Pencarian

Pendekar Baja 20

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long Bagian 20


terbunuh begitu saja kan penasaran.
Tapi Sim Long tetap Sim Long, justru pada detik terakhir, tangan
yang tercengkeram sempat memberosot lepas, berbareng telapak
tangan membalik terus balas memotong pergelangan tangan lawan.
Tangan yang lain seakan-akan juga sudah siap dalam kegelapan,
begitu lawan bergerak, secepat kilat ia mendahului menutuk
beberapa Hiat-to kelumpuhan orang.
Rupanya orang itu yakin sergapannya pasti akan berhasil, betapa
pun tak terpikir olehnya Sim Long sudah siap siaga, ia ingin orang
lain tertangkap, tak tahunya ia sendiri yang terjebak malah. Seketika
setengah badannya kaku. Sim Long menyeretnya lebih dekat, lalu membisiki telinganya, "Ong
Ling-hoa, memang sudah kuketahui akan dirimu, jangan coba main
gila padaku.? Bergetar tubuh orang itu seperti ingin tanya dari mana Sim Long
tahu. Agaknya Sim Long dapat meraba perasaan orang, jengeknya,
"Jarimu panjang lentik, telapak tanganmu halus, Tokko Siang tidak
memiliki tangan semacam ini.?
Dalam kegelapan Ong Ling-hoa mengeluh dan mengomel, Sim Long
sungguh bukan manusia melainkan setan, segala apa pun sukar
mengelabuinya. "Kau kira setelah membunuhku engkau akan diampuni Pek Fifi"?
kata Sim Long. Meski Ong Ling-hoa tidak ingin mengangguk tapi juga tidak boleh
tidak mengangguk. "Kau orang tolol yang kejam, biarpun kau bunuhku juga dia takkan
melepaskanmu. Padahal dalam keadaan demikian bila kita bertiga
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
mau bahu-membahu mungkin masih dapat kabur. Sebaliknya jika
kau main gila lagi tentu akan mati konyol semuanya.?
Pada saat itulah mendadak terdengar suara "plak-pluk? dua kali,
menyusul lantas bergema suara gemuruh yang sangat keras. Di
tengah suara gemuruh baru Tokko Siang berani bicara, katanya,
"Tampaknya dia telah menyumbat lagi jalan keluar yang lain.?
"Hah, tipu ini namanya menangkap kura-kura di dalam tempurung,?jar Sim Long
tertawa. Suara gemuruh tadi mulai lenyap, terpaksa mereka tutup mulut lagi.
Tiba-tiba dalam kegelapan seperti ada suara keresak-keresek.
Seketika Tokko Siang mengirik. Perlahan ia menulis dengan jarinya
di pundak Sim Long: "Di depan ada orang, jangan-jangan mereka
akan mulai turun tangan!?
Sim Long cepat menjawab dengan menulis: "Kutahu, biar kubekuk
dia lebih dulu.? Segera ia menggeser ke sana dengan licin tanpa menimbulkan
suara. Tapi pada saat itu juga sesosok tubuh juga sedang menubruk,
tapi secara naluri keduanya sama terkejut. Kontan sebelah tangan
Sim Long menghantam. Namun pihak lawan juga tokoh kelas tinggi, berbareng dia juga
menghantam dengan kuat dan tidak kalah cepatnya.
Terkejut juga Sim Long bahwa di sini ternyata ada jago selihai ini.
Sekaligus ia pun melancarkan serangan beberapa kali, akan tetapi
betapa dia menyerang juga tidak dapat mengenai lawan, sungguh
lawan tangguh yang jarang ditemui Sim Long, entah siapakah orang
ini" Tokko Siang dan Ong Ling-hoa tidak meragukan kehebatan kungfu
Sim Long, keduanya sama tahu tidak perlu memberi bantuan.
Apalagi bertempur dalam kegelapan juga sukar untuk memberi
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
bantuan, bila banyak orang bisa jadi akan kacau dan keliru serang
malah. Terdengar angin pukulan kedua orang menderu-deru dan sangat
mengejutkan. Padahal mereka tahu ilmu silat Sim Long tidak
mengutamakan kekerasan, jika demikian angin pukulan ini jelas
timbul dari daya pukulan lawan. Menurut perkiraan Tokko Siang dan
Ong Ling-hoa, ilmu silat orang pasti tidak di bawah mereka.
Padahal di dunia Kangouw zaman ini, sangat terbatas orang yang
mampu bergebrak sama kuatnya dengan Sim Long.
Tiba-tiba Sim Long melancarkan suatu pukulan untuk mematahkan
serangan lawan, habis itu mendadak ia meloncat ke atas sambil
membentak, "Apakah Miau-ji di situ"?
Pihak lawan lagi terkejut ketika mendadak melihat Sim Long
melompat ke atas, dia lagi bimbang cara bagaimana akan
mematahkan serangan berikutnya, tapi ia pun terkejut demi
mendengar teriakan Sim Long itu, cepat ia menjawab, "Hei, apakah
Sim Long"!? Sim Long menghela napas, katanya lirih sambil melayang turun,
"Untung mendadak terpikir olehku di dunia ini selain Him Miau-ji
jarang yang memiliki tenaga pukulan sekuat ini. Wah, bisa ditertawai
orang bila antara kita saling labrak mati-matian.?
Dia sudah memperhitungkan saat ini Pek Fifi tidak berani bertindak
sesuatu, maka dia berani bicara dengan suara keras. Rupanya
maksud tujuan Pek Fifi memang ingin membuat mereka saling
labrak. "Wah sialan, seharusnya sejak tadi kupikirkan kecuali Sim Long siapa
pula yang mampu mendesak hingga aku kelabakan sedemikian
rupa"?jar Miau-ji dengan gegetun.
Bahwa yang muncul ini ialah Him Miau-ji, hal ini membuat Ong Ling-
hoa dan Tokko Siang sama melengak.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Terdengar Miau-ji berkata pula, "Mengapa kau pun datang ke
tempat setan ini"? "Bukan saja aku datang, Tokko-heng dan Ong-kongcu juga berada di
sini,? kata Sim Long. "Hah, tentu akan ramai sekali,?jar Miau-ji.
Meski kedua orang tetap tidak dapat melihat jelas pihak lain, tapi
dari suara yang terdengar sudah menimbulkan rasa persahabatan
yang hangat. Sim Long menarik tangan Miau-ji dan diajak mundur ke tepi dinding,
katanya dengan tertawa, "Engkau tetap tidak berubah, tampaknya
siksa derita apa pun takkan membuatmu berubah, siksaan apa pun
tidak kau hiraukan.? "Engkau sendiri adalah lelaki baja, aku sendiri kucing baja,?cap
Miau-ji dengan terbahak. "Ssst, mengapa kau bicara sekeras ini,? desis Tokko Siang dengan
khawatir. "Sementara ini tidak menjadi soal,?jar Sim Long. "Jika Pek Fifi
telah mengantarnya ke sini, kuyakin dia pasti telah mengatur akal
keji dan takkan menyerang lagi dengan senjata rahasia. Kalau tidak,
kan di sana dia dapat membunuh Miau-ji dengan leluasa"?
"Ya, betul,? kata Tokko Siang setelah berpikir. "Memang banyak cara
permainannya, untuk apa dia menggunakan senjata rahasia lagi.
Apalagi dia juga tahu, hanya senjata rahasia saja masakah dapat
melukai kita.? Dia sengaja bicara dengan suara keras supaya didengar oleh Pek
Fifi, sama halnya sengaja berkata kepada Fifi bahwa senjata rahasia
tidak ada gunanya lagi dan jangan dipakai pula.
Padahal jika benar dia tidak takut dihujani senjata rahasia kenapa
bicara demikian. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Syukur Fifi tidak mendengar ucapannya, kalau mendengar mustahil
tak dapat meraba perasaannya dan tentu akan menghujaninya
senjata rahasia. Lantas di manakah Pek Fifi" Apakah sudah pergi" Memangnya pergi
ke mana" Apa artinya dia meninggalkan orang-orang ini di sini"
Akhirnya Ong Ling-hoa tidak tahan, segera ia tanya, "Mengapa
engkau dapat datang ke sini"?
"Mestinya aku pun tidak tahu mengapa dia mengantarku ke sini,
bahkan membuka Hiat-to serta membuka kerudung yang
membungkus kepalaku,? tutur si Kucing. "Kupikir dia pasti tidak
bermaksud baik, maka aku tidak berani sembarangan bergerak,
selagi kucari akal, tak terduga pada saat itulah Sim Long lantas
muncul.? Mendadak ia mendengus, "Ong Ling-hoa, keteranganku ini bukan
menjawab pertanyaanmu, tapi kukatakan kepada Sim Long.?
"Aku tidak urus kau bicara kepada siapa, yang jelas kan sudah
kudengar juga,? jawab Ling-hoa.
Mereka tidak tahu bahwa kecuali mereka berempat ada juga orang
kelima yang ikut mendengarkan, orang kelima ini sudah sejak tadi
bersembunyi dalam kegelapan dengan menahan napas.
Maka Sim Long berkata pula dengan menyesal, "Maksud tujuan
perbuatan Pek Fifi itu dengan sendirinya ingin kita saling membunuh
dalam kegelapan, selain ini dia pasti juga ada tujuan lain.?
Tengah bicara, orang kelima dalam kegelapan itu sudah merayap ke
arahnya, dalam keadaan dan saat demikian tentu saja tidak terpikir
dan diperhatikan oleh siapa pun.
Dengan gemas Miau-ji lagi berkata, "Yu-leng-kiongcu sungguh
seorang perempuan yang kejam dan mahir menggunakan obat bius,
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
aku sampai terbius roboh juga. Hah, dia dan Ong Ling-hoa boleh
dikatakan satu pasangan yang setimpal.?
"Apakah kau lihat wajah aslinya"? tanya Sim Long.
"Sesudah roboh terbius, kepalaku ditutup dengan kerudung kain
hitam, mulutku juga tersumbat, aku cuma mendengar orang
menyebutnya Yu-leng-kiongcu,? tutur Miau-ji. "Apabila sampai dapat
kulihat dia, saat itulah merupakan saat ajalnya.?
"Apakah kau tahu siapa dia"? tanya Sim Long pula.
"Aku justru ingin tahu siapa dia.?
Sim Long menghela napas, tuturnya, "Tentu tidak pernah kau
bayangkan bahwa Yu-leng-kiongcu itu ialah Pek Fifi.?
Sekali ini Miau-ji dibikin berjingkat, serunya, "Apa katamu" Yu-leng-
kiongcu sama dengan Pek Fifi" Apa betul"?
"Semula aku pun tidak percaya, tapi ....?
"Tapi Pek Fifi yang kelihatan lemah lembut, seekor semut saja tidak
tega menginjaknya, mengapa dia bisa bertindak sekejam ini"? tukas
Miau-ji. "Hati orang perempuan umumnya memang sukar diraba, Pek Fifi
justru orang perempuan yang paling sukar dimengerti, betapa jauh
jalan pikirannya sungguh belum pernah kutemukan bandingannya.?
Pada saat itulah mendadak suara seorang perempuan tertawa
ngekek dan berkata, "Terima kasih atas pujianmu, Sim Long, biarlah
kuberi kematian secara cepat kepadamu.?
Suara tertawanya sungguh membuat orang merinding. Di tengah
suara tertawa seram itu segera Sim Long merasakan sambaran
angin pukulan mengarah Thian-cong-hiat di belakang pundaknya.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Cepat ia membalik dan mengayun tangannya, menangkis sekaligus
balas memukul. Tapi gerak serangan Yu-leng-kiongcu alias Pek Fifi ini memang cepat
luar biasa, kembali ia melancarkan serangan berantai dan selalu
mengincar Hiat-to maut di tubuh Sim Long.
"Berikan dia kepadaku, Sim Long!? seru Miau-ji.
Namun Sim Long diam saja dan tetap melayani serangan orang.
"Jika dia bukan orang perempuan, sungguh ingin kubantu padamu,?
kata Miau-ji pula. "Sim Long tidak perlu bantuanmu,? kata Tokko Siang.
"He, ternyata kau pun tahu Sim Long, bagus sekali,? seru Miau-ji
dengan tertawa. "Biarpun hatinya keji, ilmu silatnya masih selisih jauh dibandingkan
Sim Long,?jar Tokko Siang.
"Memang betul,? seru Miau-ji tertawa.
Tiba-tiba terdengar suara "plak? sekali, menyusul Yu-leng-kiongcu
menjerit kaget. "Apakah berhasil"? tanya Tokko Siang dengan senang.
Terdengar Sim Long mendengus.
Tapi segera terdengar Yu-leng-kiongcu tertawa terkekeh dan
berkata, "Sim Long, berani kau bunuh diriku"?
"Aku tidak berani,? jawab Sim Long perlahan.
Mendadak Yu-leng-kiongcu berteriak, "Jika engkau tidak berani
membunuhku berarti engkau ini pengecut, manusia hina!?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long lantas menghela napas panjang, katanya, "Sudah jelas aku
tidak dapat ditipu, mengapa selalu ada orang ingin menipuku"?
Tokko Siang dan Him Miau-ji sama melengak, "Menipumu" Masakah
dia bukan Yu-leng-kiongcu"?
"Dengan sendirinya bukan,? sela Ong Ling-hoa mendadak.
"Habis sia ... siapa dia"? tanya Miau-ji.
"Dia ....? Belum lanjut ucapan Ong Ling-hoa, mendadak suara tadi
berkumandang lagi, "Siapa bilang aku bukan Yu-leng-kiongcu" Siapa
bilang .... Sim Long, jika tidak kau bunuh diriku tentu engkau akan
menyesal selama hidup, pasti akan kubikin engkau menyesal selama
hidup.? Sim Long menghela napas, katanya, "Cu Jit-jit, mengapa selalu kau
minta kubunuh dirimu"?
Dalam kegelapan terdengar orang menjerit dengan gemetar, "Apa ...
apa katamu"? Dengan pedih Sim Long berkata, "Memangnya kau kira aku tidak
tahu" Padahal seharusnya kau pikirkan sebelumnya, jika benar Yu-
leng-kiongcu hendak menyergap diriku, mana bisa dia bersuara lebih
dulu.? "Ah, betul, seharusnya kupikirkan juga hal ini,?cap Tokko Siang.
Jilid 32 Tapi Ong Ling-hoa lantas mendengus, "Apalagi Yu-leng-kiongcu juga
bukan orang tolol, tidak mungkin dia turun tangan sendiri
menyergap Sim Long.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tutup mulutmu!? teriak Jit-jit parau.
Ong Ling-hoa menyengir dan benar juga tidak bicara lagi.
Jit-jit menangis dan berteriak, "O, Sim Long, mengapa tidak kau
bunuh saja diriku"? "Mana boleh kubunuh dirimu, Jit-jit, jangan-jangan engkau memang
tidak tahu apa-apa.? "Kutahu ... namun sekarang sudah terlambat, mana ... mana dapat
kuhidup lagi, apa artinya pula hidup ini bagiku"? ratap Jit-jit.
"Kuharap dapat mati saja di tanganmu. O, Sim Long, kumohon
dengan sangat, bunuhlah aku, biarlah kumati dengan senang.?
Tokko Siang melenggong, gumamnya, "Sungguh aneh, ada
sementara orang berniat membunuh Sim Long, tapi ada juga anak
perempuan yang sengaja ingin mati di tangan Sim Long, sungguh
peristiwa mahaaneh.? "Kau tidak paham, kalian sama tidak paham,? teriak Jit-jit.
"Aku juga tidak paham, mengapa ....?
Belum lanjut ucap Sim Long segera Jit-jit memotong, "Masa benar
engkau tidak paham"?
Sim Long merangkulnya dengan mesra, ucapnya lembut, "Jit-jit ....?a hanya
menyebut namanya dengan halus dan tidak dapat bicara lain, namun melulu
panggilan itu pun sudah cukup. Segala
kesalahpahaman yang lampau kini pun sudah menjadi peristiwa lalu.


