Pencarian

Manusia Harimau Merantau Lagi 3

Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra Bagian 3


disebabkan oleh perbuatan orang. Mematahkan kekuatan ilmu orang lain. la dapat
melakukan itu karena ia mempunyai
kekuatan yang lebih daripada dukun-dukun jahat lain. Mungkin ada yang lebih kuat
pula dari Langit Tua Sembiring tetapi sampai sekian jauh belum ada penyakit
buatan yang tidak dapat disembuhkannya.
Orang ini pun mempunyai ilmu pemanggil, semacam ilmu
yang lebih kuat daripada ilmu pekasih Lomlom di Sibolga, la bisa menggoncang
hati sasarannya selagi orang itu tinggal tak lebih jauh daripada 777 batu dari
tempatnya. Dari sinilah datangnya mandi hanya sekali dalam 77 hari itu. Sasaran
itu boleh perempuan boleh juga laki-laki.
Seorang laki-laki yang ditolak cintanya oleh seorang wanita bisa minta bantuan
kepada Langit Tua untuk menggerakkan hati wanita itu mencari dan mendatangi si
laki-laki di rumahnya dan menyatakan kasihnya yang tak terhingga kepada si laki-
laki. Dalam hal begitu sang wanita tetap dalam keadaan
sadar, bahwa ia telah menolak pernyataan cinta si lelaki, tetapi 163
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ia tidak kuat menahan gelora hatinya untuk kemudian
menyatakan penyesalan dan bahwa sebenarnya tidak ada
laki-laki lain baginya di atas dunia ini. Si lelaki bisa menerima, tetapi kalau
dia mau membalaskan sakit hati lebih daripada penyerahan wanita itu, maka ia
bisa menolak cinta sang perempuan. Oleh karena hati wanita itu sudah tergila-gila, maka akibat dari malu
dan penampikan itu si wanita bisa jadi sakit, merana dan lama kelamaan menemui
ajalnya. Langit Tua dapat membuat pencuri mengembalikan barang
yang telah dicurinya dari seseorang. Mantera-manteranya bisa menjadikan si
pencuri gelisah, merasa kepanasan dan tak dapat tidur. Yang diingatnya hanya
orang yang punya barang. Akhirnya ia harus mengembalikan barang itu kepada si
pemilik. Kalau ia tidak mengembalikan maka ia akan mati karena letih dan
gelisah. Kalau orang mencuri buah-buahan dan yang punya tak
rela, maka Langit Tua bisa membuat perut orang yang makan barang curian itu
membengkak atau busung. Kian lama kian besar, manakala akhirnya dioperasi akan
keluarlah buah-buahan yang dicuri. Buah apa saja, nangka, semangka,
rambutan, nenas akan keluar utuh dari perutnya. Serupa
dengan keaslian buah-buahan itu.
Nama orang inilah sampai ke telinga Ki Ampuh setelah
menanyakan keterangan pada banyak orang. Dia tak lupa
164 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pula bertanya apa yang harus dilakukannya untuk
menimbulkan rasa senang atau suka Langit Tua atas
kunjungannya. Kedatangan Ki Ampuh sudah diketahui oleh Langit Tua.
Ada pertanda-pertanda yang dirasakannya. Dia pun tahu,
bahwa pendatang itu dari seberang. Maksudnya pun
diketahuinya. Bukan untuk berobat seperti kebanyakan orang yang mengunjunginya.
Ada juga seorang dua yang khusus
meminta penurunan ilmu daripadanya. Dan hanya kepada
seorang saja ia memberi beberapa macam pengetahuan
gaibnya. Seorang wanita setengah baya, yang semarga
dengan dia. Nama wanita itu Bunga. Tak usah heran akan
nama ini, ada banyak orang Batak Karo yang mempunyai
nama benda. Konon apa yang terlihat oleh orang tua tatkala bayi lahir. Makanya
ada yang bernama Dinding, Langit, Piso, Awan, Tiang dan sebagainya.
"Mengapa Anda hendak mencari ilmu juga lagi. Yang Anda miliki sudah banyak, jauh
lebih banyak daripada yang ada padaku," kata Langit Tua setelah berkenalan.
"Yang ada pada Tuan itu belum ada padaku," kata Ki Ampuh.
"Tetapi yang telah Anda miliki tidak satu pun kupunyai.
Anda berguru pada wanita, pada makhluk aneh yang manusia 165
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bukan hewan pun bukan, Anda pun memiliki aneka macam
ilmu pekasih yang Anda peroleh di kota tepi laut itu." Untuk kesekian kalinya Ki
Ampuh dibikin heran. Langit Tua pun sama halnya dengan kebanyakan guru ilmu di
Sumatera yang telah dijumpainya. Telah mengetahui maksud dan riwayatnya sebelum
ia menyampaikan maksud. "Tahukah Anda bahwa syarat untuk memiliki sedikit ilmu yang ada padaku, amat
berat. Kalau aku sampai menurunkannya dan Anda benar-benar hendak
mengamalkannya maka Anda hanya boleh mandi sekali dalam tiap 77 hari. Kurasa
Anda takkan mampu melakukannya.
Apalagi Anda mau menemui guru wanita yang di Jawa itu. la teramat cantik dan
Anda mau menundukkan hatinya, bukan?"
Ki Ampuh terdiam sejenak. Tidak seperti biasanya, lantas menjawab. Dia selalu
tidak keberatan dengan syarat
bagaimanapun. Tetapi mendengar ketentuan dari Langit Tua ia harus berpikir.
Tetapi kalau ia tidak sanggup, maka ia tidak akan memiliki ilmu membuat busung,
membuat gila atau menyihir pencuri untuk mengembalikan barang yang dicurinya.
Semua ini bisa membuat dia menghasilkan banyak duit. Dan ia akan
mengkomersilkan segala ilmu yang boleh dijadikan pencari duit.
166 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tak dapat ditukar dengan syarat lain Tuan?"
"Bisa, tetapi mungkin lebih berat lagi bagimu'" jawab Langit Tua.
"Katakanlah, aku akan menyanggupi," ujar Ki Ampuh.
"Sejak menerima ilmuku, Anda tidak boleh mengadakan hubungan kelamin dengan
wanita mana pun. Juga tidak
dengan sesama lelaki atau dengan hewan! Pendeknya semua yang dinamakan hubungan
kelamin!" Langit Tua
mengatakannya secara terperinci, karena ia tahu bahwa ada sementara orang yang
jatuh sayang pada hewan piaraannya, apakah lembu, kambing, ayam dan binatang
lain. la pun mengetahui bahwa ada sementara orang yang suka
mengadakan hubungan begitu dengan manusia sejenisnya.
Lelaki dengan lelaki yang dinamakan homosex atau wanita dengan wanita yang
terkenal dengan sebutan lesbian.
Ki Ampuh lebih terkejut lagi. Ini lebih berat. Apalagi buat dia yang bermaksud
mencobakan ilmu pekasihnya dari Lomlom
terhadap wanita-wanita cantik. Di Jawa nanti dia akan
memuaskan seleranya. Akhirnya Ki Ampuh memilih syarat yang pertama. Hanya
mandi sekali tiap 77 hari. Tak mengapalah, Langit Tua tak menyebutkan bahwa
dilap dengan kain basah juga dilarang.
167 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia akan pakai banyak minyak wangi supaya jangan berbau busuk, pikirnya.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 TIGA pekan Ki Ampuh di gubug Langit Tua. Tiap siang
menolong orang Karo yang gurunya itu di ladang, tiap malam belajar, la membantu
di ladang tanpa dipinta oleh gurunya.
Untuk mengambil hati orang yang punya banyak ilmu jahat itu.
Selesai itu ia berkemas untuk kembali ke Jawa.
Pada malam terakhir dia di tempat Langit Tua itulah, ia merasa didatangi Raja
Tigor. Gurunya dalam bentuk manusia harimau, mendadak sudah ada di situ, entah
dari mana dia masuk. Ki Ampuh ingin bersuara, tetapi tidak sanggup, la bagaikan dibungkem.
Kata Raja Tigor: "Mestinya kau tidak menuntut ilmu yang kau dapat di sini. Dja
Lubuk telah memberi ingat padamu, tetapi tidak kau hiraukan. Kau bagaikan orang
rakus. Untuk apa segala ilmu jahat itu bagimu, padahal engkau telah
berjanji untuk seterusnya menjadi orang baik?"
Ki Ampuh tidak bisa menjawab.
Raja Tigor memandangi orang yang memang benar-benar
serakah ilmu itu, jelas mukanya menunjukkan perasaan tidak 168
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
senang. Tetapi ia tidak mengusik Ki Ampuh, karena mereka sudah menjadi
sekeluarga. "Gurumu ini orang sangat hebat. Sayang kepandaiannya selalu digunakan untuk
menyusahkan sesama manusia!" kata Raja Tigor. la berpaling dan hilang.
Setelah Raja Tigor lenyap, maka Ki Ampuh kembali normal, bisa berkata-kata.
Dibangunkannya Langit Tua dan diceritakannya apa yang
baru saja dialaminya. Walaupun ia mengetahui kebesaran dirinya, namun Langit
Tua tetap kagum atas kelebihan yang dimiliki Raja Tigor, sang manusia harimau
yang diketahuinya asal-usulnya.
"Hebat dia itu," katanya kepada Ki Ampuh. "Bisa masuk ke mari tanpa kuketahui.
Tapi kalian sudah menjadi sekeluarga dan kau telah membuat sumpah untuk itu
bukan?" kata Langit Tua lagi. "Jangan jahati mereka, tentu kau tidak akan mereka
sakiti. Raja Tigor, Dja Lubuk dan manusia harimau muda yang anak Dja Lubuk semua
baik." "Tuan kenal dengan mereka semua?" tanya Ki Ampuh.
"Tidak berkenalan, tetapi aku. mendengar banyak tentang mereka!"
"Saya tidak akan melupakan Tuan guru," kata Ki Ampuh.
169 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Langit Tua mengeluarkan suatu bungkusan kecil dari
sakunya. Kain hitam berisikan sesuatu.
"Apa ini?" "Bawalah, la debataku, pelindung diriku siang dan malam pagi dan petang, di
waktu angin ribut maupun hujan besar.
Kalau Anda sangat terdesak, elus-eluslah ia tiga kali, panggil padanya Datu. Kau
akan terlepas dari bencana."
Ki Ampuh yang mengetahui kekuatan dirinya masih juga
mencium tangan Langit Tua yang dianggapnya tentu lebih
ampuh dari dirinya sendiri.
BEBERAPA hari kemudian Ki Ampuh sudah berada di
Jawa kembali. Sementara pengembaraan Ki Ampuh semenjak
meninggalkan rumah Erwin, orang muda ini kian hari kian gelisah. Tak betah di
kampung itu. Tak heran, hampir semua orang yang biasa hidup di kota besar, tidak
betah berlama-lama di kampung. Hendak ke ladang atau sawah sudah kaku.
Kegiatan lain tidak ada. Atas desakannya, akhirnya keluarganya mengizinkannya
merantau kembali. 170 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Atas mufakat keluarga ditetapkan keberangkatan Erwin
enam hari lagi, yaitu pada suatu hari Kamis yang baik, harus melangkah sebelum
matahari terbit. Tetapi mereka boleh saja mengambil suatu ketentuan
sedangkan perubahan bisa terjadi kalau ada sesuatu yang menyebabkannya. Beberapa
hari menjelang keberangkatan
itu, ketika Erwin berjalan seorang diri mendadak ayahnya, Dja Lubuk sudah berada
di sampingnya dalam keadaannya
sebagai manusia. Sudah berumur lanjut, tetapi masih tetap tegap dan gagah, wajah
berwibawa dengan misai putih melintang menambah keagungan
penampilannya. "Ayah," kata Erwin agak terkejut.
la rasakan kembali kehebatan ayahnya itu, setelah agak
lama tidak bersua dengannya. "Dari mana ayah?" tanyanya.
"Aku dari Brastagi," jawab Dja Lubuk.
"Apa ayah buat di sana?"
"Ah sekedar jalan-jalan dan berkenalan dengan orang-orang ternama di sana." Yang
dimaksudkan ternama dalam bahasa Dja Lubuk adalah orang-orang yang punya ilmu-
ilmu gaib seperti dia. Bukan orang-orang berpangkat dari kalangan mana pun.
171 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Siapa orang ternama di sana?"
Dja Lubuk menyebutkan beberapa nama, di antaranya
Langit Tua. "Kau hendak merantau ke mana lagi?" tanyanya sejurus kemudian.
"Ke mana saja yang kiranya aku bisa mendapat pekerjaan!"
"Dengan istrimu?"
"Tidak. Aku sendirian saja. Bagaimana kalau aku kembali ke Jakarta Ayah?"
Untuk seketika Dja Lubuk tidak menjawab.
Erwin bertanya mengapa ayahnya tidak memberi
tanggapan. Sejurus kemudian barulah Dja Lubuk mengatakan, bahwa kalau ia kembali
ke sana pasti banyak bahaya
menantikannya. Erwin bertanya, mengapa, sebab ia tidak
merasa punya musuh di sana sedangkan dengan Ki Ampuh
telah menjadi sekeluarga. Sesuai dengan keinginan dan
sumpah Ki Ampuh sendiri. Dja Lubuk tertawa. "Mungkin musuh baru. Tetapi tidak soal, siapapun dia, aku mempunyai firasat
bahwa kau menentang banyak bahaya di
sana," kemudian katanya: "Bukankah di sana masih ada mbah Panasaran yang belum
merasa puas karena belum dapat
172 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menundukkan dirimu. Kau tahu, anakku, perempuan cantik
dan tak pernah tua itu amat tergila-gila padamu, la akan berbuat apa saja untuk
membuat kau bersimpuh di hadapannya. Heran kedengaran, tetapi sungguh mati ia ingin keturunan dari kau!"
