Pencarian

Tengkorak Maut 16

Tengkorak Maut Karya Khu Lung Bagian 16


perkampungan kami ini?"" Dengan dahi berkerut Han siong
Kie berkata: "Seorang sahabatku yang bernama Go siau bi, apa bener
berada dalam perkampungan ini?""
1052 setajam sembilu sorot matanya menatap wajah orang itu,
ia menanti jawaban orang itu dengan tenang.
Terkesiap Ho Thong thian mendengar pertanyaan itu,
sekarang dia baru tahu bahwa kedatangan manusia berwajah
dingin adalah disebabkan karena perempuan rendah itu, mau
membohong jelas tak mungkin, hanya untungnya ia telah
mengadakan persiapan. Maka dengan wajah berubah hebat sahutnya:
"Betul, dia memang berada didalam perkampungan ini"
"Adapun kedatanganku kemari adalah hendak mengajak
cungcu untuk merundingkan persoalan ini, apakah engkau
bersedia untuk melepaskan nona itu?""
"Tentang soal ini maaf kalau aku tak dapat memenuhinya,
sebab ia telah membinasakan dua orang putraku"
"Tapi kejadian ini toh berawal dari sikap putramu yang
terpikat oleh kecantikannya, dalam soal ini nona itu tak dapat
kau salahkan " "Haaah haaah haaahh pada hakekatnya justru dialah yang
telah memikat putraku dengan kecantikan wajahnya, ditinjau
dari sikapmu yang begitu paham dengan duduknya persoalan
ini, aku rasa engkau tentu mempunyai, hubungan yang luar
biasa dengan Go siau bi. Nah sauhiap berbicaralah menurut
liangsimmu, berilah keadilan serta kebijaksanaan kepadaku,
pantaskah aku melakukan pembalasan dendam?"
Untuk sesaat Han siong Kie terbungkam dan tak mampu
menjawab pertanyaan itu, sebab kata-kata itu memang masuk
diakal dan benar. Lama sekali, akhirnya ia baru berkata. "Apa
yang hendak kau lakukan atas diri nya?"
"Hutang darah harus dibayar dengan darah, hutang nyawa
bayar nyawa.." 1053 "Apakah engkau tidak merasa bahwa tindakanmu ini
kelewat batas?""
"Siapa membunuh manusia diapun harus membayar
dengan nyawa sendiri, masa tindakan semacam ini kelewat
batas?" "Tapi pada hakekatnya toh putramu yang terpikat dulu oleh
kecantikan nona Go dan membuntutinya terus menerus,
tindakan ini sudah pantas untuk diberi hukuman mati"
"sauhiap. apa yang kau ucapkan itu berdasarkan
pengamatanmu sendiri ataukah karena mendengar dari mulut
orang?" "Tentu saja menyaksikan dengan mata kepala sendiri"
"Jadi maksud sau hiap. engkau melarang aku untuk
melakukan pembalasan dendam?""
"Bukannya begitu, aku ingin tahu dengan cara apakah
engkau berhasil menangkap nona Go siau bi?""
"Tentu saja mengandalkan kepandaian silatku"
Mendengar jawaban tersebut, Han siong Kie segera tertawa
terbahak-bahak nyaring sekali suaranya.
"Haaah haaah haaaah Ho too cungcu, bukannya kupandang
enteng dirimu, pada hakekatnya kalau engkau ingin
menundukkan dia dengan andalkan cara yang bersih dan
jujur, maka kepandaian silatmu masih terpaut jauh bila
dibandingkan dengan dirinya ?"
"oooh.. Maksud sau hiap. aku telah menggunakan cara
yang licik dan tidak jujur untuk menundukkan nona itu?""
"Begitulah maksudku, aku tidak melarang cungcu untuk
membalaskan dendam bagi kematian putramu, tapi aku harap
lakukanlah duel tersebut secara jujur dan terbuka, sebab
masalah ini tak bisa diselesaikan dengan berat sebelah"
1054 Tiba-tiba sekulum senyum licik yang sadis dan mengerikan
melintas diatas wajah Ho Thong thian, ia menjura dan
berkata. " Kalau memang begitu, bagaimana kalau sau hiap duduk
dulu sambil minum teh" Aku akan menggusur nona Go siau bi
datang kemari kemudian menyelesaikan masalah ini secara
adil di depan sauhiap" Tentunya sauhiap bersedia bukan?""
oooodwoooo BAB 58 MESKIPUN dalam hati kecilnya Han siong Kie menaruh
curiga karena perubahan sikapnya yang sangat mendadak itu,
namun dia lantas berpikir didalam hati.
"Dengan andalkan kepandaian silatmu, bila engkau berani
main gila dengan aku, itu berarti engkau mencari penyakit
buat diri sendiri." Berpikir sampai disitu, dia lantas
mengangguk. "Baiklah, lakukan semuanya itu"
"Kalau memang begitu harap sauhiap tunggu sebentar
disini" Baru beberapa langkah Ho Thong thian berlalu, tiba-tiba
pemuda itu berseru kembali.
"Eeeh.. tunggu sebentar"
"Apa yang hendak sauhiap katakan lagi?""
Dengan sorot mata yang bengis dan mengandung hawa
napsu membunuh, Han siong Ki berkata dengan sadis:
"Ho cungcu, sebelum semuanya terjadi aku hendak berkata
lebih dahulu kepadamu, aku harap janganlah engkau bermain
gila dengan aku, kalau tidak . . . Hmmm Terus terang
kukatakan kepadamu, akibatnya sukar dilukiskan dengan katakata,
dan apa yang sudah kukatakan dapat pula kubuktikan."
1055 Mula-mula Ho Thong thian agak tertegun, tapi dia lantas
tertawa seram sambil menyahut.
"Aaaah ... sau hiap terlalu banyat curiga, masa aku adalah
manusia yang lain diluar lain dihati?"
Berbicara sampai disitu, dia lantas berseru keluar ruangan:
"Go Tiong hidangkan air teh dan siapkan meja perjamuan
untuk tamu kita ini "
"Tak usah banyak adat, selesai urusan disini aku segera
akan berlalu, tak berani banyak mengganggu kau lagi"
Ho Thong thian tidak menanggapi ucapan itu, dia
mengangguk dan berkata: "Aku akan segera pergi mengambil
nona Go siau bi seraya berkata dia lantas berjalan keluar dari
ruangan itu Tiba2 kecurigaan yang timbul dalam hati kecil Han siong
Kie semakin menebal, kalau toh Go siau bi sudah tertangkap.
kenapa ia musti tunggu disitu dan anehnya kenapa tak ada
orang yang bergerak ditempat ini ?"
Belum habis ingatan tersebut melintas dalam benaknya,
tiba2 terdengar suara gemuruh yang amat keras
berkumandang dari ruangan itu, menyusul mana seluruh
ruangan tersebut mulai berputar kencang.
Menghadapi kenyataan tersebut, pemuda itu baru
menyadari bahwa ia sudah terjebak oleh siasat licik
musuhnya, dia berpekik di hati:
"Aduuh celaka, aku sudah tertipu oleh anjing tua itu"
Tanpa berpikir panjang lagi dia segera melejit dan
meluncur keluar kearah pintu ruangan-
Tapi dalam sekejap mata itulah seluruh pintu ruangan telah
tertutup rapat, dan suasana dalam ruangan itupun berubah
jadi gelap gulita sehingga kelima jari tangan sendiripun sukar
terlihat. 1056 Han siong Kie berdiri tertegun, saking gemas dan
mendongkolnya dia sampai menggigit bibirnya kencang2,
mimpipun ia tak mengira karena bertindak gegabah sehingga
mengakibatkan dia terjebak oleh tipu muslihat lawan-
"criing. criing.. tiba-tiba ruangan itu tenggelam kedasar
bumi, ketika Han siong Kie mengamati dengan seksama,
ternyata ia sudah terkurung dibawah sebuah penjara dalam
tanah yang kuat dan empat penjuru merupakan dinding tebal
yang tak tembus hawa. sekarang anak muda itu baru menyesal apa sebabnya tidak
bertindak hati-hati setelah masuk kedalam perkampungan,
karena musti menuruti peraturan dunia persilatan, akhirnya
dia harus terjebak oleh perangkap lawan-
Dari alat jebakan yang rupanya sudah dipasang disetiap
bagian ruangan dalam perkampungan oh han san cung, dapat
pula di tarik kesimpulan bahwa perkampungan ini bukanlah
suatu perkampungan baik dan pemiliknya tentu saja
sebagaimana yang dikatakan orang yang ada maksud, benarbenar
merupakan manusia bejad yang licik dan banyak akal
muslihatnya. sekarang nasi sudah menjadi bubur dan menyesalpun tak
ada gunanya, untuk sesaat lamanya pemuda itu cuma bisa
berdiri menjublek dengan perasaan bingung.
"Kraaakl.krassakkk.. tiba-tiba dari atas dinding muncul
sebuah pintu kecil, dibalik pintu tersebut merupakan sebuah
lorong yang amat panjang.
Rasa benci dan dendam yang berkecamuk dalam dada Han
siong Kie sudah tak tertahan lagi, dia himpun hawa murninya
ke dalam telapak tangannya. ia sudah bersiap sedia bila ada
musuh yang munculkan diri maka dia akan menyeret dan
membinasakan musuhnya secara keji.
1057 Tapi apa yang terjadi" Meskipun sudah ditunggu dengan
lama, namun tiada sesuatu gerakan apapun yang muncul
dihadapannya. Sesudah ragu sejenak, akhirnya pemuda itu melangkah
keluar dari pintu kecil itu dan masuk kedalam lorong yang
terbentang didepan matanya itu.
Kurang lebih tiga puluh kaki dihadapan nya muncul sebuah
anak tangga batu yang menjulang ke atas.
Yang aneh ternyata disekitar tampat itu sama sekali tidak
nampak sesosok manusia pun, sesuatu gerakan pun tidak
kedengaran, jelas tak mungkin kalau pintu kecil itu sengaja
dibuka orang bila tanpa alasan, mungkinkah dibalik
kesemuannya ini sebenarnya telah tersusun suatu jebakan licik
yang akan menanti kedatangannya?"
Diam-diam pemuda itu menyesal, bukan saja Go Siau bi
yang akan ditolong tak berhasil diselamatkan jiwanya,
malahan dia yang masuk jebakan.
Pada ujung anak tangga batu itu merupakan sebuah pintu
kecil lagi, bau busuk yang amat menusuk penciuman
terhembus keluar dari balik ruangan itu, begitu busuk baunya
membuat siapa pun yang mencium itu rasanya mau muntah.
Bulu kuduk telah berdiri semua ditubuh Han Siong Kie, ia
ragu ragu untuk masuk ke pintu kecil itu.
"Jebakan apa lagi yang telah disiapkan bangsat tua itu
dalam ruangan ini ?" begitulah dia berpikir.
Untungnya dia seorang pemuda yang bernyali besar,
sesudah sangsi sebentar, toh akhirnya dengan langkah tegap
ia masuk juga kedalam ruangan itu.
Gerakan lirih dan rendah berkumandang dari ruangan itu,
suaranya rendah tapi menggidikkan hati siapa pun yang
mendengar. 1058 Dengan ketajaman matanya bagaikan sembilu Han Siong
Kie mengawasi ruangan itu dengan seksama, ruangan itu
gelap gulita. Lima jari sendiri susah terlihat apa yang tertera
dalam ruangan itu lebih2 tak dapat terlihat jelas.
Tapi kegelapan bukan halangan bagi si anak muda itu, bagi
orang lain sulit untuk memandang baginya bukanlah suatu
pekerjaan yang sulit ia dapat melihat bahwa ruangan itu
luasnya tiga kaki tiada berpintu dan tiada berjendela, kedua
belah sisi ruangan itu masing2 tertutup oleh terali besi yang
kuat, dalam terali besi itu masing2 terkurung lima ekor
makhluk aneb sebesar anak sapi, sorot mata yang buas dan
tajan tertuju ke tubuhnya geraman lirih yang mengerikan itu
muncul dari balik moncong mereka,
Seketika itu juga Han Siong Kie teringat bahwa makhlukmakhluk
aneh itu pastilah anjing raksasa yang cakarnya
beracun itu. Memang mengerikan sekali anjing-anjing itu, sekilas
pandangan orang akan mengira anjing itu sebagai mahluk
sebangsa macan kumbang. Ditinjau dari bentuk bangunan rumah gelap itu, anak muda
itu menduga bahwa dia telah berada diatas permukaan tanah.
"criiiing ..." sementara anak muda itu masih melamun- tibatiba
terdengar dentingan nyaring menggema memecahkan
kesunyian, seketika ia berpaling, maka tampaklah pintu kecil
dimana ia muncul tadi tahu-tahu sudah tertutup rapat.
Agak lama pemuda itu termenung, kemudian ia bergerak
menuju kepintu ruangan dan merabanya dengan tangan-
Pintu itu terbuat dari besi baja yang sangat kuat, ketika
didorong kebelakang ternyata menimbulkan suara pantulan
yang berat, ini membuktikan bahwa pintu itu terbuat dari baja
yang tebalnya mencapai satu depa lebih, besi seberat itu tak
mungkin bisa didorong olehnya dengan kepandaian yang
dimilikinya saat ini. Tiba-tiba dari atas dinding besi itu muncul
1059 sebuah lubang bulat sebesar kepala manusia, menyusul mana
suara tertawa yang menyeramkan berkumandaog
memecahkan kesunyian. Suara tertawa itu jelas berasal dari Ho Tong thian, pemilik
perkampungan Oh sau san cung.
Hawa nafsu membunuh seketika menyelimuti seluruh
wajah Han Siong Kie rasa bencinya terhadap orang ini sukar
dilukiskan dengan kata2, kalau bisa dia hendak mencincang
tubuh orang itu sehingga hancur ber-keping2.
Sebelum dia sempat membuka suara Ho Tong thian telah
berkata dengan suaranya yang menyeramkan:
"Manusia bermuka dingin, setelah engkau terkurung
didalam ruangao besi tempat pemeliharaan anjing, jangan
harap kau bisa lolos dari tempat itu dalam keadaan selamat"
"Tutup mulutmu, Ho Tong thian, engkau maencari penyakit
buat dirimu sendiri, seluruh isi perkampungan ini akan
kubantai sampai rata dengan tanah!"
"Haaahhh haaaahhh haaaahhh.. manusia bermuka dingin,
engkau tak usah tekebur, tahukah engkau bahwa keadaanmu
ibaratnya katak dalam tempurung, asal kubuka kandang
anjing tersebut Hmm hhmm engkau akan mampus dengan
tubuh yang tak utuh."


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bergidik juga Han Siong Kie setelah mendengar ancaman
tersebut, ia pun sadar bertarung melawan belasan ekor anjing
raksasa yang cakarnya beracun dalam ruangan besi yang
luasnya cuma tiga kaki ini bukanlah suatu pekerjaan yang
gampang, salah-salah dia sendirilah yang akan jatuh korban.
Terdengar Ho Thong-tbian berkata lagi dengan bangga.
"Manusia bermuka dingin, orang persilatan menganggap
engkau sebagai seekor naga sakti, tapi bagi pandanganku,
engkau tak lebih cuma santapan bagi anjingmu, haaaahhh hahaahh..."
1060 Saking gusarnya Han Siong Kie merasa dadanya bagaikan
mau meledak, dia menghardik keras:
"Tua bangka sialan, engkau tidak takut kalau
perkampungan Oh hau san Cung cu ini akan kumusnahkan
menjadi abu?" "Heeehh heeeehhh hheeeeehhh bocah keparat,
kematianmu sudah berada didepan mata, apa gunanya
mengucapkan kata-kata yang tekebur semacam itu?""
