Pencarian

Aerial 1

Aerial Karya Sitta Karina Bagian 1


Bagian 1 Aerial, Negeri Cahaya, Negeri Kegelapan
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Matahari yang bulat dan solid bersinar sangat terik, menerangi dua sosok yang bersiap mengerahkan segala kekuatan yang ada untuk saling menghancurkan.
Sosok di ujung tebing sebelah kanan berdiri dalam postur tenang. Jubah panjangnya yang bernuansa dasar putih telah tepercik darah. Penampilan luarnya memang terlihat kokoh, tapi sebenarnya ia telah mengerahkan semua kekuatannya. Sosok ini tersenyum pasrah. Inilah akhir kita, Aro. Hari ini akan menjadi tonggak& Aro mengangkat pedangnya. Seluruh tubuh, permukaan kulitnya telah melepuh. Salahkan matahari sebagai penyebabnya!
Dari ujung pedang keluar pusaran angin kencang yang melesat ke langit, seakan-akan ingin mencakar dan memupuskan sinar matahari yang cahayanya begitu menyakitkan, menyiksanya.
Tonggak bersejarah dimulainya pertikaian bangsa kita, Gastha!
Walau rahangnya mengeras, Gastha hanya mampu menatap miris lawannya. Dicengkeramnya pedang di tangan, siap diayunkan untuk menebas sosok yang kini berlari ke arahnya. Ia tidak akan membiarkan makhluk barbar ini menapakkan kaki di Dataran Cahaya.
Sesaat Gastha bimbang; perlukah kami bertikai" Hanya karena ini& sesuatu yang sudah menjadi suratan takdir" Haruskah kuberikan ramuan yang dapat melindungi kulit mereka dari sengatan ganas sinar matahari" Tapi bagaimana kalau mereka malah menyerang balik"
Aku dan Aro, sebagai keturunan-keturunan bangsa Atlantis
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
dan Viking, haruskah kami berperang seperti nenek moyang kami" Apakah tidak ada hidup selain berperang"
Berusaha mengabadikan momen yang tersisa, Gastha melempar pandangannya ke atas; ke pepohonan yang tumbuh subur dan rindang di sekitar tebing, ke langit biru yang melukis berjuta mimpi dan harapan. Sungguh hari yang terlalu indah untuk memulai perang, bisiknya.
Takut, Gastha" Aro tidak mendengar bisikan Gastha. Ia, sesuai karakteristik alaminya sebagai pemburu, sudah tidak tahan untuk segera menyudahi semua ini, menghabisi lawannya dalam sekali tebasan. Bau darahmu mengatakan demikian. Ini ganjarannya apabila kau bermain-main dengan bangsaku!
Tidak pernah, batin Gastha seraya mendongak. Sosok Aro yang melompat tinggi terlihat sebagai titik hitam semakin lama semakin membesar, mendekat ke arahnya.
Aku tidak pernah bermain-main. Perasaan ini murni cinta ini murni!
Pedang Gastha kini terhunus tegak berdiri. Aku harus melakukan ini!
Untuk kebaikan semuanya, aku akan mengakhiri penderitaanmu.
Gastha memproklamirkan kata-kata terakhirnya dengan penuh percaya diri, dengan air mata berlinang.
Tepat ketika dua igur kesatria tangguh ini bersatu, saling menancapkan senjata mereka, seberkas kilat menyambar di tengah-tengah, membuat suasana siang yang terik menjadi putih membutakan untuk beberapa saat.
Baik Aro maupun Gastha tidak sempat bereaksi maupun berteriak. Keduanya menghilang tidak berbekas. Yang tersisa di tempat pijakan terakhir mereka adalah sebuah batu dengan
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
ukiran dua pedang yang saling bersilang. Di tengah pedangpedang itu terdapat kilat, seperti merekam peristiwa yang baru saja terjadi.
Masing-masing tebing dua negeri itu, bangsa Cahaya dan bangsa Kegelapan, terbelah dan menyatu di tengah membentuk dataran baru. Ibarat imun terhadap gaya gravitasi, dataran tersebut mengambang di udara. Burung-burung beterbangan panik. Urla roh halus yang tinggal di hutan dan binatangbinatang lainnya berlarian mencari perlindungan baru.
Dataran baru itu membuat koloni sendiri, menumbuhkan aneka pohon dan tanaman rambat, menjadi pagar dari dunia luar. Pepohonan yang tumbuh jadi raksasa dalam hitungan menit mencuatkan akar-akar panjangnya sampai menembus bagian bawah dataran hingga dari jauh terlihat seperti pulau mengambang.
Lalu angin berembus, berbisik lembut pada pohon-pohon dan binatang yang masih ketakutan akan entakan tadi. Tidurlah ditelan zaman, Aerial&
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Beberapa ratus tahun kemudian&
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
A ERIAl . Sadira, si cantik bermata tegas dengan rambut brunette keemasan yang melambai lembut bagai sutra, serta kulit kecokelatan yang membuatnya serasi dengan sebutan Putri Matahari mengetes nama itu di bibirnya. Seperti kebanyakan penduduk di negerinya, ia tidak bisa mengucapkan itu terangterangan. Padahal apa istimewanya tempat itu, ia sendiri tidak tahu. Yang ia yakini selama ini, sesuai cerita yang pernah didengarnya dari mendiang Nenek, Aerial hanyalah sebuah gundukan tanah tempat yang berdiri sendiri, melayang di langit rendah, serta memisahkan dua tebing curam yang letaknya saling berseberangan.
Dua tebing kokoh dari dua negeri yang berperang sejak Viking dan Atlantis masih menduduki dunia dan merupakan manusia-manusia ras unggul saat itu.
Dua negeri yang mataharinya tidak bersinar secara adil; satu disinari sepanjang masa, yang satu lagi tidak pernah mendapatkannya.
Sadira adalah putri dari negeri yang tidak pernah absen mendapat limpahan kehangatan mentari. Tentu selain musim
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
panas, ia juga dapat merasakan musim semi, musim gugur, musim dingin, bahkan musim penghujan. Di negerinya, negeri Cahaya, musim bergulir dengan teratur, membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Tanaman tumbuh silih-berganti, musim panen selalu disambut dengan ceria, dan cuaca daerah Cahaya yang pada dasarnya dingin diimbangi dengan panasnya cahaya matahari.
Seperti prinsip yin-yang, negeri Kegelapan adalah kebalikan segala hal dari negeri Cahaya. Selama orang-orangnya bernapas, mereka hanya dapat melihat malam dan kegelapan. Cahaya artiisial yang mungkin dinikmati hanya sinar lampu dan obor.
Dan uniknya, bangsa Kegelapan memiliki kulit serta sistem organ tubuh yang resisten terhadap sinar matahari.
Belakangan Sadira mendengar selentingan pembicaraan dayang-dayang di dapur istana. Karena ruangannya sangat lapang, orang berbisik pun akan menggema suaranya. Menurut mereka, Aerial adalah area pembuangan, tempat yang sangat buruk. Terkutuk.
Para dayang ini seumuran dengan Sadira, sekitar tujuh belas tahunan, dan memiliki rasa penasaran yang luar biasa besar namun tidak punya cukup nyali untuk menyelidikinya. Sadira tidak seperti itu.
Untuk urusan nyali, Sadira memiliki itu di setiap denyut nadi dan napasnya. Ia tidak takut gelap dan ia tidak takut bertemu urla beribu urla sekalipun. Ia paham benar takdirnya menjadi putri sulung raja bangsa Cahaya, yang sepanjang hidupnya akan menjadi mangsa dari predator bernama bangsa Kegelapan. Dan itu tidak hanya berlaku bagi dirinya saja, melainkan seluruh rakyat Cahaya.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Aerial akan menjadi hadiah ulang tahunku yang paling indah, Sadira berkata lagi, memantapkan genggamannya pada tongkat panjang di tangan kanannya dan mundur beberapa langkah dari mulut tebing.
Selamat ulang tahun, Putri Sadira, ia pun mengucapkan selamat kepada dirinya sendiri dengan suara yang bersenandung ceria. Dan bersamaan dengan itu, ia berlari sekencang-kencangnya, kemudian lepas landas melompat dari ujung mulut tebing ke daratan baru yang mengambang di depannya.
Oh ya, menurut para tetua di istana, selain Aerial sangat buruk panoramanya, tempat ini juga dihuni banyak urla, makhluk halus penjaga hutan lebat, dan roh-roh dari kedua bangsa bertikai yang telah mati, terutama mereka yang gugur dalam peperangan.
Namun sekali lagi, Sadira tidak peduli. Lagi pula di mana lagi ia bisa mempraktikkan salah satu teknik berperang yang diajarkan Jenderal Arth kepadanya, lompat galah dengan tongkat panjang hadiah ulang tahun dari sang Jenderal.
Hup! Ketika ia mendarat tepat di permukaan Aerial, yang terlihat hanya hamparan rumput hijau. Sepasang kupu-kupu kuning terbang di atas padang rumput ini, lalu sayap keduanya sempat bertaut lama, saling melingkupi satu sama lain. Sadira tercenung melihatnya.
Di sini... ada dua kupu-kupu yang saling bertaut" ia membatin. Pemandangan sepasang kupu-kupu berwarna kuning tersebut merupakan pertanda baik bagi yang melihatnya, yaitu ia akan dipertemukan dengan seseorang yang menjadi belahan jiwanya dan cinta itu akan abadi bersemi.
Hai, kupu-kupu, kalian juga mempersembahkan kado manis untuk ulang tahunku, ya" Terima kasih..., ujarnya, ter-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
senyum bahagia. Tanpa terasa, pegangannya terhadap tongkat kayu multifungsi di tangannya melonggar hingga akhirnya terlepas jatuh.
Sadira membungkuk untuk mengambil kembali tongkat itu, terkejut mendapati kakinya berdiri pada lekukan tanah yang ternyata merupakan jalan setapak yang telah usang.
Penasaran, ia ikuti arah jalan itu yang anehnya juga dilalui oleh kedua kupu-kupu kuning yang masih terus bersama, seolah tidak ingin dipisahkan satu sama lain walau oleh tiupan kecil angin sekalipun.
Jalan setapak itu berhenti pada semak belukar yang terlapisi tanaman rambat yang sama sekali tidak berbunga. Berbeda dengan padang rumput yang ia lalui tadi, suasana mendadak jadi remang-remang. Sadira langsung waspada akan perubahan udara di sekitarnya ini. Perlahan tangannya bersiaga di sisi tubuh, di dekat belati yang tersemat pada pinggangnya.
Sadira tidak pernah turun ke kancah perang mana pun, tapi ia tahu kalau ini bukan pertanda baik di mana-mana yang namanya kegelapan bukanlah sesuatu yang baik! oleh karena itu hal pertama yang terlintas di pikirannya adalah menghindar dari situ dan segera mengunci rasa penasarannya rapat-rapat di hati.
Jangan maju satu langkah pun, apalagi mencoba membuka semak belukar di depannya.
Tapi... Wuuuussshh! Sekelebat angin kencang menerjangnya dari belakang dan menghantam semak belukar di depannya hingga rontok dan ia terjatuh ke sisi seberangnya.
Aww! Sadira membayangkan dirinya mendarat di sesuatu yang keras, namun, lagi-lagi, ia berada di atas hamparan rumput.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Bedanya ini bukan padang rumput biasa yang menjadi pemandangannya kini merupakan visi paling memesona yang pernah ditangkap matanya.
Sebuah surga di balik semak-semak" gumamnya, terhipnotis dalam rasa takjub.
Di hadapannya terbentang dinding hutan yang menjulang tinggi dengan danau berukuran tidak begitu besar dan berair jernih, serta tumbuhan dan bunga-bunga tropis aneka warna pemandangan spektakuler yang lebih indah dari lukisan maestro paling hebat di negerinya sekalipun. Di antara langitlangit hutan ini terdapat beberapa celah kecil tempat sinar matahari dapat menembus masuk. Angin halus berdesir dalam ritme dan senandung yang sangat memanjakan telinga, seperti tengah meninabobokan hutan tropis yang ibarat replika surga ini, menambah syahdu suasana.
Inikah alasannya aku dilarang pergi ke Aerial" Karena tidak boleh melihat semua ini" Sadira memberanikan diri melangkah maju, melihat ke danau berair jernih dari jarak lebih dekat. Jadi semua karena keindahan yang menakjubkan ini" Sungguh konyol. Sadira tertawa keras dengan kedua tangan terbentang lebar, menikmati kebebasan dan kesendiriannya yang saat itu terasa agung.
Saking keras suara tawanya, beberapa burung yang hinggap di ranting kering di atas kepalanya terkejut. Dan bukan burung saja, beberapa urla yang menonton aksi Sadira ini ikut mengumpat di balik pohon dan bebatuan yang warnanya keperakan di tepi danau.
Awalnya Sadira mengira semua itu akibat tawanya yang keras. Namun, hal lain terjadi dalam rentang waktu beberapa detik saja: terdengar derap langkah keras dan tergesa-gesa di-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
sertai suara meraung-raung suara beberapa orang lelaki menuju tempatnya berdiri, membuatnya spontan meloncat ke balik batu besar yang paling dekat dengannya.
Yang ia tahu suara seperti itu bukanlah suara manusia-manusia bangsanya. Orang-orang di negerinya banyak hidup sebagai seniman pemahat, penyanyi, pelukis, maupun pemusik yang memainkan alat-alat musik yang mengeluarkan suara indah bukannya perampok atau penyihir ilmu hitam seperti yang kini didengarnya.
Ke sini, Yang Mulia Hassya! Airnya pasti dingin sekali. Lalu Sadira mendengar kata-kata yang dimengertinya. Bahasa mereka tampak sama dengan yang ia gunakan sehari-hari, namun dialeknya berbeda. Lebih, hmm, kasar dan barbar.
Ayo, Hassya! Cepat, cepat! Kita bisa berenang selamanya di tempat ini! Apa asyiknya kalau cuma berlatih perang tanpa istirahat dan bermain di surga seperti ini"!
Byurrr! Sadira mendengar beberapa dari mereka sudah melompat ke danau. Dari langkah kaki yang didengarnya tadi, ia menghitung para pendatang baru ini berjumlah lima orang. Empat sudah masuk ke dalam danau. Yang satunya...
Aku mencium sesuatu, Kaien. Darah. Bau darah yang sangat lezat.
Kalimat itu membuat Sadira merinding, dan ia yakin diucapkan oleh seseorang dengan senyuman sadis di wajahnya. Tolong, jangan sampai mereka tahu aku ada di sini& . Sadira merapatkan tubuhnya lebih rapat lagi pada permukaan batu, tidak menyadari punggungnya mulai lecet akibat beradu dengan permukaan yang kasar. Namun sesekali kepalanya terjulur perlahan, mengintip...
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Tiba-tiba tanah yang dipijaknya bergetar. Sadira berpegangan erat pada batu. Para pendatang baru itu juga sempat panik, dan mencoba menjaga keseimbangan mereka.
Dewa marah! Kita telah mengusik tempat ini! Tapi salah satu dari mereka dengan cepat menganalisa situasi.
Dasar penakut, Raoul! Ini bukan tindakan Dewa. Paduka Hassya, gempa ini aneh, pemuda yang tampak paling muda di antara kawanan ini menyahut.
Yang dipanggil Hassya mengiyakan. Ini juga bukan gejala alam. Seperti ada yang bermain-main dengan sihir. Sihir" Tapi tidak mungkin ada sihir zaman sekarang ini. Lihat. Laki-laki di sebelahnya menunjuk ke sekumpulan burung yang bertengger pada pucuk dinding hutan. Mereka sama sekali tidak gelisah, tidak terusik oleh gempa. Kejadian ini seperti dilakukan& manusia.
