Pencarian

Bangau Sakti 47

Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung Bagian 47


ar-mandir, lama sekali barulah mengangguk "Baiklah, Kalaupun kita tidak berhasil
menolong guru, tentunya kita masih bisa menyelidiki keadaan
pulau itu." Lie Ceng Loan manggut-manggut. Kemudian mereka
berdua mengambil pakaian aneh itu, dan langsung
meninggalkan gua tersebut.
sementara hari sudah mulai gelap, Sie Bun Yun dan Pek
Yun Hui menyalakan obor, lalu membantu orang-orang Miauw
membuat perahu, sama sekali tidak memperhatikan Bee Kun
Bu dan Lie Ceng Loan. sedangkan mereka berdua sudah menuju ke telaga
beracun itu, Berselang beberapa saat kemudian, mereka
berdua sudah tiba di pinggir telaga, Ke duanya lalu
mengenakan pakaian aneh itu.
Karena bagian atas memakai semacam kristal, maka
setelah mengenakan pakaian itu, mereka berdua masih bisa
melihat apa yang ada di sekitarnya, Kemudian ke duanya
mencari batu yang cukup besar, Dengan membawa batu itu
mereka berjalan ke telaga.
Ternyata batu itu untuk memberatkan badan mereka, agar
bisa tenggelam Setelah badan mereka teng-gelam, batu itu
dilepaskan KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Mereka berpegangan tangan sambil berenang di dalam air,
memang luar biasa sekali pakaian aneh itu, sama sekali tidak
kemasukan air. Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan terus berenang, Kira-kira
satu jam kemudian, mereka sudah tiba di pulau itu. Dengan
hati-hati sekali membuka pakaian aneh tersebut, dan
disembunyikan di dalam sebuah gua. Kemudian ke duanya
sama memperhatikan pulau.
Sunyi sekali, karena sudah larut malam. Mereka berdua
melangkah dengan hati-hati sekali, Di pulau tampak hanya
ada beberapa pepohonan Ke duanya terus melangkah Berselang beberapa saat,
mereka berada di sebidang tanah kosong. Ternyata mereka
sudah berada di kaki bukit di pulau itu.
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan berhenti Sayup-sayup
mereka mendengar suara musik di puncak, Mung-kin Liat Pah
To dan Swat Lo Kongcu sedang bersenang-senang di atas
sana. "Kakak Bu, bagaimana kalau kita pergi ke atas saja?"
tanya Lie Ceng Loan. Bee Kun Bu berpikir, mereka berdua menempuh bahaya
ke mari. Tentunya harus naik ke bukit itu.
"Baik!" Bee Kun Bu mengangguk Tapi kita harus berhatihati!"
Lie Ceng Loan manggut-manggut Kemudian mereka
menuju ke atas melalui jalan kecil, Tentunya mereka pun tahu,
jalan kecil yang menuju ke atas itu pasti ada penjaganya, Oleh
karena itu, setelah beberapa depa kemudian, mereka tidak
melalui jalan kecil itu lagi, melainkan memanjat tebing.
Karena sama-sama berkepandaian tinggi, tidak sulit bagi
mereka untuk memanjat tebing, Tak beberapa lama, mereka
sudah sampai di puncak, Tampak beberapa rumah batu yang
sangat indah di situ. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan bersembunyi di balik
sebuah batu besar Terdengar suara musik mengalun ke luar
dari salah sebuah rumah batu itu, Kecuali itu tidak terdengar
suara lain. Mereka berdua saling memandang, lalu manggut manggut
dan bersama melesat ke sisi rumah batu itu, Suara musik itu
semakin terdengar jelas, diiringi pula suara tawa lelaki dan
wanita. Perlahan-lahan Bee Kun Bu membuka jendela di rumah
itu, Kemudian ia pun memandang ke dalam, Lie Ceng Loan
juga ikut memandang ke dalam, seketika wajahnya berubah
kemerah-merahan, dan langsung berpaling ke tempat lain.
sedangkan hati Bee Kun Bu sudah berdebar-debar tidak
karuan begitu memandang ke dalam, Ternyata di dalam
terdapat sebuah ruang besar yang sangat indah dan mewah,
Beberapa gadis sedang bermain musik, Tampak Liat Pah To
tidak mengenakan baju atas, bereumbu-cumbuan dengan
Swat Lo Kongcu. Bee Kun Bu menoleh ke arah Lie Ceng Loan seraya
memberi isyarat Gadis itu manggut-manggut, Latu ke duanya
berendap-endap menuju ke sebuah pintu, De-ngan hati-hati
sekali Bee Kun Bu mendorong pintu itu, Setelah terbuka ia
memandang ke dalam, Hanya terdapat sebuah lorong tidak
tampak ada orang di situ.
"Adik Loan, kira-kira engkau berfirasat di mana guru kita
dikurung?" tanya Bee Kun Bu berbisik.
"Kakak Bu!" sahut Lie Ceng Loan, "Kalau engkau berhasil
mendapat kembali TengThian Sin Cin, kita lebih leluasa
bergerak!" "Benar!" Bee Kun Bu mengangguk, Tapi entah disimpan di
mana senjata itu?" "Kita tangkap salah seorang untuk menanyakan itu, beres
kan?" ujar Lie Ceng Loan.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu manggut-manggut, Kemudian mereka berdua
berbisik-bisik, Setelah itu barulah mereka menuju ke koridor,
Sesampai di ujung, ke duanya membelok, Di situ cuma
terdapat koridor lagi, tapi tidak terlihat seorang pun.
Mereka tetap mendengar suara musik, Tentunya Bee Kun
Bu dan Lie Ceng Loan tahu, ujung koridor itu akan menembus
ke ruang besar tempat Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu
sedang bereumbu-cumbuan. Mereka berdua mulai melangkah Begitu sampai di ujung
koridor, terlihat sebuah pintu, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan
berhenti Berselang sesaat, tampak seorang gadis membawa
sebuah nampan berjalan ke luar
Secepat kilat Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan
bersembunyi, sedangkan gadis itu terus berjalan Mendadak
Bee Kun Bu melesat ke arahnya, lalu dengan cepat menotok
jalan darahnya, Lie Ceng Loan pun sudah menyusul. ia
langsung memapah gadis itu pergi.
Setelah berada di luar, barulah Bee Kun Bu membuka
jalan darah gadis itu. Dengan penuh ketakutan gadis itu
menatap Bee Kun Bu. "Engkau jangan takut!" ujar Lie Ceng Loan, "Kami tidak
akan mencelakaimu!" "Swat Lo Kongcu sedang bersenang-senang! Tahu-kah
engkau di mana kamarnya?" tanya Bee Kun Bu.
Gadis Miauw itu terbelalak tapi tidak bersuara sama sekali
"Eh?" gumam Lie Ceng Loan, "Kenapa engkau diam saja?"
Gadis Miauw itu mulai bersuara, membuat Bee Kun Bu
dan Lie Ceng Loan terbelalak Ternyata gadis Miauw itu
menggunakan bahasanya, maka Bee Kun Bu dan Lie Ceng
Loan sama sekali tidak mengerti Mereka berdua saling
memandang sambil tersenyum getir, soalnya mereka berdua
ingin mengetahui sesuatu dari mulut gadis Miauw itu. Namun
gadis Miauw itu tidak mengerti bahasa Han, Bee Kun Bu dan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lie Ceng Loan tidak mengerti bahasa Miauw, jadi mereka
sama-sama membisu. Timbul pula satu masalah lain, yakni gadis Miauw tersebut!
Sebab Bee Kun IJu dan Lie Ceng Loan tidak akan membunuh
gadis Miauw itu. Tapi kalau dilepaskan gadis Miauw itu pasti
melapor pada Swat Lo Kongcu.
Bee Kun Bu tak henti-hentinya menggerakkan jari
tangannya di hadapan gadis Miauw, Tapi gadis Miauw tetap
menggeleng dengan mata terbelalak lebar, Ke-lihatannya ia
sama sekali tidak mengerti apa yang di-isyaratkan Bee Kun
Bu. "Yaah!" Bee Kun Bu menarik nafas panjang. "Adik Loan,
kita lepaskan dia saja!".
"Baik!" Lie Ceng Loan mengangguk.
Bee Kun Bu menepuk bahu gadis Miauw itu, kemudian
mengibaskan tangannya agar gadis Miauw itu pergi.
Gadis Miauw itu tidak segera pergi, melainkan menatap
Bee Kun Bu dengan kening berkerut-kerut.
Bee Kun Bu cepat-cepat menunjuk dirinya sendiri, lalu
menunjuk gadis Miauw itu, dan kemudian menggerakkan
tangannya seakan menantang berkelahi
Gadis Miauw itu terus memperhatikan lama sekali barulah
ia mengangguk Giranglah Bee Kun Bu. Setelah itu, ia pun
menunjuk Lie Ceng Loan dan dirinya sendiri, lalu menunjuk
mulut gadis Miauw itu dan menggoyang-goyangkan
tangannya, Maksud Bee Kun Bu agar gadis itu jangan
melaporkan apa-apa pada Swat Lo Kongcu.
Gadis Miauw itu tertegun, Mendadak ia melambailambaikan tangannya pada Bee Kun Bu. Tereengang Bee Kun
Bu, sementara Lie Ceng Loan langsung berkata.
"Dia suruh kita ikut!"
"Adik Loan, kita tidak tahu bagaimana isi hatinya...."
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kalau dia berniat mencelakai kita, setelah kita lepaskan
dia. Bukankah dia boleh melapor pada Swat Lo Kongcu?"
"Ngmm!" Bee Kun Bu manggut-manggut.
***** Bab ke 37 - Menempuh Bahaya Mencari jarum Sakti
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan mengikuti gadis Miauw itu
yang terus berjalan lalu berputar menuju ke belakang.
Ternyata di situ terdapat belasan rumah batu kecil Gadis itu
berhenti di depan salah sebuah rumah batu kecil
ia membuka pintu rumah batu, kemudian melambaikan
tangannya ke arah Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, agar
mereka berdua ikut masuk.
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling memandang
sejenak, setelah itu barulah mereka masuk.
Tampak dua orang wanita berusia tiga puluhan di bawah.
Begitu mendengar suara, mereka mendongakkan kepala,
Ternyata mata mereka telah buta semua.
Gadis Miauw itu mendekati salah seorang wanita, lalu
berbisik-bisik Kening wanita itu berkerut-kerut.
"Sungguh berani kalian berdua!" ujar wanita itu dengan
bahasa Han. Giranglah Bee Kun Bu, sebab wanita itu mengerti bahasa
Han, bahkan juga tidak berniat jahat
"Kami memang tahu sangat berbahaya sekali!" sahut Bee
Kun Bu. "Kalau begitu, cepatlah kalian pergi!" Wanita itu
mengibaskan tangannya agar Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan
segera meninggalkan tempat itu.
"Tapi guru-guru kami terkurung di Tok Sui Tong!" Bee Kun
Bu memberitahukan KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Apakah dua lelaki dan satu wanita itu" Mereka semuanya
tidak waras kan?" tanya wanita itu.
"Benar! Benar!" Bee Kun Bu gembira sekali, karena wanita
itu tahu tentang Kun Lun Sam Cu. "Mereka bertiga berada di
mana" Asal berhasil menolong mereka bertiga, kami pasti
segera meninggalkan tempat ini!"
"Mereka bertiga berada di mana, aku pun tidak
mengetahuinya!" sahut wanita itu sambil menggelenggelengkan kepala, "Kalian berdua dapat mencapai pulau ini,
tapi tidak gampang membawa orang pergi dari sini!"
Tertegun Bee Kun Bu, sebab mereka cuma mempunyai
dua stel pakaian aneh itu. Kalau pun berhasil mencari Kun Lun
Sam Cu, akan sulit membawa mereka bertiga pergi, kecuali
membasmi Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu terlebih dahulu.
"Sesungguhnya aku punya sebuah benda pusaka, tapi
telah diambil Swat Lo Kongcu!" Bee Kun Bu memberitahukan
sambil menarik nafas panjang.
"Benda pusaka yang mirip kilat?" tanya wanita itu.
"Betul!" Bee Kun Bu mengangguk
"Kalau begitu, sulit bagimu untuk mendapat kembali benda
pusaka itu!" ujar wanita itu sambil menggeleng-geleng.
"Kenapa?" tanya Lie Ceng Loan keheranan
"Benda yang disayang Kongcu, pasti disimpan di ruang
rahasia!" Wanita itu memberitahukan "Ruang rahasia itu tidak
dijaga orang, tapi dijaga oleh semacam binatang aneh,.,."
Berkata sampai di situ, wanita itu pun terisak-isak. "Binatang
aneh itu khusus nya memakan mata orang!"
"Oh! Aku pernah melihat binatang aneh itu!" ujar Bee Kun
Bu. "Maka aku bilang, sulit bagimu mendapat kembali benda
pusaka itu!" Wanita itu menarik nafas.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Di mana ruang rahasia itu?" desak Bee Kun Bu mendadak
"Engkau tidak takut sepasang matamu akan ditatap
binatang aneh itu?" Wanita itu balik bertanya.
"Tidak!" sahut Lie Ceng Loan "Di mana ruang rahasia itu"
Beritahukanlah pada kami!"
Wanita itu tertegun lama sekali, tidak menyahut melainkan
cuma menarik nafas dalam-dalam.
"Beritahukanlah!" desak Bee Kun Bu. "Di mana ruang
rahasia itu!" "Ruang rahasia itu.,." ujar wanita itu perlahan-lahan
"Sebetulnya aku bertugas memelihara binatang aneh itu,
maka tentunya aku tahu di mana ruang rahasia itu!"
Wajah Bee Kun Bu tampak kegirangan
"Asal aku bisa mendapat kembali Teng Thian Sin Cin itu,
aku pun mampu membasmi Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu
itu!" ujarnya begitu yakin
Begitu mendengar apa yang dikatakan Bee Kun Bu,
mendadak wanita itu tertawa terkekeh-kekeh.
"Eh?" Merinding Lie Ceng Loan ketika mendengar suara
tawa itu. "Kenapa engkau tertawa seram?"
"Aku khawatir sebelum kalian sampai di ruang rahasia itu,
sudah akan buta seperti aku!" sahut wanita itu.
"Kalaupun kami harus buta, itu adalah urusan kami berdua,
tiada kaitannya dengan engkau!" tandas Bee Kun Bu:
"Baik!" Wanita itupun berbicara dengan gadis Miauw.
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan sama sekali tidak mengerti
apa yang dibicarakan mereka, sementara gadis Miauw itu
manggut-manggut, wanita itu pun menoleh pada Bee Kun Bu
dan Lie Ceng Loan. "Kalau memang kalian berdua tidak takut mati, ikutlah dia
ke sana!" Wanita itu menunjuk gadis Miauw, Tapi dia tidak


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
berani membawa kalian sampai dekat sekali, Begitu hampir
dekat, dia harus segera pergi!"
Terimakasih!" ucap Bee Kun Bu.
Gadis Miauw itu berjalan pergi. Bee Kun Bu dan Lie Ceng
Loan cepat-cepat mengikutinya dari belakang.
jalan yang dilalui berliku-liku, sehingga Bee Kun Bu dan Lie
Ceng Loan tidak dapat menghafal jalan-jalan yang dilalui itu.
Berselang beberapa saat kemudian, tiba-tiba gadis Miauw
itu berhenti di tepi sungai kecil.
"Sudah sampai?" tanya Bee Kun Bu.
Wajah gadis Miauw itu pucat pias, tampak ketakutan
sekali! ia menunjuk ke seberang, lalu membalikkan badannya
meninggalkan tempat itu. Lie Ceng Loan ingin menjulurkan tangannya menangkap
gadis Miauw itu, tapi keburu dicegah oleh Bee Kun Bu.
"Dia akan mengajak kita ke tempat rahasia itu, kenapa di
tengah jalan dia langsung pergi?" ujar Lie Ceng Loan dengan
kening berkerut "Jangan mempersalahkannya. Sebab wanita yang di
rumah batu itu sudah bilang, kalau sudah mendekati tempat
rahasia itu, maka gadis Miauw harus segera pergi!"
"Kalau begitu, kita sudah berada di tempat rahasia
tersebut?" Lie Ceng Loan menengok ke sana ke mari.
"Tempat rahasia itu tidak berada di sini, melainkan di
seberang sungai itu!" tukas Bee Kun Bu sambil menunjuk ke
seberang. "Oh?" Hati Lie Ceng Loan mulai tegang, sebab ia tadi
melihat wajah gadis Miauw itu tampak ketakutan sekali, Hal itu
membuat hatinya jadi tegang.
Binatang aneh itu memang lihay sekali, Bee Kun Bu sudah
pernah menyaksikannya, Tapi biar bagaimana pun, ia harus
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mendapat kembali Teng Thian Sin Cin, meskipun harus
berhadapan dengan binatang aneh.
sementara Lie Ceng Loan terus memandang ke seberang,
Kalau sudah sampai di tempat rahasia itu, mendadak muncul
binatang aneh itu menyerang Bee Kun Bu, maka gadis itu
akan berusaha melindunginya, Biar dirinya sendiri yang
terluka, asal Bee Kun Bu bisa selamat! Pikir Lie Ceng Loan,
Setelah berpikir demikian, gadis itu tidak merasa takut lagi,
sebaliknya malah merasa bahagia bisa berkorban demi Bee
Kun Bu. "Eh?" Bee Kun Bu menatapnya dengan heran, "Ke-napa
wajahmu berseri-seri?"
"Kakak Bu.-." Lie Ceng Loan menatapnya dengan penuh
cinta kasih. "Adik Loan!" Bee Kun Bu terbelalak "Kenapa tadi engkau
tersenyum-senyum?" "Aku sedang berpikir, apabila binatang aneh itu
menyerangmu, aku pasti melindungimu agar bisa se-lamat!"
sahut Lie Ceng Loan memberitahukan
"Adik Loan...." Bee Kun Bu tertegun, kemudian
menggenggam tangan gadis itu erat-erat. Lama sekali barulah
bersuara, "Kita tidak seharusnya membuang waktu di sini!"
"Ya!" Lie Ceng Loan mengangguk dengan wajah kemerahmerahan.
Mereka berdua lalu meloncat ke seberang sungai, berhenti
di situ sambil menengok ke sana ke mari Tidak tampak
sebuah rumah pun. Bee Kun Bu mengerutkan kening seraya
berkata. "Adik Loan, mari kita maju!"
"Kakak Bu, apakah gadis Miauw itu sembarangan
menunjuk tempat ini?" tanya Lie Ceng Loan.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tidak mungkin!" sahut Bee Kun Bu, "Mereka kelihatan
sangat mendendam pada Liat Pah To dan Swat Lo Kongcu,
Tentunya tidak berniat jahat terhadap kita!"
"Kalau begitu.,." ucapan Lie Ceng Loan terputus, karena
mendengar suara yang sangat aneh.
