Pencarian

Sepasang Naga Lembah Iblis 7

Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo Bagian 7


. Dia memang tadinya terbakar semangatnya oleh sikap
muridnya saja , setelah melihat betapa sukarnya mengurus dan memimpin dunia
kang-ouw menghadapi pemerintah
penjajah , dengan rela dia mengalah dan menyerahkan
kedudukan beng-cu kepada Yang Cien , sesuai dengan
permintaan muridnya . " Orang muda , engkau cukup gagah dan bijaksana untuk menjadi bengcu . Baiklah ,
aku mengundurkan diri dari kedudukan bengcu dan ku serahkan kepadamu . Kalau
kelak usahamu sudah berhasil , menghimpun kekuatan untuk
mengusir penjajah dari tanah air , aku Hek-liong-ong akan membantumu sekuat
tenaga " . " Terima kasih lo-cian-pwe . Saya harap lo-cian-pwe
merelakan sute Cian Kauw Cu menjadi pembantuku " .
" Baik , dia memang sudah selesai belajar dariku . Kauw Cu
, jangan mengecewakan aku yang pernah menjadi gurumu .
Jadilah pejuang yang gagah perkasa dan kelak mengangkat pula namaku yang menjadi
gurumu " . " Harap suhu jangan khawatir . Di samping suheng Yang Cien , aku akan berkerja
sebaik mungkin " , jawab Akauw yang merasa gembira sekali dapat berkumpul
kembali dengan suhengnya .
Im-yang To-kouw juga menyatakan mendukung Yang Cien
dan siap dengan anak buahnya kalau saat perjuangan sudah tiba , kemudian To-kowu
ini meninggalkan tempat itu sambil berpesan , " Yang-taihiap , harap engkau cari
kesempatan untuk membunuh Lai Seng demi muridku . Aku telah gagal 348
membunuhnya karena dia di bantu banyak orang " .
" Jangan khawatir , lo-cian-pwe , Tanpa adanya urusan penasaran dari nona Kwe ,
orang yang bernama Lai Seng itu memang pantas untuk di lenyapkan dari permukaan
bumi dimana dia hanya membuat kotor dengan kejahatannya saja "
, jawab Yang Cien . Para tokoh lain yang tadi ikut membela para pejuang juga pamit dan mereka semua
menyatakan mendukung Yang Cien sebagai beng-cu dan berjanji akan membantu kalau
saat perjuangan tiba . Yang tinggal hanyalah para kaipang-cu , termasuk Akauw
tidak mau berpisah lagi dari suhengnya .
Sementara itu , Koksu membuat beng-cu tandingan . Dia mengangkat Thian-te Ciu-
kwi sebagai bengcu dari golongan orang kang-ouw yang memihak pemerintah . Dan
terutama para tokoh kang-ouw golongan sesat banyak yang mengakui Thian-te Ciu-
kwi sebagai bengcu dan mereka merupakan
segolongan orang kang-ouw yang siap melakukan tugas yang diberikan Koksu melalui
Thian-te Ciu-kwi . Dan mulailah Koksu menyebar pasukan dengan di bantu
orang-orang kangouw untuk mengejar mereka yang berpihak kepada pejuang untuk di
tangkapi atau di bunuh . Terjadilah perpecahan di dunia kang-ouw karena ulah
Koksu ini . Akan tetapi , para pimpinan perkumpulan-perkumpulan silat yang besar
tidak mau terseret dalam permusuhan antara dua
kelompok orang kang-ouw ini . Mereka hanya menanti dan diam-diam di antara
mereka banyak yang siap kalau tiba waktunya mengadakan perlawanan terhadap
penjajah . Mereka pun sebagian besar tidak rela melihat tanah air di jajah oleh bangsa Toba
. -oo0dw0oo- " Sute , sudah lama sekali aku mencarimu dan beruntung kita bisa bertemu di
pemilihan beng-cu itu . Kemana saja engkau selama ini , sute ?" Tanya Yang Cien
ketika dia sempat 349 bicara berdua saja dengan Akauw .
" Ah , panjang sekali ceritanya , suheng . Aku telah
mengalami banyak sekali peristiwa yang aneh-aneh . Bahkan aku pernah berguru
kepada dua orang , yang pertama adalah Thian-te Ciu-kwi , dan yang kedua adalah
Hek-liong-ong itulah . " Lalu dengan panjang lebar Akauw menceritakan semua pengalamannya sejak dia
meninggalkan Lembah Iblis .
" Dan engkau pernah menjadi panglima yang membantu
kaisar Kerajaan Toba ?" .
" Itulah , Suheng . Karena aku menjadi murid Thian-te Ciu-kwi , maka aku di ajak
ke kota raja dan menghadap Koksu dan Perdana Menteri Ji . Disana aku diangkat
menjadi panglima . Akan tetapi sama sekali aku tidak melupakan pesanmu , juga tidak pernah
melakukan kejahatan , juga tidak sewenang-wenang . Memang ketika aku melakukan
penyelidikan atas gerakan para pemberontak . Akan tetapi kemudian aku
menyadari bahwa yang di sebut para pemberontak itu
bukanlah penjahat , melainkan mereka yang hendak berjuang membebaskan tanah air
dan bangsa dari cengkraman
penjajah . Karena itu , aku lalu meninggalkan Thian-te Ciu-kwi , meninggalkan kedudukanku .
Ketika itu , Thian-te Ciu-kwi tidak keberatan aku mengundurkan diri akan tetapi
dia minta agar aku menyerahkan Hek-liong Po-kiam kepadanya . Tentu saja aku
menolak permintaannya itu dan pada saat itu , po-kiam itu terampas dari tanganku
oleh Hek-liong-ong yang amat lihai . Aku lalu mengejarnya sampai ke Pulau Naga ,
tempat tinggalnya setelah mengalami banyak hal yang luar biasa . Ternyata dia
bukanlah orang yang terlalu jahat , bahkan dia suka kepadaku dan mengangkatku
sebagai muridnya . Pedang itu pun dia kembalikan kepadaku dan akhirnya aku berhasil
membujuknya untuk menjadi seorang pejuang yang menentang pemerintah penjajah " .
" Ah , begitukah " Tadinya aku sudah heran sekali bahkan 350
tidak percaya kalau engkau menjadi panglima , menjadi antek penjajah . Sungguh
melegakan hati mendengar ceritamu , sute . Sekarang kau bentulah aku menyusun
kekuatan . Kita tidak boleh tergesa-gesa memimpin mereka untuk berjuang
menentang pemerintah . Pasukan pemerintah terlalu kuat untuk dapat di kalahkan
begitu saja , kita harus menyusun kekuatan , mempersatukan segenap kekuatan dari
empat penjuru . Aku sudah mempunyai kekuatan yang mendukungku
, dan kekuatan itu cukup besar , terdiri dari semua kaipang (
perkumpulan pengemis ) di empat penjuru . Kalau mereka itu di latih berperang ,
tentu akan merupakan kekuatan yang hebat . Dan kita pun di dukung oleh partai-
partai persilatan besar yang sudah menjanjikan bantuan kalau saat perjuangan
tiba . " Dan bagaimana dengan engkau sendiri , suheng " Apa
saja yang terjadi denganmu setelah kita berpisah ?" .
Yang Cien menceritakan pengalamannya . Dia belum lama meninggalkan Lembah Iblis
dan begitu tiba di dunia ramai langsung saja dia bertemu dengan para kaipang
yang kemudian mendukungnya , bahkan meilih dia menjadi calon beng-cu , mengangkatnya
menjadi pemimpin besar para kaipang .
" Aku mempunyai tugas penting untukmu , sute " .
" Katakanlah , tugas apa itu " Aku akan senang sekali melakukannya untukmu ,
suheng " . " Aku minta engkau menyeberang ke selatan dan
menyelidiki keadaan kerajaan Sun di selatan . Kerajaan itu kecil saja akan
tetapi aku mendengar bahwa Kerajaan Sun memiliki pasukan yang cukup kuat . Ku
rasa , di selatan itu dapat kita jadikan pangkalan pertama yang amat baik untuk
menghimpun kekuatan " .
" Akan tetapi , apakah Raja Kerajaan itu akan
membolehkannya ?" . 351 " Karena itulah , kita harus mengadakan kontak dengannya dan aku mempercayakan
kepadamu , sute . Aku akan menulis sepucuk surat untuk Sun Huangte , atas nama
seluruh kaipang . Dan coba kau hubungi kai-pang yang berada di sana , tentu
mereka sudah mendengar tentang diriku yang di angkat oleh semua kai-pang menjadi
pemimpin besar . Kalau sikap para kai-pang mendukung , tentu mereka akan dapat
membantumu di selatan sana " .
Akauw memaklumi betapa penting tugas yang dibawanya , maka dia lalu membuat
persiapan . " Berhati-hatilah , sute , dan jangan mudah terseret oleh perasaanmu
, jangan mudah terpancing ke dalam perkelahian yang tidak ada gunanya .
Engkau harus dapat menunjukkan kepada Sun Huang-te
bahwa kedatanganmu mengajak kerjasama menentang
pemerintah penjajah Toba " .
" Aku mengerti , suheng " .
Beberapa hari kemudian , berangkatlah Akauw seorang diri
, membawa bekal surat dari Yang Cien , menyeberang Sungai Huai memasuki daerah
Kerajaan Sun yang berada di sebelah selatan sungai itu .
Setelah sutenya pergi , Yang Cien yang duduk seorang diri di pondoknya sambil
memutar otak , tiba-tiba kedatangan dua orang yang pernah di temui beberapa
bulan yang lalu . Mereka adalah kakak beradik Yen , yaitu Yen Gun dan Yen Sian , putera dan puteri
Gubernur Yen Kan dari Lok-yang yang di tangkap kaisar .
" Silahkan , kongcu , siocia . Silahkan duduk " , kata Yang Cien
mempersilahkan . Pernah ketika dia berkunjung ke tempat tinggal Thio Cid an Thio
Kui , dia di pertemukan dengan putera puteri Gubernur yang gagah perkasa itu dan
dia menghibur mereka untuk bersabar .
" Perjuangan memang membutuhkan korban , " katanya
pada waktu itu . " Dan kebetulan ayah ji-wi yang menjadi 352
korban . Akan tetapi karena belum terdapat bukti-bukti bahwa ayah ji-wi
melakukan pemberontakan kukira beliau tidak akan di hokum , hanya di tahan saja
sambil mereka mencari bukti-buktinya dulu . Sekarang hendaknya ji-wi tinggal
bersama para anggota kai-pang agar tidak sampai tertangkap , karena tentu kaki
tangan Koksu akan mencari ji-wi kemana-mana " .
Demikianlah , kakak beradik itu bersembunyi di dalam
perkumpulan pengemis Baju Hitam . Bahkan ketika terjadi pemilihan bengcu di
Thai-san , mereka tidak berani muncul karena kalau mereka ketahuan , mereka
pasti di tangkap . Mereka di anggap sebagai pelarian , sebagai keluarga
Gubernur Yen terdekat . " Apa yang membawa ji-wi pagi ini datang ke sini ?" Tanya Yang Cien sambil
memandang mereka dengan penuh selidik .
Dia kagum sekali kepada kakak beradik yang gagah perkasa ini , sebagai pemuda
pemudi bangsawan dapat menyesuaikan diri dan hidup di antara para pengemis tanpa
merasa risih . " Yang-taihiap , kami sudah tidak bersabar lagi !" kata Yen Sian sambil menatap
tajam wajah Yang Cien . " Kami tidak mungkin dapat membiarkan saja ayah dan ibu
merana dalam tahanan . Akan tetapi Thio-pangcu selalu melarang kami untuk
bertindak . Karena itu kini kami menghadap tai-hiap untuk mohon pertimbangan .
Bagaimana baiknya , apakah kita harus mendiamkan saja ayah dan para ibu
meringkuk dalam tahanan tanpa keputusan ?" .
" Kalau menurut kehendakmu , apa yang akan kau lakukan
, Yen-siocia ?" , Tanya Yang Cien dengan ramah .
" Kami minta persetujuanmu untuk bertindak , taihiap .
Kalau mungkin , kami akan senang sekali apabila mendapat bantuan beberapa orang
teman dari Hek I Kaipang , akan tetapi kalau tidak , kami ingin bertindak
sendiri membebaskan ayah dan ibu dari dalam tahanan !" .
" Akan tetapi , tindakan itu berbahaya sekali dan juga tidak 353
ada gunanya , nona . Kalian pasti akan gagal karena
penjagaan pada rumah tahanan di kota raja ketat sekali .
