Pencarian

Lebih Dari Sekedar Lo 7

Lebih Dari Sekedar Lo Apsen Karya Dante Bagian 7


"......" "nte, dita ga suka ya sama gue?" gue tertawa pelan
"yailah, dita masih normal kali. mana mungkin suka sama lo" anne mencibir
"maksud gue, dita ga suka kl gue deket sama lo"
"yaa kl itu mana gue tau ne" kata gue "tanya langsung sama orangnya lah" "seberapa dekat sih lo sama dita?"
"maksudnya?" "apa lo sama dita sedekat 'kita'?" ucapnya dengan ragu ragu gue meliriknya sebentar. lalu kembali tertawa pelan
"iya.. tapi itu dulu waktu kita masih kecil" kata gue " tapi kita belum pernah sampai kesamber petir kok"
anne kembali mencibir "dita suka sama lo, nte"
gue kembali meliriknya sebentar. kemudian menyalakan sebatang rokok "ohya" tau darimana lo?"
"dari sikapnya. dari cara ngomongnya. dari pandangannya. gue bisa ngerasa adanya rasa takut dalam diri dita saat gue dekat dengan lo. gue cewek, nte. gue tau itu"
"apa sikap lo tadi sewaktu di kost juga menunjukan karena lo juga suka sama gue?" anne terdiam. kemudian tertawa pelan
created by "entah kenapa feeling gue kuat banget, lo dan dita punya hubungan lebih dari teman" anne menengok ke arah gue secara perlahan
"engga ada hubungan apa apa kok" anne kembali tertawa pelan
"mulut lo bisa bilang engga, tapi mata lo. gue yakin ada hal yang gue ga tau tentang hubungan kalian" ucapnya. lalu tersenyum lebar
gue terdiam sejenak. memandang kosong ke arah kawah yang mengepulkan asap. "yuk... gabung sama temen temen lo" anne menarik tangan gue.
gue dan anne bergabung kembali dengan temen temen gue. anne mencoba lebih mengakrabkan diri dengan yang lainnya. terutama dengan dita. bagai air dan minyak yang sulit untuk bersatu. mereka tetap saja saling beradu mulut. meskipun kini anne lebih sering mengalah.
lelah berkeliling, kami memutuskan untuk pulang. sebenarnya dita masih ingin mengunjungi tempat tempat wisata lainnya, namun karena keadaan yang semakin ga kondusif, temen temen gue akhirnya meminta kita untuk menyudahi pertemuan reuni ini. sebelum mereka pulang, gue meminta mereka untuk makan siang terlebih dahulu di salah satu rumah makan dekat kampus gue.
"kalian berdua kenapa sih" baru sekali ketemu udah ribut terus" gue mencoba mendamaikan anne dan dita
hening. tak ada satupun yang menjawab pertanyaan gue. hingga kita selesai makanpun tak ada satupun yang bersuara kecuali bewok, febri dan gue yang bersuara karena ingin menambah nasi putih.
selesai makan, mereka langsung berpamitan untuk kembali ke jakarta. acara reuni kali ini" entahlah gue bingung kenapa bisa jadi seperti ini.
"dante, gue ga tau hubungan kalian seperti apa. gue ga tau seberapa dalam perasaan kalian berdua. tapi lo harus ingat satu hal, sampai kapanpun lo ga akan bisa menikah dengan wanita lain !!" ucap dita sebelum masuk ke dalam mobil
arrgghhhttt shit !! akhirnya kalimat itu keluar juga..
satu persatu mobil mulai meninggalkan parkiran. menyisakan gue dan anne. kita kembali ke kost dengan naik ojek. kl jalan kaki lumayan jauh soalnya. tiba di kost, anne langsung masuk ke dalam kamarnya, dan gue pun langsung ke dalam kamar gue. tak berapa lama anne kembali ke kamar gue dengan pakaian yang berbeda. anne duduk disamping gue dengan bersandar di pundak gue.
created by "nte... tadi kata kata dita maksudnya apa?"
"kata kata yang mana?" gue pura pura bodoh "oh iya, besok nonton yuk" "nte...." anne mengangkat kepalanya dari pundak gue "maksud kata katanya dita apa?" "bukan apa apa kok"
anne menarik kepala gue agar mata kita beradu pandang "jangan bohong sama gue..."
"bukan apa apa, ne"
"ntee....." "serius bukan apa apa. udahlah ga usah dipikirin" "danteee, please.. jangan bohong sama gue...."
gue mendengus pelan. sorotnya membuat gue berat untuk bicara, begitupun dengan nafas gue yang terasa semakin berat. gue mengambil nafas panjang dan gue hembuskan perlahan "gue pernah 'kawin gantung' sama dita....." ucap gue dengan nada yang sangat lirih created by
Part 125 sebuah tradisi yang menurut gue sangat merugikan. karena tradisi ini mengikat diri kita saat usia kita masih sangat belia. tradisi yang memaksakan seorang anak untuk mengikuti keegoisan dari orang tuannya. saat usia yang masih sangat jauh dari cukup untuk mengetahui makna cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya.
keluarga gue dan keluarganya sudah mengikat hubungan gue dan dita dari kita masih kanak kanak. 'kawin gantung' bisa juga dibilang semacam perjodohan. karena melaksanakan pernikahan tanpa ijab qobul. setelah kedua anak tersebut sama sama dewasa dan matang, barulah melaksanakan pernikahan secara resmi dan sah. itulah yang gue dan dita lakukan. entah kenapa saat ini gue berharap gue ga pernah dilahirkan.
anne masih terpaku memandang gue. bolanya mulai berkaca kaca. dari sorot matanya terdapat kesedihan setelah mendengar pengakuan gue. but, this is life !! terkadang kejujuran terasa lebih menyakitkan daripada sebuah kebohongan. dan terkadang sesuatu akan terasa nampak lebih indah tanpa kita mengetahui apa yang ada dibaliknya.
"lo ga lagi becanda kan, nte?"
gue menggeleng pasrah anne memalingkan wajahnya. pandangannya kosong menatap lantai. gue meraih tubuhnya dan mendekapnya erat. entah kenapa kali ini tubuhnya terasa lebih dingin. "nteee... kenapa lo baru bilang sekarang?" ucapnya lirih
gue terdiam. gue ga tau harus jawab apa
"kenapa lo baru bilang sekarang?" anne memutar tubuhnya. kini kita saling berhadapan "......"
"kenapa lo baru bilang sekarang?" anne membentak gue. suaranya terdengar melengking menyayat gendang telinga gue
"karena gue sayang sama lo" akhirnya mulut gue bisa mengatakannya "gue ga mau menyakiti lo dengan semua pengakuan gue. gue ga mau lo pergi..."
*PLAAAKK* "sayang" nyakitin" justru sikap lo selama ini yang bikin gue sakit !! lo membiarkan rasa dalam diri gue tumbuh dan berkembang. hingga gue merasa lo adalah milik gue. dan kenyataannya gue salah, lo milik orang lain !!"
anne kembali menampar gue
"lo egois !! lo jahat, nte !! lo membiarkan gue menikmati rasa ini. padahal lo tau kita ga bisa created by
bersatu !!" sekali lagi anne menampar gue "lo jahat, nte!!"
kini anne mulai memukuli gue dengan brutal. kedua tangannya terus menerus mendarat di wajah gue. tak begitu sakit memang, tapi kl gue ga bisa menenangkannya gue pasti bonyok. gue menahan kedua tangannya. dan dengan cepat kembali gue dekap erat tubuhnya "lo jahat, nte!!" teriaknya berulang ulang
"maafin gue, ne" bisik gue ditelinganya "bukan maksud gue untuk menyakiti lo. gue ga pernah mau cerita karena gue ga mau kehilangan lo"
"lo egois, nte !! lo tau kita ga bisa bersatu, nte" ucapnya disela isak tangisnya
air matanya mulai membasahi dada gue. suara tangisnya terdengar begitu dalam. gue pun larut dalam kesedihan. gue ga mau kehilangan anne lagi.
"gue benci sama lo !!" anne memberontak mencoba melepas pelukan gue
"gue sayang sama lo, ne" gue kembali berbisik ditelinganya "gue ga mau lo pergi. gue hanya punya satu wanita, dan itu adalah elo.."
tubuhnya telah berhenti meronta. kini tangisannya terasa semakin dalam. gue mengusap lembut punggungnya.
"gue akan tetap menjadi milik lo. begitupun sebaliknya.. oke?"
anne semakin jadi menangis. tubuhnya bergetar. air matanya gue rasakan semakin deras membasahi dada gue. gue memeluknya makin erat. sesekali gue mengecup keningnya.
selama beberapa saat anne masih larut dalam tangisnya. sore ini gue merasakan sebuah ikatan batin yang sangat kuat antara gue dengannya. gue sadar gue terlalu egois untuk saat ini. tapi setidaknya gue juga sudah menunjukan rasa ketakutan jika nanti gue harus kehilangannya kembali.
"nte... lo sayangkan sama gue?" tanya anne disela isak tangisnya "iya, gue sayang banget sama lo, ne"
"gue mau lo ngelakuin satu hal" "apa" apa yang harus gue lakuin?"
tubuhnya kembali bergetar. anne mempererat pelukannya created by
"mulai sekarang lo jauhin gue ya, nte....." ucapnya yang masih dalam keadaan terisak.
dada gue terasa mencelos mendengar permintaannya. gue bahkan masih berusaha menyingkronkan pikiran dengan apa yang baru saja gue dengar. permintaan dari anne sangat jauh dari apa yang gue pikirkan. bahkan tak pernah terlintas sedikitpun anne akan meminta gue untuk menjauhinya.
kami masih terdiam dalam pelukan. dalam hati gue terus memaki. gue merasa hidup gue ini ga adil. saat anak anak seusia gue dengan bebasnya memilih pasangan, justru pasangan gue udah ditentukan oleh orang tua dari gue masih kecil. gue ga pernah sayang sama dita. gue ga pernah cinta sama dita. kenapa gue harus menikah dengannya" kenapa gue harus kehilangan wanita yang benar benar gue cinta dan gue sayang"
anne melepas pelukannya. menyeka air matanya dan tersenyum manis ke gue. kemudian dia berlalu meninggalkan kamar. gue bersandar lemas ke tembok kamar. gue mengeluarkan bungkus rokok dari saku celana. sialan, rokok gue abis. ngapain juga daritadi bungkus kosong gue bawa bawa..
gue keluar kamar hendak ke warung untuk membeli rokok. saat menuruni tangga, gue lihat pintu kamar anne tertutup rapat. sepulang dari warung, baru gue beranikan diri untuk menuju ke kamarnya. gue berdiri tepat di depan pintu kamarnya. gue genggam gagang pintunya dan gue dorong perlahan. pintunya terkunci. gue bermaksud untuk mengetuk pintunya namun gue batalkan, saat gue mendengar sayup sayup suara tangis dari balik pintu........
dengan langkah yang sangat berat gue beranjak dari tempat gue kini berdiri. gue duduk termenung di dalam kamar ditemani kepulan asap yang keluar dari sebatang rokok yang gue pegang. inilah buah dari keegoisan gue. rasa takut akan kehilangannya justru menimbulkan rasa sakit terhadap dirinya. bukan hanya dia, rasa sakit itu juga menjalar di dalam tubuh gue. sayangnya gue ga mempunyai keberanian seperti 'Les Brown Jr' yang menikahi kekasih sejatinya 'helen' memutuskan untuk kawin lari dan hidup bahagia berdua hingga ajal menjemput.
gue mengambil sepasang dadu dari dalam lemari. dadu yang telah membawa gue berada disini. gue genggam erat dadu tersebut. tanpa gue sadari air mata ini mulai menetes. air mata seorang pecundang !!. sebuah filosofi yang selalu gue yakini, untuk pertama kalinya gue takut untuk melakukannya. gue takut untuk mengambil tindakan.....
