Perang Bangsa Naga 4
Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi Bagian 4
kebesaran Kelompok Kegelapan yang pernah menggemparkan dunia di masa lampau.
Kejatuhan Zingamon telah tiba pada saatnya.
Bab 57. Peperangan Merebut Menara Sihir
By: Junaidi Halim 'Tembak!' Seru Raja Therick kepada pasukannya. Maka Panah -
panah besar yang diikat rantai besar pun ditembakkan ke udara dalam upaya
menembus pertahanan Menara Sihir Zerithen, tempat di mana Dewi Sihir Maramil
berkuasa. Lalu secepat kilat, para Prajurit Peri paling cekatan dan gagah berani
memanjat ke atas menara melalui rantai - rantai yang diikatkan pada panah -
panah raksasa yang kini sudah menancap di dinding puncak menara. Sementara
Ratusan Peri - peri yang lain memanahi Pasukan Kegelapan di atas menara dari
bawah untuk melindungi gerakan para pemanjat. Di sisi lain, Klan Al-Star sibuk
untuk mendobrak masuk melalui pintu gerbang utama.
Mereka menggunakan alat pendobrak yang cukup besar untuk dapat menjebol pintu
utama Menara Zerithen. Hanya Pasukan Serangga yang tidak terlihat di medan
tempur. Lalu kemanakah pasukan yang
dipimpin oleh Arachine itu" Apakah mereka memilih untuk mundur sebelum
bertarung" Selagi Pasukan Kegelapan Penjaga Menara sibuk menghadapi serangan dari Peri yang
memanjat juga memanah dan serangan
Manusia di pintu gerbang utama, Bangsa Serangga menyerang dari tempat yang tidak
terduga sama sekali yaitu dari bawah tanah. Mereka memanfaatkan kemampuan dalam
menggali terowongan untuk
menyerang dari dalam Menara Zerithen sendiri. Dalam waktu singkat, Pasukan
Serangga sudah masuk dan menyebar di dalam menara untuk membuat kekacauan.
Mereka menyemburkan racun dan api sehingga
teriakan kepanikan pun melanda Pasukan Kegelapan yang terdesak dari segala arah.
'Pintu Gerbang!' Seru Arachine kepada pasukannya,' Semua menyerbu ke pintu
gerbang. Kita harus buka pintu itu agar sekutu kita dapat segera masuk!'
Teriakan Arachine pun bersambut dengan
teriakan semangat dari pasukan serangga yang lain. Mereka
bertempur dengan berani dan terus mendesak Pasukan Kegelapan
yang berjaga di pintu gerbang. Sia - sia saja Pasukan Kegelapan yang terdiri
dari Manusia Serigala dan Vampir itu bertahan. Semangat tempur mereka sudah
merosot drastis melihat kekuatan dari lawan -
lawannya apalagi posisi mereka kini sedang terjepit tanpa pertahanan.
Lalu dimanakah Maramil dan putranya, Lexus" Bukankah seharusnya mereka ikut
bertempur bersama Pasukan Kegelapan"
Nyawa pasukan sama sekali tidak berarti di hadapan para iblis.
Pasukan Kegelapan dibentuk karena rasa takut dan benci. Hubungan di antara
mereka hanyalah hubungan yang saling memanfaatkan dan mengambil keuntungan.
Tampaknya itulah yang terjadi di antara
Maramil, Sang Dewi Penyihir dan pasukannya. Tak lama setelah
benteng Menara Zerithen berhasil ditembus, Maramil, Lexus dan Naga buruk rupa
Mistyx sudah merencanakan untuk pergi melarikan diri. Hal yang paling mengerikan
bagi mereka bukanlah karena kekuatan besar Persatuan Bangsa Peri - Manusia -
Serangga yang tengah melakukan serangan gencar. Tetapi ada kekuatan lain yang
jauh lebih mengerikan tengah datang menghampiri menara Zerithen. Kekuatan besar
yang telah memusnahkan empat Zingamon yang tersisa dan mengambil
kekuatan mereka. Kekuatan yang telah merebut kelima Orb dengan maksud
membebaskan Lord of Darkness sendiri dan menggantikan
posisinya sebagai iblis paling jahat. Iblis Armeron tengah menuju Menara
Zerithen. Maramil yang memiliki kemampuan untuk melihat situasi melalui Bola Kristalnya
telah mengetahui betapa tragisnya nasib Zingamon terakhir Arnarock sekaligus
telah melenyapkan semua mimpi - mimpinya untuk bergantung pada kekuatan para Zingamon.
Mengetahui tuannya telah dibantai seperti kutu busuk sungguh
menegejutkan Maramil. Maka tanpa menunggu pertempuran berakhir, Maramil langsung
mengajak Lexus, anaknya dan Mistyx untuk
melarikan diri. Ia sengaja memanfaatkan kekacauan perang untuk melarikan diri
secara diam - diam. Nyawanya tentu saja lebih penting dibandingkan nyawa ratusan
atau bahkan ribuan Pasukan Kegelapan sekaligus. Maka begitu Pasukan Peri
menyerbu masuk ke dalam Menara Zerithen, Maramil dan Lexus malah keluar dari pintu belakang sambil
menunggangi Mistyx. 'Melarikan diri selagi pasukanmu bertempur sungguh hal yang memalukan, Dewi
sihir,' Tegur seorang pemuda yang ternyata telah menunggu mereka di pintu
belakang. Di belakang si pemuda juga telah berdiri Keeper Galarien. Pemuda itu
tak lain adalah Jack yang memang ditugaskan untuk menggempur Menara Sihir dari
belakang sekaligus menjaga agar tidak ada satu Pasukan Kegelapan yang melarikan
diri. Rencana yang disusun Raja Peri Therick memang sangat jitu dan
cermat memperhitungkan segala kemungkinan.
Bab 58. Pecahnya Persekutuan Pemenang
By: Junaidi Halim 'Jangan menghalangiku atau akan kuhajar kau di sini!' Teriak Maramil dengan nada
mengancam tetapi Jack sama sekali bukan anak kecil yang mudah ditakuti oleh
lawannya. Setelah melewati
pertempuran demi pertempuran antara hidup dan mati, Jack sudah berubah menjadi
seorang ksatria yang tangguh dan berkemampuan
tinggi. Apalagi Jubah Sakti Keyakinan, The Faith Armor yang
dikenakan Jack telah memberinya kekuatan pertahanan yang tidak terhingga.
'Kalau kalian memang ingin bertempur maka segeralah bersiap
- siap,' sahut Galarien yang sudah tidak sabar untuk mengalahkan lawannya. Di
dalam hati Galarien telah muncul kekuatiran yagn lebih dashyat dari hanya
sekedar Maramil dan sekutunya. Ia tahu ada
sesuatu yang amat sangat jahat sedang menuju ke tempat mereka
berada. 'Dasar Keeper sombong! Walaupun kau adalah The One sekalipun maka kami tidak
akan mundur! Matilah kau!' Seru Lexus yang segera memulai seragan dengan cakar
hitamnya, Darkenos Clawsio. Jurus itu langsung membelah udara dengan bayangan cakar hitam ganas
yang langsung menuju ke arah Galarien. Bagi Keeper serangan Lexus tentu saja
bukan masalah yang terlalu besar. Hanya dengan mengerahkan energi The Forest
Soul maka terbentuklah cahaya pelindung yang sekuat kulit pohon - pohon purba ribuan
tahun, menyatu dengan tubuh Galarien.
'World Tree Root! Hancurkan mereka semua!' Seru Galarien.
Maka dunia pun menjawab panggilan dari Sang Keeper. Dari dalam tanah muncul akar
- akar raksasa berduri setajam pedang yang segera menjerat, mengikat dan
berusaha meremukkan Lexus. Karena Lexus masih menunggangi Mistyx maka akar
raksasa itu tentu saja juga menyerang Sang Naga buruk rupa beserta Maramil yang
tidak sempat meloloskan diri. Namun pertarungan tentu saja tidak semudah itu
untuk dimenangkan. Maramil segera bertidank cepat dan merapal
manteranya. Sebuah simbol sihir lingkaran hitam pun terbentuk di tanah, tempat
di mana akar - akar itu bermunculan dari dalam perut dunia. Lingkaran itu bukan
lingkaran biasa tetapi mengandung
kekuatan sihir yang dapat meningkatkan kekuatan inti racun hingga ratusan kali
lipat. Mistyx yang melihat kekuatan sihir Maramil segera dapat menerka maksud
sekutunya itu. Tanpa menunggu perintah, ia segera menyemburkan kabut hitam
beracunnya ke segala arah. Kabut itu meyebar begitu cepat ke arah Jack dan
Galarien yang terpaksa membuat pertahanan. Setelah kabut itu perlahan - lahan
memudar, Galarien dapat menyaksikan akar - akar raksasanya telah jatuh
dengan bercak - bercak hitam sebagai tanda keracunan sementara ketiga lawannya
lenyap entah kemana. 'Sial! Mereka melarikan diri!' Seru Jack dengan kesal dan hendak mengejar
lawannya tetapi dengan cepat galarien
mencegahnya. 'Kita harus bergegas merebut menara ini, Jack! Sebelum makhluk yang jauh lebih
jahat itu datang. Dia sudah dangat dekat dan aku bisa merasakan aura mautnya.
Kita harus menyusun pertahanan kembali di benteng ini dan mungkin masih ada
kesempatan untuk menang,' Kata Galarien. Jack masih sempat kebingungan di awalnya tetapi memandang raut wajah Galarien
yang panik sekaligus sedih maka ia pun segera tahu siapa mahkluk teramat jahat
yang dimaksudkan sang Keeper.
Tentu saja mahkluk itu adalah Armeron yang kini telah menjadi iblis yang teramat
sakti. Dengan perginya Maramil dan sekutunya maka keberhasilan serangan terhadap Menara
Zerithen telah dipastikan. Pasukan
Kegelapan pun dibuat kocar - kacir apalagi setelah Jack dan Galarien ikut terjun
dalam pertarungan di dalam Menara Zerithen yang telah kacau balau. Dalam waktu
singkat maka pertempuran pun segera
berhenti dengan tewasnya sebagian besar Pasukan Kegelapan yang terdiri dari
Bangsa Manusia Serigala dan Vampir.
'Kita menang!' Teriak Therick yang kegirangan dan segera disambut oleh teriakan
kemenangan Bangsa Peri. Mata Therick segera tertuju kepada Tyrail, gadis
penyihir yang disukainya. Di belakang Tyrail tiba - tiba saja muncul Arachine
yang menghunus kedua kaki depannya yang setajam pedang. Firasat Therick langsung
mengatakan Tyrail dalam bahaya. Maka tanpa berpikir lebih lanjut sang raja Peri
Therick pun langsung berteriak dan melompat untuk mendorong
Tyrail. Sebuah tebasan pun terjadi dan darah berhamburan keluar.
Tyrail jatuh didorong oleh Therick. Dada sang Raja terkoyak luka yang cukup
parah dengan darah yang mengalir bagai sungai sehingga ia pun langsung rebah.
Arachine baru saja menyerang sekutunya sendiri, Raja Peri Therick.
'Tidak!' Teriak seorang gadis bernama Missa yang sudah lama jatuh cinta kepada
Sang Raja Peri. Melihat kekasihnya jatuh bersimbah darah membuat Missa pun
langsung jatuh tidak sadarkan diri. Teriakan Missa pun langsung disusul oleh
pekikan Peri dan Serangga yang dalam waktu sekejap saja sudah saling membunuh
dan terbunuh. Jack yang kuatir melihat Missa terjatuh begitu saja, tidak dapat
berbuat banyak karena sibuk melindungi diri dan pasukan peri di sekitarnya dari
serangan brutal Bangsa Serangga. Demikian juga Galarien dan manusia - manusia
Klan Al-Star terpaksa harus bertarung kembali melawan Bangsa Serangga. Sementara
Tyrail masih terus bersama
dengan Therick Sang Raja Peri yang sedang berjuang di saat - saat terakhirnya
sedangkan Virail sedang sibuk menghadapi Arachine
seorang diri. Therick berusaha berbicara dan menyatakan perasaannya kepada
Tyrail tetapi tak satu kata pun sempat terucap sampai akhitnya ia menghembuskan
nafas terakhirnya. Tyrail pun mencucurkan air mata untuk penyelamat nyawanya
yang tak sanggup dibalas cintanya karena Tyrail hanya pernah sekali jatuh cinta
kepada seorang pria bernama Jack.
'Kenapa kau berkhianat, serangga busuk!' Teriak Virail dengan gemas sembari
meluncurkan bola - bola api dari tongkat sihirnya,' Kau seharusnya membalas
dendam kematian indukmu di tangan Lexus!'
Arachine menggeram marah menangkis bola - bola api Virail dan menjawab,' Aku
sedang membalas kematian ayahku di tangan
kalian, para penyihir! Sial saja si Peri menghalangi jalanku membunuh penyihir
busuk seperti kalian maka jangan salahkan aku juga
merenggut nyawanya! Jika bukan karena kalian bernafsu memiliki Jubah Sakti itu
maka indukku tentu masih hidup sampai sekarang!
Lexus akan menanti giliran tetapi sekarang kalian berdua dulu yang akan aku
habisi!' Pertempuran di dalam Menara Zerithen masih berlanjut namun di luar menara telah
muncul sesosok makhluk yang lebih hitam
dibanding malam. Tubuh besar dengan dua tanduk di kepalanya.
Nafasnya juga berwarna hitam dan sangat beracun. Rumput - rumput dan udara pun
membusuk di sekitarnya. Ia melayang tanpa bobot
walau ukuran tubuhnya mencapai 3 kali ukuran tubuh manusia normal dengan
sepasang sayap hitam mengerikan di belakang punggungnya.
Orb - orb yang merupakan Jantung Lima Naga Utama tergenggam erat di tangan
kirinya sementara tangan kanannya memengang sebuah
tombak panjang. Ia tersenyum menyaksikan pembantaian yang
tengah terjadi. Bab 59. Iblis yang Tidak Terkalahkan
By: Junaidi Halim Pertempuran dipaksa berhenti oleh kekuatan yagn lebih mengerikan dibanding maut.
Tembok - tembok menara Zerithen
rontok begitu saja begitu disentuh makhluk yang bernama Iblis
Tombak Kesesatan Armeron itu. Belum sempat semua menyadari apa yang terjadi,
tiga puluh Peri dan serangga roboh begitu saja dengan mulut berbusa akibat
racun. Jack pun kesulitan menahan aura hitam yang tiba - tiba saja memenuhi
seluruh arena pertarungan. Jantung dan kepala Jack terasa ingin meledak
sementara seluruh tubuhnya bergetar seperti demam terkena aura iblis maha
dashyat. Namun keadaan yang lainnya tentu lebih parah karena mereka tidak memiliki Jubah sakti
Faith Armor. Oleh karena itu tidak heran, satu per satu dari mereka mulai
tumbang. Hanya mereka yang memiliki kekuatan pelindung cukup tinggi yang masih
dapat bertahan walau entah untuk berapa lama karna Iblis Armeron sama sekali
belum bergerak. 'Bunuh!' Desis Armeron,' Ayo, teruslah saling membunuh sebelum aku yang akan
membantai kalian! Tentunya akan lebih asyik pemanasan dengan cacing - cacing
kecil seperti kalian sebelum aku melepaskan Lord of Darkness dan membunuhnya!'
'Astaga, Armeron, apa yang sebenarnya terjadi kepadamu"
Kegilaan apa ini sehingga engkau mau membebaskan Raja Iblis Lord of Darkness"'
Desis Galarien yang sedih melihat keadaan Armeron.
'Tentu saja untuk menggantikan Lord of Darkness menjadi iblis terkuat. Jika dia
adalah Raja Iblis maka aku adalah Kaisar iblis yang tidak terkalahkan!' seru
Armeron lagi yang kemudian tertawa terbahak
- bahak. Tawa itu pun mengandung kekuatan iblis yang lebih banyak lagi
merobohkan Pasukan Peri dan Serangga.
'Dia harus segera dihentikan,' bisik Virail yang telah berhenti bertarung dengan
Arachine. Dan semua yang ada di sana menyadari bahwa mereka memang sudah tidak
punya pilihan lain selain
bertarung hingga mati. Hanya Galarien yang menyadari bahwa
kemungkinan mereka untuk menang sama sekali tidak ada. Galarien pernah melihat
bagaimana kesaktian Tombak Kekudusan di masa
lampau ketika digunakan oleh Armeron sebagai Ksatria Holy Light.
Apalagi sekarang Armeron telah menghisap energi keempat Zingamon maka kekuatan
iblisnya sudah mendekati sempurna. Dapat dikatakan Armeron mungkin sudah sekuat
Lord of Darkness sendiri. Walaupun Jack bisa menguasai kekuatan Jubah Saktinya
hingga 100% pun belum tentu dapat mengalahkan Armeron dengan Tombak
Kesesatannya. Apalagi sekarang Jack bahkan belum tahu pasti
bagaimana menggunakan Jubahnya dengan benar, tidak seperti
Keeper Agaril yang mengenal betul Jubah sakti itu seperti dirinya sendiri.
Arachine yang pertama kali bergerak tetapi bukan untuk melakukan perlawan hidup
dan mati melainkan untuk melarikan diri.
Hasilnay tentu saja sangat fatal bagi dirinya sendiri dan yang lain.
Gerakan tiba - tiba Arachine yang masuk ke dalam tanah membuat kesadaran Armeron
terusik. Ia segera menghantamkan tinju mautnya ke tanah yang dengan secepat
kilat mengeluarkan gelombang hijau kehitam - hitaman. Tanah pun retak - retak
dan mulai mengeluarkan uap beracun. Seluruh Pasukan Serangga yang hendak masuk
ke dalam tanah mengikuti jejak Arachine langsung tewas seketika. Demikian juga
dengan Pasukan Peri yang masih menjejakkan kakinya ke tanah, tewas karena
keracunan. Galarien selamat karena melompat ke atas.
Virail dan Tyrail juga menggunakan teleport untuk menghindar. Jack terlindungi
oleh Jubah Sakti Faith Armor. Tetapi seluruh Klan Al-Star termasuk Missa yang
masih pingsan dan ayahnya, Micha tewas bahkan sebelum mereka sempat sadar apa
yang terjadi. Tak lama kemudian Arachine pun muncul dari dalam tanah dengan
tubuh keracunan hebat dan akhirnya meninggal juga.
Jack masih terkejut menerima serangan maut itu. Ia belum sadar sepenuhnya ketika
melihat tubuh Missa, kekasih hati dan
sahabat terbaiknya sejak kecil terkena gelombang racun dan
membusuk dengan sangat cepat. Ia juga belum sadar penuh ketika melihat seluruh
anggota klan nya roboh dengan tubuh membusuk
bersama pemimpin mereka, Micha yang dihormatinya. Lalu seluruh Pasukan Peri lain
Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pun menyusul roboh dengan cara yang sama. Tubuh mereka membusuk karena terkena
racun iblis yang kekuatannya tidak dapat dibayangkan. Hingga ketika Jack sadar,
ia pun hanya bisa berteriak histeris antara marah, sedih dan tidak berdaya.
Armeron malah terus tertawa melihat keputus asaan dan mendengar teriakan pilu
Jack. 'Jangan kuatir anak muda. Kau pun akan segera menyusul mereka di neraka!'
Seru Iblis Armeron sambil bersiap - siap untuk melakukan serangan berikutnya.
'Hentikan itu, Armeron!' Teriak Galarien yang melihat Jack dalam bahaya.
Galarien pun langusng bertindak secepat kilat. Jurus World Tree Root langsung
dikerahkan dan memanggil akar raksasa dari bawah tanah untuk membelit Armeron
dan mencegahnya melancarkan serangan kepada Jack. Tapi belum lagi akar raksasa membelit tubuh
Armeron secara sempurna, ia sudah menghentakkan energi hitamnya. Akibatnya bukan
hanya racun namun juga halilitar hitam menyambar keluar dari dalam tubuh sang
Iblis Armeron. Akar raksasa Galarien langsung hancur tercabik - cabik.
'Astaga, sayangku, mengapa kau jadi begini lemah" Karena mengingat hubungan kita
dahulu maka aku akan menawarkan satu
kesempatan kepadamu untuk bergabung denganku. Apa enaknya jadi Keeper yang
dikutuk" Punya benda sakti tetapi tidak dapat
menggunakannya. Lebih menguntungkan jadi iblis sepertiku dan dapat menggunakan
benda sakti ini sesuka kita,' Kata Armeron kepda
Galarien sambil memperlihatkan tombak saktinya yang sudah
tercemar hawa iblis yang kental.
'Armeron, nampaknya kau sudah tidak dapat lagi diselamatkan.
Maafkan aku yang terpaksa harus bertindak kejam. Earth Rock!' Seru Galarien yang
meluncurkan jurus penghancurnya sambil menitikkan air mata.
'Maaf" Seharusnya aku yang bilang begitu! Halilintar Penghancur tingkat
sempurna!' seru Armeron menyambut serangan
Galarien. Kedua energi dashyat itu pun bertemu di udara dan
bertabrakan menghansilkan energi penghancur yang luar biasa.
Dinding - dinding menara yang kokoh pun runtuh. Jack yang merasa tanah di
sekitarnya bergetar hebat terpaksa berlari menghindar sementara kedua penyihir
bersaudara, Virail dan Tyrail entah berada di mana.
Bab 60. Rahasia Rantai Kehidupan
By: Junaidi Halim Galarien langsung terdesak mundur. Batu besar panas yang dikerahkan Galarien
untuk menghujani Armeron sama sekali tidak berdaya menghadapi serangan
halilintar hitam yang memiliki
kekuatan maha dashyat. Kekuatan Iblis Armeron kini sudah berada jauh beberapa
tingkat dari kekuatan seorang keeper seperti dirinya.
Galarien tahu bahwa dirinya bukan tandingan dari sang Iblis apalagi perasaan
hatinya terhadap mantan Keeper tersebut telah
mengkhianati dirinya sendiri. Walau bagaimana pun tidak mudah
untuk menyingkirkan perasaan cinta yang telah terpendam ribuan tahun lamanya.
'Lemah sekali!' Seru armeron sangat kecewa,' Seandainya saja kau dapat
menggunakan Rantai sakti Kehidupan tentu pertarungan ini tidak akan menjadi
begitu membosankan. Kalau begitu akan kuakhiri sekarang saja. Matilah Kau!'
Sebuah halilintar hitam berkekuatan besar langsung menyambar ke arah Galarien
yang masih terengah - engah akibat benturan energi sebelumnya. Galarien menyadari adanya bahaya maka
ia pun memaksakan energi nya untuk membuat energi
pelindung. Tetapi energi pelindung galarien tidak mampu menahan seluruh kekuatan
serang Armeron maka ia pun langsung terlempar ke udara dan menghantam dinding
menara hingga hancur lebur. Dari
mulut dan hidung Galarien tersembur darah segar yang tidak sedikit.
Jack yang menyadari rekannya dalam bahaya segera
mengambil tindakan. Tinju cahaya Jack pun meluncur dan mencegah Armeron untuk
mendekati Galarien yang sudah terluka. Namun hanya dengan sekali kibasan tangan
Armeron kekuatan tinju cahaya Jack langsung buyar seperti cahaya matahari yang
terhalang awan hitam. Bahkan kini Armeron menghembuskan nafas racun tingkat tinggi ke arah tubuh Jack
maupun Galarien yang masih terbaring. Faith Armor pun secara otomatis
mengeluarkan cahaya pelindung yang mampu
menahan racun Armeron tetapi karena begitu kuatnya kekuatan racun hitam itu maka
cahaya Faith Armor pun terpencar ke segala arah.
Belum lagi cahaya itu berkumpul kembali, Armeron sudah secepat kilat melancarkan
serangan halilintar hitamnya. Sungguh celaka bagi Jack dan Galarien yang tidak
lagi memiliki perlindungan, terpaksa harus menanggung serangan itu mentah -
mentah. Keduanya terpental ke belakang bersamaan dengan tubuh yang hangus.
Tiba - tiba kedua penyihir Virail dan Tyrail muncul bersamaan.
Keduanya mengerahkan jurus sihir mereka berupa api dan es ke arah armeron. Bagi
Armeron tentu saja kekuatan sihir itu tidak seberapa kuat tetapi cukup untuk
memaksanya menahan serangan lebih lanjut.
Begitu ia selesai menghalau serangan tadi, kedua penyihir beserta Jack dan
Galarien telah lenyap dari hadapannya. Rupanya serangan tadi hanyalah pengalih
perhatian dan kedua penyihir itu telah
membawa lari mangsanya dengan teleport. Armeron pun meraung
dengan kemarahan yang luar biasa.
Virail dan Tyrail membawa Jack dan Galarien dengan teleport keluar menara. Lalu
mereka semua bersembunyi di semak - semak
sambil berharap Armeron tidak menemukan mereka. Penyihir tidak dapat melakukan
teleport dengan jarak terlalu jauh apalagi sambil membawa beban yang sedang
terluka. Kedua penyihir ini sempat
gemetar mendengar raungan kemarahan Armeron dari dalam menara.
Cahaya pelindung Faith Armor telah lenyap ke dalam tubuh Jack yang hangus
terbakar. Galarien Sang Keeper yang memiliki tubuh lebih kuat dari manusia biasa
masih tersadar walau nafasnya mulai putus - putus yang menunjukkan nyawanya
sudah hampir di ujung tanduk arit
malaikat maut. Tetapi Jack memiliki keadaan yang lebih parah. Nafas pemuda itu
nyaris tidak ada dan detak jantungnya lemah sekali.
Rasanya mustahil Jack dapat membuka mata kembali dalam keadaan hangus seperti
itu. Tyrail harus mati - matian menahan emosinya untuk tidak berteriak sedih
mengingat musuh masih berada di dekat mereka.
'Penyihir... aku sudah tidak dapat bertahan lagi,' bisik Galarien lemah,'
A..aku.. ada permintaan terakhir.' Kedua penyihir itu pun menggenggam tangan si
Keeper yang mulai melemah sebagai tanda
mendengarkan dengan seksama. 'Kumohon kalian harus mengambil
Rantai Sakti Kehidupan dariku dan menggunakannya untuk melawan Armeron.'
'Tapi bagaimana caranya"' Tanya Virail kebingungan.
'Hanya cinta yang dapat melahirkan kehidupan dan cinta hanya dapat dibayar
dengan pengorbanan hingga kematian,' bisik Galarien kepada kedua penyihir itu.
'Aduh, teka teki apa ini"' tanya Virail tidak sabar,' Teka - teki ini mirip
dengan tulisan yang ada di makam Agaril yang terdiri dari 2
kalimat. Kalimat Pertama mengatakan manusia lama mati maka
manusia baru akan lahir. Kalimat Kedua mengatakan keyakinan hanya dapat dibayar
dengan kematian.' Galarien tersenyum,' Setiap benda sakti memiliki cara tersendiri untuk dapat
diwariskan. Jubah Sakti Faith Armor hanya dapat diwariskan dengan pemahaman
bahwa tidak ada yang perlu
ditakuti dari kematian. Manusia yang berdosa harus mati terlebih dahulu baru
manusia yang baru dapat lahir melalui keyakinan kepada The One. Jack memahami
hal itu sehingga The Faith Armor pun
memilihnya dan bukan orang lain.'
'Kalau begitu jelaskan kepada kami apa arti teka - tekimu itu kepada kami,'
pinta Virail kepada Galarien.
Galarien mendesah lemah,' Jika kalian tidak dapat memahami maknanya maka percuma
saja. Rantai Sakti ini tidak akan memilih kalian karena itu artinya kalian belum
pantas memilikinya.' Virail semakin menjadi panik dan otaknya tidak mau berpikir lebih jauh. Lalu ia
memandang kepada Jack yang terbujur kaku. 'lalu bagaimana kami bisa mengambil
Faith Armor dari tubuhnya"'
'Jika kau memahami maknanya dengan sempurna maka tentu saja kau dapat
mengambilnya. Tetapi jika tidak, maka kau akan mati dengan sia - sia,' Jawab
Galarien dengan nafas yang memburu.
