Pencarian

Live To Love 1

Live To Love Season A Karya Rakhaprilio Bagian 1


?".. Live To Love .. Season A
BY : rakhaprilio Rakha Novembrio: Sebelumnya perkenalkan saya pendatang baru. Saya newbe senewbe newbenya dalam hal membuat tread yang berkualitas baik menurut standar internasional SNI. Bilamana ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan mohon bantuan dan di maklumi adanya.
Sebut saja saya Rakha. Rakha Novembrio itu nama yang di sematkan oleh ibunda dan Ayah ketika mereka mempunyai anak terakir. Entah ngidam apa saat itu hingga terlahirlah manusia super bandel sepertiku.
Ya, pasalnya ada saja ulah yang saya timbulkan di rumah mulai dari kebandelan hingga membuat mereka geram gigit jari. Itu kata saudara saya, betul itu kata saudara tunggalku yang seorang perempuan dengan selisih satu tahun denganku.
Jujur saya katakan bahwa saya di sini adalah tipikal orang yang mesum. Mungkin jika ada perlombaan orang mesum se-Indonesia maka jelaslah saya mendapat juara 2. Kenapa saya tidak juara 1 ?"
Maaf, sebab juara itu sudah di isi oleh pasangan Ariel Luna sebagai juara bertahan yang sulit saya kalahkan tahun belakngan ini saudara sekalian.
Maka cukuplah teman teman di kampus memanggil saya dengat sebutan OMES alias Otak Mesum.
Saya hidup berempat dengan saudara perempuan saya dan dua orang tua tentunya, namun dengan bonus dua pegawai wanita di rumah. Sebab bunda seorang wiraswasta yang mendirikan Salon kecantikan. Maka ramailah isi rumah setiap harinya seperti pasar kambing yang berantakan juga.
namun bukan berarti saya tiap hari Nyalon di rumah lantas saya berubah menjadi Maho atau Bencong yang identik dengan remfong dech yey . Saya tetap pejantan tulen sobat. Catat itu baik-baik dalam isi dompet anda.
Setiap paginya rumah akan di suguhi dengan pemandangan Ayah yang selalu memakai baju seragam rapih namun tak berdasi. Ya, maklum, beliau hanya seorang pegawi negri tingkat tiga dengan gaji yang pas-pasan .
Memang, Tulungagung masih rendah UMRnya di bandingkan kota kota besar lainnya. Ya, itulah kota kelahiranku.
Dan cerita saya, akan di mulai ketika saya menginjakkan kaki di kota yang dingin. Sebut saja itu Malang. Namun tak semalang hidup saya, dan tak sedingin sifat saya tentunya . .
Amelia kenalan saya sewaktu di kereta menuju kota malang. Dia cantik, kulitnya sawo mentah. Sebab coklat tidak, kuning pun juga tidak. Nah lo pikir saja sendiri apa itu warna kulitnya. Dia jago fashion, dengan perawakan yang biasa, dia bisa terlihat begitu cantik dengan busana yang selalu match dengan gayanya. Rambutnya lurus rebondingan sepunggung, tidak terlalu neko neko dan sering memakai bando serta kontak lens warna biru.
Fany : teman sekelas saya yang juga sahabat dari Nabila asal Jakarta. Dia manis, tidak terlalu tinggi, sekitar 160cm dengan kulit kuning dan tidak begitu peduli dengan Fashion serta berdandan asal rapih saja. rambutnya sepundak dengan model sebelah panjang dan sebelah pendek entah itu model terbaru atau tukang cukurnya malas mencukur. Dia tipikal wanita tomboy berhati baja, suka protes bila ada sesuatu yang tak ia suka.
Jovanda : dia cantik tulen bawaan dari orok. Putri dari orang no satu di Sosiologi. Pembawaannya ceria, terbuka dan mudah bergaul dengan siapa saja. perasaannya sangat rapuh terhadap hal hal sepele. Tipikal wanita yang setia namun lebih sering di sakiti oleh pasangannya. Pandai berdandan dan mempercantik diri dengan gaya baju yang maaf saya bilang seksi, terkadang juga memakai kostum yang menerawang bikin saya mabuk kepayang. Terbilang orang paling kaya di kelas dan cukup di segani oleh beberapa rekan termasuk saya yang sering minder terhadapnya.
Nabila secara fisik dia tak terlalu tinggi, atau bahkan bisa saya sebut pendek. 158 itu pendek ga sih ?" kulitnya kuning seperti jeruk, wajahnya manis tulen prodak dari bandung punya. Rambutnya bergelombang dengan volume yang lebat dan terawatt. Cocok sebagai iklan shampoo dan keseringan di model karatan oleh dia. Dia tidak obes, dia juga tidak kurus, badan itu terlihat lebih seksi dari Jovanda sungguh. Sebab tiap lekuk tubuhnya terlihat lebih jelas dan di balut dengan busana yang terbilang sopan, namun kadang juga suka mengumbar nafsu. Dia baik, suka menolong dan haus akan perhatian. Tapi imannya sangat lemah terhadap Fashion.
Steve : manusia setengah pria setengah wanita adalah penggambaran tepat untuk Steve. Bisa di bilang dia banci tulen, gayanya ngondek, jalannya melambai, bicaranya alay. Tapi kadang ada saaat dimana dia bisa serius untuk mengikuti alur pembicaraan seseorang dan tanpa sadar ia kehilangan sisi kebanciaannya. Dia tinggi, 172cm dengan kulit wajah putih (obat) serta gaya super modis. Ia berdandan masih normal layaknya seorang pria, namun sangat kental dengan gaya kekoreaan seperti Amelia. Secara fisik ia masih tergolong dalam ras manusia berkelamin jantan, namun secara gender atau kebatinan, ia memiliki jiwa layaknya seorang perempuan.
Nonik : awalnya ia adalah sahabat dekat dari Jovanda. namun hubungan mereka harus berakir sebagai seorang musuh atau bisa di sebut juga sebagai Rival. Nonik tipikal cewek yang masih satu Ras dengan Jovanda. ia berasal dari golongan kaum borjuis dengan dompet tebal di sakunya. Berparas jutek serta lebih dominan untuk peran antagonis. Sering memakai eye liner yang membuat matanya juah lebih hidup. rambut sepunggung dominan warna coklat dengan ujung kadang di buat bergelombang. Berperawakan kurus dengan tinggi 165an. Kulit putih susu dan tentunya selalu modis dalam masalah busana.
Tisya seseorang bagian dari masalalu saya. tepatnya adalah teman masa kecil yang pernah dekat dengan rumah saya saat SD dulu. dari segi paras, ia memang mirp dengan Nabila. namun sifat dia yang terkadang maish kekanak kanakan sering kali membuatnya salah dalam mengambil keputusan. dalam segi fisik Tisya berbepawakan sedang, tidak tinggi juga tidak pendek. berkulit kuning dengan gaya rambut yang sering kali di tarik kebelakang mirip dengan tokoh anime. warna rambutnya dominan hitam lebat dengan model lurus asli bawaan dia dari orok.
Dania salah satu tokoh yang berhasil saya ingat sejauh book 2 sudah berjalan. secara fisik dia cukup tinggi hampir sama seperti saya. dengan gaya rambut di gelung ke atas serta dandanan yang dominan memakai warna hitam baik itu kaos atau celana yang ia kenakan. kulitnya putih kapur, giginya rapih ala senyum pepsodent namun matanya sedikit sipit sama seperti milik Fany. awalnya teman satu kosan dari Nonik yang pada akirnya di waktu saya semester tujuh ia meminta saya untuk menjadi sahabat pertamanya dengan menerima segala kekurangan menurut dia namun merupakan suatu kelebihan bagi saya. sebab ia satu satunya tokoh dengan kemampuan lebih yang bisa menjadi sahabat saya di akir cerita.
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #2
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 25-09-2013 02:30
Chapter 1. Kereta Malang Amelia
Saya bukanlah cowok pintar nan cerdas dalam bermatematika. Namun cukuplah saya mahir dalam memikat hati waria. Eh maaf, wanita maksud saya tentunya.
Seperti biasa, kereta menjadi transportasi andalan saya. Kelas Ekonomi, murah tentunya, dengan fasilitas seadanya, di lengkapi Emak emak itu wajib hukumnya.
Meski kereta ini membawa derita, saya harap masih ada angin surga yang dapat mendinginkan di kala panas itu.
Gerbong 4 no duduk 4D saya masih ingat jelas kursi pertama menuju kota Malang.
Namun percayalah angin surga itu berubah menjadi angin neraka, ketika kudapati Emak emak duduk di sampingku dengan balsam Geliga menyengat di tubuhnya yang membuatku semakin menderita. Yasudahlah, tak apa . .
Satu dua jam waktu berlalu membawa laju kereta ke arah yang aku mau. Malang itu tentu.
Kereta berhenti di setasiun terminal pertanda akan banyak bertambah penumpang. Namun aku tenang, sebab Emak emak tadi entah kemana sudah hilang.
Kapala ini masih melayang, Efek belsem itu belum hilang. Namun lamunanku pecah, permisi padaku seseorang.
kosong mas ?" Tanya seorang wanita yang menurutku mahasiswa baru.
iya mbak. Kursi nomer berapa ?" basa basiku sebab jelas ia pasti akan duduk si dekatku.
Angin surga itu segera menyadarkanku dari bau balsam yang hampir membuatku koma selama perjalanan itu.
ke Malang mas ?" tanpa basa basi namun pasti ia menyapa. iya. Mbak sendiri ?" senangnya hati ini.
sama mas. Mau ngurus OSPEK di UB . Jawabnya tegas. hm, gitu mbak . . jawabku jual mahal padahal sering ngobral. mas kuliah di Malang jugak ?" penasaran ia denganku sepertinya. yaps. Sama kaya mbak jawabku imut.
btw, klo naek kreta gini nyampe Malang jam brpa ya mas kira kira ?" sedari tadi ia terus bertanya.
lha mbak dari mana dlu ?" klo aku sih dari Tulungagung ya Cuma 3,5 jam mbak. Jadi klo naek jam 12 siang, nyampe sana jam stgh 4 sore gitu. Kdang klao macet ato ban kretanya lagi gembos bisa sampe jam 4 bahkan jam 5 jelasku panjang lebar.
lhah masnya ini, emang kreta bisa bannya gembos ?" hahahahaha terpingkal pingkal itu dia.
kalo orang bilang, kretanya lagi kres gitu mbak, jadi suka nunggu 20 smp 30 menit di satu setasiun lamanya tuturku menjelaskan.
wah klo lg ga hoki bisa jadi basi ya mas di kreta, hahahah senang sudah itu wanita saya becandain.
Ngobrol ngalor ngidul sana sini kami menginal satu sama lain. Mulai dari tempat tinggal, alumni SMA mana, jurusan apa, hobby bahkan sampi hal ekstrem seperti status yang pada umumnya sangat awam untuk di tanyakan sekalipun, kini dengan candanya saya tau semua tentang itu satu wanita.
Peluit bertiup merdu di sebelah rell kereta api pertanda bahwa pertemuan kami akan usai, terlihat wajah sedikit muram ketika pembicaraan ini harus di sudahi. Namun pastinya saya dan dia punya tujuan yang pasti di Malang. Ya, kami ingin mencari ilmu dan pengalaman hidup.
Tak lama kereta sampai, kami pun berpamitan layaknya orang yang sudah kenal satu tahunan saja. saling melempar senyum dan menyapa satu sama lain bahwa samua ini akan berakir baik baik saja. tapi sekali lagi saya dapati itu wajah ia terlihat muram mungkin ada sesuatu yang ingin dia sampaikan.
aku nunggu jemputan dlu ya, kamu dluan aja gapapa sapaku sambil menyeret koper 5kg beratnya.
ng . . . iya deh, byee ia melambaikan tangan.
kenapa, kok kayanya ada masalah ?" ada yg ketinggalan di kreta ?" saya mulai penasaran.
ga sih, cuman pengen ngobrol aja sama kamu lebih lama lagi, ahaha senyum dan tawa itu terlihat palsu.
kan bisa SMS or Tlfon, kok bingung ?" solusiku padanya. aku kan ga tau nomer kamu ?" ia memancing pembicaraan.
hahahahah, iya aku lupa, nih catet aja, tar aku hbungin dluan kalo senggang
Otak ini memang selalu encer bila urusan wanita, namun lain cerita jika itu matematika.
Singkat cerita, Amelia namanya. Berparas manis gula jawa, dandanan rapi bak artis korea, tinggi denganku tak jauh beda, cukup 160cm saja. Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T19:54:26+07:00
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #3
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 25-09-2013 02:37
Chapter 2. Kosan Bu Dina Malang aku sampai, bagaimana kabarmu " sapaku kepada kota yang pernah aku singgahi ini.
Udara dingin khas Malang menusuk malam itu, membuatku segera bergegas mencari tempat tinggal.
Untuk ukuran mahasiswa kere sepertiku tak harap banyak, kosan seharga 250 dengan fasilitas seadanya. Ada TV, AC, kamar mandi dalam, serta loundryan tentunya. Berlebihan ?" maaf saya sedang berkhayal.
Kerto rahayu no.XXX itu alamat kosku sodara sekalian. Maaf sebelumnya, disini alamat saya samarkan dengan kode XXX, bukan berarti saya tinggal di daerah mesum seperti judul film favorit saya IRON-MAN XXX. Ada yang pernah nonton mungkin ?"
dengan bermodalkan jemputan dari sodara saya yang kebetulan berdomisili di malang, maka saya di antar untuk mencari kos sebagai tempat tinggal saya kelak.
sempat satu dua kali di tawari oleh sodara bahwasanya mereka ingin saya tinggal bersama mereka agar mudah untuk berkumpul, numun apa bedanya jika jauh dari orang tua saya masih hidup bergantung pada orang lain, sebab saya di sini ingin mandiri.
tak lama sampailah saya di sebuah pemukiman warga yang konon katanya di sana terdapat banyak ratusan kos kosan dengan berbagai harga dan kualitas dari kelas gembel sampi eksekutif.
tak pikir panjang saya masuki saja itu rumah satu persatu beserta pemiliknya di dalam sebagai mediasi.
buk, terima kosan cowok nggak ?" tanyaku pada ibu kos muda.
Beliau bu Dina. Ibu rumah tangga biasa 25 tahun dengan 1 putra Zidan namanya. Yang terpikir di otakku kala itu adalah bagaimana bisa bocah 1 tahun itu di beri nama Zidan.
