemalsuan itu di lakukan oleh orang2
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mongolia dibantu oleh beberapa penghianat dalam negeri.
Tujuannya hendak mengadu domba diantara para jago2 di dataran Tionggoan, Untung saja kami selalu berlaku waspada, sehingga usaha-mereka gagal"
"Apakah tidak mungkin semua itu dilakukan oleh Tiat To Hoat ong bersama anak buahnya, yaitu mengadu domba
diantara sesama jago2 dataran Tionggoan, dan kelak jika mereka tidak perlu menghadapi rintangan yang berarti
lagi......" "Tepat! Aku juga berpikir begitu."
Siauw Liong Lie menghela napas lagi.
"Sayang sekali, disaat negeri tengah kacau dan terancam seperti ini, Kaisar kita hanya berfoya2 dengan pesta2 yang mentereng sekali, disekelilingnya wanita2 caatik melupakan pemerintahnya yang tengah terancam kehancuran...!"
"Ya, disitulah letak kesalahan dari raja kita !" membenarkan Yo Ko. "Tetapi kita bukan membela raja itu, tetapi kita berjuang untuk kepentingan tanah air kita, kita harus mencegah walaupun harus mengorbankan jiwa dan tenaga, demi kepentingan negara kita jangan samapi di-injak2 oleh kaum penjajah itu..!"
Siauw Liong Lie mengangguk.
"Ya, yang kita bela bukan kaisar yang tidak memiliki tanggung jawab, tetapi kita berjuang untuk kepentingan semua rakyat dinegeri kita ini. jangan sampai kita dijajah oleh Mongolia itu...!"
"Kapan kita berangkat, Yo Taihiap ?" tanya Phang Kui In.
"Hari ini juga kita harus menuju ke Hoa San. Mungkin para orang2 gagah yang dihubungi olehku telah berkumpul
disana... Dari tempat ini menuju ke Hoa San mungkin
memakan waktu empat bulan...!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitulah, akhirnya mereka telah mempersiapkan barang2
yang perlu mereka bawa. Hari itu juga mereka berangkat menuju Hoa San.
ooo00d0w00ooo GUNUNG Hoa San merupakan gunung yang paling
seringkali menampung pertemuan dan jago2 didaerah
Tionggoan. Karena gunung tersebut pernah dijadikan tempat pertemuan dari jago2 luar biasa, dimana pernah terjadi pertemuan Hoa San Lun Kiam. Dan lima jago luar biasa
dijaman itu telah mengadu Kepandaian, jago2 yang termasuk dalam pertemuan itu adalah Oey Yok Su, Ang Cit Kona.
Auwyang Hong, Ong Tiong Yang dan It Teng Taisu.
Pertempuran yang terjadi disaaat itu merupakan pertempuran yang paling hebat dibandingkan dengan pertempuran2
lainnya. Dan sekarang justru Yo Ko telah menghimpun para jago-
jago berkumpul di Hoa San juga guna mengadakan Hoa San Taihwee atau pertemuan besar di Hoa San.
Sepanjang perjalanan Yo Ko dan kawan2nya melihat telah banyak tentara mongolia yang berkeliaran dipinggiran
perbatasan. Bahkan Yo Ko seringkali menyaksikan penduduk yang
lemah sering kali di siksa oleh tentara2 mongolia itu. sehingga membangkitkan kemarahan di hati Yo Ko dan yang lain2nya.
Sering Yo Ko turun tangan membela yang lemah dan
membuat tentara Mongolia yang apes nasibnya karena harus bertemu dengan jago sakti seperti Yo Ko, Siauw Liong Lie dan yang lainnya. jadi babak belur.
Selama dalam perjalanan itu, Yoko dan Siauw Liong Lie tidak hentinya mendidik Yo Him, anaknya.
Yo Ko dan isterinya telah menurunkan seluruh kepandaian mereka. Walaupun dalam waktu hanya empat bualan itu Yo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Him tidak bisa mempelajari semua ilmu yang diajarkan
kepadanya, namun Yo Him telah berhasil menjadi seorang jago yang memilikie kepandaian yang tinggi sekali.
Jika lawannnya itu hanya seorang jagoan biasa dan
tanggung2, jangan harap bisa menandingi kepandaian Yo Him.
Kwee Siang dan Phang Kui In sendiri sering menceritakan kepada Yo Ko dan Siauw Liong Lie, betapa kepandaian mereka bedua juga tidak bisa menandingi Yo Him. Diceritakan juga bagaimana Yo Him telah berguru kepada Lie Bun Hiap, orang yang berkaki buntung dan menjadi pemilik dari pulau kecil itu.
Memang keadaan Yo Him seperti itu telah menggembirakan hati mereka.
Penderitaan selama belasan tahun yang lalu mereka
rasakan seperti lenyap diganti dengan kegembiraan yang sekarang mereka peroleh karena telah berkumpul kembali.
Waktu tiba di kaki gunung Hoa San, mereka beristirahat dulu dengan menyewa dirumah penduduk, kamar yang
mereka butuhkan. Selama sehari itu, Siauw Liong Lie telah memberikan
pelajaran pukulan "Petir" yang dimilikinya, sehingga kepandaian Yo Him kian tinggi lagi. Yang kurang hanyalah pengalaman bertempurnya saja serta latihannya.
Yo Him juga merasakan kemajuan yang telah didapatnya, karena dari Yo Ko, ayah kandungnya telah diterima
bermacam2 kepandaian dan dari Siauw Liong Lie dia juga menerima ilmu yang hebat2. Dengan gabungan kepandaian yang ditururunkan oleh Yo Ko, Siauw Liong Lie dan Lie Bun Hiap, membuat Yo Him benar2 menjadi seorang jago muda yang jarang ada tandingannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Walaupun usianya masih muda seklai, tetapi
ekpandaiannya melebihi orang yan belatih diri dua atau tiga puluh tahun.
Kemajuan yang diperoleh Yo Him juga menggembirakan
hati Phang Kui In dan Kwee siang serta Goat Lan.
Kepandaian yang dimiliki Siauw Goat Lan juga tidak lemah, karena sejak kecil dia telah dididik sunguh2 oleh Siauw Liong Lie.
Tetapi ada suatu keanehan yang cukup menyolok pada diri Siauw Goat Lan, karena dia selalu senang memakai baju warna kuning, sehingga hal itu sering membuat Siauw Liong Lie menertawakan padanya.
Tetapi Siauw goat Lan tetap senang memakai baju warna kuning, dan warna kuning itu merupakan kesayangannya.
(Didalam kisah Membunuh Naga, Goat Lan pernah muncul
sekali waktu diadakannya pertemuan orang2 gagah di Siauw Sit San, dimana pihak Siauw Lim Sie telah menghimpun para orang2 gagah dalam suatu pertemuan besar, yaitu Enghiong Taihwe. Dan semua orang yang turut dalam Eng-Hiong
Taihwee itu tidak seorangpun mengetahui siapa gadis itu, dan siapa pula namanya. Karena Goat Lan yang pada saat itu telah memiliki kepandaian sangat tinggi telah datang dan pergi tanpa diketahui sepak terjangnya luar biasa, kepandaiannya jauh lebih tinggi dari Ciu Cie Jiak... penulis).
Setelah istirahat cukup semalamam dan tubuh mereka juga sudah segar kembali, Yo Ko mengajak mereka untuk,
melanjutkan perjalanannya.
Mendaki gunung Hoa San untuk mencapai puncaknya
gunung tersebut. Tetapi berhubung mereka semuanya memang memiliki
ginkang yang tinggi sekali, maka mereka bisa berlari2 mendaki gunung Hoa-san itu dengan mudah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him juga bisa berlari2 dengan cepat dan ringan, karena Yo Him yang sekarang berbeda dengan Yo Him tiga tahun yang lalu dengan mudah dapat melompati jurang2 yang cukup lebar.
Menjelang sore, mereka tiba dipuncak gunung Hoa San,
dan kuburan Auwyang Hong yang telah kosong dan rata
kembali itu tampak tidak terurus.
Yo Ko memandang disekelilingnya. dia belum melihat orang yang diundangnya untuk berkumpul disitu. Yo Ko jadi
menduga2 apakah semua orang2 itu tidak datang karena
menemui sesuatu yang tidak terduga.
"Mengapa mereka belum datang?" tanya Siauw Liong Lie, yang juga heran melihat para pendekar yang diundang
suaminya belum terlihat batang hidungnya walaupun seorang.
"entahlah, mungkin ada sesuatu yang diluar dugaan"
menyahuti Yo Ko. "Tetapi sebetulnya aku telah menjanjikan Capgo Chit Gwee yaitu besok disaat rembulan bersinar penuh kami akan
berkumpul disini.. Tetapi anehnya justru sekarang ini mereka belum juga terlihat batang hidungnya."
Yo Him memandang sekelilingnya, dimana selain
merupakan tempat yang sunyi dengan lapangan rumput yang luas dan tebing yang tinggi2 juga diselingi oleh pohon2 yang tumbuh tingg menunjukkan usia pohon itu telah tua sekali.
"Mari kita beristirahat dulu...!" aja Yo Ko. semuanya setuju.
Mereka telah duduk dibawah pohon pohon itu.
Tetapi mengaasoh tak lama, justru dari arah bawah
terdengar seseorang tengah bernyanyi dengan nada dan
irama yang lucu sehingga bisa membuat orang geli didalam hati.
"Tung Pak, Tung Pak, Tung Pak,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Eh Kudanya lari. Ting Ting, Ting Ting Eh kucingnya nyolong ikan.
