Pencarian

Telapak Setan 10

Telapak Setan Karya Khu Lung Bagian 10


"Baiklah " akhirnya dengan suara apa boleh buat Gak In Ling berseru," aku akan
berusaha dengan sepenuh tenaga."
592 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Habis berkata ia tarik napas panjang, kemudian salurkan segenap kekuatan hawa
muminya kedalam tubuh Dewi
burung Horg melewati jalan darah Pay-sim-hiat diatas punggungnya.
Meskipun diluaran Dewi burung Hong mengatakan tidak mau, tetapi ia takut kalau
Gak In Ling benar kehilangan banyak tenaga, diam-diam hawa murninya segera
dihimpun untuk mengobati luka dalam yang diderita olehnya.
Waktu berlalu dalam keheningan dan kesunyian,
sepertanak nasi lewat tanpa terasa, keadaan dari Gak In Ling justru berlawanan
dengan keadaan dari Dewi burung Hong.
Kalau wajah Gak In Ling dari merah padam berubah
menjadi pucat pias, maka wajah gadis tersebut dari pucat pias berubah menjadi
merah dadu. Perlahan-lahan Dewi burung Hong membuka matanya yang jeli dan memandang sekejap
ke arah Gak In Ling yang sedang duduk mengatur pernapasan dengan penuh perasaan
kasihan, dengan manja dan lembut ia menyandarkan diri didalam pelukan Gak In
Ling, tubuhnya sedikitpun tak berani bergerak seakan-akan seekor domba yang
jinak. Akhirnya Gak In Ling membuka sepasang matanya, dengan suara berat ia
berkata. "sekarang, bagaimana perasaan nona ?"
Dewi burung hing menempelkan wajahnya diatas bahu Gak In Ling, lalu menjawab
dengan lembut. "Luka dalamku telah sembuh, pundakmu pasti amat sakit bukan ?"
Sambil berkata dengan jari tangannya yang halus dia membersihkan noda darah yang
mengotori pundak pemuda itu.
Gak In Ling tertawa tawa, ia menjawab. "Tidak apa-apa, racun apa sih yang telah
bersarang ditubuhmu ?"
593 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Air muka Dewi hong berubah hebat, dengan suara berat dia menjawab.
"Kelabang bersayap emas, mereka menerobos keluar lewat celah-celah batu cadas
tersebut, pada saat itu aku sedang menyandar diatas situ" Sambil berkata ia
tuding sebuah celah batu di belakang tubuhnya.
Gak ln Ling segera menyapu sekejap kearah belakang, dengan cepat hatinya merasa
terperanjat, pada saat itu tampaklah diatas tanah bergerak seekor kelabang
bersayap emas berkepala merah yang besar sekali, dengan kakinya yang berjumlah
ratusan binatang itu sedang merayap menjauh.
Dengan perasaan tidak tenang Gak In Ling segera berseru.
"Lalu... ba bagaimana baiknya ?""
"Apakah engkau mempunyai obat pemunah untuk
menawarkan racun kelabang itu?" Perlahan-lahan Dewi burung hong memeluk anak
muda itu erat-erat, kemudian menggeleng,
"Tidak ada, cuma selama berada disampingmu aku tidak akan merasa takut..."
"Tapi aku juga tidak memiliki obat untuk memunahkan racun tersebut ..." seru Gak
In Ling dengan gelisah. Tiba-tiba Dewi burung hong angkat kepala dan menatap wajah Gak ln Ling, serunya.
"Aku tidak takut mati, karena..."
"Akhirnya kita akan dapatkan juga obat pemunah tersebut "
Sambung sang pemuda dengan cepat.
Dewi burung hong tertawa merdu. "Kenapa engkau akan cari obat pemunah tersebut"
cintakah engkau kepadaku?"
Mendadak serentetan suara teguran yang keras bagaikan guntur berkumandang keluar
dari dalam gua. "ciiitt Ciiitt melulu kalian sedang meributkan apa sih ?""
594 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ketika mendengar teguran tersebut, dua orang itu merasa terperanjat, mereka tak
pernah mengira kalau didalam gua batu ternyata masih ada orang lain yang berdiam
disitu. Dengan cepat kedua pemuda-pemudi itu putar badan dan berpaling kearah mana
berasalnya suara itu, tetapi dengan cepat mereka dibikin terperanjat, pikirnya.
"Aaaah Sungguh tak kusangka kalau dikolong langit terdapat seorang manusia yang
begitu tinggi " Tampaklah dari balik gua batu yang tingginya satu tombak, ketika itu tampaklah
seorang manusia raksasa dengan badan dibongkokkan sedang berjalan keluar, karena
orang itu sedang membungkukkan badan maka sukar untuk menilai
seberapakah badannya yang sebenarnya.
Tampaklah orang itu berkaki telanjang, telapak kakinya mencapai dua tiga depa
besarnya, pada pinggangnya terikat selapis kulit macan kumbang, kakinya besar
seperti dahan pohon, sepasang tangannya yang terkulai kebawah panjang sekali
sehingga hampir menyentuh tanah.
Kulit badan orang ini berwarna hijau tembaga, ototnya pada menonjol keluar
semua, sekilas memandang dapat diketahui bahwa orang ini memiliki tenaga raksasa
yang luar biasa dahsyatnya, akan tetapi yang aneh ternyata paras mukanya
berwarna merah padam bagaikan darah, alis yang tebal berdiri lurus bagaikan
kawat, matanya besar bagaikan lampu sorot dan memancarkan sinar tajam, hidung
besar mulut lebar dengan rambut panjang terurai sepundak.
potongan badannya bengis dan mengerikan sekali.
Perlahan-lahan Gak In Ling mendorong tubuh Dewi burung hong kesamping kemudian
bangun berdiri, katanya. "Apakah engkau penjaga dari gua batu ini?"
"Sedikitpun tidak salah, mau apa kalian datang kemari ?"
Teriak raksasa bermuka merah dengan suaranya yang keras 595
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bagaikan guntur. Satu ingatan segera berkelebat lewat dalam benak Gak In Ling,
tiba-tiba ujarnya sambil tertawa.
"Adikku terpagut kelabang bersayapmu, aku datang untuk mencari obat pemunahnya,
mungkin dalam gua ini terdapat obat pemunahnya ?"
Dewi burung hong merasa amat girang ketika mendengar Gak In Ling membahasakan
dirinya sebagai "adik," perasaan semacam ini belum pernah dialami oleh gembong
iblis pembunuh manusia tak berkedip ini sebelumnya.
Raksasa bermuka merah itu tidak tahu kalau Gak In Ling sedang membohongi
dirinya, ia segera berhenti berjalan dan melototkan sepasang matanya yang besar
bulat-bulat, teriaknya. "oooohh Jadi engkau juga tahu kalau di dalam gua ini terdapat seekor ular
berjengger ?" Gak In Ling tidak kenal apakah "ular berjengger" itu, tetapi dia tahu bahwa ular
tersebut pasti dapat memunahkan racun keji dari kelabang bersayap emas, dalam
hati segera pikirnya. "orang ini tidak terlalu cerdik, apa salahnya kalau kupancing keterangannya
lewat pembicaraan orang ini, mungkin saja dapat kuketahui benarkah ular
berjengger itu dapat memunahkan racun keji atau tidak." Setelah ambil keputusan,
ia segera berkata. "Ular berjengger adalah benda yang paling mustajab untuk memunahkan pelbagai
macam racun dikolong langit, tentu saja akupun mengetahui akan manfaat ular
tersebut." Raksasa bermuka merah itu menjadi terperanjat sekali, serunya
kemudian dengan cepat. "Bajingan cilik, jadi engkau pun berhasrat untuk mendapatkan ular mustika
tersebut " dengan susah payah aku telah berjaga selama tiga tahun ditempat ini,
dengan susah payah pula berhasil kutemukan pintu masuknya, sekarang 596
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
datang-datang engkau hendak cari keuntungan- Huuuh Tindakkanmu ini benar-benar
terlalu memandang rendah aku Hiat-bin Kim-kong malaikat raksasa berwajah merah."
Habis berkata dengan wajah penuh kegusaran ia berjalan maju kearah depan-Pada
saat itu Dewi burung hong keracunan hebat dan tubuhnya tak dapat berkutik,
melihat kejadian itu segera teriaknya. "Engkoh Ling, jangan biarkan dia keluar"
Panggilan "engko Ling" tersebut diutarakan begitu biasa dan luwes, sedikit pun
tidak nampak seperti dipaksakan-Rupanya Gak In Ling pun mempunyai jalan pikiran
yang sama dengan gadis tersebut, dengan cepat ia membentak keras.
"Berhenti " Kalau engkau berani maju setindak lagi kedepan, jangan salahkan
kalau aku tidak akan berlaku sungkan-sungkan lagi terhadap dirimu."
Sambil berkata hawa murni yang dimilikinya segera dihimpun kedalam telapak siap
menghadapi segala kemungkinan yang tidak diinginkan-
Hiat-bin Kim-kong Malaikat raksasa berwajah merah sangat mengandalkan otot kawat
tulang besi yang dimilikinya, dengan kekebalan tubuhnya pukulan dan bacokan
senjata tak mempan bagi dirinya, tentu saja terhadap diri Gak in Ling ia tak
pandang sebelah matapun. Mendengar ancaman ia segera tertawa lebar dan berkata.
"Haaaahh haaaaahh........ haaaahh., setan cilik, kalau engkau merasa punya
kepandaian, silahkan saja coba menghantam tubuhku "
Dengan tanpa memperdulikan ancaman lawan, dengan
langkah lebar dia berjalan keluar dari gua tersebut.
597 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling yang menyaksikan kejadian itu menjadi gelisah sekali, ia segera
membentak nyaring. "Hmm Rupanya engkau cari mampus, lihat serangan "
Dengan jurus Tui-jong-wong-gwee atau mendorong jendela melihat rembulan, sebuah
pukulan segera dilepaskan kedalam gua.
Angin pukulan dengan cepat menerobos masuk kedalam gua, berhubung gua itu
terlindung oleh dinding yang kuat maka angin serangan menggumpal menjadi satu
tanpa buyar, karena itulah kendatipun Gak In Ling hanya menggunakan tenaga murni
sebesar enam bagian, namun daya
penghancurnya benar-benar mengerikan hati.
Hiat-bin Kim-hong malaikat raksasa berwajah merah segera tertawa terbahak-bahak.
"Haaaaahh, haaaahh haaaaahh aku sih tidak akan takut menghadapi pukulan itu."
Sambil berkata ia tetap melanjutkan langkahnya keluar dari gua tersebut,
terhadap datangnya ancaman yang sangat hebat itu, orang tadi sedikitpun tidak
menggubris atau menunjukkan tanda-tanda hendak melakukan perlawanan.
"Blaaaamm " Terdengar benturan keras yang memekikkan telinga menggeletar didalam
gua tersebut, hancuran batu berhamburan di empat penjuru. Malaikat raksasa
berwajah merah tertawa keras, ejeknya. "ooooh Seranganmu itu memang bertenaga
juga." Gak In Ling segera menengadah keatas, melihat apa yang terjadi, ia merasa amat
terperanjat pikirnya. "Dalam serangan yang kulancarkan barusan kendatipun tidak menggunakan tenaga
yang penuh namun sedikit banyak mengandung kekuatan sebesar satu laksa kati,
namun ia mampu menahan pukulanku dengan tubuhnya, bukan saja sama sekali tidak
terluka bahkan cuma tergetar mundur dua langkah belaka kepandaian ampuh apakah
yang dia miliki. ?" 598 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Berpikir sampai disitu, ia tak berani bertindak gegabah, sambil membentak keras
tubuhnya segera menerjang maju kedepan, sebuah pukulan yang maha dahsyatpun
dilepaskan kearah tubuh raksasa itu.
"coba sambutlah seranganku ini lagi " Pemuda she Gak itu membentak keras.
Dengan jurus Hiat-yu Seng-hong hujan darah angin amis, pukulan maut tersebut
dilepaskan ke muka. Cahaya merah yang berlapis-lapis seketika mencapai keempat penjuru, tiada
desingan tajam tiada hembusan angin puyuh, tapi terdapat selapis hawa tekanan
tak berwujud yang menekan di dada lawannya.
"Bluuuumm " Dentuman keras bergeletar diudara, diikuti terdengarlah Hiat-bin Kim
hong Malaikat raksasa berwajah merah berseru tertahan, ketika Gak In Ling angkat
kepalanya memandang kedepan maka kali ini tampaklah olehnya bahwa malaikat
raksasa berwajah merah terdorong mundur sejauh tujuh delapan depa ke- belakang,
sepasang telapaknya yang besar seperti kipas mendekap dadanya kencang-kencang,
jelas dalam pukulan tersebut dia telah menderita rasa sakit yang cukup parah.
Rasa terkejut yang dialami Gak In Ling kali inijauh lebih hebat dari keadaan
semula, dengan hati terkesiap pikirnya.
"Bagaimana ini " Kenapa pukulan telapak maut juga tak mampu untuk melukai
dirinya?" Malaikat raksasa berwajah merah melototkan sepasang matanya bulat-bulat, setelah
mengawasi Gak In Ling beberapa saat lamanya, ia tak berani maju kedepan lebih
jauh. Mendadak seperti sudah teringat akan sesuatu ujarnya.
"Gua ini terlalu rendah, gerak gerikku tidak leluasa kalau harus bertarung
ditempai ini, tetapi asal aku tetap bertahan didalam gua bila kalian membutuhkan
benda itu maka silahkan 599
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
saja masuk kedalam gua dan berkelahi lebih dahulu dengan aku."
Habis berkata tanpa menunggu jawaban lagi dia putar badan dan berjalan masuk
kedalam gua, dalam sekejap mata bayangan tubuhnya telah lenyap dibalik tikungan-
Gak In Ling tak pernah menyangka kalau orang kasar seperti malaikat raksasa itu
mempunyai kecerdikan untuk bertahan dalam gua tersebut, dengan perasaan apa
boleh buat dia segera berpaling kearah Dewi burung hong dan berseru.
"Nona, agaknya terpaksa harus melakukan perjalanan sendiri untuk memasuki gua
tersebut." "Tidak Jangan memasuki gua tersebut."
Teriak Dewi burung hong dengan hati terperanjat, "aku...
aku takut seorang diri berada disini "
Suatu kejadian yang aneh sekali, seorang perempuan iblis yang tidak takut langit
tidak takut bumi, ternyata merasa takut untuk berada seorang diri di luar gua.
Gak In Ling segera maju menghampiri gadis itu sambil berkata. "Kalau begitu,
mari kita masuk bersama "
Merah padam selembar wajah Dewi burung hong karena jengah, ia tundukan kepalanya
sambil berbisik. "Aku aku..."
Gak In Ling tahu bahwa gadis tersebut sudah tak dapat berjalan sendiri, ia maju
kedepan dan memeluk sang dara tersebut kedalam rangkulannya, kemudian bertanya.
"Bagaimana dengan burung hong ini ?"
Air muka Dewi burung hong berubah semakin merah
karena jengah, dengan tersipuh-sipu ia benamkan kepalanya kedalam rangkulan
pemuda she Gak itu, serunya dengan manja. "Dia akan mengikuti dibelakang kita "
600 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kemudian sambil berpaling kearah burung hong yang bertengger disampingnya, ia
berseru. "Hong-ji, mari ikut kami "
Gak In Ling tidak ragu-ragu lagi, sambil menggendong badan Dewi burung hong
berjalanlah mereka memasuki gua, sedangkan burung hong itu benar-benar cerdik,
ia pun mengikuti dibelakang tubuhnya.