"Keturunan?" tanya Erwin. "la yang telah berumur tiga ratus tahun?"
"Mengapa tidak, la bukan orang biasa. Kalau orang seumur tiga ratus tahun masih
begitu cantik dan menggiurkan, maka pasti ia juga dapat mengandung dan
melahirkan. Dia benar-benar jatuh cinta padamu, la inginkan seorang keturunan
Banten-Mandailing." Dja Lubuk yang sanggup melihat jauh ke depan, bisa
menduga apa-apa yang mungkin terjadi, menganjurkan
kepada anaknya untuk menunda keberangkatannya sebulan
lagi. "Mengapa begitu lama ayah?" tanya Erwin.
"Kau belum seberapa Erwin," jawab Dja Lubuk. "Kau harus lebih daripada apa
adanya kau sekarang ini."
"Maksud ayah?" "Kau belajar lagi. Masih banyak yang harus kau pelajari!"
"Masih banyak?"
173 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Melihat dari pengalaman yang lalu isi dirimu masih harus ditambah!"
Dja Lubuk menceritakan, bahwa di Sumatera masih banyak
orang-orang pandai yang punya kemampuan lain daripada
apa yang dipunyai Erwin. la ceritakan juga tentang Langit Tua, tetapi tidak
dikatakannya bahwa Ki Ampuh telah belajar
padanya. "Ada orang-orang yang khusus memperdalam ilmu hitam, ilmu yang dengan mudah
dapat mencelakakan orang lain. Kau tidak perlu mempelajari ilmu hitamnya, karena
yang demikian hanya akan menyebabkan lebih banyaknya dosa. Tetapi
tangkalnya harus kau miliki dan kemampuan mengobatinya
harus pula kau kuasai!"
Akhirnya setelah Erwin mendapat penjelasan-penjelasan
dari ayahnya ia mengambil keputusan mengikuti anjuran
ayahnya, sebagaimana di masa lalu ia belum pernah menolak kemauan ayahnya.
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang
dimajukan itu hanyalah karena ingin tahunya mengapa
keberangkatan harus ditunda.
Dja Lubuk memberi anaknya alamat beberapa orang


Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pandai, bukan Lomlom dan Langit Tua yang telah pernah jadi guru Ki Ampuh.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 174 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
SEMULA ERWIN pergi ke Angkola, di sana belajar pada
seorang perempuan tua yang pandai mengobati penyakit
buatan apa pun. Jikalau diteliti riwayat, maka antara Raja Tigor masih ada
hubungan famili dengan perempuan yang
bernama Hawa itu. la memperoleh ilmunya bukan melalui guru tetapi dengan jalan
mimpi beberapa malam berturut-turut.
Gurunya tak memperkenalkan namanya, tetapi ia juga
seorang wanita yang besar kemungkinan bermukim di daerah Sorek Merapi.
"Kau pelajari semua ini Hawa. Gunakan untuk membantu sesamamu!" kata perempuan
yang datang dalam mimpinya itu.
"Baik, nenek," kata Hawa yang saat itu masih berusia sekitar dua puluh lima
tahun. "Di dunia ini ada sejumlah orang yang mempunyai
kekuatan gaib guna melakukan kejahatan, jarang ada dukun yang mampu mengobati
penyakit buatan, kalau ia tidak benar-benar hebat. Di daerah ini pun ada orang-
orang jahil yang begitu. Kau tidak perlu melawan mereka, tetapi kau harus
mengobati penyakit korban-korbannya."
"Kalau saya yang ditujunya dan saya jatuh sakit,
bagaimana nenek?" tanya Hawa.
175 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau telah kebal terhadap ilmu hitam. Jangan kau kuatir.
Tugasmu tugas perikemanusiaan. Dan ingat ini, kelak akan datang seorang anak
muda menuntut ilmu padamu, la anak
manusia harimau yang baik hati. Turunkan semua
kepintaranmu," kata perempuan misterius itu.
Hawa seakan-akan menjawab, bahwa ia akan mematuhi
pesan tersebut dan bertanya bila gerangan orang muda itu akan mendatanginya.
Wanita tua itu menyahut: "Huuu masih lama, lama sekali.
Sekarang ia belum dilahirkan ke dunia."
Demikianlah kejadian empat puluh tahun yang lalu, lima
belas tahun sebelum kelahiran Erwin.
Kini anak muda itu datang, diantarkan oleh Dja Lubuk.
"Siapa anda?" tanya wanita itu kepada Dja Lubuk yang datang dalam bentuknya
sebagai manusia. "Aku insan yang telah tiada, Hawa!" jawab Dja Lubuk.
"Jadi apa yang hadir di hadapanku ini?"
"Penjelmaan kembali. Kita masih punya hubungan keluarga dari ayahku Raja Tigor,
kalau engkau tidak malu mengakui punya manusia harimau sebagai famili."
Hawa pernah mendengar tentang Raja Tigor. Siapa pula di Mandailing dan Angkola
yang tidak pernah mendengar
176 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tentang dirinya. Manusia harimau yang berkuburan di
kawasan Muara Sipongi, mempunyai budi baik dan suka
menolong sesama manusia selama hayat masih terkandung di dalam tubuhnya.
"Jadi kau anak Raja Tigor?" tanya Hawa.
"Benar. Namaku Dja Lubuk. Pernahkah beliau
menjengukmu?" "Ini aku datang," terdengar satu suara dan satu muka buruk bertubuhkan harimau
tiba-tiba menghadirkan diri di sana.
"Aku merasa dapat kehormatan kau kunjungi orang sakti,"
kata Hawa. "Kaulah yang sakti dan kuat, Hawa. Kau mempunyai
kemampuan yang tidak kami miliki. Anak muda ini adalah juga jalan cucu bagimu.
Namanya Erwin. Salam ompungmu," kata Raja Tigor kepada Erwin.
Erwin mematuhi, la berlutut dan mengambil tangan Hawa,
diciumnya. "Kau anak baik, aku rasakan kau anak baik. Tetapi telah banyak penderitaanmu.
Kau mau ke Jawa lagi, ya!" tanya Hawa.
177 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dari mana kau tahu Hawa?" tanya Raja Tigor. la dan Dja Lubuk sendiri mempunyai
kemampuan melihat jauh ke masa
depan. "Itu tersurat di wajahnya. Dan banyak lagi yang akan dialaminya kalau ia ke
Jawa. Mengapa tidak ke tempat lain saja untuk menghindari ketegangan hidup?"
"la gemar bertualang, sebagaimana layaknya pemuda
Mandailing suka mengelana untuk mencari dan mendapatkan kehidupan yang lebih
layak, daripada tinggal di kampung-kampung buruk kita yang tak terbiaya oleh
kita perbaikannya. Kalau ia merantau, mungkin gubug-gubug tua kita masih akan bisa diperbaiki kalau
ia mendapat rezeki. Asal saja dia tidak akan melupakan kita, sebagaimana telah
kenyataan dari banyak orang kita yang merantau. Kaya raya di negeri orang, sisa-sisa pun tak
dikirim ke kampung. Mereka telah menjadi orang-orang ternama yang lupa asal-
usulnya. Kau tidak boleh begitu nanti arwah-arwah memburu dirimu!"
"Tidak ayah. Aku merantau untuk kepentingan kita semua!"
"Bagus," kata Hawa. "Kau akan minta ilmu-ilmu penyembuhan bukan?"
"Ya ompung!" "Dari mana kau tahu itu" Dari wajahnya lagi Hawa?" tanya Dja Lubuk.
178 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak, aku sudah dapat pesan itu empat puluh tahun yang lalu, ketika aku
menerima ilmu ini dari nenek!"
"Maafkan aku Hawa," ujar Dja Lubuk.
"Mengapa?" tanya Hawa.
"la datang," dan pelan-pelan Dja Lubuk berubah wujud.
Tubuhnya menjadi tubuh harimau. Hanya mukanya saja lagi yang tak berubah.
"Inilah penderitaan kami sekeluarga," kata Dja Lubuk.
"Biarlah," kata Hawa. "Bukankah itu bukan suatu kehinaan!
Lain halnya kalau kau jadi babi atau ular menunjukkan
keburukan dan kejahatan di masa hidupmu yang pertama!
Ada kampung di Pasaman yang penduduknya merasa sangat
malu dan hina, manakala setelah mati tidak menjelma jadi harimau!"
Setelah berbeka-beka sejurus lamanya, Dja Lubuk dan
Raja Tigor mohon diri. Hawa mengatakan, bahwa Erwin akan agak lama di sana,
mungkin sebulan, la berjanji akan menurunkan semua ilmu yang ada padanya.
"Kau kenal Langit Tua Sembiring yang di Brastagi?" tanya Dja Lubuk ketika akan
melangkah. 179 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, ada juga orang berobat ke mari setelah menjadi gila oleh perbuatannya,"
jawab Hawa. "APA pantangannya nenek?" tanya Erwin setelah dua puluh satu hari berguru.
"Tak banyak! Jangan berzinah, jangan ganggu istri orang, jangan menyakiti orang.
Tetapi kau boleh berbuat segalanya untuk membela diri atau menyelamatkan sesama
manusia!" "Nenek mengatakan, akan banyak yang kuhadapi di
Jawa?" kata Erwin. "Benar. Orang-orang kuat dan hebat!"
"Apakah semua dapat kuatasi?"
"Itu tak dapat kuramalkan. Ada orang-orang hebat yang tidak bisa kulihat di
sini. Daya pandangku memang jauh tetapi tidak bisa meramalkan semua-muanya. Cuma
ingatlah pesanku tadi!!' "Kalau aku terdesak apakah aku bisa memanggil nenek?"
"Tidak. Aku tidak bisa dipanggil. Tak punya kekuatan yang begitu!" Sadarlah
Erwin bahwa semua orang pandai toh terbatas dalam ilmunya. Tidak bisa semua-
muanya. Nenek Hawa memandikan Erwin dengan air dari tujuh
telaga, menyuruhnya menangkap tujuh jenis ular untuk
dipelihara selama tiga hari kemudian dilepas kembali Semua 180
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
itu dimaksudkan agar ia tak mempan oleh ilmu hitam dan bisa binatang apa pun.
"Jangan kau terima uang manakala ada orang minta
pertolonganmu. Tolaklah dengan halus jangan sampai
menyakitkan hati. Kau harus berhati-hati terhadap seorang wanita amat cantik
yang kini sedang mempersiapkan segala-galanya untuk meruntuhkan hatimu karena ia
ingin mendapat keturunan darimu. Manakala kau sampai kalah oleh
kecantikannya maka kematianlah yang akan menjadi
imbalannya!" Erwin lantas teringat kepada mbah Panasaran. Memang
selama beberapa malam terakhir ia memimpikan wanita tak bisa tua dan mempunyai
kecantikan abadi itu. Pada suatu hari J umat setelah orang turun dari mesjid, nenek Hawa menyuruh
Erwin berangkat dengan iringan doa.
Erwin pergi dengan rasa haru, menemui keluarganya di
Sihepeng dan pada suatu Kamis sebelum matahari naik, ia telah meninggalkan
rumah. Beberapa waktu kemudian ia telah tiba di Jawa dan untuk kedua kalinya menemui
sahabatnya Hilman dengan istrinya Norma.
Erwin melihat dari wajah kedua sahabatnya itu bahwa
mereka heran akan kedatangannya kembali. Tetapi sama
181 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali tidak memperlihatkan kekurang-senangan mereka.
Erwin selalu disukai oleh kedua suami istri ini, apalagi Hilman pernah
diselamatkan oleh harimau piaraan Erwin ketika ia mau dibegal dulu.
"Kau mau bertanya mengapa aku kembali, bukankah begitu Hil?" tanya Erwin.
Wajah Hilman memerah, tetapi dia mengangguk.
"Jangan kau salah paham, kami senang kau di sini, tetapi bagimu sendiri,
bagaimana" Selalu ada gangguan, hampir
tiada ketenteraman!"
"Dan banyak orang jadi korban oleh kehadiranku di Jakarta ini!"
"Tetapi itu bukan salahmu Erwin. Jangan kau bebani dirimu dengan rasa dosa yang
tidak mestinya kau pikul."
"Memang benar katamu Hil. Aku inginkan ketenangan dan damai. Bekerja untuk
kehidupan keluargaku. Lain tidak!"
"Aku tahu, tetapi mereka," kata Hilman tak dapat meneruskan karena dipotong oleh
Erwin: "Tetapi aku selalu jadi setengah harimau di luar keinginanku. Dan mereka
jadi takut karena kuatir akan keselamatan mereka. Padahal
penjelmaanku jadi setengah harimau itu adalah karena nasib dan warisan semata-
mata. Tidak dapat kutampik. la
182 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
merupakan suatu penderitaan Hilman, telah kuterangkan
kepadamu!" "Mengapa kau tidak bekerja di Sumatera saja?" tanya Hilman.
"Aku merasa terpanggil ke mari. Eh apa namanya itu.
Bukan terpanggil. Aku lebih tertarik dengan Jawa, pusat segala pembangunan dan
kegiatan. Kata orang di sini lebih mudah maju daripada di Sumatera, apalagi di
kampungku. Daerahku itu bagaikan daerah yang dilupakan. Yah barangkali karena Indonesia ini
terlalu luas, mungkin kelak tiba
gilirannya!" Hilman bisa mengerti akan alasan Erwin, namun ia kuatir kalau-kalau sahabatnya
itu nanti dapat gangguan lagi.
"Kau akan menetap di Jakarta ini bukan?" tanya Hilman.
"Belum tentu. Aku mau coba di Surabaya dulu. Itu jauh dari musuh-musuh lama
seperti perempuan sakti yang ada di
Banten itu. Kata ayah ia masih akan mengejar dan
menundukkan aku. Aku kuatir juga padanya. Entah kekuatan dan ilmu apa pula yang
telah dipelajarinya belakangan ini."
"Di Surabaya juga banyak orang pintar Er. Akan sama saja.
