Pencarian

Istana Kebahagiaan 1

Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan Bagian 1


Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Episode 119 Ebook by : Tiraikasih-Kang Zusi
Scan kitab by : Huybee
Pendekar 212: kontribusi halaman utk yg kabur
ISTANA KEBAHAGIAAN 1
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
BASTIAN TITO HANTU PENJUNJUNG ROH MENYERINGAI LALU
KELUARKAN SUARA TAWA MELENGKING. "AKU
TAK TAHU SIAPA KAU ADANYA. APA JABATANMU
DI ISTANA KEBAHAGIAAN INI! DENGAR BAIK-BAIK.
AKU DAN KAWAN-KAWANKU DATANG KE TEMPAT
INI BUKAN UNTUK MELIHAT SAJIAN BIADAB INI!
DAN KAU MAHLUK TIKUS KERDIL TIDAK LAYAK
BICARA DENGANKU! SIAPA SUDI BERLUTUT DI HA-
DAPANMU! MANA PENGUASA ISTANA KEBAHAGIA-
AN. AKU HANYA MAU BICARA DENGAN HANTU
MUKA-DUA! PANGGIL DIA KESINI. MENGAPA MASIH
BELUM MUNCUL! APA BELUM SELESAI BERSO-
LEK"!"
SUASANA MENJADI TAMBAH GEMPAR BEGITU
SEMUA ORANG MENDENGAR UCAPAN HANTU PEN-
JUNJUNG ROH YANG KERAS LANTANG DAN BE-
RANI KURANG AJAR ITU. DI TENGAH KEGEMPARAN
ITU TIBA-TIBA HANTU SELAKSA ANGIN MEMANJAT
NAIK KE ATAS KURSI PUTIH. DENGAN SUARA LAN-
, TANG DIA BERKATA. "KERABATKU HANTU PEN-
JUNJUNG ROH, JIKA KAU TIDAK SUDI BERLUTUT
BIAR AKU YANG MEWAKILKAN!" LALU ENAK SAJA
NENEK INI MEMUTAR TUBUHNYA, PANTATNYA Dl-
SONGGENGKAN KE ARAH MIMBAR DAN BUTT
PREETT! HANTU SELAKSA ANGIN PANCARKAN
KENTUTNYA. ISTANA KEBAHAGIAAN 2
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
MAHLUK yang tubuhnya dikobari api itu berlari ke
arah timur. Gerakannya tidak secepat seperti biasanya.
Sesekali dia berhenti sambil memegangi dadanya yang
remuk. Keadaannya luar biasa menggidikkan.
Tubuhnya sebelah kanan hanya berupa satu lobang
besar hingga isi dada dan isi perutnya terlihat dengan jelas. Bahkan usus
besarnya nyaris memberojol keluar kalau tidak terkait pada satu dari dua tulang
iganya yang patah. Pada kening sebelah kiri ada satu lobang besar. Lelehan darah
hitam mengering menutupi
sebagian wajahnya yang angker.
Lalu kaki kanannya yang sebelumnya dikobari api kini kelihatan bengkok hitam
kebiruan. Mahluk ini adalah yang pernah menjadi Utusan atau Wakil Para Dewa di
Negeri Latanahsilam dan dikenal dengan sebutan
Lamanyala. Sebagaimana diceritakan dalam Episode sebe-
lumnya ("Batu Pembalik Waktu") mahluk ini bertempur habis-habisan menghadapi
musuh bebuyutannya
yang pernah dimakan kutukannya yakni Hantu Langit
Terjungkir alias Lasedayu. Kemudian ketika Hantu
Selaksa Angin alias Luhpingitan muncul di tempat itu dia kena pula di hajar
tendangan si nenek pada bagian dada hingga terpental dan menggeletak di tanah
dalam keadaan hampir sekarat! Masih untung bagi Lamanyala, dalam keadaan babak
belur begitu rupa dia
mampu melarikan diri. Namun dia tidak mengetahui
sama sekali kalau dibelakangnya ada seseorang
mengikutinya secara diam-diam.
Orang yang menguntit Lamanyala bukan lain ada-
lah Hantu Tangan Empat. Sebelumnya tokoh utama
rimba persilatan Negeri Latanahsilam itu telah mem-
ISTANA KEBAHAGIAAN 3
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
berikan perintah pada Lamanyala untuk mengikuti
cucunya sendiri yakni Peri Angsa Putih. Hantu Tangan Empat menaruh curiga bahwa
Peri Angsa Putih telah
memiliki Batu Pembalik Waktu yang pernah dicarinya
sampai ke Tanah Jawa atas perintah Hantu Muka Dua.
Ternyata Lamanyala tidak mampu mendapatkan batu
sakti itu. "Aneh," pikir Hantu Tangan Empat sambil terus mengikuti. "Kalau dia lari,
seharusnya dia kembali ke tempat kediamanku. Memberi tahu bahwa dia
gagal. Tapi mengapa Lamanyala malah lari ke ju-
rusan lain" Aku harus menguntit terus. Aku harus
tahu menuju kemana mahluk satu ini! Sebenarnya
aku sudah lama bercuriga. Jangan-jangan dia se-
ngaja memperhambakan diri padaku untuk satu
maksud jahat!"
Ketika sang surya condong ke barat dan di depan-
nya kelihatan gugusan batu-batu warna kelabu, Hantu
Tangan Empat mulai menyadari kemana tujuan mahluk
yang diikutinya. Dia kenal betul kawasan itu karena pernah mendatanginya
sebelumnya. "Di depan kawasan berbatu-batu sana ada sebuah
bukit. Di bukit itu terletak Istana Kebahagiaan, sarang Hantu Muka Dua. Agaknya
kesanalah tujuan Lama
nyala! Aneh, mengapa mahluk ini menuju Istana Ke
bahagiaan" Apa hubungannya dengan Hantu Muka
Dua" Ah! Bukan mustahil...."
Di depan sana Lamanyala menyelinap di antara
batu-batu besar warna kelabu. Tak lama kemudian
kelihatan atap satu bangunan besar berwarna putih,
menjulang di sebuah puncak bukit. Itulah Istana Ke
bahagiaan. "Tidak salah! Lamanyala memang menuju Istana
Kebahagiaan! Dia punya hubungan dengan penguasa
istana!" Baru saja Hantu Tangan Empat berucap tiba-tiba
di arah barat terdengar satu suitan keras. Dari timur satu suitan lain
berkumandang menyahuti suitan
ISTANA KEBAHAGIAAN 4
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
dari barat. Tak lama kemudian hampir selusin orang
berjubah hitam berkelebat dari barat dan timur ka-
wasan batu lalu dengan cepat menyongsong ke arah
mahluk api Lamanyala. Lamanyala segera hentikan
larinya. "Mahluk Api Lamanyala!" berseru orang paling depan. Agaknya dia yang menjadi
pimpinan dari rombongan orang berjubah hitam itu. "Raja Diraja telah mengetahui
kedatanganmu! Kami disuruh menjemput! Lekas kau menyelinap ke balik batu besar
di sebelah kanan! Apa kau tidak tahu kalau dirimu ada
yang menguntit"!"
Lamanyala terkesiap kaget. Dia menoleh ke bela-
kang. Tapi tidak melihat seseorangpun. Dalam heran-
nya dia ikuti juga ucapan orang berjubah hitam tadi.
Dengan cepat dia menyelinap ke balik batu besar
kelabu di samping kanannya. Di sebelah depan sana
orang berjubah hitam yang jadi pimpinan memberi
Isyarat pada teman-temannya. Dua belas orang me-
lompat ke satu batu datar lalu sama-sama meng-
hantamkan tangan ke arah batu besar dibalik mana
Hantu Tangan Empat tadi bersembunyi.
"Wuutttt!"
Dua belas sinar hitam berkiblat menghantam batu.
"Byaarrr!"
Batu besar hancur berkeping-keping. Debu dan
pecahan batu menjulang ke udara menutupi pe-
mandangan. Begitu debu dan pecahan batu surut
jatuh ke tanah dua belas orang berjubah pelototkan
mata. "Kurang ajar! Si penguntit berhasil melarikan diri!"
Lamanyala keluar dari balik tempat dia berlindung,
memandang ke arah mana tadi dua belas pukulan
mengandung kekuatan dahsyat menghancur leburkan
batu besar. Seperti orang-orang berjubah, diapun tidak melihat siapa-siapa di
seberang sana. "Kalian tadi melihat orang menguntit! Apa kalian mengenali siapa dia!"bertanya
Lamanyala. ISTANA KEBAHAGIAAN 5
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Rambutnya putih, pakaiannya kecoklatan! Ter-
lalu jauh untuk dikenali!"
"Rambut putih, pakaian coklat," Lamanyala meng-ulang dalam hati.
"Kau sendiri apakah bisa menduga siapa pe-
nguntitmu"!" Pimpinan orang-orang berjubah hitam bertanya.
"Hantu Tangan Empat, pasti dia..." kata Lamanyala dalam hati. Tapi pada yang
bertanya dia berikan ja-waban lain. Mahluk ini gelengkan kepala dan berkata.
"Sulit kuduga. Di negeri ini banyak sekali orang berambut putih dan berpakaian
warna coklat...."
Orang-orang berjubah hitam memandang ke arah
tadi mereka melihat sosok berambut putih berpakaian coklat. Yang jadi pimpinan
berkata. "Kalau begitu sekarang ikuti kami! Kami akan
antarkan kau menghadap Raja Di Raja Penguasa Istana
Kebahagiaan!"
Dua belas orang berjubah hitam balikkan tubuh
mereka. Enam di sebelah depan, enam di bagian
belakang. Lamanyala diapit di tengah-tengah. Saat itulah tiba-tiba dari balik
sebuah batu besar melesai selarik sinar putih. Di lain kejap terdengar jeritan
dahsyat. Dua orang berjubah hitam yang berada di
barisan belakang mencelat ke udara. Ketika jatuh di
tanah sosok keduanya tak berkutik lagi. Menemui ajal dengan pakaian hangus dan
tubuh melepuh! Di balik batu besar Hantu Tangan Empat teriak
mengekeh. "Lamanyala! Siapapun majikan atau pim pinanmu, kau pasti akan mendapat
sambutan istimewa
darinya! Ha... ha... ha!"
HANTU Muka Dua, yang dijuluki Hantu Segala Keji
Segala Tipu Segala Nafsu tegak bertolak pinggang.
Kepalanya yang memiliki dua muka saat itu telah
berubah menjadi muka-muka raksasa pertanda dia
sedang marah besar.
