Pencarian

Kisah Tiga Kerajaan 20

Kisah Tiga Kerajaan Sam Kok Romance Of The Three Kingdom Karya Luo Guan Zhong Bagian 20


Cao-Cao Terkadang Suka Bertanya Pada Anak-Anaknya Apa Yang Mereka Ingin Lakukan Untuk Masa Depan Mereka Dan Cao Zhang Selalu Menjawab Ingin Menjadi Panglima Besar Pasukan.
"Apa Yang Seorang Pemimpin Pasukan Harus Punyai Dan Lakukan ?" Cao-Cao Bertanya.
"Dia Haruslah Memiliki Ketegasan, Tidak Pernah Berpaling Dari Kesusahan Dan Masalah. Dia Harus Selalu Memimpin Bawahan Dan Prajuritnya. Hadiah Harus Dipastikan Bagi Mereka Yang Berhak Dan Hukuman Harus Di Berikan Bagi Mereka Yang Bersalah."
Cao-Cao Tersenyum Puas Dengan Jawaban Ini.
Pada Tahun Ke 2 3 Dari Masa Jian An, Atau Tahun Ke 2 8 Masa Pemerintahan Kaisar Xian (Tahun 2 18 M).
Suku Wuhuan Memberontak Di Daichun Dan Cao-Cao Mengirimkan Anaknya Ini Dengan 50.000 Prajurit Untuk Menumpas Pemberontakan Ini.
Sebelum Anaknya Pergi, Cao-Cao Berkata Kepadanya, "Didalam Rumah Kita Adalah Anak Dan Ayah, Tetapi Ketika Mengemban Tugas Kau Harus Menganggap Dirimu Adalah Bawahan Dan Aku Atasan.
Hukum Militer Tidak Mengenal Belas Kasih, Kesalahan Akan Dihukum Seberat-Beratnya. Kau Harusberhati-Hati ."
Ketika Pasukan Ekspedisi Itu Mencapai Utara Daichun, Cao Zhang Memimpin Pasukan Dan Menghancurkan Pemberontak Sampai Ke Sanggan Di Gurun Gobi, Akhirnya Pemberontakan Berhasil Ditumpas. Dia Kemudian Mendengar Bahwa Ayahnya Di Yang Ping Dan Dia Datang Untuk Membantu.
Kedatangannya Membuat Hati Cao-Cao Sangat Senang Dan Lega, Dia Pun Berkata, "Sekarang Anakku Yang Berjanggut Emas Telah Datang, Kita Pasti Dapat Menghancurkan Liu Bei."
Kemudian Pasukan Cao-Cao Berbalik Dan Membangun Kemah Di Lembah Xie.
Seseorang Memberitahukan Pada Liu Bei Mengenai Kedatangan Cao Zhang Dan Dia Mencari Sukarelawan Untuk Bertempur Melawan Si Pendatang Baru Itu. Liu Feng Dan Meng Da Mengajukan Diri Dan Liu Bei Memutuskan Kedua Nya Untuk Memimpin Tentara Dan Pergi Menghadapi Cao Zhang.
Masing-Masing Jendral Membawa 5.000 Prajurit Dan Liu Feng Memimpin Didepan. Cao Zhang Menantang Berduel Dan Liu Feng Menerimanya. Hanya Butuh 3 Jurus Saja Bagi Liu Feng Untuk Mengetahui Kekuatan Cao Zhang Dan Liu Feng Pun Akhirnya Mundur Dan Melarikan Diri. Kemudian Meng Da Maju Untuk Membantu Liu Feng Dan Saat Itu Terlihat Bahwa Pasukan Belakang Cao-Cao Sedang Terjadi Keributan.
Penyebab Keributan Itu Adalah Akibat Kedatangan Ma Chao Dan Wu Lan Secara Tiba-Tiba. Ketika Musuh Kebingungan, Liu Feng Dan Meng Da Memerintahkan Pasukannya Untuk Maju Menyerang. Ma Chao Memimpin Pasukan Xi Liangnya Melakukan Pembantaian Besar-Besaran Terhadap Pasukan Cao-Cao. Wu Lan Yang Bernafsu Mengejar Cao Zhang Akhirnya Tewas Terbunuh Oleh Tombak Cao Zhang Di Akhir Pertempuran. Walaupun Begitu, Pasukan Shu Mendapatkan Kemenangan Besar Hari Itu.
Pdf By Kang Zusi Setelah Pertempuran Besar Itu, Cao-Cao Memerintahkan Pasukannya Untuk Kembali Ke Lembah Xie.
Disini Dia Menetap Untuk Beberapa Lama. Dia Tidak Dapat Maju Karena Dihadang Ma Chao Dan Tidak Mau Mundur Karena Akan Dihina Oleh Pasukan Shu.
Suatu Hari Dia Sedang Berpikir Mengenai Tindakan Yang Akan Dia Ambil Selanjutnya, Juru Masaknya Mengirimkan Dia Masakan Ayam. Dia Memperhatikan Bahwa Ada Urat Ayam Dalam Masakan Itu Dan Hal Ini Terbawa Dalam Pikirannya. Ketika Dia Sedang Berpikir Panjang Tiba-Tiba Xiahou Dun Datang Dan Bertanya Apakah Kode Rahasia Untuk Malam Ini.
Cao-Cao Segera Menjawab, "Urat Ayam !"
Lalu Kode Rahasia Itu Disebarkan Dan Ketika Terdengar Oleh Sekertaris Utama Yang Xiu, Dia Memerintahkan Agar Orang-Orang Nya Untuk Segera Membenahi Barang-Barang Mereka Dan Bersiap Untuk Melakukan Perjalanan. Seseorang Yang Melihat Hal Ini Segera Melaporkannya Pada Xiahou Dun Yang Segera Menemui Yang Xiu Untuk Bertanya Mengapa Dia Melakukan Hal Itu.
Yang Xiu Menjelaskan, "Dengan Mempertimbangkan Kode Rahasia Untuk Malam Ini Maka Aku Melihat Bahwa Pangeran Akan Segera Mundur. Urat Ayam Itu Tidak Memiliki Rasa Untuk Dimakan Tetapi Sangat Sayang Untuk Dibuang. Sekarang Jika Kita Bergerak Maju, Kita Tidak Dapat Menang Dan Jika Kita Mundur Maka Kita Akan Terlihat Sangat Konyol. Oleh Karena Tidak Ada Untungnya Untuk Tetap Berada Disini Maka Hal Yang Terbaik Adalah Kita Akan Mundur. Kau Pasti Akan Melihat Bahwa Pangeran Akan Memerintahkan Pasukan Mundur Tidak Lama Lagi. Aku Telah Membuat Persiapan Sehingga Jika Tiba Saatnya Maka Aku Tidak Akan Terburu-Buru Dan Bingung."
"Kau Sepertinya Sangat Mengetahui Pikiran Pangeran Wei Yang Paling Dalam." Kata Xiahou Dun Dan Dia Memerintahkan Pelayannya Juga Untuk Mengepak Barangduanya. Jendral Lain Yang Melihat Jg Melakukan Hal Yang Sama.
Cao-Cao Terlalu Pusing Memikirkan Masalahnya Sehingga Tidak Dapat Tidur. Pada Malam Hari Dia Tiba-Tiba Terbangun Dan Memegang Kapak Perang Ditangannya. Dia Berjalan-Jalan Kesekeliling Perkemahannya. Ketika Dia Tiba Di Perkemahan Xiahou Dun, Dia Melihat Semuanya Telah Di Pak Seperti Mereka Bersiap Untuk Pergi. Dengan Terkejut Dia Kembali Kekemahnya Dan Memanggilnya Jendralnya Itu.
"Mengapa Semua Hal Dikemahmu Dirapikan Seperti Itu Seperti Kau Akan Bersiap Untuk Pergi ?" Tanya Cao-Cao.
Sekertaris Utama Yang Xiu Berkata Bahwa Pangeran Akan Merencanakan Mundur." Kata Xiahou Dun.
Cao-Cao Lalu Memangil Yang Xiu Dan Menanyainya Dan Yang Xiu Menceritakan Mengenai Pengartiannya Atas "Urat Ayam" Yang Dijadikan Cao-Cao Sebagai Kode Rahasia.
"Berani Sekali Kau Mengarang Cerita Seperti Itu Dan Mengacaukan Moral Pasukanku !!!"
Cao-Cao Memanggil Prajuritnya Dan Memerintahkan Agar Yang Xiu Dipenggal Dan Kepalanya Dipajang Di Depan Kemah.
Yang Xiu Adalah Seorang Yang Pintar Dan Genius Tetapi Dia Terlalu Sering Menonjolkan Dirinya. Sekali Waktu Cao-Cao Pernah Mengadakan Inspeksi Atas Gerbang Benteng, Ketika Dia Melihat2 Gerbang Itu Lalu Dia Menuliskan Sebuah Kata "Hidup" Digerbang Itu Dan Dia Pergi Tanpa Mengucapkan Sepatah Katapun.
Tidak Ada Yang Dapat Mengerti Artinya Sampai Yang Xiu Mendengar Hal Ini.
"Gerbang Dengan Hidup Membentuk Artian Lebar, Perdana Menteri Berpikir Bahwa Gerbang Itu Terlalu Lebar." Kata Yang Xiu Menyimpulkan.
Pdf By Kang Zusi Segera Mereka Membangun Ulang Gerbang Dan Dinding Benteng Itu. Ketika Selesai Cao-Cao Segera Datang Dan Melihat Hal Itu, Dia Pun Sangat Senang Dengan Hasilnya.
"Siapa Yang Dapat Menerka Apa Artinya ?" Tanya Dia.
"Yang Xiu.", Jawab Para Pengikutnya.
Cao-Cao Segera Mengakui Kepandaian Yang Xiu Tetapi Dihatinya Dia Mulai Timbul Rasa Khawatir Atas Kemampuan Yang Xiu Ini.
Pernah Juga Suatu Ketika Cao-Cao Mendapatkan Sekotak Krim Keju Dari Mongolia. Cao-Cao Lalu Menuliskan 3 Kata Diatas Kotak Itu "Satu Kotak Krim". Kata-Kata Itu Sepertinya Tidak Memiliki Arti Tapi Ketika Yang Xiu Membacanya Dia Langsung Mengambil Sendok Dan Membagi-Bagikan Krim Itu Sesendok Penuh Kepada Setiap Masing-Masing Orang Yang Ada Disana. Ketika Cao-Cao Bertanya Mengapa Dia Lakukan Itu, Dia Menjelaskan Bahwa Kata-Kata Diatas Kotak Itu Dapat Berarti "Setiap Orang Sesendok Penuh"
"Dapatkah Aku Tidak Mentaati Perintahmu Itu ?" Tanya Dia.
Cao-Cao Tertawa Dengan Yang Lainnya Tetapi Didalam Hatinya Dia Mulai Membenci Yang Xiu.
Cao Selalu Hidup Didalam Ketakutan Akan Ada Orang Yang Membunuh Dia, Dia Pernah Berkata Pada Salah Satu Bawahannya, "Jangan Biarkan Siapapun Datang Ketika Aku Sedang Tidur, Karena Aku Terkadang Membunuh Orang Dalam Mimpiku."
Suatu Hari Cao-Cao Tertidur Dan Salah Satu Bawahannya Melihat Hal Itu. Dia Segera Mengambil Selimut Dan Menyelimuti Cao-Cao. Cao-Cao Tiba-Tiba Terbangun Dan Langsung Membunuh Bawahannya Itu Kemudian Dia Berbaring Lagi Dan Tidur. Setelah Beberapa Saat Dia Terbangun Dan Dia Terkejut Serta Bertanya Siapakah Yang Membunuh Bawahannya Itu. Ketika Mereka Mengatakan Padanya, Cao-Cao Langsung Menangis Menyesal Dan Dia Memerintahkan Agar Bawahannya Itu Dikuburkan Dengan Baik.
Banyak Orang Berpikir Bahwa Cao-Cao Telah Membunuh Orang Itu Didalam Mimpi Tetapi Yang Xiu Mengetahui Hal Lainnya.
Pada Saat Upacara Pemakaman Orang Itu, Yang Xiu Berkata, "Perdana Menteri Tidak Sedang Bermimpi Tetapi Orang Inilah Yang Sedang Tertidur."
Hal Ini Menyebabkan Kebencian Cao-Cao Meningkat.
Anak Ke 3 Cao-Cao, Cao Zhi Sangatlah Menyukai Yang Xiu Dan Mereka Sering Berdua Berbicara Dan Membuat Puisi Sepanjang Malam.
Suatu Kali Cao-Cao Menguji Kemampuan 2 Anaknya Yaitu Cao Pi Dan Cao Zhi, Mereka Berdua Disuruh Keluar Kota, Pada Saat Yang Sama Cao-Cao Memerintahkan Agar Penjaga Gerbang Melarang Siapapun Keluar. Cao Pi Pertama Kali Tiba Dan Dia Diberhentikan Oleh Penjaga Gerbang, Dia Kemudian Kembali Keistana.
Tetapi Cao Zhi Berkonsultasi Dengan Yang Xiu Yang Berkata, "Kau Telah Menerima Perintah Dari Perdana Menteri Untuk Keluar Jadi Penggalah Semua Yang Menghalangimu."
Ketika Cao Zhi Sampai Di Gerbang Dan Diberhentikan, Dia Berteriak Kepada Penjaga Gerbang, "Aku Telah Menerima Perintah Perdana Menteri. Siapa Kau Berani Memberhentikanku ?"
Dia Segera Memerintahkan Penjaga Gerbang Itu Dipenggal. Segera Cao-Cao Berpikir Untuk Menjadikan Cao Zhi Sebagai Penerus Tahtanya. Tetapi Kemudian Seorang Lain Datang Dan Memberitahukan Pada Cao-Pdf By Kang Zusi
Cao Bahwa Itu Semua Adalah Rencana Yang Xiu. Maka Cao-Cao Menjadi Marah Dan Dia Makin Membenci Yang Xiu.
Yang Xiu Juga Terkadang Sering Mengajari Cao Zhi Bagaimana Menjawab Pertanyaan2. Cao-Cao Terkadang Bertanya Pada Anaknya Mengenai Masalah Militer Dan Negara Dan Cao Zhi Selalu Dapat Menjawab Dengan Baik. Ayahnya Tidak Pernah Curiga Sampai Ketika Cao Pi Memberitahukan Bahwa Sebenarnya Jawaban Cao Zhi Adalah Hasil Pemikiran Yang Xiu. Cao-Caopun Marah Atas Hal Ini.
"Berani Sekali Dia Menaruh Debu Dimataku Ini ?" Kata Cao-Cao.
Yang Xiu Nyaris Kehilangan Nyawanya Atas Hal Ini. Alasan Memenggal Yang Xiu Karena Menjatuhkan Moral Pasukan Hanyalah Sebuah Alasan Yang Masuk Akal Untuk Menyingkirkannya Karena Sebenarnya Cao-Cao Sudah Ingin Melakukannya Dari Dahulu. Yang Xiu Meninggal Diusianya Yang Ke 3 4 Tahun.
Cao-Cao Setelah Memenggal Yang Xiu Lalu Mulai Memarahi Xiahou Dun. Dia Mengancam Akan Menghukum Mati Xiahou Dun Tetapi Kemudian Para Jendral Yang Lain Memohon Ampunan Untuk Xiahou Dun Dan Akhirnya Cao-Cao Membatalkan Niatannya Itu.
Kemudian Dia Mengeluarkan Titah Untuk Keluar Bertempur Esok Harinya. Pasukan Wei Keluar Dari Perkemahannya Dan Kemudian Langsung Berhadapan Dengan Pasukan Shu Yang Dipimpin Oleh Wei Yan.
Cao-Cao Meminta Wei Yan Untuk Menyerah Tetapi Dijawab Dengan Hinaan Dan Cercaan.
Pang De Keluar Untuk Bertarung Dengan Wei Yan. Sementara Duel Sedang Berlangsung, Tiba-Tiba Api Berkobar Di Perkemahan Cao-Cao Dan Seorang Prajurit Datang Untuk Melaporkan Bahwa Pasukan Ma Chao Telah Menyerang Perkemahan Dari 2 Arah.
Karena Takut Hal Ini Akan Menimbulkan Kekacauan, Dia Segera Mengeluarkan Pedang Dan Berdiri Didepan Pasukannya Serta Berteriak, "Hukuman Mati Bagi Mereka Yang Berani Mundur !"
Segera Pasukan Wei Maju Menyerang Dengan Gagah Berani Dan Wei Yan Terdesak Dan Harus Mundur.
Setelah Berhasil Memukul Mundur Musuh, Cao-Cao Memberi Tanda Untuk Kembali Menuju Perkemahan Mereka Dan Melawan Ma Chao.
Segera Ketika Pasukan Cao-Cao Berbalik Untuk Menghadapi Ma Chao, Wei Yan Yang Telah Mengkonsolidasikan Pasukannya Segera Berbalik Dan Mengejar Cao-Cao Dari Belakang. Wei Yan Lalu Berteriak Pada Cao, "Wei Yan Disini !!!"
Wei Yan Segera Menyiapkan Anak Panahnya Dan Melepaskannya. Panah Itu Melukai Cao-Cao Di Daerah Mukanya Dekat Bibirnya. Cao-Cao Terjatuh Dari Kudanya Akibat Hal Ini. Wei Yan Segera Membuang Panahnya Dan Mengambil Pedangnya Lalu Dengan Kudanya Menerjang Kearah Cao-Cao. Tetapi Ketika Dia Hampi Sampai Ditempat Cao-Cao Tiba-Tiba Pang De Muncul Menyerangnya Dari Samping.
"Jangan Kau Sentuh Tuanku !!!" Teriak Pang De.
Wei Yan Tertahan Dan Terpakasa Harus Menghadapi Pang De Ini. Para Jendral Lainnya Segera Menolong Cao-Cao Dan Membawanya Pergi. Ma Chao Karena Pertimbangan Jumlah Pasukan Akhirnya Mundur Setelah Beberapa Saat. Cao-Caopun Akhirnya Berhasil Dibawa Kembali Kedalam Kemahnya.
Cao-Cao Terluka Diwajahnya, Anak Panah Tadi Mengenai Bibirnya Dan Menanggalkan Kedua Gigi Depannya. Ketika Sedang Ditangani Oleh Tabib, Cao-Cao Terus Memikirkan Kata-Kata Yang Xiu. Didalam Penyesalan Dia Memerintahkan Agar Jasad Yang Xiu Dikuburkan Dengan Hormat.
Lalu Dia Memberikan Perintah Pada Pang De Untuk Menajaga Barisan Belakang Pasukannya Sementara Cao-Cao Memerintahkan Pasukannya Untuk Mundur. Cao-Cao Sendiri Berada Di Kereta Kuda Terbaring Untuk Menyembuhkan Lukanya. Dia Dijaga Oleh 5.000 Prajurit "Armored Tiger"-Nya.
Pdf By Kang Zusi Belum Dia Pergi Jauh Tiba-Tiba Api Menyala Dan Serangan Terjadi Di Lembah Xie. Pasukan Wei Langsung Ketakutan Atas Hal Ini.
Guan Yu Mengerahkan Pasukan Menyerang Xiangyang.
