Pencarian

Keturunan Pendekar 3

Keturunan Pendekar Karya Rajakelana Bagian 3


saja tidak bisa kita lepas bagaimana kita bisa menundukkannya
" , "ahh.. itukan Cuma ilmu totokan , boleh saja kita tidak bisa
kita pudarkan , tapi kalau sudah kita keroyok bisa apa dia !" ,
125 "pangcu ! sebaiknya kita tinggalkan saja tempat ini , kita sudah
diberi hati oleh anak kim-khong-taihap , "kapan kamu diberi hati
olehnya hek-yan !?" , sin-go memang lebih sakti dari mereka
berdelapan namun dia itu kurang pemikiran , "pangcu kita
sergap berenam saja dia hilang entah kemana , bagaimana
kalau dia melawan kita dan menotok kita seperti dia ini , tidak
bisa dipudarkan sampai satu minggu , apa pangcu tidak akan
kelaparan " , "eeh ". Iya juga ya , kalau seminggu tidak bisa
lepas kita tidak bisa makan bisa mati aku , iiih" ayoklah..! kita
cepat tinggalkan tempat ini , lalu orang-orang itu pergi dan sinpeng kembali kedalam bangunan untuk kembali istirahat
keesokan harinya sin-peng meninggalkan kota zhou menuju
yuguan dan ditengah perjalanan delapan orang orang yang
semalam mengusiknya berada didepannya , sin-peng mengikuti
mereka dengan diam-diam , "pangcu kalau kita bertemu
dengan butek-giamlo apa yang akan kita laporkan , "kita
sampaikan bahwa anak kim-khong-taihap sudah berada di
zhou , "lalu perintah membunuhnya bagaimana !" , "yang
memerintahkan membunuh siapa !" , "heh.. lalu kenapa pancu
perintahkan kita untuk membunuhnya , "yah" itukan
seandainya kita mampu , sebab kalau kita dapat membunuhnya
kita akan dapat hadiah lebih besar daripada memata-matai saja
, "ooo , begitu ya pangcu ! , "iya , kalian kira aku bodoh ya !" ,
semuanya terdiam dan saling pandang
"cepat semua ! kita menuju hutan didepan untuk istirahat ,
mendengar perintah itu ketujuh anakbuahnya tancap gas dan
126 setengah jam menerkapun memasuki hutan , aroma daging
panggang membuat mereka meneteskan liur karena selera ,
"heh .. ! " kedelapan orang itu terkejut dan pucat ternyata yang
sedang memanggang daging yang membuat perut mereka
melonjak adalah sin-peng , "kalian rupanya ! kenapa kalian
kesini !" , mau meminta nyawaku lagi !" , "aahh , bukan taihap ,
kami hanya sekedar lewat dan ingin istirahat di hutan ini , "oo ,
kalian istirahatlah , hutan ini luas saya tidak ada hak melarang
kalian , sahut sin-peng acuh tak acuh sambil membolak-balik
panggang kelincinya , kedelapan orang itu segera menyingkir
menjauh tiga hari kemudian kedelapan orang itu menjumpai lagi kweesin-peng di sebuah desa dan sedang makan di kedai dadakan
di tengah jalan , kedelapan orang itu tidak berani mendekati
kedai , "hai .. sin-go , mana yang berjulukan sin-go " sin-peng
menyeru mereka yang sedang berdiri dua meter dari kedai ,
sin-go maju kedepan dengan gemetar , "saya taihap " , "kenapa
kamu tidak memerintahkan anak buahmu duduk dan makan !" ,
"anu .. taihap , ka..kami takut , "takut pada siapa " , "takut pada
taihap " , sin-peng melototkan matanya yang tajam membuat
sin-go makin menunduk , "kenapa kalian takut padaku !" apa
aku pernah menyakiti kalian !" , "ti..tidak taihap , tapi kami
pernah ingin mencelakakan taihap , "apakah aku dapat kalian
celakai !" , "tidak dapat taihap ! , "nah.. kalau begitu kenapa
takut !" , "karena kami takut kami berbalik dicelakai oleh taihap
, "kalau kamu takut dicelakai orang lalu kenapa tidak takut
127 mencelakai orang !" , "anu.. taihap , "anu apa "!" sudah , kami
paanggil semua anak buahmu dan makanlah
sin-go memanggil ketujuh anak buahnya , ketujuh orang itupun
mendekat dan mengambil tempat duduk pada empat meja yang
masih kosong , "sekarang kamu diskusikan dengan temantemanmu kenapa kalian takut dicelakakan sementara tidak
takut mencelakakan" , sin-go berputar dan melangkah
mendekati teman-temannya , "hei , kita harus menjawab pada
taihap kenapa kita takut dicelakai sementara tidak takut
mencelakai" , ke tujuh orang itu terdiam dengan pikiran masingmasing , "karena kita takut celaka " , "benar sambut yang lain ,
"baik.. ! lalu kenapa kita tidak takut mencelakai !" , sin-go
kembali bertanya dan menatap semua anak buahnya , "karena
" karena "." ketujuh orang itu saling pandang sambil
mengerinyitkan kening berpikir keras
"karena kita punya kekuatan untuk mencelakakan , "benar !
karena kita punya kekuatan , jika tidak kita akan takut juga
mencelakakan " hek-yan menyambung dan membenarkan
"hmh" apakah itu akan kita jawab pada taihap !" , "eeh "
tunggu dulu , kalau karena kekuatan kita tidak takut
mencelakakan , coba pangcu ingat perkataan taihap itu pada
malam kita mau mencelakakan dia , bukankah dia mengatakan
ia takut mencelakakan kita sementara dia lebih kuat daripada
kita kedelapan orang itu saling pandang , "karena taihap bermurah
hati dan baik hati " hek-yan menyahut , "lalu kita bagaimana
128 hek-yan !, apakah kita orang culas dan jahat hati !" , "benar
sekali pangcu , "wah " kalau begitu tidak enak didengar jika
kita dipanggil siculas atau sijahat hati" , sela yang lain , "kalau
tidak mau dipanggil demikian kita harus berlaku seperti taihap
yakni kita takut mencelakai kepada orang yang lebih lemah dari
kita " , "benar kalau begitu ! jadi mulai sekarang kita harus takut
mencelakai orang lemah supaya kita mendapat gelar murah
hati dan baik hati " sin-go mengambil kesimpulan , "eh taihap itu
kemana !" " mereka memandang kearah meja sin-peng yang
ternyata sudah kosong dan diatas meja itu ada sehelai daun
tua , hek-yan mengambil daun tua itu dan ternyata setelah
diperiksa ada tulisannya kebaikan karena pamrih sebutan
seperti daun tua angin permainkan
mudah gugur karena kerapuhan
jatuh kebumi tidak diperhatikan
dasar benar adalah kebaikan sejati
seperti pohon dari daun yang tua ini
angin bermain dia tetap kokoh berdiri
karena akarnya menghunjam kebumi
"hmh" taihap itu telah memberikan pengajaran yang dalam
bagi kita pangcu , ini ungkapan indah penuh makna , kita telah
diajari dengan mengarahkan kita pada diskusi dan juga telah
meluruskan apa yang kita simpulkan tadi , dia benar-benar "singi-hiap" (pendekar budiman sakti) " sela yang lain , dan dua
bulan kemudian nama julukan itupun tersebar di utara
129 khu-gin-bi sedang istirahat disebuah telaga yang indah di
sebelah utara kota guiyang , enam bulan yang lalu setelah
pertemuannya dengan pak-giam-lo-ong dan muridnya membuat
khu-gin-bi demikian bergairah untuk membangkitkan kembali
hek-to-ki , terlebih setelah ditimur ada pergerakan dari mo-binkwi-bo dengan dua muridnya , sehingga menambah
kegembiraanya dan dalam sebuah percakapan mereka telah
membuat rencana "hong-houw , jika rekan saya im-kan-si-ci telah memulai
gerakan diselatan , ada baiknya jika kita semua bertemu
setelah dua tahun kita memguasai seluruh wilayah , "ide yang
bagus pak-giamlo-ong dan jika saya sudah sampai dibarat
maka aku akan mulai membuat pergerakan , "bagus hong-how
dengan demikian tiga wilayah telah ada dalam genggaman kita
, dan untuk rencana pertemuan itu sebaiknya saya ketimur
untuk menyampaikan kepada mo-bin-kwi-bo , setelah rencana
dibuat , maka khu-gin-bi kembali kebarat dan sebulan
kemudian pak-giam-lo-ong berangkat ketimur
telaga itu sangat indah dan teduh , dan dipinggir telaga sebelah
barat ada sebuah lembah yang indah yang dikenal dengan
nama "kong-ciak-kok" (lembah merak ) dan dilembah itu ada
perguruan yang ternama di wilayah barat yakni "sin-tiauwbukoan" (perguruan rajawali sakti) yang dipimpin oleh engtiauw-see atau gu-hok-bian yang sudah berumur tujuh puluh
tahun, Gu-hok-bian sudah dua tahun menyerahkan perguruan
ketangan putranya Gu-sin-hok yang berumur empat puluh lima
130 tahun , perguruan sin-tiauw mempunyai murid sebanyak
seratus orang Gu-hok-bian sedang melatih diri ditaman belakang , namun
tiba-tiba ia terkejut karena mendengar suara pertempuran
disebelah halaman depan , dengan gesit tubuh tua itu keluar ,
di halaman depan ia melihat anaknya gu-sin-hok sedang
bertempur dibantu oleh empat murid utamanya melawan
seorang wanita cantik yang kosen , terbukti keroyokan anaknya
dengan empat murid utama tidak membuat perempuan itu
terdesak , dugaan gu-hok-bian tentulah benar karena yang
mendatangi tempat mereka adalah kwi-ban-san-hong-houw
yang tadi siang beristirahat dipinggir telaga
Pada jurus ke dua raus Gu-sin-hok dan keempat murid utama
semakin terdesak hebat hingga pada satu gebrakan seorang
dari murid utama tidak bisa mengelak dari serangan pek-ban-inkiam yang ganas merobek perutnya , tubuhnya langsung
ambruk dan menggelapar lalu tewas , melihat keadaan yang
gawat itu gu-hok-bian terjun menerjang , keadaan kembali
seimbang dengan masuknya gu-hok-bian , namun kwi-ban-sanhong-houw adalah pewaris intisari delapan sijahat dari kwi-bansan , hanya seratus gebrakan tekanannya dapat terbendung ,
dan jurus selanjutnya keadaan kembali menyudutkan keluarga
Gu dan murid-muridnya Mereka berusaha bertahan dan memperkuat pertahanan ,
gulungan pedang khu-gin-bi semakin berpendar mengurung
keempatnya , suara beradunya pedang dan gaung pedang khu131
gin-bi yang mengeluarkan hawa panas dan dingin semakin
mempengaruhi gerakan keempat pengeroyoknya , sehingga
suatu kesempatan Gu-sin-hok terbentur pukulan pukulan sakti
dan membuat kuda-kudanya tergempur membuat dia
terjengkang mau jatuh , dan tidak ayal serangan susulan
berupa tusukan yang mengarah dadanya akan telak menusuk
jantung , "tranggg"hugh"crass " gu-hok-bian nekat
menyelamatkan putranya dengan membabat pedang khu-gin-bi
dan akibatnya lambungnya kena cakar berhawa panas dan
pedang yang dibacoknya malah membabat pahanya hingga
putus jago tua itu ambruk dan tidak lama kemudian nyawanyapun
melayang , gu-sin-hok yang melihat ayahnya tewas yang
mengorbankan diri untuk menyelamatkannya membuat dia
makin berduka , dengan sekuat tenaga dia dan ketiga murid
utama terus menyerang ,khu-gin-bi dengan senyum jumawa
membalas serangan yang masih berbahaya itu dan pada jurus
kelimapuluh seorang murid utama ambruk dan tewas seketika
karena tidak dapat mengelak sabetan pedang khu-gin-bi yang
lewat ditenggorokannya , dia tewas dengan leher hampir putus
, namun gu-sin-hok dan kedua murid utama berusaha terus
melawan tapi pada gebrakan kedua puluh kedua murid utama
harus merenggang nyawa dalam waktu yang bersamaan ketika
tusukan pedang khu-gin-bi menyate jantungnya dan pukulan
ho-jiauw-swat-ciang menghantam dada yang lain , gu-sin-hok
nekat menghantam lambung khu-gin-bi dan telak sehingga
membuat terpapar kesamping dan hal ini membuat dia marah
132 sekali , dengan satu pekikan keras khu-gin-bi melenting
membuat serangan mematikan , cakaran dan gelombang
pedanynya akan mencincang tubuh gu-sin-hok dengan matang
, namun sebelum hal mengerikan itu terjadi sebuah bayangan
gesit memapaki serangan luar biasa khu-gin-bi sehingga gusin-hok selamat untuk kedua kalinya
kali ini yang menyelamatkannya adalah putrinya yang cantik
bernama Gu-siauw-bwee , dia memang tidak bersama ayahnya
sejak lima tahun lalu , karena dia sedang belajar kepada kimkhong-taihap di pulau kura-kura , belum lagi ketekejutan khugin-bi dua bayangan lain muncul , keduanya adalah kwee-sengtiauw dan kwee-sim-lan , bagaimana ketiganya datang saat
bersamaan " mari kita mundur sedikit kebelakang
sebulan setelah seng-tiauw dan sim-lan berpisah dengan sinpeng , keduanya sampai dikota chongqing , disebuah likoan
mereka istirahat dan makan , ketika mereka sedang maka ,
seorang wanita cantik dengan tubuh semampai berkulit kuning
langsat memasuki liokoan , wanita itu mencar-cari meja kosong
, "bwee-suci " ! mendengar panggilan itu , dia menatap kearah
datangnya panggilan , "aih" lan-sumoi.. ! , kamu disini " dia
mendekati meja , namun setelah bertemu pandang dengan
suhengnya , entah bagaimana dia merasa malu dan mukanya
merona merah , hal ini karena cara seng-tiauw menatapnya
terlalu dalam dan terkesima
seng-tiauw tahu bahwa sutit dari ibunya ini belajar di pulau
kura-kura , mereka hanya kenalan saat gu-siauw-bwee berumur
133 dua belas tahun yang diantar sepeknya gu-sin-hok , setelah itu
dia jarang melihat gu-siauw-bwee , namun lain hal dengan simlan yang sering bolak-balik masuk asrama putri bersama ayah