Orang pintar di sini kalau merasa dirinya kuat suka menguji kemampuan pendatang.
Mereka takut disaingi. Mereka yang berilmu itu ingin menjadi semacam pujaan dan
raja di kota 183 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
atau desa masing-masing. Kalau ada orang pandai baru maka mereka akan berusaha
menyingkirkannya. Sudah kau alami
sendiri!" "Ah, itu kan gara-gara si Adham itu marah karena aku yang memperistri Indah!"
kata Erwin. "Kau datang sendirian" Di Surabaya akan banyak pula gadis yang jatuh hati
padamu. Dan mungkin akan ada pula yang mempergunakan dukun ilmu hitam seperti Ki
Ampuh dan si Itam. Kau tahu, kau ini termasuk laki-laki yang mudah digilai
wanita. Banyak enak tetapi ada juga celakanya, bukan?"
"Mengapa kau kata begitu Hil" Aku tidak berbeda dengan orang lain," kata Erwin.
Hilman menerangkan, bahwa menurut sebuah uraian
tentang daya tarik yang pernah dibacanya, ada kaum pria yang dilahirkan untuk
menjadi incaran dan digilai oleh banyak kaum wanita. Walaupun banyak lelaki lain
jauh lebih ganteng daripada dia. Kadang-kadang ia malah tidak tampan sama
sekali, sederhana saja, tetapi tanpa diketahui apa sebabnya ia disukai oleh
banyak kaum hawa, bahkan jadi rebutan di antara mereka. Begitu pula ada wanita
yang hanya sedang-sedang saja, tetapi amat menarik banyak lelaki dan dirinya
dipersaingkan di antara banyak kaum lelaki.
184 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dan kau Erwin nampaknya termasuk pada kaum pria yang digilai oleh banyak
wanita. Dari satu segi kau boleh bangga dan boleh pula menarik keuntungan dari
padanya kalau kau seorang playboy. Tetapi dari lain segi kau akan dimusuhi oleh
banyak orang karena cemburu dan iri hati. Akibat dari rasa cemburu ini banyak
ragamnya. Bisa dianiaya orang yang
membencimu. Dan cara menganiaya ini pun banyak pula. Kau lebih tahu akan hal
ini!" kata Hilman memperingatkan sahabatnya.
"Ah aku rasa aku tidak termasuk lelaki begitu," kata Erwin sekedar memberi
tanggapan. Sesungguhnya ia tidak menolak kemungkinan ia punya nasib sial untuk
disukai oleh banyak wanita. Betapa tidak. Kalau banyak wanita menyukai seorang
lelaki maka si laki-laki juga jadi bingung. Dan kalau ketemu wanita yang percaya
ilmu mistik atau hitam ia barangkali mempergunakan segala daya upaya untuk
membuat sang pria akhirnya mencium bekas telapak sepatu atau sandalnya.
"Aku akan ke Surabaya Hil. Mencoba nasib di sana. Atau ke Bandung. Siapa tahu
kota kembang itu akan memberi
kesempatan hidup layak dan tenang kepadaku!"
"Di sana mojangnya banyak yang genit Er. Nanti kau bertekuk lutut!"
185 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
'Tidak, aku akan mencari kerja atau usaha apa saja yang halal. Kalau keadaan
sudah memungkinkan akan kubawa
Indah dan anak kami ke mari!"
"Bagaimana tentang Ki Ampuh?" tanya Hilman. "Bukankah dia dulu turut ke
Sumatera" Dia menetap di sana?"
"Tidak. Dia sudah kembali duluan. Entah kalau tersangkut di Sumatera Timur!"
"Dia sudah tentu tidak akan merupakan musuh lagi!"
"Menurut pendapatku begitu. Dia sudah bersumpah untuk menjadi sekeluarga dengan
kami. Katanya dia tidak akan
berkhianat. Kalau sampai ia berbuat jahat terhadap kami maka ia akan jadi babi
setelah mati kelak!"
"Apakah itu benar-benar akan kejadian kalau dia
berkhianat?" "Biasanya begitu. Entahlah kalau ia punya tangkal yang membuat sumpah tak ada
artinya. Di Mandailing ada orang yang mati jadi ular, jadi lipan atau tikus.
Semua karena sumpah!"
"Ngeri sekali," kata Norma yang turut mendengarkan, la bayangkan bagaimana mayat


Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hidup kembali sebagai ular atau lipan.
186 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
'Ada juga yang jadi hantu tak pernah bisa tenang.
Mengembara ke mana saja, tetapi terutama mendatangi
rumah-rumah kerabatnya," kata Erwin. la menceritakan yang sebenarnya. Hantu-
hantu begitulah yang banyak
diceritakan gentayangan kian kemari. Sampai setelah mati pun tidak akan pernah
mendapat ketenangan. Setelah dua malam menginap di rumah Hilman, sampai
juga ke telinganya bahwa Ki Ampuh memang telah kembali.
Erwin mencarinya sampai ketemu dan ia dijamu makan oleh bekas musuh besarnya
itu. Keduanya seperti dua sahabat
yang setelah sekian lama berpisah kini bertemu kembali.
Tetapi baik Ki Ampuh maupun Erwin tidak menceritakan apa saja yang mereka
lakukan setelah Ki Ampuh meninggalkan
Sihepeng. Orang pandai asal Jawa itu senang mendengar
Erwin akan ke Surabaya. Tetapi sebagai basa-basi ia pura-pura menganjurkan
supaya Erwin menetap di Jakarta saja, boleh tinggal di rumahnya.
"Aku berhutang budi banyak pada kalian sekeluarga, Erwin.
Kuharap kita akan selalu berhubungan. Bila ada tempo jalan-jalan jugalah ke
mari. Kalau aku kebetulan ke Surabaya tentu aku akan mencarimu," kata Ki Ampuh.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 187 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
MENCARI pekerjaan yang agak lumayan di Surabaya
hampir sama saja dengan mencari sebilah jarum di dalam
jerami. Apalagi tanpa sahabat yang bisa dijadikan andalan.
Keuangannya juga tidak mengizinkan untuk membeli
pekerjaan. Orang selemah Erwin hampir semua punya nasib sama. Setelah sekolah
bertahun-tahun dengan harapan kelak kemudian hari bisa mendapat kehidupan yang
layak, akhirnya terbentur pada kenyataan bahwa tiap tahun yang menganggur
bertambah banyak. Walaupun sesekali di-jmumkan bahwa
sejumlah instansi Pemerintah akan menerima sekian ratus-ribu tenaga baru. Itulah
sebabnya maka di antara kuli-kuli kontraktor pembangunan seringkali terdapat
yang lulusan SMA untuk sekedar jadi pengaduk semen atau memplester
tembok. Habis mau apa" Itu perut tidak bisa disuruh bersabar sampai ada
penghasilan. Dan inilah juga yang sedikit banyak turut menyebabkan kadangkala
keamanan terganggu oleh orang-orang yang terpaksa melakukan perbuatan yang amat ditakuti dan dikutuk,
mencuri, menipu dan menodong.
Meskipun di antara mereka ini ada banyak yang memang
dilahirkan untuk menjadi penjahat.
Dalam masa cobaan berat di tempat perantauannya yang
baru itulah pada suatu hari terjadi suatu malapetaka atas dirinya. Ketika ia
ngomong-ngomong dengan bagian
personalia pabrik kretek untuk sekedar minta jadi kuli, 188
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
badannya tiba-tiba mulai terasa dingin kemudian menggigil dan ia ingin
menggeliat. "Maafkan saya Pak," kata Erwin yang mau cepat-cepat berangkat pergi. Orang yang
dihadapinya heran, belum ada keputusan ia sudah mau pergi. Orang ini Purnawan
namanya terkenal seorang yang baik hati di pabrik dan di daerahnya tinggal, la
salah seorang yang menerima pegawai tanpa minta sekian bulan gaji untuk dirinya,
la senang bila bisa menolong yang membutuhkan pekerjaan.
"Nanti dulu," kata Purnawan, "Saya akan coba menolong Anda."
Tetapi Erwin sudah berdiri dan mulai melangkah. Tetapi ia tidak dapat
menyelamatkan diri dari menutupi rahasia
kehidupannya. Baru beberapa langkah ia telah mulai berubah.
Dari leher ke bawah ia telah menjadi harimau dewasa. Hanya kepalanya saja lagi
yang masih tetap kepala Erwin yang
dengan penuh harapan mohon pekerjaan tadi.
Purnawan berteriak karena ketakutan, disusul oleh jeritan beberapa karyawan lain
yang kagetnya setengah mampus. Di antara karyawati ada yang jatuh pingsan sambil
terkencing-kencing. Tak seorang pun berani mencegah. Selama mereka hidup
belum pernah melihat keajaiban serupa ini. Yang pernah
189 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membaca buku-buku tentang kehidupan gaib dan manusia
jadi-jadian kini melihat kenyataan daripada apa yang
disangkanya hanya khayalan belaka.
Walaupun Erwin mempunyai beberapa macam ilmu, tetapi
pada saat itu ia menjadi panik sekali. Untuk kesekian kali terbukti bahwa
menjadi manusia yang mewarisi harimau atau manusia yang punya kelainan dalam
dirinya, seringkah menimbulkan penderitaan lahir dan batin.
Sudah sejak ia merasa perubahan yang akan mengubah
dirinya jadi setengah harimau itu ia memanggil-manggil nama ompung dan ayahnya,
mohon bantuan. Erwin, anak muda
yang banyak simpanan itu masih saja membutuhkan ayah dan kakeknya. Tetapi ia
rasakan bahwa pertolongan itu tidak datang. Dari ruangan pejabat penerima
karyawan sampai ke jalan raya menempuh jarak dan ruangan yang cukup jauh dan
banyak. Dan orang yang menjerit serta yang lari tunggang langgang kian banyak.
Akhirnya ia sampai ke pintu ke luar. Penjaga yang dari tadi ketakutan karena
mendengar jeritan kini melihat apa yang jadi penyebab semuanya itu. la tak
sempat menyingkir, la jatuh lemas di tempatnya berdiri, bagaikan manusia tidak
punya tulang atau karung tak berisi.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 190 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
MAKHLUK yang manusia harimau itu telah di jalan raya
kini. Tetapi aneh, tidak ada seorang pun yang menjerit atau berteriak. Padahal
Erwin masih saja berbentuk muka manusia yang cukup ganteng dengan kaki dan tubuh
harimau lengkap dengan ekornya.
la lihat ke sekitarnya. Begitu banyak manusia. Dan begitu dekat dengan dia,
bahkan banyak yang memandang ke
arahnya. Tetapi mereka biasa-biasa saja. Tidak ada
kepanikan apa pun. Dengan rasa syukur yang tidak terhingga ia sadari bahwa entah ompung entah
ayahnya telah datang menyelamatkan
dia dari penglihatan orang-orang itu. Tetapi ketika melihat satu regu Polisi
bersenjata lengkap tiba dengan pick-up hanya beberapa meter dari tempatnya
berdiri ia kaget kembali.
Rupanya orang di pabrik rokok tadi ada yang tidak sampai kehilangan akal. la
menelpon polisi untuk menembak makhluk yang menakutkan itu.
Semua petugas keamanan itu melompat dari kendaraan
menuju pintu masuk pabrik dengan bergegas, senjata siap untuk ditembakkan. Orang
banyak menyangka, bahwa tentu
ada sesuatu kejadian di pabrik itu. Orang mengamuk karena kalap oleh upah
terlalu kecil untuk keringat yang harus diperas sekian banyak atau ada tercium
gerakan bawah tanah untuk merobohkan pemerintah yang sah.
191 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang kian banyak berkumpul. Tentu saja dengan Erwin
yang masih tetap dalam wujudnya bersama mereka. Tetapi
mereka semua tidak menghiraukan dia, karena ia sudah jadi manusia harimau yang
jelas ada tetapi tidak terlihat oleh mereka itu.
"Pulanglah!" terdengar oleh Erwin satu suara. Dia tak keliru.
Suara ayahnya. Erwin terharu akan kecintaan ayah terhadap dirinya. Tanpa bantuan Dja Lubuk
tentu semua orang di situ juga panik dan polisi itu ramai-ramai akan menembak
dia. Dan mungkin dia telah mati. Entah dalam keadaan bagaimana. Tetapi sebagai
manusia harimau atau berubah bentuk lagi jadi manusia biasa.
Betapapun Purnawan yang tadi berbincang-bincang dengan
dia tentu tahu bahwa dialah tadi yang melamar pekerjaan di situ.
Erwin menempuh jarak yang cukup jauh. Berjalan di antara manusia dan kendaraan
yang amat ramai untuk akhirnya
sampai di sebuah rumah telah reyot di Pande-giling.
Rumah reyot itu bukan milik Erwin. la menumpang bayar
makan di situ pada Pak Atmojo, penarik beca yang kalau tidak sedang sakit berat
harus kerja mati-matian setiap hari guna memungkinkan kelanjutan bernapas bagi
istri dan dua anaknya. Sudah tentu makan mereka selalu kekurangan gizi 192
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan tak heran kalau kedua anak Atmojo juga kelihatan agak pucat dan lemah, la
mewakili berjuta-juta bangsa kita yang masih harus berani hidup setaraf
kemampuannya. Bahkan ada yang di bawah dia lagi.
Erwin masuk langsung ke kamarnya yang hanya dilengkapi
dengan sebuah bale-bale beralaskan tikar, sudah usang lagi.
Erwin sudah biasa hidup agak lumayan kala dia di Jakarta, tetapi hidup melarat
juga tidak jadi soal baginya, sama dengan kebanyakan orang Mandailing yang
merantau. Hidup senang mau, tetapi selagi masih susah juga tidak banyak
mengeluh. Dia merebahkan diri di atas bale-bale dengan perasaan
amat sedih karena mendadak jadi harimau padahal sudah
ada gambaran bahwa ia akan diterima di pabrik rokok itu.