Ketika Cao-Cao Mundur Menuju Lembah Xie, Zhuge Liang Menganggap Hal Itu Adalah Tanda Bahwa Cao-Cao Akan Segera Kembali Ke Ibu Kota. Zhuge Liang Memerintahkan Ma Chao Dan Pasukannya Untuk Menyerang Pasukan Cao-Cao Dan Membuat Kerusakan Sebesar-Besarnya. Karena Alasan Inilah Pasukan Cao-Cao Harus Bergerak Terus Menerus. Sementara Itu Cao-Cao Yang Terluka Dan Secepatnya Dia Dibawa Menuju Daerah Aman. Pasukan Cao-Cao Sudah Kehilangan Semangat Bertempur, Asal Mereka Melihat Api Dan Asap Didalam Perjalanan Maka Pasukan Ini Sudah Langsung Ketakutan. Mereka Ditekan Terus Menerus Oleh Pasukan Ma Chao Tanpa Diberikan Kesempatan Beristirahat. Hanya Setelah Mereka Sampai Di Perbatasan Jing Zhou Mereka Dapat Beristirahat.
Setelah Berhasil Menguasai Seluruh Han Zhong, Liu Bei Mengirim Liu Feng, Meng Da Dan Wang Ping Untuk Mengambil Shang Yong. Komandan Penjaga Kota Itu, Shen Dan Para Bawahannya Yang Mengetahui Bahwa Cao-Cao Telah Mundur Segera Menyerah. Setelah Rakyat Ditenangkan Dan Liu Bei Memberikan Paskannya Hadiah Maka Liu Bei Pun Mengadakan Perjamuan Besar Atas Kemenangan Ini Bersama Para Bawahannya.
Pada Perjamuan Inilah Banyak Bawahan Liu Bei Yang Ingin Meminta Liu Bei Untuk Mengenakan Gelar Kaisar Shu-Han, Tetapi Mereka Tidak Berani Mengatakannya. Tetapi Mereka Mengirimkan Sebuah Petisi Kepada Zhuge Liang Untuk Memintanya Agar Dia Mau Membujuk Liu Bei.
Zhuge Liang Berkata Pada Mereka, "Aku Telah Memikirkan Sesuatu Mengenai Hal Ini, Kalian Bersabarlah."
Lalu Zhuge Liang Dan Fa Zheng Menuju Kekediaman Liu Bei.
Mereka Berkata, "Sekarang Cao-Cao Memegang Seluruh Kekuasaan Pemerintahan, Rakyat Sekarang Tidak Memiliki Seorang Pemimpin Yang Berdaulat. Tuanku, Kebaikanmu Dan Juga Rasa Kebenaranmu Telah Diketahui Diseluruh Penjuru Negeri. Kau Juga Telah Menyatukan Wilayah Sungai Han Dan Sungai Besar.
Kau Sekarang Harus Menjadi Seorang Kaisar Karena Sesuai Dengan Petunjuk Langit Dan Keinginan Orang Banyak. Dan Dengan Gelar Serta Titel Tersebut Kau Dapat Menghancurkan Pemberontakan, Menyatukan Negara Dan Membawa Perdamaian Bagi Rakyat. Hal Ini Tidak Boleh Ditunda Lagi Dan Kami Harap Kau Segera Memilih Hari Baik."
Liu Bei Sangat Terkejut Mendengar Kata-Kata Ini Dan Berkata, "Kata-Katamu Tuan Penasehat Sangat Membuatku Terkejut. Walaupun Aku Berasal Dari Keluarga Kekaisaran Tetapi Aku Hanyalah Seorang Hamba Negara Dan Melakukan Hal Yang Kau Minta Adalah Pemberontakan Melawan Han."
Zhuge Liang Menjawab, "Tidak Tuanku, Sekarang Ini Kekaisaran Sedang Dilanda Banyak Bencana Dan Sudah Banyak Orang-Orang Yang Mmencoba Untuk Merebut Tahta. Telah Banyak Orang Berkorban Dan Membuang Hidupnya Hanya Untuk Melayani Seorang Kaisar Yang Dapat Menjadi Junjungan Seluruh Negeri. Sekarang, Jika Kau Tetap Saja Memegang Kerendahan Hatimu Dan Kebajikan Yang Tidak Pada Tempatnya Ini Maka Aku Takutkan Kau Akan Kehilangan Dukungan Rakyat Banyak. Tuanku, Aku Harap Kau Mau Mempertimbangkan Hal Ini."
"Tetapi Keinginanmu Itu Membuatku Harus Merebut Tempat Terhormat Di Negeri Ini Dan Aku Tidak Berani Melakukan Hal Itu. Lebih Baik Kita Tidak Usah Membicarakan Hal Ini Lagi.", Kata Liu Bei.
Lalu Zhuge Liang Dan Fa Zheng Berkata, "Tuanku, Jika Kau Menolak Hal Ini Maka Hati Rakyat Akan Menjauh Dari Dirimu !"
"Tuanku," Kata Zhuge Liang, "Kau Telah Sangat Memegang Teguh Prinsip Idealmu Sepanjang Hidupmu.
Jika Kau Memang Berkeberatan Untuk Menyandang Kedudukan Terhormat Ini Maka Karena Kau Telah Pdf By Kang Zusi
Memiliki Jingzhou, Yizhou Dan Hanzhong, Aku Harap Kau Mau Untuk Menyandang Gelar Sementara Sebagai Pangeran Hanzhong."
"Tuan-Tuan, Walaupun Kalian Menginginkan Aku Menyandang Gelar Pangeran. Tetapi Tanpa Titah Dari Kaisar Maka Hal Seperti Ini Dapat Dianggap Memberontak."
Kata Zhuge Liang, "Saat Ini Kita Membutuhkan Kepemimpinan Yang Sesungguhnya Dan Bukan Masalah Protokol Dan Tata Krama."
Lalu Zhang Fei Dengan Lantang Bersuara Keras, "Berbagai Macam Orang Dengan Berbagai Nama Berusaha Untuk Membuat Diri Mereka Sebagai Kaisar. Mengapa Kau Tidak Pantas Padahal Kau Adalah Salah Satu Keluarga Kekasiaran " Aku Pikir Seharusnya Kau Tidak Bergelar Pangeran Hanzhong Tetapi Kaisar. Apa Lagi Yang Mencegahmu ?"
"Adik, Tidak Perlu Kau Berkata Apa-Apa Lagi. Tindakan Ini Dapat Dianggap Pemberontakan." Kata Liu Bei Dengan Kasar.
"Tuanku, Sekarang Saatnya Kita Harus Mengikuti Perubahan Politik Dan Tindakan Kitapun Harus Mengikuti Perubahan Itu. Oleh Karena Itu Kenakanlah Dahulu Gelar Kepangeranan Itu Dan Setelah Itu Kita Akan Mengirim Surat Pada Kaisar."
Liu Bei Menolak Sebanyak 3 Kali Tetapi Setelah Akhirnya Kalah Berdebat Dengan Zhuge Liang Dan Fa Zheng Dan Tidak Mempunyai Alasan Lagi Maka Dia Setuju. Pada Tahun Ke 2 4 Pada Masa Jian An Atau Tahun Ke 2 9 Masa Pemerintahan Kasisar Xian (Tahun 2 19 M), Pada Bulan Ke 7 Sebuah Altar Disiapkan Di Mianyang. Didepan Seluruh Pejabat Militer Dan Sipil Dan Juga Atas Permintaan Kedua Menteri Xu Jing Dan Fa Zheng Maka Liu Bei Diangkat Menjadi Pangeran Hanzhong Dan Didudukan Diatas Tahta Mengahdap Selatan Seperti Yang Setiap Pemimpin Harus Lakukan. Setiap Orang Disitu Lalu Bersujud Dan Memberi Hormat Padanya, Liu Chan Anaknya Diajdikan Sang Pewaris Takhta.
Xu Jing Lalu Diberikan Gelar Pejabat Kekaisaran Wilayah Shu, Fa Zheng Diangkat Menjadi Kepala Sekertariat. Zhuge Liang Diangkat Menajdi Menteri Utama Dan Membawahi Seluruh Pasukan Serta Memperoleh Wewenang Untuk Menentukan Kebijakan Setiap Daerah. Guan Yu, Zhang Fei, Zhao Yun, Huang Zhong Dan Ma Chao Semua Diangkat Menjadi 5 Jendral Harimau. Wei Yan Diangkat Menajadi Gubernur Han Zhong Dan Seluruh Orang Yang Membantunya Diberikan Jabatan Dan Hadiah.
Segera Setelah Itu Liu Bei Mengirim Surat Ke Ibu Kota Untuk Diserahkan Pada Kaisar.
Ketika Cao-Cao Mendengar Kabar Ini Dia Sangat Kesal Sekali.
"Berani Sekali Sipenjual Kasut Ini Melakukan Hal Ini " Sekarang Aku Bersumpah Akan Menghancurkannya." Kata Cao-Cao.
Lalu Dia Mengeluarkan Perintah Agar Seluruh Pasukan Di Semua Wilayahnya Berangkat Menuju Shu Untuk Melakukan Perang Besar Dengan Pangeran Hanzhong.
Tetapi Tiba-Tiba Ada Suara Orang Yang Memprotes Keputusan Ini.
"Aku Harap Pangeran Wei Tidak Perlu Untuk Membuat Sulit Masalah Ini Dengan Mengirim Pasukan Dalam Perjalanan Yang Sangat Jauh. Aku Dapat Mengusulkan Sebuah Rencana Tanpa Perlu Kita Bersusah Payah Tetapi Ini Akan Membuat Liu Bei Masuk Dalam Masalah Besar. Ketika Pasukannya Sudah Habis Maka Kita Hanya Perlu Mengirim Seorang Jendral Dan Kemenangan Akan Menjadi Milik Kita."
Cao-Cao Melihat Siapakah Orang Itu Dan Ternyata Dia Adalah Sekertaris Utama Sima Yi.
"Apa Saranmu, Teman ?" Kata Cao-Cao.
Pdf By Kang Zusi "Adik Sun Quan Adalah Istri Liu Bei Tetapi Sun Quan Telah Menculiknya Dan Juga Liu Bei Memiliki Jingzhou. Oleh Karena Kedua Hal Ini Maka Liu Bei Dan Sun Quan Sebenarnya Memiliki Rasa Permusuhan.
Oleh Karena Itu Kirimlah Seorang Yang Pandai Berbicara Dan Sebuah Surat Untuk Pergi Ke Wu Dan Membujuk Adipati Wu Agar Mengirim Pasukan Untuk Merebut Jingzhou. Hal Ini Akan Membuat Seluruh Pasukan Shu Pergi Kesana Untuk Menyelamatkan Daerah Itu, Saat Itu Kau Dapat Mengirim Pasukanmu Ke Hanzhong Dan Liu Bei Pun Akan Kalah."
Rencana Ini Membuat Hati Cao-Cao Senang Dan Dia Segera Menulis Sebuah Surat Dan Mengirimkannya Melalui Man Chong Yang Segera Tiba Di Wu. Segera Setelah Sun Quan Mengetahui Kedatangannya Dia Segera Memanggil Seluruh Penasehat Dan Staffnya.
Zhang Zhao Berkata, "Wei Dan Wu Adalah Musuh Utama Karena Kekacauan Berpikir Yang Dibuat Zhuge Liang. Kita Telah Berperang Selama Beberapa Tahun Dan Telah Banyak Jiwa Melayang. Sekarang Utusan Ini Datang Untuk Membicarakan Perdamaian Dan Seharusnya Kita Menerima Dia."
Kemudian Man Chong Diterima Dan Dibawa Kehadapan Sun Quan. Dia Menyerahkan Surat Cao-Cao Dan Menyatakan Maksud Kedatangannya.
"Wu Dan Wei Tidak Punya Suatu Masalah Yang Fundamental Dan Kekacauan Ini Telah Dibawa Oleh Liu Bei. Tuanku Mengirimku Untuk Bertemu Denganku Dan Meminta Agar Kau Menyerang Jingzhou, Sementara Dia Menyerang Hanzhong. Serangan 2 Arah Ini Akan Berhasil Dan Daerah Kekausaan Yang Berhasil Direbut Akan Dibagi 2 Diantara Kita."
Setelah Membaca Surat Itu, Sun Quan Menyiapkan Jamuan Makan Bagi Man Chong Dan Kemudian Mengirim Dia Menuju Rumah Tamu Sementara Dia Mendiskusikan Masalah Ini Dengan Para Staffnya Dan Penasehatnya.
Kata Gu Yong, "Walaupun Kata-Kata Utusan Itu Hanyalah Sebuah Retorika Saja Tetapi Yang Dikatakannya Memang Benar. Aku Pikir Lebih Baik Kita Kirim Pulang Utusan Itu Dan Setuju Untuk Berdamai Dengan Cao-Cao. Sebagai Tambahan Kita Dapat Mengirim Mata-Mata Untuk Melihat Apa Yang Guan Yu Sedang Lakukan Di Jing Zhou, Setelah Itu Kita Baru Bertindak."
Zhuge Jin Berkata," Sejak Guan Yu Berada Di Jingzhou, Dia Telah Menikah Dan Memiliki 2 Orang Putra Dan Seorang Putri. Aku Pikir Kita Dapat Memintanya Untuk Menikahkan Putrinya Dengan Pewaris Takhtamu, Jika Dia Setuju Maka Kita Dapat Berkerja Sama Dengannya Menyerang Cao-Cao. Jika Dia Menolak Maka Kita Akan Membantu Cao-Cao Menyerang Jingzhou."
Sun Quan Setuju Dengan Usul Ini Dan Dia Mengirim Man Chong Kembali. Dia Juga Mengirim Zhuge Jin Pergi Ke Jingzhou Untuk Melaksanakan Rencananya.
Ketika Bertemu Guan Yu Bertanya Padanya, "Untuk Apa Kau Datang, Zhuge Jin ?"
"Aku Datang Untuk Menjalin Persekutuan Diantara Shu Dan Wu. Tuanku, Sun Quan Memiliki Seorang Putra Yang Pandai. Mendengar Kau Mempunyai Seorang Putri, Jendral, Tuanku Ingin Meminang Putrimu Untuk Putranya, Dengan Itu Kita Dapat Berkerja Sama Menyerang Wei. Hal Ini Akah Sangat Baik Untuk Kita Be2 Dan Aku Harap Kau Mau Mempertimbangkan Usulan Ini."
Tetapi Tiba-Tiba Guan Yu Marah.
"Bagaimana Mungkin Putri Harimau Menikahi Anak Anjing ?"" Jika Saja Aku Tidak Memandang Kakakmu, Aku Sudah Akan Mengambil Kepalamu Sekarang Ini. Jangan Katakan Apa-Apa Lagi !", Kata Guan Yu.
Guan Yu Lalu Memanggil Pelayannya Untuk Mengusir Keluar Zhuge Jin Yang Segera Lari Dengan Tangan Diatas Kepalanya, Dia Terlalu Ketakutan Untuk Dapat Melihat Siapapun Dimukanya. Dan Ketika Dia Sampai Ketempatnya Dia Menceritakan Seluruh Kejadian Itu.
Pdf By Kang Zusi "Sungguh Kurang Aja !!" Kata Sun Quan.
Segera Sun Quan Lalu Memerintahkan Agar Para Bawahannya Berkumpul Dan Segera Membuat Rencana Menyerang Jingzhou.
Bu Zhi Segera Berdiri Dan Berkata, "Telah Lama Cao-Cao Ingin Menduduki Takhta Kaisar Tetapi Dia Takut Pada Liu Bei. Sekarang Kita Akan Menyerang Shu Dan Cao-Cao Ingin Mebuang Sialnya Pada Kita."
"Tetapi Aku Juga Ingin Takhta Itu." Kata Sun Quan.
Kata Bu Zhi, "Cao Ren Telah Berkemah Di Fancheng Dan Xiangyang Dan Tidak Mengalami Bahaya Apapun Dari Arah Sungai. Jika Cao-Cao Dapat Merebut Jingzhou Mengapa Dia Tidak Merebutnya " Tetapi Dia Menginginkanmu Tuanku Untuk Mengirim Tentaramu, Dari Hal Ini Kau Harusnya Dapat Menilai Niat Sebenarnya. Kirimkan Pada Cao-Cao Dan Katakan Padanya Agar Cao Ren Menyerang Dari Darat. Lalu Guan Yu Harus Membawa Pasukan Dari Jingzhou Ke Fan Cheng. Ketika Guan Yu Meninggalkan Jingzhou, Kau Dapat Mengirim Pasukan Untuk Merebut Tempat Itu.'
Sun Quan Berpikir Bahwa Rencana Itu Sangat Baik Dan Dia Mengirim Surat Itu Pada Cao-Cao. Cao-Cao Setuju Untuk Menjalankan Usulan Itu Dan Kemudian Mengirim Man Chong Menemui Cao Ren Di Fan Cheng Sebagai Penasehat Untuk Masalah Penyerangan Ini. Dia Juga Mengirim Utusan Ke Dataran Selatan Untuk Meminta Bantuan Sun Quan Dari Sungai.
Setelah Menempatkan Wei Yan Menjaga Han Zhong, Liu Bei Berserta Dengan Para Staffnya Kembali Ke Cheng Du Dan Mulai Menempatkan Administrasi Pemerintahannya Yang Baru Dengan Benar. Sebuah Istana Baru Dibangun Dan Rumah-Rumah Tamu Dibangun. Diantara Cheng Du Dan Baishui, Pada Tempat-Tempat Tertentu Mereka Membangun 400 Rumah Peristirahatan Dan Juga Kemah Penjagaan. Liu Bei Juga Mengumpulkan Banyak Persediaan Pangan Dan Juga Mengembangkan Dan Menyimpan Persenjataan Dalam Jumlah Besar. Dia Juga Mengolah Tanah Didaerahnya Dan Bersikap Adil Pada Rakyatnya.
Kemudian Mata-Mata Datang Dan Memberitahukan Padanya Mengenai Perjanjian Antara Cao-Cao Dan Sun Quan, Dengan Tujuan Untuk Merebut Jingzhou. Liu Bei Segera Memanggil Zhuge Liang Dan Bertanya Apa Yang Harus Dilakukan.
"Akur Rasa Cao-Cao Pasti Akan Mencoba Melakukan Hal Ini Dan Kebanyakan Penasehat Diselatan Akan Membujuk Cao-Cao Untuk Memerintahkan Cao Ren Melakukan Serangan Terlebih Dahulu."
"Tetapi Apakah Yang Harus Kulakukan Sekarang ?" Tanya Liu Bei.
"Pertama Kirimkanlah Utusan Kepada Guan Yu Dengan Gelar Barunya. Katakan Padanya Untuk Merebut Fan Cheng. Hal Ini Akan Membuat Mental Pasukan Musuh Jatuh Dan Mereka Akan Mundur."
Segera Liu Bei Mengirim Fei Shi, Seorang Menteri Dari Departemen Peperangan Untuk Mengirimkan Surat Berserta Hadiah Bagi Guan Yu. Utusan Itu Diterima Dengan Baik Oleh Guan Yu Dan Disana Fei Shi Menjelaskan Apa Maksud Kedatangannya. Fei Shi Kemudian Menjelaskan Bahwa Dia Membawa Surat Pemberian Gelar. Guan Yu Lalu Bertanya Gelar Apakah Yang Diberikan.