'Tapi apa yang akan terjadi kepada Jack setelah ia kehilangan jubah sakti itu"'
Tanya Tyrail ketakutan karena ia tahu jawaban yang akan diterimanya tentu sangat
mengerikan. 'Ia akan mati tentu saja. Jack dapat bertahan hidup dari luka bakar seberat itu
hanya karena ia menggunakan Faith Armor. Jika jubah itu diambil daripadanya,
tentu saja ia akan tewas seketika,'
Jawab Galarien' Jubah sakti Faith Armor hanya dapat diwariskan atas dasar
keyakinan dan perlindungan kepada yang lemah. Ada dua cara mewariskannya. Cara
pertama seperti yang Jack lakukan dulu. Dan yang kedua, ia sendiri yang
mewariskan kepada orang lain yang
sekarat atas dasar perlindungan dengan kerelaan hati tetapi itu berarti ia akan
kehilangan nyawanya sendiri sebagai tebusan dalam waktu satu minggu.'
'Tapi kini Jack yang sedang sekarat bukan kami! Bagaimana ia bisa mewariskan
jubah itu. Dan jika aku mengambilnya dengan cara Jack waktu itu berarti aku
harus membunuh diriku sendiri dengan tangan Jack atau gimana"' Tanya Virail yang
semakin emosi karena semua tekanan yang dirasanya semakin mendesak. Mereka semua
tahu saat ini Iblis armeron yang gila tengah mempersiapkan diri untuk
membebaskan sang Master Kegelapan Lord of Darkness. Waktu
mereka sngat sempit. 'Biar aku yang mencobanya,' bisik Tyrail sembari mencucurkan air mata. Ia
mengambil sebilah pisau pendek dan menaruhnya di
tangan Jack lalu secara perlahan mengarahkannya ke lehernya
sendiri,' Maafkan aku, Jack. Jika ini gagal setidaknya kita akan bersama - sama
dalam kematian. Tetapi jika ini berhasil maka aku bersumpah akan membunuh Iblis
Armeron. Aku mencintaimu.'
Bab 61. Antara Hidup dan Mati
By: Junaidi Halim 'Bangun, Jack,' suara itu menyapa Jack dengan ramah,' Belum waktunya, Jack.
Belum waktunya kau terbaring di sini.'
Jack perlahan membuka matanya dan ia melihat hamparan ruangan putih yang tidak
berujung. Herannya ruangan besar itu
mengeluarkan cahaya sendiri dan semua berpusat di ujung ruangan yang becahaya
maha kuat dan dashyat. Jack harus menutupi matanya yang pedih luar biasa akibat
tidak tahan terhadap cahaya maha
dashyat itu. Jack pun heran mengapa Jubah Sakti tidak melindungi dirinya dari
cahaya putih ini. 'Jubah itu buatan Ku, Jack. Termasuk juga dengan kau, dunia dan semua makhluk
yang hidup di dalamnya. Tentu saja semua itu tidak dapat dibandingkan dengan Aku
sendiri,' sahut suara itu yang langsung dikenali Jack siapa yang sedang
berbicara dengan dirinya.
Dialah The One sendiri, sang Pencipta Maha Agung.
Jack langsung menjatuhkan dirinya. Ia tidak berdaya dan merasa sangat tidak
pantas untuk berkata - kata. Jack hanya mampu berlutut dan menjatuhkan kepalanya
hingga menyentuh lantai ruangan putih yang penuh dengan cahaya kekudusan itu.
'Aku tahu peperanganmu belum selesai, Jack. Dan kau ingin sekali menang. Bahkan
kau berharap bisa menjadi sangat kuat seperti Aku sehingga dapat menyelamatkan
semua orang bahkan juga Missa.
Apa kau ingin jadi Aku, Jack"'
Jack terkejut luar biasa karena semua pikiran dan perasaan hatinya dibeberkan
dengan begitu rupa, tanpa ada rahasia yang bisa disembunyikan.
'Jika Aku memberimu kemenangan lalu apa imbalan yang dapat kau berikan kepada-
Ku, Jack"' Jack masih terdiam dan ia berpikir hal yang paling baik yang bisa diberikan
sebagai ganti kemenangan dirinya dan kekuatan yang tak terhingga.
'Hidupmu"' tanya The One lagi,' Tapi Aku yang memberimu hidup. Aku juga yang
memberi Missa dan semua orang di klanmu
hidup. Aku yang memberimu Jubah sakti Faith Armor. Semua itu milik
-Ku lalu apa yang dapat kau berikan kepada-Ku"'
Jack pun menangis karena menyadari siapa dirinya yang berani berpikir memiliki
hak untuk memiliki kekuatan lebih besar dari yang seharusnya agar dapat
menyelamatkan Missa dan jadi pahlawan bagi klannya.
'Anugerah, semua hanya karena anugerah-Ku kepadamu.
Hidupmu anugerah. Jubahmu anugerah. Bahkan juga cintamu kepada Missa adalah
anugerah. Maka jika kau menyadari semua itu maka kau tidak akan pernah meragukan
Aku tidak beranugerah lagi kepadamu, Jack. Bahkan di saat Aku mengambil Missa
pun itu juga suatu bentuk anugerah agar kau tidak lupa bahwa kehendakmu bukan
kehendak - Ku. Rencanamu bukan rencana-Ku.'
Jack terdiam cuukp lama dan mengangguk pasti dengan suatu bentuk keyakinan yang
berbeda. 'Jubah itu milikmu dan kau akan menggunakannya untuk kemuliaan -Ku. Berperanglah
untuk -Ku, Jack dan akan kutunjukkan bagaimana kuasa-Ku sangat nyata bagimu.
Berperanglah, Jack!' Jack mendadak seperti jatuh ke dalam kegelapan. Ia dapat merasakan desiran
darahnya. Ia dapat merasakan denyut jantungnya.
Dan ia dapat merasakan sakit di tubuhnya. Jack sudah kembali.
Bab 62. Sang Pewaris Rantai Kehidupan
By: Junaidi Halim Jack tersadar dan membuka matanya. Ia terkejut luar biasa dan segera menahan
tangannya sendiri agar pisau yang diarahkan ke leher Tyrail tidak benar- benar
menusuknya. Pada saat yang
bersamaan juga, ledakan cahaya muncul dari dalam tubuh Jack yang membuat Tyrail
maupun Virail terdorong ke belakang. Ketika pancaran cahaya itu meredup
muncullah sosok Jack yang baru. Tubuhnya
bersinar terang dan bahkan luka - luka bakar di tubuhnya lenyap.
Bukan hanya kedua penyihir yang keheranan. Galarien sang Keeper pun
membelalakkan matanya melihat hal ini. Pancaran energi Jack sangat kuat bahkan
hampir menyamai kekuatan Para Ksatria Holy Light di masa lampau sebelum mereka
jatuh menjadi Keeper. 'Agaril,'
desis Galarien. Ia dapat merasakan kekuatan Jack sudah menyamai kekuatan Agaril
di puncak kejayaannya. 'Apa yang terjadi"' Tanya Virail keheranan sekaligus takjub melihat keajaiban
ini. 'Kekuatan sejati Faith armor telah terbuka kembali. Aku tidak pernah melihat
yang seperti ini sejak Agaril sendiri yang mengenakan Faith Armor di masa
kejayaannya sebagai Ksatria Holy Light. Jubah Faith Armor bukan hanya melindungi
serangan fisik maupun sihir tetapi juga mampu menyembuhkan pemakai nya dengan
sangat cepat (regeneration healing). Selain itu Jubah ini juga mampu menyerap
kekuatan lawan dan menggunakan nya untuk menambah kekuatan
serang si pemakai. Ada begitu banyak lagi rahasia yang masih
tersembunyi di sana dan pasti kita akan segera tahu setelah Jack menghadapi
Armeron,' sahut Galatrien dengan mata berbinar karena melihat adanya secercah
harapan untuk menang. Lalu Galarien
mengalihkan pandangan nya kepada Tyrail,' Sudah saatnya rantai sakti ini juga
kuwariskan kepadamu, penyihir Tyrail.'
'Apa"' Tanya Virail keheranan,' Bagaimana mungkin" Kami berdua tidak tahu apa -
apa tentang teka - teki mengenai cinta dan pengorbanan itu!'
'Kau memang tidak mengerti, Virail. Tapi kurasa Tyrail sudah mengerti tentang
cinta hanya saja dirinya sendiri tidak sadar ia mengetahui hal itu,' Sahut Sang
Keeper Galarien. Tapi Tyrail sendiri masih terlihat ragu akan semua itu. Ia masih menggeleng -
gelengkan kepala tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dan apa ayng sudah
ia lakukan sehingga Galarien bisa yakin dialah orang yang tepat untuk mewarisi
Rantai Kehidupan. 'Hanya cinta yang dapat melahirkan kehidupan dan cinta hanya dapat dibayar
dengan pengorbanan hingga kematian,' Bisik Galarien,'
Tyrail, mati untuk orang yang kita cintai tidak sulit bagi orang yang sedang
jatuh cinta. Tetapi berani tetap hidup sendirian dan ditinggal pergi oleh orang
yang kita cintai sungguh lebih mengerikan daripada kematian. Saat kau memutuskan
untuk mengambil Jubah sakti Jack sebenarnya pada saat itulah cintamu yang paling
sejati sedang teruji dan terbuktikan. Cinta yang tidak egois, yang bukan
menginginkan Jack hidup untuk dirimu sendiri agar kalian berdua hidup bahagia
tetapi cinta yang mengorbankan kebahagiaan kalian agar yang lain memiliki
harapan untuk hidup. Bahkan kau siap berkorban nyawa jika gagal dan berkorban
kehilangan kekasih jika berhasil. Kau sudah lulus, Tyrail.'
Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
'Maksudmu ketika aku hendak membunuh Jack malah cintaku menjadi semakin
sempurna"' Tanya Tyrail bingung.
'Kau tidak pernah bermaksud membunuh Jack, Tyrail. Kau melakukan itu hanya
karena kau tahu apa yang paling diinginkan Jack dan memberi kesempatan hidup
bagi yang lain. Walau itu artinya kau harus kehilangan kekasih atau kehilangan
nyawa. Sekarang genggam tanganku dan ambillah rantai sakti ini. Gunakan hati dan
cintamu untuk menggunakan nya maka Rantai Kehidupan akan menjadi
milikmu.' Tyrail melakukan tepat seperti apa yang diperintahkan Galarien kepadanya. Maka
keduanya pun bergenggaman tangan. Tak lama
kemudian cahaya terang terpancar dari tubuh Galarien yang
menegang. Cahaya itu berputar - putar seperti ular dan lambat laun berpindah ke
sekujur tubuh Tyrail. Setelah itu cahaya tersebut telah membentuk sebuah rantai
emas yang tetap bermandikan cahaya. Sang Keeper Galarien pun tersenyum puas dan
roboh menemui ajalnya. Jack dan Tyrail saling berpandangan. Mereka tahu apa yang akan terjadi sebentar
lagi. Pertempuran senjata - senjata sakti masa lampau akan segera terjadi. Jubah
Faith Armor Jack, Rantai Kehidupan Tyrail dan Tombak Kesesatan Armeron akan
bertempur hidup dan mati. Bab 63. Adu Kekuatan di Puncak Zerithen
Di masa lampau, di masa yang sudah dilupakan oleh makhluk -
makhluk kuno sekali pun, Lord of Darkness dikalahkan oleh Holy Light di sebuah
tempat yang dinamakan Heirithien. Holy Light kemudian mengurung sang Master
Kegelapan dalam penjara dimensi waktu yang tidak tertembus oleh kekuatan apapun
kecuali dibebaskan oleh si pemegang kunci yang berupa orb - orb. Tempat
dikurungnya Lord of Darkness kemudian didirikan menara kokoh yang dinamakan
Zerithen. Menara Zerithen didirikan untuk menjaga dan mengawaasi penjara dimensi tersebut.
Namun oleh kecerobohan Para Ksatria Holy Light, menara pengawas ini malah
dijadikan menara sihir dan mempelajari kekuatan sihir yang memang berasal dari
Lord of Darkness hingga akhirnya Para Ksatria ini dikutuk menjadi The Keeper.
'Jadi di tempat ini rupanya kau bersembunyi dan terkurung seperti seekor kutu
lemah, Lord of Darkness,' Hina Armeron ketika sebuah pusaran hitam terbentuk di
udara, di atas menara Zerithen,' Sekarang sudah saatnya kita melihat siapa yang
terkuat di antara kita.' 'Hentikan, Armeron!' Teriak Jack yang sedang berlari mendaki ratusan anak tangga
untuk dapat menuju ke atas menara. Di belakang Jack, Tyrail juga tengah mengekor
Jack. Namun ketika Jack dan Tyrail hampir sampai ke atas menara, muncullah
seekor Naga buruk rupa yang menghadang dan menyemburkan kabut beracun di hadapan
Jack dan Tyrail. Jack yang sigap segera mengerahkan Jubah pelindungnya.
Cahaya silau pun langsung menyelimuti Jack dan Tyrail serta
menghindarkan keduanya dari semburan kabut racun Mistyx. Untuk membalas, Tyrail
segera mencoba kekuatan Rantai Kehidupan yang diarahkan kepada Mistyx. Rantai
sakti itu pun berubah menjadi ribuan cahaya yang menyerang Mistyx dari segala
penjuru. Sang Naga masih berusaha untuk menghindar tetapi mustahil untuk
menghindari semua kilatan cahaya yang muncul dari segala arah itu. Akibatnya
Mistyx menjadi terdorong ke sana kemari dan kehilangan arah. Ia pun
menjadi terbang terlalu dekat ke pusaran hitam yang sedang berusaha dibuka oleh
Armeron melalui kelima orb di tangannya itu. Mistyx pun menjerit ketakutan
ketika pusaran itu tiba - tiba saja menghisap masuk dirinya.
Tyrail yang menyadari lawannya dalam bahaya yang mengerikan
karena begitu masuk ke dalam pusaran hitam dimensi waktu maka
tidak akan pernah terbebaskan lagi untuk selamanya segera
memberikan pertolongan. Ia meluncurkan Rantai Kehidupannya yang sudah kembali ke
bentuk awal untuk menangkap Mistyx. Namun sudah terlambat. Pusaran itu pun
langsung tertutup begitu saja. Armeron yang gusar atas gangguan kecil ini
langsung menghentikan formasi sihir dan membiarkan Mistyx terkurung di dalamnya.
Sungguh malang nasib Sang Naga. Setelah melarikan sekutunya keluar menara, ia
kembali lagi ke puncak Menara Zerithen sembunyi - sembunyi dengan harapan dapat
melihat tuannya Lord of Darkness dibebaskan. Namun yang terjadi, kini ia malah
ikut terkurung di dalam penjara Dimensi Waktu.
'Apa yang kau lakukan!' Seru Tyrail kepada Armeron,' Kau mengurung Naga itu di
dalam sana!' 'Jangan kuatir,'Sahut Armeron,' Begitu aku selesai melumat kalian maka akan
kubuka pintu dimensi waktu dan kulumat naga jelek itu beserta tuannya yang pasti
lebih jelek lagi.' 'Melumat kami"' Balas Jack dengan sengit karena amarahnya yang belum surut atas
pembantaian yang dilakukan Armeron kepada Klan Al-Star,' Kami yang akan
mengalahkan iblis sepertimu, Armeron!'
'Kalian sendiri yang mencari mati jadi jangan salahkan aku bertindak kejam!'
Seru Armeron yang meledakkan kekuatan iblisnya. Dalam
hitungan detik langit pun tertutup awan gelap dan petir hitam
menyambar - nyambar. 'Matilah kalian semua!' Tinju Halilitar
Penghancur Armeron pun meluncur dengan ganas. Ratusan Halilintar hitam dengan
kekuatan penuh menghantam Jack tanpa ampun.
Tapi kali ini armeron yang terbelalak karena terkejut. Jack berteriak keras dan
mengeluarkan cahaya yang amat sangat menyilaukan.
Ratusan halilintar langsung dieliminasi dalam sekejap mata. Bahkan tanpa ragu
Jack balik menyerang Armeron dengan cahaya yang sama namun kini kumpulan cahaya
itu sudah terfokus ke satu titik
membentuk satu tinju, The Iron Fist. Iblis Armeron terpaksa
menggunakan tombak saktinya untuk menandingi kekuatan serang
dari tinju cahaya itu. Tombak Kesesatan dan Tinju Besi Faith Armor beradu
kekuatan di angkasa raya dan menyebabkan gelombang energi penghancur yang luar
biasa dashyat. Puncak Menara Zerithen yang berada ratusan meter dari atas tanah
pun berguncang keras. Jack terpukul mundur dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya
sementara Iblis Armeron tidak bergeming. Walau begitu Faith Armor segera bekerja
memberikan pemulihan kepada tubuh Jack. Sedetik kemudian Jack sudah tidak lagi
merasakan sakit akibat benturan energi sebelumnya dengan Armeron. Namun Armeron
cukup terkejut dan terdiam beberapa saat melihat bagaimana kekuatan lawannya
bisa meningkat secepat itu. Ia merasa bahwa di hadapannya bukan lagi berdiri
Jack, seorang manusia lemah tetapi seorang ksatria legendaris yang namanya
pernah mengguncang dunia, Ksatria Holy Light Agaril sendiri. Meskipun Armeron
masih yakin kekuatan dirinya berada satu tingkat di atas Jack yang sekarang
tetapi hal ini tetap membuatnya ketakutan. Takut akan kekalahan dan kehilangan
kekuatannya. Apalagi masih ada seorang penyihir yang harus dihadapi dengan
Rantai Kehidupan. Bab 64. Keajaiban Rantai Kehidupan
'Baiklah kalau begitu. Sekarang bukanlah saatnya untuk bermain -
main lagi,' Armeron berseru dalam hati. Ia segera mengepalkan kedua tangannya
dan memancarkan energi kegelapan yang sangat kental
sehingga udara di sekitarnya menjadi sangat beracun dan
menyesakkan. Namun dengan kekuatan Jack yang telah memahami
inti kekuatan Faith Armor mampu membuat aura pelindung di
sekeliling tubuhnya, cukup untuk Jack dan Tyrail untuk menghindar dari kekuatan
jahat itu. Energi kegelapan Armeron tidak berhenti sampai di situ. Kekuatannya
terus meningkat setahap demi setahap entah sampai kapan akan mencapai puncaknya.
Tyrail yang menyadari bahaya ini segera mengambil tindakan. Ia pun mengerahakn
kekuatan senjata barunya, yaitu Rantai Kehidupan yang merupakan item sakti Holy
Light setingkat dengan kekuatan Faith Armor Jack maupun
Tombak Kesesatan Iblis Armeron yang sebelumnya merupakan
Tombak Kekudusan. Rantai Kehidupan pun bergelora dan menyerang Armeron dengan
energi berwarna putih terang. Setiap energinya seakan mampu
mengeliminasi kehancuran yang dipancarkan energi Armeron. Tetapi Armeron yang
telah berhasil menguasai kekuatan sempurna dari
Tombak Kesesatan tentu tidak akan mengalah begitu saja. Ia segera meledakkan
energi Kegelapan begitu saja dan mengeluarkan senjata pamungkasnya, Tombak
Kesesatan. Rantai Kehidupan terpukul
mundur begitu kuat sehingga Tyrail pun hampir saja celaka. Untunglah Jack tetap
waspada dan telah mengerahkan energi pelindung dari Jubah saktinya. Bukan hanya
itu, Jubah Sakti itu juga mampu
memulihkan energi dari Rantai Kehidupan yang hilang akibat benturan energi
dengan Tombak Kesesatan sebelumnya. Namun sebuah bunyi
KRAK yag keras membuat Jack dan Tyrail berpandangan sebentar
kemudian keduanya berteriak panik. Jack memang mampu
menghadang kekuatan penghancur Iblis Armeron tetapi tidak dengan dinding dan
lantai Menara Sihir Zerithen. Kekuatan Armeron telah menghancurkan bagian atas
menara dan akibatnya Jack dan Tyrail pun amblas ke bawah.
Jack berusaha menggapai sesuatu untuk mencegah tubuhnya jatuh ke bawah tapi
tidak ada satu benda pun yang dapat dipegang dan
bertahan pada tempatnya. Semua batu - batu yang merupakan bagian dari menara
sihir hancur begitu saja tanpa sempat dijadikan pegangan bagi Jack maupun
Tyrail. Tubuh mereka berdua pun terjun bebas tak berdaya. Sementara Iblis
Armeron yang memiliki sayap setelah
menelan energi Zingamon Arnarock dapat terbang bebas ke udara.
Pada saat kritis itulah Tyrail tiba - tiba saja menggerakkan rantai
Kehidupannya. Entah bagaimana, tanpa disadari oleh Tyrail sendiri Rantai
Kehidupan telah berubah bentuk menjadi jaring laba - laba besar yang menempel
dari ujung - ke ujung dinding menara Sihir Zerithen yang masih utuh. Dan jaring
inilah yang menyelamatkan nyawa Jack dan Tyrail. Mereka berdua pun dapat
menjadikan Rantai Kehidupan sebagai tempat berpijak pengganti lantai yang roboh.
Bencana besar tidak berlalu begitu saja. Belum lagi mereka sempat mengambil
nafas, Iblis Armeron sudah kembali menyerang. Mata
Tombak Kesesatan di tangan kanannya di arahkan ke arah Jack yang tidak siap.
Menyadari bahaya di depan mata, siap tidak siap Jack segera mengayukan tinju
cahayanya. Tinju cahaya yang berasal dari pengguna Faith Armor pun kembali
dikeluarkan,' Iron Fist!' Seru Jack dengan mengayunkan tinju sekuat tenaga.
Kedua energi besar pun berbenturan di udara. Namun ketidak siapan Jack membawa
dampak yang sangat besar terhadap energi yang dikeluarkannya. Dengan
mudahnya energi tinju Iron Fist Jack hancur berkeping - keping dan membuka jalan
bagi Tombak Kesesatan untuk menyerang masuk,
langsung mengarah ke dada lawan. Jack hanya dapat menahan nafas menyaksikan
tombak itu menembus dadanya dan meninggalkan luka
besar yang amat sangat parah. Pandangan Jack langsung menjadi
gelap dan ia bisa mendengar denyut jantungnya sendiri yang makin pelan dan
akhirnya lenyap. Namun tiba - tiba sebuah titik terang menyilaukan mata Jack dan sebuah rantai
kokoh menariknya kembali ke alam dunia nyata. Jack langsung tersadar dan muntah
darah namun jelas ia masih hidup. Jack sendiri bingung bagaimana selembar
nyawanya itu masih bisa diselamatkan setelah tertembus oleh tombak sakti yang dashyat itu.
Sementara itu Iblis Armeron tengah sibuk berjuang melepaskan diri dari belitan
Rantai Kehidupan dan juga berusaha sebisa mungkin menghidar dari serangan ujung
rantai yang tajam. Kesaktian Rantai Kehidupan seakan - akan meningkat drastis di
tangan Tyrail. Ujung rantai yang tajam digunakan untuk membelit dan menyerang
lawan sementara bagian tengah rantai masih membentuk jaring raksasa
untuk tempat berpijak bagi Jack dan Tyrail sendiri namun yang paling
mengherankan adalah ujung satunya lagi yang berbentuk bola sedang menancap di
dada Jackyang terluka. Sungguh menakjubkan
bagaimana sebuah rantai yang mulanya hanya sepanjang sekitar 3
meter dapat berubah menjadi ratusan meter dan dapat digunakan
untuk berbagai tujuan, menyerang maupun bertahan.
Jack sendiri keheranan bagaimana ujung rantai kehidupan dapat
menancap di tubuhnya dan secara otomatis tangannya hendak
mencabut ujung rantai itu tersebut untuk membantu Tyrail. Tapi sebelum ia sempat
melakukan hal itu, sebuah tangan mencengkram pundaknya dari belakang dan
berkata,' Jika benda itu lepas dari dalam tubuhmu maka nyawamu pun akan lepas
dari tubuhmu, anak muda.'
Jack menoleh ke belakang dan melihat sebuah tubuh gagah perkasa setinggi 3 meter
lebih dengan dua pasang sayap berapi seperti sayap Phoenix. Jack sangat terkejut
dan mendesis pelan,' Keeper of Fire, Nimros.'
Bab 65. Nimros, The Keeper of Fire
'Kau akan mati jika melepaskan rantai itu dari tubuhmu karena
sebenarnya rantai itulah yang telah mengikat rohmu untuk tetap diam di dalam
tubuhmu. Waktumu hanya tinggal sedikit, anak muda. Rantai itu tidak bisa
mengikat roh untuk selama - lamanya,' Kata Nimros dengan tatapan mata tajam
seperti seekor Phoenix yang ganas.
'Lalu apa yang harus kulakukan"' Tanya Jack kebingungan.
'Apa kau sudah kehilangan kepercayaanmu, Jack" Faith (keyakinan) adalah sumber
kekuatan bagi Faith Armor sama seperti halnya cinta wanita itu kepadamu menjadi
kekuatan bagi Rantai Kehidupan untuk melakukan keajaiban. Lakukanlah apa yang
menjadi bagianmu dan biarkan kuasa The One melakukan sisanya.' Setelah itu Nimros pun berlalu menuju
ke tengah pertempuran. Kehadiran Nimros sungguh di luar dugaan dan masih misteri. Apa yang diinginkan
oleh Keeper itu sebenarnya" Namun Jack tidak punya
banyak waktu. Ia pun segera bangkit dan meraih ujung Rantai
Kehidupan itu dengan keyakinan penuh. 'Nyawaku milik The One! Jika memang harus
dikembalikan maka aku rela jadi apa lagi yang aku takuti. Namun aku juga percaya
keajaiban itu nyata maka terjadilah apa yang harus terjadi!' Jack menarik Rantai
Kehidupan itu namun bukan darah yang tersembur keluar dari lubang di dada Jack
namun seberkas cahaya. Kesakitan yang amat sangat menyergap dada Jack sehingga
membuatnya jatuh berlutut tapi luka di dadanya pun
menutup dengan sangat cepat dan kekuatan Jack pun dipulihkan.
'Matilah, penyihir!' Teriak Armeron yang tiba - tiba saja meledakkan kekuatan
dashyat dari ujung tombak Kesesatannya. Rantai Kehidupan yang mengikat Armeron
pun pecah berkeping - keping. Walau
pecahan Rantai Kehidupan yang berubah menjadi debu itu mampu
untuk bersatu kembali ke wujudnya semula namun membutuhkan
selang waktu 1-2 detik. Dan waktu itulah yang lebih dari cukup dibutuhkan
Armeron untuk kembali melancarkan serangan mematikan.
Tyrail sama sekali tidak berdaya. Ia tidak dapat memanfaatkan ujung rantai yang
satunya untuk bertahan karena masih tertancap di dada Jack dan akibatnya pasti
akan sangat fatal jika ujung rantai itu sampai tercabut. Tapi kini nyawanya
sendiri tengah berada di ujung tanduk.
Pada saat kritis itulah, sebuah tinju api bak meteor jatuh dari langit
menghantam serangan Armeron. Karena terkejut Armeron dipaksa
untuk mundur sesaat dan melihat seorang Keeper dengan tubuh sarat dengan energi
api berdiri menghadang di depannya. Dia lah Keeper of Fire, Nimros. 'Astaga!
Belum lagi dua kutu busuk itu aku enyahkan, sekarang muncul lagi seekor kutu
yang lain. Nimros, apa yang sedang kaulakukan di sini" Jangan katakan kau juga
mau membela dunia ini seperti pahlawan yang datang kesiangan" Seperti yang kau
lihat, aku sekarang adalah Dewa Maut yang telah menghisap energi dari 4
Zingamon dan menguasai Tombak sakti Holy Light sepenuhnya.