dan keenam ibunya , dan sekarang usia gu-siauw-bwee sudah
tujuh belas tahun yang beberapa bulan lebih tua dari sim-lan ,
dan kecantikan wajah itu mekar dan indah , tubuh semampai
yang padat itu membuat dayat pikat luar biasa sehingga saat
gu-siauw-bwee mendekati meja mereka , seng-tiauw tidak
dapat menyembunyikan kekagumannya , dan hal ini tertangkap
mata gu-siauw-bwee , dan membuat dua juga terhentak
darahnya berdesir saat mengetahui dirinya demikian
diperhatikan oleh wajah yang amat tampan dan lembut itu
"duduklah bersama kami suci " " "iyah.. hmh" ya , aku akan
duduk , sim-lan heran dengan tingkah yang ki-kuk dari gusiauw-bwee , sim-lan memperhatikan tiauw-konya yang juga
menunduk dalam mencoba makan untuk mengalihkan dan
menenangkan sirapan darahnya , sungguh panah asamara
yang melanda keduanya laksana badai angin badai yang
mengamuk sehingga keduanya tidak dapat menyembunyikan
sikap dari pandangan sim-lan , sim-lan senyum , "kalau begini
terus kapan pesanan akan disampaikan !" " sim-lan berdiri ,
"paman pelayan ! , pesanan kami satu porsi lagi untuk suciku ,
"baik siocia " pelayan itu kembali kebelakang , seng-tiauw dan
gu-siauw-bwee makin bersemu malu setelah menyadari sikap
sim-lan 134 "suci kau perhatikan saja diriku ini , aku mau tanya bagaimana
kabarmu dan pulau kura-kura dan tentu kabar ayah kami dan
ibu-ibu kami " pertanyaan sim-lan itu tidak dapat tidak membuat
keduanya tersenyum walaupun masih menyimpan rasa malu
karena sikap mereka yang amat jelas menunjukkan gejolak
perasaan mereka , "aku keadaan baik-baik saja sumoi , pulau
kura-kura juga keadaanya baik-baik , "lalu ayahku bagaimana
suci dan ibu-ibuku ! " , taisu dan semua subo juga sehat dan
keadaan baik-baik "kalian bagaimana sumoi dan keadaan suheng bagaimana pula
" , "saya baik-baik saja suci , "saya juga sumoi dalam keadaan
baik , "sumoi bukankah peng-suheng bersama kalian " , "pengko melanjutkan perjalanan keutara dan ketimur dan kami
menunggu disini , "menunggu..!" , menunggu apa sumoi ",
"suci..! dalam perjalanan kesini selama tiga bulan tentu
mendengar hal yang memprihatinkan yang terjadi ditimur dan di
utara " , "benar sumoi , ketika saya sampai didaratan besar
dikota kaifeng saya sudah mendengar keberadaan mo-bin-kwibo dan eng-hun-bi-kwi-ji sementara diutara ada pergerakan
ganas dari butek-giam-lo dan pak-giamlo-ong
"benar suci , dan dibarat ini kemungkinan besar akan terjadi hal
yang serupa dengan wilayah timur dan utara , makanya pengko suruh kami menjaga reaksi yang kemungkinan akan muncul
, "oo.. begitu sumoi , benar suci "kalau begitu bagaimana kalau


Keturunan Pendekar Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kita ke guiyang saja , tentu ayah dan murid-murid akan lebih
banyak mendengar informasi tentang pergerakan-pergerakan
135 yang mungkin mencurigakan dan mengarah pada
pembentukan kejahatan yang besar , "benar " pikiran bweesumoi tepat , dan tentunya supek dan murid-murid akan lebih
muda mendapatkan informasi , "ya.. aku juga setuju tiauw-ko ,
"baiklah selesai makan kita akan berangkat ke guiyang ,
bukankah demikian suheng !" "benar lan-moi , seng-tiauw
menjawab adiknya sembari kedua pasang mata besambar
mesra perjalanan ketiga orang muda itu terasa sangat akrab , terlebih
setelah seng-tiauw dan gu-siauw-bwee sudah biasa dengan
sindiran dan guyonan sim-lan tentang mereka , dan sim-lan
juga kalau istirahat sering menyibukkan diri sendiri sehingga
seng-tiauw dan gu-siauw-bwee sering bercakap berduaan dan
hal itu membuat gejolak yang melanda beberapa hari ini
semakin menemukan kenyamanan dalam satu pemahaman
cinta yang hangat dan mesra
Setelah memasuki sin-tiauw-bukoan suara pertempuran
terdengar dan dengan hati cemas gu-siauw-bwee
memepercepat larinya memasuki bukoan dan saat yang tepat
ia langsung memapaki serangan maut kwi-ban-san-hong-houw
terhadap ayahnya , "heh"! setan cilik darimana mencampuri
urusanku " khu-gin-bi mencela marah , "siapa kamu ! yang telah
menebar maut disini " "hik..hik" apa kamu punya nyawa
rangkap sehingga berani mencampuri urusan kwi-ban-sanhong-houw !" , seng-tiauw dan sim-lan yang mendengar
perkataan itu lansung maju , "bwee-moi arahkanlah para
136 paman untuk menyemayamkan jasad-jasad ini didalam rumah ,
"para murid yang banyak mengelilingi tempat itu segera
mengangkat mayat gu-hok-bian dan empat mayat murid kepala
"apa kalian mau mampus semua ditanganku !" " mata khu ginbi melotot marah melihat seng-tiauw dan sim-lan yang maju
ketengah dengan sikap tenang , "soal hidup dan mati ada
ditangan thian , maka tidak ada kuasa manusia untuk
mengambilnya sebagaimana ia tidak kuasa memberikan nyawa
, "hik..hik" pemuda tampan ! , jika aku mau maka nyawa kalian
semua yang ada disini akan kukirim semua ke akhirat ,
"hik"hik" , benarlah apa kata orang budiman bahwa jika
seorang megap dengan kesombongan mengeluarkan
perkataan yang diluar kemampuan " , "sial ..! apa kamu kira aku
tidak mampu membunuhmu !" , "lalu menurutmu apa aku tidak
mampu mempertahankan nyawakku !" sim-lan dengan keras
menjawab , amarah khu-gin-bi yang sudah dari tadi berkobar
kini sampai keubun-ubun lalu dia menyerang dengan cepat dan
hebat , sim-lan dan seng-tiauw berkelit dan balas menyerang ,
serangan balasan ini membuat khu-gin-bi terkejut
"bangsat..! baru sedikit berisi sudah mau unjuk gigi depan
ratumu!" , khu-gin-bi memperhebat daya serangnya cepat dan
berbahaya , pertempuran tingkat tinggi yang amat dahsyat
berlangsung demikian cepat , "siapa mereka bwee-ji !" " gu-sinhok bertanya pada putrinya dengan tetap melihat pertempuran
dengan hati takjub , "mereka anak-anak taisu ayah ! , "ooh ,
apakah laki-laki itu seng-tiauw anak susio-bo mu "! , "benar
ayah , dia adalah tiauw-ko , kebiasaan panggilan selama
137 perjalanan ini terungkap didepan ayahnya membuat siauwbwee jadi bersemu malu ketika ayahnya menatapnya , namun
ayahnya kembali melihat ke pertempuran yang luar biasa itu
khu-gin-bi terus berusaha untuk mendesak namun dia harus
terima pil pahit karena yang dihadapinya ini dua anak bengcu ,
yang salah satunya saja hanya sedikit selisihnya dengan
kesaktiannya , kini dia malah dikeroyok dua dan terlebih
keduanya telah pernah berhadapan dan melihat ilmu yang
dikeluarkannya membuat khu-gin-bi harus kalang kabut pada
jurus keseratus , namun karena pengalaman tempurnya yang
senior membuat dia lebih banyak tipu dan trik , namun itu
hanya sesaat dan dia harus kembali terdesak hebat , "sialan"!
apa hubungan kalian denga kim-khong-taihap " khu-gin-bi
berpoksai dan menjauh , seng-tiauw dan sim-lan tidak
melanjutkan serangan dan berdiri tegak menghadap khu-gin-bi
yang pucat karena heran menerima delapan sumber hawa
yang berbeda dari kedua lawan mudanya , ilmu yang belum
dapat diatasinya dari seorang yang menorehkan kesan
mendalam dan dendam pada dirinya
"tentu ibu dapat menebak kami siapa !" " seng-tiauw menyahut
dengan lembut "sial.. siapa ibumu !?" khu-gin-bi bergetar
dengan panggilan menggetarkan yang diingkarinya selama ini ,
"ibu kami telah bertemu denga hoan-te , huan-te dan lian-moi ,
ibu adalah istri ayah kami , kenapa ibu membutakan anak-anak
ibu " seng-tiauw merayu membujuk khu-gin-bi untuk menyadari
kesesatannya , " "bangsat kim-khong-taihap ! " teriaknya khu-
138 gin-bi dengan muka merah dan melotot marah , "apakah ayah
kalian hendak membujuk aku supaya aku mengakuinya
sebagai suami !" , "tidak ada yang perlu diakui ibu ! , ibu mau
mengingkari hal itu terserah pada ibu , namun ayah
bertanggung jawab akan sepak terjang ibu yang memalukan
ayah kami sebagai suami dari ibu , dan kami sebagai anak
ayah akan ikut menjaga citra keluarga kita " dengan lugas
seng-tiauw menjawab khu-gin-bi yang semakin pucat dan
marah sialan semua anak-anak kim-khong-taihap , "ibu mencaci kami
yang tidak ibu lahirkan , mungkin sedikit dimaklumi tapi mencaci
adik kwee-khong-huan sungguh tidak tepat sekali " sim-lan
menyela dengan tajam , mata khu-gin-bi mendelik mendengar
kata-kata pedas itu , "apakah murid-muridku akan
menyangkalku untuk membunuh kim-khong-taihap !" , "benar
ibu ! , mana ada aturan yang menyuruh anak membunuh
ayahnya sendiri , "sial dangkalan akan kubunuh ketiga anak
durhaka itu " teriak khu-gin-bi sambil pergi dari tempat itu
setelah kepergian khu-gin-bi gu-sin-hok menyambut kedua
tamu istimewanya ini , hatinya demikian gembira walaupun
disela kesedihan dengan bencana yang menimpa mereka
dengan tewasnya ayahnya dan empat murid utama , setelah
empat mayat dikubur pada keesokan harinya "supek mungkin
kami tidak bisa lama-lama , karena kami harus memperhatikan
sepak terjang kwi-ban-san-hong-houw , "hmh" baiklah , tapi
benarkah kwi-ban-san-hong-houw adalah istri bengcu ?", gu-
139 sin-hok sedikit heran dan bingung dengan percakapan yang ia
dengar semalam "benar supek ! dan beliau adalah keluarga
kami , maka hal apapun yang dilaksanakan ibu kami itu maka
dia masuk dalam tanggungan kelaurga kami , "pernikahan
bengcu dengan kwi-ban-san-houw tidak adapun dari kalangan
khalayak ramai yang mendengar , "benar supek , tapi ayah
kami mengatakan bahwa beliau memiliki tiga istri lagi selain dari
ibu-ibu kami di pulau kura-kura , dan terakhir kami mengetahui
bahwa salah satunya adalah kwi-ban-san-hong-houw
"apakah tiauw-ji dan lan-ji juga tahu siapa dua yang lain !" ,
"dua ibu kami yang lain kami juga belum bertemu namun kami
sudah tahu supek , karena ibu kami itu berada di wilayah timur
tepatnya di ki-bun " gu-sin-hok manggut-manggut , "tentu
keduanya juga tidak berbeda dengan kwi-ban-san-hong-houw ,
artinya dari golongan hek-to , "benar dugaan supek , karena
kedua ibu kami yang lain itu adalah im-kan-ok-niocu dan kuobeng-bi-moli dulunya , "heh" kalau memang mereka bukankah
akan membuat momok sebagaimana yang hendak dilakukan
oleh kwi-ban-san-hong-houw diwilayah barat ini !" , "benar
dugaan supek jika senadainya keadaan dua ibu kami itu seperti
keadaan ibu kami kwi-ban-san-hong-houw
"memang , kenapa dengan dua istri bengcu yang lain !" , gusin-hok makin tertarik dan takjub dengan rahasia keluarga
bengcu yang dalam urusan tepat dan benar demikian terbuka
sehingga anaknya sendiri tahu jelas sehingga rasa hormat anak
kepada ibu mereka kelihatan demikian kental walaupun ibu itu
140 berprilaku tidak benar , "kedua ibu kami itu oleh ayah dibuat
tapadaksa " gu-sin-hok sesaat terperanjat namun kembali ia
manggut-manggut karena ia tahu benar salah satu yang
membuat bengcu disegani adalah ketegasan dalam kejahatan ,
dimana kematian seorang jahat tidak memenuhi keadilan dari
apa yang dilakukannya yang banyak membuat kematian
"hmh" apakah keduanya masih hidup tiauw-ji !" , "hal itu kami
tidak tahu supek , tapi ayah menyuruh kami untuk
menjenguknya , dan itu akan dilakukan peng-ko yang sekarang
berada diutara untuk meredam tirani butek-giamlo dan akan
terus ke timur untuk melihat keadaan dua ibu kami itu
sementara kami disini untuk memperhatikan sepak terjang ibu
kwi-ban-san-hong-how yang kami duga akan beraksi di wilayah
barat ini , "dan kenyataannya benar tiauw-ji !" , "benar supek ,
jadi oleh karena itu supek kami harus cepat mengikuti ibu kami
itu supaya jangan sempat membuat hal-hal yang jahat lebih
jauh "hmh". benar sekali tiaw-ji , rasa tanggung jawab keluarga
yang bengcu tanamkan sungguh merupakan hal yang luarbiasa
menakjubkan dan membuat hati tunduk pada kebijaksanaannya
, "baiklah supek , sebelum berangkat kami ingin pamit dulu
dengan bwee-sumoi , "baiklah tiauw-ji , semoga usaha kalian
untuk meredam hal yang tidak diinginkan dari istri bengcu dapat
berhasil dengan baik , "terimakasih supek " , seng-tiauw dan
sim-lan undur diri dari hadapan gu-sin-hok dan menemui siauwbwee , sim-lan kekamar untuk mengemasi buntalan dan
141 memberikan kesempatan seng-tiauw berbicara dengan siauwbwee
"tiauw-ko !" apakah akan berangkat hari ini " , "benar bwee-moi
, kami harus segera mengikuti kwi-ban-san-hong-houw karena
itulah tugas yang diberikan peng-ko pada kami " siauw-bwee
menundukkan kepala sambil meremas jemarinya sendiri ,
"apakah koko akan menemuiku lagi !" , perkataan itu keluar
sendiri tanpa disadarinya sehingga mukanya bersemu merah
karena tersedak malu , seng-tiauw mendekati siauw-bwee dan