"Yang Pertama Dari 5 Jendral Harimau," Jawab Fei Shi.
"Dan Siapakah Ke 4 Orang Lagi ?"
"Mereka Adalah Zhang Fei, Zhao Yun, Ma Chao Dan Huang Zhong."
"Yang Kedua Adalah Adikku, Ma Chao Berasal Dari Keluarga Terhormat Sedangkan Zhao Yun Telah Lama Sekali Ikut Dengan Kakakku Dan Kami Juga Telah Menganggapnya Saudara. Adalah Tepat Bagi Mereka Berdua Untuk Menerima Gelar Kehormatan Itu. Tetapi Siapakah Huang Zhong Ini Sehingga Dia Dapat Pdf By Kang Zusi
Disejajarkan Dengan Kami Semua " Orang Hebat Tidak Berdiri Sama Tinggi Dengan Seorang Prajurit Biasa."
Dan Guan Yu Menolak Gelar Dan Juga Stempel Penugasannya.
"Kau Salah Jika Menolak Hal Ini. Pada Masa Lampau, Xiao He Dan Cao Shen Membantu Liu Bang, Pendiri Dinasti Han. Mereka Adalah Sahabat Baik, Sementara Han Xin Hanyalah Seorang Pelarian Dari Chu. Tetapi Liu Bang Mengangkat Han Xin Sebagai Pangeran Sehingga Jabatannya Lebih Tinggi Dari Mereka Berdua Yang Adalah Teman Dekatnya. Aku Tidak Pernah Mendengar Mereka Berdua Menyesali Hal Ini. Pangeran Hanzhong Memiliki 5 Jendral Harimau Tetapi Dia Tetap Adalah Kakakmu. Sebagai Adiknya Kau Adalah Dia Dan Dia Adalah Kau, Mana Bisa Kau Bandingkan Dengan Yang Lainya " Pangeran Selalu Memperlakukanmu Dengan Kebaikan Yang Sangat. Kalian Berdua Telah Mengalami Suka Dan Duka Bersama. Hal Seperti Ini Tidak Perlu Dibandigkan Hanya Dengan Gelar Kecil Ini. Aku Harap Tuan Mau Mempertimbangkan Hal Ini."
Guan Yu Mengerti Dan Dia Berterima Kasih Pada Fei Shi Dan Berkata, "Kau Telah Mencegahku Melakukan Kesalahan Karena Ketidak-Tahuanku."
Guan Yu Lalu Menerima Stempel Dan Surat Itu Dengan Penuh Kerendahan Hati.
Kemudian Fei Shi Mengeluarkan Titah Untuk Memerintahkan Guan Yu Merebut Fancheng. Guan Yu Langsung Segera Mematuhi Perintah Ini Dan Dia Segera Menunjuk Fu Shiren Dan Mi Fang Sebagai Pemimpin Pasukannya Dan Mempersiapkan Pasukan Untuk Keluar Dari Kemah.
Setelah Selesai Dia Lalu Mempersiapkan Jamuan Bagi Fei Shi, Jamuan Diadakan Sampai Larut Malam.
Disaat Dia Masih Duduk Dimejanya, Tiba-Tiba Datang Prajurit Melapor Bahwa Api Terlihat Diperkemahannya. Guan Yu Segera Keluar Dari Kota Untuk Melihat. Dia Melihat Kedua Jendral Itu Juga Mengadakan Pesta Dan Api Menyala Dibelakang Tenda Mereka. Ternyata Sebatang Lilin Terjatuh Ketempat Bahan Peledak Dan Api Segera Menyebar Dan Menghancurkan Seluruh Perkemahan Itu. Guan Yu Dan Pasukannya Berusaha Semampunya Untuk Melakukan Apapun Yang Bisa Dilakukan Untuk Memadamkan Api. Setelah Selesai Mereka Kembali Memasuki Kota. Disana Guan Yu Memanggil Kedua Jendral Itu Dan Memaki Mereka Karena Kurang Hati-Hatinya Mereka, Dia Juga Menghukum Mati Mereka.
Tetapi Fei Shi Mencegahnya Dan Berkata, "Tidaklah Baik Untuk Menghukum Mati Kedua Jendralmu Ini Bahkan Sebelum Perjalanan Ini Dimulai. Lebih Baik Kau Tunda Dahulu Hukuman Bagi Mereka Sampai Setelah Tugasmu Selesai."
Kemarahan Guan Yu Akhirnya Sirna Dan Dia Berkata Pada 2 Jendral Itu, "Jika Bukan Karena Menteri Fei Shi Ini Disini, Aku Telah Memenggal Kalian Berdua . Tapi Sekarang Aku Hanya Akan Menghukum Cambuk Kalian."
Jadi Masing-Masing Jendral Itu Menerima 40 Pukulan Dan Pangkatnya Diturunkan. Mi Fang Dikirim Ke Nanjun Dan Fu Shiren Ke Gongan.
"Sekarang Aku Peringatkan, Jika Aku Kembali Dan Aku Melihat Ada Tanda-Tanda Kekacauan Didaerah Kalian Maka Kalian Akan Kuhukum Untuk Kedua Kesalahan Itu."
Kedua Orang Itu Segera Berangkat Menuju Tempat Tugasnya Yang Baru.
Kemudian Kedua Jendral Baru Ditunjuk, Liao Huan Dan Guan Ping. Kemudian Guan Yu Membawa Pasukan Utama Dan Dia Membawa 2 Penasehat Yaitu Ma Liang Dan Yi Ji. Lalu Kemudian Anak Dari Hu Hua Yang Bernama Hu Ban Datang Ke Jing Zhou Dan Bergabung Dengan Guan Yu. Guan Yu Menerimanya Dan Menyayanginya Karena Jasa Ayahnya Yang Pernah Menolong Guan Yu. Guan Yu Mengirimnya Pada Liu Bei Bersama Dengan Fei Shi.
Pdf By Kang Zusi Hari Itu Guan Yu Sedang Beristirahat Dikemahnya Sebelum Upacara Pengorbanan Dilakukan. Tiba-Tiba Seekor Babi Hutan Masuk Kedalam Kemahnya, Babi Hutan Itu Sangat Besar Hampir Sebesar Seekor Sapi Muda Dan Berwarna Hitam. Dia Melompat Untuk Membunuh Hewan Itu, Tetapi Ketika Dia Mendengar Bunyi Ringkikan Dia Terbangun. Itu Hanyalah Sebuah Mimpi Tetapi Rasa Sakit Dikakinya Nyata. Mimpi Itu Membingungkannya Dan Dia Tidak Dapat Menjelaskannya.
Dia Menceritakan Hal Itu Pada Anaknya Yang Mengartikan Itu Dengan Penuh Keceriaan, "Babi Hutan Adalah Perlambang Kesuksesan, Seperti Naga Dan Datang Kekakimu Artinya Meningkatkan Statusmu."
Ketika Mimpi Itu Tersebar Keluar, Beberapa Mengartikan Itu Dengan Pertanda Baik Dan Beberapa Sebaliknya.
"Ketika Seorang Mendekati 60 Tahun, Dia Tidak Perlu Terlalu Khawatir Mengenai Kematian, Lagi Pula Aku Ini Seorang Pendekar." Kata Guan Yu.
Tepat Saat Itu Datang Titah Dari Pangeran Han Zhong Yang Mengangkat Guan Yu Menjadi Jendral Utama, Yang Menguasai Ke 9 Daerah Jingzhou Dan Juga Ke 41 Kotanya. Ketika Para Bawahannya Memberi Selamat Pada Dirinya, Mereka Tidak Lupa Mengenai Mimpi Itu.
"Ini Mengartikan Arti Dari Mimpi Itu.", Kata Mereka.
Hal Ini Membuat Guan Yu Senang Dan Dia Tidak Memiliki Keragu-Raguan Lagi. Segera Dia Bergerak Membawa Pasukannya Keluar.
Cao Ren Sedang Berada Di Xiang Yang Ketika Dia Mendengar Guan Yu Datang Membawa Pasukan. Dia Tidak Berpikir Banyak Dan Langsung Mempersiapkan Pertahanan. Tetapi Zhai Yuan Wakilnya, Tidak Mendukung Langkah Ini.
"Pangeran Wei Telah Memeritnahkan Agar Kita Berkerja Sama Dengan Wu Dan Merebut Jingzou. Aku Rasa Dengan Bertahan Kita Tidak Akan Dapat Menghasilkan Apa-Apa."
Man Chong Yang Diutus Sebagai Penasehat Segera Memberi Sarannya.
Kata Dia, "Guan Yu Adalah Pemberani Dan Juga Licik. Dia Bukanlah Lawan Mudah. Aku Pikir Bertahan Adalah Langkah Terbaik."
Lalu Jendral Xiahou Cun Berkata, "Ini Adalah Perkataan Para Kutu Buku. Ketika Banjir Mendekat, Buatlah Bendungan Untuk Menahannya. Biarkan Musuh Datang Dengan Pasukan Mereka Yang Letih Dan Setelah Itu Kita Akan Menyerang Keluar Dan Mengalahkan Mereka. Kita Pasti Akan Mendaptkan Kemenangan."
Cao Ren Akhirnya Mau Mencoba Untuk Menyerang Keluar. Dia Menempatkan Man Chong Sebagai Pemimpin Pertahanan Di Fancheng Sementara Dia Keluar Membawa Pasukan Untuk Mengalahkan Guan Yu. Ketika Kedua Pasukan Bertemu, Guan Yu Memanggil Liao Hua Dan Guan Ping, Kepada Mereka Dia Memberikan Beberapa Perintah. Kedua Jendral Ini Lalu Langsung Mengatur Pasukannya Dan Setelah Itu Liao Hua Maju Untuk Menantang Berduel. Zhai Yan Dari Pasukan Wei Maju Kedepan Untuk Menghadapinya, Tetapi Tidak Lama Pertarungan Itu Berlangsung. Liao Hua Berpura-Pura Dia Kalah Dan Kabur. Zhai Yan Mengejarnya Dan Pasukan Jingzhou Mundur Sejauh 15 Li.
Segera Pasukan Jingzhou Datang Kembali Dan Menantang Perang. Lalu Xiahou Cun Dan Zhai Yuan Keluar Menghadapi. Hal Ini Berlangsung Beberapa Hari Secara Berulang-Ulang Tetapi Dihari Ke 4 Tiba-Tiba Ketika Pasukan Jingzhou Mundur Dan Dikejar Oleh Pasukan Cao-Cao, Dari Belakang Pasukan Wei Terdengar Bunyi Ledakan Dan Genderang Perang. Cao Ren Segera Memanggil Mundur Pasukannya.
Mereka Melakukan Hal Itu Tetapi Guan Ping Dan Liao Hua Menyerang Dari Sisi Kiri Dan Kanan Pasukan Sehingga Memecah Formasi Pasukan Musuh. Hal Ini Membuat Kekacauan Dibarisan Pasukan Musuh.
Pdf By Kang Zusi Cao Ren Pada Saat Ini Telah Melihat Bahawa Ada Jebakan Yang Dijalankan Musuh Dan Mereak Telah Masuk Didalam Jebakan Itu, Sehingga Dia Segera Membawa Pasukannya Kembali Ke Xiang Yang. Didalam Perjalan Ke Xiang Yang Ketika Dia Melihat Dihadapannya Ada Seorang Gagah Dibawah Panji-Panji Perangnya Yang Berkibaran Tertiup Angin Datang Kearahnya. Setelah Cukup Dekat Barulah Dia Sadari Bahwa Itu Adala Guan Yu Dengan Golok Naganya Bersiap Untuk Menebas. Cao Ren Langsung Ketakutan Dan Dia Merasa Tidak Mampu Melawan Guan Yu Segera Berputar Melalui Jalan Setapak Untuk Mencapai Xiang Yang.
Kemudian Xiahou Cun Datang. Dia Sangat Marah Ketika Melihat Guan Yu Dan Pergi Melawannya. Xiahou Cun Belum Sempat Menebaskan Tombaknya Ketika Golok Naga Hijau Guan Yu Telah Menebas Lehernya.
Zhai Yuan Yang Melihat Hal Ini Segera Melarikan Diri, Tetapi Guan Ping Mengejar Dan Membunuhnya.
Kemudian Pengejaran Atas Pasukan Cao Ren Dilakukan, Kekalahan Dipihak Cao-Cao Sangat Besar. Lebih Dari 1/ 2 Pasukannya Tenggelam Disungai Xiang. Melihat Situasinya Sangat Kritis, Cao Ren Lari Ke Fan Cheng. Dengan Ini Guan Yu Menguasai Xiangyang.
"Kau Telah Mendaptkan Kota Ini Dengan Cukup Mudah, Pasukan Cao-Cao Telah Dikalahkan Dan Moral Mereka Sedang Jatuh. Tetapi Masih Ada Bahaya Dari Pasukan Wu. Lu Meng Di Lu Kou Dan Dia Telah Lama Ingin Merebut Jingzhou. Jika Sekarang Dia Menyerang Apakah Yang Akan Kita Lakukan ?" Tanya Wang Fu Salah Seorang Jendral Guan Yu.
"Aku Telah Memikirkan Hal Itu, Kau Pergilah Menuju Tepi Sungai. Disana Kau Pasti Akan Dapat Menemukan Tempat Tinggi Yang Terpisah Sejauh 15 Li, Tempat Itu Sangat Cocok Sebagai Menara Jaga. 50
Prajurit Menjaga Setiap Pos. Nyalakan Api Pada Malam Hari Dan Asap Pada Siang Hari. Jika Mereka Melintas Sungai, Aku Akan Datang Dan Menghancurkan Mereka."
Wang Fu Menjawab," Fu Shiren Dan Mi Fang Menjaga Tempat-Tempat Penting, Tetapi Mereka Tidak Dapat Untuk Menjaga Benteng Air. Aku Pikir Seharusnya Ada Seorang Komandan Yang Menjaga Kota Jingzhou."
"Kau Tidak Perlu Khawatir. Inspektur Pasukan Pan Jun Menjaga Kota."
"Aku Ragu Dengan Karakter Pan Jun, Dia Sangatlah Irian Dan Juga Egois. Aku Rasa Dia Bukanlah Orang Yang Tepat Untuk Tugas Ini. Aku Pikir Kau Harus Mengantikan Dia Dengan Zhao Lei, Dia Sekarang Sedang Bertugas Menjadi Kepala Perbekalan. Zhao Lei Sangat Loyal Dan Juga Dapat Dipercaya. Dia Adalah Orang Yang Tepat Untuk Posisi Ini." Wang Fu Menjelaskan.
"Aku Mengetahui Pan Jun Dengan Cukup Baik, Tetapi Aku Telah Menugaskan Padanya Suatu Hal Dan Aku Tidak Dapat Menggantinya Sekarang. Perkerjaan Zhao Lei Dibagian Logistik Juga Sangat Penting. Aku Pikir Kau Tidak Perlu Khawatir Mengenai Hal Itu. Jalankan Saja Perintahku Untuk Membuat Menara Jaga."
Wang Fu Yang Kecewa Akhirnya Berpamitan.
Lalu Guan Pin Diperintahkan Untuk Menyiapkan Perahu Untuk Dapat Menyebrangi Sungai Dan Menyerang Fan Cheng.
Sekarang Cao Ren Berbicara Pada Man Chong, "Aku Telah Menghiraukan Nasehatmu Dan Sekarang Aku Mengalami Kekalahan. 2 Jendralku Jg Tewas Serta Kehilangan Kota Xiangyang. Apa Yang Harus Aku Lakukan Sekarang ?"
"Guan Yu Sangatlah Berbahaya, Terlalu Gagah Dan Berani Serta Cerdik Bagi Kita Untuk Dikalahkan Hanya Dengan Cara-Cara Yang Biasa. Kita Lebih Baik Tetap Dalam Posisi Bertahan." Jawab Man Chong.
Kira-Kira Pada Saat Ini Datanglah Berita Bahwa Guan Yu Datang Melintas Sungai Dan Sedang Akan Menyerang. Man Chong Tetap Menajalankan Tugas Memperkuat Pertahanan. Tetapi Salah Satu Jendral Cao Ren, Lu Chang Pergi Keluar Untuk Melawan Musuh.
Pdf By Kang Zusi "Aku Meminta Beberapa Ribu Pasukan Dan Aku Akan Melawan Musuh."
"Kau Tidak Akan Dapat Melakukan Apapun." Kata Man Chong.
"Menurut Dirimu Dan Kawan2 Kutu Bukumu Hanya Ada Satu Hal Yang Dapat Dilakukan. Tetapi Apakah Hal Itu Dapat Mengalahkan Musuh " Jalan Yang Terbaik Adalah Menyerang Musuh Ketika Mereka Melintas Sungai Dan Karena Sekarang Guan Yu Sedang Melakukan Itu Mengapa Kita Tidak Menyerang "
Akan Jadi Masalah Lebih Besar Jika Kau Membiarkan Dia Mendekati Tembok Kota Dan Menguasai Parit-Parit Kita."
Hasil Dari Protest Ini Akhir Lu Chang Mendapatkan 2 .000 Prajurit Yang Dipimpinnya Menuju Sungai.
Disana Dia Melihat Guan Yu Telah Menyusun Formasi Untuk Bertempur. Guan Yu Segera Berkuda Dan Lu Chang Si Pemberani Akan Menyerang Dia. Tetapi Pasukannya Langsung Ketakutan Begitu Melihat Guan Yu Dan Melarikan Diri. Lu Chang Memanggil Mereka Kembali Tetapi Mereka Tidak Mau. Guan Yu Kemudian Memerintahkan Pasukannya Menyerang Dan Pasukan Wei Kalah Lagi Hari Itu. Cao Ren Segera Mengirim Utusan Ke Xu Chang Untuk Mengatakan Bahwa Guan Yu Datang Menyerang Dan Fan Cheng Sekarang Dalam Bahaya.
Surat Itu Sampai Ketangan Cao-Cao Yang Langsung Memilih Seorang Jendral Untuk Tugas Ini,"Kau Pergilah Dan Pertahankan Fancheng !"
Orang Itu Segera Menerima Tugas Itu, Dia Adalah Yu Jin.
"Ijinkan Aku Membawa Seorang Jendral Untuk Memimpin Pasukan Didepan." Kata Yu Jin.
"Siapaka Yang Mau Menjadi Sukarelawan ?" Tanya Cao-Cao Sambil Memandang Sekeliling.
"Aku Mau ! Aku Akan Berusaha Untuk Menangkap Guan Yu Dan Membawanya Kepadamu."
Guan Yu Mengalahkan 7 Pasukan.
Jendral Cao-Cao Yang Berkata Itu Adalah Pang De Dan Cao-Cao Sangat Senang Ada Seorang Yang Berani Untuk Menghadapai Guan Yu.
"Guan Yu Itu Memiliki Reputasi Besar, Dan Diseluruh Kekaisaran Ini Dia Tidak Terkalahkan. Tetapi Sekarang Kau Akan Menghadapinya Dan Dia Akan Menemukan Bahwa Reputasinya Akan Segera Berakhir." Cao-Cao Berkata.