Tuhan, apa yang harus aku lakukan" aku ingin terus bersamanya. namun ku sadar, jika aku terus bersamanya itu sama saja dengan meletakan bom waktu pada dirinya. ketika bom itu meledak, pasti akan terasa sangat menyakitkan untuk dirinya maupun diriku. namun disisi lainnya, aku pun tak mampu meninggalkannya. Kau tau itu bukan" dia yang selalu menemaniku. dia yang telah merubahku dari seorang berandalan kearah yang lebih baik. dan aku selalu yakin, dia lah wanita yang Kau utus untuk selalu mendampingiku. kenapa garis takdir Mu begitu rumit untuk ku" jika dita adalah jodoh ku, kenapa Kau pertemukan aku dengan anne" kenapa Kau biarkan aku mencintainya" jika anne yang menjadi jodoh ku, kenapa Kau biarkan orang tua ku melaksanakan tradisi konyol ini" siapa sebenarnya wanita yang menjadi tulang rusuk ku"
created by Part 126 sehari, seminggu, hingga empat bulan telah berlalu tanpa ada anne yang biasanya selalu menghiasi hari hari gue. selama empat bulan terakhir, tak ada lagi orang yang membangunkan gue setiap pagi. entah itu untuk berangkat ke kampus ataupun sekedar mengganggu waktu hibernasi gue. tak ada lagi orang yang seliweran keluar masuk kamar gue seenak jidatnya sendiri. tak ada lagi orang yang mengganggu waktu tidur gue hanya untuk mendengarkan cerita konyolnya.
kita masih satu kost. namun gue merasa dia jauh dari gue. bahkan lebih jauh saat kita terpisah jarak antara indonesia dengan australia. berkali kali gue coba menyapanya, namun dia menghindar. dia hanya memberikan senyuman tanpa berkata sedikitpun kemudian berlalu begitu saja.
setiap pagi, saat gue terbangun gue segera menuju balkon hanya untuk melihatnya berjalan ke kampus. dan sorenya gue pun melakukan hal yang sama. duduk di balkon hanya untuk melihatnya kembali. sebuah senyum manis selalu tersirat di wajahnya saat dia hendak membuka atau menutup gerbang kost. gue sengaja ga kuliah, biasanya anne selalu marah setiap gue bermalas malasan. namun sepertinya kali ini dia gak perduli lagi. nampaknya dia serius dengan ucapannya.
belakangan terakhir ini, gue sering melihat anne pulang diantar oleh lelaki lain. entahlah gue ga kenal siapa dia. bahkan sesekali anne baru pulang ke kost saat jam kuliah sudah jauh berakhir. gue tau jadwal kelasnya karena gue masih satu kelas dengannya. dan saat anne kembali ke kost, gue melihat lelaki yang sama mengantarnya.
ingin sekali gue bertanya siapa lelaki itu. namun gue urungkan niat untuk bertanya saat gue mengingat perkataan terakhirnya. gue paham dengan maksudnya. anne ingin melupakan gue. dan dia juga meminta itu ke gue, bukan" namun sayangnya gue ga bisa melakukan itu. gue terlalu cinta sama anne..
kamis sore, pertengahan bulan juni 2009.
gue sedang duduk di balkon lantai dua, ketika gue melihat mei dari atas sini datang ke kost tanpa anne. kemana anne" gak biasanya mei datang sendiri. atau mungkin gue yang ga melihat anne pulang. apa mei datang kesini buat ketemu gue" hahaha.... pede bener gue !! paling juga seperti biasanya, mei datang dan langsung ke kamarnya anne tanpa mampir ke kamar gue. semenjak anne ga pernah datang lagi ke kamar gue, mei pun tak pernah lagi datang ke kamar gue.
gue mendengar suara langkah kaki yang sedang menapaki anak tangga. langkahya semakin mendekat hingga sosoknya muncul di depan gue.
*PLAAAAKKK* "LOSER !!" bentak mei
gue bengong menatapnya sembari mengelus pipi gue yang baru saja dia tampar.
created by "gue udah denger semuanya dari anne" mei berdiri didepan gue dengan kedua tangan yang menyilang di dada. matanya tajam menatap gue
gue mengernyitkan dahi. ini anak kenapa sih" "lo kesurupan ya, mei" mau gue panggilin pak ustad?" "lo yang butuh pak ustad !! buat ngeruqyah otak lo!!"
"lah kok gue" lo yang dateng dateng ngomel. mana main gaplok aja lagi" "lo bilang lo sayang sama anne, begini cara lo memperlakukan orang yang lo sayang?" gue mendengus pelan
"lo ga tau apa apa, mei"
"anne udah cerita semuanya ke gue, dan"
gue meliriknya sebentar. kemudian tertenduk lesu dengan kedua tangan menopang kepala "ini lebih rumit, mei"
"apa yang bikin rumit?"
"keadaan.. keadaannya terlalu rumit"
"ini bukan soal keadaan, ini soal pilihan.." kini mei duduk disebelah gue gue kembali meliriknya. kali ini gue terdiam
"kl lo memilih anne, pasti lo ngebatalin tradisi konyol itu" lanjutnya "nah itu masalahnya, mei.. gue ga tau itu bisa dibatalkan atau engga.." mei terdiam sejenak. gue mengeluarkan sebatang rokok, dan mulai membakarnya. "waktu lo ngelakuin itu, ada ikatan nikah secara resmi ga?"
"gue lupa, mei"
"aahh dodol banget sih lo.. masa ga inget"
"yee kok jadi sewot... itukan udah lama.. mana gue inget"
"its oke.. itu ga penting.. yang nikah secara resmi aja bisa batal atau bercerai kan.. sekarang, buruan lo batalin tuh tradisi gila itu"
created by "ga segampang itu juga kali" gue menggerutu
"apa susahnya sih, dan" lo tinggal telp orang tua lo minta dibatalin. selesai kan?"
"lo ga kenal sama nyokap gue sih" gue mulai kesel sendiri denger saran dari mei "bisa bisa nama gue dicoret dari daftar keluarga"
"atau lo kawin lari aja sama anne" gue mendengus kasar
"mei, udahlah.. ini semua juga anne yang minta kok" "lo itu bego atau pura pura bego sih, dan?" "gue ga ngerti maksud lo, mei"
giliran mei yang mendengus kasar
"gue kasih tau sama lo ya. terkadang cewek kl minta lo ngejauhin dia, itu bukan dalam arti yang sebenarnya. justru dia mau lo terus mengejar dia"
"serumit itukah jadi cewek?"
"hadoooh danteee.. ampun deh... gini loh.. kita sebagai cewek............"
"stop..stop..." gue memotong omongannya mei "tolong ralat.. elo, bukan kita.. gue laki, mei !!"
mei kembali mendengus kasar
"oke.. oke.. kita, gue dan anne, bukan elo..... oke..." "oke.. sip.. sok lanjut..."
"kok lama lama kita kaya orang bego ya?" "lo dan anne" emang lo berdua bego.. udah lanjut..." "......"
"kan gue jadi lupa tadi mau ngomong apaan" gerutunya mei diam sejenak dan mulai mengingat apa yang ingin dia katakan
"oh iya.. kita sebagai cewek terkadang sengaja melakukan hal yang keterbalikannya. hanya karena ingin tau seberapa besar pengorbanan dan perjuangan lelaki pujaannya..." created by
"maksudnya apaan sih mei?"
"aduuhh dante.. kita sebagai cewek itu sering mencari perhatian dengan cara yang ga biasa. ya dengan memberikan kode, signal, ke lelaki pujaan kita. entah itu dari omongan, tingkah laku, dan masih banyak lagi yang lainnya"
"kode" signal" kode buat apaan" aarrgghhtt gue makin ga ngerti lo ngomong apa" "gini loh dan..........."
"udah.. udah.. mei..." gue memotong kembali omongan mei "gue pusing denger omongan lo.. gue ga ngerti sama sekali.. so, intinya gue harus ngapain?"
mei meletak kunci mobilnya di depan gue. nah kl yang ini gue tau maksudnya dia "tapi kl anne beneran mau menjauh dari gue gimana mei?"
"enggak.. percaya sama gue.."
"belakangan ini gue sering liat anne diantar cowok, mei" "Boleh gue jujur sama lo?" mei perlahan menengok ke arah gue "apa?"
"gue suka sama lo, dan"
gue menengok ke arahnya. kini kita beradu pandang "jangan becanda deh mei. kita lagi ngebahas anne" "gue ga becanda, dan" katanya "gue beneran suka sama lo" Ya Tuhan, apa lagi ini"
"gue ga tau sejak kapan rasa ini mulai tumbuh. gue selalu berusaha membunuh rasa ini. namun entah mengapa saat gue melihat kemesraan antara lo dan anne rasa ini seperti terus tumbuh dan berkembang" mei memalingkan wajahnya. pandangannya kosong menatap jalan raya "bahkan terkadang gue berkhayal gue berada diposisinya anne."
"....." "namun semakin lama gue semakin sadar. gue ga akan pernah berada diposisinya. rasa sayang dan cinta anne untuk lo, jauh lebih besar dari apa yang gue miliki. terlalu jahat buat gue untuk merusak hubungan kalian" mei tersenyum. kemudian kembali menengok ke arah gue
"...." created by
"so, maka dari itu gue yakin anne menunggu lo" mei menepuk pelan pundak gue "sekarang lo temui dia"
"tapi masalah dita gimana?"
"gue bantu cari solusinya.. udah buruan sekarang lo jemput anne" "sekarang anne dimana mei?"
"ya telpon lah.. tanyain lagi dimana.."
"pinjem hp lo. pake nomor gue ga akan diangkat"
mei mengeluarkan hp nya dan memberikannya ke gue. gue mulai menelpon anne -halo, kenapa mei"suara anne dibalik telp
-lagi dimana, ne"kata gue
-tut...tut....tutanne mematikan telpnya "...."
gue menggeleng pasrah. gue mengembalikan hp nya. kemudian berlalu masuk ke dalam kamar meninggalkan mei yang masih duduk bersandar di balkon.
"Dan, percaya sama gue.. anne cuma marah sesaat.. pikirannya masih kalud.. lo harus terus kejar dia" teriak mei dari balkon
gue merabahkan diri di atas kasur. gue menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan. entah kenapa nafas gue terasa lebih berat. biasanya jam segini gue gak bakal bisa beristirahat nih. bahkan sangat sulit untuk sekedar merebahkan badan...........
I have so much to say but you re so far away.............
created by Part 127 sabtu siang di minggu yang sama.
gue masih terbaring malas di dalam kamar. entah kenapa belakangan ini suasana kamar gue bertambah panas. ga biasanya suasana bandung sepanas ini. gue keluar kamar hendak membeli es batu di warung depan kost. sejak gue ga tegur sapa dengan anne, setiap gue ingin membuat minuman dingin gue harus membeli es batu terlebih dahulu.
gue sedang menuruni tangga saat gue mencium sebuah aroma yang khas. wangi parfum yang sering menempel menjadi satu dengan parfum dibaju gue. sekilas gue menengok ke arah kamar yang menjadi pusat dari aroma tersebut hingga gue berjalan keluar kost. gue dapati ada cowok yang sering gue liat menunggu di depan teras. dia menyapa gue dengan senyuman, gue pun membalas senyumnya. kok gue jadi merasa horor sendiri ya...
gue baru kembali dari warung dengan membawa dua kantong es batu ketika gue berpapasan dengannya di depan pintu kost. kita saling berpandangan tanpa ada yang bersuara. hanya senyuman yang saat ini gue berikan. berbeda dari biasanya, kini dia tak membalas senyum gue. kami masih beradu pandang. kemudian dia melirik ke arah lelaki yang daritadi menunggunya, lalu dengan cepat matanya kembali menatap gue.
anne masih menatap gue saat gue berlalu melewatinya. gue merasa kali ini tatapannya berbeda dari biasanya. entahlah gue ga ngerti sama tatapannya.
selesai membuat es teh manis, gue duduk di balkon depan. gue memainkan pelan gitar gue tanpa ada suara yang keluar dari mulut gue. hingga empat lagu selesai gue mainkan, gue mendengar suara motor yang baru saja dihidupkan.
gue melongok ke bawah, gue melihat sebuah motor matic siap untuk dijalankan. disampingnya ada seorang cowok yang sedang memberikan helm ke seorang wanita. wanita itu telah memakai helm, dia juga sudah duduk di bangku belakang motor saat dia menengok ke arah gue. tatapan matanya masih sama seperti yang tadi. gue tersenyum untuknya, meskipun hati gue menjerit melihatnya. dia masih melihat ke arah gue hingga dia menghilang dari pandangan mata gue.
mendadak badan gue terasa begitu lemas. seluruh anggota tubuh gue seperti berkonspirasi untuk membenci gue. membenci akan sikap pecundang dalam diri gue. lelaki mana yang dengan bodohnya membiarkan wanita yang dia cinta pergi dengan lelaki lain"
gue kembali duduk bersandar di balkon. gue menengok ke arah yang biasanya selalu ada sosok wanita di tempat itu. dalam hati gue bertanya tanya. seberapa besar sih rasa sayang dan cinta gue ke dia" apa setinggi Eifel Tower" apa sepanjang Great Wall of China" atau sedalam Mariana Trench" bodoh !!! gue bahkan tak pernah tau berapa tinggi Eiffel Tower, gue tak pernah tau berapa panjang Great Wall of China, dan gue tak pernah tau seberapa dalam Mariana Trench.
gue ga bisa membandingkan rasa yang gue miliki dengan benda mati. gue bahkan ga bisa mengukurnya. gue hanya bisa berkata, rasa yang gue miliki tak terbatas adanya. rasa yang tak akan pernah habis termakan oleh masa.
created by "mang... mang ujang...." gue mengetuk pintu kamar mang ujang
pintu terbuka, mang ujang keluar dari kamar dengan iler yang masih membasahi pipinya "naon, A?" tanya mang ujang
"minjem motor" ucap gue, lalu nyengir lebar
mang ujang kembali masuk ke dalam kamarnya. kemudian keluar dengan membawa kunci motornya. gue pun langsung bergegas menuju parkiran dan pergi dengan motornya mang ujang.
jika kalian berpikir gue keluar dengan motornya mang ujang dengan maksud mengejar anne, ahh itu terlalu drama. gue keluar karena gue laper. gue berhenti di salah satu cafe di jalan cihampelas. gue sengaja memilih daerah cihampelas. karena biasanya saat weekend banyak cewek cewek cakep yang seliweran apa lagi saat menjelang satnight kaya sekarang ini.
gue duduk di kursi kayu yang berada sudut cafe. dengan meja bundar yang menjadi tumpuan payung berwarna hijau. pelayan cafe ini datang menghampiri gue. lalu memberikan daftar menu yang ada disini. gue memesan makanan ringan dan minuman dingin, kemudian pelayan tersebut pergi meninggalkan gue.
gue masih asik dengan hp di tangan, sampai akhirnya makanan dan minuman yang gue pesan datang. selang berapa lama. tepat di depan gue, ada sepasang anak sekolah yang baru saja duduk di bangku depan gue. yang lelaki dengan dandanan sedikit berandal dengan rambut yang gondrong untuk ukuran cowok. sedangkan yang perempuan rambutnya sebatas bahu. dengan sweater biru membalut tubuh mungilnya. hhhmmmmm mengingatkan gue pada satu masa yang telah lampau....