"Baiklah, kalau engkau tidak percaya, nantikanlah saat
pembalasanku itu" "Tak usah ditunggu lagi, sekarang juga akan
kupertunjukkan suatu adegan yang hidup dan segar
dihadapanmu, coba lihatlah, budak rendah yang kau cintai itu
sekarang dia harus membayar semua akibat dari
perbuatannya, sebelum engkaupun dicium oleh anjing2ku,
dekatkanlah matamu dengan lubang ini dan intiplah apa yang
ada disini." Dengan penuh kegusaran Han siong Kie mendekati lubang
pengintip itu dan melongok kedalam.
Tapi apa yang kemudian terlihat olehnya membuat air
muka anak muda itu berobah jadi merah padam bagaikan
darah, jantungnya berdebar keras dan kemarahannya semakin
memuncak. sebuah tubuh gadis yang telanjang bulat dengan semua
bagian rahasianya tertera nyata, terikat disebuah palang kayu
yang besar, sepasang paha dara itu terbentang lebar sekali
dan tangannya sudah dipentangkan lebar, hal ini membuat
setiap organ tubuhnya dapat dilihat tanpa aling2.
selama hidup belum pernah dia saksikan gadis telanjang,
dan kali ini merupakan kali yang pertama ia saksikan gadis
telanjang didepan mata, saking bedebarnya hampir saja
jantungnya mau copot. 1061 Tetapi setelah ia menegaskan bahwa dara itu tak lain
adalah Go sian bi, kegusarannya sukar terkendalikan lagi,
sepasang matanya melotot besar dan memancarkan sinar berapi2,
teriaknya dengan keras: "Tua bangka anjing, apa yang hendak kau lakukan atas
dirinya?"" Ho Thong thian tertawa dingin.
"Heeeh heeh heeh ia telah membunuh anakku dengan
mengandalkan kecantikan wajahnya, maka sekarang akupun
akan menggunakan cara yang lebih keji untuk menghukum
dirinya. Coba kau tengok kesamping, sudah kau lihat sepasang
anjing jantan itu." "Haaahh haaahh haaahh sebentar lagi akan berlangsung
adegan perkosaan seorang gadis oleh dua ekor anjing jantan..
belum pernah menyaksikan bukan" Nah, sebentar lagi akan
kau saksikan bagaimana caranya dua ekor anjing memperkosa
seorang anak dara.."
saking gusar dan gemetarnya Han siong Kie sambil
menggertak giginya keras2, kalau bisa detik itu juga dia akan
mencincang tubuh orang itu sehingga hancur ber-kepingkeping,
tapi sebuah dinding baja yang kuat telah menghadang
ditempat itu, tak mungkin baginya untuk menerobos masuk
keruangan sebelah. Peristiwa ini benar-benar merupakan suatu tragedi yang
memilukan hati, kesucian seorang anak dara ternyata harus
direnggut oleh dua ekor anjing jantan..
Go siau bi sendiri meskipun jalan darahnya tertotok. namun
telinganya dapat mendengar dan matanya bisa melihat,
meskipun mulutnya tak dapat berbicara, ia mendengar suara
dari Han siong Kie dan perasaan hatinya terasa amat sakit
bagaikan disayat-sayat, rasa malu, gusar, benci dan gelisah
bercampur aduk menjadi satu dalam hatinya.
1062 Air mata yang meleleh keluar merupakan campuran darah,
seluruh kulit wajahnya berkerut kencang, membuat wajah
gadis itu berubah jadi aneh sekali.
"Bangsat tua, engkau berani bertindak keji?" bentak Han
siong Kie dengan penuh kebencian, dia lancarkan sebuah
pukulan yang maha dahsyat kearah dinding baja itu.
"Blang.." suatu benturan keras yang memekikkan telinga
membuat seluruh dinding baja itu bergetar sangat keras.
Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya tenaga pukulan yang
dilepaskan si anak muda ini di dalam gusarnya.
Ho Thong thian agak tertegun setelah menyaksikan
kedahsyatan hawa pukulan lawan, paras mukanya ikut
berubah hebat, tapi sejenak kemudian dia telah berubah jadi
tenang kembali, ejeknya: "Bocah keparat sekalipun engkau bisa membongkar jagad,
jangan harap bisa merubah nasib kalian berdua"
"Tua bangka bajingan, kalau engkau berani mengganggu
seujung rambutnya, Perkampungan oh han san ceng
kuratakan dengan dengan tanah, semua penghuninya akan
kubantai anjing ayam pun akan ikut kubunuh semua hingga
ludas!" "Haahh haaahh haaaahh bocah keparat engkau tak usah
menggonggong terus seperti anjing, engkau tak akan
mempunyai kesempatan seperti itu sebab riwayatmu sebentar
lagi pun akan ikut berakhir disini."
Kegusaran Han Siong Kie sudah mencapai pada puncaknya
namun dalam keadaan seperti ini apa yang bisa dia lakukan"
Ho Tong-thian tertawa dingin dengan suara yang
menyeramkan kemudian katanya:
"Bocah keparat, sebentar lagi pertunjukan bagus akan
segera dimulai, inilah perturjukan paling besar dikolong langit,
1063 anjing jantan akan merenggut kehormatan seorang anak
dara!" Seraya berkata dia lantas melepaskan rantai belenggu dari
salah seekor anjing besar itu.
Setelah mencakar2 permukaan tanah, tiba-tiba anjing besar
itu mengangkat kaki depannya keatas sehingga bersikap
berdiri, sambil mendesis seram anjing itu langsung menerkam
ke tubuh Go Siau bi yang telanjang bulat dan siap
menggagahinya.. Tampaknya suatu peristiwa yang tragis dan mengerikan
segera akan berlangsung didepan mata.
Tenaga dalam yang dimiliki Go Siau bi dipelajari dari kitab
pusaka Thian tok pit kip dan sebagian besar diwariskan
langsung oleh kakeknya Put lo sianseng, boleh dibilang ilmu
silatnya sudah tiada tandingannya di kolong langit.
Tapi akibat pertarungannya melawan Han Siong Kie,
banyak tenaga murninya yang rusak dan lenyap apalagi
setelah terkena racun cakar dari anjing-anjing raksasa itu, ia
semakian lemah kondisinya.
Setelah jalan darahnya tertotok dan racun dalam tubuhnya
dipunahkan, beberapa kali gadis itu berusaha untuk
mengumpulkan kembali hawa murninya serta berusaha untuk
membebaskan diri dari pengaruh totokan tersebut, apa mau
dikata jalan darah yarg tertotok di tubuhnya terlampau
banyak, hal ini mengakibatkan ia tetap tak bisa berkutik
kendati pun beberapa buah jalan darah diantaranya telah
berhasil dibebaskan. Sementara anjing yang satu sudah berdiri sambil siap
memperkosa anak gadis tersebut, anjing yang lain meraung
dan meronta dengan sekuat tenaga, rupanya anjing itupun
sudah birahi dan ingin menuruti jejak rekannya untuk
menikmati pula kehangatan tubuh manusia.
1064 situasi betul2 amat kritis dan berbahaya, bila tiada
pertolongan yang tiba pada saatnya, niscaya gadis cantik jelita
itu akan di renggut kehormatannya oleh seekor anjing..
Hampir saja anjing itu menggagahi tubuh Go siau bi ketika
secara tiba tiba anjing tersebut mendesis panjang, menyusul
tubuhnya mencelat setinggi delapan depa ke udara.. Biang.."
ketika terbanting kembali keatas tanah, darah segar
berhamburan dari tubuhnya dan binasalah anjing tersebut
dalam keadaan mengerikan.
Perubahan yang terjadi sangat mendadak ini sangat
mengejutkan hati Ho Thong thian, dengan sukma serasa
melayang tinggalkan raganya secara beruntun dia mundur
beberapa lamgkah kebelakang.
"Criiit criing " beberapa desingan angin tajam menyergap
lagi kemuka. Untung Ho Thong thian sudah mundur ke belakang,
dengan begitu desiran angin serangan tersebut tidak mengena
pada sasarannya, andaikata ia tidak mengundurkan diri tadi,
niscaya dadanya sudah berlubang besar.
sekali lagi terdengar lolongan panjang yang memekikan
telinga, beberapa desingan angin serangan yang sebelumnya
tertuju ketubuh Ho Thong thian itu, sekarang meluncur kearah
anjing besar yang masih dirantai itu dan menghajarnya telak.
seketika anjing itu pun mampus dengan keadaan mengerikan.
setelah menenangkan hatinya. rasa kaget dan panik
berhasil diatasi oleh Ho Thong thian- sekarang dia tahu
serangan tersebut muncul dari balik lubang diatas dinding
tersebut, kecuali hasil perbuatan dari manusia berwajah
dingin, rasanya memang tak mungkin bisa dilakukan oleh
pihak kedua. Maka ia lantas bergeser kesudut ruangan yang sejajar
dengan lubang diatas dinding itu, katanya sambil tertawa
seram: 1065 "Haaahhhh haaahh haaahhh bocah keparat, engkau
memang lihay, tapi sayang pertunjukan bagus harus tetap
dilangsungkan, engkau tahu aku memelihara hampir seratus
ekor anjing semacam itu, tak ada artinya bagimu kematian
dua ekor anjing tersebut, tapi dengan perbuatanmu tadi
engkau sudah kehilangan hak untuk menikmati pertunjukan
bagus, sekarang engkau harus terjun sendiri dalam
pertunjukan yang jauh lebih menarik"
"criiing...?" tiba tiba lubang diatas dinding itu menutup
secara otomatis. Kiranya disaat yang paling kritis, Han siong Kie teringat
dengan ilm ujari Tong kim ci nya yang lihay, maka dari lubang
pengintip itulah dia melancarkan serangannya untuk
membinasakan kedua ekor anjing tersebut dan kejadian ini
sama sekali diluar dugaan Ho Thong thian.
setelah lubang pengintip itu tertutup, Han siong Kie
semakin panik dan gelisah, sekarang bukan saja ia terkurung
dalam jebakan malahan Go siau bi semakin terancam jiwanya.
"Kraaakkk kraaakkk " bunyi gemerincing berkumandang
dari arah belakang, ketika ia berpaling, hatinya kontan jadi
terperanjat rupanya terali besi disamping ruangan itu sudah
dibuka dan lima ekor anjing besar bagaikan harimau telah
menyusup keluar dari kandangnya dan mengambil posisi
pengepungan. sambil menggonggong seekor anjing besar itu laksana kilat
menerjang maju kedepan. Han siong Kie cepat bergeser
kearah samping, ilmu jari Tong kim ci segera dilepaskan.
Anjing itu mendesis lengking, tubuhnya terhajar telak dan
mampus seketika itu juga, sementara empat ekor lainnya pada
saat yang hampir bersamaan menerkam kedepan.
Ruangan itu luasnya cuma tiga kaki, sedangkan kedua
sangkar anjing itu hampir menempati separuhnya, sisa
1066 ruangan yang tersedia sempit sekali, dalam keadaan seperti ini
sulit baginya untuk berkelit maupun menghindar.
Untungnya Han siong Kie memiliki ilmu lintasan cahaya
kilatan bayangan yang lihay bagaikan sukma gentayangan dia
bergerak kian kemari diantara terjangan-terjangan empat ekor
anjing tersebut, meskipun posisinya berbahaya namun tak
sampai terancam jiwanya. Tampaknya anjing-anjing itu sudah mendapat didikan yang
amat matang, terbukti serangan maupun sergapan mereka
sangat lihay dan masing-masing pihak dapat saling membantu
serta mengisi kekosongan yang ada ...
Suatu pertempuran seru antara anjing-anjing lawan
manusiapun berlangsung. Pertarungan itu ramai sekali dan
setiap saat kemungkinan besar jiwa mereka akan melayang.
Lolongan panjang kembali berkumandang seekor anjirg
besar kembali mampus oleh sambaran jari Tong kim-ci.
Beberapa gebrakan kemudian, kembali ada dua ekor anjing
yang kena dihajar batok kepalanya sehingga hancur dan
mampus seketika. Diantaranya lima ekor anjing ada empat diantaranya telah
mampus, sisa yang seekor lagi sudah bukan merupakan
ancaman lagi bagi si anak muda itu.
Anjing tersebut tak kenal takut, meskipun yang lain sudah
mampus semua ternyata dengan kalap ia masih menerjang
maju dengan nekadnya. "Kraaakkk.. kraaakkk ." Terali besi yang kedua ksmbali
terangkat, menyusul lima ekor anjing raksasa muncul lagi
dengan garangnya. Untuk membinasakan empat ekor anjing tadi, Han Siong
Kie sudah merasa kepayahan. apalagi sekarang bertambah
lagi dengan lima ekor, makin sulit baginya untuk melakukan
perlawanan. 1067 Dalam keadaan seperti ini tiba-tiba satu ingatan melintas
didalam benaknya. Tatkala keenam ekor anjing besar itu menerkam kedepan
Han Siong Kie berkelit ke samping dan menerobos lewat
diantara celah-celah yang ada, kemudian ia menyusup
kedalam terali besi yang dipakai sebagai sarang anjing itu dan
berjaga didepan pintu. Dengan lindakannya ini maka keadaan segera berubah.
Setiap kali melakukan penerkaman, hanya seekor anjing
saja yang mampu melewati pintu sempit yang dijaga oleh Han


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Siong Kie sementara sisanya terhadang oleh terali besi,
meskipun binataog itu menggonggong dengan marahnya,
itupun tak ada gunanya. Maka tiap kali ada seekor anjing yang menerkam kedalam
sangkar tersebut lewat pintu yang sempit, tiap kali pula sianak
muda itu membunuhnya dengan ilmu jari Tong kim ci.
Dalam sekejap mata tiga ekor anjing raksasa sudah
mampus dengan badan hancur.
"Crinng " tiba" pintu sangkar itu menutup dan Han siong
Kie terkurung didalam sangkar tersebut.
Namun sianak muda itu sama sekali tidak ambil pusing, dari
bilik celah-celah terali besi secara beruntun dia lancarkan
beberapa sentilan mautnya. Tiga ekor anjing raksasa yang
tersisa, kembali mampus diujung telapak tangannya.
Begitulah, dalam sekejap mata ada sepuluh ekor anjing
raksasa yang telah ia bunuh mati.
selesai membunuh anjing2 itu, Han siong Kie lantas
mencengkeram terali besi itu karena pintu keluarnya tertutup
rapat maka dia memutuskan untuk mematahkan terali besi itu.
1068 Dengan tenaga dalamnya yang sempurna, sekali
merentangkan tangannya, terali besi itu segera melengkung
dan terbukalah sebuah lubang yang cukup besar.
Pemuda itu meneborobos keluar dari sangkar tersebut,
walau begitu dia belum lolos dari kurungan sebab dinding baja
masih mengurungnya dalam ruangan itu
Betapa gelisahnya pemuda itu sukar dilukiskan dengan
kata-kata, ia seperti seekor harimau buas yang terjebak dalam
kerangkeng sambil berjalan kesana kemari otaknya berputat
terus untuk mencari akal guna meloloskan diri dari kurungan.
Bagi si anak muda ini, keselamatan sendiri tidak terlalu
dipentingkan, ia justru lebih menguatirkan keselamatan Go
siau bi, sekarang dia dapat memahami sampai dimanakah
kekejian Ho Thong thian, ia tahu apa yang telah diancamkan
dapat dilaksanakan menjadi kenyataan-
Ho Thong thian memang sangat keji, di tinjau dari tindak
tanduknya yang begitu terlatih dan terbiasa, dapat ditarik
kesimpulan bahwa sudah banyak perempuan yang mengalami
nasib tragis ditangannya, entah sudah berapa banyak anak
perempuan yang dijadikan obyek tontonannya diperkosa olen
anjing .. Rasa dendam, benci, marah berkecamuk dalam hatinya,
hawa napsu membunuh telah menyelimuti seluruh wajahnya.
