Pencarian

Mahluk Seberang Zaman 2

Dewi Ular 47 Mahluk Seberang Zaman Bagian 2


itu sejajar dengan tingginya Jin Layon.
Kekuatan gaib Jin Layon bagaikan tidak mempengaruhi
kekuatan fisik makhluk itu. Bahkan makhluk tersebut dapat
mengeluarkan cahaya biru dari tangannya yang bergerak
memutar bagaikan pusaran cahaya yang memancarkan bunga
api merah. Jin Layon menggeram liar saat menghindari
pusaran cahaya biru itu. Agaknya ia tahu bahwa cahaya biru
yang bergerak seperti angin topan kecil itu sangat berbahaya
dan. harus dihindari.
Ternyata perhitungan Jin Layon memang benar. Cahaya
biru yang mirip angin berputar cepat itu mengenai atap
bangunan yang sehari-hari digunakan sebagai kantor
pemasaran wisata pantai. Bangunan itu tahu-tahu lenyap
tanpa bekas sebutir paku pun setelah terkena pusaran cahaya
biru itu. Beruntung sekali di dalam kantor pemasaran Itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sudah tidak ada seorang pun yang nekat tinggal di sana,
sehingga tidak ada pegawai kantor itu yang ikut lenyap.
"Gawat! Pertarungan mereka mulai sampai di jalanan
depan hotel kita, Wan! Aduh, celaka deh! Hilang juga hotel
kita nantinya, Wan. Lenyap seperti kantor pemasaran tadi!"
cemas Tante Molly yang kelihatan semakin lebih tegang lagi.
Pada saat itu, mereka segera melihat seberkas sinar hijau
yang melayang cepat dengan gerakan meliuk-liuk. Sinar hijau
itu berbentuk seperti seekor naga terbang. Pada waktu itu,
Buron berhasil me lemparkan makhluk tersebut hingga jatuh
terhempas menimbulkan guncangan lagi pada tanah
sekitarnya. Aspal retak bagaikan terbelah selebar 50
sentimeter. Hampir saja kaki makhluk itu terperosok ke dalam
belahan tanah beraspal itu. Namun, ternyata ia masih gesit
dan sangat waspada, sehingga dalam sekejap saja ia sudah
bisa bangkit lagi dengan wajah semakin liar darr ganas.
Namun baru saja mulutnya terbuka dengan mengeluarkan
suara menggema, seperti lolongan anjing malam, tiba-tiba
sinar hijau tadi menerjang bagian bawah lehernya. Bluum-
mm...! Dentuman dahsyat terjadi, semakin mengguncangkan
bumi dan benda-benda di atasnya. Namun pada saat itu Jin
Layon justru lenyap dan berubah menjadi Buron dalam
kepulan asap putih selama tiga detik.
Pemuda berkaos oblong itu segera lari menjauh, seolah-
olah memberikan tempat untuk pihak lain yang akan
menggantikannya melawan makhluk tersebut.
Sinar hijau berbentuk naga terbang tadi pun hilang begitu
menyentuh tanah beraspal. Namun tak lama setelah itu, di
tanah tersebut telah muncul seraut wajah cantik bertubuh
sexy yang tak lain adalah si Dewi Ular dalam pakaian kantor.
Rupanya dari kantornya Kumala memantau keadaan Buron di
tempat tersebut. Pandangan mata dewanya dapat melihat
keadaan Buron yang agak kewalahan menghadapi lawannya.
Maka, setelah izin Pramuda dengan memberi penjelasan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
singkat tentang kasus di pantai saat itu, Kumala pun segera
meninggalkan kantor tanpa menggunakan mobil.
Ia menerobos jalur gaibnya, sehingga dalam waktu singkat sudah
tiba di depan hotelnya Tante Molly.
Makhluk yang tadi terkapar itu kini bangkit dengan kedua
lututnya. Ia tampak mengalami luka berlubang sebesar gelas
di bawah lehernya, tempat sinar hijau jelmaan Dewi Ular tadi
menghantamnya. Lubang itu mengeluarkan cairan kental
warna hitam. Itulah darah si makhluk asing yang
menyebarkan bau amis melebihi ikan basi. Suaranya masih
rnenggeram dan terputus-putus, seperti napas yang terengah-
engah. Dewi U lar segera mengangkat kedua tangannya. Merentang
dan bergerak pelan disatukan di depan wajahnya. Dari
kesatuan telapak tangan itu melesat sinar hijau yang melebar
bagaikan jala. Wuiizzz...! Zuuurb...!
"Ggrrrraaaaaww...!!!" makhluk itu mengerang dengan
gerakan menggelinjang di tempat. Sinar hijau yang
mengurungnya itu makin lama makin tebal dan keruh.
Beberapa saat setelah itu, keluarlah beraneka macam warna
cahaya dari gumpalan sinar hijau. Cahaya aneka warna itu
membias ke sana-sini, berlarik-larik dan makin lama semakin
menyilaukan. Kedua tangan Kumala Dewi diturunkan kembali. Kini ia
bertolak pinggang satu tangan sambil memandangi cahaya
warna-warni yang membias ke mana-mana. Cahaya itu makin
lama makin menyusut. Jangkauan bias cahaya itu tidak
mencapai lima meter. Bahkan sekarang semakin menyusut
lagi, sampai akhirnya lenyap dan padam. Makhluk aneh itu
pun juga lenyap tanpa bekas kecuali telapak kakinya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Darah hitam dari tubuh makhluk itu tidak tertinggal di
tempat mana pun walau hanya setetes. Semuanya hilang
bagaikan mengering dan menguap habis .
(Oo-dwkz)(234-oO)
Niko Madawi tiba di tempat kejadian bersama team-nya.
Mereka menggunakan sebuah mobil combi. Sayang, mereka
tiba di pantai ketika matahari sudah separuh bagian lebih
terbenam di cakrawala barat Suasana sudah tenang.. Yang
tersisa hanya celoteh orang-orang dan para korban yang
menderita luka ringan. Yang terluka berat sudah dilarikan ke
rumah sakit. Dalam peristiwa itu ternyata tidak ada korban
nyawa, kecuali satu orang yang terluka kepalanya dan sampai
di rumah sakit masih belum sadarkan diri.
Sandhi juga datang ke hotel itu setelah ditelepon Kumala
dan diperintahkan menjemputnya. Ia tiba di tempat itu lebih
awal ketimbang Niko. Namun yang dapat dilihat Sandhi hanya
pemandangan pantai yang berantakan. Seperti habis dilandai
gelombang badai cukup ganas.
Tante Molly memberi tempat kepada Kumala dan orang-
orang tertentu di sebuah ruang makan eksekutif. Ruang
makan itu tertutup rapat, dan tidak semua orang bisa masuk,
selain pelayan.
Orang-orangnya Niko terpaksa pulang, sementara Niko
bergabung dengan Kumala Dewi, Buron, Sandhi, Tante Molly
dan beberapa orang staf yang bekerja di hotel tersebut.
Mereka dijamu oleh Tante Molly sebagai ungkapan rasa terima
kasihnya kepada Kumala dan Buron yang secara tidak
langsung telah menyelamatkan hotel berbintang itu.
Tentu saja mereka tidak sekadar makan dan minum saja,
melainkan juga membicarakan tentang makhluk aneh tadi.
Secara naluri mereka yakin, hanya Dewi Ular yang mengetahui
persis tentang siapa makhluk menyeramkan tadi dan dari
mana asalnya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Padahal, Buron pun sebenarnya tahu dan dapat
menjelaskannya. Namun karena di situ ada orang yang lebih
berwenang dan lebih terhormat, yaitu Kumala sendiri, maka
Buron pun tidak mau bersikap sok tahu di depan Dewi Ular.
Hanya sesekali ia menimpali penjelasan dari Kumala, sambil
sekali tempo menanyakan hal-hal yang menyangsikan
pendapatnya. "Sebelum kukirim kembali ke asalnya, aku sempat lakukan
komunikasi batin dengannya," kata Kumala dengan sikap
tenang dan berkharisma sekali. Tak ada keraguan sedikit pun
di hati mereka dalam menerima penjelasan si paranormal
cantik itu. "Makhluk itu sama seperti Danggo, ular aneh yang tempo
hari muncul di jalan arteri itu. Makhluk yang tadi bernama
Gorzom, dari rumpun Titans yang merupakan musuh rumpun
Giants...."
"Rumpun Ginats itu ular aneh yang bernama Danggo, ya?"
sela Tante Molly.
"Benar, Tante. Permusuhan mereka sudah lama terjadi,
beribu-ribu tahun yang lalu. Mereka berasal dari T artaru, yaitu
suatu kehidupan yang dulu dinamakan sebagai penjara perut
bumi...," Kumala terpaksa jelaskan lagi tentang Tartarus,
sebab ada beberapa orang yang belum pernah mendengarnya, termasuk Tante Molly.
"Lalu, kenapa dia sampai muncul di permukaan bumi?"
"Gorzom salah satu dari rumpun Titans yang terdesak dan
berusaha mencari tempat yang baru bagi rumpunnya. Kelak,
di masa, mendatang, separuh bagian bumi ini akan dikuasai
oleh rumpun T itans, sebagian lagi dikuasai rumpun Giants dan
sisanya adalah milik manusia, masa depan."