suara canda tawa mereka terdengar begitu renyah di telinga gue. tawa mereka terlihat begitu lepas, tanpa ada kegelisahan yang menghalangi. bukankah memang seharusnya seperti itu" saat orang yang kita sayang berada di dekat kita, seakan dunia pun ikut ceria. meskipun terkadang obrolan mereka membuat gue sedikit 'geli', namun jujur kegembiraan mereka membuat gue iri.
satu jam kemudian, pasangan sekolah itu pergi meninggalkan cafe ini. pelayan datang dan mulai membersihkan sisa sisa makanan di meja tersebut. tak berapa lama meja itu kembali terisi oleh pasangan yang usianya mungkin sebaya dengan gue. jika tadi pasangan anak sekolah menunjukan ke gembiraan, justru pasangan yang baru aja menempati meja tersebut menunjukan kemarahan. beberapa kali gue mendengar mereka beradu mulut. entah apa masalah mereka.
tak seperti pasangan yang pertama, mereka hanya sebentar berada disini dan kemudian pergi kembali. bahkan makanan yang mereka pesan belum sempat mereka makan.
sudah tiga jam berlalu, gue masih duduk sendiri di sudut cafe ini. meja kosong yang ada di depan gue kembali terisi oleh pasangan keluarga. berbarengan dengan datangnya seorang created by
lelaki yang duduk sendiri disebelah keluarga kecil tersebut.
gue terdiam dan termenung. pandangan gue kosong menatap pusaran air di dalam gelas yang sedaritadi gue putar dengan sedotan. jika diibaratkan, pasangan sekolah yang pertama gue lihat bisa diibaratkan sebagai masa lalu gue, masa dimana selalu diwarnai dengan keceriaan. pasangan yang kedua, mungkin menggambarkan situasi gue saat ini. dan yang terakhir datang adalah hasil akhir dari perjalanan ini. apakah kedepannya gue bisa menjadi seperti keluarga kecil yang terlihat sangat bahagia seperti yang duduk didepan gue" atau ini akan berakhir seperti lelaki yang duduk disebelah keluarga kecil tersebut"
hingga terang berganti gelap gue meninggalkan cafe ini. gue mengendarai motor tanpa tau arah mana yang akan gue ambil, tanpa tau tujuan dimana gue harus berhenti. saat tengah malam gue baru kembali ke kost dengan keadaan teler. gue dapati anne duduk di teras depan. anne menatap gue dengan tatapan yang sama seperti tadi siang. gue melewatinya begitu saja, lalu menuju kamar mang ujang dan mengembalikan kunci motornya.
"Aa, dari mana?" tanya mang ujang
"dari cihampelas"
"tadi pergi ga bareng si teteh?" "enggak, kenapa?"
"pantes tadi si teteh nyariin" "oh" gue berlalu meninggalkannya
gue masuk ke dalam kamar gue. mengambil sebuah buku dan mulai menumpahkan segala yang gue rasa di atas kertas. selesai menulis, gue merobak kertas itu. kemudian gue membakarnya. gue hanya berharap penat dalam pikiran gue ikut menghilang seiring dengan terbakarnya kertas yang berisi tulisan tersebut.
gue tak sekedar yang tampak. gue juga tak sekuat yang terlihat. gue tersenyum hanya agar mereka tak tau bahwa sebenernya gue rapuh. gue cengeng" yup, gue memang cengeng !! terserah orang lain mau menilai gue seperti apa. gue ga pernah mengambil pusing soal itu. namun, perlu diingat. jika batu karang saja mampu terkikis dengan terpaan ombak, bagaimana dengan gue yang tidak mempunyai ketegaran dan tak sekuat batu karang"
berulang kali gue datang menghampiri anne dan mencoba untuk memperbaiki segalanya. gue udah mencobanya berkali kali namun tetap saja sikap anne terhadap gue ga berubah sedikitpun. soal ucapan mei tempo hari gue ga sepenuhnya percaya. meskipun gue tau, mei bisa berkata seperti itu mungkin karena anne telah mencurahkan isi hatinya ke mei. namun gue lebih mengenal siapa anne. gue tau anne benar benar marah sama gue....
gue masih duduk di depan meja dengan kepala tertunduk di atas meja. tangan gue menyilang dan gue gunakan sebagai tumpuan kepala. posisi gue membelakangi pintu saat pintu kamar gue terbuka. ahh paling juga mang ujang mau minta rokok sama kopi. gue mengeluarkan created by
bungkus rokok dari saku celana gue, dan meletakannya di atas meja.
"kopi nya di kardus" kata gue sembari menunjuk ke arah kardus yang ada disamping lemari, tanpa menengok ke arahnya
langkahnya semakin mendekat ke arah gue.
"rokoknya sekalian, A" pinta mang ujang, kemudian mengambil rokok gue di atas meja.
mang ujang berlalu meninggalkan kamar. keadaan hening kembali menyelimuti suasana kamar gue. gue berpindah posisi, dan mulai merebahkan diri diatas kasur......
Where are you" and I'm so sorry I cannot sleep, I cannot dream tonight......
created by Part 128 "ade, kok lo disini" gak kuliah lo?" tanya kak iren saat melihat gue sedang membuka gerbang rumah.
"libur" jawab gue. lalu nyengir lebar "kak.. gue mau cerita" "cerita apaa?"
"sini..." gue menarik ke iren masuk ke dalam kamar ketika emak gue sedang menonton tv di ruang keluarga
"ade, kamu ga kuliah?" tanya emak gue
"libur mah" ucap gue yang berlalu memasuki kamar
kita sudah berada di dalam kamar. gue mengunci rapat pintu kamar. kak iren duduk di tepian tempat tidur. gue melempar tas dengan asal. kemudian duduk disebelahnya. "lo mau cerita apa"
"kak, lo tau dita kan?" "dita anaknya tante fitri?"
"iya, nah sekarang lo tau anne kan?" "anne" temen sekolah lo?"
"iya" "trus kenapa?" "lo masih inget soal 'kawin gantung' antara gue dengan dita kan?" kak iren menggangguk
"kira kira itu bisa dibatalin ga?"
kak iren diam sejenak. memandang gue dengan penuh tanya. "emang kenapa?"
"anne marah sama gue saat dia tau kejadian ini, kak" "apa hubungannya" anne pacar lo?"
created by "bukan sih.." "lalu apa masalahnya?"
"masalahnya....." gue mempelankan suara gue. hingga terdengar sangat pelan "gue....cintanya....sama....anne....."
kak iren terdiam sejenak. lalu pecahlah tawanya. "kok lo malah ketawa sih?"
"ciieeee...cieeee......"
"kak gue serius ah.."
"ciieeeee...ciiieeeeee... tuuuiiiiit...tuuiiittt...." kampret, nanya ke orang yang salah nih.. "trus lo mau ngebatalin ini demi anne, gitu?" gue menggangguk mantap
"hmmmm.... cuma masalahnya..." kak iren berbisik pelan di telinga gue "emang anne mau sama lo?" lanjutnya, lalu kembali tertawa lebar
gue mencibir "kak, ngeselin lo ah... gue serius nih..."
"hahaha...oke..oke....sekarang gue tanya, apa yang membuat lo yakin ingin ngebatalin?" gue diam dan berpikir sejenak mencari jawaban yang pas.
"karena gue cinta sama anne" jawab gue mantap "udah" gitu doang?"
"emang harusnya gimana?"
"de, ini keputusan yang penting.. lo pikirin lagi matang matang.." kata kak iren "karena keputusan lo ini menentukan siapa wanita yang akan menjadi pendamping hidup lo. ini tahapnya udah beda, de"
"justru itu kak, gue ingin memilih pendamping hidup gue sesuai dengan keingin gue. makanya gue mau batalin"
created by "apa yang membuat lo yakin dengan keputusan lo" hanya berdasarkan cinta" kurang, de" "bukannya cinta modal utama ya untuk membangun suatu hubungan?"
"iya benar. tapi modal cinta doang itu ga cukup. kl di ibaratkan membangun hubungan itu sama dengan membangun sebuah rumah. cinta itu tiang tiang pondasinya. lo masih harus melengkapinya dengan tembok, pintu, jendela, atap, dan lainnya. kl modal lo cuma tiang tiang pondasi, apa bisa lo tinggal di dalam rumah itu?"
"....." "lo harus mempunyai semua komponen yang lainnya. baru lo bisa membangun rumah itu. dan satu lagi yang ga kalah penting, orang yang membangunnya. kl lo membangun sendiri itu pasti berat banget. lo harus bekerja sama dengan pasangan lo untuk membangunnya." "....."
"misalnya lo mau membuat tembok, anne punya pasir dan lo punya semen. jadi lo berdua ga perlu lagi harus membeli kedua material itu. cukup lo gabungkan, kemudian lo berdua patungan untuk membeli batu bata dan lo bisa mulai membuat tembok. berbagi dan saling melengkapi, maka tembok yang kalian bangun pasti akan kokoh"
gue speechless. terkadang kak iren membuat jengkel dengan tingkah gilanya, namun terkadang kak iren juga membuat gue kagum dengan pola pikirnya "trus gue harus gimana dong, kak?"
"apa yang membuat lo cinta sama anne?" "semua.... semua yang ada pada dirinya."
"sekarang apa yang udah lo lakuin buat anne" kl lo cuma bilang 'gue cinta sama lo' tanpa ada tindakan nyata itu cuma omong kosong. si Dafi (anaknya kak vina yang baru lahir) juga bisa kl cuma ngomong doang"
"emang si dafi udah bisa ngomong?" kak iren mendengus pelan
"itu cuma perumpamaan" kak iren menjitak gue "saat anne tau masalah ini, reaksi dia gimana?" lanjutnya "dia minta gue ngejauhin dia"
"lo yakin anne juga cinta sama lo?" gue mengangguk
created by "omongan terakhirnya yang bikin gue yakin" "......"
"anne marah sama gue kak, bahkan sampe sekarang" lanjut gue "gue udah empat bulan lebih ga tegur sapa sama anne"
"empat bulan" trus, selama empat bulan yang lo lakuin apa?" "yaa gue terus ngebujuk dia"
"and then?" gue menggeleng pasrah "ga ada perubahan sama sekali sama sikapnya"
"waduuh ribet ya.. yaudah kl begini jalan satu satunya lo harus menentukan pilihan, dita atau anne.." kata kak iren "ehh tapi, kl misal.. ini misalkan loh ya... lo udah ngebatalin ini trus anne tetap marah sama lo, gimana?"
"yaaa gue akan terus kejar anne"
"kl anne terus menerus lari dan menghindar dari lo" apa lo ga cape ngejar dia?" gue diam sejenak. jujur, pertanyaan ini sulit banget gue jawab "hhmmmm.... cape sih. tapi pasti akan lebih cape saat gue nyari pengganti dia" "ade gue udah gede ya" kak iren tersenyum sembari mengacak ngacak rambut gue
"intinya gini loh, kak. sekalipun nantinya gue ga bersama anne, seenggak nya gue mau pasangan hidup gue nantinya adalah orang yang benar benar dipilih oleh hati gue. bukan ditentukan oleh tradisi gila macem ini"
kak iren tersenyum puas mendengar perkataan gue. kak iren bangkit dari duduknya. berjalan menuju pintu dan membuka kuncinya.
"nanti gue bantu ngomong ke mamah" ucap kak iren sebelum menutup pintu kamar gue.........
created by Final Part -1 waktu terus berputar dengan liar tanpa mampu dihentikan. membalik lembar perlembar semua cerita yang telah tertulis di dalam buku kehidupan. detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan. hingga kini bulan berganti tahun.
hari hari gue lewati begitu saja tanpa gue maknai dengan sesuatu hal yang berarti. namun saat pikiran gue menerawang jauh kebelakang, barulah gue sadari setiap detik yang gue milik sangatlah berarti.
"hey waktu.. kenapa laju mu hanya ke depan" tak ada kah niat untuk mu kembali ke belakang walau sesaat?"
sepulang gue dari jakarta, gue bertekad untuk terus mengejar anne. namun anne terus menghindar dan membuat gue tak pernah mempunyai kesempatan untuk mengatakan bahwa keluarga gue setuju untuk membatalkan tradisi gila itu.
hal ini menjadi ironi karena di kelas gue masih duduk bersebelahan dengannya tanpa ada yang tegur sapa satu sama lain. saat kkn pun kita satu kelompok namun tetap tak saling tegur sapa. kita menggunakan orang ketiga untuk berkomunikasi, dan ini anne yang memulai. hingga hari kelulusan gue tiba, anne tetap tak merubah sikapnya. kita duduk bersebelahan di dalam aula, menunggu giliran untuk naik ke atas podium. dia tersenyum ke arah gue, namun dengan cepat gue memalingkan wajah ke arah lain. sikapnya yang terus menghindari gue membuat gue lelah dengan sendirinya.
I've tried so hard to tell myself that you're gone, But though you're still with me. I've been alone all along..........
mungkin penggalan lirik lagu diatas paling pas untuk menggambarkan situasi gue saat ini. berulang kali gue mencoba untuk menerima semuanya. berulang kali gue coba untuk melupakannya. namun hati ini terus menjerit memanggil namanya.
gue masih berdiri memandangi setiap sudut kamar kost ini. hati gue mencelos saat gue menyadari kenyataan pahit yang gue terima. sebuah perjalanan akhir yang sangat jauh dari yang gue bayangkan. gue duduk di tepian di kasur. menyalakan sebatang rokok, dan mengambil sebuah kertas yang terpajang di tembok. bayang bayang kenangan yang telah lalu kembali berkelebat dingatan gue.