Kalau begitu tidak salah lagi ini adalah sihir. Hassya tampak yakin
Sambil terus berkomat-kamit mengucap doa, berharap mereka tidak menyadari kehadirannya, pandangan Sadira terkunci pada sebentuk relief di dinding batu yang berwarna keperakan. Sadira teringat bahwa Batu Perak adalah satu dari sekian hal yang dilarang di negeri Cahaya, namun jenis batu ini banyak berserakan di Aerial.
Dan ia juga mengenal relief itu! Ayah pernah memperlihatkan gambar relief yang sama, yang bercerita tentang pertumpahan darah pertama kalinya antara klan Cahaya dan klan Kegelapan. Gambarnya menyerupai dua buah pedang saling bersilang, yang di tengah-tengah terbelah oleh sambaran petir.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Di sinikah semua itu terjadi" tanyanya sambil memiringkan kepala untuk dapat melihat lebih jelas. Ia berusaha mengeja beberapa simbol yang membentuk huruf yang familiar baginya: E-X-I-T-I
Exitium. Sadira terenyak mendengar kata yang akan dibacanya sudah lebih dulu diucapkan si orang asing.
Salah satu teman dari pemuda yang mengucapkan exitium seorang pemuda berambut pirang dengan perawakan wajah yang riang, mengangkat sebelah alisnya keheranan. Apa" Hassya, belakangan kau ini aneh sekali.
Pemuda yang dipanggil Hassya itu menggeleng. Ia merenung dengan mimik serius.
Sebuah senyum tiba-tiba terukir di wajah tampan Hassya yang dingin, sadis. Desiran halus angin membuat indra penciumannya kembali tergelitik.
Dan bau darah seperti ini hanya berasal dari satu klan, bangsa Cahaya. Seorang gadis pula, lanjutnya.
Putri Matahari-kah" Raoul bercanda namun mimiknya serius.
Kalau kita beruntung& . Kaien ikut tersenyum, membayangkan betapa sempurnanya apabila perkiraan sobatnya benar.
Kali ini Sadira benar-benar tidak berkutik. Suara dari orang yang memulai topik ini bernama Hassya yang parahnya kini mengarahkan pandang matanya dari danau ke batu besar tempat Sadira bersembunyi, membuat napas gadis ini serasa berhenti.
Ya, kalau kita beruntung, Hassya menambahkan, karena Putri Matahari yang dimaksud tak lain adalah Sadira sendiri.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Exitium. Hassya, laki-laki dari klan Kegelapan yang berbadan tegap, khas pemburu dan petarung sejati, kembali melafalkan kata itu di dalam hati. Ia yakin tulisan itu ada di balik batu besar yang baru dilihatnya di tepi danau. Ada sepasang kupu-kupu kuning yang terbang berdekatan, seperti tengah saling berangkulan, di depan batu tersebut. Ini jenis binatang yang tidak mungkin berkeliaran di negeriku, pikirnya. Ia urung mengatakan pemandangan yang dilihatnya itu sebenarnya indah. Mengakui sesuatu indah adalah lambang hati yang lemah. Ia seorang lelaki. Petarung. Tidak mungkin kualiikasi seperti itu ada di dirinya.
Tanpa memedulikan suara heboh-bersahutan teman-temannya, Hassya berjalan ke situ, merasa kedua kupu-kupu mungil itu sedang menggiringnya.
Jangan. Satu suara kecil di hati memerintahkannya demikian.
Kenapa" Hassya bertanya, seperti tengah berdialog dengan dirinya sendiri. Langkahnya terhenti.
Jangan ke situ. Menarik, ia membatin. Dan karena dilarang, ia justru se-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
makin penasaran. Ditinggalkannya teman-temannya di belakang, meneruskan langkah ke arah batu besar yang semakin intens menariknya seperti kutub magnet.
Gubrak! Hassya! Kaien, sahabat Hassya yang rambutnya paling hitam, dan tampak kebiruan apabila tertimpa sinar mentari yang sayangnya tidak ada di Dataran Kegelapan melompat keluar dari danau.
Yang Mulia Hassya! Bersamaan, Raoul dan Blath, anak buah sekaligus teman Hassya, mengikuti Kaien dari belakang.
Kaien sempat panik melihat sobatnya tidak ada di manamana. Ia teringat pesan ayahanda Hassya, Raja Righ, bahwa satu tempat yang harus dihindari sepanjang masa adalah Aerial. Beliau bahkan mengizinkan para anak muda Kegelapan ini bermain-main ke Padang Rumput Illya di wilayah Cahaya, tapi Aerial adalah pengecualian. Kaien mengira itu adalah mitos yang dibuat orang dewasa untuk menakut-nakuti anak kecil yang susah tidur, tapi mungkin Aerial memang benar-benar angker.
Tempat ini terkutuk, ucap Ginta, anak buah Hassya yang termuda dan terkenal ahli meramu racun untuk jenis senjata sumpit beracun. Dan jangan-jangan Paduka Hassya yang terkena kutukan itu lebih dulu setelah itu baru kita! Ketiga laki-laki lainnya langsung terdiam mendengar ini. Keluarkan aku dari sini, bodoh! Terdengar sahutan kesal dari bawah tanah. Blath, lemparkan talimu ke sini!
Kaien mendekati sumber suara itu dan melongok ke bawah, tak kuasa untuk tidak tertawa. Apaan, Hassya" Kau benarbenar membuat kami khawatir. Ternyata hanya jebakan beruang yang sudah usang.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Bagaimana kalau kau ikut ke sini juga, Kaien" Hassya menendang dinding lubang di sisinya sehingga tanahnya runtuh, membuat Kaien kontan mendarat di sisinya.
Kau benar-benar tidak asyik, Pangeran. Kaien yang kini ikut tertutupi tanah dan akar-akaran kering langsung mendengus.
Matahari hampir menghilang dan dinding-dinding hutan terlihat seperti pagar-pagar pertahanan istana yang tinggi menjulang. Kelima laki-laki itu terlalu terfokus untuk mengeluarkan Hassya dan Kaien dari lubang hingga tidak menyadari sesosok ramping menyelinap keluar dari balik batu, dari hutan ini.
Di situ! Releks, Hassya menoleh, merasa melihat bayangan bergerak. Ketika tak lama kemudian ia benar-benar berdiri di hadapan batu perak raksasa, ia terkesiap melihat gambar dan simbol yang kerap kali muncul di dalam mimpinya. Exitium, ucapnya dengan mata membelalak takjub. Melihat sobatnya berdiri mematung, Kaien mendekat. Hassya"
Ia kini sama terperangahnya seperti Hassya melihat tulisan
itu. d Sadira memegangi dadanya. Napasnya masih naik-turun walau kini dirinya sudah kembali terlindungi dinding kokoh istana, tempat yang paling aman sedunia baginya. Negeri Cahaya memiliki istana yang lapang dan serba terbuka, membiarkan sinar matahari masuk tanpa batas. Karena dinding, pilar, dan tangga pada istana ini seluruhnya dicat putih, maka sebagian besar rakyat menyebutnya Castrum Niveus. Istana Putih.
Castrum Niveus adalah tempat bermain Sadira sejak kecil. Sadira hafal tempat mana saja yang memiliki pintu rahasia,
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tempat mana yang dijadikan Jenderal Arth sebagai gudang amunisi dan senjata ia bahkan memiliki lorong rahasia yang tembus dari tembok kamarnya sampai ke semak-semak di tepi Padang Rumput Illya. Ia tidak pernah bercerita pada siapa pun bahwa dirinya telah menemukan lorong rahasia itu, tidak ke ayah dan ibunya, karena takut lorong itu justru akan ditutup apabila ketahuan. Untuk jangka waktu cukup lama, Sadira menikmati semua itu seorang diri sampai adik perempuannya, Antya, lahir tujuh tahun kemudian.
Hari telah menjelang sore. Sisa cahaya matahari membias masuk pada jendela istana yang terbuka, membentuk siluet tubuh Sadira yang masih terpaku pada dinding tangga, tempat gadis ini bersandar. Satu hal yang ia sukai dari Castrum Niveus adalah istana ini memiliki banyak jendela sehingga terasa menyejukkan sepanjang hari.
Negeri Cahaya memiliki banyak objek keindahan selain Castrum Niveus. Alamnya, juga sinar mataharinya. Entah mengapa terjadi demikian, namun sinar matahari memilih hanya menyinari wilayah ini. Aerial adalah batas terakhir. Wilayah setelah itu dikenal sebagai negeri Kegelapan, hanya dapat merasakan gelap seperti malam. Akibatnya Dataran Cahaya yang mendapatkan siang dan malam secara seimbang memiliki hasil pertanian yang berlimpah. Kerajaan ini terkenal dengan buah plum dan roti gandumnya yang sangat lezat. Karena bangsa ini pecinta keindahan, mereka mengembangkan teknologi yang dapat menekan kadar karbohidrat di dalam makanan utama mereka, roti gandum, sehingga tidak menyebabkan kegemukan.
Ketika peradaban Atlantis di dasar laut punah, sebagian kecil dari mereka dapat menyelamatkan diri ke daratan dan membentuk koloni sendiri. Koloni yang sangat tergantung pada
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
cahaya dan sumber energi matahari (seperti halnya kehidupan terdahulu di Atlantis). Itulah cikal-bakal berkembangnya bangsa Cahaya.
Sadira" Sadira berbalik badan, terkejut. Oh. Isla. Ia mendapati seorang gadis berambut pirang berusia setahun lebih tua darinya, muncul dari balik pintu, hendak naik tangga yang sama. Sedang apa" Kau seperti habis melihat hantu. lebih parah dari itu, batin Sadira. Aku... Ia tidak tahu akan mencari alasan apa. Biasanya pada sore hari seperti ini Isla, sepupunya, sibuk di Ruang Eksplorasi. Isla senang menciptakan hal-hal baru dengan bahan yang didapatnya dari alam. Berbeda dengan Sadira yang senang terjun langsung ke alam.
& baru dari tempat Jenderal Arth, Sadira akhirnya menyebutkan kegiatan yang memang baru dilakukannya& enam jam yang lalu. Ia melihat ke tangan si sepupu; apa lagi yang akan dia ciptakan sore ini, dan cukup terkejut melihat benda familiar yang ada dalam genggamannya. Benda yang baru saja dilihatnya di Aerial.
Bukankah Batu Perak dilarang di sini"
Ditembak begitu, Isla tetap tenang. Kau tahu alasannya kenapa" ia bertanya balik dengan halus.
Karena benda itu berasal dari klan Kegelapan. Benar. Isla mengangguk setuju, lalu tatapan matanya berubah jadi sendu. Tapi tidak sepenuhnya kepercayaan itu benar; bahwa semua yang berasal dari Kegelapan pastilah buruk. Batu ini tidak ingin dibenci tapi ia terpaksa menerima nasib seperti itu, seperti halnya juga perang yang terjadi antara klan Cahaya dan Kegelapan.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Kedua mata Sadira terbelalak. Isla, jangan-jangan kau bermaksud mengatakan bahwa perang antara Cahaya dan Kegelapan adalah suatu nasib yang terpaksa, yang tidak seharusnya"
Isla mengangguk sekali. Sadira hampir menertawakan pemikiran konyol sepupunya ini. Perang antara klannya dan klan Kegelapan adalah jelas-jelas karena kesalahan dan keinginan klan Kegelapan itu sendiri! Karena monster-monster itu menginginkan negeri yang bersimbah matahari padahal kulit mereka tidak tahan terpapar sinarnya. Mereka ibarat vampir yang tidak bertaring!
Untuk lebih meyakinkan kesimpulannya, Sadira bertanya lagi, Jadi kau membela klan Kegelapan"
Aku tidak membela siapa pun, Tuan Putri.
Sadira terenyak. Ia paling tidak suka panggilan itu, membuatnya merasa jauh dengan orang-orang di sekitarnya. Dan Isla sengaja menggunakan itu untuk menyindirnya secara halus. Apa pun yang Isla lakukan marah, senang, kecewa, ataupun mengintimidasi pasti dilakukannya secara halus dan diplomatis.
Mereka makhluk-makhluk barbar. Sadira teringat pengalamannya tadi siang di Aerial. Para lelaki klan Kegelapan itu senang berteriak-teriak seperti binatang. Dan seperti binatang buas juga, mereka dapat mengenali lawan atau kawan di depan dari bau darahnya.
Salah satu dari mereka mengenali Sadira dari darahnya! Jadi, kau akan ke Ruang Eksplorasi" Sadira bertanya, mengalihkan topik yang semakin memanas. Isla perempuan yang baik. Bisa dibilang sebelum Antya lahir, ia cukup banyak menghabiskan waktu dengan sepupunya yang juga ter-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
golong berdarah biru ini. Sadira tidak ingin pembicaraan ringan mereka malah berbuntut pada perdebatan sengit walau ia tidak yakin Isla dapat berdebat. Tidak seperti dirinya.
Isla mengangguk, tanpa berniat menyembunyikan Batu Perak yang terlihat menyembul di telapak tangan mungilnya. Ia benar-benar tidak takut apabila ada orang lain yang melihatnya. Kau mau ikut"
Sadira berpikir sejenak; daripada harus berkumpul dengan putri-putri teman dekat ibundanya Ratu Opal, ratu negeri Cahaya ia lebih merasa nyaman membaca buku dan menambah wawasan baru akan dunia luar. Ia boleh saja mengatakan Isla orang aneh karena suka menyendiri di Ruang Eksplorasi, ruang yang sangat tidak feminin, tapi ternyata ia pun memiliki minat yang aneh. Bedanya, ia Sadira sangat menyukai berada di arena latihan prajurit. Hal itulah yang membuat mereka dekat satu sama lain; mereka berdua tidak terlalu menyukai ingar-bingar pesta dan keramaian.
Boleh, akhirnya ia menjawab. Apa lagi yang sedang kaukerjakan"
Alat pembuat busa sabun. Kedua alis Sadira terangkat, tertarik. Bisa dipakai untuk mandi"
Mandi yang lama, bersih, dan sangat memanjakan kulit. Ritual yang sangat penting untuk menyambut Pesta Seribu Cahaya dua bulan lagi. Isla mengedipkan sebelah matanya, penuh arti.
Pesta Seribu Cahaya, Sadira membatin. Ia membayangkan acara tersebut tahun lalu. Acara yang meriah. Namun karena ia masih tergolong di bawah umur, ia tidak dapat menyentuh champagne dan campuran buah plum, minuman khas negeri
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Cahaya ketika ada perayaan besar. Pesta tahunan ini diadakan tepat ketika sinar matahari pertama yang paling terang dan sarat energi menyinari bumi Cahaya. Tujuannya adalah untuk menyambut musim panen dan memanjatkan syukur atas kemakmuran yang diberikan. Dan seluruh rakyat, bangsawan maupun bukan bangsawan, diundang pada acara ini. Tidak ada sebutan rakyat kecil atau rakyat jelata di negeri Cahaya. Walau ada derajat kebangsawanan, pada dasarnya semua orang, semua lapisan masyarakat adalah sama di Cahaya. Raja juga menjamin bahwa rakyatnya hidup berkecukupan.
