Pencarian

Babi Ngesot 1

Babi Ngesot Karya Raditya Dika Bagian 1


http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
BABI NGESOT Raditya Dika Datang TaK Diundang, Pulang TaK BerKuTang
Penulis: Raditya Dika Edito r: Windy Ariestanty Pro
o f Reader: Dewi Fita, Mala Aprilia Penata L etak : Y
asinta Mutiara'Aini Desain Sampul: Yasinta Mutiara
Aini Ilustrasi: Adriano Rudiman
Penerbit: Bukune Redaksi:
Jln. haji Mo nto ng No 57 Ciganjur-Jagakarsa Jakart
a Selatan 1 2630 Telp (0 21 ) 78883030 Faks. (021 )7
270996 E-mail: redaksi@bukune.co m Website: www.b
ukune.co m Distrlbusi Tunggal: Kawah Media
Jl. Kelapa Hijau no 22 Jagakarsa Jakarta Selatan 1
2620 telp'Faks (021 )78631 1 2
Cetakan Pertama April 2008
Hak cipta dilindungi Undang -undang
Dika. Raditya B a b i n g e s o t D a t a n g t a k d i u n d a n g , P u l a n g t a k
a n g ' ' R a d i t y a D i k a , e d i t o r W i n d y A r i e s t a n t y
-J a k a r t a : B u k u n e . , 2 0 0 8
b e r k u t -C e t 1 v i i i + 2 4 0 h l m , 1 1 , 5 x 1 9 c m
i s b n 9 7 8 -6 0 2 -8 0 6 6 -1 0 -5
I. Non Fiksi-ko medi II. Windy Ariestanty I.JUDUL PENGANTAR PENUL IS BANyAK hal yang gue takutkan: perang, hantu, dan
go so k gigi pake deo do ran. Dari semua pho bia ini, ku
buran adalah yang paling gue takutin. Gue pernah se
1 kali berdua ke kuburan, dan temen gue bilang denga
n wajah penuh kengerian, 'L o cium itu" Itu bau keja
hatan dan kematian,' Gue bales, Wo w, seperti bau c
elana dalem gue.' anehnya, ketakutan-ketakutan selalu seru untuk dic
eritakan. Maka, gue persembahkan sebuah bukutenta
ng ketakutan gueterhadap segala hal yang ngebuat g
ue jerit sampai ngeso t, tentunya dengan gaya ko med
i. Ini adalah buku Babi Ngeso t; Datang Tak Diundan
g, Pulang Tak Berkutang. Ini adalah buku yang bisa
ngubah hidup kamu semua, terutama kalo abis baca b
uku ini kamu ngerampo k bank, ketangkep, dan dihuku
m gantung! Ada dua hal yang penting dalam menulis buku. Perta
ma, keyakinan tinggi bahwa kita bisa melakukan hal
yang luar biasa, I believe I ca ly (terjemahan: ak
u percaya aku kaleng lalat). Kedua, keterlibatan o ra
ng-o rang yang ngebuat this ho o k wo rks. Karena itu, gue mau nguca
pin terimakasih buat banyak pihak yang telah memba
ntu gue untuk buku ini. Terimakasih untuk edito r luar biasa gue, teman dis
kusi, temen adu ngo to t, sang Wo nder Wo man Ano rek
sia Dari Nigeria, Mbak Windy Ariestanty. Untuk edi
to r teknis gue Dewi Fita. Nggak lupa buat ko mikus
muda berbakat luar biasa, Dio, yang udah nyumbaing
in ko mik di beberapa bab.
Terimakasih juga untuk pembaca, mulai pembaca set
ia kambingjantan.co m dari zaman belo m jadi buku, s
ampai pembaca baru radityadika.co m yang udah jadi
temen diskusi, temen bermain bersama. I am no thin
g without my readers, so thank yo u... thank yo u so
much! Sampai ketemu di talksho w dan po sting blo g b
erikutnya. Terimakasih sangat spesial:
To my f amily, f or giving an imperf ectly perf ect lif
e, wo rth telling to . To thatpeculiarguy f o r making me in balance.
Mana uyjan beycek, gak punya keytek,
2 Raditya Dika DAFTAR ISI Asal jangan jadi PerKedel (l)
ingatiah Ini SebeluM MeMinta Dipijit (1 9)
Prince o f ... (31 ) Panduan SingKat Menghadapi ceweK (43)
Surup-Menyurup (55) Go sip (65) Pentingnya MeMbawa Babi Bercayap SewaKtu Kencan
Buta (77) My Heart is liKe in jail (93)
KeteKKu, Bertahanlah! (1 07)
Kawin, Kapan" (1 23)
Kucing Jawa (1 35) Merinding DisKo (1 61 ) Radit or President (1 83)
Itu Kan... (1 89) Pertanyaan untuK Tabib (1 99) Babi Ngeso t (21 9)
Celana Co Kelat Itu (229)
ASAL JANGAN JADI PERKEDEL
SATU -SATU N YA hal yang ada di pikiran gue setel
ah lulus SMP adalah bagaimana memilih SMA
yang bagus. Kata nyo kap gue, semakin bagus SMA-ny
a semakin besar kemungkinan masuk universitas yan
g bagus. Semakin bagus universitasnya, semakin bag
us kerjaan yang akan kita punya. Semakin bagus ker
jaannya, semakin cantik istrinya. Gue, termotivasi o
leh terjaminnya kecantikan istri gue kelak, dengan
sepenuh hati memilih SMA unggulan Jakarta Selatan
waktu itu: SMA 70 Bulungan.
Bagi gue, SMA 70 adalah pilihan yang ideal.
Seko lahnya deket mall, jadi kalo lagi cabut gue
bakalan bisa langsung ngadem di sana. Seko lahnya j
uga deket jalan gede, jadi aksesnya
3 gampang. Seko lahnya juga deket pasar burung, adi t
iap kali gue butuh burung, gue tinggal ke
sana beli burung (walaupun bakalan jarang gue
butuh burung, tapi lumayan lah buat nambah-nambah
in alasan seko lah di sana).
Keluarga gue, terutama bokap, punya usulan lain. 'G
ak mau seko lah di Taruna Nusantara aja, Dik" tanya
nya. 'Pa,' kata gue meyakinkan.
'SMA 70 lebih seru daripada Taruna Nusantara'
'Masa" Dia kan no mo r satu" Se-lndo nesia.'
'Tapi disana gak ada pasar burung, Pa.'
'Kau mau seko lah atau mainan burung"'
'Seko lah sambil mainan burung, Pa!'
Entah kenapa gue merasa kalimat terakhir yang gue
katakan ke bo kap terasa sangat porno . Kalo nenek g
ue nanya, 'Jadi, kenapa kamu mau masuk SMA 70"!'.
gue bakalan jawab, 'Biar bisa seko lah sambil maina
n burung, Nek!' 'SINTING KAMU!' Dia bakal teriak.
Tentu gak semua hal yang gue denger tentang SMA
70 bagus. Terutama karena seko lah tersebut cukup i
dentik dengan tawuran. Gue pernah sekali ngeliat ta
wuran, serem banget. Anak-anak STM di depan, lalu
anak-anak SMA 70 lari berceceran ke sana-sini. Ada
yang lari ke go t, ada yang lari ke po ho n, ada yang l
ari bawa-bawa ayam belakangan diketahui kalo dia e
mang maling ayam). Kabar lain yang gue denger, SMA 70 sarat dengan s
enio ritas. Cerita-cerita seram tentang perplo nco an
santer terdengar. Ada satu cerita
4 tebtang senio ritas yang gue inget banget. Ceritany
a begini: ada co wo k kelas tiga SMA yang suka bikin
puisi, berteman dengan seo rang ce-wek. Mereka sali
ng jatuh cinta, sampai akhirnya si Co wo k harus ke A
merika, dan mereka ber-ciuman di airport Oh tunggu
, itu mah jalan cerita Ada Apa Dengan Cinta.
Intinya, temen chatting gue, alumni SMA 70. perna
h bilang begini, 'Dith, lo keterima di 70 yah" Wah,
lo hati-hati aja masuk 70'
'Kenapa emangnya"' tanya gue, anak SMP yang lugu
itu. 'Biasanya anak kelas satu bakal dikerjain abis-abis
an.' 'Oh ya"' 'Iya,' katanya lagi, serius.
'Gue gak takut, tuh,' kata gue, so k keren.
Malemnya, gue gak bisa tidur.
Kepala rasanya pusing banget, memikir-kan apa yang
akan terjadi di hari pertama gue masuk SMA 70. Be
rita-berita menyeramkan di ko ran mulai muncul teru
s-menerus dalam bayangan gue: Ospek Mahasiswa Me
niru Cara Militer, Kekerasan dalam Pendidikan, dan
Edgar Jadi Presiden (gak ada hubungannya sama sen
io ritas, tapi ini berita yang paling serem).
DIDORONG oleh rasa takut yang amat sangat, di ha
ri pertama masuk SMA, gue membuang muka setiap m
elihat wajah anak kelas dua atau tiga. Takut kalaukalau
gue bertemu pandang sama mereka gue bisa dii
nget dan punya po tensi dikerjain. Prinsip paling awa
dalam bertahan hidup sebagai anak kelas satu: jad
ilah invisible Sewaktu berbaris dari lapangan masuk ke dalam kel
as, anak kelas tiga yang melihat kita dari lantai ata
s berteriak,'Wo i, utas!'
'Utas, utas itu apa"' tanya gue kepada Pito , temen
sekelas yang baru gue kenal. 'Kelas satu. Utas itu p
5 anggilan buat kelas satu. Satu dibalik kan jadi utas
' jelasnya. 'Oh, gitu ya, Jadi mereka barusan manggilin kita d
o ng"'' 'Kayaknya sih gitu.' Mampus jangan jangan muka gue diinget sama Orang
yang mangggilin kita tadi. Gimana nih. 0h no . Kepen
gen o perasi plastik, tapi gak-bakalan ada ember yan
g mau. Gue melirik ke atas, ke arah suara yang tadi
manggil-manggil kita. Gue cuma bisa ngeliat to pinya
yang bewarna merah. Sisanya, gue gak berani meman
dang lebih. Sepanjang jam pelajaran, gue cuman mer-hatiin kak
ak 0SIS ngejelasin peraturan-peraturan dasar di S
MA 70. Mereka juga memberikan tip-tip bertahan hi
dup dalam belantara ini. Mulai dari
kalo bel pulang langsung pulang, bawa bekal dari ru
mah biar gak keliaran di kantin, sampai kalo di-suru
h no ngkro ng sama kelas III, bilang ada les.
Satu hal yang kakak OSIS ini selalu tekankan agar
tidak dikerjain kelas III adalah: jangan sam-pai di
kenal. 'Kalo lo udah dikenal. Wah, abis deh. Bisa-bisa lo d
isuruh no ngkro ng terus. Bisa-bisa lo disuruh tawura
n. Elo bakalan dikenal sama seluruh anak kelas tiga!
!!!' kata kakak OSIS, mantap.
Gue menelan ludah. Sebelum bel istirahat berbunyi, gue ke belet pipis.
Gue mengangkat tangan dan izin ke WC sama kakak
OSIS. 'Siapa yang mau ikut Radith" Biar sekalian"' tawar
kakak OSIS. 'Saya deh, Kak!" Pito mengajukan diri.
Gue berjalan sama Pito mengarungi ko ri-do r kelas s
atu, ngeliatin temen-temen baru yang lagi menyimak
di dalam kelas. Sampai hampir di uj ung, kita berhe
nti di depan WC laki-laki.
6 'Ini WC-nya"' 'Iya.' Kita masuk ke dalam. Gue pipis di samping Pito . Di
saat-saat sedang khusyuk pipis, tiba-tiba gue meras
akan ada tangan hangat yang memegang pundak gue.
PLOK! Hah, kata gue dalam hati, bingung.... kenapa Pito m
emegang pundak gue" Jangan-jangan dia. Ah, tidak
mungkin dia ho mo . Kalau pun dia ho mo f belum saatny
a dia megang pundak gue. Kita kan baru kenal.
Sedetik kemudian, gue menyadari tangan itu bukan
tangan Pito . Tangan itu tangan o rang lain. Gue balik
badan, memandang muka si Pemilik Tangan ini. Di sin
ilah gue menyadari apa yang sedang terjadi. Si To pi
Merah, kakak kelas yang tadi manggilin kita, tepat
berdiri di depan muka gue. Oh my Go d.
Gue gak bisa ngo mo ng apa-apa. Gue inget pelajaran
yang gue ambil dari satu episo de L ayar Satwa cara
paling mudah dalam menghadapi beruan adalah denga
n diem seo lah-olah kita adalah batu. Jadi, gue diem
aja. Pito gelagapan. Karena panik, pipisnya jadi abstra
k. Pito bingung antara nerusin pipis atau bertanya sok
manis, 'Ada yang bisa dibantu, Kak"' kepada kakak
kelas yang sangar ini. Untung Pito . karena panik, ti
dak menggabungkan kedua Kalimat tersebut menjadi.
.. 'Bisa bantu pipis, Kak"'
Muka Pito pucet, hidungnya kembang kempis.
'Ho i, kelas satu' kata si To pi Merah. 'Assalamualai