Suasana dalam gua tersebutjauh lebih gelap dari keadaan diluar, meskipun ilmu
silat yang dimiliki kedua orang itu amat sempurna, itupun tak dapat memandang
benda yang berada lima tombak dihadapannya, terutama sekali Dewi burung hong
yang sedang keracunan hebat dan tak dapat mengerahkan tenaganya, benda apapun
tak dapat terlihat olehnya.
Sambil memeluk tubuh Gak In Ling kencang-kencang, ujarnya dengan perasaan tidak
tenang. "Aku tak dapat melihat apa-apa, kau kau tidak akan meninggalkan aku seorang diri
bukan ?" Gak In Ling merasakan suaranya agak gemetar, seakanakan ia telah pulih kembali
ifat kegadisannya, tak tahan sambil membelai rambut gadis itu sahutnya.
"Tidak. aku tak akan membiarkan engkau seorang diri, kalau tidak aku pun tak
akan membawa serta engkau masuk kedalam gua"
Dewi burung hong menyandarkan kepalanya semakin rapat diatas dada Gak In Ling,
ujarnya dengan lembut. "Engko Ling, aku aku cinta padamu, sejak pertama kali berjumpa dengan engkau,
aku selalu merasa tak mampu untuk menguasai diri sendiri, oleh sebab itulah
kuhajar dirimu sampai terluka parah, diam-diam aku telah kembali lagi untuk
menengok dirimu." Satu ingatan dengan cepat berkelebat dalam benak Gak In Ling.
tanyanya. "Apakah engkau yang telah menyembuhkan luka dalamku ?"
601 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Benar, kemudian aku takut engkau merasa kedinginan dibukit Tiang-pekssan, maka
kubawa engkau kesitu."
Gak In Ling menjadi sangat terharu mendengar perkataan tersebut, serunya tanpa
sadar. "Mengapa engkau bersikap begitu baik terhadap diriku ?"


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dengan lembut dan halus tangannya membelai punggung gadis tersebut.
"Dahulu aku sendiripun tak tahu mengapa dapat berbuat demikian," jawab Dewi
burung hong dengan manja,
"kemudian setelah aku salah melukai dirimu, kemudian menyembuhkan pula lukamu,
aku baru menyadari bahwa aku sebenarnya amat menyintai dirimu." Dengan nada
berat Gak In Ling menghela napas panjang. "Aaaaaii., Engkau telah salah
mencintai orang, " bisiknya .
"Kenapa " Engkau tidak menyintai diriku?" Seru gadis tersebut dengan hati kaget,
tercengang dan sedih. Gak In Ling berusaha keras untuk menekan perasaan hati sendiri, sahutnya dengan
lirih. "Tidak Lain kali engkau akan memahami dengan sendiri."
"Aku apa yang akan kupahami ?"
Dalam pada itu mereka berdua sudah hampir tiba disebelah tikungan, Gak In Ling
segera menjawab. "Aku hanya ada sisa waktu selama dua bulan saja untuk hidup dikolong langit."
Tiba-tiba pandangan mata mereka menjadi silau, dan tahu-tahu sampailah kedua
orang itu didepan pintu sebuah ruang batu yang luar biasa besarnya.
Diatas dinding dalam ruangan tersebut tergantunglah dua biji mutiara sebesar
telur bebek. begitu terang cahaya yang 602
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memancar keluar membuat ruangan tersebut menjadi terang benderang bagaikan
disiang hari saja. Baru saja Gak In Ling melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut, terdengarlah
Malaikat raksasa bermuka merah berteriak keras.
"Waduuuuhh waduuuuhh........ rupanya engkau memang bernyali besar, berani betul
datang kemari." Dengan cepat Gak In Ling menyapu sekejap seluruh ruang batu tersebut, ia melihat
Malaikat raksasa bermuka merah sedang duduk di atas sebuah batu besar yang
berhadapan dengan pintu masuk, pada sudut kanan ruangan itu
bertumpuklah pelbagai macam barang ya porak poranda tidak karuan, rupanya benda-
benda itu baru saja disingkirkan Hiat-bin Kim-kong dari ruang tersebut agar
tidak mengganggu gerakannya bila terjadi pertarungan
Perlahan-lahan Gak in Ling menurunkan tubuh Dewi burung hong ditepi pintu, baru
saja dia akan bangkit berdiri, gadis itu telah menarik tangannya sambil
berpesan. "Engkoh Ling, orang ini mempunyai ilmu weduk yang kebal terhadap pukulan, engkau
harus berhati-hati dalam menghadapi dirinya, aku rasa kalau engkau turun tangan
terhadap bagian bawah ketiaknya, engkau pasti akan berhasil merobohkan orang
itu." suaranya penuh perasaan kuatir dan tidak tenang.
"Aku tahu "Jawab Gak In Ling sambil mengangguk, ia putar badan dan segera maju
ke depan-Sementara itu Hiat-bin Kim-hong Malaikat raksasa berwajah merah telah
bangkit berdiri, Gak in Ling dapat melihat tinggi badan orang ini mencapai satu
tombak lebih lima enam depa, berdiri tegak dihadapannya persis seperti sebuah
pagoda baja. Gak In Ling segera melangkah maju kedepan, serunya.
603 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku tidak sungguh-sungguh ingin mendapatkan Ular mustika tersebut, asal engkau
punya obat pemunah dan dapat memunahkan racun kelabang sayap emas yang diderita
adikku, aku segera akan berlalu tinggalkan tempat ini."
"Kecuali ular mustika itu, tiada benda lain yang dapat memunahkan racun
tersebut," tukas Malaikat raksasa bermuka merah dengan cepat.
"Kalau begitu bagaimana kita bekerja sama untuk membinasakan ular mustika itu,
kemudian engkau bagikan sedikit saja ular mustika tersebut buat kami ?" Malaikat
raksasa bermuka merah gelengkan kepalanya.
"Aku sudah tiga tahun larrnnya menunggu disini, tujuannya tidak lain adalah
untuk mendapatkan seekor ular yang utuh, sudah tentu aku tidak bersedia untuk
membagikan ular itu buat kalian-"
Gak In Ling tidak ingin beradu kekuatan dengan manusia tersebut, sebab dia
kuatir bila waktu berlarut terlalu lama maka racun keji yang mengeram dalam
tubuh Dewi burung hong akan menyerang kedalam hatinya sehingga jiwa gadis itu
tak tertolong lagi. Akan tetapi sesudah Malaikat raksasa bermuka merah bersikeras menampik
tawarannya, pemuda itupun dibuat kehabisan akal, dalam gugup nya dengan air muka
berkenyit ia berseru. "Kalau begitu, terpaksa kita harus adu kekuatan ?"
"Haaaaahh haaaaahh haaaahh . sedikitpun tidak salah,"
jawab malaikat raksasa bermuka merah sambil tertawa keras,
"hanya ada satu jalan bagimu yakni beradu kekuatan untuk menentukan mati hidup,
cuma saja kalau aku yang begini besar mesti menghantam dirimu sama keadaannya
seperti orang dewasa menganiaya anak kecil, menurut pendapatku begini saja,
bagaimana kalau engkau hantam diriku tiga kali sedang aku akan membalas satu
kali saja ?" 604 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling tertawa dingin-
"Heeeehh heeeeeehh heeeehh aku tak mau cari
keuntungan tersebut, lebih baik kita andalkan kemampuan masing-masing saja..."
"Engkau tak akan mampu mengalahkan diri ku," seru malaikat raksasa bermuka merah
sambil maju selangkah kedepan.
Gak In Ling takut waktu berlarut-larut lebih jauh, sambil tertawa dingin dia
segera berseru. "Ucapan semacam itu masih terlalu pagi untuk dibicarakan, sambut dahulu sebuah
pukulanku ini " Seraya berkata dengan jurus Hiat-yu Seng- hong atau hujan darah angin amis dia
hantam dada raksasa tersebut.
Ketika berada dimulut gua tadi Malaikat raksasa berwajah merah sudah pernah
merasakan kurugian besar karena pukulan maut Gak In Ling, sekarang sesudah
menyaksikan datangnya serangan membawa cahaya merah, ia tak berani bertindak
gegabah, buru-buru badannya berkelit kesamping iaiu melancarkan sebuah tendangan
kilat kearah si anak muda itu.
Jangan dilihat perawakan tubuhnya yang tinggi besar dan ketoloi-toloian,
ternyata ketika melancarkan serangan gerakan tubuhnya cepat sekali bagaikan
sambaran kilat, tendangan yang di lancarkan itu hampir boleh dibilang dilakukan
dalam waktu yang bersamaan-Gak In Ling sendiripun mengetahui kecuali angin
pukulannya bersarang dibalik pada sasarannya, tiada kegunaan besar yang dapat
diperoleh dirinya, maka ketika melihat pemuda itu berkelit dari datangnya
ancaman, buru-buru dia buyarkan serangan dan berganti gerakan,
denganjurus Tiat hiat-tiang-shiat atau darah berceceran 605
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ditembok besar secepat kilat ia bacok kaki Malaikat raksasa bermuka merah yang
menyerang datang. Mimpipun Malaikat raksasa tak pernah menyangka kalau Gak In Ling bisa merubah
serangan ditengah jalan dengan begitu cepat, untuk berkelit sudah tak sempat
lagi.. Blaaamm Telapak kakinya sudah termakan oleh pukulan tersebut dengan
telak. "Aduuuuhh " Malaikat raksasa itu menjerit kesakitan, dengan cepat badannya
mundur tiga langkah kebelakang, namun kaki tersebut masih tetap utuh seperti
sedia kala. Gak In Ling sendiri, ketika serangannya berhasil menghajar kaki Malaikat raksasa
bermuka merah, ia merasakan tangannya seakan-akan sedang menghantam sebuah baja
yang sangat kuat telapaknya terasa panas, linu dan sakit sekali, hatinya menjadi
terkesiap. pikirnya. "Kepandaian yang dilatih orang ini pasti bukan ilmu weduk biasa yang kebal
terhadap pukulan, sebab betapa
sempurnanya seseorang berlatih ilmu weduk tak mungkin dia mampu untuk menahan
pukulanku ini " Malaikat raksasa berwajah merah sendiripun merasa luar biasa terperanjatnya,
diam-diam ia berpikir. "Usia bocah itu masih muda, kenapa setiap pukulan yang dilancarkan olehnya
begitu berat dan mantap ?"
Diam-diam Gak In Ling menghimpun tenaganya, tiba-tiba sambil membentak keras
tubuhnya melayang ketengah udara dan menyerang sepasang mata malaikat raksasa.
Tindakan ini dengan tepat mengancam tempat paling lemah dari Malaikat raksasa
bermuka merah, membuat jago luar biasa itu cepat-cepat tundukkan kepalanya
dengan ketakutan, dengan begitu ia sambut datangnya serangan tersebut sementara
sepasang tangannya diangkat dan secara ngawur didorong kedepan.
606 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Satu ingatan berkelebat dalam benak Gak In Ling, pikirnya.
"Aku tidak percaya kalau kepalamujauh lebih keras daripada kakimu "
Hawa murninya segera disalurkan kedalam telapak dan sekuat tenaga dihantamkan
keatas kepala Malaikat raksasa.
Dalam pada itu sepasang telapak Malaikat raksasa bermuka merah yang didorong
kemuka pun sudah berada didepan sasarannya.
"Blaaamm..." benturan keras menggeletar diangkasa diikuti dua kali benturan lain
saling susul-menyusul. Termakan oleh pukulan dari Gak In Ling yang sangat kuat itu, tubuh Malaikat
raksasa bermuka merah tergeser mundur tujuh langkah kebelakang, punggungnya
menumbuk diatas dinding batu sehingga menimbulkan benturan dahsyat, orang itu
seketika merasakan kepalanya pening- dan pandangan matanya berkunang-kunang .
Gak In Ling sendiri pun terdorong sejauh empat lima tombak sehingga menumbuk
diatas dinding batu setelah termakan dorongan dari Malaikat raksasa, ia rasakan
darah dalam tubuhnya bergolak keras, punggungnya terasa sakit dan kaku.
-oo0dw0oo- Jilid 18 DALAM bentrokan kali ini, boleh dibilang kedua orang itu sama-sama seimbang dan
tidak mendapatkan keuntungan apa-apa.
Malaikat raksasa bermuka merah gelengkan, kepalanya berulang knii, sambil
menatap wajah Gak In Ling bentaknya keras-keras.
607 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Bangsat cilik, aku kuliti badanmu "
Sepuluh jari tangannya bagaikan cakar setan direntangkan lebar-lebar, dengan
cepat tubuhnya menerkam kedepan dan menghajar tubuh Gak In Ling
satu ingatan dengan cepat berkelebat dalam benak si anak muda itu, ia sama
sekali tidak berkelit maupun menghindarkan diri, tindakan nekad itu tentu saja
mengejutkan hati Dewi burung hong teriaknya setengah menjerit. "Aaaah
engkoLing..." Malaikat raksasa bermuka merah memiliki perawakan badan yang tinggi dengan kaki
yang panjang, sekali berkelebat ia sudah sudah tiba di hadapan Gak in Ling,
kesepuluh jari tangannya laksana kilat ditusukkan ke arah dada si anak muda
itu.. Tampaklah ujung jari lawan sudah menyentuh pakaian dibagian dada Gak in Ling,
mendadak... pemuda itu membentak keras, tubuhnya berguling kesebelah kanan, kaki
kanannya menginjak dinding tebing dan tubuhnya seperti anak panah yang terlepas
dari busurnya segera meluncur kedepan-Kraaaakk Sepuluh jari tangan Malaikat
raksasa bermuka merah menancap semua diatas dinding batu, menggetarkan seluruh
ruangan itu sehingga bergoncang keras, bisa dibayangkan betapa dahsyatnya
serangan tersebut. Dengan gesit Gak In Ling meloncat kebelakang punggung Malaikat raksasa bermuka
merah, telapak tangannya diayun dan segera menghajar bawah ketiak raksasa
tersebut. "Plaaakk " Pukulan itu bersarang telak di bawah ketiak^
Malaikat raksasa bermuka merah menjerit kesakitan, rupanya bagian situ memang
merupakan tempat yang agak lemah bagi dirinya.
608 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pertarungan antara malaikat raksasa bermuka merah dengan Gak In Ling berlangsung
belum lama, akan tetapi orang itu sudah tiga kali menderita kerugian besar,
kejadian ini segera mengobarkan sifat ganasnya, dia meraung penuh kegusaran,
jeritnya. "Bangsat cilik Aku telan dirimu bulat-bulat
" Lengan raksasanya diayun, dan ia mulai melancarkan serangan secara bertubi-tubi
kearah Gak In Ling. Pemuda itu menjadi girang sekali melihat lawannya menyerang dengan menggunakan
sepasang telapak, karena dengan demikian ia akan mendapat banyak kesempatan
untuk menyerang kebawah ketiaknya.
Sekarang si anak muda itu sudah tahu, menyerang tubuh bagian lain dari Malaikat
raksasa bermuka merah hanya membuang tenaga dengan percuma saja, karena itu ia
merubah siasat bertempurnya dan melancarkan serangan dengan cara bergerilya.
