Pencarian

Anak Rajawali 21

Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung Bagian 21


tersinggung. Dan malah mengancam kalau Ko Tie memberitahukannya tempat
kediaman gurunya, dia yang akan dihajar mulutnya sampai remuk!
Ini benar-benar merupakan suatu yang membingungkan Ko Tie.
"Benar-benar luar biasa adat si tua bangka ini!" berpikir Ko Tie di
dalam hatinya. Waktu ia berpikir seperti itu, tampak Oey Yok Su memutar
tubuhnya, ia mengeluarkan serulingnya, sambil melangkah, ia
meniup serulingnya, langkahnya perlahan-lahan.
Ko Tie terkejut. "Locianpwe?"!" panggilnya.
2021 Oey Yok Su menahan langkah kakinya. Dia menoleh melihat
kepada Ko Tie dengan sorot mata yang tajam, kemudian dia
menghampiri. "Ada apa?" tanyanya dengan tawar.
"Boanpwe?" apakah boanpwe akan ditinggal begini saja di sini?"
tanya Ko Tie akhirnya. Oey Yok Su tertawa dingin.
"Apa barangkali kau anggap aku ini pelayanmu yang harus
mengurusi dirimu, heh?" jawab Oey Yok Su aseran.
Kaget Ko Tie. Memang luar biasa sekali perangai si tua ini, benarbenar sesat adatnya. Tapi cepat-cepat dia menyahuti: "Bukan
begitu, locianpwe?".!"
"Bukan begitu bagaimana" Bukankah tadi engkau mengatakan
apakah aku meninggalkan kau begitu saja dan juga menginginkan
aku merawati dirimu?"
Ko Tie tersenyum pahit. 2022 "Boanpwe sangat berhutang budi dan juga sangat berterima kasih
sekali...... cuma saja?" cuma saja.....!" Ko Tie tidak meneruskan
perkataannya. "Cuma saja bagaimana" Hemmmm, jika kau berani bicara yang
bukan-bukan, sungguh-sungguh aku akan menghantam mulutmu!"
mengancam Oey Yok Su dengan sikap yang tetap aseran.
Waktu itu Ko Tie jadi serba salah, akhirnya dia bilang: "Boanpwe
masih lemah dan...... jika ditinggal seorang diri di sini, tentu akan
menghadapi bahaya yang tidak kecil, karena boanpwe tidak bisa
melindungi diri dalam keadaan seperti sekarang.......!"
Oey Yok Su tertawa dingin, dia mengibaskan serulingnya.
Kemudian dengan aseran dia bilang:
"Bagus! Dengan bicara mutar balik, engkau bicarakan yang itu-itu
juga, yaitu engkau hendak agar aku merawatimu!"
"Bukan begitu, locianpwe..... tapi boanpwe menginginkan petunjuk
locianpwe...!" berkata Ko Tie segera.
"Petunjuk" Bukankah si tua bangka bangkotan keparat itu adalah
gurumu, tentu saja dia yang berhak memberikan petunjuk
kepadamu. Atau memang dia merupakan si tua bangka keparat
2023 yang tidak punya guna, sehingga tidak bisa mengajari dan
memberikan petunjuk kepada muridnya sendiri!"
Mendengar gurunya didamprat seperti itu, hati Ko Tie tidak senang
juga. Namun saja, disebabkan ia mengetahui Oey Yok Su memang
seorang yang berkepandaian tinggi, merupakan orang dari
tingkatan tua dan tokoh sakti yang dihormati di dalam rimba
persilatan, Ko Tie tidak berani memperlihatkan sikap tidak
senangnya, ia malah tertawa, walaupun tertawa pahit.
"Baiklah!" katanya kemudian. "Jika memang locianpwe tidak punya
petunjuk apa-apa buat boanpwe, boanpwe pun tidak akan
memaksa! Muka Oey Yok Su berobah merah padam. Dengan suara yang
meninggi, ia bilang: "Siapa yang bilang bahwa aku tidak memiliki petunjuk buat kau"
Hemmmm, petunjuk apa yang kau inginkan" Jadi kau memandang
rendah kepada ku, heh"!"
Ko Tie benar-benar kewalahan menghadapi tabiat Oey Yok Su
yang aseran seperti itu. Segera ia bilang:
2024 "Boanpwe sangat berterima kasih sekali atas pertolongan yang
diberikan locianpwe!"
"Tidak perlu engkau berterima kasih! Aku menolongimu tidak
dengan hati yang senang, malah sekarang aku menyesal, karena
terbukti engkau adalah murid dari si tua bangka keparat itu.......!"
"Locianpwe, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Ko Tie setelah
berpikir sejenak. "Mengapa tidak boleh, bukankah engkau punya mulut" Atau
memang mulutmu itu hendak dijahit agar tidak bisa bertanya apaapa"!" menyahuti Oey Yok Su.
"Menurut penglihatan boanpwe, maafkanlah jika memang apa
yang boanpwe lihat ini ternyata meleset dan tidak benar seperti
yang sebenarnya. Tampaknya locianpwe memiliki ganjalan
dengan guru boanpwe. Sesungguhnya ada urusan apakah antara
locianpwe dengan guru boanpwe"!"
"Bocah cilik!" tiba-tiba Oey Yok Su membentak. "Engkau usil sekali!
Ternyata engkau berani begitu lancang, menanyakan urusan
orang-orang tua tanpa ingat kedudukanmu!"
2025 Muka Ko Tie berobah memerah. Dia jengah sekali ditegur seperti
itu oleh Oey Yok Su. "Ya, ya, boanpwe bersalah?"!" kata Ko Tie kemudian sambil
menghela napas. Oey Yok Su tidak bilang apa-apa, dia mendengus dan setelah
mengawasi Ko Tie dengan kerlingan yang tajam, dia baru bilang:
"Kau mengaku salah, tapi engkau menghela napas.
"Itu tandanya bahwa engkau mengaku bersalah dengan hati yang
berat dan tidak senang?". Aku tahu, tentu engkau merasa dirimu
tidak bersalah, namun karena engkau takut terhadapku, engkau
mau mengaku bersalah dengan terpaksa sekali.........!"
Muka Ko Tie merah, karena ia malu, Oey Yok Su seperti bisa
membaca isi hatinya. "Itulah boanpwe tidak berani untuk memiliki perasaan seperti
itu?"!" "Tidak berani" Tidak berani" Hemm, di depanku engkau
mengatakan tidak berani, tapi di belakangku, hemm, hemm,
engkau tentu akan menciwirkan bibir padaku!"
2026 "Mana berani boanpwe memiliki pikiran seburuk itu"!" kata Ko Tie
segera. "Pikiran buruk" Hemm, engkau tidak sampai berpikir seburuk itu,
tentu engkau hendak mengatakan bahwa justeru akulah yang
memiliki pikiran buruk seperti itu, karena aku yang mengatakannya, bukan"!"
Benar-benar Ko Tie kewalahan. Ia baru saja siuman dari
pingsannya, dan ia pun baru saja sembuh dari keracunan.
Dan tidak dapat dirasakannya, dikala ia bercakap-cakap dengan
Oey Yok Su, kesehatannya semakin pulih membaik. Ia sudah bisa
duduk. Maka cepat-cepat ia merangkapkan ke dua tangannya
dengan berterima kasih dan bersyukur.
"Sungguh locianpwe sangat pandai sekali, telah dapat menyembuhkan boanpwe?" Terimalah penghormatan boanpwe
sebagai pernyataan terima kasih boanpwe.....!"
Oey Yok Su mengelak dan menghindar tidak mau menerima
pemberian hormat dari Ko Tie. Dia mendengus dingin, katanya:
2027 "Hemmm, hemmm, engkau hendak bermuka-muka dengan purapura berlaku sopan! Tetap saja aku tidak bisa menyukai kau,
karena engkau adalah murid si tua bangka keparat Swat Tocu!"
"Mengapa tampaknya locianpwe benci sekali kepada guru
boanpwe"!" tanya Ko Tie yang jadi penasaran.
"Hemmm, jika bertemu dengannya, kami akan mengadu kepandaian dan aku akan mematahkan batang lehernya!"
Itulah jawaban Oey Yok Su, membuat Ko Tie jadi tertegun dan
bengong tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.
Oey Yok Su memandang Ko Tie dengan biji mata mencilak-cilak.
Kemudian katanya: "Hemmm, aku telah menyembuhkan engkau
dari keracunan, malah jiwamu yang sekarat telah kutolong,
sehingga kini kesehatanmu telah pulih kembali!
"Seharusnya engkau bersyukur karena engkau tidak jadi mampus.
Tidak seharusnya engkau cerewet seperti ini! Hemmm, jika engkau
masih rewel, aku tentu akan membunuhmu. Aku ingin melihat, apa
yang dilakukan Swat Tocu, tua bangka keparat, jika muridnya
dibunuh olehku!" 2028 Kaget Ko Tie mendengar perkataan Oey Yok Su seperti itu, ia pun
segera cepat-cepat bilang: "Oey Locianpwe..... bukannya boanpwe
hendak rewel." "Sudah, aku tidak mau mendengar lagi perkataanmu. Jika kau
masih rewel, aku tidak akan banyak bicara lagi menghajarmu agar
engkau terluka lebih parah dari yang sebelumnya!
Dan setelah berkata begitu, Oey Yok Su memutar tubuhnya, dia
melangkah meninggalkan Ko Tie dan tempat itu, dengan meniup
serulingnya. Suara serulingnya itu semakin lama terdengar
semakin jauh?" Ko Tie memandang tertegun, banyak sebenarnya yang ingin
dikatakannya, tapi orang tua she Oey yang menjadi salah satu
tokoh sakti dalam rimba persilatan itu telah melangkah pergi. Iapun
begitu aseran, membuat Ko Tie tidak berani untuk banyak bicara
lagi. Setelah Oey Yok Su lenyap dari pandangan matanya, diam-diam
Ko Tie berpikir: "Aneh sekali tabiat orang tua itu?" hemm, benarbenar tidak salah jika ia digelari sebagai Oey Loshia?"!"
Sambil berpikir begitu, Ko Tie mencoba untuk bangkit. Ia berhasil.
2029 Cuma saja tubuhnya masih lemas. Ia berdiri dan melangkah
perlahan-lahan. Ia teringat kepada Giok Hoa, entah di mana beradanya si gadis,
dan ia segera bermaksud untuk mencarinya.
Tapi, Ko Tie merandek lagi.
"Apakah Giok Hoa telah jatuh ke dalam tangan Kiang-lung Hweshio
dan kawan-kawannya?"
Karena berpikir seperti itu, Ko Tie melangkah lebar-lebar untuk
mencari Giok Hoa. Dia belum bisa berlari cepat seperti biasanya,
karena dia baru saja disembuhkan dari keracunan.
Setelah berjalan sekian lama, akhirnya tibalah ia di kota itu, namun
ia tidak berhasil menemui Giok Hoa. Rumah penginapan yang
ditinggalkannya beberapa saat yang lalu, ternyata kosong, tidak
terlihat seorang manusia pun juga.
Ko Tie segera juga menghampiri seseorang yang kebetulan berdiri
di dekat rumah penginapan itu, ia menanyakan, apakah rumah
penginapan itu sudah tidak ada pengurusnya.
2030 "Ohhh, mereka tampaknya sedang keluar semuanya. Ada apakah
kongcu menanyakan perihal mereka?" tanya orang itu sambil
mengawasi Ko Tie dengan sorot mata menyelidik.
Ko Tie tersenyum. "Bukan urusan yang penting, biarlah nanti siauw-te akan datang
pula ke mari!" kata Ko Tie kemudian dan mengucapkan terima
kasih kepada orang itu, kemudian ngeloyor pergi meninggalkan
tempat tersebut. Di waktu itu terlihat orang itu memperhatikan terus pada Ko Tie,
malah waktu pemuda itu telah pergi cukup jauh, orang ini segera
mengikuti dari jarak terpisah cukup jauh.
Ko Tie tidak mengetahui bahwa dirinya diikuti oleh orang itu. Ia
mengelilingi kota tersebut.
Sampai akhirnya, ketika ia tengah berjalan di jalan raya yang cukup
sepi, hanya sekali-sekali saja ia bertemu dengan orang yang
tengah bergegas untuk pergi ke tempat masing-masing, maka dari
samping tepi jalan itu, dari balik tembok-tembok rumah, telah
bermunculan melompat belasan orang tentara kerajaan.
2031 Dia heran, apa lagi belasan orang tentara kerajaan itu telah
meringkusnya. Ko Tie tidak bisa memberikan perlawanan karena memang ia
belum lagi sembuh keseluruhannya. Jika dalam keadaan demikian
ia mengerahkan dan mempergunakan tenaga dalamnya, niscaya
ia akan celaka lagi dan terluka di dalam yang berat.
Itulah sebabnya Ko Tie membiarkan saja dirinya dibekuk oleh para
tentara kerajaan. Dia membiarkan sepasang tangannya diikat oleh
tali yang tebal. Diborgol.
Ko Tie pun hanya mengawasi para tentara kerajaan itu seorang
demi seorang tanpa mengucapkan kata-kata lainnya.
Dikala itu tampak belasan orang tentara kerajaan, yang girang
karena bisa menangkap Ko Tie begitu mudah, dengan kasar telah
membawa Ko Tie ke gedung Tie-kwan.
Tie-kwan di kota tersebut adalah Yang Uh Tai-jin, seorang Tiekwan yang beradat keras dan juga kejam. Tidak jarang ia
menjatuhkan hukuman yang sangat berat kepada tersangka.
Bahkan jika ada tersangka yang mohon kebijaksanaannya buat
melihat kembali peristiwa yang terjadi, yang seharusnya tidak
2032 menerima tahanan sebegitu lama, maka Yang Uh Tie-kwan
semakin menambahkan hukuman pada orang itu, yang dianggapnya menghina pangkatnya sebagai seorang hakim.
Karena berani banyak bertanya dan beranggapan hukuman yang
dijatuhkan Tie-kwan tersebut salah dan tidak cocok serta tidak
sesuai dengan kesalahan yang dilakukan orang tersebut.
Ko Tie ketika dibawa masuk ke dalam gedung Tie-kwan, segera
juga disidang. Dan Yang Uh Tie-kwan keluar dari ruangan dalam,
segera duduk di kursi kebesarannya. Palunya di ketuk keras.


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Inikah orangnya"!" tanya Tie-kwan dengan suara yang tawar dan
sikap mengejek. "Benar Tai-jin!" menyahuti salah seorang tentara kerajaan, yang
memakili kawan-kawannya menceritakan bagaimana mereka
menangkap Ko Tie. Bukan main mendongkolnya mendengar cerita tentara kerajaan
yang seorang itu, karena banyak yang berlebih-lebihan. Bahkan
tidak tahu malu sekali tentara kerajaan tersebut menjelaskan
bahwa ia seorang diri yang menangkap Ko Tie.
2033 Dengan berdusta seperti itu, ia mengharap bisa cepat-cepat
dinaikkan pangkatnya. Tie-kwan itu mengawasi dan meneliti Ko Tie sampai akhirnya ia
bilang: "Baiklah, sementara tahanlah dulu?"!"
Semua tentara kerajaan itu mengiyakan dan menyeret Ko Tie,
yang dijebloskan di dalam kamar tahanan.
Di dalam kamar tahanan itu telah ada seorang lelaki bertubuh tinggi
besar tampaknya kuat sekali, dan seorang lelaki bertubuh kurus
dan lemah. Namun, justeru lelaki bertubuh kurus itu yang
menghampiri Ko Tie, katanya:
"Ini adalah salam perkenalan!" Sambil berkata begitu, dia
menghantam dada Ko Tie. Waktu itu Ko Tie telah berada dalam keadaan tidak separah
sebelumnya, karena sebagian dari tenaganya mulai pulih. Dan
cepat-cepat mengelak dari pukulan itu.
Sedangkan orang yang bertubuh tinggi besar dan berewokan
mukanya, tertawa bergelak-gelak. Ko Tie menghindar dari pukulan
itu, tangan kanannya menangkis.
2034 Namun tangan Ko Tie terpental balik, hampir saja menghantam
mukanya sendiri. Sedangkan si kurus kerempeng itu telah
menghantam lagi dada Ko Tie.
"Dukkk," nyaring sekali terdengar dada Ko Tie terpukul oleh orang
itu. Kembali orang bertubuh tinggi besar itu tertawa bergelak-gelak.
"Bagus A Kian! Dengan demikian, engkau benar-benar cocok
menjadi pembantuku!" kata orang bertubuh tinggi besar itu.