Babi Ngesot Karya Raditya Dika di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kum, Kak' gue berkata, so k
alim biar gak dikerjain. Gue buru-buru melaf alkan doa. Entah ke-napa ko k g
ue ngerasa laper, ternyata gue baru-san melaf alkan
do a berbuka puasa. 7 'Siapa nama lo berdua"' Si To pi Merah merangkul p
undak gue dan Pito . Senyumannya lebar banget.
'P-p-p-pito , Kak' kata Pito .
'Elo , siapa"' Dia ngeliat ke arah gue.
Mampus, nama gue ditanya. Pikiran gue bekerja ker
as: cari nama lain, harus cari nama lain. Gue harus
mencari nama lain supaya muka gue jangan dihaf al.
Macam-macam nama terlintas: Miyabi, So ra Ao i, Asi
a Carrera... L HO KOK NAMA BINTANG BOKEP SEMU
A" 'JAWAB DONG!' Dia teriak.
'Radith! Radith, Kak. RADITYA DIKA KEL AS SATU
BE, KAK!' Gue nyero co s saking paniknya.
'Oh, lo berdua kelas 1 B"' Dia manggut-manggut.
'l-i-i-y-a-a, Kak' kata Pito . Entah kenapa masih pip
is. Ternyata, rasa takut membuat kel enjar ekskres
i-nya bekerja lebih keras.
'Pulang seko lah' si To pi Merah menunjuk ke muka g
ue. 'Elo dan temen lo ini, no ngkrong di L amandau (n
ama tempat no ngkro ng kelas tiga). Ngerti"!'
'Udah sering no ngkro ng, Kak. Di WC. Ha-hahaha' gu
e co ba ngelucu. 'L o jangan so k lucu lo !' katanya geram. 'AMPUN, KA
K' Dia no yo r gue, lalu bersiap menarik kerah baju gue.
Beruntung, bel ganti pelajaran berbunyi. Bel terseb
ut membuat si To pi Merah agak kago k. Dia lalu meng
ajak temennya balik" ke kelas. Begitu mau keluar da
ri pintu, dia balik badan dan bilang, 'Awas lo kalo g
ak dateng' IYA KAK' kita berdua berkata mantap.
Selang beberapa saat dia pergi, gue sama Pito masi
h bengo ng. Pito garuk-garuk kepala, Tamat deh kita
' 8 'Tamat banget' kata gue. Pito mengajak gue berpikir rasio nal. Hal buruk yang
bakal terjadl kalo gak ikut no ngkro ng (dicariin dan
digampar bo lak-balik) ditimbang dengan keuntungan
kalo gak ikut no ngkro ng (kaki dan jangan masih utuh
). Kita pun sepakat: gak akan no ngkro ng dan. langsu
ng pulang. Bakal dicariin atau gak, itu urusan belakangan Gue
udah pasrah sama kehendak Yang Maha Kuasa. . Jika
Tuhan menghendaki gue jadi perkedel, jadilah gue o
erkedel. Gue udah gak peduli lagi. tapi ternyata, ka
bar baik terdengar dari kelas gue. Di hari itu, teme
n sekelas gue bernama Aryo gak sengaja lewat L ama
ndau. -picture co mic o f these sto ry 1 -(gambar tdak dtam
pilkan) Dia dipanggil sama kelas tiga, dikerjain (disuruh ng
ejar ayam), dan si To pi Merah menyangka Aryo seba
gai gue atau Pito . Gue rasa, setelah kejadian yang cukup membuat spo
rt jantung itu, si To pi Merah juga udah lupa dengan
gue, Pito , atau bahkan Aryo . Sebulan ke depan, gue
selalu merancang rencana penyelamatan diri. Setiap
kali istirahat makan siang, gue bakalan ngendem di
dalam kelas, mo jo k pura-pura gak tahu. Setiap bel p
ulang berbunyi, gue langsung ngibrit ke depan seko l
ah... nyari bajaj terdekat dan kabur pulang. Gue be
rhasil hidup tanpa terdeteksi o leh kakak-kakak kela
s yang mungkin bisa sewaktu-waktu membuat gue jad
ko rnet kambing. SEMUANYA baik-baik saja, sampai akhirnya, gue
mulai belajar chatting. 'Masa kelas 1 SMA adalah masa di mana gue lagi gia
t-giatnya chatting. Suatu waktu, di sela-sela sesi c
hatting, gue ketemu o rang dengan nickname Jo mblo 7
0. Aha, pikir gue, jangan-jangan nih o rang anak SM
A 70. L angsung aja gue ajak Kenalan.
9 < Radith > Halo . Anak 70 ya"
Iya, L o juga"
Yupz, kelas brp lo "
L o kelas brp"
Kelas 1 . Utasssss.
SAMA. Hehe. L o ce/co "
CE. Ho o o o o o . Gue dapet kenalan anak kelas satu, cewek.
.. jo mblo pula. L umayan buat me-nambah kenalan den
gan anak kelas satu lain-nya. Semangat karena dapa
t kenalan cewek, langsung nyero co s panjang lebar. Dia nanya-nanya p
endapat gue so al senio ritas di 70.
langsung jawab yang jelek-jelek. Gue bilang gue gak
mengharapkan seko lah di 70 untuk hidup dalam keta
kutan terhadap kelas tiga. Gue sangat gak suka sam
a senio ritas. Sejujurnya, gue ngerasa punya banyak kesamaan sa
ma si Cewek ini. Dia juga gak' suka senio ritas, dan
setiap kali ngo bro l kita nyam-bung. Hari itu kita ng
abisin waktu sampai dua jam no nsto p chatting. Hasil
akhir dari chatting kita adalah janjian ketemuan be
so k pas istirahat makan siang.
Beso k gue ke kelas lo ya"
Okeeeyy.. gue tunggu ya... :)
Awas kalo lo gak ada!
Gue di kelas terus lah, kelas tiga kan ga
lak! Ntar gue malah dijejer. Hehe.
Mimpi apa gue" Kenalan sama cewek, anak kelas sat
u, nyambung, eh beso k mau disamperin. Hari-hari di
70 kayaknya semakin lama semakin baik. Malam hari
itu gue tidur dengan sangat nyenyak.
Keeso kan harinya, seperti biasa, gue diem di pojo k
an kelas. Hari ini ada yang berbeda, gue menanti seo rang cew
ek yang nemenin gue chatting sampai dua jam. Kayak
gimana, ya, o rangnya" Kalau cantik gue harus gimana
10 , kalau jelek harus gimana... belum ketemu aja gue u
dah salting duluan. Tanpa ada pertanda apa pun tiba-tiba Si To pi Mera
h no ngo l di depan kelas. Satu kelas panik. Co wo k-co
wo k langsung so k sibuk. Ada yang Pura-pura tidur, a
da yang guling-guling ke ko lo ng meja, ada yang pura
-pura jadi cewek. Gue ngeringkuk di po jo kan, berha
rap gak dilihat sama Si To pi Merah.
SiTo pi Merah masuk ke dalam kelas dan berteriak,
'MANA YANG NAMANYA RADITH!!!!!!!'
Anak-anak. sekelas, yang menco ba untuk' melinddun
gi nyawa masing-masing, langsung menunjuk ke arah
gue yang meringkuk. OH MATIL AH GUE.
'Sini lo ' kata Si To pi Merah. 'I-iya, Kak'
'Kemarin lo chatting ya"' 'I-iya, Kak.'
Dia melihat muka gue dengan tatapan jijik, "JOMBL
O70 ITU NICKNAME GUE, MONYET.'
Gue masih mencerna kata-katanya. Gue masih memik
irkan dalam-dalam. Gue bengo ng... GUE BAKAL AN JA
DI PERKEDEL 'Mo ngo mo ng apa lo sekarang"' Mukanya dideketin k
e muka gue. 'AMPUN, KAK' kata gue. Dia lalu menarik baju gue, membawa gue ke lantai b
awah, menuju ke ko rido r anak kelas tiga. Gue gak bi
sa berkata apa-apa. Panik abis, apa yang harus gue l
akukan sekarang" Sayang epilepsi gue gak bisa dikel
uarkan kapan pun gue mau.
Kenapa bisa jadi begini" Kenapa suatu pertemuan ya
ng gue pikir bakalan bisa jadi semacam pertemuan r
o mantis di siang hari jadi kayak siksaan neraka lapi
s ke tujuh seperti ini. Gue harus mencari perto lo ng
an. Gue harus menyelamatkan diri sendiri. Gue eman
g gak pernah meminta perto lo ngan, tapi... kalau kam
u di sana, selamatkanlah aku... wahai si Buta dari G
ua Hantu!!!! Gue dibawa ke dalam WC kelas tiga.
11 Anak-anak kelas tiga yang ngeliat si To pi Merah ny
eret-nyeret gue ke dalam, langsung mengikuti.. Tah
u-tahu, WC tersebut rame dengan anak kelas tiga. G
ue berdiri bengo ng di tengah-tengah lingkaran yang
mereka bikin. 'Mainan baru gue neh. Kita apain" Kita apa-in"' tan
ya si To pi Merah pro vo katif .
'Gue ada ide,' jawab seo rang anak kelas
tiga. 'Apa"' 'KITA KENCINGIN AJA!' usulnya sambil tertawa.
Satu WC tertawa sambil mengiyakan.
Gue mau ngejerit, 'JANGAN, KAK! SAYA SU-DAH BA
U, KAKKK! SAYA SUDAH BAUUUUU!!!'
Tiba-tiba ada satu suara yang menyelamatkan, Jang
an, mendingan traktir kita semua nasi padang aja di
depan seko lah. Gimana" Beso k"'
'SIAP, KAK' gue menurut. L ebih baik daripada dike
ncingin. Setelah mereka ngeledek-ledekin gue, bel masuk ke
las berbunyi. Waktu istirahat 1 0 menit terasa sepe
rti 1 56,983 tahun bagi gue. Keringet dingin mengas
ahi baju gue. Rasanya tidak bisa diungkapkan denga
n kata-kata. Begitu masuk kelas, Pito menyambut gue dengan tat
apan heran. Gue duduk lunglai di
bangku, dengan tatapan mata ko so ng. 'kenapa lo "' k
atanya. "Gue baru aja mau dikencingin sama temen chatting
gue' MAKIN lama, suasana semakin ho ro r. Demi ke-selam
atan jiwa dan raga, gue pun bo los seko -lah selama b
eberapa hari. Selama gue bolo s itu
12 pula, si To pi Merah dikabarkan mencari-cari gue
ke kelas. Gak cuma si Topi Merah, tapi anak kelas
tiga yang lain juga dikabarkan mencari gue.
Begitu gue masuk kembali, langsung me-rencanakan
matang-matang manuver-manuver pelarian diri gue d
ari anak kelas tiga. Di antaranya: datang agak-agak
telat, supaya langsung masuk kelas. Pulang juga lebi
h cepat. L ayaknya jerapah yang mengalami proses ad
aptasi sehingga lehernya menjadi panjang karena ma
kan daun-daun di pucuk po ho n, gue juga mengalami p
ro ses adaptasi: jalan gue jadi cepet. Fungsibio -lo gi
s tubuh gue berubah untuk mengutamakan keselamat
an diri. Selain jalan jadi supercepet, gue juga sepe
rti punya spider sense. Tahu kan, kalo ada musuh di
deket Spiderman, dia bisa ngerasain bahaya datang
melalui spider sensenya. Begitu pun dengan gue. Kal
o gue ngerasa gaK enak pikir dikiit aja, pasti akan
ada anak kelas tiga yang siap mengincar gue.
Gue juga belajar hal yang paling krusial dalam bert
ahan hidup dari siksaan senio r, Hukum Kabur I: jika
kamu dikejar senio r, kamu tidak perlu berlari lebih
cepat daripada dia. Kamu hanya perlu berlari lebih
cepat daripada temen kamu. Kebenaran hukum ini di
praktekkan sewaktu gue dan kedua temen gue: Reno
dan Hugo , berjalan cepat melintasi lapangan basket
yang dito ngkro ngi anak kelas tiga. Begitu kita meny
eberang, ada satu anak kelas tiga langsung napsu in
gin menarik kita untuk ikutan no ngkro ng. Gue, yang
paling belakang, langsung menyalip Hugo dan Reno .
Hasilnya, urutan kabur jadi terbalik: gue, Hugo , ba
ru Reno yang paling belakang. Reno pun langsung dit
arik sama kelas tiga. Gue sama Hugo berhasil kabur
naik bajaj. 'Reno gimana" Reno gimana"' Hugo berteriak di dal
am bajaj. Kita berdua berasa lagi kabur sewaktu pe
rang Kemerdekaan ketika salah satu teman kita ada
yang baru aja diculik sama o rang Belanda.
'Hugo . Fo kus Hugo . Yang penting sekarang kita sela
mat!' Gue setengah berteriak.
'Tapi, Reno "' Mata Hugo berkaca-kaca. 'Reno bakal
13 diapain"' 'HUGO!!!!! FOKUS! Kita masih punya kehidupan yang
harus kita jalani. Masih ada keluarga yang menunggu
kita di rumah. Masih ada masa depan yang menanti kita. Relakan saja reno , K
awan. Relakan....' 'Di... Dit' Hugo tercekat.
Kita pun berpelukan. Hugo merasa beruntung masih bisa hidup dan ada di
bajaj bareng gue. Perasaan yang segera berubah set
elah gue ngutangin ke dia dulu buat bayar bajaj.
setelah setahun penuh melakukan trik-trik can-tik
agar tidak jadi perkedel, akhirnya gue resmi menja
di anak kelas dua. Ini berarti, gue udah bebas dari
segala siksaan kelas tiga. Setahun berikutnya, gue
naik ke kelas tiga. Ini berarti, gue udah bisa ngerj
ain anak kelas satu. Tapi, ada kekhawatiran tingkat
tinggi yang bisa me-nyita pikiran kita semua: OSPEK
kuliah sebentar lagi.

Babi Ngesot Karya Raditya Dika di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

'Mo ga-mo ga kita gak di-OSPEK yang aneh-abeh, de
h,' kata Hugo . 'iya, moga-mo ga gak kayak pas kita kelas satu dulu
di 70' gue mengamini. 'Kalo gue cuman punya satu harapan' reno menamba
hkan. 'Mo tau gak"' 'Apa"' 'GUE HARAP GUE GAK SEKAMPUS AMA TEMEN BUSU
K KAYAK LO SEMUA YANG BIKIN GUE DIGAMPARIN
WAKTU KEL AS SATU!' Reno kayaknya masih dendam kesumat gara-gara tin
gkah gue sama Hugo sewaktu kelas satu dulu.
'Kalau pun kita nanti sekampus, Ren' kata gue. 'Gue
harap kecepatan berjalan lo sudah meningkat pesat.
' (pict) 14 INGATL AH INI SEBEL UM MEMINTA DIPIJIT
NENEK gue sering banget menyuruh gue untuk leo ih
meluangkan waktu bermain dengan adek-adek yang m
asih pada SD. Katanya, 'Dika, kamu ajak main tuh a
dek kamu. Jangan kebanyakan kerja dan kuliah. Di r
umah kalo bisa sempetin main'
Seperti yang kita ketahui bersama, kita tidak bo le
h membantah perkataan nenek. Seperti yang kita ke
tahui bersama pula, kita tahu sewaktu kecil dulu ka
lau ngebantah nenek-nenek bisa dicubit. Kecuali mu
ngkin nenek-nenek preman Tanah Abang, mungkin dia
udah nendang selangkangan sambil bi-lang, 'Diem lu,
Bajivgan!' 'Edgar (adek gue yang paling kecil) kelas berapa se
karang"' kata nenek.
'Kelas berapa ya" Uhhhh,' gue menco ba mengingat-i
ngat. 'Po ko knya seko lah deh, Nek!'
'Duh, kamu tuh gimana sih. Pesan nenek kamu sempe
tin lah maen sama adek-adek kamu itu. Perhatian se
dikit' katanya bijak. Perkataan nenek ngebekas di benak gue. Gue jadi m
enyadari, gue jarang ngasih perhatian kepada empat
biji adek-adek gue. Gue bahkan, daiem ingetan gue,
gak pernah ngebeliin mereka kado apa pun. Kecuali
Beng-Beng sewaktu Edgar ulang tahun, itu juga abis
gue makan sebelum sempet dikasih ke dia.
Gara-gara perkataan nenek tersebut, gue jadi berni
at tulus nyariin kado buat keempat bijiadek-adekgu
eyangmasih kecil. Berhubung gue o rang yang sangat
pelit, kriteria kado yang akan gue belikan adalah bi
sa dinikmati beramai-ramai. Baju, jelas gak mungkin
dinikmati ramai-ramai. Sedangkan binatang pelihara
an, udah pasti bakalan ngambang di selo kan rumah g
ue beberapa minggu kemudian. Setelah semedi sede
mikian rupa, gue dapet barang yang gue mau: game c
o nso le Nintendo Wii. Bisa dipake ramai-ramai dan t
entunya masih dalam jangkauan harga.
Begitu gue pulang bawa kado Nintendo Wii, adek-ad
15 ek gue langsung ngerubungin sambil bersukacita. Me
reka mengitari gue sambil berputar-putar, layaknya
suku di pedalaman Indo nesia yang sedang mengitari
api unggun. Mereka semua berteriak senang. Ingga-Anggi, adek
kembar gue teriak, 'Makasih, Abang! Makasih, Aban
g!' Yudhita, adek gue yang SMA, teriak 'Abang, tum
ben baik!' Gue merasa keren.
SemiNGGU setelah Nintendo Wii berkutat di rumah,
adek-adek jadi keranjingan maen game. Beberapa da
ri mereka maen Mario Party atau game-game o lahrag
a. Ngeliat mereka bersemangat seperti ini, gue jadi
penasaran pengen ngelawan mereka semua. Kalo mena
ng, gue bakalan dapet status so sial yang lebih tingg
i. kemenangan juga berarti bagi gue untuk melaraskan
pada mereka, siapa yang berkuasa di
rumah ini! Yeahl 'Abang mo maen juga, ah!' kata gue. 'Mo ngelawan s
iapa, Bang"' kata Ingga, adek gue yang kembar. 'Ak
u, Edgar" Siapa"'
Menurut hasil, pengamatan gue selama seminggu ini,
si Edgar adalah rantai yang terlelah dibandingkan a
dek gue yang lainnya. Jadi, gue berencana ngebantai
dia duluan. 'Edgar, kita tanding maen game' gue menantang Edg
ar. 'Ayo , siapa takut' kata Edgar, so to y. Belum menyad
ari apa yang akan menimpa dirinya. 'Maen apa, Ban
g"' 'Maen baseball aja' 'Oke.' Bener aja, maen baseball di Nintendo Wii ngelawan
Edgar ternyata sangat gampang. Edgar, yang tingkat
intelegensianya setara dengan batu kali, tidak berk
utik ngelawan gue. Mulut Edgar cuman manyun menya
ksikan dirinya disiksa dan didera sedemikian rupa.
16 Setiap kali gue memasukkan angka gue akan teriak,
'CUPU1 !' Kalo Edgar membuat kesalahan, gue menge
palkan tangan ke udara, 'CUPU!' Setiap kali Edgar j
o ngko k melepas celana, gue teriak, 'EDGAR, JANGA
N PUP DI DEPAN TV!' Gue ketawa lebar-lebar mengalahkan Edgar. Puas ra
sanya. Hasilnya akhir dari game gue VS Edgar menjadi jela
s: gue menang mutlak dan Edgar kalah dengan terho r
mat. Seperti layaknya Samurai di Jepang yang jika
sudah kalah dan keho rmatannya direnggut, mereka h
arus harakiri. Gue pun bilang ke Edgar supaya dia h
arakiri, agar keho rmatannya tetap terjaga (entah k
enapa kalimat barusan membuat Edgar terlihat sepe
rti gadis desa). 'Edgar, karena kamu kalah, kamu harakiri sana pake
pensil!' kata gue, semangat.
Cupu = Culun punya 'Oke, Bang!' Gue terkejut mendengar Edgar yang be-gitu cepat t
anggap disuruh bunuh diri. Tanpa
ba-bi-bu lagi Edgar mengambil pensil dari atas mej
a belajarnya, lalu berdiri di depan televisi.
Dia lalu memajukan kaki kanan ke depan, dan pemut
ar badannya ke sebelah kiri.
'Nih! Udah!'kata Edgar. "Edgar' kata gue menahan emo si. 'Abang mintanya k
an harakiri... ITU MAH HADAP KIRI. INI BUKAN PE
L AJARAN BARIS-BERBARIS!'
'Harakiri itu apa, Bang"' Edgar malah men-jawab de
ngan balik bertanya polo s.
Gue mo nyekek Edgar pake kabel co ntro ller nintend
o Wii dan baru sadar... ternyata wireless. Tekno lo g
i telah menghalangi gue untuk melakukan hal yang b
enar! Memang, kesalahan ada di gue yang mengharap
kan anak kelas 3 SD untuk mengerti apa yang disebu
17 t dengan harakiri. Setelah Edgar gugur di medan perang, giliran Ingga
yang menjadi lawan gue. Gak belajar dari kesalahan
Edgar, si Ingga menantang gue untuk bermain baseb
all. Gue agak bingung, si ingga dari tadi menjadi sa
ksi kejatuhan Ed-gar kenapa dia menantang main ga
me yang sama" Tidakkah dia belajar banyak dari Edg
ar" 'Oke, Ingga' kata gue, sambil menatap matanya dal
am-dalam. 'Yang kalah harus mijitin yang menang'
'Kalo Abang kalah, berarti Abang harus pijitin aku
ya' 'lye dah' Edgar, setelah puas hadapkiri, duduk di belakang I
ngga. Dari dengus napasnya terasa bahwa Edgar mas
ih dendam. Dengusnya makin lama makin keras. Gak l
ama kemudian, dia men-co lek Ingga dari belakang. D
ia lalu membisikkan kata-kata penyemangat untuk In
gga, berusaha memberitahukan kelemahan-kelemahan
gue. Apakah gue terintimidasi" Oh, tentu tidak... k
an saya ngemil Combantrin (lho "). Gue sih santai aj
a. Mereka gak tahu, layaknya Highlander, sehabis m
engalahkan musuh biasanya gue bakalan tambah kua
t. Ya, sehabis mengalahkan Edgar habis-habisan, gu
e level up menjadi lebih cepat, tangguh, dan ef isien
. Gue adalah Radith 2.0., si Raja Baseball di Ninten
do Wii. Walaupun, gue sangat lemah di kehidupan ny
ata... gue bisa koma tiga minggu kalo ditabrak gero
bak es krim Walls. 'Udah siap, Bang"' kata Ingga, melihat ke arah gue
yang dari tadi mengepalkan tangan sendirian.
'Udah. Abang udah siap, Ingga'
'Ya udah, beneran siap ya"' Ingga terlihat mereme
hkan. 'Sangat. Siap' gue menyunggingkan se-nyum lebar.
Permainan pun dimulai. Gue langsung me-nyapu bersi
h semua pemain Ingga di inning per-tama. Namun, ke
tika giliran Ingga menjadi batter, ternyata dia cuk
18 up jago . Berkali-kali gue hampir di pecundangi. Tapi
, layaknya Naruto yang hampir kalah ngelawan musuh
-musuhnya, gue selalu bangkit kembali. Semangat ti
nggi membuat gue selalu bangkit dari keterpurukan
dan menjadi keren kembali. Gue sadar, semangat tin
ggi ini pula yang menjadi kunci terhadap kemenanga
n gue atas Ingga. Gue gak akan menyerah. De-ngan s
egenap tumpah darah gue akan berjuang melawan ana
k SD ini. MERDEKAAA!!! Gue sempet mikirin cara-cara buat mencurangi perm
ainan ini..., seperti melemparkan.
Mo mo gi rasa jagung bakar ke udara setiap kali Ingg
a akan menang, berharap Ingga akan me-letakkan co
ntro ller lalu melo ncat bak lumba-lumba.
'Ingga, kamu pasti bisa!' Edgar terlihat jelas mend
ukung Ingga habis-habisan. Seharusnya Edgar memb
ela gue, sebagai abangnya yang paling besar. Edgar,
kamu murtad, Edgar. KAMU MURTAD. Habis Ingga, g
iliran kamu. L agi. 'Ingga, kamu bisa gak sih mainnya"' Edgar pro tes m
elihat Ingga yang dari tadi di-o ut-manuver sama gu
e. 'Susah ngelawan Abang tahu' Ingga sewo t sama Edg
ar. Sesungguhnya, gue udah sering hampir kalah sama I
ngga, tapi begitu gue memikirkan pijit gratis sebag
ai hadiah itu... mmmmm... jadi makin semangat. Sete
lah bermain selama 1 5 menit, gue keluar sebagai pe
menangnya. Klaim untuk mengambil hadiah pun langsu
ng gue sampaikan. 'Ingga, sekarang saatnya memijit Abang' gue merap
ikan tempat tidur, mengambil bantal, bersiap untuk
relax. 'Yaaaaah' Ingga manyun. Dia terlihat kesal. 'Biasan
ya aku gak kalah lho .' 'Udah, buruaaann' kata gue sambil merebahkan diri
ke tempat tidur, tengkurep.
Ingga lalu mijitin bahu gue dengan tangan-anak-SDnya.
19 Gak kerasa. Bukannya enak dipijit, gue malah b
erasa kayak lagi di-pencetin jerawatannya. Go ndo k
karena hadiah dipijit gak dapat digunakan secara se
mpurna, gue menuntut lebih.
'Ingga, pijitnya diinjek-injek aja deh, biar kerasa!
' Gue menginstruksikan. 'Yang enak tapi ya, sekuat
tenaga juga bo leh.' 'Tapi, Bang....' 'Udah, injek aja' Ingga menaikkan satu .kaki, bersiap menginjak
'Udah siap, Bang"' tanya Ingga.
'SIAPPPP!' 'Satu....' Gue melemaskan punggung. Yang gue tahu: punggung
diinjek-injek adalah salah satu hal yang paling mem
anjakan di hidup ini. Yang gue gak tahu: berat bada
n Ingga seberat sapi Australia hamil.
'Dua... HIAATT!!!' Ingga menghujamkan kakinya den
gan kejam. 'OEEEEEEKKKKKKK!' Gue mejret.
Belo m selese ngitung, Ingga sudah mengbentakkan k
akinya di atas punggung gue. Hal pertama yang terli
hat di kepala gue: segede apakah kaki Ingga" Hal ke
dua: seberat apa-kah dia sekarang" Gue kesakitan-m
emegang pundak gue sambil meringis. Ingga masih te
rus-menerus menginjak. 'Hah! Hah! Hah!' 'Oek! Oek! OEEKK!!!' Ingga, Abang do sa apa" ABANG DOSA APA SAMA KA
MUUU" Dentuman benda keras tersebut mulai memak
an kekuatan tubuh. Gue pusing. Dunia berputar-puta
r. Ingatan-ingatan masa kecil berulang di kepala gu
e. Gue melihat cahaya di langit-langit.
20 'Bang" Abang gak pa-pa"' tanya Ingga gak peduli sa
mbil terus menginjak-injak punggung gue.
'Kayaknya' jawab gue, 'Paru-paru Abang geser ke s
elangkangan' Ingga adalah Hercules dalam ko stum anak SD. Kuat
banget. Makan apa sih anak ini" Setelah kepayahan,
Ingga akhirnya berhenti menginjak punggung. Gue m