Teng teng, Teng Teng, Centengnya mengantuk disamber angin,
Bom Bom. Bom Bom, Tidurnya tidak bisa karena memikirkan sidia,
Trak, trak, trak, trak,

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pedangnya telah patah, Sembunyi ekor dari persilatan,
Ditertawai orang karena kebodohan yang ada,
Dimaki orang karena tindakan kita yang salah,
Breng-greng, Breng-greng.
Aku ingin tidur, nyamuk datang mengganggu."
Setelah bernyanyi seperti itu, terdengar suara tertawanya hahahaha yang panjang sekali..
Yo Ko dan yang lainnya jadi heran mendengar suara
nyanyian seperti itu, mereka mau menduga tentu orang yang tengah bernyanyi itu adalah seorang yang kurang pikirannya, karena kata2 lagunya itu tidak keruan.
Tetapi Yo Him lain, dia mendengarkannya baik2 otaknya yang cerdas segera dapat menangkap arti dari nyanyian itu, makna yang sesungguhnya tersimpan didalam nada dan kata2
dari nyanyian itu. "Ayah.." kata Yo Him kemudian, "Bukankah orang yang bernyanyi itu tengah memberitahukan jurus2 penting dari ilmu silat pedang dan pukulan yang terdapat dalam Kiu Im Cin Keng?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko jadi terkejut. "Mengapa engkau bisa berpikir sampai disitu?" tanya sang Ayah ini.
"Coba ayah pikirkan kata2 "Tung Pak Tung Pak Tung Pak, Eh kudanya lari itu bukankah berarti bahwa jurus pertama dari Kiu Im Cin Keng harus bergerak seperti seekor kuda yang menyepak da kemudian menjauhkan diri dari lawan kemudian baru menyerang lagi. Dan kata2 menyerang kembali terselip pada baris kedua yang berbunyi."Ting Ting Ting.. Ting Tong..
-oo0dw0oo- Jilid 28 "EH KUCINGNYA nyolong ikan, yang berarti setelah kita memancing lawan seperti juga ingin melarikan diri, kemudian diwaktu musuh lengah, kita harus menggunakan jurus
'colongan' menghantam musuh! Kata Teng. Teng, Teng
Centengnya mengantuk disamber angin, berarti kita harus seperti angin, membuat lawan menjadi bingung, berarti itupun gerakan yaag dinamakan "Liu Liu Ie Ie" atau Samberan Angin dan Hujan. Nah coba ayah pikir bukankah itu merupakan kunci rahasia ilmu yang hebat sekali?"
Mendengar Yo Him bicara sampai disitu tampak Yo Ko telah memukul lututnya sambil berseru: "Tepat. Mengapa aku
sendiri tidak berpikir sampai sejauh itu" Sedangkan engkau dalam usia semuda ini telah bisa memecahkan teka-teki seperti itu! Sungguh mengagumkan sekali...,"
Siauw Liong Lie juga memuji kecerdasan anaknya itu.
Phang Kui In, Kwee Siang dan Siauw Coat juga merasa
kagum. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi belum sempat mereka bicara lebih jauh, dari jurusan bawah tampak sesosok tubuh tengah berlari cepat ?ekali naik keatas gunung, ketempat dimana mereka berada.
Gerakan orang itu sangat ringan sekali menandakan
ginkangnya benar2 sangat sempurna karera tubuhnya itu telah ber-kelebat2 dengan gesit sekali, hanya dalam sekejap mata saja dia telah berada dihadapan Yo Ko dan yang lainnya.
Waktu melihat orang itu, Sin Tiauw Taihiap Yo Ko telah tertawa.
"Kukira siapa, tidak tahunya engkau Ciu Pek Thong sinakal"
Orang yang baru tiba itu memang Ciu-Pek Thong adanya.
Siauw Liong Lie melihatnya walaupun msreka telah berpisah lebih dari lima belas tahun, tetapi keadaan Ciu Pek Thong tetap tidak berobah. dengan jenggotnya yang memutih
panjang dan alisnya juga telah memutih. Tetapi sikapnya yang senang berguyon iru tidak juga lenyap. Karena justru Ciu Pek Thong inilah yang telah bernyanyi dengan suara dan kata2
yang kocak itu. Tetapi didalam kekocakannya itu justru terdapat inti ilmu silat yang luar biasa hebatnya.
,,Kau kira siapa " Ya, tentu saja aku ! Tidakkah kau melihat si Loo Boan Thong yang jenggotnya ini telah putih " Apakah ada dua orang Loo Boan Thoag ?" dan setelah berkata begitu dia tertawa ber-gelak2.
Tiba2 matanya melihat Yo Him dan Siauw Goat Lan,
kemudian Kwee Siang dan Phang Kui In.
,,Eh, nona Kwee, engkau berada disini ?" tegur Loo Boan Thong seperti terkejut. Seperti diketahui bahwa Kwee Siang pernah bersahabat intim dengan Ciu Pek Thong, maka dari itu begitu melihat Kwee Siang, segera Ciu Pek Thong
meagenalinya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cepat2 Krwee Ceng menghampiri sambil mengangkat
tangannya, dia telah menjura memberi hormat kepada Ciu Pek Thong.
"Engko tua juga datang kemari ?" membaliki Kwee Siang.
Ciu Pek Thong melengak sejenak, tetapi kemudian di
tertawa ter-gelak2 lagi, serunya dengan suara yang nyaring :
"Setan kecil! Memang dasar cucunya, engkau menuruti adat kakekmu yang selalu tidak mau kalah dan terlalu licik ,,..!"
Kwee Siang tidak menjadi mendongkol atau marah, karena dia telah mengetahui akan tabiat dari Ciu Pek Thong yang gemar sekali berkelakar.
Kemudian Ciu Pek Thong telah menoleh kepada Goat Lan, tanyanya kepada Kwee Siang: ,,Apakah nona kecil ini adikmu
?" Muka Kwee Siang jadi berobah merah dia menggelengkan
kepalanya. "Bukan, adik Lan ini adalah "murid dari enci Siauw Liong Lie
. . . !" dia menjelaskan.
"Oh. nona kita itu telah menerima murid !" kata Ciu Pek Thong sambil tertawa.
"Dan engko kecil itu siapa...?" sambil bertanya Ciu Pek Thong telah menunjuk kepada Yo Him.
"Yo Him "adalah putera Engkoh Yo dan Encie Siauw !"
menjelaskan Kwee Siang lagi.
"Ohhh, anak mereka " Aduhh, kenapa waktu melahirkan
anakmu engkau tidak mengundang aku "' tanya Ciu Pek
Thoag kepada Siauw Liong Lie.
Muka Siauw Liong Lic jadi berobah merah.
"Mana bisa begitu ?" tanya Siauw Liong Lie.
"Mengapa tidak bisa ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Engkau lelaki, mana mungkin waktu aku melahirkan aku memberitahukan kepadamu.....'tentu saja. engkau tidak boleh melihatnya.....!" dan Siauw Liong Lie telah tersenyum malu.
Ciu Pek Thocg berdiri bengong tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Siauw Lioug Lie.
Yo Ko dan yang lain2nya jadi tertawa, dan Ciu Pek Thong jadi salah tingkah lagi.
"Eh..eh, apa yang kalian tertawakan ?" tanya Ciu pek
Thong ter-heran2, mukanya juga telah berobah, tampaknya dia mendongkol seperti dipermainkan oleh orang2 itu.
Tetapi Yo Ko dan yang lainnya jadi tertawa lebih geli lagi melihat tingkah laku Ciu Pek Thong.
Ciu pek Thong jadi banting2 kakinya dengan jengkel.
"Cepat katakan, apa yang kalian tertawakan?" bentak Ciu Pek Thong dengan sakit." Jika tidak, jangan harap kalian bisa menertawai aku pula. karena aku akan menangis sekeras suara....!"
Mendengar ancaman Ciu Pek Thong itu. semua orang
bukannya menghentikan tertawa, mereka, bahkan semakin men-jadi2, suara Phang Kui In terdengar paling keras katrena dia tidak bisa menahan perasaan lucu dihati-nya.
Ciu Pek Tbong mengawasi mendelik kepada Phang Kui In, dia telah berkata: "Apa aku salah bicara sehingga kalian tertawakan aku seperti itu! Sudahlah! Sudahlah! Aku tidak mau bersahabat lagi dengan kalian....!" dan setelah berkata begitu Ciu pek Thong memutar tubuhnya untuk berlalu.
"Tunggu duIu Lo-boan thong teriak Yo Ko.
Ciu Pek Thong menghentikan langkah kakinya. dia telah membalikkan tubuhnya untuk bertanya . ,Kau mau
memberitahukan apa salahku " tanyanya dengan mata tetap rnengawasi YoKo yang lainnya dengan bergantian.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya aku akan memberitahukannya !" menyahut Yo Ko.
,.Hayo cepat memberitahukan Mengapa engkau seperti
kakek2 saja yang meng-ulur2 waktu.?"
"Sabar".."
"Sabar" Mengapa harus sabar. Bukankah tadi engkau
mengatakan ingin memberitahukan kepadaku apa
kesalahanku sehingga kalian tertawa begitu ?" Tampaknya Cui Pek Thong tidak senang.
"Sabar aku pasti akan menjelaskan segalanya kepadamu."
"Aku telah cukup sabar, tetapi sampai sekarang ini engkau masih juga belum memberi tahukan kepadaku persoalan apa yang hendak kau sampaikan ?"