Lalu Cao-Cao Langsung Menurunkan Titah Dan Mengangkat Yu Jin Dan Pang De Sebagai Pemimpin Pasukan Dan Mereka Membawa 7 Divisi Pasukan Berkekuatan 150.000 Prajurit Menuju Fan Cheng.
Dong Heng Berkata, "Tuan Jendral, Ekspedisi Kali Ini Adalah Untuk Membantu Fancheng Dan Aku Yakin Kita Akan Mendapatkan Kemenangan. Tetapi Apakah Bijak Untuk Menempatkan Pang De Sebagai Komandan Pemimpin Pasukan ?"
"Kenapa Memangnya ?" Kata Yu Jin Terkeut.
"Karena Pang De Dahulu Adalah Bawahan Dari Ma Chao. Waktu Itu Dia Tidak Punya Pilihan Dan Akhirnya Menyerah Pada Wei. Tetapi Sekarang Ma Chao Merupakan Salah Seorang Panglima Perang Besar Di Shu Dan Juga Salah Satu Dari 5 Jendral Harimau. Adiknya Pang Rou Juga Ada Disana Dan Berkerja Sebagai Pejabat. Untuk Mengirim Pang De Sebagai Pemimpin Sama Seperti Untuk Memadamkan Api Dengan Minyak. Apakah Tidak Lebih Baik Untuk Memberitahukan Kepada Pangeran Wei Dan Memintanya Mengganti Dia Dengan Yang Lain ?"
Pdf By Kang Zusi Yu Jin Lalu Langsung Menemui Cao-Cao Dan Menyatakan Keberatannya Dengan Penunjukan Pang De.
Segera Cao-Caopun Mengerti Dan Dia Memanggil Pang De Dan Memintanya Untuk Menyerahkan Stempel Panglimanya.
"Tuan Pangeran, Kenapa Kau Menarik Kembali Titahmu Ini" Aku Baru Saja Ingin Melakukan Yang Terbaik Untukmu ?"
"Aku Tidak Punya Keraguan Atas Dirimu, Tetapi Ma Chao Sekarang Berada Di Shu Dan Juga Adikmu.
Kedua Nya Berkerja Dibawah Liu Bei. Aku Sendiri Yakin Dengan Dirimu Dan Kemampuanmu Tetapi Banyak Diantara Para Bawahanku Yang Berkata Lain. Jadi Aku Tidak Dapat Melakukan Hal Lain Selain Menarik Titahku."
Mendengar Ini Pang De Lalu Menyerahkan Stempel Penugasannya Dan Air Mata Jatuh Dari Pipinya.
"Sejak Aku Menyerah Padamu, Tuan Pangeran. Aku Telah Merasakan Banyak Kebaikan Yang Kau Berikan.
Aku Ingin Menjalankan Tugas Besar Ini Untuk Menunjukan Rasa Terima Kasihku. Aku Harap Kau Mempercayaiku. Ketika Aku Dan Adikku Masih Bersama, Dia Mempunyai Istri Seorang Wanita Yang Licik Dan Jahat. Aku Membunuhnya Ketika Aku Sedang Mabuk. Adikku Tidak Pernah Memaafkanku Sejak Saat Itu Dan Dia Memiliki Dendam Sampai Saat Ini. Dia Bersumpah Tidak Akan Pernah Akan Menemuiku Lagi.
Sedangkan Untuk Ma Chao, Aku Memiliki Banyak Ketidak Cocokan Dengannya. Dia Sunnguh Gagah Dan Pemberani, Dan Hanya Itu Yang Dia Punya. Sekarang Seperti Denganku Diapun Melayani Tuannya, Persahabatan Kami Sudah Berakhir. Bagaimana Mungkin Aku Dapat Memikirkan Yang Lainnya Setelah Semua Perbuatan Baikmu Padaku ?"
Cao-Cao Lalu Segera Meminta Pang De Untuk Berdiri Dan Dia Berkata, "Aku Tahu Bahwa Kau Adalah Seorang Yang Mulia, Dan Apa Yang Baru Kukatakan Hanya Untuk Memusakan Perasaan Orang-Orang Yang Tidak Mempercayaimu. Sekarang Kau Dapat Pergi Dan Meraih Kejayaan. Jika Kau Tidak Mengkhianatiku Maka Akupun Tidak Akan Mengkhianatimu."
Lalu Pang De Segera Pergi Dan Kembali Kerumahnya, Disana Dia Memerintahkan Agar Pelayannya Membawakan Sebuah Peti Mati. Kemudian Dia Mengundang Semua Temannya Kedalam Suatu Perjamuan Dan Dia Menempatkan Peti Mati Itu Didalam Ruangan Perjamuan Agar Semuanya Dapat Melihat.
Dan Para Tamunya Saling Bertanya Satu Dng Yang Lainnya, "Apa Artinya Peti Mati Itu Ditaruh Ditempat Ini Dimalam Sebelum Ekspedisi Dimulai ?"
Pang De Kemudian Berkata, "Pangeran Wei Telah Sangat Baik Padaku Dan Aku Akan Menunjukan Rasa Terima Kasihku Walaupun Aku Harus Mati. Aku Akan Pergi Untuk Menghadapi Guan Yu Ini Dan Aku Akan Membunuhnya Atau Dia Akan Membunuhku. Jika Dia Tidak Membunuhku Maka Aku Akan Membunuh Diriku Sendiri Dan Aku Mempersiapkan Peti Mati Ini Sebagai Tempat Mayatku. Aku Tidak Akan Kembali Tanpa Menunaikan Tugasku."
Kata-Kata Itu Mengejutkan Para Tamunya Dan Mereka Semua Kemudian Menarik Napas Panjang.
Kemudian Pang De Memanggil Istrinya Lady Li, Dan Juga Anaknya Pang Hui.
"Aku Telah Ditunjuk Sebagai Panglima Pasukan Melawan Guan Yu Dan Sudah Nasibku Untuk Memperoleh Kejayaan Atau Kematian Didalam Pertempuran. Jika Aku Meninggal, Aku Harap Kau Mau Merawat Anak Kita Baik2. Sungguh Sayang, Anak Kita Lahir Dengan Nasib Buruk Dan Ketika Dia Dewasa Dia Haurs Membalaskan Dendam Ayahnya."
Anak Dan Ibu Kedua Nya Menangis Dan Mengucapkan Selamat Jalan. Ketika Pasukan Itu Berangkat Keesokan Paginya, Peti Mati Itu Dibawa Didalam Sebuah Kereta Kuda.
Pang De Lalu Memanggil Semua Bawahannya Dan Dia Berkata, "Aku Akan Melawan Guan Yu Ini Hingga Akhir, Taruhlah Tubuhku Didalam Peti Mati Itu Jika Aku Tewas Dalam Pertempuran. Dan Jika Aku Pdf By Kang Zusi
Berhasil Membunuhnya Maka Aku Akan Membawa Kepalanya Didalam Peti Mati Ini Sebagai Persembahan Kepada Pangeran Wei."
Lalu Berkatalah 500 Orang Bawahannya, "Jika Kau Seperti Ini Jendral, Maka Kamipun Akan Mengikutimu Hingga Ke Neraka Sekalipun."
Seseorang Kemudian Menceritakan Kisah Ini Pada Cao-Cao Yang Sangat Senang Mendengarnya, "Aku Tidak Memiliki Kekhawatiran Lagi Jika Jendral Seperti Dia Memimpin Pasukanku."
Tetapi Jia Xu Berkata, "Aku Sangat Khawatir Akan Keselamatan Pang De. Dia Terlalu Tidak Sabar Dan Nekat Jika Ingin Melawan Guan Yu Hingga Mati."
Cao-Cao Lalu Berpikir Bahaw Rencana Pang De Tidaklah Bijak Dan Dia Segera Mengirim Surat Kepada Pang De Untuk Memperingatinya.
"Guan Yu Ini Sangatlah Gagah Dan Juga Penuh Tipu Daya. Kau Harus Sangat Berhati-Hati Jika Berhadapan Dengannya. Jika Kau Dapat Mengalahkannya Maka Seranglah, Jika Kau Ragu Maka Tetaplah Dalam Posisi Bertahan."
"Pangeran Kita Terlalu Melebih-Lebihkan Kemampuan Guan Yu Ini !" Kata Pang De Kepada Para Bawahanna Ketika Dia Membaca Surat Itu, "Tetapi Aku Pikir Aku Akan Mampu Menghapus 3 0 Tahun Reputasinya Sekarang."
"Perintah Pangeran Haruslah Kita Patuhi." Kata Yu Jin.
Pang De Lalu Secepatnya Menuju Fancheng.
Guan Yu Sedang Duduk Didalam Kemahnya Ketika Mata-Mata Melapor Kepadanya, "7 Divisi Pasukan Besar Dari Utara Dibawah Yu Jin Sedang Mendekat. Mereka Sekarang Berada 2 0 Li Jauhnya Dari Fancheng. Pemimpin Pasukan Terdepan Adalah Pang De Dan Dia Membawa Peti Mati. Sepanjang Jalan Dia Menghinamu Jendral Dan Dia Bersumpah Akan Berperang Habis2an Dengan Dirimu."
Kemarahan Langsung Memuncan Didalam Diri Guan Yu Dan Dia Berkata, "Tidak Ada Seorang Pendekarpun Didunia Ini Yang Tidak Bergetar Ketika Mendengar Namaku. Berani Sekali Orang Ini Menghinaku ?"
Lalu Dia Memerintahkan Guan Ping Untuk Menyerang Fancheng Sementara Dia Keluar Untuk Menghadapi Pang De.
"Ayah, Gunung Taishan Sungguh Mulia Dan Dia Tidak Bersaing Dengan Sekedar Batu Dijalan. Biarlah Aku Yang Pergi Dan Melawan Pang De Ini."
"Jika Begitu Maka Anakku Pergilah Dan Hadapi Dia, Aku Akan Berada Dibelakangmu Membawa Pasukan."
Lalu Guan Ping Segera Mengambil Pedangnya Dan Naik Keatas Kudanya Dan Segera Berangkat Dengna Pasukannya. Kedua Sisi Segera Mengatur Formasi Pasukan. Di Sisi Wei Terlihat Bendera Perang Berkibar Berwarna Hitam Dengan Tulisan Besar Berbunyi, 'Pang De, Jendral Barat.'. Dia Mengenakan Jubah Berwarna Biru Dan Juga Helm Perak Serta Menaiki Kuda Berwarna Putih. Dia Berada Didepan Pasukannya Dan Dibelakangnya Ada Pasukan Yang Membawa Peti Mati.
Guan Ping Sangat Marah Dan Lalu Dia Berteriak, "Menyerahlah Pengkhianat !"
"Siapakah Dia ?" Tanya Pang De Pada Para Pengikutnya.
Seseorng Menjawab, "Dia Adalah Guan Ping, Anak Angkat Guan Yu."
Pdf By Kang Zusi Pang De Lalu Berteriak, "Aku Memiliki Titah Dari Pangeran Wei Untuk Membawa Kepala Ayahmu. Kau Tidak Pantas Melawanku Dan Aku Akan Membebaskanmu. Pulanglah Dan Panggilah Ayahmu Untuk Menghadapiku !"
Guan Ping Segera Menerjang Maju Dengan Pedangnya. Pang De Lalu Segera Menghampirinya Dan Mereka Bertarung Hingga 3 0 Jurus Tanpa Ada Yang Menang.
Kedua Sisi Segera Kembali Ketempatnya Masing-Masing . Segera Guan Yu Mendengar Mengenai Hal Ini Dan Dia Tidak Senang Akan Hal Itu. Dia Segera Memerintahkan Liao Hua Untuk Menyerang Kota Sementara Dia Melawan Pang De. Guan Ping Menemui Ayahnya Dan Menceritakan Mengenai Pertarungannya Dengan Pang De.
Akhirnya Guan Yu Mengendarai Kuda Merahnya Dan Dengan Golok Naganya Dia Pergi Kemedan Pertempuran, Dia Lalu Berteriak, "Dimana Pang De " Keluarlah Dan Siaplah Untuk Mati !"
Pang De Kemudian Keluar Dan Berkata, "Aku Memiliki Titah Pangeran Wei Untuk Mengambil Kepalamu.
Jika Kau Tidak Percaya, Disini Ada Peti Mati Yang Telah Siap Untuk Menerima Kepalamu. Jika Kau Takut Mati, Turunlah Dari Kudamu Dan Menyerahlah !"
"Apa Yang Dapat Kau Lakukan " Sungguh Sayang Untuk Mengotori Golok Nagaku Dengan Darah Tikus Sepertimu." Teriak Guan Yu.
Dia Lalu Memacu Kudanya Menerjang Kearah Pang De, Dengan Mengangkat Golok Naganya Dia Lalu Menebas Kearah Pang De. Pang De Menangkisnya Dengan Pedangnya Dan Mereka Berdua Bertarung. Guan Yu Yang Walaupun Sudah Berumur Cukup Lanjut Tidak Kehilangan Kegagahannya, Pang De Yang Berasal Dari Daerah Padang Gurun Disebelah Barat Sangat Terampil Berkuda Dan Dia Dapat Mengimbangi Kekuatan Guan Yu. Kedua Senjata Mereka Saling Beradu, Sesekali Percikan Bunga Api Terlihat Dari Kedua Senjata Mereka Yang Saling Beradu, Hal Ini Menandakan Bahwa Kedua Nya Bertempur Dengan Tenaga Penuh. Tak Terasa 2 00 Jurus Telah Mereka Lalui Tanpa Ada Yang Menang. Pertempuran Terus Berlanjut Dan Kedua Pasukan Terpesona Dengan Apa Yang Mereka Saksikan Hari Itu.
Tetapi Setelah Beberapa Saat, Pasukan Wei Mulai Ketakutan Akan Keselamatan Panglima Mereka Dan Gong Tanda Mundur Mulai Dibunyikan. Pada Saat Yang Sama Guan Ping Juga Mulai Memikirkan Stamina Ayahnya Yang Mulai Menurun Dan Bunyi Gong Tanda Mundur Jg Dibunyikan Dari Pihak Shu. Akhirnya Kedua Belah Pasukan Mundur Pada Saat Bersamaan.
"Orang-Orang Berkata Bahwa Guan Yu Adalah Dewa Perang. Hari Ini Aku Benar-Benar Percaya Akan Hal Itu," Kata Pang De Dengan Tangan Gemetaran Karena Letih Sehabis Bertarung Dengan Guan Yu.
Lalu Yu Jin Datang Menemuinya Dan Berkata, "Jendral, Kau Baru Saja Bertempur Ratusan Jurus Dan Tidak Ada Yang Menang Diantara Kalian Berdua . Aku Pikir Akan Lebih Baik Untuk Bertahan Sehingga Membuat Emosi Guan Yu Menjadi Labil Dan Dia Akan Keletihan Menunggu."
Tetapi Pang De Menjawab Dengan Sombong, "Mengapa Sekarang Kau Begitu Lembek " Esok Hari Aku Akan Bertempur Lagi Dan Saat Itu Aku Akan Bertempur Hingga Mati. Aku Bersumpah Tidak Akan Mengalah."
Yu Jin Tidak Dapat Mengubah Pendirian Pang De Dan Setelah Itu Dia Kembali Kekemahnya.
Ketika Guan Yu Kembali Kekemahnya, Dia Juga Memuji Pang De Dan Berkata, "Ilmu Berkudanya Sangat Sempurna. Sudah Lama Aku Tidak Pernah Melawan Orang Hebat. Dia Adalah Lawan Yang Sebanding Dengan Diriku."


Kisah Tiga Kerajaan Sam Kok Romance Of The Three Kingdom Karya Luo Guan Zhong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Lembu Yang Baru Lahir Tentu Tidak Takut Pada Harimau." Kata Guan Ping, "Tetapi Jika Kau Membunuh Orang Ini, Maka Kau Hanya Membunuh Seorang Prajurit Rendahan Dari Suku Qiang Di Perbatasan. Tetapi Pdf By Kang Zusi
Jika Sesuatu Terjadi Pada Dirimu Maka Kau Akan Dipersalahkan Karena Tidak Menjalankan Tugas Yang Diberikan Paman Liu Kepada Dirimu."
"Aku Telah Memutuskan Untuk Bertempur, Kau Tidak Perlu Berkata Apapun Lagi Mengenai Hal Ini." Kata Guan Yu.
Keesokan Harinya Guan Yu Datang Ke Medan Pertempuran Terlebih Dahulu Dan Pang De Datang Dengan Segera. Kedua Nya Mengatur Formasi Pasukan Dan Kemudian Maju Ketengah Pada Saat Yang Bersamaan.
Kali Ini Tidak Ada Satupun Yang Berkata-Kata, Duel Diantara Kedua Nya Langsung Terjadi. Kira-Kira Setelah 50 Jurus, Pang De Memutar Kudanya Dan Segera Kabur. Guan Yu Mengejarnya Dan Guang Ping Mengikutinya Untuk Berjaga-Jaga.
Guan Yu Berteriak Pada Pang De Yang Kabur, "Pemberontak ! Kau Mau Menggunakan Taktik "Tusukan Kuda Berputar", Tetapi Disinilah Aku. Aku Tidak Pernah Takut Akan Hal Itu."
Tetapi Pang De Hanyalah Berpura-Pura Untuk Melakukan Siasat Itu, Dia Segera Mengambil Busurnya Dan Anak Panahnya. Lalu Dia Berputar Dan Melepaskan Anak Panah Itu, Dan Ketika Pang De Melakukan Itu.
Guan Ping Yang Melihatnya Segera Berteriak Pada Guan Yu Untuk Memperingatkannya.
"Dia Mau Melepaskan Anak Panahnya !"
Guan Yu Melihat Hal Itu, Tetapi Busur Panah Telah Terlepas Dan Anak Panah Itu Telah Melesat. Guan Yu Yang Telah Termakan Usia Tidak Cukup Gesit Untuk Menghindar Sepenuhnya, Panah Itu Masih Mengenai Lengan Kirinya Dan Menancap Disana. Guan Ping Segera Membantu Ayahnya Dan Membawanya Kembali Kekemahnya. Pang De Ingin Mengikutinya Dan Mengambil Keuntungan Dari Hal Ini, Tetapi Tiba-Tiba Bunyi Gong Tanda Mundur Terdengar. Dia Berpikir Sesuatu Pasti Sedang Terjadi Dan Diapun Menghentikan Pengejaran.
Signal Mundur Itu Dibunyikan Yu Jin Karena Dia Iri. Dia Telah Melihat Guan Yu Terluka Dan Dia Kesal Dengan Kejayaan Dan Jasa Yang Dibuat Pang De Yang Akah Menutup Semua Jasa-Jasanya. Pang De Pun Mendengar Bunyi Gong Itu Segera Kembali Dan Dia Ingin Mengetahui Apa Yang Terjadi Sehingga Gong Itu Dibunyikan.
"Kenapa Gong Dibunyikan ?" Tanya Pang De.
"Karena Peringatan Dari Pangeran. Walaupun Guan Yu Terluka Tetapi Aku Khawatir Ada Siasat Dari Sisnya. Dia Sangatlah Licik." Jawab Yu Jin.
"Aku Pasti Telah Membunuhnya Jika Kau Tidak Melakukan Hal Itu." Jawab Pang De.