Sedangkan orang yang bertubuh kurus kerempeng itu, yang
ternyata memiliki ilmu yang tinggi, sehingga setiap pukulannya
sangat keras, berbeda sekali dengan keadaan tubuhnya yang
tampaknya lemah. A Kian tampaknya senang dipuji oleh orang bertubuh tinggi besar
itu. Ia mengayunkan tangannya lagi, memukul dada Ko Tie.
"Bukkk!" tubuh Ko Tie terjengkang.
Ke dua orang itu tertawa bergelak.
Ko Tie marah sekali, jika memang ia bukannya sedang memikirkan
kesehatan dirinya, tentu dia sudah akan balas menyerang.
2035 Di waktu itu tampak A Kian telah memberi hormat kepada si orang
bertubuh tinggi besar. "Maafkan, Siauw-jin tidak bisa memuaskan hati Toako!" katanya
menghormat sekali. "Bagus! Itu pun sudah lebih dari cukup!" kata si Toako.
Kemudian si Toako ini, dengan muka yang bengis sekali, menoleh
kepada Ko Tie, katanya sambil mengulurkan tangannya mencengkeram baju di dada Ko Tie. Dia menarik tubuh pemuda
itu. "Berapa banyak uang yang kau bawa"!"
"Ada sangkutan dan hubungan apakah antara uang dengan
keadaan di dalam kamar tahanan ini"!" tanya Ko Tie tidak
mengerti. Si Toako tertawa bergelak-gelak, malah kemudian dia bilang:
"Hemm, jika memang engkau memiliki uang yang cukup banyak,
maka engkau tidak perlu melewati bingkisan persahabatan lagi.
Engkau tidak usah menerima pukulan lagi, dan juga engkau tidak
usah menderita lebih jauh?"! Mana uangmu"!"
Ko Tie menghela napas, ia merogoh saku bajunya, untuk
mengeluarkan beberapa tail perak. Namun ia jadi kaget, karena
2036 saku bajunya kosong, uangnya berada di dalam buntalannya,
sedangkan waktu itu buntalannya tidak diketahuinya berada di
mana. "Maaf?".!" kata Ko Tie dengan muka yang berubah merah, dia
bilang lebih jauh: "Kebetulan sekali aku tidak membawa uang, dan
uangku berada di buntalan pakaian. Jika nanti aku telah bebas, aku
akan datang menjengukmu....... di saat itu aku akan menghadiahkan engkau bingkisan yang.....!"
"Dusta!" bentak si Toako itu dengan suara yang kasar. "Hemmm,
engkau hendak mendustai aku?""! Bagus! Bagus! Memang kau
perlu menerima bingkisan hadiah perkenalan!" Setelah berkata
begitu si Toako melirik kepada A Kian.
A Kian memang telah siap, di tangannya tercekal sebuat cambuk
panjang, yang kemudian digerakkan, sehingga suara cambuk itu
merobek-robek keheningan di kamar tahanan itu.
Kembali si Toako memberikan isyaratnya, dan A Kian menggerakkan cambuknya, buat mencambuk Ko Tie.
Ko Tie walaupun lemah dan semangatnya belum pulih, namun jika
hanya untuk menghadapi itu saja, ia rasa masih bisa. Maka ia
menantikan sampai cambuk itu telah dekat, barulah ia 2037 mengulurkan tangannya. Dia mencekalnya kuat-kuat ujung
cambuk tersebut, kemudian dia menggentaknya.
A Kian kaget tidak terkira. Ia merasakan tubuhnya tertarik kuat,
malah kakinya terlepas dari lantai. Dan ia segera "terbang"
menubruk dinding kamar tahanan itu, karena itu pula kepalanya
telah membentur dinding, cukup keras. sampai dia ngeloso dan
pingsan tidak sadarkan diri.
Tampak si Toako yang tubuhnya tinggi besar itu berdiri kesima,
karena saat itu ia melihat pertunjukan yang benar-benar
menakjubkannya. Ia sampai berdiri tertegun.
Barulah sesaat dia sadar dengan murka, dia mengeluarkan suara
bentakan yang nyaring sekali, tubuhnya menerjang ke depan.
Ko Tie berkelit ke samping, berkelit begitu di waktu tubuh dari si
Toako itu meluncur menubruk tempat kosong, maka ia telah
menendang pantat orang itu, sehingga membuat tubuh si Toako
jadi nyelonong terus ke depan dan kepalanya menubruk dinding.
Dengan demikian, ia pun sama seperti kawannya itu, A Kian. Ia
segera pingsan tidak sadarkan diri dengan mulut yang terbuka
lebar dan juga kepala yang telah bertelor?"
2038 Di waktu itu Ko Tie menghela napas dalam-dalam. Untuk pulih
tenaga dan kepandaiannya, mungkin memerlukan tiga hari. Dan
selama itu, dia tidak boleh mengeluarkan tenaga karena jika ia
memakai tenaga, niscaya dia akan terluka di dalam lagi yang lebih
parah. Disebabkan itu pula, Ko Tie bermaksud di dalam tiga hari ini untuk
beristirahat. Jika kepandaian dan juga tenaganya telah pulih, tentu
ia tidak perlu takut terhadap Tie-kwan atau orang-orangnya.
Dengan mudah tentu Ko Tie bisa menghadapi mereka, juga ia akan
dapat menghajar mereka?".
Karena itu, Ko Tie telah duduk di sudut ruangan kamar tahanan
tersebut, dia duduk mengawasi si Toako dan A Kian, yang
menggeletak tidak bergeming dalam keadaan pingsan.
Sedangkan Ko Tie waktu itu juga merasakan dadanya sedikit
sesak, dengan pernapasannya yang agak terganggu, dia
menyalurkan tenaga dalamnya.
Karena telah diurut dan diberi obat oleh Oey Yok Su lukanya itu
telah sembuh sebagian besar, yang kurang hanyalah beristirahat
saja. Dan juga, dia telah dapat untuk menjalankan pernapasannya
sampai menembus ke Tan-tian.
2039 Hal itu merupakan suatu pertanda baik, karena dengan demikian
ia sudah bisa mempergunakan dan menyalurkan lweekangnya.
Diam-diam Ko Tie jadi girang bukan main.
Dikala itu terlihat, A Kian dan si Toako telah tersadar. Mereka
merangkak bangun dan dengan muka yang meringis menahan
sakit, mereka berdua memandang kepada Ko Tie, yang mereka
lihat tengah enak-enaknya duduk di sudut ruangan itu.
Dengan muka beringas, si Toako telah bilang dengan aseran
sekali: "Akan ku robek-robek tubuhnya!"
Sambil berkata begitu, tubuh si Toako telah melompat menubruk
menyerang Ko Tie, karena tampaknya si Toako penasaran sekali,
tadi dia menduga bahwa dirinya berlaku ceroboh, sehingga
membuat dia bisa dirubuhkan.
Sekarang dia mempergunakan tenaga yang sangat besar, dia
yakin, begitu dipukul, tentu Ko Tie akan rubuh pingsan atau segera
berlutut meminta-minta ampun padanya.
Namun, si Toako ini kecewa. Karena begitu tangannya meluncur
menyambar. tahu-tahu tubuh Ko Tie seperti lenyap dari
hadapannya. Dan ia merasakan pundaknya ditepuk.
2040 Seketika lemaslah tubuhnya, malah dia pun segera juga merintih
kesakitan waktu menggeletak di lantai tanpa bisa menggerakkan
lagi tangan dan kakinya, karena dia telah tertotok. Malah yang
hebat, si Toako ini merasakan sekujur tubuhnya sakit-sakit seperti
juga digigiti oleh laksaan semut.
A Kian berdiri kesima, karena ia kaget tidak terkira. Si Toako itu
sangat dihormatinya siapa sangka, dengan mudah Ko Tie bisa
merubuhkannya. A Kian jadi ketakutan. Dia menekuk ke dua kakinya, berlutut sambil
mengangguk-anggukan kepalanya, memohon pengampunan dari
Ko Tie. Napas Ko Tie memburu keras. Dia baru saja mempergunakan
sedikit tenaga, lalu pemuda itu merasakan betapa napasnya sesak
dan darahnya seperti jungkir balik.
Bukan main kagetnya Ko Tie, dan ia segera juga berdiam diri untuk
mengatur pernapasannya. Iapun tersadar, demikianlah akibat dari
dilanggarnya pantangan itu, karena jika sampai dia mempergunakan tenaga berlebihan dalam keadaan seperti ini,
niscaya akan membuat dia bisa terluka di dalam pula yang
bertambah berat. 2041 Beruntung saja, bahwa untuk kali ini tidak sampai membuat dia
terluka di dalam karena dia cuma mempergunakan tenaga yang
tidak banyak. Dia pun tidak berani mencoba-coba mempergunakan
tenaga lagi, dia duduk di sudut ruangan itu, di mana dia telah
berusaha untuk menyalurkan tenaga dalamnya.
Di waktu itu dilihatnya A Kian yang tengah berlutut ketakutan,
malah tengah menghiba-hiba meminta agar dia diampuni.
Ko Tie tidak melayani A Kian, dia terus juga menyalurkan
pernapasannya. A Kian melihat dirinya tidak diladeni oleh Ko Tie, segera juga dia
menghampiri si Toako. Toako itu tengah meringis.
"Sakit?" sakit?"!" merintih Toako itu dengan suara menahan
sakit. Sedangkan A Kian telah bertanya: "Di mana?" bagian mana
yang sakit?""!"
"Seluruh tubuhku sakit?"!" menyahuti si Toako.
"Mengapa bisa begitu"!" tanya A Kian.
2042 "Aku..... aku dikerjakan oleh orang itu..........!" menyahuti si Toako
"Dikerjakan"!"
"Ya?" dia mempergunakan ilmu siluman"..!" menyahuti si
Toako. "Hemmm, kalau begitu, nanti malam, jika dia tengah tidur, kita
bunuh saja!" kata A Kian berbisik pada si Toako.
Si Toako berseri mukanya, tampaknya dia girang. Namun itu hanya
sejenak saja. Segera ia meringis kesakitan dan merintih lagi,
karena rasa sakit di sekujur tubuhnya hebat bukan main.
A Kian berusaha menguruti dan memukuli perlahan-lahan tubuh si
Toako. Di waktu itu Ko Tie menoleh kepada mereka, dengan suara yang
dingin dia bilang: "Jika memang kalian bermaksud buruk seperti itu
kepadaku, hemmm, maka akupun tidak akan memberi hati kepada
kalian, dengan mudah aku akan membunuh kalian terlebih dulu!"
Bukan kepalang kagetnya A Kian dan juga si Toako itu. Tadi A Kian
berbisik perlahan sekali, tapi ternyata Ko Tie memiliki pendengaran
2043 yang sangat tajam, sehingga dia bisa mendengar kata-kata A Kian.
Dengan demikian, ke duanya tambah ketakutan.
"Kami....... kami hanya bergurau....... ampunilah kami Siauwhiap?"!" memohon A Kian dan si Toako itu dengan sikap
ketakutan. Tubuh mereka menggigil dan muka mereka pucat. Terlebih lagi si
Toako itu yang mukanya seketika meringis menahan sakit yang
tidak terkira. Ko Tie cuma tertawa dingin saja, kemudian dia mengibaskan
tangannya, katanya: "Jika memang kalian tidak mengandung


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

maksud buruk padaku, maka akupun tidak akan menganiaya diri
kalian!" Setelah berkata begitu, segera juga ia menghampiri
kepada si Toako dan menendang dengan kakinya.
"Aduhhh ..... .!" Toako itu menjerit kesakitan, tapi segera dia bebas
dari totokan, dan bisa berdiri.
Cepat-cepat si Toako berlutut mengangguk-anggukkan kepalanya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Ko Tie, dan iapun sudah
tidak berani main gila lagi terhadap pemuda ini, karena
diketahuinya bahwa pemuda ini memang sangat lihay ilmu
silatnya. 2044 Di waktu itu, seorang pengawal telah datang membawakan
makanan buat Ko Tie bertiga.
Pengawal itu melirik kepada Ko Tie, kemudian katanya: "Kau
makan sepuas hatimu, karena tidak lama lagi kau akan berhenti
menjadi manusia, engkau akan dikirim ke neraka!"
Sambil berkata sinis seperti itu, si pengawal kerajaan itu
memperdengarkan dengusan mengejek.
Ko Tie cuma tersenyum tawar mendengar perkataan pengawal itu,
ia telah berpikir di dalam hatinya.
"Jika dalam tiga hari aku bisa memelihara tenagaku, maka aku
akan sembuh dan pulih sebagaimana biasanya! Walaupun Tiekwan keparat itu mengerahkan ratusan tentara, tentu dengan
mudah aku akan menghadapinya".....!"
Sedangkan, pengawal itu waktu hendak meninggalkan kamar
tahanan ini berkata: "Besok pagi adalah waktunya engkau
dipensiunkan sebagai manusia.....!" Dan tentara kerajaan itu
tertawa bergelak-gelak meninggalkan tempat tersebut.
Ko Tie mengerutkan sepasang alisnya. Besok pagi ia akan
dihukum mati oleh Tie-kwan keparat itu" Ohh, itulah waktu yang
2045 belum cukup buat Ko Tie beristirahat. Karena di waktu itu tenaga
dan semangatnya belum pulih keseluruhannya.
Sedangkan di hati kecilnya, dia pun bingung serta heran. Mengapa
Tie-kwan itu menangkap dan memusuhinya, malah tampaknya
Tie-kwan itu sengaja tidak mau menyidangkan perkaranya, dan
ingin membunuhnya! Inilah yang mengherankan sekali! Siapakah Tie-kwan tersebut
untuk menangkap dan membunuhnya" Semua ini merupakan
tanda tanya yang tidak terjawab oleh Ko Tie.
Ketika Ko Tie terbengong seperti itu, tampak si Toako telah
menghampiri, mendekati, lalu katanya: "Sesungguhnya apakah
kesalahan Siauw-hiap, sehingga hendak dihukum mati"!" tanyanya. Ko Tie menoleh kepadanya, kemudian mengangkat bahunya
sambil menghela napas, kepalanya digelengkan.
"Aku sendiri tidak mengetahui mengapa mereka menangkapku!"
katanya. "Dan aku pun tidak mengetahui apa maksud mereka
hendak menghukum mati padaku!"
2046 Si Toako memperlihatkan sikap terheran-heran sedangkan A Kian
pun memandang dengan mata terbuka lebar-lebar.
"Dan, kalian mengapa ditahan?" tanya Ko Tie sambil menoleh
kepada mereka. Muka si Toako berobah merah, demikian juga A Kian.
"Aku..... aku telah memperkosa isteri seorang tetanggaku, tapi
bukan atas dasar paksaan, tetapi ia memang senang juga. Hanya
saja pihak yang berwajib menuduh aku yang memperkosa!"
menjelaskan si Toako jujur.
Ko Tie mengerutkan alisnya.
"Itulah perbuatan yang terkutuk!" kata Ko Tie akhirnya dengan
sikap tidak senang dan wajah yang guram.
Si Toako menunduk, tampaknya dia jadi gugup sekali waktu
berkata lagi: "Ya memang aku sendiri pun mengetahuinya. Itulah perbuatan
yang terkutuk dan tidak terpuji. Karena walaupun wanita itu senang
padaku tokh ia masih isteri orang lain.....
2047 "Tapi waktu itu aku telah dikuasai oleh bisikan iblis..... Tapi kukira
di lain waktu tentu aku tidak akan melakukan perbuatan terkutuk
lagi.........!" "Bagus, jika memang engkau masih mau dan bisa sadar, itulah
bagus!" kata Ko Tie kemudian. "Tapi justeru, jika di lain waktu kau
masih melakukan perbuatan seperti itu, rendah dan hina dina, jika
bertemu denganku, aku sendiri tidak akan mengampunimu, aku
akan turun tangan menumpas dan membunuhmu?"!"
"Ya Siauw-hiap, aku..... aku bersumpah tidak akan melakukan
perbuatan terkutuk lagi," kata si Toako, yang sebenarnya bernama
Lay Ci. "Lalu kau!" Ko Tie sambil menoleh kepada A Kian. "Mengapa
engkau ditahan?" "Aku?" aku telah mencuri?"" menyahuti A Kian.
Ko Tie tersenyum. Itulah urusan biasa. Dan ia tidak menegur A
Kian seperti ia menegur Lay Ci.
Dan setelah bercakap-cakap beberapa saat, Ko Tie mengatakan
bahwa ia tidak berselera untuk makan, maka ia ingin beristirahat
dan tidur. 2048 Lay Ci dan A Kian tidak mengganggunya. Mereka pun rebah di
bagian lain dari kamar tahanan tersebut.