Jangan kan kau seorang diri bahkan lima orang Keeper pun tidak akan dapat
mengalahkan aku!' seru Iblis Armeron.
'Jangan banyak omong kau, iblis! Terima saja kematianmu di
tanganku,' Balas Nimros yang tidak mau diremehkan begitu saja,'
Meteor Explosion!' Tinju kanan Nimros pun berubah menjadi
sebongkah bola api yang besar dan mengarah langsung ke jantung lawan. Namun
tentunya Armeron sendiri tidak mau menyerah begitu saja. Ia pun membalas dengan
Tinju Halilintar Penghancurnya. Kedua tinju itu pun beradu dengan kekuatan
dashyat. Yang satu begitu panas dan menghanguskan. Sedang yang lainnya
menggelegar bak halilintar.
Namun dalam sekejab telah terlihat siapa yang lebih unggul. Tangan kanan Nimros
membeku dan aliran listrik yang tersisa membuat
tangan kanannya mati rasa, memaksa Sang Keeper untuk mundur
beberapa langkah ke belakang. Ia berusaha untuk tidak memunculkan perasaan takut
namun hati kecilnya mulai cemas karena pada
kenyataan nya tinju Armeron jauh lebih unggul daripadanya. Tinju yang dipadukan
antara kekuatan halilintar Armeron ditambah Marmon dengan Racun 5 unsur Hyranne
juga kekuatan pukulan raksasa
Arnarock. Akibatnya serangan pukulan halilintar Armeron sendiri menjadi sangat
bervariasi bentuk maupun kekuatannya. Walau sang Keeper berusaha menyembunyikan
perasaan cemas namun Iblis
Armeron dapat menangkap segala bentuk ketakutan yang dialami
lawannya. Oleh karena itu ia pun tidak menunggu lagi untuk kembali melancarkan
Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
serangan. 'Tinju Halilintar Penghancur Tahap Sempurna!'
Seru Iblis Armeron dan kali ini puluhan Halilintar menyambar dari tubuh sang
Iblis bersamaan dengan menyebarnya aura racun yang
begitu kental. Nimros sendiri menjadi terbelalak melihat kekuatan hitam yang
begitu mengerikan. Namun belum sempat ia bertidak lebih jauh sebuah cahaya
melindungi Nimros bahkan juga Tyrail. Cahaya yang mampu mengeliminasi segala
bentuk serangan halilintar dan racun iblis Armeron. 'Faith Armor,' Desis Armeron
dengan menggeram marah. Dari dalam cahaya yang berhamburan, keluarlah Jack dengan tangan kanan terkepal
dan penuh dengan cahaya. Di sisi lain, Tyrail juga sudah dapat menggunakan
kemampuan dari Rantai Kehidupannya
secara sempurna. Tiga melawan satu, nampaknya ada setitik harapan untuk dapat mengalahkan Sang Iblis Armeron. 'Ayo, kita serang iblis itu bersamaan!' seru
Jack. Namun tiba - tiba saja sebuah bola api menyerang Jack dari samping dan
bola api lain menyerang Tyrail di sisi yang lain. Baik Jack maupun Tyrail
terpukul mundur karena serangan mendadak itu. Untunglah serangan itu tidak
fatal, hanya merupakan suatu peringatan bagi mereka yang dilakukan oleh Nimros.
Belum sempat Jack maupun Tyrail untuk memprotes Nimros sudah
berseru,' Iblis itu bagianku! Ini adalah pertarungan Keeper bukan urusan kalian!
Jika kalian berani ikut campur maka jangan salahkan aku yang bertindak kasar!'
'Apa kau gila" Kekuatanmu masih kalah jauh di bawah iblis itu, Nimros. Kami
melihat sendiri bagaimana Galarien yang juga Keeper seperti dirimu kalah telak
oleh Jurus sesat miliknya,' Kata Tyrail berusaha memberi penjelasan.
Mendengar nama Galarien disebutkan, Nimros terdiam sejenak dan setetes air mata
pun jatuh dan kemudian langsung lenyap menguap akibat aura api dari dalam
tubuhnya. 'Karena Galarien lah maka pertarungan ini harus kuselesaikan sendiri.
Darah Galarien yang tertumpah akan kubalaskan kepada iblis keparat yang telah
membunuh dan menyia - nyiakan cintanya!'
Bab 66. Kenangan Cinta Masa Lampau: Badai Perang Lembah
Heirithien Nimros... tercipta dari api bintang - bintang dan debu alam semesta. Diberi 2
pasang sayap seekor Phoenix dan kulit kristal yang bahkan mampu menahan panasnya
ledakan bintang supernova. Dialah Sang Penjaga Keadilan. Namun hatinya tidak
dapat menahan kehangatan gelombang cinta. Cintanya kepada Galarien.
Galarien... tercipta dari debu alam semesta dan tanah dunia.
Lembut gemulai seperti rumput namun kokoh bagai pohon ribuan
tahun. Cantik mempesona seperti bunga yang mekar. Dengan 2
pasang sayap merpati, Galarien terbang dan menjaga kehidupan di dunia tanpa
pernah menyadari bahwa dirinya begitu dicintai. Hatinya hanya terpikat oleh
Armeron yang perkasa. Armeron... tercipta dari kekuatan halilintar Semesta. Dengan kulit terbuat dari
logam paling kuat ia tampil begitu anggun dan mempesona. Dua pasang Sayap
Rajawali nya begitu kokoh dan
perkasa. Dialah sosok Sang Penjaga Kekudusan yang dicintai oleh Galarien dan
siapakah yang dapat menolak cinta dari sang Penjaga Kehidupan yang luar biasa
cantik dan indah itu" Maka Armeron dan Galarien pun saling mencintai tanpa
menyadari adanya cinta ketiga yang hancur hatinya.
Tahun 218 AR (Ancient War) di Lembah Heirithien.
'Semua mundur!' Seru Galarien, yang pada saat itu belum terkutuk menjadi Keeper.
Galarien pada saat itu adalah satu dari tujuh ksatria utama pembela Holy Light.
Dengan Rantai Kehidupan di
tangannya, Pasukan Kegelapan terkuat pun tidak berani memandang enteng
terhadapnya. Tetapi dalam pertempuran kali ini Galarien dan pasukannya mengalami
kekalahan telak. Pasukan Galarien yang terdiri dari ratusan pohon - pohon hidup,
yang namanya telah terlupakan di masa - masa selanjutnya dan ribuan peri - peri
kuno bersenjatakan anak panah dan pedang, terkepung di antara ribuan bahkan
mungkin jutaan Pasukan Kegelapan yang tergabung dalam Pasukan Serangga,
Kelalawar penghisap darah, Manusia Serigala, Wizard dan berbagai macam bentuk
iblis juga siluman. Pasukan Pohon banyak tumbang oleh sihir api para Wizard dan mereka menjadi
semakin tidak berdaya ketika Para Serangga
menciptakan lubang - lubang perangkap dalam tanah. Akar - akar mereka yang kokoh
amblas ke dalam tanah dan membuat
keseimbangan mereka goyah. Pasukan Pohon yang tingginya rata -
rata lebih dari 5 meter itu pun banyak yang tumbang kemudian
disergap oleh serangga - serangga api, yaitu Pasukan Semut yang memiliki racun
api. Pasukan Pohon memiliki kulit sangat tebal seperti pohon berusia ratusan
tahun namun racun serangga api sangat unik dan langka. Racun itu seperti minyak
yang begitu disengatkan ke tubuh korban akan menimbulkan bara api dan
selanjutnya api tsb akan menjalar ke seluruh tubuh korban seperti racun pada
umumnya, apalagi kulit kayu Pasukan Pohon memang sangat mudah untuk
terbakar. Pasukan Peri - peri kuno memiliki kecepatan gerak dan kemampuan untuk menyamar
bahkan menyatu dengan alam di
sekitarnya. Namun Kecepatan gerak mereka terpatahkan oleh
serangan dua arah, Kelalawar yang haus darah dari udara sementara Manusia
Serigala dari darat. Sebagaimana cepatnya mereka memanah tentunya tetap tak
dapat membidik ke dua arah sekaligus. Sementara kemampuan Peri untuk menyerang
secara diam - diam dari tempat
tersembunyi tak berguna di hadapan Bangsa Manusia Serigala yang memiliki
penciuman luar biasa tajam itu.
Namun faktor utama penyebab kekalahan mereka adalah kehadiran 6 Zingamon terkuat
dari 13 Zingamon yang ada ternyata hadir dalam perperangan kali ini. Galarien
sama sekali tidak menyangka hampir setengah dari Zingamon yang ada ternyata malah sedang bersiap
menghadang dirinya. Sehebat apa pun Rantai
Kehidupan bergerak untuk melindungi jiwa dari pasukan Galarien sekaligus untuk
menghantam lawan namun tetap tak bisa menghindar dari kemarahan para Zingamon.
Arnarock the Hell Rock dan
saudaranya Margerock The Cursed Rock menjadi ancaman mengerikan yang mendesak
dari arah kiri. Arnarock dengan tubuh penuh ledakan api sangat mengerikan
apalagi ditambah dengan kehadiran Margerock yang tubuhnya bagai raksasa dari
batu setinggi 8 meter lebih. Dengan gada batu ia menghantam dan meremukkan
belasan Peri dengan sekali pukul. Sementara dari arah tengah 2 Ksatria Kegelapan, Chaos The Ghost
Knight, hantu berwujud manusia berjubah baja sembari menaiki kuda api dari
neraka maju bersama dengan Amon The Terror Sword, Ksatria kegelapan berwujud
manusia yang membawa pedang
raksasa seukuran tubuhnya, sepanjang 2 meter lebih. Lalu dari kanan, muncul
Hyranne The Dark Serpent bersama Hanub'Sar The Black
Scorpion ,Kalajengking hitam sepanjang 3 meter yang seluruh
tubuhnya sangat keras dilapisi permata hitam penuh racun. Jangankan terkena
sengatan dari Hanub'Sar, makhluk yang tersentuh kulitnya saja pasti sudah
keracunan hebat dan sulit tertolong jiwanya. Dengan kehadiran 6 Zingamon
mengerikan ini sudah cukup untuk membuat
Galarien kesulitan setengah mati. Celakanya gerak mundur Pasukan Galarien pun
sudah terblokir. Jalan untuk mundur pun telah lenyap.
'Mau lari kemana lagi, Galarien"' Tanya Chaos The Ghost Knight yang pertama kali
maju untuk menantang Galarien. Ia mendekat
sambil menunggang kuda apinya dengan kecepatan tinggi. Tombak
hitam pun diarahkan kepada Galarien. Menyadari datangnya bahaya, Galarien segera
terbang ke atas untuk menghindar dan sementara itu Rantai Kehidupan miliknya
segera menerjang ke arah musuh. Namun Zingamon Chaos bukan lawan sembarangan
yang mudah untuk dikalahkan. Sambil berseru keras, ratusan arwah penasaran tiba - tiba saja
muncul di sekitar Chaos dan menyerbu ke arah Galarien. Rantai Kehidupan pun
secara cepat berbalik melindungi Galarien dengan membentuk melingkari seluruh
tubuh Galarien. Energi Kehidupan
Rantai itu pun segera memusnahkan arwah penasaran yang
dikeluarkan Chaos. Namun Serangan Chaos tidak berhenti sampai di sana. Tombak
hitamnya segera ditusukkan ke arah dada Galarien.
Rantai Kehidupan pun segera membentuk pertahanan sekaligus
menyerang. Rantai sakti itu membelit erat tombak hitam Chaos dan juga mulai
membelit tubuh Chaos. Belitan itu begitu kuat dan
mengandung energi yang amat besar sehingga tombak hitam itu
bergetar hebat dan Chaos setengah mati berusaha melepaskan
belenggu rantai yang mulai mencekiknya. Galarien tentunya akan menang telak jika
lawannya hanya satu Zingamon. Namun kenyataan berkata pahit, sebuah pedang
raksasa pun menebas dengan kekuatan maha dashyat.
Galarien segera membentuk perisai dari Rantai Kehidupan untuk menahan tebasan
maut Amon, The Terror Sword sehingga lidah api pun meledak ketika dua senjata
sakti itu bertemu dan beradu kekuatan. Namun di sisi lain serangan itu
memperlemah kekuatan belitan Rantai Kehidupan terhadap tombak hitam Chaos.
Tombak hitam itu pun kembali gencar menyerang Galarien sambil terus
mencari celah pertahanan Rantai Kehidupan. Namun Rantai Sakti Holy Light yang
dipinjamkan kepada Galarien bukanlah rantai sembarangan dan memang hampir
sempurna adanya. Namun karena kesempurnaan
sejati hanya ada pada The One maka sehebat apapun senjata sakti tentu akan ada
batasnya, termasuk juga dengan Rantai Kehidupan di tangan Galarien. Menghadapi
dua Zingamon seperti Chaos dan Amon, Galarien masih dapat bertahan tanpa
membalas. Namun pertahanan Galarien benar - benar hancur lebur ketika Arnarock
yang konon merupakan Zingamon terkuat di antara yang lainnya ikut menyerang
Galarien. Rock Slam dari Arnarock menghajar Galarien tepat di
punggungnya ketika Rantai Kehidupan sibuk menahan serangan
tombak hitam Chaos dan Pedang Amon. Galarien pun jatuh
menghantam bumi dengan kecepatan kilat. Galarien pun langsung tak sadarkan diri
dengan tubuh remuk. Bab 67. Kenangan Cinta Masa Lampau: Penyelamatan
Para Zingamon dan Pasukan Kegelapan berteriak penuh kemenangan. Pasukan Peri dan
Pasukan Pohon yang berada di bawah komando Galarien pun semakin terdesak sambil
bertahan menunggu maut menjemput. Dari ribuan Peri dan ratusan Pasukan Pohon,
hanya beberapa peri yang masih sanggup meloloskan diri dengan mencari celah -
celah untuk bersembunyi namun entah untuk berapa lama
sebelum Pasukan Manusia Serigala yang haus darah menemukan dan membantai mereka
semua. Nasib Galarien pun juga teramat buruk, jatuh ke tangan para Zingamon
tentunya kematian jauh lebih baik.
'Lihat Ksatria Holy Light yang cantik ini. Akhirnya dia tunduk juga,' Seru Chaos
dengan tatapan mata liar,' Tentunya kematian yang singkat terlalu nyaman bagi
makhluk ini.' Zingamon yang lain hanya tertawa mendengar perkataan Chaos yang
memang terkenal karena kegemarannya untuk menikmati korbannya yang cantik.
'Baiklah, walau aku yang merobohkan Ksatria cantik ini tetapi kuserahkan dia
kepadamu untuk mendapat giliran pertama mencicipi tubuhnya,' Kata Arnarock
sambil tersenyum. Mendengar hal itu Chaos segera tertawa bahagia dan dengan
tidak membuang waktu segera
menghampiri Galarien yang masih tak sadarkan diri. Kedua tangan hitamnya segera
diarahkan ke tubuh cantik dan lembut korbannya.
Namun pada saat yang tepat, meluncurlah sebuah pedang api jatuh dari langit dan
langsung menebas tangan Chaos. Walau tidak sampai putus karena terlidung Jubah
Perangnya namun kedua tangan Chaos terbakar hebat dan hangus seketika. Ia
berteriak kesakitan sementara Zingamon yang lain berteriak marah dan mencari si
penyerang. Di atas awan - awan muncullah dua ksatria Holy Light yang lain,
Nimros yang melemparkan pedang api itu dan di sisinya juga muncullah Armeron
dengan Tombak Kekuusan di tangan kanannya. Bagaimana kedua
Ksatria Holy Light itu bisa muncul di tengah pertempuran"
Beberapa saat sebelumnya, Holy Light merasa ada hal yang tidak beres dengan
Galarien. Energi dari Galarien meredup dan jeritan kekuatan Rantai Kehidupan
juga terdengar jelas. Oleh karena itu Holy Light pun memanggil dua ksatria
terkuatnya yaitu Nimros dan
Armeron. Nimros dipinjamkan senjata Pedang Keadilan, Pedang yang memiliki rupa 7
pedang dengan keistimewaan masing - masing.
Sementara Armeron dipinjamkan Tombak Kekudusan yang mampu
menghilangkan segala kekuatan jahat. Mereka berdua pun diutus
untuk pergi menolong Galarien. Namun sebelum pergi Nimros
bertanya kepada sang Master Holy Light tanpa diketahui oleh
Armeron,' Apakah jika hamba berhasil menyelamatkan Galarien maka dia akan bisa
mencintaiku sepenuh hati, Tuanku"' Holy Light
tersenyum lembut dan menjawab,' Kau tahu, saudaraku Nimros,
belenggu cinta jauh lebih rumit dibanding belenggu Rantai Kehidupan dan kekuatan
cinta bahkan lebih sakti dibanding Pedang Keadilan.
Cinta tidak bisa dibayar dengan syarat apapun namun yang aku tahu barang siapa
bisa merebut Galarien dari tangan musuh dan
membawanya ke sini dengan selamat akan mendapatkan cinta
darinya.' Nimros dengan tekad penuh maju bertempur untuk sebuah cinta, cinta dari
Galarien. Itulah sebabnya ia bersama Armeron berada di tempat ini, siap untuk
mempertaruhkan nyawanya. Bukan hanya untuk bertarung melawan enam Zingamon
sekaligus tetapi juga untuk persaingan memperebutkan cinta sang pujaan hati
antara Nimros dan Armeron sendiri.
'Tunggu apa lagi, Nimros! Kita lumat mereka sekarang!' Seru Armeron yang maju
terlebih dahulu,' Thunder Rain!' Maka ratusan Halilintar pun menghantam bagai
hujan dari langit. Kekuatan halilintar biasa tentunya tidak ditakuti oleh Para
Zingamon namun halilintar yang diluncurkan dengan meminjam energi suci Tombak
Kekudusan tidak bisa dianggap remeh oleh Pasukan Kegelapan. Setiap hantaman halilintar
terasa sepuluh kali lebih menyakitkan bagi makhluk
kegelapan dan melenyapkan semangat tempur mereka. Mau tidak mau Para Zingamon
pun berpencar untuk menyelamatkan diri. Namun
serangan kepada para Zingamon belum berhenti. Nimros pun memulai serangan. Entah
darimana tangan kanannya telah memegang pedang yang begitu diayunkan akan
mengeluarkan ribuan aura pedang,
menebas ke segala arah. Ke-6 Zingamon terjebak dalam kepungan
tebasan pedang. Tangan kiri Nimros pun telah memegang pedang
berwarna biru yang begitu ditebaskan mengeluarkan aura beku yang membuat lawan -
lawannya sulit bergerak seperti dilapisi es tebal.
Lalu tangan kanan Nimros pun telah berganti wujud pedang raksasa yang langsung
dihantamkan ke Zingamon terdekat yang tidak lain adalah Arnarock, The Hell Rock.
Pedang itu seakan - akan melipat gandakan kekuatan Nimros sehingga begitu
dihantam pedang Nimros, Arnarock terpental hingga ratusan meter jauhnya ke udara
dan bumi berguncang hebat begitu sang Zingamon jatuh kembali ke bumi.
Sekarang tangan kiri Nimros yang berubah wujud menjadi pedang
bercahaya dan sambil berseru 'Sonic Blast' maka pedang itu pun menyerang dengan
kecepatan 500% dari kecepatan serang Nimros
yang biasanya. Kali ini Amon The Terror Sword yang menjadi korban amukan Nimros.
Pedang Raksasa Amon sama sekali tidak berguna
untuk menahan serangan Nimros yang begitu cepat sampai tidak
terlihat itu. Akibatnya sekujur tubuh Amon pun penuh dengan luka dan roboh tak
berdaya. Lalu setelah itu Nimros pun kembali terbang ke udara untuk mengumpulkan
energi kembali. Serangan Nimros sangat mengejutkan bahkan termasuk bagi Armeron sekali pun.
Belum pernah ia melihat Nimros menyerang
sehebat itu. Empat serangan sekaligus dalam waktu kurang dari 3
detik dan melumpuhkan dua Zingamon tanpa perlawanan. Sungguh
luar biasa. Armeron seakan - akan melihat kekuatan Holy Light sendiri ketika
menggunakan Pedang Keadilan itu. Tidak disangka Nimros pun bisa menggunakan
senjata itu sama dashyatnya seperti berada di tangan sang Master. Namun Para
Zingamon tentunya tidak mau
menyerah begitu saja. Margerock, Zingamon yang paling besar segera melompat ke
atas dan mengarahkan tubuhnya sendiri ke arah Nimros.
Nimros pun segera menggunakan wujud pedang raksasa dan
menebaskannya ke arah tubuh Margerock yang hendak bertubrukan
dengannya. Margerock pun terdorong kembali ke belakang dan jatuh dengan keras ke
tanah. Namun wajah Nimros kini berubah menjadi pucat pasi. Benturan energi
pedang dengan tubuh Margerock telah menimbulkan percikan lumpur yang pada
awalnya dikira Nimros hanyalah darah sang Zingamon. Namun ternyata darah itulah
mengandung kekuatan serang yang sebenarnya, yaitu jurus Blood
Curse (kutukan darah). Tubuh Nimros yang terkena percikan lumpur pun perlahan -
Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lahan berubah menjadi batu bahkan perubahan itu menyebar hampir ke seluruh tubuh
Nimros dengan cukup cepat. Di saat Nimros tidak dapat bergerak para Zingamon
yang lain segera bergerak maju dan hendak melumat tubuh Nimros yang membatu.
Pada saat kritis bagi Nimros, Armeron pun maju menyerang. Ia mengibaskan Tombak
Kekudusan dengan sekuat tenaga. Tombak itu
pun mengeluarkan gelombang cahaya putih yang sangat kuat.
Gelombang itu tidak hanya menjadi dinding pemisah antara Nimros dengan Zingamon
tetapi juga membuat para Zingamon itu menjadi
lemas karena kekuatan hitamnya seperti terkuras keluar. Namun yang paling
menakjubkan kekuatan jurus Curse Blood yang membuat
Nimros menjadi batu pun punah begitu saja oleh kekuatan Tombak Kekudusan. Begitu
kembali ke kondisi prima, Nimros pun segera
mengeluarkan pedang biru yang mengeluarkan aura dingin. Begitu ditebaskan kepada
Hyranne, Zingamon terdekat yang dapat diraihnya maka ular besar itu pun membeku
dan terluka berat. Armeron pun tidak mau ketinggalan, ribuan halilintar
menyambar dan mehancurkan seluruh tempat itu. Enam Zingamon pun dibuat menjadi
kalang kabut menghadapi kedua Ksatria Holy Light yang mengamuk itu.
Namun kemenangan yang ada di depan mata pun bisa berbalik.
Dari Arah tenggara muncul aura hitam yang luar biasa kuat. Bahkan Tombak
Kekudusan dan Pedang Keadilan pun bergetar takut. Aura
yang sama itu juga mengembalikan keberanian dan semangat tempur dari keenam
Zingamon. Tidak ada makluk di jagat raya ini yang
memiliki energi jhitam sekuat itu kecuali The Lord of Darkness sendiri.
Yah, dia sedang menuju ke arena pertempuran.
Bab 68. Kenangan Cinta Masa Lampau: Pengorbanan Nimros
'Celaka!' desis Armeron dan Nimros secara bersamaan. Mereka tahu betul siapa
yang sedang menuju ke arena pertempuran. Mereka tahu betul bagaimana kekuatan
Sang Master Kegelapan dan hanya
Master Holy Light yang sanggup menghadapi biang iblis itu. Maka dengan satu
anggukan kepala, Armeron dan Nimros pun mengambil
langkah mundur. Mereka menuju ke satu arah yang sama yaitu tubuh dari Galarien
dan pada akhirnya Nimros memegang tangan kiri
sementara Armeron memegang tangan kanan dari si pujaan hati, si cantik Galarien.
Mereka berdua termenung sesaat seakan tenggelam dalam pikiran masing - masing
untuk mengambil keputusan siapa
yang akan menggendong Galarien pulang dan mendapat cinta dari
sang pujaan hati tersebut. Keraguan sesaat selalu berakibat fatal apalagi dalam
menentukan langkah mundur. Dalam sekejap mata ke enam Zingamon yang sebelumnya
telah kacau kini telah bangkit dan mengepung Armeron maupun Nimros. Bahkan para
Zingamon yang sebelumnya telah terluka berat seperti Chaos dan Arnarock entah bagaimana bisa
kembali bangkit tanpa memperdulikan luka - lukanya.
Mereka tahu kemenangan sudah di depan mata. Yang perlu dilakukan hanyalah
mengepung dan menahan tiga Ksatria Holy Light ini untuk sementara waktu sampai
Lord of Darkness tiba. Setelah itu maka mustahil para Ksatria ini bisa lolos
dari hukuman yang paling mengerikan, yaitu jatuh ke tangan Master Kegelapan sendiri.
'Sekarang kalian tidak bisa lari lagi. Berserulah kepada The One jika Dia masih
punya telinga untuk mendengar jeritan kematian
kalian,' ejek Amon, salah satu dari enam zingamon yang hadir di sana.
Tangannya sudah gatal untuk menebaskan pedang iblis raksasanya utnuk membalas
Nimros yang telah melukai sekujur tubuhnya dengan jurus Sonic Blast dari Pedang
Keadilan. Namun Para Zingamon tahu bahwa mereka harus menahan serangan selama
mungkin karena setiap detik waktu yang terbuang cukup berharga sampai kedatangan Lord of
Darkness. Dengan begitu dengan sedikit bertarung mereka akan memperoleh
kemenganan dan Lord of Darkenss yang akan
menghabisi Para Ksatria Holy Light ini.
'Terima seranganku!' Seru Armeron yang tentunya tidak mau membuang waktu lebih
lama lagi. Mereka harus bertarung sampai titik darah penghabisan dan
menyelesaikan pertempuran secepat mungkin sebelum kehadiran Sang Master
Kegelapan di tengah pertarungan.
Namun untuk melawan enam Zingamon yang sedang berada dalam
semangat puncak tentunya tidak semudah itu. Walau kini Armeron meluncurkan
ratusan halilitar yang diperkuat dengan kekuatan dari Tombak Kekudusan tetap
saja tidak dapat memaksa para Zignamon
untuk membubarkan kepungan dan membiarkan mangsa mereka lolos
begitu saja. Hanub'Sar The Black Scorpion segera melecutkan ekornya yang hitam
dan beracun ke tanah. Dalam sekejap tanah merekah
gempa dashyat pun terjadi, memaksa Armeron untuk menghentikan
serangan dan terbang ke langit. Demikian juga dengan Nimros sambil menggendong
Galarien segera melompat ke angkasa. Namun terbang pun bukan pilihan yang baik
bagi Para Ksatria Holy Light ini karena Arnarock telah menunggu di sana. Dengan
sekali hantaman sekuat tenaga maka Armeron pun jatuh kembali ke bumi. Dan para
Zingamon pun mengeroyoknya tanpa ampun. Apa daya seorang ksatria langit walau
diperlengkapi dengan senjata sakti Holy Light harus berhadapan dengan enam
Zingamon yang mengamuk membabi buta" Yang lebih
celaka lagi adalah semangat tempur Armeron telah merosot habis karena aura hitam
Lord of Darkness telah merasuki hatinya degan ketakutan.