Dalam waktu singkat tampaklah Malaikat raksasa bermuka merah bagaikan burung
elang yang menerkam ayam kecil, sepanjang tangan raksasanya menyambar kian
kemari dalam ruangan tersebut, sedangkan Gak in Ling pun ikut berputar kesana
kemari mengikuti gerakan lawan-Sambil berputar terus, sorot matanya yang tajam
mengincar terus bawah ketiak Malaikat raksasa, bila ada kesempatan ia segera
melancarkan serangan secepat kilat.
Rupanya bagian bawah ketiak benar-benar merupakan tempat berbahaya dari Malaikat
raksasa, oleh karena itu dia selalu menjaga serta mempertahankannya secara ketat
dan rapat, sedikitpun ia tak ingin menunjukkan kelemahan tersebut kepada
lawannya. Waktu berlalu dengan cepatnya, satu jam lewat tanpa terasa namun keadaan medan
pertempuran masih tetap seperti sedia kala, sedikit pun tiada perubahan.
609 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Keringat mulai mengucur keluar membasahi seluruh wajah Gak In Ling la tidak
lelah hanya hatinya merasa gelisah, karena keadaan luka yang diderita Dewi
burung hong tidak mengijinkan dirinya untuk mengulur waktu lebih jauh.
Untuk Malaikat raksasa bermuka merahpun sudah terbakar oleh emosi karena sekian
lama belum berhasil juga untuk merobohkan lawannya, ia mulai menubruk,
mencengkram dan mencakar dengan ngawur tanpa memperdulikan keadaan apa pun.
Tiba-tiba Malaikat raksasa bermuka merah angkat lengan kanannya dan mencengkram
kearah muka Gak In Ling secepat kilat, bagian bawah ketiaknya segera terbuka lebar.
Inilah kesempatan yang sangat baik, tentu saja Gak In Ling tak mensia-siakan
kesempatan itu dengan begitu saja, bentaknya. "Lihat serangan "
Dengan gerakan Tiang- hong-hui- liong atau angin deras, terbangkan naga, secepat
kilat ia serang bagian bawah ketiak Malaikat raksasa bermuka merah segera pulih
kembali, buru-buru ia gunakan jurus Kim-liong-tam-jiau atau naga emas unjuk
cakar mencengkram tubuh pemuda, lawannya.
Dalam keadaan demikian, bilamana Gak In Ling tidak mundur maka sekalipun ia
dapat merobohkan Malaikat raksasa bermuka merah namun dia sendiri pun pasti akan
menderita luka. Dengan cepat Gak In Ling memutar otak akhirnya ia mengambil keputusan,
bentaknya. "Aku akan mengadu jiwa dengan dirimu "
Tangan kanannya sama sekali tidak membuyarkan
serangan, sebaliknya malah makin menyongsong kedepan.
"Aaaah Engko Ling, jangan-.." terdengar Dewi burung hong menjerit kaget.
610 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tapi terlambat dua jeritan kesakitan bergema memecahkan kesunyian yang mencekam
ruangan tersebut. Ditengah jeritan tersebut bergema pula suara ledakan keras yang menggetarkan
seluruh permukaan, menggoncangkan dinding gua tersebut.
Beberapa saat kemudian suasana pulih kembali dalam keheningan dan kesunyian,
tidak terdengar dentuman keras lagi, tidak terdengar deruan nafas atau suara
rintihan, suasana begitu sepi sehingga mendatangkan perasaan ngeri bagi
siapapun. Dewi burung hong sendiri sebagai seorang perempuan ampuh yang sudah
berpengalaman dalam menghadapi mara bahaya, telah dibuat tertegun dan termangu-
mangu oleh kejadian tersebut saking kagetnya, mungkin punahnya kepandaian silat
yang dimilikinya itulah yang telah pulihkan pula sifat-sifat kewanitaannya.
Dia, dengan sepasang mata yang kaget, ngeri dan tidak tenang mengawasi sesosok
bayangan manusia yang menggeletak diatas tanah, orang itu bukan lain adalah Gak In Ling pemuda pujaan
hatinya. Pada saat itu pemuda tersebut berada dalam keadaan yang mengenaskan, wajahnya
pucat pasi, bibirnya hijau kebiru-biruan, darah segar mengucur keluar menodai
tubuhnya.

Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Beberapa waktu kemudian, pemuda itu tarik napas
panjang-panjang kemudian merangkak bangun dari atas tanah dengan gerakan yang
sangat lambat seakan-akan seorang kakek tua yang sudah berusia sembilan puluh
tahunan lebih. Perbuatannya pertama setelah bangkit berdiri adalah memeriksa keadaan lawannya,
senyum hambar tersinggung diujung bibirnya, kemenangan yang harus direbutkan
olehnya pada saat ini harus dibayar sangat mahal.
611 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Malaikat raksasa bermuka merah sudah kehilangan
kebengisannya, ia roboh terkapar diatas tanah dengan badan yang lemas dan kuyu,
ibaratnya seekor babi yang sudah mati, tangan kirinya menekan dibawah ketiak
kanannya, jelas tempat itulah yang membuat ia roboh.
Mendadak terdengar suara teguran yang manis dan penuh perasaan kuatir bergema
memecahkan kesunyian- "Engkoh Ling, apakah engkau terluka ?" Gak In Ling tertegun, sekarang ia baru
teringat bahwa ditempat itu masih ada pihak ketiga, tetapi ingatan lain dengan
cepat berkelebat pula didalam benaknya, diam-diam ia berpikir.
"Apakah aku menderita luka atau tidak. masa engkau tak dapat melihatnya
sendiri " Bukankah itu berani sudah tahu pura-pura bertanya " Kalau engkau masih
mempunyai sedikit rasa persahabatan, sepantasnya kalau datang kemari untuk
menengok diriku, jelas berhubung engkau sudah menderita luka maka engkau hendak
menggunakan diriku untuk menyelamatkan jiwamu. "
Makin dipikir ia merasa jalan pikirannya itu masuk akal, dengan suara dingin
segera jawabnya. "Aku rasa tidak akan sampai mampus di-sini."
Habis berkata ia lantas duduk kembali diatas tanah.
Tertegun hati Dewi burung hong mendengar jawaban
tersebut, segera pikirnya didalam hati.
"Rupanya dia marah kepadaku, tetapi kenapa " Aaaaii mungkin dia masih belum tahu
kalau aku sudah tak dapat bergerak lagi, tetapi bagaimana caranya kuterangkan
persoalan ini ?" Dengan wataknya yang keras kepala dan tinggi hati, sudah tentu gadis cantik ini
tidak bersedia menunjukkan kelemahan di hadapan orang lain, kendatipun orang
yang berada 612 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dihadapannya adalah Gak In Ling, pemuda pujaan hatinya yang ia cintainya secara
diam-diam. Dengan sorot mata memancarkan cahaya penuh memohon, ia tatap wajah Gak In Ling,
tanyanya. "Engko Ling, apakah engkau membawa obat mujarab untuk menyembunkan luka
dalammu ?" "Aku tidak membawa obat mujarab untuk menyembuhkan luka dalam," sahut sang
pemuda sambil tertawa dingin.
"Lalu bagaimana sekarang ?""
Gak In Ling menjadi semakin gusar, setelah tertegun sebentar pikirnya didalam
hati. "Dugaanku ternyata sedikitpun tidak salah ia sedang menguatirkan diri
sendiri." Berpikir sampai disitu, ia lantas tertawa dingin dan berseru..
"Aku rasa tidak selang beberapa saat kemudian, aku sudah dapat menangkapkan ular
ber-jengger itu untuk memunahkan racun yang mengeram dalam tubuh nona "
Selesai berkata ia segera pejamkan matanya dan mulai mengatur pernapasan untuk
menyembuhkan luka dalam yang diderita olehnya.
Dewi burung hong adalah seorang perempuan yang
berotak cerdas, pendengaran perkataan tersebut sudah tentu ia dapat menangkap
arti lain daripada kata-katanya itu, air mukanya kontan berubah hebat, dua titik
air mata jatuh bercucuran membasahi pipinya, akan tetapi ia sama sekali tidak
membenci Gak In Ling, bukankah begitu " Ketika untuk pertama kali mereka bertemu
muka. bukankah ia pernah bermaksud untuk membinasakan dirinya " Meskipun tidak
sungguhan terjadi, namun hanya hati kecilnya yang memahami apa yang sebetulnya
telah terjadi. Dia menghela napas sedih, lalu berkata dengan suara lembut.
613 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Engko Ling, dalam sakumu terdapat obat pemunah itu, maukah engkau datang kemari
untuk mengambilnya ?"
"Terima kasih atas maksud baik nona, tak usah "jawab sang pemuda ketus.
Ia sudah merasakan pergolakan hawa darah dalam isi perutnya jauh lebih tenang
dari keadaan semula, jelas pukulan yang dilancarkan Malaikat raksasa bermuka
merah terhadap dirinya tidaklah terlalu berat.
Dewi burung hong kembali menghela napas panjang,
dalam hati ia menjerit karena pedih.
"Sudah sudah sudahlah... perduli amat, bagaimanakah pandangannya kepadaku -untuk
dikemudian hari, terpaksa aku harus berbuat begitu."
Setelah berpikir sebentar, ia lantas berseru dengan suara merdu. "Hong-ji,
kemarilah" Sementara itu Gak In Ling sedang pusatkan pikirannya untuk mengatur pernapasan,
ketika secara tiba-tiba telinganya mendengar suara gesekan gemerisik yang
memekikkan telinga menggema diangkasa, ia menjadi sangat terperanjat, pikirnya.
"Jangan-jangan makhluk tersebut telah merambat keluar ?"
Dengan cepat ia tutup pernapasan dan membuka mata, ketika berpaling kearah mana
berasal nya suara itu, hatinya segera merasa menyesal bercampur malu.
Tampaklah burung hong raksasa itu dengan paruhnya yang berwarna emas sedang
menarik ujung baju Dewi burung hong dan menyeretnya kearah dia berada, dari hal
tersebut dapat diketahui bahwa keempat anggota badan Dewi burung hong sudah kaku
terserang racun dan tak bisa berkutik lagi.
Gak In Ling tidak memperdulikan apakah ia sedang
mengatur pernapasan atau tidak lagi, ia loncat bangun dan lari menghampiri gadis
tersebut, dengan sangat terharu 614
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
digenggamnya tangan Dewi burung hong lalu sambil
menggoncangkan tubuhnya ia berseru.
"Kenapa engkau " Racun telah menyerang keempat anggota badanmu " Aaaaii dingin
amat tanganmu." Burung hong raksasa berbulu warna-warni itu melototkan sepasang matanya dan
menatap tajam diri Gak In Ling, sepasang kakinya menekuk kedepan, rupanya asal
pemuda itu menaruh maksud yang tidak menguntungkan bagi
majikannya, maka dia akan segera melancarkan serangan-Dewi burung hong tundukkan
kepalanya rendah-rendah, dua baris air mata jatuh berlinang membasahi wajahnya,
akan tetapi dia tidak mengakui juga tidak menyangkal, hanya dengan hati gelisah
serunya. "Dalam sakuku terdapat obat mujarab untuk
menyembuhkan luka dalammu, cepat ambil dan makanlah "
"Tidak usah," jawab Gak In Ling dengan sorot mata berkilat," sekarang luka yang
kuderita tidak terlalu parah, sedang engkau racun keji telah menyusup kedalam
keempat anggota badanmu, aku tidak dapat menunda-nunda lagi."
Habis berkata ia genggam tangan Dewi burung hong yang dingin kencang-kencang,
lalu berjalan meninggaikan tempat itu.
"Jangan pergi," seru Dewi burung hong dengan gelisah,
"aku masih dapat bertahan beberapa saat lagi, lebih baik sembuhkan dahulu luka
dalam yang kau derita "
Gak In Ling sana sekali tidak menggubris teriakan Dewi burung hong, sepasang
matanya dengan tajam mengawasi sekeliling tempat itu, akan tetapi empat penjuru
hanya ada dinding ruangan belaka sedikitpun tidak ada tanda-tanda lain, ini
membuat hatinya menjadi sangat gelisah.
Tiba-tiba sinar mata Gak In Ling berhenti diatas tonjolan batu yang semula
diduduki oleh Malaikat raksasa bermuka 615
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
merah, tampaklah batu itu ada separuh bagian tertanam didalam tanah, jelas bukan
dipindahkan dari luar, sedangkan dalam gua tersebut hanya tonjolan batu itu saja
yang ada hubungannya dengan gua batu itu, penemuan tersebut segera menggerakkan
hatinya, ia bergumam seorang diri.
"Jangan-jangan kunci dari semua rahasia ini terletak diatas batu tonjolan
itu ?"" Tanpa berpikir panjang lagi, ia segera berjalan mendekati tonjolan batu tadi.
Dewi burung yang menyaksikan kejadian itu menjadi amat terperanjat, segera
teriaknya. "Engkoh Ling, aku mohon kepadamu cepatlah telan obat penyembuh luka lebih dahulu
sebelum membuka batu tonjolan itu "
Nada ucapannya penuh mengandung rasa ngeri, takut, sedih dan perasaan tidak
tenang. Mendengar teriakan itu, Gak In Ling semakin percaya bahwa apa yang diduganya
semula sedikitpun tidak salah, ia segera tekan tonjolan batu itu dan tanpa
berpaling serunya. "Engkau tak usah takut, cepat salurkan hawa murni untuk melindungi jantung,
jangan biarkan sari racun menyerang kedalam jantungmu."
Habis berkata ia coba memutar tonjolan batu itu kekanan, tetapi tidak berhasil
memutarnya diikuti diapun berputar ke kiri namun tetap tidak bergeming barang
sedikitpun juga. Ketika Dewi burung bong menyaksikan Gak In Ling begitu menaruh perhatian
terhadap dirinya, dalam hati gadis tersebut merasa girang dan terhibur, dengan
suara manja segera pintanya.
616 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Asal engkau dapat menyembuhkan luka dalam yang kau derita, itu sudah lebih dari
cukup, engkau tak usah mengkhawatirkan diriku, aku masih bisa bertahan agak
lama." "Bagus sekali " pikir Gak In Ling didalam hati," ternyata engkau si dayang cilik
pandai juga membohongi orang ?"
Segera serunya. "Engkau tak usah mengkhawatirkan diriku lagi, buang waktu dengan percuma sama
sekali tak ada gunanya."
Selesai berkata dengan sekuat tenaga ia tekan batu itu ke bawah.
Mendadak terdengar suara gemerincing yang amat nyaring berkumandang memecahkan
kesunyian, batu itu perlahan-lahan tenggelam ke-bawah sedangkan dari atas
dinding tembok pun berbunyi gemericit.
Mendengar suara tersebut, Gak In Ling menjadi sangat kegirangan, teriaknya
dengan cepat. "Haaaaahh,....... haaaaahh haaaahh kali ini aku berhasil menemukan rahasia
tersebut" Hawa murninya disalurkan kedalam lengan dan sekuat tenaga ditekan ke arah
bawah.... Kraaakk Tonjolan batu itu tenggelam seluruhnya kebawah dan rata dengan
permukaan tanah. Tonjolan batu itu bukan lain adalah kunci yang
mengendalikan buka tutupnya pintu rahasia, sesudah batu tonjolan tadi tenggelam
kedasar tanah, suara gemericing yang menggema diangkasapun semakin nyaring,
diikuti "Blaaamm "
Dari atas dinding sebelah depan muncullah sebuah pintu gua yang lebarnya
mencapai empat lima depa.