Babi Ngesot Karya Raditya Dika di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

enantang Ingga untuk bermain game kembali. Gue be
rniat sengaja kalah biar gue dapet kesempatan buat
'mijitin' Ingga. SETEL AH kejadian bergesernya o rgan dalam tubuh g
ue itu, gue ketemu lagi sama Nenek. Dia bingung nge
liatin gue yang dari tadi megangin punggung.
'Gimana, Dik" Udah diajak main belom adeknya"'
'Udah, Nek.' (pict comic tidak ditampilkan)
'Tuh, seneng kan. Gak ada yang lebih seneng daripa
da main sama adik-adik.' 'Hahahahaha' gue ketawa garing. 'Iya, hahahahaha.
' Hening. Gue mijit-mijit punggung sendiri sambil berdesah-d
esah. Nenek ngeliatin gue dengan muka keheranan, '
Punggung kamu kenapa, Dik"'
'Hasil kelamaan maen sama adek-adek.'
GUE baca berita ini di koran sewaktu SMA dulu." Di
Masjid Istiqlal, polisi-po lisi ini hebo h. Mereka mem
anggil Gegana, mengo songkan masjid, karena ada bun
gkusan plastik mencurigakan di pelataran masjid. W
aktu itu emang lagi musim bo m. Setelah hebo h mang
gil mo bil Gegana beserta o rang-o rang berhelm hitam
itu, bungkusan tersebut berhasil diamankan. Ternya
ta... ISINYA MARTABAK. Gimana cara-ya mereka bis
a sesalah itu" Kalo pun meledak, yang ada juga o ran
g buru-buru mangap ke atas, berharap kejato han ma
rtabak. Gak bakal ada o rang yang mati karena ledak
an dari sebuah martabak. Gak mungkin ada o rang yan
g cerita, 'Kasihan kakeknya, dia mati gara-gara mar
tabaknya meledak sewaktu lagi dimakan'
21 Beberapa tahun kemudian, gue baca berita yang sam
a gilanya. Di ko ran ada berita yang berisi o rang kaw
in sama ayam mantan pacarnya.
Katanya sih, si Co wo k stres karena diputusin: Deng
an niat balas dendam, dia pergi ke rumah si Cewek,
ngambil ayamnya yang lagi nganggur... DAN DIKAWI
NIN. Udah gila kali ya" Untung tuh cewek gak melih
ara hewan yang aneh-aneh, kayak... hamster. Gue ga
k bisa bayangin o rang kawin sama hamster. Si Hamst
er ngeliat titit si Co wo k aja mungkin udah bilang, '
Papa..., apakah itu kamu, Papa"'
Berita tentang co wo k yang ngawinin ayam ditulis de
ngan gaya yang luar biasa aneh. Di tulisan tersebut,
si Ayam ditulis seo lah-o lah ko rban perko saan bener
an, 'Si Ko rban ditemukan tergeletak setelah digaga
hi o leh lelaki tersebut'. Oh my God, ko rban" Digaga
hi" Semua itu adalah ko sakata yang dipakai untuk m
emberitakan perko saan yang menimpa manusia. Sekal
ian aja repo rternya ngewawancarain keluarga si Aya
m. 'Ibu, apakah dulu si Jagur termasuk ayam yang r
ajin mengaji"' REPORTER, bagi gue, adalah sebuah pekerjaan yang
keren. Superman kalo waktu siang jadi repo rter. Pasti ada
alasennya kan kenapa o rang paling kuat di dunia ini
mau jadi repo rter. Padahal, Superman bisa jadi apa
saja: dia bisa jadi pegulat,
pebasket atau ilmuwan. Tapi tidak, Superman
memilih jadi reporter. Gue jadi terharu.
'Superman itu reporter. Superman itu repo rter.' S
eperti mantra, kalimat tersebut gue
ucapkan berulang-ulang di kepala gue sewaktu gue m
agang jadi repo rter di Metro TV dulu
bareng dengan kalimat pengukuhan diri yang
lain seperti 'Aku gak mungkin gay.... aku gak
mungkin gay.... aku gak mungkin gay').
22 Di Metro TV, gue kerja enam hari, masuk
siang-pulang pagi. Mungkin di Metro po lis, Clark
Kent juga masuk siang-pulang pagi, gue makin
ngerasa mirip sama Superman. Bedanya gue
sama Superman mungkin cuman pas buka baju.
Superrman buka baju dia langsung terbang meluncur
... gue buka baju" Orang-o rang yang ngeliat yang ak
an meluncur. Bedanya lagi, Superman sangat-sangat
kuat, sedangkan badan gue
sangat tidak bertenaga. Gue kalo abis kentut
aja harus tidur siang, memulihkan energi yang terb
uang. Berita-berita aneh juga gue dapet sewak-tu kerja d
i Metro TV. Ada satu berita tentang ancaman bo m d
i sebuah kedutaan. Ternyata, pas ditelusuri, pelaku
ancaman bo m tersebut adalah seo rang cewek yang ja
tuh cinta sama satpam kedutaan. Pas ditanya kenapa
, dia bi-lang, dia ngasih anceman bo m biar si Satpa
m diliburkan. Berita lainnya tentang pesawat yang gak berhasil m
endarat dengan sempurna karena NABRAK KEBO YAN
G L AGI BENGONG. Udah gila kali, ya" Kasihan bange
t si Kebo . L agi menikmati hidup siang-siang, bersan
tai sejenak... tiba-tiba. JEBRET. Ketabrak pesawat
terbang aja gitu lho. Ho w unlucky co uld yo u be" Ud
ah jadi kebo ... matinya gak elit pula.
DART Metro TV gue jadi repo rter buat majalah Buk
une. Bekerja menjadi repo rter majalah berarti gue
punya kesempatan ngewawanca-rain o rang-orang yang
ada hubungannya dengan dunia perbukuan. Seru juga
sih. Pelajaran yang gue dapet di minggu pertama gue me
njadi repo rter hanya satu: telinga gak bo leh budek,
Suatu waktu, gue harus bikin semacam artikel tenta
ng trend anime di Indo nesia. Berbekal semangat rep
o rtase yang sangat tinggi, gue langsung nelepo n ke
23 sebuah majalah A yang memang membahas habis semu
a tentang anime. Salah satu awak redaksinya menya
mbut interviu gue lewat telepo n. Semua terasa begi
tu indah. Gue, sambil menyalakan rekaman di telepo n, bertan
ya, 'Jadi Mbak, anime apa yang lagi nge-trend sekar
ang ini di Indo nesia"'
(pict comic tidak ditampilkan)
'Sekarang mah' kata si Mbak. 'L agi in banget nih...
Prince o f Penis.' 'HAH"' Gue kaget setengah mati. 'Apa tadi"'
'Prince o f Penis' katanya kalem. Ini tidak mungkin.
Apakah kuping gue telah memainkan sihir kepada gu
e" Apakah ini... f atamo rgana kuping" (emang ada git
u") 'Prince o f ,' kata gue. 'Penis"'
'Betul.' 'Ceritanya tentang apa"' tanya gue.
'Cerita co wo k gitu... yang berjuang dalam bermain
penis.' 'Wo wo wo wo wowo w. Bermain penis" Berjuang"'
Berjuang untuk bermain penis. Bo mbastis abis. Anim
e tentang apa ini" Anime tengan persahabatan seo ra
ng anak lelaki dengan penisnya kah" Ataukah bagaim
ana seo rang anak lelaki lagi jalan-jalan ke mall, tib
a-tiba ketemu penis, mereka jatuh cinta...., namun
o rang tua mereka gak setuju" OH MY GOD, anime ma
cam apakah Prince o f Penis itu"!!!!!
Orang Jepang emang terkenal suka bikin yang anehaneh
tapi gue gak habis pikir bisa-bisanya penis dij
adiin anime. Pake bawa-bawa
pangeran (prince) segala pula. Kenyataan ini membu
at gue resah. INI TIDAK BISA DIDIAM-KAN INDON
ESIA DIJAJAH OL EH PENIS JEPANG DAN KITA MA
24 SIH BERDIAM DIRI"!!! NEGA-RAWAN MACAM APA K
ITA" Terus, ceritanya gimana"' kata gue, memancing
'Iya, si Jago annya ada lawannya dalam main penis.
Biasalah.' 'Biasalah"' kata gue dalem hati. Main penis diangga
p biasa" Jangan-jangan gue yang emang kurang gaul"
"Oh, ada lawannya"' kata gue melanjutkan.
'Bisa ya"' 'Bisa Kan emang harus ada lawannya.' 'Harus ada la
wan"' 'Iya, emang Mas gak pernah main penis"'
OW, pertanyaan yang susah untuk di-jawab,' kata g
ue dalem hati. 'Itu lho , Mas,' kata si Mbak melanjutkan. 'Olahrag
a itu. Emang belo m pernah"'
'Oh... TENES"' Gue baru ngeh. 'MAIN BOL A
TENES"' Iya, TENIS. Dari tadi kan saya bilang
TENIS,' Hening. 'Saya kira... kira... ' gue terbata-bata. Bersyukur.
'Kenapa, Mas" Halo " HAL O"'
Ternyata nih mbak-mbak emang kalo nye-but "te" te
rdengarnya kayak "pe". Anjrit. Gue malu banget. Mu
ka gue langsung merah. ASEEM-MMMM! Yang bego ya
ng mana nih, gue atau dia sih sebenernya. Pantesan
aja dia ngo mo ng maen penis maen penis segala. Nany
ain gue pernah maen penis apa gak. Gue ngerasa go b
25 lo k banget. Gak bisa dibayangkan kalo tadi gue jawa
b dengan apa adanya, 'Iya, Mbak. Aku su-kaaaaaaa s
ekali main penis' Begitu nutup telepo n, gue ketawa pasrah. Tau kan,
jenis ketawa yang saking gak ngerti mo ngo mo ng apa
jadi ketawa bersif at pasrah. Hhh-hhh... hhhhhh... h
hhh.... SEMENJAK saat itu gue berusaha untuk bersikap kr
itis dalam melakukan interviu. Apa pun gue dengerin
dengan sungguh-sungguh. Gue gak mau kejadian peni
s sebelumnya berulang kembali. Hanya keledai yang
jatuh ke dalam lubang yang sama dua kali.
Tugas gue selanjutnya adalah membuat artikel tent
ang majalah dinding di seko lah-sekolah. L iputannya
harus mendalam dan bagus da-lam penyampaian. Gue
langsung mencari SMA unggulan yang bisa gue wawan
carain. Ko rban pertama jatuh pada SMA 68. Masalah
nya cuman satu gue gak tau no mo r telepo nnya. AHA.
Untung gue cukup pintar, gue nelepon 1 08 lalu
dari mbak-mbak o perato r gue mendapatkan no mo r se
ko lah yang jadi inceran gue. Dari situ, gue langsung
nelepo n SMA 68. 'Halo,'sapa gue. 'Iya, halo ' jawab ibu-ibu di seberang sono . 'Maaf ,
Bu. Saya dari majalah Bukune, saya mau nanya-nanya
sedikit tentang majalah din-ding. Saya bisa bicara
dengan siapa ya, Bu";
'Oh ya, dengan saya saja' kata si Ibu, pede.
Bo Ieh juga nih emak-emak satu. Tapi, gue berkeyak
inan lebih baik ngo mo ng langsung sama anak murid s
eko lahannya aja. 'Oke, Bu' kata gue. 'Tapi mungkin saya lebih baik b
icara dengan anak kelas dua-nya bisa" Mungkin yang
ngurus majalah dindingnya langsung"'
'Oh, anak kelas dua-nya sudah pulang tuh, Mas.'
Gue ngeliat jam. 26 Udah pulang" Perasaan masih pagi.
'Emang lagi pulang cepet ya, Bu"' tanya gue lagi.
'Gak. Emang tiap hari pulang jam segitu.'
Seko lah yang tidak biasa, pikir gue dalem hati.
'Oke, Bu. Mungkin bisa dengan anak kelas tiga-nya"
' 'Anak kelas tiga-nya juga udah pulang.'
Ya ampun. SMA 68 kan seko lah unggulan; mungkin ga
ra-gara ini seko lahnya jadi dipulang-in cepet-cepet.
Hmmm, bo leh juga. Gue gak tau mo ngo mo ng apa. Tap
i insting jurnalisme gue harus gue kerahkan saat ini
juga. Gue gak bo leh menyerah. Aha, gue minta ngo br
o l sama guru Bahasa Indo nesia aja. Pasti tuh guru b
isa cerita dikit so al majalah dinding sekolah.
'Kalo sama guru Bahasa Indo nesia-nya bo leh"'
'Oh, Mas. Di sini gak ada guru Bahasa Indonesia,' s
ahut si Ibu. 'Ko k bisa gak ada, Bu"' 'Iya, satu guru
ngajar banyak pelajaran.' 'L HO"' '
Seko lah macam apa ini" SMA ko k kayak gini. Tapi, g
ue mikir ulang lagi. Kelas dua dan tiga udah pulang..
. satu guru banyak pelajaran... jangan-jangan.
Bu, ini SMA 68 bukan"'
Mas. INI MAH SD 68! BUKAN SMA!'
Telepo nnya gue matiin. Setelah telepo n gue matiin, gue ngeliatin gagangny
a lagi. Ngeliatin nomor salah yang diberikan o leh 1 0
8 dan teriak sepenuh hati, 'SIA-L AAAAAAAANNN!!!
' Giliran kuping gue udah beres. Malah 1 08 salah ng
asih no mo r. Kampret Kampret. Do bel kampret
Kalo udah gini, gue gak bakalan mau nge-lanjutin ni
at gue jadi jurnalis: Gue gak bakalan bisa jadi jurn
alis perang. Gue udah kebayang, dengan tingkat ked
o do lan gue yang tinggi itu, kalo gue jadi jurnalis pe
rang, mungkin baru turun dari pesawat aja udah mat
27 i. Bukan karena ditembak lawan, tapi kejerat tali ka
mera sendiri scan by: blackpaper PANDUAN SINGKAT MENGHADAPI CEWEK
Sampai detik ini gue masih sangat tidak me-ngerti
cewek. Padahal, gue udah cukup lama hidup dan berh
ubungan dengan cewek. Ter-nyata, itu gak cukup bik