"Apakah yang kau maksud adalah... bahwa mereka atau
makhluk seperti Danggo dan Gorzom itu, berasal dari masa
depan?" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tepat sekali!" sahut Buron sambil mengabungkan jempol
kepada Tante Molly. la tersenyum bangga. Tapi senyum itu
segera surut dan pudar karena tatapan mata Dewi Ular
Tatapan mata itu seolah-olah menyalahkan kelancangan Buron
menjawab seperti tadi. Agaknya anak bidadari asli itu tidak
menghendaki, jawaban itu dilontarkan secara sembarangan,
walau sebenarnya kenyataan yang ada memang demikian.
Kumala ingin menutupi sesuatu yang menurutnya tidak
boleh diketahui oleh semua orang. Hal itu dilakukan demi
menjaga ketenangan dan ketenteraman umat manusia di
permukaan bumi ini. Tetapi Buron sudah telanjur membenarkan kesimpulan Tante Molly tadi, sehingga Kumala
terpaksa harus menjelaskan rahasia tersebut secara
transparan. Biar tidak dikecam dalam hati mereka.
"Ya, memang makhluk seperti Gorzom tadi termasuk
makhluk dari masa depan. Mereka akan muncul pada masa-
masa mendekati kehancuran bumi yang kedua, mungkin
dalam istilah sekarang adalah masa-masa mendekati kiamat."
Semua terbungkam merenungi kata-kata Dewi Ular. Mereka
mencoba membayangkan masa-masa kehancuran bumi
dengan berbagai kehidupan aneh di dalamnya. Tiba-tiba Tante
Molly memperdengarkan suaranya seperti bicara pada diri
sendiri. "Mengerikan sekali manusia masa depan Itu bentuknya,
ya" Seperti monster atau iblis berkepala aneh. Mengapa bisa
sampai terjadi perubahan evolusi seperti itu?"
"Jangan salah, Tante," sahut Kumala. "Gorzom bukan hasil
perubahan evolusi manusia menjadi makhluk seperti itu.
Manusia tetap sebagai manusia, seperti sekarang ini. Hanya
mungkin punya sedikit kelebihan baik fisiknya maupun
intelegensinya. Sedangkan, Gorzom adalah Gorzom, yang
keluar dari perut bumi dan menguasai permukaan bumi."
"Ooo, begitu...," Tante Molly manggut-manggut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sandhi ikut bertanya, "Kenapa" mereka bisa menguasai
separuh belahan bumi" Apakah manusia tidak bisa
mengalahkan mereka atau mengusirnya dengan senjata
mutakhir, seperti rudal atau bahkan nuklir, yang sekarang
sedang dikembangkan oleh bangsa-bangsa secara sembunyi-
sembunyi itu?"
"Jangan kamu anggap manusia zaman sekarang ini pintar-
pintar dan cerdas-cerdas. Kecerdasan manusia sekarang masih
kalah dibandingkan kecerdasan mereka yang ada di perut
bumi. Peradaban manusia,pra sejarah, jauh lebih maju
daripada manusia zaman sekararg. Teknologi mereka belum
bisa tertandingi oleh teknologi zaman sekarang. Oleh sebab
itulah mereka dapat menguasai permukaan bumi dengan
menyingkirkan manusia zarnah sekarang."
Niko menyela kata dengan mengacungkan tangannya
supaya diperhatikan Kumala. Gadis itu menatap lembut pria
yang sedang dipertimbangkan, cintanya.
"Tadi kau bilang, mereka akan muncul pada masa-masa
mendekati kehancuran bumi yang kedua. Apakah bumi ini
sebelumnya sudah pernah hancur?"
"Menurut cerita kakekku, bumi pernah-hancur dan seluruh
kehidupan di atasnya hilang. Peristiwa itu terjadi sekitar 15
ribu tahun yang lalu, bahkan lebih dari 15 ribu tahun yang
lalu." "Wow..."! Kalau begitu usia bumi ini sudah sangat tua, ya?"
gumam salah seorang staf perhotelan itu.
"Bisa kau jelaskan sedikit, Dewi?" pancing Niko.
"Butuh waktu khusus untuk bicara soal itu, Niko," jawab
Kumala dengan sikap bijak. "Tapi secara singkat saja bisa
kujelaskan, bahwa bumi pernah hancur dan seluruh kehidupan
musnah akibat ulah manusia zaman dulu yang iri, dengki,
rusak moralnya dan keji. Maka dalanglah malapetaka besar
dari Hyang Maha Dewa, urituk memusnahkan ketamakan dan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kedengkian manusia yang merajalela. Pertama-tama, angin
ribut super badai diturunkan ke bumi urituk mernporak-
porandakan seluruh kehidupan di bumi. Lalu, awan beracun
pun ditirunkan ke bumi untuk membinasakan apa yang ada di
permukaan bumi. Masih belum cukup, diturunkanlah hujan
deras selama tujuh hari tujuh malam tanpa henti, sehingga
terjadilah banjir besar di mana-mana. Sekalipun demikian,
ternyata banyak juga yang berhasil lolos dan menyelamatkan
diri dengan masuk ke dalam lorong-lorong bawah tanah,
namun jumlah mereka sangat sedikit dibandingkan jumlah
penghuni bumi sebelumnya...."
"Ada persamaannya dengan cerita Genesis tentang Noah
dan banjir besar yang pernah kubaca beberapa waktu yang
lalu," sela Tante Molly, dan Kumala pun menganggukkan
kepala nyaris tak kentara.
"Hampir semua suku bangsa di dunia ini mempunyai


Dewi Ular 47 Mahluk Seberang Zaman di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

legenda rakyat tentang banjir besar tadi. Hanya coraknya
yang berbeda-beda. Suku Inca sendiri juga punya legenda
yang senada dengan ceritaku tadi. Pada dasarnya mereka,
atau nenek moyang mereka, tahu persis tentang malapetaka
besar yang melanda bumi sekitar 15 ribu tahun yang lalu.
Peninggalan-peninggalan kehidupan waktu itu pun masih ada
sampai sekarang. Salah satunya adalah sebuah terowongan
raksasa yang sangat panjang dan mencapai ribuan mil,
membentang di bawah Ecuador dan Peru. Terowongan ini
dikenai sebagai peninggalan sejarah kuno Tiahuanaco,
letaknya dalam sebuah ketinggian sekitar 12.500 meter dari-
permukaan air laut. Di dekat terowongan raksasa itu terdapat
danau air asin yang dinamakan Danau Titicaca."
"Danau dalam ketinggian segitu airnya asin?" gumam salah
seorang staf perhotelan yang sejak tadi asyik mendengarkan
cerita Dewi U lar.
"Mungkin tempat itu tadinya adalah daerah pantai, karena
bencana besar dan perubahan alam secara drastis, tempat itu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjadi tempat yang tinggi. Air laut mengalami penyusutan
secara drastis!" kata Niko mencoba mengeluarkan analisanya.
"Memang begitulah kejadiannya," sela Kumala Dewi, "Yang
jelas, terowongan itu dibangun oleh manusia tinggi, besar,
karena memang bongkahan batu yang dipakai membangun
serba besar, tapi halus dan rapi. Pembuatannya dilakukan
dengan menggunakan alat-alat canggih, yang lebih canggih
dari peralatan zaman sekarang. Salah satu alat yarig
digunakan untuk memotong batu besar adalah siar elektron.
Batu-batuan yang terkena sinar elektron itu akan meleleh dan
membentuk benda lain yang bersifat baja...."
"Ck, ck, ck...," T ante Molly berdecak kagum sambil geleng-
geleng kepala. "Mungkin maksudnya supaya terowongan itu
kedap air sehingga bisa dipakai berlindung dari amukan banjir
besar." "Kira-kira begitu. Dan terowongan-terowongan seperti itu
cukup banyak tersebar di seburuh pelosok bumi. Sistem
pembuatannya juga sama, yaitu menggunakan bor arus panas
dan sinar elektron. Ini membuktikan bahwa peradaban zaman
dulu jauh lebih maju dari zaman sekarang...."
Percakapan mengasyikkan yang berlangsung sampai pukul
tujuh malam lewat itu, akhirnya terhenti oleh datangnya suara
dering telepon genggamnya Niko Madawi yang selalu dalam
posisi standby. Niko pun segera menyambutnya. Setelah
sesaat ia bicara dengan sipenelepon, temannya, wajah Niko
berubah tegang, la tampak terkejut sekali dengan sebuah
berita yang harus segera dikejar sebagai bahan liputan
acaranya di teve.
"Ada apa?" tanya Kumala dengan nada curiga.
"Ada ular berkaki enam muncul lagi di jalan tol Cikampek!
Bentuk kepalanya seperti seekor serigala!"
"Gila..."!!" gumam yang lain ikut tegang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tapi dia bisa berdiri dengan kedua kakinya yang belakang.
Dia juga menyemburkan api dari mulutnya! Banyak mobil yang
menjadi korban tabrakan beruntun gara-gara terhadang
makhluk besar itu. Dewi. Sebaiknya kau ikut aku. ke sana!"
"Aku juga ikut, ah!" sahut Tante Molly.
"Buron, berangkat duluan ke sana kau!" perintah Dewi U lar,
dan hanya sekejap mata Buron pun lenyap secara gaib.