Katakanlah ji-wi akan berhasil meloloskan Gubernur Yen dari rumah tahanan , akan
tetapi bagaimana akan mampu lolos keluar dari kota raja " Usaha itu akan sia-sia
bahkan amat membahayakan ji-wi sendiri " .
" Kami tidak takut mati !" kata Yen Sian .
" Aku percaya , nona , dan aku kagum melihat kebaktian nona dan keberanian ,
akan tetapi ingatlah bahwa mungkin sekali membahayakan orang tuamu sendiri kalau
berusaha lari lalu tertangkap di sana.
Banyak nasehat diberikan Yang Cien kepada Yen Gun dan Yen Sian , akan tetapi
agaknya kakak beradik ini tidak merasa puas . Terutama sekali Yen Sian yang
tidak dapat tinggal diam melihat orang tuanya menjadi tawanan di kota raja .
Akhirnya , seperti yang di khawatirkan Yang Cien , pada suatu pagi , kakak
beradik itu pergi tanpa pamit ! Yang Cien merasa khawatir sekali . Sebetulnya ,
hal ini bukanlah urusannya . Dia sudah lebih dari cukup memberi nasehat dan
saran , akan tetapi kalau kakak beradik itu bersikeras untuk mencoba melepaskan
ayah ibunya dari tahanan , apa yang dapat dia lakukan " Bagaimanapun juga ,
tidak kuat hatinya membayangkan Yen Sian tertangkap orang-orangnya Koksu .
Tak mungkin dia membiarkan saja gadis itu di tawan dan dalam bahaya maut .
Maka dia pun segera berangkat mengejar .
Yen Gun dan Yen Sian memang sudah nekat . kakak
beradik ini tidak suka makan dan tidak dapat tidur setiap kali mereka teringat
kepada ayah dan ibu dan seluruh keluarga yang menjadi tawanan di kota raja .
Mereka nekat untuk mencoba membebaskan ayah dan ibu mereka dari tahanan
musuh , tidak peduli bahwa kota raja merupakan tempat yang berbahaya sekali bagi
mereka . Dengan mengenakan pakaian 354
ringkas mereka berangkat berdua , menggendong buntalan pakaian dan membawa
pedang , menuju ke utara .
-oo0dw0oo- Jilid 12 Akan tetapi , baru dua hari mereka melakukan perjalanan , mereka sudah
menghadapi ancaman bahaya . Pada suatu pagi selagi mereka berjalan mendaki
lereng sebuah bukit , tiba-tiba saja di sebuah tikungan muncul belasan orang dan
mereka tidak sempat lagi menghindar . Dapat di bayangkan betapa kaget hati
mereka melihat bahwa mereka adalah sepasukan perajurit pemerintah yang di pimpin
oleh seorang panglima muda dan seorang wanita cantik . Panglima itu adalah Lai
Seng bersama isterinya , Bong Kwi Hwa . Betapa girang hati Lai Seng ketika
melihat bahwa dua orang muda itu adalah orang-orang pelarian , putera dan puteri
Gubernur Yen . Dia sendiri tidak segera mengenal mereka , akan tetapi seorang
pembantunya mengenal kedua orang muda itu dengan baik .
" Lai-ciangkun , merekalah kong-cu dan sio-cia Yen ,
putera - puteri Gubernur Yen yang di cari-cari " .
" Bagus , kita tangkap mereka !" .
Isterinya yang melihat betapa tampannya Yen Gun , segera berbisik kepada
suaminya , " Yang laki-laki untuk aku dan yang wanita untukmu , malam ini kita
bersenang-senang " .
Lai Seng mengerti apa yang di kehendaki isterinya yang cabul itu . Dia
mengerutkan alisnya . " Jangan main-main , isteriku . Mereka adalah orang-orang
penting dan kalau kita berhasil menangkapnya , hidup atau mati , kita akan
mendapatkan pahala besar dari Sri Baginda !" .
Bong Kwi Hwa agak cemberut mendengar penolakan ini ,
akan tetapi ia tidak lagi membantah . Yen Gun dan Yen Sian tidak sempat
menyingkir lagi dan terpaksa mereka
355 menghadapi Lai Seng dan anak buahnya .
" Dua saudara Yen , kalian memang kami cari-cari , hayo menyerah menjadi tawanan
kami sebelum kami menggunakan kekerasan ! " kata Lai Seng sambil mencabut
pedangnya . Yen Gun dan Yen Sian juga mencabut pedang mereka . "
Sebelum mati pantang menyerah !" bentak mereka dan
keduanya sudah menerjang kea rah Lai Seng dan Bong Kwi Hwa . Mereka berdua
segera di kepung dan di keroyok .
Terjadi lah perkelahian yang seru . Sebetulnya , tingkat kepandaian kakak
beradik Yen itu sudah cukup tinggi dan seimbang dengan kepandaian Lai Seng
maupun Bong Kwi Hwa , akan tetapi karena Lai Seng dibantu oleh tujuh belas orang anak buahnya , maka
dua orang kakak beradik itu menjadi terdesak hebat . Mereka berdua memainkan
ilmu pedang Gobi-pai yang indah dan cepat gerakannya . Akan tetapi karena suling perak Lai
Seng amat lihai , di tambah lagi permainan pedang Bong Kwi Hwa yang berbahaya
sekali dengan Kwi-kiam-sut ( Pedang Setan ) maka kedua orang kakak beradik itu mulai
terdesak dan mereka terus mundur .
Bong Kwi Hwa yang tidak diperbolehkan mempermainkan
Yen Gun menjadi marah dan ialah yang mendesak pemuda itu
, sedangkan Lai Seng mendesak Yn Sian , di bantu oleh anak buahnya . Yen Sian ,
mempertahankan diri dengan memutar pedangnya , akan tetapi pada suatu saat ,
setelah ia bertahan lebih dari lima puluh jurus , suling perak itu menghantam


Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pundaknya dan tubuh gadis itu terhuyung ke belakang .
Kesempatan ini dipergunakan oleh Lai Seng untuk menendang dan robohlah Yen
Sian ! . Melihat ini , Yen Gun mengamuk untuk melindungi adiknya yang sudah roboh . Akan
tetapi dia sendiri di serang habis-habisan oleh wanita cantik itu sehingga dia
tidak berdaya untuk melindungi Yen Sian . Pada saat yang amat berbahaya bagi
kedua orang kakak beradik itu , tiba-tiba terdengar suara teriakan melengking
dan nampak gulungan sinar putih yang 356
datang menyambar-nyambar . Lai Seng dan Bong Kwi Hwa
yang menangkis dengan pedang mereka terdorong mundur ke belakang . Mereka
terkejut dan melihat bahwa yang muncul adalah Yang Cien , pemuda yang di pilih
menjadi beng-cu oleh kaum pemberontak itu ! .
Yang Cien cepat memanggul tubuh Yen Sian yang pingsan dan berkata kepada Yen Gun
, " Yen-kongcu , pergilah !"
Yen Gun tahu diri . Pihak lawan terlalu banyak , maka diapun melompat pergi dari
situ . Yang Cien yang memanggul tubuh Yen Sian mengikuti dari belakang dan tidak
ada yang berani mengejarnya . Lai Seng dan juga Bong Kwi Hwa
maklum bahwa mereka berdua bukan tandingan bengcu itu yang sudah pernah
mengalahkan ayah Bong Kwi Hwa , yaitu Sin-to Kwi-ong . Apalagi di samping pemuda
perkasa itu masih ada Yen Gun yang tidak boleh di pandang ringan . Karena itu ,
biarpun dengan hati mendongkol sekali , Lai Seng dan
isterinya tidak berani melakukan pengejaran dan terpaksa membiarkan Yang Cien
membawa pergi gadis yang sudah
terluka itu . Dua orang penting , putera dan puteri Gubernur Yen dari Lok-yang tidak dapat di
tangkap . Sementara itu dengan cepat Yang Cien mengajak Yen Gun mencari tempat sunyi di
dalam sebuah hutan . Setelah
mendapatkan sebuah kuil kosong , dia membawa masuk
tubuh Yen Sian yang masih lemah ke dalamnya , lalu dia menyuruh Yen Gun untuk
berjaga di depan kuil dan dia sendiri lalu mengobati luka di pundak Yen Sian .
Untuk itu , perlu dikerahkan sin-kang karena luka oleh suling perak itu
mengandung racun . Dia menurunkan Yen Sian rebah
menelungkup . Kedua tangannya lalu di letakkan di punggung dan pundak
, dan dengan pengerahan sin-kangnya , dia mendorong keluar hawa beracun dari
pundak yang terkena pukulan suling itu .
357 Akhirnya luka itu dapat disembuhkan , hanya tubuh Yen Sian masih lemah dan ia
menangis sesunggukan setelah
sembuh kembali . Yang Cien menghiburnya .
" Untung engkau dan kakakmu tidak tertawan , nona " .
" Akan tetapi kami gagal ............. " .
Gadis itu menangis . " Bahkan kami hamper celaka . Kalau tidak engkau yang
menolong , taihiap ......... kami juga
menjadi tawanan . Ah , sampai kapan aku akan dapat
menolong ayah ibu ?" .
" Nona , hal itu jangan di pikirkan dulu . Tidak mungkin menyelidiki ke sana
membebaskan tawanan . Sama saja
dengan membunuh diri . Di Lok-yang , selama tidak ada gerakan pemberontakan ,
maka semua tuduhan atas diri
ayahmu belum terbukti , maka kurasa Kaisar juga tidak akan menjatuhkan hukuman .
Aku juga sudah memerintahkan
semua saudara kang-ouw di daerah Lok-yang agar jangan memperlihatkan gerakan
apapun . Kita perlu menyusun
kekuatan lebih dulu sebelum bergerak . Nona ,perjuangan memang menghendaki
pengorbanan . Percayalah ,
pengorbanan keluarga nona tidak akan sia-sia . Ayah nona adalah seorang pahlawan
besar bagi perjuangan bangsa kita .
Kerajaan Wei yang sesungguhnya adalah Kerajaan Bangsa Toba dan Mongol itu , satu
waktu pasti akan dapat kita hancurkan !" Yang Cien mengepal tinju penuh semangat
. " Tapi , melihat ayah dan ibu menderita di penjara dan aku sebagai anaknya tidak
berdaya menolong mereka , sungguh merupakan siksaan batin yang hebat , taihiap
.... " Gadis itu menangis lagi .
Yang Cien merasa kasihan sekali . Bayangkan saja ,
seorang gadis puteri gubernur yang biasanya hidup mewah , terhormat , kini tiba-
tiba di tinggalkan semua itu , bahkan di tinggalkan ayah ibu dan seluruh
keluarga yang menjadi orang tahanan yang sewaktu-waktu nyawanya terancam bahaya
358 maut . Betapa tidak hancur hatinya .
" Nona " , ia menyentuh pundak gadis itu dengan hati yang terharu . " Besarkan
hatimu , tabahkan hatimu , ini semua nasib dan kita harus mengubah nasib itu
dengan perjuangan " . Yen Sian yang merasa betapa hatinya hancur itu terisak-isak dan entah bagaimana
ia sudah jatuh ke dalam rangkulan Yang Cien . Pemuda ini merasa iba sekali dan
Yen Sian merasa mendapatkan tempat berlindung dan tempat menyandarkan diri .
" Sian-moi , jangan bersedih , jangan menangis .... " Yang Cien tiba-tiba
menyebutnya adik , tidak dapat menyebut nona lagi .
" Cien-ko ... bantulah ... bantulah aku agar aku dapat
menahan semua ini .... " Yen Sian menangis sambil bersandar ke dada pemuda itu .
Dalam keadaan seperti itu , keduanya seperti membuka rahasia hati mereka bahwa
mereka itu saling mencinta , cinta yang mungkin dinyalakan melalui rasa iba di
satu pihak dan terima kasih di lian pihak . Jalan menuju cinta memang berliku-
liku . Dari rasa iba yang mendalam dapat saja timbul cinta . Dari budi kebaikan
juga dapat timbul rasa cinta .
Setelah kedukaannya mereda , mereka lalu keluar dari
dalam kuil dan Yen Gun merasa lega melihat adiknya tidak apa-apa .
" Sukurlah kalau adikku sudah tidak apa-apa , lukanya sudah sembuh . Banyak
terima kasih atas pertolonganmu , Yang-taihiap , kalau tidak ada taihiap datang
menolong , tentu kami berdua sudah tertangkap musuh " , katanya .