Harapan itu buyar sudah. Tanpa kuasa membendung, dibiarkannya air mata mengalir
membasahi pipi. Dia masih saja belum berubah jadi manusia normal kembali.
Berjam-jam dia begitu, tanpa merasakan datangnya
kenormalan, sehingga ia menjadi amat takut. Apakah dia tidak akan berubah lagi"
Tetap badan harimau berkepala-kan
manusia" 193 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dipanggilnya ayah dan ompungnya, disebutnya nama
Sutan Tabiang Jurang dan Datuk nan Kuniang dan dalam
menyebut-nyebut itu akhirnya ia tertidur.
Pada petang hari Atmojo yang pulang sebentar untuk
mengantarkan sedikit uang hasil tarikan beca mendengar dari istrinya bahwa Erwin
belum pulang seharian. Perempuan itu sama sekali tidak tahu bahwa anak muda itu
sudah ada di kamarnya padahal kala masuk tadi mereka berpapasan.
"Kasihan anak baik itu," kata Atmojo. "Tentu dia belum berhasil."
Namun demikian diperlukannya menjenguk ke kamar
Erwin. la dorong pintu pelan-pelan, darahnya tersirap
mukanya pucat, la lihat makhluk itu di atas tempat tidur. Tidak keliru. Erwin
dengan tubuh harimau. Tetapi karena Atmojo di masa mudanya juga pernah
menuntut ilmu kecil-kecilan, dan banyak mendengar
keajaiban, ia tidak terpekik. Melihat keanehan itu ia berlutut lalu bersujud dan
mulutnya komat kamit: "Ya Gusti Pangeran, ampuni aku yang bodoh ini. Yang tidak
berlaku sebagaimana mestinya terhadap Gusti. Rupanya Gusti dikirim ke mari untuk
mengeluarkan kami dari kemiskinan yang sudah hampir tidak tertahankan ini!"
194 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bagi Atmojo, apa yang dihadapinya itu adalah seorang
keramat yang dapat memberi apa saja. Di hadapan matanya pula, tubuh harimau itu
pelan-pelan berubah menjadi manusia biasa. Dia bangga dan bahagia. Tidak satu di
antara sejuta manusia bisa mempersaksikan pemandangan yang seperti ini.
Atmojo mencium kaki Erwin, lalu pelan-pelan keluar, tidak bercerita sepatah pun
kepada istrinya. Ketika malam itu Erwin keluar untuk makan nasi dengan
sayur kangkung dan sepotong tempe, Atmojo dengan khidmat menegur: "Apakah Gusti
enak tidur tadi?" Erwin heran, mengapa pula orang ini mendadak menyebut
dia dengan Gusti. Di samping sikap hormat dan penyebutan Gusti yang baru
malam itu dilakukan Atmojo, sikap suami Suratin biasa-biasa saja. Kala suaminya
mengeluarkan perkataan Gusti, dia
memandang heran, tetapi kemudian tidak diacuhkannya. Dia anggap itu sebagai
suatu kelakar saja. Tetapi ketika Suratin ke belakang, Erwin bertanya mengapa Atmojo jadi lain.
Bertanya anak muda itu: "Pak Atmo sakit ya?" Dia tertawa.
"Ah, tidak Gusti," jawab Atmojo.
Ada apa orang ini. "Pak Atmo mempermainkan saya, ya!"
195 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak Gusti." "Kalau begitu Pak Atmo benar-benar sedang saraf ya!"
"Ah sungguh mati tidak Gusti. Saya mohon maaf atas sikap saya selama ini yang
kurang pantas terhadap Gusti."
Nah, kini Erwin jadi benar-benar heran. Tidak ada wajah kelakar pada muka
Atmojo. la serius. Lha, kenapa begitu. Ada apa!
"Sebenarnya Pak Atmo ini kenapa?"
"Saya merasa bahagia atas kedatangan Gusti ke mari."
"Apa maksudmu dengan Gusti" Bukankah itu sebutan
terlalu tinggi?" "Memang. Hanya terhadap yang setaraf Gusti saja boleh kita panggil Gusti. Suatu
penghormatan yang lebih tinggi daripada ndoro."
"Tetapi kenapa?"
"Gusti akan membawa berkah kepada kami!"
"Berkah apa?" "Jangan Gusti berpura-pura. Gusti manusia sakti, sangat sakti. Ampunkan saya
yang secara kebetulan telah melihat kesaktian Gusti!"
Erwin diam. Ini bukan main-main lagi. Tentu ada sesuatu.
196 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia lantas ingat, bahwa tadi siang terjadi suatu bencana atas dirinya. Mendadak
sontak menjadi setengah harimau di pabrik rokok. Dia ingat semua itu kembali.
Tergambar jelas di hadapan matanya, la melarikan diri. Orang-orang pabrik
berteriak dan menjerit ketakutan lari lintang pukang, sempat pula dilihatnya ada
yang jatuh pingsan. Kemudian ia sampai di luar. Datang satu pick-up penuh
Polisi bersenjata. Mereka semua tidak melihat dirinya yang ada di tengah-tengah
mereka. Dia teringat ayahnya, Dja
Lubuk dan ompungnya Raja Tigor. Dia ingat meminta bantuan pada Sutan Tabiang
Jurang dan Datuk nan Kuniang, si
keramat yang suka bangkit dari kuburannya yang sampai kini masih ada di
Kebayoran Lama. Kemudian dia berlari pulang, berpapasan dengan Suratin
yang tidak melihatnya, lalu dia masuk kamar. Dia ingat betul, kala itu dia masih
setengah harimau. Setelah itu, ia mungkin tertidur dalam keadaan wujudnya
manusia harimau. Setelah itu dia tak tahu apa yang terjadi. Apakah di saat ia
tertidur itu Atmojo masuk dan melihatnya. Ya, hanya itu saja
kemungkinan yang menyebabkan Atmojo jadi begitu takut dan hormat kepadanya.
Rupanya Atmojo menganggap dia orang
sakti. Nah, bagaimana sekarang. Kalau Atmojo menceritakan itu kepada para
tetangga, maka satu kampung Pandegiling dengan ribuan penduduknya akan geger.
Kalau nasib jelek, ia 197
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akan diuber, dikeroyok ramai-ramai. Maka untuk segala
kemungkinan jelek, ia harus bermuslihat.
"Pak Atmojo bernasib baik rupanya. Yang mungkin terlihat tadi adalah roh nenekku
yang sekali-sekali menyelinap ke dalam diriku. Jangan sekali-kali ceritakan itu
kepada siapapun karena nenek akan marah!" kata Erwin.
"Nenek Gusti?" tanya Atmojo. "Kalau begitu Gusti juga orang sakti."
"Tidak, saya orang biasa. Cuma nenekku selalu berada tak jauh dari diriku!"
"Kalau tidak boleh diceritakan, saya tidak akan


Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menceritakannya. Tapi kalau boleh diketahui orang banyak, maka nasib kita akan
berubah. Buat apa Gusti susah-susah cari pekerjaan" Uang akan datang sendiri.
Gusti akan dikeramatkan masyarakat."
"Jangan, itu menipu namanya. Aku bukan keramat!"
"Tapi apa yang saya lihat tadi adalah tanda dari suatu kekeramatan. Di Jawa
tidak ada penjelmaan yang begitu!"
"Jangan, tidak boleh diceritakan. Tapi mudah-mudahan pada suatu hari nasib Pak
Atmo akan berubah, karena telah melihat keajaiban tadi."
198 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau Gusti berkenan menolong tentu bisa. Sudah capek narik heca lebih dari
sepuluh tahun. 0ooDoEoWoI--KoZoo0 ATMOJO jadi lebih yakin akan nasib baik yang akan
mengunjungi dirinya. Ketika ia pada esok harinya
melaksanakan tugas rutin, seorang nyonya telah ketinggalan dompet di atas
becanya. la segera mengantarkan kembali
penemuannya itu kepada pemilik. Atmojo diberi persen tak kurang dari lima puluh
ribu rupiah, karena rupanya nyonya itu menyimpan sebentuk cincin berlian seharga
lebih empat juta di dalam. Bagi Atmojo uang sekian merupakan suatu jumlah yang
luar biasa, bahkan di luar jangkauan impiannya.
Semua itu tentu berkat adanya Erwin yang keramat di
rumahnya. Pada malamnya seorang tetangga bernama Tarminah
mendadak menjerit-jerit kemudian menangis histeris.
Keluarganya jadi panik. Beberapa orang pandai yang ada di sekitar tempat itu
lalu dipanggil. Semuanya sependapat
kemasukan setan atau buatan orang yang sakit hati. Memang Tarminah seorang janda
kembang yang tergolong rupawan.
Umurnya juga belum lebih dari 19 tahun. Banyak yang
mengincer. Walaupun dia hanya dari golongan sedikit di atas miskin, tetapi yang
mengintai kesempatan dan kemungkinan 199
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tercatat mulai dari abang beca, buruh kasar pelabuhan sampai orang-orang yang
punya beberapa strip atau bintang.
Namanya juga perempuan, asal cantik banyak saja yang mau.
Tidak selalu si miskin untuk si miskin dan si kaya untuk orang yang banyak duit.
Penyakit Tarminah yang hasil bikinan ilmu hitam itu tidak berhasil disembuhkan
oleh sekian dukun yang di lingkungan Pandegiling cukup dikenal.
Karena tetangga, akhirnya Erwin juga mendengar tentang
musibah yang menimpa Tarminah dengan keluarganya.
"Bagaimana kalau aku pergi melihat perempuan yang sakit itu Pak Atmo?" tanya
Erwin kepada tukang beca yang baru ketiban rezeki itu. la seriang mendengar dan
segera mengantar Erwin ke sana. Kedatangan Erwin sebagai orang baru, muda dan cukup
tampan menarik perhatian. Baik keluarga Tarminah, maupun seorang dukun tua yang
masih ada di sana. Atas permintaan Erwin, ayah Tarminah
memperkenankannya melihat si sakit. Mata perempuan muda itu terbeliak, mulutnya
kini tidak menceracau atau menjerit lagi. Telah terkatup rapat. Rapat sekali.
Tiba-tiba ia gelak terbahak-bahak, kuat sekali untuk
kemudian terkatup pula. 200 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin segera mengetahui bahwa benarlah penyakit ini
kiriman orang yang hendak menjahilinya.
"Boleh saya coba-coba mengobatinya dengan sedikit
pengetahuan yang pernah diajarkan orang tua kepada saya?"
tanya Erwin. Atmojo senang sambil menantikan suatu keajaiban yang
pernah dilihatnya, la yakin Erwin dapat mengobati. Mengapa tidak, bukankah dia
keramat yang bisa menjelma jadi
setengah macan" Orang tua Tarminah setuju. Beberapa orang hadirin
mengejek dalam hati, sementara si dukun tua terang-terangan menunjukkan suatu
senyum sinis yang amat merendahkan
Erwin. Kemudian dukun tua itu masih sempat berkata: "Ini
penyakit berat dan buatan orang sangat pandai anak muda.
Jangan main-main dengan coba-coba!"
"Kalau Tuhan mengizinkan semua bisa terjadi, Pak,
bukankah begitu?" kata Erwin. la belum mengenal dukun itu, tetapi itu juga tidak penting baginya. Tidak ada di
antara hadirin yang punya harapan atas kemampuan Erwin, karena kalau sudah pak
Kasbi yapg kawakan tidak bisa
menyembuhkan, mana mungkin si ingusan ini bisa berbuat
201 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sesuatu. Hanya Atmojo yang tidak sangsi akan kesanggupan Erwin karena
kekeramatannya. Erwin minta tiga butir lada putih dan tiga butir lada hitam.
Selain itu sebilah jarum dan sebutir telur ayam. Semua
disediakan oleh ayah Tarminah yang tidak bisa berbuat lain daripada mengharapkan
kemampuan siapa saja yang mau
mencoba. Semua bahan itu diletakkan di atas sebuah piring kecil.
Erwin menjampinya. Dua lada, hitam dan putih diambil,
ditekankan ke induk jari kaki Tarminah. Wanita itu mendadak menjerit lalu
menangis. Tidak meraung, tapi tangis biasa, sedih dan ketakutan. Kemudian
Tarminah berkata: "Jangan, jangan!"
"Pergi kau bedebah," kata Erwin.
Tapi kini Tarminah tertawa mengejek.
"Hei, kurang ajar, berani kau mengejek aku?" Erwin menekankan kedua ladanya
lebih kuat, kini pada kedua ibu jari kaki kemudian pada telapak tangan kiri dan
kanan. Tarminah menjerit: "Ampun, ampun!"
"Ampun moyangmu!" bentak Erwin. "Kubunuh kau kalau tak pergi!"
"Aku pergi bersama dia!" kata Tarminah.
202 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia siapa?" tanya Erwin.
"Ini, perempuan yang menyakitkan hati!"
"Hati siapa?" tanya Erwin.
Tiada jawaban. Tetapi Erwin merasa dirinya panas, kian
lama tambah panas. Dia tahu apa sebabnya. Dukun yang
mengirim penyakit itu sedang melakukan perlawanan. Para hadirin yang dengan
penuh ketegangan memperhatikan dukun muda itu melihat bagaimana wajah Erwin
berkeringat kemudian menjadi merah, semula hanya bagaikan warna
jambu bol tetapi kemudian memerah tua seperti cabai. Mereka merasa ngeri. Dukun
Kasbi yang tadinya mengejek dan
menganggap Erwin hanya manusia iseng tak tahu diri, kini berbalik merasa kagum
dan heran. Bagaimana seorang anak muda bisa punya kemampuan yang begitu tinggi.