Ia bersumpah dihati bila Ho Thong thian sampai tertangkap
maka akan dibunuhnya orang itu secara keji.
sambil menahan diri pemuda itu mulai meraba dinding baja
dan berusaha untuk menemukan letak tombol rahasia
ditempat itu, namun kecuali pintu rahasia tadi, tiada bekas lain
yang terdapat disitu, seakan-akan ruangan itu dibuat dari
lembaran baja yang utuh. sejak terjun kedalam dunia persilatan, baru pertama kali ini
dia menjumpai keadaan yang mencemaskan hatinya, dan
membuat ia jengah serta serba salah.
1069 Hawa amarah makin memuncak. hampir saja anak muda
itu tak sanggup mengendalikan diri..
Tiba-tiba pintu besi yang menghubungkan ruangan itu
dengan penjara bawah tanah perlahan-lahan bergerak ke atas
dan akhirmya terbukalah sebuah liang kecil.
Han siong Kie mundur tiga langkah ke belakang, hawa
murninya dihimpun menjadi satu dan siap menghadapi segala
kemungkinan yang tidak di inginkan.
sesosok makhluk aneh berbulu perlahan-lahan muncul dari
lubang tadi dan meloncat keluar ....
Han siong Kie semakin terperanjat, telapak tangannya
diayun kemuka melepaskan pukulan maut.
"Hey, bocah jangan pukul aku" makhluk aneh itu berseru
dengan lantang. Han siong Kie menarik serangannya dan mundur ke
belakang ternyata makhluk berbulu itu adalah kepala manusia,
dia adalah sorang manusia cebol yang gemuk dan bentuk
badannya persis seperti blingo, rambutnya telah beruban
semua. orang itu tak lain adalah Tee heng sian (Dewa berjalan
dalam tanah) yang pernah merampas pusaka Hud jiu po pit
miliknya tempo hari. Kemunculan Tee heng sian dalam keadaan semacam ini
jauh diluar dugaan Han siong Kie, ia tahu tenaga dalam yang
dimiliki kakek itu sangat lihay dan tindak tanduknya sangat
misterius. Dengan suara yang dingin bagaikan es, sianak muda itu
segera menegur keras: "Bukankah engkau adalah Tee heng sian?"
1070 Dengan tubuh yang gemuk dan gerakan yang lamban- Tee
heng sian bergerak maju dua langkah kedepan, lalu sambil
tertawa cekikikan sahutnya:
"Hiiih hiiih hiiih bocah. bagus amat daya ingatanmu, betul !
Lohu adalah Tee heng sian, dewa berjalan dalam tanah"
"Bagaimana caramu bisa muncul dari balik penjara bawah
tanah?" "Lhoo.masa engkau belum tahu " Menggali tanah berjalan
dalam bumi toh merupakan ilmu kepandaianku ! Kalau cuma
berbuat begitu saja tak bisa, apa gunanya aku diberi julukan
sebagai Tee heng sian?"
Jawaban ini membuat Han Song Kie agak tertegun selang
sesaat kemudian ia baru bertanya :
"Apa maksud dan tujuanmu datang kemari?"
"Tentu saja mencari kau si bocah cilik untuk diajak
berbicara" "Oooh ! Jadi engkau mendapat perintah dari Ho Thong
thian untuk menjadi utusan?"
"Heeeh heeehh heeeehh jangan menghina ah, aku Tee
heng sian meski cebol orangnya tapi masih punya harga diri,
tak sudi aku diperintah orang!"
"Lantas apa hubunganmu dengan Ho Thong thian anjing
geladak tua itu?" "Hubungan kami" Hiihhh hiiihh hiihh tidak lebih cuma
sebagai pemilik barang serta pencuri!"
Mendengar jawaban tersebut, paras muka Han Siong Kie
berubah jadi serius, tegurnya:
"Aku tidak mempunyai kegembiraan untuk bergurau
dengan kau, alangkah baiknya jika engkau bersedia untuk
menerangkan duduk perkara yang sebeoarnya!"
1071 Sambil tetap cengar cengir seperti monyet, jawab Tee heng
sian dengan kalem. "Siapa toh yang bergurau dengan kau, memangnya kau
tidak tau kalau dalam gudang bawah tanah Ho Thong thian
tersimpan beratus-ratus guci arak wangi yang sudah berusia
ratusan tahun" Heeehh heeehh heehhh masakah aku keliru
kalau mengatakan demikian padamu?"
"Oooh.jadi kedatanganmu kesini adalah khusus untuk
mencuri arak wanginya?" tanya Han Siong Kie kemudian
setelah tertegun beberapa saat.
"Nah, itu baru cocok! Memang begitulah kenyataannya..!"
"Bagaimana caramu memasuki perkampungan ini, dan
bagaimana pula caramu jalan kesana kemari dengan
leluasanya di lorong penjara bawah tanah?"
"Untuk meneguk beberapa guci arak wangi itu, aku telah
membuang waktu selama berbulan2 lamanya, dari luar
perkampungan aku telah menggali sebuah lorong rahasia yang
langsung berhubungan dengan gudang arak itu."
Ter mangu2 Han siong Kie setelah mendengar ucapan
tersebut, kejadian ini memang merupakan suatu kejadian
yang aneh sekali, untuk mencuri beberapa guci arak wangi,
ternyata orang itu bersedia bekerja selama ber-bulan2
lamanya. setelah tertegun sesaat diapun bertanya lagi:
"Engkau toh tahu bahwa perkampungan oh han san ceng
penuh dengan anjing2 raksasa" Masa dengan daya penciuman
anjing2 itu, jejakmu tidak sampai ketahuan ?"
"Haaah haaah haaaah kalau ingin jadi pencuri yang ulung
maka pengetahuan sebagai pencuri musti luas, tentu saja
akupun tahu akan lihaynya daya penciuman anjing-anjing itu,
maka sengaja kugosokkan serbuk anti bau disekujur badanku,
setelah begitu maka sekalipun anjing dari langit juga tak akan
dapat mencium bauku"
1072 "Jadi kalau begitu, engkau bisa keluar masuk
perkampungan ini dengan leluasa?"
"Itu sih tidak. meskipun aku punya serbuk anti bau, tapi
aku tidak punya serbuk anti anjing, kalau sampai terkepung
anjing2 buas itu, bisa jadi mayatku akan habis disikat mereka,
tentu saja kedatanganku kemari juga menempuh bahaya"
"Kenapa engkau datang kesini dengan menempuh bahaya
?" "Tentu saja karena engkau si bocah muda "
"Lantaran aku?" seru Han Siong Kie dengan wajah
tercengang. "Memang begitulah kenyataannya"
"Boleh aku tahu apa sebabnya engkau datang kemari ?"
"Mari duduklah dulu dan biarlah aku bercerita dari awal
sampai akhir." "Sekarang aku tak ada waktu" Seru Han Siong Kie dengan
gelisah, "apakah engkau bersedia memberi petunjuk kepadaku
bagaimana caranya keluar dari penjara ruang baja ini?""
"Engkau ingin buru2 menolong bocah perempuan itu" "
tanya Tee heng sian sambil melototkan matanya yang aneh.
"Dari mana engkau bisa tahu?" Han siong Kie balik
bertanya dengan hati terperanjat.
"Jangan gelisah dulu, aku kebetulan dapat mencuri dengar
kejadian ini dari bawah tanah, sebab tanah dibawah tempat
tinggal Ho Thong thian telah kubongkar, maka semua
pembicaraan diatas kedengaran jelas dibawah, sekarang
makhluk tua itu sedang merawat lukanya, untuk sesaat dia tak
mampu mengapa-apakan bocah perempuan itu lagi"
"Lhoo..kok aneh, masa Ho Thong thian sedang merawat
lukanya?" tanya Han siong Kie keheranan.
1073 00dw00 BAB 59 "MASA membohongi kau?"
"Lantas dia luka ditangan siapa?"
"siapa lagi" Tentu saja ditangan bocah perempuan itu"
"Aaah, tidak mungkin, bukankah jalan darahnya sudah
tertotok, dia sama sekali tak bisa bergerak.."
"Hey bocah, pernahkah dengar tentang ilmu membebaskan
jalan darah dengan hawa murni" Bocah perempuan itu sudah
kembali melepaskan diri dari pengaruh totokan, dan suatu
serangan kilatnya berhasil pula melukai Ho thong thian"
"sekarang gadis itu ada dimana?""
"Dia masih terkurung dalam ruangan baja sebelah ruangan
ini" Betapa girangnya Han Siong Kie setelah mendengar
perkataao itu, ia cepat bergerak maju sambil berseru :
"Aku akan segera menolongnya untuk lolos dari kurungan .
." "Menolong " Bagaimana caramu untuk menolong dirinya?"
Han Siong Kie tertegun, benar juga bagaimana caranya dia
untuk menolong gadis itu kalau dia sendiri pun pada
hakekatnya masih terkurung.
Lama sekali ia termenung kemudian baru ujarnya :
"Aku mohon sudilah kiranya engkau memberi petunjuk"
1074 "Tak ada jalan lain, lorong rahasia ini hanya
menghubungkan satu tempat belaka kecuali kalau engkau bisa
membongkar pintu baja itu untuk menerobos keluar !"
"Waaah . . lalu bagaimana ini . ."
"Jangan gelisah," hibur Tee heng sian, "Dengar dulu
perkataan lohu ini."
"Apa lagi yang hendak kau katakan ?"
"Apakah engkau masih menaruh perasaan tak senang
kepadaku lantaran peristiwa perebutan harta karun tempo
dulu ?" "Aaaah . persoalan itu tidak penting. tak pernah aku
pikirkan di dalam hati !"
"Baiklah, bccah ! Sejsk peristiwa itu, aku pun dapat
mengetahui akan asal usul perguruanmu, menurut berita yang
tersiar katanya engkau telah memikul budi dan dendam dari
Mo tiong ci-mo atas kawanan jago persilatan, untuk peristiwa
itu aku merasa sangat kagum, maka setelah tanpa sengaja ku
ketahui kalau engkau sudah mendapat kesulitan aku datang
kemari untuk mencari kau, bagaimana kalau kita mengikat tali
persahabatsn !" Han Siong Kie termenung dan berpikir beberapa seat
lamanya, kemudian dia pun mengangguk.
"Baiklah ..." "Kalau memang sudah ada ikatan persahabatan maka akan
kusebut dirimu sebagai Lote dan engkau sebut aku sebagai
toako, setuju bukan dengan sebutan ini ?"
"Siao-te turut perintah !"
"Haaahhh .. haaahhh.. haaahhh.. kalau memang begitu
hayolah kita berangkat sekarang juga."
1075 Begitulah, dengan Tee heng sian berjalan didepan, Han
siong Kie berjalan dibelakang mereka melewati sebuah lorong
yang sangat panjang. Ketika hampir mendekati ruang tamu dan tiga kaki dimulut
penjara bawah tanah, mereka mendekati dinding yang berada
disebelah kanan, ketika sebuah papan batu sebesar dua depa
di geser kesamping, maka muncullah sebuah gua yang bisa
dilewati oleh tubuh seorang manusia.
"Loo tee" kata Tee heng sian kemudian, "inilah jalan bawah
tanah yang telah lo ko gali selama ini, asal batu itu digeser
kembali pada tempat semula, maka sekalipun ada dewa yang
lewat disini juga tak akan melihatnya"
-000dw000- Jilid 29 HAN SIONG KI mengangguk sambil memuji tiada hentinya,
memang lihay orang ini dalam kepandaiannya menggali jalan


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tanah. Merekapun menerobos masuk jalan kecil bekas galian itu,
kurang lebih lima puluh kaki kemudian sampailah kedua orang
itu dalam sebuah gudang arak yang bcsar.
Beribu-ribu guci arak wangi tersimpan dalam gudang itu,
dengan wajah berseri seri Tee heng sian segera menyambar
sebuah guci arak dan meneguk isinya hingga habis kemudian
ujarnya : "Loo te, aku tau perasaan hatimu sedang gelisab sekaraDg
geserlah guci besar yang berada disudut gudang itu dan
keluarlah lewat jalan bawah tanab itu, jangan lupa setelah
keluar dari sini tutup baik-baik mulut gua itu jangan kau rusak
1076 pekerjaan besarmu itu dan ada satu hal lagi yang perlu kau
ingat bila kita hendak meratakan perkampungan ini dengan
tanan jangan kau rusak gudang arakku ini, pokoknya bila kau
ada urusan hendak mencari aku datang saja ke dalam
gudang arak ini aku pasti berada disini !"
Han siong Kie tertarik sekali dengan keanehan watak
sahabat barunya ini, ia tertawa dan menyahut:
"Kalau mainan begitu, aku mohon diri dahulu"
"Pergilah. Aku paling benci dengan segala tata cara, ingat
bocah perempuan itu tersekap dalam rumah besi ketiga,
jangan sampai salah "
Han siong Kie mengiakan, dia lantas menggeser guci arak
yang dimaksudkan, disana memang terdapat sebuah lorong
yang gelap dan panjang, pemuda itu lantas menerobos keluar
lewat jalan bawah tanah itu.
seperminum teh kemudian ia sudah keluar dari lorong itu,
ternyata sekarang dia sudah berada diluar pekarangan
perkampungan itu, maka sebagaimana yang dipesan, ia tutup
kembali mulut gua itu dengan rapi, kemudian baru menyerbu
kedalam perkampungan Baru saja dia melayang turun didepan dua deret bangunan
baja, tiba-tiba tiga sosok bayangan hitam dengan kecepatan
bagaikan kilat telah menyambar tiba, ternyata ketiga sosok
bayangan itu adalah tiga ekor anjing yang besar.
Berada ditanah lapang yang luas Han siong Kie tak perlu
menguatirkan cakar racun dari anjing-anjing itu lagi, dalam
beberapa gebrakan saja ketiga ekor anjing itu sudah dibikin
mampus dengan pukulan mautnya.
suara pekikan panjang yang diperdengarkan anjing-anjing
itu sebelum ajalnya, dengan Cepat mengejutkan seluruh
perkampungan. 1077 Suara langkah kaki yang sangat ramai berkumandang
memecahkan kesunyian, belasan orang lelaki yang berdandan
sebagai centeng berlarian keluar dari rumah-rumah baja itu.
Tapi setelah mengetahui siapa yang muncul, hampir
sebagian besar centeng itu berdiri tertegun, mimpipun mereka
tak menyangka kalau Manusia bermuka dingin yang dikurung
dalam rumah baja telah berhasil meloloskan diri dalam
keadaan selamat. Padahal mereka tahu bahwa baja yang melapisi ruanganruangan
itu tebalnya mencapai beberapa depa, sekalipun
seseorang memiliki ilmu silat yang tinggi juga tak akan mampu
untuk menghancurkannya, yang aneh manusia bermuka
dingin berhasil melepaskan diri dari kurungan tanpa merusak
ruangan baja itu inilah yang membikin orang2 itu jadi
tercengang dan tidak habis mengerti.
Kegusaran serta raSa mendongKol yaNg selama ini
terhimpun dalam dada Han Siong Kie tidak terbendung lagi,
dengan penuh hawa nafsu membunuh teriaknya lantang:
"Panggil Ho Thong thian, suruh dia datang menjumpai
aku!" Dengan langkah lebar dia maju kedepan tentu saja langkah
pertama yang harus ditalukan adalah menyelamatkan jiwa Go
Siau-bi dari ancaman bahaya maut,
Belasan orang centeng itu saling berpandangan sekejap
kemudian mereka cabut keluar senjata tajam masing2 dan
menghadang jalan pergi pemuda itu.