Nimros melihat saudara seperjuangannya jatuh ke tanah dan kepungan Zingamon
terhadap dirinya untuk sesaat lenyap begitu saja karena perhatian mereka
teralihkan oleh Armeron yang nyawanya
sudah di ujung tanduk Karena para Zingamon tahu barang siapa yang berhasil
membunuh Armeron tentunya akan memperoleh imbalan jasa yang tidak kecil dari
tuan Kegelapan mereka. Bukankah ini suatu kesempatan yang baik untuk meloloskan
diri" Lolos dari kepungan musuh sambil membawa Galarien dan memperoleh cinta
sejati dari sang pujaan hati untuk selamanya" Bukan hanya selembar jiwanya yang
akan berhasil diselamatkan tetapi juga jiwa kekasihnya dan ia beroleh upah yang
begitu manis akan cinta. Nimros memandang wajah Galarien dan tersenyum manis.
Tangannya menegang keras dan ia pun melemparkan sang kekasih ke atas sambil
berteriak sekuat - kuatnya, memompa keluar semua energi yang ia miliki.
Nimros memompa seluruh energi yang tersisa dan tujuh rupa Pedang Keadilan pun
muncul begitu sakti dan gagahnya. Pedang
Matahari sepanas Api Neraka, Pedang Rembulan sedingin es abadi, Pedang Raksasa
begitu kuat dan perkasa, Pedang Sonic menusuk
secepat kilat, Pedang Gelombang menyerang dari seribu arah, Pedang Terbang
menikam tanpa pernah meleset sekalipun, dan Pedang
Cahaya begitu mulia menyilaukan mata. Tujuh pedang menyerang
sekaligus bersama dengan Nimros yang menerjang dengan kecepatan kilat. Pedang
Keadilan itu seakan - akan sudah menyatu dengan jiwa Sang Ksatria Langit Nimros
yang gagah berani. Maka gentarlah hati dari para Zingamon. Mereka tidak lagi
memusatkan perhatian untuk membunuh Armeron tetapi cepat - cepat mengeluarkan
energi perlindungan. Maka Ledakan besar pun terjadi. Langit dan bumi
seakan - akan runtuh. Dari ledakan itu muncullah sesosok tubuh yang terpental
keluar dan itulah Armeron yang terluka parah namun masih sanggup meloloskan
diri. Ia segera terbang ke langit dan menangkap tubuh Galarien yang mulai
melayang jatuh. 'Larilah, Armeron!' Teriak Nimros,' Bawa Galarien bersamamu!'
Setelah ledakan itu terjadi baik Nimros dan keenam Para Zingamon kali ini benar
- benar telah kehabisan energi. Namun walau begitu mereka tetap berusaha untuk
kembali bangkit dan menghabisi
lawannya. Mendengar perintah Nimros yang sesuai dengan kenginan hatinya maka
terbanglah Armeron menghindar pergi dari tempat itu.
Hanub' Sar pun segera melecutkan ekornya untuk mengejar mangsa yang melarikan
diri. Ekor kalajengking iblis itu pun menjadi amat sangat panjang dan meluncur
untuk menusuk Armeron dari belakang.
Nimros pun berseru untuk terakhir kalinya dan menancapkan Pedang Rembulan ke
dalam tanah. Dalam sekejap seluruh area pertarungan telah berubah beku menjadi
es termasuk Hanub' Sar dan ekornya juga telah membeku sebelum berhasil
melumpuhkan Armeron. Itulah usaha terakhir Nimros sebelum ia pun roboh kehabisan
energi. Nimros tersenyum puas melihat Galarien berhasil diselamatkan walaupun harus dibayar
dengan sangat mahal. Nimros jatuh ke tangan Lord of Darkness dan kehilangan
cinta dari Galarien. Sesuai perkataan dari Holy Light, Galarien pun jatuh cinta kepada Armeron yang
telah membawanya pulang dari kepungan
musuh. Walau akhirnya ia tahu Nimros juga berjasa sangat besar namun keputusan
hati sang dewi pujaan tidak juga berubah. Ia sudah terbelenggu oleh rantai cinta
yang lebih kokoh dibanding Rantai Kehidupan Holy Light sekalipun.
Bab 69. Bulu - bulu Sayap Galarien
'Pembunuh! Pengkhianat! Inikah yang kaulakukan terhadap aku dan Galarien,
Armeron"' Teriak Nimros sembari terus meluncurkan tinju apinya bak meteor
jatuh,' Inikah balasan dari cinta Galarien yang kurelakan untukmu, bangsat!'
Armeron hanya tertawa terbahak -
bahak. Pukulah keras Nimros ditahan oleh aura hitam Armeron yang memberi
pelindungan yang sangat kuat.
'Kau menyalahkan aku atas kematian Galarien atau kau menyalahkan dirimu sendiri,
Nimros" Di mana kau ketika aku
menghabisi nyawa Galarien" Apakah kau kurang cepat untuk datang atau kurang kuat
untuk menghadapi aku"' Armeron malah balik
bertanya dengan mata berkilat - kilat penuh kekejaman.
Nimros hanya berteriak keras dan kembali meluncurkan jurus yang lebih dahsyat
lagi,' Eruption!' Seru Nimros dan bagaikan gunung meletus, energi Nimros meluap
keluar dan membakar habis tubuh
Armeron. Tentu saja Armeron juga tidak tinggal diam. Ia pun segera mengayunkan
tombak kesesatan miliknya dan menimbulkan energi
dashyat untuk mengeliminasi kekuatan serang Nimros.
'Kenapa tidak menjawab, Nimros"' ejek Armeron dengan senyum mengejek,' Biar aku
membantumu untuk menemukan
jawabannya.' Armeron berseru keras dan ratusan halilintar hitam pun menghajar
tubuh Nimros. Sang Keeper of Fire pun melayang jatuh dan tersangkut di jaring
yang tercipta oleh Rantai Kehidupan. 'Kekuatan!'
Seru Armeron,' Kekuatan adalah jawaban dari segala sesuatunya, Nimros. Kau gagal
mendapatkan cinta Galarien karena kau kalah kuat dari Lord of Darkness dan para
Zingamon. Kau gagal mencegah
kematian Galarien karena kau kalah kuat dariku. Bahkan sekarang kau membuang -
buang nyawamu demi dendam karena kau tidak bisa
membangkitkan kembali Galarien dari kematian. Kenapa, Nimros"
Jawabannya mudah sekali. Karena kau kalah kuat dari The One
sehingga tidak bisa memaksa Nya membuat Galarien hidup kembali, bukan" Kau
marah, sakit hati, kecewa, terkalahkan, terbuang,
terkutuk bahkan mati sekalipun karena kau kurang kuat, Nimros. Tapi, lihatlah
aku! Sekarang aku adalah dewa yang tidak terkalahkan.
Setelah kukalahkan Lord of Darkness dan kuambil kekuatannya, akan kukalahkan
juga Holy Light lalu akan kukalahkan The One. Setelah itu semua alam semesta
akan tunduk mencium telapak kakiku.'
Begitu selesai mengatakan hujatan kepada Sang Pencipta semesta, sehelai bulu
jatuh dari langit. Sehelai bulu putih yang begitu anggun dan indah itu terbang
melayang - layang mengitari Armeron dan entah kenapa secara spontan Armeron
menangkap bulu tersebut. Sekilas sebuah ingatan pun langsung menghujam pikiran Armeron
tanpa bisa dibendung oleh apapun.
'Apakah kau mencintaiku, Armeron"' Tanya Galarien sambil
tersenyum. 'Tentu, aku mencintaimu lebih dari apapun,' Jawab Armeron yang ketika itu masih
menjadi Ksatria Holy Light.
'Apapun yang terjadi"' Tanya Galarien lagi sambil menyandarkan kepalanya ke dada
Armeron yang perkasa. 'Yah, apapun yang terjadi,' Armeron tersenyum begitu bahagia.
'Tidak! Apa - apaan ini!' Seru Iblis Armeron yang segera mengerahkan energi
untuk menolak ingatan itu,' Aku tidak pernah sebahagia
sekarang di mana semua makhluk takut dan gentar kepadaku.'
Namun dari langit kembali melayang begitu banyak bulu - bulu sayap yang lain.
Bulu - bulu sayap Galarien. Namun kali ini Armeron tidak mau menangkapnya
melainkan malah mengerahkan kekuatan aura
penghancur. Ia sangat membenci ingatan itu. Entah kenapa ia merasa sangat
terluka, sedih, marah sekaligus juga menjadi sangat takut akan bulu - bulu yang
membangkitkan semua ingatan akan Galarien dan cintanya sendiri yang dulu pernah
ia miliki. Seluruh tubuh Armeron diselimuti aura panas beracun yang kemudian
diledakkan begitu saja. Armeron tidak lagi menahan - nahan energinya. Ia mengerahkan
seratus persen tenaga yang dimilikinya. Ia ingin menghancurkan bulu
- bulu itu tanpa bersisa sedikit pun. Aura ledakan api beracun pun memenuhi
udara dan menghancurkan tembok - tembok menara
Zerithen. Nimros yang tadinya ingin menyerang Armeron kini malah harus
berbalik berlindung karena kedashyatan ledakan energi Armeron.
Demikian pula dengan Jack dan Tyrail yang segera memanfaatkan
Jubah Keyakinan untuk berlindung. Namun celakanya Rantai
Kehidupan yang merupakan tempat mereka berpijak kehilangan
pegangan. Sebelumnya rantai itu membentuk jaring laba - laba
dengan memanfaatkan dinding menara sebagai pegangan namun
begitu dinding tersebut hancur lebur maka Rantai Kehidupan pun ikut meluncur
jatuh ke bawah. Untunglah Nimros dengan sigap segera
terbang dan menggendong kedua manusia itu di kedua lengannya
untuk menahan jatuh mereka. Tapi ledakan energi Armeron begitu dashyat sehingga
ikut mendorong dan mendesak Nimros ke bawah
hingga membentur lantai dasar menara Zerithen. Nimros terluka
cukup parah. Walaupun Faith Armor juga ikut melindungi Nimros dari ledakan dan
meredam benturan ketika jatuh, namun tak dapat
menghidarkan Sang Keeper dari luka - lukanya.
Walau begitu dari semua yang ada di sana, Armeron lah yang terluka paling berat.
Bukan luka fisik yang dapat membunuh tubuh yang
paling mengerikan tetapi luka hati yang mampu membunuh jiwa lah yang paling
mematikan. Iblis Armeron menyangka dengan memiliki semua kekuatan, ia menjadi
kebal dan tidak terkalahkan. Namun
siapakah di dunia ini yang kebal dari cinta, sakit hati ,penyesalan atau sebuah
rasa bersalah" Iblis terkuat pun tidak dapat lari dari perasaan nya sendiri.
Bulu - bulu Galarien hangus terbakar namun tidak lenyap. Ia hanya hancur menjadi
debu - debu kecil halus yang menyebar ke segala arah dihembuskan sang angin.
Armeron tidak dapat menghindar lagi. Debu
- debu itu menempel di segala tempat, termasuk juga di tubuhnya sendiri. Debu -
debu itu juga mendengungkan cinta Galarien namun di saat yang sama juga menguak
cinta lama Armeron yang belum
sepenuhnya mati dimangsa sifat iblisnya. Armeron pun jatuh lemas menghantam
tanah. Darah hitam beracun tersembur dari mulutnya
akibat luka beturan yang begitu keras. Namun yang membuat hati Armeron semakin
kacau bukanlah darah itu melainkan setetes air yang keluar dari matanya, setetes
air mata penyesalan. Bab 70. Peperangan Jiwa Armeron
'Tidak! Aku adalah Iblis!' Teriak Armeron,' Aku adalah Iblis karena dunia
memaksaku untuk menjadi iblis! The One, ini semua adalah salah Mu! Kau memaksaku
untuk menjadi iblis! Aku terpaksa jadi iblis untuk mempertahankan nyawaku
sendiri. Seandainya saja Kau tidak mengutuk kami, para ksatria Mu sendiri dan
memberi kami kekuatan untuk mengalahkan iblis Zingamon maka aku tentunya tidak
akan berakhir jadi seperti ini!' Lalu Armeron pun tersungkur dan ia pun menangis
dengan keras. 'Iblis tidak menangis, Armeron,' sahut sebuah suara yang lembut,' Kenapa kau
begitu keras untuk mempertahankan" Nyawamu milik The One. Kepada Dia jugalah
jiwamu akan kembali. Kenapa harus berkeras untuk mempertahankan sesuatu yang
bukan milikmu" Kau tidak pernah dipaksa untuk menjadi iblis, Armeron. Kau memilih jalanmu sendiri,
sayangku.' 'Galarien,' desis Armeron. Sosok bayangan Galarien muncul di hadapan Armeron.
Debu - debu dari sayap Galarien berubah menjadi bayangan Galarien yang utuh.
'Galarien, kumohon, jangan pergi.
Tolong aku! Kumohon! Tinggalah di sisiku! Aku mencintaimu!' Seru Armeron
berusaha menggapai dan memeluk kekasih hatinya. Namun
bayangan itu pun pecah berhamburan kembali menjadi debu - debu putih.
Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
'Aku kembali kepada The One, sayangku. Sekarang tinggal pilihanmu lah yang
menentukan untuk kembali kepada The One atau untuk menjadi iblis selamanya.
Selamat Tinggal, sayangku.'
'TIDAK!' Raung Armeron. Kemarahan, kesedihan, penyesalan dan rasa tak berdaya
menyergap jiwa Armeron yang malang. Sifat Iblis pun bangkit seketika dalam
kemarahan dan keputus asaan
Armeron. 'The One, kuperintahkan Kau untuk mengembalikan
Galarienku atau kulumat seluruh dunia ini!'
Namun ancaman Iblis Armeron hanya ditertawakan oleh Nimros yang dengan susah
payah berusaha berdiri. Jack dan Tyrail berdiri di belakang sang Keeper untuk
membantunya berdiri. 'Iblis yang membunuh Galarien dengan tangannya sendiri
sekarang merengek kepada The One untuk mengembalikan nyawanya. Sungguh
bangsat yang memalukan!' 'Tidak! Aku tidak bermaksud begitu! Aku hanya ingin kekuatan dan Galarien...
dia... aku... ,' Jawab Armeron yang panik antara ketakutan dan kebingungan
dengan perasaan hatinya. 'Katakan padaku! Kenapa kau membunuhnya, Armeron!' Seru Nimros sambil
mengayunkan tinjunya. Tinju Nimros tidak seberapa kuat karena ia pun sudah
terluka sangat parah namun bagi Armeron pukulan itu sangat menyakitkan hatinya.
Jack hendak maju untuk membantu Nimros tetapi tangan Tyrail memegangnya dengan
erat sambil menggelengkan kepalanya.
'Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka terlebih dahulu.'
'Katakan padaku, Armeron!' Raung Nimros sambil terus memukuli tubuh Atmeron yang
hanya bertahan dan tidak membalas
sama sekali. 'Aku tidak bermaksud membunuhnya. Aku juga mencintainya sama seperti kau. Hanya
saja aku... aku tidak tahu.... kenapa aku bisa seperti ini,' Jawab Armeron
dengan nada bergetar penuh kebingungan.
Ia tidak tahu harus menjawab apa.
'Katakan padaku, kenapa kau membunuhnya, Armeron"'
'Aku tidak tahu.... jangan paksa aku.... Aku tidak sadar'
'KATAKAN PADAKU!' 'TIDAK! AKU TIDAK TAHU!' Teriak Armeron sembari
meledakkan kekuatannya dengna penuh kekesalan dan amarah.
Nimros yang tidak waspada segera terpental ke belakang dan kembali memuntahkan
darah. Tyrail menjerit pelan dan berlari ke arah Nimros yang terkapar di tanah.
Sementara Jack menatap Armeron dengan tatapan mata rasa kasihan. Jack melihat di
dalam mata Armeron ada kesakitan dan
kehilangan yang luar biasa. Ia pun berjalan mendekati Armeron. 'Kau mau tahu
jawabannya, Armeron"' Tanya Jack sambil terus melangkah.
Lalu Jack pun mengeluarkan secarik kain yang merupakan sisa - sisa pakaian dari
Missa, wanita yang dicintainya. Jack tersenyum kecut.
Dari belakang Tyrail pun menundukkan wajahnya. Ia tahu hati Jack tetap terpaut
oleh Missa dan tidak memiliki tempat untuk dirinya.
Jack pun menatap Armeron tepat ke matanya. 'Kita tidak pernah bersyukur akan
segala sesuatu sampai kita kehilangan hal itu, bukan"'
Kening Armeron berkerut bingung. 'Apa maksudmu"'
'Kami tumbuh bersama. Walau status kami berbeda jauh antara aku yang hanya
seorang pemburu dan dirinya yang merupakan puteri dari pemimpin Klan namun kami
berdua adalah sahabat baik. Aku
bahkan tidak sadar kapan mulai jatuh cinta kepadanya. Namun karena ia selalu ada
maka aku tidak pernah merasa keberadaannya adalah anugerah yang istimewa.
Seringkali aku merasa dia ada karena
memang semestinya dia ada untukku. Kita tidak pernah sadar ada saat dimana orang
yang kita cintai tidak lagi ada untuk kita, bukan"
Bagaimana denganmu, Armeron" Apa yang paling penting bagimu"
Apakah benar kekuatan dan kekuasaan lebih penting dari
persahabatan dan cinta" Atau kau hanya melihat kedua hal itu menjadi lebih
penting hanya karena kau tidak memilikinya sementara kau merasa sudah memiliki
orang yang kau cintai dan memiliki sahabat yang baik.
Armeron terdiam lama. 'Dulu kau adalah seorang Ksatria Holy Light yang dititipkan kekuatan tak
terkalahkan. Namun ketika kekuatan itu diambil kau merasa kehilangan yang begitu
besar sehingga menganggap hal itulah yang paling penting. Namun tidak ingatkah
engkau rasanya jatuh cinta" Tidak ingatkah bagaimana dulu kau mau mati dan
bertarung bagi sebuah cinta" Tidak ingatkah kau akan kebahagiaan bersama dengan
para sahabat dan orang yang kau cintai" Katakan padaku, Armeron, apakah semua
itu lebih penting dari kekuatan yang kau idamkan itu" Sekarang kau sudah
mendapatkan kekuatan 4 Zingamon dan Tombak Holy Light. Apakah hatimu sudah puas"
Atau sebaliknya, hatimu malah semakin kosong, karena kau kesepian dan kehilangan
banyak orang yang sebenarnya kau cintai. Jika memang hatimu puas, bagaimana
mungkin helai Bulu Galarien mampu menghancurkan Iblis Armeron yang perkasa.'
'Tidak. Ini tidak benar. Kau hanya berusaha untuk menipuku.
Aku sangat mengidamkan kekuatan seperti ini. Aku tidak butuh cinta.
Aku tidak butuh teman. Iblis tidak butuh semuanya itu. TIDAK BUTUH!'
Raung Armeron lagi sambil mengerahkan Tombak Kesesatan ke arah Jack.
Tyrail pun menjerit keras karena panik.
Bab 71. Pengampunan dan Hukuman
"Jack, awas!' Teriak Tyrail berusaha memperingati. Begitu mendengar teriakan
Tyrail, Jack pun langsung mengerahkan kekuatan Jubah Pelindung dari Faith Armor
namun sebelum Tombak Kesesatan menghantam Jack, sesosok tubuh sudah maju ke
depan dan menerjang ujung tombak itu dengan tubuhnya sendiri.
'Nimros!' Seru Armeron yang terkejut luar biasa. Tubuh sang Keeper pun langsung
roboh ditusuk Tombak Kesesatan di dada hingga tembus ke punggung. Darah Nimros
langsung menyembur deras dari lukanya namun wajahnya tersenyum puas. 'Nimros apa
yang kau lakukan"' Armeron tidak mengerti mengapa Nimros begitu nekat
menusukkan dirinya sendiri dengan Tombak Kesesatan miliknya.
'Aku kurang beruntung dalam memperbutkan cinta Galarien.
Namun aku beruntung dapat mati di tangan iblis yang sama dengan yang membunuh
Galarien. Kau beruntung seumur hidupmu dicintai
oleh Galarien. Yang tidak beruntung di kahir hidupnya hanya Galarien yang
dibunuh oleh kekasih yang dicintainya. Galarien, sungguh
kasihan... kasihan.' Dan Nimros pun melepaskan nyawanya. Pada saat itu juga
tujuh cahaya terang keluar dari tubuh Nimros dan terbang ke langit membentuk
tujuh rupa pedang. Itulah Pedang Keadilan. Pedang sakti Holy Light yang maha
dashyat. Pedang itu pun jatuh mengelilingi Armeron dengan tujuh cahaya dan
kekuatan unik yang berbeda -
beda. Jack dan Tyrail tidak dapat berkata apa - apa. Mereka terkejut sekaligus tidak
pernah menyangkan akhirnya akan seperti ini.
Armeron mendapatkan Tombak Kekudusan yang diubahnya menjadi
Tombak Kesesatan dan kini ia juga mendapatkan Pedang Keadilan
setelah Nimros mati di tangannya. Rasanya keadaan semakin sulit bagi Jack dan
Tyrail. Armeron pun mencabut tombaknya dari tubuh Nimros dan perlahan membaringkan tubuh
tersebut ke tanah. Lalu ia pun
menancapkan Tombak Kesesatan ke tanah dan memandang ke
sekelilingnya. Tujuh Rupa Pedang Keadilan menanti untuk digunakan oleh dirinya.
Dengan Tombak Kesesatan dan Pedang Keadilan maka ia akan semakin tidak
terkalahkan. Maka tertawalah Armeron kencang -
kencang. Langit dan dunia pun terasa bergetar. Jack dan Tyrail terpaksa harus
berlindung dan menutup telinga kuat - kuat. Armeron terus tertawa bahagia
seperti orang gila namun hatinya tidak dapat ditipu. Walau ia tertawa begitu
puas dan bahagia, hatinya tetap sakit dan kehilangan. Air matanya tetap mengalir
dan membasahi tanah. Armeron pun tak kuat lagi berdiri dan jatuh berlutut. Ia menangis tersedu - sedu
seperti anak kecil. Aura hitam nya pun mereda.
Armeron telah dikalahkan oleh hatinya sendiri.
Jack pun menatap Tyrail dan mulai kembali melangkah untuk mendekati Armeron yang
berlutut sambil menangis dengan keras. Jack pun mulai merasa iba kepada makhluk
yang sebelumnya begitu dibencinya itu. Ia pun segera menghampiri Armeron dan
merentangkan tangannya untuk membantu 'iblis' itu berdiri. Armeron yang kini
terlihat begitu lemah mulai menahan isak tangisnya dan menatap Jack dengan mata
berkaca - kaca. 'Lepaskan semua kekuatan itu, Armeron dan bertobatlah,' Kata Jack dengan lembut.
Pada saat itulah secercah cahaya matahari
bersinar menembus awan hitam yang gelap dan menyinari mereka
berdua. Armeron terpana melihat di belakang Jack, berdirilah
bayangan Galarien dengan tangan terentang lebar dan wajah
tersenyum. Armeron pun membalas tersenyum.
'Ayo, sayangku, lepaskan semuanya dan kita akan pulang.'
Armeron pun menggapai tanduk di kepalanya dan mematahkannya.
Ketika itu juga Tombak Kesesatan pun kembali berubah menjadi
Tombak Kekudusan dan memancarkan cahaya yang terang benderang.
Jauh di Utara.... di suatu tempat yang tidak bernama....
Tempat itu berada di dalam sebuah gunugn es ayng maha dingin. Tidak ada satu
makhluk biasa pun yang dapat hidup di keadaan yang membekukan seperti ini. Jack
dan Tyrail dengan menggunakan energi Faith Armor untuk dapat bertahan menemani
Armeron yang begitu letih melakukan perjalanan panjang ke ujung dunia ini. Sang Iblis Armeron
telah mematahkan tanduk - tanduknya dan melepaskan semua energi hitam yang mampu
ia lepaskan tetapi tetap tak dapat menghilangkan semua sifat iblisnya.
'Tombak ini dapat membantuku untuk menyucikan diri,' Kata Armeron yang
tergantung di dinding atas Gunung Es. Di dada Armeron menancap Tombak Kekudusan
yang membuatnya dapat terus
tergantung di atas dan tidak jatuh ke bawah. Di bawah Armeron
sendiri berkobarlah api biru yang bukannya mengeluarkan hawa panas melainkan
hawa dingin yang mampu membekukan apa saja. Dan di
sanalah Armeron tergantung untuk waktu yang sangat lama entah
sampai kapan untuk menebus segala dosanya sebelum dapat kembali kepada The One.
'Apa kau yakin mau menjalani semua ini, Armeron"' Tanya Tyrail yang tidak tega
menyaksikan hukuman yang luar biasa ini.
'Aku tidak akan apa - apa,' Jawab Armeron,' Aku tdak akan mati sebelum hukuman
ini lunas terbayar.' 'Untuk apa semua ini, Armeron"' Tanya Jack,' Apakah untuk sebuah pengampunan"'
'Bukan, saudaraku, Dia yang Maha Pengampun sudah
mengampuni aku tetapi Dia juga Maha Adil maka aku harus
menanggung hukuman yang setimpal dengan pengkhianatan dan
kehancuran yang aku timbulkan. Aku sudah cukup beruntung boleh memilih hukumanku
sendiri. Kalian kembalilah ke selatan sebelum kalian mati membeku di tempat
ini.' 'Jaga dirimu, Armeron. Sekali waktu kami akan datang untuk menemuimu kembali,'
Jawab Jack lagi. 'Oh, yah, Tyrail,' Panggil Armeron,' Aku punya satu permintaan lagi kepadamu.
Kumohon kau mau melakukannya untukku.'
Tyrail tersenyum. 'Tentu, apa yang bisa kubantu untukmu, Armeron.'
'Maukah kau memberikan Rantai Kehidupan itu untukku"'
Tanya Armeron,' Rantai itu dapat mencegahku untuk melarikan diri dari tempat ini
dengan berbagai cara termasuk dengan melalui
kematian. Jika nyawaku tidak kuat lagi bertahan maka Rantai itu dapat terus
mempertahankan nyawaku sampai hutang ini lunas
terbayar. Rantai itu juga pasti tidak akan membiarkan aku pergi selangkah pun
dari tempat ini. Jadi kumohon ikatlah aku kuat - kuat dengan rantai itu.'
Tyrail sangat terkejut. Permintaan Armeron tentunya akan membuat dirinya sendiri
semakin menderita. Namun Armeron ters
mendesak sehingga Tyrail pun menganggukkan kepalanya. Rantai
Kehidupan yang mengerti kehendak tuannya pun segera terbang dan mengikat sekujur
tubuh Armeron dengan erat.
Itulah terakhir kali di mana dunia pernah melihat Iblis Armeron. Tempat yang
sangat jauh di utara tidak pernah dicertakan oleh Jack maupun Tyrail kepada
siapa pun sehingga menjadi rahasia yang tak pernah terkuak.
Penutup Jack dan Tyrail pun memisahkan diri setelah menempuh perjalanan pulang yang
sangat panjang. Jack membawa Faith Armor juga Pedang Keadilan bersamanya dan
mengambil jalan ke arah Barat.
Ia bermaksud untuk mencari Bangsa Manusia yang lain dan
mendirikan Bangsa yang besar. Sementara Tyrail dengan membawa
Kelima Orb dari Bangsa Naga mengambil jalan ke arah timur untuk mencari kakaknya
Virail dan bersama - sama membangun kembali
Kerajaan Penyihir. Jack pun membangun sebuah Kerajaan Manusia pertama yang diberi nama, Allastar
yang diambil dari nama Klan nya, Al-star. Dan Tyrail pun membentuk Bangsa
Penyihir yang besar. Sejak Armeron berhasil dikalahkan maka berakhir pula lah
Zaman The War of Dragon di tahun ke -85 (85 WN) dan dimulailah sebuah masa baru
yaitu Zaman The Dark Age. The End Pedang Golok Yang Menggetarkan 16 Bara Dendam Menuntut Balas Seri Kesatria Hutan Larangan Karya Saini K M Si Kumbang Merah 1
kebesaran Kelompok Kegelapan yang pernah menggemparkan dunia di masa lampau.