" Koko , sudah bukan waktunya lagi bagi kita untuk
bersungkan-sungkan dan menyebut taihiap kepada Cien-ko .
Bukankah kita sekarang sudah seperti keluarga sendiri "
Bukankah begitu , Cien-ko ?" .
359 Yang Cien mengangguk dan tersenyum . " Benar apa yang di katakana oleh Sian-
moi , Gun-twako " . Pernyataan ini membuat wajah Yen Gun berseri gembira
dan sedikit banyak dia sudah dapat menduga bahwa ada
hubungan yang lebih mendalam antara adiknya dan pendekar sakti itu .
" Ah , banyak terima kasih , Cien-te ( adik Cien ) atas kehormatan yang
diberikan kepada kami . Sekarang kita akan kemana ?" .
" Tidak ada lain jalan , kita harus kembali . Aku bermaksud untuk menemui
Gubernur Gak dan Coa-ciangkun , melihat bagaimana sikap mereka dalam menghadapi
penangkapan Gubernur Yen di Lok-yang , sekalian memperkenalkan diri " .
" Cien-ko , biarkan aku ikut membantumu . Membantu
perjuanganmu bagiku sama dengan membantu pelepasan
ayah ibuku , karena mereka itu di tangkap demi perjuangan melawan pemerintah
penjajah pula " . " Baik , Sian-moi , engkau boleh ikut denganku agar
Gubernur Gak percaya . Dan ku harap Gun-ko suka menyusul Akauw ke selatan ,
melakukan penyelidikan terhadap Kerajaan Sun . Nanti sehabis menemui Jendral Gak
dan Coa-ciangkun , kamipun akan menyusul ke selatan " .
Yen Gun menyanggupi dan berangkatlah mereka ke selatan
. Sejak saat itu , hubungan antara Yen Sian dan Yang Cien semakin akrab dan
keduanya tidak syak lagi bahwa mereka saling mencinta . bagi Yang Cien , Yen
Sian adalah seorang gadis yang bangsawan , gagah perkasa , berbudi dan juga
berjiwa pahlawan sehingga pantas untuk menjadi kekasih dan pasangannya .
-oo0dw0oo- Kita tengok keadaan di Kerajaan Sun . Kerajaan ini berada di selatan dengan
Sungai Huai , dan kota rajanya adalah Nan 360
king . Sebuah Kerajaan kecil , sisa dari kerajaan yang dulu dikalahkan oleh
Kerajaan Wei di jaman Sam-kok Kerajaan Toba masih menggunakan nama Kerajaan
Wei , walaupun sesungguhnya yang berkuasa adalah orang-orang bersuku Bangsa Toba , sebuah suku
Bangsa Mongol yang besar .
Kerajaan Sun dipimpin oleh Sun Huang-te yang sudah berusia limapuluh tahun .
Kerajaan ini kecil saja , namun cukup kuat dan telah mengerahkan pasukannya di
perbatasan utara untuk membendung gerakan kerajaan Wei atau Toba yang hendak
menundukkannya . Musuh besar pasukan Sun Huang-te ini adalah pasukan
yang di pimpin oleh Coa-ciangkun yang berada di sepanjang Sungai Huai . Coa-
ciangkun dengan pasukannya itu selalu menyerang pasukan Sun di sepanjang
perbatasan , akan tetapi mendadak saja Sun Huang-te menerima kontak dari Koksu Kerajaan Toba yang
aganya menawarkan perdamaian !
Bahkan pasukan Coa-ciangkun , walaupun tidak di tarik mundur dari perbatasan ,
mulai menghentikan serangannya .
Sun Huang-te adalah seorang kaisar yang lemah pula .
Pekerjaan sehari-hari hanya mengejar kesenangan pribadi , pelesir dan
mengumpulkan selir yang cantik-cantik sebanyak mungkin . Bagian atau daerah
selatan memang terkenal dengan wanita-wanitanya yang lembut dan cantik .
Pengejaran kesenangan ini tentu saja membuat
pemerintahannya menjadi lemah dan kekuasaan terjatuh ke tangan para thaikam dan
para pejabat tinggi . Terutama sekali Ouw-yang Koksu , dia boleh di bilang
menjadi penguasa tertinggi karena urusan pemerintahan hamper sebagian besar
berada di tangannya ! Kaisar yang malas mengurus urusan Negara itu
menyerahkannya kepada Ouw-yang Kok-su
sehingga kekuasaan Koksu ini amat besar untuk Kerajaan Sun.
Setelah mendapat kontak dari utusan Lui Koksu dari
Kerajaan Wei atau Toba , kaisar segera mengundang Koksu Ouw-yang untuk berbicara
tentang hal itu . 361 " Harap paduka tidak terkecoh oleh penawaran damai dari pihak mereka " , kata
Ouw-yang Koksu . " Kalau Kerajaan Wei mengajak damai , hal ini tentu dilakukan
karena mereka melihat suatu keuntungan dari perdamaian itu . Apa
keuntungannya bagi mereka kalau berdamai dengan kita "
Sudah jelas , Yang Mulia . Kalau mereka berdamai dengan kita
, mereka akan lebih mudah menundukkan kerajaan-kerajaan kecil di seluruh selatan
. Dan kalau semua kerajaan sudah di tundukkan , baru mereka akan menghantam kita
kembali ! Di lain pihak , apakah keuntungan kita " Kita tidak mempunyai
keperluan ke utara , seperti mereka mempunyai keperluan menundukkan kerajaan-
kerajaan kecil di barat dan selatan .
Tidak , Sri Baginda , penawaran damai ini hanya
merupakan jebakan belaka !" Demikian Ouw-yang Koksu
memberi nasehatnya . " Akan tetapi kalau kita menolak begitu saja , mereka tentu akan memperkuat
pasukan di perbatasan dan menyerang kita.
Bagaimanapun juga , kekuatan mereka lebih besar
dibandingkan kekuatan kita ".
" Kita tidakmenolak secara keras , juga tidak menerima , kita mengulur waktu
sambil mencari siasat untuk mengatasi keadaan ini , Sri Baginda . Bahkan hamba
mendengar bahwa pemerintahan Kerajaan Wei mulai ada bentrokan dengan para
pejabat di Nam-kiang . Kalau keadaan ini dikembangkan , baik sekali untuk kita .
Hamba mendengar bahwa Coa-ciangkun pemimpin pasukan di perbatasan enggan untuk
menarik mundur pasukannya , juga Gubernur Gak condong untuk
bersekutu dengan Coa-ciangkun . Agaknya para pejabat
daerah itu mulai membangkang kepada perintah Kerajaan Wei yang sepenuhnya di
pegang oleh Bangsa Toba itu " .
Sun Huang-te mengangguk-angguk . " Kalau begitu benar kata-katamu tadi . Kita
mengulur waktu sambil melihat keadaan agar dapat bertindak sesuai dengan keadaan
" . Demikianlah , Kerajaan Sun di sebelah selatan Sungai Huai 362
mulai mengatur siasat mereka . Di selatan dan barat memang banyak terdapat
kerajaan-kerajaan kecil yang dulunya dikuasai oleh para gubernur yang kemudian
memberontak dan berdiri sendiri-sendiri setelah perang Sam-kok dan Kerajaan Wei
keluar sebagai pemenang . Namun , karena kemudian
Kerajaan Wei di kuasai oleh Bangsa Toba , maka banyak pejabat memisahkan diri
dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil di daerah-daerah , menyusun pasukan
sendiri untuk menjaga kedaulatan kerajaan kecilnya . Kerajaan Wei atau Toba
menjadi semakin lemah dan tidak berdaya . Cina yang dulunya sudah di persatukan
ketika jaman Kerajaan Chin , setelah perang Sam-kok menjadi terpecah belah
menjadi ratusan atau puluhan Kerajaan kecil yang berdiri sendiri sendiri .
Pada suatu hari , di Nan-king muncul seorang pemuda . Dia adalah Can Kauw Cu ,
atau Akauw . Seperti telah kita ketahui , Akauw ini menerima tugas penting dari
suhengnya , yaitu untuk menyelidiki keadaan di Negara atau Kerajaan Sun , bahkan
membawa sepucuk surat dari Yang Cien sebagai
bengcu dunia kangouw untuk diserahkan kepada kaisar Sun Huang te kalau saatnya
tiba . Kehadiran pemuda tinggi besar yang agak kehitaman
namun nampak gagah perkasa itu tidak mendatangkan
banyak perhatian . Akauw memasuki sebuah rumah makan
dan memesan makanan dengan kata-kata pendek .
Bagaimanapun juga , kalau dia terlalu banyak bicara , tentu logat bicaranya akan
di ketahui orang bahwa dia datang dari utara , walaupun di situ terdapat pula
tidak sedikit orang yang berasal dari utara .
Setelah makan minum , Akauw lalu keluar dari rumah
makan dan pergi melihat-lihat . Dari jauh dia melihat serombongan pengemis
sedang menuju ke sebuah pasar ,
tentu untuk minta sedekah . Para pengemis ini jelas dari satu kelompok karena
memiliki kesamaan yaitu tongkat mereka .
363 Tongkat itu pada ujungnya di pasangi besi dan dia sudah mendengar dari suhengnya
bahwa di selatan terdapat sebuah perkumpulan pengemis yang terkenal dengan nama
Tiat-tung kai-pang ( Perkumpulan Pengemis Tongkat Besi ) . Agaknya mereka ini
adalah para anggota Tiat-tung Kai-pang . Maka , Akauw mempercepat langkahnya
untuk mengejar . Akan tetapi , ternyata para pengemis yang jumlahnya
sembilan orang itu tidak pergi ke pasar , melainkan
menghampiri sebuah rumah penginapan . Mereka mendatangi pengurus rumah
penginapan dan Akauw dapat mendengar
seorang di antara mereka yang agaknya menjadi pimpinan , orangnya tinggi kurus ,
berkata dengan suara keras .
" Cepat panggil keluar nona berpakaian hijau yang kemarin malam telah menghajar
tiga orang kawan kami , atau kami akan mengobrak-abrik tempat ini !" .
Nada suara nya mengancam dan pengurus rumah
penginapan itu menjadi ketakutan .
" Baik , baik , bersabarlah , akan ku panggilkan nona itu !" .
Akauw pura-pura duduk agak menjauh dan melihat apa
yang akan terjadi . Tak lama kemudian , pengurus itu ke luar lagi di ikuti
seorang gadis yang membuat Akauw melonjak karena kaget . Ji Goat ! Tak salah
lagi . Ji Goat lah gadis yang baru muncul itu , dan karena perhatian Ji Goat
tertuju kepada para pengemis , maka gadis itu pun tidak melihatnya .
Gadis itu memang Ji Goat . Dalam perantauannya untuk
meluaskan pengalaman , ia telah menyeberangi sungai setelah meninggalkan Yang
Cien dan memasuki daerah Kerajaan Sun sampai ke kota raja , yaitu Nan-king .
Setelah berhari-hari berada di situ , pada suatu hari ia melihat tiga orang
pengemis sedang berbuat kurang sopan terhadap dua orang wanita kakak beradik .
Tiga orang pengemis itu minta-minta sambil meraba-raba tubuh orang . Melihat ini
Ji Goat menjadi marah dan menegur para pengemis . Akan tetapi tiga orang
364 pengemis itu menjadi marah dan menyerangnya dengan
tongkat besi mereka . Ji Goat tentu saja menjadi semakin berang dan ia menghajar
mereka sehingga tiga orang
pengemis muda kurang ajar itu lari tunggang langgang .


Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Itulah sebabnya pagi hari ini sembilan orang pengemis tongkat besi mendatangi
rumah penginapan dimana Ji Goat bermalam . Tadi , pengurus rumah penginapan
memberitahu bahwa datang banyak pengemis minta bertemu dengannya .
Tahulah Ji Goat bahwa hal ini tentu ada hubungannya dengan peristiwa kemarin ,
maka ia pun sudah siap siaga , keluar sambil membawa pedang di punggungnya . Dan
benar saja , di luar rumah penginapan telah menanti sembilan orang pengemis yang
wajahnya bengis , di pimpin oleh seorang pengemis jangkung kurus .
Tanpa ragu-ragu Ji Goat melangkah lebar menghampiri
sembilan orang pengemis yang berada di halaman depan itu dan bertanyalah ia
dengan suara lantang , " Kalian mencari aku ?" .
Suara pertanyaannya mengandung tantangan dan memang
gadis itu seperti biasanya , pemberani . Si jangkung lalu melangkah maju
menghadapinya dengan alis berkerut .