Begitu mendengar suara itu, wajah Bee Kun Bu langsung
berubah. "Jangan bersuara!" bisiknya.
Lie Ceng Loan langsung diam, Suara aneh itu berbunyi
lagi beberapa kali, kemudian diam.
"Kakak Bu, suara apa itu?" tanya Lie Ceng Loan dengan
suara rendah. "ltu suara binatang aneh!" Bee Kun Bu memberitahukan.
Lie Ceng Loan memandang ke tempat itu, ternyata sebuah
rimba, ia pun mengerutkan kening.
"Apakah tempat rahasia itu berada di dalam rimba itu?"
tanyanya. "Mari kita ke dalam melihat-lihat!" ajak Bee Kun Bu.
Mereka berdua segera melesat ke dalam, lalu berhenti di
situ dan Bee Kun Bu berbisik
"Adik Loan, engkau harus berhati-hati! Sebab gerakan
binatang aneh itu laksana kilat cepatnya!"
"Ya!" Lie Ceng Loan mengangguk Gadis itu segera
menghunus pedangnya, sedangkan Bee Kun Bu mematahkan
sebatang ranting untuk dijadikan senja ta.
Mulailah mereka berdua berjalan ke dalam, Baru berjalan
belasan langkah, terdengar lagi suara aneh itu di depan,
suaranya kedengaran jelas, pertanda binatang aneh itu tidak
begitu jauh. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Betapa tegangnya hati mereka berdua, tapi tetap
melangkah maju, Bee Kun Bu melintangkan ranting di dada,
sementara Lie Ceng Loan meluruskan pedangnya ke depan
sambil berjalan di sisi Bee Kun Bu.
Setelah berjalan puluhan langkah, tampak sebidang tanah
kosong di depan, namun tidak begitu luas.
Di tengah-tengah tanah kosong itu, terdapat sebuah batu
besar. Batu besar itu berbentuk segi empat Hal itu membuat
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tereengang, mereka berdiri
tertegun. Padahal tadi mereka mendengar suara binatang aneh itu
berada di sekitar tempat ini. Namun setelah mereka berada di
tempat ini, justru tidak tampak binatang aneh itu, Yang terlihat
hanya sebuah batu besar Di mana binatang aneh itu, dan di mana pula tempat
rahasia penyimpan Teng Thian Sin Cin itu" Bee Kun Bu dan
Lie Ceng Loan saling memandang dengan kening berkerutkerut, sebab merasa tidak habis berpikir
Akhirnya mereka beristirahat di bawah sebuah pohon
rindang. Mendadak terdengarlah suara binatang aneh itu,
membuat ke duanya terkejut bukan main. Suara binatang
aneh itu cuma kedengaran berjarak satu dua depa saja,
Bukankah binatang aneh itu dapat bergerak secepat kilat,
Dapat dibayangkan betapa bahayanya keadaan mereka
berdua. Oleh karena itu, Bee Kun Bu langsung menggerakkan
ranting di tangannya untuk melindungi diri Lie Ceng Loan dan
dirinya sendiri Akan tetapi, sama sekali tidak tampak binatang
aneh itu muncul. Terdengar lagi suara binatang aneh itu, namun kali ini Bee
Kun Bu dan Lie Ceng Loan tidak begitu ketakutan lagi. Sebab,
suara binatang itu berasal dari bawah tanah, Karena itu, Bee
Kun Bu berkesimpulan bahwa tempat rahasia itu berada di
bawah tanah. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu menarik Lie Ceng Loan ke batu besar itu,
Suara binatang aneh pun tidak terdengar lagi.
Dengan penuh perhatian Bee Kun Bu memandang batu
besar itu, Kemudian ia coba mendorong dan memutarkan batu
tersebut "Adik Loan! Ruang rahasia Swat Lo Kongcu yang
menyimpan benda pusaka berada di bawah tanah, Batu besar
ini pasti lubang masuk ke dalam!"
"Kalau begitu, aku akan bantu engkau mendorong batu
besar ini!" sahut Lie Ceng Loan.
"Tidak boleh ceroboh! Sebab begitu batu besar ini terbuka,
binatang aneh itu pasti meloncat ke luar!" "Jadi harus
bagaimana?" "Aku mendorong batu ini, engkau bersiap-siap! Apa-bila
merasa ada sesuatu mencurigakan langsung saja engkau
turun tangan, Lebih cepat lebih baik!"
Lie Ceng Loan tertegun, namun kemudian manggutmanggut Gadis itu pun bersiap-siap dengan serius.
sedangkan Bee Kun Bu mulai mendorong dengan sekuat
tenaga, Akan tetapi, batu besar itu sama sekali tidak bergerak,
membuat Bee Kun Bu terheran-heran.
Sebab tak masuk akal Bee Kun Bu tidak mampu
mendorong batu itu, Dia mundur selangkah lalu
memperhatikan batu itu, Dia manggut-manggut mengerti
"Kakak Bu, perlukah aku bantu mendorong batu itu?" tanya
Lie Ceng Loan. "Kalau aku tidak mampu mendorongnya, maka pereuma
engkau bantu!" sahut Bee Kun Bu. "Aku pikir, itu pasti ada
suatu sebab-musababnya!"
Lie Ceng Loan mengerutkan kening.
Bee Kun Bu memeluk batu besar itu, Mendadak ia
membentak keras sambil mengangkat batu tersebut Sungguh
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
di luar dugaan, batu besar itu terangkat dan Bee Kun Bu
segera melemparkannya. Bum! Batu besar itu terlempar dua depa.
Tampak sebuah lubang di situ, Tiba-tiba dari dalam lubang
itu berkelebat sosok bayangan hitam Lie Ceng Loan yang
telah siap itu, secepat kilat mengayunkan pedangnya
mengeluarkan jurus Siauw Cih Thian Lam (Menunjuk Thian
Lam Sambil Tertawa) terarah pada bayangan hitam itu.
Setelah metempar batu besar itu, Bee Kun Bu pun jatuh
duduk di bawah. Ketika meno!eh, ia melihat Lie Ceng Loan
telah mengayunkan pedangnya mengarah ke depan, Namun
kemudian ia menarik nafas lega, sebab sosok bayangan hitam
itu bukan binatang aneh yang dimaksud, melainkan cuma
merupakan seekor tikus hitam yang meloncat ke luar dari
lubang itu, tikus hitam tersebut telah mati diujung pedang Lie
Ceng Loan. "liih!" Gadis itu tampak merinding, saat mengibaskan
pedangnya agar tikus hitam yang telah mati itu lepas dari
ujung pedangnya, "Kok ada tikus hitam yang begitu besar di
dalam lubang itu?" Bee Kun Bu tersenyum sambil bangkit berdiri
"Kakak Bu, kini kita telah menemukan jalan masuk itu,
kenapa tidak segera masuk ke dalam?" tanya Lie Ceng Loan
sambil memandanginya. "Jangan terburu-buru!" sahut Bee Kun Bu. "Kita tunggu
sebentar lagi!" Lie Ceng Loan manggut-manggut Kemudian ke duanya
mundur ke sebuah pohon, namun mata mereka tetap
memandang lekat-lekat pada lubang itu, Tapi sungguh
mengherankan di dalam lubang itu tak terdengar suara apa
pun. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Heran!" gumam Bee Kun 8u. "Kita tadi mendengar suara
binatang aneh di dalam, maka aku mengangkat batu itu!
Namun yang meloncat ke luar ternyata seekor tikus hitam!"
"Kakak Bu, binatang aneh itu pasti berada di dalam lubang
itu!" tukas Lie Ceng Loan.
"Ng!" Bee Kun Bu manggut-manggut. Tadi aku melempar
batu itu sehingga menimbulkan suara yang amat keras,
mungkin Swat Lo Kongcu mendengar suara itu. Tapi kita
harus bersabar menunggu!"
"Ya!" Lie Ceng Loan mengangguk
Mereka berdua berdiri menunggu di bawah pohon, Tapi
walau sudah lewat satu jam lebih, tetap tiada gerakan suatu
apapun. sementara hari sudah semakin gelap, Bee Kun Bu
mengerutkan kening sambil melangkah mendekati lubang itu
dengan ranting di tangan. Lie Ceng Loan mengikutinya dari
sisinya. Mereka berdua berdiri di pinggir lubang, Terasa ada angin
dingin menghembus ke luar dari lubang tersebut
Padahal Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan berkepandaian
tinggi Tentunya tidak takut pada angin dingin, Namun angin
yang berhembus ke luar dari lubang sungguh dingin menusuk
tulang, sehingga membuat mereka merinding.
"lh! Sungguh dingin!" ujar Lie Ceng Loan sambil merapat
pada Bee Kun Bu. "Adik Loan!" seru Bee Kun Bu. "Binatang aneh itu akan
muncul mendadak, berhati-hatilah!"
Lie Ceng Loan mengangguk, sambil mengarahkan
pedangnya pada lubang itu. Mereka berdua lalu memandang
ke dalam, Gelap gulita lubang itu, sama sekali tidak tahu ada
berapa kedalaman lubang itu. Terdengar pula suara deruan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
aneh, bagaikan suara rintihan orang yang sangat memilukan
otomatis membuat bulu kuduk mereka terbangun, merinding
"Mari kita mundur dulu!" bisik Bee Kun Bu.
Mereka berdua mundur ke tempat semula, Kemu-dian
membuat dua buah obor dan sekaligus dinyalakan, Setelah
itu, mereka pergi ke lubang itu iagi.
Obor-obor di tangan didekatkan pada mulut lubang itu,
Maksud mereka ingin tahu ada apa di dalam lubang tersebut
Akan tetapi, obor-obor itu seketika padam terhembus angin
dari dalam lubang. Mereka tidak putus asa, langsung membuat obor yang
lebih besar, Namun ketika obor yang lebih besar itu mendekati
lubang, tetap juga padam terhembus oleh angin dingin.
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling memandang, Lama
sekali barulah gadis itu membuka mulut
"Kakak Bu, biar aku yang masuk!"
Bee Kun Bu menggelengkan kepala, "Pokoknya aku harus
memikirkan suatu akat!"
Bee Kun Bu mengernyitkan kening, kelihatannya sedang
berpikir keras, Sesaat kemudian, ia memandang obor yang
telah padam di tangannya, seketika hatinya tergerak
"Hei, aku ada akal!" serunya.
"Akal apa?" tanya Lie Ceng Loan cepat
"Lihatlah!" Bee Kun Bu menaruh ujung obor ke mulut
lubang, Tadi obor itu masih mengebulkan asap, tapi setelah
terhembus angin dingin, asap itu buyar dan ujung obor itu


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tampak membara. "Kakak Bu..." bingung Lie Ceng Loan.
"Api yang besar bagaimanapun pasti padam terhembus
oleh angin dari dalam lubang itu!" ujar Bee Kun Bu
menjelaskan "Kecuali kita menggunakan bara, tidak akan
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
padam terhembus, Bahkan barangkali sebaliknya malah akan
semakin menyala! Jadi kita bisa masuk ke dalam lubang,
melihat-lihat keadaan di sana!"
"lde yang bagus!" sahut Lie Ceng Loan sambil tertawa
gembira. Ke duanya segera mencari dahan pohon yang agak besar,
lalu dibakar ujungnya sampai membara. setelah itu, barulah
mereka menuju ke lubang tersebut
Setelah berdiri di pinggir lubang, Bee Kun Bu menjulurkan
dahan pohon yang telah membara itu ke mulut lubang tersebut
Terhembus oleh angin dari dalam lubang, Benar, dahan pohon
itu ternyata semakin menyala.
Tampak jelas lubang itu, Kedalamannya hampir tujuh
depa, Di samping itu di dasarnya terdapat sebuah
terowongan, Dari atas ke bawah, terdapat pula undakan batu.
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling memandang
dengan wajah muram, Tadi mereka telah melempar ke dalam
dahan-dahan pohon yang membara, sehingga bisa melihat
jelas keadaan di dalamnya.
Akan tetapi mereka tidak bisa turun ke dalam, karena
dasar lubang itu berserakan dengan bara yang menyala,
Setelah bara itu padam, barulah mereka bisa turun, Namun di
dalam lubang itu akan berubah gelap kembali
Di saat mereka saling memandang dengan wajah muram,
mendadak terdengar suara pekikan binatang aneh yang kian
mendekat Bee Kun Bu segera menarik Lie Geng Loan, Pada waktu
bersamaan tampak sosok bayangan hitam menerjang ke luar
Tak terlukiskan betapa cepatnya terjangan sosok
bayangan hitam itu, Ketika Bee Kun Bu menarik Lie Ceng
Loan mundur, ia pun memutar-mutarkan ranting yang di
tangannya, Hingga tampak seperti sebuah payung untuk
melindungi diri mereka berdua.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Hal itu membuat binatang aneh yang menerjang ke arah
mereka terpental jatuh berguling-gulingan lalu melesat pergi
Walau binatang aneh itu telah melesat pergi, Bee Kun Bu
masih tetap memutar-mutarkan ranting di tangannya, Hatinya
khawatir binatang aneh itu akan menyerang lagi Akan tetapi,
sudah sekian lama ia terus memutar-mutarkan ranting,
binatang aneh itu tetap tidak muncul
Karena itu, Bee Kun Bu berhenti Namun ia tetap terus
berwaspada, dengan memasang pendengaran Sunyi tak
terdengar suara apa pun. "Mungkin binatang aneh itu telah kabur!" ujar Lie Ceng
Loan. "Ayoh! Kita harus menggunakan kesempatan ini untuk
memasuki lubang itu!" ajak Bee Kun Bu.
Mereka segera mendekati lubang itu. Suasana di
dalamnya sudah gelap karena bara yang mereka lempar ke
dalam, juga sudah padam semua.
Dengan hati-hati sekali mereka menuruni undakan batu,
Semakin ke bawah hembusan angin di situ semakin dingin,
Membuat badan Lie Ceng Loan menggigil Namun gadis itu
tetap bertahan agar tidak memecahkan perhatian Bee Kun Bu.
Tampak ia cuma berkertak gigi
Tak lama mereka sudah sampai di dasar lubang,
Kemudian bersama menuju terowongan yang mereka lihat
dari atas tadi Setelah berjalan puluhan langkah, tampak ada sedikit
cahaya di depan. Mereka segera menuju ke sana. Ternyata di
sana terdapat sebuah pinta Tampak pula sebuah mutiara di
atas pintu itu mengeluarkan cahaya.
Bee Kun Bu mendorong pintu itu, kemudian mengawasi ke
dalam, Tampak di depannya sebuah ruangan Namun tiada
suatu benda pun tersimpan di situ, Yang ada hanya bayangan
dua sosok orang duduk bersila di dalam.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu tertegun Semula ia mengira ruang itu
menyimpan semua benda pusaka, tapi ternyata kosong hanya
tampak dua orang duduk bersila di situ tak bergerak sama
sekali Karena agak gelap, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan tidak
melihat jelas siapa ke dua orang itu, Sudah menjadi mayat
atau masih hidup. "Siapa di dalam?" tanya Bee Kun Bu.
Tiada sahutan Bee Kun Bu mengernyitkan kening, lalu
maju dua langkah, Setelah Bee Kun Bu maju dua langkah,
mendadak terdengar suara "Bum" Pintu itu tertutup dengan
sendirinya, sedangkan Ue Ceng Loan masih berada di luar
"Adik Loan! Adik Loan!" seru Bee Kun Bu.
Sayup-sayup ia pun mendengar suara Lie Ceng Loan
memanggil-manggil namanya, Bee Kun Bu segera berusaha
membuka pintu itu, Mendadak pada waktu bersamaan
terdengarlah suara wanita di belakangnya.
Tidak perlu mencemaskan nya, tentu ada orang yang akan
mengurusinya!" Betapa terkejutnya Bee Kun Bu ketika mendengar suara
wanita di belakangnya, Langsung saja ia melancarkan sebuah
pukulan ke belakang, Setelah itu barulah membalikkan
badannya, Namun tak tampak seorang pun di situ. Hanya
gelap gulita karena pintu tertutup kembali
Bee Kun Bu memasang telinga dengan penuh perhatian
Namun tidak terdengar suara apa pun lagi
"Siapa?" tanya Bee Kun Bu.
"Engkau mau cari siapa?" suara sahutan wanita balik
bertanya Saat itu Bee Kun Bu sudah kelihatan tenang, Lagi-pula ia
pun sudah mengenali suara wanita itu. Ternyata suara Swat
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lo Kongcu, Bee Kun Bu merasa tidak habis berpikir, kenapa
mendadak Swat Lo Kongcu bisa berada di ruang bawah tanah
ini" Ternyata binatang aneh itu kabur ke tempat Swat Lo
Kongcu, Karena itu, Swat Lo Kongcu pergi ke ruang bawah
tanah ini melalui jalan rahasia, Ketika Bee Kun Bu mendorong
pintu itu, terlihat dua orang duduk bersila tak bergerak di
dalam, yang tak lain Swat Lo Kongcu dan Liat Pah To!
***** Bab ke 38 - Terkurung Dalam penjara Bawah Tanah
Dapat dibayangkan betapa terkejutnya Bee Kun Bu.
Namun pemuda itu masih dapat bersikap tenang.
Tidak salah! Aku sedang cari engkau!" ujar Bee Kun Bu
dengan suara dalam. "Ada urusan apa engkau mencariku?" tanya Swat Lo
Kongcu sambit tertawa. Ketika Bee Kun Bu hendak menyahut, terdengar pula
suara lelaki yang bernada kasar
"Gelap begini, buat apa banyak bicara?"
"Mau membuat tempat ini terang, memang tidak sulit!"
sahut Swat Lo Kongcu, Dan mendadak ruang itu berubah
agak terang. Yang membuat ruang itu berubah agak terang adalah
Teng Thian Sin Cin", Senjata pusaka itu berada di tangan
Swat Lo Kongcu, yang berdiri di sisinya tidak latn JLiat Pah
To. Lelaki berambut merah itu menatap Bee Kun Bu dengan
penuh kegusaran KeIihatannya siap menyerang Bee Kun Bu.
Tunggu!" cegah Swat Lo Kongcu.
Liat Pah To segera mundur selangkah, sedangkan " Swat
Lo Kongcu menatap Bee Kun Bu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Beesiauhiap, beritahukanlah kenapa engkau datang ke
daerah Miauw ini" sebetulnya karena apa?" tanya Swat Lo
Kongcu. "Engkau sudah tahu kok masih bertanya?" sahut Bee Kun
Bu ketus. "Aku tidak begitu jelas, maka berharap engkau sudi
memberitahukan!" pinta Swat Lo Kongcu sambil tersenyum
"Baik!" Bee Kun Bu mengangguk dengan wajah gusar
"Kun Lun Sam Cu adalah guru dan paman guruku, Mereka
bertiga terkena racun di Mo Kui Ceh Yi, sehingga berubah tak
waras! Aku ke mari untuk membawa mereka bertiga pergi!"