"Tunggu dulu Lo Boan Ihong aku pasti akan
memberitahukan segalanya kepadamu". tetapi ada syaratnya, jika aku memberitahukan kepadamu peristiwa tadi, engkau juga harus bernyanyi sekali lagi lagu yang tadi engkau bawakan !"
"Oh syaratnya itu " Mudah sekali! Aku bisa dan
menyanggupinya !" "Tetapi karena adatmu agak aneh dan angin2an, maka aku meminta engkau memenuhi dulu syarat itu, setelah engkau bernyanyi, aku akan memberitahukan urusan itu ke
padamu...!" Ciu Pek Thong diam sejenak, tampaknya dia ragu2, tetapi kemudian katanya:
"Tetapi engkau juga tidak boleh ingkar janji, jika aku telah bernyanyi engkau harus memberitahukan kepadaku apa
sebabnya kalian tertawa ter-pingkal2 sambil memandang padaku ?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Itu sudah pasti, apakah kau anggap aku ini manusia hina dina " Aku tidak akan menjilat kembali ludah yang lelah kubuang"..!"
"Baik! Sekarang kalian dengarkanlah aku bernyanyi sangat merdu!" kata Ciu Pek Thong. Dan diapun mulai membuka mulutnya; membawakan lagu yang. tadi dinyanyikannya :
"Tung Pak Tung Pak, Tung Pak
Eh kudanya lari, Ting, Tang, Ting, Ting Eh kucing nyolong ikan Teng Teng Teng teng, Centengnya mengantuk disamber angin,
Bom Bom Bom Bom Tidurnya tidak bisa karena memikirkan si dia,
Trak, trak, trak trak, Pedangnya telah patah, Sembunyi ekor dari persilatan, Ditertawai orang karena kebodohan yang ada
Dimaki orang karena tindakan kita yang salah
Brwng - greng, Breng greng,
Aku ingin tidur, nyamuk datang mengganggu
"Nah, sekarang aku telah selesai menyanyikan lagu itu, engkau harus segera memberitahukan padaku, apa
kesalahanku sehingga kalian mentertawaiku!"
Yo Ko mengangguk Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekarang coba kau jelaskan dulu, lagu yang engkau
nyanyikan i{u tadi bukankah merupakan kunci dari Kiu Im Cin Keng dan Kiu Yang Cin Keng?"
Ciu Pek Thong tampak terkejut, tetapi akhirnya dia
mengangguk. "Benar.. .. tidak salah !" katanya kemudian. "Tetapi". dari mana engkau mengetahui bahwa laguku itu merupakan lagu yang berisikan pelajaran Kiu Im dan Kiu Yang Cin Keng " '
"Kau heran bukan " Kami yang tua2 tidak mengetahui jika tidak diberitahu oleh anak kami ini, Yo Him....!"
Kembali Ciu Pek Thong berdiri dengari muka yang bengong dan mata tidak bergeming mengawasi Yo Him.
"Anak luar biasa ! Anak luar biasa!" menggumam Ciu Pek Thong dengan suara yang samar2 hampir tidak terdengar, sampai akhirnya dia telah mendelikkan matanya kepada Yo Him, sambil katanya: "Apakah engkau mengerti ilmu Kiu Im dan Kiu Yang Cin Keng " Mengapa engkau mengetahui bahwa laguku itu adalah kunci dari Kiu Im dan Kiu Yang Cin Keng "'
Yo Him cepat2 menghampiri Ciu Pek Thong. dia telah
merangkapkan kedua tangannya menjura memberi hormat
kepada Ciu Pek Thong? "Engkong Ciu, aku menghunjuk hormat kepadamu"." kata
Yo Him. "Cisss. siapa yang ingini hormatmu?" kata Ciu Pek Thong.sambit meludah.
Yo Him jadi terkejut, tetapi kemudian tersenyum.
,.Aku justru menghendaki keteranganmu bagaimana
engkau bisa mengengetahui bahwa lagu yang kugubah itu merupakan kunci dari Kui Im Cin Keng dan Kiu Yang Keng?"
kata Ciu Pek Thong lagi. Yo Him tersenyum. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Itu mudah saja, bukankah engkong Ciu hanya membalik
kata2nya saja dan mengambil perumpamaan. Seperti kata2
'Ditertawai orang karena kebodohan yang ada' tentunya berarti jika kita tidak memiliki kepandaian silat yang tinggi dan bertempur dengan lain kalah hal itu hanya disebabkan
kebodohan kita. Dan perkataan 'Kebodohan" itu diumpamakan juga sebaliknya, yaitu cambuk untuk mengejar ke pandaian agar tidak menjadi bodoh, bukan?""
Ciu Pek Thong jadi bengong.
Muka Ciu Pek Thong dalam keadaan heran seperti itu
membuat dia tampaknya lucu sekali. Memang Ciu Pek Thong walaupun telah lanjut usianya, namun kelakuannya seperti anak2 saja.
Semua orang yang melihat sikap Ciu Pek Thong jadi
tersenyum geli lagi. Ciu Pek Thong telah menoleh kepada Yo-Ko. katanya '
dengan ter-heran2 "Mengapa anakmu ini begitu cerdik bisa menerka lagu yang kugubah itu?"-
Yo Ko mengangkat babunya. "Entahlah, aku sendiri
raengetahuinya diberi tahukan oleh Yo Him."
Ciu Pek Thong jadi penasaran sekali. "Eh, bocah, engkau jangan main2 denganku. Katakan terus terang siapa yang telah memberitahukan kepadamu tentang makna dari lagu ini."
"Aku hanya men-duga2 sendiri saja, karena aku memang
baru mendengarnya sekarang ini," menyahuti Yo Him sambil tersenyum.
"Baiklah! Sekarang coba kau jelaskan lagi kata2 'Dimaki orang karena tindakan kita yang salah !, nah apa makna dari perkataan itu ?"
Setelah berkata begitu Ciu Pek Thong mengawasi Yo Him dengan tajam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu juga yang lainnya, telah mengawasi dengan tanda tanya dihati mereka, bagaimana Yo Him yang masih demikian muda bisa memiliki pengetahuan demikian luas "
Yo Him telah menjura sambil katanya : Sebetulnya
Boanpwee tidak mengetahui apa2 engkong Ciu, tadi hanya kebetulan saja ,. . . *' Yo Him merendahkan diri. karena dia kuatir justru Ciu Pek Thong akan mendongkol dia mengetahui rahasia lagunya itu.
"Aku tidak mau tahu !"' kata Ciu Pek Thong. "Yang penting, sekarang engkau harus mengemukakan apa artinya 'Dimaki orang karena tindakan kita yang salah !,' Cepat kau katakan !"
Yo Him menghela napas. .?Maafkan kebodohan Boanpwee, jika salah jangan
engkong Ciu memarahi dan mentertawai aku..." kata Yo Him,
"Sudahlah! Hiyo Cepat, cepat beritahukan apa yang kau ketahui.. !" seru Ciu pek Thong tidak sabar.
,.Arti dan perkataan! Dimaki orang karena tindakan kita yang salah, berarti jika kita tidak memiliki kepandaian tinggi dan dirubuhkan orang. berarti kepandaian kita masih rendah sekali. Jika memang dikalahkan lawan, kita tidak boleh kecewa dan melatih diri lagi."
,,Aneh! Mengapa engkau mengetahuinya demikian jelas?"
kata Ciu Pek Thong. Bagaimana Loo Boan Thong, apakah anakku itu benar atau tidak kata2nya." Siauw Liong Lie sambil tersenyum.
Ciu Pek Thong menunjukkan ibu jari tangannya, sambil
katanya: "Jempol ! Hebat ! Kalian berdua ternyata menyetak anak yang telah berhasil sekali, anak itu memiliki otak yang cerdas."
Mendengar perkataan Ciu Pek Thong yang itu. pipi Siauw Liong Lie jadi berobah merah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tetapi sekarang belum selesai. Hai bocah, coba kau terka lagi arti kata2: "Aku ingin tidur, nyamuk datang mengganggu
..!' Nah apa itu artinya."
Yo Him tersenyum sambil katanya: "Artinya itu memang
mudah". Jika seseorang yang tidak memiliki kepintaran apa2, mungkin bisa diganggu oleh serangan orang2 jahat. Tetap maksud sesungguhnya dari perkataan itu adalah seseorang harus bisa mengosongkan pikiran dan keinginan sehingga hawa jahat tidak mungkin mengganggu dia pula. Hawa jahat itu diumpamakan dalam lagumu sebagai nyamuk! Bukankah begitu engkong Ciu?"
"Luar biasa sekali! Tepat benar !" kata Ciu Pek Thong sambil geleng-gelengkan kepalanya dan memandang takjub kepada Yo Him.
Yo Ko dan Siauw Liong Lie jupa bangga sekali melihat anak mereka itu adalah seorang yang cerdas sekali dan dalam usia hanya enam belasan tahun itu dia telah memiliki kepandaian yang tinggi sekali.
Setelah me-muji2 Yo Him beberapa kali Ciu Pek Thong
menoleh kepada Yo Ko. "Nah sekarang giliranmu untuk menjelaskan mengapa kau mentertawai aku ....?" katanya. "Bukankah tadi engkau bernyanyi jika aku telah menyanyikan lagu itu, engkau akan memberitahukan apa kesalahanku!"
Yo Ko tersenyum. "Sebenarnya engkau tidak bersalah, hanya salah bicara saja'"
' "Salah bicara?"
"Ya, salah bicara!"