"Mengapa makhluk-makhluk seperti itu jadi bermunculan ke
permukaan bumi sih" Ada apa sebenarnya, Kumala?" tanya
Tante Molly seraya bergegas meninggalkan ruangan tersebut.
Kumala belum sempat menjawab karena mereka harus masuk
ke mobil masing-masing.
(Oo-dwkz)(234-oO)
4 MALAM itu, Johan tidak tahu menahu tentang. kemunculan
makhluk aneh di jalan tol jurusan Cikampek. Johan tidak
melihat cara Kumala menjinakkan makhluk aneh tersebut dan
mengirimnya pulang ke tempat asalnya. Johan sibuk dengan
perhatian barunya yang membuat hatinya berdesir-desir
indah. Ia berada di sebuah bar bersama teman sekantornya :
Baskara dan Norman. Ketiganya adalah pria sebaya yang
sama-sama single. Ketiganya adalah insinyur yang beda
bagian, tapi tetap dalam satu perusahaan. Tujuan mereka
bertiga adalah sama, yaitu ingin mencari hiburan untuk
menghilangkan kepenatan setelah bekerja selama satu
minggu. Mereka ingin menyaksikan strip tease. Acara tersebut
hanya diketahui oleh orang-orang yang biasa 'mangkal' di
night club Cassandra pada setiap akhir pekan, termasuk ketiga
pria lajang itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Wanita-wanita cantik yang freelance di situ saling
mendekati mereka bertiga: Tapi mereka bebas menyeleksi
para wanita yang menjadi pramuseks itu. Norman memilih
Riza sebagai pendampingnya, Baskara cenderung menyukai
penampilan kalem dan lembut dari wanita muda berdada sekal
: Arfie, namanya. Johan sendiri bingung memilih, akhirnya ia
menunda pilihannya. Ia merasa lebih baik sendiri dulu, tanpa
pasangan, sambil menunggu gadis-gadis freelance yang belum
muncul. "Aku gampang, nanti saja!" katanya kepada Baskara. "Aku
sedang menunggu gadis bermata bundar yang minggu lalu
ketemu kita di depan tangga, waktu itu kita sudah mau-
pulang." "Ooo... dia"! Aku tahu nama gadis itu. Irnis, kan?"
"O, iya! Benar. Namanya memang Irnis. Kok kamu ingat
sih?" "Sebenarnya aku juga naksir dia, tapi karena dia nggak
ada, maka yang ini pun cukuplah bagiku," bisik Baskara sambil
tertawa, la me lirik Arfie yang tidak tahu dirinya sedang
dibicarakan. Tak berapa lama, gadis berwajah mungil dan bermata
bundar itu pun muncul. Irnis mendapat informasi dari petugas
bartender bahwa ia ditunggu-tunggu oleh Johan. Sudah dua
kali Johan menanyakan Irnis kepada bartender itu. Maka Irnis
pun melangkah gemulai mendekati Johan.
Gadis berusia 23 tahun itu hanya mengenakan kaos tank
top ketat dan span mini yang berbelahan pinggir agak lebar.
Sexy sekali penampilan gadis itu, seakan telah siap diajak
bertanding mengarungi lautan cinta oleh siapa saja.
Belum lama Irnis duduk di samping Johan, belum lama
mereak saling bertukar canda, belum pula acara yang
mendebarkan hati semua pengunjung lelaki itu dimulai, tahu-
tahu di samping meja Johan muncul seorang wanita yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
belum pernah dilihat Johan sebelumnya. Wanita itu
mengenakan span cekak dari bahan kulit sintetis. Lebih mini
dari span yang dikenakan Irnis. Pahanya yang putih mulus
nyaris terlihat jelas seandainya saat itu lampu dalam keadaan
terang benderang. Blus yang dikenakan wanita itu sejenis
kemeja lengan pendek. Sangat pendek sekali bagian lengan
blus yang ketat tubuh itu, sehingga ujung pundaknya tampak
kaku. Lengannya pun nyaris terbuka semua dalam kemulusan
yang sama dengan bagian pahanya.
Ia langsung menegur Irnis dengan suaranya yang tegas,
tapi berkesan dingin.
"Sorry, dia suamiku. Sebaiknya kau cari tamu lain saja!"
Tentu saja Irnis tersinggung dengan ucapan itu.
"Eh, kamu jangan sok bertingkah di depan gue, ya"! Gue
udah lebih dulu dibooking sama Bang Johan ini!"
"Jangan memaksa aku bertindak kasar!" ancamnya dengan
nada semakin sinis. Gadis bermata bundar itu bertambah
kesal. Ia bangkit berdiri dan bertolak pinggang dengan berani.
"Memangnya cuma elu yang bisa bertindak kasar, hah"!
Gue juga bisa lebih kasar dari elu!"
Irnis nekat menunjukkan keberaniannya. Tangannya
berkelebat menampar wajah wanita cantik berhidung
mancung itu. Tapi tiba-tiba tangan Irnis berhenti dalam jarak
20 sentimeter dari wajah wanita yang mau ditamparnya itu.
Tangan itu menjadi kaku dan membiru. Irnis sendiri juga
langsung tersentak diam dan tak bergerak seluruh anggota
badannya. Padahal semua tahu, wanita itu tidak menyentuh
Irnis. Ia hanya memandangi Irnis saat Irnis
ingin menamparnya. Tapi mengapa gadis bermata bundar itu
menjadi patung bernyawa dengan tangan biru legam seperti
habis digigit ular berbisa" Johan dan yang lainnya terheran-
heran dan rrienjadi tegang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jo, kita. keluar dari sini!" tegas wanita cantik berbibir
manis sensual itu. Kata-katanya begitu tegas dan pede sekali.
Seolah-olah ia memang sudah lama kenal Johan dan punya
hak untuk membawa Johan keluar dari night club itu. Johan
sendiri hanya berkerut dahi, terheran-heran dan merasa asing
terhadap wanita yang lebih cantik dan lebih sexy dari Irnis itu.
"Ayo, lekas, Jo...!" sambil ia menarik lengan Johan sampai
pria itu berdiri, namun bertahan untuk tidak melangkah.
"Ntar dulu. Kamu siapa sih" Kok kamu berani menyuruhku
seperti itu"! Kita kan belum saling kenal. Jangan gitu dong!"
"Pilih ikut aku atau kutinggalkan selamanya"!" ancam
wanita cantik bermata membelalak lebar dan punya keindahan
tersendiri "itu, Baskara ikut berdiri, ingin me lerai perselisihan
itu. Tapi tiba-tiba wanita.cantik berpakaian sexy itu menuding
Baskara dengan melontarkan kata-kata tegas, penuh wibawa.
"Jangan turut campur!"
Kata-kata itu menggetarkan hati Baskara. Nyalinya
bagaikan dikebiri seketika itu juga. Tak ada keberanian di hati
Baskara untuk memprotes sikap wanita cantik itu. Baskara pun
duduk kembali dan Arfie berbisik mengingatkannya agar tidak
mencampuri urusan wanita tersebut. Norman sendiri merasa
lidahnya langsung kaku setelah ditatap tajam oleh wanita
tersebut, sehingga ia tidak bisa bicara apa-apa.
Pihak keamanan setempat mendengar ada perselisihan di
mejanya Johan. Mereka berdua segera menghampiri wanita
itu. Tapi kurang dari empat langkah, keduanya sama-sama
berhenti dan tak berani melanjutkan niatnya, karena wanita
itu menudingnya dengan kata-kata tegas.
"Sorry, masalah ini bisa kami selesaikan sendiri!"
Suara tegas itu bagaikan mengandung pengaruh mistik
yang membuat setiap orang merasa enggan mencapuri urusan
tersebut Jo-ii.in semakin kebingungan melihat orang-orang di
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekitarnya hanya bisa memandangi tanpa mampu berbuat
apa-apa. "Jo, kau mau pilih ikut aku atau tetap di s ini bersama gadis
murahan ini"!" tantang wanita yang berusia sekitar 28 tahun
itu. Akhirnya Johan memilih ikut apa kata wanita asing itu
ketimbang bikin keributan berlarut-larut. Johan akan merasa
semakin tidak enak dan lebih ma lu lagi kalau sampai wanita
itu mengamuk di tempat tersebut,
"Bagaimana dengan Irnis?" tanya Johan sewaktu mereka
ingin melewati pintu keluar. Wanita itu berhenti sebentar,
matanya memandang ke arah Irnis. Tanpa melakukan apa-
apa, tapi semua orang tahu bahwa Irnis segera terkulai lemas.
Jatuh terpuruk dengan suara rintihan pelan, la segera ditolong
oleh Riza. Johan melihat keadaan Irnis kembali normal. .
Napas pun terhempas lega. Kini ia tinggal menghadapi apa
maunya wanita cantik itu.
"Mau kau bawa ke mana aku ini?"
"Ke tempat yang lebih romantis."
"Di mana?"
"Pilih sendiri. Tapi jangan di tempat sekotor tadi"
"Mana mobilmu."
"Itu...!" si wanita menunjuk sebuah suzuki Side. Kick warna
hijau tosca. Johan langsung protes.
'Itu mobilku!"
"Sama saja mobilku juga."
"Mana bisa disamakan begitu" Kau...."