"Masih ada urusan yang lain?" tanya Swat Lo Kongcu lagi
seraya tersenyum. Teng Thian Sin Cin itu adalah senjata milikku, Harap
engkau kembalikan padaku puIa!" jawab Bee Kun Bu
memberitahukan "Mungkin masih ada urusan lain, silakan jelaskan semua!"
desak Swat Lo Kongcu. Bee Kun Bu tahu, bahwa Swat Lo Kongcu sengaja
mengejeknya, namun ia tetap menyahut
"Adik seperguruanku kehilangan jejak di sini, kuminta
engkau bersedia mempertemukan kami!"
"He he!" Swat Lo Kongcu tertawa terkekeh.
"Kenapa engkau tertawa?" tanya Bee Kun Bu gusar.
"Padahal engkau memiliki nama cemerlang di rimba
persilatan Tionggoan, tapi ternyata tak lebih dari seorang yang
tolol! Ya, kan?" sahut Swat Lo Kongcu sambil tertawa
cekikikan "Apa maksudmu?" "Bee Kun Bu berusaha tetap te-nang.
"Engkau harus tahu!" ujar Swat Lo Kongcu, "Ke tiga orang
itu berada di Tok Sui Tong. Mau kulepaskan atau tidak adalah
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
urusanku! Kalau aku merasa senang, mungkin akan
membiarkan mereka bertiga tinggal di sini belasan tahun
lamanya, Dan tentunya engkau tidak bisa berbuat apa-apa!"
Betapa gusarnya Bee Kun Bu mendengar itu, sepasang
matanya langsung berapi-api.
"Mengenai Teng Thian Sin Cin, kini sudah berada di
tanganku, berarti sudah menjadi milikku pula! Kalau engkau
mampu, silakan merebut kembali!" tantang Swat Lo Kongcu.
Bee Kun Bu ingin menyerang Swat Lo Kongcu, namun
dibatalkannya karena ia belum tahu bagaimana keadaan Lie
Ceng Loan, Terpaksa ia harus tetap bersabar
"Tentang Lie Ceng Loan itu.,.," ujar Swat Lo Kongcu
melanjutkan "Engkau tidak perlu mencemaskannya, Se-bab,
aku punya seorang keponakan yang berminat memperisteri
gadis Han, mereka berdua merupakan pasangan yang
serasi...." Bee Kun Bu sudah tidak dapat bersabar Iagi. Sebelum
Swat Lo Kongcu menyelesaikan ucapannya ia sudah
membentak keras sambil menyerang dengan jurus Sam Yo
Khai Tay (Tiga Pukulan Pembuka Tebing).
Swat Lo Kongcu sama sekali tidak bergerak, sebab Liat
Pah To telah maju menyambut pukulan Bee Kun
Plaak! Benturan keras pun terjadi.
Bee Kun Bu dan Liat Pah To sama-sama terdorong dua
langkah, Tentunya hal itu sangat mengejutkan Liat Pah To.
Saat Bee Kun Bu terdorong mundur ketika itu pula tampak
berkelebat cahaya putih menerjang ke arahnya. Bee Kun Bu
tahu, Swat Lo Kongcu telah menyerangnya dengan Teng
Thian Sin Cin. Guguplah Bee Kun Bu. Namun mendadak ia
mengerahkan Ngo Heng Mie Cong Pu untuk menghindar
Akan tetapi, bahunya tetap tertusuk oleh senjata itu! Kalau
Bee Kun Bu terlambat mengerahkan ilmu langkah ajaib,
dadanya pasti sudah tertembus Teng Thian Sin cin. Dapat
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
dibayangkan betapa terkejutnya Bee Kun Bu. Sebab sejak
Pek Yun Hui mengajarnya ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu,
selama itu ia tidak pernah terluka di saat mengerahkan ilmu
tersebut Tapi kali ini, walau telah mengerahkan ilmu itu untuk
mengelak, bahunya tetap tertusuk oleh senjata lawan.
Bukan berarti Swat Lo Kongcu berkepandaian tinggi,
melainkan karena lihay dalam Teng Thian Sin Cin. Oleh
karena itu, boleh dikatakan diri Bee Kun Bu dalam keadaan
yang sangat bahaya. Swat Lo Kongcu tidak menyerang lagi. ia cuma menatap
Bee Kun Bu sambil tersenyum dingin.
"Swat Lo Kongcu, kalau tidak menuruti perkataanku,
engkau pasti menyesal setelah teman-temanku tiba di pulau
ini!" bentak Bee Kun Bu.
"He he!" Swat Lo Kongcu tertawa, "Engkau laksana ikan di
dalam jala, kok masih omong besar?"
"Engkau anggap aku omong besar?" Bee Kun Bu
menatapnya, "Tahukah engkau, seluruh suku Miauw sangat
membenci kalian berdua!"
Swat Lo Kongcu tertawa lagi, "ltu memang tidak salah,
Tapi mereka bisa berbuat apa terhadap diriku" Tay Gh Su itu
bergabung dengan Pek Yun Hui membuat perahu besar untuk
menyerbu ke mati Engkau kira aku tidak mengetahuinya?"
Tertegun Bee Kun Bu. Tidak heran Swat Lo Kongcu dapat
menjagoi daerah Miauw, ternyata wanita itu memang berotak
cerdas, dan bisa pula memperhitungkan segala sesuatu
dengan tepat "Engkau sudah tahu tentang itu, maka cepat-cepatlah
engkau bertobat!" ujar Bee Kun Bu sungguh-sungguh.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kau kira aku tidak punya cara menghadapi mereka?" ejek
Swat Lo Kongcu sambil tersenyum
Bee Kun Bu membungkam ia memang tidak tahu Swat Lo
Kongcu punya cara apa untuk menghadapi penyerbuan itu.
Hal itu membuatnya terbungkam.
"Walau aku berada di daerah Miauw, aku tetap tahu jelas
semua urusan dan kejadian di Tionggoan, Kalian itu
mengandalkan pada Kui Goan Pit Cek malang melintang
dalam rimba persilatan, meruntuhkan partai Thian Liong,
memusnahkan istana Pit Sia Kiong sekaligus membunuh Kim
Hun Tokouw Lam Kiong Siu dan lain sebagainya...."
"Engkau telah tahu semua itu, seharusnya engkau cepatcepat bertobat!" tandas Bee Kun Bu.
"He he hel" Swat Lo Kongcu tertawa terkekeh-kekeh.
"Engkau mentertawakan apa?" tanya Bee Kun Bu sambil
mengerutkan kening.

Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kalian memang berkepandaian tinggi, tapi...." Swat Lo
Kongcu menatapnya seraya melanjutkan "... kalian semua
akan berubah jadi tuiang-belulang di Tok Sui Tong!"
"Pada waktu itu, Lam Kiong Siu juga sependapat
sepertimu!" sahut Bee Kun Bu.
"Hm!" dengus Swat Lo Kongcu dingin. "Lam Kiong Siu itu
apa?" Tertegun Bee Kun Bu mendengar itu, Mendadak
Swat Lo Kongcu maju beberapa langkah seraya
membentak. "Engkau akan berjalan sendiri atau dipaksa"!"
"Ke mana?" tanya Bee Kun Bu.
"Engkau akan mengetahuinya nanti, tidak perlu banyak
bertanya sekarang!" sahut Swat Lo Kongcu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bersamaan itu Liat Pah To pun maju ke hadapan Bee Kun
Bu. Bee Kun Bu berpikir ketika menyaksikan keadaan begini,
kalau ia melawan akhirnya dirinya pasti ditangkap. Daripada
ditangkap lebih baik ikut mereka pergi saja, sehingga bisa
mencari kesempatan untuk meloloskan diri!
"Baik, aku akan berjalan sendiri!"
"Engkau memang pintar!" Swat Lo Kongcu tertawa dingin
"Berjalan ke depan!"
Swat Lo Kongcu mengarahkan Teng Thian Sin Cin pada
Bee Kun Bu, membuat Bee Kun Bu memandang ke depan
dan tertegun seketika. Ternyata di depan hanya terdapat dinding batu, sama
sekali tiada jalan Kenapa Swat Lo Kongcu menyuruhnya
berjalan ke sana" pemuda itu tidak mau banyak bertanya,
hanya terus berjalan ke depan. Hatinya merasa, Swat Lo
Kongcu dan Liat Pah To mengikutinya dari belakang.
Ketika sampai di dinding batu, baru saja Bee Kun Bu mau
berhenti, mendadak dinding batu itu bergerak dan tampak
sebuah pintu di situ. Barulah Bee Kun Bu tahu, di ruang bawah tanah terdapat
jalan rahasia, Bee Kun Bu terus berjalan, sambil merasa Teng
Thian Sin Cin itu masih mengawasinya.
Di dalam pintu rahasia itu cuma terdapat sebuah
terowongan yang berliku-liku, bahkan kadang-kadang turun
naik. Bee Kun Bu terus berjalan Berselang beberapa saat
kemudian sudah sampai di ujung terowongan Di situ pun
terdapat sebuah pintu. Setelah mendekat, pintu itu langsung terbuka sendiri.
Seketika terdengar suara, Suara musik, Bee Kun Bu
memandang ke dalam dengan mata terbelalak Ternyata itu
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
ruangan tempat Liat Pah To bereumbu-cumbuan dengan Swat
Lo Kongcu. Bee Kun Bu melihat binatang aneh itu mendekam di
sebuah tempat duduk. Kini Bee Kun Bu baru tahu kalau yang
melapor pada Swat Lo Kongcu ternyata binatang aneh itu.
"Kenapa aku dibawa ke mari?" tanya Bee Kun Bu. Hatinya
sangat cemas karena tidak melihat Lie Ceng Loan.
"Ada dua hal, engkau boleh pilih sendiri!" sahut Swat Lo
Kongcu sambil tersenyum "Hal apa?" Bee Kun Bu mengerutkan kening.
"Di dalam Tok Sui Tong terdapat tujuh buah penjara yang
berbedak Swat Lo Kongcu memberitahukan "Siapa yang
terkurung di dalam, boleh dikatakan sama seperti mati!"
"Hm...!" Bee Kun Bu tersenyum dingin.
"Sebaliknya di dalam Tok Sui Tong, juga terdapat tempat
yang sangat menyenangkan!" lanjut Swat Lo Kongcu sambil
tertawa, "Bahkan menyerupai sorga...."
"Hra!" dengus Bee Kun Bu dingin.
"Kalau engkau tidak pereaya, lihatlah sendiri!" Swat Lo
Kongcu bertepuk tangan tiga kali, Musik berhenti seketika,
Sesaat kemudian muncul delapan anak gadis cantik jelita,
musikpun mulai mengalun lagi, Delapan gadis itu berjalan
lemah gemulai mengikuti irama musik, Mereka mengenakan
pakaian yang sangat indah dan warna-warni.
Setelah itu, mulailah mereka menari Bee Kun Bu
menyaksikan tarian yang sangat indah menakjubkan itu, Hal
itu sempat membuatnya nyaris melupakan keadaan yang
membahayakan dirinya. Swat Lo Kongcu bertepuk tangan sekali Gadis-gadis
penari itu pun segera mengundurkan diri.
"Engkau sudah lihat kan" Bukankah sangat
menyenangkan?" gumam Swat Lo Kongcu sambil tertawa.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Tadi engkau suruh aku pilih, sebetulnya pilih apa?" tanya
Bee Kun Bu mendadak dan dingin.
"Mau jadi tamu terhormat di sini atau mau meringkuk di
dalam penjara" Pilih salah satu di antaranya!" sahut Swat Lo
Kongcu. "Ha ha!" Bee Kun Bu tertawa gelak.
Para gadis pemain musik langsung berhenti Mereka
memandang Bee Kun Bu dengan penuh keheranan Sebab,
belum pernah mereka menyaksikan ada orang yang begitu
berani di hadapan Swat Lo Kongcu.
"Bagaimana keputusanmu?" tanya Swat Lo Kongcu
dengan air muka berubah. "Engkau wanita jalang yang tak tahu malu!" bentak Bee
Kun Bu. "Engkau betul-betul cari penyakit!" Swat Lo Kongcu
menudingnya dengan gusar sekali, kemudian mendadak
mundur beberapa langkah. Bee Kun Bu tidak tahu Swat Lo Kongcu mau berbuat apa.
Namun setelah wanita itu mundur, barulah Bee Kun Bu
melihat tangannya menekan dinding batu.
Bee Kun Bu ingin meloncat, tapi sudah terlambat karena
badannya telah merosot ke bawah, Segeralah Bee Kun Bu
menghimpun hawa murninya agar badannya melambung ke
atas, Tapi di saat bersamaan, Liat Pah To melancarkan
sebuah pukulan dahsyat menekan badan Bee Kun Bu.
Apa boleh buat! Bee Kun Bu terpaksa mengangkat
sepasang tangannya untuk menangkis pukulan itu.
Plaaak! terdengar suara benturan
Badan Liat Pah To terpental ke atas, sedangkan badan
Bee Kun Bu merosot lebih cepat, karena menangkis pukulan
itu. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bum! Lubang di atas itu seketika tertutup, Tak lama
sepasang kaki Bee Kun Bu menginjak dasar tempat itu,
Karena gelap tak dapat melihat apa pun di dasar tempat
tersebut Bee Kun Bu berdiri cukup lama di situ, Kemudian tampak
ia coba menengok ke sana ke mari, samar-samar dilihatnya
cahaya yang kehijau-hijauan di tempat itu, Ternyata tulang
belulang putih bertumpuk di situ, Tam-pak pula beberapa
huruf terukir di dinding batu yakni "PENJARA TULANG
BELULANG PUTIH". Bee Kun Bu masih ingat, tadi Swat Lo Kongcu
memberitahukan ada tujuh macam penjara di dalam Tok Sui
Tong, Mungkin tempat ini merupakan salah satu dari tujuh
macam penjara tersebut! Setelah menyaksikan keadaan di situ, Bee Kun Bu mulai
berusaha tenang. Terasa dingin sekali tempat ini, tapi tiada
suatu keanehan. Bee Kun Bu terus menyebarkan pandangannya. Kemudian
ia pun coba mengetuk dinding-dinding batu. Tampak begitu
keras pertanda dinding-dinding batu itu sangat tebal
Tanpa senjata pusaka, tentunya tidak bisa menghancurkan
dinding-dinding batu itu. Bee Kun Bu menggeleng-geleng, lalu
mendongakkan kepala memandang ke atas tempat ia jatuh
tadi Kalau dirinya terkurung beberapa hari di tempat itu, belum
tentu akan mati kelaparan tapi yang jelas, Swat Lo Kongcu
dan Liat Pah To pasti akan meninggalkan ruang atas itu, jadi
ia pun bisa coba memanjat ke atas.
setelah mengambil keputusan tersebut, Bee Kun Bu tidak
begitu gugup dan panik lagi
Yang dicemaskannya justru diri Lie Ceng Loan, sebab ia
sama sekali tidak tahu gadis itu berada di mana dan
bagaimana keadaannya, Akhirnya ia duduk bersila untuk
beristirahat sejenak Berselang sesaat, mendadak hidungnya
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mencium semacam bau busuk, sehingga membuatnya nyaris
muntah seketika. Terkejutlah Bee Kun Bu dan segera membuka mata-nya.
ia bertambah terkejut dan cepat-cepat meloncat bangun,
Ternyata tulang-belulang putih itu mengeluarkan asap putih.
Bau busuk itu berasal dari asap putih tersebut Lagi-pula
asap putih itu telah mengepul beberapa meter, sekaligus
memenuhi tempat tersebut Hal itu membuat Bee Kun Bu jadi
susah bernafas. "Uaaakh...!" Bee Kun Bu muntah.
Hatinya jadi terperanjat sekali Dia tahu Lweekang-nya
sangat tinggi, namun tetap muntah tak terhindarkan setelah
mencium bau itu, Cepat-cepat pemuda itu menghimpun hawa
murninya untuk menghindari muntah lagi.
Akan tetapi, asap putih tampak mulai mengurung dirinya,
sedangkan bau busuk itu semakin menusuk hi-dung.
Bee Kun Bu terus berusaha menghimpun hawa murninya
untuk melawan Namun akhirnya dirinya jatuh pingsan di atas
tumpukan tulang-belulang putih itu.
Entah berapa lama kemudian, Bee Kun Bu tampak
tersadar Perlahan-lahan ia membuka matanya, asap yang
tebal telah sirna dan bau busuk pun tak tereium lagi
Bee Kun Bu segera menarik nafas dalam-dalam. wajahnya
sedikit demi sedikit berubah segar
Kreeek! Lantai di atas terbuka mendadak Tampak Swat Lo
Kongcu berdiri di situ sambil tertawa dingin
"Bagaimana rasanya?" tanya Swat Lo Kongcu bernada
dingin. Bee Kun Bu sama sekali tidak menyahut Diam dengan
mata menatap wanita itu. "Di dalam penjara itu, semua orang mati keracunanl" Swat
Lo Kongcu memberitahukan "Sebab tulang-belulang putih itu
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
mengandung racuni itu racun tulang-belulang putih, setiap jam
pasti akan menimbulkan suatu penderitaan! Nah, silakan
menikmati kesenangan itul He he he"
Kreeek! Lantai atas tampak tertutup kembali
Bee Kun Bu duduk termangu di tempat ia tidak tahu harus
berbuat apa! Apalagi setiap jam ia akan menderita, entah
bagaimana rasanya penderitaan itu.
Lama sekali Bee Kun Bu duduk di situ, Kemudian menarik
nafas panjang sambil bangkit berdiri
Kalau aku bisa meloloskan diri, bukankah tidak usah
meninggal didalam penjara" pikirnya sambil memandang ke
atas, Telinganya dipasang dengan penuh kewaspadaan
Tiada suara apapun di atas, Mungkin Swat Lo Kongcu dan
Liat Pah To telah meninggalkan ruang atas itu.
Kemudian Bee Kun Bu memperhatikan tulisan yang terukir
pada dinding, Setelah diperhatikan dengan cermat, ia melihat
dinding batu tampak agak retak sedikit
Bee Kun Bu segera melesat ke dinding itu, Tangannya
meraih batu yang agak menonjol, sehingga badannya
bergantung di situ, Tangannya yang sebelah lagi meraba-raba
tulisan Namun mendadak keningnya berkerut Dirasakan
seketika ada hembusan angin ke dalam melalui salah sebuah
huruf terukir itu, Hal itu membuat hatinya berdebar-debar
girang, Ternyata itu merupakan jalan ke luar bagi dirinya,
seketika terbangkitlah semangatnya
Bee Kun Bu mulai menyalurkan Lweekang pada tangan
kanannya, kemudian mendorong huruf itu, sungguh di luar
dugaan, huruf itu terdorong ke dalam dan wajah Bee Kun Bu
pun tampak berseri ia menyalurkan Lweekangnya ke tangan kanan, lalu
mendorong lagi huruf itu, Kali ini ia menggunakan tenaga
sepenuhnya, sehingga terlihat badannya kehilangan
keseimbangan dan perlahan merosot ke bawah.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Begitu badannya menyentuh tanah, tiba-tiba matanya
terbelalak Ternyata tadi ia cuma mencurahkan perhatian pada
huruf yang didorongnya itu, sama sekali tidak memperhatikan
tempat lain. Tanpa diduga, di dinding batu lain telah muncul
sebuah lubang, Bee Kun Bu masih tertegun menyaksikan
lubang itu, Lama kemudian barulah ia mendekati lubang dan
terus melihat ke dalamnya.