meraih pundak lembut siauw-bwee "jika hayat masih ada dan
peluang untuk bertemu tidak tertutup tentu aku akan
menemuimu lagi bwee-moi , "ah.. aku .. aku akan merasa sunyi
tiauw-ko ! , suara itu demikian lirih menyimpan sedu sedan ,
"bwee-moi , selama perjalanan kita dari congking ke rumahmu
ini , hati kita telah bertaut , aku sangat cinta padamu bwee-moi ,
"aku juga koko ! aku sangat cinta dan sayang padamu , sengtiauw menarik lembut siauw-bwee dalam dekapannya
"bwee-moi , setelah tugas ini selesai aku akan sampaikan ke
ayah dan ibu perihal kita , "oh.. koko ! aku .. aku bahagia "
koko " siauw-bwee bergetar mendengar rencana seng-tiauw
dan terlebih ketika bibirnya dilumat mesra seng-tiauw ,
nafasnya sesak penuh cinta , darahnya berdenyar penuh
gejolak , "sabarlah " bwee-moi , jika saatnya tiba ayah dan ibu
akan kesini meminta kamu dari supek , "koko .. aku akan
menanti , menanti koko datang dengan taisu untuk
membawaku " siauw-bwee semakin melekatkan tubuhnya
142 kepada seng-tiauw dan pelukan seng-tiauw semakin erat
membuat rasa hangat dan nyaman akan buaian cinta yang
mereka rasakan , minggu kemudian seng-tiauw dan sim-lan
mendengar bahwa jejak kwi-ban-san-hong-houw menuju ke
kota guilin , sesampai mereka di guilin ternyata khu-gin-bi terus
ke kota yangsu , seng-tiauw dan sim-lan terus mengejar ke
yangsu disebuah likoan kota yangsu khu-gin-bi menginap , tadi siang
dia mendengar bahwa di yangsu ada sebuah piauwkiok yang
besar dan ternama yakni "see-hong" (angin barat) yang diketuai
oleh liem-sun yang sakti lagi tampan dengan julukan "see-thianliong" (naga dari dunia barat), khu-gin-bi hendak mendatangi
piauwkiok tersebut keesokan harinya , saat matahari sudah
tinggi dan setelah membersihkan diri dan berdandan cantik
khu-gin-bi meninggalkan likoan dan menuju tempat liem-sun
dipintu gerbang bagunan yang indah dan megah itu ada gardu
jaga yang diisi enam orang penjaga , dan di samping rumah
yang besar itu ada kantor piaukiok yang besar dan diatasnya
tertulis besar dan indah nama piawkiok , khu-gin-bi yang
melangkah mendekati gerbang langsung disambut tiga orang
penjaga dengan semyum genit menggoda , khu-gin-bi
walaupun sudah berumur empat puluh tahun lebih namun
wajahnya yang cantik keliahatan muda seumuran duapuluh
limaan , cantik mempesona lagi matang menambah daya pikat
khu-gin-bi membuat tiga penjaga itu tidak dapat mengendalikan
diri untuk menggodanya 143 "siocia sunguh pagi dihiasi mentari pudar redup oleh kecantikan
siocia , apakah gerangan yang membuat piauwkiok kami
mendapat tamu seorang dewi secantik siocia " "wah liok-twako
ternyata pandai juga , hahaha..hahaha " tiga penjaga yang lain
tertawa cengegesan mendengar kata permulaan twako mereka
, "hik..hik" ungkapanmu sungguh membuat aku melambung
dan hatiku terbelai hangat " khu-gin-bi tertawa sambil menutup
genit rongga mulutnya , melihat gerakan dan reaksi yang
menggetarkan itu liok-twako makin blingsatan , "jika dewi
merasa terbelai , itu baru ucapan dan sungguh belaian
tanganku juga tidak kalah dengan belaian ucapanku " lioktwako dan kedua rekannya melangkah lebih dekat pada khugin-bi , "apakah tanganmu akan membelai tubuhku ini " " khugin-bi memajukan dadanya dan membuat ketiga penjaga itu
jadi makin bernafsu , tapi sebelum degupan gejolak hati mereka
reda , tiba-tiba tubuh meraka kaku dengan posisi mata melotot
dan mulut ternganga "heh.. apa yang kamu lakukan , teriak tiga orang penjaga
sambil keluar dari gardu jaga , namun sebelum mereka
menyadari tubuh mereka telah kaku , "hik"hik.. masih kroco
hendak berhasrat dengan ratu " khu-gin-bi melangkah masuk
kehalaman depan ,dan beberapa orang segera datang
mengurungnya , "kamu siapa ! kenapa menotok panjaga
gerbang piauwkiok !" khu-gun-bi tidak menghiraukan "liem-sun
keluarlah kamu selagi ratumu masih bermurah hati " tidak lama
kemudian seorang lelaki tampan berumur empat puluh tahun
144 lebih keluar , wajahnya sangat segar , kumisnya tipis dan
jenggotnya juga demikian bagus dan terawat
liem-sun dengan senyum menawan menuruni tangga rumahnya
, "sungguhkah ratu yang datang kerumahku ini " ratu apakah
kamu kouwnio !" "hik..hik.. sungguh cerita yang kudengar
memang benar bahwa see-thian-liong seorang lelaki tampan ,
sambil mengelus jenggotnya liem-sun mengulum senyum
,hatinya bergetar dengan pujian dan merasa tertarik dengan
wajah yang cantik dan amat dewasa itu "lalu setelah kouwnio
melihat kenyataanya apa yang hendak dilakukan !" " "hik..hik..
kamu boleh saja tampan tapi apakah kesaktianmu seperti yang
saya dengar " ataukah kamu hanya sebagai barang mainan
yang indah " , liem-sun merasa tersinggung sehingga mukanya
berobah mengerinyit marah
"apa maksudmu dengan barang permainan yang indah !" ,
"hik"hik". tunjukkan kesaktianmu apakah kamu sesuai
dengan harapanku " khu-gin-bi lansung bergerak dan


Keturunan Pendekar Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menyerang liem-sun , liem-sun menyambut tangan yang
hendak mencengkramnya , dan "plak" deeesss" dua pukulan
sakti beradu sehingga tempat itu terasa bergetar , lalu
keduanya bergerak cepat saling menyerang dan berkelit , khugin-bi merasa senang dengan kebolehan lelaki tampan yang
kaya ini , ilmunya "tung-tai-kun" dapat diimbangi dan bahkan
membalas tidak kalah hebatnya , setelah seratus jurus khu-ginbi merubah jurusnya dengan mengeluarkan"tok-ciang-kun" seethian-liong dengan menggunakan jurus "san-phok-hek-liong"
145 (naga hitam menubruk gunung) mengimbangi jurus khu-gin-bi ,
pertempuran hebat dan cepat itu membuat semua piauwsu
yang hadir peusing , khu-gin-bi tersenyum karena merasa
bahwa tekanan ilmu lawannya itu demikian kuat dan dahsyat ,
setelah seratus jurus khu-gin-bi mencabut pedangnya dan
menyerang dengan jurus "tung-mo-kiam"
liem-sun mencabut huncwee dari batu kemala berwarna kuning
emas yang terselip dipingganganya , dan menangkis pedang
khu-gin-bi , gerakannya demikian indah dan kuat dalam
gerakan "tee-kun-sin-huncwee" (hauwce sakti menghantam
bumi) , sampai dua ratus jurus khu-gin-bi tidak mampu
mendesak liem-sun , tapi setelah khu-gin-bi menyerang dengan
ilmu "pek-ban-in-kiam" dalam lima puluh gebrakan sinar
hauwce liem-sun pudar dan mengecil , dia terdesak hebat dan
pada jurus ketujuh puluh tangannya tergores pedang khu-gin-bi
dan pada saat berikutnya serangan mencecar seluruh bagian
penting tubuh liem-sun , namun bukan tubuhnya yang terluka
melainkan bajunya robek disana sini , liem-sun pucat pias dan
terjerambab ketanah , dia melihat wanita yang tersenyum yang
berdiri diatas tubuhnya , "hik"hik.. lumayan tidak
mengecewakan , "apa..apa maksudmu kouwnio dan siapakah
kamu sebenarnya !?" "hik..hik" dengarlah liem-sun yang
tampan , piauwkiokmu ini akan kujadikan markas dan kalian jika
masih sayang nyawa mesti ikut perintahku , dan kamu lelaki
tampan membuat aku senang dan akan kujadikan temanku
dalam menyusun kekuatan "
146 "menyusun kekuatan apa , dan kouwnio ini siapa !" , liem-sun
bengkit dengan bajunya yang sudah rombeng , "hik"hik". ,
aku adalah kwi-ban-san-hong-houw , dan aku akan mendirikan
hek-to-ki di wilayah barat ini , kamu harus membantuku dan
kalau tidak nyawamu akan kucabut " liem-sun dan piauwsu
yang lain terperanjat mendengar julukan yang menggemparkan
diutara itu , dan orangnya sekarang berada dihadapan mereka ,
"liem-sun ! aku senang padamu dan kamu bisa mendapatkan
aku jika kamu mau setia bersamku membangun hek-to-ki ,
sekarang kamu jawab dan katakan pilihanmu mau hidup
bersamaku mereguk kesenangan dan meraih cita-cita besar
atau mati terkapar liem-sun yang tidak setabah para ratusan pendekar terngiur
juga melihat sisi keuntungan yang dapatkan , "hong-houw hal
ini mari kita bicarakan didalam , "mari lelaki tampan " khu-ginbi
dengan senyum genit dan mata berbinar melangkah kedalam
rumah , dua istri dan empat selir liem-sun dengan wajah pucat
melihat kondisi pakaiannya , "kalian masuk kedalam , dan
silahkan duduk hong-houw aku kekamar sebentar mengganti
baju , "hik"hik" apa tidak perlu kutemani !" , khu-gin-bi
dengan senyum genit dan mata sendu memporak-porandakan
hati liem-sun , "hmh" hong-houw , tawaranmu sungguh
membuat aku bergairah , marilah kita kekamar ..! sebelum
bicara rencana baik sekali itu lebih kenal dekat , "hik"hik"
mari sun-ko apakah diranjang kamu juga mengagumkan !"
liem-sun makin sesak dan kebat-kebit hatinya dilanda birahi ,
sesampai dikamar dia lalu merobek bajunya dan menerkam
147 khu-gin-bi yang duduk diranjang , dengan senyum khu-gin-bi
menerima tubuh telanjang liem-sun dan membalas ciumanciuman liem-sun yang seganas deru nafas birahinya
penuntasan birahi , pelepasan segala hasrat ditumpahkan
kedua insan yang lemah diatas nistanya kemesuman ,
menjelang sore barulah keduanya terhempas lelah kenikmatan
yang diharungi babak-demi babak , dibawah kenikmatan yang
melelahkan itu liem-sun telah bertekuk lutut akan mengikuti
khu-gin-bi , akan membantu cita-cita ratunya yang cantik dan
menggairahkan ini seminggu berikutnya pada malam hari setelah makan malam ,
khu-gin-bi dan liem-sun dan tiga murid utama liem-sun
berkumpul diruang tengah , "hong-houw , katakanlah apa
rencana yang akan kita jalankan untuk mewujudkan cita-cita
kita " khu-gin-bi menatap mesra pada liem-sun , dan kemudian
menatap tiga orang lain dihadapannya , "liem-sun dan kalian
bertiga dengarlah , bahwa untuk mewujudkan cita-cita ini aku
harus menguasai setiap bukoan atau piauwkiok ternama dan
terkenal sakti disetiap kota , mereka harus ikut dalam barisan
kita , "disetiap kota hong-houw !" seorang murid utama yang
bernama yo-kui-han menyela , "benar kui-han , tentu kalian
tahu bukoan dan piuwkiok ternama dan sakti , "benar honghouw , lalu bagaimana cara kita mendatangi mereka , apakah
secara terang-terangan !" , "tidak liem-sun , gerakan kita harus
seperti bayangan , karena dalam penyusunan kekuatan ini kita
tidak mau menjadi perhatian jadi untuk itu tunduknya semua
148 bukoan dan piauwkiok yang ternama dan sakti tidak akan
mencuat kepermukaan , "kenapa harus begitu hong-houw ,
bukankah dengan maraknya penaklukan bukoan dan piauwkiok
akan membuat nama kian santer dan ditakuti , "hik..hik.. tidak
demikian liem-sun , hal ini akan terkuak jika sudah masanya
tiba , hek-to-ki akan muncul bagaikan lahar merapi yang
menggelegak dengan kekuatan penuh , dia laksana api dalam
sekam , "kalau begitu hong-houw apa yang harus kami lakukan
untuk membentuk kekuatan dibawah tanah ini " seorang murid
yang lain yang bernama toan-sui-bu menyela
"sui-bu ! kalian akan berkunjung ketempat bukoan atau
piauwkiok yang sudah ada dalam daftar yang dibuat , jadi
kalian harus teliti benar akan keadaan bukoan dan piauwkiok ,
"lalu setelah itu bagaimana hong-houw !" apa yang kami
lakukan pada kunjungan itu , sela murid ketiga dari liem-sun
yang bernama pouw-san-kok , "pada kunjungan itu kalian ajak
secara baik-baik untuk ikut barisan kita , "bagaimana jika
mereka menolak , hong-houw harus ingat pengaruh bengcu
liok-lim di pulau kura-kura melekat kuat menghunjab dalam hati
mereka selama ini , khu-gin-bi di singgung masalah kim-khongtaihap teringat pada seng-tiauw dan sim-lan dan ketiga anak
muridnya , sejenak ia terdiam lalu berkata , "jika mereka
menolak , maka kalian keluarlah dari sana dengan baik-baik
dan laporkan padaku siapa-siapa yang membangkang dan
mereka akan kuselesaikan dengan diam-diam
149 semuanya terdiam dan hening , "malam ini kalian buatlah daftar
bukoan dan paiuwkiok yang ternama dan sakti disetiap kota
dan setelah itu kalian mulai berkunjung ke tempat-tempat itu "
khu-gin-bi berdiri dan melangkah kedalam dan diikuti liem-sun ,
ketiga murid itu langsung bekerja dan mendiskusikan namanama yang akan masuk dalam daftar
keesokan harinya , ketiganya melaporkan daftar yang mereka
buat ketangan suhu mereka liem-sun , liem-sun membaca
daftar itu dan mengangguk "anggguk , "hong-houw yang
tertulis dalam daftar ini sudah jeli disetiap kota " liem-sun
menyerahkan daftar itu ketangan khu-gin-bi , khu-gin-bi melihat
daftar itu dan disana ada nama perguruan dan bukoan yang
tertulis sebanyak enam belas dalam enambelas kota , "hmh..