Babi Ngesot Karya Raditya Dika di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

in gue-bisa menjawab satu pertanyaan besar yang m
asih ada di kepala gue sampai sekarang: bagaimana c
ara memaha-cewek seutuhnya"
Cewek itu makhluk yang sangat gak mu-dah untuk di
tebak. Terutama cewek yang lagj PMS (Pre-Menstru
asi Sindro m). Menurut gue, PMS adalah alasan paling ultimate unt
uk cewek-cewek. Cewek bisa meng-gunakan PMS seba
gai alasan yang sif atnya per-misif ketika mereka m
elakukan kesalahan apa Co nto hnya seperti ini: 'Maa
f yah, Sayang, aku kemarin galak, kan aku lagi PMS.
' Sayang, maaf , aku kemarin bentak kamu,kan aku lagi
PMS.' 'Maaf yah aku ngelindes adek kamu pake mo bil. Kan
lagi PMS!' Itu baru co nto h kecil bagaimana susahnya memaham
i cewek. Paling susah lagi, justru ketika berada dal
am situasi dilematis ketika menghadapi seo rang cew
ek. Kita semua pernah mengalaminya, situasi seperti
mengajak cewek kenalan sampai pada cara ngapel pe
rtama kali ke rumahnya. Jangan khawatir, gue sudah lumayan banyak makan p
engalaman pahit-manis dalam menghadapi cewek. Oke
, ralat dikit, mungkin pengalaman pahit-pahit. Tapi
jangan khawatir, pengalaman gue sebagai penulis bu
ku panduan tidak diragukan lagi. Gak percuma gue s
ukses membuat buku-buku panduan yang bestselling,
seperti Panduan Praktis Aborsi dengan Sumpit, Pand
uan L engkap Jadi Co wo k Playbo y Tanpa Harus Kena G
ampar, dan Bo ys' Guide: Bagaimana Cara Memutuskan
28 Cewek Kamu Jika Ternyata Dia Seo rang L aki-L aki.
Di bawah ini adalah situasi dan so lusi yang kamu ha
rus lakukan agar cewek yang kamu hadapin jadi suka
atau malah betah sama kamu. Tulisan di bawah ini t
elah dico ba dan dijamin' berhasil (sayangnya, 80% o
rang yang menco ba tulisan ini masuk rumah sakit jiw
a, sisanya... bunuh diri. Oh well, shit happens!)
(pict tidak ditampilkan) SITUASI: Ngajak Kenalan Pertama Kali
Kamu sedang berada di kantin seko lah Kamu duduk-d
uduk sambil ngangkang, cekakak-cekikik sambil dike
rubutin cewek, tiduran Sambil kipas selangkangan (i
ni sebenernya di kantin atau abis sunatan sih").
Intinya, kamu sedang di kantin dan sedang menikma
ti makanan kamu Sendiri, sampai akhirnya... wuss! T
erlihatlah seo rang cewek cakep temen satu Seko lah
yang kamu tidak kenal Sedang berjalan dari kejauha
n. Kayak di f ilm-f ilm, rambut panjang tuh cewek ter
urai sempurna dengan gerakan lambat Kamu berasa l
agi main di f ilm ABG zaman sekarang.
Kamu ngeliatin tuh cewek berjalan ke abang batago
r. Dia Sendirian. Dia baru saja memesan satu po rsi
batago r. Apa yang akan kamu lakukan" Apa yang har
us kamu perbuat" Semua sendi dalam tubuh mengisya
ratkan kamu untuk nyamperin dia Segera dan ajak di
a berkenalan. Tapi ko k rasanya takut banget, ya"
SOL USI: Mengajak cewek kenalan Sepertinya jadi pro blem pa
ling utama bagi semua co -wo k. Saran gue simpel aja:
ingatlah kalau ce-wek suka dipuji Ya, mungkin berbe
da dengan anggapan o rang-o rang pada umumnya, ce-w
ek ternyata sangat suka dipuji. Jadi, yang harus ka
mu (akukan ketika berada dalam situasi di atas adal
ah: pujilah. Pujilah sepuji-pujinya.
Kama samperin tuh cewek yang lagi batago r.
Sepiring batagor baru saja berpin-dah ke tanganny
a. Pelan-pelan, bergelaklah perlahan ke belakangny
29 a, lalu tepuk pundaknya. Begitu dia nengo k ke arah
kamu, tegakkan badan kamu, dan berkatalah dengan
penuh pujian, 'Hai cewek! Batago rnya bagus!'
'Hah"' Biasanya respo n cewek-cewek akan seperti
tu. Wajar ko k. Jika dia melihat kamu dengan tatapan bingung, lanj
utkan pujian kamu dengan lebih liar, 'Gila! Bagus ba
nget batago rrnya! Aku gak pernah melihat batago r s
ebagus itu!' L alu lihat abang penjual batago r, dan p
uji ia juga (si Cewek akan takjub melihat kamu yang
murah pujian). 'wOw! Abangnya juga bagus. Mukanya
gak mirip batago r. Biasanya pedagang batago r punya
wajah cenderung mirip batago r! WAw!'
Ketika memuji di atas, Sertakan gaya ci-luk-ba Mai
ssy dengan kedua jari telunjuk diacungkan ke depa
n. L ihat reaksi si Cewek, lalu minta no mo r telepo nn
ya. SITUASI: ADA ORANG GIL A Kamu pertama kali ngapel ke rumah ge-betan, kamu
ditinggal sebentar. L alu tiba-tiba di depan pintu da
tang seo rang wanita paruh baya membawa bungkus pl
astik. Kamu kaget. Karena dia lusuh dan ma(em-ma(e
m bawa bungkusar plastik, o tak kamu berpikir, 'Wah
ada o rang gilc nih'. Situasi akan menjadi sangat tid
ak enak jikc tiba-tiba si Orang Gila Ibu-ibu ini mai
n masuk ke rumah menjadi So k akrab dan bertanya t
entang hal pribadi kamu dan si Gebetan kamu. Kamu.
karena trauma pernah digigit o rang gila, gak berkut
ik sama sekali. L alu, si Ibu-ibu Gila malah bertanya-tanya, Udah b
erapa lama kenalnya" Rumahnya di mana" Bapaknya k
erja apa"' Tentu sangat gak nyaman kalau ada o rang gila yang
bertaya-tanya kepada kamu seperti di atas. Nah lh
o , apa yang harus kamu lakukan"
SOL USI : Ambil sapu yang paling dekat dengan tempat kamu d
uduk, dan usap-usapkan ke mukanya sambil berseru,
'Husl Hus!'. Semua o rang biasanya bakalan megap-m
egap kalo ada sapu nangkring di muka mereka, L alu
kamu cecer si Ibu-ibu Gila dengan -pertanyaan, 'Ud
30 ah lama gila" Kenapa gak, sembuh-Sembuh"' Biasany
a mereka kaget Ditanya seperti ini lalu tidak menja
wab. cecer terus, 'Kenapa diem ajal Bi-ngung Jawabnya"
HAH"!' L o j gebetan kamu dateng dan berkata. Eh, Mama ud
ah balik dari warung !' SITUASI: GEBETAN NYANGKAIN KAMU TUKANG PA
RKIR Kamu sudah mengincar si Cewek, primado na seko lah
kamu selama 2 tahun, G bulan, dan 3 hari, tapi kamu
gak pernah bertegur sapa sama sekali dengannya. M
ungkin, kecuali sekali. Waktu itu kamu gak sengaja
ngejiat si Cewek sewaktu dia mau mundurin mo bilnya
di mall Antusias karena bisa ketemu si Cewek di (ua
r seko lah, kamu ban-ttiin dia mengeluarkan mo bilny
a dari belakang. Sewaktu Semua beres, si Cewek membuka kaca mo bil
nya, kamu kira dia akan menyapa; eh gak taunya dia
mengeluarkan Selembar uang Seribuan. Kamu dikira
tukang parkir. Salah Sendir' iseng jalan-jalan ke m
all bawa priwitan. Agak malu, kamu mengejarnya dan mengetuk kaca mo
bilnya, yah gimana pun juga kamu ha-rus memberitah
u dia kalau kamu bukan tukang parkir.
Setelah itu, si Cewek membuka kaca mo bilnya dan b
erkata, 'Maaf , kurang ya Bang"' Dia lalu memberika
n Selembar uang ribuan lagi dan buru-buru pergi. Se
telah malamnya kamu gagal bunuh diri (belum Sempe
t mati udah ketahuan sarna orang-o rang; salah send
iri kamu nyo ba minum Baygo n di angko t), kamu malu
ketemu si Cewek di eko lah lagi Apa yang harus kamu lakukan agar semua
nya baik-baik saja" SOL USI: Co ba bunuh diri lagi. 31 SITUASI: PENEMBAKAN YANG GAGAL
Kamu udah mempersiapkan antuk hari ini, hari pene
mbakan. Kamu mantap, kamu kuat, kamu
sehat. Kamu bahkan udah dua kali disuntik di do kte
r hewan. Kamu lalu menghampiri si Cewek, yang udah
lama kamu taksir itu. Segala peralatan nembak udah
kamu siapkan. Rencananya, ngikutin acara penembaka
n gila yang ada di katakan Cinta, kamu bakalan nemb
ak dia sambil ko pro l di depan. Gak jelas, apa tujuan
nya, sebenarnya. Tapi kamu tahu itu akan terlihat s
angat keren. begitu di depan muka dia, kamu nyalain
petasan Sekali untuk dapetin perhatiannya. Be-gitu
dia udah mangap ke arah kamu (kaget karena tiba-ti
ba ada petasan, kita sebut ini Sebagai sho ck therap
y), kamu langsung ko pro l sambil
eriak, 'MAU GAK KAMU JADI CEWEK AKU!' Sempurn
a. Pendaratan kamu Sempurna. Teriakan kamu lantan
g. Saking senangnya, kamu ko pro l Sekali lagi.
L alu si Cewek ngelatin kamu, dan berkata, 'Maaf . G
ue gak mau sama elo .' Mampus. Apa yang harus dilakukan"
SOL USI Cewek sangat gampang berempati. Mereka adalah ma
khluk yang lemah terhadap go daan. Jadi, kamu harus
bisa membuat mereka merasa kasihan. Mulailah meng
arang-ngarang cerita yang membuat mereka iba dan
pada akhirnya memutuskan untuk jadi pacar kamu. C
o balah untuk ko pro l terus-menerus Sambil menjerit
sekeras-kerasnya dan menangis, 'Kamu gak tahu, apa
" AKU PUNYA KUTIL DI TETEKU!!! KUTIL Di TETEKU
UU!!!! KATA DOKTER, HIDUPKU TINGGAL SATU BUL
AN L AGI!!!!' Biasanya kalo udah kayak gini mereka akan iba (dita
mbah lagi kalo kamu Sempet
acting guling-guling sambil nangis. Oh ya, hati-hati
sebelum guling-guling pastikan gak ada go t di deket
kamu. Jangan ulangi kesalahan yang gue lakuin). Jaw
aban yang biasanya timbul setelah ini, mata si Cewe
k akan berkaca-kaca, dia akan berkata, 'Aku gak ta
32 hu. Maaf . Ai laf yu' Dapet cewek, deh! SURUP-MENYURUP KESURUPAN mungkin satu-satunya situasi di mana g
ue sama sekali gak tau harus ngapa-in. o rang yang k
esurupan dipegangin salah, ditenangin salah, buka c
elana salah (ya iyalah, ngapain juga juga o rang kesu
rupan malah buka celana")
Salah satu situasi yang paling gue jtakut-kan dalam
nge-date adalah kalo si Cewek ke-suripan. Itu bakal
an ngubah moo d nge-date bener-bener tuh. Bayangin
aja kalo udah jalan ke mall, no nto ilm, nganterin
dia pulang ke rumah, siap-siap mau ciuman... begitu
tinggal dicium tiba-tiba dia kesurupan. Aku sayang
kamu...,' 'Aku ju...,' dia hendak menjawab, lalu ma-tanya jad
i putih. 'AARGGHHH!! MATI!!!!! SEMUA MANUSIA M
ATI!!!! L UCIFER BERKUASA!!!' 'Uh.... Oh.... Allahua
kbar. Sayang" Allahuakbar"'
'AAARRGHHH! JADILAH BAPAK DARI ANAK IBL IS I
NI"!!!!! 'Bo -bo leh juga.' Gimana gak ilf il" L UCUNyA, gue lumayan sering ngeliat o rang kesurup
an. Waktu itu pas lagi Maghrib. Si Mbak Minah, pem
bantu kita yang paling baru, tidur siang sebentar di
kamar tamu. Satu hal yang dia gak tahu, kamar pemb
antu itu udah lama gak ditempatin.
Begitu azan Maghrib selesai, Mbak Minah ke luar da
ri kamar pembantu, lalu duduk di so f a di depan tele
visi. Gue yang lagi no nto n tipi agak kaget juga ama
keberadaan Mbak Minah yang diem dengan tatapan lu
rus. Gak berapa lama kemudian, dia menangis, 'Mana... T
ati... mana... Tati....' 33 Tati" Siapakah Tati" Oh, gue baru inget. Dia pemba
ntu gue yang lama, yang udah keluar dari rumah kita
. Kenapa dia nyariin"
Dia menangis lagi, 'TAAATIIIIIII'
Matanya menjadi putih. Rambutnya menjadi hitam (k
alo yang ini, emang dari lahir kayaknya). Dia kejang
-kejang. Badannya meregang seperti po sisi mau kaya
ng. Ingus keluar dari hidungnya. Dari pantatnya kel
uar tiga eko r iguana. Oke, yang so al iguana gue bec
anda. Dia lalu ngejerit lagi, 'TAATIII!!! MANA TATI
I"!!!!!!!!!' Dia lalu menggumam dengan bahasa-baha-sa aneh, '
Muhhahaha. Muha. Hahaha. TATI!!!!!' Gue shock.
kehebo han mahadasyat ini terdengar o leh adek-ade
k gue yang lagi pada ngumpul di kamar. Mereka semu
a langsung tergo po h-go po h
nyamperin gue dan Mbak Minah. Ami, pembantu gue
yang satu lagi dateng dengan muka bingung. Kita se
mua berkumpul. Seperti meno nto n live f ilm ho ro r, ki
ta mangap. Gue sempet mau bikin po p corn, tapi ternyata di rumah lagi gak
ada jagung. Si Ami ngelitin mata Mbak Minah, setelah
menganalisis keadaan yang terjadi di depan