Mungkin saat malam pertama, sang suami mengalami kesulitan teknik dalam meng-goal kan pertahanan bu Dina. Dengan jebolnya pertahanan bu Dina, maka turunlah ilham dengan nama Zidan bak pemain sepak bola dunia, agar kelak tak seperti ayahnya yang kurang mampu dalam mencetak goal. iya mas. Mau pilih kamar yang mana " jawabnya.
ni yang di lantai atas berapaan ya buk ?" jawabku mencoba menawar. yang di atas ini 300/bulan mas jawabnya tegas.
kalo 150 boleh nggak buk, hehehe jawabku iseng.
boleh mas tapi kamarnya di belakang bibirnya sambil usil.
Kucoba Lihat kanan kiri atas bawah. Hm, . . . Cukup satu kata untuk menggambarkan itu kamar.
Gudang . . . Ibu kos muda memang doyan bercanda. Membuat daku semakin tergoda. Tak lupa uang ku taruh di muka, sebagi pertanda aku aku tinggal di sana, kamar mulai ku tata, ku buang segala perabotan tak berguna, kamar ini bersih sudah. Sempurna, sambil bergaya ala Demian.
mas kalo pagi buka aja ini jendela biar ada udaranya jelas ibu kos muda.
oh iya buk pikirku meski jendela tak di buka, aku juga tak bakalan koma.
kalo lagi beruntung mas bisa lihat mbak yang ngekos di depan rumah ini lho mas ibu kos muda mulai menggoda.
ah masa iya buk. Cantik ya ?" penasaran aku di buatnya. iya mas, Maba juga. Cuman bedanya itu depan kosan cewek tuturnya.
Mulai sejak saat itu saya menata hidup di kosan tercinta. Di semangati oleh ibu kos muda. Bangun tak pernah telat dari jam lima. Sebab saya punya kewajiban kepada sang maha kuasa. Senang sudah hidup ini sodara. Saya mulai menikmatinya.
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T19:55:07+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #7
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 25-09-2013 12:41
Chapter 3. Ospek NabiLa & Fany
Pastinya sodara sekalian sudahlah tau, bahwasanya setiap Universitas selalu memberikan masa orientasi terhadap mahasiswanya, yang biasa itu di sebut OSPEK.
Begitu juga yang saat itu tengah saya alami.
Sosiologi kala itu terbagi dalam 80 kelompok kecil. Dimana setiap kelompok kecil terdiri dari 10 orang.
Dan angka 64 adalah urutan kelompok dimana saya di dalamnya. Terdiri dari 4 cowok, 5 cewek dan satu ekor banci.
Namun perlu di ingat banci itu bukan saya. Catat itu baik baik sodara. Dia Steve, biasa teman teman sekelompok memplesetkan namanya menjadi Stevy. Maklum, setatus kemaluannya masih di pertanyakan.
Kha, kelompok 64 jugak ?" ucap seseorang di belakang punggungku berbisik.
eh iya. Situ sapa ?" aku keheranan.
oiya lupa, aku Nabila. Sembari tangan itu meluncur di sampingku.
Rakha, Nab. Jawabku asal.
Kok manggilnya Nab sih "! emang gw kaya Jaenab "! jawabnya ketus setengah ngondek.
Nabila Larasati. Badan berisi, tak terlalu tinggi, yang jelas ia sexy, rambut bergelombang ala bintang Sunslik agak karatan, namun ia putih. Maklum, produk asli Bandung punya. Tak tau alasannya kenapa bisa terdampar sampai ke Malang jauhnya.
Bil, kmn aj gw cariin jugak ! jawab seseorang jengkel kepada Nabila.
Dari tadi di sini aj nyariin anggota kelompok. Nih kenalin . . tak pakai izin tangan ini pun di tariknya. Aih sungguh sadap sodara. .
Rakha. Salam kenal. Tak lupa senyum ini sebagai bumbu penyedap. Fany. Lo klompok 64 jugak kha ?" tanpa basa basi ia bertanya. iya. Sama kaya Bila juga. Muka ini basi di buatnya.
Beda dengan Bila, Fany tipikal cewek yang tegas. Banyak omongnya, ga doyan bercanda, ga suka basa basi. Dia produk Jakarta asli, rambut lurus hasil mutasi, bibir tipis dengan sedikit bulu halus di atasnya. Yap, saya panggil dia Doraemon.
mas, mas, nimbrung dong. Sekali lagi Suara merdu menyapaku sodara sekalian.
hm, . . belum sempat respon daku menoleh. Siapa gerangan pemilik suara merdu ini.
Astagfirulah haladzim !! kulihat seonggok manusia. Banci setinggi enam kaki berdiri membelakangiku. Aku coba mundur beberapa centi, takut di tusbolnya pantat ini. Maaf saya trauma dengan banci.
mas, mbok ya permisi dulu napa "! jawabku sewot.
nah akuh bingung bengeed nyariin kelompokkuh da dimana mas. jawabnya ngondek sembari menggoyang goyangkan kepala ala Tina Toon.
akuh Steve. Masnya siappah ?" hal yang tak kuinginkan terjadi, Dia ingin bersalaman denganku.
Hm,. Ng . . . aku pura-pura bengong.
Fanny dan Bila menatapku kosong. Terpaksa.
Tangan ini bersilaturahmi.
Jadilah kami sepasang teman. Ingat sodara, HANYA berteman, tidak lebih, itu sudah cukup.
Tiga hari dua malam tumbang sudah badan ini. segala bentuk penindasan serta makian yang harus kami dengar telah usai. Bersenang ria lah para mahasiswa di buatnya.
Kecuali saya. Sebab, saya jatuh sakit karnanya.
Jadi cukuplah saya memeluk mesra kasur di kosan tercinta, tak lupa bumbu senyum dari ibu kos muda. Aih sungguh menggoda pemirsa. Last edited by: rakhaprilio 2014-01-03T13:05:29+07:00
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #8
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 25-09-2013 12:44
Chapter 4. Kelas dakwah Bu Ida
OSPEK telah usai, pertanda kuliah akan di mulai. Kulihat di papan pengumuman, senang rasanya bisa sekelas dengan Bila dan Fany. Tapi kenapa Stevy harus ikut juga kedalam kelas ini. gerutuku dalam hati.
kha, duduk di mana ?" Bila terlihat bingung sebab banyak anak yang belum di kenalnya.
gw cari yang medium aja lah medium adalah urutan tengah pada deret yang tersedia.
ngikut lo aja dah Bila berjalan lirih di belakangku. Bil gw ikut, lo kok ngintilin rakha mulu sih ucap Fany protes.
Karena sebelumnya kami telah dekat dalam kelompok kecil, tentunya sodara sudah tau Stevy, ia tak kalah ketinggalan dalam setiap kegiatan yang kami lakukan.
Jadilah kami duduk berjamaah di deret tengah dengan seekor banci. Kelaspun di mulai dengan pengantar sosiologi. Pengantar yang bisa membawaku sampai gerbang mimpi. Bagaimana tidak, bu Ida dosen dengan umur kepala lima. Tak henti hentinya beliau berbicara, tak peduli peduli dengan mahasiswanya.
Ceramahnya bak dakwah dai kondang dengan buku jilid dua. Dalam hati aku hanya bisa berkata,
Ampun bu . . Di tengah mata kuliah bu Ida, Kubuka iseng handfone ini, kulihat lihat galeri, hanya ada foto alay Nabila bekas di pinjamnya.
Ku lari ke internet, coba browsing sana sini, sinyal ini tak mau kompromi, al hasil browsing lelet. Lupakan saja.
Hanya kontak yang belum ku buka. Kutekan mesra Samsung galaxy mini dua, keluar banyak daftar nama.
Amelia Daku teringat dengan itu satu wanita, Karna OSPEK diri ini hampir lupa, Sungguh mendusta hati ingin menyapa, Tapi aku tak kuasa, ku kirim pesan sebagai salam pembuka.
Amelia ku sebut namanya berharap benar itu dia yang menerima. Sp ya " balasnya singkat.
ini gw, Ra . . tak sengaja tangan ini di senggol oleh Fany. salah orang. Ga jelas lo ! jawabnya sewot.
maaf ni gw Rakha, yg kemaren di kereta. saya coba mengingatkan.
Owh, rakha. Koq ru sms. Kmna ja. Gmn ospeknya. Masih di kampus apa di kosan sekarang ?"
Sangat membabi buta responnya permirsa. Kampret betul itu wanita. Belum tau siapa Rakha. Dalam hati daku berbangga.
Jadilah kala itu mata berkonsentrasi ria kepada bu Ida, namun tangan ini bertasbih pada Amelia. Ya, itulah mahasiswa, mencari kegiatan di sela mata kuliah.
Kadang tidurpun menjadi alternative kedua, asal mau duduk di belakang, keselamatan pasti terjaga. Sebab dosen hanya akan memperhatikan barisan bertama.
Jadi di mana hari besok saya akan duduk, semua tergantung mood saya. Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T19:55:52+07:00
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #9
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 25-09-2013 12:47
Chapter 5. Janji Stevy 4 bulan lamanya saya berkuliah, kemanapun saya berada, di situ ada Nabila. Tak jauh 3 meter di sana pasti ada Fany sahabatnya. Tak kurang Stevi ikut bercanda ria, kami berempat selalu bersama.
Persahabatan ini sungguh suci tak ternoda, pasalnya kami mengucap janji setia untuk selalu bersama. Meski kadang hati ini miris karena Stevi adanya, namun taka apa, yang penting ia masih manusia.
bray, makan yiuuk. Akkuh lapper bengeddd. Tidak perlu saya jelaskan siapa yang berucap.
baru 2 menit kelas bubar uda minta jatah aja lo Step seperti biasa Fany protes.
yaudin makan aja toh mbak. Gitu aj repot Stevy memandang nafsu padaku. Aih, hooeek.
mo makan di mana sih, gw ngikut lo aj Step. Ujar Fany. ke CL aj. Enak di sana rame, Murah lagi Nabila mengusulkan.
Eaudah Capcus cyn. komandan Stevy Maurello berkomando.
Perlu saya jelaskan gambaran mengenai kawasan CL ini sodara, bahwasanya tempat ini merupakan tempat kumpul favorit mahasiswa dalam hal nongkrong menongkrong.
Tempatnya bersahaja, harga cukup bersahabat dengan kantong mahasiswa, yang nongkrong cakep cakep pula.
Tak lupa jeruk hangat menjadi minuman favorit saya, Es the dengan sedikit gula itu pesanan Nabila, Mocacino Classic menjadi selera andalan Fany, Strowbery Punch sudah pasti Stevy punya.
cuy, bis kuliah gniy biasanyah kliand ngpaind d kosand ?" Stevy memulai pembicaraan.
gw sih biasanya ya kluar ama Doni Step ujar Fany bercerita.
Sedikit saya singgung tenteng Doni, ia adalah kekasih hati Fany. Kuliah di malang punya, sama sama masih maba, asal satu kampung Jakarta tentunya.
enak ya kmuh da eank merhatiin gituh Fan. Stevy berucap sendu. lah emangnya lo mau di perhatiin siapa Step ?" aneh lo. Nabila mencela. lo berapa bersodara sih Step ?" timpalku pada Stevy.
akkuh nak tunggal. Matanya sayu larut dalam Strowbery Puch sambil sesekali ia menghisap sedotan.
owh pantesan, jadi ngga punya sapa sapa gitu di rumah buat curhat Fany berucap frontal.
ya ga usah di jelasin gitu kali Fan Nabila membela Stevy. Stevy hanya diam menunduk sambil menatap Strobery Punch andalannya.
Saya sebagai satu satunya lelaki tulen dalam pembicaraan ini, berinisiatif mencari solusi untuk nenangin hati Stevy. Yah maaf sodara bukannya saya banci lovers, tapi saya masih punya nurani. Sebab saya tau bagaimana rasanya di tinggal sodara sendiri, bak anak kandung tiri pun tak jadi. Steve, sini tangan lo. sembari ku minta tangan mulus Stevy. Buat apaan nih. Lamunan di wajahnya lepas, pandangannya tertuju padaku keras.
Kutaruh tangan ini di atas meja, menunggu kepastian dari temanku tercinta. Ku sampaikan suatu hal pada mereka yang ini akan merubah segalanya.
mulai sekarang kita saudara, siapapun yang merasa kesepian, gw selalu ada, mencoba menjadi yang terbaik buat kalian semua, cuma itu yang gw bisa.
Doraemon yang awalnya hanya sebagai tukang protes, mengambil inisiatif pertama tuk menyandarkan tangannya di atas punggung tangaku. Usulan ini serius di anggapnya, Sebab saya tak sedang bercanda sodara.
gw mah dari dulu dah anggap Fany kaya sodara, kalo itu harus lengkap karna Rakha, kenapa enggak ?" mata Nabila menuju lurus serius ke Stevy.
Dia yang awalnya hanya seorang banci, kini matanya mulai berembun, Embun itu berubah pelan menjadi awan mendung yang akan menghiasi langit cerah sore itu.
Dan hujan pun, turun. Air mengalir melewati pipi mulus Stevy.
Pelan tapi pasti, ragu itu ada, namun ia mau mencoba. Di taruhnya pelan di atas punggung tangan Nabila. Sejak saat itu kami berempat, saudara.
Nabila tersenyum mesra, sesekali menatapku tak jera, mungkin ia sedang berbangga.
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T19:56:24+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #10
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 25-09-2013 12:51
Chapter 6. Sosiologi Bancana Jovanda.
Pernahkah sodara tau apa itu Sosiologi Bencana ". Tentunya matakuliah sosiologi yang akan menelaah berbagai macam bencana di indonesia,dengan sudut pandang secara sosial. Namun lain cerita jika saya berkumpul dengan itu tiga sodara baru saya, Sosiologi bencana pun berubah menjadi bencana sesungguhnya.
Boleh di sini saya jelaskan siapa itu Jovanda, ia putri dari salah satu Dekan di jurusan SOSIOLOGI. Kendaraanya tak pernah luput dari Honda Jazz warna merah. Siapa pun yang melihat Highhells setinggi 10cm, pastilah tau itu Jovanda punya.
Ia suka bergerombol dengan jenis yang sama, kumpulan orang kaya tentunya. Bukan dengan lelaki biasa seperti saya.
Pernah suatu ketika, leptop Aple jatuh di buatnya, tak nampak sedih atau menyesal. Hanya dengan berucap, Pah leptopku rusak .
Datanglah laptop Aple baru lebih canggih dari versi sebelumnya, hanya hitungan menit ia meminta. Dalam hitungan detik barang sudah di depan mata.
Ajaib sungguh itu hidup Jovanda.
Jika boleh sodara tau, saya akan membayangkan kejadian yang sama dalam hidup saya. Sekejab mata ini terpejam, tiba tiba saja, saya membayangkan bagaimana reaksi mimik muka ibunda, bak setan tingkat dewa beliau akan mengutuk karma.
Sungguh kontars hidup ini sodara.
Sore itu sumpah saya kantuk betul ini kepala, tak mau berkompromi ku pilih deret easy di belakang. Sebab pastinya sodara tau apa yang akan saya lakukan.