Bau amis dan lembab berhembus keluar dari dalam gua, begitu busuk baunya
sehingga membikin perut orang menjadi mual dan ingin muntah rasanya.
617 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tanpa sadar Gak lu Ling mundur dua langkah ke belakang, ketika, ia memandang
kearah depan maka terlihatlah gua tersebut gelap gulita, kedua belah samping
dinding gua telah ditumbuhi lumut hijau, berjuta-juta ekor binatang kecil yang
tak diketahui namanya merambat diseluruh dinding gua itu, dasar gua jauh lebih
rendah daripada permukaan tanah sebelah depan, bahkan secara lapat-lapat seperti
terlapis oleh air. Lama sekali Gak In Ling mengawasi gua batu itu, hatinya merasa ragu-ragu dan
sangsi, sekarang ia baru mengerti kenapa Malaikat raksasa bermuka merah sudah
begitu lama berjaga-jaga didalam gua tersebut dan apa sebab selama ini tak
berani masuk kedalam gua, rupanya suasana demikian memang gampang sekali
mendapat sergapan sehingga
terluka. Dalam hati Dewi burung hong merasa takut sekali, dengan suara memohon
serunya. "Engkoh Ling, jangan pergi aku takut"
"Kalau aku tidak masuk kedalam, racun yang mengeram didalam tubuhmu akan
disembuhkan dengan apa ?"
"Aku tak mau disembuhkan-" jawab Dewi burung hong tanpa berpikir panjang lagi,"
engkoh Ling, kemarilah, Maukah engkau peluk tubuhku" Aku rela mati dengan hati
tenang dalam pelukanmu. "
Gak In Ling menghela napas panjang-panjang.
"Aaaaii dahulu, mungkin aku dapat berbuat demikian, dan sekarang aku tak bisa
berbuat begitu " "Kenapa?""
"Sebab engkau tidak jahat, hatimu sebenarnya tidak sesat dan engkaupun tidak
kejam," jawab Gak In Ling sambil mempertimbangkan bagai mana caranya memasuki
gua tersebut. "Andaikata aku sesat dan jahat ?"
618 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pada waktu itu Gak In Ling sudah berhasil menemukan cara untuk memasuki gua
tersebut, ia segera pejamkan matanya untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan
dan kemudian menjawab. "Itu hanya pura-pura saja untuk diperlihatkan kepadaku, dalam kenyataan engkau
bukanlah manusia seperti itu."
Tiba-tiba ia enjotkan badan dan meluncur masuk kedalam gua.
Dewi burung hong menjadi ketakutan setengah mati
sehingga berseru tertahan, teriaknya.
"Oooohh " Thiaa yang maha kuasa, Thian yang maha agung, dahulu aku tidak percaya
akan kekuasaan Mu, akan tetapi sekarang aku telah percaya, aku mohon kepadamu
sudilah kiranya melindungi keselamatan engkoh Ling sehingga dapat keluar dari
gua dalam keadaan selamat, walaupun aku harus mati akibat keracunan hatiku juga
rela." Mengikuti gumam suara doanya, dua baris air mata
terjatuh berlinang membasahi pipinya yang pucat pias.
Mungkin, tindak tanduk Gak In Ling yang muncul karena dorongan setia kawan
tersebut telah melelehkan hati gembong iblis ini.
Sementara itu Gak In Ling dengan gerakan yang cepat bagaikan sambaran kilat
telah meluncur masuk kedalam gua, dengan cepat ia lepaskan topeng setan yang
menutupi muka agar gerak geriknya lebih leluasa.
Baru saja dia membuka matanya, tiba-tiba tampaklah segumpal kabut berwarna merah
telah muncul dihadapan mukanya, ia menjadi amat terperanjat, buru-buru
pernapasannya ditutup dan badannya melayang mundur beberapa tombak kebelakang,
kebetulan punggungnya menempel diatas dinding batu yang lembab, ketika sorot 619
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
matanya menyapu kesekeliling tempat itu, Gak In Ling menjadi amat terperanjat.
Tampaklah gua itu panjangnya tiga puluh tombak dengan lebar dua puluh tombak.
empat penjuru dinding gua penuh ditumbuhi lumut hijau, atap gua pun sama
keadaannya, berhubung lumut hijau tumbuh amat tebal maka dari celah-celah lumut
hijau tadi terpancarlah serentetan cahaya yang lemah, mungkin dahulunya gua
tersebut terang-benderang seperti halnya dengan suasana diluar gua.
Setelah memeriksa sekejap sekeliling tempat itu, dengan cepat Gak In Ling
pusatkan kembali perhatiannya ke tengah gua, apa yang dilihatnya membuat pemuda
itu menjerit tertahan karena terkesiap.
Terlihatlah seekor ular aneh bertubuh warna hijau keabu-abuan yang besar
badannya seperti gentong air sedang angkat kepalanya menatap kearah dirinya,
kepala ular aneh itu besar seperti guci arak bentuknya runcing bagaikan sekop.
diatas ujung kepalanya tumbuh gumpalan daging berwarna merah darah seperti
jengger ayam, jengger tersebut terbagi menjadi lima cabang yang masing-masing
cabang berbentuk seperti gergaji pendek. ditinjau dari bentuknya yang tegang dan
keras jelas bukan daging melainkan tulang.
Pada saat itu ular raksasa tersebut sedang membentangkan mulutnya lebar-lebar
sehingga tampak dua buah taringnya yang putih dan keras lidah yang berwarna
merah menjulur menyusup diantara taring yang tajam, panjangnya setengah depa dan
kelihatan mengerikan sekali.
Seluruh badan ular aneh itu melingkar ke atas sebuah batu warna kuning berbentuk
pembaringan yang lebarnya lima depa dengan panjang beberapa depa, tubuhnya yang
melingkar bertumpuk-tumpuk menjadi lima enam lipatan, bersusun-susun begitu


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tinggi membuat orang sukar meuduga berapakah panjang badan ular tersebut.
620 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pembaringan berwarna kuning itu merupakan tempat yang paling aneh dalam gua
tersebut, bukan saja sama sekali tidak tumbuh lumut hijau, bahkan tidak nampak
pula tanda-tanda lembab, diatas batu pembaringan juga tidak nampak ular yang
merambat disana. Berhadapan muka dengan makhluk ganas seperti itu, Gak In Ling tidak berani
bertindak gegabah, secara lapat-lapat dia hanya melihat diatas pembaringan batu
itu agaknya terdapat sebuah kotak kayu serta sebilah pedang pendek yang antik
dan tajam. Mendadak Gak In Ling merasakan tangannya menjadi gatal sekali, satu ingatan
berkelebat dalam benaknya, ia segera teringat bahwa diatas dinding terdapat
banyak sekali binatang aneh, hatinya menjadi terperanjat dan buru-buru maju dua
langka kedepan-Tapi berhubung diatas tanahpun penuh tumbuh lumut hijau sehingga
licin sekali, ketika badannya maju kedepan hampir saja tubuhnya jatah
tertelungkup diatas tanah.
Menanti ia tundukkan kepalanya, maka tampaklah diatas tangannya telah penuh
dirambati binatang-binatang kecil yang lunak dan gatal itu, meskipun makhluk-
makhluk tersebul tidak menggigit orang, tapi dalam hati kecilnya segera timbul
perasaan mual dan benci, buru-buru ia keb askan tangannya dengan harapan bisa
melepaskan binatang tersebut.
Baru saja Gak In Ling mengebaskan lengannya, segumpal kabut merah yang tak
berbau dan bersuara telah disemburkan dari mulut ular aneh tersebut, laksana
sambaran anak panah langsung meluncur keatas wajah Gak In Ling.
Pemuda itu harus mengebaskan tangannya berulang kali sebelum berhasil melepaskan
diri dari gangguan binatang kecil itu, pada saat itulah hidungnya secara tiba-
tiba mencium bau amis dan busuk yang amat menusuk penciuman, ketika ia
menengadah keatas bulu kuduk pada bangun berdiri karena 621
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ngerinya, dengan cepat badannya meloncat mundur empat lima langkah kebelakang,
tetapi sayang keadaan agak terlambat, ada beberapa bagian kabut merah itu yang
kena terhisap olehnya. Gak In Ling merasa kaget bercampur gusar diam-diam makinya.
"Binatang sialan, rupanya engkaupun pandai sekali melukai orang secara diam-
diam." Hawa murninya diam-diam diatur keseluruh badan, ketika isiperutnya tidak
menunjukan tanda-tanda yang
mencurigakan, semangatnya segera berkobar kembali, sambil meraung gusar
teriaknya. "Binatang terkutuk. lihatlan Siau-ya mu akanjagal engkau sampai mampus "
Dengan jurus Lip-pit-ngo-gak atau membumi ratakan lima bukit, dia babat batok
kepal ular aneh itu. Ular aneh itu mengandalkan sisik badannya yang keras bagaikan baja untuk
melindung badan, tentu saja ia tidak pandang sebelah mati pun terhadap serangan
yang dilancarkan kearahnya sambil tundukkan kepala ular aneh itu pentangkan mulutnya
lebar-lebar, dengan taring tajamnya yang berwarna putih ia gigit telapak pemuda
itu, gerakan tubuhnya cepat bagaikan sambaran kilat.
"Blaaaamm "^ getaran keras bergema diangkasa, percikan air memancarkan keempat
penjuru, ditengah desingan puyuh berlapis-lapis binatang kecil yang merambat
diatas dinding pada berjatuhan keatas permukaan air.
Ular aneh itu sendiri juga terpental badannya sampai terguling jauh sekali oleh
sapuan angin puyuh yang dilepaskan Gak In Ling, entah karena sakit atau sebab
lain ular aneh itu menjadi marah sekali.
622 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sambil berpekik aneh badannya meluncur kedepan
tinggalkan pembaringan batu, kepalanya diangkat satu tombak tingginya dan
menatap tajam kearah lawannya, akan tetapi binatang itu tak berani melancarkan
serangan lagi, jelas pukulan yang dilepaskan Gak In Ling barusan telah
menimbulkan perasaan was-was dalam hatinya.
Gak In Ling sendiri sama sekali tidak menyangka kalau pukulan yang dilancarkan
olehnya sama sekali tak berhasil melukai binatang itu, dengan hati terperanjat
pikirnya. "Kekuatan dan kerasnya sisik ular aneh itu benar-benar mengejutkan hati, sedang
dalam genggamanku sama sekali tidak terdapat senjata tajam untuk melakukan
perlawanan, bagaimana baiknya ?"
Ketika ingatan tersebut berkelebat dalam benaknya, mendadak dia teringat bahwa
diatas pembaringan terdapat sebilah pedang pendek yang nampaknya tajam sekali,
hatinya menjadi sangat girang, pikirnya.
"Aku harus cepat mencari akal. sebelum racun mulai kambuh aku harus mendapatkan
dahulu pedang pendek tersebut, kemungkinan besar pedang tersebut dapat melukai
binatang itu." Sesudah mengambil keputusan dalam hatinya, tangan kanannya segera diayunkan
kedepan dengan jurus ci tee-cian-Ii atau tanah gersang seribu li, telapaknya
langsung menghantam keatas kepala ular aneh tersebut, sementara hawa murninya
diam-diam dihimpun kedalam kaki, sepasang matanya menatap tajam gerak-gerik
binatang tersebut. Sesudah menderita kerugian di tangan pemuda she Gak tersebut, kali ini ular aneh
tersebut tak berani menggigit dengan mulutnya lagi, buru-buru kepalanya ditarik
kebelakang Blaaam" Ekornya yang besar menyapu kearah pinggang Gak In Ling.
623 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pemuda tersebut hanya mengawasi kepala ular itu, hampir saja pinggangnya kena
tersapu, dalam gugupnya terpaksa ia loncat ke tengah udara untuk menghindarkan
diri. Ular raksasa itu benar-benar amat cerdik, melihat sapuan ekornya tidak berhasil
mengena sasaran, ia segera membentuk barisan ular, kepalanya yang besar memagut
kearah teng gorokkan lawannya secepat sambaran kilat, rupanya dia menyangka Gak
In Ling yang sedang berada di udara tak mampu melancarkan serangan-Ketika Gak In
Ling melayang ketengah udara tadi, dia sama sekali tak pernah menyangka kalau
makluk tersebut liciknya luar biasa, tetapi sebagai seorang pemuda yang belajar
silat, membuat ia himpun tenaganya kedalam telapak di kala kakinya tak
bertenaga, menyaksikan datangnya ancaman tersebut ia membentak keras. "Binatang
sialan, engkau terlalu pandang rendah siau-ya mu "
Jari tangannya menyentil kedepan, lima buah jalur cahaya merah darah segera
meluncur ke arah batok kepala ular aneh tersebut, bersamaan waktunya sepasang
kakipun melancarkan tendangan kilat.
"Plaaakk Plaaaakk " Ditengah benturan nyaring diikuti menggemalah suara benturan
dahsyat "Blaaamm" Ular aneh tersebut berpekik kesakitan dan segera mengundurkan
diri kebelakang. Mengikuti tendangan tadi, Gak In Ling pun meloncat mundur dua puluh tombak ke
belakang, ketika dia angkat kepala saking terperanjatnya sepasang mata
terbelalak lebar dan mulutnya melongo, diam-diam pikirnya didalam hati.
"Hoeii........ kenapa sih ini " Ternyata pukulan mautpun hanya mampu melukai
sisiknya belaka." Tampaklah darah segar menetes keluar dari atas kepala ular raksasa itu dan
menodai permukaan air, lima lembar sisik besar sebesar mangkok berserakan diatas
tanah. 624 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah menderita kerugian untuk kedua kali nya, rasa takut dan was- was ular
itu terhadap Gak In Ling semakin besar, akan tetapi api kegusarannya telah
berkobar, sepasang matanya yang aneh menatap wajah pemuda itu tanpa
bercedip sementara mulutnya memperdengarkan desiran aneh.
Tujuan Gak In Ling adalah mendapatkan pedang pendek diatas pembaringan itu lebih
dahulu kemudian baru mengandalkan senjata tersebut untuk menaklukkan sang ular,
sepasang telapaknya segera diayunkan kembali melancarkan serangan dahsyat kearah
ular aneh itu dengan jurus Tiang-hong-ban-li atau angin berhembus selaksa li.
Siapa tahu ular aneh tersebut hanya berpekik aneh kemudian susupkan kepalanya
kebelakang dan malah mundur beberapa depa dari tempat semula, semburan kabut
merah yang menyebar diudara seketika buyar dan lenyap tak berbekas sesudah
termakan pukulan pemuda itu.
Gak In Ling tak menyangka kalau mahluk berbisa itu liciknya luar biasa dan sukar
masuk perangkap. dalam hati pikirnya.
"Akan kulihat engkau bisa berlahan berapa lama lagi ?"
Berpikir sampai disitu, secara beruntun dia lepaskan belasan buah serangan
berantai. Sungguh aneh sekali, ular aneh tersebut seakan-akan memiliki iman yang tebal,
ternyata sama sekali tak sudi terpancing ataupun tinggalkan tempat kedudukannya,
setiap kali Gak In Ling melancarkan sebuah serangan, diapun segera balas
menyemburkan segumpal kabut merah membuat si anak muda itu tak berani bernapas.
