Manusia Harimau Merantau Lagi 4
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra Bagian 4
"Mengapa begitu?" tanya paman Hamdani.
"Pergilah. Pengobatan ini cukup kuusahakan di hadapan Tuan Hamdani saja!"
Hamdani meminta pada keluarganya agar semua
meninggalkan kamar. 241 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tinggal kini mereka berdua saja. Sang dukun muda dan si kaya yang impoten. Pintu
kamar juga sudah dikunci oleh
Hamdani menurutkan kehendak Erwin.
"Jangan Tuan terkejut dan menjerit ya!" pinta Erwin.
"Mengapa?" tanya Hamdani.
"Dukun yang sebenarnya itu akan datang ke dalam diriku.
Jangan takut. Tuan akan sembuh kalau Tuhan mengizinkan.
Jangan berteriak!" Hamdani berjanji akan mematuhi semua perintah.
Erwin mulai berkeringat-keringat kemudian perubahan itu datang. Mulai dari
tangan dan kakinya, kemudian tubuhnya.
Hamdani memperhatikan dengan rasa takut yang amat
sangat. Belum pernah ia setakut itu. Tetapi ia menahan diri.
Peluh membasahi diri Hamdani, kemudian ia pun gemetaran.
Tetapi ditahannya, karena di atas dari segala-galanya yang amat penting adalah
penyembuhannya. "Jangan bikin pembalasan," kata Erwin yang tubuh sudah jadi tubuh harimau.
"Tidak," kata Hamdani. Dia tidak sanggup menjawab lain.
Siapa yang sanggup melawan perintah harimau berkepala
manusia di dalam sebuah kamar terkunci.
242 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tuan yang salah dalam semua bencana ini," kata Erwin lagi.
"Ya, sayalah yang bersalah."
"Minta maaf kepada wanita itu. Beri dia setengah dari harta Tuan untuk dirinya
dan anak Tuan yang ada padanya."
"Baik, akan saya lakukan," kata Hamdani patuh. "Saya akan sembuh?"
"Saya hanya berusaha. Mohonlah kepada Tuhan."
"Baik Gusti," kata Hamdani.
"Hari ini Tuan pergi menemuinya! Juga keluarganya!" kata Erwin.
"Nanti saya akan pergi menemui mereka."
Erwin berubah rupa kembali, pelahan-lahan jadi manusia
biasa lagi. "Minumlah air kelapa ini. Tak usah semua," perintah Erwin.
Hamdani meminum air kelapa itu. Sebelah dibiarkannya
tersisa. "Sebelum tidur nanti malam, sapukan sisa air kelapa ini semua ke seluruh bagian
yang lemah itu. Tuan mengerti?"
"Mengerti Gusti," sahut Hamdani merasa segar setelah minum air kelapa.
243 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekarang saya mau pulang. Tidak perlu diceritakan apa yang Tuan lihat tadi.
Nanti mbah puteri Belang murka!"
"Baik Gusti," kata Hamdani. Dia berjanji dalam hati untuk tidak menceritakannya.
Hiii, kalau mbah sakti itu marah, bisa jadi dia akan dikoyak-koyak dan hati
serta jantungnya akan dimakan. Dia pernah mendengar bahwa harimau suka makan
isi perut manusia. "Tapi, kenapa Gusti mau buru-buru pulang?" Saya mohon Gusti suka makan bersama
saya. Dan saya ada niat di dalam hati. Bukan mau mengupah Gusti, karena saya
tahu, Gusti tidak butuh uang. Tetapi saya ingin menyampaikan niat saya!"
"Baiklah," kata Erwin memenuhi harapan pasiennya yang amat girang itu.
Keluarga Hamdani masuk kembali. Orang kaya itu
mengatakan, bahwa pengobatan sudah dimulai dan dia akan makan bersama dukun muda
itu. Kelapa yang masih berisi air setengah telah disimpan Hamdani sesuai dengan
keinginan Erwin. Seusai makan, Erwin diantar pulang dengan mobil Mercy
hijau muda type 280. Di dalam sakunya sudah dimasukkan
Hamdani satu bungkusan berisi uang satu juta sebagaimana dijanjikannya bagi
orang yang dapat menyembuhkannya.
Sebenarnya dia belum selesai berobat, jadi uang itu pun 244
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seharusnya belum perlu diberikannya, tetapi dia menaruh hormat dan kepercayaan
yang amat besar pada dukun muda
itu. Keluarga Hamdani bertanya apakah yang terjadi tadi dalam kamar, mengapa ia harus
berdua saja dengan Gusti yang
dukun itu. "Ah tidak ada apa-apa. Gusti tadi mengkhususkan diri. Lain tidak," jawab
Hamdani. Ketika ia pergi makan, pamannya melihat dua bulu di tempat dukun duduk
tadi. Bulu harimau. Dan ketika ia mencium bekas Erwin duduk juga tercium bau harimau, la mengetahui
bau binatang itu tatkala ia melihat harimau kebun binatang kota itu dari dekat
beberapa waktu yang lalu. la jadi pucat, tetapi tidak berani bertanya kepada
kemanakannya. la takut kualat atau didatangi mbah. Dengan teka-teki di dalam
benaknya paman Hamdani yakin bahwa
dukun itu memang dukun 'ajaib' yang penuh rahasia.
Selesai makan Hamdani menemui bekas istri dan
mertuanya, la mohon maaf dan berkata akan menyerahkan
sebagian dari hartanya untuk Galuh dan anak mereka yang ada pada janda itu.
Malam harinya Hamdani mempergunakan sisa air kelapa
untuk memandikan alat tubuhnya yang lemah. Dan meskipun 245
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hatinya berdebar, malam itu ia berhasil melaksanakan tugas wajar seorang suami.
Hatinya girang selangit dan berjanji untuk memberi hadiah sejuta lagi kepada
Erwin. Buat dia juta-juta tidak begitu berarti, la punya cara untuk memperoleh
uang. Tetapi hanya Erwin-lah yang telah sanggup menyembuhkan penyakitnya.
"Kau telah sembuh Mas" Benar buatan orang?" tanya Ivon.
"Jangan tanyakan itu. Pokoknya sudah sembuh bukan?"
Ivon memeluk laki-laki yang dicintai dan direbutnya dari Galuh asal Banjar, la
hampir saja putus asa. Mereka amat berterima kasih pada Erwin. Dialah sebagai
perantara untuk mohon penyembuhan dari Tuhan, sebagaimana Erwin selalu
mengatakan, bahwa sembuh atau tidaknya seorang yang sakit bukan tergantung pada
seorang dukun tetapi pada Tuhan
yang dapat memperkenankan atau menolaknya.
"Dukun itu masih muda sekali ya Mas! Hebat betul dia."
"Ya, tidak disangka orang semuda itu mempunyai
kebolehan yang begitu tinggi. Dan orang memanggilnya
dengan Gusti. Rupanya ia keturunan bangsawan."
Itulah malam pengantin bagi Hamdani dan Ivon, sedang
malam-malam yang telah lalu, lebih dari seratus malam
jumlahnya, adalah saat-saat yang amat hampa, menyedihkan 246
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan menakutkan. Hampir saja Hamdani menceritakan bahwa
Erwin bukan dukun biasa, tetapi bisa menjadi harimau dan ia telah
mempersaksikannya sendiri. Kisah itu tentu akan
menarik sekali bagi istrinya. Tetapi ia ingat bahwa mbah Puteri Belang telah
melarang. Pelanggaran bisa membawa akibat
fatal, jangan-jangan ia kembali jadi impoten.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 NAMA Gusti Erwin Sumatera kini mulai jadi buah bibir
orang atasan. Karena Hamdani menceritakan kepada teman-
teman terdekatnya, orang cabang atas semua, bahwa kalau mereka menghadapi
problem boleh minta bantuan pada
dukun muda itu. Tidak ada dukun sepintar dan sesakti Gusti itu, begitu kata
Hamdani mereklamekan orang yang telah
menyembuhkannya itu. Karena Hamdani menamakan niat, dan Erwin tahu, bahwa
orang selalu harus memenuhi niatnya manakala keadaan
mengizinkan, maka tanpa diduga ia kini telah memiliki dua juta. Satu juta honor
pertama dan sejuta lagi yang diberikan Hamdani kemudian. Satu juta diberikannya
kepada Atmojo yang tukang beca. Orang miskin itu seperti tidak percaya. Dia tidak berani
mengkhayalkan uang sebanyak itu dan dia pun belum pernah memimpikannya. Lama
orang tua itu tak dapat berkata apa-apa. la seperti jadi terbodoh-bodoh.
247 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ini rezeki kita, bapak dan aku," kata Erwin.
"Kenapa begitu?" tanya Atmojo.
"Karena aku dijemput dari rumah ini. Aku numpang di rumah bapak. Kalau aku tidak
di sini mungkin uang ini pun tidak pernah ada. Jadi sangat pantas kalau dibagi
dua. Bapak bisa memperbaiki nasib!" kata Erwin. Dan tukang beca itu hanya bisa
menangis terharu. Tetapi uang memang bisa bawa kesenangan dan bisa juga
menimbulkan malapetaka. Atmojo tidak bisa menyimpan kegirangannya. Sehingga
ada tetangga yang tahu tentang "seorang tukang beca yang mendadak jadi jutawan".
Cerita itu pun sampai ke telinga orang-orang lain.
Semuanya itu Erwin sudah pindah ke sebuah rumah kecil
kontrakan. Pak Atmojo terpaksa mengizinkan.
Beberapa hari setelah Erwin pindah terjadilah peristiwa itu.
Rampok bunuh di pondok pak Atmojo. Satu keluarga dibunuh habis. Uang yang satu
juta lenyap, karena itulah sasaran para pembunuh itu. Erwin mendengar dengan
sedih dan dendam. Manusia Harimau yang kini sesekali mempraktekkan
pekerjaan dukun bergegas ke rumah keluarga budiman
248 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tempat ia pernah menumpang. Mayat-mayat sudah dibenahi, dijajarkan untuk
dimandikan dan dikebumikan.
Erwin membuka kain panjang yang jadi penutup satu demi
satu, memperhatikan wajah-wajah insan tidak pernah hidup senang yang baru saja
hendak mencoba mengubah nasib
dengan rezeki yang diberinya kepada mereka. Wajah mereka bagi para penjenguk
tidak menunjukkan keganjilan apa-apa.
Mayat-mayat yang tadinya meregang diri sebelum menemui
ajal di tangan algojo-algojo yang tidak kenal peri
kemanusiaan. Bagi Erwin wajah Atmojo dan istrinya bagaikan
mengatakan sesuatu. Seolah-olah berkata: "Selamat tinggal Gusti yang baik hati.
Tuhan memberkahimu!" Kedua mayat itu seperti menangis di hadapan dirinya,
seperti meneteskan air mata mengaliri pipi yang telah pucat pasi dengan tubuh
beku mendingin. Meskipun tidak mempunyai hubungan keluarga secara
langsung, Erwin tidak dapat membendung kesedihannya.
Semua orang melihatnya, terharu sambil memuji dalam hati betapa baiknya orang
muda yang banyak ilmu ini.
Erwin memikul semua biaya pengurusan mayat-mayat
keluarga Atmojo sampai dimasukkan ke liang lahat. la yang terakhir pulang dengan
langkah gontai, bagaikan kehilangan 249
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sanak familinya sendiri. Betapa kejamnya pembunuh-
pembunuh itu. Sampai hati merenggut nyawa manusia-
manusia yang begitu miskin. Semata-mata karena hendak
merampas uangnya yang satu juta, itu pun pemberian Erwin pula.
Di sepanjang jalan yang ditempuhnya tanpa kendaraan apa pun itulah Erwin
akhirnya memarah-sesali dirinya,
menimpakan dosa atas bahunya yang tidak pernah mengusik almarhum Atmojo
sekeluarga. Kalaulah ia tidak memberikan uang itu, maka tentu mereka masih
hidup. Karena dialah maka mereka kini sudah tidak ada lagi. la merasa bahwa
dirinya turut bertanggung jawab atas kematian keluarga tidak mampu itu.
"Mereka tidak bisa dibiarkan tanpa hukuman atas
kekejaman ini," desis Erwin pada dirinya sendiri. Polisi belum menunjukkan
tanda-tanda telah mulai mencium jejak para
pembunuh. "Aku harus menemukannya," kata Erwin.
Tiba di rumahnya ia mengunci diri, duduk bersila,
mengeluarkan pisau yang pernah dipakainya dalam mencari dukun yang mengguna-
gunai janda muda tetangganya.
Akhirnya pisau itu menunjuk ke arah timur. Maksudnya
arah timur dari rumah para korban. Erwin kembali ke rumah 250
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keluarga yang baru saja dikuburkan itu. la coba tanya kepada para tetangga,
siapakah yang mungkin telah melakukan
kejahatan itu. Tidak ada yang tahu atau tidak ada yang berani menyatakan dugaan
mereka. Di sebelah timur dari rumah Atmojo tinggal banyak
keluarga. Yang mana di antara mereka" Erwin tidak bisa main tuduh.
Sampai malam itu ia gelisah, karena tidak bisa memastikan jejak para pembunuh.
Dalam keadaan kesal tetapi sadar, dilihatnya makhluk itu datang. Seorang berkain
kafan dengan lumpur. Ditatapnya wajah mayat hidup itu. Dia, tak salah lagi Orang
yang sudah dikenalnya, Datuk nan Kuniang, yang kuburan resminya di Kebayoran
Lama. "Aku akan menolongmu anak muda yang baik! Ikutkan saja ke mana kau dibawa
kakimu. Nanti kau tiba di tempat mereka yang meniadakan sahabat-sahabat baikmu!"
kata mayat yang dapat bangkit dari kuburannya dan dapat pula bepergian ke mana
ia suka. "Inyiek!" kata Erwin, lenyap segala rasa takutnya, la bersimpuh di hadapan Datuk
nan Kuniang menunggu penjelasannya lebih lanjut, la tahu, bahwa makhluk yang hidup 251
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dua kali ini mendatanginya karena hendak menolong. Dan ia memang amat
membutuhkan pertolongan. "Bagaimana kabar ayahmu" Dan ompungmu, apakah
beliau sehat-sehat?"
"Dengan ompung sudah lama aku tak berjumpa Nyiek,
tetapi ayah baru saja datang beberapa waktu yang lalu!"
"Aku tahu. la singgah juga ke rumahku di Jakarta tatkala ia dalam perjalanan ke
mari! Dibunuhnya kedua orang bajingan yang hendak menamatkan riwayatmu. Ayahmu
itu sayang sekali padamu. Kau beruntung punya orang tua seperti Dja Lubuk."
Erwin terharu. Memang benar, ayahnya sangat cinta
padanya. "Kau dengar baik-baik. Setelah berjalan lebih setengah jam kau akan malas
melangkahkan kakimu. Itulah tandanya kau telah tiba di tempat orang-orang yang
membunuh sahabatmu Atmojo sekeluarga. Kau akan terkejut, karena tak masuk di
akalmu. Apalagi kau sudah kenal dengan mereka. Tetapi
jangan sangsi, merekalah yang membunuh!"
"Aku tidak akan sangsi Nyiek. Akan kurenggut nyawa mereka, walau berapa orang
pun jumlahnya. Itu sudah pasti.
Akan kukoyak-koyak seperti kertas. Akan kuisap darah manis mereka. Kalau Atmojo
tidak diberi kesempatan untuk hidup 252
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
maka mereka pun tidak berhak untuk hidup lebih lama di dunia ini!"
"Jangan terburu nafsu. Aku belum selesai dengan
penjelasanku." "Sudah jelas Nyiek. Aku tidak akan keliru. Bila aku telah malas berjalan,
artinya aku telah tiba di rumah si pembunuh, bukankah begitu?"
"Ya, memang begitu, tetapi kalau kau salah langkah, kau akan binasa di sana. Kau
yang akan tewas. Dan mayatmu
akan merupakan wajahmu dengan tubuh harimau. Maukah
kau begitu?" Erwin terkejut. Tidak menyangka masih akan ada hal-hal
lain yang harus diketahuinya. Baginya yang pokok adalah membalas dendam. Bahwa
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pembalasan dendam yang direncana-niatkan bisa gagal tak terpikir lagi olehnya. Itulah makanya maksud
selalu tak sesuai dengan kenyataan. Itulah makanya orang tidak boleh terlalu
beremosi walau bagaimanapun marahnya. Yang terbaik dan paling bijaksana kalau marah sehebat
bara, tetapi kepala harus dingin
bagaikan salju. "Maafkan aku yang masih bodoh Inyiek. Aku lupa bahwa tak ada manusia yang paling
hebat di permukaan bumi ini.
Sepintar-pintar manusia akan ada manusia lain yang lebih 253
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pintar. Segagah-gagah orang akan ada yang lebih gagah lagi.
Apa yang harus kulakukan Nyiek?"
"Sebagaimana orang semula tidak menyangka bahwa kau punya kebolehan yang begitu
tinggi, maka kau pun tidak
menyangka bahwa kedua orang yang kelihatan bodoh itu, juga punya simpanan yang
cukup ampuh. Mereka tidak bisa jadi harimau seperti kau, pun tidak bisa
mengobati orang yang sakit oleh kejahatan manusia lain. Tetapi mereka mempunyai
sesuatu. Barang yang amat sederhana. Hanya sepotong
tulang orang mati berbalut kain hitam tergantung di atas pintu masuk ke rumah
mereka. Di situlah letak semua kekuatan
mereka. Benda itu sudah ditapakan di Gunung Kawi selama 7
bulan oleh seorang penuntut ilmu hitam. Karena pertapa itu pernah menerima budi
dari ayah kedua pembunuh itu, maka benda itu dihadiahkannya kepadanya. Akhirnya
turun ke anak-anaknya yang menempuh kehidupan sebagai penjahat."
Datuk nan Kuniang menerangkan kepada Erwin agar kala
memasuki rumah kedua orang pembunuh itu ia mengambil
azimat yang tergantung di atas pintu.
Setelah makhluk dari kuburan itu hilang dari hadapannya, Erwin tercenung
seketika mengingat apa yang dipesankan
olehnya, la juga memikirkan bagaimana ia nanti masuk ke rumah kedua penjahat
itu. 254 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan bismillah ia melangkahkan kaki, berjalan menurut kehendaknya, tanpa
tujuan tertentu. Setelah setengah jam berjalan, ia terhenti. Kakinya tak mau
lagi dilangkahkan. Ternyata ia berada di Pandegiling, di mana ia pernah tinggal pada almarhum
Atmojo beberapa waktu yang lalu.
Inikah rumah para pembunuh" Tanyanya di dalam hati.
Tetangga pak Atmojo sendiri. Tetapi pesan Datuk nan
Kuniang ia tak boleh ragu-ragu.
Pintu rumah itu masih terbuka, tandanya penghuninya
belum tidur. Erwin mengucapkan assalamualaikum, suara dari dalam
mempersilakannya masuk. Yang punya rumah tak menaruh
curiga apa pun. Mana tahu, barangkali rekan-rekan satu
profesi membawa info yang bisa mendatangkan rezeki.
Erwin masuk. Cepat ia melihat ke atas pintu bagian dalam.
Dan memang ada satu bungkusan kecil tergantung di sana. la renggutkan benda itu,
yang ia yakini tentulah azimat yang diterangkan oleh Datuk nan Kuniang tadi.
Barang itu segera lenyap ke dalam saku Erwin.
"O, Gusti, apa kabar" Tinggal di mana sekarang?" tanya Paimin yang kakak dari
Saimin. Setelah basa basi, Erwin dipersilakan duduk dalam rumah yang amat sederhana itu.
255 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin berkata: "Saya datang untuk mengadakan sedikit perhitungan!"
Paimin dan Saimin merasa heran, perhitungan apa
maksud pendatang yang dukun itu!
"Kami tidak mengerti," kata kedua saudara itu hampir serentak.
"Sebagaimana kalian tahu, saya tempo hari mondok di rumahnya Pak Atmojo."
"Ya, kami ingat. Kami juga mendengar cerita tentang keahlian Gusti dalam
mengobati penyakit-penyakit kiriman orang jahil. Kasihan sekali pak Atmo sudah
tidak ada. la dibunuh bersama anak dan istrinya oleh orang kejam yang tidak
dikenal. Heran, kalau misalnya ada urusan dengan Pak Atmo mengapa pembunuh
berdarah dingin itu masih
membunuh semua." "Bukan pembunuh, tetapi pembunuh-pembunuh," kata Erwin.
"O, lebih dari satu" Polisi sudah menangkap orang-orang ganas itu?"
"Belum." "Lho, bagaimana Polisi tahu ada lebih dari satu
pembunuh?" 256 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pembunuhnya ada dua orang dan kabarnya rumahnya
juga tidak jauh dari rumah Pak Atmojo."
Cepat Paimin dan Saimin saling kerling.
"Saya katakan tadi, saya datang untuk membuat
perhitungan!" "Perhitungan apa yang Gusti maksud?"
"Ah, jangan berpura-pura lagi. Kalian yang membunuh Pak Atmojo sekeluarga karena
hendak merampok uang mereka
yang satu juta! Kalian bangsat-bangsat kejam."
"Jangan sembarang tuduh, orang asing," kata Paimin. la mulai marah.
Bagi orang marah tidak ada lagi perkataan Gusti. Apa
Gusti. Seribu Gusti akan mereka bikin mampus kalau berani main kasar pada
mereka, begitu pikir kedua saudara itu.
Apalagi di dalam rumah sendiri. Siapapun tidak akan sanggup menyentuh mereka.
Mereka punya jaminan untuk itu. Polisi saja pun akan lemah lunglai kalau masuk
rumah Paimin dan Saimin dengan tujuan menangkap mereka.
"Kalian mungkir!" tanya Erwin dengan satu bentakan keras.
"Kami beri tahu, bukan kami pelakunya. Nah, enyahlah kau dukun. Di sini tidak
ada orang sakit untuk kau obati!" kata Saimin.
257 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku datang untuk mencabut nyawa kalian."
"Gila. Kau gila dan bodoh," kata Saimin lagi.
"Boleh jadi." "Bukan boleh jadi. Kau pasti gila. Hanya orang gila yang berani masuk dengan
niat jahat ke dalam rumah kami ini.
Pergilah selagi masih ada kesempatan!"
"Aku akan pergi setelah menamatkan riwayat kalian. Tentu bukan hanya keluarga
Atmo yang sudah kalian bunuh,
semata-mata karena kalian pencuri dan perampok."
"Binatang kau," kata Paimin marah. Dia menerjang Erwin, tetapi manusia harimau
itu mengelak. Saimin menonton saja. Paimin sendiri sudah lebih dari
cukup untuk membinasakan orang tak tahu diri itu, pikirnya.
"Kau melawan hah!" bentak Paimin lagi, sementara Saimin berkata: "Cepat
selesaikan!" Sedang Saimin berkata demikian itulah, Erwin melompat
dan memberi satu tamparan yang tidak diduga oleh Paimin.
Kurang ajar, dia merasa sakit. Kok jimat diatas pintu mogok kerja.
"Kau punya ilmu boleh juga," kata Saiman yang masih saja membiarkan saudaranya
bertarung sendirian menghadapi
sang dukun muda. 258 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Paimin mencabut pisau yang selalu terselip di pinggangnya lalu menyerang
lawannya. "Nih," kata Erwin memberikan dadanya. Melihat keberanian itu Paimin tidak segera
menikam ke arah dada. Apakah orang ini punya ilmu kebal selain pandai mengobati
orang sakit" "Tusuk saja biar mampus," perintah Saimin. Paimin menurut anjuran, tetapi
pisaunya bagaikan menikam batu
granit. Karena kuatnya hentakan itu, pisau Paimin bengkok.
"Lihat pintu," kata Paimin.
Saimin bergegas ke luar dan masuk lagi sambil langsung
menerjang Erwin dengan ucapan: "Sudah hilang."
"Bajingan, kau ambil apa di rumah kami," hardik Paimin.
"Ambil jimatmu. Nanti baru ambil nyawamu," jawab Erwin, kini tenang-tenang.
"Kau curang," kata Saimin.
"Tidak sebinatang buas kalian, membunuh keluarga
Atmojo. Untuk itu kalian harus bayar dengan nyawa."
Kedua pembunuh itu memperhebat serangan bersama-
sama. Dan Erwin merasakan sendiri, bahwa mereka juga
handalan. Tentu punya ilmu lumayan. Erwin sengaja tidak mau mempergunakan
seluruh tenaga. Hanya dalam hati ia
259 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
minta agar dia berubah jadi harimau. Benar, ini kali ia ingin berubah jadi
harimau. Walaupun Erwin menyimpan sebahagian dari tenaganya,
namun Saimin dan saudaranya berkelahi dengan agak panik, karena jimat yang
biasanya jadi handalan utama telah tiada.
Dalam hati mereka berpikir, bahwa Erwin ini tentunya punya ilmu khusus untuk
mengetahui di mana letak kekuatan
seseorang. Ataukah ada orang lain yang memberitahukan
kepada dukun dari Sumatera itu"
"Kalau kau benar-benar jantan, kembalikan jimat kami yang kau curi!" kata Saimin
dengan suara menghina supaya Erwin merasa malu.
"Kembalikan dulu nyawa kawan-kawanku," kata Erwin membalas.
Sebenarnya, kalau jimat dari tulang mayat yang telah tujuh bulan ditapakan itu
tidak diambil dari tempatnya, maka begitu Erwin hendak menyerang lawannya,
matanya akan jadi rabun, tidak bisa melihat di mana Saimin dan Paimin berdiri.
Kehilangan daya lihat itu saja sudah akan membuat Erwin jadi panik, walaupun ia
mempunyai banyak ilmu. Dan kalau
sekiranya Erwin punya ilmu lain untuk mematahkan kekuatan jimat itu dalam hal
penglihatan, maka pukulan Erwin
bagaimanapun kerasnya tidak akan menimbulkan rasa sakit 260
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pada diri Saimin dan Paimin. Tetapi pukulan anak muda itu tadi dirasakan begitu
sakit oleh Paimin. Di saat itu sebenarnya ia sudah merasa heran, tetapi ia masih
menganggap bahwa rasa sakit itu agaknya hanya disebabkan pukulan yang sangat
ampuh dan dilancarkan dengan berbagai kekuatan jampi.
Permintaan Erwin untuk jadi harimau nampaknya sia-sia,
karena ia tidak merasakan datangnya perubahan sebagai
pertanda. Kalau ia mempergunakan segenap tenaganya,
mungkin ia dapat membinasakan kedua orang lawannya,
tetapi ia dengan sengaja ingin membuat kedua lawannya
menjerit-jerit ketakutan dan ingin pula meninggalkan kesan lain nanti, manakala
kedua lawannya telah tewas.
Pertarungan itu berjalan agak lama. Kedua pembunuh
Atmojo marah dalam hati dan penasaran bukan main. Ilmu
apakah digunakan dukun ini makanya bisa menahan segala
macam serangan dan pukulan" Mereka sama sekali tidak
pernah menyangka bahwa dalam karier penuh keganasan
pada satu saat mereka akan bertemu lawan setangguh ini.
Khusus dalam pembunuhan Atmojo, kedua bersaudara itu
tidak menyangka, bahwa pembalasan justeru datangnya dari seorang Erwin yang
diduga hanya dukun hebat. Tak lebih
daripada itu. Tetapi tiba-tiba Erwin merasa, la akan berubah wujud. Kaki dan tangannya
berubah. Kemudian tubuhnya hingga ke
261 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
batang leher. Dari pantatnya telah terjulur pula ekor berwarna belang.
Paimin dan Saimin terkejut bukan kepalang. Hanya kepala Erwin yang masih mereka
kenal. Selebihnya telah menjadi harimau besar. Geraknya sudah lain.