Benar . . Saya ingin tidur. kha, . . kha, . . kok mala molor sih ! Kudengar sayup itu suara Nabila. Hm . . Ng . . iya, Oke deh, Siip. Saya setengah sadar sodara. tar gw semprot parfum baru bangun lo ya, gw mo crita soal nih !!
Tak saya hiraukan itu suara Nabila, sebab kepala ini sudah tak mau bicara, masa bodoh yang penting saya bisa sedikit beristirahat. Suyup sayup ku dengar,
awas lo bntar lagi ya. Ucap Nabila mengancam.
Berselang 10 menit, benar ini adanya, Nabila memenuhi perkataannya. Kucium bau parfum ala emak emak kaki lima, dengan bau menusuk seperti bunga, . . .
Raflesia . . . Sial sungguh ini satu wanita.
Heh, lo kalo masi suka make parfum kaya emak emak gini, ogah gw deket ama lo. Lagian ya, ini parfum sumpah yang paling ga enak gw cium, Kaya bunga bangke tau gak. Palagi lo duduk di sebelah gw keg gni, mirip emak emak di pasar besar noh baunya. Pergi napa !! Dengan kepala ku sandarakan di atas punggung tanganku, daku mencoba protes. masa sih ?" Perasaan ini harum kok. . . .
Sebentar, perasaan ini tiba tiba saja tak enak. Ada yang aneh dengan suara Nabila, tak seperti biasa suara terdengar serak serak basah.
Kucoba melirik dari sela siku tangaku, samar samar kudapati wajah itu buram tak karuan. Oh iya saya lupa,
kacamata mana kacamata . . .
kha, makasih ya udah jujur kaya gini, meskipun gw blom terlalu kenal siapa lo, tapi lo orang pertama yang udah mau terbuka ama gw. Gw emang bingung tadi mo make parfum apa, jadi terpaksa gw make parfum . . . . hiks, hiks, Kata kata itu putus pemirsa, . .
tak sangup lagi untuk berucap. jatuh sudah itu air mata buaya. demi tuhan barusan saya mimpi apa. ternyata itu Jovanda.
Gelap sudah kepala ini, niatan tidur justru menjadi masalah, bagaimana dengan nilai sosiologi bencana, hancur sudah tak tersisa.
Jika tangisan ini terdengar sampi telinga orang tuanya, mungkin sodara semua ada usulan saya akan kuliah di mana ?"
jo, gw kira tadi Nabila, Sorry gw ga tau, Sueeer !! mulut ini berkicau tak karuan.
jelas jelas gw duduk di sebelah lo. Sumpah kha, nyeseg banget. Tancap gas saja itu tangisan suara.
Pada umumnya dosen adalah manusia yang peka, sekecil apapun gerakan kita, mereka tau. Sekecil apapun suara kita, tentunya mereka pasti tau. Menolehlah itu perhatian dosen kepada drama korea.
itu yang duduk di belakang kenapa, kok Vanda nangis di sebelahmu kha ?" Tanya dosen to the point padaku.
anu pak, ng, ini saya lagi mau tanggung jawab kok eh "!!
konslet sudah ini mulut tak bisa di atur makin memperburuk suasana.
kapan kalian pacaran kok bisa kha
kapan kejadiannya udah berapa bulan itu laki apa cewek kha gugurin aja deh
buruan ngadep dekan aja kha
Itu lah celoteh teman teman yang semakain membuat kencang gas kopling suara Jovanda. Bancana sudah sore itu, jadilah dia kuantar pulang sampai ke rumah, yah, anggap saja ini permintaan maaf yang aku punya. Hanya senyum kecil yang kuterima dari Jovanda. Namun itu sudah membuatku lega, setidaknya saya masih dapat menuntut ilmu di universitas tercinta. Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T19:56:54+07:00
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #17
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 26-09-2013 12:16
Chapter 7. Caffe Amelia Sebagai mahasiswa, tentunya saku ini tak pernah kering jika hanya untuk sekedar membeli makan. Kelaparan sudah menjadi hal yang biasa di alami oleh mahasiswa. Maka berinisiatiflah saya untuk mencari uang saku tambahan, yah, sekedar untuk modal, jika suatu saat ada wanita yang berminat, maka saya tak perlu bingung lagi dengan urusan penyakit Kanker (kantong kering).
Siang itu, panas sekali, jelas ! itu siang hari sodara. kudengar hape ini berbunyi mesra mengalunkan lagu Justin Bieber kesukaan saya.
baby, baby, baby oooow, baby, baby, baby, ooooow begitu kata Justin Bieber mengingatkanku bahwa hape ini sedang ada telfon. owh, da apa Mel, tumben nelfon ?" itu telfon dari Amelia pemirsa.
Ga papa sii, lg boring aj d rumah. Gada yang ngajak maen, uffh . . terdengar berat itu suara.
ya kluar kek kemana gitu asal usulku. ama sapah jawabnya ketus.
ama cowo kamu mungkin ?"" Ea, Ea, . .
aku blom punya cowok kha suaranya melembut pemirsa, Aiiih sadap lampu hijau.
kosan kamu daerah mana sih mel, agak sorean deh aku maen ke situ, boleh ?" ga pakai basa basi lagi.
daerah XXX kha, tapi tar ketemuan aj deh di Caffe nya om ku, soalnya brusan d sms d suruh ke sana, gimana ?" usulnya padaku.
Mo ketemu di caffe kek, mo di terminal kek, pa di kuburan kalo perlu daku jabanin.
Jadilah diri ini Henshin secakep mungkin, gaya rambut ala Pasha ungu, parfum Spalding bekas bapak punya, celana pencil tapi bukan model model cangcut, kaos distro screamo, di balut sweater abu abu kesayangan saya. Dompet, hape, tas pun tak lupa.
Bertemulah saya dengan itu Amelia tepat jam 3. Kucari dimana sosoknya berada, kudapati seorang wanita sedang duduk bersama om om berwajah ganjen. Tiba tiba saja om om itu justru melambaikan tangan pertanda menyapaku. Lah kapan aku pesen jablay, kok pakai di suruh ke sana segala fikirku.
Ohw, itu Amelia dengan omnya sodara, maaf saya telah berburuk sangka. sini dek, duduk aja, baru dateng ya sapa om Andi akrab padaku.
eh, iya om, agak macet, hehe Malang macet ?" kapan ?" tuh tiap jam 3 sore di jembatan Suhat.


Live To Love Season A Karya Rakhaprilio di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yawdah, om tinggal dulu, nih Amel dah nungguin dari tadi pamitnya bercanda.
pa an sih om, uda deh buruan . . . muka Amel merah padam.
Duduklah kami berdua di atas kursi sofa bak ratu dan raja, hanya ada saya dan Amelia. Sesekali saya perhatikan isi caffe itu, beberapa ekor manusia yang sedang memadu cinta, ada meja bar, ruang lesehan dalam ber AC, proyektor sebagai layar tancep, dan seperangkat alat music lengkap beserta tukang soundnya.
Maka jatuhlah pembicaraan saya kepada alat musik, sebab saya adalah pemusik dengan basic berbagai alat musik kecuali drum. Jika sodara Tanya bagaimana ini suara, saya pernah juara 1 lomba vokal tingkat kota, tak emamalukan tentunya. Piano, gitar, bas sudah jadi teman akrab sejak saya duduk di bangku SMP.
itu alat musik siapa yang main mel biasanya tanyaku mengalihkan topik pembicaraan.
owh, itu biasa ada yg ngisi tiap dua kali seminggu, cuman, sekarang lagi vakum kata om, vokalisnya ngabur sih. Kamu bisa maen music kha ?" seraya matanya beralih pada alat musik.
ah, Cuma dikit mel, ga jago jago amat jawabku merendah.
Tanpa banyak cincong Amel pergi menemui om Andi, tak tau apa yang di bicarakan, sesekali tangan om Andi menunjuk ke arah tukang sound. Sedikit tidak meleset saya bisa tebak pemirsa, Amel meminta saya bermain piano. Masuk sudah dikau dalam perangkap buaya.
kha, coba dong kamu main piano, katanya bisa amel mencoba meminta mesra.
duh malu mel, banyak orang jawabku merendah.
ayo dong kha, satu aja, kusus buat Amel apa aja yang Rakha bisa Amel memelas.
nunggu agak sepian dikit gimana ?" daku mencoba menawar, Amel bermuka suram.
Ya sudah lah daku tak berdaya, apa mau di kata Amel yang pinta, satu buah tembang Rasa Ini dari Vierra, sebab itu salah satu lagu yang saya bisa.
Dan hasilnya, Amel melihatku terpana. Dalam hati, kena kau buaya betina, sebenarnya ini adalah jebakan betmen.
kha kamu jago gitu maennya, suaranya jugak, bo ong ih Rakha tangan itu sesekali menggelitikku sembari menggoda.
hehehe, biasa aja kok mel, udah malu jangan di liatin terus napa tak henti hentinya amel memandangku mesra.
Sejak saat itu, jadi lah saya setiap dua minggu sekali datang ke caffe om Andi. Ya, saya di kontrak untuk mengisi music bersama pemain lainnya. Dengan gaji bergambarkan bung Karno dan bung Hatta sebanyak tiga lembar setiap bulannya.
Belum sempat saya berbagi cerita dengan siapapun, kabar itu sampai ke telinga Nabila 3 jam setalah saya usai dari Amelia.
Whats going on . . . Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T19:57:44+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #30
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 27-09-2013 13:51
Chapter 8. Kicau Nabila Usai kesepakatan dengan om Andi, saya antar pulang itu Amelia ke rumah. Karena saya rasa hari ini cukup dengan Amelia, sudahi saja pertemuan ini. Saya tak ingin Amelia bosan melihat muka saya dan takutnya dia bisa merasa mual. Sebab saya lupa tak membawa Antimo saat itu.
Kupacu bebek kesayanganku, Blady namanya. Ya, dia motor Honda Blade yang saya dapat dari bapak usai pengumuman SNMPTN. Anggap saja itu hadiah yang menemani saya di Malang kemanapun saya pergi. Lampu merah menunjukkan waktu 90 detik lamanya untuk berhenti, lama kali ini pikirku. Padahal lampu hijau untuk melaju hanya 15 detik cepatnya. Mo ngapain dengan waktu selama itu, 90 detik sodara. Apa yang bisa saya lakukan untuk mengisi kekosongan tersebut.
Maka hape lah pelarian yang tepat, FBan 20 detik balesin coment di status status 4L4Y, 20 detik balesin Whats Up Fany, 15 detik ngeliat daftar miss call, dan sisa 35 detik ada sms masuk sodara. Sebentar saya buka, ini isi SMSnya . .
kha, lo brsan k caffe siapa ?" gw liat lo jalan ama cewe tadi
Belum sempat mata ini membaca siapa pengirimnya, klakson dari belakang asal saja tarik suara. Padahal saya lihat di lampu merah masih sisa 5 detik untuk berjalan. Dasar orang kota, ga ada matinya memang. Tengah saya melaju kencang, Justin Bieber menyapa saya mesra.
halo iya, siapa hanya itu yang bisa saya ucap sebab saya masih fokus berkendara.
lo sekarang k kosan gw penting !! suara seseorang berteriak. iya gw masih O TE . . tuuuuuuuut telfon terputus
Berhentilah saya untuk melihat siapa gerangan marah di sore hari begini. Tidak heran kenapa penelfon tersebut marah, sebab saya lupa untuk membalas SMSnya.
Ya, itu Nabila adanya. Dengan mandat seperti itu, maka banting haluanlah saya ke tempat yang di request.
Tepat pukul 06.00 PM saya tiba di kosan Nabila. Maka dengan segera saya pun melapor kepada itu satu komandan melalui SMS.
gw d bwh Bil smsku singkat. (namanya juga sms Braaaay . . .!!) msk aj k dlm, gw d kmr balesan dari Nabila.
maka saya pun bergegas menemui itu satu wanita. Ada apa gerangan ia marah marah di sore hari begini. Clingak clinguk sendirian takut dikira maling, sebab kosan Nabila tergolong kosan bebas tak bertuan. Maka asal slonong sajalah para pria hidung belang yang sering main di sini. Namun ingat sodara, itu bukan saya.
dapa Bil, nelfon sambil treak treak nyuruh gw k sini. Mana udah sore pula keluhku.
lo tadi kemana, sore gw liat lo di Caffe ama cewek Nabila mengintrogasiku.
oh, tadi, itu caffe Amelia. Dia cewe kenalan gw wktu di kreta dlu. Mang knpa Bil?" saya mulai heran.
ya gapapa sih, kok lo ga pernah crita kalo lagi deket sama seseorang ?" katanya sodara, iih ejeknya padaku.
lah kan ini pribadi Bil, lagian gw cm tmenan kok ama dy, ga lebih. Tapi ga tau dianya ke gw gmn. Hahahaha iseng iseng berhadiah pemirsa.
ga lucu kha, gw nanya serius lo malah becandain sih, Plaaak !! hadiah tinju telapak dewa mendarat di kepala ini.
Saya merasa ada sesuatu yang aneh dengan ini Nabila. Tak biasa ia marah marah dengan alasan seadanya. Namun saya sebagai orang yang dekat dengan dia tentunya akan tetap berfikir positif. Mungkin dia sedang dapet , yah semoga saja.
lo kenapa sih Bil hari ini aneh gini, lagi dapet kah ?" tanyaku penasaran. gak kok jawabnya ketus padaku.
nah trus, lo knapa coba ?" brusan mkan apa tadi ?" tanyaku masih penasaran.
ga napsu mkan gw hri ni ! nada bicaranya naik ke kunci D sodara. ya makan dong Bil, lo bisa mati lemes tar saya mencoba menenangkannya. biar aj mati, sapa yang peduli ma gw sekarang naik ke kunci E .
lo sbenernya knp sih Bil, ngambeg ama gw, gw salah apa coba, lo lampiasin amarah lo k gw gapapa asal jelas lo marah gara gara apa saya coba membelai rambut agar ia lebih baikan.
gw ga knpa knpa Kha, cuman . . . kata kata itu putus begitu saja.
cuman kenapa, ga ada duit lagi ?" saya coba menjawab iseng tak berhadiah.
udah Kha, lo balik aj deh. Gw pengen kluar ama Fany abis ni. Maaf uda jedotin pala lo tadi di usir lah saya secara halus.
kok ngambang gitu, ah ywdah lah, lo yang minta gw bisa apa sambil berdiri saya mulai membelakangi Nabila dan perlahan menutup pintu.
Mulai dari sini saya merasa ada yang berubah dengan Nabila, entah perasaan saya atau perasaan sodara yang membaca. Saya tak tau, hanya saja respon itu berubah drastis ketika saya membicarakan seseorang terhadapnya. Semoga saja ia tetap baik baik saja dan tidak ada gangguan jiwa, semoga . .