Lebih Dari Sekedar Lo Apsen Karya Dante di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

waktu itu senin pagi, entah apa yang salah dengan hari senin. hari yang selalu menjadi musuh bagi sebagian besar orang, termasuk gue. bagi sebagian orang, monday adalah money day. dan bagi sebagian lainnya, monday is monster day, monkey day, monyong day, and etc.
gue sudah siap dengan ransel yang gue gemblok di punggung. anne keluar dari kamarnya dengan wajah malasnya. tersenyum kecut selama sesaat ke arah gue dan kembali dengan raut wajah malasnya saat kita beranjak meninggalkan kost nenek.
"nte, kenapa" kenapa hidup kita seberat ini, nte" kenapa, nte?" created by
gue tertawa pelan "lebay lo ah" kata gue "sarapan dulu, ne"
"iya.. gue juga laper" ucapnya sembari memegangi perutnya. kita berenti di warung nasi uduk di dekat kost
"teh, dua ya" kata gue ke teteh penjual nasi uduk "aku ga pakai bawang ya teh" sambung anne
pagi ini kita akan melaksanakan uts semester lima. hari senin dan harus bangun pagi untuk uts, rasanya mood booster gue mendadak rusak !!
"nte, gendong dong..." ucapnya. lalu menyandarkan kepalanya ke pundak gue "ngantuk banget, nte..."
"pemalas" gue menjewernya pelan anne mencibir
"sok rajin lo... kl aja tadi ga gue bangunin juga lo pasti masih ngiler" gue tertawa pelan
selesai sarapan, kami langsung menuju kampus. kami memasuki ruang kelas. anne membaca silabus materi yang akan diuji hari ini sembari menunggu dosen datang, sedangkan gue hanya mencoret coret buku tulis dengan membuat tulisan tulisan graffiti.
"bikinin gue dong, nte" pinta anne saat dia melihat gue gue membuat permintaannya. sepuluh menit kemudian gue selesai "nih.. " gue memberikan hasil bikinin gue
anne cemberut saat melihat hasilnya yang hanya bertuliskan tiga huruf "kok begini?" tanyanya
"tadi lo minta bikinin 'gue' kan?"
"maksudnya nama gue, dodol" ucapnya. kemudian menjewer kuping gue
tak lama keadaan menjadi hening saat dosen datang. kami mulai mengerjakan soal soal uts. anne fokus berpikir, sedangkan gue masih sibuk mencoret mencoret buku gue.
created by "ne, nyontek dong" bisik gue
"bikinin dulu" jawabnya sembari bersisik juga
"udah nih" gue menunjukan coretan dibuku gue "gue nyontek dong, ne" "nanti dulu, belum selesai nih.." katanya "bikin nama lo dibawah nama gue" "buat apa sih?"
"udah buat aja. ga gue kasih contekan, mau lo?" gue mencibir
gue masih sibuk mencoret coret buku gue ketika waktu mengerjakan soal tinggal lima belas menit lagi. anne telah selesai mengerjakan soal dan gue pun dengan cepat menconteknya hehehe....
setelah selesai, kami langsung kembali ke kost karena hari ini hanya satu mata kuliah untuk uts. tiba di kamar gue, anne mengambil kertas yang ada dibuku gue. dia menambahkan karikatur buatannya di tulisan buatan gue yang tadi. lalu membentuk origami mini dan menempelkannya di dinding kamar gue.
"jangan sampe sobek !! awas aja kl sampe sobek, gue cakar lo !!" anne mengultimatum gue dengan raut wajah marah yang dibuat buat.
gue tersenyum mengingatnya. tanpa gue sadari air mata gue mulai menetes. tetesannya meninggalakan bekas pada selembar kertas sedari tadi gue pandangi. gue melipat kertas tersebut dan memasukannya ke dalam saku celana saat hp gue bergetar mendapat panggilan masuk.
-halo, dimana"- -udah sampai lampu merah, dikit lagi sampai kok- -oh yaudah hati hati-
-....tut.....tut.....tut.....-created by
Final Part 2 belum habis khayalan gue tentang kertas, kini ingatan gue harus menerawang kembali kebelakang saat gue memandangi sebuah huruf 'E' yang menggantung di hp. gue genggam erat gantungan tersebut dan khayalan gue membawa saat gue berada di DCF, tempat yang pernah gue janjikan. di bawah terpaan sinar bulan dan kerlip bintang, gue, anne dan ratusan orang lainnya berdiri dengan memegang lampion yang siap untuk dinyalakan. satu persatu lampion mulai beterbangan setelah apinya dinyalakan.
"Ne, lepas. ngapain ditahan"
"make a wish" ucapnya dengan mata terpejam
dan dengan bodohnya gue mengikutinya, gue pejamkan mata gue dan mulai membuat permohonan
"ayo lepas, satu... dua.... tiga....." ucapnya. kemudian kami melepas lampion yang daritadi kita pegang.
mata kami masih terpana melihat ke arah lampion baru saja diterbangkan. sebuah lampion yang membawa dua harapan yang gue ga tau harapan itu beda atau sama. namun gue yakini harapan yang diucap oleh anne pasti mempunyai makna tersendiri.
"nte, lo minta apa tadi?" anne memalingkan pandangannya dari lampion. kini dia melihat ke arah gue
"rahasia lah..." gue masih terfokus melihat lampion "dih.. ga asik banget..."
gue menengok ke arahnya, lalu tertawa pelan "lo minta apa?" tanya gue
"hhhmmmm..... rahasia..." ucap anne dengan centilnya, lalu menjulurkan lidahnya gue tertawa pelan sembari mengacak rambutnya
"nte.." anne merogoh saku celana dan mengeluarkan sebuah gantungan. "nih buat lo..."
gue mengambil dari tangannya. gue menatap sebuah gantungan yang sama dengan yang saat ini gue pegang.
"kok 'E'?" tanya gue heran
anne mengeluarkan satu buah gantungan lainnya "yang 'D' buat gue" sambungnya, lalu tertawa pelan created by
"beli dimana ne?" tanya gue yang masih menatap gantungan tersebut
"di abang abang tukang kalung yang disana..." anne menunjuk ke arah tempat dia membelinnya.
gue menengok sejenak ke arah yang dia tunjuk. kemudian menengok ke arah anne "kapan lo belinya?"
"tadi siang, pas kita lagi makan"
gue terdiam mengingat kejadian tadi siang. kita lagi makan disalah satu warung makan. tak jauh dari tempat kita makan memang ada yang jual kalung, gelang, cincin dari baja putih gitu. saat kita lagi makan, anne sempat ijin mau ke toilet. yaa mungkin saat itu juga anne membeli gantungan ini.
"jangan sampe ilang !!" lanjutnya "kl ilang, gimana?"
"kl sampai ilang, gue jamin kepala lo juga pasti ikut ilang !!"
"boosseettt... galak banget non" kata gue sembari terkikih pelan "kl gitu yang itu juga ga boleh ilang"
"kl ilang?" anne menatap gue dengan centil "yaudah beli lagi..." jawab gue. dan kami tertawa lebar "......"
"nte, thanks ya..." anne tersenyum manis. kini tangannya melingkar di pinggang gue. "gue seneng banget loh hari ini...."
dibawah remangnya cahaya dari ribuan lampion yang mulai beterbangan, kami saling berpelukan dalam dinginnya udara malam. gue melihat lagi ke arah lampion. gue tersenyum melihat lampion lampion tersebut.
"hey lampion... terbanglah yang tinggi... bawalah kedua harapan kami, agar harapan harapan kami sampai pada sang pencipta....."
tangan gue masih menggenggam erat gantungan ini. bibir gue tersenyum kelu mengingatnya. perlahan mata gue kembali menetikan air mata dengan derasnya. gue menangis sesenggukan mengingat semua yang telah gue miliki sirna begitu saja hanya karena sebuah tradisi gila. hati gue meraung, terus menerus memaki kenyataan pahit yang gue terima.
"hey lampion sialan pembawa dua harapan.. apa kau tak menyampaikan harapan ku kepada created by
sang pencipta" atau ini lah harapan yang dipinta anne?"
gue masih duduk termenung di dalam kamar. gue pandangi kembali gantungan di hp gue. air mata gue masih terus menetes tanpa henti.. air mata penyesalan yang sangat ga berarti. satu tahun gue mengejarnya. namun gue ga mampu meluluhkannya. bodoh !! bodoh !! bodoh !! kenapa gue begitu bodoh "
gue meletakan hp di sebelah gue. mengeluarkan selembar kertas dan mulai menulis sebuah ucapan. malam ini, adalah malam ulang tahunnya anne. sama seperti ulang tahun gue, ini adalah tahun kedua gue ga mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung. bagaimana gue mau mengucapkannya secara langsung, anne saja tak mau mendengar omongan gue...........
created by Final Part -3 gue udah selesai menulis saat hp gue kembali bergetar. -halo, dimana"-
-gue udah sampe- -tunggu, gue turun- -.....tut.......tut.....tut.....-
gue berdiri dari tempat gue duduk. sekali lagi gue memandangi setiap arah yang ada di kamar. kamar yang ga akan pernah gue lupakan dengan berjuta memori di dalamnya. kamar yang telah menjadi tempat gue mempelajari makna cinta yang sesungguhnya. kamar yang menjadi saksi cerita dari sepasang remaja dengan semua kekonyolannya. kamar yang menjadi saksi tangisan terakhir gue untuknya.....
gue menggemblok tas gue. berjalan keluar kamar dan menguncinya rapat. malam ini gue memutuskan untuk kembali ke jakarta. sebetulnya gue masih harus mengurus beberapa administrasi sebelum ijazah gue keluar. itu masih bisa gue urus dengan cara pulang pergi. malam ini gue hanya membawa barang barang seperti baju, gitar, dan barang lainnya yang mudah gue bawa. besok baru supir gue yang akan datang membawa sisanya.
gue berjalan menuruni tangga dan terhenti saat gue sudah berada di lantai bawah. gue menengok kearah pintu kamarnya. berjalan mendekat dan membelai daun pintunya saat gue sudah berdiri di depannya. gue mengeluarkan selembar kertas yang sudah gue lipat rapih. kertas yang penuh dengan bercak air mata di dalamnya. gue selipkan kertas itu dibawah pintunya.
"goodbye, my little angel" ucap gue lirih
gue membalikan badan dari pintunya dan berjalan keluar kamar kost dengan pamit terlebih dahulu dengan nenek. nenek dan mang ujang tau kepergian gue. namun gue meminta nenek dan mang ujang jangan bilang ke anne. mang ujang mengantar gue sampai depan gerbang kost. dan kak iren sudah menunggu disana.
"jangan lupa sama mamang ya, A" ucap mang ujang
"ya ga mungkin lah.. mamang kan tempat saya ngutang" jawab gue "dan mamang juga yang sering ngabisin rokok sama kopi saya"
dan kami pun tertawa lepas
gue dan mang ujang saling berpelukan. pelukan hangat dari seorang sahabat. meskipun usia mang ujang jauh lebih tua dari gue. namun gue sering jailin mang ujang hahaha.. so, saat ini ada sedikit perasaan haru dalam diri gue. dan nampaknya mang ujang pun demikian. mang ujang pun sempat menitikan air matanya.
created by "udah ah jangan nangis. malu sama umur" canda gue
"mang saya jalan ya.. dadah mamang..." lanjut gue sembari membuka gerbang kost "hati hati, A" jawab mang ujang "salam sama keluarga"
gue menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan. inilah titik start gue yang baru. gue melangkah meninggalkan kost dengan penuh keraguan.
"lo yakin sama pilihan lo" jangan ada penyesalan nantinya loh, de" ucap kak iren saat kita berjalan meninggalkan kost
"entahlah, kak...." jawab gue ragu
"de, lo masih inget omongan gue yang dulu?" "yang mana?"
"waktu lo minta ke mamah mau kuliah di australi"
"omongan lo yang mana ya?" gue mencoba mengingat omongannya kak iren
"waktu lo mau kuliah di australi, gue udah feeling pasti ada seseorang disana. yang belakangan gue tau ternyata benar feeling gue. lo mau kuliah disana karena seseorang. karena disana ada anne."
gue berhenti berjalan dan menengok ke arah kak iren
"gue pernah bilang, bukan cuma 'dia' tapi lo juga berhak mendapat yang terbaik. so, ga usah ragu dengan keputusan lo" kak iren menepuk pundak gue
"...." "jujur aja, gue sebenarnya kecewa sama lo. gue udah bantuin lo buat ngebatalin acara lo dengan dita. eh lo malah nyerah buat anne. tadinya gue berpikir lo akan senekat waktu lo minta ke mamah buat kuliah di australia. tapi yaa ini semua udah jadi keputusan lo..."
"kak, lo ga tau apa apa. anne yang terus menghindar dari gue. bahkan sampai sekarang anne belum tau kl itu udah batal..."
"lo ga pernah bilang ke anne kl itu udah batal?"
"gimana gue mau bilang, dia ga pernah mau dengar gue ngomong. dia ga pernah ngasih gue kesempatan, kak"
"elo yang lebih tau mana yang terbaik untuk lo. gue sebagai kakak lo, cuma bisa mengsupport lo. so, jangan pernah ragu...." kak iren kembali menepuk pundak gue. kini dia sedikit created by
meremasnya. gue dan kak iren berjalan kembali menuju mobilnya yang terparkir diujung jalan. mas danu menyambut kedatangan kami. gue masuk ke dalam, dan mobil langsung beranjak meninggalkan tempat ini. gue memasang earphone dan memandang keluar jendela. suatu saat nanti, jika gue bertemu lagi dengannya, gue harap gue mampu mengungkapkan segalanya, memperbaiki segala kerusakaannya, dan membangunkan kembali rasa yang telah ada..........