" Nona , kami mendengar laporan bahwa nona telah
memukuli tiga orang anggota kami . Benarkah itu dan
mengapa nona melakukan pemukulan ?"
" Ah , itukah " Memang benar . Aku melihat tiga orang pengemis muda berbuat
kurang ajar kepada dua orang nona .
Mereka itu minta sedekah dengan cara yang tidak wajar , tangan mereka meraba-
raba dan mencolek-colek tubuh kedua orang nona itu . Hal ini membuat aku marah
dan menegur tiga orang pemngemis muda itu . Eh , mereka tidak menerima kesalahan
, malah mereka menyerangku . Siapa tidak menjadi marah " Maka aku lalu
menghajarnya . Kalian ini tentu golongan lebih tua dan lebih tahu sopan santun .
Mengapa tidak kalian tegur perbuatan saudara muda kalian itu ?" .
365 Si jangkung mengerutkan alisnya . " Nona , untuk
menyelesaikan urusan ini , nona di panggil oleh pimpinan kami
. Marilah nona ikut bersama kami untuk menghadap pemimpin kami sehingga di sana
akan di urus siapa yang bersalah dalam hal ini " .
" Hemmm , aku tidak bersalah . Mengapa aku harus
menghadap pimpinan kalian " Kalau dia perlu denganku , dialah yang harus datang
menemuiku di sini . Aku tidak mau menghadap dia !" kata Ji Goat yang bukan saja
merasa tidak enak di panggil seperti itu , akan tetapi juga dara ini menganggap
bahwa mendatangi sarang kaipang itu
merupakan bahaya besar , berbeda kalau ia menemui
pemimpinnya di tempat umum .
" Nona , pemimpin kami sudah memerintahkan demikian , dan nona tidak boleh
menolak " . " Hemmm , perintah itu untuk kalian . Untukku dia tidak berhak memerintah apapun
. Aku tidak bersalah , sebaliknya anak buahnya yang bersalah , maka kalau dia
hendak bicara denganku tentang urusan itu , sudah sepatutnya kalau dia yang
datang mencariku ke sini , bukan aku yang
menghadapnya " . " Nona , engkau berani membantah kehendak pang-cu
kami ?" kini si jangkung menjadi marah dan sudah
melintangkan tongkat besinya di depan dada .
" Kenapa tidak berani " Ia bukan pang-cu ku " , bantah Ji Goat , nampak tenang
dan sedikitpun tidak nampak takut .
" Kawan-kawan , kita tangkap gadis sombong ini !" si
jangkung membentak marah . Pada saat itu Akauw merasa bahwa sudah tiba saatnya
dia harus campur karena kalau dibiarkan Ji Goat pasti akan menghadapi
pengeroyokan . Bukan dia khawatir , karena gadis itu memiliki kepandaian tinggi pula , akan
tetapi sungguh tidak enak kalau terjadi perkelahian di negeri orang ! .
366 " Tahan dulu ..... !" dia berteriak dan lari menghampiri .
" Akauw .....!" Ji Goat berseru girang sekali melihat pemuda ini , girang dan juga
heran karena sama sekali tidak mengira akan bertemu dengan pemuda itu di Negeri
Sun . " Ji Goat , tahan dulu , jangan berkelahi !" Akauw yang juga girang bertemu
dengan gadis yang telah merebut cinta di hatinya itu . " Biar aku bicara dengan
mereka " . Sementara itu , si jangkung yang melihat Akauw yang
tubuhnya tinggi besar , mengerutkan alisnya dan membentak ,
" Orang muda , harap engkau jangan mencari penyakit dan mencampuri urusan kami
dengan gadis muda ini !" .
" Sobat , gadis ini adalah seorang sahabatku , tidak
mungkin aku tidak mencampuri . Akan tetapi aku mencampuri
. Akan tetapi aku mencampuri untuk mendamaikan .
Ketahuilah , kami adalah sahabat-sahabat baik dari Hek I Kaipang di utara , maka
dengan memandang para sahabat dari Hek I Kaipang , kami berdua
mengharappengertian kalian dan tidak menganggap kami sebagai musuh " .
Si Jangkung nampak ragu ketika mendengar disebutnya
Hek I Kaipang , perkumpulan pengemis terbesar di saat itu . "
Akan tetapi , nona ini tidak mau menerima panggilan pang-cu kami untuk
membicarakan urusan ia memukuli tiga orang anak buah kami " .
" Karena ia menaruh curiga kepada kalian . Akan tetapi dengan adanya aku di sini
, biarlah kami berdua menghadap pang-cu kalian , karena kebetulan sekali akupun
menerima pesan dari beng-cu kami untuk menghubungi kalian " .
" Beng-cu ...." " si jangkung semakin ragu . " Baiklah , mari kita pergi menghadap
pang-cu " . Ji Goat dan Akauw mengikuti mereka . Ji Goat berjalan di samping Akauw dan gadis
itu sudah sibuk menghujaninya dengan pertanyaan kenapa Akauw berada di tempat
itu . 367 " Aku merasa seperti mimpi bertemu dengan mu di tempat ini , Akauw ada apakah
engkau ke sini dan kapan engkau tiba
?" . " Baru beberapa hari yang lalu dan nanti saja ku ceritakan sejelasnya , Ji
Goat . Akan tetapi aku sendiripun merasa seperti mimpi bertemu denganmu di
sini . Sungguh pertemuan yang tidak di sangka-sangka namun amat membahagiakan
hatiku " , ucapan Akauw ini demikian bersungguh-sungguh sehingga Ji Goat
tersenyum dan tersipu . Mereka tiba di sarang Tiat-tung Kai-pang yang berada di perkampungan miskin .
Mereka segera dihadapkan seorang pengemis berusia lima puluh tahun lebih yang
tubuhnya kekar dan berotot , tidak pantas menjadi pengemis . Pengemis yang
menjadi ketua Tiat-tung Kai-pang ini memang seorang yang bertubuh kuat sekali ,
dan dia terkenal dengan permainan tongkatnya . Namanya Cai Kui dan sebutannya
Cai-pangcu . Dia hidup seorang diri , tidakmenikah dan sejak belasan tahun menjadi ketua
Tiat-tung Kai-pang dan di segani oleh semua anak buahnya .
Pengemis jangkung setelah menghadap ketuanya lalu
memberi laporan bahwa nona itulah yang kemarin telah
menghajar tiga orang anak buah mereka .
" Dan siapakah orang muda ini " Mengapa dia turut datang
?" Tanya Cai pang-cu dengan suaranya yang lantang .
" Menurut pengakuannya , dia sahabat gadis itu dan dia adalah sahabat dari Hek I
Kaipang di utara , pangcu " .
Cai Pang-cu kini memandang kepada Ji Goat dan Akauw , matanya memandang penuh
selidik . " Benarkah , orang muda
, engkau sahabat baik Hek I Kaipang ?"
" Benar , pang-cu . Aku mengenal Cu Lokai , Song Lokai dan banyak pemimpin Hek I
Kaipang yang lain . Juga aku adalah sute dari beng-cu kita yang baru " .
368 " Hemmm , beng-cu yang mana kau maksudkan ?" .
" Beng-cu Yang Cien , yang baru saja di pilih di Thai-san , tentu pangcu juga
sudah mendengarnya " .
" Hemmm , kami tidak mengikuti pilihan itu , walaupun beritanya sampai ke sini .
Siapakah namamu , orang muda "
Dan siapakah pula nama nona ini ?" .
" Namaku Cian Kauw Cu , dan nona ini bernama Ji Goat .
Kami sungguh tidak pernah mempunyai rasa permusuhan
dengan para kai-pang " .
" Nona , engkau telah menghajar tiga orang anak buah
kami dan engkau berani mengatakan bahwa engkau tidak
memusuhi kami " Kami adalah orang-orang miskin yang
mengandalkan nafkah dari minta-minta sedekah , kenapa engkau begitu tega untuk
memukuli tiga orang anggota kami
?" . " Pang-cu , aku tidak bersalah . Seyogyanya pang-cu
menegur tiga orang pengemis muda itu . Mereka bukan
mengemis , akan tetapi mereka berbuat kurang ajar terhadap dua orang nona .
Mereka minta sedekah sambil meraba dan mencolek tubuh dua orang gadis itu ,
tentu saja aku lalu menegur mereka . Akan tetapi , tiga orang pengemis muda itu
malah menyerangku , maka terpaksa ku hajar mereka .
Apakah pang-cu hendak menyalahkan aku dalam urusan ini ?"
Ji Goat berkata dengan sikap menegur dan menantang .
Wajah pang-cu itu penuh kerut merut . " Panggil ketiga orang anggota kita itu ke
sini !" bentaknya kepada si jangkung
. Si Jangkung pergi dan tak lama lagi kembali dengan tiga orang pengemis muda
yang nampak ketakutan . " Hayo kalian katakan , apa benar kalian kemarin ketika minta sedekah , kalian
meraba-raba dan mencolek-colek tubuh dua orang gadis " Hayo jawab yang benar !"
bentak Cai pangcu . 369 " Kalau perlu , aku dapat mengajak dua orang gadis itu ke sini menjadi saksi !"
cepat Ji Goat yang cerdik berkata untuk menakuti tiga orang pengemis itu .
Tiga orang pengemis muda itu saling pandang dan seorang di antara mereka berkata
, " maaf , pangcu , kami ..... kami hanya main-main saja .... " .
" Main-main dan mencolek-colek tubuh gadis-gadis itu ?"
bentak sang ketua . " Ya... ya ... ya .... Tapi ... hanya main-main .... " .
" Jahanam ! Kalian melanggar pantangan kita . Hayo beri hukuman masing-masing
dua puluh kali ! Seret mereka keluar
!" . Tiga orang pengemis muda itu di seret keluar dan
terdengarlah suara berdebuk ketika mereka di pukuli , di susul teriakan-teriakan
kesakitan mereka . Akauw mengangkat kedua tangan memberi hormat . "
Pang-cu telah bertindak tepat , tahu bahwa yang bersalah haruslah diberi hukuman
agar lain kali tidak mengulang kembali kesalahannya . Kami mengucapkan terima
kasih " . " Nanti dulu , orang muda . Aku Cai Kui tidak suka melihat anak buah dihina
orang luar . Nona ini sudah memperlihatkan kepandaiannya , maka setelah tiba di
sini , kami ingin menguji
, apakah sudah sepatutnya kalau ia memberi hajaran kepada anak buah kami sebagai
golongan yang lebih tinggi " .
" Akan tetapi , pangcu ...... " kata Akauw .
" Akauw , biarlah kalau Cai Pang-cu hendak mengujiku .
Jangan di kira bahwa aku takut menghadapi ujian itu !" kata Ji Goat dengan suara
menantang . " Kami tidak berniat bermusuhan . Apalagi karena kalian menyatakan menjadi
sahabat dari Hek I Kaipang yang kami pandang tinggi . Akan tetapi sebelum
menguji kalian , 370 bagaimana kami dapat menghargai kalian " Sebelum kita membicarakan hal-hal
penting , lebih dulu kami harus
berkenalan dengan ilmu kalian agar mata kami lebih terbuka lagi " . Dia memberi
isyarat kepada seorang yang usianya sekitar empat puluh tahun dan berkedudukan
wakil ketua . Nama wakil ketua itu adalah Bi Tun Bo , seorang yang juga ahli memainkan tongkat
besi dan dalam hal ilmu silat hanya kalah sedikit dibandingkan sang ketua .
" Tun Bo , engkau yang menguji kepada nona Ji Goat ini !"
. " Baik , pang-cu . Silahkan nona " , kata Bi Tun Bo yang bertubuh sedang dan
mukanya penuh brewok itu . Dia sudah melintangkan tongkat berujung besi di depan
dadanya . Ji Goat melihat tempat itu cukup luas untuk bertanding silat
. Melihat cara pengemis itu memegang tongkat , tahulah ia bahwa lawan ini tentu
memiliki ilmu tongkat yang cukup lihai , oleh karena itu iapun menghunus
pedangnya , yaitu sepasang pedang pendek yang sarungnya menjadi satu . Nampak
sinar berkilauan ketika sepasang pedang pendek di cabut .
" Aku sudah siap , silahkan " , kata Ji Goat yang memasang kuda-kuda yang manis
di depan Bi Tun Bo. Pengemis ini segera menggerakkan tongkatnya ,
memainkan ilmu tongkat besinya dengan gerakan yang
tangkas , cepat dan mengandung tenaga . Namun ,
gerakannya itu sama sekali tidak cepat bagi Ji Goat bahkan lamban sekali
sehingga dengan mudah gadis ini dapat
menghindarkan serangan pertama , lalu membalas dengan pedang pendeknya , yang
melakukan gerakan menggunting dari kanan kiri .