"Wahai Junjungan, Raja Diraja semua Hantu di
ISTANA KEBAHAGIAAN 6
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Negeri Latanahsilam ini. Mohon maafmu. Aku meng-
aku salah karena gagal menjalankan tugas...."
"Kau tidak usah bicara banyak! Dari keadaan
dirimu saja aku sudah tahu kalau kau tidak becus
menjalankan tugas rahasia! Kau telah memperhamba-
kan diri pada Hantu Tangan Empat. Tapi kau tidak
mampu mendapatkan rahasia ilmu bagaimana caranya
menembus waktu, masuk ke negeri seribu dua ratus
tahun mendatang!"
"Maafkan aku Hantu Muka Dua. Puluhan hari aku
tak tidur-tidur mengintai kelengahan Hantu Tangan
Empat. Tapi setiap aku berusaha hendak melumpuh-
kannya dia seperti sudah tahu dan berjaga-jaga...."
"Kau juga tidak berhasil mencuri ilmu berubah
ujud membentuk empat tangan!" Bentak Hantu Muka Dua.
"Aku mengaku salah dan siap menerima hukum-
an!" "Bagus! Kau masih tahu diri! Dua anak buahku
menemui ajal ketika hendak membawamu kemari!
Apakah kau bisa menebus nyawa mereka"!" Sepasang mata raksasa Hantu Muka Dua
sebelah depan memandang berapi-api pada Lamanyala. Mahluk api itu
kembali mengucapkan maaf dan ampun berulang kali.
"Lamanyala mahluk tolol! Kau tahu! Dosamu yang
terbesar adalah berlaku tolol hingga Hantu Tangan
Empat bisa menguntitmu sampai ke sini!"
Lamanyala terkejut. Dia tidak mengira kalau Hantu
Muka Dua sudah tahu siapa orang yang tadi meng-
ikutinya. Hantu Muka Dua rangkapkan tangan di muka dada.
Dia berpaling ke salah satu sudut ruangan besar itu
dimana terletak sebuah guci tanah raksasa berbobot
hampir dua ratus kati. Setelah diam sesaat Hantu Muka Dua ulurkan tangannya
sebelah kanan. Telapak dibuka
dan di arahkan pada guci raksasa. Begitu dia mem-
bentak dan tangan itu diangkat ke atas, guci besar
dan luar biasa beratnya itu perlahan-lahan terangkat ISTANA KEBAHAGIAAN 7
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
ke atas sampai tiga jengkal dari atas lantai.
"Merangkak ke bawah guci!" Hardik Hantu Muka Dua.
Walau ngeri akan hukuman apa yang bakal
menimpanya Lamanyala jatuhkan diri juga ke lantai
ruangan. "Aku mohon ampunmu wahai Hantu Muka Dua.
Izinkan aku kembali ke tempat kediaman Hantu Tangan
Empat. Beri kesempatan sekali lagi. Aku berjanji sebelum bulan purnama muncul
paling tidak salah satu
dari ilmu kesaktiannya itu sudah dapat kurampas!"
"Tidak ada gunanya membual di hadapanku
Lamanyala! Tak ada gunanya kau kembali ke tempat
kediaman Hantu Tangan Empat. Kakek itu sudah tahu
kalau kau adalah musuh dalam selimut. Pengabdi
pengkhianat! Kau menghambakan diri padanya sambil
menyembunyikan maksud culas!"
"Lalu apa yang harus aku lakukan wahai Hantu
Muka Dua?" tanya Lamanyala. Dia melirik dengan perasaan ngeri pada guci raksasa
yang sampai saat
itu masih menggantung di sudut ruangan.
Dua wajah raksasa Hantu Muka Dua depan belakang
menyeringai. Taring-taring yang lancip panjang
mencuat di balik bibirnya. "Aku tahu kau masih belum bosan hidup. Jadi hukumanmu
agak aku peringan
sedikit!" "Sang Junjungan! Jangan...."
"Merangkak ke bawah guci itu!" Bentak Hantu Muka Dua.
"Hantu Muka Dua, aku...."
"Kau membuat aku tidak sabaran!" Hantu Muka Dua melangkah mendekati Lamanyala.
Dengan kaki kirinya dia tendang pantat mahluk api itu. Lamanyala terpental dan jatuh tepat
di bawah guci besar. Hantu Muka Dua gerakkan tangan kanannya. Guci seberat


Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dua ratus kati itu turun ke bawah langsung
menggencet punggung, leher dan kepala Lamanyala.
"Kraakkk!"
ISTANA KEBAHAGIAAN 8
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Ada bagian tubuh Lamanyala yang berdetak rengkah.
Entah rahang entah tulang punggungnya. Mahluk api
ini berusaha meronta. Dua kakinya melejang. Dua
tangannya coba menggapai. Tapi percuma saja. Dia
tidak mampu melepaskan himpitan guci raksasa! Se-
makin dia bersikeras berusaha membebaskan diri,
semakin menggencet berat guci yang menindihnya!
Hantu Muka Dua berkacak pinggang lalu tertawa
bergelak. "Kau akan tetap di situ sampai sepuluh hari sebelum hari lima belas bulan dua
belas! Jika kelak aku berbelas hati, kau akan kubebaskan! Mungkin kau
masih bisa kupergunakan untuk urusan-urusan ter-
tentu!" Habis berkata begitu Hantu Muka Dua bertepuk
tiga kali. Dinding batu sebelah kanan ruangan ber-
geser. Muncul tiga orang gadis cantik berpakaian serba minim. Ke tiga gadis ini
langsung menjura.
"Siapkan Ranjang Bahagia! Hawa dalam tubuhku
terasa panas membara! Aku butuh kesejukan! Aku
ingin bersenang-senang dengan kalian! Lakukan mulai
sekarang!"
Tiga gadis itu kembali menjura lalu goyangkan
dada dan pinggul masing-masing. Pakaian minim yang
membungkus tubuh ke tiganya terlepas tanggal dan
jatuh ke lantai ruangan.
ISTANA KEBAHAGIAAN 9
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
KITA kembali pada Hantu Langit Terjungkir alias
Lasedayu dan Hantu Selaksa Angin alias Luh-
pingitan. Seperti dikisahkan dalam Episode se-
belumnya ("Batu Pembalik Waktu") sepasang suami istri yang saling terpisah
selama puluhan tahun itu
akhirnya bertemu. Keduanya berpeluk bertangisan
penuh gembira tapi juga penuh haru di dalam sebuah
danau kecil. "Peluk tubuhku erat-erat Luhpingitan. Kalau tidak aku akan meluncur terbalik,
kepala masuk ke dalam
air, kaki mencuat di atas danau. Kau akan bingung
memegangi tubuhku! Ha... ha... ha...."
"Lasedayu suamiku, derita sengsaramu akan ber-
akhir hari ini!" kata Luhpingitan sambil memeluk erat Lasedayu dan membelai
rambut putihnya yang basah
kuyup. "Kau tahu, sendok sakti terbuat dari emas itu ada padaku...."
"Astaga! Apa katamu"!" Lasedayu terkejut seolah tak percaya akan pendengarannya.
"Sendok Pemasung Nasib ada padaku...." bisik Luhpingitan.
"Keterangan pemuda asing bernama Wiro Sableng
itu ternyata benar. Dia pernah mengatakan hal Itu
padaku! Mana sendok itu" Perlihatkan padaku."
Luhpingitan menyingkapkan pakaiannya di bagi-
an dada. Diantara beberapa kalung yang melingkar di
lehernya, salah satu diantaranya adalah sebuah sen-
dok terbuat dari emas. Pada bagian ceguk dari sendok melekat sebuah benda
berwarna merah gelap.
"Pusarku! Yang melekat di sendok itu adalah
pusarku yang dulu dicukil oleh Labahala alias Hantu
Muka Dua! Lekas berikan sendok itu padaku. Pusarku
harus kembali ke tempat asalnya...."
ISTANA KEBAHAGIAAN 10
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Luhpingitan cepat tanggalkan kalung sendok
emas dari lehernya. Lasedayu alias Hantu Langit Ter-
jungkir ulurkan tangannya untuk mengambil sendok
sakti. Tangan kakek ini kelihatan gemetar. Pada saat itulah mendadak terjadi
satu hal tak terduga. Sebelum Lasedayu sempat menyentuh sendok emas, di dalam
danau ada suara meluncur deras. Sesaat kemudian
tiba-tiba air danau muncrat ke atas dan satu sosok
kehitaman, licin berkilat melesat ke udara, menyambar Sendok Pemasung Nasib!
"Luhpingitan! Awas!" teriak Lasedayu memberi ingat. Sambil berteriak kakek ini
pukulkan tangan
kirinya. Selarik cahaya kebiruan berkiblat. Tapi dia hanya memukul tempat
kosong. Pelukan Luhpingitan
terlepas dari tubuhnya. Akibatnya Lasedayu terdorong ke depan, menyungsap
tenggelam masuk ke dalam
air, kepala ke bawah kaki ke atas!
Luhpingitan yang tahu kalau bahaya mengancam
yakni ada orang hendak merampas Sendok Pemasung
Nasib dengan cepat hantamkan tangan kirinya, me-
lepas pukulan maut bernama Tombak Kuning Peng-
antar Mayat. Namun satu kekuatan dahsyat mendo-rong tubuhnya hingga dia terjajar
di dalam air. Selagi nenek ini berusaha mengimbangi diri, Sendok Pemasung Nasib
yang ada di tangan kanannya ditarik
lepas oleh sosok hitam licin tadi! Luhpingitan berteriak keras. Kembali dia
memukul. Tapi si penyambar sendok sakti telah menyelinap menyelam dan lenyap di
dalam air danau!
"Celaka! Sendok sakti dirampas orang!" teriak Luhpingitan lalu butt prett! Nenek
ini pancarkan keri tutnya di dalam air hingga gelembung-gelembung
udara mengapung naik dan mengambang di permuka-
an air danau. Luhpingitan menggerung marah. Dia berusaha
mengejar namun terpaksa membatalkan niatnya kare-
na melihat keadaan Lasedayu yang tenggelam kepala
ke bahwa kaki ke atas. Dia harus menolong suaminya
ISTANA KEBAHAGIAAN 11
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
itu lebih dulu.
"Nasib kita buruk! Sendok Pemasung Nasib di-
rampas orang!" menjelaskan Luhpingitan dengan suara tersendat menahan tangis.
"Aku berlaku lengah!
Tolol!" Si nenek pukul-pukul kepalanya sendiri.
"Nasibku rupanya akan tetap sengsara sampai
mati!" kata Lasedayu pula. "Luhpingitan, bawa aku ke tepi danau...."