Kata-kata itu terhenti seketika, karena Johan terbelalak
kaget melihat pintu mobilnya terbuka sendiri. Padahal pintu
mobil itu dikunci dan diberi alarm anti maling. Jika mau dibuka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
harus dibebaskan dulu dari sensor alarm-nya. Tapi kenapa
sekarang pintu mobil itu justru terbuka dengan sendirinya
tanpa suaraapa pun"
"Cepatlah naik!" desak wanita itu. Johan hanya bisa
mengikuti perintah itu dengan terbengong-bengong sangat
kebingungan.. Mobil pun dijalankannya tanpa tujuan yang
pasti. "Aku belum tahu siapa namamu dan dari mana...."
"Countru!" potong wanita itu.
"Siapa"!"
"Countru! Itu namaku." Johan terheran-heran sambil
menggumam merasakan sifat asingnya terhadap nama
tersebut. "Countru..."! Kok seperti nama minuman beralkohol"
Countru"!"
Wanita itu diam saja, tapi melirik Johan dengan
menyunggingkan senyum tipis. Senyum samar-samar itu
tertangkap oleh lirikan mata Johan. Kontan hati Johan
berdebar-debar indah; jantungnya berdebar cepat. Dan ia
mulai menemukan sesuatu yang janggal dari diri Countru.
"Parfum...," gumamnya dalam hati. "Bau aroma wanita
parfumnya begitu lembut, namun membakar gairah birahiku.
Sama dengan aroma parfum yang tempo hari kutemukan di
dalam almari pakaianku. Hmm... apakah perempuan ini yang
tempo hari meletakkan botol parfum berbentuk piramid
terbalik itu"!"
Johan belum sempat menanyakan, karena pikirannya
segera disibukkan dengan tujuan mereka malam itu. ia jadi
bingung, mau dibawa ke mana wanita cantik berdada montok
tapi berbentuk indah itu" la sendiri sebenarnya ingin tahu, apa
maksud Countru membawanya pergi dari night club tersebut"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
(Oo-dwkz)(234-oO)
Pulang dari mengatasi kemunculan makhluk dasar bumi,
Kumala Dewi langsung menuju ke rumah. Ia enggan mampir


Dewi Ular 47 Mahluk Seberang Zaman di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ke mana-mana. Ia ingin beristirahat, terutama mandi dengan
berendam air hangat di dalam bathub. la meluncur bersama
BMW kuningnya yang dikemudikan Sandhi. Di dalam mobil itu
ikut pula Niko Madawi yang tadi berhasil merekam sosok
makhluk aneh dengan kamera handycam-nya.
Namun sebelum mereka tiba di rumah Kumala, tiba-tiba
handphone milik Niko berdering lagi.. Selama di dalam mobil
sudah enam kali handphone itu berdering. Semua datang dari
rekan-rekan Niko yang menanyakan tentang usaha Niko
merekam makhluk aneh itu. Kali ini, telepon yang ke tujuh,
datang " lari Pak Koesbin, kepala bagian program di live
tempat Niko bekerja.
"Niko, di mana posisimu sekarang?" suara Pak Koesbin
agak terburu-buru. Niko pun langsung menjawabnya dengan
cepat. "Hmmm, saya sedang meluncur di daerah cawang, Pak.
Ada apa?" "Tolong secepatnya meluncur ke arah cengkareng, Nik.
Baru saja aku mendapat laporan dari keponakanku yang
tinggal di dekat bandara, di sana sedang terjadi peristiwa
aneh." "Peristiwa aneh apaan lagi, Pak?"
"Ada cahaya terang menyilaukan. Setiap orang yang
mendekati cahaya itu langsung hilang .."
"Hilang "! maksudnya hilang bagaimana Pak " Hallo ... !
Hallo ! " Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Transmisi terganggu. Niko mengubah posisi ke berbagai
arah. Kaca pintu diturunkan, biar bisa mendapatkan signal
lebih kuat lagi. Lalu, suara Pak Koesbin terdengar lagi.
"Hallo...! Nik...l"
"Ya, Pak. Teruskan, Pak. Hilang bagaimana tadi
maksudnya?"
"Hilang lenyap. Masuk ke dalam cahaya itu. Seperti terhisap
oleh kekuatan yang maha besar!"
"Tersedot, begitu"!"
"Ya, benar! Cepat kau ke sana dan liput kejadian itu. Tapi
jangan terlalu dekat!"
Tanpa setahu Niko, Kumala mencuri dengar percakapan
Pak Koesbin menggunakan kekuatan gaib pendengarannya.
Maka sebelum Niko mengakhiri percakapannya dengan Pak
Koesbin, Kumala sudah lebih dulu menyuruh Sandhi
mengarahkan mobil ke Cengkareng.
"Ada apa, Mala?" tanya Sandhi yang belum mendapat
penjelasan dari siapa pun. Supaya Niko tidak mengetahui
percakapannya telah disadap, Kumala sengaja tidak menjawab
pertanyaan Sandhi. Namun si reporter tampan itu segera
menjelaskan apa. yang didengarnya dari Pak Koesbin.
"Gila!" gumam Sandhi. "Kenapa jadi banyak pemunculan
hal-hal aneh sih" Sebenarnya ada apa ini, Mala"!"
"Sedang kucari penyebabnya. Tapi menurutku sih...."
Jawaban tersebut tak dilanjutkan. Kini handphone milik
Dewi Ular yang berdering. Dari nomor yang muncul di layar
displaynya, Kumala mengenali nomor telepon itu milik
Pramuda. Mau tak mau harus diterima.
"Yak...!" sapa Kumala, khas untuk Pramuda.
"Tolong meluncur ke jalan Gajahmada."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ada apa" Apakah kau ada di sana?"
"Ya. Aku tergencet kemacetan. Nggak bisa keluar."
"Macet karena apa?"
"Ada peristiwa mengerikan. Manusia berbulu, seperti gorila.
Tingginya mencapai 5 meter lebih. Mulutnya lebar. Ia telah
menelan benda apa saja yang berhasil ditangkapnya.
Termasuk manusia. Keadaan di sini kacau balau, serba panik!"
"Celaka!" gumam Kumala bernada tegang. "Jauhi tempat
itu! Tinggalkan mobil dan cari tempat yang aman!" tegas
Kumala. Sandhi dan Niko terperangah tegang setelah mendapat
penjelasan dari Dewi Ular. Wajah Niko bahkan kelihatan
memucat Untung tidak berada di tempat terang, sehingga
tidak terlalu kentara.
"Jadi bagaimana ini?" tanya Sandhi. "Ke arah Cengkareng
dulu atau ke arah Jalan Ga-jahmada dulu"!"
Niko menyahut, "Panggil s i Buron lagi saja, Dewi! Suruh dia
mengatasi salah satu tempat."
"Kemampuan Buron terbatas dalam hal ini. Lebih baik
kalian berdua langsung saja menuju ke Cengkareng."
"Kau sendiri bagaimana"!"
tanya Niko bernada" mengkhawatirkan si cantik jelita itu.
"Aku akan mengatasi yang ada di Jalan Gajahmada dulu."
"Lalu..." Tapi..,." Niko jadi gugup.
"Aku akan segera menyusul kalian setelah selesaikan
kekacauan di Jalan Gajahmada! Yang jelas, kalian langsung ke
lokasi kejadian, tapi jangan terlalu dekat dengan cahaya aneh
itu. Paham?"
"Ya," jawab Sandhi agak ragu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba tubuh cantik yang duduk di samping Niko, di jok
belakang itu, memancarkan cahaya hijau terang. Dalam
sekejap cahaya hijau itu berkumpul menjadi satu bulatan, lalu
mengecil menjadi satu titik. Claaaap...! Cahaya hijau itu
melesat dalam bentuk seperti seekor naga terbang.. Ia
mampu menembus kaca depan mobil dan menghilang di
kegelapan malam.
(Oo-dwkz)(234-oO)
Peristiwa yang menghebohkan pada malam itu bagaikan
tak mampu tembus di telinga Johan. Telinga pemuda
bertampahg mirip aktor India itu tertutup rapat oleh suara
Countru yang makin lama makin enak didengarnya baginya.
Pertemuan yang sempat membuat Johan serba salah itu telah
membuat inisiatif Johan kering, otak sempat menjadi buntu. Ia
tak punya pilihan tempat yang cocok untuk mereka berdua
kecuali rumahnya sendiri.
Countru tidak keberatan dibawa pulang ke rumah Johan.
Baginya yang penting dapat menyampaikan sesuatu keoada
Johan. Sesuatu yang dianggapnya penting itu agak sulit
disampaikan walau mereka sudah berdua di tempat yang
aman, tak terganggu perhatian orang lain. Hal tersebut
disebabkan karena pandangan mata Johan semakin
menantang, semakin berani dan semakin membuat Countru
memaksakan diri untuk menunda maksudnya.
"Tatapan matamu memaksaku untuk segera menanggalkan
pakaian," kata Countru. "Dapatkah kau menatapku tidak
seperti itu?"
"Aku terpesona padamu. Aku tertarik sekali dengan
kecantikanmu dan keindahan bentuk tubuhmu, Countru."
Wanita berada membusung montok itu hanya tersenyum
seraya melengos. Ia duduk di tepi ranjang, dan Johan
mengikutinya. "Bolehkah aku... bolehkah aku...," Johan kikuk sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kamu benar-benar nggak bisa bersabar lagi, Jo?"