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Suara tangis Jit-jit mulai mereda.
Tokko Siang merasa gua yang gelap ini mulai hangat, meski tidak
terlihat sesuatu, tapi siapa yang tidak dapat merasakan kemesraan
kedua muda-mudi itu. Mendadak Ong Ling-hoa mendengus, "Hm, alangkah mesranya!?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Apakah engkau penasaran"? tanya Miau-ji.
"Jangan kau lupa, paling tidak sampai saat ini aku adalah bakal
suami Cu Jit-jit, tentu dapat kau bayangkan sendiri betapa perasaan
seorang menyaksikan bakal istri sendiri sedang bermesraan dengan
orang lain.? Terdengar Sim Long bersuara, seperti tercengang dan melepaskan
rangkulannya. Miau-ji juga melenggong dan tidak bicara lagi.
"Wahai Sim Long, apabila kalian ingin main cinta, sepantasnya kalian
menghindariku dan harus menunggu untuk sementara ....?
"Menunggu" Menunggu apa"? tanya Miau-ji.
"Memangnya kalian mengira aku tidak mungkin mendapatkan istri"
Apa aku harus menikahi dia" Memangnya orang perempuan di dunia
ini tinggal Cu Jit-jit seorang saja"?
"Hah, apa maksudmu"? tanya Miau-ji.
"Jika dia tidak suka padaku, apa artinya kukawini dia" Huh, kan lebih
baik kukawin dengan sepotong kayu saja, sedikitnya aku tidak perlu
memberi makan kepadanya, kan hemat.?
"Eh, apakah kau bicara dengan sesungguh hati"? tanya Miau-ji pula.
"Orang yang suka omong kosong terkadang juga dapat bicara
benar,?jar Ling-hoa. "Pendek kata, wahai Sim Long dan Cu Jit-jit,
apa pun yang ingin kalian lakukan boleh silakan berbuat sesuka
kalian, soal perkawinanku dengan Cu Jit-jit boleh dianggap sebagai
embusan kentut saja, sesudah berbau dan habis perkara.?
Terdengar Jit-jit bersuara gembira tertahan.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Bagus, Ong Ling-hoa, sejak kukenal dirimu sampai sekarang, baru
sekarang kau bicara secara manusiawi. Sayang tidak ada arak di sini,
kalau tidak, ingin kusuguhmu tiga cawan ....?
Kegelapan kembali sunyi. Sampai lama dan lama sekali, mendadak Tokko Siang berkata,
"Mengapa sejauh ini dia tidak bertindak sesuatu, apakah sebabnya"?
Dia bicara tanpa menunjuk siapa yang ditanya, tapi dengan
sendirinya Sim Long yang dimaksudkannya.
Mulut Sim Long seperti baru saja dipindahkan dari dekapan sesuatu
benda, ia menarik napas dulu, lalu berkata, "Dengan sendirinya dia
sedang mengatur tipu daya.?
"Kau pikir tipu keji apa yang akan dilaksanakannya"? tanya Tokko
Siang. "Aha, dapat kuterka,? seru Miau-ji mendadak.
"Kau dapat terka apa"?
"Api ... dia akan menggunakan api!?
"Ya, betul juga, dia telah menyumbat jalan keluar di sini, tujuannya
memang hendak menyerang kita dengan api. Cuma, di sini batu
melulu, mungkin juga sukar menyalakan api.?
"Batu memang tidak dapat menyala, tapi apakah dia tidak dapat
melemparkan benda yang mudah terbakar api ke dalam sini"?
"Ai, betul juga, jika dia benar menyerang dengan api, tampaknya
kita seluruhnya akan terpanggang hidup-hidup,? seru Tokko Siang.
"Tapi jangan kau khawatir, jika benar dia mau menyerang dengan
api tentu takkan menunggu sampai sekarang, tidak nanti dia
memberi kesempatan kepada Sim Long untuk main cinta di sini,?jar Ong Ling-hoa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Bagaimana menurut pendapatmu, Sim Long"? seru Miau-ji.
"Apakah dia akan menyerang dengan api"?
"Tidak,? jawab Sim Long singkat.
"Jika begitu, apakah dengan air"?
"Hm, di gua pegunungan ini dari mana ada air sebanyak itu"?
jengek Ling-hoa. "Orang lain tidak bisa, tentu dia punya akal, betul tidak, Sim Long"?
tanya Miau-ji. "Tidak, dia juga takkan menggunakan air,? jawab Sim Long.
"Sebab apa"? Miau-ji menegas.
"Sebab menyerang dengan api atau air adalah cara yang jamak,
terlalu umum,?jar Sim Long.
"Umum" Jamak"? Miau-ji menegas dengan heran.
"Sekalipun dia seorang momok, tapi dia adalah bidadarinya setan
iblis, meski dia busuk, tapi kebusukan yang istimewa,? kata Sim
Long dengan gegetun. "Pokoknya cara yang biasa pasti takkan
dipakainya. Yang akan digunakan untuk menghadapi kita pasti satu
cara yang aneh, yang sukar ditebak oleh siapa. Dia akan mematikan
kita, tapi juga ingin membuat kita mati dengan takluk lahir batin.?
"Engkau ternyata sangat memahami dia,? mendadak Jit-jit menyela.
"Urusan sudah sejauh ini, tidak boleh tidak kupahami dia,? kata Sim
Long dengan menyengir. "Masa dia benar-benar sehebat itu"?
"Dia memang perempuan luar biasa, hal ini tidak dapat disangkal
oleh siapa pun.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Sayang dia tidak di sini, kalau dia mendengar ucapanmu ini tentu
akan sangat senang ....? sampai di sini mendadak ia menggigit muka
Sim Long. ***** Meski Jit-jit berlagak gusar, padahal hatinya sangat gembira, kalau
ada orang yang paling gembira sekarang, maka orang itu ialah Cu
Jit-jit. Baginya keadaan yang berbahaya, apakah akan mati atau hidup,
semuanya tidak menjadi soal lagi, asalkan didampingi Sim Long, apa
artinya mati" Kecuali dia, perasaan semua orang sama tertekan.
Mendadak Miau-ji berteriak, "Peduli dia akan memakai cara apa,
kuharap lekas dia muncul, makin cepat makin baik, kalau cuma
menunggu begini, sungguh aku bisa gila.?
"Sabar, sudah hampir, dia takkan membuatmu menunggu terlalu
lama,? kata Ong Ling-hoa dengan dingin.
Baru lenyap suaranya, benar juga, segera terdengar gema langkah
orang datang. Meski ringan langkah orang, tapi di tengah kesunyian terdengar
dengan jelas. Tokko Siang mengepal tinjunya erat-erat, ucapnya dengan parau,
"Sia ... siapa ini yang datang"?
"Tak mungkin dapat kau terka,?jar Ling-hoa.
"Kau pun tidak"? tanya Miau-ji.
"Ya, aku pun tidak tahu,? jawab Ling-hoa menyesal.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Suara langkah orang itu sudah berhenti, tepat berhenti di luar gua.
Habis itu batu yang menyumbat mulut gua tergeser dua potong,
cahaya lampu lantas menyorot masuk dan menyinari wajah Tokko
Siang yang pucat. Tanpa terasa Tokko Siang menyurut mundur sambil menutupi
matanya, bentuknya, "Siapa itu"?
"Aku,? jawab seorang dengan suara berat, dingin dan berwibawa.
Menyusul di luar celah batu yang terbuka itu muncul sepasang mata
yang bersinar, mata siwer (warna hijau-biru) yang lain daripada
orang biasa. Tokko Siang bergemetar, "Hah, Koay ... Koay-lok-ong!?
"Bagus, masih ingat juga kau padaku,? jengek orang itu.
Tanpa terasa Tokko Siang menyurut mundur pula serupa dicambuk
orang, ia tidak sanggup bicara lagi, tapi kerongkongannya
mengeluarkan suara parau.
"Tak kau sangka tentunya bahwa aku dapat menemukan kalian di
sini,? kata Koay-lok-ong.
"Dari ... dari mana kau tahu"?
"Dari mana kutahu" .... Haha, kan berlebihan pertanyaan ini"? seru
Koay-lok-ong dengan terbahak. "Kan sudah kau ketahui bahwa tiada
sesuatu pun yang dapat mengelabuiku, apalagi cuma tempat
kurungan kalian ini"?
"Bluk?, Tokko Siang duduk lemas di tanah.
Cahaya api bergeser dan menyinari wajah Him Miau-ji. Muka Miau-ji
juga pucat, ia pun menyurut mundur.
"Hah, bagus, kau pun tidak mati, sungguh harus kuakui sebagai
kejadian yang luar biasa bahwa Tokko Siang yang suka membunuh
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
ternyata tidak membinasakanmu,? seru Koay-lok-ong dengan
tertawa. "Hal ini lantaran dia tetap manusia dan berperasaan, sebaliknya kau
... kau ....? Miau-ji tidak sanggup meneruskan makiannya karena
tatapan sinar mata yang aneh itu.
Cahaya lampu bergeser lagi dan sekarang menyinari wajah Ong
Ling-hoa. Dia berdiri mepet dinding, butiran keringat dingin memenuhi
wajahnya yang juga pucat dengan warna serupa dinding batu.
Namun sinar matanya tetap berjelalatan kian kemari dengan licik,
masih terus mencari kalau-kalau menemukan jalan untuk
menyelamatkan diri. "Bagus, tentu kau ini Ong Ling-hoa yang termasyhur itu, kecuali Ong
Ling-hoa kukira tak ada orang yang mempunyai sinar mata keji
begini,? kata Koay-lok-ong dengan tertawa.
"Terima kasih,? tertawa juga Ong Ling-hoa.
"Sudah sering kudengar cerita orang bahwa kecerdikan Ong Ling-
hoa jarang ada di zaman ini, setelah berjumpa sekarang, tampaknya
engkau memang berbentuk orang pintar.?
"Terima kasih atas pujianmu.?
"Cuma sayang, yang kau lakukan ternyata sangat bodoh!? jengek
Koay-lok-ong. "Oo"!? Ling-hoa melengak.
"Barang siapa yang bermusuhan denganku, jelas dia kalau bukan
orang gila pasti juga orang sinting,? teriak Koay-lok-ong dengan
bengis. "Orang pintar semacam dirimu mestinya tahu tidak berguna
bermusuhan denganku.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ong Ling-hoa menghela napas, "Sebenarnya, aku pun tidak terlalu
suka memusuhimu, asalkan kau bebaskan aku ....?
"Hm, rasanya sudah terlalu kasip baru sekarang kau bilang
demikian,? jengek Koay-lok-ong.
Cahaya lampu bergeser pula, akhirnya menyinari Sim Long dan Cu
Jit-jit. Jit-jit tidak memperlihatkan rasa takut, pandangan tetap tertuju
kepada Sim Long dengan terkesima, penuh kasih sayang.
Perlahan ia meraba muka Sim Long, ucapnya dengan lembut, "Akhir-
akhir ini tampaknya engkau tambah kurus.?
"Haha, sungguh hebat!? seru Koay-lok-ong dengan bergelak
tertawa. "Sungguh cinta yang luhur sehingga benar-benar membuat
orang melupakan segalanya. Wahai Sim Long, engkau sungguh
seorang yang beruntung.? Sim Long tersenyum hambar, katanya, "Meski cinta sedemikian
luhur, cuma sayang kebanyakan orang justru tidak menghargainya,
banyak orang yang memupuknya, tapi akhirnya ditinggalkan juga.?
Koay-lok-ong seperti melengak, tanyanya kemudian, "Apa artinya
ucapanmu ini"? "Apa artinya ucapanku kan seharusnya cukup jelas bagimu,? jawab
Sim Long. Koay-lok-ong termenung sejenak, mendadak ia bergelak tertawa dan
berkata pula, "Apa pun juga kalian ternyata masih hidup di sini, hal
ini sungguh kejadian yang menggembirakan dan harus diberi
selamat.? "Menggembirakan dan selamat"? kata Sim Long.
"Ya, kalian tentu takkan tahu, bilamana kalian mati, entah betapa
aku akan berduka,?cap Koay-lok-ong.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Kentut busuk!? teriak Miau-ji.
?"Haha, soalnya bila aku tidak dapat membunuh kalian dengan
tanganku sendiri, hal ini tentu akan kusesalkan selama hidup,
sekarang kalian ternyata masih menunggu di sini, dengan sendirinya
aku sangat gembira,? seru Koay-lok-ong.
Miau-ji meraung murka, "Dan mengapa engkau belum lagi turun
tangan.? "Membunuh orang juga semacam seni,?jar Koay-lok-ong, "Kalian
adalah orang tidak biasa, bila kubunuh kalian begini saja, kan terasa
kurang menarik.? "Sesungguhnya apa kehendakmu"? tanya Tokko Siang.
"Apakah kalian ingin tahu"?
Mendadak Ong Ling-hoa tertawa, "Jika benar kau bunuh diriku,
engkau pasti akan menyesal.?
"Selamanya aku tidak pernah menyesal,?cap Koay-lok-ong.
"Apa betul"? tertawa Ong Ling-hoa bertambah misterius. "Jika
begitu, boleh kau coba, silakan bunuh saja.?
"Sim Long,? kata Koay-lok-ong, "apakah kau pun ....??
"Aku sih tidak khawatir, kutahu untuk sementara ini engkau takkan
membunuhku,?jar Sim Long tak acuh.
"Haha,? Koay-lok-ong tertawa. "Betapa pun Sim Long memang
lebih cerdik. Saat ini kalian sudah merupakan kura-kura di dalam
tempurungku, cepat atau lambat kalian pasti akan mati, kenapa aku
terburu-buru membunuh kalian"?a merandek sejenak, lalu menyambung, "Bagi kalian
sebenarnya masih ada dua jalan.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dua jalan apa"? tanya Miau-ji.
"Pertama, dengan sendirinya mati, setiap saat dapat kubinasakan
kalian, kuyakin kalian takkan meragukan kemampuanku akan hal
ini.? Miau-ji dan Ong Ling-hoa saling pandang tanpa bicara. Mereka tahu
Koay-lok-ong memang memiliki kemampuan itu dan tidak dapat
disangkal. Selang sejenak, Ong Ling-hoa bertanya, "Dan apa jalan yang
kedua"? "Jalan kedua adalah cukup kalian berjanji sesuatu padaku dan
segera kubebaskan kalian keluar. Bahkan dalam satu jam pasti
takkan kukejar.? "Dalam satu jam" Betul"? Miau-ji menegas.
"Tentu saja betul,? jawab Koay-lok-ong. "Di dalam satu jam tentu
kalian dapat kabur dengan jauh. Pula, asalkan dalam waktu tiga-
hari-tiga-malam kalian tidak tersusul lagi olehku, seterusnya takkan
kuganggu lagi seujung jari kalian.?
Semua orang saling pandang dengan girang.
Biarpun mereka rata-rata orang yang tidak takut mati, tapi demi
diberi kesempatan untuk hidup, tentu saja kesempatan baik ini tidak
disia-siakan dan tidak diabaikan. Apalagi betapa pun lihainya Koay-
lok-ong, bilamana mereka diberi peluang untuk lari dulu selama satu
jam, tentu sukar lagi menyusul mereka.
Hanya Sim Long saja yang menghela napas, ucapnya, "Tapi bila
kami memilih jalan yang kedua ini, tentu masih ada syarat
sampingan, bukan"? "Haha, tetap Sim Long saja yang tahu akan isi hatiku,?jar Koay-
lok-ong dengan tertawa.

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Syarat sampingan apa"? sela Ong Ling-hoa cepat.
"Kuminta kepala satu orang,?cap Koay-lok-ong, mendadak ia
berhenti tertawa. "Kepala siapa"? tanya Ling-hoa.