"Ampun Gusti," pinta Saimin dan Paimin hampir bersamaan. Mereka masih ingin
hidup, walaupun masa hidup mereka telah digunakan untuk merenggut belasan nyawa
yang dianggap harus mati karena punya sesuatu yang mereka ingini. Harta, tidak
perduli banyak atau sedikit.
Erwin mendengar, tetapi tidak mengindahkan, la telah
bertekad untuk menghabisi riwayat kedua pembunuh ini, maka itulah yang akan
dilaksanakannya. "Kami tobat Gusti," mohon Paimin. "Beri nyawalah kami.
Kami bersedia jadi budak Gusti. Kami akan kembalikan uang yang kami rampok dari
pak Atmo." "Kalian bisa kembalikan nyawa keluarga Atmo?" sindir Erwin sambil bergerak
membuat lingkaran. "Kalau bisa akan kubatalkan niatku."
Kemudian harimau manusia itu berhenti dan memandang
musuhnya seorang demi seorang. "Bersiaplah untuk mati,"
katanya. 262 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jangan Gusti, kami minta ampun."
"Minta ampunlah di akhirat nanti. Dariku tiada ampun lagi."
Erwin mendengus, kemudian mengeluarkan bunyi harimau.
Setelah itu ia melompat, kedua tangannya mencekik batang leher Saimin di hadapan
saudaranya yang ingin lari tetapi tak kuat menggerakkan kakinya. Kuku tajam dan
panjang menembus daging lembut. Setelah itu Erwin menolakkan
tubuh Saimin ke ubin. Kini ia merobek dada insan ganas yang malang itu.
Dikeluarkannya jantung Saimin. Sesuai dengan janji pada Datuk nan Kuniang
dijilatnya darah korban pertama itu.
Paimin sudah tidak berdaya apa pun. la berdiri di sana
mempersaksikan kematian saudaranya. Dia sendiri merasa
seakan-akan sudah tidak punya nyawa lagi.
"Kini giliranmu," kata Erwin.
Mulut pembunuh itu masih bergerak mengatakan "ampun", tetapi suaranya tak
kedengaran lagi. Erwin menampar kepala Paimin sehingga korbannya itu
terjatuh. Setelah itu kedua kaki depannya digunakan untuk mencakar-cakar muka
Paimin, lalu merobek dadanya
sebagaimana dilakukannya terhadap Saimin tadi. Juga
jantung korbannya ini dikeluarkannya dan darah manis
penjahat itu dijilatinya.
263 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kematian kalian sudah kubalaskan Pak Atmo," kata Erwin pelan-pelan.
Para tetangga yang mendengar kegaduhan telah ke luar
dan berdiri tak jauh dari rumah yang mengeluarkan suara gaduh itu. Tetapi ketika
mendengar suara harimau tadi,
mereka berlarian masuk rumah masing-masing kembali.
Terlalu bodoh untuk menunggu lebih lama di sana.
Setelah keadaan sepi sejumlah orang keluar lagi dan
memanggil-manggil nama Saimin dan Paimin tanpa mendapat sahutan apa pun.
Mereka masuk untuk segera melihat dua tubuh
menggeletak berlumuran darah dengan jantung yang masih
bergerak-gerak di samping masing-masing. Ada yang terjerit, ada yang diam
bagaikan terpukau karena kagetnya.
Untunglah masih ada yang ingat untuk melaporkan
kejadian itu kepada Polisi yang setelah melakukan
pemeriksaan tidak ragu-ragu menarik kesimpulan bahwa
pembunuhan ganda ini dilakukan oleh hewan berkuku panjang dan tajam. Mereka lalu
teringat pada peristiwa di pabrik kretek, di mana menurut laporan ada manusia
yang mendadak jadi harimau, tetapi tidak pernah tampak oleh Polisi sehingga mereka menganggap bahwa
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
orang-orang di pabrik itu hanya melihat sesuatu yang dikhayalkan. Paling banter
juga 264 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
penunggu pabrik itu yang rupa-rupanya punya tubuh harimau loreng.
Tidak ada seorang pun melihat si pembunuh kalau itu
benar-benar harimau, pun tidak ada yang melihat manusia masuk atau keluar rumah
itu. Bukan tidak boleh jadi, si pembunuh mempergunakan senjata berupa kuku
harimau yang digunakan membunuh guna menyesatkan kesimpulan
Polisi. Berita pembunuhan misterius dengan berbagai tanda tanya tak berjawab ini dimuat
secara besar-besaran di dalam semua surat kabar di Jawa Timur. Juga dikirim oleh
kantor berita ke segenap kota yang punya surat kabar.
Ketika Hamdani yang disembuhkan Erwin dari
impotensinya membaca berita itu ia lantas ingat pada dukun muda kawakan itu,
tetapi tidak berani menceritakannya
kepada siapapun, takut terjadi sesuatu atas dirinya.
Yang amat menarik bagi Polisi dan pembaca adalah
sepucuk surat yang ditinggalkan Erwin di atas meja. Surat ringkas berbunyi:
Kedua orang ini yang membunuh almarhum Atmojo
sekeluarga. Tidak usah dicari pelaku dari pembalasan ini.
Maaf atas permainan "hakim sendiri".
265 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kini timbul tanda tanya, kalau yang membunuh itu Harimau, mengapa bisa menulis"
Ataukah harimau itu piaraan
seseorang yang menurut segala perintah majikannya dan
melakukan pembunuhan atas Saimin dan Paimin karena
begitulah keinginan pemiliknya. Siapakah yang memiliki
harimau di Surabaya" Sepanjang tahu mereka, tidak ada.
Walaupun ada surat memerintahkan agar tidak usah lagi
mencari pembunuh kedua bersaudara itu, tetapi Polisi tentu saja tidak tunduk
kepada perintah yang begitu. Menjadi tugas mereka untuk memecahkan misteri ini.
Sayang sekali, sampai berminggu-minggu mereka tidak menemukan jejak.
MENGHARAP anak muda yang luar biasa itu sewaktu-
waktu bisa amat berguna baginya, maka Hamdani ingin
berbuat kebajikan padanya. Ketika hendak mengobatinya
tempo hari, Erwin pernah mengatakan, bahwa ia ke Surabaya bukan untuk jadi dukun
tetapi ingin mendapat pekerjaan.
Seorang utusan dikirim menemui Erwin yang bersama
penjemputnya itu lalu pergi ke rumah Hamdani.
Orang dari Mandailing itu diterima tak kurang oleh Hamdani dan istrinya sendiri
di ruang tamu yang megah. Sepanjang ingatannya baru sekali itulah ia melihat
rumah yang dilengkapi dan dihias begitu bagus. Dia orang kecil, hanya satu Erwin
266 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang bagi kebanyakan manusia sama sekali tidak punya arti apa-apa. Itulah
sebabnya mengapa dunia orang kaya sangat asing baginya. Tidak ada jalan dan
sebab baginya untuk sampai ke rumah orang-orang kaya.
Hamdani dan Ivon ramah sekali. Bagi Hamdani jelas
sebabnya. Ialah yang telah menyembuhkan. Kalau tidak ada Erwin barangkali
istrinya sampai saat itu masih saja perawan atau telah meninggalkannya karena
jengkel atau putus asa. Ivon pun senang sekali melihat anak muda yang sederhana itu. Bukan terutama
karena ia telah menyembuhkan suaminya.
Tetapi karena sesuatu yang lain pada wajah dan pembawaan Erwin. Dia tidak dapat
mengatakan apa. Pokoknya ia senang.
Ivon segera saja mengatakan senang kalau Erwin mau
memenuhi ajakan suaminya untuk bekerja di kantornya.
Ditambahkannya: "Kalau Erwin bisa dan mau mengemudikan mobil, lebih baik bekerja
untuk keperluan rumah saja Mas."
Begitulah dua hari kemudian dukun muda itu telah menjadi sopir di rumah Hamdani.
Orang kaya ini senang atas
kesediaan Erwin dan ia langsung menaruh kepercayaan
padanya. Orang yang punya ilmu dan kemampuan begitu
pasti seorang yang baik dan tidak menyukai penyelewengan apa pun. Tetapi lebih
dari Hamdani, istrinya yang paling gembira, la telah simpati pada anak muda itu
dan kini ia bisa 267 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
selalu memandangnya. Sungguh mati, kalau seorang wanita muda sudah tertarik pada
seseorang, maka kehadiran orang itu di dekatnya akan merupakan sesuatu yang amat
menyenangkan. Walaupun tidak punya niat atau pikiran yang
"bukan-bukan" di dalam benaknya. Dalam hati Hamdani menilai Erwin bukan hanya
sebagai pegawai, tetapi juga
sebagai dokter tradisional dan sekaligus bodyguard
terselubung yang lebih ampuh dari pengawal mana pun juga.
Dia yakin tidak ada orang yang melebihi kehebatan Erwin.
Perhatian istri Hamdani, Ivon pada sopir itu kian lama kian besar. Aneh memang
sifat wanita. Pada Hamdani boleh dikata sudah ada semua-muanya yang kiranya jadi
idaman wanita. Banyak sekali kelebihan Hamdani sebagai manusia
dibandingkan dengan si Erwin yang hanya orang dusun dari kampung itu. Tetapi
bagi Ivon toh ada kelebihan yang tampak oleh matanya pada Erwin yang tidak ada
pada suaminya. Apa yang dilihat oleh matanya" Kegantengan" Hamdani juga
ganteng. Usia" Hamdani belum dapat dikatakan sudah tua.
Tetapi andaikata pun dia tua, toh banyak sekali nona-nona atau wanita-wanita
muda sekarang memberi prioritas kepada yang sudah ada umur daripada pemuda yang
suka jual tampang. Masih mentah, kata mereka. Entah apanya yang
mentah. Cara ngomong, cara bergaul, cara memikat atau
cara-cara lain yang harus dikatakan rahasia pribadi"
268 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin sendiri tidak mengetahui bahwa majikannya kian hari tambah suka padanya
dan akhirnya mengingini dirinya. Dalam perkataan "ingin" tercakup begitu banyak.
Bahkan tercakup segala-galanya.
Kalau pada mulanya ia saban "bepergian dengan Erwin sebagai sopir, duduk di
belakang, maka kini Ivon duduk di samping Erwin. Katanya supaya lebih enak
ngomong-ngomong! Pintar juga cari dalih.
"Tidakkah lebih baik Ibu duduk di belakang?" tanya Erwin pada suatu ketika.
"Mengapa begitu?"
"Saya tidak pantas duduk berdampingan dengan Ibu.
Kalau-kalau Bapak merasa kurang senang karena ketidak-
pantasan dan tidak biasa dilakukan majikan!"
"Bagi kami, kau bukan sopir dan kami bukan menganggap diri sebagai majikan! Kau
adalah sahabat, bahkan pelindung!"
kata Ivon. Erwin tertawa kecil. "Kadang-kadang Tuhan membantu saya menyembuhkan orang
sakit. Hanya itu. Sama sekali
bukan pelindung. Saya tidak punya apa-apa."
269 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau terlalu merendahkan diri Erwin. Tetapi itu sifat yang baik. Pokoknya
suamiku tidak akan marah dan tidak curiga apa-apa."
Mendengar kata-kata curiga, Erwin bertanya dalam hati
mengapa wanita itu menggunakan istilah curiga. Apa yang mau dicurigakan. Antara
dia dengan istri orang kaya itu tidak ada apa-apa.
"Aku ingin melihat negerimu. Tentunya penuh kisah misteri, ya?" tanya Ivon.
"Daerah kami masih terkebelakang. Hampir belum dijamah pembangunan. Daerah
miskin dengan rakyat yang sebagian
terbesar juga miskin, tetapi syukur tidak ada yang kelaparan!"
"Er," kata Ivon ketika merasa saatnya tepat untuk berkata begitu. "Aku boleh
berterus terang?" "Tentu saja," jawab Erwin. Dia jadi ingin tahu, tentang apa majikannya mau
berterus terang. "Kau pakai apa sih?" Ivon mengajuk untuk menutupi rasa malu.
"Pakai apa" Inilah yang kelihatan pada badanku ini. Ibu kira pakai apa?"
"Kata orang di Sumatera banyak ilmu pekasih yang hebat-hebat!"
270 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Darah Erwin tersirap. Dia bisa menduga mau ke mana
wanita muda yang cantik dan yang sekaligus istri majikannya ini.
"Saya tidak tahu tentang yang begitu Bu. Benar saya tidak tahu!" sahut Erwin.
Untuk seketika lamanya Ivon berdiam diri. Rasa malu
masih memenangkan dorongan gairah, la berpikir bagaimana ia menyampaikan hasrat
hatinya kepada sopirnya ini.
"Erwin, kau mengerti apa maksudku?" tanyanya sejurus kemudian.
"Saya rasa mengerti, kalau saya tidak keliru faham," jawab Erwin.
"Bagaimana" Aku ingin jawabanmu."
"Saya tidak tahu siapa yang bisa memberi ilmu atau jimat pekasih. Memang saya
pun ada mendengar tentang ilmu yang begitu, tetapi saya sendiri tidak
menguasainya. Kalau saya bisa tentu saya bantu Ibu!" kata Erwin sejujurnya.
Busyeeet. Ini dukun bukan orang yang pintar dalam semua hal, pikir Ivon. Rupanya
dia tidak mengerti apa yang dimaksud Ivon. Dia sangka perempuan ini mau jimat
pekasih. Erwin kini yang bicara lagi: "Saya kira bagi Ibu tidak perlu yang begitu. Ibu
sudah sangat menarik karena Ibu memang 271
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mempunyai segala persyaratan. Pak Hamdani saya lihat
sayang sekali sama Ibu, apa gunanya lagi ilmu pekasih?"
Ivon tidak bisa segera menjawab, la tunduk, sambil mobil berjalan juga terus
dengan kecepatan sedang. "Kau tidak mengerti maksudku Erwin!"
"Masa iya. Lalu apa yang Ibu maksudkan?"
'Tadi kau katakan aku memenuhi persyaratan!"
"Ya," jawab Erwin singkat.
"Tetapi tidak semua orang tertarik padaku."
"Mana mungkin. Semua orang tentu tertarik dan senang melihat Ibu."
"Juga kau?" Nah lu, mau jawab apa" Mau bilang "ya". Yang dihadapi majikan. Erwin merasa
dirinya kecil, terlalu kecil jika dibandingkan dengan Nyonya dan Tuan Hamdani.
Mereka majikannya, baik hati. Apakah dia mau katakan bahwa dia juga tertarik pada Ivon"
Wah, itu sih terlalu kurang ajar.
Lalu mau jawab apa. Mau bilang tidak" Dia sendiri
mengatakan, mustahil tidak semua orang tertarik pada
majikannya itu. "Kau belum memberi jawabanmu Erwin," tegur Ivon.
272 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentang ilmu atau jimat pekasih itu?"
"Bukan. Ngomong-ngomong, apakah kau pakai jimat
semacam itu. Dari nenek atau kakekmu. Atau dari menuntut sendiri?"
"Oh tidak. Saya cuma belajar sedikit tentang ilmu
pengobatan. Cara kuno."
"Aku heran," kata Ivon. Erwin tidak memberi reaksi. Lalu Ivon berkata lagi: "Aku
sangat tertarik padamu. Kau mentertawakan aku?"
Jantung Erwin berdebar dan dia merasa malu mendengar
ucapan majikannya itu. Itukah yang dimaksud oleh nyonya kaya itu tadi dengan
ilmu pekasih" Rupanya wanita itu
menyangka, bahwa dia memakai jimat atau jampi-jampi untuk disukai orang.
"Kau mentertawakan aku?" Ivon mengulangi pertanyaan.
"Tidak Bu." Dia merasa tambah kikuk. Dia tidak menyangka akan menemukan soal
yang begini dalam perjalanan
hidupnya. Kenapa mesti demikian. Pekerjaan yang dicari, kesulitan lagi yang
datang. Suatu cobaan bagi dirinya"
"Aku heran mengapa aku selalu teringat padamu. Erwin, kau tahu, aku jadi sangat
sayang padamu. Kau mengerti apa artinya keterus-teranganku ini?"
273 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin tidak menjawab. Ivon meletakkan tangan kanannya di tangan kiri anak muda yang sedang menyetir.
Untuk pertama kali sejak ia
mempunyai perasaan khusus terhadapnya. Dia tahu,
perbuatan bisa memperkuat kata-kata. Bisa menimbulkan
kepercayaan atau menggugah perasaan.
"Kau mengerti bukan?" kata Ivon.
Erwin masih saja tidak menjawab. Bukan dia tidak
mengerti. Sesungguhnya dia tidak mau bicara tentang kasih sayang apalagi cinta
dengan orang yang bukan haknya
menurut hukum agama. "Aku selalu tidak bisa tidur mengingat kau Er."
Sopir itu diam juga. Dia merasa jabatannya sebagai
pengemudi mulai terancam.
"Jangan pandang aku sebagai majikan. Aku pun bicara padamu bukan sebagai majikan
atau manusia yang mempunyai kelebihan dari kau." Ivon menunggu reaksi tetapi hasilnya sama saja.
Anak muda itu tidak menanggapi.
"Aku bicara sebagai seorang wanita. Katakanlah sebagai teman atau kenalan
baikmu. Aku boleh menyatakan apa yang kurasa bukan" Ataukah aku salah mengatakan
itu" Ataukah aku harus memendamnya dan aku mati merana karenanya?"
274 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Husy, nyonya kaya ini kok sampai menyebut-nyebut mati
merana. Kalau ini dari kawan biasa, ia bisa nilai sebagai gombal. Tetapi seorang
Nyonya Hamdani yang punya ratusan juta toh tidak perlu memilih dia untuk suatu
roman murahan" "Kau menolak Erwin?"
Anak Dja Lubuk masih membisu. Mau dikata "menolak"
sayang majikan, kan bisa susah. Setidak-tidaknya dikatakan sombong atau tidak
tahu diri. Mau apa lagi" Yang kaya seperti Budiman banyak yang ngiler melihat
Ivon walaupun mereka tahu dia sudah punya suami. Hanya boleh kepingin, lebih
dari itu mereka tidak bisa. Sebab Ivon memang tidak ada
perhatian. Selama hari ini Hamdani sudah segala-galanya bagi dia, itulah
sebabnya maka ia bersabar menantikan
kesembuhan suaminya dari penyakit beratnya. Tetapi
kemudian, setelah Erwin bekerja pada mereka, penyakit itu timbul, kian lama kian
parah. Pada hari ini sampai pada keberanian proklamasi sayang dan memegang
tangan. Suatu kemajuan atau suatu gelombang tak terbendung"
Kasihan memang orang-orang yang jatuh cinta! Kadang-
kadang. Seperti halnya nyonya kaya dan ayu ini. Punya suami yang memenuhi syarat
toh masih bisa tertarik bahkan lebih tertarik pada seorang Erwin yang cuma dukun
dan sopir. Dan benar-benar perasaan Ivon bukan karena diguna-gunai oleh anak
Mandailing itu. Dia tidak pernah berbuat suatu apa pun 275
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
untuk menimbulkan rasa sayang kedua suami istri itu dengan cara yang tidak
wajar. Dengan pitunduk atau pekasih
umpamanya, la hanya bekerja dengan baik dan rajin. Itulah modalnya untuk
mendapatkan gaji setiap bulan.
Ivon jatuh hati karena perasaan semata-mata. Tidak pakai pertimbangan. Dan dalam
banyak kejadian cinta selalu tidak mempergunakan akal dan pertimbangan. Tidak
hanya orang-orang kurang pendidikan dan pelajaran yang bisa begitu. Yang sarjana
dan kaya, yang cantik dan populer juga begitu.
Pilihannya bisa di luar dugaan orang lain. Tak usah coba-coba tanya kenapa
begitu. Selalu tidak bisa dijawab. Cinta memang sesuatu yang amat pribadi,
selalu tak teruraikan, tak
terpecahkan oleh akal yang paling sehat pun.
Kasihan Ivon. Tempat tumpuan orang memohon dan
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengharap, kini jadi peminta. Peminta secuil kasih dari orang yang begitu jauh
di bawah ukuran dirinya. Cinta indah kata orang. Tetapi cinta itu juga jahat, teramat jahat. Kejam malah.
Ivon sebagai contoh dari ribuan contoh-contoh lain. la yang majikan, yang dengan
bahasa halus menyampaikan apa yang terasa oleh hatinya tetapi tidak
mendapat tanggapan dari orang yang hanya sopir gajiannya, akhirnya meletakkan ke
samping segala rasa malu dan harga diri. la menyatakan kasih dan mohon dikasihi.
Karena tiada 276 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
juga jawaban ia bertanya: "Kau menolak Erwin?" Yang juga tak terjawab oleh anak
muda itu. Ivon memberi harapan pada dirinya, bahwa diamnya Erwin
bukanlah karena ia menolak, tetapi karena ia merasa rendah diri dan tidak merasa
seimbang dengan dirinya. Berkata Ivon dengan lembut: "Tempatkan dirimu sebagai manusia biasa, seperti aku
seperti Hamdani. Jangan sebagai pengemudi. Dan pandang aku sebagai wanita
temanmu, jangan seperti orang yang kau anggap majikan. Hakmu dan hakku, begitu pula hak
manusia-manusia lainnya sama."
"Nyonya, bolehkah saya mohon suatu bantuan?" tanya Erwin akhirnya.
"Tentu, bantuan apa. Aku akan membantumu dengan apa saja yang kau pinta."
"Betul?" "Ya, kau ragu-ragu akan apa yang kukatakan?"
"Janganlah teruskan pembicaraan itu. Saya mohon."
"Mengapa" Kau takut Erwin" Sudah kukatakan, jangan merasa rendah diri. Aku Ivon,
kau Erwin, tiada perbedaan antara kita. Tiada kelebihanku dan tiada
kekuranganmu." "Tolong, jangan bicarakan lagi!" Ivon diam.
"Apakah dilarang oleh adat istiadat di daerahmu?"
277 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak," jawab Erwin. la tidak bisa berdusta. Memang tiada larangan di Tapanuli
bagi laki-laki yang hendak nikah atau pacaran dengan wanita dari daerah lain.
"Lalu apa" Karena aku istri orang" Kita bisa cari jalan ke luar. Tidak ada
tembok terlalu tebal untuk diterobos.
Urusannya serahkan padaku."
Erwin dalam ujian. Seorang wanita, cantik, lebih cantik dari istrinya sendiri,
kaya lagi, menyerahkan diri kepadanya dan sanggup menghindarkan semua rintangan.
Mau apa lagi. Tidak akan dua kali ada kesempatan seperti ini. Begitu akan terpikir oleh 97
dari-seratus laki-laki. "Nyonya dan Tuan Hamdani sangat baik pada saya. Saya amat berterimakasih. Saya
belum pernah menemukan orang
yang sebagai nyonya dan suami nyonya."
Ivon malu mendengar kewarasan pemuda ini. Apa yang
dikatakannya memang benar. Orang lain mungkin tidak lagi akan meneruskan usaha.
Tetapi tidak begitu halnya Nyonya Hamdani. Hati dan dirinya telah terlalu
tergoncang oleh pemuda dari desa ini.
"Barangkali aku keliru karena mendesakmu Er. Membuat kau bingung. Tetapi
sungguh, aku sangat sayang padamu.
Aku rasa kaulah orangnya yang bisa memberi kebahagiaan
yang didambakan oleh wanita. Kau tertawakan aku Er?"
278 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak," jawab Erwin. Itu dia harus jawab.
"Kalau wanita sudah benar-benar sayang, maka segala perasaan malu dan harga diri
hilang. Macam aku inilah." Ivon menarik napas panjang.
"Saya sangat menghormati Nyonya dan Tuan Hamdani."
"Karena itu makanya kau tidak sanggup?"
Erwin diam lagi. Itu susah dijawab.
"Baiklah, kau pikirkan baik-baik dalam beberapa hari ini.
Aku minta dengan sepenuh hati padamu, anggap aku ini
teman, bukan majikanmu. Kau coba rasakan apa yang kurasa.
Kau coba tempatkan dirimu di tempatku. Kau sanggup"
Ataukah kau tak punya rasa kasih terhadap orang yang
mengasihi dirimu" Er, aku tidak meminta jawaban segera. Aku tahu, aku orang yang
meminta. Dan orang yang meminta
selalu dengan tangan di bawah. Akhirnya si pemberilah yang menentukan. Kalau
kutanya padamu, nasib apa yang kumiliki"
Buruk, bukan!" Erwin buru-buru menjawab: "Oh tidak, saya yakin, Nyonya termasuk seorang yang
punya nasib sangat baik di dunia ini.
Apa yang tidak ada pada Nyonya" Semua ada. Apa yang tak terbeli dan tercapai
oleh Nyonya! Cobalah Nyonya
memandang ke kiri dan ke kanan atau ke bawah. Lihat
bagaimana orang-orang lain hidup dengan serba kekurangan."
279 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hmmh, nasib baik katamu" Kau kira hidup hanya dinilai dari luar. Dari apa yang
tampak oleh mata" Ada yang lebih dari semuanya itu Erwin. Sudahlah, kini aku
yang minta supaya kita jangan membicarakan nasib. Hanya membuat aku menderita. Aku mohon
jawaban darimu. Erwin, kini masa
depanku tergantung padamu."
0ooDoEoWoI--KoZoo0 SELAMA perjalanan menuju rumah, hati Erwin sudah tidak
tenteram. Rasa takut juga ada. Seakan-akan majikannya yang baik hati mengetahui
apa yang telah dikatakan Ivon
kepadanya. Dia tidak menanggapi, tetapi dia merasa seolah-olah berdosa, la
mengerti benar apa keinginan wanita itu. Dia pun mengerti bahwa yang begitu bisa
saja terjadi manakala seseorang telah buta mata hatinya disebabkan oleh godaan
cinta yang selalu tidak bisa kita ketahui apa sebab
musababnya. Erwin harus mendapat jalan apa yang terbaik dilakukannya dalam hal ini. Hamdani
seorang yang baik dan amat percaya padanya, sepercaya ia pada istrinya yang
sabar menanti tatkala ia dalam keadaan gawat tak dapat berfungsi sebagai suami menurut
kewajaran dan suruhan agama.
Ivon cantik memang. Tiap orang yang tak rabun dan
berselera baik pasti akan melihat dan mengakui
280 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kecantikannya itu. Sama halnya dengan dia sendiri, la sendiri pun dalam hati
mengagumi kecantikan wanita yang kebetulan majikannya itu.
Tetapi akal sehat tidak boleh mengambil keputusan
semata-mata berdasar penglihatan mata. Yang lebih daripada itu adalah
penglihatan dan pertimbangan hati.
Serba sulit. Yang ini salah, yang itu pun rasanya kurang tepat. Padahal jalan ke
luar harus didapatnya. Akhirnya ia mengambil keputusan. Tidak jantan mungkin,
tetapi barangkali itulah yang terbaik. Apa boleh buat.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 KEESOKAN paginya Hamdani heran mengapa Erwin
belum kelihatan. Tidak seperti biasanya, pagi-pagi sudah ada.
Istrinya bukan hanya heran, tetapi gelisah penuh tanda tanya.
Kemudian ia panik, walaupun masih dapat dibatasinya di
dalam hati. Tak tampak oleh suaminya. Ke mana orang yang dicintai dan
diharapkannya akan memberi kebahagiaan itu. la pun semalam suntuk itu gelisah
memikirkan Erwin dan dalam hati telah mengambil suatu keputusan nekat untuk
pergi bersama Erwin. la begitu yakin bahwa orang Mandailing itu tentu akan memenuhi
hasrat hatinya. 281 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemudian diberinya lagi harapan kepada dirinya, bahwa
Erwin nanti akan menyuratinya dan menerangkan di mana
mereka akan bertemu. Pada siang itu Hamdani menerima surat di kantornya,
diantarkan oleh seseorang. Ternyata surat itu dari Erwin.