Babi Ngesot Karya Raditya Dika di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mata kita dia menyimpulkan dengan bijak,
'Kayaknya, dia kesurupan.
'WAAAAAH,' kata Ingga, Anggi, gue berbarengan. S
eo lah-o lah kesurupan adalah saat
di mana Naruto menang ngelawan musuh bebuyutanny
a. Kesurupan itu apa sih"' Edgar, adek gue yang paling
kecil bertanya. 'Kemasukan setan, Gar' jawab Ingga, adek gue juga
34 'Iya. kemasukan setan' Ami membenarkan. 'Jadi ada
setan di dalem dirinya Mbak Minah.'
'Setannya mengo ntro l tubuhnya, Gar' tambah gue.
'Jadi, ada setan di dalam tubuh Mbak Minah"' tany
a Edgar. 'Iya' 'WAAAAAH' Edgar kagum. 'Ko k bisa ya, Bang"'' Ingga berdecak-decak.
'INI BUKAN WAKTUNYA BUAT KAGUM!'
Ami langsung mengambil alih keadaan. Dia megangin
tangannya Mbak Minah yang lalu sekuat tenaga mero
nta-ro nta sambil meneriakkan kata-kata aneh. Gue,
karena takut, gak tau mau megang apaan. Sementara
Edgar, yang so k berani tapi setengah mati mau ping
san, malah so k-so kan megang rambutnya Mbak Mina
h. Gak jelas mau ngapain. Edgar, o rang ini lagi kesu
rupan, bukan minta disisirin.
'Sadar, Mbak Minah. NYEBUUTT!' Ami berusaha men
yadarkan. 'Mbak, kayaknya percuma deh' kata gue.
'Dari tadi manggilin Tati, kayaknya ada o rang yang
ngirim setan buat Tati, tapi malah nyampenya ke Mb
ak Minah, deh, Bang' jelas Ami.
'Adududuhhh' gue kebingungan. 'Ko k bisa jadi begin
i sihhhh.' 'Santet kayak gini biasa, Bang' jawab Ami.
Di saat seperti ini, Ami seperti seo rang expert dal
am masalah surup-menyurup.Ngo mo ng-ngomong soal e
xpert, di saat seperti ini juga, se-harusnya ada no
mo r pemburu hantu yang bisa dihubungin. Apa kek...
1 -800-PEMBURUHANTU gitu. ngebayangin gue bisa m
35 anggil tim pemburu hantu ke sini, mereka dengan pa
kaian hitam-hitam matching ngedo brak pintu rumah
sambil bawa-bawa bo to l. Setelah masukin setannya
ke dalam boto l, mereka ngeliat Edgar
dan sadar... ada setan yang lebih berbahaya
lepas di dunia ini. Mereka pulang ke rumah,
bawa tangki mo bil sedo t tinja yang ko so ng lalu
masukin Edgar ke dalamnya. Dunia kembali
aman dari ancaman iblis. Mbak Minah semakin menjadi-jadi. Tubuhnya semaki
n susah dikendalikan o leh kita bertiga (Gue megang
tangan, Ami megang, kaki,
Edgar megang rambut -tetep gak ngaruh).
L alu tiba-tiba, lngga berkata, 'Pencet idungnya, Ba
ng.' 'Apa"' 'idungnya,' lngga meyakinkan. 'Aku pernah baca di
mana gitu, pencet aja idungnya' 'Tapi, Ngga"'
'ABANG! PENCET IDUNGNYA SEKARANG!'
Edgar memerintah gue. Daripada kehilangan nyawa, gue ikutin
saran Ingga. HAP! Gue pencet idungnya Mbak
Minah. Kita semua terdiam untuk beberapa
saat. Semua menunggu ef ek yang datang dari mence
t idung o rang kesurupan. Apakah setannya akan kelu
ar" Apa yang akan terjadi setelah ini"
Ternyata, gak ngef ek. 36 'Ko k nggak ngaruh"' tanya gue.
Ami, yang emang expert so al kesurupan, langsung te
riak, 'YA IYAL AH!!!! JEMPOL KAKINYA TAU YANG D
IPENCET, BUKAN IDUNG!' Ingga sialan. Dia salah ngasih inf o rmasi. Jelas aja
gak ngaruh. Bukannya setannya keluar, malah Mbak
Minah jadi bengek. Gue langsung mencet jempolnya
Mbak Minah. Eh bener, pas jempo lnya dipencet, si M
bak Minah langsung teriak SANGAT HISTERIS. Gara
-gara teriakannya itu, adek-adek gue pada po ntangpanting
lari mencar ke sana kemari. Edgar melepas
rambut Mbak Minah, lalu lari ke kamar mandi sambil
nyuruk ke cucian bekas. Ingga kabur jato h-jato han
ke belakang so f a. Anggi lari sambil ngeso t. Yudhit,
adek gue yang paling gede, pergi ke travel agent, m
esen satu tiket Adam Air, dan berlibur ke Bali. Oh
gak, Yudhit, ngum-pet di kamarnya.
Gak berapa lama kemudian, Mbak Minah membuka ma
tanya dan berkata, 'SEMUANYA...
(pict comic tidak ditampilkan)
DI SINI UDAH MATI! UDAH MATI! HANYA SAYA YA
NG MASIH HIDUP!!!' L alu, Mbak Minah, tergeletak lemas.
Gue bengo ng, sho ck menatap itu semua.
Gak lama kemudian, nyo kap pulang dari kanto r. Begi
tu dia tahu apa yang terjadi, dia membawa Mbak Min
ah ke mo bil untuk diantar ke rumah sakit. Gue gak p
ercaya dengan apa yang gue dengar. Rumah sakit" Ke
napa ada o rang kesurupan dibawa ke rumah sakit" U
ntuk tambal gigi" Untuk ngo batin diare" Ketemu do k
ternya mo bilang apa" 'Do k, begini... si Minah... kes
urupan. Resepnya apa yah, Do k" Di rumah sih, saya
sudah kasih minum Kalpanax... '
Keeso kan harinya, nyo kap memanggil "o rang pintar"
ke rumah. Orangnya emang pinter banget sampai dia
bisa ngerjain PR matematika-nya Yudhit.
Si Orang Pinter mendatangi Mbak Minah, memeriksa
37 nya dan berkata, 'Wah, ini sih dia ditenun'. Tenun"
Berarti disantet. Si Orang Pintar tersebut lalu men
aruh tangannya di atas kepala Mbak Minah, dan tiba
-tiba mengeluarkan paku dari kepalanya. Wo w. Magic
. Gak mungkin Deddy Co rbuzier bisa ngelakuin hal s
eperti ini. Orang ini, bener-bener magic. Paku yang
dikeluarkan dari kepala Mbak Minah dikasih ke nyo k
ap. Dari nyo kap, dikasih
ke tangan gue. Sambil menimbang-nimbang
paku, insting gue jalan. Kalo dari kepala
si Mbak Minah bisa keluar paku setiap kali dia
kesurupan, gue bisa mulai jualan paku untuk
menyambung hidup. Syukur-syukur kalo ada
yang kesurupan lagi bisa keluar semen. Gue
bakalan bisa bikin usaha ko ntrakto r sendiri.
Setelah dikunjungi si Orang Pintar, Mbak
Minah gak pernah kesurupan lagi. Namun,
lucunya, pas ditanya tentang apa yang dia inget
selama kesurupan, gak ada satu pun hal yang
dia bisa ceritakan ulang.
'Emang aku diapain aja sih pas lagi kesurupan kema
ren"' katanya. 'Diapain aja ya... yang paling aku inget"' jawab gue
. 'Iya.' 'Yang jelas sih, idungnya sempet dipencet'
'Idungku dipencet"' Dia setengah berteriak sambil
memegang hidungnya, takut berubah jadi berbentuk
jamur. 'Terus, diapain"' 'Kita bawa ke...,' kata gue sambil berdehem.
'Rumah Sakit.' Mbak Minah diem. Dalam hatinya dia berpikir, dia kesurupan di keluar
ga yang salah. GOSIP 38 KAYAKNYA, cuma di Indo nesia acara go sip diper-lak
ukan seperti acara peringatan kematian. Ini yang bi
asanya ada di acara go sip: presenternya
ngo mo ng seo lah-o lah berita yang dia katakan
bener-bener penting. Dengan backgro und item dan s
erem, badan si Presenter berdiri tegap
mengarah samping. Tatapan tajam mengarah ke kame
ra lalu berkata dengan suara yang
dibuat-buat berat (atau emang dulunya co wo k"
emmm), 'Pemirsa. Apakah ini berarti Maia ahmad ak
an melupakan cintanya yang sudah terjalin lama itu"
Apakah ini berarti, cinta suci ini akan berhenti kar
ena pihak ketiga" Apakah pernikahan, lembaga yang
sakral itu, akan pu-tus di tengah jalannya"' L alu ti
ba-tiba muncul liputan tentang Maia Ahmad dan sua
minya itu. Penting abis. Co nto h lain, bulan Ramadhan yang lalu gue no nto n g
o sip tentang Bams yang putus sama Nia Ramadani. Pr
esenternya bilang, 'Setelah putus, ini berarti mere
ka tidak akan memadu kasih di bulan Ramadhan ini,
Pemirsa. Di bulan suci ini, cinta mereka tidak lagi b
ersama. Mereka akan menjalankan ibadahnya masingmasing'
si Presenter diem bentar, lalu melanjutkan
penuh penekanan, 'Sendirian.' Setelah ngomong git
u, muka si Presenter nunduk dikit ke bawah, bibirny
a dimajuin, seo lah-olah neneknya mati dimakan jera
pah. Dramatis abis. Bukan gak mungkin kalo suatu saat pe-nyanyi-yang-d
adadam-dadadam-itu go public untuk ngelepas kacam
atanya, si Presenter Go sip itu akan bilang, 'Ini mo m
en besar bagi masyarakat Indo nesia, Pemirsa. Siara
n langsung pelepasan kacamata penyanyi-yang-dada dam-
dadadam-itu, live dari L apangan Banteng. Bersi
aplah Pemirsa, ketika melihat sebuah kacamata hita
m terlepas dari muka ro cker paling terkenal di Indo
nesia. Ini mo men besar. Kita akan tahu, Pemirsa, ap
akah memang pupilnya bentuRnya seperti kacang med
e. Selamat menyaksikan.' L alu ketika siaran langsung tersebut, kacamatanya
39 dilepas, dan ternyata laser pun keluar dari matanya
membunuh o rang-o rang yang sedang meno nto n. Mama
L aurent lalu ke luar sambil mengangkat tangan dan
berteriak 'Saya sudah peringatkan jangan, sekarang
... kalian telah membuka gerbang ke dunia lain!!!!
Tidaaaaaaaaak!!!!!' Manusia pun terbang seperti inai-inai. Gunung mele
tus. Do sa dan pahala ditimbang. Kia-mat besar terja
di. Akhir dari kehidupa ana.
Salah satu keuntungan jadi penulis adalah jauh dari
go sip. Iya, sebagai penulis, karya kita dibaca o rang
banyak. Iya, banyak orang yang ngo mo ngin buku kit
a. Tapi, di Inf o tainment, jarang ada penulis yang di
go sipin aneh-aneh. Gak pernah kita lihat ada berit
a, 'Pemirsa, Sujatmo ko , penulis buku bestseller Ber
tanam Cabe dalam kanto ng ini akan segera menggugat cera
i istrinya... yang ternyata adiknya sendiri!'
L alu ada lapo ran persidangan si Penulis. War-tawan
-wartawan nyatro nin rumahnya. Ternyata si Penulis
pema o to bugil dengan background perkebunan cab
e sebelum terkenal. Yang gitu-gitu deh.
Penulis juga gak pernah masuk acara go sip kalo Mer
eka menikah. Siapa yang peduli penu-lis mana kawin
sama siapa" Gak seru. Meskipun penulis benar-benar
gak menarik untuk digo sip-kan. Gue pernah.
Semuanya bermula pada semester V kuliah di RSIP
UI. Di semester ini, setiap hari Senin, gue di-ajar ama
Saef ullo h Fatah, pengamat po litik
beken yang tulisan-tulisannya sering no ngo l di Ko m
po s halaman depan. Hebat, pinter banget o rang itu.
Beda banget sama gue. Kalo Mas Eep biasa nulis di K
o mpas, gue biasa makan ko mpo s.
Mas Eep ngajar mata kuliah L embaga Eksekutif dan
Biro krasi. Jangan tanya gue kuliahnya tentang apa,
40 satu-satunya yang bisa gue jelasin adalah presiden
kita yang sekarang adalah Bapak Susilo Bambang Yu
dho yo no dan menggoso k gigi dengan pasta gigi ber-f
luo ride bisa menghindarkan kita dari gigi berluban
g. Kelasnya lumayan gede, materinya sebenernya me
narik banget, gaya ngajarnya asik pula (dia pake Ma
chinto s item yang seksi abis buat presentasi), dape
t do sen selebritis kayak gini adalah salah satu untu
ngnya kuliah di UI. Gue adalah o rang yang sangat mo o d-mo o d-an. Suatu
Senin, entah kenapa gue lagi gak mo o d kuliah. Bawaa
nnya pengen bo lo s, bo sen banget. Gue ngeliat ke ja
m tangan, kelas berakhir masih setengah jam lagi. G
ue dari tadi duduk cuman gambar-gambar aja di kert
as. Saking bosenhya, gue memutuskan untuk minta iz
in pulang cepet. Nah, yang jadi masalah tinggal izinnya aja. Kalo gu
e bilang, 'So ri, Mas Eep, saya lagi bo sen' Bisa-bisa
gue gak lulus. Ato kalo gue bilang, 'Mas Eep, saya m
o Eek'. Nanti dikira gue ho bi eek. Gue memutar o ta
k, dan baru inget kalo tante gue baru aja ngelahirin. Aha, alasan yang bag
us. Gue bilang aja gue mau dateng jenguk tante gue
di rumah sakit bersalin. Bukankah biasa datang men
jenguk kerabat yang sedang


Babi Ngesot Karya Raditya Dika di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

melahirkan" Mas Eep bercerita tentang materi sambil menunjuknunjuk
presentasi yang dia siapkan.
Setelah melaskan sedemikian rupa, dia ber
bicara ke kelas, 'Ada yang mau bertanya"'
Gue mengacungkan tangan. 'Ya"' Mas Eep ngeliat ke arah gue. ,
Bukannya bertanya, gue langsung maju ke depan. tas
co kelat Puma gue selempangin ke samping. Muka gue
mantap. Mas Eep terlihat kaget. Gue mendekati dia
perlahan, lalu berdiri di sampingnya, siap-siap berb
icara. 41 'Kenapa"' Dia nanya. "
Sambil berbisik pelan, gue bilang, 'Mas, saya minta
izin. Tante saya melahirkan.'
'Apa Maaf "' tanya Mas Eep. Gak kedengeran
Sambil menutup mulut ke samping, gue bi-lang, "Mel
ahirkan, tante saya. Saya minta izin.' Spo ntan Mas
Eep berkata, 'AH! OKE ,OKE,
OKE!' Tak disangka-sangka, Mas Eep tiba-tiba me-rangkul
pundak gue dan berkata, 'Terima kasih, ya sudah da
tang.' 'Uh, uh' gue kago k. 'Iya, Mas.'
Bengo ng sebentar, gue masih gak percaya Mas Eep r
eaksinya sampai segitunya. Gue sam-pe ditepo k pund
aknya. Gila, baik banget do sen ini. Mas Eep adalah
panutan gue kalo mau jadi do sen nanti. Mas Eep adal
ah ido la baru gue! Mas Eep, bagi seratus ribu do ng!!
! (lho ") Masih agak canggung, gue buru-buru ke luar kelas.
Jadi gak enak hati udah ngebo o ngin dia begini. Peng
en rasanya gue balik lagi ke dalem kelas dan bilang,
'So ri pren, tadi cuman becanda.' Tapi gak jadi. Gue
sempet nengbk sedikit ke dalem, Mas Eep lagi menun
duk ke bawah. Mukanya lurus.
Keeso kan harinya gue masuk ke dalem kelas untuk k
uliah. Tiba-tiba ada seo rang temen sekelas, yang gue gak
kenal, langsung histeris nyalamin gue, 'EH! SEL AME
T YA!' 'Selamet"' Gue bingung.
'IYA, KATANYA ISTRINYA MEL AHIRKAN YA"! SEL A
MET YA!!!! SEL AMEEEEET!' Dia makin menjadi-jadi.
Kenapa dia jadi hyper gini" Gue ngerasa kenal juga
gak. Tiba-tiba dia nyelametin gue atas kelahiran ist
ri-semu gue. Gue bengo ng. 42 Gue bilang, 'Istri gue melahirkan" Istri apaan"'
Dia malah balik nanya, 'L ho " Istri lo gak
melahirkan"' 'Buset. YAH GAK L AH! Istri gue melahir-kan! kalo k
ata 'istri' lo ganti jadi 'pembantu', dan 'melahirka
n' lo ganti jadi 'berak'. Yah baru bener..PEMBANTU
GUE BERAK. Tapi itu bukan suatu hal yang pantas un
tuk diselametin!!!!' Dia ketawa sedikit lalu bilang,
'L ah, si Mas Eep. begitu lo ke luar ruangan kemaren
dia bi-lang ke sisi kelas. Katanya, kita harus mendo
a-kan teman kalian yang barusan, karena istrinya
baru saja melahirkan anak pertama.'
'HAAAAAAAAAAH"! SUMPAH L O"!!!!
Dia ngakak, sambil bilang, 'Jadi, lo belo m
punya anak"' 'ANJRIT! YA, BEL OM L AH!'
'Pasaran lo turun banget do ng. Hahahaha.'
Gue megang pundak dia terus bilang, 'Pasa-ran turu
n adalah hal yang gue khawatirkan pa-ling bawah se
karang. Kalo gue disangka punya anak haram kan rep
o t.' Seusai kelas, gue nyamperin temen-temen gue yang
lain, eh bener aja. Mereka semua ngakak. Mereka ce
rita, begitu gue keluar kelas,
Mas Eep sempat merenung sebentar, lalu bi-lang, 'T
eman-teman, mari kita berdo a untuk
teman kalian. Teman kalian yang tadi, siapa namany
a"' 'Radith, Pak' satu anak nyeletuk.
'Oh, Radith. Mari kita mendo akan Radith, karena is
trinya baru melahirkan anak pertama. Mari kita do a
kan dia, istri, dan anak pertamanya. Berdo a, dimulai
' Satu kelas berdo a. YA AMPUN! Mas Eep ko k jadi salah denger gini. Pan
43 tesan aja dia sampe nepo k pundak gue, dia pasti mik
ir, 'Gila nih mahasiswa gue, istrinya melahirkan tap
sempet-sempetnya ikut kuliah gue. Keren juga gue
' Anjriiiiiiiiiiiiiit GUE. KENA. KARMA.
Parahnya, dua hari kemudian pacar gue waktu itu da
pet SMS dari seseo rang. Isinya, 'Gue denger go sip
di FISIP (Fakultas Ilmu So sial dan Ilmu Po litik) ka
tanya istrinya Raditya Dika melahirkan. Itu elo "'
Gue mati-matian menjelaskan kepada pacar gue kalo
gue gak selingkuh, gue gak punya istri yang gue sim
pen, dan demi gigi Tukul, gue gak punya anak.
'Ko k bisa ada go sip kayak gitu"' Pacar gue
nanya. 'Yah, itulah! Aku juga gak ngerti!'
Salah satu f akto r yang bikin deg-deg-an adalah kem
ungkinan gue ketemu Mas Eep pas hari Senin yang ak
an datang. Apa yang harus gue jelaskan pada Mas Ee
p ketika dia bertanya tentang bayi-semu gue" Apa yang akan gue jelaskan
padanya, ketika matanya bertemu mata gue lalu bert
anya intim, 'Radith, apakah anak kamu sehat:sehat
saja"' Dan gue, gue gak tahu harus menjawab apa. G
ue hanya bisa bi-lang, 'Sayang sekali, Mas, ternyat
a kami keliru selama ini. Istri saya tidak hamil sem
bilan bulan, dia hanya sembelit selama sembilan bul
an, dan syukurlah... kemarin pup-nya keluar semua.
Wo w, Mas Eep harus lihat, bentuknya seperti kucin
g mati.' Gue mempersiapkan jawaban atas perta-nyaan-perta
nyaan yang mungkin timbul dari Mas Eep. kalau dia b
ertanya beratnya berapa, gue akan jawab, '3,5 kilo g
ram'. Kalau dia ber-tanya panjangnya berapa, gue b
akalan jawab, 50 sentimeter.' Kalau dia tanya jenis
kelamin-nya apa, gue bakalan bilang, 'Gak tau, Mas
Eep, masih nggak jelas. Kita bingung apakah itu tah
i lalat atau lubang klo aka.'
44 Bertindak berdasarkan rasa panik, gue me-nelpo n A
ra, temen SMA gue yang (seharusnya) punya so lusi a
tas segala kegelisahan hidup.'Halo ' kata gue di tele
po n, 'Ra, lo lagi di mana"'
'L agi di jalan. K (http://cerita-silat.mywapblog.com)
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
enapa" Kenapa suara lo
panik gitu,"' 'Ada tempat peminjaman bayi gak sih"' 'Peminjaman
bayi" Tempat buat minjem bayi"' Ara bingung.
'Gue butuh bayi. Buat gue bawa ke kelas. Harus cep
et. Gini, lo kan kecil, Ra. Gimana kalo elo ... gue bo t
akin dan gue gendo ng-gendo ng" ke kelas"'
Hening. 'Halo" Halo "' 'Jangan ganggu gue dulu deh, aneh lo .'
Ara, temen SMA gue, memutuskan untuk meninggalka
n gue dalam kegelapan ini. Sekarang, gue sendirian.
Gue gak punya siapa-siapa untuk menarik gue dari lu
mpur pekat yang gue ciptakan sendiri ini! OH TIDAK
! Hari Senin pun tiba, waktunya meluruskan semuany
a. Gue gak tau reaksi Mas Eep seperti apa. Tapi, ad
a baiknya kalo gue bilang yang melahirkan itu tante
gue, bukannya istri gue. 'Selamat malam semuanya' Mas Eep nge-bu-ka kela
s. Gue buru-buru maju ke depan kelas.
Mas Eep ngeliatin gue, dia menyo do rkan tangannya
ngin memberikan selamat. Oh, mampuslah gue. (pict tidak ditampilkan) PENTINGNYA MEMBAWA BABI BERSAYAP SEWAKTU
KENCAN BUTA BAGI sebagian orang, kencan buta adalah hal yang p
aling menakutkan dalam hidup. Bagi yang belum tah
u, kencan buta bukan berarti kita pergi kencan lalu
saling membutakan mata dengan menco lokkan jari ke
1 mata masing-masing. Kencan buta berarti pergi kenc
an tan-pa lebih tahu dulu muka satu sama lainnya, G
ue harus akui, kencan seperti ini sangat-sangatlah
horo r. Kencan pertama aja udah h.o ro r, gimana kalo
harus kencan pertama plus belum tahu mukanya sama
sekali. Itu bukan ho ror lagi, itu akan jadi no nto i
lm ho ro r bareng Ro bo t Gedek. Do bel seramnya, kita
gak tahu mana Menurut gue, hampir semua kencan buta berakhir de
ngan tragis. Temen gue pernah kenalan ama co wo k di
Friendster, lalu janjian. Ketika hari yang ditentuka
n, dia udah dandan rapi dan minta ditemenin sama t
emennya, eh gak taunya pas ketemu... co wo knya mala
h bikin ilf il. Co wo knya kayak mas-mas gitu, dengan
baju su-perketat dan kacamata hitam yang gak bang
et. Parahnya, begitu duduk, dia gak bisa ngo mo ng ap
a-apa, mungkin gro gi juga kali ya.
Sebagai seo rang co wo k yang baik hati (dan sedikit
bingung dengan o rientasi seksualnya sendiri), gue a
kan berikan beberapa barang yang harus dipersiapka
n kepada co wo k-co wok yang membaca tulisan ini sup
aya kencan" butanya berjalan baik.
**Barang-barang yang Harus Dipersiapkan Sebelum
Kencan Buta** -Celana Pertama dan paling utama, jangan lupa memakai cela
na. Cewek yang diajak pergi gab bakalan suka ngelia
t co wo k tanpa celana glundal-glandul kayak gitu, si
apa yang do yan" Belo m lagi kalo ntar gak sengaja ny
o lo k mata si Cewek. Bisa-bisa kencan buta beneran
-Alat Cukur Cukur kumis kamu. Walaupun baru kencan buta dan k
eluar pertama kali, bukan berarti gak ada kemungki
nan untuk ciuman. Kamu gak bakalan mau si Cewek ng
erasain sensasi geli-geli basah pas ciuman sama kam
u gara-gara gak dicukur kan"
-Panci + Ko mpo r Po rtabel + Indo mie
Kalo Resto ran penuh, peralatan ini bakalan menyela
matkan kencan kamu. Tinggal pergi ke parkiran. cari
2 batu buat bikin api, dan ma-sak Indo mie sendiri. Se
ru! Harap diperhatikan satpam-satpam yang biasany
a mengangga Kalo ditangkep satpam, jangan melawa
n. -Babi Bersayap Bagi co wo k-co wo k, ada satu benda yang gak bo leh k
etinggalan dalam kencan buta. benda tersebut bukan
lah pisang go reng (ke-ngapa juga pisang go reng"). Y
ang gak boleh ketinggalan adalah: babi bersayap. L h
o " Ko k bengo g" Ko k nungging" Ya, sebelum pergi ken
can, kamu beli dulu babi hidup, lalu tem-pelin sayap
(bisa dari bulu-bulu kemo ceng). Berikut kegunaanny
a: ada kemungkinan,namanya juga kencan buta, cewe
k yang bakalan kamu temuin pas dijemput o rangnya t
ernyata... jelek. Kalo ini terjadi, jangan panik. Ber
pura-puralah so pan dan manis. Dengarkan apa yang d
ia bilang, tanyain pertanyaan standar seperti 'Kita
enaknya jalan ke mana, ya"' Alihkan perhatiannya d
engan menunjuk ke kaca mo bil lalu lempar babi yang
kamu persiapkan terlebih dahulu sambil berteriak, '
L ihat, ada babi terbang!' Nah, ketika dia lagi nengo
k, langsung ke luar ngibrit dari mobil. Mo bilnya gim
ana" Itu urusan belakangan. Selamatkan dirimu lebi
h dulu! Mo ga-moga dengan tip 'Barang-barang yang Harus D
ipersiapkan Sebelum Kencan Buta' tadi kamu bisa m
ulai pede berkencan buta.
GUE pernah sekali kencan buta.
Nama cewek yang beruntung itu (ehm) L esta. Gue ke
nal cewek ini dari Friendster. Oke, o ke, bagi sebagi
an o rang kayaknya cupu banget kenalan sama o rang d
ari Friendster, ngajak kenalan, bla bla bla. Tapi gu
e rasa it's wo rth the try. So alnya, di f o to , si L est
a cantik juga. Dari f o to nya, L esta terlihat 'Malam
Minggu': bersinar terang, cantik, dan menarik. Gue
harap, asalnya jangan jadi 'Malam Jumat' aja: sera
m, go ndro ng, dan kalo jalan lo ncat-lo ncat.
sebelum ngajakin keluar, gue selalu masti-in L esta
ini bukan pembaca buku dan gak per-nah baca bukubuku
gue. Ini penting banget, So alnya gue ama teme
n gue pernah dikenalin sama cewek, anaknya cantik, gue udah pede-pede aj
3 a. Namanya Maya. temen gue bilang, 'Si Radith ini penulis
lho .'