Dengan suara bengis Koay-lok-ong menjawab, "Selama hidupku,
yang paling kubenci adalah orang yang mengkhianatiku, asal dia
kepergok lagi olehku, tidak nanti kuberi kesempatan hidup lagi
baginya.? Belum habis ucapannya, Tokko Siang yang baru berdiri segera jatuh
terduduk lagi dengan lemas.
Sebaliknya Ong Ling-hoa merasa lega, katanya, "Jadi yang hendak
kau bunuh ialah Tokko Siang ....?
"Betul, asal kalian penggal kepalanya, segera kulepaskan kalian
pergi.? Dengan sorot mata kejam Ong Ling-hoa memandang ke arah Tokko
Siang. Mendadak Him Miau-ji berteriak, "Aku utang budi kepada Tokko
Siang, barang siapa berani mengganggu seujung jarinya, dia harus
melangkahi dulu mayatku.?
"Masa tidak kau pikirkan dengan cermat, jika kalian tidak terima
permintaanku ini, maka kalian harus mati seluruhnya. Bila terima,
jiwa kalian berempat yang selamat. Masakah jual-beli yang
menguntungkan ini tidak kau terima, sungguh bodoh.?
"Ken ... kenapa kau paksa kami melakukan hal yang tak berbudi
ini"? teriak Miau-ji dengan gemas.
"Aku cuma ingin orang lain tahu bagaimana nasib orang yang berani
mengkhianatiku,? jengek Koay-lok-ong.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ong Ling-hoa menghela napas, "Caramu memberi peringatan kepala
orang lain memang sangat bagus, hal ini tidak dapat disalahkan.
Bahkan aku setuju.? "Tidak bisa, aku lebih suka mati bersama dia dan takkan
membiarkan kalian membunuhnya,? teriak Miau-ji.
"Sungguh tolol kau, untung kukira Sim Long takkan bodoh seperti
kau,?jar Ling-hoa dengan gegetun.
Mendadak Jit-jit berseru, "Sim Long juga seperti dia, takkan
membiarkan kau ....? "Sim Long yang kutanya dan bukan pendapatmu,? jengek Ling-hoa.
Ia tahu, asalkan Sim Long setuju, apa gunanya yang lain anti"
Tanpa terasa pandangan semua orang sama tertuju kepada Sim
Long. Dengan tersenyum Sim Long berucap, "Ong Ling-hoa, kuharap
engkau mengerti satu hal. ?
"Kusiap mendengarkan,? kata Ling-hoa.
"Perlu kau ketahui, aku bukan orang takut mati serupa dirimu!? kata
Sim Long. Air muka Ong Ling-hoa berubah seketika, sebaliknya air mata Tokko
Siang bercucuran. Si Kucing lantas berkeplok tertawa, katanya, "Haha, betapa pun Sim
Long tetap Sim Long, nyata si Kucing tidak salah menilainya.?
Jit-jit lantas menjatuhkan diri ke dalam pangkuan Sim Long pula,
katanya, "Aku terlebih tidak salah lihat, sungguh aku ... aku sangat
gembira.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Hm, bagus, kalian memang gagah berani,? jengek Koay-lok-ong.
"Tapi justru ingin kulihat mampu bertahan sampai kapan keberanian
kalian ini.? Mendadak ia bertepuk tangan. Di bawah cahaya api serentak
beberapa titik emas melayang masuk dengan membawa semacam
suara mendengung tajam aneh membuat orang merinding.
"Celaka, Kim-jan-tok-hong (ulat emas dan tawon berbisa),? pekik
Sim Long. "Hm, mendingan kau kenal kualitas barang,?jar Koay-lok-ong
dengan tertawa. "Ini memang Kim-jan-tok-hong yang paling jahat di
dunia ini, asal kena disengat sekali olehnya, maka akan tersiksa
selama tujuh-hari-tujuh-malam, habis itu sekujur badan akan
membusuk dan akhirnya mati.?
Tanpa terasa Miau-ji menggigil, dilihatnya sesudah beberapa bintik
emas itu melayang masuk, lalu terbang kian kemari dengan cahaya
yang menyilaukan. Ong Ling-hoa membentak perlahan, lengan bajunya mengebas,
seketika dua titik emas itu tergulung oleh lengan bajunya.
Tokko Siang juga melompat dan menginjak mati seekor makhluk
berbisa itu. Si Kucing tidak memegang senjata, juga tidak berlengan baju
panjang, apalagi dia telanjang kaki, jadi sia-sia ia mempunyai
kepandaian tinggi, namun tidak berani ikut turun tangan, terpaksa ia
menghindar kian kemari, butiran keringat pun menghias dahinya.
Berulang Sim Long juga menyelentik dengan jarinya, "crit-crit?
beberapa kali, beberapa ekor ulat tawon berbisa itu lantas rontok
juga ke lantai. "Hm, ilmu tenaga jari sakti yang hebat,? jengek Koay-lok-ong.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Apa baru sekarang kau kenal kelihaian kawanku ini"?jek Miau-ji
tertawa. "Hm, apakah tidak terlalu pagi engkau bergembira sekarang"
Beberapa ekor ulat tawon ini tidak lebih hanya contoh saja yang
kuperlihatkan,? seru Koay-lok-ong dengan tertawa. "Padahal di
sarangnya masih ada beribu ekor lagi, bilamana kulepaskan
seluruhnya, apakah masih kau dapat tertawa"?
Benar juga si Kucing seketika cep klakep alias bungkam.
Ong Ling-hoa meraung, "Apa lagi yang kau tunggu, masa engkau
masih sok gagah" Lebih baik kau sendiri yang memenggal
kepalanya, supaya orang lain tidak ikut mampus bersama dia.?
"Tidak, tidak bisa,? teriak Miau-ji tegas. "Apa pun juga dia tidak
boleh diganggu.? "Apakah kau pun sebodoh dia, Sim Long"? tanya Ling-hoa.
"Terkadang aku malahan lebih bodoh daripada si Kucing,?jar Sim
Long. "Aku juga rela ikut mati bersama Tokko Siang,? tukas Jit-jit.
"Wah, sialan, tampaknya aku berkumpul dengan segerombolan
orang gila,? keluh Ling-hoa.
Mendadak Tokko Siang berseru, "Meski Koay-lok-ong mahajahat dan
keji, tapi apa yang sudah diucapkannya tidak pernah dijilat kembali.
Jika dia sudah menyatakan akan mengejar setelah kita lari dulu
dalam satu jam, maka dia pasti akan menunggu sejam dan
membiarkan kita lari.? "Tapi itu adalah soal lain,? seru Miau-ji.
Air muka Tokko Siang tampak kaku, ucapnya perlahan, "Kalian
berdua sedemikian baik terhadapku, sungguh tak pernah
kubayangkan sebelum ini. Selama hidupku baru sekarang
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
mendapatkan dua sahabat sejati seperti kalian, sungguh tak
tersangka orang semacam diriku juga bisa memperoleh sahabat
murni semacam ini. Sungguh hebat, sungguh puas aku.?
Habis berkata mendadak ia membenturkan kepalanya ke dinding.
Miau-ji menjerit kaget, cepat ia memburu maju, namun sudah
terlambat. Darah sudah muncrat dan membasahi muka dan
dadanya. Tokko Siang telah roboh dengan wajah memar, tapi masih juga
bergumam, "Orang hidup dapat mengikat seorang sahabat sejati,
mati pun tidak perlu menyesal, apalagi kuperoleh dua sahabat
sejati.? "Ai, engkau sungguh bodoh, mengapa ....? seru Miau-ji dengan
menangis. Tokko Siang tersenyum pedih, ucapnya, "Jika kalian dapat menjadi
orang bodoh, mengapa aku tidak .... Tapi jangan kalian lupa, kumati
bagi kalian, maka kalian harus hidup bagiku, hidup dengan baik ....?
Makin lemah suaranya dan akhirnya meraung keras sekali, lalu tidak
bersuara lagi. Wajah Jit-jit basah dengan air mata, "Di tengah orang jahat kiranya
juga ada yang berhati baik .... Di dunia ini ternyata banyak juga
orang berhati baik.?ng Ling-hoa juga berpaling ke sana dan tidak tega
memandangnya, teriaknya, "Baiklah Koay-lok-ong, kau mau apa lagi"?
Koay-lok-ong tertawa, "Yang menurut padaku hidup, yang
melawanku akan mati, di antara ini tiada pilihan lain, kukira kalian
sudah cukup jelas bagaimana nasib kalian nanti.?
"Keempat duta bawahanmu ada yang mati dan ada yang
meninggalkanmu, tangan kanan kirimu sudah patah, bila anak
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
buahmu yang lain juga mengkhianat, maka nasibmu mungkin akan
lebih mengenaskan daripada ini.?
"Dengan bakatku yang tiada bandingannya biarpun kupergi-datang
sendirian juga tiada yang mampu merintangiku, apa lagi .... Haha,
sekarang kutambah lagi seorang pembantu baru, kan jauh lebih
hebat berpuluh kali dibandingkan kawanan orang tolol itu"?
Tergerak hati Sim Long, namun dengan tak acuh ia tanya, "O,
pembantu baru siapa yang kau maksudkan"?
Koay-lok-ong tertawa latah, "Hahahaha! Selamanya kalian takkan
mampu menerka siapa dia, berkat tipu akalnya yang bagus barulah
dapat kutemukan kalian, asalkan dia membantuku, apa pula yang
kukhawatirkan"? Semua orang sama terperanjat, jika ada orang yang sedemikian
dipuji oleh Koay-lok-ong maka kepintarannya pasti tidak perlu
disangsikan lagi dan mungkin sekali tidak di bawah Sim Long.
Tapi siapakah di dunia ini yang sedemikian hebat"
Ong Ling-hoa tertawa perlahan, katanya, "Apa pun kau harus
memegang janji, bebaskan dulu kami.?
"Silakan keluar saja, kan tidak kurintangi kalian,?jar Koay-lok-ong
dengan tertawa. "Tapi kau ... kau hendak ....?
"Batu penghalang di sini sudah longgar, kalian tentu dapat mencari
liang keluar dan takkan kurintangi kalian melainkan akan menunggu
di luar sini.? Sembari bicara, lambat laun makin menjauh suaranya.
"Nanti dulu, Koay-lok-ong ....? teriak Ling-hoa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Akan tetapi tidak ada jawaban. Keadaan kembali sunyi, untung
cahaya lampu di luar masih menyala.
Ong Ling-hoa menerjang maju, digaruknya batu penyumbat dengan
tangan, setelah ditarik dan didorong, akhirnya ia menghela napas
lega, katanya, "Dia memang tidak bohong, batu ini memang sudah
longgar.? Dengan mendelik Miau-ji menghardiknya, "Apa benar kau pandang
mati-hidup sedemikian penting"?
"Sungguh aku tidak ingin mati, kalau orang lain mau tentu juga aku
tidak perlu mencegahnya,? jawab Ling-hoa tak acuh.
Meski batu penyumbat itu sudah longgar, tapi tumpukan batu cukup
banyak dan rapat, disertai tanah pelengket pula, mereka harus
bekerja keras cukup lama, akhirnya baru dapat menggali sebuah
lubang yang tiba cukup untuk diterobos tubuh seorang.
Dengan hati-hati mereka lantas merangkak keluar, terlihat sebuah
lentera tertaruh di lekukan dinding.
Kedatangan mereka serupa orang buta yang terpancing oleh api
setan, sesungguhnya bagaimana bentuk tempat ini sama sekali tidak
diketahui mereka. Baru sekarang mereka dapat melihat lubang gua
yang berliku-liku ini, sedikitnya ada tiga buah jalan yang tampaknya
menuju ke luar, tapi sukar diraba akhirnya entah menembus ke
mana. "Wah, celaka, kita tertipu olehnya,? seru Ling-hoa.
"Ya, memang konyol,? Sim Long juga berkeluh.
"Meski kita dibebaskan olehnya, tapi lubang gua ini ada beberapa
jalan tembus yang menyesatkan, betapa pun kita tetap tak dapat
keluar, akhirnya kita akan mati terkurung juga di sini.?
"Lebih tepat dikatakan mati kelaparan di sini,? sambung Sim Long.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Miau-ji keluar dengan memanggul mayat Tokko Siang, ia pun
berseru, "Ya, sampai sekarang sedikitnya sudah seharian kita tidak
makan-minum, jika kelaparan satu dua hari lagi, tentu semuanya
akan mampus.? "Justru inilah akal keji Koay-lok-ong,?cap Sim Long dengan
gegetun. "Dia sengaja membuat kita kelaparan setengah mati,
dalam keadaan lemas, andaikan dapat keluar, mustahil kita mampu
lari lagi"? "Betul, dalam keadaan begitu, jangankan kita cuma disuruh lari lebih
dulu satu jam, biarpun lari lebih dulu sehari juga tidak berguna,?cap Ling-hoa
dengan gemas. "Ai, orang ini sungguh licik lagi licin.?
Sambil bersandar pada bahu Sim Long, Jit-jit berkata, "Wah,
mendingan kalian tidak membicarakannya, sekali bicara aku jadi
merasa lapar benar-benar.?
"Aha, ada akal,? mendadak Sim Long berseru.
"Akal apa"? tanya Miau-ji.
"Coba ambilkan lentera itu,? kata Sim Long.
Lalu ia berjongkok memeriksa dengan teliti. Tanah padas demikian
tentu saja sukar meninggalkan bekas kaki, untung tanah di luar agak
lunak, betapa pun masih terdapat sedikit jejak yang tertinggal.
Namun orang yang datang tadi tidak sedikit, bekas kaki ternyata
sangat ruwet dan sukar dikenali.
Sim Long bergumam, "Asalkan dapat menemukan jalan hidup di
antara ketiga jalan ini tentu segala urusan akan beres.?
Dengan sendirinya ia tidak berani gegabah, orang lain juga tidak
berani mengganggu dia, sampai Cu Jit-jit juga menyingkir agak jauh,
hanya pandangannya tetap mengikuti setiap gerak-gerik pemuda itu.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sekonyong-konyong lentera padam. Keadaan gelap gulita lagi,
kegelapan yang membuat putus asa.
Ong Ling-hoa mengguncangkan lentera itu, lalu membantingnya di
tanah sambil menggerutu, "Sialan, minyak habis!?
"Sungguh bangsat yang keji,?mel Miau-ji. "Rupanya setiap langkah
sudah diperhitungkannya dengan baik. Dia sengaja meninggalkan
sebuah lentera di sini untuk memperlihatkan kebaikan hatinya, tapi
sudah diperhitungkan dengan tepat begitu kita keluar ke sini segera
lentera ini akan padam.? Sim Long menyengir, "Dia berbuat demikian kan serupa kucing
menangkap tikus. Tikus tidak segera dimakan, tapi dipermainkan
lebih dulu. Sudah diperhitungkannya bahwa kita serupa tikus di
bawah cengkeramannya dan tidak mungkin bisa lolos.?
"Masa ... masa engkau juga tidak berdaya"? tanya Ling-hoa.
"Memangnya kita ini tikus"? sahut Sim Long dengan tersenyum
hambar. "Tentu saja bukan, jadi engkau punya akal"? seru Ling-hoa girang.
"Syukur sudah dapat kutemukan bekas kakiku sendiri waktu datang
tadi,? tutur Sim Long, "Bekas kaki menunjukkan mengarah ke jalan
sebelah kiri, jika dari sana dapat masuk ke sini, dengan sendirinya
dari sini dapat keluar ke sana.?
"Aha, betul, ayo lekas kita keluar,? seru Ling-hoa.
"Kita merambat dinding dengan tangan kiri dan tangan kanan
bergandengan tangan satu sama lain, sekali-kali jangan sampai


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terpencar, biar kubuka jalan di depan dan Jit-jit di belakangku,? kata
Sim Long. "Dan Miau-ji di belakangku,? tukas Jit-jit.