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T19:58:19+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #31
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 27-09-2013 13:59
Chapter 9. Buah Simalakama Jovanda
Seusai tingkah laku Nabila kemarin lusa, maka saya sedang jaga jarak dengan itu wanita. Maklum, bukannya saya sok jual mahal, saya hanya ingin menyelamatkan kepala saya dari tangan Nabila. Dengan ini jauh sudah tempat yang saya duduki dengan dia, numun sesekali pandangan itu tak dapat di curinya, ya saya tau, dia melirikku.
Begitu pula Fany, sebagai mamak yang selalu setia kepada anaknya, maka ia pun pamit kepada saya untuk menemani sang buah hantinya yang sedang gundah gulana. Jadi jelas lah saya duduk di deret medium dengan siapa,
Kala itu presentasi Jovanda, tentunya sodara sekalian masihlah ingat dengan siapa itu wanita. Putri orang nomor satu di jurusan SOSIOLOGI. Karena hati ini masih terbawa suasana, maka konsen pun saya tak bisa. Buyar lah sudah itu semua tentang presentasi Jovanda.
Mes, kmren kmuh berentem toh ama Nabil stevy mencoba menanyaiku. ga sih sbnerenya, dianya aj yg rada aneh akir akir ini jawabku seadanya.
dia crita soal ortunya ga?" Katanya dia mo di tinggal kluar negri 2 taon gtu jelas Stevy.
loh masa, ko gw ga tau, salah denger kali lo ?" saya mencoba menegaskan. Sumprit akkuh ga bohong demiiiiii tuuuuh . . .PRAAAANG !!!
tiba tiba saja meja dosen berbunyi. Pak Darsono yang biasanya mengajar dengan sangat santai kini terlihat beringas akibat percakapan saya dengan Stevy. Yah, saya harap beliau tidak cemburu akan hal ini, namun . .
Kha, daritadi bapak perhatiin kamu ngobrol terus sama Steve kicau pak Darsono.
ng,. anu pak, saya lagi diskusi sma Steve, biar bisa tanya jawab sama Vanda pak bibir ini mencari alasan seadanya.
yaudah sini kamu kedepan jadi penanya buat klompok Jovanda suruh pak Darsono.
Terlihat itu mulut Stevy sempat sempatnya ia berkata mampus kamuh Kha sebelum saya berpisah dengan itu satu banci. Duduklah saya di bangku paling depan dengan tingkat level Brutal yang belum pernah saya coba sebelumnya.
Dari sinilah saya bisa melihat sosok Jovanda kian dekat. Sedekat bumi dan bulan ketika September. Wajah mulus terawat, tiada berani jerawat untuk mendarat. Parfum wangi bukan ala emak emak lagi. Indah sungguh itu wanita, menawan cantik di balut kemeja tipis putih polos. Dengan BH merah melingkar di dadanya, sungguh indaa . . .
eeh ?"" sebentar sodara saya cek dulu . . .
Maaf bila saya jujur bercerita, mungkin ini yang membuat para pembaca semakin setia, tapi ini memang adanya.
Di perkirakan ukuran 32B, kemeja itu tak sanggup membendung buah si malakama milik Jovanda. Maka tumpah ruahlah itu buah keramat sedikit keluar kandang. Kancing baju hanya pasrah mengancingi semampu yang ia bisa. Jadi bisa sodara bayangkan bagaimana posisi kemeja Jovanda dangan kancing dada yang sudah pasrah tak bernyawa sedikit terbuka.
Sudah otak ini kosong akan presentasi barusan, yang sekarang justru di suguhi barang beginian. Jika kancing itu enggan bertahan, maka sudilah kiranya saya menggatikan.
Di tengah lamunan itu, hape ini bergetar memecahkan lamunan indah yang tengah saya lihat. Sambil curi curi kesempatan, maka saya berusaha membuka SMS yang masuk barusan dengan pesan sebagai berikut :
LO KALO MASI NGLIATIN ITU DADA JOVANDA GW BILANGIN KE DIA _ Fany
Sontak saya kaget dan langsung melirik Fany, dengan Nabila di sampingnya yang tengah menggeleng gelengkan kepalanya. Sambil cengar cengir tau saja apa yang tengah saya lihat. Maka rejeki itu haram hukumnya jika saya melihat untuk kedua kalinya. Dengan mata melotot Fany nunjuk nunjuk ke arah saya sebagai tanda memperingatkan. Maka segenap hati jiwa dan raga, rejeki Jovanda cukuplah melegakan deret kursi dengan level brutal, Sungguhpun saya tidak menyesal.
Seusai presentasi Jovanda, saya berniat mengajak itu satu wanita untuk makan siang serta berbincang ringan dengan dia. Sebagai lelaki yang baik maka tentunya saya harus mengingatkan setiap ada sesuatu yang kurang berkenan.
Jo, udah makan siang ?" perlahan saya menghampiri dari belakang.
eh, iya kha. Belom, ini anak anak jg lg males makan jovanda masih sibuk mengajak makan siang beberapa komplotannya.
klo gada temen, aku lg nyari barengan nih santun saya berucap. ywdah, ma kamu aja kha, anak anak pda mau pulang soalnya .
Lebih baik begini adanya, daripada saya harus bergerombol dengan komplotan orang kaya seperti Jovanda, saya lebih suka keluar berdua secara privat. Sebab diri yang hina ini memang tau betul beda kasta dengan dia yang cantik jelita. Namun sebagai orang biasa, saya tidak lah jauh hina dengan perawakan itu satu wanita. Yang membedakan hanyalah harta, saya bingung mencari uang, dia bingung untuk berfoya foya.
Dengan hati merendah tak ingin di rendahkan saya menawari Jovanda untuk sesekali menikmati tarikan motor bebek ala Rakha punya. Semoga ini bukan penghinaan untuk pantat Jovanda. Dengan enteng dia pun mengiyakan tawaran saya. Tak lupa saya berpamit kepada fany dan Stevy untuk tetap setia menjaga Nabila wanita yang tengah gundah gulana, maka melajulah saya dengan itu satu wanita ke tempat makan favorit Jovanda.
saya pesen steak ayam sama nasi setengah porsi mbak. Trus minumnya Blue lecy esnya dikit aja ucapnya pada salah satu pelayan.
saya nasigoreng ayam sama es jeruk aja mbak sungguh hina diri ini di depan Jovanda.
Meskipun sama sama berbahan ayam, namun jelas sudah nasigoreng dan steak itu cukup mutlak untuk membedakan kasta. Sambil menunggu pesanan datang, maka pembicaraan serius ini pun saya mulai.
Btw hari ini gerah ya jo ?" saya mencoba membuka pembicaraan.
iya kha, gerah banget kalo kelas pak Darsono, gada ACnya sih ternyata dia tidak bisa hidup tanpa AC sodara. seperti ikan kehabisan oksigen saja.
owh, jadinya kamu suka pake baju yang tipis tipis gitu ya ?" saya meminta penjelasan.
ya ga juga sih, kalo Malang lagi dingin ya bajunya agak tebelan Kha. Mnrut kmu baju aku ni ketipisan ga ya ?" padahal sudah saya jelaskan tadi bahwa itu benang katulistiwa dapat melintang jelas melingkari dada Jovanda, maka sedikit berpendapat, saya tak berani jujur kepadanya.
ya agak titipisan sih Jo, soalnya anak anak dari tadi juga ngliatin kmu d kelas padahal ya saya yang ngliatin itu tali katulistiwa.
iya jugak ya Kha, ini make daleman juga kontras gini warnanya, hehe saya meneguk ludah.
aku sih biasa aja kha, bukannya cowo seneng liat beginian ya Kha ?" itu JELAS jawabku dalam hati.
ya lebih baik make baju warna gelap aja Jo, biar ga kontras sama kulit kamu. Lagian kan image kamu bisa jelek kalo make baju beginian terus di depan anak anak. Kamu lo lebih cantik make baju yang simple gitu, jadi ga terlalu ngumbar nafsu usulku padanya.
kmu mikirnya sampe segitunya kha, aku sih cuek. Di rumah ga da larangan juga sih sama papah buat ini itu. Jadi ga da yang ngarahin aku lah ibaratnya. Tapi mkasih Kha udah mau saran buat aku, kan ini demi kebaikanq juga ya .
Sungguh dewasa betul itu dia bisa mengerti arah pembicaraan saya, maka selesailah tugas ini demi kebaikannya. Sebagai lelaki bertanggung jawab tentunya diri ini tak mau di curangi dengan bill pesanan Jovanda, namun jika sodara tau, kiranya cukup satu minggu saya berpuasa untuk menambal lubang angin di dompet tercinta.
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T19:58:21+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #39
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 28-09-2013 10:29
Chapter 10. Curhat Nabila
Sudah sepekan ini hubungan saya dengan Nabila kurang baik, entah saya atau dia yang tak ingin memulai sebuah pembicaraan, rasanya mulut ini seperti di pulut tak mau mengatakan sepatah kata pun. Saya sadar jika ini di teruskan dan tak ada yang mengalah, maka rusak lah sudah tali persaudaraan ini. Jadi, saya putuskan hari ini sehabis kuliah untuk menemui Nabila secara langsung tanpa seizin dia. Sebab saya sadar betul bagaimana sikap wanita yang tengah marah, pastilah bibirnya tak pernah searah dengan keinginan hatinya.
Misalnya saja sodara, cewek marah marah bilang sama cowok GA USAH HUBUNGIN AKU DULU !!! padahal jelas jelas dia ngadep hape sampe matanya belekan nangis ga karuan ngarep pengen di hubungin. Ada lagi yang biasanya sering sodara dengar, begini kalimatnya aku ga papa kok, kamu ga usah peduliin aku sebenarnya di balik kata kata itu terdapat penulisan yang salah. Dengan arti sebenarnya, aku sedang kenapa kenapa, tolong peduliin aku . Entah kenapa lidah cewek sering salah ngucapkan kalimat seperti itu atau memang otak mereka yang terseting BOTAK ( Bodoh Tolol Mendadak ) ketika hati mereka terancam kacau nan galau.
Kuliah sore itu saya jalani tak seperti biasa dengan Stevy di deret bangku brutal. Hal ini saya lakukan semata agar dapat memperhatikan Nabila lebih dekat. Tanpa ia tau bahwa duduk di bangku brutal adalah saat dimana saya mempertaruhkan mata ini yang tinggal 0.05 Volt untuk terus menyala di tengah matakuliah. Tak jarang dosen yang berhasil memergoki saya merem ketiduran pun sesekali menyindir, buat mahasiswa yang duduk di depan cuma buat deketin cewek, mending pindah aja kebelakang. Kasian kalo di depan sampai ngantuk ngantuk . Seperti kata kata anak 4L4Y, jika mereka sedang terluka, mereka akan bilang MAK JLEB BANGET EAKH . Sungguh pun itu kata kata sangat menusuk hati saya sodara.
Seusai perjuangan 45 saya, bergegaslah tujuan selanjutnya menuju kosan Nabila. Seperti yang sudah saya jelaskan bagaimana gambaran kosan Nabila sebelumnya, bahwa kosan tak bertuan itu bebas di masuki siapa saja. Jadi dengan PDnya diri ini masuk menuju kamar Nabila tentunya. Kuketuk pintuk 3x, tok, tok, tok begitu bunyinya.
masuk aja, ga di kunci kok terdengar suara Nabila dari dalam kamar. Maka masuklah saya setelah mendapat persetujuan dari penghuni kamar.
Loh, kamu . . . Nampak Nabila bingung akan kedatangan saya secara tiba tiba.
gak lagi sibuk kan, gw ganggu bentar yah, boleh ?" ia hanya diam bingung bermuka pucat tak menjawab.
Bil, udah semingguan kita kaya gini, apa mau di terusin lagi ?" hm . . apa ada yang salah sama gw ?" Kalo lo emang lagi ada masalah, ya crita dong Bil. Jangan kaya anak kecil gini . Saya mencoba berkeluh kesah tentang keadaan ini sodara.
bntar Kha, gw ganti baju dlu, bentar tungguin jawabnya singkat padaku sambil berdiri ia mengambil bebereapa stel kaos oblong serta boxer dan pergi ke kamar mandi.
Bengong lah diri ini di dalam kamar sepeninggal Nabila. Saya coba perhatikan kamar kecil itu, bersih, rapi dengan 1 bantal dan 2 guling. Leptop Aple menghiasi meja kecil di sebelah kasur yang tengah saya duduki, dengan almari 3 box di tepi kamar cukup melengkapi isi kamar tersebut.
Namun perhatian saya tertuju pada salah satu foto di atas meja sebelah leptop dengan posisi foto tertelungkup. Maka saya berdirikan lah itu foto kenapa bisa sampai tertelungkup. Terlihat foto keluarga Nabila dengan 2 adek adeknya yang masih bayi. Namun anehnya, foto kedua orang tuanya terdapat bekas sobekan seperti sosok yang di buang tak di harapkan. Ada apa dengan foto ini ?". belum kelar saya berdiagnosa, Nabila masuk dengan seketika.
Bil, boleh gw nanya sesuatu sama lo ?" tanyaku menggebu. iya apa
gw liat foto ini, kenapa foto kedua orang tua lo ada bekas sobekan gini ?".
owh, itu ade gw ga sengaja nyobekin tu foto waktu dia masih bayi jawabnya ragu.
Bil, gw ga bego, mana ada bayi bisa bikin sobekan serapi ini ?" kalo lo mau buang kedua ortu lo, bilang aja jawabku frontal.
lo kok bisa nuduh kaya gitu sih kha !! sembari tangan itu mulai main kasar mendorongku terjatuh.
gw udah denger smuanya dari Steve !! padahal saya tidak tau apa apa sodara.
Badan mungil itu mulai terjatuh, tepat di atas karpet bertekuk lutut di depanku. Ya, menangis adalah jawaban terbaiknya. Tak jarang dua sampai tiga tetes air mata itu terjatuh membasahi permukaan karpet. Sesenggukan tangis itu memenuhi ruang jiwanya, terlihat rapuh betul satu gadis yang saya kenal ini. entah perasaan apa yang mendorong saya untuk memberikan pelukan terhadap Nabila, tangan ini memeluk pelan untuk menenangkan. Di sandarkannya tangis itu di atas bahu, maka kupinjamkan bahu bertulang ini untuk melepas tangisnya.
lo itu kalo ada masalah kenapa ga mau cerita Bil, kalo itu emang terasa berat buat lo, lo bisa berbagi keluh kesah lo k gw di sela tangis itu saya berucap.