Kau sudah diperkenalkan secara resmi ke khalayak rakyat Cahaya pada Pesta Seribu Cahaya tahun lalu, kata Sadira. Pesta Seribu Cahaya juga berfungsi sebagai cotillion, yaitu memperkenalkan para muda-mudi ke masyarakat luas. Di sini, orang menyebutnya sebagai kayleigh.
Kayleigh kali ini adalah giliranmu, Sadira, karena kau sudah berusia tujuh belas tahun. Pastinya ini akan menjadi Pesta Seribu Cahaya yang sangat spesial, Isla mengingatkan. Sadira hanya mengerang tak berminat. Belum-belum sudah terlintas keinginan untuk kabur lagi ke Aerial.
Oh ya, selamat ulang tahun, Sadira, kata Isla, terlihat tidak terlalu risi karena hampir lupa memberi selamat kepada si putri raja. Ingin hadiah apa dariku"
Sadira menatap sepupunya lama. Sebenarnya hadiah yang ia inginkan dari Isla simpel saja; ia ingin Isla jadi orang pertama yang mendengarkan pengalaman satu harinya yang menakjubkan ke Aerial, tapi ia sangsi. Bagaimana kalau mengajariku mekanisme kerja alat pembuat busa sabun"
Kukira kau tidak suka terkurung dalam satu ruangan dalam waktu lama, Sadira"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Kali ini pengecualian. Temuanmu itu sepertinya menarik. Bukannya Sadira tiba-tiba berubah menjadi gadis kebanyakan di negerinya gadis yang suka dandan dan berlama-lama merawat diri tapi ia merasa dapat mengambil manfaat banyak di Ruang Eksplorasi dan mentransfernya menjadi sesuatu yang berguna di Aerial. Ia memang belum dapat mengatakan niat yang sesungguhnya pada Isla. Terlalu dini, pikirnya. Saat ini ia tidak ingin memercayai siapa pun. Untuk sementara, biarlah Aerial menjadi miliknya seorang.
Memasuki Ruang Eksplorasi, membuat Sadira selalu menahan napas saking kagumnya. Isla adalah pribadi yang apik. Semua benda peralatan kerja, hasil-hasil inovasinya tertata dengan rapi dan sesuai urutan alfabetis. Ada pena bulu yang dapat menulis apa yang kita pikirkan, ada juga kincir angin kecil yang kegunaannya besar: dapat menjadi sinyal datangnya berbagai musim. Dulu Sadira menganggap apa yang Isla kerjakan adalah kegiatan kurang kerjaan . Tidak berguna. Perempuan secantik Isla, sibuk ditelan alat-alat rongsokan yang tidak jelas kegunaannya untuk apa.
Sampai kini. Namun pendapat itu berubah sampai Sadira pertama kali melangkahkan kakinya masuk dan merasakan hawa optimis mengambang di udara.
Srek! Sikut Sadira menyenggol sesuatu buku yang halamannya terbuka. Ia menoleh untuk mengecek resep inovasi baru yang sedang digarap Isla, tapi Isla buru-buru menutup buku besar itu. Ini& kejutan, ucapnya pelan, terkesan menyembunyikan sesuatu.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Oh" Sadira tidak terlalu menyimak, apalagi penasaran. Pikirannya sudah terfokus pada hal-hal baru yang ingin ia pelajari dari Isla dan diterapkannya pada surga di Aerial. Misalnya danau indah di dalam hutan itu, Sadira yakin di dalamnya banyak hal yang ingin ia ketahui. Ia selalu haus akan ilmu baru. Sejarah tentang nenek moyang mereka, yaitu bangsa Atlantis yang telah punah, sudah habis dilahapnya dalam waktu kurang dari seminggu. Ia boleh saja mengejek Isla sebagai si Cantik Kutu Buku, tapi kenyataannya darah ilmuwan mengaliri nadinya juga rakyat Cahaya lainnya.
Lalu khayalan Sadira terhenti seiring dengan langkah kakinya. Tubuhnya berdiri kaku. Merasa tidak ada yang perlu disembunyikan lagi, Isla asyik dengan hal lain di ruangannya, meninggalkan Sadira seorang diri dalam kebingungan, teringat relief yang dilihatnya di buku Isla.
Relief itu lagi, pikirnya Dua pedang yang beradu dan sebuah sambaran petir. Tulisan Exitium bahkan dengan jelas tertulis di bawahnya. Apa yang tengah dikerjakan Isla selama ini" Mengapa tulisan seperti itu, yang ada di tempat terlarang seperti Aerial, kini malah tertulis di buku Isla"
Apa hubungan Isla dengan Aerial"
Sadira" Isla memanggil, jelas-jelas tidak sadar akan sikap terkesima sepupunya.
Ya. Sadira menoleh dengan cepat.
Jadi mau belajar menggunakan alat pembuat busa sabun" Tentu. Sadira melemparkan senyum naif yang tidak senaif pikirannya saat ini.
Yang jelas, ia punya lebih banyak alasan untuk main ke Ruang Eksplorasi dan Aerial, tentunya.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Walau kedudukan Sadira bisa dikatakan yang tertinggi (setelah raja dan ratu), tapi sebenarnya kerajaan ini memiliki banyak tingkatan bangsawan. Tingkatan tertinggi setelah keluarga Sadira adalah tiga penasihat raja: Falkor, Eodyn, dan Corann, ayah Nenna. Kedekatan kedua ayah mereka sejak dulu membuat Sadira dan Nenna juga lengket sejak kecil. Tapi bukan hanya itu yang membuat Nenna dan Sadira bersahabat. Selain sepantaran (Nenna lahir seminggu lebih awal dari Sadira), mereka berdua sebenarnya adalah orang luar di tengah gemerlapnya komunitas bangsawan negeri Cahaya.
Nenna terkenal sebagai kolektor bunga. Segala jenis bunga yang ada mawar, lavender, sampai lilac tumbuh subur dan indah di halamannya. Ia sendiri yang menanam, memberi pupuk, merawatnya secara keseluruhan. Acara besar seperti Pesta Seribu Cahaya membuat Nenna harus menyediakan kebun khusus agar dapat bisa memenuhi pesanan sepuluh ribu tangkai mawar oranye sebagai lambang keberanian dan antusiasme menyambut masa dewasa.
Awalnya, orang mengira Nenna adalah pribadi yang lemah lembut (seperti Isla) melihat kegemarannya pada bunga. Tapi
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
ketika Nenna ketahuan sebagai dalang yang membantu Sadira kabur dari rutinitas merangkai bunga demi bisa mengikuti latihan melompat galah bersama Jenderal Arth, mereka tahu bahwa Nenna sama bandelnya dengan sang putri.
Persahabatan Nenna dan Sadira diawali oleh peristiwa salah kostum pada Pesta Seribu Cahaya dua belas tahun yang lalu. Saat itu kedua gadis ini masih berusia lima tahun dan lagi gemar-gemarnya memiliki kuda poni sendiri. Sebagai salah satu bangsawan tertinggi, keluarga Nenna menjadi tumpuan perhatian orang ketika menghadiri acara akbar ini. Karena pinggang Nenna kecil saat itu sedang terluka akibat jatuh dari kuda, ia jadi tidak bisa memakai korset dan gaun dan memilih memakai setelan celana panjang dan tunik. Penampilan Nenna dianggap kontroversial oleh para tamu. Gadis-gadis seumuran mereka memilih menjauh dan mencap Nenna sebagai si setengah laki-laki. Sadira yang melihat itu malah melakukan tindakan yang tidak kalah kontroversialnya:
Berdansa denganku, Tuan" Sadira menjulurkan tangannya yang dibalut sarung sutra nuansa cream.
Nenna memandanginya galak, merasa Sadira juga ingin mengolok-oloknya. Namun ketika yang ditemui pada ekspresi gadis kecil di depannya malah seulas senyum tulus serta cenderung nakal nakal seperti dirinya Nenna tahu bahwa ia telah menemukan teman sejati. Aku tidak akan dihukum kan, Tuan Putri" ia bercanda.
Sadira, potongnya. Panggil aku Sadira saja. Aku Nenna dari keluarga
Aku tahu. Sadira cekikikan. Mereka pun berdansa dengan indahnya, seakan-akan ruangan seluas itu terasa sempit dan tercipta untuk mereka berdua.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Orang dewasa menganggap tindakan itu, berdansa perempuan dengan perempuan adalah tidak senonoh dan mengundang kutukan, apalagi dilakukan oleh seorang putri. Padahal Nenna menganggap ini sebagai dansa persahabatan. Sejak saat itu mereka tidak pernah terpisahkan; bersenang-senang bareng, menjadi biang keladi keonaran bersama-sama juga. Dan bagi kebanyakan ibu dayang yang umurnya lebih tua dari Ratu Opal, ibunda Sadira, situasi bertambah parah karena Jenderal Arth selalu membantu aksi-aksi bandel kedua putri ini, mengatakan bahwa kalau Sadira dan Nenna terlahir sebagai lakilaki, mereka pasti akan menjadi kesatria yang kuat dan cerdik.
Mendengar komentar vulgar itu, para ibu dayang semakin keras menjauhkan mereka dari jangkauan Jenderal Arth, namun usaha itu selalu gagal. Jenderal Arth dapat menawarkan kegiatan permainan yang jauh lebih menarik dari sekadar merangkai bunga dan menjahit.
Kini di saat usia mereka sudah menginjak tujuh belas tahun, tidak banyak hal yang berubah dari Nenna dan Sadira. Sementara Sadira senang pergi seorang diri, mengeksplorasi tempat-tempat baru di sekitar wilayah Cahaya (minggu lalu ia baru mengitari Padang Rumput Illya, tapi kemarin sudah berhasil merambah sampai ke Aerial yang jauhnya belasan mil dari Illya), Nenna asyik dengan taman bunga dan rumah kacanya.
Mereka berdua sama-sama akan dinobatkan sebagai wanita dewasa pada Kayleigh tahun ini.
Dan dengan menjadi wanita dewasa, Sadira dan Nenna sadar penuh akan perubahan sikap orang terutama lakilaki kepada mereka. Tanpa harus diceritakan, Nenna sudah
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tahu siapa saja yang menyukai Sadira: Jedidah, Thorn, Micchal, dan banyak lainnya. Para bangsawan dan pangeran muda itu membeli bunga langsung dari kebun Nenna dan selalu dikembalikan lagi oleh Sadira ke kebun sahabatnya. Artinya belum satu pun di antara para bangsawan tersebut yang berhasil memikat hatinya.
Sadira menyodorkan setangkai mawar oranye kepada Nenna sambil tersenyum penuh arti.
Rosa arancia. Mawar oranye. Nenna menerimanya dengan tangan masih terbungkus sarung. Ia sedang memberi pupuk pada sederet bunga iris yang baru merekah. Matanya terpicing melihat Sadira. Bukankah ini terlalu awal untuk penobatan kita di Pesta Seribu Cahaya nanti"
Berbeda dengan tubuh Sadira yang ramping yang menurut Micchal, putra Penasihat Eodyn, sangat tidak cocok berpakaian kesatria Nenna berperawakan bongsor dengan tulang-tulang yang besar untuk ukuran perempuan. Selangsing apa pun tubuhnya, Nenna akan selalu terlihat besar apabila berdiri di sebelah Sadira. Rambut Nenna pirang pucat, kontras dengan nuansa hijau di tamannya, sehingga sangat mudah menemukan sosoknya di situ. Dengan tulang hidung yang tinggi dan mata kebiruannya yang tegas, Nenna mewakili igur perempuan Amazon yang ideal: tegap dan pemberani. Sayangnya ia masih kalah berani kalau dibandingkan Sadira.
Dari Micchal, Sadira menerangkan singkat, menunjuk pada mawar yang masih segar itu.
Ia terus saja melancarkan manuvernya. Nenna tersenyum. Manuver untuk memenangkan hati Sadira.
Ya, dan ini manuvernya yang kedua. Sadira memutar mata. Oh ya" Yang pertama...
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Untuk Isla. Sadira menyematkan setangkai bunga aster kecil di telinganya, pura-pura terlihat patah hati. Nenna hanya tertawa kecil. Sahabatnya ini memang suka mendramatisir cerita dengan gayanya yang lucu.
Tapi Micchal sangat menyukaimu melebihi ke Isla, Nenna ngotot, tampak tidak setuju.
Isla akan menjadi istri yang baik hmm, kalau ia mau. Sadira tidak terlalu menggubris perkataan Nenna tadi, terutama bagian Micchal-nya. Mungkin dia seperti aku, sama-sama tidak menomorsatukan laki-laki. Laki-laki bagiku tipikal makhluk yang mudah ditebak dan egois.
Aku heran sepupumu itu belum juga menikah. Dia itu seperti, Nenna mencari perumpamaan yang tepat, Aphrodite di negeri ini.
Kecuali Aphrodite satu ini selalu sibuk di Ruang Eksplorasi. Isla wanita yang menawan, tapi terlalu pintar untuk laki-laki. Sadira menebar pandangannya ke taman bunga Nenna yang seperti biasa: indah terawat dan menenangkan batinnya tiap kali meleburkan diri di situ. Semua laki-laki di negeri ini sama sama membosankannya. Mereka menyukai gadis yang bisa duduk tenang, merangkai bunga atau menjahit syal. Aku ingin orang yang dapat diajak bertualang. Matanya berseri-seri, kembali membayangkan pengalamannya ke Aerial kemarin.
Nenna mengangguk-angguk. Kalau mengobrol dengan Sadira, ia sudah bisa menebak topiknya seperti apa. Tanpa harus bertualang pun Nenna sudah merasa kenyang mendengar Sadira mendongeng. Seandainya bukan terlahir sebagai putri raja dengan tugas dan tanggung jawab di masa depan nanti, ia yakin Sadira akan langsung mengepak tas dan pergi bertualang.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Ia bersyukur sahabatnya terlahir seperti itu, sebagai bangsawan. Kalau tidak, jiwa bebas Sadira tidak akan terbendung dan bisabisa ia malah melancong ke wilayah tetangga yang mengerikan, alias negeri Kegelapan.
Mata Sadira tertuju pada deretan bunga di tepi rumah kaca, yang baru kali ini dilihatnya. Ini bunga mawar" Ya. Rosa nera. Mawar hitam.
Dari Padang Rumput Illya" Sepengetahuan Sadira, segala jenis bunga dan tetumbuhan ada di padang rumput ini.
Tidak. Bunga ini seharusnya sudah punah. Nenna menggeleng, membuat Sadira semakin tertarik, semakin penasaran. Salah satu dari urla memberikan benihnya padaku. Tanpa sepatah kata pun.
Urla" Sadira sempat heran Nenna terlihat tidak takut, sama seperti dirinya. Bagaimana bisa"
Kebanyakan gadis seumuran mereka akan memekik heboh (baca: mencari perhatian para lelaki) ketika mendengar cerita tentang roh halus penjaga hutan. Padahal itu baru mendengar cerita saja, belum bertemu langsung.
Namun apa yang diceritakan Nenna tetap saja sulit diterima akal sehat. Urla hanya mengamati dari jauh; mereka tidak mendekati manusia. Mereka berdiri di akar-akar pohon raksasa, bergelantungan di dahan, duduk di tepian danau, mengamati manusia dan binatang yang hilir-mudik di hutan. Mereka tidak ganas, tapi juga bukan makhluk yang jinak, dan tidak pernah berkomunikasi dengan manusia. Tapi, dengan Nenna "
Bukankah urla hidup di hutan rimbun" Sadira masih tidak percaya.