"Kau menggairahkan, Countru. Sangat menggairahkan!"
Tangan Johah mengusap rambut Countru yang pendek.
Wanita itu diam saja. Matanya tetap menatap dalam kesayuan
yang kian menantang gairah Johan.
"Kalau begitu ambillah apa yang ingin kau ambil." bisik
Countru pelan sekali.
"Kau tak akan marah kalau...."
"Mengapa harus marah" Kau suamiku, Johan. Kau berhak
memiliki apa yang kumiliki."
"Suami"! T api... bukankah kita belum menikah dan...."
"Ambillah!" potong Countru seraya menyodorkan bibirnya
dengan mengangkat dagu sedikit Mata yang mulai semakin
sayu membuat Countru menyatakan kepasrahannya kepada
Johan. Pria yang sejak tadi sudah dibakar oleh gairah
kemesraan itu tak mau membiarkan bibir sensual itu merekah
terlalu lama. Ia pun segera mengecupnya pelan-pelan. Tapi
Countru justru membalasnya dengan lumatan yang lebih
nikmat dari kecupan Johan. Lumatan hangat itu membuat
Johan semakin bersemangat merayapi kemesraan sekujur
tubuh Countru. Hanya saja, wanita itu segera mencekal
tangan Johan dan menahan gerakannya.
"Tunggu, akan-kubebaskan
tanganmu dari seluruh penghalang di tubuhku...," sambil senyum kemesraan tetap
tersungging di bibir Countru. Johan berdebar-debar kuat
ketika Countru berdiri dalam satu jangkauan darinya.
Wanita itu menekan kancing paling bawah dari blus
ketatnya. Hanya dengan satu tekanan saja, tiba-tiba blus itu
mengkerut dengan sendirinya. Gerakan kain yang mengkerut
itu begitu cepat hingga mencengangkan Johan.
Zuuurrtt...! Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Oohh..."!" Johan terbengong melihat blus itu menjadi satu
genggaman. Terkumpul di pundak kiri. Kain yang berubah
menjadi satu genggaman itu segera dilepaskan dari
pundaknya dan dilemparkan ke meja kecil dekat ranjang.
Johan makin tak berkutik dengan tangan gemetar, karena kini
ia dapat melihat sebentuk pemandangan pengagumkan, yaitu
sepasang bukit yang menantang tegang tanpa pelindung
sehelai rambut pun. Putih tanpa noda.
Countru menekan kancing kecil span yang dikenakan.
Kancing itu ada di pinggir kiri. Sekali tekan, seluruh kain span
itu mengkerut dan menjadi satu genggaman lagi.
Zuurrrrttt...! Gumpalan kain itu dilemparkan pula ke meja
kecil dekat ranjang. Mata Johan tak bisa berkedip lagi, karena
sekarang ia dapat melihat seluruh keindahan tubuh putih
Countru tanpa penghalang-sehelai rambut pun. Aroma parfum
lembut semakin tercium tajam, membakar dahsyat gairah
Johan yang sejak tadi sudah meletup-letup penuh tuntutan
batin itu. "Ambillah, Sayang...," Countru sedikit merentangkan kedua
tangannya pertanda pasrah. Ia juga lebih merapatkan jarak,
sehingga dalam posisi duduk di tepi ranjang Johan dapat
langsung mencium ujung bukit yang merentang matang itu.
Lidah pun terjulur dengan gemetar. Sentuhannya tak tepat
sasaran, namun justru memancing rasa penasaran Countru,
sehingga tanpa sadar wanita itu mendesakkan dadanya agar
terbenam di mulut Johan.
"Oouhhhhkkk...!" Ia mulai merengek, lalu mendesis nikmat
sambil meremas-remas rambut kepala Johan. Tangan pemuda
itu pun tak mau diam di pangkuan saja, melainkan merayapi
pinggul Countru secara perlahan-lahan, mengelus paha sekali
dengan getaran asmaranya. Johan menjadi liar karena merasa
diberi kebebasan bertindak seperti apa pun. Liarnya. Johan
membuat Countru tampak bahagia sekali. Akhirnya ia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
terbaring semakin pasrah, dan Johan menyerang semakin
ganas. Tiba saatnya, Countru memberi balasan mesra yang lebih
ganas lagi dari kemesraan Johan. Pria itu dibuat tak sadar
akan dirinya yang hanyut terbawa terbang keindahan kecupan
bibir Countru. T ahu-tahu ia sudah seperti bayi baru lahir.
"Countruuu, oooh... oouuh, indah sekali kemesraanmu,
Sayang...." Kemesraan itu adalah kemesraan yang paling
indah dari seluruh kemesraan yang pernah dirasakan Johan
sebelumnya. Itulah sebabnya Johan menjadi amat terkesan
dan merasa baru malam itu ia benar-benar sangat bahagia,
seakan menemukan kebahagiaan yang hakiki.
Countru juga tergolong wanita yang sangat piawai menjadi
nahkoda perahu cinta. Ia sangat tangguh, tak kenal
menyerah, tak mudah lelah. Walau keringat telah mengucur
deras dari tubuhnya yang putih mulus itu, namun
semangatnya melambungkan Johan ke puncak kemesraan
masih menggebu-gebu. Ibarat seorang koki, Countru telah
berhasil menyajikan seribu satu macam masakan dalam satu
kali olah. la membuat Johan mencicipi semua jenis masakan
dengan menu dan bumbu yang berbeda-beda.
"Gila! Baru kali ini kutemukap kemesraan yang begitu
indahnya," sanjung Johan terang-terangan ketika mereka
sama-sama terkulai bercucuran peluh kepuasan. Countru
hanya tersenyum; mengatur pernapasannya.
"Kau luar biasa, Countru. Kau perempuan yang sangat
istimewa bagiku. Tidak biasanya aku sebahagia ini bila sudah
mencapai puncak kemesraan. Biasanya aku lelah dan enggan
mengulang. Tapi sekarang kelelahanku cepat hilang dan
semangatku tumbuh kembali seperti belum pernah mencapai
puncak kemesraan. Lihat kalau nggak percaya!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Countru tertawa renyah memandang apa yang dibuktikan
Johan. Tangannya meraih, namun bibirnya mengucap kata
dalam jarak satu jengkal dari bibir Johan.
"Parfum yang kupakai ini, memberi pengaruh kuat pada
seorang pria. Semakin lama menghirup wanginya, semakin
jantan penampilan pria itu."
"Oh, begitukah"! Tapi... tapi aku pernah mencium bau
parfum seperti itu. Bahkan menemukan botolnya yang tahu-
tahu ada di dalam almariku, padahal...."
"Itu parfumku!" potong Countru dengan bangga.
"O, ya..."! Kalau begitu kau pernah masuk ke kamar ini?"
Countru mengangguk. "Karena ini rumahku, karena ini
kamar suamiku, maka aku berani keluar masuk kemari. Aku
juga pernah menaruh pakaianku di almarimu, sebelum
akhirnya kumasukkan ke dalam almariku sendiri. Aku juga
pernah menaruh kalung berlianku, dan sempat hilang sesaat.
Tapi ternyata kutemukan dalam almari besi yang sudah kuno
itu. Maka kupindahkan ke tabung penyimpanan permataku."
Johan memang kebingungan

Dewi Ular 47 Mahluk Seberang Zaman di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memahami kata-kata tersebut, tapi ia juga menyimpan kecurigaan yang-
menurutnya tak masuk akal.
"Sepertinya kau serius mengatakan bahwa kita pernah
menikah. Apa alasanmu berpendapat seserius itu, Countru?"
"Sekarang kau masih bernama Johan. Tapi kelak jika kau
sudah bernama Jones, maka kau akan sadar bahwa aku
adalah istrimu yang sah"
"Jones..."!" dahi Johan berkerut semakin tajam. "Apakah...
apakah kau yakin betul bahwa aku akan mengubah nama
menjadi Jones"!"
"Ya. Itu pasti, Jo. Semua orang akan tahu, bahkan seluruh
penghuni bumi ini akan tahu, bahwa Jones adalah suami dari
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Adella Countru.., bahwa Jones adalah panglima legendaris
yang selalu siap mati demi mempertahankan kelangsungan
hidup manusia di muka bumi."
Johan semakin bingung. Agaknya wanita itu tak pedulikan
kebingungan Johan, sehingga ia tetap melanjutkan kata-
katanya. "Jika kau bukan panglima legendaris Jones Ruggen, tidak
mungkin Raja Amaroc akan menikahkan putrinya yang tunggal
ini dengan pria tanpa gelar."
"Ja... jadi kau putri Raja Amaroc"!"
Countru mengangguk kalem. Jari tangannya bermain di
tepian bibir Johan. Pandangan mata Johan masih bernada
tegang, wajahnya menyimpan segunung kebingungan yang
menjengkelkan hati. Ia benar-benar tak mengerti apa maksud
kata-kata wanita cantik yang mengaku bernama Adella
Countru itu. (Oo-dwkz)(234-oO)
5 HARI libur bagi Kumala hanya merupakan hari tanpa
kantor. Tapi kesibukan lain masih berjalan terus, dan ia sulit
menghentikannya. Banyak klien yang datang di hari libur,
tanpa peduli dengan kebutuhan pribadi si paranormal cantik
itu yang sebenarnya membutuhkan waktu santai.