Begitulah, Ko Tie telah tidur nyenyak sekali, untuk memelihara
semangat dan tenaganya, karena ia menyadari, besok itu akan
mengalami kesulitan yang tidak kecil.
Walaupun Ko Tie menyadari, jika besok ia harus bertempur,
tenaganya belum pulih keseluruhannya. Namun Ko Tie pikir, jika
memang untuk melarikan diri, ia masih bisa melakukannya.
Karenanya ia tidur siang-siang untuk memelihara semangat dan
tenaganya. "Y" Pagi itu di ruang sidang Tie-kwan tampak duduk angker sekali Ma
Ie Tie-kwan, seorang Tie-kwan yang tampak bengis dan kejam di
kursi kebesarannya. Matanya terbuka lebar-lebar, dan juga dia
telah berkata dengan suara yang dingin:
"Hemmm, diakah yang bernama Ko Tie"!"
Seorang pengawal yang membawa Ko Tie dari kamar tahanan
telah berlutut dan membenarkan.
2049 "Hemmm, baiklah..... hari ini dia akan disidangkan perkaranya.......!" Setelah berkata begitu, Tie-kwan tersebut
mengetuk palunya, untuk membuka sidang.
Ko Tie mengawasi dengan tenang saja, karena ia tahu, Tie-kwan
ini tentunya kawan dari Yang Uh Tie-kwan. Walaupun memang ia
katanya akan disidangkan perkaranya, tapi tentunya Ma Ie Tiekwan ini telah dikendalikan oleh Yang Uh Tie-kwan. Ke dua Tiekwan itu tentu sama setail sepuluh cie.
Waktu Ma Ie Tie-kwan mengetuk meja dengan palunya, Yang Uh
Tie-kwan dengan sikap yang angkuh telah keluar dari duduk di
kursi kebesarannya yang berada di samping Ma Ie Tie-kwan.
Mereka tampak saling membisikkan sesuatu, lalu Ma Ie Tie-kwan
mengangguk-angguk. "Lie Ko Tie, kau telah bersalah karena engkau hendak
memperkosa puteri keluarga Ciu. Karena itu, di dalam sidang ini,
apa yang hendak kaukatakan lagi, setelah bukti-bukti lengkap
berada di tangan kami dan juga engkau tertangkap basah?" tanya
Ma Ie Tai-jin dengan suara yang meninggi dan keras sekali,
mukanya kejam dan bengis.
Ko Tie tertegun. 2050 "Itu hanya fitnah belaka!" berseru Ko Tie dengan penasaran bukan
main "Kalian..... ooh permainan apa yang tengah kalian lakukan?"
Jika menurut adatnya dan juga kalau saja memang di waktu itu Ko
Tie tidak berada dalam keadaan lemah, tentu ia akan menghajar
habis-habisan ke dua hakim keparat yang telah menyidangkan
perkaranya sekehendak mereka.
Ma Ie Tie-kwan tertawa mengejek.
"Engkau hendak menyangkal?" tanyanya. "Ini akan memberatkan
hukuman yang akan kau terima! Lebih bijaksana jika engkau
mengaku secara terus terang dan jujur, sehingga mungkin
hukuman buat kau jadi lebih ringan!"
Ko Tie mengawasi tajam kepada ke dua hakim itu. Yang Uh Tiekwan tampak tertawa mengejek beberapa kali dan mengerling
padanya. Ko Tie sudah tidak bisa menahan sabar lagi. Tahu-tahu dia
menjejakkan ke dua kakinya. Tubuhnya melesat ke tengah udara,
ke dua kakinya bekerja. Dua orang tentara kerajaan yang mengawalnya di samping kirinya
dan kanan, kena ditendangnya, sampai mereka terguling-guling.
2051 Kemudian tubuh Ko Tie hinggap di depan meja ke dua hakim itu.
Ia mengulurkan ke dua tangannya, mencengkeram baju di dada
Ma Ie Tie-kwan dan Yang Uh Tie-kwan.
"Kau..... kau?"!" Muka ke dua Tie-kwan itu pucat pias, mereka
kaget dan ketakutan! Ko Tie tidak memperdulikan sikap mereka. Ke dua hakim itu telah
ditariknya sampai mereka terpelanting di lantai.
"Kalian pembesar-besar busuk yang sekehendak hati kalian
mengandalkan kekuasaan buat memfitnah dan menjatuhkan
hukuman kepada orang yang tidak bersalah! Aku dengan kalian
tidak memiliki hubungan apa-apa. Mengapa kalian hendak
mencelakai aku" Siapa yang perintahkan kalian?"
Waktu bertanya begitu, mata Ko Tie bersinar sangat tajam. Ke dua
hakim itu ketakutan bukan main. Sambil merangkak, mereka telah
berseru-seru: "Pengawal! Pengawal! Tangkap penjahat! Tangkap penjahat!"
Tapi tentara kerajaan yang berada di dalam ruangan tersebut
hanya mencekal senjata mereka tanpa berani maju, karena telapak
2052 tangan kiri dan kanan dari Ko Tie telah berada di atas kapala Tiekwan Yang Uh dan Ma Ie.
"Selangkah saja kalian maju, ke dua manusia busuk ini akan
kumampusi lebih dulu!" mengancam Ko Tie dengan muka yang
merah padam. Dia sangat murka telah difitnah seperti itu oleh ke
dua hakim tersebut. Para tentara itu tidak berani melangkah lebih jauh. Mereka hanya
mengeluarkan suara yang berisik.
Tiba-tiba dari balik tirai telah melangkah ke luar seseorang, dengan
langkah kaki dan sikap yang tenang, malah terdengar suara
batuknya dua kali. "Ada ribut-ribut.....?" tanyanya dengan suara yang dingin, sikapnya
juga angkuh sekali. Ko Tie melirik, dia melihat orang itu memiliki tubuh yang jangkung
kurus, dengan muka yang ditumbuhi misai yang tipis panjang,
mukanya, seperti labu. Matanya yang tipis sekali memancarkan
sinar yang sangat tajam. Sambil melangkah keluar, matanya telah
memandang tajam kepada Ko Tie.
"Hemmm," kata orang itu lagi. "Rupanya ada pengacau di sini?"
2053 Sambil berkata begitu tahu-tahu tubuhnya melesat maju ke dekat
Ko Tie. Ke dua Tie-kwan itu, Yang Uh Tie-kwan dan Ma Ie Tie-kwan, yang
semula telah ketakutan sekali, ketika melihat orang itu, segera juga
jadi girang, muka mereka berseri-seri.
"Phan Suhu, tangkaplah penjahat ini," berseru Yang Uh Tie-kwan.
"Jangan kuatir Tai-jin di tangan Phan Chin Shia tidak ada seekor
lalat busuk pun yang bisa terbang meloloskan diri," kata orang itu,
yang mengaku bernama Phan Chin Shia.
Dia bukan sekedar berkata begitu saja, karena cepat sekali tangan
kanannya telah diulurkan, menjambak ke punggung Ko Tie.
Ko Tie juga melihat langkah dan gerak-gerik orang ini, menyadari
dia seorang kang-ouw yang memiliki kepandaian tidak rendah.
Tentunya Phan Chin Shia ini seorang tukang pukul andalan ke dua
Tie-kwan tersebut. Ia tidak berani berayal. Segera ia mengelak ke samping, tapi waktu
mengelak begitu, ke dua kaki Ko Tie bergerak bergantian.
2054 Dia telah menendang ke dua Tie-kwan itu, sampai Yang Uh dan
Ma Ie Tie-kwan terpental bergulingan di lantai, menjerit-jerit
kesakitan, dan juga mencaci maki tidak hentinya. Bibir mereka
berdarah karena terbentur lantai!"
Phan Chin Shia melihat cengkeraman tangannya tidak berhasil,
tampak mengerutkan alisnya. Dia heran dan bahkan ia berseru:
"Ihhhh, kau cukup gesit, bocah"!"
Dan sambil berkata begitu, tubuhnya telah melesat ke samping Ko
Tie lagi. Kali ini ke dua tangannya itu bergerak dengan berbareng.
Dia mengincar pundak dan perut Ko Tie.
Ko Tie menyadari, dia baru saja disembuhkan Oey Yok Su,
tenaganya belum pulih keseluruhannya. Dan ia tidak bisa
mempergunakan tenaga berkelebihan. Kembali dia tidak menangkis dua serangan itu, dia mengelak dengan lincah sekali.
Tapi Phan Chin Shia sama sekali tidak memberikan kesempatan
kepadanya, beruntun dia menyerang dengan gencar. Setiap
serangannya mengandung maut.
Ko Tie suatu kali sudah tidak bisa menghindar dari serangan Phan
Chin Shia, karenanya terpaksa sekali ia menangkis.
2055 "Dukkkk!" tangan mereka saling bentur, namun waktu itulah mata
Ko Tie berkunang-kunang, karena ia mempergunakan tenaga
berlebihan. Kuda-kuda ke dua kakinya tergempur, malah tubuhnya
seketika terjungkal rubuh bergulingan di lantai.
Disaat itu, tampak Phan Chin Shia telah meluncur lagi menerjang
Ko Tie. Dia menghantam dengan telapak tangan kanannya, telak
sekali mengenai dada Ko Tie.
Ko Tie mengerang sedikit, mulutnya memuntahkan darah segar
dua kali, mukanya pucat pias. Ia kembali terluka di dalam.
Namun dirinya tengah terancam bahaya yang tidak kecil. Dia
memaksakan diri buat merangkak bangun, tapi Phan Chin Shia
telah menghantam lagi sampai Ko Tie bergulingan pula di lantai.
Tiba-tiba terdengar jeritan yang menyayatkan hati, dua orang
tentara kerajaan di luar ruang sidang Tie-kwan itu telah menjerit


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan jatuh di tanah tanpa bernapas lagi. Disusul melangkah masuk
seseorang yang mengenakan jubah berwarna hijau, di tangannya
memegang seruling, itulah yang tadi dipergunakan memukul
perlahan kepada ke dua tentara kerajaan itu.
2056 Dia seorang tua, dan tidak lain dari Oey Yok Su, salah seorang
datuk rimba persilatan yang memiliki kepandaian terlihay dan adat
yang ku-koay sekali. "Phan Chin Shia, ternyata engkau mengumbar kepandaianmu buat
melakukan banyak kejahatan!" berseru Oey Yok Su dengan suara
yang dalam menyeramkan, tangannya menggoyang-goyangkan
perlahan serulingnya, dan kakinya pun melangkah perlahan.
Perlahan tindakan kakinya, tapi tubuhnya melesat cepat sekali,
tahu-tahu dia telah berada di samping Phan Chin Shia.
Phan Chin Shia ketika mengenali siapa orang yang baru datang
itu, tubuhnya menggigil. "Oey Locianpwe..... kau....."!" tanyanya.
Baru saja dia bertanya sampai di situ, justeru seruling Oey Yok Su
telah bergerak. Perlahan. Dan Phan Chin Shia melihat bergeraknya seruling itu, dia bermaksud hendak menghindar.
Namun belum keburu dia menggerakkan sepasang kakinya,
justeru di saat itu seruling dari Oey Yok Su telah mengetuk
perlahan kepalanya. Phan Chin Shia menjerit dengan suara yang menyayatkan hati,
menjatuhkan diri di lantai bergulingan sambil memegangi
2057 kepalanya. Dari telinga, hidung, mulut dan matanya telah mengalir
darah yang deras sekali. Dia pun cuma bisa bergulingan di lantai
tidak terlalu lama, sebab kemudian dia telah putus napas, diam
tidak bergerak. Yang Uh Tie-kwan dan Ma Ie Tie-kwan jadi ketakutan. Sambil
memutar tubuh hendak melarikan diri dari tempat itu, mereka
berseru-seru: "Pengawal! Pengawal..... tangkap penjahat!"
"Hai, kamu berdua ke mari!" bentak Oey Yok Su dengan suara
yang dingin. Wajahnya walaupun telah tua, sangat angker sekali
seperti muka mayat, dingin tidak berperasaan.
Yang Uh Tie-kwan dan Ma Ie Tie-kwan jadi merandek, mereka
tengah ketakutan, juga Oey Yok Su memanggil dengan suara yang
berpengaruh sekali, mereka jadi merandek dan akhirnya menghampiri dengan takut-takut.
"Lo-enghiong..... kami adalah pembesar negeri yang menjalankan
tugas, karena itu..... kami tidak punya salah apa-apa dengan Loenghiong?"!" kata Yang Uh Tie-kwan dengan sikap ketakutan
sekali. 2058 "Hemmm, justeru pembesar negeri seperti engkau inilah yang
perlu dibasmi! Tidak ada seorang manusia busuk yang bisa lolos
dari tangannya Oey Loshia"..!"
"Ampun Lo-enghiong?"!" menghiba Yang Uh Tie-kwan dan Ma
Ie Tie-kwan yang segera menekuk kedua kaki mereka, berlutut
mengangguk-anggukkan kepalanya. Lenyaplah harga diri mereka
karena mereka kuatir dibunuh oleh pendekar tua yang memiliki
kepandaian tinggi itu. Sedangkan para pengawal di ruangan tersebut jeri untuk maju,
mereka telah melihatnya Phan Chin Shia yang memiliki
kepandaian tinggi, mereka ketahui sebagai tukang pukul andalan
ke dua pembesar tersebut telah dapat di bunuh begitu mudah.
Tentu saja para tentara kerajaan itu tidak mau membuang jiwa
dengan konyol, walaupun tadi ke dua Tie-kwan itu telah
perintahkan mereka maju. Semuanya hanya berdiri diam saja
dengan hati kebat-kebit. Oey Yok Su tertawa dingin, dia bilang: "Baiklah, sekarang aku
mengampuni kalian, tapi di lain waktu, Oey Loshia tidak akan
mengampuni manusia-manusia seperti kalian!"
2059 Setelah berkata begitu, serulingnya mengetuk perlahan pundak ke
dua Tie-kwan itu. Ke dua Tie-kwan itu menjerit kesakitan dan
mereka rubuh pingsan tidak bergerak lagi.
Jika nanti mereka tersadar, maka mereka akan menjadi manusia
lumpuh yang tidak bisa berjalan dan juga tidak bisa menggerakkan
tangan mereka. Memang Oey Yok Su mengampuni jiwa mereka,
tapi tidak mengampuni hukuman mereka. Walaupun nanti mereka
tetap hidup, ke dua Tie-kwan itu hidup dengan menderita sekali.....!
Oey Yok Su yang wajahnya tetap dingin tidak memperlihatkan
perasaan apapun juga, telah berjongkok untuk menggendong Ko
Tie, yang hendak dibawanya meninggalkan ruangan sidang Tiekwan tersebut.
Tapi waktu berjongkok seperti itu, tiba-tiba muka Oey Yok Su
berobah dan memperdengarkan suara dengusan "Hemmm!" yang
perlahan. Ia merasakan dari belakangnya menyambar beberapa
batang senjata rahasia. Tanpa menoleh dia menggerakkan serulingnya, terdengar suara
"tranggg, tranggg!" beberapa kali, dan senjata rahasia yang
ditimpukan seseorang buat membokongnya, telah terpental,
menyambar ke arah dari mana datangnya tadi.
2060 Seketika terdengar suara jeritan beruntun dua orang, di susul dua
sosok tubuh yang melarikan diri dari ruangan itu. Mereka berdua
tidak lain dari Gorgo San dan Kiang-lung Hweshio.
Mereka sejak tadi menyaksikan apa yang terjadi, dan juga
menyaksikan datangnya Oey Yok Su, yang terkenal sangat lihay
itu. Mereka berdua pun jeri.
Memang ke dua Tie-kwan itu mereka kendalikan, buat menangkap
Ko Tie, dan mereka hendak membunuh Ko Tie dengan meminjam
tangan dari ke dua Tie-kwan tersebut.
Namun siapa tahu, justeru Tie-kwan-tie-kwan itu yang telah
dibayar oleh Oey Yok Su. Malah jago-jago andalan ke dua Tiekwan itu, yaitu Phan Chin Shia, telah kena dibinasakan Oey Yok
Su dengan cara yang begitu mudah.
Gorgo San dan Kiang-lung Hweshio tidak berani memperlihatkan
diri. Mereka penasaran. Untuk melampiaskan penasaran mereka,
maka mereka menyerang dengan senjata rahasia buat membokong. Namun Oey Yok Su benar-benar lihay. Tanpa menoleh ia bisa
menyampok kembali senjata rahasia itu, yang menancap di
2061 punggung dan di lengan Gorgo San dan Kiang-lung Hwesio,
membuat mereka menjerit kesakitan, dan melarikan diri.
