Pencarian

Rajawali Sakti Langit Selatan 17

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long Bagian 17


Terpaksa Tiat To Hoat-ong melompat mundur menjauhi
diri, sambil bergerak mundur Tiat To Hoat-ong telah berkata :
,.Tahan... aku ingin bicara !"
Oey Yok Su memperdengarkan suara tertawa mengejek,
tetapi tangannya tidak tirggal diam, dia telah melancarkan serangan susulan dua kali ber-turut2 dengan jurus "Hun Kin Co Kut" atau "Memecahkan Otot-Memindahkan Tulang", lalu disusul gerakan "Hui Hong. Pay Liu" atau "Angin Meniup Pohon Liu "
Tiat To Hoat-ong jadi mengeluarkan seruan kaget, karena ia tidak menyangka Oey Yok Su merupakan seorang tokoh rimba persilatan yang sulit sekali diajak bicara.
Tetapi Tiat To Hoat-ong juga tidak berarti berlaku lambat, cepat sekali dia telah mengeluarkan suara bentakan yang sangat keras sambil kedua telapak tangannya ditepukkan satu dengan yang lainnya, karena dia memang melatih ilmu Yoga, dengan sendirinya lwekang dari Tiat To Hoat-ong juga
merupakan tenaga dalam yang tinggi dan aneh sekali. Waktu dia menepuk kedua tangannya itu, dia telah memusatkan kekuatan inti tenaga dalamnya itu, sehingga tubuhnya jadi kedot, karena ilmu Yoga yang dipergunakannya kali ini hampir
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mirip dengan ilmu silat kebal didaratan Tiong-goan yang bernama Tiat Po San.
"Dik, duk, duk!" tiga kali tubuh Tiat To Hoat-oog terserang oleh gempuran tangan Oey Yok Su, tubuhnya hanya tergetar sedikit saja dan merasakan napasnya agak sesak.
Oey Yok Su sendiri waktu melihat serangannya telah
berhasil mengenai sasarannya, semula dia menduga bahwa Tiat To Hoat-ong akan mengeluarkan suara jeritan dan
tubuhnya terlempar keras. Namun yang dilihatnya sebaliknya, justru disaat itu tubuh Tiat To Hoat ong hanya tergetar sedikit saja dan mukanya tetap tenang memperlihatkan senyum.
Tiat Tiat To-ong memang tidak mau mempelihatkan
kelemahannya, dia jadi tersenyum sambil disusuli dengan kataknya: "Hayo menyerang lagi..,.! Hayo....!" katanya dengan suara yang menantang. "Mengapa bengong," tegur Tiat To Hoat-ong, meluap darah Oey Yok Su.
Penasaran bukan main dia tidak berhasil merubuhkan Tiat To Hoat ong.
Sedangkan Ciu Pek Thong telah berseru dengan suara yang nyaring- "Tua bangka she Oey, engkau jika rubuh ditangan sigundul kerbau Mongol itu, jangan mempergunakan namamu lagi..." dan setelah berkaca begitu Ciu-Pek Thong tertawa bergelak2.
Oey Yok Su jadi semakin mendongkol saja, dia telah
mengeluarkan suara bentakan, "Jika aku kalah ditangan sigundul dari Mongol ini, biarlah akan kugorot leherku dengan pedang dan berhenti menjadi manusia."
Mendengar perkataan Oey Yok Su, Ciu Pek Thong
memperdengarkan suara tertawanya lagi, kemudian kepada Yo Ko Ciu Pek Thong telah berkata: "Kita lihat saja buktinya, dia akan menepati janjinya atau tidak!"
-oo0dw0oo- Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
JILID 29 MENDONGKOL sekali hati Oey Yok Su, dan
kemendongkolannya itu telah ditimpahkan kepada Hiat To Hoat ong. Dengan gerakan "Pek Ho Ciong Thian" atau
"Burung Bangau Futih Menembus Awan", cepat sekali kedua tangannya bergerak dengan bersilang, tubuhnya agak maju sedikit, dan tahu tahu tangan kirinya menerobos penjagaan Hiat To Hoat ong akan meremas perutnya, bukan digempur seperti tadi.
Tiat t o Hoat-ong juga mengenal jurus yang dipergunakan Oey Yok Su, jurus itu memang merupakan gerakan yang
sederhana sekali, tetapi dipergunakan oleh seorang tokoh persilatan seperti Oey Yok Su, dengan sendirinya menjadi hebat luar biasa.
Dengan mengeluarkan suara teriakan yang sangat nyaring, Tiat To Hoat-ong tidak berani seperti tadi. menyambut serangan lawannya. Dengan menggunakan kedua tangannya mendorong kedepan, dari kedua telapak tangauya itu mengalir keluar arus angin yang sangat kuat sekali, dan tampak kedua kaki Tiat To Hoat ong telah melompat mundur sejauh dua tombak lebih menjauhi diri dari Oey Yok Su
Serangan yang dilancarkan Oey Yok Su jadi mengenai
tempat kosong. Tetapi Oey Yok Su memang telah mendongkol dan
bertekad di hatinya ingin menghajar Tiat To Hoat ong dan melampiaskan kemendongkolannya karena diejek Ciu pek
Thong kepada pendeta Mongol ini. Maka begitu lawannya melompat mundur, segera Oey Yok Su melompat dan
meneruskan serangannya beruntun runtun tiga jurus, yaitu dengan gerakan "Tiang Coa Cu Tong" atau "Ular keluar Dari Liang", disusul lagi dengan gerakan "Hong Hong Tian Tauw"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
atau "Burung Hong Menganggukan Kepala", dan jurus yang ketiga dia mempergunakan gerakan "Tui Cung Bong Goat"
atau "Mendorong Jendela Melihat Bulan".
Sekaligus diserang tiga jurus dari tiga jurusan oleh Oey Yok Su, Tiat To Hoat-ong jadi terkejut sekali. Ia memang
mengetahui Oey Yok Su merupakan tokoh persilatan yang sangat ternama dan disegani didaratan Tiong-goan. Tetapi Tiat To Hoat ong tidak menyangkanya bahwa dia justru harus menghadapi orang she Oey itu dengan kepandaiannya yang benar-benar sangat hebat.
Coba kalau tadi diserang tiga jurus dengan beruntun oleh Oey Yok Su dan dia bergerak kurang cepat, niscaya dia akan menemui kematian, atau setidak-tidaknya akan terluka parah.
Tetapi Tiat To Hoat-ong sebagai tokoh yang menjagoi di Mongolia dan merupakan orang kepercayaan Kublai Khan, dengan sendirinya dia memiliki kepandaiaa yang tidak lemah.
Walaupun memang kepandaian Tiat To Hoat-ong tidak
setinggi kepandaian Oey Yok Su, namun bagi Oey Yok Su juga tidak mudah, untuk merubuhkan Tiat To Hoat-ong hanya
dalam waktu yang singkat.
Cepat sekali Tiat To Hoat ong mengeluarkan ilmu latihan Yoganya, dia hanya menggerak2kan kedua tangannya, yang diputarnya cepat sekali sehingga kedua tangannya itu
melindungi tubuhnya. Gerakan yang diakukan oleh Tiat To Hoat ong ini
sebetulnya di Tionggoan memiliki ilmu yang serupa dengin ilmu dari pendeta tersebut, yaitu jurus atau ilmu Tiat See Ciang atau telapak tangan pasir besi, yang sangat berbahaya, apa lagi memang Tiat To Hoat ong mempergunakan ilmunya itu dengan memutar sepasang tangannya, maka jika sampai lawannya melancarkan serangan juga dari mereka saling bersentuhan, niscaya lawannya akan menderita kerugian yang tidak kecil:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi bagi Oey Yok Su gerakan tangan Tiat To Hoat-ong merupakan jurus yang tidak begitu sulit untuk dihadapi.
Dengan menentang kelima jari tangan kirinya dan juga
tangan kanannya melakukan, pukulan dengan jurus Ju Can Swie Jim atau pukulan menembus air.
Maka bagimanapun tapatnya penjagaan diri dari Tiat To Hoat Ong tentu dapat diterjang dengan serangan yang
dilakukan oleh Oey Yok Su.
Beberapa kali diantara derai serangan ke dua tangan Oey Yok Su, Tiat To Hoat Ong memutar otaknya untuk mencari karena pendeta ini menyadari, jika mereka bertempur terus seperti itu, tidak sampai seratus jurus dirinya akan dapat dirubuhkan Oey Yok Su, maka dari itu dalam keadaan seperti ini Tiat To Hoat Ong telah mencari jalan keluar. Dia telah mengeluarkan suara bentakan-bentakan sambil menangkis serangan-serangan Oey Yok Su dengan tangannya itu yang dikebutkan untuk mendesak Oey Yok Su.
Tetapi Oey Yok Su sama sekali tidak mau memberikan
kesempatan bernapas kepada? Tiat To Hoat Ong, tidak terus mengepung rapat tubuh pandeta ini. dengan sepasang
tangannya. Disaat itulah, diotak Tiat To Hoat Ong berkelebat serupa ingatan.
Tahan! Orang she Oey, tahan dulu!" teriak Tiat To Hoat ong "Atau kata katamu memang tidak bisa dipergunakan dan tak ada harganya?"
Oay Yok Su terkejut dia juga segera teringat sesuatu, sehingga dia jadi begitu mendongkol dan membanting-banting kakinya dengan wajah yang muram.
"Telah lima belas jurus, atau mungkin lebih engkau
melancarkan serangan' Tetapi engkau tidak berhasil
merubuhkan diriku. 'Hemmm. mana itu kesombonganmu?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Muka Oey Yok Su berobah rnerah.
"Baik engkau menang!" katanya dengan mendonglol
meluap-luap. Kelak engkau boleh ikut dalam pertemuan di Hoa san' retapi sekarang, justru secara pribadi aku ingin meminta petunjuk petunjukmu pendeta besar yang sangat terhormat".!"
Setelah berkata mengejek begitu. Oey Yok Su telah
melompat dan ingin melancarkan serangan pula kepada
lawannya. Tetapi Tiat To Hoat melompat mundur dia berseru: "Tahan!
Sekarang aku tidak memiliki waktu untuk bermain-main
denganmu! Nanti setelah selesainya pertemuan di Hoasan.
barulah kita main-main. Engkau ingin bertempur seberapa ratus jurus juga akan kulayani."
Oey Yok Su jadi bcrdiri dengan muka yang muram, karena dia tidak bisa mengendalikan kemendongkolannya, itu yang tidak memperoleh kesempatan untuk melampiaskannya.
Saat itu Siauw Liong Lie sudah tidak bisa mempertahankan keinginan di hatinya untuk menghajar Tiat To Hoat ong, maka dia telah melompat maju sambil memberi hormat kepada Oey Yok Su.
"Oey lociampwe lebih baik kerbau gundul seperti dia jangan dilayani, mana pantas menyembelih ayam harus
mempergunakan golok babi" Maka biarlah aku yang maju
memberikan hajaran padanya."
Oey Yok Su masih diliputi kemendongkolan hanya
mendengus. "Hmm," tanpa memberi komentar dia berdiam diri dengan muka yang dingin sekali, karena dihatinya telah bertekad, nanti untuk menghajar Tiat To Hoat-ong habis-habisan setelah ada kesempatan.
Tiat To Hoat-Ong juga mengetahui kegusaran Oey Yok Su.
dia bahkan mentertawainya sambil katanya: Engkau benar-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
benar seorang tokoh persilatan yang bisa dipegang kata-katanya, nanti setelah urusan di Hoasan selesai, barulah kita main-main tiga hari tiga malam. Kau setuju bukan?"
Oey Yok Su mengetahui bahwa itu ejekan untuknya,
dimana Tiat To Hoat-ong menganggap dirinya setingkat
dengan dia. Kemarahan yang bergolak dihatinya hampir saja tidak bisa disabarnya, tetapi untung saja Siauw Liong Lie telah cepat-cepat menghadapi Tiat To Hoat-ong dan berkata;
"Engkau dulu pernah memaksa aku dengan keroyokan
sehingga aku terjerumus kedalam jurang disebuah lembah gunung Kun Lun, sekarang aku ingin melihat berapa tinggi kepandaian yang kau peroleh setelah belasan tahun kita tak bertemu ..."
Tiat To Hoat-ong tertawa mengejek.
"Engkau sendiri yang terjun kedalam jurang, kawan-
kawanku Turkichi dan Talengki tentu akan membenarkan
perkataanku, Bahwa engkau sendiri yang telah terjun kedalam jurang, jadi bukan kesalahan kami! Hemn, sekarang engkau terhindar dari kematian dan telah berada disini juga, maka apakah kesempatan ini engkau ingin pergunakan " Majulah,.."
Tantangan yang diajukan oleh Tiat To Hoat ong membuat muka nyonya Yo Ko itu berobah merah. Dia memang telah menaruh kebencian kepada Tiat To Hoat ong, justru sekarang orang menghina dia dengan perkataan yang menantang itu, dengan sendirinya telah membuat Siauw Liong Lie tidak bisa mempertahankan diri lagi. Dia telah mengeluarkn suara seruan yang sangat keras, dan menggerakkan kedua
tangannya dari kiri dan kanan.
Kini Siauw Liong Lie telah memperoleh kepandaian yang lebih tinggi dari masa lalu, serangan kedua tangannya yang kosong tidak mempergunakan senjata tajam, jauh lebih hebat dibandingkan jika dulu Siauw Liong Lie menyerang dengan rnemakai pedang dan mempergunakan jurus-jurus dari Sian Lit Kiam Hoat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiat To Hoat otg sendiri tidak menyangka bahwa
kepandaian Siauw Liong Lie semakin sempurna dibandingkan dengan yang lalu, maka begitu diserang, belum lagi kedua tangan Siauw Liong Lie yang digerakkan serentak dari jurusan kiri dan kanan itu tiba, angin serangannya telah meluncur sangat hebat dan kuat.
Waktu itu Yo ko baru melihat kepandaian istrinya ini dia sangat kagum sekali.
Yo Ko hanya menduga, mungkin selama berada didalam
lembah Siauw Liong Lie memperdalam kepandaiannya Tetapi melihat gerakan dan jurus yang dipergunakan oleh Siauw Liong Lie, Yo Ko jadi berdiri tertegun karena , herannya, dia melihat jurus jurus yang dipergunakan Siauw Liong Lie berbeda dengan jurus jurus Sian Lie Kiam hoat -atau ilmu Kouw Bok Pay yang biasa mereka latih berdua.
Tiat To Hoat Ong tidak berani berdiam diri atau berayal melihat cara menyerang yang dilakukan oleh Siauw Liong Lie, disamping itu dia juga heran sama sekali, namun Tiat To Hoat Ong tidak sempat berpikr gerakan-gerakan kedua tangan Siauw Liong Lie sangat aneh sekali, dia seperti melancarkan serangan kekiri tetapi tahu-tahu tangannya telah menyambar kekanan, dan waktu tangan yang satunya menyambar kearah atas, tahu-tahu inceran sasaran yang sesungguhnya kebawah.