Dengan ringkas ia menerangkan, bahwa ia rindu pada
saudara-saudaranya dan mau pulang ke Sumatera. la mohon maaf sebesar-besarnya
atas kepergian yang mendadak,
bagaikan orang tak tahu adat pada keluarga yang telah begitu baik padanya.
Hamdani kaget heran dan rupa-rupa kemungkinan merasuk
benaknya. Apakah yang menyebabkan Erwin berangkat tanpa bertemu muka dulu. la
yang selalu begitu sopan dan halus bahasa tak mungkin pergi begitu saja kalau
tidak ada sesuatu yang menyebabkannya. Apakah yang telah terjadi. Sudah
tentu bukan dirinya jadi penyebab, karena ia tidak merasa ada terjadi sesuatu
antara Erwin dengan dia. Dia tidak pernah kasar, bahkan kalau menghendaki
bantuan anak muda itu selalu bertanya, apakah Erwin mau menolong. Tetapi
bahwasanya ada suatu sebab, itu sudah pasti.
la teringat pada istrinya yang selalu mempergunakan Erwin untuk mengantarkan dia
ke mana-mana. Mungkin wanita ini telah berkasar bahasa yang tidak bisa diterima
oleh Erwin. la ingat, bagaimana Erwin dulu hampir tidak jadi mengobatinya 282
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karena ia mengeluarkan kalimat yang mengandung
penghinaan, sedikit-dikitnya bisa menyinggung perasaannya, la ingat kembali,
bagaimana mata Erwin yang sebenarnya
hanya mata biasa bagaikan memancarkan sinar mengandung
api. Pasti Ivon telah salah ngomong. Mungkin tidak sengaja,
tanpa sadar. Tetapi Erwin adalah manusia yang pantang
tersinggung. Rasa harga diri sangat besar padanya. Meskipun ia orang tidak
punya. Hamdani tidak menelpon, tetapi bergegas pulang.
Kebetulan istrinya sedang tidak bepergian.
"Sudah ada kabar Erwin?" Ivon yang duluan bertanya.
"Ya," jawab Hamdani.
"Di mana dia" Mengapa dia pergi?"
"Kau tidak tahu mengapa dia pergi?" tanya Hamdani.
Ivon heran dan sedikit kuatir. Mengapa Hamdani bertanya begitu.
"Aku tidak tahu. Tetapi di mana dia?" tanya Ivon yang punya kepentingan sendiri
terhadap anak muda itu, dan ingin tahu di manakah ia berada.
"Kau tahu, dia mudah tersinggung. Tentunya kau berkata kasar padanya!"
283 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak, demi Tuhan tidak!"
"Jangan pakai sumpah segala. Sekarang dia sudah tidak ada. Coba ingat-ingat
adakah kau mengucapkan kata-kata
yang bisa membuat dia marah atau tersinggung?"
"Tidak Mas, aku tidak pernah berkata kasar."
"Lalu kenapa dia pergi. Apa dia merasa gajinya terlalu kecil" Kan dia bisa
ngomong!" Hamdani mulai mencari kesalahan pada dirinya.
Dalam hati Ivon menangis, ke mana gerangan orang yang
dicintainya itu. Dia mulai menduga, bahwa kepergian Erwin mungkin karena kata-
katanya kemarin. Erwin tidak bisa
menjawab dengan kata-kata. Dia tidak menolak, dia tidak menerima. Mungkin benar-
benar dia merasa terlalu rendah untuk bercintaan dengan seorang nyonya kaya
seperti dia. Kasihan Erwin. Dia terlalu banyak pikir dan terlalu perasa.
Akhirnya ia iba pada diri sendiri dan menganggap bahwa pergi jauh merupakan
jalan ke luar. Begitulah pikir Ivon. Dia merasa bersalah kini. Anak muda yang baik hati dan
jujur itu telah pergi. Mestinya dia jangan menyampaikan perasaan hatinya. Tetapi
bagaimana. Desakan itu tak terbendung lagi. Kalau tidak disampaikan ia akan
selalu penuh tanda tanya yang tak berjawab. Kini setelah
disampaikan, orang yang jadi idaman hati menghilang pula.
284 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanpa jawab yang menentukan. Menolak ataukah menerima
tetapi merasa rendah diri"
Suami istri itu menyesali kepergian Erwin. Sama kesalnya tetapi lain-lain
sebabnya. Hamdani merasa kehilangan
seorang pelindung, seorang sahabat, walaupun hanya
bertugas sebagai pengemudi. Ivon kehilangan orang yang
amat dikasihi. Dia yakin masih, bahwa ia tak bertepuk sebelah tangan. Tetapi ke
mana Erwin hendak dicari.
Masih untung, suaminya tidak mengetahui apa sebab
sebenarnya maka Erwin sampai meninggalkan rumah tanpa
pamit. Dan ia menangis sedih seorang diri di tengah harta kekayaan dalam
kehidupan tetapi tidak mampu memiliki orang yang begitu didambakannya.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 SEMENTARA itu Erwin yang manusia harimau dan dukun,
pernah jadi sopir telah hidup di Jakarta kembali. Yang mula pertama ditemuinya
adalah sahabatnya Hilman kemudian ia mencari Ki Ampuh yang telah tidak di
rumahnya yang lama lagi. Akhirnya rumah orang cukup terkenal itu didapatnya juga.
la disambut hangat dan diajak makan bersama. Diperkenalkan pada istrinya seorang
perempuan yang usianya tak akan lebih dari 18 atau sembilan belas tahun.
Istrinya yang baru. Kalau 285
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diperbandingkan memang tak sesuai, tetapi di zaman ini tidak ada lagi istilah
tak sesuai, semata-mata disebabkan
perbedaan umur atau rupa. Wanita zaman sekarang telah
banyak berpikir dengan cara lain diperbandingkan dengan wanita-wanita beberapa
tahun yang lampau. Zaman dulu memang pincang dan janggal kelihatan
manakala ada seorang laki-laki berumur yang beristrikan seorang wanita muda.
Bukan tidak ada. Tetapi kalau sampai terjadi yang begitu, maka sebagian terbesar
di antaranya adalah disebabkan kawin paksa seperti halnya dalam banyak cerita-
cerita roman tragis, di mana si perempuan akhirnya mati bunuh diri atau merana.
Sekarang tidak lagi. Banyak wanita muda memilih orang
yang sudah agak berumur karena berbagai pertimbangan.
Sudah jarang kawin paksa antara yang tua dengan yang
masih muda. Namun begitu dalam hal Ki Ampuh dengan istrinya
Zubaidah memang ada kelainan. Ada daya tarik tak terlawan pada diri Ki Ampuh
yang menyebabkan Zubaidah tunduk pada keinginannya. Bukan karena ia memandang Ki
Ampuh tentu bisa mencintainya dengan penuh kasih sayang dan
tanggungjawab. Bukan pula karena Ki Ampuh mempunyai
banyak harta benda yang kadangkala jadi pemikat yang juga bisa merobohkan.
Zubaidah bukan hanya sudah jadi istri
286 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang banyak ilmu dan dukun itu, tetapi juga sudah mulai membina diri untuk jadi
seorang Ibu. la telah mengandung oleh benih-benih yang ditaburkan laki-laki ke
dalam rahimnya, la tidak selalu merasa senang, tetapi dia tidak pernah berpikir
atau berdaya untuk menjauhkan diri dari orang itu. la bagaikan telah terikat
tanpa tali, telah tunduk tanpa ancaman apa pun.
Tak heran. Tak sia-sia ilmu yang dituntut Ki Ampuh dari Lomlom semasa ia di
Sibolga. Lomlom si dukun pekasih dan pitunduk yang punya berbagai macam jampi
dan jimat guna menaklukkan wanita mana saja yang disukainya. Lomlom
telah mengatakan, bahwa ia tak akan gagal, sebagaimana
gugurnya itu juga tidak pernah gagal.
"Anda kelihatan sehat sekali Erwin," kata Ki Ampuh.
"Terima kasih. Begitu juga Anda nampaknya," sahut Erwin.
Dia masih ingat, istri Ki Ampuh yang dulu sudah tua dan terus terang tidak bisa
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dikatakan menarik atau pernah cantik masa mudanya. Entah di mana wanita itu
diletakkan atau disimpannya. Mereka berdua yang sama-sama punya banyak ilmu itu
berbincang-bincang tentang Sumatera. Sekali lagi Ki
Ampuh memuji keramah-tamahan orang di Mandailing yang
telah memberi banyak tambahan pada perbendaharaan
ilmunya. 287 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
0ooDoEoWoI--KoZoo0 DENGAN uang yang dibawanya dari Surabaya, Erwin bisa
mendapat rumah kecil sederhana dengan kontrak satu juta untuk dua tahun. Berbeda
jauh dengan tempat kediaman Ki Ampuh yang kini sudah mempunyai gedung. Hasil
kerjanya atau kepunyaan istri barunya, begitu pikir Erwin.
Berbeda dengan masa lampau, kini keduanya bersahabat
dan tidak melihat kemungkinan untuk kelak menjadi musuh pula.
Jangan dikira bahwa Ki Ampuh hanya memiliki Zubaidah. la mempunyai dua orang
istri lain, sama mudanya dengan
Zubaidah. Kesemuanya cantik dan wanita-wanita didapatnya dengan kekuatan ilmu
pekasih-nya. Istri-istrinya yang lain bernama Laila dan Trees. Yang belakangan
ini seorang Indo. Ibu Indonesia ayah Belanda. Kalau dipikir dengan cara wajar memang aneh
bagaimana seorang pernah duduk di sebuah
fakultas seperti Trees sampai kawin dengan seorang dukun semacam Ki Ampuh yang
sekolah dasar saja pun tidak pernah tamat. Dalam hal sekolah lebih kurang si A
Tjai dengan nama mentereng Endang Widjaja. Kalau yang keturunan Cina ini dengan
akal licik serta kerakusan beberapa pejabat bangsa Indonesia bisa mengeruk uang
negara sampai sebanyak 22
milyar, maka Ki Ampuh dengan ilmu pekasihnya bisa
menundukkan tiga wanita cantik dengan jampi dan azimat.
288 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Masih lumayan ia cuma mengambil tiga. Kalau mau lebih, Ki Ampuh juga tinggal
jampi dan pandang atau colek saja.
Dukun itu telah mempergunakan ilmu-ilmu dari Sibolga itu benar-benar untuk
kepuasan hati dan diri, sesuai dengan apa yang dikhayalkannya dari sejak ia
menguasai ilmu tersebut. Orang-orang sekitar heran bagaimana ia yang hanya seorang dukun mempunyai tiga
istri muda rupawan dan terpelajar pula lagi. Tetapi keheranan demikian hanya
pada orang-orang yang tidak mempercayai kekuatan ilmu pekasih. Bagi yang percaya mudah dimengerti
mengapa ia bisa menguasai begitu banyak istri.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 PADA suatu malam Kamis ketika hujan turun dengan amat
lebat, Erwin sedang rebah-rebahan di tempat
pembaringannya. Hujan itu datang begitu tiba-tiba tanpa pertanda apa pun. Tiada
mendung dan tiada guruh. Pada
waktu itu terbayang olehnya wajah Ivon, istri bekas
majikannya Hamdani. la heran mengapa perempuan kaya itu jadi begitu tertarik
padanya. Sekaligus ia merasa kasihan.
Dalam suara curah hujan yang amat deras itu seolah-olah terdengar olehnya Ivon
beriba-iba agar ia kembali. Tampak olehnya Ivon selalu termenung memikir dan
mengenang dia. la merasa telah pergi dengan cara' yang tidak baik, tetapi dia melakukannya
semata-mata untuk keselamatan diri dan
289 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kebahagiaan keluarga yang menolongnya itu. Kalau ia
perturutkan kata hati laki-laki yang wajar, mestinya ia juga tertarik pada
wanita itu. Dan sesungguhnyalah Erwin juga mengetahui kecantikan Ivon.
Dilihat dari segi wanita itu, ia telah berlaku kejam. Tetapi bila dinilai dari
segala segi, maka ia telah mengambil langkah yang paling tepat.
"Benar Erwin, kau telah berbuat yang terbaik," tiba-tiba terdengar suara yang
tak asing baginya. Suara ayahnya. Tak lama kemudian Dja Lubuk dengan wujud
setengah harimau berwajah manusia telah berdiri di hadapannya.
"Ayah," kata Erwin perlahan. Dipeluknya orang tua yang setia itu.
Pada saat itu ia merasakan kedatangan perubahan pada
dirinya, la sendiri pun berubah menjadi badan harimau dengan kepala manusia.
Ayah dan anak berangkulan dan keduanya
sama menitikkan air mata.
"Kau anak baik Er," kata Dja Lubuk.
"Dan Ayah adalah ayah yang paling agung di dunia ini.
Ayah selalu datang, tak pernah meninggalkan aku pada saat-saat aku amat
membutuhkan kehadiran Ayah. Kurasa tak ada anak yang lebih bahagia daripada
aku." 290 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau sayang pada wanita itu?" tanya Dja Lubuk.
"Aku kasihan padanya Ayah. Mengapa ia begitu?"
"Karena ia manusia biasa, sama dengan manusia lainnya yang pada waktu benar-
benar jatuh cinta tidak bisa
menyembunyikan perasaan hati. la benar-benar jatuh cinta padamu!"
"Tetapi mengapa begitu?"
"Itu sukar diterangkan. Cinta kadang-kadang sangat penuh dengan keajaiban yang
tak terterangkan dengan hukum akal."
"Apakah yang akan dilakukannya Avah?"
"Dia akan menderita karena memikirkan dan mencintaimu."
"Lalu bagaimana?"
"Tak ada bagaimana. Kepergianmu ke Jakarta ini sudah baik. Aku akan mengabarkan
kepadanya bahwa kau juga menyayanginya dan karena sayanglah makanya kau pergi
meninggalkannya." "Ayah akan menemuinya?"
"Ya, dan akan membuatnya merasa tenteram kembali, la akan merasa bahwa kau
berkorban untuknya demi cintamu.
Dan itulah cinta yang paling indah di antara semua cinta."
291 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Terima kasih ayah. Dalam kesulitan bagaimanapun Ayah selalu mempunyai jalan
untuk mengatasi dan menyelesaikannya." "Jagalah dirimu baik-baik di Jakarta ini. Masih banyak yang akan kau hadapi
karena berbagai hadangan menantikanmu.
Ingat segala janjimu. Selama engkau ingat pada semua janji, kau akan selamat.
Tetapi kalau kau mengingkari apa yang pernah kau janjikan maka kebinasaanmu akan
tiba. Dan dalam hal semacam itu sepuluh Dja Lubuk dan Raja Tigor
tidak akan dapat menyelamatkanmu."
Dja Lubuk mencium kepala anaknya lalu menghilang.
Pikiran Erwin masih menerawang, ke istri dan anak, ke Ivon dan Hamdani.
Bilakah tantangan hidup akan berhenti mengejar dan
mengancam dirinya. Bilakah ia boleh mendapat ketenangan di bumi Allah ini"
Tetapi akhirnya ia tertidur juga.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 DALAM pada itu Dja Lubuk telah tiba di Surabaya untuk
menemui Ivon, wanita kaya yang jatuh cinta pada anaknya, la datang pada waktu
yang tepat. Perempuan itu sedang
sendirian di kamar tidurnya, kepala bertopang pada kedua telapak tangan, mata
memandang ke atas, tak berkedip.
292 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perlahan-lahan Dja Lubuk menghampiri ranjang tempat
wanita muda dan cantik itu berbaring dengan pikiran jauh ke laki-laki yang
meninggalkannya. Harimau manusia itu sengaja tidak menampakkan diri, walaupun ia
telah melihat wajah dan membaca pikiran Ivon. la tidak mau mengejutkan perempuan
itu. "Nyonya," kata Dja Lubuk pelan sekali. Tak terdengar oleh Ivon. Orang dalam
keadaan seperti dia hanya separuh sadar.
Dja Lubuk mengulangi. Kini Ivon mendengarnya, terasa
sayup-sayup. Baginya seperti suara Erwin, atau memang ada kemiripan antara suara
ayah dan anak. Ivon menoleh ke arah datangnya suara. Tak ada suatu apa pun
tampak. Khahayalan pikirnya. Betapa sakitnya bercinta. Kalaulah ada orang
melihatnya dalam keadaan demikian, orang itu akan tertawa karena menganggap dia
bodoh atau orang itu akan kasihan karena ia merindukan seseorang yang mestinya
begitu mudah, tetapi toh tak terjangkau oleh tangan.
"Erwin, tega benar kau," kata Ivon mengeluarkan sakit rindu yang mendobrak dari
dalam. "Jangan biarkan pikiran dan khayalan menghanyutkan dirimu Nyonya," kata Dja
Lubuk yang masih saja menyembunyikan wujudnya. Oh, kata-kata hatinya bersambut.
293 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan Ivon meneruskan: "Mengapa kau kata begitu Er. Inikah tanda penolakan yang
kutanyakan itu?" "Jangan kata penolakan Nyonya."
"Kau pergi tanpa pesan. Apa maksudnya?"
"Karena itulah jalan terbaik. Bagi Nyonya, supaya Nyonya tetap bisa bahagia
seperti sekarang. Berkedudukan baik
dalam masyarakat, terpandang dan disegani masyarakat!"
"Masyarakat, masyarakat lagi katamu. Apakah orang hidup dari masyarakat" Aku
tidak membutuhkan mereka. Di mana
kau Er?" "Ini aku, ayahnya."
"Haa, ayahnya. Kini kau mempermainkan aku. sampai
benar hatimu. Aku ini sakit Er, sudah tidak punya semangat, sudah kehilangan
rasa malu. Aku mohon, jangan permainkan daku lagi. Dan aku mohon hidup
bersamamu. Ke mana saja katamu akan kuturut."
Kasihan perempuan ini, pikir Dja Lubuk. Dia bukan hanya jatuh cinta, la sudah
ditelan oleh cinta yang bagi orang lain memberi rasa bahagia dan puncak
kesenanagan di mayapada ini.
294 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak, sebenarnya dia berkhayal, mana ada Erwin. Begitu pikir Ivon akhirnya.
Kini ia tidak lagi dapat menahan dua butir air mata yang mengalir pelan melalui
pipi mencapai bantal. "Jangan menangis Nyonya," kata Dja Lubuk, la telah berjanji pada anaknya bahwa
ia akan menenteramkan Ivon, maka ia harus melaksanakannya. Di antara begitu
banyak pekerjaan yang pernah dilakukannya di masa hayat sampai setelah ia bangkit lagi
dari kuburnya, rasanya usaha
menyejukkan hati perempuan ini termasuk yang 232 berat
atau paling berat, la bukan orang yang biasa atau pandai merayu, walaupun
hidupnya tidak bebas dari hidup bercinta tak bedanya dengan manusia biasa.
Dia bukan berkhayal rupanya. Tetapi siapa ini" Mengapa
ada suara tak ada rupa"
"Kau ingin melihat aku" Ayah Erwin!" kata suara itu.
"Ya, tentu saja aku suka sekali berkenalan dengan ayah laki-laki yang sangat
kucintai," kata Ivon tak malu-malu.
Sebenarnya ia diresahkan rasa takut, tetapi karena yang misterius mengatakan
dirinya ayah Erwin, maka rasa takut dikalahkan oleh rasa ingin tahu. Boleh jadi
orang ini bisa diajak berunding untuk mengembalikan pria idaman hati.
"Kau tidak takut?"
295 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ivon heran. Mengapa dia mesti takut. Tetapi kenapa pula tidak akan takut,
kenyataan membuktikan, bahwa suara itu tak tentu dari siapa datangnya. Kata
orang, yang ada suara tetapi tidak ada rupa hanya iblis atau jin. Tetapi bila
dikehendaki, jin dan hantu bisa menunjukkan rupa.
"Kenapa saya harus takut?" tanya Ivon. "Bapak mengatakan bahwa Erwin adalah anak
Bapak. Kalau aku begitu sayang pada anaknya mengapa harus takut pada
ayahnya?" la merasa bahwa dia berada dalam suatu alam baru, alam
penuh kegaiban dan keajaiban.
"Aku ini tidak seperti manusia yang biasa kau lihat."
Ivon sempat juga berpikir. Apakah orang ini sangat buruk, berbeda dengan anaknya
yang tampan. Mengapa mesti takut pada orang yang buruk rupa asalkan hatinya
baik. Betapa banyaknya di dunia ini berkeliaran orang-orang berwajah tampan
dengan hati iblis di dalam dadanya.
"Marilah kita berkata-kata Pak' kata Ivon.
"Kau benar-benar tidak takut?"
"Bapak benar-benar ayah Erwin" Mengapa tidak
kelihatan?" 296 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yah, aku sebenarnya sudah mati, tetapi hadir kembali di dunia ini karena nasib.
Terlalu panjang untuk kukisah-kan!"
Srrr, tersirap darah Ivon. Roh manusia yang telah
berpulang ke Rakhmatullah. Tetapi ia sudah ada di dalam kamar. Dan ia ayah
Erwin. Dikuatkan hatinya.
"Saya ingin berhadapan dengan Bapak. Tetapi Bapak akan menolong aku, bukan?"
"Sama dengan Erwin. Dia dan aku ingin menolongmu."
"Bapak akan mempertemukan daku kembali dengannya?"
"Apa sebab kau begitu sayang padanya?"
"Salahkah saya menyayangi manusia lain yang berkenan di hatiku?"
"Tidak, itu hak tiap orang. Tapi cinta tidak selalu membawa keberuntungan,
anakku!" Kata-kata "anakku" itu terdengar begitu lembut, sehingga Ivon terharu. Bagaikan
seorang ayah bicara dengan anak
tercinta atau mertua berkata-kata dengan menantu tersayang.
"Kuatkan hatimu. Jangan kau terkejut. Kau janji dulu, bahwa kau tidak akan
memekik. Sudah kukatakan, bahwa aku tidak seperti manusia lainnya," kata Dja
Lubuk. 297 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apakah ayah Erwin ini seorang yang cacat. Berkaki atau
tangan sebelah. Ataukah hanya punya satu mata. Mungkin
juga rupanya buruk sekali.
"Dengarkan ini anakku. Aku hanya mempunyai kepala manusia, tetapi tubuhku
harimau." Terkejut Ivon mendengar. Tetapi kalau orang ini bukan
mempunyai maksud dan hati baik mengapa ia katakan dulu
semua-muanya sebelum ia menampakkan diri. la bisa saja
tiba-tiba muncul di hadapan Ivon sehingga ia mati kejang, tetapi ia tidak
melakukannya. "Boleh sudah aku menampakkan diri?" tanya Dja Lubuk.
"Ya," jawab Ivon. la merasa wajahnya memucat.
Bagaimanapun ada rasa takut, tetapi lebih daripada itu adalah keinginan bertemu.
Dan ia, Dja Lubuk sang manusia harimau yang hidup
kembali setelah mati, duduk di depan ranjang Ivon. Wanita muda itu tersentak,
terkejut, tetapi hanya sejenak, la segera dapat menguasai dirinya. Makhluk ini
memperlihatkan diri karena ia menghendaki.
Ivon duduk lalu turun dari ranjangnya, duduk di lantai yang berlapiskan karpet
amat mahal, la berhadap-hadapan dengan wajah seorang laki-laki tua, tetapi gagah
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dan bersih. Dja Lubuk dengan misai melintangnya, mata bercahaya bersih.
298 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sejenak Ivon memandangi mahluk yang tidak pernah termimpi atau terkhayalkan
olehnya akan bersua dalam kenyataan.
Kemudian ia tunduk. "Aku ayah Erwin," kata Dja Lubuk. "Kau masih juga rindu pada anakku?" tanya Dja
Lubuk sejurus kemudian. Ivon mengangguk. Manusia harimau itu tidak membuat dia
bisa melepaskan rindunya dari anak muda yang pernah jadi sopirnya itu.
"Bapak hadirkanlah dia kembali," kata Ivon.
"Dia juga manusia harimau semacam aku, nak."
"Biarpun dia manusia ular atau apa'saja, saya tetap menyayanginya."
Wah, cilaka nih. Ivon juga semacam Indahayati yang telah jadi istri Erwin. la
dulu pernah melihat kekasihnya itu menjadi setengah harimau, tetapi ia tetap
mencintainya. "Jangan kau turutkan kata-kata hati yang tak pakai perhitungan."
"Apakah kasih sayang harus dengan perhitungan"
Bukankah kasih atau cinta tidak diperdagangkan!"
"Kau cerdas dan keras hati. Sekeras hati Erwin. Tetapi kalian berdua masih
beruntung. Dia dapat menguasai diri pada detik yang amat menentukan."
299 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia juga menyukai diriku Pak?"
"Karena itulah maka dia pergi tanpa pamit nak."
"Karena dia sayang" Saya tak mengerti."
"Dia sadar akan dirinya. Kekurangan dan nasibnya yang sama dengan nasibku ini.
Sewaktu-waktu bisa jadi harimau.
Bayangkan, kalau kalian berdua sedang di tempat orang
banyak dan Erwin mendadak berubah jadi setengah harimau, bagaimana" Kau akan
malu bukan" Jangan katakan tidak!
Dan mungkin dia akan dibunuh orang beramai-ramai di
hadapan matamu! Kau akan amat tersiksa. Inilah yang tidak dikehendakinya. Itulah
sebabnya maka ia menjauhkan diri.
Karena terlalu sayang padamu. Memang sakit mengenang
orang yang kita sayangi, tetapi lebih sakit lagi meninggalkan orang yang amat
dicinta. Kesediaannya berkorban demi cinta sangat besar." Dja Lubuk diam dan
Ivon juga tidak memberi tanggapan. Falsafah cinta yang diuraikan Dja Lubuk
memang tinggi, tetapi kalau dikaji, kiranya demikianlah cinta yang sebenarnya.
Bersedia berkorban demi cinta itu sendiri.
Aneh terdengar. Tetapi yang bersih dan murni apalagi yang luhur mungkin hanya
ada dua di antara sepuluh perasaan
yang orang namakan cinta.
Kata-kata yang diucapkan dengan tenang teratur oleh Dja Lubuk meresap ke dalam
lubuk hati Ivon. Tanpa sadar ia
300 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menangis yang kemudian berubah jadi isak-isak yang
menyebabkan bahunya tergoncang-goncang. la sedih dan
amat terharu. Rupanya laki-laki itu toh mencintai dia. Dia tak bertepuk sebelah
tangan. Tetapi nasib peruntungan Erwin jugalah yang menyebabkan ia melenyapkan
diri tanpa permisi. Dja Lubuk yang punya perasaan halus memandangi Ivon
dengan hati sedih, la kasihan pada wanita yang kaya tetapi roboh oleh landaan
cinta itu. "Sudahlah," katanya, "Pada waktunya nanti kau akan melupakannya. Dia tak mungkin
bisa membuat kau sebahagia keadaanmu sekarang dengan Hamdani."
Ivon tidak menjawab. Tidak perlu lagi dijawab. Tiada lagi harapan baginya bahwa
Erwin akan kembali. "Boleh aku bicara sekalimat lagi nak?" tanya Dja Lubuk.
Ivon hanya mengangguk, tidak memberi jawaban.
"Erwin dan aku akan selalu di dekatmu, walaupun kau tak melihat kami. Kami akan
melindungi kau dan suamimu sekuat kemampuan yang ada pada kami."
Perempuan itu sangat terharu, tetapi tidak menolong dia dari kerinduannya.
Dja Lubuk mohon diri dan tahu bahwa ia tidak akan
mendapat jawaban, ia menghilang tanpa meninggalkan bekas.
301 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sepeninggalnya, Ivon menangis tersedu-sedu dan ia tidak berusaha menahannya.