Untung saja Oey Yok Su memang tidak bermaksud mengejar
mereka. Jika memang Oey Loshia menginginkan jiwa mereka,
berapa cepatnya mereka melarikan diri, jangan harap bisa terlepas
dari tangan Oey Loshia, si sesat tua ini.
Dengan muka yang tetap dingin tidak berperasaan, Oey Yok Su
mengangkat tubuh Ko Tie yang tengah pingsan tidak sadarkan diri,
dibawa meninggalkan tempat itu.
Oey Yok Su membawa Ko Tie ke sebuah penginapan, dan juga
telah merawatnya. Ia menguruti dan memberikan obat kepada Ko
Tie. Tocu pulau To-hoa-to ini memang hebat dan mujijat obat-obat
ciptaannya. Walaupun bagaimana parahnya luka yang diderita
oleh Ko Tie, pemuda itu bisa disembuhkan dengan cepat.....!"
Ternyata, Oey Yok Su waktu berpisah dengan Ko Tie, bukan
bersungguh-sungguh meninggalkan pemuda itu. Setelah mengetahui Ko Tie adalah murid Swat Tocu, memang ia jadi tidak
menyukai pemuda itu, karena ia beranggapan Swat Tocu seorang
jago persilatan yang angkuh dan tidak pernah mau hadir dalam
2062 Hoa-san-lun-kiam. Karenanya ia pun menyesal telah mengobati Ko
Tie. Tapi, rasa penasaran hendak melihat berapa tinggi kepandaian Ko
Tie, sebagai murid Swat Tocu, membuat Oey Yok Su mengikutinya. Ketika tiba di kota tersebut, ia segera mencari rumah makan buat
mengisi perut, dan di waktu itulah ia kehilangan jejak Ko Tie. Hal
ini membuat Oey Yok Su semakin penasaran. Dia mencarinya ke
sana ke mari, sampai akhirnya ia mendengar perihal seorang
pemuda yang hari itu akan dijatuhi hukuman mati.
Cepat-cepat Oey Yok Su pergi ke kantor Tie-kwan dan benar saja,
ia melihat Ko Tie yang tengah disidangkan, malah keselamatan Ko
Tie tengah terancam oleh Phan Chin Shia.
Tanpa berpikir panjang lagi, Oey Yok Su segera turun tangan buat
membunuh Phan Chin Shia dan menolongi Ko Tie.
Kemudian barulah membawa pemuda itu ke rumah penginapan
untuk diobatinya, karena dilihatnya Ko Tie dalam keadaan terluka
parah di dalam tubuhnya. Dia pun telah memberikan obat yang
paling mujarab dan langka, hasil ciptaan dan ramuannya sendiri
selama mengasingkan diri di To-hoa-to.
2063 "Y" Waktu Ko Tie membuka matanya tersadar dari pingsannya, yang
pertama kali dilihatnya adalah seorang laki-laki tua berjenggot
panjang, dengan muka yang dingin tidak memperlihatkan
perasaan apapun juga, memakai kopiah dan baju panjang warna
hijau, yang tidak lain dari pada Oey Yok Su.
Segera juga Ko Tie hendak bertanya, tapi Oey Yok Su telah
mencegahnya dengan mengulap-ulapkan tangannya. "Jangan
bicara dulu, luka di dalam tubuhmu cukup parah?"!"
Ko Tie mematuhi perintah Oey Yok Su. Ia berdiam diri saja.
Kemudian melihat dirinya berada di atas pembaringan di dalam
sebuah kamar. Ia jadi tambah heran. Dan menduga-duga entah dia berada di
mana. Di waktu itu Oey Yok Su telah bilang lagi dengan suara yang sabar:
"Hemmmm, engkau masih tertolong, karena aku datang belum
terlambat. Jika memang aku tiba terlambat satu-dua detik lagi,
tentu engkau telah menjadi mayat.....!"
2064 Ko Tie mengangguk saja, karena ia ingat akan pesan Oey Yok Su
agar dia tidak bicara dulu. Ia pun menyadari, tentunya sekali ini
Oey Yok Su pula yang telah menolonginya.
"Untuk mennyembuhkan benar-benar luka di dalam tubuhmu itu,
memerlukan waktu duapuluh hari. Setelah itu engkau masih perlu
beristirahat duapuluh hari pula, barulah luka di dalam tubuhmu
benar-benar sembuh!"
Menjelaskan Oey Yok Su pula: "Hemm, ada seseorang yang
memfitnah kau, apakah engkau mempunyai musuh"!"
Ko Tie menggeleng. Dan ia berdiam dengan otak bekerja keras.
Karena ia pun heran, bahwa ia telah difitnah seperti itu, dan orang
itu yang belum diketahuinya siapa, telah memperalat ke dua Tiekwan tersebut. Beruntung dia masih bisa tertolong dan Oey Yok Su
pula yang menolonginya. Segera Oey Yok Su membuka baju si pemuda, dia kemudian
bilang: "Selama aku menguruti sekujur tubuhmu, engkau harus
menahan nafasmu, buanglah sekali-sekali dengan teratur dan
perlahan-lahan!" Ko Tie mengangguk lagi. 2065 Dirasakannya tangan Oey Yok Su hangat sekali menguruti sekujur
tubuhnya. Cuma saja Ko Tie merasakan betapa dadanya sesak
dan sakit. Ia merintih. "Tahan! Sakit yang bagaimana hebat sekalipun, engkau harus
dapat menahannya, jika tidak, tidak bisa ditolong lagi!"
Ko Tie mulai menggigit bibirnya dengan merintih perlahan, tapi ia
mengangguk, bahwa ia akan mematuhi pesan Oey Yok Su, untuk
bertahan dari sakit yang dideritanya.
Oey Yok Su bekerja sebat sekali. Seluruh jalan darah di tubuh Ko
Tie, yang berjumlah tigaratus empatpuluh tujuh, telah diurut
semuanya, dan kemudian katanya dengan keringat masih
memenuhi keningnya: "Kini engkau telah lolos dari keadaanmu yang gawat?"
selanjutnya hanyalah tinggal membuka jalan-jalan darahmu!
Kerahkan lweekangmu!" Sambil berkata begitu, Oey Yok Su
meletakkan telapak tangannya pada perut Ko Tie.
Ko Tie menuruti lagi perintah Oey Yok Su. Dia telah mengerahkan
lweekangnya. Namun gagal. 2066 Lweekangnya dan tenaga murninya telah acak-acakan, tidak bisa
disatukan. Malah, tenaga dalamnya itu telah buyar tidak bisa
menembusi beberapa jalan darah terpenting di tubuhnya. Diamdiam Ko Tie mengeluh, dia menyadari, sekali ini ia benar-benar
terluka parah sekali. Di waktu itu Oey Yok Su bilang dengan suara yang tawar:
"Berusaha terus untuk mangerahkan lweekangmu!" Kemudian Oey
Yok Su memejamkan matanya, dia mengerahkan lweekangnya.
Ko Tie merasakan, dari telapak tangan Oey Yok Su mengalir hawa
yang hangat sekali, seperti bola api, yang menerobos masuk ke
dalam tubuhnya. Bola api itu seperti berputar-putar di sekitar
perutnya. Tapi tetap saja sin-kang Ko Tie tidak bisa disatukan, buyar dan
tidak bisa menembusi beberapa jalan darah terpenting di
tubuhnya. Ko Tie mencoba terus, berulang kali dia menyalurkan sin-kangnya,
untuk dipusatkan menjadi satu.
Walaupun berulang kali gagal, dia tidak berputus asa. Ia mengerti,
sebelum ia berhasil mempersatukan tenaga dalamnya dan hawa
murninya, tidak mungkin ia bisa sembuh.
2067 Terlebih lagi sekarang dengan dibantu oleh sin-kang Oey Yok Su,
seharusnya ia dapat mengendalikan sin-kangnya jauh lebih
mudah. Jika sekarang ia sulit untuk mempersatukan sin-kangnya


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

walaupun telah menerima bantuan dari Oey Yok Su, itulah
disebabkan memang ia terluka di dalam yang benar-benar berat
dan parah. Sedangkan Ko Tie sendiri menyadari, Oey Yok Su sekali ini
memang bersungguh-sungguh menolonginya. Benar-benar dia
merasa heran oleh perangai Oey Yok Su yang angin-anginan.
Dulu, beberapa saat yang lalu, Oey Yok Su tampak kecewa waktu
mengetahui ia murid Swat Tocu. Dan juga telah meninggalkannya
dengan sikap yang dingin, tidak mau tahu lagi keadaan dirinya.
Siapa tahu, sekarang ini, justeru Oey Yok Su yang telah
menolonginya lagi, bahkan Oey Yok Su pula yang telah berusaha
membantunya dengan mengerahkan tenaga dalamnya.
Sin-kang Oey Yok Su sudah mencapai puncak kesempurnaan,
mungkin di dalam rimba persilatan sudah tidak ada duanya, dialah
merupakan datuk rimba persilatan yang memiliki kepandaian
sangat tinggi sekali, dan dijaman itu mungkin sudah tidak ada
orang yang bisa menandingi kepandaiannya.
2068 Di kala itu terlihat Oey Yok Su mengerahkan lima bagian tenaga
dalamnya. Jika ia mengerahkan sampai delapan bagian, disaat
pertama kali ia memusatkan tenaga dalamnya, pasti bisa
membahayakan jiwa Ko Tie, sebab pemuda itu tidak akan kuat
menerima "sumbangan" tenaga dalam yang begitu besar.
Sedangkan Ko Tie masih saja gagal. Sampai akhirnya Oey Yok Su
menarik pulang tangannya. Ia menghela napas.
Keringat tampak membasahi tubuh Oey Yok Su. Ia memang telah
bersungguh-sungguh hendak menolongi Ko Tie.
Cuma saja, luka di dalam tubuh yang diderita oleh Ko Tie benarbenar berat dan parah. Karena itu, segera terlihat, betapa pun juga,
Ko Tie sangat berterima kasih, dia memandang kepada Oey Yok
Su dengan sorot mata bersyukur.
Oey Yok Su telah bilang kepadanya dengan suara yang tawar:
"Lukamu benar-benar terlalu berat?" seharusnya, sebelum
engkau cukup beristirahat tiga hari setelah kusembuhkan
beberapa waktu yang lalu, engkau tidak boleh mempergunakan
tenaga dulu, dan jangan sekali mengerahkan tenaga dalammu.
Sekarang terbukti memang, engkau semakin hebat terluka di
dalam, dan tidak mudah untuk disembuhkan!"
2069 Setelah berkata begitu, Oey Yok Su telah menghela napas lagi.
Ko Tie jadi berkuatir sekali, karena ia takut kalau-kalau dirinya tidak
bisa disembuhkan, maka kepandaiannya musnah dan ia menjadi
bercacad. Tengah pemuda ini memandang mengawasi Oey Yok Su dengan
sorot mata berkuatir, waktu itulah Oey Yok Su menoleh kepadanya,
sehingga jago tua itu bisa melihat sinar mata Ko Tie, dan ia
tersenyum tawar. "Kau takut mati"!" tanyanya kemudian dengan suara yang datar
dan dingin. Ko Tie menggeleng. "Ti?" tidak locianpwe?"!"
"Kulihat engkau ketakutan sekali!" kata Oey Yok Su dengan suara
tetap tawar. "Boanpwe kuatir kalau-kalau boanpwe tidak bisa disembuhkan,
sehingga boanpwe selain akan bercacat, juga ilmu silat boanpwe
akan musnah?"!" kata Ko Tie dengan muka yang guram dan
masgul. 2070 Oey Yok Su tiba-tiba tertawa. Keras sekali suara tertawanya itu,
sehingga bergema di sekitar tempat itu, membuat tamu-tamu di
rumah penginapan tersebut, termasuk para pelayannya, jadi kaget
tidak terkira. Mereka tidak mengetahui suara apa yang bergema itu. Mereka
menduga apakah suara naga yang tengah meraung"
Lama sekali Oey Yok Su tertawa, sedangkan orang-orang di rumah
penginapan itu tengah panik mencari sumber suara tersebut, yang
dalam pendengaran mereka sangat aneh. Oey Yok Su baru
berhenti tertawa, katanya:
"Baiklah kujelaskan kepadamu! Walaupun bagaimana aku akan
berusaha menyembuhkan engkau?"!"
Muka Ko Tie berseri-seri terang.
"Terima kasih, locianpwe?"!" katanya. "Budi besar locianpwe
tidak mungkin boanpwe lupakan!"
"Aku bukan melepas budi padamu!" kata Oey Yok Su dengan suara
yang dingin dan mukanya datar tidak memperlihatkan perasaan
apapun juga. 2071 Ko Tie tercekat hatinya. Benar-benar ku-koay sekali adat Oey Yok
Su. Dia sendiri yang mengatakan bahwa dia berusaha akan
menyelamatkan Ko Tie, tapi dia sendiri yang bilang tidak mau
melepas budi kepada Ko Tie.
Maka Ko Tie berdiam diri saja, ia kuatir jika banyak bicara jadi
salah. Waktu itu Oey Yok Su mengawasi Ko Tie beberapa saat lamanya
lagi, dia bilang: "Menurut apa yang kulihat, engkau memiliki bakat
dan tulang yang bagus, tentunya engkau menjadi murid Swat Tocu
sebagai murid yang baik, telah mewarisi seluruh kepandaian
gurumu itu! Bukankah begitu"!"
Ko Tie ragu-ragu, tapi ia bertanya juga: "Maksud locianpwe?"
Oey Yok Su tidak segera menyahuti, dia menghela napas, barulah
kemdian dia bilang: "Ya, sesungguhnya, dalam hal ini aku sengaja
menolongimu, karena aku kelak ingin melihat, berapa tinggi
kepandaian yang telah diwarisi oleh Swat Tocu kepadamu!
"Maka, aku telah turun tangan menyelamatkanmu, dan aku
bertekad untuk menyelamatkan engkau dari kematian! Nah, jika
memang nanti, kalau engkau telah sembuh, dan sudah tidak
terluka seperti sekarang ini, di waktu itulah aku akan meminta
2072 engkau bertempur denganku sebanyak seratus jurus, karena aku
ini melihat, betapa lihaynya kepandaian dari Swat Tocu, yang
sering dibangga-banggakan orang itu?"!"
Setelah berkata begitu, Oey Yok Su memperdengarkan suara
tertawa dingin beberapa kali.
Sedangkan Ko Tie jadi kaget tidak terkira. Memang Oey Yok Su
benar-benar si sesat yang aneh sekali perangainya. Ia menolongi
Ko Tie tapi dengan mengandung maksud justeru nanti meminta Ko
Tie agar bertempur dengannya.
Tentu saja Ko Tie jadi mengeluh. Walaupun dia memiliki
kepandaian dua kali lipat dari yang sekarang, tidak mungkin dia
bisa menandingi Oey Yok Su.
Melihat Ko Tie berdiam diri saja, Oey Yok Su tertawa tawar.
"Mengapa bengong saja" Apakah kau jeri"!" tanyanya kemudian.
Ko Tie tersenyum pahit. "Justeru yang tengah boanpwe pikirkan, jika misalnya memang
boanpwe memiliki kepandaian dua kali lipat dari sekarang, juga
tidak mungkin bisa menandingi locianpwe!" kata Ko Tie jujur.
2073 Mendengar perkataan Ko Tie, Oey Yok Su tertawa bergelak-gelak.
"Hemm, engkau tampaknya memang benar-benar tidak tahu diri"
Dengan aku mengatakan ingin perintahkan engkau bertempur
denganku, apakah engkau mengira bahwa aku ini bermaksud
bertempur sungguh-sungguh dengan kau" Jika memang bertempur sungguh-sungguh, apakah dalam sepuluh jurus saja
engkau bisa bertahan"!"
Ditegur seperti itu, muka Ko Tie jadi berobah merah, dia likat sekali.
Sekarang dia baru mengerti, bahwa Oey Yok Su mungkin hanya
ingin menguji kepandaiannya belaka.
"Ya, ya, boanpwe telah salah bicara?"!" kata Ko Tie kemudian.
Oey Yok Su mengawasi si pemuda, baru kemudian dia bertanya:
"Sekarang kau jawab yang jujur, aku ada satu pertanyaan.
Bersediakah engkau"!"
Ko Tie mengangguk. "Ya, katakanlah locianpwe, nanti boanpwe menjawabnya dengan
jujur.....!" kata Ko Tie.