Quote: Helo Dear, how are you" i wish you're fine..
masih marah ya sama gue" yah, jangan dong.. udahan dong marahannya... gue udah balik ke jakarta nih soalnya.. udah ya maafin gue, kita kan belum tentu ketemu lagi.. gue tau kok gue salah, makanya selama satu tahun terakhir ini kan gue selalu berusaha buat dapatin maaf dari lo..
ehh Ne... Ne.... tau ga" gue nulis ini sambil tersenyum sendiri loh membayangkan momen momen sebelum kita marahan. bercak bercak yang ada" itu iler kok.. cium aja kl ga percaya.. gue nulisnya kan malem, jadi setengah ngantuk gitu ^^
oh iya, by the way, happy birthday yah.. maaf ya ini tahun kedua gue ga mengucapkannya secara langsung dan gue ga memberikan surprise. hhmmm... oke...oke... tahun tahun sebelum kita marahan gue juga sering lupa ngucapin dan bikin surprise, bukan lupa sih, cuma telat doang hehehe...
Anne, gue minta maaf.. gue ga terlalu berharap hubungan kita balik seperti
created by semula. gue pun sadar, ne.. jika gue ada diposisi lo, gue juga pasti akan melakukan hal yang sama.. gue hanya ingin mendengar secara langsung dari mulut lo, 'lo memaafkan gue'.. itu doang Ne yang mau gue dengar..
Ne, lo tau kan, gue ga pernah bosan menunggu lo, gue ga pernah bosan bersama lo, gue pun ga pernah bosan mengukir nama lo di hati gue, ne... gue senang saat bersama lo, gue bahagia melihat lo tersenyum, tapi gue ga bisa membohongi diri gue sendiri, gue terluka saat lo menjauh dari gue....
gue mencintai lo, gue menyayangi lo. hati gue selalu memanggil nama lo. namun, jika kehadiran gue hanya menyakiti lo, menyedihkan lo, dan mengecewakan lo. tolong maafkanlah gue. gue tetap akan membahagiakan lo, dengan cara menjauh dari lo.....
anne, lo tau" ini keputusan gue yang sangat sulit, sangat berat meninggalkan lo wanita yang sangat gue cinta. Hati gue pun terluka karena gue harus meninggalkan lo, Ne.. wanita yang selalu membuat gue merasa berarti. meski ini berat, meski ini sangat sulit, dan sangat membuat gue terluka, gue tetap harus mencoba dan berusaha demi lo, wanita yang paling gue sayang......
Jika suatu saat nanti takdir mempertemukan kita kembali, diwaktu yang berbeda, tempat yang berbeda dan mungkin elo pun udah berbeda, tetaplah tersenyum. agar gue tau keputusan gue hari ini telah membuat lo bahagia. Percayalah, gue akan tetap tersenyum untuk lo. meskipun hati gue terasa perih......
created by --Dante-- created by Epilog 1 kamis siang di pertengahan Januari 2012,
gue sedang asik bermain game online menggunakan komputer kantor. ini salah satu game online terkampret yang pernah ada. harga item nya mahal mahal, udah gitu servernya cuma bertahan dua tahun trus tutup. berengsek bener udah dapet duit dari player yang top-up malah kabur. telp yang ada di samping kanan gue ga berhenti berdering. aaahh bodo amat mengganggu kesenangan gue aja.
"mas dante... line tujuh...." teriak operator yang geram telpnya ga gue angkat angkat "iya, mba...." jawab gue tanpa memperdulikannya
"woi dan, stun... stun...." kata rekan kerja yang ada disebelah gue "tar dulu gue ngefreeze. heal gue dong.. sekarat nih.." balas gue
"woaah anak setan... bukannya pada kerja malah ngegame.." saut rekan kerja yang lainnya.
mata gue masih terfokus memandang komputer. tangan kanan gue sibuk mengarahkan mouse, sedangkan tangan kiri gue sibuk menekan hotkey pada keyboard. "dante... line tujuh...." kini rekan kerja gue yang berteriak "iya..." jawab gue, masih tetap ga gue perdulikan
gue masih terus bermain game. satu yang gue suka di game ini adalah adanya 'sistem tauran antar kampung' yang engga berpatokan sama waktu. kampung kita rame, kampung tetangga juga rame. yaudah kita chat di world janjian ketemu di free zone, lalu tauran deh.. dan ini asik hahaha.....
"danteeee line tujuh..... angkat dulu itu.., berisik tau ga..." teriak rekan kerja gue yang lainnya "lo yang berisik, teriak teriak..." gerutu gue
"....." -halo selamat siang. dengan Dante, ada yang bisa dibantu"- -.......-
-haloo....- -........- -HAALLOOO !!-created by kampret nih, siapa sih yang nelpon.. gue berniat menutup telp saat suara di balik telp ini membuat gue tertegun.
-.......dante.......- deegg... gue diam sejenak. gue kenal suaranya. ga mungkin gue lupa sama suaranya. suara yang dulu selalu terdengar cumiakkan di telinga. suara yang beberapa tahun terakhir menghilang. kini suara itu muncul..
-apa kabar, nte"- -anne"gue coba meyakinkan -iya, nte.. ini gue..-
-ka..kabar gue baik, ne... lo apa kabar"mulut gue mendadak terasa kaku
-gue juga baik kok..kata anne -nte, lo kemana aja sih" gue hubungin susah banget.. gue kangen tau sama lo...-
gue terdiam. gue menjambak orang yang ada disebelah gue. orang disebelah gue mengamuk menandakan ini bukan mimpi.
-ne, nomor lo masih yang lama atau udah ganti" gue telpon ke hp lo aja- -masih yang lama kok, emang kenapa pakai telp ini"-
-suara lo bisa didenger pake telp yang lainnya, ne... gue telp balik...- -tut....tut...tut.....-
gue berjalan menuju pantry. menguncinya dari dalam, menyalakan sebatang rokok dan mulai menelponnya..
-halo..anne langsung mengangkat telp gue -......-
-halo, nte....- -......- -nte, kok diam aja"-
-gue ga tau harus ngomong apa, ne...suara gue terdengar parau. perasaan haru kembali menyelimuti gue. demi apapun hari ini gue seneng banget.
created by -nte..... lo nangis"-
-ehh.. engga kok.. engga...- -suara lo berat, nte...-
-ini gue lagi sedikit fluseketika suara gue kembali seperti semula terdengar anne terkikih dibalik telp nya
-ga berubah ya... jaim nya masih sama kaya dulu- -ehh.. masa sih"-
anne kembali terkikih -lo kemana aja ne"tanya gue
-ada juga lo yang kemana aja" dicari susah banget.. pakai ganti nomor segala..-
-hehehe... lo tau dari mana Ne gue kerja disini" perasaan gue ga ada yang tau deh. gue juga ga ngasih tau somad-
-yakin ga ada yang tau" buktinya gue tau..gue yakin, saat anne ngomong ini, mukanya pasti tengil.
-nah lo tau dari mana" gak mungkin kan tau tau lo nelpon kesini nyari gue. atau jangan jangan lo nelponin seluruh perusahaan yang ada di jakarta"-
anne mendengus -ga gitu juga kali.. ngapain gue repot repot nelponin seluruh perusahaan di jakarta. gue tinggal telpon keluarga lo, selesai kan-
gue tau nih anne nanya ke siapa. pasti ke kak iren. dua hari yang lalu, entah ada angin apa tau tau kak iren ngebahas soal anne.
-oh iya, sabtu sibuk ga, nte"lanjutnya -sabtu gue libur kok, kenapa"- -sepedahan yuk, nte...-
-yukga butuh waktu lama buat gue menjawabnya -jam berapa"- -pagi lah, abis itu kita jalan jalan-
created by -hmmm.. ceritanya ngajak gue ngedate nih"- anne kembali terkikih
-mau ga"- -ayoo.. sabtu pagi ketemu di taman ya..-
-oke..jawab anne -udah gitu aja dulu.. kangen kangenan nya tahan dulu sampai hari sabtu.. gue tau, pasti lo kangen sama gue, yaa kan" yaa kan"-
-dih lo kali yang kangen sama gue.. kan lo yang nelpon guekini anne tertawa lebar
-yaa gue sih ngaku emang gue kangen sama lo.. emang kaya lo dari dulu jaim nya gede banget.. kl lo ga kangen sama gue, ga mungkin lo nelpon balikgue terkikih pelan sembari tersenyum sendiri
-oke sabtu pagi yakata gue
-oke.. awas aja lo masih tidur, gue samperin ke rumah lo.. gue cekek lo !!- gue tertawa lebar
-bosseettt... masih galak aja non-
-yaudah, sampai ketemu sabtu pagi... dadahh dante...- -tut...tut....tut-
gue pandangi kembali layar hp gue. di hp gue masih terpampang wallpaper yang ga pernah gue ganti sejak beberapa tahun terakhir. wallpaper di hp gue masih menggunakan fotonya. selama ini, setiap gue merindukannya gue hanya bisa mendengar suaranya lewat rekaman suara saat kita gitaran di kost nenek. arrghhhtt rasanya gue sabar menunggu hari sabtu....
created by Epilog 2 hari yang gue tunggu pun tiba, sabtu pagi gue udah siap untuk sepedahan. aahh rasanya seperti mimpi. wanita yang bertahun tahun menjauh dari gue, kini hadir dan mengajak gue untuk bertemu kembali. gue pacu sepedah dengan sekencang kencangnya. gue ga sabar untuk menemuinya.
gue tiba di taman, gue lihat anne duduk di bangku yang ada di tengah taman. tempat yang sama saat pertama kali gue bertemu dengannya disini. dari kejauhan anne sudah melihat gue. kini dia berdiri dengan senyum manis tersirat diwajahnya. senyum itu, senyum yang telah lama gue rindukan.
"haloo, cewek..." sapa gue
"halo juga cowok jelek..." jawabnya
gue dan anne beradu pandang. saling tersenyum satu sama lain. entah kenapa gue merasa ini seperti adegan di film film.
"ne, kita terlalu drama ga sih?"
"biarin aja.. kali aja ada produser khilaf yang mau merekrut kita" jawab anne. dan kamipun tertawa lepas....
sama seperti biasanya, saat anne mengajak sepedahan pasti ga bener bener sepedahan. melainkan hanya ngobrol di bangku taman. setelah bosan, barulah kita beranjak meninggalkan taman. anne meminta gue ke rumahnya. tiba di rumahnya, kita sarapan terlebih dahulu. kangen juga gue sama masakan mamahnya.
selesai sarapan, anne bergegas untuk mandi. jadi rutenya gue dan anne akan naik sepedah terlebih dahulu dari rumahnya menuju rumah gue. baru nanti di rumah gue, gantian gue yang mandi dan berganti pakaian. baru kita berangkat pergi yang gue ga tau kemana tujuannya.
tiba di rumah gue. kak iren yang sedang duduk di teras dengan mas danu. tersenyum penuh arti saat melihat gue datang bersama anne.
"kenapa lo senyum senyum?" tanya gue dengan herannya kak iren malah tertawa lebar. dasar gila hahahaha...
anne menunggu di ruang tamu, sedangkan gue langsung bergegas untuk mandi dan dandan sekeren mungkin.
"yuk" kata gue "mau kemana?" "ke sekolah yuk, nte.."
"mau ngapain?" created by "kangen aja gue sama sekolah" "oke deh.."
kami bergegas menuju sekolah. gue ga tau apa maksud anne ngajak gue ke sekolah. awalnya gue berpikir gue dan anne akan ada persaan canggung karena lama tak bertemu. namun ternyata anne masih tetap sama seperti anne yang dulu. tak ada yang berubah darinya. anne masih seperti radio rusak.
"nte, lo tau ini ruang apa?" tanya anne saat kita sudah berada di sekolah "tau, ruang praktek.."
anne mendengus, lalu menjitak gue lumayan keras gue mencibir
"lo tau ga ini ruang apa?" anne kembali bertanya "ruang praktek, anne !!"
"ish.. dasar bloon.. ruangan ini tuh tempat pertama kali kita ketemu..."
anne menarik gue memasuki ruangan. mengarahkan gue ketempat yang dia mau. lalu anne berdiri sekitar enam puluh centi dari posisi gue.
"lo duduk disitu, pake kaos warna biru yang ada kerahnya, rambut gondrong warnanya kecoklatan kebanyakan maen di atas genteng. nyokap lo ada disamping kanan lo pakai baju warna merah muda"
wiiihh hebat, batin gue khayalan gue pun membawa gue menembus ruang waktu. gue duduk bersebelahan sembari mengisi lembar pendaftaran. sesaat tak sengaja mata kami beradu pandang sejenak. dia tersenyum. dan ini adalah pertama kalinya dia tersenyum untuk gue. yang akhirnya membuat gue selalu addict sama senyumnya.
"lo inget ga gue pake baju apa?" lanjutnya membuyarkan khyalan gue. "engga" jawab gue bohong. lalu tertawa garing
"ga ada hal yang gue lupa dari diri lo, ne" kata gue dalam hati
kami melanjutkan ke ruangan saat kami kelas satu. tiba di depan kelas, anne langsung nyengir lebar. udah lama gak ketemu kenapa makin aneh aja nih anak. anne langsung menarik tangan gue memasuki ruangan ini. kami duduk di bangku yang sama seperti dulu.
created by dan lagi lagi memori di kepala gue mulai berputar. sebuah perkenalan yang ga akan pernah gue lupakan. perkenalan yang membuat gue jengkel setengah mati. hari pertama masuk gue udah kena hukum karena ulahnya. namun karena hukuman itu pula yang membuat gue jadi akrab dan dekat dengannya.
cukup lama kami berada disini, kami lanjut menuju kantin.