Hal ini telah membuat Tiat To Hoat-ong harus memasang mata baik-baik, karena sekali saja dia terserang, niscaya dirinya akan mengalami bahaya yang tidak kecil.
Siauw Liong Lie juga telah mempergunakan ilmu yang
diperolehnya didalam lembah, untuk merubuhkan diri Tiat To Hoat-ong.
Yo Ko sendiri jadi heran. Ciu Pek Thong berulang kali menggeleng-gelengkan kepala sambil mendesah-desah
menyatakan kekagumannya atas kepandaian yang dimiliki Siauw Liong Lie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sedangkan Yo Him jadi berdiri tertegun dengan hati yang berdebar-debar keras, karena justru dia melihat ibunya memiliki kepandaian yang tinggi sekali, mendatangkan
perasaan bangga dihatinya.
Disaat itu Tiat To Hoat ong mati-matian mengeluarkan
kepandaiannya dan baru bisa mengimbangi permainan dan serangan kedua tangan Siauw Liong Lie.
It Teng Taisu sendiri telah menyaksikan, betapa Siauw Liong Lie memiliki kepandaian yang tinggi sekali, bahkan hati kecilnya mau menduga bahwa kepandaian Siauw Liong Lie berada diatasnya, atau setidak-tidaknya berimbang, jauh berbeda dengan dulu, diimana kepandaian Siauw Liong Lie masih berada dibawah kepandaiannya.
Yang berdiri heran adalh Oey Yok Su dia tidak mengerti Siauw Liong Lie ki telah memiliki kepandaian yang benar benar sangat tinggi dan aneh. Kedua tangannya bergerak semakin lama jadi semakin perlahan, tetapi semakin lambatnya
gerakan tangan Siauw Liong Lie semakin kuat tenaga yang menindih Tiat To Hoat ong.
Pendeta utusan Mongolia itu jadi kelabakan juga, dia heran bertambah gagah.
Karena kepandaian Siauw Liong Lie sekarang berada
diatasnya, walaupun Tiat To Hoar ong telah mengeluarkan seluruh kepandaian yang dimilikinya, tetapi. kenyataannya dia terdesak hebat oleh Siauw l,iong Lie.
Tangan Siauw Liong Lie sebentar mengincar bagian bawah dan sebentar lagi mengincar bagian aras. Tetapi setiap serangannya itu tidak bisa diduga dulu, karena selalu berobah-robah.
Tiat To Hoat-ong juga melihat kepandaian yang
dipergunakan Siauw Liong Lie bukan ilmu pukulan pada
belasan tahun yang lalu. Pukulan pukulan tangan yang
dilakukan Siauw Liong Lie kali ini sangat taggguh dan hebat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hebat dalam pengertian karena memang Siauw Liong' Lie telah mendesaknya terus marerus.
Waktu Tiat To Hoat ong tengah mempergunakan jurus
"Yan Cu Sam Ciauw Sui" atau "Burung walet Tiga Kali Menyambar Air", disaat itulah Siauw Liong Lie telah menyambuti serangan itu dengan gerakan tubuh yang
dimiringkan kesampiug kanan,. lalu dibarengi lagi dengan gerakan kebasan, disusul lagi dengan gerakan tangan
kanannya yang digerakkan kebawah, disusul lagi dengan ancaman tangan kirinya, ditangannya itu akan mencengkeram.
Tiat To Hoat ong telah menyerang dengan kuat sekali,
sehingga tidak bisa ditarik kembali, walaupun dia melihat ancaman tengah mendatangi kedirinya.
Cepat bukan main, tampak Tiat To Hoat ong membuang
diri kekanan tanpa sempat menarik pulang pukulannya, karena jika dia tidak mengambil tindakan seperti ini, pasti dirinya akan mengalami celaka ditangan Siauw Liong Lie.
Melihat lawannya bergulingan ditanah, Siauw Liong lie tidak tinggal diam, dia telah mengeluarkan suara bentakan keras dan kedua kakinya bergantian menendang dengan jurus
tendangan "Lian Hoan Tai" dia menendang beberapa jalan darah terpenting ditubuh Tiat To Hoat-ong.
Pendeta Mongolia itu jadi tambah terkejut saja, dia sampai mengeluarkan teriakan yang sangat nyaring dan telah
melompat berdiri dengan gerakan Tai Po Lian Hoat atau Mundur berantai.
Dengan caranya itu Tiat To Hiat ong dapat menghindar dan mundur beberapa langkah.
Sambil bertempur, Tiat To Hiat ong telah memperhatikan cara bersilat dan menyerang Siauw Liong Lie. Tiat To Hiat ong sementara waktu hanya membela diri saja dari serangan-serangan yang dilakukan Siauw Liong Lie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Namun Siauw Liong Li yang mendongkol karena melihat
lawannya, setelah lewat banyak jurus tetap saja ticlak bisa dirubuhkan, membuat dia jadi mengerahkan tenaganya dan mengempos lwekangnya lalu dengan gerakan Ging Hong Tan Tim atau Menyambut Angin dengan Menyentil debu,
tangannya monotok kearah tulang iga Tiat To Hoat-ong.
Tetapi sekali lagi pendeta itu bisa mengelakan! dia
mengandalkan ilmu Yoganya sehingga tubuhnya licin seperti belut.
Diantara berkesiuran angin serangan kedua orang yang
tengah bertempur itu, tampak semua jago yang berada di tempa ini memandang dengan kagum, mereka memandang
tertegun kearah Siauw Liong Lie. karena setiap jurus ilmu pukulan tangan kosong yang dilancarkannya sangat dahsyat dan membingungkan lawannya.
Yo Ko melihat cara bertempur isterinya' telah memandang dengan mata terbuka lebar lebar, seperti juga dia tidak mau mempercayai bahwa isterinya memiliki kepandaian setinggi itu.
It Teng taisu memandang diam saja, karena hatinya tengah berpikir keras. Untuk mengetahui entah ilmu apa yang
dipergunakan oleh Siauw Liong Lie.
Begitu pula Oey Yok Su, dia coba memperhatikan baik-baik setiap serangan yang dilakukan Siauw Liong Lie kepada lawannya, dia heran sekali karena tidak satu juruspun yang dikenalinya dan diketahuinya merupakan ilmu silat dari aliran mana.
Sebagai seorang tokoh sakti rimba persilatan, Oey Yok Su mengenal hampir seluruh ilmu silat dari berbagai cabang perguruan, dia sangat beepengalaman sekali, tetapi sekali ini ternyata dia tidak bisa mengetahui ilmu silat apa yang dipergunakan Siauw Liong Lie.
Waktu itu Yo Him telah memegang tangan Phang Kui In.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Phang Kui In menggangguk.
"Ya, ilmu pukulan Siauw Liong Lie luar biasa menakjubkan.
Jika kelak engkau memperoleh didikan langsung dari ayah dan ibumu, tentu engkau menjadi seorang pendekar yang memiliki kepandaian sangat tinggi sekali.
Di saat itu tampak Siauw Liong Lie secara beruntun telah mempergunakan jurus dari "Hian Kie Ciang Hoat" atau "Ilmu Pukulan Tangan Kosong dari Hian Kie", Oey Yok Su tiba tiba teringat sesuatu.
"Hemmm. pasti ilmu dia!" katanya didalam hatinya, yang menduga kepada seseorang.
Sedangkan Ciu Pek Thong bertepuk tepuk tangan
kegirangan, sambil terus mengoceh tidak hentinya: "Ya, manusia busuk sererti itu memang harus dihajar adat.. .'!"
Sedangkan Siauw Liong Lie memperhebat setiap
serangannya. Angin gempuran kedua tangannya telah
berseliweran kuat sekali, dan membawa hawa maut.
Tetapi justru disaat itu, dari rombongan orang-orang yang berjumlah lima puluh orang lebih telah melompat dua sosok bayangan.
"Turkichi! dan kau Talengki!" berseru Siauw Liong Lie dengan suara mengandung kemarahan." Kebetulan, hayo cepat maju, biar kalian bertiga kubereskan hari ini!"
Talengki dan Turkichi telah mengeluarkan suara tertawa mengejek.
"Rupanya Thian masih melindungimu sehingga engkau
perempuan siluman masih bisa panjang umur....!"mengejek Talengki.
,,Ya. tetapi sekarang kalian tentu tidak bisa melakukan apa apa lagi.. !" kata Siauw Liong Lie."Lihat serangan."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil mengeluarkan suara bentakan, tampak Siauw Liong Lie beruntun melancarkan dengan kedua tangannya silih berganti. Dia menyerang dengan jurus-jurus yang
membingungkan dan juga dia mendesak cepat sekali kepada Tiat To Hoat Ong.
Sedangkan Tiat To Hoat Ong yang didesak begitu gencar oleh Siauw Liong Lie membuat dia jadi terdesak cukup hebat, karena jika saja dia berlaku lengah, niscaya jiwanya akan mengalami bencana yang tidak kecil, bisa bisa bisa dia berhenti menjadi manusia.
Talengki dan Turkichi, keduanya melompat menerjang
kepada Siauw Liong Lu ditangan mereka masing-masing
menggenggam pedang, diwaktu melompat mereka telah
mencabut senjata itu. Kedua batang pedang itu dengan
serentak telah meluncur akan menusuk dan menikam Siauw Liong Lie.
Yo Ko melihat itu jadi terkejut karena dia kuatir jika dikeroyok seperti itu isterinya nanti teiluka.
Dengan mengeluarkan suara bentakan Yo Ko telah
melompat maju. Lengan baju sebelah kanan yang kosong terjuntai itu
disalurkan lwekangnya, sehingga lengan baju itu telah melibat dan melingkari pedang Turkichi, setelah itu Yo Ko
mengeluarkan suara bentakan menarik pedang lawan. Tetapi Turkichi walahpun kaget dan melihat pedangnya telah dilibat oleh lengan baju Yo Ko, dia tidak menjadi takut, atau juga gugup, dengan mengeluarkan suara bentakan, dia
menyalurkan tenaga murni dari lwekangnya kepada
pedangnya, maka pedang itu tidak bisa direbut oleh Yo Ko, mereka jadi saling tarik.
Tetapi Yo Ko tidak membuang-buang waktu, dengan cepat dia telah menggerakkan lengan kirinya, dengan jurus "Ya Ma
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hun Ciang" atau "Kuda Liar Membilaskan bulu surinya," disaat itu muka Turkichi telah dihantam keras sekali.
Untung saja Turkichi bergerak cepat dan gesit, sehingga sebelum lengan baju sebelah kiri Yo Ko menghantam
mukanya, dia telah melompat kesamping mengelaklan dari lengan baju Yo Ko hanya menyerempet sedikit tetapi karena kuatnya tenaga dalam yang terkandung dipangkal lengan baju itu, menyebabkan Turkichi terhuyung seperti akan rubuh.
Cepat sekali Turkichi membenarkan kedudukan kakinya, dia mengeluarkan suara seruan perlahan dan telah menubruk diri Yo Ko. Serangan yang dilakukannya dengan mempergunakan tangan kirinya, dia menghantam dengan kepalan tangannya karena pedangnya masih terlibat lengan baju kanan Yo Ko.
Yo Ko mengeluarkan suara dengusan dingin, lalu
menggerakkan tangan kirinya.
Kepalan tangan kiri dari lwekang telah disambut dengan kepalan tangan kiri Yo Ko, maka tidak ampun lagi tubuh Turkichi telah terlempai di tanah. Cekalan pada pedangnya telah terlepas, dan pedang Turkichi yang terlepas itu meluncur dan menancap dalam sekali dibatang sebuah pohon yang
terpisah lima tombak lebih.
Turkichi terlempar ambruk di tanah tanpa daya. karena begitu tubuhnya hampir menyentuh tanah, tangan kanannya telah menghantam bumi, dan tubuhnya meletik lagi dengan gerakan ikan gabus meletik.
Kemudian waktu tubuhnya tengah melayang diudara
dengan menggunakan jurus Coa Cu Tong atau Ular keluar dari liang, kedua tangannya itu seperti juga ular yang bergerak cepat sekali menyambar ke dada dan pundak Yo Ko.
Tubuh Yo Ko telah berkelebat-keilebat bagaikan bayangan untuk melepas serangan Turkichi. Kemudian Yo ko
menggunakan tangan kirinya mencengkeram pergelangan
tangan Turkichi dan berseru sambil melontarkan Turkichi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tubuh Turkichi ambruk di tanah dengan keras. Kali ini ia sudah tidak bisa mengelak dan waktu dia ingin melompat, tangan Yo Ko bergerak memukul dadanya.
"Bukk" dada Turkichi terhantam tepat sekali dan tubuhnya jtuh terguling lagi di tanah.
Tetapi Turkichi memang jago pilihan dari Kublai Khan yang bertugas untuk memupuk kekuatan pasukan Mongolia untuk menyerbu Tionggoan. Tiat To Hoat ong dengan orang-orang yang berhasil dikumpulkannya akan menyambutnya dari
dalam. Memang Tiat To Hoat-ong telah berhasil menghubungi
beberapa orang jago-jago kenamaan didaratan Tionggoan, tetapi banyak yang masih belum bisa dihubungi atau
ditundukannya untuk bekerja pada kekuasaan Khan yang
agung itu. Maka dari itu, Tiat To Hoat-ong telah menerima perintah dari Kublai Khan. jika dia tidak berhasil membujuk jago jago luar biasa didaratan Tionggoan, Tiat To Hoat-ong harus mempergunakan kekerasan untuk membinasakan
mereka. Karena jika tidak, kelak tentara Mongol ia akan mengalami gangguan dan hambatan.
Kelima puluh lebih jago jago yang datang ke Hoa-san
memang merupakan kaki tangan Tiat To Hoat-ong, jago jago yang telah menekuk kaki berlutut kepada kaisar Kublai Khan.
Maka kedatangan mereka ke Hoa-san adalah untuk
mengacau dan ngeroyok Oey Yok Su dan jago jago utama
lainnya, jika saja mereka itu menolak untuk bekerja pida Kublai Khan
Sekarang Turkichi telah terguling beberapa kali ditangan Yo Ko, sehingga dia dapat membayangkan berapa tinggi
kepandaian Yo Ko. Jika mau dibandingkan, tentu dia masih berada dibawah tingkat Yo Ko. Tetapi Turkichi sangat licik dan dia adalah jago yang tidak sembarangan, menghadapi jago sehebat Yo Ko, Turkichi masih bisa mempergunakan otaknya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dia telah bergulingan di atas tanah, kemudian dia membalikan tubuhnya dan menyelusup kedalam rombongan orang banyak.