Kejatuhan Zingamon telah tiba pada saatnya.
Bab 57. Peperangan Merebut Menara Sihir
By: Junaidi Halim 'Tembak!' Seru Raja Therick kepada pasukannya. Maka Panah -
panah besar yang diikat rantai besar pun ditembakkan ke udara dalam upaya
menembus pertahanan Menara Sihir Zerithen, tempat di mana Dewi Sihir Maramil
berkuasa. Lalu secepat kilat, para Prajurit Peri paling cekatan dan gagah berani
memanjat ke atas menara melalui rantai - rantai yang diikatkan pada panah -
panah raksasa yang kini sudah menancap di dinding puncak menara. Sementara
Ratusan Peri - peri yang lain memanahi Pasukan Kegelapan di atas menara dari
bawah untuk melindungi gerakan para pemanjat. Di sisi lain, Klan Al-Star sibuk
untuk mendobrak masuk melalui pintu gerbang utama.
Mereka menggunakan alat pendobrak yang cukup besar untuk dapat menjebol pintu
utama Menara Zerithen. Hanya Pasukan Serangga yang tidak terlihat di medan
tempur. Lalu kemanakah pasukan yang
dipimpin oleh Arachine itu" Apakah mereka memilih untuk mundur sebelum
bertarung" Selagi Pasukan Kegelapan Penjaga Menara sibuk menghadapi serangan dari Peri yang
memanjat juga memanah dan serangan
Manusia di pintu gerbang utama, Bangsa Serangga menyerang dari tempat yang tidak
terduga sama sekali yaitu dari bawah tanah. Mereka memanfaatkan kemampuan dalam
menggali terowongan untuk
menyerang dari dalam Menara Zerithen sendiri. Dalam waktu singkat, Pasukan
Serangga sudah masuk dan menyebar di dalam menara untuk membuat kekacauan.
Mereka menyemburkan racun dan api sehingga
teriakan kepanikan pun melanda Pasukan Kegelapan yang terdesak dari segala arah.
'Pintu Gerbang!' Seru Arachine kepada pasukannya,' Semua menyerbu ke pintu
gerbang. Kita harus buka pintu itu agar sekutu kita dapat segera masuk!'
Teriakan Arachine pun bersambut dengan
teriakan semangat dari pasukan serangga yang lain. Mereka
bertempur dengan berani dan terus mendesak Pasukan Kegelapan
yang berjaga di pintu gerbang. Sia - sia saja Pasukan Kegelapan yang terdiri
dari Manusia Serigala dan Vampir itu bertahan. Semangat tempur mereka sudah
merosot drastis melihat kekuatan dari lawan -
lawannya apalagi posisi mereka kini sedang terjepit tanpa pertahanan.
Lalu dimanakah Maramil dan putranya, Lexus" Bukankah seharusnya mereka ikut
bertempur bersama Pasukan Kegelapan"
Nyawa pasukan sama sekali tidak berarti di hadapan para iblis.
Pasukan Kegelapan dibentuk karena rasa takut dan benci. Hubungan di antara
mereka hanyalah hubungan yang saling memanfaatkan dan mengambil keuntungan.
Tampaknya itulah yang terjadi di antara
Maramil, Sang Dewi Penyihir dan pasukannya. Tak lama setelah
benteng Menara Zerithen berhasil ditembus, Maramil, Lexus dan Naga buruk rupa
Mistyx sudah merencanakan untuk pergi melarikan diri. Hal yang paling mengerikan
bagi mereka bukanlah karena kekuatan besar Persatuan Bangsa Peri - Manusia -
Serangga yang tengah melakukan serangan gencar. Tetapi ada kekuatan lain yang
jauh lebih mengerikan tengah datang menghampiri menara Zerithen. Kekuatan besar
yang telah memusnahkan empat Zingamon yang tersisa dan mengambil
kekuatan mereka. Kekuatan yang telah merebut kelima Orb dengan maksud
membebaskan Lord of Darkness sendiri dan menggantikan
posisinya sebagai iblis paling jahat. Iblis Armeron tengah menuju Menara
Zerithen. Maramil yang memiliki kemampuan untuk melihat situasi melalui Bola Kristalnya
telah mengetahui betapa tragisnya nasib Zingamon terakhir Arnarock sekaligus
telah melenyapkan semua mimpi - mimpinya untuk bergantung pada kekuatan para Zingamon.
Mengetahui tuannya telah dibantai seperti kutu busuk sungguh
menegejutkan Maramil. Maka tanpa menunggu pertempuran berakhir, Maramil langsung
mengajak Lexus, anaknya dan Mistyx untuk
melarikan diri. Ia sengaja memanfaatkan kekacauan perang untuk melarikan diri
secara diam - diam. Nyawanya tentu saja lebih penting dibandingkan nyawa ratusan
atau bahkan ribuan Pasukan Kegelapan sekaligus. Maka begitu Pasukan Peri
menyerbu masuk ke dalam Menara Zerithen, Maramil dan Lexus malah keluar dari pintu belakang sambil
menunggangi Mistyx. 'Melarikan diri selagi pasukanmu bertempur sungguh hal yang memalukan, Dewi
sihir,' Tegur seorang pemuda yang ternyata telah menunggu mereka di pintu
belakang. Di belakang si pemuda juga telah berdiri Keeper Galarien. Pemuda itu
tak lain adalah Jack yang memang ditugaskan untuk menggempur Menara Sihir dari
belakang sekaligus menjaga agar tidak ada satu Pasukan Kegelapan yang melarikan
diri. Rencana yang disusun Raja Peri Therick memang sangat jitu dan
cermat memperhitungkan segala kemungkinan.
Bab 58. Pecahnya Persekutuan Pemenang
By: Junaidi Halim 'Jangan menghalangiku atau akan kuhajar kau di sini!' Teriak Maramil dengan nada
mengancam tetapi Jack sama sekali bukan anak kecil yang mudah ditakuti oleh
lawannya. Setelah melewati
pertempuran demi pertempuran antara hidup dan mati, Jack sudah berubah menjadi
seorang ksatria yang tangguh dan berkemampuan
tinggi. Apalagi Jubah Sakti Keyakinan, The Faith Armor yang
dikenakan Jack telah memberinya kekuatan pertahanan yang tidak terhingga.
'Kalau kalian memang ingin bertempur maka segeralah bersiap
- siap,' sahut Galarien yang sudah tidak sabar untuk mengalahkan lawannya. Di
dalam hati Galarien telah muncul kekuatiran yagn lebih dashyat dari hanya
sekedar Maramil dan sekutunya. Ia tahu ada
sesuatu yang amat sangat jahat sedang menuju ke tempat mereka
berada. 'Dasar Keeper sombong! Walaupun kau adalah The One sekalipun maka kami tidak
akan mundur! Matilah kau!' Seru Lexus yang segera memulai seragan dengan cakar
hitamnya, Darkenos Clawsio. Jurus itu langsung membelah udara dengan bayangan cakar hitam ganas
yang langsung menuju ke arah Galarien. Bagi Keeper serangan Lexus tentu saja
bukan masalah yang terlalu besar. Hanya dengan mengerahkan energi The Forest
Soul maka terbentuklah cahaya pelindung yang sekuat kulit pohon - pohon purba ribuan
tahun, menyatu dengan tubuh Galarien.
'World Tree Root! Hancurkan mereka semua!' Seru Galarien.
Maka dunia pun menjawab panggilan dari Sang Keeper. Dari dalam tanah muncul akar
- akar raksasa berduri setajam pedang yang segera menjerat, mengikat dan
berusaha meremukkan Lexus. Karena Lexus masih menunggangi Mistyx maka akar
raksasa itu tentu saja juga menyerang Sang Naga buruk rupa beserta Maramil yang
tidak sempat meloloskan diri. Namun pertarungan tentu saja tidak semudah itu
untuk dimenangkan. Maramil segera bertidank cepat dan merapal
manteranya. Sebuah simbol sihir lingkaran hitam pun terbentuk di tanah, tempat
di mana akar - akar itu bermunculan dari dalam perut dunia. Lingkaran itu bukan
lingkaran biasa tetapi mengandung
kekuatan sihir yang dapat meningkatkan kekuatan inti racun hingga ratusan kali
lipat. Mistyx yang melihat kekuatan sihir Maramil segera dapat menerka maksud
sekutunya itu. Tanpa menunggu perintah, ia segera menyemburkan kabut hitam
beracunnya ke segala arah. Kabut itu meyebar begitu cepat ke arah Jack dan
Galarien yang terpaksa membuat pertahanan. Setelah kabut itu perlahan - lahan
memudar, Galarien dapat menyaksikan akar - akar raksasanya telah jatuh
dengan bercak - bercak hitam sebagai tanda keracunan sementara ketiga lawannya
lenyap entah kemana. 'Sial! Mereka melarikan diri!' Seru Jack dengan kesal dan hendak mengejar
lawannya tetapi dengan cepat galarien
mencegahnya. 'Kita harus bergegas merebut menara ini, Jack! Sebelum makhluk yang jauh lebih
jahat itu datang. Dia sudah dangat dekat dan aku bisa merasakan aura mautnya.
Kita harus menyusun pertahanan kembali di benteng ini dan mungkin masih ada
kesempatan untuk menang,' Kata Galarien. Jack masih sempat kebingungan di awalnya tetapi memandang raut wajah Galarien
yang panik sekaligus sedih maka ia pun segera tahu siapa mahkluk teramat jahat
yang dimaksudkan sang Keeper.
Tentu saja mahkluk itu adalah Armeron yang kini telah menjadi iblis yang teramat
sakti. Dengan perginya Maramil dan sekutunya maka keberhasilan serangan terhadap Menara
Zerithen telah dipastikan. Pasukan
Kegelapan pun dibuat kocar - kacir apalagi setelah Jack dan Galarien ikut terjun
dalam pertarungan di dalam Menara Zerithen yang telah kacau balau. Dalam waktu
singkat maka pertempuran pun segera
berhenti dengan tewasnya sebagian besar Pasukan Kegelapan yang terdiri dari
Bangsa Manusia Serigala dan Vampir.
'Kita menang!' Teriak Therick yang kegirangan dan segera disambut oleh teriakan
kemenangan Bangsa Peri. Mata Therick segera tertuju kepada Tyrail, gadis
penyihir yang disukainya. Di belakang Tyrail tiba - tiba saja muncul Arachine
yang menghunus kedua kaki depannya yang setajam pedang. Firasat Therick langsung
mengatakan Tyrail dalam bahaya. Maka tanpa berpikir lebih lanjut sang raja Peri
Therick pun langsung berteriak dan melompat untuk mendorong
Tyrail. Sebuah tebasan pun terjadi dan darah berhamburan keluar.
Tyrail jatuh didorong oleh Therick. Dada sang Raja terkoyak luka yang cukup
parah dengan darah yang mengalir bagai sungai sehingga ia pun langsung rebah.
Arachine baru saja menyerang sekutunya sendiri, Raja Peri Therick.
'Tidak!' Teriak seorang gadis bernama Missa yang sudah lama jatuh cinta kepada
Sang Raja Peri. Melihat kekasihnya jatuh bersimbah darah membuat Missa pun
langsung jatuh tidak sadarkan diri. Teriakan Missa pun langsung disusul oleh
pekikan Peri dan Serangga yang dalam waktu sekejap saja sudah saling membunuh
dan terbunuh. Jack yang kuatir melihat Missa terjatuh begitu saja, tidak dapat
berbuat banyak karena sibuk melindungi diri dan pasukan peri di sekitarnya dari
serangan brutal Bangsa Serangga. Demikian juga Galarien dan manusia - manusia
Klan Al-Star terpaksa harus bertarung kembali melawan Bangsa Serangga. Sementara
Tyrail masih terus bersama
dengan Therick Sang Raja Peri yang sedang berjuang di saat - saat terakhirnya
sedangkan Virail sedang sibuk menghadapi Arachine
seorang diri. Therick berusaha berbicara dan menyatakan perasaannya kepada
Tyrail tetapi tak satu kata pun sempat terucap sampai akhitnya ia menghembuskan
nafas terakhirnya. Tyrail pun mencucurkan air mata untuk penyelamat nyawanya
yang tak sanggup dibalas cintanya karena Tyrail hanya pernah sekali jatuh cinta
kepada seorang pria bernama Jack.
'Kenapa kau berkhianat, serangga busuk!' Teriak Virail dengan gemas sembari
meluncurkan bola - bola api dari tongkat sihirnya,' Kau seharusnya membalas
dendam kematian indukmu di tangan Lexus!'
Arachine menggeram marah menangkis bola - bola api Virail dan menjawab,' Aku
sedang membalas kematian ayahku di tangan
kalian, para penyihir! Sial saja si Peri menghalangi jalanku membunuh penyihir
busuk seperti kalian maka jangan salahkan aku juga
merenggut nyawanya! Jika bukan karena kalian bernafsu memiliki Jubah Sakti itu
maka indukku tentu masih hidup sampai sekarang!
Lexus akan menanti giliran tetapi sekarang kalian berdua dulu yang akan aku
habisi!' Pertempuran di dalam Menara Zerithen masih berlanjut namun di luar menara telah
muncul sesosok makhluk yang lebih hitam
dibanding malam. Tubuh besar dengan dua tanduk di kepalanya.
Nafasnya juga berwarna hitam dan sangat beracun. Rumput - rumput dan udara pun
membusuk di sekitarnya. Ia melayang tanpa bobot
walau ukuran tubuhnya mencapai 3 kali ukuran tubuh manusia normal dengan
sepasang sayap hitam mengerikan di belakang punggungnya.
Orb - orb yang merupakan Jantung Lima Naga Utama tergenggam erat di tangan
kirinya sementara tangan kanannya memengang sebuah
tombak panjang. Ia tersenyum menyaksikan pembantaian yang
tengah terjadi. Bab 59. Iblis yang Tidak Terkalahkan
By: Junaidi Halim Pertempuran dipaksa berhenti oleh kekuatan yagn lebih mengerikan dibanding maut.
Tembok - tembok menara Zerithen
rontok begitu saja begitu disentuh makhluk yang bernama Iblis
Tombak Kesesatan Armeron itu. Belum sempat semua menyadari apa yang terjadi,
tiga puluh Peri dan serangga roboh begitu saja dengan mulut berbusa akibat
racun. Jack pun kesulitan menahan aura hitam yang tiba - tiba saja memenuhi
seluruh arena pertarungan. Jantung dan kepala Jack terasa ingin meledak
sementara seluruh tubuhnya bergetar seperti demam terkena aura iblis maha
dashyat. Namun keadaan yang lainnya tentu lebih parah karena mereka tidak memiliki Jubah sakti
Faith Armor. Oleh karena itu tidak heran, satu per satu dari mereka mulai
tumbang. Hanya mereka yang memiliki kekuatan pelindung cukup tinggi yang masih
dapat bertahan walau entah untuk berapa lama karna Iblis Armeron sama sekali
belum bergerak. 'Bunuh!' Desis Armeron,' Ayo, teruslah saling membunuh sebelum aku yang akan
membantai kalian! Tentunya akan lebih asyik pemanasan dengan cacing - cacing
kecil seperti kalian sebelum aku melepaskan Lord of Darkness dan membunuhnya!'
'Astaga, Armeron, apa yang sebenarnya terjadi kepadamu"
Kegilaan apa ini sehingga engkau mau membebaskan Raja Iblis Lord of Darkness"'
Desis Galarien yang sedih melihat keadaan Armeron.
'Tentu saja untuk menggantikan Lord of Darkness menjadi iblis terkuat. Jika dia
adalah Raja Iblis maka aku adalah Kaisar iblis yang tidak terkalahkan!' seru
Armeron lagi yang kemudian tertawa terbahak
- bahak. Tawa itu pun mengandung kekuatan iblis yang lebih banyak lagi
merobohkan Pasukan Peri dan Serangga.
'Dia harus segera dihentikan,' bisik Virail yang telah berhenti bertarung dengan
Arachine. Dan semua yang ada di sana menyadari bahwa mereka memang sudah tidak
punya pilihan lain selain
bertarung hingga mati. Hanya Galarien yang menyadari bahwa
kemungkinan mereka untuk menang sama sekali tidak ada. Galarien pernah melihat
bagaimana kesaktian Tombak Kekudusan di masa
lampau ketika digunakan oleh Armeron sebagai Ksatria Holy Light.
Apalagi sekarang Armeron telah menghisap energi keempat Zingamon maka kekuatan
iblisnya sudah mendekati sempurna. Dapat dikatakan Armeron mungkin sudah sekuat
Lord of Darkness sendiri. Walaupun Jack bisa menguasai kekuatan Jubah Saktinya
hingga 100% pun belum tentu dapat mengalahkan Armeron dengan Tombak
Kesesatannya. Apalagi sekarang Jack bahkan belum tahu pasti
bagaimana menggunakan Jubahnya dengan benar, tidak seperti
Keeper Agaril yang mengenal betul Jubah sakti itu seperti dirinya sendiri.
Arachine yang pertama kali bergerak tetapi bukan untuk melakukan perlawan hidup
dan mati melainkan untuk melarikan diri.
Hasilnay tentu saja sangat fatal bagi dirinya sendiri dan yang lain.
Gerakan tiba - tiba Arachine yang masuk ke dalam tanah membuat kesadaran Armeron
terusik. Ia segera menghantamkan tinju mautnya ke tanah yang dengan secepat
kilat mengeluarkan gelombang hijau kehitam - hitaman. Tanah pun retak - retak
dan mulai mengeluarkan uap beracun. Seluruh Pasukan Serangga yang hendak masuk
ke dalam tanah mengikuti jejak Arachine langsung tewas seketika. Demikian juga
dengan Pasukan Peri yang masih menjejakkan kakinya ke tanah, tewas karena
keracunan. Galarien selamat karena melompat ke atas.
Virail dan Tyrail juga menggunakan teleport untuk menghindar. Jack terlindungi
oleh Jubah Sakti Faith Armor. Tetapi seluruh Klan Al-Star termasuk Missa yang
masih pingsan dan ayahnya, Micha tewas bahkan sebelum mereka sempat sadar apa
yang terjadi. Tak lama kemudian Arachine pun muncul dari dalam tanah dengan
tubuh keracunan hebat dan akhirnya meninggal juga.
Jack masih terkejut menerima serangan maut itu. Ia belum sadar sepenuhnya ketika
melihat tubuh Missa, kekasih hati dan
sahabat terbaiknya sejak kecil terkena gelombang racun dan
membusuk dengan sangat cepat. Ia juga belum sadar penuh ketika melihat seluruh
anggota klan nya roboh dengan tubuh membusuk
bersama pemimpin mereka, Micha yang dihormatinya. Lalu seluruh Pasukan Peri lain
Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pun menyusul roboh dengan cara yang sama. Tubuh mereka membusuk karena terkena
racun iblis yang kekuatannya tidak dapat dibayangkan. Hingga ketika Jack sadar,
ia pun hanya bisa berteriak histeris antara marah, sedih dan tidak berdaya.
Armeron malah terus tertawa melihat keputus asaan dan mendengar teriakan pilu
Jack. 'Jangan kuatir anak muda. Kau pun akan segera menyusul mereka di neraka!'
Seru Iblis Armeron sambil bersiap - siap untuk melakukan serangan berikutnya.
'Hentikan itu, Armeron!' Teriak Galarien yang melihat Jack dalam bahaya.
Galarien pun langusng bertindak secepat kilat. Jurus World Tree Root langsung
dikerahkan dan memanggil akar raksasa dari bawah tanah untuk membelit Armeron
dan mencegahnya melancarkan serangan kepada Jack. Tapi belum lagi akar raksasa membelit tubuh
Armeron secara sempurna, ia sudah menghentakkan energi hitamnya. Akibatnya bukan
hanya racun namun juga halilitar hitam menyambar keluar dari dalam tubuh sang
Iblis Armeron. Akar raksasa Galarien langsung hancur tercabik - cabik.
'Astaga, sayangku, mengapa kau jadi begini lemah" Karena mengingat hubungan kita
dahulu maka aku akan menawarkan satu
kesempatan kepadamu untuk bergabung denganku. Apa enaknya jadi Keeper yang
dikutuk" Punya benda sakti tetapi tidak dapat
menggunakannya. Lebih menguntungkan jadi iblis sepertiku dan dapat menggunakan
benda sakti ini sesuka kita,' Kata Armeron kepda
Galarien sambil memperlihatkan tombak saktinya yang sudah
tercemar hawa iblis yang kental.
'Armeron, nampaknya kau sudah tidak dapat lagi diselamatkan.
Maafkan aku yang terpaksa harus bertindak kejam. Earth Rock!' Seru Galarien yang
meluncurkan jurus penghancurnya sambil menitikkan air mata.
'Maaf" Seharusnya aku yang bilang begitu! Halilintar Penghancur tingkat
sempurna!' seru Armeron menyambut serangan
Galarien. Kedua energi dashyat itu pun bertemu di udara dan
bertabrakan menghansilkan energi penghancur yang luar biasa.
Dinding - dinding menara yang kokoh pun runtuh. Jack yang merasa tanah di
sekitarnya bergetar hebat terpaksa berlari menghindar sementara kedua penyihir
bersaudara, Virail dan Tyrail entah berada di mana.
Bab 60. Rahasia Rantai Kehidupan
By: Junaidi Halim Galarien langsung terdesak mundur. Batu besar panas yang dikerahkan Galarien
untuk menghujani Armeron sama sekali tidak berdaya menghadapi serangan
halilintar hitam yang memiliki
kekuatan maha dashyat. Kekuatan Iblis Armeron kini sudah berada jauh beberapa
tingkat dari kekuatan seorang keeper seperti dirinya.
Galarien tahu bahwa dirinya bukan tandingan dari sang Iblis apalagi perasaan
hatinya terhadap mantan Keeper tersebut telah
mengkhianati dirinya sendiri. Walau bagaimana pun tidak mudah
untuk menyingkirkan perasaan cinta yang telah terpendam ribuan tahun lamanya.
'Lemah sekali!' Seru armeron sangat kecewa,' Seandainya saja kau dapat
menggunakan Rantai sakti Kehidupan tentu pertarungan ini tidak akan menjadi
begitu membosankan. Kalau begitu akan kuakhiri sekarang saja. Matilah Kau!'
Sebuah halilintar hitam berkekuatan besar langsung menyambar ke arah Galarien
yang masih terengah - engah akibat benturan energi sebelumnya. Galarien menyadari adanya bahaya maka
ia pun memaksakan energi nya untuk membuat energi
pelindung. Tetapi energi pelindung galarien tidak mampu menahan seluruh kekuatan
serang Armeron maka ia pun langsung terlempar ke udara dan menghantam dinding
menara hingga hancur lebur. Dari
mulut dan hidung Galarien tersembur darah segar yang tidak sedikit.
Jack yang menyadari rekannya dalam bahaya segera
mengambil tindakan. Tinju cahaya Jack pun meluncur dan mencegah Armeron untuk
mendekati Galarien yang sudah terluka. Namun hanya dengan sekali kibasan tangan
Armeron kekuatan tinju cahaya Jack langsung buyar seperti cahaya matahari yang
terhalang awan hitam. Bahkan kini Armeron menghembuskan nafas racun tingkat tinggi ke arah tubuh Jack
maupun Galarien yang masih terbaring. Faith Armor pun secara otomatis
mengeluarkan cahaya pelindung yang mampu
menahan racun Armeron tetapi karena begitu kuatnya kekuatan racun hitam itu maka
cahaya Faith Armor pun terpencar ke segala arah.
Belum lagi cahaya itu berkumpul kembali, Armeron sudah secepat kilat melancarkan
serangan halilintar hitamnya. Sungguh celaka bagi Jack dan Galarien yang tidak
lagi memiliki perlindungan, terpaksa harus menanggung serangan itu mentah -
mentah. Keduanya terpental ke belakang bersamaan dengan tubuh yang hangus.
Tiba - tiba kedua penyihir Virail dan Tyrail muncul bersamaan.
Keduanya mengerahkan jurus sihir mereka berupa api dan es ke arah armeron. Bagi
Armeron tentu saja kekuatan sihir itu tidak seberapa kuat tetapi cukup untuk
memaksanya menahan serangan lebih lanjut.
Begitu ia selesai menghalau serangan tadi, kedua penyihir beserta Jack dan
Galarien telah lenyap dari hadapannya. Rupanya serangan tadi hanyalah pengalih
perhatian dan kedua penyihir itu telah
membawa lari mangsanya dengan teleport. Armeron pun meraung
dengan kemarahan yang luar biasa.
Virail dan Tyrail membawa Jack dan Galarien dengan teleport keluar menara. Lalu
mereka semua bersembunyi di semak - semak
sambil berharap Armeron tidak menemukan mereka. Penyihir tidak dapat melakukan
teleport dengan jarak terlalu jauh apalagi sambil membawa beban yang sedang
terluka. Kedua penyihir ini sempat
gemetar mendengar raungan kemarahan Armeron dari dalam menara.
Cahaya pelindung Faith Armor telah lenyap ke dalam tubuh Jack yang hangus
terbakar. Galarien Sang Keeper yang memiliki tubuh lebih kuat dari manusia biasa
masih tersadar walau nafasnya mulai putus - putus yang menunjukkan nyawanya
sudah hampir di ujung tanduk arit
malaikat maut. Tetapi Jack memiliki keadaan yang lebih parah. Nafas pemuda itu
nyaris tidak ada dan detak jantungnya lemah sekali.
Rasanya mustahil Jack dapat membuka mata kembali dalam keadaan hangus seperti
itu. Tyrail harus mati - matian menahan emosinya untuk tidak berteriak sedih
mengingat musuh masih berada di dekat mereka.
'Penyihir... aku sudah tidak dapat bertahan lagi,' bisik Galarien lemah,'
A..aku.. ada permintaan terakhir.' Kedua penyihir itu pun menggenggam tangan si
Keeper yang mulai melemah sebagai tanda
mendengarkan dengan seksama. 'Kumohon kalian harus mengambil
Rantai Sakti Kehidupan dariku dan menggunakannya untuk melawan Armeron.'
'Tapi bagaimana caranya"' Tanya Virail kebingungan.
'Hanya cinta yang dapat melahirkan kehidupan dan cinta hanya dapat dibayar
dengan pengorbanan hingga kematian,' bisik Galarien kepada kedua penyihir itu.
'Aduh, teka teki apa ini"' tanya Virail tidak sabar,' Teka - teki ini mirip
dengan tulisan yang ada di makam Agaril yang terdiri dari 2
kalimat. Kalimat Pertama mengatakan manusia lama mati maka
manusia baru akan lahir. Kalimat Kedua mengatakan keyakinan hanya dapat dibayar
dengan kematian.' Galarien tersenyum,' Setiap benda sakti memiliki cara tersendiri untuk dapat
diwariskan. Jubah Sakti Faith Armor hanya dapat diwariskan dengan pemahaman
bahwa tidak ada yang perlu
ditakuti dari kematian. Manusia yang berdosa harus mati terlebih dahulu baru
manusia yang baru dapat lahir melalui keyakinan kepada The One. Jack memahami
hal itu sehingga The Faith Armor pun
memilihnya dan bukan orang lain.'
'Kalau begitu jelaskan kepada kami apa arti teka - tekimu itu kepada kami,'
pinta Virail kepada Galarien.
Galarien mendesah lemah,' Jika kalian tidak dapat memahami maknanya maka percuma
saja. Rantai Sakti ini tidak akan memilih kalian karena itu artinya kalian belum
pantas memilikinya.' Virail semakin menjadi panik dan otaknya tidak mau berpikir lebih jauh. Lalu ia
memandang kepada Jack yang terbujur kaku. 'lalu bagaimana kami bisa mengambil
Faith Armor dari tubuhnya"'
'Jika kau memahami maknanya dengan sempurna maka tentu saja kau dapat
mengambilnya. Tetapi jika tidak, maka kau akan mati dengan sia - sia,' Jawab
Galarien dengan nafas yang memburu.