"Tentu saja aku pengiring di belakang,?jar Ling-hoa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Miau-ji, harus hati-hati terhadap manusia demikian yang mengikut
di belakangmu ....? "Jangan khawatir,? kata si Kucing. "Dia orang pintar, sebelum lolos
dengan hidup tidak nanti dia berani menyergap orang lain.?
"Tapi urusan begini tidak dapat diukur secara umum, akan lebih baik
engkau tetap berhati-hati,?jar Jit-jit.
"Ai, perempuan ... dasar hati perempuan ....?cap Ong Ling-hoa
dengan menyesal. "Memangnya bagaimana hati perempuan" Paling sedikit hati
perempuan kan lebih baik daripada hatimu,? jengek Jit-jit.
"Eh, jangan lupa, jika tidak ada aku, kau dan Sim Long ....?
Belum lanjut ucapan Ling-hoa, mendadak Jit-jit tertawa dan berkata,
"Kan sudah kukatakan di antara orang jahat juga ada yang berhati
baik. Hatimu terkadang juga tidak busuk, bilamana engkau dapat
sering-sering berbuat demikian, tentu juga semua orang akan suka
padamu.? "Oo ....? Ling-hoa lantas bungkam.
"Hendaknya kau tahu, menjadi orang baik jauh lebih menyenangkan
daripada menjadi orang busuk,? kata Jit-jit pula.
Begitulah keempat orang terus merambat ke depan dalam
kegelapan, masing-masing sama menanggung pikiran sendiri
sehingga tidak ada yang bicara lagi.
Entah sudah berapa lama mereka berjalan, dalam perasaan mereka
rasanya seperti sudah lewat sekian hari, namun tiada terlihat apa
pun di depan. Akhirnya Miau-ji tidak tahan, tanyanya, "Apakah engkau tidak
kesasar"? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dia pasti takkan keliru,? seru Jit-jit.
"Hm, kepercayaan orang lain terhadap Sim Long tentu tidak sepenuh
kepercayaanmu kepadanya,? jengek Ling-hoa.
"Jika tidak percaya padanya, kenapa engkau tidak pergi sendiri
saja"? jawab Jit-jit ketus.
Maka Ong Ling-hoa tidak dapat omong lagi. Dengan sendirinya dia
tidak mau ribut mulut dengan anak perempuan, apalagi anak
perempuan serupa Cu Jit-jit.
Setelah berjalan sebentar lagi, akhirnya Ong Ling-hoa bersuara pula,
"Eh, Sim Long, pada waktu kita masuk kemari rasanya tidak makan
waktu sekian lama.? Sim Long berpikir sejenak, katanya, "Waktu datang kan ada orang
memberi petunjuk jalan, dengan sendirinya kita berjalan dengan
cepat.? Terpaksa Ong Ling-hoa tutup mulut pula.
Kembali mereka merambat ke depan. Meski tidak terlihat sesuatu
tapi dapat dirasakan lorong gua itu makin lama makin sempit dan
tambah sumpek. Jit-jit yang bertubuh lemah hampir saja tidak
mampu bernapas. "Sim Long keliru jalan tidak"? jengek Ling-hoa pula.
"Dia ... dia tidak ....?
Belum selesai ucapan Jit-jit, mendadak Sim Long memotong,
"Keliru!? "Jiwa kita terletak di tanganmu, hendaknya jangan dibuat main-
main,?jar Ong Ling-hoa. "Bagaimana kalau Ong-heng yang mencari jalan"? kata Sim Long.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Cepat Ong Ling-hoa menjawab dengan menyengir, "Ah, maaf jika
ucapanku agak kasar. Padahal kalau Sim-heng saja tidak sanggup
membawa kita keluar, siapa pula di dunia ini yang sanggup"?
Maka mereka lantas merambat kian kemari tanpa berhasil, kaki
mereka bertambah lemas. Rasa lapar masih dapat ditahan, rasa
haus yang membuat mereka kelabakan setengah mati.
Menurut perkiraan, sedikitnya sudah sehari suntuk mereka berputar-
putar di situ tanpa berhenti, biarpun tubuh gemblengan baja juga
tidak tahan. Yang paling payah adalah Cu Jit-jit, napasnya terengah-engah dan
hampir tidak sanggup berdiri lagi.
"Bagaimana kalau istirahat sebentar"?jar Miau-ji.
"Dalam keadaan begini, siapa pun tidak boleh berhenti, harus
sekaligus meneruskan perjalanan, sekali berhenti mungkin tidak
sanggup berbangkit lagi,?jar Sim Long.
"Aku tidak lelah, ayo, terus jalan,? kata Jit-jit.
"Jika kita hanya merambat secara ngawur begini, sampai kapan baru
akan berakhir" Betapa pun kita harus mencari jalan lain,?jar Ling-
hoa. Miau-ji mendengus, "Hm, dalam keadaan begini, jalan lain apa yang
dapat kau pikirkan"?
"Di sana tadi kulihat jelas kita datang dari jalan sebelah kiri dan pasti
tidak keliru, entah mengapa menjadi salah jalan, di manakah letak
kekeliruannya"? kata Sim Long dengan menyesal.
"Thian yang tahu apa kekeliruan ini,? tukas Ling-hoa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Apa pun juga kita jangan putus asa, terlebih tidak boleh berhenti,?
seru Sim-Long. "Asalkan kita tetap menuju ke depan, lambat atau
cepat pasti akan kita temukan jalan keluarnya.?
"Betul, kita pasti akan berhasil keluar,? sambung Miau-ji.
Maka dengan mengertak gigi semua orang merambat ke depan lagi.
Entah berapa lama lagi, "trang?, mendadak kaki kesandung sesuatu
benda. "He, apa itu"? tanya Sim Long dan berhenti seketika.
Ling-hoa coba meraba benda itu di tanah dan menjemputnya,
katanya tiba-tiba dengan lemas, "Wah, runyam!?
"Apa yang kau temukan" Kenapa kau bilang runyam"? tanya Miau-ji
cepat. "Inilah lentera tembaga yang kubanting ke tanah tadi,? tutur Ling-
hoa dengan sedih. "Ah, apakah ... apakah mungkin kita telah putar kembali ke tempat
tadi"? kata Miau-ji.
"Memang betul, tampaknya tempat inilah kuburan kita.?
"Siapa bilang runyam, justru kita pasti akan selamat,? seru Sim Long
mendadak. "Se ... selamat"? Ling-hoa menegas.
"Ya, asal kita berada kembali di sini berarti akan tertolong,? kata Sim
Long. "Apa katamu, sungguh aku tidak paham"? tanya Ling-hoa.
"Jalan yang kita tempuh tadi tidak keliru, hanya arahnya yang
salah.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Aku tambah tidak paham keteranganmu ini"?
"Tadi kita merambat dinding dengan tangan kiri, bila di sebelah ada
jalan segera kita membelok, makin jauh makin tersesat, akhirnya
kita putar balik lagi ke sini, padahal jalan hidup yang sebenarnya
adalah sebelah kanan.? "Aha, betul, memang benar selamat,? seru Ling-hoa girang.
"Baru sekarang kau percaya Sim Long memang tidak keliru, bukan"?jek Jit-jit.
"Kan sudah kukatakan, di dunia ini jika ada orang mampu membawa
kita keluar dari sini, maka orang itu ialah Sim Long,? kata Ling-hoa.
"Sekarang kita merambat dinding dengan tangan kiri, setelah
belasan langkah ke depan baru berganti merambat dinding dengan
tangan kanan, namun tangan kiri masing-masing tetap
bergandengan dan jangan sampai terpencar.?
Meski keadaan semua orang sekarang sudah lemas lunglai, lapar
dan haus, tapi sinar hidup sudah muncul, semangat mereka
terbangkit, jalan mereka pun seakan-akan bertambah cepat.
Sekali ini mereka hanya berjalan sebentar saja dan segera kelihatan
cahaya remang langit di luar, makin ke depan makin terang.
Jit-jit memegang tangan Sim Long dengan erat sambil bersorak
gembira, "Akhirnya kita dapat bebas.?
"Ssst, kita belum lagi lari keluar, ini baru saja permulaan,? desis Sim
Long. "Baru permulaan"? Miau-ji menegas.
"Jangan kau lupa, Koay-lok-ong masih menunggu di luar gua,
pelarian kita baru akan dimulai, kesulitan yang sesungguhnya masih
banyak menunggu.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
***** Koay-lok-ong memang benar menunggu di luar gua.
Cahaya sang surya gilang-gemilang, cuaca cerah.
Di luar gua dibangun sebuah barak bambu, Koay-lok-ong duduk di
kursi malas berkasur empuk diembus angin semilir sejuk.
Di depannya tentu saja tersedia santapan lezat dan arak, di
sampingnya menunggu kawanan gadis cantik, di mana ia berada
tidak pernah berkurang hal-hal demikian itu.
Kecuali itu ada lagi 30-an pemuda gagah perkasa dengan pakaian
ringkas dan berpedang siap tempur mengelilingi Koay-lok-ong.
Dia dapat melihat Sim Long, keadaan Sim Long ternyata tidak
sekonyol sebagaimana dibayangkannya.
Tubuh Sim Long tetap tegak, mata masih bersinar, terlebih
senyumnya yang khas itu menghiasi ujung mulutnya.
Air muka Koay-lok-ong rada berubah, tapi segera ia bergelak
tertawa, "Haha, bagus, akhirnya kalian datang juga.?
"Masa kami harus membikin kecewa Anda"?jar Sim Long dengan
tersenyum. "Memang sudah kuduga Sim Long pasti takkan membikin kecewa
padaku,?cap Koay-lok-ong dengan tertawa. "Apabila kalian tidak
dapat keluar, itulah yang membuatku kecewa.?
"Masa di dunia tidak ada jalan keluar bagi orang"?jar Sim Long
tertawa sembari melangkah ke depan.
Jit-jit dan Miau-ji mengikut rapat di belakangnya, terpaksa Ong Ling-
hoa juga membusungkan dada dan melangkah maju.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Walaupun mereka melangkah dengan tegap, dalam hati diam-diam
mengeluh, terutama bau sedap santapan dan bau arak yang
merangsang itu membuat perut mereka bertambah keroncongan.
Malahan Koay-lok-ong lantas mengangkat cawan arak dan berkata
dengan tertawa, "Sebenarnya ingin kusuguh kalian minum satu-dua
cawan dulu, namun sayang, rupanya kalian terburu-buru menempuh
perjalanan, terpaksa tidak ingin kuganggu waktu kalian yang
berharga.? Sungguh tidak kepalang geregetan Him Miau-ji, mendingan bila tidak
mengendus bau sedap arak, sekali tercium, rasa laparnya semakin
sukar ditahan. "Lekas kita tinggalkan tempat ini, aku tidak ingin melihat bentuk
setan iblis itu,? desis Jit-jit di tepi telinga Sim Long.
"Eh, jika kalian terburu-buru mau berangkat, terpaksa tidak dapat
kuantar,? seru Koay-lok-ong pula dengan tertawa."Hanya di sini
kuucapkan selamat jalan kepada kalian, semoga kalian dapat lari
terlebih cepat.? Habis berkata ia lantas menenggak dan terbahak-bahak.
Him Miau-ji juga tertawa, "Kau minum sendirian, tentu sangat
kesepian, biarlah mendiang sahabatmu mendampingimu, coba lihat,
dia sedang memandang padamu.?
Dengan langkah lebar ia mendekati Koay-lok-ong. Meski tulang
kepala Tokko Siang sudah remuk tapi matanya masih melotot penuh
rasa sedih dan benci. Kawanan gadis jelita di samping Koay-lok-ong sama menjerit ngeri.
Air muka Koay-lok-ong juga rada berubah dan tidak dapat tertawa
lagi. "Wahai Tokko-heng, pada siang hari kau temani dia minum arak, bila
malam tiba, engkau pun jangan lupa mendampingi dia, agar dia
tidak kesepian,? demikian Miau-ji berolok-olok pula.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Brak?, mendadak Koay-lok-ong membanting cawan arak di atas
meja sambil membentak, "Tutup mulut!?
Mata Miau-ji yang serupa mata kucing itu menatap Koay-lok-ong
dengan tajam, katanya perlahan,"Bila malam tiba, arwah yang ingin
bicara denganmu tentu tidak sedikit, jika sekarang bertambah lagi
Tokko Siang, kan tidak menjadi soal, kenapa kau takut"?
"Lekas enyah, jika tidak ....? hardik Koay-lok-ong dengan bengis.
Belum lanjut ucapannya Miau-ji sudah lewat dengan tertawa,
"Hahaha, bila hidup banyak berbuat dosa, tengah malam pun takut
pintu digedor setan!? Koay-lok-ong meremas tangannya sehingga cawan emas tadi
teremas pipih. Ong Ling-hoa ikut lewat ke sana, mendadak ia berpaling dan
berucap, "Satu jam, bukan"?
"Ya, satu jam, tidak lebih, juga tidak kurang, lekas enyah!? bentak
Koay-lok-ong. "Ai, marah pada orang lain, aku yang kena getahnya,?jar Ling-hoa
dengan tertawa, ia menjura terus melangkah ke depan.
Melihat kelakuan Ong Ling-hoa dan Him Miau-ji itu, dengan suara
tertahan Sim Long berkata kepada Jit-jit, "Meski watak kedua orang
ini berbeda, yang satu jujur dan yang lain licik, tapi menghadapi
detik gawat seperti ini terlihatlah mereka memang orang luar biasa.?
"Orang yang dapat berada bersamamu tentu saja bukan orang
biasa,?jar Jit-jit. Sim Long memapahnya ke depan, ketika berada di depan Koay-lok-
ong, dengan tersenyum ia menegur, "Setelah berpisah sekarang,
entah kapan baru akan berjumpa pula.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jangan khawatir, selekasnya pasti akan berjumpa lagi,?cap Koay-
lok-ong sambil menyeringai.
"Meski Anda sangat marah, namun tetap menepati janji dan akan
menunggu satu jam, tampaknya Koay-lok-ong tetap Koay-lok-ong,
mau tak mau aku harus menyatakan kagum padamu,?cap Sim
Long dengan gegetun. Koay-lok-ong terdiam sejenak, mendadak ia tergelak dan berseru,
"Bagus, Sim Long, tampaknya di kolong langit ini cuma engkau saja
yang memahami isi hatiku, kesatria di dunia ini, kecuali Sim Long
seorang tiada yang terpandang olehku.?a merandek dan menatap Sim Long lekat-
lekat, lalu menambahkan, "Cuma, tidak jelek juga kulayanimu, mengapa engkau justru ingin
memusuhiku"? Sim Long tersenyum hambar, "Bisa jadi aku memang dilahirkan
untuk memusuhimu.? Kembali Koay-lok-ong terdiam, teriaknya kemudian, "Bagus! Jika
tidak ada orang semacam dirimu yang menjadi lawanku, rasanya
hidupku juga takkan menarik.?a ganti cawan arak dan minum lagi.
Dengan serius Sim Long berucap, "Apa pun juga tetap kuhormati
Anda sebagai kesatrianya kesatria, kelak bila kau jatuh dalam
cengkeramanku, pasti takkan kubikin susah dirimu melainkan akan
kubereskan dengan sewajarnya.?
"Haha, sudah kepepet begini, kecuali Sim Long, di dunia ini siapa
pula yang punya keberanian seperti ini"? seru Koay-lok-ong dengan
tergelak. "Wahai Sim Long, melulu satu hal ini saja engkau tidak
malu untuk disebut kesatrianya kesatria.?


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Segera ia memberi tanda kepada seorang gadis jelita di sampingnya
agar menuangkan secawan arak bagi Sim Long, lalu katanya pula,
"Marilah kita habiskan secawan, tampaknya hubungan baik kita
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
sudah seluruhnya tertuang di dalam secawan arak ini. Inilah
minuman kita yang terakhir, bila bertemu lagi mungkin tiada sesuatu
yang dapat dibicarakan lagi.?