Bee Kun Bu baru mengetahui, bahwa huruf itu ternyata
semacam alat membuka dinding batu yang di sebelah kanan
Maka dapat dibayangkan betapa girangnya Bee Kun Bu
setelah menemukan jalan ke luar itu.
Akan tetapi, lubang itu sangat gelap dan entah berapa
dalam Terdengar pula suara hembusan angin Setelah
didengar dengan penuh perhatian, merindinglah Bee Kun Bu!
Sebab suara hembusan angin itu bagaikan suara rintihan
orang yang sangat memilukan
Bee Kun Bu ragu, Dia masih belum mengambil keputusan
untuk memasuki lubang tersebut Tadi ia girang bukan main,
namun setelah mendengar suara hembusan angin yang
menyeramkan itu, timbul pula rasa ragunya.
Cukup lama Bee Kun Bu berdiri dekat lubang itu. Dan
akhirnya dia mengambil keputusan untuk memasuki-nya.
Perlahan-lahan ia merangkak ke dalam, mungkin akan
sampai di suatu tempat yang lebih menyeramkan! Tapi apa
boleh buat, tiada pilihan lain baginya, harus coba meloloskan
diri melalui lubang tersebut
Begitu sampai di dalam, sekujur badannya merinding
karena terhembus angin yang sangat dingin Padahal ia cuma
merangkak beberapa depa ke depan, tapi badannya sudah
mulai menggigil kedinginan Bee Kun Bu menarik nafas dalamdalam, sambil terus mempereepat rangkakannya ke depan.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tak seberapa lama, suara deruan yang amat
menyeramkan semakin terdengar jelas, Menyerupai suara
rintihan orang yang sekarat
Bee Kun Bu sama sekali tidak mengerti, sebetulnya suara


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

apa itu. Sebab suara itu mirip suara keluhan dan rintihan
beberapa orang yang amat memilukan
Walau menyadari kalau dirinya berkepandaian tinggi, saat
ini Bee Kun Bu merasa takut Sebab, suara itu mirip suara
setan iblis di dalam neraka!
Bee Kun Bu terus merangkak ke depan, Ketika suara itu
semakin jelas, Bee Kun Bu pun nyaris merangkak mundur
kembali ke dalam penjara tulang-belulang putih.
ia berhenti dari merangkak Kemudian terlihat menghimpun
hawa murninya dalam posisi merangkak Setelah itu Bee Kun
Bu merasa tidak begitu kacau ketika mendengar suara-suara
yang menyeramkan Tak lama ia mulai merangkak maju lagi,
Berselang beberapa saat kemudian, tiba-tiba ia menyentuh
suatu benda yang sangat dingin.
Karena terkejut Bee Kun Bu langsung merangkak mundur
selangkah Lorong itu sangat gelap membuatnya tidak bisa
melihat benda apa yang tersentuh tadi.
Sesudah hilang rasa kagetnya, ia menjulurkan tangan ke
depan, untuk meraba-raba, Baru tahu sekarang kalau yang
disentuhnya tadi sebuah pintu besi kecil
Bee Kun Bu menarik nafas lega, Lalu dia mengeluarkan
batu dari dalam bajunya, Setelah digosok batu api itu
menyala. Kini matanya melihat sebuah gembok di pintu besi
itu. Sesudah melihat jelas, Bee Kun Bu menyimpan batu api
ke dalam bajunya, ia menjulurkan tangan menggenggam
gembok, lalu ditariknya sekuat tenaga.
Braaak! Gembok itu tertarik copot
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Sebelum Bee Kun Bu menarik copot gembok, ia masih
mendengar suara yang sangat menyeramkan tadi, Dan begitu
gembok ditarik sampai copot, mendadak suara yang
menyeramkan lenyap, tak terdengar lagi.
Bee Kun Bu tertegun ia sama sekali tidak tahu apa sebab
musababnya suara yang menyeramkan itu terhenti mendadak
Lama sekali barulah ia menjulurkan tangannya mendorong
pintu besi. Seketika terdengarlah suara Krek! Kreeeek!
Tampak pula sedikit cahaya di dalam, Hal itu sangat
menggembirakan Bee Kun Bu, maka ia pun menjulurkan
kepala ke dalam, seketika sekujur badannya seperti tersengat
strom, bergemetar lalu diam
Padahal entah sudah berapa puluh kali Bee Kun Bu
menghadapi bahaya, juga sering menyaksikan hal-hal yang
menyeramkan Namun kejadian barusan membuatnya merasa
begitu ketakutan sebetulnya apa yang telah dilihatnya"
Meskipun Bee Kun Bu kini agak tenang, belum tentu ia
akan merangkak maju, kemungkinan besar malah akan
merangkak mundur. Ternyata ketika Bee Kun Bu memandang ke dalam, di situ
ternyata merupakan sebuah penjara. Tampak cahaya kehijauhijauan, bahkan terlihat juga belasan orang duduk diam
dengan mata menatap Bee Kun Bu.
Mereka terlihat tidak menyerupai manusia lagi, Semua
sudah cacat, tangan dan kaki tidak utuh, Mata, hidung, mulut,
dan telinga sudah tidak karuan bentuk dan rupanya.
Akan tetapi yang mengherankan mereka masih hi-dup!
Lalu bagaimana mereka mempertahankan hidup seperti itu"
Mereka lebih tepat dikatakan menyerupai mayat hidup,
Tatapan mereka kepada Bee Kun Bu menyiratkan rasa
kebencian Tentu saja Bee Kun Bu heran bukan main, kenapa
mereka menatapnya dengan cara begitu, Seakan memendam
dendam kesumat KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Pemuda itu memandang ke atas, Ternyata di situ terukir
beberapa huruf berbunyi demikian: "Penjara Mayat Hidup".
Setelah membaca huruf-huruf itu, Bee Kun Bu pun menarik
nafas panjang, Semula ia mengira telah menemukan jalan ke
luar, ternyata cuma berpindah ke penjara yang lain.
Namun biar bagaimanapun, penjara ini kelihatan lebih
bagus daripada penjara Tulang Belulang Putih".
Dengan berpikir demikian, Bee Kun Bu memberanikan diri
merangkak ke dalam, lalu bangkit berdiri
sementara belasan orang yang menyerupai mayat hidup
itu tetap menatapnya, sama sekali tak bergeming. Bee Kun Bu
merasa merinding ditatap terus-menerus dengan cara begitu,
Akhirnya ia terpaksa senyum dalam kegetiran dan ketegangan
"Sebetulnya siapa kalian?" gumamnya dalam hati.
Seakan mendengar ucapan Bee Kun Bu, salah seorang
yang hanya punya sebelah kaki dan tangan serta kulit muka
yang hilang sebelah itu, tertawa gelak.
Tawanya itu sungguh menyeramkan Hal itu sangat
mencengangkan Bee Kun Bu, apalagi ketika yang lain pun ikut
mengeluarkan suara tawa yang menggiriskan
Bee Kun Bu termundur-mundur hingga punggungnya
membentur dinding batu di belakangnya.
Belasan mayat hidup itu terus tertawa, Kian lama kian
bertambah keras dan menyeramkan itu membuat Bee Kun Bu
merasa tidak tahan "Diam!" bentaknya dengan suara keras dan menggetarkan
Sebab bentakan itu menggunakan Lweekang, suaranya
terdengar sangat keras dan lantang, membuat suara tawa itu
berhenti seketika. Pada waktu bersamaan, salah satu mayat itu berteriak
aneh sambil menerjang ke arah Bee Kun Bu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Begitu melihat serangan, Bee Kun Bu kaget karena
gerakannya sungguh cepat. Tentu orang itu berkepandaian
tinggi, pikirnya. Tapi Bee Kun Bu tahu, belasan orang itu pasti tawanan
Swat Lo Kongcu, Maka ia tidak ingin bertarung dengan
mereka. Ketika serangan itu sudah mendekap Bee Kun Bu segera
mengerahkan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu untuk mengelak.
Bersamaan dengan itu tampak beberapa orang mulai
menyerangnya pula. Bee Kun Bu tetap tidak balas menyerang, hanya
mengerahkan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu untuk terus
menghindar Terlihat belasan sosok bayangan berkelebat ke sana ke
mari, Tapi tiada satu pun yang mampu menyentuh pakaian
Bee Kun Bu. Pada waktu Bee Kun Bu berkelit ke sana ke mari dengan
ilmu langkah ajaib, otaknya terus bekerja keras, Mereka
semua berkepandaian cukup tinggi, namun kenapa bisa cacat
seperti itu" sesungguhnya tidak begitu sulit bagi Bee Kun Bu untuk
merobohkan mereka. Namun ia tidak sampai hati melukai
mereka. "Di antara kalian, siapa yang mengerti apa yang
kukatakan" Kuminta cepat berhentil Aku tahu kalian dicelakai
Swat Lo Kongcu dan Liat Pah To, lalu kenapa kalian malah
menyerang aku?" seru Bee Kun Bu sambil terus berkelit
dengan ilmu Ngo Heng Mie Cong Pu.
Seusai Bee Kun Bu berseru, salah seorang bersiul
panjang. Yang lain segera mundur lalu berdiri diam, namun
terus menatap Bee Kun Bu lekat-lekat Bee Kun Bu menarik
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
nafas lega, sebab di antara mereka ada yang mengerti bahasa
Han. "Siapa engkau ?" tanya salah seorang yang sangat
menyeramkan tidak punya tangan, Kulit mukanya terkupas
semua, mirip sebuah tengkorak.
"Aku bernama Bee Kun Bu, murid partai Kun Lun!" sahut
Bee Kun Bu memberitahukan.
"Mau apa engkau ke mari?" tanya orang itu lagi.
"Aku datang untuk menolong orang, tapi malah ditawan
oleh Swat Lo Kongcu!" sahut Bee Kun Bu jujur
"Engkau datang dari penjara Tulang Belulang Putih,
kenapa dirimu tidak mati atau terluka?"
"Karena aku telah mengerahkan Lweekang untuk melawan
racun itu?" sahut Bee Kun Bu, "Bolehkah aku tahu siapa
Anda?" tanyanya kemudian.
"Sebetulnya aku murid partai Hwa San. Tujuh tahun lalu
aku tersesat di daerah Miauw ini, sehingga ditangkap oleh
Swat Lo Kongcu, dan dipenjarakan di sini!"
"Ooh!" Bee Kun Bu manggut-manggut "Apakah di sini ada
jalan keluarnya?" pertanyaan Bee Kun Bu membuat belasan orang itu
tertawa aneh, sedangkan Bee Kun Bu mengerutkan kening.
"Kenapa kalian tertawa" Apa yang kalian tertawa-kan?"
bentak Bee Kun Bu. Malan keluarnya" Kalau ada jalan keluarnya, bagaimana
mungkin kami terkurung di sini sampai sekian tahun
lamanya?" sahut orang itu sambil tertawa seram. "Kini engkau
telah sampai di sini, maka boleh tenang jadi mayat hidup di
sini pula! He he he!"
Bee Kun Bu tertegun KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Diam!" Dia kembali membentak dengan suara
mengguntur seketika juga mereka berhenti tertawa, Bee Kun Bu
menarik nafas dalam-dalam.
"Kalau tiada jalan ke luarnya, bagaimana kalian masuk ke
mari" Orang harus berusaha, kenapa kalian begitu cepat
putus asa?" tukasnya dengan geram.
Mereka tidak menyahut, melainkan menunjuk ke atas, Bee
Kun Bu langsung mendongakkan kepala memandang ke atas,
seketika juga ia terbelalak ternyata tempat itu berada di dasar
sebuah sumur Mulut sumur yang di atas itu tampak cuma
sebesar telapak tangan, Dapat dibayangkan betapa dalamnya
sumur itu. "Kalian datang dari atas?" tanya Bee Kun Bu dengan
kening berkerut tajam. "Di antaranya memang, namun ada pula yang seperti
engkau!" jawab orang itu memberitahukan. "Kabur dari
penjara Tulang Belulang Putih, justru malah terkurung di sini!"
"Oh?" Bee Kun Bu terbelalak, kemudian memandang
dinding sumur itu. Ternyata dinding sumur itu telah berlumut,
tentu teramat sulit untuk memanjat ke atas, "Oh ya, dari mana
kalian memperoleh makanan?"
"Diturunkan dari atas dengan tali!"
"Kalau begitu, kenapa kalian tidak memanjat ke atas
dengan tali itu?" tanya Bee Kun Bu heran.
"He he he!" Orang itu tertawa terkekeh-kekeh, "Engkaupun ditakdirkan seperti kami, kenapa engkau masih
menyebut "Kalian?" Lihatlah! Kebetulan ada makanan
diturunkan dari atas, engkau boleh coba memanjat ke atas
dengan tali itu!" Bee Kun Bu memandang ke atas, Tampak seutas tali
sedang diturunkan Ujung tali itu mengikat sebuah keranjang
bambu. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Setelah berjarak tiga depa, tali berhenti, Bee Kun Bu tidak
mau menyia-nyiakan kesempatan, langsung saja ia melesat
ke atas sambil menjulurkan tangannya meraih tali.
Tangan Bee Kun Bu berhasil meraih tali, namun mendadak
tali itu putus, Ternyata tali itu gampang putus, Hanya kuat
menahan beban keranjang bambu, tidak kuat menahan beban
yang seberat orang. Bee Kun Bu jatuh bersama keranjang bambu, Ke-ranjang
itu ternyata berisi berbagai macam makanan yang telah busuk
dan basi. Akan tetapi, belasan orang itu tanpa peduli, langsung
menyantap dengan lahapnya, Bee Kun Bu cepat memalingkan
wajah, tidak sampai hati menyaksikannya, Pada saat
bersamaan, terdengarlah suara Swat Lo Kongcu di atas.
"Bee siauhiap! Tentunya engkau telah kabur dari penjara
Tulang Belulang Putih itu, Kini pasti merasa puas sekali akan
penjara Mayat Hidup ini! Beberapa hari lalu, telah mati salah
seorang mayat hidup, Kebetulan engkau menggantikannya di
situ!" "Hei! perempuan jalang!" bentak Bee Kun Bu, "Engkau
akan memperoleh ganjaran atas perbuatanmu sendiri!"
"He he he!" Swat Lo Kongcu tertawa, "Perlu engkau
ketahui! Di penjara itu cuma terdapat sebuah jalan ke luar,
juga hanya aku seorang yang mengetahui jalan itu! Kalau aku
masih hidup, mungkin akan melepaskanmu di saat aku
merasa senang! Apabila aku mati, engkaupun tidak bisa ke
luar, dan selamanya jadi mayat hidup di situl"
sebetulnya Bee Kun Bu ingin mencaci maki Swat Lo
Kongcu, namun apa yang diucapkan wanita itu membuat Bee
Kun Bu terheran-heran, Sebab, tanpa sengaja Swat Lo
Kongcu telah membocorkan, bahwa di situ terdapat sebuah
jalan ke luar. Seusai mengucapkan begitu, Swat Lo Kongcu pergi sambil
tertawa terkekeh-kekeh. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
***** Bab ke 39 - Berupaya Mencari jalan Ke luar
Bee Kun Bu menatap belasan orang itu, lama sekali
"Kalian semua sudah dengar kan?"
"Dengar apa?" tanya salah seorang dari mereka.
"Perempuan jalang itu bilang, di dalam penjara ini terdapat
sebuah jalan ke luar!" Bee Kun Bu memberi-tahukan.
Tidak salah!" Orang itu manggut-manggut Tapi cuma dia
seorang yang tahu jalan ke luar ituI"
Tapi bukankah kita boleh coba mencari jalan ke luar itu?"
tukas Bee Kun Bu. "He he!" Orang itu tertawa, sama sekali tidak
mengacuhkan apa yang dikatakan Bee Kun Bu.
Bee Kun Bu tahu mereka menganggap perkataannya
cuma merupakan suatu lelucon belaka, Sebab mereka telah
hidup sekian tahun di tempat ini, tentunya telah berupaya
meloloskan diri, namun tidak berhasil.
Oleh karena itu, Bee Kun Bu terdiam dengan rasa
tereekam dan jengkel Sebelum tiba di daerah Miauw ini, ia
tidak pereaya Swat Lo Kongcu begitu cerdik dan Uhay, Kini,
barulah ia tahu Swat Lo Kongcu begitu cantik dan lihay,
Pantas air muka Pek Hi Sin Kun, ketua partai Swan San
tampak berubah ketika membicarakan wanita tersebut!
Bee Kun Bu terus berpikir sambil mendongakkan kepala
memandang ke atas, Mulut sumur itu cuma sebesar telapak


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tangan, tentunya tidak mungkin memanjat ke atas.
Karena itu, ia mendekati dinding sumur, Segera
diperiksanya dengan cermat sekali Akan tetapi, ia tidak
menemukan suatu apapun, sebab dinding sumur itu sangat
licin dan berlumut KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Setelah memeriksa ke sana ke mari, Bee Kun Bu pun
tampak putus asa. Namun ia masih terus mengawasi dengan
cermat dinding sumur yang agak tinggi
sementara belasan orang itu hanya diam sambil
memandang Bee Kun Bu. Mendadak terdengar suara salah
seorang dari mereka. "Di sebelah sudut kiri terdapat sebuah batu yang agak
menonjol ke atas!" Orang itu menunjuk ke arah batu yang
agak menonjol Bee Kun Bu segera menengok ke sana, Giranglah hatinya
karena melihat sebuah batu yang agak menonjol di sudut kiri
ia cepat-cepat mendekati batu itu, lalu menghimpun
Lweekangnya guna mengangkat batu tersebut
Batu itu tampak terangkat sedikit, tetapi sama sekali tidak
mempengaruhi tempat tersebut
Bee Kun Bu tereengang, kemudian menengok ke sana ke
mari, Tiba-tiba matanya bentrok dengan sebuah mutiara yang
menempel pada dinding sumur itu, Ternyata mutiara itu
khususnya untuk menerangi tempat tersebut
Tapi sungguh tinggi mutiara itu, Dari bawah sampai ke
tempat mutiara itu berjarak hampir tujuh-delapan depa.
Bee Kun Bu menghimpun hawa murninya, kemudian
melesat ke atas, ke tempat mutiara itu, Namun sebelum
mencapai tempat itu, badannya sudah merosot ke bawah.