Ji Goat adalah murid Toat-beng Giam-ong Lui Tat dan ia sudah mempelajari ilmu
pedang yang hebat dari Koksu itu , ialah Lo-hai Kiam-sut ( Ilmu Pedang Pengacau
Lautan ) . Maka begitu ia memainkan sepasang pedangnya dengan ilmu itu , Bi 371
Tun Bo menjadi pening kepalanya . Dia hanya melihat dua gulungan sinar pedang
yang melingkar-lingkar dan
menggulungnya sehingga tongkatnya menjadi kacau
gerakannya , dia hanya mampu memutar tongkatnya untuk melindungi dirinya dari
sambaran kedua pedang yang
mengamuk bagaikan dua ekor naga bermain di angkasa itu .
Jelas bahwa tingkat kepandaian wakil ketua Tiat-tung Kaipang itu jauh berada di
bawah tingkat Ji Goat . Akan tetapi Ji Goat juga maklum bahwa mereka berada di daerah orang dan amat
tidak baik kalau sampai mendatangkan perasaan dendam . Maka ia pun tidak terlalu mendesak dengan
sepasang pedangnya , dan ketika
mendapat kesempatan ia tidak mau melukai lawan dengan pedangnya , hanya mengirim
tendangan yang membuat tubuh lawan terhuyung ke belakang . Melihat lawan
tertendang dan terhuyung , ia pun menahan sepasang pedangnya dan berdiri tegak ,
tidak mengejar . Bi Tun Bo juga bukan seorang yang tidak tahu diri . Dia sudah sejak tadi maklum
bahwa dia pun bukan lawan
seimbang nona ini yang amat lihai . Bahkan dia mengerti pula bahwa lawannya
sengaja tidak ingin melukai , maka diam-diam dia berterima kasih . Melihat nona
itu tidak mengejar , Bi Yun Bo lalu melompat ke belakang , memberi hormat kepada
Ji Goat sambil berkata , " Ilmu pedang Ji-siocia memang hebat
, aku mengaku kalah !" .
" Ah , engkau terlalu mengalah " , kata Ji Goat sambil tersenyum .
Cai Pangcu mengangguk-angguk . " Dengan ilmu
kepandaianmu itu nona , engkau memang pantas mewakili kami memberi hajaran
kepada anak buah kami yang
menyeleweng . Sekarang , kami ingin sekali mengenal ilmu silat dari saudara Cian
Kauw Cu " . 372 " Silahkan , pangcu " , kata Akauw dengan sikap sederhana namun tegak , dan
diapun sudah siap . Ketua Cai berdiri di depan pemuda itu . Ketua itu tubuhnya memang kokoh , akan
tetapi berhadapan dengan Akauw dia kelihatan agak pendek . Kedua lengannya yang
nampak itu begitu penuh otot yang melingkar-lingkar , nampak kuat sekali
. " Orang muda , karena engkau adalah tamu kami dan
engkau datang dari Hek I Kaipang , maka marilah kita
mengadu ilmu dengan tangan kosong saja . Sungguh tidak enak kalau kita
menggunakan senjata kemudian di antara kita ada yang terluka . Tadi , wakilku
tidak terluka hanya karena kebijaksanaan nona Ji saja . Mari kita bertanding
mengadu kepandaian dan tenaga " .
Cian Kauw Cu maklum bahwa agaknya ketua kaipang ini
hendak mengambil keuntungan dari tenaganya yang agaknya besar . Diam-diam dia
pun girang karena tidak harus
menggunakan Hek-liong Po-kiam yang tentu akan menarik perhatian sekali karena
po-kiamnya itu amat tajam dan ampuh


Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

. " Baiklah , pangcu , aku sudah siap " , katanya sambil berdiri tegak di depan
ketua itu . " Orang muda , lihat seranganku !" . Tiba-tiba Cai Kui membentak dan dia sudah
melompat ke dapan dan menghantamkan tangannya yang kokoh kuat itu kea rah dada Akauw . Akauw mengelak
dengan mudah , akan tetapi tangan yang luput memukul itu lalu menggunakan
gerakan mencengkram untuk menangkap lengan Akauw . Kembali
Akauw mengelak dari cengkraman sambil menggeser kakinya ke belakang . Cai Pang-
cu mendesak dengan mengayun
kakinya menendang kea rah pusar . Sekali ini Akauw
menangkis dengan tangannya .
" Duukkk !" kaki itu terpental akan tetapi Akauw merasa 373
betapa tangannya pun tergetar . Tahulah dia bahwa tenaga tendangan lawan cukup
kuat akan tetapi tidaklah terlalu kuat baginya .
Ketika Cai Pangcu memukul lagi , kembali dia mengerahkan tenaganya menangkis .
Dan sekali ini pertemuan kedua lengan membuat Cai Pangcu menyerengai kesakitan
dan cepat melompat ke belakang , memutar tubuh dan dengan gerakan memutar itu kakinya
terayun cepat sekali menuju kea rah dada Akauw .
Akauw mengelak lagi dan kini mulai membalas dan
terjadilah pertandingan tangan kosong yang seru . Saling serang , saling elak ,
dan kadang mereka beradu lengan , sehingga beberapa kali tubuh mereka tergetar
saking kerasnya lengan atau kaki beradu . Setelah lewat tiga puluh jurus , Cai
Kui mulai terengah dan kedua tangan dan kakinya terasa nyeri-nyeri . Dan ketika
Akauw mempercepat gerakannya , dia pun terdesak hebat , hanya mampu mengelak dan
menangkis saja , sama sekali tidak mampu lagi balas menyerang . Suatu saat ,
Akauw yang sudah menguasai pertandingan itu ,
melompat-lompat dengan cekatan sekali seperti monyet dan Cai Kui menjadi bingung
karena beberapa kali dia kehilangan lawan dan tahu-tahu lawan itu sudah berada
di belakangnya sambil menepuk punggungnya . Kalau Akauw mau tentu saja tepukan
itu dapat di ubah menjadi hantaman yang tentu akan membuatnya roboh . Setelah
beberapa kali di sentuh seperti itu , akhirnya Cai Pang-cu melompat ke belakang
dan tubuhnya basah oleh keringat .
" Cian-taihiap sungguh hebat , aku mengaku kalah !"
katanya tanpa malu lagi . Memang dia tahu bahwa dia kalah jauh .
" Pang-cu yang terlalu mengalah " , kata Akauw dengan hati girang karena dia
tahu bahwa dia dan Ji Goat telah dapat menundukkan hati orang-orang Tiat-tung
Kai-pang ini . Mereka lalu di jamu . Biarpun hanya perkumpulan
374 pengemis , akan tetapi ketuanya dapat menjamu dengan
hidangan yang lumayan , di belikan dari rumah makan
terbesar . Dalam makan bersama inilah , para pimpinan kai-pang itu mengadakan pembicaraan
dengan Akauw dan Ji Goat . Karena Ji Goat dalam perjalanannya ke Kerajaan Sun
hanya untuk berpetualang , maka ia lebih banyak diam dan menyerahkan percakapan
kepada Akauw yang membawa tugas dari yang
Cien . Akauw menceritakan tentang keadaan Hek I Kaipang dan
tentang pemilihan beng-cu dimana Yang Cien terpilih sebagai beng-cu , akan
tetapi betapa dalam pemilihan bengcu itu , Koksu Kerajaan Wei telah bertindak
licik hendak melakukan penangkapan kepada mereka yang tidak mau memihak
pemerintah penjajah . "Sekarang , agaknya pemerintah Toba telah membentuk
suatu keadaan tandingan dalam dunia kang-ouw " , kata Akauw . " Mereka memilih
seorang pembantu Koksu sebagai beng-cu , dia adalah Thian-te Ciu-kwi ...." .
" Ah , datuk sesat itu !" kata Cai Pang-cu .
" Benar , sebagian besar yang mengikuti jejak Thian-te Ciu-kwi adalah para tokoh
kang-ouw yang sesat . Semua kai-pang di utara memihak Yang-bengcu , bahkan semua
perkumpulan dan partai silat besar biarpun tidak secara terang agar tidak
dimusuhi pemerintah , diam-diam menyatakan mendukungnya
, hanya tinggal menanti dimulainya perjuangan melawan penjajah . Sekarang Yang-
bengcu mengutus aku untuk
menghadap Sun Huang-te , untuk mengajak kerja sama ,
tidak tahu bagaimana pendapat pangcu dalam hal ini " .
Ketua kai-pang itu menghela napas panjang . " Aaahhh , kalau bicara tentang
kaisar kami , tidak jauh bedanya dengan raja-raja yang lain . Kerjanya hanya
mengejar kesenangan belaka dan semua kekuasaan berada di tangan para pejabat 375
tinggi dan thai-kam , terutama di tangan Ouw-yang Kok-su .
Kami rasa , lebih baik kalau taihiap berhubungan dengan Ouw-yang Kok-su , karena
dialah yang akan menentukan
apakah taihiap dapat menghadap kaisar atau tidak . Akan tetapi , taihiap juga
harus berhati-hati , karena Ouw-yang Koksu adalah seorang yang amat licik dan
cerdik bukan main ".
" Kami mengharapkan bantuan pangcu dalam hal ini agar kami dapat berhubungan
dengan Ouw-yang Kok-su dan dapat menghadap kaisar Kerajaan Sun " .
" Jangan khawatir , taihiap . Bagaimanapun juga kami
merasa bersatu dengan Hek I Kaipang , apalagi kalau Yang-pangcu sudah di akui
oleh seluruh kai-pang di utara , dengan sendirinya kamipun siap untuk
mengakuinya dan menaati pesannya . Sebetulnya apa yang hendak dilakukan oleh
Yang-bengcu , taihiap ?" .
" Tentu saja berjuang mengusir penjajah Mongol dari tanah air . Dan untuk itu ,
Beng-cu akan menghimpun semua
kekuatan dari berbagai pihak untuk bersatu , karena tanpa persatuan yang kokoh ,
tidak mungkin dapat mengusir
penjajah yang masih memiliki pasukan yang amat kuat " .
" Akan tetapi untuk menghimpun semua itu , membutuhkan biaya yang amat besar ,
taihiap " . " Untuk itu sudah di atur pula oleh beng-cu . Kalau
masanya tiba , maka soal biaya tidak menjadi masalah . Bengcu sudah mempunyai sumber dana yang cukup untuk
membiayai suatu angkatan perang yang jumlahnya besar " .
" Bagus , kalau begitu mari ji-wi kami antar untuk
menghadap Ouw-yang Kok-su karena hanya dia yang dapat memungkinkan ji-wi
menghadap kaisar . Akan tetapi berhati-hatilah , Ouw-yang Kok-su amat cerdik dan
dia memiliki banyak jagoan silat yang lihai " .
" Terima kasih , pang-cu . Kami akan bersikap hati-hati sekali " , jawab Akauw
girang karena tak di sangkanya akan 376
demikian mudah dia melaksanakan tugas yang diberikan Yang Cien kepadanya .
-oo0dw0oo- Dengan perantaraan Cai Pang-cu , Akauw dan Ji Goat pada suatu pagi mendapat
kesempatan menghadap Ouw-yang Koksu . Akauw dan Ji Goat menghadap pejabat tinggi
itu di tempat tinggalnya , dan mereka melihat bahwa Koksu itu adalah seorang
laki-laki berusia sekitar enam puluh tahun yang pendek gendut , wajahnya bulat
dan sepasang mata yang sipit itu berderak-gerak lincah dan nampak cerdik
sekali . Ketika kedua orang muda itu memberi hormat kepadanya , Ouw-yang Koksu menyambut
dengan sikap dingin . Di kanan kirinya terdapat enam orang pengawal pribadi , di
antaranya terdapat dua jagoan berilmu tinggi , yaitu dua saudara yang terkenal
dengan sebutan Bu-tek Siang-kui ( Sepasang Iblis Tanpa Tanding ) ! Cai-pangcu
juga setelah memberi hormat di persilahkan duduk dan ketua kai-pang ini
nampaknya gentar menghadapi Koksu itu .
" Cai-pangcu , inikah kedua orang muda yang kau
maksudkan itu ?" . " Benar , Taijin " , jawab Cai Pangcu dengan sikap hormat .
" Nah , setelah sekarang mereka datang menghadapku ,
biarlah kami yang berurusan dengan mereka , engkau boleh meninggalkan tempat ini
" , kata pula Ouw-yang Kok-su dengan suaranya yang mengandung perintah .