Hawa panas yang bagaikan hendak membakar diri Erwin
meluap ke sekitar, sehingga orang-orang yang
mempersaksikan pun turut kepanasan. Mereka tambah yakin bahwa orang baru ini
benar-benar punya ilmu yang amat
hebat. Semula masih ada di antara mereka yang menyangka bahwa warna merah muka
dan tangan Erwin itu hanya suatu permainan sulap belaka untuk menimbulkan kesan
pada yang melihat. 203 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Erwin terbatuk-batuk dan Tarminah tertawa
mengejek. Tak pelak, suara Tarminah adalah sebenarnya
suara sang dukun yang sedang melawan kekuatan Erwin.
Meskipun tak bisa dipanggil sebagaimana ia dapat meminta hadir ayah dan
kakeknya, namun dalam hati Erwin menyebut-nyebut nama perempuan sakti yang
menurunkan ilmu penolak ilmu hitam itu kepadanya. Nenek Hawa, nenek Hawa, tolong
aku, katanya berulang-ulang.
Batuk Erwin terhenti, ejek Tarminah juga turut berhenti.
Kini Erwin mengambil telur ayam yang dipintanya tadi.
Dijampinya sekali lagi, kemudian dari jarak satu hasta
dilepaskannya ke atas piring. Telur itu jatuh bagaikan batu, tidak pecah. Suatu
pertanda lagi, bahwa dukun yang
mengguna-gunai Tarminah benar-benar seorang handalan.
Erwin coba meremas telur itu, tidak juga berhasil. Bagaikan orang hendak memecah
batu gunung dengan tangan kosong.
Di saat itu mendadak terdengar suara auman harimau di
dalam ruangan itu. Erwin kaget, apalagi orang-orang lain yang ada di sana.
Tetapi tak satu makhluk pun menunjukkan diri.
Orang saling pandang lalu memandang pada Erwin. Macam-
macam pertanyaan timbul di hati mereka, tetapi mereka tidak saling tanya. Hanya
ketegangan yang memuncak. Apalagi
yang akan terjadi. Suara harimau tanpa ada harimaunya.
204 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi yang paling berdebar di antara semua mereka adalah Pak Atmojo yang sudah
melihat Erwin berubah rupa di
kamarnya beberapa hari yang lalu. Apakah Erwin sendiri akan berubah kepada anak
muda itu. Melawan setan atau ilmu
hitam. Erwin menjampi telur yang tak mau pecah itu lagi, dengan jampi lain, yang
menurut nenek Hawa hanya boleh dibacakan kalau jampi-jampi berkekuatan sedang
tidak menolong. Memang banyak yang diturunkan Hawa kepada anak muda
itu. Melawan setan atau ilmu hitam tidak usah serta merta dengan kekuatan
tertinggi. Sama halnya dengan membunuh
semut saja orang tidak perlu harus mempergunakan bedil.
Setelah dijampi, telur itu dijatuhkan Erwin kembali di atas piring. Orang jadi
terbelalak melihat telur itu pecah
sebagaimana mestinya telur biasa memang pecah kalau
dilepaskan begitu ke atas piring atau lantai. Yang membuat orang-orang heran dan
juga takut, adalah isi telur itu tidak berwarna putih dan kuning seperti telur
biasa, tetapi yang biasanya kuning berwarna biru sementara putihnya berwarna
kemerah-merahan. Semua ini oleh daya lawan si dukun ilmu hitam yang membuat
Tarminah sakit. Tidak hanya itu. Telur aneh itu kemudian mendidih seperti air panas yang sudah
cukup masak. Kemudian mengepulkan
asap. 205 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kini Erwin mengambil jarum, dijampinya pula lalu
ditusuknya telur itu. Ketika jarum menyentuh telur, Tarminah terangkat dari
pembaringannya dan mengaduh kesakitan.
Dukun yang mengirim ilmu hitam itu merasa bahwa orang
yang mengobati Tarminah bukan dukun semba-rangan. la
kerahkan segala kemampuannya melawan, tetapi akhirnya ia sadar bahwa yang
mengobati lebih kuat dari dirinya.
Tarminah terus meronta-ronta okh tusukan-tusukan yang
bertubi-tubi, kemudian ia berkata: "Ampun, ampun. Aku pergi.
Jangan tikam aku lagi!"
Hadirin mulai mengerti bahwa orang jahat yang menjahili wanita muda itu
kewalahan menghadapi Erwin. Sekaligus
mereka kini mengetahui, bahwa benar-benarlah Erwin
seorang dukun yang amat tangguh. Belum pernah mereka
melihat orang pandai semuda Erwin. Penuh kesederhanaan
dan rendah hati. Akhirnya Tarminah kelihatan lemas. Matanya tidak
membelalak lagi. Tetapi ia letih sekali. Erwin telah kembali seperti biasa,
tidak merah kepanasan lagi. Segelas air yang sudah dijampi disiramkan pelan-
pelan ke rambut Tarminah lalu Erwin bertanya: "Bagaimana rasanya?"
Tarminah membuka matanya pelan-pelan mencoba
senyum. 206 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang tuanya gembira bukan buatan, hadirin kagum,
Atmojo bangga. Karena dialah yang membawa Erwin ke sana.
"Terima kasih nak Erwin," kata orang tua Tarminah.
Atmojo membisikkan sesuatu ke telinga ayah janda muda
itu. la mengangguk dengan perasaan agak takut.
"Dengan apa kami balas budi Gusti?" tanya ayah Tarminah terbata-bata.
Yang hadir heran mendengar sebutan yang tiba-tiba
berubah. Dari nak Erwin menjadi Gusti.
"Bersyukurlah kepada Tuhan," kata Erwin yang di dalam hati merasa mendongkol
kenapa Atmojo menyuruh dirinya
ditutur-bahasakan dengan Gusti.
Hadirin semua menyalami dan ada beberapa orang di
antaranya yang mencium tangan Erwin mengharapkan berkah dan selamat. Semua
mereka menyebutnya Gusti kini.
Malu dan kikuk oleh sebutan ini Erwin berkata:
"Panggillah saya seperti biasa saja. Jangan dengan Gusti.
Saya hanya orang biasa seperti bapak-bapak."
Kerendahan hati ini membuat mereka jadi lebih kagum dan senang. Begitulah memang
sifat asli dari ningrat-ningrat atau orang keramat sejati. Sederhana, baik budi
dan tidak suka diagung-agungkan, pikir mereka.
207 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pak Dukun Kasbi yang tadinya memandang ringan pada
Erwin ternyata seorang yang sportip. Ketika menyalami Erwin ia bertanya: "Dari
manakah asal Tuan?" Dia tidak latah seperti yang lain-lain itu.
"Saya dari seberang Pak!" jawab Erwin.
"Kalimantan, Sulawesi atau Sumatera?"
"Sumatera. Bapak pernah ke sana?"
"Belum. Tetapi banyak mendengar tentang orang pintar dari Sumatera. Saya kagum
pada ketinggian ilmu Tuan. Dukun
yang mengirim penyakit kepada perempuan ini tentunya orang hebat. Tak terlawan
oleh saya. Dan Tuan tadi saya lihat seperti terbakar menghadapi dia!"
"Memang dia hebat sekali. Tetapi Tuhan lebih kuasa dari segala apa pun. Tuhanlah
yang memberi tenaga kepada saya tadi. Kalau tidak, mungkin saya telah jadi
arang, hangus oleh ilmu yang amat tinggi!"
"Boleh saya bertanya?" sela ayah Tarminah. Setelah Erwin mempersilakan, orang
yang kini telah bebas dari rasa takut itu bertanya: "Dapatkah Gusti menerangkan
siapa kira-kira yang mengirim ilmu jahat ini?"
Erwin tidak segera menjawab. Sejenak kemudian baru ia
berkata: "Bukankah itu tidak penting" Yang perlu aaalah 208
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
penyembuhan anak Bapak, la sudah bebas dari cengkeraman ilmu hitam orang itu."
"Tetapi kalau boleh kami ingin tahu juga!" kata ayah Tarminah.
"Jangan, bila kita ketahui bisa timbul rasa dendam.
Dendam akan memperpanjang persoalan dan bisa membawa
berbagai macam kemungkinan."
"Tetapi dia bisa menyakiti anak saya lagi atau kami. Kalau kami tahu siapa dia,
maka kami akan mengirim orang untuk memberi dia ingat agar jangan mencoba lagi
kejahatan atas keluarga kami!"
"Dia tidak akan berbuat jahat lagi," tetapi bersamaan dengan ujung kalimatnya
itu mendadak Erwin menggelepar.
Untung dia tidak panik. Dia segera tahu, bahwa dukun yang dikalahkan tadi telah
sadar dan melancarkan serangan
balasan. Erwin hanya bisa diserempet saja, sebab ia telah mempunyai pertahanan


Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kuat dari nenek Hawa. la yang suka damai, kini jadi marah. "Jahanam betul kau,"
desisnya. Dukun Kasbi dan sebagian dari hadirin mengerti bahwa
Erwin sedang dipukul kembali oleh dukun yang membuat
Tarminah sakit. 209 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
la minta telur ayam sebutir. Kini untuk kepentingan dirinya sendiri, la
keluarkan sebilah pisau lipat dari saku, dibukanya, kemudian diletakkan di atas
tikar di hadapannya. Kini Erwin membetulkan duduknya. Bersila, kedua telapak
tangan di atas kedua lutut, tangan diluruskan sehingga kepalanya pun tegak, la
membaca-baca, kemudian kepala ditundukkan. Semua
mata memandang ke Erwin dan pisau. Mereka jadi kagum dan merasa tercekam, karena
pisau itu pelan-pelan berputar
beberapa kali. "Tunjukkan!" perintah Erwin.
Tak lama kemudian pisau itu berhenti dengan ujung
matanya menunjuk ke arah Selatan. Tahulah dia bahwa
tempat tinggal dukun jahat itu di sebelah Selatan dari
Pandegiling. Kini Erwin menjampi telur yang pelahan-lahan berubah
warna menjadi lembayung. Akhirnya telur itu pecah sendiri.
Dukun muda yang manusia harimau dari Mandailing itu
menarik panas panjang berkata: "Kalau Bapak mau tahu juga, dukun itu tinggal di
sebelah Selatan dari sini. Tetapi tak usah lagi kirim siapapun ke sana. la sudah
menerima balasannya, bukan karena saya pendendam tetapi karena saya terpaksa
membela diri. Dia tadi mau membunuh saya karena saya
dengan izin Tuhan dapat membebaskan anak Bapak dari
cengkeraman ilmunya!"
210 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pak dukun Kasbi mengangguk-angguk kecil. Dia tahu siapa dukun itu. Memang
seorang dukun kenamaan yang terkenal
akan keampuhan ilmu hitamnya. Dalam hati ia ingin tahu
bagaimana keadaan Ki Comblang yang tak terlawan olehnya tetapi telah diserang
dari jauh oleh Erwin tadi.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 KEESOKAN harinya Pak Kasbi pergi ke dekat tempat
tinggal dukun Ki Comblang pura-pura menanyakan rumah
seseorang. Di sana ia dapat kabar, bahwa pada malam yang lalu Ki Comblang
mengalami suatu keadaan aneh yang belum pernah terjadi di masa lampau, la
menjerit-jerit seperti orang yang amat menderita sakit tak tertahankan. Istri
dan anaknya yang coba memberi pertolongan jadi kewalahan oleh karena tidak
mengerti bagaimana cara membebaskannya dari siksaan itu. Bahwa ia merasa
tersiksa amat jelas, karena ia menggeliat dan memberontak.
Akhirnya seluruh tubuh Ki Comblang lemas dan ia menjadi tenang kembali.
"Aku dijahili orang," katanya pelan. "Minta minum."
Istrinya mengambil air minum dan memberikan kepadanya
yang kala itu sudah terbaring berbantal kan tiga bantal disusun.
211 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dukun terkenal itu coba mengangkat tangan untuk
menyambut gelas, tetapi kiranya tak tergerakkan olehnya.
Dicobanya yang lain, sama juga.
"Tanganku tidak bisa digerakkan," kata Ki Comblang, la mulai cemas. Lalu
dicobanya menggerakkan kakinya. Juga
tidak bisa bergerak. "Juga kedua kakiku," katanya merintih. Mukanya jadi pucat kembali.
Begitulah cerita orang kepada dukun Kasbi. Dan sampai
pagi itu kedua kaki dan tangannya tetap lumpuh tak berdaya sama sekali.
Karena kenal padanya, maka Kasbi mampir ke rumah
rekan yang sakit itu. la lihat Ki Comblang terbaring di sana.
"Saya mendengar kangmas mendadak sakit," kata Kasbi.
Ki Comblang memandang dengan mata layu dan
mengangguk sedikit. Dari istri si sakit, Kasbi mendengar ulangan cerita yang
sudah diketahuinya. Kini ia melihat dengan mata sendiri bukti dari serangan
Erwin yang ia sendiri pun turut menghadirinya.
"la dijahati orang jahil," kata istri Ki Comblang. "Heran, kami tidak punya
musuh. Mengapa orang berlaku begitu
212 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terhadapnya!" Perempuan itu ngomong seenaknya, seolah-olah begitulah keadaan
yang sebenarnya. "Siapakah orang jahil itu"' tanya Kasbi belagak bodoh.
"Tidak tahu. Tentu orang yang sakit hati. Tetapi mengapa orang sakit hati pada
kami yang tidak pernah mengganggu dan menyusahkan orang lain!"
Ki Comblang mendengar semua omongan itu, tetapi ia
tidak kuasa membantah atau menyertai. Dia tahu, bahwa apa yang dialaminya kini,
untuk pertama kali dalam hidupnya, adalah resiko jabatan. Dia tahu, ada tukang-
teluh yang dikeroyok dan dibunuh karena menggelisahkan atau
menimbulkan bencana bagi orang lain. Sebenarnya
kemungkinan inilah yang sekali-sekali dipikir-renungkannya.