Yo Ko tidak mengejar. Turkichi menyadari jika dia
bertempur terus dengan Yo Ko, tentu dia yang akan rugi, maka dari itu, dia menyelinap diantara teman-temannya itu untuk mengatur pernapasannya , mempersiapkan diri. Jika saja jago jago di Housan ini tidak mau menuruti perintah Kublai Khan tentu mereka akan menyerbu dan membinasakan jago jago itu.
Disaat itu Yo Ko telah menoleh melihat kearah Siauw Liong Lie.
Dia melihat istrinya telah mendesak Tiat To Hoat ong
dengan gerakan yang mantap dan kuat, sehingga Tit To Hoat ong benar-benar untuk menghadapinya.
Tanpa memperdulikan legi perasaan malu tampak Tiat To Hoat ong telah mencabut keluar golok hitamnya.
Dengan mencekal goloknya itu kuat-kuat, dan kemudian
diputarnya dengan keras, maka Siauw Liong Lie tidak bisa melakukan' penyerangan yang terlalu mendesak dirinya.
Siauw Liong Lie telah merobah cara, bertempurnya, jika tadi dia memaag banyak menyerang dengan jarak yang cukup jauh.
Tentu saja cara menyerangnya harus dilakukannya dengan tenaga dalam yang kuat, tanpa memiliki tenaga dalam yang sempurna, niscaya akan menyebabkan Siauw Liong Lie
terkena oleh bacokaa atau tabasan golok lawannya.
Tiat To Hoat-ong yang melihat Siauw Liong Lie mulai
mengendurkan penyerangannya dia jadi girang dan terbangun semangatnya.
Diiringi suara bentakannya yang sangat keras, tampak Tiat To Hoat-ong telah menggerakan goloknya, .dia memutar
goloknya secepat titiran sehingga tampak tubuh Tiat To Hoat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ong seperti tergulung oleh semacam lingkaran golok yang bergulung-gulung.
Seperti biasanya, To hoat (ilmu golok) harus dipergunakan dengar cara melintang atau juga dengan cara menabas keras boleh ke bawah.
Tetapi berlainan dengan Tiat To Hoat ong, karena dia
memang telah meyakinkan ilmu goloknya itu sampai


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendalam benar, maka dia tidak menyerang dengan menabas atau-juga memotong, dia hanya menikam bagaikan tengah mempergunakan pedang, dan waktu sudah dekat dengan
sasarannya, tampak Tiat To hoat Ong merobah kedudukan tangannya, maka golok itu baru menabas.
Cara menyerang yang dilamarkan oleh Tiat To Hoat ong
memang agak membingungkan Siauw Liong Lie, sulit menerka kearah mana serangan itu ditujukan.
. Dalam keadaan demikian, tampak Tiat To Hoat-ong telah mengeluarkan seruan seruan nyaring beberapa kali dan
melancarkan serangan yang beruntun.
Disaat seperti itu Yo Ko tidak bisa ber diam diri. dia telah berseru: "Liong-jie, biar aku yang menghadapinya!"
"Jangan!" mencegah Siauw Liong Lie sambil
membungkukkan tubuhnya mengelakan serangan Tiat To
Hoat-ong. "Biar aku yang . menghadapinya!"
Dan sambil berkata begitu, Siauw Liong Lie telah
melepaskan sebatang peniti, dengan peniti yang telah ditekuk menjadi memanjang dia mempergunakan benda tersebut
untuk menghadapi serangan serangan golok Tiat To Hoat Ong.
Semua orang yang menyaksikan apa yang dilakukan oleh
Siauw Liong Lie jadi terkejut.
,,Akh, Liong-jie keterlaluan lagi mengapa dia demikian ceroboh memandang rendah pada lawannya" Bukankah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan demikian bisa mencelakai dirinya sendiri.. ."' pikir Yo Ko.
Disaat itu, Siauw Liong Lie tengah berkelit dari serangan lawannya. Dia telah berkelit dengan tubuh yang dimiringkan, dan dalam keadaan demikian peniti ditangan kanannya telah meluncur akan menikam urat nadi dipergelangan lawannya.
Tiat To Hoat ong terkejut, dia mengeluarkan seruan kaget dan cepat cepat menarik pulang goloknya karena jika dia meneruskan serangannya, niscaya dia sendiri yang akan celaka, karena disaat itu jika goloknya baru berhasil menempel dibahu Siauw Liong Lie justru tusukan jarum peniti dari nyonya Yo itu akan sampai lebih dulu, berarti akan
melenyapkan tenaga penyerangannya dan juga akan
menyebabkan dia menjadi lumpuh.
Disaat itu, dengan tidak membuang buang waktu, dengan jurus "Pek Coa Touw Sia" atau Ular Putih mengeluarkan Lidah"
tampak jurus Siauw Liong Lie meluncur lagi menuju urat darah yang terpenting dibawah dagu leher.
Waktu itu memang terlihat gerakan Siauw Liong Lie tidak akan membawa bahaya apa-apa, bukan hanya sebatang peniti saja" Tetapi bagi Tiat To Hoat ong sendiri yang bersangkutan langsung telah mengetahui bahwa tusukan, yang dilakukan Siauw Liong Lie itu akan merupakan serangan mematikan, karena jalan darah Cie tu-hiai yang diincar dileher Tiat To Hoat ong merupakan jalan darah yang mematikan jika kena
tertusuk benda tajam. Tiat To Hoat-ong menggeser kakinya untuk menjauhi diri dari Siauw Liong Lie.
Tetapi gerakannya itu membuat dia hampir terguling digaet kaki Siauw Liong Lie, untuk itu Tiat To Hoat-ong harus mempergunakan gerakan 'Naga Melingkar Ditiang" agar dia bisa menguasai tubuhnya tidak sampai terguling ditarah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semua orang, jago-jago dan tokoh-tokon persilatan seperti Yo Ko, Oey Yok, Su, Ciu Pek Thong, It Teng Taisu, dan beberapa orang tokoh persilatan kawannya Tiat To Hoat-ong telah mengetahuinya bahwa kepandaian Siauw Liong Lie
memang berada diatas Tiat To Hoat ong.
Jika pendeta jubah merah ini lerus menerus bertahan diri, tidak sampai seratus jurus tentu dia akan dapat dikalahkan oleh Siauw Liong Lie.
Tiat To Hoat-ong juga menyadari keadaannya yang
berbahaya itu dengan mengeluarkan seruan keras, dia
memutar goloknya dengan cepat, sehingga dirinya diselubungi oleh sinar hitam dari goloknya yang bergulung-gulung.
Dengan caranya itu, dia bisa mencegah desakan Siauw
Liong Lie berikutnya. Tetapi tentu saja Tiat To Hoat-ong tidak bisa melakukan gerakan membela diri itu terus menerus, karena tokh akhirnya dia akan lemas dan kehabisan tenaga sendirinya.
Disaat itu, diantara berkesiuran golok Tiat To Hoat-ong.-
tampak Yo Ko telah melompat kearah Siauw Liong Lie, dia menggerakan pedang hitamnya yang merupakan senjata
pusakanya itu. "Tranggg....!'' segera terdengar suara benturan yang keras sekali.
Yo Ko mencekal pedangnya ditangan kiri, dia menangkis golok Tiat To Hoat-ong dengan tangkisan "Badai
Bergelombarg di Laut" di mana pedang Yo Ko telah menindih golok Tiat To Hoat ong.
Gerakan yang dilakukan oleb Yo Ko memang membantu
banyak pada Siauw Liong Lie.
Karena waktu golok Tiat To Hoat ong tertangkis oleh
pedang Yo Ko maka gerakan golok itu menjadi tertunda,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
berarti juga penjagaan dari Tiat To Hoat ong jadi kendor dan lowong.
Dengan mengeluarkan suara bentakan perlahan:
"Atas serangan....!" tangan kanan Siauw Liong Lie bergerak dengan cepat sekali, jarumnya itu telah mengincar jalan darah
"Mei tu hiat" nya Tiat To Hoat ong.
Pendeta itu jadi terkejut bukan kepalang, dia telah berseru keras sambil menarik goloknya dari tindihan pedang Yo Ko yang berat itu
Tetapi usahanya tidak berhasil. maka hatinya jadi tercekat kaget, apa lagi dia melihat sendiri Siauw Liong Lie hanya terpisah beberapa dim saja, maka jika sampai jarum itu mengenai sasarannya dengan cepat, tentu Tiat T o Hoat ong akan menemui ajalnya.
Segera Tiat To Hoat ong melepaskan goloknya dia telah melompat kebelakang. Dengan demikian dia telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengorbankan senjatanya untuk menyelamatkan jiwanya.
Yo Ko tertawa dingin: "Dengan kepandaian serendah itu kau berani datang untuk mengacau didataran Tionggoan . . . ?" bentak Yo Ko mengejek.
.,Ya, ya," berseru Ciu Pek Thong dengan suara yang nyaring. ,,Tanganku juga tengah gatal ingin ikut meramaikan keadaan."
Muka Tiat To Hoat-ong telah berobah pucat, dia bimbang sendirinya, karena dilihatnya semua jago-jago yang berkumpul di Hoa-san memiliki kepandaian yang sangat menakjubkan Maka dia telah metigambil keputusan untuk mencari jalin agar dapat membujuk mereka untuk menghentikan pertempuran
ini. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu itu tampak Siauw Liong Lie telah melompat kedekat Tiat To Hoat ong, dia menyerang pendeta ini lagi dengan mempergunakan jarum ditangan kanannya, gerakannya
dilakukan secepat kilat sehingga membuat dia jadi kelabakan.
Kembali Tiat To Hoat-ong melompat mundur untuk
mengelakkan diri dari serangannya Siauw Liong Lie.
Hal itu memang telah diduga oleh Siauw Liong Lie, maka dia tidak menarik tusukan jarumnya itu. melainkan dia telah melompat kedepan Tiat To Hoat ong dan melakukan tusukan jarumrya lebih cepat lagi.
Tiat To Hoat ong yang sudah tidak memiliki senjata, karena goloknya tadi telah dilepaskannya membuat dia agak gugup juga.
Menangkis serangan jarum Siauw Liong Lie dengan
mempergunakan tangan saja, tentu akan membahayakan
dirinya, berarti juga Siauw Liong Lie bisa merobah
serangannya mengincer jalan darah mematikan ditangannya.
Maka dari itu jalan satu satunya bagi Tiat To Hoat ong hanyalah melompat kebelakang lagi untuk mengelakkan diri dari serangan Siauw Liong Lie.
Yo Ko juga telah melompat kedekat pendeta Mongolia itu, dia menggerakan pedangniya untnk menikam.
Pedang hitam milik Yo Ko itu meropakan pedang istimewa.
Pedang mustika itu memiliki bobot yang berat sekali.
Jika memang sesecang yang memiliki Iwe-kang yang
tanggung tanggung, tentu tidak akan dapat menggerakkan pedang hitamnya itu dengan ringan.
Waktu itu Tiat To Hoat ong telah mengeluarkan suara
tertawa mengejek. ,,Aku tidak menyangka bahwa jago jago didaratan
tionggoan yang disiarkan sebagai tokoh tokoh sakti yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memiliki harga diri, tidak tahunya hanya jago jago berjiwa
"tahu! Mana mungkin seorang tokoh yang memiliki harga diri mau melancarkan serangan kepada lawannya dengan cara
yang mengeroyok?" Itulah memang sindiran yang sengaja diajukan oleh Tiat To Ho.it ong, karena dia telah terdesak sekali. Dia . memang licik, maka dengan meminjam perkataan hohan, pendekar gagah, dia mengejek lawannya.
Yo- Ko tertegun sejenak, kemudian melompat mundur
menjauhi lawannya, karena Yo Ko berpikii memang ada
benarnya juga bahwa dia telah mengeroyok Tiat To Hoat ong.
Walaupun apa saja alasannya, tentu hal itu hanya akan menjatuhkan nama baiknya saja.
Sambil tertawa mengejek, Tiat To Host ong telah berkata kepada Siauw Liong Lie:
"Sebetulnya aku tidak sampai hati harus bertempur dengan seorang wanita secantik engkau. Dulu pun di Kun Lun San, kami hanya mendesak meminta engkau untuk meryerah,
tetapi engkau sendiri yang menerjunkan diri kedalam lembah itu. Bukankah begitu ?"
Siauw Liong Lie jadi gusar diingatkan peristiwa dipuncak Kun Lun San itu. Dengan mengeluarkan seruan nyaring Siauw Liong Lie menyambitkan penirinya itu.
Peniti itu meluncur dengan cepat sekali karena disambit dengan disertai oleh tenaga Iwekang yang kuat sekali, tanpaknya Siauw Liong Lie juga ingin melayani lawannya dengan bertangan kosong, maka dia telah menimpukkan
penitinya. Memang telah diduganya bahwa peniti itu akan dapat dielakan oleh Tiat To Hoat ong, Maka begitu Hoat ong sedang memiringkan tubuhnya menggelakan diri dari
samberan peniti yang runcing itu, dengan cepat sekali tampak Siauw Liong Lie mengeluarkan suara seruan, dia telah
menggerakan tangan kirinya menyerang pundak Tiat To Hoat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ong dengan jurus-jurus 'Garuda Mencakar pohon Lau" jurus itu! merupakan suatu cengkeraman yabg agak aneh
gerakannya, karena Siauw Liong Lie melancarkan cengkeram dengari gerakan yang sulit diduga, mana tangan kanannya seperti menyambar bagian kiri tetapi sesungguhnya serangan jang sebenarnya dari sebelah kanan. Tiat To Hoat ong agak bingung juga menghadapi serangan-serangan seperti itu.
Diantara berkesiuran angin serangan yang. begitu kuat karena masing masing mempergunakan lwekang tingkat
tinggi, maka abu dan daun-daun kering telah beterbangan keudara.
Semakin lama gerakan tubuh kedua orang itu semakin
cepat sedangkan Tiat To Hoat ong juga jadi sibuk untuk mempertahankan diri dari serangan serangan gencar yang dilakukan oleh Siauw Liong Lie. Kepandaian Siauw Liong Lie sekarang memang lebih tinggi dari Tiat To Hoat ong hanya saja pendeta dari Monggolia itu memliki ilmu kebal sehingga tubuhnya menjadi licin sekali.
Diam-diam Tiat To Hoat ong juga memutar otak mencari
jalan dengan cara apa dia bisa meloloskan diri dari serangan-serangan Siauw Liong Lie, agar dia bisa memaksa lawannya mundur, tetapi Siau Liong Lie yang tengah marah dan
mendongkol karena dulu Tiat To Hoat -Ong pernah bersama-sama dengan Talengti dan Turkichi telah memaksa dia,
sehingga ia terjun kedalam jurang dan berpisah dengan anaknya, maka sekarang dia melancarkan serangan tanpa sungkan-sungkan lagi, Siauw liong Lie mengeluarkan seluruh ilmu silat yang dimilikinya untuk merubuhkan Tiat To Hoatong.