2074 "Bagus! Dengarkanlah baik-baik akan pertanyaanku ini!" kata Oey
Yok Su. "Menurut kau siapa yang memiliki kepandaian tertinggi,
aku atau memang gurumu"!"
Ditanya seperti itu, Ko Tie tertegun, dia tidak menyangka, akan
diajukan pertanyaan seperti itu. Buat sejenak ia berdiam diri saja.
"Mengapa engkau tidak menjawab"!" tegur Oey Yok Su sambil
memperlihatkan senyuman dingin. "Hemm, apakah pertanyaanku
itu sulit buat dijawab"!"
Waktu itu Ko Tie ragu-ragu sekali. Jelas ia tidak bisa mengatakan
bahwa Oey Yok Su memiliki kepandaian di atas kepandaian
gurunya. Dan ia pun tidak mungkin berkata bahwa Swat Tocu
memiliki kepandaian di atas kepandaian Oey Yok Su. Sebab jika ia
menjawab seperti itu, niscaya akan membuat Oey Yok Su kalap
dan marah bukan main. Melihat pemuda ini masih bengong, Oey Yok Su telah berkata:
"Sekarang kau mau menjawab atau tidak" Jika memang
pertanyaanku itu sulit buat dijawab, aku pun tidak akan memaksa
engkau menjawabnya. Ko Tie tersenyum pahit, dia bilang:
2075 "Sesungguhnya locianpwe?" jika memang dalam urusan ini
boanpwe dari tingkatan muda, tentu saja tidak berani bicara
sembarangan, "Mengapa tidak berani bicara sembarangan"! Aku bertanya
padamu dan kau harus menjawab dengan jujur. Hanya itu saja.
Mengapa engkau sulit menjawabnya"!"
Ko Tie terdesak, dia tertawa pahit, kemudian katanya: "Mungkin
yang mengetahui lebih jelas adalah locianpwe?"!"
"Jika aku telah mengetahuinya, buat apa aku bertanya lagi
kepadamu"!" kata Oey Yok Su memperlihatkan sikap tidak
senang. Ko Tie semakin terdesak. " Locianpwe........"!"
"Hemmm, tampaknya pertanyaan itu memang sulit buat engkau
jawab! Baiklah, aku tidak akan memaksa engkau menjawabnya
lagi.....!" Setelah berkata begitu, Oey Yok Su memperlihatkan sikap
tidak senang, wajahnya guram.
2076 Ko Tie jadi nekad ketika melihat keadaan Oey Yok Su, maka dia
segera juga menjawabnya: "Jika memang tidak salah, dan ini menurut pendengaran yang
selama ini boanpwe dengar, dan juga merupakan jawaban yang
sejujurnya dari hati boanpwe, seperti yang dikehendaki oleh
locianpwe, karena itu, maafkan jika boanpwe salah menjawab.......
"Sesungguhnya, baik locianpwe, maupun guruku, di dalam rimba
persilatan merupakan tokoh-tokoh yang memiliki kepandaian
sangat tinggi sekali dan sukar untuk ditentukan siapa yang lebih
tinggi karena memang kalian sangat dihormati oleh orang-orang
seluruh rimba persilatan.......!"
Setelah berkata begitu, tampak Ko Tie mengawasi Oey Yok Su,
karena ia hendak mengetahuinya, sampai di manakah Oey Yok Su
menanggapi perkataannya itu. Apakah ia akan marah atau akan
menghantam mati. Oey Yok Su berdiam diri saja, wajahnya tetap guram. Bibirnya
bergerak perlahan, dia berkata:
"Menurut kau, aku dan si tua bangka itu, sama-sama merupakan
tokoh rimba persilatan yang sangat dihormati sekali oleh orangorang rimba persilatan?"!" Oey Yok Su mengulangi kata-kata itu
2077 sampai beberapa kali, dan juga tampaknya dia tengah memikirkan
kata-kata tersebut. Mendadak sekali, tangan kanan Oey Yok Su terangkat, terayun
memukul paha kanan dari kaki Ko Tie.
Hati Ko Tie tercekat. Ia menyangka Oey Yok Su hendak memukul
hancur tulang kakinya, agar ia bercacat,karena mungkin saja Oey
Y ok Su tidak senang dengan jawabannya tersebut.
Tapi, ketika tangan Oey Yok Su hinggap di pahanya, itulah tepukan
biasa yang tidak disertai oleh kekuatan tenaga dalam. Ko Tie bisa
bernapas lega. Apa lagi waktu itu Oey Yok Su telah bilang:
"Ya, engkau seorang murid yang berbudi. Engkau tahu mengenal
budi dari gurumu, yang telah bersusah payah membesarkan dan
mendidik engkau, mewarisi kepandaiannya!
"Walaupun dalam keadaan seperti sekarang, engkau tidak
bertindak rendah, dengan mengucapkan kata-kata yang menyenangkan hatiku dan lalu meruntuhkan nama baik gurumu!
Aku memuji engkau sebagai murid yang baik, dan aku senang
untuk mengobati kau!"
2078 Setelah berkata begitu, Oey Yok Su dapat tersenyum.
Memang sungguh aneh sekali sikap dan kelakuan Oey Yok Su,
karena ia bisa kesal dan senang dengan mendadak. Juga urusan
yang benar bisa disalahkan, urusan yang salahpun bisa
dibenarkan. Tapi, yang terpenting, Oey Yok Su adalah Oey Yok Su, yang paling
benci kepada murid-murid yang murtad terhadap pintu perguruannya. Karena ia pasti akan menghukum murid murtad itu
dengan hukuman yang seberat-beratnya.
Karena Oey Yok Su sendiri memang pernah mengalami, betapa
pahitnya jika memang seorang guru dikhianati oleh muridmuridnya,
dan murid-murid Oey Yok Su ada yang mengkhianatinya, sehingga saking marahnya Oey Yok Su sampai
menghukum semua muridnya. Dengan begitu, dia telah dapat
melampiaskan kemarahannya.
Sekarang ia melihat betapa Ko Tie, di saat membutuhkan


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pertolongannya, bukan sekedar untuk menyenangkan hatinya
belaka, ia mengambil jalan tengah dan tetap menyanjung akan
keterkenalan nama besar gurunya, yang malah telah disejajarkan
2079 dengan Oey Yok Su, yang disebut sebagai dua orang tokoh sakti
yang disegani dan dihormati oleh orang-orang rimba persilatan.
Sesungguhnya, jika memang Oey Yok Su memiliki perkiraan
seperti itu, seperti jago-jago silat umumnya, pasti tidak puas dirinya
disejajarkan dengan orang yang justeru hendak diruntuhkan dalam
tangannya, yang merupakan saingannya
Tapi memang dasarnya Oey Yok Su memiliki hati dan perangai
yang aneh, karena itu, justeru yang salah bisa dibenarkan, yang
benar bisa disalahkan. Malah oleh kata-kata Ko Tie ia jadi kagum terhadap Ko Tie, karena
ia anggap Ko Tie sebagai seorang murid yang setia dan juga
berbudi, tidak mau meruntuhkan dan mencari keuntungan dengan
menjelekkan nama gurunya.
Hal inilah yang menyenangkan hati Oey Yok Su. Dia memang
paling benci murid-murid yang murtad, dan sekarang ia bisa
melihat seorang murid yang bisa menghargai gurunya, dengan
sendirinya telah membuat dia benar-benar menghormati dan juga
senang untuk menolongi Ko Tie.
Lega hati Ko Tie. 2080 Semula dia menduga jawabannya itu salah dan akan membuat
Oey Yok Su murka. Tapi siapa tahu, justeru Oey Yok Su tampaknya gembira, dan telah
berjanji akan menolongnya. Bahkan juga, telah memujinya sebagai
seorang murid yang baik! Karena girang dan terharu, Ko Tie sampai menitikkan air mata.
Melihat pemuda itu menangis, mendadak muka Oey Yok Su
berobah dingin lagi. "Ihh, mengapa kau menangis"!" katanya dengan suara yang tawar.
Ko Tie sesenggukan. "Boanpwe teringat dan rindu kepada suhu......!" menyahuti Ko Tie.
"Hem, air mata buaya!" mendadak Oey Yok Su mendengus seperti
itu, sikapnya dingin sekali, seakan juga ia muak melihat Ko Tie.
Sedangkan Ko Tie terkejut bukan main. Dia merasakan kepalanya
seperti itu dikemplang oleh palu. Dia sampai berhenti menangis
seketika itu juga. "Locianpwe......?" katanya dengan suara tergagap.
2081 Oey Yok Su tertawa dingin, dia bilang: "Hemmm, engkau ternyata
seorang murid yang berhati palsu! Seseorang, yang dapat
menangis hanya disebabkan rindu terhadap gurunya, adalah
seorang manusia berhati palsu.....!"
Dingin dan tawar sekali suara Oey Yok Su, mukanya yang tidak
memperlihatkan perasaan apa-apa.
Waktu itu Ko Tie telah memandang Oey Yok Su dengan sorot mata
tidak mengerti, karena memang ia benar-benar tidak mengerti,
akan perangai Oey Yok Su yang demikian aneh sekali!
Oey Yok Su juga menatap tajam sekali kepada Ko Tie, kemudian
dia telah berkata dengan suara yang tawar: "Baiklah, kau seorang
murid yang berhati palsu, seorang murid yang pandai menangis,
hanya untuk merayu belaka, untuk mendustai gurumu?"
hemmmm, aku jadi muak!"
"Locianpwe.......!"
"Kau tidak perlu memberikan bermacam-macam alasan! Ribuan
bahkan laksaan alasan yang bisa dipergunakan untuk menutupi
kesalahan! Tapi justeru kita bisa melihat kesalahan seseorang dari
tingkah laku yang sebenarnya, yang tentu saja tidak dibuat-buat!"
2082 "Tapi locianpwee?" boanpwe sungguh-sungguh rindu pada
suhuku......!" kata Ko Tie penasaran.
"Masa bodoh! Itu urusanmu sendiri, bukan urusanku dan tidak ada
sangkut pautnya denganku!" menyahuti Oey Yok Su dengan suara
yang ketus sekali. Mendengar jawaban Oey Yok Su seperti itu, muka Ko Tie jadi
berobah merah. dia segera menunduk dan berdiam diri.
Memang benar apa yang dikatakan Oey Yok Su, bahwa Oey Yok
Su tidak ada hubungan apa-apa antara Swat Tocu dengan dia. Dan
juga memang urusan itu tidak perlu dibicarakannya dengan Oey
Yok Su. Namun memang pada dasarnya Oey Yok Su aneh sekali sifatnya
dan tabiatnya, di waktu itu dia telah berkata dengan suara yang
tawar: "Hmm, baiklah, aku jelaskan kepadamu, bahwa aku tidak bisa
untuk mengobati kau! Aku tarik janjiku tadi, dan aku segan, aku
muak, untuk mengobati seseorang yang berhati palsu!"
Hati Ko Tie jadi mencelos.
2083 "Locianpwe....... ?"
"Hemmm, memang sudah kuduga, bahwa engkau seorang murid
yang tidak setia kepada gurumu! Engkau telah memperoleh
kecelakaan seperti ini, dan dengan tidak tahu malu engkau hendak
mengemis-ngemis kepadaku, agar engkau diobati, bukan"!"
Muka Ko Tie memerah. Namun akhirnya ia bilang:
"Tapi dalam hal ini....... boanpwe....... boanpwe tidak memaksa
locianpwe! Dan..... dan jika memang locianpwe keberatan buat
mengobati lukaku ini, terserah kepada locianpwe sendiri, boanpwe
tidak akan memaksanya..... terima kasih terhadap kebaikan
locianpwe yang beberapa saat yang lalu telah menolongi
boanpwe.......!" Ko Tie berkata begitu, karena memang dia telah nekad, dia pun
merasakan harga dirinya diinjak-injak oleh Oey Yok Su. Jika ia
mengalah, tentu akan memalukan gurunya, dan meruntuhkan
nama besar gurunya. Karenanya ia mengeluarkan kata-kata yang
nekad seperti itu. "Plakkk!" tiba-tiba Oey Yok Su telah menghantam tepian
pembaringan dengan tangan kanannya, sampai tepian 2084 pembaringan itu sempal dan juga telah membuat pembaringan itu
tergetar keras, dapat dirasakan oleh Ko Tie.
Ko Tie tercekat dan hatinya mencelos, karena ia menduga Oey Yok
Su gusar oleh kata-katanya dan akan menghantamnya. Jika saja
Oey Yok Su menggerakkan tangannya, tentu sulit sekali baginya
buat hidup lebih jauh.....
Tapi kini Ko Tie jauh lebih tenang. Ia sudah nekad, maka dia
mengawasi Oey Yok Su dengan sikap yang menantang,
mengawasi dengan tidak mengucapkan kata-kata apapun juga.
Sedangkan Oey Yok Su dengan muka yang memerah karena
mendongkol telah berkata, "Hemmmm, bagus! Dihadapanku
engkau ingin besar adat dan membawa adatmu! Hemmm, bagus!
Jadi engkau sekarang ini mengambul terhadapku. Baik aku akan
melihat, sampai di mana kau bisa membawa adatmu?"
Mendengar kata-kata Oey Yok Su yang terakhir itu, benar-benar
membuat Ko Tie jadi cemas. Karena Oey Yok Su seorang yang
berperangai sangat aneh, dan tentunya iapun akan bertindak yang
aneh-aneh juga. 2085 "Locianpwe jangan salah paham," kata Ko Tie. "Boanpwe
berterima kssih jika memang locianpwe bersedia mengobati
boanpwe." Oey Yok Su tertawa dingin, kemudian dengan mata yang
memancarkan sinar yang sangat dingin, ia bilang:
"Hemmm, engkau hendak bicara mutar-mutar dan akhirnya
bertujuan satu, yaitu ingin memperlihatkan keangkuhan dirimu,
mau diobati boleh, tidak diobati engkaupun tidak memaksa!
Bukankah begitu?" Mendengar perkataan Oey Yok Su seperti itu, diam-diam Ko Tie
berkata di dalam hatinya:
"Hemmm, dasar memang engkau yang memiliki adat ku-koay,
maka engkau memiliki dugaan seperti itu terhadapku! Sebetulnya,
jika engkau bersungguh-sungguh hendak mengobatiku, tentunya
engkau akan segera turun tangan buat mengobatiku. Lalu
mengapa engkau seakan juga hendak mencari-cari urusan dan
persoalan denganku" "Hemmm, melihat demikian, tampaknya memang engkau setengah hati buat menolongi aku! Sudahlah! Sudahlah! Jika tokh
engkau tidak mau menolongi, paling tidak aku hanya mati!"
2086 Setelah berpikir seperti itu, Ko Tie menghela napas. Ia berusaha
tersenyum, kemudian bilangnya:
"Locianpwe, sebenarnya boanpwe sangat mengharapkan pertolongan locianpwe. Akan tetapi, jika memang locianpwe tidak
bersedia mengobati, bukankah boanpwe tidak bisa memaksanya"
"Jika boanpwe menangis darah, tapi locianpwe memang tidak mau
mengobati boanpwe, bukankah tetap saja boanpwe tidak akan
diobati oleh locianpwe........" Bukankah begitu"!"
Mendengar perkataan Ko Tie, bola mata Oey Yok Su mencilak
memutar beberapa kali. Ia memang memiliki adat yang aneh
sekali, perangai yang luar biasa.
Karena itu, setiap melakukan sesuatu, tentu ia selalu aneh dan
ada-ada saja. Yang salah bisa dibetulkan, yang benar bisa
disalahkan. Maka sekarang mendengar perkataan Ko Tie seperti
itu, Oey Yok Su mendengus lagi beberapa kali, ia bilang:
"Jika memang tidak memandang kepada gurumu, hemmm,
hemmm, aku tentu sudah membunuhmu!"
2087 "Justeru tadi locianpwe mengatakan, bahwa karena boanpwe
murid guruku, karena dari itu ada?" ada?"" Ko Tie tidak
meneruskan perkataannya. "Ada?" ada apa"!" bentak Oey Yok Su, suaranya meninggi,
sikapnya jadi bengis. "Apakah Iocianpwe tidak marah jika boanpwe mengatakannya?"
tanya Ko Tie. Muka Oey Yok Su berobah, tahu-tahu tubuhnya telah melesat
menghampiri Ko Tie, tangannya bergerak.