Lebih-lebih beberapa hari belakangan ini, Kumala bagaikan
tidak punya peluang sedikit pun untuk melakukan refreshing.
Kemunculan makhluk-makhluk aneh dirasakan semakin
beruntun dan semua itu harus ditanganinya. Anak dewa yang
cantik itu tak ingin kehilangan penduduk bumi hanya karena
ulah makhluk-makhluk dasar bumi. Untuk itu, Kumala harus
standby setiap saat. Agaknya hanya dia seorang yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diandalkan oleh masyarakat di sekitarnya untuk menghadapi
kemunculan makhluk-makhluk dasar bumi.
Maka wajar saja kalau hari M inggu itu, pukul sebelas siang,
rumah Kumala sudah ramai dikunjungi para sahabatnya.
Bahkan seorang polisi berpangkat sersan yang kenal dekat
dengan Kumala juga hadir di rumah indah tersebut. Sersan
Burhan, yang sering dibantu Kumala secara gaib dalam tugas-
tugas mulianya, siang itu datang bersama seorang, anak
buahnya yang berpangkat lebih rendah. Mereka mengenakan
pakaian preman, sehingga sepintas tidak kelihatan bahwa
mereka berdua berasal dari dinas kepolisian.
"Apakah tidak ada kemungkinan munculnya makhluk aneh
itu bikinan manusia beraliran ilmu hitam, Kumala?" tanya
Sersan Bur han. "Atau... mungkinkah seorang profesor telah
melakukan eksperimen tentang pengembangan spesis aneh
yang kemudian berbentuk makhluk-makhluk seperti itu?"
"Aku yakin, makhluk-makhluk itu bukan buatan manusia
iseng," tegas Kumala. Keenam tamunya menyimak baik-baik.
"Kalau toh ada orang yang menggunakan ilmu hitam,
adalah penduduk bumi yang usianya sudah ribuan tahun dan
bersemayam di dasar bumi. yaitu yang dikenal dengan nama
Satan!" lanjut Kumala. "Tapi terlepas dan praduga seperti itu,
makhluk-makhluk tersebut 106 memang pernah ada pada
zaman dulu, jauh sebelum zaman es ada. Mereka mempunyai
peradaban sendiri yang lebih maju, dan bentuk serta rupa
mereka beraneka ragam. Pada umumnya berukuran besar dan
tinggi." "Termasuk manusia berbulu yang kemarin malam
mengamuk di Jalan Gajahmada itu?" sela Pramuda.
"Benar. Juga termasuk cahaya aneh yang menelan
beberapa manusia itu."
"Sebenarnya cahaya itu apa sih?" tanya Tante Molly.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Cahaya itu adalah celah dimensi yang robek Bukan
makhluk pemangsa manusia, seperti yang kulenyapkan di
Jalan Gajahmada itu. Sejak kutangani kasus cahaya aneh di
daerah Cengkareng, aku jadi punya kesimpulan sendiri,
mengapa makhluk-makhluk dasar bumi itu bermunculan di
alam sekitar kita."
"Apa penyebab utamanya?" sela Niko.
"Penyimpangan bias waktu!" jawab Kumala dengan jelas,
tapi membuat para tamunya berkerut dahi karena kurang
mengerti maksud ungkapan kata itu.
"Penyimpangan bias. waktu itu terjadi di mana-mana.
Seolah-olah lapisan dimensi ada yang merobeknya secara
acak. Dimensi kehidupan masa kini, mempunyai ce lah dengan
kehidupan masa datang atau masa lalu. Celah itu ditutup
dengan, katakanlah tirai, dan tirai itu sekarang dalam keadaan
robek Bolong-bolong. Robeknya tirai pembatas itu membuat
rusaknya pusaran arus waktu, yang kuistilah-kan penyimpangan bias waktu tadi. Dengan robeknya tirai
pembatas zaman, maka mereka yang hidup di masa datang
dapat seenaknya keluar-masuk ke alam kehidupan masa.seka-
rang." "Kenapa hanya mereka yang hidup di masa mendatang
saja yang melakukan penerobosan bias waktu ke masa
sekarang" Bagaimana dengan mereka yang hidup di masa
lalu?" tanya Pramuda.
"Kebetulan tirai yang rusak atau robek itu ada di sisi
dimensi masa depan. Kalau tirai pembatas masa lalu ikut
robek juga, maka mereka yang hidup di masa lalu pun bisa
melompat masuk ke alam kehidupan kita sekarang Ini."
Sersan Burhan dan temannya mengangguk-angguk, sama
seperti-yang lainnya, mereka juga menggumam pelan tanda
memahami maksud penjelasan Kumala Dewi. Seorang pemuda
berkulit sawo matang-masih diam saja, menyimak baik:baik
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
setiap kata.yang dilontarkan oleh si anak bidadari asli dari
Kahyangan itu. Pria berkulit sawo matang itu tak lain adalah
Johan, yang sejak pukul sembilan lewat sudah ada di rumah
Dewi Ular. Johan telah menceritakan problemnya yang dianggap
sangat misterius itu, namun belum sempat mendapat
penjelasan, sudah ada tamu lain yang datang. Akhirnya
kesempatan siang itu digunakan oleh Johan untuk
menyimpulkan misteri yang dialaminya, terutama tentang
Adella Countru.
"Jadi makhluk-makhluk
yang kemarin berhadapan denganku itu bukan kumusnahkan. Mereka kukirim kembali ke
alam kehidupannya, yaitu memasuki dimensi masa depan.
Robekan cahaya di Cengkareng itu berhasil kututup kembali.
Tapi tidak menutup kemungkinan masih ada dimensi yang
robek dan penyimpangan bias waktu terjadi di beberapa
tempat lainnya."
"Apakah mereka dijamin nggak akan kembali lagi?" tanya
Sersan Burhan yang merasa ikut bertanggung jawab terhadap
keamanan dan keselamatan seluruh lapisan masyarakat.
"Masih memungkinkan!" tegas Kumala. "Karena aku belum
tahu, ada berapa bagian yang mengalami kebocoran bias
waktu itu. Setiap makhluk yang kukembalikan ke zamannya,
selalu kusertai menutup lubang dimensi yang ada, yang
dipakainya masuk kemari. Tapi itu hanya bersifat sementara,
dalam arti masih ada kebocoran bias waktu di tempat lain, dan
celah tersebut dapat digunakan mereka yang hidup di masa
depan masuk ke kehidupan masa sekarang. Entah dengan
alasan tersesat, melarikan diri, mencari perlindungan dan lain
sebagainya. Yang jelas, mereka merasa lebih senang hidup di
zaman sekarang daripada di zamannya sendiri, yaitu di masa
depan." Tiba-tiba terdengar suara Johan bertanya saat semua diam
tanpa suara. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah itu termasuk Countru..."!"
"Ya. Benar. Termasuk wanita yang kau ceritakan tadi.
Countru." "Ada apa dengan wanita bernama Countru itu, Kumala?"
tanya Sersan. Burhan. Lalu, secara singkat Kumala
menceritakan kembali keluhan Johan tadi. Praktis mereka tahu
persoalan yang dihadapi Johan saat itu.
"Tempat di mana rumahmu berada, kelak akan menjadi
salah satu bagian dari kamar-kamar yang ada dalam sebuah
istana," ujar Kumala, terang-terangan ditujukan kepada Johan.
"Kapan itu terjadi?"
"Nanti, beberapa ratus tahun lagi, atau beberapa ribu tahun
lagi. Yang jelas, di masa mendatang, rumahmu itu akan
menjadi bagian dari sebuah istana yang cukup megah. Istana
itu adalah tempat bertakhtanya seorang raja yang bernama
Raja Amarco. Maka dulu kau pernah melihat kamarmu
berubah menjadi kamar yang bagus dan serba mewah isinya,
bukan" Nah, itu adalah kamar yang akan ada di masa depan.
Berarti di dalam kamarmu itu juga terjadi peny impanan bias
waktu yang sepertinya sengaja dibuat oleh seseorang.
Mungkin juga oleh Countru sendiri."
"Pantas waktu itu aku pernah melihat lukisan seorang lelaki
yang kusangka adalah almarhum ayahku dengan seorang
wanita yang kini baru kuingat wajahnya, persis sekali dengan
Countru." "Lelaki dalam lukisan yang kau lihat itu adalah dirimu
sendiri. Tapi kala itu kau bukan bernama Johan, melainkan
Jones Ruggeh, seperti yang dikatakan Countru dalam ceritamu
tadi.. Dan kamu bukan seorang insinyur, melainkan seorang
panglima pembela rakyat, pelindung manusia, yang selalu
berusaha mempertahankan tanah dan kehidupan bagi seluruh
manusia yang-ada di muka bumi. Tentunya musuhmu nanti
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
adalah para penghuni dasar bumi, baik dari rumpun Giants
maupun dari rumpun Titans."
"Luar biasa!" gumam Tante Molly sambil berdecak kagum
membayangkan apa yang sebenarnya sedang terjadi dan
melanda permukaan bumi ini.