Babi Ngesot Karya Raditya Dika di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Maya bilang, 'Oh ya" Nulis apa"' Gue udah mesem-m
esem so k keren. 'Kambingjantan.' kata temen gue.
'OH.' Maya mangap sambil nunjuk ke muka
Gue. Gue pikir Maya lagi kaget karena kagum atau kesen
engan. Eh gak taunya dia bilang, EL O TOH YAN NGU
SAP MUKA SENDIRI PAKE KOL OR BOKAPNYA"' sambi
ketawa ngakak. Semenjak saat itu kriteria gue mencari ce-wek han
ya satu: belum pernah baca buku gue.
Pro suder gue nge-date sama L esta cukup sedrerhan
a. Gue kasih dia message di Frlendster, dia message
balik, lalu kita berdua sepakat ke-temuan hari Sabt
u. Hal selanjutnya yang gue tahu, gue jemput L esta
di rumahnya. Setelah ketemu, Dia langsung masuk m
o bil. Anaknya sih cantik, Dia ngeliatin gue lalu keta
wa kecil. Gue tau banget apa yang dia pikirin: 'Tern
yata si Radith lebih pendek dan lebih mirip ho mo dari yang gue ba
yangin'. 'Makan, yuk' kata gue. 'Bo leh, mau ke mana"' katan
ya. Biasanya untuk kencan pertama, gue suka pergi ke c
o ee sho p atau makan di resto ran. Kenapa" Soalnya
kalo kencannya gagal, gue bakalan bi-sa langsung ng
anterin dia pulang. Kalo kencannya o ke, baru lanjut
ke tempat lain. Pas ngo bro l di resto ran, gue suka c
erita soal keluarga atau nyeritain anekdo t-anekdo t
lucu yang gue tau. Walaupun sebenernya gue lebih s
uka pamer kekuatan, kayak misalnya mecahin tumpuk
an batu bata, atau berjalan di atas api.
'L o suka makan apa"' tanya gue. 'Terserah lo deh.'
4 'Ke mana aja deh ya, asal gak penuh,' L esta pasrah.
Gue paling males makan di resto ran yang rame kalo
lagi f irst date gini. Selain berisik, untuk dapat ban
gku pun susah banget, pasti harus waiting list Gue
benci banget resto ran dengan waiting list Begitu da
teng, pelayan di resto ran seperti ini akan menanyak
an nama kita siapa, meja untuk berapa o rang. L alu k
ita disuruh nunggu. Kalo mejanya udah tersedia, si
Pelayan akan teriak di megaf o n. Maka, beruntunglah
mereka yang punya nama bagus, dan sabar aja o rang
yang namanya jelek. Orang ber-nama pantat Subo yo ,
misalnya, pas dipanggil pasti bakalan malu berat. Si
Pelayan bakalan teriak-teriak lewat megaf o n, 'Meja
untuk pantat. MEJA UNTUK PANTAT TIGA TIGA OR
ANG!' Wo w, mejanya pasti gede banget.
Pelayan-pelayan ini, mereka suka o ver da-lam mengg
unakan megaf o nnya. Teriak-teriak
kenceng begitu ada meja yang ko song. Ba-gus sih, k
alo o rangnya ada di kejauhan. Tapi,
kalo seperti gue, yang selalu nunggu di deket resto
rannya. jadi anno ying juga. .
Raditya. Meja untuk dua o rang. Raditya.' Baru mo d
isamperin, si Pelayan keburu teriak, ' RADITYA. ME
JA UNTUK DUA ORANG. 'Mas, ini sa-' 'RADITYA!!!' Teriakannya membuat gue mundur ke belakang, mata
berkunang-kunang, dan gue jalan terseo k-seo k. Gue
hampiri dia dengan sisa napas, memegang pundaknya, dan berkata lemah, 'M
as, ada darah dari kuping saya.'
L esta ngajak ngo bro l-ngo bro l kecil sam-bil memerh
atikan jalan. Kita sempet becanda sedikit-sedikit.
Gue ngata-ngatain L esta sam-bil becanda. Dia mukul
pelan pundak gue. Gue bales pukul pundak dia. Dia g
antian mukul lagi. 5 Gue gebo k sekali lagi. Dia mukul lagi. Gue jambak r
ambutnya lalu mukanya gue bentro kin ke tembok.
Beberapa belo kan kemudian, L esta nanya lagi, 'Mak
an ke mana jadinya"'
'Oh iya, makan shabu-shabu aja ya. Di Sha-bu Nob
u.' 'Oke' L esta nurut. Di sinilah awal malapetaka terjadi.
Shabu No bu, resto ran shabu-shabu di mana kita mas
ak makanan kita sendiri. Sejujurnya, gue gak pernah
ngerti sama resto ran yang menyuruh kita masak mak
anannya sendiri. Yo u kno w, resto ran kayak gini atau
Hanamasa gitu, di mana kita dikasih daging mentah,
dikasih bumbu, dikasih ko mpo r, terus masak sendiri.
This sho uld be a restaurant Kenapa gue harus masak
makanan sendiri" Resto ran-restoran ini gak pernah ngasih kita piliha
n, kan" Pilihannya antara kita masak sendiri dagingnya ato
makan mentah-mentah. Gak mungkin juga gue dateng
ke Hanamasa, ngambil daging mentah banyak-banyak,
kasih kecap, lalu makan pake tangan. Bisa-bisa peng
unjung yang lain lari berhamburan ke sana-sini, tak
ut gantian gue makan. Resto ran yang ngasih daging mentah dan
menyuruh kita masak emang lagi nge-trend. kalo git
u gampang banget do ng jadi pengu-saha restoran. Gu
e juga mau bikin restoran di mana yang gue jual cum
an ayam hidup. Pem-beli akan dateng, bisa pilih aya
mnya sendiri. L alu pembeli duduk di meja (yang uda
h ada go lo k gede) dan mereka akan buntungin pala a
yamnya sendiri, nyabutin bulunya sendiri, po -to ngin
sendiri, dan akhirnya MASAK SENDIRI.
gak berapa lama kemudian, gue sama L esta
sampai ke Shabu No bu. Dia membuka seat belt dan t
urun dari mo bil. kita berjalan berdua ke arah pintu
masuk Shabu No bu. Semua berjalan baik-baik saja.
6 Gue bahkan berpikir gue sama L esta bisa co co k bang
et. Tiba-tiba, L esta teriak, 'L ho . Itu mo bil.itu mo b
il... apa" Tangan L esta menunjuk ke arah sebuah
mo bil hitam, L es"' Gue nanya. 'ITU MOBIL MANTAN
GUE!' 'Serius lo "' Gue kaget.
L esta laklu ngacir ke mo bil tersebut. Dari mo bil te
rsebut turun lelaki ganteng rupawan. Mantannya. Di
a sama mantannya cipika-cipiki lalu cerita-cerita se
dikit sambil ketawa-tawa. Gue memerhatikan dari ja
uh, sesekali L esta menunjuk ke arah gue sambil ber
cerita. Mung-kin dia cerita kalo dia lagi nge-date b
areng gue. Sekitar satu menit kemudian Lesta nyamperin gue
agi, 'So ri. So ri. Ko k bisa ya ketemu sama mantan gu
e di parkiran gini. Aneh banget' 'Iya ya"' kata gue.
Ketemu mantan pas lagi f irst date adalah sumber k
ecanggungan luar biasa. Ini keliatan dari mukanya s
i Lesta yang sepertinya mengawang-awang. Dia gak f
o kus, kepalanya ngeliatin ke luar jendela terus, mun
gkin memerhatikan mantannya yang masih ada di lua
r, di dalam mo bil sana. Gue mesen makanannya, dan sambil nunggu, gue mala
h nanya, 'Itu tadi mantan lo ya" Emang udah lama p
utus" Kenapa"' Oh tidak. Gue baru menyadari apa ya
ng gue lakuin. Peratura irst date no mo r satu: dila
rang membicarakan mantan. Peraturan tersebut... S
UKSES GUE L ANGGAR. Bener aja lho , L esta malah dengan suka hati nyerit
ain mantannya. Dia bilang mereka putus belo m ada s
ebulan. Putusnya karena si Go wo knya selingkuh, tapi
mereka masih deket sampai sekarang. L esta bahkan
menambahkan, 'Kemaren aja, kita telepo n-telepo nan
sampai malem.' Gue ngedengerin itu semua berasa mau nyemplungin
muka ke dalam ko mpo r. Gue co ba untuk menjauhkan o bro lan kita berdua dar
i mantan. Gak enak banget kalo
7 belo m-belom kita udah ngomongin si Mantan-nya ter
us. Ini tidak bagus untuk f irst date gue hari ini. G
ue memancing o bro lan tentang ke-luarga. ah, keluar
ga selalu menjadi to pik yang enak. Gue ngajak ngo br
o l sambil masak daging yang baru dateng ke dalam k
o mpo r. Di sinilah gue mengerti, resto ran yang masak makan
nya sendiri gak pernah ba-gus untuk f irst date. Ket
ika memasak sambil mengobro l, pembicaraan tidak a
kan pernah selesai dengan sempurna.
'Jadi gimana tadi" L o punya berapa adek"'
tanya gue. 'iya., gue gak punya adek gue... punya
kakak,' katanya... Sambil masak, gue bilang,'Oh, terus... kakak
lo itu... ANJINGGG, PANAS!!! TANGAN GUE KENA K
OMPOR!!! AAAAAAH!' 'Eh ini, lap dulu, lap dulu' 'Aduh... Iya, terus gim..
. aduh....' 'Kakak gue, dia masih kuliah, eh... itu ga
k mau disalepin dulu" Inf eksi lho .' 'GAK PA-PA, GA
K PA-PA. Bentar ya, gue ke
WC dulu.' Balik dari WC, gue duduk lagi dan menda-pati L esta
lagi nelepo n. Mukanya ditekuk. Dia bilang setengah
teriak di telepo n, 'Gak! Bukan apa-apa! Kenapa sih"
Udah deh, jangan sekarang. Jangan sekarang!'
Gue so k gak denger sambil masak daging di ko mpo r.
'UDAH AH!' L esta menutup telepo n.
'Kenapa"' Gue sok co o l.
'itu. Mantan gue. Dia nanyain, katanya gue pergi sa
ma siapa. Dia nuduh gue selingkuh. Dia curiga kalo g
ue udah deket sama lo sebelo m putus sama dia. Pada
hal kita kan baru ketemu hari ini.'
8 'l-iya, terus"' Gue jadi gak enak.
'Dia nanya-nanya aja. Udah ah, bete gue.'
'Sekarang dia di mana"'
'Masih di luar, di parkiran.'
'MASIH DI L UAR"!' Gue hengo k ke kaca jendela. Tu
h bo cah emang masih ada di dalem mo bil.
Hening. Ini jelas, f irst date merangkap blind date gue yang
paling bapuk. Udah tangan kena ko mpo r, mantannya n
elepo nin marah-marah. THIS IS BL IND DATE FROM
HEL L Ini adalah, sungguh, kencan buta dari neraka.
Ayo , Radith, berpikir, apa yang akan lelaki tangguh
lakukan di situasi seperti ini. Oh ya, gue harus mem
bangun mo o d yang po sitif . Jangan sampai mantannya
di luar itu punya kemenangan atas date gue hari ini.
Betul sekali. Gue akan buat L esta ketawa lagi.
(pict tidak ditampilkan) Gue menco ba menceritakan kejadian lucu yang gue a
lamin, 'Eh, tau gak, kemarin ya, masa-'
'ITU DIA,' L esta memo to ng kalimat gue. 'Hah"'
'Apanya itu dia"' Gue bingung. 'Dia masuk ke dalam
resto ran.' Hening. Usaha gue untuk memutarbalikkan keadaan kembali
menjadi hancur karena mantannya yang kunyuk itu m
asuk ke dalam resto ran. Dia duduk di kursi tunggu,
mau ngambil makanan take away yang ternyata dia u
dah pesen dari sebelo m kita dateng. Setelah ngambi
l bungkusan dari co unter, dia melambaikan tangan k
e meja kita lalu beranjak ke luar. Gue bales lambaia
n tangannya dengan senyum paling maksa yang bisa g
ue lakuin. Hening lagi. 9 'Dit,' kata L esta. 'Ya"'
'Maap ya, gue tau lo pasti canggung banget jadinya.
' 'Ah, gak ko k,' kata gue. Dalam hati: MENURUT L O"
'Duh, ko k gue jadi bete ya. Gue jadi gak mo o d' kat
a dia. Di saat-saat kayak gini, gue berharap, babi bersayap gue, gak
ketinggalan MY HEART IS L IKE IN JAIL
BAGI gue, masa kegelapan bangsa Indo nesia adalah
ketika penyanyi cilik merajai televisi. Tau kan, era
di mana penyanyi cilik jadi selebritis: dari Mellisa
dengan Abang Tukang Bakso -nya sampai Bo ndan Prak
o so dengan Si L umba-lumba. Kedua penyanyi cilik itu
adalah salah dua yang paling terkenal pada zamanny
a. Mungkin kalo ko laborasi penyanyi waktu itu lagi nge
-trend, Mellisa dan Bo ndan baka-an nyanyi lagu berj
udul Abang Tukang L umba-lumba. L iriknya bakal f an
gki banget tuh: Abang tukang lumba-lumba,
Mari-mari sini... Aku mau beliii... Abang tukang lumba-lumba,
Cepatlah kemari, Sudah tak tahan lagi. Kalau bo leh milih; di antara penyanyi cilik lain, pad
a waktu itu gue (SD) merasa video klip Bo ndan Prak
o sp terlihat paling keren. Si Bo ndan nyanyi pake ja
ket kulit, kacamata hitam, teriak-teriak 'Si L umbalumba!
Makan dulu!' Wo w, ngasih makan lumba-lumba
10 gak pernah sekeren ini. Saking tero bsesinya sama Bo ndan dan lumba-lumban