Mungkin tangis itu satusatunya jalan untuk meringankan sedikit beban hatinya.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 KETIKA Hamdani pulang dan masuk kamar tidur, istrinya
sudah tidur dalam kedukaan dan putus-asa. Tampak jelas
kemuraman pada wajahnya yang biasanya selalu cerah, la
pun melihat bahwa wanita itu baru menangis. Ketika ia
mendekat untuk meyakinkan dirinya kelihatan bantal masih basah.
Apakah yang disedihkannya" Apa yang telah terjadi
sepeninggalnya" Apakah ada pula orang yang mengirim
guna-guna untuk meresahkan hati istrinya" Apakah ada usaha untuk memisahkan dia
dari Ivon" Tidakkah mereka puas
dengan permohonan maafnya tempo hari ditambah dengan
memberikan sebagian dari hartanya" Apakah giliran istrinya kini diserang dengan
cara halus karena ia telah merebut suami orang" Hamdani kini bukan lagi Hamdani
yang dulu dengan segala pikiran modern yang sama sekali tidak percaya akan kekuatan jampi
dan jimat. Kekuatan guna-guna dan sihir!
la telah melihat sendiri bagaimana puluhan dokter dan dukun tidak mampu
menyembuhkan impotensinya sampai akhirnya
seorang Erwin datang menyelamatkan dia.
302 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terlalu, terlalu! Manusia-manusia terkutuk dan serakah
selalu tak pernah puas. Selalu haus kejahatan, senang melihat orang lain
menderita. Begitulah pikirnya. Sebentar lagi istrinya akan menjerit-jerit
histeris bagaikan melihat jin setan.
Sedangkan Erwin sudah tak ada untuk menolak segala bala itu.
Tetapi jerit tidak kunjung terdengar. Beberapa jam
kemudian baru Ivon terbangun, la lemas sekali.
"Mengapa kau sayang?" tanya Hamdani.
Ivon mencoba senyum. "Aku mimpi barangkali." Lega hati Hamdani. Bukan guna-guna
rupanya. Ivon tidak menceritakan apa yang baru berlalu
sebagaimana Hamdani tidak pernah menceritakan, bahwa
Erwin berubah jadi setengah harimau tatkala mengobati
dirinya. 0ooDoEoWoI--KoZoo0 SEMENTARA itu Ki Ampuh mempersiapkan diri untuk pergi
ke istana mbah Panasaran. la ingin melihat perempuan cantik itu berlutut mohon
kasih dari dia yang dulu pernah dihina dan diusir.
Ilmu meringankan tubuh dan langkah harimau telah
dipelajari Ki Ampuh di Tapanuli. Kini dimanfaatkan untuk 303
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
secepatnya tiba di tempat mbah Panasaran. la merasa sangat gembira karena pada
hari ini ia akan dapat menebus
kekalahannya beberapa bulan yang lalu.
Dalam tempo singkat Ki Ampuh telah tiba di daerah
kawasan perempuan cantik bagaikan gadis remaja umur
sembilan belas tahun itu. Kedatangannya sebagai orang yang sudah dikenal, segera
menjadi pembicaraan di antara
masyarakat yang menjadi semacam rakyat wanita sakti itu.
Seorang pesuruh menyampaikan pesan Ki Ampuh bahwa ia
ingin bertemu dengan ratu mereka.
Wanita yang tidak banyak punya saingan di antara wanita-wanita cantik negara
mana pun di dunia ini segera
menyongsong kedatangannya, la memperlihatkan wajah
berseri-seri, kagum melihat laki-laki yang sudah dikenalnya tetapi kini
kelihatan begitu lain. Ganteng dan menarik.
Kekagumannya tidak disembunyikan, membuat Ki Ampuh
semakin yakin akan kemenangannya.
"Wahai Ki Ampuh, sahabat. Sudah kembali dari
Sumatera?" tanya mbah Panasaran.
"Sebagaimana kau lihat, aku telah ada di sini," jawabnya angkuh.
"Kau gagah sekali," ujar mbah Panasaran.
304 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ah, jangan kata begitu. Aku masih yang dulu juga. Kau masih ingat, bukan?"
"Tidak, orangnya memang yang dulu, tetapi segala-galanya telah begitu berubah,"
dan mbah Panasaran memperhatikannya dari atas ke bawah.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya laki-laki yang sudah mempelajari dan sedang
mempergunakan ilmu pekasih.
"Biasa saja." "Tidak, kau lebih cantik dari dulu. Tambah muda, tambah mempesona."
"Kau akan bermalam di tempatku yang buruk ini bukan?"
"Kau mengundang aku?"
"Aku ingin kau menginap di sini. Kita akan cerita-cerita dan bersantai-santai.
Ataukah kau keberatan"*'
"Tidak, aku ingat bagaimana kau tempo hari tidak
menghargai aku!" "Itu hanya suatu percobaan. Aku mau tahu, apakah kau benar-benar memperhatikan
aku." "Hanya laki-laki dungu yang tidak memperhatikan kau.
Orang normal pasti jatuh hati padamu."
305 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dan hanya wanita tak bermata hati yang tidak akan tertarik padamu Ki Ampuh. Aku
akan senang sekali kalau kau suka
menyebutku dengan nama kecilku, Sari."
"Nama yang indah sekali," kata Ki Ampuh yang kini tidak merasa perlu lagi resmi-
resmian memanggil wanita itu dengan mbah seperti dulu.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 MBAH PANASARAN memerintahkan pelayan-pelayannya
untuk menyediakan buah-buahan dan makanan terlezat yang ada dalam persediaan.
Sang tamu yang merasa dirinya kini amat ganteng dan jadi pujaan semua wanita
yakin bahwa perempuan itu sudah ada dalam kekuasaannya, la tinggal
buka mulut saja. Maka makanan yang melebihi segala
hidangan pun akan tersedia baginya. Hihuuu, rassain lu, kata Ki Ampuh di dalam
hati. Hari ini adalah hari pembalasan. Mbah Panasaran harus
menebus kesombongannya dulu dengan menyatakan kasih
dan mohon sepotong cinta dari orang yang banyak ilmu dan tak terkalahkan di
pulau Jawa. Begitulah pikir dan keyakinan Ki Ampuh.
"Bagaimana keadaan di sini selama aku ke Sumatera
geulis?" tanya laki-laki itu.
306 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perempuan itu tidak menyahut. Seperti mengatur kata-kata bagaimana ia harus
menjawab agar gengsi tetap terpelihara.
Maklum, wanita selalu mengutamakan gengsi. Apalagi dia, yang dulu pernah
menunjukkan keunggulannya di atas Ki
Ampuh. "Apa yang kau pikirkan cantik?" tanya Ki Ampuh lagi.
Mbah Panasaran menarik napas untuk melegakan rasa
sesak yang menekan dada. Setidak-tidaknya begitulah
dugaan laki-laki yang baru mendapat tambahan ilmu itu.
"Ki Ampuh, apa saja yang kau buat di Sumatera. Mengapa begitu lama kau
bepergian?" tanya mbah Panasaran yang selain nama Komalasari masih mempunyai
beberapa nama yang sama indahnya. "Mengembara, melihat-lihat dan menilai-nilai."
"Lalu bagaimana kesanmu tentang pulau yang banyak
disebut tentang ilmu-ilmu gaibnya itu?"
"Biasa saja. Ilmu mereka sama sekali tidak lebih tinggi dari kita di sini."
"Tetapi kau kelihatan lain sekarang."
"Lain apanya?" "Aku malu mengatakan."
307 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kenapa mesti malu pada seorang sahabat" Ataukah kau tidak memandang aku sebagai
kawan lagi?" Mbah Panasaran tidak segera menjawab. Ki Ampuh
senang, la yakin, bahwa perempuan itu telah bertekuk lutut tapi malu
mengatakannya secara berterus-terang. Tetapi dia akan membuat Komala benar-benar
sujud di hadapan kakinya mohon disayang. Tidak sia-sia ia memakai ilmu pekasih
dari Tapian na Uli sana. Berkata mbah Panasaran dengan lembut: "Aku mulai bosan hidup menyendiri begini
Ki Ampuh." "Ah, mustahil. Kau mempunyai nyamikan yang selalu kau ganti. Kau bisa mendapat
pemuda mana saja yang kau sukai.
Mana bisa kesepian."
"Hidup ini tidak bisa hanya dengan anak-anak muda yang kegunaannya hanya untuk
bercanda dan bergurau. Aku
membutuhkan orang yang dewasa pikiran dan perbuatan."
Nah, mampus lu, kata Ki Ampuh di dalam hati. Perempuan
pernah sombong itu mulai menyatakan apa yang
dirasakannya, la membutuhkan orang semacam dia, tetapi
masih menahan diri untuk berterus terang.
"Sudah ada seseorang yang kau kira dapat memenuhi
keinginanmu?" 308 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh yakin, bahwa dialah orang yang diharapkan
mbah Panasaran dan dia nanti akan jual mahal. Akan
mengingatkan perempuan itu pada penghinaan yang pernah
dilontarkannya pada dirinya. Dia akan membalas, akan
memperlihatkan kepada orang yang merasa terhebat di Jawa itu, bahwa Ki Ampuh
tidak membutuhkan dia. Dia akan buat wanita itu mengemis dan memohon agar ia
diampuni dan dilimpahi setitik sayang.
Sejurus kemudian mbah Panasaran menjawab: "Ada Ki
Ampuh!" "Boleh kutahu, siapa orangnya?" Hati Ki Ampuh bagaikan mau meledak kegirangan.
"Kau tentu tahu!" jawab perempuan itu.
"Katakanlah, mengapa mesti segan-segan," ujar Ki Ampuh.
Kemenangan terbesar selama hidupnya segera akan menjadi kenyataan.
"Kau tak tahu Ki Ampuh" Kau kata, kau lebih dari sahabat.
Jangan berpura-pura," kata mbah Panasaran.
Memang perempuan sangat kuat menyimpan rahasia
hatinya. "Aku ingin kau mengatakannya, Komala."
"Kau tidak akan mentertawakan aku?"
309 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa aku harus mentertawakan. Aku senang pada
sahabat yang berterus terang."
"Erwin, yang tempo hari melarikan diri dari sisiku," kata mbah Panasaran tanpa
mengangkat muka. Kalau tujuh geledek menggelegar beruntun, Ki Ampuh tidak akan sekaget itu.
Tatkala diusir dulu ia pun tidak semalu sekarang, Erwin"
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Erwin yang dirindukan perempuan itu. la mati-matian
menyangka, bahwa wanita tercantik itu tentu akan menyebut dirinya, la bayangkan
akan menolak sehingga wanita itu
menyembah mohon dikasihani, mohon dicintai! Tahu-tahunya ia menyebut Erwin,
pemuda yang pernah jadi musuh
besarnya. Maknya didongkrak betul-betul! Tidak ada malu sebesar ini, tidak ada
kejatuhan sedalam ia jatuh. Hancur rasanya segala harga diri. Dia yang sudah
membaca-baca dari rumah. Dia yang sudah memakan sirih bertemu urat
dengan pinang tunggal setandan sebagai ramuan tidak
menggugah hati wanita sakti keparat itu.
Jahanam, sungguh jahanam perempuan ini. Dan yang
dicintainya tak lain daripada Erwin yang dulu bahkan
melarikan diri karena tidak sudi padanya. Mengapa dunia begitu benjol! Sekurang-
kurangnya benjol untuk dirinya.
310 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rasanya mau ia mengambil langkah seribu oleh rasa malu
yang tak kepalang. Tetapi kalau ia melakukan itu, Komalasari bahkan akan tahu
apa yang diyakininya tadi. Maka ia
bertahan. Dengan marah tak terhingga, malu tak terka takan.
Kasihan Ki Ampuh, la tidak sadar, bahwa sejak mula ia
menampakkan diri, wanita itu sudah tahu bahwa ia memakai ilmu pekasih. Tetapi
perempuan itu bukanlah mbah Panasaran kalau ia bisa ditundukkan oleh ilmu
sekedar tingkat itu saja.
"Di mana dia sekarang Ki Ampuh?" tanya mbah Panasaran seolah-olah tak tahu apa
yang sedang dirasakan oleh laki-laki yang baru pulang merantau itu.
"Entah, mungkin masih di negerinya," jawab Ki Ampuh berdusta.
"Kau tak tahu di mana dia kira-kira berada kini" Kau tak mau menolong aku?"
Sialan bener. Dia yang ingin disembah akan menolong
wanita yang hendak ditundukkannya. Mempertemukannya
dengan laki-laki yang justru pernah jadi saingan terbesarnya"
"Tolonglah aku Ki Ampuh. Bukankah kalian telah
bersahabat, bahkan jadi bersaudara" Bukankah kau telah
dibawa keluarga Dja Lubuk ke Sumatera untuk menambah
ilmu. Bukankah kau telah banyak menerima, budi mereka. Apa salahnya kau tolong
aku bertemu dengan Erwin."
311 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tak tahu di mana dia. Mengapa tak kau cari saja ke Sumatera, kalau kau
begitu cinta padanya" Tetapi, apakah kau kira dia cinta padamu?"
"Aku akan bikin dia jatuh cinta. Kali ini aku tidak akan gagal!"
"Tetapi dia hanya manusia harimau!"
"Biarpun dia anak iblis, aku mencintainya."
Mendengar ini hati Ki Ampuh tambah panas. Begitu
besarkah cinta" Dia yang sejelita itu menginginkan manusia harimau sebagai
kekasih! Gila, benar-benar gila. Apakah yang dipakai Erwin maka ia sampai begitu
digilai" Ilmu yang melebihi kepandaiannya" Adakah ilmu pekasih yang lebih
hebat daripada apa yang dimilikinya" la menyangka, bahkan berkeyakinan bahwa
sepulangnya dari Sumatera, dialah orang pandai yang tak terkalahkan di Jawa,
tetapi kini ternyata masih ada orang lain yang di atas dia. Dan orang itu masih
itu-itu juga orangnya, Erwin anaknya Dja Lubuk, cucu dari Raja
Tigor. Hati Ki Ampuh sakit, sesakit luka diberi air jeruk nipis.
Orang itu harus disingkirkan dari bumi Jawa, baru dia bisa jadi si penguasa
tunggal dalam bidang ilmu gaib dan ajaib. Tetapi ia teringat pada sumpahnya,
bahwa ia tak boleh mengkhianati Raja Tigor sekeluarga termasuk sahabat-sahabat
terdekat 312 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mereka. Itulah sumpah yang telah diucapkannya ketika ia digembleng menjadi orang
yang lebih hebat di kuburan Raja Tigor dan di Sihepeng. "Kalau saya sampai
berkhianat, maka bila saya mati, saya akan menjadi babi hutan," terngiang-ngiang
di telinganya. Dan penjelmaan menjadi babi hutan adalah suatu nasib yang paling
hina di antara orang Tapanuli Selatan. Kalau jadi harimau masih biasa, sama
sekali tidak mengherankan. Memang ada juga orang kini yang akan
menganggapnya hina, tetapi oleh masyarakat lama, hal yang begitu dianggap suatu
kewajaran saja. Pewarisan turun
temurun untuk jadi harimau atau memelihara harimau akuan adalah hal yang tidak
mengherankan sama sekali.
"Aku punya firasat bahwa Erwin ada di Jawa sekarang Ki Ampuh!" kata Komalasari.
"Jikalau begitu aku belum bertemu dengannya," jawab Ki Ampuh.
"Kau bersahabat dengan keluarga Raja Tigor kini,
bukankah begitu?" "Benar!" "Dan kita juga bersahabat, bukan. Hari ini aku angkat kau jadi saudara, kita
jangan bermusuhan lagi. Kau suka Ki
Ampuh?" 313 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Neneknya diobral bener ini perempuan! Ingin bersaudara
segala! Ki Ampuh ingin disembah dan dicinta, bukan jadi saudara!
"Kau tiada menjawab," kata mbah Panasaran.
Kini Ki Ampuh tidak kuat menahan emosi. Dipandangnya
wanita itu dengan sorotan tajam, la sudah jauh lebih hebat daripada dulu.
Daripada bekas musuhnya mendapat
Komalasari, lebih baik perempuan ini disingkirkan. Akan terlalu sakit hatinya
kalau mengetahui anak muda itu berpacaran apalagi tidur bersama Komala.
"Tidak, aku tidak sudi bersaudara dengan kau, bedebah.
Kau perempuan siluman tak tahu diri. Kau menipu sekian
banyak lelaki. Dengan ilmu hitammu kau kelihatan muda
walaupun sudah berumur tiga ratus tahun. Sebenarnya kau tentu sudah keriput,
hanya kau mampu menipu mata kami.
Tetapi aku tidak akan jatuh ke perangkapmu iblis. Dan kalau kukatakan bahwa aku
tidak melupakan penghinaan yang kau lemparkan padaku beberapa bulan yang lalu,
maka maksud kedatanganku adalah untuk membalas dendam. Kau tidak
boleh memperdayakan laki-laki lagi, kau harus mampus
sebagaimana lazimnya semua yang bernyawa harus pindah
dari alam fana ke dunia baka!"
314 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ha, ha, ha," tawa mbah Panasaran jadi seperti suara kuntilanak yang
meninggalkan sopir mobil yang baru ditipunya dengan penyabaran sebagai wanita
ayu. "Dengan secuil tambahan ilmu saja kau kini mau sombong padaku. Kau keliru,
laknat!" "Anjing kau, setan. Kau belum kenal siapa aku sekarang heh," dan Ki Ampuh mundur
dengan satu lompatan sejauh lima meter bersiap untuk menyerang perempuan itu.
Mbah Panasaran tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Ki Ampuh menghitung
bagaimana caranya ia menerjang, supaya jangan meleset,
"Nah, apa lagi?" kata perempuan itu menantang.
Laki-laki yang sedang marah itu hendak mengayun
badannya, tetapi terasa berat. Kaki tak terangkat. Tangan dan badan dapat
digerakkannya, tetapi dia tidak dapat beranjak dari sana. Kelihatanlah pandangan
yang aneh. Seorang yang bagaikan bersenam di tempat. Apa ini, tanyanya di dalam
hati. Ilmu apa pula yang dipakai mbah Panasaran makanya ia
sampai tidak bisa mengangkat kaki.
"Namanya ilmu memaku kaki, Ki Ampuh, kalau kau hendak tahu namanya," kata
perempuan itu tenang tetapi dengan wajah mengejek.
315 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh tidak memberi tanggapan, la tidak menyangka
perempuan itu mempunyai kepandaian seperti ini.
"Dan ini yang dinamakan ilmu mematikan tangan," kata mbah Panasaran.
Ki Ampuh merasa kakinya menjadi ringan seperti biasa, la melompat maju, tetapi
tangan yang hendak digunakan
menyambar lawannya tidak mau bergerak. Seberat kakinya
tadi. Wanita sakti itu hanya perlu beranjak dua langkah ke kiri supaya jangan
tertubruk oleh tubuh laki-laki itu.
Dengan gerak cepat Ki Ampuh membalik, tetapi apalah
daya tempur dengan kaki lincah dan kuat tetapi kedua belah tangan tiada dapat
dipergunakan. "Ki Ampuh, sebenarnya kau punya ilmu yang hebat sekali, sehebat Dja Lubuk dan
Raja Tigor, tetapi kau tak punya ilmu untuk melawan kekuatanku mematikan bagian
mana saja dari tubuhmu. Enak punya kepintaran seperti aku ya. Bisa
mempermainkan musuh!"
"Jangan sombong wanita siluman," kata Ki Ampuh lalu ia menerjang lagi dengan
kekuatan kedua belah kakinya.
Meskipun tangan bagaikan lumpuh, tetapi tendangan Ki
Ampuh mengenai perempuan yang sedang dimabok
kesombongan itu. la terjungkal ke belakang, terduduk. Cepat 316
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh menerjang lagi, kena sebelah kiri kepalanya
sehingga ia tergeletak. "Kau terlalu sombong, memandang enteng padaku," bentak Ki Ampuh lalu ia
mengambil sikap baru untuk menginjak-injak wanita itu. Tetapi rupanya mbah
Panasaran sudah sadar dari kelalaiannya. Ketika kedua kaki Ki Ampuh dengan
seluruh kekuatan dihenyakkan ke dada mbah Panasaran yang tentu
akan membuatnya rusak dalam, perempuan itu
menampungnya dengan kedua belah tangan dan
melambungkannya ke atas sehingga laki-laki itu terlempar beberapa meter ke
udara. Wanita itu segera bangkit dan
mempersiapkan diri untuk menangkap lagi kedua kaki
musuhnya, tetapi dengan suatu gerak luar biasa cepat Ki Ampuh menjejak bumi
beberapa meter jauhnya sehingga
rencananya tidak berhasil.
Sudah banyak kemajuan dicapainya, pikir mbah Panasaran
di dalam hati. Memang benar, silat harimau yang dipelajari Ki Ampuh di Sumatera
belum tentu silat yang paling hebat di antara semua ilmu silat, tetapi teknik
dan taktik yang demikian pasti tidak ada di Jawa, sebagaimana banyak ilmu silat
pulau Jawa tidak dikuasai oleh ahli-ahli gerak tangkas itu di Sumatera.
Tidak diketahui oleh keduanya bahwa seluruh pertarungan itu diperhatikan oleh
sepasang mata yang baru datang dari 317
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jawa Timur, mata Erwin. la kagum melihat kepandaian mbah Panasaran, kasihan
melihat Ki Ampuh yang dilumpuhkan kaki kemudian tangannya. Tetapi kemudian dia
bangga bahwa kunjungan orang itu ke Tapanuli tidak sia-sia belaka.
Meskipun dengan kedua tangan dimatikan oleh lawan, Ki
Ampuh mampu mempergunakan kakinya untuk memberi
perlawanan yang tangguh. Erwin melihat gerak cepat laki-laki itu menerjang mbah
Panasaran dan ia pun sempat
memperhatikan bahwa wanita itu sama sekali tidak
memperhitungkan perlawanan segigih dan sekuat itu. Dan
memang benarlah begitu. Mbah Panasaran menyangka,
bahwa dengan kedua tangan dibikin tak bisa bergerak tentu lawannya itu akan
menyerah. Erwin berpikir dan berbuat cepat, la bacakan mantera si patah-sude, Ki Ampuh
merasa sesuatu menjalar di seluruh tubuhnya. Kedua tangannya dapat bergerak
lagi. la heran, tetapi tidak sempat memikirkan bagaimana itu bisa terjadi,
karena pada saat itu mbah Panasaran serentak melompat
bersama dia, sehingga keduanya bertemu empat meter di atas bumi. Mbah Panasaran
mempergunakan kedua ibu jari dan
jari tengah tangannya untuk menusuk mata dan ulu hati Ki Ampuh. Mendadak Ki
Ampuh bagaikan terbang semeter lagi
ke atas, sehingga kedua tangan perempuan itu hanya
menusuk angin. Kini Ki Ampuh bertambah heran, la tidak
318 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pernah belajar untuk setelah di udara tanpa tempat berpijak bisa melompat lagi,
tetapi kini ia telah melakukan itu. Ini suatu keajaiban. Kalau ia tak terangkat
ke atas, pasti tusukan wanita itu mematikan atau sedikit-dikitnya membuat dia
pingsan, la tahu bahwa yang jadi tujuan jari-jari mbah Panasaran tadi kedua mata
dan ulu hatinya. Janganjangan kedua biji matanya terlempar ke luar.
Tentu saja mbah Panasaran juga amat heran, la tidak
pernah melihat orang melompat tanpa tempat berpijak. Kalau seseorang yang pandai
ilmu meringankan tubuh dapat
melambungkan diri sampai empat bahkan sepuluh meter ke
atas tenteng rumah, bukanlah terlalu mengherankan, terutama bagi orang-orang
dunia persilatan tinggi. Ki Ampuh tadi mengatakan, bahwa ilmu orang di Sumatera
tidak lebih daripada di Jawa, tetapi kini ia membuktikan bahwa ia dapat melakukan beberapa
teknik dan kepintaran yang tak
tekerjakan oleh pandai silat di Jawa. Mungkin orang semacam itu ada, tetapi mbah
Panasaran belum pernah melihat, bahkan tidak pernah mendengarnya.
Wanita sakti itu telah mendarat lagi di bumi menantikan Ki Ampuh, tetapi
ternyata lawannya itu tidak turun. Ketika ia memandang ke atas maka tampak kini
orang itu berdiri di udara dengan pose hendak menerima atau mengelakkan
pukulan. Pemandangan ini membuat mbah Panasaran
319 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bertambah kagum. Bagaimana itu bisa terjadi. Berdiri di udara tanpa ada tempat
berpijak. Dan sebenarnya bukan hanya dia, yang berdiri itu pun turut heran,
bahkan dialah yang paling heran. Sungguh ajaib, bagaimana ia bisa berbuat begitu
seolah-olah berdiri di atas tanah saja.
"Kau tak punya keberanian untuk turun Ki Ampuh?" kata mbah Panasaran mengejek
untuk memanaskan lawannya.
"Kau tak sanggup naik seperti aku?" tanya Ki Ampuh dalam keheranan pada dirinya.
"Kalau begitu biar aku yang turun."
Dan ia pun turun ke bumi berhadap-hadapan dengan mbah
Panasaran. "Kau benar-benar hebat sekali sekarang," kata wanita itu memuji. "Semua itu kau
pelajari di Sumatera?"
Sebelum Ki Ampuh memberi jawaban terdengar suara
orang menghimbau: 'Hai, untuk apa kalian mengadu nyawa.
Apakah hidup di dunia hanya untuk bermusuhan?" Suara itu bukan suara aneh bagi
Ki Ampuh, juga tidak bagi mbah
Panasaran. Maka serentak keduanya menoleh ke tempat
datangnya suara. Dan mereka lihat di sana orang yang sudah sama mereka kenal. Si
pemuda Erwin. Dialah yang mengisi Ki Ampuh tadi sehingga dapat melakukan hal-hal
yang tidak pernah dipelajarinya. 320 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh tidak gembira melihat kedatangan orang
Sumatera itu. Mau apa dia mengunjungi mbah Panasaran"
Mau menaklukkannya atau mau sujud di hadapannya" Mbah
Panasaran sendiri tentu senang dengan kedatangan Erwin, pikir Ki Ampuh, sebab
tanpa malu-malu dia tadi telah
mengatakan, bahwa yang diingininya laki-laki semacam orang dari Mandailing itu.
Dan memang benar tepat dugaan Ki
Ampuh. Mbah Panasaran sangat sukacita melihat Erwin
datang ke sana. Tidak perduli untuk tujuan apa. Dia telah merindukannya dan ia
yakin akan dapat menundukkannya.
Bukankah kala kedatangannya yang pertama kali ia hampir saja dapat tidur dengan
orang muda itu" Kali ini ia pasti akan berhasil. Mbah Panasaran membayangkan
suatu kenikmatan yang paling indah selama hidupnya yang tiga ratus tahun.
Wanita itu yang mulai menyapa: "Erwin, aku tak
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyangka akan bertemu lagi dengan kau. Apa kabar dan
bagaimana semua keluarga di Sumatera?"
"Baik, semuanya baik, terima kasih. Aku telah menceritakan tentang kehebatan
seorang wanita di pulau Jawa ini, engkau.
Semua orang Mandailing kagum."
"Jangan suka berlebih-lebihan Erwin. Lama kau kembali ke kampung halamanmu.
Tentu banyak oleh-olehnya!"
321 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Daerah kami miskin, tak ada bawaan yang bisa diangkut ke mari. Aku ke Jawa ini
justru untuk memperjuangkan
kelanjutan hidup!" "Kau benar-benar orang muda tinggi ilmu yang rendah hati.
Pendekar Sadis 21 Lentera Maut ( Ang Teng Hek Mo) Karya Khu Lung Kemelut Di Ujung Ruyung Emas 14
"Mengapa begitu?" tanya paman Hamdani.