"Plakk!" nyaring sekali pipi Ko Tie kena ditamparnya, sehingga ia
merasakan rahangnya seperti copot dan ngilu sekali, seakan juga
giginya akan rontok. "Kau anggap aku ini seorang jago rimba persilatan yang seperti
bajingan, yang harus ditanya dulu marah atau tidak jika memang
engkau mengemukakan pendapatmu"!" kata Oey Yok Su dengan
suara yang bengis. "Aku bisa membuktikan kepadamu, walaupun engkau tidak
melakukan kesalahan, tapi jika memang hatiku tidak senang, maka
bisa saja aku menghajarmu.....!"
2088 Setelah berkata begitu, berulang kali Oey Yok Su mendengus.
Ko Tie tadi sempat merasakan pandangan matanya kabur seperti
berkunang-kunang, dan ia pun merasa sakit yang sangat.
Walaupun Oey Yok Su menamparnya memang bukan disertai
tenaga sin-kangnya, namun tempelengan itu membuat Ko Tie jadi
pusing juga. Setelah lewat beberapa saat, akhirnya Ko Tie baru bisa menyahuti:
"Baiklah locianpwe, boanpwe bersedia dihukum apa saja oleh
locianpwe, menganggap boanpwe bersalah boanpwe terima, jika
dihukum, boanpwe juga terima......!"
"Plak!" kembali Ko Tie ditempeleng oleh Oey Yok Su.
"Kau bicara seenakmu! Apakah kau anggap aku orang sinting
sehingga orang yang bersalah dibenarkan dan yang benar
dipersalahkan"!"
Waktu berkata begitu, bola mata Oey Yok Su memancarkan sinar
yang sangat tajam. Ko Tie sampai menggidik melihatnya. Sinar
mata itu bukan memancarkan hawa pembunuhan, tapi angker dan
berwibawa, agung sekali. 2089 Disamping itu, memperlihatkan bahwa Oey Yok Su benar-benar
seorang yang memiliki kedudukan yang tinggi. Dan ia menempatkan dirinya pada kedudukannya itu, sehingga demikian
angkernya. Ko Tie menghela napas. Menghadapi orang ku-koay seperti Oey
Yok Su, Ko Tie jadi bingung sendirinya. Karena walaupun
bagaimana, tetap saja ia harus dapat menerima dan menahan
tempelengan Oey Yok Su. Ia sudah kewalahan juga, karena tidak tahu yang harus
dikatakannya, berkata begini salah, berkata begitu salah. Maka,
akhirnya Ko Tie berdiam diri saja, bungkam menutup mulut.
Dalam keadaan seperti itu terlihat Ko Tie benar-benar merupakan
seorang anak yang tidak berdaya menghadapi ayahnya yang
galak. Sikapnya berdiam diri dengan kepala tertunduk, membuat
Oey Yok Su akhirnya jadi lunak lagi hatinya.
Ia menghela napas, matanya yang semula bersinar sangat tajam,
telah menjadi biasa lagi, angker, tapi sinarnya lembut. Malah,
dengan suara menyesal Oey Yok Su bilang: "Hemmm, engkau
yang cari penyakit.....!"
2090 Ko Tie mengangkat kepalanya, tapi ia tidak berani mengucapkan
sepatah perkataan pun juga, karena pemuda ini kuatir kalau-kalau
ia salah bicara dan membangkitkan kemarahan Oey Yok Su,
sehingga ia ditempeleng lagi berulang kali. Karena itu, Ko Tie cuma
bungkam, mengawasi saja. Oey Yok Su akhirnya bertanya dengan sikap yang jauh lebih lunak:
"Apakah engkau mau diobati"!"
Ko Tie tertawa, ia mengangguk.
"Sudah tentu boanpwe sangat bersyukur sekali jika saja locianpwe
mau bermurah hati mengobati boanpwe!" menyahuti Ko Tie.
"Hemmm!" Tiba-tiba Oey Yok Su mendengus lagi. "Mau bermurah


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hati" Apakah kau kira seumur hidupku aku ini sebangsa manusia
yang tidak pernah bermurah hati, sehingga engkau masih ragu
apakah aku mau bermurah hati atau tidak buat mengobati lukamu
itu"!" Tercekat hati Ko Tie. "Celaka!" diam-diam pemuda ini mengeluh.
Kembali Oey Yok Su salah paham. Ia cepat-cepat bilang: "Bukan
begitu maksud boanpwe?"!"
2091 "Jika bukan begitu maksudmu, apakah maksudmu bahwa aku
seorang yang berhati kejam dan selalu pula ingin mencari
keuntungan dengan mengobati orang yang memerlukan pertolonganku" "Atau memang engkau menyangka aku ini Thong-shia sebagai
manusia kejam yang tidak pernah menolongi orang"!"
"Bukan, bukan begitu maksud boanpwe!" berseru Ko Tie agak
gugup. "Hemmm, bukan begitu, bukan begitu, apakah dengan berkata
begitu engkau kira aku bisa mempercayai mulutmu lagi" Telah
beberapa kali kau menyinggung perasaanku. Hem, sebenarnya
engkau harus bersyukur bahwa engkau belum kubunuh karena
kesalahanmu itu..... masih kubiarkan hidup!"
Tercekat hati Ko Tie. Memang ia telah beberapa kali bertemu
dengan Oey Yok Su. Waktu itu ia masih terlalu kecil, juga Oey Yok Su tidak
memperhatikannya. Di samping itu, memang Oey Yok Su seorang
yang sangat ku-koay, karenanya Ko Tie tidak bisa menangkap dan
mengenal watak dan jiwanya.
2092 Jika seseorang dipuji, di "gong", tentu akan senang. Tapi lain
dengan Oey Yok Su, yang akan jadi marah dan tersinggung,
sehingga Ko Tie benar-benar jadi tidak mengetahui, berkata apa
seharusnya yang bisa menyenangkan hati Oey Yok Su.
Karena bungkam salah, bicara juga salah. Bungkam bisa dianggap
kurang ajar, bicara bisa salah bicara. Karena itu, akhirnya Ko Tie
sendiri tidak mengetahui apa yang harus diperbuatnya.
Waktu itu Oey Yok Su telah berkata dengan suara yang bengis:
"Kau terlalu rewel!"
Terdengar begitu dingin dan datar suara jago tua tersebut. Malah
ia bukan hanya sekedar berkata saja, sebab ia mengibaskan
tangannya yang kanan, maka berkesiuran angin yang kuat sekali
menerjang kepada Ko Tie. Hati Ko Tie mencelos, karena ia mengetahui betapa hebatnya
tenaga sin-kangnya dari Oey Yok Su. Jika memang Oey Yok Su
bermaksud membunuh atau mencelakainya, dengan mudah dapat
dilakukannya. Sekarang iapun dalam keadaan tidak berdaya, maka jika angin
kibasan tangannya itu telah tiba, niscaya ia akan segera terbinasa.
2093 Angin kibasan tangan Oey Yok Su telah menyambar tiba pada
dirinya. Ko Tie semakin terkejut, ia merasakan tubuhnya terapung
di tengah udara, dan kemudian melambung tinggi sekali, lalu telah
ambruk di tanah serta bergulingan beberapa kali.
Di saat itulah tampak Oey Yok Su dengan sikap yang acuh tak
acuh telah menggerakkan tangan kanannya lagi, mengibas
sehingga tubuh Ko Tie yang tengah terguling-guling di tanah,
terlontar lagi dengan keras, terapung di tengah udara, dan
kemudian bergulingan pula di tanah.
Ko Tie menderita kesakitan yang tidak kepalang, ia tengah terluka
di dalam. Dan sekarang ia di terjang oleh kekuatan sin-kang yang
dahsyat seperti itu, juga membuat ia bergulingan tidak hentinya, ia
menderita sekali. Namun, ia tidak menjerit. Ia telah berdiam diri dengan menggigit
bibirnya, walaupun waktu itu dirasakan dunia seperti berputar,
mata berkunang-kunang, namun pemuda ini, yang hatinya jadi
mendongkol bukan main, telah memandang benci kepada Oey Yok
Su. "Oho, betapa jahatnya matamu!" kata Oey Yok Su tawar,
tangannya sekali lagi bergerak, mengibas perlahan, namun hebat
2094 kesudahannya. Karena dari tangannya meluncur kekuatan yang
dahsyat sekali menyampok tubuh Ko Tie lagi, sampai tubuh Ko Tie
terlempar ke tengah udara, lalu terbanting di tanah dengan keras.
Pemuda itu merasakan betapa tulang-tulang di sekujur tubuhnya
bagaikan terlepas, sakitnya bukan main. Bumi berputar semakin
keras setelah mengeluarkan keluhan perlahan. Ia kemudian
terkulai dan tidak sadarkan diri lagi, tidak mengetahui apa yang
terjadi. Melihat Ko Tie pingsan tidak sadarkan diri, Oey Yok Su berdiri diam
beberapa saat, mengawasi, tapi sinar matanya tidak memancarkan
perasaan apa pun juga. Ia melangkah maju beberapa langkah
mendekati Ko Tie, mempergunakan ujung kakinya menelentangkan tubuh Ko Tie, sampai pemuda itu telentang.
Diawasinya beberapa saat akhirnya Oey Yok Su, menggumam
perlahan: "Hemmmm?" masih memerlukan hari beberapa
lagi.....!" Baru saja Oey Yok Su menggumam seperti itu, mendadak dari
balik semak belukar terdengar suara berkeresek. Perlahan sekali,
bola mata Oey Yok Su berputar, kemudian ia mendengus perlahan:
2095 "Hemmm!" dan memutar tubuhnya menghampiri ke arah semak
belukar itu. Tahu-tahu tubuhnya cepat sekali berkelebat lenyap dan
masuk ke dalam semak belukar.
Terdengar suara jeritan tertahan, disusul dengan tubuh yang
terpental dari semak belukar itu, ambruk di tanah tanpa berkutik
lagi. Oey Yok Su melangkah keluar, ia memperlihatkan sikap yang
dingin. Mukanya sampai menyerupai muka mayat yang tidak
memperlihatkan perasaan apapun juga.
Sosok tubuh yang terlempar dari balik semak belukar itu tidak lain
dari seorang gadis berusia delapanbelas tahun. Wajahnya cantik
dan ia mengenakan baju warna hijau daun.
Ia dalam keadaan tidak bisa bergerak dan tidak pingsan. Bola
matanya saja yang mengawasi Oey Yok Su dengan pancaran sinar
yang tajam. Oey Yok Su telah menghampiri dekat pada gadis itu, katanya
dengan suara yang dingin:
"Hemmm, budak kecil, kau rupanya mencari penyakit.....!"
2096 Dingin sekali suara Oey Yok Su, sehingga jika ada yang
mendengar suaranya seperti itu, walaupun seorang jago rimba
persilatan, pun akan menggigil.
Gadis itu dalam keadaan tertotok. Ia tidak bisa bergerak, juga tidak
bisa berkata-kata. Waktu itu Oey Yok Su menyentil jari tangannya,
gadis tersebut terbuka totokannya. Dari mulutnya terdengar suara
jeritan tertahan. "Siapa kau?" tanya Oey Yok Su dengan suara yang dingin.
"Mengapa engkau bersembunyi di situ untuk mengintai?"
Gadis tersebut meringis, tampaknya ia masih merasa kesakitan.
Kemudian ia bilang dengan suara tidak lancar:
"Aku..... aku kebetulan lewat di tempat ini...... Siapa yang kesudian
mengintai kau"!"
Oey Yok Su tersenyum dingin. Ia menghampiri, tangan kanannya
diangkat, ia bilang, "Hemmm, budak setan, rupanya engkau
memang mencari mati..... bicara yang benar. Kau dengar tidak, aku
bertanya, siapa kau"!"
2097 Gadis itu memandang sejenak pada Oey Yok Su. Wajahnya
memperlihatkan bahwa ia ragu-ragu sampai akhirnya ia menyahuti
juga: "Mengenai siapa diriku, itu bukan menjadi urusanmu!"
Oey Yok Su tercengang sejenak, kemudian ia tertawa bergelakgelak, sampai bergema jauh sekali suara tertawanya itu, dan lama
sekali mengalun terus. Tapi gadis itu sama sekali tidak memperlihatkan perasaan gentar
sedikitpun juga, dia malah mengawasi Oey Yok Su dengan sorot
mata yang tajam. Sedangkan pada saat yang menegangkan itu yang kaget bukan
main adalah Ko Tie, karena segera juga ia mengenali siapa adanya
gadis tersebut, sehingga hati Ko Tie tercekat dan semangatnya
seperti terbang meninggalkan raganya.
"Kam..... Kam Lian Cu?" Begitulah pikir di dalam hatinya, karena
memang dia mengenali gadis cantik manis yang kini menjadi
tawanan Oey Yok Su tidak lain dari Kam Lian Cu, si gadis cantik
yang pernah bertemu dengannya, tapi telah berpisah lagi.
Mengapa Kam Lian Cu bisa berada di tempat ini" Dan celakanya
lagi justeru ia telah menjadi tawanan Oey Yok Su.
2098 Dengan mata terbuka lebar-lebar Ko Tie cuma bisa mengawasi
saja, sedangkan Oey Yok Su yang telah puas tertawa keras,
berkata dengan suara yang tawar.
"Hemm, tampaknya memang engkau telah makan nyali macan,
sehingga engkau sama sekali tidak merasa jeri terhadapku......!"
Kam Lian Cu tertawa tawar.
"Mengapa aku harus takut padamu" Bukankah engkau bukan
hantu" Bukan harimau yang buas" Dan juga bukan hantu yang
selalu senang mengganggu wanita"!" Dingin sekali waktu Kam
Lian Cu menyahuti seperti itu.
Oey Yok Su jadi tercengang, buat sesaat lamanya ia tertegun dan
telah memandang dengan sikap tidak mengerti bahwa kali ini ia
telah disanggapi seperti itu oleh seorang gadis seperti Kam Lian
Cu. Jika dipikir-pikir, memang dia anggap benar juga perkataan si
gadis. Dia memang seorang yang ku-koay, karena itu, sekarang ia
melihat sikap si gadis yang demikian ku-koay.
Dengan demikian telah membuatnya seketika menjadi lunak,
karena ia malah jadi girang dianggap bukan hantu yang
2099 menakutkan, bukan pula setan atau dedemit yang perlu ditakuti
oleh si gadis. "Jadi....... engkau tidak takut padaku?" tanyanya dengan suara
yang tawar. Si gadis mengangguk. "Ya, mengapa aku harus takut padamu"!?" menyahuti Kam Lian Cu
tawar. "Bukankah engkaupun sama seperti aku ini, yaitu seorang
manusia juga" Mengapa aku harus takut padamu"!"
Oey Yok Su memandang bengong beberapa saat, sampai
akhirnya ia tertawa tergelak-gelak.
"Bagus! Bagus sekali!" katanya kemudian suara yang nyaring.
"Dengan demikian, barulah pertama kali ini aku bertemu dengan
seorang manusia seperti engkau!
"Benar! Tepat sekali! Memang aku bukan sebangsa manusia yang
perlu ditakuti! Justeru dengan sikap kau seperti itu, tampaknya
memang engkau seorang yang cukup mengerti akan keadaan.....!"
Setelah berkata begitu, segera juga Oey Yok Su menggerakkan
tangannya, menyentil. 2100 Cepat sekali si gadis merasakan tubuhnya tidak kaku lagi, karena
segera juga ia bisa menggerakkan tubuhnya, malah dia telah
berhasil melompat buat berdiri.
Dengan tersenyum manis tampak gadis itu telah berkata kepada
Oey Yok Su: "Terima kasih!" Dia pun merangkapkan ke dua
tangannya, menjura memberi hormat.
"Atas kebaikanmu, tentu aku tidak akan melupakannya, tapi
kebengisanmu tadi waktu menangkap diriku, main turun tangan
dengan kasar, akupun tidak akan melupakannya!"
"Ihhh!" Oey Yok Su mengeluarkan seruan heran, tercengang,
karena baru sekali ini ada seorang manusia yang berani
mengucapkan kata-kata seperti itu kepadanya.
Jika saja gadis itu hanya mengucapkan terima kasih, tentu Oey
Yok Su akan mengejeknya. Tapi justeru si gadis menyinggung
akan kebaikannya dan juga kekasarannya, membuat Oey Yok Su
yang tercengang. Ko Tie mengawasi apa yang terjadi, diam-diam hatinya geli. Diapun
merasa lega karena melihat Kam Lian Cu berhasil menghadapi
Oey Yok Su, malah tampaknya si gadis she Kam yang nakal ini
berhasil buat mempermainkan Oey Yok Su,
2101 Persoalan yang sebenarnya mengapa Oey Yok Su tidak turunkan
tangan keras dan juga tidak marah walaupun gadis itu jelas-jelas
seperti hendak mempermainkannya, karena di waktu segera ia
teringat kepada puterinya sendiri, yaitu Oey Yong,
Oey Yong seusia seperti gadis she Kam ini memang sifatnya dan
perangainya pun sama nakalnya, karena itu, Oey Yok Su jadi
tercengang dan tidak turunkan tangan keras kepada si gadis. Dia
hanya mengawasi beberapa saat, barulah kemudian tanyanya:
"Kau tahu atau tidak siapa adanya diriku?"