"Mengapa bisa salah bicara?" tanya Ciu Pek Thong penasaran
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Itulah disebabkan kecerobohanmu, sehingga engkau bisa salah bicara! Tadi engkau mengatakan, mengapa Liongjie tidak memberi tahukan kepadamu waktu ingin melahirkan"
Apakah engkau seorang tabib yang mengurusi orang beranak"
Lagi pula, disaat isteriku melahirkan, mana boleh dilihat sembarangan orang" Apalagi seorang pria.....! Genit sekali rupanya engkau, Pek Thong !"
Ciu Pek Thong jadi kaget setengah mati, sampai dia ber-jingkrak2.
"Hai ! Hai! Bukan itu maksudku..-!" teriaknya dengan muka yang berobah merah.
Yo Ko tersenyum, begitu juga dengan yang lainnya.
"Memang sudah kukatakan, hatimu tentu tidak berpikir
sebegitu jauh, tetapi tadi kau telah salah dalam meigucapkan kata, sehingga artinya menjadi lain dengan apa yang engkau maksudkan!'
Ciu Pek Thong telah mempergunakan kedua tangannya
untuk, memukul-mukul keningnya.
..Anak tolol! Anak tolol !" katanya mamaki dirinya sendiri, sehingga yang lainnya melihat kelakuan Ciu Pek Yhong jadi tertawa lagi.
"Maafkanlah Yo Hujin (nyonya Yo), memang tadi aku salah bicara. Percayalah, aku tidak memiliki maksud kotor sedikit pun juga".!"
Siauw Liong Lie cepat2 menghindar dari pemberian hormat Ciu Pek Thong"..
"Jangan berlaku begitu, Pek Thong....., aku niemang
mengetahui engkau tidak bersalah, hanya engkau keseleo lidah saja. Ko jie juga hanya bergurau saja . . . !"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ciu Pek Thong tersenyum lagi dengan sikap yang jenaka kembali. Rupanya peristiwa yang baru saja lewat itu tidak diingatnya lagi.
..Engko kecil!" katanya kepada Yo Him. " ,.Mari kita main2
... !" "Main2 apa ?" tanya Yo Him heran.
"Main2 kuda2an . ..! Kita bertempur dalam sepuluh jurus, siapa yang kalah harus menjadi kuda, menggendong yang menang berlari sepuluh lie ! Bagaimana, engkau setuju atau tidak ?" '
. Yo Him jadi geli sendirinya, karena dia jadi heran, usia Ciu Pek Thong telah lanjut dan pantas jadi engkongnya tetapi ternyata masih memiliki sifat seperti anak kecil saja.
..Hei, jangan bengong saja !" bentak Ciu Pek Thong mendongkol waktu melihat Yo Him hanya berdiam diri saja.
"Setuju sih setuju, tetapi yang pasti tentu saja aku akan rubuh di tanganmu dan menjadi kuda menggendong kau,
engkong Ciu !" Yang lainnya tertawa mendengar perkataan Yo Him, yang seperti hendak mengelak pertempuran main2 itu.
"Begitu?" tanya Ciu Pek Thong. "Baik! Aku hanya
mempergunakan tangan kananku., sedangkan tangan kiriku akan diikat tidak di pergunakan . , . kau setuju?"
"Itu namanya tidak adil?"
"Apanya yang tidak adil"'' tanya Ciu Pek Thong dengan aseran dan tidak sabar.
"Engkau mengatakan ingin mempergunakan satu tangan
saja, yaitu tangan kananmu, sedangkan aku mempergunakan kedua tanganku, bukankah itu tidak adil?"'
Ciu Pek Thong jadi banting2 kakinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Habis dengan cara apa yang kau kehendaki" Bukankah
tadi engkau mengatakan jika bertempur dengan aku berarti engkau akan kalah dan aku memberi peringatan dengan janji bahwa aku melayani engkau dengan mempergunakan tangan kanan saja dan tangan kiriku tidak dipergunakan! Tetapi sekarang kau ada alasan saja mengatakan tidak adil dengan cara seperti itu,?"
Yo Him tersenyum. "Tetapi mana pantas sih seorang kakek yang sudah pantes menjadi engkongku bertempur dengan golongan muda yang tidak bisa apa2?" kata Yo Him
"Tidak mungkin! Aku tidak percaya engkau tidak memiliki kepandaian!"
Yo Ko telah tertawa katanya.
"Himjie, pergilah kau temani Pek Thong main2 beberapa jurus....."
,.Nah! Nah!" kata Ciu Pek Thong kemudian kegirangan.
"Lihat ayahmu sendiri memerintahkan engkau uniuk melayani aku.....!"
Dan Ciu Pek Thong telah berdiam diri menanti dengan
sikap tidak sabar, seperti seorang anak kecil yang akan menerima hadiah.,;
Mendengar ayahnya juga menyetujui unuk dia main2
dengan Ciu Pek Thong. Yo-Him mengangguk sambil berkata:
"Tetapi Ciu Koogkong jangan turunkan tangan keras
kepadaku.-,.*' "Bocah cilik, engkau anggap aku ini seorang bebodoran yang tidak mengenal peri kemanusiaan?" kata Ciu Pek Thong.
Yo Him tersenyum, dia bilang kemudian: "Bukan begitu Ciu kongkong.... tetapi memang aku tidak memiliki kepandaian
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
apa2. Maka dari itu aku hanya meminta belas kasihan dari Ciu Kongkong agar tidak menurunkan tangan keras kepadaku....!"
"Sudah jangan bawel seperti nenek2 saja!" bentak Ciu Pek Thong tidak sadar."Hayoh cepat buka serangan....!"
Sambil membentak begitu tampak Ciu Pek Thong telah
mengawasi Yo Him dengan sikap tidak sabar, Dan waktu itu.
tampak dia telah mem-banting2 kakinya, karena memang dia sudah tidak sabaran.
Yo Him juga tidak berani berayal lebih jauh lagi, disaat itu dia telah mengerahkan tenaga dalamnya pada kedua
tangannya. Dengan mengeluarkan kata2 "Awas Kongkong!"
tangannya itu meluncur kearah pundak sebelah kanan Ciu Pek Thong.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Si tua jenaka Ciu Pek Thong waktu melihat cara menyerang Yo Him, dia telah berseru:' Bagus! Bagus! Rupanya kecil2
engkau telah memiliki kepandaian yang tinggi! Hemm . . . .
jika demikian kau telah memiliki lwe-kang yang cukup bisa diandalkan! Siapa yang mengajarkan engkau kepandaian ini?"
Cin Pek Thong sambil mengoceh terus dengan gerakan
tubuhnya yang gesit dia mengelakkan diri dari setiap serangan yang dilancarkan oleh Yo Him.
Yo Him tadinya menyerang dengan setengah hati. karena dia mengetahui bahwa Ciu-Pek Thong adalah sahabat ayah ibunya.
Tetapi setelah beberapa kali dia menyerang tetap tidak mengenai sasarannya, dengan sendirinya membuat Yo Him jadi terkejut.
Dari kedua telapak tangan Yo Him telah mengalir keluar angin serargan yang sangat kuat.
Yo Him juga mempergunakan jurus "Giok Lie Kun Hoat"
atau. Ilmu pukulan Tangan Bidadari" yang diterimanya dari ayah ibunya beberapa waktu yang lalu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ciu Pek Thong mengeluarkan seruan kaget dan cepat
menggeser kaki kanannya kesamping dan juga menggeser
tangannya yang ditekan pada dadanya, lalu tangan yang satunya lagi dilonjorkan menghantam Yo Him. Gerakan yang dilakukan Ciu pek Thong merupakan jurus2 Sin Liong Ciu Hay"
atau Naga Sakti Keluar dari Lautan", dimana tangannya, menyusul mencengkeram pada Yo Him.
Yo Him terkejut melihat mencengkeram Ciu Pek Thong
karena kakek tua yang jenaka itu memang memiliki
kepandaian yang sangat tinggi sekali. Dan sebagai adik seperguruan Oei Cong Yang yang pernah dipilih sebagai seorang jago yang luar biasa dan dia ini kepandaiannya melebihi Oey Yok Su Auyang Hong, Ang Cit Kong dan Ie Teng Tatsu. Tidak mengherankan jika serangan Ciu Pek Thong telah membuat Yo Him jadi gelagapan.
Memang Yo Him telah menerima pelajaran yang ber-
macam2, dia telah memperoleh didikan Lie Bin Hap, kemudian didikan kedua orang tuanya. Tetapi yang masih kurang bagi Yo Him adalah pengalaman.
Maka begitu menghadapi serangan yang hebat dari Ciu Pek Thong, agak gugup. Sebetulnya serangan Ciu Pek Thong itu bisa saja dihadapi dengan gerakan "Bidadari Menyuguhkan Arak", tetapi memang Yo Him kurang pengalaman, dengan sendirinya menghadapi serangan seperti itu membuat Yo Him jadi gelagapan dan tidak bisa melakukan sesuatu, tahu2
lengannya telah kena dicekal, dan dengan sekali
mengeluarkan teriakan "Rubuh!" tubuh Yo Him telah terpental dan ambruk di atas tanah dengan keras.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Yo Him tidak menjerit kesakitan bahkan cepat sekali dia bengun berdiri pula. Sedangkan Ciu Pek Thong telah ber-tepuk2 tangan kegirangan, karena dia merasa bangga telah berhasil merubuhkan Yo Him dengan waktu yang singkat sekali. Seperti juga seorang anak kecil yang menerima hadiah yang menggembirakanny a. "Apa aku bilang, engkau sama sekali tidak memiliki
kepandaian apapun juga.....!" kata Ciu Pek Thong sambil tertawa geli.