"elo, somad, ali, juki selalu duduk disana" anne menunjuk tempat yang biasa menjadi tempat duduk gue sewaktu gue di kantin
"dan elo, suci dan widia juga selalu duduk disitu" gue pun menunjuk tempat duduknya. "dan elo selalu curi curi pandang ke gue" kata anne dengan wajah tengilnya. gue tertawa pelan mengingatnya.
"lo juga sering curi pandang" balas gue dan anne nyengir lebar
kami terus menjelahi setiap ruangan di sekolah ini. ternyata terlalu banyak memori tentang kami yang tertinggal disini. selesai dari sekolah, anne mengajak gue ke ancol. kami menuju jembatan kayu yang ada disana. anne terduduk diatas jembatan tersebut dengan posisi seperti biasanya. dengan kaki yang menjuntai menyentuh air laut.
"nte, lo masih inget ga waktu gue bilang 'enak kali ya bisa ngeliat masa depan'?" "inget, kenapa?"
"bener kata lo, ternyata ga enak ya kl ada dari awal kita udah mengetahui apa yang kedepannya akan terjadi.."
"....." "sekarang gue malah lebih memilih bisa kembali ke masa lalu, nte..." anne menengok ke arah gue secara perlahan. kemudian tersenyum
gue membalas senyumnya. lalu menarik kepalanya dengan lembut hingga bersandar ke bahu gue.
"apa yang buat lo mau kembali kemasa lalu?" tanya gue "semua.. gue mau mengulang semuanya, nte...."
"bukannya karena kita ga bisa mengulang kembali makanya terasa lebih menyenangkan saat kita mengingatnya?"
"iya sih... tapi alasan gue mau kembali kebelakang karena ada hal yang mau gue perbaiki, nte.."
created by "apa itu?" anne terkikih pelan "kita" jawabnya "itu yang mau gue perbaiki"
gue menengok ke arahnya. kata katanya barusan sedkit mengganjal pikiran gue. apa yang mau anne perbaiki" namun gue masih tetap berpikir positif. semoga yang ingin anne perbaiki benar benar ada hubungannya dengan 'kita'....
gue sedikit mengangkat wajahnya hingga kita beradu pandang. "kita masih bisa memperbaikinya mulai hari ini.." kata gue, lalu tersenyum anne membalas senyum gue. kemudian kembali bersandar di bahu gue
kami masih duduk duduk disana. saling melepas rindu dan kadang diselingi dengan candaan candaan ringan. hingga hari mulai gelap, kami beranjak meninggalkan tempat ini.
well, ga ada enaknya jika bisa melihat masa depan. hidup pasti akan terasa lebih membosankan saat kita telah lebih dulu mengetahui segalanya. kita tidak akan bisa menikmati setiap sensasi dari kejutan kejutan yang dihadirkan dalam perjalanan hidup. sama dengan halnya saat kita membaca sebuah cerita. tanpa ada prolog, tanpa ada alur cerita, tau tau kita langsung membaca epilog. haah mana asik" so, biarkanlah masa depan tetap menjadi sebuah misteri. yang akan membuat kita lebih menikmati sensasinya saat kita mengetahui apa yang tersembunyi dibaliknya......
sepulang dari ancol, kami hanya berputar putar mengelilingi jakarta. sebenarnya gue males karena macetnya ga tahan. cuma yaa tau sendirilah. anne kl udah ada maunya itu harus. bahkan wajib !! perut gue daritadi udah mulai keroncongan. gue meminta anne untuk berhenti dulu karena gue udah laper banget. dengan entengnya anne menjawab kl dia belum laper sehingga gue ga boleh makan terlebih dahulu. lama lama songong nih anak...
tiga jam kami muter muter. suara suara yang dihasilkan perut gue terdengar semakin nyaring. hingga akhirnya sekitar pukul sepuluh malam, kita menuju rumahnya. dan disini gue baru bisa makan.
anne tertawa melihat gue yang sudah menghabiskan dua piring nasi goreng.
"gue dari dulu bingung sama lo, makan lo selalu banyak tapi gak gendut gendut" komentarnya
"makan lo juga banyak, tapi ga tinggi tinggi" balas gue
"heh.. songong !!" ucap anne dengan raut wajah yang sedikit ditekuk. gue malah ingin tertawa melihatnya.
"........" created by "..............."
"nte, waktu cepat banget berlalu ya.." kata anne gue mengangguk
"iya, terlalu cepat bahkan.." jawab gue "
"sebentar" kata anne. lalu masuk ke dalam kamarnya. sementara gue berjalan menuju terasnya. wes mangan ora udut, eneg !!
tak lama anne menghampiri gue. duduk dibangku sebelah gue. anne kembali dengan membawa selembar kertas yang sudah dilaminating. gue kenal banget sama kertas itu. kertas itu ucapan perpisahan dari gue.
"disini lo tulis, saat kita ketemu lagi gue harus tersenyum. dan sekarang gue tersenyum bukan karena perintah lo di surat ini, gue tersenyum karena lo. karena gue bisa ketemu lagi sama lo" kata anne. lalu dia tersenyum manis
gue ikut tersenyum tanpa mampu membalas ucapannya
"nte...waktu lo ngasih surat ini gue belum tidur loh." lanjutnya "dan lo tau ga, nte" waktu lo berdiri di depan pintu, gue pun berdiri di balik pintu itu...."
"......" "kamar gue pun ga di kunci loh. gue berharap lo membukanya, nte...." gue tertegun mendengar ucapannya. butuh satu menit untuk gue membalas ucapannya.
"jadi lo tau pas gue balik ke jakarta?" saat ini gue benar benar berharap gue bisa melompat ke masa lalu.
anne mengangguk "gue bahkan tau waktu lo nangis" "nangis" kapan" gue ga nangis ah.." anne tertawa pelan
"masih ga ngaju juga. jaim lo gede banget sih" "emang bener gue ga nangis, ne"
anne kembali tertawa created by "setiap lo nangis pasti ngeles.. gue masih inget banget tuh waktu lo nonton film jepang" "tunggu...tunggu... setiap gue nangis" kapan lo ngeliat gue nangis?"
"gue emang ga pernah ngeliat lo nangis secara langsung seperti waktu ngeliat lo abis nonton film jepang itu, tapi gue bisa mendengar suara lo, nte.." kata anne "kamar lo kan di atas kamar gue. ya kedengeran lah suaranya"
biar gimanapun gue juga tetap manusia. gue masih bisa menangis saat gue ga mampu menahan rasa sakit. cuma ya ketauan lagi nangis, sebagai cowok sejati gue merasa gagal.
"ne, gue mau tanya. sebenarnya sih ini pertanyaan ga penting ya, karena udah lewat juga waktunya. cowok yang dulu sering sama lo siapa sih?"
"oohhh si rizky" kenapa?"


Lebih Dari Sekedar Lo Apsen Karya Dante di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"waktu itu lo jadian sama dia?" anne tertawa pelan
"kenapa" jealous lo ya?" anne menyolek nyolek pinggang gue. "dih engga sih"
"udah ngaku aja. jealous kan....jealous kan...." anne terus menggoda gue "dikit sih.. itu cowok lo?"
kini anne tertawa lebar "bertahun tahun gue kenal sama lo baru kali ini gue denger lo jealous..." kata anne "bukan kok, gue ga pernah jadian sama dia"
"tapi kok lo deket sama dia?"
"sengaja..." jawabnya lalu menjulurkan lidahnya.
gue tertawa dalam hati. dasar bodoh, kenapa gue ga menyadarinya" ".........."
"................"
"nte...." perlahan anne menengok ke arah gue. kini kita beradu "lo masih sayang kan sama gue?"
"perasaan gue ga pernah berubah, ne..." kata gue "gue selalu sayang sama lo" created by
anne tersenyum manis "lo juga tau kan, nte.. gue juga sayang sama lo" "iya... gue tau... gue tau lo juga sayang sama gue..."
anne memalingkan wajahnya. pandangannya lurus ke depan dengan tatapan kosong............. "nte...."
"ya?" "minggu depan gue lamaran, nte...."
seketika dada gue berasa sesak. lidah gue terasa kelu. hati gue mencelos mendengarnya. seluruh tubuh gue mendadak lemas. Ya Tuhan, skenario apa lagi ini"
created by Epilog 3 "ma..maksudnya?" "lo kenal eki kan, nte?" "eki" temen sekolah kita?" anne mengangguk pelan
"minggu depan eki mau ngelamar gue, nte..." kini anne kembali menengok ke arah gue "gue cape, nte... gue lelah.. bertahun tahun gue berharap sama lo.. namun saat gue mengingat ucapannya dita, gue nyerah nte.. gue selalu melawannya hingga akhirnya gue benar benar tersadar kita ga akan pernah bersatu..."
"........." "keputusan terakhir lo disurat ini juga yang menyadarkan gue, nte. gue berharap banget lo terus bersama sama gue dan membatalkan acara lo dengan dita...." anne memalingkan wajahnya kembali. sementara gue masih melongo menatapnya.
"........." "ne..." "gue selalu berharap mitos saat kita di borobudur menjadi nyata......" "anne"
"gue menutup rapat rapat hati gue untuk orang lain, dan gue hanya membukanya untuk lo, nte.........."
"ANNE !!" "namun sekeras apapun gue berusaha, gue tetap ga bisa melawan takdir. kita tetap ga akan bisa bersatu......."
"ANNE, GUE UDAH NGEBATALIN TRADISI GILA ITU....!!" kata gue sedikit membentaknya
seketika anne berhenti bicara dan terdiam sejenak. perlahan anne menengok kembali ke arah gue. nafas gue masih memburu. gue tarik nafas dalam dalam. gue mencoba untuk mengontrol emosi.
"satu tahun sebelum kita lulus, gue udah ngebatalinnya....." nada suara gue kembali melemah
"ma..maksud lo..... lo ga akan menikah sama dita?" ucapnya dengan terbata bata. matanya mengisyaratkan rasa tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.
created by "iya, gue ga akan menikah dengan dita. gue udah ngebatalin semuanya. dan lo tau apa alasannya" karena lo...!! karena gue ga mau kehilangan lo..."
"ke..ke..kenapa lo ga pernah bilang, nte?"
"elo yang ga pernah ngasih gue kesempatan buat ngomong.. bukan gue yang ga mau berjuang buat lo.. bukan gue yang ga mau terus mengejar lo.. tapi keegoisan lo yang ga pernah ngasih gue kesempatan, yang bikin gue......"
gue berhenti bicara saat gue melihat anne mulai menitihkan air mata. kedua tangannya menutupi mulutnya. matanya berkaca kaca. pipinya sudah basah oleh air matanya. dan tak lama kemudian, pecahlah suara tangisnya. gue menarik tubuhnya dan kembali memeluknya...
anne terus menangis sesenggukan. suara isak tangisnya menusuk nusuk gendang telinga hingga tembus sampai ke hati. membuat mata gue tak mampu lagi membendung butir butiran air mata. entahlah ini semua siapa yang salah. yang gue tau, malam ini kami sama sama menunjukan rasa penyesalan. anne menyesali keegoisannya, sedangkan gue pun menyesali sikap pengecut dalam diri gue.
jika saja saat itu kami sama sama bisa bersikap dewasa, maka semua masalah ini akan berakhir tanpa ada air mata. gue memeluknya makin erat. malam ini, gue menyadari sesuatu. apapun keadaannya saat ini, kami masih tetap memiliki perasaan yang sama. perasaan yang telah lama terbentuk. perasaan takut kehilangan satu sama lain.
".............."
"........................"
"ne, sejak kapan lo deket sama eki?" "setelah gue kerja, gue satu kantor sama eki..."
gue melepas pelukannya. menyeka air matanya. dan tersenyum untuknya. tangan gue masih berada di pipinya.
"ne, lo cuma becandakan?" tanya gue dengan ragu. gue berharap anne menjawab ini hanya sebuah lelucon.
anne menggeleng pelan "ne, jawab gue... lo cuma becandakan?" gue masih berharap ini hanya sebuah lelucon. anne menggeleng lebih pelan dari sebelumnya
"gue ga becanda, nte......." ucapnya lirih created by
gue terdiam tanpa mampu mengucap sepatah kata lagi. bibir gue benar benar terasa kelu. hingga suasana benar benar terasa hening.
".............."
"....................."
"lo percayakan nte, kl gue masih sayang sama lo?" gue hanya tersenyum tanpa mampu berkata kata.
anne menarik wajah gue dan dengan lembut dia mengecup bibir gue. kemudian dia kembali memeluk gue. kali ini anne memeluk gue sangat erat. gue pun mempererat pelukan gue. biar gimana pun gue ga rela anne jadi milik orang lain. anne mengelus lembut punggung gue. membuat gue hati gue semakin terenyuh. keadaan menjadi sunyi sepi tanpa ada obrolan. hanya suara isak tangis yang terdengar pelan.
gue melepas pelukannya. dan pamit untuk pulang. gue bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju kendaraan gue yang terparkir di depan pagar rumahnya. sebelum gue melewati pagar rumahnya, anne menarik tangan gue dan menggenggamnya erat. gue berhenti dan menengok ke arahnya.