bagus kalau begitu , besok kalian bertiga mulai medatangi
tempat-tempat ini , dan dalam jangka enam bulan saya harus
menerima laporan perguruan yang membangkang , dan jangan
sekali-kali kalian menyinggung julukanku kepada mereka untuk
lancarnya tindakanku berikutnya , "baiklah hong-houw .. ! "
ketiganya menjawab serempak dan keluar dari ruangan itu
Malam baru saja tiba namun kota tianjin sudah sepi dan sunyi ,
para penduduk sudah meringkuk di dalam rumahnya masingmasing ,tiga bayangan gesit memasuki , mereka adalah kimhoan dan kedua adiknya , "hmh" sepi sekali hoan-ko !, "iya
lian-moi, ini mengherankan sekali kota sebesar ini sudah sepi
seperti ini walhal malam baru saja tiba " , ketiganya berjalan
sambil memperhatikan sekelilingnya , dan merasakan bahwa
150 mereka diperhatikan oleh penduduk yang berada didalam
rumah , "sepertinya penduduk disini merasa ketakutan hoan-ko
, "benar huan-te , ada sesuatu yang membuat mereka
ketakutan "hahah..hahah , ternyata ada tiga cecunguk pendatang ,
hmh". yang perempuan sangat mengiurkan twako ". ! ,
"wah" malam ini kita dapat penghangat yang menyenangkan
"plak..plak" adouhhh " " tanpa diduga kedua oarng lelaki
yang menghadang itu sempoyongan sambil memegangi pipi
dan mulut mereka yang bersimbah darah , goat-lian yang
lansung marah mendengar kata-kata kurangajar terhadap
dirinya sudah memberikan pengajaran keras
"sebelum kucabut nyawa kalian sebaiknya katakan siapa kalian
" kedua orang yang sudah meringis kesakitan semakin pucat
ketika khong-huan menjambak rambut mereka , "ampun taihap
" ampun , "cepat katakan siapa kalian , "kami hanya dua
maling taihap , baru saja dua orang itu menjawab tiba-tiba
terdengar jeritan "toloooong"tolooong , maliiiing ..!" kim-hoan
lansung mencelat kearah suara dan dia melihat dua buah
bayangan meloncat dari atap rumah besar sedang memanggul
dua buntalan , kedua orang itu terperangah ketika mereka
merasakan tubuh mereka ambruk dan kaku , seorang lelaki tua
dan dua orang anaknya mendekati tempat itu
sementara goat-lian dan khong-huan tiba ditempat itu , "apakah
maling lagi hoan-ko !" , benar huan-te , sahut kim-hoan ,
"terimakasih inkong , terimaksih " , "baiklah lopek , sekarang
151 kalian aman , "terimakasih in-kong , dan marilah kita kerumah
dan in-kong bisa melewatkan malam di rumah kami , "baiklah
lopek terimakasih ! , lalu mereka masuk kedalam rumah setelah
empat maling itu diikat "in-wangwe " ada apa dengan kota ini sehingga sepertinya
takut !" , "in-kong.. ! kota hampir setahun sudah menjadi seperti
ini dirongrong ketakutan karena banyaknya maling-maling yang
berkeliaran , "kenapa demikian in-wangwe , bukanlah pasukan
pemerintah ada untuk menindak para maling-maling itu " , "dua
kungcu yang memegang pemerintahan tidak dapat berbuat
apa-apa , karena mereka ditekan dan diteror oleh eng-hun-bikwi-ji yang berkedudukan di cumming , "apakah tidak ada dari
kalangan pendekar yang mengambil tindakan " , "para
pendekar sudah banyak yang tewas in-kong demikian juga para
kauwsu "kita harus segera ke cun-ming hoan-ko , goat lian tiba-tiba
menyela , "banar lian-moi , saatnya kita membantu ayah
menunaikan amanah yang selama ini diembannya , "maaf inkong kalau boleh saya tahu , kalian ini siapakah dan datang
darimana " , "kami bertiga adalah she-kwee in-wangwe , jawab
khong-huan , "she.. kwee !" , apakah ada hubungan dengan
bengcu " , "benar bengcu adalah ayah kami , goat-lian
menyahut , "ah" syukurlah thian..! she taihap sudah sampai
ditimur , ini artinya bencana akan teredam , wilayah timur akan
kembali aman " in-wangwe terharu dan gembira
152 ketiganya dijamu oleh in-wangwe dengan ramah dan rasa
bahagia , harapannya melambung bahwa wilayah timur akan
kembali normal , "kwee-taihap !, saya harap sebelum ke
cunming , tetaplah disini satu minggu , saya ingin mengundang
para kauwsu yang masih ada dan pangcu serta beberapa
hartawan , bahkan bu-kungcu untuk bertemu dengan anakanak bengcu " , "baiklah in-wangwe , dan sekerang kami akan
mengurus keempat maling diluar " kim-hoan bangkit dan
merekapun keluar "kalian bawa kami kesarang kalian ! " bentak khong-huan ,
"ba..baik.. taihap , lalu masing-masing dari dua maling itu
membawa khong-huan dan kim-hoan kesarang mereka ,
sementara goat-lian tinggal di rumah in-wangwe , ternyata
sarang maling di kota tianjin ada empat sarang , kemudian kimhoan dan khong-huan membasmni keempat sarang malin
tersebut hingga sebagian besar dari mereka tewas dan yang
lain takluk menyerah , kemudian setelah matahari tinggi pada
keesokan harinya kim-hoan dan khong huan kembali ketempat
in-wangwe Lima hari kemudian , tempat in-wanhwe dipenuhi undangan ,
bu-kungcu , lima pangcu dan tiga orang kauwsu , karena
masing-masing membawa dua tiga orang , maka jumlah
mereka pada pertemuan itu ada tiga puluh orang , undangan itu
tersebut dapat tanggapan baik setelah malam kedua sampai
malam ke lima tidak ada terdengar teriakan maling dan disudut-
153 sudut pasar undangan untuk bertemu dengan she-taihap yang
disebar in-wangwe menjadi sinar harapan bagi mereka
"bu-taijin yang mulia dan para sicu yang baik , kami ucapkan
terimakasih atas kehadirannya dirumah kami ini " in-wangwe
memmbuka pertemuan itu , "dalam undangan kami sampaikan
bahwa kita ingin menjumpai she-taihap yang memang sudah
berada diwilayah timur umumnya dan dan dikota tianjin
khususnya , jadi dengan rasa sukacita yang mendalam kita
menyambut she-taihap , kehadiran mereka diwilayah timur
tentu membawa misi dari taihap bengcu sendiri dan itu sangat
melegakan kita " semua yang hadir menyambut hangat ketika
ketiga anak-anak bengcu berdiri
"terimakasih atas sambutan yang baik ini para sicu yang
terhormat , sebelumnya saya akan memperkenalkan diri saya ,
nama saya adalah kwee-kim-hoan dan kedua adik saya adalah
kwee-goat-lian dan kwee-khong-huan " kemudian sejenak kimhuan berhenti dan menatap semua yang hadir lalu melanjutkan
"kami tidak menyangka bahwa kehadiran kami diwilayah timur
menjadi hal yang sangat dinantikan sehingga ada penyambutan
seperti ini , dan tanpa penyambutan inipun sudah selayaknya
kejahatan memang harus ditumpas , "benar kwee-taihap " dan
hal itu telah diusahakan walaupun sudah banyak menjadi
korban " sela seorang kauwsu yang sudah tua " kim-hoan
menatap kauwsu itu dengan lembut
"dari apa yang kami saksikan pada malam kami memasuki kota
tianjin ini , kami percaya bahwa usaha melenyapkan tirani telah
154 memakan banyak korban dan hari ini juga kami menyaksikan
bahwa para sicu juga tidak akan pernah tunduk pada tirani ,
dan ini membuat kami selaku anak-anak yang ayahnya di
serahkan amanah besar sebagai bengcu semakin terpanggil
untuk menepis mendung yang menyelimuti wilayah timur ini " ,
"hidup bengcu" , hidup she-taihap ! " terdengar sambutan
gemuruh dari hadirin yang hadir dan disambut dengan juraan
dari ketiga anak bengcu "kwee-taihap yang budiman".! , kokohnya kami bertahan pada
kebenaran dan tidak mau tunduk pada kejahatan karena kami
berpegang pada ungkapan yang sudah lama mendarah daging
di seluruh wilayah tionggoan ini akan keyakinan pada bengcu "
, "ungkapan apakah itu cianpwe !" , "ungkapannya adalah


Keturunan Pendekar Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

semua yanh hadir mengucapkan ungkapan yang sudah lama
daerah binasa oleh penindas gelap
jangan putus asa dan teruslah berharap
gundah dan bencana akan terendap
dimana hari bertemu kim khong taihap
kim-hoan, khong-huan dan goat-lian merinding mendengar
ungkapan yang diucapkan dengan nada mantap dan
meyakinkan dan serempak itu , terlebih kim-hoan dan khonghuan yang mendengar baris terakhir itu terenyuh terharu ,
nama mereka yang diambil dari julukan ayah mereka , baris
terakhir itu seakan anak panah yang menodong lurus kepada
mereka , benar ayah mereka yang dimaksud namun nama
155 julukan yang di jadikan nama oleh keduanya merasa merekalah
yang dimaksud kim-taihap dan khong-taihap
"sicu yang budiman sungguh luar biasa kepercayaan yang
terkandung pada ungkapan tersebut kepada ayah kami dan
semoga kami tidak mengecewakan ayah kami dan sicu semua ,
"kami percaya kwee-taihap bahwa apa yang menimpa
tionggoan di tiga wilayah akan segera dapat diredam oleh
bengcu dan keluarganya , "kami akan berusaha sicu yang baik ,
momok diwilayah timur ini akan kami coba redam , sementara
tiga saudara tua kami berada di barat dan utara untuk
melakukan hal yang sama " , "apakah barat dan utara juga
telah didatangi oleh she-taihap !" , "benar sicu , jauh sebelum
kami berada disini , "syukurlah , ini artinya tionggoan akan
cepat normal kembali , wajah gembira dan bahagia nampak
jelas pada wajah-wajah yang baru kemarin layu , dan ini
membuat kim-hoan , khong-huan dan goat lian makin takluk
pada ayah mereka Ketiga she-taihap melanjutkan perjalanan ke cunming , "ayah
demikian dielukan orang sejagat kim-ko , tapi kenapa ibu-ibu
kita tidak dapat mengikuti ayah kita !" , kenapa hati ibu-ibu kita
demikian keras !" " goat-lian berkata dengan nada sesal akan
ibu mereka , "hal yang membuat penasaran memang lan-moi ,
namun yang jelas bahwa ibu kita salah menempatkan tiga
khazanah yang ada pada diri manusia , "benar hoan-ko sebab
kata ayah jika nafsu yang menjadi pondasi pemikiran maka
rusak binasalah sagala pemahaman dan pandangan dan
156 demikian juga jika rasalah yang menjadi pondasi pemikiran
maka lemah dan rapuhlah segala pemahaman dan pandangan
" khong-huan menimpali , "dan kata ayah yang tepat adalah
pikiran sebagai pondasi nafsu dan rasa , sehingga nafsu dapat
pengendalian dan rasa dapat keseimbangan sehingga dengan
demikian seluruh tindakan akan kokoh mengarah pada
kebaikan dan keseimbangan " goat-lian melanjutkan
pengajaran yang mereka dengar dari ayah mereka sewaktu di
pulau-kura-kura Dua minggu kemudian ketiga she-taihap memasuki wilayah
kota cun-ming dan ketika melewati hutan sebelah gerbang
selatan kota cun-ming mereka disambut empat orang pendekar
tua salah satunya adalah lou-pangcu , "selamat datang shetaihap yang budiman , "selamat bertemu cianpwe yang baik ,