Cepat-cepatlah Bee Kun Bu menghimpun hawa murninya
lagi, lalu memukul ke dinding, pukulannya itu membuat
badannya melambung ke atas.
sedangkan belasan orang itu terus-menerus menatapnya,
Mereka tidak yakin Bee Kun Bu mampu mencapai tempat
mutiara itu. Akan tetapi, di saat badannya melambung ke atas, Bee
Kun Bu menggunakan jurus Ku Cu Hoan Sin (Burung Dara
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Membalikkan Badan), Seketika tubuhnya berjungkir balik ke
atas. Di saat bersamaan, Bee Kun Bu pun memukul ke arah
dinding, Maksudnya, agar mutiara yang di atas tergoncang ke
luar oleh pukulannya. Plaaak! Mutiara itu betul-betul tergoncang ke luar dari
dinding sumur Bee Kun Bu bergerak cepat menyambut mutiara itu,
kemudian buru-buru menghimpun hawa murni sambil kakinya
menendang dinding, Secepat itu badannya melambung ke
atas lagi. Dengan cepat pula sebelah tangannya meraih tempat
mutiara yang agak cekung ke dalam itu, sehingga badannya
bergantung di situ. sementara badannya bergantung, ia terus berpikir
sedangkan belasan orang itu bersorak tanpa sadar
kelihatannya mereka sangat kagum pada Bee Kun Bu.
Namun Bee Kun Bu malah tersenyum getir Kini ia memang
telah bergantung di situ, tapi apa gunanya" Sebab, tidak
mungkin dirinya bisa mencapai mulut sumur itu, Lagipula, tak
lama badannya pasti merosot kebawah.
ia menengok ke sana ke mari, berharap ada suatu tempat
yang agak menonjol untuk menaruh kakinya, Setelah
menengok ke sana ke mari dengan penuh perhatian
mendadak ia berseru girang.
Ternyata ia melihat seekor kadal merayap di dinding,
kemudian menghilang menyusup ke dalam dinding sumur
yang agak retak, Kalau Bee Kun Bu tidak melihat kadal itu,
tentunya tidak bisa mengetahui dinding sumur yang agak retak
itu. Bee Kun Bu melesat ke atas, Kemudian tangannya
menancap ke dalam dinding sumur yang retak sedikit itu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Akan tetapi, ia tahu tidak bisa bertahan lama di situ, karena
kakinya tidak menginjak apapun, kecuali mengandalkan pada
tenaga tangannya untuk bergantung di situ.
Bee Kun Bu menarik nafas dalam-dalam sambil
memandang ke bawah, Tampak belasan orang di dasar sumur
itu menatapnya dengan penuh kekaguman setelah itu, Bee
Kun Bu pun mulai memperhatikan dinding sumur ia berharap
bisa menemukan dinding yang retak.
Sekian lama ia meneliti dengan seksama, Akhirnya ia
melihat juga dinding di atas terdapat sedikit keretakan
Tapi ia tidak langsung melesat ke atas. Dikerutkan
keningnya dengan tajam, seakan sedang berpikir Kalau ia
berhasil meraih dinding yang retak itu, memang tidak masalah,
tapi kalau gagal, tentunya ia akan celaka, Badannya pasti
jatuh ke dasar sumur Bee Kun Bu termangu-mangu bergantung di situ, Akhirnya
ia mengambil keputusan untuk melesat ke atas, Dihimpunnya
hawa murni, lalu melesat ke atasi Belasan orang yang di
bawah menahan nafas semua, Namun Bee Kun Bu berhasil
mencapai tempat itu, Tangannya telah menancap ke dalam
dinding sumur yang retak itu, seketika belasan orang itu
berteriak-teriak aneh, mirip sorak-sorai yang riuh gemuruh.
"Kalian tenang saja!" ujar Bee Kun Bu berjanji "Kalau aku
berhasil ke luar, aku pasti menolong kalian juga!"
Bee Kun Bu mulai mencari dinding sumur yang retak,
setelah itu ia mulai melesat ke atas lagi dengan cara yang
sama, Semakin tinggi Bee Kun Bu semakin berhati-hati,
Sebab, kalau badannya jatuh, pasti hancur remuk!
ia mendongakkan kepala memandang ke atas, Tujuh atau
delapan depa lagi sudah bisa mencapai mulut sumur itu,
Keadaan terang mulai dapat dilihatnya, Bee Kun Bu tetap
dengan cara yang sama melesat ke atas.
Berselang beberapa saat kemudian, Bee Kun Bu telah
berhasil mendekati mulut sumur itu. Namun mendadak
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
keningnya berkerut Ternyata ia melihat seseorang bertubuh
tinggi besar berdiri di pinggir mulut sumur Orang itu
menatapnya. Tangan orang itu menggenggam sebuah martil besar,
diarahkan pada mulut sumur Kelihatannya sudah siap
memukul apabila Bee Kun Bu naik ke mulut sumur
Menyaksikan itu, air muka Bee Kun Bu pun berubah. Kini
telah mendekati mulut sumur itu, bagaimana mungkin ia akan
mundur ke bawah. Lagipula kalau ia mundur, itu berarti dirinya
akan jatuh. Bee Kun Bu terus memutar otak, sebab jarak ke mulut
sumur tinggal satu depa, sedangkan orang itu terus
menatapnya tak berperasaan sama sekali.
Tiba-tiba timbul sedikit harapan dalam benak Bee Kun Bu,
ternyata ia yakin orang itu tidak bisa bertahan lama terus
menggenggam martil yang sangat berat Apa-bila tangan orang
itu merasa ngilu, maka ia dapat memanfaatkan kesempatan
untuk melesat ke atas. Setelah mendapat pikiran demikian, hati Bee Kun Bu mulai
lega, Dia mulai menghimpun tenaga dalamnya sambil
menatap orang itu dengan mata tak berkedip, Sebab ia tahu,
rasa ngilu di tangan orang itu cuma memakan waktu sekejap,
Maka ia tidak boleh melepaskan kesempatan itu!
Bee Kun Bu terus menunggu, walau tidak begitu lama, ia
merasa seperti sudah melewati waktu berjam-jam. sementara
orang itu tetap berdiri di tepi mulut sumur, tak bergerak sama
sekali, Mirip sebuah patung penghias pinggir sumur.
Bee Kun Bu harus menunggu dengan sabar Sejam telah
berlalu, orang itu tampak mulai lelah, Giranglah Bee Kun Bu,
dan cepat-cepat menghimpun hawa murninya
Tangan orang yang menggenggam martil besar itu mulai
menurun sedikit itulah yang ditunggu-tunggu Bee Kun Bu.
Langsung saja tubuhnya melesat ke atas, Orang itu pun
cepat-cepat mengangkat martil besar tersebut
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Dan pada saat orang itu mengangkat martil besarnya, Bee
Kun Bu telah berhasil melesat ke atas, Begitu sepasang
kakinya menginjak tanah, tangannya langsung melancarkan
sebuah pukulan ke arah penjaga mulut sumur itu.
Kebetulan orang itu pun melancarkan serangan dengan
martil besarnya, Cepat-cepat Bee Kun Bu menarik kembali
pukulannya, sekaligus mengerahkan ilmu Ngo Heng Mie Cong
Pu untuk berkelit Setelah itu, barulah Bee Kun Bu
melancarkan pukulan lagi.
Blukk! Orang itu terpental jatuh.
Bee Kun Bu melesat ke arahnya secepat kilat, lalu
menotok jalan darahnya, seketika orang itu tidak mampu
bergerak lagi, Dari mulutnya tampak tersembur darah segar.
Dan ternyata sesaat kemudian dia telah mati.
Bee Kun Bu tertegun Setelah memperhatikan dengan
seksama, barulah Bee Kun Bu tahu, orang itu tertindih oleh
martilnya yang amat besar.
Bee Kun Bu menarik nafas panjang, lalu menengok ke
sana ke mari seketika juga ia terbelalak karena dirinya berada
di sebuah ruang batu. Tak ada pintu, yang tampak hanya berbagai macam
lukisan bergantung di dinding ruang batu itu, Terlihat pula
sebuah huruf "Hek" (Hitam) terukir di dinding batu, "Hek" apa"
Bee Kun Bu tidak habis berpikir, kemudian ia menggeserkan
sebuah lukisan yang di sisi huruf tersebut Muncul lagi huruf
lain berbunyi demikian : "Penjara Hitam Menunggu Kematian".
Setelah membaca huruf-huruf itu, Bee Kun Bu nyaris jatuh
duduk seketika, Ternyata kini ia berada di dalam penjara lagi
Swat Lo Kongcu pernah mengatakan ada tujuh macam
penjara di Tok Sui Tong, Jadi ia harus melewati tujuh macam
penjara itu, barulah bisa meloloskan diri! Saat ini ia baru
sampai di penjara ke tiga, maka masih harus melewati
beberapa penjara Iain. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu berdiri termangu-mangu. Tempat itu disebut
penjara "Hitam", agak tidak sesuai, sebab ruang batu itu
tampak bergemerlapan Kenapa ruang batu itu disebut "Penjara Hitam Menunggu
Kematian?" padahal tiada suatu yang aneh di situ, Bee Kun
Bu sungguh tidak habis berpikir
Orang yang tinggi besar itu berdiri di mulut sumur, berarti
di tempat tersebut ada jalan ke Iuarnya! Oleh karena itu, Bee
Kun Bu pun mulai memperhatikan ruang batu itu, bahkan
mengetuk-ngetuk pula dengan jari tangan nya. Setelah itu, ia
melancarkan sebuah pukulan ke arah dinding batu.
Taak! Sebuah batu kecil jatuh ke bawah, Muncullah
sebuah lubang kecil di dinding batu itu, Bee Kun Bu
memandangnya dengan perasaan heran Karena merasa
heran, ia pun mengintip ke dalam melalui lubang kecil itu.
Gelap gulita di dalam, tidak tampak apa pun di sana. Bee
Kun Bu mengerutkan kening, kemudian mulai memukul ke
sana ke mari lagi. Akan tetapi, hasilnya cuma membuat lubang-lubang kecil
Hal itu membuat Bee Kun Bu sungguh tidak mengerti.
Bee Kun Bu menarik nafas panjang. Di saat bersamaan
sayup-sayup ia mendengar semacam suara aneh.
Serr! Serrt! Bee Kun Bu segera mempertajam pendengarannya
dengan penuh perhatian Tak lama suara itu dirasakan muncul
dari empat penjuru. Betapa herannya Bee Kun Bu, sebab suara itu mirip suara
binatang kecil sedang merayap, ia ingin tahu sebetulnya suara
apa itu, maka mendekati salah sebuah !ubang, Mendadak ia
terhenti, kaget Ternyata ia melihat begitu banyak semut putih
sebesar jempol tangan merayap ke luar dari lubang-lubang
kecil itu. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Semut-semut putih itu terus merayap menuju mayat orang
tinggi besar Dalam waktu sekejap, sekujur mayat itu telah
dikerumuni semut-semut putih. sedangkan se-mut-semut putih
lain masih terus merayap ke luar dari lubang-lubang kecil di
dinding batu itu. Menyaksikan itu, Bee Kun Bu tergerak mundur dengan
mata terbeliak lebar Semut-semut putih yang mengerumuni
mayat itu mengeluarkan suara yang sangat anen Merinding
Bee Kun Bu mendengarnya. Ruang batu itu telah dipenuhi semut-semut putih dalam
jumlah yang tak terhitung.
Bee Kun Bu tahu, tak lama lagi semut-semut putih itu akan
merayap ke arahnya. Walau ia berkepandaian tinggi,
tampaknya sulit menghadapi semut-semut putih yang
jumlahnya laksaan itu. Bee Kun Bu berdiri mematung di tempat Sama sekali ia
tidak tahu harus berbuat apa! sementara semut-semut putih
yang mengerumuni mayat itu mulai merayap turun
Terbelalaklah Bee Kun Bu, karena mayat itu telah berubah jadi
sosok tengkorak, Hanya dalam waktu singkatl
Semut-semut putih itu mulai merayap ke arah Bee Kun Bu.
Cepat-cepat dia mengibaskan tangannya memukul ke arah
ribuan serangga berwarna putih itu, MeBee Kun Bu berdiri mematung di tempat Sama sekali ia
tidak tahu harus berbuat apal sementara semut-semutpun
mengerumuni mayat itu mulai merayap turun. Terbelalak mata
Bee Kun Bu, karena mayat itu telah berubah jadi sosok
tengkorak Hanya dalam waktu singkat.
Memang banyak yang mati, tapi di antara mereka telah
berhasil merayap ke badan nya.
Bukan main sakitnya ketika semut itu mulai menggigit
Secepat kilat ia menepuki semut putih yang menggigit
badannya, Akan tetapi, semut lain mulai merayap ke
badannya lagi, membuat Bee Kun Bu berloncat-loncatan.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Sudah sekian lama Bee Kun Bu berkecimpung di rimba
persilatan, entah berapa banyak musuh tangguh yang
dihadapinya, namun kali ini merasa kewalahan menghadapi
binatang-binatang aneh itu.
sementara semut-semut putih mulai banyak menghinggapi
badannya, betapa gugup dan paniknya Bee Kun Bu. Rasa nya


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ingin bunuh diri daripada mati digigit semut-semut putih itu. Di
saat ia mulai putus asa, mendadak terdengar pula suara
"Kreeek". Muncul sebuah pintu di dinding batu, Bee Kun Bu girang
bukan main, maka tanpa banyak berpikir lagi langsung saja ia
melesat ke arah pintu itu.
Setelah melesat ke dalam pintu itu, Bee Kun Bu merasa
ada sesuatu yang tak beres di situ. Tempat itu sangat gelap,
Bahkan dirasakan badannya merosot ke bawah.
"Haaah...!" Bee Kun Bu menjerit kaget, karena badannya
terus merosot ke bawah, Berselang beberapa saat kemudian,
dirasakan badannya jatuh di atas suatu benda lunak. Sebelum
ia tahu jelas benda apa itu, badannya telah dirangkul erat-erat
oleh benda itu. Bee Kun Bu berusaha meronta, namun sama sekali tidak
dapat melepaskan diri dari benda itu, sementara itu
terdengarlah suara tawa Swat Lo Kongcu yang terkekehkekeh, menyusul tempat itu berubah terang.
Terlihat seorang Miauw membawa sebuah obor. Di sisi
orang Miauw itu berdiri Swat Lo Kongcu yang tertawa
terkekeh-kekeh tak henti-hentinya.
Saat ini, barulah Bee Kun Bu tahu dirinya terperangkap di
dalam sebuah jalan yang dibuat dari semacam kawat
"He he!" Swat Lo Kongcu masih tertawa, "Bee siau-hiap!
Kalau aku tidak membuka pintu itu, apa pula yang terjadi atas
dirimu?" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu diam saja, ia tahu Swat Lo Kongcu
melepaskan dirinya dari ruang batu itu cuma ingin meng-hina,
bukan bermaksud menolongnya
"Kenapa diam saja?" Swat Lo Kongcu tersenyum "Kini
engkau sudah tahu akan kehebatanku?"
"Hh!" dengus Bee Kun Bu dingin "Apa hebatnya engkau"
Berani cuma menggunakan jebakan!"
"Kalau satu lawan satu, apakah engkau mampu melawan?" tantang Swat Lo Kongcu sambil tertawa cekikikan
"Engkau boleh coba!" sahut Bee Kun Bu, tanpa rasa gentar
"Hm!" dengus Swat Lo Kongcu dingin "Engkau tidak perlu
mamanasi aku, agar melepaskan dirimu!"
Bee Kun Bu mengerutkan kening.
"Aku menghendaki engkau mengerjakan sesuatu. Kalau
berhasil, aku akan membiarkanmu membawa pergi Kun Lun
Sam Cu!" ujar Swat Lo Kongcu.
"Aku harus mengerjakan apa?" tanya Bee Kun Bu cepat
"Tahukah engkau, saat ini Lie Ceng Loan telah jatuh di
tanganku?" ujar Swat Lo Kongcu.
"Engkau...," Air muka Bee Kun Bu langsung berubah,
"Engkau apakan dirinya" Hati-hati engkau!"
"Ha ha!" Swat Lo Kongcu tertawa terbahak-bahak.
"Kini engkau telah terjaring di dalam jala, bagaimana
mungkin dapat meloloskan diri" Jadi jangan sok!"
Bee Kun Bu terdiam Swat Lo Kongcu tetap terus tertawa, Kemudian berkata
dengan suara melengking nyaring.
"Lie Ceng Loan telah jatuh di tanganku, Aku mau apakan
dirinya, itu urusanku! Engkau tidak bisa mencampurinya!"
"Engkau.,.!" Bee Kun Bu cemas sekali.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Tenang!" Swat Lo Kongcu tersenyum "Saat ini aku belum
bertindak pada dirinya! Hanya saja,.,."
"Kenapa?" "Aku suruh dia mengabulkan satu hal, tapi dia tidak mau!"
"Hal apa?" "Hal itu,.,," sahut Swat Lo Kongcu perlahan "Apabila dia
tidak menuruti kemauanku, maka engkau, dia, dan Kun Lun
Sam Cu akan digerogoti semut-semut putih itu!"
"Sebetulnya hal apa itu?" tanya Bee Kun Bu penasaran
sekali. "Aku menghendakinya menikah dengan seseorang namun
dia tidak mau!" jawab Swat Lo Kongcu memberitahukan
"Engkau sungguh tak tahu malu, bagaimana mungkin adik
Loan mau menuruti kemauanmu itu?" bentak Bee Kun Bu,
marah. Swat Lo Kongcu tertawa licik dan dingin, membuat Bee
Kun Bu jadi tertegun Namun tampak berubah tenang pula.
"Lie Ceng Loan memang tidak setuju, Oleh karena itu,.,,"
Swat Lo Kongcu tertawa licik lagi
"Kenapa?" "Aku menghendakimu menasihatinya, agar dia mau
menuruti kemauanku!"
"Maaf!" ucap Bee Kun Bu. "Aku tidak akan
melaksanakannya!" "Apa?" Sepasang mata Swat Lo Kongcu menyorot bengis,
"Aku akan mengulanginya sekali lagi!"
Bee Kun Bu diam saja. sedangkan Swat Lo Kongcu mulai membuka mulut lagi
dengan suara melengking-lengking.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kalau engkau tidak bisa menasihatinya, kalian berdua dan
Kun Lun Sam Cu pasti digerogoti semut-semut putih itu!"
Bee Kun Bu tetap diam. "Apabila engkau berhasil menasihatinya... ,H ujar orang
Miauw itu, "Engkau dan Kun Lun Sam Cu boleh meninggalkan
tempat ini!" "Memang benar begitu!" sambung Swat Lo Kongcu,
mengangguk "Kalian jangan bermimpi!" bentak Bee Kun Bu.