Masih saja air mata itu belum habis di buatnya. Setelah beberapa saat ia merasa puas akan hasratnya menangis, maka saya pun mulai bertanya kembali.
ortu lu kenapa sih Bil sebenernya, lo ga suka sama ortu lo gitu, bukannya mereka masih sama sama gak cerai ?" hm . .
emang kha mereka ga cerai, tp gw ngerasa di cerain dari mereka ! suara itu naik ke kunci D sambil ia mengusap sisa air mata.
di cerain dari mereka ?" mksudnya ?" penasaran diri ini di buatnya.
ortu gw emang ga cerai kha, mereka masih satu atap satu ranjang di rumah. Mereka itu sibuk ama kerjaan mereka, ga pernah ada waktu buat gw atopun ngrawat ade ade gw yg masih bayi. Berangkat pagi pulang pagi, sedangkan gw butuh perhatian mereka kha, gw ga butuh uang mereka. Lebih baik gw miskin harta tapi gw kaya perhatian orang tua. Lo bisa bayangin gmna rasanya gw gede sampe 19 taon gini di besarkan bukan dari tangan mereka sendiri. Jujur gw lebih deket dengan Embok yg ngrawat gw sejak bayi ampe sekarang di banding ama nyokap gw. Dan buat saat ini, gw mau di tinggal 2 taon di luar negri cuman buat ngurusin kerjaan mereka. Orang tua macem apa itu Kha, lo bisa bayangin gak !!!!!
Air mata itu ternyata belum kering untuk mengiringi rasa sakit yang tengah ia rasakan. Dengan mendengar hal ini, saya yang biasa sebagai lelaki buaya kini kehabisan kata kata, kenapa ?"
Sebab saya tidak berada di posisi Nabila.
apa lo ga coba ngomong baek baek dlu k mereka Bil ?" saya mencoba memberi solusi.
mereka bilang kerjaan itu penting bgt ga bisa di tinggalin, gw udah nyoba ngmong lewat telfon, tp hasilnya nihil !! mereka lebih mentingin kerjaan mereka ketimbang gw !! kini naik 1 oktaf sudah itu nada suara Nabila.
duh gmn ya Bil, gw jg ga tau kalo masalah lo sekompleks ini, gw bingung mo kasih solusi apa, gw cm bisa ada kapanpun lo butuh perhatian gw saya mencoba menenangkan.
Tiba tiba saja kepala ini menjadi sasaran dari peluru kendali dari tangan Nabila. Di jitak sudah kepala saya ini, entah karena salah bicara atau apa, dia terlihat murka melihat wajah saya. Hanya sedikit bibir ini nyengir, tak tanggung tanggung 2 jitak saya kantongi lagi.
aduuuuuuuuuuuh mak, lo niat bunuh gw !! salah ngomong lagi gw !! saya berteriak menahan sakit sembari protes.
lo bilang ada buat gue nyatanya lo kemaren ngeceng ama cewe lain Kha !!! PLAAAAK, ea saya dapet 3 jitak pemirsa.
kampreeeet, itu bukan cewe gw Bil, itu gw kerja di caffe omnya cewe itu !! saya masih menahan sakit.
loh kerja apaan lo di caffe gitu ?" tiba tiba saja padam amarahnya.
ya kan lo tau gw bisa maen musik, jadi gw ngisi musik di situ. Mayan 300 rebu sebulan bisa buat jajan jelasku padanya.
owh gitu, gw ga tauk Kha, hehehe sambil memasang muka kambing. gaji pertama ada rencana beli apa kha ?" matabelo pemirsa.
Anying bener ini satu wanita, bilangnya tak butuh harta, giliran dengar uang 300 ribuan saja sudah ada requestnya.
Dasar wanita lubang buaya.
kenapa lo masang muka babi kesurupan keg gitu k gw, jangan bilang lo mau ngepet ini duit gaji pertama gw ! tuduhku padanya.
dua minggu kedepan gw gada kiriman Kha, abis buat jajan ama Fany kemaren. Trus gw kmren pas jalan di Matos ngeliat Dres bagus banget gitu . . . maksudnya ini apa sodara ?""
trus, gw suruh make Dres kesukaan lo gitu ?" ejekku padanya. Enggak begoooooo, ya gw lah yang make !! kicau Nabila.
Nah, apa sangkutpautnya gaji pertama gw ama Dres kesukaan lo ?" hah . !! saya membela diri ini.
Dia merengek bak babi ngesot, alis turun kebawah 45 derajat dengan bibir ditarik kebawah seperti emak emak kesurupan.
Dan jelas dengan ini saya tau apa arti di balik ekspresi itu, maka dompet adalah barang pertama yang harus saya amankan ketika gajian jika tidak ingin terkena kanker stadium akut.
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T19:58:34+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #52
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 29-09-2013 11:49
Chapter 11. Konsep Libur Malemmingguan
Hubungan ini sudah seperti sedia kala dengan Nabila, maka untuk merayakannya, saya berempat bersama Stevy dan Fany berencana untuk keluar malem mingguan. Berhubung saya masih ada kontrak kerja dengan om Andi, maka saya ajak lah mereka ke caffe di mana saya kerja sekaligus memperkenalkan mereka ke beberapa teman saya di sana.
Cuy, tar nongkrong yuk, lama ga malmingan neh Sms Fany seperti cowok padaku.
iye, jam 7 aja, lo jemput Bila y Mon balasku. gw ama Doni bray tepok jidat.
trs Bila ama Stevy sapa yg jmput saya merasa bingung. bila ama kenalannya tar, lo jmput Step aja jelasnya.
Dalam hati, saya bertanya siapa gerangan lelaki yang tengah dekat dengan Nabila saat ini, kenapa saya tak dapat kabar langsung, apa karena masalah kemarin dia masih belum terima, ah sudah lah saya tak mau pusing kepala.
Tepatnya pukul 6.30 PM saya berangkat menjemput sodara banci saya, sesuai tempat yang telah di konfirmasikan bahwa kita akan berkumpul di caffe tempat saya berkerja. Sesampainya di caffe, belum saya dapati itu batang hidung Doraemon a.k.a Fany juga Nabila, yasudah saya langsung bergegas menemui om Andi untuk set panggung dan chek sound.
Kira kira pukul 6.50 PM Fany datang beserta Dony, langsung saja mereka menghampiri Stevy yang saat itu sudah memesan minuman andalannya tentu sodara sudah faham itu minuman dengan nama apa, Strowbery Puch tentunya.
Karna saya masih sibuk dengan panggung, maka saya belum sempat menemui Fany secara langsung, saya hanya bisa melambaikan tangan ini pertanda absen telah di terima. Namun lagi lagi tak saya dapati sosok Nabila bersama lelaki yang di sebutkan Fany melalui sms.
kha, itu temen temen kamu pada ke sini, udah kamu temuin aja dlu, ini biar om set sama pak sound ujar om Andi menyuruhku.
oh, iya om, tar klo mau main aja ya aku ke panggungnya usulku pada om Andi.
siip deh jawabnya khas ala anak muda.
Maka dengan izin tersebut, berkumpulah saya dengan mereka semua yang berada di meja tengah. Sambil menunggu Nabila yang mungkin sedang terkena macet, maka saya juga ikut memesan minuman. udah lama kha, hehe Fany pasang wajah Doraemon. eah udah lach, situ sih lamma beuuudt rempong Stevy kepada Fany. ga sih, baru 15 menitan Fan, Hay Don sapa ku pada Doni juga. Loh, Bila mana, belom dateng ?" Tanya Doni padaku. belom, dia ama sesorang kata Fany jelasku.
owh, yaudah tunggu aja dimari seraya Doni mengajak kami duduk.
Ngobrol sana ngobrol sini, kurang lebihnya kami membahas tentang liburan smster 1 yang akan datang. Karena 2 minggu lagi UAS sudah di sepan mata, maka beberapa usulan mentah ada yang berpendapat bagaimana jika liburan nanti kita pergi ke Jogja ususl Stevy, namun beda cerita dengan Fany, ia ingin liburan di Jakarta atau bandung saja. Yang namanya juga usulan, maka saya tampung saja itu semua pendapat mereka.
Sekitar pukul 7.20 PM Nabila datang dengan seorang laki laki, bagaimana ia mau tak telat, orang kendaraan saja tak main main yang di bawa oleh satu orang itu, ya, dia membawa Honda Jazz warna silver. Geleng geleng sudah kepala ini.
eh sory telat, nii kenalin Dion kenalan gw langsung saja Bila promosi dengan gebetan barunya.
Maka berjabat tangan lah semua yang ada di sana, meskipun saya sebenarnya ogah berjabat tangan dengan itu satu manusia, saya tak mau mengecewakan Nabila. Dengan itu, duduklah kami ber 6 di meja tengah depan panggung.
Hendak melanjutkan pembicaraan perihal liburan, tiba tiba saja pucuk di cinta ulam pun tiba, tebak siapa yang datang sodara.
boleh gabung, gw kenalannya Rakha sembari bersenyum, Amelia berizin yang saat itu baru tiba di cafe.
Jadi ceritanya om Andi sengaja memberitau ini satu wanita bahwa saya sedang manggung di cafe beserta komplotan saya, maka tak mau ketinggalan juga, nimbrunglah itu Amelia dalam acara malam mingguan saya.
Namun sekali lagi saya bisa tangkap itu mimik muka mamel dari Nabila, sambil komat kamit entah itu bentuk alergi terhadap Amelia atau apa, yang jelas ia tak suka. Jika boleh berkata, saya juga tak nyaman sebenarnya dengan kedatangan si Dion. Entah maksudnya apa dia bawa pria ke depan muka saya, yang jelas saya pun juga tak suka. Maaf sodara, bukannya saya cemburu atau bagaimana, saya hanya merasa tak nyaman dengan orang yang belum saya kenal masuk dalam sebuah pembicaraan. Jadi jangan berfikiran yang iya iya bahwa saya menaruh rasa pada Nabila.
Dengan lengkapnya kedatangan Nabila, maka pembicaraan tentang liburan semester depan di lanjutkan kembali.
jadi gini Bil, kan tadi gw uda ngmong ke anak anak kalo tar liburan smster depan, kita ajak Steve ama Rakha ke Jakarta gimana ?" ato gak Bandung gitu ?" Bogor juga boleh, gima kalo lo ?" langsung saja Fany membuka pembicaraan.
lah ko ke Jakarta, sma aj ga liburan dong gw. Di rumah paling juga gitu gitu aja. Ogah ah, klo gw sih sbnernya pengen ke Jogja Fan, 2 taon kemaren mo ke sana gatot mulu. Kan di sana kota seniman gitu ya katanya, hihihi tawanya cekikikan.
iya sih fan, gw jg pengen ke sana. Gw ada 2 sobat yang pengen gw temuin di sana. Soalnya gw kmren udah janji mo ksana tp ampe skrang blom keturutan saya mencoba memojokkan Fany.
ea Fan Jogja aja udach, akkuh jg pngen ksanah loh tutur Stevy membantu.
Hm . . . . duh gw kalah poling nih, gimana nih yank ?" sembari tangan itu menggoyang goyangkan tubuh Doni.
ya kalo kalah poling sih kayanya uda jelas yank, tp kan kamu blom bilang planing kamu liburan di sana gimana Doni mencoba bersikap dewasa.
oiya gw lupa, plaining !! jadi gini, kan tante gw punya vila di Bogor. Tepatnya di puncak gitu, jadi tar kita liburan di sana?" Tar gw buatin acaranya jadi seru. Smntra gw blom susun sih, ngikut aja ama gw. jadi lo pada jangan bayangin yang panas panas dulu deh. Bogor itu adem kok, ga kaya Jakarta. Gimana ?"
tar kalo ga bole sama mamakuh gimana Fan, kan Bogor tuh jauh eah ?"
yeala Step, kga bakal mati lo di sana slma masih ada gw, manja banget maen jauhan dikit aja ga berani, dasar nyali banci Fany mulai protes. ember !!! wek jawab Stevy ngondek.
kalo emang ada tempat buat tinggal di sana ywdah gw ngikut aja deh, tar lo buat Plainingnya aja ya Mon suportku pada Fany.
nah gitu kha, ship lo !! ngikut aja ya Bil ?" jawab Fany semangat 45. ng, iya deh, pkok kudu seru jawab Nabila agak ragu.
Terkonseplah sudah liburan semester depan, tinggal menghadapi itu musuh bebuyutan, UAS tidak lain tidak bukan. Amel dan Dion sebagai orang asing di sana hanya mangguk mangguk saja entah akan ikut liburan atau bagaimana saya tak faham. Mungkin mereka hanya sekedar berbahasa tubuh agar diri mereka tak hanyut dalam kebasian alias garing.
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T19:59:59+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #53
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 29-09-2013 13:53
Chapter 12. Belajar ala Jovanda
Ujian UAS sudah ada di depan mata, seperti halnya mahasiswa lainnya, tentunya saya belajar segiat mungkin cari refrensi buku sana sini agar dapat nilai yang memuaskan. Sepeninggal dari caffe tempat bermalam minggu dengan sodara sodara saya, maka kami pun berpisah tanpa melakukan kontak apapun sampai bertemu di bangku UAS sebagai pertemuan pertama kami.
Maka waktu 3 hari sebelum ujian, seringlah saya habiskan di perpus kota untuk sekedar membaca dan mencari referensi tentang teori yang sering bermunculan di matakuliah Sosiologi. Namun di sini saya tak sendirian sodara, perlu di ketahui bahwa putri orang no 1 di jurusan, tengah ikut belajar bersama saya.
kha, btw punya buku pengantar Sosio gak ?" sms Vanda bertanya.
gada jo, ni aku mw otw puskot (perpustakaan kota) buat nyari bahan bacaan jelasku.
eh, nebeng dong. Aku jg mw nyari refrensi nih pintanya. oke, 15 menit lagi aku otw balasku.
eh, gausah kesini Kha, aku aja jemput kamu. Tnggu dpn kosan aj y. aku uda d jlan ko ternyata dia sudah meluncur sodara.
Jujur saya katakan, tawaran Jovanda sedikit membuat saya gugup. Dia satu satunya wanita yang dengan suksesnya berhasil membuat saya salah tingkah ketika di dekatnya. Bagaimana tidak ?" buah si malakama belum hilang dari otak saya. Belum lagi jika diri ini tanpa sadar berfantasi tentang Jovanda. Bisa basah ini celana.
Din, Din, klanson mobil Jovanda menyadarkanku.
ko bawa mobil Jo, apa ga sempit masuk gang begini ?" saya sedikit heran.
lha aku ga punya motor Kha WATDAFAAAAAAK jawaban itu menusuk telinga.
yuadah langsung k puskot aj Jo, tau kan jawabku to the point. ga tau sih, tp kan ada Google Maps astaga tepok jidat !!