Salah seorang diantaranya segera kabur ke dalam
perkampuogan untuk memberi kabar.
Hawa napsu membunuh yang sangat tebal telah
menyelimuti seiuruh wajah Han Siong Kie, ujarnya dengan
dingin: 1078 "Barang siapa masih ingin hidup kuanjurkan agar segera
menyingkir dari sini"
Namun tak seorangpun diantara mereka yang bergerak dari
tempat kedudukan semula. "Bangsat rupanya kalian memang sudah bosan bidup!"
bentak Han Sioog Ki dengan kegusaran.
Habis sudah kesabarannya sambil membentak sebuah
pukulan dahsyst bagaikan gulungan ombak dipantai samudra
menyambar ke tubuh kawanan centeng itu.
Jerit berkumandang saling menyusul empat sosok
bayangan manusia terpertal terjatuh tiga kaki lebih dari
tempat semula untuk kemudian tidak bangun untuk
selamanya. Yang lain jadi takut bercampur panik sekarang mereka baru
tahu akan kelihayan musuhnya dengan sukma serasa
melayang tinggalkan raganya mereka berteriak dan kabur ke
belakang tapi setibanya pada jarak satu kaki mereka berhenti
dan tak berani kabur lagi rupanya mereka pun takut untuk
meninggalkan kewajiban dengan begitu saja.
Sebetulnya Han Siong Ki sama sekali tidak menaruh
maksud atau perhatian untuk membunuh kawanan begundal
itu, oleh sebab pihak lawan menghadang jalan perginya, dia
baru berhasrat untuk melakukan pembantaian secara keji.
"Trang traanng traaang " suara genta dibunyikan bertalu-talu.
Ber-puluh2 sosok bayangan manusia meluncur masuk
kedalam gelanggang, diantara mereka ada yang tua ada yang
muda, semuanya berjumlah lima puluh orang lebih, tapi yang
jelas diatas wajah orang2 itu terlintas rasa kaget yang bukan
kepalang. setelah semua orang munculkan diri, dengan cepatnya pula
Han siong Kie terkurung ditengah gelanggang.
1079 Menyapu wajah orang2 itu dengan pandangan dingin, Han
sioog Kie berkata: "Kenapa sampai sekarang Hoo Thong thian
belum juga munculkan diri?"
Dari antara kerumunan orang banyak. tampil kedepan
seorang kakek berbaju hitam, dengan wajah bengis ia
menghardik: "Manusia bermuka dingin, apa maksudmu datang ke
mari?"" "Membantai seluruh isi perkampungan ini" jawab pemuda
itu dengan ketus Ucapan yang berbau amis darah ini sangat menyolok dan
menggidikkan hati semua orang, tanpa sadar paras muka
orang-orang itu berubah hebat dan bulu kuduknya pada
bangun berdiri Dengan terperanjat kakek baju hitam itu mundur dua
langkah kebelakang, katanya dengan suara gemetar:
"Apa" Manusia bermuka dingin, engkau akan membantai
seluruh isi perkampungan?"
"Benar, tentunya Ho Thong thian masih belum lupa bukan
dengan apa yang telah kuucapkan ketika berada dalam
kurungan ruang besi tadi?"
"Tentu saja lohu tak akan lupa, dengan kata-katamu itu"
berbareng dengan berkumandangnya jawaban itu, Ho Thong
thian munculkan diri ditengah gelanggang
Hawa napsu membunuh semakin tebal menyelimuti wajah
Han siong Kie sambil mendengus dingin ia tuding Ho Thong
thian serunya: "Bangsat tua lebih bagus lagi kalau engkau memang
mengingat kata-kataku itu, sekarang juga kenyataan akan
terbeber didepan mata"
1080 Ho Thong thian memandang lawannya dengan penuh
kebencian serta kelicikan, senyum sinis menghiasi bibirnya.
walau begitu ia tak dapat menyemburyikan rasa kaget dan
ngeri yang muncul dari lubuk hatinya seraya mengulapkan
tangannya mengundurkan kawanan jago yang mengepung di
sekitar gelanggang dia berseru:
"Untuk sementara waktu kalian mundur semua
kebeelakang!" Sedari tadi kawanan jago itu memang sedang menantinantikan
seruan tersebut, cepat mereka mundur semua ke
belakang. Kini dalam gelanggang tinggal Ho Thong thian, kakek baju
hitam yang berbicara tadi serta seorang laki-laki setengah
baya yang bermuka licik sekali.
Han Siong Kie sudah tak sabaran lagi sekarang hanya ada
satu ingatan dalam benaknya yakni menolong Go Siau bi
untuk lolos dari bahaya, ia lalu membentak:
"Ho Thong thian, orang pertama yang bakal mampus
adalah engkau!" Begitu ucapannya selesai diutarakan sebuah pukulan
dahsyat telah dilontarkan ke depan.
Serangan ini bukan saja sangat cepat, bahkan tenaga
pukulannya luar biasa hebatnya.
"Hmmm Belum tentu..." seseorang menanggapi.
Serentak Ho Thong thian serta dua orang rekannya
melancarkan pula sebuah pukulan keras untuk menyambut
datangnya ancaman itu. "Blaaang. ." ketika empat kelompok kekuatan saling
membentur di udara terjadilah ledakan keras yang
memekikkan telinga tiga orang itu terpental sejauh satu kaki
1081 kebelakang sementara Han Siong Kie masih tetap berdiri
sekokoh batu karang ditempat semula.
Sesudah berhenti sebentar Han Siong Kie melejit kembali
dan untuk kedua kalinya dia menubruk ketubuh Ho Thong
thian. "Lihat serangan!" suatu bentakan melengking di angkasa.
Dua gulung senjata rahasia dengan memancarkan cahaya
biru yang menyilaukan mata meluncur kemuka dan
mengurung wilayah seluas satu kaki di sekeliling tubuh Han
Siong Kie. Dari kilatan cahaya biru yang terpancar keluar dari
sambaran senjata rahasia itu dapat diketahui bahwa senjatasenjata
itu sangat beracun, bahkan cara melepaskan senjata
rahasia itu pun menggunakan cara ban thian boa yu ( hujan
bunga diseluruh langit). Han siong Kie mendengus dingin, sepasang telapak
tangannya membuat gerakan lingkaran didepan dada
kemudian menolaknya kedepan.
Ditengah hembusan angin puyuh yang kencang, seluruh
kilatan cahaya biru itu sudah tersapu rontok diatas tanah.
Ho Thong thian bertindak cukup licik, berbareng dengan
dilancarkannya serangan itu, dia telah mundur sejauh dua kaki
lebih dari kedudukan semula
Gonggongan anjing menderu-deru, kurang lebih dua puluh
ekor anjing besar berlarian keluar dari ruang baja dan
langsung menyerbu kedalam gelanggang
semakin tebal hawa napsu membunuh yang menyelimuti
wajah Han siong Kie, dia melambung keudara, sepasang
telapak tangannya dilontarkan berbareng kedepan, sepuluh
desingan ilmu jari Tong kim ci dengan kecepatan yang luar
biasa menghantam tubuh kakek baju hitam serta pria
setengah baya yang melancarkan serangan senjata rahasia itu
1082 Dua jeritan ngeri memecahkan kesunyian, percikan darah
segar berhamburan ditanah, tanpa sempat menjerit, kakek
dan pria setengah baya itu sudah mampus dengan badan
berlubang. Han siong Kie tidak berhenti sampai disitu saja, setelah
menewaskan dua orang musuhnya dia melambung keangkasa
dan menubruk kearah Ho Thong thian yang sudah kabur
sejauh dua kaki dari kedudukan semula itu.
Sekarang Ho Thong thian baru merasa takut dan seperti
kehilangan sukma, cepatt dia menundukkan tubuhnya dan
menggelinding sejauh beberapa kaki dari tempat itu.
Han siong Kie tidak mengira kalau seorang tokoh silat yang
punya nama besar seperti Ho Thong thian, ternyata telah
melakukan tindakan pengecut dengan kabur dari medan
pertempuran, sementara serangannya gagal mencapai
sasaran, belasan ekor anjing besar itu sudah menerjang tiba
dengas serangannya. Disaat Han siong Kie terkurung oleh kawanan anjing
tersebut, Ho Thong thian sendiri kabur menuju kepintu baja
yang keempat, mungkin dia hendak menggunakan ruang baja
ini untuk menyembunyikan diri atau mungkin juga dia masih
mempunyai rencana busuk yang lain.
Kali ini Han siong Kie bertindak cerdik, dia melambung
setinggi beberapa kaki ke udara setelah lolos dari sergapan
kawanan anjing itu badannya berjumpalitan beberapa kali
seperti anak panah terlepas dari busurnya dia meluncur
kearah Ho Thong thian, sepasang telapak tangannya seperti
cakar garuda mengcengkeram batok kepala lawan.
Hampir pada saat yang bersamaan, pintu besi itu terbuka
dan mereka berdua masuk kedalam ruangan baja.
"criing" secara otomatis pintu baja itu menutup dengan
sendirinya. 1083 Betapa takut dan ngerinya Hoo Thong thian tatkala
dilihatnya bukan saja ia gagal untuk melarikan diri malahan
dirinya terjebak dalam satu ruangan bersama musuhnya.
Ia sadar bahwa kepandaian silatnya bukan tandingan
lawan, apalagi berada dalam ruangan yang begitu sempit,
mau melawanpun tak ada gunanya.
Han siong Kie sendiri sudah terlanjur membenci musuhnya
ini, cepat telapak tangan kiri serta ujung jari tangan kanannya
ditolak kedepan melancarkan serangkaian pukulan gencar
ketubuh Hoo Thong thian yang sedang ketakutan.
Ho Thong thian sendiri kelabakan setengah mati
menghadapi ancaman maut itu, mau menghindar dia tak
mampu, akhirnya tidak ampun lagi tubuhnya terhajar telak


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

oleh serangan maut itu. Sambil menjerit lengkimg dengan suara yang menyayatkan
hati, tubuh Hoo Thong thian mencelat sampai menumbuk
dinding baja, dadanya seketika terhajar sampai berlubang
darah segar berhamburan membasahi seluruh lantai.
Setelah musuhnya mampus, Han siong Kie baru tertegun,
ia baru menyesal sekarang setelah musuhnya dibunuh mati,
bukankah dengan demikian dia terjebak pula dalam ruangan
baja itu" Bangkai keseputuh ekor anjing itu masih menggeletak
ditempat semula, hanya kini bertambah lagi dengan sesosok
mayat manusia. Padahal Go Siaw bi berada di ruang sebelah, memang
dekat sekali jaraknya tapi tak mungkin ia bisa menembusinya.
Pemuda itu tahu sekalipun tenaga dalamnya amat
sempurna tak mungkin ia bisa menghancurkan dinding baja
yang tebalnya mencapai beberapa depa itu.
Sementara dia masih murung dan putus asa tiba-tiba pintu
baja itu membuka secara otomatis.
1084 Sungguh girang pemuda itu tak terkirakan, dia lepaskan
satu pukulan gencar ke depan menyusul tubuhnya menerobos
keluar. Apa yang terbentang didepan mata hanyalah bangkai
anjing yang berserakan dimana- mana, tak sesosok bayangan
manusia pun tampak disitu, melihat hal itu pemuda tersebut
maengerutkan dahinya, siapakah orang yang telah membunuh
anjing dan membuka pintu ruangan" Kalau dia adalah Tee
heng sian tak mungkin orang itu bisa menghindari pertemuan
dengannya lalu siapakah dia"
Dalam keadaan seperti ini tak ada waktu lagi baginya untuk
berpikir panjang, cepat tubuhnya bergerak menuju keruang
baja dimana Go Siau bi disekap, pintu baja itu setengah
terbuka. Satu ingatan lantas melintas dalam benak anak muda itu,
pikirnya dihati: "Jangan-jangan Go Siau bi telah meloloskan diri "
Mungkinkah anjing2 itu dibunuh olehnya dan pintu ini pun dia
yang buka?" Sekali lompat dia mendekati pintu ruangan serunya dengan
lantang : "Nona Go.,..nona Go ,."
Tiada jawaban, suasana tetap sunyi dan sepi.
"Nona Go!" sekali lagi pemuda itu memanggil.
Suasana tetap sunyi tiada jawaban yang kedengaran.
"Jangan jangan dugaanku memang benar" kembali Han
Siong Kie berpikir di hati "Go Sisu-bi pasti sudah kabur dari
sini, lantaran malu bertemu dengan aku karena aku sudah
mengintip tubuhnya yang telanjang dari balik ruangan, maka
dia berlalu lebih dulu"
1085 Meskipun di hati ia bsrpikir demikian tak urung pemuda itu
melongok juga kedalam ruangan.
Begitu melihat apa yang tertera didalam ruangan, seperti
kena disetrom tubuhnya gemetar dengan jantungnya berdebar
dan mukanya jadi merah, secara beruntun dia mundur tiga
langkah ke belakang. Sesosok tubuh yang bugil masih melingkar didalam ruang
baja itu, dan dara itu tak lain adalah Go siau bi.
Padahal menurut keterangan dari Tee heng sian jalan
darah Go siau bi sudah bebas malahan serangannya berhasil
melukai Ho Thong thian, kalau toh jalan darahnya sudah
bebas, kenapa ia masih berbaring disitu dalam keadaan
telanjang bulat " Kalau dilihat dari pintu baja yang separuh terbuka, jelas
ada orang pernah memasuki ruangan ini lalu siapakah orang
itu " Kenapa tidak menolong Go siau bi, melainkan membiarkan
dia ..... Berpikir sampai disini, tak kuasa lagi tubuhnya gemetar
keras, pikirnya lebih jauh:
"Aduh celaka, jangan-jangan Go siau bi sudah
mengalami...." Karena kuatir tanpa berpikir panjang lagi pemuda itu
menerjang masuk ke dalam ruangan, meskipun jantungnya
berdebar keras sekuat tenaga dia berusaha untuk
mengendalikan emosinya didekati dara itu dan diperiksanya
pernapasan gadis itu dengan tangan gemetar.
Gadis itu berbaring dengan mata terpejam jalur darah ada
di mana-mana dan napasnya masih berjalan normal jelas dia
masih berada dalam keadaan hidup.
1086 "Nona Go" seru Han Siong Kie lagi sambil menggigit
bibirnya kencang2. Namun gadis itu tidak menunjukan reaksi apa-apa ia tetap
berbaring tak berkutik. Benar2 suatu kejadian yang aneh membuat siapa pun
marasa tak habis mengerti dengan kenyataan tersebut.
Agak gelagapan sianak muda itu menghadapi gadis cantik
yang berada dalam keadaan telanjang bulat ini payudaranya
yang montok dan putih bersih lekukan2 tubuhnya yang
menggiurkan dan lembah hutan bakau dibagiao bawah
merupakan suatu pemandangan yang indah menawan dan
mengobarkan napsu birahi,
Pemuda itu napasnya mulai membura peredaran darah di
tubuhnya berjalan makin gencar, matanya berkunang dan
tangannya mulai menggigil keras.