"Terburu-Buru Malah Akan Berbahaya. Kau Dapat Bertarung Dengannya Lain Kali." Yu Jin Memberikan Alasan.
Pang De Walaupun Tidak Mengetahui Maksud Sebenarnya Dari Yu Jin Yang Iri Padanya, Tetap Saja Kesal Dengan Hal Ini.
Guan Yu Kembali Kekemahnya Dan Anak Panah Itu Segera Dikeluarkan Dari Lengan Kirinya.
Beruntungnya Panah Itu Tidak Menembus Terlalu Dalam Dan Obat-Obatan Biasa Cukup Untuk Menyembuhkan Luka Itu.
Guan Yu Sangat Kesal Dengan Pang De Dan Dia Berkata, "Aku Bersumpah Akan Membalas Dendam Padanya Untuk Luka Anak Panah Ini."
"Jangan Pikirkan Apapun Sekarang," Kata Para Bawahanya, "Istirahatlah Dan Setelah Sembuh Baru Kau Bertempur Lagi."
Pdf By Kang Zusi Tidak Lama, Pang De Kembali Menantang Duel. Guan Yu Lalu Segera Akan Keluar Untuk Menghadapunya Tetapi Bawahannya Semua Memohon Dirinya Untuk Tidak Pergi Keluar Dan Beristirahat. Akhirnya Diapun Tidak Meneruskan Niatnya. Kemudian Pang De Memerintahkan Agar Pasuaknnya Meneriakan Makian Pada Guan Yu, Guan Ping Lalu Mengatur Agar Musik Dimainkan Sepanjang Hari Agar Guan Yu Tidak Mendengar Caci Maki Itu. Setelah 10 Hari Menantang Bertempur Dan Tidak Ada Jawaban, Pang De Lalu Berdiskusi Dengan Yu Jin.
"Tampaknya Guan Yu Sedang Terluka Parah Karena Luka Panah Itu. Kita Harus Menyerang Mereka Dengan Seluruh Pasukan Kita. Dengan Begitu Kita Akan Dapat Menyelamatkan Fancheng."
Yu Jin Yang Iri Kepada Pang De Tidak Mau Mengerakan Pasukannya Walaupun Pang De Terus Memaksa.
Yu Jin Berdalih Bahwa Pangeran Wei Telah Memerintahkan Untuk Berhati-Hati. Yu Jin Menempatkan Pasukannya Dibelakang Sebuah Bukit 5 Li Dari Fancheng. Pasukannya Berusaha Menutup Jalan Utama, Sementara Itu Pang De Dikirim Kesebuah Bukit Dibelakangnya Sehingga Dia Tidak Dapat Melakukan Apapun.
Guan Ping Senang Ketika Dia Mendengar Luka Guan Yu Sudah Sembuh. Segera Setelah Dia Mendengar Mengenai Posisi Pasukan Yu Jin Yang Baru, Dia Menduga-Duga Ada Rencana Apa Dibalik Hal Itu. Tetapi Dia Tidak Dapat Menemukannya Dan Karena Menduga Ada Siasat Dibalik Hal Ini, Dia Kemudian Pergi Menemui Ayahnya Yang Segera Pergi Ke Sebuah Tempat Tinggi Untuk Meninjau.
Melihat Kesekeliling, Guan Yu Memperhatikan Bahwa Banyak Hal-Hal Kecil Yang Tidak Diperhatikan Mulai Dari Penempatan Bendera Sampai Kepada Posisi Prajurit. Pasukan Itu Berkemah Di Bukit Sebelah Utara Dan Disamping Sungai Xiang Yang Mengalir Dengan Baik. Setelah Mengamati Topografi Setempat, Dia Memanggil Pemandu Jalan Dan Bertanya Mengenai Air Terjun Sekitar 5 Li Dari Kota Itu.
"Air Terjun Zeng Kou." Jawab Pemandu Jalan Itu.
Guan Yu Berpikir Sesaat Dan Kemudian Berkata, "Aku Akan Menangkap Yu Jin."
Orang Yang Berada Bersamanya Bertanya Bagaimana Dia Dapat Mengatakan Hal Itu.
Guan Yu Menjawab, "Bagaimana Ikan Dapat Bertahan Lama Didalam Sebuah Jaring ?"
Para Pengikutnya Masih Tidak Mengerti Maksudnya Dan Kemudian Guan Yu Balik Ketendanya. Pada Saat Itu Tepat Diawal Musin Gugur Dimana Hujan Banyak Terjadi Dan Saat Itu Hujan Besarpun Mengguyur Bumi. Perintah Diberikan Untuk Membuat Rakit,Perahu Kecil Dan Hal-Hal Lain Seperti Itu,. Guan Ping Tidak Dapat Mengerti Mengapa Ayahnya Mengeluarkan Perintah Seperti Itu Karena Mereka Bertempur Didarat. Lalu Dia Bertanya Pada Ayahnya.
"Apakah Kau Masih Tidak Mengerti ?" Jawab Guan Yu, "Musuh Kita Berkemah Disebuah Daerah Yang Dikelilingi Bukit. Tempat Itu Cocok Untuk Bertahan Dan Akan Sangat Sulit Diserang, Tetapi Setelah Beberapa Hari Hujan, Sungai Xiang Akan Meluap Dan Aku Akan Mengirim Orang Untuk Membendung Aliran Airnya. Ketika Telah Cukup Tinggi Air Yang Terbendung Itu Maka Aku Akan Membuka Dam Itu Dan Air Itu Akan Membanjiri Fancheng. Lembah Itu Semua Akan Tertutup Air Dan Pasukan Yu Jin Akan Terperangkap Ditengah Lembah.
Pasukan Wei Yang Berkemah Seperti Berada Ditengah Rawa Setelah Beberapa Hari Hujan Lebat Turun.
Komandan Kemah, Cheng He Lalu Menemui Yu Jin.
Dia Berkata, " Pasukan Berkemah Didekat Mulut Sungai. Posisi Kita Dikelilingi Lembah Dan Bukit. Prajurit Kita Sudah Cukup Menderita Akibat Hujan Lebat Ini Dan Lebih Lagi, Mereka Berkata Bahwa Pasukan Jingzhou Sedang Bergerak Ketempat Yang Lebih Tinggi. Mereka Juga Mendapatkan Informasi Bahwa Mereka Sedang Menyiapkan Rakit Dan Perahu Disungai Han Sehingga Mereka Akan Dapat Memanfaatkan Banjir Jika Itu Terjadi. Pasukan Kita Akan Berada Dalam Situasi Berbahaya Jika Kita Tetap Ditempat Ini."
Pdf By Kang Zusi Tetapi Yu Jin Berkata, "Kau Bodoh ! Apakah Kau Ingin Merusak Semangat Pasukan Kita " Jangan Katakan Apapun Lagi Jika Tidak Ingin Kepalamu Berada Ditanah."
Cheng He Segera Pergi Dengan Sangat Malu Dan Marah.
Lalu Cheng He Pergi Kepada Pang De Yang Melihat Kebenaran Didalam Kata-Kata Cheng He Dan Berkata,
"Apa Yang Kau Katakan Sangat Benar. Jika Yu Jin Tidak Mau Memindahkan Kemahnya Esok Hari, Aku Akan Melakukannya Sendiri."
Malam Itu Datang Badai Besar. Ketika Pang De Duduk Ditendanya, Dia Mendengar Bunyi Seperti 10.000
Pasukan Berkuda Datang Menyerang Dan Juga Bunyi Genderang Perang Seperti Menggetarkan Bumi. Dia Sangat Terkejut, Dia Segera Meninggalkan Kemahnya Dan Melihat Apa Yang Terjadi. Kemudian Dia Melihat Air Bah Datang Bergulung-Gulung Dari Setiap Sisi. Yu Jin, Pang De Dan Beberapa Jendral Lainnya Segera Bergegas Membawa Pasukannya Keatas Sebuah Bukit.
Ketika Hari Menjelang Pagi, Guan Yu Dan Pasukannya Datang Dengan Perahu2 Mereka. Yu Jin Melihat Tidak Ada Jalan Lain Untuk Lari, Dia Melihat Bahwa Pasukanya Yang Tersisa Tidak Lebih Dari 100 Orang Prajurit Saja. Mereka Semua Berkata Untuk Menyeranh Pada Guan Yu Dan Guan Yu Menerima Penyerahan Diri Mereka Dan Membawa Mereka Semua Kedalam Perahunya Setelah Terlebih Dahulu Seluruh Senjata Dan Baju Perang Mereka Ditanggalkan.
Setelah Itu Dia Pergi Untuk Menangkap Pang De Yang Berdiri Diatas Sebuah Bukit Dengan Dong Heng, Dong Chao Dan Cheng He Berserta 500 Prajurit Veterannya. Pang De Melihat Musuhnya Mendekat Tetapi Dia Tidak Gentar. Guan Yu Mengepungnya Dan Pemanahnya Lalu Menembakan Panah Kearah Pasukan Pang De. Ketika 1/ 2 Jumlah Pasukannya Telah Jatuh, Mereka Yang Bertahan Mulai Ketakutan.
Dong Heng Dan Dong Chao Lalu Menekan Pang De Dan Berkata, "Kita Telah Kehilangan 1/ 2 Pasukan Kita. Menyerah Adalah Satu-Satunya Jalan Untuk Selamat !"
Tetapi Hal Ini Membuat Marah Pang De Dan Berkata, "Aku Telah Menerima Banyak Kebaikan Dari Pangeran. Pikirmu Aku Akan Menundukan Kepalaku Pada Orang Lain ?"
Pang De Lalu Langsung Membunuh Dong Heng Dan Dong Chao Dan Dia Berteriak, "Siapapun Yang Menyerah Akan Diperlaukan Sama Seperti Mereka Berdua !!!"
Akhirnya Pasukan Itu Bertempur Mati-Matian Dan Mereka Mampu Bertahan Hingga Tengah Hari.
Kemudian Guan Yu Memerintahkan Pasukannya Untuk Segera Dapat Merebut Bukit Itu, Pasukan Pang De Yang Bertahan Itu Terbukti Mampu Menyulitkan Pasukan Guan Yu Yang Berjumlan 10 Kali Lipat Lebih Dari Mereka.
"Pemimpin Gagah Berani Tidak Takut Mati, Dia Lebih Takut Untuk Mundur. Pemimpin Yang Hebat Tidak Akan Membuang Keyakinanya Hanya Untuk Menyelamatkan Nyawanya ! Hari Ini Adalah Hari Kematianku, Tetapi Aku Akan Bertarung Sampai Akhir Dan Kalian Prajuritku, Kalian Semua Harus Bertempur Sampai Akhir Juga !!!", Pang De Berkata Kepada Seluruh Prajuritnya.
Akhirnya Cheng He Bertempur Dengan Gagah Berani Sampai Akhirnya Dia Terjatuh Kedalam Air Akibat Terkena Panah Guan Yu.
Pang De Terus Melawan Dan Dengan Gerakannya Yang Lincah Dia Segera Menebas Prajuti2 Guan Yu Yang Berusaha Menangkapnya, Dia Membunuh Kira-Kira 50 Orang Sebelum Akhirnya Dia Melompat Keatas Salah Satu Rakit. Dengan Sebelah Tangan Menggengam Pedang Dan Sebelah Lagi Dia Berusaha Untuk Mendayung Perahunya Kearah Fancheng. Tetapi Kemudian Rakit2 Yang Lain Segera Mendekat Dan Membalikan Rakit Pang De. Dia Pun Terjatuh Kedalam Air, Walaupun Begitu Dia Tidak Menyerah, Dia Berusaha Berenang. Kemudian Seorang Dari Rakit2 Itu Segera Terjun Juga Kedalam Air Dan Berhasil Menangkapnya.
Pdf By Kang Zusi Yang Berhasil Menangkap Pang De Adalah Zhou Cang, Seorang Yang Ahli Berenang, Dia Pernah Tinggal Di Jingzhou Bertahun-Tahun Sehingga Sangat Ahli Didalam Berenang Dan Navigasi. Pang De Yang Berasal Dari Gurun Pasir Tidak Dapat Berbuat Banyak Didalam Air. Lagipula Zhou Cang Sangatlah Kuat, Diperlukan 5 Orang Prajurit Biasa Untuk Dapat Mengangkat Golok Guan Yu Tetapi Zhou Cang Dapat Melakukannya Seorang Diri.
Dalam Banjir Ini Seluruh 7 Divisi Pasukan Cao-Cao Berkekuatan 150.000 Prajurit Musnah, Beberapa Ribu Berhasil Selamat Dengan Berenang. Tetapi Mereka Akhirnya Tertangkap Dan Menyerah Kepada Pasukan Guan Yu.
Guan Yu Lalu Kembali Kedataran Tinggi, Dimana Perkemahannya Didirikan. Dia Lalu Menerima Satu Persatu Tawanan Perangnya. Yu Jin Yang Pertama Dibawa Kehadapannya. Yu Jin Lalu Berlutut Dan Memohon Ampunan.
"Berani Sekali Kau Menentangku " Untuk Menghukum Matimu Sama Dengan Membunuh Tikus. Hal Itu Hanya Akan Mengotori Pedang Saja." Kata Guan Yu.
Yu Jin Segera Diikat Dan Dikirim Sebagai Tahanan Menuju Jingzhou.
"Aku Akan Memutuskan Nasibmu Ketika Aku Kembali." Kata Guan Yu.
Berikutnya Adalah Pang De Yang Dibawa Masuk. Dia Masuk Dengan Amarah Terlihat Dimatanya. Dia Tidak Berlutut Tetapi Dengan Berani Dia Tetap Berdiri.
"Kau Memiliki Seorang Adik Di Hanzhong Dan Juga Tuan Lamamu Yang Juga Sahabatmu, Ma Chao. Dia Sekarang Sangat Dihargai Di Shu. Mengapa Kau Tidak Bergabung Saja Bersama Mereka ?"
"Daripada Aku Menyerah Padamu Lebih Baik Aku Mati." Teriak Pang De.
Dai Menghina Guan Yu Tanpa Henti Sampai Akhirnya Guan Yu Kehilangan Kesabaran. Pang De Pun Diperintahkan Untuk Dihukum Mati. Pang De Tidak Gentar Dan Dia Terus Menghina Guan Yu Sampai Akhirnya Golok Algojo Memisahkan Kepala Dari Lehernya. Karena Keberanian Dan Kesetiannya Pang De Dimakamkan Dengan Layak Laksana Seorang Jendral Besar. Pang De Berumur 3 8 Tahun Ketika Dia Meinggal.
Banjir Masih Terjadi Dan Dengan Memanfaatkan Hal Ini, Pasukan Jing Zhou Menggunakan Rakit Dan Perahu Bergerak Menuju Fancheng Yang Sekarang Tampak Seperti Sebuah Pulau Dengan Ombak Yang Terus Menerjang Tembok Kota.
Karena Kekuatan Air Yang Begitu Besar, Tembok Kota Mulai Hancur Perlahan-Lahan. Seluruh Populasi Baik Pria, Wanita Maupun Anak-Anak Diperintahkan Untuk Membawa Lumpur Dan Tanah Liat Untuk Memperkuat Tembok Kota. Usaha Mereka Tampa Sangat Sia-Sia Dan Pemimpin Pasukan Cao-Cao Disana Sangat Ketakutan.
Beberapa Diantara Mereka Datang Menemui Cao Ren Yang Berkata, "Tidak Ada Kekuatan Manusia Manapun Yang Dapat Mengenyahkan Bahaya Yang Menghadang Hari Ini. Jika Kita Dapat Bertahan Sampai Malam Hari Maka Mungkin Kita Dapat Lari Dengan Perahu. Kita Mungkin Kehilangan Kota Tetapi Kita Dapat Menyelamatkan Diri Kita."
Tetapi Man Chong Berkata Bahwa Perahu2 Tidak Mungkin Siap Nanti Malam.
Dia Berkata, "Tidak, Janagan Lari ! Walaupun Kekuatan Banjir Ini Sungguh Luar Biasa, Kita Hanya Harus Menunggu 10 Hari Saja Dan Banjir Akan Mereda. Walaupun Guan Yu Belum Menyerang Kota, Tetapi Dia Telah Mengirim Pasukan Menuju Jiaxia Yang Berarti Dia Tidak Berani Bergerak Maju Karena Khawatir Kita Akan Memutar Untuk Menyerang Pasukan Bagian Belakangnya. Dan Ingat Juga, Jika Kita Mundur Pdf By Kang Zusi
Dari Kota Ini Artinya Kita Menyerahkan Semua Daerah Diselatan Sungai Kuning Kepadanya. Oleh Karena Itu Aku Harap Kau Mau Mempertahankan Kota Ini."
Cao Ren Lalu Memuji Man Chong Untuk Usulannya Itu, Dia Berkata, "Sungguh Suatu Petaka Besar Atas Apa Yang Akan Kulakukan Jika Saja Kau Tidak Memperingatkannya, Tuan."
Kemudian Dia Pergi Ketembok Kota Dan Mengumpulkan Seluruh Prajuritnya. Disana Dia Meminta Agar Semuanya Bersumpah Tidak Akan Menyerah Pada Musuh Walau Apapun Yang Terjadi.
"Pangeran Memerintahkan Agar Kita Mempertahan Kota Ini, Aku Akan Mempertahankan Kota Ini Hingga Tetes Darahku Yang Terakhir Dan Aku Akan Menghukum Mati Siapapun Yang Berani Untuk Menyerah."
Kata Cao Ren. "Dan Kamipun Ingin Untuk Mempertahankan Kota Ini Hingga Akhir !" Seluruh Prajuritnya Membalas.
Kemudian Mereka Melihat Bahwa Menyerang Bukan Merupakan Pilihan Yang Baik. Ratusan Pemanah Disiapkan Disisi-Sisi Tembok Kota Dan Tembok Kota Dijaga Ketat Pagi Dam Malam. Seluruh Penduduk Tua Dan Muda Diperintahkan Untuk Terus Memperkuat Tembok Kota Dengan Tanah Liat Dan Lumpur.
Setelah 10 Hari, Banjirpun Reda Dan Berita Mengenai Keberhasilan Guan Yu Mengalahkan Pasuakan Bantuan Segera Tersebar Kemana-Mana. Namanya Menjadi Sangat Ditakuti Diseluruh Penjuru Negeri Itu Dan Berita Itu Makin Menyebar Kemanapun Ada Manusia Hidup. Pada Saat Yang Sama Anak Guan Yu Yang Kedua , Guan Xing Datang Mengujungi Ayahnya. Guan Yu Pikir Ini Adalah Kesempatan Yang Baik Untuk Mengirimkan Laporan Kemenangan Ini Menuju Ibu Kota Cheng Du. Dia Menitipkan Pada Guan Xing Sebuah Surat Yang Isinya Menjelaskan Mengenai Jasa Tiap2 Orang Dan Memohon Promosi Untuk Mereka.
Guan Xing Lalu Menurut Dan Dia Segera Pergi Menuju Cheng Du.
Setelah Kepergian Guan Xing, Pasuakan Dipecah Menjadi 2 Bagian. Satu Dibawah Guan Yu Menyerang Fancheng Dan Lainnya Menuju Jiaxia.