siapakah para cianpwe dan ada apa maksud menyambut kami
di hutan ini " kim-hoan menyapa dengan ramah dan lembut ,
"kami adalah empat pimpinan piauwkiok , saya adalah loupangcu dan teman-teman saya ini adalah sim-pangcu , wanpangcu dan kao-taihap , kim-hoan dan kedua adiknya menjura
setelah diperkenalkan kepada keempat cianpwe itu
"lalu ada apakah si-cianpwe !" , "kami kemarin telah
mendengar bahwa she-taihap ada di tianjin dan kami hendak
langsung ketianjin bertemu tapi sungguh hal yang
menggembirakan bahwa kami dapat bertemu di hutan ini ,
"bagaimana para-cianpwe bisa mengenal kami padahal kita
belum pernah ketemu " kim-hoan merasa heran demikian
157 cepatnya orang mengenal siapa mereka , walhal selama
perjalanan dibarat mereka itu tidakpun dipandang sebelah mata
, namun setelah terhubung dengan ayah mereka , mereka
seperti ayah mereka dikenal diaman-mana
"berita yang kami dengar bahwa she-taihap yang ada di tianjin
tiga orang dan salah satunya wanita " dan tentunya jumlah itu
belum bisa jadi patokan bahwa kamilah orangnya cianpwe "
khong-huan menyela , "benar she-taihap , tapi wajah saudara
perempuan kalian ini persis seperti kim-khong-taihap " keempat
cianpwe itu menatap wajah goat-lian , kim-hoan dan khong ikut
juga menatap goat-lian dan tersenyum karena memang benar
wajah goat-lian persis dengan wajah ayah mereka
"memang benar kami adalah anak-anak kim-khong-taihap ,
saya adalah kwee-kim-hoan dan ini adik saya kwee-khonghuan dan saudari kami ini kwee-goat-lian , "sungguh kami
merasa bahagia dengan kedatangan ketiga she-taihap , ujar
lou-pangcu dengan wajah gembira , "baiklah si-cianpwe , kita
lansung saja membicarakan keadaan mo-bin-kwi-bo dan dan
eng-hun-bi-kwi-ji , "benar kwee-taihap , mo-bin-kwi-bo dan enghun-bi-kwi-ji berada di dalam kota cun-ming dan mereka
mempunyai dua puluh orang pengawal yang dan banyak para
maling dan rampok yang menyebar diseluruh wilayah timur ,
"lalu bagaimana tindakan yang akan kita ambil lou-cianpwe !" ,
"menurut hemat kami kwee-taihap , kita mendatangi mereka
saat pertemuan yang akan mereka lakukan dua minggu lagi ,
"benar kwee-taihap dengan demikian kita bisa menundukkan
158 mereka sekaligus sehingga para pimpinan maling dan rampok
yang beroperasi diberbagai daerah mendapat pelajaran dari
she-taihap " sela sim-pangcu menguatkan , "hmh" rencana
yang bagus si-cianpwe " sahut kim-hoan , "dan juga selama dua
minggu itu kwee-taihap dapat mondok ditempat kami sekaligus
kami juga akan mengumpulkan para pendekar dan kauwsu
yang masih tersisa untuk ikut membantu kwee-taihap , "kaotaihap menimpali , "baiklah cian-pwe , kita akan lakukan
rencana itu , "kalau begitu kwee-taihap marilah kita ketempat
kao-taihap , disana kita akan mengumpulkan rekan sehaluan
yang lain " kemudian merekapun berangkat ketempat kaotaihap
mo-bin-kwi-bo dan kedua muridnya beserta kedua puluh anak
buah mereka mempersiapkan halaman rumah dengan
pendirian tenda serta menyusun kursi dan meja , dua hari lagi
mo-bin-kwi-bo akan mengadakan pertemuan hal ini
dikarenakan mo-bin-kwi-bo sebulan yang lalu didatangi oleh
rekannya pak-giamlo-ong pak-giamlo-ong memasuki kediaman mo-bin-kwibo saat malam
, yang berketepatan sedang melatih keduapuluh anak buahnya
, "hehehe"hahhaah , lan-moi bagimana keadaanmu , " mo-binkwi-bo mendengar suara itu langsung tersenyum , cepatlah
kesini lun-koko " tiba-tiba orang yang dipanggil pun datang ,
"kalian semua istirahat aku ada tamu , "baik subo ! lalu
keduapuluh orang itu bubar sementara eng-hun-bi-kwi-ji keluar
159 karena mendengar suara pak-giamlo-ong yang menyapa subo
mereka "lun-koko ini adalah eng-hun-bi-kwi-ji kedua muridku , dan
kalian caili dan eng-hong ini adalah rekanku pak-giamlo-ong
yang sudah kita dengar beroperasi di utara bersama muridnya
butek-giamlo , "hmh" tentu ada yang perlu ingin disampaikan
kepada kita subo ! , "benar ! hong-ji , kedatangan saya
sehubungan pergerakan kita , kao-lun menjawab sambil
memminum teh yang sudah dihidangkan pelayan
"ada apakah lun-ko !" , "kalian tentu mendengar julukan kwiban-san-hong-houw !" , "benar ! kami mendengarnya lalu apa
hubungan dengan kita !" " cia-caili mendengus , pak-giamloong tersenyum dan senang melihat sikap jumawa itu demikian
juga dengan bu-eng-hong , "hong-houw adalah bagian dari kita
bahkan mungkin yang paling utama diantara golongan kita saat
ini , "kenapa kau mengatakan dia yang utama , apakah dia
lebih hebat dari kita !" "benar lan-moi dan saya melihat bahwa
dia lebih tinggi satu tingkat diantara kita , "wah " berarti kita
masih punya satu figur yang akan menjadi pusat kekauatn kita "
, "benar lan-moi tujuan dari hong-how sama persis dengan kita
yakni untuk mendirikan hek-to-ki kembali dari benaman
kekuatan kim-khong-taihap , "lalu dia berada dimana !" enghong yang tadi penasaran dengan sebutan hong-houw menjadi
tawar karena rekan subonya ini mengakui kehebatan kwi-bansan-hong-houw , "dia akan beroperasi dibarat , dan kami
berencana bahwa dua tahun setelah hek-to-ki berkibar kita
160 akan melakukan pertemuan di tempatnya " "itu artinya setahun
lagi cianpwe " caili menyela , "benar li-ji dan hal yang harus kita
ketahui bahwa hong-houw mempunyai tiga orang murid yang
sedang menjalankan misi keselatan untuk membunuh kimkhong-taihap , " wah" jika bengcu sudah mati hal itu pasti
dalam sekejap tionggoan akan bisa kita kuasai " keempat wajah
itu kelihatan berseri-seri dengan sinar mata gembira
"lan-moi bagaimana halnya dengan im-kan-ci-si , saya belum
mendengar perihalnya diselatan , "saya juga lun-ko tidak
mendengar , tapi saya yakin sebentar lagi kabar tentangnya
akan kita dengar , "hmh"aku hanya mungkin seminggu disini
dan akan kembali keutara , "baik ! lun-ko , jika pertemuan itu
tiba saatnya kami akan datang , lalu merekapun melanjutkan
makan dan minum setelah pak-giamlo-ong kembali keutara , mo-bin-kwi-bo
dengan kedua muridnya merencanakan pertemuan dengan
seluruh pimpinan rampok dan maling yang ada dibawah kendali
mereka Hari pertemuan itupun tiba , enam puluh pimpinan rampok dan
maling diseluruh wilayah timur hadir bersama beberapa
anggota utama , sehingga yang hadir lumayan banyak hingga
mencapai dua ratus lebih , tempat itu sangat hiruk pikuk karena
sikap ugalan dan serapah ungkapan tak senonoh yang diselingi
tawa disana-sini , ketika mo-bin-kwi-bo dan eng-hun-bi-kwi-ji
keluar dari dalam rumah , suasana pun hening
161 Caili maju kedepan , "selamat datang pada pertemuan kita
yang pertama setelah setahun kita mewarnai wilayah timur ini ,
dan kami sebagai pimpinan tertinggi sangat senang dan
bangga dengan kalian semua , "apakah kami akan dikasih
penghargaan siapa yang paling banyak memberikan hasil
jarahan kepada eng-hun-bi-kwi-ji !" "seorang pimpinan rampok
yang bertubuh kuat dan kepala botak menyela , "jika saatnya
kejayaan kita telah menguasai empat wilayah , tentu harapan
dari "wi-liong" (buntut naga) akan bisa kita terapkan , tapi
karena kita masih merintis kita akan pusatkan perhatian pada
usaha untuk mengokohkan kekuatan kita , "lalu apakah kita
akan menyebar ketimur atau keutara !" salah seorang yang
hadir menyela "tidak bagian kita hanya di timur , karena perlu
kalian ketahui bahwa hek-to-ki sudah diawali oleh subo dan
rekan-rekannya , subo dan kami di wilayah timur , pak-giamloong dan butek-giamlo yang sudah kita dengar di utara , dan imkan-si-ci berada di selatan yang tidak akan lama lagi akan kita
dengar gerakannya mengguncang wilayah selatan , "lalu
dibarat siapa " bebrapa orang spontan bertanya
"dibarat akan dikuasai oleh kwi-ban-san-hong-houw seorang
senior kita yang luar biasa sakti karena kesaktiannya berada
diatas dari subo sendiri , "hidup hek-to-ki , hidup hong-houw "
suara bergema menggetarkan tempat pertemuan itu , "dan
tahun depan , seluruh pimpinan dan kami akan mengadakan
pertemuan di barat ditempat kediaman dari hong-houw , "hidup
hong-houw .. ! baru sekali gema suara itu bergema tiba-tiba tiga
162 orang muncul dengan kecepatan luarbiasa , semuanya terkejut
dan tiga pimpinan tertingi mereka juga terkejut
"siapa kalian berani lancang memasuki tempat ini , ketiga orang
itu adalah kim-hoan dan kedua adiknya , setelah menyusun
rencana dengan empat orang cianpwe bahwa mereka bertiga
akan mendatangi tempat eng-hun-bi-kwi-ji dengan terangterangan sementara pasukan pendam sebanyak seratus orang
mengintai di belakang , khong-huan dengan wajah merah
karena malu dan sedih bahwa ibu yang melahirkannya menjadi
tumpuan dari persatuan golongan hitam ini , julukan ibunya di
gemakan oleh orang yang bangga akan kejahatan
"kebangkitan hek-to-ki tidak akan lama karena hari ini juga
momok dari timur ini akan gulung tikar dan lenyap dari wilayah
timur dengan tangan kami " khong-huan meluapkan amarah
yang melandanya karena kecewa dengan ibunya , "hik..hik"
siapa dua pemuda tampan yang tiba-tiba muncul ini " caili-dan
eng-hong berdiri dengan sikap genit dan mata berbinar , "enghun-bi-kwi-ji , kalian semua akan kami babat habis , selagi ayah
kami dan kami masih hidup maka hek-to-ki hanyalah
fatamorgana bagi orang-orang menggolongkan dirinya dan
bangga dengan kejahatan " khong-huan menatap tajam pada
ketiga biang momok di wilayah timur itu , "hik..hik" siapakah
ayahmu itu anak muda " mo-bin-kwi-bo mencela jumawa ,
"dengarlah mo-bin-kwi-bo , ayah kami adalah bengcu yang
selama ini meredam gerakan hek-to , "kim-khong-taihap ". "
terdengar seruan-seruan terkejut , "kalian sudah mendengar
163 ayah kami , apa kalian semua akan terus menegakkan benang
basah "goat-lian berseru nyaring dan lantang kepada peserta
yang hadir , suasana jadi hening , banyak wajah-wajah yang
pucat pias "hik"hik" kim-khong-taihap sebentar lagi akan mati ditangan
murid hong-houw dan kalian juga akan mati ditangan kami ,
"caili tertawa dengan mencemooh , mendengar perkataan itu ,
goat-lian langsung menjawab , "hik..hik" dengarlah wanita
yang tidak tahu diri , harapan kalian pada murid hong-houw
hanya isapan jempol , murid hong-houw bukan membunuh kimkhong-taihap tapi akan menghabisi nyawa kalian semua , "heh..