'Tapi apa yang akan terjadi kepada Jack setelah ia kehilangan jubah sakti itu"'
Tanya Tyrail ketakutan karena ia tahu jawaban yang akan diterimanya tentu sangat
mengerikan. 'Ia akan mati tentu saja. Jack dapat bertahan hidup dari luka bakar seberat itu
hanya karena ia menggunakan Faith Armor. Jika jubah itu diambil daripadanya,
tentu saja ia akan tewas seketika,'
Jawab Galarien' Jubah sakti Faith Armor hanya dapat diwariskan atas dasar
keyakinan dan perlindungan kepada yang lemah. Ada dua cara mewariskannya. Cara
pertama seperti yang Jack lakukan dulu. Dan yang kedua, ia sendiri yang
mewariskan kepada orang lain yang
sekarat atas dasar perlindungan dengan kerelaan hati tetapi itu berarti ia akan
kehilangan nyawanya sendiri sebagai tebusan dalam waktu satu minggu.'
'Tapi kini Jack yang sedang sekarat bukan kami! Bagaimana ia bisa mewariskan
jubah itu. Dan jika aku mengambilnya dengan cara Jack waktu itu berarti aku
harus membunuh diriku sendiri dengan tangan Jack atau gimana"' Tanya Virail yang
semakin emosi karena semua tekanan yang dirasanya semakin mendesak. Mereka semua
tahu saat ini Iblis armeron yang gila tengah mempersiapkan diri untuk
membebaskan sang Master Kegelapan Lord of Darkness. Waktu
mereka sngat sempit. 'Biar aku yang mencobanya,' bisik Tyrail sembari mencucurkan air mata. Ia
mengambil sebilah pisau pendek dan menaruhnya di
tangan Jack lalu secara perlahan mengarahkannya ke lehernya
sendiri,' Maafkan aku, Jack. Jika ini gagal setidaknya kita akan bersama - sama
dalam kematian. Tetapi jika ini berhasil maka aku bersumpah akan membunuh Iblis
Armeron. Aku mencintaimu.'
Bab 61. Antara Hidup dan Mati
By: Junaidi Halim 'Bangun, Jack,' suara itu menyapa Jack dengan ramah,' Belum waktunya, Jack.
Belum waktunya kau terbaring di sini.'
Jack perlahan membuka matanya dan ia melihat hamparan ruangan putih yang tidak
berujung. Herannya ruangan besar itu
mengeluarkan cahaya sendiri dan semua berpusat di ujung ruangan yang becahaya
maha kuat dan dashyat. Jack harus menutupi matanya yang pedih luar biasa akibat
tidak tahan terhadap cahaya maha
dashyat itu. Jack pun heran mengapa Jubah Sakti tidak melindungi dirinya dari
cahaya putih ini. 'Jubah itu buatan Ku, Jack. Termasuk juga dengan kau, dunia dan semua makhluk
yang hidup di dalamnya. Tentu saja semua itu tidak dapat dibandingkan dengan Aku
sendiri,' sahut suara itu yang langsung dikenali Jack siapa yang sedang
berbicara dengan dirinya.
Dialah The One sendiri, sang Pencipta Maha Agung.
Jack langsung menjatuhkan dirinya. Ia tidak berdaya dan merasa sangat tidak
pantas untuk berkata - kata. Jack hanya mampu berlutut dan menjatuhkan kepalanya
hingga menyentuh lantai ruangan putih yang penuh dengan cahaya kekudusan itu.
'Aku tahu peperanganmu belum selesai, Jack. Dan kau ingin sekali menang. Bahkan
kau berharap bisa menjadi sangat kuat seperti Aku sehingga dapat menyelamatkan
semua orang bahkan juga Missa.
Apa kau ingin jadi Aku, Jack"'
Jack terkejut luar biasa karena semua pikiran dan perasaan hatinya dibeberkan
dengan begitu rupa, tanpa ada rahasia yang bisa disembunyikan.
'Jika Aku memberimu kemenangan lalu apa imbalan yang dapat kau berikan kepada-
Ku, Jack"' Jack masih terdiam dan ia berpikir hal yang paling baik yang bisa diberikan
sebagai ganti kemenangan dirinya dan kekuatan yang tak terhingga.
'Hidupmu"' tanya The One lagi,' Tapi Aku yang memberimu hidup. Aku juga yang
memberi Missa dan semua orang di klanmu
hidup. Aku yang memberimu Jubah sakti Faith Armor. Semua itu milik
-Ku lalu apa yang dapat kau berikan kepada-Ku"'
Jack pun menangis karena menyadari siapa dirinya yang berani berpikir memiliki
hak untuk memiliki kekuatan lebih besar dari yang seharusnya agar dapat
menyelamatkan Missa dan jadi pahlawan bagi klannya.
'Anugerah, semua hanya karena anugerah-Ku kepadamu.
Hidupmu anugerah. Jubahmu anugerah. Bahkan juga cintamu kepada Missa adalah
anugerah. Maka jika kau menyadari semua itu maka kau tidak akan pernah meragukan
Aku tidak beranugerah lagi kepadamu, Jack. Bahkan di saat Aku mengambil Missa
pun itu juga suatu bentuk anugerah agar kau tidak lupa bahwa kehendakmu bukan
kehendak - Ku. Rencanamu bukan rencana-Ku.'
Jack terdiam cuukp lama dan mengangguk pasti dengan suatu bentuk keyakinan yang
berbeda. 'Jubah itu milikmu dan kau akan menggunakannya untuk kemuliaan -Ku. Berperanglah
untuk -Ku, Jack dan akan kutunjukkan bagaimana kuasa-Ku sangat nyata bagimu.
Berperanglah, Jack!' Jack mendadak seperti jatuh ke dalam kegelapan. Ia dapat merasakan desiran
darahnya. Ia dapat merasakan denyut jantungnya.
Dan ia dapat merasakan sakit di tubuhnya. Jack sudah kembali.
Bab 62. Sang Pewaris Rantai Kehidupan
By: Junaidi Halim Jack tersadar dan membuka matanya. Ia terkejut luar biasa dan segera menahan
tangannya sendiri agar pisau yang diarahkan ke leher Tyrail tidak benar- benar
menusuknya. Pada saat yang
bersamaan juga, ledakan cahaya muncul dari dalam tubuh Jack yang membuat Tyrail
maupun Virail terdorong ke belakang. Ketika pancaran cahaya itu meredup
muncullah sosok Jack yang baru. Tubuhnya
bersinar terang dan bahkan luka - luka bakar di tubuhnya lenyap.
Bukan hanya kedua penyihir yang keheranan. Galarien sang Keeper pun
membelalakkan matanya melihat hal ini. Pancaran energi Jack sangat kuat bahkan
hampir menyamai kekuatan Para Ksatria Holy Light di masa lampau sebelum mereka
jatuh menjadi Keeper. 'Agaril,'
desis Galarien. Ia dapat merasakan kekuatan Jack sudah menyamai kekuatan Agaril
di puncak kejayaannya. 'Apa yang terjadi"' Tanya Virail keheranan sekaligus takjub melihat keajaiban
ini. 'Kekuatan sejati Faith armor telah terbuka kembali. Aku tidak pernah melihat
yang seperti ini sejak Agaril sendiri yang mengenakan Faith Armor di masa
kejayaannya sebagai Ksatria Holy Light. Jubah Faith Armor bukan hanya melindungi
serangan fisik maupun sihir tetapi juga mampu menyembuhkan pemakai nya dengan
sangat cepat (regeneration healing). Selain itu Jubah ini juga mampu menyerap
kekuatan lawan dan menggunakan nya untuk menambah kekuatan
serang si pemakai. Ada begitu banyak lagi rahasia yang masih
tersembunyi di sana dan pasti kita akan segera tahu setelah Jack menghadapi
Armeron,' sahut Galatrien dengan mata berbinar karena melihat adanya secercah
harapan untuk menang. Lalu Galarien
mengalihkan pandangan nya kepada Tyrail,' Sudah saatnya rantai sakti ini juga
kuwariskan kepadamu, penyihir Tyrail.'
'Apa"' Tanya Virail keheranan,' Bagaimana mungkin" Kami berdua tidak tahu apa -
apa tentang teka - teki mengenai cinta dan pengorbanan itu!'
'Kau memang tidak mengerti, Virail. Tapi kurasa Tyrail sudah mengerti tentang
cinta hanya saja dirinya sendiri tidak sadar ia mengetahui hal itu,' Sahut Sang
Keeper Galarien. Tapi Tyrail sendiri masih terlihat ragu akan semua itu. Ia masih menggeleng -
gelengkan kepala tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dan apa ayng sudah
ia lakukan sehingga Galarien bisa yakin dialah orang yang tepat untuk mewarisi
Rantai Kehidupan. 'Hanya cinta yang dapat melahirkan kehidupan dan cinta hanya dapat dibayar
dengan pengorbanan hingga kematian,' Bisik Galarien,'
Tyrail, mati untuk orang yang kita cintai tidak sulit bagi orang yang sedang
jatuh cinta. Tetapi berani tetap hidup sendirian dan ditinggal pergi oleh orang
yang kita cintai sungguh lebih mengerikan daripada kematian. Saat kau memutuskan
untuk mengambil Jubah sakti Jack sebenarnya pada saat itulah cintamu yang paling
sejati sedang teruji dan terbuktikan. Cinta yang tidak egois, yang bukan
menginginkan Jack hidup untuk dirimu sendiri agar kalian berdua hidup bahagia
tetapi cinta yang mengorbankan kebahagiaan kalian agar yang lain memiliki
harapan untuk hidup. Bahkan kau siap berkorban nyawa jika gagal dan berkorban
kehilangan kekasih jika berhasil. Kau sudah lulus, Tyrail.'
Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
'Maksudmu ketika aku hendak membunuh Jack malah cintaku menjadi semakin
sempurna"' Tanya Tyrail bingung.
'Kau tidak pernah bermaksud membunuh Jack, Tyrail. Kau melakukan itu hanya
karena kau tahu apa yang paling diinginkan Jack dan memberi kesempatan hidup
bagi yang lain. Walau itu artinya kau harus kehilangan kekasih atau kehilangan
nyawa. Sekarang genggam tanganku dan ambillah rantai sakti ini. Gunakan hati dan
cintamu untuk menggunakan nya maka Rantai Kehidupan akan menjadi
milikmu.' Tyrail melakukan tepat seperti apa yang diperintahkan Galarien kepadanya. Maka
keduanya pun bergenggaman tangan. Tak lama
kemudian cahaya terang terpancar dari tubuh Galarien yang
menegang. Cahaya itu berputar - putar seperti ular dan lambat laun berpindah ke
sekujur tubuh Tyrail. Setelah itu cahaya tersebut telah membentuk sebuah rantai
emas yang tetap bermandikan cahaya. Sang Keeper Galarien pun tersenyum puas dan
roboh menemui ajalnya. Jack dan Tyrail saling berpandangan. Mereka tahu apa yang akan terjadi sebentar
lagi. Pertempuran senjata - senjata sakti masa lampau akan segera terjadi. Jubah
Faith Armor Jack, Rantai Kehidupan Tyrail dan Tombak Kesesatan Armeron akan
bertempur hidup dan mati. Bab 63. Adu Kekuatan di Puncak Zerithen
Di masa lampau, di masa yang sudah dilupakan oleh makhluk -
makhluk kuno sekali pun, Lord of Darkness dikalahkan oleh Holy Light di sebuah
tempat yang dinamakan Heirithien. Holy Light kemudian mengurung sang Master
Kegelapan dalam penjara dimensi waktu yang tidak tertembus oleh kekuatan apapun
kecuali dibebaskan oleh si pemegang kunci yang berupa orb - orb. Tempat
dikurungnya Lord of Darkness kemudian didirikan menara kokoh yang dinamakan
Zerithen. Menara Zerithen didirikan untuk menjaga dan mengawaasi penjara dimensi tersebut.
Namun oleh kecerobohan Para Ksatria Holy Light, menara pengawas ini malah
dijadikan menara sihir dan mempelajari kekuatan sihir yang memang berasal dari
Lord of Darkness hingga akhirnya Para Ksatria ini dikutuk menjadi The Keeper.
'Jadi di tempat ini rupanya kau bersembunyi dan terkurung seperti seekor kutu
lemah, Lord of Darkness,' Hina Armeron ketika sebuah pusaran hitam terbentuk di
udara, di atas menara Zerithen,' Sekarang sudah saatnya kita melihat siapa yang
terkuat di antara kita.' 'Hentikan, Armeron!' Teriak Jack yang sedang berlari mendaki ratusan anak tangga
untuk dapat menuju ke atas menara. Di belakang Jack, Tyrail juga tengah mengekor
Jack. Namun ketika Jack dan Tyrail hampir sampai ke atas menara, muncullah
seekor Naga buruk rupa yang menghadang dan menyemburkan kabut beracun di hadapan
Jack dan Tyrail. Jack yang sigap segera mengerahkan Jubah pelindungnya.
Cahaya silau pun langsung menyelimuti Jack dan Tyrail serta
menghindarkan keduanya dari semburan kabut racun Mistyx. Untuk membalas, Tyrail
segera mencoba kekuatan Rantai Kehidupan yang diarahkan kepada Mistyx. Rantai
sakti itu pun berubah menjadi ribuan cahaya yang menyerang Mistyx dari segala
penjuru. Sang Naga masih berusaha untuk menghindar tetapi mustahil untuk
menghindari semua kilatan cahaya yang muncul dari segala arah itu. Akibatnya
Mistyx menjadi terdorong ke sana kemari dan kehilangan arah. Ia pun
menjadi terbang terlalu dekat ke pusaran hitam yang sedang berusaha dibuka oleh
Armeron melalui kelima orb di tangannya itu. Mistyx pun menjerit ketakutan
ketika pusaran itu tiba - tiba saja menghisap masuk dirinya.
Tyrail yang menyadari lawannya dalam bahaya yang mengerikan
karena begitu masuk ke dalam pusaran hitam dimensi waktu maka
tidak akan pernah terbebaskan lagi untuk selamanya segera
memberikan pertolongan. Ia meluncurkan Rantai Kehidupannya yang sudah kembali ke
bentuk awal untuk menangkap Mistyx. Namun sudah terlambat. Pusaran itu pun
langsung tertutup begitu saja. Armeron yang gusar atas gangguan kecil ini
langsung menghentikan formasi sihir dan membiarkan Mistyx terkurung di dalamnya.
Sungguh malang nasib Sang Naga. Setelah melarikan sekutunya keluar menara, ia
kembali lagi ke puncak Menara Zerithen sembunyi - sembunyi dengan harapan dapat
melihat tuannya Lord of Darkness dibebaskan. Namun yang terjadi, kini ia malah
ikut terkurung di dalam penjara Dimensi Waktu.
'Apa yang kau lakukan!' Seru Tyrail kepada Armeron,' Kau mengurung Naga itu di
dalam sana!' 'Jangan kuatir,'Sahut Armeron,' Begitu aku selesai melumat kalian maka akan
kubuka pintu dimensi waktu dan kulumat naga jelek itu beserta tuannya yang pasti
lebih jelek lagi.' 'Melumat kami"' Balas Jack dengan sengit karena amarahnya yang belum surut atas
pembantaian yang dilakukan Armeron kepada Klan Al-Star,' Kami yang akan
mengalahkan iblis sepertimu, Armeron!'
'Kalian sendiri yang mencari mati jadi jangan salahkan aku bertindak kejam!'
Seru Armeron yang meledakkan kekuatan iblisnya. Dalam
hitungan detik langit pun tertutup awan gelap dan petir hitam
menyambar - nyambar. 'Matilah kalian semua!' Tinju Halilitar
Penghancur Armeron pun meluncur dengan ganas. Ratusan Halilintar hitam dengan
kekuatan penuh menghantam Jack tanpa ampun.
Tapi kali ini armeron yang terbelalak karena terkejut. Jack berteriak keras dan
mengeluarkan cahaya yang amat sangat menyilaukan.
Ratusan halilintar langsung dieliminasi dalam sekejap mata. Bahkan tanpa ragu
Jack balik menyerang Armeron dengan cahaya yang sama namun kini kumpulan cahaya
itu sudah terfokus ke satu titik
membentuk satu tinju, The Iron Fist. Iblis Armeron terpaksa
menggunakan tombak saktinya untuk menandingi kekuatan serang
dari tinju cahaya itu. Tombak Kesesatan dan Tinju Besi Faith Armor beradu
kekuatan di angkasa raya dan menyebabkan gelombang energi penghancur yang luar
biasa dashyat. Puncak Menara Zerithen yang berada ratusan meter dari atas tanah
pun berguncang keras. Jack terpukul mundur dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya
sementara Iblis Armeron tidak bergeming. Walau begitu Faith Armor segera bekerja
memberikan pemulihan kepada tubuh Jack. Sedetik kemudian Jack sudah tidak lagi
merasakan sakit akibat benturan energi sebelumnya dengan Armeron. Namun Armeron
cukup terkejut dan terdiam beberapa saat melihat bagaimana kekuatan lawannya
bisa meningkat secepat itu. Ia merasa bahwa di hadapannya bukan lagi berdiri
Jack, seorang manusia lemah tetapi seorang ksatria legendaris yang namanya
pernah mengguncang dunia, Ksatria Holy Light Agaril sendiri. Meskipun Armeron
masih yakin kekuatan dirinya berada satu tingkat di atas Jack yang sekarang
tetapi hal ini tetap membuatnya ketakutan. Takut akan kekalahan dan kehilangan
kekuatannya. Apalagi masih ada seorang penyihir yang harus dihadapi dengan
Rantai Kehidupan. Bab 64. Keajaiban Rantai Kehidupan
'Baiklah kalau begitu. Sekarang bukanlah saatnya untuk bermain -
main lagi,' Armeron berseru dalam hati. Ia segera mengepalkan kedua tangannya
dan memancarkan energi kegelapan yang sangat kental
sehingga udara di sekitarnya menjadi sangat beracun dan
menyesakkan. Namun dengan kekuatan Jack yang telah memahami
inti kekuatan Faith Armor mampu membuat aura pelindung di
sekeliling tubuhnya, cukup untuk Jack dan Tyrail untuk menghindar dari kekuatan
jahat itu. Energi kegelapan Armeron tidak berhenti sampai di situ. Kekuatannya
terus meningkat setahap demi setahap entah sampai kapan akan mencapai puncaknya.
Tyrail yang menyadari bahaya ini segera mengambil tindakan. Ia pun mengerahakn
kekuatan senjata barunya, yaitu Rantai Kehidupan yang merupakan item sakti Holy
Light setingkat dengan kekuatan Faith Armor Jack maupun
Tombak Kesesatan Iblis Armeron yang sebelumnya merupakan
Tombak Kekudusan. Rantai Kehidupan pun bergelora dan menyerang Armeron dengan
energi berwarna putih terang. Setiap energinya seakan mampu
mengeliminasi kehancuran yang dipancarkan energi Armeron. Tetapi Armeron yang
telah berhasil menguasai kekuatan sempurna dari
Tombak Kesesatan tentu tidak akan mengalah begitu saja. Ia segera meledakkan
energi Kegelapan begitu saja dan mengeluarkan senjata pamungkasnya, Tombak
Kesesatan. Rantai Kehidupan terpukul
mundur begitu kuat sehingga Tyrail pun hampir saja celaka. Untunglah Jack tetap
waspada dan telah mengerahkan energi pelindung dari Jubah saktinya. Bukan hanya
itu, Jubah Sakti itu juga mampu
memulihkan energi dari Rantai Kehidupan yang hilang akibat benturan energi
dengan Tombak Kesesatan sebelumnya. Namun sebuah bunyi
KRAK yag keras membuat Jack dan Tyrail berpandangan sebentar
kemudian keduanya berteriak panik. Jack memang mampu
menghadang kekuatan penghancur Iblis Armeron tetapi tidak dengan dinding dan
lantai Menara Sihir Zerithen. Kekuatan Armeron telah menghancurkan bagian atas
menara dan akibatnya Jack dan Tyrail pun amblas ke bawah.
Jack berusaha menggapai sesuatu untuk mencegah tubuhnya jatuh ke bawah tapi
tidak ada satu benda pun yang dapat dipegang dan
bertahan pada tempatnya. Semua batu - batu yang merupakan bagian dari menara
sihir hancur begitu saja tanpa sempat dijadikan pegangan bagi Jack maupun
Tyrail. Tubuh mereka berdua pun terjun bebas tak berdaya. Sementara Iblis
Armeron yang memiliki sayap setelah
menelan energi Zingamon Arnarock dapat terbang bebas ke udara.
Pada saat kritis itulah Tyrail tiba - tiba saja menggerakkan rantai
Kehidupannya. Entah bagaimana, tanpa disadari oleh Tyrail sendiri Rantai
Kehidupan telah berubah bentuk menjadi jaring laba - laba besar yang menempel
dari ujung - ke ujung dinding menara Sihir Zerithen yang masih utuh. Dan jaring
inilah yang menyelamatkan nyawa Jack dan Tyrail. Mereka berdua pun dapat
menjadikan Rantai Kehidupan sebagai tempat berpijak pengganti lantai yang roboh.
Bencana besar tidak berlalu begitu saja. Belum lagi mereka sempat mengambil
nafas, Iblis Armeron sudah kembali menyerang. Mata
Tombak Kesesatan di tangan kanannya di arahkan ke arah Jack yang tidak siap.
Menyadari bahaya di depan mata, siap tidak siap Jack segera mengayukan tinju
cahayanya. Tinju cahaya yang berasal dari pengguna Faith Armor pun kembali
dikeluarkan,' Iron Fist!' Seru Jack dengan mengayunkan tinju sekuat tenaga.
Kedua energi besar pun berbenturan di udara. Namun ketidak siapan Jack membawa
dampak yang sangat besar terhadap energi yang dikeluarkannya. Dengan
mudahnya energi tinju Iron Fist Jack hancur berkeping - keping dan membuka jalan
bagi Tombak Kesesatan untuk menyerang masuk,
langsung mengarah ke dada lawan. Jack hanya dapat menahan nafas menyaksikan
tombak itu menembus dadanya dan meninggalkan luka
besar yang amat sangat parah. Pandangan Jack langsung menjadi
gelap dan ia bisa mendengar denyut jantungnya sendiri yang makin pelan dan
akhirnya lenyap. Namun tiba - tiba sebuah titik terang menyilaukan mata Jack dan sebuah rantai
kokoh menariknya kembali ke alam dunia nyata. Jack langsung tersadar dan muntah
darah namun jelas ia masih hidup. Jack sendiri bingung bagaimana selembar
nyawanya itu masih bisa diselamatkan setelah tertembus oleh tombak sakti yang dashyat itu.
Sementara itu Iblis Armeron tengah sibuk berjuang melepaskan diri dari belitan
Rantai Kehidupan dan juga berusaha sebisa mungkin menghidar dari serangan ujung
rantai yang tajam. Kesaktian Rantai Kehidupan seakan - akan meningkat drastis di
tangan Tyrail. Ujung rantai yang tajam digunakan untuk membelit dan menyerang
lawan sementara bagian tengah rantai masih membentuk jaring raksasa
untuk tempat berpijak bagi Jack dan Tyrail sendiri namun yang paling
mengherankan adalah ujung satunya lagi yang berbentuk bola sedang menancap di
dada Jackyang terluka. Sungguh menakjubkan
bagaimana sebuah rantai yang mulanya hanya sepanjang sekitar 3
meter dapat berubah menjadi ratusan meter dan dapat digunakan
untuk berbagai tujuan, menyerang maupun bertahan.
Jack sendiri keheranan bagaimana ujung rantai kehidupan dapat
menancap di tubuhnya dan secara otomatis tangannya hendak
mencabut ujung rantai itu tersebut untuk membantu Tyrail. Tapi sebelum ia sempat
melakukan hal itu, sebuah tangan mencengkram pundaknya dari belakang dan
berkata,' Jika benda itu lepas dari dalam tubuhmu maka nyawamu pun akan lepas
dari tubuhmu, anak muda.'
Jack menoleh ke belakang dan melihat sebuah tubuh gagah perkasa setinggi 3 meter
lebih dengan dua pasang sayap berapi seperti sayap Phoenix. Jack sangat terkejut
dan mendesis pelan,' Keeper of Fire, Nimros.'
Bab 65. Nimros, The Keeper of Fire
'Kau akan mati jika melepaskan rantai itu dari tubuhmu karena
sebenarnya rantai itulah yang telah mengikat rohmu untuk tetap diam di dalam
tubuhmu. Waktumu hanya tinggal sedikit, anak muda. Rantai itu tidak bisa
mengikat roh untuk selama - lamanya,' Kata Nimros dengan tatapan mata tajam
seperti seekor Phoenix yang ganas.
'Lalu apa yang harus kulakukan"' Tanya Jack kebingungan.
'Apa kau sudah kehilangan kepercayaanmu, Jack" Faith (keyakinan) adalah sumber
kekuatan bagi Faith Armor sama seperti halnya cinta wanita itu kepadamu menjadi
kekuatan bagi Rantai Kehidupan untuk melakukan keajaiban. Lakukanlah apa yang
menjadi bagianmu dan biarkan kuasa The One melakukan sisanya.' Setelah itu Nimros pun berlalu menuju
ke tengah pertempuran. Kehadiran Nimros sungguh di luar dugaan dan masih misteri. Apa yang diinginkan
oleh Keeper itu sebenarnya" Namun Jack tidak punya
banyak waktu. Ia pun segera bangkit dan meraih ujung Rantai
Kehidupan itu dengan keyakinan penuh. 'Nyawaku milik The One! Jika memang harus
dikembalikan maka aku rela jadi apa lagi yang aku takuti. Namun aku juga percaya
keajaiban itu nyata maka terjadilah apa yang harus terjadi!' Jack menarik Rantai
Kehidupan itu namun bukan darah yang tersembur keluar dari lubang di dada Jack
namun seberkas cahaya. Kesakitan yang amat sangat menyergap dada Jack sehingga
membuatnya jatuh berlutut tapi luka di dadanya pun
menutup dengan sangat cepat dan kekuatan Jack pun dipulihkan.
'Matilah, penyihir!' Teriak Armeron yang tiba - tiba saja meledakkan kekuatan
dashyat dari ujung tombak Kesesatannya. Rantai Kehidupan yang mengikat Armeron
pun pecah berkeping - keping. Walau
pecahan Rantai Kehidupan yang berubah menjadi debu itu mampu
untuk bersatu kembali ke wujudnya semula namun membutuhkan
selang waktu 1-2 detik. Dan waktu itulah yang lebih dari cukup dibutuhkan
Armeron untuk kembali melancarkan serangan mematikan.
Tyrail sama sekali tidak berdaya. Ia tidak dapat memanfaatkan ujung rantai yang
satunya untuk bertahan karena masih tertancap di dada Jack dan akibatnya pasti
akan sangat fatal jika ujung rantai itu sampai tercabut. Tapi kini nyawanya
sendiri tengah berada di ujung tanduk.
Pada saat kritis itulah, sebuah tinju api bak meteor jatuh dari langit
menghantam serangan Armeron. Karena terkejut Armeron dipaksa
untuk mundur sesaat dan melihat seorang Keeper dengan tubuh sarat dengan energi
api berdiri menghadang di depannya. Dia lah Keeper of Fire, Nimros. 'Astaga!
Belum lagi dua kutu busuk itu aku enyahkan, sekarang muncul lagi seekor kutu
yang lain. Nimros, apa yang sedang kaulakukan di sini" Jangan katakan kau juga
mau membela dunia ini seperti pahlawan yang datang kesiangan" Seperti yang kau
lihat, aku sekarang adalah Dewa Maut yang telah menghisap energi dari 4
Zingamon dan menguasai Tombak sakti Holy Light sepenuhnya.