Perintah ini agaknya melegakan hati Cai Kui , karena dia sendiri merasa tidak
tenang berada di depan Koksu itu . Dia lalu memberi hormat , melirik kea rah
Akauw dan Ji Goat , lalu keluar dari tempat persidangan di rumah Koksu itu .
" Nah , sekarang , kalian berdua boleh menceritakan apa maksud kunjungan kalian
ke sini seperti yang telah kami dengar dari Cai-pangcu itu . Ceritakan dengan
sejelasnya !" 377 perintah Koksu itu kepada Akauw dan Ji Goat . Bagi Ji Goat , seorang puteri
Perdana Menteri , tentu saja ia memiliki wibawa dan tidak merasa gentar sedikit
pun juga menghadapi pejabat tinggi . Akan tetapi karena ia hanya ikut Akauw ,
maka ia berdiam diri saja dan menyerahkan kepada Akauw untuk menjawabnya .
" Nama saya Cian Kauw Cu , Tai-jin , dan ini adalah
sahabat saya bernama Ji Goat . Kami berdua sengaja
menghadap Taijin atas usul Cai Pangcu sebelum kami
menghadap Yang Mulia Kaisar di sini , kami membawa pesan dari Yang-bengcu yang
mengepalai dunia kang-ouw di sebelah utara Sungai Huai " .
" Hem , lancing benar beng-cu kalian itu , berani
mengadakan hubungan dengan kaisar kami . Dia itu orang apakah berani hendak
menghubungi kami ?" .
" Dia adalah bengcu yang baru saja di angkat atas
pemilihan para tokoh kang-ouw " .
" Dan sekarang , dia berani menghubungi kami atas dasar apakah " Apa
kepentingannya untuk Kerajaan kami ?" .
" Atas dasar saling menguntungkan dan dengan
kepentingan yang sama , Taijin . Kita sama-sama menghadapi Kerajaan Wei di utara
, sama-sama bercita-cita mengusir penjajah dari tanah air , itulah
kepentingannya bersama dan karena itu pula maka bengcu kami berani menyuruh kami
untuk menghadap Sri Baginda Kaisar Kerajaan Sun " .
" Hemmm , kalian memang untung kalau bekerjasama
dengan kami , akan tetapi sebaliknya , apa keuntungannya bagi kami " Kalian
hanya sekelompok orang yang tidak puas , mana ada kekuatan ?" .
Akauw merasa penasaran sekali karena di anggap rendah .
Dia sudah mendengar penjelasan dari suhengnya tentang rencana besar suhengnya
tentang tenaga dari semua pihak .
Maka dengan lancer diapun berkata , " Tai-jin kamipun bukan 378
tidak bermodalkan kekuatan maka berani mengajak bekerja sama dengan Kerajaan Sun
. Di belakang kami berdiri seluruh perkumpulan pengemis . Itu saja jumlahnya
sampai puluhan ribu . Belum lagi partai-partai persilatan besar yang telah
menyatakan mendukung sehingga kalau gerakan perjuangan dimulai , beribu-ribu
ahli silat dari seluruh aliran di belakang kami karena rakyat bersimpati kalau
kami berjuang membebaskan mereka dari pada penjajahan , dan kalau
rakyat sudah berbondong datang membantu , maka dengan mudah akan dapat
dikumpulkan ratusan ribu orang perajurit .
Itulah modal yang ada pada kami , Tai-jin " .
Diam-diam Ji Goat merasa heran dan kagum . Akauw yang biasanya pendiam dan kalau
bicara hanya satu-satu itu kini begitu pandai bicara ! Dan semua ini karena
pengalamannya selama beberapa tahun ini .
" Hemmmm , bagaimana kami dapat percaya keterangan
yang muluk-muluk itu " Macam apakah bengcu kalian " Kalau melihat namanya , dia
bukan seorang tokoh yang terkenal di dunia kang-ouw . Bahkan kami juga baru
sekarang mendengar di sebutnya nama Yang Cien . Kenapa bukan para datuk besar
atau ketua-ketua partai persilatan besar yang menjadi beng-cu
, melainkan sorang yang tidak terkenal . Apakah dia sudah tua
?" . " Dia hanya beberapa tahun lebih tua dari pada saya , Taijin , karena
sesungguhnya dia adalah suheng saya sendiri "
. " Ahhh , seorang pemuda , ya " Mana mungkin seorang
pemuda akan memimpin pergerakan besar " Jangan-jangan hanya sombongnya saja .
Engkau sutenya , ya " Baiklah , dari kepandaian sutenya kami akan dapat menilai
kepandaian suhengnya . Bersediakah engkau kami uji kepandaian sebelum kami
mengambil keputusan apakah engkau pantas
menghadap Sri baginda atau apakah bengcu itu pantas
berhubungan dengan kami ?" .
379 " Terserah kepada Taijin . Kami telah berani menjadi
utusan , tentu berani pula menghadapi segala kesulitan yang kami hadapi . Kami
siap untuk di uji , walaupun kami tidak dapat yakin akan menang , karena
kepandaian manusia di dunia ini tidak ada batasnya , ada yang kuat tentu ada
yang lebih kuat lagi , ada yang pandai tentu ada yang lebih pandai lagi . Dan
dalam hal kekuatan dan kepandaian , saya masih jauh kalau di bandingkan dengan
tingkat bengcu kami !" .
" Kami juga sekedar ingin mengetahui orang macam apa
yang diutus oleh beng-cu menghadap ke sini , Siang-kui , bersiap-siaplah kalian
untuk menandingi pemuda dan gadis ini
!" . Akauw tidak ingin Ji Goat terlibat atau terancam bahaya , maka cepat dia berkata
, " Taijin , karena nona Ji Goat ini hanya merupakan seorang pengikut saja ,
biarlah saya yang akan menghadapi penguji kepandaian itu , biar saya maju
seorang diri saja melawan mereka !" .
Ucapan ini tentu saja di anggap sebagai suatu
kesombongan oleh Koksu . " Baik , kalau demikian yang kau kehendaki . Siang-
kui , kalian maju bersama menghadapi pemuda ini , tanpa senjata karena kami
hanya ingin mengujinya " . Yang berjuluk Bu-tek Siang-kui ( Sepasang Iblis Tanpa Tanding ) adalah dua orang
saudara kakak beradik yang tubuhnya tinggi besar dan tubuh mereka jelas
memperlihatkan bahwa mereka itu bertubuh kokoh kuat dan bertenaga besar .
Mereka berdua menggulung lengan baju dan menghadapi
Akauw yang juga sudah bangkit berdiri . Ruangan itu cukup luas untuk mengadu
ilmu dan Koksu tersenyum mengangguk memberi tanda setuju .
" Mulailah kalian bertiga !" katanya kepada Siang-kui juga kepada Akauw yang
sudah siap menghadapi kedua orang
lawannya . Dia sudah menduga bahwa dua orang lawannya tentu merupakan pesilat
tangguh , dan terutama sekali 380
mereka berdua itu agaknya mengandalkan kekuatan tenaga mereka . Maka , dia pun
bersikap hati-hati sekali dan lebih mengandalkan kecepatan gerakannya yang
jarang keduanya . Sepasang Iblis Tanpa Tanding itu keduanya tinggi besar dan wajah mereka pun
mirip satu sama lain , hanya bedanya kakaknya bermuka kehitaman sedangkan
adiknya bermuka kuning . " Awas serangan kami !" tiba-tiba si muka hitam berseru memberi peringatan dan
dengan cepat dia lalu menerkam dari kanan . Akauw melihat betapa gerakan
serangan itu mengandung angin pukulan yang kuat , akan tetapi baginya terlihat lamban .
Dengan mudah saja diapun mengelak dan terkaman itu mengenai tempat kosong . Akan
tetapi dari sebelah kiri , orang kedua sudah mengayun tangannya yang besar itu
mengirim tamparan kea rah kepalanya . Kembali dia mengelak dengan miringkan
tubuhnya . Dua orang itu menyerang bertubi-tubi , silih berganti , namun gerakan mereka
yang kuat itu dengan amat mudah di elakkan oleh Akauw yang berloncatan ke sana
sini sambil memainkan ilmu silat monyet . Sampai belasan jurus dia tidak
membalas menyerang , ingin melihat sampai dimana
berbahayanya serangan mereka . Setelah mengenal benar kemampuan mereka , barulah
Akauw menggunakan kesempatan luang untuk balas menyerang . Bahkan dia kini berani mengadu tenaga
setelah yakin bahwa dalam hal tenaga otot , dia tidak kalah kuat . Dua orang itu
memang hebat , namun tenaga mereka belum mampu menandingi tenaga
Akauw yang terdapat dari alam kehidupannya ketika hidup di antara kera dahulu .
Juga dalam hal kecepatan mereka kalah jauh .
Beberapa kali Bu-tek Siang-kui di buat terhuyung oleh gempuran tangan dan kaki
Akauw dan melihat ini , Koksu lalu melerai . " Sudah cukup , Siang-kui .
Mundurlah Kalian !" . 381 Ouw-yang Kok-su menghadapi Akauw dan memuji . "
kepandaian saudara Cian cukup lihai , membuat kami merasa kagum " .
" Ah , Taijin terlalu memuji . Kami hanya memiliki sedikit kemampuan untuk


Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

membela diri kalau menghadapi halangan di dalam perjalanan " .
" Sudahlah , tidak perlu lagi merendahkan diri . Saudara Cian yang masih muda
memang sudah pantas menjadi utusan Beng-cu untuk menghadap Sri Baginda .
Kerajaan Chen ( Sun ) adalah Kerajaan besar dan Sri Baginda tidak dapat menerima sembarang orang .
Akan tetapi agaknya Yang-bengcu dapat membuktikan bahwa dia dapat menyuruh
seorang utusan yang baik untuk menyampaikan suratnya . Mari , bersiaplah untuk kalian ku bawa
menghadap kepada Yang Mulia " .
Pada masa itu , Cina telah terpecah-pecah dan terbagi-bagi menjadi banyak sekali
Kerajaan kecil . Perpecahan ini di mulai sejak jaman Sam-kok ( 221 - 265 ) .
Jaman Sam-kok ( Tiga Negara ) memunculkan tiga Negara yang saling berebutan .
Sesudah kerajaan Han Timur runtuh , maka yang menjadi kaisar adalah Tsau Pei
yang memerintah di utara dengan mendirikan Wangsa Wei . Pada masa itu , di Barat
daya berdiri pula Liu Pei yang mengangkat diri menjadi Kaisar Kerajaan Shu dan
di tenggara ada pula Kerajaan Wu . Terjadi pertikaian yang terus menerus dan
perebutan kekuaasan antara tiga Negara atau tiga kerajaan ini . Berkali-kali
perang berkobar di antara mereka , akan tetapi akhirnya Kerajaan Wei berturut-
turut mengalahkan Kerajaan Wu sehingga Cina dapat
dipersatukan kembali oleh bangsa atau Dinasti Wei . Namun , kerajaan ini tetap
saja lemah , kesatuan dan persatuan tidak dapat dipelihara dengan sentosa .
Banyak pembesar , jendral , gubernur , bahkan tuan tanah berdiri sendiri ,
memiliki pasukan dan mereka saling bertempur memperebutkan
kekuasaan dan pengaruh . Kekuasaan silih berganti jatuh ke tangan penguasa
baru . hal ini memudahkan masuknya suku 382
Bangsa Hsiung-nu , Turki , Tibet dan kemudian Bangsa Toba yang akhirnya dapat
merampas kekuasaan atas Kerajaan Wei dan di seluruh Cina Utara di Kerajaan Wei
atau kerajaan Toba ini . Sampai berabad lamanya bangsa ini berkuasa , masih
mengakui bahwa kerajaan mereka adalah Kerajaan Wei
sesungguhpun para pejuang menyebutnya kerajaan Toba
Mongol . Pada masa itu , di selatan juga berdiri banyak Kerajaan kecil-kecil . namun yang
terbesar adalah Kerajaan Chen atau Kerajaan Sun yang di pimpin oleh Sun Huang-te
. Kerajaan Chen inipun hanya merupakan kerajaan kecil saja yang ibu kotanya
berada di Nan-king , karena daerah selatan juga sudah terpecah-pecah dan
terdapat banyak sekali Kerajaan kecil .