Sesampai di puskot, maka langsunglah saya mencari bangku kosong guna membaca buku. Terlihat Jovanda langsung asik masuk ke dalam lorong kumpulan buku buku sosial di susun. Satu dua buku dia ambil, sedangkan saya masih mengurus administrasi. Ya, ini memang kewajiban seorang laki laki.
uda dapet bukunya ?" sambil duduk tanyaku padanya. udah kha, nih sembari tumpukan buku itu di letakkan di atas meja.
wih, bnyak bnget Jo, mang kamu faham n mau baca sebanyak ini ?" saya memastikan Jovanda.
ni bukan buku teori smua kok Kha, ada buku fashionnya jugak nih. Hehehe dari 7 buku yang dia usung, 2 diantaranya adalah buku teori, selebihnya sodara tebak sendiri.
kapan pinternya Jo kalo sambil baca ginian, hadeeh saya menghela nafas.
sini aku baca buku teorinya, kamu baca yang menurut kamu seneng aja saya mulai mencari beberapa pendapat tentang teori Sosiologi.
Satu dua jam tanpa terasa saya habiskan untuk membaca, punggung ini letih rasanya ingin di istirahatkan. Sambil duduk santai, saya coba rebahkan punggung ini di sandaran kursi. Saya lirik ke arah Jovanda sesaat.
udah Kha bacanya, transferin ilmunya dong, hehehe Jovanda menyadari tatapan saya.
kamu dapet apa coba, katanya belajar, malah baca fashion saya geleng helng kepala di buatnya.
sbnernya aku kurang tuh suka bljar dg cara membaca, aku lbih cpet ngerti di jelasin langsung gitu kha jelasnya.
lah trus tadi mo ngkut ke sini ngapain coba ?" tanyaku penasaran.
ya ttep bljar, cuman di jelasin sama kamu gitu, tapi jangan di sni ya kha, pindah tempat sambil nyari udara yuk sembari ia memelas.
emg di sini gada udara apa, nih aku bisa napas, aneh kamu ni Jo sambil kubaca lagi buku teori.
klo itu aku jg tau Rakhaaaaa, mksdnya nyari suasana laen gitu, kamu ni yang aneh, ayok ah manja pintanya padaku.
Karna ini satu wanita banyak requestnya, maka saya hanya iya iya saja di bawanya, Asal tak di bawa mati saja sodara. saya sebagai penumpang yang baik, tentunya akan ikut kemanapun ia pergi, maka di tawarkan beberapa tempat yang ingin ia kunjungi.
Kha, ini kita ke McD aj ya ?" usulnya seketika. ng, tempat laen aj Jo
Di akir bulan seperti ini, datang ke McD hanya untuk mencari udara, adalah suatu yang sangat mematikan. Bagaimana tidak, udara di sana paling murah di bandrol dengan paket hemat seharga 25 ribu perorang. Lebih baik saya menghirup baygon saja sodara.
yauda KfC aj y Kha usulnya tak jauh beda.
itu mah sama aja Jo, tempat yang banyak pohonnya gitu keg, ini kita mo kuliner apa belajar sih saya mulai heran ini dengan ide ide jovanda.
iya jg sih ya, oke aku ada tempat yang enak dasar polos benar ini wanita. Idenya kali ini cukup aman bagi saya sodara, pasalnya tak saya dapati penjual kaki lima, pedagang cilok atau apapun hal sejenisnya yang bersifat menyedot saldo dompet saya. Oke lah saya turun dari itu mobil bekas di parkirnya. Sebentar saya amati, ini adalah daerah Dieng. Dimana tempat ini menyajikan panorama alam yang indah di tengah kota malang. Maka bergegaslah saya mengikuti gerak Jovanda.
Kita mo nyari tempat dimana ini jo ?" saya mencoba bertanya.
itu Kha, kita masuk portal itu dulu terlihat Jovanda masih sibuk menata rambut.
Kenapa harus portal ?" setau saya, dimana ada portal, maka tak jauh disitu berdirilah seorang petugas penarik karcis. Kampret ini jebakan jovanda !! alamak anak mu ini miskin punya kalo harus pergi bersama jovanda.
Tentunya sodara tau siapa saya, orang yang tak pernah tega melihat wanita mengeluarkan kocek untuk pergi keluar bersama seorang laki laki. Maka dengan amat sangat berat hati, mencretlah dompet saya di buatnya. Serasa diaere 3 hari tiga malam, tak mau henti henti dompet ini terasa panas dingin ketika melihat wajah petugas portal dengan bulu kumis selebat hutan Amazon.
ini dek tiket masuknya dengan senyumnya yang lakik banget, petugas itu menyodorkan tiket masuk kepada saya.
ini Kha, pake uang aku aja sahut Jovanda.
yang benar saja sodara, di depan petugas portal masa saya harus terima itu uang dari dompet Jovanda. Mau di taruh dimana muka saya.
Maka, langkah pertama cabut itu dompet dari saku pantat saya. Sungguh susah sodara, seperti bayi tak mau keluar dari kandung ibunya. Kedua, kubuka itu mulut dompet yang sudah terlentang pasrah seperti hewan qurban tak berdaya. Dan yang terakir, dengan mengucap bismilahhiraoqmaniroqim saya cabut beberapa lembar uang kertas.
Inalilahiwainailaihirojiun, telah kembali dengan tenang sebuah dompet tak bernyawa. Semoga amal ibadah di trima di sisiNYA. Dengn lirih hati ini mengucap, AMIN.
Seusai penyembelihan dompet saya barusan, masuklah saya bersama Jovanda mencari tempat yang enak untuk sharing mengenai persiapan UAS minggu depan. Setelah saya amati dengan seksama, hanya ada saya dan Jovanda yang menjadikan tempat itu untuk tempat berdua. Maklum, dompet adalah taruhannya. Rindang nan sejuk tampat itu adanya, dengan rumput yang terawatt sehat saya tiduran di atasnya, dan Jovanda duduk bersantai di samping saya.
gimana Kha viewnya ?" tenang, adem, sejuk, rindang, ada suara burung jugak. Sip kan terlihat itu wajah sumringah Jovanda. iya Jo, mahal wadaw saya keceplosan pemirsa.
apa Kha, maap gadenger. Barusan baca sms seraya saya mengucap syukur.
btw kamu kalo kemana mana sering sama Fany, Steve n Nabila ya Kha dengan santainya ia mengunyah snack bawaannya.
he em. Kenapa mang ?" saya menatap langit biru.
kalian tuh kaya ikan sarden aj y Kha, kemana mana bareng gitu. Emang Cuma 4 orang tapi kompak. Enak ya
nah kamu kan biasanya sama komplotan kamu jg Jo, ama Nadia, Ersita, Risla, Nonik trus sapa lagi aku lupa ada 8 ekor ya biasanya
tapi mereka itu, rese Kha, ada senengnya doang ngumpul. Lagi susah, mereka gada. Taik banget lah temen kaya gitu. Jadinya aku sering sndri skrang, makanya kan aku ngajak kmu kluar buat bljar bareng
owh, jadi gitu alasannya, kamu ini pernah susah jg to Jo jadi orang ?" dengan logat Jawa saya bertanya.
ya pernah lah Kha di pukulnya saya dengan jajan snack bawaannya.
hahaha, lah kapan emang ?" kok wajah kamu tetep cakep gitu kalo susah saya coba goda dia.
udah, gausa gombal. Ya misalnya kmren Kha, wktu aku ada masalah sama pacarku. Aku mau curhat, mereka gada. Hiiiih geram ia mengingat kejadian.
mank cowo kamu kenapa, ni kita keluar berdua begini kalo cowo kamu tau bisa di bantai tar ?" saya mulai merasa kawatir.
halah, berani aja mo bantai, orang skrang dia ga punya status apa apa kok Jovanda berucap enteng.
maksudnya ?" saya belom faham sodara.


Live To Love Season A Karya Rakhaprilio di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ya kita uda putus, dia itu kerjaannya ngekang, cemburuan, posesif, pokok yg jelek jelek gitu lah lampu hijau sodara.
lah kamu kan biasanya juga deket ya ama Nabila, kalian jadian ya. Denger dari anak anak gitu ?" Jovanda meminta kepastian.
aku emang deket ama Nabila, tp aku biasa aja Jo ama dia. Jadi dia itu udah aku anggep kaya ade aku sendri gitu
owh, jdi yg di bilang anak anak tu salah dong sambil ia mangguk mangguk.
trus kalo cm temenan ama Nabila knpa Jo, kok kamu seneng gitu ?" saya goda itu Jovanda.
iiih, inggak lah Kha. Biasa aja kali. Kamu ni mikirnya kejauhan. Masa aku suka ama kamu siih jawabnya salah tingkah.
aku ga bilang lo Jo kalo km suka sama aku. Hayo looo saya pojokkan dia sodara.
iiiiih Rakha apaan seh, jangan sotoy napa !! sambari tangnnya mengocok tubuh saya.
Jadilah sore itu kami berbincang satu sama lain. Tak terasa saya bisa dekat dengan jovanda. Putri orang no 1 di fakultas, sedangkan teori yang saya dapat kala itu adalah, teori bagaimana melihat feedback seseorang yang sudah merasa dekat dengan kita. Sedangkan teori sosiologi, nanti dulu sajalah.
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T20:00:06+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #68
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 30-09-2013 08:19
Chapter 13. Cowok Ejakulasi Dini
Taukah sodara, kemarin itu hari apa ?" hari dimana saya baru saja keluar berdua dengan Jovanda untuk belajar bersama. Dan chapter kali ini masih tak jauh tentang Jovanda, namun bukan ia yang bersangkutan secara langsung, tapi bekas pacarnya.
Ceritanya 2 hari sebelum UAS saya lagi di kampus sedang wifian sore sere senja di perpustakaan pusat. Banyak remaja cewek berwifi ria sana sini, ada pun yang homo di pojokan dengan satu leptop berdua sungguh romantisnya.
Sedangkan saya sore itu hanya sendiri, ya, saya masih sendiri. Dengan kondisi wifian tanpa teman, maka pastikan jangan duduk berdua dengan sesama pria. Bisa di kira anda homo. Jangan duduk bersama kumpulan cewek yang banyak, bisa di sangk anda banci. Maka inisiatif yang tepat, carilah tempat duduk yang sekiranya hanya ada 1 atau 2 wanita di tempat yang tersedia.
Clingak clinguk sana sini, akirnya saya dapati cewek yang tengah duduk sendiri, sambil bilang permisi saya ingin duduk di sini. Duduklah saya dengan 1 gadis di bangku yang sama. Setidaknya ini bisa desebut kamuflase di antara kerumunan banyak orang lalu lalang sebagai orang yang sudah punya pacar.
Jadi langsung saja sodara saya to the point ceritanya tanpa basa basi nan bertele tele lagi, tiba tiba terasa tangan menepuk sebelah pundak ini. terasa keras nan bersemangat. Berpalinglah saya menatap tegas wajah orang yang menepuk pundak ini dengan kerasnya. Maka pria yang tak lain dan tak bukan adalah mantan Jovanda pun langsung dengan frontal mengintrogasi saya.
lo yang namanya Rakha "! wajang itu terlihat tegang seperti orang mau ereksi.
iya, da perlu apa n situ siapa ?" dengan coolnya saya berkata. lo tau Jovanda itu siapa ! dia mulai orgasme sodara.
ah, Vanda, iya tau. Dia tmen gw skelas. Knapa yah ?" saya berkata sesuai fakta.
eh bego, dia itu cewek gue ngerti gak lo !! jadi skrang lo gausah deket deket lagi ama Jovanda. Gue tu tau kmren lo keluar ama dia di bukit Dieng !! mulai ejakulasi sepertinya.
bntar, bntar bang. Situ bilang pacar Vanda. Nah kmren Vanda bilang uda ga punya cowok. Jadi mana yang bner ?" situ yang ga di anggep pacar apa situ yang ngaku ngaku pacar Vanda ?" maap saya bingung dengan lugu saya menjelaskan kebingungan.
gue itu cuman jaga jarak doang ama dia, jadi gw belom sah putus ama dia ngerti ga loe !! mulai tanda tanda klimaks.
maaf sebelumnya, jaga jarak berapa meter yak kok ada istilah gitu ?" saya masih bingung adanya.
anj****ng loe di jelasin malah nglunjak !!! muncrat sudah itu mulut sperti ejakulasi dini.
jadi gini ya mas, saya itu kmren di ajak Vanda buat belajar bareng di puskot. Nah, kalo Vanda belajarnya minta di temenin saya, jadi ya jangan salahin kalo saya lebih pinter dari mas. Mungkin sih ?"" saya sentil itu pintam orang sedang berapi api gelora.
bangs***T lo ngatain gue !!! di tarik ini kerah baju saya.
eh, eh, ini apaan sih di perpus maen berantem aja !! brisik tau ga !! taukah sodara, mbak mbak yang ada di sebelah saya ikut andil dalam membela. owh, kbetulan banget jadi ini tmen lo. Bilangin ya ini bangs***t buat ngejauhin cewek orang !! pria ejakulasi dini tersebut masih belum turun juga pitamnya.
gw ga tau ye ini masalahnya apa, cuman klo mo ribut jangan di sini, tuh di rumput aja sono !! cewek itu ternyata justru mau ngefight in saya.
yaude gue ayo ayo aja klo tmen lo ini emang gentle !!! dia mengajak saya battle ternyata.
lo kok diem aja sih di tarik sama cowok ginian !!! lawan kek !!! cewek itu memaki saya malah.
Tanpa di sangka sangka, tiba tiba saja hape di atas meja di ambilnya dan ia melakukan sesuatu terhadap hape tersebut tanpa seizin saya. Jangan sampe film 3gp an saya ketahuan, batinku.
mo ngapain mbak ?" tanyaku pada cewek yang seolah mewasiti perkelahian saya.
ini no Jovanda ?" gue suruh dia kesini aja buat jelasin dari pada kalian ribut bikin tontonan nah gitu dong pikirku, dari tadi kek.
haloo, ni Jovanda. Tolong ya buat skrang mbak dateng ke perpus pusat di kampus. Ini ada tmen mbak yang namanya Rakha mau berantem ama cowok yang ngaku pacar mbak
tlfon itu sampai juga di telinga Jovanda, dan saya masih dengan santai menanti penjelasan apakan Jovanda berbohong tentang setatusnya atau hanya pria ini yang memang kegatelan dengan saya.
Masih menunggu dengan santai apakah diri ini akan di eksekusi, semua jawaban ada di bibir Jovanda. Sungguh sesuatu yang sangat menegangkan ketika saya harap harap cemas kedatangan Jovanda dapat menolong saya. Dan jawaban itu mulai akan saya dapati ketika Honda jazz warna merah di parkir depan perpus pusat persis. Ya, Jovanda datang dalam 15 menit cepatnya.