Nenna menunjuk ke deretan pohon besar yang tumbuh rapat, agak jauh di depan mereka. Sadira mengangkat wajah
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
dan menyadari. Hutan Alasdair. Sepertinya radius Hutan Alasdair semakin besar. Aku tidak pernah ingat letak hutan itu jadi begitu dekat dengan tamanmu.
Nenna mengangguk. Musim penghujan yang lalu membuat semua tumbuhan tumbuh subur. Di mana-mana terlihat menghijau.
Sadira kembali memperhatikan wujud rosa nera yang anggun dan terkesan misterius. Belum pernah sebelumnya ia melihat bunga mawar dalam nuansa hitam.
Hitam. Seperti diciptakan khusus untuk klan tetangganya. Lantas, apa kegunaan si mawar hitam ini" Sepertinya tidak mungkin ini digunakan untuk melamar perempuan. Tidak tahu. Tanyakan saja pada Isla.
Isla" Sadira sempat tercengang. Tidak heran, ia cepat-cepat menambahkan dalam hati.
Ya. Isla satu-satunya pelanggan bibit mawar hitam. Kirakira ia sedang membuat apa ya dengan bunga ini"
Sadira menggeleng. Kemarin saat menengok pekerjaan Isla di Ruang Eksplorasi, ia tidak melihat ada setangkai pun di situ.
Bagaimana dengan ulang tahunmu kemarin" Raja dan Ratu kali ini memberi apa" Nenna sudah memberikan kado lebih awal, parfum beraroma lavender dan mint, sesuai permintaan Sadira.
Sadira hanya mengangkat bahu, tidak bersemangat. Gaun tenunan damask dan kotak perhiasan. Oh ya, tapi Jenderal Arth memberiku sebilah tongkat yang sangat kuat. Dibuat dari kayu terbaik di Hutan Alasdair. Bisa digunakan untuk pertahanan diri, juga untuk melompat galah.
Kau ini benar-benar seorang putri atau bukan sih" Sadira mengibaskan tangan, tertawa. Lalu tatapan matanya
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
berubah jadi gelap dan senyuman yang mengembang kini menyiratkan sesuatu sebuah rahasia. Nenna, kemarin aku ke Aerial.
APA"! Nenna celingukan ke kanan-kiri padahal tidak ada siapa-siapa selain mereka berdua. Kau sudah gila, ya"
Aku tahu, aku tahu. Sadira menenangkannya, sudah memprediksi reaksi heboh ini. Dan Aerial, ia menahan napas seraya tersenyum penuh mimpi, sangat, sangat, sangat indah! Ada tanaman dan dahan tipis yang membentuk dinding hutan, seperti menaungi kita. Urla-urla di sana duduk di ranting dengan manis, ikut menikmati senandung alam. Anginnya anginnya seperti dapat bernyanyi! Aku yakin sekali itu bukan suara burung. Dan tentu saja burungnya juga indah, jenis yang belum pernah kita lihat dan tidak ada di Cahaya. Ekornya berlapis-lapis, menjuntai ke bawah dengan aneka warna yang kontras. Benar-benar seperti burung surga, dan Aerial sendiri adalah hutan surga
Tapi tempat itu berhantu, Nenna mendebat lemah, atau setidaknya itu yang selalu kudengar sebagai dongeng pengantar tidur.
Aku mulai berpikir dulu para orang tua sengaja menakutnakuti kita agar tidak mendekati Aerial. Tidak ada yang salah dengan tempat itu bukan salahnya tempat itu bisa tumbuh menjadi tempat yang sangat cantik. Sadira berhenti sejenak, teringat pengalamannya yang lain. Bukan hantu yang ada di sana, tapi makhluk-makhluk Kegelapan. Ia mengubah suaranya menjadi bisikan, ingin mendramatisasi ceritanya.
Apa" Kau serius" Kau bertemu dengan klan buas itu" Kali ini Nenna meletakkan semua alat berkebunnya, ia ingin mendengarkan tiap detail cerita sahabatnya.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sadira mengangguk-angguk. Tapi aku berhasil bersembunyi. Tidak ketahuan, tidak ada pertumpahan darah. Kau beruntung sekali. Tapi tetap saja kau gila, Sadira. Ha-ha-ha.
Lalu Sadira merenung sejenak. Ditatapinya Nenna lekatlekat. Ia seperti telah menyimpulkan sesuatu. Tapi sepertinya mereka sama seperti kita, Nenna.
Kau benar-benar sudah tidak waras. Jiwamu tidak diambil oleh penunggu Aerial, kan"
Maksudku, mereka bercakap-cakap, bermain, berinteraksi seperti kita. Mereka manusia juga. Mereka bahkan tertawa, seperti sedang berbahagia. Tapi kuakui suara mereka sangat keras.
Mereka kan pemakan manusia. Darah Cahaya darah orang-orang bangsa kita membuat kekuatan mereka berlipat ganda.
Sadira bergidik. Ia ngeri juga membayangkan itu. Lantas& apakah kau masih mau bertemu Ginta, Sadira bertanya hati-hati, kalau kesempatan itu ada"
Rahang Nenna mengeras. Sadira tahu ia telah menyentil topik sensitif. Ginta, adik laki-laki Nenna, menghilang ketika masih kecil, saat sedang bermain di Padang Rumput Illya. Semua orang yakin Ginta telah diculik oleh klan barbar itu dan kini ia telah meninggal, atau menjadi salah satu dari mereka .
Adikku sudah meninggal, Nenna mengomentari dengan ketus.
Sadira terenyak mendengar nada seketus itu. Ia membayangkan apabila dirinya yang harus kehilangan Antya. Semua keluargaku sudah melupakan Ginta, sahabatnya
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
meneruskan dengan nada pahit, bahkan tersemat kesedihan di dalamnya. Mereka juga ingin aku begitu. Kalaupun masih hidup, Ginta pasti sudah dicuci otaknya dan menjadi seperti mereka. Namun begitu, tentu saja aku ingin sekali berjumpa dengannya, Sadira. Apa pun wujud Ginta nantinya.


Aerial Karya Sitta Karina di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sadira mengangguk mengerti.
Mungkin kapan-kapan aku harus ikut denganmu ke Aerial. Nenna tersenyum penuh konspirasi.
Dua orang adalah jumlah yang tepat untuk menjaga sebuah rahasia. Sadira tersenyum lebar, lega sahabatnya sudah tidak marah lagi.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Matahari tidak akan menyakitimu.
Hassya tidak pernah ingat masa kecilnya seperti apa. Ia hanya tahu di darahnya mengalir gen Kegelapan. Ia hidup, makan, dan menghirup udara di wilayah Kegelapan. Sama seperti Franconia, gadis cantik berambut hitam seperti arang yang duduk di sebelahnya dan sedang mengobrol dengan Kaien.
Tapi mengapa belakangan ini ia sering bermimpi melihat cahaya" Bukan hanya cahaya biasa, melainkan cahaya matahari. Cahaya fatal yang dapat membakar kulitnya. Bedanya, di dalam mimpi itu ia sama sekali tidak terbakar ia justru merasa nyaman, seperti diliputi aura kedamaian yang belum pernah dirasa sebelumnya.
Juga kata-kata itu Matahari tidak akan menyakitimu selalu ikut menyertai mimpinya, diucapkan oleh suara yang dalam, tegas, namun terdengar hangat. Akrab di telinganya.
Matahari tidak akan menyakitiku" Benar-benar tidak masuk akal! Mimpiku gila aku sudah gila!
Hassya menampar pipinya keras, memilih mengenyahkan segala pemikiran akan mimpi aneh itu. Tidak mungkin ia me-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
rasa kerasan dengan cahaya matahari ia sudah pasti mati lebih dulu sebelum menikmatinya!
Lalu matanya jatuh pada tato berwarna biru gelap berupa lingkaran dua lingkaran tidak menyatu di telapak tangannya. Ayah mengatakan bahwa ini adalah tanda lahirnya. Kalau memang benar begitu, mengapa ia tidak melihat bentuk ini pada Kaien atau teman-temannya yang lain"
Seharusnya kita bolos saja hari ini, Franconia berkata, mengibaskan rambut lurusnya yang sangat indah seperti milik Pandora, cuaca di luar sedang enak. Tidak terlalu dingin dan kabutnya tipis.
Mendengar suara Fran, Hassya menutup telapak tangannya.
Aku ikut denganmu, Fran. Hassya" Kaien bangkit. Hanya Hassya yang masih duduk tercenung dengan buku Sejarah Peradaban Manusia di tangannya, menciptakan pemandangan yang aneh mengingat sosok Hassya sama sekali jauh dari tipe pelajar baik-baik.
Huh" Hassya menanggapinya dengan desahan napas pelan.
Ayolah, Hassya. Keir yang akan mengajar kali ini dan dia sangat, sangat membosankan dan menyeramkan, Franconia membujuknya. Mereka tumbuh bersama sejak kecil di wilayah Kegelapan yang penuh tebing dan hutan lebat. Sinar matahari artiisial menjadi teman sehari-hari dan seperti orang-orang klan Kegelapan yang lain, mereka adalah makhluk yang tidak gentar pada petir dan badai.
Bukan hanya Franconia dan Kaien yang tidak menyukai Keir si penasihat Raja Righ, Hassya merasakan insting yang sama dengan kedua sahabatnya. Menjauh dari Keir, sebisa
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
mungkin. Walau mereka sama-sama berasal dari klan Kegelapan, ada sesuatu yang lebih gelap pada si penasihat yang tergolong muda ini. Keir menjadi penasihat raja sejak usia delapan belas tahun dan sampai kini masih menjadi satu-satunya orang yang didengar ayahanda Hassya selain Toireann, kakaknya. Bahkan posisi Toireann di mata Ayah perlahanlahan mulai tergeser; analisa-analisa yang diberikan Keir sangat tepat sasaran& sangat tidak mengenal ampun.
Maka itu, Hassya merasa lebih baik menjauh. Melihat Hassya bergeming, Kaien pun tetap pada posisi duduknya. Ia juga tidak ikut membolos hari ini. Lagi pula tidak ada untungnya mengikuti niatan Franconia, paling-paling gadis ini akan berbelanja gaun sutra lagi. Tipikal kegiatan perempuan.
Franconia adalah gadis paling memesona di seluruh Dataran Kegelapan, dan ia menyadari itu. Sejak kecil ia hidup di kalangan eksklusif kerajaan dan itu membuatnya dekat dengan kedua anak Raja, Toireann dan Hassya. Toireann terlalu sibuk dengan urusan kenegaraan mengingat ia adalah putra mahkota sehingga tidak pernah menghabiskan banyak waktu dengan Fran. Akhirnya yang tersisa bersamanya adalah Hassya, si bungsu yang orientasi hidupnya masih belum jelas. Mereka bermain petak umpet bareng, memandikan kuda di hari libur, dan sama-sama membuat istana pasir ketika ombak tidak ganas dan mereka dapat berkeliaran di pantai. Franconia merasa dirinya dekat dengan Hassya, tapi tidak sebaliknya. Ia merasa Hassya terlalu cuek untuk menyadari dirinya kini telah tumbuh menjadi wanita dewasa.
Sampai kapan sih kamu hanya akan menjadi anak buah Hassya saja, Kaien" Merasa tidak mendapat tanggapan sesuai
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
keinginannya, Franconia berbalik badan, ngambek. Dan kalau Franconia ngambek, dari mulutnya bisa keluar segala macam kata yang sebagian besar bermuatan sarkastis, misalnya urusan hubungan sahabat/anak buah antara Hassya dan Kaien ini.
Semua orang di Kegelapan tahu bahwa selain sahabat, pangkat Kaien sebenarnya adalah pengawal pribadi Hassya. Tapi walaupun Kaien berkepribadian kocak (tidak seperti Hassya yang muram), ia paling sebal kalau isu itu diungkit-ungkit. Kesannya ia adalah pembantu Hassya. Dan orang yang paling senang melakukan ini adalah si bossy Franconia. Hassya boleh saja menganggap Kaien sebagai sahabat, tapi di mata Fran ia tetaplah si pengawal pribadi yang levelnya sama dengan pembantu.
Tapi Kaien tahu, sikap merajuk Franconia ini tak lain adalah untuk menarik perhatian.
Bukan kepadanya, melainkan kepada Hassya. Dan Hassya bukannya tidak tahu ini.
Hentikan, Fran. Hassya bangkit dari duduknya tapi bukan untuk berjalan ke arah gadis ini. Kalau sekali lagi aku dan Kaien ketahuan membolos, Ayah akan bertindak tegas, ia berkata dengan nada sungguh-sungguh.
Ayolah! Franconia masih bersikeras. Lama-kelamaan kau sama tidak serunya seperti Toireann. Atau jangan-jangan kakakmu itu punya pacar di negeri Cahaya ia sekarang terlihat sangat tertutup"
Jangan bercanda. Kakakku tidak mungkin jadi pengkhianat. Hassya tertawa mendengus. Salah satu tangannya memainkan belati. Matanya berkilat ketika beradu pandang dengan Franconia. Jangan-jangan itu malah kau, doyan dengan para lelaki banci di sana"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Kaien ikut tertawa mendengar ini. Sahabatnya memang tidak pandang bulu, pada wanita secantik dan seseksi Franconia pun mulutnya tetap pedas. Pernah dulu ketika anak salah satu bangsawan tertinggi di kerajaan, Neosys, memeras nenek penjual buah di pasar dan Hassya berada di dekat situ, ia berkata dengan enteng, Orang yang sok jadi jagoan di depan nenek-nenek lebih baik dikandangi bareng Rab.
Neosys marah, sementara semua pengunjung termasuk Kaien, Ginta, Blath, dan Raoul, tertawa terbahak-bahak. Rab tak lain adalah kuda hitam tangguh kesayangan Hassya. Di saat-saat seperti ini mereka selalu menjadi penonton. Tanpa disadari Hassya sering bertindak layaknya patroli penjaga keamanan kerajaan. Ia muak melihat ketidakadilan dan tanpa pikir panjang akan langsung menindaknya.
Kaien, Panglima memanggilmu. Seorang pesuruh berbadan kurus, membungkukkan tubuhnya sedikit pada Hassya lalu berpaling ke Kaien. Kita harus memperkuat pertahanan.
Kaien menoleh ke si sobat, memastikan apa rencana Hassya selanjutnya; apakah ikut Franconia atau tidak. Hassya"
Kita bertemu di barak setelah kelas usai. Pastikan yang lain juga ikut, kata Hassya datar. Kaien bersyukur Hassya tidak terpancing oleh ajakan Franconia. Ia dapat melihat jelas pikiran sahabatnya ini sedang berada di tempat lain.
Itu hanya mimpi, bodoh. Sekali lagi Hassya meyakinkan dirinya. Ia tidak pernah bermimpi sebelumnya. Tidurnya selalu terlalu pulas untuk dapat diselingi bunga tidur apa pun. Tapi belakangan mimpi aneh ini memaksa masuk ke alam bawah sadarnya; Hassya seperti diharuskan melihat dan mengerti bahwa ia dapat hidup di bawah paparan sinar matahari. Sepeninggal Kaien dan Franconia, Hassya menyusuri ruang
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
utama istana yang lengang. Sekolah adalah keharusan di kerajaan ini. Raja Righ, ayahanda Hassya, bertekad akan membuat bangsanya pintar karena sebagai keturunan bangsa Viking, mereka hanya diwarisi kekuatan isik yang berlipat, bukan kadar intelegensia tinggi seperti bangsa Cahaya.