Dia main halus, orang yang tak punya ilmu seperti dia, akan membalas dengan cara
kasar. Tetapi apa mau dikata, pembalasan atas dirinya datang
dalam cara lain. Main halus semacam dia juga. Karena
lawannya itu ternyata lebih tangguh daripada dia sendiri. Dia tidak pernah
memimpikan, bahwa di dunia ini masih ada
dukun lain yang lebih unggul daripada dia. Dia selalu yakin bahwa dia tak
terkalahkan. Kini ia sakit dan lumpuh sudah. Dia tidak kuasa lagi melihat di
dalam air kelapa hijau yang dibelah dua, siapa gerangan musuh yang menamatkan
karirnya. 213 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena merasa diri sendiri sudah tidak berdaya sedangkan hati masih ingin hidup
untuk membalas, maka rasa bangga dan malu dibuang. Bertanya Ki Comblang kepada
Kasbi, apakah dia dapat menolong seorang rekan yang dalam
kemalangan. Dukun Kasbi tidak menyangka, bahwa orang yang jauh
lebih pintar dari dia itu sanggup mohon bantuan daripadanya.
Orang yang semasa jayanya begitu angkuh dan takbur,
pernah mengatakan, bahwa ia dapat membinasakan siapa
saja yang hidup di permukaan bumi ini, kini telah merasa dirinya lemah dan
butuhkan bantuan orang lain.
"Aku ingin menolong kangmas, tetapi di mana mungkin aku sanggup" Sedangkan
kangmas dapat dikalahkannya," kata Kasbi. Huu, mana dia berani. Dia sendiri
sudah melihat Erwin dengan segala kehebatannya. Dia pun mendengar bunyi
macan yang sama sekali tidak kelihatan. Tidakkah dukun
muda itu memelihara macan untuk menghadapi lawannya.
Tidakkah kesaktian macan yang mengambil tempat di dalam diri orang muda dari
Sumatera itu" Dia malah ingin belajar dari Erwin, kalau orang seberang itu mau
menurunkan sebagian dari ilmunya. Ya, sebagain pun jadilah. Kasbi yakin, bahwa
tidak ada dukun yang mau memberikan semua kebolehannya
kepada dukun lain, yang sewaktu-waktu bisa menjadi
saingannya di dalam hidup. Lebih daripada itu Erwin tentu 214
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memikirkan kemungkinan muridnya mengkhianatinya kalau
sama pandai dengan dia, begitulah pikir Kasbi di dalam hati.
Setelah diam beberapa lama, Ki Comblang berkata: "Asal kau bisa tahu saja, siapa
bangsat yang menjahati aku itu, cukuplah. Aku akan perintahkan orang untuk
menghabisinya. Biar tubuhnya dipotong-potong dan dibuang di Kali Brantas."
Kasbi tetap mengatakan tidak berani. "Ini pertarungan orang-orang besar,
sedangkan aku hanya orang terlalu kecil dibandingkan dengan Kangmas atau orang
yang melawan Kangmas itu. Aku tidak berani turut campur." Kasbi mohon diri dengan
meninggalkan ucapan agar rekannya itu cepat
sembuh. "Nanti dulu Kasbi," kata Ki Comblang. "Kau tahu, aku tidak bisa sembuh kalau
tidak bisa menemukan dukun yang lebih besar dari dia atau mengetahui siapa dia
dan di mana tinggalnya. Sebagai rekan kau patut membantu aku. Bila aku sembuh akan
kuturunkan ilmu-ilmu tinggi yang kumiliki."
Sadar diri dan sudah kenal dengan Erwin, maka Kasbi
mengambil jalan yang paling selamat bagi dirinya, yaitu tidak mau mencampuri
urusan orang-orang hebat itu.
Sepanjang jalan Kasbi merasa syukur tidak punya ilmu
untuk menjahili orang lain. Yang ada padanya ialah beberapa pengetahuan untuk
mengobati orang sakit. Itu pun hanyalah 215
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sakit-sakit ringan buatan dukun kecil atau kemasukan setan yang tidak terlalu
bandel. Di rumah Tarminah, begitu pula para tetangganya ramai
membicarakan dukun muda Erwin yang dipanggil dengan
Gusti. Ada yang menyangka ia keturunan Pangeran, ada yang sampai menduga bahwa
ia seorang wali yang sengaja
diturunkan ke bumi untuk membantu orang-orang yang
kemalangan semacam Tarminah. Pokoknya orang muda itu
pastilah seseorang yang amat sakti untuk memerangi aneka macam kejahilan di atas
dunia. Orang-orang sekitar juga membicarakan auman harimau vang terdengar ketika
Erwin mengobati Tarminah dan mereka menduga, bahwa macan itu
pastilah binatang tunggangannya. Erwin jadi buah bibir.
Banyak orang mengantar makanan, mulai dari beras
sampai pada buah-buahan ke rumah Atmojo, tempat dukun
muda itu memondok. Tukang beca itu melihat dan merasakan, bahwa kehadiran Erwin
di rumahnya benar-benar mengubah
nasibnya. Yang sudah pasti ia membawa rezeki.
Kehebatan Erwin diceritakan dari mulut ke telinga orang-orang luar Pandegiling.
Tanpa susah-susah pasang iklan, banyak penduduk Surabaya sudah mengetahui
tentang adanya seorang keramat atau wali yang suka menolong
sesamanya tanpa meminta bayaran.
216 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Beberapa orang dukun profesional datang menghadap
Erwin, mohon kepada Gusti tambahan ilmu, karena
penghidupan mereka dengan keluarga benar-benar
tergantung dari pekerjaan berusaha menyembuhkan orang
sakit. Dengan halus Erwin terpaksa menolak permintaan
mereka, oleh karena ia datang ke Surabaya bukan menjadi guru perdukunan tetapi
untuk mencari pekerjaan guna
kelanjutan hidupnya. Seorang dukun bernama Pak Urip berkata: "Kenapa Gusti mau cari pekerjaan,
sedangkan Gusti sudah punya ilmu yang bisa membuat Gusti jadi kaya raya. Dengan
kepandaian Gusti pasti akan banyak sekali orang datang minta tolong dan
mereka yang kaya tidak akan segan-segan membayar mahal!"
Erwin tidak bisa kecil hati atau marah atas pendapat Pak Urip, karena ia memang
dukun yang mengandalkan kebolehannya untuk menghidupi diri dan keluarganya. Lain halnya dengan Erwin.
"Kita sama-sama ingin membantu siapapun yang butuh pertolongan Pak Urip, tetapi
saya belum boleh buka praktek secara resmi sebelum lewat tiga tahun sejak saya
mempelajari ilmu pengobatan!" kata Erwin.
217 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
la menerangkan bahwa gurunya berada jauh di sebuah
gunung di Mandailing, masih keluarga dan tidak menerima murid.
Dukun-dukun yang diberi penerangan itu bisa menerima,
walaupun merasa kecewa. Tetapi walau bagaimanapun
mereka senang pada Erwin karena ia begitu lembut dan selalu meminta agar dirinya
jangan disebut dengan Gusti. Dalam hal ini para dukun dan tetangga tidak mau
mengubah sebutan, karena mereka yakin bahwa minimal Erwin tentu seorang
keramat dan kepada orang keramat orang tidak boleh
sembarangan. Salah-salah bisa kualat. Mulut bisa jadi
bengkok, kaki bisa pincang, pemandangan bisa rabun dan
rambut bisa berguguran. Beberapa orang tetangga yang ditimpa sakit dan minta
bantuannya selalu ditolongnya, tetapi hanya manakala
penyakit itu buatan orang. Yang begitu tidak selalu kejadian.
Makanya dalam banyak penyakit Erwin menganjurkan agar
mereka berobat ke dokter karena penyakit bukan bagiannya untuk menangani. Kian
tersebarlah berita, bahwa Gusti Erwin adalah seorang dukun khusus pengobat
segala macam penyakit buatan orang jahil.
Beberapa dukun berilmu hitam mulai membenci dirinya
walaupun belum pernah punya urusan dengan dia. Mereka
khawatir buatan mereka terhadap seseorang akan
218 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
disembuhkan oleh Erwin. Tetapi karena mengetahui, bahwa Erwin mempunyai ilmu
tangguh, melebihi Ki Comblang yang amat terkenal dan kemudian lumpuh kaki dan
tangan maka mereka tidak berani mencobakan ilmu hitam mereka terhadap Erwin.
Tetapi tiga orang dukun telah mengatur suatu pertemuan
dan mufakat untuk menyingkirkan Erwin dari dunia, karena dirinya akan
menyebabkan keampuhan dukun-dukun jahat ini mempunyai imbang yang amat tangguh.
Ketiga orang berilmu dan berpikiran jahat ini mencari
pembunuh bayaran yang tidak sukar didapat, di zaman kini pukul dan bunuh bukan
lagi suatu pekerjaan luar biasa bagi sejumlah insan sadis yang memang hidup dari
menjagal sesama manusia. Mereka tidak peduli siapa yang jadi
sasaran, pokoknya dibayar untuk jasa-jasa mereka.
Dua bersahabat, Wardoyo dan Yongki telah menyanggupi
dan terima persekot seratus ribu. Manakala sudah terlaksana akan terima bayaran
lagi seratus ribu. Perenggutan nyawa Erwin tidak dilakukan di pondok
Atmojo, karena rumah-rumah di Pandegiling sangat padat.
Akan susah melarikan diri setelah pelaksanaan tugas. Tetapi dari penyelidikan
beberapa hari, mereka mengetahui bahwa anak Mandailing itu agak sering juga
keluar malam. Sekedar 219
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jalan-jalan atau sesekali nonton. Memang akan terasa sangat sumpek tinggal di
gubug menjelang kantuk. Wardoyo dan
Yongki merasa beruntung sekali, ketika pada suatu malam Selasa Erwin keluar
rumah. Sehebat-hebat dukun kalau
diserang dengan senjata, apalagi oleh dua orang jagoan yang mengerti berkelahi
pasti akan kewalahan. Mayat tidak perlu dibuang, biar saja menggeletak di tempat
ia menghembuskan napas terakhirnya.
Kedua pembunuh bayaran itu mengikuti Erwin untuk nanti
di tempat yang sepi dicabut nyawanya. Erwin sama sekali tidak tahu bahwa ia
dibuntuti. Dia tidak menyangka akan dianiaya karena tidak merasa menjahili
siapapun. "Tak lama lagi kita akan tiba di tempat yang tepat," kata Yongki.
Wardoyo mengangguk sambil berkata, bahwa pekerjaan
sekali ini termasuk salah satu di antara yang paling mudah melaksanakannya
dengan upah yang lumayan. Jangankan
dua ratus ribu. Di kala terdesak keuangan, lima puluh juga disanggupi.


Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tetapi tiba-tiba Wardoyo bertanya: "Kau dengar itu?"
"Apa?" tanya Yongki.
"Suara mendengus. Sudah dua kali kudengar. Dua kali aku menoleh, tidak ada apa-
apa." 220 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Khayalanmu. Kalau kelihatan, kita babat!" Begitu ia selesai berkata, benar-
benar ia pun mendengar suara dengus yang dikatakan Wardoyo.
Yongki menoleh, tetapi ia tidak melihat suatu apa pun.
Bukan hanya itu, ia kini mendengar langkah-langkah berat.
Wardoyo juga mendengarnya.
"Setan barangkali!" kata Yongki. Jangan heran, kalau mereka agak takut. Jangan
dikira pembunuh pasti tidak takut pada apa yang dinamakan setan, iblis atau jin.
Berani mereka cuma terhadap manusia yang bisa dilihat dengan jelas. Setan, iblis
dan jin tidak bisa dibunuh. Belum ada pembunuh terbesar pun yang sanggup
mencabut nyawa jin atau orang halus apa saja.
Kini dengus dan langkah yang tidak punya rupa nyata itu bersuara: "Mau ke mana
kamu berdua?" Wardoyo dan Yongki menjadi lebih takut. Ini pasti benar-benar setan. Apakah
karena yang mau dibunuh ini seorang dukun" Tetapi Erwin masih kelihatan jalan di
depan mereka. "Kalian tidak akan melaksanakannya. Tidak dapat.
Kalianlah yang harus mati!" kata suara ajaib itu.
"Itu hanya khayaian kita," kata Wardoyo coba
menghilangkan rasa takut. Belum pernah rencana
pembunuhan mereka gagal. 221 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi kini apa yang sama sekali tidak diduga menjadi
suatu kenyataan yang membuat Wardoyo tidak bisa bergerak.
Begitu juga Yongki. Di hadapan mereka telah berdiri seekor harimau. Eh bukan.
Setengah harimau. Mukanya manusia.
Dengan rambut dan misai putih. Ayah Erwin, Dja Lubuk.
Wardoyo dan Yongki masih sempat menjerit tetapi pada
menit berikutnya mereka telah tiada lagi. Hanya dua mayat terbujur di sana.
Erwin juga mendengar jerit tadi, tetapi ia meneruskan perjalanan, tidak
mengetahui, bahwa seekor manusia harimau sedang melakukan pembunuhan ganda.
Dan pembunuh itu adalah ayahnya sendiri.
Karena hari belum larut malam, maka malam itu juga orang telah menemukan mayat
Yongki dan Wardoyo. Ketika Polisi melakukan pemeriksaan, tampang mereka bukan
asing. Telah pernah beberapa kali ditahan, tetapi tidak pernah sampai ke
pengadilan, karena ketiadaan bukti atas tuduhan yang
ditimpakan atas mereka. Beberapa orang yang biasa hidup keras di Surabaya
mengenal mereka pula sebagai orang-orang bayaran yang bersedia melakukan apa
saja. Kematian mereka segera menjadi pembicaraan banyak
orang, karena bekas-bekas luka yang ada pada tubuh mereka lain daripada yang
lazim ditemukan pada orang yang dibunuh atau dianiaya. Tiada bekas senjata
tajam, tidak pula ada bekas tembakan peluru. Leher dan dada Wardoyo dan Yongki
222 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengeluarkan banyak darah oleh luka bekas kuku. Tajam dan dalam. Dokter
mengatakan bekas kuku harimau. Padahal
tiada harimau yang lepas dari kebun binatang, tidak pula ada swasta yang punya
piaraan harimau. Lalu dari mana datangnya pembunuh ini"
Pak Atmojo yang juga segera mendengar tentang kedua
mayat itu menghubungkannya dengan apa yang pernah
dilihatnya. Tetapi begitu ia berpikir ke sana ia diam-diam segera komat-kamit
minta ampun kepada Gusti Pangeran,
karena takut kualat oleh dugaannya itu. Mustahil Erwin
membunuh kedua orang itu. Dan ketika ia kembali ke rumah malam itu ia kelihatan
biasa-biasa saja, tidak ada tanda-tanda bahwa ia baru melakukan suatu kekerasan.