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T20:03:50+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #72
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 30-09-2013 10:23
Chapter 14. Katakan Sesuatu
Suasana kala itu masih mencekam, dengan pitamnya setinggi pohon pinang, pria ejakulasi dini tersebut masih dengan geramnya menatap saya. Sedangkan gadis yang tak lain adalah orang yang mewasiti perseteruan ini pun juga tengah tak sabar menunggu kedatangan itu putri orang no satu di Sosiologi.
Dengan balutan dres setinggi lutut warna hijau muda, maka datanglah jovanda dengan sedikit terengah engah berlari menghampiri saya. Dengan nafas masih berpacu dalam melodi, dikuatkannya untuk bertanya akan keadaan ini. terasa jelas Pepsodent rasa Mint berhembus menyejukkanku dari bibir Jovanda. Rambutnya kini sedikit acak acakan, maklum ia tak sempat berdandan karena masalah ini adanya.
Dery kamu apa apaan ini mo bikin ribut sama Rakha !! oh, namanya Deri.
jadi gni ya mbak, tlong jelasin ini sbnrnya cowok mbak ini yang mana, Soalnya mas mas yang lagi marah ini ngaku klo dia masih pacar mbak wasit itu meminta penjelasan.
iya yank, buruan jelasin gw ni siapa ! sahut Derry setengah pitam.
Kha, kamu ga di apa apain kan ama Derry ?"" wajah itu terlihat cemas sodara.
owh, gapapa kok Jo, tadi Cuma di tarik aja ini kerah aku sama di katain bangs***t beberapa kali ama dia laporku sesuai fakta.
sialan lo ngadu gue ama cewe gue !!! Dery mulai anarkis bak mahasiswa demo minta penurunan biaya SPP.
udah lo diem aja kali mas, gausah sewot trs, biar di jelasin dulu ama mbaknya ini wasitpun melerai.
Der kamu tu tetep ya ga pernah berubah, aku pikir dengan kita jaga jarak gini kamu bakalan ngerti kalo aku sbnernya terkekang sama kelakuan kamu. Dikit dikit marah, dikit dikit marah, sesayang apa aku sama kamu kalo caranya kaya gini cewek ya gada yang betah. Kamu itu selalu ngejauhin aku dari temen temenku, ga pernah kasih aku waktu untuk kenal sama tmen tmenku yang lain. Trs skrang ini apaan, kamu mulai ngancem jugak saat aku mulai sayang sama orang lain, Haaaa !!!!!
dengan segenap jiwa dan raga ia melimpahkan segala bentuk kekesalannya diiringi air mata yang mulai berlinang. Penindasan, pengekangan, pencabulan, eh maaf tidak ada pencabulan di sini, telah ia ungkapkan dengan hati terluka. Namun sebentar sodara, itu kalimat terakir yang di ucapkan Jovanda saya kurang mengena. Maka sebelum rasa penasaran ini terjawab, Dery pun bertanya lebih dulu dengan mata melotot bak babi kesurupan.
ini kan aku lakuin demi kebaikan kamu yank !! kamu tu ga pernah ngerti kalo aku bner bner sayang sama kamu. Aku tuh, . . .
iya aku tau kamu sayang banget sama aku, tapi sayang kamu itu nyiksa aku !! aku pengen lepas dari kamu !! aku benci keadaan kaya gini !! sembari tangan itu memukuli dada bidang milik Dery.
trus maksud kamu mulai sayang sama seseorang itu apaan !!! kamu suka ama ini cowok, Haaa !!!! masih aja itu mulut bau bangke berteriak dengan kerasnya di depan gadis yang tengah rapuh ini.
kalo iya !! kenapa !!! alamak ini bukan kalimat penyelamatan, justru ini bisa membuat nyawa saya semakin terancam, Abis sudah pikirku.
jadi ini emang gara gara loe Nj***ng !!! tangan itu mulai menariki baju berkerah saya.
Mulai dari sini saya tak ingin melihat Vanda menangis, sungguh berat nan tersayat hati ini mendengar rintihan seorang gadis yang sudah tak berdaya.
Maka bangkitlah amarah saya, entah setan mana yang memberikan keberanian itu, yang jelas dengan beraninya saya tarik juga itu baju milik Dery.
lo, kalo masih buat Vanda nangis kaya gini, urusan lo bakalan panjang sama gw. Ga peduli lo anak pejabat ato anak manja yg cuma bisa mamerin harta buat narik perhatian cewek, skali lagi lo sentuh dia, abis lo !!!
Dengan satu hentakan penuh arti dan amarah maka mengertilah dia bahwa saya saat ini sedang tak main main dengan permainan ini. Nyalinya ciut seketika, pintam miliknya entah tumbang kemana, mungkin hanyut bersama air laut dengan hempasan ombak yang mematikan. Ya, itu adalah saya.
awas loe, urusan loe ama gw belom selesai !! dengan sedikit mengumpulkan keberanian ia mencoba mengancamku.
yaudah ayok di luar d slesein skrang aj klo lo emang gentle !! saya balik itu kata kata dia.
alah udah gausah di terusin, lo mending pergi aja mas dari pada suasana tambah rame tar !!! wasit itu mengusir dengan tangan menunjuk ke arah mana Dery harus pergi.
Sambil komat kamit maka pergilah Dery dengan perasaan hina nan tarcampakan dari cinta Jovanda, namun kini masalahnya tak jauh beda pemirsa. Saya masih belum berani memastikan itu perasaan Jovanda kepada saya. Sebab tau sendiri keadaan masih kalut berantakan tak karuan seperti suasana hati. Namun tidak lain tidak bukan, sebab musabab mereka putus adalah saya.
Namun satu hal yang saya ambil dari perdebatan ini, dimana saya mengambil hikmah untuk di kemudian hari agar tidak melakukan kebodohan seperti yang di lakukan Dery.
sesayang apapun seseorang kepada kita, namun jika kita mencintai mereka dengan cara yang salah, maka sayang itu hanya akan menyiksa batin belaka, maka lebih baik, lepas kan lah
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T20:01:46+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #80
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 30-09-2013 14:36
Chapter 15. Bahu ini masih milik siapa saja
Selepas Dery pergi, suasana mulai mencair, hanya saja sesekali saya dengar isak tangis sesenggukan keluar dari bibir mungil jovanda. Saya hanya memandang dari jauh dan tertegun melihat itu gadis dengan segenap keberanian telah mengungkapkan isi hatinya atas keinginan untuk lepas dari belenggu mantan kekasihnya. Maka dengan ini, sah sudah satatus Jovanda sebagai seorang jomblowati.
mas itu mbaknya kok di diemin aja gimana to, tolongin kek, ajak ngobrol biar tenang !! gertak wasit itu bak memberi kartu kuning kepadaku. eh, iya iya iya, maap bergegaslah saya mencoba menyapa Jovanda.
Jo, pulang aja yuk, tenangin diri kamu di rumah. Disini dingin, kamu ga bawa jaket juga kan ucapku selembut sutra.
Satu dua menit tak ada respon darinya, air mata itu masih asik mengalir melewati pipi mulus merah merona, dengan sesekali ia mengusap, namun masih tak dapat di bendung, air mata itu jatuh menetes kembali.
Saya sebagai lelaki yang belum berpengalaman dalam menenangkan hati wanita, hanya bisa diam menunggu kapan hujan ini akan reda. Dengan perasaan sedikit tak enak atas jawaban Jovanda tadi, saya masih menunggu dengan setia. Biarlah ia menyapaku terlebih dahulu, berharap sapaan itu adalah pertanda ia mulai baikan.
Jo, aku dlu SMA pernah jalan sama seseorang di kampung halamanku. Dia masih tetangga deket, cuman waktu itu aku satu sekolahan sama dia. Posisinya, aku sayang banget sama orang itu. Namun setelah 2 tahun belakangan aku dapati dia udah ga nyaman sama kasih sayangku, ya dengan sadar diri aku mundur Jo. Aku udah coba kasih yang terbaik buat dia, tapi hasilnya nihil, dia pilih ngeudahin hubungan ini lantaran dia tersiksa akan kasih sayangku. Dari situ aku belajar rasa sakit sama seperti yang dia rasain. Jadi mau ga mau aku ya harus . . .
aku udah 2 taon ini kha bertahan buat dia ! tiba tiba saja ia respon memotong ceritaku.
mulai aku di marahin papah gara gara dia, aku di jauhin sahabatku gara gara dia, aku banyak kecewa juga gara gara ulah dia. Aku udah banyak berkorban selama ini kha, tapi dia tetep aja ga berubah. Aku sulit lepas dari dia karena udah kebiasaan. Aku Cuma takut kalo suatu saat aku ga bisa tanpa dia. Aku takut aku salah ambil keputusan !!! sambil sesekali mencoba menatapku, hujan itu belum reda juga di buatnya.
apa yang salah dari keputusanmu ?" kalo kamu emang ngrasa ga nyaman, yaudah tinggalin aja hal itu. Cari sesuatu yang bisa buat kamu nyaman. Klo kamu emang nyesel, itu cuma karena kebiasaan. Apa kamu mau di biasain untuk di sakiti atau merasakan rasa sakit sepanjang waktu ?" gak kan ?" dengan keras saya memberi sebuah pengertian.
iya tapi aku takut Kha, kalo aku ternyata sayang ama dia gimana ?"!! Jovanda ragu akan keputusannya sendiri.
Cuma orang bodoh yang mau di sakiti untuk kesekian kali, camkan itu Jo !! saya sedikit membentak agar ia sadar.
Dengan seketika air mata itu berhanti sejenak di penampungan, matanya menatap serius kepadaku. Saya takut di ciumnya tiba tiba seperti di film film drama Korea, Sungguh mesra itu namanya.
kha, bahu ini apa udah ada yang punya ?" ia coba sandarkan itu genangan air mata di atas pundak saya dengan meragu.
kalo mau nangis, nangis aja Jo sampe abis. Bahu ini masih milik siapa aja kok jawabku.
Maka sisa air hujan itu jatuhlah sudah di atas bahu seraya membasahi baju yang saya kenakan. Jika harus basah, yasudah basahlah sudah. Asal bukan celana saya yang basah karenanya, maka saya pun tak keberatan sodara.
20 menit sudah dalam kondisi berbagi bahu dengan air mata Jovanda, membuat saya merasa kedinginan setangah hangat. Setelah di rasa cukup, berinisiatiflah saya untuk mengajak itu satu wanita segera bergegas pulang.
Jo udah malem, pulang yuk, lusa kita udah UAS loo, apa kamu lupa saya mencoba mengingatkan.
iya kha, makasih buat malem ini udah nyoba buat nyadarin aku, cuman aku butuh waktu buat move on seraya dengan sisa tenaga ia berdiri dan menghirup udara kebebasan untuk pertama kalinya.
move on itu pasti Jo, Cuma masalah waktu
ywdah Kha, aku dluan yha, kamu bawa motor sndri kan ?" iya kamu duluan aja, aku masih pingin di sini kok
jangan malem malem pulangnya, lusa kita udah UAS, apa kamu lupa
dengan gaya bicara hasil copas, ia mulai memunggungngi saya seraya berjalan pelan menjauhi keberadaan diri ini. dan pertanyaan yang ingin saya sampaikan tadi pun masih terbelenggu kaku di dasar lubuk hati dengan sangat mengganggu. Maka cukuplah waktu yang menjawab isi hati Jovanda seiring bergulirnya hari.
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T20:01:49+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #95
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 01-10-2013 12:16
Chapter 16. Ujian Akir Semester
Dua hari yang lalu merupakan dimana terjadi suatu tragedi di perpus pusat, suasananya sudah mulai mencair. Namun kepala ini masih terbayag baying oleh pernyataan Jovanda yang menurutku lebih sulit dari rumus phytagoras, oh iya, maaf. saya memang tidak bisa matematika. Dua hari sudah hape ini juga sepi dari sms Jovanda, jangankan telfon, miscall saja tidak pernah. Maka saya tetap berpikir positif bahwa ia mungkin saat ini masih move on. Entah move on ke arah mana saya juga tidah tau menau.
Bip, Biip, . . Bip, Biip, . . Bip, Biip alaram itu mencoba membangunkanku mesra.
Aiih, sudah jam Sembilan pagi memukulku. Pusing itu belum juga pergi karna semalaman begadang dengan anak anak justru aku buat asik main game, Jadi beginilah efeknya. Jika dalam waktu ini saya mandi, sudah jelas nan pasti saya akan berhadapan dengan penjaga ujian yang suka ribet setengah mati untuk mempersulit mahasiswa yang terlambat datang ujian. Yah, ini memang sudah bawaan dari fakultas sejak jaman kerajaan Maja pahit belum bisa kentut.
Dengan tergesa gesa nafas tidak tertata, maka sampailah saya di kampus pukul Sembilan lebih dua puluh menit. Dan sepuluh menit sesudah ini, adalah waktu dimana saya akan masuk kelas untuk mengikuti ujian. Maka ketika pengawas datang, berhamburan sudah para mahasiswa kalang kabut di buatnya.
Masih dengan selow diri ini bangkit dari tempat saya kumpul bersama anak anak. Dan pagi ini benar adanya saya dapati keberadaan Jovanda masuk ke dalam kelas yang berbeda, namun masih berhimpitan dengan ruangan saya. Matanya sempat memandang jauh kepadaku, terlihat sendu dan meragu. Tidak ada ekspresi untuk sekedar menyapa atau memberi salam, ia pun masuk ke dalam kelas begitu saja.
Bukan hati ini berharap akan perhatian atau apa apa dari jovanda, sebab saya merasa sedikit ada jarak dengan dia seusai permasalah yang terjadi kemarin. Maka gundah sudah hati ini di buatnya, seperti diajak terbang tinggi ke langit ketujuh, kemudian di hempaskan di perempatan lampu merah begitu saja. ya sudah lah, saya masih tau diri, level wanita seperti jovanda memang sangat sulit untuk di taklukkan. Seraya saya mencoba menenagkan hati ini.
Pengawas sudah masuk kelas dengan semangatnya, sedangkan mahasiswa dengan bingungnya nanti akan mencari jawaban kepada siapa. Di kursi dengan nomor 22 saya duduk di depan Ervian bocah dari lumajang dengan gaya Emo ( Elek Homo ) yang sering menyapaku denagn sapaan Ya opo Jo kabare ( Jo = Paijo ). Maka tak jauh satu bangku di depan saya ada Tika, wanita dari kota yang sama seperti Rian Jagal dari Jombang.
Secara intelektual, Vian adalah cowok pemalas dengan jawaban seadanya. Sering menjawab dengan tema mengarang bebas. Namun jika terkena soal berbau matematika, kemampuan mengarang bebasnya bisa saya pastikan mendapat nilai Nol. Sedangkan Tika, jika di mintai jawaban saat ujian, selalu berkata aku ngejawabnya ngawur ini . padahal setiap dia usai berkata seperti itu, nila matakuliah yang di kerjakannya tidak jauh dari nilai A atau B. dasar tidak berprikesahabatan.