Yo Ko, Siauw Liong Lie, Kwee Siang, Phang Khui In, dan Siauw Goat Lan, telah tersenyum saja melihat kelakuan Ciu Pek Thong yang jenaka,
Walaupun usianya telah lanjut, tetapinya tanya Ciu Pek Thong masih juga membawa sikap seperti anak kecil saja.
Yo Him yang telah dirubuhkan oleh kakek tua yang jenaka itu jadi penasaran.
Cepat sekali dia bangkit berdiri pula sambil katanya :
"Kongkong Ciu, mari kita bertanding lagi?" kata Yo Him sambil tersenyum.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak kapok kau telah kurubuhkan?" tanya Ciu Pek Thong tertawa.
"Aku bukan dirubuhkanmu, tetapi aku sengaja menjatuhkan diri"."
"Apa" "Aku bukan dirubuhkan oleh kau?"
Mendengar jawaban yang terakhir dari Yo Him Ciu Pek
Thong jadi berdiri tertegun tampaknya dia jadi penasaran sekali.
.,Jelas2 tadi engkau berhasil kulemparkan dan engkau telah terbanting, bagai mana engkau bisa mengatakan bahwa itu bukan dirubuhkan olehku.....?"
Tetapi Yo Him yang cerdik telah menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
,,Bukan..... bukan! Sama sekali bukan disebabkan
seranganmu aku jatuh..... tetapi memang aku sengaja
menjatuh tubuh untuk meloloskan diri dari seranganmu!
Sebetulnya kalau memang aku hendak memberikan
perlawanan. belum tentu engkau bisa memenangkan diriku, Ciu Kongkong.:.. !"
Ciu Pek Thong jadi mendongkol, dan dalam keadaan
mendongkol seperti itu. tampaknya Ciu Pek Thong jenaka sekali, dengan mulutnya yang ber-gerak2 tidak hentinya, seperti seorang anak kecil yang tengah menggumam tidak senang hatinya
"Ayo Ciu Kongkong, seranglah aku lagi...!" kata Yo Him menantang, dengan sendirinya telah membuat Ciu Pek Thong semakin penasaran sekali.
Memang Yo Him sengaja ingin memancing kemarahan Ciu
Pek Tong agar orang tua she Ciu yang jenaka itu menyerang dirinya lagi. Yang pasti Ciu Pek Thong tidak mungkin berani
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membinasakannya, karena Ciu Pek Thong telah mengetahui Yo Him adalah anaknya Yo Ko dan Siauw Liong Lie.
Tetapi jika Ciu Pek Thong melancarkan serangan dengan sungguh2, Yo Him yang cerdik tentu bisa melihat cara
menyerangnya Ciu Pek Thong, berarti dia akan bisa
mempelajari gerakan2 itu kelak.
Ciu Pek Thong yang telah termakan umpan yang disebar Yo Him, telah menoleh kepada Yo Ko, Katanya: "Yo Ko lihatlah anakmu ini kurang ajar Sekali! Dia jelas2 telah kurubuhkan, tapi dia tidak mengaku..."
Yo Ko tersenyum! "Justru engkau yang salah"." katanya.
"Aku yang salah?"
"Ya, engkau yang salah..,:" kata Yo Ko kemudian dengan suara yang amat keras sambil diiringi suara tertawanya yang bergelak-gelak!
"Aku salah apa?"
Ciu Pek Thong tampaknya jadi penasaran sekali, sehingga dia lelah mengawasi dengan mata yang dipentang lebar2
menatap Yo Ko. "Kau ingin tahu kesalahanmu ?"
"Cepat katakan, beritabukan kepadaku !" kata Ciu Pek Thong tidak sabar.
"Aku pasti akan memberitahukan kepada mu, tetapi
sekarang yang terpenting engkau sendiri mengakui dirimu salah atau tidak "!"
"Aku bersalah ...!" Ciu Pek Thong jadi menatap Yo Ko dan Siauw Liong Lie bergantian dengan mimik muka seperti orang yang kebingungan, tetapi kemudian dia tertawa ber-gelak2.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tahu....! Aku telah tahu....!" kata Ciu Pek Thong setelah berdiam diri sejenak. ,,Engkau tentu ingin mengatakan aku bersalah karena tidak meminta ijin dari kalian berdua sebagai orang tua dari anak itu, dan telah melakukan
penyerangan, bukan ?"
,,Ohh.... bukan itu, bukan itu...!" kata Yo Ke cepat. "Bukan itu kesalahanmu..'!"
Ciu Pek Thong jadi semakin penasaran, dia memang
seorang yang tidak sabaran dan selalu mengerjakan apa2
hanya menuruti kehendak hati kecilnya saja!
"Cepat kau beritahukaa padaku ... cepat ! Kalau tidak aku akan menangis . . . !" kata Ciu Pek Thong sambil mem-banting2an kakinya.
"Kau ingin menangis "' tanya Yo Ko sambil tersenyum
lebar. "Ya kalau engkau mempermainkan aku, aku akau segera
menangis", menyahuti Ciu Pek Thong sambil mementang matanya lebar2 dan mem-banting2 kakinya.
"Kalau memang engkau ingin menangis, menangislah !"
kata Yo Ko sambil tertawa. Sedangkan yang lainnya, telah tersenyum2 karena menganggap kelakuan Ciu Pek Thong
memang lucu sekali ke-kanak2an.
Saat itu Yo Him telah berkata pula : "Ciu Kongkong, hayo kita mulai main main lagi......!"
"Tunggu dulu bocah cilik aku ingin minta keterangan ayahmu mengapa dia mengatakan aku yang bersalah!" dan setelah berkata begitu Ciu Pek Thong menoleh lagi kepada Yo Ko, lalu memandang kepada Siauw Liong Lie yang saat itu tengah mengawasinya juga dengan tersenyum2.
"Nyonya yang baik hatinya, yang pemurah hati".. coba
tolong engkau jelaskan apa maksud suamimu yang
mengatakan bahwa aku ini bersalah"."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siauw Liong Lie mengangkat bahunya, dia telah tertawa kemudian katanya: "Aku mana tahu ".!" Lalu Siauw Liong Lie menoleh kapada suaminya. "Ko-he katakanlah apa yang kau ketahui itu, jangan membuat Ciu Koko jadi begitu gelagapan."
"Benar, benar," kata Ciu Pek Thong. "Jangan membuat aku gelagapan". Apakah engkau tidak kasihan kepadaku si tua ini".!" dan kata2 Ciu Pek Thong ditujukan kepada Yo Ko.
Keruan saja lainnya jadi tertawa geli karena menganggap sikap Ciu Pek Thong memang benar2 jenaka sekali.
Yo Ko setelah puas tertawa, baru berkata : "Lo Boan
Thong, apakah engkau tidak merasakan bahwa dirimu
bersalah ?" Ciu Pek Thong menggelengkan kepalanya cepat2 beberapa kali.
"Aku merasa tidak melakukan kesalahan. Jika tadi anakmu itu kulemparkan juga bukan dengan maksud jahat, karena tenaga lemparan itu telah kuperhitungkan sehingga tidak membahayakan jiwa anak kalian itu, sibocah licik....!"
Yo Ko tersenyum lagi, "Loo Boan Thong. engkau adalah orang dari golongan tua.
bahkan jauh lebih tua dari kami, lebih tinggi tingkat derajatmu, dan sekarang engkau ingin bertempur dan
menghina seorang anak kecil seperti Him-jie " Bukankah dengan merubuhkan Him-jie engkau tidak bisa
membanggakan kemenanganmu itu, karena Him-jie
merupakan golongan Boanpwee yang. tidak memiliki
kepandaian berarti apa-apa.... nah, dengan demikian
bukankah engkau telah melakukan kesalahan yang tidak tahu malu" Apa yang bisa dibanggakan jika engkau memperoleh kemenangan dari kaum Boanpwe seperti Yo Him"
Mendengar perkataan Yo Ko, Ciu Pek Thong tertegun
sejenak, matanya terbuka lebar tampaknya dia kaget, sampai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akhirnya ketika dia tersadar dari bengongnya, dia telah menepuki keningnya.
,,Akhhh, memang aku yang konyol dan tidak tahu malu !
Memang benar apa yang kau katakan saudara Yo ?" . !" seru Ciu Pek Thong setelah memukul keningnya beberapa kali.
Yo Ko dan yang lainya jadi tertawa geli melihat kelakuan Ciu pek Thong.
Sedangkan Yo Him telah beseru lagi "Ciu Kongkong, ayo mulai main2 lagi .... bukankah aku belum dirubuhkan olehmu
'?" "Tidak mau ! Tidak mau !" bentak Ciu Pek Thong sambil menggeleng2kan Kepalanya . . . !. lalu tiba2 saja dia membungkukkan tubuhnya menjura kepada Yo Him. "Engko
kecil", kata nya lagi.
"Biarlah aku disebut orang tua yang tidak bisa merubuhkan engkau, karena aku tidak mau jika nanti disebut situa menghina sikecil . . . ! Biarlah aku membatalkan saja maksudku untuk bertanding denganmul"
Semua orang yang mendengar perkataan Ciu Pek Thong
jadi tidak bisa menahan perasaan geli dihati mereka. Tetapi Ciu Pek Thong tidak memperduliken semua orang yang telah mentertawakan dirinya, karena dia memang seorang yang jenaka dan periang.
Waktu itu Ciu Pek Thong juga telah menoleh kepada Yo Ko, tanyanya; "Mengapa yang lainnya belum datang ?"