Tapi Hassya memang petarung, bukan pelajar. Duduk lama di kelas dan membaca buku membuat seluruh tubuhnya gatal. Ia lebih senang beraktivitas di luar, melatih kemampuan bela dirinya yang telah ia asah sejak kecil, berkuda dan berburu. Ia senang berlari membelah kabut tebal yang biasa menyelimuti wilayah negerinya, mendengar lolongan serigala di atas bukit, yang memberitahu arah mana yang harus ditempuh. Hutan yang lebat dan banyak dihuni urla serta binatang buas kadang menyesatkan navigasinya, tapi para serigala adalah temantemannya. Mereka bahkan sangat jinak terhadap Rab.
Kau tidak mengerti! Tidak akan pernah ada cara lain. Tidak dulu dan tidak sekarang.
Hassya tersadarkan dari lamunan kecilnya tatkala mendengar suara menggelegar Ayahanda. Gemanya masih terdengar, bercampur dengan derap langkahnya.
Pasti ada cara lain, Ayah.
Suara lainnya berasal dari Toireann, kakaknya. Dan seperti biasa mereka berdebat. Tapi kali ini berbeda. Hassya dapat merasakan aura sengit pada kata-kata yang terlontar. Seandainya pada tiap kata tersebut berujung pisau, pasti keduanya sudah terluka parah.
Hassya tidak jadi masuk ke ruang singgasana. Ia bersembunyi di balik tiang obor pada mulut pintu yang menuju singgasana. Setelah merenung beberapa saat, ia mulai melangkah pergi. Menguping bukanlah kegiatan favoritnya.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
INI BUKAN SALAH BANGSA CAHAYA! Langkah Hassya terhenti. Ia berbalik badan. Diam. Betapa lantang dan beraninya Toireann bersuara. Dan esensi kalimatnya itu, apakah kakaknya sudah tidak waras lagi"
Pangeran, tolong kecilkan volume suara Anda, Keir si penasihat berkata. Hassya baru menyadari orang ini berdiri di antara Ayahanda dan kakaknya, namun tidak terlalu berusaha melerai.
Toireann melemparkan tatapan tajam yang membuat Keir bungkam. Ia kembali memandangi tegas ayahnya. Mengapa kita harus berperang" Apa landasannya" Kalau masa lalu ditorehkan dengan itu, apa peperangan ini harus dilanjutkan sampai anak-cucu kita nantinya" Apabila sinar matahari memihak pada bangsa Cahaya hanya mau menerangi wilayah Cahaya apakah itu berarti salah mereka"
Pangeran, walau bangsa Cahaya terlihat tidak melakukan kegiatan apa pun yang signiikan, bukan berarti mereka tidak membangun strategi dan armada perang yang kuat. Kapan pun kita harus bersiaga dan mempersiapkan diri lebih baik dari mereka.
Diam, Keir. Jangan memprovokasi keadaan. Bukan hanya suaranya, tapi tatapan Toireann saat ini sangat mematikan.
Toireann, suara Raja terdengar berat, menahan amarah yang sudah di ubun-ubun, sebagai putra mahkota, pikiranmu sangat sempit. Apa gunanya kau berlatih menjadi prajurit yang kuat" Hal itu tak lain untuk bertahan hidup. Demi bertahan hidup kita harus menyerang sebelum diserang. Yang kuatlah yang akan menang. Ini berlaku terutama berlaku bagi tetangga kita.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Pangeran, kita tidak bisa terus-menerus hidup dalam bayangan kegelapan, Keir memaparkan dengan hati-hati. Walau sinarnya menyakitkan, matahari adalah sumber energi yang sangat penting. Kita akan mencari jalan untuk memanfaatkannya tanpa harus menyakiti tubuh kita. Namun untuk bisa melakukan itu, pertama-tama yang harus dilakukan adalah menduduki negeri musuh.
Saya tetap tidak setuju. Toireann mengepalkan tangan kanan di sisi tubuh. Secara bergantian ia tatap langsung Raja dan Penasihat Keir.
Bukan seperti Toireann yang biasanya, Hassya menilai. Kalau begitu kau boleh melepaskan jabatanmu sebagai panglima tertinggi. Walau kau putra mahkota, aku tidak akan bersikap lunak kepadamu. Ingat itu.
Toireann menghindari tatapan langsung dengan Raja. Dari sudut matanya ia dapat melihat Blath, salah satu anak buah Hassya memasuki ruangan, membungkuk di hadapan Raja dan Keir.
Kau boleh pergi, perintah Raja.
Toireann berdecak kesal. Sebenarnya ia ingin tinggal lebih lama dan tidak terima dirinya tidak diperbolehkan mendengar apa pun itu yang akan dibicarakan ketiga orang ini.
Setelah melemparkan lirikan sinis terakhir pada Keir saat ini kau menang Toireann pun meninggalkan ruang singgasana, melewati adiknya yang masih berdiri terpaku. Kau dengar semuanya, Hassya"
Hassya terkesiap karena keberadaannya sedang menguping diketahui. Walau begitu ia tetap mengangguk. Toireann berbalik badan, masih dalam raut kesal yang sama.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Jari-jarinya menelusuri rambut, hampir menjambaknya saking gemasnya. Perang tidak akan menyelesaikan masalah.
Hassya memperhatikan igur tegap sang kakak. Aneh mendengar pernyataan itu keluar dari panglima perang kebanggaan negeri Kegelapan. Toireann sedikit lebih tinggi, juga lebih kekar darinya. Toireann membiarkan rambutnya panjang sebahu, sedangkan Hassya selalu memangkas habis. Karena Hassya selalu berkepala botak sejak kecil, tidak banyak yang tahu kalau ia memiliki rambut cokelat gelap seperti kakaknya.
Tapi kalau bangsa Cahaya sedang menghimpun kekuatan Mereka tidak! Toireann memotong keras.
Hassya terkejut tapi berusaha tetap kalem. Kalau dirinya yang meledak-ledak itu hal biasa, tapi kakaknya adalah pangeran es. Tidak pernah sebelumnya Toireann terlihat emosional dalam situasi sepelik apa pun.
Bagaimana kau tahu" Aku hanya tahu. Toireann langsung mengunci mulut, meninggalkan Hassya dalam tanda tanya besar.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sadira ingat, Nenek pernah bercerita bahwa orang yang dapat memanggil kuda terbang adalah orang yang akan membantunya mewujudkan perdamaian di seluruh Dataran Cahaya dan Kegelapan. Dulu kuda terbang pernah hidup berdampingan dengan manusia. Namun ketika manusia semakin serakah dan mengambil segalanya lebih dari yang mereka butuhkan, kuda terbang yang berhati murni memilih menyingkir dan memercayakan hutan pada urla-urla. Kuda terbang putih hidup di hutan-hutan wilayah Cahaya, sedangkan kuda terbang hitam di Kegelapan. Keberadaan mereka perlambang perdamaian di antara kedua klan dulu pernah terwujud. Kini kuda terbang telah menghilang, atau bahkan punah.
Linc, kuda terbang putih terakhir, terlihat di semak belukar, jauh di kedalaman Hutan Alasdair. Saat itu Sadira kecil ikut Ayahanda berburu rubah dan kudanya tersesat karena keasyikan melihat burung-burung bernyanyi. Di tengah ketakutannya melihat urla-urla yang penasaran melihat sosoknya berdatangan dari segala arah, Linc muncul dengan segala keanggunannya, menuntun Sadira sampai depan gerbang istana. Sebagai rasa terima kasih, Sadira mendaratkan kecupan di dekat mata Linc.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sampai sekarang Sadira tidak pernah melupakan kebaikan Linc. Dua belas tahun telah berlalu sejak kejadian itu dan Sadira masih dapat mengingat dengan jelas bagaimana lembutnya bulu putih Linc. Ia juga masih ingat ciri khas Linc tanda bintang berwarna emas di keningnya yang menurut Nenek hal itu tidak dimiliki kuda terbang lainnya.
Tapi tujuan Sadira ke Hutan Alasdair sore ini bukan untuk bertemu Linc. Ia, Nenna, dan Antya, adiknya, akan mencari beberapa bahan kelapa, kacang karite, dan sarang lebah untuk membuat pelembap alami. Sejak asyik menghabiskan sebagian besar waktunya di Ruang Eksplorasi bersama Isla, Sadira jadi penasaran ingin mencoba membuat penemuan-penemuannya sendiri.
Beberapa urla muncul dari balik ranting pohon, duduk sambil menggerak-gerakkan kaki kecil mereka, menatapi ketiga gadis ini dengan tatapan penasaran. Antya memekik tertahan karenanya. Mereka mau menggigit kita!
Urla bahkan nggak punya gigi, Ant, Sadira menimpali seadanya.
Tapi mereka terus melihat ke arah kita! Antya gemas kakaknya tidak peduli.
Hei, kamu yakin akan mengajak Antya juga ke Aerial" Nenna membisiki sahabatnya, melihat gerak-gerik hiperbola si putri bungsu ini.
Psst! Sadira mendesis. Tentu tidak. Terlalu berbahaya. Sore ini Antya akan mengikuti sesi bermain piano. Kita pergi setelah pengawal kerajaan menjemputnya.
Nenna mengangguk mengerti.
Ujung Hutan Alasdair adalah Padang Rumput Illya yang luas dan penuh dengan aneka bunga. Sadira sempat berharap
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
akan melihat sepasang kupu-kupu kuning yang bertaut dan setelah itu muncul pangeran impiannya. Tapi ia tahu itu tidak mungkin. Masalahnya, ia sama sekali tidak percaya pangeran impian seperti itu ada. Ia kenal semua pemuda di Dataran Cahaya dan tidak satu pun dari mereka berkesan di matanya, apalagi di hatinya.
Bunga aster, lili, amarilis, dan dandelion semua sedang bermekaran! Antya sudah menghambur lebih dahulu ke tengah lautan bunga. Ia berpaling ke kakaknya. Kak, bisakah kita menambahkan sari fern pada pelembap kulit yang tadi Kakak buat"
Tentu, jawab Sadira, tidak menoleh. Ia sibuk memetik beberapa kuntum forget-me-not.
Lalu, bisakah kita menginap semalam di sini" Tidak bisa.
Kenapa" Kata Linc di sini aman kok. Mereka sebenarnya tidak ingin berperang.
Tubuh Sadira berubah jadi kaku tapi adiknya tidak menyadarinya. Nenna yang tadi asyik sendiri memunguti benihbenih bunga matahari yang bertebaran, releks mengangkat wajahnya, menanti reaksi Sadira.
Linc" ulang Sadira. Linc siapa"
Bukan siapa, tapi apa. Linc yang mengatakan padaku di dalam mimpi. Ia seekor kuda terbang putih. Ia kuda yang terakhir
Cukup, Antya. Linc sudah tidak ada.
Sorot mata Sadira yang tajam menusuk membuat adiknya berhenti mengoceh. Antya langsung cemberut, sebal dianggap anak kecil oleh kakaknya. Ia yakin Sadira pasti mengira dirinya hanya berkhayal yang tidak-tidak.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Antya memang sangat menyukai kuda. Ia mendapatkan kuda poninya pertama kali saat berulang tahun yang kelima, dan empat tahun kemudian ia memiliki kuda cokelat yang gagah dan cantik, bernama Maire.
Tidak mungkin, pikir Sadira. Bagaimana adiknya bisa tahu tentang Linc padahal Sadira tidak pernah bercerita padanya. Nenek juga sudah meninggal sebelum Antya lahir. Dan selama ini hanya Nenek dan Sadira yang mengetahui keberadaan kuda terbang bernama Linc. Jadi, linc benar-benar masih hidup..."
Terdengar derap langkah kuda mengisi keheningan di antara mereka. Sadira yang pertama menoleh, mengenali bendera yang dibawa salah satu penunggangnya. Bukankah seharusnya sekarang kau mengikuti kelas piano bersama Madam Fletta"
Antya menghela napas keras, memperlihatkan kekesalannya. Kakak selalu menganggapku anak-anak! Setelah itu ia ikut dengan pasukan pengawal kerajaan kembali ke istana.
Antya tidak boleh tahu soal Aerial, sebelum Nenna bertanya, Sadira menginformasikannya. Bukan kita saja yang mungkin ada di sana, tapi juga klan Kegelapan. Aku tidak
ingin menarik Antya ke dalam bahaya. d
Baru kali ini Hassya pergi seorang diri. Tidak bersama Kaien dan anak buahnya yang lain. Ia penasaran setengah mati. Lagilagi ia bermimpi tentang cahaya, mimpi yang sama, padahal tadi ia hanya tertidur kurang dari sepuluh menit.
Dan yang paling aneh dari mimpi itu, latar tempatnya tak lain adalah Aerial. Ia berlari keluar dari dinding-dinding hutan Aerial ke sebuah padang rumput terbuka nan luas, dan ia lupa
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
saat itu adalah siang hari! Ia sudah bersiap untuk berteriak, merasakan perihnya sinar matahari membakar kulitnya, tapi nyatanya ia baik-baik saja. Bukannya kesakitan, ia malah berdiri tepekur terkesima; betapa hangatnya sinar ini! Aneh sekali!
Sebelum pergi, ia menitipkan Rab pada Ginta tanpa meninggalkan pesan apa pun. Ia tak mau Kaien menyusulnya. Saat itu sobatnya sedang bersama pasukan patroli siang.
Berjalan menuju Aerial di siang hari bukanlah perkara yang mudah. Selama ia berjalan di wilayah Kegelapan, siang dan malam tiada beda: sama-sama gelap. Ketika perbatasan wilayah sudah di depan mata, Hassya bersiap untuk terkena paparan sinar matahari dalam waktu beberapa detik, selama mencari perlindungan dari pohon atau bebatuan di sekitarnya. Begitu seterusnya. Ia tidak dapat berjalan bebas, harus menyelinap ke sana kemari demi melindungi kulitnya, tubuhnya, juga organorgan di dalamnya.
Dengan tubuh yang dibalut pakaian serba hitam dan gerakan yang sangat gesit, Hassya akhirnya tiba di tepi jurang menuju Aerial. Tapi ia heran, apa yang dilihatnya di depan mata berbeda dengan yang terakhir kali diingatnya tatkala datang ke sini.
Walau terpisah oleh Aerial pada dua tebing yang berhadapan, wilayah Kegelapan dan Cahaya sebenarnya merupakan satu dataran luas yang sama. Pada satu titik di sebelah utara mereka terpisah, yaitu pada Aerial, sedangkan titik lainnya di ujung selatan, kedua wilayah ini bersatu. Titik persatuannya cukup panjang.
Dan titik inilah yang digunakan Hassya untuk memotong jalan. Tapi karena perbedaan cuaca pada perbatasan yang
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
cukup ekstrem, pemandangan pada titik ini terkadang suka menipu, menyesatkan orang yang melintas di situ. Tak terkecuali Hassya.
Celaka! Ini wilayah Cahaya. Aku salah mengambil jalan pintas. Hassya bersiap mengeluarkan belati dari sarungnya. Siapa pun yang pertama kali ditemuinya di sini, takkan ia
biarkan hidup. d Nenna termangu lama memandangi jurang yang menjorok sangat dalam di depannya. Aerial terlihat mengambang dengan tenang, setenang desiran angin sore ini. Sesaat ia ingin mundur dari rencana gila mereka, tapi di sampingnya Sadira terlihat begitu yakin& dan nekat. Bukan Sadira kalau tidak nekat!
Lalu, bagaimana kita bisa menyeberang ke sana" tanya Nenna.