"Baik, silakan,? jawab Sim Long sambil mengangkat cawan arak.
Kedua orang sama menenggak habis arak masing-masing.
Para pengawal berseragam hitam dan kawanan gadis jelita itu sama
menahan napas mengikuti adegan yang khidmat itu, suasana terasa
mengharukan dan juga mengagumkan. Inilah minuman antara
kesatria. Jit-jit juga merasa terharu, darah bergolak dan mata terasa basah.
"Baiklah, sekarang boleh kau pergi!? seru Koay-lok-ong kemudian
sambil membuang cawannya.
Sim Long memberi hormat, lalu melangkah ke depan tanpa menoleh
lagi. Jit-jit menyusulnya, katanya dengan rawan, "Sungguh aku tidak
mengerti mengapa dia sedemikian baik padamu, tapi mengapa juga
ingin membunuhmu"? Sim Long menjawab dengan pedih, "Dia tidak ada pilihan lain, aku
pun tidak punya pilihan lain, ini kejadian yang sukar dihindarkan,
dari dulu kala kebanyakan kesatria memang dilahirkan untuk
berlawanan.? "Apakah dia juga terhitung kesatria"? tanya Jit-jit.
"Meski dia keji dan jahat, tapi tidak perlu diragukan dia juga seorang
kesatria, siapa pun tak dapat menyangkal hal ini,?cap Sim Long.
***** Lambat laun, bayangan Koay-lok-ong sudah tidak tertampak lagi.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Setelah meninggalkan jarak pandang Koay-lok-ong, keadaan mereka
yang lemas sukar dipertahankan lagi. Pinggang Ong Ling-hoa, Cu Jit-
jit dan juga Him Miau-ji tidak dapat menegak pula, kaki pun seperti
diganduli benda beribu kati beratnya.
"O, haus sekali,? keluh Jit-jit. "Ai, Sim Long, carikan sedikit air
minum.? Miau-ji tertawa. "Mendingan Sim Long, dia telah minum satu cawan
arak.? "Kau iri"? tanya Jit-jit.
"Kenapa aku iri"? jawab Miau-ji dengan tertawa. "Aku justru senang
.... Kawanku adalah kesatria besar, sampai musuh pun sedemikian
menghormati dia, masa aku malah iri padanya"?
"Engkau sungguh orang baik, Miau-ji,? puji Jit-jit. "Jika kupunya
seorang adik perempuan, tentu kusuruh dia menjadi istrimu.?
"Dan karena engkau tidak punya adik perempuan, tampaknya aku
terpaksa harus menunggu anak perempuan yang kau lahirkan
dengan Sim Long nanti,?jar si Kucing dengan tertawa.
Muka Jit-jit menjadi merah, omelnya, "Dasar mulut kucing yang tidak
bergading!? "Hm, kalian masih dapat berkelakar sepanjang jalan, sungguh aku
sangat kagum,? jengek Ling-hoa mendadak.
"Kau tahu apa, justru sekaranglah kita perlu berkelakar,? kata Miau-
ji. "Bila kalian tidak mau cepat lari, mungkin segera kalian akan
berkelakar di bawah senjata Koay-lok-ong,? jengek Ling-hoa pula.
"Maaf, tidak dapat kutunggu kalian lagi, terpaksa kupergi dulu
selangkah.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Mendadak Sim Long berkata, "Saat ini kita sudah serupa pelita yang
hampir kehabisan minyak, jika berlari cepat, berapa jauh kita
mampu bertahan" Bukan mustahil segera bisa roboh, semakin cepat
berlari makin tidak kuat.?
"Walaupun betul, tapi kita hanya ada waktu satu jam saja,? kata
Ling-hoa. "Asalkan kita manfaatkan waktunya dengan tepat, biarpun cuma
satu jam juga cukup longgar,?jar Sim Long.
"Jika begitu, sekarang ....?
"Yang paling penting sekarang,? sela Sim Long, "pertama, kita harus
menemukan sungai kecil itu, kita minum sekenyangnya, manusia
adalah besi, air adalah baja. Asalkan perut penuh air, rasa lapar pun
tertahankan.? ***** Di tempat tadi Koay-lok-ong sedang termenung dengan memegang
cawan arak. Seorang pemuda berseragam hitam ringkas berlari datang dan
memberi sembah, lapornya dengan napas terengah, "Lapor Ongya,
hamba sudah melihat rombongan Sim Long.?
"Lekas teruskan,? bentak Koay-lok-ong tak sabar.
"Hamba bersama ke-29 saudara lain mematuhi perintah Ongya dan
mencari tempat sembunyi yang rapi, ada yang memanjat ke atas
pohon, ada yang sembunyi di balik semak ....?
"Untuk apa bicara bertele-tele, memangnya hal-hal begitu perlu kau
laporkan,? damprat Koay-lok-ong.
Pemuda baju hitam menunduk takut, cepat ia menyambung
laporannya, "Ketika hamba melihat mereka, keadaan mereka tampak
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
payah, berjalan saja kelihatan berat, tapi ... tapi Sim Long itu masih
penuh semangat, sedikit pun tidak ada tanda-tanda loyo.?
"Keparat Sim Long ini memang bukan manusia,?mel Koay-lok-ong
dengan gemas, lalu bertanya, "Dan bagaimana dengan Him Miau-
ji"? "Kucing itu meski kelihatan lelah, tapi terkadang masih bergurau
dengan gadis she Cu ini. Hamba tidak tahu apa yang dibicarakan
mereka, hanya tertawa mereka kelihatan sangat gembira.?
"Masa mereka tidak berusaha lari"? tanya Koay-lok-ong dengan
kening bekernyit. "Mereka berjalan dengan lambat, tampaknya tidak gelisah sedikit
pun.? "Sungguh hebat,?cap Koay-lok-ong. "Wahai Sim Long, sungguh
engkau tidak malu disebut sebagai musuh nomor satu diriku.?
Seorang gadis di sebelahnya coba bertanya, "Hanya berjalan
perlahan kenapa dipandang sebagai lihai"?
Koay-lok-ong bertutur dengan gegetun, "Dengan tenaga mereka
waktu itu, jika mereka berlari sekuatnya, mungkin tidak sampai satu
jam pasti akan roboh seluruhnya. Dan dalam keadaan seperti
mereka itu, kecuali Sim Long siapa pun pasti akan lari secepatnya.?
Gadis itu berpikir sejenak, lalu berucap, "Ya, sungguh menakutkan
mempunyai lawan seperti Sim Long itu.?
"Kurang ajar! Apakah kau lupa siapa lawannya"?mel Koay-lok-ong.
Dengan takut si gadis mengiakan, "Ya, ya, betapa pun lihainya
masakah dapat menandingi Ongya.?
"Dan sekarang mereka menuju ke mana"? tanya Koay-lok-ong
setelah terdiam sejenak. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tampaknya seperti menuju ke sungai,? lapor pemuda baju hitam
tadi. "Wahai Sim Long, setiba kalian di tepi sungai baru kalian tahu
kelihaianku,? Koay-lok-ong dengan terbahak.
***** Gemercik aliran air sudah terdengar.
Jit-jit melonjak girang, "Aha, sudah sampai, untung di sini ada
sebuah sungai kecil.? "Ssst,? desis Ong Ling-hoa. "Awas jika Koay-lok-ong memasang
perangkap di tepi sungai, bisa jadi kedatangan kita akan serupa
laron menubruk api.? "Jangan khawatir,?jar Sim Long. "Dalam satu jam ini Koay-lok-ong
pasti menaati janji dan takkan turun tangan terhadap kita. Meski dia
bukan seorang lelaki sejati, namun satu hal ini dapat kupercayai
dia.? "Apa dasarnya"? tanya Miau-ji.
"Sebab kulayani dia sebagai kesatria, tentu dia takkan merosotkan
derajat sendiri sebagai seorang kesatria,?jar Sim Long dengan
tertawa. "Apalagi sekarang dia ingin memperlihatkan kehebatannya
supaya kita mati dengan takluk lahir-batin.?
Mendadak Jit-jit merasa khawatir, "Wah mungkinkah dia menaruh
racun dalam air"? "Untuk ini kalian tidak perlu khawatir, air yang mengalir tidak
mungkin dapat ditaruhi racun,?jar Ling-hoa.
"Ya, kupercaya,? kata Miau-ji. "Urusan yang menyangkut racun-
meracun tentu saja Ong Ling-hoa jauh lebih paham daripada siapa
pun.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Jit-jit berkata dengan menyesal, "Tapi kurasa dia pasti takkan
membiarkan kita minum air begitu saja. Kalian lebih kuat
daripadaku, namun orang perempuan biasanya lebih perasa.?
"Namun sekali ini semoga daya perasaanmu tidak manjur,?jar
Miau-ji. Beberapa orang segera berlari ke sana, keadaan di tepi sungai sunyi
senyap, sedikit pun tidak ada tanda mencurigakan. Miau-ji bersorak
gembira, segera ia bertiarap dan meraup air untuk diminum.
Sekonyong-konyong di hulu sungai sana ada orang tertawa geli dan
berseru, "Hei, babi cilik, lihatlah ada orang minum air bekas
mandimu!? Miau-ji terkejut dan berpaling ke sana, dilihatnya ada tiga anak dara
berdandan sebagai gadis gembala sedang berkeplok tertawa,
beberapa puluh ekor babi gemuk juga sedang mandi di dalam air
sungai. Selain itu ada lagi beberapa ekor kerbau, kambing, ayam, itik, dan
anjing, ada yang asyik minum air, ada yang mandi, bahkan ada yang
sedang berak di dalam sungai.
Keruan si Kucing mendongkol dan marah, ia urung minum sehingga
air yang sudah diciduknya membasahi bajunya, kontan ia mencaci
maki, "Bedebah!? Para gadis gembala masih berkeplok tertawa dan bernyanyi malah,
"Hahaha, Koay-lok-ong, pandai berakal. Sim Long cilik juga
terperangkap. Air ada di depan mata, tapi tidak dapat diminum, si
Kucing juga kelabakan ....?
"Nah, apa kataku, betul tidak"!?cap Jit-jit dengan gegetun.
Saking geregetan si Kucing melonjak-lonjak, dampratnya, "Bangsat,
binatang!? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ai, akal busuk tidak bermoral begini, hanya dia juga yang mampu
berbuat,?jar Jit-jit sambil menyengir.
Ong Ling-hoa tampak berdiri termenung, mendadak ia berjongkok,
air sungai diciduknya dengan tangan terus diminum, bahkan cukup
banyak minumnya. Tentu saja Jit-jit melongo, "Hei, kau berani minum air ini" Di dalam
air tercampur kotoran babi, masakah tidak kau lihat"?ng Ling-hoa berdiri kembali
dari berucap dengan tak acuh,
"Seorang lelaki sejati harus bisa mulur dan mampu mengkeret,
hanya minum air begini terhitung apa" Bilamana kalian sudah tidak
mampu bergerak, ingin minum air kencing saja tidak bisa.?
"Jangan kau minum air kotor ini, Sim Long,? pinta Jit-jit sambil
menarik tangan Sim Long. "Saat ini meski aku tidak sampai minum air ini, tapi ... tapi kalian
....? "Mati pun aku tidak minum air pecomberan ini,? teriak Jit-jit.
"Aku pun tidak sanggup,? tukas si Kucing.
Sim Long berpikir sejenak, katanya kemudian, "Sekarang kita
berjalan menyusur ke hulu sungai dan tidak perlu menyembunyikan
jejak kita lagi, semakin jelas kita dilihat mereka semakin sukar bagi
mereka untuk meraba apa maksud tujuan kita.?
"Tapi jangan lupa, waktu sudah tinggal sedikit,? kata Ling-hoa.
***** Koay-lok-ong sendiri asyik minum arak secawan demi secawan.
Tiba-tiba seorang pemuda berseragam hitam datang lagi
melapor,"Ongya, rombongan mereka sudah sampai di tepi sungai.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Sayang tidak dapat kulihat mereka, kuyakin air muka mereka pasti
sangat lucu,?cap Koay-lok-ong dengan tertawa.
"Kucing hitam itu memang berjingkrak-jingkrak seperti kebakaran
jenggot, gadis she Cu itu pun seperti mau menangis, bahkan Sim
Long juga kelihatan bingung,? lapor si seragam hitam.
Koay-lok-ong berkeplok gembira, "Haha, akal bagus yang kuatur
masakah dapat diterka mereka .... Hm, terpaksa mereka harus
memandang air di depan mata, ingin minum, tapi tidak dapat,
betapa perasaan mereka tentu bisa dibayangkan.?
"Lucunya bocah bermuka putih itu justru sampai hati minum air
kotor itu, bahkan ....? "Maksudmu Ong Ling-hoa minum air itu"? teriak Koay-lok-ong.
Si pemuda seragam hitam berjingkat kaget, jawabnya tergegap, "Ya,
dia ... banyak juga dia minum.?
"Sialan, Ong Ling-hoa ini,? seru Koay-lok-ong sambil menggeleng.
"Tak tersangka dia tega minum air kotor begitu, tampaknya orang ini
memang lain daripada yang lain dan tidak boleh diremehkan.?
"Air kencing saja diminum, masakah orang begitu perlu
dikhawatirkan,? tiba-tiba seorang gadis di sampingnya bertanya.
"Kau tahu apa"?mel Koay-lok-ong. "Pada waktu kepepet harus
berani bertindak, kalau perlu bersabar, orang beginilah baru
terhitung tokoh yang lihai. Kekurangan Sim Long adalah kulit
mukanya kurang tebal, hatinya kurang kejam, makanya tidak dapat
mencapai sukses besar. Bicara tentang ini, jelas dia tidak dapat
membandingi Ong Ling-hoa.?a mendongak dan tertawa, lalu menyambung, "Bila mana
aku jadi dia pun akan minum air kotor itu.?
Kawanan gadis itu sama menunduk dan tidak berani bicara lagi.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tampak seorang pemuda berseragam hitam yang lain berlari datang
lagi dan memberi sembah, "Lapor Ongya, mereka melanjutkan
perjalanan lagi!? "Sekali ini cara bagaimana mereka melanjutkan perjalanan"? tanya
Koay-lok-ong. "Menyusur ke hulu sungai dan tetap berjalan dengan perlahan,?
tutur si seragam hitam. "Hah, mereka tidak main sembunyi lagi"? seru Koay-lok-ong sambil
memandang sebuah alat pengukur waktu dengan pasir. "Padahal
waktu mereka sudah hampir habis dan mereka belum lagi
menyelamatkan diri" Wahai Sim Long, sesungguhnya akal setan apa
yang telah kau atur"?
***** Rombongan Sim Long masih terus menuju ke hulu.
Ternyata setiap jarak tertentu, di dalam sungai pasti terdapat
kawanan hewan sebangsa babi, kuda atau kerbau yang sedang
berendam di dalam sungai sehingga air sungai menjadi kotor dan
tidak dapat minum. Namun Sim Long tetap berjalan dengan adem ayem, serupa orang
yang lagi pesiar menikmati pemandangan alam, dari kepala sampai
kaki tidak terlihat dia gelisah sedikit pun.
Jit-jit setengah bersandar di bahunya, bibirnya yang mungil dan
cantik itu kini kering dan pecah, matanya yang bersinar lincah


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dahulu sekarang juga penuh garis merah.
Tapi pada bibir yang kering itu justru masih tersembul secercah
senyuman riang, pada mata yang merah itu tetap gemerdep cahaya
bahagia. Memang, asalkan Sim Long berada di sampingnya, tiada lain lagi
yang diharapkannya. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Akhirnya Miau-ji tidak tahan, dengan suara perlahan ia tanya, "Sim
Long, sebenarnya apa tujuanmu"?