Tubuh kedua orang yang tengah bertempur itu berkelebat-kelebat, Hanya memperhhatkan ujud dari gumpalan warna-warni belaka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam keadaan seperti ini, dilihatnya oleh para tokoh tokoh sakti yang berada disitu, dalam seratus jurus lagi Tiat To Hoatong akan dapat dirubuhkan oleh Siauw Liong Lie.
Tiat To Hoat ong sendiri juga menyadari akan hal itu, jika dia bertempur dengan cara ini lebih lama lagi, tokh akhirnya dia yang akan rubuh sebagai pecundang.
Sebagai seorang yang licik dan memang selalu memakai
akal bulus menghadapi lawan-lawannya yang tangguh, maka kali ini juga Tiat To Hoat ong telah memikirkan suatu cara untuk mengalihkan perhatian Siauw Liong Lie.
"Perempuan iblis, engkau hanya berani di kandang saja!
Dulu waktu dipuncak Kun Lun San kita bertempur engkau begitu pengecut telah melompat kedalam jurang hanya ingin menghindarkan dirimu dari kami. Hemmm,-hemm, aku tidak heran jika sekarang engkau berani melawan diriku, karena memang engkau telah memiliki pembantu pembantu yang
banyak! Hahahaha, jika memang kelak aku terjatuh ditangan kalian, jago jago daratan Tionggoan. yang katanya memiliki nama basar, aku tidak perlu malu.... sungguh gagah sekali jago jago daratan Tionggoan yang hanya bisa main keroyok saja!"
Semula ejekan dari Tiat To Hoat ong tidak diacuhkan oleh Siauw Liong Lie, tetapi lama kelamaan darahnya jadi meluap.
Apa lagi dia diingatkan peristiwa yang terjadi di puncak Kun Lun San, dia jadi marah sekali. Dengan mengeluarkan suara bertahan kedua tangannya bergerak menuju kesasaran di dada dan perut Tiat To Hoat ong dergan gerakaa "Sian Koan Cee He" atau "Sepasang Pembuluh Mancur Berbareng"'.
sehingga siasat mengejutkan Tiat To Hoat ong, sampai
pendeta turun itupun mengeluarkan suara jeritan tertahan.
Diwaktu itu, dengan mengeluarkan suara bentakan yang
nyaring tampak Siauw Liong Lie telah mengulangi lagi
serangan "Sepasang Pembuluh Mancur Berbareng" itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebanyak tiga jurus pecahnya, kedua tangannya itu telah bergerak dengan cepat sekali Tiat To Hoat ong yacg melihat serangan Siaw Liong Lie semakin hebat. dia tidak menjadi takut, karena ia justru merasa girarg telah berhasil memancing kemarahan lawannya.
Harus diketahui, didalam suatu pertempuran seseorang
tidak boleh terlalu dikuasai oleh perasaan marahnya, karena justeru persiapan dirinya agak berkurang dan perhatiannya terpecah.
Memang serang-serangan selanjutnya dari Siauw Liong Lie semakin dahsyat, tetapi karena dia dalam keadaan marah, tentu saja perhatiannya untuk penjagaan dirinya jadi
berkurang banyak, dan dia tidak bisa mengendalikan dirinya lagi, dimana secara beruntun Siauw Liong Lie telah
melancarkan serangan serangan yang sangat cepat sekali, sehingga memperlemah pertahanan dirinya.
Tiat To Hoat-ong telah mementang mulutnya lagi: "Sayang sekali wanita secantik engkau harus menjadi isteri dari seorang manusia bercacad tangannya buntung! Hemmm, coba kalau engkau belum menikah, tentu Hudya (pendeta agnng) ingin sekali mengambil kau sebagai isterinya! Sayang!
Sayang!" Muka Siauw Liong Lie jadi merah padam dia telah
membentak: "Apanya yang sayang?"
"Sayang sekali engkau telah menjadi nyonya sibuntung, kalau belum, tentu aku yang melamarmu!! "menyahuti Tiat To Hoat-ong.
Muka Yo Ko yang mendengar itu jad' berobah merah-
padam' tetapi dia tidak melompat maju sebab kualir nanti lawan mengatakan bahwa mereka main keroyok, apalagi Yo Ko telah melihatnya bahwa kepandaian Siauw Liong Lie
berada di atas kepandaian Tiat To Hoat-ong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hanya yang dikuatirkan Yo Ko dan yang lainnya, Siauw
Liong Lie tampaknya lengah dikuasai oleh kemarahan, yang meluap-luap.
Tentu saja hal itu akan membuat Siauw Liong Lie sendiri yang menderita kerugian.
Begitulah seterusnya sambil berkelit dari serangan-
serangan Siauw Liong Lie, Tiat To Hoat-ong terus mengejek dengan kata-kata yang kotor.
Kemarahan yang telah memuncak dihati Siauw Liong Lie
membuat nyonya Yo itu jadi bertekad untuk mengambil jiwa Tiat To Hoat ong.
"Pendeta bermulut busuk ! Engkau memakai jubah pendeta hanya untuk kedok belaka... topeng dari kejahatanmu yang ditutupi dengan kependetaanmu itu ! Hemm, Hemm. engkau harus dibinasakan, karena manusia seperti engkau tidak ada gunanya untuk dibiarkan hidup terus "
Disaat itu tampak Tiat To Hoal-one telah tertawa bergelak-gelak tubuhnya dimiringkan kekanan doyong ajak kebelakang.
karena dia telah mengelakan salah satu serangan Sauw Liong Lie. Kemudian dia berkata dengan suara yang nyaring :
"Nyonya yang manis, jika engkau mau bercerai dari
sibuntung, aku masih mau menerimamu untuk menjadi selirku kelak jika Khan yang agung telah berhasil menaklukkan daratan Tiojggoan ini......"'
Terlalu menyakitkan telinga Siauw Liong Lie kata-kata itu, maka dengan mengeluarkan suara bentakan yang sangat
nyaring, tahu-tabu tubuh Siauw Liong Lie telah melompat ketengah udara, dia telah mempergunakan jurus-jurus "Ya Ma Hun Cong" atau "Kuda Liar Mengibaskan Bulusurinya" maka tangan kirinya bergerak akan menotok jalan darah Pai sie hiatnya Tiat To Hoat ong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jalan darah yang diincar Siauw Liong Lie itu bukan
merupakan jalan darah yang terlalu penting, tetapi jika jalan darah itu kena di cotok tentu orang yang menjadi kerban totokan itu akan lemas tidak memiliki tenaga untuk sejenak lamanya. Maka jika sampai jalan darah itu tertotok oleh Siauw Liong. Lie, tentu saja Tiat To Hoat-otsg akan tewas tidak bertenaga dan dengan mudah pasti Tiat To Hoat-ong akan dapat dibinasakan oleh Siauw Liong Lie. Maka cepat cepat Tiat To Hoat-ong melompat mundur.
Serangan-serangan Siauw Liong Lie memang semakin lama jadi semakin kuat dan menuju kearah bagian-bagian yang mematikan ditubuh sipendeea Mongolia.
Tetapi Siauw Liong Lie juga bukan tidak menderita
kerugian, bahkan dengan cara menyerang seperti itu,
pertahanan dirinya berkurang banyak.
Tiat To Hoat-ong memang sengaja memancing kemarahan
Siauw Liong Lie dengan ocehan dan makian-makian yang
kotor dan hal itu telah merugikan benar Siauw Liong Lie.
Semakin dia marah dan mengikuti hawa penasaran dan
mendongkolnya, maka lobang-lobang kelemahan yang ada
pada dirinya semakin besar.
Tiat To Hoat ong saatf itu telah berkata lagi: "Jika engkau memang jatuh cinta kepadaku, katakanlah terus terang , . .
jika aku mengetahui pasti diriku dicintai olehrnu, maka biarlah sibuntung aku binasakan agar tidak menimbulkan kerewelan.'"
Yang dimaksudkan sibuntung, adalah Yo ko. Dada Yo Ko
terasa seperti akan meledak
Tetapi dia masih berdiri diam ditempatnya dengan tubuh agak menggigil menahan marah.
Siauw Liong Lie sendiri merasakan matanya beikunang-
kunang karena terlalu dilipiti kemarahannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jika aku tidak bisa membinasakan dirimu dan merobek
mulutmu yang kotor itu hm hmm, aku bersumpah tidak, akan hidup lagi!"
Dan membarengi dengan perkataannya itu tampak Siauw
Liong Lie telah mempergunakan tangan kirinya untuk
mencengkeram pundak Tiat To Hoat-ong sedangkan tangan kanannya dipakai menggempur kedada lawannya, dengan
serangan yang sangat cepat dan mematikan.
Yo Ko yang melihat keadaan ini telah berkata: "Liong jie kau tidak usah mengejar kemarahanmu! Tadi engkau telah beberapa kali melewatkan kesempatan ba'k "..!"
Mendengar teriakan Yo Ko, Siauw Liong Lie segera
tersadar. Dengan mengempos semangatnya, Siauw Liong Lie telah
melompat kebelakang. sejauh tiga tombak dari tempat Tiat To Hoat-ong berada.
Waktu itu, Tiat To Hoat ong telah mengeluarkan kata-kata yang mengejek lagi. tetapi Siauw Liong Lie sudah tidak mau mengacuhkan.
Dengan cepat dia berhasil menindih kemarahannya dan
mengembalikan ketenangan. Dalam keadaan demikian tampak Siauw Liong Lie telah bersiap-siap akan melompat menerjang ke arah Tiat To Hoat-ong lagi.
Tetapi Ciu Pek Thong yang sejak tadi tidak bisa berdiam diri, telah berulang kali berteriak: "Eh, nona manis, kau minggir, biar aku Loo boan-Thong yang menghajar sigundul itu ....! Yo hujin, cepat engkau mundur, tanganku sudah gatal nih.... !"
Siauw Liong Lie bukannya melompat mundur, bahkan dia
menjejakan kakinya: tubuhnya telah mencelat dengan cepat sekali ke dua tangannya bergerak menyerang pula kepada pendeta dari-Mongolia itu".
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pendeta dari Mongolia ini benar benar sangat terdesak sekali, dan rupanya dia menyadari jika keadaan seperti ini berlangsung sampai dua puluh jurus lagi, kemungkinan besar dia tidak bisa mempertahan diri pula dari serangan-serangan yang dilancarkan Siauw Liong Lie.
Waktu dia berhasil mengelakan sekali lagi serangan Siauw Liong Lie, Tiat To Hoat-ong telah berseru: "Maju semuanya...."
dan kelimapuluh orang orang yang tengah berkumpul itu serentak mencabut senjata mereka masing-masing, ada yang bersenjata golok, ada yang mencekal pedang, toagkat. poan-koan-pit, sam-cio, dan lain-lainnya. Mereka telah meluruk akan mengeroyok Siauw Liong Lie.
Tetapi Yo Ko, It Teng Taisu, Oey Yok Su, Loo Boan Tong, Yo Him, Phang Kui In dan Siauw Goat telah mencabut senjata dan menerjang maju.
Seketika terjadi pertempuran yang ramai sekali diantara orang-orang itu. Tetapi menghadapi tokoh-tokoh persilatan seperti Oey Yok Su, Loo Boan Thong Cui Pek Tong dan yang lain-iainnya mana bisa jago jago yang memiliki nama
pertengahan didalam rimba persilatan itu menghadapi mereka
" Yo Ko juga sudah bergerak gesit sekali. Dia tidak mencekal senjata, tubuhnya dengan lincah sekali telah melempar kesana. kemari, setiap pukulan kepalan tangannya sampai, selalu rubuhlah seorang lawannya.
Yo Ko yang diam-diam memperhatikan putranya itu, jadi gembira bercampur heran, karena dia gembira melihat putra tunggalnya itu telah memiliki kepandaian yang sangat tinggi.
Heran karena Yo ko menduga duga entah siapa yang telah mengajari Yo Him ilmu-ilmu kelas tinggi itu.
Waktu itu Siauw Goat Lan juga telah menyerang dengan
pedangnya. Dia merupakan murid tunggal Siauw Liong Lie, selama belasan tahun memperoleh gemblengan dan didikan Siauw Liong Lie, maka pedangnya itu menyambar nyambar dengan gesit sekali mengancam lawan lawannya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Oey Yok Su yang memiliki lwekang telah sempurna, setiap kali dia mengebutkan lengan bajunya, maka berjumpalitanlah seorang musuhnya. Begitu juga dengan Ciu Pek Thong yang nakal, dia telah melompat kesana kemari sambil mencabuti rambut dari lawan-lawannya, maka ramai pulalah suara
jeritan-jeritan kesakitan dari rombongan kawannya. Tiat To Hoat ang yang rambutnya dijenggut begitu keras oleh Ciu Pek Thong.
Dalam pertempuran yang agak kacau balau itu, Tiat To
Hoat-ong melihat bahwa pihaknya tidak memperoleh angin, dan dalam waktu yang tidak lama lagi niscaya mereka akan dapat ditumpas habis oleh rombongan Oey Yok Su.
Sebagai seorang yang licik, tampak Tiat To Hoat-ong telah mengeluarkan jurus-jurus simpanannya, sehingga dia
memaksa Siauw Liong Lie harus melompat mundur menjauhi diri.
Mempergunakan kesempatan seperti itu! Tiat To Hoat ong telah melompat mundur sejauh mungkin, dan dengan tidak mengeluarkan kata kata apapun juga dia telah memutar
tubuhnya, dengan gerakan yang gesit sekali dia telah berlari mempergunakan gingkangnya, meninggalkan tempat itu.
"Mau kubur kemana kau"!" bentak Siauw Liong Lie dengan suara yang berang sekali. Dia telah menjejak kakinya, tubuhnya melambung tinggi sekali dan diwaktu tubuhnya sedang melayang ditengah udara, dengan cepat Siauw Liong Lie telah menggerakkah kedua~tangannya' dengan
jurus"Tiong Coa Cut Tong" atau "Ular Keluar Dari Goa", dan kedua tangannya itu telah meluncur ke jalan darah Pai siang hiat dipunggung Tiat To Hoat ong.
Tiat To Hoat ong memang sudah memutuskan untuk
menyelamatkan diri dari kepungan Siauw Liong Lie dan jago jago lainnya, dia telah berlari terus, hanya jubahnya saja yang dikebutkan kebelakang, dan waktu tenaga mereka saling bentur, Tiat To Hoat ong dengan -meminjam tenaga benturan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu, tubuhnya meluncur lebih cepat lagi karena seperti didorong oleh kekuatan lwekang Siauw Liong Lie.
Siauw Liong Lie tidak mengejar terus hanya dengan kesal dia telah mengomel. "Pendeta pengecut....."
Saat itu Oey Yok Su dan jago jago lainnya tengah terlibat dalam pertempuran yang kalut.
Talengki dan Turkichi juga rnencoba beberapa kali untuk meloloskan diri.