"Bee Kun Bu!" Swat Lo Kongcu tertawa dingin. "Eng-kau
sudah lihat dengan jelas bagaimana keadaanmu seka-rang!
Kalaupun Lie Ceng Loan tidak setuju, kamipun punya cara
untuk menyiksa dan sekaligus menghinanya pula."
Bee Kun Bu merinding mendengar ucapan itu, sebab ia
tahu bahwa Swat Lo Kongcu bisa bertindak sesuai dengan
apa yang diancamnya, Oleh karena itu, mata Bee Kun Bu
menjadi berkunang-kunang.
"Aku mendengar, para pendekar di Tionggoan sangat
menghormati sang guru, Kini ke tiga gurumu mempunyai
kesempatan untuk selamat, tapi engkau malah menghendaki
ke tiga gurumu mati, Hm, apakah namamu akan dibiarkan
busuk selamanya?" ujar Swat Lo Kongcu lagi, Sungguh tajam
ucapan Swat Lo Kongcu, sehingga membuat hati Bee Kun Bu
tertusuk-tusuk, Lagi pula iapun tahu, bahwa Lie Ceng Loan
sangat mencintainya, tidak mungkin gadis itu bersedia
menikah dengan lelaki lain.
Swat Lo Kongcu menginginkan Bee Kun Bu menasihati Lie
Ceng Loan, agar gadis itu mau menikah dengan lelaki lain,
Dapatkah Bee Kun Bu membuka mulut menasihati Lie Ceng
Loan" Akan tetapi, urusan tersebut justru menyangkut
keselamatan Kun Lun Sam Cu. Apabila Bee Kun Bu dan Lie
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Ceng Loan nekat membunuh diri, tentunya Kun Lun Sam Cu
akan ikut mati, Lalu harus bagaimana baiknya" Bee Kun Bu
sungguh tidak dapat memecahkan persoalan tersebut
"Bagaimana?" tanya Swat Lo Kongcu sambil tertawa
dingin, "Engkau sudah berpikir secara jernih?"
Kaii ini Bee Kun Bu benar-benar menghadapi jalan buntu,
Tetapi kemudian, mendadak timbul pula sedikit harapan.
Ternyata ia teringat akan Pek Yun Hui, Sie Bun Yun, Tay
Cih Su, dan ratusan orang Miauw yang sedang membuat
perahu, Mungkin tidak lama lagi mereka akan menyerbu ke
pulau ini. Teringat akan itu, ia pun harus mencari akal untuk
mengulur waktu, sehingga ia terus berpikir
"Kalau aku pergi menasihatinya, dia pasti tidak akan
dengar." ujar Bee Kun Bu setelah berpikir lama.
"Kalau kau yang pergi menasihatinya, bagaimana mungkin
dia tidak mau dengar?" sahut Swat Lo Kongcu sambil
tersenyum. "Cara engkau berpikir berbeda dengan Lie Ceng Loan!"
Bee Kun Bu menggeleng-geleng.
"Maukah engkau pergi menasihatinya?" bentak Swat Lo
Kongcu sengit "Aku bisa pergi menasihatinya, tapi engkau jangan terus
mendesakku!" sahut Bee Kun Bu.
"Baik!" Swat Lo Kongcu manggut-manggut, "Aku beri kau
waktu setengah jam untuk membujuknya."
"Apa?" Bee Kun Bu terbelalak "Cuma setengah jam?"
"Ya." Swat Lo Kongcu mengangguk Tidak boleh lebih dari
setengah jam." "Kalau begitu.,.," Bee Kun Bu menarik nafas, "Lebih baik
aku tidak pergi membujuknya."
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Baik," ujar Swat Lo Kongcu dingin, "Engkau tidak mau
pergi membujuknya, aku pun tidak akan merepotkanmu lagi."
Setelah itu, Swat Lo Kongcu berbicara dengan orang
Miauw itu, Bee Kun Bu mendengar, tapi tidak mengerti sama
sekali. Ketika Swat Lo Kongcu melangkah pergi seusai berbicara
dengan orang Miauw itu, Bee Kun Bu rasanya ingin menahan
malu memanggilnya, Akan tetapi, Swat Lo Kongcu mendadak
berhenti kemudian cepat membalikkan badannya.
"Engkau membutuhkan waktu berapa?" tanyanya dingin.
Di saat Swat Lo Kongcu bertanya begitu, giranglah Bee
Kun Bu. "Tiga hari!" "Omong kosong!" bentak Swat Lo Kongcu.
"Engkau harus tahu...," Bee Kun Bu memberitahukan. "Lie
Ceng Loan berhati keras, maka aku harus perlahan-lahan
membujuknya." "Jangan banyak omong kosong!" tukas Swat Lo Kongcu
sengit. "Pokoknya aku beri engkau waktu satu hari, Kalau
besok engkau belum berhasil membujuknya, itu berarti
kalian,.,," Swat Lo Kongcu berhenti dan lama sekali barulah
dilanjutkan"...akan digerogoti semut-semut putih!"
"Ya!" Bee Kun Bu mengangguk
"Biar mereka berdua bertemu!" ujar Swat Lo Kongcu pada
orang Miauw itu. Setelah itu, Swat Lo Kongcu berjalan pergi. Orang Miauw
itu segera berkata pada Bee Kun Bu.
"Bee siauhiap! Tentunya engkau telah mendengar itu."
"Ng!" Bee Kun Bu manggut-manggut, pikirnya mengulur
waktu satu hari memang sudah lumayan. "Cepatlah lepaskan
aku!" KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Melepaskan engkau?" Orang Miauw itu tertawa licik,
"Engkau sedang bermimpi di siang hari bo!ong, ya?"
"Bukankah tadi Swat Lo Kongcu berpesan padamu
mempertemukan aku dengan Lie Ceng Loan?"
Tidak salah!" "Kalau begitu, kenapa engkau masih belum melepaskan
aku?" "Swat Lo Kongcu cuma berpesan mempertemukan kalian
berdua, namun tidak suruh aku melepaskanmu jangan coba
cari kesempatan untuk meloloskan diri Iho! itu sama juga
bermimpi Ha ha ha!" Usai tertawa gelak, orang Miauw itu melesat ke atas sambil
menjulurkan tangannya menurunkan jala.
Walau jala itu telah diturunkan, Bee Kun Bu tetap di dalam
jala tersebut Ketika ia hendak meronta, tahu-tahu jala itu telah
mengencang, membuat dirinya tak bisa bergerak sama sekali.
"Hei!" bentak Bee Kun Bu. "Apa yang engkau laku-kan?"
"Siapa suruh engkau meronta barusan?" tanya orang
Miauw itu sambil tertawa Iicik.
Apa boleh buat, Bee Kun Bu terpaksa diam, Orang Miauw
itu tertawa licik lagi, Kemudian diseret jalanya ke dalam.
Bee Kun Bu yang berada di dalam jala, berusaha setenang
mungkin, sebab ia tidak ingin membuat Lie Ceng Loan cemas.
***** Bab ke 40 - Mengatasi Ancaman
Meskipun Bee Kun Bu berada di dalam jala, ia tetap
memperhatikan tempat yang dilalui itu. Agak gelap, sehingga
ia tidak tahu dirinya berada di mana.
Kira-kira setengah jam kemudian Bee Kun Bu melihat
tempat yang agak terang, Orang Miauw itu pun berhenti, lalu
membuka sebuah pintu, Setelah pintu itu terbuka, langsung
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
dia menendang Bee Kun Bu, sehingga bergelinding ke dalam,
dan membentur dinding. Bee Kun Bu menarik nafas, begitu tahu tempat itu
merupakan sebuah ruang batu, Dilihatnya sebuah lampu
minyak bergantung pada dinding.
Bee Kun Bu mulai menengok ke sana ke mari. Sesaat
kemudian pintu ruang tertutup kembali Tiba-tiba ia melihat
seseorang meringkuk di sudut Setelah memperhatikannya
dengan seksama, ia pun berseru kaget, sebab mengetahui
siapa orang itu. "Adik Loan!" Gadis itu meloncat bangun, Rambutnya tampak awutawutan. sementara wajahnya juga pucat Merasa terharu dan
gembira, Lie Ceng Loan meneteskan air mata.
"Kakak Bu.,.!" Lie Ceng Loan segera mendekatinya, lalu
memeluk Bee Kun Bu erat-erat yang di dalam jala, Air
matanya masih berderai-derai.
"Adik Loan...!W "Kakak Bu?" Gadis itu terbelalak "Kenapa dirimu berada di
dalam ja!a" Aku akan membukanya."
"Adik Loan!" Bee Kun Bu menggeleng kepala sambil
tersenyum getir "Engkau tidak bisa membuka jala ini, Kalau
bisa dibuka, mana mungkin mereka membawa aku ke sini
agar engkau membuka jala ini?"
"Aaakh..." keluh Lie Ceng Loan sambil mengelus wajah
Bee Kun Bu. "Kakak Bu, bisa berapa lama kita berkumpul?"
"Satu hari." "Setelah satu hari?"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Entahlah!" Bee Kun Bu menarik nafas, "Kalau akhirnya
sangat menakutkan, bagaimana?" tanyanya dengan rasa
gelisah dan cemas sekali.
"Aku tidak takut!" sahut Lie Ceng Loan sungguh-sungguh.
Tidak takut?" Bee Kun Bu menatapnya dalam-dalam.
Lie Ceng Loan mengangguk "Tadi aku memang takut
sekali, Aku menyangka tidak bisa bertemu engkau lagi."


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Oh?" Tapi sekarang aku sudah tidak takut lagi!" ujar Lie Ceng
Loan sambil tersenyum, Namun air matanya tetap meleleh,
"Karena.,, aku sudah bertemu denganmu!"
"Adik Loan, tahukah engkau kenapa aku dibawa ke mari?"
tanya Bee Kun Bu setengah berbisik
"Aku...." Lie Ceng Loan menggeleng kepala, "~. tidak
tahu." "Mereka menyuruhku...," Bee Kun Bu menarik nafas
panjang. "Mereka suruh engkau berbuat apa?" tanya Lie Ceng Loan
tak mengerti. "Aku disuruh agar membujukmu menikah dengan seorang
Miauw." "Kalau begitu.,.," Lie Ceng Loan mulai terisak-isak,
"Mereka bermimpi."
"Mereka memang sedang bermimpi Namun kita justru
memperoleh sedikit kesempatan, sehingga bisa bertemu di
sini," ujar Bee Kun Bu. "Walau berada di dalam jala, aku bisa
melihat engkau, dan engkau pun bisa melihat aku! Engkau
gembira?" "Kakak Bu, aku gembira sekali!" sahut Lie Ceng Loan
sambil mengangguk KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Adik Loan, sehari kemudian mereka tahu kenapa engkau
tidak setuju, maka akan bertindak dengan cara keji
terhadapmu?" Air mata gadis itu terus meleleh, namun tampak tenang,
"Pada waktu itu, kita akan mati bersama, jadi tidak usah
takutkan hal itu!" "Benar!" Bee Kun Bu manggut-manggut, tapi kemudian
menarik nafas panjang. "Kakak Bu!" Lie Ceng Loan menatapnya, "Kenapa engkau
menarik nafas?" "Alangkah bahagianya kita mati bersama, TapL." Bee Kun
Bu menggeleng-gelengkan kepala.
"Kenapa?" tanya Lie Ceng Loan, heran.
"Guru-guru kita...."
"Aku mengerti maksudmu, Tapi kita sudah berusaha matimatian!"
"Benar, Aku yakin guru-guru kita tidak akan
mempersalahkan kita."
"Kalau begitu, bukankah kita bisa tenang?"
Bee Kun Bu tersenyum "Besok kita bersama akan
meninggalkan dunia kotor ini. Kita akan menuju ke suatu
tempat yang tenang dan damai."
"Kakak Bu.,.," Lie Ceng Loan mengelus wajah Bee Kun Bu
dengan penuh cinta kasih.
Blam! Mendadak pintu ruang itu terbuka, Bee Kun Bu dan
Lie Ceng Loan langsung menoleh ke sana.
Tampak Swat Lo Kongcu dan orang Miauw itu berdiri di
depan pintu. "Engkau bilang satu hari, kok sudah ke mari?" tukas Bee
Kun Bu yang terlihat gusar
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Sudah satu hari." sahut Swat Lo Kongcu dingin.
"Aku tidak pereaya, bagaimana mungkin begitu ce-pat?"
Bee Kun Bu mengerutkan kening.
Tidak salah, jadi masih ada waktu setengah jam." ujar
Swat Lo Kongcu memberitahukan
"Kalau masih ada waktu setengah jam, kenapa kalian
sudah ke mari?" tanya Bee Kun Bu merasa tidak senang.
"Aku ke mari guna mengingatkan engkau, bahwa tinggal
setengah jam." ujar Swat Lo Kongcu dingin.
"Oh" Ha ha!" Bee Kun Bu tertawa gelak, "Sampai
waktunya baru dibicarakan
Wajah Swat Lo Kongcu kelihatan gusar sekali, Cepat ia
membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan tempat itu.
Blam! Pintu itu tertutup kembali
"Kakak Bu, tinggal setengah jam lagi." ujar Lie Ceng Loan
sambil menarik nafas panjang.
"Adik Loan!" bisik Bee Kun Bu. "Cobalah berpikir,
barangkali ada jalan ke luar bagi kita!"
"Kakak Bu!" Lie Ceng Loan menggeleng kepala, "Di ruang
ini sama sekali tiada jalan ke luar."
"Kalau begitu, kita harus menghimpun hawa murni!" ujar
Bee Kun Bu berpesan sungguh-sungguh, "Nanti begitu Swat
Lo Kongcu muncuI, kita memutuskan urat nadi masing-masing
untuk mati bersama."
Lie Ceng Loan mengangguk setelah terdiam sesaat
lamanya, Akan tetapi, mendadak gadis itu bangkit berdiri, lalu
memeriksa dinding-dinding ruangan itu. Namun tetap tak
diketemukan sesuatu. "Sudahlah!" ujar Bee Kun Bu sambil menggelenggelengkan kepala, "Tidak perlu diperiksa lagi,"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lie Ceng Loan segera mendekati Bee Kun Bu. Mereka
saling memandang dengan mulut membungkam. Tapi secara
diam-diam ke duanya mulai menghimpun hawa murni, tanpa
merasa takut sedikit pun.
Mereka menunggu dan bersiap untuk memutuskan urat
nadi masing-masing, Pintu ruang itu tetap belum terbuka,
padahal sudah lewat setengah jam.
"Kakak Bu!" bisik Lie Ceng Loan, "Bukankah sudah lewat
setengah jam?" Bee Kun Bu mengangguk "Tapi, kenapa Swat Lo Kongcu
belum muncul?" "Mungkinkah dia pikir pereuma mendesak kita?" tukas Lie
Ceng Loan sambil mengerutkan kening.
"Tidak mungkin." Bee Kun Bu menggeleng kepala.
"Kalau begitu, mungkinkah belum ada setengah jam?"
tanya Lie Ceng Loan. Bee Kun Bu menggeleng kepala lagi, "Entahlah.,,,"
jawabnya. Ke duanya terus menunggu, Namun Swat Lo Kongcu tetap
tidak muncul Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan yakin, Swat Lo Kongcu
pasti terhalang sesuatu, sehingga tidak muncul di ruang ini.
"Adik Loan,,.," Mendadak Bee Kun Bu teringat sesuatu,
"Ketika aku diturunkan, aku masih bisa berdiri di dalam jala!
Tapi orang Miauw itu menarik jala ini, membuatku tidak bisa
berdiri lagi! Cobalah engkau periksa jala ini, di bagian mana
orang Miauw itu menarik jala ini"
Lie Ceng Loan mengangguk Gadis itu mulai memeriksa
dengan seksama, Tak lama kemudian, ia menemukan sesuatu
pada jala itu. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Mungkinkah kawat ini?"
"Cobalah engkau tarik!"
Lie Ceng Loan segera menarik kawat itu, seketika itu Bee
Kun Bu berteriak kesakitan, ternyata jala itu mengecil lagi.
"Kakak Bu.,.," Kagetlah Lie Ceng Loan.
"Adik Loan, cobalah engkau merenggangkan kawat itu!"
pinta Bee Kun- Bu, "Kalau engkau bisa merenggangkan kawat
itu, mungkin aku bisa berdiri."
Lie Ceng Loan terus berupaya merenggangkan kawat
sementara Bee Kun Bu pun merasa agak lega, tidak sesak
nafas seperti tadi. "Benar, benar!" bisiknya girang.
Lie Ceng Loan terus merenggangkan kawat itu hingga tak
seberapa lama kemudian Bee Kun Bu sudah bisa bangkit
berdiri. "Kakak Bu!" Gadis itu girang bukan main, "Aku akan coba
membuka kawat itu, siapa tahu engkau bisa bebas."
"Cobalah!" sahut Bee Kun Bu.
Lie Ceng Loan terus memeriksa jala itu, Akhirnya ia
menemukan kawat lain, Dengan penuh harapan gadis itu coba
membuka kawat tersebut Tak lama kemudian jala itu telah
terbuka. Bee Kun Bu bersiul panjang, sambil melesatkan tubuhnya
ke luar dari dalam jala itu.
"Kakak Bu!" seru Lie Ceng Loan girang.
Bee Kun Bu mendekatinya. "Jangan bergirang dulu, sebab
kita masih berada di dalam ruang ini!"
"Kakak Bu, kita harus tenang!" ujar Ue Ceng Loan berseri
"Swat Lo Kongcu tidak akan ke mari."
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Adik Loan!" Bee Kun Bu tereengang. "Kenapa engkau
bilang wanita jalang itu tidak akan ke mari?"
"Aku pikir.,, sudah sekian lama dia tidak muncul, berarti dia
tidak akan ke mari lagi!" sahut Lie Ceng Loan memberi alasan.
"Menurutku, dia pasti ke mari." ujar Bee Kun Bu terlihat
kecemasannya, "Hanya saja saat ini dia terhalang sesuatu,
maka belum tiba di sini,"
"Kakak Bu, aku ada satu dugaan...."
"Dugaan apa?" "Pasti Kakak Pek dan lainnya telah menyerbu ke mari itu
membuat Swat Lo Kongcu jadi kocar-kacir dan tak sempat
datang ke mari." ujar Lie Ceng Loan sungguh-sungguh.
sebetulnya Bee Kun Bu pun telah menduga itu. Namun
ketika Swat Lo Kongcu memasuki ruang itu, kelihatannya
tenang-tenang saja, Mungkinkah mereka berdua bernasib
mujur" Namun Bee Kun Bu agaknya tidak pereaya akan
kemujuran tersebut "Mungkin memang begitu." gumamnya.
"Kakak Bu!" Mendadak Lie Ceng Loan mengerutkan
kening, "Sebaliknya aku malah gelisah."
"Kenapa engkau gelisah?" tanya Bee Kun Bu bingung.