Suatu perasaan yang sangat aneh timbul dalam hatinya,
keringat telah membasahi jidatnya, meleleh dihidung dan
tubuhnya. Ia pejamkan matanya tak berani memandang lebih jauh
pelbagai pemandangan aneh muncul dalam benaknya, seperti
terpengaruh oleh kekuatan sibir yang memaksa matanya
untuk membuka kembali dan memandang tubuh indah yang
montok berisi itu. Lama, lama sekali, berhasil juga pemuda itu untuk
menguasai birahi yang berkobar dalam hatinya, ia mulai
memikirkan tujuan kedatangannya kesitu, ia datang atas
permintaan orang yang ada maksud untuk menolong orang.
Untuk kedua kalinya dia membuka kembali matanya.
"Jangan-jangan ada jalan darahnya tertotok maka ia tak
sadarkan diri" pikir pemuda itu dihati, "Tapi siapakah yang
turun tangan atas dirinya?"
1087 Selang sesaat kemudian ia berpikir lagi: "Aaaai..! Entah
jalan darah mana saja yang telah tertotok sehingga ia tak bisa
bergerak?" Andaikaka pihak lawan adalah saorang pria maka sejak tadi
pemuda itu sudah melakukan pemeriksaan yang seksama, tapi
dia adalah scorang anak dara pemuda itu merasa tak punya
keberanian untuk melakukan pemeriksaan tersebut.
Ia hendak mencari Tee heng sian untuk mengatasi
kejengahan tersebut namun pemuda itu pun merasa tak tega
untak meninggalkan dara itu seorang diri, sebab kalau sampai
ada anggota perkampuogen yang tiba-tiba muncul disana
niscaya akibatnya sukar dilukiskan dengan kata-kata.
Setelah serba salah beberapa waktu akhirnya pemuda itu
memberanikan diri untuk melakukan pemeriksaan baru
tangannya diangkat peluh telah menetes tiada hentinya.
Jari-jari tangan yang gemetar mulai menggerayangi di
tubub sang dara yang putih dan halus.
Mendadak Go Siau bi menggeliat tubuhnya membalik
keatas sementara sepasang tangannya bagaikan sepassng ular
gesit meluncur keatas dan memeluk tubuh Han Siong Kie eraterat.
"Aaah, kau . . kau"
Han Siong Kie sama sekali tak menyangka bakal terjadi
peristiwa semacam itu, bagaikan kena disambar geledek,
pemuda itu cuma bisa berdiri menjublak dengan mata melotot
dan mulut melongo, untuk meronta pun ia merasa tak
mampu. Sepasang biji matanya yang bening mengawasi wajahnya
tanpa berkedip dibalik keheningan terseliplah kobaran api
yang membara se-akan2 hendak melelehkan tubuhnya.
"Nona Go kau ,.kau . "
1088 "Aku dalam keadaan baik-baik!" jawab gadis itu cepat.
"Kau., kau.. lantas kau,,,"
"Han Siong Kie. sekarang ciumlah aku!"
Ucapan itu bagarkan permintaan, seperti pula suatu
perintah, perintah yang disertai dengan suatu kekuatan yang
membuat orang tak berani membantah.
Selesai mengucapkan kata2 itu Go Siau bi memejamkan
matanya, bibir yang kecil mungil setengah terbuka dalam
posisi menantang, bau harum tersiar keluar mempersonakan
hati. Tiba-tiba suatu dorongan emosi yang aneh dan buas
seperti binatang timbul dalam bati pemuda itu. Manusia
bermuka dingin yang selama ini membenci kaum wanita
akhirnya bertekuk lutut juga.
Kobaran api berahi tak terbendung lagi dia peluk dara itu
erat-erat dan empat bibir yang panas menyengat badan pun
saling menempel satu sama lainnya.
Lama sekali mereka barciuman, seluruh tubuh mereka
terasa jadi ringan bagaikan terbang di angkasa, makin lama
makin tinggi makin lama makin ringan.
Helaan nafas panjang mengakhiri ciuman yang paling
panjang dan paling hangat itu Han Siong Kie tersadar kembali
dari lamunannya. Go Siau bi melepaskan rangkulannya, mendorong pemuda
itu kebelakang lalu memutar badannya kesamping untuk
menyembunyikan bagian tubuhnya yang terlarang, bisiknya
dengan lirih: "Han Siong Kie. berikanlah jubah luarmu itu untukku !"
Dengan kaku Han Siong Kie berdiri beberapa saat dimana
ia bangkit berdiri dan mundur beberapa langkah kebelakang
1089 kemudian jubah luarnya dilepaskan dan dilemparkan ke arah
gadis itu, Dengan suatu gerakan cepat Go Siau bi menggunakan
jubah tersebut setelah tubuhnya terbungkus kain dia baru
bangkit berdiri wajahnya dingin bercampur sedih setelah
menatap pemuda itu lama sakali dengan pandangan kaku
bisiknya: "Han Siong Kie aku sudah merasa sangat puas, ciuman tadi
telah memuaskan hatiku perduli bagaimanakah pandanganmu
terhadap diriku pada hakekatnya aku telah menyerahkan hati
untukmu seorang aku tahu sejak permulaan aku sudah salah
tapi cintaku ini.." "Nona Go kau" "Dengarlah kata2ku lebih jauh kenangan masa lalu
biarkanlah lewat dengan begitu saja hari ini kembali aku
ditoloog olehmu aku Go Siau bi telah berhutang budi lagi
kepadamu suatu ketika budi kebaikan ini pasti akan kubalas."
Han Siong Kie menggerakkan bibirnya seperti mau
mengucapkan sesuatu tapi tak sepatah katapun yang muncul.
Air mata telah membasahi kelopak mata Go Siau bi namun
ia beruaaha menahan merahnya sehingga tidak menetes ke
bawah, ujarnya lagi dengan sedih:
"Sejak pertama kali aku bertemu dengan kau, aku telah
mencintai dirimu, engkau adalah orang pertama yang kucintai
juga merupakan orang terakhir yang kucintai, sekalipun aku
mencintai dirimu dengan sepenuh hati dan aku tidak
mendapatkan balasan yang sewajarnya tapi aku memang
mencintai kau, cintaku adalah cinta suci yang muncul dari
lubuk hatiku, asal kau tahu aku sudah merasa puas. Aaai . .
karena pikiran yang keliru hampir saja aku melakukan
kesalahan besar, terimakasih kuucapkan kepadamu, karena
engkau telah memberi kesempatan kepadaku untuk menebus
dosa-dosa itu" 1090 Rasa cinta Han siong Kie benar-benar tersentuh oleh
perkataanya itu, detik itu juga ia merasa bersalah karena
pendapatnya yang keliru ini telah menghancur lumatkan rasa
cinta dirinya yang nyata ia telah menyakiti perasaan seorang
gadis yang membuat dara itu hampir saja melakukan
kesalahan besar. "Nona, maafkanlah kesalahanku . ." bisiknya kemudian.
-000dw000- BAB 60 Go SIAU BI segera ulapkan tangannya dan mencegah
pemuda itu meneruskan kata-katanya
"Han siangkong, biarlah kusebut engkau dengan sebutan
seperti yang kugunakan ketika untuk pertama kalinya aku
bertemu dengan engkau, sekarang engkau tak usah minta
maaf kepadaku, biarkanlah kejadian yang sudah lewat jadi
kenangan, sekarang tegasnya mulai detik ini untuk menebus
semua dosa yang pernah kulakukan semoga engkau baik-baik
menjaga diri" Tak tahan lagi air matanya jadi berderai membasahi
seluruh wajahnya yang putih dan halus.
Go siau bi telah berlalu pergi dengan membawa perasaan
hatinya yang hancur. Han siong Kie ingin memanggil dara itu tapi ia tidak
berbuat demikian, pemuda itu hanya berdiri termangu-mangu
di dalam bangunan rumah baja itu.
Ia merasa bagaikan sedang bermimpi suatu impian buruk
yang sebetuinya adalah kenyataan, dengan suara yang lirih ia
cuma dapat bergumam. .bergumam seorang diri dengan suara
yang lirih: 1091 "sebenarnya apa yang kau lakukan" Benarkah tindakanku
selama ini " Ataukah tindakanku itu keliru besar?"
Namun ia tak berhasil menemukan jawabannya.
Dengan mengorbankan segala-galanya Go siau bi berusaha
untuk mendapatkan dirinya, tapi sekarang setelah mengalami
kejadian tersebut, ia telah pergi dengan keraskan hati dan
telah memutuskan perasaan cintanya.
sementara dia masih melamun, dari kejauhan terdengar
serentetan jeritan ngeri berkumandang memenuhi seluruh
angkasa, jeritan tersebut segera menyadarkan kembali


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pemuda itu dari lamunannya
Ia lantas menduga kalau Go siau bi sedang melaksanakan
pembalasan dendamnya atas orang-orang dari perkampungan
oh hau san ceng Dengan wajah termangu dan pikiran kalut pemuda itu
keluar dari ruang besi dan menuju kemuka.
Kilatan cahaya api telah melambung keudara dari sana-sini
terjadi kebakaran besar. Dalam sekejap mata saja seluruh perkampungan Ob-hau
san Ceng yang kokoh dan kuat telah disikat oleh si jago
merah, kobaran api membumbung tinggi keangkasa dan
membakar apa saja yang ditemuinya.
Buru2 Han Siong Kie berlalu dari tempat itu dan menyingkir
dari jilatan api yang makin membara.
"Loo-te..!" tiba-tiba terdengar seseoraeg memanggil
dengan suara lantang. Cepat Han Siong Kie berpaling dengan perasaan terperanjat
kiranya orang yang memanggil dirinya tak lain adalah Tee
heng sian sambil cengar cengir manusia cebol itu melayang
turun dihadapannya. 1092 "Lo ko apakah engkau yang bunuh orang dan membakar
perkampungan ini?" tegur Han Siong Kie cepat.
Tee heng sian sambil cengar eengir sogers menggeleng.
"Bukan. bukan aku, Seorang perempuan berkerudung yang
melakukan semua perbuatan itu!"
"Seorang perempuan berkerudung maksudmu ?"
"Benar, ketika aku sedang minum arak di dalam gudang
arak sana tadi maksudku ingin keluar dan menonton
keramaian, kebetulan aku saksikan seorang perempuan
berkerudung sedang menghajar beberapa orang centeng dan
beberapa ekor anjing kemudian membuka dua buah pintu besi
di sebelah situ. "Ooh. orang itu tentulah orang yang ada maksud" seru Han
Siong Kie tanpa terasa. "Siapa?" seru Tee heng sian kelihatan agak tertegun.
"Orang yang ada maksud!"
"Orang yang ada maksud " Ehmmm, aneh benar julukan ini
dan engkau kenal dengan perempuan itu?"
"Ehmmm !" Han Siong Kie menganggu.
Tiba-tiba rasa curiga muncul kembali dalam benaknya,
kalau toh sudab ada orang yang ada maksud kenapa dia yang
diharuskan menolong Go siau bi. Kalau toh ia dapat membuka
pintu baja itu, mengapa ia tidak membawa Go siau bi yang
telanjang bulat, sebaliknya diserahkan kepadanya" Kenapa.."
Kenapa " Pemuda itu benar-benar merasa tidak habis
mengerti. "Eeeh lo-te, aku lihat pikiranmu kurang tenang dan
wajahmu gugup sekali hayo, apa yang telah kau lakukan?"
tiba tiba Tee heng sian menegur sambil tertawa cengarcengir.
1093 "Aku..." Han siong Kie tertawa jengah
"Dimana bocah perempuan yang telah kau tolong itu?"
"Dia... dia telah pergi"
"Pergi" Pergi seorang diri?"
Dengan sedih Han siong Kie mengangguk tanda
membenarkan. Tee hee sian berkata lebih jauh.
"Tahukah engkau, kenapa orang yang ada maksud
membunuh orang dan membakar perkampungan ini?"
"Mungkin juga dia hendak melampiaskan rasa dendam dan
mendongkol dari Go siau bi"
"Lalu setelah urusan disini telah selesai, kau hendak pergi
kemana. ?" Han siong Kie tidak langsung menjawab, ia termenung dan
berpikir beberapa saat lamanya, kemudian baru menjawab:
"..Aku pikir hendak mengunjungi lembah in wu kok"
"Lembah In wu kok" Aneh benar nama tersebut, dimana
toh letak lembah yang aneh itu?"
"Kurang lebih setengah jam lamanya dari tempat ini,
lembah In wu kok adalah sebuah lembah aneh yang terpencil
sekali letaknya" "siapa yang beri tahu kepadamu kalau lembah itu bernama
in wu kok?" Han siong kie tersenyum.
"ooh aku sendiri yang menamakan lembah tersebut,
dengan sebutan lembah In wu kok, coba lihatlah bukankah
disitu penuh dengan kabut yang amat tebal?"
"Aaah saudaraku, tempat itu bukan bernama lembah In wu
kok melainkan adalah Lembah kematian yang dianggap setiap
umat persilatan sebagai daerah terlarang, keseraman dan
kengerian yang menyelimuti lembah tersebut sama sekali tak
kalah dengan kemisteriusan benteng maut yang tersohor itu"
1094 "Lembah kematian?"
Benar, lembah itu sangat berbahaya.. setiap orang yang
berani memasuki lembah itu berarti mengantar kematian diri
sendiri sebab semua orang yang sudah masuk ke dalam
lembah itu, selamanya tak akan bisa munculkan diri dalam
keadaan selamat" Hebat sekali perobahan wajah Han siong Kie, untuk sesaat
dia termenung lalu baru berkata:
"Semula aku masih mengira lembah itu hanya sebuah
lembah terpencil yang jarang sekali dikunjungi manusia"
"Loo te" Tiba2 Tee heng sian berkata dengan wajah serius
"kalau toh engkau sama sekali tidak kenal akan lembah
kematian, mau apa kau kunjungi lembah tersebut?""
"Aku... sebenarnya aku hendak mempelajari sejenis ilmu
silat didalam lembah itu"
"Kalau toh cuma ingin mempelajari sejenis ilmu silat,
mengapa kau pilih tempat semacam itu?""
"Sebab aku lihat tempat itu jauh dari keramaian dunia dan
jarang sekali dikunjungi manusia, aku takut latihanku
terganggu oleh kehadiran manusia lain maka aku hendak
mencari tempat yang sepi dan terpencil itu sebagai tempat
latihanku" "saudaraku kalau engkau percaya dengan kata2ku ini, lebih
baik batalkan saja niatmu itu"
Masih mendingan kalau Tee heng sian tidak berkata,
semakin dilarang pergi kesitu semakin besar pula rasa ingin
tahu yang timbul dalam hati Han siong Kipikirnya:
"Apa salahnya kalau aku pergi melakukau penyelidikan"
Akan kulihat sebenarnya macam apakah lembah kematian
tersebut" 1095 Tapi ia merasa tak tega untuk menolak kebaikan orang,
maka ia manggut-manggut berulang kali.
"Baiklah, aku akan pertimbangkan lagi rencana ini, terima
kasih atas peringatan dari engkoh tua, kau..."
Sebelum pemuda itu menyelesaikan kata2nya Tee heng
siang telah tertawa cekikikan seraya menukas:
"Dalam sekejap mata perkampungao Oh hau san ceng akan
berubah jadi puing-puing yang berserakan, gudang arak
dibawah sana merupakan tempat tinggal yang paling aman
dan nyaman apalagi persediaan arak yang ada disitu cukup
bagiku umuk meneguk selama ber-tahun2 lamanya, sebelum
semua arak itu habis aku tidak akan pindah rumah !"
Tersenyum juga Han Siong Kie melihat kekocakan rekanaya
ini, ia berkata kemudian:
"Kalau memang begitu biarlah siaute mohon diri lebih dulu
semoga kita dapat bertemu lagi dilain waktu !"