"Gusti sudah mendengar tentang kedua mayat di pinggir jalan tadi?"tanya Atmojo.
Erwin menjawab, bahwa ia hanya mendengar orang
ngomong-ngomong tentang dua pembunuh bayaran yang mati
dibunuh. "Tentu oleh orang lain yang dibayar pula," kata Erwin.
"Tetapi matinya bukan kena tikam atau tembak Gusti."
"Lalu kenapa?" "Ada bekas kuku harimau pada tubuh-tubuh mereka!"
223 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendengar itu Erwin jadi terkejut dan teringat akan
keluarganya. Ayah atau ompungkah" Tetapi kalau salah
seorang di antara mereka, apa sebabnya" Ataukah ada orang pemelihara harimau di
Surabaya, sama seperti dia" Atau
manusia harimau pula semacam dia" Erwin tidak pernah tahu, bahwa kedua orang itu
mati karena bermaksud membunuh dia dan ayahnyalah yang menyelamatkan dirinya
dari kematian. Lain halnya dengan ketiga dukun yang menyuruh Wardoyo
dan Yongki membunuh Erwin. Ketika mengetahui bahwa
kedua orang bayarannya telah mati oleh terkaman harimau, mereka jadi ketakutan.
Apakah dukun muda itu mempunyai
kekuatan lain daripada mengobati segala penyakit buatan"
Kalau begitu, mereka bertiga pun mungkin akan didatangi oleh harimau yang
membunuh kedua orang suruhan itu.
Hampir se-Surabaya membicarakan tentang dua mayat
yang aneh itu. Hanya seorang perwira tinggi Polisi yang pernah bertugas di Jakarta dan
mengetahui kasus semacam ini ketika Erwin dan Dja Lubuk mengganas terhadap
musuh-musuh mereka beberapa bulan yang lalu, tidak merasa terlalu aneh dengan cara mati kedua orang
yang tercatat sebagai penjahat pada Kepolisian, la teringat akan beberapa
petugas Polisi yang mati atau jadi gila karena pernah menyiksa seorang tahanan
yang kemudian ternyata manusia harimau dari Mandailing.
224 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bukan hanya itu. Masih segar juga dalam ingatannya,
bahwa manusia harimau itu bisa muncul tiba-tiba dan di mana saja, manakala ia
hendak melakukan pembalasan atas diri seseorang.
Apakah manusia harimau yang itu juga yang sedang
berada di Surabaya sekarang" Sudah berbulan-bulan tidak ada lagi kisah tentang
makhluk-makhluk yang aneh itu di Jakarta, kini tiba-tiba peristiwa yang sama
menimpa kota tempatnya punya tugas menjaga keamanan.
Dalam lamunannya sendiri di rumahnya, siap hendak ke
kantor itulah mendadak ia merasa bahwa ia bukan sendirian di kamarnya. Dan
secara tiba-tiba datang rasa takut di dalam dirinya.
"Jangan kau campuri urusan ini Sabirin," kata satu suara.
Tenang, tegas dan penuh wibawa. Yang punya atau
mengeluarkan suara belum tampak.
Suara itu melanjutkan: "Bukankah kau sudah tahu di Jakarta, bahwa kami hanya
datang kalau kami diganggu atau hendak menyelamatkan seseorang" Kami hanya
manusia-manusia yang amat malang, yang tidak pernah sebahagia
kalian. Yang tidak pernah menimbulkan keonaran, kalau tidak disakiti. Kami tidak
pernah punya kedudukan enak seperti sementara manusia biasa yang bernasib baik
tetapi selalu 225 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
punya hati culas. Kau tahu Sabirin, kami tidak pernah
menyalahgunakan kepercayaan. Tidak pernah korupsi.
Jangankah milyar atau juta, satu rupiah pun tidak. Kami hidup atas tenaga kami
sendiri, tidak pernah mengambil hak orang lain. Apalagi hak negara dan rakyat!"
Sabirin tambah takut, la mulai gemetar dan duduk kembali di kursi, kemudian
keringat membasahi diri dan pakaiannya.
Kini pemilik suara itu tampil di hadapannya. Begitu saja bagaikan tersembul dari
lantai. Seekor harimaukah" Ataukah seorang manusia" Makhluk ini mewakili hewan
dan manusia. Wajahnya manusia, tua, gagah dengan misai-nya yang putih disertai mata yang
seperti memancarkan cahaya menyilaukan.
Selebihnya tubuh harimau loreng.
"Aku tidak akan mencampuri urusan kalian," kata Sabirin.
Suaranya gemetar. Kegagahan yang kadang-kadang berubah
jadi kesombongan manakala ia sedang bertugas, hilang
lenyap sama sekali. Kini, Polisi yang sudah perwira tinggi itu hanya makhluk
yang merasa dirinya kecil tak berarti.
"Aku kenal padamu Sabirin," kata Dja Lubuk. "Kau dan beberapa banyak kawanmu
sekomplotan telah bertahun-tahun mencuri, bukan" Padahal kau mestinya membasmi
kejahatan, termasuk menangkapi para pencuri! Banyak sekali uang yang 226
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kalian ambil dengan kesempatan yang ada pada kalian.
Dengan kedudukanmu yang tinggi, tetapi nafsu yang rendah!"
Sabirin jadi lebih takut, la sedang berhadapan dengan sang manusia harimau yang
tahu begitu banyak tentang dirinya.
Sungguh aneh dan mengerikan, la tidak bisa " mengerti.
Pada saat itu pintu terbuka. Istrinya masuk. Terkejut
melihat Dja Lubuk, tak sempat berpikir, jatuh lemas ke lantai.
Pingsan. "Aku yang membunuh kedua penjahat malam tadi. Karena mereka hendak membunuh
seseorang yang tidak berdosa.
Mereka itu dibayar oleh tiga orang berhati dengki. Kau siarkan berita ini. Dan
pikir-pikirlah kembali tentang kejahatanmu itu!"
kata Dja Lubuk lagi, lalu ia hilang.
Sabirin masih terduduk di kursinya. Belum kuasa bangkit menolong istrinya yang
tergeletak di lantai. Meskipun hati ingin menyampaikan kejadian yang amat
menakutkan dan menakjubkan itu kepada keluarga terdekat, bahkan memanggil
seorang dukun untuk bertanya apakah
makna dari pertemuan dengan makhluk aneh itu, tetapi atas nasihat suaminya,
nyonya besar yang dilahirkan sebagai
Raden Ajeng Kesumaningsih, terpaksa menyimpannya
sebagai rahasia besar di dalam dada.
227 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tetapi mengapa dia mendatangi kita?" tanya Nyonya Sabirin kepada suaminya.
Suaminya menceritakan, bahwa itulah yang dinamakan
manusia harimau, adanya hanya di Sumatera dan dia pun
berasal dari Sumatera, tetapi sesekali mengembara ke luar pulaunya. Diterangkan
juga oleh sang pati yang korup itu, bahwa masa mereka di Jakarta juga ada
peristiwa semacam itu. Kini wanita itu teringat kembali akan apa yang pernah ia
dengar dan baca tentang manusia harimau, ketika suaminya masih menjalankan
praktek sebagai penegak hukum,
sekaligus sebagai pencuri tingkat atas di Jakarta.
Diceritakan juga oleh Sabirin bahwa manusia harimau
sebenarnya tidak pernah menjahati manusia kalau ia tidak diganggu atau dibikin
susah. Lain sekali dengan hantu, setan dan jin yang selalu menampakkan diri,
selalu menyebabkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh dokter yang
bagaimanapun pintarnya. Dalam suatu konperensi pers, Sabirin menceritakan, bahwa secara aneh ia
didatangi oleh satu manusia harimau yang memberi penjelasan tentang pembunuhan
gelap dan amat misterius atas dua pembunuh bayaran itu. Bahwa mereka
hendak membunuh seorang tak berdosa atas perintah dan
bayaran beberapa orang yang memusuhinya.
228 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tentu saja berita luar biasa dari seorang perwira tinggi Polri ini dimuat secara
besar-besaran oleh semua surat kabar
penerbitan Surabaya. Pertama karena keanehannya dan
kedua karena yang menerangkan itu tak kurang daripada
seorang yang punya pangkat tinggi. Mungkin akan sama
mengagetkan kalau misalnya ada berita bahwa perwira tinggi mengkorup uang rakyat
dan negara sekian milyar rupiah.
Segenap pembaca dan pendengar berita koran di
Surabaya segera mengetahui, bahwa kota mereka sedang
kedatangan manusia harimau. Sebagian dari mereka pernah mengetahui peristiwa
semacam ini terjadi di Jakarta beberapa bulan yang lalu. Sama halnya dengan di
Jakarta, maka di Surabaya juga ada orang-orang yang dalam hati ingin bertemu
dengan manusia harimau. Maksudnya untuk meminta azimat
atau berkah. Atmojo yang tadinya menyangka, bahwa yang membunuh
kedua penjahat itu mungkin Gusti Pangerannya, kini
mengetahui bahwa ayah sang Gusti-lah kiranya yang telah turun tangan membela
anaknya, la semakin yakin bahwa
dukun muda ini memang keturunan orang-orang sakti, karena selain daripada
dirinya, juga ayahnya seorang yang amat sakti.
Karena telah beberapa banyak orang minta bantuan
kepadanya, dan ia didesak untuk menerima sekedar
229 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pemberian dari mereka, maka Erwin tidak selalu dapat
menolak. Dengan begitu kehidupannya tidak terlalu susah, la telah minta kepada
Atmojo untuk pindah rumah, tetapi tukang beca ini selalu menahani.
la senang pada anak muda itu. Apalagi kebetulan rezekinya tidak lagi sesulit
dulu. Baginya perbaikan nasib ini karena kehadiran dukun sakti di rumahnya.
Setelah lebih sedikit dari sebulan Erwin tinggal di rumah Atmojo, datang seorang
suruhan yang mohon bantuan Erwin untuk mengobati seorang laki-laki yang sedang
menderita suatu penyakit mengerikan.
Impoten, lemah sama sekali menghadapi istrinya. Orang itu cukup terkenal, punya
kedudukan penting dalam jabatan dan masyarakat. Namanya Hamdani, kaya, punya dua
orang anak. Kisahnya begini. Semula Hamdani beristrikan seorang
wanita dari Kalimantan, istrinya pertama dalam suatu
perkawinan yang sah. Hidup mereka berkecukupan,
kelihatannya juga bahagia, selama empat tahun perkawinan dikaruniai dua orang
anak. Tetapi sebagaimana kata pepatah: jodoh, pertemuan, langkah rezeki dan maut
tak siapapun dapat menentukan, delapan bulan yang lalu mereka berpisah.
Hamdani mencari sebab untuk memberi talak kepada istrinya Galuh. Wanita itu
merasa tak bersalah, tetapi ia juga punya rasa harga diri. la tidak minta
dikasihani supaya jangan dicerai, ia pun tidak ngotot bertanya apa sebenarnya
230 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kesalahan dan kesilapan-nya maka ia harus menyingkir dari suami yang mendadak
ingin perpisahan itu. Keluarga Galuh, yang juga cukup disegani masyarakat
Surabaya dan di kota asalnya Martapura, mendesak Galuh
untuk menceritakan apa sebenarnya yang terjadi, la disuruh mencari kesalahannya,
sengaja atau tidak yang telah
mendorong Hamdani untuk menceraikannya.
"Aku tak merasa bersalah. Demi Tuhan aku tidak merasa pernah melakukan apa pun
yang sekiranya bisa menyakitkan hatinya!" jawab Galuh.
"Kau tidak tanya pada suamimu apa yang jadi sebab?"
"Tidak! Aku tidak bersalah, itu sudah cukup! Kalau kutanya, maka laki-laki bisa
saja membuat berbagai macam alasan.
Juga perempuan bisa mencari-cari alasan kalau ia ingin
berpisah dengan suaminya. Bukankah begitu" Apa pentingnya alasan yang dicari-
cari." "Kenapa kau mau dicerai?" tanya ayahnya yang sudah empat puluh tahun hidup rukun
dengan ibu Galuh.

Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kenapa mau dicerai, tanya ayah! Apakah aku harus
mengemis kasihan" Apakah aku harus bertahan di samping
laki-laki yang sudah tidak menyukai aku. Walaupun tanpa sebab, kalau seorang
suami sudah tidak menyukai istri, maka istri harus menyingkir. Maksudku istri
yang punya rasa harga 231
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diri. Begitu juga suami. Kalau ia punya harga diri, maka ia akan menceraikan
istrinya, kalau diketahuinya bahwa istri itu sudah tidak suka padanya. Karena
bosan, karena dia ingin yang lain atau apa saja! Suami atau istri tidak perlu
hidup dengan teman seperahu yang sudah tidak menghendaki
dirinya. Kalau ngotot, sama juga dengan hidup dalam neraka."
"Dan kedua anakmu!" kata ibunya menyela.
"Aku tahu. Dalam tiap perceraian, anak-anaklah yang selalu jadi persoalan.
Mereka tidak berdosa, tetapi harus memikul akibat dari perceraian orang tuanya.
