Pencarian

Pendekar Muka Buruk 19

Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id Bagian 19


yang menyelimuti daerah seluas beberapa kali dan pelan pelan
meluncur kebawah. Setelah merasakan kelihaian musuhnya tadi, terutama setelah
pukulan Lie Hwe Sio Ciang berhasil membakar sebagian dari hawa
khikang pelindung badannya, Giam In Kok sudah tahu kalau nama
besar ilmu pukulan bara api tersebut bukan cuma nama kosong
belaka. Dengan menggunakan kesempatan disaat awan merah itu belum
sempat mencopot kepalanya, dia segera melejit kesamping untuk
meloloskan diri. Aku telah mengalah tiga jurus kepadamu " . Katanya? ?kemudian sambil tertawa. Sekarangpun aku sudah mengalah dua
?gebrakan lagi, bila digabungkan maka aku sudah mengalah tiga
kangzusi.com jurus dan dua gebrakan kepadamu. Aku lihat lebih baik bara apimu itu disimpan
saja untuk membuat obor nanti. Asal kau bersedia
untuk bertobat serta tidak melakukan kejahatan lagi, akupun
bersedia untuk memberi kesempatan hidup kepadamu. Sebaliknya
kalau tidak .heeemmmmm .jangan salahkan bila siauya akan
bertindak keji . ?Ban Keh Seng Hud tidak berhasil menarik kembali tenaga
pukulan bara api yang telah dilepaskannya, ketika itu juga beberapa lembar batu
hijau diatas puncak bukit itu terbakar habis.
Apalagi setelah mendengar nasehat dari bocah muda itu,
amarahnya semakin berkobar, segera teriaknya dengan keras :
Bocah busuk, mengapa kau tak berani menyambut seranganku?" .
? Kalau toh kau enggan mengucurkan air mata sebelum melihat
?peti mati, terpaksa siauya harus memberi pelajaran yang setimpal kepadamu .
? Hei sebetulnya kau hendak beradu tenaga dalam ataukah
?beradu kelincahan jurus serangan " .
? Terserah pilihanmu sendiri ! .
? ? Lebih baik kita beradu tenaga murni saja ! ".
? "Setelah mempertimbangkan untung ruginya tentu saja Ban Keh
Seng Hud lebih suka memilih beradu tenaga murni daripada dengan jurus silat.
Giam In Kok segera mengetahui kalau musuhnya berniat untuk
mengadu jiwa. Tanpa terasa keningnya berkerut kencang, serunya :
Menurut pendapatmu, bagaimana kita meski beradu " .
? ? Masing masing duduk pada batu hijau yang telah ditentukan
?tadi, lalu masing masing melancarkan sebuah pukulan. Barang siapa yang
meninggalkan batu hijau itu terlebih dahulu, maka dialah yang dianggap kalah .
? Bagaimana setelah kalah " .
? ?kangzusi.com Terserah pada keputusan lawannya ! .
? ? Baiklah, bila aku she Chin yang kalah, apa keputusanmu untuk
?menghadapiku " . ? Akan kupaksa dirimu untuk menjadi muridku serta harus
?mempersembahkan empedu ular itu kepadaku .
?Giam In Kok segera teringat kembali dengan ilmu yang tercatat
dalam kitab Tiong Giok Sam Keng, yaitu Gadis Suci Menyerahkan
Obat serta Bocah Jejaka mempersembahkan Pil. Dua jenis ilmu yang teramat sesat.
Tanpa terasa diapun menghela nafas :
Empedu ular tersebut telah berada didalam perutku, lalu
?dengan cara apa kau menyuruh aku mempersembahkan kepadamu
" . ?Ban Keh Seng Hud tidak menyangka kalau Giam In Kok akan
mengajukan pertanyaan tersebut. Saking kagetnya dia mundur
selangkah kebelakang, sementara paras mukanya berubah merah
padam. Sambil tertawa paksa katanya kemudian :
Akan kuhisap darahmu untuk mendapatkan sari empedu?tersebut. Bukankah cara ini paling jitu " .
?Pelan pelan paras muka Giam In Kok pulih kembali, segera
serunya sambil tertawa : Kau angggap pertandingan ini sudah pasti dimenangkan
?olehmu " . ? Pokoknya kalau Hudya sampai kalah, terserah kepadamu apa
?yang hendak kau perbuat padaku .
? Tidak usah dibilang seandainya lagi, siauya cuma minta sebuah telingamu untuk
?kembali kejalan yang benar
. ? Baik. Bila Hudya sampai kalah, telingaku pasti akan
?kupersembahkan kepadamu .
?Giam In Kok tertawa. Pelan pelan dia naik keatas batu hijau yang kangzusi.com
telah ditentukan. Sementara itu Ban Keh Seng Hud-pun telah naik keatas batu
hijau yang ditentukan dan duduk bersila disitu.
Saat itu, seandainya ada orang yang tak mengetahui duduk
persoalan naik keatas puncak tersebut, mereka pasti akan dibuat tercengang
dengan adegan disana. Tampak seorang kakek dan seorang pemuda duduk saling
berhadapan diatas batu hijau dengan selisih jarak lima, enam belas kaki,
sementara uap panas kelihatan mengepul keluar dari tubuh
masing masing. Suasana terasa amat hening. Namun paras muka kedua orang itu
serius sekali. Lambat laun batu yang diduduki kakek tersebut dari atas hingga
kebawah segera berubah menjadi merah membara, bahkan uap
airpun turut berubah menjadi merah padam.
Ban Keh Seng Hud segera tertawa, tiba tiba sepasang telapak
tangannya didorongkan kedepan dengan cepatnya, dan menyambar
lewat dari sisi tubuh Giam In Kok lalu meluncur kearah tempat
kejauah sana. Giam In Kok nempak sedikit bergetar, tapi dengan cepat dia telah pulih kembali
dalam ketenangan. Ban Keh Seng Hud segera membuka matanya kembali dan
melirik sekejap kearah lawannya, kemudian ia menegur sambil
tertawa : Hei bocah busuk, kau sudah mampus belum " .? ?Ketika tidak mendengar jawaban, kembali Ban Keh Seng Hud
bergumam : Aaaii ?tidak seharusnya kulepaskan serangan dengan tenaga
sakti Sam Wi Gou Hong, akibatnya mustika alampun turut dirusak.
Hemmmm . Sekalipun dia disebut orang sebagai si Bocah Ajaib
Bermuka Seribu dan berhasil memiliki kepandaian sakti. Namun
kangzusi.com setelah badannya berhasil ditembusi oleh hawa sakti Sam Wi Gou
Hong-ku bagaimana mungkin badannya tidak terbakar hancur " .
?Sembari bergumam dia segera melompat turun dari tempat
duduknya dan berjalan mendekati sisi pemuda dimana batu tempat
duduknya masih mengeluarkan hawa panas. Lalu katanya lagi :
Sayang, sayang ?kau memang tak malu disebut orang sebagai
si Bocah Ajaib Bermuka Seribu, tapi nyatanya hawa sakti Sam Wi
Gou Hong dari Hudyamu telah berhasil membuat batupun berasap
karena kepanasan. Apalagi tubuhmu yang terdiri dari darah dan
daging ". Sebetulnya Hudya tak berniat menggunakan cahaya api
yang terlatih dari hawa murni. Namun tenaga dalammu kelewat
sempurna. Untuk berjaga jaga terhadap segala kemungkinan yang
tidak diinginkan, terpaksa aku harus melepaskan cahaya api untuk membakar tenaga
dalam pelindung tubuhmu. Semula aku hanya
ingin membuatmu tahu kelihaianku. Siapa tahu keadaannya sama
sekali diluar dugaan. Akhirnya tubuhmu terbakar, aaiii
.. ?Sambil berkata tiba tiba saka beberapa air matanya jatuh
berlinang membasahi wajahnya.
Mendadak terdengar seseorang tertawa terbahak bahak, lalu
terasa ada sepasang tangan yang menggenggam tangannya dengan
kecepatan bagaikan kilat.
Hwesio gadungan kali ini kau sudah kalah
?. seru Giam In ?Kok keras. Dengan perasaan terkejut berniat melompat bangun. Namun
tenaga cengkeraman lawan kuat sekali membuat ia tidak mampu
berkutik sama sekali. Dengan perasaan terkejut bercampur gelisah segera serunya :
Mengapa kau belum mati " .
? ? Bila siauya sudah mati, siapa yang tahu kalau pertarungan ini berhasil aku
?menangkan " . ? Tapi Hudya toh belum kalah " seru nya cepat.
? "kangzusi.com Belum kalah ". Coba kutanya siapa yang telah meninggalkan
?tempat duduknya sekarang ". Dan bagaimana pula dengan syarat
pertandingan kita tadi " .
?Termenung beberapa lamanya. Kemudian dia menghela nafas
dengan perasaan kecewa, katanya pelan :
Yahh ?, aku memang kalah. Baik adu kepintaran maupun
beradu kepandaian, aku tidak bisa mengunggulimu. Hayo cepat
lepas tangan agar bisa kuserahkan telingaku ini kepadamu .
?Mendengar perkataan ini, Giam In Kok segera tertawa :
Kau cukup mengaku kalah saja. Buat apa aku mendapatkan
?telingamu itu .. " . ? Lantas apa yang kau inginkan " tanya dengan perasaan tak
? ? senang hati. Aku hanya minta kau bertobat serta kembali kejalan yang?benar "! .
? Tapi perjanjian kita kan begini, Hudya wajib melaksanakan
?perjanjian sendiri . ? Orang kuno mengatakan, berbuat baik adalah pahala. Asal kau
?dapat meruibah kelakuanmu maka kau benar benar akan menjadi
Budha hidup dari Selaksa Keluarga (Ban Keh Seng Hud), apa
gunanya mendapatkan telingamu itu ". Paling banter cuma
membuat cacat panca indera saja. Nah pergilah sekarang, maaf
kalau aku masih ada urusan lain .
?Ban Keh Seng Hud segera terbungkam seribu bahasa. Ketika ia
mendongakkan kepalanya kembali, tampak sepasang matanya telah
berkaca kaca, hampir saja air matanya jatuh keluar.
Itulah pancaran sinar menyesal, malu dan sedih bercampur aduk
menghiasi wajahnya tua tua. Dengan putus asa dia memandang
sekejap kearah Giam In Kok lalu ujarnya sedih :
kangzusi.com Mulai saat ini aku berjanji akan melepaskan golok pembunuh
?untuk tidak mencampuri urusan dunia persilatan lagi. Bila Siauhiap membutuhkan
bantuan tenaga aku tidak akan menampik ! .
?Giam In Kok adalah pemuda yang berhati mulia, dia tidak tega
membiarkan kakek yang telah berusia seabad lebih itu berkata
demikian memelasnya dihadapannya. Buru buru ia berkata :
Harap Lotiang jangan berpikir yang tidak tidak, aku
?. . ?Mendadak dari kejauhan sana terdengar seseorang membentak
nyaring : Hei jangan kau lepaskan orang itu ! .
? ?Giam In Kok mengenali suara tersebut sebagai sinona yang
berusia agak tua. Sekalipun ilmu silatnya tidak seberapa, namun bila sampai
ketanggor dirinya, sudah pasti akan timbul kerepotan baru.
Karenanya cepat cepat dia berkata :
Lotiang cepatlah pergi, biar urusan disini serahkan saja?kepadaku untuk diselesaikan .
?Ban Keh Seng Hud mencoba untuk berpaling. Ia saksikan ada
lima enam sosok bayangan manusia sedang bergerak mendekati
dengan kecepatan tinggi. Ia tak ingin menimbulkan persoalan baru lagi yang dapat
merepotkan dirinya, maka setelah menjura ia
berkata : Kalau begitu merepotkan Siuahiap untuk menyelesaikan
?persoalan disini . ?Menyusul kemudiann dia berpekik panjang, burung elang raksasa
segera terbang mendekat dengan cepat. Ban Keh Seng Hud segera
melompat naik keatas punggung burungnya dan terbanglah elang
raksasa tersebut menembus awan.
Saaat itulah beberapa orang gadis cantik telah tiba dibawah
puncak, terdengar seorang yang berjalan paling muka membentak
keras : kangzusi.com Pendeta siluman tunggu dulu. ! .
? ?Tampak tangannya diayunkan kedepan. Serentetan cahaya
merah segera menembusi awan dan menyambar ekor burung elang
tersebut. Betapa tajamnya mata Giam In Kok ternyata diapun tak sempat
melihat dengan jelas benda apakah yang yang mengeluarkan
cahaya merah tersebut. Buru buru ia berteriak :
Hati hati Lotiang ?! . ?Ban Keh Seng Hud mengiyakan, bersamaan waktunya burung
elang itu meluncur dengan kecepatan tinggi. Dalam waktu singkat bayangan mereka
tinggal setitik bayangan hitam yang menembus
awan. Ketika gagal dengan serangannya, gadis itu menarik kembali
cahaya merahnya, kemudian setelah tiba dihadapan Giam In Kok
serunya dengan garang : Bagaimana sih kau ini ", Sam Sumoay kusuruh kau menahan?orang itu, kenapa kau justru membiarkan dia pergi " .
?Giam In Kok menyaksikan rombongan gadis itu terdiri dari enam
orang. Usia mereka hampir sebaya dan dandananpun hampir sama
yaitu berbaju hijau dengan menyoren sebatang pedang
dipunggungnya. Ia tahu orang orang ini adalah saudara
seperguruan Ciu Li Ya, maka ujarnya kemudian sambil tersenyum :
Teguran dari Cici ini kelewatan, apalagi tuduhan yang
?diutarakan kepadaku " .
? Kelewatan " seru sinona yang berusia paling tua sambil
? ?mengawasi sekejap pemuda dihadapannya. Bukankah kau sempat
?memberi peringatan kepada keledai gundul gadungan itu agar
berhati hati ". Apakah hal ini tidak membuktikan kalau kau memang sengaja
membiarkan pergi " .
?Sinona yang membawa tali kulit ularpun berseru juga :
Bocah lelaki busuk ini tentu bukan orang baik baik. Toa Suci
?kangzusi.com tak perlu banyak bicara dengannya, lebih baik dibekuk saja lebih dahulu. Kita
dapat mengorek keterangan dari mulutnya tentang
alamat keledai gundul tadi .
? Atas dasar apa Suci ini menuduhku sebagai orang jahat "
? ?tanya Gian In Kok sambil tertawa.
Bila kau memang orang baik, mengapa melanggar pantangan
?berzinah . ? Tolong tanya apa yang dimaksud dengan berzinah itu " .
? ? Si keledai gundul tadi yang berkata demikian, kami semua
?belum pernah melanggar pantangan berzinah, maka mana tahu
apakah berzinah itu " .
?Diam diam Giam In Kok merasa geli. Dengan wajah serius segera
berkata :

Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Walaupun Ban Keh Seng Hud gemar membunuh orang, namun
? akhirnya dia masih bisa membedakan antara lurus dan sesat. Sudah sepantasnya
bila kita memberi sebuah jalan hidup kepadanya.
Apalagi seorang tokoh sakti yang bersembunyi telah berpesan
kepadaku lewat ilmu menyampaikan suara agar aku memberi
hukuman yang paling ringan kepadanya. Itulah sebabnya aku
membiarkan dia pergi. Apa artinya kita terlalu memojokkan dia " ?Ketika mendengar ada tokoh sakti yang memberi petunjuk
melalui ilmu menyampaikan suara, sinona kelihatan tertegun, tapi kemudian sam
mendengus katanya : Justru kalian satu komplotan maka kau membiarkan keledai
?gundul itu minggat dari sini, Huhhh
ada tokoh sakti siapa yang memberi petunjuk melalui ilmu menyampaikann suara ".
Kau tak usah mengigau yang bukan bukan. Seribu li disekeliling bukit Ngo Kui San hanya
ada Suhuku seorang tokoh sakti. Sedang Toa Suci
hanya terhitung setengah .. . ?Nona yang paling tua usianya itu segera mendesis sambil
tertawa: Budak ketiga memang makin lama makin ngelantur kalau
?kangzusi.com bicara, masak aku dianggapnya setengah " .
?Gadis itu segera tertawa, serunya lagi :
Bulan depan kau dan Lim Suheng
?. . ?Tapi sebelum perkataan itu selesai diucapkan, sinona paling tua itu sudah
membentak dan siap menamparnya. Dengan ketakutan
gadis tersebut cepat cepat mundur beberapa langkah kebelakang.
Menggunakan kesempatan inilah Giam In Kok segera menjura
dan berkata : Aku masih ada urusan penting yang harus diselesaikan. Harap
?Cici sekalian memberi jalan kepadaku .
? Kau hendak pergi dari sini " .
? ?Menyusul suara bentakan itu keenam gadis tersebut serentak
mencabut pedangnya dan segera mengurung musuhnya.
Giam In Kok merasa tercengang, ia melihat keenam gadis itu
salah seorang adalah gadis yang ditolongnya sewaktu terkena
pukulan Ban Keh Seng Hud tadi, maka katanya :
(oodwkzoO) Jilid : 42 Adik cilik, mengapa kau hendak menahanku disini " .? ? Ciisss tak tahu malu seru gadis cilik itu. Siapa yang menjadi adik
? ? ?kecilmu ". Kalau tidak mengganti pakaianku jangan harap kau bisa meninggalkan
tempat ini. . ?Giam In Kok menjadi kegelian, segera tanyanya :
Aneh benar, pakaianmu toh sudah terbakar ditangan Ban Keh
?Seng Hud, mana bisa aku harus mengganti " .
? Seandainya aku tidak takut kau sibocah busuk mati terbanting
?kangzusi.com diatas tanah, mana mungkin akan timbul peristiwa itu " .
? Maksud baik nona dan Cici tadi tidak akan aku lupakan untuk
?selamanya. Apabila dalam berkelana didalam dunia persilatan besuk membutuhkan
bantuanku, pasti akan kubantu sedapat mungkin,
apabila Suci kalian Ciu Li Ya
. . ?Tiba tiba sinona pemimpin rombongan membentak keras :
Dimana kau telah tertemu dengan Su Sumoayku " .
? ? Aku dan Enci Ciu sudah bertemu beberapa kali. Belakangan ini
?kamipun bersama sama memusuhi Tiong Giok Sam Tiong, tiga
keturunan Tiong Giok. Malah kemarin jejaknya hilang dibalik kabut sebelum aku
dibawa elang raksasa itu sampai disini !" .
? Siapa sih tiga keturunan Tiong Giok yang kau maksudkan itu " .
? ?Sebagai pendirinya adalah Tiong Giok Kisu Cin Tok, dia
"mempunyai kepandaian sesat yang diwariskan kepada ketiga orang
muridnya, oleh ketiga muridnya diturunkan pula kepada
Perkumpulan Kaum Pengemis, Pelajar Rudin serta Su Hay Pang.
Masing masing perkumpulan mempunyai sejenis ilmu sesat yang
aneh, tapi orang banyak yang menjadi korbannya. Aku adalah salah seorang yang
menjadi korbannya . ? Aneh betul, ilmu sesat macam apakah itu " tanya sinona? ?keheranan dan ingin tahu.
Wah kalau soal ini sih kurang leluasa bagiku untuk
?mengutarakannya . ? Aku tidak perduli, pokoknya kau harus mengatakan
?secepatnya! . ? Aku tidak mau berbicara, karena ingin memberi muka kepada
?Cici sekalian .. . ? Hemmm ?ilmu sesat macam apakah itu ". Mengapa kami tadak
boleh mengetahuinya " .
?Dengan nada tak senang Giam In Kok segera berkata :
kangzusi.com Pernahkah kalian mendengar tentang ilmu sesat yang khusus
?menghisap sari tubuh seseorang " .
? Ilmu menghisap sari tubuh ". Aneh betul. Mengapa Suhu tidak
?pernah menerangkan kepada kami " .
? Suhu kalian tidak menerangkan karena ilmu sesat seperti ini
?memang tidak sepantasnya diketahui oleh Cici sekalian .
? Apa yang tidak sepantasnya ". Hemmmm, pasti kau sibocah
?kunyuk yang mengaco belo. Pokoknya sebelum kau menjelaskan
alasannya secara tepat. Hari ini jangan harap bisa meninggalkan puncak Giok Jin
Hong ini secara selamat . . ?Dengan wajah serius kembali Giok In Kok berkata :
Aku tak berbicara karena bermaksud menjaga harga diri kalian
?semua, lain tidak. Sebagai contoh kakak seperguruan kalian Ko
Sengjin serta Cu Cun, merekapun tersesat kejalan yang tak benar karena
mempelajari ilmu sesat tersebut. Seandainya aku tidak turun tangan tepat pada
waktunya dengan membunuh Ko Sengjin,
mungkin adik seperguruan kalian Ciu Li Ya sudah menjadi korban .
? Ahhhh ?masa ada kejadian seperti ini ". Aku Ciau Li Long jadi pengin tahu sampai
dimanakah taraf kepandaian silat yang kau
miliki sehingga mampu membinasakan Cu Cun dan Ko Sengjin
berdua " .? Bila Cici kurang percaya, tanyakan sendiri kepada Cici Ciu bila ia telah
?kembali nanti, karena aku rasa kurang baik jika kita beradu kepandaian secara
sesungguhnya . ?Kembali Ciau Li Long mendengus dingin :
Hemmmm ?kalau begitu bahkan aku sendiri bukan
tandinganmu " . ? Kita tidak pernah terikat dendam sakit hati, siapa saja yang
?terluka rasanya sama sama kurang baik untuk kita .
? Pokoknya aku tak akan melukaimu dan kaupun tidak melukai
?aku. Buat apa banyak bicara lagi, hayo cepat lancarkan seranganmu kangzusi.com
. ? Baiklah kalau begitu. Sudah lama kudengar ilmu pedang Cing
?Lo Kiam Hoat dan ilmu gerakan tubuh Liok Huu She dari perguruan kalian yang
termasyur didunia persilatan, silahkan Cici melancarkan serangan lebih dulu
untuk kenikmati . ? Hemmmm ?kau belum berhak minta petunjuk ilmu pedang
Cing Lo Kiam Hoat dari To Suciku, lebih baik mencoba kepandaianku lebih dulu
?Seru sinona bertali kulit ular itu tiba tiba.
Giam In Kok berpaling, lalu serunya sambil tertawa :
Aku dan nona pernah saling kenal, aku hanya ingin bertanya
?kepadamu. Apa sebabnya kau mencuri kulit ular dan kepala ularku secara licik,
bahkan sampai menotok jalan darah Ci Kut Hiat dari si Nenek Pertama Nelayan. Aku
ingin tahu apa alasanmu berbuat
demikian " . ?Berubah hebat paras muka gadis tersebut, segera bentaknya :
Siapa yang mencuri kulit ularmu " .
? ? Itu, lihatlah sendiri. Kulit ular bermata tunggal masih berada ditangan nona.
?Apakah bukti ini kurang cukup " . Kemudian sambil menuding kearah gadis cilik
?tadi kembali berkata, Jala ditangan nona itu tentu terbuat dari kulit kepala
?ular bermata tunggal bukan". "Mendadak Ciau Li Long melirik sekejap kearah dua orang gadis
tersebut dan menegurnya dengan suara dingin :
Sam-moay, Pat-moay, sebetulnya kalian yang mendapatkan?kulit ular bermata tunggal itu lebih dahulu ataukah mencuri milik bocah keparat
ini " . ?Paras muka sinona kecil turut berubah hebat. Agak tergagap dia
bersuara : Berbicara soal kulit ular tesebut, kami tidak merampas, juga
?tidak mencuri, dia letakan benda tersebut diujung perahu dan
bermaksud untuk menghadiahkan kepada sepasang suami isteri
kangzusi.com Nelayan tua. Sam Suci segera berpendapat bahwa benda itu belum
tentu berguna bila dihadiahkan kepada orang lain. Maka diapun
mengambilnya pulang, sedang empedu ular tersebut dimaksudkan
untuk mengobati luka Suhu
. . ?Belum habis perkataan itu diucapkan, Ciau Li Long telah berseru dengan gelisah :
Kalian berdua benar benar tak tahu diri. Bukankah Suhu
?memerintahkan kalian . . ?Tiba tiba ia merasa masih berada dihadapan orang lain, maka
kata selanjutnya segera diurungkan. Buru buru katanya kepada
Giam In Kok seraya menjura :
Sam-moayku Chin Li Gi dan Pat-moayku Sin Li Ji mendapat
?tugas untuk pergi jauh, tak kusangka mereka telah melakukan
kesalahan besar, bila Siauhiap sudi memaafkan, kami bersaudara
semua pasti akan berterima kasih sekali .
?Giam In Kok yang bermata tajam segera dapat melihat betapa
gugup dan gelagapannya keenam gadis tersebut setelah dia
menyinggung masalah kulit ular. Sadarlah pemuda ini bahwa
peraturan perguruan mereka pasti ketat sekali, bahkan bisa jadi kesalahan
tersebut bisa berakibat dijatuhi hukuman berat. Sekalipun dia merasa tindakan
gadis tersebut terlalu keji dan tak tahu aturan.
Namun melihat kegugupan nona nona itu, akhirnya dia merasa tidak tega juga :
Ciau Suci tak perlu berpikir yang bukan bukan. Seperti apa
? yang dikatakan adik kecil Sim, kulit ular yang kuperoleh waktu itu memang tak
ada gunanya, jadi kalian tak usah menegurnya kelewat batas, tapi bolehkah ku
tahu penyakit apa yang diserita guru kalian
". Mengapa harus disembuhkan dengan otak ular ". Apakah sakitnya telah
disembuhkan " .?Belum lagi pertanyaan itu dijawab, mendadak terdengar suara
rintihan kesakitan yang memilukan hati bergema dari kejauhan
sana. kangzusi.com Semua orang menjadi terperanjat dibuatnya. Buru buru Ciau Li
Long berseru keras : Sam-moay, Pat-moay, kalian tinggal disini menemani tamu,
?yang lain cepat ikut aku pulang ! .
?Begitu selesai berkata, Ciau Li Long segera mengajak keempat
orang gadis lainnya berlari dari situ dengan kecepatan tinggi.
Giam In Kok yang menyaksikan kejadian ini menjadi tertegun,
apalagi setelah menyaksikan paras muka kedua nona itupun
berubah menjadi merah padam sambil berbisik bisik lirih.
Dalam keadaan begini sebetulnya dia ingin cepat berpamitan,
tapi diapun merasa tak pantas untuk berlalu dengan begitu saja.
Apalgi ia pernah dibekali ilmu pertabiban. Sedangkan Say Lo Seng Bo-pun
merupakan gurunya Ciu Li Ya, mengapa persoalan ini tidak ditanyakan sampai jelas
". Maka setelah berpikir sejenak, ia segera maju kedepan dan
bertanya kepada Chin Li Gi :
Enci Gi ! . " ?Merah jengah wajah Chin Li Gi, sambil berpaling segera serunya
keras : Aneh betul kau ini, kami toh tidak kenal kepadamu, kenapa kau memanggil orang
?dengan sebutan semaumu sendiri. Hemmmm,
sampai aku sendiripun turut merasa malu ! .
?Giam In Kok merasa geli, sahutnya :
Aku berasal dari marga Chin bernama In Kok, jadi dari satu
?marga dengan Enci Li Gi, usia kitapun hampir sebaya. Maka apa
salahnya kalau aku memanggilmu sebagai Enci " .
? Bagaimana dengan aku " seru Sim Li Ji segera.? ? Karena kau masih kecil, maka terpaksa aku harus
?memanggilmu sebagai adik kecil .
?kangzusi.com Aaaiiii ?. Menjadi adik sih tak jadi apa, tapi kau memanggilku dengan tambahan kata Ji
?? . . ? Kenapa " . ? ? Kau memanggilnya Enci Gi, kenapa tidak memanggilku sebagai
?Adik Ji . " . " Ohhh ?rupanya begitu. Baiklah adik Ji. Aku ingin tahu penyakit apakah yang diderita
gurumu " . ?Chin Li Gi segera berseru cepat :
Dia sendiripun tak tahu penyakit apa yang diidapnya. Darimana kami bisa
?tahu " . ? Ahhhh, masih ada kejadian seperti ini ". Gurumu berilmu tinggi, tak mungkin
?penyakit biasa dapat menyerangnya. Siaute pernah
belajar ilmu pertabiban, bagaimana kalau aku
. ? Kau bisa menyembuhkan penyakit " seru Sim Li Ji
? ?kegirangan. Aaahhhh kalau begitu sangat kebetulan. Cuma
?.aku lihat belum tentu kau bisa menyembuhkannya .
? Mari kita coba dulu. Aku percaya sedikit banyak pasti dapat
?mengetahui sumber penyakit tersebut " .
?Sementara pembicaraan itu masih berlangsung, mendadak dari
kejauhan sana terdengar suara orang yang berseru kesakitan.
Suaranya amat keras hingga menggetarkan seluruh angkasa.
Ditinjau dari suara teriakan kesakitan itu, Giam In Kok bisa
menilai bahwa orang tersebut telah berhasil melatih ilmu silatnya hingga
mencapai tingkatan yang luar biasa. Tapi aneh sekali,
mengapa dia bisa mengidap penyakit yang parah ". Karena
keheranan diapun segera bertanya :
Apakah orang yang berteriak kesakitan itu adalah gurumu " .? ?Dengan sedih dan murung kedua orang gadis tersebut
menganggukkan kepala. kangzusi.com Giam In Kok segera bertanya lagi dengan tercengang :
Apakah gurumu mengidap penyakit edan " .
? ?Sim Li Ji segera menggelengkan kepalanya, katanya :
Pinggangnya sama sekali tidak bisa bergerak, sebaliknya


Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

?sebatas pinggang keatas justru menggetar keras sekali. Setiap
penyakit itu akan kambuh sampai beberapa kali. Menurut penjelasan guruku,
katanya hanya ada tiga jenis benda didunia ini yang bisa menghilangkan bibit
penyakitnya itu . ? Benda apa sajakah itu tanya Giam In Kok buru buru.
? ? Dikatakan kepadamu juga percuma. .
? ? Tak apa, katakan dulu
?.. . ? Sari buah Liong Seng Ko telah kau minum, apa gunanya
?dibicarakan lagi " .
?Giam In Kok segera tertegun dibuatnya.
Bagaimana " kembali Sim Li Ji berseru dengan gemas.
? ?Sekalipun suduh dikatakan percuma juga .
? ? Aaahhhh belum tentu begitu kata Giam In Kok kemudian
? ?tertawa. Toh didunia ini bukan hanya terdapat sebiji buah Thi Ko saja, aku
?akan mengusahakan dengan cara lain. Coba kau katakan
dua jenis yang lainnya " .
?Dengan setengah sercaya setengah tidak Sim Li Ji mengerling
sekejap kearahnya, lalu katanya lagi sambil mencibir :
empedu Ular Bunga yang hidup dibalik kabut, apakah kau bisa
?mendapatkannya " .
? Waaahhhhhh ?. Aneh benar ! tanpa sadar Giam In Kok
?berseru tertahan. Sim Li Ji mendengus dingin, katanya lebih juah ? Masih ada yang lebih aneh lagi. Benda ketiga adalah mutiara
?kangzusi.com Giok Li Li Cu, katanya dari dulu sampai sekarang hanya ada sebutir didunia ini.
Coba kau bayangkan sendiri kemana kita harus
mendapatkannya " . ?Selesai mendengar perkataan tersebut Giam In Kok tak dapat
menahan diri lagi, dia segera tertawa terbahak bahak.
Melihat pemuda itu tertawa, dengan gemas Sim Li Ji berseru :
Bagaimana sih kamu ini ". Dengan susah payah aku memberi
?penjelasan, kau malah tertawa terbahak bahak. Apa sih yang lucu
" . ? Cepat kau ajak aku menemui gurumu seru Giam In Kok
? ?sambil tertawa. Sebab ketiga jenis benda yang kau maksudkan itu berada
?ditubuhku semua . ? Sungguh !" seru kedua orang gadis itu berbareng dengan
? ?rasa kaget dan tercengang menghiasi wajah mereka.
Buat apa aku membohongi kalian berdua " .
? ? Coba perlihatkan kepada kami ! .
? ?Giam In Kok segera tertawa :
Terus terang saja kubilang, ketiga jenis benda mustika itu telah melebur
?kedalam darahku. Asalkan aku menggunakan cairan
darahku untuk mengobati penyakit gurumu, niscara penyakit
tersebut akan hilang. Mengapa kita tidak mencobanya dulu " .
?Kedua gadis itu menjadi terkejut. Chin Li Gi segera memandang
pemuda tersebut sekejap lalu katanya :
Bila darahmu harus dihisap keluar, bukankah kau sendiri bakal mati " .
? ? Itu sih tak menjadi masalah. Ayo kita periksa dulu keadaan
?gurumu " . ?Tanpa banyak cakap lagi berangkatlah mereka menelusuri jalan
setapak yang berliku liku sebelum akhirnya memasuki sebuah ruang bawah tanah
yang dalam lagi merah. kangzusi.com Mendadak terdengar seseorang membentak keras :
Berhenti ! .? ?Menyusul suara bentakan itu, segulung angin pukulan yang amat
keras menyambar datang dengan cepatnya.
Giam In Kok yang merasakan datangnya sergapan itu buru buru
menarik diri sambil mundur dua langkah kebelakang, akibatnya ia saling
bertumbukan dengan Chin Li Gi yang berada dibelakangnya.
Bukan Cuma begitu, karena peristiwa ini berlangsung amat
mendadak, akhirnya ia terjatuh dan persis duduk diatas bawah
perut gadis tersebut. Kontan saja paras muka Chin Li Gi menjadi merah padam
bagaikan kepiting rebus. Bentaknya cepat :
Hei ?bagaimana sih kau ini . " . ?Sim Li Ji yang berada didepanpun mundur kebelakang dengan
perasaan terkejut. Tahu tahu dihadapan mereka telah bertambah
dengan seorang kakek yang berperawakan tinggi besar.
Ketika melihat orang tersebut, cepat cepat Sim Li Ji berseru :
Supek ! . ? ?Sementara itu Giam In Kok telah melompat bangun dari atas
badan Chin Li Gi, belum jelas melihat dengan tegas paras muka
orang tersebut. Dia telah membentak dengan keras :
Hei kau tahu aturan tidak ". Mengapa tanpa persoalan kau
?menyerang orang dengan pukulan yang mematikan " .
?Chin Li Gi mengetahui siapa yang datang, diapun segera
mengetahui apa sebabnya Giam In Kok terjatuh tadi. Buru buru
serunya : Saudara Kok. Kau jangan bertindak gegabah. Cepat kau jumpai
?Supek kami Tang Lo Seng Kong ! .
?kangzusi.com Tapi Giam In Kok segera mendengus dingin, dia membalikkan
tubuh dan berlalu dari situ.
Bocah keparat, kau hendak kemana tiba tiba Tang Lo Seng? ?Kong tertawa dingin dan merentangkan tangannya menghalangi
jalan pergi si anak muda itu.
Giam In Kok segera merasakan ada semacam tenaga hisapan
yang membetot tubuhnya mundur kebelakang.
Sadarlah pemuda itu bahwa kepandaian silat yang dimiliki orang
ini lihai sekali. Tapi ia benci kepada orang itu karena sergapannya tadi. Maka
sambil tertawa dingin dia mengerahkan tenaga dalamnya untuk mementalkan kekuatan
musuh, lalu seakan akan tidak terjadi apa apa dia meneruskan langkahnya menuju
keluar. Tampaknya Tang Lo Seng Kong dibuat tercengang, segera
serunya tertahan ? Hei siapakah bocah keparat itu " .
? ? Dihadapanmu tidak ada bocah keparat ! sahut Giam In Kok
? "ketus. Chin Li Gi kuatir peristiwa tersebut akan membuat suasana
menjadi tegang hingga kesempatan untuk menyembuhkan penyakit
gurunyapun menjadi hilang. Buru buru dia mengejar kesamping
Giam In Kok, lalu sembil merentangkan tangannya dia memohon :
Saudara Kok, dengarkan dulu perkataanku
?kumohon sembuhkan dulu penyakit guruku sebelum membicarakan persoalan
lain . ?Ucapan itu dengan cepat mengurungkan niatnya untuk pergi.
Pemuda itu segera menganggukkan kepalanya :
Baiklah, siaute akan mencoba untuk mengobati dulu penyakit
?gurumu .. . ?Dalam pada itu Tang Lo Seng Kong telah berseru dengan wajah
agak tercengang : Kalian mengundang bocah keparat ini untuk mengobati
?kangzusi.com penyakit gurumu " .
? Benar jawab Sim Li Ji dengan hormat. Dialah si Bocah Ajaib Bermuka
? ? ? Seribu Giam In Kok. Dia memang khusus kami undang
untuk mengobati penyakit Suhu. Disamping itu tecupun tidak
mengetahui kehadiran Supek sehingga tanpa memberi tahu lebih
dulu, tak disangka akhirnya malah menjadi kesalah pahaman ini .?Tang Lo Seng Kong segera terawa seram :
Heehhh ?..heeehhh ..heehhhh . kecuali si Tabib Sakti Gak
Put Long datang sendiri dengan membawa tiga jenis obat mustika, siapapun jangan
harap bisa mengobati penyakit aneh gurumu.
Kalian jangan sampai ditipu bocah keparat itu hingga memasuki
kamar tidur . ?Giam In Kok menjadi amat mendongkol, sambil membalikkan
badan dan tertawa dingin, jengeknya :
Yaaa ?. Aku tahu, memang hanya murid yang diajarkan
manusia macam kau yang pantas memasuki kamar tidur sembarang
perempuan . . ?Tang Lo Seng Kong menjadi gusar sekali, bentaknya :
Bocah keparat, siapa yang kau maksudkan " .
? ? Tentu saja kedua orang murid kesayanganmu, Cu Cun dan Kok
?Sengjin . . ? Kau telah bersua dengan mereka berdua
?. . ? Bukan hanya bersua, bahkan telah kubunuh manusia she Ko
?itu . ? Bagus sekali. Sekarang rasakan dulu sebuah pukulanku ini " .
? ?Sayang sekali Tang Lo Seng Kong tidak menyadari bahwa Bocah
Ajaib Bermuka Seribu adalah jago yang berilmu tinggi.
Ketika menyelesaikan kata katanya tadi, telapak tangan kirinya
diayunkan kedepan untuk melancarkan sebuah pukulan dahsyat.
kangzusi.com Setelah hampir terhisap oleh tenaga hisapan musuh tadi, Giam In Kok tidak berani
gegabah. Telapak tangannya segera diputar
dengan jurus Mengayun Golok Memotong Air dan membabat? ?kebawah, kemudian diputar lagi keatas dan melepaskan satu
pukulan gencar. Blaaammmmm . ? ?Suatu genturan dahsyat segera bergema, seluruh ruangan gua
menjadi terguncang dengan hebatnya.
Akibat dari bentrok kekerasan ini, ternyata Tang Lo Seng Kong
dibikin tergetar mundur sejauh tiga langkah lebih, sebaliknya Giam In Kok hanya
tergetar sedikit tanpa menggeserkan langkah kakinya.
Kenyataan ini membuatnya semakin terperanjat lagi.
Sejak terjun kedalam dunia persilatan belum pernah dia alami
kerugian seperti yang dialami hari ini. Apalagi dengan latihan yang tekun hampir
seratus tahun lamanya. Dia mengira bahwa
kepandaian silat yang dimilikinya sekarang telah mencapai tingkatan yang luar
biasa sekali. Siapa sangka hari ini dihadapan kedua murid keponakannya dia
telah menderita kekalahan ditangan seorang anak muda kemarin
sore. Bayangkan saja bagaimana mungkin dia dapat menerima
kenyataan ini ". Kontan saja watak bengisnya kambuh, sambil membentak keras
sepasang telapak tangannya didorong bersama kedepan.
Dua gulung tenaga pukulan berwarna hijau yang maha dahsyat
dengan cepat meluncur kedepan.
Agaknya Giam In Kok tidak menyangka kalau tenaga dalam yang
dimilikinya telah pulih kembali sedemikian hebatnya. Untuk sesaat dia menjadi
tertegun dan seperti lupa dengan keadaan
disekelilingnya. Menanti dia sadar kembali, tenaga pukulan Tang Lo Seng Kong
telah tiba dihadapannya, untuk menangkis jelas tidak mempunyai
kangzusi.com kesempatan lagi. Untung saja pemuda itu berilmu tinggi, dalam
keadaan yang kritis ini, cepat cepat ia memutar tubuhnya dengan kencang dan
mundur sejauh setengah langkah lebih dari sambaran
angin serangan lawan. Namun justru karena tubuhnya berputar itulah, ia jadi menubruk
kembali ketubuh Chin Li Gi yang waktu itu berdiri disitu dengan perasaan kaget
dan gugup sehingga hampir saja bergulingan
kembali keatas tanah. Cepat cepat pemuda itu memeluk tubuh sinona dan melarikan
diri kesisi lorong lain untuk menghindari angin pukulan dari Tang Lo Seng Kong
yang sangat hebat itu, kemudian setelah menurunkan
tubuh sinona keatas tanah, dia menerjang maju lagi kedepan sambil membentak
keras : Sungguh tidak disangka bahwa seorang jagoan yang?menganggap dirinya berilmu tinggi ternyata cara turun tangannya jauh lebih keji
daripada Tiong Giok Kisu .
?Didalam gusarnya tadi Tang Lo Seng Kong ingin membunuh
lawannya dalam sekali ayunan tangan, tetapi begitu serangan
dilepaskan dan melihat Chin Li Gi berdiri dibelakang lawan, dia menjadi kuatir
bila lawan menghindar secara tiba tiba sehingga
serangan itu menghajar ditubuh sinona.
Sementara dia masih berdiri dengan perasaan menyesak, tiba
tiba pandangan matanya menjadi kabur dan bayangan tubuh
manusiapun lenyap dari pandangan matanya.
Mau tak mau dia harus memuji juga akan kelihaian dan
kecepatan tangan pemuda tersebut.
Maka ketika menyaksikan anak muda itu muncul kembali
dihadapannya, dengan nada yang gusar dida berseru :
Kunyuk keparat, tampaknya kau sudah bosan hidup. Siapakah
?Tiong Giok Kisu yang kau maksudkan tadi " .
? Hemmmm untuk menandingi Tiong Giok Kisupun kau belum
?sanggup, buat apa mengaku diri sebagai jagoan lihai " .
?kangzusi.com Termakan oleh umpatan Giam In Kok yang tak ada ujung
pangkalnya itu Tang Lo Seng Kong makin naik darah lagi, bentaknya nyaring :
Siapa Tiong Giok Kisu itu " .? ? Dia adalah gembong iblis nomer wahid dalam dunia persilatan
?saat ini. Ilmu silatnya beberapa kali lipat jauh lebih hebat daripada
kepandaianmu. Kedua orang murid murtadmu justru telah
bergabung dalam perguruannya dan mempelajari ilmu sesat mereka
. ?Mendengar itu Tang Lo Seng Kong segera terawa terbahak-bahak, jengeknya :
Hahhhh ?..haahhh .haahhhh . dia adalah gembong iblis
nomer wahid dari kolong langit. Bagaimana mungkin bisa
dibandingkan dengan aku di Malaikat Nomer Satu didunia ini " .
? Hemmm ?.mengibul. orang macam kalian memang pandainya
hanya mengibul serta berbuat sembrono
.kenapa kau tidak pergi mencarinya bila merasa tidak puas " .
? Kau menyatakan aku tidak berani " .
? ? Tentu saja kau tidak berani .
? ? Kalau pengin bukti, ayo ajak aku pergi mencarinya .
? ? Tidak bisa, aku hendak mengobati orang disini .
? ? Penyakit tersebut tidak bakal bisa kau sembuhkan .
? ? Aku tidak percaya. Paling tidak aku belum mencobanya .
? ? Kalau aku sengaja tidak memberi ijin kepadamu untuk
?mencoba, kau mau apa " .
? Huhhh ?.memangnya kau sanggup menghadapi niatku " .
? Kalau ingin bukti, mari kita buktikan dengan suatu


Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

?keputusan . . ?kangzusi.com Mendadak dari balik lorong gua terdengar suara seseorang yang
amat lembut berkumandang datang. Ternyata suara itu tak lain
suara yang pernah didengar Giam In Kok waktu menyampaikan
dengan ilmu menyampaikan suara. Terdengar ia berkata dengan
sedih : Suheng tak usah menghalangi siauhiap itu. Mengapa tidak?membiarkan dia masuk untuk mencoba " .
?Sekilas senyuman licik segera menghiasi wajah Tang Lo Seng
Kong, ujarnya kemudian : Ohhhh ?. Rupanya Sumoay telah mendusin. Biasanya kau
selalu pingsan hampir satu jam lamanya, tak nyana hari ini bisa siuman secepat
itu, tapi dimasa lalupun aku berniat ingin
mengobatimu, tapi kau mengatakan tidak ingin
. ?Sebelum perkataan tersebut selesai diucapkan, Say Lo Seng Bo
telah menukas dengan sedih :
Urusan yang lewat apa gunanya dibicarakan lagi ". Harap
?Suheng mengijinkan dia masuk kedalam ! .
?Dengan pandangan penuh amarah Tang Lo Seng Kong melotot
sekejab kewajah Giam In Kok, lalu serunya dengan penuh
kebencian : Bocah keparat, sana cepat menggelindung masuk, jangan
?membuat hatiku marah lagi ! .
? Sungguh aneh jenget Giam In Kok dingin. Siauya toh
? ? ?hendak mengobati Sumoaymu, memangnya aku menyalahi dirimu ".
Mengapa kau mempeloti diriku seperti diriku adalah seorang
musuhmu " . ?Tang Lo Seng Kong tidak bicara lagi, dengan cepat dia berkelebat dan
meninggalkan tempat itu. Waktu itu Chin Li Gi berdua sudah berdiri ketakutan hingga paras mukanya berubah
hebat, setelah Tang Lo Seng Kong berlalu,
mereka baru menghampiri Giam In Kok dan berseru dengan gemas.
kangzusi.com Supek kami memang kelewat aneh, setiap kali?.. .
?Sebelum ucapan Sim Li Ji selesai diucapkan, Chin Li Gi telah
menukas dengan cepat : Sumaoy jangan sembarangan bicara. Hati hati kalau
?kedengaran Supek ! . ?Giam In Kok diiringi kedua orang gadis itu segera meneruskan
kembali perjalanannya memasuki ruangan rahasia, tapi apa yang
kemudian terlihat segera membuat hatinya tertegun.
Ternyata ruangan tersebut merupakan sebuah ruangan yang
luasnya mencapai lima, enam kaki persegi. Sepuluh orang gadis
berbaju ringkas berdiri berjajar dalam ruangan itu serasa
menghadang ditengah ruangan. Sedangkan dibelakang dinding
manusia tersebut merupakan sebuah pembaringan besar yang
terbuat dari batu kumala. Diatas pembaringan itulah duduk seorang gadis berusia
tujuh, delapan belas tahunan.
Gadis muda itu hanya mengenakan sebuah pakaian yang tipis
sekali sehingga secara lamat lamat dapat diketahui bentuk tubuhnya yang indah
dan menggairahkan itu. Walau hanya sekilas pandang saja namun Giam In Kok dapat
merasakan bahwa gadis tersebut memiliki kecantikan wajah yang
luar biasa sekali. Mungkinkah orang ini adalah Say Lo Seng Bo " diam diam
? ?Giam In Kok berpikir dengan curiga sehingga tanpa terasa ia
memperhatikan beberapa kejap.
Mendadak Sim Li Ji mendorong tubuhnya dari belakang sambil
berseru dengan cemas : Orang yang berada dipembaringan itu adalah Guruku.
?Mengapa kau tidak segera memberi hormat kepadanya " .
?Berbicara dari bentuk tubuh gadis tersebut mungkin Giam In Kok
masih lebih tinggi daripadanya, apakah dia harus menyembah
kepada seorang gadis muda ".
kangzusi.com Sementara dia masih ragu ragu, sinona yang berada
dipembaringan itu telah berkata sambil tertawa :
Inikah si Bocah Ajaib Bermuka Seribu Chin Siauhiap ". Silahkan duduk diatas ?pembaringan .
?Berhadapan dengan seorang gadis secantik ini, tanpa terasa
Giam In Kok merasa agak rendah diri. Cepat cepat ia maju dan
memberi hormat dan berkata :
Biarlah aku berdiri saja, entah
?.. Say Locianpwe sakit dibagian yang mana ". Bilamama mampu aku bersedia untuk
mengusahakan pengobatan bagi penyakitmu itu " .
?Gadis itu segera tertawa.
Aku Bo Li Bo. Say Lo Seng Bo adalahh sebutan orang lain
?kepadaku. Bila Siauhiap memang dapat mengobati penyakitku,
harap kau tak usah mempersoalkan adat istiadat lagi. Silahkan
duduk dulu diatas pembaringan
. . ?Melihat nona itu duduk ditengah pembaringan sedang tubuh
bagian bawahpun tak sanggup bergerak, terpaksa dia melepaskan
sepatu dan naik keatas pembaringan.
Lalu setelah berbasa basi sejenak, diapun memegang
pergelangan tangan nona itu serta memeriksa denyut nadinya.
Ketika pemeriksaan dilakukan dengan penuh seksama, tiba tiba
saja pemuda itu menjadi terkejut sekali sehingga tanpa terasa dia berseru
tertahan. Seruan tertahan ini cepat mengundang perhatian belasan nona
yang berdiri didepan pembaringan sehingga mereka membalikkan
badan bersama sama. Say Lo Seng Bo buru buru berseru :
Kalian cepat pergi keluar pintu dan halangi Supek kalian. Disini tidak
?memerlukan kalian lagi .
?Baru saja perkataan tersebut selesai diucapkan Ciau Li Long
sudah mendengar suara langkah manusia dibalik lorong sana, maka kangzusi.com
buru buru serunya : Cepat berangkat?. ?Tanpa membuang waktu lagi dia segera berkelebat meninggalkan
ruangan tersebut dengan langkah cepat.
Blaaannnnnnggg ?. ! . ?Diiringi suara keras, sebuah pintu baja telah menutup rapat jalan menuju
keruangan tersebut. Hal ini membuat Giam In Kok menjadi
tertegun dan untuk sesaat duduk melongo.
Sikap Say Lo Seng Bo masih tetap tenang saja seakan akan tidak
terjadi suatu apapun, katanya sambil tertawa :
Siauhiap belum lama datang kemari, tentu kau tidak mengerti
?apa sebabnya kulakukan penjagaan seperti ini. Tapi persoalan
inipun tak akan jelas diterangkan dengan sepatah dua patah kata saja. Bila kau
sanggup menyembuhkan penyakitku ini, tentu saja
akan kuceritakan semuanya itu. Ehhhh
bila kudengar dari seruan tertahanmu tadi, nampaknya kau sudah menemukan sumber
dari penyakit tersebut " .
?Giam In Kok segera manggut manggut
Ya, tapi baru berupa dugaan, aku sudah tahu apakah benar
?dugaanku itu atau tidak .
? Silahkan kau katakan " .
? ? Tampaknya dalam kandungan Seng Lo telah tumbuh janin
?kehidupan .. . ?Menurut hasil penelitiannya dari pemeriksaan denyut nadi, sudah dipastikan nona
itu sedang berbadan dua. Tapi gadis itu disebut orang sebagai Seng Bo, bagaimana
mungkin ia melakukan perbuatan yang tidak senonoh, apalagi mengandung tanpa suami ".
Oleh karena itulah dia hanya menggunakan kata tampaknya untuk mengutarakan
? "dugaannya itu sehingga paling tidak ia masih ada
langkah mundurnya bisa terjadi sesuatu yang tidak terduga.
kangzusi.com Siapa tahu begitu ucapann itu diutarakan, tiba tiba saja Bo Lo Bo berseru dengan
wajah berseri : Ilmu pertabiban yang siauhiap miliki memang nya sangat?hebat. Dugaanmu memang tepat sekali. Akupun tahu bagaimana
mengobati penyakit ini. Tapi sayang obat obatan mustika amat sulit ditemukan.
Meski tabib kenamaan masih dapat dicari, namun bagi
orang yang tidak mengetahui keadaan sesungguhnya, bagaimana
mungkin aku bisa membiarkan tahu keadaanku dan tetap menjaga
nama baikku ". Siauhiap, setelah kau mengetahui keadaanku
sekarang, bersediakah kau memberikan bantuan " .
?Dengan wajah serius Giam In Kok menjawab :
Tidak susah bagiku untuk turun tangan menggugurkan
?kandungan tersebut, yang menjadi masalah sekarang adalah kita
belum tahu janin hidup yang berada dalam kandungan anda
merupakan janin manusia, janin ular atau janin setan. Itulah yang menyusahkan
diriku untuk mengambil keputusan
. ?Sambil berkerut kenin Bo Li Bo tertawa getir, katanya kemudian :
Hingga saat ini aku belum pernah kawin. Sampai detik ini aku
?masih berstatus gadis perawan. Bagaimana mungkin tumbuh janin
manusia didalam kandunganku ". Tapi aaiii
. Aku memang paling gemar bermain air. Suatu musim panas aku pernah dililit ular air sewktu bermain
air dalam sungai..aiii .mungkin juga.. . ? Tapi menurut hasil pemeriksaanku, janin dalam kandungan itu
?membawa gejala dan pertanda janin kehidupan manusia atau
bahkan janin setan . . ? Mungkinkah bisa terjadi peristiwa yang begini aneh " tanya
? ?Say Lo Seng Bo tercengang.
Dengan wajah serius Giam In Kok berkata :
Menurut hasil penelitianku, keadaanya memang demikian,
?apalah artinya aku membohongi diri Cianpwew " .
? Setelah Say Lo Seng Bo mengakui dirinya masih gadis perawan,
maka bila dibilang janin dalam kandungannya adalah jenis ular atau kangzusi.com
setan, hal ini masih dianggap benar, tapi menurut hasil pemeriksaan Giam In Kok
dia justru menemukan tanda tanda adanya janin
kehidupan manusia dalam kandungannya. Masalah inilah yang
membuatnya jadi tertegun dan tidak tahu bagaimana harus
mengatasinya. Dalam keadaan terkejut dan bimbangnya nona itu segera
memejamkan matanya dan termenung. Sementara paras mukanya
lambat laun berubah menjadi murung dan sedih.
Mendadak dari arah lorong rahasia sana bergema datang suara
teriakan Tang Lo Seng Kong yang diiringi suara tertawa dingin :
Li Bo begitu muakkah dirimu kepadaku sehingga mengutus?sekian banyak bocah perempuan untuk menghalangi perjalananku
" . ?Dengan perasaan apa boleh buat terpaksa Say Lo Seng Bo
berteriak keras : Aku bukannya enggan mempersilahkann Suheng masuk kemari.
?Tapi Siauhiap sedang mengobati penyakitku sehingga aku merasa
agak kurang leluasa membiarkan kau datang kemari .
? Menyembuhkan penyakitmu ". Haahhhh
?.haahhhh haahhh . . ?Mendadak Tang Lo Seng Kong tertawa tergelak. Suatu nada
memandang rendah, benci dan gemas terpancar pula dari balik
suara tertawanya. Mendengar seruan itu, Giam In Kok menjadi tak senang hati,
katanya dengan cepat : Seng Bo, kau nampak begitu lembut, halus dan sabar. Heran
"mengapa kakak seperguruanmu justru begitu angkuh, takabur dan
tidak tahu diri " .
? Belum sempat Say Lo Seng Bo menjawab pertanyaan itu, Tang
Lo Seng Kong telah berseru sagi sambil tertawa dingin :
Bocah keparat, kau tidak berhak membicarakan tentang diriku.?kangzusi.com
Kalau memang jantan beranikah kau datang kemari untuk beradu
kepandaian melawanku " .
?Sambil menghimpun tenaga dalamnya Giam In Kok segera
melompat turun dari pembaringan kemudian bentaknya nyaring :
Anjing tua budukan, siapa suruh kau menggonggong terus
?disini ". Hemmmm aku perlu minta petunjuk dari Seng Bo dulu, dia ingin yang
hidup atau yang mati, paling tidak kau mesti digulung seperti membuat bakpao .
? Siauhiap setengah merengek Seng Bo berseru. Apalah
? ? ?gunanya ribut dengannya " .
? Li Bo mendadak terdengar Tang Lo Seng Kong berteriak
? ?kembali. Kau berani menjelek jelekkan namaku didepan orang lain
?" . ?Baru selesai perkataan itu diutarakan Giam In Kok telah
menyelinap keluar ruangan sambil membentak :
Anjing tua, hari ini aku akan mewakili Seng Bo untuk memberi
?pelajaran dulu kepadamu ! .
?Segulung angin pukulan yang maha dahsyat langsung dilontarkan
kearah tubuh Tang Lo Seng Kong.
Menghadapi datangnya ancaman tersebut, Tang Lo Seng Kong
terawa seram, serta merta dia melepaskan sebuah pukulan untuk
membendung datangnya ancaman tersebut.
Siapa tahu Giam In Kok memang berniat untuk membuatnya
malu. Meski diujung serangan tersebut mengandung desingan angin kuat namun
dibagian belakang sama sekali tidak berkekuatan.
Begitu tubuhnya menyelinap kesamping menghindari
ancamannya, pemuda itu berkelebat kesisi badannya.
Plakkkk ?. ! . ?Sebuah tamparan yang amat keras tahu tahu sudah bersarang
diwajah Tang Lo Seng Kong membuat pipinya merah sembab dan
muncul bekas jari tangan yang berwarna merah.
kangzusi.com Bisa dibayangkan betapa gusarnya orang itu atas kejadian yang
menimpa dirinya, sambil membentak nyaring sepasang telapak
tangannya serentak dibabatkan kedepan.
Terdengar desingan tajam menderu deru, angin pukulan yang
amat kuat langsung menggulung kedepan membuat suasana dalam
lorong tersebut diliputi dengan angin pukulannya.
Mengandalkan kelincahan gerakan tubuhnya, Giam In Kok
melesat kemudian dengan tubuh hampir menempel diatas
permukaan tanah. Dalam waktu singkat dia telah berada dibelakang lawannya,
sebuah tendangan keras lagi lagi bersarang
dipinggangnya yang gemuk.
Duuukkkk?. ! . ?Diiringi suara benturan keasm tubuh Tang Lo Seng Kong sudah
tertendang telak hingga maju beberapa langkah dengan


Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sempoyongan. Walaupun begitu, Giam In Kok sendiripun menerima pantulan
dari badan musuh sehingga melesat sejauh satu kaki sebelum
berhasil untuk tegak berdiri.
Mimpipun Tang Lo Seng Kong tidak menyangka kalau hasil
latihannya selama banyak tahun ternyata sia sia belaka. Bahkan
nama besar yang telah dipupuk selama inipun harus hancur
ditangan seorang pemuda kemarin sore. Rasa benci, gusar boleh
dibilang tidak terlukiskan lagi dengan kata kata.
Baru saja tubuhnya berdiri tegak, ia membentak lagi dengan
suara kers : Bajingan cilik, kalau memang bernyali ayo ikuti aku ! .
? ? Boleh boleh saja jangan anggap siauya takut kepada tampang
?cecunguk tua macam kau ! .
? Mendadak dibalik ruangan tersengar suara Say Lo Seng Bo
berkumandang : Suheng, kau tak boleh mencelakai Chin Siauhiap. Dan?kangzusi.com
Siauhiap . Harap kau sembuhkan penyakitku dulu " .
?Tang Lo Seng Kong kelihatan agak tertegun, lalu serunya dengan
suara dingin : Sumoay, apakah kau benar benar hendak memusuhi aku " .
? ? Aaaiii ?. Suheng, buat apa sih kau memojokkan diriku terus
menerus ". Seandainya kau masih mempunyai perasaan
persaudaraan denganku, sudah sepantasnya bila kau memberi
kesempatan kepada Siauhiap untuk mengobati penyakitku. Urusan
selanjutnya bisa kita rundingkan belakangan .
? Hemmmmm mungkin saat itu sudah tiada kemungkinan untuk
?berunding lagi . . ?Dibalik perkataan orang itu, Giam In Kok berhasil menemukan
tanda tanda yang mencurigakan, tanpa terasa bentaknya nyaring :
Bajingan tua, apakah kau yang menjadi penyebab dari sakitnya
?Seng Bo " . ?Berubah hebat paras muka Tang Lo Seng Kong, tubuhnya
langsung bergerak menerjang Giam In Kok, bahkan segenap
kepandaian silat yang dimiliki dikeluarkan untuk membendung
seluruh lorong rahasia tersebut.
Setelah itu umpatnya dengan penuh perasaan benci :
Bajingan cilik, percuma aku belajar ilmu silat bila membunuh
?cecunguk macam dirimupun tak sanggup. Lihatlah, hari ini aku akan mencincang
tubuhmu hingga hancur berkeping keping .
?Baru saja perkataan itu diutarakan, dari balik ruangan kembali
terdengan Seng Bo menghela nafas panjang.
Berhubung Giam In Kok lebih lamban dalam melancarkan
serangannya tadi, dalam waktu singkat dia berhasil didesak oleh Tang Lo Seng
Kong hingga mundur terus kebelakang berulang kali.
Dia telah bertekad untuk menghadapi setiap kemungkinan menurut
kangzusi.com situasi yang ada. Setelah keluar dari goa tersebut, dia baru berseru lantang :
Bajingan tua. Kali ini aku akan menyuruh kau mampus dengan?perasaan puas .
?Sementara itu Tang Lo Seng Kong sendiripun merasa terkejut
setelah menyaksikan permainan ilmu pukulannya Cuma berhasil
mendesak musuhnya keluar dari goa. Namun sifat buasnya telah
tumbuh saat ini, bagaimana mungkin dia membiarkan musuhnya
berkeliaran dengan begitu saja ".
Ketika dilihatnya beberapa muridnya tidak ikut menyusul keluar
goa, dia segera mendengus dan sepasang telapak tangannya
kembali dilontarkan kedepan melancarkan serangan dahsyat.
Dengan amat cekatan Giam In Kok menghindarkan diri
kesamping untuk meloloskan diri dari ancaman, kemudian serunya
sambil tertawa dingin : Bajingan tua, sebelum kau mampus, siauya ingin mengajukan
?beberapa pertanyaan lebih dahulu, sebetulnya
. . ?Tapi Tang Lo Seng Kong telah membentak keras berulang kali,
serangkaian pukulan yang amat gencar membuat perkataan Giam In
Kok segera terhenti ditengah jalan.
Angin pukulan yang dilepaskan orang itu memang hebat. Akibat
dari deruan angin serangan yang maha dahsyat ini hutan dan
pepohonan yang rindang disekeliling tempat inipun menjadi porak poranda tidak
karuan bentuknya. Suara pepohonan yang bertumbangan membuat burung burung
beterbangan karena panik, binatang kecil berlarian karena takut.
Lama kelamaan Giam In Kok dibuat mendongkol oleh ulah
lawannya, amarahnya berkobar didalam dadanya membuat ia
menjadi geram. Sambil menghimpun tenaga dalamnya dia
melepaskan sebuah tangkisan keras melawankeras.
Blanggg?. ! . ?kangzusi.com Ditengah suara benturan yang amat keras, dedauanan dan
ranting nampak berguguran. Tanah dan pasir beterbangan
diangkasa, waktu itu sungguhmengerikan sekali.
Tak selang beberapa saat kemudian suasana menjadit tenang
kembali, tampak Tang Lo Seng Kong mundur sejauh beberapa kaki
dari posisi semula dan berdiri mematung, agaknya dia sedang
mengatur pernafasan. Sebaliknya Giam In Kok yang tak sempat menggunakan tenaga
dalam sepenuhnya ikut tergetar mundur pula sejauh satu kaki. Dia merasakan hawa
darah didalam dadanya bergejolak keras, buru
buru hawa murninya dihimpun kembali lalu dengan memanfaatkan
kesempatan tersebut dia berusaha untuk makin melebur empedu
ular bunga kedalam tenaga dalamnya.
Selang beberapa saat kemudian Tang Lo Seng Kong telah selesai
mengatur pernafasannya dan membuka matanya. Ketika melihat
Giam In Kok berdiri tak bergerak ditengah arena, ia segera
membentak keras denganmaksud memancing amarah musuhnya :
Bocah keparat, kau memang tak malu disebut Bocah Ajaib
?Bermuka Seribu. Coba sambut pukulanku ini ! .
?Namun ketika itu Giam In Kok sedang mengatur pernafasannya,
maka dia menganggap bentakan tersebut sebagai angin lalu dan
sama sekali tidak memperhatikannya.
Kembali Tang Lo Seng Kong berseru sambil tertawa dingin :
Hei Bocah Ajaib Bermuka Seribu, tulikan kau ". Atau mungkin
?badanmu itu empuk seperti tahu sehingga tidak berani berkaok kaok lagi " .
?Baru selesai perkataan itu diucapkan mendadak dari kejauhan
sana berkumandang datang suara pekikan keras, disusul kemudian
terdengar suara seseorang berseru sambil tertawa :
Tunggu sebentar Tang Lo Seng Kong, berada dimanakah si?Bocah Ajaib Bermuka Seribu itu " .
?kangzusi.com Giam In Kok segera mengenali itu adalah Tiong Giok Kisu. Hal ini kontan saja
membuat hatinya tercengang.
Belum hilang ingatannya, suara ujung baju yang terhembus
angin telah berkumandang datang dari kejaujan sana.
Kemudian terdengar Tang Lo Seng Kong berteriak kegirangan :
Ahhhh rupanya saudara Ciu telah datang, apakah kau kenal
?dengan bocah keparat itu " .
?Orang itu segera menjawab sambil tertawa :
Aaahhh ?rupanya dia memang benar si Bocah Ajaib Bermuka
Deribu. Soal wajah sesungguhnya bukan soal yang penting .
? Orang itu mengakui dirinya sebagai si Bocah Ajaib Bermuka
?Seribu, aku rasa tidak bakal salah lagi .
? Bagaimana dengan kepandaian silatnya " tanya orang itu.
? ? Barusan dia telah menyambut sebuah pukulanku dengan keras
?melawan keras . . ? Ahhhh ?rupanya dia sedang mengatur pernafasan. Kalau
memang mampu menerima sebuah pukulan dari Seng Kok, orang ini
tak bakal salah lagi. Tempo hari siautepun pernah bertemu
dengannya dibukit Tang Lo San. Hayo kita ringkus bocah keparat ini sebelum
membicarakan masalah yang lain
. ?Eeee ?. Tunggu dulu, ada urusan apa saudara Ciu datang
kemari mencariku " .
? Apalagi, tentu saja mengajakmu untuk menghadapi bocah
?keparat ini . .? Aahhhh ?. Masa bocah kunyuk semacam inipun harus
dipandang begitu serius " .
? Sebetulnya siaute seorangpun sudah cukup untuk
?menghadapinya, tapi aku perlu memberitahukan hal ini kepadamu
agar kau jangan sampai tertipu olehnya .
?kangzusi.com Hemmmm ?perkataan ini memang ada benarnya, terbukti adik
seperguruanku telah terperangkap oleh tipu muslihatnya .
? Ahhh ?apakah adik seperguruanmu berada disini " .
?Tiba tiba Tang Lo Seng Kong melegak, tapi segera bisiknya lirih :
Siapa sih beberapa orang yang datang bersama sama saudara
?Ciu itu " . ?Tidak sampai pertanyaan itu selesai diutarakan, Tiong Giok Kisu telah menjawab
sambil tertawa : Ohhhh, mereka berdua adalah murid muridku Tong Seng Song
?serta Kho Yong. Harap Seng Kong janganmenaruh curiga .
?Terhadap tanya jawab yang sedang berlangsung, Giam In Kok
berlagak seolah olah tidak mendengarkan, seluruh perhatiannya
tertuju untuk mengatur pernafasan. Ia merasa peredaran hawa
murninya bergolak keras, tapi hanya dijalan darah Cian Gi Hiatnya seakan akan
tersumbat oleh segulung gumpalan hawa aneh sekali.
Bagaikan ada sebuah batu besar yang tidak mampu disingkirkan
dari mulut pintu masuk. Seingatnya gejalan semacam ini belum
pernah dialami semenjak belajar ilmu silat, ia menduga sudah pasti hal ini
disebabkan oleh empedu ular bunga tersebut.
Dalam keadaan seperti ini, terpaksa dia harus menghimpun
segenap hawa khikang pelindung badannya untuk menggencet serta
mendesak gumpalan hawa yang menyumbat itu. Tiba tiba dadanya
terasa meledak amat keras, disusul kemudian munculnya semacam
kekuatan tak berwujud yang meledak kearah dalam. Begitu
kerasnya getaran yang terjadi membuat ia tidak bisa menguasai diri lagi dan
segera ia jatuh terduduk keatas tanah.
Aduh celaka pekiknya tanpa terasa.? ?Sementara itu Tiong Giok Kisu telah selesai memperkenalkan
Tang Lo Seng Kong kepada kedua orang muridnya. Ketika melihat
Giam In Kok jatuh terduduk diatas tanah, ia segera berseru sambil tertawa
terbahak bahak : kangzusi.com Haaahhhh ?.haahhh .haahhhh. tidak dinyana kita bakal
meraih keberhasilan tanpa harus bersusah payah. Coba lihat bocah keparat itu
sudah mengalami jalan api menuju neraka. Daripada
membunuhnya, kita akan berhasil membekuknya secara lebih
mudah lagi . ?Dia mengira Giam In Kok sudah mengalami jalan api menuju
neraka, karena itu bangga dan gembiranya setengah mati. Kembali ujarnya kepada
Tang Lo Seng Kong sambil tertawa :
Sewaktu siaute bertanya soal adik seperguruanmu tadi,
?agaknya Seng Kong seperti agak ragu berbicara, apakah masih ada urusan rumah
tangga yang belum terselesaikan " .
?Merah padam selembar Tang Lo Seng Kong sehabis mendengar
perkataan itu. Dia tidak menjawab tapi segera mengalihkan
pembicaraan lain Sesungguhnya tiada masalah yang terlalu
?istimewa, andaikata bocah keparat ini tidak muncul, urusan rumah tanggaku secara
otomatis akan selesai dengan sendirinya. Akupun mendengar bahwa kedua orang
muridku yang semula dititipkan
pada perguruan andapun konon telah mati dibunuh bocah keparat
ini. Benarkah ada kejadian seperti itu " .
? Ya ?betul. Memang mati, gara gara persoalan inilah siaute
sengaja datang kemari untuk memohon maaf dari Seng Kong " .
?Dengan penuh rasa benci Tang Lo Seng Kong segera berseru :
Bocah keparat ini betul betul keji dan berhati jahat. Biar
?kupotong keempat anggota badannya lebih dulu agar dia tersiksa
hebat sebelum akhirnya mampus dengan cara yang lebih
mengerikan .? Seng Kong tak boleh berbuat gegabah. Bila kau potong
?keempat anggota badannya maka kita mesti menyediakan orang
untuk merawat serta memeliharanya. Lebih baik biar kugunakan
ilmu Tiong Giok menghisap sari kekuatan untuk mengambil alih
kekuatan yang dimilikinya, entah bagaimana menurut pendapatmu
" . ?kangzusi.com Haahhhh ?.haahhh .haaahhh . apakah kau Tiong Giok Kisu "
. ? Terlalu memuji, terlalu memuji. Itu hanya sebutan orang lain
?kepada diriku . ? Haahhh ?.haahhh .haahhhh ., tadi sibocah keparat itu
sempat menyinggung pula nama besar saudara,
baiklah, mari kita bawa pulang keparat ini kegoaku
. . ? Kenapa meski repot repot pergi jauh ". Untuk sementara waktu
?biar kupinjam goa dari Sumoaymu saja
. . ?(Oo-dwkz-oO) Jilid : 43 Tidak bisa buru buru Tang Lo Seng Kong berseru. Sumoayku
? ? ?sedang sakit, kau jangan mengganggu ketenangannya .
? Baiklah kalau begitu. Kho Yong coba kau bawa kemari
? orangnya, kita segera berangkat .?Kedua orang iblis nomer wahid dari kolong langit ini menganggap si Bocah Ajaib
Bermuka Seribu Giam In Kok bagaikan barang dalam saku saja, mereka menyangka
pemuda itu sudah tidak mempunyai
kemampuan lagi untuk melakukan perlawanan.
Kho Yong yang mendapat perintah gurunya dengan langkah
lebar segera berjalan menghampiri pemuda itu. Serunya sambil
terkekeh kekeh : Bocah keparat, nampaknya nasibmu memang kurang mujur ! .
? ?Mendadak

Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

.. dari balik pokon berkelebat sesosok bayangan
hijau. Sambil munculkan diri orang itu segera membentak nyaring :
Tahan ! . ? ?Menghadapi perubahan yang sama sekali tidak terduga ini tanpa
terasa Kho Yong mundur selangkah kebelakang, tahu tahu dia
saksikan seorang gadis cantik yang berusia muda dengan sepasang kangzusi.com
pedang terhunus telah berdiri tegak dihadapan Giam In Kok.
Dalam sekilas pandangan saja Tang Lo Seng Kong telah
mengenali orang itu sebagai murid pertama adik seperguruannya.
Buru buru bentaknya : Keponakan murid Ciau, kau tak usah banyak mencampuri
?urusanku ! . ?Dengan sepasang pedang disilangkan didepan dada Ciau li Leng
menjura dalam dalam, kemudian katanya :
Perkataan dari Supek tak berani tecu membangkang, akan
?tetapi Siauhiap ini sangat diperlukan untuk menyembuhkan sakit
guru kami, jadi bagaimanapun juga tecu tak akan membiarkan dia
terjatuh ketangan orang lain .
? Sehumu membutuhkan orang ini karena dia bisa mengobati
?penyakitnya kata Tang Lo Seng Kong sambil tertawa. Tetapi
? ?dewasa ini dia sudah mengalami jalan api menuju neraka. Bahkan
dia sendiripun tak sanggup menyembuhkan dirinya sendiri.
Bagaimana mungkin bisa mengobati gurumu ". Dia telah kehilangan nilainya. Buat
apa kita meski repot repot menahannya disini " .
? Tidak. Suhu hanya meminta siauhiap ini segera kembali?kedalam goa, tecu tidak mencampuri urusan yang lain ! .
? Kau berani menentang perintahku "! bentak Tang Lo Seng
? ?Kong mulai naik sarah.
Perintah suhu tidak berani tecu tentang
?.. . ? Hemmmm, gurumupun tak akan berani menentang
?kehendakku ! . ?Ciau li Leng segera tertawa hambar :
Bagus, bila kau ingin membawa pergi Siauhiap ini, silahkah
?mengatakan dulu kepada guru kami ! .
? Ngaco belo ?.. umpat Tang Lo Seng Kong dengan gemas.
?Tanpa ambil perduli perkataan dari keponakan muridnya lagi,
kangzusi.com ditengah bentakan keras, ia segera maju dua langkah kedepan.
Buru buru Kho Yong menyingkir kesamping dan memberi jalan.
Ternyata Ciau li Leng sama sekali tidak menjadi gentar karena
ulah Supeknya itu. Kembali ia berkata dengan wajah serius :
Tecu rasa tidak sepantasnya kalau Supek mendatangkan
?kesulitan bagi tecu sekalian .
? Kesulitan apa yang ku datangkan bagi kalian " .
? ?Bersamaan dengan selesainya perkataan itu tangannya segera
digapai kearah Giam In Kok yang sedang duduk lunglai diatas tanah itu.
Tampaknya dia hendak menggunakan ilmu hisapan untuk
merampas Giam In Kok lebih dulu.
Cian Li Ling yang menyaksikan peristiwa ini menjadi sangat
terkejut. Buru buru sepasang pedangnya diayunkan kencang. Dua
gulung cahaya berkilauan segera membias keangkasa dan
membendung datangnya tenaga hisapan dari Supeknya itu.
Pada saat dia menjerit kaget. Dari balik hutan terdengar kembali suara bentakan
keras disusul munculnya beberapa sosok bayangan
manusia yang masing masing melepaskan sebuah pukulan ketengah
arena. Deru angin serangan yang sangat gencarpun seketika
menyelimuti seluruh angkasa.
Biarpun serangan dari beberapa orang gadis itu amat cepat,
namun tenaga hisapan yang dipancarkan Tang Lo Seng Kong telah
menyelimuti sekeliling badan Giam In Kok.
Semestinya dengan terperangkapnya Giam In Kok dibawah
tenaga hisapan lawan, tubuhnya akan segera meninggalkan
permukaan tanah dan melayang kearah orang yang melepaskan
serangan tersebut. Siapa tahu pemuda itu cuma kelihatan sedikit bergerak, namun
tubuhnya tetap terbaring diatas tanah dalam posisi semula.
kangzusi.com Tang Lo Seng Kong segera mengangggap kejadian tersebut ulah
dari Ciau li Leng beserta kawanan gadis lainnya, dengan penuh
amarah ia segera menggapai kearah Ciau Li Leng sambil
membentak : Kau maju kemari ! .? ?Sim Li Ji yang berusia paling muda cepat cepat berteriak keras :
Toa Suci jangan maju, Supek akan membunuhmu ! .
? ?Teriakan tersebut dengan cepat menimbulkan nafsu membunuh
terlintas diwajah Tang Lo Seng Kong. Nampak sepasang alis
matanya yang lebat berkenyit kencang lalu sambil tertawa dingin serunya :
Kurang ajar. Kalian sekawanan perempuan rendah berani amat
?menentang diriku. Hemmmm, ayoh cepat serahkan nyawa kalian .
?Ciau Li Leng tidak gentar, diapun segera membentak nyaring :
Kami hanya melaksanakan perintah suhu. Biar menentang
?atasanpun tidak menjadi masalah. Nah Sumoay sekalian bentuk
barisan ! . ?Sepasang pedangnya segera digetarkan. Dalam waktu singkat
kawanan gadis tersebut telah menyebarkan diri dan membentuk
sebuah barisan pedang yang sangat tangguh.
Tiong Giok Kisu yang melihat kejadian ini buru buru berkata :
Seng Kong tak usah bertarung sendiri dengan keponakan?keponakan muridmu, biar Tong Seng Song serta Kho Yong saja
yang melabrak mereka .. . ?Mendadak terdengar gelak tertawa nyaring bergema memecah
keheningan. Tahu tahu Giam In Kok telah melejit setinggi beberapa kaki ketengah
udara dan melayang turun dihadapan Ciau Li Leng,
katanya kemudian sambil tertawa :
Harap Cici sekalian mundur kebelakang. Kalian tak usah
?melayani kawanan binatang buas itu ! .
?kangzusi.com Tiong Giok Kisu sama sekali tidak menduga kalau musuhnya
bukan saja tidak mengalami jalan api menuju neraka, bahkan ilmu silatnya nampak
jauh lebih maju dibandingkan dengan sewaktu
berada dibukit Siong San tempo hari. Ia menjadi tertegun lalu
tegurnya : Sungguh tidak kusangka sebocah keparat ini berumur
?panjang . ? Haahhh ?.haahhh haahhhh .. seandainya siauya sudah mati
duluan, siapakah yang akan meringkus kawanan bajingan tua
macam kalian ini .. . ?Ternyata yang dialami Giam In Kok tadi bukanlah gejala jalan api menuju neraka,
melainkan merupakan awal dari meleburnya
Empedu Ular Bunga kedalam hawa murninya.
Tak kala tubuhnya menjadi lemas dan jatuh terduduk keatas
tanah tadi, Giam In Kok segera menghimpun tenaga dalamnya dan
mencoba untuk mengatur nafas, dengan cepat ia menemukan
bahwa hawa murninya bergulung gulung bagaikan arus sungai yang
menjebolkan tanggul. Sadarlah Giam In Kok bahwa tenaga
dalamnya telah memperoleh peningkatan yang luar biasa.
Kebetulan pada saat itulah Tiong Giok Kisu salah
menganggapnya telah mengalami jalan api menuju neraka, maka
pemuda tersebut berlagak seakan akan dia memang telah lumpuh.
Menanti Tang Lo Seng Kong sudah mulai memperlihatkan
belangnya dan bersengkongkol dengan Tiong Giok Kisu, diapun
segera menampilkan diri. Dari tingkah laku Tang Lo Seng Kong yang nyata sekali bermoral
bejad ini kemudian dihubungkan dengan penyakit aneh yang
diderita Say Lo Seng Bo maka dengan cepat pula Giam In Kok dapat meraba duduk
persoalan yang sebenarnya.
Sudah barang tentu Tiong Giok Kisu tidak mengetahui seluk
beluk persoalan tersebut. Kini sambil tertawa tergelak ia berkata : kangzusi.com
Sekalipun bocah keparat ini berumur panjang, tapi hal inipun?akan berakhir tidak lama lagi, sebab aku sekarang hendak menuntut ganti rugi
atas rusak dan musnahnya atas gedung kami beserta
bunganya . ? Hemmmmm, modalnya saja belum tentu bisa diambil kembali,
?jangan lagi soal bunganya " .
? Hemmmmm ?.hemmmmm .hemmm . kau tak usah kuatir. Soal modal sih sudah ada orang yang akan membayarku .
? Siapa " . ? ? Siapa lagi, tentu saja Sepasang Iblis Langit dan Bumi. Si Burung Nuri tua,
?keluarga Sim Peng serta keluarga Ciang. Meski belum
cukup namun kalau ditambahkan dirimu lagi, aku pikir sudah cukup untuk membayar
bunganya .. . ?Giam In Kok yang mendengar kata kata tersebut menjadi amat
terkesiap. Tapi diapun merasa dendam setengah mati, segera
bentaknya : Apa yang telah kau lakukan terhadap mereka " .? ? Hemmmm
?.tentu saja akan kupakai mereka sebagai bahan
pengisi kekuatan ilmu Tiong Giok Sam Tiong-ku ! .
?Sepasang Iblis Langit dan Bumi serta Burung Nuri adalah orang
orang yang telah berusia seabad lebih. Namun kenyataannya
mereka telah dijadikan sebagai bahan pemuas seks disamping
menambah kekuatan tubuh kawanan iblis tersebut, meski
kedengarannya lucu, namun hal ini mungkin saja dapat terjadi.
Giam In Kok semakin mendendam. Tanpa terasa lagi dia
memperdengarkan suara tertawa panjangnya yang amat
menyeramkan. Begitu kerasnya suara tawa tersebut membuat kawanan gadis
yang bertenaga dalam rendah itu merasa telingannya mendengung
kangzusi.com dengung sakit, dan cepat cepat mundur beberapa langkah.
Tiong Giok Kisupun merasakan hawa darah dalam dadanya
bergolak keras, cepat cepat dia menghimpun tenaga dalamnya
sambil membentak : Setan cilik. Apa yang menggelikan " .
? ? Haaahhh ?.haahhhh .haahhhh . aku hendak membunuhmu !
. ?Biarpun Tiong Giok Kisu adalah gembong iblis nomer wahid dari
dunia persilatan saat ini, tak urung hatinya dibuat bergidik juga setelah
mendengar perkataannya yang sama sekali tak berhawa
manusia itu. Apalagi Tong seng Song dan Kho Yong, mereka semakin bergidik,
sehingga tanpa terasa saling bertukar pandangan sekejap.
Selesai tertawa, berkilat sepasang mata Giam In Kok sambil mengawasi sekeliling
tempat itu. Ujarnya lagi dengan suara yang dingin bagaikan es :
Bajingan tua Ciu, kau tak perlu gugup, walaupun kau tak akan?lolos dari kematian, tapi siauya akan menyuruh kalian merasakan dulu bagaimana
tersiksanya oleh kekuatan Kim Tong kalian sendiri
. ?Tiba tiba muka Tiong Giok Kisu berubah menjadi merah padam.
Bentaknya keras : Kubunuh kau bangsat ?. ! . ?Dengan cepat sepasang telapak tangannya disilangkan didepan
dada lalu melontarkannya kedepan.
Wuuuussss ?. ! . ?Segulung angin pukulan yang amat gencar dengan membawa
debu dan pasir beterbangan sehingga membentuk selapis kabut
yang tebal segera terwujud, dua gulungan awan gelap yang
kangzusi.com menerjang kedepan dengan hebatnya.
Haaahhhhh ?.haaahhhhh ..hahhhhh . . ?Giam In Kok tidak ambil perduli atas serangan tersebut, bahkan
memperdengarkan suara tawanya yang menggidikkan hati.
Sim Li Ji yang melihat kejadian ini menjadi kuatir setengah mati.
Buru buru teriaknya : Toa Suci cepat tolong dia
? sambil berteriak dia melompat
?maju kedepan. Tapi disaat dia hampir mencapai tubuh Giam In Kok, tahu tahu
segulung kabut cahaya telah memancar keluar dari tubuh Giam In
Kok dan menghadang jalan majunya sehingga membuat gadis itu
mundur beberapa kali sambil berjumplitan.
Blaaammmmmm ? . .?Suatu ledakan yang dahsyat segera bergema memecah
keheningan. Begitu kerasnya bentrokan ini sehingga bumi serasa
tergoncang dengan hebatnya.
Menyusul suara benturan tersebut, tampak sesosok bayangan
manusia terpental sejauh beberapa kaki dari posisi semula dan tahu tahu jatuh
terduduk ditanah. Ternyata orang itu tidak lain adalah Tiong Giok Kisu Ciu Tiok
sendiri. Sekalipun dia berilmu tinggi dan memiliki tenaga dalam sebesar
seratus tahun hasil latihan, akan tetapi begitu membentur hawa
Ceng Goan Hiat Khi dari Giam In Kok seketika itu juga badannya
roboh terkapar diatas tanah.
Tak terlukiskan rasa terkejut Tang Lo Seng Kong menyaksikan
peristiwa ini. Dia segera melompat maju kedepan dan bentaknya
dengan keras : Bajingan cilik, kau berani melukai orang dengan tenaga pukulan kangzusi.com
?beracun ". Hemmmmm . Rasakan sebuah pukulanku lebih dulu ! .
? Haaahhhh ?..haahhh .haaahhhh . kau manusia laknatpun harus mendapat bagian yang setimpal ! jengek Giam In Kok sambil terawa seram.
?Pelan pelan telapak tangan kanannya dipersiapkan
dan siap melepaskan serangan.
Sementara itu Tiong Giok Kisu telah melompat bangun dari atas
tanah, berkat tenaga dalamnya yang sempurna, sekalipun ia
menderita kerugian yang tidak kecil namun tubuhnya sama sekali
tidak terluka. Kini dia melepaskan serangan kembali.
Tang Lo Seng Kong sendiri meskipun tidak berniat mengerubuti
musuhnya dengan dua lawan satu. Tapi setelah berada dalam
keadaan begini, mau tak mau dia harus melepaskan pula


Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

serangannya. Dalam waktu singkat diangkasa telah muncul lapisan kabut hijau
yang dihasilkan dari pukulan Ciang Lo Ciang serta lapisan tujuh warna yang
dihasilkan ilmu Tiong Giok Khikang.
Kedua macam tenaga pukulan yang maha dahsyat ini dengan
membawa suara desingan tajam serta deru angin kencang langsung
melabrak keatas tubuh si Bocah Ajaib Bermuka Seribu.
Melihat Supek mereka telah melancarkan serangan dengan
menggunakan tenaga dalam . Halaman 21 dan 22 sobek . .. tubuhnya dan jatuh terduduk diatas tanah.
Jeritan kaget bergema dari mulut gadis itu. Suasana berubah
menjadi kalut. Sebaliknya Tang Lo Seng Kong serta Tiong Giok Kisu sendiripun
terpental seperti bola yang disepak, dan mencelat sejauh beberapa puluh kali
dari posisinya semula. Tong Seng Song serta Kho Yong menjadi terperanjat pula
sehingga paras mukanya berubah hebat. Tak sempat lagi untuk
melukai musuhnya, serentak mereka melompat kebelakang dan
menyambar tubuh Tiong Giok Kisu yang terpental itu.
kangzusi.com Dengan cepat Tiong Giok Kisu menatur pernafasan dan
menghimpun hawa murninya kedalam dada. Ketika dilihatnya Tang
Lo Seng Kong belum selesai bersemedi, sedang Bocah Ajaib
Bermuka Seribu sedang bersemedi dan dikelilingi barisan nona.
Diam diam ia berbisik kepada kedua orang muridnya itu.
Kalian berdua cepat ringkis keparat tersebut mumpung dia?belum selesai bersemedi ! .
?Si Tikus dari Pecomberan Tong Seng Song buru buru mengiya.
Bersama Kho Yong mereka melompat kemuka secepat kilat, dan
bentaknya dengan keras ? Hei bocah perempuan ayo pada minggir ! .? ?Siapa tahu belum selesai perkataan itu diucapkan, Giam In Kok
telah melompat bangun dari tanah, tangan kirinya disodokkan
kedepan, sementara tangan kanannya melancarkan sebuah sapuan
kilat. Mimpipun kedua iblis tersebut tidak menyangka kalau si Bocah
Ajaib Bermuka Seribu bakal menjebak mereka dengan akal cerdik.
Tak ampun lagi tubuh si Tikus dari Pecomberan terpental sejauh
sepuluh kaki lebih dari posisi semula. Sedangkan Kho Yong menjerit kesakitan dan
merasakan tulang persendiannya tergetar patah,
bahkan sewaktu tubuhnya terbanting keatas tanah jalan darah Khi Hay Hitnya
tertotok dengan telak sehingga tenaga dalamnya punah sama sekali.
Betapa gusarnya Tiong Giok Kisu setelah melihat kedua muridnya
terluka, dia melompat kedepan untuk menyambar tubuh Tong Seng
Song yang terpental, lalu bentaknya dengan keras :
Bajingan cilik, terhitung manusia macam apakah dirimu itu,
?hemmmmm pandainya cuma melukai orang dengan cara licik .
? Hemmmmm ?. Untuk menghadapi kawanan manusia busuk
macam kalian, apa salahnya kalau kupergunakan sedikit taktik "
?sahut Giam In Kok dingin.
kangzusi.com Apa yang hendak kau perbuat atas diri Kho Yong " kembali
? ?Tiong Giok Kisu membentak.
Hemmmmm ?..hemmmm . bilamana sudah berhasil
kutangkap, saksikan saja bagaimana siauya praktikkan ilmu
menghisap tenagaku ! . ?Bergidik perasaan Tiong Giok Kisu sesudah mendengar ancaman
ini, matanya segera melotot penuh amarah. Setelah tertawa seram teriaknya :
Bocak keparat, aku ingin melihat sampai dimanakah kehebatan
?ilmu silat peninggalan Cing Khu ! .
? Giam In Kok tertawa dingin :
Hemmmm, walaupun anak murid Cing Khu Siangjin tak?seberapa ilmunya, tapi untuk membunuh bajingan tua seperti kau
rasanya masih lebih dari cukup
.. . ? Baiklah, sambutlah seranganku ini lebih dahulu ! bentak iblis tua itu
? ?mendadak. Sekalipun diluaran Tiong Giok Kisu berbicara secara takabur,
namun dia tidak berani bertindak gegabah, sepasang telapak
tangannya segera diayunkan dengan penuh tenaga dan
mengeluarkan kepandaiannya yang paling hebat yang dimilikinya.
Dalam waktu singkat seluruh angkasa telah diliputi oleh kabut
yang berwarna warni dan langsung menyelimuti badan Giam In Kok.
Melihat musuhnya sudah menyerang lebih dulu, Giam In Kok
tersenyum. Dia menunggu sampai kabut tadi mendekati badannya.
Setelah itu sambil membentak keras sepasang telapan tangannya
baru didorong kedepan secara bersama sama
. Blammmm ! . ? ?Kembali terjadi ledakan yang memekakkan telinga. Lapisan kabut
warna wani itu hilang lenyap secara tiba tiba. Tapi dengan cepatnya selapis
kabut warna warni yang lain telah menyelimuti kembali
kangzusi.com sekeliling tubuhnya. Serangan yang hebat bentak Giam In Kok.
? ?Dengan tubuh tegap bagaikan bukit karang, dia mengayunkan
sepasang tangannya secara bergantian dan secara beruntun
melancarkan serangkaian pukulan dengan menggunakan tenaga
Ceng Goan Hiat Khi. Benturan demi benturan bergema saling susul menyusul,
suaranya keras dan sangat memekakkan telinga.
Sadar kalau musuhnya amat tangguh, tampaknya Tiong Gion
Kisu telah mempertaruhkan tenaga dalam hasil latihannya selama
seratus tahun. Dalam keadaan begini, sekalipun Giam In Kok sudah berulang
kali memperoleh penemuan diluar dugaan, dan tenaga Ceng Goan
Hiat Khinya benar benar luar biasa hebatnya, akan tetapi kabut
warna warni yang berada disekeliling tubuhnya ibarat ombak
dikolam, setiap kali dibuyarkan dengan cepat terhimpun kembali.
Setiap kali bentrokan terjadi Giam In Kok merasakan hawa yang
amat panas selain membawa bau yang amat aneh, lama kelamaan
dia merasa terkejut juga dibuatnya.
Saudara Ciu tak usah kuatir, aku segera datang membantu ! ? ?mendadak terdengar Tang Lo Seng Kong bertetiak keras.
Bukan saja diapun mengerahkan tenaga dalamnya, bahkan selalu
bekerjasama secara akrab dengan Tiong Giok Kisu dalam
melancarkan pukulan pukulannya.
Gulungan tenaga pukulan yang menerjang datang dari balik
kabut dengan cepat membuat Giam In Kok merasakan tenaga yang
menghimpit tubuhnya kian lama kian bertambah keras. Akhirnya dia tak mampu
menahan diri dan segera tergetar mundur sejauh tiga
langkah. Siapa tahu baru saja ia berhasil untuk berdiri tegak, dari sisi kangzusi.com
arena kembali terdengar suara bentakan keras disusul munculnya
segulung pukulan yang menerjang tiba.
Dalam waktu singkat Giam In Kok dapat mengenali suara
tersebut adalah suara dari si Tikus dari Pecomberan yang
nampaknya bersembunyi dibalik kabut sambil melancarkan
serangkaian sergapan. Bangsat, kau kepengin mampus nampaknya
? dengan ?gemas ia segera membentak nyaring.
Menyusul ia mengayunkan tangannya, terdengar suara jerit
kesakitan bergema memecahkan keheningan. Nampak sesosok
tubuh manusia terpental sejauh sepuluh kaki lebih dari posisi
semula. Kabut tebal yang menyelimuti seluruh angkasa mendadak hilang
tak berbekas. Tampak Tiong Giok Kisu sambil membopong tubuh si
Tikus dari Pecomberan berdiri disamping Tang Lo Seng Kong,
sementara selembar wajahnya telah dilapisi kabut berwarna hijau.
Bajingan keparat, kau benar benar amat keji. Beranikan beradu tenaga dalam ?lagi " .
? Haaahhhh ?..haahhhh .haahhh asal saja berminat tentu saja
kulayani. Tapi aku rasa kita tak usah terlalu bertingkah, yang
penting kau dapat mencabut nyawa lawan. Nah bajingan tua, ayo
cepat serahkan nyawamu . . ?Giam In Kok memang sudah menaruh kebencian yang luar biasa
terhadap iblis tua yang menodai Nenek serta Ik Poo-nya ini. Begitu selesai
berkata ia segera menerjang kehadapannya.
Tiba tiba Tang Lo Seng Kong tampilkan diri kedepan lalu
membentak nyaring : Tunggu sebentar ! . ? ?Giam In Kok merasakan cahaya berkilat melintas didepan mata,
tahu tahu sebatang pedang telah menyambar persis dihadapan
tubuhnya. Dengan gemas pemuda itu mendengus dingin, tegurnya :
kangzusi.com Bangsat tua, kau harus mengerti bahwa siauya enggan
?mencabut nyawa anjingmu berhubung aku masih memberi muka
kepada Seng Bo. Jangan kau anggap aku jeri kepadamu sehingga
kau mencari jalan kematian bagi diri sendiri
. . ? Haaahhhh ?..haahhh ..haahhhh . ilmu pedang Cing Lo Kiam
Hoatku tiada duanya dikolong langit. Bila kau menganggap punya
kepandaian, silahkan mencoba untuk mencari kehidupan lewat
ujung pedangku .? Kenapa aku mesti mencari kehidupan ". Hemmm, justru siauya
?yang hendak mencabut nyawa anjingmu ! .
? Bajingan cilik, tak usah banyak bicara lagi, lebih baik kita
?buktikan dengan kenyataan ! .
?Usai berkata Tang Lo Seng Kong segera menggetarkan
pergelangan tangannya, pedang lemasnya seketika memancarkan
selapis cahaya hijau serta hawa pedang yang menggidikkan hati.
Giam In Kok melirik sekejap dengan wajah sini, jengeknya
dingin: Bila ingin mencari mampus, ayo cepat maju, buat apa banyak
?bertingkah dihadapanku " .
?Ciau Li Leng yang melihat peristiwa ini buru buru berteriak keras:
Siauhiap jangan bersikap gegabah, cepat loloskan senjatamu !
?. ?Tang Lo Seng Kong segera tertawa bergelak, tiba tiba ia
menyindir : Hei bocah perempuan, tak nyana kau pandai mengkuatirkan
?orang lain. Lim Pek telah salah memilih pasangannya ! .
?Merah padam selembar wajah Ciau Li Leng, segera teriaknya :
Kau sebagai Supek kenapa berbicara sekotor itu terhadap
?angkatan muda " . ? Supek !. Angkatan Muda !". Huuhhh
?. Bila kalian kawanan kangzusi.com perempuan rendah masih mengakui diriku Supek, ayo cepat
menggelinding masuk kedalam goa dan jangan membangkitkan
amarahku lagi. Kalau aku sampai jengkel, akan kularang Lim Pek
untuk berhubungan dengan dirimu lagi .?Mungkin terpengaruh oleh kekuatan cinta, Ciau Li Leng segera
tertunduk dengan wajah malu dan merah. Untuk beberapa saat
lamanya dia tak mampu mengucapkan sepatah katapun.
Sim Li Ji menjadi penasaran. Setelah mendengus dingin
umpatnya : Tidak boleh yang tidak boleh
?.heeemmmm, memangnya hanya
Lim Pek yang paling hebat, paling luar biasa " .
?Sementara itu Giam In Kok telah memanfaatkan kesempatan
disaat pihak lawan cekcok dengan kawanan gadis tersebut, ia
berpaling kearah Tiong Giok Kisu, tiba tiba ditemuinya iblis tua sedang memeluk
tubuh si Tikus dari Pecomberan dalam pelukannya, sedang mulutnya menempel
dimulut lawan. Agaknya mereka
sedang saling mengisi tenaga dalam.
Tapi Giam In Kok yang cerdik segera dapat menduga apa
gerangan yang terjadi, rupanya Tiong Giok Kisu yang merasakan
dirinya terdesak, kini sedang merampas dengan paksa tenaga dalam yang dimiliki
si Tikus dari Pecomberan untuk dipergunakan dirinya sendiri.
Menyadari akan datangnya ancaman bahaya, ia segera berpekik
nyaring dan melesak kedepan sambil melepaskan sebuah pukulan
dahsyat ketubuh Tiong Giok Kisu.
Haahhhh ?.haahhhh hahhh . Bocah Ajaib , meski kau cerdik
mengetahui apa yang sedang kuperbuat, sayang sekali
kedatanganmu tetap terlambat satu tindak seru Tiong Giok Kisu tiba tiba.
?Ditengah seruan tersebut ia berkelebat sejauh beberapa kaki
untuk menghindarkan diri dari ancaman, kemudian melemparkan
mayat si Tikus dari Pecomberan kehadapan anak muda tersebut.
kangzusi.com Kembali ia mengejek sambil menyengiri seram :
Aku telah mengorbankan seorang muridku. Terpaksa sebagai
? ganti dari kekosongan ini. Kau harus mengisinya kembali ! .?Mengorbankan orang lain demi keberhasilan diri sendiri, peristiwa ini benar
benar amat keji dan luar biasa. Apalagi merampas tenaga dalam yang dimiliki
seseorang dengan cara yang dipraktikkan Tiong Giok Kisu barusan. Peristiwa
semacam ini boleh dibilang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Giam In Kok menjadi amat bergidik hingga bulu kuduknya
bangun berdiri. Kejut dan gusar segera bentaknya keras keras :
Iblis keji, serahkan nyawa anjingmu ! .
? ?Mendadak terasa desingan ujung baju terhembus angin bergema
lagi dari atas kepalanya.
Dengan cekatan Giam In Kok menghindar sejauh beberapa kaki.
Sewaktu berpaling, ia saksikan Tang Lo Seng Kong telah melayang turun dari
tengah udara. Maka dengan wajah dingin dan nada
setengah mengejek dia berseru :
Apakah kalian ingin turun tangan bersama lagi " .
? ? Kenapa harus turun tangan bersama " jawab Tang Lo Seng
? ?Kong sambil mendengus. Aku akan menghajarmu setengah mati
?lebih dulu, kamudian baru diserahkan kepada situa Ciu untuk
menikmati tenaga dalammu ! .
? Haahhh ?.haahhh ..haaahhhh . pandai amat kau bermimpi
disiang bolong. Aku takut hawa murnimu bakal dihisap habis oleh si iblis keji


Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

itu seperti apa yang dialami si Tikus busuk itu .
?Tiong Giok Kisu yang berada disamping arena segera melangkah
maju kedepan, serunya sambil tertawa dingin :
Kurang ajar. Kau berani memfitnah orang semaumu sendiri " .
? ? Siapa bilang aku memfitnah ". Toh kenyataan sudah
?kangzusi.com terpampang didepan mata " .
? Kau berani bertarung lebih dulu denganku " .
? ? Kenapa tidak ". Tetapi kau meski memperhitungkan dulu
? secara masak masak. Andaikata kau yang kalah akhirnya tenaga
dalam milikmu bakal terjatuh ketangan siapa " .?Tiong Giok Kisu menjadi tertegun untuk sementara waktu. Tanpa
sadar ia berpaling dan memandang sekejap kearah Tang Lo Seng
Kong. Kemudian Giam In Kok berseru sambil tertawa terkekeh kekeh :
Haaahhhh ?.haaahhhh .haahhhh . kuanjurkan kepadamu lebih baik ajaklah saudaramu itu untuk mati bersama, dengan
demikian kaupun tak usah takut tenaga dalammu bakal beralih
tangan . ?Sindiran demi sindiran yang diterima Tiong Giok Kisu kontan saja membangkitkan
nafsu membunuh didalam hati Iblis tua tersebut,
segera bentaknya nyaring :
Bajingan cilik, rasakan sebuah pukulanku lebih dulu .
? ?Tampak dia menggetarkan telapak tangannya. Kabut berwarna
warnipun dengan cepat menggulung kemuka bagaikan amukan
angin topan. Sejak berhasil merampas tenaga dalam yang dimiliki si Tikus dari Pecomberan,
tenaga dalam yang dimiliki Tiong Giok Kisu saat ini telah memperoleh peningkatan
yang luar biasa. Giam In Kok amat
terkesiap. Cepat cepat ia mundur selangkah kebelakang untuk
menghindarkan diri. Weeeessssss ?. ! . ?Segulung tenaga pukulan yang sangat gencar menyambar lewat
persis dari sisi tubuhnya.
Rasakan juga sebuah tusukan pedangku ini tiba tiba Tang Lo
? ?kangzusi.com Seng Kong membentak juga.
Menyusul kemudian terasa segulung desingan angin tajam
mengancam kebelakang tubuh anak muda itu.
Sekalipun digencet oleh dua orang musuh yang tangguh, Bocah
Ajaib Bermuka Seribu sama sekali tidak menjadi panik ataupun
gugup. Dalam keadaan yang amat kritis ini, cepat cepat dia melejit
setinggi tujuh delapan kaki ketengah udara dan melompat naik
kepuncak pohon. Tiba tiba terdengar seseorang berseru dengan suara merdu :
Mengapa kau tidak menggunakan senjata ". Apakah tidak?membekal senjata tajam " .
?Sebagaimana diketahui, pedang pendeknya telah dihadiahkan
kepada Ho Koan Kim untuk menjaga diri. Cakar Elang saktinya
tergantung pula diatas lidah Ular Bunga dibalik kabut. Ini berarti tinggal Kipas
Emas Bertulang Baja pemberian si Iblis Langit Suto Liong yang masih terselip
dipinggangnya. Begitu diingatkan kembali oleh Sim Li Ji tadi, senjata tersebut segera
diloloskan, lalu serunya :
Tiong Giok si Iblis tua, hari ini kau bakal mampus ! .
? ?Waktu itu Tiong Giok Kisu telah menghimpun tenaga dalamnya
yang mendekati tiga ratus tahun hasil latihan, sudah barang tentu dia tidak
memandang sebelah mata terhadap sebuah kipas baja.
Ketika mendengar ucapan tersebut, ia segera tertawa seram, tiba tiba tubuhnya
melejit ketengah udara. Belum lagi tubuhnya mencapai sasaran, angin pukulan yang
membawa kabut berwarna warni telah menyambar batang pohon
tersebut hingga patah menjadi beberapa bagian.
Kejadian tersebut dengan cepat mengandung perasaan kaget
dan ngeri dari kawanan gadis itu, bahkan Sim Li Ji sampai menjerit kangzusi.com
keras. Gerakan tubuh Tiong Giok Kisu benar benar amat cepat, belum
lagi teriak kaget Sim Li Ji bergema, angin pukulannya telah
menyentuh batang ranting yang ditinju oleh Giam In Kok.
Tapi pada saat yang bersamaan itulah mendadak Giam In Kok
merentangkan Kipas Bajanya sambil dikibaskan kebawah, angin
pukulan yang menyambar tiba seketika menyebar kemana mana.
Tiong Giok Kisu tak sempat menahan gerakan tubuhnya lagi, dia
langsung menerjang kepuncak pohon.
Dengan suara menggeledek Giam In Kok segera membentak
nyaring : Turun ! .? ?Tampak Kipas Bajanya dirapatkan dan memancarkan segulung
tenaga serangan, bersamaan waktunya telapak tangan kirinya
melancarkan sebuah babatan dahyat.
Blammmmmmm ! . ? ?Ditengah benturan keras terdengar Tiong Giok Kisu menjerit
kaget, mengikuti hembusan daun dan ranting yang memancar
keempat penjuru. Badannya terpental sejauh belasan kaki lebih.
Giam In Kok sendiri meski berhasil menghajar Tiong Giok Kisu
dengan tenaga pukulannya yang maha dahsyat itu hingga terpental kebawah pohon,
dia sendiripun merasakan hawa darahnya bergolak
keras, cepat cepat ia duduk bersila sambil mengatur pernafasannya.
Dengan suatu gerakan cepat Sim Li Ji memburu kesamping anak
muda tersebut, ketika melihat wajah pemuda itu pucat pias, ia
segera berseru sambil menghela nafas panjang :
Aaaaiiii, seandainya kau turuti perkataanku sejak tadi, tak?mungkin kau akan terluka begini .
?kangzusi.com Baru habis ia berkata, tiba tiba dari belakang tubuhnya terdengar seseorang
tertawa cekikikan sambil berkata :
Pat Sumoay, kau jangan terlalu mengusik ketenangannya. Hati
?hati kalau dia sampai mengalami jalan api menuju neraka .
?Sewaktu berpaling, ia saksikan Sam Sucinya Chin Li Gi telah
berdiri dihadapannya sambil tertawa, kontan saja wajahnya berubah menjadi merah
padam, serunya cepat : Hemmmm, burung gagak semuanya berwarna hitam,
?memangnya kau sendiri tidak bersikap begitu " .
?Dalam pada itu Giam In Kok telah selesai dengan semedinya,
melihat para gadis tersebut kecuali Chin Li Leng seorang telah
berdiri disekelilingnya, dengan rasa berterima kasih ia segera
berseru : Terima kasih banyak atas perhatian Cici sekalian, bagaimana
?keadaan Tiong Giok Kisu si iblis tua itu " .
? Haahhhh, siapa yang ambil perduli dengan mati hidupnya "
? ?sahut Sim Li Ji sambil mencibirkan bibirnya.
Aduh celaka. Kita telah meninggalkan bibit bencana
? ?mendadak pemuda itu berseru kaget.
Cepat cepat dia melompat naik kepuncak pohon dan
menerawang jauh kedepan. Betul juga, tampak sesosok bayangan
manusia telah berada setengah li dari situ. Dalam sekilas pandang saja ia
mengenali orang itu adalah Tang Lo Seng Kong yang
membopong Tiong Giok Kisu.
Dengan mengerahkan senenap kemampuan yang dimilikinya, ia
segera melakukan pengejaran.
Tinggal disini saja ! terdengar suara bentakan dengan keras.
? ?Mengikuti bentakan tersebut, segulung tenaga pukulan telah
menyambar kearahnya dengan dahsyat.
Giam In Kok terkesiap, cepat cepat ia melejit kebelakang untuk
menghindarkan diri dari sergapan tersebut. Kemudian tanpa perduli kangzusi.com
siapa penyergapnya dia menutulkan kembali ujung kakinya keatas
tanah dan meluncur maju kedepan.
Tapi bentakan nyaring kembali berkumandang. Kali ini tampak
cahaya pedang menghadang dihadapannya.
Menghadapi penghadangan yang berlangsung secara berulang
ulang, terpaksa Giam In Kok harus melambung satu kaki ketengah
udara. Kemudian berjumplitan dan melompat keatas dahan pohon.
Ternyata dihadapannya telah berdiri empat orang pemuda yang
sedang mengawasinya dengan wajah penuh amarah. Mereka berdiri
disitu dengan senjata terhunus.
Kurang ajar umpat Giam In Kok marah. Siapa kalian dan? ? ?mengapa menghalangi jalan pergiku " .
?Sebagai pimpinan rombongan dari kawanan pemuda tersebut
adalah seorang laki laki tampan berusia dua puluh tahunan. Ia
segera tertawa dingin dan balas mengejek :
Mengapa kami halangi perjalananmu. Lebih baik tanyakan pada
?diri sendiri .. . ?Sementara tanya jawab berlangsung, kawanan gadis tadi telah
menyusul kesitu, terdengar Sim Li Ji berteriak keras :
Hei Lim Suko, kenapa kalian datang kemari ". Mana Supek " .
? ?Dengan cepat Giam In Kok tahu kalau pemuda pemuda tersebut
adalah anak murid Tang Lo Seng Kong, maka serunya kemudian :
Harap cici sekalian tunggu disini, aku hendak mengejar
?gembong iblis tersebut .
?Belum lagi Giam In Kok bergerak, pemuda she Lim itu
membentak keras, empat bilah pedang kembali diayunkan kemuka
menghalangi perginya. Terdengar pemuda she Lim membentak dengan hawa
pembunuhanan menyelimuti wajahnya :
Bajingan keparat, kau berani memaki guruku sebagai gembong?kangzusi.com
iblis ! . Ayo sebutkan namamu untuk menerima kematian " .
?Giam In Kok tertawa dingin :
Heehhhh ?.heeehhhh heeehhhh dengan mengandalkan kemampuan kalianpun berani berkata demikian ". Huh !". Siauya
tak pernah membunuh kawanan keledai dungu. Ayo cepat enyah
dari sini ! . ?Karena tergesa gesa ingin mengejar Tang Lo Seng Kong untuk
merebut kembali Tiong Giok Kisu, begitu selesai berkata sebuah
pukulan gencar segera dilancarkan kedepan.
Weesssss ! . ? ?Segulung tenaga pukulan berkelebat lewat membuat keempat
pemuda tadi mundur dengan langkah sempoyongan.
Pemuka she Lim itu segera membentak keras :
Serbu terus ! . ? ?Begitu bergerak mundur mereka maju lagi sambil melancarkan
pukulan dengan tangan kiri dan menciptakan selapis kabut hilau
dengan pedang kanannya, kemudian menggunakan jurus jaring
?langit menangkap burung serentak mereka mengepung tubuh
?lawan. Hemmmm, kalian benar benar sekawanan keledai dungu !
? ?umpat Giam In Kok gemas.
Penghadangan yang berulang ulang dengan cepat mengobarkan
hawa amarahnya. Ditengah bentakan keras, kembali sebuah
pukulan dilontarkan kemuka.
Tiba tiba tampak sesosok bayangan kecil melejit ketengah arena
sambil berteriak : Ampuni selembar jiwanya ! .
? ? Orang itu adalah Chin Li Leng murid pertama Say Lo Seng Bo,
waktu itu dia menerobos ketengah arena dengan tergopoh gopoh,
namun sayang kedatangannya tetap saja terlambat satu langkah.
kangzusi.com Tenaga dalam tiga ratus tahun hasil latihan Tiong Giok Kisu saja tidak mampu
menghadapi serangan Giam In Kok, apalagi pihak
musuh hanya sekawanan pemuda kemarin sore.
Untung saja Giam In Kok memang tidak berniat melukai
musuhnya. Karena itu hanya sedikit kekuatan yang dipergunakan.
Biarpun begitu, ternyata pukulan tadi berakibat fatal bagi kawanan pemuda tadi,
terutama pemuda she Lim tadi, tubuhnya terpental
jauh sampai sepuluh kaki lebih.
Kebetulan Chin Li Leng menyusul tiba. Cepat cepat gadis itu
menyambar tubuh pemuda tadi dan berseru :
Lim Skjo, kenapa kalian malah saling gontok gontokan " .? ?Rasa malu, gemas, gusar bercampur aduk dalam dada pemuda
she Lim itu, dengan cepat dia meronta bangun dari pelukan Chin Li Leng dan
berseru dengan gemas : Siapakah bocah keparat itu " .
? ? Aneh benar Lim Suko ini, kalau tidak mengetahui siapa dia,
?mengapa kalian berkelahi dengan orang itu " .
? Ohhhh ?jadi kau membela dia ". Hemmmm. Bagus, bagus
sekali .kalau memang kau lebih suka membela bocah keparat itu,
anggap saja aku Lim Pek memang punya mata tak berbiji .
? Lim Suko apa maksudmu " tegur Chin Li Leng
? ? Hemmm, apa yang tidak tahu kalau perempuan sekarang
?banyak yang suka memilih, apalagi setelah melihat pemuda tampan
. ?Chin Li Leng menjadi gusar. Tiba tiba bentaknya :
Kau berani menghina aku "! .
? ?Tangannya langsung diayunkan dan menampar pipi pemuda
tersebut dengan keras. Sementara itu Giam In Kok yang melihat ada kesempatan
baginya untuk meninggalkan tempat tersebut ia segera
kangzusi.com memanfaatkan dengan sebaik baiknya.
Sambil tertawa keras tubuhnya melesat kedepan dan langsung
mengejar kearah Tang Lo Seng Kong melarikan diri tadi.
Sayang sekali ia datang terlambat. Suasana disekelilingnya
nampak sangat hening dan tidak kelihatan sesosok bayangan
manusiapun. Setelah mengejar sekian lama, tiba tiba ia teringat akan sesuatu, sudah pasti
Tang Lo Seng Kong telah membawa Tiong Giok Kisu
kembali ketempat tinggalnya. Ini berarti ia bisa mengetahui alamat tersebut dari
para nona. Mengapa aku tidak mengobati penyakit Seng Bo lebih dahulu?sebelum mencari langsung kealamat iblis tersebut demikian Giam In Kok
?berpikir. Tapi sebelum ia sempat kembali ketempat semula, dari kejauhan
terdengar jelas suara pertarungan sengit diiringi bentakan bentakan nyaring
. Rupanya antara para gadis murid Say Lo Seng Bo telah bertarung
sengit melawan empat pemuda murid murid Tang Ko Seng Kok.
Sementara itu Giam In Kok termangu mendadak terdengar suara
lirih : Engko In . ? ?Cepat Giam In Kok berpaling, ternyata Sim Li Ji dengan wajah
tersipu sipu munculkan diri dari balik pohon.
Giam In Kok segera menegur sambil tertawa :
Ada apa adik Ji " .
? ? Engkoh In, bila kau ingin mengobati penyakit Suhu, ayolah
?cepat ikut aku ! .

Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

? Aku memang berniat mengobati penyakit Suhumu. Tapi aku
?kangzusi.com kuatir melihat beberapa orang Cici bertarung melawan orang lain.
Untuk sesaat aku tidak tahu harus bertindak yang mana terlebih
dahulu .? Jangan perdulikan dengan pertarungan itu. Tak nanti kawanan
?manusia busuk itu bisa mengungguli Suciku ! .
?Begitulah Giam In Kok segera mengikuti dibelakang Sim Li Ji
kembali kedalam ruang bawah tanah.
Ketika masuk kembali kedalam ruangan, tampaklah Say Lo Seng
Bo sedang duduk murung dengan air mata bercucuran.
Dengan terkejut Giam In Kok segera bertanya :
Seng Bo, apakah keadaan penyakitmu terjadi suatu perubahan
?" . ?Agaknya Say Lo Seng Bo terlalu murung sehingga tidak
mengetahui akan kehadiran mereka berdua. Ia baru mendongakkan
kepalanya dengan kaget setelah mendengar pertanyaan tersebut.
Buru buru Say Lo Seng Bo berkata :
Aku benar benar telah menderita kekesalan yang tidak
?terkirakan. Baru hari ini aku menjadi sadar sebab sebab terjadinya semua
peristiwa ini .. "!" . ? Ya ?aku mengerti sahut Giam In Kok cepat.
? Kau bisa mengetahui apa yang kualami " .
? ? Benar. Aku hanya meraba menurut keadaan ! .
? ?Paras muka Say Lo Seng Bo berubah semakin sedih. Tiba tiba
katanya lirih : Adik Li Ji cepat kau tutup pintu ruangan, setelah itu baliklah kemari
?. . ? Suhu, mengapa kau memanggilku dengan sebutan Adik " seru
? ?Sim Li Ji dengan perasaan terperanjat.
Aaaiiihh ?tentu saja aku mempunyai maksud mendalam.
kangzusi.com Setelah Siauhiap menyembuhkan sakitku nanti, tentu nanti akan
kukatakan hal yang sebenarnya kepadamu, pergilah !. Sewaktu
Siauhiap mengobati penyakitku, entah cara apa yang hendak
digunakan " .? Aku hendak memaksa meluar janin aneh dari kandungan
?dengan tenaga dalam, lalu akan kugunakan darahku untuk
menambah kekuatan Seng Bo
.. . ? Jangan kau sebut Seng Bo lagi padaku. Bila kau bersedia
?menyebut Enci Bo Li No saja aku telah merasa puas .
?Mendadak Giam In Kok menemukan sesuatu yang aneh. Ia
teringat bahwa nama dari kawanan gadis tersebut ternyata hampir semuanya
menggunakan kata Li seperti nama gurunya, tapi
? ?karena Bo Li Bo tak ingin menjelaskan lebih jauh dan mungkin saka mengandung
suatu masalah yang pelik, maka Giam In Kok-pun
tidak menyelidiki lebih jauh.
Halaman 59 60 robek/hilang
-Dengan perasaan setengah percaya setengah tidak Sin Li Ji
segera berjalan menuju kesisi meja.
Menggunakan kesempatan itulah Giam In Kok menekan bawah
perut Say Lo Seng Bo secara pelan pelan. Dia merasa perut
perempuan tersebut terasa ada suatu benda yang bergerak gerak.
Tanpa terasa ia berpikir :
Jangan jangan janin aneh yang berada dalam kandungannya
?telah mulai berwujud " .
?Teringat bahwa kandungan Bo Li Bo bisa jadi adalah sebuah
janin setan atau makhluk aneh, tanpa terasa dia mengerahkan hawa murni Ceng Goan
Hiat Khi-nya. Segulung tenaga panas dengan cepat menembusi pinggu
perempuan tersebut dan menyusup masuk kedalam.
Aduh sakit ?.. "!" . ?kangzusi.com Menyusul keluhan yang memilukan hati itu kembali Bo Li Bo
merenggangkan sepasang pahanya lebar lebar. Kali ini tampak
darah menyembur keluar sejauh satu kaki lebih dan
.. Duuukkk ! sesosok benda melompat keluar dari lubang? ?kelamin perempuan itu.
Sim Li Ji menjadi amat terkejut. Sambil menjerit kaget buru buru dia menyusul
datang. Kebetulan sekali semburan darah menodai
seluruh tubuhnya. Nona cilik ini menjadi marah dan segera
melepaskan sebuah pukulan kedepan
. -o0oodwoo0o - Jilid : 44 Giam In Kok segera membendung datangnya serangan tersebut
dengan sebuah tangkisan, buru buru katanya :
Coba kau periksa dulu benda apakah yang muncul dibalik darah
?itu " . ? Hemmmm, usus gurukupun sudah kau paksa keluar dari
?badannya, benda apa lagi yang harus kuperiksa " .
? Kurang ajar. Rupanya benda tersebut adalah janin ular
?! . ?Menyinggung soal ular Sim Li Ji menjerit kaget dan segera
melompat naik keatas pembaringan. Ketika diamati dengan
seksama, betul juga, dibalik ceceran darah tampak beberapa ekor ular kecil
sedang bergerak kian kemari.
Pemandangan semacam ini kontan saja membuat bulu kuduknya
pada bangun berdiri, dan dia bersin beberapa kali dan mundur
ketakutan. Dibalik ular kecil kecil tadi dengan cepat Giam In Kok
menyaksikan pula sebuah janin berbentuk manusia yang raut
mukanya agak mirip wajah Tang Lo Seng Kong. Tak kuasa lagi dia
mengumpat didalam hati : kangzusi.com Bajingan tua sialan ? . .?Kemudian katanya pelan :
Mana baki kumalanya " .
? ? Itu dia diatas meja. Mengapa tidak kau ambil sendiri " .
? ?Giam In Kok tahu beberapa ekor ular kecil tersebut telah
membuat Sim Li Ji ketakutan sehingga tidak berani turun kebawah.
Giam In Kok segera mengambil baki tersebut, kemudian membuat
sayatan luka pada lengannya sendiri, begitu darahnya keluar segera diangsurkan
kelumut Bo Li Ho. Bau harum yang amat aneh segera menyebar keluar dari balik
sayatan luka dilengan Giam In Kok. Kejadian yang aneh ini segera membuat Sim Li
Ju terbelalak kaget, apalagi setelah menyaksikan keadaan suhunya, dari seorang
nona berusia tujuh, delapan belas tahunan kini berubah menjadi seorang perempuan
yang berusia empat puluh tahunan. Tak tahan nona cilik itu bergumam lirih :
Apa yang sebenarnya telah terjadi
?. " . ?Ketika darah segar diminumkan kemulut Bo Lo Bo, dalam waktu
singkat dari balik perempuan itu bergema suara gemuruh keras,
disusul kemudian menyembur keluar sejumlah air berwarna kuning
yang baunya amat busuk. Tak lama kemudian Bo Li Bo menghela nafas panjang seakan
akan baru terbebas dari beban yang amat berat, setelah tersadar dia bergumam
lirih : Peristiwa ini benar benar merupakan suatu impian buruk. Benar benar merupakan
?impian buruk . ?Mendadak dia menyambar pakaian untuk menutupi tubuh bagian
Rahasia Istana Terlarang 4 Pendekar Cambuk Naga 1 Racun Puri Iblis Istana Yang Suram 17
^