"gue harap lo 'datang' nte...." ucapnya dengan sorot mata yang penuh harap
gue tersenyum kelu tanpa menjawab ucapannya. kemudian gue mulai menyalahkan kendaraan dan berlalu meninggalkan rumahnya......
created by Epilog 4 tiba di rumah, gue langsung menuju kamar. duduk bersandar memikirkan apa yang baru saja terjadi. bertahun tahun dia menghilang. dua hari yang lalu dia kembali datang. gue pun menyambutnya dengan sangat senang. di pikiran gue muncul kembali rencana rencana yang dulu telah gue buat. gue ingin memulai lagi dari awal, gue ingin terus berada dipeluknya tanpa ada yang orang menghalangi.
namun hari ini, saat gue mengetahui maksud kedatangannya, gue benar benar ga mengerti apa yang telah Tuhan gariskan. mengapa kami dipertemukan kembali kl hasilnya gue hanya mendapat luka yang lebih perih" bagaimana mungkin gue datang dan harus menyaksikan wanita yang gue cinta dilamar lelaki lain"
hari hari gue pun menjadi semakin kelam. saat datang ke kantor, gue lebih banyak terdiam dan kehilangan fokus untuk menyelesaikan pekerjaan. gue tak lebih layaknya mayat hidup yang hanya memiliki tubuh tanpa ada jiwa di dalamnya. gue bingung harus bercerita ke siapa soal masalah ini. kak iren" kak iren pasti marah kl tau soal ini. karena dulu dia udah peringatin gue jangan pernah ragu dengan apa yang udah gue putuskan. namun ini kan berbeda, ini bukan keraguan. mungkin lebih tepatnya sebuah penyesalan.....
suasana hati gue yang cenderung mendung membuat gue memutuskan untuk pulang cepat. gue tiba di rumah dan langsung mengurung diri kembali di dalam kamar. gue bertanya tanya, siapa yang akan menggantikan tempatnya" sementara selama ini yang gue butuh hanya dirinya tuk terangi gelapnya relung jiwa ini. jika ini adalah sebuah gelombang besar yang menimpa, maka di antara pasir dan batu ,bisakah gue melalui ini tanpa dirinya"andai gue bisa memutar kembali waktu, andai gue bisa jadikannya milik gue, andai.....andai.....andai..... hahahaha.... dasar bodoh....!! apasih yang udah gue lakuin untuknya selain berandai andai" gak ada....!! mana ada sih cewek yang mau sama cowok yang bisanya cuma berandai andai...!!
sempat terlintas dipikiran gue untuk melakukan tindakan tindakan yang diluar kemampuan gue. seperti yang pernah dilakukan Jendral besar Lubu dari kisah tiga negara, membunuh ayah angkatnya hanya demi wanita yang dia cinta. atau tentang cerita Ken Arok dari kerajaan singasari. yang membunuh rajanya untuk merebut sang pujaan hatinya. namun sayangnya gue ga seberani mereka, gue takut masuk penjara..
pikiran jahat, yang bahkan sangat jahat terlintas di otak gue. beberapa kali gue mendoakan eki meninggal sebelum acara berlangsung. mungkin hanya dengan kematian eki acara ini bisa batal, pikir gue. namun hingga hari ini, belum ada berita duka dari eki. kl gue membunuh secara langsung, gue pasti dipenjara. atau gue santet aja kali si eki biar ga ketauan kl gue yang ngebunuh.
heh...heh... setan setan.... pergi lo sana !! jangan bisikin gue yang engga engga !!
gue membuka hp gue, melihat timeline di twitter. ada beberapa akun somplak yang gue suka dengan banyolan banyolannya. beberapa kali twitt dari mereka mampu memperbaiki mood gue yang sedang jelek. sampai akhirnya gue tertegun saat membaca salah satu twitt dari akun somplak favorite gue. entah dia dapat kata kata itu darimana, gue juga ga tau. yang gue yakin, created by
akun itu pasti dibajak selama beberapa saat hahaha....
Aku jatuh untuk bangkit. Aku merendah untuk meroket. Aku gagal untuk berhasil. Apabila saat ini Aku menjadi pecundang. Ingat, aku akan kembali untuk menjadi pemenang-
begitulah ocehannya di twitter. gue diam dan memikirkan tentang twit yang baru saja gue baca. gue mungkin bisa bangkit, gue mungkin bisa meroket. gue juga mungkin bisa berhasil melakukan itu semua. namun, bagaimana caranya gue menjadi seorang pemenang saat segala yang gue punya tidaklah ada gunanya hingga gue memberikan itu semua untuknya... mata gue melihat ke arah pintu saat gue lihat emak gue masuk ke dalam kamar gue.
"ade, makan dulu.." emak gue duduk di tepian tempat tidur tepat disamping gue. membelai lembut kepala gue
"nanti mah, belum laper...." jawab gue singkat "kamu dari siang belum makan loh..."
"tadi siang udah kok mah.. sebelum pulang tadi aku makan dulu di jalan.." "udah seminggu loh mamah masak ga pernah kamu makan.. sedih deh mamah" "emang belum laper aja sih mah.. nanti juga kl laper aku makan kok" "sebenarnya ada yang mau mamah tanyain sama kamu.." "tanya apa mah?"
"kamu ada masalah apa" udah satu minggu kamu murung terus..." "engga apa apa kok mah..."
"soal anne?" gue terdiam. sebenarnya mulut gue ingin sekali menceritakan semuanya. "mamah udah tau kok soal kamu dengan anne dari kak iren..." gue mengernyitkan dahi
"kak iren ngomong apa?" "kata iren, kamu payah...."
gue mendengus pelan. gue males ngebahasnya.
"ternyata kamu belum cukup dewasa untuk menerima ini semua.." created by
"....." "mamah juga pernah kok kaya kamu. saat mamah sulit membedakan antara ekspetasi dan realita. yang membuat mamah dengan mudahnya mengurung diri saat ekspetasi tak dapat mamah capai. perasaan yang begitu kuat yang terkadang membuat mamah lupa dengan realita yang ada."
gue merebahkan diri. kepala gue dibimbing dan diletakan dengan lembutnya diatas pangkuan emak gue.
"lalu apa yang harus aku lakuin mah?" tanya gue.
nyokap gue tersenyum. jari jari halus tangannya masih terus membelai lembut rambut gue. entah kapan terakhir kali gue berada di atas pangkuannya. yang jelas, berada diposisi ini selalu membuat gue tenang. sentuhan lembut dari nyokap gue selalu mampu menghilangkan segala kegundahan dalam diri gue.
"kl kamu ga bisa mempertahankannya, maka biarkan dia pergi." ucap emak gue dengan lembutnya.
gue tersenyum mendengarnya. ucapannya seperti memberi suntikan energi dalam diri gue. membuat gue berani untuk mengambil keputusan. dan saat inilah keputusan yang benar benar penting dalam hidup gue. keputusan akhir yang akan membuktikan seberapa dalam rasa sayang dan cinta gue untuk anne. maka gue putuskan hari sabtu depan gue akan ke acara itu.
jum'at sore, setelah gue pulang kerja gue sengaja mampir ke sebuah mall di jakarta selatan. gue memutari mall tersebut mencari sebuah hadiah untuknya. sampai akhirnya gue berhenti di sebuah toko yang menurut gue ini lah hadiah terakhir yang paling pas untuknya......
created by Epilog 5 "ntee... gue mau nanya nih" "gue ga mau jawab"
"issshhh.. denger dulu !!" kata anne sewot gue tertawa pelan
"apa?" "kok lo betah banget sih ngejomblo" dari masih di smip sampai sekarangkan fans lo banyak, ntee..."
kini gue tertawa lebar "ne, di kamar lo kan ada cermin gede tuh.. nah sekarang lo diri gih di depan cermin itu, trus lo ucapin lagi deh pertanyaan lo barusan.."
anne mencibir, dan gue kembali tertawa lebar.. "lah lo sendiri kenapa betah banget ngejomblo?" kata gue
"hmmmm......" gue sebenarnya males bertanya yang membuat anne harus berpikir. posenya itu loh saat lagi mikir ngeselin banget "ada sih cowok yang gue suka.. tapi sayang.........." "sayang kenapa?"
"tapi sayang, cowok itu tolol...!! bahkan TOLOL BANGET...!!" nada suaranya meninggi "biasa aja woi...!!" kata gue sembari mengusapi kuping "pengeng tau gak..."
"hehehe..." anne malah tertawa lalu nyengir lebar "abis gue kesel sama cowok cowok kaya gitu.."
"kesel kenapa?"
"yaa gue ga abis pikir aja sama cowok tolol kaya gitu, masa ceweknya udah ngasih signal kuat tapi cowoknya tetap ga merespon. otaknya kudu dibedah tuh ganti sama otak ayam.." "lo udah bilang kl lo suka sama dia?"
"dih ga mungkinlah, masa gue yang ngomong duluan.. ngaco aja lo"
"sekarang kl lo ga pernah ngomong, gimana cowok yang lo maksud itu tau kl lo suka sama dia" kl ga taunya cowok yang lo maksud sukanya sama orang lain, gimana?" created by
anne tersedak mendengar ucapan gue. seperti baru mendapat kabar yang mengejutkan "nah lo sendiri, ada ga cewek yang lo suka?" tanyanya penasaran
"hmmmmm... ga ada.. kenapa?"
anne bernafas lega mendengar jawaban gue. namun hanya sekejap saja anne seperti terkejut kembali.
"eh tapi serius ga ada cewek yang lo suka?" gue mengernyitkan dahi lalu menggeleng "ga ada..."
"satupun ga ada?"
gue menggeleng kembali "dari semua cewek yang lo kenal, ga ada satupun yang lo suka" S-A-T-U doang loh S-A-T- U...." anne menegaskan pertanyaan
gue kambali menggeleng "ga ada, ne..." jawab gue "tapi, ada satu cewek yang.... gimana ya" gue bingung nih ngomongnya.. gue sih ga suka sama cewek itu, karena yang gue rasa lebih dari suka... yaa pokoknya gitu deh...."
"siapa, nte" siapa?" "rahasia...!!"
anne mendengus kasar "sekarang giliran gue yang nanya, kenapa lo ga mau ngomong ke cowok yang lo suka?"
"gini ya, nte.. beberapa wanita memilih untuk tetap menunggu dan menutup rapat pintu hatinya, hanya karena ingin tau siapa pria yang cukup nekat untuk mendobraknya" "......"
Gue tersenyum lebar mengingat ucapannya. Sore itu kami sedang mengobrol santai di balkon lantai dua. Sesuatu hal yang sudah menjadi rutinas, duduk santai ditemani suara gitar yang berdentum pelan. Sesekali diselingi dengan canda tawa ringan.
Gue berdiri sekitar tigah puluh meter dari gerbang rumahnya. Hari ini gue memenuhi permintaannya untuk datang . Gue lihat jarum jam yang melingkar di tangan gue menunjukan pukul setengah sembilan pagi kurang lima menit. Tinggal beberapa menit lagi created by
acara dimulai. tapi keluarganya eki juga belum ada satupun yang muncul. Mata gue masih terus memandangi kesibukan dari rumah di sebrang gue, hingga akhirnya pandangan gue terfokus pada sosok wanita yang berdiri tepat di depan pintu rumahnya. Dia mengenakan kebaya berwarna putih dengan rok selutut. Rambutnya ditata rapih dengan sisi kanan kirinya dikuncir kebelakang. Gue tersenyum untuknya, namun dia tak membalas senyum gue. Dia tetap menatap gue dengan tatapan yang sangat iba. Kami masih saling bertatapan hingga keluarganya eki datang, dan diapun langsung masuk ke dalam rumahnya. woii.. bro& sapa eki apa kabar"
baik& lo gimana" Sehat"
sehat bro jawabnya oh iya, lo ngapain disini" anne yang minta gue datang & .
oh gitu, yaudah gue kedalam ya& ucapnya. kemudian eki bersama keluarga mulai memasuki rumah anne
Gue pun ikut masuk ke dalam rumahnya bersamaan dengan rombongan keluarganya eki. Keluarganya anne menyambut dengan hangat, gue menyalami kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya tersenyum melihat gue dan menepuk pelan pundak gue. Seperti mereka sudah mengetahui apa yang terjadi antara gue dengan anne. Kedua belah pihak keluarga sudah berkumpul di ruang tamu. Gue duduk tepat di samping eki. Dan tak lama anne muncul dan duduk tepat disebrang gue. Gue kembali tersenyum untuknya dan lagi lagi anne tak membalas senyum gue. Dia malah memalingkan wajahnya dan tertunduk lesu.
mohon maaf bapak bapak dan ibu ibu. sebelum acara dimulai, bolehkah saya berbicara sebentar" kata gue
boleh boleh, silahkan bro jawab eki Gue berdiri dan menarik nafas panjang........ & & .
sebelumnya saya ingin berterima kasih kepada eki karena telah memberikan saya kesempatan untuk bicara. Mungkin ini terdengar konyol dan bahkan menurut saya ini terlalu nekat. Namun inilah kesempatan terakhir saya untuk mengatakannya& & &
dalam pertandingan sepak bola, masa masa injury time adalah masa masa paling krusial. Team yang sudah berada di atas angin bisa saja mengalami kekalahan di masa ini. Begitupun sebaliknya&
& & . created by mungkin posisi saya saat ini adalah team yang sedang tertinggal. Yang mencoba bangkit untuk membalikan keadaan. Maybe, I m not the best, but I ll be the champion& & & ..
buat eki, gue minta maaf.. bukan bermaksud lancang dengan menggangu acara lo hari ini, namun gue ga bisa membohongi diri gue sendiri. Gue ga rela anne jadi milik lo.. gue cinta sama anne, dan gue yakin anne juga merasakan hal yang sama& .
keadaan mulai gaduh. gue mengambil kuda kuda takut ada yang mukul dari belakang. dengan perasaan was was gue melanjutkan bicara.....
untuk anne& . Wanita yang selalu mengisi relung jiwa ini, wanita yang mengajarkan gue makna cinta yang sesungguhnya, wanita yang membuat gue percaya akan teori darwin namun dalam bentuk yang lain. Jika darwin mempunyai teori manusia adalah hasil evolusi dari monyet, maka lo punya teori tentang cinta. Berawal dari cinta monyet yang akhirnya terus berkembang dan berevolusi menjadi arti cinta yang sesungguhnya
& & & .. wanita yang membuat gue berdiri disini, wanita yang membuat gue mempunyai keberanian untuk mengatakan ini semua..