Tidak adil. Kejam. Tetapi, apa mau dikata. Dalam hal aku, kami sudah bercerai.
Sekali lagi kukatakan, aku tidak berdosa. Sudah sepakat, anak dibagi dua. Razali
untukku, Rafika untuknya!"
Bagi Galuh soal itu sudah habis. Suratan badan, pikirnya.
Harus diterima dan dihadapi.
Tetapi tidak begitu bagi ayah dan ibu Galuh serta beberapa keluarga yang sudah
ada umur. Mereka selidiki sebab-sebab perceraian. Kiranya Hamdani tergila-gila
pada seorang perempuan lain, masih gadis yang akan dinikahinya sebulan lagi.
Beberapa keluarga Galuh mufakat. Masih dalam rangka
urusan janda itu, tetapi tanpa membawa dirinya turut serta.
0ooDoEoWoI--KoZoo0 232 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
PERNIKAHAN antara Hamdani dengan Ivon Harjo-pranoto
dilangsungkan pada hari yang telah ditentukan. Ramai sekali.
Ratusan tamu dengan berpuluh-puluh macam hidangan
makan dan minuman pula. Tiap orang bisa ambil apa yang
sesuai dengan seleranya. Hamdani memang sudah lama juga taruh mata, kemudian
hati pada Ivon. Sejak beberapa bulan sebelum ia mengambil keputusan untuk
menceraikan Galuh. Semula ia mau
membuat Ivon jadi istri kedua, tetapi gadis cantik itu menolak.
Istri tunggal atau tidak sama sekali.
Tiada jalan lain bagi Hamdani. Bagaimanapun Galuh sudah ditest kemudian dipakai
selama lebih dari empat tahun. Cukup dong! Begitu pikir laki-laki yang lebih
mementingkan selera daripada keutuhan keluarganya. Dia anggap itu suatu suratan
takdir yang tidak bisa dielakkan. Padahal banyak peristiwa terjadi bukan karena
takdir, tetapi karena tingkah dan ulah manusia. Lebih-lebih yang banyak duitnya.
Apalagi kalau duit itu didapat dengan jalan mudah. Mencuri dan mengkorup uang
negara umpamanya. Hamdani girang bukan buatan. Ini kali makan durian
matang di pohon. Tebal dan kuning lagi. Pasti syiiip. Tamu-tamu dirasanya kurang
cepat pulang. Tetapi karena istri memang bukan pembalap yang perlu dikejar, maka
akhirnya saat itu tiba juga. Tinggal mereka berdua dan beberapa
233 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
keluarga terdekat. Setelah itu duaan saja. Tiada lagi
pengganggu, tiada perintang. Semua sudah terhidang
baginya. Banding-banding dengan santapan buat para tamu tadi, itu semua sih
nggak ada artinya. Yang bikin itu dunia kecil tetapi sangat indah jadi lebih asyik, Ivon menerima
Hamdani bukan karena hartanya, melainkan karena simpati dan tertarik padanya.
Memang banyak wanita demen sama ini Hamdani, entah ada apanya.
Banyak rekan lebih kaya dari dia, tetapi tidak punya
pengagum sebanyak dia. Dan dalam hal ini Hamdani boleh
bangga. Kalau mau dikata juara juga boleh deh! Sebelum
pintu dikunci dari dalam Hamdani telah mendekap-ciumi Ivon.
"Pintu," bisik Ivon. Tergesa-gesa Hamdani mengunci pintu.
Tiap detik rasanya begitu berharga, padahal semalam penuh sampai besok, lusa
atau kapan saja adalah sudah jadi milik mereka berdua. Mau bikin apa juga boleh.
Tak satu setan pun bisa dan akan melarang.
Sesaat kemudian Hamdani sudah siap untuk berangkat ke
pulau Sorga. Dipeluk cium lagi istrinya yang masih perawan itu, yang pada malam
ini akan kehilangan mahkota.
Ivon yang memang ingin merasakan bagaimana sih
rasanya apa yang orang selalu ceritakan sebagai sesuatu yang tak punya
tandingannya di dunia ini, merasa sedikit 234
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cemas disertai suatu keinginan yang amat sangat. Kata orang memang ada sedikit
kesulitan tehnik pada inrijden pertama itu, tetapi nanti semua akan lancar boleh
lari seratus dua puluh mil per jam.
Ivon menanti, tetapi yang pernah didengarnya tak kunjung tiba. Sementara itu
Hamdani yang sudah punya sekian banyak pengalaman jadi gugup. Starter tak mau
bekerja. Kecewa dan malu membuat Hamdani jadi lebih gugup.
Untunglah Ivon tidak mengeluarkan kata-kata yang membuat dirinya lebih tenggelam
lagi. "Barangkali kau punya problem Mas," kata Ivon yang sebelum kawin banyak membaca
buku-buku tentang pendidikan sex dan gangguan-gangguan dalam hubungan
kelamin, la teringat akan kemungkinan timbulnya impotensi sementara pada laki-
laki oleh berbagai sebab, antara lain kegugupan dan gangguan pikiran atau jiwa.
"Aku tak punya masalah Vonny. Aku tidak percaya pada segala macam buatan orang.
Semua itu kuanggap tahyul
Tetapi kejadian ini di luar kemampuan otakku untuk
memecahkannya. Apakah memang betul mungkin dan bisa?"
"Apanya Mas?" "Ya buatan orang!"
235 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hamdani memeriksakan diri dan konsultasi dengan dokter.
Tiada gangguan apa pun. Bukan hanya seorang dokter yang dikunjunginya. Semua
mengatakan sama, tiada gangguan
atau ketidak-normalan. Lalu apa"
Atas anjuran keluarga dan seorang sahabat terdekat ia
minta bantuan seorang dukun, la mengatakan, bahwa
keadaan aneh itu buatan orang. Dicobanya dukun yang lain. J
uga mengatakan sama. Nah lu. Kalau keadaan sudah kepepet begitu, mau tidak
mau, percaya atau tidak, terpaksa menyerahkan nasib pada dukun. Tentu saja
dicari dukun-dukun terkenal, karena dia cukup mampu untuk bayar.
Dia sudah lepas beberapa orang untuk cari dukun yang
terhebat. Upah atau honor kalau mau kedengaran lebih manis, satu juta. Waw, buat
seorang dukun, satu juta bukan main-main. Buat seorang koruptor semacam Budiaji
atau Siswadji tentu sama saja dengan seratus perak.
Tetapi telah belasan dukun dicoba, telah banyak uang
keluar untuk ongkos menjemput tukang-tukang obat
tradisional. Telah berbagai macam ramuan dimakan, sang
impotensi tetap bertahan pada tempatnya. Hamdani tidak
punya kemampaun menghadapi istrinya yang sudah dinikahi empat bulan tetapi tetap
perawan. 236 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam keputus-asaan itulah Erwin dijemput pesuruh
Hamdani dari gubugnya di Pandegiling.
Ini kali penyakit lain lagi. Yang belum pernah dihadapinya, tetapi menurut
penglihatan di dalam air kelapa gading, masih penyakit kiriman orang.
"Benar seperti kata mereka yang telah mengusahakan penyembuhan Tuan. Buatan
orang!" kata Erwin. "Itu sudah lagu lama. Saya sudah tahu! Saya tidak ingin tahu buatan orang atau
setan, tetapi saya ingin sembuh.
Kamu sanggup atau tidak?" kata Hamdani yang sudah jengkel dan mengukur usia
Erwin tentu mau minta uang jalan saja.
Erwin memandang Hamdani. Tenang tanpa tanggapan atas
kata-katanya yang kasar. Kemudian orang kaya dan ternama itu menundukkan
kepala. Pandangan lembut anak muda itu menimbulkan rasa ngeri di dalam hatinya.
"Saya bukan insan yang dapat menentukan. Yang dapat berbuat demikian hanya satu.
DIA. Saya sampai di sini karena diminta datang. Bukan menawarkan diri, bukan
karena Tuan seorang hartawan! Tuan boleh bangga dengan kekayaan
Tuan. Tetapi sehina-hina dan semiskm-miskin Saya, saya
masih punya harga diri." Erwin berdiri.
237 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hamdani menyesal telah mengeluarkan kata-kata yang
kiranya tidak diterima, karena menyakitkan hati dukun muda itu. Mengapa ia
mendadak merasa ngeri melihat pandangan Erwin" Rasa takut ditambah rasa rendah
diri oleh impotensi yang menerjang dirinya, membuat ia
merasa jadi tambah lemah dan kecil. Rupanya dukun muda ini tidak menghormati dia
yang terkenal kaya raya dan punya kedudukan terpandang. Rupanya ada juga manusia
dan entah berapa banyak manusia lain lagi, yang sama sekali tidak merasa kecil
berhadapan dengan dirinya.
Tanpa mengangkat kepala, Hamdani berkata: "Maafkan aku dukun muda. Aku terlanjur
mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Karena putus asa. Bukan karena
kesombongan. Siapa yang tidak akan putus asa menanggung penyakit yang begini memalukan.
Sudilah duduk kembali dan tolong aku!
Berapapun akan kubayar," katanya terlanjur lagi.
"Jangan bicara uang Tuan. Andaikata Tuan seorang miskin yang terlunta-lunta pun
akan saya coba menolong, sejauh kemampuan pemberian Tuhan yang ada pada saya.
Usaha saya terhadap Tuan tidak akan lebih daripada kalau saya berhadapan dengan
seorang pengemis sekalipun. Bagi saya semua manusia itu sama, yaitu sama-sama
hamba Allah. Bagi saya, bukan yang kaya jadi lebih mulia. Bukan si miskin jadi
hina dina. Perbuatan, budi dan amal ibadah-lah yang
238 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menentukan kemuliaan atau kehinaan seseorang! Pernahkah Tuan mengetahui itu"
Pernahkah Tuan dengar bahwa harta
kekayaan hanya hiasan sementara orang hidup yang bisa
lenyap seketika bila Tuhan menghendakinya?" kata Erwin sambil duduk kembali
menghadapi orang sakit itu.
Belum pernah ia seumur hidupnya dipukul orang dengan
kata-kata begitu pedas tanpa ampun, la dipersamakan dengan pengemis. Dukun ini
tidak melihat dirinya lebih mulia dari orang lain, bahkan tidak di atas seorang
pengemis. Betapa kecil dirinya di mata dukun ini. Tetapi ia merasakan juga
kebenaran kata-kata dukun itu. Huh, betapa banyak
kekurangannya dalam hidup. Hanya hartanya yang lebih, budi pekerti, amal ibadah,
sopan santun masih jauh sekali.
"Tuan telah putus asa?" tanya Erwin.
"Ya," kata Hamdani.
"Orang yang putus asa tidak guna diobati lagi. la tidak percaya akan kebesaran
dan kekuasaan Tuhan, itulah orang yang putus asa!"
"Tidak, maksud saya, saya sudah kehilangan harapan.
Sudah banyak dokter mencoba, telah banyak pula dukun yang datang. Penyakit saya
masih begini, tidak ada perubahan!"
"Saya perlu satu mangkok putih berisi air kelapa. Lebih baik air kelapa hijau
atau kelapa gading, kalau ada. Jika tiada, air 239
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
putih biasa. Asalkan belum dimasak. Berikut satu pisau yang sudah karatan!"
Air kelapa gading segera tersedia, tetapi pisau karatan tidak ada. Erwin
mengeluarkan pisaunya sendiri. Pisau kecil, memang yang sudah karatan. Pisau
diletakkan di dalam air kelapa. Tenggelam ke dasar. Dukun muda itu menjampi-
jampi. Kemudian dalam hati ia berkata: "Kalau orang ini bisa ditolong, timbullah kau
Siti Halimah!" Pisau itu tiba-tiba mengambang ke permukaan air kelapa. Hamdani
dan beberapa keluarga terdekatnya yang hadir di sana terkejut. Kagum dan rasa hormat pada dukun muda
itu. Belum ada di antara dukun-dukun yang lalu menimbulkan keanehan seperti itu.
Pisau yang begitu berat, bisa timbul.
Kemudian Erwin memandangi air kelapa. Yang kemudian
beriak lalu berombak-ombak seperti air danau ditiup angin.
Tampak oleh Erwin seorang wanita berkulit kuning langsat.
Dan beberapa laki-laki. "Tuan telah menyakiti hati seorang wanita berkulit kuning.
Dia menerima nasib buruk, tidak tahu mengapa harus begitu.
Tetapi dia pasrah," kata Erwin. Dia tidak mengangkat mukanya, tetap memandang ke
air kelapa di dalam mangkok putih itu. Hamdani menjadi pucat. Begitu pula sanak
keluarganya. 240 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dapatkah disembuhkan?" tanya Hamdani.
"Tolonglah," kata paman Hamdani. "Gusti tolonglah dengan segala usaha,"
sambungnya yang pernah mendengar bahwa menutur Erwin harus dengan Gusti, karena
ia seorang sakti. "Ya, hanya Gusti yang dapat membebaskan saya," mohon Hamdani turut-turutan
menyebut Gusti kepada Erwin yang tadi diremeh dan dihinanya.
"Jangan sebut saya dengan Gusti, karena saya hanya orang biasa. Kalau Tuan akan
sembuh maka Tuhan-lah yang memperkenankan kesembuhan Tuan. Saya hanya mohon
kepadaNya dan berusaha."
Persis di saat seperti itulah datang perasaan yang sudah cukup dikenal oleh
Erwin. Tanda-tanda untuk berubah rupa. la tidak mungkin melarikan diri seperti
yang dilakukan tatkala dia berada di pabrik rokok kretek tempo hari.
"Pergilah Tuan-tuan semua, kecuali Tuan Hamdani," kata Erwin.
Pedang Angin Berbisik 12 Kisah Sepasang Bayangan Dewa 8 Jurus Lingkaran Dewa 2 Karya Pahlawan Pedang Langit Dan Golok Naga 18
^