"Kalaupun Kakak Pek dan lainnya memperoleh
kemenangan, mereka sama sekali tidak tahu kita berada di
mana, jadi bagaimana baiknya?" ujar Lie Ceng Loan balik
bertanya, Gadis itu lalu menghela nafas panjang.
"Jangan terlalu gelisah, mereka pasti cari kita!" hibur Bee
Kun Bu. "Benart" Lie Ceng Loan manggut-manggut "Mereka pasti
mencari kita, Aku akan coba pasang kuping, siapa tahu
mereka menuju ke mari."
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lie Ceng Loan mendekati pintu ruang itu, lalu pasang
kuping mendengar dengan penuh perhatian Be-berapa saat
kemudian, wajah gadis itu tampak berseri
"Kakak Bu, coba kau dengar! Tampaknya ada orang
berjalan ke mari." "Sungguh?" "Sungguh!" Lie Ceng Loan mengangguk "Aku mendengar
suara langka h." "Adik Loan, tapi aku merasa curiga." bisik Bee Kun Bu.
"Kalau Kakak Pek, tentunya mereka tidak tahu kita terkurung
di sini, Dan mereka pasti akan berteriak-teriak memanggil
kita." "lya!" Lie Ceng Loan mengangguk
"Aku pikir yang ke mari itu bukan mereka, cepatlah kau
berdiri di samping pintu, Kalau ada orang mendorong pintu ke
dalam, ikuti dan jangan sampai tertihat oleh orang yang masuk
itu." pesan Bee Kun Bu.
"Ya! Tapi bagaimana engkau?"
"Aku punya akal," sahut Bee Kun Bu, lalu mengambil jala
itu dan berjalan mendekati pintu, "Siapa pun yang masuk, aku
harus menjaringnya dengan jala ini."
"Bagaimana kalau yang masuk itu Kakak Pek dan Kakak
Sie Bun?" tanya Lie Ceng Loan.
"Ya, kalau mereka, tentunya tidak akan terjaring olehku,"
sahut Bee Kun Bu memberitahukan. "Sebab mereka
berkepandaian tinggi."
"Benar!" sahut Lie Ceng Loan sambil tertawa gem-bira,
kemudian memberi isyarat "Ssst! Mereka sudah datang!"
Bee Kun Bu segera menggeser badan ke sisi pintu,
wajahnya tampak tegang sekali Beberapa kali dia menarik
nafas dalam dan bersiap-siap dengan jala di tangan.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Beberapa saat kemudian, pintu ruang itu terdorong
perlahan-lahan. Ternyata yang berjalan masuk dua orang
berbadan tinggi besar dan pendek. Yang berbadan agak
pendek mengeluarkan tawa dingin.
Baru berjalan tiga langkah, mendadak mereka berhenti
karena tidak melihat Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan di dalam,
Sebab mereka berdua berdiri di sisi pintu, ke dua orang itu
tidak melihat mereka. Ke dua orang itu terkejut bukan main, Ketika ke duanya
membalikkan badan, dengan cepat Bee Kun Bu pun
melemparkan jala ke arah mereka.
Siapa ke dua orang itu, tidak lain Swat Lo Kongcu dan
orang Miauw yang selalu mengikutinya.
Begitu jala menebar ke arah mereka, Swat Lo Kongcu
berteriak aneh sambil mengayunkan tangannya.
Serrr! Serrr! Serrr! Tampak tiga titik cahaya meluncur ke
arah Bee Kun Bu. Ternyata Swat Lo Kongcu menyerangnya dengan senjata
rahasia, sementara jala itu telah menimpa Swat Lo Kongcu
dan orang Miauw, Karena kegirangan, Bee Kun Bu sama
sekali tidak menduga akan serangan senjata rahasia itu.
Betapa terkejutnya Bee Kun Bu ketika melihat senjata itu
meluncur ke arahnya, Cepat-cepat ia menarik jala itu,
kemudian mengelak dari senjata-senjata rahasia tersebut.
Salah sebuah senjata rahasia melewati kepalanya. Namun
dua di antaranya telah mengenai bahu dan dada-nya.
Bee Kun Bu tidak merasa sakit, cuma merasa ngilu!
Tersentaklah Bee Kun Bu, sebab ia tahu senjata rahasia itu
pasti mengandung racun Maka dengan cepat tangannya pun
bergerak menotok jalan darahnya agar racun itu tidak menjalar
ke jantung. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
sementara Lie Ceng Loan hanya melihat Bee Kun Bu
berhasil menjaring mereka, Maka gadis itu bertepuk tangan
sambil tertawa gembira. "Bagus! Bagus! ini yang disebut senjata makan tuan."
Gadis itu sama sekali tidak tahu kalau Bee Kun Bu terkena
senjata rahasia beracun, karena Bee Kun Budiam saja. Dan
ketika ia menoleh ke arah Bee Kun Bu dilihatnya pemuda itu
tampak bersandar pada dinding, Badannya tampak
sempoyongan Hal itu membuat Lie Ceng Loan terkejut bukan
main, Apalagi ketika melihat bahu dan bagian dada Bee Kun


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bu berlumuran darah, gadis itu menjerit kaget
"Kakak Bu! Kenapa kau?"
"Aku tidak apa-apal" sahut Bee Kun Bu dengan senyum
terpaksa, "Cuma terkena senjata rahasia!"
"Darahmu tampak berwarna kehitaman! Senjata rahasia itu
pasti mengandung racun!" seru Lie Ceng Loan cemas.
Bee Kun Bu merasakan dadanya ngilu bukan main,
Namun beruntung dia tadi bergerak cepat menotok jalan
darahnya, kalau tidak tentu sekarang pasti sudah roboh.
"Senjata itu benar mengandung racun, tapi tidak apa-apa,"
ujar Bee Kun Bu. Ketika Lie Ceng Loan segera mendekati Bee Kun Bu,
terdengar suara tawa Swat Lo Kongcu bernada dingin
"Bee Kun Bu, cepatlah lepaskan aku!"
"Enak saja!" sahut Lie Ceng Loan Tidak gampang
menjaring dirimu, Untuk apa me!epaskanmu?"
"Hm!" dengus Swat Lo Kongcu, "Racun yang mengidap di
tubuh Bee Kun Bu, kalau tidak memperoleh obat penawar
dariku, dalam waktu satu jam dia akan lumpuh. Tiga hari
kemudian dia pasti mampus! Nah, cepatlah kalian lepaskan
diriku, aku berjanji akan memberikannya obat penawar racun
itu." KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kakak Bu.,.!" Lie Ceng Loan menatapnya, "Lepaskanlah
dia!" "Adik Loan! jangan pereaya ocehannya!" sahut Bee Kun
Bu. "Biar bagaimana pun tidak boleh melepaskan-nya."
Bee Kun Bu memaksakan diri untuk menghimpun hawa
murninya, lalu menarik jala itu, ia melihat Swat Lo Kongcu dan
orang Miauw itu meringkuk di dalam, tak bisa bergerak sama
sekali "Adik Loan, balikkan badanmu!" perintah Bee Kun Bu
mendadak "Kenapa?" tanya Lie Ceng Loan, heran
"Aku ingin membunuh orang," sahut Bee Kun Bu tegas.
"Oh?" Lie Ceng Loan segera membalikkan badannya,
kemudian menutup telinga, agar tidak mendengar suara apa
pun. Ketika Bee Kun Bu mengatakan begitu, menggigillah
sekujur badan Swat Lo Kongcu.
Bee Kun Bu mengeluarkan suara dengusan dingin
Kemudian perlahan-lahan ia mengangkat sebelah tangan nya,
dan mendadak menghadap ke arah orang Miauw itu.
Mulut orang Miauw itu ternganga lebar, kelihatannya ingin
mohon ampun Namun tangan Bee Kun Bu telah menghantam
jalan darah Thian Ling Kai di ubun-ubun orang Miauw itu.
Plak! Orang Miauw itu mati seketika tanpa mengeluarkan suara.
Darah dan otaknya langsung muncrat ke pipi Swat Lo
Kongcu, membuat wajah wanita itu berubah menakutkan
"Bee Kun Bu! Engkau... engkau,.,," Suara Swat Lo Kongcu
bergemetar. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Ha ha!" Bee Kun Bu tertawa gelak, "Engkau bilang aku
akan mampus tiga hari kemudian, tapi saat ini kalau kau
banyak omong, nyawamu akan melayang saat ini,"
Swat Lo Kongcu langsung diam dengan mulut ternganga
lebar, sementara Bee Kun Bu mulai mengangkat sebelah
tangannya, lalu perlahan-lahan diturunkan diarahkan pada
ubun-ubun Swat Lo Kongcu.
Seketika sekujur badan Swat Lo Kongcu menggigil seperti
kedinginan wajahnya pun seketika berubah ketakutan
sementara tangan Bee Kun Bu sudah berada di ubun-ubun
Swat Lo Kongcu, Namun tidak mengerahkan tenaga.
"Aku bilang apa, engkau harus menuruti bentak Bee Kun
Bu. "Ya! Ya!" sahut Swat Lo Kongcu, Wanita itu tidak berani
bersikap galak lagi, sebab telah menyaksikan kematian orang
kepereayaannya itu. "Beritahukanlah! Di mana Kun Lun Sam Cu?" bentak Bee
Kun Bu bernada dingin "Berada di sebuah gua," sahut Swat Lo Kongcu jujur
"Bawa aku ke sana!" bentak Bee Kun Bu lagi sambil
menekan ubun-ubun Swat Lo Kongcu, membuat wanita itu
ketakutan setengah mati TapL., tapi mereka bertiga tidak waras...."
"Jangan banyak bicara! Cepat bawa kami ke sana!"
"Lebih baik lepaskan aku dulu!"
"Jangan mimpi ! "Aaakh." Swat Lo Kongcu menarik nafas. "Keluar dari
ruang ini, terus berjalan ke depan Dari situ belok ke kiri...."
Tidak perlu banyak omong sekarang!" sela Bee Kun Bu.
"Sekarang bawa kami ke sana saja!"
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Lie Ceng Loan tampak membalikkan badan, Ketika melihat
orang Miauw yang.tnati mengenaskan tak tertahan ia berseru
kaget Lalu cepat mendekati Bee Kun Bu.
"Adik Loan, bantu aku menarik jala inil" pinta Bee Kun Bu.
"Ya!" Gadis itu mengangguk lalu membantunya menyeret
jala, Beberapa langkah kemudian, Lie Ceng Loan berkata,
"Kakak Bu, senjata rahasia itu...."
"Tidak apa-apa," sahut Bee Kun Bu. "Tenangkan saja
hatimu!" "Kalau engkau tidak melepaskan diriku, aku tidak akan
memberimu obat penawar racun itu!" ancam Swat Lo Kongcu
mendadak Bee Kun Bu tertawa dingin "Aku akan memasukkanmu ke
dalam ruang batu yang penuh semut putih itu. Aku ingin tahu
engkau berikan aku obat penawar racun itu atau tidak!"
"Aku sungguh menyesal telah membiarkanmu lepas dari
ruang batu itu," ujar Swat Lo Kongcu sengit
"Engkau melepaskan diriku bukan karena untuk menolong
melainkan ingin menghinaku habis-habisan!" sahut Bee Kun
Bu tak kalah sengit "Lagipula tentu kau tak menduga, hari ini
dirimu akan terjaring di dalam jala,"
Swat Lo Kongcu terdiam "Ei!" Lie Ceng Loan teringat sesuatu, "Pada waktu itu,
engkau bilang akan menemui kami setengah jam kemudian,
Kenapa begitu lama engkau baru muncul?" tanyanya karena
merasa penasaran Apabila Swat Lo Kongcu muncul tepat pada wak-tunya,
mungkin saat ini Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan sudah mati!
Namun nada Lie Ceng Loan justru seakan
mempersalahkannya tidak menepati waktu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Mendengar itu, Swat Lo Kongcu diam saja, sementara Lie
Ceng Loan berkata lagi sambil tersenyum
"Kalau kau tak bersedia menjelaskan tak jadi soal, Tapi
kami justru berterimakasih atas keterlambatanmu itu, sehingga
Kakak Bu bisa bebas!"
Swat Lo Kongcu tetap diam.
Tak lama kemudian, mereka sudah berada di luar ruangan
itu, seketika Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan terbelalak begitu
mengetahui kalau mereka berada di tempat yang menyerupai
puncak. Di situ terlihat banyak orang Miauw berlalu-lalang
dengan membawa busur dan panah.
Melihat Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan menyeret Swat Lo
Kongcu di dalam jala, orang-orang Miauw itu begitu terkejut
Mereka segera mengepung ke dua muda-mudi itu.
"Cepat suruh mereka minggir!" bentak Bee Kun Bu, begitu
gusar Swat Lo Kongcu segera berbicara dengan bahasa Miauw,
Meskipun tidak dapat memahami pereakapan itu, Bee Kun Bu
bisa mendengar Swat Lo Kongcu menyebut nama Liat Pah
To. Bee Kun Bu tahu, Swat Lo Kongcu pasti menyuruh mereka
pergi melapor pada orang tersebut Namun dia sama sekali
tidak merasa gentar Kalaupun Liat Pah To datang ke mari,
orang itu tidak bisa berbuat apa-apa.
"Ada apa di sini?" tanya Bee Kun Bu.
Tay Cih Su sedang membuat beberapa perahu besar
untuk menyerbu ke mari, Aku menghendaki mereka mati
semua di telaga beracun itu. Lihatlah! Ratusan elang merah
terus-menerus terbang di angkasa."
Bee Kun Bu mendongakkan kepala, Dilihatnya ratusan
ekor elang merah terbang naik turun di angkasa.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu mendengus. "Walau burung-burung elang
merah bisa mengangkat batu, namun perahu-perahu itu tidak
akan tenggelam tertimpa batu."
Swat Lo Kongcu hanya tersenyum dingin, Bee Kun Bu
menatapnya tajam. "Kun Lun Sam Cu berada di mana?"
"Belok ke kiri, terus berjalan ke depan melalui jalan kecil
itu!" sahut Swat Lo Kongcu memberitahukan, "Nanti akan kau
lihat pohon rindang, lalu menikung, Kun Lun Sam Cu berada
di sana," Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan saling memandang,
Mereka berjalan berdasarkan petunjuk Swat Lo Kongcu sambil
menyeret jala itu. "Engkau terlambat ke ruang batu itu, Apakah karena
menerima berita bahwa Tay Cih Su akan mengadakan
penyerbuan secara besar-besaran, sehingga engkau harus
mempersiapkan segala sesuatu?" tanya Bee Kun Bu.
"Kalau bukan karena itu, kalian berdua pasti sudah
berubah jadi tulang belulang!" sahut Swat Lo Kongcu sengit
"ltu pertanda hari kematianmu telah dekat," ujar Bee Kun
Bu sambil tertawa dingin.
"Oh, ya?" Swat Lo Kongcu tertawa terkekeh
Bersamaan dengan itu terdengar suara yang mengguntur,
Bee Kun Bu berhenti, dan dengan cepat menengok ke
belakang Tampak Liat Pah To berlari ke arah mereka dengan
membawa sebuah kapak besar, Bee Kun Bu tampak bersikap
tenang, sebab Swat Lo Kongcu berada di tangan nya.
Tentunya Liat Pah To tidak berani bertindak kalau mengetahui
hal itu. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kau suruh agar Liat Pah To berdiri sejauh dua depa,"
perintah Bee Kun Bu melihat Liat Pah To yang semakin
berang. Bee Kun Bu menekan ubun-ubun Swat Lo Kongcu sambil
mengerahkan tiga bagian Lweekangnya, membuat tubuh
wanita itu tampak berkunang-kunang.
Mendapat tekanan begitu Swat Lo Kongcu tidak berani
membantah ia langsung berseru pada Liat Pah To.
Lelaki berambut merah itu seketika berhenti sejauh dua
depa, sepasang matanya menyorot bengis pada Bee Kun Bu
dan Lie Ceng Loan. "Kebetulan Liat Pah To datangi dengus Bee Kun Bu dingin,
"Cepatlah suruh dia pergi ambil obat penawar racun!"
perintahnya pada Swat Lo Kongcu.
"Kalau obat penawar racun sampai di tanganmu, apakah
aku masih punya harapan hidup?" sahut wanita itu sambil
berusaha menahan tekanan tangan Bee Kun Bu.
HSelama ini aku tidak pernah berbohong pada siapa pun,"
ujar Bee Kun Bu. "Asal engkau suruh dia ambil obat penawar
racun itu, dan setelah kami bertemu Kun Lun Sam Cu, aku
akan membiarkanmu hidup! Kalau tidak, nyawamu melayang!"
sepasang mata Swat Lo Kongcu menyorot bengis, Namun
wajah Bee Kun Bu tampak begitu dingin, membuat
kebengisan sorotan mata Swat Lo Kongcu perlahan sirna,
Sesaat kemudian wanita itu baru mengucapkan beberapa
patah kata kepada Liat Pah To.
Liat Pah To mengerutkan kening, kemudian langsung
berlari pergi. "Dia sudah pergi ambil obat penawar racun Berhati-hatilah
kalian, jangan sampai jatuh ke tanganku lagi!" ujar Swat Lo
Kongcu memperingatkan KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"ltu tidak mungkin akan terjadi! Bukankah saat kematianmu
pun telah dekat!" dengus Bee Kun Bu. "Kalau engkau mau
bertobat, mungkin masih ada jalan hidup bagimu!"
Swat Lo Kongcu mendengus dingin, Terlihat wajahnya
memperlihatkan kegeraman yang hebat
"Lebih baik engkau berdamai dengan Tay Cih Su, itu agar
dia bersedia mengampunimu," ujar Bee Kun Bu sungguhsungguh.
"Jangan banyak bacot!" bentak Swat Lo Kongcu, "Peduli
apa kalian dengan urusan ini!"
"Kakak Bu, demi keselamatan kita, bukan?" sela Lie Ceng
Loan yang terlihat ada kecemasan pada wajahnya.
Tay Cih Su bersama berapa ratus orang pun akan berubah
menjadi tulang belulang putih," sahut Swat Lo Kongcu
berkesan menakuti dan menggertak
Ucapan Swat Lo Kongcu yang begitu yakin, membuat hati
Bee Kun Bu tersentak Apakah perempuan jalang ini telah
mengatur sesuatu untuk menghadapi Tay Cih Su"
Ketika Bee Kun Bu sedang memikirkan tentang itu,
muncullah Liat Pah To. Lelaki berambut merah itu berhenti
beberapa depa di depannya, kemudian melempar sebuah
botol kecil ke arah Bee Kun Bu. Dengan cepat ia langsung
menangkap botol itu. sebentar kemudian terdengar suara Swat Lo Kongcu
menjelaskan mengenai obat itu.