Yang menghadapi mereka berdua adalah Yo Him, pemuda
yang gagah perkasa itu. Dia seperti seekor rajawali muda yang berkelebat kesana kemari melancarkan serangan dengan telapak tangannya. Gelaran sebagai Sin Tiauw Thian Lam memang sesuai untuk dirinya, karena disaat itu dia telah berkelebat kelebat bagaikan seekor burung rajawali yang menerjang.kesana kemari dengan gerakan yang sangat cepat disamping mengandung kekuatan lwekang yang dahsyat.
Tetapi berhubung lawan lawannya merupakan dua orang
jago yang memiliki kepandaian dan pengalaman yang cukup luas seperti Talengli dan Tutkichi dengan sendirinya Yo Hirn tidak bisa memperoleh kemenangan dalam waktu yang
singkat sekali. Siauw Goat Lan telah menggerakkan pedangnya yang
berkelebat kesana kemari kediri empat orang lawannya yang mengurung, dirinya. Tiga orang berpakaian sebagai busu, sedangkan yang seorang berpakaian sebagai To-jin, pendeta agama To yang memelihara konde.
Sebagai murid tunggal Siauw Liong Lie. memang tidak
kecewa Siauw Goat Lan memperoleh didikan dari gurunya itu, karena pedangnya telah berkelebat kelebat dengan cepat, angin serangannya berkesiur dan mendapatkah rasa jerih kepada lawannya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siauw Goat Lan telah mengeluarkan ilmu pedang Siauw
Liong Lie Kiam hoat, dia memutar pedangnya kekiri dan kekanan dengan gerakan yang cepat sekali. Sehingga
memaksa keempat orang lawannya sebentar sebentar harus melompat mundur untuk menyelamatkan diri mereka dari
ancaman pedang sigadis kecil ini.
Sebagai murid Siauw Liong Lie nampak Siauw Goat Lan
mewarisi sifat sifat gurunya yang selalu membawa sikap dingin. Sewaktu bertempur dengan lawan-lawannya ini maka Siauw Goat Lan tidak memancarkan perasaan apapun juga!
Sekejap mata saja tampak Siauw Goat Lan telah berhasil mendesak keempat orang lawannya itu dengan bertubi-tubi, bahkan dalam suatu kesempatan, disaat kedua orang
lawannya tengah melompat mundur, dengan jurus. "Pek Ho Ciong Thian" atau Burung Bangau Putih menembus Awan"
tampak pedang Siauw Goat Lan telah menyambar datang
dengan gerakan yang cepat sekali menyontek kearah kepala to jin yang ada di sebelah kanannya.
Tojin itu terkejut, dia sampai mengeluarkan suara seruan tertahan saking kagetnya, dengan cepat dia membungkukkan tubuhnya untuk mengelakkan diri dari serangan pedang Siauw Goat Lan, tetapi gerakannya itu terlambat dan tahu-tahu ujung pedang Siauw Goat Lan telah menyontek konde rambut si tojin, sampai rambut itu terpapas putus sebagian.
Muka tojin itu jadi berobah pucat, dia juga telah melompat mundur setelah mengeluarkan jeritan kaget, kemudian dengan marah sekali dia melakukan tendangan berantai kepada Siauw Goat Lan.
Dengan gerakan seperti itu tojin tersebut berhasil
menyelamatkan dirinya dari ancaman maut, coba kalau dia tidak melancarkan tendangan berantai seperti itu, berarti mta pedang Siauw Goat Lan akan menyambat menembusi


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dadanya. Tendangan-tendangan yang datangnya begitu cepat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memaksa Siauw Goat Lan harus menjauhi diri dan
membatalkan serangan pedangnya kepada tojin itu.
Disaat itu lawan-lawan yang melayani Oey Yok Su paling parah,
Karena setiap kali Oey Yok Su menggerakkan tangan
kanannya, segera lawannya itu terjungkel dengan tulang iga atau tulang pergelangan tangan yang pada patah.
Belasan lawan yang mengurung Oey Yok Su itu berguguran rubuh seorang demi seorang, suara rintihan mereka karena terluka parah, walaupun tidak sampai mati, ramai sekali terdengar.
Yo Ko juga telah turun tangan tidak tanggung-tanggung, pedang hitamnya yang merupakan senjata mustika itu, telah bergerak-gerak menabas putus lengan atau kaki dari lawan-lawannya.
Dalam waktu yang sangat singkat sekali, Yo Ko telah
berhasil merubuhkan belasan orang lawannya.
Sisa lawannya yang melihat keadaan seperti ini, jadi ciut nyalinya. Mereka berusaha untuk melarikan diri.
Tetapi menghadapi Yo Ko, mereka mana bisa berbuat
sekehendak hati '" Walaupun Yo Ko memiliki tangan kiri saja, tetapi dia
merupakan tokoh sakti yang berkepandaian telah sempurna.
Dengan mengeluarkan suara bentakan perlahan, Yo Ko
kembali berhasil merubuhkan dua orang lawannya.
Yang lain lainnya seketika menekuk kaki mereka, tanpa malu-malu lagi mereka telah merengek meminta ampun.
"Ampunkanlah kami,". kami memiliki anak dan istri, jika kami dibinasakan atau dicelakai. tentu anak istri kami terlantar...!" sesambatlah mereka sambil rnenangis meminta ampun dari Sin Tiauw Taihiap Yo Ko.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo K o telah mendengus, katanya dengan suara yang
perlahan tetapi tegas: "Kalian telah berusaha untuk menjadi pengkhianat dengan bekerja sama dengan orang orang
Mongol, seharusnya kalian dibinasakan! Tetapi kali ini mau aku mengampuni jiwa kalian tetapi jika kelak bertemu kembali denganku dan kalian masih tetap bekerja sama dengan pihak Mongol, hemm, hemmm, disaat itu aku tentu tidak akan
berlaku segan segan lagi untuk membinasakan kalian ".!"
Dan setelah berkata begitu Yo Ko mengebutkan tangan
kirinva memerintahkan oraog orang itu berlalu.
Sedangkai sisa orang orangnya Tiat To Hoat ong yang
lainnya telah berlutut juga kepada Oey Yok Su atau Ciu Pek Thong, mereka meminta ampun.
Karena melihat mungkin masih bisa merobah watak dan
sifat mereka, dan juga memang tidak terdapat permusuhan apa-apa, tokoh-tokoh persilatan membebaskan orang orang itu dari kematian. Pharg Kui In juga telah membiarkan tiga orang lawannya yang tadi mengepungnya itu untuk berlalu.
Turkichi dan Talengki yang siat itu tengah bertempur
dengan seru, waktu melihat kawan-kawannya melarikan diri, mereka juga cepat-cepat memutar tubuh dan berlari sekuat tenaga mereka seperti dikejar hantu saja!
Siauw Liong Lie telah menghela napas, sambil katanya :
"Mereka merupakan manusia-manusia rendah yang tidak
memiliki harga diri, seharusnya pengkhianat-pengkhianat seperti mereka dimusnahkan.....!" kata nyonya Yo tersebut.
"Biarlah !" kata Yo Ko. "Kali ini kita mengampuninya tetapi jika mereka masih tetap bekerja kepada pihak Mongol, disaat itu kita harus membinasakan mereka tanpa pandang bulu lagi..... kukira pelajaran kali ini akan menyadari mereka agar tidak menjadi penghianat! Yang penting, kita harus
mengadakan pengejaran kepada Tiat To Hoat-ong. Dia bukan merupakan musuh pribadi kita, tetapi justru dia bisa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mencelakai kita semuanya, dimana dia bekerja untuk tentara Mongol. Maka dari itu, jika dia tidak' disingkirkan, maka rakyat Tiong goan, bisa mengalami bencana yang tidak kecil.''
Oey Yok Su dan yang lainnya telah mengangguk
membenarkan. "Ya, orang orang Mongolia itu yang harus kita
musnahkan.....!" kata Oey Yok Su.
"Aku tadi sesungguhnya tidak ingin membebaskan
mereka".. tetapi apa boleh buat..... aku tidak, tega untuk membasmi dan melakukan pembunuhan begitu banyak jiwa."
"Tetapi demi keselamatan rakyat Tiong goan dan kerajaan Song, kita harus mengejar orang orang Mongol yang telah menyelusup kedaratan Tionggoan ini.....!" kata Yo ko
..Bagaimana dengan pertemuan di Hoa-san ini" Apakah
akan kita. langsngkan terus" Jika memang. tidak kita sudah kepalang tanggung berdatangan kemari dari tempat yang cukup jauh ..."
"Pertemuan di Hoa-san akan kita langsungkan terus, nanti setelah pcrtemuan ini selesai kita melakukan pengejaran kepada orang orang Mongol itu lagi.
Yo Ko telah mengangguk angguk dengan sikap yang sabar.
Disaat itu Siauw Liong Lie telah berkata lagi: ,,Jika memang kita tidak melakukan pengejaran terhadap mereka, tentu orang-orang seperti Tiat To Hoat ong, Turkich maupun
Talengkie, akan membuat keonaran didaratan Tionggoan.
Kepandaian mereka memang tidak lemah, namun dalam
keadaan seperti sekarang ini tidak dapat mereka biarkan berkeliaran di daratan Tionggoan, karena tentu mereka akan menghubungi banyak sekali orang-orang atau penjabat
penjabat kerajaan Song untuk berkhianat "..!!"
Yang lainnya mengiyakan. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tetapi pertemuan di Hoa-san ini kita lanjutkan saja, setelah itu barulah kita mencurahkan seluruh perhatian kita untuk melakukan pergejaran kepada mereka! Kerajaan Song tengah terancam kemusnahan, sedangkan para menteri dan Kaisar tengah hidup berfoya-foya, sehingga mereka tidak menyadari bahwa kerajaan tengah terancam bahaya. Dalam keadaan seperti ini memang harus kita menggerakkan para orang-orang gagah yang cinta tanah air untuk membendung masuknya musuh kedaratan Tionggoan, Telah enambelas
tahun sejak tentara Mongolia itu terpukul mundur dan
gagalnya mereka menyerang kota Siangyang, sekarang
tentunya mereka telah memupuk kekuatan lagi, menurut
berita terakhir, justru Kublai Khan jauh lebih cerdik dari Mangu, kakaknya.
..Tetapi," katu Oey Yok Su. "Jika dilihat secara keseluruhan, tahun ini kerajaan Song sudah sulit untuk diselamatkan...., karena orang2 pemerintahan dikerajaan Song sudah tidak acuh terhadap ancaman itu, di-samping banyak pengkhianat-pengkhianat yang bekerja untuk kerajaan Mongolia. yang akan menyambut dari sebelah dalam Itulah penyakit yang sulit untuk diobati..."
Yo Ko menghela napas dengan muka yang berduka, dia
bilang: "Ya, jika sampai begitu, dan kerajaan Song sampai jatuh lalu tentara penjajah itu yang berkuasa didaratan Tionggoan aku sudah tidak berselera untuk berkecimpung dalam keduniawian lagi, lebih baik aku mencari tempat yang sunyi dan sepi melewati hari hari tua ?"".."
-oo0dw0oo- Jilid : 30 COCOK berseru Ciu Pek Tong dengan suara yang sangat
nyaring. "Akupun ber pikir begitu. Jika memang Kerajaan Song
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sampai terjatuh kedalam tangan Mongolia, akupua akan
mengasingkan diri dan tidak mau mencampuri lagi urusan-urusan duniawi, mengasingkan diri melewati hari hari tua sampai akhir nan, aku terbang melayang menghadap Giam Lo Ong "
Berkata sampai disitu, Ciu Pek Tong telah tertawa bergelak gelak.
Yang lainnya juga jadi tersenyum mendengar gurauan dari Ciu Pek Tong.
Saat ini Siauw Liong Lie telah melambaikan tangannya
memanggil Yo Him. Cepat cepat Yo Him menghampiri ibunya. "Dari mana
engkau memperoleh kepandaian yang setinggi itu" Tadi aku menyaksikan engkau telah dapat mempergunakan sekaligus dan berbarengan antara tenaga Yang dengan tenaga Im yang berlawanan itu. Siapa orang yang telah mendidikmu?"
Yo Him segera menceritakan pengalamannya. Yang lainnya mendengar cerita Yo Him dengan tertarik sekali. Dan Kwee Siang telah menyatakan juga bahwa Yo Him memiliki
kecerdikan yang luar biasa.
Semua orang mengangguk angguk mengakui bahwa Yo
Him memang memiliki bakat yang luar biasa dan tulang tulang yang baik untuk mempelajari ilmu silat dan tenaga sakti.
Julukan yang telah engkau terima yaitu "Sin Tiauw Thian Lam" (Rajawali Sakti dari Langit Selatan) dapat engkau pergunakan terus. Enam belas tahun yang lalu kota Siangyang telah berhasil meloloskan diri dari kepungan orang orang Mongol, dan kini, setelah enam belas tahun justru tentara Mongol itu tampaknya akan segera melancarkan serangan lagi. Kita harus menyelamatkan daratan Tionggoan dari caplokan mereka, tetapi jika melihat keadaan pasukan Tentara Song tentu kerajaan Song tidak mungkin bisa lolos dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kehancuran.....!" dan setelah berkata begitu Yo Ko menghela napas berulang kali.
Dihari itu juga mereka mengadakan perundingan ilmu silat.
Perundiugan ilmu silat itu memakan waktu selama enam hari.
Dan Yo Him, Kwee Siang, Siauw Goat Lan, Phang Kui Ih, banyak sekali memetik manfaat yang mereka peroleh dengan mendengarkan perundingan ilmu silat itu. Terutama sekali Yo Him dimana dia merupakan seorang anak yang cerdas sekali, setiap jurus ilmu silat yang didengarnya dapat disimpannya dalam hatinya. Apa lagi secara bergantian Oey Yok Su, Ciu Pek Thong, Yo Ko dan isterinya, yaitu Siauw Liong Lie, telah menurunkan ilmu andalan mereka. It Teng Taisu juga telah menurunkan dan mewariskan kepandaian istimewanya, yaitu It Yang Cie, jari tunggal yang keramat itu. Walaupun waktu berkumpul mereka sangat singkat. Sehingga Yo Him hanya menerima teorinya saja. tetapi dengan memperoleh petunjuk petunjuk seperti itu dari jago jago yang menjadi tokoh di rimba persilatan, telah membuat Yo Him memperoleh
kemajuan yang sangat puas.
Disuatu malam kedelapannya, Ciu Pek Tong mengajak Yo
Him untuk berlatih. Mereka telah pergi kesebuah bukit kecil, terpisah dari yang lain lainnya.
"Mengapa kita harus mencari tempat terpencil seperti ini, Ciu locianpwe ?" tanya Yo Him.
"Sudah kukatakan bebetapa kali, engkau jangan memanggil aku Ciu locianpwe. Apa itu locianpwe-an " Hemmmm, panggil saja Loo Boan Tong, seperti ibu dan ayahmu
memanggilku.....!" "Tetapi......" "Apanya yang tetapi " Lidahmu kaku tidak bisa menyebut Loo Boan Tong ?"