Sampai di tepi danau, sepasang suami istri itu
sama-sama terdiam merenung nasib. Mereka tidak
tahu berapa lama berada dalam keadaan seperti itu
ketika tiba-tiba ada cairan merah membusai di udara.
Darah! Bersamaan dengan itu dari dalam danau mele-
sat satu benda hitam. Setelah melayang melintir di
udara, benda ini jatuh terbanting di tepi danau, sejarak sepuluh langkah dari
tempat sepasang kakek nenek
berada. "Mahluk yang merampas sendok sakti!" teriak Luhpingitan lalu serta merta
melompat. Lasedayu berkelebat pula mengikuti. Begitu sampai di hadapan
sosok hitam itu kaki kanan si nenek langsung menen-
dang. Sosok hitam terpental sampai tiga tombak. Di
arah jatuhnya sosok hitam itu terdengar satu jeritan.
Luhpingitan dan Lasedayu langsung mendatangi. Me-
reka menemui ada seseorang tertindih di bawah sosok
hitam itu. Orang ini ternyata adalah Si Setan Ngompol.
Terkencing-kencing Setan Ngompol bangkit berdiri.
Muka dan pakaiannya penuh darah berasal dari sosok
hitam yang tergeletak tak berkutik lagi.
"Kaki tangan Hantu Muka Dua! Aku kenal mahluk
hitam ini! Dia kaki tangan Hantu Muka Dua! Dia dikenal dengan panggilan Hantu
Lintah Hitam!" teriak Lasedayu sambil menuju pada sosok hitam yang meng-
geletak tak bernafas lagi. "Hai! Aneh! Aku tadi melihat jelas kau menendang
dadanya! Mengapa kepalanya
yang hancur"!" Si kakek berseru dan berpaling pada Luhpingitan. Si nenek
delikkan matanya.
"Kau benar! Aku memang menendang dadanya.
ISTANA KEBAHAGIAAN 12
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Dadanya amblas remuk. Tapi mengapa kepalanya ikut
rengkah"!" Luhpingitan memandang pada Setan
Ngompol. "Kau yang memukul kepalanya?" Si nenek bertanya.
Si Setan Ngompol gelengkan kepala. Dia meman-
dang ke arah danau dengan mimik cemas. "Naga
Kuning.... Bocah itu! Juga Betina Bercula! Ke duanya belum keluar dari dalam
air. Aku khawatir...."
"Eh, apa sebenarnya yang terjadi?" tanya Hantu Langit Terjungkir.
Si Setan Ngompol lalu menerangkan. "Pada saat
kau dan Luhpingitan berteriak, kami bertiga sampai
di tempat ini. Kami tengah kebingungan. Wiro sahabat kami dilarikan oleh Peri
Angsa Putih. Kami tak tahu mau mengejar kemana. Waktu sampai di sini Naga
Kuning dan Betina Bercula berada di sebelah depan.
Rupanya mereka melihat jelas apa yang terjadi. Ke-
duanya lalu melesat masuk ke dalam danau, mengejar
mahluk hitam yang merampas sendok emas itu...."
DI DALAM danau, Naga Kuning yang memang
memiliki kepandaian luar biasa dalam hai berenang,
bergerak cepat mengejar Hantu Lintah Hitam yang
merampas Sendok Pemasung Nasib. Naga Kuning
melihat jelas Hantu Lintah Hitam memegang sendok
emas sakti di tangan kanannya. Bocah ini sampai
beberapa kali berusaha merampas kembali benda itu.
Namun gerakan Hantu Lintah Hitam selain gesit sekaligus licin. Padahal Naga
Kuning juga telah menge-
luarkan ilmu melicinkan tubuh yang disebut Ilmu IKan
Paus Putih. Tetap saja anak ini tidak mampu mengambil Sendok Pemasung Nasib itu.
Setelah berenang meliuk-liuk aneh beberapa kali,
Hantu Lintah Hitam melesat ke arah kiri berusaha
melarikan diri. Sebelum dia berhasil mencapai tepian danau sebelah tenggara,
Naga Kuning cepat mengejar
dan sempat mencekal salah satu kakinya. Tak terduga
ISTANA KEBAHAGIAAN 13
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
mahlukyang sosoknya licin ini menarik kakinya sambil berbalik dan lancarkan
tendangan dengan kakinya
yang lain. Membuat gerakan menendang di dalam air bukan
satu hal yang mudah. Bukan saja karena dua kaki tidak menjejak tanah membentuk
kuda-kuda yang kokoh,
tapi selain itu daya gerak kaki tertahan oleh kekuatan tabir air. Adalah luar
biasa kalau mahluk berbadan hitam itu mampu menendang sedahsyat seseorang
berada di alam terbuka.
Naga Kuning merasa seolah dihantam batu besar
ketika tendangan lawan mendarat di dadanya. Tubuh-
nya mencelat tiga tombak. Darah menyembur dari
mulutnya. Selagi dia mengapung menahan sakit dan
megap-megap Hantu Lintah Hitam cepat pergunakan
kesempatan untuk melarikan diri kembali. Namun lagi-
lagi maksudnya terhalang karena di saat bersamaan
Betina Bercula alias Si Binal Bercula sampai di tempat Itu, langsung
menyerangnya. Betina Bercula memang
berhasil mendaratkan dua pukulan telak ke tubuh
Hantu Lintah Hitam. Akan tetapi mahluk yang tubuhnya berlapis kulit hitam licin
ini di dalam air memiliki kekebalan tahan pukulan. Betina Bercula seperti me
mukul bantalan kasur. Bukan lawannya yang cidera
tapi malah dia yang terpental terhenyak di dalam air.
Selain itu dia terpaksa harus menyembulkan kepala
di permukaan air untuk menarik nafas.
Ketika Betina Bercula menyelam kembali, samar-
samar dia melihat Hantu Lintah Hitam memasukkan
sesuatu ke dalam mulutnya. Dia tidak sempat melihat
benda apa itu adanya karena di saat bersamaan Naga
Kuning berkelebat di dalam air menghalangi peman-
dangannya. Walau cidera akibat tendangan lawan na-
mun Naga Kuning cepat memulihkan keadaan dirinya.
Di dalam air bocah aneh ini memang memiliki ke-
mampuan lebih hebat dibanding di daratan. (Mengenai
kemampuan Naga Kuning di dalam air harap baca
serial Wiro Sableng dalam rangkaian episode berjudul ISTANA KEBAHAGIAAN 14
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Liang Lahat Gajah Mungkur")
Naga Kuning gerakkan dua kakinya. Dua tangan
disibakkan ke samping. Tubuhnya langsung melesat
ke arah Hantu Lintah Hitam. Anak ini rupanya sudah
tahu kalau tubuh lawan yang licin itu memiliki keke-
balan tertentu. Maka kali ini dia tidak menyerang
dengan pukulan-pukulan melainkan mencekal leher
Hantu Lintah Hitam dengan lengannya. Kalau sempat
lengan itu digerakkan ke belakang, tak dapat tidak
tulang leher lawan akan berderak remuk.
Mahluk bernama Hantu Lintah Hitam itu tidak
bodoh. Sesuai dengan namanya, Hantu Lintah Hitam
memiliki kelicinan tubuh luar biasa. Dengan membuat
gerakan jungkir balik dalam air sambil dua sikutnya
dihantamkan ke belakang untuk lolos dari cekalan
maut Naga Kuning. Begitu lolos mahluk ini kembali
berusaha melarikan diri. Namun sekali ini Naga Kuning tidak mau memberi
kesempatan. Dari atas tubuhnya
melesat ke bawah. Tangan kanannya menghantamkan
pukulan sakti bernama Naga Murka Menjebol Bumi!
Praakk! Batok kepala Hantu Lintah Hitam rengkah. Cairan
otak dan darah langsung menyembur. Naga Kuning
cepat menarik lepas Sendok Pemasung Nasib yang
ada di tangan kanan Hantu Lintah Hitam lalu me-
nendang mahluk ini hingga terlempar ke atas, melesat keluar dari dalam danau
dengan darah bertebaran ke
mana-mana! "Kasihan anak itu. juga Betina Bercula! Kita harus menolong mereka! Jangan-
jangan Hantu Lintah Hitam
telah membunuh ke duanya!" Berkata Hantu Langit Terjungkir.
"Suamiku, yang lebih penting dimana kini beradanya Sendok Pemasung Nasib! Biar
aku menggeledah
mayat Hantu Lintah Hitam!" kata Luhpingitan pula.
Dari arah danau terdengar suara keras riakan air.
ISTANA KEBAHAGIAAN 15
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Lalu menyembul kepala Naga Kuning dan Betina Ber-
cula. Melihat kemunculan ke dua orang ini Hantu Langit Terjungkir, Hantu Selaksa
Angin dan Setan Ngompol
menjadi lega. Sambil naik ke darat Naga Kuning acungkan ta-
ngan kanannya dan berseru.


Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kek, benda ini pasti sangat berharga bagimu!"
Yang diacungkan Naga Kuning bukan lain adalah
sebuah sendok emas. Sendok sakti yang sanggup
mengembalikan semua kesaktian Hantu Langit Ter-
jungkir yang sebelumnya dicungkil oleh Hantu Muka
Dua. "Anak hebat! Wahai! Aku sangat berterima kasih
padamu!" kata Hantu Langit Terjungkir gembira dan cepat-cepat mengambil Sendok
Pemasung Nasibyang
diserahkan Naga Kuning. Ketika si kakek memper
hatikan sendok emas itu tengkuknya menjadi dingin.
Sosoknya yang kaki ke atas kepala ke bawah langsung
membumbung naik ke udara. Ini satu pertanda dia
berada satu kemarahan luar biasa. Jeritan keras keluar dari mulutnya saking tak
kuasa menahan geram.
"Palsu! Sendok ini palsu! Benda di cegukan sen-
dok juga bukan daging pusarku!"
"Celaka! Gimana beradanya sendok yang asli"!"
teriak Luhpingitan. Semua orang lantas ingat pada
Hantu Lintah Hitam. Mereka berpaling ke arah terge-
letaknya mayat orang itu. Astaga! Ternyata mayat
Hantu Lintah Hitam tak ada lagi di tempatnya semula!
Semua mulut keluarkan seruan tertahan!
"Mahluk jahanam itu tak mungkin hidup kembali
lalu melarikan diri!" teriak Hantu Langit Terjungkir.
"Pasti ada yang melarikan mayatnya!" kata Luhpingitan lalu butt prett! Nenek ini
pancarkan kentutnya.
"Kalau cuma mayat apa perlunya dilarikan se-
gala"!" ujar Si Setan Ngompol sambil pegangi bagian bawah perutnya.
"Pasti ada sesuatu.... Pasti ada sesuatu!" kata Naga Kuning.