"Pergilah. Pengobatan ini cukup kuusahakan di hadapan Tuan Hamdani saja!"
Hamdani meminta pada keluarganya agar semua
meninggalkan kamar. 241 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tinggal kini mereka berdua saja. Sang dukun muda dan si kaya yang impoten. Pintu
kamar juga sudah dikunci oleh
Hamdani menurutkan kehendak Erwin.
"Jangan Tuan terkejut dan menjerit ya!" pinta Erwin.
"Mengapa?" tanya Hamdani.
"Dukun yang sebenarnya itu akan datang ke dalam diriku.
Jangan takut. Tuan akan sembuh kalau Tuhan mengizinkan.
Jangan berteriak!" Hamdani berjanji akan mematuhi semua perintah.
Erwin mulai berkeringat-keringat kemudian perubahan itu datang. Mulai dari
tangan dan kakinya, kemudian tubuhnya.
Hamdani memperhatikan dengan rasa takut yang amat
sangat. Belum pernah ia setakut itu. Tetapi ia menahan diri.
Peluh membasahi diri Hamdani, kemudian ia pun gemetaran.
Tetapi ditahannya, karena di atas dari segala-galanya yang amat penting adalah
penyembuhannya. "Jangan bikin pembalasan," kata Erwin yang tubuh sudah jadi tubuh harimau.
"Tidak," kata Hamdani. Dia tidak sanggup menjawab lain.
Siapa yang sanggup melawan perintah harimau berkepala
manusia di dalam sebuah kamar terkunci.
242 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tuan yang salah dalam semua bencana ini," kata Erwin lagi.
"Ya, sayalah yang bersalah."
"Minta maaf kepada wanita itu. Beri dia setengah dari harta Tuan untuk dirinya
dan anak Tuan yang ada padanya."
"Baik, akan saya lakukan," kata Hamdani patuh. "Saya akan sembuh?"
"Saya hanya berusaha. Mohonlah kepada Tuhan."
"Baik Gusti," kata Hamdani.
"Hari ini Tuan pergi menemuinya! Juga keluarganya!" kata Erwin.
"Nanti saya akan pergi menemui mereka."
Erwin berubah rupa kembali, pelahan-lahan jadi manusia
biasa lagi. "Minumlah air kelapa ini. Tak usah semua," perintah Erwin.
Hamdani meminum air kelapa itu. Sebelah dibiarkannya
tersisa. "Sebelum tidur nanti malam, sapukan sisa air kelapa ini semua ke seluruh bagian
yang lemah itu. Tuan mengerti?"
"Mengerti Gusti," sahut Hamdani merasa segar setelah minum air kelapa.
243 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekarang saya mau pulang. Tidak perlu diceritakan apa yang Tuan lihat tadi.
Nanti mbah puteri Belang murka!"
"Baik Gusti," kata Hamdani. Dia berjanji dalam hati untuk tidak menceritakannya.
Hiii, kalau mbah sakti itu marah, bisa jadi dia akan dikoyak-koyak dan hati
serta jantungnya akan dimakan. Dia pernah mendengar bahwa harimau suka makan
isi perut manusia. "Tapi, kenapa Gusti mau buru-buru pulang?" Saya mohon Gusti suka makan bersama
saya. Dan saya ada niat di dalam hati. Bukan mau mengupah Gusti, karena saya
tahu, Gusti tidak butuh uang. Tetapi saya ingin menyampaikan niat saya!"
"Baiklah," kata Erwin memenuhi harapan pasiennya yang amat girang itu.
Keluarga Hamdani masuk kembali. Orang kaya itu
mengatakan, bahwa pengobatan sudah dimulai dan dia akan makan bersama dukun muda
itu. Kelapa yang masih berisi air setengah telah disimpan Hamdani sesuai dengan
keinginan Erwin. Seusai makan, Erwin diantar pulang dengan mobil Mercy
hijau muda type 280. Di dalam sakunya sudah dimasukkan
Hamdani satu bungkusan berisi uang satu juta sebagaimana dijanjikannya bagi
orang yang dapat menyembuhkannya.
Sebenarnya dia belum selesai berobat, jadi uang itu pun 244
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
seharusnya belum perlu diberikannya, tetapi dia menaruh hormat dan kepercayaan
yang amat besar pada dukun muda
itu. Keluarga Hamdani bertanya apakah yang terjadi tadi dalam kamar, mengapa ia harus
berdua saja dengan Gusti yang
dukun itu. "Ah tidak ada apa-apa. Gusti tadi mengkhususkan diri. Lain tidak," jawab
Hamdani. Ketika ia pergi makan, pamannya melihat dua bulu di tempat dukun duduk
tadi. Bulu harimau. Dan ketika ia mencium bekas Erwin duduk juga tercium bau harimau, la mengetahui
bau binatang itu tatkala ia melihat harimau kebun binatang kota itu dari dekat
beberapa waktu yang lalu. la jadi pucat, tetapi tidak berani bertanya kepada
kemanakannya. la takut kualat atau didatangi mbah. Dengan teka-teki di dalam
benaknya paman Hamdani yakin bahwa
dukun itu memang dukun 'ajaib' yang penuh rahasia.
Selesai makan Hamdani menemui bekas istri dan
mertuanya, la mohon maaf dan berkata akan menyerahkan
sebagian dari hartanya untuk Galuh dan anak mereka yang ada pada janda itu.
Malam harinya Hamdani mempergunakan sisa air kelapa
untuk memandikan alat tubuhnya yang lemah. Dan meskipun 245
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hatinya berdebar, malam itu ia berhasil melaksanakan tugas wajar seorang suami.
Hatinya girang selangit dan berjanji untuk memberi hadiah sejuta lagi kepada
Erwin. Buat dia juta-juta tidak begitu berarti, la punya cara untuk memperoleh
uang. Tetapi hanya Erwin-lah yang telah sanggup menyembuhkan penyakitnya.
"Kau telah sembuh Mas" Benar buatan orang?" tanya Ivon.
"Jangan tanyakan itu. Pokoknya sudah sembuh bukan?"
Ivon memeluk laki-laki yang dicintai dan direbutnya dari Galuh asal Banjar, la
hampir saja putus asa. Mereka amat berterima kasih pada Erwin. Dialah sebagai
perantara untuk mohon penyembuhan dari Tuhan, sebagaimana Erwin selalu
mengatakan, bahwa sembuh atau tidaknya seorang yang sakit bukan tergantung pada
seorang dukun tetapi pada Tuhan
yang dapat memperkenankan atau menolaknya.
"Dukun itu masih muda sekali ya Mas! Hebat betul dia."
"Ya, tidak disangka orang semuda itu mempunyai
kebolehan yang begitu tinggi. Dan orang memanggilnya
dengan Gusti. Rupanya ia keturunan bangsawan."
Itulah malam pengantin bagi Hamdani dan Ivon, sedang
malam-malam yang telah lalu, lebih dari seratus malam
jumlahnya, adalah saat-saat yang amat hampa, menyedihkan 246
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan menakutkan. Hampir saja Hamdani menceritakan bahwa
Erwin bukan dukun biasa, tetapi bisa menjadi harimau dan ia telah
mempersaksikannya sendiri. Kisah itu tentu akan
menarik sekali bagi istrinya. Tetapi ia ingat bahwa mbah Puteri Belang telah
melarang. Pelanggaran bisa membawa akibat
fatal, jangan-jangan ia kembali jadi impoten.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 NAMA Gusti Erwin Sumatera kini mulai jadi buah bibir
orang atasan. Karena Hamdani menceritakan kepada teman-
teman terdekatnya, orang cabang atas semua, bahwa kalau mereka menghadapi
problem boleh minta bantuan pada
dukun muda itu. Tidak ada dukun sepintar dan sesakti Gusti itu, begitu kata
Hamdani mereklamekan orang yang telah
menyembuhkannya itu. Karena Hamdani menamakan niat, dan Erwin tahu, bahwa
orang selalu harus memenuhi niatnya manakala keadaan
mengizinkan, maka tanpa diduga ia kini telah memiliki dua juta. Satu juta honor
pertama dan sejuta lagi yang diberikan Hamdani kemudian. Satu juta diberikannya
kepada Atmojo yang tukang beca. Orang miskin itu seperti tidak percaya. Dia tidak berani
mengkhayalkan uang sebanyak itu dan dia pun belum pernah memimpikannya. Lama
orang tua itu tak dapat berkata apa-apa. la seperti jadi terbodoh-bodoh.
247 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ini rezeki kita, bapak dan aku," kata Erwin.
"Kenapa begitu?" tanya Atmojo.
"Karena aku dijemput dari rumah ini. Aku numpang di rumah bapak. Kalau aku tidak
di sini mungkin uang ini pun tidak pernah ada. Jadi sangat pantas kalau dibagi
dua. Bapak bisa memperbaiki nasib!" kata Erwin. Dan tukang beca itu hanya bisa
menangis terharu. Tetapi uang memang bisa bawa kesenangan dan bisa juga
menimbulkan malapetaka. Atmojo tidak bisa menyimpan kegirangannya. Sehingga
ada tetangga yang tahu tentang "seorang tukang beca yang mendadak jadi jutawan".
Cerita itu pun sampai ke telinga orang-orang lain.
Semuanya itu Erwin sudah pindah ke sebuah rumah kecil
kontrakan. Pak Atmojo terpaksa mengizinkan.
Beberapa hari setelah Erwin pindah terjadilah peristiwa itu.
Rampok bunuh di pondok pak Atmojo. Satu keluarga dibunuh habis. Uang yang satu
juta lenyap, karena itulah sasaran para pembunuh itu. Erwin mendengar dengan
sedih dan dendam. Manusia Harimau yang kini sesekali mempraktekkan
pekerjaan dukun bergegas ke rumah keluarga budiman
248 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tempat ia pernah menumpang. Mayat-mayat sudah dibenahi, dijajarkan untuk
dimandikan dan dikebumikan.
Erwin membuka kain panjang yang jadi penutup satu demi
satu, memperhatikan wajah-wajah insan tidak pernah hidup senang yang baru saja
hendak mencoba mengubah nasib
dengan rezeki yang diberinya kepada mereka. Wajah mereka bagi para penjenguk
tidak menunjukkan keganjilan apa-apa.
Mayat-mayat yang tadinya meregang diri sebelum menemui
ajal di tangan algojo-algojo yang tidak kenal peri
kemanusiaan. Bagi Erwin wajah Atmojo dan istrinya bagaikan
mengatakan sesuatu. Seolah-olah berkata: "Selamat tinggal Gusti yang baik hati.
Tuhan memberkahimu!" Kedua mayat itu seperti menangis di hadapan dirinya,
seperti meneteskan air mata mengaliri pipi yang telah pucat pasi dengan tubuh
beku mendingin. Meskipun tidak mempunyai hubungan keluarga secara
langsung, Erwin tidak dapat membendung kesedihannya.
Semua orang melihatnya, terharu sambil memuji dalam hati betapa baiknya orang
muda yang banyak ilmu ini.
Erwin memikul semua biaya pengurusan mayat-mayat
keluarga Atmojo sampai dimasukkan ke liang lahat. la yang terakhir pulang dengan
langkah gontai, bagaikan kehilangan 249
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sanak familinya sendiri. Betapa kejamnya pembunuh-
pembunuh itu. Sampai hati merenggut nyawa manusia-
manusia yang begitu miskin. Semata-mata karena hendak
merampas uangnya yang satu juta, itu pun pemberian Erwin pula.
Di sepanjang jalan yang ditempuhnya tanpa kendaraan apa pun itulah Erwin
akhirnya memarah-sesali dirinya,
menimpakan dosa atas bahunya yang tidak pernah mengusik almarhum Atmojo
sekeluarga. Kalaulah ia tidak memberikan uang itu, maka tentu mereka masih
hidup. Karena dialah maka mereka kini sudah tidak ada lagi. la merasa bahwa
dirinya turut bertanggung jawab atas kematian keluarga tidak mampu itu.
"Mereka tidak bisa dibiarkan tanpa hukuman atas
kekejaman ini," desis Erwin pada dirinya sendiri. Polisi belum menunjukkan
tanda-tanda telah mulai mencium jejak para
pembunuh. "Aku harus menemukannya," kata Erwin.
Tiba di rumahnya ia mengunci diri, duduk bersila,
mengeluarkan pisau yang pernah dipakainya dalam mencari dukun yang mengguna-
gunai janda muda tetangganya.
Akhirnya pisau itu menunjuk ke arah timur. Maksudnya
arah timur dari rumah para korban. Erwin kembali ke rumah 250
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keluarga yang baru saja dikuburkan itu. la coba tanya kepada para tetangga,
siapakah yang mungkin telah melakukan
kejahatan itu. Tidak ada yang tahu atau tidak ada yang berani menyatakan dugaan
mereka. Di sebelah timur dari rumah Atmojo tinggal banyak
keluarga. Yang mana di antara mereka" Erwin tidak bisa main tuduh.
Sampai malam itu ia gelisah, karena tidak bisa memastikan jejak para pembunuh.
Dalam keadaan kesal tetapi sadar, dilihatnya makhluk itu datang. Seorang berkain
kafan dengan lumpur. Ditatapnya wajah mayat hidup itu. Dia, tak salah lagi Orang
yang sudah dikenalnya, Datuk nan Kuniang, yang kuburan resminya di Kebayoran
Lama. "Aku akan menolongmu anak muda yang baik! Ikutkan saja ke mana kau dibawa
kakimu. Nanti kau tiba di tempat mereka yang meniadakan sahabat-sahabat baikmu!"
kata mayat yang dapat bangkit dari kuburannya dan dapat pula bepergian ke mana
ia suka. "Inyiek!" kata Erwin, lenyap segala rasa takutnya, la bersimpuh di hadapan Datuk
nan Kuniang menunggu penjelasannya lebih lanjut, la tahu, bahwa makhluk yang hidup 251
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dua kali ini mendatanginya karena hendak menolong. Dan ia memang amat
membutuhkan pertolongan. "Bagaimana kabar ayahmu" Dan ompungmu, apakah
beliau sehat-sehat?"
"Dengan ompung sudah lama aku tak berjumpa Nyiek,
tetapi ayah baru saja datang beberapa waktu yang lalu!"
"Aku tahu. la singgah juga ke rumahku di Jakarta tatkala ia dalam perjalanan ke
mari! Dibunuhnya kedua orang bajingan yang hendak menamatkan riwayatmu. Ayahmu
itu sayang sekali padamu. Kau beruntung punya orang tua seperti Dja Lubuk."
Erwin terharu. Memang benar, ayahnya sangat cinta
padanya. "Kau dengar baik-baik. Setelah berjalan lebih setengah jam kau akan malas
melangkahkan kakimu. Itulah tandanya kau telah tiba di tempat orang-orang yang
membunuh sahabatmu Atmojo sekeluarga. Kau akan terkejut, karena tak masuk di
akalmu. Apalagi kau sudah kenal dengan mereka. Tetapi
jangan sangsi, merekalah yang membunuh!"
"Aku tidak akan sangsi Nyiek. Akan kurenggut nyawa mereka, walau berapa orang
pun jumlahnya. Itu sudah pasti.
Akan kukoyak-koyak seperti kertas. Akan kuisap darah manis mereka. Kalau Atmojo
tidak diberi kesempatan untuk hidup 252
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
maka mereka pun tidak berhak untuk hidup lebih lama di dunia ini!"
"Jangan terburu nafsu. Aku belum selesai dengan
penjelasanku." "Sudah jelas Nyiek. Aku tidak akan keliru. Bila aku telah malas berjalan,
artinya aku telah tiba di rumah si pembunuh, bukankah begitu?"
"Ya, memang begitu, tetapi kalau kau salah langkah, kau akan binasa di sana. Kau
yang akan tewas. Dan mayatmu
akan merupakan wajahmu dengan tubuh harimau. Maukah
kau begitu?" Erwin terkejut. Tidak menyangka masih akan ada hal-hal
lain yang harus diketahuinya. Baginya yang pokok adalah membalas dendam. Bahwa
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pembalasan dendam yang direncana-niatkan bisa gagal tak terpikir lagi olehnya. Itulah makanya maksud
selalu tak sesuai dengan kenyataan. Itulah makanya orang tidak boleh terlalu
beremosi walau bagaimanapun marahnya. Yang terbaik dan paling bijaksana kalau marah sehebat
bara, tetapi kepala harus dingin
bagaikan salju. "Maafkan aku yang masih bodoh Inyiek. Aku lupa bahwa tak ada manusia yang paling
hebat di permukaan bumi ini.
Sepintar-pintar manusia akan ada manusia lain yang lebih 253
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pintar. Segagah-gagah orang akan ada yang lebih gagah lagi.
Apa yang harus kulakukan Nyiek?"
"Sebagaimana orang semula tidak menyangka bahwa kau punya kebolehan yang begitu
tinggi, maka kau pun tidak
menyangka bahwa kedua orang yang kelihatan bodoh itu, juga punya simpanan yang
cukup ampuh. Mereka tidak bisa jadi harimau seperti kau, pun tidak bisa
mengobati orang yang sakit oleh kejahatan manusia lain. Tetapi mereka mempunyai
sesuatu. Barang yang amat sederhana. Hanya sepotong
tulang orang mati berbalut kain hitam tergantung di atas pintu masuk ke rumah
mereka. Di situlah letak semua kekuatan
mereka. Benda itu sudah ditapakan di Gunung Kawi selama 7
bulan oleh seorang penuntut ilmu hitam. Karena pertapa itu pernah menerima budi
dari ayah kedua pembunuh itu, maka benda itu dihadiahkannya kepadanya. Akhirnya
turun ke anak-anaknya yang menempuh kehidupan sebagai penjahat."
Datuk nan Kuniang menerangkan kepada Erwin agar kala
memasuki rumah kedua orang pembunuh itu ia mengambil
azimat yang tergantung di atas pintu.
Setelah makhluk dari kuburan itu hilang dari hadapannya, Erwin tercenung
seketika mengingat apa yang dipesankan
olehnya, la juga memikirkan bagaimana ia nanti masuk ke rumah kedua penjahat
itu. 254 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan bismillah ia melangkahkan kaki, berjalan menurut kehendaknya, tanpa
tujuan tertentu. Setelah setengah jam berjalan, ia terhenti. Kakinya tak mau
lagi dilangkahkan. Ternyata ia berada di Pandegiling, di mana ia pernah tinggal pada almarhum
Atmojo beberapa waktu yang lalu.
Inikah rumah para pembunuh" Tanyanya di dalam hati.
Tetangga pak Atmojo sendiri. Tetapi pesan Datuk nan
Kuniang ia tak boleh ragu-ragu.
Pintu rumah itu masih terbuka, tandanya penghuninya
belum tidur. Erwin mengucapkan assalamualaikum, suara dari dalam
mempersilakannya masuk. Yang punya rumah tak menaruh
curiga apa pun. Mana tahu, barangkali rekan-rekan satu
profesi membawa info yang bisa mendatangkan rezeki.
Erwin masuk. Cepat ia melihat ke atas pintu bagian dalam.
Dan memang ada satu bungkusan kecil tergantung di sana. la renggutkan benda itu,
yang ia yakini tentulah azimat yang diterangkan oleh Datuk nan Kuniang tadi.
Barang itu segera lenyap ke dalam saku Erwin.
"O, Gusti, apa kabar" Tinggal di mana sekarang?" tanya Paimin yang kakak dari
Saimin. Setelah basa basi, Erwin dipersilakan duduk dalam rumah yang amat sederhana itu.
255 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin berkata: "Saya datang untuk mengadakan sedikit perhitungan!"
Paimin dan Saimin merasa heran, perhitungan apa
maksud pendatang yang dukun itu!
"Kami tidak mengerti," kata kedua saudara itu hampir serentak.
"Sebagaimana kalian tahu, saya tempo hari mondok di rumahnya Pak Atmojo."
"Ya, kami ingat. Kami juga mendengar cerita tentang keahlian Gusti dalam
mengobati penyakit-penyakit kiriman orang jahil. Kasihan sekali pak Atmo sudah
tidak ada. la dibunuh bersama anak dan istrinya oleh orang kejam yang tidak
dikenal. Heran, kalau misalnya ada urusan dengan Pak Atmo mengapa pembunuh
berdarah dingin itu masih
membunuh semua." "Bukan pembunuh, tetapi pembunuh-pembunuh," kata Erwin.
"O, lebih dari satu" Polisi sudah menangkap orang-orang ganas itu?"
"Belum." "Lho, bagaimana Polisi tahu ada lebih dari satu
pembunuh?" 256 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pembunuhnya ada dua orang dan kabarnya rumahnya
juga tidak jauh dari rumah Pak Atmojo."
Cepat Paimin dan Saimin saling kerling.
"Saya katakan tadi, saya datang untuk membuat
perhitungan!" "Perhitungan apa yang Gusti maksud?"
"Ah, jangan berpura-pura lagi. Kalian yang membunuh Pak Atmojo sekeluarga karena
hendak merampok uang mereka
yang satu juta! Kalian bangsat-bangsat kejam."
"Jangan sembarang tuduh, orang asing," kata Paimin. la mulai marah.
Bagi orang marah tidak ada lagi perkataan Gusti. Apa
Gusti. Seribu Gusti akan mereka bikin mampus kalau berani main kasar pada
mereka, begitu pikir kedua saudara itu.
Apalagi di dalam rumah sendiri. Siapapun tidak akan sanggup menyentuh mereka.
Mereka punya jaminan untuk itu. Polisi saja pun akan lemah lunglai kalau masuk
rumah Paimin dan Saimin dengan tujuan menangkap mereka.
"Kalian mungkir!" tanya Erwin dengan satu bentakan keras.
"Kami beri tahu, bukan kami pelakunya. Nah, enyahlah kau dukun. Di sini tidak
ada orang sakit untuk kau obati!" kata Saimin.
257 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku datang untuk mencabut nyawa kalian."
"Gila. Kau gila dan bodoh," kata Saimin lagi.
"Boleh jadi." "Bukan boleh jadi. Kau pasti gila. Hanya orang gila yang berani masuk dengan
niat jahat ke dalam rumah kami ini.
Pergilah selagi masih ada kesempatan!"
"Aku akan pergi setelah menamatkan riwayat kalian. Tentu bukan hanya keluarga
Atmo yang sudah kalian bunuh,
semata-mata karena kalian pencuri dan perampok."
"Binatang kau," kata Paimin marah. Dia menerjang Erwin, tetapi manusia harimau
itu mengelak. Saimin menonton saja. Paimin sendiri sudah lebih dari
cukup untuk membinasakan orang tak tahu diri itu, pikirnya.
"Kau melawan hah!" bentak Paimin lagi, sementara Saimin berkata: "Cepat
selesaikan!" Sedang Saimin berkata demikian itulah, Erwin melompat
dan memberi satu tamparan yang tidak diduga oleh Paimin.
Kurang ajar, dia merasa sakit. Kok jimat diatas pintu mogok kerja.
"Kau punya ilmu boleh juga," kata Saiman yang masih saja membiarkan saudaranya
bertarung sendirian menghadapi
sang dukun muda. 258 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Paimin mencabut pisau yang selalu terselip di pinggangnya lalu menyerang
lawannya. "Nih," kata Erwin memberikan dadanya. Melihat keberanian itu Paimin tidak segera
menikam ke arah dada. Apakah orang ini punya ilmu kebal selain pandai mengobati
orang sakit" "Tusuk saja biar mampus," perintah Saimin. Paimin menurut anjuran, tetapi
pisaunya bagaikan menikam batu
granit. Karena kuatnya hentakan itu, pisau Paimin bengkok.
"Lihat pintu," kata Paimin.
Saimin bergegas ke luar dan masuk lagi sambil langsung
menerjang Erwin dengan ucapan: "Sudah hilang."
"Bajingan, kau ambil apa di rumah kami," hardik Paimin.
"Ambil jimatmu. Nanti baru ambil nyawamu," jawab Erwin, kini tenang-tenang.
"Kau curang," kata Saimin.
"Tidak sebinatang buas kalian, membunuh keluarga
Atmojo. Untuk itu kalian harus bayar dengan nyawa."
Kedua pembunuh itu memperhebat serangan bersama-
sama. Dan Erwin merasakan sendiri, bahwa mereka juga
handalan. Tentu punya ilmu lumayan. Erwin sengaja tidak mau mempergunakan
seluruh tenaga. Hanya dalam hati ia
259 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
minta agar dia berubah jadi harimau. Benar, ini kali ia ingin berubah jadi
harimau. Walaupun Erwin menyimpan sebahagian dari tenaganya,
namun Saimin dan saudaranya berkelahi dengan agak panik, karena jimat yang
biasanya jadi handalan utama telah tiada.
Dalam hati mereka berpikir, bahwa Erwin ini tentunya punya ilmu khusus untuk
mengetahui di mana letak kekuatan
seseorang. Ataukah ada orang lain yang memberitahukan
kepada dukun dari Sumatera itu"
"Kalau kau benar-benar jantan, kembalikan jimat kami yang kau curi!" kata Saimin
dengan suara menghina supaya Erwin merasa malu.
"Kembalikan dulu nyawa kawan-kawanku," kata Erwin membalas.
Sebenarnya, kalau jimat dari tulang mayat yang telah tujuh bulan ditapakan itu
tidak diambil dari tempatnya, maka begitu Erwin hendak menyerang lawannya,
matanya akan jadi rabun, tidak bisa melihat di mana Saimin dan Paimin berdiri.
Kehilangan daya lihat itu saja sudah akan membuat Erwin jadi panik, walaupun ia
mempunyai banyak ilmu. Dan kalau
sekiranya Erwin punya ilmu lain untuk mematahkan kekuatan jimat itu dalam hal
penglihatan, maka pukulan Erwin
bagaimanapun kerasnya tidak akan menimbulkan rasa sakit 260
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pada diri Saimin dan Paimin. Tetapi pukulan anak muda itu tadi dirasakan begitu
sakit oleh Paimin. Di saat itu sebenarnya ia sudah merasa heran, tetapi ia masih
menganggap bahwa rasa sakit itu agaknya hanya disebabkan pukulan yang sangat
ampuh dan dilancarkan dengan berbagai kekuatan jampi.
Permintaan Erwin untuk jadi harimau nampaknya sia-sia,
karena ia tidak merasakan datangnya perubahan sebagai
pertanda. Kalau ia mempergunakan segenap tenaganya,
mungkin ia dapat membinasakan kedua orang lawannya,
tetapi ia dengan sengaja ingin membuat kedua lawannya
menjerit-jerit ketakutan dan ingin pula meninggalkan kesan lain nanti, manakala
kedua lawannya telah tewas.
Pertarungan itu berjalan agak lama. Kedua pembunuh
Atmojo marah dalam hati dan penasaran bukan main. Ilmu
apakah digunakan dukun ini makanya bisa menahan segala
macam serangan dan pukulan" Mereka sama sekali tidak
pernah menyangka bahwa dalam karier penuh keganasan
pada satu saat mereka akan bertemu lawan setangguh ini.
Khusus dalam pembunuhan Atmojo, kedua bersaudara itu
tidak menyangka, bahwa pembalasan justeru datangnya dari seorang Erwin yang
diduga hanya dukun hebat. Tak lebih
daripada itu. Tetapi tiba-tiba Erwin merasa, la akan berubah wujud. Kaki dan tangannya
berubah. Kemudian tubuhnya hingga ke
261 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
batang leher. Dari pantatnya telah terjulur pula ekor berwarna belang.
Paimin dan Saimin terkejut bukan kepalang. Hanya kepala Erwin yang masih mereka
kenal. Selebihnya telah menjadi harimau besar. Geraknya sudah lain.