"Locianpwe......"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Eh, engkau memanggil Locianpwe lagi !" Ciu Pek Tong,
"tidak dengarkah engkau? sudah kukatakan engkau
memanggilku dengan sebutan Loo Boan Tong saja ?"
"Baiklah Loo...'Loo Boan Tong," kata Yo Him kemudian.
,Nah begitu baru menyenangkan, bukankah kita bisa
bersahabat lebih intim?" kata Ciu Pek Tong sambil berkata lebar.
Yo Him juga menyenangi orang she Ciu ini yang sangat
jenaka. Walaupun Ciu Pek Tong telah tua sekali dengan jenggotnya yang telah panjang memutih itu. namun Ciu Pek Tong
memang jenaka dan membawa sikap yang selalu kekanak
kanakan saja. Disaat saat seperti ini, justru dia telah memaksa Yo Him untuk memanggilnya dengan Loo Boan Tong saja dan tidak mau dipanggil dengan sebutan Locianpwe (orang yang
tingkatannya lebih tinggi atau tua).
"Nah, sekarang aku mau menjelaskan kepadamu, mengapa
aku mengajakmu ketempat yang terpencil ini....." kata Ciu Pek Tong kemudian.
..Ya, justru itu yang ingin kuketahui. Loo....Loo Boan Tong...!" menyahuti Yo Him.
"Hem, mengetahui" Ingin mengetahui" Jika aku tidak
menceritakannya apakah engkau bisa mengtahui ?" kata Ciu Pek Thong dengan jenaka.
"Bukan mengetahui, hanya ingin mengetahui," menjelaskan Yo Him sambil tersenyum, karena dia melihat mimik muka Ciu Pek Thong tampaknya lucu sekali.
Waktu itu tampak Ciu Pek Thong telah duduk numprah
diatas tanah. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
,,Hayo duduk disini jika engkau ingin mendengar
penjelasanku...!" kata Ciu Pek Thong.
Yo Him jadi kewalahan juga menghadapi sikap yaug
kekanak-kanakkan dari Ciu Pek Thong. Sambil tersenyum dia hanya menuruti saja kehendak Ciu Pek Thong, dia telah duduk, di tanah juga berhadapan dengan Ciu Pek Tong.
"Maksudku mengajakmu kemari untuk memberikan
penjelasan, yaita mengenai ilmu silat ...!" kata Ciu Pek Thong.
"Kalau untuk urusan itu, tentu saja aku sangat berterima kasih....karena kepandaian Loo....Loo Boan Thong sangat tinggi, tentu aku bisa memperoleh kepandaian yang istimewa dari kau.. !"
Ciu Pek Thong mengangguk.
"Ya ?".. kepandaian si Loo Boan Tong tidak kalah kalau dibandingkan dengan si gundul It Teng Tausu, juga ayah ibumu belum tentu dapat menundukkan kepandaian. Tetapi aneh sekali, aneh ya, aku mengapa bisa takluk dan tunduk kepada ayah dan ibumu .,...!" Setelah berkata begitu, Ciu Pek Tong duduk terpekur dia memandarg bengong kearah depan tanpa berkedip matanya.
Yo Him jadi bingung juga melihat sikap Ciu Pek Tong, yang dianggapnya sulit diterka itu. Lama Ciu Pek Tong bengong begitu tanpa mengacuhkan Yo Him, sampai akhirnya Yo Him habis sabar dan menepuk paha Ciu Pek Thong sambil katanya:
"Mengapa kau diam saja Loo Boan Tong?".?"
"Oya ! Oya ! ada engkau disini ! Aku lagi memikirkan
mengapa aku bisa takluk kepada ayah dan ibumu, padahal kepandaianku tidak berada di sebelah bawah mereka. Nah sekarang aku ingin bertanya kepadamu, kau harus
menjawabnya dengan jujur"..!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"O Pasti ! pasti aku akan menjawabnya dengan jujur.
Mengapa aku harus tidak jujur sedangkan kau sendiri
tampaknya terbuka sekali... !"
"Begini, aku ingin mendengar jawabanmu, jika engkau
melihat kepandaianku. dibandingkan dengan kepandaian
kedua orang tuamu siapa yang lebih tinggi?"
Yo Him jadi serba salah memperoleh pertanyaan seperti itu, dia berdiam diri seperi berpikir untuk mencari jawaban yang enak didengar oleh Ciu Pek Tong, asal tidak menyinggung perasaan orang she Ciu ini dan juga jangan sampai
merendahkan derajat kedua orang tuanya.
Menurut apa yang dilihatnya, bahwa kepandaian kedua
orang tuanya, Yo Ko dan Siauw Liong Lie berada diatas Ciu Pek Tong, karena kepandaian Yo Ko dan Siauw Liong Lie selain merupakan kepandaian yang murni, juga mereka telah melatih diri sampai dipuncak kesempurnaannya.
Sedangkan Ciu Pek Tong memiliki kepandaian yang
sempurna juga, namun jika dibandingkan dengan Yo Ko dan Siauw Liong Lie, kepandaiannya hanya terpaut sedikit saja, dan yang dimenangkan oleh Ciu Pek Tong adalah latihan tenaga dalamnya yang diperoleh dari kakak sepeguruannya, yang pernah merajai persilatan, yaitu Ong Tiong Yang.
"Hayo jawab"! kata Ciu Pek Tong waktu dia melihat Yo
Him hanya berdiam diri saja. "Mengapa engkau bengong begitu saja?"
Ditegur begitu, Yo Him cepat cepat me-nyahutinya:
,,Kalau menurut penglihatanku, kepandaianmu Loo Boan
Tong sangat tinggi sekali, mungkin berimbang dengan
kepandaian kedua orang tuaku....!"
..Celaka! Celaka!" tiba-tiba Ciu Pek Tong telah melompat berdiri sambil berjingkrak-jingkrak tidak hentinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Y o Him jadi terkejut, dia telah bertanya dengan suara tertegun: ''Apa yang terjadi Loo.. Loo Boan Tong?"
Ciu Pek Tong masih berseru seru; "Celaka! Celaka' Ini bisa celaka!"
"Kenapa, Loo-Boan Tong," Yo Him telah mengulangi lagi perkataannya.
"Kau mengatakan kemungkinan kepandaianku dengan
kedua orang tuamu itu berimbang. Bukan begitu?" tanya Loo-Boan Tong sambil mengawasi Yo Him.
"Benar .. tetapi mengapa justeru kau mengatakan celaka, celaka begitu?""
"Tentu saja celaka ... coba kau bayangkan kau mengatakan
'kemungkinan' bahwa kepandaianku berimbang dengan kedua orang tuamu apakah itu bukan suatu pengadu domba antar, aku dengan kedua orang tuamu?"
"Heh.?" Yo Him jadi terkejut.
"Benar tidak, coba kau pikirkan, dengan engkau
mengatakan 'Kemungkinan" kepandaianku berimbang dengan kedua orang tuamu itu, berarti juga engkau ingin mengadu dombakan aku dengan kedua orang tuamu. Tanpa ada
kepastian, berarti aku harus piebu dengan kedua orang tuamu..... nah. itu bukannya suatu anjuran agar aku piebu dengan mereka....?"
Mendengar pekataan Ciu Pek Tong seperti itu. telah
membuat Yo Him jadi tertegun tetapi kemudian dia berkata:
"Loo Boan Tong engkau jangan salah penafsiran atas perkataanku itu..... ketahuilah, bahwa engkau memiliki kepandaian yang sangat tinggi, maka jika engkau meminta pertimbangan dariku yang tidak memiliki kepandaian yang berarti, mana bisa aku menjawabnya dengan benar" Bukan aku mengatakan kemungkinan kepandaianmu itu berimbang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan ayah dan ibuku, atau memang engkau memiliki
kepandaian yang lebih tinggi dari mereka?"
Mendengar perkataan Yo Him yang terakhir iiu,
Ciu Pek Tong jadi mengawasi Yo Him dengan pandangan
mata tertegun. ,,A ... apa"' katanya kemudian dengan suara tertegun.
"Mungkin juga kepandaian yang kau miliki itu jauh berada diatas kepandaian kedua orang tuaku....!" menyahuti Yo Him.
Mendengar perkataan Yo Him yang terakhir itu telah
membuat Ciu Pek Tong jadi tertawa bergelak-gelak.
Melihat sikap Ciu Pek Tong, yang bisa kaget dan kelabakan, atau sekarang bisa tertawa bergelak gelak kesenangan.
Yo Him jadi tidak mengerti sendirinya, ada seorang jago tokoh persilatan yang telah lanjut usianya bisa memiliki sifat kekanak-kanakan seperti itu.
,,Nah, sekarang kita kembali kesoal yang sesungguhnya mengapa aku mengajakmu ketempat ini! Aku ingin mengajari engkau ilmu silat simpananku, tetapi engkau harus tutup mulut tidak boleh menceritakan! kepada siapapun juga ! Cara untuk memperoleh kepandaian itu, engkau harus menemaniku bermain kelereng.....,.. setiap kali engkau memperoleh kemenangan dalam permainan kelereng itu, aku akan
menurunkan satu jurus kepandaian kepadamu". begitu
seterusnya!'' Yo Him tertawa mendengar syarat dari Ciu Pek Tong itu.
"Yo Him aku yang kalah dalam permainan kelereng itu ?"
tanya Yo Him kemudian "Engkau harus menggendong aku sejauh satu Lie, engkau jadi kuda-kudaan......! Bagaimana, setujukah engkau "' tanya Ciu Pek Tong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Setuju !" mengangguk Yo Him sambil tertawa, dia tertarik mendengar permainan yang agak aneh dari tokoh persilatan yang seorang ini.
Ciu Pek Tong telah merogoh sakunya, dia mengeluarkan
dua belas kelereng kecil'
Diberikannya kepada Yo Him enam butir, kemudian dia
melemparkan lima butir kelereng ke tanah.
"Ayo, engkau juga melemparkan kelima kelereng ?"!" Ciu Pek Tong menganjurkan,
Yo Him hanya menuruti saja.
Ciu Pek Tong telah berjongkok dan mempergunakan
kelereng yang satu ditangannya itu. disentilkan kepada kelima kelereng lainnya yang berada berpisah satu dengan yang lainnya.
Tetapi cara menyentil Ciu Pek Tong sangat luar biasa, karena dia menyentil satu kelereng, kemudian dari satu kelereng itu, terpental menyentuh kelereng yang lainnya, begitu seterusnya, sampai empat kali benturan, Dia dengan demikian, Yo Him baru sekali sentil dapat mengendalikan kelereng itu sebanyak lima kali, baru dia memperoleh
kemenangan. Yo Him tersenyum, itulah karena disertai lwekang, maka Ciu Pek Tong bisa mengendalikan kelerengnya saling
bersentuhan satu dengan yang lainnya.
Yo Him telah berjongkok dan mengikuti gerakan yang tadi dilakukan oleh Ciu Pek Tong, dia telah menyentil kelerengnya itu, pada jari telunjuknya dia dikerahkan tenaga It Yang Gie jari tunggal yang sakti, yang telah diperolehnya dari It Teng Taisu.
Kelereng itu meluncur, menghantam kelereng yang ada
disebelah kanan, tetapi sentuhan itu mencong kekiri, dan menghantam kelereng yang satunya lagi, dan sentuhan itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membuat kelereng itu menyentuh yang lainnya yang ada
didekatnya, tetapi gagal untuk menyentuh kelereng yang keempat.
Ciu Pek Tong yang sejak tadi mengawasi dengan tegak
telah berlompat-lompat kegirangan, dia bersorak sorak - "Aku menang ! Aku menang ! Aku yang menang dan engkau harus menjadi kudaku !!"
Yo Him tersenyum, dia diberi setengah berjongkok, katanya
: "Ayo aku menjalani hukuman itu ........."
Ciu Pek Tong telah menaiki merangkul di belakang Yo Him.
Yo Him juga berlari lari sambil menggendong Ciu Pek Tong.
Dia dilakukan hukuman tersebut selama dia berlari lari satu lie jauhnya.
Setelah satu Lie, Ciu Pek Tong melompat turun sambil
tertawa. "Kau berani bertaruh lagi '!" tanyanya.
"Berani!" mengangguk Yo Him
Disaat itu Ciu Pek Tong telah berlari-lari menghampiri tempat dimana tadi dia telah meninggalkan kelerengnya. Dia telah berjongkok menyentil kelereng itu lagi, dan kembali hanya dia bisa menyentil saling bersentuhan empat kali saja.
Yo Him kemudian menyentil juga.
Dan kali ini tetap hanya tiga kali yang berhasil disentuh oleh Yo Him, kembali dia harus menjadi kudanya Ciu Pek Tong, menggendong sejauh satu lie.
Begitu diulangi terus permainan itu, sampai waktu kelima kalinya, Yo Him bisa menyentil keempat kelereng, sedangkan Ciu Pek Tong hanya bisa mengenai tiga kelereng saja.
Ciu Pek Tong telah banting-banting kakinya dengan sikap yang jengkel. "Akh, akh"!" katanya dengan suara seperti menyesal.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kenapa Loo Boan Tong," tanya Yo Him sambil tersenyum.
"Aku setua bangka bisa kalah dengan seorang anak kecil seperti kau?"!" kata Ciu Pek Tong kemudian.
"Kebetulan saja itu, Loo Boan Tong...!" kata Yo Him, "Aku hanya kebetulan bisa memenangkan engkau :"
Padahal memang Yo Him telah mempergunakan It Yang
Cienya berulang kali, dan semakin bisa menguasai teknik menyentilnya, yang membuat dia akhirnya lebih bisa
menguasai meluncurnya kelerengnya itu.
Saat itu Ciu Pek Thong memang menepati janjinya dia telah mengajari Yo Him satu jurus ilmu silat bertangan kosong.
Kemudian setelah Yo Him menguasai jurus itu, dia
mengajak Yo Him termain kelereng lagi.
Begitulah, setiap kali Yo Him kalah, tentu dia menjadi 'kuda'
mcnggendong Ciu Pek Tong. Tetapi semakin lama semakin jarang Yo Him kalah.
Seringkali mereka sama-sama berhasil menyentil mengenai lima kelereng lainnya, sehingga mereka anggap berimbang dan mengulang-ulangi lagi permainan. Tetapi jika Yo Him semakin lama semakin menguasai cara permainan kelereng itu, sedangkan Ciu Pek Tong semakin mengendor, karena dia sering jadi sengit sendirinya jika kalah dalam permainan itu.
Semakin sengit, semakin jarang Ciu Pek Tong bisa mengenai kelima kelereng lainnya itu.
Yo Him semakin lama semakin jitu centilannya, selalu
berhasil menyentuh kelima kelereng itu dengan menyalurkan It Yang Cie ke telunjuk tangannya.