ISTANA KEBAHAGIAAN 16
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Aku ingat satu hal!" kata Betina Bercula tiba-tiba.
"Waktu aku menyelam ke dalam air, aku sempat melihat mahluk itu memasukkan
sesuatu ke dalam mulut-
nya. Mungkin sekali...."
"Bukan mungkin,! Tapi pasti!" kata Hantu Langit Terjungkir memotong. "Pasti
Sendok sakti itu ditelan-nya"!"
"Jahanam betul! Kemana kita harus mencari-
nya"!" Luhpingitan marah sekali namun begitu memandang Lasedayu hatinya jadi
sedih. Matanya ber-
kaca-kaca. Dia dapat merasakan bagaimana kecewa
dan terpukulnya sang suami menghadapi hilangnya
sendok emas sakti itu.
Naga Kuning sendiri saat itu terduduk di tanah.
Sambil mengusap-usap dadanya yang terasa sakit
bekas tendangan Hantu Lintah Hitam, anak ini me-
mandang berkeliling. " Kalau saja si sableng itu ada di sini, mungkin kejadian
seperti ini tidak akan terjadi.
Dimana Wiro berada sekarang" Jangan-jangan kesela-
matannya juga terancam. Peri Angsa Putih, apa tuju-
anmu melarikan sahabatku itu?" Selagi merenung-renung seperti itu, selintas
pikiran muncul di benak Naga Kuning. Dia bangkit berdiri, memandang pada
Hantu Langit Terjungkir, lalu pada Luhpingitan.
"Naga Kuning, kau agaknya hendak mengatakan
sesuatu!" ujar Luhpingitan.
"Benar, Nek," jawab si bocah. "Aku ingat ucapan kalian. Jika betul Hantu Lintah
Hitam anak buah Hantu Muka Dua, maka menurutku besar kemungkinan yang
melarikan mayatnya adalah Hantu Muka Dua sendiri
atau orang-orang suruhannya. Sebabnya lain tidak
karena Hantu Muka Dua ingin mendapatkan Sendok
Pemasung Nasib yang telah ditelan mahluk itu!"
"Kalau dibelakang semua ini memang Hantu Muka
Dua yang menjadi biang keladi, apa yang kau ucapkan
Itu pasti benar adanya!" kata Luhpingitan pula. Lalu dia berpaling pada
suaminya. "Lasedayu, kakiku sudah gatal untuk segera berangkat ke Istana Keba-
ISTANA KEBAHAGIAAN 17
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
hagiaan. Tanganku sudah geram untuk menghancur-
kan sarang mahluk berjuluk Segala Keji, Segala Tipu, Segala Nafsu itu!"
"Hantu Muka Dua memang sudah saatnya di kirim
ke alam roh! Tapi wahai istriku Luhpingitan, kita perlu mengatur siasat. Kalau
hanya mengikuti hawa amarah
dan nafsu pembalasan salah-salah kita bisa celaka.
Kita sudah sama tahu kalau Hantu Muka Dua telah
menyebar undangan pada semua tokoh rimba per-
silatan Latanahsilam untuk hadir pada satu pertemuan be?ar hari lima belas bulan
dua belas mendatang.
Bagaimana kalau saat pertemuan itu kita cari ke-
sempatan...."
"Suamiku, sekali ini kita berbeda pendapat," jawab Luhpingitan pula. "Aku punya
firasat, undangan itu adalah satu kedok jahat belaka. Hantu Muka Dua pasti
mempunyai satu maksud busuk! Jadi bukankah lebih
baik kita menghancurkannya mulai dari sekarang
saja?" "Kalau begitu keinginanmu, aku menurut saja,"
langsung akhirnya menyetujui maksud istrinya.
Luhpingitan memandang pada Naga Kuning dan
kawan-kawannya. "Bagaimana dengan kalian" Mau ikut bersama kami menuju Istana
Kebahagiaan sekarang
juga?" Naga Kuning dan Betina Bercula tak segera men-
jawab. Setan Ngompol ditanya begitu langsung ter-
kenang. "Tak ada yang mau menjawab" Tak ada yang mau
ikut"! Kalian orang-orang dari negeri seribu dua ratus tahun mendatang selama
ini terkenal keberaniannya.
Ternyata hari ini kalian telah berubah jadi pengecut semua!"
"Nek, kemanapun kau mengajak kami bersedia ikut.
Tapi urusan dengan Istana Kebahagiaan bukan urusan
main-main. Apa lagi keadaan kakek suamimu ini belum
pulih. Bukankah lebih baik semua urusan ini kita
pusatkan pada mencari Sendok Pemasung Nasib itu
ISTANA KEBAHAGIAAN 18
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
lebih dulu"! Selain itu kami tidak tahu Wiro berada dimana." Berkata Naga
Kuning. "Tadi otakmu cerdik pandai sekali! Sekarang me-
ngapa jadi tolol dungu"! Sendok Pemasung Nasib itu
sudah pasti dibawa lari ke Istana Kebahagiaan. Apakah kau mau mencarinya ke
tempat lain?"
Luhpingitan pegang pergelangan kaki Hantu Langit
Terjungkir. Sepasang kakek nenek ini lalu tinggalkan tempat itu.
Naga Kuning, Setan Ngompol Si Betina Bercula
saling berpandangan. Si kakek akhirnya berkata. " Hari lima belas bulan dua
belas hanya tinggal sepuluh hari dari sekarang. Tak ada salahnya kita mengikuti
kakek nenek itu. Kalau mencari Wiro dimana kita akan mencarinya" Mungkin kita
akan menemui kesulitan. Aku
yakin dia akan muncul di Istana Kebahagiaan...."
Ketika kakek itu beranjak, Naga Kuning-dan Betina
Bercula akhirnya mengikuti juga.
ISTANA KEBAHAGIAAN 19
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
EMPAT orang berpakaian hitam itu duduk
mengelilingi perapian. Udara malam memang dingin
sekali. Apalagi mereka berada di satu pedataran tinggi dan sore tadi hujan turun
lebat. "Terus terang aku tidak suka dengan apa yang
kita lakukan sekarang ini. Kita telah menyalahi perintah Sang Junjungan, Raja
Diraja Segala Hantu di Negeri
Latanahsilam ini!" Berucap orang berpakaian hitam yang duduk bersandar ke satu
gundukan batu besar,
agak jauh dari perapian. Namanya Latuding.
"Kerabatku, apa yang perlu kita cemaskan. Tugas telah kita jalankan dengan baik.
Apa yang dicari sudah berada di tangan kita. Mengapa perlu cepat-cepat
kembali ke Istana Kebahagiaan?" Menjawab salah satu dari tiga orang yang duduk
di depan perapian. Dia
bertindak selaku pimpinan dalam rombongan itu dan
bernama Lajohor.
"Justru begitu perintah Sang Junjungan, begitu
yang harus kita lakukan! Tak ada celah sedikitpun
untuk dilanggar!" Orang pertama berkata dengan nada mulai keras.
"Kerabatku Latuding, aku yang jadi pimpinan da-
lam rombongan mencari sendok sakti itu. Semua
anggota rombongan wajib mengikuti apa yang aku
perintah dan inginkan, termasuk kau! Tapi kalau kau
tidak suka kita beristirahat malam ini. Kau boleh segera kembali lebih dulu ke
Istana Kebahagiaan. Kau boleh
mengadu apa perbuatan kami pada Sang Junjungan."
Lajohor tampak mulai kesal melihat sikap dan bicara
Latuding. Dia tahu betul kalau Latuding selama ini
memang punya sifat menjilat. Tak perduli akan ke-
sulitan kawan sendiri, yang penting asal dapat nama
ISTANA KEBAHAGIAAN 20
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
dari Hantu Muka Dua.
Orang ke tiga bernama Lawulus mengetengahi
percakapan yang menjurus perselisihan itu.
"Wahai para kerabatku. Kurasa Sang Junjungan
bisa memahami mengapa kita beristirahat di tempat
ini. Belasan hari kita berkeliaran mencari sendok sakti itu. Bukan cuma
menghabiskan waktu. Tapi juga me-nguras tenaga! Tidak ada salahnya kita berkemah
malam ini di sini. Besok sebelum fajar menyingsing
kita lanjutkan perjalanan. Istana Kebahagiaan hanya
tinggal satu hari perjalanan dari sini. Kita kembali dengan hasil besar. Masakan
Sang Junjungan tidak
gembira?" "Mana ada kegembiraan kalau Sang Junjungan
Raja Diraja menerima kabar kalian berempat sudah
jadi bangkai!"
Sekonyong-konyong satu suara menggema dari
tempat gelap di arah kiri perapian. Lalu menyusul suara tawa mengekeh. Empat
orang yang duduk di depan
perapian tersentak kaget dan serentak melompat.
"Siapa yang barusan bicara"! Mengapa tidak un-
jukkan diri"!" Orang bernama Lajohor membentak.
Dia lalu saling membagi pandang dengan tiga teman-
nya. Kembali menggema suara tawa mengekeh. Lalu
dari kegelapan muncul sesuatu, mengapung di udara,
bergerak ke arah ke empat orang itu. Begitu melihat Ulapa yang muncul
terkejutlah orang-orang dari Istana Kebahagiaan ini.
"Hantu Langit Terjungkir!" Dua di antara mereka berseru. Yang dua lagi segera
bersiap sedia, menggerakkan tangan ke pinggang masing-masing dimana
terselip sebilah parang. Walau dalam kegelapan na-
mun masih bisa terlihat bagaimana wajah ke empat
orang ini jadi berubah begitu mengenali siapa adanya orang yang muncul.
"Suamiku tidak datang sendiri! aku menemaninya!"
Tiba-tiba satu suara lain terdengar. Suara perempuan, ISTANA KEBAHAGIAAN 21
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
disusul tawa cekikikan dan ditutup suara butt prett!
Satu bayangan kuning berkelebat. Di samping Hantu
Langit Terjungkir kini tegak berdiri si nenek tukang kentut Hantu Selaksa Angin.
"Jika kalian mengenali suamiku, pasti juga me-
ngenali diriku! Hik... hik! Jadi kami tidak perlu menerangkan siapa diri kami
atau memberi tahu apa
maksud kemunculan kami! Kami sempat mendengar
pembicaraan kalian. Enak didengarnya, apa kami bo-
leh ikut bercakap-cakap bersama kalian?"
Empat orang berpakaian hitam tak ada yang men-
jawab. Mereka hanya saling lirik lalu kembali meng-
awasi Hantu Langit Terjungkir dan Hantu Selaksa
Angin. "Suamiku," kata Hantu Selaksa Angin alias Luhpingitan. "Mereka rupanya tidak
suka bicara dengan kita. Harap dimaklumi, mereka agaknya orang-orang
berpangkat tinggi! Kita ini apa dibanding mereka"
Hik... hik... hik!"