Lama-kelamaan Gak In Ling menjadi semakin gelisah, karena ia tahu luka racun
yang di-derita Dewi burung hong tak dapat ditunda lebih lama lagi, saking
gelisahnya keringat dingin mulai mengalir keluar membasahi seluruh wajahnya.
625 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan berhentinya pemuda itu melancarkan serangan binatang-binatang kecil
itupun mulai merambat keatas badannya.
Tiba-tiba satu ingatan berkelebat lewat dalam benak Gak In Ling, ia segera
berseru. "Aaaahh Aku punya akal."
Sengaja pemuda itu maju kedepan dengan langkah gontai, lalu Bluuukk Badannya
roboh terpakar diatas tanah dan seolah-olah tak dapat bangun lagi.
Meskipun ular aneh itu licik dan banyak akal, akan tetapi bagaimana juga ia
tetap seekor binatang, melihat Gak In Ling roboh terkapar diatas tanah,
dianggapnya korban sudah roboh karena keracunan, dengan cepat ia menerjang
kebawah. Sepasang mata Gak In Ling dengan tajam mengawasi terus batok kepala ular aneh
tersebut melihat ia menyergap datang tubuhnya sama sekali tidak bergerak. ia
hendak menunggu ular itu mendekat lebih jauh dia baru akan bertindak menyambar
pedang dan menyerang ular aneh tadi.
Siapa tahu ketika ular aneh itu tiba pada jarak setengah tombak dihadapan Gak In
Ling, ternyata binatang itu tak bisa maju lebih kedepan ketika pemuda itu
menyapu sekejap kebelakang, tampaklah sebuah rantai sebesar jari tangan ternyata
rantai tulang punggung ular aneh itu sehingga gerak maju ular aneh itu tidak
bisa leluasa^ Ketika ular aneh itu melihat tubuhnya tidak berhasil mencapai mangsanya, nampak
makhluk tersebut gelisah sekali, tubuhnya bergerak kian kemari meronta sekuat
tenaga. Menyaksikan hal itu kembali satu ingatan berkelebat lewat dalam benak Gak In
Ling pula. "Eeeeii bukankah ini adalah satu kesempatan yang baik ?"
Hawa murninya segera di himpun kedalam kakinya, dan perlahan-lahan ujung kakinya
mengepal diatas tanah. 626 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kebetulan ketika itu Ular aneh tersebut sedang bergerak dari samping kanan, Gak
In Lin tidak ragu-ragu lagi, ia membentak keras dan sepasang kakinya segera
menjejak permukaan tanah, laksana anak panah yang terlepas dari busurnya ia
meluncur ke arah pembaringan batu tersebut.
Ular aneh itu tidak menyangka akan ha ini, buru-buru ia putar badan dan meluncur
kembali kearah pembaringan guna menghadang jalan pergi Gak In Ling, akan tetapi
sayang keadaan agak terlambat.
Tatkalah Ular aneh itu meluncur kembali Gak In Ling telah meloncat naik keatas
pembaringan batu dan merampas pedang pendek tersebut, lalu dicabut sekuat
tenaga, akan tetapi dalam gugupnya lupa untuk memencet tombol pada pedang tadi.
Sementara pedang itu belum tercabut keluar kepala Ular aneh tadi telah meluncur
kearah dadanya, pada waktu itulah Gak In Ling baru teringat bahwa dia sudah lupa
memencet tombol. Dengan cepat si anak muda itu mundur empat langkah kebelakang, tombol pedang
ditekan dan-. criiiing sebilah pedang pendek yang memancarkan cahaya tajam tahu-
tahu sudah tercabut keluar.
Kebetulan sekali pada waktu itu batok kepala Ular aneh tadi telah berada kurang
lebih lima cun didepan dada Gak In Ling, dalam keadaan terdesak buru-buru pemuda
itu menyingkir kekiri sambil membentak keras. "Kalau bukan engkau yang mampus,
akulah yang binasa "
Menggunakan jurus membendung sungai mengeringkan
telaga pedang pendeknya langsung membabat batok kepala ular aneh tersebut.
"Sreeeett ,. Braaaass " Darah segar memancar keempat penjuru, batok kepala Ular
aneh itu mencelat keangkasa dan jatuh terbanting kurang lebih empat tombak dari
kalangan. 627 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah kehilangan batok kepalanya, Ular aneh itu kehilangan daya pertahanannya,
sang badan bergelindingan kian kemari menumbuk apa saja yang berada disisi
tubuhnya, membuat permukaan air yang mengenangi permukaan tanah bermuncratan
keempat penjuru dan berubah menjadi merah darah.
Diam-diam Gak In Ling menyeka keringat dingin yang membasahi tubuhnya sambil
berbisik. "Sungguh berbahaya sungguh berbahaya..."
Ketika sorot matanya beralih kesekitar tempat itu, maka dengan hati tercengang
ia lalu berkata. "Eeeeii aneh sekali, kenapa Ular-ular tersebut pada berjatuhan dari dinding
gua?" Ular kecil yang penuh diatas dinding gua seakan-akan berada diatas kuali yang
panas pada bergulingan kian kemari, tidak selang beberapa saat kemudian telah
berjatuhan kedalam air. Setelah mengamati beberapa saat lamanya, tiba-tiba seakan-akan menyadari akan
sesuatu dengan hati terkejut serunya.
"Aduuuuhh aku benar-benar sangat bodoh, hampir saja aku melupakan tugas yang
penting." Dengan pedang pendek ditangan ia segera lari menuju kearah batok kepala Ular
aneh itu. Pada saat itulah, mendadak dari mulut gua berkumandang suara seruan lirih yang
lemah dari Dewi burung hong.
"Hong-ji, tariklah aku masuk lebih kedalam."
Gak In Ling berpaling dan hatinya segera terjeblos, disamping itu segulung
aliran panas yang sangat aneh muncul dari pusarnya menerobos kearah bawah, tak
kuasa lagi. ia menjerit kaget.
628 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aaahh Kenapa engkau ?"
Tampaklah Dewi burung hong dengan wajah pucat pias bagaikan mayat sedang diseret
masuk kedalam gua oleh burung hong nya, bintik bintik warna emas telah muncul
disekujur badan, hal ini menunjukkan bahwa sari racun telah menyebar kesetiap
bagian tubuh gadis itu. Dengan pandangan lembut Dewi burung bong memandang sekejap kearah Gak In Ling,
kemudian dengan susah payah ujarnya.
"Engko Ling, engkau tidak mengapa bukan" Aku.. aku ingin melihat wajahmu untuk
terakhir kalinya " Gak In Ling terperanjat dan segera memburu kedepan untuk memeluk tubuh Dewi
burung hong kedalam rangkulannya, mungkin karena terpengaruh oleh emosi, pemuda tersebut telah
melupakan perbedaan antara pria dan wanita ia membopong tubuh dara tersebut
untuk kemudian dibaringkan diatas pembaringan batu itu.
Merah padam selembar wajah burung hong karena jengah, bisiknya dengan suara
manja. "Aku merasa amat mengkhawatirkan keselamatanmu sehingga tak tak dapat memusatkan
pikiran untuk mengatur pernapasan, karena itulah sari racun telah menyebar
keseluruh badanku." Sambil berkata dengan manja ia membenamkan kepalanya diatas bahu pemuda itu.
Buru-buru Gak In Ling membaringkan tujuh Dewi burung hong diatas pembaringan
batu, setelah menarik napas panjang untuk menekan napsu birahi aneh yang muncul
dalam hatinya, ia cekal pedang pendeknya erat-erat dan menghampiri batok kepala
Ular aneh itu. "Ketika aku masuk kemari tadi bukankah telah berpesan kepadamu agar atur
pernapasan baik-baik untuk melawan 629
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

racun yang mengeram dalam tubuhmu ?" omelnya sepanjang jalan, "kenapa sih engkau
tidak bersedia mendengarkan perkataan ku " Mengapa tidak kau bayangkan, apa sih
gunanya menguatirkan diriku ?"
Sementara masih berbicara ia telah tiba di depan kepala Ular aneh itu dan mulai
membelah kulitnya. Terhadap omelan dari Gak In Ling tersebut, Dewi burung hong sama sekali tidak
menjadi marah, sebaliknya dia malahan merasa hangat dan gembira karena omelan
dari pemuda tersebut menunjukan bahwa ia menaruh perhatian khusus terhadap
dirinya. "Engko bodoh," pikirnya didalam hati, "aku pun tahu atau hal itu, tapi
apa gunanya ?" Dalam pada itu Gak In Ling telah membelah batok kepala Ular aneh itu tapi tak
berhasil menemukan pusaka yang bisa memunahkan racun tersebut, saking gelisahnya
keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya, dalam hati pikirnya.
"Andaikata aku tidak berhasil menemukan benda itu, maka habislah sudah
riwayatnya." Berpikir sampai disini, ia segera berseru.
"Nona tahukah engkau di manakah letak pusaka dari Ular aneh ini?"
"Kenapa "Apakah dalam kantung racunnya tidak ada ?"
seru Dewi burung hong dengan hati terperanjat.
"Aaah Dalam kantung racun ?"" Dengan cepat pemuda itu bertindak memotong kantung
racun dalam mulut ular tersebut. Dengan mengerahkan sisa tenaga yang dimilikinya
Dewi burung hong berteriak:
"Jangan sekali kali kau sentuh cairan racun dengan tanganmu, cucilah mustika
ular itu terlebih dahulu".
Setelah kantung racun itu terbelah, Gak In Ling segera menemukan sebuah bulatan
bola sebesar telur ayam diantara cairan kental berwarna putih. Ia mengetahui
bahwa benda 630 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bulat telur itulah merupakan mustika ular, buru-buru dicukilnya benda itu
kemudian dicuci kedalam air. Setelah itu baru dipegang ditangan-Dari balik
gumpalan bola itu memancar keluar hawa dingin yang aneh dan luar biasa, begitu
dinginnya hingga merasuk ketulang sumsum. Keadaan amat mendesak. buru-buru Gak
In ling maju ke samping pembaringan sambil bertanya:
"Bagaimana cara mengggunakannya ?"
"cepatlah naik keatas " seru Dewi burung hong dengan suara amat gelisah. "Jangan
sampai membiarkan air racun itu menempel ketubuhmu.."
Gak In Ling tidak tahu sampai dimanakah kelihayan dari racun yang dimiliki Ular
aneh itu. Ia tak berani bertindak gegabah. Lagi pula ketika menyaksikan banyak
binatang kecil dan ular memenuhi permukaan air membuat hatinya benar-benar
merasa bergidik, karena itu tanpa berpikir panjang lagi ia segera loncat naik
keatas pembaringan. Sementara itu nafsu birahi yang sangat aneh berkobar dalam tubuh Gak In Ling
makin nyata dengan keheranan pikirny a . "Apa sih yang telah terjadi ?"
Dewi burung hong rupanya juga merasakan akan
perubahan sikap si anak muda itu, ia segera berpaling dan mengawasi muka Gak In
Ling yang merah padam, dengan pengetahuannya ia tahu bahwa warna tersebut bukan
warna asli dari mukanya, maka dengan hati terkejut tegurnya.
"Engko Ling, mengapa engkau ?" Gak In Ling merasa sangat malu, buru-buru ia
tarik napas panjang untuk menekan nafsu birahi yang berkobar dalam dadanya itu
kemudian tanyanya lirih. "Bagaimana caranya untuk menyembuhkan luka racunmu itu ?"
631 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Harus....... harus..." seru Dewi burung hong tergagap.
merah padam selembar wajahnya karena jengah.
Pada saat itu Gak Ing Ling menderita sekali sehingga sukar ditahan, menyaksikan
hal itu dengan gusar segera bentaknya.
"Engkau kenapa sih " Ayoh cepatjawab " Air muka Dewi burung hong berubah hebat,
dua titik air mata jauh berlinang membasahi pipinya, dengan sedih ia menjawab.
"Tempelkan mustika ular itu diatas mulut lukaku "
Gak In Ling mengetahui bahwa gadis itu berwatak keras hati, sekarang ia bisa
menangis hal ini menbuktikan bahwa perkataan yang diutarakan barusan terlalu
berlebihan, buru-buru serunya.
"Nona maafkanlah aku " Sesudah berhenti sebentar terusnya," di manakah letak
mulut luka mu ?" "Baiklah, akan kuberitahukan kepadamu." pikir Dewi burung hong sambil menghela
napas, "siapa suruh aku berjumpa dengan pemuda seperti dirimu ?"
Setelah ambil keputusan, iapun menjawab "Lukaku berada diatas punggung "
Perasaan hati Gak In Ling pada saat ini mendidih bagaikan minyak dalam kuali,
mukanya merah padam dan ia tak berani memandang paras muka Dewi burung hong yang
cantik, setelah mendengar penjelasan tersebut buru-buru gadis itu dibalikkan
badannya dan punggungnya diperiksa.
Tampaklah diatas punggungnya muncul sebuah bisul
sebesar telur ayam, akan tetapi berhubung bajunya berwarna merah maka sukar
untuk membedakan mana darah dan mana pakaian-Dengan cepat Gak In Ling membuat
sebuah lubang kecil diatas bajunya, ketika melihat keadaan punggungnya ia
berseru tertahan, rupanya kulit badan disekitar luka telah 632
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berubah menjadi hitam pekat, bau busuk tersiar keluar memuakkan perut.
Gak In Ling membersihkan pedang pendeknya lalu
membelah mulut luka itu, cairan hitam yang berbau busuk meleleh keluar membasahi
pakaiannya. Buru-buru Gak In Ling menempelkan mustika Ular itu pada mulut lukanya, sungguh
aneh sekali, ketika mustika itu menempel pada kulit badan muka air berwarna
hitam yang bercampur dengan darah itu segera dihisap oleh gumpalan bulat telur
yang berwarna putih tadi.
Diam-diam Gak In Ling menghela napas panjang, namun nafsu birahi yang sangat
aneh tadi kian lama berkobar makin hebat, andaikata pemuda itu tidak memiliki
dasar iman yang tebal sehingga mengendalikan kesadaran otaknya, mungkin pada
saat itu dia sudah tak mampu untuk menguasahi dirinya sendiri.
Waktu berlalu dengan cepatnya tanpa terasa akan tetapi Gak In Ling dalam keadaan
seperti ini merasakan waktu terlalu lambat sekali, sedetik bagaikan puluhan
tahun lamanya, biji mata yang jeli berubah menjadi merah darah, sepasang
tangannya gemetar keras dan keringat sebesar kacang kedelai mengucur keluar
tiada hentinya membasahi wajahnya yang tampan-Akhirnya Dewi burung hong
memperdengarkan rintihan lirih, lengan dapat bergerak kembali dan gadis itupun
mulai mengatur pernapasan untuk mendesak keluar racun yang masih tersisa dalam
tubuhnya. Dalam pada itu mustika racun telah berubah warnanya menjadi hitam pekat, tidak
selang beberapa saat kemudian darah yang mengalir ke luar dari mulut luka telah
berubah menjadi merah, sedangkan kulit luar warna hitampun telah pulih kembali
menjadi merah. 633 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling menghembuskan napas panjang, dengan susah payah katanya. "Sudah
sehatkah badanmu ?" Meskipun Dewi burung hong tak dapat menyaksikan
perubahan wajah Gak In Ling, akan tetapi ia tahu bahwa si anak muda itu sudah
menderita luka dalam yang parah, ia menjerit kaget dan bangun duduk. sementara
mustika ular itu terjatuh dari tangannya.