Sim Long tersenyum, tiba-tiba dikeluarkannya sepotong barang dan
digenggamnya erat, kelihatan cahaya mengilat dari celah jarinya,
tapi tidak jelas barang apa yang dipegangnya.
"Ini apa ....? si Kucing coba bertanya lagi.
"Kau pikir apa ini"? jawab Sim Long dengan tersenyum.
"Tidak dapat kuterka,? kata si Kucing.
"Hm, dalam keadaan begini, Sim-heng ternyata masih iseng main
teka-teki segala, sungguh sukar dimengerti, serupa anak kecil saja,?
demikian jengek Ong Ling-hoa.
Sim Long tidak menghiraukannya, katanya pula dengan tersenyum,
"Apakah pernah kau lihat kugunakan Am-gi (senjata rahasia)"?
"Tidak pernah,? jawab Miau-ji.
"Makanya kalian tentu mengira aku tidak mahir menggunakan Am-
gi, bukan"? Seketika Miau-ji tidak tahu apa maksud ucapan orang, ia hanya
mengangguk dan mengiakan.
Sim Long tertawa, "Kau salah taksir. Kau tahu, sejak ingusan aku
sudah belajar ilmu silat, segala macam kungfu keras dan lunak telah
kupelajari, segala macam senjata juga telah kupahami, maka janggal
jika aku tidak mahir menggunakan Am-gi.?
Diam-diam si Kucing heran mengapa hari ini Sim Long membual dan
menyombongkan diri, hal ini selamanya tidak pernah terjadi.
Dilihatnya Sim Long lagi tertawa bangga, maka ia pun ikut
menyengir. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ya, selama ini Sim Long tidak mau menggunakan Am-gi, sebab
tindak tanduknya selalu blakblakan, tidak sudi menyerang orang
dengan senjata gelap,? kata Jit-jit.
"Ucapanmu memang juga beralasan, tapi tidak terlalu betul,?jar
Sim Long. "Sebabnya aku tidak suka menggunakan Am-gi adalah
karena senjata rahasiaku ini terlalu keji.?
"Oo"! ....? Miau-ji melongo.
Sekilas Sim Long sengaja membuka tangannya sehingga kelihatan
cahaya mengilat, katanya, "Inilah Am-gi yang biasanya tidak
sembarangan kugunakan.? "Sesungguhnya senjata rahasia apa ini"? tanya Miau-ji.
"Senjata rahasia ini bernama Sau-hun-sin-ciam (jarum sakti sambar
nyawa), barang siapa asalkan tersentuh setitik saja, dalam waktu
setengah jam sekujur badan akan membusuk dan mati tak terkubur,
di dunia tidak ada obat penawarnya.?
"Hm, senjata rahasia semacam ini mungkin tidak cuma dipunyai
olehmu saja,? jengek Ling-hoa.
Sim Long tertawa, katanya, "Tapi senjata rahasia ini masih ada segi
lihai yang lain.? "Oo, apa"? tanya Ling-hoa.
"Bila kuceritakan mungkin orang lain takkan percaya,?cap Sim
Long. "Am-gi ini boleh dikatakan mendekati seperti barang berjiwa,
padanya terdapat daya gaib yang dapat mencari sasaran untuk
menyambar nyawanya, jika sekarang kubuka tanganku ....?a berhenti sejenak sambil
memandang pucuk pohon dan melirik ke arah semak-semak di balik batu sana, lalu
menyambung, "Dan sekali
jarum sambar nyawa ini kuhamburkan, betapa pun pihak lawan
bersembunyi di tempat yang paling rahasia juga tidak dapat
menghindarinya.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Miau-ji tertarik, "Apakah betul di dunia ada Am-gi sehebat ini"?
"Kapan pernah kudusta padamu"?cap Sim Long dengan tertawa.
Lalu ia memandang lagi ke pucuk pohon dan balik batu, teriaknya
pula, "Jika kalian tidak percaya, segera dapat kuperlihatkan
kepadamu.? Belum lenyap suaranya, serentak dari pucuk pohon dan balik semak-
semak sana, bahkan di belakang batu karang di kejauhan beramai
ada belasan sosok bayangan hitam melayang pergi secepat terbang.
Maka tergelaklah Sim Long, "Coba, belum lagi senjata rahasiaku
terhambur, musuh sudah lari ketakutan lebih dulu.?
"Haha, memang betul,? seru Miau-ji dengan tertawa. "Anehnya Am-
gi selihai ini ternyata tidak pernah kudengar sebelum ini, entah boleh
tidak kulihat bagaimana bentuk Am-gi kebanggaanmu ini"?
"Ya, aku juga ingin tahu,? tukas Ong Ling-hoa.
Sim Long tampak ragu sejenak, katanya, "Padahal, benda ini pun
tidak menarik.? "Boleh kau perlihatkan saja kepada mereka,?jar Jit-jit.
"Kukira yang paling ingin tahu mungkin dirimu sendiri, betul tidak"?
Sim Long berseloroh. Muka Jit-jit menjadi merah.
"Baiklah,? kata Sim Long kemudian, "kukira tidak berhalangan
kuperlihatkan kepada kalian ....?
Perlahan ia lantas membuka tangannya. Mana ada senjata rahasia
apa segala, yang tergenggam olehnya tidak lain cuma sepotong
uang perak saja. Miau-ji melengak, "Hei, apa ... apa ini"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ini bukan Sau-hun-sin-ciam segala, tapi Hek-jin-ciam (jarum
penakut orang),? jawab Sim Long dengan tersenyum.
"Hahaha!? Miau-ji terbahak. "Tahulah aku sekarang ....?
Jit-jit juga berkeplok tertawa, katanya, "Memang seharusnya kuduga
sebelumnya, di dunia mana ada Am-gi ampuh sebagaimana
dikatakannya itu, mestinya sudah kupikirkan keterangannya melulu
untuk menggertak saja.? Miau-ji tertawa, katanya, "Tapi jarum penggertak orang ini memang
jauh lebih lihai daripada senjata rahasia macam apa pun, tanpa
digunakan orang sudah dibuat ketakutan lebih dulu dan lari terbirit-
birit.? "Selain Sim Long, siapa pula yang sanggup menggunakan 'Am-gi'
semacam ini"?jar Jit-jit dengan tertawa. "Jika aku yang
menggunakannya tentu sedikit pun tidak menakutkan.?
"Meski bagus akalnya, tapi kita tetap menghadapi jalan buntu, apa
gunanya meski kawanan pengintai itu dapat digertak lari"? kata
Ling-hoa. Seketika Him Miau-ji tidak dapat tertawa lagi.
***** Dalam pada itu kening Koay-lok-ong lagi bekernyit, tampaknya mulai
tidak tenteram perasaannya.
Baru saja ia angkat cawan arak segera kawanan lelaki berseragam
hitam berlari datang serupa sekawanan kelinci yang lari ketakutan
dikejar anjing hutan. Seketika air muka Koay-lok-ong berubah, dampratnya, "Keparat!
Siapa yang suruh kalian lari pulang"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Kawanan lelaki itu sama berlutut dan melapor dengan suara gugup,
"Lapor Ongya, Sim ... Sim Long itu ....?
"Memangnya Sim Long kenapa" Belum kuturun tangan, masa dia
turun tangan lebih dulu kepada kalian"?
"Dia belum lagi menyerang, tapi ... tapi senjata rahasianya ....? salah
seorang melapor dengan gelagapan.
"Masa Sim Long juga menggunakan senjata rahasia" Macam apa
senjata rahasianya"? tanya Koay-lok-ong heran.
"Hamba tidak tahu,? jawab orang itu.
"Kenapa tidak tahu"? hardik Koay-lok-ong.
"Sebab ... sebab senjata rahasianya belum lagi digunakan,? tutur
orang itu dengan takut. Jilid 33 Tidak kepalang gusar Koay-lok-ong atas ketidakbecusan anak
buahnya, dampratnya, "Dia belum lagi menggunakan senjata
rahasianya dan kalian sudah lari lebih dulu. Sungguh berengsek!
Kalian masih ada muka menemuiku lagi"?
Lelaki itu menyembah dengan takut, "Bila ... bila senjata rahasianya
sampai digunakan, mungkin hamba tidak mampu menghadap Ongya
lagi dengan hidup!? "Kentut busuk, omong kosong!? bentak Koay-lok-ong.
"Senjata rahasianya bernama Sau-hun-sin-ciam. Karena kesaktian
senjata itu, biarpun hamba bersembunyi di mana pun sukar
menghindarinya.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Sau-hun-sin-ciam" Dari mana kau tahu"?
"Dia sendiri yang bilang dan hamba mendengarnya sendiri.?
"Dia yang bilang sendiri dan kalian percaya begitu saja"?
"Rasanya mau tak mau hamba harus percaya ....?
"Sebab apa" Masa tidak tahu Sim Long sengaja menggertak kalian.
Di dunia ini mana ada senjata semacam itu"?
Lelaki itu menyembah dengan takut, "Jika orang lain yang bilang
begitu tentu hamba takkan percaya, tapi Sim ... Sim Long yang
bilang ....? "Dan kalian lantas percaya dan ketakutan.?
"Hamba ... hamba memang rada ... rada takut ....?
Merah padam muka Koay-lok-ong saking gusarnya, dengusnya, "Hm,
bagus, Sim Long, hanya beberapa patah kata saja dapat kau gertak
lari anak buahku yang kupasang di sana. Tapi kau pun jangan harap
dapat lolos.?a memandang alat ukur waktu di atas meja, lalu berucap pula, "Hm,
boleh coba kau langkahi dulu perangkap terakhir yang kupasang di
luar taman hiburan ini, 180 busur keras sedang menantikan
kedatanganmu.? ***** Waktu itu rombongan Sim Long sedang menyusuri hutan.
"Segera kita dapat lolos keluar hutan ini, mari lekas,? kata Jit-jit
sambil menarik tangan Sim Long.
Ong Ling-hoa menyengir, katanya, "Setelah keluar dari hutan ini
juga belum tentu dapat kabur, tapi toh lebih baik daripada berdiam
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
di dalam hutan. Menurut perhitungan waktu, rasanya kita memang
bisa lari keluar hutan ini.?
"Tidak, kita tidak boleh keluar dari sini,? kata Sim Long tiba-tiba.
"Tidak keluar dari sini" Memangnya malah tinggal di sini"? tanya
Ong Ling-hoa dengan kening bekernyit.
"Ya, terpaksa kita bersembunyi di sini.?
"Sebab apa"? tanya Ling-hoa.
"Masa engkau tidak dapat menyelami dalil ini"?
"Jika hal ini juga ada dalilnya, maka di dunia ini kurasa akan terlalu
banyak dalil,? jengek Ling-hoa.
"Melepas harimau sangat gampang, menangkap harimau terlalu
sulit,? kata Sim Long, "Apabila Koay-lok-ong tidak memperhitungkan
dengan baik kita pasti sukar lolos dari sini, mana mau dia
membiarkan kita pergi begitu saja"?
"Huh, kukira ini cuma omong kosong belaka, sedikitnya sudah
berpuluh kali kau katakan hal ini,? jengek Ling-hoa.
Sim Long tidak menghiraukannya, katanya pula, "Bahwa orang ini
dapat mencapai sukses sebesar ini, tentu setiap tindak tanduknya
sangat cermat, biarpun dia tahu tenaga kita tidak tahan tetap juga
takkan membiarkan kita lolos keluar dari sini.?
"Jika dia sudah memandang kita sebagai satu-satunya musuh
tangguh, tentu tindak tanduknya takkan gegabah ....? bicara sampai
di sini nada Ong Ling-hoa tidak mengandung ejekan lagi, serunya
mendadak, "Ya, betul, tentu dia takkan membiarkan kita keluar dari
hutan ini, dia pasti sudah mengatur perangkap lain.?
"Benar, di luar hutan tentu sudah terpasang perangkap maut,? kata
Sim Long. "Jika kita tidak dapat keluar dari hutan ini akan lain
urusannya, tapi begitu kita muncul keluar, mungkin ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Wah, lantas bagaimana baiknya"? sela Jit-jit. "Apakah kita manda
terkurung begitu saja di sini"?
"Jiwa kita sekarang memang berbahaya, paling baik kita mencari
tempat sembunyi yang aman di sini, sesudah malam tiba baru kita
berdaya melarikan diri,?jar Sim Long.
"Tapi di hutan seperti ini, mana ada tempat sembunyi yang aman"?jar Ling-hoa.
Him Miau-ji lantas menyambung juga, "Saat ini di tengah hutan
mungkin penuh jebakan, setiap tempat mungkin ada perangkap, ke
mana dapat kita temukan tempat sembunyi yang baik"?
Sim Long tertawa, "Dengan sendirinya sudah kuperhitungkan ada
tempat yang aman di tengah hutan ini, sebab itulah sengaja
kugertak lari para pengintai tadi, supaya mereka tidak tahu ke arah
mana kita pergi.? "Meski kawanan pengintai tadi sudah lari kau gertak ... bukan
mustahil di depan sana masih ada pos penjagaan gelap,?jar Ling-
hoa. "Kita justru tidak maju ke depan lagi melainkan mundur kembali ke
arah semula,? kata Sim Long. "Jalan yang kita lalui tadi kini tentu
sudah bersih dari pos pengintai, sebab Koay-lok-ong tentu tidak
menyangka kita dapat mundur kembali ke sana.?
"Tapi ... tapi kita harus mundur ke mana"? tanya Jit-jit.
"Ya, di manakah tempat sembunyi yang aman di tengah hutan ini"?
si Kucing juga ragu. "Pokoknya kalian ikut mundur saja bersamaku, nanti kalian akan
tahu sendiri,? kata Sim Long dengan tertawa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ong Ling-hoa menghela napas, "Semoga perhitunganmu tidak
meleset, sebab sisa waktu kita sekarang tidak ada setengah jam
lagi.? ***** Dengan tekun Koay-lok-ong sedang mencelupkan sumpit pada
cawan arak, lalu mencorat-coret di atas meja.
Yang dilukis adalah peta taman hiburan ini, terdengar dia
bergumam, "Sim Long berada di sini .... Dari pos pengintai ke-12
sampai pos ke-30, semua penjaganya telah digertak lari. Selanjutnya
rombongannya pasti akan menuju ke depan lagi ....?
Mendadak ia melemparkan sumpitnya dan berhitung, "31, 32, 33,
apakah ketiga pos pengintai ini masih ada.?
"Ada!? salah seorang lelaki menjawab dengan hormat.
"Mengapa sampai sekarang belum ada kabar beritanya"?mel Koay-
lok-ong. "Hamba juga tidak tahu,? jawab orang itu.
"Pos pengintai di situ diatur oleh siapa"? bentak Koay-lok-ong.
Seorang pemuda berdandan ringkas melangkah ke depan, katanya
sambil menghormat, "Tecu yang mengaturnya.?
Pemuda ini kelihatan gagah perkasa, cermin pengaman di depan
dadanya ada angka tiga, jelas dia jago ketiga dari pasukan gerak
cepat Angin Puyuh. "Dan sekarang di luar sana masih ada berapa pos pengintai"?
"Kecuali pos ke-5 sampai ke-12 sudah ditarik kembali, lalu sampai
pos pengintai ke-30 sudah kabur digertak musuh, saat ini masih ada
14 tempat pengintai lagi.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kau atur di mana"? tanya Koay-lok-ong.
"Semuanya tersebar di luar hutan,? lapor jago ketiga itu. "Bilamana
rombongan Sim Long hendak keluar dari hutan, ke mana pun
mereka pergi pasti akan melalui ke-14 pos penjagaan itu.?
"Kau yakin"? bentak Koay-lok-ong.
"Tecu sudah meneliti dan mengukur dengan cermat setiap pelosok
taman ini, rasanya takkan keliru.?