Berulang kali dan beruntun Yo Him telah berhasil
memenangkan sepuluh kali permainan kelereng itu. sehingga dia telah memperoleh belasan jurus ilmu pukulan dan Ciu Pek Tong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu itu, hari mulai mendekati sore, Yo Him mengajak Ciu Pek Tong untuk kembali dimana Yo Ko dan yang lain-lainnya berkumpul.
Keesokan paginya, Ciu Pek Tong mengajak Yo Him untuk
melanjutkan permainan kelereng mereka. Hal ini disebabkan Ciu Pek Tong semakin lama semakin penasaran saja,
membuatnya jadi memaksa Yo Him untuk bermain terus
sampai sore hari lagi, Dan satu harian itu justru semua permainan dimenangkan oleh Yo Him, dia bisa memperoleh dua puluh empat jurus dari ilmu pukulan istimewa Ciu Pek Tong, si tua yang jenaka itu.


Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Hari ketiganya juga tampak Ciu Pek Tong menderita
kekalahan, sehingga dia harus mengajari Yo Him ilmu pukulan sebanyak belasan jurus.
Dihari keempat akhirnya Ciu Pek Thong yang menderita
kekalahan terus menerus telah ngambek tidak mau bermain kelereng lagi.
Yo Ko dan yang lainnya yang mengetahui hal itu hanya
tersenyum senyum saja, mereka memang telah mengenal
adat dan watak Ciu Pek Tong, sehingga mereka tidak merasa aneh lagi.
Begitulah, pertemuan di puncak Hoa San telah selesai, karena mereka bukan pibu seperti biasanya, hanya
merundingkan ilmu silat mereka belaka dan mencari
kelemahan masingi masing untuk dapat mengurangi
kelemahan kelemahan tersebut.
Dengan adanya perundingan ilmu silat seperti itu diartara tokoh tokoh persilatan tersebut, mereka jadi semakin
sempurna kepandaiannya. Yo Ko teleh mengatakan maksud hatinya guna melakukan
pengejaran kepada Tiat To Hoat ong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yang lainnya juga menyetujuinya. Tetapi mereka
beranggapan jika mereka melakukan perjalanan dengan
rombongan, tentu akan mendatangkan kecurigaan dipihak kerajaan Song, kemungkinan pula bisa terjadi salah sesuatu pengertian.
Dan jupa tentu orang orang Mongolia yang telah
menyelusup kedaratan Tionggoan akan bersiap sedia jika melihat rombongan para tokoh tokoh persilatan itu. Maka mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan
memencar ke berbagai daerah untuk menyelesaikan tugas mereka, guna mencari dan mengejar orang-orang Mongolia yang telah sempat menyelusup ke daerah Tionggoan.
Mereka hanya menjanjikan, dibulan keempat dan tanggal lima belas, mereka akan berkumpul di Siangyang.
Yo Ko juga menjuruh Phang Kui In, untuk menggabungi
pihak Pek Liong Kauw, guna meminta mereka untuk
membantu, serta mengumpulkan orang orang yang cinta pada tanah air untuk bergabung dengan mereka.
==oodwoo== Yo Him, Yo Ko dan Siauw Liong Lie melakukan perjalanan bertiga, merek telah melakukan perjalanan ke utara.
Sedangkan Siauw Goat Lan, murid Siauw Liong Lie, melakukan perjalanan bersama It Teng Taisu, karena It Teng Taisu melihat bahwa Siauw Goat Lan memiliki bakat yang baik untuk diwarisi kepandaiannya maka dia telah meminta ijin kepada Siauw Liong Lie guna mengajak Siauw Goat Lan dalam
perjalanan, untuk dididik ilmu dan kepandaiannya.
Tentu saja Siauw Liong Lie girang sekali, dia segera
mengijinkan, Siauw Goat Lau sendiri tidak hentinya
menyampaikan terima kasihnya kepada pendeta yang baik hati dari negeri Tailie ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu ilu, Phang Kui In telah melakukan perjalanan ke Timur, untuk menghubungi orang-orang Pek Liong Kauw,
guna bergabung dan mengadakan pembelaan tanan air
terhadap ancaman orang orang Mongolia.
Oey Yok Su sendiri menyatakan bahwa dia bermaksud
untuk pelesir saja, tidak mau mencampuri urusan tersebut.
"Aku sudah tua, dan aku hanya ingin nikmati hari tuaku di pulau Tho hoa to." Diminta oleh Yo Ko untuk pergi
menghubungi Kwee Ceng dan Oey Yong, ayah dan ibunya itu untuk memberi tahukan situasi yang terakhir itu dan meminta mereka untuk berkumpul di Siangyang.
Begitulah para pendekar itu telah berpencar untuk
menyelesaikan tugas mereka masing-masing.
Sepanjang perjalanan, Yo Him banyak sekali menerima
petunjuk dari kedua orang tuanya.
Dengan sendirinya pula, kepandaian Yo Him telah maju
pesat dibandingkan beberapa saat yang lalu. Ada suatu keluarbiasaan Yo Him, karena dia memiliki kecerdikan yang bukan main, melebihi dari kecerdikan anak anak yang lainnya, dan juga dia memiliki kelainan dalam latihan tenaga Im dan Yang yang telah bisa dicampur adukannya berkat petunjuk Kwee Siang.
Sekarang dengan menerima petunjuk Yo Ko dan Siauw
Liong Lie secara langsung, kedua tokoh sakti dari rimba persilatan itu, membuat Yo Him tertempa menjadi jago yang memiliki kepandaian jarang tandingannya. Kepandaiannya juga bermacam-ragam, jurus-jurus yang diperolehnya dari Ciu Pek Tong, It Teng Taisu, Yo Ko dan ibunya, yaitu Siauw Liong Lie dikumpulkan menjadi satu.
Kepandaian yang beraneka macam itu meycbabkan Yo Him
menjadi pendekar yang memiliki kesaktian melebihi dari yang lainnja.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hanya adi satu kekurabgannya, yaitu Yo Him masih kurang pengalaman, dan juga kurang latihan. Jika di saat mendatang Yo Him bisa memiliki waktu untuk melatih diri, mungkin dia dapat melebihi kepandaian dari tokoh2 persilatan yang lainnya.
Yo Ko dan Siauw Liong Lie girang luar biasa melihat
perkembangan dan kemajuan Yo Him yang memperoleh
kemajuan sangat pesat sekali.
Maka dari itu, Siauw Liong Lie jadi semakin bersemangat menuruni seluruh kepandaiannya kepada putra tunggalnya itu.
Setelah melakukan perjalanan selama satu bulan Yo Ko
bertiga tiba di kota Han siu kwan.
Mereka singgah dirumah makan yang berada ditengah
tengah kota dan merupakan rumah makan yang teramai dan paling, mewah. Mereka memilih kursi yang masih kosong dan memesan makanan untuk mereka. Tetapi di saat itu justru Yo Him melihat seseorang yang sedang tergesa-gesa untuk
meninggalkan ruangan makan itu.
"Thia (ayah)," kata Yo Him perlahan kepada Yo Ko yang duduk disampingnya." Lihatlah, bukankah itu Turkichi.....?"
Yo Ko dan Siauw Liong lie telah menoleh, mereka
mengenali orang yang tengah bergesa-gesa meninggalkan ruangan makan itu memang Turkichi.
Rupanya, Turkichi tadi melihat Yo Ko bertiga memasuki rumah makan tersebut, dimana dia sedang bersantap. Maka dia cepat-cepat menundukkan kepala dalam2 agar Yo Ko
bertiga tidak melihatnya.
Dan begitu Yo Ko duduk mengambil tempat masing2, dia
meninggalkan ruang makan itu dengan tergesa-gesa dan
menundukkan kepalanya dalam-dalam. Tetapi sayang sakali, Yo Him mengambil sebatang sumpit lalu dilontarkan ke arah Turkichi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Timpukan itu meluncur sangat cepat sckali, membawa
angin serangan yang sangat kuat.
Turkichi mendengar suara menyambarnya sumpit itu, dia mandek dan mengangkat jari tangannya, menyentil sumpit itu.
Sehingga dia jadi terlambat keluar dari ruangan rumah makan itu, karena dia telah tertunda langkahnya dan tahu tahu Yo Ko dan S?auw Liong Lie telah melompat menghadang
dihadapannya. "Kebetulan sekali kau ada-disini, hmmm engkau harus memberikan keterangan selengkap-lengkapnya apa yang akan dilakukan oleh tentara Mongolia.....!" kata Yo ko sambil menguIurkan tangannya bermaksud akan mencengkeram
pergelangan tangan Turkichi.,
Turkichi mengelakan diri dengan cepat kesamping kanan, dia telah mengeluarkan seruan perlahan karera terkejut.
Belum lagi dia bisa berdiri tetap justru tangan kanan Siauw Liong Lie telah meluncur akan menotok jalan darah Paicing hiatnya ditulang iga kedelapan.
Turkichi mengelakan diri lagi dengan cepat dan berusaha menerjang untuk keluar.
Namun, kaki kanan Y o Ko telah melayang menendang
punggung Turkichi yang mengenai tepat sekali, sehingga tubuh Turkichi terhuyung terjerunuk kedepan.
Namun Turkichi bukan seorang yang memiliki kepandaian rendah, walaupun dia tidak bisa menandingi Yo Ko atau Siauw Liong Lie hanya dia tetap merupakan jago Mongolia yaig memiliki kepandaian cukup tinggi.
Belum lagi dia terjerunuk mencium bumi justru kcdua
tangnnya telah diulurkan menyentuh tanah, dan tubuhnya berjumpalitan ke tengah udara, kemudian meluncur turun di luar ruang rumah makan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko dan Siauw Liong Lie mengejarnya, tetapi tangan
kanan Turkichi telah bergerak menimpukkan sesuatu tampak meluncur beberapa titik sinar terang menyambar kearah Yo Ko dan Siauw Liong Lie, karena Tuikichi telah menimpukkan paku-paku beracun
Yo Ko mandek dan mengelakan diri dari sambaran paku
paku beracun itu. Sedangkan Siauw Liong Lie menggerakan tangan kanannya untuk merabuh paku paku beracun itu,
sehingga dia terhindar dari samberan paku itu.
Namun dengan adanya timpukan paku paku beracun itu,
telah membuat Turkichi sempat kabur agak jauh.
Yo Him yang semula tidak ikut menyerang Turkichi. waktu melihat orang tersebut bisa meloloskan diri, cepat seperti seekor elang tubuh Yo Him telah melompat keluar ruang rumah makan itu.
Sambil tubuhnya masih melayang ditengah udara, tangan kanannya bergerak dengan jurus "Ju Coan Swie Jiu"'atau
"Pukulan Menembus Air ", menghantam punggung Turkichi.
Turkichi mendengar samberan angin serangan yang deras dan kuat, dia bermaksud mengelakan diri. Tetapi terlambat, serangan Yo Him lebih dulu tiba dipunggungnya,
"Bukkkkk tabuh Turkichi telah terhantam cepat sekali, dia sampai rubuh begulingan ditanah beberapa tombak jauhnya.
Dengan menahan sakit Turkichi telah berusaha untuk
merangkak bangun. Namun waktu itu Yo Him yang tengah meluncur turun telah menendangkan kedua kakinya dengan jurus Lian Hoan Tui atau Tendangan Berantai, menghantam punggung Tutkichi sampai dia terguling beberapa tombak.
Waktu Yo Him ingin menerjang maju lagi, disaat itu
Turkichi telah berguling ditanah sambil menimpukkan paku2
beracunnya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Him tidak bisa menerjang terus, dia harus mengelakkan diri dulu dari timpukan paku2 beracun itu.
Dengan mempergunakan kesempatan itu. Turkichi telah
melompat berdiri dan melarikan diri.
Yo Ko, Siauw Liong Lie dan Yo Him mengejar terus,
Turkichi yang mengetahui dirinya dikejar oleh lawan-lawannya telah mengerahkan seluruh gingkangnya untuk berlari sekeras mungkin.
Turkichi memang akhli Gingkang nomor satu di Mongolia!
maka dia bisa bertari dengan cepat melebihi kecepatan angin.
Namun justru kali ini yang mengejarnya juga adalah tokoh tokoh persilatan sakti seperti Siauw Liong Lie dan Yo Ko, maka dia tidak bisa menghindarkan diri dari pengejaran itu.
Walaupun Yo Him masih berusia muda, tetapi diapun memiliki kepandaian yang jangat tinggi berkat ajaran dari beberapa tokoh persilatan yang sakti sakti.
Sin Tiauw Thian Lam Yo Him merupakan jago muda yang
memiliki kepandaian sangat tinggi sekali dan bermacam ragam, memaksa Turkichi tidak bisa menghindarkan diri dari kejaran lawan-lawannya itu.
Diantara orang orang yang banyak dijalan raya itu, semua hanya memandang terheran-heran atas pengejaran yang
terjadi itu, tampak Turkichi telah menuju kepintu kota sebelah barat.
Tetapi Yo Ko bertiga tetap tidak mau melepaskan dan
mengejar terus. Siauw Liong Lie yang ingat bahwa Turkicbi merupakan
salah seorang yang enam belas tahun lalu telah meadesaknya sampai harus terjun kejurang dilembah Kun Lun San dan menyebabkan dia terpisah dengan Yo Him, darahnya meluap lagi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan mengerahkan ginkangnya dia berlari secepat angin, dan waktu tiba dipintu kota sebelah barat, Siauw Liong Lie mengejar berada paling dekat dengan Turkichi, hanya terpisah belasan tombak lagi.
Turkichi mengetahui itu jadi panik, dia mengempos
semangatnya dan melarikan diri terus.
Setelah kejar mengejar itu berada diluar kota yang sepi, mereka tampak seperti juga terbang, hanya berkelebat kelebat dalam bentuk bayangan saja.
Yo Him melihat ginkang ayah dan ibunya sempurna sekali.
Dia tidak bisa belari bersamaan dengan Yo Ko dan Siauw Liong Lie, selalu tertinggal dibelakang kedua orang tuanya.
Sesungguhnya Yo Him tela h memiliki bahan yang baik
sekali, dia juga memiliki bermacam-macam ilmu kepandaian, hanya yang kurang padanya adalah latihan dan pengalaman.
Setelah mengejar ratusan tombak lagi Siauw Liong Lie bisa memperpendek jarak dia. dengan Turkichi, banya terpisah beberapa tombak saja.
Turkichi melontarkan sesuatu kebelakangnya, menyerang dengan paku beracunnya.
Siauw Liong Lie menjejakkan kakinya, tubuhnya telah
melompat dengan ringan dan paku paku beracun itu telah lewat dibawah kakinya.
Tetapi karena demikian, jaraknya dengar Turkichi terpisah agak jauh lagi.
Tentu saja hal ini membuat Siauw Liong Lie kian
penasaran. Dia berlari sambil membungkukkan tubuhnya, dari meraup batu2 kerikil kecil.