"Dua kakek nenek berotak miring! Kami adalah
orang-orang Istana Kebahagiaan! Kami tidak suka
melihat kehadiran kalian di sini. Siapapun kalian adanya lekas tinggalkan
tempatini!" Membentak Latuding.
"Hik... hik! Kau dengar suamiku"! Seperti dugaan kita mereka ternyata memang
orang-orang penting!
Orang-orang Istana Kebahagiaan. Tapi sayang kita
dikatakannya kakek nenek otak miring. Katanya lagi
dia tidak suka pada kita. Lalu kita disuruh pergi. Hik..
Hik! Menurutmu apa kita harus mengikuti ucapan
nya"!"
"Kita memang harus mengikuti perintah orang itu.
wahai istriku. Karena mereka orang-orang Istana Kebahagiaan. Kita pergi saja.
Tapi jangan lupa meminta
sesuatu pada mereka...."
"Kalian ini bicara apa" Lekas pergi sebelum kami menjadi marah!" Latuding
kembali menghardik.
"Kami akan pergi, kami segera pergi. Jangan
khawatir wahai kerabatku. Namamu Latuding, benar"
ISTANA KEBAHAGIAAN 22
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Dengar Latuding, kami segera pergi tapi sebelum
angkat kaki dari sini serahkan pada kami Sendok
Pemasung Nasib...." berkata Hantu Langit Terjungkir.
"Jangan bicara tak karuan"! Kau menyebut benda
yang tidak kami ketahui asal usulnya!" Membentak orang berpakaian hitam di
sebelah kiri Hantu Langit
Terjungkir. Dia adalah Lawulus.
"Siang kemarin kalian mencuri sesosok mayat di
tepi sebuah danau. Di dalam perut mayat itu ada
Sendok Pemasung Nasib! Kalian pasti telah meng-
ambil sendok itu dari perut mayat. Atau kalau belum, tak ada salahnya
menyerahkan mayat langsung pada
kami! Biar kami yang mengorek isi perut mayat itu!
Hik... hik... hik!"
"Benar-benar kakek nenek gila! Kawan-kawan,
Iekas singkirkan dua tua bangka ini!" perintah Lajohor.
Dua orang membekal parang yakni Lawulus dan
seorang kawannya bernama Lasendu menghunus
senjatanya. Tanpa banyak bicara lagi mereka segera
menyerang Hantu Selaksa Angin dan Hantu Langit
Terjungkir. Begitu yang dua ini menyerbu, dua lainnya yakni Latuding dan Lajohor
segera membuat siasat.


Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

keduanya secepat kilat berkelebat, lari dan sengaja
berpencar. Dua kaki Hantu Langit Terjungkir bergerak.
Dua tangan Hantu Selaksa Angin tak tinggal diam.
"Bukkk!"
"Bukkk!"
Lawulus dan Lasendu yang menyerang dengan
parang menjerit keras, terpental lalu terbanting ke
tanah tak berkutik lagi. Yang satu tewas dengan dada remuk akibat dimakan
jotosan Luhpingitan sedang
kawannya menggeletak dengan leher hampir tanggal
dijepit dua kaki Hantu Langit Terjungkir.
Dua orang yang melarikan diri dan sengaja ber-
pencar tersentak kaget hentikan lari masing-masing
ketika tiga orang mendadak muncul menghadang dari
kegelapan. Ketiga orang ini bukan lain adalah Naga
ISTANA KEBAHAGIAAN 23
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Kuning, Betina Bercula dan Setan Ngompol.
"Kalian tidak bisa meninggalkan tempat ini se-
belum kawanku yang cantik ini menggeledah!" Naga Kuning berkata sambil
rangkapkan tangan di depan
dada. Bibirnya tersenyum dan dua matanya dikedip-
kedipkan. Semula dua orang berpakaian serba hitam yaitu
Latuding dan Lajohor hendak membentak marah kare-
na merasa direndahkan oleh sikap serta ucapan si
bocah Naga Kuning. Tapi begitu melihat siapa yang
hendak menggeledah, keduanya jadi senyum-senyum.
Di Istana Kebahagiaan memang banyak gadis dan
perempuan cantik. Namun semua hanya boleh mela-
yani Hantu Muka Dua dan orang-orang tertentu saja.
Kelompok pembantu seperti Lajohor dan teman-te-
mannya jarang sekali mendapat kesenangan. Tidak
heran karena saat itu darah keduanya jadi terangsang melihat si cantik genit di
depan mereka. Rupanya ke dua orang ini tidak tahu siapa adanya
Betina Bercula. Selain itu kegelapan malam membuat
mereka tidak bisa melihat jelas dan tidak mengetahui kalau orang berdandan menor
dan berpakaian perempuan ini sebenarnya adalah seorang laki-laki!
"Ada gadis cantik hendak menggeledah, siapa
berani menolak!" kata Latuding sambil senyum-senyum lalu kedipkan matanya pada
Lajohor. "Kalian orang-orang gagah dari Istana Kebahagia an. Aku bukan hanya akan
menggeledah kalian berdua.
Tapi setelah menggeledah kalian, kalian berdua juga
boleh ganti menggeledah diriku. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki!
Hik... hik... hik!"
Mendengar ucapan Si Binal Bercula itu Latuding
dan Lajohor jadi semakin bernafsu.
"Malam sudah larut. Kita jangan sampai mem-
buang waktu!" ujar Betina Bercula sambil tersenyum genit dan mematik-matik
rambutnya yang keriting
sebahu. Sekali tangannya kiri kanan bergerak, dua
orang itu ditariknya ke tempat gelap di balik serum-ISTANA KEBAHAGIAAN 24
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
punan semak belukar. Tak lama kemudian dari tempat
gelap itu terdengar jeritan-jeritan kesakitan.
Lajohor dan Latuding menghambur lari dari balik
semak belukar tanpa celana lagi. Ada darah meleleh
di paha mereka. Keduanya berjingkrak-jingkrak sambil pegangi bagian bawah perut
mereka yang bengkak
merah, lecet luka dan sakit sekali setengah mati! Walau mereka sudah lenyap
namun di kejauhan suara jeritan
mereka masih terdengar.
Betina Bercula melangkah mendekati Naga Ku-
ning dan sementara sambil senyum-senyum dan
gosok-gosok telapak tangannya.
"Aku sudah menggeledah! Tapi Sendok Pema-
tung Nasib itu tak ada pada mereka!" Betina Bercula memberi tahu.
"Lalu apa saja yang kau temukan?" tanya Naga Kuning.
"Apa saja yang kau lakukan?" menyambung Setan Ngompol.
"Yang kutemukan hanya dua pisang batu buruk
rupa! Yang kulakukan cuma meremas. Masih untung
tak kukupas kulitnya! Hik... hik... hik!" Betina Bercula tertawa cekikikan.
Ketiga orang-orang itu lalu menemui Lasedayu dan Luhpingitan. Mereka semua
merasa heran. Keempat orang dari Istana Kebahagiaan itu,
dari pembicaraan mereka yang sempat didengar, su-
dah dapat dipastikan sebagai orang-orang Hantu Muka
Dua yang disebar untuk mencari Sendok Pemasung
Nasib. Tapi anehnya sendok emas sakti itu tidak
ditemukan. Kalau masih berada di dalam perut Hantu
Lintah Hitam, lalu dimana mayat mahluk itu mereka
sembunyikan"
"Seharusnya kau menanyai dulu pada dua orang
itu, dimana mayat Hantu Lintah Hitam berada. Bukan
langsung main remas saja! Dasar kebiasaan!" kata Naga Kuning, "sekarang dua-
duanya sudah kabur!"
Betina Bercula cuma tersipu-sipu.
"Kita tak perlu bertengkar. Istana Kebahagiaan ISTANA KEBAHAGIAAN 25
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
hanya tinggal satu hari perjalanan dari sini. Kalau kita meneruskan perjalanan
malam ini juga, paling lambat
menjelang sore besok kita sudah sampai di sana,"
berucap Lasedayu.
Tak lama setelah rombongan dua kakek nenek
meninggalkan tempat itu, diatas satu pohon besar
berdaun lebat dan sangat gelap, seseorang yang sejak tadi mendekam di salah satu
cabang pohon kini baru
bisa merasa lega. Dia menarik satu sosok yang sudah
jadi mayat dan sejak tadi digeletakannya melintang di cabang pohon di atasnya.
Mayat ini bukan lain adalah mayat Hantu Lintah Hitam. Inilah satu akal yang
telah diatur oleh orang-orang Istana Kebahagiaan.
Setelah menunggu beberapa lamanya, bila dirasa-
kannya aman, orang ini segera turun dari atas pohon.
Mayat Hantu Lintah Hitam dipanggulnya di bahu kiri.
Lalu dia lari ke arah timur, menjauhi jalan yang ditempuh rombongan Hantu Langit
Terjungkir. ISTANA KEBAHAGIAAN 26
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
HANTU MUKA DUA memandang seputar ruangan
besar berbentuk segi enam. Masing-masing dinding
ruangan dicat dengan warna berlainan sementara atap
ruangan yang menyerupai kubah diberi cat berwarna
merah muda. Satu-satunya pintu masuk ke ruangan
segi enam ini adalah sebuah pintu berbentuk gapura
yang terletak di dinding yang berwarna merah. Empat
buah hiasan berupa singa berkepala dua terbuat dari perunggu tergantung di
langit-langit ruang segi enam yang terletak di lantai ke dua bangunan Istana
Kebahagiaan itu. Hantu Muka Dua menamakan
ruangan segi enam ini Ruang Seribu Kehormatan.
Disinilah direncanakan semua tokoh undangan
pertemuan besar pada hari lima belas bulan dua belas mendatang akan
dipersilahkan duduk.
Wajah Hantu Muka Dua depan belakang tampak
berseri-seri. Saat itu di sebelah kirinya berdiri Hantu Sejuta Tanya Sejuta
Jawab. Sementara di sisi kanan
tegak gadis cantik bernama Luhkinki. Gadis ini adalah salah satu gadis
kesayangan Hantu Muka Dua. Boleh
dikatakan kemanapun Sang Raja Diraja itu berada
Luhkinki selalu mendampingi sambil mengipasinya
dengan sebuah kipas terbuat dari daun lebar yang
selalu dibawanya kemana-mana.
"Kerabatku Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab, hari lima belas bulan dua belas
masih tujuh hari dimuka.
Aku gembira, kau berhasil melakukan persiapan begini baik...."
Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab tersenyum lebar.
"Paling lambat dua hari lagi semuanya rampung
secara keseluruhan...."
"Secara keseluruhan apakah juga termasuk per-
alatan rahasia itu?" tanya Hantu Muka Dua.
"Termasuk peralatan rahasia itu. Semua bahan
ISTANA KEBAHAGIAAN 27
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
sudah diolah. Dua hari lagi aku akan menemui Sang
Junjungan untuk memberikan laporan terakhir...."
"Terus terang ada beberapa hal yang masih meng-
ganjal hati dan jalan pikiranku!" kata Hantu Muka Dua pula.
"Wahai, harap Sang Junjungan sudi memberi tahu
padaku. Aku siap membantu dan menjalankan apapun
yang Sang Junjungan perintahkan."
"Mengenai Batu Pembalik Waktu. Sampai saat ini
tidak diketahui dimana beradanya. Terakhir sekali seorang mata-mata Istana
memberi tahu bahwa telah
terjadi satu peristiwa aneh di satu pedataran rumput.
Dua nenek sakti yakni Hantu Penjunjung Roh dan
Hantu Lembah Laekatakhijau diketahui muncul di tem-
pat itu. Lalu di situ ditemukan bangkai seekor katak besar. Aku menaruh duga,
jangan-jangan salah seorang dari dua nenek itu mengetahui perihal Batu
Pembalik Waktu. Bahkan wahai! Bukan tidak mungkin
salah satu dari mereka sudah memilikinya. Barangkali si Hantu Lembah
Laekatakhijau itu...."
"Sang Junjungan, aku akan melakukan penyelidikan.
Mudah-mudahan sebelum hari besar pertemuan aku
sudah dapat memberikan laporan padamu...."
"Hal lain yang menempel dalam benakku, perihal
Sendok Pemasung Nasib. Hantu Berpipa Emas sudah
kuperintahkan untuk menyelidik. Kabarnya sendok
emas sakti itu berada di tangan Hantu Selaksa Angin.
Tapi sampai saat ini Hantu Berpipa Emas masih belum
kelihatan mata hidungnya!"
"Serahkan padaku wahai Sang Junjungan. Aku
akan menyelidiki perihal yang satu ini..." kata Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab
pula. "Jika Sang Junjungan memberi izin, siang nanti aku akan segera berangkat.
Sekalian aku akan menyelidiki perihal sahabatku La-
wungu. Dia aku tinggalkan di satu tempat dalam ke-
adaan sakit. Mudah-mudahan tidak terjadi suatu apa
yang buruk atas dirinya."
Hantu Muka Dua anggukkan kepala lalu berkata.
ISTANA KEBAHAGIAAN 28
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Aku sudah memerintahkan Lajohor untuk menyelidiki raibnya Hantu Berpipa Emas,
sekaligus mencari Sendok Pemasung Nasib itu. Sebelumnya aku juga telah
memerintahkan Hantu Lintah Hitam untuk melakukan
hal yang sama. Aku berharap sebelum hari lima belas
bulan dua belas semua ganjalan itu bisa disingkirkan.
Kita harus mendapatkan Batu Pembalik Waktu dan
Sendok Pemasung Nasib!"
"Percayakan padaku wahai Sang Junjungan. Aku
berpikir, ada baiknya aku berangkat sekarang saja.
tidak perlu menunggu sampai siang nanti...."
Saat itu tiba-tiba terdengar suara genta yang entah
dari mana asalnya. Semua orang yang ada di mangan
itu sama memalingkan kepala ke arah pintu di dinding merah dari mana terdengar
langkah-langkah
mendatangi. Tak lama kemudian muncullah seseorang memang-
gul sosok yang mengenakan pakaian hitam lekat licin
seolah menempel ke tubuhnya. Masih dengan
memanggul sosok hitam licin itu, orang yang datang
menjura memberi hormat pada Hantu Muka Dua yang
saat itu tegak tak bergerak. Hanya sepasang matanya
membeliak besar dan dua wajahnya yang tadi berupa
wajah lelaki gagah separuh baya, kini membayangkan
berubah menjadi dua wajah tua seorang kakek pucat
pasi, pertanda Sang Junjungan berada dalam kaget
besar. "Lasedana!" seru Hantu Muka Dua menyebut
nama lelaki yang memanggul sosok licin hitam. "Kau adalah salah seorang anggota
rombongan yang kuperintahkan mencari Hantu Berpipa Emas dan menyelidik
Sendok Pemasung Nasib. Yang kau panggul itu adalah
Hantu Lintah Hitam. Mana Lajohor, pimpinan rom-
bongan. Mana Latuding dan dua kawanmu lainnya"!
Apa yang terjadi dengan Hantu Lintah Hitam"!"
"Junjungan, izinkan saya meletakkan tubuh yang
saya panggul ini di lantai ruangan," berucap Lasedana.
"Sudah dua hari dua malam tubuh Hantu Lintah Hitam ISTANA KEBAHAGIAAN 29
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
tidak lepas dari panggulan saya...."
"Letakkan dia di lantai. Aku mau tahu apa yang
terjadi! Lekas kau memberi keterangan!" kata Hantu'
Muka Dua pula. Hati-hati sekali Lasedana membaringkan sosok
Hantu Lintah Hitam di lantai ruangan segi enam. Dia
sengaja membaringkan mayat itu menelentang. Sepa-
sang mata Hantu Muka Dua membeliak besar. Dua
wajahnya yang tadi berupa wajah dua kakek pucat kini langsung berubah menjadi
dua wajah raksasa menye-ramkan pertanda Sang Junjungan ini telah dilanda
amarah besar. Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab
kelihatan tampak tenang walau dua matanya
mengerenyit menandakan rasa ngeri. Luhkinki yang
sejak tadi mengipasi Hantu Muka Dua, terus saja mengipas walau kini kepalanya
dipalingkan ke jurusan lain karena takut bergidiknya melihat sosok yang
tergeletak kaku di lantai itu.
Di bacaan dada, mayat Hantu Lintah Hitam kelihat-
an satu cekungan dalam hampir menyerupai sebuah lobang besar. Dua tulang iganya
yang patah mencuat keluar. Cidera ini adalah akibat tendangan Hantu Selaksa
Angirs alias Luhpingitan. Di sebelah atas, kepala Hantu Lintah Hitam terbongkar
rengkah. Darah yang
telah mengering dan hitam menutupi kepalanya mulai
dari ubun-ubun sampai seluruh wajahnya.
Hantu Muka Dua menggigil. "Lasedana! Cepat
katakan apa yang terjadi!"
"Wahui Sang Junjungan, seperti yang kau perin-
tahkan kami berusaha mencari jejak Hantu Berpipa
Emas dan cari Sendok Pemasung Nasib. Mohon
maafmu kami tidak berhasil mengetahui ataupun me-
nyirap kabar dimana adanya Hantu Berpipa Emas. Tapi
di tengah jalan kami berhasil menjajagi Hantu Lintah Hitam. Dia kami temui di


Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sebuah danau, tengah menjalankan tugas dari Sang Junjungan. Yaitu mencari
Sendok Pemasung Nasib. Di dalam danau itu saya dan
kawan-kawan melihat jelas dia berhasil merampas Sen-
ISTANA KEBAHAGIAAN 30
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
dok Pemasung Nasib dari tangan Hantu Selaksa Angin.
Namun ketika dia menyelam dan melarikan sendok
emas muncul beberapa orang aneh. Agaknya dua
diantara mereka adalah mahluk-mahluk dari negeri
seribu dua ratus tahun mendatang itu. Yang satu lagi kami kenali sebagai Si
Binal Bercula alias Betina
Bercula. Salah seorang dari dua mahluk asing itu,
yakni anak kecil berpakaian serba hitam mencebur
masuk ke dalam danau. Betina Bercula ikut menyusul.
Tak lama kemudian kami lihat sosok Hantu Lintah
Hitam mencelat keluar dari dalam air, jatuh
tergelimpang di tepi danau. Dada jebol kepala hancur!
Kami belum berani bertindak. Tak lama kemudian dari
dalam danau muncul anak kecil itu. Di tangannya dia
memegang Sendok Pemasung Nasib lalu
diserahkannya pada Hantu Langit Terjungkir. Kakek itu segera mengambil. Tapi
ketika sendok diperiksa
dia berteriak marah. Ternyata sendok itu bukan Sendok Pemasung Nasib yang asli.
Hantu Langit Terjungkir
membanting dan membuang sendok itu ke tanah.
Selagi orang-orang itu berada dalam kebingungan,
Lajohor memimpin gerakan mengambil mayat Hantu
Lintah Hitam. Kami berhasil melarikan mayat kerabat
Hantu Lintah Hitam!"
"Lalu apa yang terjadi dengan empat kawanmu"!"
tanya Hantu Muka Dua.
"Maafkan saya wahai Junjungan. Lawulus dan
Lasendu menemui ajal di tangan Hantu Langit Ter-
jungkir dan Hantu Selaksa Angin. Lajohor dan Latu-
ding berhasil melarikan diri berpencar. Tapi saya tidak tahu dimana keduanya
kini berada. Mudah-mudahan
mereka segera muncul di tempat ini...."
Hantu Muka Dua pandangi Lasedana dengan mata
melotot dan rahang menggembung hingga orang ini
jadi mengkeret ketakutan. Tiba-tiba tawa bergelak meledak keluar dari mulut
Hantu Muka Dua!
"Lasedana! Kau telah melakukan satu perbuatan
hebat! Satu perbuatan besar! Kau akan kuberikan satu ISTANA KEBAHAGIAAN 31
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
kedudukan tinggi di Istana Kebahagiaan!"
"Terima kasih wahai Sang Junjungan," kata Lasedana jadi lega dan gembira seraya
menjura hormat Hantu Muka Dua melangkah mendekati mayat Hantu
Lintah Hitam masih dengan tertawa-tawa. Dia
mengusap mulut raksasanya di sebelah depan lalu
berkata. "Sendok Pemasung Nasib yang asli pasti ada dalam perutnya! Hantu Lintah
Hitam pasti telah
menyelamatkan sendok emas sakti itu dengan jalan
menelannya!"
Habis berkata begitu Hantu Muka Dua gerakkan
tangan kanannya.
"Sreettt!" terdengar suara berkeresetan lima kali berbarengan. Bersamaan dengan
itu lima jari tangan
Hantu Muka Dua berubah menjadi sangat besar dan
diujung kelima jari itu mencuat kuku-kuku berwarna
hitam, berbenfuk pisau runcing dan tajam!