Jangan kan kau seorang diri bahkan lima orang Keeper pun tidak akan dapat
mengalahkan aku!' seru Iblis Armeron.
'Jangan banyak omong kau, iblis! Terima saja kematianmu di
tanganku,' Balas Nimros yang tidak mau diremehkan begitu saja,'
Meteor Explosion!' Tinju kanan Nimros pun berubah menjadi
sebongkah bola api yang besar dan mengarah langsung ke jantung lawan. Namun
tentunya Armeron sendiri tidak mau menyerah begitu saja. Ia pun membalas dengan
Tinju Halilintar Penghancurnya. Kedua tinju itu pun beradu dengan kekuatan
dashyat. Yang satu begitu panas dan menghanguskan. Sedang yang lainnya
menggelegar bak halilintar.
Namun dalam sekejab telah terlihat siapa yang lebih unggul. Tangan kanan Nimros
membeku dan aliran listrik yang tersisa membuat
tangan kanannya mati rasa, memaksa Sang Keeper untuk mundur
beberapa langkah ke belakang. Ia berusaha untuk tidak memunculkan perasaan takut
namun hati kecilnya mulai cemas karena pada
kenyataan nya tinju Armeron jauh lebih unggul daripadanya. Tinju yang dipadukan
antara kekuatan halilintar Armeron ditambah Marmon dengan Racun 5 unsur Hyranne
juga kekuatan pukulan raksasa
Arnarock. Akibatnya serangan pukulan halilintar Armeron sendiri menjadi sangat
bervariasi bentuk maupun kekuatannya. Walau sang Keeper berusaha menyembunyikan
perasaan cemas namun Iblis
Armeron dapat menangkap segala bentuk ketakutan yang dialami
lawannya. Oleh karena itu ia pun tidak menunggu lagi untuk kembali melancarkan
Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
serangan. 'Tinju Halilintar Penghancur Tahap Sempurna!'
Seru Iblis Armeron dan kali ini puluhan Halilintar menyambar dari tubuh sang
Iblis bersamaan dengan menyebarnya aura racun yang
begitu kental. Nimros sendiri menjadi terbelalak melihat kekuatan hitam yang
begitu mengerikan. Namun belum sempat ia bertidak lebih jauh sebuah cahaya
melindungi Nimros bahkan juga Tyrail. Cahaya yang mampu mengeliminasi segala
bentuk serangan halilintar dan racun iblis Armeron. 'Faith Armor,' Desis Armeron
dengan menggeram marah. Dari dalam cahaya yang berhamburan, keluarlah Jack dengan tangan kanan terkepal
dan penuh dengan cahaya. Di sisi lain, Tyrail juga sudah dapat menggunakan
kemampuan dari Rantai Kehidupannya
secara sempurna. Tiga melawan satu, nampaknya ada setitik harapan untuk dapat mengalahkan Sang Iblis Armeron. 'Ayo, kita serang iblis itu bersamaan!' seru
Jack. Namun tiba - tiba saja sebuah bola api menyerang Jack dari samping dan
bola api lain menyerang Tyrail di sisi yang lain. Baik Jack maupun Tyrail
terpukul mundur karena serangan mendadak itu. Untunglah serangan itu tidak
fatal, hanya merupakan suatu peringatan bagi mereka yang dilakukan oleh Nimros.
Belum sempat Jack maupun Tyrail untuk memprotes Nimros sudah
berseru,' Iblis itu bagianku! Ini adalah pertarungan Keeper bukan urusan kalian!
Jika kalian berani ikut campur maka jangan salahkan aku yang bertindak kasar!'
'Apa kau gila" Kekuatanmu masih kalah jauh di bawah iblis itu, Nimros. Kami
melihat sendiri bagaimana Galarien yang juga Keeper seperti dirimu kalah telak
oleh Jurus sesat miliknya,' Kata Tyrail berusaha memberi penjelasan.
Mendengar nama Galarien disebutkan, Nimros terdiam sejenak dan setetes air mata
pun jatuh dan kemudian langsung lenyap menguap akibat aura api dari dalam
tubuhnya. 'Karena Galarien lah maka pertarungan ini harus kuselesaikan sendiri.
Darah Galarien yang tertumpah akan kubalaskan kepada iblis keparat yang telah
membunuh dan menyia - nyiakan cintanya!'
Bab 66. Kenangan Cinta Masa Lampau: Badai Perang Lembah
Heirithien Nimros... tercipta dari api bintang - bintang dan debu alam semesta. Diberi 2
pasang sayap seekor Phoenix dan kulit kristal yang bahkan mampu menahan panasnya
ledakan bintang supernova. Dialah Sang Penjaga Keadilan. Namun hatinya tidak
dapat menahan kehangatan gelombang cinta. Cintanya kepada Galarien.
Galarien... tercipta dari debu alam semesta dan tanah dunia.
Lembut gemulai seperti rumput namun kokoh bagai pohon ribuan
tahun. Cantik mempesona seperti bunga yang mekar. Dengan 2
pasang sayap merpati, Galarien terbang dan menjaga kehidupan di dunia tanpa
pernah menyadari bahwa dirinya begitu dicintai. Hatinya hanya terpikat oleh
Armeron yang perkasa. Armeron... tercipta dari kekuatan halilintar Semesta. Dengan kulit terbuat dari
logam paling kuat ia tampil begitu anggun dan mempesona. Dua pasang Sayap
Rajawali nya begitu kokoh dan
perkasa. Dialah sosok Sang Penjaga Kekudusan yang dicintai oleh Galarien dan
siapakah yang dapat menolak cinta dari sang Penjaga Kehidupan yang luar biasa
cantik dan indah itu" Maka Armeron dan Galarien pun saling mencintai tanpa
menyadari adanya cinta ketiga yang hancur hatinya.
Tahun 218 AR (Ancient War) di Lembah Heirithien.
'Semua mundur!' Seru Galarien, yang pada saat itu belum terkutuk menjadi Keeper.
Galarien pada saat itu adalah satu dari tujuh ksatria utama pembela Holy Light.
Dengan Rantai Kehidupan di
tangannya, Pasukan Kegelapan terkuat pun tidak berani memandang enteng
terhadapnya. Tetapi dalam pertempuran kali ini Galarien dan pasukannya mengalami
kekalahan telak. Pasukan Galarien yang terdiri dari ratusan pohon - pohon hidup,
yang namanya telah terlupakan di masa - masa selanjutnya dan ribuan peri - peri
kuno bersenjatakan anak panah dan pedang, terkepung di antara ribuan bahkan
mungkin jutaan Pasukan Kegelapan yang tergabung dalam Pasukan Serangga,
Kelalawar penghisap darah, Manusia Serigala, Wizard dan berbagai macam bentuk
iblis juga siluman. Pasukan Pohon banyak tumbang oleh sihir api para Wizard dan mereka menjadi
semakin tidak berdaya ketika Para Serangga
menciptakan lubang - lubang perangkap dalam tanah. Akar - akar mereka yang kokoh
amblas ke dalam tanah dan membuat
keseimbangan mereka goyah. Pasukan Pohon yang tingginya rata -
rata lebih dari 5 meter itu pun banyak yang tumbang kemudian
disergap oleh serangga - serangga api, yaitu Pasukan Semut yang memiliki racun
api. Pasukan Pohon memiliki kulit sangat tebal seperti pohon berusia ratusan
tahun namun racun serangga api sangat unik dan langka. Racun itu seperti minyak
yang begitu disengatkan ke tubuh korban akan menimbulkan bara api dan
selanjutnya api tsb akan menjalar ke seluruh tubuh korban seperti racun pada
umumnya, apalagi kulit kayu Pasukan Pohon memang sangat mudah untuk
terbakar. Pasukan Peri - peri kuno memiliki kecepatan gerak dan kemampuan untuk menyamar
bahkan menyatu dengan alam di
sekitarnya. Namun Kecepatan gerak mereka terpatahkan oleh
serangan dua arah, Kelalawar yang haus darah dari udara sementara Manusia
Serigala dari darat. Sebagaimana cepatnya mereka memanah tentunya tetap tak
dapat membidik ke dua arah sekaligus. Sementara kemampuan Peri untuk menyerang
secara diam - diam dari tempat
tersembunyi tak berguna di hadapan Bangsa Manusia Serigala yang memiliki
penciuman luar biasa tajam itu.
Namun faktor utama penyebab kekalahan mereka adalah kehadiran 6 Zingamon terkuat
dari 13 Zingamon yang ada ternyata hadir dalam perperangan kali ini. Galarien
sama sekali tidak menyangka hampir setengah dari Zingamon yang ada ternyata malah sedang bersiap
menghadang dirinya. Sehebat apa pun Rantai
Kehidupan bergerak untuk melindungi jiwa dari pasukan Galarien sekaligus untuk
menghantam lawan namun tetap tak bisa menghindar dari kemarahan para Zingamon.
Arnarock the Hell Rock dan
saudaranya Margerock The Cursed Rock menjadi ancaman mengerikan yang mendesak
dari arah kiri. Arnarock dengan tubuh penuh ledakan api sangat mengerikan
apalagi ditambah dengan kehadiran Margerock yang tubuhnya bagai raksasa dari
batu setinggi 8 meter lebih. Dengan gada batu ia menghantam dan meremukkan
belasan Peri dengan sekali pukul. Sementara dari arah tengah 2 Ksatria Kegelapan, Chaos The Ghost
Knight, hantu berwujud manusia berjubah baja sembari menaiki kuda api dari
neraka maju bersama dengan Amon The Terror Sword, Ksatria kegelapan berwujud
manusia yang membawa pedang
raksasa seukuran tubuhnya, sepanjang 2 meter lebih. Lalu dari kanan, muncul
Hyranne The Dark Serpent bersama Hanub'Sar The Black
Scorpion ,Kalajengking hitam sepanjang 3 meter yang seluruh
tubuhnya sangat keras dilapisi permata hitam penuh racun. Jangankan terkena
sengatan dari Hanub'Sar, makhluk yang tersentuh kulitnya saja pasti sudah
keracunan hebat dan sulit tertolong jiwanya. Dengan kehadiran 6 Zingamon
mengerikan ini sudah cukup untuk membuat
Galarien kesulitan setengah mati. Celakanya gerak mundur Pasukan Galarien pun
sudah terblokir. Jalan untuk mundur pun telah lenyap.
'Mau lari kemana lagi, Galarien"' Tanya Chaos The Ghost Knight yang pertama kali
maju untuk menantang Galarien. Ia mendekat
sambil menunggang kuda apinya dengan kecepatan tinggi. Tombak
hitam pun diarahkan kepada Galarien. Menyadari datangnya bahaya, Galarien segera
terbang ke atas untuk menghindar dan sementara itu Rantai Kehidupan miliknya
segera menerjang ke arah musuh. Namun Zingamon Chaos bukan lawan sembarangan
yang mudah untuk dikalahkan. Sambil berseru keras, ratusan arwah penasaran tiba - tiba saja
muncul di sekitar Chaos dan menyerbu ke arah Galarien. Rantai Kehidupan pun
secara cepat berbalik melindungi Galarien dengan membentuk melingkari seluruh
tubuh Galarien. Energi Kehidupan
Rantai itu pun segera memusnahkan arwah penasaran yang
dikeluarkan Chaos. Namun Serangan Chaos tidak berhenti sampai di sana. Tombak
hitamnya segera ditusukkan ke arah dada Galarien.
Rantai Kehidupan pun segera membentuk pertahanan sekaligus
menyerang. Rantai sakti itu membelit erat tombak hitam Chaos dan juga mulai
membelit tubuh Chaos. Belitan itu begitu kuat dan
mengandung energi yang amat besar sehingga tombak hitam itu
bergetar hebat dan Chaos setengah mati berusaha melepaskan
belenggu rantai yang mulai mencekiknya. Galarien tentunya akan menang telak jika
lawannya hanya satu Zingamon. Namun kenyataan berkata pahit, sebuah pedang
raksasa pun menebas dengan kekuatan maha dashyat.
Galarien segera membentuk perisai dari Rantai Kehidupan untuk menahan tebasan
maut Amon, The Terror Sword sehingga lidah api pun meledak ketika dua senjata
sakti itu bertemu dan beradu kekuatan. Namun di sisi lain serangan itu
memperlemah kekuatan belitan Rantai Kehidupan terhadap tombak hitam Chaos.
Tombak hitam itu pun kembali gencar menyerang Galarien sambil terus
mencari celah pertahanan Rantai Kehidupan. Namun Rantai Sakti Holy Light yang
dipinjamkan kepada Galarien bukanlah rantai sembarangan dan memang hampir
sempurna adanya. Namun karena kesempurnaan
sejati hanya ada pada The One maka sehebat apapun senjata sakti tentu akan ada
batasnya, termasuk juga dengan Rantai Kehidupan di tangan Galarien. Menghadapi
dua Zingamon seperti Chaos dan Amon, Galarien masih dapat bertahan tanpa
membalas. Namun pertahanan Galarien benar - benar hancur lebur ketika Arnarock
yang konon merupakan Zingamon terkuat di antara yang lainnya ikut menyerang
Galarien. Rock Slam dari Arnarock menghajar Galarien tepat di
punggungnya ketika Rantai Kehidupan sibuk menahan serangan
tombak hitam Chaos dan Pedang Amon. Galarien pun jatuh
menghantam bumi dengan kecepatan kilat. Galarien pun langsung tak sadarkan diri
dengan tubuh remuk. Bab 67. Kenangan Cinta Masa Lampau: Penyelamatan
Para Zingamon dan Pasukan Kegelapan berteriak penuh kemenangan. Pasukan Peri dan
Pasukan Pohon yang berada di bawah komando Galarien pun semakin terdesak sambil
bertahan menunggu maut menjemput. Dari ribuan Peri dan ratusan Pasukan Pohon,
hanya beberapa peri yang masih sanggup meloloskan diri dengan mencari celah -
celah untuk bersembunyi namun entah untuk berapa lama
sebelum Pasukan Manusia Serigala yang haus darah menemukan dan membantai mereka
semua. Nasib Galarien pun juga teramat buruk, jatuh ke tangan para Zingamon
tentunya kematian jauh lebih baik.
'Lihat Ksatria Holy Light yang cantik ini. Akhirnya dia tunduk juga,' Seru Chaos
dengan tatapan mata liar,' Tentunya kematian yang singkat terlalu nyaman bagi
makhluk ini.' Zingamon yang lain hanya tertawa mendengar perkataan Chaos yang
memang terkenal karena kegemarannya untuk menikmati korbannya yang cantik.
'Baiklah, walau aku yang merobohkan Ksatria cantik ini tetapi kuserahkan dia
kepadamu untuk mendapat giliran pertama mencicipi tubuhnya,' Kata Arnarock
sambil tersenyum. Mendengar hal itu Chaos segera tertawa bahagia dan dengan
tidak membuang waktu segera
menghampiri Galarien yang masih tak sadarkan diri. Kedua tangan hitamnya segera
diarahkan ke tubuh cantik dan lembut korbannya.
Namun pada saat yang tepat, meluncurlah sebuah pedang api jatuh dari langit dan
langsung menebas tangan Chaos. Walau tidak sampai putus karena terlidung Jubah
Perangnya namun kedua tangan Chaos terbakar hebat dan hangus seketika. Ia
berteriak kesakitan sementara Zingamon yang lain berteriak marah dan mencari si
penyerang. Di atas awan - awan muncullah dua ksatria Holy Light yang lain,
Nimros yang melemparkan pedang api itu dan di sisinya juga muncullah Armeron
dengan Tombak Kekuusan di tangan kanannya. Bagaimana kedua
Ksatria Holy Light itu bisa muncul di tengah pertempuran"
Beberapa saat sebelumnya, Holy Light merasa ada hal yang tidak beres dengan
Galarien. Energi dari Galarien meredup dan jeritan kekuatan Rantai Kehidupan
juga terdengar jelas. Oleh karena itu Holy Light pun memanggil dua ksatria
terkuatnya yaitu Nimros dan
Armeron. Nimros dipinjamkan senjata Pedang Keadilan, Pedang yang memiliki rupa 7
pedang dengan keistimewaan masing - masing.
Sementara Armeron dipinjamkan Tombak Kekudusan yang mampu
menghilangkan segala kekuatan jahat. Mereka berdua pun diutus
untuk pergi menolong Galarien. Namun sebelum pergi Nimros
bertanya kepada sang Master Holy Light tanpa diketahui oleh
Armeron,' Apakah jika hamba berhasil menyelamatkan Galarien maka dia akan bisa
mencintaiku sepenuh hati, Tuanku"' Holy Light
tersenyum lembut dan menjawab,' Kau tahu, saudaraku Nimros,
belenggu cinta jauh lebih rumit dibanding belenggu Rantai Kehidupan dan kekuatan
cinta bahkan lebih sakti dibanding Pedang Keadilan.
Cinta tidak bisa dibayar dengan syarat apapun namun yang aku tahu barang siapa
bisa merebut Galarien dari tangan musuh dan
membawanya ke sini dengan selamat akan mendapatkan cinta
darinya.' Nimros dengan tekad penuh maju bertempur untuk sebuah cinta, cinta dari
Galarien. Itulah sebabnya ia bersama Armeron berada di tempat ini, siap untuk
mempertaruhkan nyawanya. Bukan hanya untuk bertarung melawan enam Zingamon
sekaligus tetapi juga untuk persaingan memperebutkan cinta sang pujaan hati
antara Nimros dan Armeron sendiri.
'Tunggu apa lagi, Nimros! Kita lumat mereka sekarang!' Seru Armeron yang maju
terlebih dahulu,' Thunder Rain!' Maka ratusan Halilintar pun menghantam bagai
hujan dari langit. Kekuatan halilintar biasa tentunya tidak ditakuti oleh Para
Zingamon namun halilintar yang diluncurkan dengan meminjam energi suci Tombak
Kekudusan tidak bisa dianggap remeh oleh Pasukan Kegelapan. Setiap hantaman halilintar
terasa sepuluh kali lebih menyakitkan bagi makhluk
kegelapan dan melenyapkan semangat tempur mereka. Mau tidak mau Para Zingamon
pun berpencar untuk menyelamatkan diri. Namun
serangan kepada para Zingamon belum berhenti. Nimros pun memulai serangan. Entah
darimana tangan kanannya telah memegang pedang yang begitu diayunkan akan
mengeluarkan ribuan aura pedang,
menebas ke segala arah. Ke-6 Zingamon terjebak dalam kepungan
tebasan pedang. Tangan kiri Nimros pun telah memegang pedang
berwarna biru yang begitu ditebaskan mengeluarkan aura beku yang membuat lawan -
lawannya sulit bergerak seperti dilapisi es tebal.
Lalu tangan kanan Nimros pun telah berganti wujud pedang raksasa yang langsung
dihantamkan ke Zingamon terdekat yang tidak lain adalah Arnarock, The Hell Rock.
Pedang itu seakan - akan melipat gandakan kekuatan Nimros sehingga begitu
dihantam pedang Nimros, Arnarock terpental hingga ratusan meter jauhnya ke udara
dan bumi berguncang hebat begitu sang Zingamon jatuh kembali ke bumi.
Sekarang tangan kiri Nimros yang berubah wujud menjadi pedang
bercahaya dan sambil berseru 'Sonic Blast' maka pedang itu pun menyerang dengan
kecepatan 500% dari kecepatan serang Nimros
yang biasanya. Kali ini Amon The Terror Sword yang menjadi korban amukan Nimros.
Pedang Raksasa Amon sama sekali tidak berguna
untuk menahan serangan Nimros yang begitu cepat sampai tidak
terlihat itu. Akibatnya sekujur tubuh Amon pun penuh dengan luka dan roboh tak
berdaya. Lalu setelah itu Nimros pun kembali terbang ke udara untuk mengumpulkan
energi kembali. Serangan Nimros sangat mengejutkan bahkan termasuk bagi Armeron sekali pun.
Belum pernah ia melihat Nimros menyerang
sehebat itu. Empat serangan sekaligus dalam waktu kurang dari 3
detik dan melumpuhkan dua Zingamon tanpa perlawanan. Sungguh
luar biasa. Armeron seakan - akan melihat kekuatan Holy Light sendiri ketika
menggunakan Pedang Keadilan itu. Tidak disangka Nimros pun bisa menggunakan
senjata itu sama dashyatnya seperti berada di tangan sang Master. Namun Para
Zingamon tentunya tidak mau
menyerah begitu saja. Margerock, Zingamon yang paling besar segera melompat ke
atas dan mengarahkan tubuhnya sendiri ke arah Nimros.
Nimros pun segera menggunakan wujud pedang raksasa dan
menebaskannya ke arah tubuh Margerock yang hendak bertubrukan
dengannya. Margerock pun terdorong kembali ke belakang dan jatuh dengan keras ke
tanah. Namun wajah Nimros kini berubah menjadi pucat pasi. Benturan energi
pedang dengan tubuh Margerock telah menimbulkan percikan lumpur yang pada
awalnya dikira Nimros hanyalah darah sang Zingamon. Namun ternyata darah itulah
mengandung kekuatan serang yang sebenarnya, yaitu jurus Blood
Curse (kutukan darah). Tubuh Nimros yang terkena percikan lumpur pun perlahan -
Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lahan berubah menjadi batu bahkan perubahan itu menyebar hampir ke seluruh tubuh
Nimros dengan cukup cepat. Di saat Nimros tidak dapat bergerak para Zingamon
yang lain segera bergerak maju dan hendak melumat tubuh Nimros yang membatu.
Pada saat kritis bagi Nimros, Armeron pun maju menyerang. Ia mengibaskan Tombak
Kekudusan dengan sekuat tenaga. Tombak itu
pun mengeluarkan gelombang cahaya putih yang sangat kuat.
Gelombang itu tidak hanya menjadi dinding pemisah antara Nimros dengan Zingamon
tetapi juga membuat para Zingamon itu menjadi
lemas karena kekuatan hitamnya seperti terkuras keluar. Namun yang paling
menakjubkan kekuatan jurus Curse Blood yang membuat
Nimros menjadi batu pun punah begitu saja oleh kekuatan Tombak Kekudusan. Begitu
kembali ke kondisi prima, Nimros pun segera
mengeluarkan pedang biru yang mengeluarkan aura dingin. Begitu ditebaskan kepada
Hyranne, Zingamon terdekat yang dapat diraihnya maka ular besar itu pun membeku
dan terluka berat. Armeron pun tidak mau ketinggalan, ribuan halilintar
menyambar dan mehancurkan seluruh tempat itu. Enam Zingamon pun dibuat menjadi
kalang kabut menghadapi kedua Ksatria Holy Light yang mengamuk itu.
Namun kemenangan yang ada di depan mata pun bisa berbalik.
Dari Arah tenggara muncul aura hitam yang luar biasa kuat. Bahkan Tombak
Kekudusan dan Pedang Keadilan pun bergetar takut. Aura
yang sama itu juga mengembalikan keberanian dan semangat tempur dari keenam
Zingamon. Tidak ada makluk di jagat raya ini yang
memiliki energi jhitam sekuat itu kecuali The Lord of Darkness sendiri.
Yah, dia sedang menuju ke arena pertempuran.
Bab 68. Kenangan Cinta Masa Lampau: Pengorbanan Nimros
'Celaka!' desis Armeron dan Nimros secara bersamaan. Mereka tahu betul siapa
yang sedang menuju ke arena pertempuran. Mereka tahu betul bagaimana kekuatan
Sang Master Kegelapan dan hanya
Master Holy Light yang sanggup menghadapi biang iblis itu. Maka dengan satu
anggukan kepala, Armeron dan Nimros pun mengambil
langkah mundur. Mereka menuju ke satu arah yang sama yaitu tubuh dari Galarien
dan pada akhirnya Nimros memegang tangan kiri
sementara Armeron memegang tangan kanan dari si pujaan hati, si cantik Galarien.
Mereka berdua termenung sesaat seakan tenggelam dalam pikiran masing - masing
untuk mengambil keputusan siapa
yang akan menggendong Galarien pulang dan mendapat cinta dari
sang pujaan hati tersebut. Keraguan sesaat selalu berakibat fatal apalagi dalam
menentukan langkah mundur. Dalam sekejap mata ke enam Zingamon yang sebelumnya
telah kacau kini telah bangkit dan mengepung Armeron maupun Nimros. Bahkan para
Zingamon yang sebelumnya telah terluka berat seperti Chaos dan Arnarock entah bagaimana bisa
kembali bangkit tanpa memperdulikan luka - lukanya.
Mereka tahu kemenangan sudah di depan mata. Yang perlu dilakukan hanyalah
mengepung dan menahan tiga Ksatria Holy Light ini untuk sementara waktu sampai
Lord of Darkness tiba. Setelah itu maka mustahil para Ksatria ini bisa lolos
dari hukuman yang paling mengerikan, yaitu jatuh ke tangan Master Kegelapan sendiri.
'Sekarang kalian tidak bisa lari lagi. Berserulah kepada The One jika Dia masih
punya telinga untuk mendengar jeritan kematian
kalian,' ejek Amon, salah satu dari enam zingamon yang hadir di sana.
Tangannya sudah gatal untuk menebaskan pedang iblis raksasanya utnuk membalas
Nimros yang telah melukai sekujur tubuhnya dengan jurus Sonic Blast dari Pedang
Keadilan. Namun Para Zingamon tahu bahwa mereka harus menahan serangan selama
mungkin karena setiap detik waktu yang terbuang cukup berharga sampai kedatangan Lord of
Darkness. Dengan begitu dengan sedikit bertarung mereka akan memperoleh
kemenganan dan Lord of Darkenss yang akan
menghabisi Para Ksatria Holy Light ini.
'Terima seranganku!' Seru Armeron yang tentunya tidak mau membuang waktu lebih
lama lagi. Mereka harus bertarung sampai titik darah penghabisan dan
menyelesaikan pertempuran secepat mungkin sebelum kehadiran Sang Master
Kegelapan di tengah pertarungan.
Namun untuk melawan enam Zingamon yang sedang berada dalam
semangat puncak tentunya tidak semudah itu. Walau kini Armeron meluncurkan
ratusan halilitar yang diperkuat dengan kekuatan dari Tombak Kekudusan tetap
saja tidak dapat memaksa para Zignamon
untuk membubarkan kepungan dan membiarkan mangsa mereka lolos
begitu saja. Hanub'Sar The Black Scorpion segera melecutkan ekornya yang hitam
dan beracun ke tanah. Dalam sekejap tanah merekah
gempa dashyat pun terjadi, memaksa Armeron untuk menghentikan
serangan dan terbang ke langit. Demikian juga dengan Nimros sambil menggendong
Galarien segera melompat ke angkasa. Namun terbang pun bukan pilihan yang baik
bagi Para Ksatria Holy Light ini karena Arnarock telah menunggu di sana. Dengan
sekali hantaman sekuat tenaga maka Armeron pun jatuh kembali ke bumi. Dan para
Zingamon pun mengeroyoknya tanpa ampun. Apa daya seorang ksatria langit walau
diperlengkapi dengan senjata sakti Holy Light harus berhadapan dengan enam
Zingamon yang mengamuk membabi buta" Yang lebih
celaka lagi adalah semangat tempur Armeron telah merosot habis karena aura hitam
Lord of Darkness telah merasuki hatinya degan ketakutan.