! apa maksudmu , apa kamu kenal murid hong-houw ,
"hik"hik.. kenal kau bilang ! , murid hong-how itu adalah kami ,
dan kami datang untuk mengganyang kalian , "bangsat .. ! "
mo-bin-kwibo lansung menyerang goat-lian , pertempuran seru
terjadi , caili-dan eng-hong marah bukan main , lalu menyerang
kim-hoan dan khong-huan , panggung yang luas itu menjadi
areal tiga pertempuran sebagian kecil orang-orang yang hadir sudah melarikan diri
sehingga yang tinggal hanya dibawah dua ratus orang , mereka
siap-siap menunggu aba-aba , peretmpuran diatas panggung
sangat menggetarkan , tenda yang berdiri kokoh sudah oleng
dan hampir ambruk karena porak-poranda akibat hawa pukulan
yang berkesiuran , hampir dua jam pertempuran tingkat tinggi
itu , namun kali ini mo-bin-kwi-bo dan kedua muridnya harus
menelan pil pahit , setelah mencapai empat ratus jurus , cai-li
164 dan eng-hiong mulai terdesak hebat , beberapa pukulan yang
menghantam tubuh mereka sudah membuat mereka pusing
dan sesak "serangg " !" caili berteriak lantang , beberapa orang meloncat
keatas panggung dan terjun pada ketiga pertempuran namun
apalah daya mereka dihadapan hawa pertempuran tingkat
tinggi ini , sebelum mereka dekat benar dengan pertempuran ,
dua hawa panas dan dingin menghantam sehingga tubuh
mereka terjungkal dan mati seketika , orang-orang yang masih
dibawah terkesima dan bergetar melihat kibasan kedua tangan
dari ketiga anak bengcu tapi murid dari hong-houw yang baru
saja meraka dengar , sebagian besar nyalinya menciut dan
menyingkir , sehingga yang tinggal hanya seratus orang , dan
mereka lebih terkejut ketika gelombang manusia membanjiri
tempat itu , dan menyerang mereka


Keturunan Pendekar Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

anak buah mo-bin-kwibo berusaha melawan , tapi hampir
seluruh dari penyerang itu berilmu tinggai dan para cianpwe ,
dalam waktu satu jam banyak dari para maling dan rampok
yang tewas , dan sebagian lagi luka parah , mo-bin-kwi-bo yang
melihat hancurnya cita-citanya makin jengkel dan marah ,
namun dia lebih memilih selamat daripada menyabung nyawa
dengana tiga orang yang selisihnya dengan dia tidak banyak ,
bahkan kedua muridnya sudah kelabakan jadi bulan-bulanan ,
cai-li dan dan eng-hong mari kita menyingkir , mobin-kwi-bo
dengan nekat meghantam pukulan kearah kim-hoan dan khong
huan dan menerima pukulan telak dari goat-lian , sesaat kim-
165 hoan-dan khong-huan mencelat mundur akibat adu pukulan
dari mo-bin-kwi-bo dan kesempatan itu di gunakan oleh caili
dan eng-hong melarikan diri , semnetara mo-bin-kwibo yang
menerima pukulan goat-lian dan tekanan adu pukulan itu
membuat dia melayang jauh keluar pagar dan dengan
mekasakan diri untuk kedua kali dia mencelat menjauh dan
kedua muridnya langsung menyambarnya dan lari dari cunming
kemanangan telak dan mutlak yang di cun-ming dan jatuhnya
pamor eng-hun-bi-kwi-ji dan mo-bin-kwi-bo ditangan she-taihap
dan para pendekara disambut dengan gembira , berita ini
melejit keseluruh penjuru , kim-hoan dan khong-huan serta
goat-lian dijamu bahagia rakyat cunming , goat-lian saking
harunya menangis , perlakuan yang mereka terima menurutnya
sangat melebihi dugaan , panggilan she-taihap kepada mereka
membuat ia rindu pada ayahnya , memang diakui bahwa dari
seluruh anak-anak ayahnya hanya dia yang memiliki wajah
seiras ayahnya , dan ini membuat pertalian yang dekat sekali
dan emosi lebih dengan ayahnya , hal apa saja yang membuat
dia diperlakukan lebih dia rindu pada ayahnya , apa saja yang
mengingatkan wajahnya kepada ayahnya hatinya rindu pada
ayahnya bagunan besar yang berpagar besi di kota yuguan itu sangat
ditakuti oleh penduduk , karena bangunan itu tempat kediaman
butek-giamlo , hari itu penjagaan di rumah itu sangat ketat ,
karena butek-giamlo merasa terancam dengan kehadiran anakanak kim-khong-taihap yang sudah membuatnya ngacir
166 melarikan diri , rasa takut itu kian terasa terlebih suhunya
sedang berada di timur , dua minggu kemudian kwee-sin-peng
memasuki kediaman butek-giamlo para pengawal langsung
mengelilingi sin-peng dengan senjata
"kamu siapa !" , " , "saya kwee-sin-peng hendak bertemu butekgiamlo " , mendengar she- kwee langsung mereka menyerang ,
dan seorang cepat masuk kedalam , "pangcu she-kwee ada
diluar , tapi hanya seorang bukan tiga orang seperti cerita
pangcu , "sial..! tahan selama mungkin , "baik pangcu ! , segera
orang itu keluar dan butek-giamlo bergerak cepat keluar dari
belakang lalu melarikan diri
dua puluh orang anak buah butek-giamlo yang mengeroyok
sudah bergelimpangan kaku "betek-giamlo keluarlah "! sinpeng memanggil , namun sampai sekian lama butek-giamlo
tidak muncul , lalu sin-peng mendekati seorang anak buah
butek-giamlo yang tergeletak , "kemana butek-giamlo !" ,
"sa..saya tidak tahu taihap , "jika kamu tidak jujur maka kalian
akan kaku sampai tiga hari tiga malam , pucat pias orang itu
membayangkan kaku selama tiga hari , "ta..tadi ada taihap ,
mungkin sudah melarikan diri , sin-peng segera masuk kedalam
, dan tidak ada seoarngpun didalam , lalu sin-peng keluar dam
melepaskan semua totokan dua puluh orang anak buah butekgiamlo
"kalian jawab dengan jujur , kemana pak-giam-lo-ong !" , "lopangcu sedang berada di wilayah timur , "hmh" baiklah
sekarang kalian bakar tempat ini dan kalian segera
167 membubarkan diri , kedua puluh orang itu pun melakukan yang
disuruh sin-peng , setelah rumah itu dibakar , "nah". kali ini
aku akan memafkan kalian tapi lain kali mungkin tidak , jadi
sekarang kalian bubarlah , "baik taihap , kemudian merekap
meninggalkan tempat itu dan sin-peng melanjutkan perjalanan
ke wilayah timur pembakaran tempat dan melarikan dirinya butek-giamlo
membuat penduduk wilayah utara yang terkungkung tirani
butek-giamlo bernafas lega , julukan sin-gi-hiap makin dielukan
, dimana kota sepanjang utara menuju timur sin-peng shetaihap atau sin-gi-hiap disambut hangat , berita jejak butekgiamlo selalu diperhatikan orang sehingga jejak menuju timur
sangat jelas bagi sin-peng
disebuah hutan diwilayah timur butek-giamlo yang sedang
dalam pelarian melihat suhunya sedang beristirahat , "suhu ..! ,
pak-giamlo-ong terperanjat , "heh..! kenapa kamu disini , " maaf
suhu , wilayah utara terpaksa tecu tinggalkan karena bertemu
tiga anak kim-khong-taihap , "bangsat .. , anak-anak kim-khongtaihap " belum lagi reda kemarahan pak-giamlo-ong , tiga orang
muncul , "hehh , ouw-lan kamu kenapa !" tiga
orang itu adalah mo-bin-kwi-bo dan kedua muridnya yang juga
dalam usaha menyelamatkan diri
"kita telah hancur lun-ko , murid-murid hong-how ternyata anak
dari kim-khong-taihap , "hah" ! bagaimana mungkin !" ,
"pastinya saya tidak tahu , tiga orang yang mendatangi kami
mengakui seperti itu , "sialan" hal ini sungguh mengecewakan
168 , "sungut pak-giamlo-ong , "lalu bagaimana cianpwe , apa yang
harus kita lakukan , subo sendiri baru sembuh dari pukulan
salah satu dari mereka " caili menyela , "hmh" sebaiknya kita
sembunyi dulu sementara waktu , jika berita im-kan-si-ci atau
hong-houw jelas keberadaannya maka kita bergabung kesana "
perkataan pak-giamlo-ong belum ditanggapi tiba-tiba sin-peng
sudah muncul "butek-giamlo ! , ternyata kamu disini , hmh" apakah kamu
orang tua pak-giamlo-ong !" , "kamu siapa !" , "suhu dia adalah
anak kim-khong-taihap . "bagus kalau begitu , mari kita habisi
nyawa anak muda ini " mendengar aba-aba itu lima orang biang
kerok kejahatan wilayah timur dan utara menyerang sin-peng ,
sin-peng langsung bergerak dan bertahan dengan jurus imyang-pat-hoat ilmu pamungkas warisan ayahnya , pertempuran
luar biasa berlangsung seru , hawa sakti mengamuk melanda
hutan itu sehingga banyak pohon-pohon besar yang tumbang
keroyokan itu demikian dahsyat , lima pentolan hekto
menyerang tanpa memberi ampun , sin-gi-hiap mesti
mengerahkan segala yang dimilikinya , daya tahan , keuletan ,
kegesitan dan kesaktiannya untuk membendung pengeroyokan
yang sangat berat itu , dalam jurus kelima ratus , sin-peng tidak
dapat lagi membalas serangan , dengan sekuat tenaga ia
bertahan dari tekanan keroyokan yang maha dahsyat dari
kelima lawannya , untungnya sin-peng telah mewarisi ilmu
siulan-tin-liong , sehingga walaupun hanya bertahan dia tetap
mampu menjaga untuk terdesak , kelima pengeroyok itu sangat
169 heran dan tercengang akan ilmu tempur pemuda ini
Hari sudah berganti malam , caili dan eng-hong sudah ngosngosan , pertempuran yang sudah sehari penuh itu membuat
daya serang keduanya melemah , dengan sabar dan telaten
sin-peng mulai mengintai peluang tersebut , dan pada satu
gebrakan pukulam im-yang " giok-hoat yang digunakan dengan
jarak jauh menghantam perut eng-hong dan seketika eng-hong
tepapar melanda pohon dan ambruk , hal ini menegjutkan
keempat pengeroyoknya dan kelengahan sebentar ini
dimamfaatkan sin-peng dengan pukulan im-yang-sian-hoat tibatiba "plaakk..,augh". " butek-giam-lo merasakan tulang
pundaknya ngilu dan panas sehingga mebuat bagian kiri
tubuhnya mati sebelah dan diapun jatuh , "bangsat " pakgiamlo-ong marah karena jitunya perlawanan sin-peng , yang ia
tahu hanya mampu bertahan , namun sangat pandai melihat
peluang dan memamfatkan kelengahan ,
Butek-giamlo dan eng-hong tidak bisa ikut lagi menyertai
pengeroyokan , dan ini membuat sin-peng berada diatas angin ,
dua sudah bisa membuka serangan balasan , caili yang sudah
kepayahan karena menguras tenaga dari pagi hingga larut
malam terpaksa mandah ketika satu tendangan dari im-yangma hoat menghantam pahanya dan dia menjerit histeris
merasakan tulang pahanya patah dan ngilu hawa im meracuni
tulang yang patah itu , serangan kedua senior hek-to ini makin
kuat dan terarah , tapi hal itu bagi sin-peng masih bisa diatasi
dengan baik bahkan menjelang pagi sin-peng sudah dapat
mulai mendesak kedua lawannya , ilmunya yang terdiri delapan
170 jurus dengan kembang empat puluh jurus memang rajanya ilmu
silat yang sudah bertahan tanpa tertandingi sejak ayahnya
kwee-han-tiong menerima ilmu ini dari bukek-siansu
"lun-ko kita harus melarikan diri , ketiga murid keduanya yang
sudah siuman berusaha berdiri namun caili sempoyongan dan
jatuh lagi , dan tubuhnya langsung ditangkap butek-giamlo dan
dilarikan , eng-hong berusaha menyusul , lalu pak-giamlo-ong
dan mobin-kwibo berusaha sekuat tenaga untuk mengambil
kesempatan melarikan diri , dan peluang itu tidak lama mereka
dapatkan karena sin-peng juga mengekendurkan tenaganya ,
lalu keduanya melompat menyusul kearah larinya eng-hong
dan butek-giamlo kwee-sin-peng beberapa saat duduk lalu memuntahkan darah
segar dan pingsan , tubuhnya memar disana-sini , sampai
menjelang siang sin-peng masih pingsan dan untugnya ia
ditemukan seorang pemburu , pemburu itu heran melihat
banyak pohon tumbang seperti diamuk badai , karena rasa
penasaran dia mendekati tempat pertempuran dan kaget ketika
melihat tubuh manusia tergeletak dengan darah yang sudah
mengering dimulutnya , segera pemburu itu memastikan
keadaan sin-peng dnegan memegang urat nadinya , dan
setelah mengetahui bahwa sin-peng masih hidup , dia segera
memanggulnya dan keluar dari hutan menuju
perkampungannya di sebelah selatan hutan itu
malam harinya sin-peng siuman dan mendapatkan dirinya di
atas sebuah dipan , dia menatap langit-langit rumah dan ketiak
171 ia melihat seorang yang membelakanginya dengan rambut
panjang tergerai , "in-kong " " serunya lirih , orang itu segera
berbalik , "ah.. kamu sudah sadar ", suara lembut dari mulut
seorang perempuan berwajah tirus dan cantik terdengar
mendekatinya , namun hanya sebentar karena perempuan itu
langsung keluar dan memanggil ayahnya
lelaki pemburu yang berumur empat puluh tahun lebih ikut
masuk kedalam rumah , "bagimana anak muda , kami bingung
mau berbuat apa sejak tadi siang aku membawamu dari hutan
kamu masing terus pingsan , "terimaksih paman inkong ,
apakah buntalanku ada bersama paman !" , "oo ada .. ada ",
"terimakasih paman , tolonglah paman ambilkan dan
didalamnya ada bungkusan pel" , " kui-ji , ambilkan buntalan
yang tadi ayah bawa , "baik ayah " segera perempuan itu keluar
kamar dan tidak berapa lama masuk kembali dengan
membawa buntalan , pemburu itu membuka buntalan dan
mengambil bungkusan kecil , sin-peng berusaha duduk dan
menerima bungkusan itu dan gadis cantik itu sudah
mengangsurkan secangkir air munum , "aih.. terimaksih siocia" ,
sin-peng yang belum meminta namun sudah dimengeri oleh
gadis cantik itu "paman saya adalah kwee-sin-peng dan sangat berterimakasih
kepada paman dan keluarga , "terimaksih kembali peng-ji , kami
ini ayah dan anak , saya adalah tang-bun dan ini putri saya
tang-yang-kui " , sin-peng menjura hormat kepada tang-bun
dan putrinya , "peng-ji ! makanlah dulu bubur ini dan jika ada
172 yang engkau perlukan mintalah pada kui-ji " , "terimaksih
paman" sin-peng menerima semangkok bubur yang masih
hangat sementara tang-bun keluar keteras rumahnya untuk
melanjutkan kerjanya mengamplas kulit kijang yang dua hari
yang lalu ia dapatkan "apakah hanya paman dan engkau siocia yang tinggal dirumah
ini !" , "benar twako kami hanya berdua dengan ayah sejak ibu
meninggal empat tahun yang lalu " yang-kui menjawab sambil
melipat pakaian , "twako tentu pendekar yang tentu habis
berkelahi sehingga pingsan " , "benar memang aku semalam
berkelahi kui-moi hingga pingsan " , tubuh twako banyak sekali
terdapat luka memar tentu amat sakit twako " , sin-peng
tersenyum menatap wajah tirus cantik dan polo situ , "memang
sakit kui-moi dan minum obat dan istirahat beberapa hari ,
keadaan saya akan pulih kembali " , "twako..! tinggal dimana ?"