"Tapi begini, Kumala...," kata Johan. "Pria. yang kulihat dalam lukisan itu
masih tergolong muda dibandingkan dengan
usia kakekku yang baru meninggal dua tahun yang lalu. Nah,
apakah mungkin dalam usia sekitar 50 tahun nanti, aku
menjadi seornag panglima legendaris"! Padahal usiaku
sekarang sudah 30 tahun. Berarti 20 tahun lagi aku menjadi
panglima dan mengubah nama menjadi Jones Ruggen,
begitu?" "Tidak begitu cara memperhitungkannya, Jo," sambil Dewi
Ular menggelengkan kepala diiringi senyum tipis yang
menawan. "Jadi, bagaimana perhitungannya?"
"Suatu saat nanti, kau akan mati. Tapi suatu saat nanti, kau
akan hidup lagi, berkembang menjadi dewasa dan akhirnya
menjadi seorang panglima yang sejak kecil memang bernama
Jones Ruggen. Kepahlawananmu itu dikagumi Raja Amarco,
lalu kamu dikawinkan dengan putri tunggalnya, yaitu Adella
Countru. "
Johan dan beberapa orang yang ada di situ segera berkerut
dahi. Sepertinya ada sesuatu yang janggal atau bertentangan
dengan pendapat pribadi masing-masing tentang arti sebuah
kematian. Untuk menetralkan perasaan mereka, Kumala buru-
buru menambahkan kata diiringi senyum manis semakin
melebar. "Anggap saja kata-kataku tadi hanya sebuah dongeng yang
tidak wajib diyakini atau dijadikan pedoman dalam prinsip
hidupmu. Jo. Tapi kalau kau meminta pendapat padaku
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tentang kejanggalanmu itu, maka jawabanku adalah seperti
tadi." Johan segera terkenang kata-kata Countru pada malam itu,
ketika pelayaran cinta yang kedua belum dimulai.
"Aku ingin membawamu hidup dalam istanaku. Kau harus
ikut aku, Jo. Kau harus selalu bersamaku!"
"Aku tidak mau kau memaksaku begitu. Biarkan aku
mempertimbangkan langkahku, supaya kelak jika memang aku
ikut kamu, aku tidak akan punya rasa sesal sedikit pun,
Countru. "
"Kuharap, pertimbanganmu tidak memakan waktu lama.
Sebelum semua pintu tertutup kembali, kau harus sudah
menentukan sikap : ikut aku, atau tinggal di sini sendirian,
tanpa diriku?"
"Secepatnya aku akan berpikir dan ambil keputusan."
"Tapi penting kau ketahui, Jo... aku datang kemari semata-
mata hanya untuk menjemputmu. Aku sangat mencintaimu
dan tak ingin kehilangan dirimu, Jo," Countru pun mulai
membisik mesra.
'Tapi aku juga perlu tahu, pintu yang mana yang kau
maksud?" "Pintu masa depanmu!"
Johan mengartikan kata 'masa depan' adalah puncak
karirnya sebagai seorang insinyur. Karenanya Johan tidak
menanyakan lagi soal itu. Padahal yang dimaksud Countru
adalah kehidupan jauh di depan zaman sekarang.
Johan juga ingat kata-kata Countru tadi pagi, "Aku harus


Dewi Ular 47 Mahluk Seberang Zaman di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menemui Paman Sunka. Kali ini aku nggak boleh terlambat.
Senjata itu harus kudapatkan dari Paman Sunka, sebelum
akhirnya diberikan kepada anak tirinya itu. Sebab, paman
sendiri menilai bahwa senjata itu memang lebih tepat
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dipegang oleh seorang panglima pembela manusia seperti
dirimu." "Maksudmu senjata apaan tuh?"
"Mesin pembantai iblis, berkekuatan lazer halilintar!"
"Untuk apa senjata itu?"
"Kau pasti akan tahu sendiri penggunaannya setelah
senjata itu ada di tanganmu. Aku pergi dulu menemui Paman
Sunka, nanti aku kembali lagi secepatnya."
Dengan mata telanjang Johan melihat Countru melangkah
ke samping almari, la lenyap di sana. Seperti menembus
dinding. Tanpa jejak apa pun yang ditinggalkan selain aroma
parfum lembutnya dan kesan asmara indahnya di dalam hati
Johan. Keanehan itulah yang membuat Johan akhirnya nekat
pergi menemui Kumala walau hari masih terlalu pagi untuk
bertamu. Kini di depan Kumala dan tamu-tamunya, cerita itu
dituturkan kembali oleh Johan. Lalu la tanyakan pada Dewi
Ular, apakah ia harus ikut Countru atau tetap diam di masa
kehidupan sekarang.
"Tetaplah tinggal di zamanmu," kata Dewi Ular. "Kalau kau
ikut dia ke masa depan, maka secara psikis kau belum siap
menghadapi kehidupan di masa depan itu. Kau akan mati sia-
sia, dan mungkin juga akan menjadi manusia paling hina di
sana. Karena kau akan kelihatan seperti orang bodoh, paling
bodoh dari sejumlah manusia yang hidup di sana. Bekal
pengetahuanmu sendiri belum cukup untuk hidup di zaman
yang akan datang."
Tante Molly menambahkan saran, "Sebaiknya jangan coba-
coba membelokkan sejarah, terutama sejarah hidupmu sendiri
yang sudah mempunyai suratan takdir alias garis kehidupan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Penyimpangan bias waktu, hanya akan membuat hidupmu
terjebak dalam kenaifan."
"Aku sependapat dengan Kumala dan Tante Molly," timpal
Niko. "Jalani dulu kehidupanmu sekarang ini. Kalau toh nanti
kau punya kehidupan lain, biarlah nanti saja menjalaninya.
Untuk apa mempercepat proses perjalanan hidup kalau tak
punya bekal yang cukup" Misalnya, sekarang di zaman ini kau
hidup dengan makan nasi, lalu kau bawa ke zaman yang akan
datang sejumlah nasi, tapi ternyata di sana orang hidup bukan
dengan nasi, melainkan dengan menelan karet" Nah, kalau
nasimu habis, apakah kamu bisa hidup di zaman itu dengan
menelan karet?"
Kocak juga keseriusan Niko itu. Semua jadi tertawa geli.
Tapi mereka semua pun mempunyai pendapat yang sama,
bahwa di dalam kamar tidur Johan terdapat lubang dimensi,
tempat terjadinya penyimpangan bias waktu, sehingga
Countru bisa keluar-masuk seenaknya. Mereka juga sepakat
kalau Dewi U lar segera bertindak, menutup lubang dimensi itu
agar tidak terjadi penyimpangan bias waktu. Mereka khawatir,
lubang itu akan menyeret Johan tanpa disengaja ke zaman
yang akan datang.
Seperti orang-orang yang mendekati cahaya menyilaukan di
sekitar daerah Cengkareng itu, mereka terhisap maasuk ke
zaman yang akan datang. Dapat ditaksirkan bahwa mereka
akan mati menghadapi situasi zaman yang ganas dan
berbahaya. Setidaknya mereka akan sangat sedih dan
kebingungan sekali, karena tak bisa keluar dari zaman itu
untuk kembali ke zamannya sendiri.
Tanpa setahu yang lain, Johan berbisik kepada Niko, "Tapi
aku mencintai Countru, Nik. Gimana dong"!"
"Aku tahu, cintamu cuma emosi amukan nafsu. Kalau cuma
cewek macam dia, aku sanggup mencarikan penggantinya.
Kamu tenang saja! Tahu-tahu akan datang cewek yang sesuai
dengan seleramu dan dia akan menjadi pengganti Countru,"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Johan diam dengan ekspresi wajah murung. Ketika Kumala
menanyakan izin untuk datang ke kamar tidurnya dan
menutup lubang dimensi itu, Johan tak bisa bilang apa-apa
kecuali satu kata.
"Terserah...," lalu ia menarik napas dalam-dalam.
Dewi Ular hanya membawa Niko, tanpa Sandhi. Hari itu
Sandhi dibebas tugaskan, untuk satu hari saja. Kumala ingin
menyelesaikan perkara gaib tersebut dengan Niko seorang.
Maka mantan peragawan itu bertindak menggantikan posisi
Sandhi sebagai sopir BMW kuning menyala itu. la punya
kebanggaan sendiri dapat menjadi pendamping Dewi Ular.
Rupanya peluang tersebut sengaja diberikan oleh Kumala,
sehingga mereka berdua bebas bicara dari hati ke hati.
Sayang mereka harus mengikuti mobil Suzuki Side Kick
hijau tosca milik Johan. Seandainya tidak, Niko akan
meluncurkan mobil BMW kuning itu ke arah Puncak, atau
pantai, atau tempat mana saja yang layak dipakai untuk saling
mengungkapkan rasa hati yang paling dalam. Repotnya lagi,
mobil Johan berjalan sangat cepat, sehingga Niko terpaksa
mengimbangi kecepatan tersebut. Akibatnya, kesempatan
ngobrol berdua di perjalanan hanya memakan waktu kurang
dari 15 menit. Mereka tiba di rumah Johan menjelang pukul satu siang.
Panas matahari tidak terlalu menyengat. Ada mendung tipis
yang membayang-bayangi permukaan sinar matahari,
sehingga alam menjadi teduh. Cuaca seperti itu terjadi hampir
setiap hari dalam waktu dua bulan belakangan ini. Kata
Kumala, cuaca seperti itulah yang memungkinkan terjadinya
penyimpangan bias waktu secara alami.