"Baiklab. aku memang sangat gembira bisa bertemu
dengan seorang rekan seperti kau tidak kecewa aku Tee heng
sian hidup di kolong langit hiiih hiiihh hiiihh bila engkau
membutuhkan bantuanku datang saja ke-gudang arak ini dan
berilah kabar kepadaku niscaya aku akan menyingsingkan
lengan baju dan membantu dirimu!"
Han Siong Kie memberi hormat kepada rekannya setelah
minta diri maka berangkatlah pemuda itu melanjutkan
perjalanannya. Sementara itu kobaran api yang amat besar masih menjilatjilat
seluruh hangunan gedung Oh hau san cung begitu
dahsyat kebakaran yang terjadi tampaknya dalam sehari dua
hari api belum bisa padam.
1096 Setelah meninggalkan tempat itu Han Siong Kie
melanjutkan kembali perjalanannya menuju ke lembah
kematian. Kali ini perjalanan dilakukao cepat sekali. tidak ssmpai satu
jam sianak muda itu sudab mencapai lembah kematian, nun
jauh kedepan yang terlihat hanyalah kabut yang tebal dan
menyelimuti seluruh permukaan jagat, secara lapat lapat
tampaklah cadas yaeg tajam dengan bukit yang tinggi
tersebar dimana mana. Pemuda itu termenung sebentar disitu kemudian dia
lanjutkan kembali perjalanannya menuju ke mulut lembah.
Kenangan lama terbayang kembali dalam benaknya, ia
teringat kembali bagaimana-kah dia dan Tonghong Hui
tercebur kedalam jurang dan bagaimana mereka berhasil lolos
dari kematian.... Pemuda itu menghela napas panjang, pikirnya:
"Aaai. sayang adik Hui telah kembali kealam baka, tapi
benarkah ia telah mati Bukankah orang yang ada maksud
telah berkata bahwa adik Hui tak akan mati?" Lama sekali
pemuda itu termenung, selang sesaat kemudian pikirnya lebih
jauh: "Kalau dia tidak mati, meagapa ia tak muncul kembali dari
benteng mautnya, Apakah ia lupa masih ada janji dengan aku"
Lupakah dia ketidak munculannya berarti suatu bukti padaku
bahwa ayahnya adalah pembunuh keluargaku?"
setelah termanggu2 sejenak pemuda itu meneruskan
kembali perjalanannya memasuki lembah itu
Kabut yang menyelimuti angkasa kian menebal, meskipun
Han siong Kie memiliki ketajaman mata yang dapat
memandang pemandangan sekitar tiga kaki, namun tiada
satupun yang terlihat olehnya.
1097 "Aneh." kembali pemuda itu membatin, menurut Tee heng
sian lembah kematian adalah suatu daerah terlarang yang
sangat disegani oleh setiap umat persilatan di dunia ini,
malahan katanya siapa berani masuk maka dia tak ada
harapan untuk keluar dalam keadaan selamat, kini aku sudah
lama masuk kedalam wilayah ini, kenapa tiada sesuatu apapun
yang berhasil kutemui . ." "
Setelah termenung sebenter ia membatin lagi:
"Jangan-jangan berita yang tersiar dalam dunia persilatan
tak bisa dipercaya kebenarannya?"
Satu li kembali sudah dilewati oleh Han siong Kie, namun
tiada sesuatu apapun yang terlihat.
Akhirnya mata yang tajam itu membentur dengan sesuatu
benda, mendadak saja tubuhnya menggigil keras jantungnya
berdebar tanpa sadar ia menghentikan langkah kakinya.
Sebuah batu besar yang penuh dengan lumut hijau
terpancang di depan matanya, di atas batu tugu itu terteralah
beberapa tulisan dengan huruf yang amat besar:
"PERBATASAN ANTARA MATI DAN HIDUP"
Di balik tugu batu itu adalah ssbidang tanah datar yang
berumput rendah di sana sini tumbuh bunga-bunga putih yang
besar, ketika bunga putih itu diamati dengan lebih seksama
lagi barulah diketahui bahwa benda itu bukan bunga
melainkan kerangka manusia yang telah memutih begitu
banyak kerangka manusia yang berserakan di tanah lapang
berumput itu hal ini bisa ditarik kesimpulan betapa banyeknya
jumlah korban yang telah kehilangan nyawanya disitu.
"Dibunuh korban-2 yang kini tinggal kerangka putihnya
belaka itu" Atau kah mungkin ada sebab-sebab lain yang
mengakibatkan kematian mereka ?"
Sulit bagi pemuda itu untuk memberikan jawabannya.
1098 "Perbatasan antara mati dan hidup" gumam pemuda itu
ssorang diri. Timbul suatu perasaan ragu di hati anak muda itu ia tahu
yang dimaksudkan tugu peringatan itu adalah tempat ini
sebagai perbatasan yang memisahkan antara mati dan hidup
di bagian sebelah sini adalah dunia kehidupan sebaliknya
tanah bidang sebelah sana adalah dunia kematian, sekarang ia
tepat berdiri di-perbatasan antara kedua tempat itu.
Otaknya berputar terus berusaha memecahkan teka teki
aneh ini, dia ingin tahu apa sabab yang membuat orang-orang
itu menemui ajalnya. Tentu saja batu peringatan kerangka manusia serta berita
yang tersiar dalam dunia persilatan telah membuktikam bahwa
Lembah kematian benar-benar adalah suatu tempat yang bisa
mencabut nyawa manusia. Sementara si anak muda itu masih sangsi dan tak sanggup
mengambil keputusan secara lapat-lapat ia mendengGr
tibanya hembusan angin yang mengibarkan ujung baju.
Meskipun lirih sekali suara itu namun bagi pendengaran
Han siong Kie sudah cukup untuk membuktikan babwa ada
orang yang datang ke tempat itu.
Satu ingatan lantas terlintas dalam benaknya ia berpikir:
"Aneh siapa yang berani mendatangi lembah kematian ini
apa maksud kedatangannya"
Pemuda itu celingukan memandang sekeliling tempat itu,
ketika ditemukan sebuah batu cadas kurang lebih empat kaki
disamping tempat itu, cepat ia berkelebat kebelakang batu itu
dan menyembunyikan diri sekejap mata kemudian belasan sosok bayangan manusia
telah munculkan diri didepan batu peringatan tersebut.
1099 Rombongan itu dipimpin oleh dua orang kakek berjubah
hitam sedang kan sisanya adalah dua belas orang laki-laki
yang memakai, baju ringkas warna hitam pula.
Di atas dada kedua orang kakek berjubah hitam itu
masing2 bersulamkan lukisan rembulan dan matahari dan
bintang. Begitu menyaksikan lambang yang tertera diatas dada
kakek berjubah hitam itu, Han siong Kie merasakan hatinya
bergetar keras, sebab lambang tersebut tidak terlalu asing
baginya, dia merasa se-akan-akan pernah menjumpainya
disuatu tempat. setelah dipikirkan beberapa saat pemuda itu teringat


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kembali, ia masih ingat bagaimana orang yang kehilangan
sukma telah membunuh Tengkorak maut gadungan dengan
lencana Thian Che leng, dan di atas lencana itu terteralah
lukisan Matahari, rembulan dan bintang.
Itu membuktikan pula bahwa rombongan yang barusan tiba
disana tak lain adalab anak buah dari perkUmpulan Thian Che
kau. seingatnya diantara anggota perkumpulan Thian Che kau
yang pernah ditemuinya, belum pernah ada diantara mereka
yang munculkan diri dengan diatas dadanya tertera lambang
matahari rembulan serta bintang, pemuda itu mulai berpikirpikir,
jangan2 kedudukan dua orang kakek tua itu memang
sangat istimewa?" sementara itu salah seorang diantara dua orang kakek
berjubah hitam itu sudah menyapu sekejap sekeliling
gelanggang, kemudian kepada rekan-rekannya dia berkata.
"saudara see bun, masakah bocah keparat itu bisa terbang
kelangit atau tenggelam kedasar bumi" Kenapa jejaknya
lenyap dengan begitu saja tanpa meninggalkan bekas?" Kakek
baju hitam yang disebut saudara see bun itu menjawab:
1100 "saudara Nyoo, menurut pandanganku mungkin saja bocah
keparat itu telah mengetahui jejak kita semua maka sengaja ia
mencari tempat yang bersembunyi untuk menyembunyikan
diri " "sekalipun ia sedang bersembunyi toh penggeledahan yang
kita lakukan cukup ketat, masa pencarian ini sangat teledor
sampai tempat persembunyian musuh sama sekali tidak
ketahuan ?" "Walaupun demikian kabut toh terlalu tebal disekitar
tempat ini, siapa tahu kalau penggeledahan kita memang
kurang teliti ?" "Mungkinkah mata2 kita telah salah melihat orang ?" tanya
orang she Nyoo lagi. "Aaah tidak mungkin Tanda2 yang dimiliki manusia
bermuka dingin sangat istimewa sekali, rasanya susah untuk
mencari orang kedua yang memiliki ciri2 seperti dia "
Hampir saja Han siong Kie mendcngus dingin apa lagi
setelah diketahui olehnya bahwa kemunculan rombongan itu
tak lain adalah sedang mencari jejaknya.
"Jangan-jangan bangsat muda itu sudah melampaui
perbatasan antara hidup dan mati?" kembali kakek she Nyoo
itu mengutarakan pendapatnya. Dengan cepat kakek she see
bun itu menggelengkan kepalanya berulang kali.
"Aah.. soal ini tak mungkin, sekalipun ilmu silatnya sangat
lihay, tak nanti ia bisa lolos dari kematian bila berani melewati
perbatasan ini, tak nanti dia datang hanya untuk menghantar
kematian belaka" "Yang lebih aneh lagi, entah apa sebabnya bocah bangsat
itu datang mengunjungi lembah kematian?""
"Aku mana tahu, mungkin cuma dia seorang yang
mengetahui apa tujuannya datang kemari"
1101 "Lalu apa yang musti kita lakukan sekarang?""
"Mulut lembah sebelah depan toh sudah dijaga oleh jago2
lihay kita, mari kita lanjutkan penggeledahannya disekitar
tempat ini, aku tak percaya kalau dia sudah dapat terbang ke
langit atau menyusup kedalam tanah."
"Andaikata penggeledahan kita ini cuma sia-sia belaka?""
"Aaah. tidak mungkin! Aku yakin jejak si bangsat muda itu
pasti akan berhasil kita temukan!"
Sementara itu Han Siong Kie sedang putar otak memikirkan
persoalao itu batinnya: "Mungkinkah kedua orang kakek tua ini adalah dua orang
diantara sepuluh jago maha dahsyat dari perkumpulan Thian
che kau seperti apa yang pernah diterangkan oleh Orang yang
kehilangan sukma" Kalau memang demikian adanya tenaga
dalam yang mereka miliki pastilah seimbang dengan
kemampuan Tengkorak maut gadungan.."
Terdengar kakek she Nyo itu mengalihkan pokok
pembicaraan ke soal lain ia berkata.
"Aku rasa teka-teki yang menyelimuti Lembab kematian
antuk selamanya tak mungkin bisa terbongkar."
"Aku rasa belum tentu begitu!" sahut kakek she See-bun.
"Kalau toh engkau berani mengatakaa demikian, masakah
San tian jiu ( telapak tangat kilat ) See-bun Lui berani
melangkahi perbatasan antara mati dan hidup untuk
melakukan penyelidikan?"
Telapak tangan kilat See-bun Lui mendengus dirgin.
"Hmm ! Seandainya engkau Tui hun poan ( senjata poan
koan-pit pencabut nyawa) Nyoo Yong bersedia untuk
1102 menemani, apa salahnya kalau kita lakukan penyelidikan
terebut." Mendergpr tantangan tersebut Tui hun poan Nyoo Yong
segera tertawa kering. "Heeeh heeeh heeehh saudara See-bun lebih baik kita
menangkap anakan kelinci saja !"
Kata-kata "anakan kelinci" itu amat tak sedap didengar
kontan mengobarkan hawa amarah dalam hati Han Siong Kie,
tiba tiba dia meloncat bangun dari tempat persembunyiannya
seraya berseru: "Manusia bermuka dingin ada disini !"
Kemunculan Han Siong Kie secara tiba-tiba ini sangat
mengejutkan Kedua orang kakek tua serta kedua belas orang
anak buahnya, dengan perasaan tercekat, mereka segera
berpaling. Begitu mengetahui siapaksh yang telah munculkan diri,
kedua belas orang laki-laki berpakaian ringkas itu segera
menyambarkan diri dan membentuk gerakan setengah
lingkaran untuk melakukan pengepungan yang ketat.
Telapak tangan kilat see bun Lui maupun pui hunp yan
Nyoo Yong serentak berpaling pula kearah anak muda itu,
dengan sinar mata berwarna hijau tajam mereka menatap
musuhnya tanpa berkedip. dari kilatan cahaya mata itu dapat
diketahui bahwa tenaga dalam yang dimiliki kedua orang itu
benar2 sudah mencapai puncak kesempurnaan.
Agak terkejut juga Han siong Kie setelah menyaksikan
kesempurnaan tenaga dalam yang dimiliki musuhnya, namun
ia tak gentar, dengan pandangan yang tak kalah dinginnya ia
balas menatap kedua orang lawannya.
"Jadi engkau yang bernama Manusia yang bermuka
dingin?" tegur Tui hun pan dengan wajah dingin.
1103 Han siong Kie mendengus dingin. "Hmm Ucapanmu
memang tepat sekali."
"Bangsat, engkau akan menyerahkan diri dengan begitu
saja ataukah hendak memaksa aku untuk turun tangan?"
"Huuh manusia macam kalian pun hendak membekuk aku"
ejek sang pemuda sambil tertawa sinis "Hmmm sebutkan dulu
siapa nama kalian" "Bocah keparat, dengarkan baik-baik kata-kata kami ini"
seru see bun Li dengan cepat, "kami berdua adalah Utusan
khusus dari Thian che kau, dua jago lihay diantara sepuluh
tokoh paling tinggi kedudukannya dalam perkumpulan kami.."
"Utusan khusus Haaahh haaahh haahh aku rasa kalian toh
tak lebih cuma begundal bayaran belaka"
Ucapan itu dianggap sebagai penghinaan besar bagi dua
orang kakek tua itu, betapa gusarnya oran2 itu sukar
dilukiskan dengan kata-kata.
"Bangsat, rupanya engkau sudah bosan hidup?" bentak
mereka hampir bersamaan waktunya.
Dliringi bentakan nyaring see bun Lui melambung tiga kali
ke tangah udara, kemudian secepat kilat melancarkan sebuah
pukulan dahsyat kearah Han siong Kie.
Serangan tersebut memang luar biasa cepatnya dan tak
malu disebut bagaikan sambaran kilat, pada saat yang hampir
bersamaan dia telah melepaskan sebuah pukulan yang
mengancam dua belas buah jalan darah sekaligus bukan saja
aneh gerakannya dahsyat pula ancamannya.
Sejak pihak musuh bersiap sedia melancarkan serangannya
Han Siong Kie sudah dapat menduga babwa ilmu silat yang
dimiliki kedua orang lawanya ini lihay sekali serangan mereka
tak nanti bisa dibandingkan dengan serangan orang persilatan
pada umumnya. 1104 Maka ketika pihak musuh melancarkan serangan maut
cepat dia keluarkan lintasan cahaya sambaran bayangan untuk
meloloskan diri. Hanya sekali berkelebat tahu2 pemuda itu sudah lenyap
dari pandangan betapa terkejutnya See-bun Lui menghadapi
kelihayan musuhnya sekarang dia pun baru percaya bahwa
ilmu silat yang dimiliki manusia bermuka dingin memang tak
boleh dianggap enteng. Gagal dengan serangan yang pertama dia susulkan dengan
serangan kedua bahkan kali ini serangannya dilancarkan
dengan kecepatan yang lebih hebat.