, "saya dari selatan kui-moi dan sedang ada keperluan ditimur "
, " ditimur ini dimanakah twako " , "tepatnya saya mau kekota
kibun" sahut sin-peng
yang-kui telah selesai melipat pakaian kemudian dia
membersihkan mengangkat mangkok bubur bekas makanan
sin-peng dan membawanya kedapur , sin-peng kembali
merebahkan badannya , sementara disebelah utara tempat
pertempuran , pak-giamlo-ong dan rekannya mo-bin-kwibo
beserta murid mereka sedang beristirahat , keadaan cai-li yang
patah tulang pahanya rebah tidak berdaya , sementara enghong yang merasakan goncangan perutnya sudah beberapa
173 kali muntah dan butek-giamlo yang tulang pundaknya terasa
nyeri dan ngilu yang tidak terperikan
mo-bin-kwibo membagikan pel pembersih darah untuk
meringankan luka , setelah itu dia mendekati cai-li , dan meraba
paha caili , wajah caili meringis kesakitan saat pahanya
disentuh subonya , "sakit sekali subo " keluhnya , "tenanglah ini
bisa disembuhkan dan jangan khawatir " mo-bin-kwibo
menghibur muridnya , "bagaimana lan-moi keadaan caili !" ,
"kakinya patah dan kakinya dingin karena hawa im " , "kalau
begitu kita harus kembali ketempat kita di in-tek-san untuk
bersembunyi sambil mengobati luka caili dan butek giamlo " ,
"benar lun-ko !, dan kamu eng-hong bagaimana !" , "aku hanya
mual karena perutku terasa teraduk-aduk " mo-bin-kwi-bo
mendekati muridnya dan mencoba menyalurkan hawa sin-kang
, keesokan harinya mereka berangkat ke in-tek-san di hailar
dimana mereka selama ini bertapa
rumah besar dikota kibun itu hanya dihuni dua orang wanita ,
dia adalah kin-pek-bo yang sudah berumur enam puluh lima
tahun dan ma-liu-eng berumur empat puluh tahun lebih , rumah
itu sering didatangi orang yang hendak melahirkan , karena kinpek-bo dan ma-liu-eng dikenal sebagai dukun beranak , sejak
mereka ditinggalkan khu-gin-bi empat orang dari mereka
kembali kekampung halaman masing-masing , sementara kinpek-bo dan ma-liu-eng bertahan di bangunan peninggalan imkan-ok-niocu
174 siang hari tiga orang muda memasuki halaman rumah kin-pekbo , mereka adalah kim-hoan dan kedua adiknya , mereka tadi
pagi memasuki kota kibun setelah tiga minggu meninggalkan
cun-ming , setelah mo-bin-kwi-bo dan eng-hun-bi-kwi-ji
melarikan diri mereka menetap selama satu bulan di tempat
kao-taihap kemudian melanjutkan perjalanan ke kota kibun
ma-liu-eng yang sedang menyapu halaman menatap ketiga
orang yang memasuki halaman rumah , lalu dia melangkah
mendekati ketiganya , "siapakah kalian nak dan ada urusan
apakah datang kesini , "kim-hoan dengan kedua adiknya saling
bertatapan , "benarkah disini tempat im-kan-ok-nioucu atau liokswi-hoa dan lumina " " , mendengar pertanyaan itu wajah maliu-eng berubah pucat , "si..siapakah kalian !" " , "saya adalah
kwee-kim-hoan dan adik saya ini kwee-khong-huan dan kweegoat-lian " ma-liu-eng makin terperangah .. "aih.. anak-anak
malang mari masuk.. mari masuk " ma-liu-eng langsung meraih


Keturunan Pendekar Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tangan ketiganya dan menarik mereka memasuki rumah
"tunggu sebentar anak-anaku !, kalian duduklah " ma-liu-eng
segera memasuki sebuah kamar dimana kin-pek-bo sedang
istirahat , "kin-pek-bo marilah keluar , ada hal yang
mengejutkan yang ingin kutunjukkan !" , " apa hal yang
mengejutkan liu-eng !" " kin-pek-bo turun dari ranjang dan
mengikuti liu-eng , setelah samnpai diruang tengah dia melihat
tiga orang muda , "ooh .. ternyata ada tamu " , "ketiganya ini
bukan tamu biasa kin-pek-bo ! " suara liu-eng terdengar haru
175 bercambur gembira , bahkan mata-matanya berkaca-kaca
melihat wajah ketiga orang muda itu
kim-hoan dan kedua adiknya makin heran dengan perlakuan
liu-eng yang demikian akrab seakan sangat kenal dengan
mereka , "apa maksudmu liu-eng , jangan buat penasaran ! " ,
"hik..hik.. " liu-eng tertawa tapi matanya berderai air mata , "kinpek-bo , cobalah tengok wajah gadis ini , dengan siapakah
engkau ingat wajah ini " , kin-pek-bo menatap memperhatikan
dengan teliti wajah goat-lian , goat-lian yang diperhatikan hati
menderu saying pada ayahnya , wajahnya ini demikian dikenal
orang , wajah ayahnya , "hah" wajah taihap , ya.. wajah kimkhong-taihap , "apakah kamu goat-lian nak ! mata tua dan
wajah tua itu bekerut mewek , melihat itu goat-lian menangis ,
"benar nenek , aku adalah goat-lian " kin-pek-bo meraih goat
lian dan memeluk dan menciuminya , kim-hoan dan khonghuan ikut juga terenyuh walaupun keheranan melanda mereka
"yang manakah kim-hoan !" " tiba-tiba kin-pek-bo beralih
menatap kim-hoan dan khong-huan , kim-hoan bangkit dari
kursinya dan berlutut didepan kin-pek-bo , "akulah kim-hoan
nenek , kin-pek-bo meraih kepala itu dan mencium keningnya ,
"khong-huan..! kesinilah nak " kin-pek-bo menatap khong-huan
yang masih duduk dikursi , khong-huan segera datang berlutut
disamping kim-hoan , kin-pek-bo membelai wajah itu dan lalu
mencium kening khong-huan
"nenek kami merasa sangat terharu dengan penyambutan ini
tapi kami masih heran akan semuanya ini , "ya"ya nenek
176 menegerti , kalian duduklah kembali nenek sangat bahagia
dengan munculnya kalian yang tiba-tiba ini " ketiganyapun
duduk kembali sementara liu-eng sudah datang membawa air
minum , setelah dihidangkan diapun duduk dekat kin-pek-bo
"kim-hoan , khong-huan dan goat-lian benarlah ini rumah liokswi-hoa ibu dari goat-lian" liu-eng berkata sambil menatap
ketiganya , "lalu bibi dimanakah sekarang ibuku " " liu-eng
menatap goat-lian dan kim-hoan dengan air mata berlinang
,"dengarlah ketiga anakku , ibumu lian-ji dan ibumu hoan-ji
telah meninggal saat melahirkan kalian " mendengar kenyataan
itu kim-hoan dan goat-lian sesugukan demikian juga khonghuan , "apakah khu-gin-bi ibu dari khong-huan tidak
menceritakannya kepada kalian !" , "sebenarnya subo
mengatakan bahwa ibu kami sudah meninggal , tapi kami tidak
tahu siapa ibu kami sebenarnya , "lalu bagaimana kalian
mengetahui bahwa ibu kalian ada di kibun ini " , "hal itu kami
ketehui setelah mengetahui identitas kami yang sebenarnya ,
"apakah she kalian itu bukan khu-gin-bi yang mengatakan " ,
"tidak bibi , kami mengetahui she kami setelah bertemu saudara
tua kami " kin-pekbo dan liu-eng heran , tapi lebih mengagetkan
dengan terdengarnya suara seruan , "sam-te ..! ternyata kalian
sudah sampai disini " lalu muncullah sin-peng , "peng-ko..!"
serempak kim-hoan ,khong-huan dan goat lian berdiri menyeru
kakak mereka "maaf nenek dan bibi kedatanganku mengejutkan " sin-peng
menjura dalam kepada kin-pek-bo dan liu-eng , "silahkanlah
177 duduk nak ! " sahut liu-eng , "nenek dan bibi , ini adalah pengko , saudara tua kami " kim-hoan memperkenalkan sin-peng ,
"apakah peng-ji anak kim-khong-taihap !" " kin-pek-bo bertanya
memastikan , "benar nek , saya adalah kwee-sin-peng anak
kim-khong-taihap " jawab sin-peng dengan sopan dan ramah
"apakah dari peng-ji kalian mengetahui identitas kalian !" ,
"sebab bertemu dengan peng-ko kami tahu siapa kami dan
mengetahui bahwa ibu kami ada di kibun ini dan tujuan dari
peng-ko kesini juga adalah untuk menemui ibu " sahut kimhoan , "benar nenek dan bibi saya dan saudara saya yang lain
di suruh ayah untuk menjenguk ibu kami liok-swi-hoa dan ibu
lumina " sin-peng menambahkan , "kim-khong-taihap menyuruh
kamu kesini untuk menjenguk kedua ibumu " kin-pek-bo
bertanya heran dan melonggo , "benar nenek " sahut sin-peng
bengcu memang luarbiasa bijak walaupun ketiga istrinya ini
tidak menagkuinya namun bengcu tetap mengakuinya sampai
kepada pengakuan anak yang lain , bersyukurlah kalian anakanaakku memiliki seorang ayah yang luar biasa bijak budiman "
kin-pekbo bergumam kagum , "peng-ko , ibu ternyata sudah
meninggal sewaktu melahirkan kami " goat-lian sesugukan lagi ,
sin-peng meraih kepala goat-lian dan air matanyapun mengalir ,
sabarlah adikku ! hidup dan mati di tangan thian , dan setiap
keputusan dan kehendak thian tentulah hal yang paling tepat
dan baik , "nenek dimanakah makam ibu kami !" , "marilah kita
kebelakang nak , makam ibu kalian ada dibelakang , mereka
pergi kebelakang rumah , keempat orang muda itu duduk
178 bersimpuh didepan kedua makam swi-hoa dan lumina , hampir
dua jam mereka di hadapan makam itu , setelah itu sin-peng
mengajak ketiga adiknya untuk masuk kedalam rumah
"nenek dan bibi , terimakasih kami haturkan akan apa yang
telah dilakukan kepada dua ibu kami " sin-peng menjura untuk
kesekian kalianya kepada kin-pek-bo dan liu-eng , "itu sudah
kesepakatan kami dengan kim-khong-taihap peng-ji "
keempatnya saling menatap dan merasa heran akan jawaban
itu ,lalu sin-peng berkata "nenek tolonglah ceritakan kepada
kami akan apa yang terjadi disini tentang ayah kami dan ketiga
ibu kami" , "benar nenek dan bibi berceritalah kepada kami "
khong-huan menambahkan , liu-eng menatapak keempat anak
muda itu kemudian melihat kin-pek-bo , "kin-pek-bo lah yang
menceritakannya kin-pek-bo menarik nafas dalam dan lalu berkata , "rumah ini
adalah kediaman liok-swi-hoa , suatu hari liok-swi-hoa didatangi
tiga temanya , lumina dan dua orang laki-laki, kemudia
beberapa hari kim-khong-taihap dan istrinya bonita datang dan
terjadilah pertempuran dan dalam pertempuran itu kedua lelaki
teman swi-hoa tewas setelah itu muncul khu-gin-bi dan
membantu swi-hoa dan lumina melawan kim-khong-taihap dan
istrinya , kemudian istri kim-khong-taihap dapat diringkus oleh
swi-hoa dan lumina dan segera mengancam kim-khong-taihap
supaya menyerah dan kalau tidak istrinya akan dibunuh " , "lalu
apa yang terjadi nek !" , goat-lian menyela , "kim-khong-taihap
menyerah dan diikat kemudian keduanya dimasukkan
179 kepenjara dibawah ruangan lianbuthia dan selama mereka
dipenjara kami enam orang pelayan swi-hoa bergantian
mengantar makanan dan selama itu ibu kalian berusaha untuk
menghina ayah kalian dengan" dengan". " kin-pek-bo
meragu , "menghina bagaimana nek !?" khong-huan bertanya
penasaran , kin-pek-bo menatap keempat orang muda itu ,
"maaf anak-anakku kalian harus ketahui bahwa ketiga ibu
kalian itu adalah berperangai tidak benar , mereka adalah
pentolan penjahat , mereka memaksa kim-khong-taihap untuk
melakukan kemesuman "
"lalu bagaimana tindakan ayah nek !" " kim-hoan menyela ,
"ayah kalian tidak sudi , bahkan istrinya bonita diancam bunuh
kalua tidak sudi menyalurkan hasrat mesum mereka , "terus
nek apa reakasi ayah " sin-peng sedikit pucat mendengar apa
yang dialami ayahnya , "kim-khong-taihap tidak sudi dan
memilih lebih mati bersama istrinya , ketiga ibu kalian kalah
gertak , "terus nek , apa yang ibu kami lakukan !?" goat-lian
menyela , "beberapa hari kemudian tiga wanita yang hendak
menolong kim-khong-taihap dapat diringkus ibu kalian , mereka
adalah sulina , phang-hwa dan khu-bi-hwa , mereka di
masukkan kepenjara dan ibu kalian menculik enam laki-laki
kuat untuk menghina istri kim-khong-taihap dan ketiga wanita
itu " sesaat hening , lalu kin-pekbo melanjutkan
"sebelum kejadian mengerikan itu berlaku , ayah kalian
menyerah tapi dengan syarat yang luar biasa untuk
menyelamatkan kehormatan manusia , ayah kalian mau
180 mengikuti keinginan ibu kalian jika diadakan upacara
pernikahan , ibu kalian tidak setuju , lalu kim-khong-taihap
bersikeras supaya mereka dibunuh saja jika tidak mau
mengikuti syaratnya , ketiga ibu kalian terpaksa menyetujui ,
lalu diadakanlah upacara pernikahan , ketiganya dinikahi ayah
kalian , dan hal yang diinginkan ibu kalian itu pun dipenuhi "
keempat orang muda terdiam dengan muka berubah merah