Kam Lian Cu berkata dengan suara yang tawar. "Jika melihat
lagakmu, usiamu yang sudah tua itu, dan cara berpakaianmu,
maka aku ingin menduga kau adalah seseorang yang terkenal di
dalam rimba persilatan, jika memang tidak salah kau tentulah si
tua?"!" Dan berkata sampai di situ, tampak Kam Lian Cu sengaja tidak
meneruskan perkataannya. Oey Yok Su mendongkol, namun ia bertanya juga: "Si tua siapa"!"
bentaknya. Kam Lian Cu tersenyum. 2102 "Tentu saja jika tidak salah kau ini adalah Oey Yok Su!"
"Lalu apakah setelah engkau mengetahui siapa adanya diriku,
engkau tidak merasa jeri?" tanya Oey Yok Su.
"Mengapa harus takut" Bukankah engkau sama saja seperti diriku,
yaitu sesama manusia?" tanya Kam Lian Cu.
Kembali Oey Yok Su dibuat tercengang oleh jawaban si gadis,
sampai mulutnya terbuka. Namun akhirnya ia tertawa tergelakgelak, katanya.
"Baiklah! Kalau memang engkau berpikir seperti itu, itulah yang
sangat bagus! Aku memang sama seperti engkau, yaitu manusia
juga. Tapi engkaupun jangan harap bisa bersikap kurang ajar
kepadaku. "Karena jika sampai engkau berlaku lancang, hemmm, hemmm,
aku Tong-shia akan turunkan tangan keras kepadamu.....!"
"Tong-shia tentu tidak akan menghina seorang golongan muda!"
kata Kam Lian Cu dengan suara nyaring. "Jika memang Tong-shia


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menurunkan tangan tidak tahu malu seperti itu, dia berarti bukan
Tong-shia, melainkan seorang manusia pengecut yang tak tahu
malu!" 2103 "Apa kau bilang?" bentak Oey Yok Su meluap darahnya.
Kam Lian Cu tersenyum. "Aku bilang, jika memang Tong-shia berani menghina seorang
golongan muda, maka dia bukan Tong-shia, melainkan seorang
pengecut yang tidak tahu malu. Apa yang kukatakan itu bukankah
benar?" Muka Tong-shia berobah, karena memang Oey Yok Su memiliki
adat yang sangat ku-koay sekali. Menghadapi si gadis yang
memiliki perangai yang nakal ini, ia malah bukannya marah
sebaliknya jadi menyukainya.
Sambil mengurut-urut kumis dan jenggotnya yang telah memutih
dan tumbuh panjang, dia bilang:
"Baiklah! Sekarang kau katakan dengan terus terang, apa
maksudmu mengintaiku"!"
Tiba-tiba si gadis tertawa cekikikan, membuat Oey Yok Su
mengawasinya dengan tajam. Namun akhirnya Oey Yok Su ikut
merasa geli karena melihat si gadis tertawa terus seperti itu. Dia
sampai tersenyum-senyum ikut merasa lucu.
2104 "Mengapa kau tertawa seperti itu"!" bentaknya kemudian menahan
perasaan geli di hatinya.
"Pertanyaanmu lucu sekali!" kata Kam Lian Cu masih tertawa terus.
"Pertanyaanku lucu" Di mana letak kelucuannya?" tanya Oey Yok
Su. "Kau mengatakan itu mengintai dirimu, bukan?" tanya Kam Lian Cu
kemudian. Oey Yok Su mengangguk. "Ya, memang benar. Aku meminta kau bicara terus terang jangan
sampai membuatku marah, apa maksudmu, dengan mengintaiku
secara sembunyi-sembunyi seperti itu"!"
Gadis itu masih tertawa geli.
"Apakah aku perlu mengintai-intai seorang tua seperti engkau"
Apakah engkau si tua bangka yang telah jenggotan dan kumisan
putih seperti itu masih pantas diintip-intip olehku, seorang gadis
remaja" Kalau memang engkau seorang pemuda yang tampan,
mungkin masih ada harganya diintai olehku!"
2105 Mendengar jawaban Kam Lian Cu, tidak tertahan lagi Oey Yok Su
tertawa bergelak-gelak..... Dia tidak marah, malah dia merasa lucu
juga dengan jawaban si gadis.
"Ya, memang aku telah tua dan tidak pantas diintip oleh seorang
gadis remaja, dan kau tentu saja bukan mengintipku karena naksir
padaku! Tapi, aku menanyakan, apa maksudmu bersembunyi dan
mengintai apa yang tengah kulakukan"!"
Si gadis tersenyum. "Aku tertarik menyaksikan apa yang kau lakukan!" kata si gadis.
"Apa yang tengah kulakukan?" tanya Oey Yok Su.
Si gadis memperlihatkan sikap heran.
"Bukankah engkau tengah berusaha mengobati pemuda itu?"
tanya Kam Lian Cu. "Ihhhh!" berseru Oey Yok Su kaget, karena dia tidak menyangka
bahwa si gadis dapat menerkanya begitu tepat.
"Mengapa terkejut" Aku telah menyaksikan, bahwa engkau tengah
mengobati pemuda itu, bukankah demikian?" tanya Kam Lian Cu
lagi. 2106 Oey Yok Su menghela napas dia mengangguk.
"Matamu sangat tajam sekali," katanya.
"Tentu saja, aku masih muda, jarak yang jauh saja aku masih bisa
melihatnya dengan jelas, apa lagi dalam jarak pisah yang dekat
seperti ini.......!"
"Bukan itu maksudku!" kata Oey Yok Su
"Lalu apa maksudmu?"
Oey Yok Su menghela napas, katanya: "Aku tidak bermaksud
untuk secara berterang mengobati pemuda itu. Aku memang telah
mengobatinya, dengan cara menghajar dan melontarkannya,
sesungguhnya aku tengah mengerahkan tenaga dalamku, agar
beberapa bagian dari jalan darah pemuda itu dapat beredar
kembali dengan lancar..... sedangkan pemuda itu beranggapan
aku tengah menyiksanya! "Hemmm, lihatlah, pemuda itu sendiri tidak mengetahui bahwa
dirinya tengah kuobati. Sedangkan kau sekali melihat saja, engkau
telah mengetahui bahwa aku tengah berusaha mengobati pemuda
itu. Bukankah dengan demikian engkau sangat cerdik dan juga
sangat tajam sekali matamu?"
2107 Si gadis tersenyum, girang hatinya mendengar pujian tersebut, dia
bilang: "Ya, semua ini berkat pengajaran dari guruku!"
"Siapa gurumu?" tanya Oey Yok Su.
"Itu rahasiaku, kau tidak boleh tahu!" menyahuti si gadis dengan
manja. Oey Yok Su mendongkol lagi.
"Jangan main-main?"!" katanya.
"Siapa yang ingin main-main dengan aku" Bukankah sudah
sepantasnya orang setua engkau kuhormati, tidak berani aku
main-main dan bersikap kurang ajar?"!"
"Mengapa engkau tidak mau menjelaskan siapa gurumu dan siapa
namamu"!" kata Oey Yok Su.
"Itu hakku, bukankah engkau tidak bisa memaksa aku buat
memberitahukan siapa guruku dan siapa namaku?"
Oey Yok Su berobah mukanya.
"Aku akan memaksa kau memberitahukan siapa gurumu dan siapa
namamu?" katanya mengancam.
2108 "Hemmm, tidak mudah! Paling tidak dengan kepandaianmu, kau
cuma bisa membunuhku! Tapi kau jangan mimpi bisa mendesak
dan memaksa aku memberitahukan siapa guruku dan siapa
namaku!" "Tapi aku akan memaksamu!"
Setelah berkata begitu, tubuh Oey Yok Su telah bergerak sangat
gesit sekali, sehingga tidak bisa dilihat dengan pandangan mata
tahu-tahu dia telah berada di samping si gadis.
Kam Lian Cu sendiri kagum bukan main melihat gin-kang Oey Yok
Su, karena tahu-tahu jago tua itu telah berada di sampingnya.
Sesungguhnya Kam Lian Cu tengah merasa gentar dan jeri
berurusan dengan Oey Yok Su, yang diketahuinya memiliki adat
yang sangat ku-koay sekali.
Tapi sebagai seorang gadis yang cerdas, segera juga ia
mengetahui, seseorang yang memiliki adat sangat aneh, jelas
harus dihadapi dengan sikap yang ku-koay pula. Karena itu, dia
sengaja membawa lagak seperti itu, buat menghadapi Oey Yok Su.
Sekarang melihat Oey Yok Su hendak memaksa dirinya agar
memberitahukan nama gurunya dan namanya sendiri, dan Oey
2109 Yok Su dengan begitu lincah tahu-tahu telah berada di dekatnya,
tanpa Kam Lian Cu melihat jelas gerakannya, membuat si gadis
tercekat hatinya. Dan belum lagi si gadis sempat berkata apa-apa, justeru Oey Yok
Su telah berkata dengan suara yang dingin.
"Rebahlah!" Dan jari tangan Oey Yok Su telah bergerak
menotoknya. Tidak ampun lagi tubuh Kam Lian Cu terjungkal rubuh
tidak bisa bergerak. "Ohh, kau orang tua tidak tahu malu!" teriak Kam Lian Cu.
Walaupun dia dalam keadaan tertotok, akan tetapi dia tidak tertotok
pada jalan darah Ah-hiat atau jalan darah gagunya, sehingga dia
bisa berseru seperti itu. Dia cuma tertotok pada jalan darah
kakunya belaka, menyebabkan dia tidak bisa menggerakkan
tubuhnya. Oey Yok Su tertawa dingin.
"Hemmm, tidak tahu malu" Aku tidak tahu malu" Kau buktikan, apa
saja yang kulakukan sehingga engkau menyebutku sebagai
manusia tidak tahu malu"!"
2110 Kam Lian Cu sengit sekali bilang: "Hemm, tua bangka tidak tahu
malu! Bukankah dengan merubuhkan seorang golongan muda
seperti aku, dengan mengandalkan kepandaian buat menghina
golongan muda seperti aku, terlebih lagi seorang gadis yang tidak
berdaya, engkau merupakan seorang jago tua yang tidak tahu
malu"!" Muka Oey Yok Su dingin sekali.
"Aku tidak perduli apakah orang akan menyebutku si tua yang tidak
tahu malu atau bukan, tapi yang jelas, aku akan memaksa engkau
bicara yang jujur. Aku akan memaksa engkau, akan mengajari
engkau, agar lain kali janganlah jadi si bocah setan yang nakal,
yang main belit-belit jika bicara!"
Kam Lian Cu tercekat hatinya. Ia kaget mendengar perkataan Oey
Yok Su itu. "Apa yang ingin engkau katakan dan lakukan padaku"!" tanya Kam
Lian Cu kemudian. Oey Yok Su tertawa dingin.
"Aku akan memaksa engkau agar mau bicara dengan jujur, dengan
cara apapun juga?"!" kata Oey Yok Su kemudian.
2111 Kam Lian Cu jadi mengeluarkan keringat dingin. Memang Oey Yok
Su seorang yang memiliki perangai sangat ku-koay, maka apa pun
dapat dilakukannya. Karena itu, kalau sampai memang dia menurunkan tangannya,
berarti Kam Lian Cu akan menderita. Yang membuat dia lebih
kaget lagi ketika mendengar Oey Yok Su berkata:
"Aku akan membuka seluruh pakaianmu! Setiap kali aku bertanya
engkau tidak mau menjawab, maka aku akan membuka sepotong
bajumu! Begitu seterusnya, setiap satu jawaban yang tidak mau
kau berikan, aku akan melepaskan sepotong pakaianmu!"
Kam Lian Cu mengeluarkan seruan kaget. Inilah hebat.
Dia memang tidak takut untuk disiksa. Menghadapi lawan tangguh,
dia pun tidak jeri untuk menemui kematian. Tapi jika ingin
ditelanjangi seperti itu, tentu saja dia jadi gentar dan ketakutan
bukan main. "Manusia rendah! Manusia rendah!" memaki Kam Lian Cu kalang
kabutan. "Apakah dengan perbuatan seperti itu engkau bisa
mengangkat mukamu sebagai seorang tokoh sakti dalam rimba
persilatan"!" 2112 Oey Yok Su tertawa dingin.
"Aku tidak perlu muka terang atau muka gelap! Apa yang ingin
kulakukan pasti kulakukan!" katanya dengan tawar. "Kau tidak
perlu memaki-makiku, karena jika aku naik darah, hemmm,
hukuman yang kau terima tentu jauh lebih berat lagi.....!"
Mendengar ancaman Oey Yok Su seperti itu, Kam Lian Cu jadi
terdiam. Dia memutar otaknya, berusaha mencari akal, untuk
dapat menghadapi Oey Yok Su, si tua ku-koay itu.
Sedangkan Oey Yok Su telah berkata. "Sekarang kita mulai setiap
pertanyaan harus kau jawab. Jika memang tidak, aku akan segera
melepaskan sepotong pakaianmu. Begitu juga selanjutnya!"
Kam Lian Cu diam saja. Sedangkan Oey Yok Su telah berkata lagi. "Siapa namamu"!"
Kam Lian Cu menyahuti. "Engkau tidak perlu tahu!"
"Hemmmm, kalau begitu, sekarang giliran potongan pakaianmu
yang pertama kubuka!"
Sambil berkata begitu, tampak Oey Yok Su mengulurkan
tangannya buat membuka baju di sebelah atas dari Kam Lian Cu.
2113 Kam Lian Cu jadi gugup. "Tunggu dulu, hentikan!" kata Kam Lian Cu dengan suara berteriak.
Oey Yok Su tertawa dingin.
"Hemm, sudah kukatakan, jika memang engkau tidak mau
menjawab pertanyaanku, aku akan melepaskan sepotong pakaianmu, dan juga pada pertanyaan berikutnya!"
"Tapi aku telah menjawab pertanyaanmu itu!" kata Kam Lian Cu
kemudian dengan suara yang nyaring.
"Menjawab" Kau telah menjawab"!" tanya Oey Yok Su sambil
memandang dengan mata yang terbeliak lebar-lebar.
Sedangkan pada waktu itu terlihat betapa Kam Lian Cu tersenyum
memperoleh kemenangan. "Bukan tadi kau sendiri yang mengatakan, bahwa jika kau
mengajukan pertanyaan dan aku tidak menyahuti, maka kau akan
membuka sepotong pakaianku"!"
"Benar!" Oey Yok Su mengangguk.
2114 "Lalu, setelah aku menyahuti pertanyaanmu, mengapa engkau
masih hendak melepaskan sepotong pakaianku!?"tanya Kam Lian
Cu. "Kau telah menjawab pertanyaanku"!" tanya Oey Yok Su dengan
mata terbeliak. "Ohh, setan busuk, kau jangan coba-coba
mempermainkan diriku!"
"Aku tidak bermaksud mempermainkan dirimu, aku benar-benar
telah menyahuti! Tadi engkau bertanya dan aku telah menyahuti:
"Kau tidak perlu tahu! Bukankah itu sudah berarti aku memberikan
jawaban, yang kau inginkan"!"
Oey Yok Su terdiam sejenak. Dia mengakui, inilah disebabkan
ketidak telitiannya. Maka akhirnya dia bilang: "Jawaban yang ku inginkan adalah
jawaban yang benar. Jika memang engkau menjawabnya dengan
tidak bersungguh-sungguh, kuanggap engkau tidak memberikan
jawaban, dan hukuman itu akan kulaksanakan
Kam Lian Cu jadi tambah gugup. Jika memang nanti Oey Yok Su
membuktikan ancamannya, tentu dia akan menderita malu yang
luar biasa. Karena itu, dia terdiam saja, sedangkan matanya
memandang sekelilingnya, dia berusaha mencari akal.
2115 Melihat lagak si gadis, Oey Yok Su tertawa dingin.
"Hemmm, engkau tidak perlu mengharap dapat mencari akal untuk
meloloskan diri dari tangan Tong-shia?"! Kau harus menjawabnya pertanyaanku dengan benar. Sekali lagi engkau
main-main, aku tidak akan memperdulikan lagi kata-katamu!"