& . beberapa tahun yang lalu, gue pernah merasakan kehilangan. Gue benar benar merasa kehilangan saat lo pergi ke australia. Lalu Tuhan memberikan gue kesempatan kedua dengan mempertemukan kita kembali.. gue sadar empat tahun yang kita lewati bersama memang ga semuanya indah, ada duka juga yang terselip disana&
& & & hingga akhirnya tuhan memberikan gue kesempatan terakhir.. dan inilah kesempatan terakhir untuk gue.. gue ga mau menyianyiakan nya lagi.. gue ga mau membuang kesempatan lagi.. gue ga mau melalui hari hari dengan penuh penyesalan.. gue gak mau besok, lusa dan seterusnya jika gue ga hidup bersama lo&
& & . gue mau orang yang pertama kali gue lihat saat mata gue terbuka adalah lo.. gue mau suara yang pertama kali gue dengar saat gue tersadar adalah bisikan lembut dari mulut lo.. gue ingin mendapat semangat di pagi hari saat gue melihat senyum lembut di wajah lo, dan& & . Gue kembali menarik nafas panjang
& .. gue cinta sama lo....gue mau menikahi lo& .. created by
Gue mengeluarkan sebuah kotak dari saku celana, dan terpampang dengan jelas dua buah cincin dengan ukiran nama gue dengannya disisi dalamnya.. sebuah kado yang kemarin baru saja gue beli&
will you marry me" Anne mulai menitihkan air mata. tubuhnya bergetar, kedua tangannya menutupi mulutnya, air matanya dibiarkan mengalir melalui kedua pipinya&
Bokapnya eki bangkit dari duduknya. terlambat... gue ga sempat mengelak.. pukulan keras menghantam wajah gue. gue jatuh tersungkur. Keluarganya anne dengan cepat menarik gue menjauh dari bokapnya eki. keluarga anne juga membantu gue untuk berdiri kembali.... jadi maksud kedatangan kamu kemari buat ngancurin acara anak saya" bentak bokapnya saya ga ngancurin apa pun
ga ngancurin" kamu datang trus kamu ngerebut anne dari anak saya. Itu bukan ngancurin, hah"
saya ga merebut apapun dari eki& saya datang kesini hanya untuk mengambil apa yang seharusnya jadi milik saya&
& & anne berdiri. berjalan perlahan menghampiri gue.
*PLAAAKKK !!* anne menampar gue saat dia berdiri tepat di hadapan gue. "mending lo pulang, nte...." ucapnya lirih
"gue ga akan pulang sebelum lo menerima ini" gue membuka kembali kotak cincin yang daritadi gue pegang
anne menutup kotak cincin tersebut, dan kembali menampar gue "gue minta lo pulang !!" bentak anne
"neee....." "buruan pulang, nte...."
"lo yang minta gue datang kemari, ne..."
"lo denger gue ngomong gak sih" gue nyuruh lo untuk pulang !!"
gue tertunduk lesu mendengar ucapannya. hati gue benar benar remuk. orang orang yang created by
berada disini tersenyum sinis kearah gue. gue membalikan badan dan melangkah perlahan. gue ingin menangis, namun gue tahan. enggak !! enggak !! enggak boleh !! gue gak boleh nangis sekarang.. tahan, gue harus tahan.. setidaknya hingga gue berada di dalam mobil baru gue boleh menangis.. gue ga mau orang orang disini semakin tertawa melihat penderitaan gue......
"dan balik lagi kesini bawa keluarga lo......" sambung anne
gue berhenti berjalan dan menengok kembali ke arah anne. what the.......... gue ga salah dengerkan" itu ucapannya buat gue kan"
"jangan bikin dandanan gue hari ini sia sia.."
mulut gue mendadak beku. wajah gue kembali berseri. aaahhh entahlah... gue gak bisa mengungkapkannya........
gue percepat laju kendaraan hingga gue tiba di rumah, keluarga gue kaget bukan main saat melihat gue babak belur. dan mereka lebih terkejut lagi saat gue meminta mereka untuk segera berpakaian rapih untuk melamar anne hari ini juga.........
setelah mengobati luka gue, barulah pada sore harinya keluarga datang ke kediamannya anne. karena ini dadakan, jadi yang datang hanya keluarga gue beserta pak ustad dan beberapa tetangga saja tanpa membawa keluarga besar. dari pertemuan antara keluarga gue dengan keluarganya anne, maka kami sepakat akan menikah pada tanggal 08 Juli 2012.................
meskipun harus ada yang tersakiti, namun ini lah jalan hidup yang telah digariskan. sebesar apapun tembok penghalangnya jika Tuhan sudah mentakdirkan kita untuk bersatu, dengan mudah tembok penghalang itu pasti akan runtuh. sebab tak ada yang mampu melawan takdirNya. siapa yang harus disalahkan untuk kejadian ini" gue" anne" atau Tuhan" jawabannya gak ada...!! Tuhan maha mengetahui. yakinlah apa yang telah Ia gariskan adalah pilihan yang terbaik untuk kita. dan yakinlah semua manusia pada akhirnya akan hidup dengan bahagia................
created by -closing- setiap kisah pasti memiliki akhir. sama dengan halnya kisah ini. kisah yang berawal dari dua nomor absen. 'the lucky seven and eight' begitulah gue menyebutnya. dua angka yang membuat gue mengenalnya. dua angka yang membuat gue dekat dengannya. dan dua angka ini pula yang menyatukan 'kita'....
mungkin bagi agan dan sista masih banyak yang merasa ada kejanggal dengan cerita ini. apalagi memasuki part part akhir yang lebih banyak gue skip. gini loh, part part yang gue skip memang hal hal yang ga bisa gue ceritain. kl nekat gue ceritain, mungkin bukan hanya thread ini aja yang di delete. melainkan gue juga bisa dituntut oleh orang yang bersangkutan. semua karakter yang gue bahas di cerita memang mengetahui tentang cerita ini. namun dengan catatan gue ga boleh menceritakan bagian bagian yang memang ga layak untuk di publikasikan.
dan satu satu nya orang yang terlambat mengetahui cerita ini adalah bini gue sendiri, anne. padahal ini cerita gue bikin buat dia, namun dia baru mengetahui cerita ini beberapa minggu terakhir ini.......
di awal cerita gue udah menegaskan. gue ga pernah bilang ini real story, gue juga ga pernah bilang ini fiksi. ga usah diambil pusing soal ini, semua terserah kalian mau menilainya gimana.
awal gue membuat cerita ini karena beberapa hari sebelum libur natal, sekolah gue mengadakan reunian. dan di acara tersebut ada salah satu temen gue yang memberikan kejutan di hari anniversary mereka didepan temen temen gue.
bukan cewek namanya kl gak iri melihat cewek lain mendapat surprise dari pasangannya...!!
anne yang melihat hal itu mulai menyamakan kembali adegan yang baru saja dia lihat dengan adegan adegan di film yang pernah dia tonton. kemudian mulai mebandingkan dengan apa yang pernah gue lakukan.
dari situlah niat gue muncul untuk membuat cerita ini. sebenarnya cerita ini akan gue akhiri pada tanggal 08 juli. gue bermaksud ingin memberikan surprise untuknya tepat di hari anniversary. namun, sayangnya cerita ini sudah terlebih dahulu diketahui sama anne. dan ini juga yang menjadi alasan kenapa gue selalu update tengah malam saat anne sudah terlelap. karena gue harus menyembunyikan ini hingga tanggal 08 juli tiba.
selama tiga tahun, gue selalu meminta pengampunan dari eki. gue yakin hatinya pasti sakit dengan apa yang telah gue lakukan pada hari itu. seandainya eki meminta gue untuk bersujud kepadanya, gue pasti akan ngelakuinnya. saat acara reuni kemarin, gue bertemu dengan eki dan barulah dia memaafkan gue tanpa meminta gue melakukan hal hal aneh.
eki, dia orang baik. gue selalu yakin eki pasti akan mendapat pasangan yang jauh lebih baik dari anne. bukan berarti anne ga baik, tapi diantara ribuan orang baik pasti ada satu yang terbaik. dan wanita yang kini menjadi istrinyalah yang terbaik dari ribuan wanita yang baik untuknya.
created by "ki, kl lo mau tukeran bini lo sama anne, gue mau deh ki.. tuker tambah juga gpp.. gue yang nambah deh... hahahaha....."
eaaaaa abis ini gue digaplok sama anne nih, hahahaha....
engga.. enggaa.. becanda kok... gue akan tetap memilih anne walaupun ada seribu cewek yang menggoda.... namun ini hanya berlaku saat gue ada didekat anne. saat gue jauh dari anne" anggep aja khilaf hahaha....
Emil, gue harap semua berita tentang lo salah. gue hanya punya satu kata untuk lo, lo cantik, tapi sayang lo bego...!! bukan bermaksud untuk menjudgement elo yaa.. lo yang tau tentang hidup lo, lo yang lebih tau apa yang terbaik untuk lo...
Mei, aduuh gue bingung mau ngomong apa sama lo mei.. sebenarnya banyak yang mau gue bilang buat lo, namun sayang gue lagi sebel sama lo. gara gara lo nih anne tau cerita ini... oke..oke... gue kasih sedikit deh...
mungkin saat lo membaca cerita ini dan mengingat kembali dari awal saat kita bertemu, gue yakin lo akan tertawa lebar. yaaa minimal senyum senyumlah.. sampai lo pernah bilang ke gue dan anne
"apa semua orang jakarta kelakuannya kaya gini semua ya?"
kata kata lo yang bikin gue dan anne protes berat. kayanya kelakuan gue dan anne abstrak banget yah.... udah gitu aja lah.. gue kan lagi sebel sama lo.. oh iya lupa, thanks ya buat tebengannya selama di bandung hahahaha......
Somad, juki dan ali.. gue cuma minta satu hal dari kalian.. jangan pernah ngajak gue mabok lagi !! emang sih, awalnya gue yang ngajarin kalian buat mabok, hahaha... tapi udahlah.. stop kebiasaan buruk.. khususnya elo, mad.. demen banget sih lo ngeliat gue disiksa sama sepupu lo...
dan untuk semua karakter yang gue bahas disini, tak lupa rasa terimakasih gue ucapkan untuk kalian karena tanpa kalian gue ga akan mempunyai cerita ini..
dan yang terakhir, for my lovely wife...
hey, beloved... the angel from my nightmare...
The shadow in the background of the morgue... eaaa malah nyanyi, hahaha...
pertama aku ingin bertanya, setelah kau membaca tulisan ini, sudah percayakah kau bahwa rasaku untuk mu lebih dari sekedar ungkapan kata cinta" kl kamu berpikir diriku ini aneh, manusia batu tanpa ekspresi atau apalah, mungkin saja itu semua benar. aku memang berbeda dari pasangan lainnya.. aku hanya mengatakan 'i love you' saat kau memintanya. aku baru created by
melakukan hal hal romantis saat kau marah dengan sikap cuek yang biasa aku tunjukan.
aku memang tak sehebat Bandung Bondowoso yang mampu membuat seribu candi untuk memenuhi permintaan Ratu Roro Jongrang, aku juga tak setangguh Sangkuriang yang mampu membuat bendungan. aku juga tak seromantis Raja Shah Jehan yang membangun Taj Mahal untuk mendiang istrinya. apalah daya ku yang hanya mampu membuat cerita ini. cerita yang ku tulis dengan sedikit bantuan dari buku bersampul biru milik mu yang sudah lusuh termakan waktu.
namun jika kau membandingkan dengan apa yang kau lihat sewaktu acara reuni kemarin, atau kejutan kejutan dari pasangan lain yang ada disekeliling mu, maka aku yakin tulisan ku inilah pemenangnya. surprise yang dia lakukan hanya di lihat oleh puluhan orang, sedangkan tulisan ku ini dilihat oleh ratusan ribu orang.
seperti kata ku waktu itu, jika aku mampu menarik pelangi dari langit. maka akan ku bentuk nama mu dan ku kembalikan ke langit. namun sayangnya hal itu mustahil aku lakukan. so, aku memilih untuk menulis cerita tentang mu. namun tetap tak mengurangi maksud hati ku untuk menunjukan pada semua orang betapa bahagianya aku memiliki istri seperti mu...
aku sadar aku tak sempurna, namun kehadiranmu lah yang menyempurnakan ku. selama ini, tak banyak tindakan yang dapat ku lakukan dan tak banyak kata yang mampu ku berikan. satu pinta ku untuk mu. cukup kau buka kaskus, dan kau cari thread ku. berjuta cinta bermuara disana.......
well, kisah tentang dua nomor absen tujuh dan delapan memang telah usai. namun keajaiban di balik angka tujuh dan delapan masih terus berlanjut hingga hari ini. bahkan banyak kejadian kejadian tak terduga yang kami alami yang bersangkutan dengan kedua angka itu. entahlah ini hanya sebuah kebetulan atau semacamnya. gue sadar sepenuhnya yang terjadi dalam hidup gue adalah takdir tuhan. namun yang pasti kedua angka ini tetap memiliki makna tersendiri untuk gue dan anne. dua angka yang menyimpan banyak cerita, dua angka yang hingga kini telah menjadi lebih dari sekedar no absen.........
-the endcreated by greeeeengabless a.k.a dante
Piala Api 7 Relections Of Life Kisah-kisah Kehidupan Yang Meneduhkan Hati Karya Sidik Nugroho Asmara Si Pedang Tumpul 9
^