Babi Ngesot Karya Raditya Dika di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ya, gue jadi pengen pergi ke Anco l no nto n lumba-lu
mba. Pas ngasih makan, gue bakalan pake jaket kulit
, kacamata item, teriak-teriak, 'SI L UMBA-L UMBA..
. MAKAN DUL U!' sambil melo ncati lingkaran api. It'
s so co ol. Video klip anak-anak juga sangat aneh. Ada Jo shua
yang bengong sambil jo ngko k nyanyi, 'Cit cit cicit c
uit.' Ada Si Ko mo seperti Go dzilla bikin jalanan ma
cet. Yang paling aneh mungkin sebuah video klip yang
memuat tiga buah dako can. Ya, bukan hanya satu. Bu
kan hanya dua. Tapi tiga dako can item jo get-jo get,
so dara-so dara. Apa ini" Apakah ini video klip lagu a
nak-anak, atau ini ritual perkumpulan aliran sesat"
PADA waktu zaman penyanyi cilik ini lagi bo o ming,
gue termasuk salah satu anak-anak kecil lain yang i
kut-ikutan tero bsesi jadi terkenal.
Pengen juga ikutan jadi penyanyi. Niatan jadi penya
nyi itu akhirnya gak tersampaikan.
Tapi, di masa gue seko lah, salah satu ke-giatan rut
in gue adalah nge-band. Berhubung gue napas aja pa
les, gue gak jadi penyanyi. Gue
memilih untuk main gitar aja. Jadi, deh, gue les git
ar klasik selama empat tahun, lalu lanjut gitar
jazz. Pas kuliah di Australia pun gue belajar jazz sama g
uru gitar bule bernama Phil Bann. Orangnya sih baik
, tapi budeknya luar biasa. Menurut pengakuannya, k
ebo lotannya meru-pekan hasil main musik metal pada
zaman dia seko lah dasar dulu. Bulu-bulu pendengara
n-nya terganggu atau gimana gitu, akhirnya dia men
galami penuruna ungsi kekuatan pen-dengaran. Kal
o emang musik metal bisa punya kekuatan mero nto kk
an bulu, pas dari dulu udah gue pasang tiap pagi mu
sik metal di GD player dengan speaker-nya mengara
h ke ketek gue su-paya ketek gue licin tanpa luka c
ukur. Phil berumur 39 tahun, rada gendut, kumisnya tebel
kayak Mario Bro s. Kalau bicara pe-laaaaaaan banget
kayak o rang pedo pil lagi beliin anak SD permen kare
11 t. Phil juga bicaranya harus mendesah dan pelan, ka
rena kalo dia ngo mo ng kencengan dikit aja, kupingnya sendiri bis
a sakit. Emang susah jadi orang bo lo t.
'Helo o o o oo o ,' kata dia di kelas guitar jazz kita ya
ng pertama. 'Hey, I'm Dika' kata gue sambil menyalami
dia. 'Dik-a" Deyke"; tanya dia, gak nangkep. Orang bule
emang susah nyebutin nama o rang Asia. Tapi untuk k
asus Phil, ini berbeda. Dia dari so no nya udah bo lo t
duluan. Ini membuat Phil menjadi bule superbo lo t un
tuk urusan nama Asia. Bukan gak mungkin kalo ada o
rang Jawa dateng belajar gitar dan bilang, 'Hi, my
name is Amir.' Si bo lo t Phil bakalan ngejawab, 'Nic
e to meet yo u, PEL IR.' Setelah menulis nama gue di kertas berikut petunju
k cara menyebut namanya dia berhasil menyebutkan
nama gue dengan sempurna.
'So oo o ... whatt... do you... likeeee"' Phil bertanya
sambil mendesah. Perlu waktu emang untuk terbiasa
dengan gaya ngo mo ng Phil yang mendesah kayak bint
ang bo kep: '''m co miiinng-ggg... o hhh... give it to m
ee....' Di luar gaya ngo mo ngnya yang nyeremin itu, sistem
mengajar Phil sangat keren. Beda dari guru-guru gu
e sebelo mnya. Semenjak diajar o leh Phil, dalam wak
tu beberapa bulan, gue main udah kayak o rang gila.
Maksudnya bener-bener kayak o rang gila: belepo tan
dan cengengesan. Meskipun masih belo m bagus-bagus
amat tapi gue udah bisa main dan impro visasi beber
apa lagu jazz standar. Banyak pelajaran yang gue inget dari Phil. Gue inge
t salah satu kalimat yang sering dia
ucapin ke gue: 'Dika, sto p biting my nipples' Tungg
u bukan itu. Yang benar adalah: 'Jazz is like painti
ng what's inside yo u.' Keren banget.
12 L es sama Phil bayarnya per jam'dan dia pengennya
dibayar setiap kali dateng. Pertama-tama sih gak m
asalah bagi gue, tapi lama kela-maan ko k jadi beras
a mahal. Satu kali bayar les buat Phil bisa buat mak
an gue tiga kali. Sebagai mahasiswa yang gak mau ru
gi, gue harus muter o tak gimana caranya supaya gue
bisa tetep makan dan les.
beruntung, setelah ngeliat permainan gitar gue di s
ebuah venue, ada co wo k Ho ng Ko ng nyamperin gue mi
nta diajarin. 'Yo u play go o d,' kata Ben dengan grammar ancur. b
ahasa Inggris dia emang belo m bagus-bagus banget.
'Thank yo u.' 'Can yo u teach me play"' 'Of co urse.'
'What's yo ur pho ne number"' Gue ngasih nomor hap
e gue. Beberapa hari kemudian Ben nelepo n gue. Dia
nanya berapa yang harus dia bayar ke gue untuk sat
u jam les gitar. Gue kasih harga yang sama dengan P
hil berikan ke gue. Ben mau. Gue mensyukuri kego bl
o kan dirinya. BEGITU gue dateng untuk sesi pertama kita, Ben m
enyambut gue di depan pintu apartemennya.
'Hello, Dika. Thank yo u very much, I wait so lo ng'
bahasa Inggris Ben emang masih kacau balau. Cramm
ar-nys juga acak-acakan. 'Dia lalu menyuruh gue ma
suk, begitu gue masuk, dia bilang ke gue, 'Please, s
K*: do wn. Please, sh*t do wn.'
''i'm so rry"' 'Sh*t do wn' 'Sh*t... do wn"' kata gue sambil nunjuk ke kursi.
'Yes. Please, SH*T DOWN.'
Gue berasumsi, apa ang co ba ia katakan itentu sja
sit down yang berarti silakan duduk. L o gat Ben yang
baru belajar bahasa Inggris suka belibet, ngo mo ng
sit ko k jadi sh*t. Gue gak ngebayangin dia bener-be
ner berkata sh*t do wn. yang tentu saja... silakan bo
13 ker. Untung gue gan nanggepin dia bilang, 'Okay, I will
SH*T do wn. Do yo u want me to jo ngkok o r duduk whi
le shitting"' Dia lalu mengedarkan sebuah CD, memasukkannya ke
dalam tape, dan bilang dalam bahasa Inggris, 'Gue
mau belajar mainin lagu ini di gitar.'
To mbo l play ditekan. Gak berapa lama terdengar lagu yang mau
dia mainkan. L agu dalam bahasa Cina. L agunya sih e
nak, gak kayak lagu mo del-mo del F4 gitu, tapi lirikn
ya gue gak ngerti. L irik awal lagunya berbunyi sepe
rti cangcangrencingco ng... co ng ren co ng... gue sem
pet denger satu bait yang dalam telinga gue kedeng
erannya seperti 'bo ko nglubo lo ng'. Kalimat itu ada d
setiap re , jadi re -nya kira-kira kayak gini:
Cangrencungcing... Rencuncingco ng... Rencung... BOKONGL UBOL ONG Ho o o ... Uo o o ... BOKONGL UBOL ONG Gue ngikik sendirian. 'What is it abo ut" (tentang apa lagunya")' tanya g
ue. 'A guy. A wo man. In lo ve and want to sho w to the w
o rld (seo rang co wo k. Cewek. Jatuh cin-ta dan ingin
memperlihatkannya pada dunia).'
Gue manggut-manggut. Sambil ketawa kecil gue bila
ng, 'Yo u kno w, there's a part in the so ng that so un
ds like 'there's a ho le in yo ur ass' in Indo nesian. (
Tau gak, ada bagian di lagu itu yang kedengerannya
kayak 'ada lubang di pantatmu' dalam bahasa Indone
sia).' 'So rry"' Dia gak nangkep. Suara musiknya kegedea
n. Gue bilang lagi, 'L ike there's is a ho le in yo ur *
ass' 14 Dia bingung, alisnya dinaikin terus dia bilang, 'Of
co urse!' 'Ha"' Gue kaget. Ko k respo nnya jadi gini.
'Yes, I have ho le in my ass' katanya, lagi. Gue die
m bentar dan nyadar kalo dia baru aja salah ngerti.
'No , no , I didnt mean to say, 'Ben, there's a hole i
n yo ur ass!'. I mean in the song, there's a part tha
t... ah, f o rget it (gak, gak, gue gak bermaksud bila
ng 'Ben. ada lubang di pantat lo '. Maksud gue, di la
gu itu, ada bagian yang... ah, lupain aja),' jelas gue
. Alisnya dinaikin, 'So rry. I don't understand.'
'Fo rget it Ben.' ben belajar gitar kayak cewek, dikit-dikit ngerasa
kesakitan sehabis nencet senar gitar. Gue tetep de
ngan sara' ngajarin dia. Gue, laksana seo rang bapak
yang baik hati, menyemangati Ben dengar semua kelu
hannya seperti 'Excuse me. my f inger hurts', 'Excu
se me, can we try new song"', 'Excuse me, I do n't t
hink I can do this7. Tapi, lama-Jama keluhan Ben ja
di menyebalkan, kalo gue disuruh ngedenger keluhan
nya kayak gini lagi gue bakalan teriak, 'EXCUSE ME
CAN l GAMPAR YOU PUNYA PAL A"'
'Am I go od"' tanya Ben di tengah-tengah sesi kita.
(pict tidak ditampilkan) 'So f ar so go o d.' kata gue, bo o ng.
Sejujurnya Ben belo m begitu jago .
Jika o rang buntung main gitar ngelawan Ben. pasti l
ebih bagus permainan o rang buntung, Ben bermain k
ayak orang sarap. Gitarnya ga digenjreng...tapi diga
ruk. Bunyi gitar yang bagus seharusnya JRENGG. Kal
o Ben bunyinya KREEEKKK KREEEEEK . Belo m lagi dit
ambah suaranya dia menco ba menyanyikan lirik lagun
ya dengar lirk "bo ko ngguebo lo ng''-nya itu. Setiap m
enit gue harus bertahan men-dengar bunyi itu berca
mpur: KREEEK CANGCING BOKONGL UBOL ONG KREEE
EKKK BOL ONG KREEEEKKKK BOL ONGBOKONGL U KREE
15 EKKK KREEEK 'I'm also vo calist,' kata Ben, dengan grammar ancu
rnya. Gue bengo ng. Oh iya. vokalis banget lo , Ben co ba aj
a nyanyi di kuburan, Ben, paling-paling tuh mayat-m
ayat bisa bangkit lagi berteriak-teriak,'Sangkakala
hari kiamat sudah dibunyikaaaan!'
Satelah sembelit selama beberapa lama, gue memutu
skan untuk menghentikan pelajaran hari ini. Gue pa
mitan sama Ben, pulang, sampai rumah gue nuangin p
emutih ke kuping. Aman. Minggu depannya, sewaktu mengajar untuk kelas ber
ikutnya di rumah Ben, dia menggembar-gemborkan ha
sil latihan intensif nya atas lagu 'Bo ko nglubo lo ng'.
Dia ambil gitarnya dan memperlihatkannya pada gue.
Hasilnya" Bo m Bali meledak. Masih ancur.
Kejutan datang dari mulut Ben, 'Dika, thanks to yo
u I will play this so ng in my church next Sunday'
'HA"' Apa gue gak salah denger" Ben bakalan maen gitar
dan nyanyi lagu ini di gerejanya. Hari Minggu depa
n. Oh, iro nis sekali. Orang berbo ndo ng-bondo ng dat
ang ke gereja tersebut untuk menyembah Tuhan... t
api malah menyaksikan NYANYIAN PENGUNDANG IBL
IS! 'Ben, ho w many peo ple there will be";
'Abo ut hundred' kata Ben, santai.
Oke. Bagus. Gue punya tanggung jawab mo ral untuk
menyelamatkan nyawa 1 00 o rang tak berdo sa. Gue ha
rus memaksa Ben untuk tidak jadi nyanyi di gerejan
ya. Tidak, tidak seperti ini.
'Ben, ' think yo u need mo re practice.'
'No . Yo u say that I'm go o d' kata Ben. L alu dia mem
ainkan lagu sesat itu kembali. Gue diem. Mampus. Pe
rcuma. Oh Tuhan, MONSTER APA YANG TEL AH KUCI
PTAKAN" " 16 Diem. 'Dika"' tanya Ben. Diem.
'I think I make a big mistake' kata gue.
Setelah mengulang-ulang lagu Bo ko nglubo long selam
a beberapa kali, gue akhirnya memutuskan bahwa lag
u Bo ko nglubo lo ng mungkin sedikit terlalu susah untu
k Ben. Kita perlu lagu baru. Mungkin lagu yang gamp
ang-gampang aja. Gue kasih IPo d gue ke dia. untuk
memilih lagu apa pun yang dia suka untuk gue ajarka
n. Ben milih lagunya Co ldplay. Ah, ini
mungkin sedikit gampang, pikir gue.
Selanjutnya. gue ngajarin Ben versi gampang dari la
gu Yello w. Sedikit ada nentngkatan. Gerakan jarinya
udah gak kayak o rang stro ke lagi. Walaupun masih k
aku banget. L umayan lah, untuk latihan lagu baru.
Mungkin, ada harapan untuk anak ini.
Sebelum sesi kita berakhir, Ben bertanya pada gue,
'Dika, can i listen to Indo nesian songs"'
'OH! Of co urse' gue bangga Ben mau tahu lagu Indo
nesia. Gue ngeluarin IPo d gue3 mili older Bahasa Indo ne