Dewi burung hong melihat wajah Gak In Ling berubah menjadi merah darah, dengan
hati terperanjat serunya.
"Aaaahh Engko Ling. kenapa engkau ?" Gak In Ling merasa bahwa wajah gadis itu
menjadi merah padam bagaikan api yang berkobar, suatu daya rangsangan yang tepat
terpancar keluar dari wajahnya, hal ini membuat napsu birahi yang bergelora
dalam dadanya makin memuncak.
Pemuda itu berusaha keras untuk memperingatkan diri sendiri, katanya didalam
hati. "Gak In Ling, kalau engkau tak dapat menguasai diri sendiri maka jika engkau
tidak akan menjumpai bencana
pembunuhan maka engkau akan merusak kesucian seorang gadis yang suci bersih,
engkau ,. dapatkah engkau berbuat sekejam itu " Tidak tidak dapat "
Kendatipun begitu, ia tak dapat menguasai diri sendiri, selangkah demi selangkah
ia maju mendekati tubuh gadis tersebut.
Tenaga dalam yang dimiliki Dewi burung hong pada saat ini telah pulih kembali
sebagian besar, ketika menyaksikan sorot mata Gak In Ling memancarkan sinar
kebuasaan sinar yang sangat mengerikan, dengan cepat hawa murninya dihimpun
kedalam telapak dan bersiap siaga menghadapi segala kemungkinan yang tidak di
inginkan- "Engko Ling "jeritnya dengan hati terperanjat, "kau apa yang hendak kau
lakukan?" 634 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Lebar pembaringan batu itu hanya satu tombak lebih sedikit, setelah mundur
beberapa langkah kebelakang Dewi burung hong sudah terdesak sampai disudut
dinding, ha ini membuat gadis tersebut menjadi sangat gelisah, dengan sorot mata
memancarkan cahaya penuh napsu membunuh
hardiknya keras-keras. "Gak In Ling, begitu rendahkah moralmu itu ?"
Suaranya keras bagaikau guntur yang membelah bumi disiang hari bolong, membuat
telinga menjadi amat sakit.
Kesadaran otak Gak In Ling pulih kembali menjadi terang, satu ingatan berkelebat
dalam benaknya dan buru-buru ia duduk bersila tanah, bisiknya dengan suara
lirih. "Luka yang kau derita telah sembuh, cepatlah pergi dari sini ?"
Sementara masih berbicara, mendadak sorot matanya membentur dengan sebutir
mutiara merah dan secarik kain kuning yang terletak disamping peti kayu, dengan
cepat ia periksa kain itu yang ternyata tercantum beberapa patah kata di
atasnya. "Kabut merah Ular berjengger adalah racun yang paling kabut dikolong langit,
sang korban apabila tidak mengadakan hubungan kelamin dengan lawan jenisnya maka
ia akan mati karena kekeringan, aku tidak ingin mustika yang kumiliki ini
terjatuh ketangan orang lain maka sengaja ku peringatkan, bila engkau mempunyai
niat tersebut silahkan cabut keluar mutiara merah itu." Tertanda : Kiu-ci-mo."
Tiba-tiba terdengar Dewi burung hong menegur.
"Bagaimana dengan engkau sendiri?"
Mendengar suara merdu yang penuh daya tarik itu, sekujur badan Gak In Liag
gemetar keras, hampir saja ia tak mampu untuk menguasai dia sambil loncat bangun
bentaknya keras-keras. "cepat pergi dari sini "
Sekujur badan Dewi burung hong bergetar keras, tiba-tiba ia berseru. "Aku justru
tidak mau pergi, engkau mau apa ?"
635 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling mengangkat wajahnya yang tampan dan
memoinn dengan sangat. "Nona, demi kebaikanmu sendiri.. aku memohon kepadamu, cepatlah pergi cepatlah
tinggalkan tempat ini."
Semakin memandang Dewi burung hong semakin
keheranan, seakan-akan ia telah memahami akan sesuatu, mendadak sekujur badannya
gemetar keras, dengan penuh penderitaan katanya.
"Dikolong langit tiada racun yang tak dapat disembuhkan, dapatkan engkau
bersabar diri ?" "cepatlah pergi dari sini, aku jauh lebih mengerti daripada dirimu..."
"Mengapa engkau selalu saja mengusir diriku ?"
"cepat enyah dari sini " bentak Gak In Ling dengan penuh kegusaran-Selama hidup
Dewi burung hong sudah terbiasa dimanja dan disayang, sudah tentu ia tidak kuat
kalau dibentak seperti itu hawa amarahnya memuncak dalam benaknya dan ia segera
loncat keluar dari gua itu,, serunya lantang. "Hong-ji, kita pergi dari sini "
Kendatipun hawa amarah telah berkobar dalam benaknya, tak urung juga sinar
matanya melirik sekejap kearah Gak In Ling yang sedang duduk terpekur dengan
kepala tertunduk. Bagaimana pun juga gadis itu tetap merasa berat hati untuk tinggalkan tempat
itu. Tampak Gak In Ling mengambil pedang pendek tadi dan membacok peti kayu diatas
pembaringan batu itu dengan sepenuh tenaga, dari dalam peti muncullah sebuah
pakaian panjang dan besar yang berwarna hitam bercahaya. Dewi burung hong merasa
amat kecewa, pikirnya. 636 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"ooohh Engkau mengusir aku karena takut aku minta bagian benda mustika itu. Hmm
Terlalu picik pikirannya."
Sebelum gadis itu sempat berlalu, tiba-tiba terdengarlah Gak In Ling berkata
dengan nada dingin- "Sekalipun aku orang she Gak harus mati keracunan ditempat ini, juga tak nanti
akan kupenuhi harapanmu itu "
Kemudian ia menengadah keatas dan bergumam seorang diri.
"Ayah ibu harap kalian bersedia untuk memaafkan diriku, maafkanlah kalau aku tak
dapat membalaskan dendam atas kematian kalian berdua...."
Setelah menghela napas panjang, tiba-tiba ia ayunkan pedang pendeknya dan
menggorok ke-arah leher sendiri.
Dewi burung hong yang menyaksikan kejadian itu menjadi amat terperanjat,
jeritnya. "Engko Ling, jangan-.."
Ia meloncat kedepan, dengan gerakan yang amat cepat sehingga sukar dilukiskan
dengan kata kata gadis itu menubruk kearah Gak In Ling, jari tangannya menyentil
kedepan-. traaaaang Pedang pendek dalam genggaman si anak muda itu
mencelat dari cekalannya dan rontok keatas tanah, mungkin karena terpengaruh
oleh emosi dipeluknya pemuda itu erat-erat. Mula-mula dengan andalkan sedikit
kesadaran otaknya Gak In Ling masih dapat mempertahankan diri, akan tetapi
sekarang setelah pedang pendeknya disampok hingga terjatuh dan lagi hidungnya
mencium bau harum seorang gadis yang aneh, kesadaran otak yang masih
mengendalikan moralnya pun ikut tersapu lenyap sehinnga tak berbekas.
"Adikku sayang...oooh! Adikku sayang..." bisiknya dengan suara gemetar.
637 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendadak ia menubruk Dewi burung hong dan memeluk tubuhnya erat-erat. Dewi
burung hong menjadi amat terperanjat, segera bentaknya:
"Hey tahan...Gak In Ling...tahan...dengarkan perkataanku ini...! Gak In Ling,
jangan kau lakukan..."
Gak In Ling dapat mendengar semua jeritan itu, akan tetapi dalam keadaan
demikian ia tak dapt mengendalikan dirinya lagi, sepasang lengannya bagaikan
ular berbisa mulai berkeliaran meraba dan menggerayangi sekujue badan gadis itu,
terutama pada bagian payudara dan lekukan lembah diantara kedua belah pahanya.
Dewi burung hong adalah seorang gadis perawan yang masih suci bersih,
diperlakukan sedemikian kasarnya oleh seorang pria muda, hatinya menjadi
ketakutan setengah mati, sehingga keringat dingin mengucur keluar membasahi
seluruh tubuhnya, ia tak tahu apa yang harus dilakukan pada saat ini, gadis itu
hanya bisa membentak dan membentak tiada hentinya.
Namun bentakannya itu sama sekali tak mendapat
tanggapan bahkan penggerayangan dilakukan semakin menggila, mengikuti makin
berkobarnya daya kerja racun tersebut dalam badan, gerak gerik Gak In Lingkian
lama bertambah ketakutan.
Tiba-tiba nafsu membunuh melintas diatas wajahnya dan memancar keluar dari balik
biji matanya yang jeli, hawa murni segera dihimpun ke dalam tangan kanan, lalu
dengan nada menyeramkan bentaknya.
"Gak In Ling...kalau engkau tidak lepas tangan lagi, jangan salahkan kalau
nonamu tidak akan mengingat hubungan kita di masa lalu"
638 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
(Jilid 18 halaman 57-60 disensor penerbit; kira-kira kisahnya terjadi hubungan
intim tidak sengaja antara Burung hong indah dan pemuda ini)
"Engko Ling engko Ling kau... kenapa engkau ?"
Gak In Ling menggerakkan kelopak matanya dengan berat, namun hanya sebentar
kemudian ia sudah pejamkan kembali matanya.
"Lepaskan aku " bisiknya dengan payah, "aku merasa lelah sekali "
Dewi burung hong sudah merasakan keadaan yang tidak beres, sekarang iapun mulai
menyadari bahwa peristiwa yang barusan berlangsung bukan dilakukan oleh pemuda
itu dalam keadaan sadar, jelas ia telah terkena sejenis racun yang amat ganas.
Setelah kehormatannya dan kesucian tubuhnya diserahkan kepada pemuda itu, tentu
saja ia tak berani berayal setelah mengetahui bahwa pemuda itu keracunan.
Sambil mengepos tenaga ia salurkan hawa murninya
mengelilingi badan satu kali, kemudian menempelkan telapaknya diatas jalan darah


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pek-hui-hiat diatas badan pemuda she Gak tersebut.
Waktu berlalu dalam keheningan, Dewi burung hong masih tetap tidak merasakan
akan pancaran air dingin yang masih menyembur keluar dengan dahsyatnya itu,
mungkin gua itu sampai ambruknya ia juga tak akan merasakan-Air muka Gak In Ling
yang pucat pias kian lama kian berubah menjadi merah padam, dan akhirnya pulih
kembali menjadi sedia kala, kendatipun begitu beberapa jam telah dilewatkan
tanpa terasa. Gak In Ling membuka matanya lalu menjerit kaget, dengan cepat tanjannya
mendorong ke arah tubuh Dewi burung hong.
639 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi ketika tangannya baru saja diangkat tiba-tiba dalam benaknya terlintas
satu pikiran, dengan cepat ia tarik kembali tangannya sambil bergumam seorang
diri. "Barusan barusan agaknya aku telah melakukan sesuatu perbuatan?"
Mendadak Gak In Ling menjerit kaget, ia cekal lengan Dewi burung hong kencang-
kencang dan berseru. "Nona, apa yang telah kulakukan barusan?" Sementara itu Dewi burung hong telah
menarik kembali hawa murninya, sambil menyeka keringat yang membasahi wajah ia
menjawab "Kalau engkau sudah melihat keadaanku pada saat ini, semestinya engkau pun tahu
apa yang telah terjadi "
Berbicara sampai disitu, merah padamlah selembar
wajahnya karena jengah. Sekarang Gak In Ling telah menyadari apa yang telah dilakukan atas diri gadis
tersebut, dengan pandangan kaku di tatapnya wajah Dewi burung hong kemudian
serunya dengan hati gugup.
"Selama hidup engkau tak akan mengampuni diriku, aku tahu, engkau pasti akan
membenci diriku " Dewi burung hong tundukkan kepalanya dengan wajah tersipu, bisiknya lirih.
"Asal engkau tidak menyia-nyiakan diriku, aku... aku bersedia mendampingi dirimu
untuk selamanya " "Benar, selamanya aku tak akan tinggalkan dirimu.
Aaaaah... Hal ini tidak mungkin-"
Mendengar perkataan itu, air muka Dewi burung hong berubah hebat, napsu membunuh
seketika menyelimuti wajahnya, dengan nada dingin serunya. "Kenapa tidak mungkin
?"" Gak In Ling menyapu sekejap kearah gadis itu dengan pandangan hambar, lalu
menghela napas panjang. 640 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aaaaii Lebih baik bunuhlah diriku."
Ucapan itu amat menyedihkan hati Dewi burung hong, dalam keadaan seperti ini ia
tak tahu mesti menyesal ataukah benci, segera hardiknya. "cepat katakan Aku
ingin tahu kenapa tidak mungkin ?"
-ooo0dw0ooo- Jilid 19 "KARENA usiaku sudah tak dapat melampaui satu bulan lagi." sahut Gak In Ling
dengan suara berat, sorot matanya perlahan-lahan dialihkan keatas langit-langit
gua. "Aaaaahh. Dewi burung hong menjerit kaget, sesaat kemudian rasa girang terlintas
diatas wajahnya, ia genggam tangan Gak In Ling kencang-kencang, kemudian
serunya. "Jadi jadi engkau mencintai diriku ?"
"Benar, karena engkau telah menjadi... Aaaaaaii "
Rasa murung dan kesal tersapu lenyap dari wajah Dewi burung hong, buru-buru
tanyanya. "Aku telah menjadi apa mu" cepat katakan-.." suaranya lembut dan penuh
daya tarik. "Engkau telah menjadi isteriku, kenapa aku tidak mencintai dirimu ?"
Dewi burung hong berseru lirih dan menubruk masuk kedalam pelukan Gak In Ling,
ia tempelkan wajahnya diatas pipi pemuda itu dan bisiknya lirih.
"Hmm Aku sangat berharap dapat mendengar bisikanmu itu, engko Ling selanjutnya
aku pasti akan mendengarkan perkataanmu engkau suruh aku berbuat apa, pasti akan
kulakukan segera, mau bukan ?"
Dengan penuh kasih sayang Gak In Ling membelai
rambutnya yang kusut, dari nada ucapannya yang begitu 641
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tegas ia tahu bahwa gadis itu benar-benar telah berubah, meskipun ia tidak habis
mengerti kekuatan apakah yang membuat gadis itu sama sekali berubah.
Gak In Ling mencium pipinya dengan penuh kemesraan, lalu sambil tertawa sedih
kata-nya. "Adikku, mungkin aku tak dapat selamanya menemani dirimu."
"Aku bernama Bwee Giok Siang." kata Dewi burung hong sambil tertawa manis,"
didaratan Tionggoan hanya engkau seorang yang mengetahui akan namaku ini, karena
engkau sudah..." Tiba-tiba ia merandek sebentar, dan sambung dengan serius.
"Aku tahu ada sejenis obat dapat menyembuhkan penyakitmu, walaupun engkau tidak
sudi memohon kepadanya akan tetapi kita bisa menunggang Hong-ji untuk mencurinya."
"Tidak.. andaikata sampai ketahuan oleh mereka, bagaimana jadinya ?" seru Gak In
Ling sambil gelengkan kepalanya.