Brukk! Sebilah kayu cukup besar dijatuhkan begitu saja di depan Nenna, dijadikan jembatan untuk mereka menyeberang
Dengan ini. Sadira tersenyum lebar, bangga dirinya tidak pernah kehabisan akal dan selalu membuat Nenna terbengongbengong.
Nenna menyeberang lebih dulu, setengah mati mengendalikan rasa takutnya akan ketinggian. Sadira mengikuti di belakang. Di atasnya matahari sudah hampir menghilang, sebentar lagi akan berganti malam. Ia menyesal telah salah mengatur waktu. Apa gunanya datang ke Aerial pada saat hari sudah gelap, karena artinya mereka tidak dapat melihat keindahannya secara maksimal.
Krekk! p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sadira" Nenna terenyak. Ia baru saja sampai di mulut tebing Aerial. Perlahan ia menoleh ke belakang, yakin sekali barusan mendengar sesuatu yang patah akan putus. Jembatan kayu ini goyah!
Sadira! Sadira, mundur! Lari kembali! Jangan ke sini! Sadira tidak mendengar apa yang dikatakan sahabatnya. Hanya gerak bibirnya saja yang terlihat olehnya. Nenna terlihat panik, ketakutan, maka itu Sadira justru lari ke arahnya dan...
Brakkkk! Aaarghhh!! SADIRAAA! Jantung Nenna terasa hampir meledak melihat pemandangan mengerikan di depannya. Jembatan itu putus dan Sadira melayang jatuh ke dalam jurang. Dalam waktu sepersekian detik, sekelebat bayangan hitam dengan gerakan sangat cepat ikut melompat ke dalam jurang, tapi Nenna tidak yakin. Ia tidak tahu itu apa. Sejak tadi mereka hanya berdua. Bahkan binatang hutan yang biasanya terlihat walau hanya satu atau dua ekor, kini sama sekali tak terlihat batang hidungnya.
Nenna masih menutupi wajah dengan kedua tangannya, terlalu syok untuk mengingat kejadian itu. Sahabatnya meninggal di depan mata dan ia tidak dapat berbuat apa-apa.
Maafkan aku, maafkan aku, Sadira, isaknya, tidak hanya menyesal, tapi syok setengah mati. Sehebat-hebatnya Sadira, ia tidak mungkin bertahan jika jembatan yang dipijaknya runtuh.
Lalu tangis Nenna berhenti. Ia terkejut ketika sayup-sayup mendengar namanya dipanggil oleh suara yang dikenalnya. Suara Sadira.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Nenna tercengang mendapati sahabatnya digendong oleh sesosok asing yang langsung membuat bulu kuduknya berdiri.
Sosok yang tak lain adalah mimpi buruk mereka. Si pemuda klan Kegelapan.
Terima kasih. Dengan cepat Sadira menurunkan tubuhnya, seakan-akan tidak membutuhkan pertolongan lebih lanjut dari si pemuda yang air mukanya tidak dapat ditebak; apakah ia marah, kesal, atau malah tengah bersiap-siap memangsa mereka.
Suara datar Sadira malah mendatangkan seulas senyuman licik pada wajah tampan pemuda yang beraura gelap itu. Kamu familiar. Bau darahmu familiar.
Sadira menelan ludah. Ia kini berdiri di sisi Nenna, masih menatapi pemuda ini dengan penuh siaga. Walau sering berlatih perang bersama Jenderal Arth, saat ini ia tidak dapat membaca apa niatan orang asing tersebut. Mau dibilang lawan, orang ini tadi menyelamatkannya. Untuk disebut kawan, Sadira tahu benar asal-usulnya, dan itu sangat tidak mungkin.
Aku sama sekali tidak mengenalmu, Sadira berkata angkuh, setengah mati menutupi rasa takutnya.
Kau tahu siapa aku, Putri. Hassya memamerkan senyum tipis yang penuh arti. Malam itu kamu ada di hutan, di balik batu. Kamu beruntung aku terjatuh ke dalam jebakan beruang dan jadi bahan tertawaan anak buahku. Kalau tidak&
Hassya si Pangeran Kegelapan. Tentu saja Sadira tahu siapa dia dan tidak mengira ia seganteng ini tapi gadis ini menolak untuk berhubungan lebih jauh. Aku yakin sebelum aku sempat berbalik badan, kau akan menebasku. Sadira tidak mungkin memercayai siapa pun yang berasal dari klan Kegelapan.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Aku tidak sekeji itu! tiba-tiba Hassya berseru defensif, membuat Sadira terkejut. Hassya pun sama terkejutnya. Ia baru menyadari mulut gadis di depannya terkatup, tidak mengatakan apa-apa, tapi seolah ia mendengar Sadira berseru di telinganya.
Dasar gadis Cahaya menyebalkan! Seenaknya saja menuduh macam-macam. Apa kalian selalu menganggap negatif klanku ini atau apa, hah"
Sadira terenyak. Ia seperti mendengar Hassya berkomatkamit sebal padanya. Ngedumel. Padahal jelas-jelas di depannya, laki-laki ini hanya berdiri dalam posisi siap berduel tapi mulutnya bungkam. Mungkinkah Sadira dapat membaca pikiran Hassya& begitu pula sebaliknya"
Nenna memandangi laki-laki Kegelapan ini dengan kengerian yang tak terlukis. Seandainya bisa, ingin sekali ia pergi menyelamatkan diri. Tapi Sadira bersamanya dan ia tidak mungkin meninggalkan sahabatnya seorang diri. Ia pun mencari akal untuk mempertahankan diri. Dengan cepat diraihnya batu di dekat kakinya.
Jangan pernah berniat seperti itu, sebelum Nenna mengangkat batu itu, Hassya memberi peringatan dalam suara mematikan.
Lepaskan kami. Tidak ada untungnya menyandera kami. Kalau sampai kami terluka, itu hanya akan memperuncing keadaan, Sadira berkata dengan dagu terangkat. Dalam keadaan apa pun seorang putri harus dapat berpikir cepat untuk kepentingan orang banyak.
Tapi dengan menyanderamu, perang dapat dengan mudah dimenangkan, Hassya menyebutkan sebuah opsi, mengetes nuraninya seberapa jauh ia dapat berbuat jahat. Kalau
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Toireann berada pada posisinya kini, sudah jelas sekali apa yang akan dilakukannya: abangnya itu pasti akan melepaskan kedua gadis ini.
Tapi Hassya bukan Toireann, dan ia akan menyelesaikan ini dengan caranya.
Merasa ada kesempatan dalam hitungan beberapa detik, Sadira melemparkan belatinya ke arah Hassya.
Dan secepat kilat dapat ditangkap oleh pemuda itu. Senjata bukan mainan seorang putri.
Lari, Nenna! perintah Sadira.
Hassya mengerutkan sebelah alisnya. Sikap putri satu ini terhadapnya sangat berlebihan, seolah-olah Hassya adalah pembunuh berdarah dingin. Lupakah Sadira tadi dirinya baru diselamatkan olehnya"
Jangan! Jangan lukai Nenna!
Langkah Hassya terhenti oleh lontaran tombak yang mendarat di sisi tubuh, membaret paha kanannya. Mundur, Anak muda. Jenderal Arth dan pasukan pengawal muncul di situ. Kuda-kuda mereka berdiri tegap namun tenang, menunggu komando.
Hassya menggeram seperti serigala, kesal karena situasi tibatiba berbalik dan ia jadi yang terdesak. Sekompi pasukan melompat dari kuda masing-masing untuk kemudian mengepung Hassya dengan panah yang terbidik, mengunci igurnya.
Tunggu, Jenderal! Jangan bunuh! Sadira bergerak ke Jenderal itu. Pangeran Hassya telah menyelamatkan saya Srettt!
Aargh!!!! Chronn, kau kenapa"!
Suasana berubah jadi kacau ketika salah satu pengawal
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
tumbang. Sebuah jarum beracun ditiupkan dari sumpit seseorang. Arahnya dari atas pohon. Seorang pemuda melompat ke arah Hassya dan menarik tangannya. Ayo, Paduka!
Ginta. Hassya tersenyum senang, bantuan datang tepat pada saat dibutuhkan.
Ginta" Nenna mengangkat muka, mendorong pengawal kerajaan yang berdiri membuat barisan perisai untuk melindunginya. Tidak mungkin! Ginta masih hidup"
GINTA! Nenna berlari ke arah Hassya dan anak laki-laki yang lebih muda itu. Ginta berbalik badan lebih dulu, bersiap akan meniup sumpitnya lagi. Wajahnya langsung kehilangan warna ketika melihat dari dekat sosok yang mengejarnya. Ginta, ini aku& Nenna!
Ginta sempat tepekur sejenak. Tidak kenal! Lalu rahangnya mengeras dan ia kembali menyusul Hassya.
Ginta, tunggu! Sadira segera menolong pengawal yang terluka. Diikatnya dengan keras pangkal lengan pengawal itu dengan akar-akar tanaman agar racun tidak terbawa darah sampai ke jantung. Aku akan kembali mencarimu, Putri Sadira! Terdengar seruan Hassya dari jauh. Ia menyebut nama Sadira dengan nada ejekan. Sadira tidak menggubrisnya. Setidaknya itu yang terlihat. Ia menuntaskan pekerjaannya merawat prajurit, lalu berpaling ke Jenderal Arth.
Bagaimana kau tahu kami dalam bahaya, Jenderal" Dari Putri Antya dan kuda terbang yang bersamanya, jawab Jenderal Arth. Daerah ini sangat berbahaya, Putri.
Ya, aku tersesat, Sadira memilih berbohong. Terima kasih telah menolongku.
Sadira dan Nenna memakai kuda putih yang disediakan.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Mereka bergegas pulang ke istana. Selama perjalanan, Sadira sudah mempersiapkan diri untuk diceramahi habis-habisan oleh Raja Adhyasta dan Ratu Opal secara bergantian. Ia sudah pasrah pada nasibnya yang sedang sial ini. Tapi mengenai Antya...
Jadi, apakah kamu benar-benar bisa berhubungan dengan kuda terbang, Adikku"
Sadira masih cukup terkejut mendapati fakta bahwa Linc
ternyata masih hidup. d Malam sudah tinggi ketika Hassya dan Ginta tiba kembali di wilayah Kegelapan. Kaien, Raoul, dan Blath menyambutnya dengan kecemasan yang terlukis jelas di wajah masing-masing. Kaien bahkan berkata bahwa kalau Hassya sudah bosan hidup, ia punya cara yang lebih enak untuk mati daripada jadi tawanan di kandang musuh.
Saat itu Ginta dielu-elukan sebagai pahlawan, namun lakilaki termuda yang biasanya paling ceria ini memilih diam. Ia memohon diri pada Hassya untuk pergi ke kandang kuda.
Setelah membagi secara singkat pengalamannya hari ini, Hassya menyusul Ginta. Anak itu terlihat sedang mengganti jerami Rab dengan yang baru, yang masih segar. Hassya menyapa kuda hitamnya lalu berdiri tepat di belakang Ginta, diam beberapa saat karena sedang memproses kata yang tepat di otak.
Diam yang mengisyaratkan Ginta bahwa sang pangeran tahu sesuatu.
Perempuan tadi& Nenna& adalah kakakmu yang hilang, bukan"
Gestur Ginta berubah kaku. Mulutnya tetap membisu, tapi di tengah remang-remang pencahayaan kandang kuda, bahkan
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
walau sedikit terhalang tumpukan serabut-serabut jerami, Hassya dapat melihat setitik air mata berkilauan di sudut mata Ginta.
Hassya menepuk punggung Ginta, hangat dan penuh dukungan, lalu berlalu pergi. Kau termasuk anak buahku yang setia. Hari ini saja aku sudah berutang nyawa padamu.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Pesta Topeng kali ini bukan di dalam istana" Hassya menanggapi ekspresi berbinar-binar Franconia dengan raut heran, tidak bersemangat seperti gadis cantik berparas seperti Pandora di sisinya ini. Kalau diadakan tidak di dalam istana, di mana lagi tempat yang aman" Apalagi Pesta Topeng yang merupakan acara akbar negeri Kegelapan ini selalu diadakan pada malam hari. Malam hari dan di luar istana; Hassya merasa mencium sumber bahaya dari kedua ide itu.
Di dalam tenda raksasa dan terselimuti tirai-tirai sutra yang menjuntai panjang. Ini akan menjadi pesta topeng yang misterius dan seksi. Tirai dan topeng akan menyembunyikan siapa sosok kita sebenarnya, Franconia tidak terlalu acuh dengan respons Hassya yang terdengar tidak senang. Ia kembali berbincang dengan teman-teman wanitanya, berharap Hassya juga mendengar.
Franconia tidak pernah takut Hassya tidak akan berpaling ke arahnya ia kan gadis tercantik di Dataran Kegelapan. Pesonanya tidak tertandingi, kecuali Pandora turun ke bumi dan tidak menjadi dewi lagi.
Pesta Topeng adalah salah satu perhelatan penting di Dataran Kegelapan, diadakan tiap tahun ganjil tepat pada
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
malam bulan purnama. Walau semua orang turut serta, tapi pasukan pengawal tetap harus berjaga-jaga secara bergantian. Hassya adalah salah satu yang memilih ikut bergabung dalam pasukan itu lantaran tidak betah berlama-lama mengumbar basa-basi. Kalau urusan pesta dan relasi diplomatik, Toireann sudah cukup menjadi perwakilan keluarga mereka.
Ayolah, Hassya, jangan terlalu serius. Seperti kata Franconia, pesta kali ini pasti seru. Di tenda, bisa dibilang pesta di alam terbuka. Ganti tempat, ganti suasana. Kaien menepuk punggungnya.
Gandakan pengamanan, kalau begitu.
Kaien terdiam. Ekspresinya tidak seceria tadi mendengar perkataan sobatnya. Kau takut pasukan Cahaya akan menyerang kita malam itu"
Aku berurusan dengan putri mereka tempo hari. Ginta melukai salah satu anak buah Arth. Mereka punya seratus persen alasan untuk semakin benci kepada kita.
Tapi sepertinya kau sendiri tidak membenci Putri Sadira, Kaien berkomentar usil sambil bersiul.
Keh! Sadira& Hassya menengok ke arah Franconia yang berdiri tidak jauh darinya, & Franconia semua wanita sama saja anehnya. Walau mereka dari bangsa yang berseberangan, seharusnya Sadira tidak bersikap seangkuh itu karena ia kan sudah menolong gadis itu!
Hassya, gadis ini ikut berlatih perang di bawah asuhan Jenderal Arth. Ia bukan putri biasa, kata Kaien. Ia mendapatkan informasi mengejutkan ini dari mata-mata Penasihat Keir, yang terkenal jago menyelusup ke segala lapisan, mulai dari kalangan rakyat sampai penghuni istana. Apa yang dilakukan Sadira sangatlah tidak biasa. Bahkan di negeri setangguh Ke-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
gelapan, perempuan tidaklah diperbolehkan turun ke arena tarung. Raja macam apa di negeri Cahaya memperbolehkan anak perempuannya seorang putri! berlatih seperti prajurit"
Kaupikir ia akan membawahi prajurit dan menyerang kita" Si Putri Sadira itu" tanya Hassya.
Kita harus waspada, Hassya, Kaien kini berkata serius. Tapi air muka itu tidak bertahan lama. Dan jangan lupa bersenang-senang sampai pagi... huahahaha!
Hassya hanya geleng-geleng kepala. Tidak ada gunanya membahas hal ini dengan Kaien. Dikiranya pengalaman menolong si putri angkuh dahulu itu adalah kejadian lucu dan romantis!