"Criiit.! Criiiit !" dua desingan angin tajam menderu deru
dikala serangan kedua dari Seebun Lui dilepaskan, Han Siong
Kie ssndiri pun melepaskan pula serangan dengan ilmu jari
Tong kim ci. Di tengah dengus kesakitan See-bun Lui mundur tiga
langkah kebelakang dengan sempoyongan.
Sekali pun mundur namun orang itu sama sekali tidak
menuojukkan gejala terluka hal ini boleh dibilang jauh diluar
dugaan si anak muda itu. Rasa kaget dan tercekat yang dialami Han Siong Kie waktu
itu sukar dibayangkan dengan kata-kata ia tak mengira kalau
ilmu jari Tong kim ci yang begitu dahyat dan mematikan
ternyata tidak mampu merobohkan musuhnya.
Sementara itu Tui hun poan Nyoo Yong telah membentak
keras dan maju menyerang pula.
Suatu pertempuran sengit pun segera berkobar dengan
sengitnya masing masing pihak saling menggunakan
kemampuannya sendiri untuk merobohkan lawan.
Wilayah seluas tiga kaki diliputi oleh deruan angin puyuh,
pasir dan debu beterbangan memenuhi angkasa.
1105 Han siong Kie dengan andalkan tenaga dalam sebesar dua
ratus tahun hasil latihan itu melakukan inisiatip untuk
menyerang gencar, sekalipun dia telah berusaha dengan
segenap kemampuan yang dimiliki, itupun hanya berhasil
memaksa lawannya untuk bertarung dalam keadaan seimbang
alias sama kuat. Dalam waktu singkat tiga puluh gebrakan sudah lewat,
namun menang kalah masih belum bisa ditentukan.
Memang seram dan mengerikan jalannya pertarungan itu,
bukan saja angin menderu dan bahkan dunia terasa jadi
gelap, membuat dua belas orang laki2 berpakaian ringkas
yang ada disamcing gelanggang diam2 merasa bergidik.
setelah berhenti sebentar untuk mengatur pernafasan, see
bun Li terjun kembali ke dalam gelanggang pertarungan,
rupanya dia pun menyadari bahwa kekuatan pihak lawan
terlalu tangguh, tak mungkin salah seorang dari pada mereka
berhasil menaklukkan lawannya andaikata tidak turun tangan
secara bersama: Dengan cepat situasi dalam gelanggang pertarungan
mengalami perubahan. Dua orang tokoh sakti dengan meng andalkan kekuatan
mereka yang paling top berusaha menghancurkan lawannya,
kedahsyatan angin pukulan yang mereka hasilkan benar2
mengerikan sekali. Dalam keadaan demikian, Han siong Kie dipaksa untuk
mengambil langkah2 pertahanan,
dia mainkan ilmu Mo mo ciang hoat bagian pertahanan
untuk menutup semua bagian tubuhnya dari kemungkinan
terserang musuh, kalau sebentar saja masih mendingan tapi
lama kelamaan diapun mulai terdesak hebat. sepuluh
gebrakan sudah lewat tanpa terasa...
1106 Han siong Kie semakin terdesak hebat sehingga selangkah
demi selangkah mundur terus kebelakang..
satu langkah, dua langkah, tiga langkah, Akhirnya pemuda
itu sudah melampaui garis pemisah yang merupakan
perbatasan antara mati dan hidup,
Menyaksikan kejadian itu baik see bun Lui yang bergelar
telapak tangan kilat maupun Nyoo Yong yang berjulukan
Hakim pengejar sukma sama-sama menarik kembali
serangannya dan mundur kebelakang.
Perbatasan antara mati dan hidup .. suatu wilayah angker
yang tak berani dilewati oleh siapapun.
Han siong Kio masih belum merasa kan akan hal itu,
kembali ia mundur beberapa langkah kebelakang.
sekarang Han siong Kie sudah berada satu kaki lebih dibalik
garis pemisah yang disebut perbatasan antara mati dan hidup
itu, namun tiada sesuatu kejadian yang menimpa dirinya, ia
tetap utuh, sehat dan tak kekurangan sesuatu apapun.
Belasan orang jago lihay dari Thian che kau mulai
menunjukan sikap kebingungan dan tidak habis mengerti,
sampai2 mereka berdiri dengan wajah melongo.
-ooodwooo- BAB 61 LEMBAH kematian- suatu daerah terlarang yang dianggap
angker serta mengerikan bagi umat persilatan, wilayah itu
dipisahkan oleh sebuah garis yang dinamakan perbatasan
antara mati dan hidup, selama banyak tahun tak seorang
manusiapun sanggup melewati perbatasan tersebut dalam
keadaan hidup, Tapi sekarang Manusia berwajah dingin telah menyeberangi
perbatasan itu sejauh beberapa kaki tanpa mengalami sesuatu
1107 kejadian apapun, kejadian ini benar merupakan sesuatu
peristiwa yang aneh dan sama sekali tak masuk akal.
Tatkala pihak musuh menarik kembali serangannya tadi,
tanpa terasa Han siong Kie lelah mundur kembali beberapa
langkah kebelakang, menanti ia rasakan perubahan yang aneh
pada wajah musuhnya pemuda itu baru sadar bahwa ia telah
melangkah masuk ke dalam wilayah yang tersohor karena
angkernya itu. Kontan bulu kuduknya pada bangun berdiri dan peluh


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dingin membasahi seluruh tubuhnya tapi setelah ditunggunya
beberapa saat tanpa terjadi sesuatu perubahan, dari kejut dan
cemasnya kini berobah jadi heran dan tak habis mengerti.
Dua orang jago dari Thian che kau itu terhitung jago2
tangguh dalam perkumpulannya, mereka tidak pernah
pandang sebelah mata atas musuhnya namun berada
diwilayah angker ternyata kedua orang itu tak berani banyak
berkutik. Selang sesaat kemudian, See-bun Lui baru berkata kepada
rekannya dengan suara lirih:
"Saudara Nyoo, aku rasa kejadian ini sangat aneh dan
sangat mencurigakan hati!"
"Apanya yang mencurigakan?" seru Nyoo Yong yang
berjulukan hakim pengejar sukma.
"Coba kau lihat, bajingan muda itu telah menyeberangi
perbatasan antara mati dan hidup, namun ia tetap sehat
wal'afiat, sedikit pun tidak apa apa."
"Jangan-jangan berita yang tersiar dalam dunia persilatan
selama ini hanya berita kosong belaka?"
See-bun Lui garuk2 kepalanya yang tidak gatal lama sekali
dia berpikir kemudian baru berkata:
1108 "Saudara Nyoo andakata kita menarik diri dan
mengundurkan diri dari wilayah ini apakah tindakan tersebut
bisa dianggap suatu pembangkangan terhadap perintah?"
"Tentang soal ini tentu saja!"
"Jadi kalau begitu terpaksa kita harus berkejaran terus
dengan bajingan itu?"
"Aku rasa memang itulah yang bisa kita lakukan sekarang
selain itu kita toh bisa minta petunjuk dari kaucu!"
See bun Lui mengangguk ia lantas memanggil dua orang
laki2 baju hitam dan membisikkan sesuatu kepada mereka dua
orang laki-laki tersebut segera mengiakan dan berlalu dari
lembah tersebut. Han Siong Kie yang berada di dalam wilayah lembah
kematian dapat mengikuti gerak gerik mereka dengan amat
jelas dia tahu bahwa orang-orang itu tak berani memasuki
lembah kematian bahkan mungkin sekali mereka sedang
mengundang kehadiran Thian che kaucu untuk menyelesaikan
sendiri persoalan ini. Diam2 Han siong Kie menguatirkan kemampuan Thian che
kaucu sebab kalau ditinjau dari kemampuan yang dimiliki
kedUa orang utusan khusus tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa tenaga dalam yang dimiliki ketua mereka benar- benar
telah mencapai puncak kesempurnaan yang tak terhingga, ia
jadi terbayang kembali akan peristiwa dimasa lalu sewaktu dia
menyerbu wilayah Lian huan yau untuk menolong Go siau bi,
ketika itu ia telah berjumpa dengan seorang manusia
barkerudung yang mangaku sebagai ketua perkumpulan tapi
akhirnya ia bukti bahwa dia tak lebih cuma penyaruan dari
salah satu diantara sepuluh jago tangguh perkumpulan.
Anak muda ini mulai berpikir, mengapa Thian che kaucu tak
berani munculkan diri sebaliknya suruh orang lain untuk
menyaru sebagai dirinya?" Mungkinkah dibalik semuanya ini
sebetulnya masih tersimpan rahasia lain"
1109 Yang lebih aneh lagi, ternyata pihak Thian che kau telah
mengerahkan segenap kemampuan yang dimiliki untuk
menghadapi dirinya seorang, malahan ketuanya turun tangan
sendiri untuk memimpin operasi tersebut, hal ini menandakan
kalau pihak mereka memandang serius persoalan tersebut,
lalu apa sebabnya mereka bersikap drmikian?" Tiba2 Nyoo
Yoong, hakim pengejar sukma berseru dengan suara dalam:
"Bocah keparat, beranikah engkau menyeberang kemari
untuk melangsungkan pertarungan seru dengan kami?"
Han siong Kie sendiripun tak tahu apa sebabnya ia bisa
menyeberangi perbatasan mati dan hidup tanpa cedera,
namun ia tahu bahwa musuh- musuhnya tak berani
menyeberangi wilayah angker itu dam selalu memanaskan
hatinya agar dia menyeberang kembali ke sana. Maka sambil
tertawa dingin, ejeknya: "Bangsat tua, kenapa bukan kalian yang menyeberang
kemari" Kalau memang jantan hayolah kemari"
Perasaan jengah dan serba kikuk muncul diatas wajah Nyoo
Yong maupun see bun Lui, mereka ingin mencoba untuk
menyerbu ke depan tapi ketika sinar matanya terbentur
dengan tulisan PERBATASAN MATI DAN HIDUP" yang tertera
di tepi jalan serta kerangka manusia yang berserakan di
mana-mana, hati mereka jadi bergidik dan keberaniaannya
jadi buyar kembali. Pelbagai ingatan berkecamuk dalam benak Han Siong Kie,
pikirnya : "Kedatanganku kemari toh hanya ingin menyelidiki rahasia
yang tersimpan dalam lembah kematian" Apa gunanya ribut2
terus dengan mereka . . "
Maka serunya kemudian dengan suara dingin :
1110 "Saudara berdua kalau toh kalian tak berani datang kemari,
maaf kalau aku tak dapat menemani kalian lebih lama lagi bila
ingin bertarung kesempatan dikemudian hari masih banyak !"
Habis berkata dia lantas putar badan dan berjalan masuk
kedalam Lembab kematian dengan langkah lebar.
Selang sesaat kemudian ia sudah berada di tengah-tengah
lembah itu namun tiada kejadian aneh yang menimpa dirinya,
sekalipun rasa tegang sudah jauh mengendur, namun
perasaan ingin tahu yang berkobar dalam hatinya makin
menjadi. "Heeey bocah keparat. jangan pergi !" serentetan bentakan
nyaring bergema memecahkan kesunyian.
Mendengar seruan tersebut, Han Siong Kie berhenti dan
segera berpaling, hawa murninya disiapkan dalam tangan
untuk menghadapi segala kemungkinan.
Nyoo Yong, Hakim pengejar sukma telah memburu masuk
kedalam wilayah lembah kematian, ketika dilihatnya pihak
musuh dapat memasuki daerah angker itu tanpa cedera
timbullah keinginan untuk berspekulasi siapa tahu kalau
diapun beruntung bisa lolos dari wilayah angker itu dalam
keadaan selamat" Dalam dua kali lompatan, Nyoo Yong Hakim pengejar
sukma sudah berada kurang lebih sepuluh kaki dibelakang
sianak muda itu. Akan tetapi ketika Hakim pengejar sukma sedang
melambung kedepan untuk ketiga kalinya...
Serentetan jeritan ngeri yang menyayatkan hati
menggelegar di angkasa dan memecahkan kesunyian yang
mencekam sekitar tempat itu.
Nyio Yong yang sedang melayang diudara, se akan2
burung yang kena dipanah, tahu-tahu badannya menukik ke
bawah dan roboh keatas tanah. la mati secara misterlus.
1111 Hakim pengejar sukma Nyio Yong telah tewas dihadapan
rekan2nya, namun tak seorangpun yang tahu apa sebabnya
tiba2 ia mampus, jangankan mereka sekalipun Han siong Kie
yang berada beberaps depa dihadapannya juga tak melihat
sebab musabab yang mengakibatkan kematian jago lihay itu
Pucat pias wajah para jago dari Thian che kau, rata- rata
mereka berdiri tertegun dengan sukma merasa melayang
tinggalkan raganya, kejadian ini sama sekali diluar dugaan
semua orang. Han siong Kie sendiripun terkejut sampai-sampai keringat
dingin membasahi jidat dan punggungnya .
Dengan mata kepala sendiri ia menyaksikan kematian Nyio
Yong yang secara tiba2 namun ia tak tahu apa yang
menyebabkan kematian musuhnye itu, untuk sesaat ia jadi
tertegun dan berdiri termangu-mangu tanpa mengucapkan
sepatah katapun. Ditatapnya mayat Nyoo Yong tanpa berkedip. sementara
pikirannya melayang entah sampai dimana.
Mendadak terdengar jeritan kaget berkumandang lagi
memenuhi angkasa, suatu pemandangan yang sangat
mengerikan telah berlangsung didepan mata.
Begitu mencium tanah, mayat Nyoo Yong yang masih
hangat itu ternyata meleleh dan mengalami pembusukan
dengan cepat, kemudian selang sesaat mayat itu sudah
hancur tinggal tulang kerangkanya belaka.
Hampir saja Han siong Kie menjerit kaget, bulu kuduknya
pada bangun berdiri, kejadian aneh ini belum pernah
ditemuinya semenjak dahulu kala, tidak sampai setengah
perminum teh salah seorang tokoh silat yang berilmu tinggi
telah berobah jadi seonggokan tulang kerangka yang putih
mengkilat, bila tidak disaksikan dengan mata kepala sendiri,
siapakah yang akan percaya bahwa peristiwa semacam itu
benar2 telah terjadi di depan mata "
1112 Lewat lama sekali dia ter-mangu2, setelah rasa kagetnya
hilang ia baru berpaling memandang ke belakang, pada ujung
lembah tersebut ia saksikan sebuah gundukan tanah berbukit,
beberapa pohon raksasa yang amat besar tumbuh disekitar
gundukan tanah itu Di belakangnya adalah sebuah tebing dan sebuah bukit
yang tinggi menjulang keangkasa demikian tingginya bukit itu
sehingga menembusi kedalam awan.
Dengan langkah yang ragu-ragu dan penuh kesangsian
pemuda itu melanjutkan perjalanannya memasuki lembah itu
dan mendekati gundukan tanah yang berada didepan mata.
Beberapa kaki sebelum mencapai gundukan tanah tadi
tiba2 pemuda itu berseru tertahan dan berhenti.
Di bawah dua batang pohon raksasa berdirilah sepasang
makhluk hitam putih yang mengerikan..
Mereka sama-sama memelihara rambut yang panjang cuma
yang hitam sekujur tubuhnya berwarna hitam pekat sebaliknya
yang putih luar biasa putihnya bagaikan salju.