Sun Haung-te mengaku masih keturunan Co Cho , seorang perdana menteri dari tiga
kerajaan yang pernah memiliki nama besar di jaman Sam-kok , bukan saja karena
kecerdikannya melainkan juga karena siasat-siasatnya dan kejahatannya ! Karena
merasa bahwa dia keturunan seorang ternama , maka Sun Huang-te tidak mau
bersikap lunak terhadap Kerajaan Wei Toba , dan selalu memasang pasukan yang kuat di sepanjang
perbatasan , tidak pernah mau
mengakui kedaulatan Kerajaan Toba .
Ketika Akauw dan Ji Goat di hadapkan Kaisar Sun Huang-te
, mereka di terima dengan baik . Akauw segera menghaturkan surat yang
dibawanya , titipan suhengnya dan surat itu dibacakan oleh seorang pejabat untuk
kaisar . Pada dasarnya , dalam surat itu Yang Cien memperkenalkan diri sebagai
bengcu baru dan mengajak Kerajaan Chen atau Sun untuk bekerja sama menentang
Kerajaan Wei Toba , mengusir penjajah
asing dari tanah air . Ketika pejabat yang bertugas itu membacakan surat Yang Cien , Kaisar Sun Huang-
te yang berusia lima puluh tahun itu tertegun memandang kepada Ji Goat ! Dia
sama sekali tidak 383 memperhatikan bunyi surat , melainkan memperhatikan gadis jelita yang
menghadapnya dengan sikap gagah itu . Betapa cantiknya gadis utara itu ! Tinggi
semampai dan memiliki sepasang pipi kemerahan yang segar dan sehat .
Setelah surat selesai di baca , pejabat yang membacanya berkata kepada Kaisar ,
" Demikianlah , Yang Mulia , bunyi surat dari Yang-bengcu , mohon keputusan Yang
Mulia !" . Barulah kaisar itu menjadi bingung karena tadi dia sama sekali tidak mendengar
isi surat itu ! " Nanti saja akan kami putuskan , kami ingin membicarakan isi
surat dengan lebih terperinci bersama nona utusan ini !" . Dia menudingkan
telunjuknya kea rah Ji Goat sambil tersenyum memikat . Ji Goat terkejut sekali
dan wajahnya berubah kemerahan .
" Yang Mulia , sebaiknya kalau Yang Mulia
mempertimbangkan isi surat dan kalau belum dapat memberi keputusan sekarang ,
biarlah keputusan diberikan besok pagi .
Sementara hamba yang akan minta penjelasan lebih lanjut kepada dua orang utusan
" , kata Koksu dengan suara lembut
. Di dalam suaranya ini , biarpun Koksu tidak menegur , akan tetapi jelas di
situ terdapat keputusan dan sekaligus teguran kepada kaisar yang hanya
mengangguk-angguk saja dan
melihat ketika gadis yang membuatnya tergila-gila itu memberi hormat dan keluar
bersama Akauw dan di antar oleh Koksu .
Setelah tiba di luar istana , Koksu berkata kepada Akauw . "
Lebih baik ji-wi sekarang juga kembali ke utara . Pesan yang di sampaikan kepada
kaisar telah di terima dan percayalah , dalam waktu dekat kami akan mengirim
surat balasan " . " Akan tetapi mengapa kami tidak mendapatkan jawaban
secara langsung " , Tanya Akauw .
Kok-su Ou-yang menghela napas . " Aih , salahnya engkau mengajak Nona Ji .
Kaisar kami memang begitu , tidak boleh melihat wajah baru yang cantik . Akan
tetapi , usul kerja-sama 384
yang di tawarkan Yang-bengcu cukup menarik . Kalau
memang kami pertimbangkan akan menguntungkan , tentu
kami menyambut baik kerja-sama itu " .
Demikianlah , setelah mengerti bahwa kaisar Sun Huang-te tergila-gila kepada Ji
Goat dan mempunyai niat tidak baik terhadap gadis itu , Akauw lalu mengajak Ji
Goat untuk meninggalkan Na-king dan kembali ke utara .
-oo0dw0oo- Dalam perjalanan pulang ke utara ini , hubungan antara Akauw dan Ji Goat menjadi
semakin akrab . Mereka kini tidak ragu lagi bahwa keduanya saling mencinta . Hal
ini dapat mereka lihat dari gerak-gerik mereka , ucapan mereka dan pandang mata
mereka kepada masing-masing dan kadang Ji Goat yang tersipu kalau Akauw
memandangnya dengan sinar mata penuh kasih sayang .
Mereka menyeberangi Sungai Huai untuk kembali ke utara , akan tetapi karena
mereka tidak mengenal jalan , maka mereka tersesat dan yang mereka seberangi
adalah daerah Nam-kiang , yaitu daerah kekuasaan Gubernur Nam-kiang .
Pada suatu hari , perahu mereka berhasil menyeberang , dan begitu mereka tiba di
daratan sebelah utara sungai , mereka di sambut oleh tiga puluh orang lebih
perajurit yang mengepung mereka . Dan ketika mereka memandang ,
ternyata pasukan itu adalah pasukan pengawal yang sedang mengawal Panglima Coa
sendiri yang sedang mengadakan
pengawasan dan pengamatan di daerah itu ! Dari para
pembantunya , Panglima Coa mendengar bahwa dua orang
muda itu bukanlah sembarangan orang . Ada pembantunya yang mengenal Akauw
sebagai seorang panglima yang pernah menangkap Gubernur Yen di Lok-yang dan
bahwa gadis cantik yang datang bersamanya itu adalah puteri dari Perdana Menteri
Ji . Bahkan Coa-ciangkun sudah mendengar bahwa Ji-Siocia
385 adalah murid Koksu Lui Tat , sedangkan yang bernama Cian Kauw Cu adalah murid
Thian-te Ciu-kwi . Dua orang muda yang berbahaya sekali dan kini tiba-tiba
muncul di tepi sungai , tentu mengandung maksud tertentu yang rahasia .
" Heiiii , berhenti kalian !" Bentak Coa-ciangkun sendiri setelah mereka
berhasil menghadang kedua orang muda itu .
" Siapakah kalian berkeliaran di daerah perbatasan ini dan apa yang hendak
kalian lakukan ?" . Akauw terkejut sekali ketika melihat panglima besar itu menghadang sendiri ."
Aih , ciangkun , harap di maafkan .
Kami dua orang yang sesat dalam perjalanan ....." . katanya memberi alasan .
" Hemmm , kalian dua orang muda tentu sedang memata-
matai kami , ya ?" .
" Ah , tidak sama sekali ciangkun ?"
" kau kira aku tidak mengenal siapa kamu " Bukankah
kamu mata-mata yang bernama Cian Kauw Cu , yang pernah menangkap Gubernur Yen di
Lok-yang ?" . Akauw kembali terkejut , tak di sangkanya bahwa panglima besar itu mengenalnya ,
pada hal tidak pernah bertemu . "
Saya ........ saya sudah tidak menjadi panglima lagi , ciangkun
, saya sudah menjadi seorang rakyat biasa . Harap lepaskan hamba , karena hamba
tidak bersalah apa-apa " .
" Enak saja . Engkau berkeliaran di sini tanpa ijin , tentu ada sebabnya . Dan
nona ini , bukankah nona ini puteri Perdana Menteri Ji Sun Cai " Mengapa
berkeliaran pula di tempat ini " Hendak memata-matai kami , ya ?" .
Ji Goat tidak perlu berpura-pura lagi karena panglima itu sudah tahu tentang
ayahnya . " Bagus sekali kalau engkau sudah mengenalku , panglima . Melihat muka
ayah , harap engkau tidak menggangguku dan membiarkan kami lewat " .
" Tidak , Enak saja , setelah melanggar wilayah
386 kekuasaanku begitu saja , minta di bebaskan . Aku harus menahan kalian dan
sebelum ada penjelasan resmi dari
Perdana Menteri Ji dan Koksu Lui kami tidak akan melepaskan kalian !" .
" Coa-ciangkun !" kata Ji Goat yang kini sudah tahu dengan siapa ia berhadapan .
" Engkau hendak menangkap aku , puteri Perdana Menteri ?" .
" Kalau engkau datang berterang dan minta ijin , tentu kami tidak berani
menangkapmu , akan tetapi engkau datang seperti seorang penjahat , seperti
seorang penyeludup dan mata-mata yang patut di curigai . Aku harus mendapat
kepastian dan Perdana Menteri harus mempertanggung
jawabkan perbuatanmu ini !"
" Pengawal , tangkap kedua orang ini !" .
" Tahan ..... !" Terdengar seruan seorang dan muncullah seorang pemuda yang bukan
lain adalah Yen Gun . Pemuda ini mendapat tugas dari Yang Cien untuk menyusul
Akauw dan kalau perlu membantunya . Kebetulan sekali Yen Gun juga mengambil
jalan itu sehingga dia dapat melihat betapa Akauw dan Ji Goat akan di tangkap
oleh Panglima Coa . Dia sendiri sudah pernah berkunjung bersama ayahnya ke rumah
Panglima Coa sehingga mengenal baik panglima ini .
" Ah , bukankah Yen-kongcu " Kenapa Yen-kongcu berada pula di tempat ini ?"
" Coa-ciangkun , saya harap ciangkun tidak menangkap
mereka . Mereka bukan musuh dan mereka tentu tidak
sengaja datang ke tempat ini , seperti juga aku . Kami orang-orang muda memang
merantau dan hendak meluaskan
pengalaman , maka datang kemana saja tanpa maksud
tertentu . Harap Coa-ciangkun suka memaafkan mereka " .
" Hemmm , Yen-kongcu menjadi pelarian karena ayahmu di tawan dan engkau
melarikan diri . Hal ini kami sudah
mengetahui . Kini muncul di sini , jangan-jangan membuat 387
kami akan di anggap menyebunyikan kongcu . Sekarang , apa boleh buat kami
terpaksa menahan kongcu pula sebagai
tawanan . Tangkap mereka bertiga !" .
Tiga orang muda itu tidak melakukan perlawan . Apa
gunanya melakukan perlawanan kalau di tangkap oleh Coa-ciangkun yang memiliki
puluhan ribu orang perajurit di daerah itu . Melawan pun tidak akan ada
gunanya . Maka , merekapun menurut saja ketika di giring ke tempat tahanan .
Dalam tahanan ini barulah Yen Gun berkenalan lebih dekat dengan Akauw dan Ji
Goat yang sudah dikenalnya lebih dulu sebagai sesame putera pejabat . Dan mereka
hanya mengharapkan agar Yang Cien dengan cepat datang
membebaskan mereka . Menurut keterangan Yen Gun , Yang Cien memang bermaksud
menemui Coa-ciangkun dan Gubernur Gak , dan mereka yakin bahwa apabila Yang Cien dan Yen Sian sudag
bertemu dengan kedua pejabat tinggi ini , mereka akan segera di beri kebebasan .
Mereka di tahan di dalam benteng yang kokoh kuat , namun diperlakukan dengan
baik . -oo0dw0oo- Beberapa hari kemudian datanglah Yang Cien bersama Yen Sian menghadap Gubernur
Gak . Tentu saja ia di terima dengan baik oleh Gubernur itu , yang pernah
menerima Yang Cien ketika pemuda ini menyerahkan surat dari mendiang Kam Lokai .
dan kebetulan sekali ketika Yang Cien datang
menghadap , Gubernur Gak sedang mengadakan perundingan dengan Coa-ciangkun
tentang tangkapan Coa-ciangkun .
Ketika Gubernur Gak bertanya tentang maksud kunjungan Yang Cien , pemuda ini
dengan terus terang berkata , " gak-taijin , sekali ini saya datang menghadap
sebagai seorang beng-cu . Hendaknya paduka ketahui bahwa saya telah di angkat
dan di pilih sebagai bengcu oleh seluruh kai-pang dan beberapa perkumpulan silat
yang besar , walaupun hal itu tidak di akui oleh pemerintah yang mengadakan
pemilihan 388 beng-cu tandingan dan mengangkat Thian-te Ciu-kwi
pembantu Lui Kok-su , sebagai bengcu . Sekarang saya
datang menghadap Taijin untuk berembuk bagaimana
sebaiknya untuk memulai perjuangan kita bersama " .
" Maksud taihiap , bagaimana " Harap diketahui bahwa
kami belum memiliki niat untuk melakukan pemberontakan !
Kami tetap akan setia kepada Kerajaan Wei selama Kerajaan Wei melakukan usaha
perbaikan ...... " .
" Gak-taijin , sudah bukan rahasia lagi bahwa pemerintah Kerajaan Wei Toba
semakin buruk memperlakukan rakyat .