"Ampun Gusti," pinta Saimin dan Paimin hampir bersamaan. Mereka masih ingin
hidup, walaupun masa hidup mereka telah digunakan untuk merenggut belasan nyawa
yang dianggap harus mati karena punya sesuatu yang mereka ingini. Harta, tidak
perduli banyak atau sedikit.
Erwin mendengar, tetapi tidak mengindahkan, la telah
bertekad untuk menghabisi riwayat kedua pembunuh ini, maka itulah yang akan
dilaksanakannya. "Kami tobat Gusti," mohon Paimin. "Beri nyawalah kami.
Kami bersedia jadi budak Gusti. Kami akan kembalikan uang yang kami rampok dari
pak Atmo." "Kalian bisa kembalikan nyawa keluarga Atmo?" sindir Erwin sambil bergerak
membuat lingkaran. "Kalau bisa akan kubatalkan niatku."
Kemudian harimau manusia itu berhenti dan memandang
musuhnya seorang demi seorang. "Bersiaplah untuk mati,"
katanya. 262 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jangan Gusti, kami minta ampun."
"Minta ampunlah di akhirat nanti. Dariku tiada ampun lagi."
Erwin mendengus, kemudian mengeluarkan bunyi harimau.
Setelah itu ia melompat, kedua tangannya mencekik batang leher Saimin di hadapan
saudaranya yang ingin lari tetapi tak kuat menggerakkan kakinya. Kuku tajam dan
panjang menembus daging lembut. Setelah itu Erwin menolakkan
tubuh Saimin ke ubin. Kini ia merobek dada insan ganas yang malang itu.
Dikeluarkannya jantung Saimin. Sesuai dengan janji pada Datuk nan Kuniang
dijilatnya darah korban pertama itu.
Paimin sudah tidak berdaya apa pun. la berdiri di sana
mempersaksikan kematian saudaranya. Dia sendiri merasa
seakan-akan sudah tidak punya nyawa lagi.
"Kini giliranmu," kata Erwin.
Mulut pembunuh itu masih bergerak mengatakan "ampun", tetapi suaranya tak
kedengaran lagi. Erwin menampar kepala Paimin sehingga korbannya itu
terjatuh. Setelah itu kedua kaki depannya digunakan untuk mencakar-cakar muka
Paimin, lalu merobek dadanya
sebagaimana dilakukannya terhadap Saimin tadi. Juga
jantung korbannya ini dikeluarkannya dan darah manis
penjahat itu dijilatinya.
263 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kematian kalian sudah kubalaskan Pak Atmo," kata Erwin pelan-pelan.
Para tetangga yang mendengar kegaduhan telah ke luar
dan berdiri tak jauh dari rumah yang mengeluarkan suara gaduh itu. Tetapi ketika
mendengar suara harimau tadi,
mereka berlarian masuk rumah masing-masing kembali.
Terlalu bodoh untuk menunggu lebih lama di sana.
Setelah keadaan sepi sejumlah orang keluar lagi dan
memanggil-manggil nama Saimin dan Paimin tanpa mendapat sahutan apa pun.
Mereka masuk untuk segera melihat dua tubuh
menggeletak berlumuran darah dengan jantung yang masih
bergerak-gerak di samping masing-masing. Ada yang terjerit, ada yang diam
bagaikan terpukau karena kagetnya.
Untunglah masih ada yang ingat untuk melaporkan
kejadian itu kepada Polisi yang setelah melakukan
pemeriksaan tidak ragu-ragu menarik kesimpulan bahwa
pembunuhan ganda ini dilakukan oleh hewan berkuku panjang dan tajam. Mereka lalu
teringat pada peristiwa di pabrik kretek, di mana menurut laporan ada manusia
yang mendadak jadi harimau, tetapi tidak pernah tampak oleh Polisi sehingga mereka menganggap bahwa
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
orang-orang di pabrik itu hanya melihat sesuatu yang dikhayalkan. Paling banter
juga 264 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
penunggu pabrik itu yang rupa-rupanya punya tubuh harimau loreng.
Tidak ada seorang pun melihat si pembunuh kalau itu
benar-benar harimau, pun tidak ada yang melihat manusia masuk atau keluar rumah
itu. Bukan tidak boleh jadi, si pembunuh mempergunakan senjata berupa kuku
harimau yang digunakan membunuh guna menyesatkan kesimpulan
Polisi. Berita pembunuhan misterius dengan berbagai tanda tanya tak berjawab ini dimuat
secara besar-besaran di dalam semua surat kabar di Jawa Timur. Juga dikirim oleh
kantor berita ke segenap kota yang punya surat kabar.
Ketika Hamdani yang disembuhkan Erwin dari
impotensinya membaca berita itu ia lantas ingat pada dukun muda kawakan itu,
tetapi tidak berani menceritakannya
kepada siapapun, takut terjadi sesuatu atas dirinya.
Yang amat menarik bagi Polisi dan pembaca adalah
sepucuk surat yang ditinggalkan Erwin di atas meja. Surat ringkas berbunyi:
Kedua orang ini yang membunuh almarhum Atmojo
sekeluarga. Tidak usah dicari pelaku dari pembalasan ini.
Maaf atas permainan "hakim sendiri".
265 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kini timbul tanda tanya, kalau yang membunuh itu Harimau, mengapa bisa menulis"
Ataukah harimau itu piaraan
seseorang yang menurut segala perintah majikannya dan
melakukan pembunuhan atas Saimin dan Paimin karena
begitulah keinginan pemiliknya. Siapakah yang memiliki
harimau di Surabaya" Sepanjang tahu mereka, tidak ada.
Walaupun ada surat memerintahkan agar tidak usah lagi
mencari pembunuh kedua bersaudara itu, tetapi Polisi tentu saja tidak tunduk
kepada perintah yang begitu. Menjadi tugas mereka untuk memecahkan misteri ini.
Sayang sekali, sampai berminggu-minggu mereka tidak menemukan jejak.
MENGHARAP anak muda yang luar biasa itu sewaktu-
waktu bisa amat berguna baginya, maka Hamdani ingin
berbuat kebajikan padanya. Ketika hendak mengobatinya
tempo hari, Erwin pernah mengatakan, bahwa ia ke Surabaya bukan untuk jadi dukun
tetapi ingin mendapat pekerjaan.
Seorang utusan dikirim menemui Erwin yang bersama
penjemputnya itu lalu pergi ke rumah Hamdani.
Orang dari Mandailing itu diterima tak kurang oleh Hamdani dan istrinya sendiri
di ruang tamu yang megah. Sepanjang ingatannya baru sekali itulah ia melihat
rumah yang dilengkapi dan dihias begitu bagus. Dia orang kecil, hanya satu Erwin
266 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang bagi kebanyakan manusia sama sekali tidak punya arti apa-apa. Itulah
sebabnya mengapa dunia orang kaya sangat asing baginya. Tidak ada jalan dan
sebab baginya untuk sampai ke rumah orang-orang kaya.
Hamdani dan Ivon ramah sekali. Bagi Hamdani jelas
sebabnya. Ialah yang telah menyembuhkan. Kalau tidak ada Erwin barangkali
istrinya sampai saat itu masih saja perawan atau telah meninggalkannya karena
jengkel atau putus asa. Ivon pun senang sekali melihat anak muda yang sederhana itu. Bukan terutama
karena ia telah menyembuhkan suaminya.
Tetapi karena sesuatu yang lain pada wajah dan pembawaan Erwin. Dia tidak dapat
mengatakan apa. Pokoknya ia senang.
Ivon segera saja mengatakan senang kalau Erwin mau
memenuhi ajakan suaminya untuk bekerja di kantornya.
Ditambahkannya: "Kalau Erwin bisa dan mau mengemudikan mobil, lebih baik bekerja
untuk keperluan rumah saja Mas."
Begitulah dua hari kemudian dukun muda itu telah menjadi sopir di rumah Hamdani.
Orang kaya ini senang atas
kesediaan Erwin dan ia langsung menaruh kepercayaan
padanya. Orang yang punya ilmu dan kemampuan begitu
pasti seorang yang baik dan tidak menyukai penyelewengan apa pun. Tetapi lebih
dari Hamdani, istrinya yang paling gembira, la telah simpati pada anak muda itu
dan kini ia bisa 267 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
selalu memandangnya. Sungguh mati, kalau seorang wanita muda sudah tertarik pada
seseorang, maka kehadiran orang itu di dekatnya akan merupakan sesuatu yang amat
menyenangkan. Walaupun tidak punya niat atau pikiran yang
"bukan-bukan" di dalam benaknya. Dalam hati Hamdani menilai Erwin bukan hanya
sebagai pegawai, tetapi juga
sebagai dokter tradisional dan sekaligus bodyguard
terselubung yang lebih ampuh dari pengawal mana pun juga.
Dia yakin tidak ada orang yang melebihi kehebatan Erwin.
Perhatian istri Hamdani, Ivon pada sopir itu kian lama kian besar. Aneh memang
sifat wanita. Pada Hamdani boleh dikata sudah ada semua-muanya yang kiranya jadi
idaman wanita. Banyak sekali kelebihan Hamdani sebagai manusia
dibandingkan dengan si Erwin yang hanya orang dusun dari kampung itu. Tetapi
bagi Ivon toh ada kelebihan yang tampak oleh matanya pada Erwin yang tidak ada
pada suaminya. Apa yang dilihat oleh matanya" Kegantengan" Hamdani juga
ganteng. Usia" Hamdani belum dapat dikatakan sudah tua.
Tetapi andaikata pun dia tua, toh banyak sekali nona-nona atau wanita-wanita
muda sekarang memberi prioritas kepada yang sudah ada umur daripada pemuda yang
suka jual tampang. Masih mentah, kata mereka. Entah apanya yang
mentah. Cara ngomong, cara bergaul, cara memikat atau
cara-cara lain yang harus dikatakan rahasia pribadi"
268 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin sendiri tidak mengetahui bahwa majikannya kian hari tambah suka padanya
dan akhirnya mengingini dirinya. Dalam perkataan "ingin" tercakup begitu banyak.
Bahkan tercakup segala-galanya.
Kalau pada mulanya ia saban "bepergian dengan Erwin sebagai sopir, duduk di
belakang, maka kini Ivon duduk di samping Erwin. Katanya supaya lebih enak
ngomong-ngomong! Pintar juga cari dalih.
"Tidakkah lebih baik Ibu duduk di belakang?" tanya Erwin pada suatu ketika.
"Mengapa begitu?"
"Saya tidak pantas duduk berdampingan dengan Ibu.
Kalau-kalau Bapak merasa kurang senang karena ketidak-
pantasan dan tidak biasa dilakukan majikan!"
"Bagi kami, kau bukan sopir dan kami bukan menganggap diri sebagai majikan! Kau
adalah sahabat, bahkan pelindung!"
kata Ivon. Erwin tertawa kecil. "Kadang-kadang Tuhan membantu saya menyembuhkan orang
sakit. Hanya itu. Sama sekali
bukan pelindung. Saya tidak punya apa-apa."
269 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau terlalu merendahkan diri Erwin. Tetapi itu sifat yang baik. Pokoknya
suamiku tidak akan marah dan tidak curiga apa-apa."
Mendengar kata-kata curiga, Erwin bertanya dalam hati
mengapa wanita itu menggunakan istilah curiga. Apa yang mau dicurigakan. Antara
dia dengan istri orang kaya itu tidak ada apa-apa.
"Aku ingin melihat negerimu. Tentunya penuh kisah misteri, ya?" tanya Ivon.
"Daerah kami masih terkebelakang. Hampir belum dijamah pembangunan. Daerah
miskin dengan rakyat yang sebagian
terbesar juga miskin, tetapi syukur tidak ada yang kelaparan!"
"Er," kata Ivon ketika merasa saatnya tepat untuk berkata begitu. "Aku boleh
berterus terang?" "Tentu saja," jawab Erwin. Dia jadi ingin tahu, tentang apa majikannya mau
berterus terang. "Kau pakai apa sih?" Ivon mengajuk untuk menutupi rasa malu.
"Pakai apa" Inilah yang kelihatan pada badanku ini. Ibu kira pakai apa?"
"Kata orang di Sumatera banyak ilmu pekasih yang hebat-hebat!"
270 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Darah Erwin tersirap. Dia bisa menduga mau ke mana
wanita muda yang cantik dan yang sekaligus istri majikannya ini.
"Saya tidak tahu tentang yang begitu Bu. Benar saya tidak tahu!" sahut Erwin.
Untuk seketika lamanya Ivon berdiam diri. Rasa malu
masih memenangkan dorongan gairah, la berpikir bagaimana ia menyampaikan hasrat
hatinya kepada sopirnya ini.
"Erwin, kau mengerti apa maksudku?" tanyanya sejurus kemudian.
"Saya rasa mengerti, kalau saya tidak keliru faham," jawab Erwin.
"Bagaimana" Aku ingin jawabanmu."
"Saya tidak tahu siapa yang bisa memberi ilmu atau jimat pekasih. Memang saya
pun ada mendengar tentang ilmu yang begitu, tetapi saya sendiri tidak
menguasainya. Kalau saya bisa tentu saya bantu Ibu!" kata Erwin sejujurnya.
Busyeeet. Ini dukun bukan orang yang pintar dalam semua hal, pikir Ivon. Rupanya
dia tidak mengerti apa yang dimaksud Ivon. Dia sangka perempuan ini mau jimat
pekasih. Erwin kini yang bicara lagi: "Saya kira bagi Ibu tidak perlu yang begitu. Ibu
sudah sangat menarik karena Ibu memang 271
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mempunyai segala persyaratan. Pak Hamdani saya lihat
sayang sekali sama Ibu, apa gunanya lagi ilmu pekasih?"
Ivon tidak bisa segera menjawab, la tunduk, sambil mobil berjalan juga terus
dengan kecepatan sedang. "Kau tidak mengerti maksudku Erwin!"
"Masa iya. Lalu apa yang Ibu maksudkan?"
'Tadi kau katakan aku memenuhi persyaratan!"
"Ya," jawab Erwin singkat.
"Tetapi tidak semua orang tertarik padaku."
"Mana mungkin. Semua orang tentu tertarik dan senang melihat Ibu."
"Juga kau?" Nah lu, mau jawab apa" Mau bilang "ya". Yang dihadapi majikan. Erwin merasa
dirinya kecil, terlalu kecil jika dibandingkan dengan Nyonya dan Tuan Hamdani.
Mereka majikannya, baik hati. Apakah dia mau katakan bahwa dia juga tertarik pada Ivon"
Wah, itu sih terlalu kurang ajar.
Lalu mau jawab apa. Mau bilang tidak" Dia sendiri
mengatakan, mustahil tidak semua orang tertarik pada
majikannya itu. "Kau belum memberi jawabanmu Erwin," tegur Ivon.
272 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentang ilmu atau jimat pekasih itu?"
"Bukan. Ngomong-ngomong, apakah kau pakai jimat
semacam itu. Dari nenek atau kakekmu. Atau dari menuntut sendiri?"
"Oh tidak. Saya cuma belajar sedikit tentang ilmu
pengobatan. Cara kuno."
"Aku heran," kata Ivon. Erwin tidak memberi reaksi. Lalu Ivon berkata lagi: "Aku
sangat tertarik padamu. Kau mentertawakan aku?"
Jantung Erwin berdebar dan dia merasa malu mendengar
ucapan majikannya itu. Itukah yang dimaksud oleh nyonya kaya itu tadi dengan
ilmu pekasih" Rupanya wanita itu
menyangka, bahwa dia memakai jimat atau jampi-jampi untuk disukai orang.
"Kau mentertawakan aku?" Ivon mengulangi pertanyaan.
"Tidak Bu." Dia merasa tambah kikuk. Dia tidak menyangka akan menemukan soal
yang begini dalam perjalanan
hidupnya. Kenapa mesti demikian. Pekerjaan yang dicari, kesulitan lagi yang
datang. Suatu cobaan bagi dirinya"
"Aku heran mengapa aku selalu teringat padamu. Erwin, kau tahu, aku jadi sangat
sayang padamu. Kau mengerti apa artinya keterus-teranganku ini?"
273 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin tidak menjawab. Ivon meletakkan tangan kanannya di tangan kiri anak muda yang sedang menyetir.
Untuk pertama kali sejak ia
mempunyai perasaan khusus terhadapnya. Dia tahu,
perbuatan bisa memperkuat kata-kata. Bisa menimbulkan
kepercayaan atau menggugah perasaan.
"Kau mengerti bukan?" kata Ivon.
Erwin masih saja tidak menjawab. Bukan dia tidak
mengerti. Sesungguhnya dia tidak mau bicara tentang kasih sayang apalagi cinta
dengan orang yang bukan haknya
menurut hukum agama. "Aku selalu tidak bisa tidur mengingat kau Er."
Sopir itu diam juga. Dia merasa jabatannya sebagai
pengemudi mulai terancam.
"Jangan pandang aku sebagai majikan. Aku pun bicara padamu bukan sebagai majikan
atau manusia yang mempunyai kelebihan dari kau." Ivon menunggu reaksi tetapi hasilnya sama saja.
Anak muda itu tidak menanggapi.
"Aku bicara sebagai seorang wanita. Katakanlah sebagai teman atau kenalan
baikmu. Aku boleh menyatakan apa yang kurasa bukan" Ataukah aku salah mengatakan
itu" Ataukah aku harus memendamnya dan aku mati merana karenanya?"
274 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Husy, nyonya kaya ini kok sampai menyebut-nyebut mati
merana. Kalau ini dari kawan biasa, ia bisa nilai sebagai gombal. Tetapi seorang
Nyonya Hamdani yang punya ratusan juta toh tidak perlu memilih dia untuk suatu
roman murahan" "Kau menolak Erwin?"
Anak Dja Lubuk masih membisu. Mau dikata "menolak"
sayang majikan, kan bisa susah. Setidak-tidaknya dikatakan sombong atau tidak
tahu diri. Mau apa lagi" Yang kaya seperti Budiman banyak yang ngiler melihat
Ivon walaupun mereka tahu dia sudah punya suami. Hanya boleh kepingin, lebih
dari itu mereka tidak bisa. Sebab Ivon memang tidak ada
perhatian. Selama hari ini Hamdani sudah segala-galanya bagi dia, itulah
sebabnya maka ia bersabar menantikan
kesembuhan suaminya dari penyakit beratnya. Tetapi
kemudian, setelah Erwin bekerja pada mereka, penyakit itu timbul, kian lama kian
parah. Pada hari ini sampai pada keberanian proklamasi sayang dan memegang
tangan. Suatu kemajuan atau suatu gelombang tak terbendung"
Kasihan memang orang-orang yang jatuh cinta! Kadang-
kadang. Seperti halnya nyonya kaya dan ayu ini. Punya suami yang memenuhi syarat
toh masih bisa tertarik bahkan lebih tertarik pada seorang Erwin yang cuma dukun
dan sopir. Dan benar-benar perasaan Ivon bukan karena diguna-gunai oleh anak
Mandailing itu. Dia tidak pernah berbuat suatu apa pun 275
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
untuk menimbulkan rasa sayang kedua suami istri itu dengan cara yang tidak
wajar. Dengan pitunduk atau pekasih
umpamanya, la hanya bekerja dengan baik dan rajin. Itulah modalnya untuk
mendapatkan gaji setiap bulan.
Ivon jatuh hati karena perasaan semata-mata. Tidak pakai pertimbangan. Dan dalam
banyak kejadian cinta selalu tidak mempergunakan akal dan pertimbangan. Tidak
hanya orang-orang kurang pendidikan dan pelajaran yang bisa begitu. Yang sarjana
dan kaya, yang cantik dan populer juga begitu.
Pilihannya bisa di luar dugaan orang lain. Tak usah coba-coba tanya kenapa
begitu. Selalu tidak bisa dijawab. Cinta memang sesuatu yang amat pribadi,
selalu tak teruraikan, tak
terpecahkan oleh akal yang paling sehat pun.
Kasihan Ivon. Tempat tumpuan orang memohon dan
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengharap, kini jadi peminta. Peminta secuil kasih dari orang yang begitu jauh
di bawah ukuran dirinya. Cinta indah kata orang. Tetapi cinta itu juga jahat, teramat jahat. Kejam malah.
Ivon sebagai contoh dari ribuan contoh-contoh lain. la yang majikan, yang dengan
bahasa halus menyampaikan apa yang terasa oleh hatinya tetapi tidak
mendapat tanggapan dari orang yang hanya sopir gajiannya, akhirnya meletakkan ke
samping segala rasa malu dan harga diri. la menyatakan kasih dan mohon dikasihi.
Karena tiada 276 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
juga jawaban ia bertanya: "Kau menolak Erwin?" Yang juga tak terjawab oleh anak
muda itu. Ivon memberi harapan pada dirinya, bahwa diamnya Erwin
bukanlah karena ia menolak, tetapi karena ia merasa rendah diri dan tidak merasa
seimbang dengan dirinya. Berkata Ivon dengan lembut: "Tempatkan dirimu sebagai manusia biasa, seperti aku
seperti Hamdani. Jangan sebagai pengemudi. Dan pandang aku sebagai wanita
temanmu, jangan seperti orang yang kau anggap majikan. Hakmu dan hakku, begitu pula hak
manusia-manusia lainnya sama."
"Nyonya, bolehkah saya mohon suatu bantuan?" tanya Erwin akhirnya.
"Tentu, bantuan apa. Aku akan membantumu dengan apa saja yang kau pinta."
"Betul?" "Ya, kau ragu-ragu akan apa yang kukatakan?"
"Janganlah teruskan pembicaraan itu. Saya mohon."
"Mengapa" Kau takut Erwin" Sudah kukatakan, jangan merasa rendah diri. Aku Ivon,
kau Erwin, tiada perbedaan antara kita. Tiada kelebihanku dan tiada
kekuranganmu." "Tolong, jangan bicarakan lagi!" Ivon diam.
"Apakah dilarang oleh adat istiadat di daerahmu?"
277 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak," jawab Erwin. la tidak bisa berdusta. Memang tiada larangan di Tapanuli
bagi laki-laki yang hendak nikah atau pacaran dengan wanita dari daerah lain.
"Lalu apa" Karena aku istri orang" Kita bisa cari jalan ke luar. Tidak ada
tembok terlalu tebal untuk diterobos.
Urusannya serahkan padaku."
Erwin dalam ujian. Seorang wanita, cantik, lebih cantik dari istrinya sendiri,
kaya lagi, menyerahkan diri kepadanya dan sanggup menghindarkan semua rintangan.
Mau apa lagi. Tidak akan dua kali ada kesempatan seperti ini. Begitu akan terpikir oleh 97
dari-seratus laki-laki. "Nyonya dan Tuan Hamdani sangat baik pada saya. Saya amat berterimakasih. Saya
belum pernah menemukan orang
yang sebagai nyonya dan suami nyonya."
Ivon malu mendengar kewarasan pemuda ini. Apa yang
dikatakannya memang benar. Orang lain mungkin tidak lagi akan meneruskan usaha.
Tetapi tidak begitu halnya Nyonya Hamdani. Hati dan dirinya telah terlalu
tergoncang oleh pemuda dari desa ini.
"Barangkali aku keliru karena mendesakmu Er. Membuat kau bingung. Tetapi
sungguh, aku sangat sayang padamu.
Aku rasa kaulah orangnya yang bisa memberi kebahagiaan
yang didambakan oleh wanita. Kau tertawakan aku Er?"
278 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak," jawab Erwin. Itu dia harus jawab.
"Kalau wanita sudah benar-benar sayang, maka segala perasaan malu dan harga diri
hilang. Macam aku inilah." Ivon menarik napas panjang.
"Saya sangat menghormati Nyonya dan Tuan Hamdani."
"Karena itu makanya kau tidak sanggup?"
Erwin diam lagi. Itu susah dijawab.
"Baiklah, kau pikirkan baik-baik dalam beberapa hari ini.
Aku minta dengan sepenuh hati padamu, anggap aku ini
teman, bukan majikanmu. Kau coba rasakan apa yang kurasa.
Kau coba tempatkan dirimu di tempatku. Kau sanggup"
Ataukah kau tak punya rasa kasih terhadap orang yang
mengasihi dirimu" Er, aku tidak meminta jawaban segera. Aku tahu, aku orang yang
meminta. Dan orang yang meminta
selalu dengan tangan di bawah. Akhirnya si pemberilah yang menentukan. Kalau
kutanya padamu, nasib apa yang kumiliki"
Buruk, bukan!" Erwin buru-buru menjawab: "Oh tidak, saya yakin, Nyonya termasuk seorang yang
punya nasib sangat baik di dunia ini.
Apa yang tidak ada pada Nyonya" Semua ada. Apa yang tak terbeli dan tercapai
oleh Nyonya! Cobalah Nyonya
memandang ke kiri dan ke kanan atau ke bawah. Lihat
bagaimana orang-orang lain hidup dengan serba kekurangan."
279 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hmmh, nasib baik katamu" Kau kira hidup hanya dinilai dari luar. Dari apa yang
tampak oleh mata" Ada yang lebih dari semuanya itu Erwin. Sudahlah, kini aku
yang minta supaya kita jangan membicarakan nasib. Hanya membuat aku menderita. Aku mohon
jawaban darimu. Erwin, kini masa
depanku tergantung padamu."
0ooDoEoWoI--KoZoo0 SELAMA perjalanan menuju rumah, hati Erwin sudah tidak
tenteram. Rasa takut juga ada. Seakan-akan majikannya yang baik hati mengetahui
apa yang telah dikatakan Ivon
kepadanya. Dia tidak menanggapi, tetapi dia merasa seolah-olah berdosa, la
mengerti benar apa keinginan wanita itu. Dia pun mengerti bahwa yang begitu bisa
saja terjadi manakala seseorang telah buta mata hatinya disebabkan oleh godaan
cinta yang selalu tidak bisa kita ketahui apa sebab
musababnya. Erwin harus mendapat jalan apa yang terbaik dilakukannya dalam hal ini. Hamdani
seorang yang baik dan amat percaya padanya, sepercaya ia pada istrinya yang
sabar menanti tatkala ia dalam keadaan gawat tak dapat berfungsi sebagai suami menurut
kewajaran dan suruhan agama.
Ivon cantik memang. Tiap orang yang tak rabun dan
berselera baik pasti akan melihat dan mengakui
280 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kecantikannya itu. Sama halnya dengan dia sendiri, la sendiri pun dalam hati
mengagumi kecantikan wanita yang kebetulan majikannya itu.
Tetapi akal sehat tidak boleh mengambil keputusan
semata-mata berdasar penglihatan mata. Yang lebih daripada itu adalah
penglihatan dan pertimbangan hati.
Serba sulit. Yang ini salah, yang itu pun rasanya kurang tepat. Padahal jalan ke
luar harus didapatnya. Akhirnya ia mengambil keputusan. Tidak jantan mungkin,
tetapi barangkali itulah yang terbaik. Apa boleh buat.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 KEESOKAN paginya Hamdani heran mengapa Erwin
belum kelihatan. Tidak seperti biasanya, pagi-pagi sudah ada.
Istrinya bukan hanya heran, tetapi gelisah penuh tanda tanya.
Kemudian ia panik, walaupun masih dapat dibatasinya di
dalam hati. Tak tampak oleh suaminya. Ke mana orang yang dicintai dan
diharapkannya akan memberi kebahagiaan itu. la pun semalam suntuk itu gelisah
memikirkan Erwin dan dalam hati telah mengambil suatu keputusan nekat untuk
pergi bersama Erwin. la begitu yakin bahwa orang Mandailing itu tentu akan memenuhi
hasrat hatinya. 281 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemudian diberinya lagi harapan kepada dirinya, bahwa
Erwin nanti akan menyuratinya dan menerangkan di mana
mereka akan bertemu. Pada siang itu Hamdani menerima surat di kantornya,
diantarkan oleh seseorang. Ternyata surat itu dari Erwin.