Nimros melihat saudara seperjuangannya jatuh ke tanah dan kepungan Zingamon
terhadap dirinya untuk sesaat lenyap begitu saja karena perhatian mereka
teralihkan oleh Armeron yang nyawanya
sudah di ujung tanduk Karena para Zingamon tahu barang siapa yang berhasil
membunuh Armeron tentunya akan memperoleh imbalan jasa yang tidak kecil dari
tuan Kegelapan mereka. Bukankah ini suatu kesempatan yang baik untuk meloloskan
diri" Lolos dari kepungan musuh sambil membawa Galarien dan memperoleh cinta
sejati dari sang pujaan hati untuk selamanya" Bukan hanya selembar jiwanya yang
akan berhasil diselamatkan tetapi juga jiwa kekasihnya dan ia beroleh upah yang
begitu manis akan cinta. Nimros memandang wajah Galarien dan tersenyum manis.
Tangannya menegang keras dan ia pun melemparkan sang kekasih ke atas sambil
berteriak sekuat - kuatnya, memompa keluar semua energi yang ia miliki.
Nimros memompa seluruh energi yang tersisa dan tujuh rupa Pedang Keadilan pun
muncul begitu sakti dan gagahnya. Pedang
Matahari sepanas Api Neraka, Pedang Rembulan sedingin es abadi, Pedang Raksasa
begitu kuat dan perkasa, Pedang Sonic menusuk
secepat kilat, Pedang Gelombang menyerang dari seribu arah, Pedang Terbang
menikam tanpa pernah meleset sekalipun, dan Pedang
Cahaya begitu mulia menyilaukan mata. Tujuh pedang menyerang
sekaligus bersama dengan Nimros yang menerjang dengan kecepatan kilat. Pedang
Keadilan itu seakan - akan sudah menyatu dengan jiwa Sang Ksatria Langit Nimros
yang gagah berani. Maka gentarlah hati dari para Zingamon. Mereka tidak lagi
memusatkan perhatian untuk membunuh Armeron tetapi cepat - cepat mengeluarkan
energi perlindungan. Maka Ledakan besar pun terjadi. Langit dan bumi
seakan - akan runtuh. Dari ledakan itu muncullah sesosok tubuh yang terpental
keluar dan itulah Armeron yang terluka parah namun masih sanggup meloloskan
diri. Ia segera terbang ke langit dan menangkap tubuh Galarien yang mulai
melayang jatuh. 'Larilah, Armeron!' Teriak Nimros,' Bawa Galarien bersamamu!'
Setelah ledakan itu terjadi baik Nimros dan keenam Para Zingamon kali ini benar
- benar telah kehabisan energi. Namun walau begitu mereka tetap berusaha untuk
kembali bangkit dan menghabisi
lawannya. Mendengar perintah Nimros yang sesuai dengan kenginan hatinya maka
terbanglah Armeron menghindar pergi dari tempat itu.
Hanub' Sar pun segera melecutkan ekornya untuk mengejar mangsa yang melarikan
diri. Ekor kalajengking iblis itu pun menjadi amat sangat panjang dan meluncur
untuk menusuk Armeron dari belakang.
Nimros pun berseru untuk terakhir kalinya dan menancapkan Pedang Rembulan ke
dalam tanah. Dalam sekejap seluruh area pertarungan telah berubah beku menjadi
es termasuk Hanub' Sar dan ekornya juga telah membeku sebelum berhasil
melumpuhkan Armeron. Itulah usaha terakhir Nimros sebelum ia pun roboh kehabisan
energi. Nimros tersenyum puas melihat Galarien berhasil diselamatkan walaupun harus dibayar
dengan sangat mahal. Nimros jatuh ke tangan Lord of Darkness dan kehilangan
cinta dari Galarien. Sesuai perkataan dari Holy Light, Galarien pun jatuh cinta kepada Armeron yang
telah membawanya pulang dari kepungan
musuh. Walau akhirnya ia tahu Nimros juga berjasa sangat besar namun keputusan
hati sang dewi pujaan tidak juga berubah. Ia sudah terbelenggu oleh rantai cinta
yang lebih kokoh dibanding Rantai Kehidupan Holy Light sekalipun.
Bab 69. Bulu - bulu Sayap Galarien
'Pembunuh! Pengkhianat! Inikah yang kaulakukan terhadap aku dan Galarien,
Armeron"' Teriak Nimros sembari terus meluncurkan tinju apinya bak meteor
jatuh,' Inikah balasan dari cinta Galarien yang kurelakan untukmu, bangsat!'
Armeron hanya tertawa terbahak -
bahak. Pukulah keras Nimros ditahan oleh aura hitam Armeron yang memberi
pelindungan yang sangat kuat.
'Kau menyalahkan aku atas kematian Galarien atau kau menyalahkan dirimu sendiri,
Nimros" Di mana kau ketika aku
menghabisi nyawa Galarien" Apakah kau kurang cepat untuk datang atau kurang kuat
untuk menghadapi aku"' Armeron malah balik
bertanya dengan mata berkilat - kilat penuh kekejaman.
Nimros hanya berteriak keras dan kembali meluncurkan jurus yang lebih dahsyat
lagi,' Eruption!' Seru Nimros dan bagaikan gunung meletus, energi Nimros meluap
keluar dan membakar habis tubuh
Armeron. Tentu saja Armeron juga tidak tinggal diam. Ia pun segera mengayunkan
tombak kesesatan miliknya dan menimbulkan energi
dashyat untuk mengeliminasi kekuatan serang Nimros.
'Kenapa tidak menjawab, Nimros"' ejek Armeron dengan senyum mengejek,' Biar aku
membantumu untuk menemukan
jawabannya.' Armeron berseru keras dan ratusan halilintar hitam pun menghajar
tubuh Nimros. Sang Keeper of Fire pun melayang jatuh dan tersangkut di jaring
yang tercipta oleh Rantai Kehidupan. 'Kekuatan!'
Seru Armeron,' Kekuatan adalah jawaban dari segala sesuatunya, Nimros. Kau gagal
mendapatkan cinta Galarien karena kau kalah kuat dari Lord of Darkness dan para
Zingamon. Kau gagal mencegah
kematian Galarien karena kau kalah kuat dariku. Bahkan sekarang kau membuang -
buang nyawamu demi dendam karena kau tidak bisa
membangkitkan kembali Galarien dari kematian. Kenapa, Nimros"
Jawabannya mudah sekali. Karena kau kalah kuat dari The One
sehingga tidak bisa memaksa Nya membuat Galarien hidup kembali, bukan" Kau
marah, sakit hati, kecewa, terkalahkan, terbuang,
terkutuk bahkan mati sekalipun karena kau kurang kuat, Nimros. Tapi, lihatlah
aku! Sekarang aku adalah dewa yang tidak terkalahkan.
Setelah kukalahkan Lord of Darkness dan kuambil kekuatannya, akan kukalahkan
juga Holy Light lalu akan kukalahkan The One. Setelah itu semua alam semesta
akan tunduk mencium telapak kakiku.'
Begitu selesai mengatakan hujatan kepada Sang Pencipta semesta, sehelai bulu
jatuh dari langit. Sehelai bulu putih yang begitu anggun dan indah itu terbang
melayang - layang mengitari Armeron dan entah kenapa secara spontan Armeron
menangkap bulu tersebut. Sekilas sebuah ingatan pun langsung menghujam pikiran Armeron
tanpa bisa dibendung oleh apapun.
'Apakah kau mencintaiku, Armeron"' Tanya Galarien sambil
tersenyum. 'Tentu, aku mencintaimu lebih dari apapun,' Jawab Armeron yang ketika itu masih
menjadi Ksatria Holy Light.
'Apapun yang terjadi"' Tanya Galarien lagi sambil menyandarkan kepalanya ke dada
Armeron yang perkasa. 'Yah, apapun yang terjadi,' Armeron tersenyum begitu bahagia.
'Tidak! Apa - apaan ini!' Seru Iblis Armeron yang segera mengerahkan energi
untuk menolak ingatan itu,' Aku tidak pernah sebahagia
sekarang di mana semua makhluk takut dan gentar kepadaku.'
Namun dari langit kembali melayang begitu banyak bulu - bulu sayap yang lain.
Bulu - bulu sayap Galarien. Namun kali ini Armeron tidak mau menangkapnya
melainkan malah mengerahkan kekuatan aura
penghancur. Ia sangat membenci ingatan itu. Entah kenapa ia merasa sangat
terluka, sedih, marah sekaligus juga menjadi sangat takut akan bulu - bulu yang
membangkitkan semua ingatan akan Galarien dan cintanya sendiri yang dulu pernah
ia miliki. Seluruh tubuh Armeron diselimuti aura panas beracun yang kemudian
diledakkan begitu saja. Armeron tidak lagi menahan - nahan energinya. Ia mengerahkan
seratus persen tenaga yang dimilikinya. Ia ingin menghancurkan bulu
- bulu itu tanpa bersisa sedikit pun. Aura ledakan api beracun pun memenuhi
udara dan menghancurkan tembok - tembok menara
Zerithen. Nimros yang tadinya ingin menyerang Armeron kini malah harus
berbalik berlindung karena kedashyatan ledakan energi Armeron.
Demikian pula dengan Jack dan Tyrail yang segera memanfaatkan
Jubah Keyakinan untuk berlindung. Namun celakanya Rantai
Kehidupan yang merupakan tempat mereka berpijak kehilangan
pegangan. Sebelumnya rantai itu membentuk jaring laba - laba
dengan memanfaatkan dinding menara sebagai pegangan namun
begitu dinding tersebut hancur lebur maka Rantai Kehidupan pun ikut meluncur
jatuh ke bawah. Untunglah Nimros dengan sigap segera
terbang dan menggendong kedua manusia itu di kedua lengannya
untuk menahan jatuh mereka. Tapi ledakan energi Armeron begitu dashyat sehingga
ikut mendorong dan mendesak Nimros ke bawah
hingga membentur lantai dasar menara Zerithen. Nimros terluka
cukup parah. Walaupun Faith Armor juga ikut melindungi Nimros dari ledakan dan
meredam benturan ketika jatuh, namun tak dapat
menghidarkan Sang Keeper dari luka - lukanya.
Walau begitu dari semua yang ada di sana, Armeron lah yang terluka paling berat.
Bukan luka fisik yang dapat membunuh tubuh yang
paling mengerikan tetapi luka hati yang mampu membunuh jiwa lah yang paling
mematikan. Iblis Armeron menyangka dengan memiliki semua kekuatan, ia menjadi
kebal dan tidak terkalahkan. Namun
siapakah di dunia ini yang kebal dari cinta, sakit hati ,penyesalan atau sebuah
rasa bersalah" Iblis terkuat pun tidak dapat lari dari perasaan nya sendiri.
Bulu - bulu Galarien hangus terbakar namun tidak lenyap. Ia hanya hancur menjadi
debu - debu kecil halus yang menyebar ke segala arah dihembuskan sang angin.
Armeron tidak dapat menghindar lagi. Debu
- debu itu menempel di segala tempat, termasuk juga di tubuhnya sendiri. Debu -
debu itu juga mendengungkan cinta Galarien namun di saat yang sama juga menguak
cinta lama Armeron yang belum
sepenuhnya mati dimangsa sifat iblisnya. Armeron pun jatuh lemas menghantam
tanah. Darah hitam beracun tersembur dari mulutnya
akibat luka beturan yang begitu keras. Namun yang membuat hati Armeron semakin
kacau bukanlah darah itu melainkan setetes air yang keluar dari matanya, setetes
air mata penyesalan. Bab 70. Peperangan Jiwa Armeron
'Tidak! Aku adalah Iblis!' Teriak Armeron,' Aku adalah Iblis karena dunia
memaksaku untuk menjadi iblis! The One, ini semua adalah salah Mu! Kau memaksaku
untuk menjadi iblis! Aku terpaksa jadi iblis untuk mempertahankan nyawaku
sendiri. Seandainya saja Kau tidak mengutuk kami, para ksatria Mu sendiri dan
memberi kami kekuatan untuk mengalahkan iblis Zingamon maka aku tentunya tidak
akan berakhir jadi seperti ini!' Lalu Armeron pun tersungkur dan ia pun menangis
dengan keras. 'Iblis tidak menangis, Armeron,' sahut sebuah suara yang lembut,' Kenapa kau
begitu keras untuk mempertahankan" Nyawamu milik The One. Kepada Dia jugalah
jiwamu akan kembali. Kenapa harus berkeras untuk mempertahankan sesuatu yang
bukan milikmu" Kau tidak pernah dipaksa untuk menjadi iblis, Armeron. Kau memilih jalanmu sendiri,
sayangku.' 'Galarien,' desis Armeron. Sosok bayangan Galarien muncul di hadapan Armeron.
Debu - debu dari sayap Galarien berubah menjadi bayangan Galarien yang utuh.
'Galarien, kumohon, jangan pergi.
Tolong aku! Kumohon! Tinggalah di sisiku! Aku mencintaimu!' Seru Armeron
berusaha menggapai dan memeluk kekasih hatinya. Namun
bayangan itu pun pecah berhamburan kembali menjadi debu - debu putih.
Perang Bangsa Naga War Of The Dragons Karya Junaidi di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
'Aku kembali kepada The One, sayangku. Sekarang tinggal pilihanmu lah yang
menentukan untuk kembali kepada The One atau untuk menjadi iblis selamanya.
Selamat Tinggal, sayangku.'
'TIDAK!' Raung Armeron. Kemarahan, kesedihan, penyesalan dan rasa tak berdaya
menyergap jiwa Armeron yang malang. Sifat Iblis pun bangkit seketika dalam
kemarahan dan keputus asaan
Armeron. 'The One, kuperintahkan Kau untuk mengembalikan
Galarienku atau kulumat seluruh dunia ini!'
Namun ancaman Iblis Armeron hanya ditertawakan oleh Nimros yang dengan susah
payah berusaha berdiri. Jack dan Tyrail berdiri di belakang sang Keeper untuk
membantunya berdiri. 'Iblis yang membunuh Galarien dengan tangannya sendiri
sekarang merengek kepada The One untuk mengembalikan nyawanya. Sungguh
bangsat yang memalukan!' 'Tidak! Aku tidak bermaksud begitu! Aku hanya ingin kekuatan dan Galarien...
dia... aku... ,' Jawab Armeron yang panik antara ketakutan dan kebingungan
dengan perasaan hatinya. 'Katakan padaku! Kenapa kau membunuhnya, Armeron!' Seru Nimros sambil
mengayunkan tinjunya. Tinju Nimros tidak seberapa kuat karena ia pun sudah
terluka sangat parah namun bagi Armeron pukulan itu sangat menyakitkan hatinya.
Jack hendak maju untuk membantu Nimros tetapi tangan Tyrail memegangnya dengan
erat sambil menggelengkan kepalanya.
'Biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka terlebih dahulu.'
'Katakan padaku, Armeron!' Raung Nimros sambil terus memukuli tubuh Atmeron yang
hanya bertahan dan tidak membalas
sama sekali. 'Aku tidak bermaksud membunuhnya. Aku juga mencintainya sama seperti kau. Hanya
saja aku... aku tidak tahu.... kenapa aku bisa seperti ini,' Jawab Armeron
dengan nada bergetar penuh kebingungan.
Ia tidak tahu harus menjawab apa.
'Katakan padaku, kenapa kau membunuhnya, Armeron"'
'Aku tidak tahu.... jangan paksa aku.... Aku tidak sadar'
'KATAKAN PADAKU!' 'TIDAK! AKU TIDAK TAHU!' Teriak Armeron sembari
meledakkan kekuatannya dengna penuh kekesalan dan amarah.
Nimros yang tidak waspada segera terpental ke belakang dan kembali memuntahkan
darah. Tyrail menjerit pelan dan berlari ke arah Nimros yang terkapar di tanah.
Sementara Jack menatap Armeron dengan tatapan mata rasa kasihan. Jack melihat di
dalam mata Armeron ada kesakitan dan
kehilangan yang luar biasa. Ia pun berjalan mendekati Armeron. 'Kau mau tahu
jawabannya, Armeron"' Tanya Jack sambil terus melangkah.
Lalu Jack pun mengeluarkan secarik kain yang merupakan sisa - sisa pakaian dari
Missa, wanita yang dicintainya. Jack tersenyum kecut.
Dari belakang Tyrail pun menundukkan wajahnya. Ia tahu hati Jack tetap terpaut
oleh Missa dan tidak memiliki tempat untuk dirinya.
Jack pun menatap Armeron tepat ke matanya. 'Kita tidak pernah bersyukur akan
segala sesuatu sampai kita kehilangan hal itu, bukan"'
Kening Armeron berkerut bingung. 'Apa maksudmu"'
'Kami tumbuh bersama. Walau status kami berbeda jauh antara aku yang hanya
seorang pemburu dan dirinya yang merupakan puteri dari pemimpin Klan namun kami
berdua adalah sahabat baik. Aku
bahkan tidak sadar kapan mulai jatuh cinta kepadanya. Namun karena ia selalu ada
maka aku tidak pernah merasa keberadaannya adalah anugerah yang istimewa.
Seringkali aku merasa dia ada karena
memang semestinya dia ada untukku. Kita tidak pernah sadar ada saat dimana orang
yang kita cintai tidak lagi ada untuk kita, bukan"
Bagaimana denganmu, Armeron" Apa yang paling penting bagimu"
Apakah benar kekuatan dan kekuasaan lebih penting dari
persahabatan dan cinta" Atau kau hanya melihat kedua hal itu menjadi lebih
penting hanya karena kau tidak memilikinya sementara kau merasa sudah memiliki
orang yang kau cintai dan memiliki sahabat yang baik.
Armeron terdiam lama. 'Dulu kau adalah seorang Ksatria Holy Light yang dititipkan kekuatan tak
terkalahkan. Namun ketika kekuatan itu diambil kau merasa kehilangan yang begitu
besar sehingga menganggap hal itulah yang paling penting. Namun tidak ingatkah
engkau rasanya jatuh cinta" Tidak ingatkah bagaimana dulu kau mau mati dan
bertarung bagi sebuah cinta" Tidak ingatkah kau akan kebahagiaan bersama dengan
para sahabat dan orang yang kau cintai" Katakan padaku, Armeron, apakah semua
itu lebih penting dari kekuatan yang kau idamkan itu" Sekarang kau sudah
mendapatkan kekuatan 4 Zingamon dan Tombak Holy Light. Apakah hatimu sudah puas"
Atau sebaliknya, hatimu malah semakin kosong, karena kau kesepian dan kehilangan
banyak orang yang sebenarnya kau cintai. Jika memang hatimu puas, bagaimana
mungkin helai Bulu Galarien mampu menghancurkan Iblis Armeron yang perkasa.'
'Tidak. Ini tidak benar. Kau hanya berusaha untuk menipuku.
Aku sangat mengidamkan kekuatan seperti ini. Aku tidak butuh cinta.
Aku tidak butuh teman. Iblis tidak butuh semuanya itu. TIDAK BUTUH!'
Raung Armeron lagi sambil mengerahkan Tombak Kesesatan ke arah Jack.
Tyrail pun menjerit keras karena panik.
Bab 71. Pengampunan dan Hukuman
"Jack, awas!' Teriak Tyrail berusaha memperingati. Begitu mendengar teriakan
Tyrail, Jack pun langsung mengerahkan kekuatan Jubah Pelindung dari Faith Armor
namun sebelum Tombak Kesesatan menghantam Jack, sesosok tubuh sudah maju ke
depan dan menerjang ujung tombak itu dengan tubuhnya sendiri.
'Nimros!' Seru Armeron yang terkejut luar biasa. Tubuh sang Keeper pun langsung
roboh ditusuk Tombak Kesesatan di dada hingga tembus ke punggung. Darah Nimros
langsung menyembur deras dari lukanya namun wajahnya tersenyum puas. 'Nimros apa
yang kau lakukan"' Armeron tidak mengerti mengapa Nimros begitu nekat
menusukkan dirinya sendiri dengan Tombak Kesesatan miliknya.
'Aku kurang beruntung dalam memperbutkan cinta Galarien.
Namun aku beruntung dapat mati di tangan iblis yang sama dengan yang membunuh
Galarien. Kau beruntung seumur hidupmu dicintai
oleh Galarien. Yang tidak beruntung di kahir hidupnya hanya Galarien yang
dibunuh oleh kekasih yang dicintainya. Galarien, sungguh
kasihan... kasihan.' Dan Nimros pun melepaskan nyawanya. Pada saat itu juga
tujuh cahaya terang keluar dari tubuh Nimros dan terbang ke langit membentuk
tujuh rupa pedang. Itulah Pedang Keadilan. Pedang sakti Holy Light yang maha
dashyat. Pedang itu pun jatuh mengelilingi Armeron dengan tujuh cahaya dan
kekuatan unik yang berbeda -
beda. Jack dan Tyrail tidak dapat berkata apa - apa. Mereka terkejut sekaligus tidak
pernah menyangkan akhirnya akan seperti ini.
Armeron mendapatkan Tombak Kekudusan yang diubahnya menjadi
Tombak Kesesatan dan kini ia juga mendapatkan Pedang Keadilan
setelah Nimros mati di tangannya. Rasanya keadaan semakin sulit bagi Jack dan
Tyrail. Armeron pun mencabut tombaknya dari tubuh Nimros dan perlahan membaringkan tubuh
tersebut ke tanah. Lalu ia pun
menancapkan Tombak Kesesatan ke tanah dan memandang ke
sekelilingnya. Tujuh Rupa Pedang Keadilan menanti untuk digunakan oleh dirinya.
Dengan Tombak Kesesatan dan Pedang Keadilan maka ia akan semakin tidak
terkalahkan. Maka tertawalah Armeron kencang -
kencang. Langit dan dunia pun terasa bergetar. Jack dan Tyrail terpaksa harus
berlindung dan menutup telinga kuat - kuat. Armeron terus tertawa bahagia
seperti orang gila namun hatinya tidak dapat ditipu. Walau ia tertawa begitu
puas dan bahagia, hatinya tetap sakit dan kehilangan. Air matanya tetap mengalir
dan membasahi tanah. Armeron pun tak kuat lagi berdiri dan jatuh berlutut. Ia menangis tersedu - sedu
seperti anak kecil. Aura hitam nya pun mereda.
Armeron telah dikalahkan oleh hatinya sendiri.
Jack pun menatap Tyrail dan mulai kembali melangkah untuk mendekati Armeron yang
berlutut sambil menangis dengan keras. Jack pun mulai merasa iba kepada makhluk
yang sebelumnya begitu dibencinya itu. Ia pun segera menghampiri Armeron dan
merentangkan tangannya untuk membantu 'iblis' itu berdiri. Armeron yang kini
terlihat begitu lemah mulai menahan isak tangisnya dan menatap Jack dengan mata
berkaca - kaca. 'Lepaskan semua kekuatan itu, Armeron dan bertobatlah,' Kata Jack dengan lembut.
Pada saat itulah secercah cahaya matahari
bersinar menembus awan hitam yang gelap dan menyinari mereka
berdua. Armeron terpana melihat di belakang Jack, berdirilah
bayangan Galarien dengan tangan terentang lebar dan wajah
tersenyum. Armeron pun membalas tersenyum.
'Ayo, sayangku, lepaskan semuanya dan kita akan pulang.'
Armeron pun menggapai tanduk di kepalanya dan mematahkannya.
Ketika itu juga Tombak Kesesatan pun kembali berubah menjadi
Tombak Kekudusan dan memancarkan cahaya yang terang benderang.
Jauh di Utara.... di suatu tempat yang tidak bernama....
Tempat itu berada di dalam sebuah gunugn es ayng maha dingin. Tidak ada satu
makhluk biasa pun yang dapat hidup di keadaan yang membekukan seperti ini. Jack
dan Tyrail dengan menggunakan energi Faith Armor untuk dapat bertahan menemani
Armeron yang begitu letih melakukan perjalanan panjang ke ujung dunia ini. Sang Iblis Armeron
telah mematahkan tanduk - tanduknya dan melepaskan semua energi hitam yang mampu
ia lepaskan tetapi tetap tak dapat menghilangkan semua sifat iblisnya.
'Tombak ini dapat membantuku untuk menyucikan diri,' Kata Armeron yang
tergantung di dinding atas Gunung Es. Di dada Armeron menancap Tombak Kekudusan
yang membuatnya dapat terus
tergantung di atas dan tidak jatuh ke bawah. Di bawah Armeron
sendiri berkobarlah api biru yang bukannya mengeluarkan hawa panas melainkan
hawa dingin yang mampu membekukan apa saja. Dan di
sanalah Armeron tergantung untuk waktu yang sangat lama entah
sampai kapan untuk menebus segala dosanya sebelum dapat kembali kepada The One.
'Apa kau yakin mau menjalani semua ini, Armeron"' Tanya Tyrail yang tidak tega
menyaksikan hukuman yang luar biasa ini.
'Aku tidak akan apa - apa,' Jawab Armeron,' Aku tdak akan mati sebelum hukuman
ini lunas terbayar.' 'Untuk apa semua ini, Armeron"' Tanya Jack,' Apakah untuk sebuah pengampunan"'
'Bukan, saudaraku, Dia yang Maha Pengampun sudah
mengampuni aku tetapi Dia juga Maha Adil maka aku harus
menanggung hukuman yang setimpal dengan pengkhianatan dan
kehancuran yang aku timbulkan. Aku sudah cukup beruntung boleh memilih hukumanku
sendiri. Kalian kembalilah ke selatan sebelum kalian mati membeku di tempat
ini.' 'Jaga dirimu, Armeron. Sekali waktu kami akan datang untuk menemuimu kembali,'
Jawab Jack lagi. 'Oh, yah, Tyrail,' Panggil Armeron,' Aku punya satu permintaan lagi kepadamu.
Kumohon kau mau melakukannya untukku.'
Tyrail tersenyum. 'Tentu, apa yang bisa kubantu untukmu, Armeron.'
'Maukah kau memberikan Rantai Kehidupan itu untukku"'
Tanya Armeron,' Rantai itu dapat mencegahku untuk melarikan diri dari tempat ini
dengan berbagai cara termasuk dengan melalui
kematian. Jika nyawaku tidak kuat lagi bertahan maka Rantai itu dapat terus
mempertahankan nyawaku sampai hutang ini lunas
terbayar. Rantai itu juga pasti tidak akan membiarkan aku pergi selangkah pun
dari tempat ini. Jadi kumohon ikatlah aku kuat - kuat dengan rantai itu.'
Tyrail sangat terkejut. Permintaan Armeron tentunya akan membuat dirinya sendiri
semakin menderita. Namun Armeron ters
mendesak sehingga Tyrail pun menganggukkan kepalanya. Rantai
Kehidupan yang mengerti kehendak tuannya pun segera terbang dan mengikat sekujur
tubuh Armeron dengan erat.
Itulah terakhir kali di mana dunia pernah melihat Iblis Armeron. Tempat yang
sangat jauh di utara tidak pernah dicertakan oleh Jack maupun Tyrail kepada
siapa pun sehingga menjadi rahasia yang tak pernah terkuak.
Penutup Jack dan Tyrail pun memisahkan diri setelah menempuh perjalanan pulang yang
sangat panjang. Jack membawa Faith Armor juga Pedang Keadilan bersamanya dan
mengambil jalan ke arah Barat.
Ia bermaksud untuk mencari Bangsa Manusia yang lain dan
mendirikan Bangsa yang besar. Sementara Tyrail dengan membawa
Kelima Orb dari Bangsa Naga mengambil jalan ke arah timur untuk mencari kakaknya
Virail dan bersama - sama membangun kembali
Kerajaan Penyihir. Jack pun membangun sebuah Kerajaan Manusia pertama yang diberi nama, Allastar
yang diambil dari nama Klan nya, Al-star. Dan Tyrail pun membentuk Bangsa
Penyihir yang besar. Sejak Armeron berhasil dikalahkan maka berakhir pula lah
Zaman The War of Dragon di tahun ke -85 (85 WN) dan dimulailah sebuah masa baru
yaitu Zaman The Dark Age. The End Pedang Golok Yang Menggetarkan 16 Bara Dendam Menuntut Balas Seri Kesatria Hutan Larangan Karya Saini K M Si Kumbang Merah 1