"Sebutir untuk dimakan, sebutir lagi dipoleskan di tempat
luka." Bee Kun Bu melihat ke dalam botol kecil itu, Tampak dua
butir obat Swat Lo Kongcu tentu berharap akan dilepaskan
dari tawanan musuh. Sebab itu dirinya tak akan berani
memberi obat palsu! Yakin kalau obat itu asli, Bee Kun Bu
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
segera menelannya satu butir Yang lainnya dipoleskan pada
bahu dan dadanya yang terluka oleh senjata rahasia tadi.
Tak lama kemudian, bagian-bagian yang terluka itu
dirasakan sakit sekali, bahkan mengucurkan darah kehitaman
Namun kemudian darah itu berubah merah dan mampat,
Cepat-cepat Bee Kun Bu menepuk dada dan bahunya yang
terluka. Plak! Plak! seketika senjata rahasia yang bersarang di bahu dan


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dadanya terlontar ke luar berjatuhan ke bawah, Bee Kun Bu
merasa lega, wajahnya terlihat mulai memerah, segan
"Perintahkan Liat Pah To pergi, kita harus pergi ke tempat
Kun Lun Sam Cu!" seru Bee Kun Bu kepada Swat Lo Kongcu
yang masih terdiam menatapnya dengan kegeraman
Mendengar perintah Swat Lo Kongcu, Liat Pah To tampak
enggan Karena itu, Swat Lo Kongcu terpaksa berseru lagi,
membuat lelaki berambut merah itu pun pergi.
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan menyeret jala menuju ke
tempat Kun Lun Sam Cu. Tak lama kemudian, mereka melihat
sebuah pohon rindang, Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan
segera membelok sambil terus menyeret jala, Setelah
membelok, terlihatlah sebuah bukit kecil.
"Mereka bertiga berada di sana, cepatlah kalian
melepaskan aku!" ujar Swat Lo Kongcu.
Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan memandang ke arah bukit
kecil itu. Tampak tiga orang duduk di atas rerumputan Dua
lelaki dan satu wanita. Tidak salah, mereka bertiga adalah Kun Lun Sam Cu!
Akan tetapi, keadaan mereka terlihat sangat mengenaskan
Menyaksikan hal itu Lie Ceng Loan menangis terisak-isak,
dengan air mata berderai-derai. Lalu, mendadak ia berlari
mendekati ke tiga orang itu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Mata Bee Kun Bu juga tampak menggenang, sementara
itu Lie Ceng Loan sudah berada di hadapan ke tiga orang itu,
bahkan langsung menjatuhkan diri berlutut Namun, anehnya
tiga orang itu justru memandangi Lie Ceng Loan sambil
tertawa bodoh. Bee Kun Bu yang merasa cemas, terlihat menghela nafas,
Namun kemudian cepat melesat menghampiri ke tiga orang
yang terlihat seperti tidak waras itu. sementara Swat Lo
Kongcu berteriak-teriak gusar sekali.
"Hei! Kalian telah bertemu Kun Lun Sam Cu, cepat
lepaskan diriku!" "Aku pasti melepaskanmu tapi tunggu sebentar lagi!" sahut
Bee Kun Bu yang sudah berdiri di hadapan Kun Lun Sam Cu.
Kemudian berkata pada Lie Ceng Loan, "Adik Loan, jangan
terus menangis, kita harus bisa secepatnya menyadarkan
mereka." Bee Kun Bu mengeluarkan rerumputan berdaun tujuh,
Dipetiknya tiga helai daun rumput itu lalu diserahkan pada Lie
Ceng Loan. Gadis itu menerimanya, lalu dimasukkan ke mulut Kun Lun
Sam Cu. persis seperti anak kecil diberi kembang gula, ke tiga
orang itu mengunyah rumput Mata mereka tampak merem
melek, lucu. persis orang-orang kurang waras.
sementara Swat Lo Kongcu terus berteriak, agar Bee Kun
Bu melepaskan dirinya. Namun pemuda itu sama sekali tidak
menghiraukannya. Beberapa saat kemudian, Kun Lun Sam Cu tampak
tertegun Setelah itu, mereka bertiga saling memandang lalu
menoleh pada Bee Kun Bu dan Lie Ceng Loan, Dengan
perasaan canggung mereka pun menundukkan kepala,
memandang diri masing-masing.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Menyaksikan itu, Bee Kun Bu tahu Kun Lun Sam Cu mulai
sadar, Cepat-cepatlah ia bertanya.
"Guru, Paman Guru! Bagaimana perasaan kalian?"
Tempat apa ini" Kenapa kami berubah seperti ini?" tanya
Kun Lun Sam Cu keheranan Bee Kun Bu menarik nafas lega, Ada siratan cahaya
kegembiraan di wajahnya. "Guru, paman guru! Tidak bisa bersama.... Kita harus
segera meninggalkan tempat ini. Nanti aku akan menjelaskan
semuanya." Kun Lun Sam Cu saling memandang, mereka bertiga
mengangguk hampir bersamaan
"Baik!" Bee Kun Bu mendekati Swat Lo Kongcu yang berada di
dalam jala, Dia menjulurkan tangannya menotok jalan darah
wanita itu, lalu menendangnya ke semak-semak tak jauh dari
situ, Setelah itu diajaknya Kun Lun Sam Cu meninggalkan
tempat tersebut ***** Bab ke 41 - Tay Cih Su jadi Korban di Telaga Beracun
Setelah berjalan sekitar delapan mil, Bee Kun Bu
menemukan sebuah gua. Dia segera mengajak Kun Lun Sam
Cu dan Lie Ceng Loan memasukinya.
Sesudah duduk semua, Bee Kun Bu mulai menuturkan
tentang semua kejadian yang dialami
Kun Lun Sam Cu mendengar dengan mata terbelalak
Namun mereka yakin Bee Kun Bu tidak berdusta, Dengan
sabar mereka mendengarnya.
Bee Kun Bu menghentikan ceritanya dengan tarikan nafas
panjang. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kakak Bu, lalu bagaimana caranya kita meninggalkan
tempat ini?" tanya Lie Ceng Loan setelah mereka berdiam
beberapa saat "Ini...." Bee Kun Bu mengerutkan kening, ".,.memang
merupakan satu kesulitan besar!"
"Apakah tempat ini sangat berbahaya, sulit bagi kita untuk
lolos?" tanya Kun Lun Sam Cu.
"Guru! Tempat ini disebut Tok Sui Tong, sebab dikelilingi
telaga beracun," jawab Bee Kun Bu memberitahukan "Kalau
terkena pereikan airnya saja, hh..., dalam waktu sekejap tubuh
kita berubah menjadi tulang-belu!ang."
"Oh?" Kun Lun Sam Cu mengerutkan kening, Ter-kejut
agaknya mereka mendengar hal itu.
Tidak begitu gampang menolong Guru dan Paman guru,
Namun yang lebih sulit ternyata untuk lepas dari sini." ujar Lie
Ceng Loan bernada ke!uhBee Kun Bu bangkit berdiri, tapi mulutnya terus bungkam.
sedangkan Kun Lun Sam Cu yang baru sembuh itu sama
sekali tidak punya gagasan apa pun. Sesaat ke lima orang itu
terdiam. Suasana hening menyelimuti ruangan gua itu.
"Menurutku cuma ada satu jalan untuk meninggalkan
tempat ini," ujar Bee Kun Bu memecah keheningan
"Jalan apa" Jelaskanlah!" pinta Kun Lun Sam Cu.
"Kita harus menunggu penyerbuan Pek Yun Hui, barulah
kita boleh ke luar," sahut Bee Kun Bu.
"Sudah sekian lama kita berada di pulau ini, tapi selama itu
tiada kabar berita tentang Kakak Pek, entah apa sebabnya?"
tukas Lie Ceng Loan. "Kakak Pek dan lainnya sedang membuat perahu,
sehingga tidak mungkin mereka cepat ke mari!" Bee Kun Bu
memberitahukan KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Kun Lun Sam Cu cuma saling memandang, sebab mereka
bertiga tidak tahu apa yang dibicarakan Bee Kun Bu dan Lie
Ceng Loan. Bee Kun Bu memandang Kun Lun Sam Cu, kemudian
tersenyum getir seraya berkata.
"Guru dan Paman guru tidak tahu, Swat Lo Kongcu dan
Liat Pah To telah menguasai daerah Miauw, Mereka berdua
berkepandaian tinggi, lagipula orang lain tidak bisa datang di
pulau ini!" "Kenapa?" tanya Kun Lun Sam Cu, heran. Kening mereka
tampak berkerut "Mereka memelihara ratusan ekor elang merah yang di
bawah perintah mereka berdua! Kalau ada perahu berlayar ke
mari, burung-burung itu akan mengangkat batu menimpa
perahu sampai tenggelam Semua orang yang di dalam perahu
akan mati berubah menjadi tu!ang-belulang!"
"Sungguh tak dinyana kami bisa sampai di daerah Miauw
ini, Entah bagaimana keadaan Bu Lim Tionggoan sekarang
ini?" ujar salah seorang dari Kun Lun Sam Cu yang lelaki tua.
"Sudah lama kami meninggalkan Tionggoan, sehingga
kami tidak tahu!" ujar Bee Kun Bu.
Lie Ceng Loan memandang ke luar lalu terlihat mendadak
menghela nafas seperti hendak membuang gelisahnya
"Adik Loan!" Bee Kun Bu menatapnya seraya ber-tanya,
"Engkau memikirkan apa?"
"Aku tidak memikirkan apa-apa," jawab Lie Ceng Loan,
"Cuma teringat akan awan putih yang di puncak gunung Kun
Lun." Mendengar itu, Kun Lun Sam Cu menarik nafas lalu
menggeleng-gelengkan kepala.
"Adik Loan, Biar bagaimana pun kita harus kembali ke
sana, maka tidak usah memikirkan itu," ujar Bee Kun Bu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kakak Bu, setelah kita pulang ke gunung Kun Lun...," Lie
Ceng Loan tidak melanjutkan kata-kata itu, Wajah gadis itu
tampak berubah merah. Bee Kun Bu memandangnya, Dia tidak tahu apa yang
dipikirkan Lie Ceng Loan, sementara gadis itu malah
menundukkan wajah dalam-dalam.
Kun Lun Sam Cu saling memandang, kemudian mereka
bertiga tampak tersenyum-senyum.
"Kita tidak bisa terus-menerus menunggu di dalam gua ini,"
ujar Bee Kun Bu mendadak "Lebih baik kita ke luar melihatlihat sejenak, siapa tahu Kakak Pek telah menyerbu pulau ini,
jadi kita bisa membantu mereka."
"Benar!" Lie Ceng Loan mengangguk
Mereka berlima lalu berjalan ke luar Bee Kun Bu berjalan
di depan, Lie Ceng Loan terus mengikutinya.
Ke duanya baru saja tiba di luar gua, ketika melihat sosok
bayangan berkelebat di semak-semak di depan gua.
"Kakak Bu, ada orang di sana," bisik Lie Ceng Loan.
Bee Kun Bu langsung melesat ke arah semak-semak itu, ia
pun melihat sosok bayangan melesat pergi.
Bee Kun Bu bergerak cepat mengejarnya, Tak lama dia
sudah berada di belakang orang itu, Dengan cepat dijulurkan
tangannya mencengkeram bahu orang itu.
Orang itu cepat berkelit Akan tetapi, Bee Kun Bu langsung
menyerangnya dengan jurus Siauw Cih Thian Lam (Menunjuk
Thian Lam Sambil Tertawa).
Plak! punggung orang itu terpukul, sehingga tersungkur dan
tidak bangkit lagi. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
Bee Kun Bu mendekati orang itu, kemudian cepat
merenggut leher bajunya, seketika Bee Kun Bu tertegun,
melihat orang itu ternyata bukan suku Miauw.
"Siapa engkau?" tanya Bee Kun Bu heran.
Orang tua itu tetap diam dengan mata dipejamkan
"Kakak Bu!" Lie Ceng Loan telah menyusul ke situ, "Siapa
orang ini?" "Entahlah!" Bee Kun Bu menggelengkan kepala, "Aku
justru sedang bertanya padanya, tapi dia tidak mau
menjawab." Sesaat kemudian muncullah Kun Lun Sam Cu. Orang tua
yang terpukul oleh Bee Kun Bu itu membuka mata-nya,
memandang mereka berlima sambil menarik nafas, namun
tidak berkata apapun. "Bukankah ini daerah Miauw, kenapa ada orang Han di
sini?" tanya Kun Lun Sam Cu heran, "Kun Bu, tanya baik-baik
padanya, jangan bertindak sembarangan!"
"Guru!" Bee Kun Bu tersenyum "Orang ini sungguh
mencurigakan Aku harus bertanya jelas padanya,"
"Nyawa kalian sudah berada di ujung tanduk, masih bisa
tertawa?" ujar orangtua itu mendadak
"Apa?" gumam Bee Kun Bu. "Apa maksudmu?"
Orang tua itu diam, kemudian memejamkan matanya
sambil tersenyum getir Hal itu jelas membuat Bee Kun Bu kian
merasa penasaran sekali "Cianpwee!" ujar Bee Kun Bu memberitabukan, "Kami
bukan Swat Lo Kongcu dan Liat Pah To! Di sini adalah daerah
Miauw, engkau orang Han tapi muncul di daerah ini, tentu
punya sebab! Bolehkah Cianpwee berterus terang tentang diri
Cianpwee?" Orang tua itu tampak tertegun ketika mendengar ucapan
Bee Kun Bu. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Cianpwee adalah orang Han, tentunya sangat rindu akan
Tionggoan, Bagaimana kita bersama meninggalkan tempat
ini?" tanya LieCen^ Loan menyeIak.
Orang tua itu membuka matanya, lalu menarik nafas
panjang sambil memandang langit Lama kemudian membuka
mulut "Siapa tidak rindu pada kampung halaman" Namun tempat
setan ini, siapapun tidak akan mampu pergi. Menurutku,
mengharapkan hal itu sama seperti mimpi di siang hari
bolong." "ltu belum tentu, Cianpwee," sanggah Bee Kun Bu.
Orang tua itu tertawa getir, kemudian menggelenggelengkan kepala.
"Sudah delapan tahun lebih aku berada di tempat ini.
Siang malam terus berpikir ingin lepas dari sini. Tapi... tetap
tak bisa pergi, Kalian belum lama datang, lagipula tengah
bermusuhan dengan Swat Lo Kongcu. jadi bagaimana kalian
bisa meninggalkan tempat ini?"
"Cianpwee!" Bee Kun Bu tereenung sesaat "Sudah
delapan tahun lebih Cianpwee berada di tempat ini, tetapi
kenapa tidak dicelakai oleh Swat Lo Kongcu itu" sungguh
mengherankan apa sebabnya?"
Air muka orangtua itu berubah seketika. Cepat-cepat ia
menoleh ke sana ke mari, sepertinya takut diketahui orang
lain. "Kalian tidak perlu banyak bertanya padaku!" tukas
orangtua itu dengan suara rendah, "Ada satu hal yang ingin
kuminta pada kalian...."
Tentang apa?" tanya Bee Kun Bu.
KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Kita tidak saling mengenal, entah kalian sudi
mengabulkan permohonanku tidak?" jawab orangtua itu
dengan kening berkerut-kerut
"Cianpwee ingin bermohon apa pada kami?"
"Sebetulnya kalian tidak punya harapan untuk
meninggalkan pulau ini!" ujar orangtua itu sambil tersenyum
getir "Tapi aku berharap kalian bisa meninggalkan pulau ini!


Bangau Sakti Sin Hok Sin Cin Karya Chin Tung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Apabila kalian pulang keTioriggoan, tolong beritahukan pada
keluargaku, bahwa aku berada di daerah Miauw, Sebab
kepala suku Miauw masih membutuhkan diriku, Jadi, diriku
tetap aman." "Kepala suku Miauw" Maksud Cianpwee siapa itu?" tanya
Bee Kun Bu. tentunya Swat Lo Kongcu dan Liat Pah To," jawab
orangtua itu memberi tahu kan.
"Kenapa mereka berdua membutuhkan diri Cianpwee?"
tanya Bee Kun Bu sambil menatapnya dalam-dalam.
Air muka orangtua itu berubah, kemudian mendadak
berlari kabur dari situ, Bee Kun Bu ingin mengejamya, namun
cepat dicegah oleh Kun Lun Sam Cu.
"Guru!" seru Bee Kun Bu. "Kenapa tidak membiarkan aku
kejar orangtua itu?"
"Semula dia ingin menitip pesan pada kita, Tapi karena
engkau bertanya tentang itu, maka dia kabur karena ketakutan
Menurut kami, itu pasti ada sebabnya," sahut Kun Lun Sam
Cu. "Dia bilang Swat Lo Kongcu dan Liat Pah To
membutuhkan dirinya, entah orangtua itu punya kelebihan
apa." "Kepandaian orangtua itu tidak begitu tinggi," sela Lie
Ceng Loan. KANG ZUSI http://cerita-silat.co.ce/
"Benar!" Bee Kun Bu manggut-manggut "Oleh karena itu,
dia pasti punya suatu kelebihan tertentu, maka Swat Lo
Kongcu dan Liat Pah To membutuhkan dirinya itu."
"Tapi kelihatannya...." Lie Ceng Loan mengerutkan kening.
H... dia tidak seperti orang yang punya keistimewaan."
"Oh ya!" Bee Kun Bu teringat sesuatu, "Tadi dia bilang
nyawa kita sudah berada di ujung tanduk, apa maksudnya"
Sebelum memberitahukan dia sudah kabur terbirit-birit. itu
sungguh sayang sekali."
"Kita berada di Tok Sui Tong, sewaktu-waktu pasti ada
bahaya, Mungkin itu maksudnya," sahut Kun Lun Sam Cu.
Bee Kun Bu berpikir sejenak, memang masuk akal apa
yang dikatakan Kun Lun Sam Cu. Sesaat mereka berlima
mulai menengok ke sana ke mari.
"Kita ingin tahu Kakak Pek sudah menyerbu ke mari atau
belum, jadi kita harus melihat dari tempat yang tinggi," ujar
Bee Kun Bu. "Di depan ada sebuah bukit, mari kita ke sana!"
"Baik," Lie Ceng Loan manggut-manggut, "Aku sudah
sangat rindu pada Kakak pek."
"Adik Loan!" Bee Kun Bu tampak bimbang, "Setelah kita
bertemu mereka, mungkin sudah berada di dunia iain,"
"Kakak Bu.,.," Mata Lie Ceng Loan mulai bersimbah air.
"Adik Loan...." Bee Kun Bu terperanjat menyaksikan itu,
Cepat-cepat dia menghiburnya, "Aku cuma bergurau, kenapa
kau jadi berduka ?" "Kakak Bu.,.," Lie Ceng Loan menarik nafas, "Se-andainya
kita bisa meninggalkan tempat ini
Hikmah Pedang Hijau 16 Bende Mataram Karya Herman Pratikto Si Pemanah Gadis 7
^