Dengan ringkas ia menerangkan, bahwa ia rindu pada
saudara-saudaranya dan mau pulang ke Sumatera. la mohon maaf sebesar-besarnya
atas kepergian yang mendadak,
bagaikan orang tak tahu adat pada keluarga yang telah begitu baik padanya.
Hamdani kaget heran dan rupa-rupa kemungkinan merasuk
benaknya. Apakah yang menyebabkan Erwin berangkat tanpa bertemu muka dulu. la
yang selalu begitu sopan dan halus bahasa tak mungkin pergi begitu saja kalau
tidak ada sesuatu yang menyebabkannya. Apakah yang telah terjadi. Sudah
tentu bukan dirinya jadi penyebab, karena ia tidak merasa ada terjadi sesuatu
antara Erwin dengan dia. Dia tidak pernah kasar, bahkan kalau menghendaki
bantuan anak muda itu selalu bertanya, apakah Erwin mau menolong. Tetapi
bahwasanya ada suatu sebab, itu sudah pasti.
la teringat pada istrinya yang selalu mempergunakan Erwin untuk mengantarkan dia
ke mana-mana. Mungkin wanita ini telah berkasar bahasa yang tidak bisa diterima
oleh Erwin. la ingat, bagaimana Erwin dulu hampir tidak jadi mengobatinya 282
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karena ia mengeluarkan kalimat yang mengandung
penghinaan, sedikit-dikitnya bisa menyinggung perasaannya, la ingat kembali,
bagaimana mata Erwin yang sebenarnya
hanya mata biasa bagaikan memancarkan sinar mengandung
api. Pasti Ivon telah salah ngomong. Mungkin tidak sengaja,
tanpa sadar. Tetapi Erwin adalah manusia yang pantang
tersinggung. Rasa harga diri sangat besar padanya. Meskipun ia orang tidak
punya. Hamdani tidak menelpon, tetapi bergegas pulang.
Kebetulan istrinya sedang tidak bepergian.
"Sudah ada kabar Erwin?" Ivon yang duluan bertanya.
"Ya," jawab Hamdani.
"Di mana dia" Mengapa dia pergi?"
"Kau tidak tahu mengapa dia pergi?" tanya Hamdani.
Ivon heran dan sedikit kuatir. Mengapa Hamdani bertanya begitu.
"Aku tidak tahu. Tetapi di mana dia?" tanya Ivon yang punya kepentingan sendiri
terhadap anak muda itu, dan ingin tahu di manakah ia berada.
"Kau tahu, dia mudah tersinggung. Tentunya kau berkata kasar padanya!"
283 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak, demi Tuhan tidak!"
"Jangan pakai sumpah segala. Sekarang dia sudah tidak ada. Coba ingat-ingat
adakah kau mengucapkan kata-kata
yang bisa membuat dia marah atau tersinggung?"
"Tidak Mas, aku tidak pernah berkata kasar."
"Lalu kenapa dia pergi. Apa dia merasa gajinya terlalu kecil" Kan dia bisa
ngomong!" Hamdani mulai mencari kesalahan pada dirinya.
Dalam hati Ivon menangis, ke mana gerangan orang yang
dicintainya itu. Dia mulai menduga, bahwa kepergian Erwin mungkin karena kata-
katanya kemarin. Erwin tidak bisa
menjawab dengan kata-kata. Dia tidak menolak, dia tidak menerima. Mungkin benar-
benar dia merasa terlalu rendah untuk bercintaan dengan seorang nyonya kaya
seperti dia. Kasihan Erwin. Dia terlalu banyak pikir dan terlalu perasa.
Akhirnya ia iba pada diri sendiri dan menganggap bahwa pergi jauh merupakan
jalan ke luar. Begitulah pikir Ivon. Dia merasa bersalah kini. Anak muda yang baik hati dan
jujur itu telah pergi. Mestinya dia jangan menyampaikan perasaan hatinya. Tetapi
bagaimana. Desakan itu tak terbendung lagi. Kalau tidak disampaikan ia akan
selalu penuh tanda tanya yang tak berjawab. Kini setelah
disampaikan, orang yang jadi idaman hati menghilang pula.
284 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanpa jawab yang menentukan. Menolak ataukah menerima
tetapi merasa rendah diri"
Suami istri itu menyesali kepergian Erwin. Sama kesalnya tetapi lain-lain
sebabnya. Hamdani merasa kehilangan
seorang pelindung, seorang sahabat, walaupun hanya
bertugas sebagai pengemudi. Ivon kehilangan orang yang
amat dikasihi. Dia yakin masih, bahwa ia tak bertepuk sebelah tangan. Tetapi ke
mana Erwin hendak dicari.
Masih untung, suaminya tidak mengetahui apa sebab
sebenarnya maka Erwin sampai meninggalkan rumah tanpa
pamit. Dan ia menangis sedih seorang diri di tengah harta kekayaan dalam
kehidupan tetapi tidak mampu memiliki orang yang begitu didambakannya.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 SEMENTARA itu Erwin yang manusia harimau dan dukun,
pernah jadi sopir telah hidup di Jakarta kembali. Yang mula pertama ditemuinya
adalah sahabatnya Hilman kemudian ia mencari Ki Ampuh yang telah tidak di
rumahnya yang lama lagi. Akhirnya rumah orang cukup terkenal itu didapatnya juga.
la disambut hangat dan diajak makan bersama. Diperkenalkan pada istrinya seorang
perempuan yang usianya tak akan lebih dari 18 atau sembilan belas tahun.
Istrinya yang baru. Kalau 285
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diperbandingkan memang tak sesuai, tetapi di zaman ini tidak ada lagi istilah
tak sesuai, semata-mata disebabkan
perbedaan umur atau rupa. Wanita zaman sekarang telah
banyak berpikir dengan cara lain diperbandingkan dengan wanita-wanita beberapa
tahun yang lampau. Zaman dulu memang pincang dan janggal kelihatan
manakala ada seorang laki-laki berumur yang beristrikan seorang wanita muda.
Bukan tidak ada. Tetapi kalau sampai terjadi yang begitu, maka sebagian terbesar
di antaranya adalah disebabkan kawin paksa seperti halnya dalam banyak cerita-
cerita roman tragis, di mana si perempuan akhirnya mati bunuh diri atau merana.
Sekarang tidak lagi. Banyak wanita muda memilih orang
yang sudah agak berumur karena berbagai pertimbangan.
Sudah jarang kawin paksa antara yang tua dengan yang
masih muda. Namun begitu dalam hal Ki Ampuh dengan istrinya
Zubaidah memang ada kelainan. Ada daya tarik tak terlawan pada diri Ki Ampuh
yang menyebabkan Zubaidah tunduk pada keinginannya. Bukan karena ia memandang Ki
Ampuh tentu bisa mencintainya dengan penuh kasih sayang dan
tanggungjawab. Bukan pula karena Ki Ampuh mempunyai
banyak harta benda yang kadangkala jadi pemikat yang juga bisa merobohkan.
Zubaidah bukan hanya sudah jadi istri
286 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
orang banyak ilmu dan dukun itu, tetapi juga sudah mulai membina diri untuk jadi
seorang Ibu. la telah mengandung oleh benih-benih yang ditaburkan laki-laki ke
dalam rahimnya, la tidak selalu merasa senang, tetapi dia tidak pernah berpikir
atau berdaya untuk menjauhkan diri dari orang itu. la bagaikan telah terikat
tanpa tali, telah tunduk tanpa ancaman apa pun.
Tak heran. Tak sia-sia ilmu yang dituntut Ki Ampuh dari Lomlom semasa ia di
Sibolga. Lomlom si dukun pekasih dan pitunduk yang punya berbagai macam jampi
dan jimat guna menaklukkan wanita mana saja yang disukainya. Lomlom
telah mengatakan, bahwa ia tak akan gagal, sebagaimana
gugurnya itu juga tidak pernah gagal.
"Anda kelihatan sehat sekali Erwin," kata Ki Ampuh.
"Terima kasih. Begitu juga Anda nampaknya," sahut Erwin.
Dia masih ingat, istri Ki Ampuh yang dulu sudah tua dan terus terang tidak bisa
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dikatakan menarik atau pernah cantik masa mudanya. Entah di mana wanita itu
diletakkan atau disimpannya. Mereka berdua yang sama-sama punya banyak ilmu itu
berbincang-bincang tentang Sumatera. Sekali lagi Ki
Ampuh memuji keramah-tamahan orang di Mandailing yang
telah memberi banyak tambahan pada perbendaharaan
ilmunya. 287 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
0ooDoEoWoI--KoZoo0 DENGAN uang yang dibawanya dari Surabaya, Erwin bisa
mendapat rumah kecil sederhana dengan kontrak satu juta untuk dua tahun. Berbeda
jauh dengan tempat kediaman Ki Ampuh yang kini sudah mempunyai gedung. Hasil
kerjanya atau kepunyaan istri barunya, begitu pikir Erwin.
Berbeda dengan masa lampau, kini keduanya bersahabat
dan tidak melihat kemungkinan untuk kelak menjadi musuh pula.
Jangan dikira bahwa Ki Ampuh hanya memiliki Zubaidah. la mempunyai dua orang
istri lain, sama mudanya dengan
Zubaidah. Kesemuanya cantik dan wanita-wanita didapatnya dengan kekuatan ilmu
pekasih-nya. Istri-istrinya yang lain bernama Laila dan Trees. Yang belakangan
ini seorang Indo. Ibu Indonesia ayah Belanda. Kalau dipikir dengan cara wajar memang aneh
bagaimana seorang pernah duduk di sebuah
fakultas seperti Trees sampai kawin dengan seorang dukun semacam Ki Ampuh yang
sekolah dasar saja pun tidak pernah tamat. Dalam hal sekolah lebih kurang si A
Tjai dengan nama mentereng Endang Widjaja. Kalau yang keturunan Cina ini dengan
akal licik serta kerakusan beberapa pejabat bangsa Indonesia bisa mengeruk uang
negara sampai sebanyak 22
milyar, maka Ki Ampuh dengan ilmu pekasihnya bisa
menundukkan tiga wanita cantik dengan jampi dan azimat.
288 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Masih lumayan ia cuma mengambil tiga. Kalau mau lebih, Ki Ampuh juga tinggal
jampi dan pandang atau colek saja.
Dukun itu telah mempergunakan ilmu-ilmu dari Sibolga itu benar-benar untuk
kepuasan hati dan diri, sesuai dengan apa yang dikhayalkannya dari sejak ia
menguasai ilmu tersebut. Orang-orang sekitar heran bagaimana ia yang hanya seorang dukun mempunyai tiga
istri muda rupawan dan terpelajar pula lagi. Tetapi keheranan demikian hanya
pada orang-orang yang tidak mempercayai kekuatan ilmu pekasih. Bagi yang percaya mudah dimengerti
mengapa ia bisa menguasai begitu banyak istri.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 PADA suatu malam Kamis ketika hujan turun dengan amat
lebat, Erwin sedang rebah-rebahan di tempat
pembaringannya. Hujan itu datang begitu tiba-tiba tanpa pertanda apa pun. Tiada
mendung dan tiada guruh. Pada
waktu itu terbayang olehnya wajah Ivon, istri bekas
majikannya Hamdani. la heran mengapa perempuan kaya itu jadi begitu tertarik
padanya. Sekaligus ia merasa kasihan.
Dalam suara curah hujan yang amat deras itu seolah-olah terdengar olehnya Ivon
beriba-iba agar ia kembali. Tampak olehnya Ivon selalu termenung memikir dan
mengenang dia. la merasa telah pergi dengan cara' yang tidak baik, tetapi dia melakukannya
semata-mata untuk keselamatan diri dan
289 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kebahagiaan keluarga yang menolongnya itu. Kalau ia
perturutkan kata hati laki-laki yang wajar, mestinya ia juga tertarik pada
wanita itu. Dan sesungguhnyalah Erwin juga mengetahui kecantikan Ivon.
Dilihat dari segi wanita itu, ia telah berlaku kejam. Tetapi bila dinilai dari
segala segi, maka ia telah mengambil langkah yang paling tepat.
"Benar Erwin, kau telah berbuat yang terbaik," tiba-tiba terdengar suara yang
tak asing baginya. Suara ayahnya. Tak lama kemudian Dja Lubuk dengan wujud
setengah harimau berwajah manusia telah berdiri di hadapannya.
"Ayah," kata Erwin perlahan. Dipeluknya orang tua yang setia itu.
Pada saat itu ia merasakan kedatangan perubahan pada
dirinya, la sendiri pun berubah menjadi badan harimau dengan kepala manusia.
Ayah dan anak berangkulan dan keduanya
sama menitikkan air mata.
"Kau anak baik Er," kata Dja Lubuk.
"Dan Ayah adalah ayah yang paling agung di dunia ini.
Ayah selalu datang, tak pernah meninggalkan aku pada saat-saat aku amat
membutuhkan kehadiran Ayah. Kurasa tak ada anak yang lebih bahagia daripada
aku." 290 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau sayang pada wanita itu?" tanya Dja Lubuk.
"Aku kasihan padanya Ayah. Mengapa ia begitu?"
"Karena ia manusia biasa, sama dengan manusia lainnya yang pada waktu benar-
benar jatuh cinta tidak bisa
menyembunyikan perasaan hati. la benar-benar jatuh cinta padamu!"
"Tetapi mengapa begitu?"
"Itu sukar diterangkan. Cinta kadang-kadang sangat penuh dengan keajaiban yang
tak terterangkan dengan hukum akal."
"Apakah yang akan dilakukannya Avah?"
"Dia akan menderita karena memikirkan dan mencintaimu."
"Lalu bagaimana?"
"Tak ada bagaimana. Kepergianmu ke Jakarta ini sudah baik. Aku akan mengabarkan
kepadanya bahwa kau juga menyayanginya dan karena sayanglah makanya kau pergi
meninggalkannya." "Ayah akan menemuinya?"
"Ya, dan akan membuatnya merasa tenteram kembali, la akan merasa bahwa kau
berkorban untuknya demi cintamu.
Dan itulah cinta yang paling indah di antara semua cinta."
291 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Terima kasih ayah. Dalam kesulitan bagaimanapun Ayah selalu mempunyai jalan
untuk mengatasi dan menyelesaikannya." "Jagalah dirimu baik-baik di Jakarta ini. Masih banyak yang akan kau hadapi
karena berbagai hadangan menantikanmu.
Ingat segala janjimu. Selama engkau ingat pada semua janji, kau akan selamat.
Tetapi kalau kau mengingkari apa yang pernah kau janjikan maka kebinasaanmu akan
tiba. Dan dalam hal semacam itu sepuluh Dja Lubuk dan Raja Tigor
tidak akan dapat menyelamatkanmu."
Dja Lubuk mencium kepala anaknya lalu menghilang.
Pikiran Erwin masih menerawang, ke istri dan anak, ke Ivon dan Hamdani.
Bilakah tantangan hidup akan berhenti mengejar dan
mengancam dirinya. Bilakah ia boleh mendapat ketenangan di bumi Allah ini"
Tetapi akhirnya ia tertidur juga.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 DALAM pada itu Dja Lubuk telah tiba di Surabaya untuk
menemui Ivon, wanita kaya yang jatuh cinta pada anaknya, la datang pada waktu
yang tepat. Perempuan itu sedang
sendirian di kamar tidurnya, kepala bertopang pada kedua telapak tangan, mata
memandang ke atas, tak berkedip.
292 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perlahan-lahan Dja Lubuk menghampiri ranjang tempat
wanita muda dan cantik itu berbaring dengan pikiran jauh ke laki-laki yang
meninggalkannya. Harimau manusia itu sengaja tidak menampakkan diri, walaupun ia
telah melihat wajah dan membaca pikiran Ivon. la tidak mau mengejutkan perempuan
itu. "Nyonya," kata Dja Lubuk pelan sekali. Tak terdengar oleh Ivon. Orang dalam
keadaan seperti dia hanya separuh sadar.
Dja Lubuk mengulangi. Kini Ivon mendengarnya, terasa
sayup-sayup. Baginya seperti suara Erwin, atau memang ada kemiripan antara suara
ayah dan anak. Ivon menoleh ke arah datangnya suara. Tak ada suatu apa pun
tampak. Khahayalan pikirnya. Betapa sakitnya bercinta. Kalaulah ada orang
melihatnya dalam keadaan demikian, orang itu akan tertawa karena menganggap dia
bodoh atau orang itu akan kasihan karena ia merindukan seseorang yang mestinya
begitu mudah, tetapi toh tak terjangkau oleh tangan.
"Erwin, tega benar kau," kata Ivon mengeluarkan sakit rindu yang mendobrak dari
dalam. "Jangan biarkan pikiran dan khayalan menghanyutkan dirimu Nyonya," kata Dja
Lubuk yang masih saja menyembunyikan wujudnya. Oh, kata-kata hatinya bersambut.
293 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan Ivon meneruskan: "Mengapa kau kata begitu Er. Inikah tanda penolakan yang
kutanyakan itu?" "Jangan kata penolakan Nyonya."
"Kau pergi tanpa pesan. Apa maksudnya?"
"Karena itulah jalan terbaik. Bagi Nyonya, supaya Nyonya tetap bisa bahagia
seperti sekarang. Berkedudukan baik
dalam masyarakat, terpandang dan disegani masyarakat!"
"Masyarakat, masyarakat lagi katamu. Apakah orang hidup dari masyarakat" Aku
tidak membutuhkan mereka. Di mana
kau Er?" "Ini aku, ayahnya."
"Haa, ayahnya. Kini kau mempermainkan aku. sampai
benar hatimu. Aku ini sakit Er, sudah tidak punya semangat, sudah kehilangan
rasa malu. Aku mohon, jangan permainkan daku lagi. Dan aku mohon hidup
bersamamu. Ke mana saja katamu akan kuturut."
Kasihan perempuan ini, pikir Dja Lubuk. Dia bukan hanya jatuh cinta, la sudah
ditelan oleh cinta yang bagi orang lain memberi rasa bahagia dan puncak
kesenanagan di mayapada ini.
294 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak, sebenarnya dia berkhayal, mana ada Erwin. Begitu pikir Ivon akhirnya.
Kini ia tidak lagi dapat menahan dua butir air mata yang mengalir pelan melalui
pipi mencapai bantal. "Jangan menangis Nyonya," kata Dja Lubuk, la telah berjanji pada anaknya bahwa
ia akan menenteramkan Ivon, maka ia harus melaksanakannya. Di antara begitu
banyak pekerjaan yang pernah dilakukannya di masa hayat sampai setelah ia bangkit lagi
dari kuburnya, rasanya usaha
menyejukkan hati perempuan ini termasuk yang 232 berat
atau paling berat, la bukan orang yang biasa atau pandai merayu, walaupun
hidupnya tidak bebas dari hidup bercinta tak bedanya dengan manusia biasa.
Dia bukan berkhayal rupanya. Tetapi siapa ini" Mengapa
ada suara tak ada rupa"
"Kau ingin melihat aku" Ayah Erwin!" kata suara itu.
"Ya, tentu saja aku suka sekali berkenalan dengan ayah laki-laki yang sangat
kucintai," kata Ivon tak malu-malu.
Sebenarnya ia diresahkan rasa takut, tetapi karena yang misterius mengatakan
dirinya ayah Erwin, maka rasa takut dikalahkan oleh rasa ingin tahu. Boleh jadi
orang ini bisa diajak berunding untuk mengembalikan pria idaman hati.
"Kau tidak takut?"
295 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ivon heran. Mengapa dia mesti takut. Tetapi kenapa pula tidak akan takut,
kenyataan membuktikan, bahwa suara itu tak tentu dari siapa datangnya. Kata
orang, yang ada suara tetapi tidak ada rupa hanya iblis atau jin. Tetapi bila
dikehendaki, jin dan hantu bisa menunjukkan rupa.
"Kenapa saya harus takut?" tanya Ivon. "Bapak mengatakan bahwa Erwin adalah anak
Bapak. Kalau aku begitu sayang pada anaknya mengapa harus takut pada
ayahnya?" la merasa bahwa dia berada dalam suatu alam baru, alam
penuh kegaiban dan keajaiban.
"Aku ini tidak seperti manusia yang biasa kau lihat."
Ivon sempat juga berpikir. Apakah orang ini sangat buruk, berbeda dengan anaknya
yang tampan. Mengapa mesti takut pada orang yang buruk rupa asalkan hatinya
baik. Betapa banyaknya di dunia ini berkeliaran orang-orang berwajah tampan
dengan hati iblis di dalam dadanya.
"Marilah kita berkata-kata Pak' kata Ivon.
"Kau benar-benar tidak takut?"
"Bapak benar-benar ayah Erwin" Mengapa tidak
kelihatan?" 296 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yah, aku sebenarnya sudah mati, tetapi hadir kembali di dunia ini karena nasib.
Terlalu panjang untuk kukisah-kan!"
Srrr, tersirap darah Ivon. Roh manusia yang telah
berpulang ke Rakhmatullah. Tetapi ia sudah ada di dalam kamar. Dan ia ayah
Erwin. Dikuatkan hatinya.
"Saya ingin berhadapan dengan Bapak. Tetapi Bapak akan menolong aku, bukan?"
"Sama dengan Erwin. Dia dan aku ingin menolongmu."
"Bapak akan mempertemukan daku kembali dengannya?"
"Apa sebab kau begitu sayang padanya?"
"Salahkah saya menyayangi manusia lain yang berkenan di hatiku?"
"Tidak, itu hak tiap orang. Tapi cinta tidak selalu membawa keberuntungan,
anakku!" Kata-kata "anakku" itu terdengar begitu lembut, sehingga Ivon terharu. Bagaikan
seorang ayah bicara dengan anak
tercinta atau mertua berkata-kata dengan menantu tersayang.
"Kuatkan hatimu. Jangan kau terkejut. Kau janji dulu, bahwa kau tidak akan
memekik. Sudah kukatakan, bahwa aku tidak seperti manusia lainnya," kata Dja
Lubuk. 297 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apakah ayah Erwin ini seorang yang cacat. Berkaki atau
tangan sebelah. Ataukah hanya punya satu mata. Mungkin
juga rupanya buruk sekali.
"Dengarkan ini anakku. Aku hanya mempunyai kepala manusia, tetapi tubuhku
harimau." Terkejut Ivon mendengar. Tetapi kalau orang ini bukan
mempunyai maksud dan hati baik mengapa ia katakan dulu
semua-muanya sebelum ia menampakkan diri. la bisa saja
tiba-tiba muncul di hadapan Ivon sehingga ia mati kejang, tetapi ia tidak
melakukannya. "Boleh sudah aku menampakkan diri?" tanya Dja Lubuk.
"Ya," jawab Ivon. la merasa wajahnya memucat.
Bagaimanapun ada rasa takut, tetapi lebih daripada itu adalah keinginan bertemu.
Dan ia, Dja Lubuk sang manusia harimau yang hidup
kembali setelah mati, duduk di depan ranjang Ivon. Wanita muda itu tersentak,
terkejut, tetapi hanya sejenak, la segera dapat menguasai dirinya. Makhluk ini
memperlihatkan diri karena ia menghendaki.
Ivon duduk lalu turun dari ranjangnya, duduk di lantai yang berlapiskan karpet
amat mahal, la berhadap-hadapan dengan wajah seorang laki-laki tua, tetapi gagah
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dan bersih. Dja Lubuk dengan misai melintangnya, mata bercahaya bersih.
298 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sejenak Ivon memandangi mahluk yang tidak pernah termimpi atau terkhayalkan
olehnya akan bersua dalam kenyataan.
Kemudian ia tunduk. "Aku ayah Erwin," kata Dja Lubuk. "Kau masih juga rindu pada anakku?" tanya Dja
Lubuk sejurus kemudian. Ivon mengangguk. Manusia harimau itu tidak membuat dia
bisa melepaskan rindunya dari anak muda yang pernah jadi sopirnya itu.
"Bapak hadirkanlah dia kembali," kata Ivon.
"Dia juga manusia harimau semacam aku, nak."
"Biarpun dia manusia ular atau apa'saja, saya tetap menyayanginya."
Wah, cilaka nih. Ivon juga semacam Indahayati yang telah jadi istri Erwin. la
dulu pernah melihat kekasihnya itu menjadi setengah harimau, tetapi ia tetap
mencintainya. "Jangan kau turutkan kata-kata hati yang tak pakai perhitungan."
"Apakah kasih sayang harus dengan perhitungan"
Bukankah kasih atau cinta tidak diperdagangkan!"
"Kau cerdas dan keras hati. Sekeras hati Erwin. Tetapi kalian berdua masih
beruntung. Dia dapat menguasai diri pada detik yang amat menentukan."
299 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia juga menyukai diriku Pak?"
"Karena itulah maka dia pergi tanpa pamit nak."
"Karena dia sayang" Saya tak mengerti."
"Dia sadar akan dirinya. Kekurangan dan nasibnya yang sama dengan nasibku ini.
Sewaktu-waktu bisa jadi harimau.
Bayangkan, kalau kalian berdua sedang di tempat orang
banyak dan Erwin mendadak berubah jadi setengah harimau, bagaimana" Kau akan
malu bukan" Jangan katakan tidak!
Dan mungkin dia akan dibunuh orang beramai-ramai di
hadapan matamu! Kau akan amat tersiksa. Inilah yang tidak dikehendakinya. Itulah
sebabnya maka ia menjauhkan diri.
Karena terlalu sayang padamu. Memang sakit mengenang
orang yang kita sayangi, tetapi lebih sakit lagi meninggalkan orang yang amat
dicinta. Kesediaannya berkorban demi cinta sangat besar." Dja Lubuk diam dan
Ivon juga tidak memberi tanggapan. Falsafah cinta yang diuraikan Dja Lubuk
memang tinggi, tetapi kalau dikaji, kiranya demikianlah cinta yang sebenarnya.
Bersedia berkorban demi cinta itu sendiri.
Aneh terdengar. Tetapi yang bersih dan murni apalagi yang luhur mungkin hanya
ada dua di antara sepuluh perasaan
yang orang namakan cinta.
Kata-kata yang diucapkan dengan tenang teratur oleh Dja Lubuk meresap ke dalam
lubuk hati Ivon. Tanpa sadar ia
300 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menangis yang kemudian berubah jadi isak-isak yang
menyebabkan bahunya tergoncang-goncang. la sedih dan
amat terharu. Rupanya laki-laki itu toh mencintai dia. Dia tak bertepuk sebelah
tangan. Tetapi nasib peruntungan Erwin jugalah yang menyebabkan ia melenyapkan
diri tanpa permisi. Dja Lubuk yang punya perasaan halus memandangi Ivon
dengan hati sedih, la kasihan pada wanita yang kaya tetapi roboh oleh landaan
cinta itu. "Sudahlah," katanya, "Pada waktunya nanti kau akan melupakannya. Dia tak mungkin
bisa membuat kau sebahagia keadaanmu sekarang dengan Hamdani."
Ivon tidak menjawab. Tidak perlu lagi dijawab. Tiada lagi harapan baginya bahwa
Erwin akan kembali. "Boleh aku bicara sekalimat lagi nak?" tanya Dja Lubuk.
Ivon hanya mengangguk, tidak memberi jawaban.
"Erwin dan aku akan selalu di dekatmu, walaupun kau tak melihat kami. Kami akan
melindungi kau dan suamimu sekuat kemampuan yang ada pada kami."
Perempuan itu sangat terharu, tetapi tidak menolong dia dari kerinduannya.
Dja Lubuk mohon diri dan tahu bahwa ia tidak akan
mendapat jawaban, ia menghilang tanpa meninggalkan bekas.
301 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sepeninggalnya, Ivon menangis tersedu-sedu dan ia tidak berusaha menahannya.