Babi Ngesot Karya Raditya Dika di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sia, dan menyuruh Ben memilih dari sekitar 200 lag
u Indo nesia yang gue punya.
Dengan earpho ne di kupingnya, Ben
muter-muterin lagu. Ngelewatin lagu yang dia
gak suka dan dengerin dikit-dikit. Gue baca
majalah sambil ngeliatin Ben. Setelah sekitar
setengah jam, Ben bilang Ke gue, ' I L ike this
o ne. L ike an o ld Chinese so ng.'
'Really"' Gue ikutan seneng karena ada
o rang-Cina suka sama lagu Indo nesia. 'Which o ne is
it"' 'This o ne' Ben ngasih earpho ne ke gue. Gue dengeri
17 n. Gue kejang-kejang. Gue lihat ke layar IPo d...
Hatiku Bagai Terpenjara -Naf a Urbach
Anjrit, ini kan lagu yang gue taro di IPo d buat lucu
-lucuan. L agunya Naf a Urbach. Gue ngeliatin mukany
a Ben. Gue dengerin lagunya baik-baik....
Ku, takkan mengulangi... Peristiwa dulu... Yang membuat aku terhina...
Bo san ku mendengar... mulut manis
berbisa... Yang menghancurkan hidupku....
Hatiku bagai terpenjara, Ben"
Dari semua lagu yang ada di IPo d gue... DIA MIL IH
NAFA URBACH. Dia membuka mulutnya, 'What's the title
o f the so ng"' 'My heart is like in jail,' kata gue, menerjemahka
n. 'My heart,' kata Ben. 'Is like in jail.'
'Yep' kata gue. 'Wo w' kata Ben. 'Yeah, Ben, WOW.'
Kita berdua diam. Gue punya murid gitar, orang Ho ng Ko ng, dan suka s
ama Naf a Urbach. 'Dika" Yo u o kay"' Ben ngeliatin muka gue yang men
dadak jadi pucat. 'Gue bener-bener gagal jadi guru' bisik gue dalam
hati. KETEKKU, BERTAHANL AH! GUE rasa, do kter adalah o rang yang paling dipercay
a o leh semua o rang. Begitu ada masalah, mereka akan datang ke do kter,
mendengarkan apa yang do kter tersebut bilang, dan
melakukannya step-by-step. Edgar, adek gue, misaln
18 ya, pernah sakit panas, disuruh minum antibio tiknya
sampai habis. Dituruti, antibio tiknya abis. Sekadar
inf o rmasi, Edgar pada saat itu adalah anak kecil ya
ng gak bisa diko ntro l. Binatang liar. Tarzan masuk k
o ta. Tapi, begitu dikasih tahu do kter (f o r yo ur inf o
, do kternya do kter umum. Edgar gak ke do kter hewa
n) untuk meminum antibio tik, Edgar nurut.
Ini kebenaran yang sesungguhnya: semua o rang past
i nurut sama do kter. Kalo gue jadi do kter, gue pasti akan memanf aatkan
kepercayaan itu untuk kepentingan pribadi gue. Seti
ap ada cewek cakep dateng.
apa pun masalahnya, pasti gue suruh dia buka baju.
Ada cewek dateng, 'Dokter Radith, jempo l saya ber
darah.' Tidak masalah! Buka baju! Gue berkata mantap.
'Do kter, punggung saya pegal.'
'Tidak masalah'. Buka baju!!
Kalau dia menolak gue akan menakut-nakuti dia deng
an istilah kedo kteran yang membuat o rang jadi sere
m. jempo l berdarah itu artinya kamu terkena penyak
it serius! Giganbs tigatesis. tigatestis. Sekarang,
buka baju kamu sebelum muncul hamster dari hi-dun
g kamu!!!!' 'OH MY GOD! OH MY GOD! Oke, Do k'
L ihat, seru kan jadi do kter"
Mungkin ini ngebuat Orang jadi bertanya-tanya: ya
udah kenapa lo gak jadi do kter aja, Dith" . Well , g
ue selalu kepengen jadi do kter,
tapi ada dua hal yang menghalangi niat gue jadi dok
ter: Satu, gue gak suka belajar lama-lama untuk jadi do
kter. Dua. otak gue gak mampu. Sebenemya satu hal yang menghalangi gue jadi do kt
19 er, yaitu gue menderita hypo cho ndria. Oke, gue gak
tau apa artinya hypo cho ndria, tapi gue tahu gue jad
i terlihat pintar. Mari, kita ko nsultasi Kepada kamu
s: Hypocho ndria Abnormal anxiety abo ut o ne's health, esp. with an
unwarranted f ear that o ne has serio us disease.
Intinya sih, hypo cho ndria berarti ketakutan abno r
mal seseo rang atas kesehatan diri sendiri. Terutam
a dengan adanya ketakutan gak beralasan bahwa diri
nya punya penyakit serius.
Gue o rangnya seperti itu. Dikit-dikit takut mengida
p kanker, dikit-dikit takut mengidap leukemia. Hal i
ni, sering ngebuat gue banyak kesulitan.
SIANG itu di apartemen gue di Adelaide, Australia,
gue berdiri di depan kaca WC sambil mengangkat ke
tek. Maksud gue, bukannya mengangkat ketek benera
n, tapi mengangkat lengan hingga ketek gue keliatan
. Yah, ngerti lah maksudnya. Ketika gue mengangkat
ketek gue, gue menyadari ada yang salah.
Di bawah ketek gue ada tonjo lan kecil.
'To njo lan apa ini" Perasaan kemarin ko k gak ada' pi
kir gue. Gue bingung harus ngapain. Gue pencet-pencet deng
an jari telunjuk, masih bingung dengan to njo lan ajai
b ini. Kenapa bisa ada di sini, apa gue kena penyaki
t kulit, atau kenapa"
Kepala gue penuh dengan tanda tanya. Pikiran buruk
mengganggu benak gue: jangan-jangan to njo lan ini p
ertanda penyakit gawat"
Tiba-tiba gue inget artikel di Intisari tentang o ra
ng yang panuan. Ternyata, setelah diperiksa, panuny
a nyebar ke saluran darah dan menjadi penyakit ser
ius. jangan-jangan to njo lan ini adalah indikasi gue
kena penyakit langka yang serius seperti... ayan gan
as, yang kalau kambuh penderitanya bakalan kejangkejang
dengan busa muncrat-muncrat dari pantat, b
ukan dari mulut lagi. Seperti bo to l Co ca-Co la yang
diko co k dan dibuka tiba-tiba... CROOOOT! Tinggal d
20 itambahin sabun, seru juga buat usaha cuci mo bil.
To njo lan kecil ini masih gue pencetin di depan kac
a. Kenapa, ada apa ini hyphoco ndria
gue muncul kembali. Pikiran -pikiran buruk
muncul di kepala. Jangan-jangan gue emang mengida
p penyakit serius. dan ini indikasinya. Oh Tuhan, ap
a yang terjadi dengan diriku"
Gak tahan berpikir negatif , gue berkesimpulan untu
k meminta pendapat o rang tentang to njo lan ini Siap
aa tahu mereka pernah mengalami apa yang gue aiam
in sekarang. Mungkin, to njo lan ini hanya penyakit n
o rmal yang o rang biasa dapatkan. Maka, hanya mema
kai kaus oblo ng, gue menuruni lif t, dan
bergegas ke kamarnya Harianto , temen gue.
'Har, Har, buka!! BUKA HAR!!!! BUKAAA!!!' Gue pani
k gedo r-gedo r pintu. 'Ke-kenapa, Dik"' Harianto membuka pintu sambil t
erlihat linglung. Dia memakai celana pendek warna c
o kelat, menggaruk-garuk kepalanya. 'Ada apa, tah"'
Gue langsung ngelo yo r masuk ke dalam kamar Harian
to . Beberapa piring di taruh di deket ko mpo r. Tamp
aknya Harianto baru saja selesai sarapan. Harianto
menutup pintu. 'Har, aku mau minta pendapat kamu' gue bilang den
gan suara bergetar. 'Gak ada o rang lain kan di sini"
' 'Apa tah"' kata Harianto .
Gue membuka baju. 'L ho "!' Harianto kaget karena gue tiba-tiba buka b
aju. Sadar gue terlihat seperti ingin menco ba menggauli
dia, gue buru-buru bilang, 'Har, kamu harus lihat k
etekku.' 21 Harianto terpaku. Sadar, kalau kalimat 'Har, kamu harus lihat ketekk
u' adalah kalimat yang aneh untuk diucapkan satu pr
ia ke pria lainnya, gue buru-buru menambahkan, 'Ad
a yang salah dengan ketekku. Kamu harus lihat'
Harianto masih terpaku. 'L ihat ketekku, Har!' Gue berkata sambil
berjalan dengan ketek diangkat, dengan sikap ingin
menjejalkan segenap ketek ini ke muka Harianto .
'L ho " L HO" L HO"' Harianto panik, ref leks bergera
k mundur. Gue yakin, dia gak pernah mengalami keja
dian seperti ini sebelumnya.
'Gak, ini lho , Har. Ada to njo lan' gue nya-dar apa y
ang gue lakukan dalam tiga puluh detik terakhir ter
lihat seperti usaha pembunuhan gue atas Harianto d
engan ngebekepnya di bawah ketek gue.
To njo lan apa" 'ini,' gue menunjukkan tonjo lan kecil di bawah kete
k gue itu. 'Oh iyaf itu apa, Dik"' Harianto memerhatikan gue
dengan saksama. Dia membuka mulutnya, pandangan
matanya teduh, matanya berbinar. Alisnya mengkeru
t... Harianto jatuh cinta pada ketek gue... lalu mer
eka berciuman..: GAK L AH.
Gue bilang, 'Teken, Har.' 'Apa"' Harianto bingung.
Teken ketekku, Har.' Harianto kembali terpaku.
'Har"' 'Gak deh, Dik' Harianto meno lak halus. 'Dari sini u
dah keliatan.' Gue mendengus, lalu berkata, 'Har, kamu pernah ad
a yang kayak gini gak" Maksudku, pernah ada to njo l
an di ketek gak, bukannya pernah
22 ada yang nyuruh kamu mencetin keteknya.'
'Aku gak pernah kayaknya, Dik' kata Harianto . Dia
memerhatikan ketek gue perlahan. Mulutnya dibuka
setengah, 'Itu kayaknya bisul deh.'
'MASA BISUL DI KETEK, HAR"'
'Bisul itu bisa di mana aja, Dik. Bisa di pantat, em
ang biasanya di pantat sih. Sakit tenan, itu. Tapi, b
isa juga ada bisul di ketek.'
Gak terima gue dibilang punya bisul di ketek, gue m
embela diri sejadi-jadinya. 'Aku gak terima, Har. A
ku bakalan ke do kter. Aku punya f irasat buruk tent
ang ketekku ini. Aku co ba lihat o nline dulu di kamar
.' 'O-o ke, Dik' Harianto menggangguk.
Gue cabut langsung ke kamar. Menyalakan ko mputer,
dan mulai mencari jawaban atas apa yang terjadi de
ngan ketek gue sendiri. Ketakku, bertahanlah, aku a
kan mencari tahu apa yang salah denganmu. Gue uda
h hidup lama dengan ketek ini (iya lah, lahir aja be
rketek), gue gak akan membiarkan terjadi apa-apa d
engannya. Gue mencari-cari di internet tentang penyakit kete
k. Keywo rds yang gue pake adalah armpit (ketek), lum
p (benjo lan), dan disease (penyakit). L umayan banya
k yang gue dapet. Ada beberapa f o rum ngebahas ken
apa ada to njo lan di ketek. Rata-rata jawabannya ad
alah karena pembengkakan kelenjar limf a. L alu gue search lagi
kenapa kelenjar limf a bengkak. Dan yang gue dapet
adalah halaman mengerikan dengan tulisan: Breast C
ancer Stage. Ternyata, kanker payudara stadium tig
a punya ciri yang sama dengan apa yang gue alami se
karang: to njo lan di ketek Karena kelenjar limf a yan
g diserang. Gue bengo ng.
Kemudian. gue berpikir lo gis, masa sih cowo k bisa k
ena kanker payudara. Tapi, gue inget, gue pernah ba
23 ca di majalah mana gitu tentang co wo k bisa kena ka
nker payudara. Gue panik. Gue lalu search lagi tent
ang kanker payudara pada co wo k. Hasilnya: bisa. Co
wo k bisa kena kanker payudara. Cue lalu megang-meg
ang to njo lan di ketek gue. Gue abis itu grepe-grepe
tete gue sendiri. AAH! Rasanya emang agak beda de
ngan tete yang sebelah kanan... JANGAN-JANGAN G
UE KENA KANKER PAYUDARA! Untuk sejenak langit-langit kamar gue serasa mauro
bo h. Gue search lagi, Seketika, gue dapet gambar-gamba
r co wo k yang kena kanker payudara. Dikasih liat tet
e-tate para co wo k yang kena kanker payudara ini. ra
ta-rata tetenya jadi lonjo ng ke arah bawah. Gue ng
eliatin tete gue sendiri. Gak, gak seperti ini. Apa g
ue nanya Harianto lagi" Mengingat apa yang terjadi
tadi, kayaknya gue gak bakalan ke Harianto
(pict tidak ditampilkan)

Babi Ngesot Karya Raditya Dika di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lagi. Terutama kalo sekarang gue dateng dan bilan
g, 'Har, liat tete gue, Har! PANDANGI TETE GU
E"!!! Pegang! SEKARANG PEGANG KERAS-KERAS!'
Sif at hypo cho ndria gue merasuki jiwa. Kalau benera
n kanker payudara gimana ya" Hidup gue kembali ter
bayang. Detail-detail kecil masa lalu gue... waktu S
D suka main sepeda..., main bo la bareng..., nyo ba-ny
o ba baju cewek (lho "!). Kalau emang apa yang gue te
muin di internet ini bener, berarti gue hanya punya
beberapa bulan aja untuk hidup.
BEBERAPA BUL AN UNTUK HIDUP!
Kanker payudara adalah cara yang menye-dihkan unt
uk mati. It just sad. Walaupun, di antara semua cara yang bisa terjadi u
ntuk mati, gue paling kasian sama o rang
yang mati kejepit lif t, gak mungkin kita bisa ngo mo
ng penyebab kematian o rang ter-sebut (kejepit tawa
. Misal: 'Gue denger so al adek lo . Dia mati, ya" Duh, kerana
... kenapa dia mati!"'
24 'Dia mati kejepit lif t!'
'Hahahahahahahaha! Uh, so ri'
Gak mungkin o rang gak ketawa dulu sebelum akhirny
a ikutan berduka. Banyak cara mati yang keren: kesetrum lis-trik di a
tas panggung pas lagi nge-band, meledug pas lagi ni
up balo n, dan lain-lain. Kanker payudara, terutama
pada co wo k, bukan cara mati yang termasuk dalam k
atego ri 'keren'. L alu, pikiran gue mulai menerawang. Kalo gue mati g
imana ya" Siapa yang bakalan gantiin gue di kampus" Siapa ya
ng bakalan ngasih makan Edgar" Gue kepikiran untuk
ngebuat wasiat. Biar adek-adek gue gak berantem n
gurusin harta go no -gini begitu gue mati nanti. Tapi,
begitu gue mau nulis surat wasiat, gue langsung nya
dar..., gue gak punya apa-apa yang berharga. Kalau
surat wasiatnya jadi, berarti surat wasiat gue adal
ah satu-satunya barang yang berharga yang gue pun
ya. Jadi, gue bakalan mewasiatkan surat wasiat gue.
Mampus, gue jadi pusing. Kalaupun mau maksa, mungkin surat wasiat gue isiny
a cuman gini: Surat Wasiat Yudhit: selamet, Dith. Setelah Abang gak ada, kamu
bo leh nempatin kamar Abang. Emang sih banyak tiku
snya, tapi co balah antuk bertekan dengan mereka. K
adang-kadang ada gunanya ko k. Misalnya, kalau kamu
laper, masak aja Satu. Anggi & Ingga: Ingga, maaf in, Abang selalu ketuker
antara kamu dengan Anggi. Tapi kamu emang mirip k
o k. kamu bo leh mendapatkan CD ko leksi Dangdut Cam
pur-sari Abang. Jangan didengarkan sekaligus ya...
begitu telinga kamu berdarah, to lo ng Sto p.
Edgar; Edgar maaf in Abang yang terus menerus men
yiksa kamu secara verbal. Tapi kamu emang pantes digituin.
25 Tenang, adikku tersayang, kamu tidak
akan abang jual lagi ke tukang beras.
Maaf , waktu itu ko ndisi keluarga kita lagi
kritis, kamu terpaksa kami tukar dengan
beras 5 kg (masih dapet kembalian
go ceng, lho ! Abang gak nyangka, kamu
murah sekali). Eniwei, setelah Abang
mati, kamu bo leh dapet... kamu boleh
dapet... dapet apa ya. Abang nyerah.
Kayaknya kamu gak dapet apa-apa
Ah, apa yang gue pikirin Semua pikiran buruk itu segera gue hapus
dari o tak gue. Gue gak bo leh main berpikir kalo gue
punya kanker payudara. Mau gak mau gue
harus ko nsultasi dengan do kter. Ya, itu satu-satu j
alan untuk membuktikan ini semua. Gue langsung nel
epo n ke do kter umum terdekat, ngebuat janji untuk
beso k pukul dua siang. RUANG tunggu do kter selalu ngebuat gue ngera-sa g
ak nyaman. Gue duduk di tengah General Practice o n
Gawler Street, tempat do kter umum yang gue telepo
n kemaren. Gue selalu takut ngeliat o rang yang sama-sama dudu
k di ruang tunggu. Gue pasti selalu bertanya-tanya:
si Bapak yang itu sakit apa" Apakah menular" Si Ne
nek-nenek yang duduk depan gue sakit apa" Bakalan
ketularan gak sih gue" Belum lagi rasa menunggu ya
ng bikin gue mau mati. L amaaaaa banget.
Beruntung, paling gak resepsio nis di ruang tunggu d
o kter ini cantik banget. Gue pe~ ngen ngajak kenala
n, tapi gak nemu alesan buat ngo bro l. Gak mungkin j
uga kalo gue maen samperin terus bilang, 'Halo cew
ek, mau urine gue gak" Nama gue Radith.'
Tapi, kayaknya kamu gak usah tes urine segala deh.
' 'Udah, gak pa-pa ko k. Mumpung udah keluar.'
Gue buru-buru menghapus pikiran itu.
Gak berapa lama duduk, nama gue dipanggil untuk m
asuk ke dalam ruangan do kter. Gue deg-degan. Pikir
26 an buruk kembali menghantui gue, gimana kalo terny
ata gue beneran kena kanker payudara. Kalo udah be
gini, hal apa pun yang dokter katakan pasti gue teri
ma, selama gue gak kena kanker payudara. Gue bakal
an terima kalo do kter bilang, 'Dika, kamu kena dem
am Af rika' atau yang lebih parah..., 'Dika, sebenar
nya kamu akan menjadi cewek. To njo lan di ketek ini
calo n tete kamu. Iya, kamu bakalan punya tete di ke
tek! Do kter gue punya jenggo t tipis putih menghiasi muk
anya. Membuatnya terlihat se-perti sinterklas... at
au orang mabuk dalam ko stum sinterklas, 'Halo , gue
berkata dengan kikuk sementara si Do kter meng-cli
ck sesuatu di ko mputernya.
'Hi,' katanya. 'So , f irst I need so me inf o rma-tio n
abo ut yo urself .' Dia lalu bertanya nama lengkap gue,
rriwayat penyakit keluarga, o bat yang menimbulkan
alergi pada diri gue. Untuk bersikap so pan, tadinya
gue pengen bertanya balik sama dia, nama lengkap, r
iwayat penyakit keluarga, tapi takut dibilang. 'No n
e o f yo ur business, Asian kid.' Jadi gue diem aja.
Dia juga bertanya tentang kehidupan seksual gue. D
ia bertanya apakah kehidupan
seksual gue" 'Sexual lif e"' bingung, gue nanya.
'Are yo u sexually active"' katanya.
Gue bingung, akif " Semi-aktif " Gue balik nanya apa
kah ada pilihan 'very dead'. Satu-satunya kegiatan
seksual yang gue lakukan baru-baru ini adalah ciuma
n sama tembo k. Atau yang biasa o rang sebut... keje
dug. Setelah ditanya panjang lebar, dia baru bertanya, '
What can I do f o r yo u to day"'
Dalam bahasa Inggris gue bilang sama dia, 'Saya ad
a to njolan di ketek.' Gue mengangkat lengan gue tin
27 ggi-tinggi. Di situlah ketek gue dengan jumawa terl
ihat. Begitu indah, begitu nyata.
'So rry"' Dia gak menangkap maksud gue.
'Saya rasa saya kena kanker payudara:'
'Hah"' Si Do kter kaget.
Gue kembali mengangkat ketek gue. Si Do kter tamb
ah kaget, mungkin ngeliat bulu ketek gue yang terbu
ka seperti kipas. 'Hmmmm,' dia memerhatikan ketek gue dengan saksa
ma. Si Do kter sempet agak bingung, dia mengambil s
emacam kaca pembesar yang dipasang dengan tali di
kepala. Dia lalu menyalakan lampu. Belum pernah ada
o rang tak dikenal'begitu saksamanya memerhatikan
ketek gue. 'Gue juga ngerasa tete kiri gue agak berbeda' kata
gue di sela-sela dia lagi menikmati tampak clo se up
ketek gue. 'Apakah ini berarti, uhm, gue kena kanke
r payudara" Maksudnya, dengan adanya to njo lan di k
etek ini"' 'Dari mana kamu dapat semua ini"' tanyanya.
'Dari internet.' Dia ngeliat muka dengan dengan ekspresi lucu, lalu
ketawa gede-gede. Dia bilang, 'Satu hal yang bisa s
aya katakan pada kamu hari ini... yo u wo n't die o f c
ancer.' 'Ja-jadi. Tonjo lan di ketek ini apa, Do kter"' Gue b
ertanya sambil hampir menangis bahagia.
Misteri Kain Kafan Jesus 3 Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari Penghuni Lembah Malaikat 2
^