Aku akan menanyakan pendapat Toireann tentang ini, Hassya meninggalkan sahabatnya, bergegas ke ruang pribadi sang putra mahkota.
Ketika sampai di depan kamar Toireann, ia tidak langsung masuk. Dengan tatapan menyelidik, dipelajarinya sosok tenang sang kakak yang tengah memberi makan burung-burung kecil di balkon. Ia mencibir sendirian, menganggap igur kakaknya saat ini sangat tidak laki-laki , sangat bukan klan Kegelapan.
Masuk, Hassya. Hasya terenyak. Ia bahkan belum mengetuk pintu. Seperti yang diduga, Toireann memang memiliki indra yang sangat peka.
Langkah kaki Hassya membuat burung-burung di situ terbang, meninggalkan remah-remah makanan di tangan Toireann.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Kau sedang tidak bersama Ayah, kata Hassya, baru menyadari tanpa suara berdebat Ayah dan kakaknya yang biasa terdengar sampai ke kamar mereka, istana jadi terasa sepi.
Ayah dan Keir sedang melakukan inspeksi terhadap pasukan pengawal. Lebih sering lagi belakangan ini. Keh! Mereka takut ada serangan mendadak.
Karena kejadian di Aerial" Karena aku, bukan" Hassya bersikap defensif, yakin kakaknya juga akan menyalahkan dirinya, seperti yang dilakukan para penasihat dan petinggi istana.
Hassya berdiri di sebelah kakaknya. Balkon kamar kakaknya adalah yang tertinggi di istana, namun tetap saja sinar matahari tidak terlihat pada ketinggian ini.
Beberapa hal memang tidak akan berubah, seperti sinar matahari yang tidak pernah memihak pada mereka, juga kenyataan satu ini: Toireann adalah penasihat politik yang andal, sedangkan Hassya adalah politikus yang kacau, tukang buat onar. Bayangkan, nggak tanggung-tanggung, Hassya berurusan dengan putri dari negeri musuh!
Diamnya Toireann membuat Hassya yakin kakaknya berpikiran sama.
Lantas, kenapa kau begitu pro terhadap bangsa Cahaya" Mengapa kau membela mereka"
Kali ini seulas senyum tipis namun sarat makna terukir di wajah Toireann. Bukankah berperang seperti ini tanpa alasan kuat, hanya berdasarkan warisan berdarah turun-temurun adalah hal yang konyol" Seperti anak kecil" Apakah kita bagian dari mereka" Coba lihat umur kita, Hassya.
Hassya terenyak. Ia delapan belas dan Toireann dua
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
puluh. Benar, mereka memang bukan anak-anak lagi. Saat ini juga ia bahkan bisa menjadi raja seandainya Toireann tidak ada.
Tapi sejak dulu bangsa Atlantis dan Viking tidak pernah bersatu. Kita adalah musuh bebuyutan, Toireann! Jadi, tidak ada alasan untuk berdamai sekarang juga. Lagi pula&
Lagi pula" Melihat sebersit keraguan hinggap di diri adiknya, Toireann terus memojokkannya.
Mereka& mendapatkan sinar matahari, dan kita tidak. Belum-belum alam sudah bertindak tidak adil kepada kita. Oleh karena itu, kita harus menuntut balik apa yang tidak kita dapatkan.
Siapa yang mengajari itu" Toireann bertanya dengan intonasi sangat dingin, membuat Hassya berpikir ia benar-benar telah merusak sore yang tersisa bagi kakaknya.
Keir. Keir" Ha! Kupikir hanya Ayah saja yang terlalu mendengarkan kata-katanya. Toireann mengangkat kedua tangannya dengan telapak terbuka, menggambarkan kegemasannya. Ditatapinya Hassya langsung di mata, tajam, mengiris. Aku kecewa padamu, Adikku.
Hassya tidak berkenan mundur, atau goyah, walaupun aura yang dipancarkan kakaknya cukup membuat bulu kuduknya meremang. Aku pasti akan berada di belakang Ayah, ikut memimpin pasukan apabila perang pecah.
Kalau begitu mengapa saat itu kau menolong si Putri Cahaya"
Pertanyaan, juga senyum sarkastis Toireann adalah sesuatu
yang sukses membuat Hassya tertegun, diam tak berkutik. d
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Hyaattt! Tongkat seorang pengawal terlempar oleh sabetan tongkat Sadira.
Bagus, Sadira. Perbaiki pertahanan tangan kanan, Rave. Jenderal Arth menepuk-nepukkan tangan, tanda latihan usai untuk sore ini.
Arena berlatih para pengawal kerajaan terletak di atas bukit. Dari situ, pengawal dapat melihat Castrum Niveus di bawahnya. Sambil beradu senjata, mereka dapat sekalian menjaga istana.
Sadira mampu memegang pedang seperti layaknya prajurit bukanlah perkara mudah. Butuh lebih dari tiga bulan untuk membujuk Raja Adhyasta agar ia bisa ada di sana. Jenderal Arth juga ikut kena imbasnya karena dianggap memberi pengaruh buruk terhadap keputusan si putri. Tapi sifat gigih Sadira akhirnya membuahkan hasil juga; Sadira diperbolehkan berlatih bersama Jenderal Arth asalkan setelah menikah nanti ia berhenti mengangkat senjata dan menjadi ratu sesungguhnya.
Bukan Sadira kalau otaknya nggak jalan. Tentu saja ia tinggal memanfaatkan perjanjian ini dengan tidak usah menjalin hubungan dengan laki-laki mana pun.
Jenderal Arth membubarkan latihan hari ini. Para prajurit, laki-laki semuanya, pergi dari situ& kecuali Sadira.
Sadira tahu waktunya tidak banyak. Nanti malam ia harus menghadiri jamuan makan malam bersama tiga penasihat raja berserta keluarga mereka, termasuk para putra penasihat yang usianya sebaya Sadira: Jedidah, Thorn, Micchal, dan tentu saja Nenna.
Laki-laki bertubuh besar lebih mirip keturunan Viking, keturunan bangsa Kegelapan ini menunggu Sadira mengata-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
kan sesuatu. Ia tahu gadis ini selalu punya hal pemikiran-pemikiran untuk disampaikan. Satu hal utama yang membuat Raja takut: anak perempuannya terlalu pintar untuk ukuran perempuan.
Sadira berdiri di sisi Jenderal, menyeka keringat yang menetes deras. Di bawah sinar mentari sore, pipinya yang seranum apel terlihat semakin kemerahan. Latihan kali ini lebih intens, Jenderal.
Kita tidak pernah tahu kapan mereka akan menyerang, Nak.
Akankah" Sadira melempar pandangan ke seberang, ke negeri tetangga yang terlalu jauh untuk bisa divisualisasikan oleh mata telanjang.
Ya, tinggal butuh pemicu saja. Cahaya dan Kegelapan adalah dua unsur yang tidak akan pernah bersatu. Itu sesuai dengan hukum keseimbangan alam. Maka itulah perang pasti akan terjadi.
Fiuuh& Sadira menghela napas lalu menggumam pelan seraya ikut duduk di atas rerumputan. Perang... haruskah"
Setiap orang punya alasan untuk berperang, Jenderal Arth menekankan, melirik ke arah Sadira dengan hati-hati. Bagaimana denganmu" Mengapa seorang putri ikut mengangkat senjata"


Aerial Karya Sitta Karina di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mungkin itu bukan karena ia seorang putri, Jenderal. Mungkin karena ia ingin melindungi yang dicintainya
Sadira terkejut sendiri. Sebuah bayangan sosok manusia muncul di benaknya. Seseorang dengan senyum sinis, tatapan setajam elang, serta tangan yang sigap ketika menolongnya. Hassya.
Cepat-cepat Sadira enyahkan bayangan itu, walau satu
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
pertanyaan masih terus berputar-putar di otaknya: mengapa Hassya tidak memangsanya pertama kali kesempatan itu ada"
Cukup, Sadira! Membela Hassya" Itu adalah hal terbodoh terakhir yang akan kaulakukan!
Beberapa waktu lalu saat menemukan kami di tepi jurang, sepertinya para prajurit tengah melakukan persiapan besar. Apakah kita sedang merencanakan sesuatu" Sadira baru menyadari, saat itu baik Jenderal Arth dan anak buahnya, semua mengenakan baju perang lengkap, seperti hendak pergi ke garis depan.
Ya, kita tengah mempersiapkan diri untuk malam saat Pesta Topeng.
Pesta Topeng" Seingat Sadira, hanya ada satu klan yang secara rutin merayakan acara itu. Kalau di bangsa Cahaya mereka memiliki Pesta Seribu Cahaya, maka acara yang setingkat kehormatannya di Dataran Kegelapan adalah Pesta Topeng. Jadi tentara kita akan& Ia terlalu terkesiap untuk meneruskan.
Strategi yang simpel tapi berakibat fatal bagi musuh. Raja menginginkan serangan mendadak di malam hari saat pesta rakyat berlangsung& saat semua orang lengah hingga pertahanan jadi lemah.
Sadira berdiri mendadak, terlihat kaku. S-Saat sedang pesta& " ia terbata, syok akan ide itu.
Maafkan saya, Tuan Putri, tapi saya menentang gagasan tersebut. Yang Mulia akhirnya dapat menerima, jadi serangan ditunda. Tidak jadi saat pesta berlangsung.
Ekspresi Sadira langsung berubah menjadi tenang kembali. Walau mereka adalah klan Kegelapan, tetap saja mereka menjalani hidup yang tidak jauh berbeda dengan bangsanya. Ba-
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
nyak anak-anak, wanita, para kakek dan nenek yang melihat cucu-cucu mereka berlarian dengan riangnya, maupun golongan muda yang bersuka cita seperti dirinya dan Nenna sungguh Sadira tidak dapat membayangkan apabila semua itu jadi porak-poranda dengan pemusnahan sadis, apalagi kalau sampai itu dilakukan bangsanya sendiri!
Lagi pula tentunya akan berbahaya sekali apabila, misalkan, ia mencoba datang ke sana, ke Pesta Topeng, dan tiba-tiba bangsanya menyerang. Sadira terkejut akan ide baru yang menyelinap di hatinya. Menghadiri Pesta Topeng"
Apakah kau ingin bertemu pemuda Hassya itu lagi, Putri"
Sadira terlonjak mendengar pertanyaan Jenderal. Wajahnya langsung memerah. Jenderal seakan-akan dapat membaca pikirannya. Tapi bukan cerita baru bahwa Sadira memang menyukai hal-hal yang memacu adrenalin.
Nggak, sambil menjawab tegas, Sadira memalingkan wajahnya, masih dengan rona merah yang sama. Bedanya kali ini ia cemberut. Ayahanda dan ibunya tidak pernah mengenal dirinya sejauh ini, tapi Jenderal Arth berbeda. Sepintar apa pun Sadira menyembunyikan perasaannya, panglima perang ini selalu tahu apa yang ia pikirkan, khawatirkan& inginkan. Dan Jenderal Arth sangat tahu tabiat si putri sulung ini.
Tolong dahulukan keselamatanmu, Nak. Tatkala mengatakan ini, mata Jenderal tetap tertuju pada pedang yang sedang dilapnya. Kilapnya kini menyilaukan mata, sangat kontras dengan keadaan sekitar yang semakin gelap.
Dalam suasana segelap ini, pastilah Aerial akan tetap terang dan indah. Ingin sekali ia ke sana lagi!
Beberapa urla muncul dari balik pepohonan, menonton
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sadira dan Jenderal yang kini menyudahi pembicaraan mereka dan bangkit dari duduk mereka.
Terima kasih, Jenderal, mendengar suara Sadira di belakangnya, pria ini berhenti melangkah, karena tidak menyetujui rencana Ayah.
Jenderal Arth mengangguk, tersenyum. Sosok raksasanya menghilang di tengah rimbunnya hutan.
Sadira kembali memandangi Istana Putih yang berkilau karena penerangannya telah dinyalakan semua. Ia memutuskan akan menelusuri Padang Rumput Illya ke arah sungai dan mandi di situ.
Setelah mengecek area sekitar yang aman, dan yakin dirinya seorang diri saja di situ, sebuah bisikan yang sangat halus, terdengar sangat dekat, membuat Sadira secara impulsif bersembunyi di balik dahan pohon besar.
Isla" Kau di sana"
Sebuah urla di ranting atas mengikuti gerak-geriknya dengan sangat lucu, dan ikut bersembunyi juga di belakang rambut Sadira.
Isla" Seorang laki-laki memanggil nama sepupunya! Wow. Sadira sangat takjub mengetahui hal ini. Rupanya diam-diam Isla lebih menaruh perhatian terhadap kehidupan percintaan daripada dirinya. Isla, yang dari luar terlihat hanya tertarik pada apa yang ada di Ruang Eksplorasi"! Ya& aku di sini, terdengar Isla menyahut.
Ketika Sadira memutuskan untuk melihat siapa gerangan yang ditemui Isla malam-malam begini, mata dan hatinya tidak siap akan pemandangan samar-samar di depannya. Isla& dan Hassya"
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Jawabannya tidak, Isla. Sekali tidak, ya tidak.
Isla dan Nenna saling bertukar pandang, keheranan melihat Sadira yang melipat tangan di dada sambil cemberut.
Sadira menolak diajak melakukan sesuatu yang sarat petualangan dan sangat memacu adrenalin" Ini baru fakta aneh karena biasanya Sadira haus akan segala sesuatu yang menyerempet bahaya.
Kalian bicara apa sih" Kalian mau ke mana" Antya muncul di kebun bunga Nenna, menyentuhkan ujung telunjuknya pada kelopak mawar hitam. Wajah gadis kecil ini terlihat kagum. Ditelitinya tiap sudut bunga eksotis ini dengan raut serius.
Sadira dan Isla kembali berdebat, tidak memedulikan Nenna, apalagi igur Antya, yang tenggelam di antara lautan mawar hitam lainnya.
Dengan polos Antya langsung menyeletuk, Kata Linc, Isla dapat memanfaatkan bunga ini untuk tujuan yang baik.
Terima kasih atas kepercayaanmu, Antya kecil. Isla mengangguk, terhibur oleh pujian tulus itu.
Bunga ini bisa mempersatukan kita dan Kakak adalah kuncinya. Antya menunjuk ke Sadira.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Sadira hanya memutar bola matanya. Sepertinya adiknya ini sudah mulai tidak waras. Sejak minggu lalu ia mengoceh soal Linc, namun tidak bisa membuktikan keberadaannya.
Mempersatukan kita" Sadira menelaah kalimat ini. Kita siapa" Klan ini dengan klan Kegelapan"
Sadira memberi isyarat pada Nenna dan Isla untuk meninggalkan dirinya berdua dengan Antya. Isla meminta dengan sangat agar Sadira mempertimbangkan lagi ajakannya. Aku ingin memperlihatkan sesuatu padamu, Putri.
Sadira merasa terbelah antara dua pilihan. Selama hidupnya ia tidak melihat Isla sebagai sosok yang tidak bisa dipercaya. Walau cukup tertutup dan cenderung misterius, Isla sangatlah baik kepadanya. Dan satu hal penting yang membuatnya dapat dengan mudah berkomunikasi dengan Isla dan Nenna adalah karena mereka sama-sama tidak biasa. Mereka bukan gadis kebanyakan yang hanya senang berpesta dan berdandan untuk menarik perhatian laki-laki. Mereka memiliki minat, tanggung jawab, dan bahkan determinasi dalam hidup, untuk menjadi seseorang yang berguna bagi klan mereka.