Napsu membunuh memancar keIuar dari wajah burung
hong, baru saja ia akan buka suara, tiba-tiba satu ingatan berkelebat dalam
benaknya, ia berpikir. "Ia melarang aku membunuh orang tanpa dasar, kalau aku bersikeras hendak
membinasakan mereka, ia pasti akan marah." Berpikir sampai disini, buru-buru
ujarnya. "Kalau memang begitu kita dapat memohon kepadanya, tak mungkin dikolong langit
ada orang yang begitu kejamnya sehingga tak mungkin mau menolong orang yang
sudah hampir mati." 642 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling lega hatinya setelah mendengar perkataan itu, sambil membelai
pipinya dengan penuh kasih sayang bisiknya.
"Adik siang, engkau benar-benar sudah berubah "
"ooooohh sungguh berubah " pikir Dewi burung hong didalam hati kecil. Mendadak
ia berseru tertahan dan teriaknya.
"Aaah Kenapa disini terdapat begitu banyak air ?"
Gak In Ling segera menengok kebawah ia melihat air dalam gua itu jauh meninggi
dari keadaan semula dan air tadi mengalir keluar gua tersebut, buru-buru ia
bopong tubuh dara itu dan loncat bangun.
Tapi dengan cepat wajah mereka berubah menjadi merah padam, kedua orang muda
mudi itu saling membelakangi dan cepat mengenakan pakaian. Selesai berpakaian,
Gak in Ling memungut pedang pendeknya dan Dewi burung hong
mengambil pusaka Ular yang terendam dalam air setelah direndam beberapa saat
racun yang terhisap gumpalan bola itu sudah buyar sedang benda itu pulih kembali
menjadi putih bersih. Gak In Ling segera menarik tangan Dewi burung hong untuk keluar gua, gadis itu
menyambar mutiara merah diatas pembaringan batu dan bersama-sama loncat keluar
dari sana. Diatas pembaringan tersisa noda darah merah dan kepingan kotak kayu yang hancur.
Setelah keluar dari gua, mendadak kedua orang itu menghentikan langkah kakinya
dan berseru tertahan-Tampaklah Hiat- bin- kim-kong Malaikat raksasa bermuka
merah sedang merangkak bangun dari atas tanah, punggung dan kepalanya telah
basah kuyup, rupanya air dingin yang mengalir keluar gua itu telah menyadarkan
jagoan tersebut dari pingsannya.
643 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Yang membuat hati Gak In Ling berdua menjadi kaget bukanlah air dingin yang
menyadarkan Malaikat raksasa bermuka merah itu, melainkan pukulan telak yang
dilancarkan oleh pemuda itu ternyata tak berhasil membinasakan dirinya.
Pada waktu itu Malaikat raksasa bermuka merah sedang berdiri membelakangi
mereka, berhubung luka dalam yang dideritanya amat parah maka kedatangan kedua
orang itu sama sekali tidak terasa olehnya, tangan kirinya masih menekan diatas
mulut luka dan menggosok tiada hentinya.
Dewi burung hong angkat kepalanya memandang sekejap kearah pemuda itu, rupanya
ia ssdang minta pendapat pemuda itu untuk menyelesaikan persoalan itu. Gak In
Ling segera maju kedepan, serunya dengan dingin. "Saudara engkau benar-benar
panjang usia " Mendengar teguran itu, Malaikat raksasa bermuka merah nampak terperanjat, dengan
cepat ia bangkit berdiri dan putar badan, akan tetapi berhubung ia terluka parah
maka langkah kakinya tak dapat dikuasai, dengan sempoyongan badannya mundur dua-
tiga langkah kebelakang, matanya melotot lebar dan serunya dengan nada dingin.
"Sedikitpun tidak salah, agaknya engkau merasa kecewa bukan " Gak In Ling
tertawa dingin- "Engkau disebut orang sebagai Malaikat raksasa bermuka merah, akan tetapi saat
ini mukamu pucat pias bagaikan mayat, aku rasa luka dalam yang kau derita cukup
parah bukan" Jangan dilihat Malaikat raksasa bermuka merah bicara kasar dan membawa sifat
ketolol-tololan, dalam kenyataan dia adalah seorang manusia yang berpikir cepat,
setelah menilai sebentar keadaan situasi, ia sadar bahwa untuk membohongi Gak In
Ling sudah tak mungkin lagi, maka dengan terus terang jawabnya.
644 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Sedikitpun tidak salah, luka dalam yang kuderita memang sangat parah, akan
tetapi kalau engkau masih mempunyai kegembiraan untuk bertempur aku pun bersedia
untuk melayani dirimu untuk bergebrak beberapa jurus."
Sambil berkata ia tekan mulut lukanya dengan tangan dan bersiap siaga untuk
melangsungkan perta rungan.
Dalam kenyataan dihati kecilnya ia tahu bahwa kepandaian silat yang dimilikinya
tak dapat dipergunakan lagi, bahkan apabila terkena sebuah pukulan dari Gak In
Ling lagi niscaya ia bakal mampus, namun wataknya yang keras hati membuat orang
itu tak sudi tunduk kepala dihadapan orang. Gak In Ling tertawa dingin,
sahutnya. "Selama hidup belum pernah aku menghajar anjing yang sudah tercebur kedalam air,
pertarungan ini lebih baik dibatalkan saja "
Sambil berkata ia menarik tangan Dewi burung hong dan siap meninggalkan gua
tersebut. Malaikat raksasa bermuka merah melototkan sepasang matanya bulat-bulat, ia maju
kedepan dan menghadang jalan pergi kedua orang itu teriaknya.
"Apa kau bilang " Engkau memaki aku sebagai anjing yang tercebur kedalam air "
Mari... mari.. mari..... bajingan cilik, ini hari toa-ya mu akan beradu jiwa
dengan engkau..." "Huuuhh... Untuk berdiri saja tak mampu berdiri tegak.
begitu tokh ingin menantang engko Ling untuk berkelahi ?"
Ejek Dewi burung hong sambil tertawa.
"Andaikata penglihatannya kami tidak salah, aku rasa hawa darah dalam isi
perutmu pada saat ini telah tersumbat dan tidak bisa diatur kembali, aku
takut..." Mendadak ia membungkam dan menunjukkan satu
senyuman yang amat misterius, membuat orang tidak dapat menduga apa sebenarnya
maksud gadis itu. 645 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Melihat gadis itu tertawa, Malaikat raksasa bermuka merah menjadi bergidik dan
bulu romanya pada bangun berdiri, karena perkataan lawannya dengan tepat
berhasil menduga rahasianya. Tak tahan lagi ia membentak penuh kegusaran-
"Bocah perempuan, apa yang kau tertawakan ?"
Dewi burung hong mengerling sekejap kearah Gak in Ling, kemudian ujarnya dengan
manja. "Engko Ling, engkau benar-benar berhati welas, rupanya engkau sudah tahu bahwa
setengah jam kemudian seluruh peredaran darahnya bakal tersumbat dan seluruh
ilmu silat yang dimilikinya bakal punah, engkau benar-benar berjiwa besar,
kemudian hari aku harus lebih banyak belajar dari engkau."
Gak In Ling dibikin bingung oleh ucapan dara itu, pikirnya didalam hati. "Kapan
sih aku berhasil mengetahui akan rahasia tersebut ?"
Akan tetapi ia tidak membongkar rahasia tersebut, sambil memandang wajah Dewi
burung hong ia tertawa dan berkata.
"Adik Siang, aku mengetahui akan maksud hatimu "
Perlahan-lahan digenggamnya telapak tangan gadis itu denganpenuh kemesraan-Dewi
burung hong merasa hatinya hangat dan gembira, sambil tertawa merdu serunya.
"Engko Ling, dalam sakuku terdapat sejenis obat mujarab yang dapat menyembuhkan
luka dalam, enaknya kita berikan kepada orang itu atau jangan ?"
Sebenarnya Malaikat raksasa bermuka merah sudah
merasa terkejut dan kuatir sehingga keringat dingin mengucur keluar membasahi
seluruh tubuhnya ketika mendengar Dewi burung hong menebak jitu titik
kelemahannya, sekarang setelah mendengar bahwa lukanya dapat disembuhkan dengan
obat, sepasang matanya terbelalak semakin sebat dan kakinya tanpa terasa maju
setindak kedepan-646 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling adalah seorang pemuda yang berhati tulus dan ramah, dalam hati
pikirnya. "Antara aku dengan orang ini tidak pernah terikat dendam ataupun sakit hati,
tindakanku merampas benda yang sudah ditunggu dan dipelihara oleh orang lain
selama banyak tahun sudah tidak pantas, apalagi menghajar orang itu sehingga
terluka diujung telapakku, tindakan semacam ini lebih-lebih tidak pantas,
sekarang ternyata orang itu belum mati, sudah sepantasnya kalau aku harus
berusaha untuk menyelamatkan jiwanya." Berpikir sampai disitu, ia lantas
berkata. "Adik Siang, berikanlah kepadanya."
"Boleh saja kuberikan kepadanya akan tetapi diapun harus menyanggupi sebuah
syarat yang akan kuajukan "jawab Bwee Giok Siang atau Dewi burung hong dengan
wajah serius. "Apa syaratmu ?" seru Malaikat raksasa bermuka merah dengan mata melotot.
"selama hidup engkau harus mengikuti engko Ling "
"Jadi pelayannya ?" teriak Malaikat raksasa bermuka merah dengan wajah tertegun
dan nada penuh kegusaran-
"Sedikitpun tidak salah, engkau harus bersedia menjadi pesuruh dan pelayannya
selama hidup" sekilas cahaya merah darah memancar keluar diatas wajahnya yang pucat pias,
Malaikat raksasa bermuka merah tertawa keras dan berteriak.
"Haaaahh haaaah haaaaahh... budak ingusan, siapakah engkau, berani benar
mengajukan syarat tersebut " Haaahh haaahh lebih baik aku mampus daripada
menjadi pelayan orang "
Dewi burung hong atau Bwee Giok Siang mengerutkan dahinya dan menjawab dengan
ketus. "Nonamu itu disebut orang Dewi burung hong, masa aku tidak pantas ?"
647 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sekujur badan Malaikat raksasa bermuka merah gemetar keras dan tanpa sadar
mundur dua langkah ke belakang, katanya.
"Apa ?" Jadi engkau adalah Dewi burung hong yang datang dari laut Lamhay ?"
Tiba-tiba ia tundukkan kepalanya dan mulai berpikir.
"Adik Siang berikanlah kepadanya." bisik Gak In Ling.
"Tidak. aku sengaja tidak akan berikan kepadanya " sahut dara tersebut sambil
menjebirkan bibirnya. "Barusan, bukankah engkau sudah berjanji akan mendengarkan perkataanku, kenapa
sekarang engkau malah membantah ?"
"Musuh besarku terlalu banyak, sekalipun aku tidak perlu mencari mereka,
merekapun tak akan melepaskan diriku, oleh sebab itu aku takut disaat aku sedang
bertempur dengan mereka tiba-tiba engkau jatuh sakit, pada waktu itu aku tak
bisa merawat dirimu, seandainya sampai terjadi..." Gak In Ling menghela napas
panjang, katanya. "Adik siang, mati atau hidup ditangan Thian, dengarkanlah perkataanku dan
berikanlah obat tersebut kepadanya ?"
"Engko Ling, dewasa ini jago lihay didalam dunia persilatan terlalu banyak, aku
memohon kepadamu dengarkanlah perkataanku ?"
"Kalau engkau masih memberi muka kepadaku, cepat berikan obat itu kepadanya "
Dewi burung hong angkat kepala memandang sorot mata Gak In Ling yang tajam,
hatinya merasa amat sedih sehingga tanpa terasa air mata jatun bercucuran, ia
merogoh kedalam sakunya dan ambil keluarkan sebutir pil sebesar buah kelengkeng
kemudian sambil diangsurkan ke hadapan Malaikat raksasa serunya. "Nah ambillah "
648

Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Malaikat raksasa bermuka merah menerima pil tersebut, setelah menyapu sekejap
kearah gadis itu, tiba-tiba ia jatuhkan diri berlutut dan mengangsurkan kembali
obat itu sambil berseru. "Sian-cu, terimalah kembali obatmu itu. Aku, Malaikat raksasa bermuka merah
hanya seorang tukang silat kasaran, tidak berani kuterima budi kebaikkan sebesar
ini " Sementara itu Dewi burung hong telah berjalan kembali kesamping Gak In Ling,
mendengar perkataan itu ia segera menggeleng kepala dan menjawab dengan hambar.
"Engkau tokh sudah tahu akan watak dari nonamu, obat tersebut kuhadiahkan
kepadamu bukanlah lantaran engkau, melainkan-.."
Berbicara sampai disitu ia melirik sekejap kearah Gak In Ling dengan suara
sedih. Si anak muda itu menjadi tak tega, ia merangkul Dewi burung hong dan mendekapnya
kencang-kencang, bisiknya dengan suara lembut.
"Adik Siang, obat itu tentu berharga sekali, apakah engkau marah ?""
Dewi burung hong menggeleng kepala, dan ia merebahkan tubuhnya dalam pelukan
sianak- mudaitu, jawabnya.
"Engkau suruh aku berbuat apa, aku akan berbuat apa, asal engkau gembira akupun
gembira." Dalam pada itu, ketika Malaikat raksasa bermuka merah melihat Dewi burung hong
tidak memperdulikan dirinya, tiba-tiba ia buka suara dan berkata kembali.
"Seandainya nona menganggap aku Malaikat raksasa bermuka merah pantas untuk
melindungi kongcu ini, aku akan menelan obat yang kau berikan kepadaku ini."
Dewi burung hong menjadi sangat kegirangan-649
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Seandainya aku tidak merasa bahwa kau pantas untuk melindungi keselamatannya,
tak nanti kuajukan syarat itu."
"Syarat itu sama sekali tidak menguntungkan diri nona,"
kata Malaikat raksasa dengan wajah serius. "Andaikata apa yang kudengar tidak
salah, aku dengar selama hidupnya gurumu telah mengarungi seluruh penjuru dunia
dan menempuh bahaya, namun selama ini hanya berhasil
mendapatkan tiga biji ci-Hong-cu, sekarang engkau telah menghadiahkan sebutir
kepadaku dan syarat yang kau ajukanpun begitu enteng, bukankah engkau akan rugi
besar?" "Apa " obat ci-Hong-cu ?" seru Gak ia Ling dengan hati terperanjat. Dewi burung
hong mencebirkan bibirnya yang kecil dan berseru.
"Huuuhh Tadi saja keadaanmu mengerikan sekali seperti mau menerkam manusia,
sekarang baru menjerit kaget, sudah tentu aku tidak bohong "
Setelah mengerling sekejap kearah Gak In Ling, dia mendongak dan serunya,
"cepatlah telan "
"Aku tidak membutuhkan pembantu " seru Gak In Ling dengan hati gelisah.
"Engko Ling, kau..."
"Benar," seru Malaikat raksasa bermuka merah sambil mengangguk," tenaga dalamku
masih bslum dapat memadahi dirimu, tentu saja tiada kepentingan bagimu untuk
menerima aku sebagai pembantu."
"Engkau jangan salah paham, aku berkata demikian karena aku tak ingin
memperlakukan orang sebagai pembantu atau pelayan, kita sebagai sesama umat
persilatan tidak sepantasnya mempunyai hubungan antara majikan dengan pelayan-"
650 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar ucapan tersebut Malaikat raksasa bermuka merah angkat kepala dan
menatap tajam wajah Gak ln Ling, tanyanya. "Sungguhkah perkataanmu itu ?"