"Jika begitu, mengapa sampai saat ini belum lagi ada laporan
susulan"? tanya Koay-lok-ong. "Padahal sisa waktu yang kuberikan
tidak banyak lagi, tidak mungkin mereka berdiam di tempat semula
tanpa bergerak, asal mereka maju lagi ke depan, seharusnya sudah
datang laporan.? "Mungkin ... mungkin mereka tidak sanggup berjalan lagi,?jar jago
ketiga pasukan Angin Puyuh itu.
"Omong kosong!? bentak Koay-lok-ong. "Biarpun merangkak juga
mereka akan berusaha kabur.?
"Jangan-jangan Sim Long telah berhasil membobol pos penjagaan
kita.? "Mana mungkin.? teriak Koay-lok-ong.?"Sebelum tiba waktunya,
mana dia berani turun tangan lebih dulu. Sebab bila dia turun
tangan tentu aku pun tidak terikat oleh janji waktu yang kuberikan
itu, betapa besar nyalinya tentu juga tidak berani sembarangan
turun tangan.? Dengan menunduk jago ketiga itu mengiakan.
"Kenapa tidak lekas pergi mencari kabar"!? bentak Koay-lok-ong.
Cepat orang itu mengiakan pula terus berlari pergi.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Koay-lok-ong memandang alat pengukur waktu dengan pasir yang
tertaruh di depannya itu, katanya dengan gemas, "Wahai Sim Long,
ingin kulihat dapat kau lari ke mana" Betapa pun aku tidak percaya
engkau dapat lolos dari jaringanku kecuali mendadak engkau bisa
terbang.? Tidak lama kemudian, si jago ketiga tadi berlari datang lagi, meski
sedapatnya ia berlagak tenang, namun sukar menutupi rasa
gugupnya. Belum lagi orang mendekat Koay-lok-ong sudah lantas bertanya,
"Sesungguhnya apa yang terjadi" Lekas katakan"?
Dengan hormat jago ketiga itu melapor, "Sim ... Sim Long tidak
menuju ke depan, semua pos pengintai di garis luar sana tiada satu
pun yang melihat bayangannya.?
"Apa" Dia tidak ... tidak menuju ke depan" Memangnya dia tetap
tinggal di tempat semula"?
"Tecu juga sudah menyelidiki ke tempat itu, ternyata rombongan
mereka pun tidak tinggal di situ.?
"Habis ke mana perginya"? mau tak mau berubah juga air muka
Koay-lok-ong. "Dia ... dia seperti menghilang!?
"Bedebah Menghilang katamu" Memangnya dia menguasai ilmu
menghilang" Apa betul dia punya sayap dan dapat terbang"?
"Hamba juga tidak percaya .... Tapi meski hamba sudah memeriksa
ke segala pelosok tetap tidak melihat bayangannya, dia benar-benar
seperti mendadak menghilang dari muka bumi ini.?
"Mustahil, mana bisa terjadi hal begini"? teriak Koay-lok-ong gusar.
"Tapi jelas dia ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tutup mulut, bedebah!? bentak Koay-lok-ong.
Seketika orang itu menunduk dan tidak berani bicara lagi.
Tiba-tiba salah seorang gadis di belakang Koay-lok-ong menyela,
"Jika dia tidak menuju ke depan, apakah tidak mungkin dia mundur
ke belakang"? "Mundur ke belakang"? gumam Koay-lok-ong. "Memangnya dia
mencari jalan buntu sendiri" Masa dia ....?
Mendadak ia gebrak meja dan berteriak, "Aha, betul! Dengan
kecerdikan Sim Long itu, tentu dia tidak melanjutkan ke depan,
maka dia sengaja menggertak lari para pengintai agar dia dapat
mundur tanpa diketahui.? "Tapi mana dia berani ....?
"Dengan sendirinya sudah diperhitungkannya pos pengintai di bagian
semula sudah ditarik, tentu dia memperhitungkan tidak kuduga dia
akan mundur kembali ke arah semula,?a menggebrak meja pula
dan berteriak, "Berengsek, sungguh berengsek! Keparat ini memang
setan, sudah puluhan tahun aku malang melintang, tapi tidak pernah
ketemu lawan selihai dia sehingga aku salah hitung langkah ini.?
"Tapi biarpun dia mundur kembali ke arah semula, memangnya dia
akan mundur ke mana"? kata si jago ketiga.
"Dengan sendirinya dia ingin mencari dulu suatu tempat sembunyi
yang baik!? "Di hutan kita ini apakah mungkin dia bisa menemukan tempat
sembunyi yang baik"?
"Memang tidak mungkin dia dapat bersembunyi, biarpun dia masuk
ke bawah tanah juga akan kuseret dia keluar. Bila dia mampu tahan
hidup sampai besok, anggaplah dia memang mahalihai.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Mendadak ia tertawa latah, lalu berteriak, "Di mana nomor
pertama"? Seorang pemuda gagah segera tampil ke muka dan mengiakan
dengan hormat. "Kau bawa nomor sembilan dan nomor sepuluh dengan sembilan
orang lagi coba mencari sekitar Ting-to-koan, bila menemukan jejak
rombongan Sim Long, sementara jangan mengganggu mereka, tapi
beri kabar dengan bunga api atau panah berapi.?
Jago nomor satu pasukan Angin Puyuh itu mengiakan terus berlari
pergi dengan sebelas orang anak buah.
"Nomor dua!? teriak Koay-lok-ong pula. "Kau bawa nomor 11 dan 12
dengan sembilan anak buah yang lain menuju ke Siong-hiang-koan,
coba geledah tempat sekeliling situ, asal menemukan jejak ....?
Gembong iblis ini sungguh berbakat seorang panglima perang, meski
dalam keadaan gusar dia dapat mengatur siasat dengan rapi, hanya
sebentar saja anak buahnya telah dibagi menjadi 12 regu, setiap
regu terdiri dari 12 orang, dibaginya 12 jurusan penyelidikan,
dengan begitu hampir setiap jengkal hutan itu tidak terlolos dari
pencarian mereka. Ke-12 regu itu adalah pemuda gagah perkasa yang sudah lama
terlatih, begitu mendapat perintah serentak mereka berangkat
dengan cepat tanpa membuang waktu percuma.
Koay-lok-ong sendiri tetap menunggu di tempatnya untuk memimpin
keadaan selanjutnya, jika ada berita segera dia menyusul ke tempat
yang perlu bantuannya. Serupa laba-laba di pusat jaring yang
dibuatnya, apalagi di luar hutan masih siap 180 orang pemanah,
biarpun burung juga sukar melintasnya, sungguh rapat
penjagaannya serupa jaring yang sukar dibobol.
"Wahai Sim Long, sekarang ingin kulihat kalian dapat bersembunyi
ke mana"? Koay-lok-ong tertawa senang.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Di tengah suara tertawanya terdengar pula suara anjing menyalak,
kiranya si nomor tiga dari pasukan Angin Puyuh membawa pula
empat ekor anjing herder yang galak serupa singa lapar dan sedang
berlari ke arah yang dilalui rombongan Sim Long tadi.
"Hm, cukup dengan hidung beberapa ekor anjingku ini, coba
dapatkah kalian bersembunyi"? seru Koay-lok-ong.
***** Waktu itu rombongan Sim Long sedang berjalan menyusur sungai.
Mendadak Sim Long menarik Jit-jit dan melompat ke dalam sungai.
Air sungai itu tidak dalam, hanya sebatas dengkul mereka saja.
Setelah melompat lagi ke tengah sungai, Sim Long berseru, "Turun
ke sini, semuanya, lekas!?
Tanpa pikir Miau-ji ikut melompat ke dalam sungai.
Ong Ling-hoa hanya ragu sejenak, akhirnya ia mengangguk dan
berpikir, "Cara kerja Sim Long memang sangat cermat.?
Tapi Jit-jit lantas menggerundel, "Jalan di darat cukup lapang,
kenapa kita harus berlarian di dalam sungai"?
"Kau tahu tempat yang kita lalui tadi tentu meninggalkan bau,
manusia tidak dapat mencium bau ini, tapi sukar menghindari anjing
pemburu yang hidungnya sudah terlatih. Sebab itulah terpaksa kita
jalan di dalam air untuk menghindari pencarian anjing pemburu.
Setelah masuk air, biarpun ada bau juga ikut hanyut terbawa air.?
"Ai, sungguh cermat cara pikirmu,?jar Jit-jit. "Segala apa selalu
kau pikirkan dengan lengkap.?
Dilihatnya Sim Long lagi melompat-lompat sambil membentak
perlahan, kawanan hewan yang berendam di dalam sungai itu
dihalaunya menuju ke depan.
"He, kau mau apa lagi?? tanya Jit-jit heran.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long tersenyum, "Segera engkau akan paham .... Betapa pun
takkan terduga oleh Koay-lok-ong bahwa kawanan hewan yang
digunakannya untuk membikin keki kita sekarang menjadi alat
pelarian bagi kita.? "Alat pelarian"? Jit-jit menegas dengan heran. "Apa maksudmu"?
Sim Long tidak bicara lagi melainkan terus menghalau kawanan
hewan ke daratan arah datangnya tadi, kuda lari paling cepat di
depan, anjing menyusul di belakang, lalu kambing, kerbau, kawanan
babi yang gemuk tertinggal di belakang.
Mendadak Sim Long menggendong Jit-jit terus dibawa melompat ke
sana, lebih dulu ia gunakan punggung babi sebagai batu loncatan,
sekali lompat dicapainya punggung kerbau, dari punggung kerbau ia
melayang lagi ke punggung kuda.
Dengan sendirinya Miau-ji dan Ong Ling-hoa menirukan caranya,
setelah mereka berada di atas kuda, jarak mereka dengan sungai
sudah ada belasan tombak jauhnya.
Setelah belasan tombak lagi jauhnya, Sim Long melompat turun dan
menghalau pergi kuda yang mereka tunggangi, dengan sendirinya
kawanan hewan lain ikut lari jauh ke sana ikut kawanan kuda secara
membabi buta. "Sesungguhnya apa maksudmu ini"? tanya Jit-jit.
"Setiba di tepi sungai, bau yang dapat dilacak anjing pemburu tentu
akan terputus, dengan sendirinya mereka akan menduga kita telah
melompat ke dalam sungai dan menyeberang, mereka pasti akan
meneruskan pencarian kita ke seberang, dengan demikian sukarlah
bagi mereka untuk menemukan kita,? tutur Sim Long.
"Aha, betul, hanya engkau saja yang dapat menemukan akal
sebagus ini!? seru Jit-jit sambil berkeplok gembira.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tiba-tiba terlihat pepohonan di depan sana mulai jarang-jarang,
cahaya rembulan kelihatan terang, ada bangunan rumah indah,
suasana sunyi senyap. "Hah, bukankah rumah ini tempat tinggal Koay-lok-ong"? seru Miau-
ji. "Betul,? kata Sim Long.
"Masa kita akan ... akan bersembunyi di rumah Koay-lok-ong
malah"? "Memang begitulah tujuanku.?
"Ah, apakah engkau tidak bergurau"?jar Miau-ji.
"Tidak, sama sekali tidak.?
"Masih banyak tempat sembunyi di hutan kenapa kita justru
bersembunyi di sini"?
"Sebab tempat inilah satu-satunya tempat sembunyi yang paling
aman,? kata Sim Long. "Tempat sembunyi yang aman"? Miau-ji menegas. "Masa ... masa
tempat ini kau katakan aman" Kan setiap saat Koay-lok-ong dapat
pulang ke sini, lalu kita ....?
"Dia pasti takkan pulang ke sini,? seru Sim Long.
Sementara itu mereka sudah masuk ke rumah itu, terpaksa Miau-ji
ikut masuk, namun dia masih coba tanya lagi, "Dari mana kau tahu
dia takkan pulang ke sini"?
"Jika kita mendadak menghilang, apakah dia sempat pulang istirahat
ke sini"? tutur Sim Long. "Saat ini mereka tentu sibuk mencari kita
dengan lebih giat, jaringan mereka tentu lebih rapat daripada jaring
laba-laba, Koay-lok-ong ibaratnya laba-laba yang menunggu di pusat
jaringnya, begitu ada reaksi segera ia memburu ke tempat yang
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
terjadi sesuatu. Dengan sendirinya anak buahnya juga akan ikut
menuju ke sana, sebelum kita ditemukan tidak nanti dia mau pulang
ke sini. Saat ini di tengah hutan kukira juga cuma rumah ini saja
yang kosong.? "Tapi ... tapi mereka ....?
"Untuk sementara mereka juga takkan menggeledah ke sini, sebab
dia juga tidak menyangka kita dapat bersembunyi di sini. Inilah titik
lemah psikologi manusia.?
"Tapi bila sampai terpikir oleh mereka"?jar Miau-ji.
"Apabila semua tempat sudah mereka cari dan tetap tidak
menemukan kita baru tempat ini akan terpikir oleh mereka,? kata
Sim Long. ?Untuk mencari rata seluruh hutan yang luas sedikitnya
mereka membutuhkan waktu beberapa jam. Sebab itulah umpama
akhirnya mereka menuju ke sini, hal itulah baru terjadi sedikitnya
tiga jam kemudian. Jadi di sini sedikitnya kita mempunyai waktu
aman selama tiga jam.? "Tapi ... tapi ini pun terlalu berbahaya,?jar Miau-ji.
"Betul, cara ini memang juga rada berbahaya, tapi kita toh sukar
mencari jalan lain, terpaksa harus menyerempet bahaya dan untung-
untungan, betapa pun cara ini juga lebih aman. ?
"Ai, terkadang engkau sangat hati-hati melebihi orang perempuan,
sering juga engkau sangat berani,? kata Miau-ji.
"Dan inilah kehebatan Sim Long yang kukagumi,?jar Ling-hoa.
"Eh, kiranya ada juga kehebatan Sim Long yang kau kagumi,
akhirnya kau bicara juga sejujurnya,? kata Jit-jit dengan tertawa.
Tiba-tiba Sim Long berucap pula dengan tertawa, "Dengan
bersembunyi di sini juga masih ada faedah lain.?
"Faedah lain apa"? tanya si Kucing.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Saat ini di seluruh hutan ini mungkin cuma di dalam rumah ini saja
tersedia makanan,? jawab Sim Long. "Sebab Koay-lok-ong memang
orang yang suka pada makan-minum, bahkan barang makanannya
pasti juga takkan beracun.?
Sembari bicara ia pun sibuk mencari kian kemari, dan ketika dia
berdiri lagi, secara ajaib tangannya sudah memegang sebotol arak
dan setalam daging kering atau dendeng.
Hampir saja Jit-jit bersorak gembira, ucapnya dengan tertawa, "Aha,
Sim Long, engkau memang hebat, sungguh engkau adalah orang
paling menyenangkan di dunia ini.?
***** Di tengah hutan sana suasana sunyi senyap. Ada beratus orang
sedang mencari jejak rombongan Sim Long tanpa mengeluarkan
suara, hanya terkadang terdengar suara anjing menggonggong.
Sudah lebih satu jam Koay-lok-ong tidak bicara. Kalau dia tidak
bicara, siapa lagi yang berani bersuara.
Malam tambah gelap, suasana semakin tegang penuh diliputi hawa
pembunuhan. Mendadak Koay-lok-ong menggebrak meja dan berteriak, "Goblok!
Semuanya goblok! Beratus orang mencari empat orang dan tidak
menemukannya, untuk apa menjadi orang"?


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Selang satu jam pula, tiada seorang pun berani memandang wajah
Koay-lok-ong lagi, air mukanya yang masam sungguh mengerikan.
Pada saat itulah baru terlihat si nomor satu muncul dengan lesu,
sebelas orang yang dipimpinnya mengintil di belakang dan tidak
berani mendekat. "Bagaimana, belum lagi kau temukan mereka"? bentak Koay-lok-
ong. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Si nomor satu menyembah, lapornya, "Tecu sudah menjelajahi
setiap jengkal sekeliling Ting-to-koan, tapi ... tapi tetap tidak
menemukan bayangan keparat she Sim itu.?