Mungkin tangis itu satusatunya jalan untuk meringankan sedikit beban hatinya.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 KETIKA Hamdani pulang dan masuk kamar tidur, istrinya
sudah tidur dalam kedukaan dan putus-asa. Tampak jelas
kemuraman pada wajahnya yang biasanya selalu cerah, la
pun melihat bahwa wanita itu baru menangis. Ketika ia
mendekat untuk meyakinkan dirinya kelihatan bantal masih basah.
Apakah yang disedihkannya" Apa yang telah terjadi
sepeninggalnya" Apakah ada pula orang yang mengirim
guna-guna untuk meresahkan hati istrinya" Apakah ada usaha untuk memisahkan dia
dari Ivon" Tidakkah mereka puas
dengan permohonan maafnya tempo hari ditambah dengan
memberikan sebagian dari hartanya" Apakah giliran istrinya kini diserang dengan
cara halus karena ia telah merebut suami orang" Hamdani kini bukan lagi Hamdani
yang dulu dengan segala pikiran modern yang sama sekali tidak percaya akan kekuatan jampi
dan jimat. Kekuatan guna-guna dan sihir!
la telah melihat sendiri bagaimana puluhan dokter dan dukun tidak mampu
menyembuhkan impotensinya sampai akhirnya
seorang Erwin datang menyelamatkan dia.
302 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terlalu, terlalu! Manusia-manusia terkutuk dan serakah
selalu tak pernah puas. Selalu haus kejahatan, senang melihat orang lain
menderita. Begitulah pikirnya. Sebentar lagi istrinya akan menjerit-jerit
histeris bagaikan melihat jin setan.
Sedangkan Erwin sudah tak ada untuk menolak segala bala itu.
Tetapi jerit tidak kunjung terdengar. Beberapa jam
kemudian baru Ivon terbangun, la lemas sekali.
"Mengapa kau sayang?" tanya Hamdani.
Ivon mencoba senyum. "Aku mimpi barangkali." Lega hati Hamdani. Bukan guna-guna
rupanya. Ivon tidak menceritakan apa yang baru berlalu
sebagaimana Hamdani tidak pernah menceritakan, bahwa
Erwin berubah jadi setengah harimau tatkala mengobati
dirinya. 0ooDoEoWoI--KoZoo0 SEMENTARA itu Ki Ampuh mempersiapkan diri untuk pergi
ke istana mbah Panasaran. la ingin melihat perempuan cantik itu berlutut mohon
kasih dari dia yang dulu pernah dihina dan diusir.
Ilmu meringankan tubuh dan langkah harimau telah
dipelajari Ki Ampuh di Tapanuli. Kini dimanfaatkan untuk 303
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
secepatnya tiba di tempat mbah Panasaran. la merasa sangat gembira karena pada
hari ini ia akan dapat menebus
kekalahannya beberapa bulan yang lalu.
Dalam tempo singkat Ki Ampuh telah tiba di daerah
kawasan perempuan cantik bagaikan gadis remaja umur
sembilan belas tahun itu. Kedatangannya sebagai orang yang sudah dikenal, segera
menjadi pembicaraan di antara
masyarakat yang menjadi semacam rakyat wanita sakti itu.
Seorang pesuruh menyampaikan pesan Ki Ampuh bahwa ia
ingin bertemu dengan ratu mereka.
Wanita yang tidak banyak punya saingan di antara wanita-wanita cantik negara
mana pun di dunia ini segera
menyongsong kedatangannya, la memperlihatkan wajah
berseri-seri, kagum melihat laki-laki yang sudah dikenalnya tetapi kini
kelihatan begitu lain. Ganteng dan menarik.
Kekagumannya tidak disembunyikan, membuat Ki Ampuh
semakin yakin akan kemenangannya.
"Wahai Ki Ampuh, sahabat. Sudah kembali dari
Sumatera?" tanya mbah Panasaran.
"Sebagaimana kau lihat, aku telah ada di sini," jawabnya angkuh.
"Kau gagah sekali," ujar mbah Panasaran.
304 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ah, jangan kata begitu. Aku masih yang dulu juga. Kau masih ingat, bukan?"
"Tidak, orangnya memang yang dulu, tetapi segala-galanya telah begitu berubah,"
dan mbah Panasaran memperhatikannya dari atas ke bawah.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya laki-laki yang sudah mempelajari dan sedang
mempergunakan ilmu pekasih.
"Biasa saja." "Tidak, kau lebih cantik dari dulu. Tambah muda, tambah mempesona."
"Kau akan bermalam di tempatku yang buruk ini bukan?"
"Kau mengundang aku?"
"Aku ingin kau menginap di sini. Kita akan cerita-cerita dan bersantai-santai.
Ataukah kau keberatan"*'
"Tidak, aku ingat bagaimana kau tempo hari tidak
menghargai aku!" "Itu hanya suatu percobaan. Aku mau tahu, apakah kau benar-benar memperhatikan
aku." "Hanya laki-laki dungu yang tidak memperhatikan kau.
Orang normal pasti jatuh hati padamu."
305 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dan hanya wanita tak bermata hati yang tidak akan tertarik padamu Ki Ampuh. Aku
akan senang sekali kalau kau suka
menyebutku dengan nama kecilku, Sari."
"Nama yang indah sekali," kata Ki Ampuh yang kini tidak merasa perlu lagi resmi-
resmian memanggil wanita itu dengan mbah seperti dulu.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 MBAH PANASARAN memerintahkan pelayan-pelayannya
untuk menyediakan buah-buahan dan makanan terlezat yang ada dalam persediaan.
Sang tamu yang merasa dirinya kini amat ganteng dan jadi pujaan semua wanita
yakin bahwa perempuan itu sudah ada dalam kekuasaannya, la tinggal
buka mulut saja. Maka makanan yang melebihi segala
hidangan pun akan tersedia baginya. Hihuuu, rassain lu, kata Ki Ampuh di dalam
hati. Hari ini adalah hari pembalasan. Mbah Panasaran harus
menebus kesombongannya dulu dengan menyatakan kasih
dan mohon sepotong cinta dari orang yang banyak ilmu dan tak terkalahkan di
pulau Jawa. Begitulah pikir dan keyakinan Ki Ampuh.
"Bagaimana keadaan di sini selama aku ke Sumatera
geulis?" tanya laki-laki itu.
306 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perempuan itu tidak menyahut. Seperti mengatur kata-kata bagaimana ia harus
menjawab agar gengsi tetap terpelihara.
Maklum, wanita selalu mengutamakan gengsi. Apalagi dia, yang dulu pernah
menunjukkan keunggulannya di atas Ki
Ampuh. "Apa yang kau pikirkan cantik?" tanya Ki Ampuh lagi.
Mbah Panasaran menarik napas untuk melegakan rasa
sesak yang menekan dada. Setidak-tidaknya begitulah
dugaan laki-laki yang baru mendapat tambahan ilmu itu.
"Ki Ampuh, apa saja yang kau buat di Sumatera. Mengapa begitu lama kau
bepergian?" tanya mbah Panasaran yang selain nama Komalasari masih mempunyai
beberapa nama yang sama indahnya. "Mengembara, melihat-lihat dan menilai-nilai."
"Lalu bagaimana kesanmu tentang pulau yang banyak
disebut tentang ilmu-ilmu gaibnya itu?"
"Biasa saja. Ilmu mereka sama sekali tidak lebih tinggi dari kita di sini."
"Tetapi kau kelihatan lain sekarang."
"Lain apanya?" "Aku malu mengatakan."
307 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kenapa mesti malu pada seorang sahabat" Ataukah kau tidak memandang aku sebagai
kawan lagi?" Mbah Panasaran tidak segera menjawab. Ki Ampuh
senang, la yakin, bahwa perempuan itu telah bertekuk lutut tapi malu
mengatakannya secara berterus-terang. Tetapi dia akan membuat Komala benar-benar
sujud di hadapan kakinya mohon disayang. Tidak sia-sia ia memakai ilmu pekasih
dari Tapian na Uli sana. Berkata mbah Panasaran dengan lembut: "Aku mulai bosan hidup menyendiri begini
Ki Ampuh." "Ah, mustahil. Kau mempunyai nyamikan yang selalu kau ganti. Kau bisa mendapat
pemuda mana saja yang kau sukai.
Mana bisa kesepian."
"Hidup ini tidak bisa hanya dengan anak-anak muda yang kegunaannya hanya untuk
bercanda dan bergurau. Aku
membutuhkan orang yang dewasa pikiran dan perbuatan."
Nah, mampus lu, kata Ki Ampuh di dalam hati. Perempuan
pernah sombong itu mulai menyatakan apa yang
dirasakannya, la membutuhkan orang semacam dia, tetapi
masih menahan diri untuk berterus terang.
"Sudah ada seseorang yang kau kira dapat memenuhi
keinginanmu?" 308 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh yakin, bahwa dialah orang yang diharapkan
mbah Panasaran dan dia nanti akan jual mahal. Akan
mengingatkan perempuan itu pada penghinaan yang pernah
dilontarkannya pada dirinya. Dia akan membalas, akan
memperlihatkan kepada orang yang merasa terhebat di Jawa itu, bahwa Ki Ampuh
tidak membutuhkan dia. Dia akan buat wanita itu mengemis dan memohon agar ia
diampuni dan dilimpahi setitik sayang.
Sejurus kemudian mbah Panasaran menjawab: "Ada Ki
Ampuh!" "Boleh kutahu, siapa orangnya?" Hati Ki Ampuh bagaikan mau meledak kegirangan.
"Kau tentu tahu!" jawab perempuan itu.
"Katakanlah, mengapa mesti segan-segan," ujar Ki Ampuh.
Kemenangan terbesar selama hidupnya segera akan menjadi kenyataan.
"Kau tak tahu Ki Ampuh" Kau kata, kau lebih dari sahabat.
Jangan berpura-pura," kata mbah Panasaran.
Memang perempuan sangat kuat menyimpan rahasia
hatinya. "Aku ingin kau mengatakannya, Komala."
"Kau tidak akan mentertawakan aku?"
309 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa aku harus mentertawakan. Aku senang pada
sahabat yang berterus terang."
"Erwin, yang tempo hari melarikan diri dari sisiku," kata mbah Panasaran tanpa
mengangkat muka. Kalau tujuh geledek menggelegar beruntun, Ki Ampuh tidak akan sekaget itu.
Tatkala diusir dulu ia pun tidak semalu sekarang, Erwin"
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Erwin yang dirindukan perempuan itu. la mati-matian
menyangka, bahwa wanita tercantik itu tentu akan menyebut dirinya, la bayangkan
akan menolak sehingga wanita itu
menyembah mohon dikasihani, mohon dicintai! Tahu-tahunya ia menyebut Erwin,
pemuda yang pernah jadi musuh
besarnya. Maknya didongkrak betul-betul! Tidak ada malu sebesar ini, tidak ada
kejatuhan sedalam ia jatuh. Hancur rasanya segala harga diri. Dia yang sudah
membaca-baca dari rumah. Dia yang sudah memakan sirih bertemu urat
dengan pinang tunggal setandan sebagai ramuan tidak
menggugah hati wanita sakti keparat itu.
Jahanam, sungguh jahanam perempuan ini. Dan yang
dicintainya tak lain daripada Erwin yang dulu bahkan
melarikan diri karena tidak sudi padanya. Mengapa dunia begitu benjol! Sekurang-
kurangnya benjol untuk dirinya.
310 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rasanya mau ia mengambil langkah seribu oleh rasa malu
yang tak kepalang. Tetapi kalau ia melakukan itu, Komalasari bahkan akan tahu
apa yang diyakininya tadi. Maka ia
bertahan. Dengan marah tak terhingga, malu tak terka takan.
Kasihan Ki Ampuh, la tidak sadar, bahwa sejak mula ia
menampakkan diri, wanita itu sudah tahu bahwa ia memakai ilmu pekasih. Tetapi
perempuan itu bukanlah mbah Panasaran kalau ia bisa ditundukkan oleh ilmu
sekedar tingkat itu saja.
"Di mana dia sekarang Ki Ampuh?" tanya mbah Panasaran seolah-olah tak tahu apa
yang sedang dirasakan oleh laki-laki yang baru pulang merantau itu.
"Entah, mungkin masih di negerinya," jawab Ki Ampuh berdusta.
"Kau tak tahu di mana dia kira-kira berada kini" Kau tak mau menolong aku?"
Sialan bener. Dia yang ingin disembah akan menolong
wanita yang hendak ditundukkannya. Mempertemukannya
dengan laki-laki yang justru pernah jadi saingan terbesarnya"
"Tolonglah aku Ki Ampuh. Bukankah kalian telah
bersahabat, bahkan jadi bersaudara" Bukankah kau telah
dibawa keluarga Dja Lubuk ke Sumatera untuk menambah
ilmu. Bukankah kau telah banyak menerima, budi mereka. Apa salahnya kau tolong
aku bertemu dengan Erwin."
311 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tak tahu di mana dia. Mengapa tak kau cari saja ke Sumatera, kalau kau
begitu cinta padanya" Tetapi, apakah kau kira dia cinta padamu?"
"Aku akan bikin dia jatuh cinta. Kali ini aku tidak akan gagal!"
"Tetapi dia hanya manusia harimau!"
"Biarpun dia anak iblis, aku mencintainya."
Mendengar ini hati Ki Ampuh tambah panas. Begitu
besarkah cinta" Dia yang sejelita itu menginginkan manusia harimau sebagai
kekasih! Gila, benar-benar gila. Apakah yang dipakai Erwin maka ia sampai begitu
digilai" Ilmu yang melebihi kepandaiannya" Adakah ilmu pekasih yang lebih
hebat daripada apa yang dimilikinya" la menyangka, bahkan berkeyakinan bahwa
sepulangnya dari Sumatera, dialah orang pandai yang tak terkalahkan di Jawa,
tetapi kini ternyata masih ada orang lain yang di atas dia. Dan orang itu masih
itu-itu juga orangnya, Erwin anaknya Dja Lubuk, cucu dari Raja
Tigor. Hati Ki Ampuh sakit, sesakit luka diberi air jeruk nipis.
Orang itu harus disingkirkan dari bumi Jawa, baru dia bisa jadi si penguasa
tunggal dalam bidang ilmu gaib dan ajaib. Tetapi ia teringat pada sumpahnya,
bahwa ia tak boleh mengkhianati Raja Tigor sekeluarga termasuk sahabat-sahabat
terdekat 312 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mereka. Itulah sumpah yang telah diucapkannya ketika ia digembleng menjadi orang
yang lebih hebat di kuburan Raja Tigor dan di Sihepeng. "Kalau saya sampai
berkhianat, maka bila saya mati, saya akan menjadi babi hutan," terngiang-ngiang
di telinganya. Dan penjelmaan menjadi babi hutan adalah suatu nasib yang paling
hina di antara orang Tapanuli Selatan. Kalau jadi harimau masih biasa, sama
sekali tidak mengherankan. Memang ada juga orang kini yang akan
menganggapnya hina, tetapi oleh masyarakat lama, hal yang begitu dianggap suatu
kewajaran saja. Pewarisan turun
temurun untuk jadi harimau atau memelihara harimau akuan adalah hal yang tidak
mengherankan sama sekali.
"Aku punya firasat bahwa Erwin ada di Jawa sekarang Ki Ampuh!" kata Komalasari.
"Jikalau begitu aku belum bertemu dengannya," jawab Ki Ampuh.
"Kau bersahabat dengan keluarga Raja Tigor kini,
bukankah begitu?" "Benar!" "Dan kita juga bersahabat, bukan. Hari ini aku angkat kau jadi saudara, kita
jangan bermusuhan lagi. Kau suka Ki
Ampuh?" 313 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Neneknya diobral bener ini perempuan! Ingin bersaudara
segala! Ki Ampuh ingin disembah dan dicinta, bukan jadi saudara!
"Kau tiada menjawab," kata mbah Panasaran.
Kini Ki Ampuh tidak kuat menahan emosi. Dipandangnya
wanita itu dengan sorotan tajam, la sudah jauh lebih hebat daripada dulu.
Daripada bekas musuhnya mendapat
Komalasari, lebih baik perempuan ini disingkirkan. Akan terlalu sakit hatinya
kalau mengetahui anak muda itu berpacaran apalagi tidur bersama Komala.
"Tidak, aku tidak sudi bersaudara dengan kau, bedebah.
Kau perempuan siluman tak tahu diri. Kau menipu sekian
banyak lelaki. Dengan ilmu hitammu kau kelihatan muda
walaupun sudah berumur tiga ratus tahun. Sebenarnya kau tentu sudah keriput,
hanya kau mampu menipu mata kami.
Tetapi aku tidak akan jatuh ke perangkapmu iblis. Dan kalau kukatakan bahwa aku
tidak melupakan penghinaan yang kau lemparkan padaku beberapa bulan yang lalu,
maka maksud kedatanganku adalah untuk membalas dendam. Kau tidak
boleh memperdayakan laki-laki lagi, kau harus mampus
sebagaimana lazimnya semua yang bernyawa harus pindah
dari alam fana ke dunia baka!"
314 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ha, ha, ha," tawa mbah Panasaran jadi seperti suara kuntilanak yang
meninggalkan sopir mobil yang baru ditipunya dengan penyabaran sebagai wanita
ayu. "Dengan secuil tambahan ilmu saja kau kini mau sombong padaku. Kau keliru,
laknat!" "Anjing kau, setan. Kau belum kenal siapa aku sekarang heh," dan Ki Ampuh mundur
dengan satu lompatan sejauh lima meter bersiap untuk menyerang perempuan itu.
Mbah Panasaran tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Ki Ampuh menghitung
bagaimana caranya ia menerjang, supaya jangan meleset,
"Nah, apa lagi?" kata perempuan itu menantang.
Laki-laki yang sedang marah itu hendak mengayun
badannya, tetapi terasa berat. Kaki tak terangkat. Tangan dan badan dapat
digerakkannya, tetapi dia tidak dapat beranjak dari sana. Kelihatanlah pandangan
yang aneh. Seorang yang bagaikan bersenam di tempat. Apa ini, tanyanya di dalam
hati. Ilmu apa pula yang dipakai mbah Panasaran makanya ia
sampai tidak bisa mengangkat kaki.
"Namanya ilmu memaku kaki, Ki Ampuh, kalau kau hendak tahu namanya," kata
perempuan itu tenang tetapi dengan wajah mengejek.
315 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh tidak memberi tanggapan, la tidak menyangka
perempuan itu mempunyai kepandaian seperti ini.
"Dan ini yang dinamakan ilmu mematikan tangan," kata mbah Panasaran.
Ki Ampuh merasa kakinya menjadi ringan seperti biasa, la melompat maju, tetapi
tangan yang hendak digunakan
menyambar lawannya tidak mau bergerak. Seberat kakinya
tadi. Wanita sakti itu hanya perlu beranjak dua langkah ke kiri supaya jangan
tertubruk oleh tubuh laki-laki itu.
Dengan gerak cepat Ki Ampuh membalik, tetapi apalah
daya tempur dengan kaki lincah dan kuat tetapi kedua belah tangan tiada dapat
dipergunakan. "Ki Ampuh, sebenarnya kau punya ilmu yang hebat sekali, sehebat Dja Lubuk dan
Raja Tigor, tetapi kau tak punya ilmu untuk melawan kekuatanku mematikan bagian
mana saja dari tubuhmu. Enak punya kepintaran seperti aku ya. Bisa
mempermainkan musuh!"
"Jangan sombong wanita siluman," kata Ki Ampuh lalu ia menerjang lagi dengan
kekuatan kedua belah kakinya.
Meskipun tangan bagaikan lumpuh, tetapi tendangan Ki
Ampuh mengenai perempuan yang sedang dimabok
kesombongan itu. la terjungkal ke belakang, terduduk. Cepat 316
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh menerjang lagi, kena sebelah kiri kepalanya
sehingga ia tergeletak. "Kau terlalu sombong, memandang enteng padaku," bentak Ki Ampuh lalu ia
mengambil sikap baru untuk menginjak-injak wanita itu. Tetapi rupanya mbah
Panasaran sudah sadar dari kelalaiannya. Ketika kedua kaki Ki Ampuh dengan
seluruh kekuatan dihenyakkan ke dada mbah Panasaran yang tentu
akan membuatnya rusak dalam, perempuan itu
menampungnya dengan kedua belah tangan dan
melambungkannya ke atas sehingga laki-laki itu terlempar beberapa meter ke
udara. Wanita itu segera bangkit dan
mempersiapkan diri untuk menangkap lagi kedua kaki
musuhnya, tetapi dengan suatu gerak luar biasa cepat Ki Ampuh menjejak bumi
beberapa meter jauhnya sehingga
rencananya tidak berhasil.
Sudah banyak kemajuan dicapainya, pikir mbah Panasaran
di dalam hati. Memang benar, silat harimau yang dipelajari Ki Ampuh di Sumatera
belum tentu silat yang paling hebat di antara semua ilmu silat, tetapi teknik
dan taktik yang demikian pasti tidak ada di Jawa, sebagaimana banyak ilmu silat
pulau Jawa tidak dikuasai oleh ahli-ahli gerak tangkas itu di Sumatera.
Tidak diketahui oleh keduanya bahwa seluruh pertarungan itu diperhatikan oleh
sepasang mata yang baru datang dari 317
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jawa Timur, mata Erwin. la kagum melihat kepandaian mbah Panasaran, kasihan
melihat Ki Ampuh yang dilumpuhkan kaki kemudian tangannya. Tetapi kemudian dia
bangga bahwa kunjungan orang itu ke Tapanuli tidak sia-sia belaka.
Meskipun dengan kedua tangan dimatikan oleh lawan, Ki
Ampuh mampu mempergunakan kakinya untuk memberi
perlawanan yang tangguh. Erwin melihat gerak cepat laki-laki itu menerjang mbah
Panasaran dan ia pun sempat
memperhatikan bahwa wanita itu sama sekali tidak
memperhitungkan perlawanan segigih dan sekuat itu. Dan
memang benarlah begitu. Mbah Panasaran menyangka,
bahwa dengan kedua tangan dibikin tak bisa bergerak tentu lawannya itu akan
menyerah. Erwin berpikir dan berbuat cepat, la bacakan mantera si patah-sude, Ki Ampuh
merasa sesuatu menjalar di seluruh tubuhnya. Kedua tangannya dapat bergerak
lagi. la heran, tetapi tidak sempat memikirkan bagaimana itu bisa terjadi,
karena pada saat itu mbah Panasaran serentak melompat
bersama dia, sehingga keduanya bertemu empat meter di atas bumi. Mbah Panasaran
mempergunakan kedua ibu jari dan
jari tengah tangannya untuk menusuk mata dan ulu hati Ki Ampuh. Mendadak Ki
Ampuh bagaikan terbang semeter lagi
ke atas, sehingga kedua tangan perempuan itu hanya
menusuk angin. Kini Ki Ampuh bertambah heran, la tidak
318 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pernah belajar untuk setelah di udara tanpa tempat berpijak bisa melompat lagi,
tetapi kini ia telah melakukan itu. Ini suatu keajaiban. Kalau ia tak terangkat
ke atas, pasti tusukan wanita itu mematikan atau sedikit-dikitnya membuat dia
pingsan, la tahu bahwa yang jadi tujuan jari-jari mbah Panasaran tadi kedua mata
dan ulu hatinya. Janganjangan kedua biji matanya terlempar ke luar.
Tentu saja mbah Panasaran juga amat heran, la tidak
pernah melihat orang melompat tanpa tempat berpijak. Kalau seseorang yang pandai
ilmu meringankan tubuh dapat
melambungkan diri sampai empat bahkan sepuluh meter ke
atas tenteng rumah, bukanlah terlalu mengherankan, terutama bagi orang-orang
dunia persilatan tinggi. Ki Ampuh tadi mengatakan, bahwa ilmu orang di Sumatera
tidak lebih daripada di Jawa, tetapi kini ia membuktikan bahwa ia dapat melakukan beberapa
teknik dan kepintaran yang tak
tekerjakan oleh pandai silat di Jawa. Mungkin orang semacam itu ada, tetapi mbah
Panasaran belum pernah melihat, bahkan tidak pernah mendengarnya.
Wanita sakti itu telah mendarat lagi di bumi menantikan Ki Ampuh, tetapi
ternyata lawannya itu tidak turun. Ketika ia memandang ke atas maka tampak kini
orang itu berdiri di udara dengan pose hendak menerima atau mengelakkan
pukulan. Pemandangan ini membuat mbah Panasaran
319 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bertambah kagum. Bagaimana itu bisa terjadi. Berdiri di udara tanpa ada tempat
berpijak. Dan sebenarnya bukan hanya dia, yang berdiri itu pun turut heran,
bahkan dialah yang paling heran. Sungguh ajaib, bagaimana ia bisa berbuat begitu
seolah-olah berdiri di atas tanah saja.
"Kau tak punya keberanian untuk turun Ki Ampuh?" kata mbah Panasaran mengejek
untuk memanaskan lawannya.
"Kau tak sanggup naik seperti aku?" tanya Ki Ampuh dalam keheranan pada dirinya.
"Kalau begitu biar aku yang turun."
Dan ia pun turun ke bumi berhadap-hadapan dengan mbah
Panasaran. "Kau benar-benar hebat sekali sekarang," kata wanita itu memuji. "Semua itu kau
pelajari di Sumatera?"
Sebelum Ki Ampuh memberi jawaban terdengar suara
orang menghimbau: 'Hai, untuk apa kalian mengadu nyawa.
Apakah hidup di dunia hanya untuk bermusuhan?" Suara itu bukan suara aneh bagi
Ki Ampuh, juga tidak bagi mbah
Panasaran. Maka serentak keduanya menoleh ke tempat
datangnya suara. Dan mereka lihat di sana orang yang sudah sama mereka kenal. Si
pemuda Erwin. Dialah yang mengisi Ki Ampuh tadi sehingga dapat melakukan hal-hal
yang tidak pernah dipelajarinya. 320 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh tidak gembira melihat kedatangan orang
Sumatera itu. Mau apa dia mengunjungi mbah Panasaran"
Mau menaklukkannya atau mau sujud di hadapannya" Mbah
Panasaran sendiri tentu senang dengan kedatangan Erwin, pikir Ki Ampuh, sebab
tanpa malu-malu dia tadi telah
mengatakan, bahwa yang diingininya laki-laki semacam orang dari Mandailing itu.
Dan memang benar tepat dugaan Ki
Ampuh. Mbah Panasaran sangat sukacita melihat Erwin
datang ke sana. Tidak perduli untuk tujuan apa. Dia telah merindukannya dan ia
yakin akan dapat menundukkannya.
Bukankah kala kedatangannya yang pertama kali ia hampir saja dapat tidur dengan
orang muda itu" Kali ini ia pasti akan berhasil. Mbah Panasaran membayangkan
suatu kenikmatan yang paling indah selama hidupnya yang tiga ratus tahun.
Wanita itu yang mulai menyapa: "Erwin, aku tak
Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menyangka akan bertemu lagi dengan kau. Apa kabar dan
bagaimana semua keluarga di Sumatera?"
"Baik, semuanya baik, terima kasih. Aku telah menceritakan tentang kehebatan
seorang wanita di pulau Jawa ini, engkau.
Semua orang Mandailing kagum."
"Jangan suka berlebih-lebihan Erwin. Lama kau kembali ke kampung halamanmu.
Tentu banyak oleh-olehnya!"
321 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Daerah kami miskin, tak ada bawaan yang bisa diangkut ke mari. Aku ke Jawa ini
justru untuk memperjuangkan
kelanjutan hidup!" "Kau benar-benar orang muda tinggi ilmu yang rendah hati.
Pendekar Sadis 21 Lentera Maut ( Ang Teng Hek Mo) Karya Khu Lung Kemelut Di Ujung Ruyung Emas 14