"Mungkin mereka agak terlambat, biarlah kita tunggu saja beberapa saat lagi mungkin besok mereka akan tiba . . . !"
menjelaskan; YoKo. Sedangkan Siauw Liong Lie hanya tersenyum saja waktu
melihat Ciu Pek Thong membantmg2 kakinya, seperti seorang anak kecil vang tengah ngambul.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku terburu-buru- kemari, karena takut terlambat. Tetapi sekarang, buktinya mereka itu belum juga datang.....! Jika aku mengetahui akan demikian, lebih baik aku tidak perlu ter gesa2 kemari."
Jengkel sekali tampaknya Ciu Pek Thong, mukanya juga
murung, Yo Ko tersenyum. "Loo Boan Theng; tepatnya engkau datang lemari
merupakan suatu kebanggaan untukmu. Bukankah engkau
tidak mempergunakan waktu karet dan terlamkat datang
seperti lainnya" Maka dari itu engkau berarti bisa menepati janji dengan tepat sekali.''
Terhibur juga hati Ciu Pek Thong mendengar perkataan Yo Ko!
Tetapi baru saja Ciu Pek Thong mau berkata lagi, muka Yo Ko telah berobah, dia memben isyarat agar semuanya berdiam diri!
Siauw Liong Lie yang memiliki pendengran tajam seperti Y
o Ko. telah mendengar juga sesuatu.
"Suara langkah2 kaki orang." kata Siauw Liong Lie dengan suara perlahan,
"Mungkin mereka telah datang" didengar dari suara
langkah kakinya yang ringan, tentu mereka yang merniliki kepandaian tinggi. Hemm, nanti aku akan mentertawakan mereka yang datang terlambat seperti itu." kata Cui Pek Thong seperti juga gembira sekali mengingat dia yang telah tiba lebih dulu. Suara2 langkah kaki itu terdengar semakin, mendekat.
Yo Ko heran sekali. Iangkah kaki itu walaupun
menunjukkan bahwa orang2 yang tengah mendatangi itu
adalah orang yang memiliki ginkang tinggi, namun
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kenyataannya tidak setinggi ginkang orang2 yang telah diundangnya, seperti Oey Yok Su, It Teng dan jago2 lainnya.
Terlebih lagi memang dari sekian banyak suara langkah2
kaki itu menunjukkan bahwa yang tengah mendatangi banyak sekali mungkin lebih dari lima puluh orang.
Yo Ko mengerutkan sepasang alisnya.
Tiba2 terdengar suara orang membentak . "Monyet2 kecil, apa maksud kalian mendaki Hoan-san...."!"
Suara itu dikenal oleh Yo Ko dan Ciu Pek Thong maupun Siauw Liong Lie karena mereka tahu bahwa kata2 itu
diucapkan oleh Oey Yok Su majikan dari pulau Tho ho at to, Yo Ko cepat2 berdiri, lalu menghampiri kearah dari mana suara Oey Yok Su didengarnya. begitu juga yang lainnya telah cepat2 menyusul Yo Ko.
Waktu mereka tiba dihutan kecil" mereka seorang lelaki berpakaian hijau, berusia telah lanjut dengan topinya yang berwarna hijau pula, Tengah berdiri membelakangi mereka menghadang puluhan orang, mungkin lebih dari lima puluh orang yang berpakaian ber-macam2. Ada yang berpakaian ringkas sebagai busu, garu silat, ada juga yang berpakaian seperti tojin.
Salah seorang dari orang banyak itu telah menjura sambil katanya dengan suara yang ramah: "Kami mendengar berita bahwa Capgo di bulan ini akan diadakan penemuan orang2
gagah di Hoasan, maka kami tertarik untuk 'ikut menyaksikan pertemuan orang gagah dari tempat yang jauh kami telah datang kemari. Kami harap para enghiong tidak keberatan untuk kehadiran kami ini. !"
Tetapi Oey Yok Su yang memang terkenal sangat aseran
telah berkata dengan suara yang dingin.
"Hemm. aku tidak mau perduli apa maksudmu, tetapi yang jelas kalian telah penuhi datang ke Hoa-san untuk
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menyaksikan Enghiong Taihwee (pertemuan para jago),
tentunya kalian memiliki kepandaian yang tinggi dan cukup bisa kalian andalkan. Nah, sekarang siapa yang ingin
meneruskan niatnya, silahkan maju, jika orang itu bisa sepuluh jurus bertahan dari seranganku, tentu aku akan memberikan hak padanya untuk ikut hadir."
Kwee Siang saat itu yang melihat Oey Yok Su tengah
menghadang orang-orang itu, dia sudah tidak bisa
mempertahankan perasaannya lagi, dia telah berlari
menghampiri sambil berseru : "Yaya"." dan kakeknya itu telah dirangkulnya dengan manja sekali.
Oey Yok Su meng-usap2 kepala cucunya itu dengan penuh kasih sayang.
"Cucuku, engkau berada disini ?" tanyanya dengan sabar sekali
"Oey pepek (paman Oey), aku Yo Ko menghunjuk hormat,"
kata Yo Ko sambil menggerakkan tangan kiri tunggalnya itu memberi hormat kepada Oey Yok Su.
Siauw Liong Lie, Phang Kui In dan Yo Hiat bergantian
memberi hormat kepada Oey Yok Su.
Sedangkan para orang2 gagah yang semula ingin datang
menghadiri Enghiong Taihwe di Hoa San jadi berdiri diam saja, karena mereka melihatnya bahwa di tempat itu sekarang telah berkumpul orang2 kuat. seperti Yo Ko, Siauw Liong Lie dan yang lain-lainnya.
"Syukurlah bahwa kalian telah bisa berkumpul pula! Dan kau Yo Hujien, selama belasan tahun lamanya Yo Him sangat menderita mencari-cari kau," dan Oey Yok Su tersenyum, karena dia melihat betapa Kwee Siang telah semakin dewasa dan tampak jauh lebih matang.
Sedangkn Siauw Liong Lie yang digoda oleh Oey Yok Su
jadi menundukkan kepalanya karena malu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah itu, Oey Yok Su berdiri menghadapi rombongan
orang2 persilatan itu sambil katanya: "Nah. sekarang siapa ingin memulainya. silahkan maju! Jika dapat bertahan sepuluh jurus dari seranganku, maka aku yang mengijinkan orang itu naik kepuncak Hoasan!"
Semua orang itu jadi rsgu2, karena mereka mengetahui
benar bahwa Oey Yok Su merupakan jago tua yang sudah
sulit dicari tandingannya.
"Hayo... siapa yang ingin memulainya?" tanya Oey Yok Su lagi.
"Aku akan mencobanya!" kata seseorang yang telah melangkah maju, seorang lelaki berusia empat puluh tahun dengan bentuk mukanya yang segi tiga seperti muka tikus.
"Aku Bian Sin Wan, ingin meminta petunjuk2 dari Oey
Loenghiong." Lalu orang tersebut, yang mengaku bernama Bian Sin Wan telah memberi hormat,
"Malailah, jangan terlalu banyak peradatan..!" kata Oey Yok Su dengan muka yang dingin.
Bian Sin Wan rupanya telah nekad untuk menghadapi
sepuluh jurus serangan Oey Yok Su karena jika dia berhasil tentu dia akan diperbolehkan menonton pertemuan besar para orang gagah. Sepuluh jurus pikir Bian Sin Wan bukanlah terlalu banyak, jika dia bertahan terus untuk dapat membela diri dari sepuluh kali serangan Oey Yok Su, tentu dia akan lolos dari ujian itu.
Oey Yok Su sebagai tokoh yang rnemiliki nama sangat
besar dalam rimba persilatan, tentu tidak akan menarik kembali janjinya itu.
"Aku sudah Oey Locianpwe"." kata Bian Sin Wan sambil
memasang kuda2 yang sangat kokoh sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Oey Yok Su tertawa dingin, dia maju satu tindak dengan sikap yang tenang, kemudian dia menggerakan tangan kirinya perlahan sekali, tetapi angin yang berhamburan dari telapak tangannya itu telah menghantam orang she Bian tersebut.
Bian S.n Wan juga termasuk jago pertengahan yang
memiliki sepandaian cukup tinggi, maka melihat dirinya diserang dengan pukulan "Pek Ciang" (Pukulan Udara Kosong), dia cepat2 menggeser kaki kanannya setengah
lingkaran, lalu dengan jurus "Pian Hoa Sin Hito" atau "Arwah Sakti Merobah Ujud", maka serangan Oey Yok Su sekali ini telah gagal mengenai dirinya.
Tetapi Oey Yok Su tidak berhenti hanya sampai disitu saja, dia telah mengeluarkan suara bentakan : "Inilah jurus yang kedua!" dan Oey Yok Su telah menyerang dengan jari telunjuknya seperti sedang menulis diudara dari ujung jari telunjuknya meluncur angin serangan yang kuat sekali.
Kali ini Bian Sin Wan tidak bisa mengelakannya, karena serangan Oey Yok Su yang disertai tiga bagian tenaga
dalamnya telah menerjang dirinya dan tahu2 Bian Sia Wan telah mengeluarkan suara jeritan kesakitan, tubuhnya
terpental dan ambruk diatas tanah dalam keadaan pingsan.
Semua orang yang menyaksikan hal itu jadi berdiri
bengong, karena mereka melihat kawan mereka yang seorang itu hanya dalam dua jurus saja telah berhasil dirubuhkan oleh Oey Yok Su.