dan pucat , lalu kin-pek-bo melanjutkan ceritanya
"setelah sebulan ketiga ibu kalian menempur ayah kalian untuk
membunuhnya , namun ketiganya tidak berdaya , swi-hoa
pecah tulang pinggulnya dan lumina rusak jalan darahnya
sementara khu-gin-bi melarikan diri " , "selanjutnya bagaimana
nek !?" sela kim-hoan , "kami tidak tahu apa yang persis terjadi
karena lumina dan swi-hoa jadi tapadaksa , dan oleh kimkhong-taihap menyuruh kami berenam menjaga swi-hoa dan
lumina selama dua tahun dan untuk itu kami dibayar oleh kimkhong-taihap dan kamipun setuju " kin-pek-bo minum sejenak
"dan ternyata ibu kalian mengandung anak kim-khong-taihap ,
kim-hoan lahir saat khu-gin-bi datang yang juga dalam keadaan
hamil , dua minggu kemudian swi-hoa melahirkan goat-lian dan
dua bulan berikutnya khu-gin-bi melahirkan khong-huan , dan
ketiga nama itu kamilah yang memberi " , "ibu kami meninggal
saat melahirkan kami !?" , "benar lian-ji , dan nama kalian kimhoan dan khong-huan saya beri untuk menghubungkan kepada
julukan ayah kalian , dan hal yang paling penting dari semua ini
adalah ayah kalian yang luar biasa budiman , dia dan ibu kalian
181 tidaklah mesum walaupun ibu kalian tidak menerima , kimkhong-taihap telah membuat penyelamatan diri untuk kebaikan
dirinya , ibu-ibu kalian dan bahkan yang mengharukan adalah
kalian lahir dengan status yang jelas dan bermartabat walaupun
ibu kalian tidak rela dengan itu , kalian adalah anak sah dari
kwee-han-tiong " "lalu nek bagaimana selanjutnya " khong-huan dengan
berlinang air mata meresapi tindakan ayahnya yang luarbiasa
walaupun tertekan dan tidak disadari telah mengangkat harkat
mereka yang terlahir dari akibat peristiwa itu , "setelah kalian
berumur dua tahun , ibu kalian khu-gin-bi membawa kalian
entah kemana , dan empat dari kami kembali kekampung
halamannya , dan kami berdua dengan bibi kalian liu-eng
memutuskan tinggal disini "
"nah.. adik-adikku , nenek telah bercerita dan dari cerita itu kita
telah mengetahui rahasia segalanya , ibu kita memang tidak
bisa dipungkiri adat dan perilakunya , namun mereka adalah
ibu kita , dua diantaranya telah meninggal , haru dan kecintaan
kita kepada keduanya tetaplah besar , keduanya adalah istri
ayah kita dan ibu kita , dan ibu kita khu-gin-bi masih hidup , kita
juga sangat mencintainya sehingga kita berusaha untuk
menyadarkannya dari helah nafsu angakara murka karena
beliau istri ayah kita dan ibu kita "
"benar peng-ko , nasihatmu sama dengan ayah yang telah kami
jumpai dipulau kura-kura , dan kami puas dan bahagia
mendapatkan kenyataan ini " kim-hoan menanggapi perkataan
182 saudara tuanya , "luar biasa apa yang ditanamkan ayah kalian
nak" , hal ini tidak bisa nenek ingkari , dari awal perbuatannya
ini telah membuat aku yang tua ini berdecak kagum " kin-pekbo
menimpali pada malamnya sin-peng dan ketiga adiknya saling bertukar
pengalaman dan cerita , bagimana seng-tiauw dan sim-lan
yang disuruh kebarat menjaga sepak terjang ibu mereka khugin-bi dan juga bagaimana pertemuan kim-hoan , khong-huan
serta goat-lian yang menemui ayahnya , "kemana kira-kira pakgiamlo-ong dan mo-bin-kwibo melarikan diri !" , "kita tidak tahu
lan-moi untuk itu menurut saya , kita untuk beberapa lama
berdiam disini , dan setelah itu kita akan berbagi tugas
menyusuri dua wilayah , "maksud peng-ko bagimana !" , goatlian menyela , "begini lian-moi , setidaknya kita satu bulan disini
untuk melihat keadaan dan reaksi dari mo-bin-kwi-bo , dan
setelah itu hoan-te dan huan-te menyusuri daerah utara untuk
menyelidiki keadaan pak-giamlo-ong dan saya dengan lan-moi
kearah selatan mana tahu mereka melarikan diri kewilayah itu
"hal yang bagus dan tepat peng-ko , saya setuju dengan
pembagian tugas itu , kami akan keutara hingga kebarat dan
menemui tiauw-ko dan lan-cici untuk ikut memperhatikan sepek
terjang ibu " sela khong-huan dengan tegas , "saya juga setuju
peng-ko " kim-hoan menimpali , "jika peng-ko telah menyatakan
demikian , tentu adikmu ini juga akan manut" goat-lian dengan
tegas dan bangga pada kakak tuanya ini
183 seorang pemuda yang tampan berumur dua puluh tahun
dengan perawakan tinggi sedang berlatih dengan luar biasa
cepat , pukulan dan tendangan demikian kuat sehingga hawa
pukulannya membuat tempat itu laksana dilanda angin badai ,
dia adalah suma-tan anak dari suma thian-bu dan setelah
menjelang siang suma-tan mengehentikan latihannya , dan
kembali kepondok dimana ia mondok dengan suhunya im-kansi-ci , kakek itu sudah sangat tua umurnya lebih delapan puluh
tahun "suma-tan , hari ini tibalah saatnya engkau keluar dan
menjalankan misi dendam kepada kim-khong-taihap dan
mendirikan kembali hek-to-ki di dunia persilatan , "apakah suhu
tidak akan turun kedunia persilatan !" , "tidak muridku , aku
akan disini sampai kamu mempunyai markas tetap , jadi
berusahalah dengan secepat mungkin untuk menancapkan
kekuatan di wilayah selatan , "baiklah suhu , segera akan
kutegakkan hek-to-ki di wilayah selatan , " bagus suma-tan ,
dan ingatlah bahwa dua rekanku juga menjalankan misi yang ,
jadi dengarlah hal mengenai mereka di wilayah timu dan utara "
, "suhu..! jika aku sudah menegtahui keadaan teman suhu
apakah yang harus aku lakukan " , "segera adakan kontak
dengan mereka untuk saling mendukung " , "baiklah suhu dan
secepatnya suhu akan kujemput "
Hari itu juga suma-tan berkemas dan sore harinya dia sudah
keluar dari in-kok-mo dan malamnya sudah memasuki kota
hopei , malam itu juga dia menuju kerumahnya, rumah itu
184 kosong tak seorangpun ada didalam rumah yang tidak terurus
itu , ibunya entah pergi kemana , hatinya kecewa melihat
keadaan rumah yang sudah tak layak dihuni itu , lalu suma-tan
keluar dari rumah itu dan mencari sebuah likoan yang masih
buka , untung baginya masih ada likoan yang buka , lalu sumatan masuk dan menyewa sebuah kamar
Setelah dia membersihkan badan , telinganya yang tajam
mendengar percakapan bisik-bisik hangat menggairahkan
disebelah kamarnya , suma-tan keluar dan melayang keatas
atap untuk mengintai , diadalam kamar itu ternyata ada
sepasang suami istri , si istri itu masih muda sementara
suaminya sudah terlihat berumur , sum-tan blingsatan dibakar
nafsunya ketika perempuan muda itu membuka bajunya
sehingga memperlihatkan tubuhnya yang ranum , sum-tan
bergerak turun dari atap dan menyerang pasangan yang


Keturunan Pendekar Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hendak bercinta itu , pasangan itu kaku dan bisu ditotok sumatan , lalu sang suami ditarik dari ranjang sehingga jatuh kelantai
, lalu suma-tan menggahi istri muda lagi ranum itu , istri muda
itu pucat pias dan meringis kesakitan atas perlakuan suma-tan
yang bagai kuda liar , sampai menjelang pagi suma-tan
memparmainkan tubuh yang diam dan kaku itu , setelah puas
lalu dengan sadis dia pecahkan kepala pasangan itu dan
kembali kekamarnya Setelah matahari tinggi dua orang berbadan kekar mendatangi
kamar pasangan suami istri itu , "tan-wangwe ..! seru seorang
dari mereka , suara itu membuat suma-tan terbangun dan
185 sambil bermalasan dia masih baring dia mendengarkan seruan
disamping kamarnya , "pelayan coba dibuka kamar tan-wangwe
, kami adalah piauwsu dari "lam-yan-piauwkiok" (ekpoedisi
walet selatan) yang mengawal tan-wangwe " , pelayan itu
segera membuka kamar dan mereka terkejut setelah
mendapatkan pasangan itu sudah tergeletak mati dengan
kepala pecah dan yang mengiriskan adalah istri tan-wangwe
yang muda mati diranjang dengan tubuh telanjang
Likoan jadi heboh dan gempar , pemilik likoan takut dan pucat
akan kejadian yang mengenaskan itu , yo-pangcu yang
memimpin lam-piauwkiok segera berunding untuk menyelidiki
kejadian itu , yo-pangcu membawa tiga orang anak buahnya
dan seorang pelayan mendatangi kamar yang berdampingan
dengan kamar tan-wangwe , kamar suma-tan diketok dan
diminta untuk keluar , suma-tan yang tertidur kembali terbangun
, dia membuka pintu kamar , wajahnya yang nampak layu dan
baru bangun bertanya , "ada apa ini , kenapa kalian
mengganggu tidurku "!" , "maaf anak muda , sepasang suami
istri disebelah kamarmu ini kedapatan tewas , jadi kami ingin
menanyai anda mungkin kamu mendengar hal yang
mencurigakan " , "saya tidak mendengar apa-apa " suma-tan
menjawab acuh tak acuh , "tapi anak muda , kata pelayan
bahwa kamu agak malam memasuki likoan dan menyewa
kamar " , "apa maksudmu !" apakah kamu hendak menuduhku
yang melakukannya !" suara suma-tan meninggi dengan wajah
mengeras 186 "kami harus menyelidiki hal ini dan untuk itu kami bertanya
kepada anda karena kamu masuk agak malam , "walaupun aku
agak malam masuk tapi sudah kukatakan aku tidak tahu
menahu dengan keadaan orang disebelah kamar ini dan
sekarang kalian menggangguku " wajah suma-tan makin merah
"sudahlah kalau begitu , mari kita kelaur" yo-pangcu mengajak
ketiga anak buahnya keluar , "bagaimana pangcu , apa yang
harus kita lakukan !" ", "pemuda itu mencurigakan dan kita
harus mengawasinya " "baik pangcu" anak buah yo-pangcu
menjawab serempak , bebrapa jam kemudian suma-tan keluar
untuk makan , matanya menangkap bahwa piauwsu yang
mendatangi kamarya memperhatikannya , dia tersenyum sinis
dan mengambil tempat duduk dan memesan makanan
pada waktu malamnya suma-tan memasuki ruangan tempat
pemilik likoan , karena ketika dia keluar waktu sore , dia melihat
dirumah induk tempat pemilik likoan dua orang wanita umur
empat puluh tahun istri pemilik likoan dan putrinya yang
berumur enam belas tahun , muncul ingin melakukan lagi
setelah merasakan kenikmatan apa yang dilakukannya kepada
istri tan-wangwe , pengalaman pertama setelah dia keluar dari
in-kok-mo , dan malam itu ia sudah mengendap-endap laksana
kucing dan bergerak seperti hantu , suma-ran menyusuri semua
kamar dan dan menyebar maut dikamar itu , kamar empat juru
masak tanpa bersambat tewas tidak bersuara dengan kepala
pecah , demikian juga kamar dua orang wanita separuh baya
pelayan dalam rumah induk , dan saat memasuki kamar pemilik
likoan dengan gerakan luar biasa kepala pemilik likoan remuk
187 pecah dan istrinya yang menggairahkan suma-tan terbujur kaku
dengan mata mendelik dan pucat , ingin berteriak namun tidak
ada suara yang keluar , dengan brutal dan nafsu yang menggila
suma-tan memepermainkan tubuh nyonya cantik yang sudah
berumur itu sampai larut malam suma-tan bergulung-gulung diranjang
merejang tubuh istri pemilik likoan , setelah pauas dia
meninggalkan nyonya itu dengan kepala pecah , kemiudian
suma-tang memasuki putri pemilik likoan yang berumur enam
belas tahun , hal yang berlaku dikamar pemilik likoan terjadi lagi
dikamar putri pemilik likoan , gadis remaja itu dua kali pingsan
menahan rasa sakit yang merejang tubuhnya , namun malam
naas itu tidak ada yang dapat dia lakukan kecuali menangis
dengan rasa sakit yang bertalu-talu , akhirnya dia pingsan
untuk ketiga kalinya dan dia tidak akan siuman lagi karena
setelah beberapa saat kemudian suma-tan terhempas puas
dari puncak birahinya dan setelah itu hanya hitungan menit
kepalanya pun pecah , suma-tan meninggalkan korbannya
dengan senyum sinis keesokan harinya likoan gempar karena tamu yang hendak
makan pagi tidak mendapatkan pemilik likoan dan pelayannya
beraktivitas bahkan pelayan yang tidak menginap dilikoan
bingung menunggu diluar , tamu-tamu memasuki rumah induk
dan semuanya makin kacau dan heboh setelah melihat kedaan
Badai Awan Angin 1 Keris Pusaka Nogopasung Karya Kho Ping Hoo Pedang Pembunuh Naga 5
^