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Setelah berkata begitu, dengan memperlihatkan sikap sungguhsungguh, tampak Oey Yok Su bertanya lagi: "Siapa namamu"!"
Kam Lian Cu telah terdiam beberapa saat, kemudian dia bilang:
"Aku she Kam?".!"
"Aku tidak tanya she mu........ aku tanya siapa namamu"!" tanya
Oey Yok Su lagi. "Aku?" aku?"." Kam Lian Cu tidak segera menyahuti.
Tampaknya dia bimbang, tapi biarpun hatinya mendongkol, dia
ngeri dan takut sekali, kalau-kalau Oey Yok Su membuktikan
ancamannya tersebut. "Cepat katakan, atau memang perlu sepotong pakaianmu itu
dicopotkan....."!" tanya Oey Yok Su.
2116 Muka Kam Lian Cu berobah memerah, dia bilang: "Aku bernama
Kam Lian Cu?"!"
"Bagus! Begitulah kau harus menjawab setiap pertanyaanku!" kata
Oey Yok Su. Sedangkan Kam Lian Cu sengit sekali berkata: "Tapi aku bisa saja
memberikan jawaban palsu kepadamu!"
"Aku akan mengetahuinya jika memang kau memberikan jawaban
palsu padaku, karena itu, tanpa tawar menawar lagi, begitu aku
mengetahui engkau mendustai aku, segera aku akan membuka
sepotong pakaianmu! Karenanya engkau jangan bermimpi cobacoba untuk mendustai aku?".!"
Kam Lian Cu jadi bingung bukan main, karena ia mengetahui Oey
Yok Su memang bukan orang sembarangan.
"Siapa nama gurumu"!" tanya Oey Yok Su lagi.
Waktu itu tidak diperhatikannya sikap si gadis yang gugup sekali.
Dia mengajukan pertanyaannya dengan sikap seenaknya.
"Guruku"!"
"Ya, siapa gurumu" Siapa namanya"!"
2117 "Dia adalah ayahku!"
"Namanya"!" bentak Oey Yok Su.
"Namanya"!"
"Ya...... atau memang engkau menginginkan aku membuka
sepotong pakaianmu, dengan pura-pura memperpanjang dan
mengulur-ulur waktu seperti itu"!" mengancam Oey Yok Su.
"Dia?" dia bernama Kam Cu Ie?"!" menyahuti Kam Lian Cu
kemudian. "Kam Cu Ie"!" Oey Yok Su mengerutkan sepasang alisnya,
mengawasi si gadis beberapa saat.
Waktu itu tampak Kam Lian Cu mengangguk.
"Ya, guruku adalah ayahku. Ayahku bernama Kam Cu Ie?"!" kata
si gadis. "Apakah Kam Cu Ie, si tua bangka dari Barat daya yang terkenal
sebagai Siucai pemabokan"!"
Kam Lian Cu girang, dia mengangguk dengan segera.
2118 "Benar! Apakah kau kenal dengan ayahku"!" tanya Kam Lian Cu
penuh harap, karena jika saja Oey Yok Su kenal dengan ayahnya,
dengan memandang muka terang ayahnya niscaya dia tidak akan
dipermainkan Oey Yok Su lagi, dia akan dibebaskan.
"Cissss!" Tiba-tiba sekali Oey Yok Su meludah dan sikapnya dingin
sekali, sehingga Kam Lian Cu jadi memandang bengong kepada
Oey Yok Su. "Kenal ayahmu" Hemm, melihat tampangnya saja belum pernah!
Apakah sebangsa manusia seperti ia pantas menjadi kenalanku"
Apakah manusia seperti dia memang pantas untuk menjadi orang
yang diperhatikan olehku" Cissss, kenalpun tidak!"
Kembali satu kali Oey Yok Su meludah, bahkan waktu dia meludah
diperhatikannya sikap yang memandang hina dan rendah!
Bukan main sakit hati Kam Lian Cu, dia jadi kalap dan nekad,
malah dia membentak: "Ayahku pun tidak kesudian berkenalan dengan seorang manusia
jadi-jadian seperti engkau yang memiliki adat seperti adat setan
penasaran!" Makinya.
2119 "Apa?" melompat Oey Yok Su dari duduknya mendengar
perkataan dan makian dari si gadis, mukanya merah padam,
matanya terpentang lebar memancarkan hawa kemarahan.
Dialah seorang tokoh rimba persilatan yang sakti dan disegani oleh
seluruh orang rimba persilatan. Tapi sekarang dia dimaki seperti
itu oleh Kam Lian Cu, tentu saja darahnya jadi meluap mendidih.
Dia telah memandang bengis.
Kam Lian Cu yang telah memaki karena kalap dan lupa akan
dirinya disebabkan amarahnya mendengar ayahnya dihina.
Sekarang melihat sikap Oey Yok Su, jadi menggidik.
Dia teringat bahwa Oey Yok Su ini seorang yang ku-koay. Dia
gentar melihat sinar mata si kakek yang menyala bengis seperti itu.
"Apa yang kau bilang tadi?" tanya Oey Yok Su dengan suara yang
nyaring. Kam Lian Cu diam saja. "Jawab! Jika engkau tidak menjawab, mulutmu akan kurobek!"
ancam Oey Yok Su. 2120 Menggigil tubuh Kam Lian Cu karena perasaan gentar! Ia
mengetahui Oey Yok Su jika mengancam tentunya bukan
ancaman kosong belaka. Dia bisa saja memenuhi ancamannya itu, dan akan membuktikannya. Kalau sampai mulutnya dirobek, bukankah itu
merupakan bencana terburuk buat seumur hidupnya"
"Aku?", aku....... aku tidak bermaksud menghinamu, jika
memang engkau tidat menghina ayahku!" menyahuti si gadis
kemudian dengan gugup. Oey Yok Su berangsur-angsur berobah jadi tenang kembali.
Wajahnya pun tidak memperlihatkan sikap bengis seperti tadi,
karena perlahan-lahan amarahnya telah menurun kembali.
Dia pun teringat kepada puterinya sendiri, Oey Yong. Dia berpikir,
sebagai seorang gadis, yang ayahnya dihina, tentu saja si gadis
lupa diri. Mungkin jika urusan itu terjadi pada diri Oey Yong, di mana Kam
Lian Cu diganti sebagai Oey Yong, malah Oey Yong bisa-bisa
memaki kalang kabutan karena nekad.
2121 Karena teringat akan puterinya, berangsur kemarahan Oey Yok Su
jadi menurun. Walaupun dia memang seorang ku-koay, akan tetapi disebabkan
usianya yang memang telah meningkat semakin tua, dia jadi jauh
lebih sabar dibandingkan dulu-dulu.
Dulu jika dia tidak senang, murid-muridnya saja bisa dibikin
bercacad semuanya. Hanya disebabkan Bwee Tiauw Hong berdua
dengan suaminya telah mencuri kitabnya, dia juga telah
mematahkan seluruh kaki dari muridnya.
Bahkan Oey Yok Su telah melakukan pencarian dan pengejaran
pada Bwee Tiauw Hong, yang ketakutan setengah mati kalaukalau sampai terkejar oleh gurunya.
Sekarang si gadis justeru tampaknya tidak merasa takut pada Oey
Yok Su. Bahkan juga tampaknya memang ia tidak jeri untuk
menentang kata-kata Oey Yok Su.
Tentu saja hal ini membuat Oey Yok Su benar-benar jadi
mendongkol. Tapi dengan sifatnya yang ku-koay, ia malah jadi
menyukai juga gadis ini. 2122 Ia tidak bermaksud untuk menganiaya. Karena ia beranggapan
gadis ini memang gagah dengan sikapnya dan juga berani sekali,
patut dihargai sifatnya yang gagah itu.
Oey Yok Su menghela napas, kemudian dia memandang kepada
si gadis. Dia memperdulikan telah bilang: keselamatan "Baiklah, jiwamu, jika kau dengan ingin tidak membalas perasaan tidak senangmu itu dengan memakiku. Hemmm, berarti
tidak ada jalan lain lagi kau akan mati karenanya!"
Si gadis she Kam jadi terdiam beberapa saat. Betapapun juga
memang Oey Yok Su seorang yang ku-koay sekali. Dengan
demikian tentu saja membuat dia jadi putus asa.
Dan akhirnya berobah jadi tenang. "Baiklah! Dari pada aku mati di
tangannya dengan percuma, lebih baik jika aku memakinya dulu!"
Karena berpikir begitu, segera juga tampak Kam Lian Cu telah
membuka mulutnya, memaki:
"Baiklah, kau ingin membunuhku, bunuhlah. Aku tidak akan gentar
menghadapi kematian, tapi kau sebangsa manusia pengecut, kau
yang hanya pandai menghina manusia dari golongan muda yang
tidak berdaya..... 2123 "Kau akan menjadi bahan tertawaan dari orang orang gagah dalam
rimba persilatan! Kecewa kau memiliki nama besar jika memang
kau hanya pandai menghina orang yang tidak berdaya!"
Muka Oey Yok Su merah. "Siapa yang kau anggap pantas menjadi lawanku?" tanya Oey Yok
Su dengan suara yang dingin. "Apakah ayahmu?"
Kam Lian Cu tertawa dingin.
"Hemmmmm..... banyak
orang bisa menjadi tandinganmu!
Walaupun seorang yang memiliki tingkat lebih rendah dari kau, tapi
jika memang bertempur aecara jujur, tentu akan dapat menghadapi
dirimu dengan sebaik-baiknya?". sayangnya justeru engkau
seringkali melakukan hal-hal yang sangat memalukan dan curang
sekali untuk merebut kemenangan.......!"
Merah muka Oey Yok Su. "Kau jangan menuduh sembarangan"...!" katanya sengit.
"Aku bukan menuduh, itu kenyataan!"
2124 "Siapa yang pernah mengalami hal itu dariku"!" bentak Oey Yok
Su, "Jika memang engkau tidak dapat memberikan bukti, maka
engkau akan kusiksa hebat......!"
"Kau ingin bukti?" tanya si gadis she Kam tersebut tertawa dingin.
Muka Oey Yok Su tampak dingin sekali, dengan suara yang tawar
ia bilang: "Ya, jika engkau tidak dapat memberikan bukti, maka ke
dua kakimu akan kupatahkan!"
Waktu berkata begitu bengis bukan main sikap Oey Yok Su. Ko Tie
yang mendengar suara Oey Yok Su sampai menggigil karena ia
tergetar hatinya dan menguatirkan akan diri gadis she Kam
tersebut. "Gampang, aku memiliki bukti yang tidak mungkin kau bisa
sangkal!" menyahuti Kam Lian Cu dengan suara yang dingin,
sikapnya tabah sekali. "Katakan!" bentak Oey Yok Su.
"Hemmm, sekarang saja sudah ada buktinya!" kata Kam Lian Cu
dengan tawar. 2125 "Apa?" mata Oey Yok Su terpentang lebar-lebar, namun akhirnya
tampak wajahnya muram. "Akulah sebagai bukti nyata, karena aku orang yang mengalami
betapa engkau perlakukan tidak baik!" Begitulah kata Kam Lian Cu
dengan suara yang tawar. Oey Yok Su tidak bilang apa-apa lagi wajahnya muram. Dia
mengangkat kepalanya, memandang kepada langit, kemudian dia
bersenandung "Hujan dengan salju suara turun yang perlahan: tipis sekali, dan mendung tebal telah menyelimuti bumi?"!"
Sambil bersenandung begitu, dia melangkah perlahan akan
meninggalkan tempat tersebut.
"Heei tunggu dulu?"!" teriak Kam Lian Cu nyaring.
Oey Yok Su menoleh tanpa mengatakan apa-apa.
"Kau belum menyembuhkan luka dia.....!" Bilang Kam Lian Cu
sambil memonyongkan mulutnya kepada Ko Tie yang masih rebah
di atas tanah. 2126 Oey Yok Su tidak menyahuti, dia telah kembali melangkah buat
pergi meninggalkan tempat tersebut. Suara senandungnya
terdengar sangat samar. Dikala itu Kam Lian Cu jadi mendongkol sekali.
"Engkaulah seorang manusia tidak tahu diri, karena telah
melakukan sesuatu hanya setengah jalan dan benar-benar tidak
tahu malu!" teriak si gadis.
Oey Yok Su seperti tidak mendengarnya, sebentar saja ia telah
lenyap dari pandangan mata.
Kam Lian Cu jadi gugup, karena dia dalam keadaan tertotok,
sedangkan Ko Tie rebah dalam keadaan tidak berdaya.
Waktu itu, Ko Tie telah mengawasi si gadis, perlahan-lahan
bibirnya tersenyum! Ia merasa lucu dan geli melihat gadis she Kam
ini berhasil menghadapi Oey Yok Su, mempermainkannya.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya Kam Lian Cu kemudian sambil
tersenyum juga. "Tidak apa-apa?". mungkin juga benar apa yang dilakukan Oey
Yok Su tadi merupakan suatu cara pengobatan buat diriku......
2127 karena sekarang aku merasakan betapa napasku telah dapat
berjalan lancar dan lurus kembali.
Kam Lian Cu mengangguk dan berkata dengan suara yang
perlahan: "Dia sesungguhnya tidak bermaksud buruk padaku....."
"Tapi kita dalam keadaan tidak berdaya. Kau dalam keadaan
tertotok, sedangkan aku dalam keadaan tidak berdaya.....!" kata Ko
Tie kemudian. "Ya...... itulah yang mempersulit kita?"!" kata Kam Lian Cu.


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Hemmm...... jika memang demikian halnya baiklah. Jika kita
berdiam saja beberapa saat, karena tidak lama lagi tentu
totokannya pada tubuhku akan segera terbuka dengan sendirinya
setelah lewat beberapa saat!"
Ko Tie mengangguk. Tapi bersamaan dengan dia mengangguk waktu itu terdengar
suara yang samar sekali. suara yang aneh terdengar di kejauhan.
Kemudian suara itu lenyap.
"Suara apa itu?" kata Kam Lian Cu dengan wajah memperlihatkan
perasaan heran. 2128 "Entah.....!" menyahuti Ko Tie.
"Suara itu aneh sekali, apakah Oey Yok Su yang berseru seperti
itu"!" "Kukira bukan.....!" menyahuti Ko Tie.
Begitulah, mereka telah terdiam lagi.
Suara aneh itu terdengar lagi semakin dekat juga.
Aneh sekali suara tersebut, karena seperti suara lolong serigala,
tapi juga seperti pekik seorang bayi.
Dikala itu Ko Tie telah memandang kepada Kam Lian Cu katanya:
"Kukira telah mendatangi seseorang yang agak luar biasa ke
tempat ini, nona Kam.....!"
Kam Lian Cu mengangguk. "Kukira juga begitu.....!"
Baru saja Kam Lian Cu berkata sampai di situ, justeru terlihat
sesosok tubuh mendatangi cepat sekali, gesit bukan main
gerakannya, tubuhnya begitu ringan.
2129 Kam Lian Cu dan Ko Tie mengawasinya. Mereka melihat yang baru
muncul itu bukan seorang manusia. Melainkan seekor kera yang
tinggi besar. Kera raksasa itu, yang setinggi manusia dewasa, yang
mulutnya menyeringai, selalu mengeluarkan bunyi yang aneh.
Yang luar biasa, justeru tubuh kera itu, yang kurus memanjang ke
atas, dapat bergerak begitu lincah dan gesit sekali, seakan juga
seorang ahli gin-kang yang mahir sekali.
Kam Lian Cu dan Ko Tie saling pandang dengan hati berdebar,
karena mereka kuatir kera itu akan menganiaya mereka di saat
mereka dalam keadaan tidak berdaya.
Kera tersebut telah berseru nyaring lagi, dia menari-nari beberapa
saat, di mana ia telah berusaha mengelilingi Kam Lian Cu, seakan
juga ia tengah menemukan sesuatu yang menggembirakan
hatinya. Suara pekikannya juga terdengar berulang kali.
Tapi suatu saat, ketika ia melihat Ko Tie yang menggeletak tidak
jauh dari tempat itu, mendadak saja ia mengeluarkan suara pekik
yang menyeramkan. Matanya mendelik bengis.
2130 Ko Tie terkejut. Sinar mata yang buas memperlihatkan kera itu
tidak bermaksud baik padanya.
Kera itu juga telah melompat ke dekatnya menghampiri dengan
sikap mengancam. Mulut kera itu mengeluarkan suara pekik yang
menyeramkan. Di antara keadaan yang hening mengerikan yang menegangkan
Bendera Maut 1 Harimau Kemala Putih Karya Khu Lung Kedele Maut 15
^