Baru saja mereka turun dari mobil masing-masing, tiba-tiba
terdengar suara gemuruh yang mengejutkan setiap orang di
sekitar tempat itu. Suara gemuruh itu datang bukan dari
dalam rumah Johan, melainkan dari arah barat. Tepatnya
sekitar 100 meter dari rumah Johan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ada apa itu"!" sentak Niko mulai tegang. Mereka lari
keluar halaman rumah, memandang ke jalanan yang menuju
ke barat. Tampak beberapa orang berlari-larian dicekam
perasaan takut. Beberapa di antaranya bahkan berteriak minta
tolong. "Ada bangunan runtuh! Oh, sekolah.,."! Gedung sekolah
lantai dua itu runtuh, Kumala!" ujar Johan.
Seorang sopir bajaj melarikan diri dengan ketakutan. Begitu
ketakutannya sampai ia lom pat keluar dari bajajnya dan
berlari panik tanpa membawa bajajnya.
"Bang, ada apa di sana"!" seru Niko bertanya kepada sopir
bajaj itu. "Ada hantu! Ada hantu mengamuk di sana! Cepat lariiii...!"
"Hantu apaan, Bang"!"
"Hantu raksasa...! Dia menuju kemariiii...!" seru sopir bajaj
sambil berlari semakin cepat lagi.
Kumala Dewi berkelebat lebih dulu ke arah bangunan
gedung sekolah yang runtuh itu. Niko dan Johan
menyusulnya. Mereka tercengang tegang setelah mengetahui
sosok hantu raksasa yang dimaksud sopir bajaj itu adalah
manusia berlumut yang tingginya mencapai 6 meter lebih.
Manusia berlumut hijau kehitam-hitaman itu mempunyai
wajah yang sangat menyeramkan dengan rambut mirip akar
pepohonan. Di tangannya tergenggam tongkat runcing dari
bahan logam kuning, sepertinya emas murni, berbentuk
menyerupai anak panah. Panjang tongkat itu sekitar dua
meter. Dengan seenaknya raksasa berlumut itu menerjang rumah
dan apa saja yang ada di sekelilingnya. Seolah-olah ia ingin
membersihkan tempat itu hingga rata dengan tartah. Jeritan
korban pun terdengar saling bersahutan. Tangis anak kecil
yang sangat ketakutan begitu mengiris hati Kumala Dewi,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hingga anak dewa itu menjadi marah dan tak mau kompromi
lagi. Wuiiiizzzz...! Cahaya hijau berbentuk seperti spiral keluar dari tangan
Dewi Ular. Cahaya hijau itu menghantam dada si raksasa
berlumut . Duaaaarrr...! Dada raksasa berlumut terkena telak sinar
hijau spiral. Akibatnya, ia tumbang kebelakang dengan
mengeluarkan seruan seperti suara manusia biasa yang
menggema besar.
"Aaaaarrrkk...!!"
Bluuumtn...! Bumi bergetar karena tumbangnya raksasa itu. Tapi
agaknya kekuatan si raksasa hijau masih ada. Ia bisa cepat
bangkit tanpa harus menggeliat.
Wuuuut..,! Tahu-tahu sudah berdiri tegak dan mengarahkan tongkat emasnya yang runcing kepada Kumala.
"Dewi, awaaaaassss...!!" seru Niko dengan cemas sekali.
Johan lari menjauh dengan tunggang-langgang, karena takut
menjadi sasaran tongkat runcing itu. Tapi Niko masih ragu-
ragu untuk melarikan diri karena ia tak ingin meninggalkan
Kumala sendirian.
"Mundur, Dewiii...! Munduuuurrr...!"
Slaaab...! Tongkat runcing itu mengeluarkan sinar biru lurus seperti
laser. Arahnya Jelas ke tubuh Dewi Ular. Tapi dengan cepat
Dewi Ular mengeluarkan cahaya hijau lurus juga dari kedua
jari yang ditudingkan ke depan. Kedua cahaya itu bertabrakan
dan menimbulkan dentuman dahsyat sebanyak lima kali
berturut-turut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Blaaam, blaaam, blaaam, blaaam, ble-gaaarrr...!
Setiap jengkal tanah yang ada di situ mengalam i getaran
kuat, seperti mau retak. Orang-orang semakin ketakutan.
Mereka lari sambil memandang ke bawah, takut sewaktu-
waktu tanah yang mereka pijak terbelah lebar dan mereka
masuk ke dalam belahan tersebut Namun ternyata getaran
tanah segera terhenti, keretakan tak terjadi. Yang mereka
lihat kini adalah proses mengecilnya si raksasa berlumut hijau
itu. Deb, deb, deb, deb, deb...! Makin lama semakin kecil,
hingga mencapai seukuran anak seusia 8 tahun.
Rupanya benturan kedua sinar tadi bukan hanya
melumpuhkan kekuatah saja, melainkan juga dapat mengubah
si raksasa menjadi manusia kerdil yang kehilangan energi
akibat luka dalam. Manusia kerdil itu terpuruk di bawah pohon
yang belum sempat tumbang, Ia tersengal-sengal sekarat
dengan matanya yang mulai sayu.
"Mengapa kau muncul dan mengamuk di sini"!" tanya
Kumala dengan napas sedikit memburu karena kemarahannya
tadi. Kini kemarahan itu sedang diredakan.
Manusia kerdil itu bisa bicara seperti manusia biasa.
Suaranya kecil bagaikan suara seorang bocah. Ia masih
memegang tongkat emas yang tidak ikut mengecil dan masih
dalam keadaan utuh.
"Aku... ingin... mencari tempat... yang aman.... Maka...
kurobek selaput zaman... dengan kunci ini.... Tapi...," ia
mengangkat tongkat emas dan memperhatikannya dengan
sedih. Belum sempat ia melanjutkan ucapannya, Kumala
sudah lebih dulu bersuara.
"Berikan kunci selaput zaman itu padaku!"
Manusia kerdil yang semakin kritis itu menyerahkan benda
tersebut dengan tangan lemah sekali. Kumala menerimanya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan hati iba. Lalu memperhatikan benda itu, sementara
telinganya mendengar kata-kata terakhir manusia kerdil.
"Tancapkan... ke bumi... hingga terbenam ... maka semua
tempat akan tertutup... perang tidak akan... melanda zaman
ini...." Sampai di situ si manusia kerdil tidak berbicara lagi.
Mulutnya ternganga, matanya mendelik, namun sudah tak
bernyawa. Kumala paham maksud ucapan terakhir tadi.
Dengan menancapkan kunci selaput zaman itu ke bumi, maka
seluruh lubang dimensi akan tertutup.
Tanpa menunggu lama-lama lagi, Kumala Menancapkan
tongkat emas itu ke tanah dengan kekuatan maha saktinya.
Jeb...! Tongkat terbenam separuh bagian. Lalu ujung
atasnya dihantam dengan pukulan telapak tangan berkekuatan tenaga gaib tinggi.
Jluuubbs...! Terbenam seluruh tongkat itu, nyaris tidak
terlihat lagi bekasnya.
Bumi bergetar. Guncangan itu membuat beberapa pohon
mengalami kerusakan, namun tak sampai tumbang. Kilatan
cahaya petir keluar dari dalam tanah, di mana-mana terjadi
hal demikian. Tapi tidak disertai suara guntur yang
menggelegar. Hanya semacam kilatan arus listrik yang tidak
membakar atau merusak apa pun yang dikenainya.
Getaran dan lompatan cahaya petir itu terhenti sete lah
memakan waktu setengah menit kurang. Pada saat itulah,
seluruh lubang dimensi zaman tertutup. Penyimpangan bias
waktu pun tersumbat rapat dan aman. Tak ada lagi makhluk
masa depan yang bisa menerobos ke zaman sekarang, juga
tak ada manusia zaman sekarang yang bisa menerobos ke
zaman akan datang.
Peperangan antar rumpun tetap terjadi di seberang zaman,
namun tidak melibatkan manusia yang hidup di zaman
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekarang. Hanya saja, Dewi U lar, N iko dan Johan terperangah
kaget saat mereka kembali ke rumah Johan, karena di teras
rumah Johan tampak seorang wanita cantik berambut pendek


Dewi Ular 47 Mahluk Seberang Zaman di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menangis di atas kursi teras. Perempuan itu buru-buru
dihampiri Johan dengan wajah tegang.
"Countruuuu..."!"
Wanita itu akhirnya memeluk Johan. Rupanya ia tadi telah
meninggalkan zamannya untuk menemui Johan kembali. Tapi
di luar dugaan, lubang dimensi telah tertutup dan Countru
terlambat masuk ke alam dimensinya. Maka kini Countru
hanya bisa menangis karena ia terpisah dari keluarganya.
"Kumala... bagaimana dengan Countru ?" Dia tertinggal di
zaman kita!"
'Tak mungkin kucabut kembali kunci selaput zaman itu."
Countru pun akhirnya berkata, "Mungkin memang sudah
begini ketentuan hidupku. Biarlah aku hidup bersamamu, Jo.
Asal kau sayang padaku, seperti keluargaku yang
menyayangiku, seperti Jones yang mencintaiku...."
"Countru..."!" desah Johan; lalu ia memeluknya semakin
erat. Dewi Ular dan Niko buang muka sambil menghempaskan
napas lega. SELESAI Makam Asmara 1 Rahasia Mo-kau Kaucu Karya Khu Lung Cinta Bernoda Darah 8
^