Sebelum semua orang yang ada di tempat itu bisa
menduga apa yang hendak dilakukan Hantu Muka Dua,
penguasa Istana Kebahagiaan ini tiba-tiba membung-
kuk. Tangan kanannya bergerak laksana kilat.
"Breettt!"
Semua orang yang ada di tempat itu melengak
dingin tengkuk masing-masing. Luhkinki pejamkan
mata. Perutnya mendadak menjadi mual dan dia ber-
usaha keras untuk bertahan agar mulutnya tidak me-
nyemburkan muntah!
Perut mayat Hantu Lintah Hitam robek besar. Isi
perutnya terbongkar keluar. Enak saja Hantu Muka
Dua memutus usus besar mahluk yang sudah jadi
mayat itu. Dari dalam usus yang kemudian jatuh men-
jela-jela di tanah Hantu Muka Dua menemukan dan
mengambil sebuah benda memancarkan cahaya ku-
ning yang bukan lain Sendok Pemasung Nasib
adanya! Tawa Hantu Muka Dua kembali meledak di Se-
antero ruangan segi enam. Sambil mengacungkan
sendok emas itu ke atas dia berkata.
ISTANA KEBAHAGIAAN 32
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Hantu Langit Terjungkir! Sendok Pemasung Na-
sib ada di tanganku! Seumur hidup ilmu kepandaian
dan kesaktianmu tak akan dapat dikembalikan! Ha...
ha... ha! Kutuk guruku Lamanyala tak akan bisa kau
pupus walau seribu Dewa seribu Peri dan seribu Roh
' menolongmu! Ha... ha... ha!" (Mengenai hubungan mahluk api Lamanyala dengan
Hantu Muka Dua harap
baca Episode sebelumnya berjudul "Hantu Muka Dua")
Hantu Muka Dua berpaling pada Lasedana. "Kita
perlu menghadirkan putera Hantu Lintah Hitam di
tempat ini! Dia perlu mengetahui bahwa ayahnya telah berbuat satu jasa besar
Harap kau segera memanggil
orang itu!"
Lasedana menjura lalu tinggalkan ruangan segi
enam dengan cepat Tak selang berapa lama dia kem-
bali bersama seorang pemuda bertubuh tegap tinggi,
berwajah gagah tapi berkulit sangat hitam, berkilat
dan licin, menyerupai Hantu Lintah Hitam. Pemuda ini bernama Lakembangan dan
adalah putera tunggal
Hantu Lintah Hitam.
Sampai di hadapan Hantu Muka Dua Lakembangan
segera hendak menjura. Namun pandangannya
membentur sosok yang tergeletak di lantai ruangan.
Pemuda ini tersurut ngeri. Tapi begitu menyadari bah-wa orang itu adalah
ayahnya, Lakembangan langsung
menggerung dan jatuhkan diri.
"Apa yang terjadi dengan ayahku! Wahai! Siapa
berbuat sekejam ini"!" Berurai air mata tapi tubuh menggeletar dan dua tangan
terkepal Lakembangan
bangkit berdiri. Dia memandang tak berkedip pada
Lasedana, melirik pada Hantu Sejuta Tanya Sejuta
Jawab. Sesaat dia menatap ke arah Luhkinki gadis
cantik kesayangan Hantu Muka Dua. Selama ini tak
satu orangpun di dalam Istana Kebahagiaan menge-
tahui kalau antara Lakembangan dan Luhkinki telah
terjalin satu hubungan cinta. Mereka tidak berani memperhatikan kasih sayang
berterus terang dan selalu
berhati-hati. Karena sekali Hantu Muka Dua tahu kalau ISTANA KEBAHAGIAAN 33
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
gadis kesayangannya itu bercinta dengan lelaki lain, pasti melapetaka akan
jatuh! Si gadis balas menatap
dengan raut wajah menyatakan kesedihan. Lalu La-
kembangan berpaling pada Hantu Muka Dua, jatuhkan
diri berlutut di hadapan Sang Junjungan sambil terisak menahan tangis yang sulit
dibendung. Dengan tangan kirinya Hantu Muka Dua pegang bahu
si pemuda lalu berkata. "Lakembangan, aku turut sedih atas kematian ayahmu. Tapi
ketahuilah. Dia mati dalam melaksanakan satu tugas besar. Dia berhasil
melaksanakan tugas itu. Berarti dia berjasa besar
terhadap diriku dan Istana Kebahagiaan! Dia berhasil mendapatkan Sendok Pemasung
Nasib yang sangat
sakti ini walau untuk itu dia harus menebus dengan
nyawanya sendiri. Betapa gagahnya perbuatan
ayahmu! Aku Hantu Muka Dua, Raja Diraja Segala
Hantu di Negeri Latanahsilam ini tidak bisa membalas jasa dan budi besarnya.
Untuk itu aku akan
mengangkatmu pada satu jabatan tinggi sebagai
pengganti ayahmu! Dan kau berhak menyandang ju-
lukannya yaitu Hantu Lintah Hitam!"
"Terima kasih Sang Junjungan. Terima kasih..."
kata Lakembangan dengan kepala tertunduk dan air
mata jatuh bercucuran.
Diantara suara isaknya, dia kemudian bertanya de-
ngan parau. "Sang Junjungan, mohon kau memberi tahu. Siapa yang telah membunuh
ayahku begini rupa;'
"Yang punya perbuatan adalah seorang nenek
berjuluk Hantu Selaksa Angin dan seorang anak dari
negeri seribu dua ratus tahun mendatang bernama
Naga Kuning...."
"Aku pernah mendengar nama ke duanya. Aku
bahkan tahu dimana harus mencari nenek keparat itu!
Sang Junjungan, izinkan aku mencari ke dua orang
itu untuk menuntut balas!"
Hantu Muka Dua menyeringai. "Kau anak baik!
Yang tahu bagaimana membalas budi orang tua! Tapi
kau tak usah bersusah diri menghabiskan waktu dan
ISTANA KEBAHAGIAAN 34
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
tenaga mencari kedua orang itu. Tenagamu diperlukan
di sini untuk menghadapi hari lima belas bulan dua
belas. Kedua orang itu kelak akan muncul memenuhi
undanganku. Pada saat itulah kita akan menghajar
dan mengirimnya ke alam roh! Aku akan memastikan
kematian mereka lebih mengerikan dari nasib yang
menimpa diri ayahmu!"
Mendengar ucapan Hantu Muka Dua itu Lakem-
bangan tak bisa berbuat apa-apa walau niatnya mem-
balas dendam saat itu seperti hendak membakar diri-
nya. Pemuda ini tundukkan kepala, kepalkan dua tinjunya lalu saking geramnya dia
hantamkan tangan ka-
nannya ke dada sendiri seraya berteriak keras seolah berusaha melepas bendungan
amarah! Hantu Muka Dua berpaling pada Hantu Sejuta
Tanya Sejuta Jawab. "Jangan membuang waktu. Kau boleh pergi sekarang. Cari
sahabatmu bernama Lawungu. Kita butuh tenaganya di Istana ini...."
"Atas perintahmu aku berangkat wahai Sang Jun-
jungan!" kata Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab.
Setelah menjura terlebih dulu dia segera tinggalkan
tempat itu. Hantu Sejuta Tanya Sejuta Jawab kemudian ber-
kata pada Lakembangan. "Lakembangan, panggil beberapa pengawal untuk membawa
mayat ayahmu. Tanam di tanah tinggi sebelah selatan Istana Kebaha-
giaan! Jangan lupa memerintahkan beberapa pelayan
membersihkan tempat ini!"
Tak lama setelah Lakembangan pergi bersama
pengawal membawa jenazah Hantu Lintah Hitam, Han-
tu Muka Dua berkata pada Luhkinki. "Antarkan aku ke Ruang Penyimpanan Senjata
Pusaka. Sendok emas
ini harus segera kusimpan!"
Gadis jelita bernama Luhkinki menjura. Dia mem-
buka lipatan kipas besar. Lalu sambil melangkah
mengikuti dia mulai mengipasi Sang Junjungan.
Di bagian belakang Istana Kebahagiaan ada satu
tangga batu pualam putih menuju ke sebuah lorong
ISTANA KEBAHAGIAAN 35
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
di tingkat ke tiga bangunan. Sepanjang lorong tegak
berjajar selusin pengawal berpakaian serba hitam.
Enam di sisi kiri, enam lagi di sisi kanan. Dua belas pengawal ini segera
membungkuk hormat begitu Hantu Muka Dua muncul di ujung lorong.
Di hadapan sebuah pintu batu jauh di ujung lorong
Hantu Muka Dua berhenti. Dengan tangan kanannya dia
menekan pintu batu. Terdengar suara berdesir halus.
Pintu batu bergeser ke samping sampai setengahnya.
"Kau tunggu di sini!" kata Sang Junjungan pada Luhkinki. Lalu seorang diri dia
masuk ke dalam.
Selama ini memang tidak pernah ada orang lain yang
diperbolehkan masuk ke ruang rahasia yang terletak di balik pintu batu itu.
Termasuk Luhkinki walau Hantu
Muka Dua sangat menyayanginya. Konon dalam
ruangan ini Hantu Muka Dua menyimpan berbagai
macam senjata pusaka sakti mandraguna. Kebanyakan
dari senjata itu adalah hasil rampasan atau curian.
Begitu Hantu Muka Dua menginjakkan kakinya di
lantai ruangan penyimpanan senjata, pintu batu kem-
bali menutup dengan sendirinya. Luhkinki menoleh
ke belakang. Dua belas pengawal di ujung lorong
sebelah sana semua dilihatnya berdiri tegak, tak ada yang bicara atau bergerak,
juga tak ada yang memandang ke arahnya. Begitu dirasakannya aman de-
ngan cepat gadis ini lipat kipasnya. Lalu sebelum pintu batu menutup rapat,
Luhkinki selipkan ujung kipas ke celah antara pintu dan dinding batu. Dari selah
kecil itu dia masih mampu melihat ke dalam ruang penyimpanan benda-benda pusaka.
Luhkinki memperhatikan bagaimana Hantu Muka
Dua melangkah ke arah dinding ruangan sebelah
kanan. Dinding itu merupakan petak-petak segi empat
berjumlah tujuh menyamping tujuh ke bawah. Berarti
ada empat puluh sembilan petak. Masing-masing petak
diberi angka mulai dari angka 1 sampai 49.
Hantu Muka Dua tekankan telapak tangan kirinya
ke petak berangka 21. Secara aneh batu rata petak
ISTANA KEBAHAGIAAN 36
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
tersebut bergerak naik ke atas. Lalu terlihat sebuah ruangan empat persegi.
Hantu Muka Dua masukkan
Sendok Pemasung Nasib ke dalam ruangan itu. Batu
petak yang tadi naik ke atas bergerak turun kembali.