Ketika tinggal mereka berdua, Antya langsung memperlihatkan ekspresi ngambek. Wajah mungilnya yang cantik terlihat seperti mau menangis karena frustrasi. Linc benar-benar ada, Kak& , bisiknya lirih.
Sadira memandangi adiknya dengan sorot mata lebih lembut. Ini hanya Ia tidak jadi berkata. Bukannya ia tidak percaya pada Antya, tapi ia tidak ingin melibatkan adiknya dalam situasi ini. Kalau dulu Linc pernah datang pada dirinya, menolongnya, kini mengapa Linc memilih Antya"
Antya yang masih terlalu kecil untuk menjejakkan kaki pada lingkaran teka-teki Aerial.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Kakak, Antya menyentuhkan tangannya pada pipi Sadira, seperti ikut merasakan dilemanya, Linc memilihku karena Kakak memiliki tugas takdir yang lebih besar lagi. Jadi, Kakak
harus ikut pergi bersama Isla. Kakak adalah kuncinya. d
Mengapa kau tahu jalan pintas menuju Dataran Kegelapan"
Mengapa kau ingin datang ke tempat musuh, ke Pesta Topeng"
Dan satu hal yang paling ingin Sadira tanyakan pada Isla: mengapa relief di Aerial serta tulisan Exitium ada di dalam bukumu"
Namun malam ini, tatkala mereka Sadira, Nenna, dan Isla berjalan mengendap-endap melewati pintu rahasia dari Ruang Eksplorasi, turun ke bawah tanah dan muncul di semak belukar bagian luar gerbang istana, Isla telah menyediakan jawabannya.
Exitium artinya kehancuran. Menurut ramalan, apabila dua orang dari bangsa Cahaya dan bangsa Kegelapan bersatu, mengikat hidup bersama, maka kedua bangsa akan mengalami kehancuran setidaknya itu yang diterjemahkan pendahulu kita secara turun-temurun. Selama ini aku mengumpulkan mawar hitam, tangkai demi tangkai, untuk mencegah kehancuran yang dimaksud. Toireann selalu membantuku selama ini.
Sadira terpana untuk waktu yang cukup lama. Isla berkata dengan ritme yang terlalu cepat saking bersemangatnya.
Tapi Sadira sempat menangkap kalimat terakhir& dan ia benar-benar tidak percaya apa yang didengarnya. Toireann"
Isla, bukankah Toireann adalah& Nenna tidak tahu siapa yang dimaksud, yang membuat air muka Sadira berubah total.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Kakaknya Hassya. Putra mahkota negeri Kegelapan. Isla saking tenangnya bahkan sama sekali tidak terkejut, apalagi terganggu, oleh esensi tidak suka dalam nada Sadira itu.
Justru Nenna yang terkejut sampai-sampai ia menghentikan langkahnya. Sejak awal ia sudah menduga ada yang tidak beres karena Isla mengajak mereka keluar malam-malam begini.
Simpan pertanyaan kalian sampai nanti kita tiba di sana. Ini sama sekali tidak seperti yang kaubayangkan, Nenna.
Melihat Sadira tetap meneruskan perjalanan, Nenna pun menahan diri. Di pinggangnya terselip sebilah belati untuk berjaga-jaga dan sebuah topeng cantik untuk dipakai saat pesta, agar mereka dapat membaur dengan orang-orang Kegelapan.
Hal utama yang mendorong Nenna berani melakukan ini adalah karena jauh di dalam hatinya ia ingin sekali melihat Ginta. Karena hari itu, pikirnya. Karena tiba-tiba kami dipertemukan lagi. Kalau tidak, mungkin aku akan tetap menganggapmu tidak ada, Ginta.
Mengapa kita tidak lewat Aerial saja" Sadira bertanya. Tinggal menyeberang dan kita sudah sampai di mulut wilayah Kegelapan.
Sesaat Isla berpikir. Aerial dipenuhi akar-akar yang besar dan kuat. Susah sekali menembusnya dan akan makan waktu cukup banyak. Bisa-bisa kita terlambat sampai ke Pesta Topeng.
Tapi waktu itu Sadira pernah ke sana dan semua terbuka begitu saja, ujar Nenna.
Isla membelalak takjub. Dipandangi Sadira lekat-lekat seolah ia telah melakukan suatu keajaiban. Berarti memang
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
benar; Aerial tidak membuka pintunya begitu saja pada semua orang. Kau hebat, Sadira.
Hebat" Sadira justru semakin tidak mengerti. Mengapa aku... dan Hassya waktu itu"
Mungkin peristiwa robohnya jembatan waktu itu adalah pertanda aku juga tidak boleh memasuki wilayah Aerial, ya" Nenna berasumsi.
Aerial menyimpan segudang misteri, tapi orang memilih untuk melupakannya begitu saja, akhirnya Isla mengisyaratkan mereka untuk berhenti dan diam di tempat.
Atau sengaja dilupakan karena misteri di dalamnya terlalu besar& terlalu bahaya untuk disentuh, Sadira menimpali
Mereka menunggu dan menunggu. Detik-detik terasa lambat bergulir di saat hanya kegelapan yang mengitari mereka.
Dan jenis kegelapan ini berbeda dengan yang biasa mereka lihat di Dataran Cahaya. Gelapnya sangat pekat, seperti terguyur tinta hitam. Apalagi Isla menyuruh agar semua obor dimatikan.
Lalu terdengar suara langkah halus. Putri Isla"
Sadira yang lebih dulu terkesiap mendengar suara asing dari belakangnya. Ia tidak bisa melihat sosok tersebut, tapi Isla telah mendahului menjawabnya dengan suara cerah, Blath! Kau datang. Yang Mulia& "
Laki-laki itu mengangguk sekali. Yang Mulia telah menunggu.
Yang Mulia. Yang benar saja! Sadira memutar kedua matanya, merasa semakin konyol karena mereka benar-benar mendatangi negeri Kegelapan, menutup mata akan bahaya yang menghadang di depan, bersikap pura-pura biasa saja mendapati dirinya
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
disambut oleh pemuda Kegelapan yang setipikal dengan Hassya, namun berwajah lebih bengis, lebih menyeramkan.
Blath menuntun mereka melewati jurang dan lembah. Sadira menahan napas menyaksikan beberapa urla muncul di hutan kelam yang mereka lewati. Rupa urlanya lebih aneh dari yang ada di negerinya, tapi tingkah mereka sama; sama-sama memandangi manusia dengan tatapan meneliti.
Pakai topeng kalian, perintah Blath.
Mereka semua mengikutinya, termasuk ketika Blath memperingatkan bahwa mereka harus selalu berdiri bersama, tidak boleh berpisah satu sama lain, serta harus menyematkan bunga mawar oranye di dada agar menyamarkan bau darah mereka yang berbeda.
Dapatkah kami memercayaimu" Sadira bertanya tegas, menatap Blath di mata.
Blath terenyak sesaat. Tentu& melihat mata gadis ini yang berkilat tanpa takut, ia pun menyadari dengan siapa dirinya berbicara, & Yang Mulia. Apabila Pangeran memercayai saya, Anda pun demikian.
Isla menunggu keputusan Sadira selanjutnya. Bagaimanapun juga sepupunya adalah si putri mahkota, wanita yang kedudukannya tertinggi di Cahaya, kedua setelah Raja. Sebesar keinginannya untuk membaur dalam pesta malam ini, untuk bertemu Toireann, sebesar itu pula kontrol diri yang harus dilakukannya agar tidak melangkahi Sadira.
Sadira pun mengangguk. Bawa kami ke tempat Pesta Topeng berlangsung.
Jantung Sadira berdegup keras seiring kata-kata tersebut terucapkan. Ia terus memperingatkan dirinya bahwa suatu saat
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
rasa penasaran yang terlalu besar ini dapat mengantarnya pada bahaya dan bencana.
Ah, ini& " Sadira tidak siap akan pemandangan indah di depan mata maupun suasana hangat pesta yang menerjangnya.
Pertama kali dirinya menjejakkan kaki di tenda raksasa, Sadira merasa terhipnotis, seperti tengah menghadiri pesta para peri. Daerah yang biasanya dilingkupi kegelapan kini terangbenderang oleh obor dan lampu-lampu kristal yang dililitkan pada tiang-tiang dan ranting pohon. Tirai-tirai sutra yang panjang tampak melambai-lambai tertiup angin malam .
Ia telah salah besar! Dikiranya bangsa Kegelapan adalah duplikat monster yang hidup di tempat gelap dan kotor. Tapi imaji itu sama sekali tidak terbukti. Bahkan saat ini mereka menggunakan gelas-gelas yang terbuat dari emas untuk minum anggur, sama seperti di negerinya.
Semua tamu pesta di sini berpakaian layaknya bangsawan seharusnya. Tidak seperti yang ia sangka, bahwa mereka akan berpenampilan seperti makhluk primitif dengan jelaga mencoreng muka serta rambut-rambut panjang yang kusut tak terurus.
Mereka juga membutuhkan cahaya, sama seperti bangsaku. Dan kenyataan itu menghantam nurani Sadira bagai gelombang laut yang memecah karang.
Bedanya kami bisa, mereka tidak.
Sadira semakin larut dalam pemikirannya, membuat sanctuary sendiri di tengah keramaian. Akibatnya ia tidak sadar Blath telah memberi petunjuk lain dan Isla serta Nenna sudah tidak berjalan di depannya lagi.
Buk! p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Aduh! Sadira hampir terjatuh tatkala seorang laki-laki yang mabuk menyenggol tubuhnya keras.
Berusaha menyeimbangkan posisi berdirinya lagi, ia terkejut melihat beberapa lembar kelopak oranye bertebaran di dekat kakinya.
Celaka! Bau apa ini"! Si orang mabuk tiba-tiba mengangkat kepala. Ekspresinya yang teler berubah jadi waspada. Ia menengok ke kanan-kiri dengan gerakan liar.
Ini bukan darah bangsa kita! Ada lagi suara menyahut. Ada penyusup di dalam pesta!
Sadira menyaksikan semua ini dengan raut ngeri. Orang-orang dapat mencium bau darahnya karena mawar oranye yang berfungsi sebagai tabir pelindung telah hancur akibat bertubrukan dengan si pemabuk.
Dengan gemetar, ia melangkah mundur pelan-pelan. Tidak sampai satu menit ia pasti akan ketahuan. Ia tidak tahu harus bersembunyi di mana.
Sadira tidak ingin mati di sini!
Tidak mungkin ada penyusup. Pasukan pengawal bahkan Hassya dan Kaien ikut berpatroli malam ini, Franconia berkata yakin. Dalam balutan gaun penuh lilitan pita-pita hitam, ia terlihat sangat menawan, membuat mata Sadira tak kuasa untuk tidak melirik walau sedang sangat panik.
Tapi bau darah ini positif milik orang Cahaya! lelaki mabuk itu bersikeras, kini menolehkan kepala ke belakang, tepat ke arah Sadira yang hanya mampu berdiri mematung. Argh hmmph!
Sebuah tangan membungkam mulut Sadira dan menariknya
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
ke belakang. Ia sudah tidak dapat melihat apa-apa selain kibaran tirai yang membentuk gelombang yang melingkupi seluruh tubuhnya.
Ia pikir saat ini dirinya sedang dicekik, dalam proses dibunuh, namun tangan yang tadi menutup mulutnya kini berpindah ke bawah, merangkulnya.
Sebuah suara berbisik pelan namun penuh urgensi di telinganya.
Kuakui, kamu memang punya nyali dengan datang ke sini, Putri.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Merasa kenal dengan suara itu, Sadira langsung merontaronta, berusaha melepaskan diri. Tapi pelukan yang tadinya longgar kini berubah menjadi cengkeraman kuat yang membuatnya sesak napas.
Seseorang melintas di depan mereka tapi terhalang oleh lapisan tirai yang berkibar-kibar. Orang ini berhenti dan mengendus-enduskan hidungnya.
Hassya, aku HEI! Belum sempat Sadira berkata lagi, dengan kasar Hassya mendorong dada Sadira dengan telapak tangannya yang besar.
Sadira nyaris menubruk tiang di belakangnya seandainya selama ini ia tidak digembleng latihan isik yang kuat oleh Jenderal Arth.
Orang yang tadi melintas dan tampak curiga akan sesuatu kembali berjalan pergi. Kini tidak ada siapa-siapa di sekitar mereka.
Kau ! Sadira mengacungkan tinjunya ke arah Hassya dan dengan mudah pemuda ini menangkisnya.
Hassya tersenyum melecehkan, seakan-akan tanpa dirinya saat ini hidup Sadira akan berakhir dalam waktu kurang dari lima menit.
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
Dan ketika Sadira melihat sesuatu di gaunnya rosa arancia baru telah tertempel di situ barulah ia mengerti apa yang tadi dilakukan Hassya.
Hassya tersenyum penuh percaya diri, cenderung sinis sambil melipat tangan di dada. Kali ini kamu keterlaluan kalau tidak berterima kasih padaku.
Sadira tahu nyawanya baru saja diselamatkan. Tapi membayangkan Hassya dan Isla di tepi sungai semalam membuatnya naik pitam kembali. Jadi ia bukan satu-satunya, kan"!
Dengan mimik cemberut, Sadira langsung buang muka. Menyelamatkanku begini& itu pilihanmu, Pangeran, ujarnya keras kepala.
Brak! Hassya menggebrak dinding pilar di sisi wajah Sadira keras sekali hingga gadis ini terkejut. Dasar tidak tahu
Kenapa aku harus berterima kasih pada laki-laki hidung belang, hah"!
Hi& dung belang" Hassya menatapinya pongo. HIDUNG BELANG" Dua kata itu terngiang-ngiang di otaknya.
Apakah ia tidak salah dengar" Franconia dan hampir seluruh gadis di negeri Kegelapan mengatakan ia adalah lelaki paling kaku dan paling tidak mengerti apa yang diinginkan wanita. Tapi Sadira malah mengatakan sebaliknya. Benar-benar pendapat yang aneh!
Kamu bertemu Isla di tepi sungai malam itu dan kini padaku& Sadira bungkam. Ia tidak sanggup meneruskan. Rasanya dari detik ke detik ia malah semakin mempermalukan dirinya.
Isla" Siapa pula Isla" Hassya tampak tidak terlalu peduli
p u s t a k a i n d o . b l o g s p o t . c o m
apa penyebab kemarahan Sadira. Diraihnya pergelangan tangan gadis itu, lalu diciumnya ujung jari telunjuknya. Aku sudah memutuskan, Putri, bisiknya.
Memutuskan apa" Kita harus jadi lebih dari sekadar teman, Hassya dengan enteng menyarankan.
Kita bahkan bukan teman. Sadira mencibir, hampir saja tertawa keras mendengar ide konyol itu.
Ayolah, Sadira. Hassya si Pangeran Kegelapan yang (seharusnya) menakutkan, kini malah tengah merayunya dengan sangat memaksa. Untuk apa kita mengikuti sumpah leluhur atau kata-kata orang sekitar yang tujuannya tidak jelas" Hanya untuk perang sematakah" Tak ada gunanya.
Tapi ramalan itu" Exitium
Hidup adalah milik kita sebagai penentunya. Bukan ramalan konyol! Hassya memotong keras, terkesan membentak. Perang tidak akan menyelesaikan masalah. Ia teringat perkataan kakaknya dan kini tergerak untuk melakukan yang sama.
Layar Terkembang 1 Joko Sableng 30 Pengadilan Neraka Penculikan Kolektor Serakah 2
^