Kemudian dengan mengeluarkan suara bentakan yang
sangat keras sekali, dia telah menggerakkan tangannya melontarkan batu batu kerikil itu, sehingga memaksa Turkichi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
harus mengelakkan sambaran batu batu kerikil kecil itu, disamping itu juga batu2 tersebut mengincar jalan darah jalan darah yang mematikan.
Waktu itulah Siauw Liong Lie telah tiba tangan kanan
nyonya Yo ini telah diulurkan untuk mencengkeram
pergelangan tangan Turkichi, menyusul lagi kakinya juga telah bergerak dengan cepat melakukan tendangan yang bisa
menghancurkan tulang didada Turkichi.
Serangan yang dilakukan Siuw Liong Lie bukan sekedar
serangan pancingan atau gertakan, dalam keadaan penasaran dan marah Siuw Liong telah manyerang dengan jurus yang bisa mematikan lawannya.
Turkichi ciut nyalinya, karena dia kini bukan hanya sekedar menghadapi Siauw Liong Lie disamping nyonya itu masih ada Yo Ko dan Yo Him yang kepabdaiannya juga sangat tinggi sekali.
Setelah berhasil mengelakkan diri dengan membuang
dirinya bergulingan diatas tanah, Turkichi berusaha melompat bangun untuk melarikan diri.
Tetapi Siauw Liong Lie telah melancarkan serangan yang beruntun beberapa kali. sehingga mendatangkan angin yang menderu-deru. Turkichi terpaksa melawan nyonya yang
tengah diliputi kemarahan ini.
Serangan serangan Siauw Liong Lie telah menghambat
Turkichi melarikan diri. dan waktu itu Yo Ko dan Yo Him telah tiba juga.
Tanpa mengucapkan apa apa Y o Ko telah melompat maju
tangan tunggalnya itu telah diulurkan dan "Wuttttt!" dia berhasi1 mencekal tangan Turkichi, dan sekali dia
menggentak, maka dia telah membuat Turkichi jadi jumpalitan bergulingan ditanah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yo Ko, Siauw Liong Lie dan Yo Him berhenti menyerang, mereka telah memandang Turkichi dengan sikap mengancam.
,Engkau harus memberikan keterangan selengkapnya
kepada kami, berapa banyak orang orang Mongolia yang telah menyelusup masuk kedalam daratan Tionggoan?" kata Yo Ko dengan suara yang dingin.
Sedangkan Siauw Liong Lie hanya mendengus bebetapa
kali, dia telah berkata kemudian dengan suara yang perlahan:
"Enam belas tahun yang lalu disebabkan engkau sebagai!
salah satu penyebabkannya telah membuat kami ibu dan anak harus berpisah..... maka sekarang jika engkau tidak mau bicara dengan segera dan mempersulit kami. hemmm,
hemmml hemmm, aku tidak akan segan segan untuk
membinasakanmu! Katakan, di mana berkumpulnya Tiat To Hoat-ong dan yang lainnya?"
"Tiat-to Hoat-ong".Tiat To Hoat Oog... ..." suara Turkichi tergagap.
"Jsngan engkau mempersulit dirimu sendiri, kami bisa saja memaksa. cngkau bicara dengan berbagai jalan ! Jika engkau tidak mau mengatakannya, kami bisa memaksanya dengan
cara kami !" ancaman Yo Ko waklu melihat Turkichi ragu2.
"Dan engkau jangan sekali2 bermaksud untuk berdusta. !"
Muka Turkichi menjadi pucat dan dia tampaknya
kebingungan. Untuk menghadapi Siauw Liong Lie, Yo Ko dan Yo Him jelas dia tidak akan sanggap, dan dia tengah
terkepung seperti ini tentu saja membuat dia jadi bingung.
Meloloskan diri tidak bisa dan sekarang dia dipaksa untuk bicara mengenai keadaan kawan kawannya, memang dia
tengah terdesak sekali. Di saat itu Yo Him telah ikut berkata: "Jika dia tidak mau bicara Thia (ayah), sudah patahkan saja tangannya biar aku yang melakukannya, ..!" dan sambil berkata begitu, Yo Him melangkah miju untuk menghampiri Turkichi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Turkichi jadi semakin pucat.
Dia tahu, apa yang dikatakan oleh Yo Him bukan gertak sambel belaka, tetapi memang merupakan kenyataan'yang bisa saja di lakukan oleh Yo Him mengingat usia pemuda ini yang masih muda dan memiliki tekanan darah panas.
Tetapi Yo Ko telah mengulurkan tangannya, dia mencekal pergelangan tangan Yo Him, sambil katanya: "Biar lihat dulu dia mau bicara atau tidak....!"
Turkichi benar2 telah terjepit, dan dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
"Cepat beritahukan, dimana berkumpulnya kawan
kawanmu, termasuk Tiat To Hoit Ong.:..!"bentak Siauw Liong Lie
"Kami berpisah beberapa hari yang lalu...." menyahuti Turkichi kemudian. "Dan kami telah mengambil arah yang berlawanan, maka kami tidak mengetahuinya.... dimana Tiat To Hoat Ong berada kini. Dia berangkat menuju ke Mongolia untuk memberi laporan kepada Khan kami...!"
Meudengar perkataan Turkichi itu, Yo Ko tertawa dingin. .
"Kau kira kami ini bocah2 ingusan yang mudah kau akali begitu saja?" tanya Yo Ko dengan suara yang dingin dan mukanya memperlihatkan kemarahan. "Jika engkau masih
mau main2 dengan dustamu itu, hemmm, aku tidak akan
segan-segan turunkan tangan jahat kepa damu....!"
Turkichi ragu2 lagi, dia coba membela diri sambil katanya"'
Aku....aku telah bicara dari hal yang sebenarnya...!"
"Aku akan menghitungnya sampai tiga-..!" kata Yo Ko. "Jika engkau masih tidak mau bicara, jangan persalahkan jika kami membawa cara kami sendiri untuk memaksa engkau
bicara"..!" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hemmm, sekarang memang kalian berada diatas angin.
Aku telah bicara dari hal yang sebenarnya, tetapi kalian menganggap aku berdusta. Dalam hal isi aku memang tidak berdaya, terserah kepada kalian saja...,!'' tantang Turkichi akhirnya dengan nekad.
Yo Ko tertawa dingin. "Hemmm, aku mau lihat engkau mau bicara atau tidak
sekarang ini "..!" dan Yo Ko bukan hanya sekedar berkata saja, dia telah mergulurkan tangan kanannya, tahu tahu dia telah menotok jalan darah Ju-siang-hiat dibelikat bahu Turkichi.
Bcgitu tertotok jalan darahnya, segera Turkichi meraung kesakitan, karena dia merasakan seluruh tubuhnya seperti juga digerayangi semut.
Dengan cepat Turkichi menjerit "Bebaskan aku dari totokanmu.... bebaskan aku....' aku akan bicara.... aku akan bicara. . .!"
"Bicara, nanti aku membebaskan!" kata Yo Ko dengan nada yang dingin. "Beri tahukan kepada kami, dimana sekarang beradanya Tiat To Hoat-ong dan kawan kawanmu yang
lainnya"!" ,,Yang.... aku ketahui mereka akan menyambut pasukan
Khan dikota Siargyang....! menyahuti Turkichi. "Aduhhh....
aduhhh.. bebaskan totokanmu itu.... bukankah aku telah bicara...."
Dan sambil berkata begitu, Turkichi te lab bergulingan di atas tanah, karena dia merasakan betapa sekujur tubuhnya sakit sakit, Dia meraung raung dengan suara yang
menyayatkan. 'Bunuh saja aku . ..bunuh saja aku, jangan menyiksa aku dengan cara seperti ini .... bunuh saja aku ....!" teriak Turkichi dengan suara yang sangat menyayatkan, rupanya perasaan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sakit yang dideritanya itu sudah tidak sanggup untuk diatasi dan ditahannya.
Tetapi Yo Ko telah berkata lagi : "Kau bicara dulu, baru aku akan membebaskan engkau ! Bicara dulu seluruhnya
keterangan yang kami butuhkan. . . , . . !'"
"Ya. ya aku akan bicara . .. aku aku akas bicara, aduhh aduh....!" Berseru seru Turkichi sambil bergulingan.
Melihat itu Siauw Liong Lie telah berkata pada Yo Ko, suaranya perlahan : "Ko-jie bebaskan dulu dia, biarlah dia bicara dulu, kalau memang dia hendak mempermainkan kita dengan keterangan palsunya, maka disaat itu barulah kita menyiksa dia dengan berbagai cara dan
membinasakannya.....!'' Yo Ko mengangguk, dia mengambil sebutir batu kerikil dan melontarnya mengenai tepat sekali jalan darah Su sie hiat, sehingga totokan Yo ko- tadi telah terbuka dan terbebaslah Turkichi dan pengaruh totokan yang begitu menyakitkan.
"Sekarang bicaralah ingat sekali saja engkau berpikir untuk main gila mendustai kami hemmm. hemmm, disaat itu aku tidak akan tanggung tanggung lagi turun tangan !"'
Turkichi menarik napas dalam-dalam, tampaknya dia baru bisa bernapas lega, tidak merasakan sakit seperti pada waktu beberapa sa at yang lalu.
"Keterangan apa yang kalian hendak tanyakan !" tanya Turkichi kemudian dengan muka yang pucat.
Jelaskan seluruh rencana dari Khan Mongolia itu, apa yang akan dilakukannya dan apa yang sedang dikerjakannya
sekarang ini?"!"
Turkichi ragu ragu, dia bimbang, sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Cepat katakan, sekali saja aku menggerakkan tanganku, maka engkau akan tersiksa lagi seperti tadi, bahkan lebih hebat ... ..!" bentak Yo Ko.
"Khan. . Khan kami bermaksud menyerang kerajaan Song
ini".. diakhir tahun ini'" kata Turkichi kemudian.
"Dan, berapa bcsar kekuatan yang akan di kerahkan ?"
tanya Yo Ko lagi. "Ha! ini aku tidak mengetahuinya ..... karena aku hanya diberi tugas untuk mencari kontak saja dengan jago-jago daratan Tionggoan agar kami bisa bekerja sama dan
menyambut kedatangan Khan".. !'
"Berapa banyak jago-jago yang telah sempat kau hubungi dan bersedia untuk berkhianat dan juga siapa-siapa saja nama mereka " Ditanya begitu, Turkichi benar benar ragu ragu, dia sampai berdiam diri sekian lama. "Engkau ingin keras kepala seperti tadi ?" bentak Yo Ko.

Rajawali Sakti Dari Langit Selatan Lanjutan Sin Tiauw Hiap Lu Karya Sin Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ditanya begitu, muka Turkichi jadi tambah pucat, dengan sikap masih ragu-ragu dia telah berkata ; "Mereka itu
... mereka itu. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi baru saja Turkichi berkata sampai disitu, terdengar suara tertawa bergelak-gelak yang panjang sekali.
Yo ko mengerutkan alisnya, nada suara tertawa itu
mengandung nada kesesatan.
Dan muka Turkichi seketika bersinar, tampaknya dia girang mendengar suara ketawa itu, yang mungkin dikenalnya
sebagai suara kawan kawannya.
Yo Ko, Siauw Liong Lie dan Yo Him telah melihat perobahan wajah Turkichi, maka Yo Ko telah mendengus dingin: "Siapa kawanmu itu" Jika dia datang, jangan harap engkau bisa tertolong, karena isteriku akan melayaninya., sedangkan aku tetap akan menyiksamu .. !"
"Tidak semudah itu! Tidak semudah itu!' terdengar suara orang berkata dengan nada yang angkuh sekali.
Yo Ko bertiga terkejut juga, karena suara itu terdengar dan jarak yang cukup jauh, namun bisa terdengar jelas oleh mereka, maka hal itu telah membuktikan bahwa orang yang bicara itu adalah seorang yang telah memiliki lwekang sempurna.
Yo Ko mengempos semangatnya, kemudian dia berkata
dengan suara yang disertai lwekangnya: "Siapa orang yang hanya berani memperdengarkan suara tetapi
menyembunyikan ekor" Keluarlah mari kita bicara....!"
"Ha, ha, ha, aku bukan menyembunyikan ekor, jika aku
keluar memperlihatkan diri, tentu kalian akan terkejut dan mati karena kaget... !" terdengar suara jawaban dari arah yang jauh sekali, tetapi setiap patah kata terdengar sangat jelas sekali.
Dan berbareng dengan habisnya suara itu tampak dari
kejauhan sesosok tubuh yang tengah berlari lari dengan gerakan yang gesit sekali. Dan dalam sekejap mata, sosok
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tubuh itu, yang berukuran tinggi besar, telah berada.
dihadapan Yo Ko bertiga. Dialah seorang asing, jika dilihat wajah tentunya orang Mongolia dengan! hidungnya yang mancung, muka yang kasar dan juga tubuhnya yang tinggi besar itu, memperlihatkan tenaga dan semangatnya sangat kuat. Namun yang
mengherankan, biasanya jika seorang akhli gwakang (akhli luar) memang memiliki ukuran tubuh yang besar dan berotot kuat. Namun orang ini justeru bentuk tubuhnya seperti seorang akhli gwakang sedangkan sesungguhnya dia seorang akhli lweekhe. akhli tenaga dalam, tenaga lunak.
Yo Ko tidak mengenal siapa orang ini, hanya melihat orang tersebut telah berdiri di hadapan mereka, dengan suara yang dingin Yo Ko telah bertanya: "Siapa namamu, mengapa
engkau berkeliaran didaratan Tionggoan tentu engkaupun oranya Khan kalian, bukan?"
Ditegur begitu, oratig yang bertubuh tinggi besar itu tertawa bergelak gelak, tampaknya dia memandang rendah dan meremehkan Yo Ko bertiga, yang seperti tidak dipandang sebelah mata.
"Tepat! Sungguh tepat perkataanmu! Memang aku orang
kepercayaan dari Khan yang agung, Khan kami yang memiliki kekuasaan yang sangat besar....! Aku Ciu Tie Tamitai dan memang aku ingin berkeliaran didaratan Tionggoan! Katakan, jika aku ingin beikeliaran begitu, apa yang hendak kalian lakukan'?"
Yo Ko jadi mendongkol melibat sikap orang yang ugal
ugalan "Apakah engkau kira semudah itu untuk berkeliaran
didaratan Tionggoan dengan maksud menimbulkan kekacauan dan huru hara?"
"Eh, engkau terlalu banyak bicara saja, buntung," kata orang itu sambil mengebutkan lengan jubahnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan lengan jubahnya itu meluncur angin yang sangat kuat, membuat Yo Ko jadi terkejut,.Yo Ko menancapkan kedua
kakinya dengan kuda2 seribu kali, untuk berdiam diri terus ditempatnya, tetapi kibasan dari orang itu telah membuat tubuh Yo Ko terhuyung sedikit kebelakang.
Payung Sengkala 3 Rahasia Kunci Wasiat Karya Khu Lung Satria Gunung Kidul 1
^