Suatu Hari Guan Yu Berkuda Menuju Gerbang Utara Kota. Dia Menghentikan Kudanya Dan Menujuk Pada Mereka Yang Bertahan Ditembok Kota Dan Berkata, "Kalian Semua Tikus-Tikus Wei Tidak Akan Mampu Bertahan ! Apa Lagi Yang Kalian Tunggu " Menyerahlah Sekarang Dan Mungkin Aku Akan Mengampuni Kalian Semua !"
Cao Ren Yang Berada Diantara Mereka Yang Ada Diatas Tembok Kota Melihat Bahwa Guan Yu Tidak Mengenakan Baju Zirah Sehingga Dia Memerintahkan Agar Pasukannya Melepaskan Anak Panah Kearahnya. Segera Ratusan Anak Panah Menghujani Guan Yu Dan Pasukannya. Guan Yu Segera Memerintahkan Mundur Sambil Berusaha Menangkis Dan Menghindari Anak Panah Itu. Tetapi Sebatang Anak Panah Menancap Dilengannya. Karena Terkejut Atas Hal Ini Dia Langsung Terjatuh Dari Kudanya.
Memakai Jubah Putih, Lu Meng Melintas Sungai.
Melihat Guan Yu Terjatuh Dari Kudanya, Cao Ren Langsung Memimpin Pasukannya Keluar Dari Dalam Kota Untuk Menyerang, Tetapi Guan Ping Membawa Pasukannya Dan Menolong Ayahnya Itu Serta Membawanya Kembali Keperkemahan Mereka. Disana Anak Panah Itu Dikeluarkan, Tetapi Ujung Anak Panah Itu Terlah Dilumuri Racun Dan Lukanya Cukup Dalam Sehingga Racun Telah Mengenai Tulang.
Lengan Kanan Guan Yu Menjadi Berubah Warna, Bengkak Dan Tidak Dapat Digunakan.
Guan Ping Berkonsultasi Dengan Pemimpin Yang Lainya Dan Berkata, "Karena Ayahku Terluka Saat Ini Dan Perang Tidak Mungkin Dilanjutkan Maka Kuusulkan Kita Kembali Ke Jingzhou. Disana Luka Ayahku Dapat Dirawat Dengan Baik Dan Nanti Setelah Sembuh Baru Kita Lanjutkan Pertempuran Ini."
Setelah Setuju Dengah Hal Ini Mereka Segera Datang Menemui Guan Yu.
"Untuk Apa Kalian Datang ?" Tanya Guan Yu Ketika Mereka Tiba.
Pdf By Kang Zusi "Mengingat Bahwa Engkau Terluka, Tuan, Kami Takut Bahwa Kondisimu Akan Memburuk Jika Tidak Segera Dirawat. Lebih Lagi Kau Tidak Dapat Bertempur Dalam Kondisi Seperti Ini Dan Oleh Karena Itu Kami Mengusulkan Agar Pasukan Kembali Ke Jingzhou Sampai Kau Sembuh."
Guan Yu Lalu Marah Dan Berkata, "Aku Sedang Akan Merebut Kota Itu Dan Jika Aku Berhasil Maka Aku Dapat Menekan Hingga Menuju Ibu Kota Xuchang. Setelah Itu Akan Kuhancurkan Si Pemberontak Cao-Cao Itu Sehingga Han Dapat Berdiri Kembali. Pikirmu Aku Akan Kembali Dan Membuang Kesempatan Ini Hanya Karena Luka Kecil " Apakah Kau Ingin Menurunkan Semangat Pasukanku ?"
Guan Ping Dan Para Pejabat Yang Lain Tidak Berkata Apapun Lagi Dan Mereka Segera Berpamitan.
Melihat Bahwa Pemimpin Mereka Tidak Akan Mundur Dan Juga Lukanya Tidak Menunjukan Tanda-Tanda Kesembuhan, Maka Mereka Semua Pergi Mencari Seorang Tabib Yang Hebat Untuk Menyembuhkan Luka Guan Yu.
Suatu Hari Tiba-Tiba Seseorang Datang Kedepan Pintu Gerbang Perkemahan, Dia Diantar Menuju Tempat Guan Ping. Pengunjung Itu Menggunakan Tutup Kepala Berbentuk Kotak Dan Juga Jubah Yang Longgar.
Ditangannya Dia Membawa Kota Hitam.
Dia Berkata, "Namaku Adalah Hua Tuo, Dan Aku Berasal Dari Qiao. Aku Telah Mendengar Bahwa Jendral Besar Sedang Terluka Dan Aku Datang Untuk Mencoba Menyembuhkannya."
"Tentu Kau Adalah Tabib Yang Merawat Luka Zhou Tai Di Dataran Selatan, Aku Pernah Mendengar Namamu Tuan." Kata Guan Ping.
"Ya Memang Benar Itu Aku."
Guan Ping Mengantarkan Huo Tuo Ketempat Ayahnya Beristirahat. Disana Guan Yu Sedang Bermain Catur Dengan Ma Liang, Walaupun Lengannya Sangat Sakit Tetapi Guan Yu Tetap Menunjukan Ketegarannya Agar Semangat Pasukannya Tidak Jatuh. Ketika Mereka Memberitahu Padanya Mengenai Seorang Tabib Hebat Baru Saja Tiba, Dia Langsung Menemuinya.
Hua Tuo Lalu Diperkenalkan Pada Mereka Semua Dan Dia Diminta Untuk Duduk Sambil Menikmati Jamuan Teh. Kemudian Guan Yu Menunjukan Tangannya Yang Terluka Itu.
"Luka Ini Dikarena kan Oleh Anak Panah, Didalamnya Terdapat Racun Kuat Dan Telah Mengenai Tulangmu. Kecuali Luka Ini Segera Dirawat, Maka Tanganmu Akan Menjadi Tidak Berguna." Hua Tuo Berkata.
"Lalu Apa Yang Kau Usulkan ?" Tanya Guan Yu.
"Aku Tahu Bagaimana Menyembuhkan Luka Itu Tetapi Aku Pikir Kau Akan Sangat Takut Dengan Caranya."
"Apakah Mungkin Aku Akan Takut Sedangkan Pada Kematian Saja Aku Tidak Gentar " Kematian Artinya Hanya Kembali Kerumah Bagiku."
Lalu Hua Tuo Berkata, "Jika Memang Begitu Maka Akan Kulakukan. Aku Minta Sebuah Ruangan Pribadi Dan Didalamnya Ditancapkan Sebuah Tiang Dengan Ring Baja. Aku Minta Kau Memasukan Tanganmu Didalam Ring Baja Itu Dan Aku Akan Mengikatnya Kedalam Tiang Itu. Kemudian Aku Akan Menutup Kepalamu Sehingga Kau Tidak Melihat Apa Yang Kulakukan Dan Setelah Itu Dengna Pisau Bedah Aku Akan Mengiris Dagingmu Sampai Ketulang Kemudian Aku Akan Memotong Daging Dan Mengerik Tulang Yang Terkena Racun Itu. Setelah Selesai Aku Akan Menutup Luka Itu Dan Menjahitnya Dengan Benang.
Setelah Itu Akan Kupakaikan Obat-Obatan Buatanku. Jika Semuanya Berjalan Sesuai Rencana Maka Tidak Ada Yang Perlu Kau Khawatirkan Setelah Semua Ini Selesai. Tetapi Aku Pikir Kau Mungkin Tidak Akan Tahan Dengan Sakitnya Pengobatan Ini."
Pdf By Kang Zusi Guan Yu Tersenyum. "Tampaknya Cukup Mudah, Tetapi Kenapa Butuh Tiang Dan Juga Ring Baja " Aku Rasa Itu Tdk Perlu, Lakukan Saja Sekarang." Guan Yu Berkata.
Peralatan Pun Disediakan Dan Beberapa Guci Arak Diperintahkan Untuk Dibawa Keruangan Itu, Guan Yu Lalu Menjulurkan Tangannya Untuk Dioperasi. Sementara Tangan Yang Lain Sedang Asik Bermain Catur.
Sementara Itu Hua Tuo Mengasah Pisau Bedahnya Dan Kemudian Memanggil Pelayannya Untuk Membawa Ember Dan Ditaruh Dibawah Lengan Guan Yu.
"Aku Akan Memulai Mengiris Tanganmu. Apakah Kita Dapat Memulainya Sekarang ?" Tanya Hua Tuo.
"Ketika Aku Telah Berkata Setuju Untuk Menjalani Pengobatan Ini Pikirmu Aku Masih Takut Dengan Rasa Sakit ?"
Hua Tuo Kemudian Melakukan Operasi Itu Seperti Yang Telah Dijelaskan Sebelumnya. Dia Menemukan Bahwa Tulang Guan Yu Telah Berubah Warna, Dia Mengerik Tulang Guan Yu Yang Telah Berubah Warna Itu Hingga Bersih. Ketika Pisau Mengenai Tulang Dan Mengeluarkan Suara Yang Sangat Mengilukan, Semua Yang Berada Didekat Sana Menutup Mata Mereka Dan Menjadi Pucat. Tetapi Guan Yu Tetap Tenang Saja Dengan Permainannya Sambil Sesekali Meneguk Secangkir Arak. Di Wajahnya Tidak Tampak Ada Rasa Sakit. Sementara Itu Beberapa Orang Disana Jatuh Pingsan Karena Tidak Tahan Melihat Apa Yang Hua Tuo Lakukan.
Ketika Luka Itu Telah Dibersihkan Dan Dijahit Serta Diperban, Guan Yu Berdiri Dan Tersenyum Serta Berkata, "Lengan Ini Terasa Seperti Baru. Tidak Ada Rasa Sakit Lagi Sekarang, Tuan Tabib Kau Sungguh-Sungguh Hebat !!!"
"Aku Telah Menghabiskan Hidupku Untuk Mempelajari Seni Pengobatan Ini Tetapi Aku Tidak Pernah Menemui Pasien Sepertimu, Jendral. Kau Seperti Bukan Berasal Dari Bumi Tetapi Seperti Dari Langit Sana." Kata Hua Tuo Membalas Pujian Guan Yu.
Hua Tuo Tinggal Beberapa Saat Untuk Merawat Luka Guan Yu, Setelah Lukanya Benar-Benar Sembuh, Guan Yu Mengadakan Perjamuan Besar Sebagai Penghargaanya Untuk Hua Tuo Dan Menawakan 100
Keping Emas Untuk Perkerjaanya.
Tetapi Hua Tuo Menolaknya Dan Berkata, "Aku Datang Untuk Merawatmu, Jendral. Aku Mengagumimu Untuk Kegagahan Dan Kehebatanmu Dan Bukan Untuk Uang. Walaupun Lukamu Telah Sembuh Tetapi Kau Harus Menjaga Kesehatanmu Dan Terlebih Lagi Kau Harus Menghindari Segala Macam Emosi Berlebihan Untuk 100 Hari Lamanya, Ketika Sudah Usai Maka Kau Akan Baik-Baik Saja."
Kemudian Hua Tuo Setelah Memberikan Obat Bagi Luka Guan Yu Untuk Terakhir Kalinya Segera Berpamitan Dan Dia Menolak Hadiah Dari Guan Ping.
Setelah Menangkap Yu Jin Dan Perlakuannya Pada Pang De, Guan Yu Makin Terkenal Dan Makin Ditakuti Oleh Musuh-Musuhnya Diseluruh Kekaisaran. Cao-Cao Lalu Memanggil Seluruh Penasehatnya Untuk Memutuskan Apa Yang Akan Dilakukan Berikutnya.
Kata Cao-Cao, "Aku Harus Mengakui Bahwa Guan Yu Ini Adalah Seseorang Yang Keberanian Dan Kegagahannya Tidak Ada Tandingannya Didunia Ini. Dia Sekarang Menguasai Jingzhou Dan Daerah Sekitarnya Dan Oleh Karena Itu Dia Sekarang Menjadi Sangat Menakutkan. Dia Adalah Harimau Yang Memiliki Sayap. Pang De Sekarang Telah Tewas, Yu Jin Ditangkap Dan Dipenjarakan Di Jingzhou. Pasukan Wei Telah Jatuh Moralnya Dan Jika Dia Memimpin Pasukannya Menuju Xuchang Maka Kita Tidak Berdaya Melawannya. Aku Hanya Dapat Berpikir Bahwa Jalan Keluarnya Adalah Dengan Memindahkan Ibu Kota, Apa Menurut Kalian Usulku Ini ?"
Pdf By Kang Zusi "Janagan, Janagan Lakukan Itu Tuanku." Sima Yi Berkata, "Yu Jin Dan Yang Lainnya Telah Menjadi Korban Dari Banjir Besar Dan Terbunuh Dalam Pertempuran. Kekalahan Ini Tidak Mengancam Rencana Besarmu, Sun Dan Liu Tdk Lagi Berteman Maka Kirimlah Seseorang Ke Wu Dan Buatlah Agar Wu Menyerang Guan Yu Dari Belakang, Janjikan Kepada Wu Apabila Mereka Mau Melakukannya Maka Jingzhou Dapat Mereka Kuasai. Dengan Cara Ini Xuchang Dapat Terhindar Dari Bencana Dan Fancheng Terbebas Dari Tekanan Guan Yu."
Menteri Jiang Ji Jg Maju Dan Berkata, "Sima Yi Berkata Benar, Utusan Harus Dikirim Ke Wu Secepatnya.
Janagan Sampai Kita Harus Memindahkan Ibu Kota Dan Membuat Panik Penduduk."
Cao-Cao Akhirnya Mengurungkan Niatnya Untuk Memindahkan Ibukota.
Tetapi Dia Masih Sedih Dengan Kekalahan Yu Jin Dan Dia Berkata, "Yu Jin Telah Mengikutiku Dengan Setia Selama 3 0 Tahun, Tetapi Dalam Hal Kemampuan Dia Masih Kalah Dari Pang De."
Cao-Cao Lalu Memikirkan Siapa Lagi Pemimpin Pasukannya Yang Berani Menghadapi Guan Yu. Cao-Cao Tidak Perlu Menunggu Lama Karena Tiba-Tiba Ada Seorang Jendralnya Yang Bersedia. Dia Adalah Xu Huang.
Cao-Cao Memberikan Xu Huang 50.000 Prajurit Veteran, Dia Juga Menunjuk Lu Qian Sebagai Wakilnya Dan Mereka Diperintahkan Untuk Menuju Lembah Yangling.
Utusan Cao-Cao Datang Dan Memjelaskan Rencana Cao-Cao. Sun Quan Segera Memanggil Semua Bawahannya Untuk Dimintai Pendapat, Zhang Zhao Adalah Yang Pertama Mengutarakan Pendapatnya.
"Kita Tahu Bahwa Guan Yu Telah Menangkap Seorang Pemimpin Dan Membunuh Yang Lainnya. Hal Ini Telah Membuat Kemahsyurannya Makin Terkenal. Cao-Cao Sedang Ingin Memindahkan Ibukotanya Dibanding Melawan Guan Yu Ini. Kita Juga Tahu Bahwa Fancheng Dalam Situasi Kritis. Cao-Cao Telah Meminta Bantuan Pada Kita Teapi Ketika Dia Telah Mendapatkan Apa Yang Diinginkannya Aku Ragu Jika Dia Masih Mau Memegang Janjinya."
Sebelum Sun Quan Menjawab Pertanyaan Ini, Pengawal Tiba-Tiba Mengumumkan Kedatangan Lu Meng.
Dia Datang Dari Lukou Membawa Pesan Khusu. Dia Segera Dipanggil Masuk Dan Ditanyakan Apa Pesan Yang Ingin Disampaikan.
Lu Meng Berkata, "Pasukan Guan Yu Sedang Berada Di Fan Cheng, Kita Harus Mengambil Kesempatan Ini Untuk Menyerang Jingzhou."
"Tetapi Aku Berharap Untuk Menyerang Xuzhou. Bagaimana Menurutmu Rencana Ini ?" Tanya Sun Quan.
"Akan Lebih Baik Jika Kau Menyerang Jingzhou Dan Mendapatkan Kontrol Daerah Sungai Besar. Cao-Cao Jauh Diutara Dan Dia Terlalu Sibuk Untuk Memikirkan Kita. Xu Zhou Memiliki Pertahanan Lemah Dan Dengan Mudah Dapat Dikuasai Tetapi Daerah Itu Memerlukan Pasukan Darat Untuk Menguasainya. Jika Kau Berhasil Merebut Tempat Itu Maka Daerah Itu Sulit Untuk Dipertahankan. Tetapi Jika Kau Menyerang Jingzhou Maka Kita Tidak Akan Perlu Lagi Takut Ancaman Dari Barat Dan Utara."
"Memang Sudah Keinginanku Untuk Menyerang Jingzhou Tetapi Aku Ingin Mendengar Apa Saranmu Mengenai Xuzhou. Sekarang Aku Perintahkan Kau Jendral Untuk Membuat Sebuah Rencana Dan Aku Akan Menyetujuinya."
Lalu Lu Meng Segera Berpamitan Dan Dia Kembali Ke Lu Kou. Disana Dia Mendengar Bahwa Guan Yu Telah Membangun Menara Pengawas Yang Tinggi Dan Dalam Jarak Yang Dekat Disepanjang Sungai Disekiar Jingzhou.
Pdf By Kang Zusi "Jika Memang Begitu, Akan Sangat Sulit Untuk Membuat Rencana Yang Pasti Berhasil." Kata Lu Meng,
"Aku Telah Menyarankan Tuanku Untuk Menyerang Jingzhou Tetapi Aku Belum Berhasil Memikirkan Sebuah Rencana."
Oleh Karena Itu Dia Membuat Alasan Sedang Sakit Dan Beristirahat Dirumah Dan Dia Mengirim Berita Itu Pada Sun Quan Yang Langsung Khawatir Mendengarya.
Kemudian Berkatalah Lu Xun, "Sakitnya Itu Hanyalah Alasan Saja, Dia Cukup Sehat Untuk Bertugas."
"Jika Begitu Kau Pergi Dan Temuilah Dia." Kata Sun Quan.
Lu Xun Segera Berangkat Dan Tiba Di Lu Kou Dimana Disana Dia Menemui Lu Meng Yang Tampaknya Sedang Dalam Keadaan Sehat Dan Baik-Baik Saja. Wajahnyapun Tidak Menampakan Seperti Orang Yang Baru Sembuh Dari Sakit.
"Adipati Wu Mengirimku Untuk Menanyakan Bagaimana Keadaanmu." Kata Lu Xun.
"Betapa Menyesalnya Diriku Bahwa Karena Tubuhku Yang Lemah Ini Telah Menyebabkan Adipati Menjadi Khawatir." Jawab Lu Meng.
"Adipati Telah Menyerahkan Tanggung Jawab Besar Dipundakmu Tetapi Kau Tidak Menggunakannya Dengan Baik. Walaupun Begitu, Apa Yang Menyebabkan Kekhawatiranmu Itu ?"
Lu Meng Lalu Menarik Napas Panjang Dan Cukup Lama Dia Terdiam Sebelum Menjawab.
"Aku Memiliki Obat Yang Dapat Menyembuhkanmu, Apakah Kau Mau Menggunakannya ?" Tanya Lu Xun.
Lu Meng Memerintahkan Agar Pelayannya Pergi Dan Ketika Mereka Tinggal Berdua Dia Berkata, "Obat Ini, Temanku, Tolong Kau Katakan Apakah Obatnya ?"