Sedangkan Yo Ko, Siauw Liong Lie. Siauw Goat Lan, Yo Him dan yang lain2nya berdiri kagum menyaksikan Oey Yok Su hanya dalam dua jurus, bahkan jurus keduanya hanya
mempergunakan jari telunjuknya saja, seperti ilmunya It Teng Taisu yaitu It Yang Cie, sijari tunggal, telah bisa merubuhkan lawannya yang tidak lemah itu.
"Siapa yang ingin mencoba lagi ?" tanya Oey Yok Su dengan suara yang dingin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rombongan orang yang berjumlah kurang lebih lima puluh orang itu, telah bungkam tidak ada yang menyahuti.
Tetapi selang sejenak, tiba2 orang yang berpakaian tojin telah melangkah maju sambil katanya : "Oey Locianpwe, pinto Sung Kian Cinjin ingin coba2 merasakan tanganmu, harap Locianpwe tidak berlaku terlalu keras padaku !"
"Hemm," Oey Yok Su hanya mendengus dingin saja.
Kemudian Sung Kian Cinjin mengebutkan hudtimiya sambil berkata : "Pinto telah siap, Locianpwe".!"
Oey Yok Su tidak menyahuti, dia hanya berkata dengan
suara halus kepada Kwee Siang : ,,Minggirlah cucuku, biarlah aku rnemberi pelajaran kepada monyet tengik ini !"
Muka Sung Kian Cinjin jadi berobah merah, walaupun dia mengetahui Oey Yok Su sangat tinggi sekali kepandaiannya, tetapi dia jadi mendongkol dan marah dirinya disebut sebagai seekor monyet yang tengik. Namun karena Oey Yok Su
merupakan dedengkot dari jago2 dirimba persilatan, dia berusaha tidak memperlihatkan kemendoogkolannya itu,
hanya diarn2 dia lelah memperkuat kedudukan kuda2 kedua kakinya.
Oey Yok Su menghampiri per-lahan2, dan kemudian waktu jarak mereka terpisah dua tombak, Oey Yok Su berkala:
"Sebetulnya kepandaianmu itu tidak ada artinya, engkau hanya mengenal kepandaian dasarnya saja. Dalam satu jurus saja engkau akan bisa kurubuhkan.. !"
Mendengar perkataan Oey Yok Su, Sung Kian Cinjin jadi tambah mendongkol. Begitu juga kawan2nya yang berjumlah lima puluh orang lebih itu jadi mendongkol juga, mereka mengangap bahwa Oog Yok Su terlalu sombong.
Sung Kian Cinjin telah menjura dan katanya dengan suara yang tawar: "Memang kepandaian pinto yang bodoh sangat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
rendah sekali.... itulah sebabnya maka pinto bermaksud untuk meminta petunjuk dari Locianpwe."
"Hemmm, hatimu tentu tidak senang mendengar aku
mengatakan dalam satu jurus bisa mengalahkanmu, bukan?"
kata Oey Yok Su yang seperti dapat membuka perasaan si tojin.
Sung Kian Cinjin telah mengangguk sambil katanya:" Itu terserah pada Oey Locianpwe, jika memang Oey Locianpwe berlaku keras, berarti pinto akan buruk dengan bercacad."
Itulah kata2 yang merendahkan diri, tetapi didalam kata2
itu terdapat ejekan untuk Oey Yok Su, karena imam itu ingin menyatakan jika saja Oey Yok Su, gagal merubuhkaanya


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dalam satu jurus, berarti Oey Yok Su akan kehilangan muka.
Sedangkan Sung Kian Cinjin sendiri yakin, jika hanya satu jurus tentu dia bisa mengadakan pembelaan dan penjagaan diri yang ketat agar tidak sampai rubuh ditangan Oey Yok Su.
Yo Ko dan yang lain2nya menyadari bahwa Oey Yok Su
bukan bicara besar, karena tokoh tua persilatan itu memang memiliki kepandaian yang telah sempurna sekali.
Jangankan Sung Kian Cinjin, sedangkan Yo Ko atau Siauw Liong Lie belum tentu dapat menghadapi sebanyak seratus jurus jika bertempur dengan jago tua she Oey yang menjadi pemilik pulau Tho boa-to tersebut.
"Hayo mulai!" kata Oey Yok Su dengan suara yang dingin.
Sung Kian Cinjin juga sudah tidak berlaku sungkan2 lagi, dengan mengeluarkan suara yang perlahan:
"Jangan terlalu keras menjatuhkan tanganmu, Oey
Locianpwe".", imam itu telah menggerakkan tangan
kanannya akan mencengkeram bahu Oey Yok Su, sedangkan tangan kirinya menghantam kearah perut Oey Yok Su.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Cara menyerang imam itu memang merupaKan serangan
yang cukup nekad. karena dengan menyerang seperti itu dia harus mempertaruhkan keselamatan jiwanya, sebab dia
melancarkan serangan tersebut tanpa mengadakan suatu
penjagaan dirinya. Tetapi jika menghadari seorang jago yang berkepandaian berimbang dengan kepandaiannya mungkin
tojin itu bisa merubuhkan lawannya.
Justru sekarang yang dihadapinya adalah Oey Yok Su.
tokoh dan dedengkot dari rimba persilatan. Walaupun tojin itu telah berlaku nekad. mana bisa dia merubuhkan Oey Yok Su.
Bahkan ketika tangan kirinya hampir menghantam perut
Oey Yok Su dan tangan kanannja belum lagi sempat mencapai pundak tokoh she Oey itu, dengan gerakan yang sangat
ringan sekali Oey Yek Su tabu2 melejit kesamping dan telah berada dibelakangnya si tojin.
Sebelum Sung Kian Cinjin sempat menyadari akan
kegagahan itu dengan jurus Ju Coan Swie Jin" atau "Pukulan Menembus Air" Oey Yok Su telah menolak punggung tojin itu.
Cara menolak dari tangan Oey Yok Su tampaknya perlahan sekali, tetapi kesudahannya sangat hebat, tubuh Sung Kian Cinjin jadi terjerembab ketanah, mukanya menghantam batu kerikil yang ada ditanah, sehingga giginya rontok dua buah!!
Waktu tojin itu bangun, mulutnya telah membengkak.
Semua orang yang menyaksikan kejadian seperti ini benar2
jadi takluk dan kagum atas kepandaian Oey Yok Su. Karena Sung Kian Cinjin sebetulnya bukan jago sembarangan, tetapi dalam satu jurus saja ternyata Oey Yok Lu telah bisa
merubuhkannya. Tidak kecewa Oey Yok Su diakui sebagai seorang guru
besar dirimba persilatan.
Lima puluh orang lebih kawan siimam jadi ciut nyalinya, tidak seorangpun yang berani untuk maju men-coba2
kepandaiannya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sung Kian Cinjin telah merangkak bangun dan dengan
muka merah padam karena malu dan marah, dia kembali
kerombongan kawan2nya tanpa mengatakan sesuatu apapun juga.
"Sungguh kepandaian yang sangat indah dan
menakjubkan!" tiba2 terdengar suara nyaring yang telah memuji. Waktu semua orang menoleh, dari balik batang
pohon telah melangkah per-lahan2 seorang hweeshio tua yang herusia lanjut dengan jenggotnya yang berwarna putih, sedang berjalan menghampiri kearah mereka.
Yo Ko dan yang lainnya jadi girang, bahkan Ciu Pek Thong telah me-lompat2 sambil tertawa kemudian disusul dengan kata2nya : "Tua bangka It Teng, ternyata engkau datang terlambat.. ..lihat, aku telah datang lebih dulu !!"
Orang yang baru muncul itu memang It leng Taisu,
pendeta dari selatan. Dengan tersenyum ramah tampak It Teng Taisu
merangkapkan sepasang tangannya, dia telah berkata sabar :
,,Ya, memang Lolap datang terlambat.... maafkan Ciu
Enghiong!" Mendengar dirinya disebut sebagai Ciu Enghiong, pendekar gagah she Ciu, bukan seperti biasanya dipanggil situa bangka Loo boantong, dengan sendirinya Ciu Pek Thong jadi
kegirangan dan telah melompat2.
"Lihat, aku si Loo-Boan Thong telah memperoleh
kemenangan, dapat menepati janji tidak datang terlambat!"
dan dia tertawa ber-gelak2.
It Teng Taisu telah menjura memberi hormat kepada Oey Yok Su, sambil katanya: "Oey heng, apakah sudah hadir semuanya?" dia memanggil Oey Yok Su dengan sebutan Oey heng, yaitu Saudara she Oey.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apapun baru sampai, jika memang engkau ingin bertanya, tanyakan saja kepada Yo Ko ...!" aseran dan tawar sekali suara Oey Yck Su.
Saat itu Yo Ko, Siauw Liong Lie dan yang lainnya telah menghampiri It Teng Tiat su dan memberi hormat.
Waktu mengetahui Yo Him adalah putera dari Yo Ko dan
Siauw Liong Lie, dan kini telah meningkat besar hampir dewasa malah sekarang bisa- kumpul dengan ayah bundanya, maka It Teng Taisu jadi girang bukan main.
"Bagus! Bagus! Mudah2an setelah pertemuan besar yang
kita adakan ini. Semuanya akan memperoleh nasib baik!
OmitohuJ! Omitohud! Alangkah menggembirakan sekali kalian telah bisa bertumpu!!" kata It Teng Taisu,
"Eh, pendeta tua bangka, apakah engkau telah ber-siap2
untuk memulai pertemuan kita ini?" tanya Oey Yok Su deagan suara menegur.
It Teng Taisu tertawa. "Oey-heng, engkau tidak perlu kesusu, kau bereskan dan selesaikan urusanmu dengan kelima puluh orang itu...,!" kata It Teng Taisu.