Korupsi terjadi dimana-mana . Pejabat yang baik dan jujur bahkan di tangkapi .
Gubernur Yen dan para pejabat di Lok-yang sudah di tangkapi , dan agaknya para
pejabat di Nam-kiang tinggal menanti giliran . Terus terang saja , Taijin , kami
sudah melakukan penyelidikan dengan tekun dan rakyat akan berdiri di belakang
kita kalau kita hendak merombak
pemerintah penjajajh ini " .
" Orang muda !" bentak Coa-ciangkun . " Lancang benar engkau mengajak kami untuk
memberontak !" . " maaf , Panglima . Bukankah panglima sendiri beberapa kali membangkang atas
kehendak kaisar untuk menarik
mundur pasukan " Tarikan mundur pasukan itu hanya siasat Kok-su Lui untuk
menjatuhkan paduka dan Gubernur Gak .
Mereka hendak bersekutu dengan Kerajaan Chen atau Sun untuk memperluas pengaruh
mereka di selatan . Dan saya sendiri sudah menghubungi Kerajaan Chen untuk
menawarkan kerja sama . Kalau kita semua bekerja sama , menggulingkan pemerintah
penjajah Mongol itu , maka barulah seluruh Cina dapat dipersatukan " .
" Hemm , orang muda . Engkau memiliki apakah maka
berani membual untuk berjuang " Apa engkau memiliki
pasukan ?" Tanya sang jenderal .
" Panglima , saya adalah beng-cu dan di belakang saya 389
terdapat puluhan ribu orang kang-ouw yang akan mendukung saya . Bukan saja
seluruh anggota kai-pang di empat penjuru tunduk kepada saya karena saya adalah
bengcu pilihan mereka , akan tetapi juga puluhan perkumpulan dan partai persilatan besar
mendukung saya . Sudah kami selidiki bahwa kalau perjuangan dimulai , maka
rakyat akan sepenuhnya mendukung penghancuran penjajahan dari tanah air . Kalau
pasukan di Nam-kiang mau bergabung dengan kami , dan
juga dengan pasukan Kerajaan Chen , tentu kita akan menjadi kuat dan dapat
menjadi penghantam utara bagi pasukan
pemerintah penjajah " .
" Enak saja engkau bicara . Apa kau kira untuk
menghimpun pasukan besar itu tidak dibutuhkan biaya " Biaya yang besar ,
darimana engkau akan mendapatkannya " Tanya Coa ciangkun .
" harap ji-wi tidak khawatir . Saya telah memikirkan dan memperhitungkan
segalanya . Kami telah mempunyai sumber dana yang besar sekali , yang sanggup
untuk memelihara ratusan ribu orang perajurit dalam waktu lama . Bahkan saya
sudah mengutus sute saya sendiri yang bernama Cian Kauw Cu untuk menemui Kaisar
Sun Huang te dari Kerajaan Chen dan saya hamper yakin bahwa Sun Huang-te akan
menerima uluran tangan kami untuk bekerjasama " .
" Apa " Coa-ciangkun berseru . " Jadi Cian Kauw Cu itu utusanmu " Kami telah


Sepasang Naga Lembah Iblis Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menawannya , bersama puteri Perdana Menteri Ji dan putera Gubernur Yen !" .
" Ah , panglima , harap paduka cepat membebaskan
mereka . Mereka itu bukanlah musuh , sama sekali tidak bersalah terhadap paduka
" , kata Yang Cien kaget dan juga girang .
" Akan tetapi mengapa terdapat pula puteri Perdana
Menteri Ji ?" " Hendak nya diketahui bahwa nona Ji Goat adalah sahabat 390
suteku dan ia tidak dapat disamakan dengan ayahnya . Ia bahkan membujuk ayahnya
untuk mengundurkan diri akan
tetapi ayahnya yang tidak mau malah marah dan hendak
menahan puterinya sendiri . Nona Ji Goat adalah seorang gadis yang berjiwa
patriot . harap ciangkun membebaskannya sekarang juga " .
" Juga kakakku Yen Gun adalah seorang patriot sejati , dan kami mendendam kepada
pemerintah penjajah karena ayah kami di tangkap !" kata pula Yen Sian .
Tiga orang tawanan itu lalu di ambil dan di bawa ke tempat itu . Tentu saja
mereka merasa gembira sekali bertemu dengan Yang Cien dan Yen Sian di rumah
Gubernur Gak . Perundingan lalu dilakukan dengan serius sekali dan
akhirnya , baik Gubernur Gak maupun Jenderal Coa sepakat untuk bekerjasama
dengan Yang Cien ! . Nam-kiang benar-benar dijadikan perbentengan utama oleh Yang Cien dalam memulai
perjuangan itu . Dia segera
bersama Akauw pergi ke Lembah Iblis dan mengangkuti emas yang bergumpal-gumpal
itu , dan dari hartu karun ini mereka mampu untuk membiayai penghimpunan pasukan
yang besar jumlahnya . Para anggota kai-pang di seluruh negeri di latih menjadi
pasukan , dan rakyatpun berbondong-bondong
datang untuk menjadi perajurit sukarela .
Kerajaan Wei Toba mendengar tentang pergerakan di Nam-kiang ini dan mereka
segera mengirim pasukan untuk
memadamkan pemberontakan . Akan tetapi yang mereka
dapatkan bukan sekedar pemberontakan para anggota kaipang , melainkan
pemberontakan besar yang melibatkan
pasukan di bawah komandan Coa dan Gubernur Gak , bahkan pasukan itu juga
bergabung dengan pasukan dari Kerajaan Chen atau Sun ! Pasukan dari kota raja di
pukul mundur dalam perang pertama itu ! .
Perang berkobar dimana-mana setelah dimulai dari Nam-
391 kiang . Yang Cien terus menghimpun pasukannya dan
kekuasaannya semakin besar saja . Orang-orang mulai
menaruh kepercayaan kepada beng-cu muda yang kini
menjadi pemimpin perjuangan memberontak terhadap
Kerajaan Wei Toba . Kimana saja Yang Cien dan Akauw memimpin pasukan
mereka , kedua orang pendekar ini pasti memperoleh
kemenangan . Yang Cien dan Akauw selalu turun ke lapangan sendiri , sepasang
pendekar ini bagaikan sepasang naga hitam dan putih dari Lembah Iblis , mengamuk
dengan pedang pusaka mereka dan gerakan pasukan mereka sukar dibendung
, selalu menghancurkan siapa saja yang menghalang di depan
. Dalam waktu yang tidak terlalu lama , Yang Cien yang
pandai memilih tempat , menyerbu Lok-yang dan Lok-yang jatuh ke tangannya .
Setelah Lok-yang jatuh dan menjadi pusat darimana dia mengatur pasukannya
bergerak , maka tidak ada yang dapat menghentikannya lagi . Satu demi satu raja-
raja kecil yang tidak mau bergabung dengannya di jatuhkan dan akhirnya , seperti
terdapat dalam catatan sejarah yang gemilang dari perjuangan Yang Cien , kota
Raja Tiang-an jatuh pula ke tangannya .
Perang hebat terjadi ketika Tiang-an di serbu . Tidak kurang dari Koksu Lui Tat
sendiri yang memimpin pasukan ini , dan pasukan ini bentrok dan perang campur
melawan pasukan inti yang di pimpin Yang Cien dan Akauw . Perang pun
terjadilah dan Toat-beng Giam-ong Lui Tat atau Koksu
mengamuk dengan senjata golok gergajinya yang ampuh .
Namun dia bertemu dengan Yang Cien dan terjadilah
pertandingan yang amat hebat . Golok gergaji dilawan Pek-liong Po-kiam .
Bagaikan pertarungan harimau dan naga saja layaknya . Semua perajurit yang
berdekatan memandang kagum dan tidak berani mencampuri karena siapa berani berdekatan saja , baru
terkena sinar kedua senjata itu sudah 392
cukup untuk merobohkan mereka . Yang Cien harus memeras seluruh tenaga dan
memainkan Bu-tek Cin-keng di samping ilmu pedang Pek-liong Kiam-sut , dan
setelah lewat seratus jurus lebih barulah pedangnya berhasil membabat patah
golok gergaji , menembus pakaian perang Koksu dan robohlah Toat-beng Giam-ong
Lui Tat dengan leher terpenggal ! Terdengar sorak sorai pasukan pemberontak dan
mulahlah kekalahan pasukan kerajaan yang terakhir mempertahankan Tiang-an .
Pasukan lain dari kota raja juga kocar kacir . Sebuah pasukan yang di pimpin
oleh Lai Seng bersama Bong Kwi Hwa juga rusak binasa . Bong Kwi Hwa sendiri
sudah roboh tewas , tinggal Lai Seng yang kemudian meninggalkan pasukannya dan
melarikan diri . Orang yang pengecut ini memang selalu memikirkan keselamatan
dirinya sendiri saja . Setelah melihat isterinya tewas dan pasukannya tidak ada
harapan untuk menang , dia lalu membalapkan kudanya dan melarikan diri keluar
dari medan pertempuran terus membedal kudanya
melarikan diri ke barat .
Akan tetapi ketika kudanya tiba di sebuah tikungan , dia bertemu dengan sebuah
pasukan istimewa . Pasukan yang terdiri dari wanita semua ! Dan ternyata pasukan
ini adalah pasukan dari Thian-li-pang yang seperti juga perkumpulan kang-ouw
lainnya , membantu perjuangan beng-cu yang Cien
. Dan pasukan Thian-li-pang itu di pimpin sendiri oleh Im-yang To-kouw .
Dapat di bayangkan betapa gemas dan marahnya Im-yang
To-kouw ketika melihat siapa penunggang kuda yang
melarikan diri . Ia memerintahkan para murid untuk
mengepung , akan tetapi membiarkan ia sendiri untuk
menghadapi musuh besar itu .
" Lai Seng , keparat terkutuk engkau . Tibalah saatmu menebus dosamu terhadap
muridku Sun Nio !" teriak Im-yang To-kouw sambil mengelebatkan pedangnya dan
kebutannya yang berbulu putih .
393 Wajah Lai Seng menjadi pucat . Maklum bahwa tidak
mungkin dia keluar dari kepungan itu , dia lalu melompat turun dari kudanya dan
menyerang Im-yang To-kouw dengan sengit . Terjadilah pertempuran mati-matian
antara Im-yang To-kouw dan Lai Seng . Akan tetapi , hati Lai Seng sudah
kehilangan nyalinya , dalam keadaan panik dan ketakutan itu permainan pedangnya
ngawur dan biarpun dia berusaha untuk menang , namun belum sampai seratus
jurus , kebutan di tangan Im-yang To-kouw telah dapat mengenai matanya . Dia
terjengkang dan sebelum sempat menangkis ,lehernya sudah terbabat oleh pedang
to-kouw itu dan tewaslah Lai Seng .
Gubernur Yen belum terhukum mati dan gubernur ini dapat dibebaskan sehingga dia
masih dapat memberi restu atas pernikahan puterinya , Yen Sian , dengan pemimpin
besar Yang Cien . Perdana Menteri Ji membunuh diri setelah dianpun merestui
pernikahan Ji Goat dengan Cian Kauw Cu . Perdana Menteri ini merasa menyesal
mengapa dia tidak mengikuti nasehat puterinya , namun penyesalannya telah datang
terlambat . Dia harus membunuh diri agar terbebas dari hukuman .
Demikianlah riwayat berdirinya Kerajaan Sui ( 581 - 618 ) yang di dirikan oleh
Yang Cien sebagai kaisar pertamanya .
Dalam pimpinannya , Cina mendapatkan kembali
kebesarannya . Keamanan kembali terpelihara , keadaan dalam negeri di perkuat ,
semua kekuatan dapat di persatukan
. Pemerintah di selenggarakan dengan kebijaksanaan , pajak di ringankan , hokum
di tertibkan dan dilaksanakan dengan baik dan bahkan untuk kepentingan pertanian
dan perdagangan , Yang Cien memerintahkan penggalian terusan-terusan yang
menghubungkan kedua sungai induk , Huang-ho dan Yang-ce-kiang .
Rakyat hidup Makmur dan tentram berkat pemerintahan
yang di pegang tangan yang adil dan bijaksana . Agama berkembang dengan suburnya
, kebudayaan maju dengan 394 pesatnya . Sampai di sini selesailah kisah ini dan sampai jumpa di kisah yang
lain . TAMAT Lereng Lawu , akhir Oktober 1986
395 Pukulan Naga Sakti 7 Pendekar Bayangan Setan Karya Khu Lung Kitab Pusaka 3
^