"Sungguh tak becus!? teriak Koay-lok-ong sambil menggebrak meja.
Kepala si nomor satu menunduk rendah dan tidak berani berbangkit.
Selang tak lama si nomor dua juga kembali dengan muka pucat.
"Bagaimana, juga gagal menemukan mereka"? tegur Koay-lok-ong.
"Tecu sudah mencari dan hampir ....?
"Sudahlah, tak perlu bicara lagi,? bentak Koay-lok-ong dengan
gusar. "Semua tidak becus, tak berguna, hanya pandai gegares
melulu.? Tentu saja si nomor dua juga ketakutan sehingga gemetar.
Menyusul si nomor empat, nomor lima dan lain-lain juga kembali
dengan tangan hampa, semuanya berlutut tanpa berani bersuara,
sebab keterangan mereka toh sama saja: "Tidak menemukan
bayangan Sim Long.? Berulang-ulang Koay-lok-ong menggebrak meja dan memaki, "Tak
becus!? Yang terakhir ialah si nomor tiga yang kembali dengan anjing
pemburunya, mukanya juga kelihatan kecut.
"Manusianya tidak becus, kawanan anjingmu tentu agak berguna,?
kata Koay-lok-ong. Cepat si nomor tiga memberi hormat dan melapor, "Tecu membawa
mereka mengejar sampai di tepi sungai, tapi ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ya, kutahu, Sim Long lebih cerdik daripada kalian, tentu dia turun
ke sungai.? Si nomor tiga mengiakan. "Tapi bagaimana dengan seberang sungai" Mereka kan mendarat
juga di seberang"? bentak Koay-lok-ong.
"Tecu telah membawa si Hitam dan si Kuning ke seberang, sampai
lama dilacak, namun tidak menemukan sesuatu kelainan bau yang
mencurigakan,? lapor si nomor tiga.
"Omong kosong, kentut busuk!? teriak Koay-lok-ong. "Memangnya
Sim Long bisa menghilang melalui air sungai"?
Si nomor tiga hanya menyembah saja berulang dan tidak berani
menjawab. "Bedebah! Semua tidak becus!? damprat Koay-lok-ong pula.
"Ratusan orang mencari empat orang dan tidak menemukannya, Sim
Long bukan setan atau siluman, masa benar dapat menghilang
begitu saja"? Si nomor satu memberanikan diri bicara, "Tecu sungguh sudah
menggeledah setiap pelosok taman ini, biarpun sepotong batu
permata yang hilang di taman juga Tecu yakin sanggup
menemukannya.? "Jika begitu, mengapa Sim Long justru tidak dapat kalian temukan"?
Koay-lok-ong mendengus, lalu menyambung, "Apa bukan ....?
Sampai di sini, sinar matanya gemerdep dan ucapannya mendadak
terhenti. Segera si nomor satu menukas, "Hanya tersisa sebuah tempat saja
di taman ini yang belum dicari, yaitu tempat istirahat Ongya.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Mendadak Koay-lok-ong melompat bangun sambil meraung,
"Keparat, sudah kau pikirkan sejak tadi bukan" Dan kenapa tidak
kau katakan"? "Tecu juga tidak menyangka Sim Long akan ....?
"Goblok,? semprot Koay-lok-ong. "Dengan sendirinya dia mencari
tempat sembunyi yang tak terpikir oleh siapa pun. Tolol, kenapa
tidak kau katakan sejak tadi.?
Nyata, dia tidak menyalahkan dirinya sendiri, sebaliknya marah
kepada orang lain. Padahal dalam keadaan begitu, mana ada anak
buahnya berani bicara selagi dia marah-marah.
Tentu saja anak buahnya tidak berani membantah, terpaksa si
nomor satu hanya menyembah saja dan minta ampun.
"Habis mau tunggu apa lagi kalau tidak lekas mencari ke sana"?
bentak Koay-lok-ong. ***** Dalam pada itu rombongan Sim Long sudah beristirahat lebih satu
jam di tempat Koay-lok-ong itu.
Mereka sudah teramat letih, tapi dalam keadaan demikian mana ada
yang dapat tidur pulas. Walaupun begitu, setelah beristirahat, tenaga mereka sudah pulih
tidak sedikit, terlebih Sim Long, semangatnya kelihatan menyala
serupa orang sudah kenyang tidur.
Jit-jit mendekap dalam pangkuannya serupa seekor kucing kecil,
sungguh kalau bisa dia tidak mau melepaskan diri dari dekapan Sim
Long. Sebaliknya Him Miau-ji yang merasa tidak tenteram, akhirnya ia
tanya, "Bagaimana, kapan kita akan menerjang keluar"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Sabar dulu, tunggu lagi sebentar,?jar Sim Long dengan
tersenyum. Terdengar suara anjing menggonggong yang ramai, tapi rasanya
seperti di tempat yang sangat jauh.
"Aneh,? kata Miau-ji dengan gegetun, "mereka ternyata benar tidak
mencari ke sini. Hah, orang sebanyak itu ternyata tiada seorang pun
ingat pada tempat ini.? "Hal ini disebabkan Koay-lok-ong memang terlalu lihai,?jar Sim
Long dengan tertawa. Jit-jit tertawa geli, katanya, "Orang sudah kau tipu, masih kau puji
sebagai lihai.? "Koay-lok-ong sok menganggap dirinya orang mahapintar,
sesungguhnya dia memang bukan orang bodoh, sebab itulah setiap
tindak tanduknya sehari-hari biasanya diputuskan dan harus
dilaksanakan menurut perintahnya, orang lain sama sekali tidak ada
hak bicara.? "Betul, dia memang seorang diktator,? kata Jit-jit.
"Tapi sekali ini dia toh lengah juga,?jar Sim Long. "Hal ini
disebabkan tempat tinggal pribadinya, pada umumnya orang suka
lena terhadap segala sesuatu yang berada di sekelilingnya dan lebih
memerhatikan hal-hal yang jauh letaknya dari dia. Semakin pintar
dan cerdik seorang semakin begitu jalan pikirannya, sebab itulah
orang yang mahapintar terkadang juga lupa pada hal-hal yang
sepele, mungkin melupakan tempat dia taruh sepatunya.?
"Engkau ternyata sangat memahami psikologis setiap macam
orang,?jar Jit-jit. "Terkadang aku sangat heran, engkau sendiri
juga manusia, mengapa engkau jauh lebih paham daripada orang
lain.? "Umumnya bila terjadi sesuatu keteledoran tentu akan diingatkan
oleh pembantu atau anak buahnya,? tutur Sim Long. "Tapi Koay-lok-
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
ong sudah terbiasa main kuasa dan perintah, orang lain sama sekali
tidak ada hak bicara di depannya.?
"Ai, rasanya ingin kupergi padanya dan memberitahukannya bahwa
betapa pintarnya seorang saja tetap tidak lebih pintar daripada
gabungan otak seratus orang,? kata Jit-jit dengan gegetun. "Setiap
orang tentu tak terhindar daripada keteledoran, terkadang sedikit
teledor saja sudah cukup fatal.?
"Tapi ... mengapa sampai sekarang tiada seorang pun menjenguk ke
sini"? sela si Kucing.
"Tanpa perintah Koay-lok-ong, siapa yang berani sembarangan
datang ke tempat tinggal pribadinya"?cap Sim Long dengan
tertawa. "Aha, betul,? seru si Kucing. "Soalnya dia terlalu lihai, maka
membikin susah sendiri. Jika demikian, tampaknya seorang akan
lebih baik jangan kelewat lihai.?
Bicara sampai di sini, keadaan di luar sekonyong-konyong berubah
menjadi sunyi secara aneh.
Tadi meski di luar juga sunyi, tapi toh ada suara desir angin dan
gemeresik rumput dan daun, ada juga suara gonggong anjing. Tapi
sekarang keadaan sunyi senyap seperti kuburan.
Malam sudah larut, cahaya rembulan menembus masuk melalui
jendela dan menyinari wajah Sim Long.
Air muka Sim Long agak berubah, ia melompat bangun dan berkata,
"Sekarang segenap pelosok sudah dicari mereka, kukira segera
mereka akan mencari ke sini. Ayo, lekas kita berangkat!?
Serentak Jit-jit dan Ong Ling-hoa ikut melompat bangun dan keluar.
Sekilas pandang Him Miau-ji melihat di atas meja ada alat
diambilnya pensil dan ditulisnya delapan huruf besar di dinding yang
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
putih bersih itu, bunyinya: "Atas pelayanan yang baik ini kami
mengucapkan terima kasih.?
Habis itu, rasanya dia belum puas, di sampingnya ditambahi lagi
sebaris huruf kecil yang berbunyi: ?"Cuma sayang arak yang tersedia
terlalu sedikit.?? ***** Cahaya rembulan yang agak guram menyinari taman lebat yang
sunyi. Di balik bayang pohon dan semak seakan-akan tersembunyi
perangkap maut yang tidak kelihatan.
Dengan napas terengah perlahan Jit-jit mendesis, "Saat ini kita
hendak ke mana"? "Sebentar bila kukatakan berangkat, segera Miau-ji dan Ong-kongcu
akan membawamu mengitar ke sebelah gardu kecil sana dan
langsung menuju ke gua di belakang rumah berhala, cuma ingat,
jangan terlalu dalam masuk ke dalam gua.?
"Rumah berhala" Kelenteng malaikat bunga itu" Hah, gua itu ...
bukankah Koay-lok-ong berada di sana"? kata Jit-jit terperanjat.
Sim Long tersenyum, "Betul. Bilamana Koay-lok-ong mendadak ingat
ada kemungkinan kita berada di sini, tentu dengan segera dia akan
memburu kemari. Dia tentu sangat gusar dan juga malu atas
keteledoran sendiri, maka seluruh kekuatannya pasti akan
dikerahkan ke sini dan tidak mungkin meninggalkan kekuatan induk
di sana, sebab itulah ....?a berhenti sejenak, lalu menyambung, "Umpama di sana
ada penjaga, dengan kekuatan kalian bertiga tetap mampu menghadapi
mereka, jarak gua itu dari sini agak jauh, andaikan timbul suara ribut
waktu kalian turun tangan tentu tak terdengar dari sini.?
"Tapi tempat lain ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tempat lain tidak lebih baik daripada gua itu,? sela Sim Long.
"Pertama tempat itu lebih terpencil, juga lebih banyak tempat yang
dapat dibuat sembunyi.? "Ya, betul juga,? kata Jit-jit setelah berpikir.
"Kedua, gua itu sudah terletak di luar lingkungan hutan ini, jalan
lolos juga lebih banyak, di tengah malam gelap setiap saat kita dapat
mencari kesempatan untuk menerjang keluar.?
Jit-jit dan Miau-ji sama membenarkan.
"Dan ketiga, Koay-lok-ong adalah orang pintar dan sukar dibandingi
orang biasa, meski dia mengerahkan kekuatan induknya ke sini,
terhadap tempat lain tentu juga tidak diabaikan begitu saja,?
demikian tutur Sim Long pula. "Maka menurut perkiraanku, tentu dia
telah membagi anak buahnya menjadi sepuluh sampai lima belas
regu, sedikitnya separuh di antaranya akan dikerahkan ke sini dan
separuh yang lain akan dipencarkan berbentuk kipas untuk mencari
di seluruh hutan dan saling kontak dengan bunga api atau panah
bersuara. Sebab itulah kecuali gua rahasia balik rumah berhala itu,
setiap tempat di hutan ini penuh bahaya.?
Sekali ini sampai Ong Ling-hoa juga manggut-manggut, katanya,
"Ya, betul, keteledoran Koay-lok-ong tadi adalah tempat tinggalnya
sendiri, sekarang tempat yang kurang diperhatikan pastilah gua di
balik rumah berhala itu.?
Miau-ji mengangguk, katanya, "Betul, jika aku menjadi Koay-lok-ong,
tentu juga tidak memerhatikan gua di belakang rumah berhala itu,
sebab ia sendiri baru saja meninggalkan tempat itu.?
"Saat ini justru kita menggunakan kelemahan psikologis Koay-lok-
ong ini, dengan demikian barulah kita ada harapan untuk menang,?
kata Sim Long. Sejak tadi Jit-jit diam saja, kini mendadak ikut bicara, "Tapi bila ...
bila meleset perhitunganmu, lalu bagaimana"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Pertarungan ini jelas akan menentukan mati-hidup kita, tentu juga
kita mempertaruhkan nyawa kita pada gebrakan terakhir ini.?jar
Sim Long. Ia menengadah dan menghela napas, lalu menyambung,
"Sebab itulah kita mempertaruhkan mati-hidup ini, sungguh
pertaruhan paling besar yang pernah terjadi.?
Habis berkata, semua orang lantas terdiam, perasaan semua orang
sama tertekan, Miau-ji menengadah dan memandang langit,
gumamnya, "Mempertaruhkan mati dan hidup, berjudi dengan
nyawa .... Memang benar pertaruhan besar.?
"Wahai Sim Long, semoga perhitunganmu tidak meleset, sebab
pertaruhan ini tidak cuma menyangkut jiwamu saja melainkan jiwa
kami bertiga juga ikut dipertaruhkan padamu,? sambung Ong Ling-
hoa. Sim Long tersenyum getir, katanya, "Kuharap kalian jangan bertaruh
dengan nyawa sendiri melainkan cuma ....?
"Maksudmu supaya kami bertiga pergi ke gua itu"? sela Jit-jit
mendadak. "Betul, kalian bertiga.?
"Habis engkau sendiri"? tanya Jit-jit.
"Kutinggal di sini.?
"Hah, engkau tinggal di sini" Sebab apa"? tanya Jit-jit khawatir.
"Jika kita pergi semua, segera anjing pemburu itu akan menyusul
tiba, sebab itulah aku harus tinggal di sini untuk memancing
kawanan anjing itu dan kalian dapat menungguku di sana dengan
aman.? Jit-jit tetap khawatir, katanya, "Tapi kekuatan mereka sudah ...
sudah dikerahkan ke sini, juga Koay-lok-ong sedemikian lihainya, bila
engkau tinggal sendirian di sini, apakah tidak berbahaya"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Meski berbahaya, terpaksa harus kulakukan,? kata Sim Long.
Jit-jit terus merangkulnya, katanya dengan gemetar, "Tidak, jangan,
tak boleh kau tinggal sendirian di sini. Sekali-kali tidak boleh.?
"Ai, jangan seperti anak kecil, Jit-jit,?cap Sim Long lembut.
"Tunggu saja di sana.?
"Ti ... tidak, tidak ....? Jit-jit mengentak kaki, air mata pun
bercucuran. Ia menatap Sim Long seperti mohon dikasihani, "O,
kumohon dengan sangat, paling tidak biarlah kuiringimu di sini.?
Perlahan Sim Long membelai rambutnya, ucapnya lembut, "Kau
tinggal di sini hanya akan menambah bahayaku saja, apakah kau
ingin menambah bahayaku"?
"Tapi ... tapi bila ....?ir mata Jit-jit berderai dan tidak sanggup
melanjutkan.

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Jika aku mengalami sesuatu bahaya, kan lebih baik daripada empat
orang mati seluruhnya,?jar Sim Long. "Kutinggal di sini, dengan
demikian barulah kita ada harapan untuk hidup, kalau tidak,
mungkin ....? "Bila engkau mengalami sesuatu, aku ... aku ....?
"Jangan khawatir, aku takkan mati, di dunia ini tak ada orang yang
dapat membunuhku semudah ini,?jar Sim Long dengan tertawa.
"Sekalipun Koay-lok-ong juga tidak, engkau harus percaya padaku.?
Jit-jit memandangnya lekat-lekat, sampai lama barulah ia berucap
Kisah Membunuh Naga 32 Manusia Harimau Merantau Lagi Karya S B. Chandra Cinta Bernoda Darah 2
^