Oey Yok Su tertawa dingin.
"Tidak ada seorang pun diantara mereka yang boleh
mendaki puncak Hoasan. karena mereka bukan manusia2
yang ada artinya, hanya kurcaci dan para bu-beng-siauw-cut (maling kecil dan rendah tidak memiliki nama)!"
Mendengar perkataan Oey Yok Su maka kelima puluh orang lebih itu telah berobah! Mereka mendongkol dan marah, tetapi apa yang bisa mereka lakukan terhadap tokoh persilatan she Oey yang memang memiliki kepandaian sangat tinggi dan sempurna sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Disaat itu tampak Oey Yok Su telah menghadapi kelima
puluh orang itu dengan sikap yang angkuh sekali, seperti juga dia memandang rendah dan menjemukan. Kemudian dia
menggerakan tangan kanannya yang dikebutkan perlahan
dengan angkuh. "Kalian cepat menggelinding pergi''
Muka kelima puluh orang gagah itu. yang terdiri dari para jago2 yang memiliki nama didalam rimba persilatan jadi berobah, mereka mendongkol sekali sampai ada diantara.
mereka yang tersinggung, tetapi tidak memiliki keberanian untuk menentang Oey Yok Su, telah membalikkan tubuhnya ingin turun gunung kembali.
Tetapi saat itu It Teng Taisu telah berkata dengan suara yang sabar.
"Siancai! siancai! Mengapa mereka dilarang untuk sekedar menyaksikan" Bukankah? mereka tidak bermaksud mengambil bagian dalam pertemuan kita ini.,.. mereka hanya ingin menyaksikan untuk menambah pengalaman saja".."
"Hmmm......" mendengus Oey Yok Su dengan suara yang aseran sekali. "Dengan adanya mereka, tentu akan
mengganggu pertemuan kita! Apa untungnya mereka berada di Hoa San, hanya mengganggu pencurahan perhatian kita dan juga pertemuan kita tentu terganggu dengan adanya mereka!"
Setelah berkata begitu Oey YoK Su telah mendelikkan
matanya kepada rombongan para jago2 itu, sambil
bentaknya:" Mengapa kalian tidak cepat2 menggelinding pergi" Apakah ingin aku yang melempar2kan kalian kebawah gunung?"
Waktu berkata begitu, wajah Oey Yok Su tampaknya kejam dan dingin sekali, tidak memantulkan perasaan kasihan sedikitpun juga.
Kelima puluh lebih orang2 itu memang gentar dan hati
mereka tergetar karena melihat sikap Oey Yok Su yang galak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Namun dalam keadaan seperti itu, tiba2 terdengar suara bergelak2 dari rombongan orang tersebut, suaranya sangat keras dan nyaring.
"Sungguh gagah! Sungguh gagah!" kata suara itu
kemudian sambil melompat keluar dari rombongan para jago tersebut.
Waktu Yo Ko dan yang lainnya melibat orang yang
melompat keluar itu, muka mereka jadi berobah, bahkan Yo Ko dengan sengit telah berkata : "Oh kiranya engkau "'
"Benar! Benar! Memang aku! Memang aku yang ingin
mengambil bagian dalam pertempuran dan pertemuan di Hoasan ini...!", menyahuti orang itu. Dialah Tiat To Hoat-ong.
Siauw Liong Lie sendiri yang teringat betapa dulu dia telah didesak oleh pendeta lhama dari Mongol ini sampai jatuh kedalam lembah dan terpisah dengan anaknya, Yo Him, jadi marah sekali waktu melihat Tiat To Ho-at-ong. Tetapi disaat itu Siauw Liong Lie teringat sedang berkumpul orang2 gagah yang menjadi tokoh dan dedengkot persilatan, seperti Oey Yok Su dan It Teng Taisu, maka Siauw Liong Lie hanya bisa menahan kemarahan hatinya dan berdiri diam saja dengan mata mengawasi Tiat To Hoat-ong dengan sorot mata
mengandung kebencian. Tiat To Hoat-ong telah memperdengarkan suara
tertawanya lagi. "Botehkah aku ikut mengambil bagian dalam pertemuan di Hoa-san ini ?" tanyanya kemudian sambil matanya
memandang kepada It Teng Taisu, kemudiai Oey Yok Su. lalu Yo Ko, Siauw Liong Lie, seperti juga dia ingin meminta kepastian dari orang2 tersebut.
Oey Yok Su yang terkenal memiliki adat sangat aneh telah memperdengarkan suara tertawa menyersamkan, dia berkata dengan suara yang dingin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jika engkau bisa menyambut sepuluh jurus seranganku, engkau diperbolehkan ikut mengambil bagian dalam
pertemuan di Hoa-san ini".!. Dingin sekali suara Oet Yok Su, dia juga seperti memandang rendah kepada Tiat To Hiat ong.
Pendeta Lhama diri Mongolia itu telah mengeluarkan suara tertawa mengejek kemudian katanya: "Jika sekarang aku harus berhadapan denganmu, berarti pertemuan para orang2
gagah di Hoa-san ini telah dibuka bukan?"
Licik sekali kata2 Tiat To Hoat-ong karena dia berkata dengan alasan yang kuat. Dia memang hendak mengelakan diri dari bentrokan dengan Oey Yok Su, maka sengaja dia mengajukan pertanyaan seperti itu.
"Mengapa harus telah dibuka pertemuan para orang gagah di Hoa-san ini" Syarat yang kuajukan itu merupakan syarat pribadiku, tidak ada hubungannya dengan pertemuan para orang gagah di Hoa-san. Jika memang engkau bisa
menghadapi sepuluh jurus seranganku berarti engkau ada harganya untuk ikut ambil bagian dalam perteman di Hoa-san ini dimana nanti kami akan mengadu kepandaian untuk
menentukan siapa yang terpandai! Sekarang jika engkau gagal menerima sepuluh jurus seranganku, apa artinya manusia seperti engkau turut ambil bagian, hanya bisa mengacau saja!!"
Mendengar perkataan Oey Yok Su muka Tiat To Hoat ong
jadi berobah. "Belum tentu dalam sepuluh jurus engkau bisa merubuhkan aku!" kata hati kecilnya. Tetapi dengan tersenyum mulutnya berkata lain.
"Justru kalau bertempur dulu berarti aku telah turut ambil bagian untuk penemuan orang2 gagah di Hoasan ini! Terlebih lagi, memang aku diutus oleh Kaisar Kublai Khan untuk mengadakan kontak dengan pihak kalian, para jago didaratan Tionggoan ini,..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Oey Yok Su yang memiliki adat aneh tetapi cerdas telah berkata:
"Kalau begitu belasan tahun yang lalu di mana kami
masing2 menerima sepucuk surat undangan ke Iloasan
dengan memalsukan nama kami, pekerjaan kau juga?"
"Benar!" mengangguk Tiat To Hoat-ong sambil tertawa.
"Memang aku telah perintahkan orangku yang akhli menjiplak huruf dan tanda tangan untuk mamancing kalian berkumpul di Hoasan, agar kami bisa mengadakan hubungan. Tetapi apa yang terjadi ternyata berlainan dengan apa yang kami
kehendaki, kalian telah saling berpisah". maka sekarang adalah kebetulan yang menggembirakan sekali, Kita bisa saling bertemu dan berkumpul, bukankah ini merupakan
urusan yang menyenang kan sekali?"
"Kau.... diperintahkan oleh Kaisar Mongol itu?" bentak Oey Yok Su yang sikapnya menjadi ber-sungguh2.
"Tentu! Justru aku diutus untuk mengadakan kontak
dengan kalian, para pendekar gagah perkasa..." mengangguk Tiat Hoat ong.
Mendengar sampai disitu, Oey Yok Su rupanya tidak bisa menahan kemarahan yang bergolak dicarinya dengan
mengeluarkan bentakan: "Manusia rendah....." tangan kirinya telah bergerak dengan gerakan yang melintang mempergunakan jurus "Liong Heng Coan Ciang" atau Naga Menembus Tangan", kemudian disusul dengan kakinya bergerak kearah kempolan Tiat To Hoat ong dengan tendangan Lian Hoan Tui atau tendangan berantai.
Tiat To Hoat ong telah ber-siap2 sejak tadi, maka ia tidak menjadi terkejut melihat datangnya serangan seperti itu. Dia telah mengeluarkan suara hentakkan yang sangat keras sekali, dan memutar tubuhnya agak miring kekanan, tangan kirinya diangkat seperti juga akan mencengkeram, dan perutnya dikempiskan dan dimiringkan kebelakang sedikit, tangan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kanannya dipergunakan untuk menotok jalan darah di pinggul Oey Yok Su. Gerakan yang dilakukannya itu merupakan
gerakan yang sangat manis sekali, karena dia telah
mempergunakan jurus "Lie Kong Sia Ciok" atau ''Lie Kong Memanah Batu", gerakan itu cepat sekali.
Oey Yok Su tidak gentar melihat cara menyerang lawannya, dengan mengeluarkan dengusan "hmmm," tampak tangan kanannya diangkat, dia telah melancarkan serangan dengan jurus "Ging Hong Tan Tim" atau "Menyambut angin dengan menyentakkan debu", walaupun hanya dengan jari tangannya, tetapi gerakan jari tangan Oey Yok Su membawa angin yang men-deru2.
Pedang Kayu Harum 13 Kitab Ilmu Silat Kupu Kupu Hitam Naga Bumi 3 Karya Seno Gumira Alap Alap Laut Kidul 6
^