"Penyakitmu Ini Dikarena kan Karena Pasukan Jingzou Telah Membangun Menara Penjagaan. Aku Tahu Bagaimana Caranya Agar Api Signal Bahaya Tidak Dinyalakan Dan Prajurit Mereka Akan Datang Kepadamu Dengan Tangan Diikat. Apakah Obat Ini Dapat Menyembuhkanmu ?"
"Temanku, Kau Berbicara Seperti Kau Mengetahui Isi Hatiku Yang Paling Dalam. Aku Harap Kau Mau Menjelaskan Rencana Baik Ini."
"Guan Yu Selalu Berpikir Bahwa Dirinya Tak Terkalahkan Dan Tidak Ada Siapapun Yang Berani Melawannya. Satu-Satunya Kecemasan Dia Adalah Dirimu. Sekarang Kita Harus Mengambil Keuntungan Dari Alasan Sakitmu Sehingga Kau Akan Dapat Menyerahkan Jabatanmu Pd Penggantimu Itu. Orang Penggantimu Akan Dengan Rendah Hati Memuji Guan Yu Sehingga Dia Merasa Bahwa Orang Itu Tidak Akan Berani Macam-Macam Dan Setelah Itu Dia Akan Membawa Seluruh Pasukannya Menyerang Fancheng. Ketika Jingzhou Sudah Kosong Maka Itu Adalah Kesempatan Kita Untuk Merebut Kota Itu." Lu Xun Menjelaskan.
"Rencana Ini Sungguh Hebat." Kata Lu Meng.
Segera Lu Meng Berpura-Pura Sakitnya Bertambah Parah, Sehingga Dia Harus Dipapah Menuju Tempat Tidurnya. Dia Memberi Lu Xun Surat Pengunduran Dirinya Agar Dibawakan Kepada Sun Quan. Utusan Itu Segera Kembali Dan Menjelaskan Rencananya Pada Tuannya Yang Segera Mengeluarkan Perintah Agar Lu Meng Ditarik Dari Segala Tugas Dan Jabatannya Untuk Beristirahat.
Tetapi Lu Meng Datang Kepada Sun Quan Untuk Mendiskusikan Masalah Penggantinya.
Pdf By Kang Zusi Sun Quan Berkata Padanya, "Ketika Penunjukan Di Lu Kou, Kau Tahu Bahwa Zhou Yu Merekomendasikan Lu Su Yang Pada Saat2 Terakhirnya Merekomendasikan Dirimu. Sekarang Kau Harus Juga Mampu Menunjuk Seseorang Untuk Menggantikan Dirimu."
"Jika Kau Menunjuk Seseorang Yang Terkenal Dan Hebat Maka Guan Yu Akan Waspada Terhadapnya.
Sekarang Kita Memiliki Lu Xun, Dia Memiliki Ide Cemerlang Dan Mampu Menganalisa Keadaan Dgn Sangat Baik Tetapi Dia Tidak Memiliki Reputasi Besar. Oleh Karena Itu Jika Kita Menunjuk Dia Maka Guan Yu Akan Meremehkannya. Aku Rasa Dia Adalah Orang Yang Tepat Untuk Mengantikan Posisiku Ini."
Sun Quan Setuju Dan Segera Dia Mempromosikan Lu Xun Sebagai Jendral Pasukan Kanan Dan Admiral Angkatan Laut.
"Aku Masih Terlalu Muda Dan Merasa Tidak Pantas Menerima Tugas Ini." Jawab Lu Xun.
"Lu Meng Telah Mengusulkanmu Dan Kau Tidak Boleh Menolaknya." Jawab Sun Quan.
Akhirnya Pengangkatannya Dibuat Resmi Dan Lu Xun Segera Memulai Rencananya. Dia Lalu Menulis Sebuah Surat Pada Guan Yu Dan Dia Memilih Kuda Terbaik Dan Sutra Terbaik Serta Arak Terbaik Untuk Dijadikan Hadiah Bagi Guan Yu. Dia Mengirim Semuanya Ini Menuju Daerah Fancheng Menemui Guan Yu.
Utusan Itu Berkata, "Jendral Lu Xun Mengirim Surat Dan Hadiah Ini Untukmu, Semoga Kau Berkenan Menerimanya. Dia Juga Mengucapakan Selamat Dan Akan Sangat Senang Jika Kedua Kerajaan Kita Dapat Bersatu."
Guan Yu Membaca Suratnya Dan Kemudia Dia Tertawa Keras Sekali. Dia Memerintahkan Agar Pelayannya Menerima Hadiah-Hadiah Itu. Dan Memberikan Bekal Serta Uang Untuk Ongkos Perjalan Pulang Utusan Itu.
Utusan Itu Segera Kembali Ke Lu Kou Dan Melaporkan Hal Ini Pada Lu Xun, "Guan Yu Tampaknya Sangat Senang Dan Dia Tidak Merasa Khawatir Ataupun Waspada Adanya Bahaya Dari Daerah Selatan."
Mata-Mata Kembali Dan Melaporkan Bahwa 1/ 2 Pasukan Jingzhou Telah Dikirim Untuk Membantu Di Fancheng. Kota Itu Akan Segera Diserang Begitu Masa 100 Hari Istirahatnya Berakhir.
Berita Ini Segera Dikirimkan Pada Sun Quan Yang Memanggil Lu Meng Untuk Menanyakan Apa Rencana Berikutnya.
"Sekarang Adalah Saatnya Untuk Mendapatkan Jingzhou, Aku Mengusulkan Untuk Mengirimmu Dan Adikku, Sun Jiao, Bersama Memimimpin Tentara." Kata Sun Quan.
Sun Jiao Ini Sebenarnya Hanyalah Sepupu Karena Dia Adalah Anak Ke 2 Dari Paman Sun Quan, Sun Jing.
Tetapi Lu Meng Berkeberatan, "Tuanku, Jika Kau Berpikir Untuk Menugaskanku Maka Tugaskan Aku Seorang Diri. Jika Sun Jiao Maka Sun Jiao Sendiri. Kau Tidak Boleh Melupakan Apa Yang Terjadi Antara Zhou Yu Dan Cheng Pu Ketika Mereka Berdua Sama-Sama Menjadi Komandan Yang Walaupun Keputusan Akhir Berada Ditangan Zhou Yu Tetapi Yang Lainnya Merasa Bahwa Senioritasnyalah Yang Utama. Semua Berakhir Dengan Baik Karena Cheng Pu Mengakui Kemampuan Dari Zhou Yu Dan Mendukungnya. Aku Tahu Bahwa Aku Tidak Sepandai Zhou Yu Tetapi Status Sun Jiao Akan Menjadi Halangan Terbesar Dalam Hal Penugasan Ini Dan Aku Khawatir Dia Tidak Dapat Sejalan Dengan Diriku."
Sun Quan Lalu Menunjuk Lu Meng Menjadi Pemimpin Utama Dengan Sun Jiao Membantunya Sebagai Kepala Komisaris Pasukan. Lu Meng Berterima Kasih Untuk Penugasan Ini Dan Dia Segera Mengumpulkan 3 0.000 Marinir Dan 80 Perahu Besar Untuk Ekspedisi Ini.
Pdf By Kang Zusi Lu Meng Lalu Mengenakan Pakaian Pedagang Berwarna Putih Dan Dia Juga Menunjuk 7 Jendral Utuk Ikut Denganya, Mereka Adalah Han Dang, Jiang Qin, Zhu Ran, Pan Zhang, Zhou Tai, Xu Sheng Dan Ding Feng.
Sun Quan Juga Menjanjikan Akan Membawa Pasukan Untuk Mendukung Rencana Ini Dan Surat Juga Dikirimkan Pada Cao-Cao Bahwa Dia Bersedia Untuk Berkerja Sama Menyerang Guan Yu Dari Belakang Dan Juga Kepada Lu Xun Untuk Dapat Menjalankan Rencana Ini Dengan Mulus.
Kemudian Mereka Semua Berlayar Menuju Sungai Xun Yang Secepatnya Mungkin Dan Mendekati Tepi Utara.
Disana Penjaga Menara Menanyai Mereka Dan Orang-Orang Wu Itu Menjawab, "Kami Adalah Pedagang Yang Tidak Sengaja Melewati Tempat Ini Karena Tertiup Angin Yang Kuat Sekali."
Dan Mereka Kemudian Memberikan Hadiah Kepada Para Penjaga Menara Itu, Yang Menerimanya Dan Membiarkan Perahu2 Itu Membuang Sauh Ditepian.
Kira-Kira Pada Tengah Malam, Prajurit Yang Bersembunyi Dilambung Perahu2 Besar Itu Keluar Dan Menyergap Penjaga Menara. Kemudian Signal Agar Semua Prajurit Wu Keluar Dari Perahu Diberikan.
Mereka Semua Menyerang Setiap Menara Ditengah Malam Dan Mereka Melakukannya Dengan Cepat Sehingga Tidak Ada Yang Tahu Apa Yang Terjadi. Setelah Selesai Pasukan Wu Langsung Menuju Kota Jingzhou.
Didekat Jingzhou, Lu Meng Berbicara Kepada Para Tawanannya, Dia Memberikan Mereka Hadiah Dan Meyakinkan Mereka Jika Mereka Mau Membantunya Maka Dia Akan Memberikan Hadiah Lebih Besar Lagi. Tawanan Itu Setuju Untuk Membantu Membuka Gerbang Kota. Mereka Mengatakan Akan Mengeluarkan Tanda Api Jika Gerbang Telah Terbuka. Lu Meng Setuju Dan Melepaskan Mereka Semua Untuk Kembali Ke Jingzhou. Tawanan2 Itu Kemudian Tiba Didepan Gerbang Kota Dan Memanggil Temannya, Penjaga Gerbang Yang Mengenali Mereka Lalu Membuka Gerbang Itu. Segera Setelah Gerbang Dibuka, Mereka Menyalakan Tanda Api Dan Pasukan Wu Berhamburan Keluar Dari Tempat Persembunyiannya Dan Masuk Kedalam Kota.
Perintah Pertama Lu Meng Adalah Untuk Menenangkan Rakyat. Hukuman Mati Akan Langsung Diberikan Kepada Mereka Yang Berani Membunuh Atau Merampok Rakyat. Para Pejabat Setempat Diharapkan Terus Melanjutkan Tugas-Tugas Mereka Dan Penjagaan Khusus Diberikan Untuk Melindungi Kediaman Guan Yu Dan Keluarganya. Tidak Ada Seorang Prajuritpun Yang Berani Merusak Barang-Barang Milik Penduduk Jingzhou. Utusan Dikirmkan Pada Sun Quan Untuk Mengabarkan Keberhasilan Ini.
Pada Suatu Hari Yang Lembab, Lu Meng Dengan Beberapa Penunggang Kuda Pergi Mengitari Tembok Kota Dan Mengunjungi Gerbang Kota. Salah Satu Prajurit Mengambil Jubah Dan Penutup Kepala Dari Seorang Pejalan Kaki Untuk Menjaga Pakaian Perangnya Agar Tetap Kering. Lu Meng Melihat Hal Itu Dan Dia Memerintahkan Agar Prajurit Itu Ditangkap. Orang Itu Ternyata Berasal Dari Daerah Yang Sama Seperti Lu Meng Tetapi Hal Itu Tidak Menyelamatkannya Dari Hukuman.
"Kau Adalah Orang Sekampung Denganku. Kau Tahu Apa Yang Kuperintahkan, Mengapa Kau Masih Berani Untuk Melanggarnya ?"
"Aku Pikir Hujan Akan Merusak Seragamku Dan Aku Mengambil Jubah Dan Topi Itu Unutk Melindunginya. Aku Melakukannya Bkn Untuk Kepentingan Pribadiku Tetapi Untuk Melindungi Pakaian Perang Ini Agar Tidak Rusak. Maafkanlah Aku, Jendral, Tolong Pertimbangkan Bahwa Kita Berasal Dari Desa Yang Sama."
"Aku Tahu Bahwa Kau Melindungi Baju Zirahmu Itu, Tetapi Tetap Saja Kau Melanggar Perintahku Untuk Tidak Mengambil Keuntungan Dari Penduduk."
Prajurit Itu Segera Dipenggal Dan Kepalanya Diperlihatkan Sebagai Peringatan. Ketika Semua Sudah Berakhir, Lu Meng Menguburkan Jasad Itu Dengan Baik Dan Dia Menangis Karena Harus Kehilangan Pdf By Kang Zusi
Seorang Teman Masa Lalunya. Tetapi Setelah Kejadian Ini Tidak Ada Satupun Prajurit Yang Berani Melanggar Perintahnya."
Ketika Sun Quan Mengunjungi Kota Itu, Lu Meng Telah Menyambutnya Diperbatasan Kota Dan Mengantarkannya Menuju Kediaman Resmi. Disana Sun Quan Mengumumkan Kenaikan Pangkat Dan Promosi Atas Jasa-Jasa Setiap Orang Yang Telah Dengan Baik Dapat Merebut Jingzhou. Setelah Ini Selesai Sun Quan Memerintahkan Pan Jun Untuk Memimpin Daerah Jingzhou. Yu Jin Yang Dipenjara Disana Segera Dibebaskan Dan Dikembalikan Pada Cao-Cao. Ketika Rakyat Telah Ditengankan Dan Prajurit Diberikan Hadiah, Sun Quan Mengadakan Perjamuan Besar Sebagai Ungkapan Kegembiraanya Mendapatkan Jingzhou.
Kemudian Sun Quan Berkata Pada Lu Meng, "Kita Telah Mendapatkan Jingzhou, Tetapi Fu Shiren Masih Berada Di Gongan Dan Mifang Di Nanjun. Bagaimana Kita Bisa Merebut Kedua Tempat Itu ?"
Tiba-Tiba Yu Fan Berdiri Dan Menawarkan Jasanya.
"Kau Tidak Memerlukan Panah Maupun Pedang, Cukup Lidah Kecilku Ini. Aku Dapat Membujuk Fu Shiren Untuk Menyerah." Kata Yu Fan.
"Temanku, Bagaimana Kau Dapat Melakukan Itu ?" Tanya Sun Quan.
"Fu Shiren Dan Aku Adalah Teman Lama Sejak Kami Masih Anak-Anak. Aku Yakin Dapat Menyakinkan Dia Untuk Menyerah."
Lalu Yu Fan Dgn Sedikit Pengawalan Segera Pergi Menuju Gongan Dimana Temannya Menjaga Tempat Itu.
Sekarang Fu Shiren Telah Mendengar Berita Mengenai Jatuhnya Jingzhou Dan Dia Menutup Rapat2 Pintu Benteng Kota Itu. Yu Fan Telah Tiba Tetapi Tidak Diperkenankan Masuk. Akhirnya Yu Fan Menulis Sebuah Surat Dan Menaruhnya Dalam Sebuah Anak Panah, Dia Kemudian Memanahkan Anak Panah Itu Melewati Gerbang Kota. Seorang Prajurit Mengambilnya Dan Menyerahkannya Pada Komandannya Yang Membaca Bahwa Isinya Adalah Bujukan Utuk Menyerah.
Setelah Membaca Surat Ini, Fu Shiren Berpikir, "Aku Pikir Lebih Baik Aku Menyerah, Sebelum Pergi Guan Yu Telah Mengatakan Akan Menghukumku."
Tanpa Berpikir Panjang, Dia Memerintahakn Penjaga Gerbang Untuk Membuka Gerbang. Setelah Itu Dia Menyambut Teman Lamanya Itu Dan Yu Fan Memuji Kebaikan Sun Quan Kepada Bawahannya. Akhirnya Fu Shiren Setuju Untuk Mengabdi Pada Sun Quan Dan Dia Menyerahkan Stempel Jabatannya Pada Sun Quan Sebagai Tanda Penyerahan Dirinya. Dia Kemudian Ditunjuk Kembali Sebagai Komandan Benteng Di Gongan.
Lu Meng Berpikir Bahwa Penunjukan Itu Tidak Tepat Dan Berkata Pada Sun Quan, "Guan Yu Belum Berhasil Dikalahkan. Kita Seharusnya Tidak Mempercayakan Gongan Pada Fu Shiren. Lebih Baik Mengirimnya Ke Nanjun Untuk Membujuk Temannya, Mi Fang, Untuk Juga Menyerah."
Sun Quan Mengikuti Saran Lu Meng Dan Fu Shiren Lalu Diberikan Tugas Baru.
"Pergilah Ke Nanjun Dan Bujuklah Mi Fang. Jika Berhasil Aku Akan Memberikan Hadiah Besar Untukmu."
Kata Sun Quan. Fu Shiren Setuju Dan Dia Segera Berangkat Menuju Nan Jun.
Guan Yu Mundur Ke Maicheng.
Pdf By Kang Zusi Jatuhnya Jingzhou Membuat Mi Fang Menjadi Gundah. Sebelum Dia Dapat Memutuskan Apapun, Fu Shiren Datang Menemuinya.
Dia Berkata, "Aku Adalah Seorang Yang Setia Tetapi Aku Terdesak Sehingga Tidak Dapat Bertahan.
Akhirnya Aku Mnyerah Pada Wu Dan Aku Menyarankan Kau Melakukan Hal Yang Sama."
"Kau Adan Akau Sama-Sama Mengabdi Kepada Pangeran Hanzhong Dan Aku Tidak Dapat Mengerti Mengapa Kau Mau Mengkhianatinya." Jawab Mi Fang.
"Guan Yu Pergi Dengan Menyimpan Rasa Marah Terhadap Kita. Bahkan Jika Dia Balik Dengan Kemenangan, Aku Tidak Berpikir Dia Akan Memaafkan Kita. Cobalah Kau Pikirkan Hal Ini."
"Kakakku Dan Diriku Telah Lama Mengikuti Pangeran Hanzhong Dan Aku Tidak Ingin Meninggalkannya Seperti Ini." Jawab Mi Fang.
Mi Fang Terlihat Sangat Ragu-Ragu.
Sebelum Dia Dapat Memutuskan Apa Yang Akan Dilakukannya, Tiba-Tiba Ada Utusan Datang Dan Berkata, "Pasukan Di Fancheng Sedang Kekurangan Makanan Dan Aku Dikirim Untuk Meminta Beras Putih Untuk Pasukan. Nanjun Dan Gongan Harus Mengirim 10.000 Kereta Persediaan Segera. Penundaan Atas Hal Ini Akan Mendapatkan Hukuman Berat."
Permintaan Mendadak Ini Mengejutkan Mi Fang.
"Darimana Aku Akan Mendaptkan Beras " Jingzhou Sekarang Berada Ditangan Wu."
"Jangan Kau Pikir2 Lagi." Kata Fu Shiren. Dia Segera Mengeluarkan Pedangnya Dan Langsung Membunuh Prajurit Utusan Itu.
"Apa Yang Telah Kau Lakukan ?" Teriak Mi Fang.
"Guan Yu Menginginkan Kita Berdua Mati Dan Dia Memaksaku Melakukan Hal Ini. Apakah Kita Harus Berpangku Tangan Saja Menunggu Kematian " Lebih Baik Kau Menyerah Kepada Wu Atau Kau Akan Dihukum Mati Guan Yu.", Kata Fu Shiren.