"Selama hidup aku belum pernah bicara bohong barang sepatah katapun..." Malaikat
raksasa bermuka merah menengadah dan tertawa terbahak-bahak.
"Haaaahh,... .. haaaahh . haaaahh.. itu berarti aku Malaikat raksasa bermuka
merah punya kebebasan untuk memilih ?"
Berbicara sampai disini ia segera telan pil ci-Long-cu tersebut dan duduk
bersila untuk mengatur pernapasan-Dewi burung hong bersandar dalam pelukan Gak
In Ling, sekarang ia dapat menghembuskan napas lega.
Gak In Ling merangkul pinggangnya dan berkata dengan lembut. "Adik Siang, mari
kita keluar untuk melihat gerak gerik mereka "
"Melihat gerak-gerik siapa " Apakah Ling cu itu ?"
"Benar, mungkin mereka sudah mempersiapkan serangan "
"Hmm, dia amat cantik "
"Siapa ?" tanya Gak In Ling agak tertegun-
"Gadis suci dari Nirwana "
"Huuss..Jangan sembarangan bicara ?"
Dua orang itu segera berjalan keluar dari gua, namun Dewi burung hong tidak mau
berjalan bersama pemuda itu, ia ketinggalan jauh ke belakang.
Gak In Ling berpaling, ketika melihat gadis itu ketinggalan satu tombak jauhnya,
mengertilah pemuda itu bahwa dara tersebut tidak bersedia membantu mereka, maka
ia segera berseru. 651 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kalau engkau tidak cepat jalannya, hati-hati kalau sampai ada kelabang emas
merambat ditubuhmu akan kulihat siapa yang akan menolong dirimu..?"
Dewi burung hong tidak takut langit dan tidak takut bumi, tapi takut pada
kelabang emas karena barusan telah menderita kerugian besar, mendengar perkataan
itu ia menjadi ketakutan dan segera berseru. "Engko Ling, tunggu aku "
Ia menjejak tanah dan meluncur kedalam pelukan Gak In Ling, seakan-akan kelabang
emas itu benar-benar sudah berada dibelakang punggungnya.
Mendadak... "Aduuuhh " Gadis itu menjerit kesakitan,
"aduh sakitnya..." kakinya menjadi lemas dan hampir saja ia roboh terjengkang
keatas tanah. Buru-buru Gak In Ling memayang tubuhnya sambil bertanya.
"Kenapa sih engkau" mananya yang sakit." Merah padam selembar wajah Dewi burung
hong atau Bwee Giok Siang.
"Hmm perbuatanmu yang dilakukan sendiri masih ditanyakan kepada orang lain ?"
omelnya. "Aku " Perbuatanku ?"
"Sudahlah, ayoh cepat berangkat Mari kila lihat apakah Ling
- cu danpangcu mu yang cantik jelita itu benar-benar terkepung atau tidak... ?"
Melihat gadis itu tidak menerangkan lebih jauh, Gak In Ling membathin didalam
hati. "Kalau engkau tidak menjelaskan, dari mana aku bisa tahu ?"
Baru saja kedua orang itu keluar dari mulut gua, tiba-tiba terdengarlah jeritan
ngeri yang menyayatkan hati
berkumandang datang dari arah bawah, mereka segera tundukkan kepalanya dan dua
orang itu terbelalak karena terkejutnya, untuk beberapa saat lamanya tak mampu
mengucapkan sepatah katapun.
652 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dewi burung hong atau Bwee Giok-Siang diam-diam
merasa girang, pikirnya. "Kali ini aku mau melihat kalian bisa galak-galak lagi
atau tidak " Dibawah gua merupakan sebidang tanah berumput hijau yang ketika itu sudah
digenangi air dingin setinggi satu cun, berpuluh puluh sosok mayat
bergelimpangan diatas tanah dalam keadaan kaku, tidak nampak luka ditubuh mereka
karena tiada noda darah yang berceceran disana, tapi mayat-mayat itu sudah lama
putus nyawa. Gak In Ling bergumam seorang diri: "oohh.... mereka adalah anak buah dari Thian-
hong pang dan Yau-tie-Ieng, sedang sisanya mungkin adalah pengikut dari bajingan
tua itu, aaaii sungguh kasihan."
Tiba-tiba serunya kembali dengan nada terperanjat.
"Eeeii apa yang terjadi" Hanya dua belas orang bocah cilik itu saja sudah cukup
membuat mereka tak bisa berkutik ?"
Diseberang gua tampaklah dua belas orang bocah cilik baju merah yang bermuka
tampan berdiri dengan membentuk posisi setengah lingkaran, diatas kepala mereka
terdapatlah seekor ular kecil berwarna hijau yang melingkar tak berkutik,
bentuknya seperti ukiran namun tak seorangpun yang tahu makluk itu hidup atau
tidak. Rujung baja dan tubuh merekapun terdapat pelbagai macam Ular beracun yang
berbentuk sangat aneh, akan tetapi makhluk-makhluk tersebut bagaikan ukiran
belaka karena mereka sama sekali tidak bergerak.
Dipihak lain Gadis suci dari Nirwana, Thian hong pangcu serta Ngo-gak-sin-kun
membentuk tiga kelompok sedang bertarung mati-matian melawan pelbagai macam
binatang beracun yang menyerang dari darat- air maupun udara...
Semakin memandang Gak In Ling makin terperanjat,
sekarang ia baru tahu bahwa dalam lembah kecil yang 653
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berwana hijau ini sebenarnya merupakan sarang makluk beracun, sedang kedua belas
orang bocah itu bukan lain adalah pawang yang mengendalikan gerak-gerik makhluk-
makhluk beracun itu. Mendadak Gak In Ling merasa tengkuknya gatal sekali, ketika ia berpaling rupanya
Dewi burung hong sedang meniup tengkuknya, dengan cepat ia menegur. "Adik siang,
nakal benar kamu ini "
Bwee Giok Siang atau Dewi burung hong tertawa merdu.
"Mereka tokh sedang bertempur dengan riang gembira, kenapa engkau mesti
mengkhawatirkan keselamatan orang ?"
"Hmm, apa maksudmu " Coba lihat... sudah begitu banyak orang yang mampus, masa
kematianpun bisa dianggap suatu gurauan ?"
Melihat pemuda itu marah, Dewi burung hong tak berani nakal lagi, buru-buru
jawabnya. "Aku tokh cuma bergurau saja, kenapa engkau anggap sungguhan...?"
"Keadaan sudah amat kritis dan berbahaya, engkau harus carikan akal untuk
menolong mereka " seru sang pemuda itu dengan gelisah. Meskipun Dewi burung hong
merasa sangat tidak puas terhadap tingkah laku Gadis suci dari Nirwana serta
Thian Hong pangcu, akan tetapi setelah engko Ling nya mengajukan perkataan
tersebut, mau tak mau dia harus putar otak juga untuk mencari akal.
"Menurut pengamatanmu, siapakah yang berhasil memegang peranan dalam pertarungan
itu?" tanyanya. "Tentu saja kedua belas orang bocah baju merah itu."
"Sedikitpun tidak salah, memang merekalah yang pegang peranan, untuk
menyelamatkan wanita-wanitamu itu, kita harus lenyapkan dahulu kedua belas orang
bocah tersebut." 654 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku rasa cara itu tak mungkin bisa dilakukan dengan mudah," sahut pemuda she
Gak dengan dahi berkerut,
"Gadis suci dari Nirwana serta Thian Hong pangcu bukan orang sembarangan, tentu
saja mereka juga menyadari akan hal itu, kenapa kedua orang itu tidak berbuat
demikian ?" "Engkau harus tahu, persoalannya adalah mereka tak akan bisa menerjang keluar
dari sini,jangan kau lihat lembah ini sempit dan kecil sekali, namun aku percaya
ketua dari perguruan Pit-tiong dari Tibet itu paling sedikit sudah menghabiskan
tenaga dan pikirannya selama lima enam tahun ditempat itu, seluruh lembah hampir
boleh dibilang telah dipenuhi oleh pelbagai binatang aneh yang beracun dari
seluruh kolong langit, lembah ini dinamakan Ban - ku-kok, kau bayangkan betapa
banyaknya binatang beracun yang berada disini."
Ia berhenti sebentar, ketika melihat Gak In Ling
memperhatikan dengan seksama ia jadi girang, sambungnya lebih jauh.
"Sekarang mereka baru berani datang kemari, hal itu membuktikan bahwa rencana
ini dilakukan setelah dipertimbangkan lama sekali, akan tetapi mereka terlalu gegabah karena membawa
serta anak muridnya, kalau tidak dengan andalkan tenaga dalam yang mereka
miliki,Jika tak usah mengkhawatirkan keselamatan orang lain maka
meskipun kedua belas orang itu amat beracun sekalipun tidak berhasil dibunuh
paling sedikit merekapun tidak akan terkurung oleh mereka."
"Apa kedua belas orang bocah itu beracun ?" seru Gak In Ling semakin
terperanjat. "Apakah engkau tidak melihatnya ?"
"Maksudmu semua makhluk yang berada di tubuh mereka dan tak berkutik itu adalah
binatang-binatang hidup?"
655 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tentu saja "jawab Dewi burung hong itu sambil tertawa,
"kalau tidak mereka tidak akan disebut dua belas bocah racun.
Coba lihatlah, Bukan saja kepala dan badan mereka dipenuhi binatang racun,
mungkin dalam mulut merekapun terdapat binatang beracunnya, karena itu Jikalau
engkau kurang berhati hati, sekalipun berhasil kau bunuh mereka itu namun engkau
pun bisa dilukai oleh makhluk beracunnya."
Gak In Ling mengamati wajah bocah-bocah baju merah itu, ternyata sedikit pun
tidak salah, sampai-sampai diatas alis matapun terdapat sekelompok makhluk kecil
yang menyerupai semut merah, ia menjadi makin terperanjat.
"Adik Siang, bagaimana caranya untuk melenyapkan mereka ?" teriaknya
"Engko Ling,jadi engkau hendak menempuh bahaya ?"
"Bagaimanapun kita tak bisa berpeluk tangan melihat mereka terancam bahaya."
"Aku rasa yang kau perhatikan adalah wanita-wanita itu bukan?"
"Huus Jangan ngaco belo."
Dewi burung hong menjulurkan lidahnya. "Lebih baik kita turun tangan dari
belakang tubuh mereka, tetapi bagamana caranya menyeberang kesitu ?" katanya.
"Aku mengetahui sebuah jalan tembus yang berhubungan dengan tempat itu."
mendadak terdengar jawaban seseorang berkumandang. Kedua orang itu sedang
pusatkan perhatiannya pada pertarungan didasar lembah, ketika mendengar jawaban itu
mereka tertegun dan segera putar badan ke belakang, tampaklah Malaikat raksasa
bermuka merah dengan tangan lurus dibawah sedang berdiri
dibelakang mereka dengan sikap menghormat. Mukanya yang pucat telah hilang dan
kini parasnya pulih kembali menjadi merah padam, bahkan jauh lebih berbahaya
dari keadaan 656 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
semula,jelas luka dalamnya bukan saja telah sembuh bahkan tenaga dalamnya telah
memperoleh kemajuan pesat. Bwee Giok Siang menjadi tertarik sekali setelah
mendengar perkataan itu, tanya.
"Bagaimana caranya menyebrang kesitu ?"
"Di dalam sana ada jalan tembus yang bersambungan dengan tepi seberang "
"Kenapa orang-orang dari Tibet itu tidak mengetahui akan jalan tembus tersebut
7" tanya Gak In Ling dengan cepat.
"Mereka tak mungkin akan menduga kalau dibelakang sebuah batu cadas besar masih
terdapat gua lain." Dewi burung hong ayunkan baju hitam yang ada di
tangannya dan berseru. "Pakaian ini terlalu besar, engko Ling tak dapat memakainya, aku rasa baju ini
CoCok bagimu, Nah Kenakanlah." Seraya berkata dia angsurkan baju hitam yang tak mempan dibaCok dengan senjata
yang bagaimana tajamnya itu kepada jago raksasa tersebut.
Pada permulaan kali datang kedalam gua itu, tujuan dari Malaikat raksasa bermuka
merah adalah untuk mencari baja mustika itu, sebab dua bagian tempat kematiannya
perlu dilindungi dengan pakaian semacam itu, maka ketika melihat pakaian itu
diangsurkan kepadanya, dengan wajah berubah hebat serunya.
"Sian-cu, engkau pasti mengetahui bukan akan kegunaan dari pakaian mustika ini?"
"Sedikitpun tidak salah, kalau tidak pakaian ini tak akan kuhadiahkan kepadamu."
"Tahukah siancu bahwa pakaian ini bisa mengecil dan membesar?" seru Malaikat
raksasa bermuka merah kembali.
657 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bwee Giok Siang tertegun, biji matanya yang jeli tanpa terasa melirik sekejap
kearah Gak In Ling, hal ini menunjukkan bahwa orang yang paling diperhatikan
oleh nya pada saat ini hanyalah si anak muda itu. Gak In Ling segara tertawa
tawa, serunya dengan cepat. "Memakai baju ini atau tidak begitu tiada
perbedaannya, akan tetapi bagi saudara ini
perselisihannya boleh dibilang besar sekali, karena itu lebih baik pakaian itu
biar dia saja yang memakainya."
Mendengar jawaban tersebut, diam-diam Dewi burung hong menghela napas panjang,
pikirnya. "Aaaaii Engkau tak pernah memikirkan diri sendiri, orang lain yang selalu kau
perhatikan." Akan tetapi ia tak berani membantah, pakaian tersebut segera diangsurkan
kedepan. Malaikat raksasa bermuka merah menerima pakaian hitam itu, dengan muka
serius sahutnya.

Telapak Setan Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Baiklah, pemberian ini akan kuterima dengan hati yang mendalam, selama hidup
aku ta kpernah mempercayai orang lain, kecuali kalian berdua dikolong langit
dewasa ini tak ada orang yang bisa memerintah diriku lagi, ayo kita berangkat "
Tanpa menunggu jawaban dari kedua orang itu lagi, ia segera putar badan dan
berjalan masuk kedalam gua.
Dewi burung hong menarik tangan pemuda itu dan bisiknya sambil tertawa merdu.
"Engko Ling, ucapanmu telah mengharukan hatinya, orang ini berwatak polos dan
jujur. aku rasa selama hidup dia tak akan meninggalkan dirimu lagi."
"Hmm Semuanya itu tidak lain adalah hasil karya dari engkau budak ingusan,"
bentak sang pemuda. Dalam hati Dewi burung hong merasa amat gembira,
sedang diluaran ia mengomel. "Ooohh... dasar tak tahu diri, 658
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sudah diberi kebaikkan, bukannya berterima kasih malahan memaki orang lain
sebagai budak ingusan."
Cepat ia lepaskan diri dari cekalan sang pemuda dan mengejar Malaikat raksasa
bermuka merah lebih dahulu.
Ketika mereka sampai diruangan terjadinya pertarungan tadi, tampaklah Malaikat
raksasa bermuka merah telah berhasil menemukan sebuah gua diatas dinding sebelah
Kisah Para Pendekar Pulau Es 9 Kekaisaran Rajawali Emas Pendekar 4 Alis I Karya Khu Lung Istana Pulau Es 8
^