Di depan pintu ruangan Luhkinki melihat jelas
semua apa yang dilakukan Hantu Muka Dua. Dia
mengingat-ingat nomor petak dimana tadi Hantu Muka
Dua memasukkan sendok emas sakti, lalu cepat-cepat
menarik ujung kipas dari celah pintu. Tanpa suara
pintu batu itu bergerak perlahan lalu menutup rapat.
Di dalam ruangan Hantu Muka Dua menyeringai.
Dalam hati dia berkata. "Aku suka berbuat baik pada banyak orang. Tetapi mengapa
orang selalu saja ber-niat dan berbuat jahat terhadapku"! Luhkinki, kau


Wiro Sableng 119 Istana Kebahagiaan di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

adalah gadis pembantu paling aku sayangi. Tapi kau
berlaku khianat. Mengintai apa yang aku lakukan di ruangan ini. Aku memang belum
tahu apa yang ada
di hati culas dan di otak kotormu. Tapi jangan mengira aku tidak tega
menjatuhkan tangan jahat padamu!"
ISTANA KEBAHAGIAAN 37
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
MALAM itu hujan turun cukup lebat. Di atas bukit
batu, Istana Kebahagiaan baik di dalam maupun di
sebelah luar terbungkus oleh hitamnya kegelapan.
Sesekali jika kilat menyambar baru kelihatan istana itu dalam bentuknya yang
putih angker. Udara dingin di
luaran menembus masuk sampai ke dalam istana.
Di satu sudut gelap halaman belakang Istana
Kebahagiaan seseorang berpakaian hijau pekat ber-
jalan cepat melewati sebuah gapura kecil. Dengan
gerakan enteng dia melompati temboki setinggi dada
lalu menyelinap ke balik sebuah patung batu berbentuk seekor singa berkepala
dua. Di balik patung singa ini rupanya telah menunggu
seorang berpakaian hitam. Dari wajah serta lekuk tubuhnya jelas dia adalah
seorang gadis. Di Negeri
Latanahsilam gadis ini dikenal dengan nama Luhtinti.
Dulunya dia merupakan seorang pembantu yang di-
jadikan mata-mata oleh Hantu Muka Dua. Dalam Epi-
sode berjudul "Peri Angsa Putih" diceritakan bagaimana Peri Angsa Putih mendapat
perintah untuk mem-
benam dengan lahar panas dari Gunung Latinggimeru
tempat kediaman Hantu Muka Dua yang terletak di
bawah Telaga Lasituhitam.
Luhtinti dan empat orang temannya berusaha
melarikan diri dari malapetaka dahsyat yang dijatuh-
kan oleh Peri Angsa Putih itu. Dirinya dan kawan-
kawannya kemudian ditemui dan diselamatkan oleh
Lakasipo alias Hantu Kaki Batu.
Luhtinti kemudian membantu Lakasipo menun-
jukkan jalan ke Goa Pualam Merah tempat kediaman
Luhjelita. Ternyata Hantu Muka Dua datang pula ke
tempat ini. Karena menganggap Luhtinti telah meng-
khianati dirinya, Hantu Muka Dua menganiaya gadis
ISTANA KEBAHAGIAAN 38
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
itu dan mencabut seluruh rambut di kepalanya hingga
Luhtinti menjadi botak. Dari peristiwa ini tidak mengherankan kalau Luhtinti
membekal dendam kesumat
besar terhadap Hantu Muka Dua. Namun karena ilmu
kepandaian dan kesaktian Penguasa Istana Kebaha-
giaan itu bukan tandingannya maka tak mungkin bagi-
nya untuk melakukan balas dendam dengan kekuat-
annya sendiri. Riwayat lain mengenai Luhtinti dapat pembaca
ikuti dalam Episode "Hantu Santet Laknat" dimana gadis ini bertemu dengan
Pendekar 212 Wiro Sableng
di dalam rimba belantara Lasesatbuntu.
Tak jauh dari tempat Luhtinti berdiri ada sebuah
pohon besar. Di balik pohon ini kelihatan bayangan
seorang berpakaian serba putih, tegak rangkapkan
tangan di depan dada, sesekali memandang berkeliling penuh waspada.
"Lama sekali aku menunggu," Luhtinti keluarkan suara tapi perlahan hampir
berbisik, begitu orang
berpakaian hijau sampai di hadapannya. "Lihat, pakai-anku sudah basah kuyup. Kau
datang membawa berita
baik?" Orang yang datang mengangguk. Ternyata dia
adalah Luhkinki, gadis cantik kesayangan Hantu Muka
Dua. "Aku harus berhati-hati. Kau tahu apa yang akan
"terjadi atas diriku kalau sampai ada yang mengetahui.
Benda yang kau cari itu memang ada dalam Istana
Kebahagiaan. Hantu Muka Dua mendapatkannya dua
hari lewat, diambilnya dari dalam perut Hantu Lintah Hitam! Kini benda itu
disimpannya di dalam ruang
penyimpanan barang pusaka."
"Kau bisa mengambilnya?" tanya Luhtinti.
"Akan aku usahakan...."
"Kapan"!" Luhtinti mendesak.
"Malam ini juga. Secepatnya setelah seorang kerabat menyerahkan Bubuk Penjungkir
Syaraf padaku."
Wajah Luhtinti langsung berubah mendengar Luh-
ISTANA KEBAHAGIAAN 39
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
kinki menyebut Bubuk Penjungkir Syaraf. "Jadi Hantu Muka Dua dan orang-orangnya
telah berhasil meramu
racun maut itu?"
"Yang akan diberikan kerabat itu hanya dari jenis paling rendah. Tidak sampai
membunuh, cukup membuat orang pingsan. Konon Hantu Muka Dua telah
memberikan jenis paling rendah itu pada beberapa
orang pembantunya untuk diuji coba. Aku menyirap
kabar salah satu korbannya adalah seorang gadis
bernama Luhcinta. Aku harus pergi sekarang. Aku
khawatir kerabatku itu sudah berada di satu tempat
pertemuan menungguku untuk menyerahkan bubuk
itu...." "Aku akan menunggu di sini. Apakah tempat ini
amar.?" "Cukup aman," jawab Luhkinki. Saat itulah sepasang mata gadis ini melihat
bayangan orang yang
tegak di balik pohon besar. "Celaka, ada orang meng-intip kita. Dia sembunyi di
balik pohon sana!"
"Jangan khawatir. Dia sahabat yang mengantar
aku ke sini. Kami punya kepentingan sama. Menolong
orang yang sama," menjelaskan Luhtinti.
Tapi Luhkinki kelihatan bimbang. "Aku jadi ragu.
Jangan-jangan.... Wahai, siapa adanya sahabatmu di
balik pohon itu?"
"Namanya Wiro Sableng. Dia pemuda asing yang
datang dari negeri seribu dua ratus tahun mendatang
itu...." "Wahai...! Nama hebat yang sudah kudengar sejak lama. Aku tidak ingat, apakah
aku pernah melihat
orangnya sebelumnya" Luhtinti, kabarnya pemuda itu
tampan sekali. Apakah aku boleh melihat wajahnya?"
"Katamu kau harus cepat-cepat. Kerabat yang
hendak menyerahkan bubuk itu...."
"Dia bisa menunggu. Aku ingin melihat wajah
pemuda asing itu lebih dulu. Walau cuma sesaat!"
bisik Luhkinki mendesak.
ISTANA KEBAHAGIAAN 40
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
"Kau ini ada-ada saja!" Luhtinti jentikkan tangannya memberi tanda.
Dari balik pohon Pendekar 212 melangkah keluar.
"Ada apa?" tanya Wiro pada Luhtinti, lalu memandang ke arah Luhkinki.
"Tak ada apa-apa. Sudahlah, kau kembali saja ke balik pohon!" jawab Luhtinti.
Murid Sinto Gendeng jadi garuk-garuk kepala.
"Aneh kau ini. Tadi memberi isyarat agar aku datang.
Sekarang bilang tidak apa-apa..." Wiro memandang lagi pada Luhkinki lalu
kedipkan mata kirinya. Sambil senyum-senyum dia kembali ke balik pohon besar.
"Kau sudah melihat wajahnya. Sekarang apa
lagi?" berucap Luhtinti.
"Wahai, dia memang gagah. Lebih gagah dari
yang aku bayangkan! Tapi agak genit!" jawab Luhkinki.
"Hati-hati, jangan kau sampai jatuh cinta padanya!"
Sambil menutup mulut menahan tawa Luhkinki ting-
galkan tempat itu.
DI LORONG yang menuju pintu ruang penyim-
panan barang-barang pusaka hanya ada dua obor
yang menyala. Pertama dijalan masuk, ke dua di
samping pintu ruangan, seperti biasanya dua belas
pengawal tetap ada di sepanjang lorong berjaga-jaga.
Para pengawal ini serta merta memutar kepala I
masing-masing ke arah jalan masuk ketika mereka
mendengar ada suara langkah-langkah halus men-
datangi disertai munculnya bayang-bayang seseorang
di dinding lorong.
"Luhkinki!" pengawal di paling ujung yang merupakan pimpinan dari selusin
pengawal yang ada di
tempat itu menegur. "Ada apa kau datang ke sini. Kau muncul seorang diri. Apa
kau lupa aturan bahwa
ruangan ini hanya bisa dimasuki jika Sang Junjungan
ISTANA KEBAHAGIAAN 41
Tiraikasih-Kangzusi http://cerita-silat.co.cc/
Hantu Muka Dua ikut hadir"! Apa kau lupa ini adalah
kawasan terlarang bagi siapapun"!"
"Aku tahu aturan! Aku juga sadar ini adalah kawasan terlarang! Dengar, Hantu
Muka Dua sedang tidak
enak badan. Sang Junjungan sendiri yang memberi
perintah padaku untuk mengambil sesuatu dari dalam
Ruang Penyimpan Barang Pusaka!" jawab Luhtinti.
"Kami tidak bisa mempercayai. Kami tidak akan
memberi izin!" kata kepala pengawal tegas.
"Aku membawa Tanda Pengenal dari Sang Jun-
jungan sebagai bukti aku memang sudah mendapat
izin untuk berada di tempat ini!"
"Perlihatkan kepada^kami!" kata kepala pengawal pula.
Luhkinki angkat tangan kanannya sampai sama
rata dengan mulutnya. Jari-jari tangannya yang sejak tadi digenggamkan perlahan-
Kisah Membunuh Naga 23 Naga Beracun Lanjutan Naga Sakti Sungai Kuning Karya Kho Ping Hoo Misteri Gerhana Bercinta 1
^