Ketika Saat Itu Mereka Mendengar Bahwa Pasukan Lu Meng Telah Sampai Ketembok Kota. Mi Fang Melihat Tidak Ada Suatu Apapun Lagi Yang Dapat Menyelamatkan Nyawanya Kecuali Desersi, Jadi Dia Keluar Dengan Fu Shiren Dan Menyerahkan Dirinya Pada Lu Meng Yang Segera Membawanya Kehadapan Sun Quan. Sun Quan Menghadiahi Mereka Berdua Dengan Hadiah Dan Setelah Itu Dia Menenangkan Masyarakat Dan Menghadiahkan Tentaranya Untuk Jasa-Jasa Mereka.
Pada Saat Sedang Terjadi Diskusi Mengenai Jingzhou Di Xuchang, Seorang Utusan Tiba Dengan Surat Dari Sun Quan Yang Mengatakan Bahwa Rencana Penyerangan Jingzhou Telah Berhasil Dan Meminta Cao-Cao Menyerang Guan Yu.
Cao-Cao Langsung Memanggil Seluruh Penasehatnya Dan Meminta Pendapat Mereka.
Sekertatis Satu Dong Zhao Berkata, "Sekarang Fan Cheng Telah Terkepung, Akan Sangat Baik Untuk Mengirimkan Berita Jatuhnya Jingzhou Pada Pasukan Kita Yang Bertahan Disana Agar Mereka Tidak Menyerah. Lalu Kita Akan Menginformasikan Pada Guan Yu Mengenai Bahaya Di Selatan. Jika Guan Yu Mendengar Bahwa Jingzhou Terancam Oleh Wu Maka Dia Akan Kembali Untuk Mempertahankan Daerah Itu. Lalu Kita Akan Perintahkan Xu Huang Untuk Menyerang Dan Kemenangan Pasti Ditangan Kita."
Pdf By Kang Zusi Cao-Cao Setuju Bahwa Rencana Itu Baik Dan Dia Mengirim Pesan Kepada Xu Huang Untuk Bersiap-Siap Menyerang. Cao-Cao Sendiri Memimpin Pasukan Besar Ke Lembah Yang Ling, Diselatan Luo Yang Untuk Menyelamatkan Cao Ren.
Xu Huang Sedang Duduk Dikemahnay Ketika Dia Mendengar Utusan Pangeran Wei Tiba.
Utusan Itu Segera Dipanggil Dan Berkata, "Pangeran Telah Memimpin Paskan Ke Luo Yang Dan Dia Berharap Kau Segera Menyerang Guan Yu Agar Fancheng Terlepas Dari Bahaya."
Tidak Berapa Lama Kemudian Seorang Prajurit Datang Dan Melaporkan, "Guan Ping Telah Berkemah Di Yencheng Dan Liao Hua Di Sizhong. Musuh Telah Membangun Lebih Dari 1 2 Pos Penjagaan."
Xu Huang Memerintahkan Kedua Jendralnya, Lu Qian Dan Xu Shang Untuk Bergerak Ke Yencheng, Sementara Dia Pergi Melalui Sungai Mian Untuk Menyerang Yencheng Dari Belakang.
Ketika Guan Ping Mendengar Bahwa Ada Pasukan Musuh Yang Mendekat, Dia Mempersiapkan Pasukannya Untuk Menemui Meeka. Ketika Kedua Belah Pasukan Telah Menyusun Formasinya, Guan Ping Keluar Dan Berduel Dengan Xu Shang. Setelah 3 Jurus Xu Shang Mundur. Kemudian Lu Qian Keluar Dan Dia Bertarung Sekitar 1 2 Jurus Sebelum Kemudian Mundur. Segera Guan Ping Mengejar Mereka Dan Membantai Pasuakn Yang Kabur Itu Sampai Sejauh 15 Li. Tetapi Tiba-Tiba Dia Melihat Ada Api Berkobar Dari Arah Yencheng An Guan Ping Sadar Bahwa Dia Telah Terpancing Musuh Untuk Mengejar Dan Menjadi Korban Dari Sebuah Strategi. Dia Segera Berbalik Kearah Kota Itu, Didalam Perjalanan Dia Bertemu Dengan Pasukan Dan Kali Ini Pemimpin Pasukan Itu Adalah Xu Huang.
Xu Huang Berteriak, "Guan Ping, Keponakanku Yang Baik. Cukup Aneh Kau Tidak Mengenali Kematian Ketika Dia Berada Didepan Wajahmu. Jingzhou Telah Jatuh Ketangan Wu Dan Sekarang Mengapa Kau Masih Berada Disini ?"
Guan Ping Segera Menerjang Kearah Xu Huang Dengan Pedangnya Dan Mereka Bertempur. Tetapi Baru 3
Jurus Tiba-Tiba Teriakan Suara Prajurit Terdengar Dan Api Terlihat Membubung Tinggi Dari Arah Kota.
Guan Ping Tidak Dapat Meneruskan Pertempuran, Dia Segera Mencari Celah Untuk Keluar Dan Segera Menuju Sizhong, Dimana Liao Hua Telah Mengetahui Mengenai Kejatuhan Jingzhou.
"Orang-Orang Mengatakan Bahwa Jingzhou Telah Jatuh Ketangan Lu Meng Dan Berita Itu Membuat Seluruh Pasukan Panik. Apa Yang Harus Kita Lakukan ?" Tanya Liao Hua.
"Itu Hanyalah Kabar Burung Saja. Jangan Biarkan Kabar Itu Menyebar. Jika Ada Orang Yang Menceritakan Hal Itu, Hukum Mati Dia." Kata Guan Ping.
Tiba Ada Prajurit Yang Datang Dan Memberitahu Bahwa Xu Huang Menyerang Pos Penjagaan Pertama Di Utara.
"Jika Memang Begitu Maka Yang Lainnya Juga Akan Diserang. Tetapi Karena Kita Memiliki Sungai Mian Dibelakang Kita, Maka Mereka Tidak Akan Berani Menyerang Kita. Mari Kita Segera Pergi Menyelamatkan Pos Penjagaan Itu."
Lalu Liao Hua Segera Memanggil Wakilduana Dan Memberi Mereka Perintah Untuk Mengamankan Perkemahan Dan Membuat Signal Jika Musuh Datang.
"Tidak Ada Bahaya Disini, Perkemahan Dilindungi Oleh Halangan Berduri Sebanyak 10 Lapis. Bahkan Seekor Anjingpun Tidak Akan Dapat Masuk."
Guan Ping Dan Liao Hua Mengumpulkan Seluruh Prajurit Yang Bisa Berangkat Dan Mereak Menuju Pos Penjagaan Pertama Diutara.
Pdf By Kang Zusi Melihat Bahwa Pasukan Wei Berkemah Dikaki Bukit, Guan Ping Berkata Pada Bawahannya, "Pasukan Mereka Berkemah Ditempat Yang Salah. Mari Kita Serang Mereka Nanti Malam."
"Kau Bawalah 1/ 2 Pasukan, Jendral Dan Aku Akan Tetap Berada Disini Untuk Menjaga Kemah Kita."
Jawab Liao Hua. Ketika Malam Tiba, Pasukan Guan Ping Menyerang Kemah Wei. Tetapi Ketika Tiba Ditempat Itu Dia Tidak Melihat Ada Satu Pasukan Wei Yang Melawan Mereka. Lalu Guan Ping Tersadar Bahwa Dia Telah Masuk Dalam Jebakan Dan Dia Memerintahkan Agar Pasukannya Mundur. Tiba-Tiba Dari Depan Dan Belakang Muncul Pasukan Yang Dipimpin Xu Shang Dan Lu Qian. Karena Tidak Mampu Bertahan Menghadapi Serangan 2 Arah, Dia Segera Memerintahkan Pasukannya Untuk Kembali Kekemah Mereka. Pasukan Wei Mengejar Dan Mengepung Kemah Pasukan Guan Ping Dan Liao Hua. Karena Terdesak Mereka Terpaksa Meninggalkan Kemah Itu Dan Kembali Ke Sizhong. Ketika Mereka Mendekat Ke Sizhong Tiba-Tiba Obor-Obor Bernyalaan Dan Panji-Panji Perang Wei Telah Berada Dibenteng Itu. Mereka Sadar Bahwa Sizhong Telah Jatuh Ketangan Musuh. Mereka Mundur Melalu Jalan Kecil Menuju Fancheng, Tetapi Jalan Itu Telah Diblokade Dan Dijaga Xu Huang. Melalui Pertempuran Sengit Dan Korban Yang Cukup Besar Mereka Berhasil Kembali Ke Kemah Utama Mereka Dan Guan Ping Segera Menemui Ayahnya.
Kata Dia Kepada Ayahnya, "Xu Huang Telah Merebut Yencheng Dan Pasukan Cao-Cao Berada Disana Dengan 3 Divisi. Mereka Juga Mengatakan Bahwa Jingzhou Telah Jatuh Ketangan Wu."
Guan Yu Memita Guan Ping Untuk Diam.
"Ini Adalah Tipu Daya Musuh, Tetapi Hal Ini Dapat Membuat Pasukan Kita Kehilangan Semangatnya. Kita Tahu Bahwa Lu Meng Sedang Sakit Dan Mereka Telah Mengangkat Lu Xun Untuk Menggantikannya. Tdk Ada Yang Perlu Kita Khawatirkan."


Kisah Tiga Kerajaan Sam Kok Romance Of The Three Kingdom Karya Luo Guan Zhong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lalu Datang Berita Bahwa Xu Huang Telah Tiba. Segera Guan Yu Memerintahkan Pengawalnya Untuk Membawa Kudanya.
"Ayah, Kau Belum Cukup Kuat Untuk Pergi Bertempur." Kata Guan Ping.
"Xu Huang Dan Aku Adalah Kawan Lama Dan Aku Tahu Apa Yang Dia Bisa Dan Tidak Bisa Lakukan.
Aku Akan Memberinya Kesempatan Untuk Mundur. Jika Dia Tidak Mengambil Kesempatan Itu, Maka Aku Akan Membunuhnya Sebagai Peringatan Kepada Yang Lainnya."
Segera Naik Keatas Kudanya, Guan Yu Secepatnya Pergi Menuju Kemah Pasukan Wei. Disana Pasukan Wei Yang Melihat Kedatangannya Langsung Panik Dan Mereka Semua Ketakutan.
Ketika Dia Cukup Dekat Dengan Kemah Musuhnya, Guan Yu Berhenti Dan Berkata, "Dimanakah Temanku Xu Huang ?"
Sebagai Jawabannya Gerbang Kemah Dibuka Dan Xu Huang Muncul.
Dengan Membungkuk Rendah Xu Huang Berkata, "Sudah Beberapa Tahun Berlalu Sejak Terakhir Aku Bertemu Denganmu, Tuan Jendral. Aku Masih Belum Lupa Mengenai Keberanianmu Dimasa Yang Lalu Dimana Kita Masih Bersama Dan Kau Mengajariku Banyak Hal, Aku Sangat Bersyukur Untuk Hal Itu.
Ketenaranmu Telah Menyebar Keseluruh Penjuru Kekaisaran Dan Sekarang Teman Lamamu Ini Sangat Mengagumimu. Aku Sungguh Sangat Senang Dapat Bertemu Denganmu Lagi."
Guan Yu Menjawab, "Kita Pernah Menjadi Sahabat Baik, Xu Huang, Sangat Baik Lebih Dari Pada Kebanyakan Orang. Tetapi Mengapa Akhir2 Ini Kau Menekanku Sangat Keras ?"
Xu Huang Tiba-Tiba Berbalik Pada Para Bawahannya Dan Berteriak, "Aku Akan Memberi Kalian 1000
Keping Emas Untuk Kepala Guan Yu ?"
Pdf By Kang Zusi Guan Yu Terkejut Dan Berkata, "Apa Katamu !!!"
"Kerana Hari Ini Aku Datang Untuk Urusan Negara Dan Aku Tidak Dapat Membiarkan Perasaan Pribadiku Membuat Aku Melalaikan Tugas Negara."
Ketika Dia Mengatakan Hal Itu, Dia Langsung Mengeluarkan Kampak Perang Besarnya Dan Menerjang Guan Yu. Guan Yu Yang Marah Langsung Menebaskan Golok Naganya Kearah Xu Huang, Mereka Bertempur Kira-Kira 10 Jurus. Walaupun Kemampuan Guan Yu Dan Kekuatannya Adalah Yang Terbaik Didunia Tetapi Tangan Kanannya Masih Terlalu Lemah Akibat Luka Tempo Hari. Guan Ping Melihat Ayahnya Masih Terlalu Lemah Segera Membunyikan Gong Tanda Mundur. Guan Yu Pun Kembali.
Tiba-Tiba Ada Suara Teriakan Terdengar. Suara Itu Berasal Dari Fancheng, Cao Ren Setelah Mendengar Kedatangan Pasuakn Bantuan Segera Keluar Dan Membantu Xu Huang. Pasukannya Bersama Pasukan Xu Huang Menyerang Pasukan Jingzhou Yang Akhirnya Berantakan Karena Diserang Dari Depan Dan Samping. Guan Yu Berserta Para Bawahannya Segera Kabur Menuju Sisi Sungai Xiang, Pasukan Wei Terus Mengejar Mereka. Guan Yu Akhirnya Melintas Sungai Dan Menuju Xiang Yang.
Tiba-Tiba Ditengah Perjalanan Pasukan Pengintai Melaporkan, "Jingzhou Telah Direbut Lu Ment Dan Keluargamu Sekarang Berada Ditangan Musuh."
Guan Yu Segera Terkejut Dan Dia Segera Menuju Gongan.
Tetapi Ditengah Perjalan Menuju Kesana, Pengintai Melaporkan, "Fu Shiren Telah Menyerahkan Gongan Ketangan Wu."
Lalu Beberapa Orang Yang Diutus Untuk Meminta Perbekalan Datang Dan Melaporkan, "Fu Shiren Telah Membunuh Utusanmu Dan Membujuk Mi Fang Menyerah Pada Wu."
Berita Itu Terlalu Membuat Guan Yu Marah Sehingga Akhirnya Lukanya Terbuka Lagi Dan Dia Memuntahkan Darah Serta Pingsan.
Ketika Siuman Guan Yu Berkata, "Wang Fu, Kau Benar, Sekarang Aku Menyesal Tidak Mendengarkan Apa Yang Kau Katakan !"
"Tetapi Mengapa Menara Penjaga Tidak Menyalakan Tanda Api ?" Tanya Dia Kepada Bawahannya.
Kata Seorang Prajurit Pengintai, "Pasukan Lu Meng Menyamar Sebagai Pedagang Yang Melintas Sungai.
Disana Pasukan Besar Mereka Bersembunyi Didalam Kapal-Kapal Besar Dan Pada Malam Hari Mereka Kemudian Menangkap Seluruh Penjaga Menara Sehingga Mencegah Mereka Menyalakan Api."
Guan Yu Menarik Napas Panjang Dan Berkata, "Sungguh Aku Telah Masuk Kedalam Perangkap. Sekarang Bagaimana Aku Harus Menghadap Kakakku ?"
Lalu Zhao Lei Berkata, "Kita Sekarang Terdesak, Kirim Utusan Ke Cheng Du Untuk Meminta Bantuan Dan Mari Kita Pergi Menuju Jingzhou Untuk Mencoba Merebut Kembali Tempat Itu."
Lalu Guan Yu Memerintahkan Ma Liang Dan Yi Ji Ke Shu Untuk Meminta Bantuan. Utusan Itu Segera Berangkat Melalui 2 Jalur Berbeda Sementara Pasukan Dipersiapkan Untuk Berangkat Menuju Jingzhou.
Guan Yu Memimpin Didepan, Guan Ping Dan Liao Hua Menjaga Barisan Belakang.
Pengepungan Fan Cheng Akhirnya Selesai Dan Cao Ren Menemui Tuannya. Dengan Air Mata Dia Mengakui Kesalahannya Dan Memohon Ampunan.
"Ini Adalah Kehendak Langit, Bukan Salahmu." Kata Cao-Cao.
Pdf By Kang Zusi Dan Cao-Caopun Memberikan Hadiah Pada Pasukan Xu Huang Yang Telah Berjasa.
Ketika Dia Mengunjungi Sizhong Dia Melihat2 Pos Penjagaan Yang Dibangun Guan Ping, Dia Berkata, "Xu Huang Benar-Benar Pintar Untuk Dapat Mengatasi Hal Ini. Dengan Pengalaman 3 0 Tahun Ku Dalam Medan Peperangan, Aku Mungkin Tidak Berani Untuk Mendobrak Pertahanan Seperti Ini. Dia Sungguh Pemberani Dan Bijak."
Pasukan Cao-Cao Kemudian Kembali Ke Mopo Dimana Disana Mereka Berkemah. Ketika Xu Huang Kembali, Cao-Cao Keluar Untuk Menemuinya Dan Dia Mengungkapkan Kegembiraan Dan Kekagumannya Ketika Dia Melihat Pasukannya Itu.
"Jendral Xu Huang Memiliki Jiwa Zhou Yafu," Kata Cao-Cao Dan Dia Menganugerahkan Gelar 'Jendral Yang Mententramkan Selatan'. Xu Huang Lalu Segera Ditugaskan Untuk Mengejar Guan Yu Bersama Xiahou Shang Sebagai Wakilnya.
Jingzhou Masih Kacau Dan Sementara Itu Cao-Cao Berada Di Mopo Menunggu Berita.
Guan Yu Berada Ditengah Dengan Pasukan Wu Dihadapannya Dan Wei Dibelakangnya.
"Apa Yang Harus Kita Lakukan, Kita Tidak Dapat Maju Dan Juga Tidak Dapat Mundur. Bantuan Juga Belum Datang ?" Tanya Guan Yu Pada Zhao Lei.
Zhao Lei Mengusulkan Untuk Mencoba Mempermalukan Lu Meng Karena Telah Membantu Cao-Cao.
Kata Dia, "Ketika Lu Meng Berada Di Lu Koum Dia Sering Menulis Surat Padamu Dan Kau Setuju Bersamanya Untuk Membasmi Cao-Cao. Sekarang Dia Berkhianat Dan Bertempur Untuk Cao-Cao.
Kirimlah Surat Dan Coba Kau Permalukan Dia. Mungkin Kita Akan Mendapat Jawaban Yang Menguntungkan Buat Kita."
Akhirnya Surat Ditulis Dan Dikirimkan Ke Jingzhou.
Sementara Itu, Lu Meng Mengeluarkan Perintah Untuk Menjaga Keluarga Dari Seluruh Pejabat Yang Mengabdi Pada Guan Yu Dan Mereka Harus Dirawat Dan Diberikan Apa Yang Menjadi Kebutuhan Mereka.
Bahkan Jika Ada Diantara Mereka Yang Sakit Maka Biaya Pengobatan Akan Ditanggung Dirinya. Hal Ini Menyebabkan Banyak Diantara Pejabat Sipil Yang Akhirya Mengabdi Pada Wu Dan Tidak Ada Keributan Yang Berarti. Ketika Surat Guan Yu Tiba, Utusan Itu Segera Dibawa Masuka Kedalam Kota Dan Diperlakukan Dengan Baik.
Pendekar Kembar 15 Pendekar Sakti Karya Kho Ping Hoo Bende Mataram 2
^