Dengan seksama anak muda itu mengawasi beberapa saat
makhluk itu, sekarang ia dapat memastikan bahwa mereka
adalah manusia, sepasang manusia aneh berwama hitam dan
putih, hatinya terasa makin bergidik,
Kedua orang itu duduk bersila saling berhadapan, ke empat
buah telapak tangannya direntangkan kedepan sejajar dengan
dada, selisih jarak kedua belah pihak cuma terpaut tiga kaki.
Han siong Kin tertegun- .apa yang telah terjadi" " sekilas
pandangan dua orang jago itu bagaikan sedang mengadu
tenaga dalam, tapi mirip juga sedang melatih sejenis ilmu
silat. Bila tidak menyaksikan dengan mata kepala sendiri, hampir
saja ia tak percaya kalau dikolong langit sebenarnya terdapat
manusia seaneh itu, yang hitam kulitnya benar- benar hitam
1113 mengkilap seperti tinta, apalagi jubahnya berwarna hitam pula
membuat orang itu betul2 serba hitam.
Sebaliknya yang putih demikian putihnya seperti sesosok
mayat hidup bukan rambutnya berwarna putih, jubah maupun
sepatunya juga berwarna putih. suatu perbedaan warna yang
amat kontras sekali. Mungkinkah mereka adalah manusia biasa "
Atau mungkin mereka adalah sebangsa siluman, manusia
jadi-jadian yang sering dijumpai dalam tempat terpencil "
Terbayang akan setan tanpa terasa Han Siong Kie bergidik
bulu kuduknya tanpa terasa pada bangun berdiri.
Lama ..., lama sekali " dua orang makhluk aneh itu masih
belum menunjukkan reaksi apa-apa.
Mungkinkah mereka adalah dua sosok mayat hidup "
Ataukah cuma sepasang patung arca belaka "
Lembah kematian yang pada hakekatnya memang
mengerikan, kini terasa lebih mengerikan lagi dengan
munculnya dua sosok makhluk aneh itu.
-ooo00dw00ooo- Jilid 30 AKHIRNYA sesudah ragu2 sebentar Han siong Ki
melangkah maju kedepan mendekati dua orang mahluk aneh
itu sepasang telapak tangannya disilangkan kedepan dada siap
menghadapi segala kemungkinan yang tidak diinginkan ia
kuatir dua orang mahluk aneh itu tiba tiba menyergap
ketubuhnya. Ketika ia sudah berada kurang lebih tiga kaki dihadapan
mahluk aneh itu mendadak Han Siong Ki merasakan
1114 munculnya selapis tenaga tekanan yang amat kuat
menghadang jalan majunya.
Sekarang sianak muda itu baru terperanjat dari kenyataan
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua orang mahluk
aneh itu memiliki hawa khikang pelindung badan yang bisa
memaksa orang lain tak mampu mendekati tubuh mereka
pada jarak tiga kaki dari sini dapat diketahui pula bahwa
tenaga dalam yang dimiliki makhluk aneh itu sudah mencapai
puncak yang tidak terhingga.
Dua orang makhluk aneh itu tetap duduk kaku ditempat
semula, mereka tidak membuka matanya pun tidak berkutik
barang sedikitpunjuga, padahal semestinya mereka tahu
bahwa ada orang yang mendekati tempat tinggal mereka,
terbukti hawa khikangnya telah dipancarkan melindungi
wilayah seluas tiga kaki disekeliting tubuh mereka.
Agak penasaran Han siong Kie ketika tak mampu
menerjang maju kedepan dan menghimpun tenaga dalamnya
dan secara paksa menerjang masuk kedalam lingkaran hawa
khikang lawan. Tiba2 dua orang makhluk aneh itu bersamaan waktunya
menurunkan telapak tangan mereka kemudian membuka
matanya: Empat buah sinar mata yang setajam sembilu serentak
ditujukan keatas wajah Han siong Kie.
Pada saat ini tenaga dalam yang dimiliki si anak muda itu
sudah mencapai dua ratus tahun hasil latihan, walaupun
begitu ketika ditatap secara tajam oleh musuhnya tak urung
bergidik juga hatinya, cepat ia hentikan langkah kakinya
membalas memandang lawannya dengan sinar mata yang tak
kalah tajamnya. Per lahan2 dua orang manusia aneh itu bangkit berdiri dari
atas tanah. 1115 sekarang Han siong Kie baru dapat melihat jelas bahwa


Tengkorak Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kedua orang makhluk aneh itu adalah seorang pria dan
seorang wanita, yang laki2 berkulit hitam berambut hitam dan
berjubah hitam, keadaannya tak berbeda dengan balok kayu
yang hangus bekas terbakar sedangkan yang perempuan
berambut putih berkulit putih dan berbaju putih, putih seperti
batang kayu yang dilapis saiju.
Begitu jelek dan menyeramkan bentuk serta potongan
tubuh mereks membikin hati orang jadi tercekat dan seram.
Han Siong kie boleh dibilang berilmu tinggi dan bernyali
besar namun berada dalam keadaan begini berdiri juga bulu
kuduknya. Mungkinkah makhluk hitam dan putih ini adalah pemilik
Lembah Kematian . . "
Ingatan tersebut melintas didalam benaknya, sementara itu
sepasang makhluk aneh itu sudah berdiri dan saling
mengangguk, tiba2 mereka maju kedepan dan jatuhkan diri
berlutut dihadapan Han Siong Kie seraya berkata: "Hek pek
siang yu menghunjuk hormat kepada majikan"
Kejut dan heran menyelimuti seluruh benak Han Siong Kie
secara beruntun dia mundur lima langkah kebelakang, untuk
sesaat pemuda itu tak mampu berkata2 karena
tercengangnya. Sepasang makhluk aneh yang mengaku Hek pek siang yu,
sepasang siluman hitam putih ini ternyata menyembah
dihadapannya sambil menyebut majikan kepadanya, kejadian
ini benar2 suatu kejadian yang sangat aneh.
"Hek pek siang yu menghunjuk hormat buat majikan" untuk
kedua kalinya sepasang makhluk aneh itu memberi hormat.
Kali ini Han siong Kie mendengar perkataan itu dengan
lebih jelas lagi, sekarang ia baru tahu bahwa dua orang
makhluk aneh itu ternyata tak lain adalah Hek pek siang yu
1116 yang sudah puluhan tahun lamanya lenyap dari permukaan
bumi. Meskipun masa berkelana Hek pek siang yu dalam dunia
persilatan amat singkat, namun pembantaian maut yang
mereka lakukan tak terbilang banyaknya.
Bagi pandangan umat persilatan, kedua orang ini adalah
iblis pembunuhan manusia yang tak berkedip. banyak orang
segan dan takut kepadanya.
Dengan perasaan heran dan tidak habis mengerti, Han
siong Kie berseru dengan gelagapan: "Majikan-." Aku.."
"Betul majikan, engkaulah majikan kami"jawab siluman
putih dengan hormat. sekali lagi Han siong Kie mundur selangkah lebar
kebelakang, dia benar2 kebingungan:
"Bagaimana mungkin " Bagaimana mungkin masa aku
adalah majikan kalian?""
"Kami telah bersumpah barang siapa bisa melewati
perbatasan mati dan hidup dalam keadaan selamat dan orang
pertama yang bisa menginjakkan kakinya di wilayah lembah
Kematian, maka dialah majikan dari kami kakak adik
seperguruan berdua "
"oooh.jadi kalian adaiah suheng moay ?""
"Benar " "Mengapa kalian hendak menganggap orang pertama yang
memasuki wilayah ini sebagai majikan?" tanya sianak muda itu
lagi. "sebab hanya orang yang berkepandaian tinggilah yang
bisa tiba ditempat ini dalam keadaan selamat, pun juga dia
seoranglah yang bisa menolong kami berdua lolos dari tempat
ini, selama lima puluh tahun berselang majikan adalah orang
1117 pertama yang bisa tiba dilembah kematian ini dalam keadaan
selamat." "Jadi kalian bukan penghuni tempat ini, melainkan adalah
tawanan yang disekap di sini?".
"Benar" sepasang makhluk aneh itu mengangguk tanda
membenarkan. "Dan kalian telah disekap selama lima puluh tahun
lamanya." "Benar" untuk kesekian kalinya dua orang itu mengangguk.
"siapa yang menyekap kalian ditempat ini?"
"Pemilik benteng maut"
"Apa?" " seru Han siong Kie dengan perasaan terperanjat
"jadi kalian disekap pemilik benteng maut dalam Lembah
Kematian ini" "Begitulah kejadiannya"
"silahkan kalian berdua bangkit berdiri kemudian baru kita
lanjutkan pembicaraan ini"
"Kalau begitu majikan telah mengabulkan permintaan dari
kami suheng moay berdua ?" tanya siluman putih sambil
mengernyitkan sepasang alis matanya. Han siong Kie
termenung dan berpikir beberapa saat lamanya, kemudian
menjawab: "Tentang soal ini..."
"Ketahuilah majikan, bahwa kami berdua sudah menunggu
selama lima puluh tahun, atas tibanya kejadian besar ini"
sambung si hitam dengan cepat.
Andai kata tingkah laku Hek pek siang yu di masa talu tidak
buas dan keji, niscaya sedari tadi Han siong Kie sudah
mengambil keputusan, tapi justru karena dua orang itu adalah
gembong iblis yang berbahaya, maka mau tak mau dia musti
mempertimbangkan dulu permintaan mereka sebelum
1118 akhirnya mengambil keputusan. Maka sesudah termenung
sebentar ia baIik bertanya:
"Jadi tujuan kalian adalah mengharapkan agar aku bersedia
membawa kalian keluar dari lembah ini ?"
"Begitulah kira2 maksud kami"
"Apakah kalian yakin kalau aku dapat membawa kalian
berdua keluar dari lembah ini ?"
"Tentang soal ini.." sepasang manusia aneh itu agak
termangu sebentar, tapi kemudian serunya "Perduli
bagaimanapun juga, inilah sumpah dari kami berdua pada lima
puluh tahun berselang. kami telah bersumpah untuk
menganggap orang pertama yang masuk kelembah ini sebagai
majikan kami, selama hidup kami akan menuruti perintahnya,
tentang soal mau keluar dari lembah kematian atau tidak.
kesemuanya ini terserah pada kebijaksanaan majikan sendiri"
"Betul sumpah kalian adalah begitu" " Han siong Kie
menegaskan lebih jauh. "Betul " "Dan sumpah kalian itu selamanya takkan dilanggar?""
"Selamanya kami takkan melanggar "
"Baik, aku mengabulkan permintaan kalian"
"Bolehkah kami mengetahui siapa nama majikan ?"
"Aku adalah manusia bermuka dingin Han siong Kie,
ciangbunjin yang akan memerintah di istana Huan mo kiong "
Dengan penuh rasa hormat sepasang siluman hitam putih
menyembah majikannya, kemudian bangkit berdiri
Pelbagai keheranan dan pertanyaan berkecamuk dalam
benak anak muda itu, namun dia tak tahu persoalan itu musti
ditanyakan mulai dari bagian yang mana.
1119 Menurut pengakuan sepasang siluman hitam putih, mereka
telah disekap oleh pemilik benteng maut didalam lembah
kematian ini pada lima puluh tahun berselang, sedangkan
menurut berita yang tersiar dalam dunia persilatan baru tiga
puluh tahun berselang Temgkorak maut munculkan diri
didunia. Bila ia tinjau dari usia Tonghong Hui yakni putrinya, kira2
Tengkorak maut telah berusia enam puluh tahunan lebih atau
tujuh puluh tahun sekarang, mungkinkah pada lima puluh
tahun berselang ia sudah memiliki kemampuan untuk
menaklukkan sepasang siluman hitam dan putih yang tersohor
karena kelihayannya"
Berpikir sampai disini, dengan wajah serius dia lantas
bertanya kepada kedua orang itu:
"Benarkah kamu berdua disekap selama lima puluh tahun
ditempat ini.?" "Betul majikan"jawab siluman putih dengan Cepat.
"Dan kamu disekap oleh Pemilik benteng maut?"
"Benar!" "Benarkah pemilik benteng maut bergelar juga Tengkorak
maut?" Mendengar pertanyaan itu sepasang makhluk aneh tersebut
tampak tertegun dan keheranan:
Lama sekali siluman putih baru menjawab:
"Tengkorak maut" belum pernah kami dengar dengan
sebutan nama seperti itu"
"Lalu apakah sebutan lain dari pemilik benteng maut yang
menyekap kalian disini?" seru Han siong Kie dengan sepasang
alis matanya berkernyit. 1120 "Kami berdua cuma tahu dia bernama pemilik benteng
maut, yang lain sama sekali tidak tahu"
"Yaaa hal ini memang tak bisa salahkan kalian memang
sudah terlalu lama kami berdua disekap ditempat ini, jadi
setelah keluar dari lembah ini kalian bersiap sedia untuk
mencari balas dengan pemilik benteng maut?"
Dengan ketakutan sepasang siluman hitam putih mundur
selangkah kebelakang sahutnya: "Tidak. .kami tidak berani
berbuat demikian " "Tidak berani " Kenapa tidak berani ?" tanya si anak muda
itu dengan perasaan tercengang.
Dengan menundukkan kepalanya siluman hitam menjawab:
"Berkat petunjuk dan bimbingan dari beliau, kami berdua
dapat melepaskan diri dari dosa yang amat berat, budi ini
belum kami balas, mana berani kami menuntut balas
kepadanya?" "Bukankah kalian berdua yang mengatakan sendiri, bahwa
kalian telah disekap disini oleh pemilik benteng maut?""
"Benar, tapi perbuatannya ini boleh dibilang sebagai
maksud baik dari dia orang tua"
"Maksud baik " Apa maksud perkataanmu itu ?"
"Dia orang tua suruh kami berdiam dan hidup dilembah ini
sambil menyesali perbuatan yang telah kami lakukan selama
ini, malahan mewariskan pula ilmu silatnya kepada kami"
Berubah hebat air muka Han siong Kie sehabis mendengar
keterangan itu, serunya: "jadi kalau begitu kalian adalah anak murid dari benteng
maut ?" "Ooob . . bukan . . bukan" cepat2 kedua orang siluman itu
gelengkan kepalanya berulang kali kami bukan anak
1121 muridnya, kami tak pernah mengangkat beliau sebagai! guru
kami ?"Bukan ?"
"Bukan sebab ilmu silat yang diajarkan kepada kami adalah
beberapa macam llmu silat yang sudah lama lenyap dari
peredadaran dunia persilatan dan kepandaian silat tersebut
sama sekali bukan ilmu silat aliran benteng maut "
Han Siong Kie tercenung beberapa saat lamanya, kemudian
dengan wajah serius dan suara berat katanya :
"Terus terang kukatakan kepada kalian bahwa aku
sebenarnya mempunyai ikatan dendam sedalam samudera
dengan pemilik benteng maut itu"
"Aaah! Tidak mungkin hal ini tak mungkin bisa terjadi"
sahut sepasang siluman itu sambil berseru kaget.
Terperanjat hati Han Siong Kie setelah mendengar seruan
itu katanya dengan cepat "Kenapa tidak mungkin?"
"Tahun inii beliau sudah berusia seratus tahun lebih bahkan
sudah lima puluh tahun lamarya mengundurkan diri dari
keramaian dunia sebaliknya majikan paling banter baru
berusia dua puluh tahunan darimana dendam2 sakit hati ini
bisa terikat : "Sudah lima puluh tahun lamanya pemilik benteng maut
mengasingkan diri?" Han siong Kie menegaskan.
"Benar!" "Darimana engkau bisa tahu ?"
"Sebab beliau sendiripun berdiam didalam lembah ini!"
Pendekar Remaja 8 Imam Tanpa Bayangan Karya Tjan I D Playboy Dari Nanking 6
^