Taukah sodara apa salah satu alasan saya mengambil jurusan Sosiologi ini ?" sebenarnya ini masih berhubungan dengan matematika adanya. Saya berharap di jurusan ini saya tidak akan bertemu lagi dengan angka dan tetek bengek sejenisnya, namu perkiraan saya salah, justru di jurusan ini ada matakuliah statistik sosial dimana di dalamnya masih berkecimpung dengan angka dan tidak jauh dari matematika.
Maka ujian statistik hari ini, cukuplah saya serahkan kepada sang maha kuasa.
Kha, kamu iso tah tentang rumus statistik ini ?" tanya Vian padaku di sela petugas menyebarkan soal & jawaban.
kalo sama angka aku macet Yan, pasrah lah aku bisikku pada Vian. Ywdah jo, kita pasrah aja sama anak anak kita ?" lo aja kali gue ogah. Sebab usaha itu tetap ada.
Namun apa kenyataan yang terjadi ?" usaha bisik sana sini pun tidak membuahkan hasil. Justru bisikan saya malah sampai ke telinga pengawas, dan peringatan pun saya dapatkan. Memang ini semua sia sia tiada guna, Hanya harapan semu yang bermain di hayal ini bahwa ada bidadari yang mau memberi jawabannya secara cuma cuma. Namun ketahuilah sodara, bahwa kemungkinan satu banding seratus dalam kondisi seperti ini. Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T20:05:18+07:00
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #96
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 01-10-2013 12:31
Chapter 17. Bidadari Statistik Sosial.
Dengan judul yang sodara baca, pastilah sodara yakin bahwa akan ada bidadari cantik nan jelita, baik hati tidak sombong dan ramah tamah yang akan menolong saya, ya itu benar adanya, namun tidak berhenti di situ saja, perjuangan ini masih saya lanjutkan demi mengisi lembar jawaban yang masih belum tersentuh oleh pena sedikitpun.
Dengan masih mengandalkan manusia di sekitar saya, maka bibir ini tiada pernah berhenti untuk bertasbih memanggil nama mereka. Kali ini saya mencoba Tika sebagai penolong yang mungkin mau berwelas asih kepada saya. Taukah sodara, salah satu rumus menyontek untuk mengetahui mahasiswa yang mempunyai jawaban atau tidak, yakni "di mana ada pena bergoyang, maka di situ pasti ada jawaban" itu lah rumusnya.
tik, tik, tika . . tik bisikku lirih.
apaan, sih Kha dengan raut muka malas ia menoleh padaku. ini jawaban no 2 dong please pinta saya memelas.
iya ini bntar lagi berpalinglah dia dan siap menggoyang penanya kembali tanpa memberi kepastian yang pasti.
Satu dua menit saya tunggu itu datangnya satu jawaban, namun dapat 20 menit saya menunggu, belum muncul juga . Ah sial pikirku ini hanya harapan palsu belaka, tanpa perasaan berdosa ia memang tega setega teganya terhadap manusia tak berdaya seperti saya.
Kha, udah ada jawaban belom, nih aku ada no satu bisik Vian sembari melempar gulungan kertas padaku.
Saya lihat itu kertas pemberian dari Vian, niat baiknya memang saya hargai, namun bukannya saya pilih pilih jawaban, tapi jika memang salah pilih jawaban, fatal adanya. Karena diri ini masih meragu dengan jawaban pemberian Vian, maka saya pun pilih berdiam diri dan berdoa saja. siapa tau ada malaikat yang mencatat amal baik saya di saat seperti ini.
Satu dua menit berlalu, jam di dinding pun tiada mau berkompromi sedetikpun untuk sejenak menunggu, dan saya sudah membayangkan bahwa semester genap depan, saya harus mengulang mata kuliah yang sama dengan Maba (Mahasiswa Baru). Yasudahlah kalau memang begini kejadiannya.
Di sisa detik detik terakir, 15 menit itu terus melaju dengan bunyinya yang khas, tik tok, tik tok, tik tok dan lamunan saya pecah tiba tiba karna ada selembar kertas nyasar di meja saya dengan mesranya berisi jawaban penuh, mulai dari no satu sampai nomor lima lengkap beserta rumus dan nama pemiliknya.
Sebentar, ini lembar jawaban siapa gerangan tengah hinggap di mejaku. Para mahasiswa sudah tak mau di pusingkan dengan segala persoalan yang ada. Maka di sisa waktu seperti ini, berhamburanlah mereka semua untuk menghirup udara kebebasan. Di tengah kepanikan waktu 15 menit yang mulai habis, maka saya sudah masa bodoh dengan lembar siapa tengah di contek saat ini. kebut kilat saja itu jawaban dan selesai dalam 10 menit cepatnya. Bersyukur setidaknya lembar jawaban saya tidak kosong melompong, masih ada renda tulisan yang indah di susun acak acakan sebagai bahan koreksi.
Tidak lupa untuk membalas kebaikan bocah dari lumajang, maka saya tinggalkan itu lembar jawaban saya untuk Vian contek, dan saya bergegas keluar untuk mengumpulkan entah itu lembar jawaban siapa yang tengah saya bawa, mungkin karna panik bercampur gembira maka saya sudah tak konsen lagi dan sesegera mungkin ingin keluar dari ruangan bak neraka dengan dua algojo tersebut.
Akirnya saya dapat menghirup udara kebebasan untuk pertama kalinya, dengan angan angan masih berfikir lembar jawaban siapa yang tengah saya contek tadi. Tiba tiba saja seseorang menepuk pundak saya dari belakang dan menyapa dengan suaranya yang tidak asing lagi di telinga saya. Rakhaaaaaaaaa, ih lo ujian tadi gimana, lancar kaga ?" oh, itu Nabila.
eh, lo Bil, iya Alhamdulilah tadi lancar, lancar banget nyonteknya jawabku sambil berjalan menuruni anak tangga.
kok ga bilang makasih ?" wajahnya cemberut.
lah, makasih ama sapa orang td gw ga sempet liat nama pemiliknya kok gerutuku.
ywdah 5 hari kedepan gw ogah nyontekin lo lagi klo gitu dia berlari mendahuluiku.
e, ee, eeeh, bentar Bil, jadi tadi lembar jawaban lo gitu ?" saya mencoba menyusul Nabila.
Bodooooo ngambeg sudah itu wanita.
ya maap Bil, gw panik tadi, kurang 15 menit baru ngasih jawaban sih saya mencoba ikutan ngambeg.
kan sebelumnya gw jg masih ngerjain begoooooo !!! plak, . . saya dapat jitak.
iya, iya maap, ywdah sini gw traktir minum di kantin tawarku padanya.
kok minum, gw tadi belom sarapan kha wajahnya berubah melas setengah merampok saya.
iya sekalian makan Nyeeet !! jawabku kesal padanya.
Bersyukur apapun itu adanya, sebab Nabila telah menyelamatkan satu mata kuliah terpenting di hidup saya. Jadi apapun yang ia minta saat itu, pastilah saya penuhi bak ratu minta ini itu saya harus mau.
Last edited by: rakhaprilio 2013-10-01T20:05:54+07:00 Multi Quote Quote
View Single Post .. Live to Love .. #True Story #110
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 02-10-2013 08:39
Chapter 18. Bocoran Liburan Nabila
Masih di hari pertama saya UAS, kali ini semua berjalan lancar berkat bantuan Nabila yang tergolong nekat. Bisa di bilang saya bakal mendapat nilai minim B jika mendapat contekan matematika dari Nabila. Namun entah apa yang membuat wanita satu ini begitu lemah imannya jika melihat baju model terbaru yang berserakan di Mal, sebab pastinya secara matematika ia tidak bisa mengontrol nafsu Shopingnya yang tergolong kelas beringas bak ibu ibu kesambet diskon up to 90%.
Jadi sebagai tanda terimakasih, maka saya traktir itu Nabila di kantin depan Fakultas sambil berbincang bincang ria tanpa sepengetahuan Fany dan Stevy. Kenapa saya katakana ini tergolong privat, sebab dari hasil mufakat dengan Fany, kami ber4 tidak boleh melakukan kontak apapun selama ujian. Jadi kami akan saling bertegur sapa jika UAS sudah selesai.
eh, Kha, lo jadi kan ikut k puncak tar pas liburan Tanya Nabila sambil mengunyah mie pesanannya.
iye, 70% jadi kok jawab saya enteng.
kok Cuma 70% ?" yang 30% kenapa tuh ?" ia bertanya keheranan.
mo di ajakin Amel liburan di Batu jugak ama Om nya sekalian, haha jawabku berbangga.
wah sialan lo, lebih mentingin tuh jablay timbang temen sendiri !! dia mulai tersedak oleh mie hisapannya.
nah lo katanya juga mo ngajakin itu siapa gebetan lo ?" Dion ye, ?" ngakunya aja Dion, padahal nama aslinya Ngadiono, ih ! jawabku ikutan sewot.
sapa bilang, kaga !! eh ngaco lo nama orang dibikin mainan !! mainan ?" itu kenyataan, Tanya noh tmen2nya sono
Belum selesai pembicaraan ini membahas sampai liburan, maka di teguknya itu minuman yang sudah ia pesan.
serah lo dah mo ngatain dia apa, yg jelas dia kga ikut Nabila mencoba merebahkan perut yang terlihat kekenyangan.
klo dia smpe ikut, gw gajadi ikut Bil jawaku sambil bermain hape.
iya, iya dia kga ikut. Kok klo dia ikut lo jadi yang ga ikut Kha ?" kenapa lo jelez ma gw, hihiihihihi. . tawa itu sungguh menggelitik.
Jelez ama lo ?" kaya gada perawan laen aja Bil saya masih asik bermain game di hape.
yauda gw ajak Dion ajah nada itu mengancam sodara. ywdah gw kaga ikut !! Braaaak, hape saya hit ke meja.
nah itu lo jelez ?" wahahahaha makin menjadi saja itu wanita menggoda saya.
Jadi saya tegaskan lagi ya sodara, bahwa saya disini biasa saja dengan Nabila. Hanya saja perasaan saya terasa aneh jika melihat dia harus bergandeng mesra dengan pria lain sedangkan saya harus bergandeng ria dengan Stevy. Saya rasa itu sungguh tak adil.
jadi gini Kha, kan segala sesuatunya udah di rencanain ama Fany. Jadi tar lo kan pulkam dulu tuh k T.A (Tulungagung) trus lo naik aja kreta dari T.A tujuan Jakarta. Gw lupa nama kretanya tar lo Tanya aja ama petugasnya. Kita seminggu di sana, tar lo balik ama Stevy berdua naek kreta lagi gapapa kan ?"
iya gapapa, asal ga di perkosa sih jawbku sinis.
udah lo jangan parno dah, tar 3 hari kita di jakarta d tempat Fany. Baru 3 hari kita kepuncak bareng2 gitu pke mobil. Buat acara di puncaknya gw belom di kasih tau ama Fany cuman bocorannya gini doang sih. Klo abis nyampe sana, tar gw jemput atw di jemput Fany bisa. Oke ?"
bner lo jmput ye ?" saya memastikan.
iya iya bawel, takut amat !! hahaha . . di hina sudah diri ini. kan gw anak lakik satu2nya emak gw Bil ejekku pada Nabila.
Dengan bocoran liburan ini maka saya putuskan untuk mengurus segala keperluan di sana. Baik mulai dari tiket kereta api, uang saku, baju serta peralatan lainnya. Dan tentunya izin dari ibunda somoga bisa memperlancar acara liburan di sana. Maklum saya anak laki laki satu2nya, bungsu pula. Apalagi mendengar kata Jakarta entah bagaimana itu mimik muka ibunda semoga tidak jantungan.
Multi Quote Quote View Single Post .. Live to Love .. #True Story #111
rakhaprilio Kaskus Holic Join: 29-01-2013, Post: 912 02-10-2013 08:45
Chapter 19. Penjelasan di akir UAS
Satu minggu tanpa terasa saya habiskan untuk mengisi lembar lembar kertas jawaban yang sangat menyita waktu dan pikiran. Hari ini adalah hari dimana saya mengerjakan UAS dalam hari di minggu terakir. Usai sudah beban ini dan liburan selama 2 minggu sudah saya plaining untuk pergi ke Jakarta bersama sahabat sahabat saya di sana.
Bisa di bilang, hari ini saya sudah bisa melakukan kontak dengan Fany, Stevy serta Nabila secara terbuka. Maka seusai keluar kelas segera bergegas saya menuruni anak tangga untuk mencari sosok yang ingin saya temui.
Masih berjalan pada lantai 3 menuju lantai 2 tiba tiba saja suara keras berteriak memanggil namaku dari lantai empat. Spontan saya nengok ke atas siapa gerangan memanggil saya di siang bolong usai UAS begini. Rakhaaaaaaaaaaaaaaaa, tunggu !!! suara itu dengan lantang bergema.
Sudah sepantasnya saya menengok ke atas jika ada seseorang yang memanggil dari lantai atas, maka saya tengok lah siapa itu gerangan memanggil nama saya di siang bolong pasca UAS begini.
Dengan menggunakan dres setinggi lutut kaki, maka sodara pastinya tau apa yang tengah saya lihat kala itu di bawah lantai empat.
Sialan, make CD warna putih dengan renda bunga di tepi selakangan, paha itu mulus banget, ga da bulunya lagi. Anak siapa bening begini pikirku. Maka dengan kagetnya, saya sadar sesadar sadarnya bahwa itu jovanda tengah menuruni anak tangga.
Saya pun, istigfar pemirsa . . .
oh, Vanda, da apa spontan saya berhenti di anak tangga lantai 3.
ng, gapapa pengen bareng turun aja, hehe terasa gampang sekali ia melontarkan kalimat itu padaku.
oh iya, turun aja dluan klo gitu jawabku dengan nada malas.
Maka turunlah kami bersamaan tapi masih di dahului oleh Jovanda di depanku beberapa langkah.
gada ujian lagi kan, ayok makan di kantin serunya mengajakku.
anu Jo, aku mau nyari . . . belum selesai saya menjelaskan di tarik saja tangan ini.
udah ikut aja Kha, aku gada temen nih bodo amat pikrku dalam hati.
Siang itu belum kutemui juga sosok sahabat sahabat yang tengah saya cari, sebab diri ini masih menjadi tawanan hati jovanda. Dari pada contekan Nabila berujung sia sia karena Jovanda, maka saya ikut saja itu apa acara yang di buatnya.
Misteri Arca Singa 2 Kekuatan Gaib Serial Tom Swift Bidadari Untuk Ikhwan 3
^